PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

134
i PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: Margareta Sri Pinilih NIM: 091424025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

Page 1: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

i

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMENTERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR,

DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLOKELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Margareta Sri Pinilih

NIM: 091424025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

ii

.

ii

.

ii

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

iii

.

iii

.

iii

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus

Keluarga Bapak Ignatius Pilih, Ibu Theresia Ninik Sriwinarni,

Kakak L. Endra Prasetya dan Kekasihku Unggul Prasetya

yang selalu setia mendukung dengan Cinta dan Doa.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

Almamaterku SMA Negeri Jumapolo

Sahabat dan teman-teman

Hey kawan

Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya takut

Takut tuk mencoba dan gagal, tapi…

Hay kawan

Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya mimpi

Mimpi tuk menjadi berarti

Harus kita taklukan, bersama lawan rintangan

Tuk jadikan dunia ini lebih indah

Tak perlu tunggu hebat (untuk berani memulai apa yang kau impikan)

Hanya perlu memulai (untuk menjadi hebat raih yang kau impikan)

Seperti singa yang menerjang semua rintangan tanpa rasa takut

Yakini bahwa kamu terhebat

Coba-cobalah mari kita pasti bisa taklukan dunia dengan mimpi kita

Mari berbagi mari bermimpi bersama kita di sini

Yakini kau pasti bisa

Coboy Junior

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak termuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak termuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak termuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

vi

ABSTRAK

Margareta Sri Pinilih. 2013. Pengaruh Penerapan Metode Ekpserimen TerhadapPemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA NegeriJumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik. Skripsi, ProgramStudi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasSanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J,M.S.T.

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter MataPelajaran Fisika.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatanpemahaman konsep siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 tentang materi pokokalat ukur listrik melalui metode eksperimen; (2) peningkatan minat belajar siswaSMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik melaluimetode eksperimen; (3) nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1untuk materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen.

Subyek penelitian yaitu siswa kelas X.1 SMA Negeri Jumapolo, KabupatenKaranganyar, Provinsi Jawa Tengah. Sampel berjumlah 32 siswa. Treatmen padasiswa kelas X.1 yaitu pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Instrumenyang digunakan yaitu: tes tertulis berupa pre-test dan post-test, kuesioner minatbelajar, dan kuesioner nilai karakter.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh penerapan metodeeksperimen terhadap pemahaman konsep siswa, yaitu metode eksperimen dapatmeningkatkan pemahaman konsep untuk materi alat ukur listrik pada siswa SMANegeri Jumapolo kelas X.1; (2) secara umum dari uji statistik minat belajar siswaSMA Jumapoko kelas X.1 turun, tetapi khusus untuk metode eksperimen minatsama; (3) ada pengaruh penerapan metode eksperimen yaitu dapatmenyumbangkan nilai karakter bagi siswa. Nilai karakter yang dapat dibentukdengan urutan yang paling besar yaitu nilai kerjasama, kedisiplinan, kejujuran,tanggungjawab, dan rasa ingin tahu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

vii

ABSTRACT

Margareta Sri Pinilih. 2013. The Effect of Experimental Methods TowardUnderstanding Concepts, Learning Interests, and Character Values OfSenior High School Jumapolo X.1 Grade Students in The Topic ElectricalMeasurement. Thesis, Physics Education Study Program, Department ofMathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training andEducation, Sanata Dharma University in Yogyakarta. Supervisor: Prof. Dr.Paul Suparno, S.J.,M.S.T.

Keywords: Understanding Concepts, Learning Interest, and Character ValuesSubjects Physics.

The purpose of this study is to determine: (1) the increase of understandingconcept of Senior High School Jumapolo students in Class X.1 about subjectmatter of electrical measuring instrument through experimental method; (2) theincrease of students interest for electrical measuring instruments subject matterthrough experimental method; (3) students character from electrical measuringinstrument subject matter through experimental methods.

The research sample was 32 students at graders X.1 Senior High SchoolJumapolo, Karanganyar district, Central Java province. Treatment was learningusing experimental method. The instruments used were pre-test and post-test,interest questionnaires and character values questionnaire.

The results show that: (1) the experimental method can improve studentsunderstanding of the concept of electrical measuring instruments; (2) in generalfrom statistically student show that interest don’t increase, but in particular theeksperimental method was equal result; 3) the experimental method was able todonate the value of character for students. Character values that can be createdwere teamwork, discipline, honesty, responsibility, and curiosity.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

viii

HALAMAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas SanataDharma:

Nama : Margareta Sri Pinilih

NIM : 091424025

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAPPEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTERSISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOKALAT UKUR LISTRIK

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

viii

HALAMAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas SanataDharma:

Nama : Margareta Sri Pinilih

NIM : 091424025

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAPPEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTERSISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOKALAT UKUR LISTRIK

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

viii

HALAMAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas SanataDharma:

Nama : Margareta Sri Pinilih

NIM : 091424025

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAPPEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTERSISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOKALAT UKUR LISTRIK

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia,

rahmat, dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep,

Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada

Materi Pokok Alat Ukur Listrik”. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua

pihak yang turut memberikan dukungan, doa, semangat, dan bantuan yang sangat

bermanfaat bagi penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada:

1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku Dosen Pembimbing

yang senantiasa memberikan motivasi, masukkan dan bantuan dalam

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

3. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan motivasi.

4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

5. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan

dalam memperlancar perijinan surat ke Sekolah.

6. Bapak Drs. Sardiyo, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri Jumapolo yang

telah memberikan ijin penelitian.

7. Bapak Hasto Tyas Haryadi, M.Pd., selaku guru matapelajaran fisika yang

memberikan dukungan, bantuan, dan masukkan dalam pelaksanaan

penelitian.

8. Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 yang menjadi partisipan dalam

penelitian.

9. Bapak Ignatius Pilih, Ama.Pd., Ibu Theresia Ninik Sriwinarni, Kakak L.

Endra Prasetya, S.Kom., Kakak Christina Putranti Rose Widani, S.Far.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

x

dan keluarga besar Unggul Prasetya, S.Kom., yang dengan tulus

memberikan perhatian, doa, dan dukungan.

10. Seluruh sahabat (Veronika Winahyu, Veronica Sari Puspita, Yuliana Sri

Yani, S.P., Dwi Setyo Nugroho, S.Pd., Fitri Nur Rohmawati, S.Pd.,

Christian Yulianto) dan rekan-rekan Pendidikan Fisika (Marcellina Anita

P N, Audra Febriandhini L, Yustina Rosalin A, Nickasius Sindhunata,

Frederika Indah Puspita, Kintan Limiansih, S.Pd., dan seluruh teman-

teman Pendidikan Fisika angkatan 2009) serta teman-teman yang tidak

dapat penulis sebutkan atas kesediaannya dalam memberikan dukungan,

masukkan, menemani, dan mendengarkan keluh kesah dari penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

skripsi ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga

bermanfaat.

x

dan keluarga besar Unggul Prasetya, S.Kom., yang dengan tulus

memberikan perhatian, doa, dan dukungan.

10. Seluruh sahabat (Veronika Winahyu, Veronica Sari Puspita, Yuliana Sri

Yani, S.P., Dwi Setyo Nugroho, S.Pd., Fitri Nur Rohmawati, S.Pd.,

Christian Yulianto) dan rekan-rekan Pendidikan Fisika (Marcellina Anita

P N, Audra Febriandhini L, Yustina Rosalin A, Nickasius Sindhunata,

Frederika Indah Puspita, Kintan Limiansih, S.Pd., dan seluruh teman-

teman Pendidikan Fisika angkatan 2009) serta teman-teman yang tidak

dapat penulis sebutkan atas kesediaannya dalam memberikan dukungan,

masukkan, menemani, dan mendengarkan keluh kesah dari penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

skripsi ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga

bermanfaat.

x

dan keluarga besar Unggul Prasetya, S.Kom., yang dengan tulus

memberikan perhatian, doa, dan dukungan.

10. Seluruh sahabat (Veronika Winahyu, Veronica Sari Puspita, Yuliana Sri

Yani, S.P., Dwi Setyo Nugroho, S.Pd., Fitri Nur Rohmawati, S.Pd.,

Christian Yulianto) dan rekan-rekan Pendidikan Fisika (Marcellina Anita

P N, Audra Febriandhini L, Yustina Rosalin A, Nickasius Sindhunata,

Frederika Indah Puspita, Kintan Limiansih, S.Pd., dan seluruh teman-

teman Pendidikan Fisika angkatan 2009) serta teman-teman yang tidak

dapat penulis sebutkan atas kesediaannya dalam memberikan dukungan,

masukkan, menemani, dan mendengarkan keluh kesah dari penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

skripsi ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga

bermanfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSTRACT.......................................................................................................... vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI.......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR GRAFIK............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................. 5

A. Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme ................................................ 5

1. Belajar .................................................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

xii

2. Pembelajaran ........................................................................................ 6

3. Konstruktivisme ................................................................................... 7

E. Metode Eksperimen..................................................................................... 8

1. Pengertian Metode Eksperimen ........................................................... 8

2. Macam-macam Metode Eksperimen.................................................... 9

F. Pemahaman Konsep .................................................................................. 10

1. Pengertian Pemahaman ...................................................................... 10

2. Pengertian Konsep.............................................................................. 11

3. Makna Pemahaman Konsep ............................................................... 12

G. Minat Belajar............................................................................................. 13

H. Nilai Karakter Metode Eksperimen........................................................... 14

1. Pengertian Nilai Karakter................................................................... 14

2. Sumbangan Nilai Karakter Metode Eksperimen............................... 16

I. Alat Ukur Listrik ....................................................................................... 18

1. Arus Listrik ........................................................................................ 18

2. Alat Ukur Kuat Arus Listrik (Kanginan, 2007) ................................. 19

3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)............... 23

4. Alat Ukur Tegangan Listrik (Nurachmandani, 2009) ....................... 24

5. Hukum Ohm....................................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 28

A. Desain Penelitian....................................................................................... 28

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 28

1. Waktu Penelitian ................................................................................ 28

2. Tempat Penelitian............................................................................... 28

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

xiii

1. Populasi Penelitian ............................................................................. 28

2. Sampel Penelitian............................................................................... 29

D. Treatment .................................................................................................. 29

E. Instrumentasi ............................................................................................. 29

1. Instrumen Pembelajaran..................................................................... 29

2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 30

Validitas .................................................................................................... 35

F. Pembatasan Penelitian............................................................................... 35

G. Metode Analisis Data ................................................................................ 35

1. Analisis Pemahaman Awal dan Akhir Siswa..................................... 35

2. Analisis Minat Belajar Siswa ............................................................. 38

3. Analisis Karakter Siswa. .................................................................... 40

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ........................................................... 42

A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 42

1. Sebelum Penelitian............................................................................. 42

2. Selama Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 45

B. Data dan Analisis Data .............................................................................. 53

1. Pemahaman Konsep Siswa ................................................................ 53

2. Minat Belajar Siswa ........................................................................... 55

3. Nilai Karakter Siswa .......................................................................... 62

C. Pembahasan ............................................................................................... 63

1. Pemahaman Konsep ........................................................................... 63

2. Minat Belajar...................................................................................... 64

3. Nilai Karakter..................................................................................... 65

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

xiv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 66

A. Kesimpulan................................................................................................ 66

B. Saran.......................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN.......................................................................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test .................................................... 31

Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Fisika............................................... 33

Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Nilai Karakter ........................................................ 34

Tabel 4. Skor Tiap Aspek..................................................................................... 36

Tabel 5. Kategorisasi Minat Belajar Siswa .......................................................... 39

Tabel 6. Kriteria Nilai Karakter Siswa................................................................. 41

Tabel 7. Proses Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 45

Tabel 8. Analisis Test-T Kelompok Dependen (pretest dan posttest).................. 53

Tabel 9. Prosentase Kategori Minat Belajar Siswa Kelas X.1............................. 56

Tabel 10. Analisis Test-T Kelompok Dependen (Minat Belajar) ........................ 57

Tabel 11. Distribusi Skor Dari Pertanyaan Kuesioner Minat Belajar No. 7 ....... 59

Tabel 12. Prosentase Kategori Nilai Karakter Siswa Kelas X.1 .......................... 62

Tabel 13. Frekuensi Setiap Nilai Karakter ........................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sembilan Pilar Karakter (Adisusilo 2012:80) .................................... 15

Gambar 2. Rangkaian Terbuka (Nurachmandani, 2009) ...................................... 18

Gambar 3. Rangkaian Tertutup (Nurachmandani, 2009)...................................... 19

Gambar 4. Amperemeter....................................................................................... 20

Gambar 5. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering................................................ 20

Gambar 6. Pengukuran Arus Pada Rangkaian Listrik .......................................... 20

Gambar 7. Basicmeter ........................................................................................... 22

Gambar 8. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter ............................................... 22

Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter ...................................... 23

Gambar 10. Pengukuran Tegangan Pada Suatu Rangkaian Listrik ...................... 25

Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo .................................... 44

Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika........................................ 44

Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar.................. 47

Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika .......................................... 48

Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup ......................... 49

Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik Menggunakan

Basicmeter ....................................................................................... 50

Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter Saat

Mengukur Tegangan Listrik ............................................................ 51

Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter...................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial........................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah ........................................................... 73

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 74

Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) ................................. 75

Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa) ............................................................. 87

Lampiran 5. Panduan Penggunaan Basicmeter .................................................... 97

Lampiran 6. Soal Pre-Test dan Post-Test .......................................................... 100

Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Pre-Test dan Post-Test ................................. 101

Lampiran 8. Kuesioner Minat Belajar................................................................ 103

Lampiran 9. Kuesioner Nilai Karakter............................................................... 105

Lampiran 10. Daftar Skor Pre-Test Dan Post-Test ............................................ 107

Lampiran 11. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sebelum Treatmen........... 108

Lampiran 12. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sesudah Treatmen ........... 109

Lampiran 13. Daftar Skor Kuesioner Nilai Karakter ......................................... 110

Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test........................................ 111

Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test ...................................... 112

Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi

Treatmen...................................................................................... 114

Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi

Treatmen...................................................................................... 115

Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter ............. 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktivitas pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar.

Kegiatan mengajar yang dimaksudkan bukanlah kegiatan mentransfer ilmu

pengetahuan seorang guru kepada siswa, akan tetapi mengajar adalah bentuk

partisipasi seorang guru menjadi fasilitator dan motivator dalam proses

pemahaman atau pengertian siswa.

Guru sebagai fasilitator dalam proses pemahaman siswa, perlu

mengembangkan berbagai metode pengajaran yang dapat membantu siswa

memperkaya pengalaman sekaligus menjadikan hal bermakna atas pengetahuan,

keterampilan, dan sikap dalam mempersiapkan diri menggapai masa depan.

Metode eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

konstruktivisme. Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan itu adalah

bentukan (konstruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya (Suparno, 2007). Hal

ini berarti bahwa metode eksperimen mengutamakan bentukan pengetahuan dari

siswa sendiri.

Metode eksperimen lebih menekankan keaktifan siswa dalam

mengumpulkan fakta, informasi atau data melalui percobaan yang dilakukan.

Metode eksperimen memperkaya ilmu pengetahuan serta membentuk nilai

karakter yang dibangun siswa sendiri melalui sikap, proses dan mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

2

kesimpulan saat melakukan percobaan, selain itu metode eksperimen mengasah

keterampilan dalam kerja ilmiah.

Penggunaan metode eksperimen memberikan kesempatan bagi siswa untuk

membentuk nilai karakter pada diri siswa. Bentuk nilai karakter yang

disumbangkan melalui metode eksperimen banyak dari proses pembelajarannya.

Nilai karakter dalam metode eksperimen yang sesuai dengan nilai karakter yang

telah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencakup

beberapa nilai karakter yaitu antara lain bertanggungjawab, disiplin, jujur,

komunikasi, kerja keras, toleransi, demokrastis, dan rasa ingin tahu.

Saat melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menerapkan sikap

bertanggungjawab atas percobaan yang dilakukan, disiplin diri saat melakukan

percobaan, memiliki rasa keingintahuan akan adanya percobaan, mampu

bekerjasama dengan teman satu kelompok, bersikap jujur saat pengambilan data

percobaan, menghargai pendapat teman, dan menyelesaikan percobaan dengan

sungguh-sungguh.

Menurut Suparno, lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran, atau sikap

belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti dasar-dasar teknologi

dengan baik, dan dapat mengembangkan sikap komunikasi, kerja disiplin,

tanggungjawab, kreatif, dll (Suparno, 2012: 19).

SMA Negeri Jumapolo merupakan salah satu sekolah menengah yang

terletak di Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

Sekolah ini memiliki fasilitas, sarana dan prasarana sekolah yang memadai

sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Secara khusus dalam bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

3

fisika, sekolah memiliki laboratorium fisika yang cukup lengkap, akan tetapi

adanya laboratorium fisika belum digunakan secara maksimal dalam

pembelajaran fisika.

Berdasar latar belakang permasalahan tersebut di atas, peneliti tertarik

untuk meneliti Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman

Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas

X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep Siswa

SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik?

2. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan minat belajar siswa SMA

Negeri Jumapolo kelas X.1 dalam materi pokok alat ukur listrik?

3. Apakah metode eksperimen dapat membentuk nilai karakter siswa SMA

Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan permasalahan yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Peningkatan pemahaman konsep siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1

tentang materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen;

2. Peningkatan minat belajar siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk

materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

4

3. Nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok

alat ukur listrik melalui metode eksperimen.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna sebagai salah satu

pertimbangan dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep, minat

belajar, dan nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo terhadap mata

pelajaran fisika melalui metode eksperimen di laboratorium.

2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu

pengetahuan, yaitu pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap

pemahaman konsep, minat belajar, dan nilai karakter siswa pada mata

pelajaran fisika.

3. Bagi Pengembangan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan penelitian

pendidikan di Indonesia berkaitan dengan pengaruh penggunaan metode

eksperimen terhadap pemahaman konsep, minat belajar, dan nilai karakter

siswa pada mata pelajaran fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme

1. Belajar

Dituliskan beberapa pendapat oleh ahli mengenai arti belajar antara lain:

a. Winkel berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan dari

yang belum mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu

terjadi selama jangka waktu tertentu (Winkel: 2004).

b. Menurut Syah, belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan

unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis

dan jenjang pendidikan (Syah, 2008: 89).

c. Gagne (dalam Dahar, 2011: 2) menyatakan bahwa belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah

perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.

d. Menurut Suyono, belajar adalah suatu aktivitas untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,

sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2011: 9).

e. Sementara itu Uno menjelaskan bahwa belajar pada dasarnya

merupakan suatu proses mental dan emosional yang terjadi secara

sadar. Belajar adalah mengalami, dalam hal ini terjadi interaksi

antara individu dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik/psikis

ataupun lingkungan sosial (Uno, 2011: 139).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

6

Maka belajar dapat disimpulkan suatu aktivitas atau proses mental dan

emosional yang terjadi antara individu dengan lingkungannya untuk

memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,

sikap, dan mengokohkan kepribadian siswa dalam jenjang pendidikan.

2. Pembelajaran

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

merupakan aktivitas paling utama. Pembelajaran merupakan usaha yang

dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah

ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya

terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang (Siregar,

2010:13)

Pembelajaran menurut Degeng (dalam Uno, 2005) adalah upaya untuk

membelajarkan siswa. Pembelajaran identik dengan pengajaran, yaitu suatu

kegiatan di mana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses

pendewasaan diri (Suyono, 2011). Winkel menyatakan bahwa pembelajaran

adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar

siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem yang berperan

terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa

(Winkel, 2004). Pembelajaran dimaknai sebagai proses interaksi peserta didik

dengan lingkungannya (Kesuma, 2011). Menurut Surya, pembelajaran ialah

suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan

perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu

itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

7

Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah usaha atau upaya yang dilaksanakan oleh guru secara terkendali, untuk

mendukung proses pendewasaan diri siswa berupa perubahan perilaku yang

baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

3. Konstruktivisme

Menurut Suparno, konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan

yang berpendapat bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan hasil

konstruksi (bentukan) dari orang yang sedang belajar (Suparno, 1997). Teori

konstruktivisme melihat pelajar terus-menerus melihat informasi baru

terhadap aturan-aturan lama dan kemudian mengubah aturan apabila hal itu

tidak lagi berguna (Slavin, 2009).

Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi

premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun

mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita

hidup. Konstruktivisme melandasi pemikiran bahwa pengetahuan bukanlah

sesuatu yang given dari alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi

pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif dari manusia itu

sendiri (Suyono, 2011).

Menurut Suparno, konstruktivisme telah banyak mempengaruhi

pendidikan sains dan matematika, secara garis besar prinsip-prinsip

konstruktivisme yang diambil adalah (1) pengetahuan dibangun oleh siswa

sendiri, baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

8

dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri

menalar, (3) murid aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi

perubahan konsep ilmiah, (4) guru sekadar membantu menyediakan sarana

dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus (Suparno, 1997: 49).

E. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

yang bersifat konstruktivisme. Menurut Suparno, metode eksperimen adalah

metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai

pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang

benar (Suparno, 2007: 77). Djamarah dan Siregar menjelaskan bahwa metode

eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan

percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang

dipelajari (Djamarah, 2010; Siregar, 2010: 80). Hamid menyatakan metode

eksperimen adalah penyampaian materi pelajaran melalui latihan

menggunakan alat ukur, bahan percobaan, dan perangkat percobaan yang

dilakukan oleh murid secara individual atau secara kelompok untuk

membuktikan atau menemukan konsep, prinsip, teori, azas, aturan, atau

hukum-hukum fisika (Hamid, 2011).

Pengalaman eksperimen di laboratorium sendiri dapat memberi apresiasi

fisika lebih mendalam sebagai suatu kegiatan dan dapat menyampaikan

pemahaman yang lebih baik dari topik yang dipelajari (Minh, 1970).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

9

Dengan melakukan percobaan di laboratorium, akan membuat lebih

nyata ilmu pengetahuan. Agar hasil percobaan akurat dan baik diperlukan saat

melakukan pengukuran, maka siswa perlu melakukannya dengan tekun dan

sabar (Tobin, 1932).

2. Macam-macam Metode Eksperimen

Hamid membedakan bentuk eksperimen menjadi dua, yaitu eksperimen

verifikasi dan eksperimen menemukan. Eksperimen verifikasi yaitu

eksperimen yang digunakan untuk membuktikan konsep, prinsip, teori, azas,

atau hukum-hukum fisika. Sedangkan eksperimen menemukan (discovery or

inquiry experiment) digunakan untuk menemukan konsep, prinsip, teori, azas,

atau hukum-hukum fisika (Hamid, 2011).

Menurut Druxes (dalam Fitri: 2008) kegiatan eksperimen dapat

digolongkan menurut bentuk dan menurut tempat. Eksperimen menurut

bentuk dibedakan menjadi: eksperimen gagasan, eksperimen komputer, dan

eksperimen nyata. Sedangkan eksperimen menurut tempat dibedakan menjadi:

eksperimen murid dan eksperimen guru.

Suparno membedakan metode eksperimen menjadi dua jenis, yaitu

eksperimen terbimbing dan eksperimen bebas. Eksperimen terbimbing adalah

eksperimen dengan seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru

sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Eksperimen bebas yaitu eksperimen

dimana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan secara rinci. Dengan

kata lain, siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana merangkai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

10

rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalis serta disimpulkan

(Suparno, 2007).

F. Pemahaman Konsep

1. Pengertian Pemahaman

Tanpa mengabaikan aspek keterampilan, sikap, dan kecenderungan,

aspek pemahaman adalah aspek yang sangat penting dalam pendidikan IPA

pada umumnya pendidikan fisika pada khususnya. Konsep-konsep, prinsip-

prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori, menjadi bermakna dan fungsional bila

dipahami, tidak sekedar dihapal (Budi, 1990: 63).

Pemahaman menurut Kartika Budi (dalam Bernardina, 2005: 13)

merupakan salah satu aspek kognitif dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar, karena menjadi aspek yang paling menonjol atau paling ditonjolkan.

Bila diadakan kegiatan belajar mengajar, maka pertama-tama yang akan

dicapai adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari. Uno

menyatakan bahwa pemahaman diartikan sebagai kemampuan seseorang

dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu

dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya (Uno,

2011: 57).

Pemahaman atau komprehensi adalah tingkat kemampuan yang

mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi, fakta yang

diketahuinya. Dalam hal ini siswa tidak hanya hapal secara verbalistis, tetapi

mengerti atau paham terhadap konsep atau fakta yang ditanyakan (Purwanto,

2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

11

Kata yang cocok untuk dipakai dalam merumuskan Tujuan Instruksional

Khusus (TIK) yang menyangkut kemampuan ini antara lain adalah

membedakan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan,

mendemonstrasikan, memberi contoh, dan mengambil kesimpulan (Purwanto,

2006: 45).

Anderson menyatakan bahwa siswa dikatakan memahami bila mereka

dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang

bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran,

buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam kategori memahami meliputi

menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum,

menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan (Anderson, 2010: 105).

2. Pengertian Konsep

Konsep adalah gugusan atau sekelompok fakta/keterangan yang

memiliki makna. Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian

baru yang dapat timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian,

ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya. Contoh: dalam pembelajaran

Biologi, hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah

(Suyono, 2011: 146).

Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah

komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berpikir (Berg,

1991: 8).

Menurut Roser (1984; dalam Dahar, 2011: 63), konsep adalah suatu

abstraksi yang mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

12

yang mempunyai atribut yang sama. Karena orang mengalami stimulus yang

berbeda-beda, orang membentuk konsep sesuai dengan pengelompokan

stimulus dengan cara tertentu. Karena konsep adalah abstraksi-abstraksi yang

berdasarkan pengalaman dan tidak ada dua orang yang mempunyai

pengalaman yang persis sama, konsep yang dibentuk orang mungkin berbeda

juga.

Konsep itu adalah hasil berpikir manusia yang merangkum beberapa

pengalaman. Dalam fisika sangat penting untuk memperoleh dan

mengkomunikasikan pengetahuan. Dengan menguasai konsep-konsep

kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan baru pada siswa tidak terbatas.

Salah satu keungggulan dari model pencapaian konsep ini ialah dalam

meningkatkan kemampuan untuk belajar dengan cara lebih mudah dan lebih

efektif di masa depan (Bumbungan, 2009).

3. Makna Pemahaman Konsep

Berdasar pengertian pemahaman dan pengertian konsep yang telah

dipaparkan oleh para ahli tersebut di atas maka pemahaman konsep adalah

kemampuan siswa dalam membedakan, menyajikan, mengatur,

menginterpretasikan, mendemonstrasikan, memberi contoh, menafsirkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan

menjelaskan. Hal ini berwujud pengertian-pengertian baru yang dapat timbul

sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat,

inti/isi dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

13

G. Minat Belajar

Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang berhubungan dengan

keadaan kejiwaan siswa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat

merupakan suatu keinginan yang kuat, gairah, atau kecenderungan hati yang

tinggi terhadap sesuatu (NN1, 2008).

Minat digolongkan menjadi dua definisi, yaitu definisi konseptual: minat

adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu

mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian dan

penguasaan. Definisi operasional: minat adalah keingintahuan seseorang tentang

keadaan suatu objek (Mardapi, 2008: 112).

Syah berpendapat bahwa minat merupakan salah satu faktor psikologis

siswa yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran

siswa. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan tinggi atau keinginan yang

besar terhadap sesuatu (Syah, 2008: 136). Slameto menyatakan minat adalah

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang

disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena

bila bahan pelajaran yang dipelajari siswa tidak sesuai dengan minat siswa maka

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya (Slameto, 2010). Sedangkan

Siregar menyatakan minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar untuk sesuatu. Dalam hal ini minat dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu minat pembawaan dan minat yang muncul karena adanya pengaruh dari

luar (Siregar, 2010:176).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

14

Menurut Hurlock (dalam Bernardina, 2005: 16), minat diartikan sebagai

sumber motivasi yang mengarahkan seseorang terhadap apa yang mereka lakukan

bila diberi kebebasan untuk memilihnya, bila mereka melihat sesuatu yang

mempunyai arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu serta

menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Dengan demikian minat adalah kesadaran

seseorang terhadap sesuatu itu dengan disertai perasaan puas dan senang.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat

belajar adalah watak yang tersusun melalui pengalaman siswa berupa keinginan

yang kuat atau ketertarikan atau kegairahan dalam mencari objek, aktivitas, dan

keterampilan untuk menjadi perhatian dan penguasaan secara terus menerus yang

disertai rasa senang dan puas dalam hal belajar.

H. Nilai Karakter Metode Eksperimen

1. Pengertian Nilai Karakter

Pencetus pendidikan karakter pertama yaitu pedagog Jerman yang

bernama F.W Foerster. Karakter menurut Foerster, adalah sesuatu yang

mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas, menjadi ciri,

menjadi sifat yang tetap, yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu

berubah, sehingga karakter adalah seperangkat nilai yang telah menjadi

kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap dalam diri seseorang (Adisusilo

2012: 77).

Karakter terdiri dari nilai operatif, yaitu nilai dalam tindakan. Karakter

memiliki tiga bagian yang saling berhubungan: pengetahuan moral, perasaan

moral, dan perilaku moral. Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

15

yang baik, menginginkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik,

kebiasaan dalam cara berpikir, kebiasaaan dalam hati, dan kebiasaan dalam

tindakan (Lickona: 2012).

Daniel Goleman dalam (Adisusilo 2012:79), menyebutkan bahwa

pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, yang mencakup sembilan

nilai dasar yang saling terkait, dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut:

Gambar 1. Sembilan Pilar Karakter (Adisusilo 2012:80)

Keterangan gambar :

a. Responsibility (tanggung jawab);

b. Respect (rasa hormat);

c. Fairness (keadilan);

d. Courage (keberanian);

e. Honesty (kejujuran);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

16

f. Citizenship (rasa kebangsaan);

g. Self-dicipline (disiplin diri);

h. Caring (peduli), dan

i. Perseverance (ketekunan).

Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi dalam (Kesuma, 2011),

yaitu sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil

keputusan dengan bijak dan memperhatikannya dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada

lingkungannya.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam beberapa workshop

kepala sekolah, telah merumuskan 18 nilai yang dianggap karakter bangsa

yang perlu ditanamkan pada anak didik di sekolah. Nilai tersebut antara lain:

religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat atau komunikasi, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial,

peduli lingkungan, dan tanggungjawab (Suparno, 2012).

2. Sumbangan Nilai Karakter Metode Eksperimen

Menurut Suparno, dari beberapa topik, hukum, dan teori fisika ada

banyak yang dapat digunakan oleh guru untuk menanamkan nilai karakter

bangsa anak didik. Suparno menekankan nilai karakter fisika dari tiga aspek

yaitu pengetahuan fisika, proses fisika, dan sikap belajar fisika (Suparno,

2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

17

Beberapa nilai karakter yang disumbangkan saat praktikum dan proyek

antara lain: semangat multikultural, penghargaan pada diri, keadilan,

kejujuran, daya tahan, dan ketaatan pada hukum (Suparno, 2012).

Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Miftakhul, Sugianto

dan Sarwi, nilai karakter yang dapat diamati pada saat eksperimen adalah

kerjasama, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja keras, jujur dan santun

(Miftakhul, 2012).

Nilai-nilai interpersonal dan intrapersonal dapat difasilitasi melalui

pembelajaran atau kerja laboratorium. Melalui eksperimen di laboratorium,

siswa berlatih bekerja secara cermat, teliti, bekerjasama, siswa belajar

mendengar dan menghargai pandangan orang lain, dan belajar berkomunikasi

secara efektif (Sutopo, 2011).

Berdasar pendapat para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

metode eksperimen sangat bermanfaat dalam membentuk nilai karakter siswa.

Nilai karakter yang bisa diamati saat siswa melakukan eksperimen di

laboratorium antara lain nilai kerjasama, tanggungjawab, disiplin, jujur, dan

rasa ingin tahu. Selain nilai-nilai tersebut dapat diamati oleh peneliti, nilai

tersebut bermanfaat bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi dan sangat bermanfaat bagi masa depan siswa, bangsa, dan

Negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

18

I. Alat Ukur Listrik

1. Arus Listrik

Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi 2, yaitu rangkaian

listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah

suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan,

sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah

dihubungkan dengan sumber tegangan (Nurachmandani, 2009).

Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari

potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan

potensial (Nurachmandani, 2009).

Gambar 2. Rangkaian Terbuka (Nurachmandani, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

19

Gambar 3. Rangkaian Tertutup (Nurachmandani, 2009)

Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua

kutub tersebut terhubung dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi

perpindahan elektron dari kutub negatif dan kutub positif atau terjadi arus

listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala, lihat

gambar 2 dan gambar 3.

Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu

menyala lebih terang. Jika baterai digunakan tiga buah lampu menyala

semakin terang. Hal ini disebabkan beda potensial kutub positif dan kutub

negatifnya semakin besar sehingga muatan-muatan listrik yang mengalir pada

penghantar semakin banyak atau arus listriknya semakin besar. Besarnya arus

listrik (disebut dengan kuat arus listrik) sebanding dengan banyaknya muatan

listrik yang mengalir (Nurachmandani, 2009).

2. Alat Ukur Kuat Arus Listrik (Kanginan, 2007)

Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) disebut

amperemeter, apabila mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen

listrik, maka diberi simbol (A) dalam rangkaian listrik. Amperemeter harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

20

dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya, kutub-kutub

positif amperemeter dan baterai serta kutub-kutub negatif keduanya telah

saling dihubungkan dengan kabel seperti gambar 4.

Gambar 4. Amperemeter

Gambar 5. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering

Gambar 6. Pengukuran Arus Pada Rangkaian Listrik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

21

Arus listrik harus mengalir masuk ke kutub positif (diberi tanda “+” atau

warna merah) dan meninggalkan amperemeter melalui kutub negatif (diberi

tanda “-“ atau warna hitam), bisa dilihat pada gambar 4 dan gambar 5. Jika

dihubungkan dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang

dalam arah kebalikan. Ini dapat menyebabkan jarum membentur sisi tanda nol

dengan gaya yang cukup besar sehingga dapat merusak amperemeter.

Tetapi jika menggunakan meter digital yang memiliki polaritas otomatis

(autopolarity), hubungan dengan polaritas terbalik tidaklah masalah. Ini

karena meter tetap akan memberikan bacaaan benar, hanya tanda negatif pada

displai di depan angka, yang menunjukkan bahwa hubungan polaritas ke meter

adalah terbalik.

Amperemeter dipasang seri dengan komponen yang akan diukur kuat

arusnya, rangkaian kabel harus dipotong agar dapat menyisipkan amperemeter

(lihat gambar 6).

Umumnya amperemeter yang digunakan di laboratorium sekolah sebuah

basicmeter. Basicmeter memiliki beberapa batas ukur (range) dan dapat

digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC. Pada foto basicmeter

gambar 7, terdapat 9 terminal, 4 terminal merah di kiri untuk arus dan 4

terminal merah di kanan untuk tegangan. Satu terminal warna di sisi tengah

bawah adalah kutub negatif baik untuk arus atau tegangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

22

Gambar 7. Basicmeter

Batas ukur arus : 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A

Batas ukur tegangan : 0 – 100 mV – 1 V – 10 V – 50 V

Misalnya dalam pengukuran siswa menghubungkan batas ukur 1 A ke

rangkaian. Jarak antara gores panjang 0 dan 20 menunjukkan x 1 A = 0,2

A. antara gores 0 dan 20 terdapat skala 10 (lihat gambar 8). Ini berarti skala

kecil basicmeter adalah: x 0,2 A= 0,02 A.

Gambar 8. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

23

Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala

terkecil, yaitu:

x 0,02 A = 0,01 A

Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakpastiannya adalah 0,01 A.

Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian di mana batas ukur

0-1 A memberikan hasil seperti gambar 9.

Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter

Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka

skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:

x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)

Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran

kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:

i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)

i = (0,72 + 0,01) A

3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)

Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu

benda. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi

23

Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala

terkecil, yaitu:

x 0,02 A = 0,01 A

Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakpastiannya adalah 0,01 A.

Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian di mana batas ukur

0-1 A memberikan hasil seperti gambar 9.

Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter

Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka

skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:

x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)

Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran

kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:

i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)

i = (0,72 + 0,01) A

3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)

Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu

benda. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi

23

Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala

terkecil, yaitu:

x 0,02 A = 0,01 A

Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakpastiannya adalah 0,01 A.

Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian di mana batas ukur

0-1 A memberikan hasil seperti gambar 9.

Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter

Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka

skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:

x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)

Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran

kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:

i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)

i = (0,72 + 0,01) A

3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)

Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu

benda. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

24

daripada benda lain, jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak

daripada benda lain.

Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki

potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial

ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari suatu titik ke titik lainnya. Satuan

beda potensial adalah volt (V).

4. Alat Ukur Tegangan Listrik (Nurachmandani, 2009)

Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian

disebut dengan voltmeter dan diberi simbol (V) dalam rangkaian listrik.

Voltmeter harus diukur secara parallel pada komponen listrik yang akan

diukur tegangannya. Untuk memasang voltmeter dalam suatu rangkaian, harus

diperhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih tinggi harus dihubungkan ke

kutub positif (“+” atau warna merah) dan titik yang potensialnya lebih rendah

harus dihubungkan ke kutub negatif (“-“ atau warna hitam). Jika dihubungkan

dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang sedikit kekiri

tanda nol.

Untuk memasang voltmeter cukup langsung menghubungkan ujung-

ujung komponen yang akan diukur beda potensialnya ke kutub-kutub

voltmeter dengan polaritas yang benar. Gambar 10 berikut menunjukkan

pengukuran tegangan pada suatu rangkaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

25

Gambar 10. Pengukuran Tegangan Pada Suatu Rangkaian Listrik

Melaporkan hasil pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian

dengan menggunakan basicmeter itu hampir sama dengan melaporkan hasil

pengukuran pada arus listrik.

5. Hukum Ohm

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik

mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar,

seperti lampu senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala

(berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang

dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda potensial.

Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik

dengan beda potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli

fisika dari Jerman. Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis

antara kuat arus listrik dan beda potensial, yang kemudian dikenal dengan

Hukum Ohm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

26

Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu

sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding sengan kuat arus (V~I). secara

matematis dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara

beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelas lihat grafik 1 berikut yaitu

grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.

Grafik 1. Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial

Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan

m=∆∆ . Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran

hambatan listrik yang dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk

menghargai Georg Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan

sebagai berikut.

R = atau V = I x R

26

Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu

sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding sengan kuat arus (V~I). secara

matematis dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara

beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelas lihat grafik 1 berikut yaitu

grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.

Grafik 1. Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial

Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan

m=∆∆ . Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran

hambatan listrik yang dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk

menghargai Georg Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan

sebagai berikut.

R = atau V = I x R

26

Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu

sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding sengan kuat arus (V~I). secara

matematis dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara

beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelas lihat grafik 1 berikut yaitu

grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.

Grafik 1. Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial

Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan

m=∆∆ . Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran

hambatan listrik yang dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk

menghargai Georg Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan

sebagai berikut.

R = atau V = I x R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

27

Keterangan:

V : beda potensial atau tegangan (V)

I : kuat arus (A)

R : hambatan listrik (Ω)

Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat

arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial

antara ujung-ujung penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimental

kuantitatif dengan design One-Group Pretest-Postest. Dikatakan eksperimental

karena pada penelitian ini ada perlakuan pada partisipan dengan menggunakan

metode eksperimen, dikatakan kuantitatif karena data yang diperoleh dalam

bentuk skor atau angka yang diberikan penjelasan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013 sampai dengan 8

Mei 2013, di SMA N Jumapolo, Karanganyar, Jawa Tengah.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorim Fisika SMA N Jumapolo,

Karanganyar, Jawa Tengah.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA N Jumapolo

Tahun Ajaran 2012/2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

29

2. Sampel Penelitian

Sampel dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMA N Jumapolo Kelas

X.1, Semester Genap, Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 orang.

D. Treatment

Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar

nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51). Treatment yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen pada materi

pokok alat ukur listrik. Eksperimen yang digunakan adalah eksperimen

terbimbing dalam penelitian ini yaitu:

1. eksperimen 1: rangkaian terbuka dan tertutup

2. eksperimen 2: mengukur kuat arus listrik

3. eksperimen 3: mengukur tegangan/beda potensial listrik

4. eksperimen 4: hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial

Pengajaran dengan metode eksperimen dapat dilihat di RPP dan LKS. RPP

terlampir pada lampiran 1, LKS terlampir pada lampiran 2.

E. Instrumentasi

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran ini terdiri dari 3 instrumen yaitu Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), serta petunjuk

penggunaan alat ukur arus dan tegangan listrik(basimeter).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

30

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk menentukan

garis besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama

pengambilan data penelitian. Bagian dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran adalah (1) Identitas meliputi: Satuan Pendidikan, Mata

Pelajaran, Kelas/ Semester, dan Alokasi waktu, (2) Standar Kompetensi,

(3) Kompetensi Dasar, (4) Indikator, (5) Tujuan Pembelajaran, (6) Metode

Pembelajaran, (7) Kegiatan Pembelajaran, (8) Materi Pelajaran, (9)

Sumber Pembelajaran. RPP terlampir pada lampiran 1.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat dan akan digunakan dalam

kegiatan eksperimen. LKS terlampir pada lampiran 2.

c. Basicmeter

Model Basicmeter yang digunakan pada penelitian ini adalah

basicmeter 90 dan terdapat penjelasan dan petunjuk penggunaan

basicmeter. Penjelasan dan Petunjuk penggunaan basicmeter terlampir

pada lampiran 3.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi: (1) tes tertulis yang terdiri dari pre-test dan post-test, dan (2)

kuesioner yang terdiri dari kuesioner minat belajar dan kuesioner nilai

karakter siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

31

a. Pre-test

Pre-test diberikan sebelum pembelajaran menggunakan metode

eksperimen. Pre-test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman awal siswa mengenai konsep alat ukur listrik. Soal pre-test

sebanyak 6 soal yang terdiri dari aspek pengetahuan (ingatan),

pemahaman, dan penerapan (aplikasi).

Pembuatan soal pre-test diperlukan kisi-kisi. Kisi-kisi soal berdasar

pada kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa. Kisi-kisi

soal pre-test dan post-test seperti tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test

Kompetensi

DasarIndikator Pertanyaan

Aspek

Kognitif

Merangkai alat

ukur listrik,

menggunakannya

secara baik dan

benar dalam

rangkaian listrik

1. Membedakan

jenis dan

fungsi alat

ukur listrik

a. Apa nama alat ukur

arus listrik?

b. Apa nama alat ukur

tegangan listrik?

Ingatan/

pengetahuan

Ingatan/

pengetahuan

2. Menjelaskan

cara

membaca

dan

memasang

alat ukur

kuat arus dan

alat ukur

tegangan

listrik

a. Jelaskan cara

membaca hasil

pengukuran dengan

menggunakan alat

ukur arus listrik!

b. Jelaskan cara

membaca hasil

pengukuran dengan

alat ukur tegangan

listrik!

c. Jelaskan dan

Pemahaman

Pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

32

gambarkan cara

memasang alat

ukur arus listrik

pada suatu

rangkaian!

d. Jelaskan dan

gambarkan cara

memasang alat

ukur tegangan

listrik pada suatu

rangkaian!

Penerapan

Penerapan

b. Post-test

Post-test diberikan setelah pembelajaran menggunakan metode

eksperimen. Soal post-test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa mengenai konsep alat ukur listrik setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Jumlah dan

pertanyaan soal post-test sama dengan soal pre-test. Soal pre-test dan post-test

terlampir pada lampiran 4.

c. Kuesioner Minat Belajar

Kuesioner minat dalam penelitian bersifat tertutup atau telah disediakan

alternatif jawaban. Kuesioner ini diberikan sebelum dan sesudah kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang bertujuan untuk

mengetahui minat belajar awal dan akhir siswa.

Pembuatan kuesioner minat belajar diperlukan kisi-kisi kuesioner minat

belajar. Berdasar pendapat para ahli yang telah dipaparkan pada bab kajian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

33

pustaka, aspek yang dinyatakan dalam kuesioner minat belajar meliputi minat

belajar siswa terhadap fisika yang berkaitan dengan perasaan puas atau

senang, perhatian, dan keinginan kuat atau ketertarikan untuk belajar.

Kisi-kisi kuesioner minat belajar ditunjukkan seperti tabel 2 di bawah

ini.

Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Fisika

Aspek IndikatorJumlah butir

soalNo Item

Minat

belajar

Perasaan puas dan senang 4 1, 2, 7, 8

Memperhatikan 3 3, 5, 6

Keinginan/ketertarikan untuk belajar 3 4, 9, 10

d. Kuesioner Nilai Karakter Siswa

Kuesioner nilai karakter dalam penelitian ini bersifat tertutup atau

telah disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini diberikan setelah

kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen, untuk

mengetahui nilai karakter siswa terhadap metode eksperimen.

Pembuatan kuesioner nilai karakter diperlukan kisi-kisi kuesioner

nilai karakter. Dari pendapat ahli yang telah dipaparkan pada bab kajian

pustaka, nilai karakter saatt siswa melakukan eksperimen antara lain nilai

kerjasama, tanggungjawab, disiplin, jujur, dan rasa ingin tahu.

Kisi-kisi kuesioner nilai karakter seperti tabel 3 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

34

Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Nilai Karakter

No Nilai karakter IndikatorNo

soal

1. Kerjasama a. Siswa terlibat dalam merangkai alat

eksperimen

b. Siswa saling berdiskusi atau

berkomunikasi dengan teman satu

kelompok saat melakukan eksperimen

c. Siswa andil dalam penyimpulan hasil

eksperimen

1, 2, 3

2. Tanggungjawab a. Siswa melaksanakan dan menyelesaikan

eksperimen

b. Siswa menyumbang gagasan tentang

eksperimen yang dilakukan

4, 5, 6

3. Disiplin a. Siswa datang ke laboratorium tepat

waktu

b. Siswa memulai eksperimen tepat waktu

c. Siswa membaca petunjuk penggunaan

alat eksperimen

7, 8, 9

4. Kejujuran a. Siswa mencatat data sesuai yang dilihat

b. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen

berdasarkan data

c. Siswa sungguh terlibat mengerjakan

eksperimen dalam kelompok

10,

11, 12

5. Rasa ingin tahu a. Siswa bertanya pada teman atau guru

b. Siswa mencari sumber lain selain apa

yang dipelajari

c. Siswa mencoba-coba lebih dari yang

diharuskan atau berkali-kali melakukan

pengukuran.

13,

14, 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

35

Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah

dilakukan penganalisisan, penelusuran, atau pengujian terhadap isi yang

terkandung dalam tes hasil belajar tersebut.

Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes dan non tes yang diukur

sesuai dengan indikator. Kisi-kisi tes dapat dilihat pada halaman 31. Kisi-kisi

non tes yaitu kuesioner minat belajar dapat dilihat pada halaman 33, dan

kuesioner nilai karakter pada halaman 34.

F. Pembatasan Penelitian

1. Peneliti tidak menggunakan kelas pembanding (kelas control/ control

group) dengan populasi yang berbeda

2. Peneliti tidak meneliti apakah ada perbedaan antara kelas yang diajar

dengan metode eksperimen dengan kelas yang tidak diajar dengan

menggunakan metode eksperimen.

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Pemahaman Awal dan Akhir Siswa

Soal pre-test dan post-test terdiri masing masing 6 soal. Skor maksimal

untuk masing-masing benar disesuaikan dengan bobot soal. Kriteria

pemberian skor ditetapkan seperti tabel 4 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

36

Tabel 4. Skor Tiap Aspek

No ApekJumlah

soal

Skor

maksimum

Skor

minimum

Skor

total

1.Ingatan/

pengetahuan2 5 0 10

2. Pemahaman 2 8 0 16

3. Penerapan 2 12 0 24

Total 6 - - 50

Penskoran untuk masing-masing kriteria diuraikan di bawah ini:

a. Aspek Ingatan/ pengetahuan (soal no 1 dan no 2)

1) Siswa memberi jawaban benar: skor 5

2) Siswa memberi jawaban mendekati benar atau hampir benar: skor 3

3) Siswa memberi jawaban salah: skor 1

4) Siswa tidak memberi jawaban sama sekali: 0

b. Aspek Pemahaman (soal no 3 dan no 4)

1) Siswa memberi jawaban secara benar semua: skor 8

2) Siswa memberi jawaban setengah lebih benar: skor antara 6 sampai 7

3) Siswa memberi jawaban setengah benar: skor 4

4) Siswa memberi jawaban kurang dari setegah benar: skor antara 2

sampai 3

5) Siswa memberi jawaban salah : skor 1

6) Siswa tidak menjawab sama sekali : skor 0

c. Aspek Penerapan

1) Siswa memberi jawaban benar semua: skor 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

37

2) Siswa memberi jawaban setengah lebih benar: skor antara 8 sampai 11

3) Siswa memberi jawaban setengah benar: skor 7

4) Siswa memberi jawaban kurang dari setangah benar: skor antara 2

sampai 6

5) Siswa tidak menjawab sama sekali: skor 0.

Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah skor

maksimal dikali seratus.

Skor hasil belajar siswa = x 100

Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa maka peneliti

membandingkan hasil pre-test dan post-test, peneliti menggunakan uji test-t.

Test-t ini digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen, atau satu

kelompok yang di-test dua kali, yaitu pada pre-test dan post-test (Suparno,

2010: 97).

Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

| Treal | = ( )( ), Pencarian dihitung dengan SPSS

Dimana: X1 : skor pre-test

X2 : skor post-test

D : Perbedaan antara skor tiap subjek (X2- X1)

N : Jumlah pasangan skor

Df : N-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

38

2. Analisis Minat Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa, maka peneliti perlu

tahu minat awal siswa sebelum diberi metode eksperimen dan minat setelah

diberi metode eksperimen melalui kuesioner minat belajar siswa.

Mengukur minat belajar siswa, menggunakan penilaian dengan model

skala Likert yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

Sangat Setuju – Setuju – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju

(4) (3) (2) (1)

Kuesioner berisi 10 butir pernyataan dengan 4 (empat) pilihan jawaban

untuk mengukur minat belajar peserta didik. Hasil pengukuran berupa skor

atau angka. Skor butir pernyataan bersifat positif:

a. Skor untuk setiap siswa

Skor minimal = 1 x 10 = 10

Skor maksimal = 4 x 10 =40

Range = 40-10 =30

b. Pembagian interval

Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 30: 4 = 7,5

dibulatkan menjadi 8.

Skor ini dikualifikasikan menjadi empat kategori, yaitu sangat tinggi

(sangat baik), tinggi (baik), rendah (kurang), dan sangat rendah (sangat

kurang). Berdasarkan kategori ini dapat ditentukan minat belajar siswa.

Penentuan kategori hasil pengukuran minat dapat dilihat pada tabel 5 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

39

Tabel 5. Kategorisasi Minat Belajar Siswa

No Skor peserta didik Kategori minat

1. 34-41 Sangat tinggi/ sangat baik

2. 26- 33 Tinggi/ baik

3. 18-25 Rendah/ kurang

4. 10- 17 Sangat rendah/ sangat kurang

Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa peneliti

membandingan hasil kuesioner minat belajar sebelum dan sesudah treatmen

metode eksperimen, peneliti menggunakan uji Test-t. Test-t ini digunakan

untuk mengetes dua kelompok yang dependen, atau satu kelompok yang di-tes

dua kali.

Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

| Treal | = ( )( ), Pencarian dihitung dengan SPSS

Dimana: X1 : skor minat belajar sebelum treatmen

X2 : skor minat belajar sesudah treatmen

D : Perbedaan antara skor tiap subjek (X2- X1)

N : Jumlah pasangan skor

Df : N-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

40

3. Analisis Karakter Siswa.

Untuk mengetahui nilai karakter siswa, peneliti menggunakan kuesioner

nilai karakter. Mengukur nilai karakter siswa, peneliti menggunakan alat

penilaian model skala Likert yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

Sangat Setuju – Setuju – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju

(4) (3) (2) (1)

Kuesioner berisi 15 butir pernyataan dengan 4 (empat) pilihan jawaban

untuk mengukur nilai karakter peserta didik. Hasil pengukuran berupa skor

atau angka. Skor butir pernyataan bersifat positif:

a. Skor untuk setiap siswa

Skor minimal = 1 x 15 = 15

Skor maksimal = 4 x 15 =60

Range = 60-15= 45

b. Pembagian interval

Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 45: 4= 11,2

dibulatkan menjadi 12.

Skor ini dikualifikasikan menjadi empat kategori, yaitu sangat tinggi

(sangat baik), tinggi (baik), rendah (kurang), dan sangat rendah (sangat

kurang). Berdasarkan kategori ini dapat ditentukan nilai karakter siswa.

Penentuan kategori hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

41

Tabel 6. Kriteria Nilai Karakter Siswa

No Skor peserta didik Kategori

1. 51-62 Sangat tinggi/ sangat baik

2. 39-50 Tinggi/ baik

3. 27-38 Rendah/ kurang

4. 15-26 Sangat rendah/ sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

42

BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa kelas X.1 SMA Negeri Jumapolo,

Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, dan dilaksanakan pada tanggal 22

April 2013 sampai dengan tanggal 8 Mei 2013. Penelitian dilakukan pada saat jam

pelajaran fisika berlangsung.

Pelajaran fisika untuk kelas X.1 dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam satu

Minggu yaitu pada hari Senin dan hari Rabu. Alokasi waktu untuk pelajaran fisika

pada hari Senin yaitu 1 x 45 menit, sedangkan pada hari Rabu yaitu 2 x 45 menit.

Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru dan fasilitator dalam

pelaksanaan proses pembelajaran. Peneliti dibantu oleh Veronika Winahyu, yang

berperan sebagai dokumentator selama proses pembelajaran berlangsung. Proses

pengambilan data dijelaskan sebagai berikut:

1. Sebelum Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan instrumen-

instrumen yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Instrumen

penelitian yang digunakan ada dua jenis yaitu instrumen pembelajaran dan

instrumen pengambilan data. Instrumen pembelajaran terdiri dari: RPP, LKS,

basicmeter, alat-alat rangkaian listrik seperti kabel, baterai, lampu, dan

dudukan lampu. Sedangkan instrumen pengambilan data antara lain soal pre-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

43

test, soal pos-test, kuesioner minat belajar, kuesioner nilai karakter, serta alat

dokumentasi berupa kamera digital.

Selain mempersiapkan instrumen penelitian, peneliti melakukan

observasi laboratorium fisika. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui

keadaan, kelengkapan, dan kesiapan laboratorium fisika. Observasi

laboratorium fisika dilakukan oleh peneliti sebanyak 2 kali. Pertama pada hari

Jumat tanggal 1 April 2013 dan kedua hari Selasa tanggal 23 April 2013.

Hasil observasi laboratorium fisika SMA Negeri Jumapolo yaitu bahwa

alat eksperimen laboratorium fisika yang cukup lengkap. Alat untuk

eksperimen antara lain pesawat Atwood, ayunan matematis, alat-alat ukur

(mikrometer sekrup, meteran, basicmeter, jangka sorong, termometer),

konstanta pegas, kaca, catu daya, kabel-kabel, dudukan lampu, resistor,

kapasitor, dan masih ada beberapa alat yang belum bisa peneliti sebutkan

karena masih di dalam kardus dan dalam ruangan sebelah.

Selain terdapat alat eksperimen, di dalam laboratorium terdapat meja

dan kursi untuk guru, papan tulis (white board), jadwal pemakaian

laboratorium fisika (tahun ajaran pada semester ganjil atau semester

sebelumnya), jam dinding, foto Presiden dan Wakil Presiden, Lambang

Negara Indonesia yaitu Garuda, korden, tempat cuci tangan, meja dan kursi

eksperimen siswa.

Adapun hasil observasi ditunjukkan pada gambar 11 dan gambar 12

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

44

Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo

Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika

44

Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo

Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika

44

Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo

Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

45

2. Selama Pelaksanaan Penelitian

Berikut adalah jadwal dan proses pengambilan data yang dilakukan di

kelas X.1 seperti pada tabel 7:

Tabel 7. Proses Pelaksanaan Penelitian

No Hari/tanggal Pukul Kegiatan Peneliti

1. Senin, 22 April

2013

11.15- 11.30 Perkenalan dan memberikan kuesioner

minat belajar kepada siswa

2. Rabu, 24 April

2013

07.15-08.40 a. Mendampingi siswa melakukan

eksperimen 1 yaitu rangkaian

terbuka dan tertutup

b. Mendampingi siswa melakukan

eksperimen 2 yaitu mengukur kuat

arus listrik

3. Senin, 29 April

2013

10.15-10.45 Mendampingi siswa melakukan

eksperimen 3 yaitu mengukur tegangan

listrik

4. Senin, 6 Mei 2013 10.20-10.50 Mendampingi siswa melakukan

eksperimen 4 yaitu hubungan antara

kuat arus dan tegangan listrik

5. Rabu, 8 Mei 2013 07.15-08.40 Memberikan post-test, kuesioner minat

belajar, dan kuesioner nilai karakter

siswa.

Penelitian tidak berjalan sesuai dengan rencana dikarenakan beberapa

hal seperti berikut:

a. Pada hari Senin tanggal 22 April 2013, terjadi pengurangan jam pelajaran

dalam rangka upacara memperingati hari Kartini dan adanya rapat dan

breafing guru bersama dengan Kepala Sekolah dan siswa kelas XII

b. Pada hari Senin tanggal 29 April 2013, terjadi pengurangan jam pelajaran

karena adanya rapat guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

46

c. Pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2013, digunakan untuk gerak jalan se-

Kecamatan Jumapolo memperingati hari Pendidikan Nasional, tidak ada

pembelajaran untuk jam pertama sampai jam ke lima, sehingga terjadi

penundaan penelitian

d. Pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013, terjadi pengurangan jam pelajaran

karena adanya rapat guru

e. Saat peneliti melaksanakan penelitian, tidak seluruh sampel bisa diteliti

karena ada beberapa siswa yang mengikuti pelatihan PASKIBRA, lalu ada

siswa yang sakit, dan ada halangan yaitu nenek meninggal sehingga siswa

tersebut tidak bisa mengikuti pembelajaran.

Adapun proses pelaksanaan penelitian dijelaskan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 22 April 2013

Pada hari Senin ini sekolah merayakan hari Kartini, maka jam pelajaran

dipotong sebanyak 15 menit, peneliti masuk ke kelas pada pukul 11.10 WIB

bersama guru fisika kelas X.1 yaitu Bapak Tyas Haryadi, M.Pd.

Pertama Bapak Hasto membuka pelajaran, menjelaskan materi

pelajaran, kemudian memperkenalkan peneliti kepada siswa, lalu peneliti

membagikan kuesioner minat belajar kepada siswa. Sebanyak 3 siswa tidak

masuk dikarenakan 2 siswa mengikuti pelatihan Paskibra dan satu siswa sakit.

Sehingga sampel untuk penelitian minat belajar sebelum treatmen sebanyak 28

siswa.

Berikut aktivitas saat mengerjakan kuesioner minat belajar ditunjukkan

pada gambar 13 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

47

Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar

b. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 24 April 2013

Pelajaran berlangsung di laboratorium fisika SMA Negeri Jumapolo,

tidak seluruh siswa datang di tepat waktu, kurang lebih 10 menit seluruh siswa

hadir dalam laboratorium, baru pelajaran bisa dimulai.

Peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan doa, lalu

memberikan penjelasan sedikit mengenai materi yang akan dipelajari.

kemudian peneliti memberikan soal pre-test kepada seluruh siswa, hampir

semua mengeluh karena belum belajar. Siswa mengerjakan soal selama 25

menit, gambar 14 berikut merupakan aktivitas siswa saat mengerjakan soal

pre-test.

47

Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar

b. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 24 April 2013

Pelajaran berlangsung di laboratorium fisika SMA Negeri Jumapolo,

tidak seluruh siswa datang di tepat waktu, kurang lebih 10 menit seluruh siswa

hadir dalam laboratorium, baru pelajaran bisa dimulai.

Peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan doa, lalu

memberikan penjelasan sedikit mengenai materi yang akan dipelajari.

kemudian peneliti memberikan soal pre-test kepada seluruh siswa, hampir

semua mengeluh karena belum belajar. Siswa mengerjakan soal selama 25

menit, gambar 14 berikut merupakan aktivitas siswa saat mengerjakan soal

pre-test.

47

Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar

b. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 24 April 2013

Pelajaran berlangsung di laboratorium fisika SMA Negeri Jumapolo,

tidak seluruh siswa datang di tepat waktu, kurang lebih 10 menit seluruh siswa

hadir dalam laboratorium, baru pelajaran bisa dimulai.

Peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan doa, lalu

memberikan penjelasan sedikit mengenai materi yang akan dipelajari.

kemudian peneliti memberikan soal pre-test kepada seluruh siswa, hampir

semua mengeluh karena belum belajar. Siswa mengerjakan soal selama 25

menit, gambar 14 berikut merupakan aktivitas siswa saat mengerjakan soal

pre-test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

48

Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika

Peneliti membagi siswa kelas X.1 berdasar nomor urut menjadi 6

kelompok, banyak siswa yang protes karena sebelumnya telah memiliki

kelompok, namun beberapa siswa senang dengan adanya kelompok baru, dan

mereka tetap melaksanakan berkelompok seperti yang telah dibagi oleh

peneliti.

Peneliti memberikan LKS kepada siswa, lalu membimbing siswa

melakukan eksperimen rangkaian terbuka dan tertutup. Ada satu kelompok

yang belum berhasil melakukan eksperimen, hal ini dikarenakan beberapa hal

yakni siswa hanya menggunakan satu kabel untuk menghubungkan lampu

dengan baterai, lalu kabel yang dihubungkan tidak tersambung menjadi

rangkaian, dan susunan antara baterai satu dengan yang kedua terbalik.

Berikut merupakan aktivitas siswa saat melakukan eksperimen pertama

ditunjukkan pada gambar 15 di bawah ini.

48

Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika

Peneliti membagi siswa kelas X.1 berdasar nomor urut menjadi 6

kelompok, banyak siswa yang protes karena sebelumnya telah memiliki

kelompok, namun beberapa siswa senang dengan adanya kelompok baru, dan

mereka tetap melaksanakan berkelompok seperti yang telah dibagi oleh

peneliti.

Peneliti memberikan LKS kepada siswa, lalu membimbing siswa

melakukan eksperimen rangkaian terbuka dan tertutup. Ada satu kelompok

yang belum berhasil melakukan eksperimen, hal ini dikarenakan beberapa hal

yakni siswa hanya menggunakan satu kabel untuk menghubungkan lampu

dengan baterai, lalu kabel yang dihubungkan tidak tersambung menjadi

rangkaian, dan susunan antara baterai satu dengan yang kedua terbalik.

Berikut merupakan aktivitas siswa saat melakukan eksperimen pertama

ditunjukkan pada gambar 15 di bawah ini.

48

Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika

Peneliti membagi siswa kelas X.1 berdasar nomor urut menjadi 6

kelompok, banyak siswa yang protes karena sebelumnya telah memiliki

kelompok, namun beberapa siswa senang dengan adanya kelompok baru, dan

mereka tetap melaksanakan berkelompok seperti yang telah dibagi oleh

peneliti.

Peneliti memberikan LKS kepada siswa, lalu membimbing siswa

melakukan eksperimen rangkaian terbuka dan tertutup. Ada satu kelompok

yang belum berhasil melakukan eksperimen, hal ini dikarenakan beberapa hal

yakni siswa hanya menggunakan satu kabel untuk menghubungkan lampu

dengan baterai, lalu kabel yang dihubungkan tidak tersambung menjadi

rangkaian, dan susunan antara baterai satu dengan yang kedua terbalik.

Berikut merupakan aktivitas siswa saat melakukan eksperimen pertama

ditunjukkan pada gambar 15 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

49

Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup

Sebelum membimbing eksperimen kedua, peneliti menjelaskan cara

menggunakan basicmeter. Tidak seluruh siswa memperhatikan penjelasan dari

peneliti, karena masih mencoba-coba rangkaian. Lalu siswa melakukan

eksperimen dengan menggunakan basicmeter untuk mengukur arus listrik dari

rangkaian listrik.

Peneliti mengunjungi dan mengecek cara merangkai alat eksperimen dan

cara membaca skala pada setiap kelompok, ada dua kelompok yang memasang

alat ukur secara terbalik, sehingga jarum yang ditunjukkan basicmeter menuju

arah yang terbalik, dan juga siswa belum bisa membaca skala yang telah

ditunjukkan basicmeter. Lalu peneliti membimbing siswa dalam kelompok.

Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen menggunakan basicmeter

sebagai amperemeter ditunjukkan gambar 16 di bawah ini.

49

Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup

Sebelum membimbing eksperimen kedua, peneliti menjelaskan cara

menggunakan basicmeter. Tidak seluruh siswa memperhatikan penjelasan dari

peneliti, karena masih mencoba-coba rangkaian. Lalu siswa melakukan

eksperimen dengan menggunakan basicmeter untuk mengukur arus listrik dari

rangkaian listrik.

Peneliti mengunjungi dan mengecek cara merangkai alat eksperimen dan

cara membaca skala pada setiap kelompok, ada dua kelompok yang memasang

alat ukur secara terbalik, sehingga jarum yang ditunjukkan basicmeter menuju

arah yang terbalik, dan juga siswa belum bisa membaca skala yang telah

ditunjukkan basicmeter. Lalu peneliti membimbing siswa dalam kelompok.

Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen menggunakan basicmeter

sebagai amperemeter ditunjukkan gambar 16 di bawah ini.

49

Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup

Sebelum membimbing eksperimen kedua, peneliti menjelaskan cara

menggunakan basicmeter. Tidak seluruh siswa memperhatikan penjelasan dari

peneliti, karena masih mencoba-coba rangkaian. Lalu siswa melakukan

eksperimen dengan menggunakan basicmeter untuk mengukur arus listrik dari

rangkaian listrik.

Peneliti mengunjungi dan mengecek cara merangkai alat eksperimen dan

cara membaca skala pada setiap kelompok, ada dua kelompok yang memasang

alat ukur secara terbalik, sehingga jarum yang ditunjukkan basicmeter menuju

arah yang terbalik, dan juga siswa belum bisa membaca skala yang telah

ditunjukkan basicmeter. Lalu peneliti membimbing siswa dalam kelompok.

Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen menggunakan basicmeter

sebagai amperemeter ditunjukkan gambar 16 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

50

Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik MenggunakanBasicmeter

c. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 29 April 2013

Pelajaran berlangsung di laboratorium, akan tetapi siswa masih di dalam

kelas karena masih mengikuti pelajaran bahasa Inggris, sehingga waktu

penelitian berkurang 10 menit.

Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai

voltmeter, beberapa kelompok sudah bisa menggunakannya, akan tetapi ada

satu kelompok yang bingung dan bertanya. Peneliti memberi kesempatan

kepada teman dari kelompok lain untuk mengajari satu kelompok. Sehingga

mereka bisa mengukur tegangan listrik dengan menggunakan basicmeter.

Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai

voltmeter ditunjukkan gambar 17 di bawah ini.

50

Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik MenggunakanBasicmeter

c. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 29 April 2013

Pelajaran berlangsung di laboratorium, akan tetapi siswa masih di dalam

kelas karena masih mengikuti pelajaran bahasa Inggris, sehingga waktu

penelitian berkurang 10 menit.

Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai

voltmeter, beberapa kelompok sudah bisa menggunakannya, akan tetapi ada

satu kelompok yang bingung dan bertanya. Peneliti memberi kesempatan

kepada teman dari kelompok lain untuk mengajari satu kelompok. Sehingga

mereka bisa mengukur tegangan listrik dengan menggunakan basicmeter.

Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai

voltmeter ditunjukkan gambar 17 di bawah ini.

50

Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik MenggunakanBasicmeter

c. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 29 April 2013

Pelajaran berlangsung di laboratorium, akan tetapi siswa masih di dalam

kelas karena masih mengikuti pelajaran bahasa Inggris, sehingga waktu

penelitian berkurang 10 menit.

Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai

voltmeter, beberapa kelompok sudah bisa menggunakannya, akan tetapi ada

satu kelompok yang bingung dan bertanya. Peneliti memberi kesempatan

kepada teman dari kelompok lain untuk mengajari satu kelompok. Sehingga

mereka bisa mengukur tegangan listrik dengan menggunakan basicmeter.

Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai

voltmeter ditunjukkan gambar 17 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

51

Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter SaatMengukur Tegangan Listrik

d. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 6 Mei 2013

Saat pergantian jam pelajaran, siswa masih mengikuti pelajaran bahasa

Inggris di kelas, sehingga waktu untuk pelajaran fisika terpotong 10 menit.

Setelah seluruh siswa siap mengikuti pelajaran di laboratorium, Peneliti

membimbing siswa dalam melakukan eksperimen hubungan antara kuat arus

dengan tegangan listrik. Seluruh kelompok sudah bisa menggunakan

basicmeter, namun siswa mengalami kendala dalam membuat grafik

hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik.

Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen yaitu ditunjukkan seperti

gambar 18 di bawah ini.

51

Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter SaatMengukur Tegangan Listrik

d. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 6 Mei 2013

Saat pergantian jam pelajaran, siswa masih mengikuti pelajaran bahasa

Inggris di kelas, sehingga waktu untuk pelajaran fisika terpotong 10 menit.

Setelah seluruh siswa siap mengikuti pelajaran di laboratorium, Peneliti

membimbing siswa dalam melakukan eksperimen hubungan antara kuat arus

dengan tegangan listrik. Seluruh kelompok sudah bisa menggunakan

basicmeter, namun siswa mengalami kendala dalam membuat grafik

hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik.

Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen yaitu ditunjukkan seperti

gambar 18 di bawah ini.

51

Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter SaatMengukur Tegangan Listrik

d. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 6 Mei 2013

Saat pergantian jam pelajaran, siswa masih mengikuti pelajaran bahasa

Inggris di kelas, sehingga waktu untuk pelajaran fisika terpotong 10 menit.

Setelah seluruh siswa siap mengikuti pelajaran di laboratorium, Peneliti

membimbing siswa dalam melakukan eksperimen hubungan antara kuat arus

dengan tegangan listrik. Seluruh kelompok sudah bisa menggunakan

basicmeter, namun siswa mengalami kendala dalam membuat grafik

hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik.

Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen yaitu ditunjukkan seperti

gambar 18 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

52

Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter

e. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 8 Mei 2013

Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa. Peneliti mengabsen

siswa, dan pada hari rabu ini terdapat 2 siswa yang tidak mengikuti pelajaran,

satu siswa dikarenakan nenek meninggal dan satu siswa tanpa keterangan.

Peneliti memberikan soal post-test, seusai siswa mengerjakan soal post-

test, Peneliti membagikan kuesioner minat belajar, dan membagikan kuesioner

nilai karakter. Peneliti mengulas kembali tentang eksperimen yang telah

dilakukan oleh siswa, lalu siswa menyimpulkan pengalaman apa yang telah

dilakukan saat melakukan eksperimen.

52

Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter

e. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 8 Mei 2013

Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa. Peneliti mengabsen

siswa, dan pada hari rabu ini terdapat 2 siswa yang tidak mengikuti pelajaran,

satu siswa dikarenakan nenek meninggal dan satu siswa tanpa keterangan.

Peneliti memberikan soal post-test, seusai siswa mengerjakan soal post-

test, Peneliti membagikan kuesioner minat belajar, dan membagikan kuesioner

nilai karakter. Peneliti mengulas kembali tentang eksperimen yang telah

dilakukan oleh siswa, lalu siswa menyimpulkan pengalaman apa yang telah

dilakukan saat melakukan eksperimen.

52

Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter

e. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 8 Mei 2013

Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa. Peneliti mengabsen

siswa, dan pada hari rabu ini terdapat 2 siswa yang tidak mengikuti pelajaran,

satu siswa dikarenakan nenek meninggal dan satu siswa tanpa keterangan.

Peneliti memberikan soal post-test, seusai siswa mengerjakan soal post-

test, Peneliti membagikan kuesioner minat belajar, dan membagikan kuesioner

nilai karakter. Peneliti mengulas kembali tentang eksperimen yang telah

dilakukan oleh siswa, lalu siswa menyimpulkan pengalaman apa yang telah

dilakukan saat melakukan eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

53

B. Data dan Analisis Data

1. Pemahaman Konsep Siswa

a. Data Pretest dan Posttest

Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa, peneliti

menggunakan data pre-test dan post-test. Hasil dari pre-test dan post-test

siswa kelas X.1 dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 10.

Selain menggunakan data pre-test dan post-test, peneliti juga

mengecek apakah siswa sudah memahami pelajaran dengan laporan hasil

praktikum dari siswa. Jumlah sampel yang dapat diteliti untuk tingkat

pemahaman konsep siswa yaitu sebanyak 29 siswa kelas X.1.

b. Analisis Data

Data pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan statistik

Test-T untuk kelompok dependen. Analisis data dari skor pre-test dan

post-test ditunjukkan pada tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8. Analisis Test-T Kelompok Dependen (pretest dan posttest)

Kode Siswa Pretest Posttest

Siswa 1 24 60

Siswa 2 44 92

Siswa 3 24 36

Siswa 4 34 52

Siswa 5 34 86

Siswa 6 12 44

Siswa 7 38 88

Siswa 8 22 30

Siswa 9 30 40

Siswa 10 28 50

Siswa 11 34 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

54

Siswa 12 36 42

Siswa 13 22 40

Siswa 14 22 36

Siswa 15 20 34

Siswa 16 26 78

Siswa 18 26 54

Siswa 19 32 72

Siswa 20 34 52

Siswa 21 20 72

Siswa 22 22 54

Siswa 24 22 34

Siswa 25 18 42

Siswa 26 30 46

Siswa 27 24 54

Siswa 28 22 44

Siswa 29 26 56

Siswa 31 12 70

Siswa 32 38 50

Data pre-test dan pos-test diuji dengan program SPSS dengan

analisis Paired Sample Test untuk kelompok dependen atau satu kelompok

yang dites dua kali. Hasil SPSS data pre-test dan post-test siswa kelas

X.1 adalah sebagai berikut

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 26.76 29 7.698 1.430

Posttest 54.55 29 17.467 3.244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

55

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & posttest 29 .451 .014

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pretest -

Posttest-27.793 15.587 2.894 -33.722 -21.864 -9.602 28 .000

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -9.602, p = 0.000,

dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 26.76, mean post-test =

54.55.

Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan. Berarti

kedua kelompok yaitu pre-test dan post-test ada perbedaan. Karena X >X (mean post-test > mean pre-test), maka post-test lebih baik dari pre-

test.

2. Minat Belajar Siswa

a. Data Kuesioner Minat Belajar Sebelum dan Sesudah Treatmen

Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa, peneliti

menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah treatmen. Jumlah sampel

yang dapat diteliti untuk tingkat minat belajar yaitu sebanyak 29 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

56

Hasil kuesioner minat belajar siswa kelas X.1 dalam bentuk skor dapat

dilihat pada lampiran 11 dan lampiran 12.

b. Analisis Data

Berdasar data minat sebelum dan sesudah treatmen, minat belajar

siswa kelas X.1 dapat dikategorikan seperti tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9. Prosentase Kategori Minat Belajar Siswa Kelas X.1

Skor Kategori Minat Sebelum (%) Sesudah (%)

34-41 Sangat tinggi/ sangat baik 10 10

26-33 Tinggi/ baik 76 73

18-25 Rendah/ kurang 14 17

10-17 Sangat rendah/ sangat kurang 0 0

Hasil dari kategori minat belajar siswa kelas X.1 sebelum peneliti

memberikan treatmen minat belajar siswa tinggi dan sangat tinggi sebesar

86% dan yang rendah sebesar 14%, lalu untuk minat siswa setelah peneliti

memberikan treatmen berubah yaitu minat yang tinggi dan sangat tinggi

sebesar 83% dan yang rendah 17%. Jadi ada penurunan minat belajar

siswa kelas X.1 yang tinggi menjadi rendah terhadap mata pelajaran fisika

sebesar 3 %.

Data minat belajar sebelum dan sesudah treatmen dianalisis dengan

menggunakan statistik Test-T untuk kelompok dependen. Analisis data

dari skor minat belajar sebelum dan sesudah treatmen ditunjukkan pada

tabel 10 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

57

Tabel 10. Analisis Test-T Kelompok Dependen (Minat Belajar)

Kode Siswa Sebelum Treatmen Sesudah Treatmen

Siswa 1 27 26Siswa 2 33 33Siswa 3 24 25Siswa 4 28 28Siswa 5 28 28Siswa 6 25 27Siswa 7 29 30Siswa 8 28 27Siswa 9 26 23Siswa 11 30 27Siswa 12 27 28Siswa 13 27 26Siswa 14 30 27Siswa 15 33 35Siswa 16 34 36Siswa 18 31 30Siswa 19 31 32Siswa 20 28 26Siswa 21 33 32Siswa 22 23 24Siswa 24 28 27Siswa 25 34 29Siswa 26 32 30Siswa 27 35 27Siswa 28 33 34Siswa 29 28 28Siswa 30 25 25Siswa 31 29 25Siswa 32 30 29

Data minat sebelum dan sesudah treatmen diuji dengan program

SPSS dengan analisis Paired Sample Test untuk kelompok dependen atau

satu kelompok yang dites dua kali. Hasil SPSS data minat belajar siswa

kelas X.1 adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

58

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum 29.28 29 3.206 .595

Sesudah 28.41 29 3.279 .609

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum & Sesudah 29 .757 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

Sebelum -

Sesudah.862 2.263 .420 .001 1.723 2.051 28 .050

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = 2.051, p = 0.050, dengan

level signifikan α = 0.05, mean minat belajar sebelum treatmen = 29.28,

mean minat belajar sesudah treatmen = 28.41.

Oleh karena p = 0.050 = α = 0.05 maka hasil signifikan. Berarti

kedua kelompok yaitu minat belajar sebelum treatmen dan minat belajar

sesudah treatmen ada perbedaan. Karena X < X (mean minat belajar

sesudah treatmen < mean minat belajar sebelum treatmen), maka minat

belajar sebelum treatmen lebih baik dari minat belajar sesudah treatmen.

Berdasar data hasil penelitian dari pertanyaan pada kuesioner minat

belajar siswa bahwa tidak terbukti ada kenaikan minat belajar, akan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

59

minat belajar siswa turun. Namun setelah dianalisa, pertanyaan dari

kuesioner tersebut masih terlalu umum untuk mengetahui minat belajar

siswa terhadap penerapan metode eksperimen. Pertanyaan yang benar-

benar menyangkut praktikum yaitu adalah pertanyaan nomor 7. Maka

untuk mengetahui adanya peningkatan minat belajar siswa terhadap

metode eksperimen maka data skor dari pertanyaan soal kuesioner minat

belajar nomor 7 baik sebelum treatmen dan sesudah treatmen dianalisis

dengan statistik Test-t untuk kelompok dependen atau satu kelompok yang

dites dua kali.

Analisis data skor dari pertanyaan soal kuesioner minat belajar

nomor 7 ditunjukkan pada tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11. Distribusi Skor Dari Pertanyaan Kuesioner Minat Belajar No. 7

Kode SiswaDistribusi Skor dari Pernyataan No. 7

Sebelum Treatmen Sesudah Treatmen

Siswa 1 3 4

Siswa 2 4 3

Siswa 3 2 2

Siswa 4 3 3

Siswa 5 3 4

Siswa 6 2 4

Siswa 7 3 4

Siswa 8 3 3

Siswa 9 4 3

Siswa 11 4 4

Siswa 12 4 4

Siswa 13 3 3

Siswa 14 3 3

Siswa 15 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

60

Siswa 16 4 4

Siswa 18 4 4

Siswa 19 4 4

Siswa 20 3 3

Siswa 21 4 4

Siswa 22 3 3

Siswa 24 3 3

Siswa 25 4 3

Siswa 26 4 4

Siswa 27 3 3

Siswa 28 3 3

Siswa 29 3 3

Siswa 30 3 3

Siswa 31 4 4

Siswa 32 4 4

Data skor pertanyaan nomor 7 minat sebelum dan sesudah treatmen

diuji dengan program SPSS dengan analisis Paired Sample Test untuk

kelompok dependen atau satu kelompok yang dites dua kali. Hasil SPSS

data minat belajar siswa untuk soal pertanyaan nomor 7 adalah sebagai

berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum 3.38 29 .622 .115

Sesudah 4.79 29 7.370 1.369

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum & Sesudah 29 .228 .234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

61

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Sebelum -

Sesudah

-

1.4147.253 1.347 -4.173 1.345

-

1.05028 .303

Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -1.050, p = 0.303,

dengan level signifikan α = 0.05, mean dari soal nomor 7 minat belajar

sebelum treatmen = 3.38, mean dari soal nomor 7 minat belajar sesudah

treatmen = 4.79.

Oleh karena p = 0.303 > α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Berarti

kedua kelompok yaitu minat belajar sebelum treatmen dan minat belajar

sesudah treatmen tidak ada perbedaan, meskipun X = 4.79 > X =3.38 (mean dari skor nomor 7 minat belajar sesudah treatmen > mean

minat belajar sebelum treatmen).

Hasil analisa untuk poin nomor 7 yaitu mengenai minat belajar

terhadap metode eksperimen sebelum dan sesudah treatmen adalah sama.

Kemungkinan minat menjadi turun disebabkan oleh:

1) Pertanyaan minat dalam kuesioner kurang baik karena masih

terlalu umum untuk mengetahui minat belajar siswa yang

berkaitan dengan penerapan metode eksperimen

2) Siswa lelah karena mempunyai banyak tugas sehingga menjadi

bosan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

62

3. Nilai Karakter Siswa

a. Data

Untuk mengetahui sumbangan nilai karakter metode eksperimen,

peneliti menggunakan kuesioner nilai karakter. Jumlah sampel yang

diteliti untuk nilai karakter yaitu 27 siswa siswa kelas X.1. Hasil

kuesioner nilai karakter siswa kelas X.1 dalam bentuk skor dapat dilihat

pada lampiran 13.

b. Analisis data

Berdasar hasil kuesioner nilai karakter siswa kelas X.1, dapat

dikategorikan nilai karakter seperti tabel 10 di bawah ini.

Tabel 12. Prosentase Kategori Nilai Karakter Siswa Kelas X.1

No Skor Kategori Nilai Karakter Jumlah Siswa Prosentase (%)

1. 51-62 Sangat tinggi/ sangat baik 9 33%

2. 39-50 Tinggi/ baik 17 63%

3. 27-38 Rendah/ kurang 1 4%

4. 15-26 Sangat rendah/ sangat kurang 0 0%

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa melalui penerapan metode

eksperimen dalam pelajaran fisika sebanyak 96% siswa kelas X.1

memiliki karakter yang baik dan sangat baik, lalu 4% siswa memiliki

karakter yang kurang baik.

Berdasar skor hasil kuesioner nilai karakter siswa, dapat

dibandingkan frekuensi dari karakter yang dibentuk melalui metode

eksperimen seperti tabel 13 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

63

Tabel 13. Frekuensi Setiap Nilai Karakter

No Nilai KarakterNo

Soal

Jumlah Siswa Memilih

Pernyataan Skor Total

SS S TS STS

1. Kerjasama 1 15 11 1 0 95

2702 10 16 1 0 90

3 8 15 4 0 85

2. Tanggungjawab 4 7 15 5 0 83

2505 4 20 3 0 82

6 4 20 3 0 85

3. Disiplin 7 9 15 3 0 90

2618 7 15 5 0 83

9 9 16 2 0 88

4. Kejujuran 10 8 17 2 0 87

25811 9 14 4 0 86

12 8 15 4 0 85

5. Rasa ingin tahu 13 10 14 3 0 88

24414 2 9 16 0 67

15 11 13 3 0 89

Dari tabel tersebut di atas, dapat dilihat bahwa nilai karakter yang

paling besar disumbangkan melalui penerapan metode eksperimen yaitu

nilai kerjasama. Nilai kerjasama memiliki skor paling tinggi yaitu 270,

nilai tanggungjawab sebesar 250, nilai disiplin 261, nilai kejujuran sebesar

258, nilai rasa ingin tahu sebesar 244.

C. Pembahasan

1. Pemahaman Konsep

Materi alat ukur listrik merupakan salah satu materi baru untuk siswa

kelas X.1 untuk semester genap tersebut. Berdasar penuturan beberapa murid,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

64

sebelumnya pernah menggunakan laboratorium fisika yaitu pada materi

optika, dan belum pernah eksperimen menggunakan alat ukur listrik.

Siswa belum mengenal, memahami, dan cara memakai alat ukur listrik

yang digunakan untuk metode eksperimen dalam penelitian ini, yaitu

basicmeter. Setelah melakukan eksperimen dengan menggunakan alat ukur

listrik di laboratorium, siswa menjadi mengenal dan juga bisa menggunakan

basicmeter baik sebagai alat ukur arus listrik maupun sebagai alat ukur

tegangan listrik. Contoh data hasil pre-tes dan post-test yaitu pada lampiran 14

dan lampiran 15.

Jadi, metode eksperimen sungguh membantu meningkatkan pemahaman

siswa pada konsep alat ukur listrik pada siswa SMA Negeri Jumapolo kelas

X.1. Hal ini didukung dengan hasil analisis data pre-test dan post-test yaitu

adanya perbedaan antara pre-test dan post-test dan hasil dari post-test lebih

baik dari pre-test.

2. Minat Belajar

Berdasar analisis data kuesioner minat belajar siswa menunjukkan

bahwa terjadi penurunan minat belajar siswa sebesar 3%, serta hasil analisis

dari SPSS menunjukkan p =0.05 = level signifikan α= 0.05 yang berarti hasil

hasil signifikan yaitu ada perbedaan minat sebelum dan sesudah treatmen.

Contoh data hasil kuesioner minat belajar sebelum dan sesudah treatmen dapat

dilihat pada lampiran 16 dan 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

65

Berdasar analisis data minat belajar siswa kelas X.1 secara umum untuk

minat belajar memang turun, akan tetapi untuk minat belajar terhadap metode

eksperimen adalah sama.

3. Nilai Karakter

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan metode eksperimen

menyumbangkan nilai karakter bagi siswa SMA Negeri Jumapolo. Nilai

karakter yang dibentuk berdasar urutan paling tinggi yaitu nilai kerjasama,

nilai tanggungjawab, nilai disiplin, nilai kejujuran, dan nilai rasa ingin tahu.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Tidak ada instrumen pengamatan atau observasi, padahal apabila ingin

mengetahui minat dan nilai karakter semakin baik jika mengamati secara

langsung.

2. Tidak ada control group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Ada pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap pemahaman konsep

siswa, yakni metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep

untuk materi alat ukur listrik pada siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1.

2. Secara umum dari uji statistik minat belajar siswa kelas X.1 SMA Negeri

Jumapolo turun, khusus tentang metode eksperimen minat sama.

3. Penerapan metode eksperimen menyumbangkan atau membentuk nilai

karakter bagi siswa. Nilai karakter yang dibentuk dengan urutan paling

besar yaitu nilai kerjasama, kedisiplinan, kejujuran, tanggungjawab, dan

rasa ingin tahu.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Disarankan bagi guru SMA Negeri Jumapolo menggunakan metode

eksperimen untuk meningkatkan pemahaman konsep dan membentuk nilai

karakter siswa, metode eksperimen juga bisa diterapkan untuk topik lain

dalam matapelajaran fisika.

2. Penelitian selanjutnya agar lebih baik menggunakan kelas pembanding.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

67

3. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik ada observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

68

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Anderson, Lorin W. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran,

dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Berg, Euwe v. d. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas

Kristen Satya Wacana.

Bernardina, Anastasia. 2005. (Skripsi) Pemahaman, Minat, dan Keaktifan Anak-

Anak SD Dalam Pembelajaran Sains Dengan Menggunakan Teori

Intelegensi Ganda (Multiple Intelligences) Pada Pokok Bahasan

Energi Bunyi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Budi, Y. K. 1990. Peta dan Pemetaan Konsep Serta Peranannya Dalam Kegiatan

Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (Sains). Widya Dharma

Majalah Ilmu dan Pendidikan. 63.

Bumbungan, Rosiana. 2009. (Skripsi) Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai

Getaran Pada Bandul Sederhana Melalui Pembelajaran Dengan

Metode Eksperiemen Terbimbing Menggunakan LKS Pada Siswa

Kelas VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Dahar, Ratna W. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: PT Gelora

Aksara Pratama.

Djamarah, Syaiful B. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitri, Eka H. 2008. (Skripsi) Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Mengurangi

Miskonsepsi Mekanika Fluida Pada Mahasiswa Program Studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

69

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Hamid, Ahmad A. 2011. Pembelajaran Fisika di Sekolah. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Kesuma, Dharma. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di

Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Lickona, Thomas. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi

Aksara.

Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.

Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Miftakhul Jannah, Sugianto, S. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Berorientasi Nilai Karakter Melalui Inkuiri Terbimbing Materi

Cahaya Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Journal

of Innovative Science Education. 54- 60.

Minh, Richard J. 1970. Laboratory Experiences: An Approach to Teaching

Physics. The Physics Teacher 8. 146.

NN1. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher.

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto, M. N. 2006. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya Offset.

Siregar, Evelin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung:

Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

70

Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT.

Indeks.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.

RajaGrafindo.

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Suparno, Paul. 2006. Diktat Statistik Untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan

Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan

Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:

Pustaka Bani Quraisy.

Sutopo. 2011. Kontribusi Matapelajaran Fisika Pada Pendidikan Karakter. Fisika

FMIPA UM. 10-11.

Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Tobin, J. A. 1932. Laboratory Experiments in Physics. Chesnut Hill: Department

of Physics Boston College.

Uno, Hamzah. 2005. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

71

Uno, Hamzah. 2011. Belajar Dengan Pendekatan Pailkem. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

73

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah

73

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah

73

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

74

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

74

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

74

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

75

Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri Jumapolo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/ II

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Standar Kompentensi

Menerapkan konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan

dalam berbagai penyelesaian.

B. Kompetensi Dasar

Merangkai alat ukur listrik, menggunakannya secara baik dan benar dalam

rangkaian listrik.

C. Indikator

1. Membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik.

2. Menjelaskan cara membaca dan memasang alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan.

3. Menggunakan amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik

2. Siswa dapat menjelaskan cara membaca dan memasang alat ukur kuat arus dan alat

ukur tegangan.

3. Siswa dapat menggunakan amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian.

E. Metode Pembelajaran

Metode eksperimen di laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

76

F. Kegiatan Pembelajaran

No Pertemuan I Alokasi

waktuPeneliti Siswa

1. Membuka Pelajaran:

1. Peneliti membuka pelajaran dengan salam

2. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan

tujuan pembelajaran yang harus dicapai

3. Peneliti menjelaskan metode pembelajaran menggunakan

eksperimen

1. Siswa memberi salam

2. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti

2 menit

7 menit

2. Kegiatan inti:

Mengerjakan soal pre-test dan kuesioner

1. Peneliti membagikan soal pre-test kepada siswa

2. Peneliti menunggu siswa mengerjakan soal pre-test

3. Peneliti mengambil hasil jawaban siswa

4. Peneliti membagikan kuesioner minat belajar

5. Peneliti mengambil hasil kuesioner minat belajar

Melakukan eksperimen pertama

1. Peneliti membagi siswa dalam kelompok

2. Peneliti mengajak siswa untuk melakukan eksperimen

pertama yaitu eksperimen rangkaian terbuka dan tertutub

3. Peneliti membimbing dan mengamati siswa yang sedang

melakukan eksperimen pertama

4. Peneliti merangkum hasil kesimpulan siswa

1. Siswa menerima soal prê-test

2. Siswa mengerjakan soal pre-test

3. Siswa menyerahkan jawaban kepada peneliti

4. Siswa menerima kuesioner minat belajar

5. Siswa menyerahkan kuesioner minat belajar

1. Siswa duduk dalam kelompok

2. Siswa melakukan eksperimen pertama dan mendiskusikan

hasil eksperimen

3. siswa memberi kesimpulan hasil eksperimen

2 menit

20 menit

2 menit

10 menit

2 menit

2 menit

10 menit

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

77

Melakukan eksperimen kedua

1. Peneliti menjelaskan eksperimen kedua yaitu eksperimen

tentang penggunaan alat ukur arus listrik dengan

menggunakan basicmeter

2. Peneliti menjelaskan cara menggunakan basicmeter

3. Peneliti membimbing dan mengamati siswa yang sedang

melakukan eksperimen

4. Peneliti merangkum hasil kesimpulan siswa

1. siswa mendengarkan penjelasan peneliti

2. siswa mendengarkan dan membaca cara menggunakan

basicmeter

3. siswa melakukan eksperimen kedua

4. siswa menyimpulkan hasil eksperimen

2 menit

10 menit

10 menit

5 menit

5. Menutup pelajaran:

1. Peneliti memberitahukan kegiatan untuk pertemuan

berikutnya

2. Peneliti menutup pelajaran dengan salam

1. Siswa menjawab salam penutup

Total 90 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

78

No Pertemuan II Alokasi

waktuPeneliti Siswa

1. Membuka Pelajaran:

1. Peneliti membuka pelajaran dengan salam

2. Peneliti menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan

1. Siswa memberi salam

2. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti

2 menit

3 menit

2. Kegiatan inti:

Melakukan eksperimen ketiga

1. Peneliti mengajak siswa untuk melakukan eksperimen

ketiga yaitu eksperimen tegangan listrik

2. Peneliti membimbing dan mengamati siswa yang sedang

melakukan eksperimen

3. Peneliti merangkum hasi kesimpulan siswa

Melakukan eksperimen keempat

1. Peneliti mengajak siswa melakukan eksperimen keempat

yaitu hubungan antara arus listrik dan beda potensial

2. Peneliti membimbing dan mengamati siswa yang sedang

melakukan eksperimen

3. Peneliti merangkum hasil kesimpulan siswa

1. Siswa melakukan eksperimen pertama dan mendiskusikan

hasil eksperimen

2. siswa memberi kesimpulan hasil eksperimen

1 Siswa melakukan eksperimen pertama dan mendiskusikan

hasil eksperimen

2 Siswa memberi kesimpulan hasil eksperimen

10 menit

5 menit

10 menit

5 Menit

3. Menutup pelajaran

1. Peneliti memberitahukan kegiatan pertemuan berikutnya

2. Peneliti menutup pelajaran dengan salam penutup

1. Siswa mendengarkan

2. Siswa memberi salam

3menit

2 menit

Total 40 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

79

No Pertemuan III Alokasi

waktuPeneliti Siswa

1. Membuka Pelajaran:

1. Peneliti membuka pelajaran dengan salam

2. Peneliti menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan

1. Siswa memberi salam

2. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti

2 menit

3 menit

2. Kegiatan inti:

Mengerjakan soal post-test

1. Peneliti membagikan soal post-test kepada siswa

2. Peneliti menunggu siswa mengerjakan soal post-test

3. Peneliti mengambil hasil jawaban siswa

Mengerjakan kusioner minat belajar

1. Peneliti membagikan kuesioner minat belajar dan nilai

karakter kepada siswa

2. Peneliti menunggu siswa mengerjakan kuesioner minat

belajar dan nilai karakter

3. Peneliti mengambil hasil jawaban siswa

1. Siswa menerima soal post-test

2. Siswa mengerjakan soal post-test

3. Siswa memberikan hasil jawaban kepada peneliti

1. Siswa menerima kuesioner minat belajar dan nilai karakter

2. Siswa mengerjakan kuesioner minat belajar dan nilai

karakter

3. Siswa memberikan hasil jawaban kepada peneliti

2 menit

20 menit

3 menit

2 menit

20 menit

3menit

3. Menutup pelajaran

1. Memberi salam penutup

2. Berterimakasih

1. Siswa memberi salam penutup 5 menit

Total 60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

80

G. Materi Pembelajaran

1. Alat Ukur Listrik

a. Arus ListrikPada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi 2, yaitu rangkaian listrik

terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu

rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian

listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber

tegangan.

Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari potensial

tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan potensial.

Gambar 1. Rangkaian Terbuka

Gambar 2. Rangkaian Tertutup

Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub

tersebut terhubung dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan

elektron dari kutub negatif dan kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif

ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

81

Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu menyala lebih

terang. Jika baterai digunakan tiga buah lampu menyala semakin terang. Hal ini

disebabkan beda potensial kutub positif dan kutub negatifnya semakin besar sehingga

muatan-muatan listrik yang mengalir pada penghantar semakin banyak atau arus

listriknya semakin besar. Besarnya arus listrik (disebut dengan kuat arus listrik)

sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir.

b. Alat Ukur Kuat Arus ListrikAlat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) disebut amperemeter,

apabila mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik, maka diberi

simbol (A) dalam rangkaian listrik. Amperemeter harus dirangkai seri dengan

komponen yang akan diukur arusnya, kutub-kutub positif amperemeter dan baterai serta

kutub-kutub negatif keduanya telah saling dihubungkan dengan kabel seperti gambar

berikut.

Gambar 3. Amperemeter

Gambar 4. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

82

Gambar 5. Pengukuran Arus Pada Rangkaian Listrik

Arus listrik harus mengalir masuk ke kutub positif (diberi tanda “+” atau warna

merah) dan meninggalkan amperemeter melalui kutub negatif (diberi tanda “-“ atau

warna hitam), bisa dilihat pada gambar 4 dan gambar 5. Jika dihubungkan dengan

polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang dalam arah kebalikan. Ini dapat

menyebabkan jarum membentur sisi tanda nol dengan gaya yang cukup besar

sehingga dapat merusak amperemeter. Tetapi jika menggunakan meter digital yang

memiliki polaritas otomatis (autopolarity), hubungan dengan polaritas terbalik

tidaklah masalah. Ini karena meter tetap akan memberikan bacaaan benar, hanya

tanda negatif didisplai di depan angka, yang menunjukkan bahwa hubungan polaritas

ke meter adalah terbalik.

Amperemeter dipasang seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya,

rangkaian kabel harus dipotong agar dapat menyisipkan amperemeter (lihat gambar

6).

Umumnya amperemeter yang digunakan di lab sekolah sebuah basicmeter.

Basicmeter memiliki beberapa batas ukur (range) dan dapat digunakan untuk

mengukur arus dan tegangan DC. Pada foto basicmeter gambar 6, terdapat 9 terminal,

4 terminal merah di kiri untuk arus dan 4 terminal merah di kanan untuk tegangan.

Satu terminal warna di sisi tengah bawah adalah kutub negatif baik untuk arus atau

tegangan.

Gambar 6. Basicmeter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

83

Batas ukur arus : 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A

Batas ukur tegangan : 0 – 100 mV – 1 V – 10 V – 50 V

Misalnya dalam pengukuran siswa menghubungkan batas ukur 1 A ke rangkaian.

Jarak antara gores pajang 0 dan 20 menunjukkan x 1 A = 0,2 A. antara gores 0 dan

20 terdapat skala 10 (lihat Gambar 2.5). ini berarti skala kecil basicmeter adalah: x

0,2 A= 0,02 A.

Gambar 7. Mengamati skala terkecil Basicmeter

Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala terkecil,

yaitu:

x 0,02 A = 0,01 A

Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakpastiannya adalah 0,01 A.

Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0-1 A

memberikan hasil seperti gambar berikut :

Gambar 8. Pengukuran arus menggunakan basicmeter

Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka skala

adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

84

x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)

Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran kuat

arus melaporkan sebagai kuat arus

i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)

i = (0,72 + 0,01) A

c. Tegangan Listrik (Beda Potensial)

Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda.

Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain,

jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada benda lain.

Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki

potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini

berfungsi untuk mengalirkan muatan dari suatu titik ke titik lainnya. Satuan beda

potensial adalah volt (V).

d. Alat Ukur Tegangan Listrik

Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian disebut

dengan voltmeter dan diberi simbol (V) dalam rangkaian listrik. Voltmeter harus

diukur secara parallel pada komponen listrik yang akan diukur tegangannya. Untuk

memasang voltmeter dalam suatu rangkaian, harus diperhatikan bahwa titik yang

potensialnya lebih rendah harus dihubungkan ke kutub positif (“+” atau warna merah)

dan titik yang potensialnya lebih rendah harus dihubungkan ke kutub negatif (“-“ atau

warna hitam). Jika dihubungkan dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan

menyimpang sedikit kekiri tanda nol.

Untuk memasang voltmeter cukup langsung menghubungkan ujung-ujung

komponen yang akan diukur beda potensialnya ke kutub-kutub voltmeter dengan

polaritas yang benar. Gambar berikut menunjukkan pengukuran tegangan pada suatu

rangkaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

85

Gambar 9 Pengukuran tegangan pada suatu rangkaian listrik

Melaporkan hasil pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian denganmenggunakan basicmeter itu hampir sama dengan melaporkan hasil pengukuran padaarus lisrtik.

e. Hukum Ohm

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir

karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti lampu

senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya

aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan tersebut

sehingga menghasilkan beda potensial.

Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan beda

potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli fisika dari Jerman.

Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis antara kuat arus listrik dan

beda potensial, yang kemudian dikenal dengan Hukum Ohm.

Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu sama

(konstan). Jadi, beda potensial sebanding dengan kuat arus (V~I). secara matematis

dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara beda potensial

dengan kuat arus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

86

Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial

Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan m =∆∆ .

Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan listrik yang

dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk menghargai Georg Simon Ohm.

Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:

V : beda potensial atau tegangan (V)

I : kuat arus (A)

R : hambatan listrik (Ω)

Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat arus yang

mengalir pada suatu penghantar sebanding denganbeda potensial antara ujung-ujung

penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap”.

H. Sumber Pembelajaran

1. Judul Buku: Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X (E Book)-

Pengarang: Setya Nurachmandani

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional

2. Judul Buku : Fisika untuk Kelas X

Pengarang: Marthen Kanginan

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Erlangga

R= atau V = I x R

86

Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial

Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan m =∆∆ .

Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan listrik yang

dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk menghargai Georg Simon Ohm.

Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:

V : beda potensial atau tegangan (V)

I : kuat arus (A)

R : hambatan listrik (Ω)

Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat arus yang

mengalir pada suatu penghantar sebanding denganbeda potensial antara ujung-ujung

penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap”.

H. Sumber Pembelajaran

1. Judul Buku: Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X (E Book)-

Pengarang: Setya Nurachmandani

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional

2. Judul Buku : Fisika untuk Kelas X

Pengarang: Marthen Kanginan

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Erlangga

R= atau V = I x R

86

Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial

Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan m =∆∆ .

Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan listrik yang

dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk menghargai Georg Simon Ohm.

Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:

V : beda potensial atau tegangan (V)

I : kuat arus (A)

R : hambatan listrik (Ω)

Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat arus yang

mengalir pada suatu penghantar sebanding denganbeda potensial antara ujung-ujung

penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap”.

H. Sumber Pembelajaran

1. Judul Buku: Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X (E Book)-

Pengarang: Setya Nurachmandani

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional

2. Judul Buku : Fisika untuk Kelas X

Pengarang: Marthen Kanginan

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Erlangga

R= atau V = I x R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

87

Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa)

Eksperimen 1: Kuat arus listrik

A. Tujuan

Siswa dapat memahami kuat arus listrik

B. Alat

1. Tiga buah baterai

2. 1 buah lampu

3. Kabel

4. Dudukan bolam lampu

C. Landasan Teori

Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi 2, yaitu rangkaian

listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka

adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan,

sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah

dihubungkan dengan sumber tegangan.

Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari

potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada

perbedaan potensial.

D. Langkah kerja

1. Rangkailah bola lampu dan sebuah

baterai dengan menggunakan kabel di

atas papan seperti gambar di samping!

2. Amatilah nyala bola lampu!

3. Lakukanlah kegiatan di atas dengan

menggunakan 2 baterai dan 3 baterai!

4. Bandingkan nyala bola lampu!

5. Apa kesimpulan anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

88

Eksperimen 2: Mengukur Kuat Arus Listrik

A. Tujuan

Siswa dapat menggunakan alat ukur arus listrik

B. Alat

1. Dua buah baterai

2. Satu buah lampu

3. Kabel

4. Dudukan bolam lampu

5. Basicmeter

C. Landasan Teori

Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) disebut

amperemeter, apabila mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen

listrik, maka diberi simbol (A) dalam rangkaian listrik. Amperemeter harus

dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya, kutub-kutub

positif amperemeter dan baterai serta kutub-kutub negatif keduanya telah

saling dihubungkan dengan kabel.

Umumnya amperemeter yang digunakan di lab sekolah sebuah

basicmeter. Basicmeter memiliki beberapa batas ukur (range) dan dapat

digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC. Pada foto basicmeter

terdapat 9 terminal, 4 terminal merah di kiri untuk arus dan 4 terminal

merah di kanan untuk tegangan. Satu terminal warna di sisi tengah bawah

adalah kutub negatif baik untuk arus atau tegangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

89

Gambar 1. Basicmeter

Batas ukur arus : 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A

Batas ukur tegangan : 0 – 100 mV – 1 V – 10 V – 50 V

Misalnya dalam pengukuran siswa menghubungkan batas ukur 1 A ke

rangkaian. Jarak antara gores pajang 0 dan 20 menunjukkan x 1 A = 0,2 A.

antara gores 0 dan 20 terdapat skala 10 (lihat gambar 2). ini berarti skala

kecil basicmeter adalah: x 0,2 A= 0,02 A.

Gambar 2. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter

Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala

terkecil, yaitu:

x 0,02 A = 0,01 A

Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakapastiannya adalah 0,01 A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

90

Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0-

1 A memberikan hasil seperti gambar berikut :

Gambar 3. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter

Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka

skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:

x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)

Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran

kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:

i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)

i = (0,72 + 0,01) A

D. Langkah kerja

1. Memasang alat ukur kuat arus seperti

pada gambar disamping dengan cara

sebagai berikut:

a. Memasang alat ukur arus listrik

dengan menggunakan basicmeter dengan memilih mode pengoperasian

alat sebagai amperemeter atau menggeser binding post ke arah kanan

b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk kearah 0

90

Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0-

1 A memberikan hasil seperti gambar berikut :

Gambar 3. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter

Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka

skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:

x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)

Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran

kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:

i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)

i = (0,72 + 0,01) A

D. Langkah kerja

1. Memasang alat ukur kuat arus seperti

pada gambar disamping dengan cara

sebagai berikut:

a. Memasang alat ukur arus listrik

dengan menggunakan basicmeter dengan memilih mode pengoperasian

alat sebagai amperemeter atau menggeser binding post ke arah kanan

b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk kearah 0

90

Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0-

1 A memberikan hasil seperti gambar berikut :

Gambar 3. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter

Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka

skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:

x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)

Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran

kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:

i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)

i = (0,72 + 0,01) A

D. Langkah kerja

1. Memasang alat ukur kuat arus seperti

pada gambar disamping dengan cara

sebagai berikut:

a. Memasang alat ukur arus listrik

dengan menggunakan basicmeter dengan memilih mode pengoperasian

alat sebagai amperemeter atau menggeser binding post ke arah kanan

b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk kearah 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

91

c. Lalu pilih batas ukur amperemeter yang paling besar

d. Lalu terminal positif dari amperemeter (songket warna merah)

dihubungkan dengan kutub positif dari sumber tegangan baterai

e. Terminal negatif dari amperemeter (songket warna hitam)

dihubungkan dengan satu kabel yang terhubung dengan lampu

f. Kabel dari lampu yang satunya dihubungkan dengan kutub negatif dari

sumber tegangan.

g. Lalu dilihat apakah jarum pada amperemeter bergerak atau

menyimpang, atau lampu menyala.

h. Jika jarum amperemeter belum menyimpang atau maka dicek dahulu

apakah kabel sudah terhubung dangan baik, jika belum bergerak batas

ukur diperkecil dari batas ukur sebelumnya.

2. Baca skala yang terbaca.3. Tuliskan nilai yang terbaca.

Soal Kompetensi :

1. Perhatikan gambar rangkaian berikut !

(A) (B)

Tentukan rangkaian yang benar ketika anda ingin mengukur arus denganmenggunakan amperemeter.

2. Apa yang anda ketahui tentang arus listrik ? jelaskan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

92

Eksperimen 3: Mengukur beda potensial / tegangan listrik

A. Tujuan

Siswa dapat menggunakan alat ukur tegangan listrik

B. Alat dan bahan

1. Bola lampu

2. Batu baterai

3. Basicmeter

4. Kabel

C. Dasar Teori

Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian

disebut dengan voltmeter dan diberi simbol (V) dalam rangkaian listrik.

Voltmeter harus diukur secara parallel pada komponen listrik yang akan

diukur tegangannya. Untuk memasang voltmeter dalam suatu rangkaian, harus

diperhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih rendah harus dihubungkan

ke kutub positif (“+” atau warna merah) dan titik yang potensialnya lebih

rendah harus dihubungkan ke kutub negatif (“-“ atau warna hitam). Jika

dihubungkan dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang

sedikit kekiri tanda nol.

Untuk memasang voltmeter cukup langsung menghubungkan ujung-ujung

komponen yang akan diukur beda potensialnya ke kutub-kutub voltmeter

dengan polaritas yang benar.

D. Langkah kerja

1. Rangkailah alat tersebut seperti gambar disamping

2. Cara memasang voltmeter:

a. Memasang alat ukur tegangan listrik dengan

menggunakan basicmeter dengan memilih mode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

93

pengoperasian alat sebagai voltmeter atau menggeser binding post ke

arah kiri

b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk kearah 0

c. Lalu pilih batas ukur voltmeter yang paling besar

d. Menghubungkan bolam lampu dengan kabel ke sumber tegangan

e. Hubungkan terminal positif dari voltmeter dengan kutub positif dari

sumber tegangan

f. Hubungkan terminal negatif dari voltmeter dengan kutub negatif dari

sumber tegangan

g. Lalu dilihat apakah jarum pada voltmeter bergerak atau menyimpang

h. Jika jarum voltmeter (basicmeter) belum menyimpang atau maka dicek

dahulu apakah kabel sudah terhubung dangan baik, jika belum bergerak

batas ukur diperkecil dari batas ukur sebelumnya.

3. Catatlah beda potensial yang ditunjukkan voltmeter .

4. Ulangi kegiatan diatas dengan menggunakan 2 dan 3 baterai dan catatlah

hasilnya.

5. Bandingkan antara dengan menggunakan 1, 2, dan 3 baterai.

6. Apa kesimpulan anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

94

Soal kompetensi:

1. Antara potensial listrik dan arus listrik, mana yang lebih berbahaya?

Jelaskan alasan anda!

2. Mengapa burung-burung yang hinggap pada kabel listrik tegangan tinggi

tidak mati? Jelaskan dengan konsep beda potensial!

3. Manakah dari gambar rangkaian berikut yang benar untuk mengukur beda

potensial?

( A) (B)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

95

Eksperimen 4: Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Beda Potensial

A. Tujuan

Siswa dapat mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan beda

potensial

B. Alat dan bahan

1. 3 buah baterai 1,5 volt

2. Amperemeter

3. Bola lampu

4. Kabel.

C. Dasar Teori

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik

mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu

penghantar, seperti lampu senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut

dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan

yang dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda

potensial.

Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu sama

(konstan). Jadi, beda potensial sebnading sengan kuat arus (V~I). secara

matematis dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara

beda potensial dengan kuat arus.

D. Langkah Kerja

1. Rangkailah sebuah baterai, amperemeter, dan lampu seperti

pada gambar di samping dengan menggunakan kabel

2. Baca dan catat skala yang ditunjukkan oleh amperemeter ke

dalam tabel seperti berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

96

No Jumlah

baterai

Beda potesial

(Volt)

Kuat arus

(A)

1

2

3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

97

Lampiran 5. Panduan Penggunaan Basicmeter

BASICMETER 90

1. Penjelasan Basicmeter 90

Basicmeter 90 adalah alat ukur dasar yang dapat mengukur besaran tegangan dan

besaran arus. Alat ini tidak memerlukan catu daya dari luar, jadi dapat langsung

dipakai.

Basicmeter 90 dapat difungsikan sebagai voltmeter maupun amperemeter DC.

Adapun batas ukur maksimum alat ini adalah:

a. Pengukuran Tegangan : 100 mV, 1 V, 5 V, 50 V

b. Pengukuran arus : 100µA, 100 mA, 1 A, 5 A

2. Keterangan

a. Binding Post, untuk memilih batas ukur maksimum

b. Saklar pemilih fungsi (tegangan/arus)

c. Ground/ nol

d. Penyetel nol

e. Petunjuk fungsi alat

f. Saklar meter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

98

3. Petunjuk penggunaan

a. Petunjuk pembaca skala

Pada meter terdapat 2 buah skala:

-5 s/d 50 (skala I)

-10 s/d 100 (skala II)

Skala I dipakai untuk pengukuran tegangan pada batas ukur maksimum 5 V atau

50 V dan untuk pengukuran arus pada batas ukur maksimum 5 A

Skala II dipakai untuk pengukuran tegangan pada batas ukur maksimum 100 mV

dan 1 V atau untuk pengukuran arus 100µA, 100 mA, dan 1 A.

Cara pembacaan pada basicmeter 90 :

Hasil pengukuran : x batas ukur maksimum

Contoh :

Misalkan meter akan dipakai untuk mengukur tegangan dalam batas (range) 5.

Hubungkan kabel hitam ke terminal hitam (0) pada meter, kabel merah

dihubungkan dengan terminal merah 10 V. Pembacaan dilakukan dengan melihat

sala tertinggi 100. Pada saat meter dengan terminal merah 10 V. Pembacaan

dilakukan dengan melihat skala teringgi 100. Pada saat meter dihubungkan

dengan sirkuit, misalkan jarum penunjuk menunjukkan angka 30, maka:

Hasil pengukuran = x10 = 3 V

b. Pengoperasian alat

Pada keadaan tidak dipakai, jarum meter harus menunjukkan angka nol. Apabila

terjadi penyimpangan dapat dikalibrasi dengan penyetel nol (d).

1.) Pilihlah mode pengoperasian alat (Sebagai voltmeter/ amperemeter) dengan

menggeser sakelar pemilih fungsi (b) ke kiri/ kanan

2.) Pada pengoperasian sebagai voltmeter, alat dipasang parallel, sedangkan jika

sebagai amperemeter dipasang secara seri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

99

3.) Perhatikan polaritas meter pada saat dipakai

4.) Pililah batas ukur maksimum tegangan/ arus yang sesuai (a). jika anda tidak

tahu berapa besar tegangan/arus yang akan diukur, mulailah dengan batas ukur

maksimum yang paling besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

100

Lampiran 6. Soal Pre-Test dan Post-Test

Alat Ukur Listrik

1. Apa nama alat ukur arus listrik ?

2. Apa nama alat ukur tegangan listrik?

3. Jelaskan cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur arus

listrik!

4. Jelaskan cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur

tegangan listrik!

5. Jelaskan dan gambarkan cara memasang alat ukur arus listrik pada suatu

rangkaian!

6. Jelaskan dan gambarkan cara memasang alat ukur tegangan listrik pada suatu

rangkaian!

SELAMAT MENGERJAKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

101

Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Pre-Test dan Post-Test

1. Apa nama alat ukur arus listrik ?

Amperemeter

2. Apa nama alat ukur tegangan listrik?

Voltmeter

3. Jelaskan cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur arus listrik!

a. Lihat skala penunjuk jarum menunjukkan angka berapa

b. Lihat batas ukur yang digunakan dari amperemeter berapa

c. Lihat skala maksimum dari amperemeter

d. Nilai pengukuran = x batas ukur

4. Jelaskan cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur tegangan listrik!

a. Lihat skala penunjuk jarum menunjukkan angka berapa

b. Lihat batas ukur yang digunakan dari amperemeter berapa

c. Lihat skala maksimum dari voltmeter

d. Nilai pengukuran = x batas ukur

5. Jelaskan dan gambarkan cara memasang alat ukur arus listrik pada suatu rangkaian!

a. Memasang alat ukur arus listrik dengan

menggunakan basicmeter dengan memilih mode

pengoperasian alat sebagai amperemeter atau

menggeser binding post ke arah kanan

b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk

menunjuk kearah 0

c. Lalu pilih batas ukur amperemeter yang paling

besar

d. Lalu terminal positif dari amperemeter (songket

warna merah) dihubungkan dengan kutub positif dari sumber tegangan baterai

e. Terminal negatif dari amperemeter (songket warna hitam) dihubungkan dengan satu

kabel yang terhubung dengan lampu

f. Kabel dari lampu yang satunya dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber

tegangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

102

g. Lalu dilihat apakah jarum pada amperemeter bergerak atau menyimpang, atau lampu

menyala.

h. Jika jarum amperemeter belum menyimpang atau maka dicek dahulu apakah kabel

sudah terhubung dangan baik, jika belum bergerak batas ukur diperkecil dari batas

ukur sebelumnya.

6. Jelaskan dan gambarkan cara memasang alat ukur tegangan listrik pada suatu rangkaian!

a. Memasang alat ukur arus listrik dengan menggunakan

basicmeter dengan memilih mode pengoperasian alat

sebagai voltmeter atau menggeser binding post ke arah

kiri

b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk

kearah 0

c. Lalu pilih batas ukur voltmeter yang paling besar

d. Menghubungkan bolam lampu dengan kabel ke sumber

tegangan

e. Hubungkan terminal positif dari voltmeter dengan kutub positif dari sumber tegangan

f. Hubungkan terminal negatif dari voltmeter dengan kutub negatif dari sumber

tegangan

g. Lalu dilihat apakah jarum pada voltmeter bergerak atau menyimpang

h. Jika jarum voltmeter (basicmeter) belum menyimpang atau maka dicek dahulu apakah

kabel sudah terhubung dangan baik, jika belum bergerak batas ukur diperkecil dari

batas ukur sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

103

Lampiran 8. Kuesioner Minat Belajar

KUESIONER MINAT BELAJAR

Nama : _________________________________

Kelas/no absen: _________________________________

Tanggal : _________________________________

PENJELASAN DAN PEDOMAN MENGISI

A. PENJELASAN

1. Pengisian daftar pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu tes, jadi tidak akan

mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran anda.

2. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya anda isi dengan

jujur.

B. PEDOMAN

1. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang minat belajar

yang berpengaruh pada belajar akademik anda di sekolah.

2. Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan

3. Berikan tanda centang(√) disalah satu lajur di lembar jawaban.

Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)

Kolom 2: Setuju(S)

Kolom 3 : Tidak Setuju(TS)

Kolom 4 : Sangat Tidak Setuju (STS)

4. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan minat belajar anda sekarang .

5. Jawab semua pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

104

No Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

1. Saya menyukai pelajaran fisika.

2. Saya belajar fisika dengan penuh semangat

3. Saya menjawab pertanyaan guru fisika saat

pelajaran berlangsung

4. Saya mempelajari fisika tidak hanya dari buku saja

5. Saya memikirkan secara mendalam apa yang

diajarkan guru fisika

6. Saya bertanya kepada guru fisika tentang materi

pelajaran

7. Saya menyukai fisika dengan metode eksperimen

di laboratorium

8. Saya masuk di kelas pelajaran fisika dengan penuh

antusias

9. Saya mencoba mengerjakan soal fisika di buku

sampai selesai

10. Saya berdiskusi dengan teman mengenai materi

pelajaran fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

105

Lampiran 9. Kuesioner Nilai Karakter

KUESIONER NILAI KARAKTER

Nama : ______________________________________________

Kelas/no absen: ______________________________________________

Tanggal : ______________________________________________

PENJELASAN DAN PEDOMAN MENGISI

A. PENJELASAN

1. Pengisian daftar pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu tes, jadi tidak

akan mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran anda.

2. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya anda isi dengan

jujur.

B. PEDOMAN

1. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang nilai karakter

yang berpengaruh pada belajar akademik anda di sekolah.

2. Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan

3. Berikan tanda centang(√) disalah satu lajur di lembar jawaban.

Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)

Kolom 2 : Setuju(S)

Kolom 3 : Tidak Setuju(TS)

Kolom 4 : Sangat Tidak Setuju (STS)

4. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan minat belajar anda sekarang.

5. Jawab semua pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

106

No Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

1. Saya merangkai alat eksperimen bersama-sama

teman satu kelompok

2. Saya senang berdiskusi dengan teman tentang

materi yang diajarkan

3. Saya ikut andil dalam menyimpulkan hasil

eksperimen

4. Saya ikut menyumbang gagasan saat pelaksanaan

eksperimen

5. Saya menyampaikan pendapat tentang hasil

eksperimen dalam kelompok

6. Saya mampu menyelesaikan eksperimen dengan

baik dalam kelom

7. Saya datang ke laboratorium tepat waktu

8. Saya memulai eksperimen tepat waktu

9. Saya membaca petunjuk penggunaan alat

praktikum

10. Saya mencatat data sesuai dengan yang saya lihat

11. Saya menyimpulkan hasil eksperimen berdasar

hasil pengamatan

12. Saya sungguh terlibat mengerjakan eksperimen

dalam kelompok

13. Saya bertanya kepada guru atau teman

14. Saya mencari sumber lain selain apa yang saya

pelajari

15. Saya mencoba-coba atau berkali-kali melakukan

pengukuran saat melakukan eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

107

Lampiran 10. Daftar Skor Pre-Test Dan Post-Test

Kode Siswa Pretest Posttest

Siswa 1 24 60

Siswa 2 44 92

Siswa 3 24 36

Siswa 4 34 52

Siswa 5 34 86

Siswa 6 12 44

Siswa 7 38 88

Siswa 8 22 30

Siswa 9 30 40

Siswa 10 28 50

Siswa 11 34 74

Siswa 12 36 42

Siswa 13 22 40

Siswa 14 22 36

Siswa 15 20 34

Siswa 16 26 78

Siswa 18 26 54

Siswa 19 32 72

Siswa 20 34 52

Siswa 21 20 72

Siswa 22 22 54

Siswa 24 22 34

Siswa 25 18 42

Siswa 26 30 46

Siswa 27 24 54

Siswa 28 22 44

Siswa 29 26 56

Siswa 31 12 70

Siswa 32 38 50

Catatan: (1) Saat pengambilan data pre-test siswa dengan kode Siswa 23 mengikutipelatihan Paskibra untuk dilombakan, dan Siswa 30 tidak masuk tanpa keterangan. (2) Saatpengambilan data post-test siswa dengan kode Siswa 17 ada halangan neneknya meninggal,dan Siswa 23 tidak masuk tanpa keterangan. (3) Jadi, sampel yang dapat diteliti untuk datapre-test dan post-test sebanyak 29 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

108

Lampiran 11. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sebelum Treatmen

Kode SiswaDistribusi Skor Pernyataan

Skor Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Siswa 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 327

Siswa 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 333

Siswa 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 324

Siswa 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 328

Siswa 5 3 3 2 3 3 2 3 3 2 428

Siswa 6 3 2 2 2 2 3 2 3 2 425

Siswa 7 4 3 3 2 2 3 3 3 3 329

Siswa 8 3 3 3 2 3 2 3 4 2 328

Siswa 9 2 2 2 2 2 3 4 2 3 224

Siswa 11 3 3 3 2 3 3 4 3 2 430

Siswa 12 3 3 2 2 3 3 4 2 2 327

Siswa 13 3 3 2 3 2 3 3 2 3 327

Siswa 14 3 3 3 3 3 2 3 4 3 330

Siswa 15 3 3 3 4 3 3 4 2 2 431

Siswa 16 3 3 4 3 3 4 4 3 3 434

Siswa 18 3 3 3 3 3 3 4 3 2 431

Siswa 19 3 3 3 3 3 2 4 4 2 431

Siswa 20 3 3 4 2 2 2 3 2 4 328

Siswa 21 3 4 2 3 3 3 4 4 3 433

Siswa 22 2 2 2 3 2 2 3 2 2 323

Siswa 24 4 3 2 1 3 3 3 3 3 328

Siswa 25 3 3 4 4 3 3 4 3 3 434

Siswa 26 3 3 3 4 4 2 4 3 2 432

Siswa 27 4 4 3 3 4 4 3 3 3 435

Siswa 28 4 3 3 3 4 3 3 3 3 433

Siswa 29 3 3 2 3 3 3 3 3 2 328

Siswa 30 2 2 3 3 2 3 3 2 2 325

Siswa 31 4 3 2 3 2 3 4 3 2 430

Siswa 32 3 3 3 3 2 3 4 3 2 430

Catatan: (1) sebanyak 3 siswa tidak mengikuti pelajaran sehingga tidak mengikuti pelajaran(siswa dengan kode siswa 10, siswa 17, dan siswa 23), (2) total sampel yang bisa diteliti yaitusebanyak 29 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

109

Lampiran 12. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sesudah Treatmen

Kode SiswaDistribusi Skor Pernyataan

Skor Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Siswa 1 3 3 2 2 2 3 4 2 2 326

Siswa 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 333

Siswa 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 325

Siswa 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 328

Siswa 5 3 3 2 3 3 2 4 3 2 328

Siswa 6 2 2 2 3 3 3 4 3 2 327

Siswa 7 4 3 3 2 2 3 4 4 2 330

Siswa 8 3 3 2 2 3 3 3 3 2 327

Siswa 9 2 2 3 2 2 2 3 2 2 323

Siswa 10 3 3 2 2 2 3 3 3 2 326

Siswa 11 3 3 2 2 2 2 4 3 2 427

Siswa 12 3 3 3 2 3 2 4 3 2 328

Siswa 13 3 3 2 3 2 2 3 2 3 326

Siswa 14 3 3 2 3 3 2 3 3 2 327

Siswa 15 3 4 3 4 4 3 4 3 3 435

Siswa 16 3 4 4 4 3 4 4 3 3 436

Siswa 18 3 3 3 3 3 3 4 3 2 330

Siswa 19 3 3 3 3 3 3 4 3 3 432

Siswa 20 3 3 3 2 3 2 3 3 2 226

Siswa 21 3 4 2 3 3 2 4 4 3 432

Siswa 22 3 2 2 3 2 2 3 2 2 324

Siswa 24 3 3 3 2 3 2 3 3 2 327

Siswa 25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 329

Siswa 26 3 3 3 3 3 3 4 3 2 330

Siswa 27 3 3 2 3 3 3 3 2 2 327

Siswa 28 4 3 3 3 3 3 3 4 4 434

Siswa 29 3 2 3 3 3 3 3 3 2 328

Siswa 30 3 2 3 3 2 2 3 3 2 225

Siswa 31 3 2 2 2 2 2 4 3 2 325

Siswa 32 3 3 3 2 2 3 4 3 2 429

Catatan: (1) sebanyak 2 siswa tidak mengikuti pelajaran sehingga tidak mengikuti pelajaran(siswa dengan kode siswa 17, dan siswa 23). Dari data kuesioner minat sebelum dan sesudahtreatmen, karena ada beberapa siswa yang tidak masuk maka jumlah dari sampel yang bisaditeliti yaitu 29 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

110

Lampiran 13. Daftar Skor Kuesioner Nilai Karakter

Kode

Siswa

Distribusi Skor PernyataanSkor

TotalKerjasama Tanggungjawab Disiplin Kejujuran Rasa ingin tahu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Siswa 1 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 48

Siswa 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 49

Siswa 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 45

Siswa 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 43

Siswa 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 47

Siswa 6 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 52

Siswa 7 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 51

Siswa 8 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 40

Siswa 9 4 3 2 2 3 4 4 4 3 2 2 4 3 2 3 45

Siswa 10 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 40

Siswa 11 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 53

Siswa 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 47

Siswa 13 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 38

Siswa 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 43

Siswa 16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 59

Siswa 18 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 55

Siswa 19 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 53

Siswa 20 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 54

Siswa 21 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 44

Siswa 24 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 46

Siswa 25 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 50

Siswa 26 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 51

Siswa 27 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 42

Siswa 28 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 56

Siswa 29 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 43

Siswa 31 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 50

Siswa 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 48

Catatan: sebanyak siswa tidak masuk (siswa 17 dan 23), lalu siswa melewatkan tidakmengisi salah satu pernyataan (siswa 15 dan siswa 22) untuk nomor pernyataan 10. Jadi totalsampel yang dapat diteliti yaitu sebanyak 27 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

111

Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test

111

Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test

111

Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

112

Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test

112

Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test

112

Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

113113113PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

114

Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi Treatmen

114

Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi Treatmen

114

Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi Treatmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

115

Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi Treatmen

Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter

115

Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi Treatmen

Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter

115

Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi Treatmen

Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI

116116116PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI