PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p -...

80
SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER SUSU SKIM KUNING TELUR TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA DOMBA MERINO POST THAWING Oleh : KHAIRUN NISAK AFRILIA NIM 061211131199 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Transcript of PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p -...

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM

PENGENCER SUSU SKIM KUNING TELUR

TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS

SPERMATOZOA DOMBA MERINO

POST THAWING

Oleh :

KHAIRUN NISAK AFRILIA

NIM 061211131199

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

ii

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

iii

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

iv

Telah dinilai pada Seminar Hasil Penelitian

Tanggal: 25 Juli 2016

KOMISI PENILAI SEMINAR HASIL PENELITIAN

Ketua : Dr. Trilas Sardjito, drh., M.Si.

Sekretaris : Dr. Erma Safitri, drh., M.Si.

Anggota : Dr. Rimayanti, drh., M.Kes.

Pembimbing Utama : Dr. Tri Wahyu Suprayogi, drh., M.Si.

Pembimbing Serta : Muchammad Yunus, drh., M.Kes., Ph.D.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

v

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

vi

THE EFFECT OF L-ARGININ ADDITION IN EGG YOLK SKIM MILK

EXTENDER ON MOTILITY AND VIABILITY OF MERINO SHEEP

SPERM POST THAWING

KHAIRUN NISAK AFRILIA

ABSTRACT

This research was aimed to determine of L-arginin adding effect on motility and

viability Merino sheep sperm in post thawing examination in skim milk-egg yolk

extender. This research used fresh samples of Merino sheep semen collected by using

artificial vagina, then divided into 4 treatments. The control treatment (P0), Merino

sheep semen with skim milk-egg yolk extender without L-arginin adding, The

treatment groups (P1, P2, and P3), Merino sheep semen with skim milk-egg yolk

extender + L-arginin 0.003 M, 0.005 M and 0.007 M, respectively. Data analyses

using Analysis of Variant (ANOVA) One Way followed with Duncan to determine

significant differences between treatments. Result showed that 0.005 M L-arginin in

skim milk-egg yolk extender is the best consentration to increase motility and

viability Merino sheep semen post thawing in this research.

Keywords: Merino sheep sperm, egg yolk skim milk extender, L-arginin, motility,

viability.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat yang dilimpahkan

sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan skripsi dengan judul

PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER SUSU

SKIM KUNING TELUR TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS

SPERMATOZOA DOMBA MERINO POST THAWING.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Prof. Dr. Pudji

Srianto, drh., M.Kes atas kesempatan mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Airlangga.

Dr. Tri Wahyu Suprayogi, drh., M.Si selaku pembimbing pertama serta

Muchammad Yunus, drh. M.Kes., Ph.D selaku pembimbing kedua, atas segala

bimbingan nasehat saran serta motivasi belajar sampai dengan selesainya skripsi ini.

Dr. Trilas Sardjito, drh., M.Si selaku ketua penguji, Dr. Erma Safitri, drh., M.Si

selaku sekretaris penguji dan Dr. Rimayanti, drh., M.Kes selaku anggota penguji.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau.

Dr. Tri Wahyu Suprayogi, drh., M.Si., Dr. Trilas Sarjito, drh., M.Si dan

seluruh Staf Laboratorium Taman Ternak Pendidikan Teaching Farm Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan dan

fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

viii

Dr. Benjamin Christoffel Tehupuring, drh., M.Si selaku dosen wali atas

bimbingan dan nasehat-nasehat yang membangun selama ini. Terima kasih juga

kepada Alm. Prof. Dr. Laba Mahaputra, drh., M.Sc atas bimbingan yang telah

diberikan mulai dari semester 1 sampai semester 7. Semoga beliau ditempatkan disisi

Allah SWT.

Seluruh Staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Surabaya yang selama ini dengan ikhlas memberikan ilmu yang tak terhingga atas

wawasan keilmuan selama mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga Surabaya.

Kedua orang tua, bapak Suyib dan Ibu Amina yang senantiasa memberikan

nasihat, do’a dan dukungan. Ulfa R. N. dan M. Syarohil yang juga selalu memberikan

semangat do’a dan dukungan. Ucapan terima kasih tidak sebanding dengan kerja

keras dan pengorbanan beliau, semoga Allah membukakan pintu maaf dan

melimpahkan segala rahmat-Nya.

Teman-teman seperjuangan Bida, Faidah, Yuni, Mirza, Ida, Ela, Mitha, Bima,

Sirojul, Hana, Asti, Devina, Inggar, Zulfikar, Rachmi dan teman-teman lainnya

angkatan 2012 (PHOENIX) khususnya kelas B, KMPV Ternak Besar, angkatan 7

(Eagle G7x) terima kasih atas dukungan dan motivasi dari awal semester sampai saat

ini serta teman-teman kos Griya Annisa yang telah membantu dan menemani penulis

selama ini.

Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penulis sehingga terselesainya penulisan ini.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

ix

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi ini,

penulis mengharap kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil

yang dituangkan dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 25 Juli 2016

Penulis

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii

HALAMAN IDENTITAS ............................................................................. iv

ABSTRACT .................................................................................................. vi

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG ...................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4

1.3 Landasan Teori ............................................................................. 4

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

1.6 Hipotesis Penelitian ...................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8

2.1 L-Arginin ...................................................................................... 8

2.2 Domba Merino .............................................................................. 10

2.3 Sistem Reproduksi Domba Jantan ................................................. 12

2.4 Semen dan Spermatozoa Domba ................................................... 15

2.4.1 Semen Domba ................................................................... 15

2.4.2 Spermatozoa Domba .......................................................... 16

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

xi

2.5 Motilitas Spermatozoa .................................................................. 19

2.6 Viabilitas Spermatozoa .................................................................. 21

2.7 Pengencer Susu Skim Kuning Telur ............................................. 21

2.8 Semen Beku .................................................................................. 22

2.9 Thawing ........................................................................................ 24

BAB 3 MATERI DAN METODE ................................................................ 25

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 25

3.2 Bahan dan Materi Penelitian ........................................................ 25

3.2.1 Bahan Penelitian ............................................................... 25

3.2.2 Peralatan Penelitian .......................................................... 25

3.3 Metode Penelitian ......................................................................... 26

3.3.1 Sampel Penelitian ............................................................. 26

3.3.2 Pemeriksaan Makroskopis dan Mikroskopis .................... 26

3.3.3 Pembuatan Diluter ............................................................ 26

3.3.4 Perhitungan Konsentrasi L-Arginin ................................. 27

3.3.5 Perlakuan Penelitian ........................................................ 27

3.3.6 Prefreezing dan Freezing .................................................. 28

3.3.7 Thawing ............................................................................ 28

3.3.8 Pemeriksaan Motilitas Spermatozoa Post Thawing ......... 29

3.3.9 Pemeriksaan Viabilitas Spermatozoa Post Thawing ........ 30

3.4 Variabel Penelitian ........................................................................ 30

3.4.1 Variabel Bebas .................................................................. 30

3.4.2 Varabel Tergantung ........................................................... 31

3.4.3 Variabel Kendali ............................................................... 31

3.5 Definisi Operasional ..................................................................... 31

3.5.1 L-arginin ........................................................................... 31

3.5.2 Motilitas ............................................................................ 31

3.5.3 Viabilitas ........................................................................... 32

3.6 Rancangan Penelitian .................................................................... 32

3.7 Analisis Data ................................................................................. 32

3.8 Skema Penelitian .......................................................................... 33

BAB 4 HASIL PENELITIAN ...................................................................... 34

4.1 Pemeriksaan Semen Segar Domba Merino .................................. 34

4.2 Persentase Motilitas Spermatozoa Post Thawing ......................... 35

4.3 Persentase Viabilitas Spermatozoa Post Thawing ........................ 36

BAB 5 PEMBAHASAN ............................................................................... 39

5.1 Evaluasi Pemeriksaan Semen Segar Domba Merino ................... 39

5.2 Pemeriksaan Persentase Motilitas Spermatozoa Post Thawing ... 40

5.3 Pemeriksaan Persentase Viabilitas Spermatozoa Post Thawing .. 43

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

xii

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 47

6.1 Kesimpulan ................................................................................... 47

6.2 Saran ........................................................................................... 47

RINGKASAN ................................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 50

LAMPIRAN .................................................................................................. 55

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Pemeriksaan Makroskopis Spermatozoa Domba Merino.............. 34

4.2 Hasil Pemeriksaan Mikroskopis Spermatozoa Domba Merino .............. 35

4.3 Motilitas Spermatozoa Domba Merino Post Thawing ............................ 35

4.4 Viabilitas Spermatozoa Domba Merino Post Thawing ........................... 37

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rumus Bangun L-Arginin ...................................................................... 8

2.2 Pejantan Domba Merino ........................................................................ 11

2.3 Saluran Reproduksi Domba Jantan ......................................................... 15

2.4 Spermatozoa Domba .............................................................................. 18

3.1 Skema Penelitian .................................................................................... 33

4.1 Diagram Motilitas Spermatozoa Domba Merino .................................... 36

4.2 Diagram Viabilitas Spermatozoa Domba Merino ................................... 37

4.3 Pemeriksaan Mikroskopis Viabilitas Spermatozoa dengan Metode

Preparat Ulas ........................................................................................... 38

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Prosedur Penampungan Semen Domba Merino .................................... 56

2. Pemeriksaan Semen Segar ..................................................................... 57

3. Komposisi Bahan Pengencer Susu Skim Kuning Telur ........................ 58

4. Prosedur Pemeriksaan Motilitas Spermatozoa Post Thawing................. 59

5. Cara Membuat Preparat Ulas Spermatozoa ............................................ 60

6. Data Statistik ........................................................................................... 61

5. Foto Penelitian ........................................................................................ 65

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

xvi

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG

ANOVA = Analisis of variant

ADP = Adenosine DiPhosphate

AMP = Adenosine Mono Phosphate

ATP = Adenosine Tri Phosphate

ATP-ase = Adenosine Tri Phosphatase

CPE = Corona Penetrating Enzyme

cGMP = cyclic Guanosine Mono Phosphatase

cAMP = cyclic Adenosine Mono Phosphate

Ditjennak = Direktorat Jenderal Produksi Peternakan

GTP = Guanosin Tri Phosphate

H2O2 = Hidrogen Peroksida

IB = Inseminasi Buatan

M = Molaritas

Mr = Massa Molar

NaCl = Natrium Chlorida

NO = Nitric Oxide

NOS = Nitric Oxide Synthase

O2ˉ = Anion Superoksida

pH = power of Hidrogen

RAL = Rancangan Acak Lengkap

ROS = Reactive Oxygen Species

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang paling diminati oleh

kelompok peternakan rakyat di Indonesia, dikarenakan ternak ini sangat mudah

pemeliharaannya, tidak memerlukan lahan yang luas dalam pemeliharaannya dan

mudah dikembangkan sebagai penggemukan ataupun penghasil wol. Ternak domba

banyak dipelihara di pedesaan maupun pinggiran kota. Ternak domba umumnya

dipelihara untuk tujuan produksi daging dan sebagian kecil sebagai tabungan atau

untuk hobi (Direktorat Jenderal Produksi Peternakan, 2013).

Salah satu jenis domba yang ada di Indonesia adalah domba Merino yang

didatangkan dari Australia untuk meningkatkan mutu genetik domba di Indonesia.

Produktivitas domba Merino di Indonesia yang rendah menyebabkan sulitnya

memenuhi permintaan yang tinggi dari berbagai daerah untuk kebutuhan hidup

masyrakat. Penjualan domba Merino yang tidak dikendalikan bisa mengancam

populasi domba Merino karena saat ini perkembangbiakannya masih tergantung pada

kawin alam tanpa didukung oleh teknologi reproduksi (Sutama dan Budiarsana,

2011).

Penerapan teknologi reproduksi bertujuan meningkatkan efisiensi reproduksi

(Damayanti, 2001). Melalui metode Inseminasi Buatan (IB) satu ejakulasi dari seekor

pejantan unggul dapat digunakan untuk mengawini beberapa ratus ekor betina.

Aplikasi teknologi IB memerlukan semen berkualitas baik, terutama motilitas dan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

2

viabilitas tinggi dan abnormalitas rendah dengan konsentrasi cukup (Webb, 2004 dan

Rizal, 2008).

Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik merupakan teknologi tepat guna

untuk peningkatan efisiensi reproduksi sehingga populasi dan mutu genetik dapat

ditingkatkan. Pemeriksaan kualitas semen merupakan langkah awal dalam penerapan

program tersebut maka perlu dievaluasi kualitas semen domba yang unggul.

Parameter tersebut sangat penting dalam menentukan fertilitas pejantan, sehingga

diperhitungkan dalam pembuatan semen beku untuk program IB (Yudi dkk., 2008).

Semen domba hanya bertahan selama 1-2 jam setelah koleksi sehingga perlu

pengolahan semen agar dapat bertahan lebih lama (Jiabi et al., 2001).

Menurut Hafez (2000) kualitas spermatozoa yang baik dipengaruhi oleh

motilitas dan viabilitas, karena sangat berpengaruh untuk spermatozoa bisa mencapai

tempat pembuahan. Motilitas dan viabilitas spermatozoa yang tinggi dapat

meningkatkan conception rate hasil inseminasi (Hardijanto dkk., 2010).

Pada proses pembekuan dan pencairan semen, masalah yang sering timbul

adalah pengaruh cold shock terhadap sel yang dibekukan yang dapat merusak

membran plasma sel dan berakibat kematian spermatozoa serta perubahan kondisi

intraseluler akibat pengeluaran air yang berhubungan dengan pembentukan kristal-

kristal es. Perubahan ini akan mempengaruhi menurunnya motilitas dan viabilitas

spermatozoa (Pamungkas, 2009). Barbagai usaha untuk menjaga kualitas semen

dengan menambahkan berbagai zat ke dalam pengencer. L-arginin merupakan zat

tambahan yang dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

3

Mekanisme kerja L-arginin sama dengan mekanisme kerja antioksidan.

Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menghambat dan memperlambat reaksi

oksidasi. Sehingga antioksidan berfungsi melindungi sistem biologi terhadap suatu

efek yang berpotensi merusak dari suatu proses atau reaksi yang menyebabkan

oksidasi yang meluas. Antioksidan merupakan senyawa nukleofilik atau yang

mempunyai kemampuan mereduksi dan menekan reaksi radikal bebas dan

menghambat reaksi peroksidasi lipid (Lenzi et al., 2002).

L-Arginin merupakan salah satu asam amino paling umum yang termasuk

asam amino semi esensial yang dapat menangkap Hidrogen Peroksida (H2O2) dan

anion superoksida (O2ˉ). L-Arginin berperan menghambat aktivitas radikal bebas

yang membentuk NO (Nitric Oxide). Nitric oxide adalah suatu senyawa yang dapat

melindungi spermatozoa dari kerusakan membran yang diakibatkan oleh peroksidasi

lipid. Nitric oxide secara alamiah dapat ditemukan pada sel endothelial, makrofag,

dan sel renal. Nitric oxide dapat menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran

darah. Dengan begitu L-Arginin dapat berperan sebagai vasodilator dan antioksidan

(Budiman, 2008).

L-Arginin diperlukan spermatozoa untuk menjaga kualitas spermatozoa

terutama melindungi membran plasma spermatozoa dari kerusakan akibat

peroksidasi lipid dengan meningkatkan produksi NO. Mekanisme ini sesuai dengan

mekanisme antioksidan dalam melindungi spermatozoa dari radikal bebas. Nitric

oxide dapat menghambat aktivitas superoksida yang dihasilkan oleh spermatozoa

selama proses oksidasi. Keberadaan superoksida dalam jumlah berlebih

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

4

menyebabkan peroksidasi pada membran fosfolipid spermatozoa sehingga

menimbulkan kerusakan secara fungsional (Srivastana et al, 2006).

Aila (2015) telah melakukan penelitian tentang L-Arginin menyatakan

bahwa penambahan L-Arginin dengan konsentrasi 0,006 M dalam pengencer susu

skim kuning telur dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi

limousin post thawing.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menambahkan L-Arginin dengan

berbagai konsentrasi ke dalam pengencer susu skim kuning telur pada proses

pembekuan semen domba Merino. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat dalam

membantu mengembangkan kualitas semen beku domba Merino di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut dapat dirumuskan

permasalahan yang perlu diteliti yakni : Apakah penambahan L-Arginin ke dalam

pengencer susu skim kuning telur dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas

spermatozoa domba Merino post thawing?

1.3 Landasan Teori

Semen beku memiliki keunggulan dapat digunakan dalam jangka waktu

yang lama namun memiliki kelemahan yaitu kualitas semen setelah pembekuan

dapat menurun. Penurunan kualitas sangat tinggi sekitar 50% sperma akan mati

selama pembekuan dan sperma yang bertahan hidup umumnya mempunyai fertilitas

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

5

yang rendah (Lessard et al., 2000). Semen domba yang dapat diproses sebagai semen

beku harus memiliki minimal 70 % yang motil progresif (Hardijanto dkk., 2010).

Penurunan terbesar terjadi dari ekuilibrasi ke pencairan kembali (Thawing) yaitu

sekitar 26% untuk motilitas, 15 - 18% untuk viabilitas spermatozoa (Sutama dkk.,

2000). Hal ini terjadi karena selama proses pembekuan dan thawing sperma

melewati berbagai perubahan suhu dan osmolaritas yang ekstrim dan memicu

produksi Reactive Oxygen Species (ROS) (Nebel, 2007 and Moore et al., 2005).

Target utama ROS dan lipid adalah membran spermatozoa dengan sasaran

yang potensial. Salah satu kerusakan membran plasma sperma selama proses

pembekuan sampai pencairan kembali adalah peroksidasi lipid. Membran plasma

sperma memiliki fosfolipid yang mengandung asam lemak tak jenuh sehingga sangat

rentan terhadap serangan radikal bebas. Radikal bebas akan merangsang terjadinya

reaksi autokatalitik yang akan merusak ikatan ganda penyusun membran spermatozoa

(Sanocka and Kurpisz 2004). Peroksidasi lipid yang berkepanjangan akan merusak

struktur matriks lipid dan menyebabkan membran spermatozoa tidak stabil,

mengubah fungsi membran serta menurunkan fluiditas membran spermatozoa (Hayati

et al., 2006). Bentuk dan ciri kerusakan spermatozoa akibat peroksidasi lipid ialah

menurunnya motilitas dan viabilitas spermatozoa, kerusakan enzim intraseluler dan

kerusakan struktur membran plasma (Guthrie and Welch, 2012).

L-Arginin adalah asam amino yang berperan penting dalam merangsang

motilitas sperma manusia, kelinci dan kambing secara in vitro. L-Arginin

memproduksi nitric oxide yang dikatalisis oleh enzim Nitric Oxide Sintase (NOS)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

6

yang terdapat di akrosom spermatozoa dan daerah ekor dengan konsentrasi rendah

(O’Flaherty et al., 2004).. Nitric oxide berpartisipasi dalam mekanisme pertahanan

reaksi oksigen selama pembentukan spermatozoa yang disimpan dalam nitrogen cair

dibawah titik beku -196ºC sehingga dapat mempertahankan motilitas dan viabilitas

spermatozoa post thawing (Revelli et al., 2001).

Al-Ebady (2012) telah melakukan penelitian dan hasilnya menunjukkan

bahwa L-Arginin pada konsentrasi 0.005 M dapat meningkatkan motilitas dan

viabilitas spermatozoa banteng before freezing dan post thawing. Penambahan

L-Arginin dengan konsentrasi yang sesuai dapat meningkatkan motilitas dan

viabilitas sperma dengan meningkatkan produksi nitric oxide sehingga proses

metabolisme menjadi meningkat. Hal itu juga meningkatkan sintesis cyclic

Guanosine Mono Phosphatase (cGMP), sehingga dapat meningkatkan tingkat

kalsium di mitokondria dan menghasilkan Adenosine Tri Phosphate (ATP) lebih

tinggi (Revelli et al., 2001). L-Ariginin meningkatkan produksi nitric oxide sehingga

mengurangi peroksidasi lipid membran spermatozoa. Lipid membrane spermatozoa

sangat rentan terhadap tindakan agen peroxidizing yang mungkin terjadi karena faktor

asing, terpapar radiasi, cold shock seperti berbagai bahan pengawet dan yang dapat

menyebabkan peroksidasi yang membentuk peroksidasi lipid. Peroksida merupakan

potensi bahaya pada integritas struktural dan fungsional spermatozoa yang

menurunkan motilitas dan aktivitas metabolisme spermatozoa selama penyimpanan

(Sliwa, 2000).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

7

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui penambahan L-Arginin ke dalam pengencer susu skim kuning telur dapat

meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa domba Merino post thawing.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui

penambahan L-Arginin ke dalam pengencer susu skim kuning telur dapat

meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa domba Merino post thawing.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam pembuatan semen beku

yang berkualitas baik dengan penambahan L-arginin sehingga mampu meningkatkan

performance reproduksi domba Merino.

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah penambahan L-Arginin

ke dalam pengencer susu skim kuning telur dapat meningkatkan motilitas dan

viabilitas spermatozoa domba Merino post thawing.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 L-Arginin

L-Arginin (2-amino-5-(diaminometilidin-amino) asam pentanoat) adalah

asam amino alfa. L-Arginin disebut asam amino alfa karena arginin terikat pada atom

karbon pertama (C2) pada rantai molekul. Asam amino alfa mempunyai stereoisomer

D dan L. Awalan ‘L’ menunjukkan bahwa molekul arginin memiliki atom C kiral

yang konformasinya berlawanan dengan arah jarum jam, rumus bangun L-arginin

bisa dilihat pada gambar 2.1.

COOˉ

H3N+ C H

CH2

CH2

CH2

NH

C NH2+

NH2

Gambar 2.1 Rumus Bangun L-Arginin (Nelson and Cox, 2008)

L-arginin berupa serbuk kristalin berwarna putih sampai kuning dan tidak

berbau. Kelarutan L-arginin sangat mudah larut dalam air, sedikit larut dalam

alkohol dan tidak larut dalam eter (Sweetman, 2005). L-Arginin berperan dalam

meningkatkan imunitas selular dan fisiologi spermatozoa bahkan telah terbukti

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

9

meningkatkan metabolisme spermatozoa. L-Arginin juga memiliki pelindung

terhadap peroksidasi lipid pada spermatozoa. Kekurangan L-Arginin dalam sperma

dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme spermatozoa sehingga menurunnya

motilitas sperma (Al-Ebady et al., 2012).

L-Arginin merupakan salah satu asam amino paling umum yang termasuk

asam amino semi esensial yang dapat menangkap Hidrogen Peroksida (H2O2) dan

anion superoksida (O2ˉ). L-Arginin berperan menghambat aktivitas radikal bebas

yang membentuk NO (Nitric Oxide). Nitric oxide secara alamiah dapat ditemukan

pada sel endothelial, makrofag, dan sel renal. Nitric oxide dapat menyebabkan

vasodilatasi dan peningkatan aliran darah. Dengan begitu L-Arginin dapat berperan

sebagai vasodilator dan antioksidan . Nitric oxide telah terbukti menjadi antioksidan

yang bermanfaat terhadap spesies oksigen reaktif (ROS) seperti Hidrogen Peroksida

(H2O2) dan anion superoksida (O2-) (AL-Ebady et al., 2012). L-Arginin dapat

menahan agen-agen yang mencegah pemecahan glukosa pada spermatozoa. Faktor ini

dapat memperbesar laju metabolisme dan ketersediaan energi spermatozoa menjadi

meningkatkan sehingga dapat mempertahankan motilitas dan viabilitas spermatozoa

post thawing (O’Flaherty et al., 2004).

Arginin berperan dalam metabolisme sehingga menghasilkan ATP, sebagai

sumber energi motilitas spermatozoa. Asam amino yang lain, yaitu treonin, isoleusin,

valin dan leusin berperan dalam metabolisme sehingga menghasilkan ATP

(Chodidjah, 2009). Srivastava (2006) menyatakan bahwa NO meningkatkan sintesis

cGMP sehingga mengarah pada peningkatan tingkat metabolisme, meningkatkan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

10

Ca2+ di mitokondria, menghasilkan ATP yang lebih tinggi dan meningkatkan

motolitas spermatozoa. Oleh karena itu, asam amino Arginin diperlukan dalam

metabolisme spermatozoa, bila terjadi penurunan kadar asam amino Arginin

menyebabkan motilitas spermatozoa terganggu dan spermatogenesis terganggu.

2.2 Domba Merino

Menurut Purbowati (2009), breed domba mempunyai klasifikasi taksonomi

sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Family : Bovidae

Sub Family : Capriae

Genus : Ovis

Spesies : Ovis aries

Varian : Merino

Ternak domba (Ovis aries) termasuk Bovidae atau ruminansia yang

mempunyai tanduk berongga seperti sapi dan kerbau. Di Indonesia domba merupakan

ternak ruminansia kecil yang sudah memasyarakat dan distribusinya hampir merata.

Peranannya tidak dipungkiri lagi sebagai ternak yang mampu memanfaatkan berbagai

macam limbah pertanian yang kandungan gizinya relatif rendah. Beberapa

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

11

keistimewaan yang dimiliki domba yaitu ukuran badan kecil, kebutuhan protein

rendah dan pemilihan pakan yang relatif mudah diperoleh (Trianasari, 2001).

Domba Merino berasal dari asia kecil dan telah menyebar keberbagai

belahan dunia, khususnya bagi Negara yang memiliki 4 musim, seperti Australia,

New Zealand, Prancis, Inggris dan Spanyol, domba merino tidak tahan dengan iklim

panas dan lembap, seperti daerah tropis. Domba merino terkenal sebagai domba

penghasil wol terbaik dengan panjang bulu mencapai 10 cm (Gambar 2.2). Pada saat

bulu mencapai 10 cm, produksi wol dapat mencapai 10 kg/ekor. Ciri lain domba

merino yaitu domba betina tidak bertanduk, sedangkan domba jantan bertanduk

besar, kokoh, dan kuat. Berat badan domba betina 45-57 kg dan domba jantan 64-79

kg (Sutama dan Budiarsana, 2011).

Gambar 2.2 Pejantan Domba Merino

(Sumber : Koleksi Pribadi, 2016)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

12

2.3 Sistem Reproduksi Domba Jantan

Menurut Hafez (2000), domba jantan mencapai masa pubertas pada umur

empat sampai enam bulan. Masa pubertas berhubungan dengan peningkatan sekresi

testosteron, spermatogenesis dan perilaku kawin. Kematangan seksual yang

merupakan periode dimana hewan sampai pada puncak kemampuan memproduksi

semen terjadi pada umur 18 bulan (Trianasari, 2001).

Sistem reproduksi pada domba jantan terbagi menjadi tiga bagian besar

yaitu: alat kelamin utama yaitu gonad atau testis; saluran alat kelamin yang terdiri

atas epididimis, vas deferens, ampula dan urethra, kelenjar-kelenjar asesoris yaitu

vesikula seminalis, prostat dan bulbourethralis; dan alat kelamin luar yaitu penis,

preputium dan skrotum (Ismudiono dkk., 2010).

Skrotum merupakan kantong pelindung atau biasa dikenal sebagai kantong

pembungkus testis. Testis merupakan organ reproduksi primer pada ternak jantan

sebagaimana halnya ovarium pada ternak betina. Testis merupakan organ reproduksi

jantan yang mempunyai dua peranan penting yaitu menghasilkan spermatozoa dan

menghasilkan hormon testosteron (Phadmacanty, 2013). Testis terdiri dari 90 %

ratusan meter tubulus yang sangat kecil dan saling berhubungan serta testis terdiri

dari 10% jaringan ikat, pembuluh darah dan sel leydig. Testis yang memiliki diameter

besar dapat menghasilkan lebih banyak spermatozoa pada tubuli semeniferus

(Irwansyah, 2015).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

13

Struktur-struktur testis meliputi; a) Tunika albuginea, merupakan

pembungkus langsung testis. Licin karena banyak mengandung pembuluh syaraf dan

darah. b) Septum testis; c) Tubulus seminiferus, merupakan tabung (saluran) kecil

panjang berkelok-kelok dan merupakan isi dari lobulus; d) Rete testis, merupakan

saluran penghubung antara epididimis dengan lobulus; e) Caput Epididymis,

membentuk suatu tonjolan dasar dan seperti berbentuk mangkok yang dimulai pada

ujung proximal testis; f) Corpus Epididymis, bagian bawah terentang ke bawah,

sejajar dengan jalannya vas deferens, menjalar terus hampir melewati testis, di bagian

bawah teratas epididimis membelok ke atas; g) Cauda epididimis, merupakan bagian

epididimis yang terletak pada bagian bawah testis yang membelok ke atas; h) Vas

deferens, terentang dari ekor epididimis sampai urethra (Marawali, 2001).

Epididimis merupakan saluran yang menghubungkan dan mengangkut

spermatozoa dari testis menuju kelenjar ampula. Epididimis terletak di belakang testis

melekat pada tunika albuginea, merupakan saluran yang berliku-liku. Epididimis

terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Fungsi epididimis yaitu

pengangkutan atau transportasi, konsentrasi, maturasi dan penyimpanan sperma

(Feradis, 2010).

Vas deferens atau ductus deferens mengangkut sperma dari ekor epididimis

ke urethra. Dindingnya mengandung otot-otot licin yang penting dalam mekanisme

pengangkutan semen waktu ejakulasi. Diameternya mencapai 2 mm dan

konsistensinya seperti tali (Marawali 2001). Spermatozoa menjadi matang di dalam

epididimis dan sisa sitoplasma (cytoplasmic droplet) berpindah dari pangkal kepala

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

14

(proximal droplet) ke ujung bawah bagian tengah spermatozoa (distal droplet).

Spermatozoa yang berasal dari bagian cauda epididimis telah memiliki kemampuan

membuahi oosit yang sama baiknya dengan spermatozoa hasil ejakulasi

(Hafez, 2000). Hal ini disebabkan karena spermatozoa yang ada di bagian cauda telah

melewati proses pematangan di bagian caput dan corpus epididimis serta sudah

memiliki kemampuan bergerak (motil) dan membuahi oosit yang sama dengan

spermatozoa hasil ejakulasi (Marawali, 2001).

Penis merupakan organ reproduksi jantan dengan fungsi utama untuk

urinasi, kopulasi dan transfer sperma. Fungsi lain penis adalah untuk

merangsang betina ditunjukkan oleh spesialisasi anatomi seperti bentuk penis,

panjang penis, papila/penile spine (duri), dan pelengkap lainnya

(Toleng et al., 2014). Bagian penis yang melekat dengan tubuh disebut pangkal,

bagian yang terbesar disebut badan dan bagian ujung yang bebas disebut glans penis.

Penis domba merupakan tipe jenis fibro elastis yang tetap keras meskipun tidak

ereksi. Penis domba memiliki lekukan berbentuk sigmoid di belakang atas skrotum.

Fungsi lekukan sigmoid adalah memungkinkan penis untuk menjadi lebih panjang

(sampai 30 cm) selama kopulasi. Lekukan ini akan hilang dan penis akan menjadi

lurus apabila terjadi ereksi. Pada domba memiliki bentuk glans penis yang kecil dan

urethranya sebagian dapat keluar dari glans penis, bagian urethra ini disebut

processus urethralis. Pada waktu domba mulai terangsang dan semen akan

diejakulasikan maka processus urethralis akan bergetar dengan cepat dan semen

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

15

disemprotkan ke semua arah dengan tidak menentu kedalam vagina

(Rodriguez et al., 2011).

Gambar 2.3 Saluran Reproduksi Domba Jantan

(Sumber : Hafez, 2000)

2.4 Semen dan Spermatozoa Domba

2.4.1 Semen Domba

Semen adalah sekresi organ kelamin jantan secara normal diejakulasikan ke

saluran kelamin betina sewaktu kopulasi atau ditampung dengan berbagai cara untuk

keperluan inseminasi buatan. Semen yang diejakulasikan merupakan kombinasi

produksi testes, produksi saluran pengeluaran dan kelenjar pelengkap. Semen terdiri

atas spermatozoa dan cairan seminalis (Bearden et al., 2004).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

16

Semen berupa cairan yang mengandung gamet jantan atau spermatozoa dan

sekresi dari kelenjar pelengkap dari saluran reproduksi jantan. Sekresi cairan kelenjar

pelengkap ini dihasilkan pada waktu ejakulasi dan dinamakan plasma semen atau

sperma (Hafez, 2000).

Semen domba jantan biasanya berwarna putih krem, volume dan

konsentrasinya sangat bervariasi tergantung cara pengambilannya. Bila semen

diambil dengan memakai vagina buatan maka volumenya berkisar antara 0,5-2,5 ml

dengan konsentrasi 1,5-3 juta/mm³, dan umumnya 90% dari jumlah tersebut adalah

hidup. Disamping itu besarnya abnormalitas spermatozoa domba berkisar antara

5-15% dan bila dijumpai besarnya abnormalitas kurang lebih dari 25% menunjukkan

bahwa semen tersebut rendah fertilitasnya (Hardijanto dkk., 2010).

2.4.2 Spermatozoa Domba

Spermatozoa merupakan sel berukuran kecil, kompak dan sangat khas yang

tidak bertumbuh dan membagi diri. Spermatozoa terdiri dari tiga bagian yaitu bagian

kepala, leher dan ekor. Bagian kepala mengandung materi herediter paternal dan

bagian luarnya dibungkus oleh penutup kepala spermatozoa dan dibawahnya terdapat

akrosom yang mengandung banyak fosfolipid. Bagian ekor terdiri dari bagian tengah

(middle piece), bagian utama (principal piece) dan bagian ujung (end piece)

(Hardijanto dkk., 2010).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

17

Komponen terpenting dari spermatozoa adalah kepala yang meliputi

nukleus, yang berisi kode genetik. Post nuclear cap yang melindungi bagian posterior

nukleus dan akrosom. Titik dimana bersatunya ekor dan kepala berisi centriole

proximal dan disebut daerah implant. Bagian kepala penting saat penetrasi pada oosit

yang menyampaikan muatan kode genetik. Sedangkan ekor merupakan bagian

metabolisme yang menghasilkan energi dan yang menyediakan mekanisme

pergerakan atau motilitas (Bearden et al., 2004; Pineda and Dooley, 2003).

Mid-piece merupakan bagian tebal dari ekor dengan panjang 8 µm -10 µm

pada domba, lokasi hanya pada sebelah posterior mitochondrial sheath, yang

terbentuk dari mitokondria spermatid. Mitochondrial sheath mengandung enzim yang

mengubah fruktosa dan substrat energi lainnya menjadi senyawa kompleks yang

dapat digunakan oleh spermatozoa. Main-pice dan end-piece tidak memiliki selubung

pelindung. Ciri-ciri utama dari ekor adalah adanya axial filament. Axial filament

merupakan fibril-fibril yang sangat kecil yang dimulai dari centriole proximal dan

melintasi seluruh ekor. Sepasang fibril kecil dalam satu titik pusat dikelilingi oleh

sebuah lingkaran dari sembilan pasang fibril kecil yang banyak melewati sepanjang

ekor. Kontraksi fibril ini karena gerakan ekor yang mendorong spermatozoa maju.

Kontraksi dimulai dari centriole proximal dengan tahapan yang teratur mengelilingi

garis tepi fibril dan dengan ritmik turun ke ekor (Bearden et al., 2004).

Panjang spermatozoa domba adalah sekitar 50-70 mikrometer (50-70 µm).

Panjang kepala adalah 8 – 10 µm, lebar 4-4,5 µm dan tebal kepala 1,5 µm. pada

bagian tengah (badan) spermatozoa mempunyai panjang 1,5 sampai 2 kali panjang

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

18

kepala dengan diameter 1 µm. Sedangkan panjang ekor spermatozoa adalah 35-45

µm dengan diameter 0,4-0,8 µm. Inti terdapat dibagian kepala yang mempunyai

ukuran kira-kira sepertiga panjang kepala, mengandung bahan genetik yang

dibutuhkan pada saat membuahi ovum. Inti spermatozoa mengandung kromosom

yaitu separuh dari jumlah kromosom inti yang diploid pada sel somatik. Pada bagian

kepala juga terdapat bagian yang sangat penting yaitu akrosom. Pada bagian akrosom

ini terdapat enzim spesifik antara lain hialuronidase, corona penetrating enzim (CPE)

dan akrosin. Ketiga enzim tersebut mempunyai perana penting pada proses fertilisasi

(Hardijanto dkk., 2010).

Gambar 2.4 Morfologi Spermatozoa

(Sumber : Abbiramy dan Shanthi, 2010)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

19

2.5 Motilitas Spermatozoa

Motilitas spermatozoa adalah merupakan persentase dari spermatozoa yang

bergerak maju (progresif) dengan kekuatannya sendiri. Spermatozoa yang progresif

adalah spermatozoa yang bergerak ke arah depan dari satu titik ke titik yang lain pada

satu garis lurus. Motilitas spermatozoa merupakan salah satu pengujian kualitas

semen yang sangat penting karena motilitas mempunyai korelasi yang sangat tinggi

dengan fertilisasi spermatozoa yang diinseminasikan (Veronica, 2009).

Motilitas atau daya gerak spermatozoa biasanya digunakan sebagai ukuran

kesanggupan spermatozoa untuk membuahi ovum. Motilitas spermatozoa dapat

terjadi karena pada fibril-fibril mikro bagian luar pada ekor spermatozoa terdapat

suatu protein yang disebut dynenin. Protein tersebut mempunyai fungsi sebagai enzim

ATP-ase yang mampu merubah ATP hasil metabolisme menjadi AMP dan dua ion Pi

anorganik. Ion Pi anorganik ini memiliki energi yang tinggi sehingga menimbulkan

kontraksi fibril-fibril mikro dan menghasilkan gerakan pada spermatozoa

(Rizal dkk., 2008). Kecepatan gerakan spermatozoa dipengaruhi oleh faktor

lingkungan dan suhu. Pada suhu 37 °C kecepatannya 100 mikrometer per detik dalam

inseminasi buatan. Pergerakan spermatozoa menunjukkan kemampuan membuahi

ovum (Poernomo dkk., 2005).

Motilitas spermatozoa diperiksa dengan melihat gerakan massa dan gerakan

individu dari spermatozoa tersebut. Gerakan massa adalah gerakan dari beberapal

spermatozoa bersama-sama sehingga membentuk suatu gelombang. Gerakan massa

mencerminkan daya gerak dan konsentrasi spermatozoa. Pemeriksaan dilakukan pada

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

20

suhu 37oC agar diperoleh gerakan spermatozoa yang optimal. Kriteria penilaian

gerakan massa terdapat 5 tingkatan yaitu apabila 0 Tidak ada gerakan spermatozoa

maupun gerak massa sperma, (+) gerakan massa sperma lemah, (++) gerakan massa

sperma berupa gelombang-gelombang tipis, jarang dan sedang, (+++) gerakan massa

sperma berupa gelombang-gelombang tebal, gelap, cepat, dan berpindah-pindah

tempat, (++++) gerakan massa sperma berupa gelombang-gelombang tebal, gelap,

dan sangat cepat (Susilowati dkk., 2010).

Gerakan individu penting dari setiap spermatozoa, sebab bila tidak ada

gerakan dari spermatozoa tidak mungkin spermatozoa dapat mencapai ovum yang

terdapat di tuba-falopii. Pemeriksaan gerakan setiap spermatozoa harus dilakukan

pada temperatur tubuh sebab pada temperatur tersebut spermatozoa mempunyai

gerakan yang maksimum dan harus dilakukan segera setelah semen ditampung dari

pejantan. Cara penilaian gerak individu spermatozoa adalah angka 0 tidak ada

spermatozoa yang bergerak atau sedikit, angka 1 gerakan spermatozoa lambat, angka

2 gerakan spermatozoa sedang, angka 3 gerakan spermatozoa cepat dan angka 4

gerakan spermatozoa sangat cepat. Sedangkan arah gerak spermatozoa yaitu gerakan

maju/progresif (P), gerakan berputar/oscilatory (O) , gerakan melingkar/circular (C),

gerakan mundur/reverse (R), tidak ada gerakan dari spermatozoa/nekrospermia (N)

(Susilowati dkk., 2010).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

21

2.6 Viabilitas Spermatozoa

Penghitungan spermatozoa hidup dan mati dapat dilakukan dengan zat warna

eosin negrosin. Spermatozoa mati jika permeabilitas membran selnya meninggi,

terutama di daerah post-nuclear cap. Spermatozoa yang mati akan menyerap zat

warna eosin negrosin sedangkan pada spermatozoa yang hidup akan tetap transparan

karena tidak menyerap zat warna tersebut. Zat warna eosin akan mewarnai

spermatozoa yang mati menjadi merah keunguan, dan zat negrosin memberi latar

belakang biru hitam (Susilowati dkk., 2010).

Persentase hidup spermatozoa adalah jumlah spermatozoa hidup (transparan)

yang terhitung dalam persen dengan perbesaran 400 kali. Spermatozoa yang hidup

mempunyai lapisan lipoid pada dinding sel sehingga dapat melindungi masuknya zat

warna ke dalam spermatozoa. Pada spermatozoa yang hidup tidak akan terwarnai

oleh zat warna. Spermatozoa yang telah mati karena rusak atau hilangnya lapisan

lipoid tersebut, maka zat pewarna sangat mudah menembus masuk ke dalam

spermatozoa sehingga akan berwarna merah keunguan (Susilowati dkk., 2010).

2.7 Pengencer Susu Skim Kuning Telur

Susu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengencer semen karena di

dalamnya terkandung berbagai jenis senyawa kimia yang dibutuhkan oleh

spermatozoa untuk menunjang kehidupan spermatozoa. Namun air susu mentah tidak

baik sebagai bahan pengencer semen karena masih banyak mengandung ion-ion

kalsium dan mikroorganisme yang dapat membunuh spermatozoa. Selain itu, di

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

22

dalam air susu mentah masih terkandung beberapa faktor yang beracun bagi

spermatozoa. Faktor tersebut mengandung albumin yaitu laktenin, merupakan zat

anti-Sreptococcus di dalam air susu. Susu juga mengandung enzim toksik lain yang

akan hancur pada waktu pemanasan. Tetapi Sakarida yang dihasilkan dari pemanasan

air susu dapat digunakan sebagai sumber energi oleh spermatozoa sehingga umumnya

digunakan sebagai pengencer, air susu sapi dipanaskan lebih dahulu pada suhu sekitar

92-95ºC atau rata-rata 95ºC selama 10 menit (Susilowati dkk., 2010).

Kuning telur juga sebagai sumber makanan karena mengandung banyak

protein yang larut dalam air atau minyak serta asam amino esensial. Karbohidrat dari

kuning telur berupa glukosa dan gabungan karbohidrat yaitu galaktosa dan manosa

yang menghasilkan energi dan dalam proses metabolisme sehingga dapat di daya

gunakan oleh spermatozoa. Penggunaan kuning telur 12,5% sampai 20% dapat

melindungi spermatozoa terhadap cold shock dan dapat mencapai daya hidup optimal

pada suhu 5ºC (Rizal, 2008).

2.8 Semen Beku

Semen beku adalah semen yang berasal dari pejantan unggul yang sehat,

bebas penyakit hewan menular yang diencerkan sesuai prosedur produksi sehingga

menjadi semen beku dan disimpan di dalam rendaman nitrogen cair pada suhu -196ºC

dalam container. Pembuatan semen beku merupakan upaya manusia memperpanjang

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

23

daya hidup dan daya fertilitas spermatozoa sehingga masa pakai semen tersebut dapat

lebih lama (Direktorat Jenderal Peternakan, 2007).

Spermatozoa dalam semen beku dapat bertahan hidup bertahun-tahun.

Spermatozoa yang dibekukan dan disimpan pada suhu -79ºC di dalam CO2 padat dan

alkohol tahan hidup 3-4 tahun, sedangkan pada suhu -196ºC di dalam nitrogen cair

spermatozoa tahan hidup untuk waktu yang tidak terhingga (Feradis, 2010).

Kecepatan penurunan suhu sangat berpengaruh terhadap metabolisme dan daya hidup

spermatozoa. Problema pembekuan semen tersebut yaitu mengakibatkan cold shock

terhadap spermatozoa akibat pengeluaran air yang berhubungan dengan terbentuknya

kristal-kristal es, penimbunan elektrolit intraseluler dan hancurnya hubungan

intraseluler yang vital (Hardijanto dkk., 2010).

Semen yang dipakai untuk semen beku harus sesegar mungkin dengan

kualitas yang baik. Semen segar tanpa bahan pengencer bila disimpan hanya dapat

hidup beberapa jam saja karena spermatozoa akan mati. Konsentrasi semen domba

untuk dosis semen beku harus mengandung antara 40-60 juta spermatozoa yang

hidup per dosis. Karena dalam proses pembekuan akan mengalami kematian sebesar

40-60%, maka untuk memenuhi dosis tersebut konsentrasi awal sebelum pembekuan

harus dilipatkan yaitu sebesar 125 juta spermatozoa yang hidup dan motil (Susilowati

dkk., 2010).

Salah satu metode yang lebih sering dipakai untuk membekukan semen

adalah bentuk straw, karena mempunyai kebaikan, diantaranya adalah relatif murah,

lebih tahan terhadap perubahan-perubahan fisis dan khemis dalam pembekuan sampai

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

24

pada suhu yang sangat rendah, penutupan dengan polyvinyl alkohol dapat dijamin

kerapatannya, mudah diadaptasikan dengan permintaan-permintaan di luar negeri,

memberikan angka kebuntingan (conception rate) yang cukup tinggi

(Hardijanto dkk., 2010).

2.9 Thawing

Thawing adalah mencairkan kembali semen beku dengan menggunakan

media dan durasi tertentu sehingga dapat dideposisikan ke alat reproduksi betina.

Kondisi ini menimbulkan heat shock effect maupun kontaminasi dengan oksigen pada

spermatozoa sehingga mempengaruhi kestabilan membran yang berdampak pada

kualitas semen beku (Salim dkk., 2012).

Proses thawing dapat mempengaruhi stabilitas dan fungsi‐fungsi hidup

membran spermatozoa. Metode thawing semen beku menjadi salah satu faktor yang

sangat menentukan karena penggunaan metode thawing yang tidak tepat akan

menyebabkan kerusakan spermatozoa sehingga menurunkan kualitas semen. Suhu

dan lama thawing mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan spermatozoa

khususnya keutuhan spermatozoa dalam semen (Zelpina dkk., 2012).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

25

BAB 3 MATERI DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Ternak Pendidikan (Teaching Farm)

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Desa Tanjung Kecamatan

Kedamean Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei – Juni 2016.

3.2 Bahan dan Materi Penelitian

3.2.1 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan untuk penelitian ini meliputi : semen domba Merino

segar, pengencer semen (susu skim dan kuning telur, aquadest, streptomysin,

penisilin), pewarna eosin-negrosin, NaCl fisiologis, L-Arginin, nitrogen cair, vaselin,

alkohol 70%, dan aquadest).

3.2.2 Peralatan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: satu set vagina buatan

domba, kontainer, mikroskop, termometer, termos, gelas obyek dan penutup, tabung

Eppendorf, labu erlenmeyer, beaker glass, hand tally counter, gelas ukur, timbangan

analitik, lemari es, pengaduk, kertas saring, kertas lakmus, Spektrofotometer, pipet

hisap, pipet ukur, dan tabung reaksi.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

26

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Sampel penelitian

Sampel penelitian yang digunakan adalah semen domba Merino yang ada di

Taman Ternak Pendidikan (Teaching Farm) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Airlangga. Semen diambil setiap dua kali dalam seminggu dan ditampung

menggunakan vagina buatan.

3.3.2 Pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis

Setelah pengambilan semen, dilanjutkan dengan pemeriksaan makroskopis

yang meliputi : volume, bau, warna, konsistensi dan pH semen. Pemeriksaan

mikroskopis meliputi pemeriksaan motilitas dan viabilitas spermatozoa (Hardijanto

dkk., 2010).

3.3.3 Pembuatan Diluter

Pembuatan diluter dengan pengencer susu skim kuning telur dilakukan

dengan mencampurkan susu bubuk 10 g dengan aquades 100 ml yang kemudian

dipanaskan sampai suhu 92-95 0C selama 10 menit, kemudian didinginkan secara

perlahan hingga mencapai suhu kamar. Kemudian kuning telur ditambahkan ke dalam

air susu skim sebanyak 5 % (5 ml dalam 100 ml) dan diaduk hingga merata, setelah

air susu skim dan kuning telur tercampur, vitamin C 20 mg/ 100 ml pengencer,

Penicilin 1000 IU/ ml pengencer, Streptomicin 1 mg/ml pengencer dan fruktosa

0,5 % ditambahkan, larutan ini yang disebut diluter A.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

27

Diluter B merupakan larutan yang terbuat dari diluter A dan telah

ditambahkan gliserol 8-10 % dan glukosa 2 %. Semen yang telah memenuhi syarat

dicampurkan kedalam diluter A. Diluter A dan diluter B dimasukkan kedalam lemari

es yang bersuhu 3-50

C, setelah mencapai suhu tersebut diluter A dan diluter B

dicampur secara bertahap dan perlahan-lahan melalui dinding tabung (Susilowati

dkk,. 2010).

3.3.4 Perhitungan Konsentrasi L-Arginin

Nelson and Cox (2008) melakukan perhitungan konsentrasi L-Arginin

dengan molaritas (M), sehingga didapatkan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

M : Molaritas

gram zat terlarut : Berat L-Arginin yang dilarutkan dalam satuan gram

ml larutan : Volume pelarut dalam satuan mililiter

Mr : Massa molar L-Arginin (174,2 g/mol)

3.3.5 Perlakuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada 3 perlakuan yang dibandingkan dengan kontrol,

yaitu :

1. Perlakuan Konrol (P0) : Semen domba tanpa penambahan L-Arginin

2. Perlakuan 1 (P1) : Penambahan L-Arginin pada semen domba

dengan konsentrasi 0,003 M.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

28

3. Perlakuan 2 (P2) : Penambahan L-Arginin pada semen domba

dengan konsentrasi 0.005 M.

4. Perlakuan 3 (P3) : Penambahan L-Arginin pada semen domba

dengan konsentrasi 0.007M.

Setelah penambahan L-Arginin dilakukan proses equilibrasi pada suhu 50 C

selama 1 jam dilanjutkan dengan pemeriksaan motilitas, spermatozoa yang akan

dipakai dalam pembuatan semen beku minimal mempunyai gerakan individu yang

motil progresif sebanyak 30%. Proses selanjutnya adalah filling atau pengisian 0,25

ml dalam tipe straw, sealing atau penutupan straw.

3.3.6 Prefreezing dan Freezing

Proses prefreezing straw diletakkan di atas N2 cair ± 1 cm di dalam

kontainer pada suhu -140 0C selama 9 menit. Selanjutnya Freezing dilakukan dengan

cara menenggelamkan straw ke dalam N2 cair dengan suhu -196 0C (Hardijanto dkk.,

2010).

3.3.7 Thawing

Proses thawing semen beku pada suhu yang tidak tepat akan menurunkan

kualitas spermatozoa dan mempengaruhi fertilitas. Penelitian ini menggunakan

metode thawing semen beku domba menggunakan air hangat ±37°C selama 15 detik

atau ±35ºC selama 30 detik (Susilowati dkk., 2010).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

29

3.3.8 Pemeriksaan Motilitas Spermatozoa Post Thawing

Motilitas spermatozoa diperiksa dengan cara menempatkan satu tetes semen

yang telah diencerkan pada gelas objek yang ditutup dengan gelas penutup dan

diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 atau 400 kali (Susilowati

dkk., 2010).

Penilaian dilakukan berdasarkan kecepatan gerak spermatozoa dan arah

gerak spermatozoa tersebut. Dalam penelitian ini spermatozoa yang dinyatakan

memenuhi syarat dan layak untuk dibekukan adalah spermatozoa yang bergerak maju

(progresif) dengan kecepatan minimal 2 kecepatan gerak individu spermatozoa yaitu

angka 0 tidak ada gerakan individu spermatozoa, angka 1 gerakan individu

spermatozoa lamban, angka 2 gerakan individu spermatozoa sedang, angka 3 gerakan

individu spermatozoa cepat dan angka 4 gerakan individu spermatozoa sangat cepat.

Untuk domba motilitas spermatozoa standar minimal 30% dengan gerakan individu

spermatozoa minimal skor 2 ditulis 30/2 (Badan standardisasi nasional, 2014).

Penentuan presentase motilitas spermatozoa oleh Susilowati (2010) dapat

menggunakan rumus :

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

30

3.3.9 Pemeriksaan Viabilitas Spermatozoa Post Thawing

Jumlah spermatozoa yang hidup dihitung dengan cara meneteskan semen

yang telah diencerkan pada objek glass yang bersih lalu dicampur dengan zat warna

eosin negrosin kemudian dibuat preparat ulas dengan cara slide dan kemudian

difiksasi diatas api ±15 detik. Pengamatan dilakukan atas spermatozoa yang hidup

dan mati pada satu lapangan pandang kemudian dilakukan perhitungan atas 100

spermatozoa dengan perbesaran 400x. Pada spermatozoa yang hidup tidak akan

terwarnai oleh zat warna, sedangkan spermatozoa yang mati akan terwarnai.

Spermatozoa yang mati berwarna merah-keunguan dan yang hidup berwarna putih

tanpa warna (Susilowati dkk., 2010)

Pengambilan data untuk jumlah spermatozoa yang hidup dilakukan melalui

pemeriksaan hidup spermatozoa dengan metode pewarnaan eosin negrosin.

Susilowati dkk (2010), telah menentukan persentase spermatozoa yang hidup dengan

menggunakan rumus:

3.4 Variabel penelitian

3.4.1 Variabel Bebas

Variabel bebas yang diamati adalah penambahan L-Arginin terhadap semen

domba Merino.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 47: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

31

3.4.2 Variabel Tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah persentase motilitas dan

viabilitas spermatozoa domba Merino.

3.4.3 Variabel Kendali

Variabel kendali meliputi spesies hewan, jenis kelamin, umur hewan, suhu

ruang percobaan, cara pengambilan semen, bahan pengencer, proses pengolahan dan

pembekuan semen.

3.5 Definisi Operasional

3.5.1 L-Arginin

L-Arginin merupakan salah satu asam amino paling umum yang termasuk

asam amino semi esensial yang dapat menangkap Hidrogen Peroksida (H2O2) dan

anion superoksida (O2ˉ). L-Arginin berperan sebagai menonaktifkan radikal bebas

yang membentuk NO (Nitric Oxide). L-Arginin diperlukan spermatozoa untuk

menjaga kualitas spermatozoa terutama melindungi membran plasma spermatozoa

dari kerusakan akibat peroksidasi lipid dengan meningkatkan produksi NO.

3.5.2 Motilitas

Motilitas merupakan gerakan spermatozoa maju ke depan secara progresif.

Penilaian terhadap motilitas dilakukan secara visual, yaitu membandingkan jumlah

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 48: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

32

spermatozoa yang bergerak progresif maupun yang tidak. Pemeriksaan dilakukan

dengan bantuan mikroskop dan dinyatakan dalam bentuk persen.

3.5.3 Viabilitas

Viabilitas merupakan hidup dan mati spermatozoa dapat dilihat dengan

menggunakan zat warna eosin negrosin. Spermatozoa yang hidup akan berwarna

transparan atau putih karena tidak menyerap zat warna. Sedangkan spermatozoa yang

mati akan menyerap zat warna eosin negrosin karena rusaknya membran plasma yang

menyebabkan tidak lagi berfungsi dengan baik.

3.6 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan setiap

perlakuan. Penentuan ulangan berdasarkan perhitungan t(n-1)≥15, t adalah perlakuan

dan n adalah ulangan (Kusriningrum, 2008).

3.7 Analisis Data

Data yang diperoleh disusun dalam satu tabel, selanjutnya untuk mengetahui

perbedaan motilitas dan viabilitas dianalisis dengan menggunakan Analysis of

Variant (ANOVA) One Way kemudian dilanjutkan dengan uji jarak Duncan untuk

mengetahui perbedaan yang nyata antar perlakuan (Kusriningrum, 2008).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 49: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

33

3.8 Skema Penelitian

Gambar 3.1 Skema Penelitian

Domba Merino jantan sehat

Pengambilan semen segar dengan vagina buatan

Pemeriksaan makroskopis (volume, konsistensi, bau, warna, dan pH)

dan pemeriksaan mikroskopis (gerakan massa, gerakan individu,

konsentrasi semen)

Equilibrasi pada suhu 5ºC selama 1 jam

Gliserolisasi suhu 5ºC selama 1 jam

P0

Semen + skim

kuning telur

P1

Semen + skim

kuning telur +

L-Arginin

0,003 M

P2

Semen + skim

kuning telur +

L-Arginin

0,005 M

P3

Semen + skim

kuning telur +

L-Arginin

0,007 M

Filling dan sealing

Freezing -1960 C

Thawing 370

C selama 15 detik

Pemeriksaan motilitas dan viabilitas spermatozoa domba Merino

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 50: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

34

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Pemeriksaan Semen Segar Domba Merino

Pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis semen segar domba Merino

dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas semen domba yang akan diproses

menjadi semen beku. Pemeriksaan dilakukan segera setelah semen domba ditampung

dengan waktu yang cepat dan teliti. Pemeriksaan makroskopis meliputi volume,

warna, derajat keasaman (pH) dan konsistensi. Pemeriksaan mikroskopis meliputi

konsentrasi, gerakan masa dan gerakan individu. Hasil pemeriksaan semen segar

domba Merino dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2:

Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Makroskopis Spermatozoa Domba Merino.

Penampungan Volume (ml) Warna Bau pH konsistensi

1 1 Putih krem Khas 6-7 Sedang

2 1 Putih krem Khas 6-7 Sedang

3 1 Putih krem Khas 6-7 Sedang

4 2 Putih krem Khas 6-7 Sedang

5 2,5 Putih krem Khas 6-7 Sedang

6 2 Putih krem Khas 6-7 Sedang

Rata-rata 1,6 Putih krem Khas 6-7 Sedang

Keterangan : bau semen khas semen Domba Merino (prengus)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 51: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

35

Tabel 4.2. Hasil Pemeriksaan Mikroskopis Spermatozoa Domba Merino.

Penampungan Konsentrasi

juta/ml

Gerakan

massa

Gerakan

individu (%)

Kecepatan

1 1500 +++ 85 3

2 1465 +++ 85 3

3 1168 +++ 85 3

4 1296 ++ 80 3

5 1398 ++ 80 3

6 1388 +++ 85 3

Rata-rata 1369 ++/+++ 83,3 3

Keterangan : ++ = baik. Jika terlihat gelombang-gelombang kecil, tipis, jarang, dan

bergerak lambat.

+++ = sangat baik. Jika terlihat gelombang-gelombang besar, tebal,

banyak, dan aktif bergerak.

4.2 Persentase Motilitas Spermatozoa Post Thawing

Hasil pemeriksaan persentase motilitas spermatozoa domba Merino

post-thawing setelah diberi perlakuan penambahan L-Arginin dalam pengencer susu

skim kuning telur dengan berbagai konsentrasi yaitu : kontrol (P0), 0,003 M (P1),

0,005 M (P2) dan 0,007 M (P3) dapat dilihat dalam tabel 4.3:

Tabel 4.3. Motilitas Spermatozoa Domba Merino Post Thawing

Perlakuan Ulangan (n) Motilitas Spermatozoa (%)

(rerata ± standar deviasi)

P0 6 20,00a ± 6,324

P1 6 22,50ab

± 4,183

P2 6 31,67c ± 4,082

P3 6 26,67bc

± 5,163

Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata

(P < 0,05).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 52: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

36

Berdasarkan tabel di atas rerata persentase motilitas spermatozoa domba

Merino Post Thawing dapat dilihat pada diagram batang gambar 4.1:

Gambar 4.1. Diagram Motilitas Spermatozoa Domba Merino

Hasil analisis statistik dengan menggunakan ANOVA yang dilanjutkan

dengan uji Duncan terhadap rataan persentase motilitas spermatozoa domba Merino

post thawing menunjukkan P3 tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap P1 dan P2 tetapi

berbeda nyata (p<0,05) dengan P0.

4.3 Persentase Viabilitas Spermatozoa Post Thawing

Hasil pemeriksaan persentase motilitas spermatozoa domba Merino

post-thawing setelah diberi perlakuan penambahan L-Arginin dalam pengencer susu

skim kuning telur dengan berbagai konsentrasi yaitu : kontrol (P0), 0,003 M (P1),

0,005 M (P2) dan 0,007 M (P3) dapat dilihat dalam tabel 4.4:

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 53: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

37

Tabel 4.4. Viabilitas Spermatozoa Domba Merino Post Thawing

Perlakuan Ulangan (n) Viabilitas Spermatozoa (%)

(rerata ± standar deviasi)

P0 6 27,17a ± 6,462

P1 6 28,33a ± 6,501

P2 6 42,17b ± 5,845

P3 6 37,33bc

±7,941

Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata

(P < 0,05).

Berdasarkan tabel di atas rerata persentase viabilitas spermatozoa domba

Merino Post Thawing dapat dilihat pada diagram batang gambar 4.2:

Gambar 4.2. Diagram Viabilitas Spermatozoa Domba Merino

Setelah dilakukan analisis statistik dengan menggunakan ANOVA yang

dilanjutkan dengan uji Duncan terhadap rataan persentase viabilitas spermatozoa

domba Merino post thawing menunjukkan P0 tidak berbeda nyata (p>0.05) dengan

P1 tetapi berbeda nyata (p<0.05) terhadap P2 dan P3. Sedangkan P2 tidak berbeda

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 54: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

38

nyata (p>0.05) terhadap P3. Gambar spermatozoa hidup dan mati dapat dilihat pada

gambar 4.3:

(1) (2)

B

B

B A

A

Gambar 4.3. Pemeriksaan Mikroskopis Viabilitas Spermatozoa dengan Metode

Preparat Ulas (1) Pembesaran 400 kali (2) Pembesaran 1000 kali

(A. Spermatozoa hidup dan B. Spermatozoa mati).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 55: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

39

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Evaluasi Pemeriksaan Semen Segar Domba Merino

Hasil pemeriksaan volume semen segar domba Merino dalam penelitian ini

rata-rata adalah 1,6 ml. Warna semen segar domba Merino adalah putih kream,

dengan konsistensi sedang dan bau semen khas seperti bau domba. Derajat keasaman

dari semen segar ini adalah 6-7 pH. Semen domba Merino yang diambil dengan

memakai vagina buatan dalam penelitian ini terdapat rata-rata konsentrasi sebesar

1369 juta spermatozoa. Hasil pemeriksaan volume, warna, bau, konsistensi, pH dan

konsentrasi pada penelitian ini menunjukkan semen domba Merino yang dipakai

pada penelitian ini mempunyai kualitas yang baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan

pendapat Hardijanto, dkk (2010) yang menyatakan bahwa bila semen diambil dengan

memakai vagina buatan maka volumenya berkisar antara 0,5-2,5 ml dengan

konsentrasi 1,5-3 juta/mm3dan umumnya 90% dari jumlah tersebut adalah hidup.

Pemeriksaan gerakan massa dalam penilitian ini adalah sangat baik (+++) dan

baik (++). Jika +++ gerak semen membentuk gelombang besar dan banyak serta cepat

dan ++ ditandai dengan terbentuknya gelombang besar sampai sedang tetapi jarang,.

Hal ini memberikan gambaran yang jelas bahwa semen tersebut mengandung

spermatozoa hidup yang tinggi. Hasil pemeriksaan gerakan individu dalam penelitian

ini adalah dengan rata-rata 83,3 % dan rata-rata kecepatan 3. Semen domba yang

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 56: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

40

dapat diproses sebagai semen beku harus memiliki minimal 70 % spermatozoa yang

motil progresif (Hardijanto., dkk 2010).

5.2 Pemeriksaan Persentase Motilitas Spermatozoa Post Thawing

Pemeriksaan motilitas spermatozoa merupakan peranan sangat penting

terhadap penentuan kualitas semen sesudah pengenceran. Daya gerak spermatozoa

progresif menjadi suatu patokan yang masuk kedalam hitungan. Sedangkan

spermatozoa yang bergerak berputar atau tidak bergerak tidak menjadi tolak ukur

dalam penilaian motilitas. Penilaian terhadap motilitas dilakukan secara visual, yaitu

membandingkan jumlah spermatozoa yang bergerak progresif maupun yang tidak.

Pemeriksaan dilakukan dengan bantuan mikroskop dan dinyatakan dalam bentuk

persen (Susilowati dkk, 2010).

Hasil penelitian ini adalah persentase motilitas spermatozoa domba Merino

post thawing setelah diberi perlakuan pada tabel 4.3 menunjukkan angka rerata dan

standar deviasi berturut-turut adalah P0 sebesar 20,00 ± 6,324; P1 sebesar

22,50 ± 4,183; P2 sebesar 31,67 ± 4,082 dan P3 sebesar 26,67 ± 5,163. Hasil

pemeriksaan ini menunjukkan bahwa motilitas spermatozoa domba Merino post

thawing berada di atas standar yaitu 30 % dan gerakan individu spermatozoa minimal

skor 2 (Ditjennak, 2007).

Motilitas sangat berkaitan dengan keutuhan membran plasma spermatozoa.

Selama pembekuan akan mengalami perubahan karakteristik dari membran

spermatozoa sehingga akan merusak komposisi lipid membran plasma yang

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 57: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

41

berdampak pada menurunnya motilitas spermatozoa. Kerusakan membran plasma

spermatozoa terjadi karena terbentuknya peroksidasi lipid pada membran

spermatozoa. Membran plasma spermatozoa memiliki fosfolipid yang mengandung

asam lemak tak jenuh sehingga rentan terhadap serangan radikal bebas

(Sanocka dan Kurpisz, 2004).

L-arginin sangat diperlukan spermatozoa terutama melindungi membran

plasma spermatozoa dari kerusakan akibat peroksidasi lipid dengan meningkatkan

produksi nitric oxide (NO). L-arginin dapat meningkatkan NO melalui mekanisme

Nitric Oxide Sintase (NOS) yang terdapat di akrosom spermatozoa sehingga

menghasilkan sinyal antar sel dan terjadinya metabolisme (Srivastava et al., 2006).

Mekanisme kerja NO sama dengan mekanisme antioksidan. Mekanisme antioksidan

untuk menghentikan atau memutus reaksi berantai dari radikal bebas yang terdapat

dalam spermatozoa, sehingga dapat berperan dalam menetralkan radikal bebas

dengan cara memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas, sehingga menjadi

non radikal (Rohmatussolihat, 2009).

Srivastava (2006) menyatakan bahwa NO meningkatkan sintesis cGMP

sehingga mengarah pada peningkatan tingkat metabolisme. Proses sintesis cGMP

yang mana NO bertindak sebagai enzim guanylate cyclase. Mekanisme aktivasi

enzim guanylate cyclase akan meningkatkan pembentukan cGMP yang selanjutnya

mengaktivasi kanal kalium (K+), sehingga menyebabkan hiperpolarisasi membran.

Hiperpolarisasi membran menstimulasi beberapa kanal, aliran ion Ca2+

dan Na+ ke

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 58: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

42

dalam sperma (Ca2+

influx dan Na+ influx), aliran keluar ion K

+ (K

+ efllux),

peningkatan pH intraseluler dan enzim transmembran adenil siklase (mAC). Selain

itu enzim adenil siklase yang terlarut dapat diaktivasi oleh ion bikarbonat (HCO3-).

Aktivasi enzim adenil siklase berada pada permukaan internal membran plasma

mengkatalisis pembentukan cyclic Adenosine Monophosphate (cAMP) dari ATP

(Asmarinah, 2010). Perombakan Adenosin TriPhosphat (ATP) di dalam selubung

mitokondria menjadi cAMP menyebabkan terurainya energi yang dikandung oleh

ATP. Reaksi-reaksi penguraian ATP menjadi Adenosin DiPhosphat (ADP) dan

Adenosin MonoPhosphat (AMP), kemudian AMP membentuk cAMP oleh bantuan

phosphodiesterase. Siklik AMP merupakan second messenger yang terbentuk dari

senyawa ATP (Hardijanto, dkk., 2010).

Siklik AMP dikatalisis oleh enzim adenil siklase sehingga meningkatkan

aktivitas enzim protein kinase A (PKA). Aktivitas PKA akan memfosforilasi protein

yang terdapat dalam flagellum untuk mengaktivasi pergerakan sperma yaitu protein

tirosin kinase. Enzim protein kinase A dapat menggertak tirosin kinase sehingga

protein tirosin kinase (PTK) menjadi meningkat dan menimbulkan kontraksi fibril-

fibril mikro serta menghasilkan gerakan pada spermatozoa (Asmarinah, 2010).

Penambahan L-arginin P1 0,003 M dalam penelitian ini belum dapat

menetralkan radikal bebas, sehingga menurunkan motilitas spermatozoa. Pada

perlakuan P3 0,007 M menurunkan motilitas spermatozoa sehingga tidak dapat

menstabilkan radikal bebas. Dikarenakan konsentrasi tersebut lebih tinggi dan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 59: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

43

menurunkan motilitas spermatozoa. O’Flaherty (2004) telah melakukan penelitian

pada sapi Holstein menyatakan bahwa konsentrasi L-arginin 40-50 mM dapat

menurunkan motilitas spermatozoa. Pembentukan NO dengan konsentrasi tinggi oleh

L-arginin yang berlebihan dapat menyebabkan toksisitas spermatozoa serta

mengurangi motilitas spermatozoa. Sehingga NO membentuk energi dalam proses

metabolisme spermatozoa akan terhambat dan spermatozoa immotile.

Sedangkan P2 0,005 M dapat menetralkan radikal bebas sehingga dapat

meningkatkan motilitas spermatozoa domba Merino dengan meningkatkan NO dan

menghasilkan energi melalui proses metabolisme. Penghubung utama antara

metabolisme dan motilitas spermatozoa adalah ATP, dimana kandungan ATP

spermatozoa berkorelasi positif dengan motilitas dan penyediaan ATP sangat

tergantung pada metabolisme spermatozoa.

5.3 Pemeriksaan Persentase Viabilitas Spermatozoa Post Thawing

Pemeriksaan persentase viabilitas spermatozoa domba Merino post thawing

dengan menghitung jumlah spermatozoa yang hidup dan mati dari 5 sudut pandang

pada sediaan ulas menggunakan mikroskop dengan pembesaran 400x.

Perhitungannya menggunakan perbandingan spermatozoa yang hidup dan mati dalam

persen (%).

Hasil penelitian ini adalah persentase viabilitas spermatozoa domba Merino

post thawing setelah diberi perlakuan pada tabel 4.4 menunjukkan angka rerata dan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 60: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

44

standar deviasi paling baik adalah P2 sebesar 42,17 ± 5,845 dengan penambahan

L-arginin 0,005 M. Sedangkan yang paling rendah adalah P0 sebesar 27,17 ± 6,462

tanpa penambahan L-arginin. Hasil penelitian pada perlakuan menunjukkan rerata

dan standar deviasi berturut-turut adalah P0 sebesar 27,17 ± 6,462; P1 sebesar

28,33 ± 6,501; P2 sebesar 42,17

± 5,845 dan P3 sebesar 37,33

±7,941.

Metode pewarnaan dengan zat warna eosin negrosin dapat melihat

spermatozoa hidup dan mati. Spermatozoa yang hidup akan berwarna transparan atau

putih karena tidak menyerap zat warna. Sedangkan spermatozoa yang mati akan

menyerap zat warna eosin negrosin karena rusaknya membran plasma yang

menyebabkan tidak lagi berfungsi dengan baik. Sehingga pewarna eosin negrosin

masuk ke sel dan tetap tinggal di dalam dan mewarnai spermatozoa menjadi merah

terutama pada bagian kepala (Susilowati dkk., 2010).

Salah satu penyebab kerusakan membran spermatozoa selama pembekuan

sampai pencairan kembali adalah peroksidasi lipid. Membran plasma kaya akan asam

lemak tak jenuh yang terdapat pada membran spermatozoa sehingga rentan terhadap

kerusakan peroksidasi. Proses oksidasi dalam metabolisme akan melepaskan radikal

bebas yang merupakan perusak terhadap sel. Proses oksidasi menyediakan kerangka

karbon bagi sintesis asam amino yang merupakan unsur pembentuk asam lemak

rantai panjang, sehingga keadaan membran plasma menjadi tidak rusak (Nelson and

Cox, 2008).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 61: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

45

Oksidasi adalah reaksi kimia yang mentransfer elektron dari satu zat ke

oksidator, dan dapat menghasilkan radikal bebas yang memicu reaksi berantai

penyebab kerusakan sel. Antioksidan (L-arginin) berperan penting dalam penghentian

reaksi berantai tersebut dengan berikatan pada elektron yang tidak berpasangan

sehingga mampu menghambat reaksi oksidasi lainnya. Antioksidan adalah senyawa

pemberi elektron namun dalam arti biologis merupakan senyawa yang dapat

meredam dampak negatif oksidan (radikal bebas) termasuk enzim-enzim dan protein-

protein pengikat logam (Rohmatussolihat, 2009).

Penambahan L-arginin harus sesuai dengan konsentrasi agar bisa

meningkatkan kualitas spermatozoa. Pada P1 0,003 M menunjukkan persentase

viabilitas spermatozoa lebih rendah dibandingkan dengan P2 0,005 M. Hal ini

menunjukkan konsentrasi rendah aktivitas antioksidan kurang maksimal dan tidak

bisa menstabilkan radikal bebas. Sehingga menimbulkan elektron tidak berpasangan

semakin banyak dan terjadi kematian spermatozoa. Pada P3 0,007 M menunjukkan

persentase viabilitas spermatozoa tidak berbeda nyata terhadap P2 0,005 M, tetapi

0,007 M tidak dapat menstabilkan radikal bebas tersebut dikarenakan konsentrasi L-

arginin berlebihan yang mengakibatkan toksisitas pada membran spermatozoa

sehingga terjadi peroksidasi lipid yang dapat menimbulkan kerusakan pada membran

plasma yang berakibat menurunkan viabilitas spermatozoa.

Penambahan L-arginin yang sesuai dalam penelitian ini adalah P2 0,005 M

diantara perlakuan yang lainnya. Dengan demikian tidak mengakibatkan terjadinya

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 62: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

46

peroksidasi lipid karena semua radikal bebas yang terbentuk sebagai produk normal

metabolisme akan terikat dan dinetralisir oleh L-arginin sebagai antioksidan.

Sehingga menekan terjadinya oksidasi asam lemak tak jenuh membran, dan dapat

mempertahankan keutuhan membran plasma.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 63: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

47

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

Penambahan L-arginin 0,005 M ke dalam pengencer susu skim kuning telur dapat

meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa domba Merino post thawing.

6.2 Saran

1. Konsentrasi L-arginin 0,005 M dapat ditambahkan ke dalam pengencer susu skim

kuning telur sehingga dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa

domba Merino post thawing.

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penambahan L-Arginin dalam

berbagai bahan pengencer.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 64: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

48

RINGKASAN

Khairun Nisak Afrilia. Pengaruh penambahan L-arginin dalam pengencer susu

skim kuning telur terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa domba Merino post

thawing, Dr. Tri Wahyu Suprayogi, drh., M.Si. selaku dosen pembimbing pertama

dan Muchammad Yunus, drh., M.Kes., Ph.D selaku dosen pembimbing kedua.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan L-arginin

dalam pengencer susu skim kuning telur terhadap motilitas dan viabilitas

spermatozoa domba Merino post thawing. Sampel yang digunakan adalah semen

segar domba Merino. Semen ditampung menggunakan vagina buatan dan dilakukan

pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis untuk mengetahui kelayakannya supaya

dapat diproses. Kemudian penelitian ini ada 3 perlakuan yang dibandingkan dengan

kontral. Perlakuan 1 (P1) semen domba Merino dengan pengencer susu skim kuning

telur dengan penambahan L-arginin 0,003 M, perlakuan 2 (P2) semen domba Merino

dengan pengencer susu skim kuning telur dengan penambahan L-arginin 0,005 M,

perlakuan 3 (P3) semen domba Merino dengan pengencer susu skim kuning telur

dengan penambahan L-arginin 0,007 M yang dibandingkan dengan kontrol (P0)

semen domba Merino dengan pengencer susu skim kuning telur tanpa penambahan

L-arginin. Masing-masing perlakuan dengan 6 ulangan. Kemudian dilakukan

pemeriksaan post thawing. Persentase motilitas spermatozoa domba Merino post

thawing menunjukkan P3 tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap P1 dan P2 tetapi

berbeda nyata (p<0,05) dengan P0. Persentase viabilitas spermatozoa domba Merino

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 65: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

49

post thawing menunjukkan P0 tidak berbeda nyata (p>0.05) dengan P1 tetapi berbeda

nyata (p<0.05) terhadap P2 dan P3. Sedangkan P2 tidak berbeda nyata (p>0.05)

terhadap P3.

L-arginin dapat melindungi membran plasma spermatozoa dari kerusakan

akibat peroksidasi lipid dengan meningkatkan produksi nitric oxide (NO). L-arginin

dapat meningkatkan NO melalui mekanisme Nitric Oxide Sintase (NOS) sehingga

L-arginin dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa. Mekanisme kerja

NO sama dengan mekanisme antioksidan. Antioksidan bekerja menghentikan reaksi

berantai dari radikal bebas dengan memberikan elektron pada radikal bebas, sehingga

dapat mencegah radikal bebas.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa penambahan L-arginin 0,005 M ke dalam pengencer susu skim kuning telur

dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa domba Merino post

thawing.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 66: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

50

DAFTAR PUSTAKA

Aila, I. 2015. Penambahan L-Arginin dalam Pengencer Susu Skim Kuning Telur

Terhadap Viabilitas dan Motilitas Spermatozoa Sapi Limousin Post Thawing

pada Semen Beku [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas

Airlangga.

AL-Ebady, A.S., S.O. Hussain., K.I. Al-Badry and F.F. Ibrahim. 2012. Effect of

Adding L-arginine on Some Parameters of Bull Sperms After Freezing in

Liquid Nitrogen (-196˚C). AL-Qadisiya Journal of Vet.Med.Sci. 11(2): 156-

161.

Abbiramy, V. S., Shanthi, V. 2010. Spermatozoa Segmentation and Morphological

Parameter Analysis Based Detection of Teratozoospermia. Int J Comp Appl

3(7): 19-23.

Asmarinah. 2010. Peran Molekul Kanal Ion pada Fungsi Spermatozoa. Departemen

Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

60(8):374-380.

Bearden, H.J., J.W. Furquay and S.T. Willard. 2004. Applied Animal Reproduction.

6th

Ed., Pearson Education. New Jersey. 75-86.

Budiman, B. 2008. Peranan Protektif Dan Non-Protectif Nitric Oxides (Nos) Pada

Respon Imun. Depkes RI. 31(2):74-82.

Badan Standardisasi Nasional. 2014. Semen Beku Bagian 3 : Kambing dan domba.

Jakarta.

Chodidjah, I., Israhnanto, N. nalapraja. 2009. Pengaruh Pemberian Tepung Tempe

Terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit.Jurnal. Sain Medika I(2):153-158.

Damayanti, T., Kuadrat, H., Hilmia, Nena. 2001. Pengaruh Pengencer Santan, NaCl

Fisiologis, dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Semen Domba Priangan pada

Penyimpanan 5ºC. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. 1 : 21-26.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2007. Petunjuk Teknis Produksi dan Distribusi

Semen Beku. Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan. Jakarta.

Direktorat Jenderal Produksi Peternakan (Dirjennak). 2013. Statistik Peternakan dan

Kesehatan Hewan. Jakarta (ID). Direkrorat Jendral Peternakan dan Kesehatan

Hewan. Kementrian Pertanian RI.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 67: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

51

EL-Badry, K.I. 2014. Re-Dilution Effects and Arginine Addition for Activation Poor

Post-Thaw Motility of Sperms for Holstein Bulls Born in Iraq. Online

International Interdisciplinary Research Journal. ISSN 2249-9598. 4: 18-26.

Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Alfabeta. Bandung. 30-73.

Guthrie HD, Welch GR. 2012. Effects of Reactive Oxygen Species on Sperm

Funtion. Sci Verse Science Direct. Theriogenol. 78:1700-1708.

Hafez, E.S.E. 2000. Reproduction in Farm Animal. 7th

Ed. Lea Febriger.

Philadelphia. 165-168.

Hayati A, Mangkoewidjojo S, Hinting A, Moeljopawiro S. 2006. Hubungan kadar

MDA Sperma dengan Integritas Membran Sperma Tikus (Rattus

nervegicus) setelah Pemaparan 2-Mothoxyethanol. Berk Penel

Hayati.11:151-154.

Hardijanto., S. Susilowati., T. Hernawati., T. Sardjito., dan T.W. Suprayogi. 2010.

Buku Ajar Inseminasi Buatan. Airlangga University Press. Surabaya. 15-91.

Ismudiono. H. Anwar., P. Srianto, S.P. Madyawati, A. Samik, dan E. Savitri. 2010.

Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Airlangga. Surabaya. 11-24.

Irwansyah, M. 2015. Hubungan Lingkar Skrotum dengan Kualitas dan Kuantitas

Semen Sapi Bali di (UPTD-IB) Desa Pucak Kec. Tompobulu Kab. Maros

[Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Hasanuddin.

Jiabi, P., D. Zegao and C. Taiyong. 2001. Extention of Artificial Insemination in Boer

Goat. Heifer Project International China Chengdu Sichuan, Cina. 19: 351-355.

Kusriningrum. 2008. Perancangan Percobaan. Airlangga University Press. Surabaya.

84-86.

Lessard, C. Parent, S., Leclerc, P., Bailey J.L., Sullivan, R. 2000. Cryopreservation

Alters The Levels of The Bull Sperm Surface Protein. Journal Androl.

21:700-707.

Lenzi, A., L. Gandini., F. Lombardo., M. Picardo., V. Mareska., E. Panfili., F.

Tramer., C. Boitani and F. Dondero. 2002. Polyunsaturated Fatty Acids Of

Germ Cell Membranes, Glutathione and Glutathione Dependent Enzyme

Phgpx: From Basic To Clinic. Contraception. 65: 301 – 304.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 68: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

52

Marawali, A. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Reproduksi Ternak. Departemen Nasional

Dirjen Pendidikan Tinggi Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri

Indonesia Timur, Kupang.

Mulyana, W.2003. Cara Berternak Kambing. Semarang :PT.Aneka Ilmu. 25-29.

Moore AI, Squires EL, Graham JK. 2005. Adding Cholesterol to The Stallion

Sperm Plasma Membrane Improves Cryosurvival. Cryobiol. 51:241-249.

Nebel RL. 2007. Techniques for Artificial Insemination of Cattle with Frozen

Thawed Semen. in: Current Therapy In Large Animal Theriogenol. 2nd ed.

Saunders Elselvier. Missouri. 487-495.

Nelson, D.L. and M.M. Cox. 2008. Principles of Biochemistry. WH Freeman and

Company. New York. 105-115

O’Flaherty, C., P. Rodriguez and S. Srivastava. 2004. L-Arginin Promotes

Capacitation and Acrosome Reaction in Cryopreserved Bovine Spermatozoa.

Biochimica et Biophysica Acta. 1674: 215-221.

Pineda, M.H., and M.P. Dooley. 2003. Veterinary Endrocinology and Reproduction

Iowa State Press America. Iowa. 283-340.

Poemomo. B, M. Mafruchati, Widjiati, E.M. Luqman, E.D. Masithah dan A.T. Mukti.

2005. Penuntun Embriologi. Pustaka Melati. Surabaya. 51-60.

Pamungkas, F. A. 2009. Potensi dan Kualitas Semen Kambing dalam Rangka

Aplikasi Teknologi Inseminasi Buatan. Loka Penelitian Kambing Potong.

Sumatera Utara. 19: 1.

Purbowati, E. 2009. Usaha Penggemukan Domba. Penerbit Penebar Swadaya.

Jakarta. 47-48.

Phadmacanty, N.P.R., R.T.P. Nugraha, Wirdateti. 2013. Organ Reproduksi Jantan

Sulawesi Giant Rat (Paruromys dominator). Jurnal Sain Veteriner.

31(1):0126-0421.

Revelli A., Costamagna C., Moffa F., Aldieri E., Ochetti S., Bosia A.,Massobrio M.,

Lindblom B. and Ghigo D. 2001. Signaling pathway of nitric oxide-induced

acrosome reaction in human spermatozoa. Biol. Reprod. 64: 1708-1712.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 69: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

53

Rizal, M., H., 2008. Inseminasi Buatan pada Domba. Penerbit Rineka Cipta. Bogor.

27-48.

Rodriguez, E., Weiss, D.A., Y ang, J.H., Menshenina, J., Ferretti, M., Cunha, T.J,

Barcellos, D., Chan, L.Y ., Risbridger , G., Cunha, G.R. and Baskin, L.S.

2011. New Insights on the Morphology of Adult Mouse Penis. Biol. Reprod.

85: 1216–1221.

Rohmatussolihat.2009. Antioksidan dan Radikal Bebas. BioTrends. 4(1): 5-9.

Sliwa L. and Stochmal E. 2000. Effect of sodium nitroprusside on mouse sperm

migration in vitro. Arch. Androl. 45: 29-33.

Sanocka D, Kurpisz M. 2004. Reactive Oxygen Species and Sperm Cells. Reprod

Biol Endoc. 2:1-7.

Sweetman, SC. 2005. Martindale The Complete Drug Reference. 34th

Edition. Vol.II.

London. Pharmaceutical Press. P:1421.

Srivastava, S; Desai, P; Coutinno, E; Govil, G. 2006. Mechanism of Action of L-

Arginine on The Vitaly of Spermatozoa is Primarily Through Increase

Biosynthesisi of Nitric Oxide. Biologi of Reproduction: 74(5): 954-958.

Susilowati, S., Hardijanto, T.W. Suprayogi, T. Sardjito, dan T. Hernawati. 2010.

Petunjuk Praktikum Inseminasi Buatan. Airlangga University Press. Surabaya.

5-37.

Sutama dan Budiarsana. 2011. Buku Panduan Lengkap Kambing dan Domba.

Bandung. 88-111.

Salim, M.A., T. Susilawati, dan S. Wahyuningsih. 2012. Pengaruh Metode Thawing

Terhadap Kualitas Semen Beku Sapi Bali, Sapi Madura dan Sapi PO. Agripet.

12(2): 14-20.

Trianasari, A. H.2001. Kualitas Sperma dan Pengaruh Bahan Pengencer Terhadap

Daya Hidup Spermatozoa Domba Lokal. Buletin Pertanian dan Peternakan.

Toleng, A.L., Yusuf, M., Rahardja D.P., Haryani R. 2014. Interrelationship of Some

Parameters on The Quality Of Bali Bulls Sperms Kept Under Smallholder

Farms. Iproceeding Of The 16th AAAP Animal Science Congress. Gadjah

Mada University, Yogyakarta, Indonesia. 2 : 10-14.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 70: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

54

Veronica, K. N. 2009. Pengaruh Povidone Iodine Terhadap Motilitas dan Daya Hidup

Spermatozoa Domba Invitro. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga.

Webb, D. W. 2004. Artifisial Insemination in Dairy Cattle. University of Florida.

826-833.

Yudi, T.L., Yusuf, B. Purwantara, M. Agil, T. Wresdiyati, D. Sajuthi, Aditya, J.

Manangsang, R. Sudarwati, dan Y.T. Hastuti. 2008. Morfologi dan Biometri

Spermatozoa Anoa (Bubalus sp.) yang Diwarnai dengan Pewarna William’s

dan Eosin-nigrosin. Media Peternakan. 33(2):88-94.

Zelpina, E., B. Rosadi, dan T. Sumarsono. 2012. Kualitas Spermatozoa Post Thawing

dari Semen Beku Sapi Perah. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 15(2): 94-102.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 71: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

55

Lampiran 1. Prosedur Penampungan Semen Domba Merino

Penampungan semen dilakukan minimal dua orang, satu orang memegang

pejantan dan seorang yang lain sebagai operator yang menampung semen.

Menyiapkan betina pemancing (dummy) dan diikat di kandang jepit tempat

penampungan semen. Pejantan didekatkan pada betina pemancing, tetapi dicegah

agar tidak menaikinya. Pejantan didekatkan dan dijauhkan dari pemancing 2-3 kali

agar merangsang libidonya lebih besar dan volume semennya bertambah.

Operator memeriksa suhu dalam saluran vagina buatan antara 42-45ºC.

selanjutnya operator mengambil posisi di belakang sebelah kanan pemancing. Tangan

kanan operator memegang vagina buatan miring ke atas dengan kemiringan sekitar

45º. Preputium pejantan dipegang tepat di pangkal penis dengan tangan kiri dan

arahkan masuk ke dalam vagina buatan saatn pejantan naik dan melakukan gerakan

ejakulasi. Setelah tertampung tabung gelas dilepaskan dari corong karet vagina

buatan dan langsung diperiksa di laboratorium.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 72: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

56

Lampiran 2. Pemeriksaan Semen Segar

1. Pemeriksaan Makroskopis

a. Volume semen (0,5-2 ml)

b. Warna semen (krem atau putih susu)

c. Kekentalan semen (encer, sedang dan kental)

d. Derajat keasaman/pH (6-7)

2. Pemeriksaan Mikroskopis

a. Gerakan massa

Satu tetes semen diletakkan di atas object glass

Amati dibawah mikroskop Electric dengan pembesaran 100 kali

b. Gerakan individu

Satu tetes semen diteteskan pada object glass dan tambahkan satu tetes

larutan NaCl fisiologis dan dicampur sampai homogen

Kemudian object glass ditutup dengan cover glass

Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 400 kali

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 73: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

57

Lampiran 3. Komposisi Bahan Pengencer Susu Skim Kuning Telur

Bahan pengencer susu skim kuning telur terdiri dari :

1. Diluter A

Susu skim 10 %

Kuning telur 5 %

Fruktosa 1 %

Vitamin C 20 mg/ 100 ml

Antibiotik Streptomycin 1 mg/ml

Antibiotik Penicylin 1000 IU/ml

Semen domba Merino segar yang telah memenuhi syarat, dicampur dengan

perbandingan 1 :10

2. Diluter B

Diluter A + Gliserol 8-10 %

Glukosa 2 %

L-Arginin dengan konsentrasi pada perlakuan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 74: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

58

Lampiran 4. Prosedur Pemeriksaan Motilitas Spermatozoa Post Thawing

1. Siapkan air hangat dalam waterbath dengan suhu 35-37ºC

2. Ambil straw dengan acak, thawing pada suhu 37 ºC selama 15 detik atau pada

suhu 35 ºC selama 30 detik

3. Straw yang telah di thawing kemudian dikeringkan dengan tissue paper

4. Gunting sedikit pada bagian tengah straw namun tidak sampai putus,

kemudian kedua ujungnya ditekuk. Gunting salah satu ujung straw sampai

cairan semen keluar dari straw

5. Teteskan pada object glass bersih, kemudian tutup dengan cover glass

6. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali

7. Menghitung presentase spermatozoa progresif dengan penilaian antara 0-70%

dari minimal 5 lapangan pandang. Standar minimum motilitas semen beku

yang digunakan adalah 30% .

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 75: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

59

Lampiran 5. Cara Membuat Preparat Ulas Spermatozoa

1. Siapkan object glass bersih

2. Satu tetes kecil semen diteteskan pada ujung object glass dan satu tetes besar

larutan eosin-negrosin di sampingnya

3. Campurkan eosin-negrosin dengan semen sampai homogen

4. Buat preparat ulas tipis dan keringkan di atas nyala api (proses ini ±15 detik)

5. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 400 kali.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 76: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

60

Lampiran 6. Data Statistik

Summarize

Case Processing Summarya

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Motilitas * Perlakuan 24 100.0% 0 .0% 24 100.0%

Viabilitas * Perlakuan 24 100.0% 0 .0% 24 100.0%

a. Limited to first 100 cases.

Case Summariesa

Motilitas Viabilitas

Perlakuan P0 1 10.00 18.00

2 20.00 26.00

3 20.00 28.00

4 30.00 38.00

5 20.00 28.00

6 20.00 25.00

Total N 6 6

Mean 20.0000 27.1667

Std. Deviation 6.32456 6.46271

P1 1 20.00 26.00

2 25.00 29.00

3 20.00 26.00

4 30.00 41.00

5 20.00 25.00

6 20.00 23.00

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 77: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

61

Total N 6 6

Mean 22.5000 28.3333

Std. Deviation 4.18330 6.50128

P2 1 30.00 37.00

2 30.00 41.00

3 30.00 38.00

4 40.00 53.00

5 30.00 40.00

6 30.00 44.00

Total N 6 6

Mean 31.6667 42.1667

Std. Deviation 4.08248 5.84523

P3 1 30.00 45.00

2 30.00 38.00

3 20.00 25.00

4 30.00 38.00

5 20.00 32.00

6 30.00 46.00

Total N 6 6

Mean 26.6667 37.3333

Std. Deviation 5.16398 7.94145

Total N 24 24

Mean 25.2083 33.7500

Std. Deviation 6.50738 8.95520

a. Limited to first 100 cases.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 78: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

62

Oneway

Descriptives

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

Motilitas P0 6 20.0000 6.32456 2.58199 13.3628 26.6372 10.00 30.00

P1 6 22.5000 4.18330 1.70783 18.1099 26.8901 20.00 30.00

P2 6 31.6667 4.08248 1.66667 27.3824 35.9510 30.00 40.00

P3 6 26.6667 5.16398 2.10819 21.2474 32.0859 20.00 30.00

Total 24 25.2083 6.50738 1.32831 22.4605 27.9562 10.00 40.00

Viabilita

s

P0 6 27.1667 6.46271 2.63839 20.3845 33.9489 18.00 38.00

P1 6 28.3333 6.50128 2.65414 21.5107 35.1560 23.00 41.00

P2 6 42.1667 5.84523 2.38630 36.0325 48.3009 37.00 53.00

P3 6 37.3333 7.94145 3.24208 28.9993 45.6674 25.00 46.00

Total 24 33.7500 8.95520 1.82797 29.9685 37.5315 18.00 53.00

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Motilitas .285 3 20 .836

Viabilitas .216 3 20 .884

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Motilitas Between Groups 469.792 3 156.597 6.212 .004

Within Groups 504.167 20 25.208

Total 973.958 23

Viabilitas Between Groups 938.167 3 312.722 6.901 .002

Within Groups 906.333 20 45.317

Total 1844.500 23

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 79: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

63

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

Motilitas

Duncan

Perlaku

an N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

P0 6 20.0000

P1 6 22.5000 22.5000

P3 6 26.6667 26.6667

P2 6 31.6667

Sig. .399 .166 .100

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Viabilitas

Duncan

Perlaku

an N

Subset for alpha = 0.05

1 2

P0 6 27.1667

P1 6 28.3333

P3 6 37.3333

P2 6 42.1667

Sig. .767 .228

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA

Page 80: PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ DALAM PENGENCER …repository.unair.ac.id/61918/2/KH.234.17 . Afr.p - SEC.pdf · 1.1 Latar Belakang Ternak domba adalah ternak ruminansia kecil yang

64

Lampiran 7. Foto Penelitian

Pejantan domba Merino Spektrofotometer Waterbath

Pembuatan Diluter A Pembuatan Diluter B Diluter dalam cooler

Container Straw Timbangan Analitik

Vagina buatan Cooltop 5oC Bunsen, Eosin negrosin, Objek glass

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN L-ARGININ... KHAIRUN NISAK AFRILIA