PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, ETOS KERJA...

142
PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, ETOS KERJA ISLAM DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV JAYA MANUNGGAL GARMENT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh NICO AJI MAHASTA PUTRA 63020160004 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Transcript of PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, ETOS KERJA...

  • PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, ETOS

    KERJA ISLAM DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP

    KINERJA KARYAWAN PADA CV JAYA

    MANUNGGAL GARMENT

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    NICO AJI MAHASTA PUTRA

    63020160004

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama

    kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu

    urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada

    Tuhanmulah engkau berharap”

    (QS. Al-Insyirah: 5-8)

    “Jika tidak bisa mengatasi kesulitan, maka jangan berharap untuk mendapatkan

    kemudahan”

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, hasil penelitian ini penulis

    mempersembahkan untuk:

    1. Kepada orang tua saya (Bapak Aji Wandoko dan Ibu Siti Amani) yang

    telah membimbing, mendidik, memberikan segala rasa kasih sayang dan

    cinta serta doa yang tidak pernah berhenti demi kesuksesan anaknya.

    2. Untuk adik saya (Muhammad Rafif) yang selalu memberikan dorongan

    semangat dalam proses penelitian ini.

    3. Untuk sahabat-sahabat perumahan, sahabat satu angkatan Ekonomi

    Syariah, sahabat KKN Manyaran posko 160 yang telah memberikan

    semangat luar biasa.

    4. Bapak Taufikur Rahman selaku pembimbing yang selalu teliti dan sabar

    dalam membimbing saya sampai menyelesaikan penelitian ini dengan

    baik.

    5. Segenap seluruh karyawan CV Jaya Manunggal Garment.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha

    Penyanyang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, atas limpahan

    rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya penelitian ini yang berupa skripsi dapat

    terselesaikan dengan baik dan lancar serta mengangkat judul dalam penelitian ini

    “Pengaruh Pemberdayaan Karyawan, Etos Kerja Islam, dan Motivasi Kerja

    terhadap Kinerja Karyawan pada CV Jaya Manunggal Garment”.

    Hasil penelitian skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat

    untuk menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dengan dorongan dari berbagai pihak

    yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis

    dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tanpa bantuannya, dimungkinkan

    penelitian ini belum dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

    penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan menghaturkan

    ucapan terimakasih kepada:

    1. Bapak Dr Zakiyyudin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga (IAIN) Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  • ix

    3. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.Si. selaku Ketua Program Studi

    S1 Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

    Salatiga.

    4. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si. selaku pembimbing yang selalu

    teliti dan sabar dalam membimbing saya sampai menyelesaikan

    penelitian ini dengan baik dan lancer.

    5. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.SI. selaku pembimbing

    akademik, terimakasih untuk pengarahan-pengarahan selama menjadi

    mahasiswa, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan menjadi amal

    jariyah.

    6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam serta seluruh Staf

    IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam menempuh studi

    selama ini.

    7. Kepada orang tua saya (Bapak Aji Wandoko dan Ibu Siti Amani) yang

    telah membimning, mendidik, memberikan segala rasa kasih saying

    dan cinta serta doa yang tidak pernah berhenti demi kesuksesan

    anaknya.

    8. Untuk sahabat-sahabat perumahan, sahabat satu angkatan Ekonomi

    Syariah, sahabat KKN Manyaran posko 160 yang telah memberikan

    semangat luar biasa

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan

    jauh dari kata sempurna, semua itu karena keterbatasan penulis. Kritik dan saran

  • x

    sangat diharapkan guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga

    skripsi ini dapat bermanfaat. Amiin

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Salatiga, 15 September 2020

    Penulis

    Nico Aji Mahasta Putra

    NIM. 63020160004

  • xi

    ABSTRAK

    Putra, Nico Aji Mahasta. 2020. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan, Etos Kerja

    Islam, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada CV Jaya

    Manunggal Garment. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program

    Studi S1 Ekonomi Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman,

    S.E., M.Si.

    Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan

    karyawan (X1), etos kerja Islam (X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap kinerja

    karyawan (Y) pada CV Jaya Manunggal Garment. Teknik pengumpulan data

    menggunakan instrument kueisoner yang disebarkan kepada karyawan CV Jaya

    Manunggal Garment. Sampel yang digunakan penelitian ini sebanyak 116

    responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive

    sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan aplikasi statistik

    berupa SPSS versi 20.0. Analisis data dalam penelitan ini meliputi uji validitas,

    uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji statistik meliputi uji t (parsial), uji f

    (simultan), koefisien determinasi (R2) dan uji regresi linier berganda.

    Hasil uji t (parsial) dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel

    independen meliputi pemberdayaan karyawan (X1), etos kerja Islam (X2), dan

    motivasi kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan CV

    Jaya Manunggal Garment. Hasil uji f (simultan) pada penlitian ini menunjukkan

    bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel pemberdayaan karyawan, etos

    kerja Islam, dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pada uji

    koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai sebesar 0.502 yang dapat ditarik

    kesimpulan bahwa kotribusi variabel independen meliputi pemberdayaan

    karyawan, etos kerja Islam, dan motivasi kerja mempengaruhi variabel dependen

    yaitu kinerja karyawan sebesar 50,2% sedangkan sisanya sebesar 49,8%

    dipengaruhi oleh variabel lain diluar model pada penelitian ini.

    Kata Kunci: Pemberdayaan Karyawan, Etos Kerja Islam, Motivasi Kerja,

    Kinerja karyawan

  • xii

    DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.

    PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............. Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................... Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN PUBLIKASI ............................... Error! Bookmark not defined.

    MOTTO ................................................................................................................. vi

    PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

    ABSTRAK ............................................................................................................. xi

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

    BAB I ...................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

    C. Tujuan Penilitian ........................................................................................ 10

    D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10

    E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11

    BAB II ................................................................................................................... 13

    LANDASAN TEORI ............................................................................................ 13

    A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 13

    B. Kerangka Teori........................................................................................... 18

    1. Grand Theory ......................................................................................... 18

    2. Pemberdayaan Karyawan ....................................................................... 19

    3. Etos Kerja Islam ..................................................................................... 27

    4. Motivasi Kerja ........................................................................................ 35

    5. Kinerja Karyawan ................................................................................... 41

  • xiii

    C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 44

    D. Hipotesis ..................................................................................................... 45

    BAB III ................................................................................................................. 49

    METODE PENELITIAN ...................................................................................... 49

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 49

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 50

    C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 50

    D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 51

    E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 52

    F. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 54

    G. Instrumen Penelitian................................................................................... 56

    H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 58

    1. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 58

    2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 61

    3. Uji Statistik ............................................................................................. 63

    I. Alat Analisis ............................................................................................... 65

    BAB IV ................................................................................................................. 67

    ANALISIS DATA ................................................................................................ 67

    A. Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................................ 67

    1. Visi dan Misi .......................................................................................... 67

    2. Profil Singkat CV Jaya Manunggal Garment ......................................... 67

    B. Deskripsi Data Responden ......................................................................... 68

    1. Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................................... 69

    2. Berdasarkan Umur .................................................................................. 69

    3. Berdasarkan Masa Kerja ........................................................................ 70

    4. Berdasarkan Pendidikan ......................................................................... 71

    C. Analisis Data .............................................................................................. 71

    1. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 71

    2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 76

    3. Uji Statistik ............................................................................................. 80

    D. Pembahasan Pengujian Hipotesis ............................................................... 85

  • xiv

    BAB V ................................................................................................................... 89

    PENUTUP ............................................................................................................. 89

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 89

    B. Saran ........................................................................................................... 90

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 97

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Hasil Produksi CV Jaya Manunggal Garment ......................................... 3

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 12

    Tabel 3.1 Skala Likert ............................................................................................ 52

    Tabel 3.2 Indikator Instrumen Penelitian ............................................................... 55

    Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 68

    Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur ............................................ 68

    Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja ................................... 69

    Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan.................................... 70

    Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas .................................................................................. 71

    Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 73

    Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ......................................................... 74

    Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ............................................................. 76

    Tabel 4.9 Hasil Uji Heterokedastisitas Metode Glejser ......................................... 77

    Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................... 78

    Tabel 4.11 Hasil Uji T (Parsial) ............................................................................. 80

    Tabel 4.12 Hasil Uji F (Simultan) .......................................................................... 82

    Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 83

    Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 87

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 43

    Gambar 4.1 Normal P.P Plot Of Regression Standarized Residual Dependent

    Variable .................................................................................................................. 75

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Era globalisasi yang semakin maju mendorong kehidupan manusia

    untuk menutut hak asasi yang dimilikinya. Menurut Tielung (2013) Suatu

    negara akan mengalami permasalahan atas tuntutan hak dan kesejahteraan,

    setiap negara mempunyai cara menyelesaikan masalahnya sesuai di

    masing-masing negara. Terdapat banyak konsekuensi yang akan dihadapi

    atas tuntutan hak yang akan didapatkan oleh setiap manusia. Konsekuensi

    tersebut dapat membawa perubahan maupun pembaharuan suatu gagasan

    yang akan berdampak ke seluruh elemen masyarakat. Bentuk konsekuensi

    perubahan atau pembaharuan yaitu kualitas dan kuantitas sumber daya

    manusia yang akan berdampak pada kinerja seseorang.

    Dalam penelitian Setiani (2013) bahwa persaingan dalam dunia

    usaha sangat ketat dalam mempertahankan usaha yang dimilikinya agar

    tetap konsistensi dan berinovasi. Peran sumber daya memilliki nilai

    penting dalam menghasilkan suatu output yang berkuliatas. Sumber daya

    perlu diperhatikan secara khusus agar dalam melakukan pekerjaannya

    senantiasa memiliki semangat, ambisi, dan motivasi yang kuat. Peranan

    sumber daya manusia dalam melakukan kegiatan perindustian memiliki

    nilai yang sangat penting, karena seluruh kegiatan perindustrian penggerak

    utamanya adalah sumber daya manusia.

  • 2

    Kinerja karyawan memiliki peran yang sangat mempengaruhi

    dalam menentukan sebuah keberhasilan maupun kegagalan dalam sebuah

    pekerjaan atau organisasi. Karyawan dapat dikatakan sebagai aset yang

    sangat berharga dari sebuah organisasi karena akan berdampak pada

    profitabilitas dalam sebuah organisasi maupun pekerjaaan (Sendawula et

    al, 2018). Kinerja karyawan sangatlah berpengaruh pada pola pikiran

    maupun perilaku dalam setiap seseorang dan mempunyai latar belakang

    yang berbeda, namun mempunyai tujuan yang sama untuk menuju

    keberhasilan dalam sebuah pekerjaan. Menurut Sedamaryanti (2009)

    sebuah perusahaan dalam jangka panjang akan berinvestasi pada karyawan

    dalam bentuk keterampilan (Skill), pengetahuan (Knowledge), dan

    mengoptimalkan sikap tenaga kerja (Attitude) sehingga akan

    meningkatkan kinerja karyawan.

    Kinerja karyawan merupakan hal terpenting dalam menjalankan

    sebuah perusahaan serta akan berdampak pada output yang di produksi.

    Meningkatnya perkembangan sebuah perusahaan merupakan harapan dan

    tujuan bagi setiap para pelaku pengusaha di bidang industri. Mengikuti

    perkembangan zaman, makin banyak industri akan berkembang sangat

    pesat dengan diikuti mencari sumber daya manusia yang berkualitas dalam

    bekerja. Keberhasilan mencari sumber daya manusia dibutuhkan tenaga

    yang terampil, memiliki skill yang berkompeten, serta dapat

    menyelesaikan pekerjaan dengan output yang baik (Setiani, 2013).

  • 3

    Sebuah perusahaan tentunya sangat membutuhkan karyawan baik

    dilihat secara kualitas seseorang yang meliputi kemampuan, keterampilan,

    kerjasama, dan hasil output yang optimal. CV Jaya Manunggal Garment

    merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen yang

    memfokuskan produksi pada barang yang berupa pakaian dan beberapa

    varian model lainnya. Terhitung mulai tahun 2017, CV Jaya Manunggal

    Garment mencatat hasil produksi yang cukup memuaskan hingga tahun

    2019. CV Jaya Manunggal Garment dapat dipercaya oleh produk brand

    lokal ternama di Indonesia untuk mengerjakan proyek yang diberikan

    seperti 3 Second, Famo, Cotton Art, Rabbani, dan lain sebagainya. Berikut

    hasil produksi yang diperoleh CV Jaya Manunggal Garment, yaitu:

    Tabel 1.1 Hasil Produksi CV Jaya Manunggal Garment

    TAHUN HASIL PRODUKSI

    2017 224.725 pcs

    2018 231.804 pcs

    2019 264.890 pcs

    Sumber: data primer CV Jaya Manunggal Garment

    Berdasarkan pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil produksi

    dari tahun ke tahun berikutnya mengalami peningkatan yang cukup

    signifikan. Hal ini disebabkan kinerja karyawan memiliki potensi yang

    cukup bagus pada kuantitas yang dihasilkan. Namun ada beberapa hal

    yang menyangkut kinerja karyawan yang memiliki kualitas kerja yang

    masih belum optimal. Kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan masih

    terlihat cukup kurang dan belum memenuhi standar yang ditetapkan serta

    masih terlihat gairah untuk melakukan pekerjaan rendah.

  • 4

    Hampir di setiap perusahaan mengalami beberapa permasalahan

    dalam pekerjaannya, terutama problematika pada kinerja karyawan. Untuk

    mengatasi permasalahan dalam kinerja karyawan, bukanlah hal yang

    mudah melainkan ada beberapa unsur yang akan meningkatkan kinerja.

    Menurut Anuraga dkk (2017), permasalahan dalam kinerja sering terjadi

    karena komitmen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sangat

    rendah yang mengakibatkan dampak negatif pada perusahaan.

    Menurunnya kualitas pekerjaan tentunya akan mempengaruhi pada output

    barang yang dihasilkan, sehingga dapat membuat kecewa pada buyer atau

    konsumen.

    Salah satu faktor yang dapat mengatasi permasalahan kinerja

    karyawan dan dapat meningkatkan kinerja adalah pemberdayaan

    karyawan. Menurut Rohaeni (2016), pemberdayaan karyawan dapat

    dikatakan mempunyai peran yang sangat penting dan signifikan bagi

    organisasi atau perusahaan untuk mewujudkan keberhasilan atas suatu

    harapan yang diinginkan. Pemberdayaan karyawan dapat dilakukan ketika

    sebuah perusahaan atau organisasi mengembangkan potensi melalui

    pelatihan, pemberian kewenangan, saling mendukung antar pekerja, dan

    pengembangan budaya organisasi dengan sungguh-sungguh. Apabila

    dalam sebuah organisasi tidak memiliki komunikasi yang baik akan

    menyebabkan kinerja karyawan yang tidak efektif dan tidak tercapainya

    suatu tujuan bersama.

  • 5

    Penelitian yang dilakukan oleh Fajar dan Rohendi (2016)

    pemberdayaan pegawai adalah memberikan kewenangan atau kekuasaan

    pada pekerjaan untuk mengambil sebuah keputusan dengan segala risiko

    yang akan dihadapi. Sebuah perkerjaan harus punya tanggung jawab yang

    tinggi, sehingga dalam melakukan perkerjaan tidak sembarangan atau

    lebih berhati-hati. Dalam hal ini, pemberdayaan karyawan menyadari

    bahwa keberadaan mereka sangatlah penting sehingga akan dihargai dalam

    organisasi atau perusahaan.

    Menurut Suryadewi dkk (2014), pemberdayaan karyawan

    diharapkan dapat meningkatkan moral dan mutu yang pada akhirnya

    mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri. Keberadaan karyawan di

    dalam perusahaan menempati posisi penting karena berfungsi

    mempertahankan kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Pemberdayaan

    karyawan adalah cara manajerial penting yang dapat digunakan untuk

    memperoleh keunggulan kompetitif dari sumber daya manusia di

    milenium baru. Sebuah pemahaman yang komprehensif tentang esensi

    pemberdayaan sangat penting untuk memfasilitasi pelaksanaan yang

    efektif (Zunara dan Fatyandri, 2017).

    Penelitian terdahulu yang meniliti tentang pengaruh variabel

    pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan diantarannya yaitu

    Anuraga dkk (2017), Arifin dkk (2014), Suryadewi dkk (2014) dengan

    hasil penelitian bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positif

    terhadap kinerja karyawan. Dimana, peningkatan pemberdayaan karyawan

  • 6

    akan diikuti peningkatan kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang

    dilakukan oleh Zunara dan Fatyandri (2017) menunjukkan hasil yang

    berbeda dari peneliti sebelumnya, bahwa pemberdayaan karyawan tidak

    berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

    Dalam melakukan pekerjaan perlu adanya dorongan seperti etos

    kerja dan perilaku. Menurut Layaman dan Jumalia (2018), etos kerja akan

    mempengaruhi kerja keras seseorang sehingga akan meningkatkan

    produktivitas pekerjaan. Dibentuknya etos kerja bertujuan pada pekerjaan

    yang dilakukan akan mencapai kesuksesan dan memberikan berkah bagi

    diri sendiri maupun orang yang ada disekitarnya. Selain itu, menerapkan

    etos kerja akan menunjukan perilaku kerja seseorang, dimana menerapkan

    etos kerja yang cenderung pada etos kerja Islam dan dampak

    diterapkannya etos kerja Islam. Etos kerja ini menganut dari sumber-

    sumber hukum Islam seperti Al-qur’an, sunnah, dan ijtihad (Ekasari,

    2019).

    Etos kerja selalu dikaitkan dengan nilai kerja yang berdampak pada

    semangat kerja dan berpengaruh pada sikap kerja karyawan. Menurut

    Tasmara dalam Anoraga dan Prasetyo (2015) berpendapat bahwa dengan

    etos kerja yang bersumber dari keyakinan Al-Qur’an ada semacam

    keterpanggilan yang sangat kuat dari lubuk hatinya, untuk menunjukkan

    hasil kerja kerasnya yang berkualitas. Islam sebagai agama yang

    sempurna, sistem keimanan dan aqidah yang diyakini oleh para

    pemeluknya yaitu muslim, juga mengatur mengenai etos kerja, mendorong

  • 7

    dan mengutus umatnya untuk memiliki semangat kerja dan beramal, tanpa

    mengeluh yang menunjukkan adanya kepuasan bagi diri sendiri.

    Dalam al-quran Allah berfirman dalam surat al-Qasas: 77:

    اَر اْْلِخرََة ُ الده آََتَك اَّلله نْ َيا ۖ َوابْ َتِغ ِفيَما َوَأْحِسْن َكَما ۖ َوََل تَ ْنَس َنِصيَبَك ِمَن الدُّ

    إِلَْيَك ُ اَّلله اْْلَْرِض ۖ َأْحَسَن ِف اْلَفَساَد تَ ْبِغ يُِ ۖ َوََل ََل اَّللهَ بُّ ِإنه

    اْلُمْفِسِدينَ 77. “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

    (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari

    (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah

    berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.

    Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-

    Qashash: 77).

    Berdasarkan ayat di atas, manusia bekerja tidak hanya memikirkan

    kepentingan duniawi dan sisi akhirat juga harus diikuti dengan seimbang.

    Keduanya ini saling berhubungan, sehingga kita sebagai manusia

    hendaknya berjalan dan diperhatikan secara adil dan seimbang. Disebutkan

    dalam al-quran, pentingnya untuk menciptakan keseimbangan dalam

    dirinya seperti keseimbangan antara hati, jiwa, dan pikiran. Maka manusia

    sebaiknya ketika bekerja keras untuk mementingkan akhirat dan duniawi

    juga didapatkan (Fenda dan Fahrullah, 2019)

    Peneliti terdahulu yang meneliti variabel etos kerja Islam terhadap

    kinerja karyawan diantaranya yaitu Layaman dan Jumalia (2018),

    Wahyuningsih dkk (2019), Anoraga dan Prasetyo (2015) dengan hasil

    penelitian bahwa etos kerja Islam berpengaruh positif terhadap kinerja

    kayawan. Dimana, peningkatan etos kerja Islam akan diikuti peningkatan

  • 8

    kinerja karyawan. Sedangkan penelitian menurut Shafissalam (2014)

    menunjukkan hasil yang berbeda dari peneliti sebelumnya, bahwa etos

    kerja Islam tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

    Di era millennial ini sebagian seseorang etos kerja masih terlihat

    rendah, salah satu faktor yang dapat meningkatkan etos kerja yaitu

    motivasi yang kuat. Menurut Nitasari (2012), motivasi dapat dibentuk

    melalui dorongan atau kekuasaan dalam diri sehingga merasa semangat

    dalam melakukan perkerjaannya. Motivasi kerja dapat dianggap sederhana

    dan dapat juga menjadi masalah yang cukup serius, karena pada setiap

    orang biasanya cukup mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa

    yang menjadi keinginannya. Sedangkan menurut Shafeghat et al (2014),

    menjelaskan bahwa faktor terkuat dari motivasi yang memberikan nilai

    penting atau paling besar dampaknya seperti hak, tunjangan, dan sistem

    bonus karyawan. Dalam hal ini, tingkat gaji bisa dianggap sebagai salah

    satu faktor utama untuk meningkatkan motivasi dalam sebuah pekerjaan.

    Dalam meningkatkan performa pekerjaan, motivasi kerja sangat di

    butuhkan oleh karyawan agar selalu konsisten dan semangat dalam

    bekerja. Menurut Hidayat dan Taufiq (2012), berpendapat bahwa

    pekerjaan yang dilandasi oleh motivasi dari pekerja akan memberikan

    energi positif, merasa senang ketika bekerja, keinginan mempunyai

    prestasti, dan tentunya berkeinginan untuk berkreatifitas yang lebih luas.

    Motivasi menjadi salah satu faktor cukup penting dalam perusahaan dan

    harus lebih diperhatikan, karena untuk dapat menjaga konsistensi motivasi

  • 9

    yang dimiliki di setiap karyawan demi tercapainya suatu tujuan

    keberhasilan secara bersama.

    Peneliti terdahulu yang meneliti pengaruh variabel motivasi kerja

    terhadap kinerja karyawan diantaranya yaitu Potu (2013), Agusta dan

    Sutanto (2013), Brahmasari dan Suprayetno (2008), menyatakan bahwa

    motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dimana,

    peningkatan motivasi kerja akan diikuti peningkatan kinerja karyawan.

    Sedangkan penelitian menurut Hayati (2014) menyatakan bahwa motivasi

    tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

    Dari uraian latar belakang di atas, sehingga penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian tentang “PENGARUH PEMBERDAYAAN

    KARYAWAN, ETOS KERJA ISLAM, DAN MOTIVASI KERJA

    TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV JAYA

    MANUNGGAL GARMENT”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan di atas,

    maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini, yaitu:

    1. Bagaimana pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap kinerja

    karyawan CV Jaya Manunggal Garment?

    2. Bagaimana pengaruh etos kerja Islam terhadap kinerja karyawan CV

    Jaya Manunggal Garment?

    3. Bagaiamana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan CV

    Jaya Manunggal Garment?

  • 10

    C. Tujuan Penilitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin

    diketahui oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap kinerja

    karyawan CV Jaya Manunggal Garment.

    2. Untuk mengetahui pengaruh etos kerja Islam terhadap kinerja

    karyawan CV Jaya Manunggal Garment.

    3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

    CV Jaya Manunggal Garment.

    D. Manfaat Penelitian

    Kegunaan penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi

    perusahaan maupun pihak lain yang terlibat, yaitu:

    1. Manfaat teoritis

    Secara teoritis, penelitian ini dapat diharpakan bermanfaat untuk

    dijadikan sumber informasi dalam menjawab permasalahan yang

    terjadi dalam proses meningkatkan kinerja karyawan.

    2. Manfaat praktis

    a. Bagi peneliti

    1) Guna untuk bahan pembelajaran baru dalam terapan ilmu yang

    sudah didapatkan selama di perkuliahan

    2) Guna memberikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat

    mengenai kinerja karyawan.

  • 11

    b. Bagi perusahaan

    1) Secara tidak langsung, penelitian ini diharapkan jadi masukan

    bagi atasan maupun bawahan pekerja.

    2) Sebagai bentuk dukungan kontribusi keilmuan dari studi kasus

    penelitian.

    c. Bagi Pihak IAIN Salatiga atau pihak lain yang terlibat:

    1) Menambah referensi untuk IAIN Salatiga yang terkait

    hubungan dengan pemberdayaan karyawan, etos kerja Islam,

    dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada suatu

    perusahaan.

    2) Bagi peneliti selanjutnya bisa dijadikan sebagai bahan

    referensi.

    E. Sistematika Penulisan

    Untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang cukup jelas

    dalam pembahasan, maka dalam penelitian ini yang dalam bentuk skripsi

    terbagi menjadi lima bab, dimana setiap bab memiliki keterkaitan dengan

    yang lainnya. Penjelasannya sebagai berikut:

    Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini secara umum memberikan

    gambaran pada isi arah pembahasan pada penelitian. dalam bab ini

    menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan

    penelitian dan manfaat penelitian

    Bab II Landasan Teori. Tinjauan Pustaka, pada bab ini menjelaskan

    teori-teori serta telaah pustaka yang berhubungan dengan permasalahan,

  • 12

    kerangka pemikiran teoritis atau model penelitian, dan hipotesis untuk

    memberikan dugaan sementara terhadap masalah yang dihadapi.

    Bab III Metode Penelitian. Dalam bab ini, Menguraikan mengenai

    Metode Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang Lokasi dan Subjek

    Populasi/Sampel Penelitian, Metode Penelitian, Defisini Operasional,

    Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data.

    Bab IV Analisis Data. Dalam bab ini membahas tentang hasil

    penelitian yang isinya mencakup deskripsi objek penelitian, analisa

    deskriptif dari hasil pengolahan, analisa data, dan pembahasan penelitian.

    Bab V Penutup. Memasuki bab terkahir akan menguraikan

    kesimpulan dan saran serta batasan penelitian. Dalam penelitian ini

    tentunya juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran yang

    diperoleh selama dalam penelitian.

  • 13

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Berdasarkan penelitian terdahulu telah banyak ditemukan

    penelitian yang berkaitan dengan kinerja karyawan, dalam penelitian ini

    terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya seperti objek

    penelitian dan variabel penelitian. Didalam penelitian terdahulu, terdapat

    beberapa peneliti yang telah dikaji oleh peneliti sebelumnya yang memiliki

    keterkaitan dengan peneliti yang akan dilakukan oleh penulis. Beberapa

    penelitian terdahulu yang sudah meneliti terhadap kinerja karyawan di

    antaranya.

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

    No Nama Penulis

    (Tahun)

    Variabel Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan

    Penelitian

    Isu: Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan

    1 Tielung (2013)

    “Pemberdayaan

    Karyawan,

    Motivasi dan

    Komitmen

    Organisasi

    terhadap Kinerja

    Karyawan pada PT

    PLN (Persero)

    Wilayah VII

    Manado”

    Variabel

    independen:

    Pemberdayaan

    Karyawan,

    Motivasi, dan

    Komitmen

    Organisasi

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Pemberdayaan

    Karyawan terhadap

    Kinerja Karyawan

    berpengaruh positif

    (+) signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Etos Kerja

    Islam

    2 Putri dan Ardana

    (2016)

    Variabel

    Independen:

    Pemberdayaann

    Karyawan terhadap

    Penelitan ini

    menambahkan

  • 14

    “Pengaruh

    Motivasi dan

    Pemberdayaan

    Karyawan

    terhadap

    KinerjaKaryawan

    PT HD Motor 99

    Denpasar”

    Motivasi dan

    Pemberdayaan

    Karyawan

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Kinerja Karyawan

    berpengaruh positif

    (+) signifikan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Etos Kerja

    Islam

    3 Kambey dan

    Suharnomo (2013)

    “Pengaruh

    Pembinaan,

    Pelatihan dan

    Pengembangan,

    Pemberdayaan dan

    Partisipasi

    terhadap Kinerja

    Karyawan (Studi

    Pada PT. Njonja

    Meneer Semarang)

    Variabel

    Independen:

    Pembinaan,

    Pelatihan dan

    Pengembangan,

    Pemberdayaan, dan

    Partisipasi

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Pemberdayaann

    Karyawan terhadap

    Kinerja Karyawan

    berpengaruh positif

    (+) signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Motivasi

    Kerja dan

    Etos Kerja

    Islam

    4 Zunara dan

    Fatyandri (2017)

    “Analisis Pengaruh

    Pengembangan

    Kepemimpinan,

    Pembinaan,

    Pelatihan dan

    Pengembangan,

    Pemberdayaan,

    Partisipasi

    terhadap Kinerja

    Karyawan pada

    Perusahaan

    Manufaktur di

    Batamindo”

    Variabel

    Independen:

    Pengembangan

    Kepemimpinan,

    Pembinaan,

    Pelatihan dan

    Pengembangan,

    Pemberdayaan,

    Partisipasi

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Pemberdayaan

    Karyawan terhadap

    Kinerja Karyawan

    berpengaruh

    signifikan negatif

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu: Etos

    Kerja Islam

    dan Motivasi

    Kerja

    5 Chasanah (2008)

    “Analisis Pengaruh

    Variabel

    independen:

    Pemberdayaan

    Karyawan terhadap

    Penelitan ini

    menambahkan

  • 15

    Empowerment,

    Self Efficacy dan

    Budaya Organisasi

    terhadap Kepuasan

    Kerja dalam

    Meningkatkan

    Kinerja Karyawan

    (Studi Empiris

    pada Karyawan

    PT. Mayora Tbk

    Regional Jateng

    dan DIY)”

    Empowerment, Self

    Efficacy dan Budaya

    Organisasi

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Variabel

    Intervening:

    Kepuasan Kerja

    Kinerja Karyawan

    tidak berpengaruh

    signifikan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Motivasi

    Kerja dan

    Etos Kerja

    Islam

    Isu: Etos Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan

    1 Wahyuningsih,

    Sukmawati, dan

    Basalamah (2019)

    “Pengaruh Budaya

    Organisasi,

    Motivasi Kerja

    Dan Etos Kerja

    Islam Terhadap

    Kinerja Karyawan

    Bank Syariah

    Mandiri Cabang

    Makassar”

    Variabel

    Independen: Budaya

    Organisasi, Motivasi

    Kerja dan Etos

    Kerja Islam

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Etos Kerja Islam

    terhadap Kinerja

    Karyawan

    berpengaruh Positif

    (+) signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Pemberdayaan

    Karyawan

    2 Fenda dan

    Fahrullah (2019)

    Pengaruh

    Kecerdasan

    Spiritual dan

    Penerapan Etos

    kerja Islam

    terhadap Kinerja

    Karyawan (Studi

    Kasus pada

    Distributor Busana

    Muslimah Madina

    Variabel

    Independen:

    Kecerdasan Spiritual

    dan Etos KerjaIslam

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Etos Kerja Islam

    terhadap Kinerja

    Karyawan

    berpengaruh positif

    (+) signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Pemberdayaan

    karyawan dan

    Motivasi

    Kerja

  • 16

    Collection)

    3 Layaman dan

    Jumalia (2018)

    Pengaruh Budaya

    Kerja Dan Etos

    Kerja Islami

    Terhadap Kinerja

    Karyawan Pada

    Bank Syariah

    Mandiri Cabang

    Cirebon

    Variabel

    Independen: Budaya

    Kerja dan Etos

    Kerja Islami

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Etos Kerja Islam

    terhadap Kinerja

    Karyawan

    berpengaruh positif

    (+) signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Motivasi

    Kerja dan

    Pemberdayaan

    Karyawan

    4 Mulyajansingsih

    (2019)

    “Pengaruh

    Komitmen

    Organisasi dan

    Etos Kerja Islam

    terhadap Kinerja

    Karyawan (Studi

    pada Bank

    Pembiayaan

    Rakyat Syariah

    Metro Madani

    Kantor Pusat)”

    Variabel

    Independen:

    Komitmen

    Organisasi dan Etos

    Kerja Islam

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Etos Kerja Islam

    terhadap Kinerja

    Karyawan tidak

    berpengaruh

    signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Pemberdayaan

    Karyawan dan

    Motivasi

    Kerja

    5 Febriantoro (2016)

    “Pengaruh Etos

    Kerja Islam dan

    Komitmen

    Organisasi

    terhadap Kinerja

    Karyawan (Studi

    Kasus pada Bank

    Syariah Mandiri

    KC Ciputat”

    Variabel

    Independen: Etos

    Kerja Islam,

    Komitmen

    Organisasi

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Etos Kerja Islam

    terhadap Kinerja

    Karyawan tidak

    berpengaruh

    signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Motivasi

    Kerja dan

    Pemberdayaan

    Karyawan

    Isu: Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

    1 Potu (2013)

    “Kepemimpinan,

    Variabel

    Independen:

    Motivasi Kerja

    terhadap Kinerja

    Penelitan ini

    menambahkan

  • 17

    Motivasi, dan

    Lingkungan Kerja

    Pengaruhnya

    terhadap Kinerja

    Karyawan pada

    Kanwil Ditjen

    Kekayaan Negara

    Suluttenggo dan

    Maluku Utara di

    Manado”

    Kepemimpinan,

    Motivasi, dan

    Lingkungan Kerja

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Karyawan

    berpengaruh positif

    (+) signifikan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Pemberdayaan

    Karyawan dan

    Etos Kerja

    Islam

    2 Hidayat dan

    Taufiq (2012)

    “Pengaruh

    Lingkungan Kerja

    dan Disiplin Kerja

    serta Motivasi

    Kerja Terhadap

    Kinerja Karyawan

    Perusahaan Daerah

    Air Minum

    (PDAM)

    Kabupaten

    Lumajang”

    Variabel

    Independen:

    Lingkungan

    Kerja,Disiplin Kerja

    dan Motivasi Kerja

    Variabel dependen:

    Kinerja Karyawan

    Motivasi Kerja

    terhadap Kinerja

    Karyawan

    berpengaruh positif

    (+) signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen:

    Etos Kerja

    Islam dan

    Pemberdayaan

    Karyawan

    3 Agusta dan

    Sutanto (2013)

    Pengaruh Pelatihan

    dan Motivasi Kerja

    terhadap Kinerja

    Karyawan CV

    Haragon Surabaya

    Variabel

    Independen:

    Pelatihan dan

    Motivasi Kerja

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Motivasi Kerja

    terhadap Kinerja

    Karyawan

    berpengaruh positif

    (+) signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen:

    Pemberdayaan

    Karyawan dan

    Etos Kerja

    Islam

    4 Hayati (2014)

    “Pengaruh

    Motivasi,

    Lingkungan Kerja

    dan Fasilitas

    terhadap Kinerja

    Variabel

    Independen:

    Motivasi,

    Lingkungan Kerja,

    dan Fasilitas

    Variabel Dependen:

    Motivasi Kerja

    terhadap Kinerja

    Karyawan

    berpengaruh negatif

    signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen:

    Etos Kerja

    Islam dan

  • 18

    Karyawan PT

    Radio Suara

    Singgalang

    Mahimbau (Radio

    Sushi Fm)

    Padang”

    Kinerja Karyawan Pemberdayaan

    Karyawan

    5 Wahyudi (2019)

    “Analisis Pengaruh

    Lingkungan Kerja,

    Kompensasi dan

    Motivasi Kerja

    terhadap Kinerja

    Karyawan

    Politeknik API

    Yogyakarta”

    Variabel

    Independen:

    Lingkungan Kerja,

    Kompensasi,

    Motivasi Kerja

    Variabel Dependen:

    Kinerja Karyawan

    Motivasi Kerja

    terhadap Kinerja

    Karyawan

    berpengaruh negatif

    signifikan

    Penelitan ini

    menambahkan

    variabel

    independen

    yaitu:

    Pemberdayaan

    Karyawan dan

    Etos Kerja

    Islam

    Sumber: dari beberapa penelitian yang diolah

    B. Kerangka Teori

    1. Grand Theory

    a. Expectancy Theory (Teori Pengharapan)

    Sebuah teori dari Heider (1958) dalam Indrayanti dkk

    (2017) yang dikembangkan oleh Victor Vroom yaitu Expectancy

    Theory (Teori Pengharapan). Dalam teori ini, setiap individu akan

    termotivasi untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang

    diharapkan atas tindakan mereka yang mengarah pada tujuan yang

    diinginkan. Ide dalam teori ini adalah dalam setiap tindakan akan

    mengacu pada sebuah motivasi yang dimana sesuai dengan

    harapannya yang dituju. Teori ini mempunyai beberapa variabel

    penting seperi usaha (effort), hasil (income) dan harapan

  • 19

    (expectancy), dan instrumen berkaitan seperti hubungan antara

    prestasi dan imbalan atas pencapaian prestasi serta valensi yang

    berkaitan dengan keinginan seseorang terhadap hasil tertentu.

    b. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

    Menurut Mathis dan Jackson dalam Dewi dkk (2019),

    menjelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia yaitu

    perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian

    yang berkaitan penting pada rancangan yang disusun untuk

    menentukan efektifitas dan efisiensi potensi dari setiap seseorang

    untuk mewujudkan kinerja dan harapan dari organisasi. Hal ini

    sependapat dengan teori Dessler, yang menjelaskan bahwa MSDM

    yaitu suatu proses yang memfokuskan untuk memperoleh, melatih,

    memotivasi, menilai, kesehatan, keamanan, memperhatikan

    hubungan kerja antar seseorang.

    2. Pemberdayaan Karyawan

    a. Pengertian Pemberdayaan Karyawan

    Menurut Suwatno dan Priansa (2011) Pemberdayaan

    (empowerment) secara etimologis berasal dari kata daya yang

    berarti kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan

    bertindak, dalam hal ini berdaya artinya berkekuatan,

    bekemampuan, bertenaga, mempunyai akal untuk mengatasi

    sesuatu. Menurut Yasothai et al (2016) didefinisikan

    pemberdayaan merupakan proses pemberian wewenang terhadap

  • 20

    setiap individu untuk berfikir, berperilaku, mengambil tindakan,

    dan keputusan serta mengendalikan pekerjaan dengan dirinya

    sendiri. Betindak dalam melakukan sesuatu akan didasari oleh

    pikiran, pentingnya adanya pemberdayaan akan melihat

    kemampuan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu sehingga akan

    mengetahui karakter setiap orang dalam kinerjanya.

    Menurut Nesan dan Holt dalam Sharif et al (2013)

    berpendapat bahwa pemberdayaan pegawai merupakan memberi

    kewenangan atau kekuasaan untuk ikut serta dalam mengambil

    sebuah keputusan yang termasuk dalam prosedur pekerjaan.

    Manajemen memberikan kewenangan terbatas tetapi pegawai juga

    dilibatkan untuk mengambil resiko dan bertanggung jawab.

    menurut Wibowo (2016) pemberdayaan merupakan bentuk proses

    seseorang akan lebih berdaya dan mempunyai kemampuan dalam

    menyelesaikan permasalahan dengan diberi kepercayaan dan akan

    meningkatkan rasa tanggung jawab yang tinggi. Berdasarkan

    definisi menurut para ahli dapat disimpulkan segala permasalahan

    yang ada pada perusahaan atau organisasi perlu melibatkan

    karyawan agar dapat diselesaikan secara bersama serta keberanian

    seseorang dalam mengambil sebuah keputusan.

    b. Manfaat Pemberdayaan Karyawan

    Dalam perusahaan atau organisasi akan ada tuntutan

    terhadap karyawan untuk lebih kreatif dalam melakukan pekerjaan

  • 21

    serta mampu menciptakan ide baru untuk menyelesaikan sebuah

    permasalahan. Menurut Wibowo (2016) bahwa manfaat

    pemberdayaan antara lain:

    1) Meningkatkan kepercayaan diri pada kayawan dalam

    melakukan sebuah tindakan yang dimana memiliki rasa pesimis

    sebagai hambatannya.

    2) Meningkatnya kepuasan kerja karyawan dalam perusahaan.

    3) Mengasah potensi atau bakat yang dimiliki karyawan.

    4) Mempererat kerjasama antar karyawan .

    5) Bekerja dengan tujuan yang jelas sehingga tercapainya prestasi

    yang diharapkan.

    6) Mampu meningkatkan kinerja dalam organisasi maupun

    perusahaan.

    Di sisi lain, menurut Wibowo (2016) mengemukakan

    beberapa alasan perlu adanya pemberdayaan karyawan:

    1) Inovasi teknologi berubah cepat sehingga organisasi perlu

    memberdayakan orang lain untuk menggunakan sebaik

    mungkin teknologi maju.

    2) Munculnya permasalahan pada ekologi menuntut organisasinya

    perlu memberdayakan orang untuk melaksanakan kebijakan

    ekologi.

    3) Permintaan yang tetap atas kualitas yang lebih tinggi dan nilai

    yang lebih baik menyebabkan organisasi perlu memperdayakan

  • 22

    orang untuk menemukan cara inovatif untuk memperbaiki

    produk dan jasa.

    4) Semakin tinggi intensifnya kompetisi sehingga organisasi perlu

    memperdayakan orang untuk melawan tantangan kompetisi.

    c. Strategi Pemberdayaan

    Keberhasilan dalam meningkatkan pemberdayaan perlu

    adanya sebuah strategi guna sesuai dengan tujuan yang diharapkan

    perusahaan maupun organisasi. Menurut Suwatno dan Priansa

    (2011) mengemukakan bahwa pemberdayaan karyawan memiliki

    delapan langkah menuju keberhasilan, yaitu :

    1) Berkomunikasi secara aktif. Dengan melibatkan karyawan

    didalam komunikasi dan pembahasan umpan balik secara tetap,

    maka organisasi dapat mendorong timbulnya pemberdayaan

    (empowerment).

    2) Hubungan dengan visi. Hubungkan pemberdayaan

    (empowerment) dengan visi & misi dan nilai organisasi

    sehingga pemberdayaan (empowerment) menjadi bagian yang

    penting dari organisasi.

    3) Diarahkan menggunakan contoh-contoh. Pemberdayaan

    (empowerment) harus dilihat dari sudut pandang bahwa dia

    dating dari manajemen teratas, diaman para pemimimpin dapat

    memberikan visi untuk masa mendatang dan memberikan

    dukungan serta dorongan yang sangat penting untuk

  • 23

    menciptakan suatu lingkungan dimana orang-orang

    bertanggung jawab terhadap nasibnya sendiri.

    4) Mendorong pengembangan pribadi. Yaitu dengan cara

    memberikan bantuan dan dorongan untuk membentuk rasa

    percaya diri agar staf dapat membuat keputusan sendiri.

    5) Menguatkan kerja tim. Pemberdayaan (empowerment)

    membutuhkan dukungan kerja tim yang memiliki

    pemberdayaan adalah salah satu mekanisme terkuat untuk

    menyediakan suatu lingkungan bagi pengambilan inisiatif dan

    kadang-kadang berbut kesalahan tapi juga untuk belajar dari

    permasalahan tersebut.

    6) Ukur perkembangan yang terjadi dan kenali serta hargai

    keberhasilan. Organisasi perlu menentukan keberhasilan dan

    membantu agar ukuran ini dapat dipahami oleh setiap orang,

    dengan membuat atau menentukan cara agar keberhasilan

    individu dapat dikenali.

    7) Meninjau struktur organisasi. Pemberdayaan (empowerment)

    yang berhasil memerlukan perubahan yang terjadi dalam

    struktur, sehingga para individu menjadi lebih dekat kepada

    titik keputusan dan birokrasi dapat dibuang melalui rantai

    pengawasan yang lebih kecil.

    8) Menjadikan jasa layanan kepada pelanggan sebagai focus.

    Hasil akhir dari adanya pemberdayaan (empowerment) adalah

  • 24

    berupa naiknya tingkatan jasa layanan kepada pelanggan,

    sehingga karyawan yang berada di garis depan dan karyawan

    yang berhubungan dnegan pelanggan internal harus didorong

    untuk bertanggung jawab memuaskan pelanggan mereka.

    d. Metode Pemberdayaan Karyawan

    Perusahaan mempunyai harapan pada karyawannya yang

    mampu diberdayakan dengan produktif serta dapat berkontribusi

    dengan baik dan merasakan bahagia dalam melaksanakan

    perkerjaannya, maka organisasi tidak boleh membatasi informasi

    yang diperoleh karyawannya. Menurut Rathna (2013)

    mengemukakan bahwa adanya metode terpenting dalam

    pemberdayaan karyawan, yaitu:

    1) Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan

    Pastikan setiap karyawan memiliki kesempatan dam

    kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan untuk

    membut keputusan yang bijaksana.

    2) Menunjukkan bahwa nilai organisasi untuk karyawan

    Manajer beranggapan pada karyawannya dapat

    berkontribusi baik terhadap kinerjanya. Manajer memiliki

    tujuan untuk menunukkan apresiasinya terhadap nilai yang

    ditujukan pada organisasi sebagai dukungan bagi karyawan

    dalam meningkatkan kinerja.

  • 25

    3) Percaya pada orang lain

    Memberikan kepercayaan terhadap para pekerja bahwa

    mereka dapat melakukan pekerjaan dengan benar, mengambil

    keputusan yang tepat, dan ampu mengerjakan tugas dengan

    baik yang membuat pekerjaan dapat berjalan dengan sesuai

    harapan. Tindakan seperti ini dapat menimbulkan rasa percaya

    diri pada karyawan bahwa mereka mampus mengerjarakan hal

    yang baru.

    4) Menyelesaikan masalah

    Ketika terjadi permasalahan tanyakan kepada karyawan apa

    yang salah dengan sistem kerja sehingga menyebabkan

    kegagalan.

    5) Membuat karyawan merasa dihargai dan diakui

    Pemberdayaan karyawan tidak terlihat dengan baik jika

    karyawannya merasa kurang dihargai, kurang diperhatikan, dan

    kurang dipuji. Segala kebutuhan dasar karyawan harus

    terpenuhi untuk memberikan energi terhadap kinerjanya.

    6) Memberikan umpan balik (feedback)

    Feedback harus diberika pada karyawan agar mereka tahu

    situasi dan keadaan. Feedback dapat dirasakan sebagai bentuk

    reward dan pengakuan serta pembinaan bagi karyawan untuk

    terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang

    mereka punya.

  • 26

    e. Dimensi dan Indikator Pemberdayaan Karyawan

    Pemberdayaan karyawan memiliki potensi untuk

    memberikan dorongan terhadap karyawan guna mengembangkan

    dirinya lebih produktif terutama terkait dengan kualitas kerja yang

    dimilikinya. Menurut Khan dalam Suwanto dan Priansa (2014)

    mengemukakan dimensi dan indikator sebagai berikut:

    1) Kepercayaan.

    Pentingnya membangun kepercayaan antara manajemen

    dan karyawan. Ketika karyawan diberikan kepercayaan dari

    atasan maka akan melakukan kinerja yang optimal guna

    menghargai kepercayaan yang sudah diberikannya.

    2) Kewenangan

    Memberikan kewenangan kepada karyawan untuk

    bertanggung jawab dalam mempuat keputusan sehingga dapat

    menimbulkan rasa percaya dari karyawan dengan menghargai

    kemampuan yang dimilik oleh karyawannya.

    3) Tanggung jawab

    Setiap melaksanakan tugas yang diberikan akan adanya

    pertanggungjawaban dari karyawan.

    Berdasarkan uraian dimensi di atas, maka dapat disimpulkan

    indikator pemberdayaan karyawan yaitu:

  • 27

    1) Dimensi Kepercayaan

    a) Pemberian kesempatan kepada karyawan untuk

    berpartisipasi dalam membuat kebijakan.

    b) Memberikan motivasi guna memajukan karyawan.

    c) Pemberian dampak terhadap karyawan.

    2) Dimensi kewenangan

    a) Pemberian kewenangan atau kekuasaan.

    b) Pemberian arah atau pentunjuk.

    c) Pemberian mengambil keputusan.

    d) Pemberian wadah untuk mengekspresikan ide dan keluhan

    setiap karyawan.

    3) Dimensi tanggung jawab.

    a) Pengabdian pada perusahaan.

    b) Bersedia menerima resiko dalam pekerjaan.

    c) Pencapaian target karyawan yang telah ditetapkan

    perusahaan.

    3. Etos Kerja Islam

    a. Pengertian Etos Kerja Islam

    Melakukan pekerjaan harus diiringi dengan kecerdasan

    dalam berpikir, dan harus memiliki etika dalam bekerja yang baik

    guna membangun hubungan yang baik dalam perusahaan atau

    organisasi. Sistem kerja dalam pandangan Islam melakukan

    pekerjaan diangap bentuk nilai ibadah yang bertujuan meraih

  • 28

    kesuksesan didunia maupun di akhirat (Fenda dan Fahrullah,

    2019). Menurut Asifudin (2004) etos kerja Islam adalah karakter

    dan kebiasaan manusia berkenaan dengan kerja, terpancar dari

    sistem keimanan/aqidah Islam yang merupakan sikap hidup

    mendasar terhadapnya.

    Menurut Tasmara (2004) mengemukakan bahwa etos kerja

    Islam adalah sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang

    sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja memuliakan diri,

    menampakkan kemanusiannya, melainkan juga sebagai manifestasi

    sebagai amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah yang sangat

    luhur.

    Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka etos kerja

    Islam dapat didefinisikan yaitu melakukan pekerjaan dengan

    didasari Al-Qur’an dan Sunnah serta bekerja dinilai sebagai bentuk

    ibadah terhadap Allah SWT.

    b. Karakteristik Etos Kerja Islam

    Menurut Asifudin (2004) karakteristik etos kerja dalam hal ini

    dapat dirumuskan berdasarkan konsep iman dan amal sholeh

    dengan memberika prioritas penekanan pada etos kerja Islam

    berserta prinsip-prinsipnya sebagai berikut:

    1) Kerja merupakan penjabaran aqidah

    Aqidah dalam Islam diyakini mempunyai potensi besar

    untuk menjadi sumber motivasi yang mampu mendorong

  • 29

    perubahan serta membangun sikap hidup berdasarkan karakter

    dan perilaku manusia. Sudah terbukti pada jaman nabi, bahwa

    para rosul telah mengalami kemajuan pada pola perilaku dan

    salah satunya etos kerja Islam.

    2) Kerja dilandasi ilmu

    Bekerja merupakan salah satu ibadah yang didasari oleh

    ilmu agama Islam guna meningkatkan serta pemerataan antara

    ilmu dan amal. Keimanan pada setiap muslim bersumber dari

    wahyu yang berinteraksi dengan akal, wahyu dalam artian

    disini adakah Al’Quran, sunnah rosul, dan ajaran-ajaran beliau

    yang dapat dipastikan berdasarkan wahyu. Akal dalam

    pengertian Islam, bukan sekedar otak. Ia adalah daya

    memahami yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan akal

    sebagaimana digambarkan dalam AL-Quran, manusia

    memperoleh pengetahuan dari pengamatan terhadap alam.

    3) Kerja dengan meneladani sifat-sifat ilahi serta mengikui

    petunjuk-petunjuknya

    Etos kerja dalam Islam umumnya tidak dapat terwujud

    tanpa didorongnya melalui sifat giat dan aktif manusia serta

    memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Islam mengajai

    kepada para pemeluknya agar menghilangkan sifat rasa malas

    dan secara professional selalu giat dan aktif melaksanakan

  • 30

    ibadah mahdah dan menggarap urusan dunia merupakan amal

    ibadah.

    c. Konsep dalam Etos Kerja Islami

    Menurut Muhammad dan Fauroni (2002) terdapat lima

    konsep utama yang membentuk sistem etika Islam sebagai berikut:

    1) Keesaan

    Dalam agama Islam memadukan antara agama, ekonomi,

    dan sosial demi membentuk kesatuan. Berhubungan dengan

    konsep tauhid, berbagai aspek dalam kehidupan manusia yakni

    politik, ekonomi, sosial dan keagamaan membentuk satu

    kesatuan homogen yang bersifat konsisten dari dalam dan

    integrasi dengan alam semesta secara luas.

    2) Keseimbangan (keadilan)

    Dalam aspek kehidupan perlu ditegakkan prinsip keadilan

    yang mencakup dari segala aspek, salah satunya keadilan dari

    aspek ekonomi. Prinsip ini mengarahkan pada para pelaku

    keuangan syari’ah agar dalam melakukan aktivitas ekonominya

    tidak menimbulkan kerugian (madharat) bagi orang lain.

    3) Kehendak bebas

    Kemampuan manusia untuk bertindak tanpa tekanan

    eksternal dalam ukuran ciptaan Allah dan sebagai khalifah

    Allah di muka bumi.

  • 31

    4) Tanggung Jawab

    Setiap manusia diberi kebebasan namun tetap adanya

    batasannya dan setiap perilaku harus bertaanggung jawab atas

    semua tindakan yang dilakukan.

    5) Kebajikan (ihsan)

    Kebenaran menurut Islam merupakan kebenaran yang

    dianjurkan dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

    Kebenaran dalam hal bisnis meliputi niat, sikap, dan perilaku

    yang benar termasuk proses transaksi (akad) mencari atau

    memperoleh komoditas, proses pengembangan maupun dalam

    proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan (laba).

    d. Ciri-Ciri Etos Kerja Islami

    Menurut Hafidhuddin dan Tanjun dalam Muljayaningsih

    (2019) beberapa ciri etos kerja muslim, antara lain sebagai berikut:

    1) Al-Shalah atau baik dan manfaat

    Melakukan suatu pekerjaan terdapat dua golongan yang

    telah menjadi syarat paten sebagai amal sholeh yaitu husnul

    fa’illiyah lahir dari rasa ikhlas niat seseorang dan husnul

    fi’illiyah yaitu pekerjaan memiliki nilai kebaikan kriteria yang

    ditetapkan oleh syara, sunnah nabi atau akal sehat. Keduanya

    ini saling keterkaitan untuk memperoleh amal sholeh yang

    telah menjadi dasar pada etos kerja islami. Dalam islam selalu

  • 32

    dianjurkan untuk melakukan sebuah pekerjaan memiliki impact

    dan manfaat pada manusia guna menangkat derajat manusia.

    2) Al-Itqan atau kemantapan dan perfectness

    Hasil dari melakukan pekerjaan yang sesuai standar

    operasional pada teknis dapat dikatakan kualitas kerja yang

    itqan serta perlu dorongan seperti pengetahuan dan

    keterampilan yang efektif. Islam mewajibkan kepada umatnya

    agar tidak pernah berhenti untuk menggali ilmu serta

    mengembangkannya dan tetap berlatih.

    3) Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik atau lebih baik lagi

    Dalam hal ini penjelesan mengenai kualitas Ihsan

    mempunyai dua makna dan dua pesan yaitu sebagai berikut:

    a) Melakukan yang terbaik dari yang dapat dilakukan. Pesan

    agar setiap muslim memiliki komitmen terhadap dirinya

    untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia

    kerjakan, apalagi untuk kepentingan umat

    b) Mempunyai makna yang lebih baik dari prestasi atau

    kualitas pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberikan

    pesan peningkatan yang terus menerus, seiring dengan

    bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu dan

    sumberdaya lainnya.

  • 33

    4) Al-Mujahaddah atau kerja keas dan optimal

    Menurut para ulama “istifragh ma fil wus’i” didefinisikan

    mengerahkan seluruh daya yang dimiliki dan kemampuan

    dalam mengimplementasikan setiap pekerjaannya dengan baik.

    Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan segalanya

    terhadap manusia sehingga bagaimana cara manusia

    mengoptimalkan sumber daya yang telah diberikan dengan

    baik atas ridho Allah SWT.

    5) Tanafus dan ta’awun atau berkompetisi dan tolong menolong

    Didalam pekerjaan sudah tentu untuk berlomba-lomba atau

    berkompetisi untuk mencari hal kebaikan, sebab Allah SWT

    sangat mencintai kepada hambanya yang memiliki taqwa. Oleh

    karena dasar semangat dalam kompetisi islam adalah ketaatan

    kepada Allah dan ibadah serta amal sholeh, maka wajib

    persaingan itu tidaklah menakutkan untuk saling mengalah atau

    mengorbankan. Akan tetapi, untuk saling membantu atau Ta-

    awun.

    6) Mencermati nilai waktu

    Dalam islam selalu mengajarkan agar tidak membuang

    waktu sia-sia sehingga perlu sekali untuk menggunakan waktu

    sebaik mungkin, konteks disini yaitu menggunakan waktu pada

    melakukan pekerjaan. Menurut Al-Qardawi bahwa waktu

    adalah hidup itu sendiri, maka jangan sekali-sekali engkau

  • 34

    siasiakan sedetikpun dari waktumu untuk hal-hal yang tidak

    berfaidah. Setiap orang akan mempertanggung jawabkan

    usianya yang tidak lain adalah rangkaian dari waktu.

    Dalam perkataan yang diucapkan oleh Abu Ubaid, “amma

    ba’du ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu terletak pada

    prestasi kerja maka janganlah engkau tangguhkan pekerjaan

    hari ini hingga esok, karna pekerjaanmu akan menumpuk,

    sehingga kamu tidak tau lagi mana yang harus dikerjakan, dan

    akhirnya semua terbengkalai”.

    e. Indikator Etos Kerja Islami

    Menurut Asifudin (2004) berpendapat bahwa ada beberapa

    indikator etos kerja Islami yaitu sebagai berikut:

    1) Niat beribadah

    2) Tidak bermalas-malasan

    3) Percaya jaminan rezeki dari Allah

    4) Sikap kreatif

    5) Keahlian

    6) Memiliki perencanaan

    7) Disiplin

    8) Tidak memetingkan diri sendiri

    9) Professional

    10) Bertanggung jawab

    11) Tawakkal

  • 35

    12) Belajar dari pengalaman

    4. Motivasi Kerja

    a. Pengertian Motivasi Kerja

    Menurut Hasibuan (2008) menyatakan bahwa motivasi

    adalah pemberian daya penggerak dengan menciptakan kegairahan

    seorang kerja seseorang agar mau bekerja sama, efektif dan

    terintegrasi dengan segala daya untuk mencapai kepuasan. Dalam

    hal ini dapat diartikan ketika motivasi menjadi hal penting dalam

    meningkatkan kinerja dengan didorong gairah guna apa yang

    diharapkan sesuai dengan tujuan perusahaan atau organisasi.

    Motivasi berarti pemberian motif, dimana motif ini bertujuan untuk

    mendapat rangsangan serta jika tidak adanya sebuah rangsangan

    terhadap para karyawan kurang menampakkan dan akan

    menyimpan potensi yang miliki dan akan cenderung bermalas-

    malasan (Suwatno dan Priansa, 2011)

    Menurut Nawawi dalam penelitian Potu (2013) bahwa

    motivasi merupakan dorongan atau kehendak yang menyebabkan

    seseorang berbuat sesuatu. Dimana tindakan seseorang hakikatnya

    ditentukan oleh keinginannya untuk mencapai tujuan yang

    diharapkannya dan keinginan itu dapat dikatakan sebagai motivasi

    untuk mendorong harapannya. Hal ini sejalan dengan Robbins

    (2006) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk

    melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya

  • 36

    yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang kemampuan

    dikondisikan guna memenuhi kebutuhuan setiap manusia.

    Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas, maka

    motivasi kerja dapat artikan sebuah dorongan atau upaya

    membangkitkan semangat dalam bekerja guna mengharapkan

    terpenuhi kepuasan saat bekerja maupun terpenuhi kebutuhannya.

    b. Prinsip-prinsip dalam Motivasi Kerja

    Berdasarkan pendapat menurut Mangkunegara (2013)

    mengemukakan bahwa ada beberapa prinsip dalam motivas kerja

    yaitu antara lain:

    1) Prinsip partisipasi

    Dalam memotivasi para pekerja, karyawan perlu diberikan

    dalam berpartisipasi menentukan tujuan yang diharapkan oleh

    pemimpin.

    2) Prinsip komunikasi

    Pemimpin harus mengkomunikasikan segala sesuatu yang

    berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, informasi yang

    jelas, dan pegawai akan lebih mudah untuk diberikan motivasi.

    3) Prinsip mengakui andil bawahan

    Pemimpin mengakui bahwa para karyawan mempunyai ikut

    serta didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan seperti itu,

    maka karyawan akan lebih mudah diberi motivasi.

  • 37

    4) Prinsip pendelegasian wewenang

    Pemimpin dalam hal ini memberikan otoritas atau wewenang

    kepada bawahannya untuk sewaktu-waktu dapat mengambil

    keputusan terhadap pekerjaan yang dijalaninya. Dilibatkannya

    pegawai dalam mengambil keputusan maka mereka akan

    termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh

    pemimpin.

    5) Prinsip memberi perhatian

    Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang di

    inginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja

    apa yang diharapkan pemimpin.

    c. Jenis-jenis Motivasi

    Dalam hal ini motivasi memiliki dua jenis yang biasanya sering

    digunakan oleh perusahaan, menurut Hasibuan (2008)

    mengemukakan bahwa motivasi memiliki dua jenis yaitu:

    1) Motivasi positif

    Dalam hal ini manajer memberi motivasi kepada bawahannya

    melalui rangsangan yang berupa memberikan reward kepada

    pekerja yang berprestasi diatas prestasi standar. Diberikannya

    motivasi positif guna memberikan semangat kerja bawahan

    akan meningkat karena pada dasarnya manusia senang

    menerima yang baik baik saja.

  • 38

    2) Motivasi Negatif

    Maksud dari motivasi ini adalah manajer memberi motivasi

    kepada bawahannya berupa mendapatkan hukuman. Dengan

    motivasi negatif ini dalam jangka pendek akan meningkatkan

    kinerja mereka karena takut terkena hukuman. Namun bila

    diterapkan dalam jangka panjang dapat berakibat kurang baik.

    d. Bentuk-bentuk Motivasi

    Menurut Siswanto (2005) mengemukakan bahwa bentuk

    motivasi yang sering digunakan oleh perusahaan ada empat yaitu:

    1) Kompensasi dalam bentuk uang

    Kompensasi sebagai bentuk kekuatan untuk mendorong

    motivasi yang selalu mempunyai reputasi atau nama baik dan

    memang sudah selayaknya demikian. Uang telah beranggapan

    sebagai naluri yang paling fundamental sehingga kompensasi

    beruapa uang merupakan cara yang paling ampuh dalam

    mendorong motivasi.

    2) Pengarahan dan pengendalian

    Dalam hal ini pengarahan memiliki arti menentukan apa yang

    harus dikerjakan oleh karyawan dan apa yang harus mereka

    tidak kerjakan. Sedangkan pengendalian dimaksudkan

    menentukan bahwa karyawan harus mengerjakan hal-hal yang

    telah diinstruksikan. Fungsi pengendalian mencangkup

  • 39

    penilaian kinerja, pemeriksaan mutu, dan pengukuran hasil

    kerja.

    3) Penetapan pola kerja yang efektif

    Sudah semestinya bila karyawan mengalami bosan dalam kerja

    akan menimbulkan hambatan pada output produktivitas kerja.

    Karena menejemen menyadari bahwa masalahnya bersumber

    pada cara pengaturan pekerjaan, mereka menanggapinya

    dengan berbagai teknik yang efektif dan kurang efektif.

    4) Kebajikan

    Peran manajemen dalam hal ini berupa tindakan yang akan

    mempengaruhi sikap atau perasaan para pekerja. Di sisi lain,

    kebajikan adalah usaha untuk membuat karyawan tetap

    bahagia.

    e. Teori Motivasi

    Konsep terpenting dari teori motivasi pada umumnya yaitu

    didasari oleh kekuatan yang muncul dari manusia seperti motivasi

    prestasi. Menurut McCelland dalam Mangkunegara (2013)

    bependapat bahwa seseorang dianggap mempunyai motivasi

    apabila mempunyai keinginan mempunyai prestasi yang lebih baik

    daripada yang lain. Berikut menurut McCelland tiga macam

    kebutuhan manusia sebagai berikut:

  • 40

    1) Kebutuhan akan prestasi (Need For Achievement)

    Kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari

    dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah.

    Seorang pegawai yang mempunyai kebutuhan akan berprestasi

    tinggi cenderung untuk berani mengambil risiko. Kebutuhan

    untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan

    lebih baik daripada sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai

    prestasi yang lebih tinggi.

    2) Kebutuhan akan afiliasi (Need For Affiliation)

    Kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan

    untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang

    lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.

    3) Kebutuhan akan kekuasaan (Need For Power)

    Kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari

    dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh

    terhadap orang lain.

    Beberapa indikator motivasi prestasi menurut Mc Clelland

    dalam Hasibuan (2008) sebagai berikut:

    1) Kebutuhan akan prestasi

    a) Mengembangkan Kreatifitas.

    b) Antusias untuk berprestasi tinggi.

    2) Kebutuhan akan afiliasi

  • 41

    a) Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di

    lingkungan dia tinggal dan bekerja (sense of belonging).

    b) Kebutuhan akan perasaan dihormati (sense of importance).

    c) Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal (sense of

    achievment).

    d) Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).

    3) Kebutuhan akan kekuasaan

    a) Memiliki kedudukan yang terbaik.

    b) Mengerahkan kemampuan demi mencapai kekuasaan.

    5. Kinerja Karyawan

    a. Pengertian Kinerja

    Didalam perusahaan kinerja merupakan unsur inti dalam

    menjalankan sebuah pekerjaan yang keterkaitan dengan ouput

    dihasilkannya. Perusahaan benar-benar melihat sumber daya yang

    direkrut agar para pekerja dapat melaksanakan tugas dengan

    optimal atas kinerja yang dimilikinya. Menurut Sedamaryanti

    (2009) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja

    yang diperoleh pekerja, sebuah proses manajemen atas suau

    organisasi secara keseluruhan.

    Wibowo (2016) mendifinisikan kinerja adalah sebagai cara

    untuk memastikan bahwa pekerja individual atau tim mengerti apa

    yang diharapkan dari perusahaan dan mereka tetap fokus pada

    kinerja efektif dengan memberikan perhatian pada tujuan, ukuran,

  • 42

    dan penilaian. Sedangkan menurut Hasibuan (2008) kinerja

    karyawan merupakan hasil kerja yang dilakukan seseorang dalam

    melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada karyawan

    didasarkan pengalaman, ketepatan waktu, kecapakan, dan

    kesungguhan.

    Berdasarkan beberapa pendapat ahli yang mendifinisikan

    kinerja, maka penulis menyimpulkan bahwa kinerja adalah

    seseorang yang diberikan tugas atas perusahaan untuk

    menghasilkan sesuatu yang optimal sesuai dengan kompetensi dan

    kemampuan yang dimiliki.

    b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

    Beberapa ahli telah mengemukakan faktor kinerja, namun

    menurut Armstrong dan Baron (1998) dalam Wibowo (2016)

    bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain:

    1) Personal Factors yaitu ditujukan oleh tingkat keterampilan,

    kompetensi yang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.

    2) Leadership Factors yaitu ditentukan oleh kualitas dorongan,

    bimbingan, dan dukungan yang dilakukan manajer dan team

    leader.

    3) Team Factors yaitu ditentukan oleh kualitas dukungan yang

    diberikan oleh rekan bekerja.

    4) System Factors yaitu ditujukan oleh sebuah sistem kerja dan

    fasilitas yang diberikan perusahaan untuk para pekerja.

  • 43

    5) Contextual/situational factors yaitu ditunjukkan oleh tingginya

    tingkat tekanan dan perubahan lingkungan internal dan

    eksternal.

    c. Ukuran-ukuran Kinerja

    Setiap seseorang mempunyai ukuran dalam melaksanakan

    tugasnya yang menjadi acuan kinerja yang dilakukan. Menurut

    menurut Mangkunegara dalam Ningtyas (2018), menyatakan ada

    lima kategeori dimensi untuk mengukur tingkat kinerja karyawan

    secara individual sebagai berikut:

    1) Dimensi Kuantitas kerja

    a) Kecepatan.

    b) Kemampuan.

    2) Dimensi Kualitas kerja

    a) Kerapihan.

    b) Ketelitian.

    c) Hasil kerja.

    3) Dimensi Kerja sama

    a) Jalin kerja sama.

    b) Kekompakan.

    4) Dimensi Tanggung jawab

    a) Hasil kerja.

    b) Mengambil keputusan.

    5) Dimensi Inisiatif

  • 44

    C. Kerangka Penelitian

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya

    serta menjelaskan setiap variabel dengan jelas didukung berbagai teori

    sebagai landasan untuk memperkuat pada penelitian ini. Untuk

    menganalisa masalah berdasarkan variabel yang sudah dijelaskan maka

    perlu dikemukakan gambaran berupa kerangka penelitian sebagai berikut:

    H1

    H2

    H3

    Gambar 2.1

    Kerangka Penelitian

    Berdasarkan gambar 2.1 bahwa dapat disimpulkan dengan

    persamaan berikut ini:

    Y = α+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ε

    Dimana:

    Y = variabel dependen (kinerja karyawan)

    Kinerja Karyawan

    (Y)

    Pemberdayaan

    Karyawan

    (X1)

    Etos Kerja

    Islam (X2)

    Motivasi Kerja

    (X3)

  • 45

    α = konstanta dari persamaan regresi

    β1, β2, β3 = koefisien dari variabel independen (pemberdayaan

    karyawan, etos kerja islam, dan motivasi kerja)

    ε = standart error

    D. Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

    masalah yang masih harus di uji kebenarannya melalui penelitian

    (Sugiyono, 2011). Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pemikiran

    teoritis dari hasil penemuan sementara dari masalah yang sudah

    dirumuskan. Berdasarkan uraian dari beberapa pemikiran, maka dapat

    disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

    1. Pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan

    Menurut Suryadewi dkk (2014), pemberdayaan karyawan

    diharapkan dapat meningkatkan moral dan mutu yang pada akhirnya

    mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri. Keberadaan karyawan di

    dalam perusahaan menempati posisi penting karena berfungsi

    mempertahankan kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Menurut

    Suwatno dan Priansa (2011) Pemberdayaan (empowerment) secara

    etimologis berasal dari kata daya yang berarti kemampuan untuk

    melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak, dalam hal ini berdaya

    artinya berkekuatan, berkemampuan, bertenaga, mempunyai akal

    untuk mengatasi sesuatu.

  • 46

    Menurut Andrea dalam Anuraga dkk (2017) menjelaskan bahwa

    mengembangkan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki setiap karyawan

    untuk diberi kesempatan semaksimal mungkin serta keberadaan

    pemberdayaan ini merupakan hal terpenting dalam melaksanakan tugas

    yang telah diberikan oleh perusahaan. Ketika perusahaan dapat

    memberi kepercayaan serta menghargai kreatifitas setiap karyawan,

    diberikan informasi terkait dengan pekerjaannya dengan jelas,

    perusahaan selalu memberikan pelatihan, ketersediaan akses informasi

    yang luas, dan mendukungnya sumber daya alam yang berupa

    peralatan kerja. Atas dukungan yang terpenuhi tersebut, maka

    pemberdayaan karyawan tersebut akan mempengaruhi kinerja

    karyawan dengan maksimal.

    Penelitian terdahulu yang meniliti tentang pengaruh variabel

    pemberdayaan karyawan terhadap kinerja karyawan diantarannya yaitu

    Anuraga dkk (2017), Arifin dkk (2014), Suryadewi dkk (2014) dengan

    hasil penelitian bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positif

    terhadap kinerja karyawan.

    Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan, maka

    peneliti akan mengajukan hipotesis sebagai berikut:

    H1: Pemberdayaan karyawan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kinerja karyawan.

  • 47

    2. Pengaruh etos kerja Islam terhadap kinerja karyawan

    Tasmara dalam Anoraga dan Prasetyo (2015) berpendapat bahwa

    dengan etos kerja yang bersumber dari keyakinan Al-Qur’an ada

    semacam keterpanggilan yang sangat kuat dari lubuk hatinya, untuk

    menunjukkan hasil kerja kerasnya yang berkualitas. Menurut Asifudin

    (2004) etos kerja Islam adalah karakter dan kebiasaan manusia

    berkenaan dengan kerja, terpancar dari sistem keimanan/aqidah Islam

    yang merupakan sikap hidup mendasar terhadapnya.

    Melakukan tugas yang telah diberikan oleh perusahaan, tentunya

    akan didukung oleh semangat kerja dan kerja keras. Etos kerja yang

    didasari oleh aqidah islam akan berdampak pada sikap pekerja yang

    dimana dilandasi oleh kejujuran, professional, ikhlas, dan

    menggunakan waktu dengan bijak akan tertanam didalam jiwanya

    sehingga akan meningkatkan kinerja secara optimal. Peneliti terdahulu

    yang meneliti variabel etos kerja Islam terhadap kinerja karyawan

    diantaranya yaitu Kurniawan (2017), Wahyuningsih dkk (2019),

    Budiman dan Sutono (2009), Anoraga dan Prasetyo (2015) dengan

    hasil penelitian bahwa etos kerja islami berpengaruh positif terhadap

    kinerja kayawan.

    Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan, maka

    peneliti akan mengajukan hipotesis sebagai berikut:

    H2: Etos kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kinerja karyawan.

  • 48

    3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

    Menurut Nawawi dalam penelitian Potu (2013) bahwa motivasi

    merupakan dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang

    berbuat sesuatu. Dimana tindakan seseorang hakikatnya ditentukan

    oleh keinginannya untuk mencapai tujuan yang diharapkannya dan

    keinginan itu dapat dikatakan sebagai motivasi untuk mendorong

    harapannya. Setiap karyawan yang memiliki motivasi saat bekerja

    akan terdorong untuk meningkatkan kinerjanya dan akan bekerja keras

    jika kebutuhannya terpenuhi. Dalam hal ini, ketika seorang pemimpin

    dapat memberikan pujian terhadap bawahannya, memberikan

    semangat, karyawan merasa dihormati, memberikan keleluasaan

    kemampuan pada karyawan, maka karyawan akan merasa termotivasi

    dan merasa semangat dalam melakukan pekerjaannya sehingga akan

    meningkatkan kinerja.

    Peneliti terdahulu yang meneliti pengaruh variabel motivasi kerja

    terhadap kinerja karyawan diantaranya yaitu Potu (2013), Noviawati

    (2016), Hidayat dan Taufiq (2012), menyatakan bahwa motivasi kerja

    berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

    Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan, maka

    peneliti akan mengajukan hipotesis sebagai berikut:

    H3: Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

    karyawan.

  • 49

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitan yang

    berjenis kuantitatif, dimana memfokuskan pada pengujian hipotesis untuk

    mememukan suatu kebenaran dari hipotesis yang sudah dijelaskan

    sehingga akan dilakukan uji statitstik untuk memberikan informasi dan

    penejelasan berupa data yang akurat agar dapat dianalisis lebih lanjut

    (Sugiyono, 2011). Sedangkan menurut Martono (2011) menjelaskan

    bahwa metode kuantitatif yang menyajikan datanya dalam bentuk angka

    dan mengalisanya menggunakan sistem statistik dengan tujuan untuk

    menguji keseuluruhan hipotesis dalam peneltian. Data yang berupa angka

    akan ditindaklanjuti dengan diolah dan dianalisis untuk mendapatkan

    adanya informasi yang belum diketahui dibalik angka-angka tersebut.

    Dalam penelitian kuantitatif ini, penulis ingin membuktikan teori

    yang telah dijelaskan dengan menggunakan fakta yang sebenarnya dan

    data yang diperoleh langsung dari sumber keasliannya. Peneliti berharap

    dengan penelitian kuantitatif ini akan mengetahui permasalahan yang ada

    sehingga penulis memfokuskan pada angka-angka yang dapat diolahnya.

  • 50

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di CV. Jaya Manunggal Garment yang

    berlokasi di Dusun Pendingan, RT 06/RW 01, Kelurahan Sumogawe,

    Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

    Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan dengan pengumpulan data atau

    menyebar kuesioner pada bulan Agustus 2020.

    C. Populasi dan Sampel

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

    obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat ditarik

    kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Menurut Martono (2011) populasi

    merupakan keseluruhan obyek atau subyek yang berada pada satu wilayah

    tertentu atau memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan

    masalah penelitian, keseluruhan unit atau individu dalam lingkup yang

    akan diteliti. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa populasinya

    yaitu seluruh karyawan pada CV. Jaya Manunggal Garment yang

    berjumlah 146 orang.

    Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut

    Bawono (2006) menjelaskan sampel adalah obyek atau subyek penelitian

    yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Dalam menentukan

    jumlah sampel harus berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam

    mengolah data yang diperoleh.

  • 51

    Pada CV Jaya Manunggal Garment terdapat beberapa golongan

    agama, mulai dari agama Islam, Krtisten, dan Budha. Karyawan beragama

    Islam berjunlah 116 orang, karyawan beragama Kristen berjumlah 23

    orang, dan karyawan beragama Budha berjumah 7 orang. Untuk

    menentukan sampel pada penelitian ini yaitu dengan:

    Sampel = karyawan beragama muslim – karyawan bergama non muslim

    = 146 – (23 + 7)

    = 146 – 30

    = 116 responden

    Maka dapat disimpulkan sampel pada penelitian ini berjumlah 116

    responden. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu

    menggunakan teknik purposive sampling. Dimana teknik purposive

    sampling didefinisikan pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

    Kriteria yang ditentukan dalam pengambilan sampel ini berdasarkan

    agama, dimana karyawan yang beragama Islam menjadi sampel dalam

    penelitian ini.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini guna memperoleh

    data sesuai tata cara penelitian, sehingga terpenuhi data yang dibutuhkan

    (Sugiyono, 2011). Sedangkan menurut Bawono (2006) teknik

    pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti

    untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk ditarik

    menjadi suatu kesimpulan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

  • 52

    menggunakan data primer, yang dimana data langsung diperoleh dari

    sumber aslinya atau langsung ke