Bacillus Ppt

download Bacillus Ppt

of 12

description

bakteri

Transcript of Bacillus Ppt

Bacillus

Bacillus Fazrina putri pratiwiPeti fatimah fauziahSiti khoirunnisaBacillus spvegetatif sebagai bentuk pertahanan diri yang muncul saat kondisi ekstrim yang tidak menguntungkan bagi bakteri. Bacillus merupakan bakteri berbentuk batang (basil), dan tergolong dalam bakteri gram positif yang umumnya tumbuh pada medium yang mengandung oksigen (bersifat aerobik) sehingga dikenal pula dengan istilah aerobicsporeformers. Bacillus sp. adalah sel batang berukuran 0,3-22x1,27-7 m, sebagian bersifat motil (mampu bergerak) mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel, jika dipanaskan akan membentuk endospora, yaitu bentuk dormansel Ketahanan Spora Bacillus di LingkunganKebanyakan anggota genus Bacillus dapat membentuk spora, spora digunaka sebagai respon terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, oleh karena itu anggota genus Bacillus memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Waluyo (2007) Ada dua tipe spora yang terbentuk, pertama terbentuk di dalam sel disebut dengan endospora dan di luar sel disebut dengan eksospora. Endospora memiliki ketahanan yang lebh dibandingkan eksospora karena kadar air yang dikandungnya dan pembungkus spora yang tebal.

Bacillus Sebagai Agen Pengendali HayatiPengendalian hayati adalah proses pengurangan kepadatan inokulum atau aktivitas patogen dalam menimbulkan penyakit yang berada dalam keadaan aktif maupun dorman oleh satu atau lebih organisme baik secara aktif maupun dengan manipulasi lingkungan dan inang, Genus Bacillus digunakan sebagai agen biokontrol secara luas, menghasilkan zat antimikroba berupa bakteriosin.Jenis Jenis BacillusBacillus anthracisBakteri antraks banyak ditemukan pada penyakit zoonosis, infeksi pada ternak lembu, kambing, domba dan babi.

MorfologiBatang dengan ukuran 1 x 3-4 m, dapat tersusun dengan seperti bambu, bentuk batangnya persegi atau cekung ujungnya, sendiri-sendiri, berpasangan atau membentuk rantai pendek, tidak bergerak, berspora oval yang letaknya sental, kadang-kadang berkapsul.

PatogenesisAntraks terutama merupakan penyakit pada biri-biri, sapi, kuda, dan hewan lainnya; manusia jarang terserang. Infeksi biasanya didapat dengan masuknya spora melalui luk apada kulit atau selaput lendir, jarang dengan inhalasi spora ke dalam paru-paru. PatologiPada hewan yang peka, organisme berkembang biak di tempat masuk. Pada hewan yang resisten, organisme berkembang biak selama beberapa jam, setelah itu terkumpul sejumlah besar leukosit. Sampai lambat laun mengalami disintegrasi dan menghilang. Organisme tetap terlokalisasi.Gambaran KlinikPada manusia, antraks menimbulkan infeksi kulit (pustula ganas). Mula-mula timbul popula dalam 12-36 jam setelah masuknya organisme atau spora melalui goresan. Pada antraks pernapasan, gejala dini dapat berupa mediastinitis, sepsis, meningitis atau edema paru-paru hemoragik. Pneumonia hemoragik dengan syok merupakan gejala yang terakhir.

Tes Diagnostik LaboratoriumPewarnaan Sediaan : Dari lesi lokal atau darah hewan yang mati; rantai bakteri terbentuk batang besar Gram-positif sering terlihat. Antraks dapat diidentifikasi pada sediaan kering dengan teknik pewarnaan imunofluoresensi.Biakan : Bila dibiakkan pada lempeng agar darah, organisme ini membentuk koloni kelabu non hemolitik dengan morfologi mikroskopis yang khas.

Bacillus cereusB.cereus dapat menyebabkan keracuann makanan dan juga menyebabkan pneumonia, bronkopneumonia dan luka. MorfologiBacillus cereus memiliki beberapa karakter morfologi diantaranya: Gram positif dengan lebar sel 0,9 1,2 m dan panjang 3 5 m. Motilitas positif, spora elipsoidal, sentral atau parasentral, spora jarang keluar dari sporangia. Tidak membentuk kapsul, kebanyakan Bacillus cereus bersifat motil. Bacillus cereus menghasilkan toksin selama pertumbuhan atau selama sporulasi.PatogenesisBacillus cereus bertanggung jawab untuk sebagian kecil penyakit bawaan makanan(2-5%), menyebabkan mual, muntah parah dan diare.

Tes Diagnostik LaboratoriumBacillus cereus non pathogen menunjukkan pergerakan dengan penyebaran(swarming) pada media kultur setengah padat. Sel vegetatif dari Bacillus cereus dapat tumbuh pada rentang temperatur 5 50 C dengan temperatur optimal antara 35 - 40 C, resisten terhadap pH 4,5 9,3. Bacillus subtilisB.subtilis dapat menyebabkan meningitis, endokarditis, infeksi mata dan lain-lainnya. MorfologiBakteri ini termasuk bakteri gram positif, katalase positif yang umum ditemukan di tanah. Bacillus subtilis mempunyai kemampuan untuk membentuk endospora yang protektif yang memberi kemampuan bakteri tersebut mentolerir keadaan yang ekstrim. Bacillus subtilis selnya berbentuk basil, ada yang tebal dan yang tipis. Biasanya bentuk rantai atau terpisah. Bacillus subtilis merupakan jenis kelompok bakteri termofilik yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 45 C 55 C dan mempunyai pertumbuhan suhu optimum pada suhu 60 C 80 C

PatogenitasBacillus subtilis tidak dianggap oleh manusia sebagai bakteri yang patogen, karena dapat mencemari makanan tetapi jarang menyebabkan keracunan makanan. Bacillus subtilis menghasilkan enzim proteolytic yang subtilisin.

Metode Pembiakan Bacillus spPengukuran Panjang dan Lebar SelUji Pewarnaan GramUji Pewarnaan EndosporaUji MotilitasUji Hidrolisis StarchUji Hidrolisis KaseinUji VP (Voges Proskaner)Uji KatalaseUji OksidaseUji Penggunaan SitratUji Lactosa dan RaffinosaUji Toleransi NaCl