PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG KOTORAN …repository.iainambon.ac.id/530/2/bab 1,3,5.pdfKotoran...
Transcript of PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG KOTORAN …repository.iainambon.ac.id/530/2/bab 1,3,5.pdfKotoran...
-
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG KOTORAN BURUNG
MERPATI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO
(Theobroma cacao,L.)
SKRIPSI
Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Disusun Oleh:
FAHRIZAL KEIYA
NIM. : 0120402149
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON
2019
-
MOTTO DAN PRSEMBAHAN
MOTTO
Teruslah berkata jujur, karena dengan kejujuran dimana saja kita
diterima.
Lebih baik terlambat daripada tidak wisuda sama sekali.
PERSEMBAHAN
Segalah rasa hormat yang tak ternilai, maka dengan segala
ketulusan yang mendalam, skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi Ayahanda Usman Keiya
dan Ibunda Halima Nanuayo
Adikku tercinta (Uly Yanti Keiya) dan, dan yang terkhusus (Dahlia
Kelderak) yang selalu memberikan semangat dan mutifasi.
Dosen dan Guruku.
Almamaterku IAIN Ambon.
-
MOTTO DAN PRSEMBAHAN
MOTTO
Teruslah berkata jujur, karena dengan kejujuran dimana saja kita
diterima.
Lebih baik terlambat daripada tidak wisuda sama sekali.
PERSEMBAHAN
Segalah rasa hormat yang tak ternilai, maka dengan segala
ketulusan yang mendalam, skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi Ayahanda Usman Keiya
dan Ibunda Halima Nanuayo
Adikku tercinta (Uly Yanti Keiya) dan, dan yang terkhusus (Dahlia
Kelderak) yang selalu memberikan semangat dan mutifasi.
Dosen dan Guruku.
Almamaterku IAIN Ambon.
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini untuk
memenuhi persyaratan guna memperolehgelar sarjana pendidikan biologi di
fakultas tarbiyah iain ambon
Keterbatasan dan kekurangan dalam menyelesaikan skripsi denngan judul:
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Burung Merpati Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kakao (Theobroma cacao.L.) disadari sepenuhnya oleh
penulis, karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimah kasih
yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis,melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan terimah kasih kepada mereka semua terutama kepada:
1. Sembah sujud dan bakti ananda kepada Ayahanda tercinta Usman Keiya dan
Ibunda Halima Nanuayo dan segenap keluarga tercinta yang penuh
keikhlasan memberikan do’a, motivasi dan memberikan bantuan moril
maupun materil yang takterhingga demi terselesaikannya skripsi ini.
2. Dr.H.Hasbollah Toisuta, M.Ag selaku rektor IAIN Ambon serta wakil rektor
I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Mohdar Yanlua, M.H,
wakil rektor II, Bidang Administrasi Umum, dan Perencanaan Keuangan Dr
Ismail DP,
-
v
3. M.Pd dan wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Lembaga
Dr Abdullah Latuapo M.Pd
4. Dr. Samad Umarela, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN
Ambon dan Wakil Dekan I Dr. Patma Sopamena M.Pd, Wakil Dekan II
Ummu Sa’idah, S.Ag.,M.Pd.I, dan Wakil Dekan III Dr. Ridwan Latuapo
M.Pd.I
5. Janaba Rengiwur, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi dan Surati,
M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Biologi
6. Nur Alim Natsir, M.Si selaku Pembimbing I dan Rosmawati T, M.Si selaku
Pembimbing II yang telah membimbing dan meluangkan waktu tenaga
danpikiran di sela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Janaba Rengiwur, M.Pd selaku Penguji I dan Dr. Muhammad Rijal, M.Pd
selaku Penguji II yang telah bersedia meluangkan waktunya memberikan
masukan yang sifatnya membangun.
8. Bapak dan Ibu Dosen maupun Asisten Dosen maupun seluruh Pegawai di
lingkungan Institut Agama Islam Negeri IAIN Ambon, khususnya di lingkup
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan atas segala asuhan, bimbingan dan
ilmu pengetahuan dan pelayanan yang baik dalam proses perkuliahan.
9. Ibu Wa Atima, S.Pd,. M.Pd selaku Kepala laboratorium MIPA IAIN Ambon
beserta staf yang telah memberikan fasilitas dan bimbingan dalam proses
penelitian
-
vi
-
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................ i
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN .................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRAN ............................................. viii
BAB I: PENDAHULUAN............................................................................ 1 A. Latar Belakang.................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6 E. Penjelasan Istilah ................................................................................ 7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 9 A. Tanaman Kakao ................................................................................. 9 B. Pertumbuhan pada tanaman kakako ................................................... 15 C. Pupuk kompos .................................................................................... D. Pupuk kompos kotoran burung merpati ............................................. E. Hipotesis .............................................................................................
BAB III: METODE PENELITIAN ............................................................ 25 A. Tipe Penelitian ................................................................................... 25 B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 25 C. Alat dan Bahan ................................................................................... 26 D. Variabel Penelitian ............................................................................. 26 E. Rancangan Penelitian ........................................................................ 27 F. prosedurl Penelitian ............................................................................ 28 G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 29
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 43
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 32 B. Pembahasan ........................................................................................ 36
BAB V: KESIMPULAN .............................................................................. 42
-
A. Kesimpulan ........................................................................................ 42 B. Saran ................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 43
LAMPIRAN
-
1
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. alat dan bahan............................................................................. 26
Tabel 3.2. bagan penelitia ........................................................................... 27
Tabel 3.4. Ansira Menurut RAK ................................................................. 30
Tabel 4.1. Rata-Rata Tinggi Tanaman
Kakao (cm) Pada Setiap Perlakuan ........................................... 32
Tabel 4.2. Rata-Rata Jumlah Daun Tanaman
Kakao (helai) Pada Setiap Perlakuan ........................................ 33
Tabel 4.3. Rata-Rata Diameter Batang Tanaman
Kakao (cm) Pada Setiap Perlakuan ........................................... 35
-
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perkecambahan pada biji kakao .................................................. 9
-
3
ABSTRAK
Fahrizal keiya, Nim: 0120402149, Pengaruh Pemberian Pupuk kandang
Kotoran Burung Merpti Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kakao (Theobroma
Cacao L.) Di Pesemaian. Di bawah bimbingan Rosmawati T, M.Si dan Nur Alim
Natsir, MSi. Rogram Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan.IAIN Ambon, 2016.
Kakao (Theobroma cacao, L.) merupakan satu-satunya spesies diantara 22
jenis dalam genus Theobroma yang diusahakan secara komersial. Tanaman ini
diperkirakan berasal dari lembah Amazon di Benua Amerika yang mempunyai
iklim tropis. Colombus dalam pengembaraan dan petualangannya di benua
amerika menemukan dan membawanya ke Spanyol. Coklat adalah tanaman
dengan sebagian besar akar lateralnya (mendatar) berkembang dekat permukaan
tanah, yaitu pada kedalaman tanah 0-30 cm. Jangkauan jelajah akar lateral
dinyatakan jauh di luar proyeksi tajuk. Secara morfologi (struktur luar) akar
tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedang
secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis
dan silinder pusat.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan eksperimen lapangan dengan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan, tiap perlakuan di ulang 3 kali, yaitu P0,
Kontrol (tanpa pupuk kandang kotoran burung merpati), P1, Pemberian pupuk
kandang kotoran sapi 3,75 g, P2, Pemberian pupuk kandang kotoran sapi 7,5 g,
P3, Pemberian pupuk kandang kotoran sapi 11,25 g. Objek yang di amati dalam
penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANAVA dalam rancangan acak
kelompok (RAK).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pupuk kandang
kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kakao
(Theobroma cacao,L.) di persemaian, yang dilihat dari parameter tinggi tanaman
bahwa,berdasarkan hasil uji ANAVA satu jalur menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman, sehingga tidak dilanjutkan
dengan uji BNT. Dan Berdasarkan hasil uji BNT pada parameter jumlah daun
menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap
kelompok dalam perlakuan P0-P3. Sedangkan Berdasarkan hasil uji BNT pada
taraf signifikan 0,05 menunjukan bahwa ada perbedaan bedah nyata antara
kelompok 1, 2 dan 3. Sedangkan antara kelompok 2 dan 3 tidak berbedah
nyata.(1) Pengaruh Pemberian pupuk kandang kotoran sapi terhadap pertumbuhan
tanaman kakao di persemaian tidak memberikan pengaruh secara signifikan
terhadap pertumbuhan tanaman kakao, Hal ini kemungkinan disebabkan karena
pemberian dosis pupuk organik belum optimal untuk meningkatkanpertubuhan
tanaman.
Kata Kunci: Pemberian pupuk kandang, pertumbuhan tanaman kakao
-
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan produsen kakao ketiga terbesar di dunia setelah
Pantai Gading dan Ghana (ICCO, 2017). Total luas lahan kakao di Indonesia
tahun 2015 adalah 1.709.284 ha yang terdiri atas 97% perkebunan rakyat, 2%
perkebunan swasta, dan 1% perkebunan negara. Total produksi biji kakao kering
perkebunan rakyat sebesar 562.346 ton dengan luas lahan 1.667.337 ha
(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2 016). Nilai ini dibawah potensi produksi kakao
Indonesia yang dapat mencapai 2,5 ton ha-1 biji kering (Balai Perbenihan
Tanaman Perkebunan Bandung, 2016). Rendahnya produktivitas kakao terutama
perkebunan rakyat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya serangan
organisme pengganggu tanaman (OPT), benih tidak unggul, pemupukan tidak
sesuai anjuran karena petani kekurangan modal, dan pemeliharaan kebun yang
Kakao (Theobroma cacao, L.) merupakan satu-satunya spesies diantara 22 jenis
dalam genus Theobroma yang diusahakan secara komersial. Tanaman ini
diperkirakan berasal dari lembah Amazon di Benua Amerika yang mempunyai
iklim tropis. Colombus dalam pengembaraan dan petualangannya di benua
amerika menemukan dan membawanya ke Spanyol.1 Coklat adalah tanaman
dengan sebagian besar akar lateralnya (mendatar) berkembang dekat permukaan
tanah, yaitu pada kedalaman tanah 0-30 cm. Jangkauan jelajah akar lateral
dinyatakan jauh di luar proyeksi tajuk. Secara morfologi (struktur luar) akar
1Bambang Harwono. Panduan Sukses Bertanam 20 Buah Dan Sayuran. (Klaten: Cable
Book, 2011),hlm.. 147-149.
-
9
tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedang
secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis
dan silinder pusat.
tidak intensif (Rubiyo dan Siswanto, 2012).
Tanaman kakao asal biji, setelah mencapai tinggi 0,9-1,5 meter akan
berhenti tumbuh dan akan membentuk jorket (jorquette). Jorket adalah tempat
percabangan dari batang utama ke plagiotrop dan khas hanya terdapat pada
tanaman kakao. Pembentukan jorket didahului dengan berhentinya pertumbuhan
ortotrop karena ruas-ruasnya tidak memanjang. Pada ujung tunas tersebut stipula
(semacam sisik yang terdapat pada kuntum bunga) dan kuncup ketiak daun serta
tunas daun tidak berkembang. Dari ujung perhentian tersebut kemudian tumbuh 3-
6 cabang yang arah pertumbuhannya condong ke samping membentuk sudut 0-
60° dengan arah horizontal. Cabang-cabang itu disebut dengan cabang-cabang
primer (cabang plagiotrop). Pada cabang primer tersebut kemudian tumbuh pada
cabang-cabang lateral (fan) sehingga tanaman membentuk tajuk-tajuk yang
rimbun.2
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar wilayahnya terdiri
atas lahan pertanian Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat
tinggi dan hampir terdapat diseluruh dataran Indonesia. Tumbuhan tanaman kakao
(Theobroma cacao, L.) mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Dengan adanya lahan pertanian yang melimpah, maka banyak rakyak
Indonesia yang memilih mencari penghasilan dengan jalan bercocok tanam,
2Cahyono, Pupuk Dan Cara Pemupukan, (Rineka Yogyakarta, 2009), hlm. 16.
-
9
disamping karena keberadaan lahan pertanian yang banyak juga karena dengan
bercocok tanam merupakan salah satu cara untuk memperoleh penghasilan yang
menjanjikan.3
Minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang budidaya kakao
merupakan salah satu sebab tidak berminatnya petani untuk menjadikan kakao
sebagai sumber mata pencaharian (petani kakao). Tanaman kakao (Theobroma
cacao, L.) ini merupakan tanaman umur pendek ini tidak sulit dalam
pembudidayaannya karena tanaman ini bisa ditanam secara langsung di lahan
terbuka langsung disinari matahari.4
Kakao (Theobroma cacao, L.) merupakan tanaman yang perlu
diperkembangbiakan dengan beberapa pupuk atau media kompos sehingga
pertumbuhannya lebih baik, karena jika dibiarkan begitu saja tanpa bantuan pupuk
atau media, maka tumbuhan tanaman kakao akan tumbuh, namun kurang baik
bahkan bisa saja berakibat pada tanaman itu kering dan layu, sehingga untuk
melestarikan tanaman kakao ini perlu adanya kombinasi yang baik antara
beberapa media, agar pemanfaatan media tersebut dapat berfungsi untuk
menyuburkan tanaman kakao, salah satunya adalah media dengan perlakuan
kotoran burung merpati. Mengingat kotoran burung merpati sangat baik untuk
dijadikan sebagai media pupuk, kandang kotoran burung merpati sangat banyak
sehingga pencemaran lingkungan akibat dari pembuangan kotoran burung
merpati. Pemanfaatan burung merpati yang telah dibuang terhadap media pupuk
3Anonim, Budidaya Tanaman Kakao, http://id.wikipedia.org/wiki/eceng_kakao. Artikel
diakses Tanggal, 03 November 2016. 4Evika.Rahasia Tumbuhan Berkhasiat Obat Perspektif Islam, (Malang: PT Uin Malang
Press.2008), hlm. 116.
http://id.wikipedia.org/wiki/eceng_kakao
-
9
kompos guna untuk mengkombinasi dengan tanah untuk pertumbuhan kakao ini
perlu sekali, sehingga dengan demikian maka dapat mengurangi pencemaran
lingkungan.5
Pupuk kandang merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang
tercampur dengan sisa makanan. Nilai pupuk kandang ditentukan oleh sumber,
cara penangananya dan hara yang ditambahkan, selain itu juga ditentukan oleh
komposisi pupuk yang tergantung dari jenis, umur, keadaan individu hewan dan
jenis makanan yang dikonsumsi hewan.6
Kotoran burung merpati bisa dijadikan pupuk yang bagus untuk digunakan
dalam bercocok tanam, karena hal ini menyangkut tentang pemanfaatan kotoran
burung merpati sebagai kesuburan tanah untuk dapat menyediakan unsur hara
dalam jumlah yang cukup dan berimbang untuk pertumbuhan dan hasil
tanaman.Kesuburan tanah ditentukan oleh ketersediaan unsur hara yang cukup
dan berimbang, kondisi tata air tanah yang optimal, kondisi tata udara tanah yang
optimal dan kondisi mikrobia tanah yang baik. Kesuburan tanah dibedakan
menjadi dua yaitu kesuburan tanah aktual, yaitu kesuburan tanah hakiki
(asli/alamiah) dan kesuburan tanah potensial, yaitu kesuburan tanah maksimum
yang dapat diperoleh dengan intervensi teknologi yang mengoptimumkan semua
faktor, misalnya dengan memasang instalasi pengairan untuk lahan yang tidak
tersedia air secara terus menerus.7
5Anonim, Pengertian Pupuk Kandang, dari http://peternakan taurus
.wordpress.com/2011/06/24/sekilas-tentang-pupuk-kandang/. Artikel diakses tanggal 03November
2016 6Soepardi, Pupuk dan cara pemupukan.(Rineka Cipta. Jakarta, 2009), hlm. 81.
7Ibid hlm. 83.
http://nangimam.blogspot.com/2014/02/manfaat-kotoran-ayam-sebagai-pupuk.htmlhttp://nangimam.blogspot.com/2014/02/manfaat-kotoran-ayam-sebagai-pupuk.htmlhttp://peternakantaurus.wordpress.com/2011/06/24/sekilas-tentang-pupuk-kandang/http://peternakantaurus.wordpress.com/2011/06/24/sekilas-tentang-pupuk-kandang/
-
9
Tanaman kakao dalam proses pertumbuhannya perlu memerlukan sedikit
pemeliharaan ditambah dengan pupuk kandang. Kombinasi tersebut memerlukan
pupuk kombinasi untuk memperlancar proses pertumbuhan tanaman kakao agar
menjadi lebih baik, salah satunya adalah pupuk kandang kotoran burung merpati,
hal ini mengingat kotoran burung merpati mempunyai sumber heterogen yang
utama untuk tanah. Pupuk kandang juga mempunyai kandungan unsur hara N, P,
K, rendah, tetapi banyak mengandung unsur mikro. Kandungan unsur nitrogen
dalam pupuk kandang akan melepaskan secara perlahan-perlahan dalam tanah,
sehingga dimungkinkan baik untuk proses pertumbuhan tanaman seledri tersebut.
Dari uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Pupuk kandang Kotoran Burung
Merpati Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kakao (Theobroma cacao, L.)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka yang menjadi
permasalahanya adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran burung merpati
terhadap pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma cacao, L.) ?
2. Seberapa besar pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran burung merpati
terhadap pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma cacao, L.) ?
C. Tujuan Penelitian
-
9
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran burung
merpati terhadap pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma cacao, L.).
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian pupuk kandang
kotoran burung merpati terhadap pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma
cacao, L.).
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai
berikut:
1. Bagi para petani semoga penelitian ini merupakan kontribusi masukan
pengetahuan terhadap proses pertanian mengingat warga masyarakat
Indonesia dalam hal ini masyarakat Maluku yang paling banyak mata
pencahariaannya adalah petani. Serta sebagai bahan informasi bagi masyarakat
dalam memanfaatkan media kotoran burung merpati terhadap pertumbuhan
tanaman kakao (Theobroma cacao, L.).
2. Sebagai bahan kontribusi bagi pemerintah dalam menggunakan kotoran
burung merpati sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
3. Sebagai referensi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian tentang
pemanfaatan jenis tumbuhan kakao (Theobroma cacao, L.). Semoga penelitian
ini menjadi salah satu khasanah intelektual kekayaan pengetahuan dalam
pendidikan biologi.
-
9
E. Penjelasan Istilah
Agar tidak menimbulkan penafsiran mengenai judul penelitian ini, maka
penulis perlu memberikan penjelasan yang menyangkut beberapa istilah yang
dipakai dalam judul diatas sebagai berikut :
1. Kompos merupakan istilah untuk salah satu pupuk organik buatan manusia
yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik.8
2. Kotoran burung merpati merupakan kotoran yang dikeluarkan oleh burung
merpati sebagai proses makanan yang disertai urine dan sisa-sisa makanan
lainya. Manfaat kotoran burung merpati merupakan sumber nitrogen tanah
yang utama, serta berperan cukup besar dalam memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologis tanah serta lingkungan. Di dalam tanah, pupuk akan dirombak
oleh organisme menjadi humus yang berfungsi sebagai pengikat butiran
primer tanah menjadi butiran sekunder dalam pembentukan agregat yang
mantap. Keadaan ini berpengaruh besar pada porositas, penyimpanan dan
penyediaan air serta aerasi dan temperatur tanah
3. Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau
massa zat suatu organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan
tumbuh ketika brtambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat.9
4. Kakao (Theobroma cacao, L.) merupakan satu-satunya di antara 22 jenis
marga Theobroma, suku Sterculiaceae yang diusahakan secara komersial,
8Larfan Habibi, Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga, (Bandung : Titian
Ilmu Bandung, 2009), hlm. 10. 9Anonim, Pengertian Pertumbuhan, diakses tanggal 05 November 2016 dari
http://www.geocities.ws/bpurnomo51/mik_files/mik4.pdf
-
9
Tanaman kakao dapat digambarkan sebagai pohon yang tingginya antara 4-15
m. Sedangkan sifat pertumbuhannya dimorphous, yang berarti ada dua bentuk
cabang.
-
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
rancangan acak kelompok (RAK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran burung merpati terhadap
pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma cacao, L.).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 21
November 2017 sampai dengan 21 Desember 2017.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Batu Merah Atas RT 006, RW
017 (Air Besar) Kecamatan Sirimau Kota Ambon Propinsi Maluku.
-
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan penelitian serta fungsinya dapat dilihat pada tabel 3.1.
berikut di bawah ini:
Tabel 3.1. Alat Dan bahan Penelitian serta fungsinya
No Alat Fungsi
1 Polibag ukuran 1 kg Sebagai tempat media tanam
2 Timbangan Untuk menimbang kotoran burung
merpati
3 Alat tulis Untukmencatat, mengolah data pada
saat penelitian berlangsung
4 Karton manila Digunakan nuntuk menulis symbol pada
sampel
5 Kamera digital Untuk mengambil gambar yang
berkaitan dengan objek penelitian
6 Mistar Untuk mengukur tinggi tanaman
7 Sekop Untuk mengambil tanah
8 Ember Sebagai wadah/tempat mengangkut
kotoran
Bahan Fungsi
9 Tanah Media tanam pada campuran kotoran
burung merpati
10 Kotoran burung merpati Media tanam
11 Tanaman Kakao Sebagai sampel penelitian
12 Air Untuk menyiram tanaman
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) yang terdiri dari : pupuk kompos yang terbuat dari kotoran
burung merpati 3.75 gr, 7.5 gr dan 11.25 gr/ 1500gr/ polybag.
2. Variabel terikat (Y) yang meliputi pertumbuhan tanaman kakao dengan
indikator tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah tanaman.
-
E. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan 4 perlakuan 4 kali ulangan.Setiap ulangan terdiri dari 1 tanaman
kakao, sehingga jumlah unit percobaan adalah 4 x 4 = 16 unit pengamatan yang
dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini:
Tabel 3.2. Bagan Penelitian
Perlakuan Ulangan
1 2 3 4
A0 A01 A02 A03 A04
A1 A11 A12 A13 A14
A2 A21 A22 A23 A24
A3 A31 A32 A33 A34
Keterangan :
A0 = Tanah (kontrol)
A1 = Tanah + pupuk kandang kotorang burung merpati dengan perbandingan
3,75 g/1500 g tanah.
A2 = Tanah + pupuk kandang kotorang burung merpati dengan perbandingan
7,5 g/1500 g tanah
A3 = Tanah + pupuk kandang kotorang burung merpati dengan perbandingan
11,25 g/1500 g tanah.
-
F. Prosedur Penelitian
1. Penyiapan Benih
Jumlah benih yang digunakan sebanyak 36 benih, Benih diambil dari
bagian tengah buah dan dicuci bersih. benih yang akan di tanam haruslah
yang baik dan berkualitas. Ciri-ciri jenis tanaman kakao yang baik yaitu,
berasal dari tanaman yang sehat, bebas dari hama dan penyakit, kualitas
bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi, sehingga bisa berkecambah
secara cepat dan merata.
2. Persiapan Media Tanam
Media yang digunakan sebagai media tanam yaitu tanah sebanyak 1500 gr
dan ditambahkan dengan pupuk kompos kotoran burung merpati 3.75 gr, 7.5
gr dan 11.25 gr. Tiap polybag dicampur sehingga merata sesuai dengan
perlakuan, campuran tersebut selanjutnya dimasukan kedalam polybag yang
berukuran 15 x 22 cm, yang sudah disediakan, kemudian disiram air. Jarak
antara satu polybag dengan polybag yang lain adalah 20 cm dalam barisan 30
cm antara barisan.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan 1 minggu setelah pengisian media. Penanaman
kakao tanah dilakukan dengan menanam 1 butir benih tanaman kakao per-
tiap polybag.
4. Perlakuan
Perlakuan pemberian pupuk kandang kotoran burung merpati dilakukan
bersamaan dengan pengisian polybag yaitu 1 minggu sebelum tanam.
-
5. Pemeliharaan
Pemeliharan meleputi penyiraman yang dilakukan setiap pagi dan sore.
Penyiagan dilakukan dengan pembersihan gulma di sekitar tanaman 2
minggu sekali agar tidak bersaing dengan tanaman dalam pengambilan air,
haradan cahaya. Sedangkan naungan di buat dengan menggunakan daun
sagu untuk melindungi tanaman dan pengamatan dilakukan seminggu
sekali.
G. Analisis Data
Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah dengan
menggunakan analisis sidikragam (ANAVA), dalam Rancangan Acak Kelompok
(RAK). Kemudian untuk menguji hipotosis, dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menghitung derajat bebas (DB):
DB Kelompok (v1) = k – 1
DB Perlakuan (v2) = t – 1
DB Total (vt) = kt – 1
DB Galat (v3) = vt – v1 – v2
dimana:
k = jumlah kelompok
t = jumlah perlakuan
2. Menghitung factor koreksi (FK):
FK =
3. Menghitung jumlah kuadrat (JK):
-
JK Total = T( ) – FK
JK Kelompok =
– FK
=
– FK
JK Perlakuan =
– FK
=
– FK
JK Galat = JK Total – JK Kelompok – JK Perlakuan
4. Menghitung kuadrat tengah (KT):
KT Kelompok =
KT Perlakuan =
KT Galat =
5. Menentukan nilai F hitung:
F Kelompok =
F Perlakuan =
6. Tabel analisis sidikragam (Ansira)
Tabel 3.3 Ansira menurut RAK26
SK DB JK KT FHitung FTabel 5%
Kelompok k-1 = v1 JKK JKK/v1 KTK/KTG (v1, v3)
Perlakuan t-1= v2 JKP JKP/v2 KTP/KTG (v2, v3)
Galat vt-v1-v2 = v3 JKG JKG/v3 -
Total kt-1 = vt JKT
Jika hasil analisis dengan uji F (ANAVA) menunjukan signifikan, maka
dilanjutkan dengan uji lanjut (BNT, BNJ, dan BNJD) berdasarkan pertimbangan
nilai koefisien keragaman (KK) sebagai berikut:
26
Kemas Ali Hanafiah, Rancangan Percobaan Terori & Aplikasi,Edisi Ketiga, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 46.
-
1. Jika KK besar, (minimal 10% pada kondisi homegen atau antara 10-20% pada
kondisi hetoregen), uji lanjutan yang sebaiknya digunakan adalah uji Duncan,
karena uji ini dapat dikatakan yang paling teliti.
2. Jika KK sedang, (antara 5-10% pada kondisi homogen atau antara 10-20%
pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya dipakai adalah uji BNT
(Beda Nyata Terkecil) karena uji ini dapat dikatakan juga berketelitian sedang.
Jika KK kecil, (maksimal 5% pada kondisi homogen atau maksimal 10% pada
kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya dipakai adalah uji BNJ (Beda
Nyata Jujur) karena uji ini tergolong kurang teliti.
-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pengaruh Pemberian pupuk kompos kotoran burung merpati terhadap
pertumbuhan tanaman kakao di persemaian tidak memberikan pengaruh
secara signifikan terhadap pertumbuhan tanaman kakao, Hal ini kemungkinan
disebabkan karena pemberian dosis pupuk organik belum optimal untuk
meningkatkan pertubuhan tanaman
2. Pemberian pupuk kompos kotoran burung merpati dengan dosis 11,25 gr
memberikan hasil tertinggi pada pada semua parameter tinggi tanaman,
jumlah daun dan diameter batang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperolah pertumbuhan tanaman kakao di pesemaian yang baik, maka
hendaknya lahan sebagai media tanam tanaman kakao diolah seperlunya.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh pemberian pupuk
kompos kotoran burung merpati terhadap pertumbuhan tanaman kakao
(Theobroma cacao L.) di pesemaian dengan dosis yang lebih tinggi atau dapat
juga menggunakan tanaman yang lain dan jenis pupuk yang berbeda.
-
Daftar Pustaka
Anonim, Budidaya Tanaman Kakao, http://id.wikipedia.org/wiki/eceng_kakao.
Artikel diakses Tanggal, 03 November 2016.
Anonim, Pengertian Pupuk Kandang, dari
http://peternakantaurus.wordpress.com/2011/06/24/sekilas-tentang-
pupuk-kandang/. Artikel diakses tanggal 03 November 2016
Anonim, Pengertian Pertumbuhan, diakses tanggal 05 November 2016 dari
http://www.geocities.ws/bpurnomo51/mik_files/mik4.pdf
Anonim, klasifikasi Tanaman Kakao, dari
http://www.geocities.ws/bpurnomo51/mik_ files/mik4.pdf. Artikel
diakses tanggal 05 November 2016.
Anonim, Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan, diakses tanggal 05
April 2016 dari http://biologimediacentre.com/petumbuhan-dan-
perkembangan-pada-tumbuhan/
Anonim, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, diakses
tanggal 05 April 2016 dari http://biologimediacentre.com/faktor-
faktor-pertumbuhan-dan-perkembangan-1-petumbuhan-dan-
perkembangan-pada-tumbuhan/
Anonim, Pengertian Pertumbuhan, diakses tanggal 05 November 2016 dari
http://www.geocities.ws/bpurnomo51/mik_files/mik4.pdf
Badan Litbang Pertanian. Laporan Tahunan 1987. Departeme Pertanian. 1983.
Cahyono, Pupuk Dan Cara Pemupukan, Rineka Yogyakarta, 2009.
Evika. Rahasia Tumbuhan Berkhasiat Obat Perspektif Islam, Malang: PT Uin
Malang Press. 2008.
Habibi. Larfan, Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga,
Bandung : Titian Ilmu Bandung, 2009.
Harwono. Bambang. Panduan Sukses Bertanam 20 Buah Dan Sayuran. Klaten:
Cable Book, 2011.
Isro & Nurheti Yuliarti. Kompos. Cara Mudah, Murah & Cepat Menghasilkan
Kompos, Jakarta : Andi, 2009.
http://id.wikipedia.org/wiki/eceng_kakaohttp://peternakantaurus.wordpress.com/2011/06/24/sekilas-tentang-pupuk-kandang/http://peternakantaurus.wordpress.com/2011/06/24/sekilas-tentang-pupuk-kandang/http://www.geocities.ws/bpurnomo51/mik_%20files/mik4.pdf
-
45
Soepardi, Pupuk dan cara pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta, 2009.
Cahyono, Pupuk dan cara pemupukan, Rineka Yogyakarta, 2009.
Susanto, Penerapan Pertanian Organik, Penerbit Kansius Yogyakarta, 2012.
Sudarni.2013. Pentingnya Unsur Hara Mikro Bagi Pertumbuhan Tanaman. Jurna
Widyatama, Vol. 22, No 2. Hlm 181
Silva.2010. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Pada Produksi dan Serapan Hara
Jagung Manis (Zea mays) di latosol, Darmaga.Hlm 1
Irna Muliani, Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Unggas Dan
Penyemprotan Pupuk Gandasil Daun Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.), Hln 35.
-
46
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Hasil Penelitian Dan Sisik Ragam Tinggi Tanaman
Tabel Lampiran 1a. Tinggi tanaman Kakao (cm) Pada akhir Percobaan
Perlakuan
Kelompok
(Satuan dalam cm)
Total
perlakuan
(Y.i)
Rata – Rata
(Y)
1 2 3
po 28 27 27 27,33
p1 28 31 28 87 29
p2 28 29 24 81 27
p3 31 28 28 87 29
Total (Y.j) 115 112 107 334 111
Tabel Lampiran 1b. Sidik Ragam Tinggi tanaman Kakao (cm) Pada Akhir
Percobaan
Sumber
Keragaman
(SK)
Derajat
Bebas (DB)
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Kuadrat
Tengah
(KT)
F Hitung F Tabel 5%
Kelompok 2 8,17 4,0835 7,730 4,76
Perlakuan 3 7 2,333 13,5534
Galat 6 189,503 31,583
Total 11 204,673
-
Lampiran 2.Data Hasil Penelitian Dan Sidik Ragam Jumlah Daun.
Tabel Lampiran 2a. Jumlah Daun (helai) Pada akhir Percobaan
Perlakuan
Kelompok
(Satuan dalam helai)
Total
perlakuan
(Y.i)
Rata – Rata
(Y) 1 2 3
po 5 5 4 14 4, p1 5 4 15 5 p2 5 17 5 p3
5 17 5 Total (Y.j) 22 22 19 20,98
BNT (0,05) = 1,0157
Tabel Lampiran 2b. Sidik Ragam Jumlah Daun (helai) Pada Akhir Percobaan
Sumber
Keragaman
(SK)
Derajat
Bebas (DB)
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Kuadrat
Tengah
(KT)
F Hitung F Tabel 5%
Kelompok 2 1,5 0,75 0,5466 4,76
Perlakuan 3 2,25 0,75 0,5466
Galat 6 2,5 0,41
Total 11 6,25
-
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian dan Sidik Ragam Diameter Batang
Tabel Lampiran 3a. Diameter Batang (cm) Pada akhir Percobaan
Perlakan
Kelompok
(Satuan dalam cm)
Total
perlak
Rata – Rata
(Y)
1 2 3
Po 0,57 0,51 0,57 1,65 0,55
P1 0,83 0,57 0,51 1,91 0,636
P2 0,83 0,83 0,57 2,23 0,743
P3 0,51
0,86
0,83
2,2 0,7
Total (Y.j) 2,74 2,77 2,48 7,99 2,629
BNT (0,05) = 0,2648
Tabel Lampiran 3b. Sidik Ragam Diameter Batang (cm) Pada Akhir Percobaan
Sumber
Keragaman
(SK)
Derajat
Bebas (DB)
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Kuadrat
Tengah
(KT)
F Hitung F Tabel 5%
Kelompok 2 0,0127 0,0063 4,4285 4,76
Perlakuan 3 0,0745 0,0248 1,125
Galat 6 0,1675 0,0279
Total 11 0,2549
-
Lampiran 4. Perhitungan Analisis Ragam
A. Tinggi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.).
1. Derajat Bebas (DB)
DBKelompok (v1) = k – 1
= 3 – 1
= 2
DBPerlakuan (v2) = t – 1
= 4 – 1
= 3
DBTotal (vt) = kt – 1
= (4 x 3) – 1
= 11
DBGalat (v3) = vt – v1 – v2
= 11 – 2 – 3
= 6
2. Faktor Koreksi (FK) =
=
=
= 9296,333
3. Jumlah Kuadrat Tengah (JKT)= ∑ ( )
= 282 + 27
2 + 27
2+ 28
2+ 31
2+28
2+ 28
2+ 39
2+ 24
2+ 31
2+
272+ 28
2 – (9296,333)
= 9501 - 9296,333
= 204,667
4. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) = ∑
-
=
–9976,333
=
= 9304,5 – 9296,333
= 8,167
5. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ∑
=
–9976,333
=
= 9303,333 – 9296,333
= 7
6. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKK – JKP
= 204,67– 8,167– 700
= 189,503
KT Kelompok =
=
= 4,085
KT Perlakuan =
=
= 2,333
KT Galat =
=
= 31,58
B. Jumlah Daun Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.).
1. Derajat Bebas (DB)
DBKelompok (v1) = k – 1
= 3 – 1
= 2
DBPerlakuan (v2) = t – 1
= 4 – 1
-
= 3
DBTotal (vt) = kt – 1
= (4 x 3) – 1
= 11
DBGalat (v3) = vt – v1 – v2
= 11 – 2 – 3
= 6
2. Faktor Koreksi (FK) =
=
=
= 330,75
3. Jumlah Kuadrat Tengah (JKT)= ∑ ( )
= 52 + 5
2 + 4
2 + 6
2 + 5
2 + 4
2 + 5
2 + 6
2 + 6
2+ 6
2 + 6
2 + 5
2 –
= 337 – 330,75
= 6,25
4. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) = ∑
=
–330,75
=
= 332,25 – 330,75
= 1,5
5. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ∑
=
–330,75
-
=
= 333– 330,75
= 2,25
6. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKK – JKP
= 6,25– 1,5– 2,25
= 2,5
KT Kelompok =
=
= 0,75
KT Perlakuan =
=
= 0,75
KT Galat =
=
= 0,41
7. koefisien Keragaman (KK) = √
√
= 12,2% 8. Perhitungan BNT
KT Galat= ;DBGalat = 6; r = 3; dan t0,05(6) =
BNT0,05=t0,05(6). √
= 1,9432 x √
= √
=1,9432x√
-
=1,9432 x 0,5227
=1,0157
C. Diameter Batang Tanaman Kakao (Theobrama cacao L.). 1. Derajat Bebas (DB)
DBKelompok (v1) = k – 1
= 3 – 1
= 2
DBPerlakuan (v2) = t – 1
= 4 – 1
= 3
DBTotal (vt) = kt – 1
= (4 x 3) – 1
= 11
DBGalat (v3) = vt – v1 – v2
= 11 – 2 – 3
= 6
2. Faktor Koreksi (FK) =
=
=
= 5,8102n,
3. Jumlah Kuadrat Tengah (JKT)= ∑ ( )
= 0,572
+ 0,512
+ 0,572
+ 0,832
+ 0,572
+ 0,512
+ 0,832
+
0,832 + 0,57
2 + 0,51
2 + 0,86
2 + 0,83
2 + –5,8102
= 5,,5747 – 5,8102
= 0,2353
-
4. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) = ∑
=
–5,8102
=
= 1,7775 – 5,8102
= -4,0327
5. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ∑
=
–5,8102
=
= 4,3644– 5,8102
= -1,4458
6. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKK – JKP
= -0,2355– -4,0327– -1,4458
= 5,243
KT Kelompok =
=
= -2,0163
KT Perlakuan =
=
= 0,4819
KT Galat =
=
= 0,8738
7. koefisien Keragaman (KK) = √
√
-
= 1,3439% 8. Perhitungan BNT
KT Galat= ;DBGalat = 6; r = 3; dan t0,05(6) =
BNT0,05=t0,05(6). √
= 1,9432 x √
= √
=1,9432x√
=1,9432 x 0,1363
=0,2648
-
Lampiran 5
-
Lampiran 6
-
Lampiran 7 Dokumentasi
Gambar 1. Penimbangan Dosis Pupuk Yang Akan Digunakan Selama Penelitian
Gambar 2 Pengisian Tanah ke Polybag
-
Gambar 3. Pemberian Label
Gambar 4. Pengukuran Tinggi Tanaman
Gambar 5. Pengukuran Diameter Batang