PENGARUH PEMBIAYAAN MUROBAHAH, MUSYAROKAH DAN...
Transcript of PENGARUH PEMBIAYAAN MUROBAHAH, MUSYAROKAH DAN...
PENGARUH PEMBIAYAAN MUROBAHAH,
MUSYAROKAH DAN MUDHOROBAH TERHADAP
PROFITABILITAS DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH PERIODE
TAHUN 2013-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
ULFAH MAHMUDAH
213-14-009
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
PENGARUH PEMBIAYAAN MUROBAHAH,
MUSYAROKAH DAN MUDHOROBAH TERHADAP
PROFITABILITAS DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH PERIODE
TAHUN 2013-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
ULFAH MAHMUDAH
213-14-009
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Tujuan Pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh
kemampuan serta memperhalus perasaan” (Tan Malaka)
“Apabila sesuatu yang kau senangi tidak tejadi, maka senangilah apa yang
terjadi” (Ali bin Abi Thalib)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku perembahkan kepada :
Bapak dan Ibu tercinta
Yang tidak pernah putus berdoa dan berjuang untuk anaknya
Muchamad Fahmi Latif
Suami tersayang yang selalu memberikan motivasi, kritik untuk selalu lebih
baik lagi, dan menjadi pemimpin yang sangat baik
Saudara-saudara yang ku sayang
Yang senantiasa memberikan doa dan semangat. Semog kita semua selalu
dalam lundunganNya dan keberkahan tercurah kepada kita
Guru-guru dan Dosen
Teriakasih atas ilmu yang diberikan
Semoga ilmu yang elah diberikan menjadikan manfaat dan barokah untuk kita
semua. Aamiin
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan Hidayahnya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti – nantikan Syafaat
nya di yaumil qiyamah Amin Allahuma Amin.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah
“Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan Mudharabah terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah dengan Likuiditas sebagai Variabel
Intervening (studi kasus Bank Umum Syariah periode 2013 – 2017)”. Penulis
skripsi ini dapat selesai tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Rahmat Haryadi M.Pd Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
S1.
ix
4. Bapak Abdul Aziz selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan sabar
mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam
membimbing proses penyelesaian penulisan skripsi.
5. Segenap dosen Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Program
Studi Perbankan Syariah S1 yang memberikan bekal berbagai teori, ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Pegasuh PPTI Alfalah Alm. Zoemri RWS dan Ibu Nyai Hj. Latifah
Zoemri beserta selurh dewan aatidz yang terlah membina, mendidik dan
mencurahkan ilmunya kepada penulis selama di pondok pesantren
7. Bapak Ahmad Wahyono, Bapak Muhamad Imron, Ibu Tini dan Ibu
Mukaromah selaku orangtuaku yang tidak pernah putus mendoakan
anaknya dan berjuang sehingga putri mu mampu menyeleaikan studi
8. Suamiku tersayang, Muhamad Fahmi Latif yang senantiasa memerikan
semangat doa danselalu mendampingi setiap prosesnya.
9. Adeku Muna Azizah, dek Fariq, Kakaku mba Atik, Mas Didik dan
segenap keluarga yang senantiasa memberika dorongan, motivasi dan
semangat.
10. Seluruh keluarga besar keluarga besar PPTI Al FALAH 2015-2019,
Bulurah Evi, Bulurah Istri, , mbak Zuni, mbak Lina, dek Dina, dek
Renita,dek Fandil, dek Tutul, dan semua pengurus yang tidak bisa
disebutkan satupersatu
x
11. Pengurus Cabang PMII Kota Salatiga, Pengurus KOPRI 2018, Pengurus
DEMA FEBI 2017, dan Pengurus SEMA IAIN Salatiga 2018
12. Sahabatku Umah, Nabila, Hanifah,Ella, Erika, Malik, Epo yang selalu saya
repotkan untk menyelesaikan tugas ini
13. Keluarga KKN posko 3 Latif, Ambar, Jai, Azizah, Mey, Eni, Saribon,
Muhidin, Mak Aya
Penulis menyadari dan mengaku bahwa penulisan sekripsi ini jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan. Ahirnya hanya
kepada Alloh SWT penulis serahkan segalanya dan semoga sekripsi ini dapat
bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya.
Salatiga, 1 April 2019
Penulis
xi
ABSTRAK
Mahmudah. 2019. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan
Mudharabah terhadap Profitabiltas Bank Umum Syariah dengan
Likuiditas sebagai Variabel Intervening (studi kasus Bank Umum
Syariah periode 2013-2016. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembibing Dr. H.
Abdul Aziz NP, S.Ag., M.M.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murobahah,
pembiayaan musyarokah dan pembiayaan mudhorobah terhadap profitabilitas
dengan likuiditas sebagai variabel intervening. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data sekunder. Data dalam laporan ini diperoleh dari laporan
keuangan Bank Umum Syariah baik yang diterbitkan oleh masing-masing
wwebsite maupun oleh Bank Indonesia. Sampel yang diambil sebanyak 10 Bank
Umum Syariah teknik pengambilan data dengan cara Pupuse sampling. Data yang
diperoleh kemudian diolah dengan alat bantu SPSS. Teknik analisis ini
menggunakan uji regresi berganda.
Hasil regresi berganda menujukan pembiayaan murobahah dan musyarokah tidak
signifikan mempengaruhi profitabilitas, sedangkan mudhorobah mempengaruhi
signifikan. Variabel likuiditas tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap
profitabilitas, dan variabel likuditas mampu memediasi variabel pembiayaan
terhadap profitabilitas.
Kata kunci : murobahah, musyarokah, mudorobah, likuiditas dan profitabilitas
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................... ....................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................
PENGESAHAN ...................................................... ......................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.......................................................
MOTTO ..........................................................................................................
PERSEMBAHAN ...................................................... ...................................
ABSTRAK ...................................................... ..............................................
KATA PENGANTAR ...................................................... .............................
DAFTAR ISI ...................................................... ...........................................
DAFTAR TABEL ...................................................... ...................................
DAFTAR GAMBAR ...................................................... ..............................
BAB I PENDAHULUAN...................................................... ........................
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
C. Tujuan Penelitian ................................................................................
D. Kegunaan Penelitian ...........................................................................
E. Sistematika Penulisan .........................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................
A. Telaah Pustaka ....................................................................................
B. Kerangka Teori ...................................................................................
1. Profitabilitas .................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
1
1
8
9
10
11
13
14
22
22
xiii
2. Pembiayaan Mudhorobah .............................................................
3. Pembiayaan Musyarokah .............................................................
4. Pembiayaan Murobahah ...............................................................
5. Likuiditas ......................................................................................
C. Kerangka Pikiran ................................................................................
D. Hipotesis .............................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................
A. Jenis penelitian ...................................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................
D. Populasi dan Sampel ..........................................................................
E. Definisi Operasional dan Pengukuran ................................................
F. Teknik Analisis ..................................................................................
1. Asumsi Klasik ..............................................................................
2. Uji Regresi secara Bersama-sama (Uji F) ....................................
3. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji T) ...........................................
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ......................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................
B. Statistik Deskriptif ..............................................................................
1. Analisis Deskriptif ........................................................................
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................
3. Analisis Regresi ............................................................................
25
30
33
35
38
38
44
44
44
44
45
47
49
50
53
54
50
56
56
56
56
57
61
xiv
4. Uji Path Analisis ..........................................................................
C. Pembahasan ........................................................................................
BAB V PENUTUP .........................................................................................
A. KESIMPULAN ..................................................................................
B. SARAN ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................
65
73
81
81
82
84
88
xv
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1.1
Tabel 2.1
Tabel 4.1
: Perkembangan ROA dan UUS ..............................................
: Kerangka Berfikir ...................................................................
: Hasil Uji .................. ...............................................................
3
36
66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan syariah telah menjadi salah satu fenomena yang
global, termasuk Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan
jumlah penduduk sebanyak 255,461 juta jiwa pada tahun 2015
(Bappenas : 2015). Di samping itu, juga sebagai negara dengan
penduduk muslim terbesar di dunia dimana hampir 85% penduduk
Indonesia adalah beragama Islam, sehingga sudah seharusnya dapat
menjadi pusat perkembangan keuangan syariah. Hal ini dapat menjadi
peluang cukup besar bagi perkembangan perbankan syariah di
Indonesia.
Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia telah mengalami
perkembangan yang cukup baik namun tidak terlalu signifikan, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel data perkembangan perbankan
syariah selama 5 tahun terakhir sebagai berikut :
Tabel 1.1
Indikator Perbankan Syariah di Indonesia
Tahun 2013-2017
Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
BUS 11 12 12 13 13
UUS 23 22 22 21 21
BPRS 163 163 163 166 166
Jaringan
Kantor
2.588 2.483 2.301 2.201 1.966
2
Total Aset
(Rp Miliar)
242.280 272.343 296.262 356.504 424.181
Market share 4,89% 4,95% 4,87% 5,3% 5,55%
Dana pihak
ke tiga (Rp
Miliar)
183,534 217.858 213.175 279.335 334.719
Pembiayaan
(Rp Miliar)
184.122 199.330 212.996 248.007 285.695
Sumber : Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Berdasarkan pada Tabel 1.1 Perkembangan perbankan syariah
setiap tahunnya menunjukan angka peningkatan dari setiap
indikatornya. Hal ini menendakan bahwa perbankan syariah
mengalami tingkat kemajuan yang baik. Bank syariah didirikan
dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan prinsip-
prinsip islam ke dalam transaksi keuangan dan perbankan. Jika
Undang-undang Perbankan Konvensional tujuan lebih ditekankan
untuk meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan
kesejahteraan rakyat. Hal ini sesuai dengan prinsip ekonomi syariah
yang menekankan pada aspek kesatuan (unity), keseimbangan
(equlibrium) , kebebasan (free will), dan tanggung jawab
(responsibility).
Sebagai lembaga yang berperan penting dalam perekonomian,
maka diperlukan pengawasan kinerja yang baik dalam perbankan.
Salah satu indikator yang paling tepat untuk menilai kinerja keuangan
suatu bank adalah melihat tingkat profitabilitas. (Harahap, 2008)
3
Karena tujuan utama perbankan adalah mencapai profit yang
maksimal.
Meskipun perkembangan perbankan syariah yang terus
meningkat, tetapi tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah masih
terbilang rendah dibandingkan dengan Perbankan Konvensional. Data
Otoritas Jasa Keungan (OJK) per Juni 2018 menunjukan, rasio
pendapatan bersih yang diperoleh dari total aset (ROA) masih rendah.
Berikut adalah perkembangan rasio profitabilitas BUS dan
UUS di Indonesia yang diukur melalui rasio ROA :
Gambar 1.1
Perkembangan Rasio Return on Asset BUS dan UUS tahun 2013-2017
Sumber : Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan
Gambar 1.1 memperlihatkan perubahan angka dari rasio
profitabilitas yang dicapai Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah menggunkan indikator ROA (Return on Assets) yang
diperoleh dari tahun 2013-2017. Nilai ROA (Return on Assets) tahun
2013 sebesar 2,00% turun menjadi 0,8% di tahun 2014, lalu naik
sebesar 1,15% di tahun 2015, kemudian naik sebesar 1,2% di tahun
2016 dan naik lagi sebesar 1,55% di athun 2017.
4
Angka tersebut sudah masuk dalam kriteria yang sangat sehat.
Mengenai kriteria yang ditetapkan Bank Indonesia mengenai tingkat
faktor earning yaitu ROA > 1,5%16
. Meskipun dalam kriteria yang
sehat menejemen bank harus tetap dapat menjaga keseimangan antara
pemenuhan kewajiban kepada nasabah maupun investor serta dalam
mencapai return yang maksimal, dalam rangka menjaga kepercayaan
masyarakat terhadap bank.
Bank harus senantiasa menjaga profitabilitasnya untuk
menjaga keberlangsungan usahanya. Tingkat kinerja profiabilitas
suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan
dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-rasio dalam kinerja
keuangan. Karena rasio-rasio tersebut mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Denagn
begitu, profitabilitas bank tersebut menunjukan kemampuan
perusahaan yntuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Ericson,
2008)
Dengan adanya bermacam-macam cara penilaian profitabilitas
suatu perusahaan, salah satunya dengan metode Return on Assets
(ROA). Reurn on Asset merupakan salah satu cara menghitung kinerja
keuangan perusahaan dengan membandingkan laba bersih yang
diperoleh perusahaan dengan totak asel yang dimiliki oleh perusahaan.
ROA merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperolah
5
hasil atas sumber daya keuangan yang telah ditanamkan pada
perusahaan (Permana , 2010).
Menurut (Dendawijaya, 2009) semakin besar ROA suatu bank,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang di capai bank, dan
semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset. Alam
penggunaan asetnya serta operasional bank syariah sama halnya
dengan bank konvensional yaitu berfungsi untuk mengerahkan dana
dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada
mayarakat yang membutuhkan, dengan memanfaatkan aktifa
produktif yang dimiliki bank. Komponon aktiva produktif yang
dimiliki bank syariah salah satunya adalah pembiayaan. Pembiayaan
adalah salah satu produk usaha bank syariah yang mampu
menghasilkan keuntungan. Pembiayaan mmepunyai dua lingkup arti,
diantaranya pembiayaan secara luas berarti financing, yaitu pendanaan
yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang
lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan
pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank
syariah kepada nasabah ( Muhammad, 2005).
Menurut Yudiana, (2014) Jasa pembiayaan yang diberikan
bank syariah jauh lebih beragam daripada jasa-jasa pembiayaan yang
diberikan oleh bank konvensional. Berdasarkan jenisnya pembiayan
bank syariah dibagi menjadi tiga, pertama; pembiayaan dengan prinsip
6
jual beli (ba’i) dengan akad murabahah, salam, dan Istishna, kedua;
pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah) dengan akad ijarah dan
ijarah muntahiyah bitamik, ketiga; pembiayaan dengan prinsip bagi
hasil (syirkah) dengan akad mudharabah dan musyarakah.
Menurut data komposisi pembiayaan yang diberikan Bank
Umum Syariah tahun 2013-2015, pembiayaan yang paling besar
adalah Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah. Berikut daftar
pembiayaan yang diberikan bank umum syariah di Indonesia pada
tahun 2013-2015 :
Tabel 1.2
Komposisi Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Umum Syariah di Indonesia
(dalam miliar rupiah )
Akad 2015 2014 2013
Mudharabah 14.820 14.354 13.625
Musyarakah 60.713 49.387 39.974
Murabahah 122.111 117.372 110.565
Istishna 770 633 582
Ijarah 10.631 22.620 10.481
Qardh 3.951 5.965 8.995
Sumber : data diolah,2016
Semakin tinggi pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
maka semkin tinggi pula tingkat profitabilitas suatu bank (Pratama
dkk,2017). Dalam keterkaitanya pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah memiliki pengaruh dalam naik turunya profitabilitas
bank syariah, ada beberapa peneliti yang telah meneliti tentang
pengaruhnya pembiayaan Mudharabah terhadap profitabilitas
diantarnaya dalam penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan
Sunarto (2016) menyatkan bahwa pembiayaan Mudharabah
7
berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Pembiayaan musyarakah
berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Sementara ada peneliti lain
yang hasilnya berbeda oleh Faradila (2017) yang menyatakan bahwa
pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
dan pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas.
Produk lain yang ditawarkan bank syariah adalah prinsip jual
beli yaitu Murabahah. Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan
adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda. Tingkat
keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian atas harga
barang dijual. Dalam kegiatannya, akad Murabahah yang merupakan
salah satu produk dari prinsip jual beli mendominasi transaksi
pembiayaan bank syariah. Semakin banyak bank syariah
menyalurkann dana dalam bentuk pembiayaan Murabahab maka akan
semakin meningkat keuntungan yang di dapat oleh bank syariah itu
sendiri. Dalam penelitian Fadholi (2015) menyatakan bahwa
pembiayaan Musyarakah berpengaruh signifikan. Sementara ada
yang hasilnya berbeda oleh Faradila (2017) yang menyatakan bahwa
pembiayaan Musyarakah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Tingkat pembiayaan juga tidak terlepas dari tingkat likuiditas
bank. Bank yang memiliki likuiditas tinggi secara umum porsi
aktivanya relatif lebih besar pada aktiva jangka pendek, sedangkan
bank yang likuiditasnya rendah umumnya porsi dana yang tertanam
8
lebih besar pada aktiva jangka panjang (Taswan, 2007). Apabila bank
menahan dana yang dimiliki maka likuiditas bank tersebut akan
semakin besar sedangkan apabila dana tersebut disalurkan kepada
mayarakat dalam bentuk pembiayaan maka profitabilitas bank akan
meningkat tetapi likuiditasnya rendah. (Hidayati,2014).
Beda penelitian ini dengan sebelumnya adalah peneliian ini
menggunakan 3 variabel independent dengan variabel likuiditas
sebagai variabel penghubung atau mediasi. Rentan tahun yang
digunakan 4 tahun dari 10 Bank Umum Syariah di Indonesia.
Dengan memperhatikan hal-hal yang telah didefinisikan diatas,
dan adanya keterkaitan antar variabel satu dan lainya serta terdapat
perbedaan antara penelitian satu dengan penelitian yang lain, maka
mendorong minat dan gagasan penulis untuk mengangkatnya menjadi
bahan dan judul skripsi. Atas dasar itulah penulis menulis judul
“Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan
Mudharabah terhadap Profitabiltas Bank Umum Syariah dengan
Likuiditas sebagai Variabel Intervening (studi kasus Bank Umum
Syariah periode 2013-2016).
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini akan menguji Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Musyarakah, dan Mudharabah terhadap Profitabiltas Bank Umum
Syariah dengan Likuiditas sebagai Variabel Intervening (studi kasus
9
Bank Umum Syariah periode 2013-2017). Berdasarkan latar belakang
tersebut peneliti akan mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pembiayaan Murabahab terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia ?
2. Bagaimana pengaruh pembiayaan Musyarokah terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia ?
3. Bagaimana pengaruh pembiayaan Mudharobah terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia ?
4. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas bank umum
syariah di Indonesia ?
5. Bagaimana pengaruh pembiayaan Murabahab terhadap likuiditas
bank umum syariah di Indonesia ?
6. Bagaimana pengaruh pembiayaan Musyarokah terhadap likuiditas
bank umum syariah di Indonesia ?
7. Bagaimana pengaruh pembiayaan Mudharabah terhadap
likuiditas bank umum syariah di Indonesia ?
8. Bagaimana kemampuan likuiditas memediasi pengaruh
pembiayaan murobahah terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia?
9. Bagaimana kemampuan likuiditas memediasi pengaruh
pembiayaan musyarokah terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia?
10
10. Bagaimana kemampuan likuiditas memediasi pengaruh
pembiayaan mudhorobah terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian adalah :
1. Menganalisis pengaruh pembiayaan Murobahah terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia
2. Menganalisis pengaruh pembiayaan Musyarokah terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia
3. Menganalisis pengaruh pembiayaan Mudhorobah terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia
4. Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia
5. Menganalisis pengaruh pembiayaan Murobahah terhadap
likuiditas bank umum syariah di Indonesia
6. Menganalisis pengaruh pembiayaan Musyarokah terhadap
likuiditas bank umum syariah di Indonesia
7. Menganalisis pengaruh pembiayaan Mudhorobah terhadap
likuiditas bank umum syariah di Indonesia
8. Menganalisis kemampuan likuiditas dalam memediasi pengaruh
pembiayaan murobahah terhadap profitabilitas bank di Indonesia
9. Menganalisis kemampuan likuiditas dalam memediasi pengaruh
pembiayaan musyarokah terhadap profitabilitas bank di Indonesia
11
10. Menganalisis kemampuan likuiditas dalam memediasi pengaruh
pembiayaan mudhorobah terhadap profitabilitas bank di Indonesia
D. Kegunaan Penelitian
Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Bagi pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
kebijakan yang lebih baik untuk meningkatkan Profitabilitas
(ROA) Bank Umum Syariah.
b. Bagi perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi acuan atau rujukan dalam penetapan jumlah
pengelolaan uang.
c. Bagi akademisi dan peneliti, dengan penelitian ini diarapkan
menjadi acuan dan referensi dalam pengembangan ilmu
manajemen keuangan mengenai Analisis rasio keuangan
terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah.
d. Bagi Khalayak umum, diharapkan dengan penelitian ini
memberikan pengetahuan mengenai Analisis rasio keuangan
pada Bank Umum Syariah
E. Sistematika Penulisan
Pada penulisan penelitian ini terdapat 5 bab yang terdiri dari
beberapa sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika penulisan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
12
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
mendasari dilakukannya penelitian. Rumusan masalah merupakan
pertanyaan mengenai keadaan yang memerlukan jawaban pada
penelitian ini. Tujuan penelitian berisi tentang hal yang ingin di
lakukan. Kegunaan penelitian berisi tentang harapan yang dapat
dicapai melalui penelitian ini. Sitematika penulisan mencakup uraian
singkat pembahasan materi tiap bab.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yang mana yang
mencakup pada teori-teori yang butuh diuraikan dalam pemahaman
remunerasi, dewan direksi, kinerja keuangan dari Unit Usaha Syariah
serta berisi tentang penelitian terdahulu, kerangka pemikiran serta
hipotesis penelitian terdahulu, kerangka pemikiran serta hipotesis
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang variabek dan definisi operasional
berupa variabel yang dipakai dalam penelitian ini. Penelitian berisi
sejumlah populasi dan sampel yang digunakan beserta metode yang
dipakai dalam pengambilan sampel. Jenis dan sumber data yang
dipakai dalam penelitian juga turut serta diuraikan dalam bab ini.
Metode analisis data berupa alat analisis yang digunkan dalam
penelitian ini.
13
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang diskripsi objek penelitian . analisi
data berupa penyederhanaan data agar lebih mudah dipahami oleh
pembaca. Pembahasan juga bertujuan untuk lebih mendalam
membahas secar rinci permasalahan yang ada di dalam penelitian ini
sehingga dapat melakukan penerapan dari hasil analisis.
BAB V PENUTUP
Bab berisikan kesimpulan dan saran-saran yang berkaitan
dengan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
F. Telaah Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan perbandingan
dengan penelitian satu dengn yang lainnya untuk mendukung materi
yang akan dibahas oleh peneliti. Menurut Fadholi (2015) dalam
skripsinya tentang “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah,
dan Mudharabah terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”
menyebutkan bahwa pembiyaan murabahah dan musyarakah
memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat ROA, sedangkan
pembiayaan mudharabah memberikan pengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkatan ROA secara parsial. Secara simultan, pembiayaan
murabahah, mudharabah dan musyarakah ini memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap tingkat ROA. Pembiayaan mudharabah
merupakan pembiayaan bagi hasil yang paling dominan
mempengaruhi tingkat ROA.
Penelitian lain oleh Purnama Putra dalam Jurnal Vol 14 no 2
(2018) tentang ” Pengaruh Pembiayaan mudhorobah, musyarakah,
murobahah, dan ijarah terhadap profitabilitas 4 Bank Umum Syariah
periode 2013-2016” menyimpulkan bahwa Pembiyaan mudhorobah
tidak berpengrauh terhadap profitabilitas, pembiayaan musyarokah
15
berpengaruh negatif, pembiayaan murobahah berpengaruh signifikan,
dan pembiayaan ijarah berpengaruh positif terhadap profitabiltas.
Penelitian oleh Yunita Agza dan Darwanto dalam jurnal kajian
ekonomi dan bisnis islam vol. 10 (1) 2017 tentang “Pengaruh
Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan Biaya Transaksi terhadap
Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah” menyebutkan bahwa
pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan biaya transaksi memiliki
pengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) Bank Pembiayaan
Bank Rakyat Syariah.
Adapun penelitian oleh Rr. Nadia Arini Haq dalam jurnal Vol.
1 nomor 1 (2015) tentang “Pengaruh Pembiayaan dan Efisien terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah” menunjukaan bahwa pembiyaan
murabahah berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas.
Kecilnya nilai koefisen regresi yang hanya 0,0035 menunjukan bahwa
pertumbuhan pembiayaan murabahah tidak sebesar presentase
peningktan profitabilitas. Pada saat pertumbuhan pembiayaan
murabahah meningkat sebesar 1% maka profitabilitas Bank Syariah
juga akan meningkat sebesar 0,35%. Sebaliknya, pada saat
pertumbuhan pembiayaan murabahah bank mengalami penurunan
sebesar 1% maka profitabilitas bank juga akan mengalami penurunan
sebesar 0,35%.
Penelitian yang dilakukan oleh Arief Wibowo dan Sunarto
dalam jurnal Akuntansi Syariah 2015 tentang “Pengaruh Pembiayaan
16
Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas Perbankan
Syariah” menunjukan bahwa secara simultan vriabel Pembiayaan
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah berpengaruh positif
terhadap Profitabilitas (ROE). Sedangkan pada uji parsial untuk
variabel Pembiayaan Mudharabah berpenagruh positif terhadap
profitabilitas (ROE). Pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
musyarakah memberikan pengaruh positif terhadap tingkat ROE
secara simultan. Kedua pembiayaan ini saling mempengaruhi terhadap
tingkat ROE dengan pendapatann yang diperoleh oleh Pembiayaan
Mudharabah ataupun pembiayaan Musyarakah.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sayyidina dalam Jurnal
Keuangan dan Perbankan Syariah vol. 6 no. 1 tahun 2018 tentang
“Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Musyarokah melalui kredit
bermasalah terhdap Likuiditas Bank Umum Syariah” menyatakan
bahwa pembiayaan murobahah berpengaruh signifikan terhadap
likuiditas dan pembiayaan musyarokah tidak signifikan terhadap
likuiditas.
Berbeda dalam penelitian yang dilakukan oleh Aulia Ramadani
dan Imron Mawardi dalam jurnal Ekonomi Syariah vol. 2 no.7 Juli
2015 tentang “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarokah
terhadap Likuiditas Industri Bank Syariah di Indonesia”
menyimpulkan bahwa pembiayaan Murabahab dan Musyarokah
berpengaruh positif terhadap likuiditas secara simutan.
17
Didukung oleh penelitian yang dilakukan Nunung dan Rika
dalam jurnal vol. 13 no.1 tahun 2016 tentang “Analisis Pengaruh
Pembiayaan Murobahah terhadap tingkat Likuiditas Bank Umum
Syariah tahun 2011-2014 menyatakan bahwa pembiayaan Murobahah
berpengaruh positif signifikan terhadap Likuiditas Bank Umum
Syariah.
Untuk variabel likuiditas yang diteliti oleh Ni Putu Juni
Candrawati (2017) dalam tentang “Analisis Pengaruh Likuiditas dan
Aktivitas terhadap Profitabilitas Perusahaan Makanan dan Minuman
yang terdapat di Bursa Efek Indonesoa periode tahun 2010-2014”
hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel likuiditas, perputaran
piutang berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas dan
perputaran persediaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
profitabilitas. Sehingga variabel likuiditas, perputaran piutang dan
perputaran persediaan tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat
profitabilitas perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
tahun 2010-2014.
Berbeda dengan penelitian Comes A.I. Wardjojo ( dalam jurnal
manajemen dan agribisnis Vol. 13 No. 3 (2015) tentang Pengaruh
Likuiditas Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor
Perusangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” menggunakan
metode regresi panel dengan metode pendugaan Ordinary least Square
menggunkan efek tetap berdasarkan hasil uji chow. Uji asumsi klasik
18
dan goodness of Fit Uni juga telah dilakukan untuk menguji model
yang terpilih. Hasil peneitian menunjukan bahwa konversi kas
komponen siklus dan siklus perdagangan bersih berpengaruh positif
signifikn terhadap profitabilitas, sehingga industri dapat meningkatkan
keuntungan dengan mengelola secara efektif setiap bagian dari modal
kerja bersih.
Berbeda lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh Cicik
Irawati (2017) dalam jurnalnya tentang “Analisis Efesiensi Modal
Kerja, Likuiditas dan Laverage serta Pengaruhnya terhadap
Profitabilitas studi kasus pada perusahaan manufaktur yang listing di
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015) menunjukan bahwa efisiensi
modal kerja, likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas. Hasil dari koefisien determinasi menunjukan sebesar
20,3%. Hasil tersebut menandakan bahwa 20,3% variabel independen
mampu menjelaskan variabel dependen sementara 79,7% dijelaskan
oleh variabel lain.
Adapun dalam penelitian Fany Ramadanti dan Wahyu
Meiranto dalam jurnal Akuntansi Vol. 4 No 2 tahun 2015 tentang
“Analisis Pengaruh Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas
Perusahaan Perbankan Di Indonesia” dari hasil penelitian LDR
terbukti berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ROA.
Cadangan kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap roa. Gap
19
likuiditas dan NPL berpengaruh negatif dan signifakan. Penelitian ini
memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, hasil penelitian menunjukan
kecilnya pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel
dependen, yakni sebesar 34,7% dan sisanya 65,3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak dimasukan dalam model ini. Selain itu,
dalam penelitian ini tedapat beberapa outlier yang harus dihilangkan
sehingga data observasi penelitian menjadi berkurang.
Berbeda dalam jurnal penelitian selanjutnya oleh Ranitasari
Suryaningsih (2016) tentang “Pengaruh Leverage dan Likuiditas
terhadap Profitabilitas dengan Sustanbility Report sebagai
Intervening” menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas. Likuiditas tidakk berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas. Sustanbilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas. Likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas melalui sustainabilitas sebagai
intervening dan leverage berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas melalui sustanbilitas sebagai intervening.
Sedangkan dalam penelitian selanjutnya oleh Edo Fani
Ardiansyah (2017) dalam artikel ilmiah tentang “Pengaruh Laverage,
Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
menyatakan bahwa secara bersama-sama laverage, likuiditas dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROE).
20
Laverage diproksikan dengan debt of equity Ratio berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap profitabilitas. Likuiditas yang di proksikan
menggunakan Current Ratio berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap profitabilitas. Uuran Perusahaan yang diproksikan
menggunakan logarithm natural of total asset berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian didukung oleh penelitian selanjutnya oleh Hasmita
(2015) dalam skripsi tentang “Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas
terhadap Profitabilitas pada PT Indosat Tbk” dengan hasil penelitian
menunjukan bahwa likuiditas memiliki pengaruh signifikan terhadap
profitablititas. Hal ini menunjukan bahwa jika likuiditas meningkat
maka profitabilitas perusahaan akan meningkat pula.
Dalam penelitian lain oleh Azwansyah Habibie dalam jurnal
Mutiara Akuntansi Vol. 2 No. 1 tahun 2017 tentang “Pengaruh Risiko
Kredit, Risiko Likuiditas dan Risiko Solvabilitas terhadap
Profitabilitas Bank studi pada Bank Persero yang Beroperasi di
Indonesia” menyimpulkan bahwa selama periode penelitian, risiko
kredit, risiko likuiditas dan risiko solvabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa secara parsial risiko usaha bank tidak mempengaruhi
profitabilitas bank. Risiko usaha bank yang terdiri dari risiko kredit,
risiko likuiditas, dan risiko solvabilitas secara simultan.
21
Peneliti dan
Tahun
Variabel Kesimpulan
X Y
Fadholi (2015)
Murobahah
Profitabilitas
(+ )signifikan
Musyarokah (+) signifikan
Mudhorobah (+) signifikan
Yunita Agza
dan Darwanto
(2017)
Murobahah
Profitabilitas
(+) signifikan
Musyarokah (+) signifikan
Nadia Arini
(2015) pembiayaan Profitabilitas (-) negatif
Arif Wibowo
dan Sunarto
(2017)
Mudhorobah
Profitabilitas
(+) positif
musyaraokah (+) positif
Dewi dan Yusak
(2017)
Mudhorobah
Profitabilitas
(+) positif
Murobahah (+) positif
Musyarokah (+) positif
Purnama Putra
(2018)
Mudhorobah
Profitabilitas
Tidak berpengaruh
Musyarokah (-) negatif
Murobahah (+) positif
signifikan
Agung (2018)
Mudharabah
Profitabilitas
(-) negatif
Musyarakah (+) positif
Murobahah (+) positif
Sayyidina
(2018)
Murobahah Likuiditas
signifikan
Musyarokah Tidak signifikan
Sholahudin
(2006) Pembiayaan Likuiditas Tidak berpengaruh
Aulia Ramadani
dan Imron
(2015)
Mudhorobah
Likuiditas
Berpengaruh
Musyarokah Berpengaruh
22
Nunung dan
Rika (2016) Murobahah Likuiditas
(+) positif
signifikan
Ridwan (2017) Murobahah Likuiditas (+) positif
signifikan
Khafid (2015) Likuiditas Profitabilitas Tidak berpengaruh
Ni Putu (2017) Likuiditas Profitabilitas (+) positif
Comes A.I.
(2015) Likuiditas Profitabilitas
(+) positif
signifikan
Fany Ramadanti
(2015) Likuiditas Profitabilitas
(+) positif tidak
signifikan
Ranitasari
Suryaningsih
(2016)
Likuiditas Profitabilitas Tidak berpengaruh
Edo Fani
Ardiansyah
(2017)
Likuiditas Profitabilitas (+) positif
M. Khafidz
(2015) Likuiditas Profitabilitas (+) positif
Azwansyah
(2017) Likuiditas Profitabilitas
(+) positif
signifikan
G. Kerangka Teori
1. Profitabilitas
Menurut Harmono (2009) profitabilitas merupakan suatu
kemampuan suatu kemampuan yang menggambarkan kinerja
fundamental perusahaan yang ditanjau dari tingkat efisiensi dan
efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Menurut Hasibuan (2008) bahwa profitabilitas bank adalah
23
kemampuan suatu bank untuk memperoleh keuntungan yang
dinyatakan dalam presentase. Profitabilitas pada dasarnya adalah
laba (Rupiah) yang dinyatakan dalam persen (%) profit.
Departemen statistik Indonesia menyebutkan bahwa Return
on Asset (ROA) adalah indikator profitabilitas bank yang
digunakan dalam pengkuran tingkat efisiensi bank untuk
pengelolaan aset bank. Indikator ini merupakan pembagian antara
nilai pendapatan bersih (sebelum pos luar biasa dan pajak) dan
rata-rata nilai aset dalam periode waktu yang sama. Return on
Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas (laba (sebelum
pajak) dibandingkan dengan total aset bank) yang menuingkukan
besarnya efisiensi pengelolaan suatu aset bank. Penggunaan ROA
untuk penentuan tingkat kesehatan bank ditetapkan pula oleh
Bank Indonesia sebagai hal utama mengingat peranan Bank
Indonesia adalah sebagai pembina dan pengawas. Pengukuran
nilai profitabilitas bank menggunakan aset dengan sebagian besar
jumlah dana berasal dari dana simpanan masyarakat
(Dendawijaya, 2003)
Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan menejemen bank dalam
memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha
bank secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini
menunjukan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau
24
sehat (Mismiwati,2016). Semakin besar Return on Assets
menunjukan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat
kembalian semakin besar. Apabila Return on Assets meningkat,
berarti profitabilitas perusahaan meningkatan sehingga dampak
ahirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh
pemegang saham.
Return on Assets (ROA) merupakan bagian dari rasio
profitabilitas dalam menganalisa laporan keuangan atas laporan
kinerja keuangan perusahaan. Dalam penentuan tingkat kesehatan
suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian
besarnya ROA karena Bank Indonesia sebagai pembina dan
pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas
suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar
berasal dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya,2009).
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan menejemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhann. Rasio ROA ini
sangat penting, karena nilai ini mengutamakan profitabilitas suatu
bank yang diukur dengan aset produktif yang dananya sebagian
besar berasal dari dana pihak ketiga (DPK) (Suryani, 2011). ROA
merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total
aset dalam suatu periode, maka rumus yang digunakan untuk
mencari ROA adalah sebagai berikut :
25
Menurut Kasmir (20012:197), nilai ROA yang semakin
mendekati nilai 1, berarti semakin baik profitabilitas perusahaan
karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Berikut
adalah tabel kriteria penilaian ROA (Farianto, 2014:7):
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian ROA
Kriteria Keterangan
Peringkat 1 : ROA > 1,5% Sangat baik
Peringkat 2 : 1,25% < ROA ≤ 1,5% Baik
Peringkat 3 : 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup baik
Peringkat 4 : 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang baik
Peringkat 5 : ROA ≤ 0% Lemah
Sumber : www.bi.go.id
2. Pembiayaan Mudhorobah
a. Pengertian Pembiayaan Mudhorobah
Al-Mudharabah berasal dari kata dharb, yang artinya
memukul atau berjalan. Akad Mudhorobah adalah akad
kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama
(Shahibul Mal) menyediakan seluruh 100% modal,
sedangakan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
usaha secara Mudharabah dibagi menurut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan rugi
ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan
26
akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kelalaian
dilakukan oleh pengelola maka si pengelola harus
bertanggungjawab atas kerugian tersebut.
(Muhammad,2005)
b. Landasan Syariah
1) Al-Quran surat An Nisa ayat 29
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah
janganlah amu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka
diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu,
sesungguhnya Alloh adalah Maha Penyayang
Kepadamu.
2) Hadist
a) Riwayat Thabrani
Artinya : Abbas bin Abdul Muthalib jika
menyerahkan harta sebagai Mudhoribnya agar
tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni
lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika
persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib0 harus
menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang
ditetapkan Abbas itu di dengar Rasululloh, beliau
27
membenarkannya (HR. Thabarani dari Ibnu
Abbas).
b) Riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib
Artinya : Nabi bersabda, “ada tiga hal yang
mengandung berkah : jual beli tidak secara tunai,
muqaradah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengn jemawut untuk keperluan rumah tangga,
bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu Majah dari
Shuhaib)
3) Ijma‟
Diriwayatkan, sejumlah sahabat menyerahkan (kepada
mudharib) harta anak yatim sebagai mudharabah dan
tak ada seorangpun mengingkari mereka. Karenanya,
hal itu dipandang sebagai ijma.
4) Fatwa Dewan Syariah Nasional no 7/DSN-
MUI/IV/2000.
c. Rukun Mudharabah
Rukun dalam akad Mudharabah adalah :
1) Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana ussha)
pelaku pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal
(shahibul maal) sedangkan pihak kedua bertindak
sebgaia pelaksana usaha (mudharib).
28
2) Objek Mudharabah (Modal Kerja)
Pemilik modal meyerahkan kerjanya sebagai objek
mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan
kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang
diserahkan bisa berupa uang atau barang yang dirinci
berapa nilai uangnya. Sedangkan kerja yang diserahkan
bisa berbentuk keahlian, ketrampilan, selling skill,
management skill, dan lain-lain. Para fuqoha
sebagaimana dikutip Karim, dalam Al Kasani, Albada‟i
vol 6 hal.232 dan lain-lain, sebenarnya tidak
membolehkan modal mudhorobah berbentuk barang. Ia
harus tunai karena barang tidak dapat dipastikan
taksiran harganya dan mengakibatkan ketidakpastian
(gharar) besarnya modal mudhorobah. Namun para
ulama mazhab hanafi memperbolehkannya dan nilai
barang yang dijadikan setoran modal harus disepakati
pada saat akad oleh mudharib dan shahibul maal. Para
fuqaha telah sepakat tidak bolehnya mudharabah
dengan hutang. Tanpa adanya setoran modal, berarti
shohibul mal tidak memberikan kontribusi apapun
padahal mudharib telah bekerja. Para ulama syafi‟i dan
Maliki melarang hal itu karena merusak sahnya akad.
29
3) Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qobuli)
Persetujuan merupakan konsekuensi dari prinsip an-
taraddin minkum (sama-sama rela). Kedua belah pihak
harus secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri
dalam akad mudharabah.
4) Nisbah keuntungan
Nisbah keuntungan merupakan cermin imbalan yang
berhak diterima oleh kedua belah pihak yang
bermudharabah. mudharib mendapatkan imbalan atas
kerjanya, sedangkan shahih al maal mendapat imbalan
atas penyertaan modalnya.
d. Jenis-jenis mudharabah
Jenis-jenis mudharabah :
1) Mudharabah mutlaqoh, bersifat mutlaq dimana
shahibul maal tidak menetapkan retriksi atau
syarat-syarat tertentu kepada si mudharib.
2) Mudharabah muqoyyadah, membolehkan shahibul
maal menetapkan syarat tertentu guna
menyelamatkan modalnya dari resiko kerugian.
Syarat ini harus dipenuhi oleh mudharib, apabila
mudharib melanggar batasan-batasab ini, ia harus
bertanggungjawab atas kerugian yang timbul.
30
e. Nisah Keuntungan
1) Presentase nisbah keuntungan
Nisbah keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk
presentase antara kedua belah pihak, bukan dinyatakan
dalam nominal Rp. Tertentu. Misalnya 50:50 ; 70:30,
namun nisbah tidak boleh 100:0, karena menurut para
ahli fiqih berpendapat bahwa Mudharabah tidak sah
apabila shohibul maal dan mudharib membuat syarat
agar keuntungan hanya untuk salah satu pihak saja.
2) Bagi untung bagi rugi
Bila bisnis mudharabah mengalami kerugian,
pembagian kerugian bukan didasarkan pada nisbah,
melainkan berdasarkan porsi modal yang
diikutsertakan, karena adanya perbedaan menanggung
kerugian diatara kedua belah pihak.
3. Pembiayaan Musyarokah
a. Pengertian Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama susuai
kesepakatan. Musyarakah merupakan metode yang didasarkan
pada keikutsertaan bank dan pencari pembiayaan (mitra
31
potensial) untuk suatu proyek tertentu, dan akhirnya
keikutsertaan dalam menghasilkan laba dan rugi.
Pelaksanaan akad musyarakah dimana perjanjian antara bank
syariah yang menyediakan dana yang dicampur dengan dana
dari perusahaan bisnis dan lain-lain. Semua penyedia modal
berhak untuk berpartisipasi dalam menejemen tetapi tidak
harus diwajibkan untuk melakukanya.
Keuntungan dibagi diantara para mitra dalam pra disepakati
rasio, sedangkan kerugian ditangguhka oleh masing-masing
pasangan ketat dalam proporsi kntribusi modal masing-
masing.
b. Landasan Syariah
1) Firman Alloh dalam Alquran
Artinya : daud berkata : “sesungguhnya dia telah berbuat
zalim kepadamu denan meminta dengan meminta
kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambing-nya.
Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagiaan mereka berbuat zalim kepada
sebahagiaan yang lain, kecuali orang-oranng yang
beriman dan mengerjakan amal saleh, dan amat sedikitlah
mereka ini”.
Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya maka ia
meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud
dan bertaubah.
2) Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwatkan oleh Abu
Daud
32
Artinya : Dari Abu Hurairah, Rasululloh SAW bersabda,
“sesungguhnya Alloh Azza Wa Jalla berfirman, „Aku
pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah
satunya tidak mengkhianati lainya,” HR Abu Dawud no
2936, dalam kitab al-buyu, dan Hakim.
c. Jenis – jenis Musyarakah
Musyarakah terdiri dari dua jenis :
1) Musyarakah pemilikan
Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan, wasiat atau
kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset
oleh dua orang atau lebih. Dalam hal ini pemelikian dua
orang atau lebih berbagi dalam sebuah aset nyata dan
berbagi pula dari keuntunan yang dihasilkan dari aset
tersebut.
2) Musyarakah akad
Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan dimana
dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang daari mereka
memberikan modal musyarakah. Merekapun sepakat
berbagi keuntungan dan kerugian.
d. Aplikasi dalam Perbankan
1) Pembiayaan proyek
Musyarakah ini biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan
proyek dimana nasabah dan bank sama-sama menyediakan
33
dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu
selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama
bagi hasil yang telah disepakati
2) Modal ventura
Musyarakah ini diterapkan dalam skema modal ventura.
Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu
dan setelah itu bank melakukan investasi atau menjual
sebagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap
(Muhammad,2001)
4. Pembiayaan Murobahah
a. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Menurut Karim (2004) Murabahab lebih dikenal sebagai
Murabahah saja. Murabahah yang berasal dari kata ribhu
(keuntungan), adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut
jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual,
sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga
beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin).
Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka
waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual
beli dan bila telah disepakati tidak dapat berubah selama
berjalanya akad. Dalam perbankan Murabahah selalu
dilakukan pembayaran dengan cicilan. Dalam transaksi ini
34
barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembyaran
dilakukan secra tangguh atau cicilan.
b. Jenis – jenis pembiayaan Murabahah
Menurut Harahap (2008) jenis pembiayaan murabhah antara
lain :
1) Murabahah tanpa pesanan artinya ada yang beli
atau tidak, bank syariah menyediakan barang.
2) Murabhah berdasarkan pesanan artinya bank
syariah baru akan melakukan transaksi jual beli
apabila ada yang pesan.
c. Rukun Pembiayaan Murabahah
Menurut Zulkifli (2007) Rukun Pembiayaan
Murabahah antara lain :
1) Penjual (ba‟i)
2) Pembeli (musytari‟)
3) Barang/objek (mabi‟)
4) Harga (tsaman)
5) Ijab qobul (shigat)
5. Likuiditas
Menurut Kasmir (2014) Ratio likuiditas merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar
35
kembali pencarian dana deposanya pada saat ditagih serta dapat
mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar
rasio ini semakin likuid.
Untuk melakukan pengukuran rasio ini, memiliki beberapa
jenis rasio yang masing-masing memiliki maksud dan tujuan
tersendiri. Adapun jenis-jenis rasio likuiditas sebagai berikut :
a. Quick Ratio
Quick rasio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan
(pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposit) dengan harta
yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank . Rumus
untuk mencari Quic ratio sebagai berikut :
b. Investing Policy Ratio
Investing policy ratio merupakan kemampuan bank dlam
melunasi kewajibanya kepada deposanya dengn cara
melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya.
c. Banking Ratio
Bank ratio bertujuan mengukur tingkat likuiditas bank
dengan membandingkan jumlah kredit yang disalaurkan
36
dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio
ini, maka tingkat likuiditas bank semakin rendah tingkat
likuiditas bank, karena jumlah dana yang digunakan untuk
membiayai kredit semakin kecil, demikian pula sebaliknya.
d. Assets to Loan Ratio
Assets to loan rasio merupakan rasio untuk mengukur jumlah
kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki
bank. Semakin tinggi tingkat rasio, menunjukan semakin
rendahnya tingkat likuiditas bank.
Rumus untuk mencari Assets to Loan Ratio sebagai berikut :
e. Investmen Portofolio Ratio
Investmen portofolio merupakan rasio untuk mengukur
tingkat likuiditas dalam investasi pada surat-surat berharga.
Untuk menghitung rasio ini, perlu diketahui terlebih dahulu
securities yang jatuh waktunya kurang dari satu tahun, yang
digunakan untuk menjamin deposito nasabah jika ada.
f. Cash Ratio
Cash ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
bank melunasi kewajiban yang harus segara di bayar dengan
harta likuid yang dimiliki bank tersebut.
37
Rumus untuk mencari Cash Ratio sebagai berikut :
g. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to deposit ratio merupakan rasio untuk mengukur
komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan
jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.
Besarnya loan to deposit ratio menurut peraturan pemerintah
maksimum adalah 110%. Rumus untuk mencari loan to
deposit ratio :
H. Kerangka Penelitian
Berdasarkan pada telaah pustaka dan perumusan hipotesis di atas,
maka kerangka pemikiran dalam penelitian adalah :
Murobahah (X1)
Musyarakah (X2)
Mudharabah (X3)
Likuiditas (Z) ROA (Y)
38
I. Hipotesis
1. Pengaruh Pembiayaan Murobahah dan Musyarakah terhadap
Return On Asset (ROA)
Menurut Harmono (2009) profitabilitas merupakan suatu
kemampuan suatu kemampuan yang menggambarkan kinerja
fundamental perusahaan yang ditanjau dari tingkat efisiensi dan
efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Salah satu asset produktif perusahaan adalah pembiayaan. Dengan
menngkatkan pembiayaan maka keuntunan yang di dapat semakin
besar dan meniingkatkan profitabilitas.
Penelitian oleh Yunita Agza dan Darwanto dalam jurnal
kajian ekonomi dan bisnis islam vol. 10 (1) 2017 tentang
“Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan Biaya
Transaksi terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah” menyebutkan bahwa pembiayaan Murabahah,
Musyarakah, dan biaya transaksi memiliki pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas (ROA) Bank Pembiayaan Bank Rakyat
Syariah.
Menurut Fadholi (2015) dalam skripsinya tentang
“Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan
39
Mudharabah terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”
menyebutkan bahwa pembiyaan murabahah dan musyarakah
memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat ROA.
H1 : Pembiayaan Murobahah berpengaruh positif terhadap
ROA
H2 : Pembiayaan Musyarokah berpengaruh positif terhadap
ROA
2. Pengaruh Pembiayaan Mudhorobah terhadap Return On
Asset (ROA)
Akad Mudhorobah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (Shahibul Mal) menyediakan seluruh
100% modal, sedangakan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan usaha secara Mudharabah dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan rugi
ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat
kelalaian si pengelola. Seandainya kelalaian dilakukan oleh
pengelola maka si pengelola harus bertanggungjawab atas
kerugian tersebut. (Muhammad,2005). Berdasarkan teori tersebut
dapat disimpulkan bahwa Bank akan mendapatkan bagi hasil dari
pelaku usaha. Masuknya bagi hasil pembiayaan akan menngkatkan
keuntungan dan menambah naiknya profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Arief Wibowo dan Sunarto
dalam jurnal Akuntansi Syariah 2015 tentang “Pengaruh
40
Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah” menunjukan bahwa secara simultan vriabel
Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah
berpengaruh positif terhadap Profitabilitas . Sedangkan pada uji
parsial untuk variabel Pembiayaan Mudharabah berpenagruh
positif terhadap profitabilitas . Pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah memberikan pengaruh positif terhadap
tingkat ROE secara simultan. Kedua pembiayaan ini saling
mempengaruhi terhadap tingkat profitabilitas dengan pendapatann
yang diperoleh oleh Pembiayaan Mudharabah ataupun
pembiayaan Musyarakah
H3 : Pembiayaan Mudhorobah berpengaruh positif terhadap
ROA
3. Pengaruh Pembiayaan Mudhorobah dan Musyarakah
terhadap Likuiditas
Menurut Kasmir (2012) rasio likuiditas merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapa
membayar kembali pencaian dana deposannya pada saat ditagih
serta dapat mencukupi permntaan kredit yang telah dilakukan.
Aulia Ramadani dan Imron Mawardi dalam jurnal Ekonomi
Syariah vol. 2 no.7 Juli 2015 tentang “Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah dan Musyarokah terhadap Likuiditas Industri Bank
41
Syariah di Indonesia” menyimpulkan bahwa pembiayaan
Mudharabah dan Musyarokah berpengaruh positif terhadap
likuiditas secara simutan.
H4 : Pembiayaan Mudharabah berpengaruh positif terhadap
likuiditas
H5 : pembiayaan Musyarokah berpengaruh positif terhadap
likuiditas
4. Pengaruh Pembiayaan Murobahah terhadap Likuiditas
Menurut Sayyidina (2018) tinggi rendahnya rasio likuiditas
juga dapat dikarnakan aktiva suatu bank dan pembiayaan kepada
msyarakat yang membuat profitbilitas bank tersebut tinggi namun
likuiditas bank rendah sedangkan menahan dana yang dimiliki
membuat rasio likuiditas bank tersebut rendah.
Nunung dan Rika dalam jurnal vol. 13 no.1 tahun 2016
tentang “Analisis Pengaruh Pembiayaan Murobahah terhadap
tingkat Likuiditas Bank Umum Syariah tahun 2011-2014
menyatakan bahwa pembiayaan Murobahah berpengaruh positif
signifikan terhadap Likuiditas Bank Umum Syariah.
H6 : Pembiayaan Murobahah berpengaruh postif terhadap
likuiditas
5. Pengaruh Likuiditas terhadap profitabilitas .
Hasmita (2015) dalam skripsi yang berjudul “Analisis
Pengaruh Tingkat Likuiditas terhadap Profitabilitas pada PT
42
Indosat Tbk” dengan hasil penelitian menunjukan bahwa
likuiditas memiliki pengaruh signifikan terhadap profitablititas.
Hal ini menunjukan bahwa jika likuiditas meningkat maka
profitabilitas perusahaan akan meningkat pula.
H7 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap ROA
6. Likuiditas memediasi pengaruh Variabel X terhadap variabel
Y
Menurut Hidayati (2014) apabia bank menahan dana yang
dimiliki maka likuiditas bank tersebut akan semakin besar
sedangkan apabila dana tersebut disalurkan kepada masyarakat
dalam bentuk pembiayan maka profabilitasnya rendah.
Dalam penelitian Dewi dan Yusak (2017) tentang pengaruh
pembiayaan murobahah, musyarokah, mudhorobah menjelaskan
bahwa ketiga variable memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap profitailitas. Ridwan (2017) menjelaskan
bahwa pembiayaan juga mempengaruhi likuiditas secara posiif
dan signfikan. Dan pada peneliti Ni Putu (2017) menjelaskan
tentang pengaruh likiditas terhadap proftabilitas dengan
menyimpulkan bahwa likuiditas memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas.
43
H8 : Likuiditas mampu memediasi pengaruh pemiayaan
Murobahah terhadap ROA
H9 : Likuiditas mampu memediasi pengaruh pemiayaan
Musyarokah terhadap ROA
H10 : Likuiditas mampu memediasi pengaruh pemiayaan
Mudhorobah terhadap ROA
44
BAB III
METODE PENELITIAN
J. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut Noor (2011),
penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori
tertentu dengan cara meneliti hubungan antara variabel. Dalam hal ini,
teori menjadi faktor yang sangat penting dalam proses penelitian.
Karena dalam penelitian kuantitatif, teori atau paradigma teori
digunakan untuk menentukan peneliti menemukan maslah penelitian,
menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan
metedologi dan menemukan alat analisis data (Bungin, 2006).
K. Lokasi dan Waktu Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
sekunder yang dikumpulkan dari instituisi maupun penerbitan dari
lembaga nasional yang dikumpulkan dari institusi maupun penerbitan
dari lembaga nasional berupa data yang bersifat cross section. Data
dalam penelitian ini diperolah dari laporan keuangan Bank Umum
Syariah yang diterbitkan oleh masing-masing website Bank Umum
Syariah maupun yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
L. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yakni laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia
45
yang telah di publikasikan baik melalui website resmi Bank Indonsia
maupun website masing-masing Bank Umum Syariah pada tahun
2013-2017. Data mengenai variabel independen dan variabel
dependen Bank Umum Syariah diperoleh dengan mengakses masing-
masing website Bank Umum Syariah berupa Annual Report. Adapun
teknik pengumpulan jdata yang dilakukan ialah dengan studi pustaka
atau dokumentasi yakni dengan menggunakan atau mengumpulkan
beberapa literatur yang mendukung penelitian ini, seperti laporan
keuangan yang dipublikasikan di internet, jurnal-jurnal yang
mendukung penelitian ini, data statistik dan beberapa buku yang
berhubungan dengan penelitian ini.
M. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
Banku Umum Syariah yang berada di Indonesia dan terdaftar di
website Bank Indonesia dan masuk dalam data statistik OJK.
Pemilihan sampel dilakukan secara tidak acak, tidak semua elemen-
elemen populasi terpilih menjadi sampel yaitu dengan cara purpose
sampling. Menurut Noor (2011) Purpose Sampling yaitu pemilihan
berdasarkan beberapa pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan
sampel yakni pemilihan yang didasarkan pada penilaian terhadap
beberapa kriteria dari beberapa elemen-elemen populasi yang sengaja
dibuat disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari penelitian. Kriteria-
46
kriteria yang digunakan dalam penelitian ini dalam rangka pemilihan
sampel diantaranya :
1. Bank merupakan Bank Umum Syariah yang masuk dalam data
statistik OJK. Berikut merupakan daftar Bank Umum Syariah
yang terdaftar dalam data statistik OJK :
Tabel 3.1
Bank Umum Syariah di Indonesia
No Nama Bank Syariah
1 PT. Bank Aceh Syariah
2 PT. Bank Muamalat Syariah
3 PT. Bank Victoria Syariah
4 PT. Bank BRI Syariah
5 PT. Bank Jabar Banten Syariah
6 PT. BNI Syariah
7 PT. Bank Syariah Mandiri
8 PT. Bank Mega Syariah
9 PT. Bank Panin Dubai Syariah
10 PT. Syariah Bukopin
11 PT. BCA Syariah
12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
13 PT. Maybank Syariah Indonesia
Sumber : www.ojk.id
2. Bank merupakan Bank Umum Syariah yang telah
mempublikasikan laporan keuangannya di website-nya masing-
masing dan di website Bank Indonesia serta bisa diakses dari tahun
2013-2017.
3. Laporan tahunan yang dipublikasikan mencakup data yang dapat
digunakan untuk menilai kinerja keuangan bank tersebut.
47
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka bank yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Bank Umum Syariah di Indonesia
No Nama Bank Syariah
1 PT. Bank Muamalat Syariah
2 PT. Bank Victoria Syariah
3 PT. Bank BRI Syariah
4 PT. Bank Jabar Banten Syariah
5 PT. BNI Syariah
6 PT. Bank Syariah Mandiri
7 PT. Bank Mega Syariah
8 PT. Bank Panin Dubai Syariah
9 PT. Syariah Bukopin
10 PT. BCA Syariah
Sumber : www.ojk.id
N. Definisi Operasional dan Pengukuran
1. Profitabilitas
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan menejemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhann. Rasio ROA ini
sangat penting, karena nilai ini mengutamakan profitabilitas suatu
bank yang diukur dengan aset produktif yang dananya sebagian
besar berasal dari dana pihak ketiga (DPK) (Suryani, 2011). ROA
merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total
aset dalam suatu periode, maka rumus yang digunakan untuk
mencari ROA adalah sebagai berikut :
48
2. Pembiayaan Murobahah
Murabahah yang berasal dari kata ribhu (keuntungan),
adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara
nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari
pemasok ditambah keuntungan (margin).
3. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama susuai
kesepakatan.
4. Pembiayaan Mudharabah
Akad Mudhorobah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (Shahibul Mal) menyediakan seluruh
100% modal, sedangakan pihak lainnya menjadi pengelola
5. Likuiditas
Rasio Likuiditas merupkan rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali
pencarian dana deposannya pada saat ditagih serta dapat
mencukupi permintaan kredit
49
Tabel 3.3
Definisi konsep dan operasional
Variabel Indikator Sumber
Pembiayaan
murabahah (X1)
Perbandingan antara
pembiayaan
murobahah dengan
total pembiayaan
Karim (2008)
Pembiayaan
musyarakah (X2)
Perbandingan antara
pembiayaan
musyarakah dengan
total pembiayaan
Karim (2008)
Pembiayaan
Mudharabah (X3)
Perbandingan antara
pembiayaan
mudharobah dengan
total pembiayaan
Antonio (2001)
Likuiditas (Z) Perbandingan antara
aktiva lancar dengan
hutang lancar
Mansur (2015)
Profitabitas (Y) Perbandingan antara
laba berrsih setelah
pajak dengan total aset
Hanafi dan Halim
(2005)
O. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dlam penelitian ini analisis
regresi berganda. Menurut Sarwono dan Suhayati (2010) Analisis
linear berganda yaitu suatu analisis yang digunakan secara
bersamaan untuk meneliti pengaruh dua variabel atau lebih
terhadap satu variabel yang tergantung dengan skala interval.
50
Persamaan reresi yang digunakan adalah sebagai berikut
(Ghazali:2013) :
Untuk menguji apakah variabel independen mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, maka
diperlukan uji koefisien. Berikut ini uji koefisien yang dapat
dilakukan untuk menguji pengaruh signifikansi antar variabel
dependen dan independen (Ghazali:2013).
Sebelum melakukan analisis regresi berganda dilakukan uji
asumsi klasik yang meliputi :
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghazali (2013), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f
mengasumsikan bahwa niai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
melakukan uji normalitas yaitu dengan menggunakan uji
analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini, uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik.
Karena menurut (Ghazali, 2013), uji normalitas dengan grafik
dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual bisa
kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Uji
51
statistik yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan
menggunakan uji statistik parametik Kolmogrov Smirnov (K-
S) Uji KS dilakukan dengan membuat Hipotesis :
H01 : Data residual berdistribusi normal
HA1 : data residual tidak berdistribusi normal
Ketika nilai Kolmogrov-Smirnov besarnya lebih besar dari dua
( K – S > 2) dan nilai sig kurang dari 0,005 (sig < 0,05) maka
berarti H0 tidak dapat ditolak, yang artinya data residual
berdistribusi Bank Umum Syariah normal (Ghazali,2013).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritasa bertujuan untuk menguji suatu model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik yaitu model regresi
yang tidak memiliki korelasi antar sesama variabel bebas
(Ghazali:2013). Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonieritas dalam suatu model regresi yaitu dengan
melihat (Ghazali,2013 ) :
1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi
model empiris sangat tinggi, namun secara individual
variabel-variabel bebas bayak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel independen. Jika
antar variabel bebas memiliki nilai korelasi yang umumnya
52
diatas 0.90, maka hak ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas.
3. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai toleransi dan
Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independennya. Nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF=1/tolaran). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukan adanya multikolonieritas yaitu Toleran ≤ 0.10
atau sama dengan VIF ≥ 10
c. Uji Heteroskedasititas
Menurut Ghazali (2013), uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dan
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji
Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain melihat grafik plot, uji park, uji glejser dan uji
white. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan ialah uji white.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan penggunaan pada periode t-1 (periode
53
sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem Autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model
regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, diantaranya yaitu
uji durbin watson (Ghozali:2013).
Uji Durbin-Watson (DW Test)
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model
regresi dan tidak ada variabel independen. Hipotesis yang akan
diuji yaitu:
H0 = Tidak ada autokorelasi (r = 0)
HA = Ada autokorelasi (r ≠ 0)
Pengembalian keputusan ada tidaknya autokorelasi
(Ghazali:2013) berdasarkan tabel berikut :
Tabel 3.4
Tabel Autokorelasi
Hipotesis nol keputusan Jika
Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d,dl
Tdk ada autokorelasi positif No desicion dl ≤ d ≤ du
Tdk ada autokorelasi negatif Tolak 4- dl < d < 4
Tdk ada autokorelasi negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4- dl
Tdk ada autokorelasi negatif
Positif atau negatif
Tdk tolak Du < d < 4 – du
Sumber : Ghazali (2013)
2. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
54
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(X1, X2,....Xn) secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Ghazali:2013). Pada uji koefisien
regresi parsial cut-off yang dipakai yaitu nilai signifikansi 0,05.
Jika nilai output dari uji koefisien regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak (Ghazali:2013).
3. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji T)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Ghazali:2013). Pada uji koefisien
regresi pasrsial cut-off yang dipakai yaitu nilai signifikansi 0,05.
Jika nilai output dari uji koefisien regresi parsial mendapati nilai <
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut signifikan
(Ghazali:2013). Dalam pengujian kinerja keuangan dengan tujuan
melihat konsistensi hasil penelitian, peneliti membagi kinerja
keuangan menjadi dua bagian yaitu kinerja tinggi dan kinerja
rendah berdasarkan nilai median yang diperoleh oleh output spss
pengujian deskriptif. Metode seperti ini pernah dilakukan oleh
Boujelbene & Affes (2013) dan Widiasih (2017).
4. Analisis Jalur (Path Analisys)
Menurut Ghazali (2013) analisis jalur digunakan untuk menguji
pengaruh variabel intervening, yang merupakan perluasan dari
analisis regresi lineaar berganda, atau analisis jalur adalah
55
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas
antara variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori.
Analisis jalur merupakan bagian analaisis regresi yang
digunakan untuk menganalisis hubungan kausal antarvariabel
dimana variabel-variabel bebas memepengaruhi variabel
tergantung, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
satu atau lebih variabel perantara (Sarwono,2006)
Model :
Persamaan 1 :
Z = α + (P2X1 / P2X2 / P2X3) + e1..........................(1)
Persamaan 2 :
Y = α + (P1X1 / P1X2 / P1X3) + P3Z + e2................(2)
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pada Bank Umum Syariah yang terdaftar
di Bank Indonesia dengan rentan waktu dari tahun 2013-2016. Bank Umum
Syariah yang menjadi objek penelitian dipilih dengan metode Purposive
sampling. Hasil pemilihan sampel diperoleh sebanyak 10 Bank Umum
Syariah (BUS) yang memenuhi kriteria. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari alamat website masing-masing Bank Umum
Syariah pada Bank Indonesia. Selain itu, data yang disajikan lengkap sesuai
dengan penelitian ini.
B. Statistik Deskriptif
1. Analisis Deskriptif
Variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi :
Pembiayaan Murobahah, Pembiayaan Musyarokah, Pembiayaan
Mudharabah, Return on Aset (ROA), dan Likuiditas. Statistik
deskriptif variabel-variabel penelitian pada tabel berikut
57
Tabel 4.1
STATISTIK DESKRIPTIF BUS
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
X1 40 ,012 ,981 ,47040 ,339534
X2 40 ,006 ,749 ,25505 ,232378
X3 40 ,004 ,552 ,16185 ,119797
Z 40 ,776 1,048 ,91568 ,067075
Y 40 ,001 2,600 ,69618 ,776151
Valid N
(listwise)
40
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.1 menunjukan dari 40 data variabel Return On Assets
(ROA) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,696 dengan standar deviasi
sebesar 0,776, Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki rata-rata
sebesar 0,915 dengan standar deviasi sebesar 0,067, Pembiayaan
Mudharabah memiliki rata-rata sebesar 0,162 dengan standar deviasi
sebesar 0,119, Pembiayaan Musyarakah memiliki rata-rata sebesar
0,255 dengan standar deviasi sebesar 0,232, Pembiayaan Murabahah
memiliki rata-rata sebesar 0,470 dengan standar deviasi sebesar 0,339.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data menggunakan metode uji One-Sample
Kolmogrov-Smirnov (KS) disajikan pada tabel berikut :
58
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
T
a
b
e
l 4.2 diperoleh Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,749 > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa data telah lulus uji normalitas atau data
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflation fagtor (VIF). Hasil peritungan uji
multikolonieritas disajikan pada tabel berikut :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,48642380
Most Extreme
Differences
Absolute ,107
Positive ,107
Negative -,078
Kolmogorov-Smirnov Z ,677
Asymp. Sig. (2-tailed) ,749
Sumber : Output SPSS
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
59
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,154 1,173
,131 ,897
X1 ,153 ,337 ,067 ,453 ,654 ,516 1,940
X2 ,436 ,420 ,131 1,037 ,307 ,708 1,412
X3 4,433 ,910 ,684 4,873 ,000 ,569 1,757
Z -,391 1,314 -,034 -,297 ,768 ,870 1,149
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa tidak terdapat variabel
bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1. Hasil
perhitungan nilai (variance Inflation factor (VIF) menunjukan tidak
ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Nilai VIF
variabel pembiayaan Murbahah sebesar 1,940, nilai VIF variabel
pembiayaan Musyarakah sebesar 1,412, nilai VIF variabel
pembiayaan Mudharabah sebesar 1,759, nilai VIF variabel
Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 1,149. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas
dalam model regresi.
c. Uji Heterokedastisitas
Ringkasan hasil uji heterokedastisitsa menggunkana uji plot
disajikan pada tabel berikut :
60
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,176 ,638 ,276 ,784
X1 ,060 ,183 ,070 ,330 ,744
X2 ,401 ,228 ,317 1,756 ,088
X3 ,333 ,494 ,136 ,674 ,505
Z ,024 ,714 ,005 ,034 ,973
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan uji heteroskedastisitas pada tabel 4.4, nilai
signifikansi pembiayaan murabahah sebesar (0,428), nilai
signifikansi pembiayaan musyarakah sebesar (0,776), nilai
signifikansi pembiayaan mudharabah sebesar (0,610), nilai
signifikansi FDR sebesar (0,837). Lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokoreasi dilakukan untuk mengetaui terdapat tidaknya
korelasi berantai diantara faktor-faktor yang mengganggu secara
beruntutan. Metode pengujian dengan menggunakan nilai statistik
Durbin Watson (DW). Untuk melihat ada tidaknya auto korelasi,
dilakukan pengujian terhadap nilai DW dan dibandingkan nilai dU
dan dL dari tabel Durbin Watson. Dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
61
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,779a ,607 ,562 ,513468 1,685
a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.5 hasil pengujian autokorelasi untuk
didapatkan nilai Durbin Watson sesbesar 1,685. Sedangkan dari
tabel Durbin Watson untuk α = 5% dan sampel n=40, dan k = 3
diperoleh nilai dL = 1,34 dan dU = 1,66. Karena nilai DW test
diantara dU dan 4-dU, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat gejala penyakit autokorelasi dalam model regresi.
3. Analisis Regresi
a. Uji T test
Uji T dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individu dalam
menerangkan variasi variabel dependen, Ghozali (2013). Pengujian
dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (α=5%).
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien
regresi tidak signifikan). Hasil uji T test dapat dilihat di tabel
berikut :
62
Tabel 4.6
Hasil uji T test Variabel Profitabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,154 1,173 ,131 ,897
X1 ,153 ,337 ,067 ,453 ,654
X2 ,436 ,420 ,131 1,037 ,307
X3 4,433 ,910 ,684 4,873 ,000
Z -,391 1,314 -,034 -,297 ,768
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.6 dengan nilai
konstanta 5% maka berdasarkan data diatas dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Pengaruh nilai pembiayaan murabahah sebesar 0,654 dapat
disimpulkan bahwa pembiayaan murobahah berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap profitabilitas
2) Pengaruh nilai pembiayaan musyarakah 0,307 dapat
disimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap profitabilitas
3) Pengaruh nilai pembiayaan mudharabah 0,000 dapat
disimpulkan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh
positif signifikan terhadap profitabilitas
4) Pengaruh nilai likuiditas 0,768 dapat disimpulkan bahwa
likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
profitabilitas.
63
Tabel 4.7
Hasil Uji T variabel Likuiditas (Z)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,885 ,019
45,655 ,000
X1 -,025 ,043 -,127 -,588 ,560
X2 ,084 ,051 ,293 1,642 ,109
X3 ,128 ,113 ,229 1,129 ,266
a. Dependent Variable: Z
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.7 dangan nilai
konstanta 0,05 maka berdasarkan data diatas dapat disimpilkan :
a. Pengaruh nilai pembiayaan murabahah sebesar 0,560 berpengaruh
positif tidak signifikan
b. Pengaruh nilai pembiayaan musyarakah 0,160 berpengaruh positif
tidak signifikan
c. Pengaruh nilai pembiayaan mudharabah 0,266 berpengaruh positif
tidak signifikan
b. Uji F test
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.
64
Tabel 4.8
Hasil uji F test
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 14,266 4 3,567 13,528 ,000b
Residual 9,228 35 ,264
Total 23,494 39
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X3
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan pada tabel 4.9 menunjukan bahwa nilai
signifikan F sebesar 0,000 dengan probabilitas <0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel independen bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas.
c. Uji R2
Uji R2
dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
Model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghazali,
2013).
Tabel 4.10
Hasil uji R2
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,779a ,607 ,562 ,513468
a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
65
Berdasarkan tabel uji R2 dapat disimpulkan bahwa :
1. Koefisien korelasi (R) sebesar (0,779) artinya ada hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen
2. Koefisien determinasi (R2) sebesar (0,607) artinya bahwa kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 60,7 %
sedangkan sisanya sebesar 39,3 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar
model.
4. Uji Path Analisis
Menurut Ghazali (2013) analisis jalur digunakan untuk
menguji pengaruh variabel intervening, yang merupakan perluasan dari
analiasis regresi linear berganda, atau analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antara variabel (model casual) yang telah di
tetapkan sebelumny berdasarkan teori.
a. Persamaan regresi pertama
Menurut Ghazali (2013) koefisien jalur menggunakan
Unstandarized koefisien regresi. Hasil analisis regresi pengaruh
pembiayaan murobahah, musyarokah, mudhorobah terhadap
likuiditas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
66
Tabel 4.11
Uji parsial Murabahah, Musyarakah, dan Mudharabah
terhadap Likuiditas
Model Summaryb
Mod
el
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,360a ,130 ,057 ,065124 1,132
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Z
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan R2 sebesar 0,130. Nilai
R2 ini digunakan dalam perhitungan e1. Re1 adalah varian variabel
likuiditas yang tidak dijelaskan oleh murabahah, musyarakah, dan
mudharabah.
Besarnya : e1 : √1 – 0,130 = √0,870 = 0.932
Tabel 4.12
Analisis regresi murabahah, musyarakah, mudharabah terhadap likuiditas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,885 ,019 45,655 ,000
X1 -,025 ,043 -,127 -,588 ,560
X2 ,084 ,051 ,293 1,642 ,109
X3 ,128 ,113 ,229 1,129 ,266
a. Dependent Variable: Z
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui persamaan regresi
sebagai berikut :
Z = α + PX1 / PX2 / PX3 + e1
67
Z = 0,885 - 0,025X1 / 0.084X2 / 0.128X3+2,221Z + 0,932 .………(1)
Persamaan tersebut menunjukan bahwa :
1. Nilai koefiseien Understandardized beta pembiayaan murabahah
sebesar -0,025 dengan signifikansi 0,560 yang berarti lebih besar dari
0,005. Sehingga pembiayaan murabahah berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap likuiditas. Nilai koefisien Understandardized beta
-0,025 merupakan nilai path P2.
2. Nilai koefisien Understandardized beta pembiayaan musyarakah
sebesar 0,084 dengan signifikansi 0,109 lebih besar dari 0,05.
Sehingga pembiayaan musyarokah positif tidak signifikan terhadap
likuiditas.
3. Nilai koefisien Understandardized beta pembiayaan mudharabah
sebesar 0,128 dengan signifikansi 0,266 lebih besar dari 0,05.
Sehingga nilai pembiayaan mudharabah positif tidak signifikan
terhadap likuiditas.
b. Persamaan regresi ke dua
Hasil analisis pembiayaan murobahah, pembiayaan musyarakah,
pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas dapat dilihat pada
tabel berikut :
68
Tabel 4.13
Uji parsial murobahah, musyarokah, mudharabah terhadap
profitabilitas
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,779a ,606 ,573 ,506925
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan R2 sebesar 0,606. Nilai
R2 digunakan dalam perhitungan e2, e2 merupakan varian variabel
profitabilitas yang tidak dijelaskan oleh pembiayaan murobahah,
musyarakah , dan mudharabah.
Besarnya e2 = √1 – R2= √1 –0,606 = 0,627
Tabel 4.14
Analisis regresi murobahah, musyarakah, mudharabah
terhadap profitabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant
)
-,192 ,151 -1,275 ,210
X1 ,162 ,331 ,071 ,490 ,627
X2 ,403 ,400 ,121 1,007 ,321
X3 4,383 ,883 ,676 4,966 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
69
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui persamaan regresinya
sebagai berikut :
Y = α + P1X1 / P2X2 / P3X3 P4Z+ e2
Y = -0,192 + 0,162X1 / 0,403X2 / 4383X3 +2,221Z+ 0,627 ……(2)
Persamaan tersebut menunjukan bahwa :
1. Nilai koefisien Understandardized beta pembiayaan murobahah
sebesar 0,162 dengan signifikansi 0,627. Sehingga murobahah
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Nilai
koefisiensi Understandardized beta 0,162 merupakan nilai path
P1
2. Nilai koefisien Understandardized beta pembiayaan
musyarokah sebesar 0,403 dengan signifikansi 0,321. Sehingga
murobahah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
profitabilitas. Nilai koefisiensi Understandardized beta 0,403
merupakan nilai path P1
3. Nilai koefisien Understandardized beta pembiayaan murobahah
sebesar 4383 dengan signifikansi 0,000. Sehingga mudhorobah
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Nilai
koefisiensi Understandardized beta 4383 merupakan nilai path
P1
4. Nilai koefisien Understandardized beta pembiayaan murobahah
sebesar 0,007 dengan signifikansi 0,837. Sehingga mudhorobah
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Nilai
70
koefisiensi Understandardized beta 0,007 merupakan nilai path
P1.
Gambar 4.1
P2:-0,025
P1:0,162 e1: 0,932 e2: 0,627
P1:0,403 P3:2,221
P1:4383
P2:0,128
P2: 0,084
5. Pembahasan Penelitikan
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukan adanya pengaruh antar variabel :
1. Pengaruh pembiayaan murobahah terhadap profitabilitas melalui
likuiditas
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan murobahah
(X1) terhadap profitabilitas sebesar -0,025. Pengaruh tidak langsung
murobahah (X1) melalui likuiditas terhadap profitabilitas di dapat
dari perkalian antar koefisien Understandardized beta likuiditas (Z)
terhadap profitabilitas (Y) yaitu (P2 x P3) = -0,025x2,221 = -0,055 .
Murobahah (X1)
Musyarakah (X2)
Mudharabah (X3)
Likuiditas (Z) ROA (Y)
71
Maka pengaruh total yang diberikan kualitas pelayanan terhadap
profitabilitas adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak
langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = 0,162 -0,055 = 0,269.
Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien
(P2 x P3) untuk X1 sebesar 0,269. Signifikan atau tidak, diuji
dengan menggunakan Sobel test dengan menghitung standar eror
dari koefisien inderect effect.
√
√ √ √
√
Dapat dilihat dari t hitung = -6,169 lebih kecil dari t tabel
dengan tingkat signifikansi 0,005 yaitu sebesar 1,3031, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,0555 signifikan yang berrati
ada pengaruh mediasi.
2. Pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabiltas melalui
likuiditas.
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan pembiayaan
musyrakah (X2) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,084. Pengaruh
tidak langsung pembiayaan musyarakah (X2) melalui likuiditas
terhadap profitabilitas (Y) di dapat dari perkalian antara nilai
koefisien Unstandardized beta likuiditas (Z) terhadap profitabilitas
72
(Y) yaitu (P2 x P3) = 0,084 x 2,221 = 0,184. Maka pengaruh total
yang di berikan pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas
adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak langsung yaitu
P1 + (P2 x P3) = 0,403 + (0,184) = 0,587
Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien
(P2 x P3) untuk X1 sebesar 0,184. Signifikan atau tidak, diuji
dengan menggunakan Sobel test dengan menghitung standar eror
dari koefisien inderect effect.
√
√ √ √
√
Dapat dilihat dari t hitung = 0,011 lebih kecil dari t tabel
dengan tingkat signifikansi 0,005 yaitu sebesar 1,3031, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,0555 signifikan yang berrati
ada pengaruh mediasi
3. Pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas melalui
likuiditas
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan pembiayaan
mudharabah (X3) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,019.
Pengaruh tidak langsung pembiayaan mudharabah (X3) melalui
likuiditas (Z) terhadap profitabilitas (Y) di dapat dari perkaalian
73
antara nilai koefisien Unstandardized beta likuiditas (Z) terhadap
profitabilitas (Y) yaitu = P2 x P3 =0,128x2,221=0,284. Maka
pengaruh total yang diberikan pembiayaan mudharabah terhadap
profitabilitas adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak
langsung yaitu = P1 + (P2 x P3) = 4383 + (0,284) = 4383,284.
Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien (P2 x
P3) untuk X3 sebesar 0,284. Signifikan atau tidak, diuji dengan
menggunakan Solbet test dengan menghitung standar eror dari
koefisien indirect effect (SP2P3).
√
√ √ √
√
Dapat dilihat dari t hitung = 0,973 lebih kecil dari t tabel
dengan tingkat signifikansi 0,005 yaitu sebesar 1,3031, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,284 signifikan yang berrati
ada pengaruh mediasi.
5. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan analisis regresi dan path analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diketahui bahwa
secara simultan pembiayaan murobahah, pembiayaan
74
musyarakah, pembiayaan mudharabah, dan likuiditas
berpengaruh terhadap profitabilitas tidak signifikan.
Berikut merupakan penjelasna mengenai rumusan
masalah dan pengujian hasil hipotesis dalam penelitian ini :
1. Pengujian hipotesis 1 (Pembiayaan murobahah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA )
X1 Y
Hasil uji Ttest untuk variabel pembiayaan murobahah (X1)
menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,654 artinya positif
tidak signifikan antara pembiayaan murobahah dengan
profitabilitas (Y), hal ini menunjukan H1 di tolak artinya
pembiayaan murobahah berpengaruh tidak signifikan
terhadap profitabilitas bank umum syariah periode 2013-
2016. Penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian
yang dilakukan oleh fadholi (2015) yang menyatakan
bahwa pembiayaan murobahah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Dan didukung oleh Nadia Arini (2015) yang
menyatakan pembiayaan berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas bank umum syariah. Dikarenakan nilai NPF
meningkat yang dapat disimpulkan bahawa terdapat kredit
macet dalam pengembalian uang kepada bank sehingga
berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan dan
profitabilitas bank.
75
2. Pengujian hipotesis 2 (pembiayaan musyarokah berpengaruh
positif dan sgnifikan terhadap profitabilitas )
X2 -> Y
Hasil uji T test untuk variabel pembiayaan musyarokah
(X2) menunjukan nilai signifikansi 0,307 artinya ada
positif dan tidak signifikan antara pembiayaan musyarokah
denga profitabilitas (Y), hal ini menunjukan H2 di tolak
artinya pembiayaan musyarokah tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas bank umum syariah periode 2013-
2016. Hal ini berbalik dengan penelitian sebelumnya oleh
Dewi dan Yusak (2017) yang menyimpulkan bahwa
pembiyaan musyarokah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Dan penelitian ini didukung oleh Nadia Arini
(2015) yang mengatakan bahwa pembiayaan berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas. Dikarenakan nilai NPF
meningkat yang dapat disimpulkan bahawa terdapat kredit
macet dalam pengembalian uang kepada bank sehingga
berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan dan
profitabilitas bank.
3. Pengujian hipotesis 3 (pembiayaan mudharobah
berpengaruh positif dan sgnifikan terhadap profitabilitas )
X3 -> Y
76
Hasil uji T test untuk variabel pembiayaan mudhorobah
(X3) menunjukan nilai signifikansi 0,000 artinya ada
pengaruh positif dan signifikan antara pembiayaan
mudharobah dengan profitabilitas (Y), hal ini menunjukan
H2 di terima artinya pembiayaan mudharobah berpengaruh
positif signifikan terhadap profitabilitas bank umum
syariah periode 2013-2016. Penelitian ini didukung oleh
(Arif Wibowo dan Sunarto) yang menyatakan bahwa
pembiayaan mudhorobah berpengaruh positif terhadap
profitabiltas. Dan berbanding terbalik dengan penelitian
Agus (2018) yang menyatakan mudhorobah berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas.
4. Pengujian hipotesis 4 (likuiditas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas )
Z -> Y
Hasil uji T test untuk variabel likuiditas (Z) menunjukan
nilai signifikansi 0,768 positif dan tidak signifikan antara
likuiditas dengan profitabilitas (Y), hal ini menunjukan H4
di tolak artinya likuiditas berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah
periode 2013-2016. Penelitian ini didukung oleh Ranitasari
(2016) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak
berpengaruh terhadp profitabilitas.
77
5. Pengujian hipotesis 6 (Pembiayaan Murobahah berpengaru
positif terhadap Likuiditas)
X1 -> Z
Hasil uji T test untuk variabel pembiayaan murobahah
menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,560 artinya positif
dan tidak signifikan antara pembiayaan murobahah dengan
likuiditas (Z), hal ini menunjukan H5 di tolak artinya
pembiayaan murobahah berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap likuiditas bank umum syariah periode
2013-2016. Penelitian ini didukung oleh Sholahudin (2006)
yang menyatakan bahwa pembiayaan tidak signifikan
mempengaruhi likuiditas. Dikarenakan nilai NPF meningkat
yang dapat disimpulkan bahawa terdapat kredit macet
dalam pengembalian uang kepada bank sehingga
berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan dan
pemenuhan kewajiban perusahaan.
6. Pengujian hipotesis 6 (Pembiayaan musyarokah
berpengaruh Positf terhadap likuiditas)
X2 -> Z
Hasil uji T test untuk variabel pembiayaan musyarokah
menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,109 artinya positif
dan tidak signifikan antara pembiayaan musyarokah
dengan likuiditas (Z), hal ini menunjukan H6 di tolak
78
artinya pembiayaan musyarokah positif tidak signifikan
terhadap likuiditas bank umum Sayyidina (2018) yang
menyatakan bahwa pembiayaan tidak signifikan
mempengaruhi likuiditas.
7. Pengujian hipotesis 7 (Pembiayaan mudharabah
berpengaruh Positif terhadap likuiditas)
X3 -> Z
Hasil uji T test untuk variabel pembiayaan Mudharobah
menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,266 artinya positif
dan tidak signifikan antara pembiayaan mudharobah
dengan likuiditas (Z), hal ini menunjukan H7 di tolak
artinya pembiayaan mudharabah positif tidak signifikan
terhadap likuiditas bank umum syariah periode 2013-2016.
Penelitian ini didukung oleh Sholahudin (2006) yang
menyatakan bahwa pembiayaan tidak signifikan
mempengaruhi likuiditas
8. Hipotesis 8 (Likuiditas mampu memediasi pengaruh
pembiayaan murobahah terhadap profitabiltas)
Hasil dari uji path analisis pengaruh mediasi yang
ditunjukan dari perolehan t hitung sebesar -6,169 lebih kecil
dari t tabel dengan signifikansi 0,005 sebesar 1,3031 maka
dapat disimpulkan bahwa hasil positif signifikan dan H8
79
diterima, likuiditas mampu memediasi pengaruh
pembiayaan murobahah terhadap profitabilitas bank.
9. Hipotesis 9 (Likuiditas mampu memediasi pengaruh
pembiayaan musyarokah terhadap profitabiltas)
Hasil dari uji path analisis pengaruh mediasi yang
ditunjukan dari perolehan t hitung sebesar 0,011 lebih kecil
dari t tabel dengan signifikansi 0,005 sebesar 1,3031 maka
dapat disimpulkan bahwa hasil positif signifikan dan H9
diterima, likuiditas mampu memediasi pengaruh
pembiayaan musyarokah terhadap profitabilitas bank.
10. Hipotesis 10 (Likuiditas mampu memediasi pengaruh
pembiayaan mudhorobah terhadap profitabiltas)
Hasil dari uji path analisis pengaruh mediasi yang
ditunjukan dari perolehan t hitung sebesar 0,973 lebih kecil
dari t tabel dengan signifikansi 0,005 sebesar 1,3031 maka
dapat disimpulkan bahwa hasil positif signifikan dan H10
diterima, likuiditas mampu memediasi pengaruh
pembiayaan mudhorobah terhadap profitabilitas bank.
80
Tabel 4.14
Tabel Uji Hipotesis
Hipotesis 1 Ditolak
Hipotesis 2 Ditolak
Hipotesis 3 Diterima
Hipotesis 4 Ditolak
Hipotesis 5 Ditolak
Hipotesis 6 Ditolak
Hipotesis 7 Ditolak
Hipotesis 8 Diterima
Hipotesis 9 Diterima
Hipotesis 10 Diterima
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pengumpulan
data dan analisis data mengenai “Pengaruh Pembiayaan murobahah,
musyarokah dan mudharabah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah
di Indonesia periode tahun 2013-2016 dengan likuiditas sebagai variabel
intervening”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian Pembiayaan Murobahah positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS)
2. Hasil pengujian Pembiayaan Muyarokah positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS)
3. Hasil pengujian Pembiayaan Mudhorobah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS)
4. Hasil pengujian Pembiayaan Murobahah berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap likuiditas Bank Umum Syariah (BUS)
5. Hasil pengujian Pembiayaan Musyarokah berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap likuiditas Bank Umum Syariah (BUS)
6. Hasil pengujian Pembiayaan Mudhorobah berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap likuiditas Bank Umum Syariah (BUS)
7. Hasil pengujian likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS)
82
8. Hasil pengujian likuiditas mampu memediasi pengaruh pembiayaan
murobahah terhadap profitabilitas Ban Umum Syariah ( BUS)
9. Hasil pengujian likuiditas mampu memediasi pengaruh pembiayaan
Musyarokah terhadap profitabilitas Ban Umum Syariah (BUS)
10. Hasil pengujian likuiditas mampu memediasi pengaruh pembiayaan
murobahah terhadap profitabilitas Ban Umum Syariah ( BUS)
Kelemehan penelitian ini adalah rentan waktu yang digunakan sudah
terlambat 2 tahun karena 2 tahun terahir data laporan keuangan sudah
diterbitkan oleh perusahaan dan hanya menggunakan 4 tahun datalaporan
keungan. Serta variable yang digunakan hanya 3 pembiayaan bukan
menantumkan semua jenis pembiyaan yang dapat mempengaruhi
profutabilias bank.
B. Saran
Selain kesimpulan diatas, penulis juga mengajukan beberapa saran
kepada peneliti selanjutnya sebagai berikut :
1. Menambah variabel-variabel lainya yang mempengaruhi
profitabiltas seperti seluruh pembiayaan-pembiayaan yang di
salurkan bank.
2. Memperluas populasi tidak hanya Bank Umum Syariah dengan
periode penelitian yang lebih lama
Peneliti juga mengajukan saran kepada pihak Bank Umum Syariah
sebagai berikut :
83
1. Pihak perbankan harus dapat memonitoring terhadap
pembiayaan yang telah disalurkan
2. Pihak perbankan harus dapat meningkatkan kualitas
pengelolaan pembiayaan yang disalurkan dengan
memerhitunkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
84
DAFTAR PUSTAKA
Agza, Yunita dan Darwanto.2017. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Musyarakah, dan Biaya Transaksi terhadap Profitabilitas Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah”.Jurnal kajian ekonomi dan bisnis islam
vol.10.no1.
Ardiansyah, Edo Fani. 2017. “Pengaruh Laverage, Likuiditas, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Artikel Ilmiah.
Asiyah, Binti Nur. 2015. Manajemen Pembiayaan Syariah. Yogyakarta:
Kalimedia
Candrawati, Ni Putu Juni. 2017. “Analisis Pengaruh Likuiditas dan Aktivitas
terhadap Profitabilitas Perusahaab Makanan dan Minuman yang terdapat
di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2014”.skripsi.
Dendawijaya, Lukman.. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan Edisi ke-2. Bogor:
Ghalia In donesia.
Ericson, Sony dan Leon Boy. 2008. Manajemen Aktia Pasiva Bank Devisa.
Jakarta: Grasindo
Fadholi.2015. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan Mudharabah
terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Skripsi.
Faradilla, Cut dkk. 2017. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Isthisna, Ijarah,
Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabiltas Bank Umum
Syariah di Indonesia”. Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala. Vol. 6, No. 3: 9-18
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Harahap, Sofyan Syarif. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Haq, Rr Nadia Arini. 2015. “Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Jurnal Perbanas Review. Vol. 1, No.
1: 107-124.
Irawati, Cicik. 2017. “Analisis Efesiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Laverage
serta Pengaruhnya terhadap Profitabilitas studi kasus pada perusahaan
manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015).Jurnal.
85
Harahap, Sofyan Syarif. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Hasmita.2015. “Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas terhadap Profitabilitas pada
PT Indosat Tbk”.Skripsi.
Habibie, Azwansyah.2017. “Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas dan Risiko
Solvabilitas terhadap Profitabilitas Bank studi pada Bank Persero yang
Beroperasi di Indonesia”.Jurnal Mutiara Akuntansi. Vol.2 no. 1.
Hidayati, Nur Laili. 2014. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi
Hasil, Pembiayaan Sewa. Dan Rasio Non Performing Financing terhadap
Likuiditas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard: Pendekatan
Teori, Kasus dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Laporan Keuangan Publikasi Panin Dubai Syariah Bank. Dari Tahun 2013
sampai Tahun 2016. Diaskes dari www.paninbanksyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BRI Syariah. Dari Tahun 2013 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.brisyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Muamalat. Dari Tahun 2013 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.bankmuamalat.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Maybank Syariah. Dari Tahun 2013 sampai
Tahun 2016. Diaskes dari www.maybanksyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Mega Syariah. Dari Tahun 2013 sampai
Tahun 2016. Diaskes dari www.megasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BJB Syariah. Dari Tahun 2013 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.bjbsyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BCA Syariah. Dari Tahun 2013 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.bcasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BNI Syariah. Dari Tahun 2013 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.bnisyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Victoria Syariah. Dari Tahun 2013 sampai
Tahun 2016. Diaskes dari www.bankvictoriasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Syariah Bukopin. Dari Tahun 2013 sampai
Tahun 2016. Diaskes dari www.syariahbukopin.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Mandiri Syariah. Dari tahun 2013 sampai
Tahun 2016. Diakses dari www.syariahmadniri.co.id
.
86
Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah(revisi). Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Muhammad. 2001. Tehnik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah, UII
Press,Yogyakarta.
Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Nunung dan Rika. 2016. “Analisis Pengaruh Pembiayaan Murobahah terhadap
tingkat Likuiditas Bank Umum Syariah tahun 2011-2014”. Jurnal. Vol13
no.1.
Pratama, Martika, dan Teti Rahmawati. 2017. “Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah dan Sewa Ijarah terhadap
Profitabilitas”. JRKA. Vol. 3,No. 1: 53-68
Putra, Purnama.2018. ”Pengaruh Pembiayaan mudhorobah, musyaakah,
murobahah, dan ijarah terhadap profitabilitas 4 Bank Umum Syariah
periode 2013-2016”.Jurnal vol 14 no 2.
Ramadani, Aulia dan Imron Mawardi.(2015).“Pengaruh Pembiayaan Mudharabah
dan Musyarokah terhadap Likuiditas Industri Bank Syariah di
Indonesia”.jurnal ekonomi Syariah vol.2 no.7
Ramadanti, Fany DAN Wahyu Meiranto. 2015. “Analisis Pengaruh Risiko
Likuiditas terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Di
Indonesia”.Jurnal akuntansi.vol.4 no.2.
Sayyidina.2018. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Musyarokah melalui
kredit bermasalah terhdap Likuiditas Bank Umum Syariah”.jurnal
Keuangan dan Perbankan Syariah. Vol.6 no.1.
Syafri Harahap, Sofyan. (2008). Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Suryaningsih, Ranitasari.2016. “Pengaruh Leverage dan Likuiditas terhadap
Profitabilitas dengan Sustanbility Report sebagai Intervening”. Jurnal.
Suryani. (2012). Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio ( FDR ) Terhadap
Profitabilitas Perbankansyariah di Indonesia (Rasio Keuangan pada BUS
dan UUS Periode 2008-2010 ). Economica, II(2), 153–174.
Suryani. 2011. “Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR)
Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia”. Jurnal
Analisis. Vol. 19, No. 1.
87
Wibowo, Arif dan Sunarto. 2016. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah”. Syariah Paper
Accounting FEB UMS.
Wibowo, Arief dan Sunarto. 2015. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah”.Jurnal Akuntansi
Syariah.
Wardjojo, Comes AI.2015. “Pengaruh Likuiditas Modal Kerja terhadap
Profitabilitas Perusahaan Sektor Perusangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.Jurnal Manajemen dan Agribisnis. Vol.13. no.3.
www.ojk.go.id
Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pemibayaan Bank Syariah. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Zulkifli, Sunarta. 2007, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah.
Jakarta: Zikrul Hakim
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
1. Nama
2. Tempat Tanggal Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Agama
5. Warga Negara
6. Alamat
7. Telepon
8. E-mail
9. Kode Pos
:
:
:
:
:
:
:
:
Ulfah Mahmudah
Cilacap, 30 Juli 1996
Perempuan
Islam
Indonesia
Jl Raya Glempang Rt 02 Rw 01 No. 1032A,
Glempang, Maos, Cilacap
085799568602
53272
Pendidikan
Periode (tahun) Sekolah/Institut/Universitas Jurusan
2002-2008 MI DARWATA GLEMPANG
2008-2011 SMPN 2 MAOS
2011-2014 SMAN 1 MAOS IPA
2014-2019 IAIN SALATIGA PERBANKAN
SYARIAH
LAMPIRAN
1. Data ratio BUS diolah
BANK RATIO MRB MSY MDH FDR ROA
BMS 2013 0,865 0,529 0,252 0,999 0,500
BMS 2014 0,611 0,456 0,141 0,841 0,100
BMS 2015 0,848 0,511 0,228 0,903 0,200
BMS 2016 0,936 0,522 0,121 0,951 0,200
BVS 2013 0,676 0,018 0,141 0,846 0,100
BVS 2014 0,923 0,531 0,212 0,951 1,800
BVS 2015 0,981 0,653 0,324 0,952 2,300
BVS 2016 0,915 0,749 0,266 1,006 2,100
BRIS 2013 0,653 0,224 0,169 1,027 1,100
BRIS 2014 0,253 0,266 0,157 0,939 0,100
BRIS 2015 0,615 0,312 0,129 0,841 0,700
BRIS 2016 0,624 0,311 0,133 0,814 0,900
BJB 2013 0,015 0,006 0,113 0,964 0,200
BJB 2014 0,124 0,086 0,104 0,937 0,100
BJB 2015 0,129 0,006 0,012 1,048 0,100
BJB 2016 0,201 0,111 0,129 0,987 0,600
BNIS 2013 0,769 0,378 0,251 0,978 1,300
BNIS 2014 0,731 0,091 0,269 0,926 1,200
BNIS 2015 0,785 0,126 0,274 0,919 1,400
BNIS 2016 0,743 0,146 0,258 0,845 1,400
BSM 2013 0,246 0,052 0,102 0,776 0,200
BSM 2014 0,193 0,058 0,118 0,821 0,100
BSM 2015 0,087 0,033 0,015 0,819 0,200
BSM 2016 0,071 0,025 0,026 0,791 0,200
BMS 2013 0,934 0,136 0,552 0,933 2,300
BMS 2014 0,755 0,551 0,282 0,966 1,100
BMS 2015 0,189 0,013 0,331 0,985 0,300
BMS 2016 0,912 0,072 0,309 0,859 2,600
BPDS 2013 0,476 0,267 0,257 0,904 1,100
BPDS 2014 0,031 0,686 0,181 0,941 1,900
BPDS 2015 0,092 0,712 0,274 0,961 1,100
BPDS 2016 0,012 0,068 0,016 0,919 0,300
BSB 2013 0,649 0,258 0,067 1,002 0,006
BSB 2014 0,593 0,315 0,071 0,928 0,002
BSB 2015 0,508 0,379 0,093 0,905 0,007
BSB 2016 0,443 0,439 0,071 0,881 0,001
BCAS 2013 0,077 0,027 0,009 0,835 0,001
BCAS 2014 0,054 0,022 0,006 0,912 0,008
BCAS 2015 0,041 0,021 0,004 0,914 0,011
BCAS 2016 0,056 0,036 0,007 0,901 0,011
2. Daftar tabel
Tabel 1.1
Indikator Perbankan Syariah di Indonesia
Tahun 2013-2017
Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
BUS 11 12 12 13 13
UUS 23 22 22 21 21
BPRS 163 163 163 166 166
Jaringan
Kantor
2.588 2.483 2.301 2.201 1.966
Total Aset
(Rp Miliar)
242.280 272.343 296.262 356.504 424.181
Market share 4,89% 4,95% 4,87% 5,3% 5,55%
Dana pihak
ke tiga (Rp
Miliar)
183,534 217.858 213.175 279.335 334.719
Pembiayaan
(Rp Miliar)
184.122 199.330 212.996 248.007 285.695
Sumber : Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Tabel 1.2
Komposisi Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Umum Syariah di
Indonesia
(dalam miliar rupiah )
Akad 2015 2014 2013
Mudharabah 14.820 14.354 13.625
Musyarakah 60.713 49.387 39.974
Murabahah 122.111 117.372 110.565
Istishna 770 633 582
Ijarah 10.631 22.620 10.481
Qardh 3.951 5.965 8.995
Sumber : data diolah,2016
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti dan Tahun Variabel
Kesimpulan X Y
Fadholi (2015)
Murobahah
Profitabilitas
(+ )signifikan
Musyarokah (+) signifikan
Mudhorobah (+) signifikan
Yunita Agza dan
Darwanto (2017)
Murobahah Profitabilitas
(+) signifikan
Musyarokah (+) signifikan
Nadia Arini (2015) pembiayaan Profitabilitas (-) negatif
Arif Wibowo dan
Sunarto (2017)
Mudhorobah Profitabilitas
(+) positif
musyaraokah (+) positif
Dewi dan Yusak
(2017)
Mudhorobah
Profitabilitas
(+) positif
Murobahah (+) positif
Musyarokah (+) positif
Purnama Putra
(2018)
Mudhorobah
Profitabilitas
Tidak berpengaruh
Musyarokah (-) negatif
Murobahah (+) positif signifikan
Agung (2018)
Mudharabah
Profitabilitas
(-) negatif
Musyarakah (+) positif
Murobahah (+) positif
Sayyidina (2017) Murobahah
Likuiditas signifikan
Musyarokah Tidak signifikan
Sholahudin (2006) Pembiayaan Likuiditas Tidak berpengaruh
Aulia Ramadani
dan Imron (2015)
Mudhorobah Likuiditas
Berpengaruh
Musyarokah Berpengaruh
Nunung dan Rika
(2016) Murobahah Likuiditas (+) positif signifikan
Ridwan (2017) Murobahah Likuiditas (+) positif signifikan
Khafid (2015) Likuiditas Profitabilitas Tidak berpengaruh
Ni Putu (2017) Likuiditas Profitabilitas (+) positif
Comes A.I. (2015) Likuiditas Profitabilitas (+) positif signifikan
Fany Ramadanti
(2015) Likuiditas Profitabilitas (+) positif tidak signifikan
Ranitasari (2016) Likuiditas Profitabilitas Tidak berpengaruh
Edo Fani (2017) Likuiditas Profitabilitas (+) positif
M. Khafidz (2015) Likuiditas Profitabilitas (+) positif
Azwansyah (2017) Likuiditas Profitabilitas (+) positif signifikan
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian ROA
Kriteria Keterangan
Peringkat 1 : ROA > 1,5% Sangat baik
Peringkat 2 : 1,25% < ROA ≤ 1,5% Baik
Peringkat 3 : 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup baik
Peringkat 4 : 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang baik
Peringkat 5 : ROA ≤ 0% Lemah
Sumber : www.bi.go.id
Tabel 3.1
Bank Umum Syariah di Indonesia
No Nama Bank Syariah
1 PT. Bank Aceh Syariah
2 PT. Bank Muamalat Syariah
3 PT. Bank Victoria Syariah
4 PT. Bank BRI Syariah
5 PT. Bank Jabar Banten Syariah
6 PT. BNI Syariah
7 PT. Bank Syariah Mandiri
8 PT. Bank Mega Syariah
9 PT. Bank Panin Dubai Syariah
10 PT. Syariah Bukopin
11 PT. BCA Syariah
12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
13 PT. Maybank Syariah Indonesia
Sumber : www.ojk.id
Tabel 3.2
Bank Umum Syariah di Indonesia
No Nama Bank Syariah
1 PT. Bank Muamalat Syariah
2 PT. Bank Victoria Syariah
3 PT. Bank BRI Syariah
4 PT. Bank Jabar Banten Syariah
5 PT. BNI Syariah
6 PT. Bank Syariah Mandiri
7 PT. Bank Mega Syariah
8 PT. Bank Panin Dubai Syariah
9 PT. Syariah Bukopin
10 PT. BCA Syariah
Sumber : www.ojk.id
Tabel 3.3
Definisi konsep dan operasional
Variabel Indikator Sumber
Pembiayaan murabahah
(X1)
Perbandingan antara
pembiayaan
murobahah dengan
total pembiayaan
Karim (2008)
Pembiayaan musyarakah
(X2)
Perbandingan antara
pembiayaan
musyarakah dengan
Karim (2008)
total pembiayaan
Pembiayaan Mudharabah
(X3)
Perbandingan antara
pembiayaan
mudharobah dengan
total pembiayaan
Antonio (2001)
Likuiditas (Z) Perbandingan antara
aktiva lancar dengan
hutang lancar
Mansur (2015)
Profitabitas (Y) Perbandingan antara
laba berrsih setelah
pajak dengan total aset
Hanafi dan Halim
(2005)
Tabel 3.4
Tabel Autokorelasi
Hipotesis nol keputusan Jika
Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d,dl
Tdk ada autokorelasi positif No desicion dl ≤ d ≤ du
Tdk ada autokorelasi negatif Tolak 4- dl < d < 4
Tdk ada autokorelasi negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4- dl
Tdk ada autokorelasi negatif
Positif atau negatif
Tdk tolak Du < d < 4 – du
Sumber : Ghazali (2013)
Tabel 4.1
STATISTIK DESKRIPTIF BUS
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
X1 40 ,012 ,981 ,47040 ,339534
X2 40 ,006 ,749 ,25505 ,232378
X3 40 ,004 ,552 ,16185 ,119797
Z 40 ,776 1,048 ,91568 ,067075
Y 40 ,001 2,600 ,69618 ,776151
Valid N
(listwise)
40
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,48642380
Most Extreme
Differences
Absolute ,107
Positive ,107
Negative -,078
Kolmogorov-Smirnov Z ,677
Asymp. Sig. (2-tailed) ,749
Sumber : Output SPSS
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardize
d Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleran
ce
VIF
1
(Consta
nt)
,154 1,173 ,131 ,897
X1 ,153 ,337 ,067 ,453 ,654 ,516 1,940
X2 ,436 ,420 ,131 1,037 ,307 ,708 1,412
X3 4,433 ,910 ,684 4,873 ,000 ,569 1,757
Z -,391 1,314 -,034 -,297 ,768 ,870 1,149
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,176 ,638 ,276 ,784
X1 ,060 ,183 ,070 ,330 ,744
X2 ,401 ,228 ,317 1,756 ,088
X3 ,333 ,494 ,136 ,674 ,505
Z ,024 ,714 ,005 ,034 ,973
c. Dependent Variable: RES2
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,779a ,607 ,562 ,513468 1,685
a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X3
d. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.6
Hasil uji T test Variabel Profitabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant
)
,154 1,173 ,131 ,897
X1 ,153 ,337 ,067 ,453 ,654
X2 ,436 ,420 ,131 1,037 ,307
X3 4,433 ,910 ,684 4,873 ,000
Z -,391 1,314 -,034 -,297 ,768
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.7
Hasil Uji T variabel Likuiditas (Z)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) ,885 ,019 45,655 ,000
X1 -,025 ,043 -,127 -,588 ,560
X2 ,084 ,051 ,293 1,642 ,109
X3 ,128 ,113 ,229 1,129 ,266
c. Dependent Variable: Z
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.8
Hasil uji F test
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 14,266 4 3,567 13,528 ,000b
Residual 9,228 35 ,264
Total 23,494 39
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X3
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.9
Hasil uji R2
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,779a ,607 ,562 ,513468
a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2, X3
d. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.10
Uji parsial Murabahah, Musyarakah, dan Mudharabah
terhadap Likuiditas
Model Summaryb
Mod
el
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,360a ,130 ,057 ,065124 1,132
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Z
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.11
Analisis regresi murabahah, musyarakah, mudharabah terhadap
likuiditas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,885 ,019 45,655 ,000
X1 -,025 ,043 -,127 -,588 ,560
X2 ,084 ,051 ,293 1,642 ,109
X3 ,128 ,113 ,229 1,129 ,266
b. Dependent Variable: Z
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.12
Uji parsial murobahah, musyarokah, mudharabah terhadap
profitabilitas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,779a ,606 ,573 ,506925
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.13
Analisis regresi murobahah, musyarakah, mudharabah
terhadap profitabilitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant
)
-,192 ,151 -1,275 ,210
X1 ,162 ,331 ,071 ,490 ,627
X2 ,403 ,400 ,121 1,007 ,321
X3 4,383 ,883 ,676 4,966 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS
Tabel 4.14
Tabel Uji Hipotesis
Hipotesis 1 Ditolak
Hipotesis 2 Ditolak
Hipotesis 3 Diterima
Hipotesis 4 Ditolak
Hipotesis 5 Ditolak
Hipotesis 6 Ditolak
Hipotesis 7 Ditolak
Hipotesis 8 Diterima
Hipotesis 9 Diterima
Hipotesis 10 Diterima
3. Daftar Gambar
Gambar 1.1
Perkembangan Rasio Return on Asset BUS dan UUS tahun 2013-2017
Sumber : Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan
Gambar 2.1
Murobahah (X1)
Musyarakah (X2)
Mudharabah (X3)
Likuiditas (Z) ROA (Y)
1.
Gambar 4.1
P2:-0,025
P1:0,162 e1: 0,932 e2: 0,627
P1:0,403 P3:2,221
P1:4383
P2:0,128
P2: 0,084
Murobahah (X1)
Musyarakah (X2)
Mudharabah (X3)
Likuiditas (Z) ROA (Y)