PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

28
PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF EFFICACY TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA STIE YKPN YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI Nenchi Sudir 2115 28388 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA AGUSTUS, 2019

Transcript of PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH

KEWIRAUSAHAAN DAN SELF EFFICACY TERHADAP

MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA STIE YKPN

YOGYAKARTA

RINGKASAN SKRIPSI

Nenchi Sudir

2115 28388

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

AGUSTUS, 2019

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...
Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

1

PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

DAN SELF EFFICACY TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA STIE YKPN YOGYAKARTA

Nenchi Sudir

Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga

Pahlawan Negara Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh pembelajaran mata kuliah

kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa stie ykpn yogyakarta (2)

pengaruh self efficacy terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN

Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan sampel 102

mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta yang sedang atau sudah menempuh mata

kuliah kewirausahaan. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dengan

enggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakkan adalah analisis

regresi linear berganda.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1)

terdapat pengaruh positif dan signifikan Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan

terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta denga nilai thitung

7,971 lebih besar dari ttabel 1,984. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan self

efficacy terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta denga

nilai thitung 2,144 lebih besar dari ttabel 1,984.

Kata Kunci: Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan, Self Efficacy, Minat

Berwirausaha

ABSTRACT

This study aims to determine: (1) the effect of learning entrepreneurship courses on

the interests of student entrepreneurship STIE YKPN Yogyakarta (2) the effect of

self efficacy on the interest of student entrepreneurship STIE YKPN Yogyakarta.

This research uses descriptive quantitative with sample of 102 STIE YKPN

Yogyakarta students who are currently taking entrepreneurship courses. Data

source used is primary data using a questionnaire. Data analysis method used is

multiple linear regression analysis. The results of this research were: (1) there are

positive and significant effect of Entrepreneurship Subject Learning on the interest

in STIE YKPN Yogyakarta student entrepreneurship with a tcount of 7.971 greater

than ttable 1.984. (2) there are positive and significant effect of Self Efficacy on the

interest in entrepreneurship of STIE YKPN Yogyakarta students with a tcount of

2.144 greater than t table 1.984.

Keywords: Learning Entrepreneurship Courses, Self Efficacy, Entrepreneurship

Interest

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pengangguran menjadi salah satu masalah yang hampir setiap hari diperbincangkan

oleh masyarakat di Indonesia. Banyaknya jumlah angkatan kerja yang ingin

memasuki dunia kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang

tersedia yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan pekerjaan. Apabila

masalah ini tidak diatasi maka dapat menimbulkan kesenjangan sosial (BPS, 2007).

Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Indonesia.

Menurut Sudrajad (2012), salah satu faktor penyebab pengangguran di Indonesia

adalah masyarakat kebanyakan hanya ingin bekerja sebagai pegawai. Faktor lain

penyebab pengangguran yaitu masyarakat yang telah menyelasaikan pendidikan

formal lebih memilih berorientasi pada pencarian kerja, tidak berusaha

menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, dan diikuti pertumbuhan ekonomi yang

tidak stabil (Kosasih dan Sumarna, 2013).

. Hal ini menjadi pusat perhatian banyak pihak, bukan hanya pemerintah

tetapi seluruh masyarakat bahwa masih perlunya motivasi dan dorongan bagi

mereka yang berada atau sedang menjalani studi agar setelah mereka lulus dari studi

yang dijalani mereka bisa menjadi wirausahawan sukses, menciptakan lapangan

pekerjaan untuk masyarakat luas, dan juga membantu pemerintah mengurangi

masalah pengangguran di Indonesia. Pengangguran di Indonesia tidak hanya

disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah tetapi juga dari pribadi masing-

masing seperti rendahnya minat untuk berwirausaha (Sudrajad, 2012).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2018 di Indonesia

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi berdasarkan jenjang pendidikan,

yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 11,24 persen diurutan kedua

yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 7,95 persen. Dengan demikian,

banyak calon tenaga kerja lulusan SMK dan SMA yang tidak bekerja. Berikut

diagram data persentase TPT pada jenjang pendidikan yang ditamatkan:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

3

(sumber : www.bps.go.id diakses tanggal 25 maret 2019)

Diagram di atas menunjukkan TPT jenjang pendidikan universitas

mengalami peningkatan, pada Agustus 2017 yaitu sebesar 5,18 persen lalu

meningkat pada Februari 2018 sebesar 6,31 persen. Tingginya tingkat

pengangguran terbuka pada jenjang pendidikan universitas dikhawatirkan akan

terus meningkat walaupun ada sedikit penurunan pada Agustus 2018. Kebanyakan

lulusan sarjana menganggur diduga karena sulitnya mendapatkan pekerjaan yang

sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Dari kondisi tersebut,

pemecahan masalah yang memungkinkan bagi mereka yang menganggur yaitu

dengan cara mereka diberi motivasi, dibimbing, diarahkan dan ditanamkan jiwa

kewirausahaan pada diri mereka agar tumbuh minat untuk berwirausaha atau

menjadi wirausahawan yang inovatif dan kreatif.

Pendidikan kewirausahaan menjadi salah satu faktor pendorong

pertumbuhan kewirausahaan.Di Indonesia sudah banyak perguruan tinggi yang

memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum pembelajaran mereka

untuk para mahasiswa yang mengambil jurusan tertentu. Pendidikan kewirausahaan

tidak sekedar memberikan landasan-landasan teoritis saja tentang konsep

2.62

5.54

8.29

11.41

6.88

5.18

2.67

5.18

7.19

8.92

7.92

6.31

2.43

4.8

7.95

11.24

6.02 5.89

≥SD SMP SMA SMK Diploma I/II/II Universitas

Agustus 2017 Februari 2018 Agustus 2018

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

4

kewirausahaan namun juga secara tidak langsung dapat membentuk attitude dan

pola perilaku seorang wirausaha (entrepreneur).

Sebagai salah satu lembaga pendidikan di Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN) Yogyakarta

sepenuhnya telah mendukung terciptanya wirausahawan muda yaitu dengan

memasukkan mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib bagi

mahasiswa jurusan Manajemen dan sebagai mata kuliah pilihan bagi mahasiswa

jurusan Akuntansi. Adapun metode pembelajaran kewirausahaan yang diterapkan

di STIE YKPN Yogyakarta yaitu memperkenalkan dan memberikan pembekalan

ilmu berupa landasan teoritis tentang konsep kewirausahaan di dalam ruang kuliah,

serta mewajibkan para mahasiswa untuk mengikuti dan melaksanakan praktik

bisnis secara nyata. STIE YKPN Yogyakarta telah menyediakan tempat dan

fasilitas khusus untuk praktik bisnis tersebut yaitu di Student Lounge (SL) STIE

YKPN Yogyakarta. Hal tersebut menjadi salah satu upaya meningkatkan minat

mahasiswa untuk meniti karir dalam dunia wirausaha.

Pembelajaran kewirausahaan menjadi faktor yang penting dalam

menumbuh kembangkan keinginan, jiwa, dan perilaku berwirausaha di kalangan

generasi muda. Hal ini merupakan sumber terbentuknya perilaku, sikap, dan minat

untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Seseorang tidak dapat menjadi

wirausahawan sukses tanpa adanya faktor tertentu baik dari luar contohnya

lingkungan pendidikan maupun dari dalam diri seseorang tersebut seperti

kepercayaan pada diri sendiri. Kepercayaan atau keyakinan pada diri sendiri ini

disebut dengan self efficacy.

Seseorang dengan kematangan mental yang baik akan mampu memahami

kondisi dirinya secara realistis. Self efficacy yaitu aspek pengetahuan tentang diri

yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Faktor ini

disebabkan karena self efficacy yang dimiliki seseorang ikut berpengaruh terhadap

perkiraan berbagai macam kejadian yang mungkin akan dihadapi termasuk

aktivitas yang dilakukan agar mendapat keberhasilan yang diinginkan. Hal ini dapat

menjadi pendorong seseorang agar tumbuh dan memiliki minat berswirausaha.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

5

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti

memfokuskan untuk menganalisis “Pengaruh Pembelajaran Mata Kuliah

Kewirausahaan dan Self Efficacy Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara

Yogyakarta”.

Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang terlebih dahulu diuraikan dalam latar belakang,

maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah pembelajaran mata kuliah kewirausahaan berpengaruh positif terhadap

minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta?

2. Apakah self efficacy (kepercayaan diri) berpengaruh positif terhadap minat

berwirausha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta?

TINJAUAN TEORI

Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha mengacu pada ketertarikan seseorang dalam kegiatan yang

berhubungan dengan kewirausahaan. Pada umumnya alasan seseorang berminat

berwirausaha yaitu untuk keinginan pribadi, mendapatkan keuntungan, pemenuhan

hasrat, dan menginginkan kebebasan dalam mengelola pekerjaan atau usahanya

sendiri (Mudjiarto, 2005). Minat berwirausaha hadir karena adanya informasi dan

pengetahuan terkait kewiraushaan yang mampu menimbulkan keinginan untuk

berpartisipasi dalam rangka untuk mencari pengalaman dan secara tidak langsung

akhirnya menimbulkan dorongan untuk memperhatikan pengalaman yang sudah

didapatkan tersebut (Yuliarto, 2017).

Pembelajaran Kewirausahaan

Pembelajaran merupakan proses terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta

didik dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga merupakan proses

membantu peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan, pembentukan

perilaku, dan kepercayaan terhadap peserta didik (Suardi, 2018). Pembelajaran

tidak hanya sekedar menyampaikan pesan dari pendidik kepada para peserta didik

tetapi merupakan aksi profesional untuk menciptakan dan membangun

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

6

pembelajaran yang kondusif, inspiratif dan menyenangkan (Kosasih dan Sumarna,

2013).

Kewirausahaan yaitu proses penciptaan kegiatan atau sesuatu yang baru dan

melakukan inovasi terhadap sesuatu yang lama dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan seseorang dan masyarakat luas (Zaharuddin, 2006). Dalam kegiatan

kewirausahaan, inovasi atau pembaruan yang akan dilakukan bukan hanya sekedar

penginovasian sebuah produk tetapi juga bagaimana agar inovasi yang dilakukan

dapat memunculkan investasi ke dalam usaha tersebut (Sherman, Sebora, dan

Digman, 2008). Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan atau

menghasilkan kemakmuran. Tambahan kemakmuran tersebut diciptakan oleh

pribadi wirausaha yang menyediakan berbagai macam produk baik itu barang atau

jasa dan juga menanggung risiko (Alma, 2007).

Pembelajaran kewirausahaan yang memadai penting bagi wirausaha dalam

mengatasi masalah yang dihadapi dan untuk menjaga kelangsungan usahanya.

Tujuan diterapkannya pembelajaran dan pelatihan kewirausahaan pada mata kuliah

kewirausahaan diperguruan tinggi (Alma, 2007), antara lain:

1. Mengetahui dan mengerti karakteristik juga proses kewirausahaan

2. Bisa mengidentifikasi peluang bisnis atau usaha

3. Dapat membentuk kerjasama dalam organisasi

4. Mengerti dan mengetahui dasar dari marketing, produksi, financial, organisasi

5. Sanggup memimpin bisnis dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

Self Efficacy (Kepercayaan Diri)

Kepercayaan diri adalah gabungan sikap dan keseriusan seseorang dalam

menghadapi pekerjaan atau tugas. Self efficacy berhubungan dengan keyakinan

bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan (Alwisol,

2008). Dalam pelaksanaanya, kepercayaan diri merupakan hal utama untuk

memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu tugas yang akan dihadapi

(Suryana, 2006).

Salah satu faktor pendukung terbentuknya kepercayaan diri yaitu

pengalaman. Semakin banyak dan bertambahnya pengalaman yang dimiliki

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

7

seseorang maka semakin paham atau mengerti seseorang akan dirinya sendiri yang

dapat membuat seseorang ke arah yang produktif (Surya, 2009). Self efficacy

merupakan keyakinan individu atas kemampuan pada diri sendiri dalam

menyelesaikan atau menghadapi suatu tugas, mengatasi hambatan dan mencapai

tujuan dalam situasi tertentu. Self efficacy akan terus berkembang dan juga dapat

mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya pengalaman, usia, dan

perluasan lingkungan (Manuntung , 2018).

Pengembangan Hipotesis

Penerapan pembelajaran mata kuliah kewirausahaan di STIE YKPN Yogyakarta

diharapkan bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap minat berwirausaha

para mahasiswa yang sedang ataupun sudah menempuh mata kuliah kewirausahaan

tersebut, sehingga diharapkan mahasiswa bisa menjadi wirausaha sukses yang

mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat luas sekaligus

meminimalkan pengangguran yang ada di Indonesia. Akan tetapi belum bisa

dipastikan apakah pembelajaran mata kuliah kewirausahaan di STIE YKPN

Yogyakarta mampu menimbulkan minat mahasiswa untuk berwirausaha,

berhubungan dengan hal tersebut maka peneliti bermaksud ingin mengetahui

apakah pembelajaran mata kuliah kewirausahaan berpengaruh terhadap minat

berwirausaha mahasiswa. Berdasarkan dari pemaparan di atas, maka hipotesis yang

diajukan yaitu:

H1: Terdapat pengaruh positif pembelajaran mata kuliah kewirausahaan

terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta

Variabel kedua yang akan diuji yaitu self efficacy. Self efficacy merupakan salah

satu aspek pengetahuan atau kesadaran tentang diri yang memiliki pengaruh

penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini self efficacy berpengaruh

terhadap diri seseorang dalam melakukan tindakan apa yang akan dilakukan dan

sudah terpikirkan perkiraan kejadian yang akan dihadapi. Penelitian Ardianta

(2014), meneliti hubungan kepercayaan diri (self efficacy) dengan minat

berwirausaha warga Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta menemukan ada

hubungan positif kepercayaan diri dengan minat berwirausaha warga di daerah

tersebut. Dalam penelitian Ningsih (2017), juga menemukan bahwa terdapat

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

8

pengaruh positif dan signifikan antara tingkat kepercayaan diri terhadap minat

berwirausaha mahasiswa program studi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis

Universitas Muhammadiah Gresik. Berdasarkan dari pemaparan di atas, maka

hipotesis yang diajukan yaitu:

H2: Terdapat pengaruh positif self efficacy terhadap minat berwirausaha

mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan teori di atas, maka dapat dikembangkan kerangka

pengembangan hipotesis penelitian yang disajikan dalam gambar berikut:

2.1 Penelitian Terdahulu

METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian meliputi unit analisis, lokasi, dan waktu. Unit analisis

yaitu satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai variabel atau subjek penelitian

(Sari, 1993). Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIE YKPN

Yogyakarta. Adapun lokasi penelitian yaitu di STIE YKPN Yogyakarta. Waktu

penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu mulai bulan April 2019 sampai

selesainya hasil penelitian.

Sampel Data

Sampel merupakan bagian dari suatu populasi. Populasi adalah kumpulan unsur

atau komponen yang memiliki karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Umar, 2003). Sampel penelitian

ini adalah mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta yang sedang atau sudah menempuh

Pembelajaran Mata

Kuliah Kewirausahaan

(X1)

Self Efficacy

(X2)

Minat Berwirausaha

(Y)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

9

mata kuliah kewirausahaan baik mahasiswa jurusan Manajemen maupun jurusan

Akuntansi.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

nonprobability sampling (non-acak) yang berjenis judgment sampling atau biasa

disebut dengan purposive sampling. Pengambilan sampel ini terjadi jika peneliti

ingin memilih anggota sampel berdasarkan persyaratan atau kriteria tertentu yang

dibutuhkan peneliti (Hermawan, 2009). Dalam penelitian ini persayaratan atau

kriteria agar populasi bisa digunakan sebagai sampel yaitu mahasiswa aktif di STIE

YKPN Yogyakarta yang sedang maupun yang sudah menempuh mata kuliah

kewirausahaan. Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan peneliti ditentukan

dengan rumus n = [ (Zα)(0,25)

e ]2 (Noor, 2010) .Berdasarkan rumus tersebut, jumlah

sampel minimal yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut:

n = [ (1,96)(0,25)

0,05 ]2

n = 96,04

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 102 responden. Jumlah tersebut

sudah dianggap memenuhi persyaratan dalam melakukan penelitian karena telah

melebihi batas minimal jumlah sampel.

Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang terdiri dari data kategori yang

berbentuk nominal. Data nominal digunakan karena menurut Gani dan Amalia

(2018), ciri data nominal yaitu:

1. Posisi data adalah sejajar. Seperti dalam penelitian ini, data mahasiswa yang

berjenis kelamin laki-laki tidak lebih baik dari data mahasiswa berjenis kelamin

perempuan dalam memiliki minat berwirausaha, atau sebaliknya. Data untuk

mahasiswa jurusan Manajemen tidak lebih baik dari mahasiswa jurusan

Akuntansi dalam memiliki minat berwirausaha atau sebaliknya.

2. Tidak bisa dilakukan operasi matematika (tambah, kurang, kali, dan bagi).

Dalam penelitian ini hasil yang diinginkan adalah mengetahui seberapa besar

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

10

minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta dalam bentuk kalimat,

bukan jumlah atau angka.

Sumber Data

Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh seseorang atau suatu

organisasi secara langsung dari objek yang akan diteliti dapat berupa interview,

kuesioner atau angket, dan observation. Data sekunder merupakan data yang

disatukan dan dikumpulkan oleh berbagai instansi lain atau studi-studi sebelumnya,

biasanya berupa arsip-arsip resmi dan data dokumentasi (Situmorang, et al., 2010).

Penelitian ini menggunakan sumber data primer berupa kuesioner atau angket

dalam bentuk paper dan elektronik (google form). Data primer dibutuhkan untuk

mengetahui secara langsung jawaban dari responden dalam melengkapi dan

memperkuat hasil penelitian.

Cara dan Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan. Studi lapangan dilakukan

untuk memperoleh data-data yang diinginkan penulis melalui angket atau

kuesioner. Dalam penyusunan lembar kuesioner menggunakan skala likert. Skala

likert adalah teknik mengukur sikap atau pengalaman yang dialami oleh

resoponden. Responden diminta untuk menandakan tingkat kesetujuan atau

ketidaksetujuan terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan (Noor, 2010).

Dalam kuesioner penelitian ini terdapat beberapa item pernyataan yang positif dan

negatif. Setiap pernyataan diberikan pilihan jawaban berdasarkan teknik skala likert

yang terdiri dari: SS (sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS

(Sangat Tidak Setuju). Namun dalam penelitian tidak melibatkan respon atau

jawaban N (Netral) karena jawaban netral biasanya mempunyai arti ganda yaitu

subjek belum bisa memutuskan ataupun ragu dalam memberikan jawaban.

Instrumen penelitian merupakan sampel dari variabel yang akan diteliti.

Apabila terdapat kelemahan dalam penentuan sampel dari variabel tersebut, secara

langsung dapat mempengaruhi ketepatan hasil penelitian (Yusuf, 2014). Dalam

penelitian ini, instrumen minat berwirausaha dan pembelajaran mata kuliah

kewirausahaan yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen yang disusun

oleh Yuliarto (2017). Instrumen self efficacy yang digunakan merupakan modifikasi

dari instrumen yang disusun oleh Ardianta (2014).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

11

Jenis Variabel

Variabel eksogen/independen adalah karakteristik yang dapat membentuk dampak

atau pengaruh dari variabel independen (Ismail, 2018). Variabel independen dalam

penelitian ini ada dua yaitu pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan self

efficacy. Variabel endogen/dependen adalah variabel terikat atau yang dipengaruhi

oleh variabel independen. Variabel ini merupakan objek utama dalam suatu

penelitian (Ismail, 2018). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu minat

berwirausaha.

Uji Instrumen

Apabila data yang dibutuhkan oleh model regresi berasal dari data primer dan

menggunakan instrumen pencari data kuesioner, maka data tersebut harus melalui

pengujian validitas dan reliabilitas data. Data dikatakan valid jika data yang

diperoleh dapat mengukur dan mencerminkan variabel. Data dikatakan reliabel jika

data tersebut dipercaya dapat mengukur dan mencerminkan variabel (Gani dan

Amalia, 2018).

Uji Validitas

Validitas (kesahihan) adalah indeks yang menerangkan atau menunjukkan alat

ukur yang digunakan tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini

terkait ketepatan atau akurasi instrumen (Noor, 2010).

Uji Reliabilitas (Keandalan)

Reliabilitas (keterandalan) adalah indeks yang menerangkan sejauh mana suatu

alat ukur bisa dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi atau

kemantapan hasil pengukuran (Noor, 2010).

Analisis Regeresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda yaitu model regresi untuk menganalisis hubungan

pengaruh dari dua variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen

(Algifari, 2016). Analisis hubungan antarvariabel yang diamati akan dilakukan

berdasarkan hasil perhitungan komputer, menggunakan program Statistical

Package for the Social Sciences (SPSS).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

12

Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki

pengaruh (berpengaruh positif, berpengaruh negatif) terhadap variabel dependen.

Pengujian dilakukan berpengaruh terhadap koefisien regresi masing-masing

variabel independen (Algifari, 2016). Penelitian ini menggunakan tingkat

signfikansi sebesar 5%.

Uji Simultan (Uji F)

Tujuan pengujian ini, untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara

bersama-sama bisa menjelaskan variasi nilai variabel dependen. Pengujian

dilakukan terhadap koefisien regresi semua variabel independen secara bersamaan

(Algifari, 2016).

Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian detereminasi menghasilkan angka yang menyatakan besarnya variasi

nilai variabel dependen dapat dijelaskan oleh semua variabel independen. Angka

ini sering digunakan sebagai ukuran besarnya pengaruh (dalam persen) semua

variabel independen secara bersama-sama terhadap nilai variabel dependen

(Algifari, 2016).

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis

regresi linear berganda yang berbasis ordinary last square (Ansofino, Jolianis,

Yolamalinda, Arfilindo, 2016).

Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi suatu data mendekati

atau mengikuti distribusi normal, distribusi data dapat berbentuk bell shaped curve.

Data yang baik adalah data yang memiliki pola berdistribusi normal, distribusi data

tersebut tidak menyimpang ke kanan maupun ke kiri (Santoso, 2010). Alat uji yang

digunakan untuk menguji normalitas data pada penelitian ini yaitu Kolmogorov

Smirnov, dengan asumsi data terdistribusi normal apabila nilai signifikansi >0,05

dan data berdistribusi tidak normal apabila signifikansi <0,05.

Uji Multikolinearitas

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

13

Analisis uji multikolinearitas dengan SPSS dilakukan untuk memenuhi salah satu

syarat uji asumsi klasik dalam sebuah model regresi. Uji multikolinearitas ini

digunakan untuk mengetahui dan melihat apakah terjadi korelasi yang tinggi antara

variabel-variabel independen dalam suatu model regresi linear berganda. Apabila

ditemukan korelasi yang tinggi, maka hubungan antara variabel independen

terhadap variabel dependen menjadi terganggu (Ansofino et al., 2016).

Pendektesian masalah multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variace Inflation

Factor (VIF). Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10, maka

tidak ada gejala multikolinearitas (Gani dan Amalia, 2018).

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah kondisi pada saat varian dan nilai sisa adalah tidak sama

(unequal) antara satu observer (pengamatan) dengan observer lainnya. Apabila

varian dan nilai sisa sama (equal) antara satu observer dengan observer lainnya,

maka kondisi ini disebut dengan kondisi homoskedastisitas. Regresi yang baik

adalah regresi yang berada dalam posisi homoskedastisitas dan bukan kondisi

heteroskedastistas (Gani dan Amalia, 2018). Ada beberapa cara untuk mendeteksi

ada atau tidaknya heteroskedastisitas, diantaranya dengan menggunakan uji Glejser

Test dan melihat Grafik Scatterplot (Ghozali, 2013).

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIE YKPN

Yogyakarta yang pernah atau sedang menempuh mata kuliah kewirausahaan di

STIE YKPN Yogyakarta. Responden pada penelitian ini berjumlah 102 orang.

Untuk mendeskripsikan responden, penulis membagi menjadi beberapa klasifikasi,

yaitu:

1. Jenis kelamin

Responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 42 orang (41%) dan perempuan

sebanyak 60 orang (59%).

2. Jurusan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

14

Responden dari jurusan Manajemen sebanyak 99 orang (97,06%) dan Akuntansi

sebanyak 3 orang (2,94%).

3. Kepemilikan

Responden yang memiliki usaha sebanyak 34 orang (33%) dan yang tidak memiliki

usaha sebanyak 68 orang (67%).

Instrumen

Uji validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan spss 15.0 dan merujuk pada nilai

pearson correlation masing-masing item pernyataan. Nilai pearson correlation

tersebut akan dibandingkan dengan nilai rtabel. Apabila nilai pearson correlation

lebih besar dari nilai rtabel (rhitung > rtabel), maka data tersebut valid. Apabila nilai

pearson correlation lebih kecil dari nilai rtabel (rhitung < rtabel), maka data tersebut

tidak valid. Dalam penelitian ini, jumlah responden (n) = 102 dengan tingkat

signifikansi sebesar 5%. Rumus yang digunakan untuk mencari rtabel yaitu df = n -

2, maka rtabel yang didapat adalah 0,1946. Setelah dilakukan uji validitas, seluruh

item pernyataan untuk variabel pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, self

efficacy, dan minat berwirausaha dinyatakan valid karena setiap item pernyataan

memiliki nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel (rhitung > rtabel).

Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas digunakan untuk menentukan konsistensi jawaban

responden atas suatu penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki

koefisien Cornbach’s Alpha di atas 0,60. Setelah dilakukan uji reliabilitas, seluruh

item pernyataan untuk variabel pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, self

efficacy, dan minat berwirausaha dinyatakan reliabel karena memiliki Cronbach’s

Alpha lebihh besar dari 0,60.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji data variabel independen (X) dan data

variabel dependen (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan apakah berdistribusi

normal atau tidak normal. Berdasarkan tabel hasil uji normalitas, nilai signifikansi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

15

yang diperoleh yaitu sebesar 0,281. Ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi

tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji

normalitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik P-P Plot, data dapat

dikatakan berdistribusi normal apabila titik yang menggambarkan data berada atau

mengikuti disekitaran garis diagonal.

Grafik Normal P-P Plot

Sumber: data primer diolah (2019)

Dari grafik di atas, diketahui titik yang menggambarkan data berada

disekitaran garis diagonal, ini menunjukkan data yang disebarkan berdistribusi

normal.

Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas diketahui dengan melihat nilai Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor). Apabila nilai tolerance mendekati 1 atau lebih besar

dari 0,10 dan VIF < 10, ini menunjukkan bahwa model regresi tersebut tidak

mengandung masalah multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas,

diketahui bahwa nilai tolerance semua variabel mendekati angka 1 atau lebih besar

0,10. Nilai tolerance pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) sebesar 0,514

dan self efficacy (X2) sebesar 0,514. Sedangkan nilai VIF semua variabel lebih kecil

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: MB

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

16

dari 10 (VIF < 10). Nilai VIF pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1)

sebesar 1,945 dan self efficacy (X2) sebesar 1,945. Dari hasil analisis dapat

disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji

Glejser Test dan melihat Grafik Scatterplot. Hasil uji Glejser Test probabilitas

signifikansi keseluruhan variabel independen di atas tingkat kepercayaan 5%.

Signfikansi pembelajaran mata kuliah kewirausahaan sebesar 0,907 lebih besar dari

0,05 dan signifikansi self efficacy sebebesar 0,201 lebih besar dari 0,05, ini

menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Merujuk pada pola yang terdapat pada scatterplot yang dihasilkan dari perhitungan

regresi. Hasil uji heteroskedastisitas penelitian ini juga dapat dilihat pada grafik

berikut:

Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data primer diolah (2019)

Hasil analisis grafik di atas menunjukkan bahwa titik-titik tidak membentuk

pola tertentu dan titik-titik tersebut menyebar secara acak di atas maupun di bawah

angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Resid

ual

4

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: MB

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

17

Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .934 2.952 .316 .752

PMKK .866 .109 .667 7.971 .000

SE .254 .118 .179 2.144 .034

Sumber: data primer diolah (2019)

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda tersebut, diketahui persamaan

garis regresi sebagai berikut:

Y = 0,934 + 0,866 X1 + 0,254 X2 + e

Dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 0,934, artinya apabila nilai setiap variabel independen (X1

dan X2) adalah nol (0), maka nilai variabel dependennya adalah 0,934.

2. Variabel pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) memiliki koefisien

regresi yang bernilai positif sebesar 0,866 artinya jika variabel independen lain

nilainya tetap dan pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) mengalami

kenaikan satu satuan maka minat berwirausaha (Y1) akan mengalami kenaikan

sebesar 0,866.

3. Variabel self efficacy (X2) memiliki koefisien regresi yang bernilai positif

sebesar 0,254 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan self

efficacy (X2) mengalami kenaikan satu satuan maka minat berwirausaha (Y1)

akan mengalami kenaikan sebesar 0,254.

Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen

secara parsial atau individu terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel tersebut berpengaruh, maka terlebih dahulu menentukan

ttabel dengan rumus df = (α/2; n-k-1) = (0,05/2; 102-2-1) sehingga diperoleh nilai

ttabel sebesar df = 0,025; 99 = 1,984. Hasil pengolahan uji parsial dapat dilihat pada

tabel berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

18

Hasil Uji Parsial

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .934 2.952 .316 .752

PMKK .866 .109 .667 7.971 .000

SE .254 .118 .179 2.144 .034

Sumber: data primer diolah (2019)

Dari hasil pengolahan data di atas, dapat dijelaskan hubungan antara

masing-masing variabel independen dengan variabel dependen sebagai berikut:

1. Pengaruh pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) terhadap minat

berwirausaha (Y)

Variabel pembelajaran mata kuliah kewirausahaan memiliki nilai thitung 7,971

lebih besar dari ttabel 1,984 (7,971 > 1,984) dengan tingkat signifikansi 0,000

lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H1 diterima.

2. Pengaruh self efficacy (X2) terhadap minat berwirausaha (Y)

Variabel self efficacy memiliki nilai thitung 2,144 lebih besar dari ttabel 1,984

(2,144 > 1,984) dengan tingkat signifikansi 0,034 lebih kecil dari 0,05 (0,034 <

0,05), maka H2 diterima.

Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui variabel independen yang meliputi variabel

pembelajaran mata kuliah kewirausahaan (X1) dan self efficacy (X2) berpengaruh

secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu minat

berwirausaha (Y). Untuk mengetahui apakah kedua variabel independen secara

simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, maka terlebih dahulu

menentukan Ftabel dengan rumus df = (k; n-k) = (2; 102-2) sehingga diperoleh nilai

Ftabel sebesar df = 2; 100 = 3,09. Hasil pengolahan data uji simultan dapat dilihat

pada tabel berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

19

Hasil Uji Simultan

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3219.189 2 1609.595 89.408 .000(a)

Residual 1782.272 99 18.003

Total 5001.461 101

Sumber: data primer diolah (2019)

Berdasarkan tabel di atas, nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 89,408.

Oleh karena itu, dapat diketahui Fhitung 89,408 lebih besar dari Ftabel 3,09 (89,408 >

3,09) dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal

tersebut memiliki arti bahwa variabel independen secara bersamaan berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Hasil uji koefisien determinasi, angka Adjusted R Square (R2) atau koefisien

determinasi yang disesuaikan adalah 0,636. Jadi dapat disimpulkan bahwa 63,6%

minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta dipengaruhi oleh

pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan self efficacy, sedangkan sisanya

36,4% minat berwirausaha dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

Pembahasan

Variabel Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan Berpengaruh terhadap

Minat Berwirausaha Mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta

Hasil analisis berdasarkan uji parsial (uji t), variabel pembelajaran mata kuliah

kewirausahaan memiliki nilai thitung 7,971 lebih besar dari ttabel 1,984 (7,971 > 1,984)

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Ini

berarti terdapat pengaruh signifikan antara pembelajaran mata kuliah

kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta.

Dengan demikian hipotesis satu (H1) dalam penelitian ini yang menyatakan

“Terdapat pengaruh positif pembelajaran mata kuliah kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta” diterima.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

20

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad

Fauzan Yuliarto (2017) yang menyatakan pembelajaran kewirausahaan adalah

kegiatan yang dirancang dengan melibatkan siswa dan membantunya untuk

mempelajari kewirausahaan yang dapat diperoleh melalui teori-teori yang

disampaikan dikelas dan juga melakukan kegiatan praktik kewirausahaan sebagai

wujud nyata atau implementasi dari teori-teori yang didapatkan di kelas.

Pembelajaran kewirausahaan yang diterapkan di STIE YKPN Yogyakarta menjadi

salah satu cara dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini

dikarenakan dalam mata kuliah kewirausahaan diberikan pembelajaran mengenai

cara-cara menjadi seorang wirausaha yang sukses mulai dari bagaimana cara

menyusun business plan yang baik, mengatur keuangan dengan benar, mengetahui

keuntungan dan risiko dari berwirausaha dan sebagainya, sehingga hal ini mampu

melatih mahasiswa untuk bekerja lebih terorganisir. Secara praktik pembelajaran

mata kuliah kewirausahaan juga direalisasikan melalui kegiatan membuka usaha

start up yang didalamnya menuntut mahasiswa terjun langsung menjadi seorang

wirausaha. Dalam praktiknya mahasiswa akan dibentuk kelompok untuk memulai

sebuah usaha baru, dengan adanya kelompok tersebut sesorang secara tidak

langsung akan mengetahui bagaimana bekerja dalam suatu organisasi, mengatur

pembagian tugas, disiplin dan lain-lain. Adanya praktik kewirausahaan ini mampu

menambah minat mahasiswa untuk mulai berwirausaha. Dengan mengikuti

pembelajaran mata kuliah kewirausahaan para mahasiswa dapat merencanakan

usaha start up, mengaktualisasikan sikap, perilaku wirausaha, mengelola usaha dan

menerapkan jiwa kepemimpinan pada dirinya. Hal ini merupakan kesempatan

mahasiswa untuk mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft skill, menciptakan

nilai tambah dan menjadi bekal ilmu untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi

diri sendiri dan masyarakat luas.

Variabel Self Efficacy Berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa

STIE YKPN Yogyakarta

Hasil analisis berdasarkan hasil uji parsial (uji t), variabel self efficacy memiliki

nilai thitung 2,144 lebih besar dari ttabel 1,984 (2,144 > 1,984) dengan tingkat

signifikansi 0,034 lebih kecil dari 0,05 (0,034 < 0,05), ini berarti terdapat pengaruh

signifikan antara self efficacy terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

21

Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis dua (H2) dalam penelitian ini yang

menyatakan “Terdapat pengaruh positif Self Efficacy terhadap minat berwirausaha

mahasiswa STIE YKPN Yogyakarta” diterima.

Menurut Surya (2009), salah satu faktor pendukung terbentuknya

kepercayaan diri yaitu faktor pengalaman. Semakin banyak pengalaman dan juga

pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin paham atau mengerti

seseorang akan dirinya sendiri yang dapat membuat seseorang ke arah yang

produktif. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengalaman dan pengetahuan bisa

didapatkan mahasiswa dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti adanya

praktikum kewirausahaan, seminar kewirausahaan, unit kegiatan mahasiswa, dan

kegiatan lain yang melibatkan mahasiswa secara aktif berinteraksi terhadap sesuatu

yang baru. Semakin tinggi kepercayaan diri seorang mahasiswa atas kemampuan

dirinya untuk berusaha, maka semakin tinggi keinginannya untuk menjadi seorang

wirausaha yang sukses. Hasil penelitian ini konisten atau sama dengan penelitian

Dony Ardianta K (2014) dengan judul “Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan

Minat Berwirausaha Warga Masyarakat Kelurahan Parangtritis, Kretek, Bantul,

Yogyakarta” yang menunjukkan terdapat pengaruh positif dan sgnifikan dari hasil

penelitian tersebut.

Variabel Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dan Self Efficacy Secara

Bersama-sama Berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STIE

YKPN Yogyakarta

Hasil analisis berdasarkan uji simultan, nilai F hitung yang diperoleh sebesar

89,408. Dapat diketahui Fhitung 89,408 lebih besar dari Ftabel 3,09 (89,408 > 3,09)

dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Artinya

secara simultan terdapat pengaruh positif antara kedua variabel independen

terhadap variabel dependen. Adapun koefisien determinasi yang didapat dari hasil

penelitian yaitu sebanyak 63,6%, yang artinya adalah 63,6% dari minat

berwirausaha dapat dijelaskan oleh pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan

self efficacy, sedangkan sisanya 36,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

22

SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang

diberikan yaitu:

1. Pihak kampus STIE YKPN Yogyakarta perlu mempertahankan dan

meningkatkan proses pembelajaran kewirausahaan. Peningkatan sarana dan

prasarana yang lebih baik harus dilakukan, guna mendukung kegiatan

berwirausaha agar dapat meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa STIE

YKPN Yogyakarta. Perlu dipertimbangkan juga mengenai festival bisnis

kewirausahaan untuk diselenggarakan lebih dari satu kali dalam satu semester,

karena kegiatan ini merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk lebih banyak

berinteraksi dengan lingkungan luar.

2. Peningkatan self efficacy dapat menjadi modal penting bagi pihak kampus STIE

YKPN Yogyakarta dalam upaya meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi

mahasiswa. Perlu adanya pemberian materi perkuliahan dan penyelenggaraan

kegiatan-kegiatan yang positif bagi mahasiswa agar lebih aktif berinteraksi

antar mahasiswa satu dengan lain yang mampu meningkatkan kepercayaan diri

mahasiswa untuk memulai menjalankan sebuah usaha atau bisnis.

3. Diharapkan bisa menjadi tolak ukur bagi pemerintah dalam menerapkan

pembelajaran kewirausahaan di lembaga-lembaga pendidikan lainnya di

Indonesia, dikarenakan hal ini dapat membuat para pelajar yang ada di

Indonesia berani untuk memulai sebuah bisnis atau usaha. Diharapkan

pemerintah juga lebih memperhatikan dan mendukung para wirausahawan

muda untuk mengembangkan usahanya baik usaha kecil maupun besar agar

para wirausahawan muda lebih percaya diri bahwa usaha yang dilakukannya

dapat diterima oleh pemerintah dan masyarakat, hal ini juga dapat membantu

pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

4. Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini memberikan infrormasi bahwa

pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan self efficacy secara bersama-sama

berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa STIE YKPN

Yogyakarta. Berdasarkan hail analisis data dengan melihat koefisien

determinasi, sumbangan efektif yang diberikan dari variabel pembelajaran mata

kuliah kewirausahaan dan self efficacy terhadap minat berwirausaha yaitu

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

23

sebesar 63,6%. Ini menunjukkan bahwa terdapat 36,4% faktor lain yang dapat

mempengaruhi minat berwirausaha. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan

untuk meneliti faktor-faktor lain diluar pembelajaran mata kuliah

kewirausahaan dan self efficacy seperti kreativitas, motivasi, pengaruh

lingungan, dan lain-lain.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

24

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. (2016). Statistika Induktif. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Alma, B. (2007). Kewirausahaan. Bandung: ALFABETA.

Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Prss.

Ansofino, Jolianis, Yolamalinda, & Arfilindo, H. (2016). Buku Ajar Ekonometrika.

Yogyakarta: Deepublish.

Ardianta, D. (2014). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Minat

Berwirausaha Warga Masyarakat Kelurahan Parangtritis, Kretek, Bantul,

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Astiningrum, N., & Prawitasari, J. E. (2007). Hubungan Antara Minat Terhadap

Komik Jepang (Manga) Dengan Kemampuan Rekognisi Emosi Melalui

Ekspresi Wajah. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 130-150.

BPS. (2019, Maret). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2018. Retrieved

from Badan Pusat Statistik: www.bps.go.id

Budihardjo, M. (2015). Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih

Asa Sukses.

Fatoki, O. (2014). The Entrepreneurial Intenttion of Undergraduate Students in South

Africa: The Influences of Entrepreneurship Education and Previous Work

Experience. mediterranean Journal of Social Sciences, 5(7): 294-299.

Gani, I., & Amalia, S. (2018). Alat Analisis Data: Aplikasi Statistik untuk Penelitian

Bidang Ekonomi & Sosial. Yogyakarta: ANDI.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Dipenogoro.

Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

Hermawan, A. (2009). Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo.

Hery. (2017). Kewirausahaan. Jakarta: PT Grasindo.

Ismail, F. (2018). Statistika Untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: Prenadamedia Group.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

25

Kosasish, N., & Sumarna, D. (2013). Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi

Kecerdasan. Bandung: Alfabeta.

Manuntung , A. (2018). Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien Hipertensi. Malang:

Wineka Media.

Mudjiarto. (2005). Membangun Karakter dan Kepribadian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ningsih, J. I. (2017). Pengaruh Tingkat Self Efficacy terhadap Tingkat Minat

Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik. Skripsi. Gresik: Universitas

Muhammadiyah Gresik.

Noor, J. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Pakpahan , A. (2013). Perspektif Ekonomi Institusi dalam Pengelolaan Sumber Daya

Alam, Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Jurnal Ekonomi, 445-464.

Putra, S. S. (2017). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat

Berwirausaha Mahasiswa. Skripsi. Jakarta: Universitas Nasional Jakarta.

Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo.

Sari, E. S. (1993). Audience Research: Pengantar Studi Penelitian Terhadap

Pembaca, Pendengar dan Pemirsa. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Sherman, P. S., Sebora, T., & Digman, L. A. (2008). Experiential Entrepreneurship in

the Classroom: Effects of Teaching Methods on Entrepreneurial Career

Choice Intentions. Journal of Entrepreneurship Education, 11,29.

Situmorang, S. H., Muda, I., Dalimunthe, D. M., Fadli, Syarief, & Fauzie. (2010).

Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: UsuPress.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Sudrajad, A. (2012). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model

Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sufren, & Natanael, Y. (2014). Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Surya, H. (2009). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Media Komputindo.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN SELF ...

26

Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Bandung: Salemba Empat.

Taylor, R. (2003). Kiat kiat Pede untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yuliarto, A. F. (2017). Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Praktik

Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Akuntansi

SMA Negeri 1 Klaten Tahun Pelajaran 2016/207. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: KENCANA.

Zimmerer, T. W. (2003). Faktor Pendorong Pertumbuhan Kewirausahaan. AKP, Vol.

7 No. 2.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id