PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BACILLUS Sp DALAM …eprints.unram.ac.id/8077/1/ARTIKEL.pdf3 pengaruh...
Transcript of PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BACILLUS Sp DALAM …eprints.unram.ac.id/8077/1/ARTIKEL.pdf3 pengaruh...
1
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BACILLUS Sp DALAM
AIR MINUM TERHADAP KADAR LEMAK DAN KOLESTEROL
DAGING AYAM BROILER
PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan Pada
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
Oleh
SIRNO RIKY PARIADI
B1D 013 242
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
2
3
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BACILLUS Sp DALAM AIR
MINUM TERHADAP KADAR LEMAK DAN KOLESTEROL
DAGING AYAM BROILER
THE EFFECT OF PROBIOTIC BACILLUS Sp IN DRINKING WATER
ON FAT CONTENT AND CHOLESTEROL OF
BROILER CHICKEN
SIRNO RIKY PARIADI
Fakultas Peternakan Universitas Mataram
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar lemak dan kolesterol
daging ayam broiler yang diberi probiotik Bacillus Sp dalam air minum telah
dilaksanakan mulai dari bulan Maret sampai Mei 2018, bertempat di Teaching
Farm Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Materi yang digunakan adalah
ayam broiler berumur 1 minggu sebanyak 60 ekor yang dibagi menjadi 4
perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam broiler.
Variabel yang diamati adalah kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler.
Perlakuan (T0) sebagai pembanding tanpa pemberian probiotik Bacillus Sp, (T1)
diberi probiotik Bacillus Sp 2cc/l air minum, (T2) diberi probiotik Bacillus Sp
4cc/l air minum dan (T3) diberi probiotik Bacillus Sp 6cc/l air minum. Data yang
diperoleh dianalisis dengan Analisis Varians atas dasar Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Hasil kadar lemak diperoleh (T0) sebesar 0,0018%, (T1) sebesar 0,0022%,
(T2) sebesar 0,0026%, dan (T3) sebesar 0,0032%, dan kolesterol (T0) sebesar
1,3274 mg/100g, (T1) sebesar 1,3792 mg/100g, (T2) sebesar 1,1936 mg/100g dan
(T3) sebesar 1,2998 mg/100g. Dari hasil menunjukkan, bahwa pemberian
probiotik Bacillus Sp meningkatkan kadar lemak daging ayam broiler secara
signifikan, namun tidak menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler secara
nyata. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa pemberian probiotik Bacillus Sp
tidak sesuai dari tujuan yang diharapkan oleh peneliti.
Kata kunci : Ayam broiler, probiotik Bacillus Sp, kadar lemak dan kolesterol.
4
ABSTRACT
This study aims to determine the level of fat and cholesterol of broiler
chicken meat with the probiotic of Bacillus Sp in drinking water has been
implemented starting from March to May 2018, held at Teaching Farm, Faculty of
Animal Husbandry, University of Mataram. The material used is broiler chicken
(a week old), divided into 4 treatments consisting of 3 replications and each
replication consists of 5 broiler chickens. The variables were fat and cholesterol
level of broiler chicken. Treatmens (T0) as comparison without giving probiotic
Bacillus Sp, (T1) was given 2cc/l of drinking water, (T2) was given 4 cc/l of
drinking water and (T3) was given 6 cc/l of water drink. The data obtained were
analyzed by Analysis of Variance on the basis of Completely Randomized Design
(RAL). The fat content is obtained (T0) of 0.0018%, (T1) is 0.0022%, (T2) is
0.0026% and (T3) is 0.0032% and cholesterol (T0) is 1.3274 mg/100g, (T1) of
1.3792 mg/100 g, (T2) of 1.1936 mg/100 g and (T3) of 1.2998 mg/100g. The
result showed the provision of probiotic Bacillus Sp increase broiler fat conten
significantly, bat did not reduce cholesterol levels of broiler chicken in the real.
The conclusion is probiotic of Bacillus Sp is not appropriate from the aims
expected by the research.
Keywords: Broiler chicken, probiotic Bacillus Sp, fat content and cholesterol.
5
PENDAHULUAN
Sektor perunggasan terutama ayam ras pedaging (Broiler) masih menjadi
prioritas utama untuk memenuhi kebutuhan protein hewani manusia
mengingat sifat-sifat unggulnya yaitu tidak memerlukan tempat luas dalam
pemeliharaan, bergizi tinggi, pertumbuhan cepat dan efisien
mengkonversikan makanan menjadi daging sehingga cepat mencapai usia
berat jual dengan bobot badan yang tinggi, tetapi mempunyai kecenderungan
sifat perlemakan yang tinggi pula, karena diikuti adanya gen pembentuk
lemak.
Broiler merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani asal
ternak dan merupakan komoditas unggulan. Industri broiler berkembang pesat
karena daging ayam menjadi sumber utama menu konsumen. Daging broiler
mudah didapatkan baik di pasar modern maupun tradisional. Widyastuti
(2000) menyatakan bahwa produktivitas ayam broiler di Indonesia masih
tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain jumlah ternak yang
dipelihara, kurangnya pemanfaatan sumberdaya, rendahnya kualitas bibit,
rendahnya keterampilan peternak dalam mengelola ternak termasuk
pengendalian hama penyakit, faktor pakan yang dapat menghambat usaha
peternakan. Di sisi lain, permintaan akan hasil ternak yang meliputi daging,
telur, susu, dan hasil olahannya yang terus meningkat seiring dengan
semakain meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi.
Ayam broiler merupakan salah satu sumber pangan yang kaya akan
protein dan tentu kualitas daging ayam broiler yang dihasilkan merupakan
suatu hal yang perlu diperhatikan dari setiap peternakan. Salah satu indikator
yang dapat menentukan kualitas daging ayam broiler adalah kadar lemak dan
kolesterol dalam daging. Hal tersebut sangat erat hubungannya dengan
kesehatan manusia mengingat kandungan kadar lemak dan kolesterol pada
daging ayam broiler cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan penambahan
pemberian probiotik dalam air minum. Probiotik merupakan produk yang
mengandung mikroorganisme hidup nonpatogen yang dapat mempengaruhi
laju pertumbuhan, meningkatkan produksi daging, efisiensi penggunaan
pakan, kecernaan bahan pakan dan kesehatan ternak melalui perbaikan
6
keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan (Soeparno, 1994).
Beberapa penelitian menunjukkan, penambahan probiotik mempunyai
dampak positif. Salah satunya menyatakan, bahwa banyaknya kandungan
mikroorganisme hidup dalam usus ternak dapat mempengaruhi metabolisme
dalam usus, meningkatkan populasi mikroorganisme yang menguntungkan,
sehingga produktivitas ternak lebih baik, kandungan lemaknya lebih rendah,
sebab probiotik dapat meningkatkan metabolisme energi (ME) dan Total
Digestible Nutrien (TDN) sehingga imbangan antara protein dan energi lebih
bagus (Adnan, 2011).
Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakannya suatu penelitian
terhadap pemberian probiotik dalam air minum pada ayam broiler untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap kadar lemak dan kolesterol daging ayam
broiler.
Rumusan Masalah
Kadar lemak dan kolesterol dalam daging ayam broiler yang relatif
tinggi dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan konsumen, dari itu
pemberian probiotik Bacillus Sp dalam air minum diharapkan mampu
menurunkan kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler.
Tujuan Penelitian
Untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh pemberian probiotik Bacillus
Sp dalam air minum terhadap kadar lemak dan kolesterol daging ayam
broiler.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para petani peternak
untuk menambah wawasan dan informasi tentang pengaruh pemberian
probiotik Bacillus Sp dalam air minum terhadap kadar lemak dan kolesterol
daging ayam broiler.
7
Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini, bahwa pemberian probiotik Bacillus Sp
dapat meningkatkan kadar lemak daging ayam broiler secara signifikan,
namun tidak menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler secara nyata.
8
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan
Mei 2018, bertempat di Teaching Farm Fakultas Peternakan Universitas
Mataram Desa Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Alat dan Bahan Penelitian
a. Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Alat yang digunakan untuk pemeliharaan antara lain kandang boks
sebanyak 12 unit dengan ukuran 84 x 70 cm dan tinggi 64 cm,
Kandang dilengkapi tempat pakan dan air minum dan lampu
penerang.
2. Alat analisis kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler antara
lain Soxlet Set, timbangan analitik dan mesin pemanas,
spektrefotometer pada panjang gelombang 420 nm untuk membaca
kadar kolesterol.
b. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Ayam broiler sebanyak 60 ekor. Strain CP 707 PT. Chareon
Pokhphand.
2. Probiotik (Bacillus Sp)
3. Vita Stress untuk mencegah strees
4. Vaksin (Medivac Nd Hitchener BI, ND Lasota, Gumboro A)
5. Pakan komplit 8202 - BR1 GIAN diberikan umur 0 – 21 hari dan
9203 – BR2 GIAN umur 22 - 42 hari diproduksi oleh PT.
MALINDO FEEDMILL Tbk.
9
Metode Penelitian
a. Pengelompokan Ayam
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
ayam sebanyak 60 ekor dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan
(T0, T1, T2, dan T3) tiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan tiap
ulangan terdiri dari 5 ekor anak ayam (DOC) yang akan dilengkapi
tempat pakan dan minum pada setiap ulangan.
b. Perlakuan Pemberian Pakan dan Air Minum
Adapun perlakuan yang diberikan sebagai berikut :
T0 : Pakan komplit + tanpa probiotik Bacillus Sp dalam air minum
T1 : Pakan komplit + probiotik (Bacillus Sp). 2 cc/l air minum
T2 : Pakan komplit + probiotik (Bacillus Sp). 4 cc/l air minum
T3 : Pakan komplit + probiotik (Bacillus Sp). 6 cc/l air minum
Selama penelitian air minum diberikan 2 kali sehari jam 07.00 wita dan
jam 16.30 wita yang sudah tercampur dengan Probiotik Bacillus Sp dan
diberikan secara adlibitum dari masing-masing perlakuan kecuali T0
tidak dicampurkan Probiotik Bacillus Sp pada air minum karena sebagai
pembanding selama penelitian berlangsung.
c. Pengambilan Sampel Daging
Pengambilan sampel daging pada bagian dada dilakukan pada
masa panen berlangsung dan dibawa ke laboratorium INMT (Ilmu
Nutrisi Makanan Ternak) Fakultas Peternakan Universitas Mataram dan
Laboratorium IPB (Institut Pertanian Bogor).
d. Ekstrasi Sampel Daging
Ekstrasi sampel daging dilakukan di Laboraturium INMT (Ilmu
Nutrisi Makanan Ternak) Fakultas Peternakan Universitas Mataram dan
10
Laboraturium IPB (Institut Pertanian Bogor).
e. Parameter yang Diamati
Parameter yang telah diamati dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Kadar lemak daging ayam broiler
2. Kadar kolesterol daging ayam broiler
f. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan
analisis Varians atas dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan
dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (Steel and Torrie,
1991).
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian probiotik Bacillus Sp
dengan level yang berbeda melalui air minum terhadap kadar lemak dan kolesterol
daging ayam broiler tanpa kulit dan lemak, tertera pada Tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Rataan kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler
Peubah Perlakuan
T0 T1 T2 T3
Kadar Lemak (%) 0,0018a
0,0022a
0,0026ab
0,0032b
Kadar Kolesterol (mg/100g) 1,3274a 1,3792
a 1,1936
a 1,2998
a
Keterangan : Superskrip Huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan
perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) dan huruf yang berbeda pada
baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)
a. Kadar Lemak Daging Ayam Broiler
Rataan kadar lemak T0, T1, T2, dan T3 berturut-turut sebesar 0,0018%,
0,0022%, 0,0026% dan 0,0032%. Berdasarkan hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa penggunaan probiotik Bacillus Sp tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar lemak daging ayam
broiler, malah semakin meningkatkan kadar lemak daging secara signifikan
pada perlakuan T3. Peningkatan kadar lemak ini disebabkan, karena adanya
faktor lain seperti genetik, iklim, nutrisi dan faktor lingkungan. Mengingat
ayam broiler akan nyaman hidup dan berproduksi pada suhu lingkungan 18-
21 oc. Namun diketahui bahwa suhu di Indonesia lebih panas sehingga
memungkinkan ayam mengurangi konsumsi pakan dan lebih banyak minum,
sehingga hasil penelitian semakin tinggi pemberian probiotik dari perlakuan
yang diberikan semakin tinggi kadar lemak yang dihasilkan.
Kadar lemak daging tanpa kulit dan lemak hasil penelitian ini lebih
rendah dibandingkan standar kadar lemak daging menurut Cambell dan
Lasley (1975) yaitu 4,7%, kandungan lemak dalam daging ayam sangat
bervariasi. Semakin bertambah umur, kadar lemaknya semakin tinggi. Selain
12
itu kadar lemak ayam betina juga lebih tinggi dibandingkan ayam jantan
terutama pada kulit daging.
b. Kadar Kolesterol Daging Ayam Broiler
Hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian probiotik Bacillus Sp
dalam air minum terhadap kadar kolesterol daging ayam broiler berdasarkan
hasil analisis statistik yang diperoleh antara perlakuan yaitu T0 tanpa
diberikan probiotik Bacillus Sp sebesar 1,3274 mg/100g, T1 diberikan 2cc/l
air minum sebesar 1,3792 mg/100g, T2 diberikan 4cc/l air minum sebesar
1,1936 mg/100g dan diikuti oleh T3 yang diberikan 6cc/l air minum sebesar
1,2998 mg/100g, hasil ini tidak signifikan atau berbeda tidak nyata (P>0,05).
Menurut Supdomo (1997) cara yang dapat ditempuh untuk menurunkan kadar
kolesterol pada daging ayam broiler adalah melalui manipulasi pakan yang
secara spesifik dengan pendekatan system gastrointestinal yaitu berusaha agar
kolesterol yang terdapat pada tubuh ayam dapat dikeluarkan melalui ekskreta.
Mekanisme aksi dari keberadaan serat dalam saluran pencernaan ayam broiler
dengan cara meningkatkan sebagian besar garam empedu. Pengeluaran
sebagian garam empedu memacu tubuh untuk mensintesis garam empedu
yang berasal dari kolestrol tubuh sehingga kolesterol dalam tubuh secara
keseluruhan dapat berkurang.
Pemanfaatan sumber hypocholesterolemic seperti saponin dari alfafa
kering telah dilakukan oleh Ponte et al. (2004) yang menunjukan bahwa
dengan penambahan saponin alfafa dapat menurunkan kolesterol daging dada
dan total lemak daging ayam. Son et al. (2007) juga melaporkan bahwa
diosgenin (saponin steroid) merupakan senyawa yang sangat bermanfaat untuk
mengontrol hiperkolesterolemia dengan menghambat absorpsi kolesterol dan
meningkatkan sekresi kolesterol.
13
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemberian probiotik Bacillus Sp dengan level yang berbeda melalui air
minum terhadap kadar lemak daging ayam broiler berbeda nyata (P<0,05)
pada perlakuan T2.
2. Pemberian probiotik Bacillus Sp dengn level yang berbeda melalui air
minum terhadap kadar kolesterol daging ayam broiler dalam penelitian ini
tidak berbeda nyata (P>0,05).
b. Saran
Adapun saran yang dapat diuraikan yakni :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberian probiotik
Bacillus Sp karena penekanan kadar kolesterol daging ayam broiler tidak
efektif.
2. Pemberian probiotik Bacillus Sp melalui air minum terhadap kadar lemak
daging ayam broiler, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut karena belum
mendapatkan hasil yang signifikan dalam penurunan kadar lemak daging.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abidin Z., 2002, Meningkatkan Ayam Ras Pedaging, Agro Media Pustaka.
Jakarta.
Adnan, K. 2011. Manfaat Probiotik Bagi Peternakan Unggas dan Ruminansia
(Sapi, Kambing, Domba). (Online). http://dokterternak. com/2011/
06/06/manfaat probiotik-bagi-peternakan-unggas-dan-ruminansia/.
Diakses 04 November 2016.
Anonimous, 2003, menelusuri jejak Strain - strain Ayam Ras Terpilih
http://www.poultryindonesia.com diakses 02 Mei 2013.
Ardiani, M. 2012. Sistem Perkandangan Ayam Broiler di Jatmiko Farm. Tugas
Akhir. Diploma III Kesehatan Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan.
Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
Anggorodi, R. 1985. Ilmu Makanan Ternak Unggas. UI-Press, Jakarta.
Backman, P. A., Barmen, P. M. dan Mahaffe, W. F. 1994. Plant Respon And
Disease Control Following Seed Inoculation With Bacillus Sp Di
dalam: Ryder, M. H., Stephenes, P. M. Bwen. G. P. Editor: Imporving
Plant Prodactivity Wih Rhizosphere Bacteria. Pruc Third Int Work
PGPR Souh, Australia..
Budiansyh. A. 2004 Pemanpaatan Probiotik Dalam Meningkatkan Penampilan
Produksi Ternak Unggas. Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Cambell JR, Lasley JF. 1975. The Science Of Animals That Serve Humanity. Mc
Grauw Hill Co.,USA,pp: 369-394.
DepKes RI. 1995 : 41. Kandungan Kolestrol Pada Dada Ayam Broiler.
https://www.slideshare.net>infopeternakan. Diakses 30 juni 2013
Fadilah, R .2004. Ayam Broiler Komersial. Agromedia. Pustaka. Jakarta.
Mataram
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fuller, R. 1992. Probiotics the Scientific Basis. Campman and Hall. London.
Hadioetmo, R.S. 1985. Mikrobiologi Dasar-Dasar Praktik. Gramedia. Jakarta.
Jabatan Dietetik dan Katering CGH. 2005. Kolesterol.
http://www.cgh.com.sg/health_public/pamphlet/Malay/LoweringChol
esterol/LC_content1.htm. [19 Agustus 2005].
Jahja, Y. 2000. Ayam Sehat Ayam Froduktif Edisi 2. Egustria.
Jawetz, M. dan Adelberg, S. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 1. Salemba
Medika, Jakarta.
15
Jin, J. Z. Abdullah, N. Ali, M. A. dan Jalaludin S, 1998. Efect of Adherent
Cactobacillus Cltures on Growth, Weight of Organs and Intestinal
Micloflora and Volatile Fatty Acids In Broiler.
Kompiang, I P. 2009. Pemanpaatan Mikroorganisme Sebagai Probiotik Untuk
Meningkatkan Produksi Ternak Unggas di Indonesia.
Kucukyilmaz, K. M. Bozkurt, A.U. Cath, E.N. Herken, M. Cunar dan E. Bintas,
2012. Chemical composition, fatty acid profile and colour of broiler
meat asaffected by organic and conventional rearing systems. S. Afr. J.
Anim Sci.
Mc Donald, P., R. A. Edwards, J. F. D. Greenhalgh and C. A. Morgan. 2002.
Animal Nutrition. 6th Ed. Pearson Education, Harlow.
Muchtadi, D., N. S. Palupi dan M. Astawan. 1993. Metabolisme Zat Gizi Sumber,
Fungsi dan Kebutuhan dari Tubuh Manusia. Jilid II. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Ooi, L. G. and Min-Tze. 2010. Cholesterol Lowering Effects Of Probiotics and
Probiotics A Review Of In Vivo and In Vitro Fidings. Int. J. Mol. Sci
Owings, W. J., Reynolds, D. L. Hasiak, R. J. and Farket, R. 1990. Influence of
Dietary Supplemntation With Streptococcus Faecium M-74 on Broiler
Body Weight, Feed Conversion, Carcass Characteristics and Intestinal
Mikrobial Colonization Poult. Sci.
Piliang, W. G. dan S. Djojosoebagjo. 1990. Fisiologi Nutrisi. Volume I.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan
Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Ponte, P.I.P. I. Mendes, M. Quaresma, M.N M. Aguiar, J.P.C. Lemos, L.M.A.
Ferreira, M.A.C.Soares, C.M. Alfaia, J.A.M. Prates & C.M.G.A.
Fontes. 2004. Cholesterol levels and sensory characteristic of meat
from broilers consuming moderate to high levels of Alfafa. Poult. Sci.
83:810-814.
Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.
Ritonga, H. 1992. Beberapa Cara Menghilangkan Mikroorganisme Patogen.
Majalah Ayam dan Telur.
Samadi 2002. Penggunaan Probiotik Sebagai Pengganti Antibiotika Dalam Pakan
Ternak. (Online). http://WWW.googele co. id. Diakses 14 Oktober
2016.
Sidadolog, J. H. P. 2011. Manajemen Ternak Unggas. Fakultas Peternakan
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
16
Soeparno. 1994. Ilmu Teknologi Daging. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Sofyan. O. 2003. Kajian Probiotik AB (Aspergillus Niger dan Bacillus Sp)
Sebagai Imbuhan Ransum dan Implikasi Efeknya Terhadap
Mikloflora Usus Serta Penampilan Produksi Ayam. Disertai Program
Pascasarjana UNPAD, Bandung.
Son, I.S., J.H. Kim, H.Y. Shon, K.H. Son, J. Kim & C. Kwon. 2007.
Antioxidative and hypolidemic effects of diosgenin, a steroidal
saponin of yam (Dioscorea spp) on high-cholesterol fed rats. Biosci.
Biotechnol. Biochem. 71:3063-3071
Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. C. V. Baru.
Jakarta.
Supadmo. 1997. Pengaruh sumber kitin dan prekursor karnitin serta minyak ikan
lemuru terhadap kadar lemak dan kolesterol serta asam lemak omega-
3 ayam broiler. Disertasi. Program Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Suprijatna, E. U, Atmomarsono. R, Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak
Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
Triantini et al.1997. Kandungan Lemak Paha Ayam Broiler.
http://www.repository.uinjkt.ac.id>despace>bitstre.diakses 1 juli 2015
Widyasti, E. 2003. Isolasi Bacillus Sp Pengasil Amilase Ekstraseluler Dan
Penentuan Suhu Serta pH Optimum Pertumbuhan. Skripsi. IPB.
Widyastuti, Y. E., 2000. Usaha Tani Ternak dan Tanaman. Penebar Swadaya.
Wong, P. T. W. 1994. Bio-Control of Wheat Take-All In The Fieid Using Soil
Bacteria and Fungi. Di dalam: Ryder, M. H., Stephenes, P. M. Bwen.
G. P. Editor: Imporving Plant Prodactivity Wih Rhizosphere Bacteria.
Pruc Third Int Work PGPR Souh, Australia.