PENGARUH PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK … · (1) pemahaman konsep siswa kelas XI IPA 2 SMA...
Transcript of PENGARUH PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK … · (1) pemahaman konsep siswa kelas XI IPA 2 SMA...
i
PENGARUH PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS XI IPA PADA MATERI
PERSAMAAN GAS IDEAL DI SMA KRISTEN TUAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Tammy Leskona
NIM : 111424028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“HAL-HAL TERKECIL SEKALIPUN TAK LUPUT DARI
PANDANGAN-NYA BEGITU JUGA KAMU YANG BEGITU
BERHARGA DI MATA-NYA, TUHAN SELALU
MEMPERHATIKANMU”
Kupersembahkan Karyaku yang sederhana ini dengan penuh cinta
kepada:
Orang Tuaku Tercinta
Kakak dan Adik – adik Tersayang
Keluarga dan Saudara
Sahabat
Program Studi Pendidikan fisika
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO:
“BERSERAH BUKAN BERARTI MENYERAH.
LETAK KEKUATAN ORANG PERCAYA ADALAH SAAT DIA
BERSERAH DAN MEMBIARKAN TUHAN MELAKUKAN
BAGIANNYA.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Tammy Leskona. 2011.Pengaruh Penerapan Metode Inquiry untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA pada Materi Persamaan
Gas Ideal di SMA Kristen Tual. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Paul
Suparno, S.J., M.S.T.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri
untuk meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa kelas XI IPA pada
materi teori kinetik gas.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen Tual pada tanggal pada tanggal 11
April 2016 s.d 23 April 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
IPA yang berjumlah 51 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pretest dan posttest untuk meneliti pemahaman konsep siswa; kuesioner motivasi
sebelum dan sesudah pembelajaran untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar fisika.
Data pretest, posttest, dan kuesioner dianalisis menggunakan SPSS 17 dengan
taraf signifikannya adalah 0.05.
Hasil peneletian menunjukan bahwa penerapan metode inkuiri mempengaruhi:
(1) pemahaman konsep siswa kelas XI IPA 2 SMA Kristen Tual pada materi persamaan
gas ideal dengan peningkatan perubahan konsep yang signifikan; (2) motivasi belajar
fisika kelas XI IPA 2 SMA Kristen Tual siswa menjadi termotivasi dalam belajar fisika
khususnya pada materi persamaan gas ideal.
Kata kunci : Inkuiri, Pemahaman Konsep, Motovasi Belajar Fisika, Sekolah Menegah
Atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Tammy Leskona. 2011.The influence of inquiry method to improve the
understanding of the concept and motivation learning on Theory ideal gas
equations in Christian Senior High School Tual. Thesis, Physics Education,
Department of Education of mathematics and natural sciences, Faculty of teacher
training and education science, Sanata Dharma University Yogyakarta.Supervisor:
Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.
This research aimed to know the influence of the application of inquiry
method to increase the understanding of the concept and motivation learning on
gas kinetic theory of matter in Christian Senior High School Tual.
This research was carried out in Tual on Christian HIGH SCHOOL on 11
April 2016 up to 23 April 2016. The sample in this study is the whole grade XI
IPA totalling 51 students. The instruments used in this research are pretest and
posttest to examine the understanding of students; motivation questionnaire before
and after learning to know the motivation of students in learning physics. Pretest
and posttest data were analyzed used SPSS 17 with significance level 0.05.
Questionnaire data were analyzed used SPSS 17 also with degrees of significance
0.05.
The results of the research showed that the application of the inquiry
method influence: (1) the understanding improvement concept of grade XI IPA 2
SMA Christian Tual on the material development of the ideal gas equations. (2)
development of the motivation of learning physics class XI IPA 2 SMA Christian
Tual.
Keywords: Inquiry, understand of concepts, Motivation of Learning Physics,
Senior High School
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh penerapan metode inkuiri untuk meningkatakan pemahaman
konsep dan motivasi siswa kelas XI pada materi persamaan gas ideal” Dalam
penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dorongan, semangat
dan doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh
sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melindungi dan membimbing penulis
dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma.
4. Prof.Dr.Paul Suparno, Sj. ,M.S.T. Selaku Dosen Pembimbing yang dengan
sabar dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika yang telah membimbing dan
mengajari penulis selama perkuliahan di Pendidikan Fisika.
6. Segenap Staf Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah membantu dan melayani segala keperluan akademik penulis.
7. Orang tuaku tercinta, Bapak Agustinus Leskona dan Ibu Lisbet Leskona,
kakak (Eda), adik – adik (Mores, Ella, Lucky), saudara-saudaraku, dan
segenap keluarga yang selalu memberikan dorongan semangat kepada
penulis untuk mendukung penulis dalam menjalankan tugas studi.
8. Ka Jho, Ka Itha, Jen, Melly, Ichi, Felbi, Niken, Ebi, Merna, yang tiada
henti-hentinya membantu dan menyemangati saya.
9. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan yang telah memberikan
doa, bantuan dan dukungan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi dunia pendidikan dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
Tammy Leskona
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xx
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 6
A. Pembelajaran Fisika Yang Konstruktivis ..................................................... 6
1. Pengertian Pembelajaran ....................................................................... 6
2. Pembelajaran Konstruktivistik ............................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Dampak Konstruktivisme bagi Siswa yang Belajar ............................. 11
4. Dampak Konstruktivisme bagi Guru Fisika ......................................... 12
5. Hakikat Fisika ..................................................................................... 14
6. Pembelajaran Fisika pada SMA ........................................................... 15
B. Metode Inquiry ........................................................................................... 16
1. Definisi Metode Inquiry ....................................................................... 16
2. Strategi Pelaksanaan Metode Inquiry................................................... 18
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Inquiry .................................................. 18
4. Langkah-langkah Metode Inquiry ........................................................ 21
5. Unsur Penting yang Harus Diperhatikan dalam Model Inquiry........... 23
6. Kelemahan Metode Inquiry.................................................................. 25
C. Pemahaman Konsep ................................................................................... 25
1. Pengertian Pemahaman ........................................................................ 25
2. Tipe Hasil Belajar Pemahaman ............................................................ 27
3. Pengertian Konsep ............................................................................... 30
4. Jenis-jenis konsep ................................................................................ 31
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Konsep ............................ 33
D. Motivasi ..................................................................................................... 37
1. Pengertian Motivasi ............................................................................. 37
2. Ciri-Ciri Orang Berlajar Termotivasi ................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Cara Mengembangkan Motivasi Belajar pada Siswa........................... 41
E. Persamaan Gas Ideal ................................................................................. 42
1. Bunyi Hukum Boyle
2. Bunyi Hukum Gay Lusac ..................................................................... 43
BAB III. Metode Penelitian ................................................................................... 49
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 49
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 49
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 50
D. Treatment ................................................................................................... 50
E. Instrumen ................................................................................................... 52
F. Metode Analisis Data ................................................................................. 56
BAB IV. Pembahasan ........................................................................................... 61
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 61
B. Data Hasil Pretest dan Postest dan Hasil Motivasi Siswa ......................... 74
C. Analisis Data .............................................................................................. 78
D. Analisis Umum ........................................................................................ 102
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 104
BAB V. Kesimpulan ............................................................................................ 106
A. Kesimpulan .............................................................................................. 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Saran ......................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Kisi – Kisi Soal Pretest Dan Posttest .................................................. 46
TABEL 2. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ................................................ 48
TABEL 3. Skor Tiap Aspek .................................................................................. 50
TABEL 4. Pemberian Skor Kuesioner .................................................................. 52
TABEL 5. Pemberian Kategori Kuesioner Motivasi Belajar.......................... .....53
TABEL 6. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol XI Ipa1 ................... .....55
TABEL 7. Proses Pelaksanaan Penelitian Di Kelas Eksperimen ( Xi Ipa 2 ) .. .....57
TABEL 8. Data Pre-Test Dan Posttes Kelas Eksperimen................................ .....69
TABEL 9. Data Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol ........................................ .....70
TABEL 10. Kuesioner Motivasi Kelas Kontrol ............................................... .....71
TABEL 11. Kuesioner Motivasi Kelas Eksperimen ........................................ .....72
TABEL 12. Uji Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ...................... .....73
TABEL 13. Uji Pretest Dan Posttes Kelas Kontrol ......................................... .....75
TABEL 14. Uji Pretest Dan Posttes Kelas Eksperimen ................................... .....76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
TABEL 15. Uji Posttes Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ....................... .77
TABEL 16. Data Peningkatan Kelas Eksperimen ........................................... .78
TABEL 17. Data Peningkatan Kelas Kontrol .................................................. .79
TABEL 18. Hasil Analisis Perubahan Pretest Posttes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ................................................................................ .79
TABEL 18. Hasil Rata-Rata Pri-Test Dan Post-Test Pada Kelas Kontrol Dan
Kelas Inkuiri......................................................................................80
TABEL 18. Hasil Rata-Rata Pri-Test Dan Post-Test Pada Kelas Kontrol Dan
Kelas Inkuiri......................................................................................80
TABEL 19. Uji Statistika Analisis Perubahan Konsep Pre-test Post-test kelas
Kontrol Da Inkuiri…………………………………………….…..81
TABEL 20. Analisis Perubahan Konsep Pada Kelas Kontrol…………...…....83
TABEL 21. Analisis perubahan konsep pada kelas kontrol…………..…...….87
TABEL 21. Skor Hasil Motivasi Sebelum Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
Dan Kelas Eksperimen ..................................................................... 91
TABEL 22. Hasil Uji Skor Motivasi Sebelum Dan Sesudah Pembelajaran
Pada Kelas Kontrol ............................................................................ 92
TABEL 23. Hasil Uji Motivasi Sebelum Dan Sesudah Pembelajaran Pada
Kelas Eksperimen................................................................................ 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
TABEL 24. Hasil Uji Sesudah Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol ................................................................................ 94
TABEL 25. Skor Motivasi Kelas Eksperimen ................................................. 96
TABEL 26. Data Kuesioner Motivasi Kelas Kontrol ...................................... 97
TABEL 27. Hasil Rata-Rata Nilai Motivasi Sebelum Dan Sesudah
Pembelajaran………………………………………………….…98
TABEL 28. Hasil Uji Selisih Motivasi Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol…………………………………………………………..99
TABEL 29. Pemberian Kategori Sebelum Belajar Motivasi Siswa Kelas
Kontrol………………………………………………………....100
TABEL 30. Kategori Motivasi Siswa Kelas Eksperimen………………..….101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Siswa Kelas Kontrol Mengerjakan Pretest .................. …….……65
GAMBAR 2. Siswa Kelas Kontrol Mengerjakan Postest ................................... 68
GAMBAR 3. Siswa Kelas Eksperimen Mengerjakan Pritest ............................. 69
GAMBAR 4. Siswa Kelas Xi Ipa 2 Sedang Melakukan Percobaan Boyle Dan Gay-
Lussac………………………………… ............ ………………..71
GAMBAR 5. Siswa Kelas Xi Ipa 2 Mempresentasikan Hasil Percobaan Di Depan
Kelas ............................................................................................ 72
GAMBAR 6. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Surat Izin Penelitian Dari Kampus .......................................... 108
LAMPIRAN 2. Surat Hasil Penelitian Di Sma Kristen Tual ............................ 109
LAMPIRAN 3. Silabus ..................................................................................... 110
LAMPIRAN 4. Rpp Kelas Kontrol ................................................................... 111
LAMPIRAN 5. Rpp Kelas Inkuiri .................................................................... 119
LAMPIRAN 6. Soal Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Inkuiri ........................ 127
LAMPIRAN 7. Jawaban Pretes. ....................................................................... 128
LAMPIRAN 8. Soal Posttest Kelas Kontrol Dan Kelas Inkuiri. ...................... 131
LAMPIRAN 9. Jawaban Posttes ....................................................................... 132
LAMPIRAN 10. Kuesioner Motivasi ............................................................... 136
LAMPIRAN 11. Lks Percobaan Hukum Boyle ................................................ 137
LAMPIRAN 12. Lks Percobaan Hukum Gay-Lussac ...................................... 139
LAMPIRAN 13. Jawaban Pertanyaan Percobaan Hukum Boyle ..................... 141
LAMPIRAN 14. Jawaban Pertanyaan Percobaan Hukum Gay Lussac. ........... 142
LAMPIRAN 15. Hasil Penskoran Pritest Kelas Kontrol .................................. 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
LAMPIRAN 16. Hasil Penskoran Pritest Kelas Eksperimen .......................... 144
LAMPIRAN 17. Hasil Penskoran Posttest Kelas Eksperimen. ........................ 146
LAMPIRAN 18. Hasil Penskoran Posttest Kelas Kontrol.................................145
LAMPIRAN 19. Hasil Penskoran Kuesioner Motivasi Sebelum Belajar Kelas
Kontrol……………………………………………………..147
LAMPIRAN 20. Hasil Penskorang Kuesioner Motivasi Sebelum Belajar Kelas
Eksperimen............................................................................148
LAMPIRAN 21. Hasil Penskoran Kuesioner Motivasi Sesudah Belajar Kelas
Eksperimen………………………………………………....149
LAMPIRAN 22. Hasil Penskoran Kuesioner Motivasi Sesudah Belajar Kelas
Kontrol……………………………………………………..150
LAMPIRAN 23. Hasil Analisis Perubahan Pemahaman Pada Soal Pemahaman,
Pengetahuan, Dan Penerapan Pada Kelas Kontrol Dan Kelas
Eksperim…………………………………………………....151
LAMPIRAN 24. Pritest Dari Siswa Kelas Kontrol……………………………165
LAMPIRAN 25. Pritest Dari Siswa Kelas Eksperimen………………………167
LAMPIRAN 26. Posttest Dari Siswa Kelas Kontrol………………………….169
LAMPIRAN 27. Posttest Dari Siswa Kelas Eksperimen………………………172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
LAMPIRAN 28. Kuesioner Motivasi Dari Siswa Sebelum Belajar Kelas
Kontrol………………………………………………………..181
LAMPIRAN 29. Kuesioner Motivasi Dari Siswa Sesudah Pembelajaran Kelas
Kontrol………………………………………………………..182
LAMPIRAN 30. Foto-Foto Ketika MelaksanakanPenelitian……………………183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya
manusia agar memiliki kemampuan guna menghadapi masalah dalam
kehidupannya. Memasuki abad ke-21, dunia ilmu pengetahuan dan tekonologi
mengalami perkembangan yang pesat pada berbagai aspek kehidupan terutama di
bidang pendidikan. Melalui pendidikan, seseorang mengalami proses belajar
untuk selalu berkembang sehingga dapat mencapai peningkatan kehidupan
manusia kearah yang lebih sempurna.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan sehingga guru sebagai pengajar dan pendidik adalah salah satu faktor
penentu keberhasilan dalam pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dan
motivator bagi siswa adalah untuk membantu siswa berperan aktif dalam belajar
dan membangun pemahamannya.
Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan
pemahaman (Depdiknas, 2003: 7). Dengan demikian guru perlu memberikan
dorongan kepada siswa untuk menggunakan haknya dalam membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pemahaman. Adapun cara guru dalam mendukung terbentuknya pemahaman
siswa adalah dengan menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
Dalam memilih strategi pembelajaran guru mempertimbangkan salah satunya
bagaimana mengaktifkan siswa, mengumpulkan informasi dan stimulus
pertanyaan yang efektif, dan melakukan kerja praktik. Adapun salah satu metode
mengajar yang sesuai adalah metode inquiryatau penyelidikan. Metode inquiry
yang melibatkan siswa untuk aktif berpikir dan menemukan pengertian yang ingin
diketahui. Siswa dilibatkan dalam proses penemuan melalui pengumpulan data
dan tes hipotesis.Kindsvatter, Wilen, & Ishler (1996, dalam Suparno, 2007) juga
menjelaskan inquiry sebagai model pengajaran dimana guru melibatkan
kemampuan berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
secara sistematik. Oleh karena itu pembelajaran ini tidak berpusat pada guru,
melainkan pada siswa.
Gulo (2002, dalam Trianto, 2009:166) menyatakan sasaran utama kegiatan
inquiry adalah keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar,
keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran, dan
mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam
proses inquiry.
SMA KRISTEN TUAL merupakan salah satu sekolah swasta menengah
yang terletak di Kota Tual, Provinsi Maluku Tenggara. Sekolah ini memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
fasilitas yang cukup untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar, Khususnya
dalam pelajaran fisika memiliki fasilitas laboratorium fisika. Namun, ketersediaan
peralataan laboratorium masih dikatakan belum lengkap untuk menunjang
pembelajaran. Penggunaan laboratorium fisika sangat jarang dimanfaatkan oleh
guru fisika dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa praktikum dalam
pelajaran fisika adalah suatu hal yang baru. Selain itu juga, ketertarikan siswa
terhadap pelajaran fisika sangat kurang, siswa merasa pelajaran fisika adalah
sesuatu yang sulit untuk dipahami karena berkaitan dengan rumus-rumus serta
proses pembelajaran di kelas menggunakan metode yang monoton yaitu metode
ceramah.Guru menjelaskan kemudian siswa mengerjakan soal-soal latihan tanpa
memperoleh umpan balik dari guru terkait soal-soal yang dikerjakan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
Pengaruh Penerapan Metode Inquiry untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA pada Materi Persamaan Gas Ideal di
SMA Kristen Tual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah metode inquiry dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas
XI SMA KRISTEN TUAL pada materi Persamaan Gas Ideal?
2. Apakah metode inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI
SMA KRISTEN TUAL pada materi Persamaan Gas Ideal?
B. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode inquiry
1. Dapat meningkatan pemahaman konsep siswa kelas XI SMA KRISTEN
TUAL pada materi persamaan gas ideal.
2. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI SMA KRISTEN TUAL
pada materi teori persamaan gas ideal.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat di antaranya:
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi tentang upaya
meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa SMA
KRISTEN TUAL terhadap pelajaran fisika melalui metode inquiry.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi Guru dan Calon Guru
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan gambaran bagi guru dan
calon guru dalam memilih salah satu model pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran inquiry yang dapat diterapkan untuk lebih
mengefektifkan pembelajaran.
3. Bagi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan penelitian di Indonesia
yang berkaitan dengan pengaruh penerapan metode Inquiry untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa pada pelajaran
fisika.
4. Untuk siswa
Melalui kegiatan belajar yang dilaksanakan dalam pembelajaran ini, siswa
akan memiliki pengalaman baru dalam proses belajar inquiry dikelas,
sehingga diharapkan siswa lebih tertarik untuk memahami konsep yang
dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Fisika Yang Kontruktivis
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai
isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta
keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses
pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu
pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya
interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa di tuntut untuk memberikan
perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah kea rah pencapaian
tujuan belajar. Siswa diharapkan selalu melatih inderanya untuk
memerhatikan rangsangan yang muncul dalam proses pembelajaran.
(Hosnan, 2013 : hal 12)
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar
dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi
ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut
akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target
belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa
melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas
yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta
didik lebih mudah mencapai target belajar.
1. Pembelajaran Konstruktifistik
Pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan
dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi
pengalaman. Dalam proses belajarnya pun, memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk
berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan
imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Yang terpenting dalam teori konstruktivistik adalah bahwa dalam
proses pembelajaran siswalah yang harus mendapatkan penekanan.
Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka,
bukannya guru atau orang lain. Peserta didik perlu dibiasakan untuk
memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya
dan bergelut dengan ide-ide. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu
dikembangkan karena kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu
mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa. (Hidayat,
2013)
Dalam buku (Suparno, 2006 : hal 10-11) dalam pendidikan fisika dua
aliran konstruktivisme banyak digunakan dan bahkan digabungkan, yaitu :
a. Konstruktivisme Psikologi Personal ( Piaget )
Dalam penelitiannya Piaget mengamati bagaimana seorang anak
itu pelan-pelan membentuk pengetahuannya sendirian. Ia
menyoroti bagaimana seorang anak pelan-pelan membentuk
skema, mengembangkan skema, dan mengubah skema. Ia
menekankan bagaimana si individu secara sendiri mengkonstruksi
pengetahuan dari interaksinya dengan pengalaman dan objek yang
dihadapi. Dalam pembentukan pengetahuan lewat skema-skema
itu, seorang anak mengerjakannya sendiri tanpa orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Sosiokulturalisme ( Vygotsky )
Vygotsky juga mulai meneliti pembentukan dan perkembangan
pengetahuan anak secara psikologi. Namun , Vygotsky
menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang-orang lain
terlebih yang punya pengetahuan lebih baik dan sistem yang secara
cultural telah berkembang dengan baik. Itulah sebabnya dalam
pendidikan, siswa perlu berinteraksi dengan parah ahli dan juga
terlibat dengan situasi yang cocok dengan pengetahuan yang ia
geluti. Misalnya, para siswa yang beljar fisika dipertemukan
dengan para ahli fisika yang dapat bercerita tentang tugas dan
pekerjaan serta penemuan-penemuan mereka. Sekaligus juga parah
siswa perlu dibawah pada laboratorium dimana parah ahli bekerja
dan meneliti. Dalam interaksi dengan mereka itulah, para siswa
ditantang untuk mengkonstruksikan pengetahuannya lebih sesuai
dengan konstruksi para ahli.
2. Dampak Konstruktivisme Bagi Siswa Yang Belajar
Dalam ( Suparno, 2006: hal 13-14 ) mengatakan bahwa bagi kaum
konstruktivis, belajar adalah proses yang aktif dimana siswa membangun
sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka
pelajari. Dalam proses itu siswa menyesuaikan konsep dan ide-ide baru
yang mereka pelajari dengan kerangkah berpikir yang telah mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
punyai. Perlu diketahui bahwa siswa biasanya sudah membawa konsep-
konsep fisika sebelum mereka mengikuti pelajaran formal di sekolah.
Kadang konsep-konsep mereka itu tidak tepat dan tidak sesuai dengan
pengertian para ahli fisika. Pengertian itulah yang perlu dikembangkan
dan diluruskan dalam belajar di sekolah. Mereka juga membawa
perbedaan tingkat intelektual, personal, sosial, emosional, cultural masuk
kelas. Ini semua mempengaruhi pemahaman mereka. Oleh karena itu
pengetahuan dibentuk baik secara individual maupun sosial, maka studi
kelompok dapat dikembangkan dalam belajar fisika.
Menurut Von Glaserfeld dalam ( Suparno,2006:hal 14), dalam studi
kelompok siswa yang bekerjasama pada suatu persoalan, harus
mengungkapkan bagimana mereka melihat persoalan itu dan apa yang
ingin ia buat dengan persoalan itu. Dengan kata lain, dalam studi
kelompok siswa masing-masing harus berpikir dan mempelajari lebih dulu
bahan, setelah itu, mereka baru saling mengungkapkan apa yang
ditemukan dalam pemahaman itu dan mengadakan diskusi lebih lanju.
Dalam diskusi dan perdebatan lebih lanjut, siswa dimungkinkan untuk
menatapkan gagasan mereka dengan gagasan teman. Bila gagasan mereka
tidak benar, maka mereka sendiri ditantang untuk merubahnya. Sedangkan
bagi siswa yang gagasanya ternyata benar, ia akan menjadi semakin yakin
dan mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Dampak Konstruktivisme Bagi Guru Fisika
Kaum konstruktivis beranggapan bahwa mengajar bukanlah
memindahkan pengetahuan dari otak guru ke siswa. Mengajar adalah lebih
merupakan kegiatan yang membantu siswa sendiri membangun
pengetahuannya. Maka peran guru fisika bukanlah untuk mentransfer
pengetahuan yang telah ia punyai kepada siswa, tetapi lebih sebagai
mediator dan fasilitator yang membantu siswa dapat mengkonstruksi
pengetahuan mereka secara cepat dan efektif.
Oleh karena siswa sudah membawa konsep-konsep awal sebelum
belajar fisika secara formal, maka seorang guru fisika perlu mengerti
bahwa siswanya bukanlah lembaran kertas kosong yang begitu saja dapat
dicecoki. Seoarang guru fisika konstruktivis beranggapan bahwa siswanya
itu sudah mengerti sesuatu sebelum mengikuti fisika karena pengalaman
hidup siswa itu. Maka sangat penting guru mengerti pengertian awal itu
ada salah pengertian. Dengan mengerti konsep awal siswa, seorang guru
dapat membantu siswa belajar lebih tepat.
4. Hakikat Fisika
Fisika sebagai salah satu bagian dari IPA, pada hakikatnya merupakan
suatu kumpulan pengetahuan, cara penyelidikan, dan cara berpikir. Fisika
merupakan kumpulan pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada
benda-benda di alam. Tujuan mempelajari fisika adalah agar manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi.
Fisika juga menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar, karena
hubungannya dengan perilaku dan struktur benda, khususnya benda mati.
Pada dasarnya, fisika adalah ilmu dasar, seperti halnya kimia, biologi,
astronomi, dan geologi. Ilmu-ilmu dasar diperlukan dalam berbagai
cabang ilmu pengetahuan terapan, tanapa landasan ilmu dasar yang kuat,
ilmu-ilmu terapan tidak dapat maju pesat. Dalam belajar fisika yang
dikembangkan adalah kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
dalam menyelesaikan maslah yang berkaitan dengan peristiwa alam
sekitar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan menggunakan
matematika, serta dapat mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap percaya diri.
Jadi secara garis besar proses belajar fisika bersifat untuk menentukan
konsep, prinsip, teori, dan hukum-hukum alam, serta untuk dapat
menimbulkan reaksi atau jawaban yang dapat dipahami dan diterima
secara objektif, jujur, dan rasional.
5. Pembelajaran Fisika Pada SMA
Pada tingkat SMA/MA, fisika ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis,
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa
fakta, konsep, atau prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk
mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Dalam ( Suparno, 2007: hal 2 ) mengatakan bahwa unsure terpenting
dalam pembelajaran yang baik adalah (1) siswa yang belajar, (2) guru
yang mengajar, (3) bahan pelajaran, dan (4) hubungan antara guru dan
siswa. Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar
fisika. Maka semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan
mendorong agar siswa mau mempelajari fisika sendiri. Dari pihak guru
diharapkan menguasai bahan yang mau diajarkan, mengerti keadaan siswa
sehingga dapat mengajar sesuai dengan keadaan dan perkembangan siswa,
dapat menyusun bahan sehingga mudah ditangkap siswa.
Kemonikasi guru dan siswa sangat penting sehingga meraka dapat
saling membantu. Dari berbagai pemantauan dilapangan, didapat kesan
bahwa guru fisika sering dikatakan galak, tidak suka senyum, dan
menakutkan, sehingga relasi dengan siswa jauh. Dalam konteks
pembelajaran konstruktivis, guru siswa diharapkan lebih dekat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
siswa, banyak humor, dan menjalin yang dialogis dengan siswa. Dengan
demikian, siswa tidak takut dan lebih berani untuk bertanya kepada guru.
A. Metode Inkuiri
1. Defenisi Metode Inkuiri
( Suparno, 2007 : hal 65) mengatakan bahwa salah satu metode
mengajar yang sangat konstruktivistik adalah metode inkuiri
(penyelidikan). Dalam metode ini siswa sungguh dilibatkan untuk aktif
berpikir dan menemukan pengertian yang ingin diketahuinya. Dalam
metode pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam proses penemuan melalui
pengumpulan datan dan tes hipotesis.
Secara inkuiri adalah proses dimana para saintis mengajukan
pertanyaan tentang alam dunia ini dan bagaimana mereka secara sistematis
mencari jawabnya. Welch mendefinisikan inkuiri sebagai proses dimana
manusia mencari informasi atau pengertian, maka sering disebut a way of
thought.
Kindsvatter, Wilen, & Ishler dalam buku ( Suparno, 2007: hal 65 )
lebih menjelaskan inkuiri sebagai model pengajaran dimana guru
melibatkan kemampuan berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan
memecahkan persoalan secara sistematik.
Yang utama dari metode inkuiri adalah menggunakan pendekatan
induktif dalam menemukan pengetahuan dan berpusat kepada keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
siswa. Jadi bukan pembelajaran yang berpusat pada guru, melainkan
kepada siswa. Itulah sebabnya pendekatan ini sangat dekat dengan prinsip
kontruktivis, dimana pengetahuan itu di kontruksi oleh siswa. Yang pantas
dicatat dari metode ini adalah isi dan proses penyelidikan diajarkan
bersama dalam waktu yang bersamaan. Siswa melalui proses penyelidikan
akhirnya sampai kepada isi pengetahuan itu sendiri.
2. Tujuan Metode Inkuiri
Menurut ( Qalbu, 2011 ) tujuan dari metode inkuiri adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan keterlibatan peserta didikdalam menemukan dan
memproses bahan pelajarannya.
b. Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan
pelajarannya
c. Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya
d. Memberi pengalaman belajar seumur hidup
3. Strategi Pelaksanaan Metode Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah, yang dipertanyakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Jadi secara singkat dapat dikatakan strategi pembelajaran ini menekankan
pada proses mencari dan menemukan inti dari suatu materi pelajaran.
Guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan pembimbing. Aktivitas
pembelajaran dalam strategi ini biasanya dilakukan melalui proses Tanya
jawab antara guru dan siswa.
ada tiga ciri utama dari strategi pembelajaran inkuiri antaranya:
a. Penekanan kepada keaktifan siswa secara maksimal untuk mencari
dan menemukan atau dengan kata lain siswa ditempatkan sebagai
subyek belajar.
b. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan,
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
c. Dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan
kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagaian dari proses mental. Jadi, dalam strategi pembelajaran ini,
siswa tidak hanya dituntut untuk dapat memahami materi pelajaran
tapi juga meningkatkan kemampuan berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Menurut (Hosnan, 2013 : hal 342 ) prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri
adalah sebagai berikut :
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain
berorientasi kepada hasil belajar, juga berorientasi pada proses belajar.
b. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik
interaksi antara peserta didik maupun interkasi peserta didik dengan
pendidik, bahkan interaksi antara peserta didik dengan lingkunga.
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatakan pendidik
bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau
pengatur interaksi itu sendiri.
c. Prinsip bertanya
Peran pendidik yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini
adalah pendidik sebagai penanya, sebab kemampuan peserta didik
untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan
sebagian dari proses berpikir. Karena itu, kemampuan pendidik untuk
bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, melainkan belajar
adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi seluruh
otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaaan
otak secara maksimal.
e. Prinsip keterbukaan
Pembelajaran yang bermakana adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus
dibuktikan kebenarannya. Tugas pendidik adalah menyediakan ruang
untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukannya.
5. Langkah – Langkah Metode Inkuiri
Dibawah ini diuraikan secara lebih rinci langkah-langkah metode
inkuiri agar menjadi jelas dan mudah dilakukan ( Kindsvatter, Wilen, &
Ishler ) dalam ( Suparno, 2007: hal 66-68 ).
a. Identifikasi dan klarifikasi persoalan
Langkah awal adalah menentukan persoalan yang ingin didalami
atau dipecahkan dengan metode inkuiri. Persoalan dapat disiapkan
atau diajukan oleh guru. Sebaiknya persoalan yang ingin
dipecahkan disiapkan sebelum memulai pelajaran. Persoalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sendiri harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan
dipecahkan oleh siswa. Persoalan perlu diidentifikasi dengan jelas
dan diklarifikasi. Dari persoalan yang diajukan akan tampak jelas
tujuan dari seluruh proses pembelajaran atau penyelidikan. Bila
persoalan ditentukan oleh guru perlu diperhatikan bahwa persoalan
itu real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai oleh kemampuan
siswa.
b. Membuat hipotesis
Langkah berikutnya siswa diminta untuk mengajukan jawaban
sementaar untuk jawaban itu. Inilah yang di sebut hipotesis.
Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas atau tidak. Bila belum
jelas, sebaiknya guru mencoba membantu memperjelas maksudnya
lebih dulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa
yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya. Hipotesis yang
salah nantinya akan kentara setelah pengambilan data dan analisis
data yang diperoleh.
c. Mengumpulkan data
Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan
data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis
mereka benar atau tidak. Dalam bidang fisika, biasanya untuk
dapat mengumpulkan data, siswa harus menyiapakan suatu
peralatan yang dapat digunakan dalam pengumpulan data. Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
guru perlu membantu bagaimana siswa mencari peralatan,
merangkai peralatan, dan mengoperasikan peralatan sehingga jalan
dengan baik.
d. Menganalisi data
data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat
membuktikan hipotesis apakah benar atau tidak. untuk
memudahkan menganalisi data, data sebaiknya diorganisasikan,
dikelompokan, diatur sehingga dapat dibaca dan dianalisis dengan
mudah. biasanya disusun dalam suatu tabel biar mudah dibaca dan
dianalisis. kadang sangat baik data disusun atau dikelompokan
menurut : (1 ) yang menguatkan hipotesis, (2) yang melemahkan
hipotesis, (3) yang netral. disini guru perlu campur tangan karena
dari data yang banyak siswa kadang binggung untuk menentukan
langkah selanjutnya.
e. Ambil kesimpulan
dari data yang telah dikelompokan dan dianalisis, kemudian
diambil kesimpulan dengan degeneralisasi. setelah diambil
kesimpulan, kemudian dicocokan dengan hipotesis asal, apakah
hipotesa kita diterima atau tidak. setelah itu guru masi dapat
meberikan catatan untuk menaytuka seluruh penelitian ini. sangat
baik bila dalam mengambil keputusan siswa dilibatkan sehingga
meraka menjadi semakin yakin bahwa meraka mengetahui secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
benar. bila ternyata hipotesis mereka tidak dapat diterima, mereka
diminta untuk mencari penjelasan mengapa demikian. guru dapat
membantu dengan berbagai pertanyaan penolong.
6. Unsur Penting Yang Harus Diperhatikan Dalam Model Inkuiri
Dalam ( Suparno, 2007:hal 70) beberapa unsur berikut perlu
diperhatikan secara sunguh-sunguh agar metode inkuiri yang direncanakan
dapat berjalan lancar dan mendukung pembelajaran siswa:
a. Persoalan : harus real atau nyata, punya arti bagi siswa dan dapat
diteliti oleh siswa. jadi, bukan persoalan yang sangat abstrak dan
tinggi sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan. Bila hal yang
terakir ini terjadi, maka siswa akan bosan dan tidak termotivasi
untuk belajar lebih lanjut.
b. Informasi tentang latar belakang lebih penting : buku, bacaan,
yang diperluka.
c. Material : alat – alat yang diperlukan perlu disediakan, sehingga
siswa tidak binggung mencari.
d. Pertanyaan pengarah perlu disiapkan agar siswa terfokus.
e. Hipotesis siswa perlu dilihat oleh guru dan dimengerti maksudnya
oleh siswa lain.
f. Data perlu dikumpulkan baik oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
g. Pengambilan kesimpulan perlu diperhatikan apakah logis atau
tidak, tepat atau tidak. Siswa perlu dibantu untuk dapat mengambil
kesimpulan bagi diri mereka sendiri.
h. LKS ( lembar kerja siswa) dapat disiapkan untuk mebantu siswa
dalam proses inkuiri, sehingga proses berjalan dengan efektif dan
efesien.
7. Kelebihan Metode Inkuiri
Menurut Hosnan ( 2013, hal : 344 ) kelebihan dan kelemahan dari metode
pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada pengembangan aspek
kognitif, afektof dan psikomotorik secara seimbang, sehingga
pembelajaran inkuiri ini dianggap lebih bermakana.
b. Pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada peserta didik
untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d. Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan peserta didik yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, peserta didik yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh peserta
didik yang lemah dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
8. Kelemahan Metode inkuiri
a. Jika strategi ini dugunakan sebagai pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik.
b. Pembelajaran inkuiri sulit dalam merencanakan pembelajaran karena
terbentuk dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikanya memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering pendidik sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan.
d. Selama criteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan peserta didik
menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inkuiri ini akan
diimplementasikan oleh setiap pendidik.
B. Pemahaman Konsep
Menurut ( Blogspot, 2010 ) dalam kamus besar bahas Indonesia, kata
paham sebagai asal kata dari pemahaman diartikan sebagai mengerti atau
benar: oleh karena itu, pemahaman dapat diartikan sebagai proses, perbuatan,
cara untuk mengerti benar atau mengetahui benar. Seseorang dapat dikatakan
paham mengenai sesuatu apabilah orang tersebut sudah mengerti benar
mengenai hal tersebut. Menurut Sudjana yang dimaksud dengan pemahaman
adalah tingkat kemampuan yang mengharapakan siswa mampu memahami
arti dari konsep situasi, serta fakta yang diketahuinya dalam hal ini siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tidak hanya mengahafal secara verbalitas tetapi memahami konsep atau
masalah.
Pada ( Suryadi, 2015 ) mengatakan bahwa pemahaman merupakan
Salah satu aspek pada ranah kognitif yang dikemukakan oleh Bloom (dalam
Irmayanti, 2012: 30-31), menyatakan pemahaman yaitu ketika peserta
didik dihadapkan pada suatu komunikasi dan dapat menggunakan ide yang
terkandung di dalamnya. Komunikasi yang dimaksud dapat dalam bentuk
lisan atau tulisan dalam bentuk verbal atau simbolik. Pemahaman memerlukan
kemampuan menangkap makna dan arti dari suatu konsep (Sudjana, 2013:
50).
Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil
belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan
menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Untuk itu diperlukan adanya
hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep
tersebut (Sudjana, 2013: 50). Hubungan antara konsep dengan makna tersebut
akan menghasilkan perubahan perilaku.
Menurut Rosser (1984) (dalam Dahar, 2011: 63), Konsep adalah suatu
abstraksi yang mewakili suatu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan
yang mempunyai atribut yang sama. Konsep adalah abstraksi-abstarksi yang
berdasarkan pengalaman seseorang. Belajar konsep merupakan hasil utama
pendidikan. Menurut Wingkel (dalam Bukhori, 2012: 12), belajar konsep
merupakan bentuk belajar yang dilakukan dengan mengadakan abstraksi yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dalam semua objek yang meliputi benda, kejadian, dan orang; hanya ditinjau
aspek-aspek tertentu yang merupakan sebuah pengetahuan konseptual.
Menurut Anderson & Krathwohl (dalam Pickard, 2007: 49)
menyatakan pengetahuan konseptual lebih kompleks daripada pengetahuan
faktual dan mencakup tiga subtipe: 1) pengetahuan tentang klasifikasi dan
kategori, 2) pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan generalisasi, dan 3)
pengetahuan tentang teori, model, dan struktur. Pengetahuan konseptual
diperlukan peserta didik sebagai dasar dan acuan dalam melakukan perilaku-
perilaku tertentu.
Menurut Ausbel (dalam Dahar, 2011: 64), konsep diperoleh dengan
dua cara, yaitu pembentukan konsep dan asimilasi konsep. Pembentukan
konsep merupakan proses induktif dan merupakan belajar penemuan yang
diperuntukkan untuk orang yang lebih tua dalam kehidupan nyata dan
laboratorium dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi. Asimilasi konsep
merupakan proses deduktif dengan menghubungkan atribut-atribut tertentu
dengan gagasan-gagasan yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif
mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Perubahan Konsep
Dalam ( Suparno, 2005: hal 94-98) mengatakan bahwa proses
pembelajaran fisika yang benar adalah haruslah mengembangkan perubahan
konsep. Perubahan yang pertama adalah perubahan dalam arti siswa
memperluas konsep, dari konsep yang belum lengkap menjadi lengkap, dari
konsep yang belum sempurna menjadi lebih sempurna. Perubahan ini adalah
mengubah dari konsep yang salah menjadi benar atau sesuai dengan konsep
para ahli fisika. pembelajaran yang hanya membuat konsep statis atau bahkan
yang menjau dari konsep yang diterima para ahli, dapat dikatakan
pembelajaran yang tidak sukses. sedangkan pembelajaran fisika yang baik
adalah yang memungkinkan perubahan konsep itu secara cepat dan efesien.
1. Proses Perluasan Konsep
Proses yang pertama adalah proses memperluas konsep yang sudah ada.
Semua model pembelajaran dan pengajaran klasik dengan ceramah,
menjelaskan bab demi bab dari suatu bahan fisika sesuai dengan
kurikulum yang telah di rencanakan, semua itu proses untuk
mengembangkan konsep fisika siswa. beberapa cara membantu siswa
menambah konsep atau pengetahuan mereka tentang bahan fisika, antara
lain:
a. Memberikan informasi baru yang belum perna diketahui oleh siswa.
Pemberian informasi baru atau tambahan konsep-konsep baru dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dilakukan, antara lain dengan: Guru menjelaskan konsep yang baru
sesuai dengan urutan kurikulum yang telah direncanakan.
b. Siswa diberi bahan baru dan diajak untuk mempelajari sendiri bahan
itu sehingga konsepnya bertambah. di sini diperlukan bantuan
pengarahan dari guru. Inilah model belajar mandiri.
c. Siswa di beri kesempatan untuk mencari bahan-bahan baru yang telah
disediakan, baik dari buku maupun multimedia fisika.
2. Pembetulan Konsep Yang Salah
Proses yang kedua dalam perubahan konsep di pembelajaran fisika adalah
proses membetulkan konsep yang salah. Untuk proses ini tidak cukup
guru menambah bahan fisika dalam pembelajaran, tetapi harus
memikirkan strategi yang tepat untuk membetulkan miskonsepsi yang
dialami.
menurut Joan Davis dalam ( Suparno, 2007: hal 97 ) mengatakan bahwa
mengajarkan perubahan konsep menyangkut dua hal yaitu :
a. membuka konsep awal siswa. Dalam langkah ini gagasan awal siswa
diungkapkan agar menjadi jelas dan eksplisit. Maka diperlukan
kepiawaan guru untuk membantu siswa berani mengungkapkan
pikiran atau gagasan mereka.
b. Menggunakan beberapa teknik untuk membantu siswa mengubah
kerangka berpikir awal tersebut. Dalam langkah ini guru mecari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
beberapa teknik yang sesuai untuk menantang agar siswa mengubah
gagasan mereka yang tidak benar.
D. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi, kata motiv diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivias tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Bahkan motiv dapat
diartikan sebagai suatu kondisi intern ( kesiapsiagaan). Berawal dari kata
‘’motiv’’ itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
telah menjadi aktif. Motiv menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. (
Sardiman, 1986 : hal 73 )
Menurut Mc.Donald dalam buku ( Sardiman, 1986 : hal 74), motivasi
adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya ‘’felling’’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald ini mengandung
tiga elemen penting.
1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy
pada diri setiap individu manusia. perkembangan motivasi
akan membawa beberapa perubahan energy di dalam sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
‘’neuropphysiological’’ yang ada pada organism manusia
karena menyangkut perubahan energy manusia ( walaupun
motivasi itu muncul dari dalam diri manusia ), penampakannya
akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-
persoalan kejiwaan. Afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingka laku manusia.
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi
dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi,
yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri
manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong
oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini
akan menyangkut soal kebutuhan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, apabilah ada seseorang siswa,
misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu
diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam,
mungkin ia tidak senang, mungki sakit, lapar, ada problem pribadi dan
lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energy,
tidak terangsang afeksinya untuk meakukan sesuatu, karena tidak
memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. Kedaan semacam ini perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab kemudia mendorong
seseorang siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan,
yakni belajar. Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar
tumbuh motivasi pada dirinya, atau singkatnya perlu diberikan motivasi.
2. Ciri-Ciri Orang Belajar Termotivasi
Orang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada diri
orang tersebut. Berikut ini akan diuraikan beberapa pendapat tentang
ciri-ciri dalam motivasi belajar siswa:
Dedi Supriyadi (2005: 86), berpendapat bahwa motivasi belajar
siswa dapat diamati dari beberapa aspek yaitu: memperhatikan
materi, ketekunan dalam belajar, ketertarikan dalam belajar,
keseringan belajar, komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas
sekolah, semangat dalam belajar dan kehadiran siswa di sekolah
Sardiman (2008: 83) mengemukakan ciri-ciri orang yang
bermotivasi adalah sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Menunjukanminat terhadap bermacam-macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
f. Dapat mempertahankan pendapatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
h. Senang memecahkan masalah soal-soal
Ciri-ciri motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno (2008: 23)
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Dari beberapa ciri-ciri motivasi menurut para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya
usaha yang tekun, menunjukan ketertarikan, senang mengikuti
pelajaran, selalu memperhatikan pelajaran, semangat dalam mengikuti
pelajaran, mengajukan pertanyaan, berusaha mempertahankan
pendapat, senang memecahkan masalah soal-soal, maka pembelajaran
akan berhasil dan seseorang yang belajar itu dapat mencapai prestasi
yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar.
Dalam buku ( Sardiman, 1986 : hal 84 ) mengemukakan mengenai
fungsi motivasi dengan sebuah contoh ‘’ dengan mantapnya di siang
bolong, si abang becak mendayung becak untuk mengangkut
penumpangnya, demi mencari makan untuk anak istrinya. Dengan
teguhnya anggota ABRI itu melintasi sungai dengan meniliti tambang.
Berjam-jam tanpa mengenal lelah para pemain sepak bola itu berlatih
untuk menghadapi babak kualifikasi pra-piala dunia. Para pelajar
mengurung dirinya dalam kamar untuk belajar, karena akan menghadapi
ujian pada pagi harinya. Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
masing-masing pihak itu sebebnarnya dilatarbelakangi oleh sesuatu atau
yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong
mereka untuk melakukan suatu kegiatan/pekerjaan.
Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil
belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi
yang diberikan, akan berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intensitasnya usaha belajar bagi para siswa. Perlu
ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Seperti
disinggung diatas, bahwa walaupun di saat siang bolong sia abng becak tu
juga menarik becaknya karena bertujuan untuk mendapatkan uang guna
menghidupi anak dan istrinya. Juga para pemain sepak bola rajin berlatih
tanpa mengenal lelah, karena mengharapkan akan mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kemenangan dalam perandingan yang akan dilakukannya. Dengan
demikian, motivasi memengaruhi adanya kegiatan. ( Sardiman, 1986 : hal
84-85 ).
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setai kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Mementukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar
dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi yang baik dalam belajar
akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang
belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi
seoarang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya. ( Sardiman, 1986 : hal 85-86 )
4. Cara mengembangkan motivasi belajar pada siswa
Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (2007: 10), motivasi pada
siswa dapat tumbuh melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan
pengulangan informasi, memberikan stimulus baru, misalnya melalui
pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, memberikan kesempatan
kepada peserta didik menyalurkan belajarnya, menggunakanmedia dan
alat bantu yang menarik perhatian peserta didik, seperti gambar, foto,
video, dan lain sebagainya.
Menurut Sardiman (2008: 92-95) ada beberapa contoh dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa
bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya (a) memberi angka; (b)
hadiah; (c) saingan atau kompetisi; (d) ego-involvement; (e) memberi
ulangan; (f) mengetahui hasil; (g) pujian; (h) hukuman; (i) hasrat untuk
belajar; (j) minat; (k) tujuan yang diakui.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat
ditumbuhkan melalui cara-cara mengajar yang bervariasi sehingga mampu
menumbuhkan hasrat dan menarik perhatian siswa, memberikan ulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dapat memberi kesempatan kepada peserta didik menyalurkan dan untuk
mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan
hadiah atas prestasi siswa juga bisa membangkitkan semangat untuk lebih
giat belajar sehingga tujuan pendidikan dan keberhasilan pembelajaran
dapat tercapai.
E. Persamaan Gas Ideal.
Persamaan umum suatu gas adalah persamaan yang dapat
memberikan hubungan antara tekanan, volume dan suhu gas dalam suatu
tempat. Kita memiliki satu tangki gas sembarang, kemudian tekanan dalam
tangki kita sebut P, volume tangki adalah V, dan suhu dalam tangki adalah T.
Kita bisa mengatur atau mengubah tekanan, suhu maupun volumenya.
Ternyata antara P,V dan T saling memiliki kaitan tertentu. Persamaan yang
meghubungkan antara P, V dan T dinamakan sebagai persamaan keadaan gas.
Kita akan meninjau persamaan keadaan untuk gas ideal.
Rumus persamaan gas ideal didapatkan dari Hukum Boyle-Gay
Lussac yang berkaitan dengan tekanan, volume, dan suhu gas. Bunyi Hukum
Boyle dan Hukum Gay Lussac menjadi dasar dari rumus persamaan gas ideal.
Kedua hukum tersebut berbicara tentang hubungan antara volume, tekanan,
dan suhu pada gas ideal.
Gas dianggap terdiri atas molekul-molekul gas yang disebut partikel.
Teori ini tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel tetapi meninjau sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel
tersebut. Untuk menyederhanakan permasalahan teori kinetik gas diambil
pengertian tentang gas ideal, dalam hal ini gas dianggap sebagai gas ideal.
Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.
1. Terdiri atas partikel yang banyak sekali dan bergerak sembarang.
2. Setiap partikel mempunyai masa yang sama.
3. Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel lain.
4. Jarak antara partikel jauh lebih besar dibanding ukuran sebuah partikel.
5. Jika partikel menumbuk dinding atau partikel lain, tumbukan dianggap
lenting sempurna.
6. Hukum Newton tentang gerak berlaku.
7. Gas selalu memenuhi hukum Boyle-Gay Lussac
Bunyi Hukum Boyle
Hukum Boyle berkenaan dengan hubungan antara volume gas dan tekanan
gas pada suhu tetap. Hukum Boyle berbunyi: Tekanan gas berbanding
terbalik dengan volumenya asalkan suhunya tetap. Dalam bentuk persamaan,
hukum Boyle dapat dirumuskan dengan: PV = konstan, atau
Dimana P menunjukkan tekanan dan V menunjukkan volume gas.
Dalam suhu dan ruang tetap, jika tekanan naik maka volume akan turun, dan
P1V1 = P2 V2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sebaliknya, jika tekanan turun maka volume akan naik. Hal ini bisa dilihat
pada pompa sepeda, jika kita mendorong pompa ke bawah, maka volume
udara dalam pompa akan mengecil dan tekanan udara dalam pompa akan naik
sehingga mampu meniupkan udara ke dalam ban sepeda.
Bunyi Hukum Gay Lussac
Hukum Gay Lussac berbicara tentang hubungan antara volume gas dan suhu
gas pada tekanan yang sama. Hukum Gay Lussac berbunyi: Volume gas
sebanding dengan suhunya asalkan tekanannya tetap. Dalam bentuk
persamaan, hukum Gay Lussac dapat dirumuskan dengan: V/T = konstan,
atau
Dimana V menunjukkan Volume dan T menunjukkan suhu. Pada
tekanan tetap, udara yang dipanaskan akan mengembang, dan sebaliknya,
udara yang didinginkan akan menyusut. Hal ini dapat dilihat pada balon
udara. Udara pada balon udara dibuat panas supaya udaranya mengembang
sehingga lebih ringan dari udara sekitar, oleh karena itu balon udara bisa
terbang.
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Hukum Boyle-Gay Lussac
Hukum Boyle-Gay Lussac merupakan sintesis dari Hukum Boyle dan Hukum
Gay Lussac, sehingga kedua rumus tersebut dapat disatungan menjadi:
P.V/T = konstan, atau
Sedangkan dalam kondisi ideal, rumus persaamaan gas ideal menurut Hukum
Boyle-Gay Lussac adalah:
Dimana:
k = konstanta Boltzmann (1,38 . 10-23 J.K-1)
N = jumlah partikel gas
Persamaan Umum Gas Ideal
Gas ideal adalah gas teoritis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang
bergerak secara acak dan tidak saling berinteraksi.Sebelum kita membahas persamaan
keadaan gas ideal, ada beberapa istilah kimia yang perlu diuraikan karena akan
ditemukan dalam persamaan keadaan gas ideal, misalnya massa atom relatif, massa
molekul relatif, bilangan Avogadro, dan mol. Didalam ilmu kimia, massa satu atom
unsur tersebut terhadap massa satu atom unsur lain, sehingga disebut massa atom
relatif (Ar). Bagi unsur atau senyawa yang memiliki partikel dasar molekul
= =
PV = NkT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(gabungan atom-atom), digunakan pengertian massa molekul relatif. Massa molekul
relatif (Mr) adalah jumlah seluruh massa atom relatif (Ar) dari atom-atom penyususn
unsur atau senyawa tersebut.
Mol (simbol n) dalam ilmu kimia merupakan satuan jumlah. Satu mol adalah
jumlah atom dalam 12 gram karbon, yaitu sebanyak 6,02 x 1023 molekul/mol.
Bilangan 6,02 x 1023 ini dinamakan bilangan Avogadro (NA).
Bilangan Avogadro
Dari uraian di atas diperoleh hubungan mol (n), massa (m), dan jumlah partikel (N)
sebagai berikut.
Berdasarkan Hukum gas yang disampaikan dalam Hukum Boyle dan Hukum Gay
Lussac, maka didapatkan persamaan umum gas ideal sebagai berikut:
(NA) = 6,02 x 1023 molekul/mol
m = nMr atau =N = nNA atau =
P.V = n.R.T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dimana:
P = tekanan gas = Pascal
V = volume gas = m3
n = jumlah mol gas
R = tetapan umum gas = 8,314 kJ.mol-1.K-1 = 0,08205 liter.atm.mol-1.K-1
T = suhu gas (K)
Besar R bergantung pada satuan-satuan yang digunakan. Jika digunakan satuan SI,
yaitu p dalam Pa, V dalam m3, n dalam kmol, dan T dalam K, maka R = 8,314 kJ.mol-
1.K-1. Tetapi, jika p dalam atm. V dalam L, n dalam mol, dan T dalam K, maka R =
0,082 L atm/mol K.
Jika didefenisikan
Maka Persamaan menjadi
=
P.V = n.R.T P.V = N.k.T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dengan k disebut tetapan Boltzmann,yang bernilai
Dari persamaan PV= nRT
dapat ditulis persamaan untuk massa jenis (p) gas sebagai :
persamaan umum gas ideal juga dapat dinyatakan dalam besaran banyaknya partikel
gas N. banyak N, adalah hasil kali banyak mol gas. n dengan bilangan Avogadro NA
N = nNA
= =,, = 1,38 10 /
= =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yang merupakan
penelitian eksperimen dengan melalui pemberian treatmen pada subyek. Pada
penelitian ini, treatmen yang diberikan yaitu pembelajaran dengan metode inquiri.
Setelah diberi treatment, variabel kemudian diukur dengan instrumen yang telah
dibuat. Untuk memperkuat penelitian ini, peneliti menggunakan kelas pembanding
atau kelas kontrol supaya dapat mengetahui pengaruh penggunaan metode inquiri
terhadap kelas eksperimen atau kelas treatmen. Pada kelas kontrol, metode
pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran ceramah aktif. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dalam bentuk skor atau langkah yang diberikan
penjelasan. Maka dari itu penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif. Sedangkan
penelitian kualitatif dilaksanakan untuk mengetahui adanya motivasi siswa melalui
kegiatan pengamatan dan eksperimen.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 – 23 April 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil tempat ( lokasi
penelitian ) di SMA Kristen Tual, Provinsi Maluku Tenggara.
A. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Kristen Tual, Provinsi
Maluku Tenggara.
2. Sampel
Sampel yang diambil adalah dua kelas dengan jumlah siswanya adalah
56 siswa, yakni siswa kelas XI IPA 1 yang berjumlah 25 siswa dan siswa
kelas XI IPA 2 berjumlah 28 siswa. Di mana kelas XI IPA 1 sebagai kelas
kontrol dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen.
B. Treatment
Treatmen adalah perlakuan kepada subyek yang mau diteliti agar nantinya
mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2007: 51). Dalam penelitian
ini,treatmen pada kelas kontrol berupa pembelajaran menggunakan metode ceramah
aktif, sedangkan treatmen untuk kelas eksperimen pembelajaran berupa metode
inquiri. Pembelajaran dilakukan pada masing-masing kelas. Materi yang di ajarkan
untuk kedua kelas ini adalah materi‘’Persamaan Gas Ideal’’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Peneliti melakukan pembelajaran inquiri untuk kelas eksperimen adalah
sebagai berikut :
1. Sebelum melaksanakan kegiatan inkuiri, siswa diberi sedikit gambaran mengenai
materi yang akan dipelajari.
2. Siswa dibagi dalam 6 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
3. Siswa diberi LKS, kemudian siswa diberi sedikit pengarahan dari guru.
4. Siswa memahami langkah-langkah dalam percobaan.
5. Siswa merumuskan hipotesis atau jawaban sementara yang relevan dengan
permasalahan yang diberikan.
6. Siswa melakukan percobaan dan mengumpulkan data yang telah diperoleh
mengenai penerapan gas ideal yaitu percobaan Hukum Boyle dan Gay Lussac
7. Siswa menganalisis data yang telah diperoleh. Siswa diberikan pertanyaan
pertanyaan yang menuntun siswa pada kesimpulan percobaan.
8. Siswa membuat kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh. Setelah
memperoleh kesimpulan dari data percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang
telah dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau ditolak siswa dapat
menjelaskan sesuai dengan proses inquiry yang telah dilakukannya.
Dengan diberikannya treatment ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh
penggunaan metode inquiri terhadap pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa.
Untuk kelas kontrol tidak ada perlakuan khusus, guru memberikan materi
penerapan gas ideal dengan menggunakan metode ceramah, kemudian guru
memberikan latihan-latihan soal untuk siswa mengenai materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
C. Instrumen
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran ini terdiri dari 2 instrumen yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk menentukan garis besar
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan data penelitian.
RPP yang dibuat dibedakan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. RPP kelas
kontrol dapat dilihat pada lampiran 3 dan kelas eksperimen dapat dilihat di
lampiran 1
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa (LKS) dibuat sebagai modul untuk siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. LKS ini dibuat untuk kelas eksperimen. LKS lengkap dapat
dilihat di lampiran 2.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) tes
tertulis yang terdiri dari pre-test dan post-test, dan (2) kuesioner motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
a. Tes tertulis (pre-test dan post-test)
Pre-test
Pre-test diberikan sebelum pembelajaran kepada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Pre-test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman awal siswa mengenai konsep teori kinetik gas. Soal pre-test
terdiri dari 6 soal yang memuat aspek hafalan, pemahaman, dan aplikasi.
Pembuatan soal pre-test diperlukan kisi-kisi. Kisi-kisi soal berdasarkan pada
kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa. Kisi-kisi soal pre-
test dan post-test seperti tabel 1 berikut :
Tabel 1 kisi-kisi soal Pre-Test dan Post-Test
Kompetensidasar
Indikator Pertanyaan Aspek kognitif
Mendeskrpsikansifat-sifat gasidealmonoatamik
Siswa mendefenisikanpengertian gas ideal
Apa yang kamu ketahuitentang gas ideal? Jelakan!
Ingatan/pengetahuan
Siswa memberikancontoh penerapan gasideal yang terjadi padakehidupan sehari-hari
Berikan dua contoh penerapangas ideal yang terjadi padakehidupan sehari-hari!
Ingatan/pengetahuan
Siswa melengkapiketerangan tersebutdalam bentukpersamaan gas ideal
Jika P = tekanan, V = volume,T = suhu mutlak, n = jumlahmol gas, R = tetapan umum ,maka dari keterangan diataspersamaan gas ideal akanmenjadiapa ?
Pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Siswa menjelaskansecara singkat tentanggas ideal yangdimampatkan secaraisothermal
Jika suatu gas idealdimampatkan secara isotermalsampai volumenya menjadisetengah dari volume semulamaka tekanan menjadi sepertiapa ?
Pemahaman
Siswa mencari danmenentukan volumedari gas ideal denganmenggunakan rumusPV = Nrt
Diketahui volume 2 mol gaspada suhu 273 Kelvin dantekanannya adalah 1,013 x105 pascal. Konstanta gasumum (R) = 8,315Joule/mol.Kelvin. denganrumusan gas ideal PV = nRT,Carilah volumenya!
Penerapan
Siswa mencari danmenentukan suhu darigas helium
4 mol gas helium memilikivolume 5 liter dan tekanan 2 x102 Pa. Jika R = 8,31J/mol.K, berapakah suhu gastersebut?
Penerapan
Pos-test
Post-test diberikan setelah pembelajaran kepada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Soal post-test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan pemahaman siswa mengenai konsep persamaan gas ideal.
Jumlah pertanyaan soal post-test sama dengan soal pre-test, namun pada
soal hitungan post-test angka ataubilangan yang digunakan berbeda dengan soal
hitungan pre-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Kuesioner motivasi belajar
Kuesioner motivasi belajar dalam penelitian bersifat tertutup atau lebih
disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini diberikan kepada kelas kontrol dan
kelas eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti rangkaian proses pembelajaran
bersama peneliti. Pemberian kuesioner ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap motivasi belajar.
Pembuatan kuesioner motivasi belajar berdasarkan pada unsur-unsur yang
telah dipaparkan pada kajian pustaka. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar
Aspek Indikator Pernyataan No itemMotivasiBelajar
Perasaan puas dansenang terhadapsuatu kegiatan
1. Saya menyukai pelajaran fisika.2. Melalui pembelajaran ini, saya
termotivasi dalam belajar fisika.3. Saya senang dalam
pembelajaran ini.4. Saya merasa tertarik belajar
fisika.
1, 2, 4, 8
Pemusatanperhatian, pikirandan perasaankarena ketertarikan
1. Saya mengerti penjelasan dariguru.
2. Saya yakin, saya akan berhasildalam pelajaran ini.
3. Dengan pembelajaran yangdiberikan, saya lebih muda
3, 5, 6,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
terhadap suatukegiatan
dalam belajar fisika.
Kemauan/kecenderungan untukmelakukankegiatan gunamencapai tujuan
1. Saya memperhatikan guru padasaat memberikan materipelajaran.
2. Saya senang pada pembelajaranini sehingga saya inginmengetahui lebih lanjut dalambelajar fisika.
3. Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang merangsang rasa ingintahu saya.
7, 9, 10
3. Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas
isi berpedoman pada kisi-kisi tes dan non tes yang diukur sesuai dengan indikator.
Kisi- kisi non tes yaitu kuesioner motivasi belajar siswa.
4. Metode Analisis Data
2. Analisis Pemahaman Konsep Siswa
Soal pre-test danpost-test terdiri dari 6 soal. Skor maksimal untuk masing-
masing soal yang dijawab benar disesuaikan dengan bobot soal. Kriteria pemberian
skor ditetapkan seperti tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3. Skor Tiap Aspek
No Aspek NomorSoal SkorMaksimum SkorMinimum
SkorTotal
1 Ingatan/pengetahuan
1 12 0 12
2 Pemahaman 2 13 0 133 Penerapan 5 25 0 251 Ingatan/pengetahuan 4 12 0 122 Pemahaman 3 13 0 133 Penerapan 6 25 0 25
Total - - ∑ =100
Penskoran untuk masing-masing kriteria diuraikan dibawah ini
a. Soal nomor 1 dan 4. Bobot = 12
Keterangan SkorSiswa member jawaban benar 12Siswa member jawaban mendekati benar /hamper benar
10
Siswa member jawaban salah 3Siswa tidak member jawaban 0
b. Soal no 2dan 3. Bobot = 13
Keterangan SkorSiswa memberI jawaban benar 13Siswa memberI jawaban mendekati benar /hamper benar
10
Siswa memberI jawaban salah 3Siswa tidak member jawaban 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c. Soalno 5 dan 6. Bobot = 25
Keterangan SkorSiswa memberi jawaban benar lengkap dengansatuannya
25
Siswa mengerjakan dengan lengkap tetapi hasilnyasalah
18
Siswa mengerjakan hanya sampai rumusnya 8Siswa mengerjakan dengan rumus yang lain 3Siswa hanya menulis yang diketahui 3Siswa tidak mengerjakan sama sekali 0
Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah skor
maksimal di kali seratus.
= × 100Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa maka peneliti
membandingkan:
a. hasil pre-test sebelum menggunakan metode inquiry pada kelas eksperimen dan
metode ceramah pada kelas kontrol.
b. hasil post-test sesudah menggunakan metode inquiry pada kelas eksperimen dan
metode ceramah pada kelas kontrol.
c. hasil pre-test dan post-test kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah.
d. hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen dengan menggunakan metode
inquiry.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Oleh karena itu, peneliti menggunakan uji Test-t untuk membandingkan hasil
pre-test dan post-test tersebut. Test-t ini digunakan untuk mengetes dua kelompok
yang dependen, atau satu kelompok di tes dua kali, yaitu pada pre-test dan post-test
(Suparno, 2010: 97).
3. Motivasi Belajar siswa
Untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa, peneliti
menggunakan kuesioner. Pemberian skor pada kuesioner ini dari nilai 1 - 4.
Skor yang diberikan kepada siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 4. Pemberian Skor Kuesioner
AlternatifJawaban SkorSangat Setuju (SS) 4Setuju (S) 3Tidak Setuju (TS) 2Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Skor total diperoleh dengan menjumlahkan skor keseluruhan yang diperoleh
siswa. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pelajaran fisika, peneliti
membuat tabel interval distribusi frekuensi jumlah skor. Langkah-langkah membuat
tabel interval distribusi frekuensi jumlah skor yang diadaptasi dari Suparno (2007:
75) adalah sebagai berikut:
a. Menentukan skor tertinggi. Skor tertinggi diperoleh dari jumlah item pernyataan
dikalikan dengan skor maksimum per item. Jadi, skor tertinggi adalah 10 x 4 =
40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Menentukan skor terendah. Skor terendah diperoleh dari jumlah item pernyataan
dikalikan dengan skor terendah per item. Jadi, skor terendah adalah 10 x 1 = 10.
c. Menentukan banyaknya interval. Banyaknya interval ini ditentukan sesuai dengan
banyaknya kategori motivasi siswa. Kategori motivasi siswa dibagi menjadi 4
kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah. Jadi, intervalnya
berjumlah 4.
d. Menentukan besar kelas interval. Cara menentukannya diperoleh dari selisih skor
tertinggi dan skor terendah dibagi dengan banyaknya interval. Jadi besar kelas
interval adalah = 7,5 dibulatkan menjadi 8.
Interval masing-masing kelas selengkapnya ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 5. Pemberian Kategori Kuesioner Motivasi Siswa
RentangSkor Frekuensi KategoriMinat34 – 41 Sangattinggi26 – 33 Tinggi18 – 25 Rendah10 – 17 Sangatrendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Tual Maluku Tenggara, Provinsi
Maluku pada tanggal 11 April 2016 – 23 April 2016. Penelitian dilakukan pada saat
jam pelajaran fisika.Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
meminta izin kepada kepala sekolah dan memberikan surat dari kampus kepada
kepala sekolah. Setelah mendapat izin dari kepala sekolah, peneliti langsung
dipertemukan dengan wakil kepala sekolah bagian kurikulum untuk melihat jadwal
pelajaran fisika pada kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2. Kelas XI IPA terdiri dari 2
kelas yaitu kelas XI IPA 1 dan Kelas XI IPA 2.
Pelajaran fisika untuk kelas XI IPA 1 dilaksanakan dalam dua kali
pertemuanseminggu, yaitu pada hari Selasa dan Kamis. Alokasi waktu pada hari
Selasa yaitu 2 x 45 menit, dan alokasi waktu untuk hari Kamis adalah 2 x 45 menit.
Begitu juga untuk kelas XI IPA 2 pelajaran fisika dilaksanakan pada dua kali
pertemuan dalam seminggu, yaitu pada hari Senin danRabu. Alokasi waktu pada hari
Senin yaitu 2 x 45 menit, dan alokasi waktu pada hari Rabu 2 x 45 menit.Dalam
penilitian ini, peneliti berperan sebagai guru dan fasilitator pada proses pembelajaran.
Proses persiapan dan pengambilan data dijelaskan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Sebelum Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan instrumen-instrumen
yang digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan ada dua jenis yaitu
instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data. Instrumen pembelajaran
terdiri dari LKS, RPP, alat dan bahan percobaan Hukum Boyle (air, botol, sedotan,
loyang), Hukum Gay Lussac (air panas dan air dingin, loyang, botol plastik).
Sedangkan, instrumen pengambilan data terdiri dari soal pre-test, soal post-test, dan
kuesioner motivasi belajar, serta alat dokumentasi berupa kamera digital.
2. Selama Melaksanakan Penelitian
Pada tabel 9 dituliskan jadwal proses pengambilan data yang dilakukan
dikelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2.
Tabel 6. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol XI IPA 1
No Hari / Tanggal Pukul Kegiatan Peneliti1 Selasa, 12-04-2016 08.45 – 10.15 Perkenalan
Menjelaskan garis besar mengenaimateri yang nanti di ajarkan
Memberikan pre-test kepada siswa2 Kamis, 14-04-2016 11.30-13.00 Melaksanakan metode ceramah:
Menyampaikan bahan yang akandipelajari hari ini
Peneliti menyampaikan tujuanpembelajaran dan indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pembelajaran yang harus dicapaisiswa
Melakukan tanya jawab mengenaimateri gas ideal
Meminta siswa menyimpulkantentang gas ideal
Mejelaskan konsep dari gas ideal Menjelaskan tentang Hukum Boyle
dan Hukum Gay Lussac Memberikan contoh soal kepada
siswa Memberikan tugas rumah kepada
siswa3 Selasa, 18-04-2016 08.45-10.15 Menjelaskan kembali materi
Hukum Boyle-Gay Lussac. Membahas tugas mengenai Hukum
Boyle-Gay Lussac yang diberikan. Menjelaskan mengenai pertemuan
selanjutnya ( pertemuan terakhir ). Bersama siswa merangkum materi
yang telah dipelajari dari pertemuansebelumnya.
4 Kamis, 21-04-2016 11.30-13.00 Memberikan post-test dan kuesionermotivasi belajar kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 7. Proses Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen ( XI IPA 2 )
No Hari / Tanggal Pukul Kegiatan Peneliti1 Senin, 11-04-2016 11.30-13.00 Perkenalan
Menyampaikan secara garis besarpenelitian yang akan dilakukan
Memberikan pre-test dan kuesionermotivasi kepada siswa
Menjelaskanmengenaipembelajaran pada pertemuanselanjutnya (pertemuan kedua)
2 Rabu, 13-04-2016 09.50-11.25 Menjelaskan kegiatan yang akandilakukan hari ini
Menjelaskan tujuan pembelajarandan indikator pembelajaran yangharus dicapai siswa
Membagi siswa dalam 5 kelompokkecil
Membagi panduan praktikum(LKS) kepada siswa danmenjelaskan cara penggunaannya
Menjelaskan alat dan bahan yangdigunakan dalam praktikum HukumBoyle dan Hukum Gay Lussac.
Mendampingi siswa dalammelakukan percobaan mengenaipercobaan Hukum Boyle
Mendampingi siswa dalammelakukan percobaan mengenaiHukum Gay Lussac
3 Senin, 18-04-2016 11.30-13.00 Mendampingi siswa dalammelakukan diskusi dan presentasi.
4 Rabu, 21-04-2016 09.50-11.25 Memberikan post-test, dankuesioner motivasi belajar kepadasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Penelitian ini tidak berjalan sesuai rencana karena saat melakukan penelitian
tidak seluruh sampel bisa diteliti, ada siswa yang tidak masuk karena sakit.
a. Kelas kontrol (XI IPA 1)
1) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Selasa, 12 April 2016
Pada hari Senin, jam 08.45 WIT peneliti masuk ke kelas bersama guru
fisika yaitu Ibu Sahetapy. Pertama, ibu Sahetapy membuka pelajaran dengan
mengecek kehadiran dan kesiapan siswa, kemudian peneliti dikenalkan kepada
siswa. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan secara garis besar proses
penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah itu peneliti memberikan pre-
testkepada siswa, ketika pre-test di laksanakan ruang kelas kurang begitu
kondusif karena siswa mengeluh mereka belum belajar.
Pada Gambar 1. terlihat aktifitas siswa dikelas kontrol saat mengerjakan
pre-test pada hari pertama. Pada gambar ini terlihat bahwa siswa antusias dalam
mengerjakan soal yang diberikan meski awalnya mereka mengeluh karena belum
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 1. Siswa Kelas Kontrol Mengerjakan Pre-test
2) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Kamis, 14 April 2016
Pada pukul 11.30 WIT, peneliti masuk ke kelas dan memberikan salam
kepada siswa. Peneliti menanyakan apakah siswa hari ini telah siap untuk
mengikuti pelajaran dan peneliti mengecek kehadiran siswa.
Kelas XI IPA 1 merupakan kelas kontrol sehingga metode yang peneliti
gunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah aktif. Peneliti
menyampaikan topik materi yang diajarkan, tujuan pembelajaran, dan indikator
yang harus dicapai oleh siswa. Setelah itu pembelajaran dimulai dengan tanya
jawab, siswa diminta untuk menyampaikan pendapatnya tentang apa itu gas ideal
dan bagaimana hubungan yang diberikan oleh gas ideal. Beberapa siswa sangat
antusias dalam menjawab, namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
temannya ketika memberikan jawaban karena masih membuka buku paket
fisika.
Beberapa siswa mengajukan pertanyaan tentang penerapan gas ideal
dalam kehidupan sehari-hari, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa lain
untuk menjawab pertanyaan temannya. Setelah itu siswa menyimpulkan sendiri
tentang pengertian gas ideal, peneliti memberikan penegasan pada jawaban siswa
yang kurang tepat. Setelah menyimpulkan setiap siswa menulis jawabannya
dibuku catatan fisika. Selanjutnya peneliti menjelaskan konseppersamaan gas
ideal dan hubungannya dengan hukum Boyle dan hukum Gay Lussac.
Pembelajaran diakhiri dengan merangkum kembali apa yang telah siswa pelajari.
3) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Selasa, 19 April 2016
Pada pembelajaran ini siswa menyelesaikan soal yang guru berikan pada
pertemuan kemarin. Latihan soal yang diberikan adalah untuk menentukan
volume dari gas ideal, partikel gas, suhu dari gas tersebut, dan tekanan dari gas.
Sebelumnya peneliti mengecek apakah siswa mengerjakan tugas dan
mempersiapkan mempelajari materi dengan membawa buku catatan fisika. Ada
beberapa siswa yang belum mengerjakan dan ada juga yang baru masuk jadi
tidak mengikuti pembelajaran kemarin. Peneliti memberikan kesempatan kepada
siswa yang belom mengerjakan untuk bertanya/berdiskusi kepada teman yang
sudah mengerjakan. Siswa sangat antusias untuk mengerjakan soal latihan, ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
beberapa dari mereka yang menanyaan tentang konversi satuan, menanyakan
rumus, dan mencocokan jawaban temannya.
Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke
depan kelas dan menulis jawabannya di papan tulis, sedangkan siswa yang lain
mengoreksi pekerjaan temannya apakah sama atau masih kurang lengkap. Ada
yang mengomentari penulisan rumusnya kurang benar, ada yang mengomentari
konversi satuan. Peneliti menunjuk salah satu siswa untuk melengkapi jawaban
temannya di papan tulis.
4) Pelaksaan Penelitian Pada Hari Kamis, 21 April 2016
Peneliti mengecek kehadiran siswa, ada 1 siswa yang tidak hadir karena
sakit. Kemudian peneliti membagikan soal post-test, setelah mengerjakan soal
post-testpeneliti membagikan lembar kuesioner motivasi kepada setiap siswa.
Sebelum mengerjakan soal posttest dan kuisioner motivasi yang diberikan,
peneliti menjelaskan petunjuk mengerjakan soal dan petunjuk mengisi lembar
kuisioner. Setelah lembar jawaban posttest dan lembar kuisioner dikumpulkan,
peneliti mengulas kembali tentang apa saja yang telah diperoleh siswa mengenai
materi persamaan umum gas ideal, lalu peneliti membagikan kertas kepada setiap
siswa untuk menuliskan pesan dan kesan pada pembelajaran ini.
Gambar 2. Menunjukkan aktifitas siswa kelas kontrol saat mengerjakan
post-test, pada gambar tersebut siswa begitu serius dalam mengerjakan soal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
diberikan dan mereka juga tenang dalam mengerjakan soal post-test dan
kuesioner yang diberikan.
Gambar 2. Siswa Kelas Kontrol Mengerjakan Post-test
b. Pelaksanaan Di Kelas Eksperimen ( inkuiri ) XI IPA 2
1) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 11 April 2016
Pada hari Senin, peneliti masuk kelas pada pukul 11.30 WIT bersama Ibu
Sahetapy. Pertama, ibu Sahetapy membuka pelajaran dengan mengecek
kehadiran siswa. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan secara garis
besar proses penelitian yang akan dilaksanakan. Ketika peneliti membagikan soal
pre-test, sebagian besar siswa mengeluh belum belajar dan ketika pre-
testdilaksanakan, beberapa siswa berbicara dengan temannya sehingga membuat
kelas menjadi ribut,akibatnya ruangan kelas kurang kondusif. Setelah siswa
mengerjakan soal pre-test peneliti membagikan kuesioner motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 3. menunjukkan aktifitas siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas
eksperimen. Siswa sedang mengerjakan post-test yang diberikan. pada gambar
tersebut tidak seluruh siswa terekam oleh bidikan kamera, namun berdasarkan
gambar tersebut terlihat bahwa ada siswa yang menanyakan kepada teman
disampingnya dan juga ada yang saling berdiskusi.
Gambar 3. Siswa Kelas Kontrol Mengerjakan Post-test
2) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 13 April 2016
Peneliti membuka pembelajaran dengan memberi salam, dan mengecek
kesiapan siswa dikelas. Peneliti mengecek apakah siswa membawa peralatan
praktikum untuk praktikum Gay-Lussac. Setelah itu peneliti membagikan siswa
dalam kelompoknya masing-masing yaitu 5 kelompok. Peneliti menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan di antaranya menyampaikan secara garis besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
topik yang dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang
harus dicapai oleh siswa. Peneliti membagikan lembar petunjuk penggunaan alat
dan LKS kepada siswa, setelah itu siswa melakukan eksperimen tentang hukum
Gay-Lussac. Pada percobaan ini alat dan bahan disediakan oleh siswa sendiri
karena peneliti meminta siswa menyediakan alat dan bahan untuk eskperimen
Gay-Lussac. Karena alat yang dibutuhkan untuk eksperimen ini cukup banyak,
peneliti meminta siswa perkelompok untuk membawa alatnya dari rumah. Alat
untuk eksperimen Gay-Lussac mudah didapatkan, seperti loyang sedang dan air
panas, dan botol plastik.
Alat dan Bahan yang digunakan untuk eksperimen Boyle, peneliti yang
menyiapkan sendiri. Ketika siswa melakukan eksperimen mengenai Boyle-Gay
Lussac, peneliti terus mendampingi. Siswa sangat antusias dalam bereksperimen
dan berdiskusi. Kegiatan praktikum berjalan cukup lancar namun kelas kurang
kondusif karena siswa ribut. Siswa selalu bertanya apabila masih ada yang belum
dipahami. Setelah siswa perkelompok melakukan eksperimen, siswa diminta
untuk mempresentasikan hasil mereka di depan kelas. Kelompok yang lain
memperhatikan siswa yang presentasi dan menanggapi hasil presentasi mereka.
Gambar 4. menunjukkan aktifitas siswa kelas kontrol saat melakukan
percobaan tentang Hukum Boyle dan Gay Lussac. Pada gambar ini siswa sangat
antusias dalam melakukan percobaan, mereka saling bertanya, saling berdiskusi
tentang percobaan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4. Siswa Kelas XI IPA 2 Melakukan Percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3) Pelaksanaan Penelitian Pada HariSenin, 18 April 2016
Pada hari senin peneliti mengecek siswa yang belum melakukan
presentasi. Sebelumnya peneliti mengecek kehadiran siswa, kemudian peneliti
membagikan LKS yang sudah dikerjakan siswa waktu melakukan eksperimen.
Siswa sangat antusias dalam berdiskusi saling menanyakan kepada siswa yang
lain.
Gambar 5. menunjukkan aktifitas siswa kelas XI IPA 2 saat
mempresentasikan hasil percobaan mereka di depan kelas, saat salah satu
kelompok mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas, kelompok yang
lain memperhatikan dan beberapa siswa memberikan pertanyaan. .
Gambar 5. Siswa Kelas XI IPA 2 Mempresentasikan Hasil Percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4) Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 20 April 2016
Pada hari Rabu pukul 09.50 WIT, peneliti masuk kelas XI IPA 1, peneliti
membuka pelajaran dengan salam, setelah itu mengecek kehadiran siswa.
Peneliti membagikan soal post-test. Setelah mengerjakan soal post-testpeneliti
membagikan lembar kuesioner kepada setiap siswa. Sebelum mengerjakan soal
posttest dan mengisi lembar kuisioner, peneliti menjelaskan petunjuk
mengerjakan soal dan petunjuk pengisian lembar kuisioner. Setelah itu peneliti
membagikan lagi kertas kepada siswa untuk menulis pesan dan kesan terhadap
pembelajaran ini selama 4 kali pertemuan. Peneliti mengulas kembali tentang
eksperimen yang telah dilakukan, lalu siswa menyimpulkan dan bercerita singkat
pengalaman apa saja yang diperoleh selama melakukan eksperimen.
Gambar 6. menunjukkan aktifitas siswa kelas eksperimen saat
mengerjakan soal post-test, saat mengerjakan post-test siswa begitu antusias
dalam mengerjakan, kondisi ruang kelas sangat kondusif dan setelah
mengerjakan soal siswa mengumpulkan lembar jawabannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 6. Aktifitas Siswa Kelas Eksperimen Saat Mengerjakan Post-test
A. Data Hasil Pretest dan Postest dan Hasil motivasi siswa
1. Data Pre-test dan pos-test
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa, peneliti
menggunakan data pre-testdan pos-test kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 dalam bentuk
skor nilai siswa. Jumlah sampel yang diteliti untuk tingkat pemahaman konsep yaitu
sebanyak 51 siswa. Pada tabel 8 dan tabel 9. ditunjukkan hasil skoring pre-test dan
pos-test kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 8. Data Pre-test dan Pos-test Kelas Eksperimen
Kode Siswa Pretest PosttestSiswa 1 63 88Siswa 2 63 93Siswa 3 46 93Siswa 4 48 88Siswa 5 39 93Siswa 6 47 74Siswa 7 75 93Siswa 8 45 74Siswa 9 56 76Siswa 10 35 83Siswa 11 41 68Siswa 12 45 73Siswa 13 60 68Siswa 14 47 64Siswa 15 35 79Siswa 16 62 64Siswa 17 31 83Siswa 18 21 73Siswa 19 32 60Siswa 20 67 83Siswa 21 9 34Siswa 22 54 83Siswa 23 32 48Siswa 24 64 73Siswa 25 54 83Siswa 26 32 62Siswa 27 65 78
= 27 = 48,77 = 75,22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 9. Data Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol
Kode Siswa Pretest PosttestSiswa 1 25 60Siswa 2 25 63Siswa 3 46 69Siswa 4 47 61Siswa 5 38 32Siswa 6 40 72Siswa 7 40 66Siswa 8 21 35Siswa 9 45 60Siswa 10 45 69Siswa 11 30 41Siswa 12 3 59Siswa 13 24 43Siswa 14 26 57Siswa 15 11 59Siswa 16 11 73Siswa 17 11 60Siswa 18 26 60Siswa 19 9 66Siswa 20 45 60Siswa 21 38 65Siswa 22 24 69Siswa 23 52 70Siswa 24 38 72
= 24 = 30 = 60,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Data Motivasi Siswa
a. Motivasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Untuk mengetahui motivasi siswa, peneliti menggunakan kuesioner motivasi
yang diberikan pada saat sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran. Jumlah
sampel yang dapat diambil adalah 51 siswa.Hasil kuesioner motivasi belajar siswa
dapat dilihat pada Tabel 10 dan tabel 11.
Tabel 10. Kuesioner Motivasi Kelas Kontrol
Kode Siswa SebelumPembelajaran
SesudahPembelajaran
Siswa 1 33 36Siswa 2 29 36Siswa 3 26 30Siswa 4 24 28Siswa 5 34 32Siswa 6 31 31Siswa 7 23 28Siswa 8 37 37Siswa 9 28 30Siswa 10 31 35Siswa 11 32 34Siswa 12 35 35Siswa 13 35 38Siswa 14 34 34Siswa 15 25 27Siswa 16 29 29Siswa 17 23 23Siswa 18 19 19Siswa19 29 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Siswa 20 30 36Siswa 21 26 33Siswa 22 33 33Siswa 23 15 18Siswa 24 28 32
= 24 = 28,70 = 31,25
Tabel 11. Kuesioner Motivasi Kelas Eksperimen
Kode Siswa SebelumPembelajaran
SesudahPembelajaran
Siswa 1 25 30Siswa 2 27 35Siswa 3 35 39Siswa 4 28 34Siswa 5 33 36Siswa 6 28 30Siswa 7 28 32Siswa 8 29 36Siswa 9 30 36Siswa 10 30 35Siswa 11 30 37Siswa 12 35 38Siswa 13 25 34Siswa 14 33 36Siswa 15 33 38Siswa 16 28 30Siswa 17 27 32Siswa 18 32 37Siswa 19 27 35Siswa 20 28 35Siswa 21 26 30Siswa 22 34 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Siswa 23 26 32Siswa 24 24 31Siswa 25 28 32Siswa 26 25 36Siswa 27 26 32
= 27 = 28,88 = 35,59
B. Analisis Data
1. Apakah metode inkuiri lebih meningkat dari metode ceramah
a. Menguji pre-test kelompok kontrol dan pre-test kelompok eksperimen
apakah sama hasilnya. Dengan menggunakan uji Independent Sample T-Test
hasilnya seperti Tabel 12.
Tabel 12. Pre-test Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Group Statistics
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
SKOR 1 24 30.0000 14.11752 2.88173
2 27 46.9630 15.60444 3.00308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
SKOR Equal
variances
assumed
.032 .860-
4.05149 .000 -16.96296 4.18707
-
25.37720
-
8.54872
Equal
variances not
assumed
-
4.07648.980 .000 -16.96296 4.16207
-
25.32704
-
8.59889
Berdasarkan tabel 15 diatas didapat: t = 4.07 ; p = 0.00< α = 0.05 artinya
signifikan. Berarti ada perbedaan antara pre-test kelas kontrol dan pre-test
kelas eksperimen. Dimana pre-test pada kelas eksperimen lebih baik dari
pre-test kelas kontrol.
b. Untuk menguji apakah metode ceramah dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa pada kelas kontrol, digunakan uji t-dependen. Pre-test dan
post-test kelas kontrol, diuji dengan uji t-dependen didapatkan hasil seperti
pada Tabel 13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 13. Uji Pre-test dan post-test Kelas Kontrol.
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & postest 24 .149 .487
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest –
postest-3.00417E1 16.75781 3.42067 -37.11787 -22.96546 -8.782 23 .000
Berdasarkan tabel diatas didapat : t = -8.72 ; p = 0.00< α = 0.05 ; maka
signifikan. Berarti post-test lebih baik dari pre-test, artinya metode ceramah
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada kelas kontrol.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 30.0000 24 14.11752 2.88173
Postest 60.0417 24 11.37686 2.32229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. Untuk menguji apakah metode inkuiri meningkatkan pemahaman konsep
dikelas eksperimen, siswa digunakan uji t-dependen. Pretest dan Posttest
kelompok eksperimen, di uji dengan uji t- dependen didapatkan hasil seperti
Tabel 14:
Tabel 14. Pre-test Dan Pos-test Kelas EksperimenPaired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 46.9630 27 15.60444 3.00308
Posttest 75.2222 27 14.05575 2.70503
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & postest 27 .545 .003
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed)Mean Std. Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -
postest-2.82593E1 14.21427 2.73554 -33.88224 -22.63628 -10.330 26 .000
Berdasarkan tabel diatas didapat : t = -10,330 ; p = 0.000 < α = 0.05 ; maka
signifikan. Berarti post-test lebih baik dari pre-test. Hal ini menunjukan
bahwa metode inquiry dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
d. Untuk menguji posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol apakah
sama, dengan menggunakan uji t-independen. Hasil seperti Tabel 15. SPSS
berikut:
Tabel 15. Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 24 60.0417 11.37686 2.32229
2 27 75.2222 14.05575 2.70503
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Skor Equal
variances
assumed
1.269 .265 -4.205 49 .000 -15.18056 3.61000 -22.43512 -7.92599
Equal
variances
not assumed
-4.258 48.603 .000 -15.18056 3.56514 -22.34645 -8.01466
Dari tabel diatas : t = 4.258 ; p = 0.000< 0,05 hal ini berarti significant.
Posttest eksperimen dan posttest kontrol berbeda secara statistic. Hal ini
menunjukkan Posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari Posttest kelas
kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Perubahan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pada persoalan ini, diuji apakah kelas inkuiri lebih baik dibanding kelas
kontrol. Pengujian ini dilakukan karena pre-test kelas ekperimen lebih baik dari pre-
test kelas kontrol. Dan uji post-test kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
Dengan menguji Δ selisih perubahan kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti pada
Tabel 16 dan 17 di bawah ini.
Tabel 16. Data Peningkatan Kelas Eksperimen
Kode Siswa Pretest PosttestPeningkatan Δ
selisihSiswa 1 63 88 25Siswa 2 63 93 30Siswa 3 46 93 47Siswa 4 48 88 40Siswa 5 39 93 54Siswa 6 47 74 27Siswa 7 75 93 18Siswa 8 45 74 29Siswa 9 56 76 20Siswa 10 35 83 48Siswa 11 41 68 27Siswa 12 45 73 28Siswa 13 60 68 8Siswa 14 47 64 17Siswa 15 35 79 44Siswa 16 62 64 2Siswa 17 31 83 52Siswa 18 21 73 52Siswa 19 32 60 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Siswa 20 67 83 16Siswa 21 9 34 25Siswa 22 54 83 29Siswa 23 32 48 16Siswa 24 64 73 9Siswa 25 54 83 29Siswa 26 32 62 30Siswa 27 65 78 13
= 27 = 48,77 = 75,22 = 28,25
Tabel 17. Data Peningkatan Kelas Kontrol
Kode Siswa Pretest Posttest SelisihSiswa 1 25 60 35Siswa 2 25 63 38Siswa 3 46 69 23Siswa 4 47 61 14Siswa 5 38 32 6Siswa 6 40 72 25Siswa 7 40 66 26Siswa 8 21 35 14Siswa 9 45 60 15Siswa 10 45 69 24Siswa 11 30 41 11Siswa 12 3 59 56Siswa 13 24 43 19Siswa 14 26 57 31Siswa 15 11 59 48Siswa 16 11 73 62Siswa 17 11 60 49Siswa 18 26 60 34Siswa 19 9 66 57Siswa 20 45 60 15Siswa 21 38 65 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Siswa 22 24 69 45Siswa 23 52 70 18Siswa 24 38 72 34
= 24 = 30 = 60,04 = 30,25
Tabel 18. Hasil Rata-Rata Pri-Test Dan Post-Test Pada Kelas Kontrol Dan
Kelas Inkuiri.
Pri-test Post-test ∆ selisih peningkatan
Kelas kontrol 30,0 60,04 28,25
Kelas inkuiri 48,77 75,22 30,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Data peningkatan diatas, diuji dengan uji t independent. Hasilnya dapat dilihat pada
tabel 19.
Tabel 19. Uji Statistika Hasil Analisis Perubahan Pre-test Post-test KelasEksperimen Dan Kontrol.
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 27 28.2593 14.21427 2.73554
2 24 30.2500 15.82307 3.22987
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
sko
r
Equal
variances
assumed
.851 .361 -.473 49 .638 -1.99074 4.20559 -10.44218 6.46070
Equal
variances not
assumed
-.470 46.614 .640 -1.99074 4.23264 -10.50758 6.52609
Nampak bahwa : t = -.47, p = .64> α = .05 ; maka tidak signifikan. Berarti
perubahan kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak beda. Artinya tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
perbedaan pertambahan antara kedua kelas ini ( Meaneksperimen = 28.25dan Meankontrol
= 30.25).
Dari hasil perubahan yang didapat, hasil eksperimen sama dengan kelas
kontrol, hal-hal itu diantarnya adalah : (1)jam mengajar dikelas eksperimen lebih
banyak dibandingkan kelas kontrol, karena siswa melakukan praktikum dan
memakan waktu yang lama, sehingga pada jam istirahat siswa memakai waktu
istirahat tersebut untuk melakukan praktikum (2) pemberian contoh soal yang tidak
merata pada kedua kelas, dimana kelas kontrol lebih banyak diberikan contoh soal
dibanding kelas eksperimen (3) mungkin metode, karena metode juga dapat
mempengaruhi siswa dalam belajar. Pada kedua kelas ini metode yang dipakai
berbeda, XI IPA 1 memakai metodeceramah dan XI IPA 2 memakai metode inkuiri
(eksperimen), dengan metode yang berbeda artinya cara penyampaian guru dalam
mengajar juga berbeda membuat siswa menangkap materi berbeda juga.
1. Analisis Perubahan Pemahaman Konsep Pada Kelas Kontrol Dan Kelas
Eksperimen.
Untuk mengetahui perubahan pemahaman konsep pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen, peneliti menganalisis soal pre-test dan soal post-test pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Aspek yang dianalisis meliputi aspek pengetahuan,
aspek pemahaman, dan aspek penerapan. Masing-masing aspek terdiri dari 2 soal.
Analisis perubahan konsep pada dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen
seperti pada tabel 20 dan tabel 21 dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
a. Kelas Kontrol
Tabel 20. Analisis Perubahan Konsep Kelas Kontrol
Aspek Pengetahuan
1. Apa yang kamu ketahui tentang gas ideal ? Jelaskan !
2. Berikan dua contoh penerapan gas ideal yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari ?
Soal AnalisisPerubahan Konsep
1. Pada awal memberikan pre-test sebagian besar dari siswa dikelas
kontrol yang menjawab soal pertama dengan benar sekitar 54%
dan sebagian yang menjawab salah adalah 46%. Ketika
pembelajaran selesai dan siswa diberikan tes akhir (post-test),
rata – rata dari siswa menjawab dengan benar sekitar 63%. Dari
hasil pre-test dan post-test ini menunjukan bahwa ada
peningkatan pengetahuan siswa diakhir pembelajaran. Pada awal
pre-test pengetahuan siswa mengenai gas ideal itu adalah gas
yang dialam, gas yang memiliki suhu dan tekanan tertinggi.
Setelah siswa diberikan pengajaran, 63% dari siswa menjawab
dengan benar atau mendekati benar bahwa gas ideal itu adalah
gas teoritis yang terdiri dari partikel-partikel yang bergerak
secara acak dan tidak saling beriteraksi. Jadi pengetahuan siswa
mengenai gas ideal sudah benar sesuai dengan konsep gas ideal.
2. Pada pre-test rata-rata siswa yang menjawab benar 25%, dan
siswa yang menjawab salah 75%. Di akhir pembelajaran yang
menjawab benar ada 96%. Ada peningkatan pengetahuan siswa
mengenai contoh penerapan gas ideal. Banyak siswa yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
memahami betul mengenai contoh gas ideal, kebanyakan siswa
menjawab dengan lengkap contoh gas ideal. Pada pre-test siswa
hanya menyebutkan contoh gas bumi, gas alam, gas oksigen.
Sedangkan pada post-test kebanyakan siswa menjawab dengan
benar dan lengkap dengan contohnya : tembak mainan, ban
motor menjadi kempes, dan pompa sepeda.
Aspek Pemahaman
1. Jika P = tekanan, V = volume, T = suhu mutlak, n = jumlah mol
gas, R = tetapan umum, maka dari keterangan diatas persamaan
gas ideal akan menjadi seperti apa ?
2. Jika suatu gas dimampatkan secara isothermal sampai volumenya
menjadi setengah dari volume semula maka apa yang terjadi
dengan tekanan ?
Soal Analisis Perubahan Konsep
1. Pada soal pemahaman yang pertama, ketika diberikan tes awal
rata-rata siswa yang menjawab benar 58% dan yang salah 48%.
Di akhir pembelajaranhampir seluruh siswa menjawab benar
92%. Hampir seluruh siswa menjawab bahwa PV = nRT jawaban
ini berbeda dengan awal pre-test karena kebanyakan dari siswa
menjawab dengan salah rumus, dan sebagian tidak menjawab.
Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa di akhir
pembelajaran bertambah atau siswa sudah mengerti mengenai
konsepnya.
2. Pada soal yang kedua, pada pre-test siswa yang menjawab benar
33%, sedangkan siswa yang menjawab salah 67%. Setelah
pembelajaran sebagian dari siswa yang menjawab benar 42%.
Pada soal kedua ini sebagian besar dari siswa menjawab salah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tetapi ada peningkatan siswa yang menjawab benar sesuai dengan
konsep gas ideal. Pada pengetahuan awal siswa menjawab
bahwagas akan mengalami perubahan pada tekanan atau akan
terjadi pengurangan pada tekanan. Setelah post-test siswa
menjawab dengan benar sesuai konsep bahwagas yang
dimampatkan secara isothermal sampai volumenya menjadi
setengah dari volume awal maka tekanannya akan menjadi dua
kali (semakin tinggi).
Soal Penerapan
Pre-test
1. Diketahui volume 2 mol gas pada suhu 273 K dan tekanannya
adalah 1,013 x 105 pascal. Konstanta gas umum (R) = 8,315
Joule/mol.k. dengan rumusan gas ideal PV = Nrt, Carilah
Volumenya !
2. 4 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa.
jika R = 8,31J/mol.K, berapakah suhu gas tersebut ?
Post-test
1. Diketahui 4 mol gas pada suhu 45°C dan tekanannya adalah 1 atm
= 105 N/m2. Konstanta gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.k.
a. Carilah volumenya !
b. Carilah juga partikel gas !
2. 2 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa.
jika R = 8,31 J/mol.k
a. Berapakah suhu gas terebut ?
b. Jika gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atm dan
suhunya 27°C. tentukan tekanan gas tersebut jika suhunya
47°C dan volumneya 3,2 liter.
Soal Analisis Perubahan Konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1. Pada soal penerapan yang pertama, ketika pre-test siswa yang
menjawab benar 12%, sedangkan yang menjawab salah 88%.
Pada akhir pembelajaran siswa memperoleh hasil yang benar
67%. Dilihat dari pre-test dan post-test ada perubahan konsep
pada siswa, dimana ada peningkatan pengertian siswa. Pada pre-
test sebagian besar siswa hanya mengerjakan yang diketahui,
salah menempatkan rumus, mengerjakan dengan rumus yang
berbeda. Sedangkan pada post-test 67% siswa mengerjakan
dengan benar/mendekati benar, yaitu siswa mengerjakan dengan
rumus yang tepat, mnggunakan satuan, dan hasil yang benar.
Pada pre-test disuruh mencari volume menggunaan persamaan
gas ideal yaitu PV = nRT dan rata-rata siswa menjawab dengan
benar dengan = . Pada post-test ditambahkan lagi
persoalannya yaitu mencari partikel gas, dan hampir seluruh
siswa menjawab dengan benar yaitu untuk mencari partikel gas
menggunakan persamaaan N = nNa.
2. Pada soal penerapan yang kedua, pada pre-test sebagian besar
siswa menjawab 90% salah, sedangkan sisanya yang menjawab
benar 10%. Diakhir pembelajaran siswa dites lagi dengan post-
test, hasilnya 75% siswa menjawab dengan benar/mendekati
benar. Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa ada perubahan
konsep yang terjadi. Perubahan ini meliputi jawaban dari siswa,
yaitu siswa menjawab dengan rumus yang lengkap dan benar,
menggunakan satuan, dan hasil akhir benar. Ini berbeda dengan
pre-test dimana siswa hanya menjawab yang diketahui,
menggunakan rumus yang berbeda, ada juga yang tidak
mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Kelas Eksperimen
Tabel 21. Analisis Perubahan Konsep Pada Kelas Eksperimen
Aspek Pengetahuan
1. Apa yang kamu ketahui tentang gas ideal ? Jelaskan !
2. Berikan dua contoh penerapan gas ideal yang terjadi pada kehidupan
sehari-hari ?
Soal Analisis Perubahan Konsep
1. Pada soal pengetahuan yang pertama, hasil dari pre-test untuk kelas
eksperimen sebanyak 63% siswa menjawab benar, dan 37% menjawab
salah. Diakhir pembelajaran siswa diberikan dan rata-rata siswa yang
menjawab benar 67%. Nampak hanya ada sedikit perubahan pemahaman
konsep siswa, hanya selisih 4%. Artinya perubahan konsep pada siswa
hanya sedikit. Rata-rata siswa menjawab dengan benar/mendekati benar
bahwa gas ideal terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak secara
acak dan tidak saling berinteraksi.
2. Pada soal yang kedua dari pre-test siswa yang menjawab benar 26%, dan
siswa yang menjawab salah 74%. Diakhir pembelajaran siswa yang
menjawab benar adalah 82%. Terlihat bahwa ada perubahan konsep,
dimana pengetahuan awal siswa mengenai contoh penerapan gas ideal
belum sesuai dengan konsep yang benar. Kebanyakan siswa menjawab
contoh penerapan gas ideal adalah penguapan dan penggunaan bensin,
botol menjadi kempes, gelembung sabun, pernapasan manusia.
Sedangkan siswa diakhir pembelajaran siswa menjawab dengan benar
sesuai dengan konsepnya. Contoh penerapan gas ideal adalah ban motor
manjadi kempes jika lama tidak digunakan, dan tembak mainan.
Jawaban-jawaban yang siswa berikan disertai juga dengan penjelasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Aspek Pemahaman
1. Jika P = tekanan, V = volume, T = suhu mutlak, n = jumlah mol gas, R =
tetapan umum, maka dari keterangan diatas persamaan gas ideal akan
menjadi seperti apa ?
2. Jika suatu gas dimampatkan secara isothermal sampai volumenya menjadi
setengah dari volume semula maka apa yang terjadi dengan tekanan ?
Soal Analisis Perubahan Konsep
1. Pada pre-test 85% siswa kelas eksperimen menjawab dengan benar dan
hanya 15% yang menjawab salah. Ketika diakhir pembelajaran siswa
diuji lagi dengan post-test, 100% siswa dikelas eksperimen menjawab
dengan benar. Hal ini berarti terjadi peningkatan konsep pada siswa.
Semua siswa menjawab PV = nRT
2. Pada soal yang kedua, pada awal pre-test siswa yang menjawab benar
22%, sedangkan yang menjawab salah 78%. Diakhir pembelajaran siswa
yang menjawab benar 82%. Pada konsep awal banyak siswa yang
menjawab tidak sesuai dengan konsep atau jawaban siswa kurang tepat,
banyak dari mereka menjawab bahwa jika suatu gas dimampatkan secara
isothermal sampai volumenya menjadi setengah maka tekanan akan
berbanding terbalik dengan volumenya, tekanan menjadi setengah dan
suhu mengecil. Sedangkan pada akhir pembelajaran mereka menjawab
lebih tepat.
Soal Penerapan
Pre-test
1. Diketahui volume 2 mol gas pada suhu 273 K dan tekanannya adalah
1,013 x 105 pascal. Konstanta gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.k. dengan
rumusan gas ideal PV = Nrt, Carilah Volumenya !
2. 4 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. jika R =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
8,31J/mol.K, berapakah suhu gas tersebut ?
Post-test
1. Diketahui 4 mol gas pada suhu 45°C dan tekanannya adalah 1 atm = 105
N/m2. Konstanta gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.k.
a. Carilah volumenya !
b. Carilah juga partikel gas !
2. 2 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. jika R =
8,31 J/mol.k
a. Berapakah suhu gas terebut ?
b. Jika gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atm dan
suhunya 27°C. tentukan tekanan gas tersebut jika suhunya 47°C
dan volumneya 3,2 liter.
Soal Analisis Perubahan Konsep
1. Pada soal penerapan yang pertama, hasil pre-test menunjukan bahwa rata-
rata siswa yang menjawab dengan benar hanya 10%, sedangkan 90%
siswa menjawab salah.Pada akhir siswa yang menjawab benar ada78
%.Pada pre-test siswa hanya menjawab seadanya yaitu siswa hanya
menulis yang diketahui, atau mengerjakan dengan rumus yang salah,
sesudah pembelajaran siswa lebih mengerti dan bisa mngerjakan post-test
dengan benar, siswa mengerjakan dengan rumus yang benar,
menggunakan satuan, dan hasil akhir benar. Pada soal pre-test siswa
disuruh untuk mencari volume menggunaan persamaan gas ideal yaitu
PV = nRT dan rata-rata siswa yang menjawab dengan benar adalah= , kemudian pada soal post-test ditambahkan lagi persoalannya
yaitu mencari partikel gas, dan hampir seluruh siswa menjawab dengan
benar yaitu untuk mencari partikel gas menggunakan persamaaan N =
nNa
2. Pada soal yang kedua, hasil dari pre-test menunjukan bahwa hanya 8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
siswa yang menjawab benar, sedangkan 92% siswa menjawab salah.
Kemudian diakhir pembelajaran 82% siswa menjawab dengan benar.
Pada awal pre-test siswa disuru untuk menentukan suhu dan gas, banyak
dari siswa mengerjakan hanya yang diketahui, dan mengerjakan dengan
rumus yang kurang tepat. Diakhir pembelajaran siswa diminta untuk
menentukan suhu gas dan tekanan pada gas. Dan 82% siswa menjawab
dengan benar yaitu untuk menentukan suhu gas menggunakan persamaan
PV = nRT jadi = . Kemudian untuk menentukan
tekananmenggunakan persamaan = . Siswa mengerjakan dengan
rumus yang tepat, menggunakan satuan dengan benar, dan hasil akhir
juga benar.
3. Perubahan Motivasi
a. Hasil kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 23 dibawah
ini. Data motivasi belajar diuji dengan menggunakan uji t-independen
dengan bantuan SPSS. Hasilnya seperti tabel 21.
Tabel 21. Skor Hasil Uji Motivasi Sebelum Pembelajaran Pada Kelas
Kontrol Dan Eksperimen
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 24 60.0417 11.37686 2.32229
2 27 75.2222 14.05575 2.70503
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Skor Equal
variances
assumed
1.269 .265 -4.205 49 .000 -15.18056 3.61000 -22.43512 -7.92599
Equal
variances
not assumed
-4.258 48.603 .000 -15.18056 3.56514 -22.34645 -8.01466
Keterangan :
t = -4.25 ; p = 0.00< α = 0.05 maka signifikan. Berarti ada perbedaan antara
skor sebelum pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas
eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
b. Apakah metode ceramah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Skor
sebelum dan sesudah pembelajaran kelas kontrol, diuji dengan uji t-
dependen, didapatkan hasil seperti pada Tabel 22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 22. Hasil Uji Skor Motivasi Sebelum Dan Sesudah
Pembelajaran Pada Kelas Kontrol.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 28.7083 24 5.36882 1.09591
Sesudah 31.2500 24 5.35886 1.09387
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair
1
sebelum & sesudah24 .879 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed)Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
sebelum –
sesudah-2.54167 2.63718 .53831 -3.65525 -1.42808 -4.722 23 .000
Keterangan t = -4.722 ; P= 0,000 < 0,05 hal ini berarti Signifikant.
Berarti motivasi sesudah pembelajaran lebih baik dari sebelum pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa, pada pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
c. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Skor motivasi sebelum dan sesudah pembelajaran kelas eksperimen, diuji
dengan uji t-dependen didapatkan hasil seperti pada tabel nomor 23 berikut.
Tabel 23. Hasil Uji Motivasi Sebelum Dan Sesudah Pembelajaran
Pada Kelas Eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 28.8889 27 3.25025 .62551
Sesudah 34.2963 27 2.81226 .54122
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 sebelum & sesudah 27 .757 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pair
1
sebelum –
sesudah
-
5.407412.15298 .41434 -6.25910 -4.55572
-
13.05126 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Keterangan t = 13.051 ; P= 0,000 < 0,05 hal ini berarti Significant.
Nampak bahwa Sesudah pembelajaran lebih baik dari sebelum
pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa,pembelajaran inkuiri dapat
meningkatkan motivasi siswa.
d. Menguji motivasi sesudah belajar kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen apakah sama. Dengan menggunakan uji t-independen
didapatkan hasil seperti Tabel 24:
Tabel 24. Hasil Uji Motivasi Sesudah Belajar
Pada Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 24 31.2500 5.35886 1.09387
2 27 34.2963 2.81226 .54122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
skor Equal
variances
assumed
6.078 .017-
2.58349 .013 -3.04630 1.17948 -5.41655 -.67604
Equal
variances
not assumed
-
2.49633.845 .018 -3.04630 1.22044 -5.52695 -.56564
Keterangan t = 2.49; p= 0,01< 0,05 hal ini berarti Significant. Ini berarti
motivasi belajar kelas eksperimen dan motivasi belajar kelas kontrol berbeda
secara statistik. Hal ini menunjukkan motivasi belajar kelas eksperimen lebih
tinggi dari motivasi belajar kelas kontrol (Meaneksperimen = 34.2963 dan
Meankontrol = 31.2500 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
e. Menguji Perubahan Motivasi Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
1) Skor Selisih Motivasi Kelas Eksperimen, pada tabel 25 di tuliskan
selisih skor motivasi kelas eksperimen.
Tabel 25. Skor Motivasi Kelas Eksperimen
Kode Siswa SebelumPembelajaran
SesudahPembelajaran
SelisihMotivasi Kelas
EksperimenSiswa 1 25 30 5Siswa 2 27 35 50Siswa 3 35 39 4Siswa 4 28 34 6Siswa 5 33 36 3Siswa 6 28 30 2Siswa 7 28 32 4Siswa 8 29 36 7Siswa 9 30 36 6Siswa 10 30 35 5Siswa 11 30 37 7Siswa 12 35 38 3Siswa 13 25 34 9Siswa 14 33 36 3Siswa 15 33 38 5Siswa 16 28 30 2Siswa 17 27 32 5Siswa 18 32 37 5Siswa 19 27 35 8Siswa 20 28 35 7Siswa 21 26 30 4Siswa 22 34 38 4Siswa 23 26 32 6Siswa 24 24 31 7Siswa 25 28 32 4Siswa 26 25 36 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Siswa 27 26 32 6= 27 = 28,88 = 35,59 = 6,96
Tabel 26. Data Kuesioner Motivasi Kelas Kontrol
Kode Siswa SebelumPembelajaran
SesudahPembelajaran
Selisih SkorMotivasi
Kelas KontrolSiswa 1 33 36 3Siswa 2 29 36 7Siswa 3 26 30 4Siswa 4 24 28 4Siswa 5 34 32 2Siswa 6 31 31 0Siswa 7 23 28 5Siswa 8 37 37 0Siswa 9 28 30 2Siswa 10 31 35 4Siswa 11 32 34 2Siswa 12 35 35 0Siswa 13 35 38 3Siswa 14 34 34 0Siswa 15 25 27 2Siswa 16 29 29 0Siswa 17 23 23 0Siswa 18 19 19 0Siswa 19 29 36 7Siswa 20 30 36 6Siswa 21 26 33 7Siswa 22 33 33 0Siswa 23 15 18 3Siswa 24 28 32 4
= 24 = 28,70 = 31,25 = 2,70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 27. Hasil Rata-Rata Motivasi Belajar Sebelum Dan Sesudah
Pembelajaran Pada Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen.
Motivasi Belajar
Sebelum Sesudah ∆ Selisih Peningkatan
Motivasi
XI IPA 1 ( Kontrol ) 28,70 31,25 2,70
XI IPA 2 ( Inkuiri ) 28,88 35,59 6,96
Tabel 28. Hasil Uji Selisih Motivasi Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 27 6.9630 8.85126 1.70342
2 24 2.7083 2.45798 .50173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Skor Equal
variances
assumed
1.038 .313 2.276 49 .027 4.25463 1.86948 .49777 8.01149
Equal
variances not
assumed
2.396 30.448 .023 4.25463 1.77578 .63024 7.87902
Kesimpulan : t = 2.39, p = .02< α = .05 maka signifikan. Berarti ada
perbedaan antara selisih motivasi pada kelas eksperimen dan selisih motivasi
pada kelas kontrol. Kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol (
Meaneksperimen = 6.96 dan Meankontrol = 2.70 ). Hal ini berarti tingkat
peningkatan motivasi pada kelas eksperimen memang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
f. Perubahan Motivasi Berdasarkan Kategori Skor Motivasi.
Tabel 29. Pemberian Kategori Sebelum Belajar Motivasi Siswa
Kelas Kontrol
Rentang
Skor
Frekuensi Jumlah Siswa Persentase % Kategori
MotivasiSebelum Sesudah sebelum sesudah
33 – 40 5 10 21 % 42 % Sangat Tinggi
26 – 33 13 11 54 % 46 % Tinggi
18 – 25 5 3 21 % 12 % Rendah
10 – 17 1 - 4 % - Sangat Rendah
Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar kelas kontrol di atas, dapat
dilihat bahwa motivasi siswa sebelum pembelajaran adalah 21% untuk kategori
sangat tinggi, 54% untuk kategori tinggi, 21% untuk kategori rendah, dan 4 %
untuk kategori sangat rendah. Sesudah pembelajaran motivasi belajar siswa
adalah 42% untuk kategori sangat tinggi, 46 % untuk kategori tinggi, 12 % untuk
kategori rendah, dan 0% untuk kategori sangat rendah. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pada metode ceramah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 30. Kategori Motivasi Siswa Kelas Eksperimen
Rentang
Skor
Frekuensi Jumlah
Siswa
Persentase % Kategori
Motivas
sebelum Sesudah sebelum sesudah
34 – 40 3 17 11 % 63 % Sangat
Tinggi
26 – 33 20 10 74 % 37 % Tinggi
18 – 25 4 - 15 % - Rendah
10 -17 - - - - Sangat
Rendah
Pada kelas eksperimen dapat dilihat bahwa presentase motivasi siswa
sebelum belajar adalah 11% untuk kategori sangat tinggi, 74% untuk kategori
tinggi, 15% untuk kategori rendah, dan 0% untuk kategori sangat rendah.
Sedangkan untuk presentase motivasi sesudah belajar adalah 63% untuk kategori
sangat tinggi, 37% untuk kategori tinggi, 0% untuk kategori rendah, dan 0%
untuk kategori sangat rendah.Jadi dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Dari tabel 30 dan 31 dapat dilihat bahwa
perubahan motivasi kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
D. Analisis Umum
1. Peningkatan Peningkatan Pengetahuan Dan Konsep
Siswa Peningkatan pengetahuan dan konsep siswa terhadap materi gas ideal
terlihat diakhi pembelajaran. Berdasarkan hasil posttest, siswa sudah
memiliki pengetahuan dan konsep yang benar. pengetahuan yang meningkat
terkait dengan pengertian Gas Ideal dan contoh-contoh yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan pemahaman konsep yang
mengalami peningkatan adalah terkait dengan teori Gas Ideal dan
persamaan Gas Ideal. Hal ini terbukti dari hasil akhir yang diperoleh siswa,
dari hasil siswa dapat dilihat bahwa pemahaman awal dan akhir siswa
terjadi peningkatan. Ketika sebelum pembelajaran jawaban dari siswa
mengikuti konsep yang mereka ketahui, setelah diakhir pembelajaran
jawaban mereka sudah sesuai dengan konsep yang diajarkan atau konsep
siswa sudah benar. Artinya bahwa pengetahuan siswa meningkat dan
konsep siswa berkembang. Berdasarkan konsep dan pengetahuan terkait Gas
Ideal, bahwa perubahan konsep dan pengetahuan pada siswa sudah sesuai
dengan teori yang peneliti jelaskan pada kajian pustaka. Hal ini sejalan yang
dinyatakan oleh Paul Suparno yang menyatakan bahwa pengetahuan dan
konsep yang siswa peroleh harus mengalami peningkatan (2005). Adapun
materi yang diberikan kepada siswa juga menggunakan metode ajar. Metode
yang dipakai ada metode inkuiri dan metode ceramah aktif. Kedua metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
ini sama-sama meningkatkan pengetahuan siswa akan materi gas ideal.
tetapi yang lebih meningkatakan adalah metode inkuiri, hal ini dikarenakan
metode inkuiri menuntut siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran
dan dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiiri, serta lebih aktif dalam
memecahkan masalah yang diberikan. Hal ini sesuai yang dinyatakan oleh
Paul Suparno (2005) bahwa siswa yang menggunakan metod inkuiri dapat
mengkonstruksi pengetahuanna sendiri sehingga memberikan manfaat bagi
siswa bahwa siswa dapat mengingat konsep yang diberikan dan memiliki
pemhamaan yang baik dan benar. Jadi siswa yang belajar dengan metode ini
lebih berkembang pengetahuannya mereka dibandingkan siswa yang belajar
dengan metode ceramah karena pada metode ceramah, siswa tidak mencari
atau menemukan persoalan pada materi, tetapi siswa mendapatkan materi
dari guru. Jadi kesimpulannya kedua metode ini sudah terbukti dalam
meningkatkan pemahaman konsep awal dan akhir siswa. Akan tetapi
metode inkuiri lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa.
2. Peningkatan Motivasi
Pada akhir pembelajaran dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa
baik menggunakan metode ceramah maupun metode inkuiri. Motivasi
siswa sebelum pembelajaran adalah siswa kurang begitu tertarik dan suka
sama fisika, setelah akhir pembelajaran siswa jadi menyukai fisika. Hal ini
diperkuat oeh pernyataan pada kuisioner butir 9. yaitu “saya sangat senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
pada pembelajaran fisika sehingga saya ingin mengetahui lebih lanjut
tentang pembelajatran fisika. Motivasi ini diukur dari kuesioner, dari
hasilnya dapat dilihat bahwa setelah pembelajaran siswa tertarik dalam
belajar fisika. Hal ini sejalan yang dinyatakan oleh A. M. Sardiman (2005:
75) bahwa seseorang yang tertarik terhadap sesuatu hal akan termotivasi
untuk melakukan kegiatan tersebut.
Motivasi pada kedua kelas yaitu kelas kontrol dan eksperimen sama-sama
meningkatkan motivasi, akan tetapi kelas eksperimen lebih tinggi
peningkatan motivasinya. Adanya motivasi belajar karena adanya dorongan,
dorongan ini terkait dari cara belajar dan metode yang digunakan.
Peningkatan motivasi yang didapat dari kelas eksperimen lebih tinggi dari
kelas ceramah mungkin karena metode eksperimn lebih menarik di banding
kelas ceramah. Dimana metode eksperimen lebih membuat siswa lebih
tertantang dalam belajar, dimana metode ini, siswa sendiri yang harus lebih
aktif dalam mecari dan menemukan, sehingga membuat siswa lebih
termotivasi dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
E. Keterbatasan Penelitian
1. Waktu yang dipakai untuk meneliti sedikit hanya 2 minggu, dan untuk
membuat siswa memahami materi memerlukan alokasi waktu
pembelajaran yang lebih.
2. Waktu melaksanakan penelitian, power point sudah peneliti persiapkan
akan tetapi waktu pelaksanaanya power point tidak digunakan karena
dikelas tidak difasilitasi infokus untuk power point.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pada bab IV, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Metode inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas XI IPA 2
pada materi Persamaan Gas Ideal di SMA Kristen Tual.
2. Metode inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas XI IPA 2
pada materi Persamaan Gas idel di SMA Kristen Tual
B. Saran
Bagi guru fisika agar bisa menerapkan metode inkuiri di sekolah. Karena
metode ini membuat anak lebih aktif dalam pembelajaran.
Bagi guru fisika agar dapat menggunakan metode inkuiri bukan hanya pada
materi gas ideal tetapi pada materi-materi yang lain juga.
Untuk sekolah, bisa memfasilitasi perlengkapan praktikum untuk
pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
Cerdas, 2013, Kelebihan Dan Kelemahan Dari Metode. https://ard-
Cerdasnet.blogspot .co.id/2013/01. Diakses Tanggal 10 Mei 2007
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA Untuk Kelas XI, Jakarta : Erlangga.
Hamdaya, Jumata, 2016. Metodologi pengajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hosnan, 2014. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor : Ghalia Indonesia.
Ikshan H., 2013, Teori Belajar Konstruktivis. https://ikshanhidayat
28.wordprest.com.2013/04/21. Diakses Tanggal 10 Mei 2017.
Kanginan Marthen, 1994. Fisika Untuk SMA Kelas XI, Jakarta : Erlangga.
Mangun Sigit, 2013. Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung : Alfabeta, cv
Nn,. 2010, Pemahaman Konsep. http://fisika sma-online.blogspot.co.id/2010/03.
Diakses Tanggal 10 Mei 2017
Sardiman, 1986. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Suparno, Paul. 2006 . Metode Pembelajaran Fisika : Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2001. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan Dan Psikologi,
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Suparno, Paul 2005. Miskonsepsi Dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika,
Jakarata : Pt Grasindo Anggota Kapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Surat Ijin Penelitian Sekolah
Aktifitas Siswa Di Kelas Inkuiri Aktifitas Siswa Di Kelas Inkuiri
Aktifitas Siswa Ketika Berdiskusi DanTanya Jawab Di Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Kristen Tual
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
Alokasi Waktu : 180 jam pelajaran
No Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajar
an
Kegiatan Belajar Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/Bahan/Alat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
3.1 Mendeskrip
sikan
sifat-sifat
gas ideal
monoatomik
VIII. Gas
Ideal
A. Sifat-
Sifat
Gas Ideal
•Memberikan ceramah
yang disertai dengan
Tanya jawab untuk
mengungkap kembali
konsep penerapan gas.
•Memberikan ceramah
yang disertai dengan
tanya jawab untuk
menjelaskan hukum hukum
yang berkaitan
dengan penerapan gas ideal.
• Menjelaskan sifatsifat
gas ideal.
• Menjelaskan dan
memformulasikan
hukum Boyle-Gay
Lussac.
• Menjelaskan
beberapa peralatan
berdasarkanhukum Boyle-
Gay Lussac.
- pri-test
- pos-test
-Pengamatankeaktifan
siswapada saat
Tanyajawab atau
diskusi,
kinerjaketerampilan
dalam peragaanatau
percobaan
180 jam
pelajaran
Buku FisikaSMA 2B,
Ir. Marthen Kanginan,
Erlangga
Alat dan bahan: botol
plastik, Loyang,
sedotan, lem, air dan es
batu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan : 4 x pertemuan (pertemuan pertama)
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :Mnerapkan Konsep Termodinamika Dalam Mesin Kalor
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Gas Ideal Monoatomik
Tujuan :Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan Persamaan Keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan Persamaan Keadaan Gas Ideal Dalam
Kehidupan Sehari-Hari.
I. INDIKATOR
Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan persamaan keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan persamaan keadaan Gas Ideal dalam kehidupan sehari-hari.
II. MATERI AJAR
1. Hukum Boyle-Gay Lussac
III. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah Aktif
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Guru masuk kelas dan membuka dengan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
b. Guru memperkenalkan diri kepada siswa.
c. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, danlangkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
d. Sebelum masuk pada kegiatan inti guru memberikan garis-garis besar
mengenai materi yang diajarkan.
2. Kegiatan Inti
a. Guru memberikan pre-test kepada siswa, dalam hal menguji kemampuan
awal siswa.
b. Setelah pre-test dikumpulkan, guru melanjutkan dengan memberikan
kuesioner motivasi belajar fisika kepada siswa.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan sedikit penjelesan mengenai pertemuan berikut (
pertemua kedua ).
b. Guru menutup dengan salam
V. ALAT / BAHAN / SUMBER
Buku Fisika XI A, penulis Marthen Kanginan
VI. PENILAIAN
penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu pre-testdan pos-test. Penilaian pre-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai gas ideal, dan
penelitian pos-tets dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi penerapan keadaan gas ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Ceramah Aktif
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan : 4 x pertemuan (pertemuan kedua)
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Mnerapkan Konsep Termodinamika Dalam Mesin Kalor
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Gas Ideal Monoatomik
Tujuan : Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan Persamaan Keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan Persamaan Keadaan Gas Ideal Dalam
Kehidupan Sehari-Hari.
I. INDIKATOR
Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan persamaan keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan persamaan keadaan Gas Ideal dalam kehidupan sehari-hari.
II. MATERI AJAR
1. Hukum Boyle-Gay Lussac
III. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah Aktif
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Guru masuk kelas dan membuka dengan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
b. Guru membuka materi dengan menanyakan sedikit mengenai materi
Penerapan Gas Ideal yang pernah siswa pelajari.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan mengenai persamaan umum keadaan gas ideal, Hukum
Boyle-Gay Lussac.
b. Guru menjelaskan mengenai sifat-sifat dari gas ideal.
c. Guru memberikan contoh soal dari materi yang diajarkan.
d. Guru memberikan pekerjaan rumah (tugas) kepada siswa untuk
mengerjakan soal dirumah, karena waktu tidak mencukupi.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru menjelaskan pembelajaran pada pertemuan berikut yanitu pertemuan
ketiga.
b. Guru menyuruh siswa untuk belajar dan mengerjakan tugas tugas dirumah.
V. ALAT / BAHAN / SUMBER
a. Buku Fisika XI A, penulis Marthen Kanginan.
b. Papan tulis
c. Spidol
d. leptop
VI. PENILAIAN
penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu pre-testdan pos-test. Penilaian pre-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai gas ideal, dan
penelitian pos-tets dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi penerapan keadaan gas ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Ceramah Aktif
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan : 4 x pertemuan (pertemuan ketiga)
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Mnerapkan Konsep Termodinamika Dalam Mesin Kalor
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Gas Ideal Monoatomik
Tujuan : Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan Persamaan Keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan Persamaan Keadaan Gas Ideal Dalam
Kehidupan Sehari-Hari.
I. INDIKATOR
Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan persamaan keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan persamaan keadaan Gas Ideal dalam kehidupan sehari-hari.
II. MATERI AJAR
1. Hukum Boyle-Gay Lussac
III. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah Aktif
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Guru masuk kelas dan membuka dengan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Guru menanyakan keadaan siswa.
2. Kegiatan Inti
a. Guru membuka pembelajaran dengan menanyakan mengenai materi
kemarin yang diajarkan.
b. Guru menjelaskan kembali mengenai materi yang diajarkan.
c. Guru membuka sesi tanya jawab kepada siswa yang ingin bertanya.
d. Guru menanyakan tugas yang diberikan, kemudian dibahas bersama-
sama.
e. guru memberikan contoh penerapan gas ideal pada kehidupan sehari-
hari.
f. Diakhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama mengambil
kesimpulan pada pertemuan ini.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru menjelaskan pembelajaran pada pertemuan berikut yaitu
pertemuan keempat.
b. Guru menjelaskan sedikit mengenai langkah-langkah ujian, jumlah
soal, dan materi yang diujiankan.
V. ALAT / BAHAN / SUMBER
1. Buku Fisika XI A, penulis Marthen Kanginan.
2. Papan tulis
3. Spidol
4. leptop
VI. PENILAIAN
penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu pre-testdan pos-test. Penilaian pre-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai gas ideal, dan
penelitian pos-tets dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi penerapan keadaan gas ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Ceramah Aktif
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan : 4 x pertemuan (pertemuan keempat)
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Mnerapkan Konsep Termodinamika Dalam Mesin Kalor
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Gas Ideal Monoatomik
Tujuan : Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan Persamaan Keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan Persamaan Keadaan Gas Ideal Dalam
Kehidupan Sehari-Hari.
I. INDIKATOR
Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan persamaan keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan persamaan keadaan Gas Ideal dalam kehidupan sehari-hari.
II. MATERI AJAR
1. Hukum Boyle-Gay Lussac
III. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah Aktif
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Guru masuk kelas dan membuka dengan salam.
b. Guru menanyakan keadaan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
c. Guru memancing siswa untuk mengingat materi yang telah
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengatur tempat duduk siswa didalam kelas.
b. Guru memberi arahan mengenai prosedur ujian.
c. Setelah ujian atau pos-test guru memberikan kuesioner motivasi
kepada siswa.
d. Kemudian guru membagikan kertas yang berisi pesan dan kesan
siswa terhadap pembelajaran ini.
3. Kegiatan Akhir
a. Diakhir pembelajaran guru memberikan pesan dan kesan kepada
siswa.
b. Guru dan siswa sama-sama mengambil kesimpulan pada
pertemuan ini.
V. ALAT / BAHAN / SUMBER
1. Papan tulis
2. Spidol
3. leptop
VI. PENILAIAN
penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu pre-testdan pos-test. Penilaian pre-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai gas ideal, dan
penelitian pos-tets dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi penerapan keadaan gas ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eskperimen ( Inkuiri )
Mata Pelajaran :Fisika
Kelas / Semester :XI / 2
Pertemuan :4 x Pertemuan ( Pertemuan Pertama )
Alokasi waktu :2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :Menerapkan Konsep Termodinamika Dalam Mesin Kalor.
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Gas Ideal Monoatamik.
Tujuan :Siswa Dapat :
1. Memformulasikan Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menggunakan Persamaan Keadaan Gas Ideal.
3. Menerapkan Persamaan Keadaan Gas Ideal Dalam
Kehidupan Sehari-hari.
I. INDIKATOR
Siswa Dapat :
1. Memahami konsep awal tentang keadaan gas ideal.
2. Mengetahui persamaan dari gas ideal
3. Memformulasikan konsep dan persamaan gas ideal ke dalam bentuk soal (
pre-test )
II. MATERI AJAR
1. Hukum Boyle-Gay Lussac
III. METODE PEMBELAJARAN
1. Eksperimen
Metode ini digunakan untuk membantu siswa lebih aktif dalam belajar.
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Siswa diberi tujuan dari pembelajaran.
b. Siswa diberi sedikit garis-garis besar mengenai materi persamaan gas
ideal.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa diberi tes ( pre-test ) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
b. Siswa diberi kuesioner motivasi
c. Guru memberikan arahan kepada siswa
d. Guru langsung membagikan siswa dalam kelompok 5 kelompok
3. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan penjelasan untuk pertemuan berikutnya
V. ALAT / BAHAN / SUMBER
1. Buku fisika XI A, penulis Marthen Kanginan
VI. PENILAIAN
penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu pre-testdan pos-test. Penilaian pre-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai gas ideal, dan
penelitian pos-tets dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi penerapan keadaan gas ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen ( Inkuiri )
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan : 4 x pertemuan ( pertemuan kedua )
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :Menerapkan Konsep Termodinamika Dalam Mesin Kalor
Kompetensi Dasar :3.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Gas Ideal Monoatomik
Tujuan :Siswa Dapat :
1. Melakukan Percobaan Hukum Boyle-Gay Lussac
Dalam Kelompok.
2. Berdiskusi Dengan Baik Dalam Knelompok.
3. Mengerti Konsep Gas Ideal Melalui Percobaan Ynag
Dilakukan.
I. INDIKATOR
Siswa Dapat :
1. Melakukan percobaan tentang Hukum Boyle dan Gay Lussac.
2. Bekerja sama dalam kelompok dan dapat bertanggung jawab ketikan
melakukan percobaan.
3. Mampu berdiskusi dalam kelompok dengan baik.
4. Memahami tentang konsep Gas Ideal melalui percobaan.
II. MATERI AJAR
1. Hukum Boyle-Gay Lussac
2. Penerapan Gas Ideal
III. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Eksperimen ( Inkuiri )
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal
a. Siswa berkumpul kedalam kelompoknya masing-masing.
b. Guru memberikan alat dan bahan pada tiap-tiap kelompok.
2. Kegiatan inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
a. Siswa melakukan percobaan pertama yaitu Hukum Boyle
b. Siswa melakukan percobaan kedua yaitu Hukum Gay-Lussac
c. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya.
d. Siswa mempresentasikan kedua percobaan tersebut didepan kelas.
e. Siswa yang lain dapat bertanya setelah selesai presentasi.
3. Kegiatan akhir
a. Guru menjelaskan mengenai pertemuan berikutnya ( pertemuan ketiga ).
b. Guru menjelaskan diskusi akan di lanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
V. ALAT / BAHAN / SUMBER
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Pedoman percobaan
c. Buku Fisika XI A, penulis Marthen Kanginan.
d. Percobaan 1 : Botol, air, sedotan, es, loyang, lem.
e. Loyang, botol, air es batu, sarbet.
VI. PENILAIAN
penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu pre-testdan pos-test. Penilaian pre-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai gas ideal, dan
penelitian pos-tets dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi penerapan keadaan gas ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen ( Inkuiri )
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan : 4 x Pertemuan ( Pertemuan Ketiga )
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Waktu :Menerapkan Konsep Termodinamika Dalam Mesin Kalor
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Gas Ideal Monoatomik
Tujuan :Siswa Dapat :
1. Mendeskripsikan Hukum Boyle-Gay Lussac Pada
Persamaan Gas Ideal.
2. Mendeskripsikan Penerapan Keadaan Gas Ideal.
3. Menyelesaikan Soal Yang Berkaitan Dengan
Hukum Boyle-Gay Lussac.
4. Menyelesaikan Soal Yng Berkaitan Dengan
Persamaan Gas Ideal.
I. INDIKATOR
Siswa Dapat :
1. Mendeskripsikan tentang Hukum Boyle-Gay Lussac.
2. Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.
3. Mendeskripsikan penerapan keadaan gas ideal.
4. Menyelesaikan soal-soal persamaan gas ideal.
II. MATERI AJAR
1. Hukum Boyle-Gay Lussac
2. Persamaan Keadaan Gas Ideal
III. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi dan Ceramah
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. guru memberikan sedikit arahan kepada siswa untuk melanjutkan
presentasi.
b. guru memberikan sedikit arahan mengenai materi Gas Ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
2. Kegiatan Inti
a. Siswa melakukan presentasi
b. Siswa saling berdiskusi dan melakukan tanya jawab.
c. Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai konsep Persamaan Gas
Ideal.
d. Siswa memahami mengenai konsep dari Persamaan Gas Ideal.
e. Guru dan siswa sama-sama membahas mengenai soal gas ideal.
f. Guru memberikan soal latihan tambahan untuk siswa mengerjakan lagi.
g. Guru dan siswa sama-sama membahas soal tersebut.
h. Guru dan siswa sama-sama mengambil kesimpulan pada pembelajaran ini.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru menjelaskan pembelajaran pada pertemuan berikut ( pertemuaan
keempat ).
b. Siswa disuruh untuk belajar karena pada pertemuan terakir akan diadakan
tes ( pos-test ).
V. ALAT / BAHAN / SUMBER
1. Buku Fisika XI A, penulis Marthen Kanginan.
VI. PENILAIAN
penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu pre-test dan pos-test. Penilaian pre-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai gas ideal, dan
penelitian pos-tets dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi penerapan keadaan gas ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen ( Inkuiri )
Mata Pelajaran :FISIKA
Kelas / Semester : XI / 2
Pertemuan :4 x Pertemuan ( Pertemuan Keempat)
Alokasi Waktu :2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :Menerapkan Konsep Termodinamika Dalam Mesin Kalor
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Gas Ideal Monoatomik
Tujuan :Siswa Dapat :
1. Memahami Persamaan Gas Ideal
2. Memahami Penerapan Hukum Boyle-Gay Lussac
Dalam Bentuk Soal
3. Menformulasikan Persamaan Gas Ideal Dan
Hukum-hukumnya Dalam Bentuk Soal
4. Mengaplikasikan Penerapan Gas Ideal Yang Terjadi
Dikehidupan Sehari-Hari
I. INDIKATOR
Siswa Dapat :
1. Memahami persamaan gas ideal.
2. Memahami penerapan Hukum Boyle-Gay Lussac dalam bentuk soal.
3. Memmformulasikan persamaan Gas Ideal dan Hukum-hukumnya dalam
bentuk soal.
4. Mengaplikasikan penerapan gas ideal yang terjadi dikehidupan sehari-hari.
II. MATERI AJAR
1. Hukum Boyle-Gay Lussac
2. Persamaan keadaan Gas Ideal
III. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a. Guru membuka pembelajaran dengan menyinggung sedikit mengenai
materi yang sudah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
b. Guru mengatur tempat duduk siswa dan ruangan kelas untuk memberikan
ujuian ( pos-test).
2. Kegiatan Inti
a. Siswa diberi lembaran kerja yang berisi soal-soal mengenai materi
persamaan gas ideal.
b. Siswa mengerjakan sendiri-sendiri tanpa ada diskusi dengan teman lain.
c. Setelah ujian guru memberikan kuesioner mengenai motivasi siswa
terhadap pembelajaran fisika.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan kertas kepada siswa untuk menulis pesan dan kesan
siswa terhadap pembelajaran.
b. Guru dan Siswa sama-sama mengambil kesimpulan pada pembelajaran ini.
V. ALAT / BAHAN / SUMBER
1. Lembar pos-test
2. Kuesioner
VI. PENILAIAN
penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu pre-test dan pos-test. Penilaian pre-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai gas ideal, dan
penelitian pos-tets dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi penerapan keadaan gas ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
SOAL PRE-TEST
1. Apa yang kamu ketahui tentang gas ideal? Jelaskan!
2. Jika P = tekanan, V = volume, T = suhu mutlak, n = jumlah mol, R = tetapan umum,maka dari keterangan di atas persamaan gas ideal akan menjadi seperti apa?
3. Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isothermal sampai volumenya menjadisetengah dari volume semula maka apa yang akan terjadi dengan tekanan?
4. Berikan dua contoh penerapan gas ideal yang terjadi pada kehidupan sehari hari-hari?
5. Di ketahui volume 2 mol gas pada suhu 273 kelvin dan tekananya adalah 1,013 x 105
pascal. Konstanta gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.kelvin. Dengan rumusan gas idealPV = Nrt, Carilah volumenya!
6. 4 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. Jika R = 8,31J/mol.k. Berapakah suhu gas tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
JAWABAN PRETEST
1. merupakan kumpulan dari partikel-partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh
dibandingkan dengan ukuran partikelnya. Partikel-partikel itu selalu bergerak secara
acak ke segala arah. Pada saat partikel-partikel gas ideal itu bertumbukan antar
partikel atau dengan dinding akan terjadi tumbukan lenting sempurna sehingga tidak
terjadi kehilangan energi.
2. P = tekanan, V = volume, T = suhu, n = jumlah mol, R = tetapan umum jadi : PV =
nRT
3. Tekanan akan menajadi dua kali.
4. Dua contoh penerapan gas dalam kehidupan sehari-hari adalah:
a. Ban motor menjadi kempes jika lama tidak digunakan
Nah kenapa ban motor anda kempes jika lama tidak digunakan? Ternyata ini
dapat di jawab dengan logis melalui formula gas ideal ini.Ketika anda sering
menggunakan motor, motor akan mejadi panas. Bukan hanya pada mesin saja
yang panas, namun juga terjadi pada body dan juga pada ban. ban motor malah
sering bersentuhan dengan aspal yang tentunya panas sekali. Nah pada saat ban ini
panas berarti suhu pada ban ini meningkat bukan? Ketika suhu meningkat
otomatis tekanan di dalam ban juga ikut meningkat juga. Sesuai dengan formula
gas ideal di atas.
Ketika motor lama tidak anda gunakan menyebabkan suhu pada motor
menjadi dingin, begitu juga dengan ban. bila anda menyimpan motor anda di
rumah di lantai batu maka ban akan lebih dingin lagi. Hal ini menyebabkan suhu
pada ban menurun. Ketika suhu ban ini turun otomatis tekanan di dalam ban
berkurang. Hal inilah yang menyebabkan ban motor anda kempes setelah lama
tidak di gunakan.
Bagaimana sudah faham? Sangat logis sekali bukan?
b. Botol menjadi kempes setelah di masuki air panas
Pernahkan anda memasukkan air panas kedalam botol? Misalnya anda
pergi kekebun dengan membawa sebuah kopi dan kopi tersebut anda masukan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
dalam sebuah botol. Tanpa anda sadari botol yang berisi air kopi hangat itu
mengalami kempes, seperti tersedot bukan? Jika anda tidak mengetahui itu tentu
saja anda akan mengabaikan begitu saja. Bila anda penasaran kenapa hal itu bisa
terjadi? Ternyata ini bisa di jelaskan di dalam teori gas ideal.
Pada saat anda memasukkan kopi hangat pada botol kemudian menutupnya
segera dan pergi kekebun. Selama anda di perjalanan suhu pada kopi hangat anda
sedikit-sedikit akan turun menyesuaikan dengan lingkungan di sekitarnya.
Turunnya suhu pada kopi ini menyebabkan rumus gas ideal bekerja. Yaitu adalah
ketika suhu turun menyebabkan tekanan di dalam botol menjadi turun. Nah hal
itulah yang menyebabkan botol kopi anda menjadi kempes atau seperti tersedot.
Bagaimana? Logis bukan? Bila anda ingin mencoba bereksperiment sendiri
untuk membuktikan dengan jelas di mata dan kepala anda secara langsung anda
bisa mencoba cara sederhana yang juga pernah saya lakukan. Alat yang perlu anda
persiapkan hanyalah sebuah botol aqua, terserah ukuran berapa saja. Selanjutnya
masaklah nasi dengan menggunaka magicom atau ketika orang tua anda menanak
nasi tunggulah hingga airnya mendidih dan mengeluarkan uap melalui cerobong
uap magicom.
Ketika sudah mendidih dan uap keluar dari cerobong. Bukalah botol anda lalu
arahkan mulut botol pada cerobong uap nasi tadi. Pastikan uap air masuk pada
botol anda. setelah kira-kira cukup segera tutup botol anda dengan rapat. lalu
diamkan beberapa saat, lihatlah perubahan pada botol anda sekarang!!! Botol
kempes bukan hanya panas yang di akibatkan dari suhu uap air, tetapi juga dari
hukum gas ideal ini. sekarang anda telah bisa membuktikan sendiri dengan cara
sederhana mengenai gas ideal ini.
5. PV = Nrt
V = = ( )( , )( ), = ( )( , )( ),= 4539,99101300 = 0,0448 = 0,0448 10= 44,8 = 44,86. Dik m = 16 gram
V = 5 liter = 5 x 10-3 m3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
P = 2 X 102 Pa
R = 8,31 J/mol.K
Jawab PV = Nrt
(2 10 ). (5 10 ) = . (8,31). ( )1 = 33,24 x T= , = 0,03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
SOAL POSTTEST
7. Apa yang kamu ketahui tentang gas ideal? Jelaskan!
8. Jika P = tekanan, V = volume, T = suhu mutlak, n = jumlah mol, R = tetapan umum,
maka dari keterangan di atas persamaan gas ideal akan menjadi seperti apa?
9. Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isothermal sampai volumenya menjadi
setengah dari volume semula maka apa yang akan terjadi dengan tekanan?
10. Berikan dua contoh penerapan gas ideal yang terjadi pada kehidupan sehari hari-hari?
11. Di ketahui volume 4 mol gas pada suhu 45°C dan tekananya adalah 1 atm = 105
N/m2. Konstanta gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.kelvin.
a. Carilah volumenya!
b. Carilah juga partikel gas!
12. 2 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. Jika R = 8,31
J/mol.k.
a. Berapakah suhu gas tersebut?
b. Jika gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atm dan suhunya 27°C.
Tentukan tekanan gas tersebut jika suhunya 47°C dan volumenya 3,2 liter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
JAWABAN POST-TEST
1. Gas ideal merupakan kumpulan dari partikel-partikel suatu zat yang jaraknya cukup
jauh dibandingkan dengan ukuran partikelnya. Partikel-partikel itu selalu bergerak
secara acak ke segala arah. Pada saat partikel-partikel gas ideal itu bertumbukan antar
partikel atau dengan dinding akan terjadi tumbukan lenting sempurna sehingga tidak
terjadi kehilangan energi.
2. P = tekanan, V = volume, T = suhu, n = jumlah mol, R = tetapan umum jadi : PV =
nRT
3. Tekanan akan menajadi dua kali.
4. Dua contoh penerapan gas dalam kehidupan sehari-hari adalah:
c. Ban motor menjadi kempes jika lama tidak digunakan
Nah kenapa ban motor anda kempes jika lama tidak digunakan? Ternyata ini
dapat di jawab dengan logis melalui formula gas ideal ini.Ketika anda sering
menggunakan motor, motor akan mejadi panas. Bukan hanya pada mesin saja
yang panas, namun juga terjadi pada body dan juga pada ban. ban motor malah
sering bersentuhan dengan aspal yang tentunya panas sekali. Nah pada saat ban ini
panas berarti suhu pada ban ini meningkat bukan? Ketika suhu meningkat
otomatis tekanan di dalam ban juga ikut meningkat juga. Sesuai dengan formula
gas ideal di atas.
Ketika motor lama tidak anda gunakan menyebabkan suhu pada motor
menjadi dingin, begitu juga dengan ban. bila anda menyimpan motor anda di
rumah di lantai batu maka ban akan lebih dingin lagi. Hal ini menyebabkan suhu
pada ban menurun. Ketika suhu ban ini turun otomatis tekanan di dalam ban
berkurang. Hal inilah yang menyebabkan ban motor anda kempes setelah lama
tidak di gunakan.
Bagaimana sudah faham? Sangat logis sekali bukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
d. Botol menjadi kempes setelah di masuki air panas
Pernahkan anda memasukkan air panas kedalam botol? Misalnya anda
pergi kekebun dengan membawa sebuah kopi dan kopi tersebut anda masukan ke
dalam sebuah botol. Tanpa anda sadari botol yang berisi air kopi hangat itu
mengalami kempes, seperti tersedot bukan? Jika anda tidak mengetahui itu tentu
saja anda akan mengabaikan begitu saja. Bila anda penasaran kenapa hal itu bisa
terjadi? Ternyata ini bisa di jelaskan di dalam teori gas ideal.
Pada saat anda memasukkan kopi hangat pada botol kemudian menutupnya
segera dan pergi kekebun. Selama anda di perjalanan suhu pada kopi hangat anda
sedikit-sedikit akan turun menyesuaikan dengan lingkungan di sekitarnya.
Turunnya suhu pada kopi ini menyebabkan rumus gas ideal bekerja. Yaitu adalah
ketika suhu turun menyebabkan tekanan di dalam botol menjadi turun. Nah hal
itulah yang menyebabkan botol kopi anda menjadi kempes atau seperti tersedot.
Bagaimana? Logis bukan? Bila anda ingin mencoba bereksperiment sendiri
untuk membuktikan dengan jelas di mata dan kepala anda secara langsung anda
bisa mencoba cara sederhana yang juga pernah saya lakukan. Alat yang perlu anda
persiapkan hanyalah sebuah botol aqua, terserah ukuran berapa saja. Selanjutnya
masaklah nasi dengan menggunaka magicom atau ketika orang tua anda menanak
nasi tunggulah hingga airnya mendidih dan mengeluarkan uap melalui cerobong
uap magicom.
Ketika sudah mendidih dan uap keluar dari cerobong. Bukalah botol anda lalu
arahkan mulut botol pada cerobong uap nasi tadi. Pastikan uap air masuk pada
botol anda. setelah kira-kira cukup segera tutup botol anda dengan rapat. lalu
diamkan beberapa saat, lihatlah perubahan pada botol anda sekarang!!! Botol
kempes bukan hanya panas yang di akibatkan dari suhu uap air, tetapi juga dari
hukum gas ideal ini. sekarang anda telah bisa membuktikan sendiri dengan cara
sederhana mengenai gas ideal ini.
5. Diket : n = 4 mol
T = 45°C = 45°C + 273 K = 318 K
P = 105 N/m2
R = 8,315 Joule/mol.K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Dit : a. Volume (V) = ?
b. Partrikel gas (N) =?
Jawab : a. PV = nRT== ( )( , )( )= , = 0,105
b. N = n.Na
N = (4) x (6,22 x 1027)
N = 2,48 x 1028 partikel.
6. Diket : a. n = 2 mol
V = 5 L
P = 2 x 102 Pa.
R = 8,31 J/mol.K
b. V2 = 4 Liter
V2 = 3,2 Liter
P1 = 1,5 atm
T1 = 27°C = 27 + 273 K = 300 K
T2 = 47°C = 47 + 273 K = 320 K
Dit : a. Suhu (T) = ?
b.Tekanan (P2) = ?
Jawab : a. PV = nRT
T == ( )( )( )( , )= ,T = 60,16 K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
b. = 1,5 4300 = 3,2320= ,= ,= ,,
P2 = 2 atm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
KUESIONER MOTIVASI
1. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang anda pilih.2. Keterangan pernyataan.
SB : Sangat Benar B : Benar KB : Kurang Benar TB : Tidak Benar
NO PERNYATAAN SB B KB TB1 Saya menyukai pelajaran fisika.2 Melalui pembelajaran ini, saya sangat termotivasi dalam
belajar fisika.3 Saya sangat mengerti dengan penjelasan dari guru.4 Saya benar-benar senang dalam pembelajaran ini.5 Saya yakin, saya akan berhasil dalam pelajaran ini.6 Dengan pembelajaran yang guru berikan, saya lebih muda
dalam belajar fisika.7 Saya memperhatikan guru pada saat memberikan materi
pelajaran.8 Saya merasa tertarik dalam belajar fisika.9 Saya sangat senang pada pembelajaran ini sehingga saya yakin
ingin mengetahui lebih lanjut dalam belajar fisika.10 Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang merangsang rasa ingin
tahu saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PERCOBAAN 1 PENERAPAN GAS IDEAL
‘’ HUKUM BOYLE ‘’
A. ALAT DAN BAHAN
1. Satu botol plastic yang telah di lubangi di bawah botolnya.
2. Dua sedotan yang di pasang di lubang botol plastik.
3. lem, untuk merekatkan sedotan pada botol.
4. wadah yang berisi air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
B. LANGKAH PERCOBAAN
1. Alat dan bahan di siapkan di atas meja.
2. Tuangkan air di dalam botol Loyang kecil sampai penuh!
3. Botol yang sudah terpasang oleh sedotan, di buka tutup botolnya dan masukan air
ke dalam botol tersebut kira-kira setengah dari botol tesebut!
4. Setelah itu botol di tutup lagi dengan penutup botol hingga rapat.
5. Kemudian masukan salah satu ujung sedotan yang pendek ke dalam Loyang yang
sudah teris air.
6. Sedotan yang lebih panjang di biarkan di luar.
7. Amati apa yang terjadi.
C. PENGAMATAN SEBELUM EXPERIMEN
1. Berikan penjelasan kalian, ketika sedotan di masukan di dalam Loyang yang berisi
air dan sedotan yang satunya di luar Loyang, apa yang terjadi ?
2. Berikan penjelasan anda tentang tekanan pada air tersebut!
D. PENGAMATAN PADA EXPERIMEN
1. Amati apa yang terjadi, berikan penjelasan anda tentang percobaan ini!
2. Berikan penjelasan anda tentang tekanan dan volume yang terjadi pada percobaan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PERCOBAAN 2 PENERAPAN GAS IDEAL
‘’ HUKUM GAY LUSSAC’’
A. ALAT DAN BAHAN
Termos Botol Plastik
Baskom berisi air Es batu
Tissu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
B. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan semua alat dan bahan di atas meja!
2. Siapkan air dan es batu ke dalam satu buah Loyang!
3. Tuangkan air panas yang ada di dalam cerek ke dalam botol plastic, sementara air
di tuangkan pegangglah botol dengan menggunakan tissue agar tangan tidak terasa
panas. Tuangkan air panas sampai penuh!
4. Kemudian di biarkan kurang lebih 2 menit.
5. Setelah 2 menit air panas di tuangkan kembali ke dalam cerek.
6. Setelah di tuang, botol di tutup kembali hingga rapat.
7. Kemudian botol di masukan ke dalam Loyang yang telah berisi air dan es batu.
C. PENGAMATAN SEBELUM EXPERIMEN
1. Ketika botol di masukan air panas kira-kira apa yang akan terjadi pada botol
tersebut?
2. Ketika air panas di tumpahkan kembali, lalu botolnya di tutup kembali dan di
masukan ke dalam wadah yang telah berisi air dan es. Berikan penjelasan anda
apa yang akan terjadi pada botol tersebut ?
D. PENGAMATAN PADA EXPERIMEN
1. Amati apa yang akan terjadi ketika botol di masukan air panas!
Jelaskan :
2. Amati apa yang akan terjadi ketika botol di masukan ke dalam air es! Mengapa
demikian ? berikan penjelasan anda!
Jelaskan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
JAWABAN PERCOBAAN HUKUM BOYLE
1. Amati apa yang terjadi, berikan penjelasan anda tentang percobaan ini!
JAWAB: air keluar dari sedotan yang panjang dan terlihat seperti air mancur. Di
mana di dalam botol terjadi gelembung, gelembung ini karena air yang masuk ke
dalam botol melalui sedotan yang pendek. Sedangkan pada sedotan yang panjang air
keluar melalui sedotan tersebut dan terjadinya air mancur.
2. Berikan penjelasan anda tentang tekanan dan volume yang terjadi pada
percobaan ini!
JAWAB: Pada percobaan ini terjadi air mancur, karena saat air keluar dari pipet yang
panjang maka volume dalam botol akan membesar sehingga tekanan udaranya akan
mengecil. Seperti yang kita tahu, bahwa udara mengalir dari tekanan yang tertinggi ke
tekanan yang rendah. Karena udara dalam botol mengecil maka tekanan udara luar
akan mendorong atau menekan air masuk botol, atau ke tempat tekanan yang lebih
rendah, maka dari itu terjadi air mancur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
JAWABAN PERCOBAAN HUKUM GAY-LUSSAC
1. Amati apa yang terjadi ketika botol di masukin air panas!
JAWAB: botol akan menjadi tegang.
2. Amati apa yang terjadi ketika botol di masukan ke dalam air es! Mengapa demikian?
Berikan penjelasan anda!
JAWAB: botol akan menjadi kempes, karena menerapkan hukum Gay Lussac
apabilah temperature naik maka botol akan tegang. Dan apabila temperature turun
volume pada botol tersebut akan kembali kecil akibatnya botol akan menajadi
kempes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
HASIL PENSKORAN PRETEST KELAS KONTROLSOAL
1SOAL
2SOAL
3SOAL
4SOAL
5SOAL
6SISWA 1 0 15 0 0 10 0 25SISWA 2 11 15 0 0 0 0 26SISWA 3 11 3 11 15 3 3 46SISWA 4 11 15 0 15 3 3 47SISWA 5 3 15 11 3 3 3 38SISWA 6 11 15 11 0 3 0 40SISWA 7 11 15 11 0 3 0 40SISWA 8 3 15 0 3 0 0 21SISWA 9 11 12 11 3 0 8 45SISWA 10 3 15 11 3 3 10 45SISWA 11 3 15 3 3 3 3 30SISWA 12 3 0 0 0 0 0 3SISWA 13 3 15 3 3 0 0 24SISWA 14 11 15 0 0 0 0 26SISWA 15 11 0 0 0 0 0 11SISWA 16 11 0 0 0 0 0 11SISWA 17 11 0 0 0 0 0 11SISWA 18 11 15 0 0 0 0 26SISWA 19 3 0 0 0 3 3 0SISWA 20 3 15 11 3 3 10 45SISWA 21 3 12 11 3 3 6 38SISWA 22 0 12 12 0 0 0 24SISWA 23 10 12 12 12 3 3 52SISWA 24 10 12 10 0 3 3 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
HASIL PENSKORAN PRETES KELAS EKSPERIMENSOAL
1SOAL
2SOAL
3SOAL
4SOAL
5SOAL
6SISWA 1 3 15 15 15 15 0 63SISWA 2 15 15 15 15 3 0 63SISWA 3 15 15 15 11 0 0 56SISWA 4 15 15 15 3 10 0 58SISWA 5 3 15 3 15 3 0 39SISWA 6 11 15 3 15 3 0 47SISWA 7 15 15 15 15 7 8 75SISWA 8 15 15 0 15 0 0 45SISWA 9 15 15 15 11 0 0 56SISWA 10 11 15 0 3 3 3 35SISWA 11 15 15 0 11 0 0 41SISWA 12 15 15 0 15 0 0 45SISWA 13 15 15 15 15 0 0 60SISWA 14 11 15 3 0 3 15 47SISWA 15 3 15 11 0 3 3 35SISWA 16 11 15 3 3 15 15 62SISWA 17 0 15 3 0 10 3 31SISWA 18 0 15 0 0 3 3 21SISWA 19 11 15 3 0 3 0 32SISWA 20 11 15 3 3 15 20 67SISWA 21 3 3 0 3 0 0 9SISWA 22 3 15 3 3 15 15 54SISWA 23 3 11 9 7 0 0 30SISWA 24 12 15 15 15 4 3 64SISWA 25 12 15 15 12 0 0 54SISWA 26 0 15 14 0 3 0 32SISWA 27 14 15 15 15 3 3 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
HASIL PENSKORAN POSTTEST KELAS KONTROLSOAL
1SOAL
2SOAL
3SOAL
4SOAL
5SOAL
6SISWA 1 10 3 0 8 14 25 60SISWA 2 3 12 0 8 15 25 63SISWA 3 8 12 12 12 15 10 69SISWA 4 8 12 9 12 10 10 61SISWA 5 3 12 3 8 3 3 32SISWA 6 8 12 10 7 15 20 72SISWA 7 3 12 9 12 15 15 66SISWA 8 8 12 0 12 3 0 35SISWA 9 3 12 3 12 15 15 60SISWA 10 12 12 6 9 15 15 69SISWA 11 12 8 0 8 10 3 41SISWA 12 12 12 12 8 0 15 59SISWA 13 8 12 0 8 0 15 43SISWA 14 3 12 0 12 15 15 57SISWA 15 12 12 12 8 0 15 59SISWA 16 12 12 12 12 10 15 73SISWA 17 12 12 11 0 15 10 60SISWA 18 3 12 12 8 10 15 60SISWA 19 12 12 0 12 15 15 66SISWA 20 3 12 3 12 15 15 60SISWA 21 8 12 3 12 15 15 65SISWA 22 12 12 12 3 15 15 69SISWA 23 12 12 12 9 15 10 70SISWA 24 12 12 12 12 15 9 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
HASIL PENSKORAN POSTTEST KELAS EKSPERIMENSOAL
1SOAL
2SOAL
3SOAL
4SOAL
5SOAL
6SISWA 1 12 12 12 12 15 25 88SISWA 2 12 12 12 12 20 25 93SISWA 3 12 12 12 12 20 25 93SISWA 4 12 12 12 12 15 25 88SISWA 5 12 12 12 12 20 25 93SISWA 6 12 12 12 8 15 15 74SISWA 7 12 12 12 15 22 20 93SISWA 8 12 12 8 12 15 15 74SISWA 9 10 12 12 12 15 15 76SISWA 10 12 12 12 12 20 15 83SISWA 11 12 12 15 12 8 9 68SISWA 12 12 12 12 12 15 10 73SISWA 13 12 12 12 12 10 10 68SISWA 14 12 12 3 12 15 10 64SISWA 15 8 12 12 12 20 15 79SISWA 16 12 12 3 12 15 10 64SISWA 17 12 12 12 12 20 15 83SISWA 18 12 12 12 12 15 10 73SISWA 19 12 12 3 8 10 15 60SISWA 20 12 12 12 12 20 15 83SISWA 21 3 12 3 3 3 10 34SISWA 22 12 12 12 12 20 15 83SISWA 23 12 12 8 3 3 10 48SISWA 24 12 12 12 12 10 15 73SISWA 25 12 12 12 12 20 15 83SISWA 26 12 12 12 8 3 15 62SISWA 27 10 12 12 9 15 20 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
HASIL PENSKORAN KUESIONER MOTIVASI SEBELUM BELAJAR KELASKONTROL
PER1
PER2
PER3
PER4
PER5
PER6
PER7
PER8
PER9
PER10
SISWA 1 4 2 3 3 3 4 4 4 2 4 33SISWA 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 29SISWA 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 4 24SISWA 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 35SISWA 5 3 2 3 3 3 4 3 4 2 4 31SISWA 6 2 2 3 1 2 2 3 2 2 4 23SISWA 7 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 37SISWA 8 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 28SISWA 9 4 3 3 3 4 3 3 2 2 4 31SISWA 10 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 32SISWA 11 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 32SISWA 12 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 35SISWA 13 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 35SISWA 14 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 34SISWA 15 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 25SISWA 16 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 29SISWA 17 3 3 2 1 2 2 3 2 1 4 23SISWA 18 1 2 2 2 2 3 3 1 1 1 18SISWA 19 2 2 3 4 2 3 2 4 3 4 29SISWA 20 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 30SISWA 21 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 26SISWA 22 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 33SISWA 23 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 15SISWA 24 3 4 3 2 3 2 2 3 2 4 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
HASIL PENSKORAN KUESIONER MOTIVASI SEBELUM BELAJAR KELASEKSPERIMEN
PER1
PER2
PER3
PER4
PER5
PER6
PER7
PER8
PER9
PER10
SISWA 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 35SISWA 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 27SISWA 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 35SISWA 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28SISWA 5 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 33SISWA 6 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 28SISWA 7 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 28SISWA 8 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 29SISWA 9 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 30SISWA 10 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 30SISWA 11 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 30SISWA 12 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 25SISWA 13 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 25SISWA 14 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 33SISWA 15 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 33SISWA 16 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 28SISWA 17 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27SISWA 18 3 4 3 2 3 4 4 4 2 3 32SISWA 19 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 27SISWA 20 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 28SISWA 21 4 2 4 3 4 2 2 3 1 1 26SISWA 22 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 34SISWA 23 3 2 3 2 3 4 2 2 1 4 26SISWA 24 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 24SISWA 25 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28SISWA 26 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25SISWA 27 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
HASIL PENSKORAN MOTIVASI SESUDAH BELAJAR KELAS EKSPERIMENPER
1PER
2PER
3PER
4PER
5PER
6PER
7PER
8PER
9PER10
SISWA 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30SISWA 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 35SISWA 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39SISWA 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 34SISWA 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 36SISWA 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30SISWA 7 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 32SISWA 8 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 36SISWA 9 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 36SISWA 10 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35SISWA 11 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 37SISWA 12 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38SISWA 13 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 34SISWA 14 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 36SISWA 15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38SISWA 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30SISWA 17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32SISWA 18 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37SISWA 19 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 35SISWA 20 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 35SISWA 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30SISWA 22 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38SISWA 23 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 32SISWA 24 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 31SISWA 25 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 32SISWA 26 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 36SISWA 27 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
HASIL PENSKORAN KUESIONER MOTIVASI SESUDAH BELAJAR KELAS KONTROLPER
1PER
2PER
3PER
4PER
5PER
6PER
7PER
8PER
9PER
10SISWA 1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 36SISWA 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36SISWA 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 30SISWA 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28SISWA 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 32SISWA 6 4 4 2 3 2 2 4 4 2 4 31SISWA 7 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 28SISWA 8 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37SISWA 9 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 30SISWA 10 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 35SISWA 11 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 34SISWA 12 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 34SISWA 13 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38SISWA 14 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 34SISWA 15 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 27SISWA 16 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 29SISWA 17 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 23SISWA 18 2 1 1 2 2 2 4 2 1 2 19SISWA 19 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 36SISWA 20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36SISWA 21 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 33SISWA 22 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33SISWA 23 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 18SISWA 24 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Tabel 21. LampiranAnalisis Soal Pengetahuan, Pemahaman dan Penerapan Pada KelasKontrol
Soal Pengetahuan1. Apa yang kamu ketahui tentang gas ideal? Jelaskan !
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
46%37 %
54 %63 %
Pada hasil analisis untuk soalyang pertama, banyak siswa yangmenjawab salah adalah sekitar46% siswa. Sedangkan yangmenjawab benar sekitar 54%siswa. Dimana jawaban siswayang salah adalah sebagai berikut:
1. Gas yang memenuhi
standar. Yang mengukur
tekanan, volume, suhu dan
tetapan umum.
2. Gas ideal yang terbagi
juga dalam tekanan, suhu,
volume.
3. Gas yang memiliki suhu
tekanan tertinggi.
4. Gas yang mempelajari
tentang gas-gas alam yang
nanti dapat diperlukan
bagi manusia.
5. Gas yang berhubungan
dengan apa yang ada
dikimia.
Suatu gas ideal yang dapat diubahkeadaannya melalui berbagaiproses isotermal.
Hasil analisis untuk soal ini,banyak siswa yang menjawabbenar adalah 63% siswa,sedangkan yang menjawab salah37% siswa. Dimana rata-ratasiswa yang menjawab benar ataumendekati benar adalahjawabannya sebagai berikut :
1. Gas teoritis yang terdiri
dari partikel-partikel yang
bergerak secara acak dan
tidak saling beriteraksi.
Kurang lebih jawaban siswa yangbenar atau mendekati benarseperti jawaban nomor 1 diatas.Sedangkan siswa yang menjawabsalah, jawabannya adalah sebagaiberikut:
1. Gas ideal mempunyai 2
hukum yaitu hukum
Boyle dan Hukum Gay
Lussac.
2. Gas ideal adalah konsitilis
penyusun partikel
berhubungan dengan
suhu.
3. gas yang menyusun
partikel-partikel unsure
dari gas ideal.
4. Gas ideal adalah sesuatu
yang dapat dinaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
volumenya sebanding
dengan tekanannya.
Soal Pengetahuan2. Berikan dua contoh penerapan gas ideal yang terjadi pada kehidupan sehari-
hari ?
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
75%4 %
25%96%
Pada soal nomor 2. Sekitar 75%siswa menjawab salah dan 25%siswa menjawab benar. Dimanasiswa yang menjawab salahadalah jawabannya sebagaiberikut :1. Contoh penerapan gas ideal
adalah minyak bumi.
2. Contoh penerapan gas ideal
pada Gay Lussac, yang dapat
mempengaruhi sesuatu.
3. Gas oksigen dan gas
karbondioksida.
4. Gas bumi dan gas alam.
5. Penerapannya adalah
mengukur jumlah mol air
dalam sebuah wadah.
Hasil analisis untuk soal yangkedua. Sekitar 4% siswamenjawab salah, sedangkan96% siswa menjawab benar ataumendekati jawaban yang benar.Dimana jawaban siswa yangmenjawab benar atau mendekatibenar adalah kurang lebihseperti no 1 di bawah ini :1. Ban motor menjadi kempes
jika lama tidak digunakan
karena Ketika suhu
meningkat otomatis tekanan
di dalam ban juga ikut
meningkat juga.
Mengakibatkan ban kemps.
2. Tembak mainan.pada
mainan ini volume menjadi
kecil tentu saja tekanan
menjadi besar di dalam
tabung kelp. Tekanan ini
mendesak peluru sehingga
peluru mejadi terbang keluar
akibat dari tekanan udara
yang di timbulkan dari klep
tersebut
3. Pompa sepeda. Saat
memaksa udara dari pompa
menuju ban menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
udara di dalam pompa
menjadi tertekan karena
harus bergantian masuk pada
ban melalui lubang pentil
yang sempit. Tekanan yang
tinggi di dalam pompa ini
menyebabkan udara yang
keluar dari mulut pentil
sangat cepat hingga
menyebabkan ada
bunyi“ngiik” saat anda
memompa.
4. Botol plastik yang dingin
ketika dimasuka kedalam air
panas, botol akan kempes.
Jawaban siswa kurang lebihseperti diatas, sedangkan 4%siswa yang menjawab salah,jawabannya adalah sebagaiberikut :1. Penerapannya pada hukum
Boyle dan Gay-Lussac.
Soal Pemahaman1. Jika P = tekanan, V = volume, T = suhu mutlak, n = jumlah mol gas, R = tetapan
umum, maka dari keterangan diatas persamaan gas ideal akan menjadi seperti apa ?
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
42%8%
58%92%
pada soal pemahan yangpertama siswa yang menjawabbenar adalah sekitar 58%,sedangkan yang menjawab salahsekitar 48%. Dimana siswayang menjawab salah adalahjawabannya sebagai berikut :
Pada soal pemahaman siswa yangmengerjakan dengan benar ataumendekati benar adalah 92% siswa.Sedangkan siswa menjawab salahadalah 8% siswa. Dimana jawabansiswa yang menjawab dengan benarkurang lebih seperti pada jawabanberikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
1. P =
2. Sebagian besar dari
siswa tidak ada yang
menjawab.
1. PV = nRT
Dimana : P = Tekanan, V =
Volume, n = jumlah mol gas,
R = Tetapan umum, T =
Suhu.
Sedangkan siswa yang menjawabsalah jawabannya adalah sebagaiberikut :
1. P = Tekanan, V = Volume, n
= jumlah mol gas, R =
Tetapan umum, T = Suhu.
Soal Pemahaman2. Jika suatu gas dimampatkan secara isothermal sampai volumenya menjadi setengah
dari volume semula maka apa yang terjadi dengan tekanan ?
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
67%58%
33%42%
Pada soal pemahaman yangkedua sebagian siswa yangmenjawab benar 33%,sedangkan yang menjawab salahsekitar 67%. Dimana jawabansiswa yang menjawab salahadalah sebagai berikut :
1. Gas ideal dimanfaatkan
secara isothermal adalah
suatu gas ideal yang
mafaatnya seperti uapan.
2. Akan mengalami
perubahan pada tekanan
itu.
3. Akan terjadi
pengurangan tekanan
suatu gas.
4. Suhu dan tekanan akan
tetap, karena gas ideal
volumenya menjadi
Selanjutnya pada soal pemahamanyang kedua, sebanyak 58% siswamenjawab salah. Sedangkan 42%siswa menjawab benar. Dimana42% siswa yang menjawab benaratau mendekati benar, jawabannyaadalah sebagai berikut:
1. Volumenya menjadi setengah
dari volume sebelumnya
maka tekanannya akan
menjadi dua kali.
Sedangkan 58% siswa yangmenjawab salah, jawabannyaadalah sebagai berikut :1. Tekanannya akan semakin
kecil karena jika volume
kecil maka akan
mempengaruhi tekanan.
2. Tekanan akan setengah dari
tekanan semula.
Sebagian besar siswa menjawabseperti itu, ada juga yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
setengah dari volume
semula.
menjawab.
Soal PenerapanPri-test dan post-test
1. Diketahui volume 2 mol gas pada suhu 273 K dan tekanannya adalah 1,013 x 105 pascal.
Konstanta gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.kelvin . Dengan rumusan gas ideal PV = nRT ,
Carilah volumenya!
2. Diketahui 4 mol gas pada suhu 45° C dan tekanannya adalalah 1 atm = 105 N/m2.konstanta
gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.kelvin .
a. Carilah volumenya !
b. Carilah juga partikel gas !
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
88 %33%
12 %67%
pada soal penerapan yang pertama,banyak siswa yang menjawab benaradalah sekitar 12%. Sedangkan yangmenjawab salah sekitar 88%. Padasoal ini kebanyak dari siswa hanyamenulis yang diketahui, ada yangmengerjakan dengan salah rumus,dan ada yang tidak mengerjakansama sekali. Dibawah ini adabeberapa contoh pengerjaan siswayang salah.
1. Diket : n = 2 mol, T = 273 K,
P = 1,013 x 105, R = 8, 315
mol/joule
Dit : V = ?
Penye : PV = Nrt
1,013 x 105 x V = 2 mol x
8,315 mol x 273 K
Kemudian untuk soal penerapanyang pertama, siswa yangmenjawab salah adalah 33% siswa,sedangkan yang menjawab benarsekitar 67% siswa. Siswa yangmenjawab benar atau mendekatibenar, jawabannya adalah sebagaiberikut:
1. Dik : n = 4 mol, T = 45ºC =
318ºK, P = 105N/m2 = 1
atm, R = 8,315 Joule/mol.K
Dit : V = ?
Jawab :
a. Rumus : PV = nRT= . .V =
, . °/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
1,013 x 105 x V = 16,630
mol x 273 K
1,013 x 105 x V = 3540,090
V = 3540,090 – 1,013 x 105
V = 3539,077 X 105
2. Diket : n = 2 mol, T = 273 K,
P = 1,013 x 105, R = 8, 315
mol/joule
3. PV = Nrt
= 1,013 x 105 x 2 mol gas.
= 1,013 x 100000 x 2 mol
gas
= 11,013 x 2 mol
= 22026
V = ,. /V = 0,1 m3
b. Dik : n = 4 mol, Na = 6,02
x 1023 molekul/mol
Dit : N = partikel?
Penye : RumusN = n.Na
N = 4 mol x 6,02x1023
molekul/mol.N = 24,08 molekul/mol.Kurang lebih jawaban siswa yangmenjawab benar atau mendekatibenar seperti jawaban diatas.Sedangkan siswa yang menjawabsalah adalah seperti dibawah ini :
1. Dik : n = 4 mol, T = 45ºC
=318ºK, P = 105N/m2 , R =
8,315 Joule/mol.K
Ditanya a : V ?b: N ?
Jawab :
Rumus : PV = nRT105 x V = 4 x 8,315 x 45°Kurang lebih jawaban siswa yangsalah seperti ini, ada yang hanyamenjawab yang diketahui, adayang salah menggunakan rumus.
Soal PenerapanPre-test dan post-test
1. 4 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. Jika R = 8,31 J/mol.K,
berapakah suhu gas tersebut ?
2. 2 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. Jika R = 8,31 J/mol.K.
a. berapakah suhu gas tersebut ?
b. jika gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atm dan suhunya 27ºC. tentukan
tekanan gas tersebut jika suhunya 47°C dan volumenya 3,2 liter.
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
90 %25%
10 %75%
Pada soal penerapan yang kedua,10% siswa menjawab benar, dan90% siswa menjawab salah. Padasoal ini siswa yang menjawab salahkarena mereka mengerjakan hanyayang diketahui, ada yangmengerjakan dengan salah rumus,dan ada juga yang tidakmengerjakan sama sekali. Ini adabeberapa contoh siswa yangmengerjakan salah.
1. n = 4 mol, V = 5 liter, P = 2
x 102 Pascal, R = 8,31
J/mol.k.
2. dik : n = 4 mol, V = 5 liter, P
= 2 x 102 Pascal, R = 8,31
J/mol.k.
penye : =2 10 54 8,31
Sedangkan pada soal penerapanyang kedua, 25% siswa menjawabsalah, sadngkan 75% siswamenjawab benar atau mendekatibenar. Dibawah ini ada contohpengerjaan dari siswa yangmenawab dengan benar.
1. Dik : n = 2 mol = 0,002
mol, V = 5 Liter = 0,005
m3, P = 2 x 102 Pa = 0,2
atm, R = 8,31 J/mol.K.
a. Dit : T ?
Penye : PV = Nrt=2 10 0,0050,002 8,31 ,= 1 .0,01662 .T = 60,17 Kb. Pada keadaan I
V1 = 4 L, = 0,004 m3, P1 = 1,5 atm,T2 = 27°C = 300°K.Pada keadaan II.T2 = 47°C, V2 = 3,2 Liter = 0,0032m3.Ditanya : P2 = atm ?Penye : =1,5300° = 3,2320°0,02 atm.L/K = 0,01 L/K x P2.= 0,02 .0,01
P2 = 2 atm.Sedangkan siswa yang menjawabsalah pada soal penerapan yangkedua, jawabbnya adalah sebagaiberikut :Dik : V = 5 L, P = 2 x 102 Pa, R =8,31 J/m.K, n = 2 mol.Dit : T ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Jawab : (2 10 ) 5 28,31= , = 240, 67Itu contoh siswa yang mengerjakandengan rumus yang salah, ada jugayang hanya mengerjakan yangdiketahui, ada juga yang tidakmengerjakan.
b). Lampiran Analisis Perubahan Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen.
Tabel 22. Lampiran Analisis Soal Pengetahuan, Pemahaman dan Penerapan Pada KelasEksperimen.
Soal Pengetahuan1. Apa yang ketahui tentang gas ideal ?
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
37 %33%
63 %67%
Pada soal pengetahuan untuknomor soal pertama banyaksiswa yang menjawab benarsekitar 63%, sedangkan siswayang menjawab salah sekitar37%. Jawaban-jawaban darisiswa yang menjawab salahadalah sebagai berikut :
1. Gas ideal adalah gas
yang mempunyai suhu
yang sama.
2. Gas yang memiliki suhu
tekanan yang tinggi.
3. Gas yang mengandung
banyak atom.
4. Mekanika gas yang
tersusun atas atom-atom
Pada soal pengetahuan yangpertama, banyak siswa yangmenjawab salah adalah 33% siswa.Sedangkan siswa yang menjawabbenar adalah 67% siswa. Siswayang menjawab benar ataumendekati benar adalah sebagaiberikut :
1. Gas teoritis yang terdiri dari
partikel-partikel titik yang
bergerak secara acak dan
tidak saling berinteraksi.
Sedangkan siswa yang menjawabsalah, jawabannya adalah sebagaiberikut :
1. Gas yang mempelajari
tentang hukum Boyle dan
Gay Lussac.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
penyusunnya dijelaskan
dalam teori kinetic gas.
pendekatan dan asumsi
mengenai sifat-sifat gas.
5. Teori kinetic gas yang
menggunakan beberapa
pendekatan dan asumsi
yang mengenai sifat-sifat
gas.
Soal Pengetahuan
2. Berikan dua contoh penerpan gas idel yang terjadi pada kehidupan sehari-hari?
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar74 %19%
26 %82%
Pada soal pengetahuan yangkedua banyak siswa yangmenjawab benar adalah sekitar26% siswa, sedangkan siswayang menjawab salah adalahsekitar 74% siswa. Jawabandari siswa yang menjawabsalah adalah sebagai berikut:1. Penguapan dan penggunaan
bensin.
2. Penggunaan bensin dan
botol menjadi kemps.
3. Gelembung sabun.
4. Pernapasan manusia dan
balon udara.
Pada soal pengetahuan yang kedua,siswa yang menjawab salah adalah19%, sedangkan siswa yangmenjawab benar adalah 82%.Siswa yang menjawab benar adalahsebagai berikut :1. Ban motor menjadi kempes jika
lama tidak digunakan karena
Ketika suhu meningkat
otomatis tekanan di dalam ban
juga ikut meningkat juga.
Mengakibatkan ban kempes.
2. Tembak mainan.pada mainan
ini volume menjadi kecil tentu
saja tekanan menjadi besar di
dalam tabung kelp. Tekanan ini
mendesak peluru sehingga
peluru mejadi terbang keluar
akibat dari tekanan udara yang
di timbulkan dari klep tersebut.
Soal Pemahaman
1. Jika P = tekanan, V = volume, T = suhu mutlak, n = jumlah mol gas, R = tetapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
umum, maka dari keterangan diatas persamaan gas ideal akan menjadi seperti apa ?
2. Jika suatu gas dimampatkan secara isothermal sampai volumenya menjadi setengah
dari volume semula maka apa yang terjadi dengan tekanan ?
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
15 % 85 %100%
Pada soal pemahaman nomorpertama, siswa yang menjawabbenar sekitar 85%, sedangkansiswa yang menjawab salahsekitar 15%. Dimana 15% siswatidak ada yang menjawabpertanyaan dari soal ini.
Pada soal pemahaman pertama, 100%siswa menjawab dengan benar.Jawabannya adalah sebagai berikut:
1. PV = nRT
Dimana : P = Tekanan, V =
Volume, n = jumlah mol gas,
R = Tetapan umum, T = Suhu.
Soal Pemahaman
2. Jika suatu gas dimampatkan secara isothermal sampai volumenya menjadi setengah
dari volume semula maka apa yang terjadi dengan tekanan ?
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
Soal Penerapan.Pre-test1. Diketahui volume 2 mol gas pada suhu 273 K dan tekanannya adalah 1,013 x 105 pascal.
Konstanta gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.kelvin . Dengan rumusan gas ideal PV =
nRT , Carilah volumenya !
Post-test1. Diketahui 4 mol gas pada suhu 45° C dan tekanannya adalalah 1 atm = 105
N/m2.konstanta gas umum (R) = 8,315 Joule/mol.kelvin .
c. Carilah volumenya !
d. Carilah juga partikel gas !
Banyak Siswa Pre-test Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Salah Benar
90 %22%
10 %78%
Pada soal penerapan, untuk soal yangpertama, banyak siswa yang menjawabbenar adalah 10% siswa. Sedangkan yangmenjawab salah adalah 90% siswa. Padasoal ini kebanyakan siswa mengerjakandengan rumus yang salah, ada yang hanyamenulis diketahui, dan ada juga yang tidakmengerjakan sama sekali.Ini ada beberapacontoh siswa yang menjawab salah.
1. Dik : V = 2 mol, T = 273 K, P = 1,
013 x 105 J/mol.K
Dit : V = ?
2. Dik : V = 2 mol, T = 273 K, P = 1,
013 x 105 J/mol.K, R = 8,315
J/mol.K
Dit : V = ?
Penye : = , ,3. Dik : n = 2 mol, T = 273 K, P = 1,
013 x 105 J/mol.K, R = 8,315
J/mol.K
Penye : , , =1,34 10
Kemudian untuk soalpenerapan yang pertama,siswa yang menjawab salahadalah 22% siswa, sedangkanyang menjawab benar sekitar78% siswa. Siswa yangmenjawab benar ataumendekati benar, jawabannyaadalah sebagai berikut:
2. Dik : n = 4 mol, T =
45ºC = 318ºK, P =
105N/m2 = 1 atm, R =
8,315 Joule/mol.K
Dit : V = ?
Jawab :
c. Rumus : PV =
nRT= . .V =
, . °/V = ,. /V = 0,1 m3
d. Dik : n = 4 mol,
Na = 6,02 x 1023
molekul/mol
Dit : N = partikel?
Penye : RumusN = n.Na
N = 4 mol x 6,02x1023
molekul/mol.N = 24,08 molekul/mol.Kurang lebih jawaban siswayang menjawab benar ataumendekati benar sepertijawaban diatas. Sedangkansiswa yang menjawab salahadalah seperti dibawah ini :
2. Dik : n = 4 mol, T =
45ºC =318ºK, P =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
105N/m2 , R = 8,315
Joule/mol.K
Ditanya a : V ?b: N ?
Jawab :
Rumus : PV = nRT105 x V = 4 x 8,315 x 45°Kurang lebih jawaban siswayang salah seperti ini, adayang hanya menjawab yangdiketahui, ada yang salahmenggunakan rumus.
Soal PenerapanPre-test
1. 4 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. Jika R = 8,31
J/mol.K, berapakah suhu gas tersebut ?
Post-test2. 2 mol gas helium memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 102 Pa. Jika R = 8,31
J/mol.K.
e. berapakah suhu gas tersebut ?
f. jika gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atm dan suhunya 27ºC.
tentukan tekanan gas tersebut jika suhunya 47°C dan volumenya 3,2 liter.
Banyak Siswa Pre-test Post-test
Salah Benar
92 %18%
8 %82%
Pada soal yang kedua, siswa yangmenjawab benar adalah 8% siswa,sedangkan siswa yang menjawab salahadalah 92% siswa. pada soal inikebanyakan siswa mengerjakan hanyayang diketahui, ada yang tidakmengerjakan. Ini ada satu contoh siswa-siswa yang hanya mengerjakan yangdiketahui :
1. Diket : N = 4 gas helium, V = 5
liter, P = 2x 102 Pa, R = 8,31 J/mol.
Dit : T = ?
Sedangkan pada soalpenerapan yang kedua, 18%siswa menjawab salah,sedangkan 82% siswamenjawab benar ataumendekati benar. Dibawah iniada contoh pengerjaan darisiswa yang menawab denganbenar.
2. Dik : n = 2 mol =
0,002 mol, V = 5 Liter
= 0,005 m3, P = 2 x
102Pa = 0,2 atm, R =
8,31 J/mol.K.
g. Dit : T ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Penye : PV = Nrt=2 10 0,0050,002 8,31 ,= 1 .0,01662 .T = 60,17 K
h. Pada keadaan I
V1 = 4 L, = 0,004 m3, P1 =1,5 atm, T2 = 27°C = 300°K.Pada keadaan II.T2 = 47°C, V2 = 3,2 Liter =0,0032 m3.Ditanya : P2 = atm ?Penye : =1,5300° = 3,2320°0,02 atm.L/K = 0,01 L/K xP2. = 0,02 .0,01
P2 = 2 atm.Sedangkan siswa yangmenjawab salah pada soalpenerapan yang kedua,jawabbnya adalah sebagaiberikut :Dik : V = 5 L, P = 2 x 102 Pa,R = 8,31 J/m.K, n = 2 mol.Dit : T ?Jawab :(2 10 ) 5 28,31= , = 240, 67Itu contoh siswa yangmengerjakan dengan rumusyang salah, ada juga yanghanya mengerjakan yangdiketahui, ada juga yang tidakmengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Contoh Hasil Penelitian Pretest Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Contoh Hasil Penelitian Posttest Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Contoh Hasil Penelitian Posttest Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Contoh Hasil Penelitian LKS Percobaan Hukum Boyle
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Contoh Hasil Penelitian LKS Percobaan Hukum Gay Lussac
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Contoh Hasil Penelitian Kuesioner Motivasi Belajar Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Contoh Hasil Penelitian Kuesioner Motivasi Belajar Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
FOTO – FOTO AKTIFITAS BELAJAR SISWA DI KELAS
Pritest Kelas Kontrol Posttest kelas kontrol
Pritest kelas inkuiri Posttest kelas inkuiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Percobaan Hukum Boyle Siswa lagi melakukan percobaan
Percobaan Hukum Boyle Percobaan Hukum Gay Lussac
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Siswa Melakukan Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI