PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND...

182
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Quasi Eksperimen di SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana Strata 1 (S.Pd) Oleh : KHUTBAH NIM: 105016300598 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Transcript of PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND...

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

1

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Quasi Eksperimen di SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana Strata 1 (S.Pd)

Oleh :

KHUTBAH NIM: 105016300598

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011 M/1432 H

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

2

PENGARUH PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

MELALUI METODE EKSPERIMEN

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Quasi Eksperimen di SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

KHUTBAH NIM: 105016300598

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Iwan Permana Suwarna, M.Pd NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

3

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA”, disusun oleh Khutbah, NIM

105016300598, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Desember 2010 dihadapan dewan

penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Program Studi Pendidikan

Fisika.

Jakarta, 17 Januari 2011

Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA)

Baiq Hana Susanti, M.Sc ............ ..................... NIP. 150 299 475

Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA)

Nengsih Juanengsih, M.Pd ............ ..................... NIP. 19790510 2006042001

Penguji I

Prof. Dr. Aziz Fahrurrozi, MA ............ ..................... NIP. 19520609 1981031004

Penguji II

Erina Hertanti, M.Si______ ............ ..................... NIP. 19720419 1999032002

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 19571005 1987031003

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

4

ABSTRAK

Khutbah, “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Melalui Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Siswa”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan pada bulan Januari 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi Eksperimen. Pada penelitian ini sampel diambil sebanyak 60 orang dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes objektif bentuk pilihan ganda. Tes ini terdiri dari empat pilihan (opsi) dan hasilnya diuji melalui satatistik uji “t”. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 3,27 sedangkan ttabel sebesar 1,98 pada taraf signifikansi 0,05 atau dapat diketahui thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan terdapat pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa diterima atau disetujui. Hal ini menunjukan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen membawa pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika. Kata Kunci : Pendekatan CTL, Metode Eksperimen, Hasil Belajar Siswa

i

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

5

ABSTRACT

Khutbah, “The Effect of The Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach Experimental Methods to Students Learning Outcomes”. Thesis of Physics Departement, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The aim of this research is to know the Effect of The Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach Experimental Methods to Students Learning Outcomes. This research has been done in January 2010 at SMP Negeri 6 in South Tangerang. The research methodology was used Quasi Experiment method. To get the data, the research took 60 students as a sample by using Purpsive Sampling technique, after that the class was divided into two group, i.e. experiments and control classes. The instrumentation of this research used an objective multiple choice test. This test was consisted of four options, and the result of this test had been tested through t-test statistic. The calculation of tcount was 3,27 and ttable was 1,98, and 0,05 on the significant level or tcount > ttable . The conclusion is Ha that explained there are any Effect of The Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach Experimental Methods to Students Learning Outcomes. This indicated that Effect of The Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach Experimental Methods brings the significant influence to the learning output. Key Word : Effect of The CTL, Experimental Methods , Learning output.

ii

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, yang

telah menciptakan manusia sebaik-baiknya bentuk dan keajaiban, untuk menjadi

khalifah di muka bumi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan

kepada junjungan umat manusia, yaitu Nabi Muhammad SAW sang pemilik

akhlak mulia, pembawa kebenaran dan kedamaian bagi seluruh alam. Atas berkat

rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai

dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada.

Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak

terlepas dari banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis patut mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai pembimbing I

dalam penulisan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPA Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc.

3. Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd.

4. Ketua Prodi Fisika Ibu Erina Hertanti, M.Si.

5. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing penulis dalam menyikapi semua permasalahan dalam skripsi ini.

6. Bapak Ikbal, S.Pd. MM, selaku Kepala SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

Observasi dan penelitian skripsi.

7. Bapak Saprudin, S.Pd, selaku guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 6 Kota

Tangerang Selatan.

8. Seluruh guru, karyawan dan siswa-siswi SMP Negeri 6 Kota Tangerang

Selatan yang banyak memberikan pengetahuan selama penulis menjalankan

penelitian skripsi.

9. Ayah Bundaku tercinta yang bersusah payah telah mengasuh dan mendidik

penulis hingga dapat terus kuliah serta adikku tersayang dan seluruh

iii

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

7

keluargaku yang selalu mendoakan dan mendukung keberhasilan belajar

penulis.

10. Sahabat-sahabat Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2005 yang telah

banyak memberikan pengalaman kepada penulis tentang indahnya arti sebuah

kebersamaan.

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik semua pihak serta jasa-

jasanya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan hanya kepada

Allah jualah penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis sendiri dan para pembaca umumnya.

Jakarta, Juni 2010

Penulis

iv

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

8

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT.................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 3

D. Perumusan Masalah .................................................................... 3

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

F. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 4

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS .............................................................. 5

A. Kajian Teori ............................................................................... 5

1. Contextual Teaching and Learning (CTL) .......................... 5

a. Landasan Filosofis CTL ................................................. 5

b. Pengertian CTL .............................................................. 6

c. Karakteristik Pembelajaran CTL ..................................... 9

d. Manfaat CTL dalam Pembelajaran................................... 10

e. Langlah-langkah Penerapan CTL..................................... 13

2. Metode Eksperimen ............................................................. 14

a. Pengertian Metode Eksperimen........................................ 14

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen ............. 18

v

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

9

3. Hasil Belajar ........................................................................ 19

a. Pengertian Belajar............................................................ 19

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ..................... 21

c. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian ............................ 22

d. Pengukuran Hasil belajar ................................................. 23

4. Hukum Newton .................................................................. 27

a. Hukum I Newton ............................................................ 27

b. Hukum II Newton............................................................ 28

c. Hukum III Newton .......................................................... 29

B. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................. 30

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 32

D. Pengajuan Hipotesis ................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 34

B. Metode Penelitian ...................................................................... 34

C. Desain Penelitian ........................................................................ 34

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 35

E. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 35

F. Prosedur Penelitian ..................................................................... 36

G. Instrumen Penelitian .................................................................. 37

H. Variabel Penelitian ..................................................................... 39

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 39

J. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 42

K. Teknis Analisis Data .................................................................. 42

L. Hipotesis Statistik ...................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 48

A. Deskripsi Data ............................................................................ 48

B. Data Penelitian ........................................................................... 48

1. Deskripsi data Pretest Eksperimen dan Kontrol ................. 48

vi

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

10

2. Deskripsi data Posttest Eksperimen dan Kontrol ................ 49

3. Deskripsi Normal Gain Eksperimen dan Kontrol ............... 51

C. Analisis Data .............................................................................. 53

1. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........... 53

2. Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol ....... 53

3. Uji Hipotesis ........................................................................ 54

a. Hipotesis Hasil Pretest Eksperimen dan Kontrol ............ 54

b. Hipotesis Hasil Posttest Eksperimen dan Kontrol .......... 55

c. Uji Normal Gain Eksperimen dan Kontrol...................... 56

D. Interpretasi Hasil Penellitian ...................................................... 57

E. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 62

A. Kesimpulan ................................................................................. 62

B. Saran............................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 65

vii

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

11

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nonrandomized Control Group Pretest Posttest Design................34

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 38

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas .................................................................. 40

Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran ..................................................... 41

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda .......................................................... 42

Tabel 3.6 Kriteria Normal Gain.......................................................................47

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol .. 51

Tabel 4.2 Kategorisasi N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 52

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat ............................. 53

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest .................................. 54

Tabel 4.5 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Pretest.................................... 55

Tabel 4.6 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Posttest ................................ 56

Tabel 4.7 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Normal Gain ................................... 57

viii

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Berpikir ................................................... 33

Gambar 3.2 Tahapan dalam Prosedur Penelitian .............................................. 36

Gambar 4.1 Grafik Batang Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol . 49

Gambar 4.2 Grafik Batang Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol 50

Gambar 4.3 Grafik Batang N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol.......... 51

Gambar 4.4 Grafik Batang Kategorisasi N-Gain ............................................... 52

ix

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian dan Uji Coba Instrumen Penelitiaan

Lampiran A.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ..................................... 65

Lampiran A.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian…………...….. 84 Lampiran A.3 Contoh PerhitunganValiditas dan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................ ….. 85 Lampiran A.4 Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian .................................. 87

Lampiran A.5 Distribusi Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian ………….. 88 Lampiran A.6 Daya Pembeda Instrumen Penelitian ........................................ 90 Lampiran A.7 Distribusi Daya Pembeda Instrumen Penelitian ….…………… 91 Lampiran A.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ................... 93 Lampiran A.9 Soal Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar yang dipakai dalam Penelitian ...................................................................... . 95 Lampiran A.10 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Yang Dipakai Dalam Penelitian……………………………………………….101

Lampiran B Perangkat Pembelajaran........................................................... 102

Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Eksperimen ...................................................................... 102

Lampiran B.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas Kontrol ............................................................................. 123

Lampiran C Uji Analisis Data ....................................................................... 132

Lampiran C.1 Data Nilai Pretest – Posttest ...................................................... 132

Lampiran C.2 Distribusi Data Skor Pretest Kelas Eksperimen ....................... 133

Lampiran C.3 Distribusi Data Skor Pretest Kelas Kontrol .............................. 139

Lampiran C.4 Distribusi Data Skor Posttest Kelas Eksperimen ...................... 144

Lampiran C.5 Distribusi Data Skor Posttest Kelas Kontrol ............................ 150

Lampiran C.7 Uji Homogenitas ........................................................................ 155

Lampiran C.8 Uji Hipotesis ............................................................................... 159

Lampiran C.9 Uji Normal Gain ......................................................................... 165

x

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan dari proses pembelajaran adalah untuk meningkatkan dan

mencapai suatu peningkatan hasil belajar. Dalam proses belajar mengajar, aspek

yang paling penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah peran aktif siswa dan

keterlibatan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.

Peran aktif siswa di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan

pembelajaran yang diinginkan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan pada

saat mengajar juga berpengaruh kepada peran aktif siswa di dalam kelas. Apabila

pada saat mengajar pendekatan yang digunakan bervariasi, maka siswa akan

cenderung lebih semangat untuk mengikuti materi pelajaran.

Bervariasinya pendekatan yang digunakan oleh guru bisa dijadikan

sebagai salah satu alternatif agar tercipta suasana belajar yang aktif. Dengan

demikian, akan terjadi komunikasi dua arah yaitu antara siswa dan guru. Akan

tetapi, sampai saat ini proses pembelajaran masih didominasi oleh pendekatan

konvensional, dimana dalam pembelajaran tersebut siswa masih dijadikan sebagai

objek dalam pembelajaran. Dengan arti lain, bahwa proses pembelajaran masih

memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk

berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya.1

Apabila proses pembelajaran hanya menggunakan pembelajaran

konvensional tanpa divariasikan dengan pendekatan lain, hal tersebut bisa

membuat siswa cenderung bosan untuk mengikuti proses pembelajaran. Padahal

proses pembelajaran fisika tidak hanya sekedar memberikan pemahaman kepada

siswa tentang pengertian ataupun konsep saja, tetapi siswa juga memerlukan suatu

proses berlatih, menemukan dan bereksperimen tentang materi yang di pelajari.

Seorang guru harus bisa menciptakan suasana lingkungan belajar yang alamiah,

karena Siswa akan belajar lebih baik, apabila lingkungan belajarnya diciptakan

1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2009), h 5

1

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

2

secara alamiah. Siswa akan belajar lebih bermakna apabila siswa sendiri yang

mengalami dan merasakan sendiri pengalaman terhadap hal-hal yang telah

dipelajarinya, bukan hanya transfer pengetahuan dari gurunya.2 Untuk itu

diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang bisa mendorong siswa untuk bisa

mengaitkan antara materi yang telah dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari

siswa.

Salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen. Pendekatan

pembelajaran ini mendorong siswa untuk mencari dan menemukan sendiri

pengetahuan lewat pengalaman. Dengan siswa merasakan sendiri proses

pembelajarannya, maka hal tersebut dapat menjadi dorongan atau motivasi pada

diri siswa tersebut untuk belajar dan menambah pengetahuannya.

Pengetahuan bisa didapatkan dimana saja, termasuk di alam. Fenomena-

fenomena alam tersebut bisa dipelajari pada mata pelajaran fisika. Karena fisika

merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya. Banyak konsep-

konsep fisika yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena tersebut. Salah satunya

penerapan konsep Hukum Newton. Hukum Newton adalah salah satu materi pada

mata pelajaran Fisika yang konsepnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari. Konsep ini di ambil karena sesuai dengan pendekatan pembelajaran dengan

menggunakan CTL melalui metode eksperimen. Pembelajaran CTL melalui

metode eksperimen bisa membuat siswa lebih mudah untuk memahami materi

pelajaran karena siswa sendiri yang melakukan eksperimen dan bisa

menghubungkan materi pelajaran tersebut dengan dunia nyata siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti

lebih lanjut dan penulis ingin menuangkannya ke dalam penyusunan atau

penulisan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) Melalui Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar

Siswa”.

2 Enjah Takari R, Pembelajaran IPA dengan SAVI dan Kontekstual, (Bandung, PT.

Genesindo, 2008), Cet 1 h, 36

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

3

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan pembelajaran di kelas masih bersifat konvensional.

2. Adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

3. Kurang adanya variasi pendekatan yang digunakan pada proses pembelajaran.

C. Pembatasan masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka ruang lingkup masalah hanya akan

dibatasi sebagai berikut :

1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen.

2. Hasil belajar yang diukur hanya pada ranah kognitif berdasarkan taksonomi

Bloom pada jenjang C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman), C3 (Penerapan) dan

C4 (Analisis).

3. Konsep fisika yang dibahas adalah konsep hukum Newton.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di

atas maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah

pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode

eksperimen terhadap hasil belajar siswa?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap

hasil belajar siswa.

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

4

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi tentang penerapan pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Memberikan informasi untuk mengembangkan pemikiran dan pengetahuan

yang bernilai tentang pendidikan.

3. Memberikan informasi mengenai kemampuan kognitif siswa pada proses

pembelajaran.

4. Sebagai informasi untuk mengembangkan upaya guru dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

5

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teori

1. Contextual Teaching and Learning (CTL)

a. Landasan Filosofis CTL

Landasan filosofis CTL adalah konstruktivisme, yaitu filosofi

belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal,

tetapi harus merekonstruksikan atau membangun pengetahuan dan

keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami

dalam kehidupannya3. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran

filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita

merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan bukanlah

suatu imitasi dari kenyataan (realita). Pengetahuan bukanlah gambaran

dari dunia kenyataan yang ada, pengetahuan merupakan akibat dari suatu

konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian

aktivitas seseorang. Pengetahuan bukanlah tentang hal-hal yang terlepas

dari pengamat, tetapi merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan

dari pengalaman atau dunia sejauh dialaminya. Proses pembentukan ini

berjalan terus menerus dan setiap kali terjadi reorganisasi atau rekonstruksi

karena adanya suatu pemahaman yang baru.

Alat/sarana yang tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu

adalah indranya. Seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungan

dengan cara melihat, mendengar, menjamah, mencium dan merasakannya

dari sentuhan indrawi itu, seseorang mengkonstruksi gambaran dunianya.

Menurut konstruktivisme, pengetahuan ada dalam diri seseorang yang

sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari

otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang

3 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis kompetensi dan Kontekstual,

(Jakarta:Bumi Aksara, 2007), cet.2, h.41

5

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

6

harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan

terhadap pengalaman-pengalaman mereka atau konstruksi yang telah

mereka bangun/miliki sebelumnya.

Pengetahuan merujuk pada pengalaman seseorang akan dunia,

tetapi bukan dunia itu sendiri. Tanpa pengalaman, seseorang tidak dapat

membentuk pengetahuan. Pengalaman tidak hanya diartikan sebagai

pengalaman fisik, tetapi juga pengalaman kognitif dan mental.

Pengetahuan dibentuk oleh struktur penerimaan konsep seseorang sewaktu

dia berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut konstruktivisme, pengetahuan bukanlah hal yang statis

tetapi suatu proses menjadi tahu. Konstruktivisme juga menyatakan bahwa

semua pengetahuan yang kita peroleh adalah hasil konstruksi kita sendiri,

maka sangat kecil kemungkinan adanya transfer pengetahuan dari

seseorang kepada yang lain. Setiap orang membangun pengetahuannya

sendiri, sehingga transfer pengetahuan adalah sangat mustahil terjadi.

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer dari orang yang

mempunyai pengetahuan. Bahkan, bila seorang guru bermaksud

mentransfer konsep, ide dan pengertiannya kepada siswa, pemindahan itu

harus diinterpretasikan, ditransformasikan dan dikonstruksikan oleh siswa

melalui pengalamannya. Banyaknya siswa yang salah menangkap apa

yang diajarkan oleh gurunya menunjukkan bahwa pengetahuan itu tidak

dapat begitu saja dipindahkan, melainkan harus dikonstruksikan atau

paling sedikit dikonstruksikan dan ditransformasikan sendiri oleh siswa.

b. Pengertian CTL

CTL adalah singkatan dari Contextual Teaching and learning.

Konteks berasal dari kata kerja latin contexere yang berarti “menjalin

bersama”. Kata konteks merujuk pada “keseluruhan situasi, latar belakang

atau lingkungan” yang berhubungan dengan diri, yang terjalin bersamanya

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

7

(Webster’s New World Dictionary).4 Teaching adalah refleksi sistem

kepribadian sang guru yang bertindak secara profesional; Learning adalah

refleksi sistem kepribadian siswa yang menunjukkan prilaku yang terkait

dengan tugas yang diberikan.5 Sesuai dengan kedua definisi ini, dapat

disimpulkan bahwa dalam hal ini, guru berperan sebagai fasilitator tanpa

henti, yakni membantu siswa menemukan makna (pengetahuan). Pada

dasarnya siswa memiliki responsi potensiality (potensi diri) yang bersifat

kodrati. Keinginan untuk menemukan makna adalah sangat mendasar bagi

manusia. Tugas utama pendidik adalah memperdayakan potensi diri ini

sehingga siswa terlatih menangkap makna dan materi yang diajarkan. Ada

beberapa pengertian mengenai CTL yang diberikan oleh beberapa para

ahli, disini ditampilkan lima pengertian yang berbeda.

Pertama, pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and

Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan

mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan

prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami

makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara

menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam

lingkungan sosial dan budaya masyarakat.6 Kelebihan konsep belajar ini

yaitu hasil pembelajaran diharapkan alamiah dalam bentuk kegiatan siswa

bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Kedua, CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan

kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan

materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan

4 A. Chaedar Alwasilah, Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar

Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, (Bandung:Mizan Learning Center, 2006), h. 83 5 Ibid, h. 19 6 Agus Suprijono, Coopertive Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,

(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009), h. 79-80

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

8

nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan mereka.7

Ketiga, CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan

pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan

peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu

menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam

kehidupan sehari-hari.8

Keempat, pendekatan kontekstual (CTL) merupakan suatu

konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan

situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara

pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga, warga negara dan tenaga kerja (US. Departement of Education

the National school-to-Work Office yang dikutip oleh Blanchard, 2001). 9

Kelima, Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep

belajar yang membantu guru dalam mengkaitkan antara materi yang

dipelajarinya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh

komponen pembelajaran efektif (Nurhadi, 2005:5). 10

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pendekatan CTL dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan pembelajaran

yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan.

Melalui hubungan di dalam dan di luar kelas, CTL menjadikan

pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun

pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam kehidupannya. CTL

7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta:Kencana, 2008), h. 255 8 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional”Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan”, (Bandung:Rosdakarya, 2005), cet 2 h. 102 9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran inovatif Progresif Konsep, landasan dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta:Kencana, 2009), Edisi 1 Cet 1, h. 104-105

10 Nurdin, Implementasi Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam Meningkatkan Hasil Belajar, Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. IX No. 1 (April, 2009), h. 109

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

9

menyajikan suatu konsep yang mengaitkan materi tersebut digunakan,

serta berhubungan dengan bagaimana siswa belajar.

Materi belajar akan semakin berarti jika siswa mempelajari materi

pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan

menemukan arti di dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran

akan menjadi lebih berarti dan menyenangkan. Siswa akan bekerja keras

untuk mencapai tujuan pembelajaran dan selanjutnya siswa akan

memanfaatkan kembali pemahaman pengetahuan dan kemampuannya itu

dalam konteks diluar sekolah untuk menyelesaikan permasalahan dunia

nyata, baik secara mandiri maupun secara kelompok.

c. Karakreristik Pembelajaran CTL

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual mempunyai

karakteristik sebagai berikut:

1) Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran

yang diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks

kehidupan nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam

lingkungan yang alamiah (learning in real life setting).

2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning).

3) Pembelajaran yang dilaksanakan dengan memberikan pengalaman

bermakna kepada siswa (learning by doing).

4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling

mengoreksi antar teman (learning in group).

5) Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa

kebersamaan, bekerjasama dan saling memahami antara satu dengan

yang lain secara mendalam (learning to know each other deeply).

6) Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif dan

mementingkan kerja sama (learning to ask, to inquiry, to work

together).

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

10

7) Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan

(learning as an enjoy activity).11

d. Manfaat CTL dalam Proses Pembelajaran

Manfaat CTL dalam proses pembelajaran, konsep akan lebih

bermakna bagi siswa jika pengetahuan baru siswa diperoleh berdasarkan

pengalaman pribadi, berkomunikasi dengan orang lain dan

menghubungkan konsep dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sesuai

dengan tujuh komponen dalam CTL yaitu:

1) Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah proses membangun dan menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan

pengalaman. Menurut konstruktivisme, pengetahuan itu memang

berasal dari luar akan tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri

seseorang. Oleh sebab itu, pengetahuan terbentuk dari dua faktor

penting, yaitu objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan

subjek untuk menginterpretasi objek tersebut. Kedua faktor tersebut

sama pentingnya, dengan demikian pengetahuan itu tidak bersifat statis

akan tetapi bersifat dinamis tergantung individu yang melihat dan

mengkonstruksinya. Lebih jauh Piaget menyatakan hakikat

pengetahuan sebagai berikut:

a) Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan

belaka, akan tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui

kegiatan subjek.

b) Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep dan struktur

yang perlu untuk pengetahuan.

c) Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. Struktur

konsepsi membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berlaku dalam

berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang.

11 Masnur Muslich, op. cit , h.42

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

11

Asumsi itu yang kemudian melandasi CTL. Pembelajaran melalui

CTL pada dasarnya mendorong agar siswa dapat mengonstruksi

pengetahuannya melalui proses pengamatan dan pengalaman.

2) Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil

dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang

merujuk pada kegiatan menemukan, apa pun materi yang diajarkannya.

Menemukan akan melalui proses siklus inquiry yaitu observasi,

bertanya, mengajukan dugaan (hipotesis), pengumpulan data dan

penyimpulan. Langkah-langkah kegiatan inquiry adalah sebagai

berikut:

a) Merumuskan masalah.

b) Mengamati atau melakukan observasi.

c) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,

bagan, tabel dan karya lainnya.

d) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,

teman sekelas, guru atau audien yang lain.

3) Bertanya

Pengetahuan seseorang selalu melalui tahap bertanya. Kegiatan

bertanya merupakan sebuah kegiatan kerja produktif. Kegunaan

bertanya adalah: menggali informasi, mengecek pemahaman siswa,

membangkitkan respon kepada siswa, mengetahui hal-hal yang sudah

diketahui siswa, memfokuskan perhatian siswa, untuk membangkitkan

lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa dan menyegarkan kembali

pengetahuan siswa.

4) Masyarakat Belajar

Masyarakat belajar bisa saja terjadi apabila ada proses

komunikasi dua arah. Dalam CTL, guru disarankan untuk

melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan membentuk

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

12

kelompok-kelompok belajar yang heterogen. Disanalah mereka

dituntut untuk bertukar pikiran antar sesama siswa dalam proses

belajarnya dengan arahan dari guru. Dalam kelompok ini semua

menjadi sumber belajar.

5) Pemodelan

Sebuah proses pembelajaran, keterampilan atau pengetahuan

tertentu ada model yang bisa ditiru. Model ini dapat berupa cara

mengoperasikan sesuatu, menirukan gerakan, mengucapkan ulang dan

lain-lain. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya

model. Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa.

Seseorang bisa ditunjuk untuk memodelkan sesuatu berdasarkan

pengalaman yang diketahuinya.

6) Refleksi

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari

atau berfikir tentang apa yang sudah kita lakukan di masa lalu.

Pengetahuan yang bermakna diperoleh dari proses. Pengetahuan yang

dimiliki siswa diperluas dalam konteks pembelajaran, yang kemudian

diperluas sedikit demi sedikit. Guru membantu siswa membuat

hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya

dengan pengetahuan-pengetahuan yang baru. Dengan begitu, siswa

merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa

yang baru dipelajarinya.

Realisasi dari refleksi dapat berupa pernyataan langsung

tentang apa yang diperolehnya pada hari itu, catatan atau jurnal di

buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu,

diskusi dan hasil karya.

7) Penilaian yang sebenarnya (authentic assesment)

Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa dan kemajuan

belajar siswa dalam penilaian yang sebenarnya adalah diambil dari

proses, bukan melulu hasil dan dengan berbagai cara.

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

13

Karakteristik authentic assesment adalah dilaksanakan selama

dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, bisa digunakan untuk

formatif dan sumatif, mengukur keterampilan dan performance

(perbuatan) siswa dan bukan hanya mengingat faktanya saja,

berkesinambungan, terintegritas dan dapat digunakan sebagai feed

back.

Konsep pengetahuan baru siswa juga akan lebih bermakna jika

seorang guru memperhatikan berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki

siswa, yaitu setiap orang memiliki semua kecerdasan tersebut. Walau

bagaimanapun, tahap dan kombinasi kecerdasan berbeda-beda diantara

individu. Dari berbagai kecerdasan tersebut tidak hanya memberi

informasi tentang apa yang dipelajari, tetapi lebih penting lagi

bagaimana mempelajarinya. Justru CTL dapat membangkitkan potensi

kecerdasan siswa dan pembelajaran akan lebih terkesan.

Berdasarkan ke tujuh komponen di atas bisa disimpulkan bahwa CTL

adalah suatu pendekatan berbeda, melakukan lebih daripada sekedar menuntun

para siswa dalam menggabungkan subjek-subjek akademik dengan

pengalaman mereka sendiri. CTL juga melibatkan para siswa dalam mencari

makna pengalaman itu sendiri. CTL mendorong mereka melihat bahwa

manusia itu sendiri memiliki kapasitas berperan aktif dalam proses

pembelajaran.

e. Langkah-langkah Penerapan CTL

Pembelajaran CTL, seorang guru berperan dalam memilih,

menciptakan dan menyelenggarakan pembelajaran yang menggabungkan

seberapa banyak bentuk pengalaman siswa termasuk aspek sosial, fisikal

dan psikologi untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Dalam

lingkungan sekitar, siswa menemukan hubungan yang bermakna antara ide

abstrak dan aplikasi praktikal dalam konteks nyata. Siswa akan memproses

informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dirasakan

masuk akal dengan kerangka berfikir yang dimilikinya.

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

14

Seorang guru dalam melaksanakan kegiatan CTL di kelas, harus

memperhatikan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

1) Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru membagi kelompok.

4) Melakukan percobaan.

5) Diskusi kelompok.

6) Hasil diskusi dipresentasikan.

7) Menerangkan konsep.

8) Menyimpulkan.

9) Penugasan.

Dengan memperhatikan langkah-langkah pembelajaran di atas

diharapkan akan lebih mempermudah dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL).

2. Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dengan

melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya,

serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian pengamatannya

disampaikan di kelas dan dievaluasi oleh guru.12 Penggunaan teknik

mengajar ini bertujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan

sendiri bagaimana jawaban atas persoalan yang dihadapi dengan

mengadakan percobaan sendiri, juga melatih berfikir siswa secara

ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa metode eksperimen merupakan

metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan demikian

diharapkan dengan metode ini siswa akan termotivasi dan memiliki

minat yang tinggi dalam belajar, sehingga diperoleh hasil belajar yang

memuaskan.

12 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008), Cet

7 h. 80

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

15

Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian

pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.13 Menurut Mulyasa

metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang

melibatkan peserta didik bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan

dan peralatan laboratorium, baik secara perseorangan maupun secara

kelompok.14 Metode eksperimen akan berhasil digunakan untuk

mengubah pengetahuan siswa jika mereka melaksanakan tugas-tugas

kecil dalam eksperimen. Banyak tugas akan membantu siswa

menyusun kembali pengetahuannya dengan menghabiskan sedikit

waktu dengan berinteraksi dengan alat-alat, intruksi dan cara kerja

serta menghabiskan lebih banyak waktu berdiskusi dan merenung.

Kegiatan eksperimen penting dilakukan secara terus menerus untuk

mengembangkan pengetahuan siswa dan membandingkan apa yang

mereka temukan serta mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata

sehingga proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.

Kegiatan laboratorium akan membangkitkan rasa ingin tahu

siswa terhadap fenomena alam, serta menantang untuk berfikir kritis

dalam mencari alternatif pemecahan tersebut suatu masalah-masalah.

Melatih ketekunan siswa lewat pengamatan, pengumpulan data,

analisis data serta mengembangkan daya temu siswa dalam

membangkitkan ide-ide, gagasan-gagasan pemikiran di dalam

menginterpretasikan masalah-masalah, sehingga siswa tertantang

untuk mengembangkan suatu bentuk-bentuk eksperimen baru.

Keberhasilan dalam kegiatan laboratorium akan memberikan

perasaan senang secara intrinsik, yang pada akhirnya akan

meningkatkan minat belajar siswa. Peningkatan minat belajar siswa

dan sikap ilmiah akan bermuara pada peningkatan proses belajar dan

kebermaknaan hasil belajar siswa. Metode eksperimen merupakan

13 Sudirman, et.all, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991), h. 163

14 E. Mulyasa, op cit h. 110

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

16

metode pembelajaran yang berupaya mengaktifkan aspek kognitif,

afektif dan psikomotor. Aspek kognitif (keterampilan berfikir) siswa

akan berkembang jika guru mengkondisikan dan memotivasi siswa

untuk belajar melalui kegiatan yang direncanakan. Sementara aspek

afektif biasanya dihubungkan dengan percaya diri siswa. Percaya diri

akan timbul sedikit demi sedikit karena lingkungan setempat. Artinya

karena dalam metode eksperimen pembelajaran terpusat pada siswa

dan siswa akan banyak aktif sehingga mereka merasa bahwa mereka

bisa dan bisa. Sedangkan aspek psikomotor yaitu menjadikan siswa

terampil dalam penggunaan alat, bahan serta penyusunan alat. Dengan

demikian diharapkan hasil belajar akan lebih bermakna karena

mengaktifkan berbagai aspek yang ada.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan eksperimen

adalah sebagai berikut:

a) Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan dan peralatan yang akan

digunakan.

b) Usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan

eksperimen.

c) Sebelum diadakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan

penjelasan dan petunjuk-petunjuk seperlunya.

d) Lakukan pengelompokan atau masing-masing individu

mengerjakan percobaan-percobaan yang telah direncanakan dan

bila hasilnya belum memuaskan dapat dilakukan eksperimen

ulangan untuk membuktikan kebenarannya.

e) Setiap kelompok atau individu dapat melaporkan hasil

percobaannya secara tertulis.15

Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif,

pelaksana perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

15 Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta:Ciputat Pers,

2002), h. 47

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

17

a) Dalam ekperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka

jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap

siswa.

b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang

meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka

kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik

dan bersih.

c) Siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses

percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga

mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang

dipelajari itu.

d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka

perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping

memperoleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga

kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam

memilih obyek eksperimen itu.

e) Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa

dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan,

beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia.

Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga

masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum

ada.16

Prosedur pelaksanaan metode ekperimen atau langkah-langkah

yang perlu dipersiapkan guru dalam menggunakan metode eksperimen

adalah sebagai berikut:

a) Tetapkan tujuan eksperimen.

b) Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

c) Persiapkan tempat eksperimen.

16 Roetiyah N.K, op.cit h. 80

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

18

d) Pertimbangkan jumlah peserta didik sesuai dengan alat–alat yang

tersedia.

e) Perhatikan keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau

menghindarkan resiko yang merugikan atau berbahaya.

f) Perhatikan disiplin atau tata tertib, terutama dalam menjaga

peralatan dan bahan yang akan digunakan.

g) Berikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan dan

tahapan-tahapan yang harus dilakukan peserta didik, termasuk

yang dilarang dan yang membahayakan.17

b. Kelebihan dan kelemahan metode eksperimen

Metode eksperimen mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

1) Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya

menerima kata guru atau buku.

2) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksploratoris (menjelajahi) tentang sains dan teknologi; suatu sikap

yang dituntut dari seorang ilmuan.

3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa

terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil

percobaannya, yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi

kesejahteraan hidup manusia.

4) Hasil-hasil percobaan yang berharga yang ditemukan dari metode

ini dapat memanfaatkan alam yang kaya ini untuk kemakmuran

manusia.18

Selain mempunyai kelebihan, metode mengajar dengan

eksperimen juga mempunyai kelemahan, antara lain:

1) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan

teknologi.

17 E.Mulyasa, op.cit h. 110 18 Sudirman, et all, op. cit, h. 164

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

19

2) Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas

peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah.

3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

4) Hasil percobaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran,

bukanlah berupa kebenaran mutlak.

5) Dalam kehidupan tidak semua hal dapat dijadikan materi

percobaan dan harus dicobakan. Hal ini disebabkan oleh

kemungkinan terbatasnya biaya, fasilitas, waktu atau karena

merupakan sesuatu yang perlu diterima secara langsung

kebenarannya karena menyangkut nilai, moral dan keagamaan atau

ketuhanan.

6) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar

jangkauan kemampuan atau pengendalian.

7) Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas

peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu

mengenal dan menggunakan alat dan bahan tertentu daripada

guru.19

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar atau yang disebut dengan learning, adalah perubahan

yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari

pengalaman-pengalaman. Belajar merupakan salah satu bentuk

perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. belajar

membantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan,

dan dengan adanya proses belajar inilah manusia dapat bertahan hidup

(survived). 20

19 Ibid, h. 165 20 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta:Kisi

Brother’s, 2006), h. 76

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

20

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman

dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku,

baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap,

bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.21 Salah satu

ciri bahwa seseorang dikatakan sudah atau telah belajar ialah adanya

suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang tersebut. Perubahan

itu menyangkut perubahan dalam pengetahuan dan keterampilan atau

juga perubahan dalam sikap.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.22 Menurut pengertian secara psikologis, belajar

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.23 Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak

setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam

arti belajar. Definisi dari belajar di atas mengandung pengertian bahwa

yang dimaksud dengan belajar adalah perubahan tingkah laku

seseorang secara keseluruhan atas apa yang didapat dari suatu

pengalamannya baik dari suatu penglihatan, pengamatan ataupun

meniru dari seseorang yang ia anggap paling baik.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

oleh seseorang dengan serangkaian kegiatan dalam mencapai

perubahan tingkah laku, pengetahuan, kepribadian, keterampilan yang

diakibatkan oleh terjadinya interaksi antara seseorang dengan

21 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 2002), h 10-11 22 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT: Rineka Cipta,

2003), Cet. Ke 4, h. 2 23 Ibid, h. 2

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

21

seseorang, seseorang dengan kelompok dan seseorang dengan

lingkungannya sebagai hasil dari pengalaman.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu: faktor yang datangnya dari

dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang datangnya dari luar

diri siswa (faktor eksternal). Faktor internal yang mempengaruhi hasil

belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Faktor jasmani (fisiologis), baik yang bersifat bawaan ataupun

yang diperolehnya, contohnya penglihatan, pendengaran, struktur

tubuh dan lain sebagainya.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperolehnya. Faktor ini terdiri atas faktor:

a) Faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial yaitu kecerdasan,

bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dan

pernah dimiliki.

b) Faktor non intelektif adalah unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosional dan

penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis

Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

sebagai berikut:

a) Faktor sosial yang terdiri dari: lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi

dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan

iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

22

Faktor-faktor tersebut di atas saling berinteraksi secara

langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar

siswa.24

c. Hasil Belajar sebagai Objek Penilaian

Proses belajar mengajar terdiri dari empat unsur utama yakni

tujuan, bahan, metode dan alat penilaian. Tujuan sebagai arah dari

proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku

yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau

menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat

pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dalam kurikulum untuk

disampaikan atau dibahas dalam proses belajar mengajar agar sampai

kepada tujuan yang telah ditetapkan. Metode dan alat adalah cara atau

teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaian

adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan

yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain,

penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses

dan hasil belajar siswa.

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam

mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil

belajar yakni: (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan

pengertian dan (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil

belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam

kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar,

yakni: (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi

kognitif, (d) sikap dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem

pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler

24 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991),

h. 130

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

23

maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar

dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi

tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

d. Pengukuran Hasil Belajar

1. Pengukuran Ranah Kognitif

Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan

untuk mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan

berupa materi-materi esensial sebagi konsep fungsi dan prinsip utama.

Konsep kunci dan prinsip utama keilmuan tersebut harus dimiliki dan

dikuasai siswa secara tuntas, bukan hanya dalam bentuk hapalan.

Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan

kegiatan mental. Pada ranah ini terdapat enam jenjang berpikir mulai

dari yang tingkat rendah sampai tinggi, yakni: (1) pengetahuan/ingatan

(knowledge), (2) pengetahuan (comprehension), (3) penerapan

(application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis) dan (5)

evaluasi (evaluation). Pada tahun 2001 Anderson dan Krathwohl

melakukan revisi terhadap taksonomi Bloom menjadi: (1) Remember,

(2) understand, (3) apply, (4) analyze, (5) evaluate, dan (6) create.

Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh

Bloom dkk dikategorikan lebih terinci secara hierarkis kedalam enam

jenjang kemampuan yakni hapalan/ingatan (C1), pemahaman (C2),

penerapan (C3), analisis (C4), sintetis (C5) dan evaluasi (C6).25

2. Pengukuran Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya,

bila seseorang yang memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi.

Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat perhatian dari guru.

25 Ahmad Sofyan, et all., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006), h 15

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

24

Para guru lebih banyak menilai ranah kogntif semata-mata. Tipe

belajar hasil afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku

seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,

menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan

sosial.

Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah

kognitif. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat

karena perubahan tingkah laku siswa tidak dapat berubah sewaktu-

waktu. Pengubahan sikap seseorang memerlukan waktu yang relatif

lama, demikian juga pengembangan minat dan penghargaan serta nilai-

nilai.

Ranah afektif ini dirinci oleh Kathwohl dkk, menjadi lima

jenjang, yakni: (1) perhatian atau penerimaan (receiving), (2)

tanggapan (responding), (3) penilaian atau penghargaan (valuing), (4)

pengorganisasian (organization) dan (5) karakterisasi terhadap suatu

atau beberapa nilai (characterization by a value or value complex).

Tujuan-tujuan instruksional yang termasuk domain afektif

diklasifikasikan oleh David Kathwohl ke dalam jenjang secara

hierarkis, yaitu: "Receiving" meliputi penerimaan secara pasif

terhadap suatu nilai dan keyakinan. "Responding" meliputi keinginan

dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan sesuatu yang sesuai

dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. "Valuing" meliputi

pemilikan serta pelekatan pada suatu nilai tertentu. "Organization"

meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu sistem nilai.

"Characterization" mencakup pengembangan nilai-nilai menjadi

karakter pribadi.26

Kategori ranah afektif sebagai hasil belajar, kategorinya

dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang

kompleks, yaitu:

26 Ibid, h. 20

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

25

a) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam

bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Tipe ini contohnya

kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi

gejala atau rangsangan dari luar.

b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini

mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab

stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.

c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan

terhadap gejala atau stimulus tadi. Evaluasi ini termasuk di

dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau

pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai

tersebut.

d) Organisasi, yakni pengembangaan diri dari nilai ke dalam suatu

sistem dan prioritas nilai yang telah dimilikinya, yang termasuk ke

dalam organisasi adalah konsep tentang nilai dan organisasi sistem

nilai.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi

pola kepribadian dan tingkah lakunya. Kedalamnya termasuk

keseluruhan nilai dan karakteristiknya.27

Sehubungan dengan tujuan penilaiannya ini maka yang

menjadi sasaran penilaian kawasan afektif adalah perilaku anak didik,

bukan pengetahuannya. Pertanyaan afektif tidak menuntut jawaban

benar atau salah, tetapi jawaban yang khusus tentang dirinya mengenai

minat, sikap dan internalisasi nilai.

27 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1990), h 30

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

26

3. Pengukuran Ranah Psikomotor

Pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil

belajar yang berupa penampilan. Namun demikian biasanya

pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah

kognitif sekaligus. Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan

dengan keterampilan (skiil) atau kemampuan bertindak setelah

seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Simpson (1956)

menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk

keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar

psikomotor merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan

afektif, akan tampak setelah siswa menunjukkan perilaku atau

perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung pada kedua

ranah tersebut dalam kehidupan siswa sehari-hari.28

Proses belajar mengajar di sekolah saat ini, tipe belajar hasil

belajar kognitif lebih dominan jika dibandingkan dengan tipe hasil

belajar bidang afektif dan psikomotoris. Sekalipun demikian tidak

berarti bidang afektif dan psikomotoris diabaikan sehingga tak perlu

lagi diberikan penilaian. Tipe hasil belajar ranah psikomotoris

berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia

menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini sebenarnya

tahap lanjutan dari hasil belajar afektif yang baru tampak dalam

kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

yaitu secara garis besarnya berasal dari faktor internal (diri siswa

sendiri) dan eksternal (dari luar siswa sendiri). Adapun faktor yang

datang dari diri sendiri bisa diakibatkan oleh kemampuan dan

keinginan yang kurang atau boleh dibilang mempunyai IQ yang pas-

pasan sehingga dapat menyebabkan penurunan dalam belajarnya.

Sedangkan faktor yang dari luar diri siswa yaitu bisa disebabkan oleh

28 Ahmad Sofyan, et all, op. cit, h. 23

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

27

keadaan keluarganya ataupun lingkungannya yang kurang mendukung

dalam proses belajarnya.

4. Hukum Newton

a. Hukum I Newton

Orang Yunani kuno, telah menyusun suatu hipotesis bahwa

terdapat dua macam gerak, yaitu gerak di bumi dan gerak di angkasa luar.

Setiap gerakan di bumi pada akhirnya cenderung untuk diam, sedangkan

gerakan di angkasa luar tidak pernah berhenti. Jadi, apakah yang

menyebabkan benda berhenti? Tentu saja gaya gesek. Menurut Newton,

jika tidak ada gaya gesekan maka benda akan terus bergerak selamanya

sampai dihentikan dan benda yang diam akan diam selamanya sampai

diberikan gerakan. Sebuah bola tidak akan tiba-tiba terbang ke arahmu jika

tidak ada yang melemparnya. Jika tidak ada yang menghentikan gerakan

suatu benda, benda akan terus bergerak. Kecenderungan inilah yang

disebut inersia oleh Newton, dan bunyi dari hukum I Newton adalah

sebagai berikut:

“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang

mula-mula diam akan tetap diam (mempertahankan keadaan diamnya)

dan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kelajuan

tetap (mempertahankan keadaan geraknya).”

Hukum I Newton juga dikenal sebagai hukum kelembaman. Contoh sifat

kelembaman benda adalah:

1. Benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan geraknya.

Contohnya, ketika kamu berada di dalam bus yang sedang berjalan,

kamu akan merasa terdorong ke depan ketika bus direm dengan tiba-

tiba. Oleh karena itu, pengendara mobil dianjurkan memakai sabuk

pengaman. Hal ini bertujuan umtuk menghindari cedera akibat

benturan jika mobil direm mendadak atau mobil mengalami

kecelakaan.

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

28

2. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya.

Contohnya, ketika kamu membonceng motor, sesaat motor akan

berjalan seolah-olah kamu terdorong ke belakang. Hal ini karena

kamu mempertahankan keadaan diam sehingga kamu terdorong ke

belakang. Oleh karena itu, jangan lupa pegangan jika kamu

membonceng motor.

b. Hukum II Newton

Percepatan adalah pertambahan kecepatan setiap satuan waktu. Percepatan

dilambangkan a dan mempunyai satuan m/s2.

2//tan sms

smwaktu

kecepaa ===

1. Hubungan antara Percepatan dengan Resultan Gaya

a. Doronglah sebuah meja agak besar seorang diri dengan pelan,

kemudian doronglah dengan kuat! Meja akan bergerak semakin cepat.

Misal didorong dengan kuat, meja memiliki percepatan 2 m/s2 (dengan

satu gaya).

b. Sekarang berdua dengan temanmu, doronglah meja tersebut. Meja akan

terdorong lebih cepat dibandingkan jika kamu mendorongnya seorang

diri. Dapat dikatakan bahwa percepatan meja makin besar, misalnya

jika didorong oleh satu orang a = 2 m/s2, jika didorong oleh dua orang a

= 4 m/s2 (dengan dua gaya).

c. Dapat disimpulkan bahwa makin besar gaya makin besar percepatan.

Jadi, percepatan sebanding dengan gaya yang bekerja.

2. Hubungan antara Percepatan dengan Massa benda

a. Doronglah sebuah meja sampai meja bergerak sehingga meja memiliki

percepatan. Misalnya, percepatan (a) meja 2 m/s2.

b. Sekarang tambahkan 1 meja lagi ditumpuk di atas meja yang kamu

dorong tadi! Meja akan bergerak lebih lambat. Dalam hal ini, berarti

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

29

kamu menambahkan besar massa tetapi gaya tetap karena dua meja ini

kamu dorong sendiri.

c. Dapat disimpulkan bahwa makin besar massa, makin kecil percepatan.

Jadi, percepatan berbanding terbalik dengan massa benda.

Apabila hubungan antara percepatan dengan resultan gaya dan

hubungan antara percepatan dengan massa benda digabung, maka didapat

teori yang dikenal dengan Hukum II Newton. Hukum II Newton

menyatakan:

“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada

suatu benda berbanding lurus dan searah dengan resultan gaya, dan

berbanding terbalik dengan massa benda.”

Secara matematis dapat ditulis:

mFa Σ

= atau maF =Σ

Di mana:

F = gaya (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

c. Hukum III Newton

Ketika jari kaki kita terantuk batu, berarti kamu memberi gaya aksi kepada

batu. Sebagai balasannya, batu memberi gaya reaksi ke kakimu sehingga

kakimu terasa sakit. Begitu pula ketika tanganmu bersandar pada tembok,

kamu tidak jatuh karena tanganmu memberi gaya aksi ke tembok.

Sebaliknya, tembok memberi gaya reaksi ke tanganmu. Kita bebas

memberi nama gaya aksi dan gaya reaksi tersebut, misalnya ketika kaki

tersandung batu, kaki memberi gaya reaksi dan batu memberi gaya aksi,

atau sebaliknya. Kedua gaya terjadi bersamaan dan arahnya berlawanan.

Oleh karena itu, besar gaya aksi = gaya reaksi. Dapat disimpulkan bahwa

besar gaya aksi sama dengan gaya reaksi. Kesimpulan ini dikenal dengan

Hukum III Newton, yang berbunyi:

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

30

“Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada

A. Gaya tersebut besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”.

Secara sistematis dapat dinyatakan:

aksiAksi FF Re=

Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari dapat kita amati pada

peristiwa berikut.

1. Ketika kita berjalan kaki di atas lantai, telapak kaki mendorong lantai

ke belakang sebagai aksi, dan lantai mendorong kaki ke depan sebagai

reaksi.

2. Ketika kita berenang, kaki mendorong air ke belakang sebagai aksi,

dan air mendorong kaki ke depan sebagai reaksi.

Gaya aksi-reaksi berbeda dengan keseimbangan. Perbedaan gaya aksi-

reaksi dengan keseimbangan antara lain sebagai berikut.

1. Gaya aksi dan gaya reaksi tidak akan saling meniadakan karena gaya

aksi dan gaya reaksi tidak pernah bekerja pada satu benda. Dengan

kata lain, gaya aksi dan gaya reaksi tidak pernah membentuk

keseimbangan.

2. Keseimbangan terjadi antara lain jika dua gaya sama besar dan

berlawanan arah bekerja pada satu benda (bukan pada dua benda).

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian dengan penerapan pendekatan kontekstual dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Qomariah melakukan penelitian mengenai

“Pengaruh Penerapan Contextual Teaching and Learning dengan Metode

Eksperimen terhadap Hasil Belajar”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan pendekatan CTL dengan

metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa dan hasil belajar siswa tersebut

mengalami peningkatan.29

29 Qomariah, Pengaruh Penerapan Contextual Teaching and Learning dengan Metode

Eksperimen terhadap Hasil Belajar, (skripsi UIN Jakarta, 2002)

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

31

Penelitian Syibromalisi mengenai “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

pada Konsep Fungsi Makanan melalui LKS dengan Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual” menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual melalui media LKS

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.30

Penelitian Darmawan (2005), yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep pada Pokok

Bahasan Pencemaran Lingkungan”. Penelitian dilakukan dengan metode

eksperimen, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hal ini

dapat dilhat dari hasil uji t pada data pretest yang menunjukkan adanya perbedaan

yang signifikan antara hasil pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen, hasil

dapat dilihat dari nilai rata-rata gain kelas kontrol sebesar 0,13 dan rata-rata gain

kelas eksperimen 0,2631 dengan demikian terdapat perbedaan peningkatan

penguasaan konsep yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Penelitian Farida (2009) yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Kontekstual

terhadap Hasil Belajar pada Konsep Pencemaran Lingkungan Bernuansa Nilai”

hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata posttest kelas eksperimen adalah

sebesar 75,12 dan kelas kontrol adalah 60,05 serta hasil uji t diperoleh thit 5,43 dan

ttab sebesar 1,91, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil biologi

siswa yang diajar dengan CTL dengan siswa yang diajar dengan konvensional.32

Penelitian Rahmawati (2009) yang berjudul “ Efektifitas Pembelajaran

dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Pengelolaan Lingkungan

Terintegrasi Nilai. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa peningkatan hasil

belajar kelas eksperimen sebesar 57% dan kelas control sebesar 45%. Berdasarkan

indikator yang telah ditetapkan, hal ini menunjukkan kelas eksperimen lebih

30 Iib Syibromalisi, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Konsep Fungsi Makanan

Melalui LKS dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, (skripsi UIN Jakarta, 2007) 31 Angga Adil Darmawan, Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan, tersedia di http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0314106-141730/

32 Ida Farida, Pengaruh Pendekatan Kontekstual terhadap Hasil Belajar pada Konsep Pencemaran Lingkungan Bernuansa Nilai, (Skripsi UIN Jakarta, 2009)

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

32

efektif dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan kelas kontrol. Hal ini

didukung dengan hasil perhitungan uji-t yang menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan. 33

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting,

karena dengan pendidikan manusia bisa mendapat ilmu pengetahuan,

mendapatkan tata cara bersosialisasi sehingga ia dapat mempelajari misteri-

misteri yang terjadi di alam dan meningkatkan kualitas hidupnya sejajar dengan

manusia lainnya di dunia.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua hal, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang ada pada dalam diri siswa dan faktor

eksternal yaitu faktor yang ada di luar diri siswa. Seperti yang telah dijelaskan

pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, bahwa pendekatan

pembelajaran yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

adalah hal yang paling utama dalam menentukan keberhasilan proses belajar

mengajar.

Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa

untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka, sedangkan Metode

eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dengan melakukan suatu

percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil

percobaannya, kemudian pengamatannya disampaikan di kelas dan dievaluasi

oleh guru.

33 Lina Rahmawati, Efektifitas Pembelajaran dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Pengelolaan Lingkungan Terintegrasi Nilai, (Skripsi UIN Jakarta, 2009)

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

33

Seorang siswa apabila terlibat secara aktif di dalam proses pembelajaran,

maka hal tersebut akan menambah wawasan dan pengetahuan pada diri siswa

tentang materi yang dipelajari, selain itu siswa bisa menghubungkan antara

materi yang telah dipelajari dengan melakukan eksperimen. Apabila pada diri

siswa sudah paham dan mengerti tentang konsep materi yang akan dipelajari maka

hal tersebut bisa meningkatkan hasil belajarnya.

Diagram Alir dari Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Diagram Alir dari Kerangka Berpikir

D. Pengajuan Hipotesis

Pengajuan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode

eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Ho : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode

eksperimen tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Belajar

Faktor Internal

Melakukan Eksperimen

Hasil Belajar

Penerimaan dan Penguasaan

Konsep

Meningkatkan Keterlibatan Siswa

Menghubungkan Pikiran dan Tindakan

Mengaktifkan Siswa

Faktor Eksternal

CTL Melalui Metode

Eksperimen

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan, yaitu

pada bulan Januari tahun ajaran 2009/2010.

B. Metode Penelitian

.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

eksperimen. Dalam penelitian quasi eksperimen tidak dilakukan randomisasi

untuk memasukkan subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

melainkan menggunakan kelompok subjek yang sudah ada sebelumnya. Sebelum

pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan pretest untuk melihat

kemampuan awal siswa kemudian dilakukan posttest yaitu untuk melihat hasil

belajar siswa.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonrandomized Control Group

Pretest-Postest Design, dimana dalam rancangan ini dilibatkan dua kelompok

yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain

penelitian ini terlihat pada tabel berikut:34

Tabel 3.1

Nonrandomized Control Group Pretest Posttest Design

Kelompok Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

34 Liche Seniati et.all, Psikologi Eksperimen, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), h. 126

34

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

35

keterangan:

O1: Pretest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

sebelum diberikan perlakuan

X1: Perlakuan berupa Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode

eksperimen

X2: Perlakuan berupa metode Demonstrasi

O2: Posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

setelah diberikan perlakuan

D. Populasi dan Sampel penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.35 Populasi target pada

penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan yang

terdaftar sebagai siswa pada tahun pelajaran 2009/2010. Populasi terjangkau

adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 6 Kota Tangerang

selatan, tahun ajaran 2009/2010.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.36 Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP sebanyak 60 siswa

yang terdiri dari dua kelas yang masing-masing berjumlah 30 orang, yaitu 30

siswa sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa sebagai kelompok kontrol.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel bertujuan atau purposive sample yang dilakukan dengan cara mengambil

subjek tidak didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas

adanya tujuan tertentu. 37

35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT Rineka

Cipta, 2006), h. 130 36 Ibid, h. 131 37 Ibid, h. 139-140

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

36

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan,

tahap pelaksanaan dan tahap akhir penelitian. Langkah-langkah pada setiap tahap

dalam prosedur penelitian dapat dilihat lebih jelas pada gambar 3.1

Gambar 3.1. Tahapan dalam Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Pengurusan surat izin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

b. Survei tempat untuk uji coba instrumen dan penelitian.

Penarikan Kesimpulan

Pengolahan dan Analisis Data Penelitian

KBM dengan CTL melalui Metode

Eksperimen (Kelompok Eksperimen)

KBM dengan Metode Demonstrasi

(Kelompok Kontrol)

Survei Tempat Uji Coba Instrumen dan Penelitian

Penyusunan Instrumen Penelitian dan RPP

Uji Coba Instrumen

Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen

Tahap Pelaksanaan

Penelitian

Pretest

Pelaksanaan Pembelajaran

Posttest

Tahap Akhir Penelitian

Tahap Persiapan Sebelum Penelitian

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

37

c. Membuat instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah

dibuat dengan bimbingan dosen pembimbing, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), skenario pembelajaran sesuai dengan pendekatan

pembelajaran yang diujikan. Kemudian mempersiapkan LKS, desain

alat evaluasi serta segala hal yang dapat menunjang terlaksananya

pembelajaran di kelas eksperimen.

d. Menguji coba instrumen, menganalisis hasil uji coba instrumen, dan

memperbaiki instrumen.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Mengelompokkan subjek penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas

kontrol dan kelas eksperimen.

b. Memberikan tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi yang akan disampaikan.

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan

menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui

metode eksperimen.

d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dengan

menggunakan metode demonstrasi.

e. Memberikan tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol setelah pembelajaran berakhir untuk mengetahui hasil belajar

siswa.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Analisis data

b. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari

pengolahan data

G. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berbentuk tes, tes yang digunakan

berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda yang memiliki 4 jawaban (a, b, c

dan d). Skor yang digunakan untuk setiap soal adalah bernilai satu untuk jawaban

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

38

yang benar dan bernilai nol untuk jawaban yang salah. Instrumen penelitian akan

di uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Sebelum di uji

validitas, jumlahnya 36 soal dengan C1, C2, C3 dan C4 masing-masing berjumlah 9

soal, dengan taraf kesukaran soal mudah dan sukar masing-masing 25% dan soal

sedang sebanyak 50%. Tabel kisi-kisi instrumen penelitian dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen

dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Aspek Kognitif Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran C1 C2 C3 C4

Soal

Mendemonstrasikan

Hukum I Newton

secara sederhana dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

2, 11*,

16,

27*,

7*,

13*

8*,

17*,

23*

19*,

22,

26*

12

Mendemonstrasikan

Hukum II Newton dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

1*, 18,

31

12*,

21, 34

6*, 29,

36

14*,

15*

30

12

Memahami

peranan

usaha, gaya

dan energi

dalam

kehidupan

sehari-hari

Mendemonstrasikan

Hukum III Newton dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

20*, 35 10*,

24*,

32, 9

3*, 5*,

33

4, 25,

28*,

12

∑ Soal 9 9 9 9 36

Presentase Soal 25% 25% 25% 25% 100

%

Keterangan:*soal yang digunakan dalam penelitian

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

39

H. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu varibel bebas dan terikat.

Variabel bebas adalah variabel yang bersifat mempengaruhi variabel terikat

sedangkan variabel terikat adalah variabel yang bersifat dipengaruhi oleh variabel

bebas. Variabel bebas dan variabel terikat itu adalah:

1. Variabel bebas: Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui

metode ekperimen dan demonstrasi

2. Variabel terikat: Hasil belajar siswa

I. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sejumlah tes dikatakan baik sebagai alat ukur jika memenuhi prasyarat tes

yaitu memiliki validitas dan reabilitas yang baik. Dalam penelitian ini pengujian

validitas yang digunakan adalah validitas isi, sebuah tes dikatakan validitas isi

apabila tes tersebut mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi

dan isi pelajaran yang diberikan.

1. Uji validitas butir soal

Pengujian validitas butir soal dengan menggunakan korelasi point biserial

qp

t

tp

SMM

pbi−=γ

keterangan:

phiγ = koefisien korelasi biserial

Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

ruhsiswajumlahselunariswayangbebanyaknyasp

q = proporsi siswa yang menjawab salah

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

40

(q = 1 - p)38

2. Uji Reliabilitas

Perhitungan reabilitas menggunakan rumus KR-20 yaitu sebagai berikut:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

2

11 1 SpqS

nnr

keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q = 1 - p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)39

Interpretasi mengenai derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh

digunakan tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3

Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Interval Koefisien Kriteria

0,8 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r < 0,70 Sedang

0,2 ≤ r < 0,40 Rendah

< 0,20 Kecil40

3. Taraf kesukaran

Pengujian terhadap derajat kesukaran tiap soal menggunakan rumus:

38 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)

h. 79 39 Ibid, h. 100-101 40 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.32

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

41

sJΒ

keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

Js = jumlah seluruh siswa peserta tes41

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Indeks Kesukaran

Interval Koefisien Kriteria

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Soal sukar

0,30 < P ≤ 0,70 Soal sedang

0,70 < P ≤ 1,00 Soal mudah42

4. Daya pembeda

Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut:

BAB

B

A

A PPJB

JB

D −=−=

keterangan:

D = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar43

Klasifikasi daya pembeda:

41 Suharsimi Arikunto, op. cit, h.207-208 42 Ibid, h. 110 43Ibid, h. 213-214

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

42

Tabel 3.5

Kriteria Daya Pembeda Instrumen

Interval Koefisien Kriteria

0,00 ≤ d < 0,20 Jelek

0,20 ≤ d < 0,40 Cukup

0,40 ≤ d < 0,70 Baik

0,70 ≤ d < 1,00 Baik sekali44

J. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif yang diperoleh

dari hasil belajar siswa yaitu dari nilai pretest dan posttest. Pretest adalah tes hasil

belajar yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa

sebelum menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

melalui metode eksperimen. Posttest adalah tes hasil belajar sesudah

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui

metode eksperimen.

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Teknik analisis data dilakukan setelah melakukan uji coba instrumen,

selanjutnya dilakukan penelitian. Data yang diperoleh melalui instrumen

penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat

menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Dalam pengolahan dan

penganalisisan data tersebut digunakan statistik.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam

penelitian ini adalah uji chi kuadrat.

44 Ibid, h. 218

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

43

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mencari skor terbesar dan terkecil

2. Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

3. Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N (rumus sturgess)

4. Mencari nilai panjang kelas (i)

BKRi =

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas Interval

f Nilai Tengah ( ix )

2ix ixf . 2. ixf

Jumlah ∑.f

= - - ∑ =ixf . ∑ 2. ixf

6. Mencari rata-rata (mean)

nxf

x i∑=

7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

( )( )1

. 22

−∑−∑

=nn

fxfxns ii

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka-angka skor kanan kelas interval

ditambah 0,5.

b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

sxKelasBatasZ −

=

c) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas.

d) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

44

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka-angka

berbeda arah (tanda “min” dan “plus”, bukan tanda aljabar atau hanya

merupakan arah) angka-angka 0-Z dijumlahkan.

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden.

9. Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung2χ )

( )∑=

−=

k

i i

ii

EEO

1

22χ

10. Membandingkan hitung2χ dengan tabel

2χ untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = n – 1, dengan kriteria:

Jika hitung2χ ≥ tabel

2χ , artinya distribusi data tidak normal dan

Jika hitung2χ ≤ tabel

2χ , artinya data berdistribusi normal45

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan setelah kelas diuji kenormalannya. Teknik

yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah uji Bartlett.

Adapun langkah-langkah uji homogenitas dengan uji Bartlett menurut Riduwan

dalam skripsi Ahmad Sandy, yaitu:

1. Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel

penolong

Kelompok dk (n-1) Si Log Si dk.Log Si

∑ = ∑ (n-1) = - - ∑ dk.Log Si

Si = varians (kuadrat standar deviasi)

2. Menghitung varians gabungan dari sejumlah kelompok yang ada

3. Menghitung Log S

45 Ahmad Sandy, Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok Materi

Momentum, Impuls dan Tumbukan dengan Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran, (Skripsi Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2008), h. 51-52

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

45

21

21

11nn

S

xxt

g +

−=

4. Menghitung nilai B, yaitu:

( )1log −∑= ix nSB

5. Menghitung nilai hitung2χ

hitung2χ =ln 10 ( ){ ii SnB log1−∑− }

dengan:

( ) iii SdkSn log.log1 ∑=−∑

sehingga:

hitung2χ = ln 10 ( )iSdkB log.∑−

6. Membandingkan hitung2χ dengan nilai tabel

2χ untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = n – 1, dengan kriteria:

Jika hitung2χ ≥ tabel

2χ , artinya tidak homogen dan

Jika hitung2χ ≤ tabel

2χ , artinya homogen46

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean

antara dua kelompok, dilakukan dengan uji-t dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

dengan

( ) ( )2

11

1

222

211

−+−+−

=nn

SnSnSg

keterangan:

1x = rata-rata skor kelompok eksperimen

2x = rata-rata skor kelompok kontrol

46 Ibid, h. 52-53

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

46

gS = varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)

21S = varians kelompok eksperimen

22S = varians kelompok kontrol

n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan hipotesis, yaitu:

1) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol.

2) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol.

b. Menghitung nilai thitung dengan rumus uji-t

c. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

dk = (n1 – 1) + (n2 – 1)

d. Menentukan nilai t-tabel dengan α = 0,05

e. Menguji hipotesis

Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95.

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

47

3. Uji Normal Gain

“Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran

dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan

bias penelitian, karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah

berbeda, digunakan uji normal gain. Rumus normal gain menurut Meltzer, yaitu:

pretestskoridealskorpretestskorposttestskorgainN

−−

=− 47

dengan kategorisasi perolehan:

Tabel 3.6

Kriteria N-Gain

Interval Koefisien Kriteria

(<g>) > 0,70 g-tinggi

0,70 ≥ (<g>) ≥ 0,30 g-sedang

(<g> < 0,30 g-rendah48

L. Hipotesis Statistik

Ho : µA = µB

Ha : µA > µB

keterangan:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar

siswa

Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

µA : Rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen

µB : Rata-rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode demonstrasi

47 Inayatussholihah dkk, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Kegiatan

Laboratorium (Praktikum) pada Konsep Fotosintesis, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK,UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 80

48 Ibid, h. 80

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada subbab deskripsi data ini dijelaskan gambaran umum dari data

yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan di sini adalah data hasil

pretest dan posttest dari kedua kelas yang berlaku sebagai kelompok

eksperimen dan kontrol. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

kuantitatif, berupa nilai maksimum, nilai minimum, modus, median, nilai rata-

rata dan nilai standar deviasi.

B. Data Penelitian

1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, hasil belajar pretest

pada kelompok eksperimen, dari 30 siswa yang dijadikan sampel

diperoleh nilai maksimum 50 dan nilai minimum 15, dengan rata-rata nilai

(mean) 38,90, median 44,50, modus 48,04, standar deviasi 8,58, dan

varians (8,58)2. (lihat lampiran C.2)

Untuk kelompok kontrol, berdasarkan hasil perhitungan data

penelitian pada kelompok kontrol, dari 30 siswa yang dijadikan sampel

diperoleh nilai maksimum 50 dan nilai minimum 15, dengan rata-rata

nilai (mean) 37,70, median 43,50, modus 49, standar deviasi 8,84, dan

varians (8,84)2. Lebih jelasnya deskripsi skor pretest dapat dilihat pada

lampiran C.3.

48

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

49

Gambar 4. 1 Grafik Batang Hasil Belajar (Pretest)

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan grafik batang di atas terlihat bahwa pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol terdapat satu orang siswa (3,30%) yang

mendapat nilai terendah pada interval 15 - 20. Pada kelompok eksperimen

nilai tertinggi terdapat pada interval 45 - 50 yaitu sebanyak sepuluh orang

siswa (33,30%), sedangkan pada kelompok kontrol nilai tertinggi terdapat

pada interval 45 - 50 yaitu sebanyak sembilan orang siswa (30,00%).

Berdasarkan grafik batang di atas, nilai terbanyak pada kelompok

eksperimen ada sepuluh orang siswa (33,30%) yang terdapat pada interval

45 - 50 dan kontrol ada sembilan orang siswa (30,00%) yang terdapat pada

interval 45 - 50.

2. Deskripsi Data Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh dari

hasil posttest pada kelompok eksperimen, dari 30 siswa yang dijadikan

sampel diperoleh nilai maksimum 95 dan nilai minimum 55, dengan rata-

rata nilai (mean) sebesar 80,63, median 84,44, modus 83,66, standar

deviasi 9,31, dan varians (9,31)2. lebih jelasnya deskripsi hasil posttest

dapat dilihat pada lampiran C.4.

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

50

Untuk kelompok kontrol, berdasarkan hasil perhitungan data

penelitian pada kelompok kontrol, dari 30 siswa yang dijadikan sampel

diperoleh nilai maksimum 90 dan nilai minimum 45, dengan rata-rata

nilai (mean) sebesar 72,50, median 76,94, modus 77,30, standar deviasi

10,50, dan varian (10,50)2. Lebih jelasnya deskripsi skor posttest dapat

dilihat pada lampiran C.5.

Gambar 4. 2 Grafik Batang Hasil Belajar (Posttest)

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan grafik batang di atas terlihat bahwa pada kelompok

eksperimen terdapat satu orang siswa (3,30%) yang mendapat nilai

terendah pada interval 53 - 60, sedangkan untuk kelompok kontrol nilai

terendah terdapat pada interval 45 - 52 sebanyak satu orang siswa

(3,30%). Nilai terbanyak pada kelompok eksperimen terdapat pada

interval 85 - 92 yaitu sebanyak sebelas orang siswa (36,67%), sedangkan

pada kelompok kontrol ada 9 orang siswa (30,00%) yang terdapat pada

interval 69 – 76.

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

51

Tabel 4.1

Rekapitulasi Hasil Belajar kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pretest Posttest Data Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Skor Max 50 50 95 55 Skor Min 15 15 90 45 Rata-rata 38,9 37,7 80,6 72,5

3. Deskripsi Data Normal Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Nilai perolehan N-Gain dari kelas eksperimen dijelaskan secara

rinci pada lampiran C.8. Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian

mengenai hasil normal gain pada kelas eksperimen, dari 30 siswa yang

dijadikan sampel diperoleh N-gain minimum 0,10 N-gain maksimum 0,93,

N-gain rata-rata sebesar 0,65, standar deviasi 0,18 dan varians (0,18)2.

Untuk kelompok kontrol berdasarkan hasil perhitungan data

penelitian mengenai hasil normal gain, dari 30 siswa yang dijadikan

sampel diperoleh N-gain minimum 0,17, N-gain maksimum 0,88, nilai

rata-rata sebesar 0,56, standar deviasi 0,16 dan varians (0,16)2. Data

tersebut dapat dilihat pada grafik batang di bawah ini, dan untuk

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.9.

Gambar 4. 3

Grafik Batang N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

52

Berdasarkan grafik batang di atas, maka dapat diketahui bahwa

pada kelompok eksperimen ada sebanyak satu orang siswa (3,30%) yang

mendapat nilai terendah pada interval 0,05 – 0,16 , sedangkan untuk kelas

kontrol nilai terendah pada interval 0,17 – 0,28 ada sebanyak dua orang

siswa (10,00%). Masing-masing nilai N-Gain dikelompokkan ke dalam

tiga kategori, yaitu rendah (G < 0,30), sedang (0,30 ≤ G < 0,70), dan tinggi

(G ≥ 0,70). Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan frekuensi dari

ketiga kategori nilai N-Gain tersebut.

Tabel 4.2

Kategorisasi N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Frekuensi Kategorisasi

Eksperimen Kontrol

Rendah 1 2

Sedang 13 24

Tinggi 16 4

Jumlah 30 30

Berdasarkan kategorisasi tersebut maka dapat dibuat sebuah grafik

batang yang diperlihatkan pada Gambar 4.4 berikut ini

Gambar 4. 4

Grafik Batang Kategorisasi N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

53

C. Analisis Data

1. Uji Normalitas Kelompok Esperimen dan Kontrol

Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data yang diambil dari

kedua kelompok tersebut yaitu data nilai pretest dan posttest. Untuk

menguji normalitas kedua kelompok digunakan rumus Uji Kai Kuadrat

(chi square test).

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α = 0.05)

dengan derajat kebebasan (dk) = 6 untuk kelompok sampel penelitian.

Kolom keputusan dibuat di dasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis

normalitas yaitu jika hitung2χ < tabel

2χ maka dinyatakan kedua kelompok

berdistribusi normal. Sebaliknya jika hitung2χ > tabel

2χ maka kedua

kelompok dinyatakan tidak berdistribusi normal. Pada tabel tersebut

terlihat bahwa pada nilai hitung2χ   kedua kelompok lebih kecil dari nilai

tabel2χ  sehingga dinyatakan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal.

Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut.

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat

Eksperimen Kontrol Keputusan Data

Pretest Posttest Pretest Posttest

N 30 30 30 30

hitung2χ 6,577 1,942 5,806 0,737

tabel2χ 7,185 7,185 7,185 7,185

Data

Berdistribusi

Normal

2. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kontrol

Setelah kedua kelompok sampel dinyatakan berdistribusi normal,

selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Pengujian homogenitas terhadap

kedua kelompok menggunakan Uji Bartlett yang disajikan pada Lampiran

C.6. Berikut ini adalah hasilnya.

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

54

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Statistik

Pretest Posttest

S2eksperimen 73,697 86,791

S2kontrol 78,165 110,345

S2gabungan 75,931 98,568

hitung2χ 0,025 0,411

tabel2χ 3,841 3,841

Keputusan Homogen Homogen

Sama halnya dengan penentuan keputusan pada uji normalitas,

pada uji homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis

homogenitas yaitu jika nilai hitung2χ   < tabel

2χ maka dinyatakan bahwa

kedua kelompok homogen, sebaliknya jika nilai hitung2χ > tabel

2χ maka

dinyatakan bahwa kedua kelompok tidak homogen. Pengujian dilakukan

pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 1

untuk kelompok sampel penelitian. Pada tabel tampak bahwa hasil

perhitungan tersebut nilai hitung2χ < tabel

2χ   sehingga dinyatakan bahwa

kedua kelompok tersebut homogen.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh yang signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen

dan kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor

pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

55

Ha : X ≠Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan rumus Uji

t, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95

Perhitungan untuk menentukan nilai thitung disajikan pada Lampiran

C.7. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Pretest

Kelompok Data

Eksperimen Kontrol

n 30 30

Xrata-rata 38,90 37,70

S2 73,69 78,16

thitung 0,55

ttabel 1,98

Kesimpulan Tidak Berbeda

Pada tabel diperoleh bahwa nilai thitung adalah 0,55 dan nilai

ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,98. Berdasarkan perolehan

nilai tersebut, tampak bahwa nilai thitung < ttabel. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor

pretest kelompok kontrol.

b. Hipotesis Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen

dan kontrol. Untuk pengeujian tersebut diajukan hipotesis berikut:

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

56

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor

pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

Ha : X ≠Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan rumus Uji t,

dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95

Perhitungan untuk menentukan nilai thitung disajikan pada Lampiran

C.7. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Posttest

Kelompok Data

Eksperimen Kontrol

n 30 30

Xrata-rata 80,63 72,50

S2 86,79 110,25

thitung 3,27

ttabel 1,98

Kesimpulan Berbeda

c. Uji-t N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan menggunakan alat

pengumpul data berupa tes objektif pilihan ganda. Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah NonRandomized Pretest-

Posttest Control Group Design, maka data yang disajikan untuk kedua

kelompok sampel tersebut digolongkan menjadi data hasil pretest dan

posttest. Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan, maka

perlu diadakan perbandingan hasil pretest dengan posttest dari kedua

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

57

kelompok, serta membandingkan normal gain dari kedua kelompok

tersebut. Dari hasil perhitungan untuk normal gain diperoleh data

sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Kesamaan Dua Rata-rata Normal Gain

Data Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

N 30 30

Xrata-rata 0,65 0,56

S2 0,18 0,16

thitung 2,4

ttabel 1,98

Kesimpulan Berbeda

Ketentuan pengujian hipotesis normal gain yaitu jika nilai

thitung > ttabel maka dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara normal gain kelompok eksperimen dengan normal

gain kelompok kontrol, sebaliknya jika nilai thitung < ttabel maka

dinyatakan bahwa kedua kelompok tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara normal gain kelompok eksperimen dengan normal

gain kelompok kontrol. Pada tabel tampak bahwa hasil perhitungan

tersebut nilai thitung > ttabel sehingga dinyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara normal gain kelompok eksperimen

dengan normal gain kelompok kontrol.

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pretest diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen

sebesar 38,90 dan kelompok kontrol sebesar 37,70 sedangkan berdasarkan hasil

posttest nilai rata-rata kelompok eksperimen 80,63 dan kelompok kontrol sebesar

72,50. dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang diajar dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

58

metode eksperimen memiliki kenaikan nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan

siswa yang diajar dengan metode demonstrasi. Kedua kelompok tersebut berada

pada distribusi normal, baik pada hasil uji pretest maupun posttesnya. Hal ini

dapat dilihat hasil pengujian persyaratan analisis pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol, yang menyatakan bahwa tabelhitung22 χχ < dengan nilai tabel

2χ pada taraf

kepercayaan 95% sebesar 7,81. Selain itu kelompok ekperimen maupun kelompok

kontrol bersifat homogen, berdasarkan hasil uji pretest dan posttestnya yang

menyatakan bahwa tabelhitung22 χχ < dengan nilai tabel

2χ pada taraf kepercayaan

95% sebesar 3,84.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t pada taraf

kepercayaan 95%, hasil uji kesamaan dua rata-rata pretest dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara skor pretest

kelompok eksperimen dengan skor posttest kelompok kontrol, diperoleh nilai

hitungt sebesar 0,55 dan nilai tabelt sebesar 1,98 hasil pengujian yang diperoleh

menunjukkan bahwa nilai hitungt berada pada daerah Ho, yaitu hitungt < tabelt atau

0,55 < 1,98. dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf kepercayaan

95% hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

skor pretest kelompok eksperimen dengan skor pretest kelompok kontrol.

Sedangkan berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest, dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara skor posttest

kelompok eksperimen yang diajar dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) melalui metode eksperimen dengan skor posttest kelompok

kontrol yang diajar dengan metode demonstrasi, diperoleh nilai hitungt sebesar 3,27

dan nilai tabelt sebesar 1,98. hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa

nilai hitungt berada pada daerah Ha, yaitu hitungt > tabelt atau 3,27 > 1,98. dengan

demikian Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf kepercayaan 95% hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara skor pretest

kelompok eksperimen dengan skor pretest kelompok kontrol.

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

59

Berdasarkan hasil uji normal gain, diketahui rata-rata normal gain dari

kelompok eksperimen sebesar 0,65 dan kelompok kontrol sebesar 0,56. Dari nilai

tes tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata normal gain pada kelompok

eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selanjutnya,

berdasarkan hasil uji-t dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh nilai hitungt

sebesar 2,4 dan nilai tabelt 1,98. hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan

bahwa tabelt < hitungt atau 1,98 < 2,4, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

normal gain pada kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dari kelompok

kontrol.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Belajar pada umumnya adalah segala aktivitas dengan melibatkan

serangkaian pengalaman langsung. Untuk itu, setiap orang yang belajar harus aktif

berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi kegiatan. Tidak ada belajar kalau

tidak ada aktivitas, karena belajar hanya dapat terjadi jika pengalaman secara

langsung tersebut dilalui dengan penemuan atau bereksperimen. Dengan

bereksperimen, maka siswa bisa menemukan dan menyusun sendiri

pengetahuannya berdasarkan pengalaman yang dialaminya sendiri.

Dalam penelitian ini peran aktif dan keterlibatan siswa sangat diperlukan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, seperti penelitian

Ida Farida yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

siswa yang diajar dengan CTL dengan siswa yang diajar dengan konvensional.49

Selain itu, pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui

metode eksperimen ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti yang

diungkapkan oleh Iib Sybromalisi dalam skripsinya yang menyatakan bahwa

49 Ida Farida, Pengaruh Pendekatan Kontekstual terhadap Hasil Belajar pada Konsep

Pencemaran Lingkungan Bernuansa Nilai, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

60

pendekatan pembelajaran kontekstual melalui media LKS dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.50

Pada pertemuan pertama, guru memberikan pretest untuk mengetahui hasil

belajar siswa sebelum diberikan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) melalui metode eksperimen. Kemudian pada pertemuan selanjutnya guru

memberikan apersepsi dan motivasi, serta tujuan dari pembelajaran yang

berhubungan dengan materi yang akan dibahas agar siswa siap menghadapi bahan

pelajaran dan mempunyai rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang akan

dibahas.

Kegiatan pendahuluan tersebut diikuti dengan kegiatan inti. Kegiatan inti

dalam proses pembelajaran yang dilakukan adalah guru membagi siswa dalam 6

(enam) kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang siswa kemudian guru

memberikan instuksi kepada siswa untuk menyiapkan peralatan yang akan

digunakan untuk melakukan percobaan dan membagikan lembar kerja siswa.

Setelah itu secara berkelompok siswa melakukan percobaan sesuai dengan lembar

kerja siswa yang diberikan oleh guru. Kemudian masing-masing kelompok

mendiskusikan hasil pengamatannya dan mengisi Lembar kerja siswa dengan

bimbingan guru. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan

hasil pengamatannya di depan kelas. Kemudian guru menjelaskan tentang materi

atau melakukan refleksi tentang materi yangg telah dipelajari.

Kegiatan penutup dalam pembelajaran ini berupa siswa menarik

kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru. Kegiatan ini

dilakukan selama 3 kali pertemuan. Kemudian dilakukan posttest untuk

mengetahui sejauh mana siswa dapat menangkap materi yang telah dipelajari.

Selain itu guru juga mendampingi siswa perkelompok untuk melakukan

bimbingan dan arahan kepada kelompok yang kelihatan kurang mampu. Dalam

proses pembelajaran diharuskan menggunakan kelompok belajar karena kelompok

50 Iib Sybromalisi, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fungsi

Makanan melalui Lembar Kerja Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

61

belajar atau Learning Comunity sangat membantu proses pembelajaran.51 Materi

yang dijadikan bahasan pada penelitian ini adalah mengenai hukum Newton,

maka pemunculan masalah untuk djadikan bahan diskusi dan praktikumpun

tidaklah sulit karena banyak contoh-contoh yang dapat diambil dari lingkungan

sekitar siswa.

Proses menemukan bisa didapatkan siswa melalui kegiatan praktikum,

dengan demikian pengetahuan yang didapat oleh siswa bukan hanya transfer dari

guru saja tetapi dari proses pengalaman siswa sendiri dan menemukan merupakan

bagian inti dari kegiatan berbasis kontekstual.52 Kegiatan refleksi dilakukan

setelah proses pembelajaran telah selesai dengan cara mengulang kembali tentang

materi yang baru saja dipelajari. Pada penilaian autentik ada beberapa hal yang

bisa dijadikan bahan, salah satunya adalah dari lembar kerja siswa. Pada hasil

posttest baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol terdapat

peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini bisa di lihat dari rata-rata nilai yang

mengalami peningkatan.

51 Enjah Takari R, Pembelajaran IPA dengan SAVI dan Kontekstual, (Bandung, PT Genesindo, 2008), Cet 1 h, 51

52 Ibid, h 45

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat pengaruh pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap

hasil belajar siswa pada konsep hukum Newton. Terlihat dengan skor rata-rata

pretest sebesar 38,9 dan skor rata-rata posttest sebesar 80,6. Dengan uji t pada

taraf α = 0,05 dengan thitung adalah 3,27 dan ttabel adalah 1,98, hal ini menunjukkan

terdapat pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui

metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum Newton.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan, penulis ingin memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk mata pelajaran fisika dianjurkan agar waktu pembelajaran tidak

dilakukan pada jam terakhir.

2. Perlu adanya kontrol yang baik pada saat proses pembelajaran sehingga

siswa benar-benar memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

3. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui

metode eksperimen ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif

pendekatan yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam memahami

materi pelajaran.

62

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

63

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. Supriyono, Widodo,.Psikologi Belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2004 Alwasilah, A Chaedar, Contextual Teaching and Learning Menjadikan

Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Bandung: Mizan

Learning Center, 2006

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bumi

Aksara. 2002

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar mengajar, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional ”Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002

Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta: Rajawali Press, 1996 …….Hasil UAN, tersedia dalam

http://www.suarakarya-online.com/news.html.id=229657 di akses pada 17 Januari 2010 Herlanti, Yanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2006 Innayatussholihah, et all, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Kegiatan

Laboratorium (Praktikum) pada Konsep Fotosintesis, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK,UIN Syarif Hidayatullah, 2008

Iska, Zikri Neni, Psikologi Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kisi

Brother’s, 2006 Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.

Jakarta: Bumi Aksara, 2007 NK, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

63

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

64

Nurdin, Implementasi Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam Meningkatkan Hasil Belajar, Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. IX No. 1 2009

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana, 2009

Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana, 2008

Seniati, Liche et all, Psikologi Eksperimen, Jakarta: PT. Indeks, 2008 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2003 Sofyan, Ahmad et all, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006 Sudirman, et.all, Ilmu Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991 Sudjana, Nana, Model-model Mengajar CBSA, Bandung: Sinar Baru, 1991 Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1990 Suprijono, Agus, Coopertive Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan

dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana, 2009

Usman, M. Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

65

Lampirn A.1

TABEL KISI-KISI INSTRUMEN PADA KONSEP HUKUM NEWTON

Mata Pelajaran : Fisika Semester : 1I

Kelas : VIII (Delapan) Bentuk : PG

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

C1 –

Menyebutkan

Hukum I Newton dikenal dengan Hukum....

a. Kekekalan c. Aksi reaksi

b. Kelembaman d. Kesetimbangan

2 B Siswa mampu

menyebutkan

Hukum I

Newton

C1 –

Menyebutkan

Sifat inersia benda dapat diartikan sebagai....

a. Benda selalu ingin berubah keadaannya

b. Benda cenderung akan bergerak

c. Jika benda jatuh, arahnya selalu menuju pusat

bumi

d. Benda cenderung mempertahankan keadaan

diamnya yang diam atau bergerak

16 D

Memahami

peranan

usaha, gaya

dan energi

dalam

kehidupan

sehari-hari

Mendemonstrasikan

Hukum I Newton

secara sederhana

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

Siswa mampu

menjelaskan

tentang hukum I

C2 –

Menjelaskan

Hukum pertama Newton berlaku jika....

a. Resultan gaya sama dengan nol

b. Resultan gaya tidak sama dengan nol

7 A

65

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

66

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

c. Ada gaya yang berlawanan arah

d. Ada gaya yang searah dengan gerak benda

C2 –

Menjelaskan

Apa yang dimaksud dengan satu Newton?

a. 1 m/s2 pada benda yang massanya 1 g

b. 1 m/s2 pada benda yang massanya 1 kg

c. 1 cm/s2 pada benda yang massanya 1 g

d. 1 cm/s2 pada benda yang massanya 1 kg

13 B

Newton

C1 -

Menjelaskan

Hukum I Newton menjelaskan tentang....

a. Jika jumlah gaya-gaya yang bekerja sama

dengan nol, benda itu mungkin dalam keadaan

diam atau sedang bergerak lurus beraturan

b. Jika sebuah benda pada awalnya sedang

bergerak, pada akhirnya benda tersebut pasti

diam

c. Jika pada benda bekerja sebuah gaya gesekan,

dalam selang waktu tertentu benda tersebut

akan diam

d. Jika jumlah gaya-gaya yang bekerja pada

sebuah benda sama dengan nol, benda tersebut

27 B

66

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

67

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

selalu dalam keadaan diam

Siswa mampu

mengemukakan

tentang hukum

I Newton

C3 –

Mengemukakan

Sebuah benda yang berbentuk balok bergerak diatas

lantai. Kecepatan balok tersebut makin lama makin

kecil hingga akhirnya berhenti, kenapa?

a. Adanya gaya yang mengakibatkan balok tersebut

semakin lambat karena adanya gaya dorong

b. Adanya gaya yang mengakibatkan balok tersebut

semakin lambat karena adanya gaya gesek

c. Adanya gaya yang mengakibatkan balok tersebut

semakin lambat karena adanya gaya tahan

d. Adanya gaya yang mengakibatkan balok tersebut

semakin lambat karena adanya gaya gerak

23 B

Siswa mampu

mengaitkan

aplikasi Hukum

I Newton dalam

kehidupan

sehari-hari

C4 –

Mengaitkan

Gambar yang berkaitan dengan aplikasi Hukum I

Newton adalah....

a.

22 C

67

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

68

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

b.

c.

d.

68

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

69

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

C4 - Mengaitkan

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar di atas berkaitan dengan aplikasi dari....

a. Hukum I Newton

b. Hukum II Newton

c. Hukum III Newton

d. Hukum IV Newton

26 A

69

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

70

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

Siswa mampu

menjelaskan

tentang Hukum

III Newton

C1- Menjelaskan

“Untuk setiap gaya aksi akan ada gaya reaksi yang

sama besar tetapi berlawanan arah” pernyataan

diatas adalah bunyi dari....

a. Hukum pertama Newton

b. Hukum kedua Newton

c. Hukum ketiga Newton

d. Hukum keempat Newton

35 C

Siswa mampu

mengurutkan

langkah-

langkah kerja

dari percobaan

Hukum I

Newton

C3 - Mengurutkan

Perhatikan langkah-langkah kegiatan berikut ini:

1. Letakkan gelas tersebut diatas kertas HVS tadi

2. Isi gelas plastik dengan air sampai terisi

setengahnya

3. Letakkan kertas HVS diatas meja

4. Tarik kertas HVS secepat mungkin

5. Mengulang langkah 4, tetapi menarik kertas

dengan lambat. Amati gelas tersebut.

Urutan langkah-langkah kegiatan yang benar

adalah:

a. 3, 2, 1, 4 dan 5 c. 2, 1, 3, 4 dan 5

b. 1, 2, 3, 4 dan 5 d. 4, 3, 1, 2 dan 5

17 A

70

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

71

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

Siswa mampu

menyebutkan

Hukum I

Newton

C1 - Menyebutkan

Hukum I Newton dapat dirumuskan dengan

persamaan.....

a. Fma .=Σ c. amF .=Σ

b. aFm .=Σ d. 0=ΣF

11 D

Siswa mampu

menyimpulkan

tentang hukum I

Newton

C4 -

Menyimpulkan

Perhatikan pernyataan berikut!

1. Lempar sebuah bola diatas permukaan lantai.

Mula-mula bola akan bergerak dan akhirnya

berhenti.

2. Pada saat kamu mengayuh sepeda di jalan datar,

kamu akan bergerak walaupun kamu berhenti

mengayuh.

3. Doronglah sebuah buku diatas meja. Buku

hanya bergerak sesaat dan akhirnya berhenti

dari ketiga peristiwa diatas apa yang bisa kamu

simpulkan....

a. Setiap benda yang diberikan dorongan atau

tarikan sesaat akan bergerak, tetapi akhirnya

berhenti

19 A

71

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

72

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

b. Benda akan tetap diam

c. Setiap benda akan tetap bergerak apabila

diberikan dorongan

d. Setiap benda akan mengalami gaya gesekan

Siswa mampu

menjelaskan

rumus Hukum II

Newton

C1 –

Menjelaskan

Hukum II Newton menjelaskan bahwa gaya sama

dengan massa kali....

a. Berat c. Percepatan

b. Kecepatan d. Inersia

1 C

Siswa mampu

menyebutkan

tentang hukum II

Newton

C2 -

Menyebutkan

Gaya yang bekerja pada sebuah benda akan selalu

sebanding dengan percepatan yang dialami benda.

Pernyataan ini merupakan pernyataan....

a. Pada hukum keempat Newton

b. Pada hukum ketiga Newton

c. Pada hukum kedua Newton

d. Pada hukum pertama Newton

34 C

Mendemonstrasikan

Hukum II Newton

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

Siswa mampu

menjelaskan

Hukum II

Newton

C1 –

Menjelaskan

Hasil bagi massa dan percepatan adalah....

a. Kecepatan c. Percepatan

b. Momentum d.Gaya

18 D

72

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

73

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

Siswa mampu

menyimpulkan

tentang hukum

II Newton

C4-Menyimpulkan

Perhatikan tabel berikut!

Ketinggian dari

permukaan laut (m)

Massa

benda

(kg)

Berat

benda

(N)

Gravitasi

(m/s2)

0

1000

4000

8000

5

5

5

5

98,06

98,03

97,94

97,82

9,806

9,803

9,794

9,782

Yang bukan kesimpulan dari tabel diatas adalah....

a. Berat suatu benda di setiap tempat berbeda-beda

b. Massa suatu benda di setiap tempat selalu tetap

c. Percepatan gravitasi di setiap tempat berbeda-

beda

d. Ketinggian tempat dipengaruhi oleh massa suatu

benda

14 D

73

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

74

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

Siswa mampu

mengaitkan

Hukum III

Newton dalam

kehidupan

sehari-hari

C4 - Mengaitkan

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar di atas berkaitan dengan aplikasi dari....

a. Hukum I Newton c. Hukum II Newton

b. Hukum IV Newton d. Hukum III Newton

25 D

Siswa mampu

menjelaskan

tentang hokum

II Newton

C2 –

Menjelaskan

Persamaan w = mg adalah persamaan yang

menjelaskan tentang....

a. Hubungan antara massa m dengan percepatan

gravitasi g

b. Hubungan antara berat w dibagi dengan massa m

dan percepatan gravitasi g

c. Hubungan antara percepatan gravitasi g, massa

m dan berat w

21 D

74

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

75

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

d. Hubungan antara berat w, massa m dan

percepatan gravitasi g

C1 -

Menjelaskan

Hukum-hukum Newton menjelaskan tentang....

a. Tentang seluruh kehidupan manusia

b. Tentang gerak benda baik yang ada di langit

maupun yang ada di bumi

c. Tentang kehidupan tumbuh-tumbuhan

d. Tentang gerak matahari dan benda langit lainnya

31 B

Siswa mampu

mengaitkan

hukum II

Newton dalam

kehidupan

sehari-hari

C4 -

Mengaitkan

Perhatikan gambar bumi di bawah ini!

benda yang massanya 1 kg akan memiliki berat

terkecil di titik....

a. A c. C

b. B d. D

15 C

A B C

D

75

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

76

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

Siswa mampu

membedakan

antara hukum I,

II dan III

Newton

C2 –

Membedakan

Perhatikan pernyataan di bawah ini

1. Berat adalah massa benda dikali gravitasi di

suatu tempat

2. Berat benda ditempat yang mempunyai gravitasi

yang berbeda akan berlainan

3. Berat benda di daerah kutub lebih kecil dari pada

di daerah khatulistiwa

4. Makin jauh dari bumi berat benda akan makin

kecil

Dari pernyataan di atas yang bukan merupakan

pernyataan tentang berat adalah....

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 2 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 3 dan 4

12 C

Siswa mampu

menghitung

soal Hukum II

Newton

C3 –

Menghitung

Sebuah bola memiliki massa 0,5 kg. Pada bola

bekerja sebuah gaya konstan sebesar 4 N. Maka

percepatan yang dialami bola ialah....

a. 4 m/s2 c. 16 m/s2

b. 8 m/s2 d. 32 m/s2

36 B

76

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

77

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

C3 –

Menghitung

Sebuah benda mempunyai massa 2 kg. Jika

gravitasi bumi 9,8 m/s2, maka berat benda tersebut

adalah....

a. 4,9 N c. 9,8 N

b. 6,8 N d. 19,6 N

6 D

C3 –

Menghitung

Untuk memperoleh percepatan sebesar 9,8 m/s2

benda yang bermassa 10 kg memerlukan gaya

sebesar....

a. 0,98 N c. 10,00 N

b. 1,02 N d. 98,00 N

29 D

C4 - Mengaitkan

Perhatikan gambar di bawah ini!

30 B

77

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

78

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

Gambar di atas berkaitan dengan aplikasi dari....

a. Hukum I Newton c. Hukum II Newton

b. Hukum IV Newton d. Hukum III Newton

Mendemonstrasikan

Hukum III Newton

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

Siswa mampu

menyebutkan

peristiwa Hukum

III Newton

C1 –

Menyebutkan

Hukum III Newton disebut juga dengan....

a. Gaya ke atas c. Gaya aksi reaksi

b. Gaya ke bawah d. Gaya gesek

20 C

Siswa mampu

mengaitkan

aplikasi hukum

III Newton

dalam kehidupan

sehari-hari

C4 –

Mengaitkan

Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas menunjukkan aplikasi hukum

Newton ke....

a. I c. III

b. II d. IV

4 C

78

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

79

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

C3 -

Mengemukakan

Pada saat kamu sedang menendang tembok dengan

sepatu, kakimu terasa sakit karena....

a. Ada gaya reaksi berupa gaya yang membuat

kakimu sakit

b. Tak ada gaya reaksi

c. Tak berlaku Hukum ketiga Newton

d. Hanya ada gaya aksi berupa gaya otot yang

membuat kakimu menendang

8 A

C3 –

Mengemukakan

Sebuah buku diletakkan di atas meja. Buku tersebut

tetap diam di tempat dan dalam keadaan setimbang.

Hal ini disebabkan oleh....

a. Gaya berat yang arahnya ke bawah ditahan oleh

gaya ke atas yang besarnya sama

b. Tidak ada gangguan

c. Bendanya tidak digerakkan

d. Bendanya ringan

3 A

Siswa mampu

mengemukakan

tentang hukum

III Newton

C3 -

Mengemukakan

Roket dapat meluncur ke ruang angkasa karena

adanya....

a. Gaya dorong mesin yang menyebabkan roket

33 A

79

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

80

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

dapat meluncur ke ruang angkasa

b. Gaya gesekan mesin yang menyebabkan roket

dapat meluncur ke ruang angkasa

c. Gaya gesekan udara yang menyebabkan roket

dapat meluncur ke ruang angkasa

d. Gaya dorong udara yang menyebabkan roket

dapat meluncur ke ruang angkasa

Siswa mampu

membedakan

antara hukum I,

II dan III

Newton

C2 –

membedakan

Perhatikan pernyataan berikut

1. Besarnya gaya sama

2. Gayanya searah

3. Arah gaya berlawanan

4. Terjadi pada dua buah benda

Yang merupakan syarat aksi reaksi adalah....

a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 4

b. 1, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4

24 A

Siswa mampu

mengaitkan

aplikasi hukum

III Newton

C4 -

Mengaitkan

Perhatikan gambar berikut!

28 B

80

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

81

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

dalam

kehidupan

sehari-hari

Gambar di atas merupakan aplikasi hukum Newton

ke ....

a. I c. II

b. III d. IV

Siswa mampu

mengurutkan

langkah-

langkah

percobaan

Hukum III

Newton

C3 - Mengurutkan

Perhatikan langkah-langkah kegiatan berikut:

1. Siapkan kursi beroda dan tali plastik

2. Duduklah diatas kursi sambil menarik ujung tali

yang bebas

3. Mengikat satu ujung tali plastik pada sebuah

tembok atau tiang

4. Menarik tali dengan perlahan dan kemudian tarik

dengan kuat

5 A

81

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

82

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

Urutan langkah-langkah kegiatan yang benar

adalah:

a. 1, 3, 2 dan 4 c. 1, 2, 3 dan 4

b. 3, 2, 1 dan 4 d. 4, 3, 2 dan 1

C2 –

Membedakan

Perhatikan peristiwa di bawah ini!

1. Seekor kuda menarik kereta

2. Bu Ani mendorong troli belanja

3. Palu memukul paku

4. Sebuah benda dilempar ke atas

Yang merupakan peristiwa dari Hukum III Newton

adalah....

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 3 dan 4

10 A

Siswa mampu

membedakan

antara hukum I,

II dan III

Newton

C2 -

Membedakan

Perhatikan pernyataan berikut!

1. Dua gaya yang bekerja pada dua benda

2. Dua gaya bekerja pada sebuah benda

3. Besarnya kedua gaya itu sama

4. Dua gaya itu saling berlawanan arah

Pernyataan di atas yang bukan merupakan ciri khas

32 A

82

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

83

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Tingkat

pemahaman

Soal Nomor

Soal

Kunci

dari hukum III Newton adalah....

a. 1, 3 dan 4 c. 2, 3 dan 4

b. 1, 2 dan 4 d. 1, 2 dan 3

Siswa mampu

memberikan

contoh hukum

III Newton

C2 – Mencontohkan

Perhatikan contoh di bawah ini!

1. Gerak jatuh bebas

2. Gerak melingkar

3. Gerak roket

4. Gerak lurus

Manakah yang bukan merupakan contoh Hukum

ketiga Newton....

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 2 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 3 dan 4

9 C

83

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

84

Lampiran A.2

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

85

Lampiran A.3

Contoh Perhitungan Uji Coba Instrumen Penelitian

A. Pengujian Validitas dengan Korelasi Point Biserial

Misal menguji validitas soal nomor 16, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. 19,0367==p

2. 80,01 =−= pq

3. 23,080,019,0

==qp

4. 7,147

328118241216=

++++++=Mp

5. 6,1736636

==Σ

=NXtMt

6. 13,736636

3613066 22

2

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ Σ−

Σ=

NXt

NXtSD

7. ( ) 1,023,013,7

6,177,14−=⎟

⎞⎜⎝

⎛ −=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

=qp

SDMtMprpbi

Pada daftar tabel r Product Moment diperoleh:

rtabel = 0,34

Karena rpbi < rtabel, maka butir soal nomor 16 disimpulkan tidak valid

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

86

B. Pengujian Reliabilitas Tes dengan Rumus KR-20

( )( )8,0

84,0028,18,50

85,78,50136

36

1

11

11

11

2

2

11

==

⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−=

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ Σ−⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−=

rr

r

SDpqSD

nnr

Klasifikasi Koefisien Reabilitas:

r11 = 0,80 ≤ r ≤ 1,00 = Sangat tinggi

r11 = 0,60 ≤ r ≤ 0,80 = Tinggi

r11 = 0,40 ≤ r ≤ 0,70 = Sedang

r11 = 0,20 ≤ r ≤ 0,40 = Rendah

r11 = <0,20 = Sangat rendah

dari hasil perhitungan diperoleh Koefisien Reliabilitas sebesar 0,8, maka dapat

disimpulkan Reliabilitas instrument penelitian tinggi.

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

87

Lampiran A.4

Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

88

Lampiran A.5 Distribusi Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian

Item B Js P Kategori 1 17 36 0,47 Sedang 2 29 36 0,81 Mudah 3 21 36 0,58 Sedang 4 26 36 0,72 Mudah 5 16 36 0,44 Sedang 6 23 36 0,64 Sedang 7 19 36 0,53 Sedang 8 11 36 0,31 Sedang 9 8 36 0,22 Sukar 10 14 36 0,39 Sedang 11 23 36 0,64 Sedang 12 21 36 0,58 Sedang 13 20 36 0,56 Sedang 14 22 36 0,61 Sedang 15 11 36 0,31 Sedang 16 7 36 0,19 Sukar 17 16 36 0,44 Sedang 18 34 36 0,94 Mudah 19 17 36 0,47 Sedang 20 22 36 0,61 Sedang 21 9 36 0,25 Sukar 22 10 36 0,28 Sukar 23 20 36 0,56 Sedang 24 16 36 0,44 Sedang 25 17 36 0,47 Sedang 26 23 36 0,64 Sedang 27 16 36 0,44 Sedang 28 12 36 0,33 Sedang 29 16 36 0,44 Sedang 30 25 36 0,69 Sedang 31 10 36 0,28 Sukar 32 12 36 0,33 Sedang 33 10 36 0,28 Sukar 34 15 36 0,42 Sedang 35 30 36 0,83 Mudah 36 16 36 0,44 Sedang

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

89

Presentase Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran Kategori Jumlah

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar 6

0,30 < P ≤ 0,70 Sedang 16

0,70 < P ≤ 1,00 Mudah 4

Page 103: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

90

Lampiran A.6 Daya Pembeda Instrumen Penelitian

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

91

Lampiran A.7 Distribusi Daya Pembeda Instrumen Penelitian

Item PA PB DP Kriteria 1 13 4 0,5 Baik 2 17 12 0,28 Jelek 3 15 6 0,5 Baik 4 10 15 -0,28 Drop 5 12 3 0,5 Baik 6 15 7 0,44 Baik 7 14 4 0,56 Baik 8 9 2 0,39 Cukup 9 5 3 0,11 Jelek 10 10 4 0,33 Cukup 11 17 6 0,61 Baik 12 15 6 0,5 Baik 13 15 5 0,56 Baik 14 16 6 0,56 Baik 15 8 3 0,28 Baik 16 2 5 -0,2 Drop 17 13 3 0,56 Baik 18 18 16 0,11 Jelek 19 12 5 0,39 Cukup 20 15 7 0,44 Baik 21 6 3 0,17 Jelek 22 9 1 0,5 Baik 23 15 5 0,56 Baik 24 10 6 0,22 Jelek 25 11 7 0,61 Baik 26 11 12 -0,1 Drop 27 14 3 0,61 Baik 28 9 3 0,33 Cukup 29 9 7 0,11 Jelek 30 14 11 0,17 Jelek 31 7 3 0,39 Cukup 32 8 4 0,22 Jelek 33 6 4 0,11 Jelek 34 12 12 0 Drop 35 15 15 0 Drop 36 12 4 0,44 Baik

Page 105: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

92

Presentase Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi Jumlah

Negatif Drop 5

0,00 ≤ d < 0,20 Jelek 10

0,20 ≤ d < 0,40 Cukup 5

0,40 ≤ d < 0,70 Baik 16

0,70 ≤ d < 1,00 Baik Sekali 0

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

93

Lampiran A.8

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

Reliabilitas = 0,80 (Tinggi)

Item Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

1 Valid Sedang Baik Dipakai

2 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang

3 Valid Sedang Baik Dipakai

4 Tidak Valid Mudah Drop Dibuang

5 Valid Sedang Baik Dipakai

6 Valid Sedang Baik Dipakai

7 Valid Sedang Baik Dipakai

8 Valid Sedang Cukup Dipakai

9 Valid Sukar Jelek Dibuang

10 Valid Sedang Cukup Dipakai

11 Valid Sedang Baik Dipakai

12 Valid Sedang Baik Dipakai

13 Valid Sedang Baik Dipakai

14 Valid Sedang Baik Dipakai

15 Valid Sedang Baik Dipakai

16 Tidak Valid Sukar Drop Dibuang

17 Valid Sedang Baik Dipakai

18 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang

19 Valid Sedang Cukup Dipakai

20 Valid Sedang Baik Dipakai

21 Tidak Valid Sukar Jelek Dibuang

22 Valid Sukar Baik Dipakai

23 Valid Sedang Baik Dipakai

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

94

Item Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

24 Valid Sedang Jelek Dipakai

25 Tidak Valid Sedang Baik Dibuang

26 Tidak Valid Sedang Drop Dibuang

27 Valid Sedang Baik Dipakai

28 Valid Sedang Cukup Dipakai

29 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang

30 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang

31 Tidak Valid Sukar Cukup Dibuang

32 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang

33 Tidak Valid Sukar Jelek Dibuang

34 Valid Sedang Drop Dibuang

35 Tidak Valid Mudah Drop Dibuang

36 Valid Sedang Baik Dipakai

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

95

Lampiran A.9

Nama :

Kelas :

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!

1. Hukum II Newton menjelaskan bahwa gaya sama dengan massa kali....

a. Berat c. Percepatan

b. Kecepatan d. Inersia

2. Sebuah buku diletakkan di atas meja. Buku tersebut tetap diam di tempat dan

dalam keadaan setimbang. Hal ini disebabkan oleh....

a. Gaya berat yang arahnya ke bawah ditahan oleh gaya ke atas yang

besarnya sama

b. Tidak ada gangguan

c. Bendanya tidak digerakkan

d. Bendanya ringan

3. Perhatikan langkah-langkah kegiatan berikut:

1. Siapkan kursi beroda dan tali plastik

2. Duduklah diatas kursi sambil menarik ujung tali yang bebas

3. Mengikat satu ujung tali plastik pada sebuah tembok atau tiang

4. Menarik tali dengan perlahan dan kemudian tarik dengan kuat

Urutan langkah-langkah kegiatan yang benar adalah:

a. 1, 3, 2 dan 4 c. 1, 2, 3 dan 4

b. 3, 2, 1 dan 4 d. 4, 3, 2 dan 1

4. Sebuah benda mempunyai massa 2 kg. Jika gravitasi bumi 9,8 m/s2, maka

berat benda tersebut adalah....

a. 4,9 N c. 9,8 N

b. 6,8 d. 19,6 N

5. Pada saat kamu sedang menendang tembok dengan sepatu, kakimu terasa sakit

karena....

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

96

a. Ada gaya reaksi berupa gaya yang membuat kakimu sakit

b. Tak ada gaya reaksi

c. Tak berlaku Hukum ketiga Newton

d. Hanya ada gaya aksi berupa gaya otot yang membuat kakimu menendang

6. Perhatikan peristiwa di bawah ini!

1. Seekor kuda menarik kereta

2. Bu Ani mendorong troli belanja

3. Palu memukul paku

4. Sebuah benda dilempar ke atas

Yang merupakan peristiwa dari Hukum III Newton adalah....

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 3 dan 4

7. Hukum I Newton dapat dirumuskan dengan persamaan.....

a. Fma .=Σ c. amF .=Σ

b. aFm .=Σ d. 0=ΣF

8. Perhatikan pernyataan di bawah ini

1. Berat adalah massa benda dikali gravitasi di suatu tempat

2. Berat benda ditempat yang mempunyai gravitasi yang berbeda akan

berlainan

3. Berat benda di daerah kutub lebih kecil dari pada di daerah khatulistiwa

4. Makin jauh dari bumi berat benda akan makin kecil

Dari pernyataan di atas yang bukan merupakan pernyataan tentang berat

adalah....

a. 1, 2 dan 3 c. 1, 2 dan 4

b. 2, 3 dan 4 d. 1, 3 dan 4

9. Apa yang dimaksud dengan satu Newton?

a. 1 m/s2 pada benda yang massanya 1 g

b. 1 m/s2 pada benda yang massanya 1 kg

c. 1 cm/s2 pada benda yang massanya 1 g

d. 1 cm/s2 pada benda yang massanya 1 kg

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

97

10. Perhatikan tabel berikut!

Ketinggian dari

permukaan laut (m)

Massa benda

(kg)

Berat

benda (N)

Gravitasi (m/s2)

0

1000

4000

8000

5

5

5

5

98,06

98,03

97,94

97,82

9,806

9,803

9,794

9,782

Yang bukan kesimpulan dari tabel diatas adalah....

a. Berat suatu benda di setiap tempat berbeda-beda

b. Massa suatu benda di setiap tempat selalu tetap

c. Percepatan gravitasi di setiap tempat berbeda-beda

d. Ketinggian tempat dipengaruhi oleh massa suatu benda

11. Perhatikan gambar bumi di bawah ini!

benda yang massanya 1 kg akan memiliki berat terkecil di titik....

a. A c. C

b. B d. D

12. Perhatikan langkah-langkah kegiatan berikut ini:

1. Letakkan gelas tersebut diatas kertas HVS tadi

2. Isi gelas plastik dengan air sampai terisi setengahnya

3. Letakkan kertas HVS diatas meja

4. Tarik kertas HVS secepat mungkin

5. Mengulang langkah 4, tetapi menarik kertas dengan lambat. Amati gelas

tersebut.

Urutan langkah-langkah kegiatan yang benar adalah:

a. 3, 2, 1, 4 dan 5 c. 2, 1, 3, 4 dan 5

b. 1, 2, 3, 4 dan 5 d. 4, 3, 1, 2 dan 5

A B C

D

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

98

13. Perhatikan pernyataan berikut!

1. Lempar sebuah bola diatas permukaan lantai. Mula-mula bola akan

bergerak dan akhirnya berhenti.

2. Pada saat kamu mengayuh sepeda di jalan datar, kamu akan bergerak

walaupun kamu berhenti mengayuh.

3. Doronglah sebuah buku diatas meja. Buku hanya bergerak sesaat dan

akhirnya berhenti

dari ketiga peristiwa diatas apa yang bisa kamu simpulkan....

a. Setiap benda yang diberikan dorongan atau tarikan sesaat akan bergerak,

tetapi akhirnya berhenti

b. Benda akan tetap diam

c. Setiap benda akan tetap bergerak apabila diberikan dorongan

d. Setiap benda akan mengalami gaya gesekan

14. Hukum III Newton disebut juga dengan....

a. Gaya ke atas c. Gaya aksi reaksi

b. Gaya ke bawah d. Gaya gesek

16. Sebuah benda yang berbentuk balok bergerak diatas lantai. Kecepatan balok

tersebut makin lama makin kecil hingga akhirnya berhenti, kenapa?

a. Adanya gaya yang mengakibatkan balok tersebut semakin lambat karena

adanya gaya dorong

b. Adanya gaya yang mengakibatkan balok tersebut semakin lambat karena

adanya gaya gesek

c. Adanya gaya yang mengakibatkan balok tersebut semakin lambat karena

adanya gaya tahan

d. Adanya gaya yang mengakibatkan balok tersebut semakin lambat karena

adanya gaya gerak

17. Perhatikan pernyataan berikut

1. Besarnya gaya sama

2. Gayanya searah

3. Arah gaya berlawanan

4. Terjadi pada dua buah benda

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

99

Yang merupakan syarat aksi reaksi adalah....

a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 4

b. 1, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 4

18. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas adalah aplikasi dari hukum Newton ke...

a. I c. II

b. III d. IV

19. Hukum I Newton menjelaskan tentang....

a. Jika jumlah gaya-gaya yang bekerja sama dengan nol, benda itu mungkin

dalam keadaan diam atau sedang bergerak lurus beraturan

b. Jika sebuah benda pada awalnya sedang bergerak, pada akhirnya benda

tersebut pasti diam

c. Jika pada benda bekerja sebuah gaya gesekan, dalam selang waktu tertentu

benda tersebut akan diam

d. Jika jumlah gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol,

benda tersebut selalu dalam keadaan diam

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

100

20. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakan aplikasi hukum Newton ke ....

a. I c. II

b. III d. IV

Page 114: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

101

Lampiran A.10

Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar

1. C 11. C

2. A 12. A

3. A 13. A

4. D 14. C

5. A 15. C

6. A 16. B

7. D 17. A

8. C 18. A

9. B 19. A

10. D 20. B

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

102

Lampiran B.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Hukum-hukum Newton

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Materi/konsep

Hukum I Newton

D. Indikator

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum I Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum I Newton secara sederhana

dalam kehidupan sehari-hari.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit (2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum I Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum I Newton secara sederhana

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

G. Metode dan Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan: CTL

Metode: Eksperimen dan ceramah

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

103

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Aktifitas

Guru Murid

CTL Metode

dan Media

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan

awal

Motivasi

dan

apersepsi

Guru

memberikan

pertanyaan:

Apakah yang

terjadi jika

mobil yang

kamu

tumpangi

berhenti

secara tiba-

tiba?

Menjawab

pertanyaan

dari guru

Bertanya Ceramah 15

menit

Guru

membimbing

siswa dalam

pembagian

kelompok

Siswa

berkumpul

dengan

kelompok

yang sudah

ditentukan

oleh guru

Informasi

5 menit 2. Kegiatan

inti

Guru

memberikan

instruksi

kepada siswa

untuk

menyiapkan

alat dan bahan

Siswa

menyiapkan

alat dan

bahan yang

akan

digunakan

untuk

melakukan

percobaan

Eksperimen

Alat dan

bahan:

Gelas,

kertas HVS

dan meja

5 menit

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

104

Aktifitas

Guru Murid

CTL Metode

dan Media

Alokasi

Waktu

Guru

memberikan

lembar kerja

siswa

Siswa

menerima

lembar

kerja siswa

5 menit

Guru

memperhatika

n dan

berkeliling

melihat siswa

melakukan

percobaan

Siswa

melakukan

percobaan

tentang

hukum I

Newton

Konstruktivis

me,

Inquiri,

pemodelan dan

Masyarakat

belajar

25

menit

Guru

memberikan

penjelasan

tentang

hukum I

Newton dan

penerapannya

dalam

kehidupan

sehari-hari

Siswa

menyimak

penjelasan

dari guru

Refleksi Ceramah 10

menit

3. Kegiatan

akhir

Guru

mendengar

kesimpulan

dari siswa

Siswa

menyimpul

kan materi

materi yang

telah

diajarkan

Masyarakat

Belajar

Diskusi 15

menit

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

105

I. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII, Jakarta, Erlangga,

2007.

2. Untoro, Joko, Buku Pintar Fisika SMP, Jakarta, Wahyu Media, 2007.

3. Wahyuni, Sri, Fisika SMP, Jakarta, Erlangga, 2006.

4. Wibowo, Tedy, Inspirasi Sains FISIKA, Jakarta, Ganeca Exact, 2007.

J. Media Pembelajaran

Gelas, kertas HVS dan meja

K. Penilaian

Penilaian Tertulis: Hasil Jawaban LKS pada option D dan latihan soal

Mengetahui, Ciputat, Januari 2010

Guru Bidang Studi Peneliti

(Saprudin, S.Pd) (Khutbah)

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

106

Latihan Soal 1. Bagaimanakah bunyi dari hukum I Newton?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

….......................................................................................................................

.... ......................................................................................................................

2. Sebutkan penerapan peristiwa hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Apakah yang terjadi jika mobil yang kamu tumpangi berhenti secara tiba-

tiba?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

107

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN HUKUM I NEWTON

Hari / Tanggal : .........................................

Kelompok : .........................................

Nama Anggota : 1. .................................. 5. ..........................................

2. .................................. 6. ..........................................

3. .................................. 7. ..........................................

4. .................................. 8. ..........................................

Konsep : Hukum- hukum Newton

Sub Konsep : Hukum I Newton

Waktu : 45 Menit

A. Tujuan

Membuktikan bahwa benda diam cenderung diam.

B. Alat dan Bahan

1. Gelas

2. Kertas HVS

3. Meja

C. Langkah Kerja

1. Letakkan kertas HVS di atas meja.

2. Letakkan gelas tersebut di atas kertas HVS tadi.

3. Tarik kertas HVS secepat mungkin.

4. Mengulang langkah 3, tetapi menarik kertas dengan lambat. Amati gelas

tersebut.

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

108

D. Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Apa yang terjadi pada gelas ketika kertas HVS ditarik cepat?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Apa yang terjadi pada gelas ketika kertas HVS ditarik lambat?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

3. Kesimpulan apa yang bisa kamu ambil dari eksperimen tersebut?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

109

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Hukum-hukum Newton

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Materi/konsep

Hukum II Newton

D. Indikator

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum II Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum II Newton secara sederhana

dalam kehidupan sehari-hari.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit (2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

3. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum II Newton

4. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum II Newton secara sederhana

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

G. Metode dan Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan: CTL

Metode: Eksperimen dan ceramah

Page 123: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

110

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Aktifitas

Guru Murid

CTL Metode

dan Media

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan

awal

Motivasi

dan

apersepsi

Guru

memberikan

pertanyaan:

Dapatkah

kamu

berjalan cepat

di dalam

kolam

renang?

Menjawab

pertanyaan

dari guru

Bertanya Ceramah 15

menit

Guru

membimbing

siswa dalam

pembagian

kelompok

Siswa

berkumpul

dengan

kelompok

yang sudah

ditentukan

oleh guru

Informasi

5 menit

Guru

memberikan

instruksi

kepada siswa

untuk

menyiapkan

alat dan

bahan

Siswa

menyiapkan

alat dan

bahan yang

akan

digunakan

untuk

melakukan

percobaan

Eksperimen

Alat dan

bahan:

Kereta

mainan,

karet gelang

dan batu

kecil/balok

kayu

5 menit

2. Kegiatan

inti

Guru

memberikan

Siswa

menerima

5 menit

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

111

Aktifitas

Guru Murid

CTL Metode

dan Media

Alokasi

Waktu

lembar kerja

siswa

lembar

kerja siswa

Guru

memperhatik

an dan

berkeliling

melihat siswa

melakukan

percobaan

Siswa

melakukan

percobaan

tentang

hukum II

Newton

Konstruktiv

isme,

Inquiri,

pemodelan

dan

Masyarakat

belajar

25

menit

Guru

memberikan

penjelasan

tentang

hukum II

Newton dan

penerapannya

dalam

kehidupan

sehari-hari

Siswa

menyimak

penjelasan

dari guru

Refleksi Ceramah 10

menit

3. Kegiatan

akhir

Guru

mendengar

kesimpulan

dari siswa

Siswa

menyimpul

kan materi

materi yang

telah

diajarkan

Masyarakat

Belajar

Diskusi 15

menit

I. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII, Jakarta, Erlangga,

2007.

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

112

2. Untoro, Joko, Buku Pintar Fisika SMP, Jakarta, Wahyu Media, 2007.

3. Wahyuni, Sri, Fisika SMP, Jakarta, Erlangga, 2006.

4. Wibowo, Tedy, Inspirasi Sains FISIKA, Jakarta, Ganeca Exact, 2007.

J. Media Pembelajaran

Kereta mainan, karet gelang dan balok kayu/batu kecil

K. Penilaian

Penilaian Tertulis : Hasil Jawaban LKS pada option D dan Latihan Soal

Mengetahui, Ciputat, Januari 2010

Guru Bidang Studi Peneliti

(Saprudin, S.Pd) (Khutbah)

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

113

Latihan Soal 1. Bagaimanakah bunyi dari hukum II Newton?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

….......................................................................................................................

.... ......................................................................................................................

2. Sebutkan penerapan peristiwa hukum II Newton dalam kehidupan sehari-

hari?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Bagaimanakah bentuk hubungan antara massa dan percepatan?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

Page 127: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

114

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN HUKUM II NEWTON

Hari / Tanggal : .........................................

Kelompok : .........................................

Nama Anggota : 1. ..................................... 5. .......................................

2. ..................................... 6. .......................................

3. ..................................... 7. .......................................

4. ..................................... 8. .......................................

Konsep : Hukum Newton

Sub Konsep : Hukum II Newton

Waktu : 45 Menit

A. Tujuan

Mengamati hubungan antara gaya, massa dan percepatan.

B. Alat dan Bahan

1. Kereta mainan (Trolley) atau truk mainan.

2. Karet gelang

3. Balok kayu/batu kecil

C. Langkah Kerja

1. Menggunting karet gelang supaya menjadi tali panjang.

2. Mengikatkan karet gelang pada kereta mainan.

3. Meletakkan kereta mainan pada bidang yang licin seperti pada lantai

keramik.

4. Meminta temanmu untuk menahan kereta mainan tersebut supaya tidak

bergerak sementara kamu meregang/menarik karet gelang pada panjang

tertentu.

Page 128: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

115

5. Melepaskan kereta dan mengamati jarak yang dapat ditempuh.

6. Mengulang langkah 4-5 beberapa kali dengan panjang regangan karet yang

berbeda.

7. Mengulang langkah 4-6 dengan memberikan beban berupa balok kayu

atau benda kecil yang berat pada kereta secara bertahap.

D. Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Apakah kereta mainan/truk mainan mengalami perubahan jarak tempuh

pada langkah 5, 6 dan 7?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Bandingkan pengamatan untuk langkah 5, 6 dan 7.jelaskan?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

3. Kesimpulan apa yang bisa kamu ambil dari eksperimen tersebut?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

Page 129: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

116

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Hukum-hukum Newton

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Materi/konsep

Hukum III Newton

D. Indikator

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum III Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum III Newton secara sederhana

dalam kehidupan sehari-hari.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit (2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum III Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum III Newton secara sederhana

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

G. Metode dan Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan: CTL

Metode: Eksperimen dan ceramah

Page 130: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

117

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Aktifitas

Guru Murid

CTL Metode

dan Media

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan

awal

Motivasi

dan

apersepsi

Guru

memberikan

pertanyaan:

Apakah yang

mempengaruhi

gerak suatu

benda?

Mengapa gelas

di atas meja

tidak

terjungkir jika

tidak kamu

senggol?

Menjawab

pertanyaan

dari guru

Bertanya Ceramah 15

menit

Guru

membimbing

siswa dalam

pembagian

kelompok

Siswa

berkumpul

dengan

kelompok

yang sudah

ditentukan

oleh guru

Informasi

5 menit 2. Kegiatan

inti

Guru

memberikan

instruksi

kepada siswa

untuk

menyiapkan

alat dan bahan

Siswa

menyiapkan

alat dan bahan

yang akan

digunakan

untuk

melakukan

Eksperimen

Alat dan

bahan:

kursi

beroda, tali

plastik/rafia

5 menit

Page 131: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

118

Aktifitas

Guru Murid

CTL Metode

dan Media

Alokasi

Waktu

percobaan

Guru

memberikan

lembar kerja

siswa

Siswa

menerima

lembar kerja

siswa

5 menit

Guru

memperhatika

n dan

berkeliling

melihat siswa

melakukan

percobaan

Siswa

melakukan

percobaan

tentang hukum

III Newton

Konstruktivis

me

Inquiri

Pemodelan

dan

Masyarakat

belajar

25 menit

Guru

memberikan

penjelasan

tentang hukum

III Newton dan

penerapannya

dalam

kehidupan

sehari-hari

Siswa

menyimak

penjelasan dari

guru

Ceramah 10 menit

3. Kegiatan

akhir

Guru

mendengar

kesimpulan

dari siswa

Siswa

menyimpulkan

materi materi

yang telah

diajarkan

Masyarakat

Belajar

Diskusi 15 menit

Page 132: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

119

I. Sumber Belajar

5. Tim Abdi Guru, .IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII, Jakarta, Erlangga,

2007.

6. Untoro, Joko, Buku Pintar Fisika SMP, Jakarta, Wahyu Media, 2007.

7. Wahyuni, Sri, Fisika SMP, Jakarta, Erlangga, 2006.

8. Wibowo, Tedy, Inspirasi Sains FISIKA, Jakarta, Ganeca Exact, 2007

J. Media Pembelajaran

Kursi beroda dan tali rafia

K. Penilaian

Penilaian Tertulis: Hasil Jawaban LKS pada option D dan latihan soal

Mengetahui, Ciputat, Januari 2010

Guru Bidang Studi Peneliti

(Saprudin, S.Pd) (Khutbah)

Page 133: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

120

Latihan Soal 1. Bagaimanakah bunyi dari hukum III Newton?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

….......................................................................................................................

.... ......................................................................................................................

2. Sebutkan penerapan peristiwa hukum III Newton dalam kehidupan sehari-

hari?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Jika kamu memukul tembok dengan tanganmu, tanganmu merasa sakit

bukan? mengapa demikian?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

Page 134: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

121

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN HUKUM III NEWTON

Hari / Tanggal : .........................................

Kelompok : .........................................

Nama Anggota : 1. ..................................... 5. ......................................

2. ..................................... 6. ......................................

3. ..................................... 7. ......................................

4. ..................................... 8. ......................................

Konsep : Hukum Newton

Sub Konsep : Hukum III Newton

Waktu : 45 Menit

A. Tujuan

Mengamati gaya aksi-reaksi

B. Alat dan Bahan

1. Kursi beroda.

2. Tali plastik/rafia.

C. Langkah Kerja

1. Salah satu ujung tali di pegang oleh salah seorang siswa.

2. Duduklah diatas kursi sambil menarik ujung tali yang bebas.

3. Menarik tali dengan perlahan dan kemudian tarik dengan kuat.

Page 135: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

122

D. Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Apakah kamu merasakan gaya yang menarik kalian ke arah tembok atau

tiang?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

2. Apa yang kamu rasakan apabila tali ditarik perlahan atau ditarik dengan

kuat? Jelaskan?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

3. Kesimpulan apa yang bisa kamu ambil dari eksperimen tersebut?

......................................................................................................................

......................................................................................................................

......................................................................................................................

Page 136: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

123

Lampiran B.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Hukum-hukum Newton

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Materi/konsep

Hukum I Newton

D. Indikator

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum I Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum I Newton secara sederhana

dalam kehidupan sehari-hari.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit (2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum I Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum I Newton secara sederhana

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

G. Metode Pembelajaran

Demonstrasi, Tanya jawab dan ceramah

Page 137: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

124

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Aktifitas

Guru Murid

Metode dan

Media

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan

awal

Motivasi

dan

apersepsi

Guru memberikan

pertanyaan:

Apakah yang terjadi

jika mobil yang

kamu tumpangi

berhenti secara tiba-

tiba?

Menjawab

pertanyaan

dari guru

Ceramah dan

Tanya Jawab

15 menit

Guru memberikan

pengantar tentang

materi hukum I

Newton

Siswa

menyimak

penjelasan

dari guru

Ceramah

15 menit

Guru memberikan

contoh dengan

melakukan

demonstrasi

Siswa

melihat apa

yang

dilakukan

guru

Demonstrasi

Alat dan bahan:

- Gelas

- Kertas HVS

- Meja

10 menit

Guru meminta salah

satu siswa untuk

melakukan

demonstrasi di

depan kelas

Siswa

melihat apa

yang

dilakukan

siswa lain

10 menit

2. Kegiatan

inti

Guru memberikan

penjelasan tentang

hukum I Newton

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

Siswa

menyimak

penjelasan

dari guru

Ceramah 15 menit

Page 138: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

125

Aktifitas

Guru Murid

Metode dan

Media

Alokasi

Waktu

3. Kegiatan

akhir

Guru menyimpulkan

materi pelajaran

yang telah

disampaikan

Siswa

mendengar

kesimpulan

dari guru

Ceramah 15 menit

I. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII, Jakarta, Erlangga, 2007.

2. Untoro, Joko, Buku Pintar Fisika SMP, Jakarta, Wahyu Media, 2007.

3. Wahyuni, Sri, Fisika SMP, Jakarta, Erlangga, 2006.

4. Wibowo, Tedy, Inspirasi Sains FISIKA, Jakarta, Ganeca Exact, 2007.

J. Media Pembelajaran

Gelas, kertas HVS dan meja

K. Penilaian

Tes isian

1. Bagaimanakah bunyi dari hukum I Newton?

2. Sebutkan peristiwa hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari?

3. Apakah yang terjadi jika mobil yang kamu tumpangi berhenti secara tiba-tiba?

Mengetahui, Ciputat, Januari 2010

Guru Bidang Studi Peneliti

(Saprudin, S.Pd) (Khutbah)

Page 139: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Hukum-hukum Newton

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Materi/konsep

Hukum II Newton

D. Indikator

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum II Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum II Newton secara sederhana

dalam kehidupan sehari-hari.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit (2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum II Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum II Newton secara sederhana

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

G. Metode Pembelajaran

Eksperimen, Tanya Jawab dan ceramah

Page 140: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

127

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Aktifitas

Guru Murid

Metode dan

Media

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan

awal

Motivasi

dan

apersepsi

Guru memberikan

pertanyaan:

Dapatkah kamu

berjalan cepat di

dalam kolam

renang?

Menjawab

pertanyaan

dari guru

Ceramah dan

Tanya Jawab

15 menit

2. Kegiatan

inti

Guru memberikan

pengantar tentang

materi hukum II

Newton

Siswa

menyimak

penjelasan

dari guru

Informasi

15 menit

Guru memberikan

contoh dengan

melakukan

demonstrasi

Siswa melihat

apa yang

dilakukan

guru

Demonstrasi

Alat dan bahan:

- kereta mainan

- karet gelang

- batu

kecil/balok

10 menit

Guru meminta

salah satu siswa

untuk melakukan

demonstrasi di

depan kelas

Siswa melihat

apa yang

dilakukan

siswa lain

10 menit

Guru memberikan

penjelasan tentang

hukum II Newton

dan penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

Siswa

menyimak

penjelasan

dari guru

Ceramah 15 menit

Page 141: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

128

Aktifitas

Guru Murid

Metode dan

Media

Alokasi

Waktu

3. Kegiatan

akhir

Guru

menyimpulkan

materi pelajaran

yang telah

disampaikan

Siswa

mendengar

kesimpulan

dari guru

Ceramah 15 menit

L. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII, Jakarta, Erlangga, 2007.

2. Untoro, Joko, Buku Pintar Fisika SMP, Jakarta, Wahyu Media, 2007.

3. Wahyuni, Sri, Fisika SMP, Jakarta, Erlangga, 2006.

4. Wibowo, Tedy, Inspirasi Sains FISIKA, Jakarta, Ganeca Exact, 2007.

I. Media Pembelajaran

Kereta mainan, karet gelang dan balok kayu/batu kecil

J. Penilaian

Tes isian

1. Bagaimanakah bunyi dari hukum II Newton?

2. Sebutkan peristiwa hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari?

3. Bagaimanakah bentuk hubungan antara massa dan percepatan?

Mengetahui, Ciputat, Januari 2010

Guru Bidang Studi Peneliti

(Saprudin, S.Pd) (Khutbah)

Page 142: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Hukum-hukum Newton

A. Standar Kompetensi

Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Materi/konsep

Hukum III Newton

D. Indikator

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum III Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum III Newton secara sederhana

dalam kehidupan sehari-hari.

E. Alokasi Waktu

2 x 40 menit (2 jam pelajaran)

F. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum III Newton

2. Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum III Newton secara sederhana

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

G. Metode Pembelajaran

Demonstrasi, Tanya Jawab dan ceramah

Page 143: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

130

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Aktifitas

Guru Murid

Metode dan

Media

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan

awal

Motivasi

dan

apersepsi

Guru memberikan

pertanyaan:

Apakah yang

mempengaruhi

gerak suatu benda?

Mengapa gelas di

atas meja tidak

terjungkir jika tidak

kamu senggol?

Menjawab

pertanyaan

dari guru

Ceramah dan

Tanya Jawab

15 menit

Guru memberikan

pengantar tentang

materi hukum III

Newton

Siswa

menyimak

penjelasan

dari guru

Ceramah

15 menit

Guru memberikan

contoh dengan

melakukan

demonstrasi

Siswa

melihat apa

yang

dilakukan

guru

Demonstrasi

Alat dan bahan:

- kursi beroda

- tali

plastik/rafia

10 menit

Guru meminta salah

satu siswa untuk

melakukan

demonstrasi di

depan kelas

Siswa

melihat apa

yang

dilakukan

siswa lain

10 menit

2. Kegiatan

inti

Guru memberikan

penjelasan tentang

hukum III Newton

dan penerapannya

Siswa

menyimak

penjelasan

dari guru

Ceramah 15 menit

Page 144: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

131

Aktifitas

Guru Murid

Metode dan

Media

Alokasi

Waktu

dalam kehidupan

sehari-hari

3. Kegiatan

akhir

Guru menyimpulkan

materi pelajaran

yang telah

disampaikan

Siswa

mendengar

kesimpulan

dari guru

Ceramah 15 menit

I. Sumber Belajar

1. Tim Abdi Guru, IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII, Jakarta, Erlangga, 2007.

2. Untoro, Joko, Buku Pintar Fisika SMP, Jakarta, Wahyu Media, 2007.

3. Wahyuni, Sri, Fisika SMP, Jakarta, Erlangga, 2006.

4. Wibowo, Tedy, 2007, Inspirasi Sains FISIKA, Jakarta, Ganeca Exact, 2007.

J. Media Pembelajaran

Kursi beroda dan tali rafia

K. Penilaian

Tes Isian

1. Bagaimanakah bunyi dari hukum III Newton?

2. Sebutkan peristiwa hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari?

3. Jika kamu memukul tembok dengan tanganmu, tanganmu merasa sakit

bukan? Mengapa demikian?

Mengetahui, Ciputat, Januari 2010

Guru Bidang Studi Peneliti

(Saprudin, S.Pd) (Khutbah)

Page 145: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

132

Lampiran C.1 Data Nilai Pretest dan Posttest

Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Hasil Belajar Kelas Kontrol

No Siswa Pretest Posttest No

Siswa Pretest Posttest 1 15 80 1 25 65 2 50 80 2 40 60 3 35 85 3 40 50 4 35 75 4 25 80 5 30 80 5 35 70 6 45 90 6 25 70 7 40 80 7 45 65 8 35 85 8 45 80 9 25 95 9 30 65 10 35 80 10 30 80 11 40 90 11 45 70 12 45 85 12 40 75 13 35 85 13 35 80 14 50 70 14 50 75 15 50 70 15 35 85 16 30 95 16 50 75 17 40 85 17 40 80 18 50 55 18 50 60 19 40 70 19 50 70 20 50 85 20 35 90 21 40 80 21 50 65 22 25 90 22 15 65 23 40 80 23 35 80 24 40 70 24 30 70 25 45 85 25 35 85 26 30 80 26 25 60 27 45 90 27 30 65 28 45 65 28 45 80 29 45 65 29 35 70 30 30 80 30 30 90

Page 146: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

133

Lampiran C.2

Data skor pretest siswa kelas eksperimen

No Nilai No Nilai No Nilai

1 15 11 40 21 40

2 50 12 45 22 25

3 35 13 35 23 40

4 35 14 50 24 40

5 30 15 50 25 40

6 45 16 30 26 30

7 40 17 40 27 45

8 35 18 50 28 45

9 25 19 40 29 45

10 35 20 50 30 30

Skor Terbesar = 50

Skor Terkecil = 15

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 50 – 15

= 35

Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 3,3 (1,47)

= 1 + 4,85

= 5,85 ≈ 6

Panjang Kelas (i) = 683,56

35≈==

BKR

Page 147: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

134

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai fi xi fi . Xi xi2 fi . xi

2

15 - 20 1 17.5 17.5 306.25 306.25

21 - 26 2 23.5 47 552.25 1104.5

27 - 32 4 29.5 118 870.25 3481

33 - 38 5 35.5 177.5 1260.25 6301.25

39 - 44 8 41.5 332 1722.25 13778

45 - 50 10 47.5 475 2256.25 22562.5

Jumlah 30 195 1167 6967.50 47533.5

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( X )

9,3830

1167

=

=

⋅=∑∑

i

ii

fxf

X

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 47,5

P = panjang kelas = 6

Page 148: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

135

n = banyaknya data = 30

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 1+2+4+5+8=20

f = nilai frekuensi kelas median = 10

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

5,4435,47

)5,0(65,47

10

2030.21

65,47

=−=

−×+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

PbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 47,5

P = panjang kelas = 6

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 10 – 8 = 2

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 10 – 0 = 10

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

Page 149: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

136

( )

04,4854,05,47

09,065,47101

165,47

=+=

×+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+

+=Mo

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

( )( )

( )( ) 58,869,73

87064116

1303011675,4753330

1

222

===−×−×

=−−

= ∑ ∑nn

fxfxns ii

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

14,5 20,5 26,5 32,5 38,5 44,5 50,5

b. Mencari nilai Z-Score

sxKelasBatasZ −

=

35,158,8

9,385,50

65,058,8

9,385,44

05,058,8

9,385,38

75,058,8

9,385,32

44,158,8

9,385,26

14,258,8

9,385,20

84,258,8

9,385,14

7

6

5

4

3

2

1

=−

=

=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Page 150: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

137

c. Mencari luas Z tabel dari tabel distribusi normal luas Z tabel dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas:

Luas Ztabel = Z-2,84 - Z-2,14 = 0,4977 - 0,4838 = 0,0139

Luas Ztabel = Z-2,14 - Z-1,44 = 0,4838 - 0,4251 = 0,0587

Luas Ztabel = Z-1,44 - Z-0,75 = 0,4251 - 0,2734 = 0,1517

Luas Ztabel = Z-0,75 - Z-0,05 = 0,2734 - 0,0199 = 0,2535

Luas Ztabel = Z0,05 + Z0,65 = 0,0199 + 0,2422= 0,2621

Luas Ztabel = Z0,65 - Z1,35= 0,4115 - 0,2422 = 0,1693

d. Mencari frekuensi yang diharapkan ( iE )

0,0139 x 30 = 0,417

0,0587 x 30 = 1,761

0,1517 x 30 = 4,551

0,2535 x 30 = 7,605

0,2621 x 30 = 7,863

0,1693 x 30 = 5,079

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas kelas

Z batas kelas

luas Z tabel Ei Oi (Oi -

Ei)2/Ei

14.5 -2.84

15 - 20 17.5 17.5 306.25 0.0139 0.417 1 0.8151

20.5 -2.14

21 - 26 47 23.5 1104.5 0.0587 1.761 2 0.0324

26.5 -1.44

27 - 32 118 29.5 3481 0.1517 4.551 4 0.0667

32.5 -0.75

33 - 38 177.5 35.5 6301.25 0.2535 7.605 5 0.8923

Page 151: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

138

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas kelas

Z batas kelas

luas Z tabel Ei Oi (Oi -

Ei)2/Ei

38.5 -0.05

39 - 44 332 41.5 13778 0.2621 7.863 8 0.0024

44.5 0.65

45 - 50 475 47.5 22562.5 0.1693 5.079 10 4.7679

50.5 1.35

Jumlah 1167 47533.5 30

X2 6.5768

Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung2χ )

( )∑=

−=

k

i I

IIhitung

EEO

1

22χ

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

5768,67679,40024,08923,00667,00324,08151,0

079,5079,510

863,7863,78

605,7605,75

551,4551,44

761,1761,12

417,0417,01 222222

2

=+++++=

−+

−+

−+

−+

−+

−=hitungχ

Nilai tabel2χ untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 = 3 pada

tabel chi-kuadrat didapat, tabel2χ = 7,81

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika hitung2χ ≥ tabel

2χ , artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika hitung2χ ≤ tabel

2χ , artinya Data Berdistribusi Normal

Dari penghitungan didapat:

hitung2χ = 6,5768 dan tabel

2χ = 7,81

Jadi, hitung2χ < tabel

2χ , artinya Data Berdistribusi Normal

Page 152: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

139

Lampiran C.3 Data skor pretest siswa kelas kontrol No Nilai No Nilai No Nilai1 25 11 45 21 50 2 40 12 40 22 15 3 40 13 35 23 35 4 25 14 50 24 30 5 35 15 35 25 35 6 25 16 50 26 25 7 45 17 40 27 30 8 45 18 50 28 45 9 30 19 50 29 35 10 30 20 35 30 30

Skor Terbesar = 50 Skor Terkecil = 15 Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil = 50 – 15 = 35 Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3 (1,47) = 1 + 4,85 = 5,85 ≈ 6

Panjang Kelas (i) = 683,5635

≈==BKR

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai fi xi fi . Xi xi2 fi . xi

2 15 - 20 1 17.5 17.5 306.25 306.25 21 - 26 3 23.5 70.5 552.25 1656.7527 - 32 4 29.5 118 870.25 3481 33 - 38 7 35.5 248.5 1260.25 8821.7539 - 44 6 41.5 249 1722.25 10333.545 - 50 9 47.5 427.5 2256.25 20306.3Jumlah 30 195 1131 6967.50 44905.5

Page 153: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

140

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

d. Rata-rata ( X )

7,3730

1131

=

=

⋅=∑∑

i

ii

fxf

X

e. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 47,5

P = panjang kelas = 6

n = banyaknya data = 30

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 1+3+4+7+6=21

f = nilai frekuensi kelas median = 9

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

5,4345,47

)6,0(65,47

9

2130.21

65,47

=−=

−×+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=Me

Page 154: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

141

f. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

PbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 47,5

P = panjang kelas = 6

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 9 – 6 = 3

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 9 – 0 = 9

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

495,15,47

25,065,4793

365,47

=+=

×+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=Mo

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

( )( )

( )( ) 84,816.78

87068004

1303011315,4490530

1

222

===−×−×

=−

−= ∑ ∑

nnfxfxn

s ii

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

e. Menentukan batas kelas, yaitu:

14,5 20,5 26,5 32,5 38,5 44,5 50,5 f. Mencari nilai Z-Score

sxKelasBatasZ −

=

Page 155: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

142

45,184,8

7,375,50

77,084,8

7,375,44

09,084,8

7,375,38

59,084,8

7,375,32

27,184,8

7,375,26

95,184,8

7.375,20

62,284,8

7,375,14

7

6

5

4

3

2

1

=−

=

=−

=

=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Z

g. Mencari luas Z tabel dari tabel distribusi normal luas Z tabel dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas:

Luas Ztabel = Z-2,62 - Z-1,95 = 0,4956 - 0,4744 = 0,0212

Luas Ztabel = Z-1,95 - Z-1,27 = 0,4744 – 0,3980 = 0,0764

Luas Ztabel = Z-1,27 - Z-0,59 = 0,3980 - 0,2224 = 0,1756

Luas Ztabel = Z-0,59 + Z0,09= 0,2224+ 0,0359 = 0,2583

Luas Ztabel = Z0,09 - Z0,77 = 0,2794 – 0,0359= 0,2435

Luas Ztabel = Z0,77 - Z1,45= 0,4265 – 0,2794 = 0,1471

h. Mencari frekuensi yang diharapkan ( iE )

0,0212 x 30 = 0,636

0,0764 x 30 = 2,292

0,1756 x 30 = 5,268

0,2583 x 30 = 7,749

0,2435 x 30 = 7,305

0,1471 x 30 = 4,413

Page 156: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

143

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas kelas

Z batas kelas

luas Z tabel Ei Oi (Oi -

Ei)2/Ei

14.5 -2.62 15 - 20 17.5 17.5 306.25 0.0212 0.636 1 0.2083

20.5 -1.95 21 -26 70.5 23.5 1656.75 0.0764 2.292 3 0.2187

26.5 -1.27 27 - 32 118 29.5 3481 0.1756 5.268 4 0.3052

32.5 -0.59 33 - 38 248.5 35.5 8821.75 0.2583 7.749 7 0.0724

38.5 0.09 39 - 44 249 41.5 10333.5 0.2435 7.305 6 0.2331

44.5 0.77 45 - 50 427.5 47.5 20306.3 0.1471 4.413 9 4.7679

50.5 1.45 Jumlah 1131 44905.5 30

X2 5.8056

Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung2χ )

( )∑=

−=

k

i I

IIhitung

EEO

1

22χ

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

8056,57679,42331,00724,03052,02187,02083,0

413,4413,49

305,7305,76

749,7749,77

268,5268,54

292,2292,23

636,0636,01 222222

2

=+++++=

−+

−+

−+

−+

−+

−=hitungχ

Nilai tabel

2χ untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 = 3pada tabel chi-kuadrat didapat, tabel

2χ = 7,81 Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika hitung

2χ ≥ tabel2χ , artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika hitung2χ ≤ tabel

2χ , artinya Data Berdistribusi Normal Dari penghitungan didapat:

hitung2χ = 5,8056 dan tabel

2χ = 7,81 Jadi, hitung

2χ < tabel2χ , artinya Data Berdistribusi Normal

Page 157: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

144

Lampiran C.4

Data skor posttest siswa kelas eksperimen

No Nilai No Nilai No Nilai

1 80 11 90 21 80

2 80 12 85 22 90

3 85 13 85 23 80

4 75 14 70 24 70

5 80 15 70 25 85

6 90 16 95 26 80

7 80 17 85 27 90

8 85 18 55 28 65

9 95 19 70 29 65

10 80 20 85 30 80

Skor Terbesar = 95

Skor Terkecil = 55

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 95 – 55

= 40

Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 3,3 (1,47)

= 1 + 4,85

= 5,85 ≈ 6

Page 158: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

145

Panjang Kelas (i) = 767,6640

≈==BKR

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai fi xi fi . Xi xi2 fi . xi

2

55 - 61 1 58 58 3364.00 3364

62 - 68 2 65 130 4225.00 8450

69 - 75 5 72 360 5184.00 25920

76 - 82 9 79 711 6241.00 56169

83 - 89 7 86 602 7396.00 51772

90 - 96 6 93 558 8649.00 51894

Jumlah 30 453 2419 35059.00 197569

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

g. Rata-rata ( X )

63,8030

2419

=

=

⋅=∑∑

i

ii

fxf

X

h. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbMe 2

1

Page 159: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

146

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 79

P = panjang kelas = 7

n = banyaknya data = 30

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 1+2+5=8

f = nilai frekuensi kelas median = 9

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

44,844,579

)7,0(779

9

830.21

779

=+=

×+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=Me

i. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

PbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 79

P = panjang kelas = 7

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 9 – 5 = 4

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 9 – 7 = 2

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

Page 160: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

147

( )

66,836,479

6,077924

4779

=+=

×+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=Mo

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

( )( )

( )( ) 31,979,86

87075509

13030241919756930

1

222

===−×−×

=−

−= ∑ ∑

nnfxfxn

s ii

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

54,5 61,5 68,5 75,5 82,5 89,5 96,5

b. Mencari nilai Z-Score

sxKelasBatasZ −

=

70,131,9

63,805,96

95,031,9

63,805,89

20,031,9

63,805,82

55,031,9

63,805,75

30,131,9

63,805,68

06,231,9

63,805,61

81,231,9

63,805,54

7

6

5

4

3

2

1

=−

=

=−

=

=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Page 161: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

148

c. Mencari luas Z tabel dari tabel distribusi normal luas Z tabel dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas:

Luas Ztabel = Z-2,81 - Z-2,06 = 0,4975 - 0,4803 = 0,0172

Luas Ztabel = Z-2,06 - Z-1,30 = 0,4803 - 0,4032 = 0,0771

Luas Ztabel = Z-1,30 - Z-0,55 = 0,4032 - 0,2088 = 0,1944

Luas Ztabel = Z-0,55 + Z0,20 = 0,2088 + 0,0793 = 0,2881

Luas Ztabel = Z0,20 - Z0,95 = 0,3289 - 0,0793 = 0,2496

Luas Ztabel = Z0,95 - Z1,70 = 0,4554 - 0,3289 = 0,1265

d. Mencari frekuensi yang diharapkan ( iE )

0,0172 x 30 = 0,516

0,0771 x 30 = 2,313

0,1944 x 30 = 5,832

0,2881 x 30 = 8,643

0,2496 x 30 = 7,488

0,1265 x 30 = 3,795

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas kelas

Z batas kelas

luas Z tabel Ei Oi (Oi -

Ei)2/Ei

54.5 -2.81

55 - 61 58 58 3364 0.0172 0.516 1 0.4540

61.5 -2.06

62 - 68 130 65 8450 0.0771 2.313 2 0.0424

68.5 -1.30

69 - 75 360 72 25920 0.1944 5.832 5 0.1187

75.5 -0.55

76 - 82 711 79 56169 0.2881 8.643 9 0.0147

82.5 0.20

Page 162: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

149

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas kelas

Z batas kelas

luas Z tabel Ei Oi (Oi -

Ei)2/Ei

83 - 89 602 86 51772 0.2496 7.488 7 0.0318

89.5 0.95

90 - 96 558 93 51894 0.1265 3.795 6 1.2812

96.5 1.70

Jumlah 2419 453 197569 30

X2 1.9427

Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung2χ )

( )∑=

−=

k

i i

iihitung

EEO

1

22χ

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

9427,12812,10318,00147,01187,00424,04540,0

795,3795,36

488,7488,77

643,8643,89

832,5832,55

313,2313,22

516,0516,01 222222

2

=+++++=

−+

−+

−+

−+

−+

−=hitungχ

Nilai tabel2χ untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3 = 6 – 3 = 3 pada

tabel chi-kuadrat didapat, tabel2χ = 7,81

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika hitung2χ ≥ tabel

2χ , artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika hitung2χ ≤ tabel

2χ , artinya Data Berdistribusi Normal

Dari penghitungan didapat:

hitung2χ = 1,9427 dan tabel

2χ = 7,81

Jadi, hitung2χ < tabel

2χ , artinya Data Berdistribusi Normal

Page 163: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

150

Lampiran C.5 Data skor posttest siswa kelas kontrol No Nilai No Nilai No Nilai1 65 11 70 21 65 2 60 12 75 22 65 3 50 13 80 23 80 4 80 14 75 24 70 5 70 15 85 25 85 6 70 16 75 26 60 7 65 17 80 27 65 8 80 18 60 28 80 9 65 19 70 29 70 10 80 20 90 30 90

Skor Terbesar = 90 Skor Terkecil = 45 Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil = 90 - 45 = 45 Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3 (1,47) = 1 + 4,85 = 5,85 ≈ 6

Panjang Kelas (i) = 85,7645

≈==BKR

Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai fi xi fi . Xi xi2 fi . xi

2 45 - 52 1 48.5 48.5 2352.25 2352.2553 - 60 3 56.5 169.5 3192.25 9576.7561 - 68 6 64.5 387 4160.25 24961.569 - 76 9 72.5 652.5 5256.25 47306.377 - 84 7 80.5 563.5 6480.25 45361.885 - 92 4 88.5 354 7832.25 31329 Jumlah 30 411 2175 29273.50 160888

Page 164: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

151

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai rata-

rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretest ini.

Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

j. Rata-rata ( X )

50,7230

2175

=

=

⋅=∑∑

i

ii

fxf

X

k. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnPbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 72,5

P = panjang kelas = 8

n = banyaknya data = 30

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 1+3+6=10

f = nilai frekuensi kelas median = 9

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

94,764,45,72

)5,0(85,72

9

1030.21

85,72

=+=

×+=

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=Me

l. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini.

Page 165: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

152

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

PbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 72,5

P = panjang kelas = 8

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 9 – 6 = 3

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 9 – 7 = 2

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari hasil

pretest ini adalah sebagai berikut.

( )

30,778,45,72

6,085,7223

385,72

=+=

×+=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=Mo

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

( )( )

( )( ) 50,10360,105

87091664

13030217616088830

1

222

===−×−×

=−

−= ∑ ∑

nnfxfxn

s ii

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: a. Menentukan batas kelas, yaitu:

44,5 52,5 60,5 68,5 76,5 84,5 91,5 b. Mencari nilai Z-Score

sxKelasBatasZ −

=

Page 166: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

153

81,150,10

5,725,91

14,150,10

5,725,84

38,050,10

5,725,76

38,050,10

5,725,68

14,150,10

5,725,60

90,150,10

5,725,52

67,250,10

5,725,44

7

6

5

4

3

2

1

=−

=

=−

=

=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

−=−

=

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Z

c. Mencari luas Z tabel dari tabel distribusi normal luas Z tabel dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas:

Luas Ztabel = Z-2,67 - Z-1,90 = 0,4962 - 0,4713= 0,0249

Luas Ztabel = Z-1,90 - Z-1,14 = 0,4713 - 0,3729 = 0,0984

Luas Ztabel = Z-1,14 - Z-0,38 = 0,3729 - 0,1480 = 0,2249

Luas Ztabel = Z-0,38+ Z038 = 0,1480 + 0,1480 = 0,296

Luas Ztabel = Z0,38 - Z1,14 = 0,3729 – 0,1480 = 0,2249

Luas Ztabel = Z1,14 - Z1,81 = 0,4649 – 0.3729 = 0,092

d. Mencari frekuensi yang diharapkan ( iE )

0,0249 x 30 = 0,747

0,0984 x 30 = 2,952

0,2249 x 30 = 6,747

0,296 x 30 = 8,880

0,2249 x 30 = 6,747

0,0920 x 30 = 2,760

Page 167: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

154

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas kelas

Z batas kelas

luas Z tabel Ei Oi (Oi -

Ei)2/Ei

44.5 -2.67

45 - 52 48.5 48.5 2352.25 0.0249 0.747 1 0.0857 52.5 -1.90

53 - 60 169.5 56.5 9576.75 0.0984 2.952 3 0.0008 60.5 -1.14

61 - 68 387 64.5 24961.5 0.2249 6.747 6 0.0827 68.5 -0.38

69 - 76 652.5 72.5 47306.3 0.296 8.880 9 0.0016 76.5 0.38

77 - 84 563.5 80.5 45361.8 0.2249 6.747 7 0.0095 84.5 1.14

85 - 92 354 88.5 31329 0.092 2.760 4 0.5571 91.5 1.81

Jumlah 2175 160888 30 0.7374 Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung

2χ ) ( )∑

=

−=

k

i I

IIhitung

EEO

1

22χ

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

7374,05571,00095,00016,00827,00008,00857,0

760,2760,24

747,6747,67

880,8880,89

747,6747,66

952,2952,23

747,0747,01 222222

2

=+++++=

−+

−+

−+

−+

−+

−=hitungχ

Nilai tabel

2χ untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k –3 = 6 –3 = 3 pada tabel chi-kuadrat didapat, tabel

2χ = 7,81 Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika hitung

2χ ≥ tabel2χ , artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika hitung2χ ≤ tabel

2χ , artinya Data Berdistribusi Normal Dari penghitungan didapat:

hitung2χ = 0,7374 dan tabel

2χ = 7,81 Jadi, hitung

2χ < tabel2χ , artinya Data Berdistribusi Normal

Page 168: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

155

Lampiran C.6

Uji Homogenitas

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil pretest dan posttest

digunakan uji Bartlett berdasarkan rumus berikut ini:

( ) ( )[ ]∑−= 22 10ln dkxLogSiBX

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dk = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab) (∑dk)

S2gab = Varians gabungan = S2

gab = ∑∑

dkdkxSi

2

Kriteria yang digunakan dalam uji bartlet adalah:

- Jika hitung2χ < tabel

2χ , maka data memiliki varians yang homogen

- Jika hitung2χ > tabel

2χ , maka data memiliki varians yang tidak homogen

A. Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians uji bartlet sebagai

berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varian tiap kelompok

Jumlah sampel eksperimen = 30

Jumlah sampel kontrol = 30

S12 = SD1

2 = (8,584)2 = 73,69656

S22 = SD2

2 = (8,841)2 = 78,16558

2. Membuat tabel bantu sebagai berikut

Sampel db = n - 1 Si2 Log Si

2 db . Log Si2 db . Si

2 Eksperimen

= 30 29 73.69656 1.86744721 54.15596911 2137.20021 Kontrol = 30 29 78.16558 1.89301555 54.89745104 2266.80181

∑ 58 151.8621 109.0534201 4404.00202

Page 169: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

156

3. Menghitung Varians Gabungan

93,755820021,44042

2 ==∑

∑=

dkdkxS

S igab

4. Menghitung log dari varian gabungan:

8804,193,752 == LogLogS gab

5. Menghitung nilai Barlett

064,109

588804,1))(( 2

==

Σ=

BxB

dkLogSB gab

6. Menghitung nilai X2hitung

( ) ( )[ ]

025,0)011,0()30,2(

)053,109064,109()30,2(

10ln

2

2

2

22

=

=

−=

−= ∑

χ

χ

χ

χ

xx

dkxLogSiB

7. Menetukan nilai X2tabel titik kritis

tabel2χ untuk (dk) = k-1 = 2-1 = 1 dengan α = 0,05

maka didapat tabel2χ = 3,8414

Dari penghitungan didapat:

hitung2χ = 0,025 dan tabel

2χ = 3,8414

Ternyata, hitung2χ < tabel

2χ atau 0,025 < 3,8414, maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

tabel2χ untuk (dk) = k-1 = 2-1 = 1 dengan α = 0,05, maka didapat tabel

2χ = 3,8414

Page 170: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

157

B. Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians uji bartlet sebagai

berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varian tiap kelompok

Jumlah sampel eksperimen = 30

Jumlah sampel kontrol = 30

S12 = SD1

2 = (80,63)2 = 86,79196

S22 = SD2

2 = (72,53)2 = 110,3445

2. Membuat tabel bantu sebagai berikut

Sampel db = n - 1 Si2 Log Si

2 db . Log Si2 db . Si

2 Eksperimen

= 30 29 86.79196 1.93847947 56.2159046 2516.9667 Kontrol = 30 29 110.3445 2.04275077 59.2397723 3199.99109

∑ 58 197.1365 115.455677 5716.95778

3. Menghitung Varians Gabungan

56,985895778,57162

2 ==∑

∑=

dkdkxS

S igab

4. Menghitung log dari varian gabungan:

993,156,982 == LogLogS gab

5. Menghitung nilai Bartlet

634,115

58993,1))(( 2

==

Σ=

BxB

dkLogSB gab

6. Menghitung nilai X2hitung

( ) ( )[ ]

411,0)179,0()30,2(

)455,115634,115()30,2(

10ln

2

2

2

22

=

=

−=

−= ∑

χ

χ

χ

χ

xx

dkxLogSiB

Page 171: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

158

7. Menentukan nilai X2tabel titik kritis

tabel2χ untuk (dk) = k-1 = 2-1 = 1 dengan α = 0,05

maka didapat tabel2χ = 3,8414

Dari penghitungan didapat:

hitung2χ = 0,411 dan tabel

2χ = 3,841

Ternyata, hitung2χ < tabel

2χ atau 0,411 < 3,841, maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

Page 172: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

159

Lampiran C.7

Uji Hipotesis

1. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Hipotesis yang diajukan:

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t yang ditentukan

dengan rumus berikut ini.

21

21

11nn

dsg

XXt+

−=

keterangan:

1X = rata-rata data kelas Eksperimen

2X = rata-rata data kelas Kontrol

dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

n1 = jumlah data kelas Eksperimen

n2 = jumlah data kelas Kontrol

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak pada tingkat kepercayaan 0,95

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak pada tingkat kepercayaan 0,95.

Page 173: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

160

Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut.

1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui.

Dari nilai pretest diperoleh:

1X = 38,9

2X = 37,7

S12 = SD1

2 = (8,584)2 = 73,685056

S22 = SD2

2 = (8,841)2 = 78,16381

2. Menentukan nilai deviasi standar gabungan (Sg) dengan rumus berikut ini.

( ) ( )

211

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS g

( ) ( )

713,8

924433,7558617114,4403

2303016381,78130685056,73130

=

=

=

−+×−+×−

=

g

g

g

g

S

S

S

S

3. Menentukan nilai thitung berdasarkan rumus data-data yang telah diperoleh.

21

21

11nn

S

xxt

g +

−=

550,025,0713,8

2,1301

301713,8

7,379,38

=

+

−=

t

t

t

Page 174: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

161

4. Menentukan nilai ttabel

Derajat kebebasan untuk mencari nilai ttabel adalah:

dk = (n1-1) + (n2-1) = ( 30-1) + (30-1) = 58

pada taraf signifikansi α = 0,05 nilai ttabel diperoleh dengan interpolasi.

t(0,95)(40) = 2,021

t(0,95)(60) = 2,000

dengan interpolasi diperoleh nilai ttabel untuk dk = 38 sebagai berikut.

( )( )

9823,10168,0000,2

)000,2021,2(108000,25895,0

=−=

−−=t

Sehingga didapat ttabel = 1,9823

Dari hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung sebesar

0,550 dan ttabel = 1,9823. Ternyata memenuhi kriteria pengujian ttabel > thitung atau

1,9823>0,550. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf

kepercayaan 0,95 hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor

pretest kelompok kontrol.

Page 175: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

162

2. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Hipotesis yang diajukan:

Ho : X = Y

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor post test

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor post test

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t yang ditentukan

dengan rumus berikut ini.

21

21

11nn

dsg

XXt+

−=

keterangan:

1X = rata-rata data kelas Eksperimen

2X = rata-rata data kelas Kontrol

Sg = nilai deviasi standar gabungan data kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

n1 = jumlah data kelas Eksperimen

n2 = jumlah data kelas Kontrol

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak pada tingkat kepercayaan 0,95

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak pada tingkat kepercayaan 0,95

Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut.

1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui.

Dari nilai pretest diperoleh:

1X = 80,63

2X = 72,50

S12 = SD1

2 = (9,316)2 = 86,787856

S22 = SD2

2 = (10,50)2 = 110,25

Page 176: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

163

2. Menentukan nilai deviasi standar gabungan (Sg) dengan rumus berikut ini.

( ) ( )

211

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS g

( ) ( )

925,951,98

5809784,5714

2303025,110130787856,86130

=

=

=

−+×−+×−

=

g

g

g

g

SS

S

S

3. Menentukan nilai thitung berdasarkan rumus data-data yang telah diperoleh.

27,325,0925,9

13,8301

301925,9

50,7263,80

=

+

−=

t

t

t

4. Menentukan nilai ttabel

Derajat kebebasan untuk mencari nilai ttabel adalah:

dk = (n1-1) + (n2-1) = ( 30-1) + (30-1) = 58

pada taraf signifikansi α = 0,05 nilai ttabel diperoleh dengan interpolasi.

t(0,95)(40) = 2,021

t(0,95)(60) = 2,000

21

21

11nn

S

xxt

g +

−=

Page 177: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

164

dengan interpolasi diperoleh nilai ttabel untuk dk = 58 sebagai berikut.

( )( )

983,10168,0000,2

)000,2021,2(108000,25895,0

=−=

−−=t

Sehingga didapat ttabel = 1,983

Dari hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung sebesar

1,983 dan thitung = 3,276. Ternyata memenuhi kriteria pengujian ttabel < thitung atau

1,983 < 3,276. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf

kepercayaan 0,95 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posttest

kelompok kontrol.

Page 178: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

165

Lampiran C.8 UJI NORMAL GAIN

pretestskoridealskorpretestskorposttestskorGainN

−−

=−

Eksperimen No Pretest Posstest N-Gain Kategori 1 15 80 0,76 Tinggi 2 50 80 0,60 Sedang 3 35 85 0,77 Tinggi 4 35 75 0,62 Sedang 5 30 90 0,71 Tinggi 6 45 90 0,82 Tinggi 7 40 80 0,67 Sedang 8 35 85 0,77 Tinggi 9 25 95 0,93 Tinggi 10 35 80 0,69 Sedang 11 40 90 0,83 Tinggi 12 45 85 0,73 Tinggi 13 35 85 0,77 Tinggi 14 50 70 0,40 Sedang 15 50 70 0,40 Sedang 16 30 95 0,93 Tinggi 17 40 85 0,75 Tinggi 18 50 55 0,10 Rendah 19 40 70 0,50 Sedang 20 50 85 0,70 Sedang 21 40 80 0,67 Sedang 22 25 90 0,87 Tinggi 23 40 80 0,67 Sedang 24 40 70 0,50 Sedang 25 40 85 0,75 Tinggi 26 30 80 0,71 Tinggi 27 45 90 0,82 Tinggi 28 45 65 0,36 Sedang 29 45 65 0,36 Sedang 30 30 80 0,71 Tinggi

Page 179: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

166

Skor Terbesar = 0,93

Skor Terkecil = 0,10

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 0,93 – 0,10

= 0,83

Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 3,3 (1,47)

= 1 + 4,85

= 5,85 ≈ 6

Panjang Kelas (i) = 13,0683,0

==BKR

Tabel Distribusi Frekuensi

Kelas Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi . xi fi . xi2

0,1 – 0,23 0,16 1 0,165 0,027

0,24 – 0,37 0,30 2 0,61 0,186

0,38 – 0,51 0,44 4 1,78 0,792

0,52 – 0,65 0,58 2 1,17 0,684

0,66 – 0,79 0,72 14 10,87 7,884

0,80 – 0,93 0,86 7 5,19 4,489

Jumlah (∑)

3,09 30 19,79 14,06

a. Rata-Rata ( x )

65,030

79,19===∑

nfx

x i (termasuk kategori sedang)

b. Simpangan Standar (Standar Deviasi)

( ) ( )18,003,0

2901,1

1303079,1906,14

1

22

2

===−

−=

=∑

∑ ∑∑

fifi

fixifixi

S

Varian (S2) = (0,18)2 = 0,03

Page 180: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

167

Lampiran C.9 UJI NORMAL GAIN

pretestskoridealskorpretestskorposttestskorGainN

−−

=−

Kontrol No Pretest Posstest N-Gain Kategori 1 25 65 0,53 Sedang 2 40 60 0,33 Sedang 3 40 50 0,17 Rendah 4 25 80 0,73 Tinggi 5 35 70 0,54 Sedang 6 25 70 0,60 Sedang 7 45 65 0,36 Sedang 8 45 80 0,64 Sedang 9 30 65 0,50 Sedng 10 30 80 0,71 Tinggi 11 45 70 0,45 Sedang 12 40 75 0,58 Sedang 13 35 80 0,69 Sedang 14 50 75 0,50 Sedang 15 35 85 0,77 Tinggi 16 50 75 0,50 Sedang 17 40 80 0,67 Sedang 18 50 60 0,20 Rendah 19 50 70 0,40 Sedang 20 35 90 0,85 Tinggi 21 50 65 0,30 Sedang 22 15 65 0,59 Sedang 23 35 80 0,69 Sedang 24 30 70 0,57 Sedang 25 35 85 0,77 Tinggi 26 25 60 0,47 Sedang 27 30 65 0,50 Sedang 28 45 80 0,64 Sedang 29 35 70 0,54 Sedang 30 30 90 0,86 Tinggi

Page 181: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

168

Skor Terbesar = 0,86

Skor Terkecil = 0,17

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 0,86 – 0,17

= 0,69

Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 3,3 (1,47)

= 1 + 4,85

= 5,85 ≈ 6

Panjang Kelas (i) = 11,0669,0

==BKR

Tabel Distribusi Frekuensi

Kelas Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi . xi fi . xi2

0,17 – 0,28 0,225 2 0,45 0,101

0,29 – 0,40 0,345 3 1,035 0,357

0,41 – 0,52 0,465 7 3,255 1,513

0,53 – 0,64 0,585 9 5,265 3,080

0,65 – 0,76 0,705 5 3,525 2,485

0,77 – 0,88 0,825 4 3.34 2,722

Jumlah (∑)

3,15 30 16,83 10,25

c. Rata-Rata ( x )

56,030

83,16===∑

nfx

x i (termasuk kategori sedang)

d. Simpangan Standar (Standar Deviasi)

( ) ( )16,002,0

2981,0

1303083,1625,10

1

22

2

===−

−=

=∑

∑ ∑∑

fifi

fixifixi

S

Varian (S2) = (0,16)2 = 0,02

Page 182: PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2506/1/98428... · NIP.150231356 NIP. 19780504.200901.1.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

169

Uji-t

21

21

11nn

S

xxt

g +

−=

Dimana :

( ) ( )2

11

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS g

( ) ( ) 15,002,05845,1

2303002,013003,0130

===−+

×−+×−=gS

Sehingga:

4,225,015,0

09,0

301

301

56,065,0=

×=

+

−=

gSt

ttabel untuk (dk) = (n1-1) + (n2-1) = 58 dengan α = 0,05 didapat ttabel = 1,982

Dari hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung sebesar 2,4

dan ttabel = 1,982. Ternyata memenuhi kriteria pengujian ttabel < thitung atau 1,982 <

2,4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara normal gain kelompok eksperimen dengan normal gain

kelompok kontrol.