METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

25
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegagalan balok umumnya diawali oleh retak. Retak yang terjadi pada balok disebabkan oleh beban yang bekerja pada balok, yang melampaui kekuatan balok tersebut. Beban kerja yang mengakibatkan retak pada balok dapat berupa momen lentur dan gaya lintang (gaya geser). Jika balok tidak mampu menahan gaya lintang (gaya geser), maka pada daerah yang menerima gaya lintang paling besar misalnya pada ujung balok akan terjadi retak geser dengan arah retakan miring atau membentuk sudut 45. Untuk mengetahui perilaku geser kita melakukan pengujian geser pada balok beton bertulang dimana pengaruhnya terletak pada bentang geser (a) yang mana hasil pengujian tersebut akan dibahas di bab berikutnya. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh bentang geser (a) balok beton bertulang terhadap perilaku geser dengan penulangan geser sengkang (Ø8- 10) ? KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 1

description

berisi tentang laporan metode eksperimen struktur berdasarkan materi yang diberikan oleh pengajar mata kuliah bersangkutan.dokumen ini hanya untuk latihan dalam membuat laporan metode eksperimen struktur.

Transcript of METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

Page 1: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegagalan balok umumnya diawali oleh retak. Retak yang terjadi pada balok

disebabkan oleh beban yang bekerja pada balok, yang melampaui kekuatan balok tersebut.

Beban kerja yang mengakibatkan retak pada balok dapat berupa momen lentur dan gaya

lintang (gaya geser).

Jika balok tidak mampu menahan gaya lintang (gaya geser), maka pada daerah

yang menerima gaya lintang paling besar misalnya pada ujung balok akan terjadi retak geser

dengan arah retakan miring atau membentuk sudut 45. Untuk mengetahui perilaku geser kita

melakukan pengujian geser pada balok beton bertulang dimana pengaruhnya terletak pada

bentang geser (a) yang mana hasil pengujian tersebut akan dibahas di bab berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh bentang geser (a) balok beton bertulang terhadap perilaku geser

dengan penulangan geser sengkang (Ø8-10) ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh bentang geser (a) balok beton bertulang terhadap

perilaku geser dengan penulangan geser sengkang (Ø8-10).

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 1

Page 2: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

BAB IIMETODE PENELITIAN

2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Beton Fakultas Teknik,

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi

beberapa tahap yaitu ; persiapan, pencampuran, pengadukan, pencetakan, perawatan dan

pengujian.

2.2 Bahan

Bahan-bahan yang dipergunakan adalah :

a. Semen, berfungsi sebagai bahan pengikat pada adukan beton. Pada penelitian ini

digunakan Portland Pozolan Cement merk Gresik dengan kemasan 40 kg.

b. Agregat kasar, yaitu batu pecah diameter maksimum 12,5 mm.

c. Agregat halus, yaitu pasir

d. Air bersih dari jaringan air Laboratorium Laboratorium Teknologi Beton Fakultas

Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya.

e. Tulangan besi diameter 8 mm sebagai tulangan memanjang bawah, 6 mm sebagai

tulangan memanjang atas dan diameter 6 mm sebagai tulangan geser (sengkang).

f. Kawat beton, untuk mengikat tahu beton dengan tulangan.

g. Plywood 9 mm, digunakan untuk pembuatan papan bekisting.

h. Kayu kelas III

i. Minyak Bekisting

j. Paku usuk

2.3 Peralatan

Peralatan yang digunakan terdiri dari:

a. Cetakan silinder, alat ini dipakai untuk mencetak beton yang akan dipergunakan

sebagai benda uji kuat tekan beton. Cetakan silinder terbuat dari besi dengan

diameter dalam 10 cm dan tingginya 20 cm.

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 2

Page 3: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

Gambar 2.1. Cetakan silinder

b. Pengaduk beton (Molen) dipakai untuk mengaduk bahan-bahan penyusun beton

agar dapat membentuk campuran yang benar-benar homogen.

Gambar 2.2. Alat pengaduk beton

c. Mistar, untuk mengukur nilai slump dan dimensi benda uji.

d. Cetok dan ember

e. Tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji

f. Timbangan, untuk mengukur berat bahan dan benda uji

g. Gelas ukur, untuk menakar air

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 3

Page 4: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

h. Compression Testing Machine, alat ini berfungsi untuk mengukur berapa tekanan

yang mampu didukung oleh benda uji sampai dalam keadaan retak..

Gambar 2.3. Alat untuk uji kuat tekan beton

i. Loading Frame yang dilengkapi dengan ; Hydraulic Jack yang berfungsi untuk

mengetahui besarnya beban P, Loadcell, Dial Gage yang di pasang dibawah balok

untuk mengetahui besarnya lendutan yang terjadi saat balok mengalami lenturan dan

tumpuan yang berbentuk sendi dan rol, tumpuan sendi dan rol. Seperangkat alat ini

digunakan untuk menguji kuat geser balok beton bertulang.

2.4 Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui spesifikasi bahan yang akan

digunakan sebagai bahan penyusun beton. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan air,

semen, dan agregat.

2.5 Rencana Benda Uji

Dalam penelitian ini akan dibuat benda uji berbentuk silinder untuk pengujian kuat

tekan dan kuat tarik serta benda uji balok beton bertulang untuk pengujian kuat geser.

Benda uji untuk pengujian geser dibuat tiga benda uji berupa balok beton bertulang,

rencana benda uji bisa dilihat dalam tabel berikut:

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 4

Page 5: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

Tabel 2.1 Rencana Benda uji

BLK 1 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150BLK 2 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150BLK 3 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150

Kode Benda Uji

Panjang bentang (cm)

Tinggi (cm)

Tul. Memanjang Bawah

Tul. Geser (Sengkang)

Lebar (cm)

Mutu beton (f'c) Mpa

Tul. Memanjang Atas

*Ket.

BLK 1 : Balok beton bertulang 1

BLK 2 : Balok beton bertulang 2

BLK 3 : Balok beton bertulang

Mutu beton yang digunakan fc=20 mPa, berikut ini adalah gambar benda uji

beserta detailnya :

a. Gambar Benda Uji

100

15

10 10 10 10 10 10 10 10 10

Gambar 2.4. Balok ukuran 100 cm x 10 cm x 15 cm, dengan jarak sengkang 10 cm

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 5

Page 6: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

b. Detail benda uji

4Ø10

Ø8-10

Gambar 2.5. Detail Balok

2.6 Pembuatan Benda Uji

Untuk membuat benda uji dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan cetakan banda berbentuk silinder (15 cm x 30 cm) dan bentuk kotak

persegi (100 cm x 4 cm x 10 cm)

2. Menyiapkan dan menimbang bahan yang digunakan dengan proporsi yang telah

ditentukan sesuai dengan hasil hitungan perencanaan campuran (mix design).

3. Mengaduk campuran dengan menggunakan molen dan memasukan bahan-bahan

secara bertahap hingga campuran tersebut merata.

4. Bahan yang telah dicampur dimasukan kedalam cetakan sesuai dengan cetakan benda

uji yang akan dibuat.

5. Setelah beton berumur satu hari, cetakan dibuka dan beton direndam selama 14 hari

terhitung saat beton selesai dicetak.

2.7 Perawatan Benda Uji

Perawatan beton adalah suatu upaya untuk menjaga agar permukaan beton segar

selalu lembab, sejak adukan beton dipadatkan sampai beton dianggap cukup keras pada

umur yang direncanakan.

2.8 Pengujian Benda Uji

a. Uji Kuat Tekan Beton Silinder

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 6

Page 7: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

Pengujian kuat tekan beton mengacu standar ASTM dengan menggunakan

alat Compression testing Machine. Kuat tekan beton tekan dapat dihitung dengan

rumus fc’ = Pmaks/A.

b. Uji Kuat Geser Balok Beton Bertulang

Set-up dari pengujian balok tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.6. Pada

dasarnya, balok tersebut ditumpu sendi-rol pada ujung-ujungnya. Pada jarak 25 cm

dari tumpuan-tumpuannya, diberikan beban vertikal 0,5P. Ditengah bentang dipasang

dial gage untuk mengukur lendutan. Sesuai dengan kondisi pembebanan dan tumpuan

di atas kuat geser balok dapat dihitung rumus Vu = Pmaks/2 hasil pembacaan lendutan

vertikal dan beban juga digambarkan dalam bentuk grafik untuk mengetahui pola

keruntuhan. Tahap pengamatan terdiri dari First Crack (Mcr), Rambatan retak, Retak

miring pertama (Vn),Beban max. (Vu). Pelaksanaan pengujian bendauji balok beton

bertulang adalah sebagai berikut :

Gambar 2.6. Set Up Pengujian Balok

a. Benda uji diangkat dan diletakkan pada tumpuan berupa sendi dan rol pada

kerangka alat.Tumpuan benda uji terletak 5 cm dari sisi kanan dan kiri bagian

bawah benda uji.

b. Benda uji yang sudah terpasang dibebani dengan beban titik di dua tempat.

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 7

1. Benda Uji 2. Load Cell 3. Hydraulic Jack 4. Tumpuan Sendi 5. Tumpuan Roll 6. Dial Gage 7. Pompa hidrolis 8. Frame

Page 8: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

c. Beban dua titik ini berupa seperangkat hydraulic jack yang sudah dipasangi

manometer yang berfungsi untuk mengetahui beban P dan diletakkan tepat

ditengah-tengah baja kanal yang bawahnya diberi tumpuan yang berupa besi

pejal. Manometer yang terpasang pada hydraulic jack mempunyai ukuran

tekanan dengan satuan kg/cm2.

d. Langkah selanjutnya yaitu memasang mechanical dial gage pada bagian bawah

benda uji yang berfungsi untuk membaca seberapa besar lendutan yang akan

terjadi. Mechanical dial gage yang digunakan mempunyai ketelitian 0,01 mm

dengan penurunan sebesar 1 cm.

e. Bila pemasangan alat sudah siap selanjutnya dilakukan tahap pengujian.

Pengujian dilakukan dengan cara memompa hidraulik jack dengan kelipatan

beban yang tetap. Kelipatan beban yang terjadi dibaca lewat manometer.

Hydraulic jack yang dipompa, bagian ujung hydraulik jack akan menekan plat

yang ada pada kerangka profil canal bagian atas dan secara otomatis bagian

pangkal hidraulik jack menekan baja kanal yang diberi 2 tumpuan besi pejal

sebagai beban 2 titik yang selanjutnya menekan benda uji yang berada dibagian

bawahnya. Setiap kali penambahan beban dilakukan, maka mechanical dial gage

akan berputar dan membaca lendutan yang terjadi. Pencatatan beban dan

lendutan dilakukan pada saat penambahan beban dengan kelipatan tertentu.

Selain melakukan pencatatan beban dan lendutan setiap penambahan beban

dilakukan pengamatan pada benda uji apakah terjadi retakan atau tidak.

Penambahan beban dilakukan sampai benda uji retak dan beban yang ada pada

manometer tidak mau naik lagi. Pada saat benda uji retak secara otomatis beban

akan turun dan lendutan akan naik pada nilai tertentu dan ini dicatat sebagai data

terahkir.

c. Uji Kuat Geser Balok Beton Bertulang

Tulangan pertama

D = 5,7 mm

A = 25,51 mm2

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 8

Page 9: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

K = 17,9 mm

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 9

Page 10: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

0 0 25.51 0 0 0 01 4 25.51 2 0.01 0.079 792 8.5 25.51 4.25 0.02 0.167 1673 10.5 25.51 5.25 0.03 0.206 2064 10.5 25.51 5.25 0.04 0.206 2065 10.5 25.51 5.25 0.05 0.206 2066 10.5 25.51 5.25 0.06 0.206 2067 10.5 25.51 5.25 0.07 0.206 2068 10.7 25.51 5.35 0.08 0.21 2109 10.9 25.51 5.45 0.09 0.214 21410 10.9 25.51 5.45 0.1 0.214 21411 11 25.51 5.5 0.11 0.216 21612 11 25.51 5.5 0.12 0.216 21613 11 25.51 5.5 0.13 0.216 21614 11 25.51 5.5 0.14 0.216 21615 11 25.51 5.5 0.15 0.216 21616 11 25.51 5.5 0.16 0.216 21617 11.25 25.51 5.625 0.17 0.221 22118 11.25 25.51 5.625 0.18 0.221 22119 11.25 25.51 5.625 0.19 0.221 22120 11.4 25.51 5.7 0.2 0.224 22421 11.4 25.51 5.7 0.21 0.224 22422 11.4 25.51 5.7 0.22 0.224 22423 11.5 25.51 5.75 0.23 0.226 22624 11.5 25.51 5.75 0.24 0.226 22625 11.5 25.51 5.75 0.25 0.226 22626 11.5 25.51 5.75 0.26 0.226 22627 11.6 25.51 5.8 0.27 0.228 22828 11.6 25.51 5.8 0.28 0.228 22829 11.75 25.51 5.875 0.29 0.231 23130 11.75 25.51 5.875 0.3 0.231 23131 11.75 25.51 5.875 0.31 0.231 23132 11.75 25.51 5.875 0.32 0.231 23133 11.75 25.51 5.875 0.33 0.231 23134 11.85 25.51 5.925 0.34 0.233 23335 11.85 25.51 5.925 0.35 0.233 23336 11.85 25.51 5.925 0.36 0.233 23337 11.85 25.51 5.925 0.37 0.233 23338 12 25.51 6 0.38 0.236 23639 12 25.51 6 0.39 0.236 23640 12 25.51 6 0.4 0.236 23641 12 25.51 6 0.41 0.236 23642 12 25.51 6 0.42 0.236 23643 12 25.51 6 0.43 0.236 23644 12 25.51 6 0.44 0.236 23645 12 25.51 6 0.45 0.236 23646 12 25.51 6 0.46 0.236 23647 12.25 25.51 6.125 0.47 0.241 24148 12.25 25.51 6.125 0.48 0.241 24149 12.5 25.51 6.25 0.49 0.246 24650 12.5 25.51 6.25 0.5 0.246 24651 12.5 25.51 6.25 0.51 0.246 24652 12.5 25.51 6.25 0.52 0.246 24653 12.5 25.51 6.25 0.53 0.246 24654 12.5 25.51 6.25 0.54 0.246 24655 12.5 25.51 6.25 0.55 0.246 24656 12.5 25.51 6.25 0.56 0.246 246

(N/mm2)No Dial A (mm2) P(kN) (kN/mm2)ઽ ൌ��οۺۺ �ൌ��۾ۯ ൌ��

۾ۯ

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 10

Page 11: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

Tulangan kedua

D = 5,7 mm

A = 25,51 mm2

K = 17,9 mm

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 11

Page 12: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

0 0 25.51 0 0 0 01 1.5 25.51 0.75 0.02 0.03 302 1.5 25.51 0.75 0.04 0.03 303 1.75 25.51 0.875 0.06 0.035 354 2 25.51 1 0.08 0.04 405 2.5 25.51 1.25 0.1 0.05 506 3 25.51 1.5 0.12 0.059 597 3.5 25.51 1.75 0.14 0.069 698 4.25 25.51 2.125 0.16 0.084 849 5.25 25.51 2.625 0.18 0.103 10310 7.25 25.51 3.625 0.2 0.143 14311 7.5 25.51 3.75 0.22 0.148 14812 8.5 25.51 4.25 0.24 0.167 16713 9.25 25.51 4.625 0.26 0.182 18214 9.5 25.51 4.75 0.28 0.187 18715 9.5 25.51 4.75 0.3 0.187 18716 9.5 25.51 4.75 0.32 0.187 18717 9.75 25.51 4.875 0.34 0.192 19218 9.75 25.51 4.875 0.36 0.192 19219 9.75 25.51 4.875 0.38 0.192 19220 9.9 25.51 4.95 0.4 0.195 19521 9.9 25.51 4.95 0.42 0.195 19522 10 25.51 5 0.44 0.197 19723 10 25.51 5 0.46 0.197 19724 10 25.51 5 0.48 0.197 19725 10 25.51 5 0.5 0.197 19726 10 25.51 5 0.52 0.197 19727 10 25.51 5 0.54 0.197 19728 10 25.51 5 0.56 0.197 19729 10.25 25.51 5.125 0.58 0.201 20130 10.25 25.51 5.125 0.6 0.201 20131 10.25 25.51 5.125 0.62 0.201 20132 10.4 25.51 5.2 0.64 0.204 20433 10.4 25.51 5.2 0.66 0.204 20434 10.4 25.51 5.2 0.68 0.204 20435 10.4 25.51 5.2 0.7 0.204 20436 10.5 25.51 5.25 0.72 0.206 20637 10.5 25.51 5.25 0.74 0.206 20638 10.5 25.51 5.25 0.76 0.206 20639 10.55 25.51 5.275 0.78 0.207 20740 10.55 25.51 5.275 0.8 0.207 20741 10.75 25.51 5.375 0.82 0.211 21142 10.8 25.51 5.4 0.84 0.212 21243 10.8 25.51 5.4 0.86 0.212 21244 10.9 25.51 5.45 0.88 0.214 21445 11 25.51 5.5 0.9 0.216 21646 11 25.51 5.5 0.92 0.216 21647 11 25.51 5.5 0.94 0.216 21648 11 25.51 5.5 0.96 0.216 21649 11 25.51 5.5 0.98 0.216 21650 11.25 25.51 5.625 1 0.221 22151 11.25 25.51 5.625 1.02 0.221 22152 11.25 25.51 5.625 1.04 0.221 22153 11.25 25.51 5.625 1.06 0.221 22154 11.25 25.51 5.625 1.08 0.221 22155 11.4 25.51 5.7 1.1 0.224 22456 11.4 25.51 5.7 1.12 0.224 22457 11.4 25.51 5.7 1.14 0.224 22458 11.4 25.51 5.7 1.16 0.224 22459 11.5 25.51 5.75 1.18 0.226 22660 11.5 25.51 5.75 1.2 0.226 22661 11.5 25.51 5.75 1.22 0.226 22662 11.5 25.51 5.75 1.24 0.226 22663 11.5 25.51 5.75 1.26 0.226 22664 11.5 25.51 5.75 1.28 0.226 22665 11.5 25.51 5.75 1.3 0.226 22666 11.5 25.51 5.75 1.32 0.226 22667 11.5 25.51 5.75 1.34 0.226 22668 11.5 25.51 5.75 1.36 0.226 22669 11.5 25.51 5.75 1.38 0.226 22670 11.65 25.51 5.825 1.4 0.229 22971 11.65 25.51 5.825 1.42 0.229 22972 11.65 25.51 5.825 1.44 0.229 22973 11.75 25.51 5.875 1.46 0.231 23174 11.75 25.51 5.875 1.48 0.231 23175 11.75 25.51 5.875 1.5 0.231 23176 11.75 25.51 5.875 1.52 0.231 23177 11.75 25.51 5.875 1.54 0.231 23178 11.75 25.51 5.875 1.56 0.231 23179 11.75 25.51 5.875 1.58 0.231 23180 11.75 25.51 5.875 1.6 0.231 23181 11.75 25.51 5.875 1.62 0.231 23182 11.75 25.51 5.875 1.64 0.231 23183 11.75 25.51 5.875 1.66 0.231 23184 11.9 25.51 5.95 1.68 0.234 23485 11.9 25.51 5.95 1.7 0.234 23486 11.9 25.51 5.95 1.72 0.234 23487 11.9 25.51 5.95 1.74 0.234 23488 11.9 25.51 5.95 1.76 0.234 23489 11.9 25.51 5.95 1.78 0.234 23490 11.9 25.51 5.95 1.8 0.234 23491 11.9 25.51 5.95 1.82 0.234 23492 11.9 25.51 5.95 1.84 0.234 23493 11 25.51 5.5 1.86 0.216 21694 10.5 25.51 5.25 1.88 0.206 20695 10 25.51 5 1.9 0.197 197

(N/mm2)No Dial A (mm2) P(kN) (kN/mm2)ઽ ൌ��οۺۺ ൌ��۾ۯ ൌ��

۾ۯ

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 12

Page 13: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

Tulangan ketiga

D = 5,7 mm

A = 25,51 mm2

K = 17,9 mm

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 13

Page 14: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

0 0 25.51 0 0 0 01 1.6 25.51 0.8 0.02 0.032 322 1.7 25.51 0.85 0.04 0.034 343 1.7 25.51 0.85 0.06 0.034 344 1.7 25.51 0.85 0.08 0.034 345 1.7 25.51 0.85 0.1 0.034 346 1.7 25.51 0.85 0.12 0.034 347 1.7 25.51 0.85 0.14 0.034 348 1.8 25.51 0.9 0.16 0.036 369 2.1 25.51 1.05 0.18 0.042 4210 2.3 25.51 1.15 0.2 0.046 4611 2.5 25.51 1.25 0.22 0.05 5012 2.8 25.51 1.4 0.24 0.055 5513 2.9 25.51 1.45 0.26 0.057 5714 3.5 25.51 1.75 0.28 0.069 6915 4.1 25.51 2.05 0.3 0.081 8116 4.9 25.51 2.45 0.32 0.097 9717 5.9 25.51 2.95 0.34 0.116 11618 7.2 25.51 3.6 0.36 0.142 14219 8.1 25.51 4.05 0.38 0.159 15920 9 25.51 4.5 0.4 0.177 17721 9.5 25.51 4.75 0.42 0.187 18722 9.6 25.51 4.8 0.44 0.189 18923 9.6 25.51 4.8 0.46 0.189 18924 9.6 25.51 4.8 0.48 0.189 18925 9.7 25.51 4.85 0.5 0.191 19126 9.8 25.51 4.9 0.52 0.193 19327 9.8 25.51 4.9 0.54 0.193 19328 9.8 25.51 4.9 0.56 0.193 19329 9.8 25.51 4.9 0.58 0.193 19330 9.8 25.51 4.9 0.6 0.193 19331 9.8 25.51 4.9 0.62 0.193 19332 9.9 25.51 4.95 0.64 0.195 19533 9.9 25.51 4.95 0.66 0.195 19534 9.9 25.51 4.95 0.68 0.195 19535 10 25.51 5 0.7 0.197 19736 10 25.51 5 0.72 0.197 19737 10.1 25.51 5.05 0.74 0.198 19838 10.2 25.51 5.1 0.76 0.2 20039 10.2 25.51 5.1 0.78 0.2 20040 10.3 25.51 5.15 0.8 0.202 20241 10.3 25.51 5.15 0.82 0.202 20242 10.3 25.51 5.15 0.84 0.202 20243 10.4 25.51 5.2 0.86 0.204 20444 10.4 25.51 5.2 0.88 0.204 20445 10.4 25.51 5.2 0.9 0.204 20446 10.4 25.51 5.2 0.92 0.204 20447 10.5 25.51 5.25 0.94 0.206 20648 10.5 25.51 5.25 0.96 0.206 20649 10.5 25.51 5.25 0.98 0.206 20650 10.6 25.51 5.3 1 0.208 20851 10.6 25.51 5.3 1.02 0.208 20852 10.7 25.51 5.35 1.04 0.21 21053 10.7 25.51 5.35 1.06 0.21 21054 10.7 25.51 5.35 1.08 0.21 21055 10.8 25.51 5.4 1.1 0.212 21256 10.8 25.51 5.4 1.12 0.212 21257 10.8 25.51 5.4 1.14 0.212 21258 10.8 25.51 5.4 1.16 0.212 21259 10.9 25.51 5.45 1.18 0.214 21460 10.9 25.51 5.45 1.2 0.214 21461 11.1 25.51 5.55 1.22 0.218 21862 11.2 25.51 5.6 1.24 0.22 22063 11.2 25.51 5.6 1.26 0.22 22064 11.2 25.51 5.6 1.28 0.22 22065 11.2 25.51 5.6 1.3 0.22 22066 11.2 25.51 5.6 1.32 0.22 22067 11.3 25.51 5.65 1.34 0.222 22268 11.3 25.51 5.65 1.36 0.222 22269 11.3 25.51 5.65 1.38 0.222 22270 11.3 25.51 5.65 1.4 0.222 22271 11.3 25.51 5.65 1.42 0.222 22272 11.4 25.51 5.7 1.44 0.224 22473 11.4 25.51 5.7 1.46 0.224 22474 11.4 25.51 5.7 1.48 0.224 22475 11.4 25.51 5.7 1.5 0.224 22476 11.4 25.51 5.7 1.52 0.224 22477 11.4 25.51 5.7 1.54 0.224 22478 11.4 25.51 5.7 1.56 0.224 22479 11.5 25.51 5.75 1.58 0.226 22680 11.5 25.51 5.75 1.6 0.226 22681 11.5 25.51 5.75 1.62 0.226 22682 11.6 25.51 5.8 1.64 0.228 22883 11.7 25.51 5.85 1.66 0.23 23084 11.7 25.51 5.85 1.68 0.23 23085 11.7 25.51 5.85 1.7 0.23 23086 11.7 25.51 5.85 1.72 0.23 23087 11.7 25.51 5.85 1.74 0.23 23088 11.7 25.51 5.85 1.76 0.23 23089 11.7 25.51 5.85 1.78 0.23 23090 11.7 25.51 5.85 1.8 0.23 230

(N/mm2)No Dial A (mm2) P(kN) (kN/mm2)ઽ ൌ��οۺۺ ൌ��۾ۯ ൌ��

۾ۯ

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 14

Page 15: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

2.9 Metode Analisis Data

Analisis data menggunakan bantuan Program MS-Excel untuk

melakukan perhitungan dan pembuatan tabel, gambar serta kurva. Analisis

meliputi perhitungan tentang pemeriksaan kualitas bahan-bahan penelitian,

perhitungan kuat tekan dan kuat tarik tulangan baja, perhitungan kuat geser

sengkang balok beton bertulang yang semuanya disesuaikan dengan rumus-rumus

serta peraturan-peraturan yang berlaku. Pembuatan tabel, grafik, kurva dan

gambar merupakan cara untuk mempermudah dalam melakukan analisis data agar

dapat diketahui secara jelas bagaimana perilaku hasil penelitian dikaitkan dengan

permasalahan dalam penelitian.

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 15

Page 16: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Uji Kuat Tekan Beton Silinder

Hasil pengujian kuat desak beton diperoleh kuat tekan beton sebesar (f‘c) 14,8

MPa. Kuat tekan beton yang direncanakan adalah sebesar 19,3 MPa, Selanjutnya dalam

analisis dipergunakan kuat tekan beton sebesar 14,8 MPa

3.2 Hasil Uji Kuat Geser Balok Beton Bertulang

Hasil pengujian kuat geser masing-masing balok dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan

Gambar 3.1 sampai dengan Gambar 3.3.

Tabel 3.2 Hasil uji kuat geser beton

BLK 1 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150BLK 2 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150BLK 3 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150

Tul. Memanjang Atas

Kode Benda Uji

Panjang bentang (cm)

Tinggi (cm)

Tul. Memanjang Bawah

Tul. Geser (Sengkang)

Lebar (cm)

Mutu beton (f'c) Mpa

BLK 1 6.1 45 4.4 300 11.2 600 300BLK 2 2.7 21 4.05 500 12.3 900 450BLK 3 0.7 13 3.1 800 19.1 1200 600

Kode Benda Uji

δmax

(cm)Pmax (PSI) Vmax (PSI)Bentang

Geser (a)(a/d) δretak1

(cm)Pretak1 (PSI)

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 16

Page 17: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

Bacaan 1 (cm)

Bacaan 2 (cm)

Rata-rata (cm)

PSI

0 - 0 00.025 - 0.25 1000.098 - 0.98 2000.147 - 1.47 3000.218 - 2.18 4000.287 - 2.87 5000.386 - 3.86 600

Benda Uji 1a= 45 cm

Bacaan 1 (cm)

Bacaan 2 (cm)

Rata-rata (cm)

PSI

0 0 0 00.150 0.133 1.42 1000.190 0.181 1.86 2000.220 0.216 2.18 3000.250 0.242 2.46 4000.290 0.288 2.89 5000.342 0.340 3.41 6000.370 0.362 3.66 7000.430 0.421 4.26 8000.453 0.440 4.47 900

Benda Uji 2a= 21 cm

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 17

Page 18: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

Bacaan 1 (cm)

Bacaan 2 (cm)

Rata-rata (cm)

PSI

0 0 0 00.015 0.045 0.30 1000.045 0.083 0.64 2000.083 0.164 1.24 3000.164 0.184 1.74 4000.184 0.230 2.07 5000.238 0.330 2.84 6000.326 0.390 3.58 7000.385 0.476 4.31 8000.490 0.525 5.08 9000.540 0.596 5.68 10000.596 0.655 6.26 11000.680 0.695 6.88 1200

Benda Uji 3a= 13 cm

Dari hasil percobaan di atas dapat di ketahui bahwa bentang geser (a) memberi pengaruh

terhadap perilaku geser, karena semakin kecil bentang gesernya maka beban (P) yang diterima

semakin besar. Bentang geser (a) terkecil juga dapat menahan gaya geser tertinggi.

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 18

Page 19: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Balok tipe BLK1 dengan bentang geser (a)=32.5 cm dapat menahan gaya geser

tertinggi dengan nilai gaya geser (Vmax) = 430 kg, dapat menahan beban maksimum

(P) sebesar 860 kg, sedangkan balok tipe BLK2 dengan bentang geser (a)=39 cm

dapat menahan gaya geser dengan nilai gaya geser (Vmax) = 340 kg, dapat menahan

beban maksimum (P) sebesar 680 kg,dan yang terakhir, sedangkan balok tipe BLK3

dengan bentang geser (a)=45.5 cm dapat menahan gaya geser terendah dengan nilai

gaya geser (Vmax) = 240 kg, dapat menahan beban maksimum (P) sebesar 480 kg.

b. Dari hasil percobaan di atas dapat di ketahui bahwa bentang geser (a) memberi

pengaruh terhadap perilaku geser, karena semakin kecil bentang gesernya maka beban

(P) yang diterima semakin besar. Bentang geser (a) terkecil juga dapat menahan gaya

geser tertinggi.

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 19

Page 20: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

LAMPIRAN

Beton Silinder untuk uji kuat tekan dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sebanyak 3 buah

Balok beton bertulang saat di uji kuat gesernya hingga retak

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 20

Page 21: METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

METODE EKSPERIMEN STRUKTUR

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/KetutSwandana/bab-iii-analisis-geser-15445610

http://www.slideshare.net/KetutSwandana/bab-i-pendahuluan-geser-15445603

KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 21