EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN KELAS X SMA NEGERI KABUPATEN BOYOLALI TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh gelar Magister Pendidikan Matematika Oleh : SRI HARTINI NIM : S.850208023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA P R O G R A M P A S C A S A R J A N A UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED

TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU

DARI RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN KELAS X

SMA NEGERI KABUPATEN BOYOLALI

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh gelar Magister

Pendidikan Matematika

Oleh :

SRI HARTINI

NIM : S.850208023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED

TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU

DARI RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN KELAS X

SMA NEGERI KABUPATEN BOYOLALI

Disusun Oleh :

SRI HARTINI

NIM : S.850208023

Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal : …………………………

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs. Tri Atmojo K, M.Sc,Ph.D) ( Drs. Suyono, M.Si )

NIP. 131791750 NIP. 130529726

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

( Dr. Mardiyana, M.Si )

NIP. 132046017

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED

TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU

DARI RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN KELAS X

SMA NEGERI KABUPATEN BOYOLALI Disusun Oleh : SRI HARTINI

NIM : S.850208023

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada Tanggal : …………………………

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Dr. Mardiyana, M.Si ………………………

Sekretaris : Prof. Dr. Budiyono, M.Sc ………………………

Anggota Penguji : 1. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D ………………………

2. Drs. Suyono, M..Si ………………………

Surakarta, 2009

Mengetahui

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi

Pendidikan Matematika

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Dr. Mardiyana, M.Si

NIP. 131472192 NIP.132046017

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

M O T T O

● “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara

kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat”.

● “Kunci kesuksesan adalah disiplin dan menghargai waktu yang

merupakan perpaduan antara usaha dan do’a, selagi ada usaha pasti

ada jalan”.

● “Keberhasilan masa depan anda terletak pada tekad dan keberanian

anda dalam perjuangan hidup”.

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat,

karunia, kemudahan dan hidayahNya sehingga penyusunan Tesis ini dapat

terselesaikan dengan baik. Penyusunan Tesis ini untuk memenuhi sebagian

persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tesis ini dapat terselesaikan

berkat bimbingan, saran, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa hormat, penghargaan yang

setinggi-tingginya dan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Much. Syamsul Hadi, dr. Sp KJ (K), selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Mardiyana, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D, selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, petunjuk dan saran serta bantuan dalam

memecahkan masalah dalam rangka penyusunan Tesis ini.

5. Drs. Suyono, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, petunjuk dan saran serta bantuan dalam memecahkan masalah

dalam rangka penyusunan Tesis ini.

Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah banyak

memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis..

7. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga di Boyolali yang telah

memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian di lingkup Dinas

Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten Boyolali.

8. Kepala Sekolah SMA Negeri Teras, SMA Negeri Simo, SMA Negeri

Banyudono dan SMA Negeri Ngemplak Boyolali yang telah memberikan

kesempatan dan membantu hingga terlaksananya penelitian ini.

9. Khaerul Anwar, S.Pd dan Sulasno S.Pd, yang telah membantu dan

menjadi validator instrument uji coba angket dan prestasi belajar siswa

dalam penelitian ini.

10. Suamiku Rohman Widodo dan anak-anakku Dhzofirotul Milla dan Nidaul

Fauzna Rahman, yang selalu memberikan dorongan, bantuan dan

pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

11. Teman-teman mahasiswa angkatan 2008/2009 Program Studi pendidikan

Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta,

yang telah banyak memberikan motivasi, dorongan dan dukungan

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

Semoga bimbingan, dorongan dan bantuan yang telah diberikan di nilai

sebagai suatu amal kebaikan dan mendapat pahala dari Allah Subhanahu

Wata’ala. Amin.

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Demikian Tesis ini disusun, semoga karya ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis dan memberikan sedikit masukan bagi dunia pendidikan

guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Surakarta, Juni 2009

Penulis

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI Halaman

PENDAHULUAN .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ...................................................... iii

PERNYATAAN .... .................................................................................... iv

PERSEMBAHAN . .................................................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ........ .................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

ABSTRAK ............ .................................................................................... xiv

ABSTRACT .......... .................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 8

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 8

D. Perumusan Masalah ................................................................ 9

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 11

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori ............................................................................ 12

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

1. Prestasi Belajar Matematika ................................................. 12

a. Pengertian Prestasi ........................................................ 12

b. Pengertian Belajar ......................................................... 13

c. Pengertian Prestasi Belajar ............................................ 14

d. Pembelajaran Matematika ............................................. 14

e. Pengertian Prestasi Belajar Matematika ........................ 17

f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..... 18

2. Model pembelajaran ........................................................... 22

a. Pengertian Model Pembelajaran ..................................... 22

b. Model Accelerated Teaching ......................................... 23

1).Pengertian dan Karakteristik Model Accelerated

Teaching ...................................................................... 23

2). Prinsip-prinsip Belajar Cepat ..................................... 25

3). Strategi Cara Belajar Cepat........................................ 27

c. Setting Cooperative Learning ............................................. 31

1). Pengertian Pembelajaran Kooperatif ............................ 33

2). Prosedur pembelajaran Kooperatif ............................... 35

3). Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 36

d. Penerapan Model Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning ......................................................... 37

e. Penerapan Model Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperaive Learning .......................................................... 39

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3. Respon Siswa Pada pembelajaran ........................................ 41

B. Penelitian Yang relevan ............................................................. 42

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 43

D. Hipotesis ................................................................................... 44

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 46

1. Rancangan Penelitian ........................................................... 47

2. Prosedur penelitian ............................................................... 49

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 49

1. Tempat Penelitian ................................................................ 49

2. Waktu Penelitian .................................................................. 50

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................. 50

1. Populasi ................................................................................ 50

2. Sampel .................................................................................. 51

3. Teknik Pengambilan Sampel................................................ 51

D. Variabel Penelitian .................................................................... 54

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 56

1. Metode Dokumentasi ........................................................... 56

2. Metode Angket ..................................................................... 56

3. Metode Tes ........................................................................... 57

F. Instrumen Penelitian .................................................................. 57

1. Penyusunan Instrumen Penelitian ........................................ 57

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Uji Coba Instrumen .............................................................. 58

G. Teknik Analisa Data .................................................................. 63

1. Uji Keseimbangan ................................................................ 64

2. Uji Prasyarat ......................................................................... 65

3. Pengujian Hipotesis .............................................................. 68

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba Instruyen ........................................................... 78

B. Deskripsi Data ........................................................................... 83

1. Data Prestasi Relajar Trigonometri ...................................... 83

2. Data Respon Siswa Pada Pembelajaran ............................... 84

C. Hasil Analisa Data ..................................................................... 86

1. Uji Prasyarat Analisis ........................................................... 86

2. Uji Keseimbangan ................................................................ 89

3. Hasil Pengujian Hipótesis .................................................... 89

a. Hasil Uji Hipótesis ........................................................... 89

b. Hasil Uji Komparasi Ganda ............................................. 91

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 93

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 99

B. Implikasi ................................................................................... 100

1. Implikasi Teoritis ................................................................. 100

2. Implikasi Praktis .................................................................. 102

C. Saran ................................................................................... 102

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

1. Kepada Guru Mata Pelajaran Matemática ........................... 102

2. Lepada Siswa ....................................................................... 103

3. Lepada Kepala Sekolah ........................................................ 103

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 104

LAMPIRAN

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ............................................................................. 106

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................... 107

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ........................................................ 121

Lampiran 4 Jawaban Lembar Kerja Siswa ......................................... 143

Lampiran 5 Kisi-kisi Draft Angket Respon Siswa ............................. 152

Lampiran 6 Draft Angket Respon Siswa ............................................ 153

Lampiran 7 Lembar Jawab Angket .................................................... 157

Lampiran 8 Lembar Validasi Instrumen Angket Respon Siswa ........ 158

Lampiran 9 Uji Validitas, Reliabilitas Angket Respon Siswa ............ 162

Lampiran 10 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ....................................... 166

Lampiran 11 Angket Respon Siswa Pada Pembelajaran ...................... 167

Lampiran 12 Kisi-kisi Draft Instrumen Soal Uji Coba ......................... 171

Lampiran 13 Draft Instrumen Soal Uji Coba ....................................... 172

Lampiran 14 Lembar Jawab Tes Prestasi ............................................. 175

Lampiran 15 Lembar Validasi Instruyen Tes Prestasi .......................... 176

Lampiran 16 Indeks Reliabilitas Uji Coba Tes Prestasi ....................... 178

Lampiran 17 Uji Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran .......... 182

Lampiran 18 Kisi-kisi Instruyen Soal Uji Coba ................................... 186

Lampiran 19 Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................ 187

Lampiran 20 Data Induk Penelitian ...................................................... 190

Lampiran 21 Uji Keseimbangan ........................................................... 194

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Lampiran 22a Uji Normalitas Prestasi Belajar Kelas Eksperimen ......... 198

Lampiran 22b Uji Normalitas Prestasi Relajar Kelas control ................ 202

Lampiran 22c1 Uji Normalitas Kelompok Respon Tinggi ...................... 206

Lampiran 22c2 Uji Normalitas Kelompok Respon Sedang ..................... 209

Lampiran 22c3 Uji Normalitas Kelompok Respon Rendah ..................... 212

Lampiran 22d1 Uji Homogenitas Metode Pembelajaran ......................... 215

Lampiran 22d2 Uji Homogenitas Respon Belajar Siswa ......................... 220

Lampiran 23 Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama........ 224

Lampiran 24 Metode Scheffe Analisis Variansi Dua Jalan .................. 230

Ijin Penelitian

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRAK

Sri Hartini. S. 850208023. Efektivitas Model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Respon Siswa Pada pembelajaran Kelas X SMA Negeri Kabupaten Boyolali. Tesis. Surakarta. Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2009. Masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning akan memberikan prestasi belajar siswa lebih baik pada materi pokok Trigonometri dari pada model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning?. (2) apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai respon tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai respon sedang atau rendah dan apakah prestasi belajar siswa yang mempunyai respon sedang lebih baik daripada siswa yang mempunyai respon rendah pada materi pokok Trigonometri?, (3) apakah ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan respon siswa pada pembelajaran terhadap prestasi belajar? Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri Kabupaten Boyolali. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Banyak anggota sampel pada penelitian ini adalah 227 siswa, 112 siswa untuk kelas eksperimen diambil dari (1 kelas SMA Negeri Teras, 1 kelas SMA Negeri Simo dan 1 kelas SMA Negeri Banyudono ) dan 115 siswa untuk kelas control diambil dari (1 kelas SMA Negeri Teras, 1 kelas SMA Negeri Simo dan 1 kelas SMA Negeri Banyudono ). Teknik untuk pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket, metode tes dan metode dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa adalah tes pilihan ganda. Untuk menguji validitas instrumen dilakukan oleh pakar atau validator, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Kruder-Richardson - 20. Dari masing-masing soal obyektif sebanyak 30 butir soal yang digunakan 25 butir, sebab yang 5 butir tidak valid. Hasil uji reliabilitas ( = 0,837 ). Prasyarat analisis menggunakan uji Lilliefors untuk uji normalitas, uji homogenitas menggunakan uji Bartlet. Dengan taraf signifikan = 5 % disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari perhitungan uji homogenitas disimpulkan bahwa penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi homogen. Teknik analsis data pada penelitian ini adalah variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil analisis dua jalan dengan taraf signifikan = 5 %, menunjukkan (1) ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning terhadap prestasi belajar materi pokok Trigonometri siswa kelas X SMA negeri Kabupaten Boyolali ( = 16,7138 > 3,84 = , ; ; , (2) ada pengaruh respon siswa pada pembelajaran terhadap prestasi belajar materi pokok Trigonometri siswa kelas X SMA Negeri Kabupaten Boyolali ( = 5,5380 > 3,00 =

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

, ; ; ) dan (3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan respon siswa pada pembelajaran materi pokok Trigonometri siswa kelas X SMA Negeri Kabupaten Boyolali ( = 0,67768 < 3,00 = , ; ; ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning menghasilkan prestasi belajar siswa lebih baik pada materi pokok Trigonometri dari pada model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning, (2) Respon siswa pada pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika pada materi pokok Trigonometri kelas X tahun pelajaran 2008/2009. Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai respon tinggi sama baiknya dengan siswa yang mempunyai respon sedang, prestasi belajar siswa yang mempunyai respon tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai respon rendah dan prestasi siswa yang mempunyai respon sedang sama dengan siswa yang mempunyai respon rendah, (3) pada model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning prestasi belajar siswa lebih baik daripada model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning baik secara umum maupun ditinjau dari tingkat respon siswa pada pembelajaran.

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRACT

Sri Hartini . S. 850208023. The Effectiveness of Accelerated Teaching Learning Model by setting Cooperative Learning Viewed From The Students’ Learning Response of Grade X SMA Negeri in Boyolali Regency. Thesis. Surakarta. Mathematics Education Program Study of Postgraduate Program of Sebelas Maret University Surakarta. 2009. The objective of research is to find out (1) whether the Accelerated Teaching model by setting Cooperative Learning Approach will provide the better students, learning achievement than the Accelerated Teaching model without Cooperative Learning one in the subject matter of Trygonometry?, (2) Whether or not the mathemamics learning achievement of students having high response is better than those of the students having medium or low respons, and whether or not the mathematic learning achievement of students having medium respons is better than those of the students having low respons?, (3) Whether or not there is an interaction between the use of learning approach and the students’ learning response on the learning achievement? This study was categorized into a quasi experimental research with 2 x 3 factorial design. The population of research was grade X students of SMA Negeri in Boyolali. The sampling technique used was cluster random sampling. The sample consisted of 227 students: 112 students for the experiment class were taken from ( 1 class of SMA Negeri Teras, 1 class of SMA Negeri Simo and 1 class SMA Negeri Banyudono ) and 115 students for the control class were taken from (1 class of SMA Negeri Teras, 1 class of SMA Negeri Simo and 1 class SMA Negeri Banyudono ). Technique of collecting data used in the study are questionnaire, test and documentation methods. The instrument used to find out the students’ learning achievement was multiple choice test. For testing the data validity, of instrument was used by the practitioner or validator, meanwhile in order to find out the test reliability used the Kruder-Richardson 20 formula was used. From 30 objective items, only 25 items were used because other five items were not valid. The result of reliability ( = 0.837 ). The analysis prerequisites employed Lilliefors test for the normality test and Bartlet test for homogeneity test. At the significance level = 5 %, it can be concluded that the sample deriving from the population is distributed normally. From the homogeneity calculation, it can be concluded that the research derives from the homogenous-distributed population. Technique of analyzing data of this study was two-way variance analysis with different cells. The result of two-way analysis at significance level = 5 %, shows that (1) there is an effect of usage Accelerated Teaching Model by setting Cooperative Learning on the students’ learning achievement of grade X of SMA Negeri in Boyolali in the subject matter of Trygonometry ( = 16.7138 > 3.84 = . ; ; ), (2) there is an effect of students’ respons to the students learning

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

achievement of grade X of SMA Negeri in Boyolali in the subject matter of Trygonometry ( = 5.5380 > 3.00 = . ; ; ), and (3) thereis no interaction between the learning approach and the students learning response on the students’ learning achievement of grade X of SMA Negeri in Boyolali in the subject matter of Trygonometry ( = 0.67768 < 3.00 = . ; ; ). The conclusions of research are ; (1) the Accelerated Teaching Learning Model by setting Cooperative learning results in the students’ learning achievement better than the Accelerated Teaching without setting Cooperative Learning, (2) the students learning response has an effect on the students’ mathematics learning achievement in the subject matter of Trygonometry in the grade X in school years of 2008/2009. The mathematics learning achievement of students having high response is as high as those of students having medium response, the mathematics learning achievement of students having high response is higher than those of students having low response; and the mathematics learning achievement of students having medium response equals to those of students having low response, (3) In the Accelerated Teaching by setting Cooperative Learning approach, the students’ learning achievement is better than that in the Accelerated Teaching without setting Cooperative learning approach in general or viewed from the students’ learning approach in general or viewed from the students’ learning response level.

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi

berbagai bidang kehidupan termasuk didalamnya bidang pendidikan. Pendidikan

merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan. Dewasa ini

pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Dalam konteks peningkatan kualitas sumber daya manusia

ini kualitas pembelajaran harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil

pendidikan, dan secara mikro harus ditemukan strategi atau pendekatan

pembelajaran yang efektif di kelas, yang lebih memberdayakan potensi siswa.

Keberhasilan pada saat ini akan tergantung terutama pada sejauh mana kita

dan anak-anak kita dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang tepat

untuk menguasai kecepatan, kompleksitas, dan ketidakpastian, yang saling

berhubungan satu sama lain (Rose dan Nicholl, 2003:11). Kecepatan dunia

berubah menuntut dan mensyaratkan kemampuan belajar yang lebih cepat.

Kompleksitas dunia yang terus meningkat juga menuntut kemampuan yang sesuai

untuk menganalisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara

kreatif. Prioritas utama bagi lembaga pendidikan adalah mengajarkan kepada

anak-anak bagaimana cara belajar dan bagaimana cara berpikir. Dengan demikian,

para siswa harus dapat mengembangkan keterampilan dasar mereka dan sekaligus

belajar mengembangkan ketrampilan berpikir kreatif dan kritis. Dengan kata lain,

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kita membutuhkan perubahan, baik dalam apa yang dipelajari dan dalam cara

bagaimana ia dipelajari.

Menurut Colin Rose dan Nicholl, belajar bukan hanya untuk mengetahui

jawaban-jawaban, belajar juga tidak hanya diukur dengan nilai ujian saja, akan

tetapi belajar adalah petualangan seumur hidup. Belajar harus dimulai sedini

mungkin dan terus berlangsung seumur hidupnya, serta mengimplementasikan

apa yang dipelajari. Seseorang akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan

menyenangkan ketika orang tersebut mampu menggunakan bentuk-bentuk

kecerdasan yang paling kuat. Hal tersebut disebabkan karena sebagian orang

mungkin kurang mampu dalam suatu jenis kecerdasan. Akan tetapi karena

gabungan dan paduan ketrampilan khusus yang dimilikinya, dia mungkin mampu

mengisi dengan baik beberapa kekurangannya secara baik. Tapi umumnya

semakin baik seseorang mengembangkan kecerdasannya yang lain, maka akan

semakin luwes orang tersebut memenuhi tantangan dalam kehidupan yang luas

aspeknya.

Pentingnya ilmu matematika tidak lepas dari perannya dalam kehidupan.

Dalam kehidupan sehari-hari, konsep dan prinsip matematika banyak digunakan

dan diperlukan, baik sebagai alat bantu dalam penerapan bidang ilmu lain maupun

dalam pengembangan matematika itu sendiri. Dalam pendidikan selalu dituntut

adanya suatu perbaikan atau pembaharuan yang bersifat terus menerus yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena pendidikan

mempunyai peranan yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang

cerdas , damai , terbuka dan demokratis.

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Untuk meningkatkan respon siswa dalam mempelajari matematika, para

guru matematika diharapkan dapat memperkenalkan materi matematika dengan

lebih menarik dan bersahabat. Oleh karena itu guru harus mampu berinovasi dan

berkreativitas dalam mengembangkan metode mengajarnya. Metode mengajar

yang baik adalah metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan,

kondisi siswa, sarana dan prasarana yang tersedia serta tujuan pengajarannya .

Suatu metode pembelajaran mempunyai spesifikasi tersendiri, artinya

metode yang cocok untuk suatu materi tertentu belum tentu cocok digunakan

pada materi yang lain. Metode pembelajaran yang diterapkan tidak hanya mampu

secara materi saja, tetapi diharapkan juga dapat membuat siswa aktif terlibat

dalam proses kegiatan belajar mengajar semaksimal mungkin. Metode mengajar

yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar

sekaligus salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan. Yaitu dengan cara

menerapkan pengetahuannya, belajar memecahkan masalah, mendiskusikan

masalah dengan teman-temannya, mempunyai keberanian menyampaikan ide atau

gagasan dan mempunyai tanggung jawab terhadap tugasnya. Sehingga metode

mengajar yang bervariasi dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam menerima

pelajaran.

Berdasarkan observasi, khususnya pada mata pelajaran matematika

dijumpai sebagian besar siswa memiliki pamahaman konsep matematika yang

rendah dan banyak siswa yang masih beranggapan bahwa matematika merupakan

pelajaran yang sulit, membosankan dan banyak rumus. Pembelajaran matematika

selama ini terlalu dipengaruhi pandangan bahwa matematika adalah alat yang siap

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pakai, Pandangan ini mendorong guru bersikap cenderung memberi tahu konsep,

sifat maupun teori serta cara penggunaannya. Pembelajaran menjadi terpusat pada

guru, siswa kurang dapat mengembangkan dan mengekpresikan potensi diri.

Akibat yang terjadi siswa seringkali hanya menghapal rumus, bahkan tak jarang

siswa juga menghapal cara penyelesaian pada setiap soal. Siswa kurang mampu

menganalisis setiap permasalahan secara cermat, mencari hubungan antar kalimat

untuk kemudian menyelesaikan masalah dengan baik

Berkaitan dengan masih rendahnya prestasi belajar matematika sangat

dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang kurang tepat. bahwa strategi belajar

mengajar yang baik adalah yang dapat menjamin tercapainya tujuan pengajaran

secara efektif, efisien dan ekonomis dan yang dapat meningkatkan keterlibatan

siswa baik secara intelektual maupun fisik.

Berkaitan dengan uraian di atas, maka perlu dipikirkan strategi atau cara

penyajian dan suasana pembelajaran matematika yang membuat siswa terlibat

aktif dan merasa senang dalam belajar matematika.

Sebagai guru matematika hendaknya dapat menerapkan strategi

pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpartisipasi aktif, baik secara fisik maupun mental dalam kegiatan pembelajaran

di kelas. Model Accelerated Teaching sepertinya cocok untuk pembelajaraan yang

seperti itu. Model Accelerated Teaching merupakan pembelajaran yang membuat

siswa termotivasi, membuat belajar lebih bermakna dengan menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan dan siswa terlibat langsung baik fisik maupun mental

dalam proses pembelajaran serta menciptakan interaksi yang saling asah, asih,

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

asuh sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi

juga sesama siswa. Accelerated Teaching tidak hanya memfokuskan pada apa

yang dipelajari siswa, tetapi mengajarkan siswa bagaimana cara belajar dan

bagaimana cara berfikir.

Metode belajar dalam Accelerated Teaching mengakui bahwa masing-

masing individu memiliki cara belajar pribadi pilihan yang sesuai dengan karakter

dirinya. Oleh karena itu, ketika seseorang belajar dengan menggunakan teknik-

teknik yang sesuai dengan gaya belajar pribadinya, maka berarti ia telah belajar

dengan cara yang alamiah bagi diri sendiri. Sebab yang alamiah menjadi lebih

mudah, dan yang lebih mudah menjadi lebih cepat.

Pada saat ini ada beberapa model pembelajaran yang berorientasi pada

pandangan konstruksivistik yang berkembang, antara lain cooperative learning

(pembelajaran kooperatif). Pembelajaran Kooperatif merupakan metode belajar

yang mana siswa bekerja dalam suatu tim ( kelompok kecil ) yang saling

berinteraksi antar anggota kelompok dengan cara saling membantu satu sama

lainnya dalam dunia pendidikan. ( Robert E.Slavin, 2008:4).

Pada metode pembelajaran kooperatif yang didalamnya mengandung

saling ketergantungan positif di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,

setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas belajar

berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling

membantu dalam memecahkan masalah serta mampu membangun hubungan

interpersonal dan memungkinkan materi pada tingkat penguasaan yang relatif

sama atau sejajar. siswa. (http:///www.edubenchmark.com)

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Sesuai dengan berkembangnya pandangan konstruksivistik, akan lebih

baik jika model Accelerated Teaching diterapkan dengan setting Cooperative

Learning. Penerapan model Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning diharapkan memberikan pembelajaran yang lebih bermakna, lebih

menyenangkan, dapat membangun rasa percaya diri dan siswa diharapkan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika khususnya materi pokok

Trigonometri, di samping menggunakan model pembelajaran yang tepat juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor luar yang meliputi lingkungan

( alam dan sosial ) dan instrumen ( kurikulum, guru, sarana dan administrasi ), dan

faktor dalam yang meliputi fisik ( kondisi fisik dan panca indra ) dan psikologi

(bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif). Motivasi berfungsi

sebagai pendorong, pengarah, dan penggerak tingkah laku dan salah satu unsur

yang menumbuhkan motivasi adalah sejauh mana merespon suatu proses

kegiatan.

Menurut Suyono (dalam Hasratuddin, 2002 : 1) mengatakan bahwa bila

dilihat dari faktor pembelajaran, kelemahan pembelajaran matematika yang

dilakukan oleh guru di sekolah adalah (1) rendahnya kemampuan guru

menggunakan metode pembelajaran atau strategi pembelajaran yang bervariasi,

(2) kemampuan mengajar guru hanya sebatas menjawab soal-soal tanpa

memahami konsep materi yang diajarkan, (3) guru enggan merubah metode

mengajar yang terlanjur dianggap benar dan efektif, dan (4) guru hanya

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

menggunakan metode pembelajaran konvensional tanpa memperhatikan aspek

berpikir siswa.

Respon dapat diartikan sebagai tanggapan seseorang terhadap pengaruh

atau reaksi dari luar sehingga mempengaruhi sikap dan tingkah laku. Respon

siswa terhadap proses pembelajaran merupakan tanggapan siswa selama

mengikuti proses pembelajaran, sehingga mempengaruhi sikap dan tingkah laku

siswa dapat diungkapkan ke dalam bentuk pernyataan dari siswa tersebut. Dalam

pembelajaran dengan metode Accelerated Teaching siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran akan banyak dihadapkan komponen-komponen pembelajaran,

sehingga sangat dimungkinkan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh respon

siswa terhadap proses pembelajaran.

Mengingat pentingnya prestasi belajar matematika bagi siswa dalam

proses belajar selanjutnya maka masalah rendahnya prestasi belajar matematika

siswa, dan respon siswa terhadap proses pembelajaran matematika yang

cenderung negatif perlu diupayakan pemecahannya

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu adanya kajian tentang penerapan

Model Accelerated Teaching di sekolah-sekolah lain di Boyolali dan sebagai

alternatif model pembelajaran dalam pembelajaran matematika di SMA. Sehingga

diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Untuk itu penulis

mencoba menerapkan dan mengkajinya dengan mengadakan penelitian tentang

“Efektivitas Model Pembelajaran Accelerated Teaching dengan Setting

Cooperative Learning Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari

Respon Siswa Pada Pembelajaran Kelas X SMA Negeri Kabupaten Boyolali”.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di muka tentang hasil belajar

matematika menggunakan model Accelerated Teaching yang ditinjau dari

respon belajar siswa dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran matematika cenderung terpola berpusat pada guru

dengan pembelajaran konvensional. Ada kemungkinan metode

pembelajaran tersebut merupakan penyebab rendahnya prestasi belajar

matematika dan respon siswa terhadap pembelajaran yang cenderung

rendah. Terkait dengan ini, dapat diteliti: apakah jika model

pembelajaran guru diubah maka prestasi belajar matematika dan

respon siswa terhadap pembelajaran menjadi lebih baik

2. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa ada kemungkinan

disebabkan dalam pembelajaran matematika tidak ada keinginan siswa

untuk terlibat secara aktif. Apakah dengan pemilihan model

pembelajaran yang tidak hanya memfokuskan pada apa yang dipelajari

siswa, tetapi mengajarkan siswa bagaimana cara belajar dan bagaimana

cara berpikir dapat meningkatkan prestasi belajar matematika

3. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa mungkin disebabkan

kurangnya rsepon siswa pada pembelajaran matematika

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar Belakang Masalah dan Identifikasi Masalah, masalah

yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Efektivitas Model Pembelajaran

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Accelerated Teaching dengan Setting Cooperative Learning Terhadap Prestasi

Belajar Matematika Ditinjau dari Respon Siswa Pada Pembelajaran. Agar

penelitian dapat dicapai tujuan dan arah yang jelas perlu beberapa batasan

sebagai berikut :

1. Cara penyajian materi yang digunakan adalah model pembelajaran

Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning. yaitu

pembelajaran dengan model yang didalamnya terdapat unsur-unsur

koordinasi ke dalam kelompok belajar, saling ketergantungan positip,

diskusi kelompok, presentasi kelompok, tanggung jawab perseorangan

dan evaluasi, dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil

yang terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan kemampuan yang heterogen.

2. Prestasi belajar matematika diartikan sebaga hasil yang dicapai siswa

setelah mengikuti pelajaran matematika.

3. Respon Siswa pada pembelajaran yang dimaksud adalah tanggapan

siswa terhadap serangkaian proses selama kegiatan belajar mengajar.

4. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas X yang mempunyai

respon tinggi, sedang dan rendah di SMA Negeri Boyolali tahun

ajaran 2008/2009.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, dirumuskan masalah-masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dari pada model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperative Learning pada materi pokok Trigonometri

2. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai respon

tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai respon sedang, dan

apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai respon

sedang lebih baik daripada siswa yang mempunyai respon rendah pada

materi pokok Trigonometri?

3. Apakah perbedaan prestasi belajar matematika dengan menggunakan

model Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning

dan dengan model Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative

Learning konsisten pada tiap-tiap kategori respon siswa dan apakah

perbedaan prestasi belajar matematika antara tiap-tiap kategorirespon

siswa konsisten pada pembelajaran menggunakan Accelerated

Teaching dengan setting Cooperative Learning dan dengan model

Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di muka, maka

tujuan yang hendak dcapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah cara penyajian materi dengan model

Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning dalam

pembelajaran akan memberikan prestasi yang lebih baik pada materi

pokok Trigonometri daripada cara penyajian materi dengan model

Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning.

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Untuk mengetahui apakah prestasi balajar matematika siswa yang

mempunyai respon tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai

respon sedang dan siswa yang mempunyai respon sedang mempunyai

prestasi yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai respon

rendah dalam mempelajari materi pokok Trigonometri.

3. Untuk mengetahui apakah perbedaan prestasi belajar matematika

dengan model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning dan model pembelajaran Accelerated Teaching

tanpa setting Cooperative Learning konsisten pada tiap-tiap kategori

respon siswa dan apakah perbedaan prestasi belajar matematika antara

tiap-tiap kategori respon siswa konsisten pada pembelajaran

menggunakan model Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning dan model Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative

Learning ?

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Memberi masukan kepada guru atau calon guru matematika dalam

menentukan model pembelajaran yang tepat, yang sesuai dengan materi

yang diajarkan.

2. Bagi peneliti, sebagai salah satu media untuk memperluas wawasan

tentang ilmu yang ditekuni.

3. Memberikan sumbangan pemikiran khususnya kepada para guru

matematika untuk bahan penelitian yang relevan.

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

4. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran demi peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan

matematika.

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

KAJIAN TEORI , KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka, kajian teori dan kerangka

berpikir serta pengujian hipotesis. Tinjauan pustaka adalah hasil-hasil penelitian

yang relevan dengan masalah penelitian.Kajian teori yang akan dibahas adalah

teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian. Kerangka berpikir adalah

konsep dasar untuk menjawab permasalahan yang diangkat dari tinjauan pustaka

dan kajian teori.

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar Matematika

a. Pengertian Prestasi

Istilah prestasi biasanya muncul setelah diberlakukan suatu

pengukuran atau penilaian atau sering dikatakan sebagai evaluasi. Dengan kata

lain hasil pengukuran atau penilaian yang dilakukan dengan memperhatikan

beberapa aspek yang melingkupinya disebut prestasi. Menurut Kamus Besar

bahasa Indonesia (2001:895) prestasi adalah hasil yang dicapai atau dilakukan

atau dikerjakan, jadi prestasi merupakan hasil yang telah dicapai setelah

dilakukan usaha yang sebaik-baiknya sesuai batas kemampuan usaha tersebut.

Menurut Oemar Hamalik (2003 : 159) prestasi adalah hasil yang merupakan

indikator adanya perubahan tingkah laku siswa

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

adalah usaha yang telah dilakukan dengan kemampuan dan ketrampilan

sehingga memberikan hasil yang sesuai dengan usahanya.

b. Pengertian belajar

Pengertian belajar menurut beberapa ahli pendidikan memang berbeda

satu dengan yang lainnya. Hal ini terjadi karena adanya sudut pandang yang

berbeda, akan tetapi perbedaan itu bukan merupakan suatu hal yang prinsip.

Slameto (1995:2) menyatakan bahwa ”Belajar ialah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dar pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”. Winkel ( 2004 : 58) belajar adalah suatu

aktifitas mental yang dilakukan seseorang, yang tidak dapat dilihat dari luar.

Seseorang yang sedang belajar tidak dapat diketahui apa yang terjadi dalam diri

seseorang tersebut hanya dengan mengamatinya. Menurut Oemar Hamalik

(1986:60),”pengertian belajar (learning) dalam konteks ilmu pendidikan

merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman dan

latihan”.

Dari pengertian di atas dapat dikemukakan tentang pengertian belajar

adalah suatu proses yang terjadi pada diri seseorang yang ditandai perubahan

tingkah laku pada individu untuk mendapatkan kemampuan baru yang diperoleh

melalui usaha yang tidak dapat dilihat dari luar

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Pengertian Prestasi Belajar

Dari prestasi belajar yang dicapai seeorang akan nampak keseluruhan

kepribadiannya. Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-

pola kepribadian tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan, sebaliknya siswa

yang tidak berhasil dalam belajar akan menyimpang dari tujuan yang telah

ditetapkan. Sutratinah Tirtonegoro (1984:43) mengemukakan, ”Prestasi belajar

adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar”. Dengan

mengetahui prestasi belajar anak, dapat diketahui kedudukan anak di dalam

kelas, apakah anak tersebut termasuk kelompok pandai, sedang atau kurang.

Lebih lanjut Sutratinah Tirtonegoro (1984:43) mengatakan bahwa, ”Prestasi

belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar, yang dinyatakan dalam

bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil

yang sudah dicapai anak dalam periode tertentu:.

Dari pengertian di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa prestasi

belajar adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka,

huruf, simbol maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai

oleh setiap siswa dalam periode tertentu.

d. Pembelajaran Matematika

Menurut kamus besar bahasa indonesia (20014:723) dikemukakan

bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar

bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian

masalah mengenai bilangan.

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar

yaitu berpikir sistematis, logis dan kritis dalam mengkomunikasikan gagasan

atau pemecahan masalah ( Depdiknas , 2002:8 ). Menurut wikipedia Indonesia

dalam http://id.wikipedia.org/wiki/matematika yaitu ”Matematika secara

umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari struktur,

perubahan dan ruang; secara informal dapat pula disebut sebagai ilmu tentang

bilangan dan angka. Menurut Margono (1996:29) Matematika adalah ilmu

pengetahuan yang berisfat rasional yang kebenarannya tidak tergantung

pembuktian secara empiris tetapi secara deduktif. Herman Hudoyo (1990:4)

mengatakan bahwa hakikat matematika adalah ide, struktur dan hubungan yang

diatur menurut urutan logis dan suatu obyek langsung yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep dan ketrampilan.

Belajar matematika pada dasarnya merupakan proses yang

diarahkan pada suatu tujuan. Tujuan belajar matematika dapat dilihat dari

kemampuan seseorang memfungsionalkan materi matematika yang dipelajari,

baik secara konseptual maupun secara praktis. Secara konseptual dimaksudkan

dapat mempelajari matematika lebih lanjut, sedangkan sacara praktis

dimaksudkan menerapkan pada bidang-bidang lain. Soedjadi ( 2000)

mengemukakan menguasai matematika diperlukan cara belajar yang berurutan

setapak demi setapak dan berkesinambungan. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa dalam mempelajari matematika haruslah bertahap, berurutan,

dan berkesinambungan berdasarkan pada pengalaman belajar sebelumnya.

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Herman Hudoyo ( 1990 : 6 ) menyatakan bahwa seseorang

dikatakan belajar matematika apabila pada diri orang tersebut terjadi suatu

proses kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang

berkaitan dengan matematika. Perubahan tersebut terjadi dari tidak tahu konsep

menjadi tahu konsep, dan mampu menggunakannya dalam mempelajari materi

lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses belajar materi

matematika bukan hanya pengenalan yang dicapai, tetapi juga perlu

pemahaman terhadap materi tersebut.

Dari pendapat di atas, yang dimaksud dengan pembelajaran

matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang berkaitan dengan

bilangan, ide, struktur, fakta dan konsep dimana siswa dapat berinteraksi

dengan guru dan materi pelajaran agar dapat mencapai tujuan tertentu.

Dalam Standar Nasonal Kompetensi 2006, tujuan pembelajaran

matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes,

akurat, efisien dan tepat, dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisai, menyusun bukti atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau

media lain untuk memperjelas keadaan masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu memiliki rasa ngin tahu, perhatian dan minat

dalam mempelajari matematika. Serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah. (Depdiknas, 2006:2).

Dalam proses pembelajaran, guru juga harus memiliki

keterampilan dalam memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang

mengarah pada cara belajar yang aktif dan dipandang lebih efektif sehingga

pengetahuan matematika dapat dikuasai siswa dengan baik. Salah satu

pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah Model Accelerated

Teaching .

e. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar seseorang dapat diukur dari keberhasilan seseorang dalam

mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. Dalam pendidikan sekolah tujuan

belajar telah ditentukan oleh guru dengan berpedoman pada GBPP yang ada.

Dengan demikian prestasi belajar matematika adalah tingkat keberhasilan yang

dimiliki seseorang dalam mencapai tujuan belajar matematika dalam selang waktu

tertentu setelah orang tersebut melakukan kegiatan belajar matematika.

Untuk menentukan keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran

diperlukan alat ukur. Alat ukur yang biasa digunakan di sekolah biasanya berupa

tes. Tes yang biasa digunakan berupa tes obyektif maupun tes essai. Pada

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar matematika adalah nilai yang dicapai

dari hasil tes prestasi belajar setelah mengikuti proses pembelajaran, baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol pada kompetensi dasar Trigonometri.

f. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar sangat penting

dalam rangka membantu siswa untuk dapat mencapai prestasi belajar yang sebaik-

baiknya. Supaya belajar dapat berhasil, yaitu mencapai perubahan tingkah laku

sesuai dengan yang diharapkan, maka proses belajar mengajar harus terjadi

dengan baik. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar

mengajar hendaknya diperhatikan.

Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempunyai potensi

berpengaruh terhadap proses belajar mengajar meliputi :

a. Faktor Internal.

b. Faktor Eksternal.

Secara terperinci kedua faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor Internal adalah faktor yang datang dari dalam diri siswa sendiri, yang

meliputi:

1. Faktor Jasmaniah

a) Kesehatan.

Kesehatan adalah faktor penting di dalam belajar, sebab dengan kesehatan

yang prima akan menjaga konsentrasi belajar.

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b) Cacat tubuh.

Cacat tubuh dapat juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi belajar.

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor yang berhubungan dengan rohaniah.

Termasuk dalam faktor ini adalah:

i) Intelegensi atau kecerdasan yang sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan belajar siswa. Intelgensi yang tinggi memungkinkan siswa

mendapat perstasi belajar yang tinggi dan intelgensi yang sedang atau

rendah juga memungkinkan siswa mendapat prestasi belajar yang sedang

atau rendah.

ii) Perhatian yang datang dari diri sendiri terhadap pelajaran maupun

perhatian dari orang lain dalam belajar juga merupakan faktor yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

iii) Minat atau keinginan atau ketertarikan pada bahan pelajaran bisa menjadi

penyebab keberhasilan belajar.

iv) Bakat .

Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah”the capacity to learn. Dengan

perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Dapat juga

diartikan bakat sebagai bentuk-bentuk kecakapan khusus yang dimiliki

seseorang. Kecakapan khusus ini umumnya berasal dari pembawaan atau

hereditas.

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

v) Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai karena

dapat menjadi daya dorong/daya gerak untuk mendapatkan hasil belajar

yang optimal.

vi) Kematangan adalah suatu tingkatan atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru.

vii) Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah Preparedness

Toerspond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response

atau bereaksi.

3. Kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat

dibedakan mejadi dua macam, yaitu kelelahan jasmaniah dan kelelahan

rohani.

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri siswa. Faktor ini

meliputi:

1. Faktor lingkungan keluarga yang terdiri dari:

a) Cara Orang tua Mendidik.

Cara orangtua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap

kemajuan belajar anak. Orangtua dapat mendidik anaknya dengan cara

memberikan pendidikan dan perhatian yangcukup agar siswa mendapat

prestasi yang baik. Sebaiknya orangtua yangtidak mengindahkan

pendidikan anaknya, acuh tak acuh atau bahkan tidak memperhatikan sama

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

sekali, tentu berakibat anak tidak akan berhasil dalam belajarnya. Di lain

pihak, orangtua yang memanjakan anak-anaknya juga bisa menjadi

penyebab rendahnya prestasi belajar anaknya. Anak yang terlalu

dimanjakan menjadi sukar untuk diarahkan, hanya semuanya sendiri.

b) Faktor suasana rumah yang tidak kondusif, yaitu terlalu gaduh atau terlalu

ramai bisa menghemat konsentrasi belajar yang berakibat pada rendahnya

prestasi belajar.

c) Faktor ekonomi keluarga juga banyak menentukan dalam belajar anak.

Misalnya anak yang berasal dari tidak mampu tidak dapat membeli alat-

alat sekolah dengan lengkap, dan sebagai akibatnya anak tidak dapat

meraih prestasinya secara optimal.

2. Faktor Lingkungan Sekolah.

Lingkungan sekolah kadang-kadang juga menjadi penyebab

rendahnya prestasi hasil belajar anak. Termasuk dalam faktor ini adalah:

a) Metode mengajar atau cara penyajian pelajaran yang kurang baik dari

guru, misalnya guru kurang persiapan atau kurang menguasai materi

pelajaran.

b) Hubungan guru dengan murid yang kurang baik, berakibat guru kurang

disenangi murid sehingga murid tidak secara optimal dalam mengikuti

pembelajaran.

c) Hubungan antar siswa yang tidak menyenangkan, misalnya seorang

siswa yang dikucilkan/diasingkan temannya.

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

d) Bahan pelajaran yang terlalu tinggi di atas ukuran normal kemampuan

anak.

e) Alat-alat belajar di sekolah yang serba tidak lengkap.

f) Jam-jam pelajaran yang kurang baik, misalnya sekolah yang masuk siang

dengan udara yang panas mempunyai pengaruh yang melelahkan.

3. Faktor Lingkungan Masyarakat.

Beberapa hal yang termasuk dalm faktor lingkungan masyarakat yang juga

dapat meningkatkan kemajuan belajar antara lain:

a) Teman bergaul yang tepat akan memberikan pengaruh pada prestasi

belajar yang baik.

b) Adanya kegiatan-kegiatan dalam masyarakat yang mendidik dapat

menambah wawsan atau pengetahuan anak sehingga menyebabkan

prestasi belajar yang meningkat

2. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi

pembelajaran. Dalam dunia pendidikan strategi pembelajaran dapat diartikan

sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Srategi pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Metode Pembelajaran

dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk megimplementasikan

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai

tujuan pembelajaran. ( Wina Sanjaya; 2006 : 126 )

Istilah model pembelajaran berbeda dengan strategi pembelajaran dan

metode pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan oleh guru.

Menurut Wina Sanjaya (2006) menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran

mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau model

tertentu yaitu :

- Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

- Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut berhasil

- Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai.

(http://smacepiring,wordpress.com)

Banyak model pembelajaran yang telah dikembangkan, antara lain : Model

penemuan terbimbing, Model pemecahan masalah, Model pembelajaran

kooperatif, pembelajaran Kontekstual, Model Accelerated Teaching dan Model

pengajaran Langsung. Dalam penelitian ini yang akan diuraikan adalah model

Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning.

b. Model Accelerated Teaching

1. Pengertian dan Karakteristik Model Accelerated Teaching

Dalam bidang pendidikan, paradigma belajar sepanjang hayat semakin

mengemuka dan menjadi penting, diyakini tanpa belajar manusia akan tertinggal.

Ketika dunia berubah sangat cepat, adalah penting untuk mengikuti laju

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

perubahan dunia yang demikian.Kompleksitas dunia yang terus meningkat juga

menuntut kemampuan yang setara untuk menganalisis setiap situasi secara logis,

sehingga mampu memecahkan masalah secara kreatif. Untuk menguasai

perubahan yang berlangsung cepat dibutuhkan pula cara belajar cepat, dan

kemampuan menyerap serta memahami informasi baru dengan cepat pula. Konsep

belajar dan pembelajaran nampaknya harus pula berubah. Orientasi pendidikan

tidak hanya tertuju pada upaya mengembangkan kemampuan berpikir, tetapi lebih

dari itu juga mencetak manusia yang mampu berbuat dan selalu berusaha

meningkatkan kualitas kehidupannya.

Meskipun kesadaran tentang pentingnya perubahan dalam orientasi belajar

ini sudah semakin meluas, tetapi harus dipahami pula bahwa aktivitas belajar

setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung sebagaimana mestinya.

Kadang-kadang aktivitas itu dapat berjalan dengan lancar, dan kadang-kadang

lambat. Ketika belajar, seseorang terkadang mengalami situasi yang disebut

”jenuh belajar”. Kejenuhan belajar dapat melanda siapapun yang kehilangan

semangat dan motivasi belajar.

Saat ini muncul satu konsep belajar yang menawarkan cara belajar yang

lebih cepat yang dikenal dengan konsep ”Accelerated Teaching” Tehnik belajar

baru ini diharapkan bisa membantu anak didik belajar lebih cepat dari sebelumnya

Melalui penerapan Accelerated Teaching di kelas, anak-anak walau memiliki

kemampuan kurang tampak seperti benih yang hendak tumbuh. http://uin-suka

info/e jurnal/index-php.com

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Model Accelerated Teaching adalah suatu model mengajar yang

memungkinkan siswa dapat belajar secara alamiah dengan menggunakan teknik-

teknik belajar yang cocok dengan karakter dirinya sehingga mereka akan

merasakan bahwa belajar itu menyenangkan, efektif, dan cepat . Dalam model

pembelajaran ini, guru harus merancang berbagai aktivitas yang dapat

menggabungkan berbagai jenis gaya belajar siswa. Untuk menjadikan belajar itu

menyenangkan dan berhasil, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang

guru antara lain:

a. Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks). Lingkungan yang aman

untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tinggi.

b. Menjamin bahwa subyek pelajaran adalah relevan. Melihat manfaat

dan pentingnya subyek pelajaran

c. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif. Pada

umumnya belajar dilakukan ketika bersama dengan orang lain, ketika

ada dorongan semangat dan dukungan antusias

d. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan

otak kanan

(Rose dan Nicholl, 2003:93)

2. Prinsip-Prinsip Belajar Cepat

Percepatan belajar adalah sebuah konsep pembelajaran yang berupaya

untuk mengoptimalkan proses internal dalam diri siswa ketika sedang belajar,

sehingga terjadi perolehan pengetahuan baru. Upaya percepatan belajar yang

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dikenal dengan Accelerated Teaching dalam penerapannya didasarkan pada

prinsip-prinsip berikut :

1. Belajar bagaimana belajar dan belajar bagaimana berpikir

Belajar bagaimana belajar menjadi begitu penting, karena ketika seseorang

mempelajari cara belajar, kepercayaan dan keyakinan dirinya akan

meningkat. Belajar bagaimana belajar berarti mempelajari cara otak

bekerja, cara menyimpan informasi, mengambilnya, menghubungkannya

dengan konsep lain, dan mencari pengetahuan baru dengan cepat

kapanpun memerlukannya.(Gordon Dryden & Dr. Jeannete Vos : 1999:99)

2. Belajar harus menyenangkan dan membangun rasa percaya diri.

Menjadikan proses belajar menjadi sangat menyenangkan adalah sangat

penting. Karena belajar yang menyenangkan merupakan kunci utama bagi

individu untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh dalam proses

belajar. Untuk mencapai tujuan belajar dengan mudah, maka lingkungan

kelas harus ditata sedemikian rupa menjadi lingkungan yang kondusif,

yang dapat mempengaruhi siswa secara positip dalam belajar. Lingkungan

belajar yang kondusif dapat menumbuhkan motivasi anak dalam belajar,

penyajian materi dapat disampaikan dengan penuh makna serta memberi

kesan tersendiri kepada siswa.

3. Orang tua dan masyarakat harus terlibat dalam pendidikan anak

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat

dan pemerintah. Sekolah hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak dalam

keluarga. ( Raymond J. Wlodkowski ).

Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl berpendapat tentang pentingnya

peranan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anak-anak. Orang tua

harus dilibatkan secara penuh dalam pendidikan anak-anak. Oleh karena

itu rumah menjadi lembaga pendidikan terpenting dan orang tualah yang

berperan sebagai pendidik pertama dan utama.

4. Sekolah harus menjadi ajang persiapan yang sebenarnya bagi kehidupan

dunia nyata.

Menurut Nasution, dalam Accelerated Learning, sekolah memegang

peranan penting untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam menghadapi

kehidupan yang akan dijalani. Masa-masa sekolah harus mempersiapkan para

siswa untuk tantangan-tantangan yang pasti akan mereka hadapi ketika keluar dari

sekolah. http://uin-suka info/e jurnal/index-php.com

3. Strategi Cara Belajar Cepat.

Strategi cara belajar cepat dalam Accelerated Teaching merupakan paduan

dari metode-metode pembelajaran yang dibagi menjadi enam langkah dasar.

Keenam langkah dasar itu dapat diingat dengan mudah yaitu dengan

menggunakan singkatan M-A-S-T-E-R.

1. M adalah Motivating Your Mind (Memotivasi Pikiran)

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam kegiatan

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

belajar, motivasi sangat penting, karena motivasi belajar tidak hanya

mendorong atau membangkitkan individu untuk giat dalam belajar tetapi dapat

juga menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu Dengan demikian,

motivasi berfungsi sebagai penentu prioritas untuk keberhasilan seseorang.

Dalam memotivasi pikiran maka seseorang harus berada dalam keadaan

pikiran yang ”kaya akal”, itu berarti harus dalam keadaan yang relaks, percaya

diri dan termotivasi. Jika mengalami stress atau kurang percaya diri atau tidak

dapat melihat manfaat dari sesuatu yang dipelajari, maka ia tidak akan bisa

belajar dengan baik. Seseorang harus mempunyai keinginan untuk

memperoleh ketrampilan atau pengetahuan baru, harus percaya bahwa dirinya

betul-betul mampu belajar, bahwa informasi yang didapatkan akan

mempunyai dampak yang bermakna bagi kehidupannya.

Berikut cara-cara untuk memotivasi pikiran siswa:

a) Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan

Musik merupakan suatu cara yang sangat efektif untuk menciptakan

keadaan yang menyenangkan.. Penataan meja disesuaikan dengan model

pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga membuat siswa merasa

nyaman dalam belajar. Jika siswa merasa aman maka mereka akan lebih

berani mengambil resiko dan lebih banyak belajar ( BOBBI DePORTER,

1999:47)

b) Melihat relevansi atau kesesuaian

Siswa akan merasakan bahwa matematika akan menjadi hidup dan

penting ketika mereka menyaksikan dan mengaplikasikannya dalam

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

kehidupan mereka sehari-hari. Para siswa harus melihat relevansi apa yang

mereka pelajari dengan komitmen pada kehidupannya. Oleh karena itu,

pada setiap awal pembelajaran, guru hendaknya menyampaikan manfaat

dari materi yang akan diajarkan dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

c) Kekuatan sugesti

Harapan seorang siswa adalah faktor penting dalam menentukan hasil

pendidikannya. Para guru harus terus menerus menanamkan sugesti positif

untuk sukses. Penting sekali bagi siswa untuk memahami bahwa belajar itu

sendiri adalah proses untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Perkataan

guru diharapkan mampu menimbulkan kesan yang dapat memacu belajar

siswa, memilih perkataan yang menimbulkan citra positif, memacu

pelajaran dan meningkatkan komunikasi. (http://www.scribd.com)

2. A adalah Acquiring The Information (Memperoleh Informasi)

Dalam belajar seseorang perlu mengambil, memperoleh dan menyerap

fakta-fakta dasar subyek pelajaran yang dipelajari melalui cara yang paling

sesuai dengan pembelajaran inderawi yang di suka. Setiap siswa mempunyai

gaya belajar yang berbeda. Pemberian informasi merupakan cara penyampaian

materi kepada siswa dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan dan

cocok untuk semua gaya belajar .

Ada beberapa strategi dalam memperoleh informasi agar lebih mudah yaitu:

a. Dapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang suatu obyek yang

dimaksudkan .

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Otak atau pikiran mampu merasakan keseluruhan dan sebagian dari suatu

hal secara bersamaan. Misalnya dalam membaca sebuah buku, cobalah

membuka sekilas-sekilas seluruh halamannya, catatlah hal-hal yang

penting, berhentilah sejenak, kemudian baca cepat suatu bagian yang

benar-benar menarik perhatian. Inilah cara efektif untuk mulai belajar.

b. Kembangkan gagasan inti.

Setiap subyek pasti memiliki gagasan inti. Dengan memahami gagasan inti,

segala sesuatunya yang lain akan mudah dimengerti.

c. Buat sketsa dari apa yang telah diketahui

Dalam memulai proses belajar perlu membuat beberapa catatan tentang apa

yang telah diketahui yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajari.

d. Bagi materi menjadi bagian-bagian kecil.

Banyak siswa yang gagal sebelum memulai belajar karena merasa apa yang

sedang dilakukan sangat membebani. Untuk mengatasi hal ini adalah

dengan membagi apa yang sedang dipelajari ke dalam bagian-bagian kecil.

Dengan mendapatkan informasi bagian per bagian akan memperoleh sukses

kecil yang berkesinambungan tanpa tekanan mental.

e. Bertanyalah terus

Dengan mempertanyakan terus apa yang belum diketahui akan membuat

pikiran tetap fokus, dengan mencari dan menemukan jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang disusun akan menjaga ketertarikan terhadap

subyek yang dipelajari.

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

f . Kenali gaya belajar sendiri.

Jika seseorang akrab dengan gaya belajarnya sendiri, maka dapat

mengambil langkah-langkah penting untuk membantu agar belajar lebih

cepat dan mudah.

3. S adalah Searching out the Meaning (Menyelidiki Makna)

Menanamkan informasi pada memori dengan secara seksama

mengeksplorasi bahan subyek yang bersangkutan. Penyelidikan makna

bertujuan untuk menghidupkan informasi, menjadikannya mudah diingat,

mengubahnya dari pengetahuan permukaan menjadi pemahaman yang

mendalam, mengaitkan yang baru dengan yang sudah diketahui dan

menjadikan semua dapat digunakan dan bermakna bagi siswa. (ONLINE

www.braingym.org).

4. T adalah Triggering the Memory (Memicu Ingatan)

Ada banyak hal yang harus diingat dalam suatu subyek tertentu. Materi

subyek itu terpateri dalam memori jangka panjang Pengulangan suatu materi

sangat penting agar materi yang telah dipelajari dapat diingat oleh siswa.

Belajar dengan cara melibatkan indra pendengaran, penglihatan, berbicara dan

bekerja, serta yang melibatkan emosi-emosi positif akan membuat memori

menjadi kuat.

5. E adalah Exhibiting What You Know (Memamerkan Apa yang Anda

Ketahui)

Para siswa jelas perlu menilai apa yang telah mereka pelajari dan

bagaimana strategi belajar mereka bekerja dengan baik. Langkah Exhibiting

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

What You Know (Memamerkan Apa yang Anda Ketahui) dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana materi yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

Untuk mengetahui bahwa siswa telah paham dengan apa yang dipelajarinya

bisa dilakukan dengan beberapa teknik. Pertama, dengan menguji diri sendiri.

Buktikan bahwa dia memang betul-betul telah mengetahui suatu subyek

dengan pengetahuan yang mendalam, bukan hanya luarnya saja. Kesalahan

menunjukkan dimana dan kapan melakukan usaha yang lebih besar. Itu berarti

bahwa evaluasi harus sering dilakukan dan dalam bentuk yang memberikan

umpan balik yang operasional.

6. R adalah Reflecting (Merefleksikan)

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari, respon

terhadap pengetahuan yang baru atau gambaran terhadap kegiatan dan

pengetahuan yang baru saja diterima. Refleksi merupakan hal penting yang

perlu dilakukan di akhir pembelajaran untuk membantu siswa

menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dengan

pengetahuan yang baru. (http://www.educ.are ).

Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat siklus model Accelerated

Teaching sebagai berikut

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 2.1 Langkah-langkah Model Accelerated Teaching

c. Setting Cooperative Learning

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif terhadap

siswa yang rendah hasil belajarnya, karena dengan pembelajaran kooperatif

siswa yang rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan motivasi, hasil

belajar dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama. Menurut Slavin

( 2005:4) “ Belajar kooperatif merupakan metode belajar yang mana siswa

bekerja dalam suatu tim (kelompok kecil) yang saling berinteraksi antar

anggota kelompok dengan cara saling membantu satu sama lainnya dalam

dunia pendidikan”. Pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

interaksi sosial pada pembelajaran. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa

belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu satu

sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa,

dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah

terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku.

Selanjutnya Slavin mengemukakan dua alasan mengapa menggunakan

pembelajaran kooperatif :

1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

sekaligus dapatmeningkatkan kemampuan hubungan sosial,

menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta

dapat meningkatkan harga diri.

2. Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam

belajar berpikir dan memecahkan masalah

Strategi pembelajaran kooperatif bisa digunakan manakala :

1. Guru menekankan pentingnya usaha kolektif di samping usaha

individual dalam belajar

2. Jika guru menghendaki seluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan

dalam belajar.

3. Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman

lainnya, dan belajar dari bantuan orang lain.

4. Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan

komunikasi siswa sebagai bagian dari isi kurikulum.

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

5. Jika guru menghendaki meningkatnya motivasi siwa dan menambah

tingkat partisipasi mereka.

6. Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan.

2. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri dari empat tahap,

yaitu :

1. Penjelasan Materi

Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok

materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan

utamanya adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.

2. Belajar dalam Kelompok

Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi

pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya

masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya.

3. Penilaian.

Penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan dengan tes atau

kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun secara

kelompok. Tes individual akan memberikan informasi kemampuan

setiap siswa dan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuan

setiap kelompok.

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

4. Pengakuan Tim

Pengakuan Tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol

atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau

hadiah.

3. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif.

3.1. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif

Keunggulan Pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi

pembelajaran di antaranya adalah :

i. Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat

menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan

informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa yang lain.

ii. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan.

iii. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan

segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.

iv. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung

jawab dalam belajar.

v. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan

pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.

vi. Kerja sama dapat menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya

pengalaman dan cara pandang yang sempit, jadi akan lebih mungkin untuk

menemukan kekuatan dan kelemahan diri. (ELAINE B. JOHNSON,

2002:164)

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3.2. Kelemaham pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki keterbatasan diantaranya :

1) Kemungkinan akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika

mereka ditempatkan dalam kelompok.

2) Adanya kesan negatif pada diri siswa mengenai kegiatan kerjasama atau

belajar berkelompok.

3) Banyak siswa tidak senang disuruh bekerjasama dengan orang lain.

4) Siswa yang kurang mampu akan merasa minder jika ditempatkan dalam

satu group dengan siswa yang pandai. (Wina Sanjaya ; 2006:248)

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model Accelerated

Teaching dengan setting cooperative learning adalah pembelajaran dengan model

yang di dalamnya terdapat unsur-unsur koordinasi siswa ke dalam kelompok

belajar, saling ketergantungan positif, diskusi kelompok, presentasi kelompok,

tanggung jawab perseorangan dan evaluasi, dimana siswa dibagi ke dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 siswa dengan kemampuan

yang heterogen.

d. Penerapan Model Accelerated Teaching dengan setting cooperative

learning

Adapun penerapan model Accelerated Teaching dengan setting

cooperative learning dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :

Motivating Your Mind (Memotivasi Pikiran)

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

a). Menyiapkan lingkungan belajar yang positif dengan menata ruangan

yang memudahkan siswa untuk bergerak bebas, mengatur tempat duduk

siswa secara berkelompok, musik, menambahkan poster atau pesan

yang menggugah semangat. (B.Dipamo and RFS Job ).

b).Memulai pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang jelas dan memberikan sugesti positif akan manfaat materi

Trigonometri.

2. Inti

Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :

Acquiring The Information (Memperoleh Informasi)

a). Memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan

b).Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi

yang diajarkan.

Searching out the Meaning (Menyelidiki Makna)

a) Membagi siswa menjadi delapan kelompok dan membagikan LKS

kepada siswa.

b) Meminta siswa untuk mengerjakan LKS dan berdiskusi bersama

anggota kelompoknya

c) Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

Triggering the Memory (Memicu Ingatan)

a). Memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja

dari kelompok masing-masing;

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b). Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya atau berkomentar

kepada kelompok yang melakukan presentasi;

c). Memberikan penguatan dan penegasan pada hasil presentasi.

Exhibiting What You Know (Memamerkan Apa yang Anda Ketahui)

Meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan dalam LKS secara

individual

3. Penutup

Reflecting (Merefleksikan)

Memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat kesimpulan

tentang apa saja yang telah dipelajari.

e. Penerapan Model Accelerated Teaching Tanpa Setting Cooperative

Learning

Adapun penerapan model accelerated teaching tanpa setting Cooperative

Learning dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :

Motivating Your Mind (Memotivasi Pikiran)

a). Menyiapkan lingkungan belajar yang positif dengan menata ruangan

yang membuat siswa merasa nyaman, menambahkan poster atau

pesan yang menggugah semangat.

b). Memulai pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran

yang jelas dan memberikan sugesti positif akan manfaat materi

Trigonometri.

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Inti

Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :

Acquiring The Information (Memperoleh Informasi)

a). Memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan

b). Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi

yang diajarkan.

Searching out the Meaning (Menyelidiki Makna)

a). Membagikan LKS kepada siswa.

b). Meminta siswa untuk mengerjakan LKS

c). Membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

Triggering the Memory (Memicu Ingatan)

a). Memberikan kesempatan salah satu siswa untuk mempresen- tasikan

hasil kerja

b). Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya atau berkomentar

kepada siswa yang melakukan presentasi;

c). Memberikan penguatan dan penegasan pada hasil presentasi.

Exhibiting What You Know (Memamerkan Apa yang Anda Ketahui)

Memberikan pertanyaan (soal) kepada siswa dan menunjuk siswa

secara acak untuk menjawabnya.

3. Penutup

Reflecting (Merefleksikan)

Memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat kesimpulan

tentang apa saja yang telah dipelajari.

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

Motivasi dipandang sebagai suatu proses dalam diri siswa yang

menyebabkan munculnya tingkah laku ke arah tujuan. Motivasi dibedakan atas

motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi yang berasal dari luar

siswa.

Siswa yang termotivasi dari dalam ia akan melakukan tugas-tugas

pembelajaran dengan senang hati dan selalu ingin mempelajari bahan-bahan

pelajaran. Sedangkan siswa yang termotivasi dari luar ia harus mendapatkan

dorongan dari luar untuk mencapai tujuan pembelajaran, misalnya selain ingin

mendapatkan nilai yang bagus, seseorang belajar giat karena ia juga ingin

memperoleh hadiah, penghargaan dari orang lain, dan karena merasa dihargai

maka siswa memberikan respon yang positif.

Menurut Marpaung (2002), respon tidak dapat dipisahkan dengan stimulus

atau rangsangan. Stimulus muncul akibat seseorang telah mengikuti serangkaian

proses atau kegiatan yang dapat ditangkap oleh indra manusia atau respon

merupakan aksi dalam diri seseorang karena adanya reaksi dari luar, sehingga

seseorang baru dapat memberikan penilaian atau pendapat.

Dari beberapa pendapat di atas, jelas bahwa respon siswa terhadap

pembelajaran dapat diartikan sebagai tanggapan siswa terhadap serangkaian

proses atau kegiatan belajar mengajar. Adapun komponen-komponen yang dapat

menimbulkan stimulus antara lain: sikap siswa terhadap mata pelajaran,

komponen pembelajaran dan minat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dipandang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Iskap Riyadi (2006) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pembelajaran

Aritmatika Sosial Dengan Model Accelerated Teaching Ditinjau Dari Respon

Belajar Siswa”. Hasil penelitian ini adalah prestasi belajar Aritmatika Sosial

kelompok siswa yang diajar dengan Model Accelerated Teaching cenderung

lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang diajar dengan metode

konvensional dan prestasi belajar Aritmatika Sosial kelompok siswa yang

mempunyai respon tinggi lebih baik daripada kelompok siswa yang

mempunyai respon rendah.

2. Tri Susilowati (2008) dalam penelitiannya yang berjudul ”Perbandingan Hasil

Belajar Matematika Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model

Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning dan Model

Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning Sub Pokok Bahasan

Operasi Bilangan Bulat”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan model Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal

Operasi Bilangan Bulat dan meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran matematika.

Dari hasil hasil penelitian yang dilakukan oleh dua orang peneliti di atas,

terdapat persamaan obyek dan tujuan penelitian dengan yang diteliti. Dalam

penelitian ini obyek yang digunakan adalah cara penyajian materi dengan model

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Accelerated Teaching dan respon siswa pada pembelajaran. Yang membedakan

adalah subyek dan materi pokok bahasan.

C. Kerangka Berpikir

1). Kaitan antara penggunaan model pembelajaran Accelerated Teaching dengan

setting Cooperative Learning terhadap prestasi belajar Trigonometri

Model Accelerated Teaching adalah suatu model mengajar yang

memungkinkan siswa dapat belajar secara alamiah dengan menggunakan

teknik-teknik belajar yang cocok dengan karakter dirinya sehingga mereka

akan merasakan bahwa belajar itu menyenangkan, efektif dan cepat. Melalui

proses dalam tahapan-tahapan siklis yaitu : Mulai masalah-masalah →

mendapatkan keadaan pikiran yang benar → memperoleh informasi →

menyelidik makna → memicu memori → memamerkan apa yang diketahui →

merefleksikan. Hal ini akan membuat siswa terlibat secara aktif, sehingga

sangat dimungkinkan para siswa akan mampu menemukan dan

mengembangkan sendiri fakta maupun konsep.

2). Kaitan respon siswa pada pembelajaran terhadap prestasi belajar Matematika

Respon siswa terhadap pembelajaran merupakan reaksi / tanggapan siswa

terhadap serangkaian proses atau kegiatan belajar mengajar.yang diungkapkan

dengan pernyataan setelah mendapat reaksi dari luar ( materi, buku, lembar

kerja siswa ) yang sangat dipengaruhi oleh : sikap siswa terhadap mata

pelajaran, pendapat siswa terhadap komponen dan perangkat pembelajaran

serta aktivitas siswa terhadap proses belajar mengajar. Ditinjau dari materi

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Trigonometri dan tahapan-tahapan belajar Trigonometri itu sendiri, relevan

dengan komponen-komponen yang mempengaruhi stimulus . Hal ini dapat

diduga bahwa prestasi belajar Trigonometri dipengaruhi oleh tinggi rendahnya

respon siswa pada pembelajaran.

3). Kaitan respon siswa pada pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran

terhadap prestasi belajar matematika

Metode pembelajaran bukanlah satu-satunya faktor yang berpengaruh

terhadap peningkatan prestasi belajar Trigonometri. Tingkat respon siswa

terhadap proses pembelajaran juga berpengaruh terhadap prestasi belajar

Trigonometri. Penggunaan Model pembelajaran Accelerated Teaching

menuntut siswa secara aktif, begitu juga tingkat respon siswa dipengaruhi oleh

komponen aktifitas siswa . Di samping itu masih terdapat komponen respon

siswa terhadap pembelajaran lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar.

Kaitan antara pembelajaran dengan model Accelerated Teaching dan respon

siswa pada pembelajaran diduga dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika.

D. Hipotesis

Dalam penelitian, hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap

masalah yang akan diteliti atau merupakan dugaan yang belum diteliti

kebenarannya.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning akan memberikan prestasi belajar lebih baik pada materi pokok

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Trigonometri daripada model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa

setting Cooperative Learning.

2. Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai respon tinggi lebih baik

dari pada siswa yang mempunyai respon sedang atau rendah dan prestasi

belajar matematika siswa yang mempunyai respon sedang lebih baik dari

pada siswa yang mempunyai respon rendah pada materi pokok Trigonometri.

3. Perbedaan prestasi belajar matematika dari masing-masing cara penyajian

materi konsisten pada masing-masing kategori respon siswa pada

pembelajaran dan prestasi belajar dari masing-masing kategori respon siswa

pada pembelajaran konsisten pada cara penyajian materi.

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara-cara

ilmiah yang digunakan dalam pengumpulan data yang kemudian dianalisis. Pada

bab ini akan dibahas Tempat dan Waktu Penelitian, Jenis Penelitian, Desain

penelitian, Populasi dan Sampel , Teknik Pengambilan Data

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang

dilakukan dengan sengaja untuk mengusahakan timbulnya variabel-variabel bebas

dalam hal ini adalah pembelajaran Model Pembelajaran Accelerated Teaching

dengan setting Cooperative Learning, Model Pembelajaran Accelerated Teaching

tanpa setting Cooperative Learning dan respon siswa pada pembelajaran. Untuk

selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap variabel lain yaitu prestasi belajar

sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini ditentukan kelas-kelas yang dikenai

perlakuan. Oleh karena itu dibuat kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

masing-masing sampel. Pada kelas eksperimen digunakan perlakuan

menggunakan model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning, sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan dengan

model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning.

Pada akhir eksperimen, kedua kelas tersebut diukur dengan menggunakan alat

ukur yang sama yaitu soal-soal tes prestasi belajar matematika. Hasil pengukuran

atau data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, sehingga

jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Hasil pengukuran tersebut

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dianalisis dan dibandingkan tabel uji statistik yang digunakan. Karena dalam

memberikan perlakuan tidak memungkinkan untuk mengontrol dan

mengendalikan semua variabel yang relevan, kecuali beberapa dari variabel

tersebut di atas, maka penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu.

Seperti yang dikemukakan Budiyono (2003:82-83), tujuan penelitian

eksperimental semu adalah untuk memperoleh semua informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan menggunakan eksperimen

yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan

atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.

1. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai

berikut :

Tabel. 3.1

Desain Penelitian

Faktor (A)

Pendekatan Pembelajaran

Faktor (B)

Respon Siswa

Tinggi ( )1b Sedang ( )2b Rendah ( )3b

Accelerated Teaching dengan

setting Cooperative Learning ( )1a 12ab 13ab

Accelerated Teaching tanpa

setting Cooperative Learning ( )2a 21ab 22ab 23ab

Keterangan:

A : Model Pembelajaran

11ab

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a1: Model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning

a2: Model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative

Learning

B : Respon Siswa

b1 : Respon kategori tinggi

b2 : Respon kategori sedang

b3 : Respon kategori rendah

: prestasi belajar siswa model Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning dengan respon tinggi

12ab : prestasi belajar siswa model Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning dengan respon sedang

13ab : prestasi belajar siswa model Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning dengan respon rendah

21ab : prestasi belajar siswa model Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperative Learning dengan respon tinggi

22ab : prestasi belajar siswa model Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperative Learning dengan respon sedang

23ab : prestasi belajar siswa model Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperative Learning dengan respon rendah

Pada awal sebelum mulai perlakuan, terlebih dahulu mengecek keadaan

kemampuan awal sampel yang akan dikenai perlakuan, baik dari kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol. Tujuannya untuk mengetahui apakah

11ab

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kedua kelompok tersebut dalam keadaan seimbang. Data yang digunakan nilai

ulangan harian kelas X semester genap. Kedua kelompok tersebut diasumsikan

sama dalam semua segi yang relevan dan hanya berbeda dalam penggunaan model

pembelajaran.

2. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian akan dilakukan secara bertahap dengan urutan-

urutan kegiatan yang akan dilakukan adalah :

a. Melakukan observasi

Observasi SMA meliputi observasi obyek penelitian, pengajaran dan fasilitas

yang dimiliki.

b. Memilih kelas mana yang akan digunakan untuk penelitian dan kelas untuk uji

coba instrumen meliputi validitas dan realibilitasnya.

c. Mengambil nilai kemampuan awal untuk uji keseimbangan.

d. Memberikan perlakuan berupa pembelajaran model Accelerated Teaching

dengan setting Cooperative Learning dan model pembelajaran Accelerated

Teaching tanpa setting Cooperative Learning

e. Mengambil data dengan melakukan tes

f. Mengambil hasil yang diperoleh.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras, SMA Negeri 1 Simo,

SMA Negeri 1 Banyudono, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

semester genap tahun pelajaran 2008/2009 . Sedangkan uji coba dilaksanakan

di SMA Negeri Ngemplak - Boyolali.

2. Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap. Adapun tahap pelaksanaan

penelitian sebagai berikut :

a. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal

serta mengajukan penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan

Oktober 2008 sampai akhir Januari 2009

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini penulis melaksanakan penelitian pada bulan Pebruari

2009 sampai dengan awal bulan Mei 2009

c. Tahap penyelesaian

Pada tahap ini terdiri dari proses analisis data dan penyusunan laporan

penelitian, yang dimulai pada bulan Mei 2009

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1.. Populasi

Suharsimi Arikunto (2002:108), populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA

Negeri di Boyolali tahun ajaran 2008/2009.

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2). Sampel

Suharsimi Arikunto (2002:109) mengemukakan bahwa sampel

adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian tidak

selalu perlu untuk meneliti semua subyek dalam populasi, karena selain

membutuhkan beaya yang besar juga memerlukan waktu yang lama. Untuk itu

dengan mengambil sebagian subyek suatu populasi atau sering disebut

pengambilan sampel diharapkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat

menggambarkan populasi yang bersangkutan. Sampel yang mewakili seluruh

siswa kelas X SMA Negeri di Boyolali tahun ajaran 2008/2009 adalah :

a. Kelas Eksperimen, kelas X masing-masing 1 kelas dari SMA Negeri 1

Teras, kelas X-1 sebanyak 40 siswa, SMA Negeri 1 Simo kelas X-4

sebanyak 36 siswa dan SMA Negeri 1 Banyudono kelas X-3 sebanyak 36

siswa . Jadi total siswa kelas eksperimen pada penelitian ini adalah 112

siswa.

b. Kelas kontrol, siswa kelas X masing-masing 1 kelas dari SMA Negeri 1

Teras, kelas X-2 sebanyak 42 siswa, SMA Negeri 1 Simo kelas X-6

sebanyak 40 siswa dan SMA Negeri 1 Banyudono kelas X-2 sebanyak 33

siswa. Jadi total siswa kelas kontrol pada penelitian ini adalah 115 siswa.

3. Teknik pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random

sampling, yaitu dengan cara pengelompokan sekolah berdasarkan ranking

dari nilai hasil Ujian Akhir Nasional mata pelajaran matematika SMA Negeri

se-Boyolali tahun 2007/2008 menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas,

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kelompok sedang dan kelompok bawah. Kemudian dari masing-masing

sampel yang terpilih, kelas yang ada di sekolah sampel diambil secara acak

untuk mendapatkan masing-masing dua kelas yang akan dijadikan kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga akhirnya Sehingga akhirnya di

dapatkan enam kelas yaitu tiga kelas eksperimen dan tiga kelas kontrol.

Kemudian dari masing-masing kelompok secara random diambil satu sekolah,

kelompok atas terwakili SMA Negeri 1 Teras, kelompok sedang terwakili

SMA Negeri 1 Simo dan kelompok rendah terwakili SMA Negeri 1

Banyudono.

Adapun langkah-langkah pengambilan sampel dilakukan sebagai

berikut :

a). Diambil 2 kelas dari 6 kelas di SMA Negeri 1 Teras dengan cara acak dan

terpilih kelas X-1 sebagai kelompok eksperimen sejumlah 40 siswa dan

kelas X-2 sebagai kelompok kontrol sejumlah 42 siswa.

b). Diambil 2 kelas dari 6 kelas di SMA Negeri 1 Simo dengan cara acak dan

terpilih kelas X-4 sebagai kelompok eksperimen sejumlah 36 siswa dan kelas

X-6 sebagai kelompok kontrol sejumlah 40 siswa.

c). Diambil 2 kelas dari 5 kelas di SMA Negeri 1 Banyudono dengan cara acak

dan terpilih kelas X-3 sebagai kelompok eksperimen sejumlah 36 siswa dan

kelas X-2 sebagai kelompok kontrol sejumlah 33 siswa.

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 3.2

Rata-rata nilai UN Matematika SMA

No Nama Sekolah Rerata Kelompok

1.

2.

3.

SMA N 1 Boyolali

SMA N 1 Musuk

SMA N 1 Teras

8,27

8,17

7,70

Atas

Atas

Atas

4

5.

6..

SMA N 1 Simo

SMA N 1 Nogosari

SMA N 3 Boyolali

7,27

7,20

7,10

Sedang

Sedang

Sedang

7.

8.

SMA N 2 Boyolali

SMA N 1 Banyudono

6,81

6,77

Rendah

Rendah

Sumber data di atas diperoleh dari data hasil Ujian Nasional 2008

Berdasarkan prosedur di atas diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti

Tabel 3.3

Tabel 3.3

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelompok Nama Sekolah Kelas

Eksperimen Kontrol

1. Atas SMA N 1 Teras 40 42

2. Sedang SMA N I Simo 36 40

3. Rendah SMA N 1 Banyudono 36 33

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan hal yang sangat penting karena dengan

adanya variabel dapat ditentukan teknik analisis data yang digunakan. Variabel

adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 96)

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diamati yaitu variabel bebas

dan variabel terikat.

1. Variabel bebas yaitu model pembelajaran dan kategori hasil tes respon siswa

pada pembelajaran

a). Model Pembelajaran

i). Definisi operasional

yang dimaksud dengan model pembelajaran dalam penelitian ini adalah

metode yang digunakan selama proses pembelajaran matematika untuk

materi pokok Trigonometri.

ii). Kategori

Model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning pada kelas eksperimen dan model Accelerated Teaching

tanpa setting Cooperative Learning pada kelas kontrol.

iii). Skala pengukuran

Nominal dengan dua kategori pendekatan pembelajaran model

Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning dan model

Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning

iv). Simbol : dengan i = 1, 2

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

b). Respon siswa pada pembelajaran

i). Definisi operasional

yaitu tingkat respon siswa pada proses pembelajaran materi pokok

Trigonometri. Tingkat respon siswa yang diukur menggunakan angket

respon siswa yang meliputi komponen-komponen : sikap siswa terhadap

materi pembelajaran, pendapat siswa terhadap komponen pembelajaran

serta minat siswa mengikuti pembelajaran.

ii) Skala pengukuran

Skala interval yang diubah dalam skala ordinal dalam kategori yaitu tinggi,

sedang dan rendah. Skala interval yang diubah dalam skala ordinal

yang terdiri tiga kategori yaitu kelompok tinggi, dengan skor lebih

dari + 0,5s dan kelompok sedang dengan skor - 0,5s

+ 0,5s. Sedangkan kelompok rendah dengan skor kurang dari - 0,5s

( = rataan skor respon dan s = simpangan baku ).

iii). Kategori : skor angket respon siswa pada pembelajaran matematika

iv). Simbol : dengan j = 1, 2, 3

2. Variabel Terikat adalah Prestasi Belajar Siswa

i). Definisi operasional

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa sebagai akibat dari

aktivitas selama mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika.

ii). Kategori

Nilai tes prestasi belajar matematika materi pokok Trigonometri.

iii). Skala pengukuran : Interval ; iv). Simbol : Y

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan

data yang dilakukan secara sistematik dan standar. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1). Metode Dokumentasi

Menurut Budiyono (2003:54) “Metode Dokumentasi adalah cara

pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang ada”.

Suharsimi Arikunto (2002 : 135) berpendapat bahwa dokumentasi dari asal

katanya documen yang artinya barang-barang yang tertulis. Jadi metode

dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan lain

sebagainya.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data sekolah dan identitas siswa antara lain nama siswa dan nilai

ulangan harian siswa mata pelajaran matematika kelas X SMA. Pengumpulan

data ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan awal tentang prestasi belajar

matematika dari sampel sebelum dikenai perlakuan dan untuk menguji

keseimbangan.

2). Metode Angket

Budiyono (2003:47) berpendapat bahwa, ”metode angket adalah

cara pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis

kepada subyek peneliti, responden atau sumber data dan jawaban diberikan

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

pula secara tertulis”. Metode angket pada penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang respon siswa pada pembelajaran matematika.

3). Metode Tes

Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan

sejumlah pertanyaan kepada subyek penelitian. Metode tes dalam penelitian ini

digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar siswa. Tes

yang digunakan berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda. Sebelum

digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diuji terlebih

dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas item

soal. Sedangkan untuk menguji butir instrumen digunakan uji daya pembeda,

tingkat kesukaran.Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri di

Boyolali semester genap pada materi pokok Trigonometri.

F. Instrumen Penelitian

1. Penyusunan Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk

memperoleh data tentang prestasi belajar matematika dan angket respon

siswa pada pembelajaran. Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu

diadakan uji coba untuk mengetahui validitas instrumen tes tersebut. Pada

penelitian ini uji coba tes dilakukan di SMA Negeri Ngemplak- Boyolali

pada siswa kelas X-4 tahun pelajaran 2008/2009.

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

a). Tes Prestasi

Tes prestasi menggunakan tes tertulis yang berbentuk pilihan

ganda dengan lima jawaban yang tersedia. Tiap soal mempunyai bobot yang

sama, yaitu 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah.

b). Angket Respon Siswa Pada Pembelajaran

Angket dalam penelitian ini memuat pertanyaan-pertanyaan

tentang respon siswa pada pembelajaran yang berupa soal pilihan ganda

dengan 5 alternatif jawaban. Pemberian skor menggunakan skala Likkert,

untuk item positif adalah tidak menjawab diberi skor 0, jika menjawab a

(sangat setuju) diberi skor 5, b (setuju) diberi skor 4, c (ragu-ragu) diberi

skor 3, d (tidak setuju) diberi skor 2 dan e (sangat tidak setuju) diberi skor 1.

Sedangkan untuk item negatif menjawab a (sangat setuju) diberi skor 1,

b (setuju) diberi skor 2, c (ragu-ragu) diberi skor 3, d (tidak setuju) diberi

skor 4, e (sangat tidak setuju) diberi skor 5 serta skor 0 jika tidak menjawab.

Data yang diperoleh digunakan untuk mengukur respon siswa pada

pembelajaran matematika.

2. Uji Coba Instrumen

Setelah dilaksanakan uji coba, kemudian dilakukan analisis butir soal

tes dan angket sebagai berikut:

2.1.Tes Prestasi

Tes prestasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan

data mengenai prestasi belajar matematika. Sebelum digunakan untuk

mengambil data penelitian, instrumen tersebut diuji terlebih dahulu dengan

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

uji validitas dan realibilitas untuk mengetahui kualitas item soal tes.

Sedangkan untuk menguji butir instrumen digunakan uji daya pembeda

dan tingkat kesukaran.

a). Analisis Instrumen

1). Uji Validitas Isi

Untuk instrumen, supaya tes mempunyai validitas isi harus

diperhatikan hal-hal berikut:

i). Tes harus dapat mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran

tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.

ii). Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi

yang diajarkan.

iii). Materi palajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan

dipahami oleh tester.

(Budiyono, 2003:58)

Untuk menilai apakah tes mempunyai validitas isi, biasanya penilaian

dilakukan oleh pakar atau validator. Jadi dalam penelitian ini suatu butir soal

dikatakan valid jika sudah dilakukan penilaian oleh validator. Validatornya adalah

Sulasno S.Pd Guru matematika SMA Negeri 3 Boyolali dan Khaerul Anwar

S.Pd, Ketua MGMP matematika Boyolali. Pemilihan kedua validator tersebut atas

pertimbangan guru tersebut adalah guru pemandu mata pelajaran matematika

SMA di Boyolali.

2. Uji Reliabilitas

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif

dengan setiap jawaban benar skor 1 dan setiap jawaban salah diberi skor 0.

Sehingga untuk menghitung tingkat reliabilitas digunakan rumus Kuder-

Richardson dengan KR-20, yaitu:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−= 2

2

11 1 t

iit

sqps

nnr

11r : indeks reliabilitas instrumen

n : banyaknya butir instrumen

ip : proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada butir ke-i

iq : 1- ip

s 2t : variansi total

Dalam penelitian ini disebut reliabel apabila indeks reliabilitas

yang diperoleh telah melebihi 0,70 (r11>0,70).

(Budiyono, 2003:70)

b. Analisis Butir Soal

1). Daya Pembeda

Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda jika

kelompok siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak dari kelompok

siswa yang kurang pandai. Kalau kelompok siswa yang pandai menjawab soal

tersebut lebih banyak maka soal itu mempunyai daya beda positif artinya

mempunyai daya beda yang baik. Kalau terjadi sebaliknya maka soal itu

mempunyai daya beda negatif . Soal demikian perlu kembali atau direvisi.

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Dalam menentukan daya beda soal peserta tes diambil 27% kelompok atas

dan 27% kelompok bawah. Untuk mengetahui daya beda suatu butir soal

digunakan rumus korelasi momen produk Karl Pearson

( )( )( )( ) ( )( )2 22 2.

x y

n X Y X Yr

n X X n Y Y

−=

− −

∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

xyr : indeks daya pembeda untuk butir ke-i

n : cacah subjek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i

Y : skor total ( dari subyek uji coba)

(Budiyono, 2003: 65)

Jika indeks daya pembeda untuk butir ke-i kurang dari 0,3 maka butir tersebut

harus dibuang.

2). Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk

menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:

P = Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyak peserta tes yang menjawab soal benar

Js : Jumlah seluruh peserta tes

(Suharsini Arikunto, 2002:250)

Page 81: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika 0,30 ≤ P < 0,70.

2.2. Angket

1) Validitas isi

Budiyono (2003:39) mengatakan bahwa,”untuk menilai apakah suatu

angket instrumen mempunyai validitas yang tinggi, biasanya dilakukan melalui

expert judgment”. Jadi untuk menilai apakah angket valid penilaian dilakukan

oleh pakar.

Dalam penyusunan dan pengembangan berbagai tes ataupun angket,

pengujian validitas suatu instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya

seringkali dapat dilakukan dengan melihat sejauh mana kesesuaian antara hasil

ukur instrumen tersebut dengan hasil instrumen lain yang sudah teruji

kualitasnya atau dengan ukuran-ukuran yang dianggap dapat menggambarkan

aspek yang diukur tersebut secara reliabel.

Dalam hal ini, instrumen yang telah teruji validitasnya atau ukurannya

yang dianggap tepat telah berlaku sebagai kriteria validitas (Saifuddin Anwar,

1992:141-142).

2) Konsistensi internal

Konsistensi internal menunjukkan adanya korelasi positif antara skor

masing-masing butir angket tersebut. Artinya butir-butir tersebut harus

mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula.

Untuk menghitungnya digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl

Pearson sebagai berikut:

Page 82: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

r∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−=

))()()((

))((2222 YYnXXn

YXXYnxy

dengan:

r xy = indeks konsistensi internal untuk butir tes ke-i

n = cacah subjek yang dikenai tes

X = skor butir ke-i (dari subjek uji coba)

Y = skor total (dari obyek uji coba)

Butir soal angket dipakai jika r xy ≥ 0,3. (Budiyono, 2003:65)

3) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Alpha,

adanya rumus Alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut:

r11 = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−∑

2

2

11 t

i

ss

nn

Dengan:

= indeks relalibilitas instrumen

n = banyaknya butir instrumen

s 2i = variansi butir

s 2t = variansi total

Instrumen dikatakan reliabel jika r11 > 0,7. (Budiyono, 2003: 70)

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada awalnya dilakukan uji

keseimbangan dan uji beda rerata dengan menggunakan analisis uji-t.

Page 83: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Kemudian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

1. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan

bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang

(kesamaan rerata) antara kemampuan awal kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Secara statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti

dari dua kelompok sampel tersebut. Kemudian uji ini juga untuk mengetahui

perbedaan rerata kemampuan awal dari setiap kategori respon belajar siswa.

Langkah –langkahnya sebagai berikut:

a. Hipotesis

H0 : 21 µµ = (kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama)

H1 : 21 µµ ≠ (kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda)

b. Taraf signifikansi ( )α = 0,05

c. Statistik uji yang digunakan :

( )

21p

21

n1

n1s

XXt

+

−= ~ t(n1+n2-2)

2)1()1(

21

222

2112

−+−+−

=nn

snsns p

Keterangan :

t : t hitung, t(n1+n2-2)

X 1: mean dari sampel kelompok eksperimen

Page 84: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

X 2: mean dari sampel kelompok kontrol

n1 : ukuran sampel kelompok eksperimen

n2 : ukuran sampel kelompok kontrol

: variansi kelompok eksperimen

: variansi kelompok kontrol

: variansi gabungan antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol

= 0 ( sebab tidak dibicarakan selisih rataan )

d. Daerah Kritik

DK = | , ,

e. Keputusan uji

H0 ditolak jika t ∈ DK

f. Kesimpulan

1) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H0 diterima.

2) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika H0 ditolak.

(Budiyono, 2004: 151)

2. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini dari

populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas populasi

digunakan iji Lilliefors . Alasan dipilih uji Lilliefors karena uji ini dapat

digunakan untuk sampel yang kecil. Prosedur uji Lilliefors :

1. Hipotesis

Page 85: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berditribusi normal

2. Statistik Uji

L = Maks |F(zi) – S(zi)|

dengan :

F(zi) = P(Z|Z ) ; Z ~ N(0,1)

= zi : skor terstandar untuk xi ; s: variansi

S(zi): proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh cacah zi

xi: skor item

3. Taraf Signifikansi ( ) 05,0=α

4. Daerah Kritik (DK)

DK = { L| L > L α ; n }

5. Keputusan Uji

H0 ditolak jika Lhitung terletak di daerah kritik

6. Kesimpulan

a) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H0

diterima

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika

H0 ditolak

(Budiyono, 2004:170)

Page 86: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Variansi dalam penelitian ini

diambil dari variansi nilai prestasi belajar matematika untuk kelas

pembelajaran ( kelas eksperimen dan kelas kontrol ) dan variansi skor

respon siswa pada pembelajaran. Untuk menguji homogenitas ini

digunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dengan

prosedur sebagai berikut :

c. Hipotesis

H0 : 222

21 ... kσσσ === (variansi populasi homogen)

k = 2 ; k : metode pembelajaran

k = 3 ; k : kategori respon belajar siswa

H1 : tidak semua variansi sama (variansi populasi tidak homogen)

d. Statistik Uji yang digunakan :

c203,22 =χ (f logRKG - ∑

=

k

j 1fj log sj

2 )

dengan :

)1(~ 22 −kχχ

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−

−+= ∑ f

1f1

)1k(311c

j

;

∑∑=

j

j

fSS

RKG

; ( )

j

2j2

jj nX

XSS ∑∑ −=

k: banyaknya populasi

Page 87: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

k = 1, 2 ; k : metode pembelajaran,

k = 1, 2, 3 ; k : kategori respon belajar siswa

f : derajad kebebasan RKG = N – k

N : cacah semua pengukuran

fj : derajad kebebasan untuk sj : nj – 1

j = 1, 2, ..., k

nj : cacah pengukuran pada sampel ke-j

e. Taraf signifikansi = 0,05

f. Daerah Kritik (DK)

DK= { }1,222 | −> kαχχχ

g. Keputusan uji

H0 ditolak jika hitung2χ terletak di daerah kritik

h. Kesimpulan

Populasi-populasi homogen jika H0 diterima

Populasi-populasi tidak homogen jika H0 ditolak

(Budiyono, 2004: 176-177)

3. Pengujian Hipotesis

3.1. Tahap 1 ( Uji Anava Dua jalan )

a. Model

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan

dengan sel tak sama. Untuk menguji variabel bebasnya yaitu efek baris

(Model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Page 88: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Learning dan model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperative Learning) dan efek kolom ( respon tinggi, sedang dan

rendah ) digunakan model sebagai berikut :

ijkijjiijk εαββαµ ++++= )(X

dengan :

ijkX : data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

µ : rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean)

iα = = efek baris ke-i pada variabel terikat

jβ = = efek baris ke-j pada variabel terikat

( )ijαβ =

= kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

ijkε : deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ( )ijµ yang

berdistribusi normal rataan 0 dan variansi 2σ

i : 1, 2; 1 = model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting

cooperative Learning

2 = model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting

cooperative Learning

j: 1, 2, 3 : 1= Respon belajar tinggi

2= Respon belajar sedang

3= Respon belajar rendah

k: 1, 2, ..., nij : dengan nij = banyaknya data amatan pada sel ij

(Budiyono, 2004:228)

Page 89: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Prosedur

Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua

jalan dengan sel tak sama, yaitu :

1. Hipotesis

H0A: αi = 0 untuk setiap i = 1,2 (tidak ada perbedaan efek antara baris

terhadap variabel terikat)

H1A: paling sedikit ada satu αi yang tidak nol (ada perbedaan efek antara

baris terhadap variabel terikat)

H0B: βj = 0 untuk setiap j= 1,2,3,4 (tidak ada perbedaan efek antar kolom

terhadap variabel terikat)

H1B: paling sedikit ada satu βj yang tidak nol (ada perbedaan efek antar

kolom terhadap variabel terikat)

H0AB: ( )ijαβ = 0 untuk setiap i =1,2 dan j = 1,2,3,4 (tidak ada interaksi

baris dan kolom terhadap variabel terikat)

H1AB: paling sedikit ada satu ( )ijαβ yang tidak nol (ada interaksi baris

dan kolom terhadap variabel terikat)

(Budiyono,2004:211)

2. Komputasi

i. Notasi dan tata letak data

Notasi dan tata letak data dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan Tabel 3.5 sebagai

berikut :

Page 90: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 3.4

Data Amatan , Rataan dan Jumlah Kuadrat Deviasi

Model Pembelajaran Respon Siswa

Tinggi (b1) Sedang (b2) Rendah (b3)

Accelerated

Teaching dengan

setting cooperative

learning

a1

n11

∑ 11X

__

11X

∑ 211X

C11

SS11

n12

∑ 12X

12

__X

212∑ X

C12

SS12

n13

∑ 13X

13

__

X

213∑ X

C13

SS13

Accelerated

Teaching tanpa

setting cooperative

learning

a2

n21

∑ 21X

21

__

X

∑ 221X

C21

SS21

n22

∑ 22X

22

__

X

222∑ X

C22

SS22

n23

∑ 23X

23

__

X

223∑ X

C23

SS23

Dengan Cij = ij

ij

nX∑ 2)(

; SS ij = ijij CX −∑ 2

Page 91: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 3.5

Rataan dan Jumlah Rataan

Faktor b

Faktor a b1 2b 3b Total

1a ab11 ab12 ab13 1A

2a ab21 ab22 ab23 2A

Total 1B 2B 3B G

1). Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi-notasi

sebagai berikut:

nij = ukuran sel ij ( sel pada baris ke-I kolom ke-j )

= cacah data amatan pad sel ij

= frekuensi sel ij

hn = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = ∑

j,i ijn1

pq

∑=j,i

ijnN = banyaknya seluruh data amatan

ij

kijk

kijkij n

XXSS

2

2

⎟⎠

⎞⎜⎝

−=∑

∑ = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

ijAB = rataan pada sel ij

∑=i

iji ABA = jumlah rataan pada baris ke-i

∑=j

ijj ABB = jumlah rataan pada baris ke-j

Page 92: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

∑=j,i

ijABG = jumlah rataan semua sel

Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), (3),

(4), dan (5) sebagai berikut:

( )pqG1

2

= ; ( ) ∑=j,i

ijSS2 ; ( ) ∑=i

2i

qA3 ;

( ) ∑=j

2j

pB

4 ; ( ) ( )∑=j,i

2ijAB5

2). Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah

kuadrat, yaitu:

JKA = hn { (3) – (1) }

JKB = hn { (4) – (1) }

JKAB = hn { (1) + (5) – (3) – (4) }

JKG = (2)

JKB = hn { (4) – (1)

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

Dengan:

JKA = jumlah kuadrat baris

JKB = jumlah kuadrat kolom

JKAB = jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom

JKG = jumlah kuadrat galat

JKT = jumlah kuadrat total

3). Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah

dkA = p – 1 ; dkB = q – 1

Page 93: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dkAB = (p – 1) (q – 1) ; dkG = N – pq

dkT = N – 1

4). Rataan kuadrat

dkAJKARKA = ;

dkABJKABRKAB =

dkBJKBRKB = ;

dkGJKGRKG =

5). Statistik Uji

a) Untuk H0A adalah RKGRKAFa = yang merupakan nilai dari variabel random

yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq.

b) Untuk H0B adalah RKGRKBFb = yang merupakan nilai dari variabel random

yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq.

c) Untuk H0AB adalah RKG

RKABFab = yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p – 1) (q – 1) dan

N – pq.

6). Taraf Signifikansi ( )α = 0,05

7). Daerah Kritik

a) Daerah kritik untuk Fa adalah DK = { Fa | Fa > Fα; p – 1, N – pq }

b) Daerah kritik untuk Fb adalah DK = { Fb | Fb > Fα; q – 1, N – pq }

c) Daerah kritik untuk Fab adalah DK = { Fab | Fab > Fα; (p – 1)(q – 1) , N – pq }

8). Keputusan Uji

ditolak jika DK

Page 94: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

ditolak jika DK

ditolak jika DK

9). Rangkuman Analisis

Tabel 3.6

Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan

Sumber JK dk RK Fhit Ftabel

Baris (A) JKA p – 1 RKA Fa Ftabel

Kolom (B) JKB q – 1 RKB Fb Ftabel

Interaksi (AB) JKAB (p – 1) (q – 1) RKAB Fab Ftabel

Galat (G) JKG N – pq RKG - -

Total JKT N – 1 - - -

(Budiyono, 2004: 229-233)

3.2. Tahap 2 ( Uji Scheffe / Uji Komparasi Ganda)

Uji Scheffe atau Uji Komparasi Ganda dilakukan apabila Ho ditolak

dan variabel bebas dari yang ditolak tersebut minimal terdiri dari tiga

kategori. Jika ditolak tetapi variabel bebas dari yang ditolak tersebut

terdiri atas dua kategori maka untuk melihat perbedaan pengaruh antara kedua

kategori mengikuti perbedaan rataannya. Uji Komparasi ganda perlu

dilakukan apabila terdapat interaksi antara kedua variabel bebas.

Langkah-langkah dalam menggunakan Metode Sceffe’ adalah sebagai

berikut.

1) Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan yang ada.

2) Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

Page 95: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

3) Menentukan taraf signifikansi ( )α = 0,05.

4) Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut.

a) Komparasi rataan antar baris tidak perlu karena hanya ada 2

metode / pendekatan.

b) Komparasi rataan antar kolom

Uji Sceffe’ untuk komparasi rataan antar kolom adalah:

( )

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

−=−

j.i.

2j.i.

j.i.

n1

n1RKG

XXF

Daerah kritik untuk uji itu ialah: DK = { F | F > (q – 1)Fα; q – 1, N – pq }

Makna dari lambang-lambang pada komparasi ganda rataan antar

kolom ini mirip dengan makna lambang-lambang komparasi ganda

rataan antar baris hanya dengan mengganti baris menjadi kolom.

c) Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

Uji Sceffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

adalah sebagai berikut.

( )

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

−=−

kjij

2kjij

kjij

n1

n1RKG

XXF

dengan:

kjijF − = nilai Fobs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan

pada sel kj

ijX = rataan pada sel ij

Page 96: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

kjX = rataan pada sel kj

RKG = rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

ijn = ukuran sel ij

kjn = ukuran sel kj

Daerah kritik untuk uji itu ialah: DK = { F | F > (pq – 1)Fα; pq – 1, N – pq }

d) Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama

Uji Sceffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama

adalah sebagai berikut.

( )

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

−=−

ikij

2ikij

ikij

n1

n1RKG

XXF

Daerah kritik untuk uji itu ialah: DK = { F | F > (pq – 1)Fα; pq – 1, N – pq}.

5) Menentukan keputusan uji untuk masing komparasi ganda.

6) Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang sudah ada.

(Budiyono, 2004:214-215)

Page 97: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini dilaporkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

pada siswa-siswa kelas X SMA Negeri 1 Teras, SMA Negeri 1 Simo dan SMA

Negeri 1 Banyudono yang masing-masing 1 kelas dari sekolah-sekolah tersebut

dijadikan kelas eksperimen dengan pendekatan pembelajaran model Accelerated

Teaching dengan setting Cooperative Learning dan 1 kelas sebagai kontrol

dengan pendekatan pembelajaran model Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperative Learning. Adapun hasil penelitian berupa data hasil uji coba

instrumen, hasil diskripsi data, teknik analisa data, hasil pengujian hipotesis dan

pembahasan hasil penelitian.

Uji coba instrumen dilaksanakan di SMA Negeri Ngemplak- Boyolali

dengan jumlah siswa sebanyak 38 siswa.

A. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa pada pembelajaran sebanyak 40 butir soal

berisi pertanyaan-pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban. Siswa cukup

memilih dengan cara member tanda silang pada lembar jawab yang tersedia.

Draf kisi-kisi dan butir angket dapat dilihat pada Lampiran 5.

Sebelum angket respon siswa pada pembelajaran diujicobakan,

untuk melihat validitas dikonsultasikan pada guru mata pelajaran yang

mempunyai pengalaman sebagai guru matematika di tingkat SMA dan

konsultan MGMP matematika SMA di Boyolali. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 6, Lampiran 7 dan Lampiran 8.

Page 98: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Selanjutnya untuk mengetahui konsistensi internal dan reliabilitas

angket diujicobakan. Adapun hasil uji coba menunjukkan bahwa dari 40

butir soal ada 32 butir soal yang memenuhi kriteria, yaitu mempunyai

konsistensi internal untuk tiap butir soal 0,3 dan nilai reliabilitasnya

= 0,781 yang menunjukkan reliabilitas yang tinggi, sedangkan 8 butir

soal tidak memenuhi kriteria yaitu nomor 9, 11, 13,15, 18, 19, 21 dan 23

karena mempunyai konsistensi internal < 0,3. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 9.

Tabel 4.1

Hasil Analisis Konsistensi Internal Butir Angket

No konsistensi

internal No konsistensi

internal No konsistensi

internal No konsistensi

internal

1. 0,395 11. 0,080 21. 0,000 31. 0,320

2. 0,360 12. 0,349 22. 0,373 32. 0,337

3. 0,437 13. 0,059 23. 0,103 33. 0,467

4. 0,375 14. 0,301 24. 0,403 34. 0,410

5. 0,428 15. 0,187 25. 0,317 35. 0,333

6. 0,341 16. 0,422 26. 0,335 36. 0,488

7. 0,341 17. 0,458 27. 0,329 37. 0,346

8. 0,352 18. 0,100 28. 0,559 38. 0,382

9. 0,102 19. 0,093 29. 0,449 39. 0,480

10. 0,323 20. 0,394 30. 0,305 40. 0,379

Page 99: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

2. Hasil Uji Coba Tes Prestasi Belajar Matematika Siswa

Hasil uji coba tes prestasi belajar siswa, dari 30 butir soal berisi

pertanyaan-pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban. Siswa cukup memilih

dengan cara memberi tanda silang pada lembar jawab yang tersedia. Draft

kisi-kisi dan butir soal dapat dilihat pada Lampiran 12 dan Lampiran 13.

Sebelum draft tes prestasi belajar diujicobakan, untuk melihat

validitas isi, dikonsultasikan guru mata pelajaran yang mempunyai

pengalaman sebagai guru matematika di tingkat SMA dan konsultan

MGMP matematika SMA di Boyolali. Hasil selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 15.

Untuk mengetahui Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat

kesukaran butir tes prestasi diujicobakan pada kelas yang sama dengan kelas

uji coba angket respon siswa pada pembelajaran dengan pertimbangan

bahwa kelas uji coba mempunyai kesamaan karakteristik yang sama dengan

sampel penelitian. Jumlah soal tes uji coba adalah 30 butir soal dengan 5

alternatif pilihan jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. Adapun waktu yang

diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut adalah 90 menit. Butir tes

dibuat berdasarkan silabus mata pelajaran matematika kelas X dan dapat

dilihat pada Lampiran 1.

a). Hasil uji coba tes prestasi belajar siswa, dari 30 butir soal yang

diujicobakan ada sebanyak 27 soal mempunyai konsistensi internal atau

daya pembeda yang baik, sehingga tes prestasi mampu membedakan

anatar siswa yang pandai dan yang kurang pandai. Sedangkan 2 soal

Page 100: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

lainnya yaitu nomor 6 dan 7 tidak memenuhi kriteria untuk tingkat

kesukaran karena P < 0,3 maka soal dinyatakan sukar sehingga soal

harus dihilangkan dan 2 soal lainnya yaitu nomor 8 dan 10 tidak

memenuhi untuk tingkat kesukaran karena P > 0,7 maka soal

dinyatakan mudah sehingga harus dibuang. Data hasil perhitungan

daya beda ada pada Lampiran 16 dan Lampiran 17.

Tabel 4.2

Ringkasan Daya Beda Butir Soal

No Daya Beda No Daya Beda No Daya Beda

1. 0,484 11. 0,443 21. 0,451

2. 0,399 12. 0,332 22. 0,392

3. 0.336 13. 0,486 23. 0,438

4. 0,365 14. 0,429 24. 0,446

5. 0,436 15. 0,435 25. 0,420

6. 0,188 16. 0,590 26. 0,435

7. 0,395 17. 0,394 27. 0,023

8. 0,187 18. 0,439 28. 0,486

9. 0,486 19. 0,484 29. 0,434

10 0,518 20. 0,626 30 0,562

b). Hasil perhitungan reliabilitas tes prestasi belajar matematika adalah

= 0,837. Dengan demikian > 0,7 sehingga soal tes

reliabel. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 17.

Page 101: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

c). Data hasil perhitungan tingkat kesukaran pada Lampiran 17 dan

dirangkum dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.3

Ringkasan Tingkat Kesukaran Butir Soal

No Tingkat

Kesukaran No

Tingkat

Kesukaran No

Tingkat

Kesukaran

1. 0,632 11. 0,579 21. 0,368

2. 0,579 12. 0,316 22. 0,632

3. 0,605 13. 0,684 23. 0,632

4. 0,526 14. 0,684 24. 0,316

5. 0,526 15. 0,421 25. 0,684

6. 0,289 16. 0,605 26. 0,421

7. 0,237 17. 0,500 27. 0,421

8. 0,816 18. 0,684 28. 0,684

9. 0,684 19. 0,316 29. 0,579

10. 0,816 20. 0,605 30. 0,500

Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran antara 0,30 s.d 0,70 dipandang

sebagai tingkat kesukaran yang memadai. Atas dasar tersebut maka dari

30 butir soal yang tidak baik ada 3 butir soal yaitu nomor 6, 8 dan 27.

Dengan memperhatikan daya beda ada 4 butir soal yang tidak

memenuhi kriteria daya beda yaitu nomor 6, 7, 8 dan 10. Maka soal

yang dipakai untuk penelitian ada 25 butir .

Page 102: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

B. Deskripsi Data

Data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini meliputi data

prestasi belajar siswa kelas X dan respon siswa pada pembelajaran. Data-data

tersebut dideskripsikan sebagai berikut :

1. Data Prestasi Belajar Trigonometri

a. Data Prestasi Belajar Trigonometri dengan Pendekatan Pembelajaran

Model Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning.

Data prestasi belajar pada materi pokok Trigonometri siswa-siswa

kelompok eksperimen yaitu siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Teras, Kelas

X-5 SMA Negeri Simo dan kelas X-3 SMA Negeri 1 Banyudono dengan

pembelajaran model Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning pada Lampiran 20. Berdasarkan Lampiran 20 tersebut diperoleh

nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 36. Sehingga jangkauan dari data itu

adalah 56..

b. Data Prestasi Belajar Trigonometri dengan Pendekatan Pembelajaran

model Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning

Data prestasi belajar pada materi pokok Trigonometri siswa-siswa

kelompok kontrol yaitu siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Teras, Kelas X-6

SMA Negeri Simo dan kelas X-2 SMA Negeri 1 Banyudono dengan

pembelajaran model Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative

Learning. Berdasarkan Lampiran 20 tersebut diperoleh nilai tertinggi 92

dan nilai terendah 32. Sehingga jangkauan dari data itu adalah 60.

Page 103: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Selanjutnya ukuran pemusatan yang meliputi mean , median, modus

dan ukuran penyebaran yang meliputi jangkauan (R) dan standar deviasi

(s), yang dirangkum dalam tabel berikut :

Tabel 4.3

Deskripsi Data Prestasi Belajar Trigonometri Siswa Kelas X

Model Pembelajaran

Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran

Mean Median Modus Jangkauan Standar

Deviasi

Accelerated Teaching

dengan setting Coope

rative Learning

67,071 68 68 56 10,951

Accelerated Teaching

tanpa setting Coope

rative Learning

60,661 60 60 60 13,031

2. Data Respon Siswa Pada Pembelajaran

Data respon siswa terhadap pembelajaran pada penelitian ini didapat dari

angket yang dibagikan kepada siswa. Data skor angket dikelompokkan dalam

tiga kategori yaitu respon tinggi, respon sedang dan respon rendah. Dari 40

butir soal angket,untuk mengelompokkan siswa dengan respon rendah jika

memperoleh skor kurang dari atau sama dengan 105,8087 ; siswa dengan

respon sedang jika memperoleh skor lebih dari 105,8087 dan kurang dari

114,8025, dan siswa dengan respon tinggi jika memperoleh skor lebih dari atau

sama dengan 114,8025. Dengan menggunakan kriteria tersebut dari 227 siswa

Page 104: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

yang terdiri dari 112 siswa kelompok eksperimen dan 115 siswa kelompok

kontrol, terdapat 77 siswa mempunyai respon tinggi, 84 siswa mempunyai

respon sedang dan 66 siswa mempunyai respon rendah. Secara rinci disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 4.4

Siswa Dengan Respon Tinggi, Sedang dan Rendah

Respon

Siswa

Model Accelerated Teaching

dengan setting Cooperative

Learning

Model Accelerated Teaching

tanpa setting Cooperative

learning

Frekuensi Persentase Frekuensi Presentase

Tinggi 40 35,71 37 32,17

Sedang 39 34,82 45 39,13

Rendah 33 29,46 33 28,69

Jumlah 112 100 115 100

Dari Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa untuk kelompok siswa dengan

pendekatan pembelajaran model Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning yang mempunyai respon tinggi sebanyak 40 siswa,

mempunyai respon sedang sebanyak 39 siswa dan mempunyai respon rendah

sebanyak 33 siswa. Sedangkan untuk kelompok siswa dengan pendekatan

pembelajaran model Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning

yang mempunyai respon tinggi sebanyak 37 siswa, mempunyai respon sedang

sebanyak 45 siswa dan mempunyai respon rendah sebanyak 33 siswa.

Page 105: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

C. Hasil Analisa Data

Dari deskripsi data yang berupa data respon siswa pada pembelajaran dan

data tentang prestasi belajar matematika siswa dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol akan dilakukan analisis data. Sebelum dilakukan uji hipotesis dan

anava dua jalan dengan sel tak sama terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel-

sampel penelitian memenuhi uji pendahuluan untuk melakukan uji

keseimbangan dan uji anava.

1. Uji Prasyarat Analisis

Pada penelitian ini digunakan beberapa uji persyaratan teknis analisis

variansi antara lain: uji normalitas dan uji homogenitas yang hasil

komputasinya akan disampaikan pada uraian berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam

penelitian

ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Ada 5 kali uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan Uji

Liliefors untuk :

i). Uji normalitas pada data yang terkait model pembelajaran Accelerated

Teaching dengan setting Cooperative Learning

ii). Uji normalitas pada data yang terkait model pembelajaran Accelerated

Teaching tanpa setting Cooperative Learning

iii).Uji normalitas pada data yang terkait Respon Belajar Tinggi

Page 106: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

iv). Uji normalitas pada data yang terkait Respon Belajar Sedang

v). Uji normalitas pada data yang terkait Respon Belajar Rendah

Dari analisis hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang ditunjukkan

pada Lampiran 21.a ; = 0,078430225 dan , ; = 0,083719131,

sedangkan daerah kritik DK = { L | L > 0, 083719131 }. Ini berarti

DK, sehingga tidak ditolak, yang berarti sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

Dari analisis hasil belajar siswa kelompok kontrol yang ditunjukkan

pada Lampiran 21.b ; = 0,0685986 dan , ; = 0,08262,

sedangkan daerah kritik DK = { L | L > 0,08262 } . Ini berarti

DK, sehingga tidak ditolak yang berarti sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukkan pada

Lampiran 21.c1, data hasil belajar siswa berdasarkan respon tinggi adalah

= 0,0715827 dan , ; = 0,100969071, sedangkan daerah kritik

DK = { L | L > 0,100969071 }. Ini berarti DK, sehingga tidak

ditolak yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukkan pada

Lampiran 21.c2 data hasil belajar siswa berdasarkan respon sedang adalah

= 0,0791806 dan , ; = 0,096670525, sedangkan daerah

kritik DK = { L | L > 0,096670525 }. Ini berarti DK, sehingga

tidak ditolak yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Page 107: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukkan pada

Lampiran 21.c3, data hasil belajar siswa berdasarkan respon

rendah adalah = 0,09821767 dan , ; = 0,10905906,

sedangkan daerah kritik DK = { L | L > 0,10905906}. Ini berarti

DK, sehingga tidak ditolak yang berarti sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Dalam penggunaan analisis variansi adalah bahwa populasi-

populasinya harus homogen. Untuk mengetahui apakah sampel-sampel

dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen ( mempunyai

variansi – variansi yang sama ). Uji Homogenitas yang dilakukan dua kali

yaitu uji homogenitas pada data yang terkait dengan model pembelajaran

dan uji homogenitas pada data yang terkait dengan respon siswa pada

pembelajaran. Digunakan metode Bartlet dengan statistik uji Chi Kuadrat.

Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada Lampiran 22.a

data hasil belajar siswa berdasarkan model pembelajaran adalah , ; =

3,841 dan = 3,36504 ; sedangkan daerah kritik DK = { | >

3,841 }, berarti DK, sehingga tidak ditolak yang berarti

populasi-populasinya homogen.

Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada Lampiran 22.b,

data hasil belajar siswa berdasarkan respon siswa terhadap pembelajaran

adalah , ; = 5,991 dan = 2,1951 ; sedangkan daerah kritik

Page 108: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

DK = { | > 5,991 }, berarti DK, sehingga tidak ditolak

yang berarti populasi-populasinya homogen.

2. Uji Keseimbangan

Setelah uji prasyarat terpenuhi selanjutnya dilakukan uji

keseimbangan dengan satatistik uji t. Uji keseimbangan digunakan untuk

melihat apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan kelas yang

seimbang atau mempunyai kemampuan awal sama. Data yang akan diuji

berupa nilai ulangan harian matematika kelas X semester genap pada siswa

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil perhitungan yang

ditunjukkan pada Lampiran 21 diperoleh . ; = 1,96, sedangkan

daerah kritik DK = { t | t < - 1,96 atau t > 1,96 } dan = 0,87651999. Ini

berarti DK, sehingga tidak ditolak, ini berarti rata-rata kemampuan

awal siswa kelompok eksperimen dan kemampuan awal kelompok kontrol

sama.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji Hipotesis

Setelah Uji Prasyarat Anava terpenuhi dilakukan Uji Anava Dua Jalan

dengan sel tidak sama. .Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Lampiran

23, analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikan

= 0,05 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 109: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 4.6

Rangkuman Analisis variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama

Sumber JK dk RK p

Model

Pembelajaran (A) 2347,31 1 2347,31 16,7138 3,84 ditolak

Respon (B) 1555,52 2 777,76 5,5380 3,00 ditolak

Interaksi (AB) 190,25 2 95,25 0,67768 3,00 diterima

Galat (G) 35130,7 221 140,441 - - -

Total 46219,733 226 - - - -

Untuk hasil perhitungan anava dua dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 23.

a). Dari hasil rangkuman analisis variansi dua jalan yang ditunjukkan pada Tabel

4.6 di atas di dapat = 16,7138 dan = 3,84. Sedangkan daerah kritik

untuk adalah DK = { F | F > 3,84 } , sehingga DK, jadi H ditolak.

atau ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikatnya atau dengan

kata lain terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan

model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran Accelerated

Teaching tanpa setting Cooperative Learning. Ini berarti ada pengaruh

penggunaan model pembelajaran terhadap prestasi belajar materi Trigonometri

siswa kelas X SMA Negeri Boyolali.

Page 110: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

b).Dari Tabel 4.6 hasil rangkuman anlisis variansi dua jalan di atas didapat bahwa

= 5,5380 dan = 3,0. Sedangkan daerah kritik untuk adalah

DK = { F | F > 3,00 } , sehingga DK, sehingga ditolak. Berdasarkan

hal tersebut, terdapat perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikatnya

atau dengan kata lain terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa dengan

respon tinggi, sedang dan rendah. Ini berarti ada pengaruh respon siswa pada

pembelajaran terhadap prestasi belajar pada materi pokok Trigonometri siswa

kelas X SMA Negeri Kabupaten Boyolali.

c). Dari hasil rangkuman analis variansi dua jalan yang ditunjukkan pada Tabel

4.6 di atas didapat = 0,67768 dan = 3,00. Sedangkan daerah kritik

untuk adalah DK = { F | F > 3,00 }, sehingga DK, jadi tidak

ditolak atau tidak ada interaksi antara efek baris dan efek kolom terhadap

variabel terikatnya, dengan kata lain perbedaan prestasi belajar matematika

antara siswa yang diberi pembelajaran model Accelerated Teaching dengan

setting Cooperative Learning dengan pembelajaran model Accelerated

Teaching tanpa setting Cooperative Learning berlaku sama (konsisten) pada

masing-masing respon siswa terhadap pembelajaran dan perbedaan prestasi

belajar antara siswa dengan respon tinggi, respon sedang dan respon rendah

berlaku sama (konsisten) untuk tiap-tiap model pembelajaran.

b. Hasil Uji Komparasi Ganda

Dari hasil analisis variansi dua jalan diperoleh keputusan

ditolak, maka diadakan uji lanjut anava ( uji komparasi ganda ) dengan metode

Page 111: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Scheffe’ yang bertujuan untuk melakukan pelacakan terhadap perbedaan rerata

setiap pasangan kolom. Hal ini berarti tidak semua kategori tingkat respon

siswa pada pembelajaran memberikan efek yang sama terhadap prestasi belajar

siswa pada materi pokok Trigonometri. Pada kasus ini, uji komparansi ganda

dilakukan karena efek antar kolom terdiri dari tiga kategori yaitu tinggi, sedang

dan rendah, sehingga mana yang secara signifikan mempunyai rerata yang

berbeda

Hasil uji komparansi ganda antar kolom menggunakan metode

Schaffe disajikan dalam bentuk Tabel 4.7. Perhitungan selengkapnya dapat di

lihat pada Lampiran 24.

Tabel 4.7

Rangkuman Analisis Komparasi Ganda

Komparasi Statistik Uji F Keputusan Uji p

2,4861 6,00 Tidak ditolak > 0,05

10,6984 6,00 Ditolak < 0,05

3,3243 6,00 Tidak ditolak > 0,05

Dari rangkuman Tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa :

a. tidak ditolak karena = 2,4861 < 6,00. Ini berarti siswa dengan respon

belajar tinggi memberikan prestasi belajar yang sama dengan siswa dengan

respon belajar sedang.

b. diitolak karena = 10,6984 > 6,00. Ini berarti siswa dengan respon

belajar tinggi memberikan prestasi yang tidak sama dengan siswa dengan

respon belajar rendah. Dari rataan marginalnya yaitu rataan prestasi belajar

Page 112: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

siswa dengan respon tinggi 66,72 dan rataan prestasi belajar siswa dengan

respon rendah 60,30 menunjukkan bahwa rataan prestasi belajar siswa dengan

respon tinggi lebih tinggi dari pada rataan prestasi belajar dengan respon

rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan respon tinggi

memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan respon

belajar rendah.

c. tidak ditolak karena = 3,3243 < 6,00. Ini berarti siswa dengan respon

belajar sedang memberikan prestasi belajar yang sama dengan siswa dengan

respon belajar rendah.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Komparasi ganda merupakan uji lanjut pasca analisis variansi ( Anava ).

Dari kesimpulan atau hasil penelitian maka perlu dilakukan komparasi ganda

atau uji lanjut pasca anava, yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.8

Rataan masing-masing data hasil penelitian

Pembelajaran Respon Rataan

Marginal Tinggi Sedang Rendah

Accelerated Teaching dengan

setting Cooperative Learning 68,9 67,1795 64,7272 66,9355

Accelerated Teaching tanpa

setting Cooperative Learning 64,5405 60,9777 55,8787 60,4656

Rataan Marginal 66,7202 64,0786 60,3029 63,7005

Page 113: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

1. Hipotesis Pertama

Dari hasil uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama,

diperoleh = 16,7138 > 3,84 = , sehingga DK, jadi ditolak. Ini

berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang

belajar dengan model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning dengan model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa

setting Cooperative Learning pada materi pokok Trigonometri. Dari Tabel 4.8

menunjukkan rataan marginal baris = 66,9355 > 60,4656 = , ini berarti

bahwa rataan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran Accelerated

Teaching dengan setting Cooperative Learning lebih tinggi dibandingkan

dengan rataan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning. Hal ini sesuai

dengan hipotesis penelitian dan mungkin disebabkan oleh faktor antara lain

siswa tertarik dengan model pembelajaran Accelerated Teaching dengan

setting Cooperative Learning sehingga mudah mengikuti pembelajaran

matematika, anak dapat mengungkapkan ide atau gagasan, dapat

mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya

sendiri, menerima umpan bailk dan adanya kesesuaian dengan pembelajaran ini

pada materi pokok Trigonometri.

Dengan demikian dapat disimpulkan siswa yang belajar menggunakan

model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning memberikan prestasi belajar lebih baik pada materi Trigonometri dari

Page 114: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

pada siswa yang belajar dengan model pembelajaran Accelerated Teaching

tanpa setting Cooperative Learning.

2. Hipotesis Kedua

Dari hasil uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama,

diperoleh = 5,5380 > 3,00 = , sehingga DK, terlihat bahwa

ditolak. Ini berarti tidak semua respon siswa pada pembelajaran memberikan

efek yang sama terhadap prestasi belajar matematika pada materi pokok

Trigonometri. Karena ditolak maka diperlukan uji lanjut anava yaitu uji

komparasi ganda. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 24.

Berdasarkan uji komparasi ganda antara kolom 1 dan 2 pada Tabel

4.6 diperoleh = 2,4861 < 6,00 = 2 , sehingga tidak ditolak,

Artinya siswa yang mempunyai respon tinggi dan yang mempunyai respon

sedang secara siginfikan memiliki prestasi belajar yang sama. Meskipun dilihat

dari rataan marginalnya berbeda, tetapi perbedaan tersebut secara signifikan

tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Jadi

dapat disimpulkan siswa dengan respon tinggi memberikan prestasi belajar

matematika yang sama dengan siswa dengan respon sedang pada materi pokok

Trigonometri.

Untuk uji komparasi ganda antar kolom 1 dan 3 pada Tabel 4.6

diperoleh = 10,6984 > 6,00 = 2 , sehingga ditolak, berarti siswa

yang mempunyai respon tinggi dan siswa yang mempunyai respon rendah

secara signifikan memiliki prestasi belajar yang berbeda. Perbedaan rataan

marginalnya, rataan siswa dengan respon tinggi 66,7202 lebih tinggi dari pada

Page 115: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

siswa dengan respon belajar rendah dengan rataan 60,3029 secara signifikan

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi

pokok Trigonometri. Hal ini mungkin disebabkan siswa dengan respon tinggi

memang tingkat kecerdasannya lebih tinggi atau karena sering latihan soal-soal

sehingga lebih cepat untuk berpikir meskipun tingkat kecerdasannya lebih

rendah. Sedangkan siswa dengan respon belajar rendah mungkin karena tingkat

kecerdasannya lebih rendah atau juga kurang latihan soal-soal sehingga lebih

lambat untuk berpikir meskipun tingkat kecerdasannya lebih tinggi. Dengan

demikian prestasi belajar siswa dengan respon tinggi lebih baik daripada

prestasi belajar siswa dengan respon rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa

siswa dengan respon tinggi memberikan prestasi belajar yang lebih baik

daripada siswa dengan respon rendah pada materi pokok Trigonometri.

Untuk uji komparasi ganda pada kolom 2 dan 3 pada Tabel 4.6

diperoleh = 3,3243 < 6,00 = 2 , sehingga tidak ditolak, berarti

siswa yang mempunyai respon sedang dan yang mempunyai respon rendah

secara siginfikan memiliki prestasi belajar yang sama. Meskipun dilihat dari

rataan marginalnya berbeda, tetapi perbedaan tersebut secara signifikan tidak

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Jadi dapat

disimpulkan siswa dengan respon sedang memberikan prestasi belajar

matematika yang sama dengan siswa dengan respon rendah pada materi pokok

Trigonometri.

Page 116: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

3. Hipotesis Ketiga

Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh

= 0,67768 < 3,00 = , sehingga bukan anggota daerah kritik. Karena

DK maka diterima. Karena diterima maka tidak diperlukan

uji lanjut anava. Dengan diterimanya berarti tidak terdapat interaksi

maka dapat disimpulkan bahwa untuk perbedaan prestasi belajar matematika

dari masing-masing cara penyajian materi konsisten pada masing-masing

kategori respon siswa dan prestasi belajar dari masing-masing kategori respon

siswa konsisten pada cara penyajian materi. Artinya siswa yang diberi

pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning mempunyai

prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran matematika

dengan menggunakan model Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative

Learning baik secara umum maupun kalau ditinjau dari masing-masing

kategori respon siswa pada pembelajaran.

F. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa faktor yang tidak diperhitungkan

dan ini merupakan keterbatasan dalam penelitian, sehingga diharapkan tidak

terjadi persepsi yang salah dalam penggunaan hasilnya. Keterbatasan-keterbatasan

dalam penelitian ini antara lain :

1. Populasi pada penelitian ini hanya mengambil siswa kelas X SMA Negeri

se Boyolali dan tidak melibatkan SMA Swasta. Di samping itu pengambilan

Page 117: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

sampel juga mungkin masih kurang baik sehingga kurang bisa mewakili

populasinya.

2. Cara penyajian materi pada penelitian ini terbatas pada penggunaan model

pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning

sehingga mengabaikan cara penyajian materi yang lain. Padahal masih banyak

cara penyajian materi yang lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika khususnya materi pokok Trigonometri.

3. Dalam pengerjaan soal tes kemungkinan sekali masih ada kerja sama, sehingga

akan berakibat data untuk nilai prestasi belajar pada penelitian ini menjadi

kurang murni. Demikian juga dalam pengisian angket motivasi belajar siswa

kemungkinan masih banyak siswa yang mengisi angket kurang jujur, sehingga

berakibat pembagian kelompok motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah

kurang akurat.

Page 118: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya analisis hasil

penelitian serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning pada materi

pokok Trigonometri menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih

baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Accelerated

Teaching tanpa setting Cooperative Learning.

2. Respon siswa pada pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar

matematika pada materi pokok Trigonometri. Prestasi belajar siswa yang

mempunyai respon tinggi sama baiknya dengan siswa yang mempunyai

respon sedang, prestasi belajar siswa yang mempunyai respon tinggi lebih

baik daripada yang memiliki respon rendah dan prestasi belajar matematika

siswa yang mempunyai respon sedang sama dengan prestasi belajar siswa

yang mempunyai respon rendah.

3. Prestasi belajar matematika dari masing-masing cara penyajian materi

berlaku konsisten/ sama pada masing-masing kategori respon siswa pada

pembelajaran dan prestasi belajar matematika dari masing-masing kategori

respon siswa berlaku konsisten/ sama pada masing-masing cara penyajian

materi.

Page 119: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

B. Implikasi Hasil penelitian

1. Implikasi Teoritis

Dari kesimpulan di atas bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar

siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan

model pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative

Learning dengan model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperative Learning terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

Trigonometri. Hal ini menunjukkan secara teoritis hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan cara penyajian

materi pada materi pokok Trigonometri pada khususnya dan materi pokok

yang lain pada umumnya. Dengan kata lain hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan kajian secara teoritik untuk memilih dan

mempersiapkan cara penyajian pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran, bahan pembelajaran atau materi pokok, sarana dan prasarana

pembelajaran, karakteristik guru dan karakteristik siswa.

Ditinjau dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada materi

pokok Trigonometri, ternyata siswa yang mengikuti pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran Accelerated

Teaching dengan setting Cooperative Learning mempunyai nilai rata-rata

yang lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting

Cooperative Learning

Page 120: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Dengan kata lain siswa yang mengikuti pembelajaran matematika

dengan menggunakan pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning memperoleh prestasi belajar yang lebih baik

daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika model

pembelajaran Accelerated Teaching tanpa setting Cooperative Learning Hal

ini menunjukkan bahwa secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan prestasi

belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Selain itu,

berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa yang mengikuti pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran Accelerated

Teaching dengan setting Cooperative Learning dapat meningkatkan respon

siswa pada pembelajaran matematika. Secara teoritis penelitian ini juga

dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan respon siswa

pada pembelajaran matematika khususnya dengan menggunakan

pembelajaran Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa siswa yang respon belajarnya

tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang respon

belajarnya rendah.

Secara umum siswa yang respon belajarnya tinggi memiliki

prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang respon

belajarnya rendah. Hal ini dikarenakan jika seorang siswa yang mempunyai

respon belajar yang tinggi maka dalam melakukan aktivitas belajar tentunya

akan lebih optimal baik kuantitas maupun kualitas, yang pada akhirnya akan

Page 121: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

menunjang optimalnya prestasi belajar siswa. Jadi guru harus

memperhatikan tentang respon siswa pada pembelajaran sebagai salah satu

faktor penting yang berpengaruh dalam proses belajar matematika sehingga

dapat memberikan perlakuan yang tepat untuk siswa yang mempunyai

respon belajar tinggi, sedang maupun rendah.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru

dan calon guru dalam upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar

dan prestasi belajar siswa. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi proses belajar mengajar, guru dapat memilih cara penyajian

materi yang tepat, efektif dan efisien serta memperhatikan respon siswa

pada pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa pada materi pokok Trigonometri.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas maka ada beberapa

saran yang ditujukan pada guru mata pelajaran, siswa dan kepala sekolah

yaitu :

1. Kepada guru mata pelajaran matematika

a. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran matematika, hendaknya guru lebih

banyak melibatkan keaktifan siswa, guru hanya sebagai fasilitator dan

motivator saja. Misalnya dengan memilih dan menggunakan cara penyajian

materi yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa, seperti pembelajaran

Page 122: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

yang menggunakan model Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning.

b. Cara penyajian materi dengan menggunakan model Accelerated Teaching

dengan setting Cooperative Learning merupakan salah satu alternatif cara

penyajian materi yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan

prestasi belajar matematika, oleh karena itu hendaknya guru mau mencoba

cara penyajian materi tersebut untuk mengajarkan materi pokok matematika,

selanjutnya mau melakukan refleksi untuk mendapatkan hasil belajar yang

optimal.

2. Kepada siswa

a. Sebaiknya siswa selalu memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan

guru tentang materi yang disampaikan dan memahami dengan baik

ringkasan materi pembelajaran model Accelerated Teaching dengan setting

Cooperative Learning.

b. Sebaiknya siswa mengikuti dengan aktif dan berpikir secara kritis pada saat

mereka berdiskusi dengan kelompok, selalu menghargai penjelasan,

pendapat, pertanyaan atau jawaban yang disampaikan oleh siswa lain pada

saat pembelajaran.

3. Kepada kepala sekolah

a. Hendaknya kepala sekolah menyarankan kepada guru matematika agar dalam

memberikan pembelajaran dapat memperoleh hasil yang optimal harus

memilih cara penyajian materi yang mengaktifkan siswa, salah satu cara

Page 123: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

penyajian materi yang dapat dipilih adalah menggunakan model Accelerated

Teaching dengan setting Cooperative Learning.

b. Agar proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model

Accelerated Teaching dengan setting Cooperative Learning dapat berjalan

dengan baik dan menghasilkan prestasi belajar yang maksimal, sebaiknya

kepala sekolah menyediakan suatu ruangan yang dapat digunakan sebagai

tempat diskusi, sehingga setiap akan digunakan tidak perlu lagi menata meja

dan kursi.