PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI
Transcript of PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SKRIPSI
i
PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMENTERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR,
DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLOKELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Margareta Sri Pinilih
NIM: 091424025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
.
ii
.
ii
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
.
iii
.
iii
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus
Keluarga Bapak Ignatius Pilih, Ibu Theresia Ninik Sriwinarni,
Kakak L. Endra Prasetya dan Kekasihku Unggul Prasetya
yang selalu setia mendukung dengan Cinta dan Doa.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Almamaterku SMA Negeri Jumapolo
Sahabat dan teman-teman
Hey kawan
Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya takut
Takut tuk mencoba dan gagal, tapi…
Hay kawan
Pasti kau dan aku sama, sama-sama punya mimpi
Mimpi tuk menjadi berarti
Harus kita taklukan, bersama lawan rintangan
Tuk jadikan dunia ini lebih indah
Tak perlu tunggu hebat (untuk berani memulai apa yang kau impikan)
Hanya perlu memulai (untuk menjadi hebat raih yang kau impikan)
Seperti singa yang menerjang semua rintangan tanpa rasa takut
Yakini bahwa kamu terhebat
Coba-cobalah mari kita pasti bisa taklukan dunia dengan mimpi kita
Mari berbagi mari bermimpi bersama kita di sini
Yakini kau pasti bisa
Coboy Junior
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak termuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak termuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak termuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Margareta Sri Pinilih. 2013. Pengaruh Penerapan Metode Ekpserimen TerhadapPemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA NegeriJumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik. Skripsi, ProgramStudi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasSanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J,M.S.T.
Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter MataPelajaran Fisika.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatanpemahaman konsep siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 tentang materi pokokalat ukur listrik melalui metode eksperimen; (2) peningkatan minat belajar siswaSMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik melaluimetode eksperimen; (3) nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1untuk materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen.
Subyek penelitian yaitu siswa kelas X.1 SMA Negeri Jumapolo, KabupatenKaranganyar, Provinsi Jawa Tengah. Sampel berjumlah 32 siswa. Treatmen padasiswa kelas X.1 yaitu pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Instrumenyang digunakan yaitu: tes tertulis berupa pre-test dan post-test, kuesioner minatbelajar, dan kuesioner nilai karakter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh penerapan metodeeksperimen terhadap pemahaman konsep siswa, yaitu metode eksperimen dapatmeningkatkan pemahaman konsep untuk materi alat ukur listrik pada siswa SMANegeri Jumapolo kelas X.1; (2) secara umum dari uji statistik minat belajar siswaSMA Jumapoko kelas X.1 turun, tetapi khusus untuk metode eksperimen minatsama; (3) ada pengaruh penerapan metode eksperimen yaitu dapatmenyumbangkan nilai karakter bagi siswa. Nilai karakter yang dapat dibentukdengan urutan yang paling besar yaitu nilai kerjasama, kedisiplinan, kejujuran,tanggungjawab, dan rasa ingin tahu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
Margareta Sri Pinilih. 2013. The Effect of Experimental Methods TowardUnderstanding Concepts, Learning Interests, and Character Values OfSenior High School Jumapolo X.1 Grade Students in The Topic ElectricalMeasurement. Thesis, Physics Education Study Program, Department ofMathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training andEducation, Sanata Dharma University in Yogyakarta. Supervisor: Prof. Dr.Paul Suparno, S.J.,M.S.T.
Keywords: Understanding Concepts, Learning Interest, and Character ValuesSubjects Physics.
The purpose of this study is to determine: (1) the increase of understandingconcept of Senior High School Jumapolo students in Class X.1 about subjectmatter of electrical measuring instrument through experimental method; (2) theincrease of students interest for electrical measuring instruments subject matterthrough experimental method; (3) students character from electrical measuringinstrument subject matter through experimental methods.
The research sample was 32 students at graders X.1 Senior High SchoolJumapolo, Karanganyar district, Central Java province. Treatment was learningusing experimental method. The instruments used were pre-test and post-test,interest questionnaires and character values questionnaire.
The results show that: (1) the experimental method can improve studentsunderstanding of the concept of electrical measuring instruments; (2) in generalfrom statistically student show that interest don’t increase, but in particular theeksperimental method was equal result; 3) the experimental method was able todonate the value of character for students. Character values that can be createdwere teamwork, discipline, honesty, responsibility, and curiosity.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas SanataDharma:
Nama : Margareta Sri Pinilih
NIM : 091424025
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAPPEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTERSISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOKALAT UKUR LISTRIK
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
viii
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas SanataDharma:
Nama : Margareta Sri Pinilih
NIM : 091424025
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAPPEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTERSISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOKALAT UKUR LISTRIK
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
viii
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas SanataDharma:
Nama : Margareta Sri Pinilih
NIM : 091424025
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAPPEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTERSISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOKALAT UKUR LISTRIK
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia,
rahmat, dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep,
Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada
Materi Pokok Alat Ukur Listrik”. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua
pihak yang turut memberikan dukungan, doa, semangat, dan bantuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku Dosen Pembimbing
yang senantiasa memberikan motivasi, masukkan dan bantuan dalam
membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
3. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan motivasi.
4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.
5. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
dalam memperlancar perijinan surat ke Sekolah.
6. Bapak Drs. Sardiyo, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri Jumapolo yang
telah memberikan ijin penelitian.
7. Bapak Hasto Tyas Haryadi, M.Pd., selaku guru matapelajaran fisika yang
memberikan dukungan, bantuan, dan masukkan dalam pelaksanaan
penelitian.
8. Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 yang menjadi partisipan dalam
penelitian.
9. Bapak Ignatius Pilih, Ama.Pd., Ibu Theresia Ninik Sriwinarni, Kakak L.
Endra Prasetya, S.Kom., Kakak Christina Putranti Rose Widani, S.Far.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
dan keluarga besar Unggul Prasetya, S.Kom., yang dengan tulus
memberikan perhatian, doa, dan dukungan.
10. Seluruh sahabat (Veronika Winahyu, Veronica Sari Puspita, Yuliana Sri
Yani, S.P., Dwi Setyo Nugroho, S.Pd., Fitri Nur Rohmawati, S.Pd.,
Christian Yulianto) dan rekan-rekan Pendidikan Fisika (Marcellina Anita
P N, Audra Febriandhini L, Yustina Rosalin A, Nickasius Sindhunata,
Frederika Indah Puspita, Kintan Limiansih, S.Pd., dan seluruh teman-
teman Pendidikan Fisika angkatan 2009) serta teman-teman yang tidak
dapat penulis sebutkan atas kesediaannya dalam memberikan dukungan,
masukkan, menemani, dan mendengarkan keluh kesah dari penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga
bermanfaat.
x
dan keluarga besar Unggul Prasetya, S.Kom., yang dengan tulus
memberikan perhatian, doa, dan dukungan.
10. Seluruh sahabat (Veronika Winahyu, Veronica Sari Puspita, Yuliana Sri
Yani, S.P., Dwi Setyo Nugroho, S.Pd., Fitri Nur Rohmawati, S.Pd.,
Christian Yulianto) dan rekan-rekan Pendidikan Fisika (Marcellina Anita
P N, Audra Febriandhini L, Yustina Rosalin A, Nickasius Sindhunata,
Frederika Indah Puspita, Kintan Limiansih, S.Pd., dan seluruh teman-
teman Pendidikan Fisika angkatan 2009) serta teman-teman yang tidak
dapat penulis sebutkan atas kesediaannya dalam memberikan dukungan,
masukkan, menemani, dan mendengarkan keluh kesah dari penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga
bermanfaat.
x
dan keluarga besar Unggul Prasetya, S.Kom., yang dengan tulus
memberikan perhatian, doa, dan dukungan.
10. Seluruh sahabat (Veronika Winahyu, Veronica Sari Puspita, Yuliana Sri
Yani, S.P., Dwi Setyo Nugroho, S.Pd., Fitri Nur Rohmawati, S.Pd.,
Christian Yulianto) dan rekan-rekan Pendidikan Fisika (Marcellina Anita
P N, Audra Febriandhini L, Yustina Rosalin A, Nickasius Sindhunata,
Frederika Indah Puspita, Kintan Limiansih, S.Pd., dan seluruh teman-
teman Pendidikan Fisika angkatan 2009) serta teman-teman yang tidak
dapat penulis sebutkan atas kesediaannya dalam memberikan dukungan,
masukkan, menemani, dan mendengarkan keluh kesah dari penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga
bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT.......................................................................................................... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................. 5
A. Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme ................................................ 5
1. Belajar .................................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Pembelajaran ........................................................................................ 6
3. Konstruktivisme ................................................................................... 7
E. Metode Eksperimen..................................................................................... 8
1. Pengertian Metode Eksperimen ........................................................... 8
2. Macam-macam Metode Eksperimen.................................................... 9
F. Pemahaman Konsep .................................................................................. 10
1. Pengertian Pemahaman ...................................................................... 10
2. Pengertian Konsep.............................................................................. 11
3. Makna Pemahaman Konsep ............................................................... 12
G. Minat Belajar............................................................................................. 13
H. Nilai Karakter Metode Eksperimen........................................................... 14
1. Pengertian Nilai Karakter................................................................... 14
2. Sumbangan Nilai Karakter Metode Eksperimen............................... 16
I. Alat Ukur Listrik ....................................................................................... 18
1. Arus Listrik ........................................................................................ 18
2. Alat Ukur Kuat Arus Listrik (Kanginan, 2007) ................................. 19
3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)............... 23
4. Alat Ukur Tegangan Listrik (Nurachmandani, 2009) ....................... 24
5. Hukum Ohm....................................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 28
A. Desain Penelitian....................................................................................... 28
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 28
1. Waktu Penelitian ................................................................................ 28
2. Tempat Penelitian............................................................................... 28
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Populasi Penelitian ............................................................................. 28
2. Sampel Penelitian............................................................................... 29
D. Treatment .................................................................................................. 29
E. Instrumentasi ............................................................................................. 29
1. Instrumen Pembelajaran..................................................................... 29
2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 30
Validitas .................................................................................................... 35
F. Pembatasan Penelitian............................................................................... 35
G. Metode Analisis Data ................................................................................ 35
1. Analisis Pemahaman Awal dan Akhir Siswa..................................... 35
2. Analisis Minat Belajar Siswa ............................................................. 38
3. Analisis Karakter Siswa. .................................................................... 40
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ........................................................... 42
A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 42
1. Sebelum Penelitian............................................................................. 42
2. Selama Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 45
B. Data dan Analisis Data .............................................................................. 53
1. Pemahaman Konsep Siswa ................................................................ 53
2. Minat Belajar Siswa ........................................................................... 55
3. Nilai Karakter Siswa .......................................................................... 62
C. Pembahasan ............................................................................................... 63
1. Pemahaman Konsep ........................................................................... 63
2. Minat Belajar...................................................................................... 64
3. Nilai Karakter..................................................................................... 65
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 66
A. Kesimpulan................................................................................................ 66
B. Saran.......................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN.......................................................................................................... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test .................................................... 31
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Fisika............................................... 33
Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Nilai Karakter ........................................................ 34
Tabel 4. Skor Tiap Aspek..................................................................................... 36
Tabel 5. Kategorisasi Minat Belajar Siswa .......................................................... 39
Tabel 6. Kriteria Nilai Karakter Siswa................................................................. 41
Tabel 7. Proses Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 45
Tabel 8. Analisis Test-T Kelompok Dependen (pretest dan posttest).................. 53
Tabel 9. Prosentase Kategori Minat Belajar Siswa Kelas X.1............................. 56
Tabel 10. Analisis Test-T Kelompok Dependen (Minat Belajar) ........................ 57
Tabel 11. Distribusi Skor Dari Pertanyaan Kuesioner Minat Belajar No. 7 ....... 59
Tabel 12. Prosentase Kategori Nilai Karakter Siswa Kelas X.1 .......................... 62
Tabel 13. Frekuensi Setiap Nilai Karakter ........................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sembilan Pilar Karakter (Adisusilo 2012:80) .................................... 15
Gambar 2. Rangkaian Terbuka (Nurachmandani, 2009) ...................................... 18
Gambar 3. Rangkaian Tertutup (Nurachmandani, 2009)...................................... 19
Gambar 4. Amperemeter....................................................................................... 20
Gambar 5. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering................................................ 20
Gambar 6. Pengukuran Arus Pada Rangkaian Listrik .......................................... 20
Gambar 7. Basicmeter ........................................................................................... 22
Gambar 8. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter ............................................... 22
Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter ...................................... 23
Gambar 10. Pengukuran Tegangan Pada Suatu Rangkaian Listrik ...................... 25
Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo .................................... 44
Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika........................................ 44
Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar.................. 47
Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika .......................................... 48
Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup ......................... 49
Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik Menggunakan
Basicmeter ....................................................................................... 50
Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter Saat
Mengukur Tegangan Listrik ............................................................ 51
Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter...................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial........................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah ........................................................... 73
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 74
Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) ................................. 75
Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa) ............................................................. 87
Lampiran 5. Panduan Penggunaan Basicmeter .................................................... 97
Lampiran 6. Soal Pre-Test dan Post-Test .......................................................... 100
Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Pre-Test dan Post-Test ................................. 101
Lampiran 8. Kuesioner Minat Belajar................................................................ 103
Lampiran 9. Kuesioner Nilai Karakter............................................................... 105
Lampiran 10. Daftar Skor Pre-Test Dan Post-Test ............................................ 107
Lampiran 11. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sebelum Treatmen........... 108
Lampiran 12. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sesudah Treatmen ........... 109
Lampiran 13. Daftar Skor Kuesioner Nilai Karakter ......................................... 110
Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test........................................ 111
Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test ...................................... 112
Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi
Treatmen...................................................................................... 114
Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi
Treatmen...................................................................................... 115
Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter ............. 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar.
Kegiatan mengajar yang dimaksudkan bukanlah kegiatan mentransfer ilmu
pengetahuan seorang guru kepada siswa, akan tetapi mengajar adalah bentuk
partisipasi seorang guru menjadi fasilitator dan motivator dalam proses
pemahaman atau pengertian siswa.
Guru sebagai fasilitator dalam proses pemahaman siswa, perlu
mengembangkan berbagai metode pengajaran yang dapat membantu siswa
memperkaya pengalaman sekaligus menjadikan hal bermakna atas pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam mempersiapkan diri menggapai masa depan.
Metode eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
konstruktivisme. Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan itu adalah
bentukan (konstruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya (Suparno, 2007). Hal
ini berarti bahwa metode eksperimen mengutamakan bentukan pengetahuan dari
siswa sendiri.
Metode eksperimen lebih menekankan keaktifan siswa dalam
mengumpulkan fakta, informasi atau data melalui percobaan yang dilakukan.
Metode eksperimen memperkaya ilmu pengetahuan serta membentuk nilai
karakter yang dibangun siswa sendiri melalui sikap, proses dan mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kesimpulan saat melakukan percobaan, selain itu metode eksperimen mengasah
keterampilan dalam kerja ilmiah.
Penggunaan metode eksperimen memberikan kesempatan bagi siswa untuk
membentuk nilai karakter pada diri siswa. Bentuk nilai karakter yang
disumbangkan melalui metode eksperimen banyak dari proses pembelajarannya.
Nilai karakter dalam metode eksperimen yang sesuai dengan nilai karakter yang
telah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencakup
beberapa nilai karakter yaitu antara lain bertanggungjawab, disiplin, jujur,
komunikasi, kerja keras, toleransi, demokrastis, dan rasa ingin tahu.
Saat melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menerapkan sikap
bertanggungjawab atas percobaan yang dilakukan, disiplin diri saat melakukan
percobaan, memiliki rasa keingintahuan akan adanya percobaan, mampu
bekerjasama dengan teman satu kelompok, bersikap jujur saat pengambilan data
percobaan, menghargai pendapat teman, dan menyelesaikan percobaan dengan
sungguh-sungguh.
Menurut Suparno, lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran, atau sikap
belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti dasar-dasar teknologi
dengan baik, dan dapat mengembangkan sikap komunikasi, kerja disiplin,
tanggungjawab, kreatif, dll (Suparno, 2012: 19).
SMA Negeri Jumapolo merupakan salah satu sekolah menengah yang
terletak di Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Sekolah ini memiliki fasilitas, sarana dan prasarana sekolah yang memadai
sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Secara khusus dalam bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
fisika, sekolah memiliki laboratorium fisika yang cukup lengkap, akan tetapi
adanya laboratorium fisika belum digunakan secara maksimal dalam
pembelajaran fisika.
Berdasar latar belakang permasalahan tersebut di atas, peneliti tertarik
untuk meneliti Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman
Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas
X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep Siswa
SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik?
2. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan minat belajar siswa SMA
Negeri Jumapolo kelas X.1 dalam materi pokok alat ukur listrik?
3. Apakah metode eksperimen dapat membentuk nilai karakter siswa SMA
Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok alat ukur listrik?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan permasalahan yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Peningkatan pemahaman konsep siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1
tentang materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen;
2. Peningkatan minat belajar siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk
materi pokok alat ukur listrik melalui metode eksperimen;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1 untuk materi pokok
alat ukur listrik melalui metode eksperimen.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna sebagai salah satu
pertimbangan dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep, minat
belajar, dan nilai karakter siswa SMA Negeri Jumapolo terhadap mata
pelajaran fisika melalui metode eksperimen di laboratorium.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu
pengetahuan, yaitu pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap
pemahaman konsep, minat belajar, dan nilai karakter siswa pada mata
pelajaran fisika.
3. Bagi Pengembangan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan penelitian
pendidikan di Indonesia berkaitan dengan pengaruh penggunaan metode
eksperimen terhadap pemahaman konsep, minat belajar, dan nilai karakter
siswa pada mata pelajaran fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme
1. Belajar
Dituliskan beberapa pendapat oleh ahli mengenai arti belajar antara lain:
a. Winkel berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan dari
yang belum mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu
terjadi selama jangka waktu tertentu (Winkel: 2004).
b. Menurut Syah, belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis
dan jenjang pendidikan (Syah, 2008: 89).
c. Gagne (dalam Dahar, 2011: 2) menyatakan bahwa belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah
perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
d. Menurut Suyono, belajar adalah suatu aktivitas untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2011: 9).
e. Sementara itu Uno menjelaskan bahwa belajar pada dasarnya
merupakan suatu proses mental dan emosional yang terjadi secara
sadar. Belajar adalah mengalami, dalam hal ini terjadi interaksi
antara individu dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik/psikis
ataupun lingkungan sosial (Uno, 2011: 139).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Maka belajar dapat disimpulkan suatu aktivitas atau proses mental dan
emosional yang terjadi antara individu dengan lingkungannya untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengokohkan kepribadian siswa dalam jenjang pendidikan.
2. Pembelajaran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran
merupakan aktivitas paling utama. Pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya
terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang (Siregar,
2010:13)
Pembelajaran menurut Degeng (dalam Uno, 2005) adalah upaya untuk
membelajarkan siswa. Pembelajaran identik dengan pengajaran, yaitu suatu
kegiatan di mana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses
pendewasaan diri (Suyono, 2011). Winkel menyatakan bahwa pembelajaran
adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem yang berperan
terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa
(Winkel, 2004). Pembelajaran dimaknai sebagai proses interaksi peserta didik
dengan lingkungannya (Kesuma, 2011). Menurut Surya, pembelajaran ialah
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah usaha atau upaya yang dilaksanakan oleh guru secara terkendali, untuk
mendukung proses pendewasaan diri siswa berupa perubahan perilaku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
3. Konstruktivisme
Menurut Suparno, konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan
yang berpendapat bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan hasil
konstruksi (bentukan) dari orang yang sedang belajar (Suparno, 1997). Teori
konstruktivisme melihat pelajar terus-menerus melihat informasi baru
terhadap aturan-aturan lama dan kemudian mengubah aturan apabila hal itu
tidak lagi berguna (Slavin, 2009).
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi
premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun
mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita
hidup. Konstruktivisme melandasi pemikiran bahwa pengetahuan bukanlah
sesuatu yang given dari alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi
pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif dari manusia itu
sendiri (Suyono, 2011).
Menurut Suparno, konstruktivisme telah banyak mempengaruhi
pendidikan sains dan matematika, secara garis besar prinsip-prinsip
konstruktivisme yang diambil adalah (1) pengetahuan dibangun oleh siswa
sendiri, baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri
menalar, (3) murid aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi
perubahan konsep ilmiah, (4) guru sekadar membantu menyediakan sarana
dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus (Suparno, 1997: 49).
E. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang bersifat konstruktivisme. Menurut Suparno, metode eksperimen adalah
metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai
pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang
benar (Suparno, 2007: 77). Djamarah dan Siregar menjelaskan bahwa metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari (Djamarah, 2010; Siregar, 2010: 80). Hamid menyatakan metode
eksperimen adalah penyampaian materi pelajaran melalui latihan
menggunakan alat ukur, bahan percobaan, dan perangkat percobaan yang
dilakukan oleh murid secara individual atau secara kelompok untuk
membuktikan atau menemukan konsep, prinsip, teori, azas, aturan, atau
hukum-hukum fisika (Hamid, 2011).
Pengalaman eksperimen di laboratorium sendiri dapat memberi apresiasi
fisika lebih mendalam sebagai suatu kegiatan dan dapat menyampaikan
pemahaman yang lebih baik dari topik yang dipelajari (Minh, 1970).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dengan melakukan percobaan di laboratorium, akan membuat lebih
nyata ilmu pengetahuan. Agar hasil percobaan akurat dan baik diperlukan saat
melakukan pengukuran, maka siswa perlu melakukannya dengan tekun dan
sabar (Tobin, 1932).
2. Macam-macam Metode Eksperimen
Hamid membedakan bentuk eksperimen menjadi dua, yaitu eksperimen
verifikasi dan eksperimen menemukan. Eksperimen verifikasi yaitu
eksperimen yang digunakan untuk membuktikan konsep, prinsip, teori, azas,
atau hukum-hukum fisika. Sedangkan eksperimen menemukan (discovery or
inquiry experiment) digunakan untuk menemukan konsep, prinsip, teori, azas,
atau hukum-hukum fisika (Hamid, 2011).
Menurut Druxes (dalam Fitri: 2008) kegiatan eksperimen dapat
digolongkan menurut bentuk dan menurut tempat. Eksperimen menurut
bentuk dibedakan menjadi: eksperimen gagasan, eksperimen komputer, dan
eksperimen nyata. Sedangkan eksperimen menurut tempat dibedakan menjadi:
eksperimen murid dan eksperimen guru.
Suparno membedakan metode eksperimen menjadi dua jenis, yaitu
eksperimen terbimbing dan eksperimen bebas. Eksperimen terbimbing adalah
eksperimen dengan seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru
sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Eksperimen bebas yaitu eksperimen
dimana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan secara rinci. Dengan
kata lain, siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana merangkai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalis serta disimpulkan
(Suparno, 2007).
F. Pemahaman Konsep
1. Pengertian Pemahaman
Tanpa mengabaikan aspek keterampilan, sikap, dan kecenderungan,
aspek pemahaman adalah aspek yang sangat penting dalam pendidikan IPA
pada umumnya pendidikan fisika pada khususnya. Konsep-konsep, prinsip-
prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori, menjadi bermakna dan fungsional bila
dipahami, tidak sekedar dihapal (Budi, 1990: 63).
Pemahaman menurut Kartika Budi (dalam Bernardina, 2005: 13)
merupakan salah satu aspek kognitif dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, karena menjadi aspek yang paling menonjol atau paling ditonjolkan.
Bila diadakan kegiatan belajar mengajar, maka pertama-tama yang akan
dicapai adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari. Uno
menyatakan bahwa pemahaman diartikan sebagai kemampuan seseorang
dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu
dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya (Uno,
2011: 57).
Pemahaman atau komprehensi adalah tingkat kemampuan yang
mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi, fakta yang
diketahuinya. Dalam hal ini siswa tidak hanya hapal secara verbalistis, tetapi
mengerti atau paham terhadap konsep atau fakta yang ditanyakan (Purwanto,
2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kata yang cocok untuk dipakai dalam merumuskan Tujuan Instruksional
Khusus (TIK) yang menyangkut kemampuan ini antara lain adalah
membedakan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan,
mendemonstrasikan, memberi contoh, dan mengambil kesimpulan (Purwanto,
2006: 45).
Anderson menyatakan bahwa siswa dikatakan memahami bila mereka
dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang
bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran,
buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam kategori memahami meliputi
menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum,
menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan (Anderson, 2010: 105).
2. Pengertian Konsep
Konsep adalah gugusan atau sekelompok fakta/keterangan yang
memiliki makna. Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian
baru yang dapat timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian,
ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya. Contoh: dalam pembelajaran
Biologi, hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah
(Suyono, 2011: 146).
Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah
komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berpikir (Berg,
1991: 8).
Menurut Roser (1984; dalam Dahar, 2011: 63), konsep adalah suatu
abstraksi yang mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang mempunyai atribut yang sama. Karena orang mengalami stimulus yang
berbeda-beda, orang membentuk konsep sesuai dengan pengelompokan
stimulus dengan cara tertentu. Karena konsep adalah abstraksi-abstraksi yang
berdasarkan pengalaman dan tidak ada dua orang yang mempunyai
pengalaman yang persis sama, konsep yang dibentuk orang mungkin berbeda
juga.
Konsep itu adalah hasil berpikir manusia yang merangkum beberapa
pengalaman. Dalam fisika sangat penting untuk memperoleh dan
mengkomunikasikan pengetahuan. Dengan menguasai konsep-konsep
kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan baru pada siswa tidak terbatas.
Salah satu keungggulan dari model pencapaian konsep ini ialah dalam
meningkatkan kemampuan untuk belajar dengan cara lebih mudah dan lebih
efektif di masa depan (Bumbungan, 2009).
3. Makna Pemahaman Konsep
Berdasar pengertian pemahaman dan pengertian konsep yang telah
dipaparkan oleh para ahli tersebut di atas maka pemahaman konsep adalah
kemampuan siswa dalam membedakan, menyajikan, mengatur,
menginterpretasikan, mendemonstrasikan, memberi contoh, menafsirkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan. Hal ini berwujud pengertian-pengertian baru yang dapat timbul
sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat,
inti/isi dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
G. Minat Belajar
Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang berhubungan dengan
keadaan kejiwaan siswa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat
merupakan suatu keinginan yang kuat, gairah, atau kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu (NN1, 2008).
Minat digolongkan menjadi dua definisi, yaitu definisi konseptual: minat
adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu
mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian dan
penguasaan. Definisi operasional: minat adalah keingintahuan seseorang tentang
keadaan suatu objek (Mardapi, 2008: 112).
Syah berpendapat bahwa minat merupakan salah satu faktor psikologis
siswa yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
siswa. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu (Syah, 2008: 136). Slameto menyatakan minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang
disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena
bila bahan pelajaran yang dipelajari siswa tidak sesuai dengan minat siswa maka
siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya (Slameto, 2010). Sedangkan
Siregar menyatakan minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar untuk sesuatu. Dalam hal ini minat dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu minat pembawaan dan minat yang muncul karena adanya pengaruh dari
luar (Siregar, 2010:176).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Hurlock (dalam Bernardina, 2005: 16), minat diartikan sebagai
sumber motivasi yang mengarahkan seseorang terhadap apa yang mereka lakukan
bila diberi kebebasan untuk memilihnya, bila mereka melihat sesuatu yang
mempunyai arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu serta
menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Dengan demikian minat adalah kesadaran
seseorang terhadap sesuatu itu dengan disertai perasaan puas dan senang.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat
belajar adalah watak yang tersusun melalui pengalaman siswa berupa keinginan
yang kuat atau ketertarikan atau kegairahan dalam mencari objek, aktivitas, dan
keterampilan untuk menjadi perhatian dan penguasaan secara terus menerus yang
disertai rasa senang dan puas dalam hal belajar.
H. Nilai Karakter Metode Eksperimen
1. Pengertian Nilai Karakter
Pencetus pendidikan karakter pertama yaitu pedagog Jerman yang
bernama F.W Foerster. Karakter menurut Foerster, adalah sesuatu yang
mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas, menjadi ciri,
menjadi sifat yang tetap, yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu
berubah, sehingga karakter adalah seperangkat nilai yang telah menjadi
kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap dalam diri seseorang (Adisusilo
2012: 77).
Karakter terdiri dari nilai operatif, yaitu nilai dalam tindakan. Karakter
memiliki tiga bagian yang saling berhubungan: pengetahuan moral, perasaan
moral, dan perilaku moral. Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang baik, menginginkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik,
kebiasaan dalam cara berpikir, kebiasaaan dalam hati, dan kebiasaan dalam
tindakan (Lickona: 2012).
Daniel Goleman dalam (Adisusilo 2012:79), menyebutkan bahwa
pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, yang mencakup sembilan
nilai dasar yang saling terkait, dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut:
Gambar 1. Sembilan Pilar Karakter (Adisusilo 2012:80)
Keterangan gambar :
a. Responsibility (tanggung jawab);
b. Respect (rasa hormat);
c. Fairness (keadilan);
d. Courage (keberanian);
e. Honesty (kejujuran);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
f. Citizenship (rasa kebangsaan);
g. Self-dicipline (disiplin diri);
h. Caring (peduli), dan
i. Perseverance (ketekunan).
Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi dalam (Kesuma, 2011),
yaitu sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan memperhatikannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada
lingkungannya.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam beberapa workshop
kepala sekolah, telah merumuskan 18 nilai yang dianggap karakter bangsa
yang perlu ditanamkan pada anak didik di sekolah. Nilai tersebut antara lain:
religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat atau komunikasi, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial,
peduli lingkungan, dan tanggungjawab (Suparno, 2012).
2. Sumbangan Nilai Karakter Metode Eksperimen
Menurut Suparno, dari beberapa topik, hukum, dan teori fisika ada
banyak yang dapat digunakan oleh guru untuk menanamkan nilai karakter
bangsa anak didik. Suparno menekankan nilai karakter fisika dari tiga aspek
yaitu pengetahuan fisika, proses fisika, dan sikap belajar fisika (Suparno,
2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Beberapa nilai karakter yang disumbangkan saat praktikum dan proyek
antara lain: semangat multikultural, penghargaan pada diri, keadilan,
kejujuran, daya tahan, dan ketaatan pada hukum (Suparno, 2012).
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Miftakhul, Sugianto
dan Sarwi, nilai karakter yang dapat diamati pada saat eksperimen adalah
kerjasama, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja keras, jujur dan santun
(Miftakhul, 2012).
Nilai-nilai interpersonal dan intrapersonal dapat difasilitasi melalui
pembelajaran atau kerja laboratorium. Melalui eksperimen di laboratorium,
siswa berlatih bekerja secara cermat, teliti, bekerjasama, siswa belajar
mendengar dan menghargai pandangan orang lain, dan belajar berkomunikasi
secara efektif (Sutopo, 2011).
Berdasar pendapat para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode eksperimen sangat bermanfaat dalam membentuk nilai karakter siswa.
Nilai karakter yang bisa diamati saat siswa melakukan eksperimen di
laboratorium antara lain nilai kerjasama, tanggungjawab, disiplin, jujur, dan
rasa ingin tahu. Selain nilai-nilai tersebut dapat diamati oleh peneliti, nilai
tersebut bermanfaat bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi dan sangat bermanfaat bagi masa depan siswa, bangsa, dan
Negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
I. Alat Ukur Listrik
1. Arus Listrik
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi 2, yaitu rangkaian
listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah
suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan,
sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah
dihubungkan dengan sumber tegangan (Nurachmandani, 2009).
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan
potensial (Nurachmandani, 2009).
Gambar 2. Rangkaian Terbuka (Nurachmandani, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 3. Rangkaian Tertutup (Nurachmandani, 2009)
Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua
kutub tersebut terhubung dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi
perpindahan elektron dari kutub negatif dan kutub positif atau terjadi arus
listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala, lihat
gambar 2 dan gambar 3.
Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu
menyala lebih terang. Jika baterai digunakan tiga buah lampu menyala
semakin terang. Hal ini disebabkan beda potensial kutub positif dan kutub
negatifnya semakin besar sehingga muatan-muatan listrik yang mengalir pada
penghantar semakin banyak atau arus listriknya semakin besar. Besarnya arus
listrik (disebut dengan kuat arus listrik) sebanding dengan banyaknya muatan
listrik yang mengalir (Nurachmandani, 2009).
2. Alat Ukur Kuat Arus Listrik (Kanginan, 2007)
Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) disebut
amperemeter, apabila mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen
listrik, maka diberi simbol (A) dalam rangkaian listrik. Amperemeter harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya, kutub-kutub
positif amperemeter dan baterai serta kutub-kutub negatif keduanya telah
saling dihubungkan dengan kabel seperti gambar 4.
Gambar 4. Amperemeter
Gambar 5. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering
Gambar 6. Pengukuran Arus Pada Rangkaian Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Arus listrik harus mengalir masuk ke kutub positif (diberi tanda “+” atau
warna merah) dan meninggalkan amperemeter melalui kutub negatif (diberi
tanda “-“ atau warna hitam), bisa dilihat pada gambar 4 dan gambar 5. Jika
dihubungkan dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang
dalam arah kebalikan. Ini dapat menyebabkan jarum membentur sisi tanda nol
dengan gaya yang cukup besar sehingga dapat merusak amperemeter.
Tetapi jika menggunakan meter digital yang memiliki polaritas otomatis
(autopolarity), hubungan dengan polaritas terbalik tidaklah masalah. Ini
karena meter tetap akan memberikan bacaaan benar, hanya tanda negatif pada
displai di depan angka, yang menunjukkan bahwa hubungan polaritas ke meter
adalah terbalik.
Amperemeter dipasang seri dengan komponen yang akan diukur kuat
arusnya, rangkaian kabel harus dipotong agar dapat menyisipkan amperemeter
(lihat gambar 6).
Umumnya amperemeter yang digunakan di laboratorium sekolah sebuah
basicmeter. Basicmeter memiliki beberapa batas ukur (range) dan dapat
digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC. Pada foto basicmeter
gambar 7, terdapat 9 terminal, 4 terminal merah di kiri untuk arus dan 4
terminal merah di kanan untuk tegangan. Satu terminal warna di sisi tengah
bawah adalah kutub negatif baik untuk arus atau tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 7. Basicmeter
Batas ukur arus : 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A
Batas ukur tegangan : 0 – 100 mV – 1 V – 10 V – 50 V
Misalnya dalam pengukuran siswa menghubungkan batas ukur 1 A ke
rangkaian. Jarak antara gores panjang 0 dan 20 menunjukkan x 1 A = 0,2
A. antara gores 0 dan 20 terdapat skala 10 (lihat gambar 8). Ini berarti skala
kecil basicmeter adalah: x 0,2 A= 0,02 A.
Gambar 8. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala
terkecil, yaitu:
x 0,02 A = 0,01 A
Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakpastiannya adalah 0,01 A.
Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian di mana batas ukur
0-1 A memberikan hasil seperti gambar 9.
Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter
Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka
skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:
x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)
Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran
kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:
i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)
i = (0,72 + 0,01) A
3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu
benda. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi
23
Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala
terkecil, yaitu:
x 0,02 A = 0,01 A
Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakpastiannya adalah 0,01 A.
Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian di mana batas ukur
0-1 A memberikan hasil seperti gambar 9.
Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter
Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka
skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:
x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)
Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran
kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:
i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)
i = (0,72 + 0,01) A
3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu
benda. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi
23
Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala
terkecil, yaitu:
x 0,02 A = 0,01 A
Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakpastiannya adalah 0,01 A.
Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian di mana batas ukur
0-1 A memberikan hasil seperti gambar 9.
Gambar 9. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter
Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka
skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:
x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)
Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran
kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:
i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)
i = (0,72 + 0,01) A
3. Tegangan Listrik (Beda Potensial)(Nurachmandani, 2009)
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu
benda. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
daripada benda lain, jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak
daripada benda lain.
Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki
potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial
ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari suatu titik ke titik lainnya. Satuan
beda potensial adalah volt (V).
4. Alat Ukur Tegangan Listrik (Nurachmandani, 2009)
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian
disebut dengan voltmeter dan diberi simbol (V) dalam rangkaian listrik.
Voltmeter harus diukur secara parallel pada komponen listrik yang akan
diukur tegangannya. Untuk memasang voltmeter dalam suatu rangkaian, harus
diperhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih tinggi harus dihubungkan ke
kutub positif (“+” atau warna merah) dan titik yang potensialnya lebih rendah
harus dihubungkan ke kutub negatif (“-“ atau warna hitam). Jika dihubungkan
dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang sedikit kekiri
tanda nol.
Untuk memasang voltmeter cukup langsung menghubungkan ujung-
ujung komponen yang akan diukur beda potensialnya ke kutub-kutub
voltmeter dengan polaritas yang benar. Gambar 10 berikut menunjukkan
pengukuran tegangan pada suatu rangkaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 10. Pengukuran Tegangan Pada Suatu Rangkaian Listrik
Melaporkan hasil pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian
dengan menggunakan basicmeter itu hampir sama dengan melaporkan hasil
pengukuran pada arus listrik.
5. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik
mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar,
seperti lampu senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala
(berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang
dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda potensial.
Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik
dengan beda potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli
fisika dari Jerman. Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis
antara kuat arus listrik dan beda potensial, yang kemudian dikenal dengan
Hukum Ohm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu
sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding sengan kuat arus (V~I). secara
matematis dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara
beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelas lihat grafik 1 berikut yaitu
grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
Grafik 1. Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial
Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan
m=∆∆ . Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran
hambatan listrik yang dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk
menghargai Georg Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut.
R = atau V = I x R
26
Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu
sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding sengan kuat arus (V~I). secara
matematis dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara
beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelas lihat grafik 1 berikut yaitu
grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
Grafik 1. Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial
Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan
m=∆∆ . Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran
hambatan listrik yang dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk
menghargai Georg Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut.
R = atau V = I x R
26
Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu
sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding sengan kuat arus (V~I). secara
matematis dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara
beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelas lihat grafik 1 berikut yaitu
grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
Grafik 1. Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Potensial
Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan
m=∆∆ . Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran
hambatan listrik yang dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk
menghargai Georg Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut.
R = atau V = I x R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan (V)
I : kuat arus (A)
R : hambatan listrik (Ω)
Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat
arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimental
kuantitatif dengan design One-Group Pretest-Postest. Dikatakan eksperimental
karena pada penelitian ini ada perlakuan pada partisipan dengan menggunakan
metode eksperimen, dikatakan kuantitatif karena data yang diperoleh dalam
bentuk skor atau angka yang diberikan penjelasan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013 sampai dengan 8
Mei 2013, di SMA N Jumapolo, Karanganyar, Jawa Tengah.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorim Fisika SMA N Jumapolo,
Karanganyar, Jawa Tengah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA N Jumapolo
Tahun Ajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMA N Jumapolo Kelas
X.1, Semester Genap, Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 orang.
D. Treatment
Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar
nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51). Treatment yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen pada materi
pokok alat ukur listrik. Eksperimen yang digunakan adalah eksperimen
terbimbing dalam penelitian ini yaitu:
1. eksperimen 1: rangkaian terbuka dan tertutup
2. eksperimen 2: mengukur kuat arus listrik
3. eksperimen 3: mengukur tegangan/beda potensial listrik
4. eksperimen 4: hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial
Pengajaran dengan metode eksperimen dapat dilihat di RPP dan LKS. RPP
terlampir pada lampiran 1, LKS terlampir pada lampiran 2.
E. Instrumentasi
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran ini terdiri dari 3 instrumen yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), serta petunjuk
penggunaan alat ukur arus dan tegangan listrik(basimeter).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk menentukan
garis besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama
pengambilan data penelitian. Bagian dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran adalah (1) Identitas meliputi: Satuan Pendidikan, Mata
Pelajaran, Kelas/ Semester, dan Alokasi waktu, (2) Standar Kompetensi,
(3) Kompetensi Dasar, (4) Indikator, (5) Tujuan Pembelajaran, (6) Metode
Pembelajaran, (7) Kegiatan Pembelajaran, (8) Materi Pelajaran, (9)
Sumber Pembelajaran. RPP terlampir pada lampiran 1.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat dan akan digunakan dalam
kegiatan eksperimen. LKS terlampir pada lampiran 2.
c. Basicmeter
Model Basicmeter yang digunakan pada penelitian ini adalah
basicmeter 90 dan terdapat penjelasan dan petunjuk penggunaan
basicmeter. Penjelasan dan Petunjuk penggunaan basicmeter terlampir
pada lampiran 3.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi: (1) tes tertulis yang terdiri dari pre-test dan post-test, dan (2)
kuesioner yang terdiri dari kuesioner minat belajar dan kuesioner nilai
karakter siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a. Pre-test
Pre-test diberikan sebelum pembelajaran menggunakan metode
eksperimen. Pre-test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman awal siswa mengenai konsep alat ukur listrik. Soal pre-test
sebanyak 6 soal yang terdiri dari aspek pengetahuan (ingatan),
pemahaman, dan penerapan (aplikasi).
Pembuatan soal pre-test diperlukan kisi-kisi. Kisi-kisi soal berdasar
pada kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa. Kisi-kisi
soal pre-test dan post-test seperti tabel 1 berikut.
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test
Kompetensi
DasarIndikator Pertanyaan
Aspek
Kognitif
Merangkai alat
ukur listrik,
menggunakannya
secara baik dan
benar dalam
rangkaian listrik
1. Membedakan
jenis dan
fungsi alat
ukur listrik
a. Apa nama alat ukur
arus listrik?
b. Apa nama alat ukur
tegangan listrik?
Ingatan/
pengetahuan
Ingatan/
pengetahuan
2. Menjelaskan
cara
membaca
dan
memasang
alat ukur
kuat arus dan
alat ukur
tegangan
listrik
a. Jelaskan cara
membaca hasil
pengukuran dengan
menggunakan alat
ukur arus listrik!
b. Jelaskan cara
membaca hasil
pengukuran dengan
alat ukur tegangan
listrik!
c. Jelaskan dan
Pemahaman
Pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
gambarkan cara
memasang alat
ukur arus listrik
pada suatu
rangkaian!
d. Jelaskan dan
gambarkan cara
memasang alat
ukur tegangan
listrik pada suatu
rangkaian!
Penerapan
Penerapan
b. Post-test
Post-test diberikan setelah pembelajaran menggunakan metode
eksperimen. Soal post-test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa mengenai konsep alat ukur listrik setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Jumlah dan
pertanyaan soal post-test sama dengan soal pre-test. Soal pre-test dan post-test
terlampir pada lampiran 4.
c. Kuesioner Minat Belajar
Kuesioner minat dalam penelitian bersifat tertutup atau telah disediakan
alternatif jawaban. Kuesioner ini diberikan sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui minat belajar awal dan akhir siswa.
Pembuatan kuesioner minat belajar diperlukan kisi-kisi kuesioner minat
belajar. Berdasar pendapat para ahli yang telah dipaparkan pada bab kajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pustaka, aspek yang dinyatakan dalam kuesioner minat belajar meliputi minat
belajar siswa terhadap fisika yang berkaitan dengan perasaan puas atau
senang, perhatian, dan keinginan kuat atau ketertarikan untuk belajar.
Kisi-kisi kuesioner minat belajar ditunjukkan seperti tabel 2 di bawah
ini.
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Fisika
Aspek IndikatorJumlah butir
soalNo Item
Minat
belajar
Perasaan puas dan senang 4 1, 2, 7, 8
Memperhatikan 3 3, 5, 6
Keinginan/ketertarikan untuk belajar 3 4, 9, 10
d. Kuesioner Nilai Karakter Siswa
Kuesioner nilai karakter dalam penelitian ini bersifat tertutup atau
telah disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini diberikan setelah
kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen, untuk
mengetahui nilai karakter siswa terhadap metode eksperimen.
Pembuatan kuesioner nilai karakter diperlukan kisi-kisi kuesioner
nilai karakter. Dari pendapat ahli yang telah dipaparkan pada bab kajian
pustaka, nilai karakter saatt siswa melakukan eksperimen antara lain nilai
kerjasama, tanggungjawab, disiplin, jujur, dan rasa ingin tahu.
Kisi-kisi kuesioner nilai karakter seperti tabel 3 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Nilai Karakter
No Nilai karakter IndikatorNo
soal
1. Kerjasama a. Siswa terlibat dalam merangkai alat
eksperimen
b. Siswa saling berdiskusi atau
berkomunikasi dengan teman satu
kelompok saat melakukan eksperimen
c. Siswa andil dalam penyimpulan hasil
eksperimen
1, 2, 3
2. Tanggungjawab a. Siswa melaksanakan dan menyelesaikan
eksperimen
b. Siswa menyumbang gagasan tentang
eksperimen yang dilakukan
4, 5, 6
3. Disiplin a. Siswa datang ke laboratorium tepat
waktu
b. Siswa memulai eksperimen tepat waktu
c. Siswa membaca petunjuk penggunaan
alat eksperimen
7, 8, 9
4. Kejujuran a. Siswa mencatat data sesuai yang dilihat
b. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen
berdasarkan data
c. Siswa sungguh terlibat mengerjakan
eksperimen dalam kelompok
10,
11, 12
5. Rasa ingin tahu a. Siswa bertanya pada teman atau guru
b. Siswa mencari sumber lain selain apa
yang dipelajari
c. Siswa mencoba-coba lebih dari yang
diharuskan atau berkali-kali melakukan
pengukuran.
13,
14, 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah
dilakukan penganalisisan, penelusuran, atau pengujian terhadap isi yang
terkandung dalam tes hasil belajar tersebut.
Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes dan non tes yang diukur
sesuai dengan indikator. Kisi-kisi tes dapat dilihat pada halaman 31. Kisi-kisi
non tes yaitu kuesioner minat belajar dapat dilihat pada halaman 33, dan
kuesioner nilai karakter pada halaman 34.
F. Pembatasan Penelitian
1. Peneliti tidak menggunakan kelas pembanding (kelas control/ control
group) dengan populasi yang berbeda
2. Peneliti tidak meneliti apakah ada perbedaan antara kelas yang diajar
dengan metode eksperimen dengan kelas yang tidak diajar dengan
menggunakan metode eksperimen.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Pemahaman Awal dan Akhir Siswa
Soal pre-test dan post-test terdiri masing masing 6 soal. Skor maksimal
untuk masing-masing benar disesuaikan dengan bobot soal. Kriteria
pemberian skor ditetapkan seperti tabel 4 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4. Skor Tiap Aspek
No ApekJumlah
soal
Skor
maksimum
Skor
minimum
Skor
total
1.Ingatan/
pengetahuan2 5 0 10
2. Pemahaman 2 8 0 16
3. Penerapan 2 12 0 24
Total 6 - - 50
Penskoran untuk masing-masing kriteria diuraikan di bawah ini:
a. Aspek Ingatan/ pengetahuan (soal no 1 dan no 2)
1) Siswa memberi jawaban benar: skor 5
2) Siswa memberi jawaban mendekati benar atau hampir benar: skor 3
3) Siswa memberi jawaban salah: skor 1
4) Siswa tidak memberi jawaban sama sekali: 0
b. Aspek Pemahaman (soal no 3 dan no 4)
1) Siswa memberi jawaban secara benar semua: skor 8
2) Siswa memberi jawaban setengah lebih benar: skor antara 6 sampai 7
3) Siswa memberi jawaban setengah benar: skor 4
4) Siswa memberi jawaban kurang dari setegah benar: skor antara 2
sampai 3
5) Siswa memberi jawaban salah : skor 1
6) Siswa tidak menjawab sama sekali : skor 0
c. Aspek Penerapan
1) Siswa memberi jawaban benar semua: skor 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Siswa memberi jawaban setengah lebih benar: skor antara 8 sampai 11
3) Siswa memberi jawaban setengah benar: skor 7
4) Siswa memberi jawaban kurang dari setangah benar: skor antara 2
sampai 6
5) Siswa tidak menjawab sama sekali: skor 0.
Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali seratus.
Skor hasil belajar siswa = x 100
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa maka peneliti
membandingkan hasil pre-test dan post-test, peneliti menggunakan uji test-t.
Test-t ini digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen, atau satu
kelompok yang di-test dua kali, yaitu pada pre-test dan post-test (Suparno,
2010: 97).
Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:
| Treal | = ( )( ), Pencarian dihitung dengan SPSS
Dimana: X1 : skor pre-test
X2 : skor post-test
D : Perbedaan antara skor tiap subjek (X2- X1)
N : Jumlah pasangan skor
Df : N-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Analisis Minat Belajar Siswa
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa, maka peneliti perlu
tahu minat awal siswa sebelum diberi metode eksperimen dan minat setelah
diberi metode eksperimen melalui kuesioner minat belajar siswa.
Mengukur minat belajar siswa, menggunakan penilaian dengan model
skala Likert yaitu dengan kriteria sebagai berikut:
Sangat Setuju – Setuju – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju
(4) (3) (2) (1)
Kuesioner berisi 10 butir pernyataan dengan 4 (empat) pilihan jawaban
untuk mengukur minat belajar peserta didik. Hasil pengukuran berupa skor
atau angka. Skor butir pernyataan bersifat positif:
a. Skor untuk setiap siswa
Skor minimal = 1 x 10 = 10
Skor maksimal = 4 x 10 =40
Range = 40-10 =30
b. Pembagian interval
Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 30: 4 = 7,5
dibulatkan menjadi 8.
Skor ini dikualifikasikan menjadi empat kategori, yaitu sangat tinggi
(sangat baik), tinggi (baik), rendah (kurang), dan sangat rendah (sangat
kurang). Berdasarkan kategori ini dapat ditentukan minat belajar siswa.
Penentuan kategori hasil pengukuran minat dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 5. Kategorisasi Minat Belajar Siswa
No Skor peserta didik Kategori minat
1. 34-41 Sangat tinggi/ sangat baik
2. 26- 33 Tinggi/ baik
3. 18-25 Rendah/ kurang
4. 10- 17 Sangat rendah/ sangat kurang
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa peneliti
membandingan hasil kuesioner minat belajar sebelum dan sesudah treatmen
metode eksperimen, peneliti menggunakan uji Test-t. Test-t ini digunakan
untuk mengetes dua kelompok yang dependen, atau satu kelompok yang di-tes
dua kali.
Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:
| Treal | = ( )( ), Pencarian dihitung dengan SPSS
Dimana: X1 : skor minat belajar sebelum treatmen
X2 : skor minat belajar sesudah treatmen
D : Perbedaan antara skor tiap subjek (X2- X1)
N : Jumlah pasangan skor
Df : N-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Analisis Karakter Siswa.
Untuk mengetahui nilai karakter siswa, peneliti menggunakan kuesioner
nilai karakter. Mengukur nilai karakter siswa, peneliti menggunakan alat
penilaian model skala Likert yaitu dengan kriteria sebagai berikut:
Sangat Setuju – Setuju – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju
(4) (3) (2) (1)
Kuesioner berisi 15 butir pernyataan dengan 4 (empat) pilihan jawaban
untuk mengukur nilai karakter peserta didik. Hasil pengukuran berupa skor
atau angka. Skor butir pernyataan bersifat positif:
a. Skor untuk setiap siswa
Skor minimal = 1 x 15 = 15
Skor maksimal = 4 x 15 =60
Range = 60-15= 45
b. Pembagian interval
Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 45: 4= 11,2
dibulatkan menjadi 12.
Skor ini dikualifikasikan menjadi empat kategori, yaitu sangat tinggi
(sangat baik), tinggi (baik), rendah (kurang), dan sangat rendah (sangat
kurang). Berdasarkan kategori ini dapat ditentukan nilai karakter siswa.
Penentuan kategori hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 6. Kriteria Nilai Karakter Siswa
No Skor peserta didik Kategori
1. 51-62 Sangat tinggi/ sangat baik
2. 39-50 Tinggi/ baik
3. 27-38 Rendah/ kurang
4. 15-26 Sangat rendah/ sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X.1 SMA Negeri Jumapolo,
Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, dan dilaksanakan pada tanggal 22
April 2013 sampai dengan tanggal 8 Mei 2013. Penelitian dilakukan pada saat jam
pelajaran fisika berlangsung.
Pelajaran fisika untuk kelas X.1 dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam satu
Minggu yaitu pada hari Senin dan hari Rabu. Alokasi waktu untuk pelajaran fisika
pada hari Senin yaitu 1 x 45 menit, sedangkan pada hari Rabu yaitu 2 x 45 menit.
Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru dan fasilitator dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Peneliti dibantu oleh Veronika Winahyu, yang
berperan sebagai dokumentator selama proses pembelajaran berlangsung. Proses
pengambilan data dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan instrumen-
instrumen yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Instrumen
penelitian yang digunakan ada dua jenis yaitu instrumen pembelajaran dan
instrumen pengambilan data. Instrumen pembelajaran terdiri dari: RPP, LKS,
basicmeter, alat-alat rangkaian listrik seperti kabel, baterai, lampu, dan
dudukan lampu. Sedangkan instrumen pengambilan data antara lain soal pre-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
test, soal pos-test, kuesioner minat belajar, kuesioner nilai karakter, serta alat
dokumentasi berupa kamera digital.
Selain mempersiapkan instrumen penelitian, peneliti melakukan
observasi laboratorium fisika. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui
keadaan, kelengkapan, dan kesiapan laboratorium fisika. Observasi
laboratorium fisika dilakukan oleh peneliti sebanyak 2 kali. Pertama pada hari
Jumat tanggal 1 April 2013 dan kedua hari Selasa tanggal 23 April 2013.
Hasil observasi laboratorium fisika SMA Negeri Jumapolo yaitu bahwa
alat eksperimen laboratorium fisika yang cukup lengkap. Alat untuk
eksperimen antara lain pesawat Atwood, ayunan matematis, alat-alat ukur
(mikrometer sekrup, meteran, basicmeter, jangka sorong, termometer),
konstanta pegas, kaca, catu daya, kabel-kabel, dudukan lampu, resistor,
kapasitor, dan masih ada beberapa alat yang belum bisa peneliti sebutkan
karena masih di dalam kardus dan dalam ruangan sebelah.
Selain terdapat alat eksperimen, di dalam laboratorium terdapat meja
dan kursi untuk guru, papan tulis (white board), jadwal pemakaian
laboratorium fisika (tahun ajaran pada semester ganjil atau semester
sebelumnya), jam dinding, foto Presiden dan Wakil Presiden, Lambang
Negara Indonesia yaitu Garuda, korden, tempat cuci tangan, meja dan kursi
eksperimen siswa.
Adapun hasil observasi ditunjukkan pada gambar 11 dan gambar 12
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo
Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika
44
Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo
Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika
44
Gambar 11. Laboratorium Fisika SMA Negeri Jumapolo
Gambar 12. Lemari dan Alat-alat Laboratorium Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Selama Pelaksanaan Penelitian
Berikut adalah jadwal dan proses pengambilan data yang dilakukan di
kelas X.1 seperti pada tabel 7:
Tabel 7. Proses Pelaksanaan Penelitian
No Hari/tanggal Pukul Kegiatan Peneliti
1. Senin, 22 April
2013
11.15- 11.30 Perkenalan dan memberikan kuesioner
minat belajar kepada siswa
2. Rabu, 24 April
2013
07.15-08.40 a. Mendampingi siswa melakukan
eksperimen 1 yaitu rangkaian
terbuka dan tertutup
b. Mendampingi siswa melakukan
eksperimen 2 yaitu mengukur kuat
arus listrik
3. Senin, 29 April
2013
10.15-10.45 Mendampingi siswa melakukan
eksperimen 3 yaitu mengukur tegangan
listrik
4. Senin, 6 Mei 2013 10.20-10.50 Mendampingi siswa melakukan
eksperimen 4 yaitu hubungan antara
kuat arus dan tegangan listrik
5. Rabu, 8 Mei 2013 07.15-08.40 Memberikan post-test, kuesioner minat
belajar, dan kuesioner nilai karakter
siswa.
Penelitian tidak berjalan sesuai dengan rencana dikarenakan beberapa
hal seperti berikut:
a. Pada hari Senin tanggal 22 April 2013, terjadi pengurangan jam pelajaran
dalam rangka upacara memperingati hari Kartini dan adanya rapat dan
breafing guru bersama dengan Kepala Sekolah dan siswa kelas XII
b. Pada hari Senin tanggal 29 April 2013, terjadi pengurangan jam pelajaran
karena adanya rapat guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2013, digunakan untuk gerak jalan se-
Kecamatan Jumapolo memperingati hari Pendidikan Nasional, tidak ada
pembelajaran untuk jam pertama sampai jam ke lima, sehingga terjadi
penundaan penelitian
d. Pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013, terjadi pengurangan jam pelajaran
karena adanya rapat guru
e. Saat peneliti melaksanakan penelitian, tidak seluruh sampel bisa diteliti
karena ada beberapa siswa yang mengikuti pelatihan PASKIBRA, lalu ada
siswa yang sakit, dan ada halangan yaitu nenek meninggal sehingga siswa
tersebut tidak bisa mengikuti pembelajaran.
Adapun proses pelaksanaan penelitian dijelaskan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 22 April 2013
Pada hari Senin ini sekolah merayakan hari Kartini, maka jam pelajaran
dipotong sebanyak 15 menit, peneliti masuk ke kelas pada pukul 11.10 WIB
bersama guru fisika kelas X.1 yaitu Bapak Tyas Haryadi, M.Pd.
Pertama Bapak Hasto membuka pelajaran, menjelaskan materi
pelajaran, kemudian memperkenalkan peneliti kepada siswa, lalu peneliti
membagikan kuesioner minat belajar kepada siswa. Sebanyak 3 siswa tidak
masuk dikarenakan 2 siswa mengikuti pelatihan Paskibra dan satu siswa sakit.
Sehingga sampel untuk penelitian minat belajar sebelum treatmen sebanyak 28
siswa.
Berikut aktivitas saat mengerjakan kuesioner minat belajar ditunjukkan
pada gambar 13 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar
b. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 24 April 2013
Pelajaran berlangsung di laboratorium fisika SMA Negeri Jumapolo,
tidak seluruh siswa datang di tepat waktu, kurang lebih 10 menit seluruh siswa
hadir dalam laboratorium, baru pelajaran bisa dimulai.
Peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan doa, lalu
memberikan penjelasan sedikit mengenai materi yang akan dipelajari.
kemudian peneliti memberikan soal pre-test kepada seluruh siswa, hampir
semua mengeluh karena belum belajar. Siswa mengerjakan soal selama 25
menit, gambar 14 berikut merupakan aktivitas siswa saat mengerjakan soal
pre-test.
47
Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar
b. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 24 April 2013
Pelajaran berlangsung di laboratorium fisika SMA Negeri Jumapolo,
tidak seluruh siswa datang di tepat waktu, kurang lebih 10 menit seluruh siswa
hadir dalam laboratorium, baru pelajaran bisa dimulai.
Peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan doa, lalu
memberikan penjelasan sedikit mengenai materi yang akan dipelajari.
kemudian peneliti memberikan soal pre-test kepada seluruh siswa, hampir
semua mengeluh karena belum belajar. Siswa mengerjakan soal selama 25
menit, gambar 14 berikut merupakan aktivitas siswa saat mengerjakan soal
pre-test.
47
Gambar 13. Siswa Kelas X.1 Mengerjakan Kuesioner Minat Belajar
b. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Rabu, 24 April 2013
Pelajaran berlangsung di laboratorium fisika SMA Negeri Jumapolo,
tidak seluruh siswa datang di tepat waktu, kurang lebih 10 menit seluruh siswa
hadir dalam laboratorium, baru pelajaran bisa dimulai.
Peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan doa, lalu
memberikan penjelasan sedikit mengenai materi yang akan dipelajari.
kemudian peneliti memberikan soal pre-test kepada seluruh siswa, hampir
semua mengeluh karena belum belajar. Siswa mengerjakan soal selama 25
menit, gambar 14 berikut merupakan aktivitas siswa saat mengerjakan soal
pre-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika
Peneliti membagi siswa kelas X.1 berdasar nomor urut menjadi 6
kelompok, banyak siswa yang protes karena sebelumnya telah memiliki
kelompok, namun beberapa siswa senang dengan adanya kelompok baru, dan
mereka tetap melaksanakan berkelompok seperti yang telah dibagi oleh
peneliti.
Peneliti memberikan LKS kepada siswa, lalu membimbing siswa
melakukan eksperimen rangkaian terbuka dan tertutup. Ada satu kelompok
yang belum berhasil melakukan eksperimen, hal ini dikarenakan beberapa hal
yakni siswa hanya menggunakan satu kabel untuk menghubungkan lampu
dengan baterai, lalu kabel yang dihubungkan tidak tersambung menjadi
rangkaian, dan susunan antara baterai satu dengan yang kedua terbalik.
Berikut merupakan aktivitas siswa saat melakukan eksperimen pertama
ditunjukkan pada gambar 15 di bawah ini.
48
Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika
Peneliti membagi siswa kelas X.1 berdasar nomor urut menjadi 6
kelompok, banyak siswa yang protes karena sebelumnya telah memiliki
kelompok, namun beberapa siswa senang dengan adanya kelompok baru, dan
mereka tetap melaksanakan berkelompok seperti yang telah dibagi oleh
peneliti.
Peneliti memberikan LKS kepada siswa, lalu membimbing siswa
melakukan eksperimen rangkaian terbuka dan tertutup. Ada satu kelompok
yang belum berhasil melakukan eksperimen, hal ini dikarenakan beberapa hal
yakni siswa hanya menggunakan satu kabel untuk menghubungkan lampu
dengan baterai, lalu kabel yang dihubungkan tidak tersambung menjadi
rangkaian, dan susunan antara baterai satu dengan yang kedua terbalik.
Berikut merupakan aktivitas siswa saat melakukan eksperimen pertama
ditunjukkan pada gambar 15 di bawah ini.
48
Gambar 14. Suasana Pre-test di Laboratorium Fisika
Peneliti membagi siswa kelas X.1 berdasar nomor urut menjadi 6
kelompok, banyak siswa yang protes karena sebelumnya telah memiliki
kelompok, namun beberapa siswa senang dengan adanya kelompok baru, dan
mereka tetap melaksanakan berkelompok seperti yang telah dibagi oleh
peneliti.
Peneliti memberikan LKS kepada siswa, lalu membimbing siswa
melakukan eksperimen rangkaian terbuka dan tertutup. Ada satu kelompok
yang belum berhasil melakukan eksperimen, hal ini dikarenakan beberapa hal
yakni siswa hanya menggunakan satu kabel untuk menghubungkan lampu
dengan baterai, lalu kabel yang dihubungkan tidak tersambung menjadi
rangkaian, dan susunan antara baterai satu dengan yang kedua terbalik.
Berikut merupakan aktivitas siswa saat melakukan eksperimen pertama
ditunjukkan pada gambar 15 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup
Sebelum membimbing eksperimen kedua, peneliti menjelaskan cara
menggunakan basicmeter. Tidak seluruh siswa memperhatikan penjelasan dari
peneliti, karena masih mencoba-coba rangkaian. Lalu siswa melakukan
eksperimen dengan menggunakan basicmeter untuk mengukur arus listrik dari
rangkaian listrik.
Peneliti mengunjungi dan mengecek cara merangkai alat eksperimen dan
cara membaca skala pada setiap kelompok, ada dua kelompok yang memasang
alat ukur secara terbalik, sehingga jarum yang ditunjukkan basicmeter menuju
arah yang terbalik, dan juga siswa belum bisa membaca skala yang telah
ditunjukkan basicmeter. Lalu peneliti membimbing siswa dalam kelompok.
Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen menggunakan basicmeter
sebagai amperemeter ditunjukkan gambar 16 di bawah ini.
49
Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup
Sebelum membimbing eksperimen kedua, peneliti menjelaskan cara
menggunakan basicmeter. Tidak seluruh siswa memperhatikan penjelasan dari
peneliti, karena masih mencoba-coba rangkaian. Lalu siswa melakukan
eksperimen dengan menggunakan basicmeter untuk mengukur arus listrik dari
rangkaian listrik.
Peneliti mengunjungi dan mengecek cara merangkai alat eksperimen dan
cara membaca skala pada setiap kelompok, ada dua kelompok yang memasang
alat ukur secara terbalik, sehingga jarum yang ditunjukkan basicmeter menuju
arah yang terbalik, dan juga siswa belum bisa membaca skala yang telah
ditunjukkan basicmeter. Lalu peneliti membimbing siswa dalam kelompok.
Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen menggunakan basicmeter
sebagai amperemeter ditunjukkan gambar 16 di bawah ini.
49
Gambar 15. Siswa Melakukan Eksperimen Rangkaian Tertutup
Sebelum membimbing eksperimen kedua, peneliti menjelaskan cara
menggunakan basicmeter. Tidak seluruh siswa memperhatikan penjelasan dari
peneliti, karena masih mencoba-coba rangkaian. Lalu siswa melakukan
eksperimen dengan menggunakan basicmeter untuk mengukur arus listrik dari
rangkaian listrik.
Peneliti mengunjungi dan mengecek cara merangkai alat eksperimen dan
cara membaca skala pada setiap kelompok, ada dua kelompok yang memasang
alat ukur secara terbalik, sehingga jarum yang ditunjukkan basicmeter menuju
arah yang terbalik, dan juga siswa belum bisa membaca skala yang telah
ditunjukkan basicmeter. Lalu peneliti membimbing siswa dalam kelompok.
Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen menggunakan basicmeter
sebagai amperemeter ditunjukkan gambar 16 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik MenggunakanBasicmeter
c. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 29 April 2013
Pelajaran berlangsung di laboratorium, akan tetapi siswa masih di dalam
kelas karena masih mengikuti pelajaran bahasa Inggris, sehingga waktu
penelitian berkurang 10 menit.
Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai
voltmeter, beberapa kelompok sudah bisa menggunakannya, akan tetapi ada
satu kelompok yang bingung dan bertanya. Peneliti memberi kesempatan
kepada teman dari kelompok lain untuk mengajari satu kelompok. Sehingga
mereka bisa mengukur tegangan listrik dengan menggunakan basicmeter.
Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai
voltmeter ditunjukkan gambar 17 di bawah ini.
50
Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik MenggunakanBasicmeter
c. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 29 April 2013
Pelajaran berlangsung di laboratorium, akan tetapi siswa masih di dalam
kelas karena masih mengikuti pelajaran bahasa Inggris, sehingga waktu
penelitian berkurang 10 menit.
Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai
voltmeter, beberapa kelompok sudah bisa menggunakannya, akan tetapi ada
satu kelompok yang bingung dan bertanya. Peneliti memberi kesempatan
kepada teman dari kelompok lain untuk mengajari satu kelompok. Sehingga
mereka bisa mengukur tegangan listrik dengan menggunakan basicmeter.
Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai
voltmeter ditunjukkan gambar 17 di bawah ini.
50
Gambar 16. Siswa Melakukan Pengukuran Kuat Arus Listrik MenggunakanBasicmeter
c. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 29 April 2013
Pelajaran berlangsung di laboratorium, akan tetapi siswa masih di dalam
kelas karena masih mengikuti pelajaran bahasa Inggris, sehingga waktu
penelitian berkurang 10 menit.
Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai
voltmeter, beberapa kelompok sudah bisa menggunakannya, akan tetapi ada
satu kelompok yang bingung dan bertanya. Peneliti memberi kesempatan
kepada teman dari kelompok lain untuk mengajari satu kelompok. Sehingga
mereka bisa mengukur tegangan listrik dengan menggunakan basicmeter.
Siswa melakukan eksperimen menggunakan basicmeter sebagai
voltmeter ditunjukkan gambar 17 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter SaatMengukur Tegangan Listrik
d. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 6 Mei 2013
Saat pergantian jam pelajaran, siswa masih mengikuti pelajaran bahasa
Inggris di kelas, sehingga waktu untuk pelajaran fisika terpotong 10 menit.
Setelah seluruh siswa siap mengikuti pelajaran di laboratorium, Peneliti
membimbing siswa dalam melakukan eksperimen hubungan antara kuat arus
dengan tegangan listrik. Seluruh kelompok sudah bisa menggunakan
basicmeter, namun siswa mengalami kendala dalam membuat grafik
hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik.
Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen yaitu ditunjukkan seperti
gambar 18 di bawah ini.
51
Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter SaatMengukur Tegangan Listrik
d. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 6 Mei 2013
Saat pergantian jam pelajaran, siswa masih mengikuti pelajaran bahasa
Inggris di kelas, sehingga waktu untuk pelajaran fisika terpotong 10 menit.
Setelah seluruh siswa siap mengikuti pelajaran di laboratorium, Peneliti
membimbing siswa dalam melakukan eksperimen hubungan antara kuat arus
dengan tegangan listrik. Seluruh kelompok sudah bisa menggunakan
basicmeter, namun siswa mengalami kendala dalam membuat grafik
hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik.
Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen yaitu ditunjukkan seperti
gambar 18 di bawah ini.
51
Gambar 17. Siswa Membaca Skala yang Ditunjukkan oleh Basicmeter SaatMengukur Tegangan Listrik
d. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 6 Mei 2013
Saat pergantian jam pelajaran, siswa masih mengikuti pelajaran bahasa
Inggris di kelas, sehingga waktu untuk pelajaran fisika terpotong 10 menit.
Setelah seluruh siswa siap mengikuti pelajaran di laboratorium, Peneliti
membimbing siswa dalam melakukan eksperimen hubungan antara kuat arus
dengan tegangan listrik. Seluruh kelompok sudah bisa menggunakan
basicmeter, namun siswa mengalami kendala dalam membuat grafik
hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik.
Aktivitas siswa saat melakukan eksperimen yaitu ditunjukkan seperti
gambar 18 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter
e. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 8 Mei 2013
Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa. Peneliti mengabsen
siswa, dan pada hari rabu ini terdapat 2 siswa yang tidak mengikuti pelajaran,
satu siswa dikarenakan nenek meninggal dan satu siswa tanpa keterangan.
Peneliti memberikan soal post-test, seusai siswa mengerjakan soal post-
test, Peneliti membagikan kuesioner minat belajar, dan membagikan kuesioner
nilai karakter. Peneliti mengulas kembali tentang eksperimen yang telah
dilakukan oleh siswa, lalu siswa menyimpulkan pengalaman apa yang telah
dilakukan saat melakukan eksperimen.
52
Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter
e. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 8 Mei 2013
Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa. Peneliti mengabsen
siswa, dan pada hari rabu ini terdapat 2 siswa yang tidak mengikuti pelajaran,
satu siswa dikarenakan nenek meninggal dan satu siswa tanpa keterangan.
Peneliti memberikan soal post-test, seusai siswa mengerjakan soal post-
test, Peneliti membagikan kuesioner minat belajar, dan membagikan kuesioner
nilai karakter. Peneliti mengulas kembali tentang eksperimen yang telah
dilakukan oleh siswa, lalu siswa menyimpulkan pengalaman apa yang telah
dilakukan saat melakukan eksperimen.
52
Gambar 18. Siswa Membaca Skala yang Terbaca dari Basicmeter
e. Pelaksanaan Penelitian Pada Hari Senin, 8 Mei 2013
Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan doa. Peneliti mengabsen
siswa, dan pada hari rabu ini terdapat 2 siswa yang tidak mengikuti pelajaran,
satu siswa dikarenakan nenek meninggal dan satu siswa tanpa keterangan.
Peneliti memberikan soal post-test, seusai siswa mengerjakan soal post-
test, Peneliti membagikan kuesioner minat belajar, dan membagikan kuesioner
nilai karakter. Peneliti mengulas kembali tentang eksperimen yang telah
dilakukan oleh siswa, lalu siswa menyimpulkan pengalaman apa yang telah
dilakukan saat melakukan eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
B. Data dan Analisis Data
1. Pemahaman Konsep Siswa
a. Data Pretest dan Posttest
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa, peneliti
menggunakan data pre-test dan post-test. Hasil dari pre-test dan post-test
siswa kelas X.1 dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 10.
Selain menggunakan data pre-test dan post-test, peneliti juga
mengecek apakah siswa sudah memahami pelajaran dengan laporan hasil
praktikum dari siswa. Jumlah sampel yang dapat diteliti untuk tingkat
pemahaman konsep siswa yaitu sebanyak 29 siswa kelas X.1.
b. Analisis Data
Data pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan statistik
Test-T untuk kelompok dependen. Analisis data dari skor pre-test dan
post-test ditunjukkan pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Analisis Test-T Kelompok Dependen (pretest dan posttest)
Kode Siswa Pretest Posttest
Siswa 1 24 60
Siswa 2 44 92
Siswa 3 24 36
Siswa 4 34 52
Siswa 5 34 86
Siswa 6 12 44
Siswa 7 38 88
Siswa 8 22 30
Siswa 9 30 40
Siswa 10 28 50
Siswa 11 34 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Siswa 12 36 42
Siswa 13 22 40
Siswa 14 22 36
Siswa 15 20 34
Siswa 16 26 78
Siswa 18 26 54
Siswa 19 32 72
Siswa 20 34 52
Siswa 21 20 72
Siswa 22 22 54
Siswa 24 22 34
Siswa 25 18 42
Siswa 26 30 46
Siswa 27 24 54
Siswa 28 22 44
Siswa 29 26 56
Siswa 31 12 70
Siswa 32 38 50
Data pre-test dan pos-test diuji dengan program SPSS dengan
analisis Paired Sample Test untuk kelompok dependen atau satu kelompok
yang dites dua kali. Hasil SPSS data pre-test dan post-test siswa kelas
X.1 adalah sebagai berikut
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 26.76 29 7.698 1.430
Posttest 54.55 29 17.467 3.244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 29 .451 .014
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Pretest -
Posttest-27.793 15.587 2.894 -33.722 -21.864 -9.602 28 .000
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -9.602, p = 0.000,
dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 26.76, mean post-test =
54.55.
Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan. Berarti
kedua kelompok yaitu pre-test dan post-test ada perbedaan. Karena X >X (mean post-test > mean pre-test), maka post-test lebih baik dari pre-
test.
2. Minat Belajar Siswa
a. Data Kuesioner Minat Belajar Sebelum dan Sesudah Treatmen
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa, peneliti
menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah treatmen. Jumlah sampel
yang dapat diteliti untuk tingkat minat belajar yaitu sebanyak 29 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Hasil kuesioner minat belajar siswa kelas X.1 dalam bentuk skor dapat
dilihat pada lampiran 11 dan lampiran 12.
b. Analisis Data
Berdasar data minat sebelum dan sesudah treatmen, minat belajar
siswa kelas X.1 dapat dikategorikan seperti tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9. Prosentase Kategori Minat Belajar Siswa Kelas X.1
Skor Kategori Minat Sebelum (%) Sesudah (%)
34-41 Sangat tinggi/ sangat baik 10 10
26-33 Tinggi/ baik 76 73
18-25 Rendah/ kurang 14 17
10-17 Sangat rendah/ sangat kurang 0 0
Hasil dari kategori minat belajar siswa kelas X.1 sebelum peneliti
memberikan treatmen minat belajar siswa tinggi dan sangat tinggi sebesar
86% dan yang rendah sebesar 14%, lalu untuk minat siswa setelah peneliti
memberikan treatmen berubah yaitu minat yang tinggi dan sangat tinggi
sebesar 83% dan yang rendah 17%. Jadi ada penurunan minat belajar
siswa kelas X.1 yang tinggi menjadi rendah terhadap mata pelajaran fisika
sebesar 3 %.
Data minat belajar sebelum dan sesudah treatmen dianalisis dengan
menggunakan statistik Test-T untuk kelompok dependen. Analisis data
dari skor minat belajar sebelum dan sesudah treatmen ditunjukkan pada
tabel 10 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 10. Analisis Test-T Kelompok Dependen (Minat Belajar)
Kode Siswa Sebelum Treatmen Sesudah Treatmen
Siswa 1 27 26Siswa 2 33 33Siswa 3 24 25Siswa 4 28 28Siswa 5 28 28Siswa 6 25 27Siswa 7 29 30Siswa 8 28 27Siswa 9 26 23Siswa 11 30 27Siswa 12 27 28Siswa 13 27 26Siswa 14 30 27Siswa 15 33 35Siswa 16 34 36Siswa 18 31 30Siswa 19 31 32Siswa 20 28 26Siswa 21 33 32Siswa 22 23 24Siswa 24 28 27Siswa 25 34 29Siswa 26 32 30Siswa 27 35 27Siswa 28 33 34Siswa 29 28 28Siswa 30 25 25Siswa 31 29 25Siswa 32 30 29
Data minat sebelum dan sesudah treatmen diuji dengan program
SPSS dengan analisis Paired Sample Test untuk kelompok dependen atau
satu kelompok yang dites dua kali. Hasil SPSS data minat belajar siswa
kelas X.1 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 29.28 29 3.206 .595
Sesudah 28.41 29 3.279 .609
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Sebelum & Sesudah 29 .757 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair
1
Sebelum -
Sesudah.862 2.263 .420 .001 1.723 2.051 28 .050
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = 2.051, p = 0.050, dengan
level signifikan α = 0.05, mean minat belajar sebelum treatmen = 29.28,
mean minat belajar sesudah treatmen = 28.41.
Oleh karena p = 0.050 = α = 0.05 maka hasil signifikan. Berarti
kedua kelompok yaitu minat belajar sebelum treatmen dan minat belajar
sesudah treatmen ada perbedaan. Karena X < X (mean minat belajar
sesudah treatmen < mean minat belajar sebelum treatmen), maka minat
belajar sebelum treatmen lebih baik dari minat belajar sesudah treatmen.
Berdasar data hasil penelitian dari pertanyaan pada kuesioner minat
belajar siswa bahwa tidak terbukti ada kenaikan minat belajar, akan tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
minat belajar siswa turun. Namun setelah dianalisa, pertanyaan dari
kuesioner tersebut masih terlalu umum untuk mengetahui minat belajar
siswa terhadap penerapan metode eksperimen. Pertanyaan yang benar-
benar menyangkut praktikum yaitu adalah pertanyaan nomor 7. Maka
untuk mengetahui adanya peningkatan minat belajar siswa terhadap
metode eksperimen maka data skor dari pertanyaan soal kuesioner minat
belajar nomor 7 baik sebelum treatmen dan sesudah treatmen dianalisis
dengan statistik Test-t untuk kelompok dependen atau satu kelompok yang
dites dua kali.
Analisis data skor dari pertanyaan soal kuesioner minat belajar
nomor 7 ditunjukkan pada tabel 11 di bawah ini.
Tabel 11. Distribusi Skor Dari Pertanyaan Kuesioner Minat Belajar No. 7
Kode SiswaDistribusi Skor dari Pernyataan No. 7
Sebelum Treatmen Sesudah Treatmen
Siswa 1 3 4
Siswa 2 4 3
Siswa 3 2 2
Siswa 4 3 3
Siswa 5 3 4
Siswa 6 2 4
Siswa 7 3 4
Siswa 8 3 3
Siswa 9 4 3
Siswa 11 4 4
Siswa 12 4 4
Siswa 13 3 3
Siswa 14 3 3
Siswa 15 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Siswa 16 4 4
Siswa 18 4 4
Siswa 19 4 4
Siswa 20 3 3
Siswa 21 4 4
Siswa 22 3 3
Siswa 24 3 3
Siswa 25 4 3
Siswa 26 4 4
Siswa 27 3 3
Siswa 28 3 3
Siswa 29 3 3
Siswa 30 3 3
Siswa 31 4 4
Siswa 32 4 4
Data skor pertanyaan nomor 7 minat sebelum dan sesudah treatmen
diuji dengan program SPSS dengan analisis Paired Sample Test untuk
kelompok dependen atau satu kelompok yang dites dua kali. Hasil SPSS
data minat belajar siswa untuk soal pertanyaan nomor 7 adalah sebagai
berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 3.38 29 .622 .115
Sesudah 4.79 29 7.370 1.369
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Sebelum & Sesudah 29 .228 .234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Sebelum -
Sesudah
-
1.4147.253 1.347 -4.173 1.345
-
1.05028 .303
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -1.050, p = 0.303,
dengan level signifikan α = 0.05, mean dari soal nomor 7 minat belajar
sebelum treatmen = 3.38, mean dari soal nomor 7 minat belajar sesudah
treatmen = 4.79.
Oleh karena p = 0.303 > α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Berarti
kedua kelompok yaitu minat belajar sebelum treatmen dan minat belajar
sesudah treatmen tidak ada perbedaan, meskipun X = 4.79 > X =3.38 (mean dari skor nomor 7 minat belajar sesudah treatmen > mean
minat belajar sebelum treatmen).
Hasil analisa untuk poin nomor 7 yaitu mengenai minat belajar
terhadap metode eksperimen sebelum dan sesudah treatmen adalah sama.
Kemungkinan minat menjadi turun disebabkan oleh:
1) Pertanyaan minat dalam kuesioner kurang baik karena masih
terlalu umum untuk mengetahui minat belajar siswa yang
berkaitan dengan penerapan metode eksperimen
2) Siswa lelah karena mempunyai banyak tugas sehingga menjadi
bosan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Nilai Karakter Siswa
a. Data
Untuk mengetahui sumbangan nilai karakter metode eksperimen,
peneliti menggunakan kuesioner nilai karakter. Jumlah sampel yang
diteliti untuk nilai karakter yaitu 27 siswa siswa kelas X.1. Hasil
kuesioner nilai karakter siswa kelas X.1 dalam bentuk skor dapat dilihat
pada lampiran 13.
b. Analisis data
Berdasar hasil kuesioner nilai karakter siswa kelas X.1, dapat
dikategorikan nilai karakter seperti tabel 10 di bawah ini.
Tabel 12. Prosentase Kategori Nilai Karakter Siswa Kelas X.1
No Skor Kategori Nilai Karakter Jumlah Siswa Prosentase (%)
1. 51-62 Sangat tinggi/ sangat baik 9 33%
2. 39-50 Tinggi/ baik 17 63%
3. 27-38 Rendah/ kurang 1 4%
4. 15-26 Sangat rendah/ sangat kurang 0 0%
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa melalui penerapan metode
eksperimen dalam pelajaran fisika sebanyak 96% siswa kelas X.1
memiliki karakter yang baik dan sangat baik, lalu 4% siswa memiliki
karakter yang kurang baik.
Berdasar skor hasil kuesioner nilai karakter siswa, dapat
dibandingkan frekuensi dari karakter yang dibentuk melalui metode
eksperimen seperti tabel 13 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 13. Frekuensi Setiap Nilai Karakter
No Nilai KarakterNo
Soal
Jumlah Siswa Memilih
Pernyataan Skor Total
SS S TS STS
1. Kerjasama 1 15 11 1 0 95
2702 10 16 1 0 90
3 8 15 4 0 85
2. Tanggungjawab 4 7 15 5 0 83
2505 4 20 3 0 82
6 4 20 3 0 85
3. Disiplin 7 9 15 3 0 90
2618 7 15 5 0 83
9 9 16 2 0 88
4. Kejujuran 10 8 17 2 0 87
25811 9 14 4 0 86
12 8 15 4 0 85
5. Rasa ingin tahu 13 10 14 3 0 88
24414 2 9 16 0 67
15 11 13 3 0 89
Dari tabel tersebut di atas, dapat dilihat bahwa nilai karakter yang
paling besar disumbangkan melalui penerapan metode eksperimen yaitu
nilai kerjasama. Nilai kerjasama memiliki skor paling tinggi yaitu 270,
nilai tanggungjawab sebesar 250, nilai disiplin 261, nilai kejujuran sebesar
258, nilai rasa ingin tahu sebesar 244.
C. Pembahasan
1. Pemahaman Konsep
Materi alat ukur listrik merupakan salah satu materi baru untuk siswa
kelas X.1 untuk semester genap tersebut. Berdasar penuturan beberapa murid,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sebelumnya pernah menggunakan laboratorium fisika yaitu pada materi
optika, dan belum pernah eksperimen menggunakan alat ukur listrik.
Siswa belum mengenal, memahami, dan cara memakai alat ukur listrik
yang digunakan untuk metode eksperimen dalam penelitian ini, yaitu
basicmeter. Setelah melakukan eksperimen dengan menggunakan alat ukur
listrik di laboratorium, siswa menjadi mengenal dan juga bisa menggunakan
basicmeter baik sebagai alat ukur arus listrik maupun sebagai alat ukur
tegangan listrik. Contoh data hasil pre-tes dan post-test yaitu pada lampiran 14
dan lampiran 15.
Jadi, metode eksperimen sungguh membantu meningkatkan pemahaman
siswa pada konsep alat ukur listrik pada siswa SMA Negeri Jumapolo kelas
X.1. Hal ini didukung dengan hasil analisis data pre-test dan post-test yaitu
adanya perbedaan antara pre-test dan post-test dan hasil dari post-test lebih
baik dari pre-test.
2. Minat Belajar
Berdasar analisis data kuesioner minat belajar siswa menunjukkan
bahwa terjadi penurunan minat belajar siswa sebesar 3%, serta hasil analisis
dari SPSS menunjukkan p =0.05 = level signifikan α= 0.05 yang berarti hasil
hasil signifikan yaitu ada perbedaan minat sebelum dan sesudah treatmen.
Contoh data hasil kuesioner minat belajar sebelum dan sesudah treatmen dapat
dilihat pada lampiran 16 dan 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasar analisis data minat belajar siswa kelas X.1 secara umum untuk
minat belajar memang turun, akan tetapi untuk minat belajar terhadap metode
eksperimen adalah sama.
3. Nilai Karakter
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan metode eksperimen
menyumbangkan nilai karakter bagi siswa SMA Negeri Jumapolo. Nilai
karakter yang dibentuk berdasar urutan paling tinggi yaitu nilai kerjasama,
nilai tanggungjawab, nilai disiplin, nilai kejujuran, dan nilai rasa ingin tahu.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Tidak ada instrumen pengamatan atau observasi, padahal apabila ingin
mengetahui minat dan nilai karakter semakin baik jika mengamati secara
langsung.
2. Tidak ada control group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ada pengaruh penerapan metode eksperimen terhadap pemahaman konsep
siswa, yakni metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep
untuk materi alat ukur listrik pada siswa SMA Negeri Jumapolo kelas X.1.
2. Secara umum dari uji statistik minat belajar siswa kelas X.1 SMA Negeri
Jumapolo turun, khusus tentang metode eksperimen minat sama.
3. Penerapan metode eksperimen menyumbangkan atau membentuk nilai
karakter bagi siswa. Nilai karakter yang dibentuk dengan urutan paling
besar yaitu nilai kerjasama, kedisiplinan, kejujuran, tanggungjawab, dan
rasa ingin tahu.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Disarankan bagi guru SMA Negeri Jumapolo menggunakan metode
eksperimen untuk meningkatkan pemahaman konsep dan membentuk nilai
karakter siswa, metode eksperimen juga bisa diterapkan untuk topik lain
dalam matapelajaran fisika.
2. Penelitian selanjutnya agar lebih baik menggunakan kelas pembanding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik ada observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Anderson, Lorin W. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran,
dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berg, Euwe v. d. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Bernardina, Anastasia. 2005. (Skripsi) Pemahaman, Minat, dan Keaktifan Anak-
Anak SD Dalam Pembelajaran Sains Dengan Menggunakan Teori
Intelegensi Ganda (Multiple Intelligences) Pada Pokok Bahasan
Energi Bunyi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Budi, Y. K. 1990. Peta dan Pemetaan Konsep Serta Peranannya Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (Sains). Widya Dharma
Majalah Ilmu dan Pendidikan. 63.
Bumbungan, Rosiana. 2009. (Skripsi) Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai
Getaran Pada Bandul Sederhana Melalui Pembelajaran Dengan
Metode Eksperiemen Terbimbing Menggunakan LKS Pada Siswa
Kelas VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Dahar, Ratna W. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: PT Gelora
Aksara Pratama.
Djamarah, Syaiful B. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fitri, Eka H. 2008. (Skripsi) Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Mengurangi
Miskonsepsi Mekanika Fluida Pada Mahasiswa Program Studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Hamid, Ahmad A. 2011. Pembelajaran Fisika di Sekolah. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kesuma, Dharma. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Lickona, Thomas. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Miftakhul Jannah, Sugianto, S. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berorientasi Nilai Karakter Melalui Inkuiri Terbimbing Materi
Cahaya Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Journal
of Innovative Science Education. 54- 60.
Minh, Richard J. 1970. Laboratory Experiences: An Approach to Teaching
Physics. The Physics Teacher 8. 146.
NN1. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Purwanto, M. N. 2006. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Siregar, Evelin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung:
Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT.
Indeks.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. 2006. Diktat Statistik Untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan
Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
Sutopo. 2011. Kontribusi Matapelajaran Fisika Pada Pendidikan Karakter. Fisika
FMIPA UM. 10-11.
Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Tobin, J. A. 1932. Laboratory Experiments in Physics. Chesnut Hill: Department
of Physics Boston College.
Uno, Hamzah. 2005. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Uno, Hamzah. 2011. Belajar Dengan Pendekatan Pailkem. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah
73
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah
73
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
74
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
74
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri Jumapolo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/ II
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Standar Kompentensi
Menerapkan konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan
dalam berbagai penyelesaian.
B. Kompetensi Dasar
Merangkai alat ukur listrik, menggunakannya secara baik dan benar dalam
rangkaian listrik.
C. Indikator
1. Membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik.
2. Menjelaskan cara membaca dan memasang alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan.
3. Menggunakan amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik
2. Siswa dapat menjelaskan cara membaca dan memasang alat ukur kuat arus dan alat
ukur tegangan.
3. Siswa dapat menggunakan amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian.
E. Metode Pembelajaran
Metode eksperimen di laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
F. Kegiatan Pembelajaran
No Pertemuan I Alokasi
waktuPeneliti Siswa
1. Membuka Pelajaran:
1. Peneliti membuka pelajaran dengan salam
2. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai
3. Peneliti menjelaskan metode pembelajaran menggunakan
eksperimen
1. Siswa memberi salam
2. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti
2 menit
7 menit
2. Kegiatan inti:
Mengerjakan soal pre-test dan kuesioner
1. Peneliti membagikan soal pre-test kepada siswa
2. Peneliti menunggu siswa mengerjakan soal pre-test
3. Peneliti mengambil hasil jawaban siswa
4. Peneliti membagikan kuesioner minat belajar
5. Peneliti mengambil hasil kuesioner minat belajar
Melakukan eksperimen pertama
1. Peneliti membagi siswa dalam kelompok
2. Peneliti mengajak siswa untuk melakukan eksperimen
pertama yaitu eksperimen rangkaian terbuka dan tertutub
3. Peneliti membimbing dan mengamati siswa yang sedang
melakukan eksperimen pertama
4. Peneliti merangkum hasil kesimpulan siswa
1. Siswa menerima soal prê-test
2. Siswa mengerjakan soal pre-test
3. Siswa menyerahkan jawaban kepada peneliti
4. Siswa menerima kuesioner minat belajar
5. Siswa menyerahkan kuesioner minat belajar
1. Siswa duduk dalam kelompok
2. Siswa melakukan eksperimen pertama dan mendiskusikan
hasil eksperimen
3. siswa memberi kesimpulan hasil eksperimen
2 menit
20 menit
2 menit
10 menit
2 menit
2 menit
10 menit
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Melakukan eksperimen kedua
1. Peneliti menjelaskan eksperimen kedua yaitu eksperimen
tentang penggunaan alat ukur arus listrik dengan
menggunakan basicmeter
2. Peneliti menjelaskan cara menggunakan basicmeter
3. Peneliti membimbing dan mengamati siswa yang sedang
melakukan eksperimen
4. Peneliti merangkum hasil kesimpulan siswa
1. siswa mendengarkan penjelasan peneliti
2. siswa mendengarkan dan membaca cara menggunakan
basicmeter
3. siswa melakukan eksperimen kedua
4. siswa menyimpulkan hasil eksperimen
2 menit
10 menit
10 menit
5 menit
5. Menutup pelajaran:
1. Peneliti memberitahukan kegiatan untuk pertemuan
berikutnya
2. Peneliti menutup pelajaran dengan salam
1. Siswa menjawab salam penutup
Total 90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Pertemuan II Alokasi
waktuPeneliti Siswa
1. Membuka Pelajaran:
1. Peneliti membuka pelajaran dengan salam
2. Peneliti menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan
1. Siswa memberi salam
2. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti
2 menit
3 menit
2. Kegiatan inti:
Melakukan eksperimen ketiga
1. Peneliti mengajak siswa untuk melakukan eksperimen
ketiga yaitu eksperimen tegangan listrik
2. Peneliti membimbing dan mengamati siswa yang sedang
melakukan eksperimen
3. Peneliti merangkum hasi kesimpulan siswa
Melakukan eksperimen keempat
1. Peneliti mengajak siswa melakukan eksperimen keempat
yaitu hubungan antara arus listrik dan beda potensial
2. Peneliti membimbing dan mengamati siswa yang sedang
melakukan eksperimen
3. Peneliti merangkum hasil kesimpulan siswa
1. Siswa melakukan eksperimen pertama dan mendiskusikan
hasil eksperimen
2. siswa memberi kesimpulan hasil eksperimen
1 Siswa melakukan eksperimen pertama dan mendiskusikan
hasil eksperimen
2 Siswa memberi kesimpulan hasil eksperimen
10 menit
5 menit
10 menit
5 Menit
3. Menutup pelajaran
1. Peneliti memberitahukan kegiatan pertemuan berikutnya
2. Peneliti menutup pelajaran dengan salam penutup
1. Siswa mendengarkan
2. Siswa memberi salam
3menit
2 menit
Total 40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Pertemuan III Alokasi
waktuPeneliti Siswa
1. Membuka Pelajaran:
1. Peneliti membuka pelajaran dengan salam
2. Peneliti menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan
1. Siswa memberi salam
2. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti
2 menit
3 menit
2. Kegiatan inti:
Mengerjakan soal post-test
1. Peneliti membagikan soal post-test kepada siswa
2. Peneliti menunggu siswa mengerjakan soal post-test
3. Peneliti mengambil hasil jawaban siswa
Mengerjakan kusioner minat belajar
1. Peneliti membagikan kuesioner minat belajar dan nilai
karakter kepada siswa
2. Peneliti menunggu siswa mengerjakan kuesioner minat
belajar dan nilai karakter
3. Peneliti mengambil hasil jawaban siswa
1. Siswa menerima soal post-test
2. Siswa mengerjakan soal post-test
3. Siswa memberikan hasil jawaban kepada peneliti
1. Siswa menerima kuesioner minat belajar dan nilai karakter
2. Siswa mengerjakan kuesioner minat belajar dan nilai
karakter
3. Siswa memberikan hasil jawaban kepada peneliti
2 menit
20 menit
3 menit
2 menit
20 menit
3menit
3. Menutup pelajaran
1. Memberi salam penutup
2. Berterimakasih
1. Siswa memberi salam penutup 5 menit
Total 60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
G. Materi Pembelajaran
1. Alat Ukur Listrik
a. Arus ListrikPada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi 2, yaitu rangkaian listrik
terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu
rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian
listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber
tegangan.
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan potensial.
Gambar 1. Rangkaian Terbuka
Gambar 2. Rangkaian Tertutup
Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub
tersebut terhubung dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan
elektron dari kutub negatif dan kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif
ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu menyala lebih
terang. Jika baterai digunakan tiga buah lampu menyala semakin terang. Hal ini
disebabkan beda potensial kutub positif dan kutub negatifnya semakin besar sehingga
muatan-muatan listrik yang mengalir pada penghantar semakin banyak atau arus
listriknya semakin besar. Besarnya arus listrik (disebut dengan kuat arus listrik)
sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir.
b. Alat Ukur Kuat Arus ListrikAlat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) disebut amperemeter,
apabila mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik, maka diberi
simbol (A) dalam rangkaian listrik. Amperemeter harus dirangkai seri dengan
komponen yang akan diukur arusnya, kutub-kutub positif amperemeter dan baterai serta
kutub-kutub negatif keduanya telah saling dihubungkan dengan kabel seperti gambar
berikut.
Gambar 3. Amperemeter
Gambar 4. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 5. Pengukuran Arus Pada Rangkaian Listrik
Arus listrik harus mengalir masuk ke kutub positif (diberi tanda “+” atau warna
merah) dan meninggalkan amperemeter melalui kutub negatif (diberi tanda “-“ atau
warna hitam), bisa dilihat pada gambar 4 dan gambar 5. Jika dihubungkan dengan
polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang dalam arah kebalikan. Ini dapat
menyebabkan jarum membentur sisi tanda nol dengan gaya yang cukup besar
sehingga dapat merusak amperemeter. Tetapi jika menggunakan meter digital yang
memiliki polaritas otomatis (autopolarity), hubungan dengan polaritas terbalik
tidaklah masalah. Ini karena meter tetap akan memberikan bacaaan benar, hanya
tanda negatif didisplai di depan angka, yang menunjukkan bahwa hubungan polaritas
ke meter adalah terbalik.
Amperemeter dipasang seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya,
rangkaian kabel harus dipotong agar dapat menyisipkan amperemeter (lihat gambar
6).
Umumnya amperemeter yang digunakan di lab sekolah sebuah basicmeter.
Basicmeter memiliki beberapa batas ukur (range) dan dapat digunakan untuk
mengukur arus dan tegangan DC. Pada foto basicmeter gambar 6, terdapat 9 terminal,
4 terminal merah di kiri untuk arus dan 4 terminal merah di kanan untuk tegangan.
Satu terminal warna di sisi tengah bawah adalah kutub negatif baik untuk arus atau
tegangan.
Gambar 6. Basicmeter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Batas ukur arus : 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A
Batas ukur tegangan : 0 – 100 mV – 1 V – 10 V – 50 V
Misalnya dalam pengukuran siswa menghubungkan batas ukur 1 A ke rangkaian.
Jarak antara gores pajang 0 dan 20 menunjukkan x 1 A = 0,2 A. antara gores 0 dan
20 terdapat skala 10 (lihat Gambar 2.5). ini berarti skala kecil basicmeter adalah: x
0,2 A= 0,02 A.
Gambar 7. Mengamati skala terkecil Basicmeter
Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala terkecil,
yaitu:
x 0,02 A = 0,01 A
Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakpastiannya adalah 0,01 A.
Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0-1 A
memberikan hasil seperti gambar berikut :
Gambar 8. Pengukuran arus menggunakan basicmeter
Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka skala
adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)
Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran kuat
arus melaporkan sebagai kuat arus
i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)
i = (0,72 + 0,01) A
c. Tegangan Listrik (Beda Potensial)
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda.
Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain,
jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada benda lain.
Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki
potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini
berfungsi untuk mengalirkan muatan dari suatu titik ke titik lainnya. Satuan beda
potensial adalah volt (V).
d. Alat Ukur Tegangan Listrik
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian disebut
dengan voltmeter dan diberi simbol (V) dalam rangkaian listrik. Voltmeter harus
diukur secara parallel pada komponen listrik yang akan diukur tegangannya. Untuk
memasang voltmeter dalam suatu rangkaian, harus diperhatikan bahwa titik yang
potensialnya lebih rendah harus dihubungkan ke kutub positif (“+” atau warna merah)
dan titik yang potensialnya lebih rendah harus dihubungkan ke kutub negatif (“-“ atau
warna hitam). Jika dihubungkan dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan
menyimpang sedikit kekiri tanda nol.
Untuk memasang voltmeter cukup langsung menghubungkan ujung-ujung
komponen yang akan diukur beda potensialnya ke kutub-kutub voltmeter dengan
polaritas yang benar. Gambar berikut menunjukkan pengukuran tegangan pada suatu
rangkaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 9 Pengukuran tegangan pada suatu rangkaian listrik
Melaporkan hasil pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian denganmenggunakan basicmeter itu hampir sama dengan melaporkan hasil pengukuran padaarus lisrtik.
e. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti lampu
senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya
aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan tersebut
sehingga menghasilkan beda potensial.
Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan beda
potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli fisika dari Jerman.
Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis antara kuat arus listrik dan
beda potensial, yang kemudian dikenal dengan Hukum Ohm.
Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu sama
(konstan). Jadi, beda potensial sebanding dengan kuat arus (V~I). secara matematis
dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara beda potensial
dengan kuat arus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial
Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan m =∆∆ .
Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan listrik yang
dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk menghargai Georg Simon Ohm.
Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan (V)
I : kuat arus (A)
R : hambatan listrik (Ω)
Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat arus yang
mengalir pada suatu penghantar sebanding denganbeda potensial antara ujung-ujung
penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap”.
H. Sumber Pembelajaran
1. Judul Buku: Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X (E Book)-
Pengarang: Setya Nurachmandani
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
2. Judul Buku : Fisika untuk Kelas X
Pengarang: Marthen Kanginan
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Erlangga
R= atau V = I x R
86
Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial
Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan m =∆∆ .
Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan listrik yang
dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk menghargai Georg Simon Ohm.
Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan (V)
I : kuat arus (A)
R : hambatan listrik (Ω)
Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat arus yang
mengalir pada suatu penghantar sebanding denganbeda potensial antara ujung-ujung
penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap”.
H. Sumber Pembelajaran
1. Judul Buku: Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X (E Book)-
Pengarang: Setya Nurachmandani
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
2. Judul Buku : Fisika untuk Kelas X
Pengarang: Marthen Kanginan
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Erlangga
R= atau V = I x R
86
Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial
Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat diperoleh dengan persamaan m =∆∆ .
Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan listrik yang
dilambangkan R, dan diberi satuan ohm (Ω), untuk menghargai Georg Simon Ohm.
Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan (V)
I : kuat arus (A)
R : hambatan listrik (Ω)
Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat arus yang
mengalir pada suatu penghantar sebanding denganbeda potensial antara ujung-ujung
penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap”.
H. Sumber Pembelajaran
1. Judul Buku: Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X (E Book)-
Pengarang: Setya Nurachmandani
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional
2. Judul Buku : Fisika untuk Kelas X
Pengarang: Marthen Kanginan
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Erlangga
R= atau V = I x R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa)
Eksperimen 1: Kuat arus listrik
A. Tujuan
Siswa dapat memahami kuat arus listrik
B. Alat
1. Tiga buah baterai
2. 1 buah lampu
3. Kabel
4. Dudukan bolam lampu
C. Landasan Teori
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi 2, yaitu rangkaian
listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka
adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan,
sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah
dihubungkan dengan sumber tegangan.
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada
perbedaan potensial.
D. Langkah kerja
1. Rangkailah bola lampu dan sebuah
baterai dengan menggunakan kabel di
atas papan seperti gambar di samping!
2. Amatilah nyala bola lampu!
3. Lakukanlah kegiatan di atas dengan
menggunakan 2 baterai dan 3 baterai!
4. Bandingkan nyala bola lampu!
5. Apa kesimpulan anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Eksperimen 2: Mengukur Kuat Arus Listrik
A. Tujuan
Siswa dapat menggunakan alat ukur arus listrik
B. Alat
1. Dua buah baterai
2. Satu buah lampu
3. Kabel
4. Dudukan bolam lampu
5. Basicmeter
C. Landasan Teori
Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) disebut
amperemeter, apabila mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen
listrik, maka diberi simbol (A) dalam rangkaian listrik. Amperemeter harus
dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya, kutub-kutub
positif amperemeter dan baterai serta kutub-kutub negatif keduanya telah
saling dihubungkan dengan kabel.
Umumnya amperemeter yang digunakan di lab sekolah sebuah
basicmeter. Basicmeter memiliki beberapa batas ukur (range) dan dapat
digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC. Pada foto basicmeter
terdapat 9 terminal, 4 terminal merah di kiri untuk arus dan 4 terminal
merah di kanan untuk tegangan. Satu terminal warna di sisi tengah bawah
adalah kutub negatif baik untuk arus atau tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Gambar 1. Basicmeter
Batas ukur arus : 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A
Batas ukur tegangan : 0 – 100 mV – 1 V – 10 V – 50 V
Misalnya dalam pengukuran siswa menghubungkan batas ukur 1 A ke
rangkaian. Jarak antara gores pajang 0 dan 20 menunjukkan x 1 A = 0,2 A.
antara gores 0 dan 20 terdapat skala 10 (lihat gambar 2). ini berarti skala
kecil basicmeter adalah: x 0,2 A= 0,02 A.
Gambar 2. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter
Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala
terkecil, yaitu:
x 0,02 A = 0,01 A
Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakapastiannya adalah 0,01 A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0-
1 A memberikan hasil seperti gambar berikut :
Gambar 3. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter
Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka
skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:
x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)
Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran
kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:
i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)
i = (0,72 + 0,01) A
D. Langkah kerja
1. Memasang alat ukur kuat arus seperti
pada gambar disamping dengan cara
sebagai berikut:
a. Memasang alat ukur arus listrik
dengan menggunakan basicmeter dengan memilih mode pengoperasian
alat sebagai amperemeter atau menggeser binding post ke arah kanan
b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk kearah 0
90
Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0-
1 A memberikan hasil seperti gambar berikut :
Gambar 3. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter
Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka
skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:
x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)
Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran
kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:
i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)
i = (0,72 + 0,01) A
D. Langkah kerja
1. Memasang alat ukur kuat arus seperti
pada gambar disamping dengan cara
sebagai berikut:
a. Memasang alat ukur arus listrik
dengan menggunakan basicmeter dengan memilih mode pengoperasian
alat sebagai amperemeter atau menggeser binding post ke arah kanan
b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk kearah 0
90
Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0-
1 A memberikan hasil seperti gambar berikut :
Gambar 3. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter
Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka
skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut:
x0 = x 1 A = 0,72 A (dua desimal)
Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A (juga dua desimal), maka hasil pengukuran
kuat arus melaporkan sebagai kuat arus:
i = x0 + ∆x ………………….………………………………………..(1)
i = (0,72 + 0,01) A
D. Langkah kerja
1. Memasang alat ukur kuat arus seperti
pada gambar disamping dengan cara
sebagai berikut:
a. Memasang alat ukur arus listrik
dengan menggunakan basicmeter dengan memilih mode pengoperasian
alat sebagai amperemeter atau menggeser binding post ke arah kanan
b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk kearah 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
c. Lalu pilih batas ukur amperemeter yang paling besar
d. Lalu terminal positif dari amperemeter (songket warna merah)
dihubungkan dengan kutub positif dari sumber tegangan baterai
e. Terminal negatif dari amperemeter (songket warna hitam)
dihubungkan dengan satu kabel yang terhubung dengan lampu
f. Kabel dari lampu yang satunya dihubungkan dengan kutub negatif dari
sumber tegangan.
g. Lalu dilihat apakah jarum pada amperemeter bergerak atau
menyimpang, atau lampu menyala.
h. Jika jarum amperemeter belum menyimpang atau maka dicek dahulu
apakah kabel sudah terhubung dangan baik, jika belum bergerak batas
ukur diperkecil dari batas ukur sebelumnya.
2. Baca skala yang terbaca.3. Tuliskan nilai yang terbaca.
Soal Kompetensi :
1. Perhatikan gambar rangkaian berikut !
(A) (B)
Tentukan rangkaian yang benar ketika anda ingin mengukur arus denganmenggunakan amperemeter.
2. Apa yang anda ketahui tentang arus listrik ? jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Eksperimen 3: Mengukur beda potensial / tegangan listrik
A. Tujuan
Siswa dapat menggunakan alat ukur tegangan listrik
B. Alat dan bahan
1. Bola lampu
2. Batu baterai
3. Basicmeter
4. Kabel
C. Dasar Teori
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian
disebut dengan voltmeter dan diberi simbol (V) dalam rangkaian listrik.
Voltmeter harus diukur secara parallel pada komponen listrik yang akan
diukur tegangannya. Untuk memasang voltmeter dalam suatu rangkaian, harus
diperhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih rendah harus dihubungkan
ke kutub positif (“+” atau warna merah) dan titik yang potensialnya lebih
rendah harus dihubungkan ke kutub negatif (“-“ atau warna hitam). Jika
dihubungkan dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang
sedikit kekiri tanda nol.
Untuk memasang voltmeter cukup langsung menghubungkan ujung-ujung
komponen yang akan diukur beda potensialnya ke kutub-kutub voltmeter
dengan polaritas yang benar.
D. Langkah kerja
1. Rangkailah alat tersebut seperti gambar disamping
2. Cara memasang voltmeter:
a. Memasang alat ukur tegangan listrik dengan
menggunakan basicmeter dengan memilih mode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
pengoperasian alat sebagai voltmeter atau menggeser binding post ke
arah kiri
b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk kearah 0
c. Lalu pilih batas ukur voltmeter yang paling besar
d. Menghubungkan bolam lampu dengan kabel ke sumber tegangan
e. Hubungkan terminal positif dari voltmeter dengan kutub positif dari
sumber tegangan
f. Hubungkan terminal negatif dari voltmeter dengan kutub negatif dari
sumber tegangan
g. Lalu dilihat apakah jarum pada voltmeter bergerak atau menyimpang
h. Jika jarum voltmeter (basicmeter) belum menyimpang atau maka dicek
dahulu apakah kabel sudah terhubung dangan baik, jika belum bergerak
batas ukur diperkecil dari batas ukur sebelumnya.
3. Catatlah beda potensial yang ditunjukkan voltmeter .
4. Ulangi kegiatan diatas dengan menggunakan 2 dan 3 baterai dan catatlah
hasilnya.
5. Bandingkan antara dengan menggunakan 1, 2, dan 3 baterai.
6. Apa kesimpulan anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Soal kompetensi:
1. Antara potensial listrik dan arus listrik, mana yang lebih berbahaya?
Jelaskan alasan anda!
2. Mengapa burung-burung yang hinggap pada kabel listrik tegangan tinggi
tidak mati? Jelaskan dengan konsep beda potensial!
3. Manakah dari gambar rangkaian berikut yang benar untuk mengukur beda
potensial?
( A) (B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Eksperimen 4: Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Beda Potensial
A. Tujuan
Siswa dapat mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan beda
potensial
B. Alat dan bahan
1. 3 buah baterai 1,5 volt
2. Amperemeter
3. Bola lampu
4. Kabel.
C. Dasar Teori
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik
mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu
penghantar, seperti lampu senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut
dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan
yang dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda
potensial.
Besar perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu sama
(konstan). Jadi, beda potensial sebnading sengan kuat arus (V~I). secara
matematis dapat dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perbandingan antara
beda potensial dengan kuat arus.
D. Langkah Kerja
1. Rangkailah sebuah baterai, amperemeter, dan lampu seperti
pada gambar di samping dengan menggunakan kabel
2. Baca dan catat skala yang ditunjukkan oleh amperemeter ke
dalam tabel seperti berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Jumlah
baterai
Beda potesial
(Volt)
Kuat arus
(A)
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 5. Panduan Penggunaan Basicmeter
BASICMETER 90
1. Penjelasan Basicmeter 90
Basicmeter 90 adalah alat ukur dasar yang dapat mengukur besaran tegangan dan
besaran arus. Alat ini tidak memerlukan catu daya dari luar, jadi dapat langsung
dipakai.
Basicmeter 90 dapat difungsikan sebagai voltmeter maupun amperemeter DC.
Adapun batas ukur maksimum alat ini adalah:
a. Pengukuran Tegangan : 100 mV, 1 V, 5 V, 50 V
b. Pengukuran arus : 100µA, 100 mA, 1 A, 5 A
2. Keterangan
a. Binding Post, untuk memilih batas ukur maksimum
b. Saklar pemilih fungsi (tegangan/arus)
c. Ground/ nol
d. Penyetel nol
e. Petunjuk fungsi alat
f. Saklar meter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3. Petunjuk penggunaan
a. Petunjuk pembaca skala
Pada meter terdapat 2 buah skala:
-5 s/d 50 (skala I)
-10 s/d 100 (skala II)
Skala I dipakai untuk pengukuran tegangan pada batas ukur maksimum 5 V atau
50 V dan untuk pengukuran arus pada batas ukur maksimum 5 A
Skala II dipakai untuk pengukuran tegangan pada batas ukur maksimum 100 mV
dan 1 V atau untuk pengukuran arus 100µA, 100 mA, dan 1 A.
Cara pembacaan pada basicmeter 90 :
Hasil pengukuran : x batas ukur maksimum
Contoh :
Misalkan meter akan dipakai untuk mengukur tegangan dalam batas (range) 5.
Hubungkan kabel hitam ke terminal hitam (0) pada meter, kabel merah
dihubungkan dengan terminal merah 10 V. Pembacaan dilakukan dengan melihat
sala tertinggi 100. Pada saat meter dengan terminal merah 10 V. Pembacaan
dilakukan dengan melihat skala teringgi 100. Pada saat meter dihubungkan
dengan sirkuit, misalkan jarum penunjuk menunjukkan angka 30, maka:
Hasil pengukuran = x10 = 3 V
b. Pengoperasian alat
Pada keadaan tidak dipakai, jarum meter harus menunjukkan angka nol. Apabila
terjadi penyimpangan dapat dikalibrasi dengan penyetel nol (d).
1.) Pilihlah mode pengoperasian alat (Sebagai voltmeter/ amperemeter) dengan
menggeser sakelar pemilih fungsi (b) ke kiri/ kanan
2.) Pada pengoperasian sebagai voltmeter, alat dipasang parallel, sedangkan jika
sebagai amperemeter dipasang secara seri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3.) Perhatikan polaritas meter pada saat dipakai
4.) Pililah batas ukur maksimum tegangan/ arus yang sesuai (a). jika anda tidak
tahu berapa besar tegangan/arus yang akan diukur, mulailah dengan batas ukur
maksimum yang paling besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 6. Soal Pre-Test dan Post-Test
Alat Ukur Listrik
1. Apa nama alat ukur arus listrik ?
2. Apa nama alat ukur tegangan listrik?
3. Jelaskan cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur arus
listrik!
4. Jelaskan cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur
tegangan listrik!
5. Jelaskan dan gambarkan cara memasang alat ukur arus listrik pada suatu
rangkaian!
6. Jelaskan dan gambarkan cara memasang alat ukur tegangan listrik pada suatu
rangkaian!
SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Pre-Test dan Post-Test
1. Apa nama alat ukur arus listrik ?
Amperemeter
2. Apa nama alat ukur tegangan listrik?
Voltmeter
3. Jelaskan cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur arus listrik!
a. Lihat skala penunjuk jarum menunjukkan angka berapa
b. Lihat batas ukur yang digunakan dari amperemeter berapa
c. Lihat skala maksimum dari amperemeter
d. Nilai pengukuran = x batas ukur
4. Jelaskan cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur tegangan listrik!
a. Lihat skala penunjuk jarum menunjukkan angka berapa
b. Lihat batas ukur yang digunakan dari amperemeter berapa
c. Lihat skala maksimum dari voltmeter
d. Nilai pengukuran = x batas ukur
5. Jelaskan dan gambarkan cara memasang alat ukur arus listrik pada suatu rangkaian!
a. Memasang alat ukur arus listrik dengan
menggunakan basicmeter dengan memilih mode
pengoperasian alat sebagai amperemeter atau
menggeser binding post ke arah kanan
b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk
menunjuk kearah 0
c. Lalu pilih batas ukur amperemeter yang paling
besar
d. Lalu terminal positif dari amperemeter (songket
warna merah) dihubungkan dengan kutub positif dari sumber tegangan baterai
e. Terminal negatif dari amperemeter (songket warna hitam) dihubungkan dengan satu
kabel yang terhubung dengan lampu
f. Kabel dari lampu yang satunya dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber
tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
g. Lalu dilihat apakah jarum pada amperemeter bergerak atau menyimpang, atau lampu
menyala.
h. Jika jarum amperemeter belum menyimpang atau maka dicek dahulu apakah kabel
sudah terhubung dangan baik, jika belum bergerak batas ukur diperkecil dari batas
ukur sebelumnya.
6. Jelaskan dan gambarkan cara memasang alat ukur tegangan listrik pada suatu rangkaian!
a. Memasang alat ukur arus listrik dengan menggunakan
basicmeter dengan memilih mode pengoperasian alat
sebagai voltmeter atau menggeser binding post ke arah
kiri
b. Pastikan sebelum pengukuran jarum penunjuk menunjuk
kearah 0
c. Lalu pilih batas ukur voltmeter yang paling besar
d. Menghubungkan bolam lampu dengan kabel ke sumber
tegangan
e. Hubungkan terminal positif dari voltmeter dengan kutub positif dari sumber tegangan
f. Hubungkan terminal negatif dari voltmeter dengan kutub negatif dari sumber
tegangan
g. Lalu dilihat apakah jarum pada voltmeter bergerak atau menyimpang
h. Jika jarum voltmeter (basicmeter) belum menyimpang atau maka dicek dahulu apakah
kabel sudah terhubung dangan baik, jika belum bergerak batas ukur diperkecil dari
batas ukur sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 8. Kuesioner Minat Belajar
KUESIONER MINAT BELAJAR
Nama : _________________________________
Kelas/no absen: _________________________________
Tanggal : _________________________________
PENJELASAN DAN PEDOMAN MENGISI
A. PENJELASAN
1. Pengisian daftar pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu tes, jadi tidak akan
mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran anda.
2. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya anda isi dengan
jujur.
B. PEDOMAN
1. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang minat belajar
yang berpengaruh pada belajar akademik anda di sekolah.
2. Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Berikan tanda centang(√) disalah satu lajur di lembar jawaban.
Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)
Kolom 2: Setuju(S)
Kolom 3 : Tidak Setuju(TS)
Kolom 4 : Sangat Tidak Setuju (STS)
4. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan minat belajar anda sekarang .
5. Jawab semua pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)
1. Saya menyukai pelajaran fisika.
2. Saya belajar fisika dengan penuh semangat
3. Saya menjawab pertanyaan guru fisika saat
pelajaran berlangsung
4. Saya mempelajari fisika tidak hanya dari buku saja
5. Saya memikirkan secara mendalam apa yang
diajarkan guru fisika
6. Saya bertanya kepada guru fisika tentang materi
pelajaran
7. Saya menyukai fisika dengan metode eksperimen
di laboratorium
8. Saya masuk di kelas pelajaran fisika dengan penuh
antusias
9. Saya mencoba mengerjakan soal fisika di buku
sampai selesai
10. Saya berdiskusi dengan teman mengenai materi
pelajaran fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 9. Kuesioner Nilai Karakter
KUESIONER NILAI KARAKTER
Nama : ______________________________________________
Kelas/no absen: ______________________________________________
Tanggal : ______________________________________________
PENJELASAN DAN PEDOMAN MENGISI
A. PENJELASAN
1. Pengisian daftar pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu tes, jadi tidak
akan mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran anda.
2. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya anda isi dengan
jujur.
B. PEDOMAN
1. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang nilai karakter
yang berpengaruh pada belajar akademik anda di sekolah.
2. Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Berikan tanda centang(√) disalah satu lajur di lembar jawaban.
Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)
Kolom 2 : Setuju(S)
Kolom 3 : Tidak Setuju(TS)
Kolom 4 : Sangat Tidak Setuju (STS)
4. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan minat belajar anda sekarang.
5. Jawab semua pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)
1. Saya merangkai alat eksperimen bersama-sama
teman satu kelompok
2. Saya senang berdiskusi dengan teman tentang
materi yang diajarkan
3. Saya ikut andil dalam menyimpulkan hasil
eksperimen
4. Saya ikut menyumbang gagasan saat pelaksanaan
eksperimen
5. Saya menyampaikan pendapat tentang hasil
eksperimen dalam kelompok
6. Saya mampu menyelesaikan eksperimen dengan
baik dalam kelom
7. Saya datang ke laboratorium tepat waktu
8. Saya memulai eksperimen tepat waktu
9. Saya membaca petunjuk penggunaan alat
praktikum
10. Saya mencatat data sesuai dengan yang saya lihat
11. Saya menyimpulkan hasil eksperimen berdasar
hasil pengamatan
12. Saya sungguh terlibat mengerjakan eksperimen
dalam kelompok
13. Saya bertanya kepada guru atau teman
14. Saya mencari sumber lain selain apa yang saya
pelajari
15. Saya mencoba-coba atau berkali-kali melakukan
pengukuran saat melakukan eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 10. Daftar Skor Pre-Test Dan Post-Test
Kode Siswa Pretest Posttest
Siswa 1 24 60
Siswa 2 44 92
Siswa 3 24 36
Siswa 4 34 52
Siswa 5 34 86
Siswa 6 12 44
Siswa 7 38 88
Siswa 8 22 30
Siswa 9 30 40
Siswa 10 28 50
Siswa 11 34 74
Siswa 12 36 42
Siswa 13 22 40
Siswa 14 22 36
Siswa 15 20 34
Siswa 16 26 78
Siswa 18 26 54
Siswa 19 32 72
Siswa 20 34 52
Siswa 21 20 72
Siswa 22 22 54
Siswa 24 22 34
Siswa 25 18 42
Siswa 26 30 46
Siswa 27 24 54
Siswa 28 22 44
Siswa 29 26 56
Siswa 31 12 70
Siswa 32 38 50
Catatan: (1) Saat pengambilan data pre-test siswa dengan kode Siswa 23 mengikutipelatihan Paskibra untuk dilombakan, dan Siswa 30 tidak masuk tanpa keterangan. (2) Saatpengambilan data post-test siswa dengan kode Siswa 17 ada halangan neneknya meninggal,dan Siswa 23 tidak masuk tanpa keterangan. (3) Jadi, sampel yang dapat diteliti untuk datapre-test dan post-test sebanyak 29 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 11. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sebelum Treatmen
Kode SiswaDistribusi Skor Pernyataan
Skor Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siswa 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 327
Siswa 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 333
Siswa 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 324
Siswa 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 328
Siswa 5 3 3 2 3 3 2 3 3 2 428
Siswa 6 3 2 2 2 2 3 2 3 2 425
Siswa 7 4 3 3 2 2 3 3 3 3 329
Siswa 8 3 3 3 2 3 2 3 4 2 328
Siswa 9 2 2 2 2 2 3 4 2 3 224
Siswa 11 3 3 3 2 3 3 4 3 2 430
Siswa 12 3 3 2 2 3 3 4 2 2 327
Siswa 13 3 3 2 3 2 3 3 2 3 327
Siswa 14 3 3 3 3 3 2 3 4 3 330
Siswa 15 3 3 3 4 3 3 4 2 2 431
Siswa 16 3 3 4 3 3 4 4 3 3 434
Siswa 18 3 3 3 3 3 3 4 3 2 431
Siswa 19 3 3 3 3 3 2 4 4 2 431
Siswa 20 3 3 4 2 2 2 3 2 4 328
Siswa 21 3 4 2 3 3 3 4 4 3 433
Siswa 22 2 2 2 3 2 2 3 2 2 323
Siswa 24 4 3 2 1 3 3 3 3 3 328
Siswa 25 3 3 4 4 3 3 4 3 3 434
Siswa 26 3 3 3 4 4 2 4 3 2 432
Siswa 27 4 4 3 3 4 4 3 3 3 435
Siswa 28 4 3 3 3 4 3 3 3 3 433
Siswa 29 3 3 2 3 3 3 3 3 2 328
Siswa 30 2 2 3 3 2 3 3 2 2 325
Siswa 31 4 3 2 3 2 3 4 3 2 430
Siswa 32 3 3 3 3 2 3 4 3 2 430
Catatan: (1) sebanyak 3 siswa tidak mengikuti pelajaran sehingga tidak mengikuti pelajaran(siswa dengan kode siswa 10, siswa 17, dan siswa 23), (2) total sampel yang bisa diteliti yaitusebanyak 29 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 12. Daftar Skor Kuesioner Minat Belajar Sesudah Treatmen
Kode SiswaDistribusi Skor Pernyataan
Skor Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siswa 1 3 3 2 2 2 3 4 2 2 326
Siswa 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 333
Siswa 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 325
Siswa 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 328
Siswa 5 3 3 2 3 3 2 4 3 2 328
Siswa 6 2 2 2 3 3 3 4 3 2 327
Siswa 7 4 3 3 2 2 3 4 4 2 330
Siswa 8 3 3 2 2 3 3 3 3 2 327
Siswa 9 2 2 3 2 2 2 3 2 2 323
Siswa 10 3 3 2 2 2 3 3 3 2 326
Siswa 11 3 3 2 2 2 2 4 3 2 427
Siswa 12 3 3 3 2 3 2 4 3 2 328
Siswa 13 3 3 2 3 2 2 3 2 3 326
Siswa 14 3 3 2 3 3 2 3 3 2 327
Siswa 15 3 4 3 4 4 3 4 3 3 435
Siswa 16 3 4 4 4 3 4 4 3 3 436
Siswa 18 3 3 3 3 3 3 4 3 2 330
Siswa 19 3 3 3 3 3 3 4 3 3 432
Siswa 20 3 3 3 2 3 2 3 3 2 226
Siswa 21 3 4 2 3 3 2 4 4 3 432
Siswa 22 3 2 2 3 2 2 3 2 2 324
Siswa 24 3 3 3 2 3 2 3 3 2 327
Siswa 25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 329
Siswa 26 3 3 3 3 3 3 4 3 2 330
Siswa 27 3 3 2 3 3 3 3 2 2 327
Siswa 28 4 3 3 3 3 3 3 4 4 434
Siswa 29 3 2 3 3 3 3 3 3 2 328
Siswa 30 3 2 3 3 2 2 3 3 2 225
Siswa 31 3 2 2 2 2 2 4 3 2 325
Siswa 32 3 3 3 2 2 3 4 3 2 429
Catatan: (1) sebanyak 2 siswa tidak mengikuti pelajaran sehingga tidak mengikuti pelajaran(siswa dengan kode siswa 17, dan siswa 23). Dari data kuesioner minat sebelum dan sesudahtreatmen, karena ada beberapa siswa yang tidak masuk maka jumlah dari sampel yang bisaditeliti yaitu 29 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 13. Daftar Skor Kuesioner Nilai Karakter
Kode
Siswa
Distribusi Skor PernyataanSkor
TotalKerjasama Tanggungjawab Disiplin Kejujuran Rasa ingin tahu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Siswa 1 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 48
Siswa 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 49
Siswa 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 45
Siswa 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 43
Siswa 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 47
Siswa 6 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 52
Siswa 7 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 51
Siswa 8 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 40
Siswa 9 4 3 2 2 3 4 4 4 3 2 2 4 3 2 3 45
Siswa 10 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 40
Siswa 11 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 53
Siswa 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 47
Siswa 13 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 38
Siswa 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 43
Siswa 16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 59
Siswa 18 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 55
Siswa 19 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 53
Siswa 20 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 54
Siswa 21 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 44
Siswa 24 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 46
Siswa 25 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 50
Siswa 26 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 51
Siswa 27 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 42
Siswa 28 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 56
Siswa 29 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 43
Siswa 31 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 50
Siswa 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 48
Catatan: sebanyak siswa tidak masuk (siswa 17 dan 23), lalu siswa melewatkan tidakmengisi salah satu pernyataan (siswa 15 dan siswa 22) untuk nomor pernyataan 10. Jadi totalsampel yang dapat diteliti yaitu sebanyak 27 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test
111
Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test
111
Lampiran 14. Contoh Data Hasil Penelitian Pre-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test
112
Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test
112
Lampiran 15. Contoh Data Hasil Penelitian Post-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113113113PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi Treatmen
114
Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi Treatmen
114
Lampiran 16. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sebelum Diberi Treatmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi Treatmen
Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter
115
Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi Treatmen
Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter
115
Lampiran 17. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Minat Sesudah Diberi Treatmen
Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Kuesioner Nilai Karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116116116PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI