PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN … · 2018. 9. 7. · dan (2) mengetahui pengaruh...

128
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Rino Pandhu Wibowo NIM : 142114174 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN … · 2018. 9. 7. · dan (2) mengetahui pengaruh...

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN

PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum

S K R I P S I

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Rino Pandhu Wibowo

NIM : 142114174

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN

PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum

S K R I P S I

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Rino Pandhu Wibowo

NIM : 142114174

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

“...Sesungguhnya Allah Tidak Akan Mengubah Keadaan Suatu Kaum,

Sehingga Mereka Mengubah Keadaan Yang Ada Pada Diri Mereka Sendiri...”

(QS Ar-Ra’d ayat 11)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Bapak dan Ibu saya yang tak tergantikan

Kakak dan kedua adik saya yang selalu memberikan dukungan

Teman-teman saya yang senantiasa mengajarkan nilai-nilai kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini

dengan judul:

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN

PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 18 Juli 2018 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak

terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya

akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang

lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan

saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2018

Yang membuat pernyataan,

Rino Pandhu Wibowo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Rino Pandhu Wibowo

NIM : 142114174

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN

PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola

dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya

di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin

dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Juli 2018

Yang menyatakan,

Rino Pandhu Wibowo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Penulisan karya ilmiah ini ditujukan

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Terselesaikannya penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan,

dukungan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan petunjuk serta arahan dalam

penulisan karya ilmiah ini.

2. Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan segenap keluarga yang telah memberikan

dukungan moral maupun material kepada penulis sehingga penulisan karya

ilmiah ini dapat terselesaikan.

3. Drs. Joko Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu serta

mengembangkan kepribadian di Universitas Sanata Dharma.

4. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menuntut ilmu serta mengembangkan kepribadian khususnya di Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

5. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam menuntut ilmu di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

6. Nicko Kornelius Putra, S.E., M.Sc., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan karya ilmiah ini.

7. Kepala Desa Banjararum dan segenap Perangkat Desa Banjararum yang telah

memberikan kesempatan serta dukungan kepada penulis dalam melaksanakan

penelitian.

8. Teman-teman yang telah menemani dan memberikan inspirasi sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan baik.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

berkontribusi dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, masukan, dan

saran dari para pembaca. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 31 Juli 2018

Penulis,

Rino Pandhu Wibowo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v

HALAMAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii

ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

ABSTRACT ....................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang ....................................................................... 1

B Rumusan Masalah ................................................................. 5

C Batasan Masalah .................................................................... 6

D Tujuan Penelitian ................................................................... 6

E Manfaat Penelitian ................................................................. 6

F Sistematika Penulisan ............................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pemerintah Desa .................................................................... 9

1. Pengertian Pemerintah Desa ............................................. 9

2. Penyelenggaraan Pemerintah Desa ................................... 9

3. Struktur Organisasi Pemerintah Desa ............................... 10

B Pengelolaan Keuangan Desa ................................................. 11

1. Pengertian Dana Desa ....................................................... 11

2. Pengertian Alokasi Dana Desa ......................................... 11

3. Pengertian Pengelolaan Keuangan Desa ........................... 12

4. Asas-Asas Pengelolaan Keuangan Desa ........................... 12

C Kinerja ................................................................................... 13

1. Pengertian Kinerja ............................................................ 13

2. Indikator Kinerja ............................................................... 14

3. Pengukuran Kinerja .......................................................... 14

4. Pengukuran Kinerja Sektor Publik ................................... 15

5. Konsep Value For Money ................................................. 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

6. Tujuan Value For Money .................................................. 17

D Good Governance .................................................................. 18

1. Pengertian Good Governance ........................................... 18

2. Pilar Good Governance .................................................... 19

3. Konsep Good Government Governance ........................... 20

4. Aspek-Aspek Good Government Governance ................. 21

5. Prinsip-Prinsip Good Governance .................................... 22

E Pengendalian Internal ............................................................ 24

1. Pengertian Pengendalian Internal..................................... 24

2. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ......................... 25

3. Tujuan Pengendalian Internal ........................................... 25

4. Unsur-Unsur Pengendalian Internal .................................. 26

F Perumusan Hipotesis ............................................................. 27

G Kerangka Konseptual Penelitian ........................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A Jenis Penelitian ...................................................................... 31

B Objek dan Subjek Penelitian ................................................. 31

C Populasi dan Sampel .............................................................. 31

D Jenis dan Sumber Data .......................................................... 32

E Teknik Pengumpulan Data .................................................... 32

F Variabel Penelitian ................................................................ 33

G Teknik Analisis Data ............................................................. 33

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A Kondisi Desa ......................................................................... 39

B Sejarah Asal Usul Desa ......................................................... 39

C Visi dan Misi ......................................................................... 40

D Formasi Aparatur Pemerintah Desa ....................................... 41

E Tujuan Strategi dan Sasaran .................................................. 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi dan Profil Responden ............................................ 47

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 47

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ........................... 48

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 48

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja ................ 49

B Uji Kualitas Data ................................................................... 49

1. Uji Validitas ...................................................................... 49

2. Uji Reliabilitas .................................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

C Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................. 52

1. Variabel Good Governance .............................................. 53

2. Variabel Pengendalian Internal ......................................... 55

3. Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan .......................... 57

D Uji Asumsi Klasik ................................................................. 59

1. Uji Normalitas Data .......................................................... 59

2. Uji Linearitas .................................................................... 60

3. Uji Multikolinearitas ......................................................... 60

4. Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 61

E Uji Hipotesis .......................................................................... 62

1. Koefisien Korelasi ............................................................ 63

2. Koefisien Determinasi ...................................................... 63

3. Uji Statistik F .................................................................... 63

4. Uji Statistik t ..................................................................... 63

F Pembahasan ........................................................................... 65

1. Pengaruh Penerapan Good Governance terhadap Kinerja

Pengelolaan Keuangan ...................................................... 65

2. Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal terhadap

Kinerja Pengelolaan Keuangan ......................................... 66

BAB VI PENUTUP 68

A Kesimpulan ............................................................................ 68

B Keterbatasan Penelitian ......................................................... 68

C Saran ...................................................................................... 68

1. Bagi Pemerintah Desa Banjararum ................................... 69

2. Bagi Penelitian Selanjutnya .............................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

LAMPIRAN ..................................................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Indikator Skor Kuesioner ............................................................... 32

Tabel 2 Klasifikasi Reliabilitas ................................................................... 34

Tabel 3 Kategori Indikator Variabel ........................................................... 35

Tabel 4 Formasi Aparatur Pemerintah Desa Banjararum ........................... 41

Tabel 5 Rincian Pembagian dan Pengembalian Kuesioner ........................ 47

Tabel 6 Jenis Kelamin Responden .............................................................. 47

Tabel 7 Usia Responden ............................................................................. 48

Tabel 8 Tingkat Pendidikan Responden ..................................................... 48

Tabel 9 Lama Masa Kerja Responden ........................................................ 49

Tabel 10 Hasil Uji Validitas Variabel Good Governance ............................ 50

Tabel 11 Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal ....................... 50

Tabel 12 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan ........ 51

Tabel 13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................... 52

Tabel 14 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................. 52

Tabel 15 Distribusi Frekuensi Variabel Good Governance .......................... 53

Tabel 16 Frekuensi Kategori Variabel Good Governance ........................... 54

Tabel 17 Skor Indikator pada Variabel Good Governance .......................... 54

Tabel 18 Distribusi Frekuensi Variabel Pengendalian Internal .................... 55

Tabel 19 Frekuensi Kategori Variabel Pengendalian Internal ...................... 56

Tabel 20 Skor Indikator pada Variabel Pengendalian Internal ..................... 56

Tabel 21 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan ..... 57

Tabel 22 Frekuensi Kategori Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan ....... 58

Tabel 23 Skor Indikator pada Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan ...... 58

Tabel 24 Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 60

Tabel 25 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................. 60

Tabel 26 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 61

Tabel 29 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I Struktur Organisasi Pemerintah Desa ....................................... 10

Gambar II Kerangka Konseptual Penelitian ............................................... 30

Gambar III Hasil Uji Normalitas Data ......................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN

PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

Studi Kasus pada Pemerintah Desa Banjararum

Rino Pandhu Wibowo

NIM : 142114174

Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh penerapan good

governance terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum,

dan (2) mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan

keuangan Pemerintah Desa Banjararum. Latar belakang penelitian ini adalah

adanya peningkatan alokasi dana desa yang diterima setiap desa dan rendahnya

tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pemerintah Desa Banjararum,

maka penerapan good governance dan pengendalian internal diharapkan dapat

meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan publik terkait pengelolaan

keuangan desa.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2018 di Pemerintah Desa

Banjararum. Populasi sasaran dipilih dengan populative sampling yaitu seluruh

Aparatur Pemerintah Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang. Sumber data

dalam penelitian ini adalah data primer dengan jenis data kuantitatif. Teknik

pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert. Teknik analisis

data menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil analisis data adalah variabel good governance dan variabel pengendalian

internal mampu menjelaskan varian variabel kinerja pengelolaan keuangan

sebesar 53,6%. Kesimpulan dari penelitian ini meliputi: (1) penerapan good

governance berpengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan

Pemerintah Desa Banjararum, dan (2) pengendalian internal berpengaruh positif

terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.

Kata kunci : good governance, pengendalian internal, kinerja pengelolaan

keuangan, Pemerintah Desa Banjararum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNANCE

AND INTERNAL CONTROL ON VILLAGES FINANCIAL

MANAGEMENT PERFORMANCE

A Case Study of Banjararum Village Government

Rino Pandhu Wibowo

NIM : 142114174

Sanata Dharma University

The research aimed to: (1) knowing the effect of the implementation of good

governance on Banjararum Village Governments financial management

performance, and (2) knowing the effect of internal control on Banjararum Village

Governments financial management performance. The background of this

research were an improvement in villages fund allocation which received by each

village and low level of society statisfaction towards Banjararum Village

Governments public service, therefore the implementation of good governance

and internal control were expected to improve the performance while giving the

public service related villages financial management.

This research type was case study with quantitative approach. This research

was conducted on April until May 2018 in Banjararum Village Government. The

target populations was chosen based on populative sampling consisting of all

Banjararum Village Government Apparatus with 49 participants. Data source in

this research is primary data with quantitative data type. The data collection

technique used questionnaire with likert scale. The data analysis technique used

multiple regression analysis.

The result was the good governance variable and the internal control variable

able to explain variant of the financial management performance variable equal to

53,6%. The conclusion of this research includes: (1) the implementation of good

governance has a positive effects for Banjararum Village Government financial

management performance, and (2) internal control has a positive effects for

Banjararum Village Government financial management performance.

Keywords : good governance, internal control, financial management

performance, Banjararum Village Government

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era reformasi membawa perubahan pada sistem pemerintahan Indonesia

dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Sistem desentralisasi dan otonomi

daerah ini menuntut pemerintah daerah untuk semakin mandiri dalam

pembangunan daerah dengan memberdayakan potensi, kekayaan, dan sumber

daya yang dimiliki masing-masing. Sistem desentralisasi ini berkembang

hingga tingkat pemerintahan desa.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang

dimaksud Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-

usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa merupakan unit organisasi pemerintah yang berhubungan langsung

dengan masyarakat dengan segala latar belakang kepentingan dan kebutuhan.

Hal ini menjadikan desa memiliki peranan yang strategis khususnya dalam

bidang pelayanan publik. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan

otonomi desa, desa perlu diberikan kewenangan yang lebih besar disertai

bantuan sarana-prasarana yang memadai.

Melalui otonomi desa, diharapkan desa dapat menyelenggarakan

pemerintahan dengan profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta

bertanggungjawab, serta mampu menciptakan masyarakat yang adil, makmur,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

dan sejahtera sebagai subyek pembangunan. Hal ini didukung dengan adanya

pemberian dana untuk setiap desa melalui kebijakan Alokasi Dana Desa.

Peningkatan aliran dana tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi

sektor desa dalam pembangunan negara.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa, Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan

yang diterima Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten/Kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Besarnya

Dana Desa untuk setiap desa dihitung berdasarkan jumlah desa dan

dialokasikan dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas

wilayah, dan tingkat kesulitan geografis.

Peningkatan aliran dana untuk masing-masing desa menuntut adanya

akuntabilitas kinerja aparatur Pemerintah Desa dalam mengelola dan

mempertanggungjawabkan keuangan desa. “Kinerja merupakan gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang

dalam perumusan skema strategis suatu organisasi” (Mahsun, 2014:25).

Pengukuran kinerja tentunya diperlukan untuk menilai tingkat pencapaian

dalam memberikan pelayanan publik terkait pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan desa. Pengukuran kinerja Pemerintah Desa

dalam mengelola keuangan desa dapat diukur dengan konsep value for money.

“Value for money merupakan konsep pengukuran kinerja organisasi sektor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efektivitas,

dan efisiensi” (Mardiasmo, 2009: 4).

Kinerja Pemerintah Desa dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan

keuangannya diperlukan adanya upaya penyelenggaraan pemerintahan yang

baik (good governance). Menurut LAN dan BPKP (2000:1), governance

diartikan sebagai proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam

melaksanakan penyediaan public goods and services, sedang praktik

terbaiknya disebut good governance.

Penyelenggaraan pemerintahan dalam mengelola keuangan desa harus

didasarkan pada asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta dilakukan dengan

tertib dan disiplin anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa tersebut, terdapat tiga prinsip

good governance menurut World Bank (dalam Mardiasmo, 2009: 18), yaitu

transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.

Namun demikian, menurut BAPPENAS (2007:13) yang menjadi

permasalahan utama dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good

governance) adalah kurangnya pemahaman, kesadaran, dan kapasitas di

kalangan pelaku khususnya sumber daya manusia aparatur dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik (good governance) diperlukan adanya peran serta

dari masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Masyarakat sebagai pihak yang memberi kepercayaan kepada pemerintah

untuk mengelola keuangan publik berhak mendapatkan informasi keuangan

pemerintah. Keterbukaan informasi ini merupakan salah satu perwujudan

transparansi. Selanjutnya, transparansi akan membantu masyarakat untuk

menilai kinerja pemerintah dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam

proses pengambilan kebijakan publik terkait pengelolaan keuangan desa. Oleh

sebab itu, adanya prinsip transparansi dan partisipasi tersebut kemudian

menjadi acuan dalam mewujudkan akuntabilitas kinerja Pemerintah Desa.

Dalam rangka memperkuat akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, setiap

Pemerintah Desa diwajibkan untuk menyajikan Laporan Keuangan serta

memberikan pernyataan tanggungjawab atas pelaporan tersebut. Berkaitan

dengan hal tersebut, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, untuk

meningkatkan keandalan Laporan Keuangan dan Kinerja, setiap Entitas

Pelaporan dan Entitas Akuntansi wajib menyelenggarakan Sistem

Pengendalian Internal.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah, sistem pengendalian internal tersebut

bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya

efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan

negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan. Adanya sistem pengendalian internal

ini merupakan suatu bentuk kendali terhadap mekanisme pengelolaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

keuangan desa agar tetap selaras dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Desa

Banjararum Tahun 2015-2021 dikemukakan bahwa salah satu isu strategis

yang menjadi perhatian peneliti adalah rendahnya tingkat kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan publik. Pelayanan publik menggambarkan tingkat kinerja

Pemerintah Desa tersebut. Penerapan good governance dan pengendalian

internal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja Pemerintah Desa

dalam memberikan pelayanan publik khususnya dalam pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan desa.

Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

penerapan good governance dan pengendalian internal pada Pemerintah Desa

Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo serta

pengaruhnya terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa. Oleh karena itu,

penelitian ini diberi judul “Pengaruh Penerapan Good Governance dan

Pengendalian Internal terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

rumusan masalah pada penelitian ini meliputi:

1. Bagaimana pengaruh penerapan good governance terhadap kinerja

pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum?

2. Bagaimana pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan

keuangan Pemerintah Desa Banjararum?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya berfokus pada good governance, pengendalian internal,

dan kinerja pengelolaan keuangan. Kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor,

maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan hanya meneliti pengaruh

penerapan good governance dan pengendalian internal terhadap kinerja

pengelolaan keuangan desa.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh penerapan good governance terhadap kinerja

pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.

2. Mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan

keuangan Pemerintah Desa Banjararum.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1. Pemerintah Desa Banjararum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi

Pemerintah Desa Banjararum dalam rangka meningkatkan kinerja

pengelolaan keuangan desanya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada

pemerintah pusat dan masyarakat/publik.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi

kemajuan akademisi dan dapat dijadikan acuan atau referensi bagi penelitian

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi

peneliti tentang pengaruh penerapan good governance dan pengendalian

internal terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa.

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan diuraikan berbagai tinjauan pustaka yang digunakan oleh

peneliti dalam melakukan penelitian ini, perumusan hipotesis, dan kerangka

konseptual penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, objek dan subjek

penelitian, populasi sasaran, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,

variabel penelitian, serta teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum Desa Banjararum yang

dijadikan sebagai objek penelitian.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas mengenai data penelitian, pengolahan data, dan hasil

analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

BAB VI Penutup

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

saran dari pelaksanaan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemerintah Desa

1. Pengertian Pemerintah Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa

adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

yang disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan Pemerintah Desa adalah Kepala

Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

2. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

Pemerintahan Desa diselenggarakan berdasarkan asas:

a. kepastian hukum

b. tertib penyelenggaraan pemerintahan

c. tertib kepentingan umum

d. keterbukaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

e. proporsionalitas

f. profesionalitas

g. akuntabilitas

h. efektivitas dan efisiensi

i. kearifan lokal

j. keberagaman

k. partisipatif.

3. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Gambar I. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2007 tentang

Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

B. Pengelolaan Keuangan Desa

1. Pengertian Dana Desa

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Dana Desa adalah dana yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang

diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

2. Pengertian Alokasi Dana Desa

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Alokasi Dana Desa yang selanjutnya

disingkat ADD adalah dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota setelah

dikurangi Dana Alokasi Khusus. Dalam melakukan penganggaran dan

pengalokasian Dana Desa harus memperhatikan asas adil dan merata.

Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Dana Desa yang akan diterima

oleh setiap desa, yang besarannya dihitung dengan cara 90% (sembilan

puluh persen) dari anggaran Dana Desa dibagi dengan jumlah desa secara

nasional. Sedangkan Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan

memperhatikan jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas

wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa masing-masing

Kabupaten/Kota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

3. Pengertian Pengelolaan Keuangan Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Keuangan

Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang

serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Hak dan kewajiban tersebut

menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan yang perlu diatur dalam

pengelolaan keuangan desa yang baik.

Selanjutnya, menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113

Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, pengelolaan keuangan

desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.

Pengelolaan keuangan desa dikelola dalam masa 1 (satu) Tahun Anggaran

yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

4. Asas-Asas Pengelolaan Keuangan Desa

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa, keuangan desa dikelola dengan

berdasarkan asas-asas:

a. Transparan, yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat

untuk mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang

keuangan desa. Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang

penyelenggaraan pemerintahan desa dengan tetap memperhatikan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

b. Akuntabel, yaitu perwujudan kewajiban untuk mempertanggung-

jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumberdaya dan pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Asas akuntabel yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan

hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

c. Partisipatif, yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang

mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa.

d. Tertib dan Disiplin Anggaran, yaitu pengelolaan keuangan Desa harus

mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya.

C. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning

suatu organisasi (Mahsun, 2014: 25). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah dijelaskan juga bahwa kinerja adalah keluaran/hasil dari

kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan

penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Secara

umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam

periode tertentu (Bastian, 2006: 274).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

2. Indikator Kinerja

Menurut Bastian (2006: 267) indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif

dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau

tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan

(inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits), dan

dampak (impacts). Maksud dari kelima indikator tersebut adalah:

a. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

b. Keluaran (outputs) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari

suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik.

c. Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang dapat mencerminkan

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).

d. Manfaat (benefits) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari

pelaksanaan kegiatan.

e. Dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif

maupun negatif terhadap setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi

yang telah ditetapkan.

3. Pengukuran Kinerja

Whittaker (dalam BPKP, 2000) menjelaskan bahwa pengukuran kinerja

merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan

pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Simons (dalam BPKP, 2000)

menyebutkan bahwa pengukuran kinerja membantu manajer dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara

hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis.

Selanjutnya, menurut Robertson (dalam Mahsun, 2014: 25) pengukuran

kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan

pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya,

termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam

menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan

dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektifitas tindakan

dalam mencapai tujuan. Menurut Lohman (dalam Mahsun, 2014: 25)

pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-

target terntentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi.

Jadi pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan

untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan

tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi

serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas

(Mahsun, 2014: 26).

4. Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik

Menurut Mardiasmo (2009: 121) sistem pengukuran kinerja sektor publik

adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai

pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial.

Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud

yaitu pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu

memperbaiki kinerja pemerintah, ukuran kinerja sektor publik digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan, dan untuk

mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi

kelembagaan.

Menurut BPKP (2000) cakupan pengukuran kinerja sektor publik harus

mencakup item-item sebagai berikut:

a. Kebijakan (policy), untuk membantu pembuatan maupun

pengimplementasian kebijakan.

b. Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting), untuk

membantu perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan dan

untuk memonitor perubahan terhadap rencana.

c. Kualitas (quality), untuk memajukan standarisasi atas jasa yang diberikan

maupun keefektifan organisasi.

d. Kehematan (economy), untuk me-review pendistribusian dan keefektifan

penggunaan sumber daya.

e. Keadilan (equity), untuk meyakini adanya distribusi yang adil dan

dilayani semua masyarakat.

f. Pertanggungjawaban (accountability), untuk meningkatkan pengendalian

dan mempengaruhi pembuatan keputusan.

5. Konsep Value For Money

Pengukuran kinerja organisasi sektor publik diukur dengan konsep value

for money. Value for money merupakan konsep pengukuran kinerja

organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

ekonomi, efektivitas, dan efisiensi (Mardiasmo, 2009: 4). Adapun yang

dimaksud dengan ekonomi, efisiensi, dan efektivitas yaitu:

a. Ekonomi, yaitu pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu

pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input

dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi

terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir

input resources yang digunakan dengan menghindari pengeluaran yang

boros dan tidak produktif.

b. Efisiensi, yaitu pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu

atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.

Efisiensi merupakan perbandingan output dengan input yang dikaitkan

standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.

c. Efektivitas, yaitu tingkat pencapaian hasil program dengan target yang

ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan

outcome dengan output.

6. Tujuan Value For Money

Adapun tujuan dari pelaksanaan konsep value for money, yaitu:

a. Economy, berarti hemat/cermat dalam hal pengadaan serta alokasi

sumber daya.

b. Eficiency, berarti berdaya guna dalam penggunaan sumber daya.

c. Effectiveness, berarti berhasil guna atau mencapai tujuan dan sasaran.

d. Equity, berarti keadilan dalam memberikan pelayanan publik.

e. Equality, berarti kesetaran dalam penggunaan sumber daya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

D. Good Governance

1. Pengertian Good Governance

Governance merupakan suatu proses penyelenggaraan kekuasaan negara

dalam melaksanakan penyediaan public goods and services (LAN dan

BPKP, 2000). World Bank mendefinisikan governance sebagai “The way

state power is used in managing economic and social resources for

development of society” (LAN dan BPKP, 2000: 5).

Arti good dalam good governance mengandung dua pengertian (dalam

LAN dan BPKP, 2000), meliputi: pertama, nilai-nilai yang menjunjung

tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan

kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian,

pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial; kedua, aspek-aspek

fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan

tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Berdasarkan pengertian di atas, orientasi good governance (dalam LAN

dan BPKP, 2000) berada pada:

1. Orientasi ideal negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional.

Orientasi ini mengacu pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara

dengan elemen-elemen konstituennya seperti: legitimacy, accountability,

securing of human rights, autonomy and devolution of power, dan

assurance of civilian control.

2. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efisien

dalam melakukan upaya mencapai tujuan nasional. Orientasi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

tergantung pada sejauh mana pernerintahan mempunyai kompetensi, dan

sejauh rnana struktur serta mekanisme politik serta administratif

berfungsi secara efektif dan efisien.

OECD dan World Bank (dalam LAN dan BPKP, 2000) mensinonimkan

good governance dengan penyelenggaraan manajemen pembangunan yang

solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar

yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan

korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin

anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya

aktivitas kewiraswastaan. Karakteristik good governance menurut World

Bank meliputi masyarakat sipil yang kuat dan partisipatoris, terbuka,

pembuatan kebijakan yang dapat diprediksi, eksekutif yang bertanggung

jawab, birokrasi yang profesional, dan aturan hukum (LAN dan BPKP,

2000: 6).

2. Pilar Good Governance

Upaya untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik hanya dapat

dilakukan apabila terjadi keseimbangan diantara ketiga pilar yaitu

pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat. Pemerintahan (legislatif,

eksekutif, dan yudikatif), memainkan peran dalam menjalankan dan

menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur

lain dalam governance. Dunia Usaha Swasta, berperan dalam penciptaan

lapangan kerja dan pendapatan. Masyarakat, berperan dalam penciptaan

interaksi sosial, ekonomi, dan politik (BAPPENAS, 2007: 6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Negara sebagai salah satu unsur governance, di dalamnya termasuk

lembaga-lembaga politik dan lernbaga-lembaga sektor publik. Sektor swasta

meliputi perusahan-perusahaan swasta yang bergerak di berbagai bidang

dan sektor informal lain di pasar, Ada anggapan bahwa sektor swasta adalah

bagian dari masyarakat. Namun demikian sektor swasta dapat dibedakan

dengan masyarakat karena sektor swasta mempunyai pengaruh terhadap

kebijakan-kebijakan sosial, politik, dan ekonomi yang dapat menciptakan

lingkungan yang lebih kondusif bagi pasar dan perusahaan-perusahaan itu

sendiri. Sedangkan masyarakat (society) terdiri dari individual maupun

kelompok (baik yang terorganisasi maupun tidak) yang berinteraksi secara

sosial, politik, dan ekonomi dengan aturan formal maupun tidak formal.

Society meliputi lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi dan lain-

lain (LAN dan BPKP, 2000: 6).

Jika dilihat dari ketiga domain dalam governance, tampaknya domain

state menjadi domain yang paling memegang peranan penting dalam

mewujudkan good government karena fungsi pengaturan yang memfasilitasi

domain sektor dunia usaha swasta dan masyarakat (society), serta fungsi

administratif penyelenggaraan pemerintahan melekat pada domain ini.

(LAN dan BPKP, 2000, 8)

3. Konsep Good Government Governance

United Nations Development Program (dalam Mardiasmo, 2009)

mendefinisikan governance sebagai “the exercise of political, economic,

and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Definisi tersebut menunjukkan bahwa governance mempunyai tiga kaki

(three legs) yaitu economic, political, dan administrative (LAN dan BPKP,

2000: 5). Economic governance meliputi proses pembuatan keputusan

(decisio-making processes) yang memfasilitasi aktivitas ekonomi di dalam

negeri dan interaksi diantara penyelenggara ekonomi yang berimplikasi

pada equity, poverty, and quality of life. Political governance adalah proses-

proses pembuatan keputusan untuk formulasi kebijakan. Administrative

governance adalah sistem implementasi proses kebijakan.

Peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan publiknya sangat penting

dalam memfasilitasi terjadinya mekanisme pasar yang benar sehingga

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam pasar dapat dihindari.

Oleh karena itu, upaya-upaya perwujudan ke arah good governance dapat

dimulai dengan membangun landasan demokratisasi penyelenggaraan

negara dan bersamaan dengan itu dilakukan upaya pembenahan

penyelenggaraan pemerintahan sehingga dapat terwujud good government

(LAN dan BPKP, 2000: 8).

4. Aspek-Aspek Good Government Governance

Dilihat dari segi aspek fungsional, governance dapat ditinjau dari apakah

pemerintah telah berfungsi secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai

tujuan yang telah digariskan atau sebaliknya (LAN dan BPKP, 2000: 5).

Dari sektor pemerintahan (government), aspek-aspek good governance

(dalam LAN dan BPKP, 2000) dapat dilihat melalui:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

a. Hukum/kebijakan. Hukum/kebijakan ditujukan pada perlindungan

kebebasan sosial, politik, dan ekonomi.

b. Administrative competence and transparency. Kemampuan membuat

perencanaan dan melakukan implementasi secara efisien, kemampuan

melakukan penyederhanaan organisasi, penciptaan disiplin dan model

administratif, keterbukaan inforrnasi.

c. Desentralisasi. Desentralisasi regional dan dekonsentrasi didalam

departemen.

d. Penciptaan pasar yang kompetitif. Penyempurnaan mekanisme pasar,

peningkatan peran pengusaha kecil dan segrnen lain dalarn sektor swasta,

deregulasi, dan kemarnpuan pemerintah dalam mengelola kebijakan

makro ekonomi.

5. Prinsip-Prinsip Good Governance

Adapun prinsip-prinsip good governance menurut World Bank

(Mardiasmo, 2009: 18) meliputi:

a. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan kemampuan untuk mempertanggung-

jawabkan semua tindakan dan kebijakan serta fungsi-fungsi yang

dijalankan pemerintah terhadap pihak-pihak yang berkepentingan

(Mardiasmo, 2009: 18).

Menurut World Bank (1992: 14), dalam sejarah evolusi akuntabilitas

diungkapkan bahwa terdapat tiga fitur akuntabilitas meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

“First, micro-level accountability has become more important as the role

of the state has expanded and made it impossible to apply broad political

accountability to all the myriad actions of modern government. Second,

the focus in public accountability tends to be on inputs, especially public

expenditure, rather than on outputs or effects, which are often diverse

and complex to measure. Third, except for legal accountability for

government action in some countries, accountability has mostly been by

internal administrative controls by political leaders, government

agencies, and bureaucrats acting as proxies for the public.

b. Transparansi (Transparency)

Transparansi mewajibkan adanya suatu informasi yang diberikan

kepada semua pihak secara terbuka, tepat waktu, serta jelas atas semua

tindakan dan kewajiban yang diambil oleh pemerintah (Mardiasmo,

2009: 18).

Menurut World Bank (1992: 40), terdapat tiga alasan utama mengenai

pentingnya transparansi dalam pembuatan kebijakan yang ekonomis dan

efisiensi, meliputi:

“First, if the government's economic decision making is unexamined and

uncontestable, the dangers of corruption and diversion of public

resources (including external assistance) increase. Second, closed

decision making increases the risk of government error-and of negative

reactions. Third, the efficiency and effectiveness of economic actors, and

the competitiveness of markets, requires broadly based access to relevant

information.”

c. Partisipasi (Participation)

Partisipasi mendorong setiap warga untuk menggunakan hak dalam

menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, yang

menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak

langsung (Mardiasmo, 2009: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Menurut World Bank (1994: 43), instrumen dalam pengembangan

prinsip partisipatif, meliputi:

"In addition, the Bank can promote participation in borrowing countries

through its support to governments in their administrative and fiscal

decentralization efforts and by strengthening the dialogue between

governments and civil society.

Other methods would include broader and more substantive borrower

participation and leadership in implementation planning, project launch

workshops, joint implementation reviews of the country portfolio, and

joint discussions of country strategy, including the development of a

pipeline of projects for futue financing by the World Bank.”

E. Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan bagian dari manajemen risiko yang

harus dilaksanakan oleh setiap organisasi untuk mencapai tujuan.

Pengendalian internal meliputi semua rencana dan metode yang dilakukan

organisasi serta kebijaksanaan yang terkoordinir dengan maksud untuk

mengamankan harta kekayaan, menguji ketepatan data akuntansi agar dapat

dipercaya, sumber daya organisasi yang efisien dan efektif, serta mendorong

ditaatinya peraturan yang terdapat dalam organisasi.

Dasar pemikiran mengenai pengendalian internal telah disusun dalam

COSO Internal Control Framework. Menurut The Comittee of Sponsoring

Organization of the Treadway Comission (dalam KPMG, 2013),

pengendalian internal didefinisikan sebagai:

“internal control is broadly defined as process, effected by an entity’s board

of director, management, and other personnel, designed to provide

reasonable assurance regarding the achievement of objectiveness of

operation in following categories: (1) effectiveness and efficiency of

operation; (2) reliability of financial reporting; (3) compliance with

applicable law and regulation”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah, sistem pengendalian internal adalah

suatu proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan

keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan

yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset

negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya, Standar Profesional Akuntan Publik mendefinisikan sistem

pengendalian internal sebagai suatu proses dalam organisasi yang meliputi

organisasi itu sendiri serta metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang

dianut untuk melindungi harta miliknya, mengecek kecermatan dan

keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, serta mendorong

ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Definisi sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang

hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem

tersebut. Dengan demikian, pengertian sistem pengendalian internal diatas

berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual,

dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer (Mulyadi, 2014:163).

3. Tujuan Pengendalian Internal

Tujuan yang dimaksudkan dalam pengendalian internal menurut The

Comittee of Sponsoring Organization (COSO) adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

a. Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Perusahaan

Pengendalian internal dalam suatu organisasi dapat menjadi instrumen

agar penggunaan sumber daya dapat dimanfaatkan secara efisien dan

efektif dalam operasi perusahaan.

b. Keandalan Pelaporan Keuangan

Pengendalian internal yang ada membuat manajemen memiliki tanggung

jawab untuk menyiapkan laporan keuangan untuk pihak internal maupun

eksternal organisasi.

c. Kepatuhan terhadap Hukum dan Aturan yang berlaku

Pengendalian internal ini bertujuan agar organisasi melakukan

kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.

Pengendalian internal dilakukan untuk melihat seberapa jauh

perencanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan berlangsung dengan

lancar. Perencanaan tidak hanya sekedar dibuat saja, tetapi harus bisa

menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang ada.

4. Unsur-Unsur Pengendalian Internal

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah, unsur–unsur pengendalian internal

meliputi:

a. Lingkungan Pengendalian

Pimpinan instansi pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan

dan memelihara lingkungan dalam keseluruhan organisasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

menimbulkan perilaku positif dan mendukung terhadap pengendalian

internal dan manajemen yang sehat.

b. Penilaian Risiko

Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang

dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun dari dalam.

c. Kegiatan Pengendalian

Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan

instansi pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien

dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi.

d. Informasi dan Komunikasi

Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan dan pihak lain

yang ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan sarana

tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan pimpinan instansi

pemerintah melaksanakan pengendalian dan tanggung jawabnya.

e. Pemantauan Pengendalian Internal

Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan

memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat

segera ditindaklanjuti.

F. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan sebelumnya, telah

dikemukakan dalam BAPPENAS (2007: 3) bahwa salah satu pengaruh dari

penerapan good governance adalah terciptanya sistem kelembagaan dan

ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

profesional, dan akuntabel dalam rangka pencapaian tujuan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan. Adanya pengendalian internal bertujuan

untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan,

dan akuntabel, yang berguna memberikan keyakinan yang memadai bagi

tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan

pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara,

dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah).

Sedangkan kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan

sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning

suatu organisasi (Mahsun, 2014: 25).

Berdasarkan uraian di atas, diterapkannya good governance dan adanya

pengendalian internal diharapkan dapat meningkatkan pencapaian tujuan

organisasi. Sedangkan kinerja suatu organisasi dapat dikatakan baik apabila

tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. Oleh sebab itu, peneliti mencoba

menghubungkan penerapan good governance dan pengendalian internal

dengan kinerja pengelolaan keuangan.

Penelitian sebelumnya (Sari, 2015) meneliti tentang pengaruh good

governance dan pengendalian internal terhadap kinerja organisasi dilihat dari

persepsi pegawai. Sari Apriani Panjaitan (2015) melakukan penelitian di Dinas

Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dengan jumlah

responden sebanyak 61 pegawai yang dinyatakan memenuhi kriteria pemilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

sampel pada penelitian tersebut. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa

good governance dan pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas

Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari

persepsi pegawai.

Hal serupa juga dilakukan pada penelitian lain (Karlina, 2016) yang

meneliti tentang pengaruh penerapan good governance dan pengendalian

internal terhadap kinerja pengelolaan keuangan. Karlina Ghazalah Rahman

(2016) melakukan penelitian pada Pemerintah Daerah di Kota Makassar

dengan jumlah responden sebanyak 45 pegawai dimana dimana setiap SKPD

diambil 3 orang yang terdiri dari pimpinan SKPD, bendahara, dan staf

keuangan. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan good

governance dan pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja

pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah di Kota Makassar.

Berdasarkan uraian tersebut, untuk mendukung konsistensi hasil penelitian

terdahulu yang telah dilakukan, maka peneliti merumuskan dua hipotesis dalam

penelitian ini, yaitu:

H1 : Penerapan good governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.

H2: Pengendalian internal memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Kinerja Pengelolaaan

Keuangan (Y)

Ekonomi

Efektivitas

Efisiensi

Pengendalian Internal (X2)

Lingkungan Pengendalian

Penilaian Risiko

Kegiatan Pengendalian

Informasi dan Komunikasi

Pemantauan Pengendalian

Good Governance (X1)

Akuntabilitas

Transparansi

Partisipasi

G. Kerangka Konseptual Penelitian

H1

H2

Gambar II. Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: data diolah

Kerangka konseptual penelitian ini dibangun berdasarkan tinjauan pustaka

yang telah dilakukan dan hipotesis yang teah dirumuskan. Kerangka konseptual

yang coba dibangun adalah sebagai berikut:

1. Garis H1 menghubungkan variabel good governance dengan variabel kinerja

pengelolaan keuangan. Hipotesis pertama (H1) dimaksudkan untuk

mengetahui pengaruh penerapan good governance terhadap kinerja

pengelolaan keuangan.

2. Garis H2 menghubungkan variabel pengendalian internal dengan variabel

kinerja pengelolaan keuangan. Hipotesis kedua (H2) dimaksudkan untuk

mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan

keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di

Pemerintah Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo,

sehingga hasil dari pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini hanya

berlaku bagi Pemerintah Desa Banjararum saja. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2018. Metode penelitian yang

digunakan adalah asosiatif kausal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya.

B. Objek dan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah mekanisme pengelolaan keuangan

Pemerintah Desa Banjararum. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian

adalah Aparatur Pemerintah Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang.

C. Populasi Sasaran

Menurut Sugiyono (2012: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Aparatur Pemerintah

Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang. Dalam penelitian ini, populasi

sasaran dipilih dengan teknik populative sampling atau seluruh populasi

dijadikan populasi sasaran. Berdasarkan teknik tersebut, maka populasi sasaran

dalam penelitian ini adalah seluruh Aparatur Pemerintah Desa Banjararum

yang berjumlah 49 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu data yang berbentuk

angka, atau data yang diangkakan (Sugiyono, 2012: 23). Data tersebut

kemudian dianalisis dan diolah dengan analisis statistik. Sumber data dalam

penelitian ini adalah sumber data primer. Data primer dalam penelitian ini

meliputi jawaban dari responden yang didapatkan melalui penyebaran

kuesioner sebagai instrumen penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner

sebagai instrumen penelitian. Kuesioner diberikan kepada seluruh Aparatur

Pemerintah Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang. Kuesioner dalam

penelitian ini mendefinisikan kegiatan operasional dari variabel yang diteliti

kedalam indikatornya masing-masing, selanjutnya indikator tersebut dijabarkan

melalui bentuk pernyataan, kemudian diberikan skor atas jawaban dari para

responden atas pernyataan-pernyataan yang ada. Untuk menentukan skor pada

penelitian ini peneliti menggunakan likert scale. Likert scale digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 93). Indikator skor pada pilihan

jawaban dalam kuesioner yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Indikator Skor Kuesioner

Jenis Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Setuju 3

Sangat Setuju 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

F. Variabel Penelitian

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012:38).

Selanjutnya, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39). Penelitian

ini menggunakan dua variabel bebas yaitu good governance dan pengendalian

internal. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja

pengelolaan keuangan.

Pengukuran variabel good governance didasarakan pada prinsip-prinsip

yang diungkapkan oleh World Bank yaitu akuntabilitas, transparansi, dan

partisipasi. Selanjutnya, variabel pengendalian internal didasarkan pada unsur-

unsur Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP yang terdiri dari lingkungan pengendalian,

penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta

pemantauan pengendalian internal. Sedangkan variabel kinerja pengelolaan

keuangan diukur dengan konsep value for money yang didasarkan pada

indikator ekonomi, efektivitas, dan efisiensi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

statistik dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 24.0.

Peneliti hendak mengetahui bagaimana pengaruh penerapan good governance

dan pengendalian internal terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah

Desa Banjararum, maka:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

1. Peneliti melakukan pengujian kualitas data pada data yang diperoleh dari

penyebaran kuesioner. Pengujian ini dilakukan terdiri dari:

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan vaid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2006: 45). Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Product Moment Correlation dan taraf signifikansi

5%. Hasil dari nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel.

Pernyataan tersebut dinyatakan valid apabila nilai r hitung ≥ r tabel.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006: 41).

Tabel 2. Klasifikasi Reliabilitas

Reliabilitas Klasifikasi

0,90 ≤ rh < 1 Sangat tinggi

0,70 ≤ rh < 0,90 Tinggi

0,40 ≤ rh < 0,70 Sedang

0,20 ≤ rh < 0,40 Rendah

0 ≤ rh < 0,20 Sangat rendah

Sumber: Sugiyono (dalam skripsi Fierda Pangestika, 2016)

2. Peneliti melakukan analisis statistik deskriptif pada variabel penelitian yang

berfungsi untuk memberi gambaran atas objek yang diteliti melalui data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

populasi tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku

(Sugiyono, 2012: 29). Statistik deskriptif menggunakan tabel distribusi

frekuensi yang dilakukan dengan menentukan kelas interval, menghitung

rentang data, dan menentukan panjang kelas. Langkah-langkah dalam

menyajikan tabel distribusi frekuensi (dalam Sugiyono, 2012: 36) meliputi:

a. Menghitung jumlah kelas interval (rumus Sturges)

K = 1 + 3,3 log n

b. Menghitung rentang data, data terbesar dikurangi data terkecil + 1.

c. Menghitung panjang kelas, rentang data dibagi dengan jumlah kelas.

d. Menyusun interval kelas, menyusun data dari tekecil hingga terbesar.

e. Mengelompokkan nilai masing-masing indikator menjadi 5 kategori,

dengan rumus:

Mean Ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)

Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)

Tabel 3. Kategori Indikator Variabel

Kriteria Interval Penyesuaian

Sangat Tinggi Mi + 1,5Si < X ≤ Mi + 3Si Sangat Baik

Tinggi Mi + 0,5Si < X ≤ Mi + 1,5Si Baik

Sedang Mi – 0,5Si < X ≤ Mi + 0,5Si Sedang

Rendah Mi – 1,5Si < X ≤ Mi – 0,5Si Buruk

Sangat Rendah Mi – 3Si < X ≤ Mi – 1,5Si Sangat Buruk

Sumber: Azwar (dalam skripsi Fierda Pangestika, 2016)

3. Selanjutnya, peneliti membandingkan skor masing-masing indikator. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui skor yang didapatkan oleh masing-masing

indikator dari ketiga variabel penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

4. Peneliti melakukan Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2006: 110). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode

P-Plot Normality dan taraf signifikansi 5%. Model regresi dikatakan

berdistribusi normal apabila sebaran data berada di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam

studi sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik (Ghozali, 2006:

115). Pengujian dilakukan dengan menggunakan Test for Linierity dan

taraf signifikansi 5%. Hubungan antar variabel penelitian dapat dikatakan

memiliki hubungan linier apabila nilai linearitas > 0,05.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006: 91).

Multikolinearitas dilihat dari nilai Varian Inflation Factors (VIF) dan

nilai Tolerance. Apabila nilai VIF ≤ 10 atau nilai Tolerance ≥ 0,1 maka

dapat dinyatakan tidak terdapat multikolinearitas. Suatu model regresi

tidak boleh terdapat multikolinearitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas betujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain (Ghozali, 2006: 105). Penelitian dilakukan dengan

menggunakan metode Glesjer dan taraf signifikansi 5%. Apabila tingkat

probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas. Suatu model

regresi tidak boleh terjadi heteroskedastisitas.

5. Selanjutnya, dilakukan Uji Hipotesis dengan menggunakan Analisis Regresi

Linear Berganda (dengan taraf signifikansi 5%, df1 = 2 , df2 = 46) yang

terdiri dari:

a. Mencari Koefisien Korelasi (R)

Notasi pada nilai R menunjukkan arah hubungan kedua variabel

independen (variabel good governance dan variabel pengendalian

internal) terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan. Notasi positif

menunjukkan hubungan yang searah, sedangkan notasi negatif

menunjukkan hubungan yang tidak searah atau berlawanan.

b. Mencari Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan ukuran seberapa jauh kemampuan

suatu model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2006: 83).

Apabila nilai R2 mendekati 1, maka variabel good governance dan

variabel pengendalian internal memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel kinerja pengelolaan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

c. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006: 84). Apabila nilai F hitung ≥

F tabel, maka setidaknya salah satu dari kedua variabel independen

(variabel good governance dan variabel pengendalian internal) memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan.

d. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2006: 84). Apabila nilai t hitung ≥ t tabel, maka

variabel good governance ataupun variabel pengendalian internal

memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan.

6. Peneliti mendiskripsikan pengaruh variabel good governance dan variabel

pengendalian internal terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan

Pemerintah Desa Banjararum dengan berdasarkan pada hasil analisis data

yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Kondisi Desa

Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

merupakan salah satu Desa dari 87 Desa di Kabupaten Kulon Progo Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian utara. Batas Desa

Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut:

Timur : Sungai Progo

Barat : Desa Purwosari Kec. Girimulyo, Desa Banjarsari, Purwoharjo,

Sidoharjo Kec. Samigaluh

Utara : Desa Banjarasri Kecamatan Kalibawang

Selatan : Desa Kembang Kec. Nanggulan, Desa Pendoworejo Kec. Girimulyo

Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo memiliki

topografi yang bervariasi dengan ketinggian antara 0–300 meter di atas

permukaan air laut. Luas wilayah Desa Banjararum adalah 117.255.672 Ha.

Penggunaan tanah di Desa Banjararum meliputi jalan 187.195 Ha; sawah dan

ladang 5.825.634 Ha; bangunan umum 10.132 Ha; pemukiman umum

4.990.990 Ha; pekuburan 100.540 Ha; dan lain-lain 523.695 Ha.

B. Sejarah Asal Usul Desa

Desa Banjararum berdiri pada tahun 1947, berdasarkan Maklumat Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 16 Tahun 1946 tentang Penggabungan Desa se-

DIY yang ditetapkan dalam rangka mewujudkan otonomisasi. Dengan adanya

penggabungan diharapkan agar wilayah suatu Desa menjadi cukup besar untuk

mengurus rumah tangga sendiri dengan biaya sendiri, dengan prinsip otonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

secara penuh dan seluas-luasnya. Pada awalnya sebelum terjadi

penggabungan desa, terdapat 5 (lima) kelurahan yang terdiri dari :

1. Kelurahan Degan, dipimpin oleh Lurah R. H. SS. Widarso

2. Kelurahan Semaken, dipimpin oleh Lurah R. Kartopawiro

3. Kelurahan Kedondong, dipimpin oleh Lurah R. Hardjosuwarno

4. Kelurahan Dekso, dipimpin oleh Lurah R. Seloredjo

5. Kelurahan Ngipikrejo, dipimpin oleh Lurah R. Ronoprawiro

Kemudian sejalan dengan terbitnya Maklumat Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 16 Tahun 1946 tersebut diatas, setelah melalui serangkaian

musyawarah penggabungan yang dilaksanakan pertama kali tanggal 1 Januari

1947 oleh Lurah dari 5 (lima) kelurahan tersebut, maka pada hari Kamis Legi,

tanggal 17 April 1947 digabung menjadi kelurahan baru dengan nomor urut 85

Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, dengan nama Kelurahan Banjararum.

C. Visi dan Misi

Visi kepala desa merupakan kondisi yang diharapkan dapat memotivasi

seluruh elemen pemangku kepentingan di Desa Banjararum dalam melakukan

aktivitasnya. Berdasarkan isu strategis dan dengan mempertimbangkan

keberlanjutan program pembangunan periode yang lalu, visi pembangunan

Desa Banjararum tahun 2015-2021 adalah “Desa Banjararum yang sejahtera,

aman, damai, bermanfaat berdasarkan iman dan taqwa”.

Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu dijabarkan kedalam misi sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelayanan

umum

2. Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah dan permukiman

3. Meningkatkan perekonomian dengan memperhatikan usaha mikro, tenaga

kerja lokal, bahan baku lokal, serta mencegah berkurangnya lahan pertanian

4. Meningkatkan kesadaran hukum, membangun etika dan melestarikan

budaya yang positif

5. Meningkatkan kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat dan gotong-

royong masyarakat

6. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kualitas hidup beragama serta

kerukunan antar umat beragama

7. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan perilaku hidup sehat

dalam masyarakat

D. Formasi Aparatur Pemerintah Desa

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Banjararum

Tahun 2015-2021, formasi Aparatur Pemerintah Desa Banjararum adalah

sebagai berikut:

Tabel 4. Formasi Aparatur Pemerintah Desa Banjararum

No. Jabatan Nama Pejabat

1. Kepala Desa Warudi

2. Sekretaris Desa Sunaryo, S.H

3. Kasie Pemerintahan Agus Sumarwata

4. Kasie Pembangunan dan Pemberdayaan Purwanto, S.Pt

5. Kasie Kemasyarakatan Parsidi

6. Kaur Keuangan dan Perencanaan Marwidi Susatya

7. Kaur Umum, Aparatur Desa dan Aset Asih Ngatiyono

8. Kepala Dusun Kanoman I Tumijo

9. Kepala Dusun Kanoman II Rr. Sulistini Astuti

(berlanjut)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Lanjutan Tabel 4. Formasi Aparatur Pemerintah Desa Banjararum

No. Jabatan Nama Pejabat

10. Kepala Dusun Sayangan Sunardi

11. Kepala Dusun Kisik Sigit Haryadi

12. Kepala Dusun Jogobayan Maryanto

13. Kepala Dusun Ngipikrejo I Purwadi

14. Kepala Dusun Ngipikrejo II Ngatirin

15. Kepala Dusun Kriyan Sugiyono

16. Kepala Dusun Sorotanon Sebastianus Suyaka

17. Kepala Dusun Blumbang Ratiyono

18. Kepala Dusun Puser Makirjo

19. Kepala Dusun Kagongan Supardal

20. Kepala Dusun Kedondong I Sukir

21. Kepala Dusun Kedondong II Sutamto

22. Kepala Dusun Semaken I Drs. Suparman

23. Kepala Dusun Semaken II Suryanto

24. Kepala Dusun Semaken III Wasito

25. Kepala Dusun Kemesu Tukiran

26. Kepala Dusun Ngentak Witnarto

27. Kepala Dusun Degan I Parinah

28. Kepala Dusun Degan II R. Bayu Nurcahyo Pujiantoko

29. Kepala Dusun Sentul Gino

30. Kepala Dusun Brajan Rochani

31. Kepala Dusun Klepu Sudarman, B.A

32. Kepala Dusun Popohan Sunar

33. Kepala Dusun Mejing Sunardi

34. Staf Kesejahteraan Rakyat Sarjono

35. Staf Umum Sanijo

36. Staf Pemerintahan Tugiyono

37. Staf Pembangunan Nur Hidayah Nugraheni

38. Staf Keuangan dan Perencanaan Rujito

39. Ketua BPD Djasdjualdi

40. Wakil Ketua BPD Susilo

41. Sekretaris BPD Slamet

42. Anggota BPD Budiman

43. Anggota BPD Sukirman

44. Anggota BPD HD. Sutrisno, A.Ma.Pd

45. Anggota BPD Sarwidi

46. Anggota BPD Sugimar

47. Anggota BPD Basuki

48. Anggota BPD Hari Budijatmo, A.Md

49. Anggota BPD Supardi

Sumber: RPJM Desa Banjararum Tahun 2015-2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

E. Tujuan Strategi dan Sasaran

Sasaran pembangunan merupakan kondisi yang diharapkan untuk mencapai

tujuan pembangunan pada periode tahun 2015-2021 ditetapkan beberapa

sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya kapasitas dan keberpihakan kelembagaan pemerintah kepada

rakyat/masyarakat untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik

(good governance) dengan tolok ukur sasaran:

a. Pengawasan dan pengendalian internal meningkat

b. Penyediaan informasi dan komunikasi melalui ketersediaan realease bagi

media massa meningkat serta merencanakan penyediaan informasi dan

komunikasi melalui sebuah website

c. Proses pelayanan perijinan semakin baik sehingga waktu pengurusan

semakin cepat

d. Meningkatnya kepastian hukum kelembagaan dan pelayanan kepada

masyarakat dengan bertambahnya jumlah produk hukum

2. Meningkatnya profesionalisme dan jiwa enterpreneur aparatur dengan tolok

ukur sasaran:

a. Terlatihnya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan, sehingga kinerja

aparatur menjadi efisien dan efektif

3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dengan tolok ukur sasaran:

a. Peraturan Desa tentang program kerja tahunan dan jangka menengah

desa sesuai waktu yang ditetapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

b. Laporan pertanggungjawaban Kepala Desa dan Peraturan Desa tentang

perhitungan anggaran sesuai waktu yang ditetapkan

c. Pengoperasionalan BUMDes meningkat

d. Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani

e. Partisipasi masyarakat terhadap perencanaan dan pelaksanaan program

pembangunan

f. Dana swadaya masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan

pembangunan semakin meningkat lagi dari tahun ke tahun

4. Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat dengan tolok ukur sasaran:

a. Kualitas hidup manusia meningkat

b. Pelayanan Pendidikan meningkat

c. Sarana Prasarana Pendidikan meningkat

d. Pembinaan perpustakaan desa, sekolah dan rumah ibadah

e. Pelayanan perpustakaan umum dilihat dari jumlah pengunjung meningkat

f. Kualitas kesehatan masyarakat dilihat dari jumlah kematian ibu

melahirkan menurun; kesadaran berobat pada masyarakat dilihat dari

jumlah kunjungan ke Puskesmas/RSU meningkat

g. Pelayanan air bersih kepada masyarakat meningkat

h. Rumah yang layak huni dan memenuhi syarat-syarat kesehatan

meningkat

i. Penanganan air bersih pedesaan meningkat

j. Sarana dan prasarana olahraga secara kuantitas maupun kualitas

mengalami peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

5. Berkembangnya perekonomian rakyat terutama agribisnis, agroindustri, dan

kepariwisataan dengan tolok ukur sasaran:

a. Peningkatan kualitas saluran irigasi

b. Produksi padi dan palawija meningkat

c. Produksi sayur-sayuran meningkat

d. Produksi buah-buahan meningkat

e. Produksi tanaman obat meningkat

f. Produksi tanaman perkebunan meningkat

g. Populasi ternak besar meningkat

h. Populasi ternak kecil meningkat

i. Populasi unggas meningkat

j. Produksi daging meningkat

k. Produksi telur meningkat

l. Populasi tanaman kayu bernilai ekonomis tinggi meningkat

m. Produksi ikan budidaya meningkat

n. Pembangunan kawasan desa wisata dan terwujudnya pengurus desa

wisata

6. Terfasilitasinya pengembangan dunia usaha dan investasi daerah dengan

tolok ukur sasaran:

a. Nilai Investasi mengalami kenaikan

b. Infrastruktur semakin baik

c. Pemanfaatan ruang sesuai dengan Tata Ruang meningkat

d. Sarana prasarana perdagangan meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

e. Menurunnya angka pengangguran

7. Meningkatnya ketentraman, ketertiban serta keimanan dan ketaqwaan

dengan tolok ukur sasaran:

a. Angka alam tanah longsor diharapkan semakin menurun

b. Angka kriminalitas diharapkan semakin menurun

c. Tingkat pelanggaran terhadap peraturan perundangan daerah menurun

d. Jumlah tempat ibadah yang tersedia meningkat

e. Jumlah Majlis Taklim Binaan diharapkan semakin bertambah

f. Jumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) meningkat

g. Peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban

lingkungan meningkat

8. Pelestarian budaya dan fungsi lingkungan hidup dengan tolok ukur sasaran:

a. Jumlah kelompok seni dan budaya meningkat

b. Aktualisasi nilai-nilai budaya meningkat dengan bertambahnya jumlah

event dari tahun ke tahun

c. Luas lahan kritis menurun

d. Luas hutan rakyat meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Profil Responden

Penelitian ini dilaksanakan di Pemerintah Desa Banjararum Kecamatan

Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Responden dalam penelitian ini adalah

seluruh Aparatur Pemerintah Desa Banjararum yang berjumlah 49 orang.

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian, kuesioner yang

dibagikan sejumlah 49 lembar, semua kuesioner dikembalikan kepada peneliti

dan semua data dapat diolah. Data mengenai jumlah kuesioner dibagikan dan

pengembalian kuesioner tersebut didiskripsikan melalui tabel berikut:

Tabel 5. Rincian Pembagian dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah Presentase

Kuesioner yang dibagikan 49 100%

Kuesioner yang mendapat respon 49 100%

Kuesioner yang dapat diolah 49 100%

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan hasilpengumpulan data, karakteristik responden yang menjadi

populasi dalam penelitian ini dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia,

tingkat pendidikan, dan masa kerja responden. Adapun rincian karakteristik

responden adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 6. Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1 Laki-laki 46 93, 88%

2 Perempuan 3 6,12%

Total 49 100%

Sumber: data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Berdasarkan Tabel 6 tersebut, mayoritas responden berjenis kelamin laki-

laki sebanyak 46 orang dengan presentase 93,88%, sedangkan responden

berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang dengan presentase 6,12%.

2. Deskrpsi Responden Berdasarkan Usia

Tabel 7. Usia Responden

No Usia Jumlah Presentase

1 Dibawah 35 tahun 4 8,16%

2 35–45 tahun 9 18,37%

3 45–55 tahun 27 55,10%

4 Diatas 55 tahun 9 18,37%

Total 49 100%

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan Tabel 7 tersebut, mayoritas responden berusia 45-55 tahun

sebanyak 27 orang dengan presentase 55,10%. Selanjunya diikuti usia 35-45

tahun dan usia diatas 55 tahun masing-masing sebanyak 9 orang dengan

presentase masing-masing 18,37%, serta usia dibawah 35 tahun sebanyak 4

orang dengan presentase 8,16%.

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 8. Tingkat Pendidikan Responden

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase

1 SMP 5 10,20%

2 SMA 31 63,27%

3 DIPLOMA 6 12,24%

4 SARJANA 7 14,29%

Total 49 100%

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan Tabel 8 tersebut, mayoritas responden memiliki tingkat

pendidikan terakhir SMA sebanyak 31 orang dengan presentase 63,27%.

Selanjunya diikuti tingkat pendidikan terakhir SARJANA sebanyak 7 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

dengan presentase 14,29%, DIPLOMA sebanyak 6 orang dengan presentase

12,24%, dan SMP sebanyak 5 orang dengan presentase 10,20%.

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 9. Masa Kerja Responden

No Masa Kerja Jumlah Presentase

1 < 5 tahun 12 24,49%

2 5–15 tahun 14 28,57%

3 15–25 tahun 12 24,49%

4 > 25 tahun 11 22,45%

Total 49 100%

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan Tabel 9 tersebut, mayoritas responden memiliki masa kerja

selama 5–15 tahun sebanyak 14 orang dengan presentase 28,57%.

Selanjunya, diikuti masa kerja 15–25 tahun dan masa kerja kurang dari 5

tahun masing-masing sebanyak 12 orang dengan presentase masing-masing

24,49%, serta masa kerja lebih dari 25 tahun sebanyak 11 orang dengan

presentase 22,45%.

B. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan vaid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2006: 45). Apabila nilai r hitung ≥ r tabel, maka pernyataan-

pernyataan yang digunakan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid.

Hasil uji validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 24.0 untuk variabel

good governance (X1) adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel 10. Hasil Uji Validitas Variabel Good Governance

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,608

0,285

Valid

2 0,570 Valid

3 0,721 Valid

4 0,651 Valid

5 0,385 Valid

6 0,731 Valid

7 0,749 Valid

8 0,675 Valid

9 0,676 Valid

10 0,745 Valid

11 0,612 Valid

12 0,584 Valid

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel 10 menunjukkan bahwa instrumen variabel good governance yang

terdiri dari 12 pernyataan, masing-masing pernyataannya dinyatakan valid

karena nilai r hitung ≥ r tabel sebesar 0,285. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa data yang ada pada variabel good governance dapat

digunakan sebagai data penelitian.

Hasil uji validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 24.0 untuk variabel

pengendalian internal (X2) adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,673

0,285

Valid

2 0,561 Valid

3 0,606 Valid

4 0,533 Valid

5 0,672 Valid

6 0,622 Valid

7 0,546 Valid

8 0,519 Valid

9 0,601 Valid

10 0,625 Valid

11 0,696 Valid

12 0,775 Valid

(berlanjut)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Lanjutan Tabel 11. Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

13 0,513

0,285

Valid

14 0,604 Valid

15 0,590 Valid

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel 11 menunjukkan bahwa instrumen variabel pengendalian internal

yang terdiri dari 15 pernyataan, masing-masing pernyataannya dinyatakan

valid karena nilai r hitung ≥ r tabel sebesar 0,285. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa data yang ada pada variabel pengendalian internal dapat

digunakan sebagai data penelitian.

Hasil uji validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 24.0 untuk variabel

kinerja pengelolaan keuangan (Y) adalah sebagai berikut:

Tabel 12. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,622

0,285

Valid

2 0,651 Valid

3 0,711 Valid

4 0,684 Valid

5 0,797 Valid

6 0,516 Valid

7 0,763 Valid

8 0,744 Valid

9 0,746 Valid

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel 12 menunjukkan bahwa instrumen variabel kinerja pengelolaan

keuangan yang terdiri dari 9 pernyataan, masing-masing pernyataannya

dinyatakan valid karena nilai r hitung ≥ r tabel sebesar 0,285. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa data yang ada pada variabel kinerja

pengelolaan keuangan dapat digunakan sebagai data penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60

(Ghozali, 2006: 41).

Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Good Governance 0,758 Reliabel

Pengendalian Internal 0,878 Reliabel

Kinerja Pengelolaan Keuangan 0,862 Reliabel

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel 13 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 dari

masing-masing variabel dalam penelitian. Tingkat reliabilitas variabel good

governance, pengendalian internal, dan kinerja pengelolaan keuangan

berada pada klasifikasi yang tinggi, karena nilai Cronbach’s Alpha masing-

masing berada diantara 0,70 sampai dengan 0,90. Maka seluruh instrumen

dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai data penelitian.

C. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis ini berfungsi untuk memberi gambaran atas objek yang diteliti

melalui data populasi tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku (Sugiyono, 2012: 29). Hasil analisis statistik deskriptif terhadap data

penelitian menggunakan IBM SPSS Statistic 24.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 14. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Variabel N Min Max M Mo Me SD

Good Governance 49 32 48 39,86 36 40 3,958

Pengendalian Internal 49 36 56 47,49 45 47 4,078

Kinerja Pengelolaan Keuangan 49 21 36 28,33 27 27 2,742

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

1. Variabel Good Governance

Variabel good governance terdiri dari 3 indikator pengukuran yang

meliputi akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi. Ketiga indikator

tersebut kemudian dibuat 12 pernyataan, dimana seluruh pernyataan tersebut

dinyatakan valid dan reliabel. Penetapan skor menggunakan skala likert

yang terdiri dari 4 jawaban. Skor maksimum yang mungkin diperoleh 12 × 4

= 48 dan skor minimum yang mungkin diperoleh 12 × 1 = 12.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebelumnya didapatkan skor

maksimum 48, skor minimum 32. Selain itu, didapatkan mean 39,86,

median 40, modus 36, dan standar deviasi 3,958. Jumlah kelas interval

adalah 1 + 3,3 log 49 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6). Rentang data (48 –

32) + 1 = 17 dan panjang kelas 17 / 6 = 2,8 (dibulatkan menjadi 3). Maka

didapatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Variabel Good Governance

Kelas Interval Frekuensi

31 – 33 2

34 – 36 13

37 – 39 8

40 – 42 13

43 – 45 9

46 – 48 4

Jumlah 49

Sumber: data primer diolah

Selanjutnya, data variabel good governance dikelompokkan menjadi lima

kategori berdasarkan kecenderungannya. Kelima kategori tersebut meliputi

sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk. Hasil distribusi

kecenderungan data variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Tabel 16. Frekuensi Kategori Variabel Good Governance

No Interval Frekuensi Presentase Kategori

1 39 < X ≤ 48 26 53,06% Sangat Baik

2 33 < X ≤ 39 21 42,86% Baik

3 27 < X ≤ 33 2 4,08% Sedang

4 21 < X ≤ 27 - - Buruk

5 12 < X ≤ 21 - - Sangat Buruk

Sumber: data primer diolah

Tabel 16 menunjukkan bahwa frekuensi good governance yang termasuk

kategori sangat baik sebanyak 26 responden (53,06%), kategori baik

sebanyak 21 responden (42,86%), dan kategori sedang sebanyak 2

responden (4,08%). Mayoritas responden beranggapan bahwa variabel good

governance berada pada kategori sangat baik. Data variabel good

governance kemudian dianalisis dengan membandingkan skor yang

diberikan oleh responden untuk masing-masing indikator. Maka didapatkan

tabel rincian skor untuk masing-masing indikator sebagai berikut:

Tabel 17. Skor Indikator pada Variabel Good Governance

No Indikator Skor Rata-rata

1 Transparansi 673 3,434

2 Akuntabilitas 638 3,255

3 Partisipasi 642 3,276

Sumber: data primer diolah

Tabel 17 menunjukkan bahwa pada variabel good governance indikator

transparansi memiliki skor tertinggi sebanyak 673 dengan rata-rata skor

3,434, diikuti indikator partisipasi sebanyak 642 dengan rata-rata skor

3,276, dan indikator akuntabilitas sebanyak 638 dengan rata-rata skor 3,255.

Berdasarkan uraian di atas, prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan

partisipasi dalam variabel good governance perlu dipertahankan karena

mayoritas responden memberikan penilaian pada kategori sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

2. Variabel Pengendalian Internal

Variabel pengendalian internal terdiri dari 5 indikator pengukuran yang

meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian,

informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian internal. Kelima

unsur tersebut kemudian dibuat 15 pernyataan, dimana seluruh pernyataan

tersebut dinyatakan valid dan reliabel. Penetapan skor menggunakan skala

likert yang terdiri dari 4 jawaban. Skor maksimum yang mungkin diperoleh

15 × 4 = 60 dan skor minimum yang mungkin diperoleh 15 × 1 = 15.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebelumnya didapatkan skor

maksimum 56, skor minimum 36. Selain itu, didapatkan mean 47,49,

median 47, modus 45, dan standar deviasi 4,078. Jumlah kelas interval

adalah 1 + 3,3 log 49 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6). Rentang data (56 –

36) + 1 = 21 dan panjang kelas 21 / 6 = 3,5 (dibulatkan menjadi 4). Maka

didapatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Variabel Pengendalian Internal

Kelas Interval Frekuensi

36 – 39 1

40 – 43 4

44 – 47 21

48 – 51 15

52 – 55 6

56 – 59 2

Jumlah 49

Sumber: data primer diolah

Selanjutnya, data variabel pengendalian internal dikelompokkan menjadi

lima kategori berdasarkan kecenderungannya. Kelima kategori tersebut

meliputi sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk. Hasil distribusi

kecenderungan data variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 19. Frekuensi Kategori Variabel Pengendalian Internal

No Interval Frekuensi Presentase Kategori

1 48,75 < X ≤ 60 16 32,65% Sangat Baik

2 41,25 < X ≤ 48,75 32 65,31% Baik

3 33,75 < X ≤ 41,25 1 2,04% Sedang

4 26,25 < X ≤ 33,75 - - Buruk

5 15 < X ≤ 26,25 - - Sangat Buruk

Sumber: data primer diolah

Tabel 19 menunjukkan bahwa frekuensi pengendalian internal yang

termasuk kategori sangat baik sebanyak 16 responden (32,65%), kategori

baik sebanyak 32 responden (65,31%), dan kategori sedang sebanyak 1

responden (2,04%). Mayoritas responden beranggapan bahwa variabel

pengendalian internal berada pada kategori baik. Data variabel pengendalian

internal kemudian dianalisis dengan membandingkan skor yang diberikan

oleh responden untuk masing-masing indikator. Maka didapatkan tabel

rincian skor untuk masing-masing indikator sebagai berikut:

Tabel 20. Skor Indikator pada Variabel Pengendalian Internal

No Indikator Skor Rata-rata

1 Lingkungan Pengendalian 480 3,265

2 Penilaian Risiko 463 3,150

3 Kegiatan Pengendalian 452 3,075

4 Informasi dan Komunikasi 480 3,265

5 Pemantauan Pengendalian Internal 452 3,075

Sumber: data primer diolah

Tabel 20 menunjukkan bahwa pada variabel pengendalian internal

indikator lingkungan pengendalian dan informasi & komunikasi memiliki

skor tertinggi masing-masing sebanyak 480 dengan rata-rata skor masing-

masing 3,265, diikuti indikator penilaian risiko sebanyak 463 dengan rata-

rata skor 3,150, serta indikator kegiatan pengendalian dan pemantuan

pengendalian internal memiliki skor terendah masing-masing sebanyak 452

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

dengan rata-rata skor masing-masing 3,075. Berdasarkan uraian di atas,

indikator kegiatan pengendalian dan pemantauan pengendalian internal

perlu ditingkatkan karena memiliki skor yang rendah dibandingkan dengan

indikator lainnya pada variabel yang sama.

3. Kinerja Pengelolaan Keuangan

Variabel kinerja pengelolaan keuangan terdiri dari 3 komponen yang

meliputi ekonomi, efektif, dan efisien. Ketiga komponen tersebut kemudian

dibuat 9 pernyataan, dimana seluruh pernyataan tersebut dinyatakan valid

dan reliabel. Penetapan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari 4

jawaban. Skor maksimum yang mungkin diperoleh 9 × 4 = 36 dan skor

minimum yang mungkin diperoleh 9 × 1 = 9.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebelumnya didapatkan skor

maksimum 36, skor minimum 21. Selain itu, didapatkan mean 28,33,

median 27, modus 27, dan standar deviasi 2,742. Jumlah kelas interval

adalah 1 + 3,3 log 49 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6). Rentang data (36 –

21) + 1 = 16 dan panjang kelas 16 / 6 = 2,7 (dibulatkan menjadi 3). Maka

didapatkan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

Kelas Interval Frekuensi

19 – 21 1

22 – 24 1

25 – 27 25

28 – 30 14

31 – 33 4

34 – 36 4

Jumlah 49

Sumber: data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Selanjutnya, data variabel kinerja pengelolaan keuangan dikelompokkan

menjadi lima kategori berdasarkan kecenderungannya. Kelima kategori

tersebut meliputi sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk. Hasil

distribusi kecenderungan data variabel kinerja pengelolaan keuangan dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 22. Frekuensi Kategori Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

No Interval Frekuensi Presentase Kategori

1 29,25 < X ≤ 36 13 26,53% Sangat Baik

2 24,75 < X ≤ 29,25 34 69,39% Baik

3 20,25 < X ≤ 24,75 2 4,08% Sedang

4 15,75 < X ≤ 20,25 - - Buruk

5 9 < X ≤ 15,75 - - Sangat Buruk

Sumber: data primer diolah

Tabel 22 menunjukkan bahwa frekuensi kinerja pengelolaan keuangan

yang termasuk kategori sangat baik sebanyak 13 responden (26,53%),

kategori baik sebanyak 34 responden (69,39%), dan kategori sedang

sebanyak 2 responden (4,08%). Mayoritas responden beranggapan bahwa

variabel kinerja pengelolaan keuangan berada pada kategori baik. Data

variabel kinerja pengelolaan keuangan kemudian dianalisis dengan

membandingkan skor yang diberikan oleh responden untuk masing-masing

indikator. Maka didapatkan tabel rincian skor untuk masing-masing

indikator sebagai berikut:

Tabel 23. Skor Indikator pada Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

No Indikator Skor Rata-rata

1 Ekonomi 465 3,163

2 Efisiensi 454 3,088

3 Efektivitas 469 3,190

Sumber: data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 23 menunjukkan bahwa pada variabel kinerja pengelolaan

keuangan indikator efektivitas memiliki skor tertinggi sebanyak 469 dengan

rata-rata skor 3,190, diikuti indikator ekonomi sebanyak 465 dengan rata-

rata skor 3,163, dan indikator efisiensi sebanyak 454 dengan rata-rata skor

3,088. Berdasarkan uraian di atas, indikator efisiensi perlu ditingkatkan

karena memiliki skor yang rendah dibandingkan dengan indikator lainnya

pada variabel yang sama.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Pengujian dilakukan dengan menggunakan P-Plot Normality dan taraf

signifikansi 5%. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar III. Hasil Uji Normalitas Data

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Gambar III menunjukkan bahwa sebaran data mengikuti arah garis dan

berada di sekitar garis diagonal. Hal ini sesuai dengan asumsi normalitas

data dalam model regresi, sehingga data dalam penelitian ini dapat

dinyatakan berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam model regresi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

2. Uji Linearitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan Test for Linierity dan taraf

signifikansi 5%. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 24. Hasil Uji Linearitas

Variabel Independen Linearitas Keterangan

Good Governance 0,149 Linear

Pengendalian Internal 0,266 Linear

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel 24 menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki linearitas lebih

dari 0,05. Variabel good governance dan variabel pengendalian internal

masing-masing memiliki nilai linearitas 0,149 dan 0,266. Maka dapat

dinyatakan bahwa variabel good governance dan pengendalian internal

berada pada satu garis atau linear dengan variabel kinerja pengelolaan

keuangan, sehingga data variabel good governance dan variabel

pengendalian internal dapat digunakan dalam uji regresi.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Varian Inflation Factors (VIF)

dan nilai Tolerance. Apabila nilai VIF ≤ 10 atau nilai Tolerance ≥ 0,1 maka

tidak terdapat multikolinearitas. Suatu model regresi tidak boleh terdapat

multikolinearitas. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 25. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel

Independen

Perhitungan Keterangan

Tolerance VIF

Good Governance 0,460 2,175 Tidak multikolinearitas

Pengendalian Internal 0,460 2,175 Tidak multikolinearitas

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel 25 menunjukkan bahwa kedua variabel independen memiliki nilai

Tolerance ≥ 0,10 dan Valuation Inflation Factor (VIF) ≤ 10. Variabel good

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

governance dan pengendalian internal memiliki nilai Tolerance yang sama

yaitu 0,460 atau nilai VIF 2,175. Maka dapat dinyatakan bahwa tidak

terdapat hubungan yang linear diantara variabel good governance dan

variabel pengendalian internal, sehingga data variabel good governance dan

variabel pengendalian internal dapat digunakan dalam uji regresi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas betujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain (Ghozali, 2006: 105). Suatu model regresi tidak boleh

terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 26. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Independen Signifikansi Keterangan

Good Governance 0,429 Tidak heteroskedastisitas

Pengendalian Internal 0,238 Tidak heteroskedastisitas

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel 26 menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki nilai signifikansi

lebih dari 0,05. Variabel good governance memiliki nilai 0,429 dan variabel

pengendalian internal memiliki nilai 0,238. Maka dapat dinyatakan bahwa

good governance dan variabel pengendalian internal tidak terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain,

sehingga data variabel good governance dan variabel pengendalian internal

dapat digunakan dalam uji regresi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

E. Uji Hipotesis

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Analisis Regresi Linier

Berganda (dengan taraf signifikansi 5%, df1 = 2, df2 = 46). Hasil pengujian

hipotesis menggunakan IBM SPSS Statistics 24.0 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 27. Hasil Uji Hipotesis

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,745a ,555 ,536 1,868

a. Predictors: (Constant), Pengendalian_Internal, Good_Governance

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 200,214 2 100,107 28,680 ,000b

Residual 160,562 46 3,490

Total 360,776 48

a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

b. Predictors: (Constant), Pengendalian_Internal, Good_Governance

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,379 3,208 1,365 ,179

Good_Governance ,252 ,100 ,364 2,511 ,016

Pengendalian_Internal ,293 ,098 ,435 3,000 ,004

a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

1. Koefisien Korelasi (R)

Tabel 27 menunjukkan bahwa nilai korelasi bernotasi positif. Hal ini

berarti kedua varibel independen (variabel good governance dan variabel

pengendalian internal) memiliki hubungan yang positif atau searah dengan

variabel dependen (variabel kinerja pengelolaan keuangan).

2. Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi

sebesar 0,536. Hal ini berarti variabel good governance dan variabel

pengendalian internal mampu menjelaskan varian variabel kinerja

pengelolaan keuangan sebesar 53,6%, sedangkan sisanya sebesar 46,4%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi.

3. Uji Statistik F

Tabel 27 dapat diketahui bahwa nilai F hitung yang lebih besar dari nilai

F tabel (28,860 > 3,199) dan nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf

signifikansinya (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa setidaknya

salah satu dari kedua variabel independen (variabel good governance dan

variabel pengendalian internal) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel kinerja pengelolaan keuangan.

4. Uji Statistik t

a. Variabel Good Governance (X1)

Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui bahwa variabel good

governance (X1) menunjukkan nilai t lebih besar dari nilai t tabel (2,551

> 2,013) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

(0,016 < 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel good governance

berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pengelolaan keuangan.

Hipotesis pertama menyatakan bahwa penerapan good governance

memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan

Pemerintah Desa Banjararum. Maka, berdasarkan nilai korelasi (R) dan

nilai t hitung yang dihasilkan dalam pengujian ini, dapat dinyatakan

bahwa variabel good governance memiliki pengaruh positif terhadap

variabel kinerja pengelolaan keuangan dan hipotesis pertama (H1)

diterima.

b. Variabel Pengendalian Internal (X2)

Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui bahwa variabel pengendalian

internal (X2) menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel

(3,000 > 2,013) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf

signifikansinya (0,004 < 0,05). Hail ini dapat diartikan bahwa variabel

pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja

pengelolaan keuangan.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa pengendalian internal memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan Pemerintah Desa

Banjararum. Maka, berdasarkan nilai korelasi (R) dan nilai t hitung yang

dihasilkan dalam pengujian ini, dapat dinyatakan bahwa variabel

pengendalian internal memiliki pengaruh positif terhadap variabel kinerja

pengelolaan keuangan dan hipotesis kedua (H2) diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

F. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,536

yang berarti bahwa variabel good governance dan variabel pengendalian

internal mampu menjelaskan varian variabel kinerja pengelolaan keuangan

sebesar 53,6%, sedangkan sisanya sebesar 46,4% dijelaskan oleh faktor-faktor

lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi. Temuan Sari Apriani

Panjaitan (2015) menunjukkan hasil serupa dimana variabel kinerja organisasi

dipengaruhi oleh variabel good governance dan variabel pengendalian internal

sebesar 26,6%. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian Sari Apriani Panjaitan (2015).

1. Pengaruh Penerapan Good Governance terhadap Kinerja Pengelolaan

Keuangan Pemerintah Desa Banjararum

Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya, maka dapat dinyatakan

bahwa penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1) yaitu penerapan

good governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan

keuangan Pemerintah Desa Banjararum. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji

hipotesis yang menunjukkan nilai t hitung yang bernotasi positif dan lebih

besar dari nilai t tabel (2,551 > 2,013) dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari taraf signifikansinya (0,016 < 0,05).

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa diterapkannya prinsip

akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi dalam pengelolaan keuangan desa

membuat kinerja Pemerintah Desa Banjararum lebih ekonomis, efisien, dan

efektif. Hal ini sesuai dengan salah satu dampak positif yang terjadi apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

good governance diterapkan (dalam BAPPENAS, 2007) yaitu terciptanya

sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif,

efisien, transparan, profesional, dan akuntabel. Penerapan good governance

dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum dapat dilihat dari

hasil analisis statistik deskriptif mengenai jawaban responden untuk variabel

good governance dalam kuesioner yang menunjukkan bahwa penerapan

good governance pada Pemerintah Desa Banjararum digolongkan pada

kategori sangat baik.

2. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan

Pemerintah Desa Banjararum

Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya, maka dapat dinyatakan

bahwa penelitian ini mendukung hipotesis kedua (H2) yaitu pengendalian

internal memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan keuangan

Pemerintah Desa Banjararum. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis

yang menunjukkan nilai t hitung yang bernotasi positif dan lebih besar dari

nilai t tabel (3,000 > 2,013) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf

signifikansinya (0,004 < 0,05).

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya unsur lingkungan

pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan

komunikasi, serta pemantauan pengendalian dalam pengelolaan keuangan

desa membuat kinerja Pemerintah Desa Banjararum lebih ekonomis, efisien,

dan efektif. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah yang menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel, setiap instansi pemerintah wajib melakukan

pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Adannya

pengendalian internal dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Desa

Banjararum dapat dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif mengenai

jawaban responden untuk variabel pengendalian internal dalam kuesioner

yang menunjukkan bahwa pengendalian internal pada Pemerintah Desa

Banjararum digolongkan pada kategori baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh

penerapan good governance dan pengendalian internal terhadap kinerja

pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Penerapan good governance berpengaruh positif terhadap kinerja

pengelolaan keuangan Pemerintah Desa Banjararum.

2. Pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja pengelolaan

keuangan Pemerintah Desa Banjararum.

B. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden dalam penelitian ini

berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 46 orang, sedangkan responden

perempuan hanya berjumlah 3 orang. Perbedaan jenis kelamin responden dapat

menyebabkan adanya bias persepsi (gender effect) yang dapat mempengaruhi

hasil penelitian. Akan tetapi, dalam penelitian ini tidak dilakukan pembahasan

yang rinci mengenai perbedaan persepsi antara responden laki-laki dan

perempuan serta pengaruhnya terhadap hasil penelitian.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian yang telah

diuraikan sebelumnya, peneliti memberikan saran yang mungkin dapat

bermanfaat bagi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

1. Pemerintah Desa Banjararum

a. Berdasarkan hasil penelitian, unsur kegiatan pengendalian dan

pemantauan pengendalian internal pada variabel pengendalian internal

mendapatkan skor yang masih rendah dibanding unsur-unsur lainnya

pada variabel yang sama. Oleh karena itu, unsur kegiatan pengendalian

dan pemantauan pengendalian internal masih perlu ditingkatkan. Hal ini

dapat dilakukan dengan menetapkan prosedur yang jelas dan tertulis

mengenai otoritas dan mekanisme pengelolaan keuangan desa serta

melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan terhadap

pelaksanaan sistem pengendalian internal secara keseluruhan.

b. Berdasarkan hasil penelitian, indikator efisiensi pada variabel kinerja

pengelolaan keuangan mendapatkan skor yang masih rendah dibanding

unsur-unsur lainnya pada variabel yang sama. Oleh karena itu, indikator

efisiensi masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan

mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat, kompleksitas tugas

pemerintahan, letak geografis, serta berusaha untuk mendapatkan output

yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang

terendah untuk mencapai output tertentu dalam penggunaan keuangan

desa.

2. Penelitian Selanjutnya

a. Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya, variabel good governance

dan pengendalian internal hanya mampu menjelaskan varian variabel

kinerja pengelolaan keuangan sebesar 53,6% saja. Hal ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

bahwa sebesar 46,4% variabel kinerja pengelolaan keuangan dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain diluar variabel penelitian. Oleh sebab itu, pada

penelitian selanjutnya sebaiknya ditambahkan lagi variabel-variabel

independen lain seperti Komitmen Pegawai, Gaya Kepemimpinan,

Motivasi, Kompetensi, dan sebagainya.

b. Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, sebaiknya pada penelitian

selanjutnya lebih memperhatikan komposisi jenis kelamin responden

dalam menentukan sampel penelitian. Hal ini bertujuan untuk

menghindari adanya bias persepsi (gender effect) yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian akibat komposisi responden yang tidak

seimbang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

DAFTAR PUSTAKA

Agus Pramusinto dan M. Syahbudin Latief. “Dinamika Good Governance di

Tingkat Desa”. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Volume 11 Nomor 1.

Januari 2011: 1–13.

Antonius Galih Prasetyo dan Abdul Muis. “Pengelolaan Keuangan Desa Pasca

UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa: Potensi Permasalahan dan Solusi”.

Jurnal Desentralisasi. Volume 13 Nomor 1. 2015.

Apriani, Sari. 2013. “Pengaruh Good Governance dan Pengendalian Internal

terhadap Kinerja Organisasi dilihat dari Persepsi Pegawai”. Skripsi.

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Arif Widyatama, Lola Novita, dan Diarespati. “Pengaruh Kompetensi dan Sistem

Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam

Mengelola Alokasi Dana Desa (ADD)”. Berkala Akuntansi dan Keuangan

Indonesia. Volume 2 Nomor. 2017: 1-20.

Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). 2007. Laporan Akhir Tim

Kompendium Bidang Hukum Pemerintahan yang Baik. Tim Pelaksana

Penyusunan Kompendium Bidang Hukum Tata Pemerintahan yang Baik,

Jakarta.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 2015. Petunjuk

Pelaksanaan Bimbingan & Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa. Deputi

Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Jakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). 2007. Penerapan

Tata Kepemerintahan yang Baik. Cetakan Ketiga. Sekretariat Tim

Pengembangan Kebijakan Nasional Tata Kepemerintahan yang Baik

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Edisi Ketiga.

Erlangga, Jakarta.

Decentralization Support Facility. 2008. Mengoptimalkan Kontribusi

Desentralisasi Bagi Pembangunan: Metodologi Kerangka Kerja

Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah (LGPM). Decentralization Support

Facility Indonesia, Jakarta

Firdiansyah, Muhammad. “Akuntabilitas, Transparansi, dan Anggaran Berbasis

Kinerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Denpasar”. e-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana. Volume 11 Nomor 2. 2015: 611-628

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Ghazalah, Karlina. 2016. “Pengaruh Penerapan Good Governance dan

Pengendalian Internal terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Pemerintah

Daerah di Kota Makassar”. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar,

Makassar.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Cetakan IV. Universitas Diponegoro Semarang, Semarang.

Iman, Randy. 2015. “Analisis Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good

Corporate Goernance dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Aparatur

Pemerintahan”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Hasniati. “Model Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa”. Jurnal Analisis dan

Pelayanan Publik. Volume 2 Nomor 1. 2016.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2008. Konsep Pedoman Good

Public Governance. Komite Nasional Kebijakan Governance, Jakarta.

KPMG. 2013. COSO Internal Control – Integrated Framework (2013). KPMG

International.

Lembaga Administrasi Negara & Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (LAN & BPKP). 2000. Akuntabilitas dan Good Governance.

Cetak Pertama. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Mahsun, Mohamad. 2014. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama.

BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi, Yogyakarta.

Mohamad Mahsun, Firma Sulistiyowati, dan Herybertus Andre Purwanugraha.

2011. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Mulyadi. 2014. Auditing Buku 1. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta.

Pangestika, Fierda. 2016. “Pengaruh Pengendalian Internal, Good Governance,

dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Bidang Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung”. Skripsi. Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman

Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017

tentang Standar Pelayanan Minimal Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas

Penggunaan Dana Desa Tahun 2017.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49/PMK.07/2016

tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan

dan Evaluasi Dana Desa.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Banjararum Tahun 2015-2021.

Titiek Puji Astuti dan Yulianto. “Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa

Menyongsong Berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014”. Berkala

Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 1 Nomor 1. 2016: 1-14

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Setiyanningrum, Irna. 2017. “Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan

Pengawasan terhadap Kinerja Anggaran dengan Konsep Value For Money

pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Yogyakarta”. Skripsi.

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung.

World Bank. 1992. Governance and Development. The World Bank, Washington

D.C.

World Bank. 1994. Development In Practice Governance: The World Bank’s

Experience. The World Bank, Washington D.C.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

L A M P I R A N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Lampiran Surat Izin Penelitian

Lampiran Kuesioner Penelitian

Kulon Progo, 3Mei 2018

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada :

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

Kepala Desa dan Perangkat Desa Banjararum

Jl. Persandian Km 0.5, Jogobayan, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo

Daerah Istimewa Yogyakarta

Dengan hormat,

saya mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Penerapan Good Governance dan Pengendalian Internal terhadap Kinerja

Pengelolaan Keuangan Desa” Studi kasus pada Pemerintah Desa Banjararum

Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Berkaitan dengan hal tersebut,

kami memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang terlampir. Kami berharap kuesioner

tersebut dijawab dengan jujur, terbuka, dan apa adanya sesuai dengan kondisi

yang ada.

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari kami

mengucapkan terimakasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN

PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN

KEUANGAN DESA

INSTRUMEN PENELITIAN

Identitas Responden

Nama* : ________________________________________

Jenis Kelamin** : L / P

Usia : ___________ tahun

Pendidikan Terakhir** : SD / SMP / SMA / DIPLOMA / SARJANA

Jabatan Sekarang* : ________________________________________

Lama Masa Bekerja** : < 5 tahun / 5-15 tahun / 15-25 tahun / > 25 tahun

(* boleh tidak diisi)

(** lingkari salah satu pilihan jawaban)

\

PETUNJUK PENGISIAN

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari diminta memberikan tanda checklist (✓) pada

pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/

Saudara/Saudari. Diharapkan setiap pernyataan hanya ada satu jawaban. Setiap

angka mewakili tingkat kesesuaian pernyataan yang tersedia dengan pendapat

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari.

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Variabel Good Governance (X1)

No Daftar Pernyataan STS TS S SS

Transparansi 1 2 3 4

1 Alokasi penggunaan keuangan desa disepakati

dan diputuskan melalui Musyawarah Desa, dan

selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam

penyusunan RKPDesa dan APBDesa.

2 Data dan informasi yang menyangkut

pengelolaan keuangan desa dapat diperoleh

dengan dengan cepat dan tepat waktu, biaya

ringan, serta cara yang sederhana oleh para

pemangku kepentingan.

3 Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (APB Desa) segala proses dan

tahapan penyusunan dilakukan secara tertib,

aman, dan terbuka.

4 Aparatur Pemerintah Desa menginformasikan

penyelenggaraan pemerintahan desa secara

tertulis dan dipublikasikan menggunakan media

informasi yang mudah diakses oleh masyarakat

Sumber: Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik, dengan adanya modifikasi

Akuntabilitas 1 2 3 4

5 Dalam pengelolaan keuangan desa, realisasi

anggaran didasarkan pada RKPDesa dan

APBDesa yang telah ditetapkan sebelumnya.

6 Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Aparatur

Pemerintah Desa telah menjalankan tugasnya

sesuai dengan prosedur operasional standar

yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

No Daftar Pernyataan STS TS S SS

7 Keuangan desa dan kekayaan milik desa

dikelola dan dipertanggungjawabkan kepada

otoritas yang lebih tinggi dan juga kepada

masyarakat/publik.

8 Pertanggungjawaban dalam pengelolaan

keuangan desa dilaksanakan secara periodik

melalui laporan keuangan dan disampaikan

secara tepat waktu.

Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

dengan adanya modifikasi

Partisipasi 1 2 3 4

9 Pemerintah Desa memfasilitasi forum Perangkat

Desa yang membahas prioritas program dan

kegiatan sebagai upaya penyempurnaan

rancangan rencana kerja yang berhubungan

dengan pengelolaan keuangan desa.

10 Terdapat sistem pengaduan masyarakat yang

bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam melakukan pengawasan dan pemantauan

terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa

dan pembangunan Desa.

11 Penyusunan RKPDesa dan APBDesa didasarkan

pada program atau kegiatan yang berjalan pada

periode sebelumnya dengan mempertimbangkan

usulan dari masyarakat.

12 Masyakarat ikut berperan aktif dalam proses

penyusunan RKPDesa dan APBDesa mulai dari

memberikan usulan, pendapat, kritik, dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

dengan adanya modifikasi

Variabel Pengendalian Internal (X2)

No Daftar Pernyataan STS TS S SS

Lingkungan Pengendalian 1 2 3 4

1 Tujuan organisasi ditetapkan secara jelas dan

dapat dipahami oleh semua Aparatur Desa yang

bertugas dan bertanggungjawab terhadap

pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

2 Terdapat uraian yang jelas mengenai prosedur,

tugas dan wewenang, serta kode etik khususnya

dalam pengelolaan keuangan desa.

3 Terdapat pendelegasian wewenang dan tanggung

jawab secara tepat dalam rangka penerapan

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dan

pencapaian tujuan organisasi.

Penilaian Resiko 1 2 3 4

4 Terdapat mekanisme identifikasi risiko

menggunakan metodologi yang sesuai dengan

tujuan organisasi/kegiatan secara komprehensif.

5 Terdapat mekanisme yang memadai untuk

mengenali risiko yang berasal dari faktor

internal maupun eksternal, serta memperhatikan

faktor lain yang dapat meningkatkan risiko.

6 Terdapat mekanisme analisis risiko untuk

menentukan dampak dari risiko terhadap

pencapaian tujuan organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

No Daftar Pernyataan STS TS S SS

Kegiatan Pengendalian 1 2 3 4

7 Terdapat prosedur yang jelas mengenai otoritas

dan mekanisme dalam pengelolaan serta

pertanggungjawaban keuangan desa.

8 Kegiatan dan prosedur pengendalian disesuaikan

dengan sifat organisasi ditetapkan secara tertulis.

9 Dilakukan peninjauan secara berkala atas kinerja

pada setiap bagian dan peningkatan kualitas

Sistem Pengendalian Internal apabila diperlukan.

Informasi dan Komunikasi 1 2 3 4

10 Informasi internal dikomunikasikan secara

efektif antara bawahan dengan atasan atau

sebaliknya, serta antar bagian di dalam

organisasi.

11 Informasi keuangan disajikan dalam bentuk

laporan keuangan dan dikomunikasikan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk

kepada masyarakat/publik.

12 Terdapat upaya atau mekanisme pengelolaan,

pengembangan dan pembaruan sistem informasi

secara berkelanjutan.

Pemantauan Pengendalian Internal 1 2 3 4

13 Terdapat pemantauan secara berkelanjutan

terhadap Sistem Pengendalian Internal secara

keseluruhan yang telah terlaksana.

14 Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan

evaluasi lainnya segera dilaksanakan dan

diselesaikan sesuai dengan apa yang telah

ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

No Daftar Pernyataan STS TS S SS

15 Terdapat evaluasi terpisah dan pengujian

efektivitas Sistem Pengendalian Internal yang

dilakukan oleh aparat pengawasan internal

maupun eksternal pemerintah.

Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, dengan adanya modifikasi

Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan (Y)

No Daftar Pernyataan STS TS S SS

Ekonomi 1 2 3 4

1 Alokasi jumlah belanja yang dianggarkan dalam

APBDesa merupakan batasan tertinggi dalam

melakukan pengeluaran untuk belanja desa.

2 Terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

(SiLPA) dalam jumlah normal yang dihasilkan

dari selisih antara pendapatan dengan belanja,

penghematan belanja, maupun sisa dana

kegiatan lanjutan.

3 Keuangan desa dikelola secara ekonomis dengan

menggunakan masukan (input) yang serendah-

rendahnya.

Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa, dengan adanya modifikasi

Efisiensi 1 2 3 4

4 Alokasi penggunaan keuangan desa ditetapkan

dengan mempertimbangkan efisiensi, jumlah

perangkat, kompleksitas tugas pemerintahan,

dan letak geografis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

No Daftar Pernyataan STS TS S SS

5 Belanja desa yang ditetapkan dalam APB Desa

digunakan untuk penghasilan tetap dan

tunjangan seluruh Aparatur Pemerintah Desa,

kegiatan operasional Pemerintah Desa, dan

insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga

(tidak lebih dari 30% jumlah anggaran belanja).

6 Keuangan desa dikelola secara efisien dengan

nilai keluaran (output) lebih besar dibandingkan

nilai masukan (input) yang digunakan.

Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang

Pengaturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

dengan adanya modifikasi

Efektivitas 1 2 3 4

7 Prioritas dalam penggunaan keuangan desa

adalah untuk membiayai pelaksanaan program

dan kegiatan di bidang pembangunan desa dan

pemberdayaan masyarakat desa.

8 Belanja desa yang ditetapkan dalam APBDesa

digunakan untuk mendanai penyelenggaraan

pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan,

pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat

(tidak kurang dari 70% jumlah anggaran

belanja).

9 Keuangan desa dikelola secara efektif dimana

anggaran yang direalisasikan dapat mencapai

hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber:Peraturan Menteri Keuanga Nomor 49/PMK.07/2016 tentang

Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan

Evaluasi Dana Desa, dengan adanya modifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel Deskriptif Data Responden

No

Responden

Jenis

Kelamin

Usia

(Tahun)

Tingkat

Pendidikan

Masa

Kerja

1 Laki-laki 45 SMA < 5 Tahun

2 Laki-laki 34 SMA < 5 Tahun

3 Laki-laki 50 SMA 15 – 25 Tahun

4 Laki-laki 47 SMA 5 – 15 Tahun

5 Laki-laki 50 DIPLOMA 5 – 15 Tahun

6 Laki-laki 57 SMA > 25 Tahun

7 Laki-laki 52 SARJANA > 25 Tahun

8 Laki-laki 45 DIPLOMA < 5 Tahun

9 Laki-laki 59 SMP 15 – 25 Tahun

10 Laki-laki 52 SMA > 25 Tahun

11 Laki-laki 56 DIPLOMA 15 – 25 Tahun

12 Laki-laki 42 SMA 5 – 15 Tahun

13 Laki-laki 46 SMA 5 – 15 Tahun

14 Laki-laki 53 SMA > 25 Tahun

15 Laki-laki 62 SMA > 25 Tahun

16 Laki-laki 51 SMA > 25 Tahun

17 Perempuan 47 SMP 5 – 15 Tahun

18 Perempuan 58 SMA > 25 Tahun

19 Laki-laki 51 SMA 15 – 25 Tahun

20 Laki-laki 48 SMA 5 – 15 Tahun

21 Laki-laki 53 SMA 15 – 25 Tahun

22 Laki-laki 61 SMP > 25 Tahun

23 Laki-laki 47 SMA 5 – 15 Tahun

24 Laki-laki 40 SMA 5 – 15 Tahun

25 Laki-laki 42 SMA < 5 Tahun

26 Laki-laki 28 SMA < 5 Tahun

27 Laki-laki 54 SMA 5 – 15 Tahun

28 Laki-laki 51 SMA > 25 Tahun

29 Laki-laki 51 SMA 15 – 25 Tahun

30 Laki-laki 46 SARJANA 15 – 25 Tahun

31 Laki-laki 34 SMA < 5 Tahun

32 Laki-laki 53 SMA < 5 Tahun

33 Laki-laki 49 SMA 5 – 15 Tahun

34 Laki-laki 36 SARJANA < 5 Tahun

35 Laki-laki 54 SMA > 25 Tahun

36 Laki-laki 50 SMA < 5 Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

37 Perempuan 38 SARJANA 5 – 15 Tahun

38 Laki-laki 47 SMA 15 – 25 Tahun

39 Laki-laki 49 SARJANA 15 – 25 Tahun

40 Laki-laki 58 DIPLOMA 15 – 25 Tahun

41 Laki-laki 55 DIPLOMA 15 – 25 Tahun

42 Laki-laki 52 SARJANA 5 – 15 Tahun

43 Laki-laki 50 SARJANA 5 – 15 Tahun

44 Laki-laki 57 SMP 5 – 15 Tahun

45 Laki-laki 38 SMA < 5 Tahun

46 Laki-laki 44 SMA < 5 Tahun

47 Laki-laki 47 SMA 15 – 25 Tahun

48 Laki-laki 70 DIPLOMA > 25 Tahun

49 Laki-laki 29 SMP < 5 Tahun

Sumber: data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Tabel Deskriptif Data Instrumen Variabel Good Governance

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml

1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 32

2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47

3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 45

4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37

5 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 33

6 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 43

7 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 40

8 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 40

9 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 35

11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47

12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 45

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

14 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 44

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

16 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 39

17 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 36

18 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 40

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37

20 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 39

21 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34

22 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

24 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 41

25 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 40

26 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 42

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

28 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 40

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 44

31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 37

32 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 42

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

35 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 43

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

37 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 42

38 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 41

39 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 39

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

41 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 46

42 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 41

43 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 44

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

45 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 42

46 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

48 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 42

49 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 43

Jml 170 157 175 171 155 161 165 157 165 164 156 157 1953

Sumber: data primer diolah

Tabel Deskriptif Data Instrumen Variabel Pengendalian Internal

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml

1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 42

2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 55

3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 55

4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 48

5 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 36

6 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 50

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

8 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 45

9 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 53

10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 44

11 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 51

12 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

14 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

16 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

18 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 49

19 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 50

20 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 47

21 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 43

22 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46

23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 43

24 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 50

25 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 51

26 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 55

27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 56

28 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 48

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

30 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 53

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

32 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 43

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

36 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46

37 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

39 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

41 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 50

42 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 48

43 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 48

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

45 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 52

46 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 48

47 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44

48 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 49

49 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

Jml 161 161 158 154 155 154 151 150 151 159 161 160 153 149 150 2327

Sumber: data primer diolah

Tabel Deskriptif Data Instrumen Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jml

1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 26

4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26

5 3 3 2 2 2 3 2 2 2 21

6 3 3 3 3 4 3 4 4 3 30

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

9 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34

10 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26

11 4 3 4 3 4 3 4 4 3 32

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

14 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

16 3 3 3 4 4 3 3 3 4 30

17 3 3 2 2 3 2 3 3 3 24

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

22 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

24 3 3 3 3 4 3 4 3 3 29

25 3 3 3 4 4 3 3 3 4 30

26 4 3 3 3 4 3 3 4 4 31

27 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35

28 4 3 3 3 3 2 3 2 3 26

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

30 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34

31 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

37 3 3 4 3 4 3 3 4 4 31

38 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28

39 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

41 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29

42 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29

43 4 3 3 3 3 3 3 4 4 30

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

45 4 3 3 3 4 3 3 3 3 29

46 3 3 3 3 4 4 3 4 3 30

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

49 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29

Jml 162 151 152 147 160 147 153 159 157 1388

Sumber: data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Good Governance

Correlations

@1 @2 @3 @4 @5 @6 @7 @8 @9 @10 @11 @12 Good_Governance

@1 Pearson Correlation 1 ,407 ,525 ,435 ,218 ,339 ,259 ,118 ,386 ,370 ,353 ,274 ,608

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,002 ,132 ,017 ,072 ,418 ,006 ,009 ,013 ,057 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@2 Pearson Correlation ,407 1 ,378 ,504 ,124 ,296 ,295 ,336 ,343 ,243 ,364 ,074 ,570

Sig. (2-tailed) ,004 ,007 ,000 ,395 ,039 ,039 ,018 ,016 ,092 ,010 ,612 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@3 Pearson Correlation ,525 ,378 1 ,658 ,220 ,357 ,526 ,278 ,453 ,501 ,250 ,331 ,721

Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000 ,129 ,012 ,000 ,053 ,001 ,000 ,083 ,020 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@4 Pearson Correlation ,435 ,504 ,658 1 ,007 ,364 ,418 ,344 ,486 ,250 ,311 ,161 ,651

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,960 ,010 ,003 ,015 ,000 ,083 ,029 ,269 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

@5 Pearson Correlation ,218 ,124 ,220 ,007 1 ,427 ,178 ,362 ,107 ,281 ,059 ,134 ,385

Sig. (2-tailed) ,132 ,395 ,129 ,960 ,002 ,221 ,011 ,466 ,050 ,688 ,358 ,006

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@6 Pearson Correlation ,339 ,296 ,357 ,364 ,427 1 ,603 ,605 ,305 ,491 ,475 ,397 ,731

Sig. (2-tailed) ,017 ,039 ,012 ,010 ,002 ,000 ,000 ,033 ,000 ,001 ,005 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@7 Pearson Correlation ,259 ,295 ,526 ,418 ,178 ,603 1 ,511 ,483 ,640 ,308 ,466 ,749

Sig. (2-tailed) ,072 ,039 ,000 ,003 ,221 ,000 ,000 ,000 ,000 ,031 ,001 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@8 Pearson Correlation ,118 ,336 ,278 ,344 ,362 ,605 ,511 1 ,500 ,451 ,432 ,363 ,675

Sig. (2-tailed) ,418 ,018 ,053 ,015 ,011 ,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,010 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@9 Pearson Correlation ,386 ,343 ,453 ,486 ,107 ,305 ,483 ,500 1 ,439 ,358 ,371 ,676

Sig. (2-tailed) ,006 ,016 ,001 ,000 ,466 ,033 ,000 ,000 ,002 ,012 ,009 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

@10 Pearson Correlation ,370 ,243 ,501 ,250 ,281 ,491 ,640 ,451 ,439 1 ,495 ,560 ,745

Sig. (2-tailed) ,009 ,092 ,000 ,083 ,050 ,000 ,000 ,001 ,002 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@11 Pearson Correlation ,353 ,364 ,250 ,311 ,059 ,475 ,308 ,432 ,358 ,495 1 ,394 ,612

Sig. (2-tailed) ,013 ,010 ,083 ,029 ,688 ,001 ,031 ,002 ,012 ,000 ,005 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@12 Pearson Correlation ,274 ,074 ,331 ,161 ,134 ,397 ,466 ,363 ,371 ,560 ,394 1 ,584

Sig. (2-tailed) ,057 ,612 ,020 ,269 ,358 ,005 ,001 ,010 ,009 ,000 ,005 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

Good_Governance Pearson Correlation ,608 ,570 ,721 ,651 ,385 ,731 ,749 ,675 ,676 ,745 ,612 ,584 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal

Correlations

@1 @2 @3 @4 @5 @6 @7 @8 @9 @10 @11 @12 @13 @14 @15

Pengendalian_I

nternal

@1 Pearson Correlation 1 ,600 ,345 ,224 ,262 ,200 ,244 ,228 ,326 ,480 ,548 ,643 ,268 ,385 ,381 ,673

Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,122 ,068 ,168 ,091 ,115 ,022 ,000 ,000 ,000 ,062 ,006 ,007 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@2 Pearson Correlation ,600 1 ,345 ,335 ,262 ,200 -,012 ,228 ,212 ,480 ,456 ,439 ,268 ,161 ,138 ,561

Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,018 ,068 ,168 ,934 ,115 ,144 ,000 ,001 ,002 ,062 ,270 ,343 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@3 Pearson Correlation ,345 ,345 1 ,243 ,363 ,485 ,313 ,221 ,214 ,404 ,478 ,373 ,068 ,256 ,252 ,606

Sig. (2-tailed) ,015 ,015 ,093 ,010 ,000 ,028 ,126 ,139 ,004 ,001 ,008 ,640 ,076 ,081 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@4 Pearson Correlation ,224 ,335 ,243 1 ,741 ,447 ,137 ,187 ,310 ,151 ,306 ,474 ,150 ,090 ,077 ,533

Sig. (2-tailed) ,122 ,018 ,093 ,000 ,001 ,349 ,198 ,030 ,300 ,032 ,001 ,304 ,540 ,597 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

@5 Pearson Correlation ,262 ,262 ,363 ,741 1 ,566 ,194 ,259 ,369 ,207 ,416 ,483 ,229 ,399 ,411 ,672

Sig. (2-tailed) ,068 ,068 ,010 ,000 ,000 ,181 ,073 ,009 ,153 ,003 ,000 ,113 ,004 ,003 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@6 Pearson Correlation ,200 ,200 ,485 ,447 ,566 1 ,293 ,274 ,391 ,240 ,365 ,322 ,134 ,417 ,311 ,622

Sig. (2-tailed) ,168 ,168 ,000 ,001 ,000 ,041 ,057 ,005 ,097 ,010 ,024 ,358 ,003 ,029 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@7 Pearson Correlation ,244 -,012 ,313 ,137 ,194 ,293 1 ,342 ,261 ,451 ,223 ,432 ,352 ,369 ,285 ,546

Sig. (2-tailed) ,091 ,934 ,028 ,349 ,181 ,041 ,016 ,070 ,001 ,123 ,002 ,013 ,009 ,047 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@8 Pearson Correlation ,228 ,228 ,221 ,187 ,259 ,274 ,342 1 ,457 ,142 ,306 ,240 ,204 ,344 ,363 ,519

Sig. (2-tailed) ,115 ,115 ,126 ,198 ,073 ,057 ,016 ,001 ,332 ,033 ,096 ,160 ,015 ,010 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@9 Pearson Correlation ,326 ,212 ,214 ,310 ,369 ,391 ,261 ,457 1 ,362 ,506 ,460 ,202 ,236 ,243 ,601

Sig. (2-tailed) ,022 ,144 ,139 ,030 ,009 ,005 ,070 ,001 ,011 ,000 ,001 ,163 ,103 ,093 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

@10 Pearson Correlation ,480 ,480 ,404 ,151 ,207 ,240 ,451 ,142 ,362 1 ,438 ,518 ,435 ,178 ,161 ,625

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,300 ,153 ,097 ,001 ,332 ,011 ,002 ,000 ,002 ,220 ,269 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@11 Pearson Correlation ,548 ,456 ,478 ,306 ,416 ,365 ,223 ,306 ,506 ,438 1 ,681 ,138 ,147 ,237 ,696

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,001 ,032 ,003 ,010 ,123 ,033 ,000 ,002 ,000 ,345 ,315 ,101 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@12 Pearson Correlation ,643 ,439 ,373 ,474 ,483 ,322 ,432 ,240 ,460 ,518 ,681 1 ,409 ,284 ,273 ,775

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,008 ,001 ,000 ,024 ,002 ,096 ,001 ,000 ,000 ,004 ,048 ,058 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@13 Pearson Correlation ,268 ,268 ,068 ,150 ,229 ,134 ,352 ,204 ,202 ,435 ,138 ,409 1 ,495 ,516 ,513

Sig. (2-tailed) ,062 ,062 ,640 ,304 ,113 ,358 ,013 ,160 ,163 ,002 ,345 ,004 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@14 Pearson Correlation ,385 ,161 ,256 ,090 ,399 ,417 ,369 ,344 ,236 ,178 ,147 ,284 ,495 1 ,936 ,604

Sig. (2-tailed) ,006 ,270 ,076 ,540 ,004 ,003 ,009 ,015 ,103 ,220 ,315 ,048 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

@15 Pearson Correlation ,381 ,138 ,252 ,077 ,411 ,311 ,285 ,363 ,243 ,161 ,237 ,273 ,516 ,936 1 ,590

Sig. (2-tailed) ,007 ,343 ,081 ,597 ,003 ,029 ,047 ,010 ,093 ,269 ,101 ,058 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

Pengendalian_

Internal

Pearson Correlation ,673 ,561 ,606 ,533 ,672 ,622 ,546 ,519 ,601 ,625 ,696 ,775 ,513 ,604 ,590 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

Correlations

@1 @2 @3 @4 @5 @6 @7 @8 @9

Kinerja_Pengelola

an_Keuangan

@1 Pearson Correlation 1 ,449 ,369 ,358 ,339 ,127 ,364 ,457 ,387 ,622

Sig. (2-tailed) ,001 ,009 ,012 ,017 ,386 ,010 ,001 ,006 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@2 Pearson Correlation ,449 1 ,464 ,452 ,417 ,213 ,486 ,292 ,526 ,651

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,001 ,003 ,142 ,000 ,042 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@3 Pearson Correlation ,369 ,464 1 ,297 ,436 ,280 ,559 ,454 ,650 ,711

Sig. (2-tailed) ,009 ,001 ,038 ,002 ,051 ,000 ,001 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@4 Pearson Correlation ,358 ,452 ,297 1 ,549 ,354 ,428 ,320 ,457 ,684

Sig. (2-tailed) ,012 ,001 ,038 ,000 ,013 ,002 ,025 ,001 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

@5 Pearson Correlation ,339 ,417 ,436 ,549 1 ,444 ,646 ,512 ,546 ,797

Sig. (2-tailed) ,017 ,003 ,002 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@6 Pearson Correlation ,127 ,213 ,280 ,354 ,444 1 ,303 ,452 ,129 ,516

Sig. (2-tailed) ,386 ,142 ,051 ,013 ,001 ,034 ,001 ,376 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@7 Pearson Correlation ,364 ,486 ,559 ,428 ,646 ,303 1 ,568 ,444 ,763

Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,000 ,002 ,000 ,034 ,000 ,001 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@8 Pearson Correlation ,457 ,292 ,454 ,320 ,512 ,452 ,568 1 ,487 ,744

Sig. (2-tailed) ,001 ,042 ,001 ,025 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

@9 Pearson Correlation ,387 ,526 ,650 ,457 ,546 ,129 ,444 ,487 1 ,746

Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,001 ,000 ,376 ,001 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Kinerja_Pengelola

an_Keuangan

Pearson Correlation ,622 ,651 ,711 ,684 ,797 ,516 ,763 ,744 ,746 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Good Governance

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 49 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengendalian Internal

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 49 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 49 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,758 13

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,878 15

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,862 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Tabel Deskriptif Data Statistik Variabel Statistics

Good_Governance Pengendalian_Internal Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

N Valid 49 49 49

Missing 0 0 0

Mean 39,86 47,49 28,33

Median 40,00 47,00 27,00

Mode 36 45 27

Std. Deviation 3,958 4,078 2,742

Minimum 32 36 21

Maximum 48 56 36

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel Deskriptif Data Statistik Variabel Good Governance

Good_Governance

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 32 1 2,0 2,0 2,0

33 1 2,0 2,0 4,1

34 1 2,0 2,0 6,1

35 1 2,0 2,0 8,2

36 11 22,4 22,4 30,6

37 3 6,1 6,1 36,7

39 5 10,2 10,2 46,9

40 5 10,2 10,2 57,1

41 3 6,1 6,1 63,3

42 5 10,2 10,2 73,5

43 3 6,1 6,1 79,6

44 3 6,1 6,1 85,7

45 3 6,1 6,1 91,8

46 1 2,0 2,0 93,9

47 2 4,1 4,1 98,0

48 1 2,0 2,0 100,0

Total 49 100,0 100,0

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Tabel Deskriptif Data Statistik Variabel Pengendalian Internal

Pengendalian_Internal

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 36 1 2,0 2,0 2,0

42 1 2,0 2,0 4,1

43 3 6,1 6,1 10,2

44 3 6,1 6,1 16,3

45 13 26,5 26,5 42,9

46 3 6,1 6,1 49,0

47 2 4,1 4,1 53,1

48 7 14,3 14,3 67,3

49 2 4,1 4,1 71,4

50 4 8,2 8,2 79,6

51 2 4,1 4,1 83,7

52 1 2,0 2,0 85,7

53 2 4,1 4,1 89,8

55 3 6,1 6,1 95,9

56 2 4,1 4,1 100,0

Total 49 100,0 100,0

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Tabel Deskriptif Data Statistik Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 21 1 2,0 2,0 2,0

24 1 2,0 2,0 4,1

26 5 10,2 10,2 14,3

27 20 40,8 40,8 55,1

28 3 6,1 6,1 61,2

29 6 12,2 12,2 73,5

30 5 10,2 10,2 83,7

31 2 4,1 4,1 87,8

32 2 4,1 4,1 91,8

34 2 4,1 4,1 95,9

35 1 2,0 2,0 98,0

36 1 2,0 2,0 100,0

Total 49 100,0 100,0

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Good Governance

1. Membuat tabel distribusi frekuensi

a. Kelas interval = 1 + 3,3 log 49

Kelas interval = 1 + 5,577 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6)

b. Rentang data = (data terbesar – data terkecil) + 1

Rentang data = (48 – 32) + 1 = 17

c. Panjang kelas = rentang data / jumlah kelas

Panjang kelas = 17 / 6 = 2,8 (dibulatkan menjadi 3)

Kelas Interval Frekuensi

31 – 33 2

34 – 36 13

37 – 39 8

40 – 42 13

43 – 45 9

46 – 48 4

Jumlah 49

Sumber: data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

2. Mengelompokkan nilai masing-masing indikator.

a. Nilai minimum = 12 × 1 = 12

b. Nilai maksumum = 12 × 4 = 48

c. Mean Ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)

Mean Ideal (Mi) = 1/2 (48 + 12) = 30

d. Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)

Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (48 – 12) = 6

3. Menentukan kategori indikator

a. Sangat Tinggi Mi + 1,5Si < X ≤ Mi + 3Si

30 + 1,5(6) < X ≤ 30 + 3(6)

39 < X ≤ 48

b. Tinggi Mi + 0,5Si < X ≤ Mi + 1,5Si

30 + 0,5(6) < X ≤ 30 + 1,5(6)

33 < X ≤ 39

c. Sedang Mi – 0,5Si < X ≤ Mi + 0,5Si

30 – 0,5(6) < X ≤ 30 + 0,5(6)

27 < X ≤ 33

d. Rendah Mi – 1,5Si < X ≤ Mi – 0,5Si

30 – 1,5(6) < X ≤ 30 – 0,5(6)

21 < X ≤ 27

e. Sangat Rendah Mi – 3Si < X ≤ Mi – 1,5Si

30 – 3(6) < X ≤ 30 – 1,5(6)

12 < X ≤ 21

No Interval Frekuensi Presentase Kategori

1 39 < X ≤ 48 26 53,06% Sangat Tinggi

2 33 < X ≤ 39 21 42,86% Tinggi

3 27 < X ≤ 33 2 4,08% Sedang

4 21 < X ≤ 27 - - Rendah

5 12 < X ≤ 21 - - Sangat Rendah

Sumber: data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Pengendalian Internal

1. Membuat tabel distribusi frekuensi

a. Kelas interval = 1 + 3,3 log 49

Kelas interval = 1 + 5,577 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6)

b. Rentang data = (data terbesar – data terkecil) + 1

Rentang data = (56 – 36) + 1 = 21

c. Panjang kelas = rentang data / jumlah kelas

Panjang kelas = 21 / 6 = 3,5 (dibulatkan menjadi 4)

Kelas Interval Frekuensi

36 – 39 1

40 – 43 4

44 – 47 21

48 – 51 15

52 – 55 6

56 – 59 2

Jumlah 49

Sumber: data primer diolah

2. Mengelompokkan nilai masing-masing indikator.

a. Nilai minimum = 15 × 1 = 15

b. Nilai maksumum = 15 × 4 = 60

c. Mean Ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)

Mean Ideal (Mi) = 1/2 (60 + 15) = 37,5

d. Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)

Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (60 – 15) = 7,5

3. Menentukan kategori indikator

a. Sangat Tinggi Mi + 1,5Si < X ≤ Mi + 3Si

37,5 + 1,5(7,5) < X ≤ 37,5 + 3(7,5)

48,75 < X ≤ 60

b. Tinggi Mi + 0,5Si < X ≤ Mi + 1,5Si

37,5 + 0,5(7,5) < X ≤ 37,5 + 1,5(7,5)

41,25 < X ≤ 48,75

c. Sedang Mi – 0,5Si < X ≤ Mi + 0,5Si

37,5 – 0,5(7,5) < X ≤ 37,5 + 0,5(7,5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

33,75 < X ≤ 41,25

d. Rendah Mi – 1,5Si < X ≤ Mi – 0,5Si

37,5 – 1,5(7,5) < X ≤ 37,5 – 0,5(7,5)

26,25 < X ≤ 33,75

e. Sangat Rendah Mi – 3Si < X ≤ Mi – 1,5Si

37,5 – 3(7,5) < X ≤ 37,5 – 1,5(7,5)

15 < X ≤ 26,25

No Interval Frekuensi Presentase Kategori

1 48,75 < X ≤ 60 16 32,65% Sangat Tinggi

2 41,25 < X ≤ 48,75 32 65,31% Tinggi

3 33,75 < X ≤ 41,25 1 2,04% Sedang

4 26,25 < X ≤ 33,75 - - Rendah

5 15 < X ≤ 26,25 - - Sangat Rendah

Sumber: data primer diolah

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pengelolaan Keuangan

1. Membuat tabel distribusi frekuensi

a. Kelas interval = 1 + 3,3 log 49

Kelas interval = 1 + 5,577 = 6,577 (dibulatkan menjadi 6)

b. Rentang data = (data terbesar – data terkecil) + 1

Rentang data = (36 – 21) + 1 = 16

c. Panjang kelas = rentang data / jumlah kelas

Panjang kelas = 16 / 6 = 2,7 (dibulatkan menjadi 3)

Kelas Interval Frekuensi

19 – 21 1

22 – 24 1

25 – 27 25

28 – 30 14

31 – 33 4

34 – 36 4

Jumlah 49

Sumber: data primer diolah

2. Mengelompokkan nilai masing-masing indikator.

a. Nilai minimum = 9 × 1 = 9

b. Nilai maksumum = 9 × 4 = 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

c. Mean Ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)

Mean Ideal (Mi) = 1/2 (36 + 9) = 22,5

d. Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)

Standar Deviasi Ideal (Si) = 1/6 (36 – 9) = 4,5

3. Menentukan kategori indikator

a. Sangat Tinggi Mi + 1,5Si < X ≤ Mi + 3Si

22,5 + 1,5(4,5) < X ≤ 22,5 + 3(4,5)

29,25 < X ≤ 36

b. Tinggi Mi + 0,5Si < X ≤ Mi + 1,5Si

22,5 + 0,5(4,5) < X ≤ 22,5 + 1,5(4,5)

24,75 < X ≤ 29,25

c. Sedang Mi – 0,5Si < X ≤ Mi + 0,5Si

22,5 – 0,5(4,5) < X ≤ 22,5 + 0,5(4,5)

20,25 < X ≤ 24,75

d. Rendah Mi – 1,5Si < X ≤ Mi – 0,5Si

22,5 – 1,5(4,5) < X ≤ 22,5 – 0,5(4,5)

15,75 < X ≤ 20,25

e. Sangat Rendah Mi – 3Si < X ≤ Mi – 1,5Si

22,5 – 3(4,5) < X ≤ 22,5 – 1,5(4,5)

9 < X ≤ 15,75

No Interval Frekuensi Presentase Kategori

1 29,25 < X ≤ 36 13 26,53% Sangat Tinggi

2 24,75 < X ≤ 29,25 34 69,39% Tinggi

3 20,25 < X ≤ 24,75 2 4,08% Sedang

4 15,75 < X ≤ 20,25 - - Rendah

5 9 < X ≤ 15,75 - - Sangat Rendah

Sumber: data primer diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Tabel Hasil Uji Linieritas Kinerja Pengelolaan Keuangan dengan Good Governance

ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

* Good_Governance

Between Groups (Combined) 244,860 15 16,324 4,647 ,000

Linearity 168,803 1 168,803 48,057 ,000

Deviation from Linearity 76,058 14 5,433 1,547 ,149

Within Groups 115,915 33 3,513

Total 360,776 48

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel Hasil Uji Linieritas Kinerja Pengelolaan Keuangan dengan Pengendalian Internal

ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

* Pengendalian_Internal

Between Groups (Combined) 238,507 14 17,036 4,737 ,000

Linearity 178,206 1 178,206 49,555 ,000

Deviation from Linearity 60,301 13 4,639 1,290 ,266

Within Groups 122,268 34 3,596

Total 360,776 48

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4,379 3,208 1,365 ,179

Good_Governance ,252 ,100 ,364 2,511 ,016 ,460 2,175

Pengendalian_Internal ,293 ,098 ,435 3,000 ,004 ,460 2,175

a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Good_Governance Pengendalian_Internal

1 1 2,993 1,000 ,00 ,00 ,00

2 ,005 24,446 ,87 ,29 ,03

3 ,002 37,705 ,13 ,71 ,97

a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4,092 1,997 -2,049 ,046

Good_Governance ,050 ,063 ,161 ,798 ,429

Pengendalian_Internal ,073 ,061 ,241 1,195 ,238

a. Dependent Variable: RES_2

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

Tabel Hasil Uji Hipotesis

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,745a ,555 ,536 1,868

a. Predictors: (Constant), Pengendalian_Internal, Good_Governance

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 200,214 2 100,107 28,680 ,000b

Residual 160,562 46 3,490

Total 360,776 48

a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

b. Predictors: (Constant), Pengendalian_Internal, Good_Governance

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,379 3,208 1,365 ,179

Good_Governance ,252 ,100 ,364 2,511 ,016

Pengendalian_Internal ,293 ,098 ,435 3,000 ,004

a. Dependent Variable: Kinerja_Pengelolaan_Keuangan

Sumber: data primer diolah (Output SPSS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI