PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH TERHADAP PERUBAHAN NYERI...

download PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH TERHADAP PERUBAHAN NYERI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/96.dyah-andriani-758-766.pdf · PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH TERHADAP PERUBAHAN

If you can't read please download the document

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH TERHADAP PERUBAHAN NYERI...

  • UAD, YogyakartaTHE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017

    THE 5TH URECOL PROCEEDING 758 ISBN 978-979-3812-42-7

    PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH TERHADAP PERUBAHAN NYERIDISMINORE

    Diah Andriani kusumastuti 1) , Dewi Hartinah 2)

    Prodi DIII Kebidanan,STIKES Muhammadiyah Kudus1)

    Email : [email protected] S1 Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Kudus2)

    Email : [email protected]

    Abstrak

    Salah satu tanda pubertas bagi perempuan adalah menstruasi yang umumnya terjadi pada usia 10-17tahun. Sebelum menstruasi terjadi, banyak wanita akan merasakan sakit di perutnya. Dismenoredapat dikurangi dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologi, salah satunya adalahmemberikan jahe merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jahe merah untukperubahan nyeri dismenore siswa di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus 2016. Penelitian inimenggunakan quasi eksperimental pretest-posttest control group design non equivalen dengan 32siswa di Pondok Pesantren Al-Istiqomah yang mengalami nyeri ringan. Analisis penelitian inimenggunakan uji wilcoxon. Dari analisis perubahan nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberijahe merah menunjukkan p = 0,000 (p

  • UAD, YogyakartaTHE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017

    THE 5TH URECOL PROCEEDING 759 ISBN 978-979-3812-42-7

    Permasalahan disminore menjadi halyang paling sering dikeluhkan oleh perempuan.Disminore umumnya tidak membahayakantetapi sering mengganggu aktivitas orang yangmengalaminya, karena beberapa mengakubahwa disminore sering mengganggu aktivitssehari-hari. Disminore juga mengakibatkangejala seperti pusing, keringat dingin bahkasampai pingsan. Jika hal ini tidak segeraditangani dapat mempengaruhi tingkatkesadaran pasien sehingga mempengaruhi iramajantung (Proverawati & Misaroh, 2009).

    Menurut pedoman dari Nur Najmi Laila,bahwa banyak cara untuk meringankan nyeridisminore. Beberapa cara yang paling sederhanaseperti mengompres, relaksasi, istirahat,mengkonsumsi obat hingga minum-minumanherbal (Laila, 2011).

    Nyeri haid jika tidak segera diatasi akanmempengaruhi fungsi mental dan fisik individusehingga mendesak untuk segera mengambiltindakan secara farmakologis atau nonfarmakologis. Terapi farmakologis sepertipemberian obat-obatan analgesik untukmeredakan nyeri dengan cara memblokprostaglandin. Terapi non faramakologis yangbisa digunakan yaitu dengan pengobatan herbal,relaksasi, dan akupuntur. Beberapa tanamanyang dpat digunakan yaitu jahe (ginger), kayumanis, kunyit (Anurogo & Wulandari, 2011).

    Jahe merah merupakan salah satu varianjahe yang memiliki kandungan minyak astirilebih tinggi dibanding dengan varian jahelainnya. Minyak astiri yang terkandung dalamjahe merah mengandung kandungan kimiagingerol yang memberikan efek yang kuat dalammenghambat biosintesis prostaglandin (Kuichi,1982 dalam (Achmad & dkk, 2008)).

    Berdasarkan survei awal yang dilakukanoleh peneliti pada tanggal 14 Desember 2016terhadap 8 orang santri Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus didapatkan hasil orang yangmengalami disminore ringan sebanyak 3 orangatau 37,5%, 3 orang mengalami disminoresedang atau 37,5% dan 2 orang mengalamidisminore berat atau 25% yang mengangguaktifitas sehari-hari dan memerlukan terapiistirahat yang lebih untuk menghilangkan nyeriyang dialami.

    Berdasarkan data yang sudah dikaji,peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai

    Pengaruh Pemberian Jahe Merah TerhadapPerubahan Nyeri Disminore Pada Santri diPondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus.

    KAJIAN LITERATUR DANPENGEMBANGAN HIPOTESA

    A. Istilah disminorea berasal dari kataYunani, dis yang artinya sulit,menyakitkan, atau tidaknormal; meno artinya bulan; rhea yangberarti aliran. Jika diartikankeseluruhan, disminorea merupakanaliran bulanan yang menyakitkan atautidak normal. (Laila, 2011). Disminoreaadalah kondisi medis yang terjadisewaktu haid atau menstruasi yang dapatmengganggu aktivitas dan memerlukanpengobatan yang ditandai dengan nyeriatau rasa sakit di daerah perut ataupanggul (Judha, Fauziah, & Sudarti,Teori Pengukuran Nyeri dan NyeriPersalinan, 2012).A. KlasifikasiDisminoreMenurut Judha, (2012) dkk berdasarkanklasifikasinya, disminore digolongkanberdasarkan jenis nyeri atau tidaknyaatau sebab yang dapat diamati, yaitu :

    1) Dismenorea SpasmodikDisminorea spasmodik adalah nyeriyang dirasakan di bawah bagian bawahperut dan terjadi sebelum atau segerasetelah haid dimulai. Disminoreaspasmodik dapat dialami oleh wanitamuda maupun wanita berusia 40 tahunke atas. Sebagian wanita yangmengalami dismenore spasmodik tidakdapat melakukan aktivitas.

    2) Disminore KongesifDisminore kongesif dapat diketahuibeberapa hari sebelum haid datang.Gejala yang ditimbulkan berlangsung 2dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu.Pada saat haid datang, tidak terlalumenimbulkan nyeri bahkan setelah haripertama haid, penderita disminorekongesif akan merasa lebih baik.

    (Judha, Fauziah, & Sudarti, TeoriPengukuran Nyeri dan NyeriPersalinan, 2012).

    Menurut Judha, dkk klasifikasi disminoreberdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebabyang dapat diamati, yaitu :

  • UAD, YogyakartaTHE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017

    THE 5TH URECOL PROCEEDING 760 ISBN 978-979-3812-42-7

    1) Disminora PrimerDisminore primer terjadi sesudah 12 bulan ataulebih pasca menarche. Hal itu karena siklusmenstruasi pada bulan-bulan pertama setelahmenarche biasanya bersifat anovulatoir yangdisertai nyeri. Rasa nyeri yang timbul sebelumatau bersama dengan menstruasi berlangsungsampai beberapa hari. Sifat nyeri adalah kejangyang berjangkit, biasanya terbatas di perutbawah, tetapi dapat merambat ke daerahpinggang dan paha (Judha, Sudarti, & Fauziah,Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan,2012).2) Dismenorea SekunderDismenorea sekunder berhubungan dengankelainan kongenital atau kelainan bawaan dipelvis yang terjadi pada masa remaja. Rasa nyeriyang muncul disebabkan karena adanya kelainanpelvis, misalnya endometriosis, mioma uteri,stenosis serviks, dan malposisi uterus.Disminore yang tidak dapat dikaitkan dengansuatu gangguan tertentu biasanya muncul saatusia 20 tahun dan jarang terjadi pada tahun-tahunpertama setelah menarche. Disminoremerupakan nyeri yang sifatnya kolik dandianggap kontraksi uterus oleh progesteron yangdilepaskan saat pelepasan endometrium. Nyerihebat dapat menyebar dari panggul ke punggungdan paha, dan sering disertai mual bagiasebagian wanita ( Dr. Dito Anugrah. MajalahDokter Kita, Edisi 7-Thn II- Juli 2007 dalamB. Penatalaksanaan DisminoreUntuk antisipasi nyeri menstruasi ada beberapaterapi yang dapat dilakukan, antara lain terapiantiprostaglandin, terapi hormonal, terapi bahanalami, dan tentu saja menjalani pola hidup yangsehat. Untuk terapi antiprostaglandin dan terapihormonal harus melibatkan dokter sedangkanuntuk bahan alami dan pola hidup sehat dapatdilakukan sendiri, seperti memperhatikan asupangizi yang seimbang, istirahat yang cukup, danolah raga sesuai kebutuhan (Proverawati &Misaroh, 2009).C. disminore dapat dihilangkan denganbeberapa Menurut (Laila, 2011):

    a. Istirahat yang cukupIstirahat merupakan salah satu hal yang mampumenghilangkan berbagai macam penyakittermasuk nyeri saat menstruasi. Ketikamenstruasi datang diperlukan istirahat yangcukup karena untuk mengistirahatkan otot ototyang tegang saat terjadi kontraksi meluruhnyalapisan endometrium. Istirahat terbukti mampu

    membantu mengurangi kinerja syaraf yangtegang. Jika kinerja syaraf berkurang makasyaraf menjadi rileks sehingga dapat menguranginyeri dismenore saat menstruasi.

    b. Olahraga teraturOlahraga yang teratur akan membantumelakukan aktivitas sehari-hari sehingga tidakterganggu dengan nyeri dismenore karenaolahraga meningkatkan endorfin dalam otakyang membuat rileks dan berfungsi sebagaipenawar sakit secara alami.

    c. Minum minuman hangatMinuman hangat berfungsi sebagai penetral rasasakit atau nyeri pada saat menstruasi terjadisebab minuman hangat dapat memberikansensasi hangat pada tubuh. Suhu yang hangatmampu meminimalkan yang berkontraksi padaperut sehingga menjadi lebih rileks

    d. Minum Teh Jahe, ramuan kayu manisTeh jahe sangat baik untuk kesehatan tubuh.Jahe yang berkhasiat menghilangkan sakit danmual. Sedangkan kayu manis juga dapatmengurangi nyeri menstruasi.

    e. MassaseMassase berfungsi untuk mengurangi nyeri.Massase yang dilakukan secara ringan danmelingkar dengan telunjuk pada perut bawahakan membantu mengurangi nyeri menstruasi.f. Melakukan kegiatan yang disukai (membaca,

    mendengarkan musik, menggambar)Dengan melakukan kegiatan yang disukaimaka kita akan lebih fokus pada hobi danakan melupakan nyeri dismenore. Rasa nyerimungkin tetap terasa namun paling tidakfokus kita pada hal yang sedang kita lakukan.Ini merupakan salah satu penerapan terapidistraksi.

    a. Kompres panasKompres dengan air panas merupakan salahsatu hal yang dilakukan turun temurun.Suhu panas diketahui dapat meminimalkanketegangan otot, setelah otot rileks rasa nyeriakan berangsur hilang.

    b. Banyak minum air putihMinum air putih delapan gelas sehari jugadapat mengurangi nyeri saat menstruasi,karena banyak minum air putih pada saatmenstruasi berfungsi untuk mencegahpenggumpalan cairan dan melancarkanperedaran darah

  • UAD, YogyakartaTHE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017

    THE 5TH URECOL PROCEEDING 761 ISBN 978-979-3812-42-7

    METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan rancangan

    penelitian eksperimen dengan desain studi quasyeksperimen Pretest-posttest Non EquivalentControl Group Design yaitu penelitian yangmendekati eksperimen atau eksperimen semu.Bentuk penelitian ini digunakan untuk mencarisebab dan akibat dengan memberikan perlakuanatau suatu teknik perawatan dengan tekniktertentu dibandingkan dengan teknik yang biasadigunakan.

    Rancangan Pretest-Posttest with NonEquivalent Control Group Design merupakanrancangan desain yang terdapat pretest sebelumdiberi perlakuan dan setelah 15 menit diberikanperlakuan. Dengan demikian hasil perlakuandapat lebih akurat karena sebelum dan sesudahdiberi perlakuan (Sugiyono, 2010)

    Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh santri di pondok pesantren Al-IstiqomahKudus yang masih melanjutkan studinya.Populasinya yaitu 46 orang santri yangmengalami nyeri disminore. Teknik penentuansample menggunakan teknik purposivesampling. Tehnik Purposive Sampling, yaitumengambil sampel pada sebagian dari populasiyang ada sesuai kriteria dan keinginan peneliti(Saryono & Setiawan, 2010).

    Analisis penelitian ini terdiri darianalisis univariat dan bivariat. Analisis univariatdigunakan untuk mengetahui distribusi frekuensiumur, nyeri sebelum diberikan jahe merah dansetelah diberika jahe merah. Analisa bivariatuntuk mengetahui adanya terapi komplementerjahe terhadap perubahan nyeri disminore(Riwidikdo, 2008).Analisa statistik menggunakan uji wilcoxon test.Penilaian nyeri disminore sendiri dikategorikanmenjadi 3 yaitu 1 - 3 = nyeri ringan ( dapatditahan, tidak mengganggu aktifitas)4 6 = nyeri sedang (nyeri saat aktifitas berat,menggangu aktifitas)7 10 = nyeri hebat (tidak tertahankan, tidakdapat melakukan aktifitas secara mandiri)

    HASIL DAN PEMBAHASAN1. Distribusi Frekuensi BerdasarkanUmur Responden di Pondok Pesantren Al Istiqomah Kudus

    Berdasarkan diagram diatas sebagianbesar umur responden pada kelompok intervensiadalah 13 tahun yaitu sebanyak 7 orang (21,9%)

    dan kelompok kontrol sebagian besar umur

    responden adalah 14 tahun dan 15 tahun yaitusebanyak 5 orang responden (15,6%).2. Distribusi Frekuensi BerdasarkanPendidikan Responden di Pondok PesantrenAl-Istiqomah Kudus

    Berdasarkan diagram diatas diketahuibahwa terdapat 3 orang respondenberpendidikan SMA, dan 29 orang reponden(90,6%) berpendidikan SMP.

    3. Distribusi Frekuensi BerdasarkanMean, Median, dan Modus Nyeri Disminoredi Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus

    Berdasarkan tabel diatas skala nyeri disminorepada kelompok intervensi sebelum diberikanjahe merah memiliki nilai mean 4,031, nilaimedian 4,000, nilai modus 4 dengan jumlah 5orang responden, standart deviasi 1,5217 sertanilai minimun 1,5 dan nilai maksimum 7,0.Sedangkan pada kelompok kontrol sebelumdiberikan jahe merah memiliki nilai mean 3,375,nilai median

    3,500, nilai modus 1,5 dengan jumlah 3orang respoden, standart deviasi 1,4663 sertanilai minimum 1,0 dan nilai maksimum 5,5.

    Variabel

    Mean

    Med

    Mod

    Std.Deviasi

    Min

    Max

    KelIntervensi

    4,031

    4,000

    4,0 1,5217

    1,5

    7,0

    KelKontrol

    3,375

    3,500

    1,5a 1,4663

    1,0

    5,5

    0

    50

    SMA SMP

    PENDIDIKAN

    02468

    12 13 14 15 16

    KelompokIntervensi

    KelompokKontrol

  • UAD, YogyakartaTHE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017

    THE 5TH URECOL PROCEEDING 762 ISBN 978-979-3812-42-7

    4. Distribusi Frekuensi Nyeri DisminoreSebelum Pemberian Jahe Merah dan AirPutih di Pondok Pesantren Al-IstiqomahKudus

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkanbahwa skala nyeri disminore pada kelompokintervensi sebelum pemberian jahe merahsebagian besar responden mengalami nyerisedang yaitu sebanyak 11 orang responden(68,8%). Sedangkan skala nyeri disminore padakelompok kontrol sebelum diberikan air putihsebagian besar responden mengalami nyerisedang yaitu sebanyak 10 orang (62,5%).

    5. Distribusi Frekuensi BerdasarkanMean, Median dan Modus Nyeri DisminoreSetelah Pemberian Jahe Merah dan Air Putihdi Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus

    a. Multiple modes exist. The smallest value isshown

    Berdasarkan tabel diatas bahwa skalanyeri disminore disminore pada kelompokintervensi setelah diberikan jahe merah memilikinilai mean 2,438, nilai median 3,000, nilaimodus 1,0 dengan jumlah 6 orang responden,standart deviasi 1,2093 serta nilai minimum 1,0dan nilai maksimum 4,0. Sedangakan padakelompok kontrol setelah diberikan air putihmemiliki nilai mean 3,313, nilai median 3,250,nilai modus 3,0 dengan jumlah 3 orangresponden serta nilai minimum 1,0 danmaksimum 5,0.

    6. Distribusi Frekuensi Nyeri DisminoreSetelah Pemberian Jahe Merah danAir Putih di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkanbahwa skala nyeri disminore pada kelompok

    intervensi setelah pemberian jahe merahsebagian besar mengalami nyeri ringan yaitusebanyak 11 orang (68,8%). Sedangkan skalanyeri disminore pada kelompok kontrol setelahpemberian air putih hasilnya terdapat masing-masing 8 orang responden (50%) yangmengalami nyeri ringan dan nyeri

    Analisa Bivariat1. Hasil Uji Normalitas

    Lilliefors Significance CorrectionBerdasarkan tabel diatas menunjukkan

    bahwa data tidak normal karena nilai p value