PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan...

80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : DESY FAJAR PRIYAYI K4308031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Transcript of PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

DESY FAJAR PRIYAYI

K4308031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 2: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

JUNI 2012

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Desy Fajar Priyayi

NIM : K4308031

Jurusan / Program Studi : PMIPA / Pendidikan Biologi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENGARUH PENERAPAN

ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Desy Fajar Priyayi

Page 3: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

DESY FAJAR PRIYAYI

K4308031

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JUNI 2012

Page 4: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Slamet Santosa, M.Si ` Riezky Maya P, S.Si, M.Si

NIP. 19591220 198601 1 002 NIP. 19760419 200112 2 001

Page 5: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Puguh Karyanto, M. Si, Ph. D .......................

Sekretaris : Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd .......................

Anggota I : Drs. Slamet Santosa, M.Si .......................

Anggota II : Riezky Maya P, S.Si, M.Si .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 196007271987021001

Page 6: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Nothing’s impossible

(Penulis)

Bersukacitalah senantiasa.

Tetaplah Berdoa.

Mengucap syukurlah dalam segala hal.

(2 Tes 5:16)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku

mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera

dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang

penuh harapan.

(Yeremia 29: 11)

Page 7: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

Mbah Putri yang telah sabar merawat dan mendidikku dari kecil.

Ibuk dan Bapak yang selalu berjuang untukku dan mendukungku.

Adek-adekku, Ledy dan Fiza yang mengingatkanku untuk terus maju.

Om Sapto, mba Kuz, de Sonya, Onel, Ayu, de Ita yang selalu memberiku

semangat dan mewarnai hari-hariku.

Bapak Slamet yang menjadi bapak kedua untukku.

Ibu Riezky yang selalu membimbingku dan memberiku semangat.

Bapak Ibu Dosen P. Biologi yang selama ini telah memberikan banyak ilmu.

Ibu Erwin yang telah berkenan memberikan bantuan dan pengarahannya.

Segenap siswa, guru dan karyawan SMA N 4 Surakarta yang selalu

membantuku dan menerimaku dengan senyuman.

Vita, Fatim, Ratih, Fais dan Winda, saranghae... kita akan merindukan saat-

saat itu sahabat..

Ika, Gama, Isna, Resty, Novita, Pakdhe, Fery, Tika , Anisa, dkk ,teman-teman

pendidikan Biologi UNS 2008 yang menorehkan banyak kenangan dalam

hidupku.

Teman-teman PMK FKIP yang selalu mendoakanku.

Almamater.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Desy Fajar Priyayi. PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED

LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI

SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Juni. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan

accelerated learning terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 4

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini termasuk dalam eksperimen semu dengan desain penelitian

adalah posttest only control design. Penelitian ini menerapkan pendekatan

accelerated learning pada kelompok eksperimen dan pendekatan deduktif dengan

metode diskusi, ceramah dan tanya jawab pada kelompok kontrol. Populasi

penelitian adalah seluruh siswa siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random

sampling, sehingga diperoleh kelas XI IPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan

XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan

angket, tes pilihan ganda, lembar observasi, dan dokumen sekolah. Uji hipotesis

menggunakan uji-t.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan accelerated learning berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 4

Surakarta baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Kata Kunci : pendekatan accelerated learning, hasil belajar biologi.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

THE INFLUENCE OF ACCELERATED LEARNING TOWARD

BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT OF XI DEGREE STUDENTS

AT SMA NEGERI 4 SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2011/2012

Desy Fajar Priyayi, Slamet Santosa, Riezky Maya P

Biology FKIP Sebelas Maret University

ABSTRACT

Desy Fajar Priyayi. THE INFLUENCE OF ACCELERATED

LEARNING TOWARD BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT OF XI

DEGREE STUDENTS AT SMA NEGERI 4 SURAKARTA IN ACADEMIC

YEAR 2011/2012. Thesis, Surakarta: Biology Education, Teacher Training and

Education Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta, June 2012.

The aim of this research is to know the influence of accelerated learning

approach toward biology learning achievement of XI degree students at SMA

Negeri 4 Surakarta in academic year 2011/2012.

This research was quasi experiment research which used posttest only

control group design. This research applied accelerated learning approach in

experimental group and deduktif approach with discussion, classical course and

question-answer method in control group. Population’s research is the entire

class XI at SMA Negeri 4 Surakarta in academic year 2011/2012. Sampling

techniques used cluster random sampling. Random result has chosen XI science 1

as experiment group and XI science 2 as control group. Data was collected using

questionnaire, multiple choice test, observation sheet, and document. The data

were analyzed by t-test.

This research concluded that application of accelerated learning

approach has taken good effect toward student’s achievement cognitive,

psychomotor, and affective domain in learning biology of XI degree students at

SMA Negeri 4 Surakarta.

Keywords: accelerated learning approach, biology learning achievement.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan

Penyayang, yang memberi kedamaian hati dan kekuatan setiap hari. Atas berkat

dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

”PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar

sarjana pada program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Pendidikan dan Keguruan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberi ijin dan kesempatan dalam penyusunan skripsi.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Slamet Santosa, M.Si, selaku Pembimbing I yang selalu memberikan

bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

5. Riezky Maya P, S.Si, M.Si, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

6. Drs. Unggul Sudarmo selaku Kepala SMA Negeri 4 Surakarta yang telah

memberi ijin dalam penelitian.

7. Dra. Erwin Sulistianti M.Pd, selaku guru mata pelajaran biologi yang telah

memberi bimbingan dan bantuan selama penelitian.

8. Para siswa SMA Negeri 4 Surakarta yang telah bersedia berpartisipasi dalam

penelitian ini.

9. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semuanya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 11: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ v

HALAMAN MOTO ........................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 6

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ................................. 6

1. Kajian Teori .................................................................................. 6

a. Belajar ...................................................................................... 6

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ...................... 7

c. Hasil Belajar ............................................................................. 8

d. Ranah dalam Hasil Belajar Biologi .......................................... 9

1) Ranah Kognitif ................................................................... 9

2) Ranah Afektif ..................................................................... 11

3) Ranah Psikomotorik ........................................................... 12

e. Teori Belajar ............................................................................. 12

f. Pendekatan Accelerated Learning ........................................... 14

1) Pengertian pendekatan pembelajaran ................................. 14

2) Accelerated Learning ......................................................... 14

2. Hasil Penelitian Relevan ............................................................... 20

B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 21

Page 12: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 23

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 24

1. Tempat Penelitian........................................................................... 24

2. Waktu Penelitian ............................................................................ 24

B. Rancangan Penelitian ........................................................................... 25

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 27

1. Populasi Penelitian ......................................................................... 27

2. Sampel Penelitian ........................................................................... 27

D. Teknik Pengambilan Sampel..... ........................................................ 27

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 30

1. Variabel Penelitian ......................................................................... 30

2. Metode Pengumpuan Data ............................................................ 30

3. Teknik Penyusunan Instrumen ....................................................... 32

a Penyusunan Instrumen Ranah Kognitif ................................... 32

b Penyusunan Instrumen Ranah Afektif ..................................... 33

c Penyusunan Instrumen Ranah Psikomotorik ........................... 34

F. Validasi Instrumen Penelitian .............................................................. 34

1. Uji Validitas .......... ........................................................................ 35

2. Uji Reliabilitas ...... ........................................................................ 37

3. Analisis Butir Soal ........................................................................ 38

a Uji Taraf Kesukaran Soal ......................................................... 38

b Daya Pembeda Soal.................................................................. 39

G. Teknik Analisis Data . .......................................................................... 41

1. Uji Prasyarat Analisis . ................................................................... 41

a Uji Normalitas ...... ................................................................... 41

b Uji Homogenitas .. ................................................................... 41

2. Uji Hipotesis .................................................................................. 42

H. Prosedur Penelitian............................................................................... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 44

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 44

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Kognitif……………………………. 44

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Psikomotorik………………………. 45

3. Deskripsi Data Hasil Belajar Afektif……………………………… 46

B. Pengujian Persyaratan Analisis………………………………………. 48

1. Hasil Uji Normalitas ……………………………………………… 48

2. Hasil Uji Homogenitas……………………………………………. 48

C. Pengujian Hipotesis………………………………………………….. 49

Page 13: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Pembahasan Hasil Analisis Data…………………………………….. 52

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................................... 61

A. Simpulan .............................................................................................. 61

B. Implikasi ............................................................................................... 61

C. Saran ..................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 62

LAMPIRAN ..................................................................................................... 66

Page 14: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tabel Perbedaan Taksonomi Bloom Lama dan Baru .................... 11

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Posttest Only Control Design ..................... 23

Tabel 3.2. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Dokumen Hasil Belajar...... ..... 26

Tabel 3.3. Rangkuman Homogenitas Dokumen Hasil Belajar................ ....... 27

Tabel 3.4. Rangkuman Hasil Uji Anava Dokumen Hasil Belajar................... 27

Tabel 3.5. Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert ...................................... 30

Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Uji Validitas Try Out Pertama .......................... 34

Tabel 3.7. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item .......................... 35

Tabel 3.8. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas .................................... 36

Tabel 3.9. Skala Penilaian Indeks Kesukaran Butir Soal atau Item ................ 36

Tabel 3.10. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran ......................... 37

Tabel 3.11. Skala Penilaian Daya Pembeda Butir Soal. ................................. 38

Tabel 3.12. Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda ................................... 38

Tabel 3.13 Prosedur Penelitian ....................................................................... 41

Tabel 4.1. Distribusi Hasil Belajar Ranah Kognitif ........................................ 42

Tabel 4.2. Distribusi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik ................................ 43

Tabel 4.3. Distribusi Hasil Belajar Ranah Afektif .......................................... 44

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar ................................................ 46

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar ............................................. 47

Tabel 4.6. Hasil Uji Pengaruh Accelerated Learning terhadap Hasil Belajar

Kognitif. .......................................................................................... 48

Tabel 4.7. Hasil Uji Pengaruh Accelerated Learning terhadap Hasil Belajar

Psikomotorik. .................................................................................. 49

Tabel 4.8. Hasil Uji Pengaruh Accelerated Learning terhadap Hasil Belajar

Afektif. ............................................................................................ 49

Page 15: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Taksonomi Ranah Kognitif Bloom yang Direvisi Anderson ..... 10

Gambar 2.2. Skema Kerangka Pemikiran ....................................................... 21

Gambar 3.1. Waktu Penelitian ........................................................................ 22

Gambar 3.2. Skema Paradigma Penelitian ...................................................... 24

Gambar 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen ............................................................ 45

Page 16: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

a. Silabus Kelas Eksperimen ................................................................... 67

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ..................... 71

c. Lembar Kerja Siswa ............................................................................ 102

d. Silabus Kelas Kontrol ......................................................................... 105

e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............................ 108

f. Lembar Kerja Siswa ............................................................................ 139

g. Kisi-kisi Soal Kognitif ........................................................................ 142

h. Soal Kognitif ....................................................................................... . 144

i. Kunci Jawaban Soal Kognitif ............................................................. . 152

j. Kisi-Kisi Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik ................... . 153

k. Lembar Observasi Ranah dan rubrik Psikomotorik ............................ . 155

l. Kisi-Kisi Angket Ranah Afektif ......................................................... 157

m. Angket Ranah Afektif ......................................................................... 159

n. Lembar Observasi Ranah Afektif........................................................ 162

o. Rubrik Penilaian LO Ranah Afektif .................................................... 163

p. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Eksperimen ..................... 166

q. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Kontrol ........................... 178

Lampiran 2. Analisis Instrumen

a. Surat Pernyataan Valid dari Ahli ........................................................ 189

b. Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda

Butir Soal Kognitif Try Out Pertama .................................................. 202

c. Uji Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Butir Soal

Kognitif Retest .................................................................................... 345

d. Rangkuman Hasil Try Out .................................................................. 219

e. Uji Validitas, Reliabilitas Item Pernyataan Angket Afektif Try Out

Pertama ................................................................................................ 220

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian

a. Dokumen Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 ................................... 228

b. Dokumen Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 ................................... 229

c. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 (Kelas

Eksperimen) ........................................................................................ 230

d. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol) ..... 245

e. Distribusi Hasil Belajar dan Deskripsi Data ....................................... 248

Page 17: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Lampiran 4. Analisis Data

a. Uji Homogenitas dan Anava Data Dokumen dalam Populasi ............ 253

b. Uji Normalitas Data Dokumen Tiap Kelas dalam Populasi ............... 254

c. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Ranah Kognitif, Psikomotorik

dan Afektif .......................................................................................... 255

d. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Ranah Kognitif, Psikomotorik

dan Afektif ......................................................................................... 256

Lampiran 5. Perijinan

a. Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ....................................... 258

b. Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 261

c. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian ........................................... 262

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

a. Dokumentasi Kelas Eksperimen ......................................................... 264

b. Dokumentasi Kelas Kontrol ................................................................ 266

Tabel Distribusi

Page 18: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau

sains yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Pembelajaran

sains tidak hanya menghasilkan hasil belajar berupa produk saja yang berupa

ranah kognitif, tetapi juga ranah proses (psikomotorik), dan ranah sikap (afektif)

(Rustaman, 2005). Kedudukan hasil belajar dalam sains dapat dijabarkan sebagai

berikut: produk sains yang berupa pemahaman konsep, prinsip maupun suatu

fakta ditunjukan melalui hasil belajar kognitif, hasil kerja atau penampilan siswa

kaitanya dengan suatu proses mendapatkan pengetahuan ditunjukan melalui hasil

belajar psikomotorik dan sikap siswa terhadap pembelajaran maupun sikap

terhadap pengetahuan yang diperoleh setelah melalui proses pembelajaran

ditunjukkan melalui hasil belajar afektif. Perhatian terhadap kebutuhan sosial,

emosional, dan fisik siswa merupakan faktor yang sangat penting yang harus

ditekankan dalam pembelajaran sains (Wenno, 2008).

Hasil belajar seperti yang telah dikemukakan Purwanto (2009) merupakan

adanya perubahan tingkah laku akibat dari proses pembelajaran. Permasalahan

yang sering ditemukan dalam proses pembelajaran di sekolah adalah kebanyakan

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi hanya mengedepankan hasil kognitif

dibandingkan psikomotorik dan afektif (Reeves, 2006). Keadaan tersebut

menyebabkan siswa ikut berorientasi pada pencapaian hasil belajar kognitif saja.

Kebanyakan siswa menganggap bahwa biologi merupakan mata pelajaran yang

banyak menghafal. Siswa merasa cukup mendengarkan pemaparan materi dari

guru dan enggan mencari pengetahuan secara mandiri. Siswa menjadi obyek

pendidikan tanpa memperhatikan berbagai karakteristik dan emosi yang dimiliki

oleh siswa itu sendiri sehingga siswa menjadi kurang termotivasi dan pasif. Siswa

cenderung bosan karena suasana pembelajaran menjadi kaku dan kurang

bersemangat. Peran aktif siswa yang kurang dalam pembelajaran mengakibatkan

Page 19: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pemahaman siswa terhadap suatu materi cenderung lamban dan hasil belajar

biologi yang dicapai siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik kurang.

Syah (2010) menyatakan bahwa salah satu faktor penting yang

mempengaruhi proses belajar adalah dan faktor pendekatan belajar (approach to

learn) . Pendekatan belajar adalah jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan

metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi

belajar di sekolah atau di semua tempat belajar. Pendekatan belajar yang kurang

baik akan menyebabkan hasil belajar yang kurang baik pula. Guru sebagai

penanggung jawab perencanaan pembelajaran harus memiliki kemampuan

memilih dan menerapkan pendekatan belajar untuk menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berbagai

macam pendekatan pembelajaran ditawarkan untuk diterapkan dalam

pembelajaran diantaranya adalah active learning, e-learning, contextual teaching

learning, quantum learning dan accelerated learning. Salah satu pendekatan yang

dapat menjadi alternatif untuk diterapkan khususnya dalam pembelajaran biologi

yang berhakikat sains adalah pendekatan accelerated learning (AL).

AL merupakan pendekatan pembelajaran yang memiliki ciri cenderung

luwes, gembira, mementingkan tujuan, bekerjasama, manusiawi, multi indrawi,

bersifat mengasuh, mementingkan aktivitas serta melibatkan mental emosional

dan fisik (Azmi, 2007). Rose (2003) menyatakan bahwa salah satu karakteristik

dari penerapan pendekatan AL adalah adanya kemampuan menyerap, memahami

dan menguasai suatu informasi dengan cepat. Pendekatan ini memiliki prinsip-

prinsip antara lain: belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh dengan segala

emosi, indra dan syaraf. Belajar adalah membuat orang berkreasi, bukan sekedar

mengkonsumsi pengetahuan atau informasi. Belajar kelompok memiliki hasil

lebih baik daripada individu yang belajar sendiri. Pembelajaran berlangsung pada

banyak tingkatan secara simultan (sadar dan bawah sadar, mental dan fisik).

Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri. Emosi positif sangat

membantu pembelajaran (Meier, 2002). Pembelajaran AL melibatkan seluruh

gaya belajar dan kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa (Russel, 2011).

Page 20: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Penerapan AL dalam pembelajaran menurut Rose (2003) dilakukan

dengan langkah-langkah MASTER, yaitu motivating your mind (memotivasi

pikiran), acquiring information (memperoleh informasi), searching out the

meaning (menyelidiki makna), triggering the memory (memicu ingatan),

exhibiting what you know (memamerkan apa yang telah ketahui), reflecting how

you have learned (merefleksikan bagaimana proses belajar yang telah dilakukan).

AL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga siswa dapat belajar lebih cepat.

Suasana belajar lebih menyenangkan dapat tercipta dan tejadi interaksi yang aktif

antar guru dengan siswa sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif.

Banyak metode belajar cepat yang dapat diterapkan pada AL sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa (Erland, 1998). Misalnya, teknik mind mapping,

keyword, akrostik, kartu belajar dan games interaktif. Hasil belajar tersebut bukan

hanya pada ranah kognitif, melainkan pada ranah afektif dan psikomotor.

Penelitian mengenai penerapan pendekatan AL selama ini banyak

dilakukan di berbagai bidang. Penelitian yang khusus membahas mengenai

pengaruh penerapan pendekatan AL terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI

SMA N 4 Surakarta belum pernah dilaksanakan sebelumnya, maka perlu diadakan

suatu penelitian yang mengungkap pengaruh penerapan pendekatan AL terhadap

hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA N 4 Surakarta.

Bertolak dari latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian

dengan judul Pengaruh Penerapan Accelerated Learning terhadap Hasil

Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah disusun sebuah rumusan masalah

yaitu apakah penerapan pendekatan accelerated learning berpengaruh terhadap

hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012?

Page 21: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pendekatan Accelerated

learning terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta

tahun pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian secara teoritis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan

referensi pada penelitian sejenis mengenai pendekatan AL dan hasil belajar

biologi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains atau

biologi.

2) Memberikan suasana yang kondusif dan variatif sehingga pembelajaran

biologi berlangsung menyenangkan.

3) Memberikan paradigma baru bahwa biologi merupakan suatu mata

pelajaran sains yang melibatkan aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.

b. Bagi Guru

1) Memberikan masukan kepada guru dalam pemilihan pendekatan

pembelajaran yang dapat diterapkan pada pokok sistem reproduksi.

2) Membangkitkan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran.

3) Menambah wawasan tentang pendekatan maupun metode pembelajaran

yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran

Page 22: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

c. Bagi Institusi

Memberikan masukan dalam upaya mengembangkan suatu proses

pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar biologi kelas XI

SMA Negeri 4 Surakarta sehingga dapat meningkatkan sumber daya

pendidikan untuk menghasilkan output yang berkualitas.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Kajian Teori

a. Belajar

Belajar merupakan suatu proses dasar dari perkembangan hidup manusia.

Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia merupakan hasil dari belajar. Dengan

belajar manusia mengalami perkembangan dan perubahan-perubahan kualitatif

individu. Belajar merupakan suatu proses, yang berlangsung secara aktif dan

intergratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu

tujuan (Soemanto, 2006). Berdasarkan pendapat Aunurrahman (2009) belajar

adalah suatu proses dimana dalam proses tersebut terjadi interaksi baik antar

individu maupun dengan lingkungannya sehingga membentuk suatu pengalaman

tertentu yang mampu menghasilkan perubahan tingkah laku berupa kecakapan,

sikap, kebiasaan, kepribadian atau pengertian. Belajar merupakan kegiatan yang

secara sadar dilakukan oleh pembelajar sendiri untuk melakukan suatu kegiatan

yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Selain perubahan tingkah

laku, proses belajar juga dapat menghasilkan kemampuan-kemampuan tertentu

(Sudjana, 2010). Berdasarkan pengertian belajar tersebut, dapat disimpulkan

bahwa belajar memiliki tujuan yaitu mendapatkan pengetahuan, keterampilan atau

kecakapan dan pembentukan sikap.

Belajar dapat dilakukan dalam berbagai kondisi dan situasi. Beberapa

aktivitas belajar menurut Soemanto (2006) antara lain: mendengarkan,

memandang, meraba, mencium, mencicipi, menulis atau mencatat, membaca,

membuat ikhtisar atau ringkasan, mengamati tabel, diagram atau bagan-bagan,

menyusun paper atau kertas kerja, mengingat, berpikir, latihan atau praktek.

Wenno (2008) membuat tingkatan dalam aktivitas beajar secara umum di

antaranya: a) membuat pertanyaan (problem making); b) menetapkan rencana

(planing), c) monitoring, yaitu menemukan jawaban dari suatu pertanyaan, d)

Page 24: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

checking, yaitu membuat penilaian awal dari penampilan dan hasil pada aktivitas

tertentu, e) revisi atau respon review, dan f) self testing atau menguji diri sendiri.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Berdasarkan pendapat Sudjana (2010), hasil belajar yang diperoleh siswa

dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor

internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam siswa terutama kemampuan

yang dimilikinya. Sedangkan, faktor eksternal merupakan suatu faktor yang

bersumber dari luar diri siswa atau lingkungannya.

Soemanto (2006) mengungkapkan bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi belajar, antara lain: faktor stimuli belajar yang merupakan segala

hal di luar individu yang merangsang individu untuk belajar; faktor metode belajar

yang dipakai oleh guru; dan faktor-faktor individual yang berasal dari dalam

individu itu sendiri. Hal tersebut diperjelas oleh Syah (2010) yang berpendapat

bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga

yaitu: faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni kondisi jasmani dan

rohani siswa, faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa, dan faktor pendekatan belajar (learning approach) yakni jenis

upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan

kegiatan mempelajari materi-materi belajar.

Faktor–faktor yang mempengaruhi proses belajar menjadi dua yaitu faktor

internal dan faktor eksternal (Slameto, 2003). Faktor internal merupakan faktor

yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor internal dibagi lagi menjadi tiga faktor

yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologi dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah

meliputi kesehatan dan cacat tubuh, sedangkan faktor psikologis meliputi

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan siswa.

Faktor kelelahan meliputi kelelahan fisik dan kelelahan rohani. Faktor eksternal

yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa meliputi keluarga, sekolah dan

masyarakat. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orangtua, dan latar belakang keluarga. Faktor sekolah meliputi metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,

Page 25: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

alat pengajaran dan metode belajar. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa

dalam masyarakat, media masa dan teman bergaul.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak

semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas

belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku pada

kebanyakan hal merupakan sesuatu yang dapat diamati (observable). Akan tetapi

tidak selalu perubahan tingkah laku yang dimaksudkan sebagai hasil belajar

tersebut dapat diamati. Perubahan-perubahan yang dapat diamati kebanyakan

berkenaan dengan perubahan aspek-aspek motorik. Perubahan tingkah laku

sebagai hasil belajar juga dapat menyentuh perubahan pada aspek afektif,

termasuk perubahan aspek emosional. Perubahan-perubahan pada aspek ini

umumnya tidak mudah dilihat dalam waktu yang singkat, akan tetapi seringkali

dalam rentang waktu yang relatif lama (Aunurrahman, 2009).

Slameto (2003) mengungkapkan beberapa ciri-ciri perubahan tingkah laku

dalam pengertian belajar antara lain bahwa perubahan tersebut terjadi secara sadar

yang berarti bahwa seseorang yang belajar dapat menyadari pengetahuan,

kecakapan ataupun kebiasaannya bertambah. Perubahan terjadi secara

berkesinambungan dan terus menerus, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi

akan menyebabkan perubahan berikutnya untuk memperoleh sesuatu yang lebih

baik. Perubahan dalam belajar memiliki tujuan mencakup seluruh aspek tingkah

laku dan tidak bersifat sementara.

Berdasarkan pendapat Sudjana (2010) disebutkan bahwa hasil belajar

merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia

mengalami pengalaman belajar. Hasil belajar biasanya dapat diketahui melaui

kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan

menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam

pencapaian tujuan pembelajaran.

Berkaitan dengan kemampuan yang diperoleh sebagai hasil belajar.

Taksonomi Bloom menurut Wenno (2008) membagi hasil belajar dalam tiga

ranah atau kawasan yaitu: Ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif

Page 26: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

(affective domain), dan ranah psikomotor (psychomotor domain). Ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik saling berkalitan antara satu dengan yang lainnya dan

tidak dapat terpisahkan karena merupakan komponen penyusun sains. Keadaan

itu menyebabkan penilaian tidak boleh hanya diambil dari hasil kognitif saja

namun penilaian siswa juga harus menyeluruh yang melibatkan penilaian

perkembangan psikomotor dan afektif agar semua hasil belajar-benar dapat

diketahui (Adeyemi, 2009).

d. Ranah dalam Hasil Belajar

Sistem pendidikan nasional merumuskan tujuan kurikuler maupun tujuan

instruksional yang menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom

yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah afektif,

kognitif, dan psikomotor (Sudjana, 2010).

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif dari dapat digolongkan menjadi enam tingkatan dari

pengetahuan sederhana atau penyadaran terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan

yang paling rendah ke penilaian (evaluasi) yang lebih kompleks dan abstrak

sebagai tingkatan yang paling tinggi. Ranah kognitif berkaitan dengan

penalaran dan dapat dengan mudah diamati dengan menggunakan tes. Ranah

kognitif terdapat tingkatan yang mulai dari hanya bersifat pengetahuan tentang

fakta-fakta sampai kepada proses intelektual yang tinggi yaitu create. Hal

tersebut diperjelas oleh Yulaelawati (2004), keenam tingkatan tersebut adalah

C1 (pengetahuan) merupakan kemampuan mengingat hal-hal yang telah

dipelajari sebelumnya; C2 (pemahaman) merupakan kemampuan memahami

materi; C3 (penerapan) merupakan kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari dan dipahami ke dalam situasi yang nyata; C4 (analisis)

merupakan kemampuan untuk menguraikan materi ke dalam komponen-

komponen yang lebih terstruktur dan mudah dipahami; C5 (sintesis)

merupakan kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian menjadi suatu

bagian yang utuh dan menyeluruh; C6 (penilaian) merupakan kemampuan

untuk memperkirakan dan menguji nilai suatu materi untuk tujuan tertentu.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Anderson (2010) melakukan revisi pada taksonomi Bloom khususnya

pada ranah kognitif (cognitive). Ranah kognitif (C) menurut Anderson (2010)

terdiri dari enam tingkatan. Tingkatan yang pertama yaitu C1 (mengingat),

peserta didik diharapkan dapat mengambil pengetahuan dari memori jangka

panjang; C2 (memahami), peserta didik diharapkan mampu mengkonstruksi

makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis dan

digambar oleh guru; C3 (mengaplikasikan), peserta didik diharapkan mampu

menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu; C4

(menganalisis), peserta didik diharapkan mampu memecah-mecah materi

menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan

antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan

struktur atau tujuan; C5 (mengevaluasi), peserta didik diharapkan mampu

mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau standar; C6 (menciptakan),

peserta didik diharapkan mampu memadukan bagian-bagian untuk

memebentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu

produk yang orisinil (Prihantoro, 2010). Gambar tingkatan ranah kognitif dari

dasar sampai ke tingkatan tertinggi dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Ranah Taksonomi Kognitif Bloom yang Direvisi oleh

Anderson (2010)

Penilaian ranah kognitif merupakan penilaian produk yaitu

pemahaman siswa terhadap materi diperlukan kemampuan berpikir tingkat

Page 28: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

rendah hingga tingkat tinggi. Siswa harus mampu mengetahui dan memahami

yang merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah, serta mampu

mengaplikasikan, menganalisis, menilai, maupun menciptakan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Perbedaan taksonomi

Bloom lama dan baru ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perbedaan Taksonomi Bloom Lama dan Baru

Tingkatan Lama Baru/dimensi proses kognitif

C1 Pengetahuan (Knowlwdge) Mengingat (Remember)

C2 Pemahaman (Understand) Memahami (Understand)

C3 Penerapan (Apply) Menerapkan (Apply)

C4 Analisis (Analyze) Menganalisis (Analyze)

C5 Sintesis (Synthesis) Mengevaluasi (Evaluate)

C6 Evaluasi (Evaluate) Mencipta (Create)

2) Ranah Afektif

Sudjana (2010) menyatakan ranah afektif berkenaan dengan sikap dan

nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dengan berbagai tingkah

laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,

menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Jenis

kategori ranah afektif sebagai hasil antara lain : Receiving / attending, yaitu

semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada

siswa dalam bentuk masalah, situasi, atau gejala; Responding, yaitu reaksi

yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal

ini mencakup kecepatan reaksi, perasaan, perasaan puas menjawab stimulus

dari luar; Valuing berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala

atau stimulus tadi. Hal ini mencakup kesediaan menerima nilai, latar belakang,

atau pengalaman; Organisasi, yaitu pengembangan dari nilai ke dalam suatu

sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain,

pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya; Karakteristik nilai atau

internalisasi nilai, yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki

seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotoris menurut Sudjana (2010) berkenaan dengan hasil

belajar keterampilan dan kemampuan bertindak, meliputi: a) Gerakan refleks,

merupakan keterampilan pada gerakan yang tidak sadar, b) Gerakan dasar, c)

Gerakan tanggap (perceptual), merupakan penafsiran terhadap segala

rangsangan dari lingkungan dan termasuk didalamnya membedakan visual,

auditif, motoris, dan lain-lain, d) Kemampuan fisik, merupakan kegiatan yang

memerlukan kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. e) Gerakan-gerakan

Skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang

kompleks dan, f) Komunikasi tidak berwacana (komunikasi non-decursive),

merupakan komunikasi melalui gerakan tubuh, seperti gerakan ekspresif dan

interpretatif.

Yulaelawati (2004) menyatakan bahwa ranah psikomotorik meliputi

lima jenjang yaitu: P1 (gerakan refleks) merupakan tindakan yang ditunjukkan

tanpa belajar dalam menanggapi stimulus; P2 (gerakan dasar) merupakan pola

gerakan yang diwarisi yang terbentuk dari gerakan reflek dan gerakan

kompleks; P3 (gerakan tanggap) merupakan penafsiran terhadap rangsang

membuat orang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya; P4 (kegitan

fisik) merupakan kegiatan yang memerlukan kekutan otot, mental dan

ketahanan; P5 (komunikasi tidak berwacana).

e. Teori Belajar

Teori belajar menunjukkan hubungan di antara variabel-variabel yang

menentukan hasil belajar. Teori belajar dibedakan menjadi empat macam yaitu

teori behavioristik, teori belajar kognitivistik, teori humanistik, dan teori

konstruktivistik (Siregar dan Nara, 2010). Fungsi dari teori belajar adalah sebagai

alat analisis berbagai fakta dan fenomena belajar (Suprijono, 2011)

1) Teori Belajar Behavioristik

Behavioris didasarkan pada perubahan tingkah laku. Teori

behavioristik menekankan pada pola perilaku baru yang diulang-ulang

(Yulaelawati, 2004). Belajar merupakani proses perubahan tingkah laku

akibat interaksi antara stimulus dan respon (Siregar dan Nara, 2010). Ciri

Page 30: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

teori behavioristik menekankan pada peranan lingkungan, mementingkan

pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan,

menekankan mekanisme hasil belajar dan mementingkan peranan

kemampuan.

2) Teori Belajar Kognitivistik

Teori belajar kognitivistik memandang belajar tidak hanya sekedar

melibatkan hubungan antara rangsangan dan respon, namun juga melibatkan

proses berpikir yang kompleks. Perubahan perilaku diamati dan digunakan

sebagai indikator terhadap apa yang terjadi dalam otak peserta didik.

Pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat menentukan hasil belajar

(Siregar dan Nara, 2010). Perilaku yang timbul dari proses belajar bukan

hanya sekedar wujud dari respon namun hasil dari dorongan mental yang

sangat dipengaruhi oleh kerja otak dan intelektual seseorang. Teori

kognitivistik ini menekankan belajar sebagai proses internal (Suprijono,

2011).

3) Teori Belajar Humanistik

Teori belajar humanistik memandang bahwa proses belajar

dilakukan dengan memberikan kebebasan yang sebesar-besarnya pada

pebelajar. Teori belajar humanistik sangat mengedepankan kepentingan

manusia dan melindungi pebelajar dari tekanan keluarga dan masyarakat.

Teori humanistik bersifat eklektik, artinya teori apapun dapat dimanfaatkan

asalkan tujuannya adalah untuk pencapaian aktualisasi diri. Ilmuwan yang

menganut teori ini adalah Kolb, Honey, Mumford, Habermas dan Carl Roger

(Siregar dan Nara, 2010).

4) Teori Belajar Konstruktivistik

Teori belajar konstruktivistik memandang belajar sebagai proses

pembentukan pengetahuan oleh pebelajar sendiri. Pengetahuan yang dimiliki

seseorang tidak dapat hanya dipindahkan dari guru kepada pebelajar namun

merupakan hasil konstruksi oleh pebelajar. Pengetahuan dibina secara aktif

oleh seseorang yang berpikir. Seseorang tidak akan menyerapa pengetahuan

secara pasif. Aliran konstruktivistik memandang suatu pengetahuan sebagai

Page 31: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

hasil pembentukan terus menerus yang setiap saat mengalami reorganisasi

karena ada pemahaman-pemahaman baru. Pengetahuan merupakan bentukan

kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman dan lingkungan (Siregar dan

Nara, 2010).

f. Pendekatan Pembelajaran Accelerated Learning

1). Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Kadang pendekatan dianggap sama dengan metode, padahal tidaklah

demikian. Menurut Rustaman (2005) metode dibedakan dari pendekatan.

Pendekatan (approach) menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan

metode (method) lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Pendekatan

merupakan titik tolak atau sudut pandang dalam pembelajaran, sedangkan metode

merupakan implementasi dari pendekatan pembelajaran. Pelaksanaan suatu

pendekatan yang direncanakan untuk proses pembelajaran, dapat menggunakan

satu atau beberapa macam metode. Demikian pula dengan metode, dapat

merealisasikan beberapa pendekatan atau dalam arti lain suatu metode dalam

pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan oleh beberapa pendekatan. Misalnya

metode eksperimen dapat digunakan oleh pendekatan ketrampilan proses dan

pendekatan konsep.

Pendekatan dalam proses pembelajaran menurut Wenno (2008) merupakan

teknik guru dalam menyajikan berbagai materi. Hal ini dilakukan agar proses

pembelajaran yang berlangsung benar-benar dapat berjalan dengan efektif dan

efisien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan targetnya.

Pendekatan dapat dilakukan dengan baik, jika guru dapat memahami materi yang

akan disajikan dan disesuaikan dengan tipe belajar siswa.

2). Accelerated Learning

Accelerated berarti bertambah cepat. Learning dapat didefinisikan sebagai

sebuah proses perubahan kebiasaan yang terjadi akibat adanya penambahan

keterampilan, pengetahuan atau sikap baru. Russel (2011) mendefinisikan AL

sebagai sebuah proses perubahan kebiasaan yang disebabkan oleh penambahan

ketrampilan, pengeetahuan atau sikap baru dengan lebih cepat.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Accelerated learning (AL) ini bukanlah suatu sarana atau metode yang

digunakan melainkan suatu tujuan atau hasil yang ingin dicapai. Model atau

metode, ataupun strategi yang dapat mempercepat atau meningkatkan

pembelajaran dapat digolongkan ke dalam AL. Di dalam AL terdapat sejumlah

besar teknik yang akan terus bertambah. Namun, pada intinya AL adalah

pendekatan pembelajaran yang mengupayakan demekanisasi dan

memanusiawikan pengalaman bagi seluruh tubuh, seluruh pikiran, dan seluruh

pribadi. Oleh karena itu, AL berusaha membentuk kembali sebagian besar

keyakinan dan praktik yang terbatas (Meier, 2002).

Pendekatan ini memiliki prinsip-prinsip antara lain: belajar melibatkan

seluruh pikiran dan tubuh dengan segala emosi, indra dan syarafnya, belajar

adalah membuat orang berkreasi, bukan sekedar mengkonsumsi pengetahuan atau

informasi. Belajar kelompok memiliki hasil lebih baik daripada individu yang

belajar sendiri. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan

(sadar dan bawah sadar, mental dan fisik). Belajar berasal dari mengerjakan

pekerjaan itu sendiri. Emosi positif sangat membantu pembelajaran. Para

pendidik memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat mengembangkan

berbagai metode untuk meningkatkan hasil belajar dengan prinsip-prinsip tersebut

(Meier, 2002).

Pendekatan AL mengakomodasi adanya perbedaan gaya belajar yang

dimiliki oleh peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajar (Russel, 2011).

Rose (2003) menyatakan bahwa ada tiga macam gaya belajar yang dilakukan

oleh peserta didik. Gaya belajar visual, apabila peserta didik lebih suka belajar

dengan melihat. Gaya belajar auditori, apabila peserta didik cenderung belajar

dengan cara mendengarkan dan gaya belajar kinestetis yang cenderung belajar

dengan cara melakukan atau praktek. Beberapa peserta didik memiliki gaya

belajar yang seimbang di antara ketiganya, namun ada juga yang mendominasi.

DePorter (2011) menjelaskan hal serupa mengenai tiga gaya belajar tersebut.

Somatic atau kinestetis yaitu gerakan tubuh (aktivitas fisik) di mana belajar

dengan mengalami dan melakukan. Auditory bermakna bahwa belajar melalui

mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan

Page 33: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pendapat, dan menanggapi. Visualization artinya belajar haruslah menggunakan

indera mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca,

menggunakan media dan alat peraga.

Penerapan AL dalam pembelajaran, juga mengakomodasi adanya

kecerdasan ganda (multiple intellegensi) yang dimiliki oleh tiap individu. Gardner

menyatakan bahwa kecerdasan sesorang meliputi unsur-unsur kecerdasan

matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual

spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal,

dan kecerdasan naturalis.

Kecerdasan logis memuat kemampuan seseorang dalam berpikir secara

induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami dan

menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan

kemampuan berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan logis biasanya

menyenangi kegiatan menganalisis, mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu

serta memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika (Uno,

2009). Contoh metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran antara lain

dengan memecahkan persoalan logika, dan menggambar bagan sebab akibat.

Kecerdasan bahasa menyangkut kemampuan seseorang untuk

menggunakan bahasa, baik secara tertulis maupun lisan untuk mengekspresikan

gagasan-gagasannya. Peserta didik yang memiliki kecerdasan ini biasanya

menyenangi kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti

membaca, menulis karangan, dan membuat puisi. Peserta didik cenderung

memiliki daya ingat yang kuat (Uno, 2009). Metode yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran antara lain dengan menulis, membaca, teka-teki silang, dan adanya

catatan harian sebagai refleksi diri.

Kecerdasan musikal memuat kemampuan seseorang untuk peka terhadap

suara-suara nonverbal termasuk di dalamnya nada dan irama. Peserta didik dengan

kecerdasan musikal lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan

gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik. Contoh metode yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran antara lain memainkan musik saat pembelajaran

berlangsung, menyanyikan terminologi dan makna-makna baru dengan

Page 34: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

menggunakan suatu melodi, menciptakan lagu. Kecerdasan visual spasial

menyangkut kemampuan seseorang untuk memahami hubungan antara objek dan

ruang. Peserta didik ini memiliki kemampuan untuk menciptakan imajinasi bentuk

dan menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi. Contoh metode yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran antara lain dengan memberiilustrasi melalui grafik

dan diagram, menggunakan peta pikiran, dan menggunakan warna (Raharjo,

2008).

Kecerdasan kinestetis memuat kemampuan seseorang secara aktif

mnggunakan bagian tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai

masalah. Pembelajar kinestetis mempelajari sesuatu melalui suatu objek atau

sentuhan, bahkan dapat melibatkan seluruh tubuh, misalnya dengan tarian atau

loncatan. Contoh metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran antara lain

bermain peran, dan permainan.

Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka

terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung memahami dan berinteraksi

dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungannya. Contoh

metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran antara lain bekerja dalam tim

atau kelompok dan berkompetisi antar kelompok (Dewanto, 2007).

Kecerdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseaorang untuk

peka terhadap perasaannya sendiri. Ia cenderung mampu mengetahui kekuatan

dan kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Contoh metode yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran antara lain adanya pembuatan skal prioritas secara

individu, jurnal refleksi diri, refleksi diri dengan melakukan kegiatan kelompok.

Kecerdasan naturalis menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap

lingkungan alam. Peserta didik yang memiliki kecerdasan naturalis lebih senang

berada di lingkungan alam yang terbuka dan mengobservasi lingkungan tersebut.

Contoh metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran antara lain dengan

melakukan kegiatan pembelajaran di luar ruangan, mengatur ruang kelas

sedemikian rupa untuk memasukkan unsur-unsur natural di kelas, misalnya

dengan meletakkan bunga atau tumbuhan segar dan menggantung lukisa

panorama di kelas (Russel, 2011).

Page 35: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Guru yang baik tidak boleh hanya mengembangkan satu modalitas atau

gaya belajar saja di kelas. Guru harus berusaha agar ketiga gaya belajar tersebut

dapat terakomodasi di kelas. Rose (2003) memberikan contoh sederhana tentang

cara belajar multi-sensori atau cara belajar yang mengakomodasi ketiga gaya

belajar. Siswa visual diakomodasi dengan slide atau tulisan yang jelas serta

gambar-gambar yang menarik serta dengan pembuatan mind map. Siswa auditori

diakomodasi dengan memberikan penjelasan dengan intonasi yang jelas dan

memainkan irama suara, selain itu siswa yang auditori diupayakan untuk

menjelaskan jawaban atau mengemukakan pendapatnya dengan jelas dan lantang

agar membantu proses belajarnya. Siswa kinestetik diakomodasi dengan belajar

dengan orang lain atau belajar berkelompok serta siswa kinestetik akan lebih

terbantu dengan belajar langsung dari benda atau model materi pembelajaran.

Pendekatan AL juga menerapkan adanya penataan lingkungan belajar.

Lingkungan belajar adalah prediktor terbaik dari efektivitas sekolah. Hal ini

disebabkan karena fakta bahwa lingkungan yang memberikan suasana kondusif

untuk kegiatan belajar-mengajar, tanpa ada rasa permusuhan dan ketegangan

antara guru dan siswa, pasti akan meningkatkan penyampaian instruksional yang

baik dan hasil belajar yang lebih baik pula (Ajayi, 2011). Contoh metode yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran antara lain pertimbangan pengaturan tempat

duduk, peralatan yang akan digunakan dan pemberian warna pada media

pembelajaran.

Kegiatan dalam pembelajaran AL diusahakan dapat memaksimalkan kerja

otak. Otak manusia terdiri dari dua sisi yang bertanggung jawab atas beberapa

proses. Masing- masing sisi memiliki arti penting yang sama, da faktanya otak

bekerja dengan sangat baik ketika kedua sisi ini bekerja secara bersama-sama.

(Russel, 2011). Otak kiri manusia khusus diperuntukkan bagi aspek-aspek

pembelajaran akademik, misalnya bahasa, matematika, pemiiran logis, runtut dan

analitis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan aktivitas-aktivitas kreatif

yang menggunakan irama, musik, kesan visual, warna dan gambar. Otak kanan

merupakan pikiran metaforis yang mencari analogi dan pola (Rose, 2003).

Page 36: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Penerapan pembelajaran AL di kelas menggunakan berbagai metode untuk

dapat mengingat apa yang telah dipelajari. Empat aspek memori dalam AL

dikenal dengan istilah receive, filter, store, dan recall. Receive berkaitan dengan

pembukaan diri untuk menerima pembelajaran dari luar diri. Filter berkaitan

dengan pilihan sadar ataupun tidak sadar mengenai memori apa yangdapat

terserap atau tidak. Store yaitu proses menanamkan pelajaran baru dalam ingatan

dan bagaimana menciptakan jalan untuk mengaksesnya. Recall mengenai

bagaimana mengingat pembelajaran dengan mengakses jalan dalam otak (Russel,

2011).

Sel-sel otak memiliki karakteristik seperti sel otot, apabila tidak dilatih, ia

akan mengecil dan mati. Selain itu, sel otak tidak memilki kemampuan regenerasi.

Kematian sel otak diawali dengan matinya sinapsis yang berisi data-data memori.

pelatihan kerja otak menjadi sangat penting unutk dapat terus mempertahankan sel

saraf pada otak (neuron). Adapun bentuk pelatihan tersebut yakni dengan

menghafal (memasukkan data), mengingat (mengeluarkan data), dan berpikir

(mengolah data). Beberapa pelatihan cara kerja otak yang mudah dilakukan antara

lain: berolahraga, untuk memicu pelepasan bahan kimia yang dapat menguatkan

neuron; asah otak, misalnya dengan mengisi teka-teki silang (TTS) dan bermain

games yang terkait dengan memori; trik memori; latihan berpikir kritis, analitis,

dan tingkat tinggi (Warseno, 2011).

Rose (2003) mengemukakan tentang unsur-unsur dalam accelerated

learning dengan singkatan MASTER, yaitu a) motivating your mind (memotivasi

pikiran). Langkah ini bertujuan untuk memotivasi pikiran siswa supaya siap

belajar. Guru dapat mengajak siswa untuk mengetahui manfaat mempelajari

materi yang akan dipelajari dan memberi kata-kata positif untuk meningkatkan

semangat siswa dalam belajar.

Unsur kedua yaitu acquiring information (memperoleh informasi).

Informasi yang diberikan oleh guru hendaknya dibatasi pada informasi yang

benar-benar mendasar. Hal ini dilakukan untuk memancing siswa sehingga siswa

dapat mencari sendiri dan menggali sendiri informasi yang didapatkannya. Setiap

Page 37: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

orang memiliki cara tersendiri dalam menyerap informasi yang didapatkannya

sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

Unsur ketiga yaitu searching out the meaning (menyelidiki makna).

Langkah ini menunjukkan bagaimana cara agar guru bukan hanya mentransfer

ilmu saja kepada muridnya. Siswa diharapkan dapat mengetahui makna dari suatu

materi pelajaran bagi dirinya.

Unsur keempat yaitu triggering the memory (memicu ingatan), berisi

langkah-langkah praktis untuk meningkatkan daya ingat siswa, antara lain dengan

pembuatan mind map, akrostik,dan key word. Peta pikiran (mind mapping) adalah

suatu teknik mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak

informasi. Catatan yang dibuat dengan mind mapping membentuk suatu pola

gagasan yang saling berkaitan dengan topic utama di tengah dan subtopik serta

perincian menjadi cabang-cabangnya (A’la, 2011). Peta pikiran merupakan teknik

mencatat yang mampu mengembangkan kemampuan berfikir serta meningkatkan

daya ingat karena informasi disusun secara bercabang dari tema utama dengan

menyertakan gambar, kombinasi warna, simbol, bentuk.

Unsur kelima yaitu exhibiting what you know (memamerkan apa yang

telah ketahui), setiap kelompok belajar diberi waktu untuk mempresentasikan apa

yangtelah mereka ketahui dan peroleh, sedang kelompok lain diberi kesempatan

untuk bertanya dan mengungkapkan ide-ide maupun gagasannya. Dengan

demikian dapat memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan

berpikir dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Unsur keenam yaitu reflecting how you have learned (merefleksikan

bagaimana proses belajar yang telah dilakukan) . Siswa dapat mengetahui tentang

apa yang sudah dipelajari dalam proses pembelajaran. Siswa dapat mengevaluasi

diri hambatan apa saja yang terjadi dan mengetahui cara belajar yang cocok untuk

menjadi perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

2. Hasil Penelitian Relevan

Banyak penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan penerapan

pendekatan AL. Sartika (2010) membuktikan bahwa penerapan pendekatan AL

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika setelah

Page 38: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

melakukan penelitian dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul

penerapan pendekatan accelerated learning melalui langkah kerja MASTER

dengan media power point sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada

konsep gerak lurus. Hal tersebut seiring dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rohadi (2008) bahwa penerapan pendekatan AL dapat meningkatkan proses dan

hasil belajar siswa pada pelajaran fisika.

Widuri (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh implementasi AL

terhadap prestasi belajar matematika, dan terbukti bahwa implementasi AL dapat

meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematika ditinjau dari kemampuan

kognitifnya. Peningkatan hasil belajar matematika juga dicapai berdasarkan hasil

penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Elisa (2008).

B. Kerangka Pemikiran

Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran yang telah ditempuh dalam waktu tertentu. Hasil belajar

dalam pencapaiannya dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah

satu faktor eksternalnya yaitu penggunaan pendekatan pembelajaran yang

tentunya berpengaruh terhadap hasil belajar biologi mencakup ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotoriknya.

Pendekatan AL merupakan suatu cara yang digunakan untuk

meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga siswa dapat belajar dan

memahami materi lebih cepat serta membuat belajar lebih menyenangkan agar

tejadi interaksi yang aktif antar guru dengan siswa sehingga pembelajaran dapat

berlangsung efektif. Penerapan pendekatan AL pada proses pembelajaran ini

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa baik pada ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

Kerangka berpikir dalam melaksanakan kegiatan penelitian secara

sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

Hasil belajar biologi siswa

kurang maksimal

Akibat

- Siswa cenderung pasif dan

kurang motivasi.

- Siswa tergantung pada guru

dalam memperoleh materi

pelajaran.

- Siswa bosan dan kurang

tertarik dalam belajar.

PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

Prosedur

Pendekatan AL dalam

langkah kerja

MASTER dan aspek

lain dalam Rose

(2003)

Manfaat

1. Meningkatkan peran aktif

siswa dalam pembelajaran.

2. Memicu daya ingat siswa.

3. Meningkatkan kerjasama

antar siswa.

4. Menciptakan suasana

pembelajaran yang

menyenangkan.

Pengaruh : hasil belajar meningkat

Permasalahan secara umum

- Pembelajaran masih berorientasi

pada ranah kognitif saja.

- Pembelajaran berlangsung tanpa

memperhatikan berbagai

karakterisitik dan emosi siswa.

- Siswa hanya menjadi obyek

pendidikan.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan maka

dalam penelitian ini dapat ditarik hipotesis penelitian yaitu penerapan AL

berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 4

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri 4 Surakarta yang

beralamat di Jln. LU. Adisucipto No. 1 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012 dan dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama persiapan kemudian

tahap kedua pelaksanaan dan tahap pengolahan data dan penyusunan laporan.

Ketiga tahap tersebut disusun pada Gambar 3.1.

Tahap Kegiatan

penelitian

Bulan ke (dalam tahun 2011-2012)

08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06

Persiapan

1. Permohonan

pembimbing

2. Survei sekolah

3. Konsultasi

judul

4. Konsultasi draft

proposal

5. Konsultasi

instrument dan

seminar

proposal

Pelaksanaan

1. Ijin penelitian

dan melengkapi

instrument

2. Try out

instrumen

penelitian

3. Pelaksanaan

penelitian dan

konsultasi bab

I, II, dan III

Pengolahan

data dan

penyusunan

laporan

Pengolahan data

hasil penelitian

dan penyusunan

laporan

Gambar 3.1. Waktu Penelitian

Page 42: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Rancangan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini

menggunakan metode eksperimen semu (Quasi exsperimental research). Metode

ini digunakan karena banyak dari subjek penelitian yang tidak dapat dikontrol

atau dikendalikan (Darmadi, 2011). Tujuan penelitian eksperimen semu adalah

mencari hubungan sebab-akibat dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu

pada dua kelompok eksperimen.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Posttest Only Control

Design dimana dalam desain kelompok atau kelas dipilih secara random (R)

sebanyak dua kelas. Kelas pertama yang terpilih adalah sebagai kelas kontrol

sedangkan kelas kedua adalah kelas eksperimen. Kemudian kelas eksperimen

diberi treatment atau perlakuan baru berupa penerapan AL dan untuk kelas

kontrol tidak diberikan treatment atau tetap menggunakan metode ceramah

bervariasi. Selanjutnya kedua kelompok tersebut diberi posttest (Sugiyono, 2011).

Data primer yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh penerapan AL terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI

SMA Negeri 4 Surakarta. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Posttest Only Control Design

Kelompok Treatment Posttest

Kontrol (R) X1 O1

Eksperimen (R) X2 O2

Keterangan:

X1 : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol dengan pendekatan

deduktif dengan ceramah disertai diskusi dan tanya jawab.

X2 : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan pendekatan

pembelajaran AL.

O1 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok kontrol.

O2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen.

(R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random)

Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa pendekatan pembelajaran

AL dan ceramah bervariasi terhadap variabel terikat yang berupa hasil belajar

pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik tertuang dalam paradigma

penelitian. Skema paradigma penelitian bisa dilihat pada Gambar 3.2.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

C.

D.

Keterangan :

X = Pendekatan pembelajaran

X1 = Pendekatan deduktif dengan ceramah disertai diskusi dan tanya

jawab.

X2 = Pendekatan AL

Y = Hasil belajar biologi siswa

Y1 = Hasil belajar biologi siswa ranah kognitif

Y2 = Hasil belajar biologi siswa ranah afektif

Y3 = Hasil belajar biologi siswa ranah psikomotor

X1Y1 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan pendekatan

deduktif dengan ceramah disertai diskusi dan tanya jawab pada ranah

kognitif.

X1Y2 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan pendekatan

deduktif dengan ceramah disertai diskusi dan tanya jawab pada ranah

afektif.

X1Y3 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan pendekatan

deduktif dengan ceramah disertai diskusi dan tanya jawab pada ranah

psikomotor.

X2Y1 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan AL pada ranah

kognitif.

X2Y2 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan AL pada ranah

afektif.

X2Y3 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan AL pada ranah

psikomotorik.

Gambar 3.2. Skema Paradigma Penelitian

X

X1

X2

X1Y1

X1Y2

X1Y3

X2Y1

X2Y2

X2Y3

Y

Y

Y3

Y2

Y1

Y3

Y2

Y1

A2

Y1

Page 44: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan unit-unit berupa obyek penelitian yang memiliki

karakteristik, spesifikasi atau ciri-ciri tertentu (Riduwan, 2004). Sugiyono

(2011) menyatakan bahwa populasi merupakan objek/subjek yang

mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu unutk dipelajari oleh peneliti

dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Apa yang dipelajari atau disimpulkan dari suatu sampel harus

bersifat representatif (mewakili) populasi yang diteliti (Sugiyono, 2011).

Menurut Darmadi (2011) pada umumnya semakin besar jumlah sampel maka

semakin representatif hasil penelitian yang diperoleh. Sampel dalam

penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu satu kelas sebagai kelompok kontrol

dan satu kelas lain sebagai kelompok eksperimen.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara cluster

random sampling dimana sampel yang dipilih secara random bukan secara

individual, tetapi kelompok-kelompok yang anggotanya memiliki karakteristik

sama (Darmadi, 2011). Teknik tersebut memandang populasi sebagai kelompok-

kelompok sampel dimana kelompok tersebut terdapat di kelas XI. Kelompok

sampel atau kelas diambil secara acak untuk dipilih dua kelas yang digunakan

sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga dalam sampel ini unit

analisisnya bukan individu tetapi kelompok atau kelas yang terdiri atas sejumlah

individu (Sudjana, 2010). Sebelum pengambilan sampel dilakukan, terlebih

dahulu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah sampel memiliki

karakteristik yang sama dalam rata-rata nilai hasil belajar. Pengujian dilakukan

dengan cara menguji data sekunder berupa dokumen hasil belajar biologi siswa.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Penelitian ini mengambil kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dan XI

IPA 1 sebagai kelas eksperimen. Perbandingan hasil belajar kedua kelas secara

lebih teliti dapat diketahui melalui uji t. Syarat dari uji t adalah data berdistribusi

normal dan homogen. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov

(α = 0,050) dan menggunakan bantuan program SPSS 16. H0 menyatakan bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan H1 menyatakan bahwa

sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Keputusan uji

dinyatakan bahwa Ho diterima jika KShitung<KStabel dan Sig. > 0.050. Hasil

pengolahan data sekunder menunjukan bahwa tiap kelompok dalam populasi

kelompok kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta memiliki nilai KShitung<KStabel dan

Sig. > 0.050 pada setiap kelompok sehingga menunjukan distribusi yang normal

untuk nilai hasil belajar siswa. Hasil uji normalitas untuk kelas kontrol dan

eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Dokumen Hasil Belajar

Ranah Kelas Kolmogorov-Smirnov

a KStabel Hasil Keputusan

Statistic N Sig.

Kognitif

XI IPA 2

(Kontrol) 0,117 34 0,744

0,230 Sig. > 0,050

normal.

XI IPA 1

(Eksperimen) 0,131 34 0,607

0,230 Sig. > 0,050

normal

Psikomotorik XI IPA 2

(Kontrol) 0,087 34 0,959

0,230 Sig. > 0,050

normal

XI IPA 1

(Eksperimen) 0,131 34 0,600

0,230 Sig. > 0,050

normal

Afektif XI IPA 2

(Kontrol) 0,145 34 0,474

0,230 Sig. > 0,050

normal

XI IPA 1

(Eksperimen) 0,158 34 0,362

0,230 Sig. > 0,050

normal

a. Test Distribution is Normal

Pengolahan data tersebut menunjukan bahwa nilai KShitung<KStabel pada

setiap kelas kontrol dan eksperimen, sehingga H0 diterima dan dapat dinyatakan

bahwa data dokumen tersebut berdistribusi normal. Data kemudian diuji kembali

homogenitasnya dengan uji Levene’s (α=0,05) yang menggunakan bantuan

program SPSS 16 untuk mengatahui apakah populasi bersifat homogen. H0

Page 46: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dinyatakan bahwa tiap kelas memiliki variansi yang sama (homogen). H1

dinyatakan bahwa tiap kelas tidak memiliki variansi yang sama. Keputusan uji

dinyatakan jika Flevene’s < Ftabel(α,df1,df2) dan Sig. > 0.050 (Pramesti, 2011) maka Ho

diterima. Hasil uji homogenitas disajikan pada Tabel 3.3 dan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran.

Tabel 3.3. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Dokumen Hasil Belajar

Ranah df1 df2 Levene’s

Statistic (F) F(0.05;5,196) Sig. Keterangan Keputusan

Kognitif 5 196 1,125 2,26 0,349 F< F (0.05;5,196) H0 diterima

Psikomotorik 5 196 1,753 2,26 0,124 F< F (0.05;5,196) H0 diterima

Afektif 5 196 0,852 2,26 0,515 F< F (0.05;5,196) H0 diterima

Hasil uji Levene’s menunjukan bahwa Flevene’s < Ftabel(α,df1,df2) untuk data hasil

belajar sehingga kedua kelas memiliki varians yang tidak berbeda nyata atau bersifat

homogen. Data dinyatakan homogen maka dilanjutkan uji-t untuk mengetahui

keseimbangan kedua kelas dengan H0 dinyatakan bahwa tiap kelas memiliki mean

yang tidak berbeda nyata. H1 dinyatakan bahwa tiap kelas memiliki mean yang

berbeda nyata.

Uji anava bisa dilakukan karena data tiap kelompok dalam populasi

terbukti normal dan homogen. Uji anava dilakukan menggunakan bantuan

program SPSS 16 dengan H0 menyatakan bahwa tiap kelompok memiliki mean

yang tidak berbeda nyata dan H1 menyatakan bahwa ada minimal satu kelompok

memiliki mean yang berbeda nyata (Pramesti, 2011). Keputusan uji dinyatakan

jika Fanava < Ftabel(α,df1,df2) (Budiyono, 2009) dan Sig. > 0.050 (Pramesti, 2011).

maka Ho diterima hasil uji anava dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran.

Tabel 3.4. Rangkuman Hasil Uji Anava Dokumen Hasil Belajar.

Ranah df1 df2 F F(0.05;5,196) Sig. Keterangan Keputusan

Kognitif 5 196 0,108 2,260 0,463 F< F (0.05;5,196) H0 diterima

Psikomotorik 5 196 2,181 2,260 0,318 F< F (0.05;5,196) H0 diterima

Afektif 5 196 2,121 2,260 0,379 F< F (0.05;5,196) H0 diterima

Pengolahan data pada Tabel 3.4 tersebut menunjukan bahwa nilai Fhitung <

F (0.05;5,196) dan Sig > 0.050, sehingga H0 diterima (Pramesti, 2011). Hal ini

menunjukan bahwa data tiap kelompok dalam populasi memiliki mean (nilai rata-

Page 47: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

rata) yang tidak berbeda nyata sehingga kelompok atau kelas manapun yang

diambil dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian kerena memiliki

kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik yang seimbang. Berdasar

hasil tersebut maka penelitian ini mengambil 2 kelas sebagai sampel secara acak

dan didapatkan 2 kelas yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol dan kelas

XI IPA 1 sebagai kelompok eksperimen.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan

sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Menurut Darmadi

(2011) variabel merupakan suatu atribut seseorang atau obyak yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil

kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variable bebas dan

satu variabel terikat, yaitu:

a. Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel perlakuan yaitu variabel yang

dipilih untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat (Sugiyono,

2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan accelerated

learning.

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variable yang kehadirannya dipengaruhi

oleh variabel yang lain. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2011) variabel

terikat merupakan variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel

bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi

siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakara tahun pelajaran 2011/2012 yang

meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode/teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperoleh

Page 48: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

data (Sugiyono, 2011). Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data yaitu:

a. Teknik Tes

Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan,

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Teknik tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ranah

kognitif yaitu penilaian pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi.

Tes yang diberikan berbentuk tes objektif yaitu bentuk pilihan ganda.

b. Metode Nontes

1) Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpukan data,

mengambil catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada yang

dimiliki kaitan dengan objek penelitian (Riduwan, 2004). Metode

dokumentasi pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data

sekunder berupa nilai ujian semester ganjil siswa kelas XI SMA Negeri

4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 yang digunakan untuk

mengetahui keseimbangan hasil belajar biologi yang meliputi ranah

kognitif, psikomotor, dan afektif pada kelas kontrol dan kelas

perlakuan.

2) Teknik pengamatan (observasi)

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang

digunakan untuk mengukur tingkah laku individu dalam suatu proses

kegiatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses

belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, partisipasi

siswa dalam proses pembelajaran, penggunaan alat peraga pada waktu

mengajar serta keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung

(Sudjana, 2010). Teknik observasi ini digunakan untuk mengukur hasil

belajar ranah psikomotorik dan afektif . Penilaian dilakukan oleh

observer, guru, dan peneliti dengan melakukan checklist (√) pada

Page 49: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

lembar observasi. Skala yang digunakan pada lembar observasi adalah

skala numerical rating scale.

3) Teknik Angket

Angket merupakan cara pengumpulan data dengan

menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan

dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal

mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat. Angket

digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ditinjau dari ranah

afektif. Pengukuran hasil belajar ranah afektif menggunakan angket

dalam bentuk checklist yaitu bentuk angket dimana pengisi angket

memberi tanda check (√) pada kolom yang telah disediakan. Skor

penilaian angket menggunakan skala Likert yang dapat dilihat pada

Tabel 3.5

Tabel 3.5 Skor penilaian berdasarkan skala Likert (Sudjana, 2010).

Skor untuk aspek yang dinilai Nilai

(+) (-)

Sangat Setuju

Setuju

Netral

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

SS

S

N

TS

STS

5

4

3

2

1

1

2

3

4

5

3. Teknik Penyusunan Instrumen

a. Penyusunan Instrumen Ranah Kognitif

Menurut Widoyoko (2009) pengukuran ranah kognitif dapat

dilakukan dengan menggunakan teknik tes. Beberapa langkah dapat

dilakukan untuk menyusun instrument ranah kognitif. Langkah pertama

adalah pemilihan materi berdasarkan kurikulum sesuai dengan kompetensi

dasar. Langkah kedua adalah penyusunan indikator dan tujuan

pembelajaran ranah kognitif agar instrument menjadi lebih spesifik dan

terarah. Langkah ketiga adalah pembuatan alat ukur sesuai indikator yang

dilanjutkan dengan pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator yang

diharapkan. Soal-soal yang disusun menyangkut soal-soal yang mencakup

enam tingkatan kemampuan kognitif yang menurut Anderson dan

Page 50: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Krathwohl (2010) yaitu C1 (mengingat), C2 (mengerti), C3

(mengaplikasikan), C4 (menganalisis), C5 (menilai), C6 (mencipta).

Langkah selanjutnya adalah menyusun item soal ranah kognitif.

Instrument ini kemudian diuji kesahihan itemnya dengan uji validitas dan

reliabilitas. Item diuji lagi dengan uji tingkat kesukaran item dan uji daya

pembeda item soal. Instrumen yang telah melalui semua tes tersebut

kemudian siap digunakan sebagai postes.

b. Penyusunan Instrumen Ranah Afektif

Pengukuran ranah afektif menggunakan angket dan lembar

observasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap sikap siswa

selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan

memberikan checklist (√) pada angket dan lembar observasi. Skala yang

digunakan pada angket adalah skala Likert (Arikunto, 2010). Lembar

observasi menggunakan skala penilaian (rating scale) (Cartono, 2006).

Ranah afektif menurut Sudjana (2010) meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu (1) receiving (penerimaan), (2) responding

(menanggapi), (3) valuing (menilai), (4) organizatiao (mengorganisasi),

dan (5) characterization by a value or value complex (karakterisasi dengan

suatu nilai atau kompleks nilai).

Beberapa langkah telah dilakukan untuk menyusun instrument

ranah afektif. Langkah pertama adalah pemilihan materi berdasarkan

kurikulum sesuai dengan kompetensi dasar. Langkah kedua adalah

penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran ranah afektif agar

instrument menjadi lebih spesifik dan terarah. Langkah ketiga adalah

pembuatan alat ukur sesuai indikator yang dilanjutkan dengan pembuatan

kisi-kisi soal sesuai dengan indikator yang diharapkan. Langkah

selanjutnya adalah menyusun item pernyataan angket afektif. Instrument

ini kemudian diuji kesahihan itemnya dengan uji validitas dan reliabilitas.

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba tes. Hasil dari uji coba

tersebut kemudian dianalisis butir soalnya mencakup validitas dan

reliabilitasnya. Jika item pernyataan angket tidak valid maka butir

Page 51: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pernyataan yang tidak valid di perbaiki melalui keputusan ahli, kemudian

di lakukan tes ulang (retest) untuk butir pernyataan yang tidak valid.

Instrumen yang telah melalui semua tes tersebut kemudian siap digunakan

sebagai postes.

c. Penyusunan Instrumen Ranah Psikomotorik.

Pengukuran ranah psikomotor menggunakan lembar observasi

dengan melakukan pengamatan langsung atau observasi terhadap

keterampilan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan oleh observer, guru, dan peneliti dengan melakukan

checklist (√) pada lembar observasi. Lembar observasi menggunakan skala

penilaian (rating scale) yang memiliki skala 1, 2, 3, dan 4 (Cartono, 2006).

Ranah psikomotorik meliputi gerakan refleks, gerakan dasar

(fundamental), gerakan tanggap (perceptual), kemampuan fisik, gerakan

terampil, dan komunikasi tidak berwacana (Yulaelawati, 2004). Beberapa

langkah telah dilakukan untuk menyusun instrument ranah psikomotorik.

Langkah pertama adalah pemilihan materi berdasarkan kurikulum sesuai

dengan kompetensi dasar. Langkah kedua adalah penyusunan indikator

dan tujuan pembelajaran ranah psikomotorik agar instrument menjadi

lebih spesifik dan terarah. Langkah ketiga adalah pembuatan alat ukur

sesuai indikator yang dilanjutkan dengan pembuatan kisi-kisi soal sesuai

dengan indikator yang diharapkan. Selanjutnya instrumen diuji kesahihan

itemnya dengan uji validitas dan reliabilitas oleh pakar. Instrumen yang

telah melalui semua tes tersebut kemudian siap digunakan sebagai

penilaian penampilan atau penilaian hasil belajar ranah psikomotorik.

F. Validasi Instrumen Penelitian

Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes obyektif. Instrumen

penilaian ranah afektif yang digunakan berupa angket dan lembar observasi serta

instrumen penilaian ranah psikomotor berupa lembar observasi untuk mendapat

data diri siswa. Instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data harus diuji

Page 52: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kualitas soal. Pengujian

kelayakan instrumen dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Uji validitas

Validitas merupakan mutu penting dari setiap tes. Validitas

merupakan ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam melakukan

fungsi ukurnya (Darmadi, 2011). Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas yang

digunakan meliputi uji validitas isi dan validitas konstruk. Uji validitas

instrumen tes, lembar observasi dan angket dilakukan dengan cara

mencocokkan antara isi instrumen dengan indikator pembelajaran dan materi

pelajaran yang diajarkan (Sudjana, 2010). Hal tersebut dilakukan agar tes dan

angket yang digunakan dapat mengukur kemampuan siswa sesuai dengan

tujuan akhir pembelajaran, yaitu mampu mengukur hasil belajar siswa baik

pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Uji validitas konstruk

instrumen dilakukan dengan menguji kesesuaian instrumen dengan aspek dari

variabel yang diukur. Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan dengan

ahli (Sugiyono, 2011).

Uji coba (try out) instrumen dilakukan pada sampel dari populasi

penelitian. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa jumlah anggota sampel yang

digunakan sekitar 30 orang. Uji coba instrumen dalam penelitian ini

digunakan untuk mengukur validitas instrumen yang berbentuk tes hasil

belajar pada ranah kognitif dan afektif, sedangkan pengujian validitas untuk

ranah psikomotorik cukup sampai validitas isi dan konstrak. Validitas butir

soal dan butir angket dihitung dengan menggunakan rumus koefisien product

moment dari Karl Pearson menurut Arikunto (2010).

rXY =

}}{{2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

rXY : koefisien korelasi antara x dan y

N : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i

Y : skor total (dari subyek try out)

Page 53: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Nilai rXY kemudian digunakan dalam perhitungan pada uji-t. Uji-t

digunakan karena responden yang digunakan dalam pengujian instrumen

merupakan sampel, sehingga diperlukan generalisasi ke dalam populasi agar

dapat dianggap mewakili seluruh karakteristik yang ada dalam populasi

(Muhidin, 2009). Uji-t dilakukan dengan rumus Riduwan (2004) yaitu:

thitung =2

XY

XY

r1

2r

N

Keterangan :

t : nilai t menurut perhitungan uji t

rXY : koefisien korelasi antara x dan y

N : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

Langkah selanjutnya adalah melihat distribusi (tabel t) untuk taraf

signifikansi (α) = 0,05 dan derajad kebebasannya (dk= N-2). Perbandingan

tersebut menghasilkan keputusan uji yaitu jika jika thitung < ttabel maka item soal

tidak valid, sedangkan jika thitung > ttabel maka item soal dapat dinyatakan

sebagai soal yang valid. Hasil try out pertama uji validitas tes kognitif dan

angket afektif secara lengkap disajikan pada Tabel 3.6 dan selengkapnya pada

lampiran 2.

Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Uji Validitas Try Out Pertama

Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji Validitas

Valid Invalid

Kognitif 50 20 30

Afektif 50 50 0

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji

validitas soal kognitif menunjukkan bahwa dari 50 item soal yang diberikan

terdapat 20 item yang valid dan 30 item invalid. Uji validitas angket afektif

menunjukkan bahwa semua item soal yang diberikan valid. Soal-soal invalid

kemudian di tes ulang (retest) setelah melalui peninjauan ulang dari ahli. Hasil

dari tes ulang menunjukan bahwa 33 item soal tes kognitif valid, terdiri dari

24 soal perbaikan dan 9 soal cadangan, kemudian dipilih 30 soal valid sesuai

indikator sebagai soal kognitif yang akan diujikan.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Uji Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf

reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap

walaupun diteskan berulang-ulang (Arikunto, 2010). Riduwan (2004)

menyatakan bahwa reliabilitas instrumen tes yang memberikan jawaban yang

benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0 dapat diukur menggunakan

rumus Kuder Richardson (KR-20) sebagai berikut:

2

2

111 S

pqS

k

kr

Reliabilitas item angket dihitung dengan menggunakan rumus Alpha

(Riduwan, 2004) yaitu:

t

t

11S

S1

1k

kr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

k = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

p = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

∑St = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

Jika harga r11 < rtabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item

pertanyaan dikatakan tidak reliabel, dan sebaliknya jika r11 > rtabel maka item

pertanyaan dinyatakan reliabel. Indeks korelasi yang digunakan sebagai

acuan tingkat reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item.

No Skala r11 Keterangan

1

2

3

4

5

Antara 0,80 sampai dengan 1,00

Antara 0,60 sampai dengan 0,799

Antara 0,40 sampai dengan 0,599

Antara 0,20 sampai dengan 0,399

Antara 0,00 sampai dengan 0,199

Sangat Tinggi (ST)

Tinggi (T)

Cukup (C)

Rendah (R)

Sangat Rendah (SR)

Hasil try out uji reliabilitas soal tes kognitif dan angket afektif

disajikan pada Tabel 3.8 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 3.8. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas.

Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji

Reliabilitas

Kriteria

Reliabilitas

Kognitif 50 0,466 Cukup

Afektif 50 0,916 Sangat Tinggi

Berdasarkan Tabel 3.8 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes

kognitif menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r11 = 0,466

yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes kognitif memiliki kriteria cukup.

Hasil uji reliabilitas angket afektif berdasarkan Tabel 3.8 yang menggunakan

rumus Alpha menunjukan r11 = 0,916 yang berarti bahwa koefisien reliabilitas

angket afektif memiliki kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas

dapat diketahui bahwa instrumen penelitian baik tes kognitif maupun angket

afektif reliabel atau memiliki ketetapan yang tinggi untuk digunakan.

3. Analisis Butir soal

a. Uji Taraf Kesukaran Soal

Arikunto (2010) menyatakan bahwa soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang

menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal dinyatakan dalam Indeks

Kesukaran (P). Indeks Kesukaran (P) diperoleh dengan rumus sebagai

berikut :

sJ

B P

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item

JS : Jumlah selurus siswa peserta tes

Indeks kesukaran diklasifikasikan oleh Arikunto (2010) menjadi

tiga tingkatan yang dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Skala Penilaian Indeks Kesukaran Butir Soal atau Item

No Skala P Kategori Soal

1

2

3

Antara 0,10 sampai dengan 0,30

Antara 0,30 sampai dengan 0,70

Antara 0,70 sampai dengan 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Page 56: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Hasil try out uji taraf kesukaran tes kognitif disajikan pada Tabel

3.10 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Tabel 3.10. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran.

Tabel 3.10 menunjukkan bahwa hasil uji taraf kesukaran pada hasil

try out pertama diperoleh 20 soal yang valid dan mempunyai indeks

kesukaran yang mudah sebanyak 6 soal, sedang 7 soal, dan sukar sebanyak

7 soal. Try out kedua dilakukan sebagai tes ulang soal-soal yang tidak

valid dari try out pertama dan ditambah soal cadangan dan didapatkan 33

soal valid dengan indeks kesukaran sebanyak 18 soal mudah, 13 soal

sedang, dan 2 soal sukar kemudian dipilih 30 soal valid yang sesuai

indikator. Berdasarkan atas data tersebut maka instrumen penelitian

berupa tes kognitif berjumlah 50 soal dengan kriteria 21 soal mudah, 20

soal sedang, dan 9 soal sukar.

b. Daya Pembeda Soal

Soal yang baik memiliki kemampuan untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Perbedaan jawaban benar dari siswa yang

berkemampuan rendah dengan siswa berkemampuan tinggi disebut Indeks

Diskriminasi (D). D diperoleh dengan rumus (Arikunto, 2010) sebagai

berikut:

D = B

B

A

A

J

B

J

B = PA - PB

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Jenis Tes Kognitif Jumlah

Soal Valid

Kriteria

Mudah Sedang Sukar

Hasil Try Out Pertama 20 6 7 7

Hasil Retest 33 18 13 2

Instrument Penilaian Tes Kognitif 50 21 20 9

Page 57: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Penilaian daya pembeda butir soal menurut Arikunto (2010) dapat

dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Skala Penilaian Daya Pembeda Butir Soal.

No Nilai D Keterangan

1

2

3

4

5

Antara 0.00 sampai dengan 0.20

Antara 0.20 sampai dengan 0.40

Antara 0.40 sampai dengan 0.70

Antara 0.70 sampai dengan 1.00

Negatif

jelek (poor)

cukup (satisfactory)

baik (good)

baik sekali (excellent)

sangat jelek dan butir soal dibuang

Hasil try out uji daya beda butir soal tes kognitif disajikan pada

Tabel 3.12 dan selengkapnya pada Lampiran.

Tabel 3.12. Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda.

Jenis Tes Kognitif Jumlah

Soal Valid

Kriteria

Negatif Jelek Cukup Baik Baik

sekali

Hasil Try Out Pertama 20 0 5 10 5 0

Hasil Retes 33 0 18 10 5 0

Instrument Tes Kognitif 50 0 20 20 10 0

Try out menghasilkan 20 soal valid dari 50 butir soal yang

disediakan dan Tabel 3.12 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda pada

20 butir soal valid tersebut mempunyai indeks diskriminasi baik sebanyak

5 butir soal, cukup sebanyak 10 butir soal, dan jelek sebanyak 5 butir soal.

Try out pertama ini berarti menyisakan 30 butir soal yang tidak valid.

Butir soal yang tidak valid jelek tersebut diperbaiki dan dilakukan retest.

Lalu didapatkan 33 soal valid dengan indeks diskriminasi baik sebanyak 5

butir soal, cukup sebanyak 10 butir soal, dan jelek sebanyak 18 butir soal.

Intrumen tes kognitif yang digunakan sebanyak 50 soal dengan indeks

diskriminasi baik sebanyak 10 butir soal, cukup sebanyak 20 butir soal,

dan jelek sebanyak 20 butir soal.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Analisis kuantitatif hipotesis dapat menggunakan statistik parametris

dan statistik nonparametris. Syarat untuk statistik parametris salah satunya

adalah berdistribusi normal (Sugiyono, 2011). Berdasarkan pernyataan

tersebut maka sebelum menguji hipotesis, harus dilakukan uji prasyarat untuk

menentukan statistik uji hipotesis yang akan kita gunakan. Umumnya uji

prasyarat yang digunakan untuk uji komparasi dua sampel adalah uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi

normal atau tidak (Budiyono,2009). Uji normalitas data hasil belajar pada

ranah kognitif, psikomotorik dan afektif untuk kelas kontrol dan kelas

eksperimen dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan α =

0,050 dan dibantu program SPSS 16. H0 dinyatakan bahwa berdistribusi

normal. H1 dinyatakan bahwa data tidak berdistribusi normal. Jika nilai

sig. dari uji normalitas lebih besar dari α (sig > 0,050) dan KShitung<KStabel

maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan variansi antar kelompok yang diuji (Budiyono, 2009).

Homogenitas data posttest yaitu hasil belajar pada ranah kognitif,

psikomotorik dan afektif menggunakan uji Levene’s dengan α = 0,050 dan

dibantu program SPSS 16. H0 dinyatakan bahwa tiap kelompok memiliki

variansi yang sama (homogen). H1 dinyatakan bahwa tiap kelompok tidak

memiliki variansi yang sama. Keputusan untuk uji ini adalah jika nilai

Flevene’s < Ftabel(α,df1,df2) dan Sig. dari uji homogenitas lebih besar dari α

(Sig.> α) maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data homogen

(Pramesti, 2011; Muhidin, 2009).

Page 59: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Uji Hipotesis

Hipotesis nihil/nul (Ho) dalam penelitian ini menyebutkan bahwa tidak

ada perbedaan antara penerapan pendekatan AL dengan pendekatan deduktif

menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012,

sedangkan H1 menyebutkan bahwa ada perbedaan antara penerapan

pendekatan AL dengan pendekatan deduktif menggunakan metode ceramah,

diskusi dan tanya jawab terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA

Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis komparatif dua

sampel yang independen dengan uji-t yang dibantu dengan program SPSS16.

Uji hipotesis ini adalah uji generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak

berkorelasi berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel yang

independen atau perbandingan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

yang dipilih secara acak (Sugiyono, 2011).

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis

adalah H0 ditolak jika signifikasi probabilitas (Sig.) < α (0,050) dan thitung >

t(α,df). Hal ini berlaku pula sebaliknya yaitu jika signifikasi probabilitas (Sig.)

> α (0,050) dan thitung < t(α,df), maka H0 diterima (Budiyono, 2009; Pramesti,

2011).

H. Prosedur Penelitian

Merujuk pada Suwarto (2007) tentang rancangan penelitian Posttest Only

Control Design, dapat disusun prosedur operasional penelitian, yaitu perencanaan,

perlakuan, dan analisis data. Secara terperinci prosedur penelitian dapat dilihat

pada Tabel 3.13.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 3.13 Prosedur Penelitian Tahap Langkah-langkah Prosedur operasional

Perencanaan Penyusunan proposal

Pembuatan RPP

Penyusunan instrument dan

validasinya

Dalam tahap ini dilakukan penyusunan

perangkat ajar yang digunakan dalam

tahap perlakuan. Tahap perencanaan

meliputi penyusunan proposal penelitian,

mempersiapkan perangkat pembelajaran

berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan silabus yang

mengimplementasikan pendekatan AL,

serta mempersiapkan instrumen berupa

perangkat pengumpulan data.

Perlakuan Penerapan pendekatan AL

posttest

Tahap perlakuan adalah tahap pemberian

perlakuan terhadap subjek penelitian

sekaligus tahap dimana peneliti

mengambil data sebanya-banyaknya dari

subjek penelitian. Tahap ini meliputi

pengadaan kegiatan belajar mengajar

(KBM) di kelas eksperimen (XI IPA 1)

dengan menerapkan pendekatan AL dan

penerapan pendekatan deduktif dengan

ceramah, diskusi dan tanya jawab pada

kelas kontrol (XI IPA 2). Pada saat

pembelajaran berlangsung, terdapat

empat orang observer dalam kelas, dua

orang observer melakukan observasi

keterlaksanaan langkah pendekatan AL

dan dua orang observer lain mengamati

hasil belajar psikomotorik dan afektif

dengan menggunakan lembar observasi.

Setelah itu diadakan postes untuk

mendapatkan nilai postes yang

digunakan dalam analisis data.

Analisis Organisasi data

Analisis data

Kesimpulan dan pelaporan

Tahap analisis dilakukan setelah

mendapatkan data. Analisis dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 16.

Tahap ini dilakukan sampai dengan

penyusunan laporan.

Page 61: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Biologi Secara Keseluruhan

Data dalam penelitian ini diperoleh setelah dilakukan beberapa metode

pengumpulan data. Data hasil belajar biologi ranah kognitif diperoleh melalui

metode tes tertulis berbentuk tes objektif pilihan ganda. Data hasil belajar

biologi ranah afektif diperoleh melalui metode angket dan lembar observasi.

Data hasil belajar biologi ranah psikomotor diperoleh melalui metode lembar

observasi dengan pengamatan langsung. Data-data tersebut diambil dari dua

kelas. Kelas XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol menggunakan metode

pembelajaran ceramah disertai diskusi dan tanya jawab. Kelas XI IPA 1

sebagai kelompok eksperimen menggunakan pendekatan accelerated learning

(AL). Berikut adalah data penelitian hasil belajar biologi siswa:

a. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Data penelitian hasil belajar biologi ranah kognitif pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 3 dan terangkum pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi dan Deskripsi Data Hasil Belajar Ranah Kognitif

Kelas Frekuensi Kelas

Kontrol

Frekuensi Kelas

Eksperimen

43-50 3 0

51-58 1 2

59-66 15 8

67-74 10 7

75-82 1 8

83-90 2 7

91-98 2 1

Jumlah 34 33

Rata-rata 67,71 73,39

Standar deviasi 11,36 11,17

Variansi 129,00 124,87

Minimum 44,00 56,00

Maksimum 94,00 92,00

Median 66,00 72,00

Page 62: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa pada

kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Siswa yang

telah mencapai nilai ketuntasan pada kelompok eksperimen sebanyak 16 siswa

(48,48 %), sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 5 siswa (14,7 %). Hal

tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan kelompok eksperimen jauh

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Standar deviasi dan

variansi pada kelompok eksperimen lebih rendah daripada kelompok kontrol.

Keadaan ini menunjukan bahwa tingkat keragaman atau variabilitas nilai pada

kelompok eksperimen lebih kecil atau lebih homogen daripada kelompok

kontrol (Sudijono, 2006). Median atau nilai tengah pada kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasar atas hasil tersebut maka

secara umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar kognitif pada kelompok

eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.

b. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor

Data penelitian hasil belajar biologi ranah psikomotor pada

kelompok kontrol kelas dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 3. dan terangkum pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi dan Deskripsi Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Kelas Frekuensi Kelas

Kontrol

Frekuensi Kelas

Eksperimen

64-68 4 0

69-73 5 0

74-78 13 0

79-83 8 6

84-88 4 10

89-93 0 12

94-98 0 5

Jumlah 34 33

Rata-rata 75,44 89,52

Standar deviasi 5,82 4,05

Variansi 32,89 15,91

Minimum 65,00 83,00

Maksimum 85,00 95,83

Median 75,00 91,67

Page 63: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.2 menunjukan bahwa rata-rata nilai psikomotor siswa pada

kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Seluruh siswa

kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan sedangkan 9 siswa (26,47 %) dari

kelas kontrol tidak tuntas. Standar deviasi dan variansi pada kelompok

kontrol lebih tinggi daripada kelompok eksperimen, artinya tingkat keragaman

pada kelompok kontrol lebih besar atau data kurang homogen (Sudijono,

2006). Median atau nilai tengah pada kelompok eksperimen juga lebh tinggi

daripada kelompok kontrol. Berdasar atas hasil tersebut maka secara umum

dapat dikatakan bahwa hasil belajar psikomotor pada kelompok eksperimen

lebih baik daripada kelompok kontrol.

c. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Data penelitian hasil belajar biologi ranah afektif pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 3. dan terangkum pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi dan Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Afektif

Kelas Frekuensi Kelas

Kontrol

Frekuensi Kelas

Eksperimen

73-75 7 0

76-78 3 0

79-81 10 5

82-84 7 11

85-87 7 11

88-90 0 4

91-93 0 2

Jumlah 34 33

Rata-rata 80,50 84,82

Standar deviasi 3,69 3,15

Variansi 13,38 9,43

Minimum 74,10 79,27

Maksimum 86,83 91,40

Median 81,11 84,75

Tabel 4.3 menunjukan bahwa rata-rata nilai afektif siswa pada

kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Seluruh siswa

kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan sedangkan 1 siswa (2,94%) dari

kelas kontrol tidak tuntas. Standar deviasi dan variansi pada kelompok kontrol

Page 64: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

lebih tinggi daripada kelompok eksperimen, artinya tingkat keragaman pada

kelompok kontrol lebih besar atau data kurang homogen (Sudijono, 2006).

Keragaman tersebut dapat dilihat juga dari rentang nilai maksimum dan

minimum pada kelompok kontrol yang lebih besar dibandingkan kelompok

eksperimen. Median atau nilai tengah pada kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol. Berdasar atas hasil tersebut maka secara

umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar psikomotorik pada kelompok

eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.

Berdasarkan data pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 dapat dibuat

diagram batang perbandingan hasil belajar biologi kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen.

Gambar 4.1 menunjukan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol baik dari aspek kognitif, afektif

maupun psikomotor. Keadaan tersebut menunjukan bahwa penerapan

pendekatan AL mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

0

20

40

60

80

100

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Ra

ta-r

ata

Ha

sil

Bel

aja

r

Pendekatan Pembelajaran

Kognitif

Psikomotor

Afektif

67,7175,44

80,573,40

89,5284,8

Page 65: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Salah satu syarat uji-t adalah data berdistribusi normal. Data yang

berdistribusi normal atau tidak dapat diuji dengan uji normalitas. H0

dinyatakan bahwa berdistribusi normal. H1 dinyatakan bahwa data tidak

berdistribusi normal. Uji normalitas data hasil belajar pada ranah kognitif,

psikomotorik dan afektif untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan α = 0,050 dan dibantu

program SPSS 16. Jika KShitung<KStabel dan Sig. > 0.050 maka H0 diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal. Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar

RANAH

KELAS

Kolmogo

rov-

Smirnov

N Sig

Hasil

HASIL BELAJAR KStabel Keterangan Keputusan

KOGNITIF KONTROL 0,161 0,230 34 0,344 Sig.>0,050 Normal

EKSPERIMEN 0,133 0,230 33 0,796 Sig.>0,050 Normal

PSIKOMOTORIK KONTROL 0,205 0,230 34 0,114 Sig.>0,050 Normal

EKSPERIMEN 0,217 0,230 33 0,089 Sig.>0,050 Normal

AFEKTIF KONTROL 0,139 0,230 34 0,524 Sig.>0,050 Normal

EKSPERIMEN 0,110 0,230 33 0,823 Sig.>0,050 Normal

a. Test Distribution is Normal

Pengolahan data tersebut menunjukan bahwa nilai (sig) > 0,050 pada

setiap kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta, sehingga H0 diterima dan dapat

dinyatakan bahwa data dokumen tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Syarat lain dari uji-t adalah data yang digunakan adalah data yang

homogen. Homogen berarti bahwa data antar kelompok eksperimen dan

kontrol mempunyai variansi yang sama atau homogeny. Homogenitas data

hasil belajar pada ranah kognitif, psikomotorik dan afektif menggunakan uji

Levene’s dengan α = 0,050 dan dibantu program SPSS 16. H0 dinyatakan

bahwa tiap kelas memiliki variansi yang sama (homogen). H1 dinyatakan

Page 66: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

bahwa tiap kelas tidak memiliki variansi yang sama. Keputusan untuk uji ini

adalah jika nilai sig. dari uji normalitas lebih besar dari α (sig.> α) maka H0

diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data homogen. Hasil uji

homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar

Pengolahan data 4.5 menunjukan bahwa nilai (sig) > 0,050. Hal ini

menunjukan bahwa data memiliki variansi yang sama atau tidak berbeda nyata

di setiap kelas, sehingga data dapat dinyatakan bersifat homogen.

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan

maka diketahui bahwa masing-masing data berdistribusi normal dan homogen.

Uji dapat dilanjutkan ke uji t.

C. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji-t.

Data hasil belajar biologi pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada

penelitian dinyatakan normal dan homogen, sehingga prasyarat uji-t telah

terpenuhi. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis H0

ditolak jika signifikasi probabilitas (Sig.) < α (0,050) dan thitung > t(α,df). Hal ini

berlaku pula sebaliknya yaitu jika signifikasi probabilitas (Sig.) > α (0,050) dan

thitung < t(α,df), maka H0 diterima (Budiyono, 2009; Pramesti, 2011).

Hipotesis nihil (Ho) dalam penelitian ini menyebutkan bahwa tidak ada

perbedaan antara penerapan pendekatan AL dengan pendekatan konvensional

menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab terhadap hasil belajar

biologi siswa. Sedangkan H1 menyebutkan bahwa ada perbedaan antara penerapan

pendekatan AL dengan pendekatan konvensional menggunakan metode ceramah,

diskusi dan tanya jawab terhadap hasil belajar biologi siswa. Hasil belajar biologi

Ranah Levene’s

Statistic (F) df1 df2

Levene’s

Sig. F(0.05;1,65) Sig. Keputusan

Kognitif 0,953 1 65 0,333 3,99 >0,050 H0 diterima

Psikomotorik 1,57 1 65 0,215 3,99 >0,050 H0 diterima

Afektif 1,16 1 65 0,285 3,99 >0,050 H0 diterima

Page 67: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

tersebut meliputi hasil belajar biologi pada ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Masing-masing dari hasil belajar tersebut akan diuji apakah

penerapan AL berpengaruh terhadap ketiganya.

1. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Hipotesis untuk pengujian pengaruh penerapan AL terhadap hasil

belajar biologi siswa pada ranah kognitif dinyatakan dengan H0 yang

menunjukkan bahwa perolehan nilai kognitif rata-rata antara kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen tidak berbeda nyata dan H1 yang

menunjukkan bahwa perolehan rata-rata nilai kognitif antara kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda nyata. Hasil dari uji hipotesis

tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Pengaruh AL Terhadap Hasil Belajar Kognitif

Hasil Belajar t df Sig t(0.05,65) Keterangan Keputusan Uji Kognitif 2,07 65 0,043 1,99714 thitung > t(α,df)

sig < 0,050 H0 ditolak

Tabel 4.6 menunjukkan hasil keputusan uji (sig) < 0,050 sehingga H0

ditolak, hal ini berarti perolehan rata-rata nilai kognitif antara kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda nyata. Rata-rata nilai kognitif

siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelompok kontrol.

Berdasar pada perbedaan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa

penerapan AL berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi pada ranah

kognitif.

2. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik

Hipotesis untuk pengujian pengaruh penerapan AL terhadap hasil

belajar biologi siswa pada ranah psikomotorik dinyatakan dengan H0 yang

menunjukkan bahwa perolehan rata-rata nilai psikomotorik antara kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen tidak berbeda nyata dan H1 yang

menunjukkan bahwa perolehan rata-rata nilai psikomotorik antara kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda nyata. Hasil dari uji pengaruh

tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 4.7 Hasil Uji Pengaruh AL Terhadap Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil

Belajar t df Sig

t(0.05,65) Keterangan Keputusan Uji

Afektif 11,46 65 0,000 1,99714 thitung > t(α,df) sig < 0,050

H0 ditolak

Tabel 4.7 menunjukkan hasil keputusan uji (sig) < 0,050 sehingga H0

ditolak, hal ini berarti perolehan rata-rata nilai psikomotorik antara kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda nyata. Rata-rata nilai

psikomotorik siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada siswa

kelompok kontrol. Berdasar pada perbedaan nilai rata-rata tersebut dapat

diketahui bahwa pendekatan AL berpengaruh positif terhadap hasil belajar

biologi pada ranah psikomotorik.

3. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Hipotesis untuk pengujian pengaruh penerapan AL terhadap hasil

belajar biologi siswa pada ranah afektif dinyatakan dengan H0 yang

menunjukkan bahwa perolehan rata-rata nilai afektif antara kelompok kontrol

dengan kelompok eksperimen tidak berbeda nyata dan H1 yang menunjukkan

bahwa perolehan rata-rata nilai afektif antara kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen berbeda nyata. Hasil dari uji pengaruh tersebut dapat

dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Pengaruh AL Terhadap Hasil Belajar Afektif

Hasil Belajar t df Sig t(0.05,65) Keterangan Keputusan Uji Psikomotorik 5,27 65 0,000 1,99714 thitung > t(α,df)

sig < 0,050 H0 ditolak

Tabel 4.8 menunjukkan hasil keputusan uji (sig) < 0,050 sehingga H0

ditolak, hal ini berarti perolehan rata-rata nilai afektif internal dan eksternal

antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda nyata. Rata-

rata nilai afektif siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada siswa

kelompok kontrol. Berdasar pada perbedaan nilai rata-rata tersebut dapat

diketahui bahwa pendekatan AL berpengaruh positif terhadap hasil belajar

biologi pada ranah afektif internal dan eksternal.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pendekatan AL berpengaruh

terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, ranah psikomotor dan ranah afektif.

Nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen yang menggunakan AL

dalam pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hal ini disebabkan

karena pembelajaran AL pada materi sistem reproduksi dapat membantu siswa

untuk belajar dan menguasai suatu konsep lebih efektif dan efisien.

Pembelajaran AL mengakomodasi banyak unsur yang dapat menciptakan

suasana belajar yang gembira dan menyenangkan sehingga proses belajar lebih

baik. Prinsip-prinsip dalam AL antara lain belajar melibatkan seluruh pikiran dan

tubuh dengan segala emosi, indra dan syarafnya. Belajar adalah membuat orang

berkreasi, bukan sekedar mengkonsumsi pengetahuan atau informasi. Belajar

kelompok memiliki hasil lebih baik daripada individu yang belajar sendiri.

Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan (sadar dan

bawah sadar, mental dan fisik). Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu

sendiri. Emosi positif sangat membantu pembelajaran (Meier, 2002). AL

melibatkan seluruh gaya belajar dan kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa.

Penerapan prinsip kerja AL dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah kerja

MASTER yang merupakan singkatan dari motivating your mind, acquiring

information, searching the meaning, triggering the memory, exhibiting what you

know, dan reflecting how you have learned (Rose, 2003).

Langkah motivating your mind (memotivasi pikiran) diilakukan dengan

beberapa cara dengan tujuan untuk memotivasi pikiran siswa supaya siap dan

bersemangat dalam belajar. Berdasarkan pernyataan Setyaningsih (2009) perlu

adanya pengkondisian dari guru untuk menerima materi sebelum pembelajaran

dimulai. Guru memberikan apersepsi untuk memberi gambaran tentang materi

sistem reproduksi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru

menunjukkan sebuah gambar keluarga besar yang terdiri atas ayah, ibu dan

banyak anak kemudian guru menanyakan apa yang dipikirkan oleh siswa

mengenai gambar tersebut. Terlihat siswa aktif menjawab sesuai dengan

Page 70: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pemikirannya dan sebagian besar sudah mengarah kepada sistem reproduksi. Pada

pertemuan kedua guru memberi video motivasi berupa video tiga dimensi

perkembangan janin dari awal fertilisasi hingga ibu melahirkan. Siswa sangat

antusias dan tertarik menyaksikan video tersebut. Kata-kata positif untuk tidak

mudah putus asa, terus optimis diberikan kepada siswa untuk meningkatkan

semangat siswa dalam belajar. Peningkatan motivasi belajar pada awal

pembelajaran juga dilakukan dengan menyuruh masing-masing siswa menuliskan

pada selembar kertas tujuan apa saja yang hendak dicapai dan kata-kata yang

dapat menjadi inspirasi. Selain itu, pada saat pembelajaran guru memberikan

reward bagi siswa bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan maupun bagi

kelompok yang memenangkan kompetisi. Siswa terlihat lebih bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran.

Langkah acquiring information (memperoleh informasi) dilakukan dengan

cara pemberian tugas kepada siswa secara kelompok namun semua indivudu harus

terlibat aktif. Guru bukan hanya menyuruh siswa sekedar mengonsumsi

pengetahuan atau informasi, melainkan guru hanya memberikan materi yang

benar-benar mendasar dan menyuruh siswa berkreasi dan menggali pengetahuan

dengan tidak terbatas. Pada pertemuan pertama guru memberikan lembar kerja

berupa gambar buta tentang struktur dan fungsi sistem reproduksi pada pria dan

wanita. Guru menyuruh siswa untuk mengidentifikasi gambar tesebut dan

melengkapi konsep map yang masih kosong. Pada awal pertemuan kedua, guru

memberikan keyword berupa gestasi dan persalinan, laktasi dan ASI, kesehatan

organ reproduksi, teknik kontrasepsi. Kemudian masing- masing kelompok siswa

mengembangkan informasi dari guru dan berkreasi sesuai dengan gaya belajarnya

masing-masing melalui tugas diskusi kelompok dan mempresentasikannya

semenarik mungkin. Adanya langkah-langkah ini siswa dituntut untuk berperan

secara aktif mencari informasi dalam proses pembelajaran.

Langkah searching out the meaning (menyelidiki makna) dilakukan agar

siswa mengetahui makna apa yang diperoleh setelah belajar. Guru mengajak siswa

untuk mengaitkan pengetahuan tentang sistem reprodusi yang diperoleh dengan

kehidupan sehari-hari di mana materi sistem reproduksi dapat diterapkan secara

Page 71: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

praktis dan memberikan kontribusi positif kepada siswa. Siswa lebih mudah untuk

belajar dan menjadi lebih kritis. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari adanya siswa

yang mengajukan pertanyaan tentang kesehatan organ reproduksi, hubungan

antara siklus menstruasi dengan perut yang sakit, proses kehamilan dan

perkembangan janin, teknik kontrasepsi yang aman dan efektif, dan tentang

kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi.

Penerapan triggering the memory (memicu ingatan) pada penelitian ini

dilakukan dengan beberapa metode yang bertujuan agar siswa lebih mudah

mengingat dan memahami suatu materi pembelajaran. Palmer (2006) menyatakan

bahwa pembelajaran AL mengembangkan metode-metode variatif yang dapat

meningkatkan pengusaan konsep oleh siswa. Pada awal pembelajaran guru

menjelaskan beberapa teknik belajar cepat yaitu teknik speed reading, keyword,

akrostik, dan mind map. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk mencari

keyword yaitu istilah-istilah yang penting yang diperoleh pada pembelajaran.

Siswa menjadi lebih kreatif dan mudah mengingat suatu istilah dengan membuat

singkatan kata (akrostik) baik tentang struktur sistem reproduksi, hormon- hormon

yang berperan dalam sistem reproduksi, hingga membuat lagu tentang siklus

menstrusi. Siswa merangkum pengetahuan yang diperoleh dari strruktur dan

fungsi sistem reproduksi pada pria dan wanita, pembentukan sel kelamin, siklus

menstruasi, fertilisasi, gestasi dan kelahiran, laktasi dan ASI, kesehatan reprodusi

hingga penyakit dalam sistem reproduksi dalam suatu tulisan dan gambar-gambar

yang menarik dan penuh warna dengan teknik mind map atau peta pikiran.

Terlihat siswa tidak ada yang pasif dan bicara sendiri pada saat pembelajaran.

Langkah exhibiting what you know (memamerkan apa yang diketahui)

pada penelitian ini dilakukan dengan guru memberi tugas kepada siswa untuk

melakukan presentasi sesuai dengan kelompok masing-masing dan keyword yang

diperoleh sehingga siswa dapat mengajarkan kepada siswa yang lain mengenai

pengetahuan yang telah diperolehnya. Siswa dituntut lebih berani dan terampil

dalam menyampaikan pendapat dan hasil diskusi. Kelompok satu

mempresentasikan tentang hasil diskusi mengenai struktur dan fungsi sistem

reproduksi pada pria dan wanita, kelompok dua mengenai gestasi dan persalinan

Page 72: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kelompok tiga mengenai laktasi dan ASI, kelompok empat mengenai kesehatan

organ reproduksi hingga kelompok lima mengenai teknik kontrasepsi. Langkah

exhibiting what you know ini juga dapat menunjukkan sejauh mana penguasaan

materi siswa. Siswa dapat mengembangkan keterampilan dan menggali informasi

dengan tak terbatas. Hal tersebut terlihat dari power point yang dibuat oleh siswa

sangat lengkap dan menarik.

Langkah reflecting how you have learned (merefleksikan bagaimana cara

belajar) diterapkan dengan guru mengajak siswa melakukan relaksasi. Guru

menyuruh siswa untuk mengambil posisi paling nyaman, menutup matam, serta

menarik dan menghembuskan nafas dengan diiringi musik. Guru memberi

instruksi pada siswa melakukan evaluasi diri, mengetahui hambatan-hambatan apa

saja yang dialami pada saat pembelajaran. Guru memberikan sugesti-sugesti

positif dan memotivasi siswa untuk terus optimis dan berusaha melakukan yang

terbaik. Selain itu, langkah reflecting how you have learned ini juga dilakukan

pada akhir pembelajaran dengan guru mengajak siswa menarik kesimpulan

tentang materi yang telah dipelajari dan melakukan konfirmasi. Konfirmasi

dilakukan untuk meluruskan hal-hal yang belum tepat selama pembelajaran dan

penguatan kembali kepada siswa terkait materi yang disampaikan.

Hasil pengamatan dalam pembelajaran biologi menggunakan pendekatan

AL, menunjukkan bahwa siswa berpartisipasi aktif di dalam proses pembelajaran.

Banyak siswa yang mengajukan pertanyaan dan siswa lain menjawab. Hal ini

karena siswa diberi kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi dirinya. Tahap-

tahap dalam AL menuntut siswa untuk aktif membaca, memahami,

mendiskusikan masalah, mengembangkan pengetahuan yang didapat, serta

mengulang kembali materi yang telah mereka dapatkan, sehingga pembelajaran

menjadi lebih baik.

Pembelajaran AL mampu menciptakan suasana menyenangkan dan dapat

mengakomodasi karakterisik siswa yang berbeda dalam belajar, baik mengenai

gaya belajar maupun kecerdasan majemuk masing-masing siswa (Russel, 2011).

Pada penelitian ini siswa yang memiliki gaya belajar visual atau kecerdasan visual

spasial diakomodasi dengan cara guru menayangkan video, slide, gambar,

Page 73: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

penggunaan warna-warna pada saat menulis di papan tulis, dan pembuatan mind

map. Siswa yang memiliki gaya belajar auditori dan kecerdasan musikal

diakomodasi dengan adanya musik dan lagu saat pembelajaran berlangsung.

Musik dinyalakan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan siswa, misalnya untuk

membangkitkan semangat siswa dan pada saat relaksasi. Siswa auditori akan lebih

mudah mengingat materi pembelajaran dengan penciptaan lagu-lagu yang berisi

materi yang dipelajari. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dan

kecerdasan kinestetik diakomodasi dengan adanya kerjasama kelompok, adanya

permainan dan games interaktif. Kecerdasaan bahasa pada siswa diakomodasi

dengan adanya presentasi, pembacaan materi pelajaran, pencatatan keyword.

Kecerdasan logis diakomodasi dengan pembuatan skema dan bagan siklus

menstruasi, pemecahan soal pada LKS yang berupa konsep map. Kecerdasan

interpersonal diakomodasi dengan adanya kompetisi antar kelompok pada

pembelajaran. Kecerdasan intrapersonal diakomodasi dengan adanya relaksasi dan

refleksi yang dilakukan oleh siswa. Kecerdasan naturalis diakomodasi dengan

adanya pembelajaran di luar ruangan.

Penerapan pendekatan AL dikontrol melalui lembar observasi. Hasilnya

menunjukkan bahwa strategi AL telah dilaksanakan dengan predikat baik. Hal

tersebut dapat diartikan bahwa guru dapat melaksanakan pembelajaran sesuai

unsur-unsur yang terdapat pada AL. Demikian pula pelaksanaan aktivitas siswa

turut mendukung kegiatan pembelajaran sehingga pendekatan AL terlaksana

dengan baik. Berdasarkan data hasil penelitian angket sikap siswa terhadap AL

yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa senang mengikuti pembelajaran

AL.

Pembelajaran biologi dengan menggunakan AL pada kelas eksperimen

sangat berbeda dengan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, diskusi

dan tanya jawab pada kelas kontrol. Pembelajaran di kelas kontrol lebih

didominasi oleh guru sebagai pusat informasi sehingga siswa cenderung pasif.

Guru menjelaskan sebagian besar materi tentang meteri dari struktur dan fungsi

hingga kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi dengan menggunakan slide

dan disertai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada

Page 74: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

siswa, kemudian siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hanya

beberapa siswa saja yang aktif menjawab pertanyaan dari guru. Perhatian siswa

pada saat proses pembelajaran berlangsung juga kurang, banyak siswa tidak

memperhatikan, melamun, atau berbicara sendiri. Suasana pembelajaran menjadi

kaku dan kurang bersemangat. Pada kelas kontrol guru juga memberi tugas

diskusi dan presentasi kelompok, namun siswa kurang antusias akibat motivasi

yang kurang sejak awal pembelajaran. Selain itu, pembelajaran dengan metode

ceramah, diskusi, dan tanya jawab kurang menerapkan berbagai metode

pembelajaran yang mengakomodasi karakteristik siswa yang berbeda dalam

belajar sehingga hasil belajar siswa kelas kontrol lebih rendah daripada hasil

belajar siswa pada kelas eksperimen.

Selanjutnya, akan dibahas pengaruh pendekatan AL terhadap hasil belajar

yang meliputi tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

1. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar ranah kognitif siswa kelas kontrol dengan siswa

kelas eksperimen, di mana pendekatan AL berpengaruh positif untuk

meningkatkan hasil belajar ranah kognitif. Hasil belajar kognitif merupakan

tingkat pemahaman atau penguasaan siswa terhadap konsep yang telah

dipelajari (Sudjana, 2010). Nilai rata-rata tes kognitif siswa di kelas

eksperimen yang menggunakan pendekatan AL dalam pembelajaran lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode

ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian

dari Erland (1999) yang menyatakan bahwa penerapan AL dapat

meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Pembelajaran AL yang diterapkan di kelas eksperimen dalam materi

sistem reproduksi mempermudah siswa dalam mengembangkan kemampuan

berpikirnya melalui suasana belajar yang menyenangkan serta berbagai

metode yang dgunakan. Teknik belajar cepat berupa teknik keyword, akrostik,

musik, mind map pada pembelajaran AL membuat siswa lebih mudah

mengingat suatu materi pelajaran. Mind map yang digunakan dalam

Page 75: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

pembelajaran memberikan dampak positif bagi siswa. Hal tersebut

disebabkan mind map membantu mendeterminasi atau menyusun pengetahuan

siswa serta mengingat kembali (recalling) pengetahuan awal yang telah

dimiliki dengan konsep baru yang didapatkan pada pembelajaran (Evrekli,

2009). Buzan (2005) menyatakan bahwa kecepatan mengingat kembali

(recalling) dapat dilakukan karena mind map menggunakan kemampuan otak

yang cenderung mengenal visual untuk mendapat hasil yang sebesar-besarnya.

Kombinasi cabang, warna dan garis lengkung pada mind map lebih

merangsang otak untuk menyerap informasi dan menstimulasi kreativitas

siswa (Keles, 2012). Kecepatan pemahaman konsep sebagai produk dari mind

map meningkatkan hasil bejar kognitif siswa, keadaan ini sejalan dengan

penelitian Indriani (2008) yang menyatakan bahwa mind mapping dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Penerapan AL juga berbagai metode yang mengakomodasi berbagai

karakterisik gaya belajar dan mengembangkan kecerdasan majemuk siswa

yang dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa (Djajalaksana, 2005).

Adanya diskusi kelompok dan presentasi mengajak siswa membangun konsep

bersama secara kooperatif serta dapat melatih kemampuan berkomunikasi

siswa. Siswandi (2006) menyatakan bahwa kemampuan berkomunikasi dapat

meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas

wawasan kemampuan untuk menanggapi persoalan di sekitar siswa.

Keadaan pada kelas eksperimen sangat berbeda dengan kelas kontrol.

Pada kelas kontrol siswa sebagian besar materi disampaikan oleh guru. Siswa

hanya mendengarkan penjelasan dari guru.sehingga siswa kurang dapat

mengembangkan kemampuan berpikirnya. Berdasarkan pada semua hal

tersebut, jelas bahwa pendekatan AL memberikan pengaruh positif terhadap

hasil belajar biologi ranah kognitif.

2. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah ranah hasil belajar yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu dari mulai gerakan

reflek sampai gerak tubuh (Reeves, 2006; Cartono, 2006). Hasil belajar ranah

Page 76: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

psikomotor berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak

setelah siswa menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor

ditunjukkan dengan keterampilan manual yang terlihat pada siswa dalam

kegiatan fisik. Penilaian hasil belajar ranah psikomotorik diperoleh melalui

lembar observasi.

Penerapan pembelajaran AL menuntut siswa untuk dapat aktif secara

fisik. Misalnya saja adanya tugas kelompok untuk melengkapi gambar,

diskusi, presentasi dan permainan. Sesuai dengan pernyataan Ba’in (2010)

diskusi kelompok dapat meningkatkan keaktifan siswa. Siswa pada kelas

eksperimen tampak lebih teliti dalam mengamati gambar-gambar yang di

tampilkan oleh guru, siswa merasa tertarik dengan gambar tersebut. Saat guru

atau siswa memberikan penjelasan siswa tidak hanya mendengarkan namun

juga mencatat hal-hal penting atau key word pada lembar mind map. Adanya

kompetisi antar kelompok dalam permainan dan games juga meningkatkan

keterampilan psikomotorik siswa. Hal tersebut didukung oleh pernyataan

Hartono (2005) bahwa teknik games berhubungan langsung dengan subjek

dan dapat mendorong partisipasi siswa dalam pembelajaran aktif. Games yang

diberikan berupa kuis interaktif berisi pertanyaan seputar sistem reproduksi

dan diiringi musik untuk membuat suasana lebih hidup. Selain itu juga

terdapat games memasangkan istilah penyakit dan kelainan sistem reproduksi.

Berdasarkan hasil observasi oleh observer, siswa pada kelas kontrol

secara fisik lebih pasif. Hal tersebut dikarenakan suasana pembelajaran yang

kaku dan tidak bervariasi. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru,

bahkan sedikit siswa yang mencatat. Pembelajaran AL memberikan

kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman melalui aktivitas fisik

dan melatih penampilan dalam berkomunikasi.

Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas kontrol

dengan siswa kelas eksperimen, di mana pendekatan AL berpengaruh positif

untuk meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.

Page 77: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2. Hasil Belajar Ranah Afektif

Indikator afektif dalam pembelajaran IPA merupakan sikap yang

diharapkan saat dan setelah siswa melakukan proses pembelajaran yang

berkaitan dengan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain jujur, teliti,

disiplin, terbuka, objektif, dan tanggung jawab. Rustaman (2005) menyatakan

dalam pembelajaran sains tidak hanya menghasilkan produk dan proses, tetapi

juga sikap. Tipe hasil belajar ranah afektif tampak pada siswa dengan berbagai

tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,

menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar serta hubungan sosial

(Sudjana, 2010). Hasil belajar afektif diperoleh melalui dua cara yaitu dengan

angket dan lembar observasi. Penilaian melalui angket untuk mengukur

kemampuan afektif siswa secara internal. Sedangkan penilaian melalui

lembar observasi oleh observer diharapkan untuk mengukur kemampuan

afektif siswa secara eksternal.

Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa pendekatan AL

berpengaruh positif untuk meningkatkan hasil belajar ranah afektif. Nilai rata-

rata afektif siswa di kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan AL

dalam pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hal ini disebabkan

karena pendekatan AL yang diterapkan di kelas eksperimen dalam mendukung

siswa untuk meningkatkan karakter dan keterampilan sosial siswa di kelas.

Peningkatan karakter dan keterampilan sosial siswa diperoleh melalui

proses diskusi, presentasi, kompetisi antar siswa, penyelesaian tugas maupun

penyelesaian tes kognitif yang dilakukan selama proses pembelajaran.

Tanggung jawab dan kerjasama antar siswa ditingkatkan melalui proses

diskusi, penyelesaian tugas dan presentasi. Hal tersebut didukung oleh hasil

lembar observasi yang menujukkan pada poin tanggung jawab, bekerja sama

dan menghargai pendapat sebagian besar siswa mendapatkan poin 4.

Berdasarkan pengisian angket, sebagian besar siswa setuju bahwa mereka

selalu mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. Hal ini menunjukkan siswa

memiliki rasa tanggungjawab dan kedisiplinan yang tinggi selama proses

Page 78: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

pembelajaran. Kegiatan diskusi dan kelompok juga mampu meningkatkan

sikap bekerja sama dengan orang lain, yang didukung oleh sebagian besar

siswa yang menyatakan setuju untuk memecahkan masalah melalui diskusi

pada angket.

Adanya motivasi, afirmasi positif pada saat relaksasi juga membangun

karakter positif yang dimiliki siswa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Setin (2007) yang menyatakan bahwa setiap siswa dapat dimotivasi dengan

tepat untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada penerapan

pembelajaran AL ini siswa menjadi lebih jujur dan teliti dalan mengerjakan

tes. Hal tersebut didukung dengan hasil pengisian angket juga menunjukkan

lebih dari 50% siswa setuju untuk tidak melirik jawaban siswa lain ketika

ujian. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki kejujuran

dalam menjawab tes.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan AL antara lain yaitu

guru harus benar-benar memahami dan mengetahui unsur-unsur dalam AL. Guru

harus bisa menciptakan pembelajaran yang gambira dan menyenangkan dan

menerapkan berbagai metode sehingga siswa dapat belajar lebih efektif dan

efisien. Adanya metode yang bervariasi tersebut dapat mengakomodasi berbagai

karakterisitik siswa sehingga membawa pengaruh positif dalam meningkatkan

hasil belajar siswa.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Accelerated Learning

(AL) terhadap hasil belajar biologi dapat disimpulkan sebagai berikut: pendekatan

AL berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA N 4

Surakarta pada semua ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan kajian dan referensi pada

penelitian sejenis mengenai pendekatan AL dan hasil belajar biologi

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

memberi pembelajaran biologi yaitu dengan menerapkan pendekatan yang mampu

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa lebih

aktif sehingga hasil belajar dapat meningkat baik pada ranah kognitif, afektif

maupun psikomotor.

C. Saran

1. Guru

a. Guru mata pelajaran biologi diharapkan mampu menerapkan suatu

pendekatan pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan.

b. Guru diharapkan mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran yang

dapat memotivasi dan meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam

memperoleh pengetahuan.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING …/Pengaruh... · 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. ... Tuhan Yesus yang selalu besertaku dan memampukanku.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Peneliti

Penelitian ini sangat terbatas pada kemampuan peneliti, maka perlu

diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai penerapan AL dan hasil belajar

biologi yang lebih luas dan mendalam.