Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan...

13
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MODUL DAN MEDIA VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE A. Latar Belakang Kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, namun masih dijimpai masalah yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan (Depkes RI, 1999). Selanjutnya tujuan pembangunan kesehatan dalam rumusan Indonesia sehat 2010 adalah menciptakan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Indonesia, masyarakat diharapkan proaktif memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan (Depkes RI, 1999). Menurut Rahman (dalam Endah, 2002) usia harapan hidup wanita Indonesia tahun 2005 mencapai 68,5 tahun. Selanjutnya menurut Tukiran dan sucipto (2000) estimasi usia harapan hidup penduduk Indonesia tahun 2005 akan mengalami kenaikan yaitu pria 68,0 tahun dan wanita 71,0 tahun. 1

description

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

Transcript of Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan...

Page 1: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MODUL DAN MEDIA

VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

WANITA DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap

orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan yang

dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup

bermakna, namun masih dijimpai masalah yang mempengaruhi pelaksanaan

pembangunan kesehatan (Depkes RI, 1999).

Selanjutnya tujuan pembangunan kesehatan dalam rumusan Indonesia sehat

2010 adalah menciptakan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya di seluruh wilayah Indonesia, masyarakat diharapkan proaktif memelihara,

meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, berpartisipasi aktif

dalam gerakan kesehatan (Depkes RI, 1999).

Menurut Rahman (dalam Endah, 2002) usia harapan hidup wanita Indonesia

tahun 2005 mencapai 68,5 tahun. Selanjutnya menurut Tukiran dan sucipto (2000)

estimasi usia harapan hidup penduduk Indonesia tahun 2005 akan mengalami kenaikan

yaitu pria 68,0 tahun dan wanita 71,0 tahun.

Peningkatan umur harapan hidup yang terjadi di Indonesia mengakibatkan

bertambahnya jumlah wanita menopause. WHO telah menjadikan menopause sebagai

perhatian internasional, pada tanggal 18 Oktober dipengaruhi sebagai hari menopause

sedunia dan tanggal 20 Oktober sebagai hari osteoporoses Indonesia (PEROSI) juga

telah berdiri dibeberapa kota di Indonesia seperti PERMI Yogyakarta, PERMI Jawa

Barat, dan Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan menopause sudah

semakin meluas di masyarakat (Hidayati, 2000).

Pada tanggal 4 Desember 2009 peneliti melakukan survey pendahuluan pada 30

orang wanita menopause yang berkunjung di Puskesmas Bambanglipuro melalui angket

pertanyaan didapatkan keluhan setelah menopause adalah nyeri sendi dan otot 80%,

nyeri bersetubuh 73%, rasa panas dan berkeringat malam hari 50%, gangguan haid 47%

1

Page 2: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

dan sulit tidur 63%. Pada tanggal 4 Desember 2009 peneliti menyebarkan kuesioner

pada 30 orang wanita premenopause yang berkunjung di Puskesmas Bambanglipuro

dengan rentang usia 35-50 tahun. Didapatkan bahwa 50% tidak pernah mendengar

istilah menopause, 53% membutuhkan informasi yang benar mengenai menopause dari

bidan dan dokter, 40% memilih metode ceramah dengan buku pedoman, 80% tidak

mengetahui gejala menghadapi menopause, 84% tidak mengetahui cara memelihara

kesehatan menghadapi menopause dan 73,3% tidak mengetahui risiko penyakit setelah

menopause.

Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap populasi di

wilayah penelitian, dengan hasil tingginya angka kesakitan setelah menopause dan

rendahnya pengetahuan masyarakat tentang menopause maka pendidikan kesehatan

sangat diperlukan dalam mempersiapkan diri menghadapi menopause.

Berbagai metode telah dikembangkan dunia pendidikan dalam menyampaikan

pesan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan sikap. Ceramah tanya jawab

adalah metode yang cukup efektif sebagai penyampai pesan (Dep. P dan K, 2000).

Utomo (2000) mengatakan dalam penyampaian pesan melalui ceramah perlu

dibantu dengan modul, agar peserta dapat meninjau kembali materi yang telah dibahas

dalam ceramah. Pertimbangan penggunaan modul karena media ini mempunyai

keuggulan dalam hal kemudahan untuk disimpan dan dibaca berulang kali, melibatkan

banyak orang, serta memudahkan bagi masyarakat untuk mengingat kembali isi pesan.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, tingginya angka kesakitan pada

wanita menopause, banyaknya keluhan setelah menopause, dan kurangnya pengetahuan

masyarakat menghadapi menopause, serta pemilihan metode yang sesuai, maka peneliti

ingin melakukan pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dengan media modul

terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap wanita memelihara kesehatan menghadapi

menopause.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

bagaimanakah pengaruh pendidikan kesehatan melalui modul dan media visual terhadap

2

Page 3: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

peningkatan pengetahuan dan sikap wanita dalam memelihara kesehatan untuk

menghadapi menopause di Kelurahan Indralaya Mulya Kecamatan Indralaya?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pendidikan kesehatan melalui modul dan media visual terhadap peningkatan

pengetahuan dan sikap wanita dalam memelihara kesehatan untuk menghadapi

menopause di Kelurahan Indralaya Mulya Kecamatan Indralaya.

2. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a) Mendeskripsikan peningkatan pengetahuan dan sikap wanita dalam

memelihara kesehatan untuk menghadapi menopause yang diberikan

pendidikan kesehatan melalui modul dan media visual.

b) Mendeskripsikan peningkatan pengetahuan dan sikap wanita dalam

memelihara kesehatan untuk menghadapi menopause yang tidak diberikan

pendidikan kesehatan melalui modul dan media visual.

c) Mendeskripsikan perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap wanita

dalam memelihara kesehatan untuk menghadapi menopause yang diberi

pendidikan kesehatan melalui modul dan media visual dengan yang tidak

diberi pendidikan kesehatan melalui modul dan media visual.

d) Diidentifikasinya hubungan antara karakteristik wanita dengan

peningkatan pengetahuan dan sikap wanita dalam memelihara kesehatan

untuk menghadapi menopause pada kelompok intervensi.

D. Manfaat penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang terkait diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Meningkatkan pemahaman dan menambah wawasan peneliti tentang

diberikannya pendidikan kesehatan melalui modul dan media visual dan

pengaruhnya terhadap tingkat pengetahuan dan sikap wanita dalam memelihara

kesehatan untuk menghadapi menopause.

3

Page 4: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

O1 X O2

O3 O4

2. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan tambahan pengetahuan tentang diterapkannya pendidikan

kesehatan berupa modul dan media visual terhadap pengetahuan dan sikap

wanita dalam memelihara kesehatan untuk menghadapi menopause serta dapat

menjadi landasan bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi Instansi Bidang Kesehatan

Dapat memberikan masukan untuk penanganan permasalahan usia lanjut

(geriatric) khususnya wanita menopause.

4. Bagi Masyarakat atau Wanita Menopause:

Dapat mempersiapkan diri dan memelihara kesehatan serta mengetahui

perubahan yang akan terjadi dalam proses menopause.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam bidang keperawatan maternitas dengan pengetahuan

dan sikap wanita dalam menghadapi menopause yang diteliti. Penelitian ini meneliti

tentang “Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Modul dan Media Visual Terhadap

Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Wanita dalam Menghadapi Menopause”. Penelitian

ini dilakukan di Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.

F. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan rancangan pretest

dan posttest control group design yaitu melakukan pengukuran awal sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan, dengan demikian rancangan ini akan didapatkan hasil

apakah suatu perlakuan mempunyai pengaruh terhadap perlakuan dan kelompok

kontrol. Rancangan selengkapnya digambarkan sebagai berikut:.

Kelompok Eksperimen :

Kelompok Kontrol :

4

Page 5: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

Keterangan:

01 : observasi awal untuk mengetahui pengetahuan dan sikap pada kelompok

perlakuan

02 : observasi akhir untuk mengetahui pengetahuan dan sikap pada kelompok

perlakuan setelah dilakukan perlakuan

03 : observasi awal untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku pada kelompok

kontrol

04 : observasi akhir untuk mengetahui pengetahuan dan sikap pada kelompok

kontrol setelah dilakukan perlakuan

G. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, maka rumusan hipotesis penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap wanita dalam

memelihara kesehatan untuk menghadapi menopause yang diberikan pendidikan

kesehatan berupa modul dan media visual.

2. Terdapat hubungan antara karakteristik wanita dengan peningkatan pengetahuan

dan sikap wanita dalam memelihara kesehatan untuk menghadapi menopause

pada kelompok intervensi.

H. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita

premenopause di Kelurahan Indralaya Mulya Kecamatan Indralaya yaitu sebanyak 84

wanita (usia 35-45 tahun).

2. Sampel

a. Besar Sampel

5

Page 6: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

Sampel adalah sebagian atau keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Untuk menentukan besar sampel

dalam penelitian ini menurut Notoatmodjo (2002 : 92), apabila populasi lebih kecil dari

10.000 maka menghitung besarnya sampel minimum dapat menggunakan rumus berikut

:

N

n =

1 + N (d2)

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 10% atau 0,1

Hasil Perhitungan :

84

n =

1 + 84 (0,01)

84

n =

1,84

n = 45,65 (dibulatkan menjadi 46 responden)

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 46 responden. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan 46 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok studi yaitu kelompok uji

sebanyak 23 wanita premenopause yang diberikan pendidikan kesehatan melalui modul

dan media visual dan 23 wanita premenopause yang tidak diberikan pendidikan

kesehatan melalui modul dan media visual.

b. Teknik Pengambilan Sampel

6

Page 7: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

Dengan teknik Purposive Sampling ditentukan populasi studi adalah seluruh

wanita premenopause Kelurahan Indralaya Mulya Kecamatan Indralaya serta dengan

kriteria inklusi dan kriteria eksklusi menjadi sampel penelitian. Kriteria inklusi adalah

sebagai berikut:

1. Wanita yang aktif dan ikut arisan PKK di desa Sorok dan Bondalem

2. Umur antara 36-45 tahun

3. Pendidikan minimal SMP dan maksimal SMA

4. Masih memiliki suami dan tinggal satu rumah

5. Sehat jasmani dan rohani

6. Bersedia ikut dalam penelitian

Kriteria eksklusi adalah subyek yang menderita sakit berat dan mental serta

tidak bersedia menjadi mengikuti proses penelitian dari tahap awal sampai akhir.

I. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Keterangan:

= Diteliti

H. Analisis Data

7

Metode pendidikan kesehatan tentang menopause yaitu tentang metode

ceramah dengan modul dan media

visual

Confounding: Umur Pendidikan Penghasilan Pekerjaan

Peningkatan pengetahuan dan sikap wanita

Page 8: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

Sebelum dilakukan analisis data, dilakukan uji homogenitas pada karakteristik

responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Setelah dilakukan uji

homogenitas maka dilakukan kuantitatif meliputi analisis univariat dan analisis bivariat.

a. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam analisis ini menghasilkan tabel

distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel maupun mean, median

serta standar deviasi. Variabel yang dianalisis adalah variabel confounding

(umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan), dan variabel terikat

(peningkatan pengetahuan dan sikap wanita).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu

melihat perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap wanita menggunakan

kuisioner pada kelompok intervensi setelah diberi pendidikan kesehatan

dengan modul dan media visual serta pada kelompok kontrol tanpa diberi

pendidikan kesehatan dengan modul dan media visual. Dan melihat hubungan

antara variabel confounding (karakteristik wanita) dengan peningkatan

pengetahuan dan sikap.

Sebelum dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji homogenitas untuk

melihat homogenitas antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol,

apakah kedua kelompok punya distribusi data yang sama atau tidak. Uji

homogenitas dilakukan untuk karakteristik responden yang dianalisis dengan

menggunakan uji Chi Square dan uji t-tidak berpasangan. Namun, jika tidak

memenuhi syarat untuk dilakukan uji t-tidak berpasangan maka, akan

dilakukan uji Mann-Whitney.

Sedangkan untuk menguji hipotesis variabel numerik dengan kategorik

menggunakan uji t-tidak berpasangan jika memenuhi syarat untuk uji

parametrik, tapi jika tidak memenuhi syarat uji parametrik dan sebaran data

8

Page 9: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Dan Media Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause

tetap tidak normal setelah dilakukan transformasi data maka akan dilakukan uji

nonparametrik (Mann-Whitney). Untuk uji hipotesis variabel kategorik dengan

kategorik akan dilakukan uji Chi Square. Sedangkan variabel numerik

menggunakan uji korelasi Pearson (uji parametrik), jika tidak memenuhi

syarat, maka digunakan uji alternatif yaitu uji korelasi Spearman (uji

nonparametrik).

9