PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

8
PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT Produk berkualitas diperoleh dari adanya proses pemesinan yang baik. Kekasaran permukaan adalah salah satu penyimpangan yang disebabkan oleh kondisi pemotongan dari proses pemesinan. Untuk itu perlu dilakukan percobaan untuk menganalisa pengaruh radius pahat, gerak pemakanan dan kecepatan potong terhadap kekasaran permukaan. Percobaan dilakukan berdasarkan disain eksperimen dan analisis regresi. Gerak pemakanan memberikan pengaruh paling besar dan kecepatan potong memberikan pengaruh paling kecil terhadap kekasaran permukaan. OPTIMASI KEAUSAN PAHAT DAN KEBULATAN LUBANG PADA PENGGUKDIAN MATERIAL KOMPOSIT KAKBON/EPOXY DENGAN PAHAT GURDI YANG DIMODIFIKASI Pahat gurdi dari bahan HSS yang digunakan dalam proses penggurdian material komposit karbon/epoxy cepat mengalami keausan. Selain itu, ketelitian geometri lubang yang dihasilkan seringkali tidak memenuhi spesifikasi. Modifikasi ujung pahat gurdi dengan metode-metode khusus telah dikembangkan untuk meminimalisasi kesulitan-kesulitan dalam proses penggurdian pahat konvensional twist drill. Salah satu diantaranya adalah pahat gurdi yang dimodifikasi outer-corner nya, yaitu dengan jalan mengubah sudut 2Kr menjadi duatingkat. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimasikan secara serentak keausan pahat dan kebulatan lubang pada penggurdian material komposit karbon/epoxy dengan pahat gurdi yang dimodifikasi sudut 2Kr nya. Variabel-variabel penggurdian yang divariasikan adalah putaran mesin, kecepatan makan, dan sudut 2Kr yang dimodifikasi. Metode Respon Surface dan fungsi Lagrange digunakan untuk mendapatkan besarnya putaran mesin, kecepatan makan, dan sudut 2Kr yang dimodifikasi agar diperoleh keausan pahat dan penyimpangan kebulatan lubang yang paling minimal secara serentak pada proses penggurdian material komposit karbon/epoxy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel putaran mesin memberikan berpengaruh pada respon keausan pahat dan kebulatan lubang masing-masing berturut-turut sebesar 10.13% dan 6.93%, variabel sudut 2Kr yang dimodifikasi berpengaruh pada kedua respon masing- masing beiturut-turut sebesar 5.39% dan 13.50%, sedangkan variabel kecepatan makan memberikan pengaruh yang hampir sama untuk kedua

Transcript of PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

Page 1: PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

Produk berkualitas diperoleh dari adanya proses pemesinan yang baik. Kekasaran permukaan adalah salah satu penyimpangan yang disebabkan oleh kondisi pemotongan dari proses pemesinan. Untuk itu perlu dilakukan percobaan untuk menganalisa pengaruh radius pahat, gerak pemakanan dan kecepatan potong terhadap kekasaran permukaan. Percobaan dilakukan berdasarkan disain eksperimen dan analisis regresi. Gerak pemakanan memberikan pengaruh paling besar dan kecepatan potong memberikan pengaruh paling kecil terhadap kekasaran permukaan.

OPTIMASI KEAUSAN PAHAT DAN KEBULATAN LUBANG PADA PENGGUKDIAN MATERIAL KOMPOSIT KAKBON/EPOXY DENGAN PAHAT GURDI YANG DIMODIFIKASI

Pahat gurdi dari bahan HSS yang digunakan dalam proses penggurdian material komposit karbon/epoxy cepat mengalami keausan. Selain itu, ketelitian geometri lubang yang dihasilkan seringkali tidak memenuhi spesifikasi. Modifikasi ujung pahat gurdi dengan metode-metode khusus telah dikembangkan untuk meminimalisasi kesulitan-kesulitan dalam proses penggurdian pahat konvensional twist drill. Salah satu diantaranya adalah pahat gurdi yang dimodifikasi outer-corner nya, yaitu dengan jalan mengubah sudut 2Kr menjadi duatingkat. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimasikan secara serentak keausan pahat dan kebulatan lubang pada penggurdian material komposit karbon/epoxy dengan pahat gurdi yang dimodifikasi sudut 2Kr nya. Variabel-variabel penggurdian yang divariasikan adalah putaran mesin, kecepatan makan, dan sudut 2Kr yang dimodifikasi. Metode Respon Surface dan fungsi Lagrange digunakan untuk mendapatkan besarnya putaran mesin, kecepatan makan, dan sudut 2Kr yang dimodifikasi agar diperoleh keausan pahat dan penyimpangan kebulatan lubang yang paling minimal secara serentak pada proses penggurdian material komposit karbon/epoxy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel putaran mesin memberikan berpengaruh pada respon keausan pahat dan kebulatan lubang masing-masing berturut-turut sebesar 10.13% dan 6.93%, variabel sudut 2Kr yang dimodifikasi berpengaruh pada kedua respon masing-masing beiturut-turut sebesar 5.39% dan 13.50%, sedangkan variabel kecepatan makan memberikan pengaruh yang hampir sama untuk kedua respon masing-masing sebesar 8,65% dan 8,59%. Setting variabel secara serentak yang memberikan nilai paling minimum keausan pahat sebesar 0,230 mm dan penyimpangan kebulatan lubang sebesar 6,8 um yaitu putaran mesin 619,7 rpm, kecepatan makan 59,3 mm/min, dan sudut modifikasi pahat 73.7ÃâšÃ‚°.�

Judul Optimasi Keausan Pahat Dan Kebulatan Lubang Pada Penggukdian Material Komposit Kakbon/epoxy Dengan Pahat Gurdi Yang Dimodifikasi Pengarang Salam, Abdul Subjek Abstrak Pahat gurdi dari bahan HSS yang digunakan dalam proses penggurdian material komposit karbon/epoxy cepat mengalami keausan. Selain itu, ketelitian geometri lubang yang dihasilkan seringkali tidak memenuhi spesifikasi. Modifikasi ujung pahat gurdi dengan metode-metode khusus telah dikembangkan untuk meminimalisasi kesulitan-kesulitan dalam proses penggurdian pahat konvensional twist drill. Salah satu diantaranya adalah pahat gurdi yang dimodifikasi outer-corner nya, yaitu dengan jalan mengubah sudut

Page 2: PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

2Kr menjadi duatingkat. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimasikan secara serentak keausan pahat dan kebulatan lubang pada penggurdian material komposit karbon/epoxy dengan pahat gurdi yang dimodifikasi sudut 2Kr nya. Variabel-variabel penggurdian yang divariasikan adalah putaran mesin, kecepatan makan, dan sudut 2Kr yang dimodifikasi. Metode Respon Surface dan fungsi Lagrange digunakan untuk mendapatkan besarnya putaran mesin, kecepatan makan, dan sudut 2Kr yang dimodifikasi agar diperoleh keausan pahat dan penyimpangan kebulatan lubang yang paling minimal secara serentak pada proses penggurdian material komposit karbon/epoxy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel putaran mesin memberikan berpengaruh pada respon keausan pahat dan kebulatan lubang masing-masing berturut-turut sebesar 10.13% dan 6.93%, variabel sudut 2Kr yang dimodifikasi berpengaruh pada kedua respon masing-masing beiturut-turut sebesar 5.39% dan 13.50%, sedangkan variabel kecepatan makan memberikan pengaruh yang hampir sama untuk kedua respon masing-masing sebesar 8,65% dan 8,59%. Setting variabel secara serentak yang memberikan nilai paling minimum keausan pahat sebesar 0,230 mm dan penyimpangan kebulatan lubang sebesar 6,8 um yaitu putaran mesin 619,7 rpm, kecepatan makan 59,3 mm/min, dan sudut modifikasi pahat 73.7 .

Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida untuk Membubut Baja Paduan (ASSAB 760) dengan Metoda Variable Speed Machining Test

Authors:

Hendri Budiman, Richard Richard

A tool life is an important data in planning a machining process. In this research, an experiment was done to study life and wear of carbide cutting tool used in turning process of an alloy steel of ASSAB 760. Cutting speed was varied with other cutting variables (federate and depth of cut) was set fixed. Graphical method was used in the analysis to determine n exponential (n=0.378) and a constant of Taylor Tool Life (CT=379). An equation of Taylor Tool Life was obtained as VT0,378=379, which give A value of tool life of 140.33 minutes at low cutting speed and 14.756 minutes at high cutting speed. Abstract in Bahasa Indonesia : Umur pahat merupakan suatu data permesinan yang sangat penting dalam perencanaan permesinan. Dalam penelitian ini dijelaskan percobaan menentukan umur dan keausan pahat karbida untuk membubut baja paduan (ASSAB 760), sehingga dapat dimanfaatkan untuk melengkapi data permesinan mengenai umur pahat. Penelitian dilakukan dengan memperhatikan pengaruh kondisi pemotongan, dimana kecepatan potong divariasikan sedangkan kondisi pemotongan lain, seperti gerak makan dan kedalaman pemakanan tetap. Tujuan penelitian ini adalah menentukan umur pahat karbida yang digunakan untuk memotong baja paduan. Metoda grafik digunakan untuk analisa percobaan, untuk mendapatkan nilai eksponen n (n=0,378) dan konstanta umur Pahat Taylor CT (CT = 379 ). Persamaan umur Pahat Taylor yang dihasilkan adalah VT0,378=379. Hasil penelitian mendapatkan umur pahat untuk kecepatan potong rendah adalah 140.33 menit dan pada kecepatan potong tinggi 14,756 menit Kata kunci: Pahat potong karbida, baja paduan, umur pahat, keausan pahat, pembubutan

PENGARUH SUDUT PAHAT KR, γA DAN αO TERHADAP TEMPERATUR PAHAT YANG TIMBUL PADA PROSES BUBUT UNTUK MATERIAL ST 42 DAN BESI TUANG

Page 3: PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

INFLUENCE OF CHISEL ANGLE CORNER Kr, γo AND αo TO CHISEL TEMPERATURE ARISING OUT AT TURNING PROCESS FOR St 42 MATERIAL AND CAST IRON

Created by :ACHMAD, TAUFIK ( )

Subject:  TemperaturAlt. Subject :  MachiningKeyword:  sudut potong utama (kr)

sudut geram orthogonal (γo) sudut bebas orthogonal (αo)temperatur pemotongan geometri pahat.

[ Description ]

Proses pemesinan yang menggunakan pahat sebagai perkakas potongnya dengan geometri pahatnya merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proses pemesinan. Minimnya pengetahuan seorang perencana proses tentang geometri pahat menyebabkan naiknya temperatur pemotongan. Dengan naiknya temperatur pemotongan pada pahat yang cepat berarti memperpendek umur hidup pahat. Ketiga sudut pahat yaitu sudut potong utama (kr), sudut geram orthogonal (γo) dan sudut bebas orthogonal (αo) merupakan tiga sudut penting yang mempengaruhi naiknya temperatur pahat. Untuk itu perlu dilaksanakan penelitian proses pemesinan yang lebih detail sehingga diperoleh sudut (kr, γo dan αo) yang terbaik karena setiap benda kerja dan pahat yang berbeda mempunyai sudut terbaik yang berbeda pula.Dari hasil analisa data percobaan dengan variasi sudut potong utama (kr), sudut geram orthogonal (γo) dan sudut bebas orthogonal (αo), diharapkan mendapatkan sudut yang terbaik yang memberikan umur pahat paling lama.

A. Pengertian GeometriGeometri berasal dari bahasa latin “ Geometria”, Geo : Tanah dan Metria : Ukuran. Geometri di Indonesia diterjemahkan Ilmu Ukur.Geometri : Cabang Matematika yang mempelajari titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat, ukuran dan hubungannya dengan yang lain.Objek Geometri : Benda pikir yang berasal dari benda nyata yang diabstraksikan dan di Idialisasikan.Diabstraksikan : tidak diperhatikan warna, bau, suhu dan sifat-sifat yang lain.Diidialisasikan : Dianggap sempurna.

ABSTRAK

Page 4: PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas produk hasil pemesinan yaitu perkakas potong pahat, cutting tool yang digunakan. Dalam pemilihan pahat freis banyak hot yang harus diperhatikan, antara lain; jenis proses, tipe pahat, jumlah gigi pahat, material benda kerja dan kondisi pemotongan.Pahat yang baik untuk pemotongan material benda kerja yang keras dan getas, tidak akan memberikan hasil yang baik apabila pahat tersebut digunakan untuk memotong material benda kerja yang lunak dan ulet. Pahat untuk proses pengkasaran (roughing) tidak akan memberikan hasil yang baik apabila digunakan untuk proses penghalusan (finishing). Begitu juga dengan geometri dari suatu pahat yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Sudut pahat tersebut harus ditentukan sesuai dengan material pahat, material benda kerja dan kondisi pemotongan.Untuk kombinasi material pahat dan material benda kerja serta kondisi pemotongan tertentu, ada harga sudut-sudut pahat yang menjadikan memiliki umur yang tinggi, kualitas permukaan produk baik, atau gaya potong yang rendah. Oleh karena itu diperlukan penelitian khusus mengenai pemotongan logam agar perencanaan proses pemotongan dapat menentukan sudut-sudut pahat yang cocok untuk suatu pekerjaan yang spesifik sehingga proses pemesinan dapat dioptimumkan.

PENGARUH LAJU KEAUSAN TEPI TERHADAP GAYA POTONG PADA PROSES EXTERNAL TURNING DENGAN KECEPATAN POTONG TINGGIChandra Thomas

Abstract

Keausan pahat merupakan pertimbangan ekonomi paling penting dalam pemotongan logam.

Umur pahat yang singkat tidak menguntungkan karena biaya pengashan dan penggantian pahat akan

menjadi tinggi. Sebaliknya, pemilihan kecepatan potong dan gerak makan yang rendah untuk membuat

umur pahat meningkat, akan tidak menguntungkan karena jumlah produksi menurun. Keausan tepi

pahat sering menjadi kriteria dalam menentukan umur pahat karena menentukan akurasi dimensi

produk. Paper ini membahas mengenai pengaruh kecepatan potong terhadap keausan tepi pahat dan

gaya potong pada kecepatan potong tinggi. Pengukuran keausan tepi dilakukan dengan menghitung

satuan pixels dari gambar keausan tepi. Gambar tersebut diambil dengan kamera digital 4 megapixels.

Gaya potong diukur dengan dinamometer digital pada saat pemotongan benda kerja.

Page 5: PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

ANALISIS POLA GAYA DAN KEAUSAN TEPI PAHAT PADA PROSES BUBUT

ANALYSIS OF FORCE PATTERN AND FLANK WEAR IN TURNING PROCESS

Created by :Suprapto ( )

Subject:  Mesin bubutAlt. Subject :  MachiningKeyword:  Gaya potong (Fv)

Keausan tepi (VB) model matematis dinamometer sistim akuisisi data.

[ Description ]

Dalam proses pemesinan perlu dilakukan analisis pola gaya dan keausan pahat di proses bubut serta hubungan antara gaya dan keausan pahat. Hal ini penting untuk proses pemesinan tanpa pengawasan. Data gaya potong dapat diperoleh secara online, dengan menggunakan perangkat dinamometer dan personal computer. Rasio antara gaya potong dan keausan pahat dapat dijadikan sebagai indikator adanya kondisi pemotongan yang melebihi kemampuan/daya mesin, yang mengakibatkan kegagalan pada sistim atau proses pemotongan serta kerusakan yang serius. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan sistim akuisisi data secara online. Untuk itu digunakan T-Series Tool Dynamometer Type TSM-TH yang ada di Laboratorium Teknik Manufaktur Jurusan Teknik Mesin ITS yang dihubungkan dengan Personal Computer sebagai pengolah data. Selain itu dikembangkan juga model matematis yang menunjukkan hubungan antara gaya potong(Fv) yang bekerja pada pahat karbida dan keausan tepi pahat (VB), yang dapat digunakan untuk memilih tingkatan variabel proses pemesinan, sehingga gaya potong dan keausan tepi yang terjadi tidak terlalu besar. Metode pengukuran sistim akuisisi data yang kepresisiannya ditunjukkan dengan tidak ada perbedaan antara tegangan terbaca dengan tegangan hitung pada percoban awal dapat digunakan untuk mengukur gaya pemotongan yang terjadi pada proses bubut secara online. Pengembangan model matematis dari data gaya potong dan keausan pahat yang diambil dari percobaan ini berguna untuk memilih tingkat variabel pemotongan sesuai dengan kondisi pemesinan.

PENGARUH VARIABEL PROSES TERHADAP TEMPERATUR PEMOTONGAN BAJA KARBON RENDAH PADA MESIN BUBUT

Oleh: Harnowo Supriadi, S.T.,M.T.Lembaga PenelitianDibuat: 2007-12-05 , dengan 1 file(s).

Page 6: PENGARUH PARAMETER POTONG DAN GEOMETRI PAHAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT

Keywords: BAJA,MESIN BUBUT,VARIABEL PROSES TERHADAP TEMPERATURSubject: baja-PemotonganCall Number: 669.1 Sup p c

Abstrak

Hampir semua energi pemotongan pada proses pemotongan dengan mesin diubah menjadi panas melalui proses gesekan antara germ dan pahat dan antara pahat dengan benda kerja. Panas yang timbul selama proses pemotongan cukupbesar, dan karena luas bidang kontak relatif kecil, maka temperatur pahat akantinggi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meyelidiki pengaruh variabel proses terhadap temperatur pahat pada proses pemotongan baja karbon rendah dengan mesin bubut.

Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah baja karbon rendah dan air es. Sedangkan alat-alat penelitian yang digunakan adalah mesin bubut universal merek PINACHO model S-90/200, termokopel jenis K dan digital multimeterPROTEK 123,223. Variasi proses pemotongan adalah kedalaman potong (t 1,= 0,5 mm, t2 = 1 mm, t3 = 1,5 mm), sedangkan kecepatan potongnya (v 1,= 22,42 m/menit, v2 = 41,21 m/menit dan v3 = 62,64 m/menit). Kecepatan makan dibuat konstan sebesar 0,062 mmlputaran.