Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

10
Seminar Tugas Akhir Mei 2016 1 Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis Mikrokontroller untuk tes Mikrobiologi pada Autoclave Deni Fatharoni Hartono 1 , Andjar Pudji 2 , Moch.Prastawa A.T.P. 3 Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya ABSTRAK Alat Incubator Bakteri Bacillus Strearothermophillus digunakan untuk mengetahui kinerja dari autoclave. Pada tugas akhir ini, penulis membuat uji kinerja autoclave dengan menggunakan bakteri Bacillus Strearothermophillus. Penulis merancang dengan menggunakan Mikrokontroler ATMega 32A. Proses uji kinerja Autoclave dengan menggunakan bakteri karena fungsi dari autoclave digunakan untuk mensterilkan mikrobiologi yang berbahaya maka saat autoclave diberi bakteri Bacillus Strearothermophillus dan dilakukan penstrilan bakteri tersebut seharusnya mati. Namun secara langsung setelah bakteri tersebut distrilkan tidak dapat diamati, apakah bakteri tersebut telah mati atau belum, maka perlu di incubasi sesuai suhu yang disukai oleh bakteri tersebut. Setelah diincubasi selama kurang lebih dua hari, jika bakteri tersebut masih hidup maka bakteri akan berubah warna menjadi kuning, warna kuning tersebut yang akan dibaca oleh sensor warna TCS3200. Idealnya jika bakteri tersebut tidak berubah warna setelah disterilkan dan di incubasi maka bakteri tersebut telah mati atau Autoclave berfungsi dengan baik, namun jika bakteri tersebut setelah disterilkan dan dilakukan proses incubasi berubah warna maka bakteri tersebut masih hidup atau proses sterilisasi telah gagal. Hasil pengujian alat menunjukan bahwa suhu Incubasi memiliki tingkat error 1,1% terhadap Volt meter dan -0,12% terhadap termometer. Kata Kunci: Bacillus Strearothermophillus, Autoclave, Incubasi 1.1 Latar Belakang Masalah Incubator bakteri bacillus stearothermophillus adalah alat pengkondisi suhu lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan Bakteri bacillus stearothermophillus di dalam ampuls bakteri, yang berisi bakteri Bacillus Stearothermophillus. Incubator bakteri bacillus stearothermophillus digunakan untuk memastikan hasil proses dari sterilisator, namun sterilisator yang dimaksudkan ialah sterilisator steam. Prinsip kerja peralatan ini dengan mempertahankan suhu lingkungan kering 50°C-60°C, karena dengan suhu tersebut, bakteri bacillus stearothermophillus dapat berkembang secara optimal. Dengan mengkondisikan suhu lingkungan, akan terjadi perubahan warna pada ampuls bakteri dan juga dapat diindikasikan apakah ampuls bakteri tersebut layak digunakan atau tidak. Selain itu perubahan warna pada ampuls bakteri tersebut, dapat memastikan proses sterilisasi telah berhasil atau tidak.` Parameter untuk melihat kondisi bakteri dalam ampuls akan ditandai terjadinya perubahan warna dari ungu ke ungu yang artinya proses sterilisasi telah berhasil, dan dari ungu ke kuning yang artinya proses sterilisasi gagal. Alat ini biasa ditempatkan diruang Central Sterile Supply Department (CSSD) Menurut (Dr. I. P Flug, september 1986) bahwa bakteri dalam ampuls setelah proses sterilisasi seharusnya mati seluruhnya, dan tidak menyisakan satu pun bakteri yang masih hidup. Apabila masih ada bakteri yang hidup maka sisa bakteri tersebut akan berkembang biak menjadi lebih banyak dan menutupi bagian dalam ampuls yang akan berubah warna menjadi kuning. Kondisi seperti ini sulit untuk memastikan apakah ada atau tidaknya bakteri dalam ampuls yang masih hidup, sehingga diperlukan alat incubator bakteri untuk mengecek kondisi bakteri yang masih hidup dalam ampuls. Penulis menemukan alat Incubator bakteri bacillus stearothermophillus di rumah sakit Sidoarjo pada bulan Agustus tahun 2015 saat kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Transcript of Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Page 1: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

1

Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis Mikrokontroller untuk tes

Mikrobiologi pada Autoclave

Deni Fatharoni Hartono1, Andjar Pudji

2, Moch.Prastawa A.T.P.

3

Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya

ABSTRAK

Alat Incubator Bakteri Bacillus Strearothermophillus digunakan untuk mengetahui kinerja dari

autoclave. Pada tugas akhir ini, penulis membuat uji kinerja autoclave dengan menggunakan bakteri

Bacillus Strearothermophillus. Penulis merancang dengan menggunakan Mikrokontroler ATMega 32A.

Proses uji kinerja Autoclave dengan menggunakan bakteri karena fungsi dari autoclave digunakan

untuk mensterilkan mikrobiologi yang berbahaya maka saat autoclave diberi bakteri Bacillus

Strearothermophillus dan dilakukan penstrilan bakteri tersebut seharusnya mati. Namun secara langsung

setelah bakteri tersebut distrilkan tidak dapat diamati, apakah bakteri tersebut telah mati atau belum, maka

perlu di incubasi sesuai suhu yang disukai oleh bakteri tersebut. Setelah diincubasi selama kurang lebih dua

hari, jika bakteri tersebut masih hidup maka bakteri akan berubah warna menjadi kuning, warna kuning

tersebut yang akan dibaca oleh sensor warna TCS3200. Idealnya jika bakteri tersebut tidak berubah warna

setelah disterilkan dan di incubasi maka bakteri tersebut telah mati atau Autoclave berfungsi dengan baik,

namun jika bakteri tersebut setelah disterilkan dan dilakukan proses incubasi berubah warna maka bakteri

tersebut masih hidup atau proses sterilisasi telah gagal.

Hasil pengujian alat menunjukan bahwa suhu Incubasi memiliki tingkat error 1,1% terhadap Volt

meter dan -0,12% terhadap termometer.

Kata Kunci: Bacillus Strearothermophillus, Autoclave, Incubasi

1.1 Latar Belakang Masalah

Incubator bakteri bacillus

stearothermophillus adalah alat

pengkondisi suhu lingkungan yang cocok

untuk pertumbuhan Bakteri bacillus

stearothermophillus di dalam ampuls

bakteri, yang berisi bakteri Bacillus

Stearothermophillus. Incubator bakteri

bacillus stearothermophillus digunakan

untuk memastikan hasil proses dari

sterilisator, namun sterilisator yang

dimaksudkan ialah sterilisator steam.

Prinsip kerja peralatan ini dengan

mempertahankan suhu lingkungan kering

50°C-60°C, karena dengan suhu tersebut,

bakteri bacillus stearothermophillus dapat

berkembang secara optimal. Dengan

mengkondisikan suhu lingkungan, akan

terjadi perubahan warna pada ampuls

bakteri dan juga dapat diindikasikan apakah

ampuls bakteri tersebut layak digunakan

atau tidak. Selain itu perubahan warna pada

ampuls bakteri tersebut, dapat memastikan

proses sterilisasi telah berhasil atau tidak.`

Parameter untuk melihat kondisi bakteri

dalam ampuls akan ditandai terjadinya

perubahan warna dari ungu ke ungu yang

artinya proses sterilisasi telah berhasil, dan

dari ungu ke kuning yang artinya proses

sterilisasi gagal. Alat ini biasa ditempatkan

diruang Central Sterile Supply Department

(CSSD)

Menurut (Dr. I. P Flug, september 1986)

bahwa bakteri dalam ampuls setelah proses

sterilisasi seharusnya mati seluruhnya, dan

tidak menyisakan satu pun bakteri yang

masih hidup. Apabila masih ada bakteri

yang hidup maka sisa bakteri tersebut akan

berkembang biak menjadi lebih banyak dan

menutupi bagian dalam ampuls yang akan

berubah warna menjadi kuning. Kondisi

seperti ini sulit untuk memastikan apakah

ada atau tidaknya bakteri dalam ampuls

yang masih hidup, sehingga diperlukan alat

incubator bakteri untuk mengecek kondisi

bakteri yang masih hidup dalam ampuls.

Penulis menemukan alat Incubator bakteri

bacillus stearothermophillus di rumah sakit

Sidoarjo pada bulan Agustus tahun 2015

saat kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 2: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

2

mahasiswa dengan spesifikasi teknis

menggunakan heater kering untuk proses

inkubasi selama 48 jam. Saat ini alat

tersebut diatas masih belum ada

dilaboratorium Bedah Anastesi kampus

Teknik Elektromedik, sehingga penulis

terinspirasi untuk membuat replikasi alat

“Incubator bakteri bacillus

stearothermophillus berbasis

mikrokontroller” dengan penambahan

sensor warna. Berdasarkan latar belakang

masalah diatas penulis membuat

“Incubator bakteri bacillus

stearothermophillus berbasis

mikrokontroller”. .

1.2 Batasan Masalah 1.2.1. Ampuls Bakteri yang digunakan

adalah ampuls bakteri yang

berisi bakteri bacillus

stearothermophillus

1.2.2. Suhu yang digunakan 56° C

1.2.3. Toleransi suhu ± 5° C

1.2.4. Sensor suhu yang digunakan

menggunakan sensor LM35

1.2.5. Sterilisator yang digunakan

menggunakan Sterilisator

dengan uap

1.2.6. Waktu Incubasi 2 hari

1.2.7. Menggunakan Heater Kering

1.2.8. Menggunakan IC ATMEGA

1.2.9. Mengunakan LCD 2 x 16

1.3 Rumusan Masalah Dapatkah dibuat Alat Incubator

bakteri bacillus stearothermophillus

berbasis Mikrokontroller?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Dibuatnya alat Incubator bakteri

bacillus stearothermophillus berbasis

Mikrokontroller

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Membuat rangkaian sensor suhu

2) Membuat rangkaian Minimum

system

3) Membuat desain mekanik secara

keseluruhan

4) Uji coba alat

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

1.5.1.1 Meningkatkan wawasan dan

pengetahuan di bidang bedah

anastesi khususnya kalibrasi

autoclave

1.5.1.2 Dapat dijadikan referensi bagi

mahasiswa yang ingin

mengembangkan lebih lanjut pada

kalibrasi mikrobiologi pada

autoclave jenis lainnya

1.5.2 Manfaat Praktis

1.5.2.1 Membantu proses kegiatan

pembelajaran di mata kuliah bedah

dan anasthesi serta kalibrasi

1.5.2.2 Membantu cara untuk memastikan

hasil kerja Autocalve

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Bacillus Stearothermophillus

Bacillus Stearothermophillus

diklasifikasikan sebagai salah satu bakteri

Termofilik Obligat. Ciri bakteri Bacillus

Stearothermophilus tumbuh pada

temperatur mulai 30-75 derajat C, dengan

suhu pertumbuhan optimal pada 50°-60°C

selama ≥24 jam (Harold Eddleman, 1998).

Bakteri ini dapat ditemukan di banyak

berbagai lingkungan yang hangat.

Bacillus mempunyai sifat yang lebih

menguntungkan daripada mikroorganisme

lain karena dapat bertahan hidup dalam

waktu yang lama pada kondisi lingkungan

yang tidak menguntungkan untuk

pertumbuhannya (Wong, 1994).

The 3M™ Attest™ 1262-S adalah

indikator Biologi yang digunakan pada tes

mikrobiologi sterilisator steam untuk

memastikan hasil dari proses sterilisasi

dengan nama lain ampuls bakteri. Indikator

biologi ini perlu di incubasi untuk

memastikan hasil dari proses sterilisasi,

suhu yang dgunakan untuk proses incubasi

adalah 56°C dengan toleransi suhu ±5°C.

Page 3: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

3

Indikator Biologi ini berisi bakteri Bacillus

Stearothermophilus dengan populasi

sekitar bakteri.

Indikator untuk melihat hasil prosesnya

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Indikator Perubahan Warna

Sumber : Sterilization Verfication by Utlization

Biological Indicators

University of Windsor Chemical Control Centre

Gambar 2.2 Komponen dalam ampuls bakteri

Sumber : Product Profile The 3M™ Attest™ 1262-S

2.2 Inkubasi

Inkubasi adalah proses penjagaan atau

perawatan sesuatu hal dengan kondisi

tertentu agar sesuatu hal tersebut dapat

berkembang dengan baik. Contohnya

inkubasi bakteri yaitu mempertahankan

kondisi lingkungan yang disukai bakteri

yang bertujuan untuk memantau

perkembangan dan pertumbuhan bakteri.

Masa inkubasi adalah waktu yang

dibutuhkan untuk melangsungkan proses

pertumbuhan bakteri dengan baik dan

sempurna.

Inkubasi dalam kedokteran dan fisiologi

adalah masa dari saat penyebab penyakit

masuk ke dalam tubuh (saat penularan)

sampai ke saat timbulnya penyakit itu; masa

tunas, sedangkan menurut Biologi, Inkubasi

adalah penetasan telur dengan pengeraman

atau pemanasan buatan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia Online, 2014)

2.3 Autoclave

Autoclave adalah alat pemanas tertutup

yang digunakan untuk mensterilisasi suatu

benda menggunakan uap bersuhu dan

bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama

kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan

pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk

membunuh mikroorganisme, melainkan

meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu

yang tinggi inilah yang akan membunuh

microorganisme.

Gambar 2.3 Autoclave

Sumber : Copyright © 2013. Dunia Alat Kedokteran

Autoclave ditujukan untuk

membunuh endospora, yaitu sel resisten

yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan

terhadap pemanasan, kekeringan, dan

antibiotik. Pada spesies yang sama,

endospora dapat bertahan pada kondisi

lingkungan yang dapat membunuh sel

vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat

dibunuh pada suhu 100 °C, yang

merupakan titik didih air pada tekanan

atmosfer normal. Pada suhu 121 °C,

endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5

menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat

dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik

pada suhu 65 °C. Perhitungan waktu

sterilisasi autoclave dimulai ketika suhu di

dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek

yang disterilisasi cukup tebal atau banyak,

transfer panas pada bagian dalam autoclave

akan melambat, sehingga terjadi

perpanjangan waktu pemanasan total untuk

memastikan bahwa semua objek bersuhu

Page 4: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

4

121 °C untuk waktu 10-15 menit. Performa

autoklaf diuji dengan indicator biologi,

contohnya Bacillus stearothermophilus (

Dunia Alat Kedokteran, 2013 ).

2.4 Sensor Warna TCS3200

Sensor warna TCS3200 merupakan

sensor warna yang sering digunakan pada

aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian

suatu object benda atau warna dari objet

yang di monitor. Pada dasarnya sensor

warna TCS3200 adalah rangkaian photo

dioda yang disusun secara matrik array 8×8

dengan 16 buah konfigurasi photodioda

yang berfungsi sebagai filter warna merah,

16 photodiode sebagai filter warna biru dan

16 photo dioda lagi tanpa filter warna.

Sensor warna TCS3200 merupakan

sensor yang dikemas dalam chip DIP 8 pin

dengan bagian muka transparan sebagai

tempat menerima intensitas cahaya yang

berwarna. Kontruksi sensor warna

TCS3200 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.4 Konstruksi Sensor Warna

TCS3200

Pada sensor warna TCS3200

terdapat selektor S2 dan S3 yang berfungsi

untuk memilih kelompok konfigurasi

photodiode yang akan digunakan atau

dipakai. Kombinasi fungsi S2 dan S3 dalam

pemilihan kelompok photodiode adalah

sebagai berikut.

Tabel 1 Konfigurasi S2 dan S3 Sensor Warna

TCS3200

S2 S3 Fotodioda

yang Aktif

0 0 Pemfilter Merah

0 1 Pemfilter Biru

1 0 Tanpa Filter

1 1 Pemfilter Hijau

Pemfilter photodiode akan

mengeluarkan arus yang besarnya

sebanding dengan kadar warna dasar

cahaya yang menimpanya. Arus ini

kemudian dikonversikan menjadi sinyal

kotak atau pulsa digital dengan frekuensi

sebanding dengan besarnya arus. Frekuensi

Output ini bisa diskala dengan mengatur

kaki selektor S0 dan S1. Penskalaan Output

bisa dilihat pada tabel dibawah. Tabel 2 Penskalaan Output Sensor Warna TCS3200

S0 S1 Skala Frekuensi

Output

0 0 Power Down

0 1 2%

1 0 20%

1 1 100%

Gambar 2.5 Modul Sensor Warna TCS3200

Sumber:http:// alicdn.com

Gambar 2.6 Skematik Modul Sensor Warna

TCS3200

Page 5: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

5

3 Metodologi

3.1 Diagram Mekanis

Gambar 3.1 Blok Diagram Mekanis

3.2 Blok Diagram

Gambar 3.2 Blok Diagram Rangkaian

Cara Kerja Blok Diagram

Saat alat dihidupkan IC mikrokontroller

akan melakukan inisialisasi. Lalu timer

bekerja sesuai waktu yang disetting. Saat

timer bekerja, heater melakukan proses

pemanasan untuk proses Incubasi, sesuai

suhu yang diseting dan juga sensor warna

akan mendeteksi perubahan warna pada

ampuls Bakteri, jika ada perubahan warna,

buzzer akan berbunyi. Selanjutnya

perubahan warna dan suhu yang disensor

akan ditampilkan pada LCD

3.3 Diagram Alir

Gambar 3.3 Diagram Alir

Cara Kerja Diagram Alir

Ketika alat dihidupkan proses

dimulai dan timer bekerja. Saat timer

bekerja maka heater juga bekerja dan

proses inkubasi dimulai. Jika tidak

terjadi perubahan warna pada ampuls

maka proses inkubasi akan terus

dilanjutkan. Jika terjadi perubahan

warna maka buzzer akan berbunyi,

Display akan menampilkan perubahan

warna dan proses telah selesai.

3.4 Desain Exsperimental

Rancangan desain experimental

alat ini menggunakan metode pre-

eksperimental dengan jenis penelitian

One Group Post Test Design. Pada

rancangan ini, peneliti hanya melihat

hasil perlakuan pada satu kelompok

objek tanpa ada kelompok

pembanding dan kelompok kontrol.

Paradigma dalam penelitian

Incubator

LCD Test

Point

Sensor

Suhu

Timer

µc

Display

LCD

Indikator

Perubahan

Warna

Monitoring

Perubahan Warna

Sensor warna

Ampuls Bakteri

Perubahan

Warna

Mulai

Timer bekerja

Heater bekerja

Proses Inkubasi

Buzzer berbunyi

Display

Perubahan Warna

Tidak

Ya

Page 6: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

6

eksperimen mode ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

X = Treatment/perlakuan yang

diberikan (variable independent)

O = Observasi (Variabel Dependen)

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Bebas

Sebagai variabel bebas adalah Suhu

lingkungan dalam alat

3.5.2 Variabel Terikat

Sebagai variabel terikat adalah

Perubahan Warna

3.5.3 Variabel Moderator

Sebagai variabel Moderator adalah

Suhu lingkungan diluar Alat

3.6 Definisi Operasional

Dalam kegiatan operasionalnya, variabel-

variabel yang digunakan dalam pembuatan

modul, baik variabel tekendali, tergantung,

dan bebas memiliki fungsi-fungsi antara

lain : Tabel 3.1 Tabel Variabel

3.7 Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan penulis susun menurut

jadwal kalender Akademik yang ada di

PoleteknikKesehatan Jurusan Teknik

Elektromedik Surabaya.

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan

4 Hasil pengukuran dan Analisis

4.1 Pengukuran Test Point Tabel 4.1 Pengambilan Data Frekuensi output

sensor warna menggunakan sample warna acak

Warna Modul Osiloskop (Hz)

A 513 1148

B 615 1378

C 535 1197

D 554 1244

E 515 1153

F 580 1301

G 550 1226

H 502 1124

I 484 1088

J 813 1811

K 449 1005

L 566 1273

Variabel Definisi

Operasional

Variabel

Alat

Ukur

Hasil

ukur

Skal

a-

uku

r

Suhu

lingkungan

dalam alat

(V. Bebas)

Suhu yang

diukur dalam

alat

Sensor

Suhu

LM35

Suhu

derajat

°C

Perubahan

Warna

(V. Terikat)

Perubahan

warna bakteri

Sensor

Warna

Frekue

nsi

Hert

z

(Hz

)

Suhu

Lingkungan

diluar alat

(V.

Moderator)

Suhu diluar

Alat yang

mempengaruhi

suhu dalam alat

Sensor

Suhu

LM35

Suhu

derajat

°C

Perlakuan Diukur

X--------------------------------------O

Page 7: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

7

Tidak

4.2 Pengukuran terhadap Kalibrator Tabel 4.2 Pengukuran suhu terhadap Volt

Meter

Tabel 4.3 Pengukuran Suhu terhadap Termometer

Suhu Modul (°C) Termometer

(°C)

T1 55,58 54

T2 55,58 56

T3 54,61 54

T4 55,09 57

T5 56,07 57

T6 56,07 56

T7 55,09 57

T8 54,61 54

T9 55,09 54

T10 56,56 56

Jumlah

554,35 555

Tabel 4.4 Data Pengujian Fungsi Sterilisator

Su

hu

Ste

rili

sasi

La

ma

Wa

ktu

Ste

rili

sasi

Ba

kte

ri

La

ma

In

ku

ba

si

Ha

sil

Ket

10

0°C

30

Men

it

B1

5ja

m :

7

men

it :

20

det

ik

Ber

ub

ah

War

na

Ku

nin

g

Ste

rili

sasi

gag

al

11

0°C

30

Men

it

B2

6

jam

: 5

6

men

it :

5

det

ik

Ber

ub

ah

War

na

Ku

nin

g

Ste

rili

sasi

gag

al

90

°C

30

Men

it

B3

8 J

am :

07

Men

it :

10

det

ik

Ber

ub

ah

War

na

ku

nin

g

Ste

rili

sasi

gag

al

(Bak

teri

Kad

alu

arsa

)

12

0°C

60

Men

it

B4

>2

4 j

am

War

na

un

gu

Ste

rili

sasi

ber

has

il

12

5°C

60

Men

it

B5

>2

4 j

am

War

na

un

gu

Ste

rili

sasi

ber

has

il

Filter

Merah (Hz)

Filter

Hijau (Hz)

Filter

Biru (Hz)

Filter

Clear (Hz)

Bakteri Warna Ungu (Hasil Nilai Filter)

LCD 173 190 245 578

OSILOSKOP 384,6 423,1 548,2 1295

Bakteri Warna Kuning (Hasil Nilai Filter)

LCD 182 200 252 615

OSILOSKOP 407,9 447,4 562,7 1376

5 Pembahasan

5.1 Rangkaian Minimum Sistem

Gambar 5.1 Rangkaian Minimum Sistem

PC2PC3

+5v

PD4

+5v

PB1

mosi

PA5PB4

PA0

PC4

+5v

mosi

+5v

PC6

PD5

PA1

PD5

PB0

PC7

J9

WARNA

12345

PA1

PC6

PB0

PD3

PD0

PA2

sck

PB3

PD2

J11

LM35

123

PC5

ATMEGA32A

16

4

28

36

19

9

27

38 29

6

22

33

120

40

34

8

17

3

14

32

5

13

26

18

37

24

2

39

23

35

25

21

7

15

12

30

31

10

11

PD2/INT0

PB3/AIN1/OC0

PC6/TOSC1

PA4/ADC4

PD5/OC1A

RESET

PC5/TDI

PA2/ADC2 PC7/TOSC2

PB5/MOSI

PC0/SCL

PA7/ADC7

PB0/T0/SCKPD6/ICP1

PA0/ADC0

PA6/ADC6

PB7/SCK

PD3/INT1

PB2/AIN0/INT2

PD0/RXD

AREF

PB4/SS

XTAL1

PC4/TDO

PD4/OC1B

PA3/ADC3

PC2/TCK

PB1/T1

PA1/ADC1

PC1/SDA

PA5/ADC5

PC3/TMS

PD7/OC2

PB6/MISO

PD1/TXD

XTAL2

AVCC

AGND

VC

CG

ND

rst

PA6

PD2

C1100nF

PA3

PB4

PA4

sck

+5v

PC0

PD7

PC3

J2

12345678

C3

22pF

PA7

R11K

PD4

PD6

J10

CON5

12345

miso

PA0

PA6

PB3

PA5

J6

CON6

123456 PD6

R2

50K

13

2

PD3

PA4

PC5

PB2

+5v

PA0

miso

C2

22pF

PC1

PB2

J4

LCD

123456789

10111213141516

J8

SENSOR

12345

Y1

XTAL

PA2

SW1Reset

PA7

PC1

R3

220PD7

R1020K

PD1

J3

12345678

PA3PB1

rst

PC7

PC2

J5

12345678

+5v

PC4

Suhu Modul Volt Meter

1 57,03°C 0,568 V

2 57,03°C 0,563 V

3 57,52 °C 0,575 V

4 56,08 °C 0,548 V

5 55,58 °C 0,548 V

6 55,68 °C 0.547 V

7 55,096 °C 0,544 V

8 54,12 °C 0,54 V

9 54,61 °C 0,543 V

10 55,09 °C 0,545 V

11 54,61 °C 0,541 V

12 54,91 °C 0,533 V

13 54,17 °C 0,543 V

Jumlah

721,526 7,138

Page 8: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

8

R1

180J3

In mikro

12

J2

ac 220

12

R3 1k

U1

MOC3021

1

2

64

R2

680

J1

Heater

12

Q1

TRIAC

Disable Timer1

Disable Interrupts

Dataadc = Getadc(0)

Suhu_1 = Dataadc * 5

Suhu_2 = Suhu_1 / 1023

Suhu_6 = Suhu_2 * 100

Locate 1 , 1

Lcd Fusing(suhu_6 , "#.##")

Enable Timer1

Enable Interrupts

If Suhu_6 > 55 Then

Portb.0 = 0

Else

Portb.0 = 1

End If

S2 = 1

S3 = 0 Frequensi = 0

Tanda1detik = 0

Tcnt1l = Low(inisial) Tcnt1h = High(inisial)

Enable Timer1

Do Bitwait Outhz , Set

Bitwait Outhz , Reset

Frequensi = Frequensi + 1 Loop Until Tanda1detik = 1

Disable Timer1 ' aktifkan timer enable Ovf0

Fputih = Frequensi Locate 1 , 10

If Fputih > 621 And Fputih < 640 Then

Lcd "selesai" Portb.1 = 0

Portb.2 = 0

Else Lcd " proses "

Portb.1 = 1

Portb.2 = 1

End If

5.2 Driver Heater

Gambar 5.2 Rangkaian Driver Saklar Heater

5.3 Driver Sensor Warna

Gambar 5.3 Driver Modul sensor warna

5.2.Pembahasan Kinerja Sistem

Keseluruhan Minimum system ATMEGA 32A telah

diprogram untuk membaca Suhu dan

Output dari sensor warna. Pembacaan suhu

digunakan untuk proses inkubasi dengan

suhu setting 56 derajat celcius. Berikut

adalah sub program untuk membaca suhu

dari LM35

Proses Inkubasi tersebut digunakan untuk

mengkondisikan suhu lingkungan yang

disukai bakteri bacillus

Stearothermophillus yang akan merubah

warna bakteri tersebut menjadi Warna

kuning. Warna tersebut akan dibaca oleh

sensor warna TCS3200 dengan

mengeluarkan output berupa frekuensi.

Warna yang dibaca TCS3200 berupa warna

acak setiap perbedaan akan menghasilkan

frekuensi yang berbeda pula. Frekuensi

yang yang sesuai dengan warna yang

diinginkan yang akan disadap.

Sedangkan At mega 8 telah diprogram

untuk pewaktu dengan menggunakan RTC,

ATMEGA 8 akan mencata waktu jika

mendapat logika 0 yag masuk ke PORTC.0

PA6

J4

SENSOR WARNA

S0S1

LED45

OUTS2S3

PA3

PD2

PA7

VCC

PA5

0

PA4

Getdatetime

Xs = _hour

Ys = _min

Zs = _sec

Do

Getdatetime

Upperline

Disptime

Lowerline

Dispdate

Page 9: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

9

6 PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengukuran dan

analisa data penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut :

1) Telah dapat dibuat alat uji kinerja

Autoclave berbasis Mikrokontroller

2) Minimum system dapat menampilkan

hasil pembacaan perubahan warna pada

bakteri.

3) Menggunakan dua Atmega sebagai

pemroses data.

6.2. SARAN

Dari hasil penelitian, dapat dianalisa

kekurangan dari alat yang penulis buat.

Berikut ini adalah beberapa saran yang

dapat dipertimbangkan untuk

penyempurnaan penelitian lebih lanjut:

1) Dapat dibuat lebih portable

2) Menggunakan 2 bakteri sekaligus

sebagai pembanding

3) Peletakkan sensor harus tepat dan

tidak berubah-ubah, karena dapat

mempengaruhi nilai frekuensi yang

didapatkan.

4) Modul harus dibuat kedap cahaya,

karena sensor warna sangat peka

oleh cahaya, hal ini dapat

mempengaruhi pembacaan sensor

warna.

5) Ditambahkan mode penyimpanan

pada modul, sehingga dapat

digunakan sebagai acuan pendataan.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. I. P Flug, Sept 1998, Journal of

Parental Science and Technology.

Harold Eddleman, Ph. D, Indiana Biolab,

http://www.disknet.com/indiana_biolab

/b062.htm, President, 14045 Huff St.,

Palmyra IN 47164 (Diakses pada

tanggal (19 September 2015)

University of Windsor Chemical Control

Centre, Sterilization Verfication by

Utlization Biological Indicators

3M Attest™ U.S.A, 1994, Biological

Monitoring System (Technical Product

Profile)

3M attest, 3M ESPE ATTEST™ STEAM

INCUBATOR (56ºC), USA

Daniel R. Zeigler, Ph.D., Bacillus Genetic

Stock Center Catalog of Strains,

Seventh Edition Volume 3: The Genus

Geobacillus,

The Ohio State University, © 2001, The

Bacillus Genetic Stock Center

Department of Biochemistry, 484 West

Twelfth Avenue Columbus, Ohio

43210

3M Health Care, 2012, Product Profile 3M

Attest 1262-s For Industrial and

Pharmaceutical Applications, Infection

Prevention Division U.S.A

(No Name), diakses pada hari 21 september

2015 pukul 17:47

If Pinc.0 = 0 Then

Xx = _hour

Yy = _min

Zz = _sec

Cls

Do

Upperline

Lcd "T OFF = " ; Xx ; ":" ; Yy ; ":" ; Zz

Lowerline

Lcd "T ON = " ; Xs ; ":" ; Ys ; ":" ; Zs

Loop

End If

Page 10: Incubator Bakteri Bacillus Stearothermophillus berbasis ...

Seminar Tugas Akhir Mei 2016

10

https://microbewiki.kenyon.edu/index.

php/Bacillus_stearothermophilus_NEU

F2011

(No name). diakses pada hari 22 september

2015 pukul 13:02

http://www.autoclavetestingservice.net/

Geobacillus_stearothermophilus_Spore

s.html

(No name) diakses pada hari 25 september

2015 pukul 10:50

http://repository.usu.ac.id/bitstream/12

3456789/28517/3/Chapter%20II.pdf

Nadhif Fauzan. Diakses pada tanggal 25

september 2015, pukul 14:17.

http://www.academia.edu/9481245/SE

NSOR_SUHU_LM35

Copyright © Elektronika Dasar. Diakses

pada tanggal 25 september 2015.

http://elektronika-

dasar.web.id/komponen/sensor-

tranducer/sensor-suhu-ic-lm35/

Copyright ©2004 pengertian menurut para

ahli. Diakses pada tanggal 24 November

2015

http://www.pengertianmenurutparaahli.

com/pengertian-inkubasi/

Kamus Besar Bahasa Indonesia online,

diakses pada tanggal 24 November

2015 http://kbbi.web.id/inkubasi

Dunia Alat Kedokteran, Copyright © 2013,

diakses pada tanggal 22 Desember 2015

http://www.duniaalatkedokteran.com/20

10/10/autoclave-

autoklaf.html#sthash.mogWMBYO.dpu

f

BIODATA PENULIS Nama : Deni Fatharoni Hartono

NIM : P27838013026