PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN … · 2018. 9. 7. · dan (2) mengetahui pengaruh...
Transcript of PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN … · 2018. 9. 7. · dan (2) mengetahui pengaruh...
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rino Pandhu Wibowo
NIM : 142114174
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rino Pandhu Wibowo
NIM : 142114174
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
“...Sesungguhnya Allah Tidak Akan Mengubah Keadaan Suatu Kaum,
Sehingga Mereka Mengubah Keadaan Yang Ada Pada Diri Mereka Sendiri...”
(QS Ar-Ra’d ayat 11)
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Bapak dan Ibu saya yang tak tergantikan
Kakak dan kedua adik saya yang selalu memberikan dukungan
Teman-teman saya yang senantiasa mengajarkan nilai-nilai kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini
dengan judul:
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 18 Juli 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Yang membuat pernyataan,
Rino Pandhu Wibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rino Pandhu Wibowo
NIM : 142114174
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Yang menyatakan,
Rino Pandhu Wibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Penulisan karya ilmiah ini ditujukan
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Terselesaikannya penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan,
dukungan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan petunjuk serta arahan dalam
penulisan karya ilmiah ini.
2. Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan segenap keluarga yang telah memberikan
dukungan moral maupun material kepada penulis sehingga penulisan karya
ilmiah ini dapat terselesaikan.
3. Drs. Joko Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu serta
mengembangkan kepribadian di Universitas Sanata Dharma.
4. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menuntut ilmu serta mengembangkan kepribadian khususnya di Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
dalam menuntut ilmu di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
6. Nicko Kornelius Putra, S.E., M.Sc., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan karya ilmiah ini.
7. Kepala Desa Banjararum dan segenap Perangkat Desa Banjararum yang telah
memberikan kesempatan serta dukungan kepada penulis dalam melaksanakan
penelitian.
8. Teman-teman yang telah menemani dan memberikan inspirasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan baik.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, masukan, dan
saran dari para pembaca. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Penulis,
Rino Pandhu Wibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang ....................................................................... 1
B Rumusan Masalah ................................................................. 5
C Batasan Masalah .................................................................... 6
D Tujuan Penelitian ................................................................... 6
E Manfaat Penelitian ................................................................. 6
F Sistematika Penulisan ............................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pemerintah Desa .................................................................... 9
1. Pengertian Pemerintah Desa ............................................. 9
2. Penyelenggaraan Pemerintah Desa ................................... 9
3. Struktur Organisasi Pemerintah Desa ............................... 10
B Pengelolaan Keuangan Desa ................................................. 11
1. Pengertian Dana Desa ....................................................... 11
2. Pengertian Alokasi Dana Desa ......................................... 11
3. Pengertian Pengelolaan Keuangan Desa ........................... 12
4. Asas-Asas Pengelolaan Keuangan Desa ........................... 12
C Kinerja ................................................................................... 13
1. Pengertian Kinerja ............................................................ 13
2. Indikator Kinerja ............................................................... 14
3. Pengukuran Kinerja .......................................................... 14
4. Pengukuran Kinerja Sektor Publik ................................... 15
5. Konsep Value For Money ................................................. 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Tujuan Value For Money .................................................. 17
D Good Governance .................................................................. 18
1. Pengertian Good Governance ........................................... 18
2. Pilar Good Governance .................................................... 19
3. Konsep Good Government Governance ........................... 20
4. Aspek-Aspek Good Government Governance ................. 21
5. Prinsip-Prinsip Good Governance .................................... 22
E Pengendalian Internal ............................................................ 24
1. Pengertian Pengendalian Internal..................................... 24
2. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ......................... 25
3. Tujuan Pengendalian Internal ........................................... 25
4. Unsur-Unsur Pengendalian Internal .................................. 26
F Perumusan Hipotesis ............................................................. 27
G Kerangka Konseptual Penelitian ........................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian ...................................................................... 31
B Objek dan Subjek Penelitian ................................................. 31
C Populasi dan Sampel .............................................................. 31
D Jenis dan Sumber Data .......................................................... 32
E Teknik Pengumpulan Data .................................................... 32
F Variabel Penelitian ................................................................ 33
G Teknik Analisis Data ............................................................. 33
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A Kondisi Desa ......................................................................... 39
B Sejarah Asal Usul Desa ......................................................... 39
C Visi dan Misi ......................................................................... 40
D Formasi Aparatur Pemerintah Desa ....................................... 41
E Tujuan Strategi dan Sasaran .................................................. 43
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi dan Profil Responden ............................................ 47
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 47
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ........................... 48
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 48
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja ................ 49
B Uji Kualitas Data ................................................................... 49
1. Uji Validitas ...................................................................... 49
2. Uji Reliabilitas .................................................................. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................. 52
1. Variabel Good Governance .............................................. 53
2. Variabel Pengendalian Internal ......................................... 55
3. Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan .......................... 57
D Uji Asumsi Klasik ................................................................. 59
1. Uji Normalitas Data .......................................................... 59
2. Uji Linearitas .................................................................... 60
3. Uji Multikolinearitas ......................................................... 60
4. Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 61
E Uji Hipotesis .......................................................................... 62
1. Koefisien Korelasi ............................................................ 63
2. Koefisien Determinasi ...................................................... 63
3. Uji Statistik F .................................................................... 63
4. Uji Statistik t ..................................................................... 63
F Pembahasan ........................................................................... 65
1. Pengaruh Penerapan Good Governance terhadap Kinerja
Pengelolaan Keuangan ...................................................... 65
2. Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal terhadap
Kinerja Pengelolaan Keuangan ......................................... 66
BAB VI PENUTUP 68
A Kesimpulan ............................................................................ 68
B Keterbatasan Penelitian ......................................................... 68
C Saran ...................................................................................... 68
1. Bagi Pemerintah Desa Banjararum ................................... 69
2. Bagi Penelitian Selanjutnya .............................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71
LAMPIRAN ..................................................................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Indikator Skor Kuesioner ............................................................... 32
Tabel 2 Klasifikasi Reliabilitas ................................................................... 34
Tabel 3 Kategori Indikator Variabel ........................................................... 35
Tabel 4 Formasi Aparatur Pemerintah Desa Banjararum ........................... 41
Tabel 5 Rincian Pembagian dan Pengembalian Kuesioner ........................ 47
Tabel 6 Jenis Kelamin Responden .............................................................. 47
Tabel 7 Usia Responden ............................................................................. 48
Tabel 8 Tingkat Pendidikan Responden ..................................................... 48
Tabel 9 Lama Masa Kerja Responden ........................................................ 49
Tabel 10 Hasil Uji Validitas Variabel Good Governance ............................ 50
Tabel 11 Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal ....................... 50
Tabel 12 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan ........ 51
Tabel 13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................... 52
Tabel 14 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................. 52
Tabel 15 Distribusi Frekuensi Variabel Good Governance .......................... 53
Tabel 16 Frekuensi Kategori Variabel Good Governance ........................... 54
Tabel 17 Skor Indikator pada Variabel Good Governance .......................... 54
Tabel 18 Distribusi Frekuensi Variabel Pengendalian Internal .................... 55
Tabel 19 Frekuensi Kategori Variabel Pengendalian Internal ...................... 56
Tabel 20 Skor Indikator pada Variabel Pengendalian Internal ..................... 56
Tabel 21 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan ..... 57
Tabel 22 Frekuensi Kategori Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan ....... 58
Tabel 23 Skor Indikator pada Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan ...... 58
Tabel 24 Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 60
Tabel 25 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................. 60
Tabel 26 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 61
Tabel 29 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I Struktur Organisasi Pemerintah Desa ....................................... 10
Gambar II Kerangka Konseptual Penelitian ............................................... 30
Gambar III Hasil Uji Normalitas Data ......................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum
Rino Pandhu Wibowo
NIM : 142114174
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh penerapan good
governance terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum,
dan (2) mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan
keuangan Pemerintah Desa Banjararum. Latar belakang penelitian ini adalah
adanya peningkatan alokasi dana desa yang diterima setiap desa dan rendahnya
tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pemerintah Desa Banjararum,
maka penerapan good governance dan pengendalian internal diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan publik terkait pengelolaan
keuangan desa.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2018 di Pemerintah Desa
Banjararum. Populasi sasaran dipilih dengan populative sampling yaitu seluruh
Aparatur Pemerintah Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang. Sumber data
dalam penelitian ini adalah data primer dengan jenis data kuantitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert. Teknik analisis
data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil analisis data adalah variabel good governance dan variabel pengendalian
internal mampu menjelaskan varian variabel kinerja pengelolaan keuangan
sebesar 53,6%. Kesimpulan dari penelitian ini meliputi: (1) penerapan good
governance berpengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan
Pemerintah Desa Banjararum, dan (2) pengendalian internal berpengaruh positif
terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.
Kata kunci : good governance, pengendalian internal, kinerja pengelolaan
keuangan, Pemerintah Desa Banjararum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNANCE
AND INTERNAL CONTROL ON VILLAGES FINANCIAL
MANAGEMENT PERFORMANCE
A Case Study of Banjararum Village Government
Rino Pandhu Wibowo
NIM : 142114174
Sanata Dharma University
The research aimed to: (1) knowing the effect of the implementation of good
governance on Banjararum Village Governments financial management
performance, and (2) knowing the effect of internal control on Banjararum Village
Governments financial management performance. The background of this
research were an improvement in villages fund allocation which received by each
village and low level of society statisfaction towards Banjararum Village
Governments public service, therefore the implementation of good governance
and internal control were expected to improve the performance while giving the
public service related villages financial management.
This research type was case study with quantitative approach. This research
was conducted on April until May 2018 in Banjararum Village Government. The
target populations was chosen based on populative sampling consisting of all
Banjararum Village Government Apparatus with 49 participants. Data source in
this research is primary data with quantitative data type. The data collection
technique used questionnaire with likert scale. The data analysis technique used
multiple regression analysis.
The result was the good governance variable and the internal control variable
able to explain variant of the financial management performance variable equal to
53,6%. The conclusion of this research includes: (1) the implementation of good
governance has a positive effects for Banjararum Village Government financial
management performance, and (2) internal control has a positive effects for
Banjararum Village Government financial management performance.
Keywords : good governance, internal control, financial management
performance, Banjararum Village Government
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era reformasi membawa perubahan pada sistem pemerintahan Indonesia
dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Sistem desentralisasi dan otonomi
daerah ini menuntut pemerintah daerah untuk semakin mandiri dalam
pembangunan daerah dengan memberdayakan potensi, kekayaan, dan sumber
daya yang dimiliki masing-masing. Sistem desentralisasi ini berkembang
hingga tingkat pemerintahan desa.
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang
dimaksud Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa merupakan unit organisasi pemerintah yang berhubungan langsung
dengan masyarakat dengan segala latar belakang kepentingan dan kebutuhan.
Hal ini menjadikan desa memiliki peranan yang strategis khususnya dalam
bidang pelayanan publik. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan
otonomi desa, desa perlu diberikan kewenangan yang lebih besar disertai
bantuan sarana-prasarana yang memadai.
Melalui otonomi desa, diharapkan desa dapat menyelenggarakan
pemerintahan dengan profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta
bertanggungjawab, serta mampu menciptakan masyarakat yang adil, makmur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan sejahtera sebagai subyek pembangunan. Hal ini didukung dengan adanya
pemberian dana untuk setiap desa melalui kebijakan Alokasi Dana Desa.
Peningkatan aliran dana tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi
sektor desa dalam pembangunan negara.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan
yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten/Kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Besarnya
Dana Desa untuk setiap desa dihitung berdasarkan jumlah desa dan
dialokasikan dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas
wilayah, dan tingkat kesulitan geografis.
Peningkatan aliran dana untuk masing-masing desa menuntut adanya
akuntabilitas kinerja aparatur Pemerintah Desa dalam mengelola dan
mempertanggungjawabkan keuangan desa. “Kinerja merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang
dalam perumusan skema strategis suatu organisasi” (Mahsun, 2014:25).
Pengukuran kinerja tentunya diperlukan untuk menilai tingkat pencapaian
dalam memberikan pelayanan publik terkait pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan desa. Pengukuran kinerja Pemerintah Desa
dalam mengelola keuangan desa dapat diukur dengan konsep value for money.
“Value for money merupakan konsep pengukuran kinerja organisasi sektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efektivitas,
dan efisiensi” (Mardiasmo, 2009: 4).
Kinerja Pemerintah Desa dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan
keuangannya diperlukan adanya upaya penyelenggaraan pemerintahan yang
baik (good governance). Menurut LAN dan BPKP (2000:1), governance
diartikan sebagai proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam
melaksanakan penyediaan public goods and services, sedang praktik
terbaiknya disebut good governance.
Penyelenggaraan pemerintahan dalam mengelola keuangan desa harus
didasarkan pada asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta dilakukan dengan
tertib dan disiplin anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa tersebut, terdapat tiga prinsip
good governance menurut World Bank (dalam Mardiasmo, 2009: 18), yaitu
transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.
Namun demikian, menurut BAPPENAS (2007:13) yang menjadi
permasalahan utama dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good
governance) adalah kurangnya pemahaman, kesadaran, dan kapasitas di
kalangan pelaku khususnya sumber daya manusia aparatur dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik (good governance) diperlukan adanya peran serta
dari masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Masyarakat sebagai pihak yang memberi kepercayaan kepada pemerintah
untuk mengelola keuangan publik berhak mendapatkan informasi keuangan
pemerintah. Keterbukaan informasi ini merupakan salah satu perwujudan
transparansi. Selanjutnya, transparansi akan membantu masyarakat untuk
menilai kinerja pemerintah dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan kebijakan publik terkait pengelolaan keuangan desa. Oleh
sebab itu, adanya prinsip transparansi dan partisipasi tersebut kemudian
menjadi acuan dalam mewujudkan akuntabilitas kinerja Pemerintah Desa.
Dalam rangka memperkuat akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, setiap
Pemerintah Desa diwajibkan untuk menyajikan Laporan Keuangan serta
memberikan pernyataan tanggungjawab atas pelaporan tersebut. Berkaitan
dengan hal tersebut, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, untuk
meningkatkan keandalan Laporan Keuangan dan Kinerja, setiap Entitas
Pelaporan dan Entitas Akuntansi wajib menyelenggarakan Sistem
Pengendalian Internal.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah, sistem pengendalian internal tersebut
bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan
negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan. Adanya sistem pengendalian internal
ini merupakan suatu bentuk kendali terhadap mekanisme pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
keuangan desa agar tetap selaras dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Desa
Banjararum Tahun 2015-2021 dikemukakan bahwa salah satu isu strategis
yang menjadi perhatian peneliti adalah rendahnya tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik. Pelayanan publik menggambarkan tingkat kinerja
Pemerintah Desa tersebut. Penerapan good governance dan pengendalian
internal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja Pemerintah Desa
dalam memberikan pelayanan publik khususnya dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
penerapan good governance dan pengendalian internal pada Pemerintah Desa
Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo serta
pengaruhnya terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa. Oleh karena itu,
penelitian ini diberi judul “Pengaruh Penerapan Good Governance dan
Pengendalian Internal terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
rumusan masalah pada penelitian ini meliputi:
1. Bagaimana pengaruh penerapan good governance terhadap kinerja
pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum?
2. Bagaimana pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan
keuangan Pemerintah Desa Banjararum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya berfokus pada good governance, pengendalian internal,
dan kinerja pengelolaan keuangan. Kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor,
maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan hanya meneliti pengaruh
penerapan good governance dan pengendalian internal terhadap kinerja
pengelolaan keuangan desa.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh penerapan good governance terhadap kinerja
pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.
2. Mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan
keuangan Pemerintah Desa Banjararum.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1. Pemerintah Desa Banjararum
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi
Pemerintah Desa Banjararum dalam rangka meningkatkan kinerja
pengelolaan keuangan desanya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
pemerintah pusat dan masyarakat/publik.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi
kemajuan akademisi dan dapat dijadikan acuan atau referensi bagi penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi
peneliti tentang pengaruh penerapan good governance dan pengendalian
internal terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan diuraikan berbagai tinjauan pustaka yang digunakan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian ini, perumusan hipotesis, dan kerangka
konseptual penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, objek dan subjek
penelitian, populasi sasaran, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian, serta teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum Desa Banjararum yang
dijadikan sebagai objek penelitian.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas mengenai data penelitian, pengolahan data, dan hasil
analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB VI Penutup
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran dari pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemerintah Desa
1. Pengertian Pemerintah Desa
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa
adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
yang disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan Pemerintah Desa adalah Kepala
Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
2. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Pemerintahan Desa diselenggarakan berdasarkan asas:
a. kepastian hukum
b. tertib penyelenggaraan pemerintahan
c. tertib kepentingan umum
d. keterbukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
e. proporsionalitas
f. profesionalitas
g. akuntabilitas
h. efektivitas dan efisiensi
i. kearifan lokal
j. keberagaman
k. partisipatif.
3. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Gambar I. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
B. Pengelolaan Keuangan Desa
1. Pengertian Dana Desa
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Dana Desa adalah dana yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
2. Pengertian Alokasi Dana Desa
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Alokasi Dana Desa yang selanjutnya
disingkat ADD adalah dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota setelah
dikurangi Dana Alokasi Khusus. Dalam melakukan penganggaran dan
pengalokasian Dana Desa harus memperhatikan asas adil dan merata.
Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Dana Desa yang akan diterima
oleh setiap desa, yang besarannya dihitung dengan cara 90% (sembilan
puluh persen) dari anggaran Dana Desa dibagi dengan jumlah desa secara
nasional. Sedangkan Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas
wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa masing-masing
Kabupaten/Kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Pengertian Pengelolaan Keuangan Desa
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Keuangan
Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Hak dan kewajiban tersebut
menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan yang perlu diatur dalam
pengelolaan keuangan desa yang baik.
Selanjutnya, menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, pengelolaan keuangan
desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
Pengelolaan keuangan desa dikelola dalam masa 1 (satu) Tahun Anggaran
yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
4. Asas-Asas Pengelolaan Keuangan Desa
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, keuangan desa dikelola dengan
berdasarkan asas-asas:
a. Transparan, yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat
untuk mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang
keuangan desa. Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan pemerintahan desa dengan tetap memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Akuntabel, yaitu perwujudan kewajiban untuk mempertanggung-
jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumberdaya dan pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Asas akuntabel yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. Partisipatif, yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang
mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa.
d. Tertib dan Disiplin Anggaran, yaitu pengelolaan keuangan Desa harus
mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya.
C. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning
suatu organisasi (Mahsun, 2014: 25). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah dijelaskan juga bahwa kinerja adalah keluaran/hasil dari
kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan
penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Secara
umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam
periode tertentu (Bastian, 2006: 274).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Indikator Kinerja
Menurut Bastian (2006: 267) indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif
dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan
(inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits), dan
dampak (impacts). Maksud dari kelima indikator tersebut adalah:
a. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.
b. Keluaran (outputs) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari
suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik.
c. Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang dapat mencerminkan
berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).
d. Manfaat (benefits) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
e. Dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif
maupun negatif terhadap setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi
yang telah ditetapkan.
3. Pengukuran Kinerja
Whittaker (dalam BPKP, 2000) menjelaskan bahwa pengukuran kinerja
merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan
pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Simons (dalam BPKP, 2000)
menyebutkan bahwa pengukuran kinerja membantu manajer dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara
hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis.
Selanjutnya, menurut Robertson (dalam Mahsun, 2014: 25) pengukuran
kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan
pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya,
termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam
menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan
dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektifitas tindakan
dalam mencapai tujuan. Menurut Lohman (dalam Mahsun, 2014: 25)
pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-
target terntentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi.
Jadi pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan
untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan
tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi
serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas
(Mahsun, 2014: 26).
4. Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik
Menurut Mardiasmo (2009: 121) sistem pengukuran kinerja sektor publik
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai
pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial.
Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud
yaitu pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu
memperbaiki kinerja pemerintah, ukuran kinerja sektor publik digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan, dan untuk
mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
Menurut BPKP (2000) cakupan pengukuran kinerja sektor publik harus
mencakup item-item sebagai berikut:
a. Kebijakan (policy), untuk membantu pembuatan maupun
pengimplementasian kebijakan.
b. Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting), untuk
membantu perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan dan
untuk memonitor perubahan terhadap rencana.
c. Kualitas (quality), untuk memajukan standarisasi atas jasa yang diberikan
maupun keefektifan organisasi.
d. Kehematan (economy), untuk me-review pendistribusian dan keefektifan
penggunaan sumber daya.
e. Keadilan (equity), untuk meyakini adanya distribusi yang adil dan
dilayani semua masyarakat.
f. Pertanggungjawaban (accountability), untuk meningkatkan pengendalian
dan mempengaruhi pembuatan keputusan.
5. Konsep Value For Money
Pengukuran kinerja organisasi sektor publik diukur dengan konsep value
for money. Value for money merupakan konsep pengukuran kinerja
organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
ekonomi, efektivitas, dan efisiensi (Mardiasmo, 2009: 4). Adapun yang
dimaksud dengan ekonomi, efisiensi, dan efektivitas yaitu:
a. Ekonomi, yaitu pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input
dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi
terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir
input resources yang digunakan dengan menghindari pengeluaran yang
boros dan tidak produktif.
b. Efisiensi, yaitu pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu
atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
Efisiensi merupakan perbandingan output dengan input yang dikaitkan
standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
c. Efektivitas, yaitu tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan
outcome dengan output.
6. Tujuan Value For Money
Adapun tujuan dari pelaksanaan konsep value for money, yaitu:
a. Economy, berarti hemat/cermat dalam hal pengadaan serta alokasi
sumber daya.
b. Eficiency, berarti berdaya guna dalam penggunaan sumber daya.
c. Effectiveness, berarti berhasil guna atau mencapai tujuan dan sasaran.
d. Equity, berarti keadilan dalam memberikan pelayanan publik.
e. Equality, berarti kesetaran dalam penggunaan sumber daya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
D. Good Governance
1. Pengertian Good Governance
Governance merupakan suatu proses penyelenggaraan kekuasaan negara
dalam melaksanakan penyediaan public goods and services (LAN dan
BPKP, 2000). World Bank mendefinisikan governance sebagai “The way
state power is used in managing economic and social resources for
development of society” (LAN dan BPKP, 2000: 5).
Arti good dalam good governance mengandung dua pengertian (dalam
LAN dan BPKP, 2000), meliputi: pertama, nilai-nilai yang menjunjung
tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan
kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian,
pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial; kedua, aspek-aspek
fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas, orientasi good governance (dalam LAN
dan BPKP, 2000) berada pada:
1. Orientasi ideal negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional.
Orientasi ini mengacu pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara
dengan elemen-elemen konstituennya seperti: legitimacy, accountability,
securing of human rights, autonomy and devolution of power, dan
assurance of civilian control.
2. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efisien
dalam melakukan upaya mencapai tujuan nasional. Orientasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tergantung pada sejauh mana pernerintahan mempunyai kompetensi, dan
sejauh rnana struktur serta mekanisme politik serta administratif
berfungsi secara efektif dan efisien.
OECD dan World Bank (dalam LAN dan BPKP, 2000) mensinonimkan
good governance dengan penyelenggaraan manajemen pembangunan yang
solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar
yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan
korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin
anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya
aktivitas kewiraswastaan. Karakteristik good governance menurut World
Bank meliputi masyarakat sipil yang kuat dan partisipatoris, terbuka,
pembuatan kebijakan yang dapat diprediksi, eksekutif yang bertanggung
jawab, birokrasi yang profesional, dan aturan hukum (LAN dan BPKP,
2000: 6).
2. Pilar Good Governance
Upaya untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik hanya dapat
dilakukan apabila terjadi keseimbangan diantara ketiga pilar yaitu
pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat. Pemerintahan (legislatif,
eksekutif, dan yudikatif), memainkan peran dalam menjalankan dan
menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur
lain dalam governance. Dunia Usaha Swasta, berperan dalam penciptaan
lapangan kerja dan pendapatan. Masyarakat, berperan dalam penciptaan
interaksi sosial, ekonomi, dan politik (BAPPENAS, 2007: 6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Negara sebagai salah satu unsur governance, di dalamnya termasuk
lembaga-lembaga politik dan lernbaga-lembaga sektor publik. Sektor swasta
meliputi perusahan-perusahaan swasta yang bergerak di berbagai bidang
dan sektor informal lain di pasar, Ada anggapan bahwa sektor swasta adalah
bagian dari masyarakat. Namun demikian sektor swasta dapat dibedakan
dengan masyarakat karena sektor swasta mempunyai pengaruh terhadap
kebijakan-kebijakan sosial, politik, dan ekonomi yang dapat menciptakan
lingkungan yang lebih kondusif bagi pasar dan perusahaan-perusahaan itu
sendiri. Sedangkan masyarakat (society) terdiri dari individual maupun
kelompok (baik yang terorganisasi maupun tidak) yang berinteraksi secara
sosial, politik, dan ekonomi dengan aturan formal maupun tidak formal.
Society meliputi lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi dan lain-
lain (LAN dan BPKP, 2000: 6).
Jika dilihat dari ketiga domain dalam governance, tampaknya domain
state menjadi domain yang paling memegang peranan penting dalam
mewujudkan good government karena fungsi pengaturan yang memfasilitasi
domain sektor dunia usaha swasta dan masyarakat (society), serta fungsi
administratif penyelenggaraan pemerintahan melekat pada domain ini.
(LAN dan BPKP, 2000, 8)
3. Konsep Good Government Governance
United Nations Development Program (dalam Mardiasmo, 2009)
mendefinisikan governance sebagai “the exercise of political, economic,
and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Definisi tersebut menunjukkan bahwa governance mempunyai tiga kaki
(three legs) yaitu economic, political, dan administrative (LAN dan BPKP,
2000: 5). Economic governance meliputi proses pembuatan keputusan
(decisio-making processes) yang memfasilitasi aktivitas ekonomi di dalam
negeri dan interaksi diantara penyelenggara ekonomi yang berimplikasi
pada equity, poverty, and quality of life. Political governance adalah proses-
proses pembuatan keputusan untuk formulasi kebijakan. Administrative
governance adalah sistem implementasi proses kebijakan.
Peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan publiknya sangat penting
dalam memfasilitasi terjadinya mekanisme pasar yang benar sehingga
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam pasar dapat dihindari.
Oleh karena itu, upaya-upaya perwujudan ke arah good governance dapat
dimulai dengan membangun landasan demokratisasi penyelenggaraan
negara dan bersamaan dengan itu dilakukan upaya pembenahan
penyelenggaraan pemerintahan sehingga dapat terwujud good government
(LAN dan BPKP, 2000: 8).
4. Aspek-Aspek Good Government Governance
Dilihat dari segi aspek fungsional, governance dapat ditinjau dari apakah
pemerintah telah berfungsi secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai
tujuan yang telah digariskan atau sebaliknya (LAN dan BPKP, 2000: 5).
Dari sektor pemerintahan (government), aspek-aspek good governance
(dalam LAN dan BPKP, 2000) dapat dilihat melalui:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Hukum/kebijakan. Hukum/kebijakan ditujukan pada perlindungan
kebebasan sosial, politik, dan ekonomi.
b. Administrative competence and transparency. Kemampuan membuat
perencanaan dan melakukan implementasi secara efisien, kemampuan
melakukan penyederhanaan organisasi, penciptaan disiplin dan model
administratif, keterbukaan inforrnasi.
c. Desentralisasi. Desentralisasi regional dan dekonsentrasi didalam
departemen.
d. Penciptaan pasar yang kompetitif. Penyempurnaan mekanisme pasar,
peningkatan peran pengusaha kecil dan segrnen lain dalarn sektor swasta,
deregulasi, dan kemarnpuan pemerintah dalam mengelola kebijakan
makro ekonomi.
5. Prinsip-Prinsip Good Governance
Adapun prinsip-prinsip good governance menurut World Bank
(Mardiasmo, 2009: 18) meliputi:
a. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan kemampuan untuk mempertanggung-
jawabkan semua tindakan dan kebijakan serta fungsi-fungsi yang
dijalankan pemerintah terhadap pihak-pihak yang berkepentingan
(Mardiasmo, 2009: 18).
Menurut World Bank (1992: 14), dalam sejarah evolusi akuntabilitas
diungkapkan bahwa terdapat tiga fitur akuntabilitas meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
“First, micro-level accountability has become more important as the role
of the state has expanded and made it impossible to apply broad political
accountability to all the myriad actions of modern government. Second,
the focus in public accountability tends to be on inputs, especially public
expenditure, rather than on outputs or effects, which are often diverse
and complex to measure. Third, except for legal accountability for
government action in some countries, accountability has mostly been by
internal administrative controls by political leaders, government
agencies, and bureaucrats acting as proxies for the public.
b. Transparansi (Transparency)
Transparansi mewajibkan adanya suatu informasi yang diberikan
kepada semua pihak secara terbuka, tepat waktu, serta jelas atas semua
tindakan dan kewajiban yang diambil oleh pemerintah (Mardiasmo,
2009: 18).
Menurut World Bank (1992: 40), terdapat tiga alasan utama mengenai
pentingnya transparansi dalam pembuatan kebijakan yang ekonomis dan
efisiensi, meliputi:
“First, if the government's economic decision making is unexamined and
uncontestable, the dangers of corruption and diversion of public
resources (including external assistance) increase. Second, closed
decision making increases the risk of government error-and of negative
reactions. Third, the efficiency and effectiveness of economic actors, and
the competitiveness of markets, requires broadly based access to relevant
information.”
c. Partisipasi (Participation)
Partisipasi mendorong setiap warga untuk menggunakan hak dalam
menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, yang
menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak
langsung (Mardiasmo, 2009: 18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut World Bank (1994: 43), instrumen dalam pengembangan
prinsip partisipatif, meliputi:
"In addition, the Bank can promote participation in borrowing countries
through its support to governments in their administrative and fiscal
decentralization efforts and by strengthening the dialogue between
governments and civil society.
Other methods would include broader and more substantive borrower
participation and leadership in implementation planning, project launch
workshops, joint implementation reviews of the country portfolio, and
joint discussions of country strategy, including the development of a
pipeline of projects for futue financing by the World Bank.”
E. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan bagian dari manajemen risiko yang
harus dilaksanakan oleh setiap organisasi untuk mencapai tujuan.
Pengendalian internal meliputi semua rencana dan metode yang dilakukan
organisasi serta kebijaksanaan yang terkoordinir dengan maksud untuk
mengamankan harta kekayaan, menguji ketepatan data akuntansi agar dapat
dipercaya, sumber daya organisasi yang efisien dan efektif, serta mendorong
ditaatinya peraturan yang terdapat dalam organisasi.
Dasar pemikiran mengenai pengendalian internal telah disusun dalam
COSO Internal Control Framework. Menurut The Comittee of Sponsoring
Organization of the Treadway Comission (dalam KPMG, 2013),
pengendalian internal didefinisikan sebagai:
“internal control is broadly defined as process, effected by an entity’s board
of director, management, and other personnel, designed to provide
reasonable assurance regarding the achievement of objectiveness of
operation in following categories: (1) effectiveness and efficiency of
operation; (2) reliability of financial reporting; (3) compliance with
applicable law and regulation”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah, sistem pengendalian internal adalah
suatu proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya, Standar Profesional Akuntan Publik mendefinisikan sistem
pengendalian internal sebagai suatu proses dalam organisasi yang meliputi
organisasi itu sendiri serta metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang
dianut untuk melindungi harta miliknya, mengecek kecermatan dan
keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, serta mendorong
ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Definisi sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang
hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem
tersebut. Dengan demikian, pengertian sistem pengendalian internal diatas
berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual,
dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer (Mulyadi, 2014:163).
3. Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan yang dimaksudkan dalam pengendalian internal menurut The
Comittee of Sponsoring Organization (COSO) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Perusahaan
Pengendalian internal dalam suatu organisasi dapat menjadi instrumen
agar penggunaan sumber daya dapat dimanfaatkan secara efisien dan
efektif dalam operasi perusahaan.
b. Keandalan Pelaporan Keuangan
Pengendalian internal yang ada membuat manajemen memiliki tanggung
jawab untuk menyiapkan laporan keuangan untuk pihak internal maupun
eksternal organisasi.
c. Kepatuhan terhadap Hukum dan Aturan yang berlaku
Pengendalian internal ini bertujuan agar organisasi melakukan
kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Pengendalian internal dilakukan untuk melihat seberapa jauh
perencanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan berlangsung dengan
lancar. Perencanaan tidak hanya sekedar dibuat saja, tetapi harus bisa
menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang ada.
4. Unsur-Unsur Pengendalian Internal
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah, unsur–unsur pengendalian internal
meliputi:
a. Lingkungan Pengendalian
Pimpinan instansi pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan
dan memelihara lingkungan dalam keseluruhan organisasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menimbulkan perilaku positif dan mendukung terhadap pengendalian
internal dan manajemen yang sehat.
b. Penilaian Risiko
Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang
dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun dari dalam.
c. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan
instansi pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien
dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi.
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan dan pihak lain
yang ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan sarana
tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan pimpinan instansi
pemerintah melaksanakan pengendalian dan tanggung jawabnya.
e. Pemantauan Pengendalian Internal
Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan
memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat
segera ditindaklanjuti.
F. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan sebelumnya, telah
dikemukakan dalam BAPPENAS (2007: 3) bahwa salah satu pengaruh dari
penerapan good governance adalah terciptanya sistem kelembagaan dan
ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
profesional, dan akuntabel dalam rangka pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Adanya pengendalian internal bertujuan
untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel, yang berguna memberikan keyakinan yang memadai bagi
tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara,
dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah).
Sedangkan kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning
suatu organisasi (Mahsun, 2014: 25).
Berdasarkan uraian di atas, diterapkannya good governance dan adanya
pengendalian internal diharapkan dapat meningkatkan pencapaian tujuan
organisasi. Sedangkan kinerja suatu organisasi dapat dikatakan baik apabila
tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. Oleh sebab itu, peneliti mencoba
menghubungkan penerapan good governance dan pengendalian internal
dengan kinerja pengelolaan keuangan.
Penelitian sebelumnya (Sari, 2015) meneliti tentang pengaruh good
governance dan pengendalian internal terhadap kinerja organisasi dilihat dari
persepsi pegawai. Sari Apriani Panjaitan (2015) melakukan penelitian di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dengan jumlah
responden sebanyak 61 pegawai yang dinyatakan memenuhi kriteria pemilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sampel pada penelitian tersebut. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa
good governance dan pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari
persepsi pegawai.
Hal serupa juga dilakukan pada penelitian lain (Karlina, 2016) yang
meneliti tentang pengaruh penerapan good governance dan pengendalian
internal terhadap kinerja pengelolaan keuangan. Karlina Ghazalah Rahman
(2016) melakukan penelitian pada Pemerintah Daerah di Kota Makassar
dengan jumlah responden sebanyak 45 pegawai dimana dimana setiap SKPD
diambil 3 orang yang terdiri dari pimpinan SKPD, bendahara, dan staf
keuangan. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan good
governance dan pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja
pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah di Kota Makassar.
Berdasarkan uraian tersebut, untuk mendukung konsistensi hasil penelitian
terdahulu yang telah dilakukan, maka peneliti merumuskan dua hipotesis dalam
penelitian ini, yaitu:
H1 : Penerapan good governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.
H2: Pengendalian internal memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kinerja Pengelolaaan
Keuangan (Y)
Ekonomi
Efektivitas
Efisiensi
Pengendalian Internal (X2)
Lingkungan Pengendalian
Penilaian Risiko
Kegiatan Pengendalian
Informasi dan Komunikasi
Pemantauan Pengendalian
Good Governance (X1)
Akuntabilitas
Transparansi
Partisipasi
G. Kerangka Konseptual Penelitian
H1
H2
Gambar II. Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: data diolah
Kerangka konseptual penelitian ini dibangun berdasarkan tinjauan pustaka
yang telah dilakukan dan hipotesis yang teah dirumuskan. Kerangka konseptual
yang coba dibangun adalah sebagai berikut:
1. Garis H1 menghubungkan variabel good governance dengan variabel kinerja
pengelolaan keuangan. Hipotesis pertama (H1) dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh penerapan good governance terhadap kinerja
pengelolaan keuangan.
2. Garis H2 menghubungkan variabel pengendalian internal dengan variabel
kinerja pengelolaan keuangan. Hipotesis kedua (H2) dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di
Pemerintah Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo,
sehingga hasil dari pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini hanya
berlaku bagi Pemerintah Desa Banjararum saja. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2018. Metode penelitian yang
digunakan adalah asosiatif kausal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya.
B. Objek dan Subjek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah mekanisme pengelolaan keuangan
Pemerintah Desa Banjararum. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian
adalah Aparatur Pemerintah Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang.
C. Populasi Sasaran
Menurut Sugiyono (2012: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Aparatur Pemerintah
Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang. Dalam penelitian ini, populasi
sasaran dipilih dengan teknik populative sampling atau seluruh populasi
dijadikan populasi sasaran. Berdasarkan teknik tersebut, maka populasi sasaran
dalam penelitian ini adalah seluruh Aparatur Pemerintah Desa Banjararum
yang berjumlah 49 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu data yang berbentuk
angka, atau data yang diangkakan (Sugiyono, 2012: 23). Data tersebut
kemudian dianalisis dan diolah dengan analisis statistik. Sumber data dalam
penelitian ini adalah sumber data primer. Data primer dalam penelitian ini
meliputi jawaban dari responden yang didapatkan melalui penyebaran
kuesioner sebagai instrumen penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
sebagai instrumen penelitian. Kuesioner diberikan kepada seluruh Aparatur
Pemerintah Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang. Kuesioner dalam
penelitian ini mendefinisikan kegiatan operasional dari variabel yang diteliti
kedalam indikatornya masing-masing, selanjutnya indikator tersebut dijabarkan
melalui bentuk pernyataan, kemudian diberikan skor atas jawaban dari para
responden atas pernyataan-pernyataan yang ada. Untuk menentukan skor pada
penelitian ini peneliti menggunakan likert scale. Likert scale digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 93). Indikator skor pada pilihan
jawaban dalam kuesioner yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Indikator Skor Kuesioner
Jenis Jawaban Skor
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Setuju 3
Sangat Setuju 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Variabel Penelitian
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012:38).
Selanjutnya, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39). Penelitian
ini menggunakan dua variabel bebas yaitu good governance dan pengendalian
internal. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja
pengelolaan keuangan.
Pengukuran variabel good governance didasarakan pada prinsip-prinsip
yang diungkapkan oleh World Bank yaitu akuntabilitas, transparansi, dan
partisipasi. Selanjutnya, variabel pengendalian internal didasarkan pada unsur-
unsur Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP yang terdiri dari lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta
pemantauan pengendalian internal. Sedangkan variabel kinerja pengelolaan
keuangan diukur dengan konsep value for money yang didasarkan pada
indikator ekonomi, efektivitas, dan efisiensi.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
statistik dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 24.0.
Peneliti hendak mengetahui bagaimana pengaruh penerapan good governance
dan pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah
Desa Banjararum, maka:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Peneliti melakukan pengujian kualitas data pada data yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner. Pengujian ini dilakukan terdiri dari:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan vaid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2006: 45). Uji validitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Product Moment Correlation dan taraf signifikansi
5%. Hasil dari nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel.
Pernyataan tersebut dinyatakan valid apabila nilai r hitung ≥ r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006: 41).
Tabel 2. Klasifikasi Reliabilitas
Reliabilitas Klasifikasi
0,90 ≤ rh < 1 Sangat tinggi
0,70 ≤ rh < 0,90 Tinggi
0,40 ≤ rh < 0,70 Sedang
0,20 ≤ rh < 0,40 Rendah
0 ≤ rh < 0,20 Sangat rendah
Sumber: Sugiyono (dalam skripsi Fierda Pangestika, 2016)
2. Peneliti melakukan analisis statistik deskriptif pada variabel penelitian yang
berfungsi untuk memberi gambaran atas objek yang diteliti melalui data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
populasi tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku
(Sugiyono, 2012: 29). Statistik deskriptif menggunakan tabel distribusi
frekuensi yang dilakukan dengan menentukan kelas interval, menghitung
rentang data, dan menentukan panjang kelas. Langkah-langkah dalam
menyajikan tabel distribusi frekuensi (dalam Sugiyono, 2012: 36) meliputi:
a. Menghitung jumlah kelas interval (rumus Sturges)
K = 1 + 3,3 log n
b. Menghitung rentang data, data terbesar dikurangi data terkecil + 1.
c. Menghitung panjang kelas, rentang data dibagi dengan jumlah kelas.
d. Menyusun interval kelas, menyusun data dari tekecil hingga terbesar.
e. Mengelompokkan nilai masing-masing indikator menjadi 5 kategori,
dengan rumus:
Mean Ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)
Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)
Tabel 3. Kategori Indikator Variabel
Kriteria Interval Penyesuaian
Sangat Tinggi Mi + 1,5Si < X ≤ Mi + 3Si Sangat Baik
Tinggi Mi + 0,5Si < X ≤ Mi + 1,5Si Baik
Sedang Mi – 0,5Si < X ≤ Mi + 0,5Si Sedang
Rendah Mi – 1,5Si < X ≤ Mi – 0,5Si Buruk
Sangat Rendah Mi – 3Si < X ≤ Mi – 1,5Si Sangat Buruk
Sumber: Azwar (dalam skripsi Fierda Pangestika, 2016)
3. Selanjutnya, peneliti membandingkan skor masing-masing indikator. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui skor yang didapatkan oleh masing-masing
indikator dari ketiga variabel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4. Peneliti melakukan Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2006: 110). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode
P-Plot Normality dan taraf signifikansi 5%. Model regresi dikatakan
berdistribusi normal apabila sebaran data berada di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam
studi sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik (Ghozali, 2006:
115). Pengujian dilakukan dengan menggunakan Test for Linierity dan
taraf signifikansi 5%. Hubungan antar variabel penelitian dapat dikatakan
memiliki hubungan linier apabila nilai linearitas > 0,05.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006: 91).
Multikolinearitas dilihat dari nilai Varian Inflation Factors (VIF) dan
nilai Tolerance. Apabila nilai VIF ≤ 10 atau nilai Tolerance ≥ 0,1 maka
dapat dinyatakan tidak terdapat multikolinearitas. Suatu model regresi
tidak boleh terdapat multikolinearitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas betujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain (Ghozali, 2006: 105). Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode Glesjer dan taraf signifikansi 5%. Apabila tingkat
probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas. Suatu model
regresi tidak boleh terjadi heteroskedastisitas.
5. Selanjutnya, dilakukan Uji Hipotesis dengan menggunakan Analisis Regresi
Linear Berganda (dengan taraf signifikansi 5%, df1 = 2 , df2 = 46) yang
terdiri dari:
a. Mencari Koefisien Korelasi (R)
Notasi pada nilai R menunjukkan arah hubungan kedua variabel
independen (variabel good governance dan variabel pengendalian
internal) terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan. Notasi positif
menunjukkan hubungan yang searah, sedangkan notasi negatif
menunjukkan hubungan yang tidak searah atau berlawanan.
b. Mencari Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan ukuran seberapa jauh kemampuan
suatu model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2006: 83).
Apabila nilai R2 mendekati 1, maka variabel good governance dan
variabel pengendalian internal memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel kinerja pengelolaan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006: 84). Apabila nilai F hitung ≥
F tabel, maka setidaknya salah satu dari kedua variabel independen
(variabel good governance dan variabel pengendalian internal) memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan.
d. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2006: 84). Apabila nilai t hitung ≥ t tabel, maka
variabel good governance ataupun variabel pengendalian internal
memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan.
6. Peneliti mendiskripsikan pengaruh variabel good governance dan variabel
pengendalian internal terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan
Pemerintah Desa Banjararum dengan berdasarkan pada hasil analisis data
yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Kondisi Desa
Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
merupakan salah satu Desa dari 87 Desa di Kabupaten Kulon Progo Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian utara. Batas Desa
Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut:
Timur : Sungai Progo
Barat : Desa Purwosari Kec. Girimulyo, Desa Banjarsari, Purwoharjo,
Sidoharjo Kec. Samigaluh
Utara : Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang
Selatan : Desa Kembang Kec. Nanggulan, Desa Pendoworejo Kec. Girimulyo
Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo memiliki
topografi yang bervariasi dengan ketinggian antara 0–300 meter di atas
permukaan air laut. Luas wilayah Desa Banjararum adalah 117.255.672 Ha.
Penggunaan tanah di Desa Banjararum meliputi jalan 187.195 Ha; sawah dan
ladang 5.825.634 Ha; bangunan umum 10.132 Ha; pemukiman umum
4.990.990 Ha; pekuburan 100.540 Ha; dan lain-lain 523.695 Ha.
B. Sejarah Asal Usul Desa
Desa Banjararum berdiri pada tahun 1947, berdasarkan Maklumat Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 16 Tahun 1946 tentang Penggabungan Desa se-
DIY yang ditetapkan dalam rangka mewujudkan otonomisasi. Dengan adanya
penggabungan diharapkan agar wilayah suatu Desa menjadi cukup besar untuk
mengurus rumah tangga sendiri dengan biaya sendiri, dengan prinsip otonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
secara penuh dan seluas-luasnya. Pada awalnya sebelum terjadi
penggabungan desa, terdapat 5 (lima) kelurahan yang terdiri dari :
1. Kelurahan Degan, dipimpin oleh Lurah R. H. SS. Widarso
2. Kelurahan Semaken, dipimpin oleh Lurah R. Kartopawiro
3. Kelurahan Kedondong, dipimpin oleh Lurah R. Hardjosuwarno
4. Kelurahan Dekso, dipimpin oleh Lurah R. Seloredjo
5. Kelurahan Ngipikrejo, dipimpin oleh Lurah R. Ronoprawiro
Kemudian sejalan dengan terbitnya Maklumat Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 16 Tahun 1946 tersebut diatas, setelah melalui serangkaian
musyawarah penggabungan yang dilaksanakan pertama kali tanggal 1 Januari
1947 oleh Lurah dari 5 (lima) kelurahan tersebut, maka pada hari Kamis Legi,
tanggal 17 April 1947 digabung menjadi kelurahan baru dengan nomor urut 85
Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, dengan nama Kelurahan Banjararum.
C. Visi dan Misi
Visi kepala desa merupakan kondisi yang diharapkan dapat memotivasi
seluruh elemen pemangku kepentingan di Desa Banjararum dalam melakukan
aktivitasnya. Berdasarkan isu strategis dan dengan mempertimbangkan
keberlanjutan program pembangunan periode yang lalu, visi pembangunan
Desa Banjararum tahun 2015-2021 adalah “Desa Banjararum yang sejahtera,
aman, damai, bermanfaat berdasarkan iman dan taqwa”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu dijabarkan kedalam misi sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelayanan
umum
2. Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah dan permukiman
3. Meningkatkan perekonomian dengan memperhatikan usaha mikro, tenaga
kerja lokal, bahan baku lokal, serta mencegah berkurangnya lahan pertanian
4. Meningkatkan kesadaran hukum, membangun etika dan melestarikan
budaya yang positif
5. Meningkatkan kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat dan gotong-
royong masyarakat
6. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kualitas hidup beragama serta
kerukunan antar umat beragama
7. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan perilaku hidup sehat
dalam masyarakat
D. Formasi Aparatur Pemerintah Desa
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Banjararum
Tahun 2015-2021, formasi Aparatur Pemerintah Desa Banjararum adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. Formasi Aparatur Pemerintah Desa Banjararum
No. Jabatan Nama Pejabat
1. Kepala Desa Warudi
2. Sekretaris Desa Sunaryo, S.H
3. Kasie Pemerintahan Agus Sumarwata
4. Kasie Pembangunan dan Pemberdayaan Purwanto, S.Pt
5. Kasie Kemasyarakatan Parsidi
6. Kaur Keuangan dan Perencanaan Marwidi Susatya
7. Kaur Umum, Aparatur Desa dan Aset Asih Ngatiyono
8. Kepala Dusun Kanoman I Tumijo
9. Kepala Dusun Kanoman II Rr. Sulistini Astuti
(berlanjut)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lanjutan Tabel 4. Formasi Aparatur Pemerintah Desa Banjararum
No. Jabatan Nama Pejabat
10. Kepala Dusun Sayangan Sunardi
11. Kepala Dusun Kisik Sigit Haryadi
12. Kepala Dusun Jogobayan Maryanto
13. Kepala Dusun Ngipikrejo I Purwadi
14. Kepala Dusun Ngipikrejo II Ngatirin
15. Kepala Dusun Kriyan Sugiyono
16. Kepala Dusun Sorotanon Sebastianus Suyaka
17. Kepala Dusun Blumbang Ratiyono
18. Kepala Dusun Puser Makirjo
19. Kepala Dusun Kagongan Supardal
20. Kepala Dusun Kedondong I Sukir
21. Kepala Dusun Kedondong II Sutamto
22. Kepala Dusun Semaken I Drs. Suparman
23. Kepala Dusun Semaken II Suryanto
24. Kepala Dusun Semaken III Wasito
25. Kepala Dusun Kemesu Tukiran
26. Kepala Dusun Ngentak Witnarto
27. Kepala Dusun Degan I Parinah
28. Kepala Dusun Degan II R. Bayu Nurcahyo Pujiantoko
29. Kepala Dusun Sentul Gino
30. Kepala Dusun Brajan Rochani
31. Kepala Dusun Klepu Sudarman, B.A
32. Kepala Dusun Popohan Sunar
33. Kepala Dusun Mejing Sunardi
34. Staf Kesejahteraan Rakyat Sarjono
35. Staf Umum Sanijo
36. Staf Pemerintahan Tugiyono
37. Staf Pembangunan Nur Hidayah Nugraheni
38. Staf Keuangan dan Perencanaan Rujito
39. Ketua BPD Djasdjualdi
40. Wakil Ketua BPD Susilo
41. Sekretaris BPD Slamet
42. Anggota BPD Budiman
43. Anggota BPD Sukirman
44. Anggota BPD HD. Sutrisno, A.Ma.Pd
45. Anggota BPD Sarwidi
46. Anggota BPD Sugimar
47. Anggota BPD Basuki
48. Anggota BPD Hari Budijatmo, A.Md
49. Anggota BPD Supardi
Sumber: RPJM Desa Banjararum Tahun 2015-2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
E. Tujuan Strategi dan Sasaran
Sasaran pembangunan merupakan kondisi yang diharapkan untuk mencapai
tujuan pembangunan pada periode tahun 2015-2021 ditetapkan beberapa
sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya kapasitas dan keberpihakan kelembagaan pemerintah kepada
rakyat/masyarakat untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) dengan tolok ukur sasaran:
a. Pengawasan dan pengendalian internal meningkat
b. Penyediaan informasi dan komunikasi melalui ketersediaan realease bagi
media massa meningkat serta merencanakan penyediaan informasi dan
komunikasi melalui sebuah website
c. Proses pelayanan perijinan semakin baik sehingga waktu pengurusan
semakin cepat
d. Meningkatnya kepastian hukum kelembagaan dan pelayanan kepada
masyarakat dengan bertambahnya jumlah produk hukum
2. Meningkatnya profesionalisme dan jiwa enterpreneur aparatur dengan tolok
ukur sasaran:
a. Terlatihnya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan, sehingga kinerja
aparatur menjadi efisien dan efektif
3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dengan tolok ukur sasaran:
a. Peraturan Desa tentang program kerja tahunan dan jangka menengah
desa sesuai waktu yang ditetapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Laporan pertanggungjawaban Kepala Desa dan Peraturan Desa tentang
perhitungan anggaran sesuai waktu yang ditetapkan
c. Pengoperasionalan BUMDes meningkat
d. Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani
e. Partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pelaksanaan program
pembangunan
f. Dana swadaya masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan
pembangunan semakin meningkat lagi dari tahun ke tahun
4. Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat dengan tolok ukur sasaran:
a. Kualitas hidup manusia meningkat
b. Pelayanan Pendidikan meningkat
c. Sarana Prasarana Pendidikan meningkat
d. Pembinaan perpustakaan desa, sekolah dan rumah ibadah
e. Pelayanan perpustakaan umum dilihat dari jumlah pengunjung meningkat
f. Kualitas kesehatan masyarakat dilihat dari jumlah kematian ibu
melahirkan menurun; kesadaran berobat pada masyarakat dilihat dari
jumlah kunjungan ke Puskesmas/RSU meningkat
g. Pelayanan air bersih kepada masyarakat meningkat
h. Rumah yang layak huni dan memenuhi syarat-syarat kesehatan
meningkat
i. Penanganan air bersih pedesaan meningkat
j. Sarana dan prasarana olahraga secara kuantitas maupun kualitas
mengalami peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
5. Berkembangnya perekonomian rakyat terutama agribisnis, agroindustri, dan
kepariwisataan dengan tolok ukur sasaran:
a. Peningkatan kualitas saluran irigasi
b. Produksi padi dan palawija meningkat
c. Produksi sayur-sayuran meningkat
d. Produksi buah-buahan meningkat
e. Produksi tanaman obat meningkat
f. Produksi tanaman perkebunan meningkat
g. Populasi ternak besar meningkat
h. Populasi ternak kecil meningkat
i. Populasi unggas meningkat
j. Produksi daging meningkat
k. Produksi telur meningkat
l. Populasi tanaman kayu bernilai ekonomis tinggi meningkat
m. Produksi ikan budidaya meningkat
n. Pembangunan kawasan desa wisata dan terwujudnya pengurus desa
wisata
6. Terfasilitasinya pengembangan dunia usaha dan investasi daerah dengan
tolok ukur sasaran:
a. Nilai Investasi mengalami kenaikan
b. Infrastruktur semakin baik
c. Pemanfaatan ruang sesuai dengan Tata Ruang meningkat
d. Sarana prasarana perdagangan meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
e. Menurunnya angka pengangguran
7. Meningkatnya ketentraman, ketertiban serta keimanan dan ketaqwaan
dengan tolok ukur sasaran:
a. Angka alam tanah longsor diharapkan semakin menurun
b. Angka kriminalitas diharapkan semakin menurun
c. Tingkat pelanggaran terhadap peraturan perundangan daerah menurun
d. Jumlah tempat ibadah yang tersedia meningkat
e. Jumlah Majlis Taklim Binaan diharapkan semakin bertambah
f. Jumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) meningkat
g. Peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban
lingkungan meningkat
8. Pelestarian budaya dan fungsi lingkungan hidup dengan tolok ukur sasaran:
a. Jumlah kelompok seni dan budaya meningkat
b. Aktualisasi nilai-nilai budaya meningkat dengan bertambahnya jumlah
event dari tahun ke tahun
c. Luas lahan kritis menurun
d. Luas hutan rakyat meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Profil Responden
Penelitian ini dilaksanakan di Pemerintah Desa Banjararum Kecamatan
Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Responden dalam penelitian ini adalah
seluruh Aparatur Pemerintah Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian, kuesioner yang
dibagikan sejumlah 49 lembar, semua kuesioner dikembalikan kepada peneliti
dan semua data dapat diolah. Data mengenai jumlah kuesioner dibagikan dan
pengembalian kuesioner tersebut didiskripsikan melalui tabel berikut:
Tabel 5. Rincian Pembagian dan Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Presentase
Kuesioner yang dibagikan 49 100%
Kuesioner yang mendapat respon 49 100%
Kuesioner yang dapat diolah 49 100%
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan hasilpengumpulan data, karakteristik responden yang menjadi
populasi dalam penelitian ini dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, dan masa kerja responden. Adapun rincian karakteristik
responden adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 6. Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 46 93, 88%
2 Perempuan 3 6,12%
Total 49 100%
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan Tabel 6 tersebut, mayoritas responden berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 46 orang dengan presentase 93,88%, sedangkan responden
berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang dengan presentase 6,12%.
2. Deskrpsi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 7. Usia Responden
No Usia Jumlah Presentase
1 Dibawah 35 tahun 4 8,16%
2 35–45 tahun 9 18,37%
3 45–55 tahun 27 55,10%
4 Diatas 55 tahun 9 18,37%
Total 49 100%
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan Tabel 7 tersebut, mayoritas responden berusia 45-55 tahun
sebanyak 27 orang dengan presentase 55,10%. Selanjunya diikuti usia 35-45
tahun dan usia diatas 55 tahun masing-masing sebanyak 9 orang dengan
presentase masing-masing 18,37%, serta usia dibawah 35 tahun sebanyak 4
orang dengan presentase 8,16%.
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 8. Tingkat Pendidikan Responden
No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase
1 SMP 5 10,20%
2 SMA 31 63,27%
3 DIPLOMA 6 12,24%
4 SARJANA 7 14,29%
Total 49 100%
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan Tabel 8 tersebut, mayoritas responden memiliki tingkat
pendidikan terakhir SMA sebanyak 31 orang dengan presentase 63,27%.
Selanjunya diikuti tingkat pendidikan terakhir SARJANA sebanyak 7 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dengan presentase 14,29%, DIPLOMA sebanyak 6 orang dengan presentase
12,24%, dan SMP sebanyak 5 orang dengan presentase 10,20%.
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 9. Masa Kerja Responden
No Masa Kerja Jumlah Presentase
1 < 5 tahun 12 24,49%
2 5–15 tahun 14 28,57%
3 15–25 tahun 12 24,49%
4 > 25 tahun 11 22,45%
Total 49 100%
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan Tabel 9 tersebut, mayoritas responden memiliki masa kerja
selama 5–15 tahun sebanyak 14 orang dengan presentase 28,57%.
Selanjunya, diikuti masa kerja 15–25 tahun dan masa kerja kurang dari 5
tahun masing-masing sebanyak 12 orang dengan presentase masing-masing
24,49%, serta masa kerja lebih dari 25 tahun sebanyak 11 orang dengan
presentase 22,45%.
B. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan vaid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2006: 45). Apabila nilai r hitung ≥ r tabel, maka pernyataan-
pernyataan yang digunakan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid.
Hasil uji validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 24.0 untuk variabel
good governance (X1) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 10. Hasil Uji Validitas Variabel Good Governance
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0,608
0,285
Valid
2 0,570 Valid
3 0,721 Valid
4 0,651 Valid
5 0,385 Valid
6 0,731 Valid
7 0,749 Valid
8 0,675 Valid
9 0,676 Valid
10 0,745 Valid
11 0,612 Valid
12 0,584 Valid
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel 10 menunjukkan bahwa instrumen variabel good governance yang
terdiri dari 12 pernyataan, masing-masing pernyataannya dinyatakan valid
karena nilai r hitung ≥ r tabel sebesar 0,285. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa data yang ada pada variabel good governance dapat
digunakan sebagai data penelitian.
Hasil uji validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 24.0 untuk variabel
pengendalian internal (X2) adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0,673
0,285
Valid
2 0,561 Valid
3 0,606 Valid
4 0,533 Valid
5 0,672 Valid
6 0,622 Valid
7 0,546 Valid
8 0,519 Valid
9 0,601 Valid
10 0,625 Valid
11 0,696 Valid
12 0,775 Valid
(berlanjut)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lanjutan Tabel 11. Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
13 0,513
0,285
Valid
14 0,604 Valid
15 0,590 Valid
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel 11 menunjukkan bahwa instrumen variabel pengendalian internal
yang terdiri dari 15 pernyataan, masing-masing pernyataannya dinyatakan
valid karena nilai r hitung ≥ r tabel sebesar 0,285. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa data yang ada pada variabel pengendalian internal dapat
digunakan sebagai data penelitian.
Hasil uji validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 24.0 untuk variabel
kinerja pengelolaan keuangan (Y) adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0,622
0,285
Valid
2 0,651 Valid
3 0,711 Valid
4 0,684 Valid
5 0,797 Valid
6 0,516 Valid
7 0,763 Valid
8 0,744 Valid
9 0,746 Valid
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel 12 menunjukkan bahwa instrumen variabel kinerja pengelolaan
keuangan yang terdiri dari 9 pernyataan, masing-masing pernyataannya
dinyatakan valid karena nilai r hitung ≥ r tabel sebesar 0,285. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa data yang ada pada variabel kinerja
pengelolaan keuangan dapat digunakan sebagai data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60
(Ghozali, 2006: 41).
Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Good Governance 0,758 Reliabel
Pengendalian Internal 0,878 Reliabel
Kinerja Pengelolaan Keuangan 0,862 Reliabel
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel 13 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 dari
masing-masing variabel dalam penelitian. Tingkat reliabilitas variabel good
governance, pengendalian internal, dan kinerja pengelolaan keuangan
berada pada klasifikasi yang tinggi, karena nilai Cronbach’s Alpha masing-
masing berada diantara 0,70 sampai dengan 0,90. Maka seluruh instrumen
dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai data penelitian.
C. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis ini berfungsi untuk memberi gambaran atas objek yang diteliti
melalui data populasi tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku (Sugiyono, 2012: 29). Hasil analisis statistik deskriptif terhadap data
penelitian menggunakan IBM SPSS Statistic 24.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variabel N Min Max M Mo Me SD
Good Governance 49 32 48 39,86 36 40 3,958
Pengendalian Internal 49 36 56 47,49 45 47 4,078
Kinerja Pengelolaan Keuangan 49 21 36 28,33 27 27 2,742
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1. Variabel Good Governance
Variabel good governance terdiri dari 3 indikator pengukuran yang
meliputi akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi. Ketiga indikator
tersebut kemudian dibuat 12 pernyataan, dimana seluruh pernyataan tersebut
dinyatakan valid dan reliabel. Penetapan skor menggunakan skala likert
yang terdiri dari 4 jawaban. Skor maksimum yang mungkin diperoleh 12 × 4
= 48 dan skor minimum yang mungkin diperoleh 12 × 1 = 12.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebelumnya didapatkan skor
maksimum 48, skor minimum 32. Selain itu, didapatkan mean 39,86,
median 40, modus 36, dan standar deviasi 3,958. Jumlah kelas interval
adalah 1 + 3,3 log 49 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6). Rentang data (48 –
32) + 1 = 17 dan panjang kelas 17 / 6 = 2,8 (dibulatkan menjadi 3). Maka
didapatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Variabel Good Governance
Kelas Interval Frekuensi
31 – 33 2
34 – 36 13
37 – 39 8
40 – 42 13
43 – 45 9
46 – 48 4
Jumlah 49
Sumber: data primer diolah
Selanjutnya, data variabel good governance dikelompokkan menjadi lima
kategori berdasarkan kecenderungannya. Kelima kategori tersebut meliputi
sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk. Hasil distribusi
kecenderungan data variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 16. Frekuensi Kategori Variabel Good Governance
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1 39 < X ≤ 48 26 53,06% Sangat Baik
2 33 < X ≤ 39 21 42,86% Baik
3 27 < X ≤ 33 2 4,08% Sedang
4 21 < X ≤ 27 - - Buruk
5 12 < X ≤ 21 - - Sangat Buruk
Sumber: data primer diolah
Tabel 16 menunjukkan bahwa frekuensi good governance yang termasuk
kategori sangat baik sebanyak 26 responden (53,06%), kategori baik
sebanyak 21 responden (42,86%), dan kategori sedang sebanyak 2
responden (4,08%). Mayoritas responden beranggapan bahwa variabel good
governance berada pada kategori sangat baik. Data variabel good
governance kemudian dianalisis dengan membandingkan skor yang
diberikan oleh responden untuk masing-masing indikator. Maka didapatkan
tabel rincian skor untuk masing-masing indikator sebagai berikut:
Tabel 17. Skor Indikator pada Variabel Good Governance
No Indikator Skor Rata-rata
1 Transparansi 673 3,434
2 Akuntabilitas 638 3,255
3 Partisipasi 642 3,276
Sumber: data primer diolah
Tabel 17 menunjukkan bahwa pada variabel good governance indikator
transparansi memiliki skor tertinggi sebanyak 673 dengan rata-rata skor
3,434, diikuti indikator partisipasi sebanyak 642 dengan rata-rata skor
3,276, dan indikator akuntabilitas sebanyak 638 dengan rata-rata skor 3,255.
Berdasarkan uraian di atas, prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi dalam variabel good governance perlu dipertahankan karena
mayoritas responden memberikan penilaian pada kategori sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Variabel Pengendalian Internal
Variabel pengendalian internal terdiri dari 5 indikator pengukuran yang
meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian,
informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian internal. Kelima
unsur tersebut kemudian dibuat 15 pernyataan, dimana seluruh pernyataan
tersebut dinyatakan valid dan reliabel. Penetapan skor menggunakan skala
likert yang terdiri dari 4 jawaban. Skor maksimum yang mungkin diperoleh
15 × 4 = 60 dan skor minimum yang mungkin diperoleh 15 × 1 = 15.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebelumnya didapatkan skor
maksimum 56, skor minimum 36. Selain itu, didapatkan mean 47,49,
median 47, modus 45, dan standar deviasi 4,078. Jumlah kelas interval
adalah 1 + 3,3 log 49 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6). Rentang data (56 –
36) + 1 = 21 dan panjang kelas 21 / 6 = 3,5 (dibulatkan menjadi 4). Maka
didapatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Variabel Pengendalian Internal
Kelas Interval Frekuensi
36 – 39 1
40 – 43 4
44 – 47 21
48 – 51 15
52 – 55 6
56 – 59 2
Jumlah 49
Sumber: data primer diolah
Selanjutnya, data variabel pengendalian internal dikelompokkan menjadi
lima kategori berdasarkan kecenderungannya. Kelima kategori tersebut
meliputi sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk. Hasil distribusi
kecenderungan data variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 19. Frekuensi Kategori Variabel Pengendalian Internal
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1 48,75 < X ≤ 60 16 32,65% Sangat Baik
2 41,25 < X ≤ 48,75 32 65,31% Baik
3 33,75 < X ≤ 41,25 1 2,04% Sedang
4 26,25 < X ≤ 33,75 - - Buruk
5 15 < X ≤ 26,25 - - Sangat Buruk
Sumber: data primer diolah
Tabel 19 menunjukkan bahwa frekuensi pengendalian internal yang
termasuk kategori sangat baik sebanyak 16 responden (32,65%), kategori
baik sebanyak 32 responden (65,31%), dan kategori sedang sebanyak 1
responden (2,04%). Mayoritas responden beranggapan bahwa variabel
pengendalian internal berada pada kategori baik. Data variabel pengendalian
internal kemudian dianalisis dengan membandingkan skor yang diberikan
oleh responden untuk masing-masing indikator. Maka didapatkan tabel
rincian skor untuk masing-masing indikator sebagai berikut:
Tabel 20. Skor Indikator pada Variabel Pengendalian Internal
No Indikator Skor Rata-rata
1 Lingkungan Pengendalian 480 3,265
2 Penilaian Risiko 463 3,150
3 Kegiatan Pengendalian 452 3,075
4 Informasi dan Komunikasi 480 3,265
5 Pemantauan Pengendalian Internal 452 3,075
Sumber: data primer diolah
Tabel 20 menunjukkan bahwa pada variabel pengendalian internal
indikator lingkungan pengendalian dan informasi & komunikasi memiliki
skor tertinggi masing-masing sebanyak 480 dengan rata-rata skor masing-
masing 3,265, diikuti indikator penilaian risiko sebanyak 463 dengan rata-
rata skor 3,150, serta indikator kegiatan pengendalian dan pemantuan
pengendalian internal memiliki skor terendah masing-masing sebanyak 452
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dengan rata-rata skor masing-masing 3,075. Berdasarkan uraian di atas,
indikator kegiatan pengendalian dan pemantauan pengendalian internal
perlu ditingkatkan karena memiliki skor yang rendah dibandingkan dengan
indikator lainnya pada variabel yang sama.
3. Kinerja Pengelolaan Keuangan
Variabel kinerja pengelolaan keuangan terdiri dari 3 komponen yang
meliputi ekonomi, efektif, dan efisien. Ketiga komponen tersebut kemudian
dibuat 9 pernyataan, dimana seluruh pernyataan tersebut dinyatakan valid
dan reliabel. Penetapan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari 4
jawaban. Skor maksimum yang mungkin diperoleh 9 × 4 = 36 dan skor
minimum yang mungkin diperoleh 9 × 1 = 9.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebelumnya didapatkan skor
maksimum 36, skor minimum 21. Selain itu, didapatkan mean 28,33,
median 27, modus 27, dan standar deviasi 2,742. Jumlah kelas interval
adalah 1 + 3,3 log 49 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6). Rentang data (36 –
21) + 1 = 16 dan panjang kelas 16 / 6 = 2,7 (dibulatkan menjadi 3). Maka
didapatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
Kelas Interval Frekuensi
19 – 21 1
22 – 24 1
25 – 27 25
28 – 30 14
31 – 33 4
34 – 36 4
Jumlah 49
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Selanjutnya, data variabel kinerja pengelolaan keuangan dikelompokkan
menjadi lima kategori berdasarkan kecenderungannya. Kelima kategori
tersebut meliputi sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk. Hasil
distribusi kecenderungan data variabel kinerja pengelolaan keuangan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 22. Frekuensi Kategori Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1 29,25 < X ≤ 36 13 26,53% Sangat Baik
2 24,75 < X ≤ 29,25 34 69,39% Baik
3 20,25 < X ≤ 24,75 2 4,08% Sedang
4 15,75 < X ≤ 20,25 - - Buruk
5 9 < X ≤ 15,75 - - Sangat Buruk
Sumber: data primer diolah
Tabel 22 menunjukkan bahwa frekuensi kinerja pengelolaan keuangan
yang termasuk kategori sangat baik sebanyak 13 responden (26,53%),
kategori baik sebanyak 34 responden (69,39%), dan kategori sedang
sebanyak 2 responden (4,08%). Mayoritas responden beranggapan bahwa
variabel kinerja pengelolaan keuangan berada pada kategori baik. Data
variabel kinerja pengelolaan keuangan kemudian dianalisis dengan
membandingkan skor yang diberikan oleh responden untuk masing-masing
indikator. Maka didapatkan tabel rincian skor untuk masing-masing
indikator sebagai berikut:
Tabel 23. Skor Indikator pada Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
No Indikator Skor Rata-rata
1 Ekonomi 465 3,163
2 Efisiensi 454 3,088
3 Efektivitas 469 3,190
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 23 menunjukkan bahwa pada variabel kinerja pengelolaan
keuangan indikator efektivitas memiliki skor tertinggi sebanyak 469 dengan
rata-rata skor 3,190, diikuti indikator ekonomi sebanyak 465 dengan rata-
rata skor 3,163, dan indikator efisiensi sebanyak 454 dengan rata-rata skor
3,088. Berdasarkan uraian di atas, indikator efisiensi perlu ditingkatkan
karena memiliki skor yang rendah dibandingkan dengan indikator lainnya
pada variabel yang sama.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Pengujian dilakukan dengan menggunakan P-Plot Normality dan taraf
signifikansi 5%. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar III. Hasil Uji Normalitas Data
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Gambar III menunjukkan bahwa sebaran data mengikuti arah garis dan
berada di sekitar garis diagonal. Hal ini sesuai dengan asumsi normalitas
data dalam model regresi, sehingga data dalam penelitian ini dapat
dinyatakan berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam model regresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Uji Linearitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Test for Linierity dan taraf
signifikansi 5%. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 24. Hasil Uji Linearitas
Variabel Independen Linearitas Keterangan
Good Governance 0,149 Linear
Pengendalian Internal 0,266 Linear
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel 24 menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki linearitas lebih
dari 0,05. Variabel good governance dan variabel pengendalian internal
masing-masing memiliki nilai linearitas 0,149 dan 0,266. Maka dapat
dinyatakan bahwa variabel good governance dan pengendalian internal
berada pada satu garis atau linear dengan variabel kinerja pengelolaan
keuangan, sehingga data variabel good governance dan variabel
pengendalian internal dapat digunakan dalam uji regresi.
3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Varian Inflation Factors (VIF)
dan nilai Tolerance. Apabila nilai VIF ≤ 10 atau nilai Tolerance ≥ 0,1 maka
tidak terdapat multikolinearitas. Suatu model regresi tidak boleh terdapat
multikolinearitas. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 25. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Independen
Perhitungan Keterangan
Tolerance VIF
Good Governance 0,460 2,175 Tidak multikolinearitas
Pengendalian Internal 0,460 2,175 Tidak multikolinearitas
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel 25 menunjukkan bahwa kedua variabel independen memiliki nilai
Tolerance ≥ 0,10 dan Valuation Inflation Factor (VIF) ≤ 10. Variabel good
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
governance dan pengendalian internal memiliki nilai Tolerance yang sama
yaitu 0,460 atau nilai VIF 2,175. Maka dapat dinyatakan bahwa tidak
terdapat hubungan yang linear diantara variabel good governance dan
variabel pengendalian internal, sehingga data variabel good governance dan
variabel pengendalian internal dapat digunakan dalam uji regresi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas betujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain (Ghozali, 2006: 105). Suatu model regresi tidak boleh
terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 26. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Independen Signifikansi Keterangan
Good Governance 0,429 Tidak heteroskedastisitas
Pengendalian Internal 0,238 Tidak heteroskedastisitas
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel 26 menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki nilai signifikansi
lebih dari 0,05. Variabel good governance memiliki nilai 0,429 dan variabel
pengendalian internal memiliki nilai 0,238. Maka dapat dinyatakan bahwa
good governance dan variabel pengendalian internal tidak terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain,
sehingga data variabel good governance dan variabel pengendalian internal
dapat digunakan dalam uji regresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
E. Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Analisis Regresi Linier
Berganda (dengan taraf signifikansi 5%, df1 = 2, df2 = 46). Hasil pengujian
hipotesis menggunakan IBM SPSS Statistics 24.0 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 27. Hasil Uji Hipotesis
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,745a ,555 ,536 1,868
a. Predictors: (Constant), Pengendalian_Internal, Good_Governance
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 200,214 2 100,107 28,680 ,000b
Residual 160,562 46 3,490
Total 360,776 48
a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
b. Predictors: (Constant), Pengendalian_Internal, Good_Governance
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,379 3,208 1,365 ,179
Good_Governance ,252 ,100 ,364 2,511 ,016
Pengendalian_Internal ,293 ,098 ,435 3,000 ,004
a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1. Koefisien Korelasi (R)
Tabel 27 menunjukkan bahwa nilai korelasi bernotasi positif. Hal ini
berarti kedua varibel independen (variabel good governance dan variabel
pengendalian internal) memiliki hubungan yang positif atau searah dengan
variabel dependen (variabel kinerja pengelolaan keuangan).
2. Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi
sebesar 0,536. Hal ini berarti variabel good governance dan variabel
pengendalian internal mampu menjelaskan varian variabel kinerja
pengelolaan keuangan sebesar 53,6%, sedangkan sisanya sebesar 46,4%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi.
3. Uji Statistik F
Tabel 27 dapat diketahui bahwa nilai F hitung yang lebih besar dari nilai
F tabel (28,860 > 3,199) dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf
signifikansinya (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa setidaknya
salah satu dari kedua variabel independen (variabel good governance dan
variabel pengendalian internal) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel kinerja pengelolaan keuangan.
4. Uji Statistik t
a. Variabel Good Governance (X1)
Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui bahwa variabel good
governance (X1) menunjukkan nilai t lebih besar dari nilai t tabel (2,551
> 2,013) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
(0,016 < 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel good governance
berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa penerapan good governance
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan
Pemerintah Desa Banjararum. Maka, berdasarkan nilai korelasi (R) dan
nilai t hitung yang dihasilkan dalam pengujian ini, dapat dinyatakan
bahwa variabel good governance memiliki pengaruh positif terhadap
variabel kinerja pengelolaan keuangan dan hipotesis pertama (H1)
diterima.
b. Variabel Pengendalian Internal (X2)
Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui bahwa variabel pengendalian
internal (X2) menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel
(3,000 > 2,013) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf
signifikansinya (0,004 < 0,05). Hail ini dapat diartikan bahwa variabel
pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
pengelolaan keuangan.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa pengendalian internal memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah Desa
Banjararum. Maka, berdasarkan nilai korelasi (R) dan nilai t hitung yang
dihasilkan dalam pengujian ini, dapat dinyatakan bahwa variabel
pengendalian internal memiliki pengaruh positif terhadap variabel kinerja
pengelolaan keuangan dan hipotesis kedua (H2) diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
F. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,536
yang berarti bahwa variabel good governance dan variabel pengendalian
internal mampu menjelaskan varian variabel kinerja pengelolaan keuangan
sebesar 53,6%, sedangkan sisanya sebesar 46,4% dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi. Temuan Sari Apriani
Panjaitan (2015) menunjukkan hasil serupa dimana variabel kinerja organisasi
dipengaruhi oleh variabel good governance dan variabel pengendalian internal
sebesar 26,6%. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian Sari Apriani Panjaitan (2015).
1. Pengaruh Penerapan Good Governance terhadap Kinerja Pengelolaan
Keuangan Pemerintah Desa Banjararum
Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya, maka dapat dinyatakan
bahwa penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1) yaitu penerapan
good governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan
keuangan Pemerintah Desa Banjararum. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji
hipotesis yang menunjukkan nilai t hitung yang bernotasi positif dan lebih
besar dari nilai t tabel (2,551 > 2,013) dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari taraf signifikansinya (0,016 < 0,05).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa diterapkannya prinsip
akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi dalam pengelolaan keuangan desa
membuat kinerja Pemerintah Desa Banjararum lebih ekonomis, efisien, dan
efektif. Hal ini sesuai dengan salah satu dampak positif yang terjadi apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
good governance diterapkan (dalam BAPPENAS, 2007) yaitu terciptanya
sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif,
efisien, transparan, profesional, dan akuntabel. Penerapan good governance
dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum dapat dilihat dari
hasil analisis statistik deskriptif mengenai jawaban responden untuk variabel
good governance dalam kuesioner yang menunjukkan bahwa penerapan
good governance pada Pemerintah Desa Banjararum digolongkan pada
kategori sangat baik.
2. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan
Pemerintah Desa Banjararum
Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya, maka dapat dinyatakan
bahwa penelitian ini mendukung hipotesis kedua (H2) yaitu pengendalian
internal memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan
Pemerintah Desa Banjararum. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis
yang menunjukkan nilai t hitung yang bernotasi positif dan lebih besar dari
nilai t tabel (3,000 > 2,013) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf
signifikansinya (0,004 < 0,05).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya unsur lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan
komunikasi, serta pemantauan pengendalian dalam pengelolaan keuangan
desa membuat kinerja Pemerintah Desa Banjararum lebih ekonomis, efisien,
dan efektif. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah yang menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel, setiap instansi pemerintah wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Adannya
pengendalian internal dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Desa
Banjararum dapat dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif mengenai
jawaban responden untuk variabel pengendalian internal dalam kuesioner
yang menunjukkan bahwa pengendalian internal pada Pemerintah Desa
Banjararum digolongkan pada kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh
penerapan good governance dan pengendalian internal terhadap kinerja
pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Penerapan good governance berpengaruh positif terhadap kinerja
pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.
2. Pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan
keuangan Pemerintah Desa Banjararum.
B. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden dalam penelitian ini
berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 46 orang, sedangkan responden
perempuan hanya berjumlah 3 orang. Perbedaan jenis kelamin responden dapat
menyebabkan adanya bias persepsi (gender effect) yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian. Akan tetapi, dalam penelitian ini tidak dilakukan pembahasan
yang rinci mengenai perbedaan persepsi antara responden laki-laki dan
perempuan serta pengaruhnya terhadap hasil penelitian.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian yang telah
diuraikan sebelumnya, peneliti memberikan saran yang mungkin dapat
bermanfaat bagi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1. Pemerintah Desa Banjararum
a. Berdasarkan hasil penelitian, unsur kegiatan pengendalian dan
pemantauan pengendalian internal pada variabel pengendalian internal
mendapatkan skor yang masih rendah dibanding unsur-unsur lainnya
pada variabel yang sama. Oleh karena itu, unsur kegiatan pengendalian
dan pemantauan pengendalian internal masih perlu ditingkatkan. Hal ini
dapat dilakukan dengan menetapkan prosedur yang jelas dan tertulis
mengenai otoritas dan mekanisme pengelolaan keuangan desa serta
melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan terhadap
pelaksanaan sistem pengendalian internal secara keseluruhan.
b. Berdasarkan hasil penelitian, indikator efisiensi pada variabel kinerja
pengelolaan keuangan mendapatkan skor yang masih rendah dibanding
unsur-unsur lainnya pada variabel yang sama. Oleh karena itu, indikator
efisiensi masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat, kompleksitas tugas
pemerintahan, letak geografis, serta berusaha untuk mendapatkan output
yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
terendah untuk mencapai output tertentu dalam penggunaan keuangan
desa.
2. Penelitian Selanjutnya
a. Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya, variabel good governance
dan pengendalian internal hanya mampu menjelaskan varian variabel
kinerja pengelolaan keuangan sebesar 53,6% saja. Hal ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
bahwa sebesar 46,4% variabel kinerja pengelolaan keuangan dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain diluar variabel penelitian. Oleh sebab itu, pada
penelitian selanjutnya sebaiknya ditambahkan lagi variabel-variabel
independen lain seperti Komitmen Pegawai, Gaya Kepemimpinan,
Motivasi, Kompetensi, dan sebagainya.
b. Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, sebaiknya pada penelitian
selanjutnya lebih memperhatikan komposisi jenis kelamin responden
dalam menentukan sampel penelitian. Hal ini bertujuan untuk
menghindari adanya bias persepsi (gender effect) yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian akibat komposisi responden yang tidak
seimbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
DAFTAR PUSTAKA
Agus Pramusinto dan M. Syahbudin Latief. “Dinamika Good Governance di
Tingkat Desa”. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Volume 11 Nomor 1.
Januari 2011: 1–13.
Antonius Galih Prasetyo dan Abdul Muis. “Pengelolaan Keuangan Desa Pasca
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa: Potensi Permasalahan dan Solusi”.
Jurnal Desentralisasi. Volume 13 Nomor 1. 2015.
Apriani, Sari. 2013. “Pengaruh Good Governance dan Pengendalian Internal
terhadap Kinerja Organisasi dilihat dari Persepsi Pegawai”. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Arif Widyatama, Lola Novita, dan Diarespati. “Pengaruh Kompetensi dan Sistem
Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam
Mengelola Alokasi Dana Desa (ADD)”. Berkala Akuntansi dan Keuangan
Indonesia. Volume 2 Nomor. 2017: 1-20.
Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). 2007. Laporan Akhir Tim
Kompendium Bidang Hukum Pemerintahan yang Baik. Tim Pelaksana
Penyusunan Kompendium Bidang Hukum Tata Pemerintahan yang Baik,
Jakarta.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 2015. Petunjuk
Pelaksanaan Bimbingan & Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa. Deputi
Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Jakarta.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). 2007. Penerapan
Tata Kepemerintahan yang Baik. Cetakan Ketiga. Sekretariat Tim
Pengembangan Kebijakan Nasional Tata Kepemerintahan yang Baik
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Edisi Ketiga.
Erlangga, Jakarta.
Decentralization Support Facility. 2008. Mengoptimalkan Kontribusi
Desentralisasi Bagi Pembangunan: Metodologi Kerangka Kerja
Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah (LGPM). Decentralization Support
Facility Indonesia, Jakarta
Firdiansyah, Muhammad. “Akuntabilitas, Transparansi, dan Anggaran Berbasis
Kinerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Denpasar”. e-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Volume 11 Nomor 2. 2015: 611-628
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Ghazalah, Karlina. 2016. “Pengaruh Penerapan Good Governance dan
Pengendalian Internal terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Pemerintah
Daerah di Kota Makassar”. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar,
Makassar.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Cetakan IV. Universitas Diponegoro Semarang, Semarang.
Iman, Randy. 2015. “Analisis Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Corporate Goernance dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Aparatur
Pemerintahan”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Hasniati. “Model Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa”. Jurnal Analisis dan
Pelayanan Publik. Volume 2 Nomor 1. 2016.
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2008. Konsep Pedoman Good
Public Governance. Komite Nasional Kebijakan Governance, Jakarta.
KPMG. 2013. COSO Internal Control – Integrated Framework (2013). KPMG
International.
Lembaga Administrasi Negara & Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (LAN & BPKP). 2000. Akuntabilitas dan Good Governance.
Cetak Pertama. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Mahsun, Mohamad. 2014. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama.
BPFE, Yogyakarta.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi, Yogyakarta.
Mohamad Mahsun, Firma Sulistiyowati, dan Herybertus Andre Purwanugraha.
2011. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
Mulyadi. 2014. Auditing Buku 1. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta.
Pangestika, Fierda. 2016. “Pengaruh Pengendalian Internal, Good Governance,
dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Bidang Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung”. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017
tentang Standar Pelayanan Minimal Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2017.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49/PMK.07/2016
tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan
dan Evaluasi Dana Desa.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Banjararum Tahun 2015-2021.
Titiek Puji Astuti dan Yulianto. “Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa
Menyongsong Berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014”. Berkala
Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 1 Nomor 1. 2016: 1-14
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Setiyanningrum, Irna. 2017. “Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan
Pengawasan terhadap Kinerja Anggaran dengan Konsep Value For Money
pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Yogyakarta”. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
World Bank. 1992. Governance and Development. The World Bank, Washington
D.C.
World Bank. 1994. Development In Practice Governance: The World Bank’s
Experience. The World Bank, Washington D.C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran Surat Izin Penelitian
Lampiran Kuesioner Penelitian
Kulon Progo, 3Mei 2018
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada :
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
Kepala Desa dan Perangkat Desa Banjararum
Jl. Persandian Km 0.5, Jogobayan, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo
Daerah Istimewa Yogyakarta
Dengan hormat,
saya mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Penerapan Good Governance dan Pengendalian Internal terhadap Kinerja
Pengelolaan Keuangan Desa” Studi kasus pada Pemerintah Desa Banjararum
Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Berkaitan dengan hal tersebut,
kami memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang terlampir. Kami berharap kuesioner
tersebut dijawab dengan jujur, terbuka, dan apa adanya sesuai dengan kondisi
yang ada.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari kami
mengucapkan terimakasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
INSTRUMEN PENELITIAN
Identitas Responden
Nama* : ________________________________________
Jenis Kelamin** : L / P
Usia : ___________ tahun
Pendidikan Terakhir** : SD / SMP / SMA / DIPLOMA / SARJANA
Jabatan Sekarang* : ________________________________________
Lama Masa Bekerja** : < 5 tahun / 5-15 tahun / 15-25 tahun / > 25 tahun
(* boleh tidak diisi)
(** lingkari salah satu pilihan jawaban)
\
PETUNJUK PENGISIAN
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari diminta memberikan tanda checklist (✓) pada
pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/
Saudara/Saudari. Diharapkan setiap pernyataan hanya ada satu jawaban. Setiap
angka mewakili tingkat kesesuaian pernyataan yang tersedia dengan pendapat
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari.
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Variabel Good Governance (X1)
No Daftar Pernyataan STS TS S SS
Transparansi 1 2 3 4
1 Alokasi penggunaan keuangan desa disepakati
dan diputuskan melalui Musyawarah Desa, dan
selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam
penyusunan RKPDesa dan APBDesa.
2 Data dan informasi yang menyangkut
pengelolaan keuangan desa dapat diperoleh
dengan dengan cepat dan tepat waktu, biaya
ringan, serta cara yang sederhana oleh para
pemangku kepentingan.
3 Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa) segala proses dan
tahapan penyusunan dilakukan secara tertib,
aman, dan terbuka.
4 Aparatur Pemerintah Desa menginformasikan
penyelenggaraan pemerintahan desa secara
tertulis dan dipublikasikan menggunakan media
informasi yang mudah diakses oleh masyarakat
Sumber: Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, dengan adanya modifikasi
Akuntabilitas 1 2 3 4
5 Dalam pengelolaan keuangan desa, realisasi
anggaran didasarkan pada RKPDesa dan
APBDesa yang telah ditetapkan sebelumnya.
6 Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Aparatur
Pemerintah Desa telah menjalankan tugasnya
sesuai dengan prosedur operasional standar
yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Daftar Pernyataan STS TS S SS
7 Keuangan desa dan kekayaan milik desa
dikelola dan dipertanggungjawabkan kepada
otoritas yang lebih tinggi dan juga kepada
masyarakat/publik.
8 Pertanggungjawaban dalam pengelolaan
keuangan desa dilaksanakan secara periodik
melalui laporan keuangan dan disampaikan
secara tepat waktu.
Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
dengan adanya modifikasi
Partisipasi 1 2 3 4
9 Pemerintah Desa memfasilitasi forum Perangkat
Desa yang membahas prioritas program dan
kegiatan sebagai upaya penyempurnaan
rancangan rencana kerja yang berhubungan
dengan pengelolaan keuangan desa.
10 Terdapat sistem pengaduan masyarakat yang
bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam melakukan pengawasan dan pemantauan
terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa
dan pembangunan Desa.
11 Penyusunan RKPDesa dan APBDesa didasarkan
pada program atau kegiatan yang berjalan pada
periode sebelumnya dengan mempertimbangkan
usulan dari masyarakat.
12 Masyakarat ikut berperan aktif dalam proses
penyusunan RKPDesa dan APBDesa mulai dari
memberikan usulan, pendapat, kritik, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
dengan adanya modifikasi
Variabel Pengendalian Internal (X2)
No Daftar Pernyataan STS TS S SS
Lingkungan Pengendalian 1 2 3 4
1 Tujuan organisasi ditetapkan secara jelas dan
dapat dipahami oleh semua Aparatur Desa yang
bertugas dan bertanggungjawab terhadap
pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
2 Terdapat uraian yang jelas mengenai prosedur,
tugas dan wewenang, serta kode etik khususnya
dalam pengelolaan keuangan desa.
3 Terdapat pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab secara tepat dalam rangka penerapan
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dan
pencapaian tujuan organisasi.
Penilaian Resiko 1 2 3 4
4 Terdapat mekanisme identifikasi risiko
menggunakan metodologi yang sesuai dengan
tujuan organisasi/kegiatan secara komprehensif.
5 Terdapat mekanisme yang memadai untuk
mengenali risiko yang berasal dari faktor
internal maupun eksternal, serta memperhatikan
faktor lain yang dapat meningkatkan risiko.
6 Terdapat mekanisme analisis risiko untuk
menentukan dampak dari risiko terhadap
pencapaian tujuan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Daftar Pernyataan STS TS S SS
Kegiatan Pengendalian 1 2 3 4
7 Terdapat prosedur yang jelas mengenai otoritas
dan mekanisme dalam pengelolaan serta
pertanggungjawaban keuangan desa.
8 Kegiatan dan prosedur pengendalian disesuaikan
dengan sifat organisasi ditetapkan secara tertulis.
9 Dilakukan peninjauan secara berkala atas kinerja
pada setiap bagian dan peningkatan kualitas
Sistem Pengendalian Internal apabila diperlukan.
Informasi dan Komunikasi 1 2 3 4
10 Informasi internal dikomunikasikan secara
efektif antara bawahan dengan atasan atau
sebaliknya, serta antar bagian di dalam
organisasi.
11 Informasi keuangan disajikan dalam bentuk
laporan keuangan dan dikomunikasikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk
kepada masyarakat/publik.
12 Terdapat upaya atau mekanisme pengelolaan,
pengembangan dan pembaruan sistem informasi
secara berkelanjutan.
Pemantauan Pengendalian Internal 1 2 3 4
13 Terdapat pemantauan secara berkelanjutan
terhadap Sistem Pengendalian Internal secara
keseluruhan yang telah terlaksana.
14 Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan
evaluasi lainnya segera dilaksanakan dan
diselesaikan sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Daftar Pernyataan STS TS S SS
15 Terdapat evaluasi terpisah dan pengujian
efektivitas Sistem Pengendalian Internal yang
dilakukan oleh aparat pengawasan internal
maupun eksternal pemerintah.
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, dengan adanya modifikasi
Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan (Y)
No Daftar Pernyataan STS TS S SS
Ekonomi 1 2 3 4
1 Alokasi jumlah belanja yang dianggarkan dalam
APBDesa merupakan batasan tertinggi dalam
melakukan pengeluaran untuk belanja desa.
2 Terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) dalam jumlah normal yang dihasilkan
dari selisih antara pendapatan dengan belanja,
penghematan belanja, maupun sisa dana
kegiatan lanjutan.
3 Keuangan desa dikelola secara ekonomis dengan
menggunakan masukan (input) yang serendah-
rendahnya.
Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, dengan adanya modifikasi
Efisiensi 1 2 3 4
4 Alokasi penggunaan keuangan desa ditetapkan
dengan mempertimbangkan efisiensi, jumlah
perangkat, kompleksitas tugas pemerintahan,
dan letak geografis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Daftar Pernyataan STS TS S SS
5 Belanja desa yang ditetapkan dalam APB Desa
digunakan untuk penghasilan tetap dan
tunjangan seluruh Aparatur Pemerintah Desa,
kegiatan operasional Pemerintah Desa, dan
insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga
(tidak lebih dari 30% jumlah anggaran belanja).
6 Keuangan desa dikelola secara efisien dengan
nilai keluaran (output) lebih besar dibandingkan
nilai masukan (input) yang digunakan.
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Pengaturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
dengan adanya modifikasi
Efektivitas 1 2 3 4
7 Prioritas dalam penggunaan keuangan desa
adalah untuk membiayai pelaksanaan program
dan kegiatan di bidang pembangunan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa.
8 Belanja desa yang ditetapkan dalam APBDesa
digunakan untuk mendanai penyelenggaraan
pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan,
pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat
(tidak kurang dari 70% jumlah anggaran
belanja).
9 Keuangan desa dikelola secara efektif dimana
anggaran yang direalisasikan dapat mencapai
hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber:Peraturan Menteri Keuanga Nomor 49/PMK.07/2016 tentang
Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan
Evaluasi Dana Desa, dengan adanya modifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel Deskriptif Data Responden
No
Responden
Jenis
Kelamin
Usia
(Tahun)
Tingkat
Pendidikan
Masa
Kerja
1 Laki-laki 45 SMA < 5 Tahun
2 Laki-laki 34 SMA < 5 Tahun
3 Laki-laki 50 SMA 15 – 25 Tahun
4 Laki-laki 47 SMA 5 – 15 Tahun
5 Laki-laki 50 DIPLOMA 5 – 15 Tahun
6 Laki-laki 57 SMA > 25 Tahun
7 Laki-laki 52 SARJANA > 25 Tahun
8 Laki-laki 45 DIPLOMA < 5 Tahun
9 Laki-laki 59 SMP 15 – 25 Tahun
10 Laki-laki 52 SMA > 25 Tahun
11 Laki-laki 56 DIPLOMA 15 – 25 Tahun
12 Laki-laki 42 SMA 5 – 15 Tahun
13 Laki-laki 46 SMA 5 – 15 Tahun
14 Laki-laki 53 SMA > 25 Tahun
15 Laki-laki 62 SMA > 25 Tahun
16 Laki-laki 51 SMA > 25 Tahun
17 Perempuan 47 SMP 5 – 15 Tahun
18 Perempuan 58 SMA > 25 Tahun
19 Laki-laki 51 SMA 15 – 25 Tahun
20 Laki-laki 48 SMA 5 – 15 Tahun
21 Laki-laki 53 SMA 15 – 25 Tahun
22 Laki-laki 61 SMP > 25 Tahun
23 Laki-laki 47 SMA 5 – 15 Tahun
24 Laki-laki 40 SMA 5 – 15 Tahun
25 Laki-laki 42 SMA < 5 Tahun
26 Laki-laki 28 SMA < 5 Tahun
27 Laki-laki 54 SMA 5 – 15 Tahun
28 Laki-laki 51 SMA > 25 Tahun
29 Laki-laki 51 SMA 15 – 25 Tahun
30 Laki-laki 46 SARJANA 15 – 25 Tahun
31 Laki-laki 34 SMA < 5 Tahun
32 Laki-laki 53 SMA < 5 Tahun
33 Laki-laki 49 SMA 5 – 15 Tahun
34 Laki-laki 36 SARJANA < 5 Tahun
35 Laki-laki 54 SMA > 25 Tahun
36 Laki-laki 50 SMA < 5 Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
37 Perempuan 38 SARJANA 5 – 15 Tahun
38 Laki-laki 47 SMA 15 – 25 Tahun
39 Laki-laki 49 SARJANA 15 – 25 Tahun
40 Laki-laki 58 DIPLOMA 15 – 25 Tahun
41 Laki-laki 55 DIPLOMA 15 – 25 Tahun
42 Laki-laki 52 SARJANA 5 – 15 Tahun
43 Laki-laki 50 SARJANA 5 – 15 Tahun
44 Laki-laki 57 SMP 5 – 15 Tahun
45 Laki-laki 38 SMA < 5 Tahun
46 Laki-laki 44 SMA < 5 Tahun
47 Laki-laki 47 SMA 15 – 25 Tahun
48 Laki-laki 70 DIPLOMA > 25 Tahun
49 Laki-laki 29 SMP < 5 Tahun
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel Deskriptif Data Instrumen Variabel Good Governance
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml
1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 32
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47
3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 45
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
5 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 33
6 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 43
7 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 40
8 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 40
9 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 35
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 45
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
14 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 44
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
16 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 39
17 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 36
18 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 40
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37
20 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 39
21 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
22 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
24 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 41
25 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 40
26 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 42
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
28 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 40
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 44
31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 37
32 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 42
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
35 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 43
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
37 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 42
38 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 41
39 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 39
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
41 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 46
42 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 41
43 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 44
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
45 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 42
46 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
48 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 42
49 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 43
Jml 170 157 175 171 155 161 165 157 165 164 156 157 1953
Sumber: data primer diolah
Tabel Deskriptif Data Instrumen Variabel Pengendalian Internal
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml
1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 42
2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 55
3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 55
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 48
5 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 36
6 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 50
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
8 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 45
9 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 53
10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 44
11 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 51
12 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
14 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
16 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
18 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 49
19 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 50
20 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 47
21 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 43
22 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 43
24 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 50
25 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 51
26 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 55
27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 56
28 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 48
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
30 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 53
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
32 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 43
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
36 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
37 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
39 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
41 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 50
42 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 48
43 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 48
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
45 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 52
46 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 48
47 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44
48 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 49
49 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
Jml 161 161 158 154 155 154 151 150 151 159 161 160 153 149 150 2327
Sumber: data primer diolah
Tabel Deskriptif Data Instrumen Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jml
1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 26
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26
5 3 3 2 2 2 3 2 2 2 21
6 3 3 3 3 4 3 4 4 3 30
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
9 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
10 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26
11 4 3 4 3 4 3 4 4 3 32
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
14 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
16 3 3 3 4 4 3 3 3 4 30
17 3 3 2 2 3 2 3 3 3 24
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
22 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
24 3 3 3 3 4 3 4 3 3 29
25 3 3 3 4 4 3 3 3 4 30
26 4 3 3 3 4 3 3 4 4 31
27 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
28 4 3 3 3 3 2 3 2 3 26
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
30 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34
31 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
37 3 3 4 3 4 3 3 4 4 31
38 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28
39 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
41 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29
42 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29
43 4 3 3 3 3 3 3 4 4 30
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
45 4 3 3 3 4 3 3 3 3 29
46 3 3 3 3 4 4 3 4 3 30
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
49 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29
Jml 162 151 152 147 160 147 153 159 157 1388
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Good Governance
Correlations
@1 @2 @3 @4 @5 @6 @7 @8 @9 @10 @11 @12 Good_Governance
@1 Pearson Correlation 1 ,407 ,525 ,435 ,218 ,339 ,259 ,118 ,386 ,370 ,353 ,274 ,608
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,002 ,132 ,017 ,072 ,418 ,006 ,009 ,013 ,057 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@2 Pearson Correlation ,407 1 ,378 ,504 ,124 ,296 ,295 ,336 ,343 ,243 ,364 ,074 ,570
Sig. (2-tailed) ,004 ,007 ,000 ,395 ,039 ,039 ,018 ,016 ,092 ,010 ,612 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@3 Pearson Correlation ,525 ,378 1 ,658 ,220 ,357 ,526 ,278 ,453 ,501 ,250 ,331 ,721
Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000 ,129 ,012 ,000 ,053 ,001 ,000 ,083 ,020 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@4 Pearson Correlation ,435 ,504 ,658 1 ,007 ,364 ,418 ,344 ,486 ,250 ,311 ,161 ,651
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,960 ,010 ,003 ,015 ,000 ,083 ,029 ,269 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
@5 Pearson Correlation ,218 ,124 ,220 ,007 1 ,427 ,178 ,362 ,107 ,281 ,059 ,134 ,385
Sig. (2-tailed) ,132 ,395 ,129 ,960 ,002 ,221 ,011 ,466 ,050 ,688 ,358 ,006
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@6 Pearson Correlation ,339 ,296 ,357 ,364 ,427 1 ,603 ,605 ,305 ,491 ,475 ,397 ,731
Sig. (2-tailed) ,017 ,039 ,012 ,010 ,002 ,000 ,000 ,033 ,000 ,001 ,005 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@7 Pearson Correlation ,259 ,295 ,526 ,418 ,178 ,603 1 ,511 ,483 ,640 ,308 ,466 ,749
Sig. (2-tailed) ,072 ,039 ,000 ,003 ,221 ,000 ,000 ,000 ,000 ,031 ,001 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@8 Pearson Correlation ,118 ,336 ,278 ,344 ,362 ,605 ,511 1 ,500 ,451 ,432 ,363 ,675
Sig. (2-tailed) ,418 ,018 ,053 ,015 ,011 ,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,010 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@9 Pearson Correlation ,386 ,343 ,453 ,486 ,107 ,305 ,483 ,500 1 ,439 ,358 ,371 ,676
Sig. (2-tailed) ,006 ,016 ,001 ,000 ,466 ,033 ,000 ,000 ,002 ,012 ,009 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
@10 Pearson Correlation ,370 ,243 ,501 ,250 ,281 ,491 ,640 ,451 ,439 1 ,495 ,560 ,745
Sig. (2-tailed) ,009 ,092 ,000 ,083 ,050 ,000 ,000 ,001 ,002 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@11 Pearson Correlation ,353 ,364 ,250 ,311 ,059 ,475 ,308 ,432 ,358 ,495 1 ,394 ,612
Sig. (2-tailed) ,013 ,010 ,083 ,029 ,688 ,001 ,031 ,002 ,012 ,000 ,005 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@12 Pearson Correlation ,274 ,074 ,331 ,161 ,134 ,397 ,466 ,363 ,371 ,560 ,394 1 ,584
Sig. (2-tailed) ,057 ,612 ,020 ,269 ,358 ,005 ,001 ,010 ,009 ,000 ,005 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
Good_Governance Pearson Correlation ,608 ,570 ,721 ,651 ,385 ,731 ,749 ,675 ,676 ,745 ,612 ,584 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal
Correlations
@1 @2 @3 @4 @5 @6 @7 @8 @9 @10 @11 @12 @13 @14 @15
Pengendalian_I
nternal
@1 Pearson Correlation 1 ,600 ,345 ,224 ,262 ,200 ,244 ,228 ,326 ,480 ,548 ,643 ,268 ,385 ,381 ,673
Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,122 ,068 ,168 ,091 ,115 ,022 ,000 ,000 ,000 ,062 ,006 ,007 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@2 Pearson Correlation ,600 1 ,345 ,335 ,262 ,200 -,012 ,228 ,212 ,480 ,456 ,439 ,268 ,161 ,138 ,561
Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,018 ,068 ,168 ,934 ,115 ,144 ,000 ,001 ,002 ,062 ,270 ,343 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@3 Pearson Correlation ,345 ,345 1 ,243 ,363 ,485 ,313 ,221 ,214 ,404 ,478 ,373 ,068 ,256 ,252 ,606
Sig. (2-tailed) ,015 ,015 ,093 ,010 ,000 ,028 ,126 ,139 ,004 ,001 ,008 ,640 ,076 ,081 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@4 Pearson Correlation ,224 ,335 ,243 1 ,741 ,447 ,137 ,187 ,310 ,151 ,306 ,474 ,150 ,090 ,077 ,533
Sig. (2-tailed) ,122 ,018 ,093 ,000 ,001 ,349 ,198 ,030 ,300 ,032 ,001 ,304 ,540 ,597 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
@5 Pearson Correlation ,262 ,262 ,363 ,741 1 ,566 ,194 ,259 ,369 ,207 ,416 ,483 ,229 ,399 ,411 ,672
Sig. (2-tailed) ,068 ,068 ,010 ,000 ,000 ,181 ,073 ,009 ,153 ,003 ,000 ,113 ,004 ,003 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@6 Pearson Correlation ,200 ,200 ,485 ,447 ,566 1 ,293 ,274 ,391 ,240 ,365 ,322 ,134 ,417 ,311 ,622
Sig. (2-tailed) ,168 ,168 ,000 ,001 ,000 ,041 ,057 ,005 ,097 ,010 ,024 ,358 ,003 ,029 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@7 Pearson Correlation ,244 -,012 ,313 ,137 ,194 ,293 1 ,342 ,261 ,451 ,223 ,432 ,352 ,369 ,285 ,546
Sig. (2-tailed) ,091 ,934 ,028 ,349 ,181 ,041 ,016 ,070 ,001 ,123 ,002 ,013 ,009 ,047 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@8 Pearson Correlation ,228 ,228 ,221 ,187 ,259 ,274 ,342 1 ,457 ,142 ,306 ,240 ,204 ,344 ,363 ,519
Sig. (2-tailed) ,115 ,115 ,126 ,198 ,073 ,057 ,016 ,001 ,332 ,033 ,096 ,160 ,015 ,010 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@9 Pearson Correlation ,326 ,212 ,214 ,310 ,369 ,391 ,261 ,457 1 ,362 ,506 ,460 ,202 ,236 ,243 ,601
Sig. (2-tailed) ,022 ,144 ,139 ,030 ,009 ,005 ,070 ,001 ,011 ,000 ,001 ,163 ,103 ,093 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
@10 Pearson Correlation ,480 ,480 ,404 ,151 ,207 ,240 ,451 ,142 ,362 1 ,438 ,518 ,435 ,178 ,161 ,625
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,300 ,153 ,097 ,001 ,332 ,011 ,002 ,000 ,002 ,220 ,269 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@11 Pearson Correlation ,548 ,456 ,478 ,306 ,416 ,365 ,223 ,306 ,506 ,438 1 ,681 ,138 ,147 ,237 ,696
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,001 ,032 ,003 ,010 ,123 ,033 ,000 ,002 ,000 ,345 ,315 ,101 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@12 Pearson Correlation ,643 ,439 ,373 ,474 ,483 ,322 ,432 ,240 ,460 ,518 ,681 1 ,409 ,284 ,273 ,775
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,008 ,001 ,000 ,024 ,002 ,096 ,001 ,000 ,000 ,004 ,048 ,058 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@13 Pearson Correlation ,268 ,268 ,068 ,150 ,229 ,134 ,352 ,204 ,202 ,435 ,138 ,409 1 ,495 ,516 ,513
Sig. (2-tailed) ,062 ,062 ,640 ,304 ,113 ,358 ,013 ,160 ,163 ,002 ,345 ,004 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@14 Pearson Correlation ,385 ,161 ,256 ,090 ,399 ,417 ,369 ,344 ,236 ,178 ,147 ,284 ,495 1 ,936 ,604
Sig. (2-tailed) ,006 ,270 ,076 ,540 ,004 ,003 ,009 ,015 ,103 ,220 ,315 ,048 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
@15 Pearson Correlation ,381 ,138 ,252 ,077 ,411 ,311 ,285 ,363 ,243 ,161 ,237 ,273 ,516 ,936 1 ,590
Sig. (2-tailed) ,007 ,343 ,081 ,597 ,003 ,029 ,047 ,010 ,093 ,269 ,101 ,058 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
Pengendalian_
Internal
Pearson Correlation ,673 ,561 ,606 ,533 ,672 ,622 ,546 ,519 ,601 ,625 ,696 ,775 ,513 ,604 ,590 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
Correlations
@1 @2 @3 @4 @5 @6 @7 @8 @9
Kinerja_Pengelola
an_Keuangan
@1 Pearson Correlation 1 ,449 ,369 ,358 ,339 ,127 ,364 ,457 ,387 ,622
Sig. (2-tailed) ,001 ,009 ,012 ,017 ,386 ,010 ,001 ,006 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@2 Pearson Correlation ,449 1 ,464 ,452 ,417 ,213 ,486 ,292 ,526 ,651
Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,001 ,003 ,142 ,000 ,042 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@3 Pearson Correlation ,369 ,464 1 ,297 ,436 ,280 ,559 ,454 ,650 ,711
Sig. (2-tailed) ,009 ,001 ,038 ,002 ,051 ,000 ,001 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@4 Pearson Correlation ,358 ,452 ,297 1 ,549 ,354 ,428 ,320 ,457 ,684
Sig. (2-tailed) ,012 ,001 ,038 ,000 ,013 ,002 ,025 ,001 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
@5 Pearson Correlation ,339 ,417 ,436 ,549 1 ,444 ,646 ,512 ,546 ,797
Sig. (2-tailed) ,017 ,003 ,002 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@6 Pearson Correlation ,127 ,213 ,280 ,354 ,444 1 ,303 ,452 ,129 ,516
Sig. (2-tailed) ,386 ,142 ,051 ,013 ,001 ,034 ,001 ,376 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@7 Pearson Correlation ,364 ,486 ,559 ,428 ,646 ,303 1 ,568 ,444 ,763
Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,000 ,002 ,000 ,034 ,000 ,001 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@8 Pearson Correlation ,457 ,292 ,454 ,320 ,512 ,452 ,568 1 ,487 ,744
Sig. (2-tailed) ,001 ,042 ,001 ,025 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
@9 Pearson Correlation ,387 ,526 ,650 ,457 ,546 ,129 ,444 ,487 1 ,746
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,001 ,000 ,376 ,001 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kinerja_Pengelola
an_Keuangan
Pearson Correlation ,622 ,651 ,711 ,684 ,797 ,516 ,763 ,744 ,746 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Good Governance
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 49 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 49 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengendalian Internal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 49 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 49 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 49 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 49 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,758 13
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,878 15
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,862 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel Deskriptif Data Statistik Variabel Statistics
Good_Governance Pengendalian_Internal Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
N Valid 49 49 49
Missing 0 0 0
Mean 39,86 47,49 28,33
Median 40,00 47,00 27,00
Mode 36 45 27
Std. Deviation 3,958 4,078 2,742
Minimum 32 36 21
Maximum 48 56 36
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel Deskriptif Data Statistik Variabel Good Governance
Good_Governance
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 32 1 2,0 2,0 2,0
33 1 2,0 2,0 4,1
34 1 2,0 2,0 6,1
35 1 2,0 2,0 8,2
36 11 22,4 22,4 30,6
37 3 6,1 6,1 36,7
39 5 10,2 10,2 46,9
40 5 10,2 10,2 57,1
41 3 6,1 6,1 63,3
42 5 10,2 10,2 73,5
43 3 6,1 6,1 79,6
44 3 6,1 6,1 85,7
45 3 6,1 6,1 91,8
46 1 2,0 2,0 93,9
47 2 4,1 4,1 98,0
48 1 2,0 2,0 100,0
Total 49 100,0 100,0
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel Deskriptif Data Statistik Variabel Pengendalian Internal
Pengendalian_Internal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 36 1 2,0 2,0 2,0
42 1 2,0 2,0 4,1
43 3 6,1 6,1 10,2
44 3 6,1 6,1 16,3
45 13 26,5 26,5 42,9
46 3 6,1 6,1 49,0
47 2 4,1 4,1 53,1
48 7 14,3 14,3 67,3
49 2 4,1 4,1 71,4
50 4 8,2 8,2 79,6
51 2 4,1 4,1 83,7
52 1 2,0 2,0 85,7
53 2 4,1 4,1 89,8
55 3 6,1 6,1 95,9
56 2 4,1 4,1 100,0
Total 49 100,0 100,0
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel Deskriptif Data Statistik Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 21 1 2,0 2,0 2,0
24 1 2,0 2,0 4,1
26 5 10,2 10,2 14,3
27 20 40,8 40,8 55,1
28 3 6,1 6,1 61,2
29 6 12,2 12,2 73,5
30 5 10,2 10,2 83,7
31 2 4,1 4,1 87,8
32 2 4,1 4,1 91,8
34 2 4,1 4,1 95,9
35 1 2,0 2,0 98,0
36 1 2,0 2,0 100,0
Total 49 100,0 100,0
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Good Governance
1. Membuat tabel distribusi frekuensi
a. Kelas interval = 1 + 3,3 log 49
Kelas interval = 1 + 5,577 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6)
b. Rentang data = (data terbesar – data terkecil) + 1
Rentang data = (48 – 32) + 1 = 17
c. Panjang kelas = rentang data / jumlah kelas
Panjang kelas = 17 / 6 = 2,8 (dibulatkan menjadi 3)
Kelas Interval Frekuensi
31 – 33 2
34 – 36 13
37 – 39 8
40 – 42 13
43 – 45 9
46 – 48 4
Jumlah 49
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Mengelompokkan nilai masing-masing indikator.
a. Nilai minimum = 12 × 1 = 12
b. Nilai maksumum = 12 × 4 = 48
c. Mean Ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)
Mean Ideal (Mi) = 1/2 (48 + 12) = 30
d. Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)
Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (48 – 12) = 6
3. Menentukan kategori indikator
a. Sangat Tinggi Mi + 1,5Si < X ≤ Mi + 3Si
30 + 1,5(6) < X ≤ 30 + 3(6)
39 < X ≤ 48
b. Tinggi Mi + 0,5Si < X ≤ Mi + 1,5Si
30 + 0,5(6) < X ≤ 30 + 1,5(6)
33 < X ≤ 39
c. Sedang Mi – 0,5Si < X ≤ Mi + 0,5Si
30 – 0,5(6) < X ≤ 30 + 0,5(6)
27 < X ≤ 33
d. Rendah Mi – 1,5Si < X ≤ Mi – 0,5Si
30 – 1,5(6) < X ≤ 30 – 0,5(6)
21 < X ≤ 27
e. Sangat Rendah Mi – 3Si < X ≤ Mi – 1,5Si
30 – 3(6) < X ≤ 30 – 1,5(6)
12 < X ≤ 21
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1 39 < X ≤ 48 26 53,06% Sangat Tinggi
2 33 < X ≤ 39 21 42,86% Tinggi
3 27 < X ≤ 33 2 4,08% Sedang
4 21 < X ≤ 27 - - Rendah
5 12 < X ≤ 21 - - Sangat Rendah
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Pengendalian Internal
1. Membuat tabel distribusi frekuensi
a. Kelas interval = 1 + 3,3 log 49
Kelas interval = 1 + 5,577 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6)
b. Rentang data = (data terbesar – data terkecil) + 1
Rentang data = (56 – 36) + 1 = 21
c. Panjang kelas = rentang data / jumlah kelas
Panjang kelas = 21 / 6 = 3,5 (dibulatkan menjadi 4)
Kelas Interval Frekuensi
36 – 39 1
40 – 43 4
44 – 47 21
48 – 51 15
52 – 55 6
56 – 59 2
Jumlah 49
Sumber: data primer diolah
2. Mengelompokkan nilai masing-masing indikator.
a. Nilai minimum = 15 × 1 = 15
b. Nilai maksumum = 15 × 4 = 60
c. Mean Ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)
Mean Ideal (Mi) = 1/2 (60 + 15) = 37,5
d. Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)
Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (60 – 15) = 7,5
3. Menentukan kategori indikator
a. Sangat Tinggi Mi + 1,5Si < X ≤ Mi + 3Si
37,5 + 1,5(7,5) < X ≤ 37,5 + 3(7,5)
48,75 < X ≤ 60
b. Tinggi Mi + 0,5Si < X ≤ Mi + 1,5Si
37,5 + 0,5(7,5) < X ≤ 37,5 + 1,5(7,5)
41,25 < X ≤ 48,75
c. Sedang Mi – 0,5Si < X ≤ Mi + 0,5Si
37,5 – 0,5(7,5) < X ≤ 37,5 + 0,5(7,5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
33,75 < X ≤ 41,25
d. Rendah Mi – 1,5Si < X ≤ Mi – 0,5Si
37,5 – 1,5(7,5) < X ≤ 37,5 – 0,5(7,5)
26,25 < X ≤ 33,75
e. Sangat Rendah Mi – 3Si < X ≤ Mi – 1,5Si
37,5 – 3(7,5) < X ≤ 37,5 – 1,5(7,5)
15 < X ≤ 26,25
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1 48,75 < X ≤ 60 16 32,65% Sangat Tinggi
2 41,25 < X ≤ 48,75 32 65,31% Tinggi
3 33,75 < X ≤ 41,25 1 2,04% Sedang
4 26,25 < X ≤ 33,75 - - Rendah
5 15 < X ≤ 26,25 - - Sangat Rendah
Sumber: data primer diolah
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan
1. Membuat tabel distribusi frekuensi
a. Kelas interval = 1 + 3,3 log 49
Kelas interval = 1 + 5,577 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6)
b. Rentang data = (data terbesar – data terkecil) + 1
Rentang data = (36 – 21) + 1 = 16
c. Panjang kelas = rentang data / jumlah kelas
Panjang kelas = 16 / 6 = 2,7 (dibulatkan menjadi 3)
Kelas Interval Frekuensi
19 – 21 1
22 – 24 1
25 – 27 25
28 – 30 14
31 – 33 4
34 – 36 4
Jumlah 49
Sumber: data primer diolah
2. Mengelompokkan nilai masing-masing indikator.
a. Nilai minimum = 9 × 1 = 9
b. Nilai maksumum = 9 × 4 = 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c. Mean Ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)
Mean Ideal (Mi) = 1/2 (36 + 9) = 22,5
d. Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)
Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (36 – 9) = 4,5
3. Menentukan kategori indikator
a. Sangat Tinggi Mi + 1,5Si < X ≤ Mi + 3Si
22,5 + 1,5(4,5) < X ≤ 22,5 + 3(4,5)
29,25 < X ≤ 36
b. Tinggi Mi + 0,5Si < X ≤ Mi + 1,5Si
22,5 + 0,5(4,5) < X ≤ 22,5 + 1,5(4,5)
24,75 < X ≤ 29,25
c. Sedang Mi – 0,5Si < X ≤ Mi + 0,5Si
22,5 – 0,5(4,5) < X ≤ 22,5 + 0,5(4,5)
20,25 < X ≤ 24,75
d. Rendah Mi – 1,5Si < X ≤ Mi – 0,5Si
22,5 – 1,5(4,5) < X ≤ 22,5 – 0,5(4,5)
15,75 < X ≤ 20,25
e. Sangat Rendah Mi – 3Si < X ≤ Mi – 1,5Si
22,5 – 3(4,5) < X ≤ 22,5 – 1,5(4,5)
9 < X ≤ 15,75
No Interval Frekuensi Presentase Kategori
1 29,25 < X ≤ 36 13 26,53% Sangat Tinggi
2 24,75 < X ≤ 29,25 34 69,39% Tinggi
3 20,25 < X ≤ 24,75 2 4,08% Sedang
4 15,75 < X ≤ 20,25 - - Rendah
5 9 < X ≤ 15,75 - - Sangat Rendah
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel Hasil Uji Linieritas Kinerja Pengelolaan Keuangan dengan Good Governance
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
* Good_Governance
Between Groups (Combined) 244,860 15 16,324 4,647 ,000
Linearity 168,803 1 168,803 48,057 ,000
Deviation from Linearity 76,058 14 5,433 1,547 ,149
Within Groups 115,915 33 3,513
Total 360,776 48
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel Hasil Uji Linieritas Kinerja Pengelolaan Keuangan dengan Pengendalian Internal
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
* Pengendalian_Internal
Between Groups (Combined) 238,507 14 17,036 4,737 ,000
Linearity 178,206 1 178,206 49,555 ,000
Deviation from Linearity 60,301 13 4,639 1,290 ,266
Within Groups 122,268 34 3,596
Total 360,776 48
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4,379 3,208 1,365 ,179
Good_Governance ,252 ,100 ,364 2,511 ,016 ,460 2,175
Pengendalian_Internal ,293 ,098 ,435 3,000 ,004 ,460 2,175
a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Good_Governance Pengendalian_Internal
1 1 2,993 1,000 ,00 ,00 ,00
2 ,005 24,446 ,87 ,29 ,03
3 ,002 37,705 ,13 ,71 ,97
a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -4,092 1,997 -2,049 ,046
Good_Governance ,050 ,063 ,161 ,798 ,429
Pengendalian_Internal ,073 ,061 ,241 1,195 ,238
a. Dependent Variable: RES_2
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
Tabel Hasil Uji Hipotesis
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,745a ,555 ,536 1,868
a. Predictors: (Constant), Pengendalian_Internal, Good_Governance
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 200,214 2 100,107 28,680 ,000b
Residual 160,562 46 3,490
Total 360,776 48
a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
b. Predictors: (Constant), Pengendalian_Internal, Good_Governance
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,379 3,208 1,365 ,179
Good_Governance ,252 ,100 ,364 2,511 ,016
Pengendalian_Internal ,293 ,098 ,435 3,000 ,004
a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan
Sumber: data primer diolah (Output SPSS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI