PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

114
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KONSEP LINGKUNGAN SAHABAT KITA SISWA KELAS V SDN NO. 125 INPRES BAJENG KABUPATEN TAKALAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makaassar Oleh : SRI WAHYUNI 105401114416 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KONSEP LINGKUNGAN

SAHABAT KITA SISWA KELAS V SDN NO. 125

INPRES BAJENG KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makaassar

Oleh :

SRI WAHYUNI

105401114416

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

i

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

ii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

iii

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

iv

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain

Karena tidak semua bunga mekar bersamaan”

Tiada pengorbanan setulus pengorbananmu

Tiada perhatian sebesar perhatianmu

Tiada kasih sayang seputih kasih sayangmu

Tiada cinta kasih sesuci cinta kasihmu

Karena itu, kupersembahkan karya sederhana ini

sebagai ungkapan rasa cinta dan banggaku sebagai seorang anak

atas segala pengorbanan dan kasih sayang ibundaku dan ayahandaku,

saudara-saudariku, serta keluargaku yang senantiasa mendoakanku.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

vi

ABSTRAK

Sri Wahyuni. 2020. Pengaruh Penerapan Model Pair Checks Terhadap Hasil

Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres

Bajeng Kabupaten Takalar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar. Pembimbing 1 Nursalam dan pembimbing II Rubianto.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh model

pembelajaran Pair Checks terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN

No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif atau eksperiment (pre-eksperimental design) dengan desain one-grup

pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V dan

sampel penelitian ini adalah siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten

Takalar yang berjumlah 16 orang siswa. Instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah pretest dan posttest serta lembar observasi aktivitas

siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data dianalisis menggunakan analisis

deskriptif dan analisis inferensial. Data dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif diketahui nilai rata-rata (mean) 59,06 dan berada pada kategori

rendah yaitu 18,75% sedangkan rata-rata (mean) posttest adalah 77,18 berada

pada kategori sangat tinggi yaitu 43,75% nilai rata-rata pada posttest lebih tinggi

dibandingkan nilai rata-rata pretest dan analisis statistik inferensial menggunakan

rumus uji t, dapat diketahui nilai thitung sebesar 8,02 dengan (df) sebesar 16 – 1 =

15, pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H1 diterima, ini berarti bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Pair Checks

terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN

Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

Pengaruh Penerapan Model Pair Checks Terhadap hasil belajar IPS Konsep

Lingkungan Sahabat kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten

Takalar .

Kata Kunci: Eksperimen, model Pair Checks, hasil belajar IPS

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam. Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud hambanya, Allah

yang paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan

hambanya. Salam serta salawat tak lupa tercurahkan kepada Rasulullah

Muhammad Saw. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya

sehingga skripsi dengan “Pengaruh Model Pembelajaran Pair Checks

Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas

V SDN No. 125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar” dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Muhammadiyah Makassar. Beragam kendala dan hambatan yang dilalui oleh

penulis dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat usaha yang optimal dan

dukungan berbagai pihak hingga akhirnya penulis dapat melewati rintangan

tersebut.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang

tua, ayahanda Baso Alle dan Ibunda Ne’nang yang telah berdoa, berjuang, rela

berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh, membesarkan, mendidik, dan

membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

viii

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Dr. H.

Nursalam M.Si Pembimbing I dan Rubiato S.Pd., M.Pd., Pembimbing II, yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta motivasi

sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada

Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,

Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Ernawati, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada

penulis, serta seluruh staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Ucapan terima kasih juga kepada Hj. Siti Tabariah S.Pd ., Kepala

sekolah, Bapak/Ibu Guru, seluruh staf dan siswa-siswi SDN No. 125 Inpres

Bajeng Kabupaten Takalar atas segala bimbingan, kerjasama, dan bantuannya

selama penulis mengadakan penelitian.

Kepada rekan seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Angkatan 2016 terkhusus Kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar, terima

kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan, semoga

keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai di sini. Ucapan terima

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

ix

kasih pula kepada seluruh keluarga dan sahabat-sahabat yang setia dan tulus

mengorbankan waktu, tenaga, materi, doa, dukungan dan masukan kepada penulis

demi terselesainya skripsi ini, serta semua pihak yang telah memberikan bantuan

yang tidak sempat disebutkan satu persatu, semoga segala bantuan dan

pengorbanannya bernilai ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar, September 2020

Penulis

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………… …… i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………….. iii

SURAT PERNYATAAN………………………………………………. iv

SURAT PERJANJIAN……………………………………………….... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………........... vi

ABSTRAK……………………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR…………………………………………….. …… viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………. xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 5

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 5

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka………………………………………………………. 7

1. Penelitian Yang Relevan……………………………………. 7

2. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar………………………… 7

3. Model Pembelajaran Pair Checks…………………………... 9

4. Pengertian Belajar…………………………………………… 16

5. Pengertian Hasil Belajar…………………………………….. 17

B. Kerangka Pikir………………………………………………………. 18

C. Hipotesis Penelitian…………………………………………………. 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian………………………………………… 21

B. Populasi Dan Sampel……………………………………………….. 22

C. Defenisi Operasional Variabel……………………………………… 24

D. Instrumen Penelitian………………………………………………… 24

E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 25

F. Teknik Analisis Data………………………………………………... 25

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah……………………………………………………….. 30

B. Hasil Penelitian……………………………………………………… 30

C. Pembahasan…………………………………………………………. 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………………………………….. 47

B. Saran………………………………………………………………… 48

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 50

LAMPIRAN `

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir………………………………………………… 19

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

xiii

DAFTAR TABEL

3.1 Desain Rancangan Penelitian………………………………………. 22

3.2 Jumlah Populasi Siswa……………………………………………… 23

3.4 Jumlah Sampel Siswa……………………………………………….. 24

3.5 Tingkat Penguasaan Materi………………………………………….. 27

4.1 Data Nilai Pretest……………………………………………………. 31

4.2 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Pre test………… 32

4.3 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pre test Siswa.................. 33

4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pre test…………………….. 33

4.5 Data Nilai Pos test……………………………………………………. 34

4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai post test............... 36

4.7 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pos test Siswa.................. 37

4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pre test…………………….. 38

4.9 Anilisis Skor Pre-test dan Post-test………………………………….. 39

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir………………………………………………… 19

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

xv

DAFTAR TABEL

3.1 Desain Rancangan Penelitian……………………………………… 22

3.2 Jumlah Populasi Siswa……………………………………………… 23

3.4 Jumlah Sampel Siswa……………………………………………….. 24

3.5 Tingkat Penguasaan Materi………………………………………….. 27

4.1 Data Nilai Pretest……………………………………………………. 31

4.2 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Pretest…………. 32

4.3 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pre test Siswa.................. 33

4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS……………………………… 33

4.5 Data Nilai Postest……………………………………………………. 34

4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai post test............... 36

4.7 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pos test Siswa.................. 37

4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS……………………………… 38

4.9 Anilisis Skor Pre-test dan Post-test………………………………….. 39

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan media yang sangat berperan dalam menciptakan

manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam diri yang seluas-luasnya. Melalui

pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri sehingga didalam proses

pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi selalu disertai

dengan tanggung jawab yang besar. Mengingat peran pendidikan tersebut maka

sudah seyogyanya aspek ini menjadi perhatian pemerintah dalam rangka

meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia berkualitas.

Pendekatan, strategi dan model pembelajaran yang interkatif akan mampu

merangsang siswa untuk aktif dalam proses belajar sesuai dengan apa yang

dituntut dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Meskipun tidak boleh

dikesampingkan bahwa keberhasilan kegiatan belajar siswa dipengaruhi banyak

faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersifat eksternal atau internal dan kemudian

dapat menjadi penghambat atau penunjang proses belajar mereka.

Jarolimek, (Hendra 2018: 20) studi sosial lebih bersifat praktis, yaitu

memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelolah dan

memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan

yang serasi juga mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah

sosial dan memiliki keyakinan akan kehidupan masa mendatang.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar SD/MI yang tercantum dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

2

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menyebutkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan

mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah. IPS mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada

jenjang Sekolah Dasar mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,

Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat

menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta

warga dunia yang cinta damai. Selain itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang

dinamis. Model-model pembelajaran yang dianggap cocok untuk pembelajaran

IPS salah satunya adalah model pembelajaran Pair Checks.

Hartono (Hasniah 2017:5) Pembelajaran pair checks dapat diartikan

sebagai pendekatan mengajar yang digunakan sebagai penataan lingkungan

dengan baik sehingga proses pembelajaran menjadi aktif dan efektif dan

menyenangkan. Sehingga pembelajaran IPS menjadi lebih menarik dan siswa

dapat menyukai pembelajaran IPS dan dapat dengan mudah memahami isi materi

disimpulkan oleh guru sehingga hasil belajar murid akan meningkat.

Berdasarkan hasil pengamatan di SDN NO.125 Inpres Bajeng Kabupaten

Takalar terhadap pembelajaran IPS yang belum optimal, siswa cenderung pasif

meskipun ada materi yang belum jelas baginya. Hal ini terjadi karena sebagian

siswa tidak memperhatikan saat pembelajaran. Pembelajaran masih bersifat

Teacher centered bukan student centered. Guru juga belum menerapkan berbagai

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

3

model pembelajaran. Alasan utamanya karena dengan motode konvensional yang

biasa digunakan oleh guru selama ini akan mempermudah selama proses

pembelajaran. Penerapan model pembelajaran yang belum optimal mengakibatkan

murid menjadi bosan. siswa hanya diberikan buku teks pelajaran berisi macam-

macam materi untuk dipelajari tanpa menggunakan metode dan model

pembelajaran yang merangsang siswa untuk aktif dan tertarik untuk mengikuti

pelajaran, terutama pada mata pelajaran IPS yang cakupan materinya sangat luas.

Hal tersebut akan berdampak pada cara belajar siswa yang hanya menghafal

membuat siswa tidak kreatif dalam memahami materi dan siswa cenderung pasif

dalam proses pembelajaran.

Mengatasi kondisi seperti itu Pentingnya model pembelajaran dalam

proses pembelajaran yaitu untuk menumbuhkan motivasi siswa khususnya pada

siswa kelas V SDN Inpres Bajeng Kabupaten Takalar agar dapat lebih mudah

memahami materi yang disampaikan pendidik, lebih aktif di dalam kelas dan lebih

berpasrtisipasi dalam mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran menjadi suatu

pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan model

pembelajaran ini memang memandang keberhasilan dalam belajar bukan semata-

mata harus diperoleh dari guru, melainkan juga dari siswa yang terlibat dalam

proses belajar melalui kelompok-kelompok kecil maupun dari individu itu sendiri.

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan

untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang

bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

4

lain. Banyak pembelajaran aktif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, tetapi

disini peneliti memilih model pembelajaran Pair Checks.

Salah satu model pembelajarana yang dapat membantu dalam proses

pebelajaran adalah model pembelajaran Pair Checks yang merupakan salah satu

model pembelajaran yang melatih rasa sosial siswa, Kerjasama, dan kemampuan

memberi penilaian. Model ini bertujuan untuk menigkatkan kemampuan siswa

untuk menungkan ide, pikiran, pengalaman, dan pendapatnya dengan benar.

Dengan model pembelajaran Pair Checks memungkinkan bagi siswa untuk saling

bertukar pendapat dan saling memberikan saran.

Faraningtias (2018: 6) Pair Checks adalah Model pembelajaran kooperatif.

Pair Checks merupakan salah satu cara untuk membantu peserta didik yang pasif

dalam kegiatan kelompok, sehingga kelompok melakukan kerja sama secara

berpasangan dan menerapkan suasana pengecekan berpasangan. Dengan model

pembelajaran Pair checks peserta didik dapat mengolah komunikasi interpersonal

dalam dirinya, dengan cara berkomunikasi dengan teman sebangku atau

kelompoknya. Pair checks dapat meningkatkan sosial skiil siswa. Pair checks

dapat meningkatkan prestasi belajar.

Huda (Adi 2016: 105) Pair Checks merupakan model pembelajaran

berkelompok antar dua orang atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer

Kagan pada 1990. Model ini menerapkan pembelajaran kooperatif yang menuntut

kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan, model ini

juga melatih tanggung jawab sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi

penilaian.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

5

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ―Pengaruh Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap

Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No. 125

Inpres Bajeng Kabupaten Takalar‖.

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas maka terdapat rumusan masalah yaitu

―Apakah ada Pengaruh Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil Belajar

IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No. 125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar?‖

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

Pengaruh Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep

Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten

Takalar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat antara lain :

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan

ilmu pengetahuan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta dapat

memberi gambaran mengenai pengaruh model pembelajaran Pair Checks

terhadap hasil belajar.

b. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

Dalam penerapan model pembelajaran Pair Checks ini

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

6

diharapkan dapat menjadi referensi, pengalaman untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan mutu pendidikan di

sekolah tersebut.

b. Bagi guru

Sebagai masukan dalam peningkatan hasil belajar melalui model

Pair Checks konsep lingkungan alam dan lingkungan alam dan

buatan siswa kelas V SDN No. 125 Inpres Bajeng Kabupaten

Takalar. Guru dapat memperhatikan hal tersebut guna meningkatkan

hasil belajar peserta didik.

c. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan serta pengalaman tentang pengaruh

model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar siswa.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Yang Relevan

Deni Atzia Anguara (2016) dalam skripsinya yang berjudul ―Penerapan

Model Keterhubungan (Connectred Model) Terhadap Hasil Belajar siswa Kelas V

Pada Pembelajaran IPS terpadu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Model

Palembang‖. Dalam penelitian ini peneliti menunjukkan bahwa dari model ini

siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran.

Tria Muhammad Aris, dalam skripsi yang berjudul "Penerapan Model

Pembelajaran Pair Checks (pasagan mengecek) untuk meningkatkan kemampuan

sosial siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan jasmani kelas V dan

VI SDN 01 Tanggung Turen Kabupaten Malang". Dalam penelitian ini, peneliti

menerapkan pembelajaran aktif sehingga siswa dituntut untuk berperan aktif dan

percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya dalam pembelajaran.

Kedua penelitian tersebut di atas, menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan pada model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar IPS.

Sehingga penulis yakin bahwa model pembelajaran Pair Checks berpengaruh

terhadap hasil belajar, karena penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh peneliti

Anguara (2016), dan Tria Muhammad Aris.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

8

2. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

Mortella (Priyono, 2014: 26) mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan

IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep.

Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa memperoleh pemahaman

terhadap sejumlah konsep, mengembangkan, serta melatih sikap, moral, nilai

dan keterampilan berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian

pembelajaran IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikan.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Mortella (Priyono, 2014: 28) menjelaskan bahwa dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan akhir dari proses pendidikan IPS pada

tingkat Sekolah Dasar (SD) adalah untuk mengarahkan peserta didik agar dapat

menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab serta warga

dunia yang cinta damai. Adapun tujuan IPS di SD adalah sebagai berikut: (1)

Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah, (2)

Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan

masalah dan keterampilan sosial, (3) Membangun komitmen dan kesadaran

terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, (4) Meningkatkan kemampuan

bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk baik secara

nasional maupun global.

c. Kajian Materi IPS di SD

1. Jenis-jenis Usaha Ekonomi

a. Berdasarkan lapangan usahanya

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

9

Istining (2016: 21) Ada beberapa jenis usaha berdasarkan lapangan

usahanya, antara lain pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri,

kerajinan, jasa, ekstraktif (pengolahan bahan-bahan tambang) dan perdagangan.

b. Berdasarkan pemiliknya

Jenis-jenis usaha berdasarkan pemiliknya yakni usaha perseorangan dan

usaha kelompok.

c. Koperasi

Koperasi adalah usaha bersama yang memilliki organisasi dengan ciri

khas kekeluargaan. Koperasi ada beberapa bentuk, antara lain koperasi

konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi jasa, koperasi

serba usaha.

2. Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi

yakni kegiatan membuat barang dan jasa, distribusi yakni kegiatan

menyalurkan barang dan jasa, konsumsi yakni kegiatan menghabiskan barang

dan jasa. Agar produksi sampai ke tangan konsumen, barang dan jasa harus

melalui proses distribusi yang terdiri dari produsen distributor konsumen.

3. Model Pembelajaran Pair Checks

a) Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajara di kelas. Dengan

kata lain, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita

gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

10

dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya

buku-buku, media (film-film), tipe-tipe, program-program media computer, dan

kurikulum sebagai kursus untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Joyce

(Marlinda, 2018) setiap model mengarahkan kita merancang pembelajaran untuk

membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir

dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi juga sebagai pedoman

bagi perancang pembelajaran dan bagi guru dalam merencakan aktivitas belajar

mengajar.

Sutikno (Kasmirawati, 2018: 8) penggunaan model pembelajaran

mengharuskan guru agar dapat memilih suatu model yang tepat untuk diterapkan.

menyatakan model pembelajaran ialah kerangka konseptual yang menggambarkan

prosedur sistematik dalam pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar. Komalasari (Kasmirawati, 2018: 8) menyatakan model

pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari

awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan

suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Suprijono (Kasmirawati,

2018: 8) menyatakan bahwa model pembelajaran ialah pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

Zusnani (Kasmirawati, 2018: 8) menyatakan model pembelajaran ialah suatau

cara belajar yang memperhatikan pola pembelajaran tertentu. Dalam pola tersebut

dapat dilihat kegiatan guru peserta didik dalam mewujudkan kondisi belajar atau

sistem lingkungan yang menciptakan terjadinya sistem belajar bagi peserta didik.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

11

Menurut pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu pola yang direncanakan oleh guru sebelum melakukan

pembelajaran yang digunakan sebagai acuan guru dalam mencapai tujuan yang

sudah dirumuskan dalam Rencana Program Pembelajaran (RPP). Dalam model

pembelajaran memuat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses

pembelajaran.

b) Jenis-jenis Model Pembelajaran

Penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu penentu

keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan

demikian guru dapat memilih jenis-jenis model pembelajaran yang sesuai demi

tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Kurniasih & Sani (Kasmirawati, 2018: 9) berikut ini macam-macam model

pembelajaran :

1. Model pembelajaran Student Teams Achievnebt Devision (STAD)

2. Model pembelajaran Jigsaw

3. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

4. Example Non Example

5. Model pembelajran terpadu

6. Model pembelajaran Picture and Picture

7. Model pembelajaran Mde Mapping

8. Model pembelajaran Pair Check

9. Model Pembelajaran Cooperatve Learning

10. Model pembelajaran Word Square

Huda (Kasmirawati 2018: 9) yang termasuk pola-pola yang kolaboratif

adalah: (1) Theam-Games-Tournament; (2) Teams-Assisted-Individualization; (3)

Student Team Achievment Division; (4) Numbered-Head Together (5) Jigsaw; (6)

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

12

Think Pair Sheer; (7) Two Stay Two Stray; (8) Role Playing; (9) Pair Check; dan

(10) Cooperatve Script. Model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu

penentu keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan jenis-jenis model pembelajaran di atas, pemilihan dan

penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan penentu salah satu

penentu keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Model pair checks salah satu

model yang dianggap sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran yang

memfokuskan pada tingkat pemahaman dan kesiapan siswa dalam memahami

materi pelajaran. Dengan demikian dengan penelitian ini model pembelajaran pair

checks merupakan salah satu model yang sesuai untuk memfokuskan pada

kerjasama kelompok namun tetap membutuhkan keahlian mandiri dalam

menyelesaikan masalah.

c) Pengertian Model Pembelajaran Pair Checks

Herdian (Shoimin, 2017: 119) Model pair checks (pasangan mengecek)

merupakan model pembelajaran dimana siswa saling berpasangan dan

menyelesaikan persoalan yang diberikan. Dalam pembelajaran model cooperative

tipe pair checks guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa.

Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerjasama, dan

kemampuan memberi penilaian. Model ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa untuk menuangkan ide, pikiran, pengalaman dan pendapatnya

dengan benar. Dengan strategi pair checks memungkinkan bagi siswa untuk

saling bertukar pendapat dan saling memberikan saran.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

13

Huda (Adi 2016: 105) secara umum, sintak pembelajaran model

pembelajaran pair check adalah (1) bekerja berpasangan; (2) pembagian peran

partner dan pelatih; (3) pelatih memberi soal, partner menjawab; (4) pengecekan

jawaban(5) bertukar peran; (6) penyimpulan; (7) evaluasi; dan (8) refleksi.

Slavin (Afif, 2018: 19) mengatakan bahwa cooperative learning adalah

suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam

kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4

sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.

Selanjutnya, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan

aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.

Berdasrkan pendapat para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan model

pembelajaran Pair Checks adalah model pembelajaran berkelompok yang

mengedepankan kemampuan individu untuk menyelesaikan persoalan dan

bertukar pendapat. Dalam hal ini perlu kemampuan dari setiap individu untuk

memecahkan persoalannya.

d) Langkah-langkah Model Pembelajaran Pair Checks

Shoimin (2017: 119) langkah-langkah teknis pelaksanan pembelajaran

Pair Checks adalah sebagai berikut.

a. Bagilah siswa dikelas kedalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4

orang.

b. Bagi lagi kelompok-kelompok siswa tersebut menjadi berpasang

pasangan. Jadi, akan ada partner A dan partner B dari kedua

pasangan.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

14

c. Berikan setiap pasangan sebuah LKS untuk dikerjakan. LKS terdiri dari

beberapa soal atau permasalahan (jumlahnya genap).

d. Berikutnya, berikan kesempatan pada partner A untuk mengerjakan soal

nomor 1, sementara partner B mengamati, memberi motivasi,

membimbing (bila diperlukan) partner A selama mengerjakan soal nomor

1.

e. Selanjutnya bertukar peran, partner B mengerjakan soal nomor 2, dan

partner A mengamati, memberi motivasi, membimbing (bila diperlukan)

partner B selama mengerjakan soal nomor 2.

f. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut mengecek hasil pekerjaan

mereka berdua dengan pasangan lain yang sama kelompok dengan

mereka.

g. Setiap kelompok yang memperoleh kesempatan (kesamaan pendapat atau

cara memecahkan masalah atau menyelesaikan soal) merayakan

keberhasilan mereka, atau guru memberikan penghargaan (reward). Guru

memberikan bimbingan bila kedua pasangan dalam kelompok tidak

menemukan kesepakatan. Setiap pasang kembali ke tim awal dan

mencocokkan jawaban satu sama lain.

h. Langkah nomor 4, 5, dan 6 diulang lagi menyelesaikan soal nomor 3

dan 4, demikian seterusnya sampai semua soal pada LKS selesai

dikerjakan setiap kelompok.

e) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Pair Checks

Shoimin (2017: 121) menyatakan kelebihan dan kelemahan model

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

15

pembelajaran pair checks sebagai berikut:

1) Kelebihan

a) Melatih siswa untuk bersabar, yaitu dengan memberikan waktu bagi

pasangannya untuk berpikir dan tidak langsung memberikan jawaban

(menjawabkan) soal yang bukan tugasnya.

b) Melatih siswa memberikan dan menerima motivasi dari pasangannya

atau dari pasangan secara tepat dan efektif.

c) Melatih siswa untuk bersikap terbuka terhadap kritik atau saran yang

membangun dari pasangannya atau dari pasangan lainnya dalam

kelompoknya. Yaitu, saat mereka saling mengecek hasil pekerjaan

pasangan lain dikelompoknya.

d) Memberikan kesempatan pada siswa untuk membimbing orang lain.

e) Melatih siswa untuk bertanya atau meminta bantuan kepada orang lain

(pasangannya) dengan cara yang baik (bukan langsung meminta

jawaban, tapi lebih kepada cara-cara mengerjakan soal, menyelesaikan

masalah).

f) Memberikan kesempatan kepada siswa menawarkan bantuan atau

bimbingan pada orang lain dengan cara yang baik.

g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjaga ketertiban kelas

(menghindari keributan yang mengganggu suasana belajar).

h) Belajar menjadi pelatih dengan pasangannya.

i) Menciptakan saling kerja sama.

j) Melatih dalam berkomunikasi.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

16

2) Kekurangan

a) Membutuhkan waktu yang lebih lama.

b) Membutuhkan keterampilan siswa untuk menjadi pembimbing

pasangannya, dan kenyataannya setiap partner pasangan bukanlah siswa

dengan kemampuan belajar yang lebih baik. Jadi, kadang-kadang fungsi

pembimbing tidak berjalan dengan baik.

Menurut pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran pair checks memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan

model pair checks diantaranya: 1) menciptakan saling kerjasama diantara

siswa, 2) meningkatkan pemahaman konsep dan atau proses. Kelemahan

pair checks diantaranya yaitu membutuhkan banyak waktu.

4. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian

tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan murid sebagai

anak didik. Untuk memperoleh pengertian yang jelas tenang belajar, dibawah ini

akan dikemukakan pendapat para ahli sebagai berikut:

Sagala (Permatasari, 2017: 6) bahwa belajar merupakan tindakan dan

perilaku murid yang kompleks sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh murid

itu sendiri. sedangkan menurut Slamet (Permatasari, 2017: 6) belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam hasil interaksi dengan lingkungannya.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

17

Winatapura, dkk (Permatasari, 2017: 6) bahwa belajar sebagai proses

untuk mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman

sebagai pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.

Rusyan, dkk (1998: 7) belajar adalah memodifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman. Di dalam rumusan tersebut terkandung makna

bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan hasil atau

tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih luas dari itu yakni

mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasaan hasil latihan melainkan

perubahan kelakuan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian belajar pada dasarnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan

individu utntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

5. Pengertian Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar secara umum adalah suatu aktivitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dilingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, dan

keterampilan dan nilai perubahan sikap itu bersifat dan membekas. Kalau belajar

dikatakan kegiatan murid, maka belajar dikatakan kegiatan guru, jadi

pembelajaran adalah suatu interaksi antara individu dengan lingkungan yang

didalamnya terdapat unsur pemberi informasi atau pengetahuan yaitu guru dan

penerima informasi yaitu murid.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

18

Dalam memperoleh hasil belajar yang efektif dan efisien maka hendaknya

upaya yang sangat maksimal sangat diharapkan ditambah dengan kemampuan

untuk mengolah dan mengkolaborasikan setiap hasil yang diperoleh suatu

perubahan dari proses belajar mengajar yang terarah dan berkesinambungan.

Sudjana (Permatasari, 2017: 8) ―hasil belajar murid pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku sebgai hasil belajar dari pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, efektif dan psikomotorik‖.

Dimayanti dan Mudjiono (Permatasari 2017: 8) juga menyebutkan ―hasil

belajar merupakan hasil belajar dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar‖. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar merupakan berakhirnya pengajaran dan puncak hasil proses belajar.

B. Kerangka Berpikir

Sugiyono (Kasmirawati, 2018: 19) menyatakan kerangka pikir merupakan

kesimpulan untuk mengetahui adanya hubungan antar variable-variabel yang ada

dalam penelitian. Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah dengan penerapan

model pembelajaran yang interaktif dan maksimal, dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pembelajaran Pair

Checks dalam proses pembelajaran untuk mengetahui perbandingan nilai hasil

belajar sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Pair Checks.

Apabila dilihat dalam gambar sebagai berikut.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

19

Pembelajaran IPS

Tidak Menggunakan

Model Pembelajaran Pair Checks

Pretest

Menggunakan Model

Pembelajaran Pair Checks

Posttest

Analisis

Hasil Belajar

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

20

Gambar 2.1 Bagan Kerangka pikir

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap rumusan

masalah. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh

penggunaan model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar IPS konsep

Lingkungan Sahabat Kita siswa kelas V SDN No. 125 Inpres Bajeng Kabupaten

Takalar.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

21

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Peneltian

1. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:14) Jenis penelitian ini merupakan jenis

penelitian kuantitatif. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif, karena data

yang diperoleh peneliti berupa data angka. Metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian. Analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:111) rancangan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah desain The Group Pretest Posttest (Pretest-Postest Kelompok

Tunggal). Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian pre-eksperimen

dengan model pendekatan pre-test post-test one group design yaitu eksperimen

yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding. one group

design pre-test post-test Design, pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi

perlakuan. Dengan demikian perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Penelitian ini

dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum perlakuan (pre-test) dan setelah

perlakuan (post test) dengan satu kelompok subjek.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

22

Dalam penelitian ini, penelitian ini akan menguji cobakan model

pembelajaran pair checks terhadap hasil belajar yakni sebelum eksperimen (pre-

test) dan setelah eksperimen (post-test).

Tabel 3.1 Desain Rancangan Penelitian

Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test

Eksperimen X

Keterangan :

= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

= nilai postest (setelah diberi perlakuan) Sugiyono (2017:111)

X = Pembelajaran dengan menggunakan model Pair Checks

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:117) mengemukakan populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau

obyek itu.

Berdasarkan beberapa pandangan di atas, maka dapat dipahami bahwa

yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh anggota atau objek yang akan

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

23

diteliti di dalam suatu penelitian, dalam hal ini seluruh siswa kelas V SDN No.125

Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

V 9 7 16

Jumlah 9 7 16

Sumber: Data Hasil Peneliitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.

2. Sampel

Menururt Sugiyono (2017:118) mengemukakan sampel adalah bagian dari

jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari

sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel sampling jenuh

yang terdapat pada Non-Probability sampling. Menurut Sugiyono (2017:124)

sampling jenuh adalah teknik adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Bila jumlah populasi relative kecil, kurang

dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan

yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota

populasi dijadikan sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN No.125

Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

24

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

V 9 7 16

Jumlah 9 7 16

Sumber: Data Hasil Peneliitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takkalar.

C. Defenisi Operasional Variabel

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu Model Pair Checks.

Sedangkan Variabel terikat (Y) dalam penelitian yaitu hasil belajar siswa kelas V

SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.

1) Model Pembelajaran Pair Checks

Model pembelajaran Pair Checks adalah model pembelajaran

berkelompok yang mengedepankan kemampuan individu untuk menyelesaikan

persoalan. Dalam hal ini perlu kemampuan dari setiap individu untuk

memecahkan persoalannya.

2) Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa yang

dinyatakan dengan skor melalui tes dari mengenal dan memahami sebuah materi

pelajaran. Hasil belajar pada kegiatan ini difokuskan pada aspek kognitif

(pengetahuan).

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar

siswa yaitu berupa tes. Tes yang digunakan adalah tes yang dibuat peneliti berupa

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

25

soal essai sebanyak 10 nomor setiap kelompok. Soal tes hanya dibuat dalam satu

versi, artinya soal tes yang diberikan saat Pretest sama dengan soal tes yang

diberikan saat Posstest.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah teknik

tes dalam bentuk pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir). Adapun langkah-

langkah (prosedur) pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai berikut :

1. Tes Awal (pretest)

= Tes awal dilakukan sebelum perlakuan, pretest dilakukan

untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa

sebelum diterapkannya pembelajaran Pair Check di SDN

No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.

2. Treatment (Pemberian Perlakuan)

X = Treatment (pemberian perlakuan). Dalam hal ini peneliti

menerapkan model pembelajaran Pair Check di SDN

No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

3. Tes Akhir (posstest)

= Tes akhir (post-test). Tindakan selanjutnya adalah post-test

untuk mengetahui pengeruh model pembelajaran pair

checks.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2017:207) Analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

26

data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan

analisis inferensial.

1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2017:208) Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generealisasi. Adapun

langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis sebagai berikut :

a) Rata-rata (mean)

= ∑

b) Presentase (%) nilai rata-rata

P =

Keterangan :

P : Angka Persentase

f : Frekuensi yang dicari persentasenya

N : Banyaknya sampel responden

Analisis ini peneliti menetapkan teknik kemampuan siswa dalam

penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh

SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar yaitu:

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

27

Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi

Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

0-45 Sangat Rendah

55-64 Rendah

55-65 Sedang

75-80 Tinggi

85-100 Sangat Tinggi

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

2) Analisis statistika inferensial

Menurut Sugiyono (2017:209) Statistik inferensial adalah teknik statistik

yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan

dipopulasi

Penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistic t

(uji-t). Dengan tahap sebagai berikut :

t =

√ ∑

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test

= Hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test)

= Hasil belajar setelah perlakuan (post-test)

d = Deviasi masing-masing subjek

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

28

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga Md dengan menggunakan rumus:

Md = ∑

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test

∑ = Jumlah dari gain (posttest-pretest)

N = Subjek pada sampel

b. Mencari harga ∑ d dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

∑ d = jumlah kuadrat deviasi

∑ = jumlah dari gain (posttest-pretest)

N = Subjek pada sampel

c. Menentukan harga dengan menggunakan rumus :

t =

√ ∑

Keterangan :

Md = mean dari perbedaan pre-test dan post-test

= hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test)

= hasil belajar setelah perlakuan (post-test)

d = deviasi masing-masing subjek

∑ = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

29

Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

kaidah pengujian signifikan :

1) Jika > maka ditolak dan diterima, berarti penerapan model

pembelajaran pair checks berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2) Jika < maka diterima, berarti penerapan model pembelajaran

pair check tidak berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa.

Menentukan harga dengan mencari menggunakan tabel

distribusi t dengan signifikan

α = 0,05 dan d k = N – 1.

Membuat kesimpulan apakah model pembelajaran pair checks berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten

Takalar.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

SDN No.125 Inpres Bajeng terletak di Kecamatan Pattallassang

Kabupaten Takalar. Berada pada lokasi yang cukup strategis, karena mudah

dijangkau dari berbagai arah. Sekolah ini terdiri dari 6 kelas. Kegiatan

pembelajaran dilakukan pada pagi hari mulai dari pukul 07.15-11.05 WITA untuk

kelas rendah (kelas I, II dan III) dan p ukul 07.15-12.30 WITA untuk kelas tinggi

(kelas IV, V, dan VI).

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan

Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.untuk

menunjukkan hal tersebut digunakan jenis penelitian kuantitatif berupa angka.

Penyajian yang bertujuan mengungkap hasil belajar siswa tersebut, dapat diamati

pada analisis berikut ini yang dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu

penyajian data pretest dan data posttest.

1. Deskripsi Pretest Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN No. 125 Inpres

Bajeng Kabupaten Takalar

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi untuk mencari

nilai awal (pre test) siswa sebelum diberikan perlakuan. Nilai pre test antara lain

sebagai berikut :

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

31

Tabel 4.1 Data nilai pre test

No Nama Nilai

1 Andika Saputra 55

2 Sri Ayu Lestari 55

3 Muh. Adrian 65

4. Muh. Fadil Bakri 60

5 Zulfiana 65

6 Mifta Khaerul Anugrah 45

7 Muh. Nurhidayat 60

8 Muh. Fadil 55

9 Nadira Reskina 55

10 Nur hijrah 45

11 Muh. Faisal 45

12 Rasul Ramadhan 60

13 Aulia 45

14 Adelia Ramadhani 55

15 Riskawanti 70

16 Muh. Akbar 70

Jumlah

∑x1 = 905

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

32

Dalam mencari mean nilai (rata-rata) pre test dari siswa kelas V SDN

Inpres Bajeng Kabupaten Takalar dapat dilihat melalui table 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre test

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar

Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai dari

∑ = 945, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu, dapat

diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut:

= ∑

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari

hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

sebelum penerapan model Pair Checks yaitu 59,06.

X F F.X

55 5 275

65 2 130

60 3 180

45 4 180

70 2 180

Jumlah 16 945

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

33

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pre test Siswa

No Skor Frekuensi Persentase

(%)

Kategori Hasil

belajar

1 40-45 9 56,25 Sangat rendah

2 55-60 3 18,75

Rendah

3 60-65 2

12,5 Sedang

4 65-70 2

12,5 Tinggi

5 70-100 0

0 Sangat tinggi

Jumlah 16

100

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Berdasarkan data pada tabel 4.3 maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan instrumen test dapat

dilihat dari kategori hasil belajar sangat rendah yaitu 9 orang dengan persentase

56,25%, kategori hasil belajar rendah yaitu 3 orang dengan persentase 18,75%,

kategori hasil belajar sedang yaitu 2 orang dengan persentase 12,5 %, kategori

hasil belajar tinggi yaitu 2 orang dengan persentase 12,5 dan kategori hasil

belajar sangat tingggi yaitu 0 berada pada presentase 0 %. Melihat dari hasil

presentase yang ada dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa sebelum

diterapkan model Pair Checks rendah.

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

34

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pretest

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 14 85, 5

70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 2 12,5

Jumlah 16 100

Sumber : Data Hasil penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Apabila Tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai

atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar belum memenuhi

kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang tuntas hanya 2

orang dengan persentase 12,5% 75%.

2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) IPS Siswa kelas V SDN No.125 Inpres

Bajeng Kabupaten Takalar

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap siswa setelah

diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya

diperoleh setelah diberikan post- test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data

berikut ini :

Data perolehan skor hasil siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar setelah penerapan model Pair Checks:

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

35

Tabel 4.5 Data nilai post test

No Nama Nilai

1 Andika Saputra 55

2 Sri Ayu Lestari 85

3 Muh. Adrian 65

4. Muh. Fadil Bakri 85

5 Zulfiana 80

6 Mifta Khaerul Anugrah 55

7 Muh. Nurhidayat 75

8 Muh. Fadil 65

9 Nadira Reskina 90

10 Nur hijrah 75

11 Muh. Faisal 85

12 Rasul Ramadhan 90

13 Aulia 80

14 Adelia Ramadhani 75

15 Riskawanti 90

16 Muh. Akbar 85

Jumlah ∑x1 = 1.235

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

36

Dalam mencari mean (rata-rata) nilai pos-test dari siswa kelas V SDN

No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar dapat dilihat melalui tabel 4.6 di bawah

ini:

Tabel 4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Posttest.

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Berdasarkan data pada tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai dari

∑ = 1235, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu, dapat

diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut:

= ∑

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari

hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar setelah

penerapan model Pair Checks yaitu 77,18

X F F.X

55 2 110

85 4 340

65 2 130

80 2 160

75 3 225

90 3 270

Jumlah 16 1235

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

37

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pos test Siswa

No Skor Frekuensi Persentase

(%)

Kategori Hasil

belajar

1 0-45 0 0 Sangat rendah

2 45-55 2 12,5 Rendah

3 55-65 2 12,5 Sedang

4 75-80 5 31,25 Tinggi

5 85-100 7 43,75 Sangat tinggi

Jumlah 16 100

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel 4.7 di atas maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap post-test dengan menggunakan

instrumen test dapat dilihaat berdasarkan kategori halil belajar sangat rendah yaitu

0 orang dengan persentase 0%, kategori hasil belajar rendah yaitu 2 orang dengan

persentase 12,5%, kategori hasil belajar sedang yaitu 2 orang dengan persentase

12,5%, kategori hasil belajar tinggi yaitu 5 orang dengan persentase 31,25% dan

kategori hasil belajar sangat tinggi yaitu 7 orang dengan persentase 43,75%.

Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar

siswa setelah diterapkan model pembelajaran Pair Checks meningkat.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

38

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS posttest

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 4 25

70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 12 75

Jumlah 16 100

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang mencapai atau

melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar telah memenuhi

kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang tuntas adalah 12

orang dengan persentase 75% 75%.

3. Pengaruh Model Pair Checks Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep

Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni ―ada pengaruh dalam

menerapkan model Pair Checks terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN No.125

Inpres Bajeng Kabupaten Takalar‖. Maka teknik yang digunakan untuk menguji

hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

39

Tabel 4.9 Analisis Skor Pre-test dan Post-test

No X1 (Pre-test) X2(Post-test) d = X2 - X1 d²

1 55 55 0 0

2 55 85 30 60

3 65 65 0 0

4 60 85 25 50

5 65 80 15 30

6 45 55 10 20

7 60 75 15 30

8 55 65 10 20

9 55 90 35 70

10 45 75 30 60

11 45 85 40 80

12 60 90 30 60

13 45 80 35 70

14 55 75 20 40

15 70 90 20 40

16 70 85 15 30

Jumlah 905 1235 330 660

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Mencari harga ―Md‖ dengan menggunakan rumus:

Md = ∑

= 20,62

Mencari harga ―∑ ‖ dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ ∑

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

40

=

= 618,75

2. Menentukan harga t Hitung

t =

√∑

t =

t =

t =

t =

t = 8,02

3. Menentukan harga t Tabel

Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

kaidah pengujian signifikan:

Jika t hitung > t table maka H o di tolak dan H 1 di terima, berarti penerapan model Pair

Checks Terhadap Hasil Belajar IPS siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar.

Jika t hitung < t table maka H o di terima, berarti penerapan Model Pair Checks

Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V

SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

41

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif inferensial yang diperoleh

serta hasil observasi yang telah di lakukan,dapat di simpulkan bahwa ada

pengaruh model Pair Checks Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar.

Dalam mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan = 16 – 1 = 15 maka diperoleh t 0,05 = 1,76.

Setelah diperoleh tHitung= 8,02 dan tTabel = 1,76 maka diperoleh tHitung >

tTabel atau 8,02 > 1,76. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam menerapkan model pembelajaran

Pair Checks Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita SDN

No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.

C. Pembahasan

Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian.

Hasil dimaksud yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang terkumpul

dan analisis data yang telah dilakukan. Fokus utama yang akan dibahas pada

bagian ini adalah penerapan model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil

belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Sebelum melaksanakan pembelajaran, berdasarkan data awal siswa kelas

V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar yang berjumlah 34 siswa

tetapi karena adanya pandemic covid-19 peneliti melakukan penelitian di sekolah

dengan membagi siswa menjadi 2 kelompok yaitu masing masing kelompok

berjumlah 17 orang, tetapi pada saat penelitian berangsung yang hadir pada

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

42

kelompok pertama yaitu berjumlah 16 orang.penelitian berlangsung selama 6 hari,

maka peneliti hanya mengambil data hanya 16 orang siswa sampai penelitian

berakhir. Pada saat hari pertama melakukan laporan kunjungan untuk penelitian

disekolah tersebut, pada hari kedua melaksanakan pretest, pada hari ketiga,

keempat dan kelima melaksanakan pelakuan atau treatment, dan pada hari keenam

melaksanakan posttest Data awal dimaksudkan untuk mengetahui nilai hasil

belajar siswa. Model Pair Checks merupakan model pembelajaran dimana siswa

saling berpasangan dan menyelesaikan persoalan yang diberikan.

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar IPS pada siswa dengan

pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Pair Checks (Posttest) dan

pada siswa dengan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran konvensional

(Pretest) pada materi lingkungan sahabat kita, diketahui bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar IPS dengan menerapkan model pembelajaran Pair

Checks. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata nilai pretest= 59,06 dan rata-rata nilai

posttest= 77,18.

Masalah yang dialami siswa dalam belajar pada pretest tentunya

berdampak negatif terhadap nilai akhir yang diperoleh. Dapat diketahui bahwa

frekuensi dan persentase hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar pada pretest belum memadai. Dapat dinyatakan bahwa

frekuensi dan persentase nilai hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres

Bajeng Kabupaten Takalar pada pretest.

Hasil analisis data pada hasil belajar siswa tanpa menggunakan model

pembelajaran Pair Checks dikategorikan rendah. Hal tersebut disebabkan pada

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

43

proses pembelajaran siswa terlihat jenuh pada saat pemberian materi mengenai

pembelajaran yang hanya didominasi oleh gurusaja, sehingga mempengaruhi hasil

belajaranya. Pembelajaran dengan cara lama yang kurang menarik dan monoton ini

berdampak pada minat belajar siswa dalam belajar.

Siswa cenderung kurang aktif dan terkesan main-main sehingga

meganggap remeh pembelajaran terutama saat pembelajaran berkelompok.

Kemudian, pada saat siswa diberi tugas kelompok yang merupakan tekik

pembelajaran yang wajib digunakan saat pembelajaran. Sebagian besar siswa tidak

antusias dalam menerima pembelajaran dan beberapa siswa terlihat mengeluh saat

pemberian tugas karena kurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri. Aspek

pembelajaran tersebut dikategorikan rendah.

Kekurang mampuan siswa disebabkan oleh model pembelajaran yang

diterapkan, karena mereka terlihat tidak serus dalam menerima pembelajaran

maupun mengerjakan tugas hdan kurang bergairanh untuk menggali kreativitas

pembelajaran berkelompok mereka. , akhirnya berpengaruh pada hasil belajar

siswa. Oleh karena itu, data disimpulkan bahwa hasil tes siswa kelas V SDN

No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar tergolong rendah. Berdasarkan skor dan

nilai pada saat pretest yang telah diperoleh siswa yaitu dikategorikan rendah.

Pada saat penerapan model pembelajaran Pair Checks siswa cenderung

mampu menerima pembelajaran dengan baik dan mulai aktif dan percaya diri

sehingga penilain pada hasil belajar Sebagian besar sudah terpenuhi. Temuan yang

diperoleh saat penerapn model pembelajaran Pair Checks menunjukkan bahwa

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

44

peneran modekl pembelajaran Pair Checks berpengarugh secara signifikan

terhadap hasil belajar siswa.

Hasil analisis data paa saat pemberian test (postest) dengan menggunakan

model pembelajaran Pair Checks dapat dikategorikan tinggi berdasarkan hasil

analisis deskriptif yang diproleh. Hasil belajar dengan penerapan model

pembelajaran Pair Checks diawali dengan pemberian tes atau pretest tanpa

penerapan model pembelajaran Pair Checks, kemudian setelah pemberian pretest

siswa diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Pair Checks

sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Pada proses ini terlihat bahwa siswa

sangat antusias saat pembelajaran berlangsung. Kemudian setelah perlakuan, siswa

kemudian diberikan tes postest dengan menggunakan model pembelajaran Pair

Checks. Namun setelah melakukan postest hasil yang diperoleh saat tes cukup

tinggi dan sebagian besar memenuhi standar ketuntasan klasikal dan hasilnya

sangat berbeda dibandingkan saat pelaksanaan pretest dan berada pada kategori

tinggi.

Fenomena yang dialami siswa pada hasil belajar tersebut setelah

menerapkan model pembelajaran Pair Checks tentunya berdampak positif terhadap

nilai akhir yang diperoleh. Dapat diketahui bahwa frekuensi dan persentase hasil

belajar siswa setelah menerapkan model Pair Checks dikategorikan memadai.

Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai pretest

dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

45

dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang di

dapatkan antara nilai pretest dengan nilai posttest. Maka itu di gunakan teknik

yang di sebut dengan uji-t (t-test).

Penerapan model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar siswa

kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar, maka tampak pula hasil

perhitungan uji t. Perbandingan hasil kemampuan pretest dan posttest

menunjukkan bahwa nilai hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan

rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 8,02. Dengan frekuensi (dk)

sebesar 16 - 1 = 15, pada taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,76. Oleh karena

thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti bahwa ada pengaruh dalam

menerapkan model Pair Checks terhadap hasil belajar.

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada SDN No.125 Inpres

Bajeng Kabupaten Takalar yaitu siswa dikatakan tuntas belajarnya jika hasil

belajarnya telah mencapai KKM 70. Sebelum menerapkan model pemelajaran

Pair Checks atau pembelajaran konvensional yang mencapai ketuntasan hanya 2

orang dari jumlah siswa sebanyak 16 orang. Sedangkan dalam pembelajaran

menerapkan model pembelajaran Pair Checks yang mencapai ketuntasan

sebanyak 12 orang. Sehingga dapat dihasilkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas

V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar dalam pembelajaran yang

menerapkan model pembelajaran Pair Checks pada konsep lingkungan sahabat

kita sudah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

46

Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian

tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan murid sebagai

anak didik. Untuk memperoleh pengertian yang jelas tenang belajar, dibawah ini

akan dikemukakan pendapat para ahli sebagai berikut:

Sagala (Permatasari, 2017: 6) bahwa belajar merupakan tindakan dan

perilaku murid yang kompleks sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh murid

itu sendiri. sedangkan menurut Slamet (Permatasari, 2017: 6) belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam hasil interaksi dengan lingkungannya.

Winatapura, dkk (Permatasari, 2017: 6) bahwa belajar sebagai proses

untuk mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman

sebagai pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.

Rusyan, dkk (1998: 7) belajar adalah memodifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman. Di dalam rumusan tersebut terkandung makna

bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan hasil atau

tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih luas dari itu yakni

mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasaan hasil latihan melainkan

perubahan kelakuan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian belajar pada dasarnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

47

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tria Muhammad Aris terkait

dengan "Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks (pasagan mengecek) untuk

meningkatkan kemampuan sosial siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran

pendidikan jasmani kelas V dan VI SDN 01 Tanggung Turen Kabupaten Malang"

Hasil analisis di atas yang menunjukkan adanya pengaruh penerapan model

pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar IPS sejalan dengan hasil

observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada

siswa yaitu pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan

kegiatan lain atau bersikap cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat

dilihat pada pertemuan pertama siswa yang melakukan kegiatan lain sebanyak 3

orang, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 orang yang melakukan

kegiatan lain pada saat penerapan model pembelajaran Pair Checks berlangsung.

Pada awal pertemuan, hanya sedikit siswa yang aktif mengikuti pembelajaran.

Akan tetapi sejalan dengan diterapkannya model Pair Checks siswa mulai aktif

pada setiap pertemuan, seperti yang telah dikemukakan oleh Slamet (Permatasari,

2017: 6) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam hasil interaksi dengan lingkungannya.

Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab

pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk

menyampaikan persoalan faktual. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri untuk

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

48

menyampaikan perasaan dan pendapatnya setelah menerapkan model

pembelajaran Pair Checks, mereka mengaku senang dan sangat menikmati diskusi

saat kelompok yang dilakukan sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

Proses pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa tidak lagi pasif pada

saat pembelajaran berlangsung dan tidak lagi merasa bosan ataupun tertekan

ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Sejalan dengan hasil penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Deni Atzia Anguara (2016) dengan judul ―Penerapan Model

Keterhubungan (Connectred Model) Terhadap Hasil Belajar siswa Kelas V Pada

Pembelajaran IPS terpadu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Model Palembang‖.

Dalam penelitian ini peneliti menunjukkan bahwa dari model ini siswa dapat

berperan aktif dalam pembelajaran.

Keberhasilan yang dicapai tercipta karena antusias dan semangat siswa

selama proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan model

pembelajaran Pair Checks merupakan sesuatu yang unik dan baru bagi siswa

sehingga mampu menarik perhatian serta meningkatkan rasa antusias siwa untuk

lebih memperhatikan penjelasan dan pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga

hal tersebut tentu akan sangat membantu guru untuk mengajarkan materi dan

memberi pemahaman kepada siswa sehingga materi pelajaran akan lebih mudah

dipahami oleh para siswa.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang

diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap hasil belajar IPS

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

49

Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar.

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh dalam hasil belajar IPS dalam menerapkan model pembelajaran

Pair Checks konsep Lingkungan Sahabat Kita siswa Kelas V SDN No.125 Inpres

Bajeng Kabupaten Takalar. Hal ini tampak pada nilai yang diperoleh siswa

sebelum menerapkan model pembelajaran Pair Checks yang mencapai standar

keberhasilan belajar, yaitu hanya mencapai 12,5% atau sebanyak 2 siswa yang

mendapat nilai 70 ke atas.

Setelah menerapkan model pembelajaran Pair Checks dapat diketahui

hasil belajar siswa dikategorikan memadai dan hampir semua siswa mampu

memperoleh nilai di atas 70 (75%). Pengaruh penerapkan model pembelajaran

Pair Checks diketahui pula berdasarkan perhitungan uji t. Perbandingan hasil

kemampuan pretest dan posttest menunjukkan bahwa nilai sebanyak 8,02

> t Tabel = 1,76 Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan

diterima.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian bahwa penerapan

model Pair Checks berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa kelas V SDN

No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar, maka dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut:

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

48

1. Kepada para pendidik khususnya guru SDN No.125 Inpres Bajeng

Kabupaten Takalar, disarankan menerapkan model Pair Checks untuk

membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.

2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan model Pair

Checks ini dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui

apakah pada materi lain cocok dengan model pembelajaran ini demi

tercapainya tujuan yang diharapkan.

3. Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat

model ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji

terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

49

DAFTAR PUSTAKA

Rusyan, Tabrani, dkk, 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung. CV. Remadja Karya

Shoimin, Aris, 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta. Ar-ruzz Media

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif Dan R&D). Bandung. Alfabeta

Tim Penyusun, 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar FKIP Unismuh

Makassar

Adi, Prakoso Galuh .Keefektifan Pembelajaran Model Pair Check dan Numbered

Heads-Together ((NHT) Ditinjau Dari Hasil Belajar Dalam

Pembelajaran IPS Kelas IV SDN Gugus Mahesa Jenar Ambarawa.

Diambil 11 Februari 2020. Website :

httpsejournal.uksw.eduscholariaarticleview3230

Afif, Nur afifah, 2018. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Pair Check Untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Materi Menyusun Paragraf

Pada Siswa Di Kelas III MI Sunan Ampel Kesambi-Porong Sidoarjo.

Diambil 2 Februari 2020, Website:

http://digilib.uinsby.ac.id/22535/1/Nur%20Afifa%20Afif_D7721404

2.pdf

Aris Tria Muhamad. ―Penerapan Model Pembelajaran Pair Check (Pasangan

Mengecek) untuk meningkatkan Kemampuan Sosial Siswa Pada

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Kelas V dan VI SD N 01

Tanggung Turen Kabupaten Malang‖. Palembang: Diambil 2

Februari 2020, Website:

http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpor/article/view/4508.

html

Deni Atzia Anguara, Penerapan Model Keterhubungan Connectred Model)

Terhadap Hasil Belajar siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPS

terpadu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Model Palembang.

Palembang: Diambil 8 Februari 2020, Website:

http://eprints.radenfatah.ac.id/3163/1/MARLINDA%20%281427006

8%29.pdf

Faraningtias, Nadia 2018. Pengaruh Model Pair Check Terhadap Keterampilan

Komunikasi Interpersonal Kelas IV MI Ismariah Al-quraniyyah

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

50

Bandar Lampung. Diambil 12 Februari 2020, Website:

httpslib.unnes.ac.id2916311401412120.pdf

Hendra, 2018. Pengaruh Penggunaan Metode Inquiry Sosial Terhadap Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Bissoloro Kecamatan

Bungaya Kabupaten Gowa. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Makassar Muhammadiyah

Makassar.

Hasniah, 2017. Keefektifan Model Pair Check dalam pembelajaran IPS Pada

Peserta Didik Kelas Iii Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri

Kabupaten Banyumas. Diambil 11 Februari 2020. Website:

httpsjournal.unnes.ac.idsjuindex.phpjpearticleview145978288

Istining Diah, Henny (2016). Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS

Materi Jenis-Jenis Usaha Dn Ekonomi Melalui Kolaborasi Metode

Everyone Is Teacher Here Dan Media GambarPada Siswa Kelas V

MI Miftahul Huda Truko Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

Tahun Jaran 2015-2016. Diambil 17 Februari 2020. Website: httpe-

repository.perpus.iainsalatiga.ac.id14881Henny%20Istining%20Dia

h%20%2811511055%29.pdf

Jamiliyah, Hesti. 2016. Keefektifan Model Pair Check Terhadap Hasil Belajar

IPA Materi Dampak Pengambilan Bahan Alam Kelas IV SDN

Gugugs Sultan Fatah Demak. Diambil 11 Februari 2020. Website:

httpslib.unnes.ac.id2916311401412120.pdf

Kasmirawati. 2018 Pengaruh Model Pembelajaran Pair Check Terhadap Hasil

Belajar PKn Siswa Kelas V SD Inpres Bontomanai Kecamatan

Tamalate Kota Makassar. Skripsi Tidak Diterbitkan Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Makassar. Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Masruroh, Umi. 2018 Peningkatan Hasil Belajar Materi Lingkungan Alam Dan

Buatan Melalui Metode Karyawisata Pada Siswa Kelas III SDN

Margosono Kec. Tersono Ka. Batam Tahun Pelajaran 2017/2018.

Diambil 03 Februari 2020, Website: httpe-

repository.perpus.iainsalatiga.ac.id40641Skripsi.pdf

Marlinda, 2018. Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Pata Pelajaran IPA Kelas V MI NurulHidayah

Palembang. Diambil 4 Februari 2020, Website:

httpeprints.radenfatah.ac.id31631MARLINDA%20%2814270068%

29.pdf

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

51

Priyono. 2014 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Peer

Lessons Pada Siswa Kelas IV SDN Nnglahar Kecamatan Moyudan

Kabupaten Sleman. Diambil 03 Februari 2020, Website:

httpemprits.uny.ac.id129621Skripsi.Priyono.PGSD.10108247047.pd

f

Permatasari, 2017. Hasil Belajar siswa Kelas V SD Nanga Pinoh Kalimantan

Barat. Diambil 3 februari 2020, Website: Website:

httpslib.unnes.ac.id2916311401412120.pdf

53

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

LAMPIRAN

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Lampiran

Nilai hasil belajar IPS kelas V SDN NO.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Tahun Ajaran

2020/2021

No Nama L/P Nilai

1. Andika Saputra L 50

2. Sri Ayu Lestari P 50

3. Muh. Adrian L 60

4. Muh. Fadil Bakri L 70

5. Zulfiana P 60

6. Mifta Khaerul Anugrah L 80

7. Muh. Nurhidayat L 50

8. Muh. Fadil L 65

9. Nadira Reskina P 75

10. Nur hijrah P 80

11. Muh. Faisal L 59

12. Rasul Ramadhan L 40

13. Aulia P 50

14. Adelia Ramadhani P 70

15. Riskawanti P 60

16.. Muh. akbar L 40

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Takalar, 2 Oktober 2020

Mengetahui

Guru SDN No.125 Inpres Bajeng

Hamsinah, S.Pd

Nip : 19791118200604201

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN NO.125 Inpres Bajeng

Kelas / Semester : V / 1 (Satu)

Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita

Sub Tema 2 : Perubahan Lingkungan

Pembelajaran ke- : 4

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,

melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah, sekolah

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

IPS

Kompetensi Dasar (KD) :

a. Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya

mesejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya

untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

Indikator:

4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/ teks bacaan tentang interaksi sosial dan

hasil-hasil pembangunan di lingkungan masyarakat, serta pengaruhnya

terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan mengamati bacaan dan berdiskusi, siswa mampu

membuat peta pikiran tentang usaha ekonomi yang dikelola kelompok

dengan benar.

2. Melalui kegiatan membuat kliping, siswa dapat mengidentifikasi jenisjenis

usaha yang dikelola kelompok dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

- Teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat

Indonesia

E. PENDEKATAN, MODEL, METODE, STRATEGI, TEHNIK, DAN

MEDIA PEMBELAJARAN

- Pendekatan : Saintifik (Ilmiah)

- Model : Pair Check (Pasangan mengecek)

- Metode : Diskusi

- Strategi : Pembelajaran Langsung

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

- Tehnik : Ceramah, tanya jawab, diskusi

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

- Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 8:lingkungan

sahabat kita, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2017).

- Media : Gambar-gambar usaha dan soal teks

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan

kabar, dan mengecek kehadiran siswa.

2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh

salah seorang siswa.

3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab

pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan

doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan

penguatan tentang sikap syukur.

4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia

Raya. Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat

kebangsaan.

5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran

yang akan dilakukan.

10 menit

Inti 1. Siswa membaca teks ―Usaha Ekonomi yang

Dikelola Kelompok‖.

2. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang

terdiri dari 4 orang, kemudian kelompok

tersebut dibagi lagi menjadi berpasangan yaitu

partner A dan partner B.

3. Guru memberikan sebuah soal untuk

dikerjakan (BS hal 79).

4. Guru memberikan kesempatan pada partner A

untuk mengerjakan soal nomor 1, sementara

partner B mengamati, memberi motivasi (jika

diperlukan) partner A selama mengerjakan

soal nomor 1. Begitu pula sebaliknya bertukar

peran saat partner B mengerjakan soal nomor

2.

40

Menit

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

5. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut

mengecek hasil pekerjaan mereka berdua

dengan pasangan lain yang sama kelompok

dengan mereka.

6. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan pemahaman kepada siswa

tentang jenis-jenis usaha ekonomi dalam

masyarakat (IPS KD 4.3).

Penutup 1. Guru bersama-sama siswa membuat refleksi

atas pembelajaran yang telah berlangsung.

2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran)

10 menit

H. PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan

2. Penilaian pengetahuan:

- Tes tertulis tentang jenis-jenis usaha yang dikelola.

3. Penilaian keterampilan:

a. Penilaian: Unjuk kerja: kerja kelompok bercerita tentang bagian-bagian tubuh

dan kegunaannya.

No. Nama

Siswa

Kriteria Predikat

Melakukan

tanya-

jawab

dengan

teman

kelompok

Bercerita

dengan

teman

kelompok

tetang

usaha

ekonomi

yang

Mendengarkan

teman

yang sedang

berbicara

Berani

dan

percaya

diri

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

dikelola

kelompok

1 Siti √ √ √ √ Sangat

Baik

2 Beni √ √ - - Cukup

b. Penilaian: Unjuk kerja: mengikuti pembelajaran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Pendamping

an

1

1. Kemamp

uan

mengikuti

sebuah

permaina

n tentang

usaha

ekonomi

yang

dikelola

kelompok

.

Siswa

mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok.

Siswa

mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok.

Siswa

mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok

Siswa belum

mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok.

2.Kemampu

an

menjalan

kan

peraturan

pada

permaina

n

Siswa

mampu

melakukan

permainan

sesuai

dengan

instruksi

tanpa

pengarahan

ulang

Siswa

mampu

melakukan

permainan

sesuai aturan

tetapi dengan

1 kali arahan

ulang

Siswa

mampu

melakukan

permainan

sesuai aturan,

tetapi dengan

lebih dari 1

kali arahan

ulang

Siswa belum

mampu

melakukan

permainan

sesuai

dengan

aturan

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

1. Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Perubahan Tingkah Laku

Percaya Diri Disiplin Bekerjasama

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

1

2

3

4 ………

Keterangan:

BT : Belum Terlihat

MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang

SM : Sudah Membudaya

Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

2. Penilaian Pengetahuan

Instrumen penilaian: tes tertulis

3. Penilaian Pengetahuan

a. Penilaian : Unjuk Kerja

Kegiatan Membuat kliping Usaha Ekonomi

No. Kriteria

Baik

Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Bimbingan

1

1. Ketepatan

dalam

menjawab

soal

Semua

tepat

Tepat 3—2 Tepat 2—1 Tepat 0—1

2. Ketepatan

waktu

penyelesaian

tugas

Selesai

sebelum

waktu yang

ditentukan

Selesai

tepat

Waktu

Terlambat

maksimal

5 menit

Terlambat

lebih

dari 5 menit

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

b. Penilaian : Unjuk Kerja

No. Kriteria Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Bimbinga

n

1

1. Ketepata

n

berbicara

n dan

berdiskus

i degan

teman

Percaya diri

dalam

membacakan

tugas yang

diberikan

Hanya

membacakan

sebagian

jawabannya

Hasil

pekerjaanya

kurang tepat

Tidak

percaya

diri untuk

tampil

2. Ketepata

n waktu

penyeles

aian

tugas

Selesai

sebelum

waktu

yang

ditentukan

Selesai tepat

waktu

Terlambat

maksimal

5 menit

Terlambat

lebih

dari 5

menit

3. Kerja

sama

kelompo

k

Seluruh

anggota

kelompok

Berpartisipas

i aktif

Setengah

atau lebih

anggota

kelompok

berpartisipasi

aktif

Kurang dari

setengah

anggota

kelompok

berpartisipasi

aktif

Seluruh

anggota

kelompok

terlihat

pasif

Mengetahui Makassar, 9 September 2020

Guru Mahasiswa

Hamsinah S.Pd Sri Wahyuni Nip : 197911182006042019 Nim : 105401114416

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN NO.125 Inpres Bajeng

Kelas / Semester : V / 1 (satu)

Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita

Sub Tema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan

Pembelajaran ke- : 4

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

B. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,

melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah, sekolah

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

C. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

IPS

Kompetensi Dasar (KD) :

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya

mesejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya

untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

Indikator:

4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/ teks bacaan tentang interaksi sosial dan

hasil-hasil pembangunan di lingkungan masyarakat, serta pengaruhnya

terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan mengamati bacaan dan berdiskusi, siswa mampu

mencocokan jawaban dengan pasangan kelompok tentang usaha ekonomi

yang dikelola kelompok dengan benar.

2. Melalui kegiatan membuat kliping, siswa dapat mengidentifikasi jenisjenis

usaha yang dikelola kelompok dengan benar.

E. MATERI PEMBELAJARAN

- Teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat

Indonesia

F. PENDEKATAN, MODEL, METODE, STRATEGI, TEHNIK, DAN

MEDIA PEMBELAJARAN

- Pendekatan : Saintifik (Ilmiah)

- Metode : Diskusi

- Strategi : Pembelajaran Langsung

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

- Tehnik : Ceramah, tanya jawab, diskusi

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

- Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 8: Sahabat

lingkungan kita, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2017).

- Media : soal teks

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan

kabar, dan mengecek kehadiran siswa.

2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh

salah seorang siswa.

3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab

pentingnya mengawali setiap kegiatan

dengan doa. Selain berdoa, guru dapat

memberikan penguatan tentang sikap syukur.

4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia

Raya. Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat

kebangsaan.

5. Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas

pembelajaran yang akan dilakukan.

10

menit

Inti Siswa membaca teks ―Menghargai Kegiatan

Usaha Ekonomi Orang Lain‖.

1. Guru membagi siswa kedalam kelompok

yang terdiri dari 4 orang, kemudian

kelompok tersebut dibagi lagi menjadi

berpasangan yaitu partner A dan partner B.

2. Guru memberikan sebuah soal untuk

dikerjakan (BS hal 79).

3. Guru memberikan kesempatan pada partner A

untuk mengerjakan soal nomor 1, sementara

partner B mengamati, memberi motivasi (jika

diperlukan) partner A selama mengerjakan

soal nomor 1. Begitu pula sebaliknya bertukar

peran saat partner B mengerjakan soal nomor

40

Menit

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

2.

4. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut

mengecek hasil pekerjaan mereka berdua

dengan pasangan lain yang sama kelompok

dengan mereka.

5. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan pemahaman kepada siswa

tentang jenis-jenis usaha ekonomi dalam

masyarakat (IPS KD 4.3).

Penutup 1. Guru bersama-sama siswa membuat refleksi

atas pembelajaran yang telah berlangsung.

2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran)

10

menit

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan

2. Penilaian pengetahuan:

- Tes tertulis tentang jenis-jenis usaha yang dikelola.

3. Penilaian keterampilan:

a. Penilaian: Unjuk kerja: kerja kelompok bercerita tentang bagian-bagian tubuh

dan kegunaannya.

No. Nama

Siswa

Kriteria Predikat

Melakukan

tanya-

jawab

dengan

teman

Bercerita

dengan

teman

kelompok

tetang

usaha

ekonomi

Mendengarkan

teman

yang sedang

berbicara

Berani

dan

percaya

diri

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

kelompok yang

dikelola

kelompok

1 Siti √ √ √ √ Sangat

Baik

2 Beni √ √ - - Cukup

3 …..

b. Penilaian: Unjuk kerja: mengikuti permainan ―Guru berkata‖

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Pendam

pingan

2

2. Kemampuan

mengikuti

sebuah

permainan

tentang

usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok.

Siswa mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi yang

dikelola

kelompok.

Siswa mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi yang

dikelola

kelompok.

Siswa mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi yang

dikelola

kelompok

Siswa

belum

mampu

mengiku

ti

permain

an

tentang

usaha

ekonomi

yang

dikelola

kelompo

k.

2.Kemampuan

menjalankan

peraturan pada

permainan

Siswa mampu

melakukan

permainan

sesuai dengan

instruksi tanpa

pengarahan

ulang

Siswa mampu

melakukan

permainan

sesuai aturan

tetapi dengan 1

kali arahan

ulang

Siswa mampu

melakukan

permainan

sesuai aturan,

tetapi dengan

lebih dari 1 kali

arahan ulang

Siswa

belum

mampu

melakuka

n

permaina

n sesuai

dengan

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

aturan

J. PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Perubahan Tingkah Laku

Percaya Diri Disiplin Bekerjasama

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

1

2

3

4 ………

Keterangan:

BT : Belum Terlihat

MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang

SM : Sudah Membudaya

Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

2. Penilaian Pengetahuan

Instrumen penilaian: tes tertulis (isian)

No. Kriteria Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Bimbingan

1

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

1. Ketepatan

dalam

menjawab

soal

Semua

tepat

Tepat 3—2 Tepat2- 1 Tepat 0-1

2. Ketepatan

waktu

penyelesaian

tugas

Selesai

sebelum

waktu yang

ditentukan

Selesai

tepat

Waktu

Terlambat

maksimal

5 menit

Terlambat

lebih

dari 5 menit

No. Kriteria Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Bimbingan

1

1. Ketepatan

berbicaran

dan

berdiskusi

degan teman

Percaya diri

dalam

membacakan

tugas yang

diberikan

Hanya

membacakan

sebagian

jawabannya

Hasil

pekerjaanya

kurang tepat

Tidak

percaya

diri untuk

tampil.

2. Ketepatan

waktu

penyelesaian

tugas

Selesai

sebelum

waktu

yang

ditentukan

Selesai tepat

waktu

Terlambat

maksimal

5 menit

Terlambat

lebih

dari 5

menit

3. Kerja sama

kelompok

Seluruh

anggota

kelompok

Berpartisipasi

aktif

Setengah

atau lebih

anggota

kelompok

berpartisipasi

aktif

Kurang dari

setengah

anggota

kelompok

berpartisipasi

aktif

Seluruh

anggota

kelompok

terlihat

pasif

Mengetahui Makassar, 11 September 2020

Guru Mahasiswa

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Hamsinah S.Pd Sri Wahyuni Nip : 197911182006042019 Nim : 105401114416

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN NO.125 Inpres Bajeng

Kelas / Semester : V / 1 (Satu)

Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita

Sub Tema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan

Pembelajaran ke- : 3

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,

melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah, sekolah

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

IPS

Kompetensi Dasar (KD) :

b. Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya

mesejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya

untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

Indikator:

4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/ teks bacaan tentang interaksi sosial dan

hasil-hasil pembangunan di lingkungan masyarakat, serta pengaruhnya

terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan mengamati bacaan dan berdiskusi, siswa mampu

membuat peta pikiran tentang usaha ekonomi yang dikelola kelompok

dengan benar.

2. Melalui kegiatan membuat kliping, siswa dapat mengidentifikasi jenisjenis

usaha yang dikelola kelompok dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

- Teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat

Indonesia

E. PENDEKATAN, MODEL, METODE, STRATEGI, TEHNIK, DAN

MEDIA PEMBELAJARAN

- Pendekatan : Saintifik (Ilmiah)

- Model : Pair Check (Pasangan mengecek)

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

- Metode : Diskusi

- Strategi : Pembelajaran Langsung

- Tehnik : Ceramah, tanya jawab, diskusi

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

- Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 8:lingkungan

sahabat kita, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2017).

- Media : Gambar-gambar usaha dan soal teks

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan

kabar, dan mengecek kehadiran siswa.

2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh

salah seorang siswa.

3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab

pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan

doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan

penguatan tentang sikap syukur.

4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia

Raya. Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat

kebangsaan.

5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran

yang akan dilakukan.

10 menit

Inti Siswa membaca teks ―Pengaruh Kegiatan

Ekonomi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat‖.

1. Guru membagi siswa kedalam kelompok

yang terdiri dari 4 orang, kemudian kelompok

tersebut dibagi lagi menjadi berpasangan

yaitu partner A dan partner B.

2. Guru memberikan sebuah soal untuk

dikerjakan (BS hal 79).

3. Guru memberikan kesempatan pada partner A

untuk mengerjakan soal nomor 1, sementara

partner B mengamati, memberi motivasi (jika

diperlukan) partner A selama mengerjakan

soal nomor 1. Begitu pula sebaliknya bertukar

40

Menit

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

peran saat partner B mengerjakan soal nomor

2.

4. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut

mengecek hasil pekerjaan mereka berdua

dengan pasangan lain yang sama kelompok

dengan mereka.

5. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan pemahaman kepada siswa

tentang jenis-jenis usaha ekonomi dalam

masyarakat (IPS KD 4.3).

Penutup 1. Guru bersama-sama siswa membuat refleksi

atas pembelajaran yang telah berlangsung.

2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran)

10 menit

H. PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan

2. Penilaian pengetahuan:

- Tes tertulis tentang jenis-jenis usaha yang dikelola.

3. Penilaian keterampilan:

a. Penilaian: Unjuk kerja: kerja kelompok bercerita tentang bagian-bagian tubuh

dan kegunaannya.

No. Nama

Siswa

Kriteria Predikat

Melakukan

tanya-

jawab

dengan

teman

Bercerita

dengan

teman

kelompok

tetang

usaha

Mendengarkan

teman

yang sedang

berbicara

Berani

dan

percaya

diri

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

kelompok ekonomi

yang

dikelola

kelompok

1 Siti √ √ √ √ Sangat

Baik

2 Beni √ √ - - Cukup

b. Penilaian: Unjuk kerja: mengikuti pembelajaran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Pendamping

an

3

3. Kemamp

uan

mengikuti

sebuah

permaina

n tentang

usaha

ekonomi

yang

dikelola

kelompok

.

Siswa

mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok.

Siswa

mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok.

Siswa

mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok

Siswa belum

mampu

mengikuti

permainan

tentang usaha

ekonomi

yang dikelola

kelompok.

2.Kemampu

an

menjalan

kan

peraturan

pada

permaina

n

Siswa

mampu

melakukan

permainan

sesuai

dengan

instruksi

tanpa

pengarahan

ulang

Siswa

mampu

melakukan

permainan

sesuai aturan

tetapi dengan

1 kali arahan

ulang

Siswa

mampu

melakukan

permainan

sesuai aturan,

tetapi dengan

lebih dari 1

kali arahan

ulang

Siswa belum

mampu

melakukan

permainan

sesuai

dengan

aturan

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Perubahan Tingkah Laku

Percaya Diri Disiplin Bekerjasama

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

1

2

3

4 ………

Keterangan:

BT : Belum Terlihat

MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang

SM : Sudah Membudaya

Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

2. Penilaian Pengetahuan

Instrumen penilaian: tes tertulis

3. Penilaian Pengetahuan

a. Penilaian : Unjuk Kerja

Kegiatan Membuat kliping Usaha Ekonomi

No. Kriteria

Baik

Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Bimbingan

1

1. Ketepatan

dalam

menjawab

soal

Semua

tepat

Tepat 3—2 Tepat 2—1 Tepat 0—1

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

2. Ketepatan

waktu

penyelesaian

tugas

Selesai

sebelum

waktu yang

ditentukan

Selesai

tepat

waktu

Terlambat

maksimal

5 menit

Terlambat

lebih

dari 5 menit

b. Penilaian : Unjuk Kerja

No. Kriteria Baik Sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Perlu

Bimbinga

n

1

1. Ketepata

n

berbicara

n dan

berdiskus

i degan

teman

Percaya diri

dalam

membacakan

tugas yang

diberikan

Hanya

membacakan

sebagian

jawabannya

Hasil

pekerjaanya

kurang tepat

Tidak

percaya

diri untuk

tampil

2. Ketepata

n waktu

penyeles

aian

tugas

Selesai

sebelum

waktu

yang

ditentukan

Selesai tepat

waktu

Terlambat

maksimal

5 menit

Terlambat

lebih

dari 5

menit

3. Kerja

sama

kelompo

k

Seluruh

anggota

kelompok

Berpartisipas

i aktif

Setengah

atau lebih

anggota

kelompok

berpartisipasi

aktif

Kurang dari

setengah

anggota

kelompok

berpartisipasi

aktif

Seluruh

anggota

kelompok

terlihat

pasif

Mengetahui Makassar, 10 September 2020

Guru Mahasiswa

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Hamsinah S.Pd Sri Wahyuni Nip : 197911182006042019 Nim : 105401114416

DAFTAR HADIR SISWA KELAS I (PRETEST

DAN POSTTEST)

No

Nama Murid Jenis

Kelamin

Pretest Perlakuan Posttest

Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl

08 09 10 11 15

1 Andika Saputra L √ √ √ √ √

2 Sri Ayu Lestari P √ √ √ √ √

3 Muh. Adrian L √ √ √ √ √

4 Muh. Fadil Bakri L √ √ √ √ √

5 Zulfiana P √ √ i √ √

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Lampiran 2

Soal dan kunci jawaban

A. Soal Uji Coba Pretest dan Posttest

Soal

1. Jelaskan pengertian dan ciri-ciri dari jenis usaha Firma !

2. Sebutkan beberapa jenis usaha berdasarkan lapangan usahnya !

3. Jelaskan pengertian koperasi dan ciri-cirinya !

4. Jelaskan pengertian CV dan sebutkan jenisnya !

5. Sebutkan nama usaha ekonomi yang didirikan oleh sekurang-kurangnya

dua sekutu !

6 Mifta Khaerul Anugrah L √ √ √ √ √

7 Muh. Nur Hidayat L √ √ √ √ √

8 Muh. Fadil L √ √ √ √ √

9 Nadia Reskina P √ √ √ √ √

10 Nur Hijrah P √ √ √ s √

11 Muh. Faisail L √ √ √ √ √

12 Rasul Ramadhan L √ √ √ √ √

13 Aulia P √ √ √ √ √

14 Adelia Ramadhani P √ √ √ √ √

15 Riskawanti P √ √ √ √ √

16 Muh. Akbar P √ √ √ √ √

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

6. Jelaskan pengertian dan ciri-ciri jenis usaha perseroan terbatas !

7. Jelaskan perbedaan antara produksi, distribusi dan konsumsi !

8. Sebutkan nama usaha yang bergerak dibidang usaha strategis atau vital !

9. Jelaskan pengertian dari badan usaha milik negara (BUMN) !

10. Sebutkan 2 bentuk dari koperasi !

B. Kunci jawaban Pretest dan Postest

1. Firma adalah usaha ekonomi bersama yang didirikan oleh sekurang-kurangnya

dua sekutu

Ciri-ciri

a. Setiap anggota memiliki hak bertindak atas nama firma

b. Anggota firmabertanggung jawab atas kerugian firma

c. Biasanya bergerak dibidang hukum atau keunangan.

2. Ada beberapa jenis usaha berdasarkan lapangan usahanya, antara lain

pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industry, kerajinan,

jasa,ekstraktif (pengolahan bahan-bahan tambang).

3. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi

Ciri-ciri

a. Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan

b. Bertujuan mensejahterahkan anggotanya.

5. CV adalah usaha ekonomi yang didirikan sekurangnya dua orang yang

menyetorkan modal.

Ciri-ciri

Ada dua jenis sekutu yaitu sekutu aktif (sebagai investor dan pengelola usaha

dan sekutu pasif (sebagai investor tidak ikut mengelola usaha).

6. Firma

7. Perseroan terbatas adalah usaha bersama yang modalnya berupa kumpulan

saham.

Ciri-ciri

a. Bukti kepelmilikan berupa saham

b. Pemilik saham akan memperoleh keuntungan berupa dividen sesuai besar

saham.

c. Untuk mengembangkan dan memperluas usaha, saham perseroan dapat

diperdagangkan dipasar modal.

8. Produksi adalah, kegiatan membuat barang dan jasa, distribusi adalah kegiatan

menyalurkan barang dan jasa, konsumsi adalaha kegiatan menghabiskan

barang dan jasa.

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

9. BUMN (Badan Usaha Milik Bersama)

BUMN adalah prusahanan yang seluruh atau Sebagian modalnya dimiliki

negara.

10. Koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi jasa,

dan koperasi usaha.

C. Rubrik Penilaian

Skor 4 : jawaban benar

Skor 2 : jawaban kurang tepat

Skor 1 : jawaban salah

Skor 0 : tidak menjawab

Lampiran 3

Table Distributif Uji t

Tabel t

(Pada taraf signifikansi 0,05) 1 sisi (0,05) dan 2 sisi (0,025)

Df Sinifikansi

Df Siknifikansi

0.025 0.05 0.025 0.05

1 12.706 6.314 46 2.013 1.679

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

2 4.303 2.920 47 2.012 1.678

3 3.182 2.353 48 2.011 1.677

4 2.776 2.132 49 2.010 1.677

5 2.571 2.015 50 2.019 1.676

6 2.147 1.943 51 2.008 1.675

7 2.365 1.8+5 52 2.007 1.675

8 2.306 1.80 53 2.006 1.674

9 2.262 1.863 54 2.005 1.674

10 2.228 1.832 55 2.004 1.673

11 2.201 1.716 56 2.003 1.673

12 2.179 1.792 57 2.002 1.672

13 2.160 1.781 58 2.002 1.672

14 2.145 1.771 59 2.001 1.671

15 2.131 1.763 60 2.000 1.671

16 2.120 1.756 61 2.000 1.670

17 2.110 1.740 62 1.999 1.660

18 2.101 1.744 63 1.998 1.669

19 2.093 1.739 64 1.998 1.669

20 2.086 1.725 65 1.997 1.669

21 2.080 1.721 66 1.997 1.668

22 2.074 1.727 67 1.996 1.668

23 2.069 1.714 68 1.995 1.668

24 2.06. 1.711 69 1.995 1.667

25 2.060 1.718 70 1.994 1.667

26 2.056 1.706 71 1.994 1.667

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

27 2.052 1.703 72 1.993 1.666

28 2.048 1.701 73 1.993 1.666

29 2.045 1.609 74 1.993 1.666

30 2.042 1.697 75 1.992 1.665

31 2.040 1.696 76 1.992 1.665

32 2.037 1.694 77 1.991 1.665

33 2.035 1.692 78 1.991 1.665

34 2.032 1.691 79 1.990 1.664

35 2.030 1.690 80 1.990 1.664

36 2.028 1.688 81 1.990 1.664

37 2.026 1.687 82 1.989 1.664

38 2.024 1.686 83 1.989 1.663

39 2.023 1.685 84 1.989 1.663

40 2.021 1.684 85 1.988 1.663

41 2.020 1.683 86 1.988 1.663

42 2.018 1.682 87 1.988 1.663

43 2.017 1.681 88 1.987 1.662

44 2.015 1.680 89 1.987 1.662

45 2.014 1.679 90 1.987 1.662

Sumber: Function Statistical Microsoft excel

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Lampiran 4

Dokumentasi

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Takalar, 7/9/2020 SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar

Takalar, 8/9/2020 (pretest)

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Takalar, 9/9/2020 (Perlakuan)

Takalar, 15/9/2020 (postest)

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

Lampiran 5

1. Kartu kontrol pembimbing 1 dan 2

2. Kartu kontrol penelitian

3. Lembar perbaikan proposal

4. Berita acara proposal

5. Persuratan

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 106: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 107: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 108: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 109: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 110: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 111: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 112: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 113: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …
Page 114: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR …

RIWAYAT HIDUP

Sri Wahyuni, lahir di Bonto Baddo Kecamatan

Pattallassang Kabupatan Takalar , 04 Desember 1997. Anak

ke tiga dari empat bersaudara dari pasangan Baso Alle

dengan Ne’nang. Adapun jenjang pendidikan yang telah

penulis lalui

yaitu sebagai berikut : Masuk sekolah di SD Negeri No.125 Inpes Bajeng pada

tahun 2005 dan tamat pada tahun 2010. Setelah itu penulis melanjutkan

pendidikan ke jenjang menengah tepatnya di SMP Negeri 2 Takalar dan tamat

pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan di SMA

NEGERI 3 Takalar dan tamat tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar program Strata 1 (S1) kependidikan, dan pada tahun

2020, akan menyelesaikan masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah

Makassar dengan judul skripsi: “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pair

Checks Terhadap Hasil belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa

Kelas V SDN No.1 5 Inpres Bajeng Kbupaten Takalar”.