Ketersediaan Dan Pengelolaan Sarana Prasarana pada...

download Ketersediaan Dan Pengelolaan Sarana Prasarana pada …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/8/T1_162010061... · Ya paling hanya laporan ke bagian sarpras saja mas secara lisan

If you can't read please download the document

Transcript of Ketersediaan Dan Pengelolaan Sarana Prasarana pada...

  • 76

    LAMPIRAN

  • 77

    Lampiran I

    PEDOMAN WAWANCARA

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa?

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? 4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? 5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana?

    C. PENGADAAN

    1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan?

    D. PENGATURAN

    1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana?

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan

    sarana prasarana?

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium?

    F. PENGHAPUSAN

    1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai?

  • 78

    Lampiran II

    DATA COLLECTION

    Nama Responden : Ibu Yuli ( Wakasek Sarana dan Prasarana) Waktu Wawancara : 17 Juli 2014 Tempat Wawancara : SMA PGRI 1 Temanggung

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Kalau menurut

    saya sudah cukup 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa? sudah

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala?

    - ya ada mas, jadi setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhannya masing2 dalam bentuk proposal sederhana . Daftar kebutuhan itu nanti deserahkan ke kami sebagai bagian sarana prasarana untuk kemudian ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? - jadi awalnya tetap dari daftar kebutuhan para guru mas, nah setelah daftar kebutuhan itu diberikan pada bagian sarpras selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada ketersediaan dana yang ada mas. Setelah itu kami mengkomunikasikan dengan kepala sekolah dan komite hingga pada akhirnya merencanakan pengadaan dengan menunjuk pihak terkait untuk melaksanakan pembelian jika itu memang butuh dibeli atau melaksanakan perbaikan jika memang masih bisa diperbaiki.

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Ya kalau alurnya mulai dari masing2 guru mas yang memberikan daftar kebutuhan yang diberikan ke bagian sarpras, bagian sarpras mengakomodasi dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada anggaran yang ada, selanjutnya realisasinya nanti diserahkan kepada pihak terkait.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Jelas setiap guru mas, bagian sarpras, kepala sekolah, serta komite sekolah.

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Paling ya semacam panitia kecil mas, tapi kalau hanya pengadaan barangnya sedikit seperti misalnya pengadaan spidol dan mungkin perlengkapan laboratorium langsung dipercayakan kapada guru atau petugas tata usaha yang bersangkutan.

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya jelas mas 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana?

    - dari dana komite sebagai perawatan dan rehap saja dan yang skala besar dapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk blog grand. Yayasan belum berperan besar terkait pendanaan

    3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Kalau proposal yang sifatnya pengadaan perlengkapan mengajar atau perlengkapan laboratorium atau perpustakaan berarti guru atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruangan trsebut. Tetapi kalau dalam pembangunan gitu biasanya komite sekolah yang membuat proposal.

    4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada mas 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Ya paling hanya laporan ke

    bagian sarpras saja mas secara lisan 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak

    mas, kan dana dari yayasan tidak ada

  • 79

    D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Yang memegang

    tanggungjawab tertinggi dalam pengelolaan saran prasarana itu wakasek sarana prasarana mas, jadi yang mengkoordinir ya wakasek sarana prasarana itu tadi. Tetapi dibawah wakasek sarana prasaran ada kepala bagian setiap ruang yang mengelola sarana prasarana di setiap ruang tersebut. Guru-guru juga diikutsertakan dalam pengelolaan sarana prasarana mas.

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setelah pengadaan barang itu

    langsung kami inventaris mas. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Ya ada tapi belum semua mas, harusnya kan sekecil apapun tetap ada inventarisnya dengan bentuk pengkodean tadi tapi selama ini belum semua mas.

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Kalau tempat khusus

    belum ada mas hanya saja selama ini menggunakan ruang kelas saja

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? kalau

    pemeliharaan disini semua bertanggung jawab mas, jadi jika itu di ruangan laboratorium berarti kepala laboratorium beserta guru bertanggung jawab terhadap pemeliharaannya bahkan siswa juga sering dilibatkan.

    2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Kalau program khusus tidak ada mas, paling hanya pengecekan secara visual saja

    3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Biasanya setiap akhir tahun ajaran mas yang pasti. Tetapi kalau pengecekan secara visual saja setiap tengah semester mas.

    4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Ada mas, biasanya kalau anggaran untuk pemeliharaan saja menggunakan dana komite.

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Untuk mekanisme penggunaanya baik itu alat maupun ruang tetap melalui ijin terhadap pihak yang bertanggung jawab pada masing2 ruangan. Dan biasanya kita di awal tahun pembelajaran melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran untuk jadwal penggunaan sarana prasarana yang sudah ada.

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Setiap guru mata pelajaran yang bersangkutan.

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ya standar mas, itu tadi diawal tahun ajaran kita berkoordinasi untuk menentukan pembagian jadwal pemakaian laboratorium sehingga tidak berbenturan penggunaannya.

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Kalau untuk sarana

    dan prasrana yang sudah tidak terpakai biasanya terlebih dahulu kita klasifikasikan menjadi dua yaitu yang masih bisa diperbaiki dan yang sudah diperbaiki tapi tetap saja tidak bisa terpakai. Kalau yang masih bisa diperbaiki misalkan meja ya kita kanibalkan, dan kalau yang sudah tidak bisa diperbaiki kita hapuskan dengan menjual melalui berita acara penghapusan.

  • 80

    Nama Responden : Bapak Jarot (Guru) Waktu Wawancara : 9 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA Islam Kandangan Temanggung

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Kalau secara

    umum masih belum cukup 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa? Belum, karena untuk ruangan saja masih belum sesuai, terus kamar mandy jumlahnya cukup tapi kondisinya banyak yang rusak

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ada dan setiap tahunnya

    melalui para guru dan wakasek sarpras berkoordinasi menyusun daftar kebutuhan untuk sarpras entah pengadaan baru atau perbaikan saja

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? jadi program perencanaanya tetap mengacu pada anggaran yang ada sehingga akan disusun skala prioritas karena tidak mungkin untuk semua pengadaan dapat terealisasi. Dalam menentukan skala prioritas misalkan buku berarti yang menjadi prioritas adalah mapel UN

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Seperti yang saya katakana tadi, guru dan wakasek sarpras menyusun daftar kebutuhan sarpras kemudian ditentukan skala prioritas dan anggaran.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Selalu melibatkan komite setelah itu juga melibatkan yayasan.

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Pasti ada, nantinya akan dikoordinir oleh wakasek sarpras

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari wali

    murid dan bantuan saja 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Ya kalau sifatnya kebutuhan

    pembelajaran guru berarti guru yang menyusun, tetapi kalau seperti gedung yaada panita sendiri yang menyusun

    4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Ada, ya setelah pengadaan

    dilaksanakan nanti akan dilaporkan ke pihak yang memberikan bantuan jika berasal dari bantuan, tetapi jika dari sekolah akan ada pelaporan ke bagian sarpras.

    6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak

    D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Semu pihak terlibat dalam

    pengelolaan tetapi atas tanggung jawab wakasek sarpras

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Ya kadang setelah barang itu

    datang tetapi terkadang setiap semester berakhir. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Belum semua, karena keterbatasan tenaga saja

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Tidak ada, masih

    menggunakan ruang kelas

    Pemeliharaan

  • 81

    1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? dari tata usaha sebagai penanggung jawab kenyamanan yang melibatkan bagian sarpras dan guru untuk pemeliharaan sarpras yang ada

    2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Tidak ada 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Paling

    ya satu semester sekali 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan

    sarana prasarana? Ada, sumbernya dari siswa. Makanya untuk pemeliharaanya saja harus dengan skala prioritas

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Biasanya diawal tahun ajaran ada koordinasi terhadap setiap guru yang bersangkutan untuk distribusi penggunaan sekaligus pemeliharaannya

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Setiap kepala ruangan

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Yang pasti ada peraturan pengelolaan laboratorium.

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Kalau ada

    penghapusan tetap menggunakan berita acara. Dan penentuan berita acara juga melalui rapat

    Nama Responden : Pak Jumianto (Ketua Komite SMA PGRI 1) Waktu Wawancara : 4 Agustus 2014 Tempat Wawancara : Ruko milik Pak Jumianto di Kaloran

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Masih belum

    cukup mas banyak yang masih perlu dibenahi. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa? Kalau menurut kami belum mas, karena ya tau sendiri kalau sekolah swasta untuk dapat memenuhi standar minimum terganjal persoalan dana karena yang monosumber.

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ya ada mas, yang saya tahu di

    SMA PGRI setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhan masing2 yang nantinya diserahkan ke bagian sarpras untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan komite.

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? seperti yang sudah saya katakan tadi dari daftar kebutuhan guru tadi akan dijadikan acuan oleh bagian sarpras untuk membuat program kerja yang berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite sekolah terkadang juga dengan yayasan. Setelah itu akan ditentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada.

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Sudah ya saya jelaskan barusan.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Ya selalu melibatkan komite, kepala sekolah, guru2, dan yayasan. Pokoknya semua dilibatkan

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Untuk panitia kecil gitu ada karena nantinya mereka yang sekaligus sebagai pelaksananya

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya pasti

  • 82

    2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari wali murid, bantuan para donatur dan bantuan pemerintah tapi sangat jarang yang dari pemerintah

    3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? ya kadang komite sekolah, kadang bagian sarpras, bahkan kalau pengadaan perlengkapan ruang gitu ya guru yang bersangkutan.

    4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Dilaporkan ke wakasek

    sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? tidak

    D. PENGATURAN

    1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Jadi komite bersama-sama dengan bagian sarpras untuk berkoordinasi dalam mengelola sarpras.

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setelah barang itu datang 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Belum semua

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Tidak ada mas

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? Pemeliharaan ya

    paling berupa pengecekan gitu mas. Kalau yang memelihara itu semua pihak sekolah ikut berpartisipasi merawatnya.

    2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Program khusus tidak ada. Biasanya akan ada penilaian kelayakan sarana prasarana untuk mengetahui kondisinya.

    3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Waktunya fleksibel mas.

    4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Iya itu ada anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan. Itu biasanya ditentukan pada awal tahun ajaran.

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Penggunaan sarana prasarana secara bergantian sesuai dengan jadwalnya mas. Jadwalnya sudah ditentukan pada setiap awal semester.

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Yang bertugas itu kepala masing-masing ruang dan guru tentunya.

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Penggunaan laboratorium sesuai dengan jadwalnya masing-masing. Biasanya kalau laboratorium kan penggunaanya per kelas, jadi disesuaikan dengan itu. Dalam menggunakan peralatan di laboratorium juga ada peraturannya mas.

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Yang saya tau

    selama ini untuk barang yang sudah tidak dipake belum ada tempat tersendiri, jadi masih berserakan. Dan ketika akan dihapuskan biasanya ada berita acara khusus.

  • 83

    Nama Responden : Pak Joko ( Kepala Sekolah) Waktu Wawancara : 18 Juli 2014 Tempat Wawancara : SMA PGRI 1 Temanggung

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Kalau saat ini

    menurut saya masih belum cukup karena kebanyakan perlengkapan dalam setiap ruangan misalnya laboratoriun masih belum lengkap.

    2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika belum mengapa? Sudah mas kalau berdasarkan standar minimum

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ya ada seperti yang saya

    sampaikan tadi yaitu setiap guru akan memberikan daftar kebutuhan yang akan dikoordinasikan pada wakasek sarpras yang pada akhirnya akan ditentukan skala prioritas.

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? dari daftar kebutuhan dari guru2 tadi, wakasek sarpras akan mengajukan pada sekolah untuk menentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. Setelah itu akan mulai penyusunan proposal pengadaan sarpras.

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Seperti yang saya jelaskan tadi

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Dalam perencanaan selain pihak internal sekolah kami pasti melibatkan yayasan dan komite sekolah. Karena komite nantinya kan menyambungkan pada wali murid.

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Kami selalu membentuk team mas dalam setiap program pengadaannya.

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya itu harus

    berdasarkan perencanaan yang sudah disepakati bersama 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari

    pemerintah, orang tua siswa, dan sumbangan alumni. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia yang sudah ditunjuk. 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Pihak yang membeli

    melaporkan kepada waka sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak

    D. PENGATURAN

    1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Kalau di SMA PGRI kan ada wakasek Sarpras yang setiap tahun selalu membuat program kerja dan anggaran

    Inventarisasi 2. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setiap barang datang kita

    langsung melakukan inventarisasi 3. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Masih banyak yang belum di beri kode untuk inventaris, sebenarnya sekecil apapun harus ada nomer inventarisnya.

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Kalau tempat khusus

    belum ada karena masih menggunakan ruang kelas

  • 84

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? pemeliharaanya ya

    setiap waktu yah minimal tiga bulan sekali wakasek sarpras melakukan pengecekan untuk mengetahui kondisi sarpras

    2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Tidak ada mas 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Tiga

    bulan sekali wakasek sarpras dan biasanya juga melibatkan guru2 untuk melakukan pengecekan secara visual saja

    4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Setiap tahun kami pasti selalu mengalokasikan anggaran sendiri dalam RAKS untuk pemeliharaan sarpras.

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Jadi setiap penggunaan sarpras harus ada ijin dari bagian sarpras dan ada buku pinjammnya. Wakasek sarpras juga dibantu oleh para guru2 yang dapat mengoperasikan sarpras tersebut.

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Guru dan kepala bagian rung tersebut.

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ada mas, ya melalui ijin dan koordinasi dengan kelapa laboratorium masing2 untuk nantinya akan diatur jadwal pemakaiannya.

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Ya kalau yang

    benar-benar tidak bisa terpakai ya dijual dengan mekanisme pemberian berita acara penghapusan. Tapi kalau masih memungkinkan untuk dapat diperbaiki ya kami perbaiki.

    Nama Responden : Bapak Hanif Waktu Wawancara : 9 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA Islam Kandangan Temanggung

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Untuk idealnya

    belum cukup mas, karena masih belum lengkap. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa? Belum mas, artinya kita masih seadanya. Ya yang jelas sekolah swasta kan monosumber mas kalau pengadaan terus tetapi anggaran gak ada kan sama saja mas.

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Biasanya ada, melalui bagian

    sarpras. Jadi setiap guru membuat list kebutuhan masing2. Biasanya ya pada akhir tahun sehingga nanti dapat dijadikan program kerja untuk tahun depan.

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? jadi setiap tahunnya kan setiap wakasek termasuk bagian sarpras menyusun program beserta anggaran pengadaan sarpras maupun pemeliharaa yang berdasarkan kebutuhan yang sudah dipetakan untuk dapat ditentukan skala prioritasnya. Jadi tidak semua dapat direalisasikan karena terkait keterbatasan anggaran.

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Alurnya ya dari program kerja yang sudah disusun nantinya akan dibentuk panitia untuk mempersiapkan proposalnya yang kemudian akan diajukan.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Jelas melibatkan wakasek sarpras, komite sekolah, kepala sekolah dan para guru.

  • 85

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Ya pasti mas, kadang kami juga melibatkan orang tua siswa untuk menjadi panitia

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Iya 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari

    DAK, dana pengembangan dari siswa, bantuan dari pemerintah. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia yang telah ditunjuk 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Ada mas, kalau barang ada

    pelaporan dalam bentuk foto. Kalau bangunan kami ada pelaporan secara bertahap mulai dari 0 %, 50%, hingga 100%.

    6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Selama ini belum pernah,

    D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Kalau secara struktural kepala

    sekolah akan dibantu oleh wakasek yang termasuk salah satunya adalah wakasek sarpras yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sarpras. Dan wakasek sarpras mengkoordinir kepala perpustakaan, petugas laborat, dan para guru. Tentunya juga akan ada komunikasi pada komite tapi sifatnya mengetahui.

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Ya inventarisir tuw dilakukan

    perbagian ruangan setiap barang itu datang. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Belum semuanya, paling hanya sarpras yang berasal dari bantuan pemerintah

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Ada, tapi kondisinya

    masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi. Karena selain ketersediaan ruang penyimpanan yang kurang, serta masih belum merasa memiliki

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? untuk

    pemeliharaan sekolah kami menerapkan biaya penyusutan 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Selama ini belum ada,

    hanya kalau ada barang yang rusak saja. 3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? fleksibel 4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan

    sarana prasarana? Biaya perawatan ada walapun sedikit jadinya ya banyak yang mangkrak karena dananya terbatas untuk perawatan

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Kalau disini biasanya setiap pemakaian alat ada ijin peminjaman tapi sifatnya lisan saja.

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Guru dan kepala masing-masing ruang.

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ada ijin pemakaian sebelumnya tapi ya hanya lisan, dan juga untuk penggunaan lab harus melepas alas kaki

  • 86

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Kalau yang mungkin

    bisa diperbaiki ya kami tunggu, tapi kalau sudah tidak bisa ya dirongsokkan dengan hasil penjualannya untuk biaya perawatan sarpras.

    Nama Responden : Bapak Mungguh Waktu Wawancara : 8 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA PGRI 1 Temanggung

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Belum mas karena

    masih banyak yang harus dilengkapi 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa? Belum, karena untuk dapat memenuhi standar minimum tentunya dibutuhkan dana padahal untuk sekolah swasta yang monosumber itu sangat susah

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ada mas 2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? untuk perencanaan

    berdasarkan kebutuhan dari setiap guru atau kepala ruang atau kepala perpus. 3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Guru, kepala ruang, dan

    kepala perpus mengajukan kebutuhan masing-masing kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah, Ka TU, dan komite.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Untuk team itu kewenangan wakasek sarpras, jadi pasti ada semacam panitia kegiatan

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan?ya pasti 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dana

    komite dari anggaran orang tua, bantuan dari pemerintah 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Yang membutuhkan misal TU

    butuh komputer berarti TU yang membuat 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Setelah pembelian biasanya

    akan difoto dan dicatat dalam buku inventaris untuk laporan ke bagian sarpras dan pemerintah

    6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak ada

    D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Wakasek sarpras bekerja sama

    dengan TU untuk mengelola dan juga melibatkan para guru dan kepala ruang masing2.

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Setiap awal tahun ajaran ada

    pendataan ulang terhadap sarpras untuk persiapan akreditasi 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Kode secara keseluruhan belum, hanya peruangan saja yang ada kodenya

  • 87

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Belum sehingga

    penataanya tidak rapi

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? untuk

    pemeliharaan ya paling hanya pengecekan secara visual saja 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Tidak ada, karena

    mungkin minimnya komunikasi dengan wakasek sarpras jadi untuk pengecekan hanya insidental saja

    3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Tidak pasti untuk jangka waktunya,

    4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Ada dari siswa per anak 350.000 dalam satu tahun

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Untuk mekanisme penggunaan ada prosedurnya. Jadi diawal tahun ajaran ada koordinasi untuk jadwal pemakaiannya secara bergantian.

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Setiap kelapa ruang masing2

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ya kalau untuk penggunaan harus berkoordinasi dengan kepala laboratorium dan wajib mentaati peraturan terkait penggunaan alat2 yang ada di laboratorium

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Kita biasanya

    membuat berita acara lelang dimana yang mengelola wakasek sarpras.

    Nama Responden : Bapak Panji Waktu Wawancara : 9 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA Islam Kandangan

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Masih belum

    karena mungkin sekolah pinggiran 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa?

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Oya, itu mesti. Jadi daftar

    kebutuhan disusun wakasek sarpras bersama dengan guru2 untuk sekalian menentukan anggarannya

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? Program perencanaan disini berdasarkan kebutuhan dan anggaran yang disusun tadi.

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Alurnya dari para guru dengan daftar kebutuhannya untuk dikomunikasikan dengan bagian sarpras dan akan dirundingkan bersama untuk memilih skala prioritas itu tadi mas.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Jelas selalu melibatkan bagian sarpras,kepala sekolah, para guru untuk dapat menentukan daftar kebutuhan, komite sekolah dan kadang melibatkan wali murid

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Iya mas semacam panitia kecil gitu.

  • 88

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia 3. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? DAK,

    bantuan pemerintah, dan donatur 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Dilaporkan ke wakasek

    sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Tidak

    ada dana dari yayasan.

    D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Setiap awal tahun ajaran

    wakasek sarpras ada program kerja yang berdasarkan permintaan dari guru2

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? pendataan pasti ada, biasanya

    akhir tahun ajaran sehingga bisa menjadi acuan untuk menyusun program tahun selanjutnya.

    2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya? untuk kode belum semua, hanya yang sifatnya bantuan dari pemerintah saja.

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Kalau tempat khusus

    penyimpanan ada tapi kondisinya tidak terawat dan penataannya tidak rapi.

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? Semua warga

    sekolah ikutserta dalam pemeliharaan. 2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Untuk program khusus

    dalam pengecekan tidak ada mas, pengecekan dilakukan biasanya secara fleksibel, terkadang juga satu tahun sekali oleh wakasek sarpras.

    3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Tidak pasti mas, fleksibel tapi kadang satu tahun sekali.

    4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Iya untuk pembiayaan dalam pemeliharaan pihak sekolah menyediakan anggaran khusus. Biasanya anggaran tersebut ditentukan dalam kurun waktu satu tahun pada awal tahun ajaran.

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Penggunaan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Jadwal itu ditentukannya setiap awal semester mas.

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Guru mata pelajaran terkait dan kepala bagian ruang masing-masing mas yang biasanya mengurusi sarana prasarana terkait.

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Penggunaanya berdasarkan jadwal yang telah ditentukan tadi ms. Kalau peraturan di dalam laboratorium juga ada.

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Selama ini kalau

    maih bisa diperbaiki ya kami perbaiki tetapi jika tidak bisa kami jual atau dimusnahkan dengan ada berita acara penghapusan. Terkadang untuk perbaikan saja masih belum bisa dilakukan karena lagi2 anggaran untuk perawatan sangat minim.

  • 89

    Nama Responden : Ibu Erma (Kepala Perpustakaan) Waktu Wawancara : 17 Juli 2014 Tempat Wawancara : SMA PGRI 1 Temanggung

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Menurut saya

    masih belum cukup terlebih perlengkapan untuk perpustakaan 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa? Belum mas, karena memang selain ruang juga anggaran masih terbatas. Yah anda tau sendiri kan sekolah swasta mono sumber jadi dananya minim

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Untuk perpustakaan setiap

    tahun ada penyusunan daftar kebutuhan buku, jadi setiap guru saya beri daftar kebutuhan khusus untuk pembelian buku.

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? awalnya pasti selalu berdasarkan kebutuhan ya mas, kita berkoordinasi bersama untuk membuat skala prioritas yaitu yang memungkinkan dengan anggaran kita.

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Alurnya dari para guru dengan daftar kebutuhannya untuk dikomunikasikan dengan bagian sarpras dan akan dirundingkan bersama untuk memilih skala prioritas itu tadi mas.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Guru, wakasek sarpras, dan nanti kepala sekolah.

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Ada mas, semacam panitia kecil

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Ya jelas mas. 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Sumber

    dana dari RAKS, anggaran komite, BOM untuk pengadaan buku, dan bantuan. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Kepala bagian ruang atau guru

    yang terkait 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Pernah ada kerja sama dengan

    erlangga tapi hanya sekali saja. 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Kalau sarpras selain buku ada

    dengan laporan ke bagiam sarpras tapi kalau pengadaan buku hanya dilaporkan pada siswa saja karena kalau buku sudah tanggung jawab kepala perpus sendiri.

    6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Selama ini tidak ada

    D. PENGATURAN

    1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Koordinasi tertinggi ada pada wakasek sarana prasarana. Jadi setiap guru, petugas TU, dan kapala perpustakaan berkoordinasi untuk pemeliharaan dan memberikan daftar kebutuhannya pada wakasek sarpras sehingga sarpras melibatkan komite sekolah dan kepala sekolah untuk menindaklanjutinya.

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Ya ketika barang itu datang to,

    jadi waktunya ya fleksibel 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Iya ada, khususnya buku pasti selalu ada untuk mempermudah mengelolanya

  • 90

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Ada mas, tapi ya bukan

    tempat khusus sich soale masih menggunakan ruang kelas.

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? kalau dalam

    perpustakaan terlebih pemeliharaan pada buku sering saya mas, jadi kalau ada buku yang rusak gitu kita perbaiki sendiri mungkin dengan mengelem atau mengganti sampulnya. Dalam pemeliharaan saya juga punya satu orang yang membantu mas

    2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Kalau program khusus gitu gak ada mas, yah jadi insidental saja

    3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Untuk jenjang waktunya gak mesti mas, ya pokoknya kalau pas ada kurikulum baru gitu kita melakukan pengecekan

    4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Ada mas, kalau untuk khusus pemeliharaan di perpustakaan terlebih buku anggaranya 50.000/ siswa dalam satu tahun.

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Ya ada peraturan yang telah disepakati bersama mas. Misalkan dengan prosedur peminjaman ruang kalau diperpustakaan ketika guru mapel membutuhkan buku pegangan wajib mengisi daftar pinjam khusus dengan guru yang bersangkutan yang bertanggung jawab.

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Kepala bagian ruangan masing2 mas

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ya kalau yang saya tau setiap awal tahun ajaran baru selalu berkoordinasi untuk mengatur jadwal pemakaiannya

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Ya kalau untuk buku

    yang sudah tidak terpakai belum berani menghapus mas, paling kita sindirikan dikardus.

    Nama Responden : Bapak Yanto ( Kepala Tata Usaha) Waktu Wawancara : 8 Agustus 2014 Tempat Wawancara : SMA Islam Kandangan Temanggung

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Belum cukup

    karena masih kurang. Ada beberapa sarana prasarana yang perlu ditambah jumlahnya. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa? Belum sesuai mas, kami kan sekolah swasta jadi kami ada masalah dengan pembiayaan untuk penambahan maupun pembaharuan sarana prasarana.

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ada, kebutuhan tersebut

    disusun oleh guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium. Kemudian daftar kebutuhan tersebut diserahkan kepada wakasek sarpras.

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? Program perencanaan berawal dari daftar kebutuhan yang disusun guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium yang diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras bersama kepala sekolah dan komite menentukan skala prioritas.

  • 91

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Alurnya seperti yang telah saya jelasan tadi mas. Setelah ditentukan skala prioritas biasanya disusun proposalnya.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Yang terlibat tentu saja kepala sekolah, wakasek sarpras, guru, bagian perpustakaan, TU, bagian laboratorium, dan komite.

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Team khusus itu biasanya panitia gitu mas.

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Tentu saja. 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Dari wali

    murid, terkadang juga dari bantuan pemerintah, tetapi jarang. 3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia yang telah dibentuk,

    tetapi tetap dibawah pengawasan wakasek sarpras. 4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Tidak ada. 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Barang tersebut difoto dan

    dilaporkan kepada wakasek sarpras. 6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Dari

    yayasan belum pernah memberi dana.

    D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Garis koordinasi tertinggi

    kepala sekolah, dibawahnya ada wakasek sarpras karena yang mengurusi bagian sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir guru, kepala bagian perpustakaan, laboratorium, dan TU.

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Inventarisasi dilakukan per

    bagian ruang-ruang. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Belum semuanya, biasanya yang diberi kode itu yang bantuan dari pemerintah.

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Tempat penyimpanan

    itu seperti ruang kelas mas, jadi belum ada tempat khusus yang dibuat untuk penyimpanan sarpras.

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? Yang

    bertanggungjawab memelihara sarpras semua pihak sekolah, tetapi untuk pemeliharaan secara rutin dilaksanakan oleh kepala bagian masing-masing ruang bersama anggotanya.

    2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Belum ada kalau untuk program khusus. Pengecekan ya dilakukan oleh wakasek sarpras.

    3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Biasanya satu tahun sekali.

    4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Iya, ada anggaran dari sekolah khusus untuk biaya pemeliharaan.

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Penggunaan ya berdasarkan ijin dari kepala bagian masing-masing ruang dengan mengisi buku peminjaman. Penggunaan oleh siswa berdasarkan jadwal yang telah disusun sebelumnya.

    2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Kepala bagian ruang masing-masing dan melibatkan guru.

  • 92

    3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Biasanya jadwal penggunaan laboratorium kan sudah ditentukan. Jadi kalau mau menggunakan ya menggunakan sesuai dengan jadwalnya, dan dengan sepengetahuan kepala bagian ruang tersebut.

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Dijual mas

    berdasarkan berita acara penghapusan. Berita acara juga harus melalui rapat dulu. Tetapi jika masih bisa diperbaiki ya biasanya diperbaiki dulu, baru kalau yang sudah tidak dapat diperbaiki ya dijual.

    Nama Responden : Bapak Niswanto (Komite Sekolah) Waktu Wawancara : 9 Agustus 2014 Tempat Wawancara : Rumah Bapak Niswanto, Desa Termas Kandangan

    A. KETERSEDIAAN 1. Apakah ketersediaan sarana prasarana di SMA ini sudah dirasa cukup? Kurang mas, perlu

    ditambah dan beberapa sarana prasaran perlu diperbaiki bahkan diganti. 2. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar minimum? Jika

    belum mengapa? Belum, mungkin untuk menyesuaikan itu kan perlu penambahan dan perbaikan tetapi kami kan monosumber mas jadi dananya tidak terlalu banyak.

    B. PERENCANAAN 1. Apakah ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala? Ada untuk penyusunan secara

    berkala. Daftar kebutuhan disusun oleh setiap guru dan setiap bagian seperti TU, perpustakaan, laboratorium, kelas, dan bagian lain.

    2. Bagaimana program perencanaan yang berlaku di SMA ini? Dari daftar kebutuhan khusus tadi diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras membicarakan hal tersebut dengan kepala sekolah, komite, dan terkadang melibatkan yayasan untuk menentukan skala prioritas. Selain itu perencanaan juga disesuaikan dengan dana yang tersedia.

    3. Bagaimana alur perencanaan yang selama ini dilaksanakan? Ya tadi dari guru dan per bagian menyusun daftar kebutuhan dan diserahkan ke wakasek sarpras. Wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, dan yayasan tadi menentukan skala prioritas.

    4. Siapa saja yang selalu dilibatkan dalam perencanaan? Wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, yayasan, kepala setiap bagian ruang biasanya mas.

    5. Apakah sekolah membentuk team khusus dalam perencanaan sarana prasarana? Semacam panitia gitu biasanya dibentuk oleh wakasek sarpras.

    C. PENGADAAN 1. Apakah kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan? Iya. 2. Dari mana saja sumber dana diperoleh ketika ada pengadaan sarana prasarana? Sumber

    dana dari iuran wali murid yang disebut sebagai dana komite dan kadang dari bantuan pemerintah.

    3. Siapa yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal? Panitia yang telah dibentuk wakasek sarpras.

    4. Apakah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier? Belum pernah mas. 5. Apakah ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli? Pelaporan tersebut kepada

    wakasek sarpras. Kalau berwujud barang ya biasanya difoto, tapi jika berwujud bangunan pelaporannya secara berkala, dari awal, ketika sedang dalam proses dan setelah bangunan tersebut selesai mas.

  • 93

    6. Apakah setiap pengadaan sarana prasarana selalu menggunakan dana dari yayasan? Sepertinya belum pernah mas, soalnya dari yayasan belum pernah memberi dana untuk pengadaan sarpras.

    D. PENGATURAN 1. Bagaimana garis koordinasi pengelolaan sarana prasarana? Yang mengkoordinasi adalah

    kepala sekolah dan wakasek sarpras. Tapi secara teknis lebih ke wakasek sarpras. Kemudian melibatkan kepala masing-masing ruang dan guru mas.

    Inventarisasi 1. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan? Saat barang itu datang. 2. Apakah setiap sarana prasarana mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya?

    Beberapa ada yang sudah mempunyai kode tapi belum semuanya, paling buku gitu yang sudah ada kodenya.

    Penyimpanan 1. Apakah ada tempat khusus untuk penyimpanan sarana prasarana? Belum ada mas, jadi

    kadang disimpan di ruang kelas gitu sehingga tidak tertata dengan rapi.

    Pemeliharaan 1. Bagaimana palaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini? Biasanya wakasek

    sarpras mengadakan pengecekan sarana prasarana, tentang kelayakan sarprasnya untuk dipakai.

    2. Apakah ada program khusus untuk pengecekan sarana prasarana? Ya kalau program khusus tidak ada mas, ya cuma itu tadi pengecekan dilakukan oleh wakasek sarpras.

    3. Kapan jangka waktu dilakukannya pengecekan sarana prasarana secara berkala? Waktunya fleksibel mas.

    4. Apakah sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarana prasarana? Pendanaan ya tentu saja ada mas, disusunnya ketika awal tahun ajaran.

    E. PENGGUNAAN 1. Bagaimana mekanisme penggunaan sarana prasarana yang terkait dengan alat penunjang

    pembelajaran? Berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dan kebutuhan. 2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana? Guru mas. 3. Apakah ada prosedur khusus untuk penggunaan laboratorium? Ya dalam menggunakan

    alat-alat dilaboratorium sudah ada peraturannya mas. Kalau pemakaian ruangnya seperti yang sudah saya jelaskan tadi berdasarkan jadwal.

    F. PENGHAPUSAN 1. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai? Biasanya dipilah-

    pilah dulu, kalau ada barang yang rusak dan masih bisa diperbaiki ya diperbaiki terlebih dahulu, tapi kalau tidak bisa ya dijual biasanya.

  • 94

    Lampiran III

    DATA REDUKSI

    A. KETERSEDIAAN 1. Kalau menurut saya sudah

    cukup sehingga sudah sesuai standar minimum

    1. Cukup dan memenuhi standar minimum.

    Belum cukup dan belum sesuai standar minimum.

    Perlu penambahan ruang kelas, perlengkapan laboratorium, perlengka-pan perpustakaan, serta sarpras lainnya.

    Perlu perbaikan sarpras, terutama kamar mandi.

    Perlu pembaharuan beberapa saran dan prasarana.

    Sekolah swasta terkendala pendanaan.

    2. Kalau secara umum masih belum cukup. Belum memenuhi stndar minimum, karena untuk ruangan saja masih belum sesuai, terus kamar mandy jumlahnya cukup tapi kondisinya banyak yang rusak

    2. Belum cukup dan belum sesuai standar minimum, perlu penambahan ruang kelas dan perbaikan kamar mandi.

    3. Masih belum cukup mas banyak yang masih perlu dibenahi. Kalau menurut kami belum memenuhi standar sarpras mas, karena ya tau sendiri kalau sekolah swasta untuk dapat memenuhi standar minimum terganjal persoalan dana karena yang monosumber.

    3. Belum cukup dan belum memenuhi standar minimum, perlu perbaikan sarpras. Sekolah swasta terkendala pendanaan.

    4. Kalau saat ini menurut saya masih belum cukup karena kebanyakan perlengkapan dalam setiap ruangan misalnya laboratoriun masih belum lengkap. Sudah mas kalau berdasarkan standar minimum.

    4. Sudah sesuai standar minimum tapi perlu penambahan perlengkapan laboratorium.

    5. Untuk idealnya belum cukup mas, karena masih belum lengkap. Belum sesuai standar minimum mas, artinya kita masih seadanya. Ya yang jelas sekolah swasta kan monosumber mas kalau pengadaan terus tetapi anggaran gak ada kan sama saja mas.

    5. Belum cukup karena belum lengkap. Belum memenuhi standar minimum. Sekolah swasta terkendala pendanaan.

    6. Belum cukup mas karena masih banyak yang harus dilengkapi. Belum memenuhi standar minimum, karena untuk dapat memenuhi standar minimum tentunya dibutuhkan dana padahal untuk sekolah swasta yang monosumber itu sangat susah

    6. Belum cukup karena belum lengkap dan belum sesuai standar minimum. Sekolah swasta terkendala pendanaan.

    7. Masih belum karena mungkin sekolah pinggiran.

    7. Belum cukup karena merupakan sekolah pinggiran.

  • 95

    8. Menurut saya masih belum cukup terlebih perlengkapan untuk perpustakaan. Belum sesuai standar minimum mas, karena memang selain ruang juga anggaran masih terbatas. Yah anda tau sendiri kan sekolah swasta mono sumber jadi dananya minim.

    8. Belum cukup terutama perlengkapan perpustakaan dan belum sesuai standar minimum. Sekolah swasta terkendala pendanaan.

    9. Belum cukup karena masih kurang. Ada beberapa sarana prasarana yang perlu ditambah jumlahnya. Belum sesuai standar minimum mas, kami kan sekolah swasta jadi kami ada masalah dengan pembiayaan untuk penambahan maupun pembaharuan sarana prasarana.

    9. Kurang, perlu penambahan dan belum sesuai standar minimum. Sekolah swasta terkendalam dengan pembiayaan.

    10. Kurang mas ketersediaan sarpras, perlu ditambah dan beberapa sarana prasaran perlu diperbaiki bahkan diganti. Belum, mungkin untuk menyesuaikan itu kan perlu penambahan dan perbaikan tetapi kami kan monosumber mas jadi dananya tidak terlalu banyak.

    10. Kurang, perlu penambahan, perbaikan, dan pebaharuan. Sarana prasarana belum sesuai standar minimum karena sumber dana kurang.

    B. PERENCANAAN

    Program Perencanaan 1. Ya ada penyusunan daftar

    kebutuhan secara berkala mas, jadi setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhannya masing2 dalam bentuk proposal sederhana . Daftar kebutuhan itu nanti deserahkan ke kami sebagai bagian sarana prasarana untuk kemudian ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas. Program perencanaan awalnya tetap dari daftar kebutuhan para guru mas, nah setelah daftar kebutuhan itu diberikan pada bagian sarpras selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada ketersediaan dana yang ada mas. Setelah itu kami mengkomunikasikan dengan kepala sekolah dan komite hingga pada akhirnya merencanakan pengadaan dengan

    1. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Perencanaan berdasarkan kebutuhan para guru. Guru membuat daftar kebutuhan masing-masing kemudian diserahkan bagian sarpras untuk ditindaklanjuti berdasarkan skala prioritas. Bagian sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite untuk merencanakan pengadaan/perbaikan. Pembelian dilaksanakan dengan menunjuk pihak terkait.

    Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala.

    Perencanaan berdasarkan kebutuhan para guru dan kepala bagian ruang (perpustakaan, laboratorium, dan TU).

    Guru dan kepala bagian ruang membuat daftar kebutuhan masing-masing kemudian diserahkan waksek sarpras untuk ditindaklanjuti.

    Wakasek sarpras berkoordinasi dengan kepala

  • 96

    menunjuk pihak terkait untuk melaksanakan pembelian jika itu memang butuh dibeli atau melaksanakan perbaikan jika memang masih bisa diperbaiki. Kalau alurnya mulai dari masing2 guru mas yang memberikan daftar kebutuhan yang diberikan ke bagian sarpras, bagian sarpras mengakomodasi dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada anggaran yang ada, selanjutnya realisasinya nanti diserahkan kepada pihak terkait.

    sekolah dan komite untuk menentukan skala prioritas dan disesuaikan dengan dana yang tersedia, kemudian membuat program perencanaan.

    Wakasek kurikulum membentuk panitia untuk penyusunan proposal dan pengadaan sarpras.

    2. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala dan setiap tahunnya melalui para guru dan wakasek sarpras berkoordinasi menyusun daftar kebutuhan untuk sarpras entah pengadaan baru atau perbaikan saja. Program perencanaanya tetap mengacu pada anggaran yang ada sehingga akan disusun skala prioritas karena tidak mungkin untuk semua pengadaan dapat terealisasi. Dalam menentukan skala prioritas misalkan buku berarti yang menjadi prioritas adalah mapel UN. Alur perencanaan seperti yang saya katakana tadi, guru dan wakasek menyusun daftar kebutuhan sarpras kemudian ditentukan skala prioritas dan anggaran. Dalam perencanaan selalu melibatkan komite setelah itu juga melibatkan yayasan. Team khusus pasti ada, nantinya akan dikoordinir oleh wakasek sarpras.

    2. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala setiap tahun. Guru dan wakasek sarpras berkoordinasi menyusun daftar kebutuhan untuk pengadaan/perbaikan. Pengadaan/perbaikan disesuaikan dengan dana yang tersedia dan skala prioritas. Perencanaan melibatkan komite dan yayasan. Team khusus ada yang dikoordinir wakasek sarpras.

    3. Ya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala mas, yang saya tahu di SMA PGRI setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhan masing2 yang nantinya diserahkan ke bagian sarpras untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan komite. Program perencanaan seperti yang sudah saya katakan tadi dari daftar kebutuhan guru tadi akan dijadikan acuan oleh bagian sarpras untuk membuat program

    3. Ada penyususnan daftar kebutuhan secara berkala. Guru menyusun daftar kebutuhan masing-masing kemudian diserahkan bagian sarpras. Sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite serta yayasan untuk membuat program kerja perencanaan yang disesuaikan dengan anggaran dan skala

  • 97

    kerja yang berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite sekolah terkadang juga dengan yayasan. Setelah itu akan ditentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. Yang saya jekaskan tadi sudah termasuk alur proposalnya.

    prioritas.

    4. Ya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala seperti yang saya sampaikan tadi yaitu setiap guru akan memberikan daftar kebutuhan yang akan dikoordinasikan pada wakasek sarpras yang pada akhirnya akan ditentukan skala prioritas. Program perencanaannya dari daftar kebutuhan dari guru2 tadi, wakasek sarpras akan mengajukan pada sekolah untuk menentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. Setelah itu akan mulai penyusunan proposal pengadaan sarpras. Aur perencanaan seperti yang saya jelaskan tadi. Dalam perencanaan selain pihak internal sekolah kami pasti melibatkan yayasan dan komite sekolah. Karena komite nantinya kan menyambungkan pada wali murid. Kami selalu membentuk team mas dalam setiap program pengadaannya.

    4. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Setiap guru memberikan daftar kebutuhan kepada wakasek sarpras untuk diajukan kepada pihak sekolah. Kemudian dibuat program perencanaan berdasarkan skala prioritas dan anggaran; serta penyusunan proposal. Perencanaan melibatkan pihak sekolah, yayasan, dan komite. Sekolah membentuk panitia dalam setiap program pengadaan.

    5. Biasanya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala, melalui bagian sarpras. Jadi setiap guru membuat list kebutuhan masing2. Biasanya ya pada akhir tahun sehingga nanti dapat dijadikan program kerja untuk tahun depan. Jadi setiap tahunnya kan setiap wakasek termasuk bagian sarpras menyusun program beserta anggaran pengadaan sarpras maupun pemeliharaa yang berdasarkan kebutuhan yang sudah dipetakan untuk dapat ditentukan skala prioritasnya. Jadi tidak semua dapat direalisasikan karena terkait keterbatasan anggaran. Alurnya perencanaannya dari program kerja yang sudah disusun

    5. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala setiap akhir tahun. Setiap guru membuat list kebutuhan masing-masing. Wakasek bagian sarpras menyusun program beserta anggaran pengadaan/pemeliharaan berdasarkan kebutuhan yang sudah dipetakan dan skala prioritas. Setelah program kerja disusun, akan dibentuk panitia untuk penyususnan proposal dan pengajuan.

  • 98

    nantinya akan dibentuk panitia untuk mempersiapkan proposalnya yang kemudian akan diajukan.

    6. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala mas. Untuk perencanaan berdasarkan kebutuhan dari setiap guru atau kepala ruang atau kepala perpus. Guru, kepala ruang, dan kepala perpus mengajukan kebutuhan masing-masing kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah, Ka TU, dan komite. Yang terlibat dalam perencanaan yaitu Kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja. Kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja.

    6. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Progarm perencanaan berdasarkan kebutuhan setiap guru, kepala ruang, atau kepala perpustakaan. Kebutuhan tersebut diajukan kepada wakasek sarpras untuk dikoordinasikan dengan kepala sekolah, Ka TU, dan komite. Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu kepala sekolah, wakasek sarpras, Ka TU, komite, guru, kepala ruang, dan kepala perpustakaan. Komite dalam perencanaan berisfat mengetahui.

    7. Oya, itu mesti ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Jadi daftar kebutuhan disusun wakasek sarpras bersama dengan guru2 untuk sekalian menentukan anggarannya. Program perencanaan disini berdasarkan kebutuhan dan anggaran yang disusun tadi. Alurnya dari para guru dengan daftar kebutuhannya untuk dikomunikasikan dengan bagian sarpras dan akan dirundingkan bersama untuk memilih skala prioritas itu tadi mas.

    7. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala yang disusun oleh wakasek sarpras dan guru. Program perencanaan berdasarkan kebutuhan dan anggaran. Wakasek sarpras dan guru menyusun kebutuhan dan anggaran. Kemudian dikomunikasikan dengan bagian sarpras untuk ditentukan skala prioritas.

    8. Untuk perpustakaan setiap tahun ada penyusunan daftar kebutuhan buku, jadi setiap guru saya beri daftar kebutuhan khusus untuk pembelian buku. Program perencanaan awalnya pasti selalu berdasarkan kebutuhan ya mas, kita berkoordinasi bersama untuk membuat skala prioritas yaitu yang memungkinkan dengan anggaran kita.

    8. Setiap tahun ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala untuk bagian perpustakaan. Setiap guru diberi daftar kebutuhan khusus untuk pembelian buku. Kemudian diserahkan bagian sarpras untuk ditentukan skala priorotasnya.

    9. Ada penyusunan kebutuhan secara berkala, kebutuhan tersebut disusun oleh guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium. Kemudian

    9. Ada penyusunan kebutuhan secara berkala. Kebutuhan disusun oleh guru, bagian perpustakaan, maupun

  • 99

    daftar kebutuhan tersebut diserahkan kepada wakasek sarpras. Program perencanaan berawal dari daftar kebutuhan yang disusun guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium yang diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras bersama kepala sekolah dan komite menentukan skala prioritas. Alur perencanaan seperti yang telah saya jelasan tadi mas. Setelah ditentukan skala prioritas biasanya disusun proposalnya.

    bagian laboratorium dan diserhkan kepada wakasek sarpras. Wakasek sarpras, kepala sekolah, dan komite menentukan skala prioritas.

    10. Ada untuk penyusunan secara berkala. Daftar kebutuhan disusun oleh setiap guru dan setiap bagian seperti TU, perpustakaan, laboratorium, kelas, dan bagian lain. Dari daftar kebutuhan khusus tadi diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras membicarakan hal tersebut dengan kepala sekolah, komite, dan terkadang melibatkan yayasan untuk menentukan skala prioritas. Selain itu perencanaan juga disesuaikan dengan dana yang tersedia. Alur perencanaan ya tadi dari guru dan per bagian menyusun daftar kebutuhan dan diserahkan ke wakasek sarpras. Wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, dan yayasan tadi menentukan skala prioritas.

    10. Ada penyususnan secara berkala. Daftar kebutuhan dibuat guru dan setiap bagian ruang. Kemudian diserhkan ke wakasek sarpras untuk ditentukan skala prioritas bersama kepala sekolah, komite, dan yayasan.

    Pelaksana 1. Yang selalu terlibat dalam

    perencanaan jelas setiap guru mas, bagian sarpras, kepala sekolah, serta komite sekolah. Team khusus dalam perencanaan sarpras yang dibentuk paling ya semacam panitia kecil mas, tapi kalau hanya pengadaan barangnya sedikit seperti misalnya pengadaan spidol dan mungkin perlengkapan laboratorium langsung dipercayakan kapada guru atau petugas tata usaha yang bersangkutan.

    1. Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu guru, bagian sarpras, kepala sekolah, dan komite. Sekolah membentuk panitia dalam perencnaan sarpras. Akan tetapi jika hanya pengadaan berang sedikit, seperti spidol dan perlengkapan laboratorium langsung dipercayakan kepada guru atau petugas TU.

    Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu guru, kepala bagian ruang, wakasek sarpras, kepala sekolah, dan komite.

    Sekolah membentuk panitia dalam perencanaan sarpras.

  • 100

    2. Dalam perencanaan selalu melibatkan komite setelah itu juga melibatkan yayasan. Pasti ada team khusus dalam perencanaan, nantinya akan dikoordinir oleh wakasek sarpras.

    2. Komite dan yayasan dilibatkan dalam perencanaan sarpras. Dibentuk team khusus dalam perencanaan yang dikoordinasi oleh waksek sarpras.

    3. Dalam perencanaan ya selalu melibatkan komite, kepala sekolah, guru2, dan yayasan. Pokoknya semua dilibatkan. Untuk panitia kecil gitu ada karena nantinya mereka yang sekaligus sebagai pelaksananya.

    3. Perencanaan melibatkan komite, kepala sekolah, guru, dan yayasan. Sekolah membentuk panitia yang sekaligus sebagai pelaksana.

    4. Dalam perencanaan selain pihak internal sekolah kami pasti melibatkan yayasan dan komite sekolah. Karena komite nantinya kan menyambungkan pada wali murid. Kami selalu membentuk team mas dalam setiap program pengadaannya.

    4. Sekolah melibatkan yayasan dan komite dalam perencanaan sarpras. Komite sebagai penghubung dengan wali murid. Setiap program pengadaan selalu dibentuk team khusus.

    5. Dalam perencanaan jelas melibatkan wakasek sarpras, komite sekolah, kepala sekolah dan para guru. Ya pasti dibentuk team khusus dalam perencanaan mas, kadang kami juga melibatkan orang tua siswa untuk menjadi panitia

    5. Perencanaan melibatkan wakasek sarpras, komite sekolah, kepala sekolah, dan guru. Sekolah membentuk panitia yang melibatkan wali murid dalam perencanaan sarpras.

    6. Yang selalu dilibatkan dalam perencanaan yaitu kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja. Untuk pembentukan team khusus dalam perencanaan itu kewenangan wakasek sarpras, jadi pasti ada semacam panitia kegiatan.

    6. Perencanaan melibatkan kepala sekolah dan kepala TU, komite hanya mengetahui. Pembentukan panitia kegiatan berdasarkan kewenangan wakasek sarpras.

    7. Jelas selalu melibatkan bagian sarpras,kepala sekolah, para guru untuk dapat menentukan daftar kebutuhan, komite sekolah dan kadang melibatkan wali murid. Dalam perencanaan sarpras iya dibentuk team khusus mas semacam panitia kecil gitu.

    7. Bagian sarpras, para guru, kepala sekolah, guru-guru, komite dan kadang wali murid. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras.

    8. Yang selalu dilibatkan dalam perencanaan yaitu guru, wakasek sarpras, dan nanti kepala sekolah. Ada team khusus dalam perencanaan sarpras mas, semacam panitia kecil.

    8. Perencanaan melibatkan guru, wakasek sarpras, dan kepala sekolah. Sekolah membentuk panitia dalam perencanaan sarpras.

    9. Yang terlibat dalam perencanaan tentu saja kepala sekolah,

    9. Perencanaan melibatkan kepala sekolah, wakasek

  • 101

    wakasek sarpras, guru, bagian perpustakaan, TU, bagian laboratorium, dan komite. Ada team khusus dalam perencanaan itu biasanya panitia gitu mas.

    sarpras, guru, bagian perpustakaan, TU, bagian laboratorium, dan komite. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras.

    10. Yang terlibat dalam perencanaan ya wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, yayasan, kepala setiap bagian ruang biasanya mas. Dalam perencanaan, Semacam panitia gitu biasanya dibentuk oleh wakasek sarpras.

    10. Perencanaan melibatkan wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, yayasan, kepala setiap bagian ruang. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras.

    C. PENGADAAN

    1. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana diperoleh dari dana komite sebagai perawatan dan rehap saja dan yang skala besar dapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk blog grand. Yayasan belum berperan besar terkait pendanaan. Kalau proposal yang sifatnya pengadaan perlengkapan mengajar atau perlengkapan laboratorium atau perpustakaan berarti guru atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruangan trsebut. Tetapi kalau dalam pembangunan gitu biasanya komite sekolah yang membuat proposal. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Barang yang sudah dibeli dilaporan ke bagian sarpras saja mas secara lisan. Setiap pengadaan sarana prasarana tidak menggunakan dana dari yayasan, karena dana dari yayasan tidak ada

    a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    b. Sumber dana dari dana komite sebagai perawatan dan rehap. Sumber dana pemerintah dalam bentuk blog grand.

    c. Proposal yang sifatnya pengadaan perlengkapan mengajar, laboratorium, perpustakaan disusun oleh guru atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruangan tersebut. Proposal pembangunan dibuat oleh komite sekolah.

    d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier.

    e. Barang yang sudah dibeli dilaporkan secara lisan ke bagian sarpras.

    f. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    Sumber dana dari dana komite (wali murid), bantuan donatur, dan bantuan pemerintah.

    Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    Proposal yang sifatnya pengadaan perlengkapan mengajar atau ruang tertentu disusun oleh guru atau pihak yang bertanggung jawab terhadap ruangan tersebut. Proposal pembangunan dibuat oleh panitia.

    Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier.

    Pelaporan barang yang sudah dibeli dalam bentuk foto; sedangkan pelaporan bangunan secara bertahap mulai dari 0 %, 50%, hingga 100% kepada wakasek sarpras.

    2. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana diperoleh dari wali murid dan bantuan saja. Ya kalau sifatnya kebutuhan pembelajaran guru berarti guru yang menyusun proposal, tetapi kalau seperti gedung yaada panitia sendiri yang menyusun. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli, ya setelah pengadaan dilaksanakan nanti akan dilaporkan ke pihak yang

    a. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    b. Sumber dana dari wali murid dan bantuan.

    c. Proposal yang sifatnya kebutuhan pembelajaran guru disusun oleh guru, tetapi kalau proposal pembangunan gedung disusun oleh panitia.

    d. Barang yang sudah dibeli dilaporkan kepada pihak pemberi bantuan, tetapi jika dana sekolah

  • 102

    memberikan bantuan jika berasal dari bantuan, tetapi jika dari sekolah akan ada pelaporan ke bagian sarpras. Setiap pengadaan sarana prasarana tidak menggunakan dana dari yayasan

    dilaporkan ke bagian sarpras.

    e. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    3. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari wali murid, bantuan para donatur dan bantuan pemerintah tapi sangat jarang yang dari pemerintah. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal ya kadang komite sekolah, kadang bagian sarpras, bahkan kalau pengadaan perlengkapan ruang gitu ya guru yang bersangkutan. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Barang yang sudah dibeli dilaporkan ke wakasek sarpras. Pengadaan sarpras tidak menggunakan dana dari yayasan.

    a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    b. Sumber dana dari wali murid, bantuan para donatur dan bantuan pemerintah. Sumber dana dari pemerintah jarang.

    c. Proposal disusun oleh komite sekolah, bagian sarpras, atau guru untuk pengadaan perlengkapan ruang.

    d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier.

    e. Barang yang sudah dibeli dilaporkan ke wakasek sarpras.

    f. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    4. Ya pengadaan sarpras itu harus berdasarkan perencanaan yang sudah disepakati bersama. Sumber dana dari pemerintah, orang tua siswa, dan sumbangan alumni. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal adalah panitia yang sudah ditunjuk. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Pihak yang membeli melaporkan kepada waka sarpras. Pengadaan sarpras tidak menggunakan dana dari yayasan.

    a. Pengadaan sarpras berdasarkan perencanaan.

    b. Sumber dana dari pemerintah, orang tua siswa, dan sumbangan alumni.

    c. Penyusunan proposal dilakukan oleh panitia.

    d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier.

    e. Pihak yang membeli barang melaporkan kepada waka sarpras.

    f. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    5. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari DAK, dana pengembangan dari siswa, bantuan dari pemerintah. Yang bertanggung jawab dalam menyusun proposal adalah panitia yang telah ditunjuk. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli mas, kalau barang

    a. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    b. Sumber dana dari DAK, dana pengembangan dari siswa, bantuan dari pemerintah.

    c. Proposal disusun oleh panitia.

    d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier.

  • 103

    ada pelaporan dalam bentuk foto. Kalau bangunan kami ada pelaporan secara bertahap mulai dari 0 %, 50%, hingga 100%. Selama ini belum pernah menggunakan dana dari yayasan dalam pengadaan sarpras.

    e. Pelaporan barang yang sudah dibeli dalam bentuk foto. Pelaporan bangunan secara bertahap mulai dari 0 %, 50%, hingga 100%.

    f. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    6. Ya pasti kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana komite dari anggaran orang tua, bantuan dari pemerintah. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal yaitu yang membutuhkan misal TU butuh komputer berarti TU yang membuat. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Setelah pembelian biasanya akan difoto dan dicatat dalam buku inventaris untuk laporan ke bagian sarpras dan pemerintah. Tidak ada dana dari yayasan dalam pengadaan sarpras.

    a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    b. Sumber dana dari orang tua (dana komite) dan bantuan pemerintah.

    c. Penyusunan proposal oleh pihak yang membutuhkan.

    d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier.

    e. Pelaporan barang yang sudah dibeli dalam bentuk foto, dicatat dalam buku inventaris dan dilaporkan ke bagian sarpras.

    f. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    7. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Panitia yang bertanggjawab menyusun proposal. Sumber dana dari DAK, bantuan pemerintah, dan donator. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Barang yang sudah dibeli dilaporkan ke wakasek sarpras. Tidak ada dana dari yayasan dalam pengadaan sarpras.

    a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    b. Panitia yang bertanggjawab menyusun proposal.

    c. Sumber dana dari DAK, bantuan pemerintah, dan donator.

    d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier.

    e. Pelaporan barang yang sudah dibeli kepada wakasek sarpras.

    f. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    8. Ya jelas mas kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari RAKS, anggaran komite, BOM untuk pengadaan buku, dan bantuan. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal kepala bagian ruang atau guru yang terkait. Pernah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier bekerja sama dengan erlangga tapi hanya sekali saja.

    a. Kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    b. Sumber dana dari RAKS, anggaran komite, BOM untuk pengadaan buku, dan bantuan.

    c. Proposal disusun oleh kepala TU atau guru terkait.

    d. Pernah ada sekali kegiatan lelang dalam

  • 104

    Ada prosedur pelaporan barang yang sudah dibeli, kalau sarpras selain buku ada dengan laporan ke bagian sarpras tapi kalau pengadaan buku hanya dilaporkan pada siswa saja karena kalau buku sudah tanggung jawab kepala perpus sendiri. Selama ini tidak ada dana dari yayasan.

    menentukan surplier, yaitu bekerja sama dengan erlangga.

    e. Pelaporan barang yang sudah dibeli kepada bagian sarpras, pelaporan buku yang sudah dibeli kepada siswa.

    f. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    9. Tentu saja kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari wali murid, terkadang juga dari bantuan pemerintah, tetapi jarang. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal yaitu panitia yang telah dibentuk, tetapi tetap dibawah pengawasan wakasek sarpras. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Pelaporan barang yang sudah dibeli yaitu barang tersebut difoto dan dilaporkan kepada wakasek sarpras. Dari yayasan belum pernah memberi dana.

    a. Pengadaan merupakan tindak lanjtu dari perencanaan.

    b. Sumber dana dari wali murid dan terkadang dari bantuan pemerintah.

    c. Panitia bertanggungjawab dalam penyususnan proposal dan dibawah pengawasan wakasek sarpras.

    d. Tidak ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier

    e. Pelaporan barang dengan difoto untuk diserahkan kepada wakasek sarpras.

    f. Tidak ada sumber dana dari yayasan.

    10. Iya, kegiatan pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Sumber dana dari iuran wali murid yang disebut sebagai dana komite dan kadang dari bantuan pemerintah. Yang bertanggungjawab dalam menyusun proposal yaitu panitia yang telah dibentuk wakasek sarpras. Belum pernah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier. Pelaporan barang yang sudah dibeli tersebut kepada wakasek sarpras. Kalau berwujud barang ya biasanya difoto, tapi jika berwujud bangunan pelaporannya secara berkala, dari awal, ketika sedang dalam proses dan setelah bangunan tersebut selesai mas.

    a. Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan.

    b. Sumber dana dari dana komite dan bantuan pemerintah.

    c. Panitia bertanggungjawab dalam menyususn proposal.

    d. Belum pernah ada kegiatan lelang dalam menentukan surplier.

    e. Pelaporan barang yang sudah dibeli dengan menggunakan foto. Pelaporan bangunan secara berkala, dari awal, proses, dan setelah bangunan jadi.

    D. PENGATURAN Garis Koordinasi 1. Yang memegang tanggungjawab

    tertinggi dalam pengelolaan saran 1. Penanggungjawab

    tertinggi dalam Penanggungjawab

  • 105

    prasarana itu wakasek sarana prasarana mas, jadi yang mengkoordinir ya wakasek sarana prasarana itu tadi. Tetapi dibawah wakasek sarana prasaran ada kepala bagian setiap ruang yang mengelola sarana prasarana di setiap ruang tersebut. Guru-guru juga diikutsertakan dalam pengelolaan sarana prasarana mas.

    pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir kepala bagian setiap ruang. Kepala bagian setiap ruang mengelola sarpras di ruang masing-masing. Wakasek kesiswaan juga melibatkan guru dalam pengelolaan.

    tertinggi dalam pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras.

    Wakasek sarpras mengkoordinir kepala bagian setiap ruang. Kepala bagian setiap ruang mengelola sarpras di ruang masing-masing. Wakasek sarpras juga melibatkan guru dalam pengelolaan.

    Kepala sekolah dan komite sekolah bersifat mengetahui.

    2. Semua pihak terlibat dalam pengelolaan tetapi atas tanggung jawab wakasek sarpras

    2. Penanggungjawab pengelolaan sarpras adalah waksek sarpras dengan melibatkan semua pihak sekolah.

    3. Jadi komite bersama-sama dengan bagian sarpras untuk berkoordinasi dalam mengelola sarpras.

    3. Bagian sarpras dan komite berkoordinasi dalam pengelolaan sarpras.

    4. Garis koordinasi pengelolaan sarpras kalau di SMA PGRI kan ada wakasek sarpras yang setiap tahun selalu membuat program kerja dan anggaran

    4. Pengelolaan sarpras dikoordinasi oleh wakasek sarpras.

    5. Kalau secara struktural kepala sekolah akan dibantu oleh wakasek yang termasuk salah satunya adalah wakasek sarpras yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sarpras. Dan wakasek sarpras mengkoordinir kepala perpustakaan, petugas laborat, dan para guru. Tentunya juga akan ada komunikasi pada komite tapi sifatnya mengetahui.

    5. Kepala sekolah dan wakasek sarpras bertanggungjawab dalam pengelolaan sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir kepala perpustakaan, petugas laboratorium, dan guru. Komite sekolah bersifat mengetahui.

    6. Wakasek sarpras bekerja sama dengan TU untuk mengelola dan juga melibatkan para guru dan kepala ruang masing2.

    6. Wakasek sarpras bekerjasama dengan TU dalam mengelola sarpras dengan melibatkan guru dan kepala masing-masing ruang.

    7. Setiap awal tahun ajaran wakasek sarpras ada program kerja yang berdasarkan permintaan dari guru-guru.

    7. Wakasek sarpras menyusun program kerja berdasarkan permintaan guru.

    8. Koordinasi tertinggi ada pada wakasek sarana prasarana. Jadi setiap guru, petugas TU, dan kapala perpustakaan berkoordinasi untuk pemeliharaan dan memberikan daftar kebutuhannya pada wakasek sarpras sehingga sarpras melibatkan komite sekolah dan

    8. Penanggungjawab tertinggi dalam pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras. Guru, petugas TU, dan kepala perpustakaan bertugas memelihara sarpras dan memberikan daftar kebutuhan pada

  • 106

    kepala sekolah untuk menindaklanjutinya.

    wakasek sarpras. Wakasek sarpras melibatkan komite dan kepala sekolah dalam menindaklanjuti.

    9. Garis koordinasi tertinggi kepala sekolah, dibawahnya ada wakasek sarpras karena yang mengurusi bagian sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir guru, kepala bagian perpustakaan, laboratorium, dan TU.

    9. Koordinasi tertinggi yaitu kepala sekolah dan wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir guru, kepala bagian perpustakaan, laboratorium, dan TU

    10. Yang mengkoordinasi adalah kepala sekolah dan wakasek sarpras. Tapi secara teknis lebih ke wakasek sarpras. Kemudian melibatkan kepala masing-masing ruang dan guru mas.

    10. Kepala sekolah dan wakasek sarpras mengkoordinir pengelolaan sarpras dengan melibatkan kepala ruang dan guru.

    Inventarisasi 1. Inventarisasi terhadap sarana

    prasarana dilakukan setelah pengadaan barang itu langsung kami inventaris mas. Ya setiap sarpras ada kode berdasarkan jenisnya tapi belum semua mas, harusnya kan sekecil apapun tetap ada inventarisnya dengan bentuk pengkodean tadi tapi selama ini belum semua mas.

    1. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Setiap sarpras mempunyai kode berdasarkan jenisnya, tetapi belum semua.

    Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang, setiap semester, atau akhir tahun ajaran tergantung pada setiap masing-masing ruang.

    Setiap sarpras dari pemerintah dan buku mempunyai kode berdasarkan jenisnya.

    Belum semua sarpras diberi kode karena keterbatasan tenaga.

    2. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan ya kadang setelah barang itu datang tetapi terkadang setiap semester berakhir. Belum semua sarpras mempunyai kode, karena keterbatasan tenaga saja.

    2. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang, tetapi terkadang setiap semester. Belum semua sarpras mempunyai kode karena keterbatasan tenaga.

    3. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan setelah barang itu datang. Belum semua sarpras mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya.

    3. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Belum semua sarpras mempunyai kode.

    4. Setiap barang datang kita langsung melakukan inventarisasi. Masih banyak yang belum di beri kode untuk inventaris, sebenarnya sekecil apapun harus ada nomer inventarisnya.

    4. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Belum semua sarpras mempunyai kode.

    5. Ya inventarisir tuw dilakukan perbagian ruangan setiap barang itu datang. Belum semuanya diberi kode, paling hanya sarpras

    5. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang berdasarkan masing-masing ruang. Sarpras

  • 107

    yang berasal dari bantuan pemerintah.

    yang diberi kode hanya sarpras dari bantuan pemerintah.

    6. Setiap awal tahun ajaran ada pendataan ulang terhadap sarpras untuk persiapan akreditasi. Kode secara keseluruhan belum, hanya peruangan saja yang ada kodenya.

    6. Setiap awal tahun ajaran dilakukan inventarisasi sarpras untuk persiapan akreditasi. Sarpras yang diberi kode hanya tiap ruang.

    7. Pendataan pasti ada, biasanya akhir tahun ajaran sehingga bisa menjadi acuan untuk menyusun program tahun selanjutnya. Untuk kode belum semua, hanya yang sifatnya bantuan dari pemerintah saja.

    7. Inventaris dilakukan diakhir tahun ajaran, sebagai acuan penyusunan program. Belum semua ada kode untuk masing2 barang hanya yang dari bantuan pemerintah saja.

    8. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan ya ketika barang itu datang to, jadi waktunya ya fleksibel. Iya ada pemberian kode, khususnya buku pasti selalu ada untuk mempermudah mengelolanya.

    8. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Buku selalu diberi kode.

    9. Inventarisasi dilakukan per bagian ruang-ruang. Belum semuanya diberi kode, biasanya yang diberi kode itu yang bantuan dari pemerintah.

    9. Inventarisasi dilakukan per bagian ruang. Barang yang diberi kode hanya bantuan dari pemerintah.

    10. Inventarisasi dilakukan saat barang itu datang. Beberapa ada yang sudah mempunyai kode tapi belum semuanya, paling buku gitu yang sudah ada kodenya.

    10. Inventarisasi dilakukan ketika barang datang. Buku sudah diberi kode.

    Penyimpanan 1. Kalau tempat khusus belum ada

    mas hanya saja selama ini menggunakan ruang kelas saja.

    1. Tidak ada tempat khusus untuk penyimpanan sarpras. Tempat yang digunakan hanya ruang kelas.

    Tidak ada tempat khusus untuk penyimpanan sarpras. Tempat yang digunakan hanya ruang kelas.

    Tempat penyimpanan sarpras tidak tertata rapi.

    2. Tidak ada, masih menggunakan ruang kelas.

    2. Tempat penyimpanan yang digunakan adalah ruang kelas.

    3. Tidak ada mas. 3. Tidak ada tempat penyimpanan khusus.

    4. Kalau tempat khusus belum ada karena masih menggunakan ruang kelas.

    4. Tempat penyimpanan yang digunakan adalah ruang kelas.

    5. Ada, tapi kondisinya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi. Karena selain ketersediaan ruang penyimpanan yang kurang, serta masih belum merasa memiliki.

    5. Tempat penyimpanan tidak tertata rapid an kurang.

  • 108

    6. Belum sehingga penataanya tidak rapi.

    6. Belum ada tempat penyimpanan sehingga sarpras tidak tertata rapi.

    7. Kalau tempat khusus penyimpanan ada tapi kondisinya tidak terawat dan penataannya tidak rapi

    7. Ada tapi kondisinya rusak dan tidak tertata rapi

    8. Ada mas, tapi ya bukan tempat khusus sich soale masih menggunakan ruang kelas.

    8. Tempat penyimpanan menggunakan ruang kelas.

    9. Tempat penyimpanan itu seperti ruang kelas mas, jadi belum ada tempat khusus yang dibuat untuk penyimpanan sarpras.

    9. Tempat penyimpanan di ruang kelas.

    10. Belum ada tempat penyimpanan khusus mas, jadi kadang disimpan di ruang kelas gitu sehingga tidak tertata dengan rapi.

    10. Belum ada tempat khusus penyimpanan sehingga tidak tertata rapi.

    Pemeliharaan 1. Kalau pemeliharaan disini semua

    bertanggung jawab mas, jadi jika itu di ruangan laboratorium berarti kepala laboratorium beserta guru bertanggung jawab terhadap pemeliharaannya bahkan siswa juga sering dilibatkan. Kalau program khusus pengecekan tidak ada mas, paling hanya pengecekan secara visual saja. Biasanya setiap akhir tahun ajaran mas yang pasti dilakukan pengecekan. Tetapi kalau pengecekan secara visual saja setiap tengah semester mas. Ada mas, sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarpras, biasanya kalau anggaran untuk pemeliharaan saja menggunakan dana komite.

    1. Semua pihak sekolah bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarpras. Penanggungjawab dalam pemeliharaan sarpras dibagi dalam tiap ruang. Tidak ada program khusus dalam pengecekan sarpras. Pengecekan dilakukan setiap akhir tahun ajaran. Pengecekan dilakukan secara visual saja dilakukan setiap tengah semester. Anggaran untuk pemeliharaan sarpras menggunakan dana komite.

    Semua pihak sekolah bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarpras.

    Penanggungjawab dalam pemeliharaan sarpras dibagi dalam tiap ruang.

    Pemeliharaan sarpras dilakukan berdasarkan skala prioritas.

    Tidak ada program khusus dalam pengecekan sarpras.

    Pengecekan dilakukan setiap akhir tahun ajaran.

    Pengecekan secara visual dilakukan setiap semester fleksibel.

    Anggaran untuk pemeliharaan sarpras menggunakan dana komite yang disusun pada awal tahun ajaran.

    2. Pelaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini dari tata usaha sebagai penanggung jawab kenyamanan yang melibatkan bagian sarpras dan guru untuk pemeliharaan sarpras yang ada. Tidak ada program khusus untuk pengecekan sarpras. Pengecekan Paling ya satu semester sekali. Ada, sekolah mengagihkan anggaran khusus, sumbernya dari siswa. Makanya untuk pemeliharaanya saja harus

    2. Penanggungjawab pemeliharaan sarpras adalah TU dan melibatkan bagian sarpras serta guru. Tidak ada program khusus dalam pegecekan sarpras.