PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/54931/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA …digilib.unila.ac.id/54931/3/SKRIPSI TANPA BAB...
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KETIDAKPASTIAN TUGAS SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
(Studi Pada Rumah Sakit Umum Kota Bandar Lampung)
(Skripsi)
Oleh:
RISKA NINGTIAS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRACT
EFFECT OF BUDGETRAY PARTICIPATION TO EMPLOYEE
PERFORMANCE WITH TASK UNCERTAINTY AS A MODERATING
VARIABLE (STUDY ON RSUD KOTA BANDAR LAMPUNG)
By
RISKA NINGTIAS
The research’s purpose is to analyze effect of budgetary participation and task
uncertainty to employee performance on RSUD Kota Bandar Lampung. The
sample of this research consists of questionnaires results given to 100 employees
on two RSUD Kota Bandar Lampung. This research uses Partial Least Square
(PLS) as analysis technique. The results of this research indicate that the
budgetary participation negatively effect to employee performance, task
uncertainty negatively effect to employee performance, and budgetary
participation have a positive effect to employee performance moderated by task
uncertainty ang task uncertainty strengthen the effect of budgetary participation
to employee performance.
Keywords: Budgetary Participation, Task Uncertainty, and Employee
Performance.
ABSTRAK
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KETIDAKPASTIAN TUGAS SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
(STUDI PADA RSUD KOTA BANDAR LAMPUNG)
Oleh
RISKA NINGTIAS
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh partisipasi anggaran dan
ketidakpastian tugas terhadap kinerja karyawan pada RSUD Kota Bandar
Lampung. Sampel penelitian ini terdiri dari hasil kuesioner yang diberikan kepada
100 karyawan yang tersebar pada dua RSUD Kota Bandar Lampung. Penelitian
ini menggunakan teknik analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh negatif terhadap kinerja
karyawan, ketidakpastian tugas berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan,
partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang
dimoderasi oleh ketidakpastian tugas dan ketidakpastian tugas memperkuat
pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Partisipasi Anggaran, Ketidakpastian Tugas, dan Kinerja Karyawan
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KETIDAKPASTIAN TUGAS SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
(Studi Pada Rumah Sakit Umum Kota Bandar Lampung)
Oleh
Riska Ningtias
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Desa Pematang Nebak Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus
pada tanggal 23 Oktober 1996 dengan nama lengkap Riska Ningtias dan
merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Penulis menyelesaikan
pendidikan sekolah dasar (SD) di SD Negeri 1 Napal, Tanggamus pada tahun
2007, dan menyelesaikan Pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) di SMP
Negeri 2 Kedondong, Pesawaran pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010
penulis melanjutkan ke sekolah menengah atas (SMA) di SMA Bhina Utama
Dharma Karya, Kemiling dan lulus pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswi
penulis terdaftar sebagai anggota aktif KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal).
Dan pada tahun 2015 penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada PT
Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Teluk Betung Unit Kemiling dan lulus
pada tahun 2016.
Setelah lulus penulis melanjutkan studi (Konversi) di S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Penulis aktif dalam organisasi
eksternal Komunitas Jago Akuntansi Indonesia dan diamanahkan menjadi Staff
Evaluasi Kinerja Biro SDM Periode 2017/2018
MOTTO
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.”
(QS. Ar-Rahman:60)
“Pembalasan itu sesuai dengan perbuatan, bukan menurut angan-angan.”
(QS. An-Nisa:123)
“Sesungguhnya yang paling berbahaya dan mencelakakan diri kita bukanlah
akhlak buruk orang lain, melainkan keburukan diri sendiri.”
(Aa Gym)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbilalamin
Segala puji hanya milik Allah SWT, dan syukur atas nikmat yang tak terhitung.
Kupersembahkan karya ini kepada :
kedua orangtuaku tercinta
“Sebagai ungkapan rasa hormat dan rasa terimakasih, karena telah
membesarkanku, mendidik, dan mendukung keberhasilanku serta memberikan
doa cinta dan kasih sayang, pikiran, tenaga serta materi.”
Adik-adiku
“Terimakasih atas segala motivasi, keceriaan, dan pengertiannya selama ini.”
Seluruh Keluarga, Sahabat dan Teman-temanku
“ Terimakasih atas semangat, dukungan, dan doa tiada henti.”
Almamater tercinta, Universitas Lampung.
SANWACANA
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada RSUD
Kota Bandar Lampung)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Utama atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran dan
nasihat yang bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Yunia Amelia, S.E., M.Sc., CA. selaku pembimbing pendamping atas
ketersediaannya untuk memberikan waktu, bimbingan, nasihat dan arahan
yang telah diberikan selama ini.
6. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt. selaku Dosen Penguji Utama
yang telah memberikan saran-saran yang membangun serta diskusi yang
bermanfaat mengenai pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Widya Rizki Eka Putri, S.E., M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan saran dan semangat selama penulis
menjadi mahasiswa.
8. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah membantu penulis selama perkuliahan.
9. Seluruh staf karyawan RSUD Abdul Moeloek dan RSUD Dr. A. Dadi
Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
10. Kedua orang tuaku dan seluruh keluarga besar ku, terimakasih untuk
dukungan dan doa yang telah diberikan selama ini.
11. Sahabat-sahabatku Retno, Tria, Noneng, Vivi, Restu, dan Ruri terimakasih
atas motivasi dan semangatnya selama ini.
12. Teman-teman Konversi, bahagia rasanya bisa menjadi bagian dari kalian.
13. Keluarga KKN Desa Banjar Suri, Risma, Yusuf, Wafi, dan Angga.
Terimakasih atas kebersamaan dan pengalaman hidup selama 40 hari.
14. Anggota Komunitas Jago Akuntansi Chapter Lampung, Dewi, Faila, Arif,
Robert, Teguh, Sobri, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per
satu. Terimakasih atas kebersamaan dan pengalaman selama ini.
15. Ms Kumon, Bunda (Ms Rita), Ms Iis, Ms Citra, Ms Shinta, Ms Sera, Ms
Indah dan lainnya. Terimakasih atas kebersamaan dan pengalaman yang
sangat berharga.
16. Oom Fitra (Dr. Fitra Dharma, S.E., M.Si). Terimakasih atas
bimbingannya.
17. Dokter Agung Sulistiono. Terimakasih atas bantuannya, semoga sehat
selalu.
18. Teruntuk Dewi Yulyana Hendriyani. Terimakasih atas saran, motivasi
serta jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selalu ku ajukan. Semoga
sukses
19. Almamater Tercinta.
Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Bandar lampung, 18 Desember 2018
Riska Ningtias
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ....................................................................................... 7
2.1.1 Pendekatan Kontigensi ................................................................. 7
2.1.2 Partisipasi Anggaran ..................................................................... 9
2.1.3 Ketidakpastian Tugas .................................................................... 9
2.1.4 Kinerja Karyawan........................................................................ 10
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 11
2.3 Kerangka Penelitian ............................................................................. 12
2.4 Hipotesis ............................................................................................... 12
2.4.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Karyawan ...... 13
2.4.2 Pengaruh Ketidakpastian Tugas terhadap Kinerja Karyawan ..... 13
2.4.3 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Karyawan yang
Dimoderasi oleh Ketidakpastian Tugas ........................................ 14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel ............................................................................ 15
3.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 15
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................... 16
3.4 Operasional dan Pengukuran Variabel ................................................. 16
3.5 Metode Analisis Data ........................................................................... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Data Dan Responden ..................................... ..... 22 4.2 Demografi Responden .......................................................................... 25
4.3 Analisis Data ........................................................................................ 26
4.3.1 Pengukuran Model Penelitian (Outer Model) ............................. 26
4.3.1.1 Uji Validitas ...................................................................... 28
4.3.1.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 32
4.3.2 Pengukuran Struktural Model (Inner Model) ............................... 32
4.4 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 34
4.5 Pembahasan .......................................................................................... 36
4.5.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja
Karyawan ........................................................................... 36
4.5.2 Pengaruh Ketidakpastian Tugas Terhadap Kinerja
Karyawan ........................................................................... 37
4.5.3 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Karyawan
yang Dimoderasi oleh Ketidakpastian Tugas ..................... 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .............................................................................................. 39 5.2 Keterbatasan ......................................................................................... 39
5.3 Saran ..................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 12
Gambar 4.1 Outer Model Pengukuran Awal.......................................................... 27
Gambar 4.2 Outer Model Pengukuran ................................................................... 28
Gambar 4.3 Output Model Struktural ..................................................................... 33
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
Tabel 1.1 Daftar Rumah Sakit Umum Daerah ......................................................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 11
Tabel 3.1 Indikator dan Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran ...................... 17
Tabel 3.2 Indikator dan Pertanyaan Variabel Ketidakpastian Tugas ................... 17
Tabel 3.3 Indikator dan Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan .......................... 18
Tabel 4.1 Persentase Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner ........................... 22
Tabel 4.1.1 Deskriptif Data ........................................................................ 23
Tabel 4.2 Informasi Umum Responden Penelitian ................................................ 25
Tabel 4.3 Parameter Model Pengukuran Data Menggunakan PLS ........................ 26
Tabel 4.4 Pengujian Validitas Konvergen ............................................................. 29
Tabel 4.5 Skor Cross Loading ................................................................................ 30
Tabel 4.6 Fornell Larcker Correlation .................................................................... 31
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 32
Tabel 4.8 Nilai Coeficient Determinant ................................................................. 33
Tabel 4.9 Path Coefficient...................................................................................... 34
Tabel 4.10 Pengujian Hipotesis.............................................................................. 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Surat Penelitian
Lampiran 2 Kuesioner
Lampiran 3 Gambar Model Pengukuran Pls Algoritma Sebelum RUN
Lampiran 3 Gambar Model Pengukuran Pls Algoritma Setelah RUN
Lampiran 4 Gambar Model Pengukuran Setelah Bootsrapping
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Kesehatan merupakan unsur penting
dalam kehidupan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, pelayanan kesehatan
yang banyak dijadikan tempat untuk mendapat pelayanan kesehatan adalah rumah
sakit. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang prima, rumah sakit umum daerah dituntut untuk meningkatkan
kinerjanya. Salah satu faktor penting yang mendukung totalitas kinerja suatu
badan, termasuk dalam hal ini rumah sakit umum daerah, adalah anggaran.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit satuan moneter dan
berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu yang akan datang (Munandar,
2010). Anggaran sebagai salah satu alat bantu manajemen memegang peranan
penting karena dengan anggaran manajemen dapat merencanakan, mengatur dan
mengevaluasi jalannya suatu kegiatan. Pengelolaan yang efektif dan efesien
pada suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh perencanaannya, disinilah peran
anggaran sebagai bagian dari sebuah perencanaan dalam pencapaian tujuan.
2
Kinerja karyawan didefinisikan sebagai kemampuan karyawan dalam
melakukan sesuatu keahlian tertentu (Sinambela et.al, 2012). Yuliansyah dan
Khan (2015), menunjukkan bahwa pengukuran kinerja multiple yang
melibatkan perilaku keuangan dan non keuangan dapat mempengaruhi perilaku
individu dengan adanya tujuan yang spesifik dan jelas. Kinerja akan dikatakan
efektif apabila pihak-pihak bawahan mendapat kesempatan terlibat atau
berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Dalam prosesnya,
penyusunan dan penerapan anggaran, para pihak yang terlibat di dalamnya
haruslah memiliki pengetahuan mengenai anggaran, hal ini penting agar
tercapainya kesamaan persepsi dalam proses penetapan tujuan anggaran
tersebut.
Menurut Milani (1975), penyusunan anggaran secara partisipatif diharapkan
akan meningkatkan kinerja, dimana ketika suatu tujuan dirancang dan secara
partisipatif disetujui maka karyawan akan menginternalisasi tujuan yang
ditetapkan, dan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya
karena mereka ikut terlibat dalam penyusunan anggaran. Dengan melibatkan
para karyawan dalam penyusunan anggaran juga diharapkan dapat mengurangi
ketidakpastian tugas karywan. Karyawan akan merasa adil dalam proses
evaluasi kinerja, apabila mereka dihargai dengan adanya umpan balik atas
pencapaian target dari ukuran kinerja yang telah ditetapkan (Yuliansyah, Bui
dan Mohamed, 2016). Prestasi kerja karyawan pada dasarnya adalah hasil
karya seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti : standar, target atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Mulyadi, 2010).
3
Rumah sakit pemerintah seperti organisasi lain pada umumnya membuat
anggaran sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian dalam pencapaian
tujuan organisasinya. Rumah sakit pemerintah berusaha menciptakan competitive
advantage melalui strategi low cost dengan mengadakan subsidi silang antara
pasien kelas “atas” dengan kelas “menengah ke bawah” dalam penetapan harga,
sehingga dapat memberikan tingkat harga yang lebih rendah daripada rumah
sakit swasta. Oleh karena itu, agar tetap dapat bersaing secara berkelanjutan
dengan tetap mengutamakan pelayanan yang baik bagi pasien, maka rumah sakit
pemerintah dituntut untuk dapat mengembangkan organisasinya dengan efektif
dan efisien. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kinerja karyawan
melalui akurasi perencanaan dan pengendalian yang dinilai dari pencapaian
tujuan anggaran.
Rumah sakit dalam penelitian ini mengambil sampel RSUD yang telah
berbentuk BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), rumah sakit yang berbentuk
BLUD ini juga meyusun anggaran seperti instansi-instansi lainnya.
Penyusunan anggaran BLUD sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah pasal 37 yang menyebutkan bahwa pimpinan
BLUD mempunyai tanggung jawab menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran
atau RBA yang dibuat pada setiap periodenya. Pimpinan yang dimaksud dalam
pasal 37 adalah pemimpin, pejabat keuangan, dan pejabat teknis.
4
Terdapat 11 RSUD yang telah berbentuk BLUD di Provinsi Lampung
diantaranya :
No Nama Rumah Sakit Umum Daerah Tipe1 RSUD Abdul Moeloek B2 RSUD Dr.A.Dadi Tjokrodipo C3 RSUD Pringsewu C4 RSUD Ahmad Yani, Metro B5 RSUD May Jen HM Ryacudu C6 RSUD dr. H. Bob Bazar SKM, Kalianda C7 RSUD Kota Agung,Tanggamus C8 RSUD Menggala, Tulang Bawang B9 RSUD Pesawaran C10 RSUD Demang Sepulau Raya, Lamteng C11 RSUD Tulang Bawang Barat C
Penelitian ini berfokus pada dua rumah sakit umum daerah yang ada di Kota
Bandar Lampung yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek dan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.A.Dadi Tjokrodipo dengan
pertimbangan bahwa kedua RSUD ini merupakan rujukan utama dalam
penanganan kesehatan di Kota Bandar Lampung. Pertimbangan selanjutnya adalah
kedua rumah sakit ini telah berstatus Badan Layanan Umum Daerah. Dengan
status sebagai Badan Layanan Umum Daerah mengakibatkan pola pengelolaan
keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dan peningkatan kinerja di rumah sakit yang bersangkutan.
5
Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini penulis mengambil populasi dan
sampel yaitu RSUD Kota Bandar Lampung dengan judul penelitian
“ Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Karyawan dengan
Ketidakpastian Tugas sebagai Variabel Moderating (Studi pada Rumah
Sakit Umum Kota Bandar Lampung)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuaraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
pada RSUD Kota Bandar Lampung?
2. Apakah ketidakpastian tugas berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan
pada RSUD Kota Bandar Lampung?
3. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
yang dimoderasi oleh ketidakpastian tugas pada RSUD Kota Bandar
Lampung?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk membuktikan apakah partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan pada RSUD Kota Bandar Lampung.
2. Untuk membuktikan apakah ketidakpastian tugas berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan pada RSUD Kota Bandar Lampung.
6
3. Untuk membuktikan apakah partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan yang dimoderasi oleh ketidakpastian tugas pada RSUD Kota
Bandar Lampung.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang
pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja karyawan. Selain itu, penulis
berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau informasi untuk
penelitian selanjutnya dalam mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas dalam penelitian ini, serta penyempurnaan untuk penelitian-
penelitian sebelumnya.
2. Manfaat Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi bagi para
karyawan serta pihak yang berkepentingan dalam RSUD sebagai pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dan peningkatan kinerja karyawan.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pendekatan Kontigensi
Pendekatan kontigensi atau pendekatan situasional merupakan suatu pandangan
bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan kontribusi untuk
pencapaian sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan
yang berbeda. Teori kontigensi menjelaskan bahwa desain dan sistem
pengendalian bergantung pada konteks organisasi dimana pengendalian tersebut
dilakukan (Stoner, 2006). Pendekatan Situasional menggambarkan bahwa gaya
yang digunakan adalah bergantung pada faktor – faktor seperti situasi, karyawan,
tugas, organisasi dan variabel lingkaran lainnya.
Fielder mengemukakan tiga dimensi variabel situasional yang mempengaruhi
gaya kepemimpinan, yaitu:
1. Hubungan pemimpin dengan bawahan (anggota) (Leaser-Member Relations),
sejauh mana pimpinan diterima oleh anggotanya.
2. Posisi kekuasaan atau Kekuatan posisi (Position Power), kekuasaan dari
organisasi, artinya sejauh mana pemimpin mendapatkan kepatuhan dari
bawahannya dengan menggunakan kekuasaan yang bersumber dari organisasi
secara formal (bukan kekuasaan yang berasal dari kharisma atau keahlian).
8
3. Pemimpin yang memiliki kekuasaan yang jelas (kuat) dari organisasi akan
lebih mendapatkan kepatuhan dari bawahannya. Struktur Tugas (Task
Structure), kejelasan tugas dan tanggung jawab setiap orang dalam organisasi.
Apabila tatanan tugas cukup jelas, maka prestasi setiap orang yang ada dalam
organisasi lebih mudah dikiontrol dan tanggung jawab setiap orang lebih pasti.
Berdasarkan tiga dimensi variabel situasional tersebut, maka ada dua gaya
kepemimpinan menurut Fielder, yaitu gaya kepemimpinan yang mengutamakan
tugas (Task Oriented), dan gaya kepemimpinan yang mengutamakan hubungan
dengan bawahan (Human Relations).
Teori kontigensi dari Fielder mengatakan bahwa efektivitas suatu kelompok atau
organisasi tergatung pada interaksi antara kepribadian pemimpin dan situasi.
Situasi dirumuskan dengan dua karasteristik, yaitu : situasi yang sangat
menyenangkan (menguntungkan) dan situasi yang sangat tidak menyenangkan
(tidak menguntungkan).
1. Situasi sangat menyenangkan (menguntungkan), adalah situasi dimana
pemimpin menguasai, mengendalikan dan mempengaruhi situasi.
2. Situasi sangat tidak menyenangkan (tidak menguntungkan), adalah situasi yang
dihadapi oleh manajer dengan ketidak pastian.
9
2.1.2 Partisipasi Anggaran
Partisipasi anggaran adalah tingkat partisipasi dan pengaruh seseorang dalam
proses penyusunan anggaran. Partisipasi anggaran ini merupakan kegiatan yang
sangat penting dan melibatkan berbagai pihak yang mempuyai wewenang dalam
penyusunan anggaran untuk mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif
serta tujuan anggaran (Wulandari, 2016). Karyawan yang berpartisipasi dalam
pembuatan anggaran adalah karyawan yang memiliki posisi penting di perusahaan
mereka dan sudah berkomitmen (Mia dan Yuliansyah, 2015).
Menurut Derfuss (2016) dalam Yuliansyah dan Ashfaq (2017) Partisipasi
anggaran secara obyektif diakui dan didorong oleh manajemen puncak, seperti
yang dirasakan oleh karyawan yang berpartisipasi, tidak hanya akan secara aktif
melibatkan karyawan dalam kegiatan perencanaan organisasi, tetapi juga akan
memiliki efek psikologis dan kognitif yang positif pada mereka yang akan sangat
meningkatkan upaya mereka yang obyektif dan berdedikasi dalam kinerja dan
kesuksesan organisasi secara keseluruhan.
2.1.3 Ketidakpastian Tugas
Menurut Daft (2010), ketidakpastian tugas suatu organisasi muncul dari uraian
tugas yang tidak jelas atau ambigu dan struktur organisasi yang lemah. Bila
organisasi tidak menguraikan tugas secara jelas, maka akan dapat menimbulkan
ketidakpastian tugas yang tinggi sehingga akan berdampak pada penurunan
kinerja organisasi. Struktur organisasi yang lemah dapat berupa rangkap jabatan
dalam struktur manajemen atau pengurusnya. Rangkap jabatan berkaitan dengan
masalah tugas, fungsi, dan kepentingan yang berdampak negatif terhadap kinerja
karyawan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan organisasi.
10
Ketidakpastian tugas dibagi dalam dua dimensi, yaitu kemampuan menganalisis
tugas (task analyzability) dan variabilitas tugas (task variability). Task
analyzability adalah pengetahuan atau pemahaman yang kongkrit mengenai suatu
kegiatan dan tingkat kompleksitas proses pelaksanaan tugas. Task variability
menunjukkan banyaknya variasi sub-tugas, yang ditimbulkan oleh perbedaan sub-
tugas.
2.1.4 Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan
misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi
(Moeheriono, 2012). Kinerja karyawan didefinisikan sebagai kemampuan
karyawan dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu (Sinambela et.al, 2012).
Dengan adanya kinerja karyawan kita dapat mengetahui seberapa jauh
kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Menurut Burney, Henle, dan Widener (2009), kinerja karyawan dapat diukur
melalui tujuh indikator yaitu, aktif terhadap aktivitas, teliti dalam bekerja, kualitas
pekerjaan, pelaksanaan tugas, keberhasilan dalam menjalankan tugas, tanggung
jawab, dan memahami peraturan.
11
2.2 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil
1. Adek LatifaNuraini danRosyati (2012)
Pengaruh PartisipasiAnggaran dan InformasiAkuntansi terhadap KinerjaManajerial denganKomitmen Organisasi, GayaKepemimpinan,Ketidakpastian Tugas,Ketidakpastian Lingkungan,dan Strategi Bisnis sebagaiVariabel Moderasi
Hasil penelitian menunjukanbahwa partisipasi anggarandan informasi akuntansiberpengaruh signifikanterhadap kinerja manajerial.Komitmen organisasi, gayakepemimpinan,ketidakpastian tugas,ketidakpastian lingkungandan strategi bisnisberpengaruh signifikanterhadap hubungan antarapartisipasi anggaran dengankinerja manajerial.
2. Desmiyawati(2010)
Pengaruh Desentralisasi,Ketidakpastian Lingkungandan Sistem AkuntansiManajemen terhadapKinerja Manajerial
Hasil penelitian menunjukkanbahwa desentralisasiberpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerjamanajerial melaluipenggunaan sistem akuntansimanajemen dalampengambilan keputusan.Sementara ketidakpastianlingkungan tidak berpengaruhterhadap kinerja manajerialmelalui penggunaan sistemakuntansi manajemen dalampengambilan keputusan.
3. Yoyon Moheridan DistaAmalia Arifah(2015)
Pengaruh PartisipasiAnggaran terhadap KinerjaManajerial
Hasil penelitian inimenunjukkan bahwapartisipasi anggaranberpengaruh positif terhadapkinerja manajerial.
4. MamanSulaeman danHasan FahmiKusnandar(2017)
Pengaruh InformasiAkuntansi danKetidakpastian Tugasterhadap KinerjaManajerial.
Hasil penelitian menunjukkanbahwa informasi akuntansidan ketidakpastian tugasberpengaruh secara signifikanterhadap kinerja manajerial
12
5. Sulkiah (2006) Pengaruh KetidakpastianLingkungan dan SistemAkuntansi Manajementerhadap Kinerja Manajerialpada Rumah Sakit LombokTimur.
Ketidakpastian lingkungandan sistem akuntansimanajemen berpengaruhterhadap kinerja manajerial diRumah Sakit Lombok Timur.
Sumber: Rosyati (2012), Desmiyawati (2010), Sulistyorini (2010), Savitri (2010),Sulkiah (2016).
2.3 Kerangka Penelitian
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka penelitian yang menggambarkan
hubungan variabel ditunjukkan dalam gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu rumusan yang menyatakan adanya hubungan tertentu
anatara dua variabel ataupun lebih. Hipotesis dikembangkan dari telaan teoritis
sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang
memerlukan pengujian secara empiris (Indriantoro dan Supomo, 2014).
KetidakpastianTugas (X2)
PartisipasiAnggaran (X1)
KinerjaKaryawan (Y)
13
2.4.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Karyawan
Partisipasi anggaran adalah tingkat partisipasi dan pengaruh seseorang dalam
proses penyusunan anggaran. Dalam menyusun anggaran perlu melibatkan
banyak pihak, mulai dari manajemen tingkat atas hingga manajemen tingkat
bawah, semakin tinggi tingkat partisipasi anggaran maka akan meningkatkan
kinerja karyawan, sebab karyawan yang berpartisipasi dalam proses penyusunan
anggaran akan berusaha untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
dimana usaha-usaha yang dilakukan tersebut akan berdampak pada peningkatan
kinerjanya (Salancik, 1997). Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan
wadah bagi karyawan untuk menyuarakan pendapat mengenai anggaran yang
sesuai dengan divisi yang menjadi tanggung jawabnya. Moheri (2015)
menemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif secara
signifikan terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2.4.2 Pengaruh Ketidakpastian Tugas terhadap Kinerja Karyawan
Ketidakpastian tugas suatu organisasi muncul dari uraian tugas yang tidak jelas
atau ambigu dan struktur organisasi yang lemah. Bila organisasi tidak
menguraikan tugas secara jelas, maka akan dapat menimbulkan ketidakpastian
tugas yang tinggi sehingga akan berdampak pada penurunan kinerja organisasi
(Daft, 2010). Ketidakpastian tugas meliputi tiga dimensi utama yaitu kurangnya
informasi tentang faktor lingkungan, ketidakmampuan untuk menghadapi
probabilitas terhadap faktor lingkungan, dan ketidaktahuan efek atas pengambilan
keputusan yang salah (Otley dan Pollanen, 2000).
14
Nuraini (2012), menyimpulkan bahwa ketidakpastian tugas berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajer atau karyawan. Semakin tinggi ketidakpastian
tugas maka kinerja manajer atau karyawan akan menurun dan sebaliknya.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H2 : Ketidakpastian tugas berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.
2.4.3 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Karyawan yang
Dimoderasi oleh Ketidakpastian Tugas
Ketidakpastian (uncertainty) menurut Griffin (2004), adalah suatu kekuatan
pendorong yang disebabkan oleh perubahan dan kompleksitas dan mempengaruhi
banyak keputusan organisasi. Dalam ketidakpastian yang rendah, individu dapat
memprediksi keadaan dimasa yang akan datang sehingga langkah-langkah yang
akan dilakukan dapat direncanakan dengan lebih akurat (Duncan, 1972 dalam
Yilpipa, 2009).
Kemampuan memprediksi keadaan dimasa yang akan datang dengan kondisi
ketidakpastian yang rendah dapat terjadi pada kondisi dimana individu ikut
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Brownell dan Dunk (1991),
menyatakan bahwa ketidakpastian tugas yang rendah dan partisipasi anggaran
tinggi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer atau karyawan.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H3 : Partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang
Dimoderasi oleh ketidakpastian tugas
15
III. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2014). Populasi dalam penelitian
ini adalah karyawan RSUD Kota Bandar Lampung. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Metode
pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria sebagai
berikut:
1. RSUD Kota Bandar Lampung
2. Seluruh karyawan bagian umum dan bagian keuangan di RSUD yang telah
bekerja minimal 6 bulan.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya (responden)
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden (Indriantoro dan Supomo,
2014). Kuesioner yang disebar berisi pertanyaan mengenai partisipasi anggaran,
ketidakpastian tugas, sistem informasi akuntansi manajemen, dan kinerja
karyawan.
16
Adapun RSUD yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdul Moeloek
2. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. A. Dadi Tjokrodipo
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
1. Variabel Terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.
2. Variabel Bebas (Independent Variable), yaitu tipe variabel yang
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
partisipasi anggaran.
3. Variabel Moderating, yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen secara langsung.
Variabel moderating dalam penelitian ini adalah ketidakpastian tugas.
3.4 Operasional dan Pengukuran Variabel
3.4.1 Partisipasi Anggaran
Menurut Nafarin (2012), partisipasi penyusunan anggaran adalah tingkat seberapa
jauh keterlibatan dan pengaruh individu dalam menentukan dan menyusun
anggaran yang ada didalam divisi atau bagiannya, baik secara periodik maupun
tahunan. Instrumen untuk mengukur variabel partisipasi anggaran menggunakan
instrumen pertanyaan yang dikembangkan oleh Milani (1975). Item ini diukur
dengan menggunakan skala likert lima dengani nilai 1 jika partisipasi anggaran
sangat rendah dan nilai 5 jika partisipasi anggaran sangat tinggi.
17
Tabel 3.1 indikator dan Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran
Variabel Indikator PertanyaanPartisipasiAnggaran(Milani, 1975)
Keterlibatan dalampenyusunan anggaran
1. Apakah anda terlibat dalampenyusunan anggaran
Peran dalam penyusunananggaran
2. Seberapa pentingkah perananda terhadap penyusunananggaran
Kontribusi dalampenyusunan anggaran
3. Seberapa banyakkontribusi anda dalampenyusunan anggaran
Seberapa sering atasanmeminta pendapat dalampenyusunan anggaran
4. Seberapa sering atasanmeminta pendapat andadalam penyusunan anggaran
Pengaruh terhadap anggaranfinal
5. Seberapa tinggi pengaruhanda terhadap anggaran final
Kesesuaian anggaran danhasil yang telah dicapai.
6. Anggaran yang dibuatsesuai dengan hasil yangtelah dicapai
Sumber: Milani (1975).
3.4.2 Ketidakpastian Tugas
Menurut Daft (2010), ketidakpastian tugas muncul dari uraian tugas yang tidak
jelas atau ambigu dan struktur organisasi yang lemah. Variabel ketidakpastian
tugas diukur dengan sembilan instrumen yang dikembangkan oleh Withey, et.al
(1983). Item ini diukur dengan menggunakan skala likert lima dengan nilai 1 jika
sangat tidak setuju dan nilai 5 jika sangat setuju.
Tabel 3.2 Indikator Pertanyaan Variabel Ketidakpastian Tugas
Variabel Indikator PertanyaanKetidakpastianTugas (Withey, et.al1983)
1. Mendapat tugas yang sama dari hari ke hari2. Melakukan pekerjaan yang sama, dengan cara yangsama dalam sebagian besar waktu kerja anda3. Melakukan aktifitas secara berulang-ulang dalammelaksanakan pekerjaan4. Seberapa tingkat kejelasan dalam melaksanakanpekerjaan yang berulang-ulang5. Terdapat panduan atau petujuk dalam melaksanakantugas6. Tahapan kerja yang mudah diikuti dalam melakukanpekerjaan
18
7. Mempunyai pengetahuan tentang jenis-jenispekerjaan yang penting yang biasa anda lakukan8. Sejauh mana anda mengembangkan prosedur danpraktek yang ada dalam pelaksanaan tugas9. Apakah tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan didepartemen anda dapat dipahami dengan baik dalammelakukan tugas
Sumber: Withey, et.al (1983).
3.4.3 Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan didefinisikan sebagai kemampuan karyawan dalam melakukan
sesuatu keahlian tertentu (Sinambela et.al, 2012). Variabel kinerja karyawan
diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Burney, Henle
dan Widener (2009). Item diukur dengan menggunakan skala likert lima dengan
nilai 1 jika sangat tidak setuju dan nilai 5 jika sangat setuju.
Tabel 3.3 Indikator Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan
Variabel Indikator PertanyaanKinerja Karyawan(Burney, Henle,dan Widener2009)
1. Saya biasa terlibat dalam kegiatan yang akan langsungmempengaruhi evaluasi kinerja saya2. Saya pernah mengabaikan aspek dari pekerjaan yangwajib dilakukan3. Saya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan4. Saya dapat melakukan tugas yang diharapkan5. Saya pernah gagal dalam melakukan tugas penting6. Saya dapat memenuhi tanggung jawab yang ditentukandalam pekerjaan7. Saya dapat memenuhi persyaratan pekerjaan kinerjaformal
Sumber: Burney, Henle, dan Widener (2009).
19
3.5 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan software
PLS (Partial Least Square) yang merupakan metode alternatif estimasi model
untuk mengelola Structural Equation Modelling (SEM) berbasis varian yang
secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus
pengujian model struktural. Model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan
reliabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas (pengujian
hipotesis model prediksi). Alasan menggunakan PLS (Partial Least Square)
merupakan metode analisis data yang didasarkan asumsi sampel tidak harus besar,
yaitu jumlah sampel kurang dari 100 bisa dilakukan analisis, dan residual
distribusi dan PLS dapat digunakan untuk menganalisis teori yang masih
dikatakan lemah, karena PLS (Partial Least Square) dapat digunakan untuk
prediksi (Ghozali, 2014).
3.5.1 Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)
Outer model sering juga disebut (Outer Relation atau Measurement Model) yang
mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel
latennya. Model pengukuran ini digunakan untuk menguji validitas konstruk dan
reabilitas instrumen. Uji validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian
mengukur apa yang seharusnya diukur dengan ketepatan alat ukur untuk
melakukan tugas dalam mencapai sasarannya, dan uji reliabilitas menunjukkan
akurasi dan ketepatan dari pengukurannya (Hartono, 2017).
20
Validitas konvergen dianggap tinggi apabila berkorelasi lebih dari 0,70 dengan
konstruk yang ingin diukur, dan dianggap cukup apabila nilai loading 0,50 – 0,60
(Chin, 1998 dalam Ghozali, 2014). Adapun tujuan validitas diskriminan adalah
untuk melihat apakah item adalah unik dan tidak sama dengan konstruk lain
dalam model (Hulland, 1999).
Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran
konstruk lainnya, maka hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi
ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran pada blok lainnya.
Sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menganalisis cronbach’s
alpha dan composite reliability, sesuai dengan aturan yang dipakai bahwa
cronbach’s alpha lebih dari 0,7 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi
(Ghozali, 2014).
3.5.2 Pengujian Pengukuran Struktur Model (Inner Model)
Model struktural (inner model) merupakan model untuk memprediksi hubungan
kausalitas antara variabel laten. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan
R-square untuk konstruk dependen, dan path coeficient (β) (Yuliansyah dan
Mohd, 2015). Dalam menilai model dengan PLS, perubahan nilai R-square dapat
digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap
variabel laten dependen, apakah mempunyai pengaruh yang substantive, semakin
tinggi nilai R-square maka semakin baik model prediksi dari model yang
diajukan. Sedangkan path coeficient (β) dilakukan pengujian dengan
menggunakan prosedur bootstraping dengan melihat nilai koefisien parameter dan
nilai signifikan pada t-statistik (Hartmann & Slapnicar, 2009).
21
Dan pengujian arah penentuan hipotesis dilihat pada nilai original sample, nilai
yang positif menunjukkan arah hipotesis yang positif dan nilai negatif
menunjukkan arah hipotesis yang negatif.
3.5.3 Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis atas partisipasi anggaran, ketidakpastian tugas, sistem
akuntansi manajemen, dan kinerja karyawan dilakukan dengan membandingkan
hasil T-statistics (path coeficient) dengan T-table. Hipotesis dapat dikatakan
sangat signifikan apabila T-statistics > T-table pada derajat kebebasan 1%.
Hipotesis dikatakan signifikan apabila T-statistics > T-table pada derajat
kebebasan 5%. Dan hipotesis dikatakan lemah apabila T-statistics > T-table pada
derajat kebebasan 10%.
39
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja karyawan dengan ketidakpastian tugas sebagai variabel
moderating. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Partisipasi anggaran berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan pada
rumah sakit umum daerah.
2. Ketidakpastian tugas berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan pada
rumah sakit umum daerah.
3. Partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang
dimoderasi oleh ketidakpastian tugas pada rumah sakit umum daerah.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:
1. Keandalan validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini belum teruji dengan baik karena terdapat indikator yang dieliminasi
(validasi). Peneliti menduga kemungkinan adanya faktor lain yaitu pemahaman
40
yang kurang baik yang kemungkinan disebabkan oleh bahasa yang belum
sesuai dengan kondisi responden.
2. Penelitian ini hanya berfokus pada dua RSUD Kota yang tidak mencerminkan
dari keseluruhan RSUD sehinggga hasilnya belum teruji secara luas.
3. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
karyawan yang dimoderasi oleh ketidakpastian tugas, melalui instrumen
kuesioner dan tidak melakukan wawancara secara mendalam terhadap
responden, sehingga hasil penelitian ini belum menghasilkan hasil yang
maksimal.
5.3 Saran
Berdasarkan temuan di atas, maka penulis menyarankan agar penelitian
selanjutnya:
1. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas objek penelitian, seperti
RSUD tingkat provinsi.
2. Perlu dilakukan pengembangan instrumen yang sesuai dengan kondisi dan
lingkungan objek penelitian.
3. Perlu dilakukan wawancara yang lebih mendalam terhadap karyawan RSUD.
DAFTAR PUSTAKA
Brownell, Peter dan Alan S. Dunk. 1991. Task Uncertainly and It’s InteractionWith Budgetary Participation And Budget Emphasis SomeMethodological Issues And Empirical Investigation. AccountingOrganizations and Society Vol. 16 PP: 693-173.
Brownell, P., & Hirst, M. 1986. Reliance on Accounting Information,
Budgetary Participation, and Task Uncertainty: Test of Three-WayInteraction. Journal of Accounting Research, 24, 241-249.
Burney, L. L., C. A. Henle, and S. K. Widener. 2009. A path model examiningthe relations among strategic performance measurement systemcharacteristics, organizational justice, and extra- and in-roleperformance. Accounting, Organizations and Society 34 (3–4): 305–321.
Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Jilid 1. Edisi ke SembilanJakarta: Salemba Empat.
Desmiyawati. 2010. Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian Lingkungan danSistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Pekbis Jurnal,Vol.2, No.3, November 2010: 346-354.
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif denganPartial Least Square (PLS). Edisi 4. Semarang: Undip.
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga
Hartmann, F., & Slapnicar, S. 2009. How Formal Performance EvaluationAffects Trust of Subordinate Managers in Their Superior. Accounting,Organizations and Society. 34: 727-725
Hartono, Jogiyanto. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah danPengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: Edisi 6. BPFE-Yogyakarta.
Hulland, J. 1999. Use of partial least square (PLS) instrategic managementresearch: a review of four recent studies. Strategic Management Journal,20: 195-204.
Indriantoro, Nur dan Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis UntukAkuntansi & Manajemen. Yogyakarta : Penerbit BPFE.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri DalamNegeri Republik Indonesia Nomor 61 Tentang Pedoman TeknisPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Jakarta.
Minanda, Yilpipa. 2009. Pengaruh Sasaran Anggaran, Komitmen Organisasi,Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kesenjangan AnggaranPemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Universitas Sumatera Utara,Medan.
Milani, Ken. 1975. The Relationship of Participation in Budget-Setting toIndustrial Supervisor Performance and Attitudes-A Field Study. TheAccounting Review Vol.50 No.2 pp.274-284.
Moheri, Yoyon dan Dista Amalia. 2015. Pengaruh Partisipasi Anggaranterhadap Kinerja Manajerial. Jurnal EKOBIS Vol. 16 No. 1. JurusanAkuntansi Fakultas Islam Sultan Agung.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Mulyadi. 2010. Akuntansi Manajaemen. Edisi 3. Jakarta: salemba Empat.
Munandar, M. 2010. Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian KerjaPengawasan Kerja. Yogyakarta : BPFE.
Nafarin, M. 2012. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Nuraini, Adek Latifa dan Rosyati. 2012. Pengaruh Partisipasi Anggaran danInformasi Akuntansi terhadap Kinerja Manajerial: Komitmen Organisasi,Gaya Kepemimpinan, Ketidakpastian Tugas, Ketidakpastian Lingkungandan Strategi Bisnis Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal CBAM-FE, Voll,No.1.
Otley, David and Pollanen, Raili M. 2000. Budgetary Criteria in PerformanceEvaluation: A Critical Appraisal Using New Evidence. Accounting,Organizations and Society 25, pp.483 – 496.
Salancik, G. 1997. Commitment and the control of organiational behavior andbelief. Chicago: St. Clair Press.
Selvina, Mia., dan Yuliansyah, Y. 2016. Relationships Between BudgetaryParticipation, and Organizational Commitment: Mediated byReinforcement Contingency Evidence from the Service Sector Industries.International Research Journal of Business Studies Vol. VIII No. 022016
Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Sofyan, Yamin dan Kurniawan, Heri. 2011. Generasi Baru Mengolah DataPenelitian dengan partial Least Square Path Modelin Jakarta: PenerbitSalemba Infotek.
Solechan, Achmad dan Setiawati, Ira. 2009. Pengaruh Karakteristik SistemAkuntansi Manajemen Dan Desentralisasi Sebagai Variabel ModeratingTerhadap Kinerja Manajerilal. Jurnal Riset Ekonomi danManajemen.Vol 4. No 1.
Stoner, Freeman. 2006. Management. Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall,Inc.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitain Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulaeman, Maman dan Kusnandar, Hasan Fahmi. 2017. Pengaruh InformasiAkuntansi dan Ketidakpastian Tugas terhadap Kinerja Manajerial.JRAMB, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UMB Yogyakarta Volume 3No. 2., November 2017
Sulkiah. 2016. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Sistem AkuntansiManajemen terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit LomboTimur. Jurnal Ilmiah Rinjani. Universitas Gunung Rinjani Vol.4 Tahun2016.
Sumarno, J. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinanterhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14, no. 2, Desember 2005.
Withey, Michael., Daft, Richard, L., Cooper, William, H. (1983). Measures OfPerrow’s Work Unit Technology: An Empirical Assesment And ANew Scale. Acadeny of Management Journal. 1983. Vol. 26 No 1, 4563
Wulandari, Diana Eka. 2016. Pengaruh Penganggaran Partisipatif terhadapKinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan GayaKepemimpinan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi: Vol 5, No 4, April2016.
Yuliansyah, Y., dan Khan, Ashfaq Ahmad. 2017. A revisit of theparticipative budgeting and employees’ self-efficacy interrelationship –empirical evidence from Indonesia’s public sector, International Reviewof Public Administration, DOI: 10.1080/12294659.2017.1325584
Yuliansyah, Y., dan Khan, Ashfaq Ahmad. 2015. Strategic PerformanceMeasurement System: A Service Sector And Lower Level EmployeesEmpirical Investigation. Corporate Ownership and Control. Vol. 12(3).Pp. 304-316
Yuliansyah, Y., Bui, B., dan Mohamed, N. 2016. How Managers Use PMSto Induce Behavioural Change in Enhancing Governance, Int.Journal of Economics and Management, Vol. 10(S2), Pp. 509-530