PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)...

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Undang-undang Sisdiknas No. 29 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 (1) tentang pendidikan tersebut merupakan dasar pemikiran untuk memajukan kehidupan anak. Oleh karena itu pendidikan menjadi sasaran utama yang harus dikelola secara sistemastis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teori dan peraktik sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang diberikan tanggung jawab untuk mempengaruhi

description

SKRIPSI PART 1

Transcript of PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)...

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan,

ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara. Undang-undang Sisdiknas No. 29 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 (1)

tentang pendidikan tersebut merupakan dasar pemikiran untuk memajukan

kehidupan anak. Oleh karena itu pendidikan menjadi sasaran utama yang

harus dikelola secara sistemastis dan konsisten berdasarkan berbagai

pandangan teori dan peraktik sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan

hidup manusia itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang

dilakukan oleh orang-orang yang diberikan tanggung jawab untuk

mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan

cita-cita pendidikan secara profesional dan sesuai dengan bidangnya masing-

masing. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses

komunikasi.

Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah khususnya

Sekolah Menengah Pertama (SMP) seharusnya berlangsung menarik, aktivitas

siswa sebagai pelajar selalu antusias dalam mengikuti setiap mata pelajaran.

Namun kenyataan di lapangan menunjukan lain, kegiatan pembelajaran yang

seharusnya menarik, penuh aktivitas, kreativitas dan ide-ide cemerlang belum

1

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

2

seluruhnya optimal. Kelas yang seharusnya menarik, penuh aktivitas, dan ide-

ide cemerlang menjadi kelas yang bersifat pasif, siswa hanya mendengarkan

sambil mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk dicatat.

Kurangnya variasi dalam model pembelajaran juga merupakan salah

satu faktor lesunya siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar (PBM)

sehingga berakibat pada tingkat ketuntasan belajar siswa. Tingkat ketuntasan

belajar siswa masih dibawah target yang diprogramkan oleh pihak sekolah.

Aktivitas belajar mengajar seperti ini jelas akan menghambat tujuan

pembelajaran yang tercantum dalam standar kompetensi maupun kompetensi

dasar. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka pendidikan yang

diselenggarakan dapat dikatakan gagal karena selain tidak mengajak para

pembelajar untuk turut aktif, dan kreatif juga hasil evaluasi yang diperoleh

selalu dibawah target.

Kondisi yang serupa juga terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 1 Labuhan Haji pada mata pelajaran fisika. Permasalahan yang terjadi

yaitu hasil belajar siswa masih rendah pada materi kalor yaitu rata-rata 55.

Rata-rata hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1

Labuhan Haji masih lebih rendah dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

mata pelajaran fisika materi kalor yang telah ditetapkan yaitu 58. Berdasarkan

hal tersebut maka perlu dilakukan upaya-upaya dan terobosan baru dalam

pembelajaran fisika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Labuhan

Haji.

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

3

Kondisi pembelajaran fisika yang demikian terjadi akibat

permasalahan yang timbul dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil survei dan

wawancara dengan guru fisika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1

Labuhan Haji yaitu: 1) pembelajaran yang dilakukan guru masih

menekankan pada pengauasaan konsep oleh siswa; 2) pembelajaran masih

berpusat pada guru; 3) strategi pembelajaran yang digunakan tidak inovatif,

didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan mencatatat; 4) guru belum

mampu menyesuaikan antara materi pembelajaran dengan strategi atau model

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. Hal ini

dikarenakan guru-guru yang mengajarkan siswa pada mata pelajaran fisika

adalah guru yang memiliki kemampuan di bidang ilmu biologi bukan guru-

guru bidang ilmu fisika.

Selain itu pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa di SMP Negeri 1 Labuhan Haji yaitu: 1) faktor internal yang

berupa bakat misalnya kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi dalam proses pembelajaran; minat misalnya kemauan siswa

dalam melakukan perubahan pola pikir untuk mencapai hasil yang baik;

motivasi berupa keinginan siswa yang kuat untuk menghadapi materi

pembelajaran, serta kesiapan siswa untuk menerima pembelajaran, dan 2)

faktor eksternal yaitu berupa pola asuh orang tua yang terkadang tidak terlalu

memperhatikan sikap dan perilaku anak sebagai pelajar; interaksi siswa yang

kurang dengan keluarga, sedangkan dari lingkungan sekolah meliputi: metode

pembelajaran yang digunakan terkadang tidak sesuai dengan karakteristik

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

4

materi pembelajaran; dan interaksi siswa dengan guru jarang terjadi karena

siswa masih memiliki rasa takut kepada guru.

Kesulitan juga dialami oleh guru dalam memilih strategi pembelajaran

yang tepat agar siswa dapat belajar secara aktif. Hal ini disebabkan guru

dalam penyampaian materi pelajaran lebih banyak menerapkan metode

ceramah yang enggan dirubah oleh guru karena untuk mengubah metode

pembelajaran perlu waktu yang cukup lama dalam mempertimbangkan

kelebihan dan kekurangan serta kecocokan penerapan metode terhadap siswa.

Pembelajaran lebih terfokus pada guru (teaching center) dan kurang

menekankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan

siswa menjadi pasif yang berimbas terhadap kemampuan intelektual siswa

dalam menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari kurang

diterapkan akhirnya menyebabkan rendahnya motivasi siswa yang berdampak

terhadp prestasi belajar siswa.

Permasalahan pada pembelajaran fisika di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 1 Labuhan Haji yang demikian kompleks akan dapat

diselesaikan dengan upaya penggunaan strategi atau model pembelajaran yang

inovatif dan konstruktif. Operasional model pembelajaran di kelas sangat

ditentukan oleh guru. Gurulah menjadi penentu dalam pengelolaan

pembelajaran di kelas. Dengan demikian guru harus dapat memilih model

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi

pelajaran haruslah tepat, salah satunya adalah penggunaan model

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

5

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan “teknik

pembelajaran yang menitik beratkan pada pengelompokan siswa dengan

tingkat kemampuan akademik yang berbeda ke dalam kelompok-kelompok

kecil” (Robert Slavin, 2005:4). Pembelajaran kooperatif lebih dari sekadar

belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada

struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif, sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat

interdenpensi efektif diantara anggota kelompok. Beberapa jenis pembelajaran

kooperatif yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD, Jigsaw, NHT, TAI, dan

lainnya yang telah diterapkan oleh guru bidang studi belum memberikan hasil

yang optimal.

Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran fisika kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) dan Teams Games Tournament (TGT). Salah satu

alasan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) digunakan dalam

penelitian ini karena dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide

atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan

ide-ide orang lain. Sementara penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournaments (TGT) dalam penelitian ini karena pembelajaran lebih

berpusat kepada peserta didik, dan peserta didik melakukan aktivitas

pembelajaran secara maksimal.

Think Pair Share (TPS) pertama kali dikembangkan oleh Lyman pada

tahun 1981. Model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) merupakan

suatu model pembelajaran yang banyak dikembangkan. Resiko dalam

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

6

pembelajaran Think Pair Share (TPS) relatif rendah dan struktur pembelajaran

kolaboratif pendek, sehingga sangat ideal bagi guru dan siswa yang baru

belajar kolaboratif.

Menurut Slavin dan Arends (dalam Khusnul Chotimah, 2009:33)

mengatakan ”strategi pembelajaran think, pair, and share merupakan suatu

cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas”. Dengan

anggapan bahwa semua resitasi (hambatan) atau diskusi, diperlukan suatu

pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan. Prosedur yang

digunakan dalam think, pair, and share dapat memberi peserta didik lebih

banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu. Dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Share (TPS) guru

hanya melengkapi penyajian singkat terhadap materi pembelajaran yang

belum diketahui oleh peserta didik.

(Khusnul Chotimah, 2009:34) menambahkan ”pada kegiatan

pembelajaran dengan strategi think, pair and share tampak peserta didik

menuju pemenuhan sendiri kebutuhan intelektualnya dan mengembangkannya

sebagai individu berpotensi karena dalam proses pembelajaran lebih

melibatkan peserta didik sebagai pemikir dari pada pengumpul pengetahuan”.

Penggunaan metode kooperatif tipe think, pair,and share diharapkan mampu

meningkatkan prestasi belajar fisika siswa SMP Negeri 1 Labuhan Haji.

Pembelajaran tipe Teams Games Tournaments (TGT) diawali dengan

penyajian materi oleh guru. Selanjutnya siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok yang heterogen (Susilo, 2007). Setiap kelompok diberikan

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

7

pertanyaan atau masalah yang akan dipecahkan oleh kelompok. Setelah siswa

memecahkan pertanyaan atau masalah yang diberikan, kelompok akan

mengadakan tournamens. Tournaments ini sebagai pengganti kuis atau tes

pada pembelajaran lain seperti pada pembelajaran tipe STAD. Kuis atau tes

individual tidak dilakukan pada pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT).

Pembelajaran tipe Team Games Tournaments (TGT) memiliki

keunggulan dengan adanya pertandingan. Siswa termotivasi untuk belajar

menguasai materi-materi pembelajaran agar dalam tournaments dapat

dimenangkan oleh kelompok mereka. Motivasi menang dalam tournaments

akan menjadi power dalam mendorong siswa menguasai materi-materi

pembelajaran. Para siswa menyadari bahwa kompetisi merupakan sesuatu

yang selalu mereka hadapi setiap saat, akan tetapi dengan pembelajaran tipe

Teams Games Tournaments (TGT) memberikan mereka peraturan dan strategi

untuk bersaing sebagai individu setelah menerima bantuan dari teman

kelompok mereka. Mereka membangun ketergantungan atau kepercayaan

dalam tim asal mereka yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk

merasa percaya diri ketika mereka bersaing dalam turnamen (Steve Parsons

dalam Robert Slavin, 2005:167). Selain itu kelebihan-kelebihan dalam

pembelajaran tipe Teams Games Tournaments (TGT) juga akan mampu

meningkatkan interakasi sosial dengan teman-temannya dan hasil belajar

siswa.

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

8

Pemilihan pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) oleh peneliti

diyakini dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada

materi kalor, karena salah satu kelebihan metode Think Pair Share (TPS) yaitu

mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-

kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. Siswa

akan berdiskusi tentang permasalahan yang diberikan guru, salah satu

contohnya yaitu siswa diminta untuk memikirkan perubahan yang dialami

oleh benda ketika menerima kalor. Pembelajaran tipe Teams Games

Tournaments (TGT) dipilih oleh peneliti dalam penyampaian materi kalor,

karena Teams Games Tournaments (TGT) memiliki keunggulan dengan

adanya pertandingan. Siswa akan termotivasi untuk belajar menguasai materi

kalor agar dalam tournaments yang berupa kuis dapat dimenangkan oleh

kelompok mereka.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu kiranya diadakan suatu

penelitian untuk mencari alternatif pemercahan masalah pembelajaran fisika

materi kalor pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1

Labuhan Haji. Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah

“Pangaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Teams

Games Tournaments (TGT) ditinjau dari Motivasi Berprestasi (Studi Kasus

Materi Ajar Kalor Siswa Kelas VII SMPN 1 Labuhan Haji Tahun Pelajaran

2011/2012)”.

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas

beberapa masalah dapat di identifikasi antara lain:

1. Masih rendahnya prestasi belajar yang ditunjukkan nilai akhir semester

mata pelajaran fisika materi kalor.

2. Kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran fisika materi

kalor.

3. Kurangnya inovasi dari guru untuk membuat proses belajar mengajar

menjadi menarik.

4. Kebiasaan pembelajaran masih didominasi oleh guru dengan pendekatan

klasikal.

5. Proses pembelajaran kurang memperhatikan kemampuan pengetahuan

awal siswa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang menempuh

pelajaran fisika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Labuhan Haji

Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dibatasi pada pelajaran IPA-fisika kelas VII

Sekolah Menengah Pertama (SMP) materi pembelajaran kalor.

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

10

3. Metode Pembelajaran

Penggunaan metode pembelajaran dibatasi pada pendekatan

Contekstual Teaching and Learning (CTL) menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Teams Games Tournaments

(TGT).

4. Variabel Penelitian

Variabel bebas dibatasi pada pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS) dan Teams Games Tournaments (TGT), variabel terikat dibatasi

pada prestasi belajar, dan variabel moderator dibatasi pada motivasi

berprestasi.

5. Prestasi belajar dibatasi pada kemampuan kognitif siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,

maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian yaitu:

1. Adakah pengaruh pembelajaran dengan menggunakan tipe Think Pair

Share (TPS) dan Teams Games Tournaments (TGT) terhadap prestasi

belajar siswa pada materi kalor?

2. Adakah pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan siswa

yang memiliki motivasi rendah terhadap prestasi belajar siswa pada materi

kalor?

3. Adakah interaksi antara pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) dan

Teams Games Tournaments (TGT) dengan motivasi berprestasi tingi dan

rendah terhadap prestasi belajar siswa pada meteri kalor?

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI

11

E. Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

1. Adanya pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

dan tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap motivasi berprestasi

siswa pada meteri kalor.

2. Adanya pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar pada meteri kalor.

3. Adanya interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) dan Teams Games Tournaments (TGT) dengan motivasi berprestasi

siswa pada meteri kalor.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi guru-guru

bidang studi IPA khususnya untuk materi fisika dalam memilih dan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang tepat dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa di bidang studi fisika.

b. Untuk dapat lebih memahami segala hal yang dapat menghambat dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran fisika.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat memberikan kontribusi dalam pembaharuan dalam dunia

pendidikan terutama tentang metode pembelajaran fisika.

b. Meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran fisika.

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian berikutnya.