PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM …
Transcript of PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM …
PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI SMP ISLAM
CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI (BSD) KOTA
TANGERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh
Daniella Putri Islamy
NIM: 1110051000176
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015/1436 H
ii
ABSTRAK
Daniella Putri Islamy, 1110051000176, Pengaruh Online Shop Pada Media
Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-siswi SMP Islam Cikal
Harapan I BSD, di bawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro SE, M.Si
Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Dari kelebihan
fitur tersebut, membuat sebagian orang berkesempatan untuk menjadikan
instagram sebagai lahan untuk berbisnis disebut dengan online shop. Online shop
pada instagram sangat memudahkan orang-orang untuk berbelanja secara online.
Banyaknya akun online shop pada instagram, pastinya membuat dampak yang
memicu perilaku konsumtif.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh online shop pada
media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif melalui kuisioner kepada 109
responden. Responden yang dipilih adalah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan
BSD yang menggunakan dan mengakses online shop pada media sosial instagram.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh online shop
pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif dan faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif.
Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei, metode survei
adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah
responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Sedangkan teknik
pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan observasi.
Penelitian ini menggunakan teori uses and effect, yang menyebabkan
terjadinya penggunaan media. Untuk mengidentifikasi kebutuhan khalayak
penulis menggunakan konsep McQuail yaitu motif informasi, motif interaksi
sosial, motif hiburan, motif identitas pribadi dan teori reinformant imitasi dengan
pengukuran menggunakan konsep individual differences. Adapun hipotesisnya
adalah terdapat pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap
perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD.
Berdasarkan hasil dan penelitan dan hasil uji t (parsial) menunjukkan variabel
frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas pribadi,
motif hiburan, pendapat dan pembujukan, kepercayaan, dan kepribadian dan
penyesuaian diri berpengaruh positif terhadap siswa-siswi, tetapi variabel motif
interaksi sosial berpengaruh negatif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi.
Sedangkan koefisien determinasi yang telah disesuaikan ( R Square) sebesar 0,162
artinya frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas
pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, pendapat dan pembujukan,
kepercayaan, dan kepribadian dan penyesuaian diri berpengaruh terhadap perilaku
konsumtif siswa-siswi sebesar 16,2% dan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model.
Kata kunci: pengaruh, online shop, instagram, perilaku konsumtif, motif.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Dzat Maha
Sempurna yang senantiasa menyempurnakan kenikmatan kepada hamba-Nya,
dengan segala karunia-Nya penulis akhirnya mampu menyelesaikan penelitian ini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW beserta para sahabatnya dan keluarganya.
Penulis menyadari bahwa tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa
bantuan dari pihak lain. Semua karena bimbingan, nasehat dan motivasi dari
semua pihak yang diberikan kepada penulis.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi salah satu
syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata (S1) pada
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, MA., Suparto Ph.D, ME.d. selaku
Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, MA. selaku Wakil Dekan
Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama.
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Rachmat Baihaky, MA. dan Sekretaris Jurusan KPI, Fita
Fathurokhmah, M.Si.
3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE. M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu, membimbing penulis dalam membuat
skripsi yang baik dan benar.
4. Dra. Hj. Jundah, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan kepada penulis.
5. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala pengetahuan dan
iv
pengalaman berharga sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis untuk mencari bahan referensi penelitian ini.
7. Untuk H. Abdul Malik Hidayat, S. Ag. selaku kepala sekolah SMP Islam
Cikal Harapan I BSD, Azizah, ST. selaku wakil kurikulum sekolah, dan staf
sekolah untuk bersedia mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
8. Untuk orang tua saya tercinta, Yunariah dan Ruslin, SE. yang sudah menjadi
orang tua yang sangat baik dan pengertian serta dengan sabar mendidik dan
membimbing saya tentang segala aspek kehidupan. Skripsi ini saya
dedikasikan untuk beliau yang membuat saya menjadi perempuan yang lebih
mandiri, lebih kuat, lebih tegar, ikhlas dan sabar.
9. Untuk kakak dan adik saya tercinta, Yuliza Sofyawati, Kian Muhammad
Islam, dan Kaisha Fitria Islamy. Terima kasih atas doa-doa dalam sholat
kalian untuk saya agar cepat lulus dan menjadi sarjana.
10. Untuk sahabat-sahabat saya yang sudah saya anggap saudara sendiri yang
sangat saya cintai, Adinda Nurrizki, Mutia Arfinasari, Bella Ammara
Karlinda, Leny Putri Wahyudi, Dwi Oktaviani, Irfa Hasanah Gustiani,
Clarintha Sasongko, Arfi Hanifah, Chika Sabrina, Alto Indra Sanjaya, Handy
Budiman, Putu Purnayasa, Issey Fitto Cassander, Dimas Arif Setiawan,
Rinaldy Reagen, Ahmad Mufty, Angga Yulia Putra, Thantawi Jauhari, Irfan
Arifendi serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Terima kasih atas bantuan, motivasi, doa, kepedulian, kebahagian, waktu dan
hiburan yang kalian berikan untuk saya dalam mengerjakan skripsi ini.
11. Untuk sahabat-sahabat saya KPI angkatan 2010, Susi Aryani, Yusra
Nuryazmi, Ahmad Ziaul Fitrahudin, Aris Suyitno, Rendi Adityawarman,
Mochammad Kahfi, Maria Safitri, Mohammad Fahmi Al-mansuri, Sendi
Darlis Aditiya, Anjar Sukmawati Maurie, Tasha Mahindria, Nanda Cahya,
Nadia Pratama yang selalu memberikan kebahagiaan, kesenangan dan
v
keceriaan, serta mau berbagi kesedihan dan kesusahannya selama empat
tahun ini. Dukungan dan motivasi dari kalian sangatlah penting untuk saya.
Akhirnya, saat ini Penulis hanya bisa membalas dengan doa, semoga semua
pihak yang telah memberi perhatian dan membantu atas kelancaran studi penulis
untuk meraih gelar sarjana mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT,
serta hajatnya dikabulkan, dan mohon maaf apabila ada kata-kata atau penulisan
dalam skirpsi ini yang salah. Penulis mengakui banyak sekali kekurang dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, kritikan dan masukan yang konstruktif sangat
penulis harapkan bagi siapa saja yang mau membantu untuk
menyempurnakannya.
Serpong, 15 Mei 2015
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………... i
ABSTRAK . .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL………………………………………….......................... ix
DARTAR GAMBAR………………………………………………………. x
DAFTAR BAGAN………………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Batasan Dan Rumusan Masalah ................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8
F. Sistematika penulisan ................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 12
A. Media Sosial ............................................................................... 12
B. Fungsi Media dan Pengaruhnya .................................................. 13
C. Usses and Effect .......................................................................... 17
D. Teori Reinforment Imitasi .......................................................... 20
E. Konsep Individual Differences ................................................... 21
F. Pengertian Perilaku Konsumtif ................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 29
vii
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29
B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian ........................................ 29
C. Tipe Penelitian ............................................................................ 30
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31
E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 32
F. Variabel Penelitian ...................................................................... 34
G. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 35
H. Kerangka Pemikiran ................................................................... 37
I. Uji Instrumen .............................................................................. 38
J. Metode Analisis Data .................................................................. 39
BAB IV Gambaran Umum (SMP Islam Cikal Harapan I BSD) ............... 46
A. Profil Siswa-Siswi ....................................................................... 46
B. Sejarah Sekolah ........................................................................... 48
C. Visi .............................................................................................. 50
D. Misi ............................................................................................. 50
E. Tujuan Sekolah ........................................................................... 51
F. Kurikulum Sekolah ..................................................................... 52
G. Struktur Organisasi Sekolah ....................................................... 53
BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA ............................................... 55
1. Deskripsi Data Responden Penelitian .................................... 55
2. Uji Instrumen ......................................................................... 56
3. Uji Regresi Linear Berganda .................................................. 58
4. Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 61
5. Uji F-Test ............................................................................... 62
viii
6. Uji T-Parsial ........................................................................... 63
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 67
A. Kesimpulan ................................................................................. 67
B. Saran ........................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa/i SMP .................................................... 32
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Siswa/i SMP ..................................................... 34
Tabel 3.3 Definisi Operasional ................................................................... 36
Tabel 3.4 Skala Likert ………………………………………... ........... 39
Tabel 3.5 Blue Print (Sebelum Uji Validitas) ……………………………..44
Tabel 3.6 Blue Print (Sesudah Uji Validitas) …………………………….. 45
Tabel 4.1 Jumlah Populasi Siswa/i SMP………………………………… . 50
Tabel 5.1 Jenis Kelamin………………………………………………..…..55
Tabel 5.2 Umur……………………………………………..…………… .. 55
Tabel 5.3 Coefficients…………………………………………………… .. 58
Tabel 5.4 Model Summary………………………..………………………. 61
Tabel 5.6 ANOVA……………………………………………………… ... 62
Tabel 5.6 Coefficients………………………………………………………63
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pengaruh Online Shop Pada Media sosial Instagram
Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa………………………... 37
Gambar 4.1 Lambang SMP Islam Cikal Harapan I ……………………… 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Dengan
perkembangannya yang semakin maju, dampaknya bisa terlihat pada
perubahan gaya hidup pada masyarakat. Dampak lainnya bisa terlihat pada
kecederungan masyarakat yang semakin aktif pada dunia online.
Perkembangannya teknologi yang semakin canggih membuat manusia
semakin mudah untuk berkomunikasi. Marshall McLuhan mengatakan,
“kita seakan berada di suatu komunitas yang berbeda di dunia dan
terhubung satu sama lainnya sehingga membentuk perkampungan global”.1
Teknologi informasi merupakan teknologi masa kini yang dapat
menyatukan atau menggabungkan berbagai informasi, data dan sumber
untuk dimanfaatkan sebagai ilmu bagi kegunaan manusia melalui
penggunaan berbagai media dan peralatan telekomunikasi modern. Dengan
menggunakan berbagai media, peralatan telekomunikasi dan komputer
canggih, teknologi informasi akan terus berkembang dan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan peradaban umat manusia
di seluruh dunia khususnya di Indonesia.
Kemajuan dan perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi,
informasi dan multimedia pada akhirnya sangat berpengaruh dalam merubah
hubungan sosial kemasyarakatan dikarenakan sifat fleksibilitas dan
1 Morissan, dkk., Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 36
2
kemampuan telematika untuk masuk ke aspek-aspek kehidupan manusia.2
Salah satu perkembangan teknologi yang berpengaruh di masyarakat pada
era global ini adalah internet, internet singkatan dari (interconnection-
networking) yaitu sebuah sistem global jaringan komputer yang saling
menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia.
Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP).
Komputer yang terhubung ke internet dapat melakukan aktifitas pertukaran
data dengan cepat.3
Seiring berjalannya waktu, lahirlah new media (media baru) yang
membuat suatu inovasi kreatif dalam menciptakan sebuah situs-situs
jejaring sosial (social network) yang bersumber dari adanya internet seperti
jejaring sosial Instagram yang sedang digandrungi para remaja di zaman
modern ini. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto (photo sharing)
yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan video singkat, serta
dapat menerapkan filter digital, lalu bisa mengunggah ke media sosial
Instagram tersebut. Fitur unik di Instagram adalah dengan memotong atau
crop foto menjadi bentuk persegi sehingga terlihat seperti hasil kamera
Kodak Instamatic dan Polaroid.
Instagram merupakan salah satu jejaring sosial photo sharing yang
sukses diminati oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia, terutama bagi
para remaja. Instagram menjadi media sosial dengan peningkatan jumlah
2 Agung Noegroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010) ed I, cet 1,
hal: 36 3 Wikipedia Indonesia , definisi internet http://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-
internet-dan-sejarah.html (06-11-2014, 10.52)
3
pengguna aktif terbesar dalam enam bulan terakhir. Jumlah pengguna aktif
Instagram melonjak 23% dari 130 juta pengguna pada Juni 2013 menjadi
150 juta/bulan pada kuartal keempat tahun lalu. Angka ini muncul
berdasarkan survei lembaga Global Web Index terhadap 170 ribu pengguna
media sosial di 32 negara. Data terakhir menyatakan bahwa jumlah foto
yang diunggah ke instagram sudah mencapai 16 miliar. Setiap hari, 55 juta
pengguna mengunggah fotonya. Sebuah situs marketing digital
menyebutkan, pengguna Instagram sudah lebih dari 75 juta perhari. Dalam
setiap bulan rata-rata pengguna Instagram menghabiskan waktu kunjung
selama 257 menit.4
Adanya instagram tidak di sia-siakan oleh beberapa pengguna
aktifnya, tidak hanya meng-upload foto semata, bahkan instagram sudah
merambak menjadi suatu lahan bisnis. Lahan bisnis yang dimaksud
merupakan suatu cara seseorang untuk mempromosikan dan menjual
produk atau barang kepada pengguna instagram lainnnya yang biasa disebut
sebagai online shop.
Pada awal perkembangannya online shop digunakan oleh perusahaan
perdagangan yang memutuskan mencoba strategi baru pemasaran di dunia
maya. Tetapi pada kenyataannya jumlah online shop yang dikelola oleh
perseorangan jauh lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan
perdagangan tersebut. Pada tahun 1994 online shop sudah diperkenalkan
4 Oik Yusuf, Pengguna Instagram Lewati Angka 200 Juta,
http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-Aktif-Instagram-Naik-Pesat
(06-11-2014, 11:54)
4
kepada khalayak, awal mula sistem penjualan online dikenal dengan istilah
“e-commerce” kepanjangan dari electronic commerce. Sistem e-commerce
pertama kali digunakan oleh perusahaan di bidang makanan yaitu Pizza Hut.
E-commerce menggunakan fasilitas internet untuk bertransaksi. Dari e-
commerce inilah kemudian berkembang jual beli secara online.
Media sedikit banyak membawa pengaruh bagaimana khalayak
melihat sebuah peristiwa, informasi maupun sebuah produk yang diiklankan
didalamnya. Efek samping yang tidak direncanakan dan telah diterima
sebagai suatu hal yang wajar adalah sosialisasi kebiasaan konsumtif.5
Perilaku konsumtif bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan semata tapi
untuk memenuhi keinginan yang sifatnya untuk menaikkan prestise,
menjaga gengsi, mengikuti mode dan berbagai alasan yang kurang penting.
Menurut Soegito (1996), perilaku konsumtif masyarakat Indonesia
tergolong berlebihan jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa di Asia
Tenggara. Keadaan ini dilihat dari rendahnya tingkat tabungan masyarakat
Indonesia dibandingkan negara lain seperti Malaysia, Philipina dan
Singapura. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih senang
mengunakan uang untuk memenuhi kebutuhan yang tidak penting dengan
berperilaku konsumtif atau hidup dalam dunia konsumerisme yang menjadi
syarat mutlak untuk kelangsungan status dan gaya hidup.6
5 Denis Mc. Quail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga. 1991),
cet ke-2, h. 264 6 Soegito, 1996 Konsumerisme Penyebab Inflasi. Kepala BPS:
5
Masalah kemudian akan muncul, jika khalayak tidak memiliki
kekuatan cukup mengontrol diri untuk tidak selalu terpengaruh dengan apa
yang diiklankan dan dipromosikan oleh media. Sehingga jika hal itu terjadi
akan menimbulkan perilaku konsumtif dalam diri masing-masing. Agama
pun melarang hal yang berlebih-lebihan karena sesuatu yang berlebihan itu
juga merupakan hal yang tidak baik. Ada baiknya jika memiliki kesadaran
untuk lebih bijaksana dalam membelanjakan uang yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan, sehingga harta yang dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Hal ini tertera pada Al-Quran surat 25 : 67.
Allah SWT. Berfirman :
Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian. (QS. 25 :
67)
Hidup dalam dunia konsumerisme tidak pandang umur, jenis kelamin
ataupun status sosial. Remaja merupakan salahsatu contoh yangpaling
banyak terkena dampak konsumerisme atau mudah terpengaruh gaya hidup
konsumtif. Loudon dan Bitta berpendapat bahwa remaja adalah kelompok
yang berorientasi konsumtif karena remaja suka mencoba hal-hal yang baru,
tidak realistik dan cenderung boros. Perilaku konsumtif pada masa remaja,
antara 12-18 tahun dapat terjadi karena usia remaja merupakan masa
6
peralihan dan pencarian identitas.7 Lingkungan pergaulan remaja punya
banyak pengaruh terhadap minat, sikap, pembicaraan, penampilan dan
perilaku lebih besar dibandingkan dengan pengaruh keluarga, hal ini
disebabkan pada masa remaja, remaja lebih banyak berada diluar rumah,
mereka berusaha untuk melepaskan diri dari pengaruh orang tuanya.8
Remaja sadar dukungan sosial dipengaruhi penampilan yang menarik
berdasarkan apa yang dikenakan dan dimiliki, sehingga tidak mengherankan
bila pembelian kosmetik dan pembelian terhadap pakaian dan aksesoris
pada awal masa remaja dianggap penting.9
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif adalah
perilaku membeli secara berlebihan dan tidak rasional tanpa mementingkan
kebutuhan. Perilaku konsumtif tidak mengenal jenis kelamin dan umur,
karena remaja termasuk kelompok yang berperilaku konsumtif. Remaja
melakukan pembelian secara berlebihan tanpa memperhatikan
kebutuhannya melainkan untuk bisa diterima oleh lingkungannya,
menaikkan gengsi, prestise dan untuk tampil beda dari lingkungannya.
Maka dari permasalahan di atas, penulis melakukan penelitian yang
berjudul “PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI
SMP ISLAM CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI (BSD)
KOTA TANGERANG SELATAN”.
7 Loudon, D. L., dkk. Consumer Behaviour: Concepts and Applications. 4
th ed. Hal: 149
8 Elizabeth Hurlock. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan.(Jakarta: Erlangga, 1996), Hal: 213 9 Meilaratri, B. dkk. Konsep Diri dan Kecenderungan Pengambilan Keputusan dalam
Membeli Pakaian pada Remaja Wanita. (Insight Journal, Tahun II, No. 1), hal: 19-27
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dapat digeneralisasikan pada siswa-siswi SMP
Islam Cikal Harapan I BSD kelas 7 tahun ajaran 2014 – 2015, kelas 8
tahun ajaran 2013 – 2014 dan kelas 9 tahun ajaran 2012 – 2013, yang
menggunakan media sosial instagram. Kemudian jenis akun media sosial
instagram dibatasi hanya pada akun online shop saja.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok pertanyaan yang akan
diteliti adalah:
1. Bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial instagram
terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I
BSD?
2. Apakah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif siswa-siswi
SMP Islam Cikal Harapan I BSD?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh online shop pada media
sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam
Cikal Harapan I BSD.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif
siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD?
3. Manfaat penelitian
8
Dari hasil penelitian ini, manfaat yang akan diperoleh yaitu:
1. Manfaat Akademis dari penelitian ini adalah sebagai acuan bagi peneliti
berikutnya yang akan ingin membahas mengenai pengaruh online shop
pada media sosial instagram (atau media sosial lainnya) terhadap perilaku
konsumtif, baik menggunakan kuantitatif atau kualitatif. Selain itu juga,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan khazanah
bagi perkembangan Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam khususnya dalam
penelitian tentang media sosial serta kajian konsep konsumtifisme.
2. Manfaat Praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan media sosial yang ingin
melihat sebagaimana besarnya pengaruh online shop pada media sosial
instagram terhapada perilaku konsumtif. Serta peneliti juga mengharapkan
agar pihak-pihak tersebut menggunakan komunikasi yang lebeih efektif
dan objektif dalam menyampaikan pesannya kepada khalayak ramai.
Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pihak SMP Islam Cikal Harapan I BSD, mengenai perilaku
konsumtif yang terbentuk karena adanya online shop pada media sosial
instagram.
4. Tinjauan Pustaka
9
Penelitian ini merujuk pada sebuah tulisan milik Fitri Irfani10
yang
merupakan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah lulusan pada tahun 2011 telah
menulis skripsi dengan judul “ Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap
Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan”. Skripsi ini
membahas tentang kemungkinan iklan fashion majalah mempengaruhi perilaku
konsumtif subjek penelitian. Dalam penelitian ini iklan pada majalah mengambil
peranan yang dominan guna mempromosikan produk yang mereka pasarkan pada
konsumen. Perbedaan pada skripsi Fitri Irfani dengan penulis terdapat pada
variabel bebas, yakni media online atau media sosial yang berupa Instagram.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sintiche Ariesny Parma11
telah menulis skripsi dengan judul “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan
Perilaku Konsumtif Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui
Katalog”. Dalam penelitian ini salah satu unsur penting yang menentukan
perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog
adalah konsep diri.
Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara
konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian
kosmetik melalui katalog. Perbedaan pada skripsi Sintiche Ariesny Parma
dengan penulis sangat jelas, karena skripsi tersebut mencari hubungan antara
konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja dalam pembelian kosmetik
10
Fitri Irfani, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, (Skripsi S1 Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Program
Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah,Jakarta, 2011) hal.abstrak 11
Sintiche Ariesny Parma, Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif
Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog, (Skripsi S1 Psikologi, Program
Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2007) hal. abstrak
10
melalui catalog, sedangkan skripsi penulis adalah mencari pengaruh online
shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif SMP Islam
Cikal Harapan I BSD.
5. Sistematika Penulisan
Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan serta untuk memproleh
analisa materi dan penulisan skripsi ini, maka penulis menjelaskan dalam
sistematika penulisan. Penulisan skripsi ini berpedoman pada Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertai) karya Hamid Nasuhi,
dkk, Terbitan CeQda dan buku Pedoman Akademik Program Strata 1
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-2011.
Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam
sub bab dan setiap bab mempunyai batasan masing-masing yang akan saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, menguraikan mengenai Latar Belakang Masalah,
Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.
BAB II : Landasan teori yang berisikan teori dari variabel-variabel yang
mendukung terlaksananya penelitian.
BAB III : Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan waktu penelitian,
Paradigma dan Pendekatan Penelitian, Tipe Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel,
Variabel Penelitian, Operasional Variabel Penelitian, Uji
Instrumen, dan Metode Analisi Data.
11
BAB IV : Gambaran Umum yang berisi, Profil Sekolah, Sejarah, Visi dan
Misi, Tujuan Sekolah, Kurikulum, dan Struktur Organisasi
Sekolah.
BAB V : Hasil dan Pembahasan yang menjelaskan, Karakteristik
Responden dan Pengolahan Uji Instrument, Hasil dan
Pembahasan, dan Analisis Data Penelitian.
BAB VI : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dari keseluruhan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dan
saran-saran. Bab ini juga dilengkapi dengan Daftar Pustaka
beserta lampiran-lampiran yang mendukung penulis berdasarkan
hasil penelitian.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Sosial12
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan
media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content. Web 2.0 menjadi platform
dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai bentuk yang
berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs,
micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial.
Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi
(misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas
konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook,
instagram), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social
(misalnya, second life).
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat
web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain facebook,
myspace, plurk, twitter, dan instagram. Jika media tradisional menggunakan
media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan
12
I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter
Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA), Program Magister
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. hal, 10-11
13
memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta
membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media
sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses instagram
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakes
media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media
massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
B. Fungsi media dan Pengaruhnya
Menurut Dennis McQuail, fungsi informasi dalam komunikasi massa
sekurang-kurangnya dapat dikaitkan dengan tiga makna yang masing-masing
berbeda yaitu; media berusaha untuk memberikan informasi (tujuan); orang
mengetahui sesuatu dari media (konsekuensi); dan media diharapkan dapat
memberikan informasi (persyaratan/keharusan atau harapan).
Selanjutnya McQuail berpendapat bahwa fungsi utama media bagi
masyarakat adalah:13
I. Informasi
- Inovasi, adaptasi, dan kemajuan.
II. Korelasi
- Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
13
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),
hal 70
14
- Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
- Mengkoordinasi beberapa kegiatan.
- Membentuk kesepakatan.
III. Kesinambungan
- Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan.
khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
- Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
IV. Hiburan
- Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
- Meredakan ketegangan sosial.
V. Mobilisasi
- Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,
pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.
Sedangkan dari segi khalayaknya, McQuail14
berpendapat bahwa
tidak mungkin ada fungsi yang diselenggarakan untuk kepentingan
masyarakat, tanpa adanya fungsi yang diarahkan untuk kepentingan individu
sebagaimana telah dikembangkan dalam tradisi penelitian uses and
gratifications “pemakaian dan kepuasan” khalayak media, dengan kerangka
dasar berupa tipologi.
I. Informasi
- Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
- Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan
hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
- Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
14
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992), hal. 71
15
- Belajar, pendidikan diri sendiri.
- Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
II. Identitas Diri
- Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
- Menemukan model pribadi.
- Mengindentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain.
- Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
III. Integrasi dan Interaksi Sosial
- Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial.
- Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
- Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial
- Memperoleh teman selain dari manusia
- Membantu menjalankan peran sosial
- Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman,
dan masyarakat.
IV. Hiburan
- Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
- Bersantai.
- Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
- Mengisi waktu.
- Penyaluran emosi.
Dari uraian tersebut nampak bahwa salah satu fungsi media dalam
masyarakat yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi media bagi
individu atau audiensnya secara korelasi adalah fungsi sosialisasi. Logika
yang mendasari proposisi bahwa media memang mensosialisasi atau
mendesosialisasi15
adalah pandangan tentang sosialisasi sebagai upaya
mengajarkan norma dan nilai yang mapan melalui pujian dan hukuman
15
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),
hal. 51
16
simbolis bagi berbagai jenis perilaku. Namun jika ditelusuri lebih jauh
kedalam konsep sosialisasi, maka secara sosiologis proses ini, terutama yang
terkait dengan penanaman nilai-nilai dan norma, sebenarnya berjalan dalam
rentang waktu yang cukup panjang sehingga tidak mudah untuk mengetahui
dampak sosialisasi dari suatu media. Menurut McQuail dalam rumusan yang
manapun teori umum yang menyatakan bahwa media menimbulkan dampak
sosialisasi sukar diragukan. Meskipun hanya ditemukan secara tidak langsung
dalam bukti empiris, terutama yang menyangkut isi dan penggunaan.16
Dari segi “pemakaian dan akibat” (uses and effect) dari suatu media
massa yang sering digunakan untuk menjelaskan tingkat penggunaan dan
pengaruhnya terhadap individu sesungguhnya merupakan fokus dari
penelitian penggunaan dan kepuasan (uses and gratification), yang meliputi
“transactional model” , “the gratification seeking and audience activity
model” , “the expectancy value model”, dan the uses and dependency
model”.17
Donald K. Robert beranggapan bahwa efek hanyalah “perubahan
perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Karena fokusnya pada
pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media.
Membatasi efek hanya selama berkaitan dengan pesan media, akan
mengesampingkan banyak sekali pengaruh media massa. Efek media dapat
dilihat dari kaitannya dengan pesan dan media itu sendiri. Menurut Stephen
16
Ibid, 252 17
Arya Putra, Skripsi: Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah
Motor Pada Khalayak Wanita, Program Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Indonesia. hal. 11
17
M. Chaffee ini adalah pendekatan pertama dalam melihat efek media.
Pendekatan kedua adalah melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri
khalayak komunikasi massa – penerjemahan informasi, perubahan perasaan
atau sikap, dan perubahan perilaku; atau dengan istilah lain, perubahan
kognitif, afektif dan behavioral. Pendekatan ketiga meninjau satuan observasi
yang dikenai efek komunikasi massa – individu, kelompok, organisasi,
masyarakat, atau bangsa.18
Dari satu hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa efek dari
media dapat menghasilkan perubahan pada tingkatan kognitif atau pada
tingkatan afektif atau juga dapat berlaku pada tingkatan pada tingkatan
perilaku. Efek tersebut dapat saja berlaku secara langsung, tidak langsung,
jangka pendek, jangka panjang, kadang-kadang atau secara kumulatif. Hasil
penelitian ini juga menemukan perbedaan antara setiap individu, faktor
psikologis, faktor lingkungan, karakteristik grup sosial menyebabkan
khalayak untuk menerima dan bereaksi terhadap pesan yang terdapat pada
media dalam cara-cara yang berbeda.19
C. Uses and Effect
Pada penelitian mengenai efek komunikasi massa, khalayak dilihat
sebagai makhluk sosial yang pasif. Khalayak dipandang sebagai massa
18
Arya Putra, Skripsi: Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah
Motor Pada Khalayak Wanita, Program Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Indonesia. hal. 11 19
(http://www.theunjustmedia.com/media.html/) (06-11-2014, 13:50)
18
homogen, sebagai sebuah target pasif dari persuasi dan informasi, atau
sebagai pasar konsumen dari produk-produk media.20
Oleh karena itu para peneliti mulai menggeser fokus penelitiannya
pada apa yang dilakukan orang terhadap media, bukan apa yang dilakukan
media terhadap orang. Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya. Pendekatan ini dikemukakan oleh Katz dan
terkenal dengan pendekatan “uses and gratifications” yaitu teori penggunaan
(uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratifications) atas
kebutuhan seseorang. Katz menggambarkan logika yang mendasari penelitian
mengenai media uses and gratifications sebagai berikut: (1) kondisi sosial
psikologis seseorang akan menyebabkan adanya (2) kebutuhan, yang
menciptakan (3) harapan-harapan terhadap (4) media massa atau sumber-
sumber lain, yang membawa kepada (5) perbedaan pola penggunaan media
(atau keterlibatan dalam aktivitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan
(6) pemenuhan kebutuhan dan (7) konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak
diharapkan sebelumnya.21
Model uses and gratifications ini kemudian telah menimbulkan
banyak penjabaran. Salah satu ilmuwan yang mengembangkannya adalah
Sven Windhal, dengan teori uses and effects. Teori ini merupakan sistesis
antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek-
efek media.
20
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),
hal.132 21
S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal: 212
19
Argumentasi Windhai dalam mengembangkan teori ini antara lain
dapat dibaca dalam bukunya, Using Communication Theory: An Introduction
To Planned Communications:
“Pada umumnya model uses and gratifications menyertakan
consequences atau efek dari penggunaan media. Namun baru sedikit
penelitian yang mengkaji hubungan penggunaan dan efek. Hal ini
sebagai akibat dari adanya pandangan bahwa paradigma gratifications
berkompetisi dengan model efek dan meninggalkan model tersebut
selangkah lebih jauh.” (Sven Windhai & Benno Signitzer, 1992:163)
Pada teori uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya
ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sedangkan pada teori uses and
effect penggunaan media oleh khalayak tidak hanya disebabkan oleh
kebutuhan dasar individu.
Teori yang dikemukakan oleh Sven Windhai ini menyebutkan
karakterisitik individu, harapan dan persepsi terhadap media dan tingkat akses
kepada media sebagai faktor-faktor yang akan membawa individu kepada
keputusan untuk menggunakan atau tidak media massa.22
Penggunaan media
dan isinya oleh khalayak juga akan memberikan efek dan konsekuesi tertentu.
Jika isi media menjadi penyebab utama dari hasil, maka hal itu disebut
sebagai efek. Jika penggunaan media itu sendiri menjadi penyebab utama dari
hasil, maka hal itu disebut consequences. Konsekuensi atau consequences
maksudnya adalah apakah setelah menggunakan media dan isinya, individu
terpuaskan dengan mengakses media tersebut. Penggunaan media dan isi
media secara bersama-sama akan menyebabkan terjadinya suatu hasil seperti
22
S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal: 216
20
yang disebut Windhal sebagai conseffects yaitu gabungan dari consequences
dan effects.23
D. Teori Reinforment Imitasi
Miller dan Dollar memerinci kerangka teori tentang instrumental
conditioning dan mengemukakan ada tiga kelas utama perilaku yang diberi
label imitasi.24
1. Same behavior, yakni dua individu member respons masing-masing secara
independen, tapi dalam cara yang sama, terhadap stimuli lingkungan
yang sama. Sebagai hasilnya sekalipun tindakan mereka itu sepenuhnya
terpisah satu sama lain, tapi bisa tampak seakan-akan yang satu meniru
yang lainnya.
2. Copying, yakni seorang individu berusaha mencocokkan perilakunya
sedekat mungkin dengan perilaku orang lain. Jadi ia haruslah mampu
untuk member respon langsung terhadap syarat atau tanda-tanda
kesamaan atau perbedaan antara perilakunya sendiri dengan penampilan
orang yang dijadikannya model.
3. Matched dependent behavior, seorang individu (pengamat atau pengikut)
belajar untuk menyamai tindakan orang lain (model atau si pemimpin)
karena amat sederhana, ia memperoleh imbalan dari perilaku tiruan
(imitatifnya) itu.
Zulkarimein menyebutkan, Bandura mengidentifikasi efek-efek yang
ditimbulkan oleh eksposure terhadap perilaku dan hasil perbuatan orang lain,
23
Ibid, 216 24
Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: UT, 2001) cet ke-2, hal.
8.21
21
yakni: Pertama, inhibitory & disinhibitory effects (efek malu dan tidak
memalukan). Kedua, response facilitating effects (bahwa kesempatan untuk
melihat eksposure kepada tindakan orang lain dapat berfungsi memudahkan
penampilan bermacam yang menurut biasanya tidak dilarang). Ketiga,
observational learning, yang dimaksudkan adalah jika seseorang individu
terkena terpaan perilaku dari suatu model sosial, maka dapat terjadi efek
observational learning. Dalam arti yang lebih spesifik, observational
learning dapat memperoleh bentuk perilaku baru semata-mata dengan melihat
atau mengamati tindakan model tanpa secara terbuka menunjukkan respons
dihadapan model yang ditirunya.
Dalam hal ini, observational learning ditentukan oleh empat proses
pengamatan yang khas, tapi saling berkaitan, yaitu: Attention, retention,
motoric reproduction, faktor motivasional. Hal ini, sejalan dengan konsep
individual differences yang digunakan dalam penelitian ini.
E. Konsep Individual Differences
Setiap informasi akan diberi makna berlainan oleh orang yang
berbeda. Setiap kali manusia menerima informasi, ia akan mengolah
informasi tersebut, kemudian menyimpan dan bisa menghasilkannya kembali.
Penerimaan dan pengolahan informasi merupakan salah satu proses yang
mendasar dalam kehidupan manusia. 25
Dalam perkembangan komunikasi kontemporer saat ini, sebenarnya
proses pengaruh tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain, ada beberapa
25
Siti Mutmainah dan Ahmad Fauzi, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka
cet. 7, 2005), hal. 4.1
22
faktor yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan. Jadi, pesan itu
tidak langsung mengenai individu, tetapi “disaring”, dipikirkan dan
dipertimbangkan, apakah seseorang mau menerima pesan-pesan media massa
itu atau tidak.26
Pada tahun 1970, Melvin Defleur mencetuskan sebuah teori yang
dimodifikasi dari teori stimulus-respons, yakni perbedaan individu dalam
komunikasi massa (individual differences).27
Sebuah kegiatan penelitian
memfokuskan penelitian pada proses belajar, para ahli menekankan betapa
eratnya hubungan antara kegiatan belajar dengan motivasi. Suatu studi
laboratorium yang bersifat eksperimen berhasil meyakinkan para ahli
psikologi bahwa beberapa tingkat motivasi dapat ditumbuhkan melalui proses
belajar, serta tidak setiap individu dapat memperoleh motivasi berdasarkan
rangsangan yang sama. Dengan demikian, setiap individu memiliki
kepribadian masing-masing yang juga akan mempengaruhi perilaku mereka
dalam menggapai sesuatu.28
Hal ini sepadan dengan apa yang dikemukakan oleh Defleur tentang
teori ini, bahwa ia mengasumsikan pesan-pesan media berisi stimulus tertentu
yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari para
anggota audience. Teori Defleur ini, secara eksplisit telah mengakui adanya
26
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 228 27
Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Persfektif, Ragam & Aplikasi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), hal. 168 28
Tommy Suprapto, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Manajemen dalam Komunikasi, hal.
22
23
intefensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media
massa dalam menghasilkan efek.29
.
Perbedaan individu itu terjadi disebabkan karena perbedaan
lingkungan yang mengahasilkan pula perbedaan pandangan dalam
menghadapi sesuatu. Setiap orang dengan sendirinya memiliki presepsi yang
berbeda sehubungan dengan kepribadiannya. Sekarang jelas, bahwa audience
suatu medium komunikasi bukanlah kelompok monolitas yang anggota-
anggotanya senantiasa mempunyai tanggapan yang sama terhadap isi
medium. Setiap orang akan menanggapi isi media berdasarkan kepentingan
mereka dan disesuaikan dengan kepercayaan serta nilai-nilai sosial mereka.
Menurut Nurudin, ada banyak faktor pribadi yang ikut mempengaruhi
proses komunikasi30
, antara lain:
a. Selective Attention
Selective attention adalah individu yang cenderung memerhatikan
dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat
dan minatnya. Disamping itu ia menghindari pesan-pesan yang tidak
sesuai dengan pendapat dan minatnya. Bahkan, dalam perkembangannya,
seseorang individu akan cenderung memilih siaran yang sesuai dengan
sikap dan keyakinannya.
Nurudin mengutip Alexis S. Tan yang berpendapat selective
attention mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut. Pertama, perbedaan
individu merupakan hasil dari struktur kognitif seseorang yang berbeda
29
Burhan Bugin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Perdana Media Group, 2008) , cet. Ke-3,
hal. 278 30
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, hal. 229
24
dalam menerima pesan-pesan media, jenis media massa pun beragam silih
berganti menerpa seseorang. Seseorang memiliki kemampuan untuk
selektif hanya pada pesan-pesan yang menarik perhatiannya.
Kedua, keanggotaan sosial pada berbagai kelompok sosial pun ikut
mempengaruhi pesan mana yang kita pilih. Misalnya agama, partai,
ataupun suku. Dengan demikian, mereka yang mempunyai agama sama
cenderung memperhatikan pesan-pesan yang sama. Ketiga, orang lebih
berminat kalau suatu informasi dapat membangun citra hubungan dengan
orang lain.
b. Motivasi
Motivasi juga akan membuat sebuah pesan seseorang bisa diterima
atau tidak. Hal ini juga berarti, motivasi seseorang untuk mencari hiburan
misalnya, akan menjadi alasan untuk menikmati media massa. Acara
seperti “dialog politik” tentu tidak akan menarik bagi mereka yang
mempunyai motivasi menonton televisi untuk mencari hiburan semata.
Karena acara “dialog politik” memiliki presentase hiburan yang sedikit.
Artinya pengaruh yang ditimbulkan dari “dialog politik” tidak
begitu besar pada diri individu yang mempunyai motivasi mencari hiburan.
Sebalikanya, acara sinetron atau humor di televisi akan mempunyai
pengaruh yang besar bagi kelompok ini.
c. Kepercayaan
Seseorang yang percaya bahwa hanya dengan memanfaatkan media
massa masyarakat akan menjadi cerdas akan mendudukkan media massa
25
sebagai satu-satunya faktor yang ikut mempengaruhi sikap dan perilaku
seseorang.
d. Pendapat dan Pembujukkan
Seseorang menerima atau terpengaruh pesan-pesan media massa
sangat tergantung pada pengaruh yang dilakukan orang lain. Anda
mungkin sedang terpengaruh iklan televisi. Misalnya, Anda terpengaruh
untuk menggunakan sabun pencuci muka yang bila digunakan akan
membuat wajah bersih.
Akan tetapi, orang tua atau pihak lain pernah menggunakan sabun
jenis yang sama dan ternyata mempunyai efek negatif. Hal tersebut akan
membuat seseorang mempertimbangkan kembali atau bahkan tidak
memakai sabun jenis tersebut. Ini artinya, pembujukkan yang dilakukan
orang lain berpengaruh terhadap proses penerimaan pesan-pesan media
massa.
e. Kepribadian dan Penyesuaian Diri
Kepribadian individu juga akan membentuk proses penerimaan
pesan. Pribadi yang gampang marah tentu tidak akan terpengaruh terpaan
televisi yang menasehati harus bersikap sabar. Sifat pribadi yang penyabar
akan menyukai sajian acara-acara yang membutuhkan kesabaran.
Orang yang mudah menyesuaikan diri akan mudah terkena terpaan
media massa. Misalnya, orang yang berasal dari desa, kemudian pergi ke
kota dimana terpaan media massa yang begitu gencarnya. Terpaan
26
pergaulan sehari-hari jelas akan mempengaruhi sikap dan perilakunya
dalam menghadapi lingkungan.
Dari segi berpakaian orang akan mudah menyelesaikan dengan
pergaulan kota. Misalnya, ada informasi tentang gaya berpakaian terbaru.
Orang yang gampang menyesuaikan diri akan lebih mudah terkena terpaan
tentang informasi terbaru gaya berpakaian terbaru tadi. Terpaan media
massa akan lebih mudah diterima oleh orang yang biasa menyesuaikan diei
dengan hal-hal baru.
Bermula dari teori perbedaan individu dan juga teori stimulus
respons, DeFleur mengembangkan model psikodinamik yang didasarkan
pada keyakinan bahwa kunci dari persuasi terletak pada modifikasi
struktur prikologis internal dari individu. Esensi dari model ini adalah
fokusnya pada variabel-variabel yang berhubungan dengan individu
sebagai penerima pesan, suatu kelanjutan dari asumsi sebab akibat, dan
mendasarkan pada perubahan sikap sebagai ukuran bagi perubahan
perilaku.31
F. Pengertian Perilaku Konsumtif
Kata konsumtif, bisa berarti sikap atau perilaku yang senang membeli
barang untuk mendapatkan prestise atau gengsi.32
Retno Widiastuti
mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah sebuah perilaku boros, yang
mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan
31
Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Perspektif, Ragam & Aplikasi, (Jakarta; Rineka Cipta,
2009) hal. 168 32
Fitri Irfani, 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif
Hidayatullah, hal. 24
27
keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas.33
Perilaku
konsumtif juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewahan.
Kemudian Retno Sumabi, dalam situs komunitas dari Universitas
Gunadarma yang saya kutip menuliskan, istilah konsumtif biasanya
digunakan pada masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam
kehidupannya. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung
terjadi di dalam masyarakat adalah gaya hidup yang mengganggap materi
sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan. Gaya hidup seperti ini
dapat menimbulkan adanya gejala konsumtifisme, sedangkan konsumtifisme
untuk membeli barang yang kurang atau tidak diperlukan.34
Masih dalam situs yang sama, Ratno memaparkan perilaku konsumtif
adalah perilaku individu yang ditunjukkan untuk mengkonsumsi secara
berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau
bahkan tidak diperlukan.
Perilaku ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu yang semata-mata
untuk memuaskan kesenangan serta lebih mementingkan keinginan daripada
kebutuhan. Sehingga tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu
mudah melakukan pengeluaran untuk macam-macam keinginan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.
33
Fitri Irfani, 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif
Hidayatullah, hal. 24 34
Ratno Sumabi, Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas
Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25)
28
Lina dan Rasyid (1997) menyebutkan, dalam situs Ratno Sumabi,
dalam situs komunitas dari Universitas Gunadarma yang dikutip menuliskan
ada tiga aspek dalam perilaku konsumtif35
, yaitu:
a. Aspek pembeli impulsif
Adalah pembelian yang di dasarkan pada dorongan dalam diri individu
yang muncul tiba-tiba.
b. Aspek pembelian tidak rasional
Adalah pembelian yang dilakukan karena kebutuhan, tetapi karena gengsi
agar dapat dikesankan sebagai orang yang modern atau mengikuti mode.
Pendekatan ini diperkuat oleh Lubis, mengatakan bahwa perilaku
konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak lagi didasarkan pada
pertimbangan yang rasional melainkan karena adanya keinginan yang
sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional.
c. Aspek pembelian boros atau berlebihan
Adalah pembelian suatu produk secara berlebihan yang dilakukan oleh
konsumen.
35
Ratno Sumabi, Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas
Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25)
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Cikal Harapan I BSD, bertempat
di Jl.Kencana Loka Blok B No. 1 Sektor XII BSD City Serpong Tangerang,
Banten, Telp (62-21) 75874638.
Adapun waktu pelaksanaannya penelitian dilaksanakan pada bulan
Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015.
B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik atau klasik.
Paradigma positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam
kegiatan penelitiannya. Teori dalam penelitian berparadigma positivistik
menjadi sumber jawaban utama atas berbagai rasa ingin tahu dari para
peneliti.36
Dalam penelitian ini, Teori Uses and Effect merupakan pedoman
peneliti untuk merancang kerangka penelitian.
Dalam paradigma positivistik, teori memberi pedoman tentang
kerangka berfikir yang harus dimiliki oleh peneliti, bagaimana cara
mengumpulkan data yang baik, siapa yang harus diteliti, hingga cara
penafsiran data yang terkumpul dilapangan. Paradigma positivis melihat
realitas sosial sebagai realitas yang “real” dan diatur kaidah-kaidah tertentu
36 Babbie, Earl (1992), The Practice of social research, california, wardsworth Publishing
company. h. 47
29
30
yang berlaku universal walaupun kebanyakan pengetahuan itu mungkin
hanya bisa diperoleh secara probabilistik.37
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk
paradigma positivistik.38
Gaya penelitian kuantitatif mengukur fakta secara
obyektif, memfokuskan pada variabel, bebas nilai, ketergantungan terhadap
isi penelitian, analisisnya dilakukan dengan cara peneliti tidak terlibat, dan
kunci dari kuantitatif adalah reliabilitas.39
Pendekatan kuantitatif bertujuan
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman
data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga
hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.40
C. Tipe Penelitian
Dalam melakukan penelitian ada bermacam-macam tipe penelitian,
antara lain deskriptif, eksplanatif, eksploratif, eksperimental, dan lainnya.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif yang bertujuan menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi,
berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang
menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.41
37
L.W. Neuman (1997), Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches
in Social Works. New York: Columbia University, h. 90 38
Ibid, h. 64 39
Ibid, h. 73 40
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta; Kencana. 2009) h.55 41
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2008) Cet. Ke-3, hal. 36
31
Penulis juga menggunakan metode penelitian survei. Metode survei
adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang
sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Penelitian ini
juga menggunakan desain deskriptif analisis, yakni mencari gambaran
menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa sebenarnya mengenai objek
penelitian.42
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk
mengumpulkan data primer yang sesuai, yaitu sebagai berikut:
a) Kuesioner, yaitu alat penelitian yang dilakukan dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan tertutup memperoleh keterangan dari
sejumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD yang menjadi
subjek penelitian.
b) Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung
kelapangan dengan datang langsung menemui siswa-siswi SMP Islam
Cikal Harapan I BSD.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah:
a) Website resmi atau majalah yang memuat artikel mengenai
onlineshop instagram serta perilaku konsumtif.
42
J. Vrendenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia,
1980), hal. 34
32
b) Studi pustaka, pada tahap ini penulis melakukan penelitian dengan
cara menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian
ini.
E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.43
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD
yang terdiri dari kelas 7 (tujuh) sampai dengan 9 (sembilan) yang
berjumlah 177 siswa-siswi. Tujuan ditetapkannya populasi adalah untuk
menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan.
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas
7-9
No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah
1 7 25 24 49
2 8 28 35 64
3 9 36 29 65
Jumlah 89 88 177
Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD berjumlah 177 siswa. Untuk
kelas 7 (tujuh) terdapat 49 siswa-siswi dengan jumlah siswi perempuan 25
dan siswa laki-laki 24. Kelas 8 (delapan) terdapat 64 siswa-siswi dengan
jumlah siswi perempuan 28 dan siswa laki-laki 35. Dan untuk kelas 9
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta,
2009), cet. 8, hal. 80
33
(sembilan) terdapat 65 siswi dengan jumlah perempuan 36 dan siswa laki-
laki 29. Total jumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal harapan I BSD adalah
sebesar 177 orang.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya
lebih sedikit daripada jumlah populasinya).44
Dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel dengan berpaduan pada pendapat Suharsini Arikunto
(1993), apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil
seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15%
atau 20%-25% atau lebih tergantung pada kemampuan peneliti dilihat dari
segi waktu, tenaga dan dana.45
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan probability sampling yaitu seluruh individu dalam
populasinya diberi kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota
sampel.46
Dan metode yang digunakan adalah non random sampling
dengan teknik purposive sampling dimana teknik ini mengambil sampling
dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah siswa-
siswi yang hanya menggunakan media sosial instagram.47
44
Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif, (Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 2005) Ed. 5, hal. 93 45
HM. Sony Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004), hal. 220 46
Ibid,. hal. 97 47
Drg. Ircham Machfoedz MS, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran (Yogyakarta: Penerbit Fitramaya, 2008), hal: 51
34
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 109 dari populasi 177
orang. Pengambilan jumlahnya itu tidak menggunakan rumus slovin
dikarenakan jumlah responden yang sedikit bilamana diambil dengan
rumus slovin maka hasilnya tidak representatif.
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD
No Jumlah Sampel Perempuan Laki-laki
1 7 22 11
2 8 25 11
3 9 29 11
Jumlah 76 33
Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel yang
menggunakan dan mengakses instagram berjumlah 109 dari 177 siswa-
siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat
jumlah siswi perempuan sebanyak 22 dan siswa laki-laki 11. Kelas 8
(delapan) terdapat jumlah siswi perempuan sebanyak 25 dan siswa laki-
laki 11. Dan untuk kelas 9 (sembilan) terdapat jumlah siswi sebanyak 29
dan siswa 11. Total jumlah siswa-siswi yang menggunakan dan mengakses
instagram adalah sebanyak 109 orang.
F. Variabel Penelitian
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Online shop pada
media sosial instagram dan beberapa faktor perbedaan individu (variabel
X) yang terdiri dari:
35
a. Frekuensi seberapa sering dan tidaknya mengakses online shop pada
media sosial instagram.
b. Selective Attention merupakan kemampuan individu memilih pesan
yang menarik perhatiannya.
c. Motivasi merupakan tujuan individu menggunakan media.
d. Kepercayaan merupakan kemampuan individu mempercayai
menggunakan media dapat merubah perilaku dan pengetahuan
seserorang.
e. Pendapat dan pembujukan merupakan faktor yang juga
mempengaruhi individu dalam memilih isi media.
f. Kepribadian dan penyesuaian diri merupakan faktor dari dalam
individu yang juga mempengaruhi dalam isi pesan media.
2. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah perilaku konsumtif
siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD sebagai (variabel Y).
G. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana
caranya mengukur suatu variabel.48
48
Masri Singarimbun dan Sofean Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,
1995), cet ke-2, hal. 46
36
Tabel 3.3
Definisi Operasional
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1 Online Shop pada
Media Sosial
1. Frekuensi
Terpaan
2. Selective
Attention
3. Motivasi
4. Kepercayaan
5. Pendapat dan
Pembujukan
6. Kepribadian dan
Penyesuaian Diri
1. Seberapa sering
individu terkena
terpaan online shop
pada media sosial
2. Kemampuan selektif
untuk pesan-pesan
yang menarik
perhatian
3. Keanggotaan Sosial
4. Membangun citra
hubungan
5. Motif mencari
informasi
6. Motif Interaksi
Sosial
7. Motif identitas
pribadi
8. Motif hiburan
9. Membantu
memberikan
informasi seputar
online shop
10. Membuat seseorang
menjadi konsumtif
11. Individu terpengaruh
oleh pendapat orang
lain
12. Individu terpengaruh
oleh bujukan orang
lain
13. Individu berperan
dalam memilih isi
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
37
pesan media
14. Individu mudah
menyesuaikan diri
dengan lingkungan
sekitar
2 Perilaku
Konsumtif
(Variabel Y)
15. Aspek pembelian
Impulsif
16. Aspek pembelian
tidak rasional
17. Aspek pembelian
boros dan berlebihan
Likert
H. Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam
merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku
Konsumtif Siswa
Faktor Perbedaan Individu
Konsep individual differences adalah sebuah ukuran dari efek apa yang
terjadi ketika online shop menerpa individu. Perbedaan individu yang diukur
meliputi selective attention, motif, kepercayaan, pendapat dan pembujukkan
serta kepribadia dan penyesuaian diri. Menurut konsep ini, penerimaan setiap
orang berbeda-beda berdasarkan dengan apa yang mereka miliki seperti yang
disebutkan diatas. Selain frekuensi dalam mengakses online shop pada media
Online Shop Pada
Media Sosial
(Variabel X)
Perilaku
Konsumtif
(Variabel Y)
38
sosial instagram, faktor yang ada dalam individu juga boleh jadi menentukkan
apakah seseorang menjadi lebih konsumtif atau tidak.
I. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah akurasi alat terhadap yang diukur walaupun
dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas
instrumen penelitian, maka alat ukur yang dipakai dalam instrument juga
harus memiliki tingkat validitas yang baik.49
Penulis juga menggunakan jenis validitas pengukuran dalam
penelitian model kontruksi, yaitu lebih terarah pada pertanyaan mengenai
apa yang sebenarnya diukur oleh pengukuran yang ada.50
Peneliti
menggunakan Microsoft Excel 2007. Kuisioner dapat dinyatakan valid jika
item-itemnya telah mewakili cirri-ciri yang hendak dikenai suatu
pengukuran.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dapat menunjukkan sejauh
mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pada uji instrumen
ini peneliti menggunakan realibility analysis dengan metode Cronbach’s
Alpa dengan bantuan. Microsoft Excel 2007 Sedangkan koefisien
49
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada, 2009) cet
ke-4, hal. 120 50
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba
Empat, 2006), hal. 241
39
keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:51
Dimana:
α : koefisien keandalan alat ukur
R : koefisien rata-rata korelasi antar variabel
K : Jumlah variabel
J. Metode Analisis Data
Dalam menganalisa hasil penelitian, metode yang digunakan adalah
metode Kuantitatif Deskriptif yaitu menggambarkan dan menjelaskan obyek
penelitian. Metode analisis kuantitatif ini yang akan penulis gunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh online shop pada media sosial instagram
terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD.
Untuk mengetahui pengaruh online shop pada media sosial instagram
terhadap perilaku konsumtif siswa dilakukan dengan skala likert yang
mengembangkan prosedur pengukuran dengan skala.
Tabel 3.4
Skala Likert
Sangat Tidak
Setuju
(STS)
Tidak Setuju
(TS)
Setuju
(S)
Sangat Setuju
(SS)
1
2
3
4
51
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif) Edisi Kedua,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 241
40
Keuntungan menggunakan skala likert dari tingkat kepentingan dan
tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragam skor sebagai akibat penggunaan
skala 1-4. Dari segi statistik, skala dengan empat tingkatan (1-4) lebih tinggi
kendalanya dibandingkan dua tingkatan “ya” atau “tidak”. Selanjutnya data
yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana hasil analisisnya
akan dipresentasikan dalam tabel analisi berdasarkan variabel online shop
pada media sosial instagram dan faktor-faktor individu yang selanjutnya
dapat dilihat pengaruhnya terhadap perilaku konsumtif siswa.
1. Regresi Linear Berganda
Uji regresi dilakukan jika terdapat data dari dua variabel riset yang
sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel
terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi
berdasarkan suatu nilai X tertentu.52
Rumus:
Y = α + bX
Dimana:
Y : variabel tidak bebas (perilaku konsumtif)
X : variabel bebas (online shop pada media sosial instagram)
α : konstan atau harga Y bila X = 0
b : koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)
maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
52
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hal. 180
41
2. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan
tertulis R square. Namun untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan
R square yang telah disesuaikan (Adjusted R Square), karena disesuaikan
dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.53
3. Uji F (Simultan )
Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
secara bersama-sama yaitu variabel independen terhadap variabel
dependen.54
Adapun nilai taraf signifikasinya sebesar a= 0,01 sampai
dengan 0,5.
Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan
yang perlu diperhatikan yaitu merusmuskan:
Ho : βO = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara online shop
pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi
SMP Islam Cikal Harapan 1 BSD
Ha : βO ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara online shop pada
media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP
Islam Cikal Harapan 1 BSD
Jika sig F > 0,01 maka artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen terhadap variable dependen. Jika sig
53
Singgih Santoso, SPSS: Mengolah data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 1999) hal. 50-51 54
Singgih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, h.53.
42
F < 0,01 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variable
independen terhadap variabel dependen.
4. Uji T-Test (Parsial)
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel
dependen.55
Adapun nilai taraf signifikannya sebesar α = 1% sampai 10%.
Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan, yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula
dengan hipotesis alternatif (Ha), sebagai berikut:
a. Variabel Frekuensi Terpaan
Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
frekuensi terpaan online shop pada media sosial
instagram terhadap perilaku konsumtif siswa.
Ha : βo ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
frekuensi terpaan online shop pada media sosial
instagram terhadap perilaku konsumtif siswa.
b. Variabel Selective Attention
Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
selective attention terhadap perilaku konsumtif siswa.
Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
selective attention terhadap perilaku konsumtif siswa.
55
Sinngih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 1999) hal. 50-51
43
c. Variabel Motivasi
Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
motivasi terhadap perilaku konsumtif siswa.
Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
motivasi terhadap perilaku konsumtif siswa.
d. Variabel Kepercayaan
Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepercayaan terhadap perilaku konsumtif siswa.
Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepercayaan terhadap perilaku konsumtif siswa.
e. Variabel Pendapat dan Pembujukan
Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatara variabel
pendapat dan pembujukan terhadap perilaku konsumtif
siswa.
Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
pendapat dan pembujukan terhadap perilaku konsumtif
siswa.
f. Variabel Kepribadian dan Penyesuaian Diri
Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku
konsumtif siswa.
44
Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku
konsumtif siswa.
Jika sig t > 0,1 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig t <
0,1 artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
5. Skala Blue Print
Adapun blue print untuk skala pengaruh online shop pada media
sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal
Harapan I BSD sebelum dilakukan uji coba validitas instrumen terlihat
pada Tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Blue Print (Sebelum Dilakukan Uji Validitas)
Variabel Favorable Unfavorable
Frekuensi Terpaan 1,2,3,5 4
Selective Attention 6,7,8,9
Motif Informasi 10,11,12,13
Motif Interaksi Sosial 14,16 15
Motif Identitas Pribadi 17,18,19,20,21
Motif Hiburan 22,23,24,25
Faktor Kepercayaan 26,27,28
Faktor Pendapat &
Pembujukan
29,30 31
Faktor Kepribadian &
Penyesuaian Diri
32,33,34
Perilaku Konsumtif 35,37,38,39,40,41,42,43 36
45
Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik Product
Moment sebanyak 30 responden, dari 43 butir pertanyaan yang
diujicobakan terdapat 6 butir pertanyaan yang tidak valid. Banyaknya item
yang tidak valid ini dikarenakan pertanyaan yang kurang jelas dipahami
oleh responden. Sehingga item yang valid atau yang dapat digunakan
untuk penelitian adalah sebanyak 37 pertanyaan seperti terlihat pada Tabel
3.6, sebagai berikut:
Tabel 3.6 Blue Print (Setelah dilakukan Uji Validitas)
Variabel Favorable Unfavorable
Frekuensi Terpaan 1,2,3,5
Selective Attention 6,7,8
Motif Informasi 10,11,12,13
Motif Interaksi Sosial 14, 16 15
Motif Identitas Pribadi 17,18,19,21
Motif Hiburan 22,23,24,25
Faktor Kepercayaan 26,27,28
Faktor Pendapat &
Pembujukan
29,30
Faktor Kepribadian &
Penyesuaian Diri
32,33,34
Perilaku Konsumtif 35,37,38,40,41,42 36
46
BAB IV
Gambaran Umum Sekolah (SMP Islam Cikal Harapan I BSD)
A. Profil Sekolah SMP Islam Cikal Harapan I BSD
Sekolah menengah pertama Cikal Harapan I BSD adalah sekolah yang
termasuk dalam katagori sekolah favorit, sekolah ini berbasis agama Islam.
Sekolah ini mengajarkan siswa-siswinya tentang keterkaitan ajaran agama
Islam yang dikorelasikan dengan kehidupan sosial. Para siswa-siswi yang
bersekolah di SMP Cikal Harapan I BSD mempunyai prestasi yang
memuaskan. Secara sendiriya siswa-siswi SMP Cikal Harapan I BSD
terbentuk pola pikir dan tingkah lakunya dari lingkugan sekolahnya. SMP
Cikal Harapan I BSD termasuk sekolah swasta islam, yang secara ekonomi
para akademisnya mempunyai status sosial yang menengah keatas.
Dengan status sosial yang ada di sekolah, tidak membuat kesenjangan
sosial siswa-siswinya dalam menggunakan teknologi atau gadget yang ada.
Pada zaman modern sekarang bukan hal yang aneh melihat siswa-siswi
sekolah menengah pertama meggunakan alat komunikasi yang canggih.
Untuk sekarang akan sangat mudah anak murid mengakses jaringan internet,
dan sangat mudah untuk mendapatkan yang mereka inginkan berupa
kepuasan maupun berbentuk barang.
Secara metode pengajaran, siswa-siswi dikembangkan dirinya dengan
mengikuti modernisasi sesuai perkembangan zaman. Sesuai dengan
perkembangan zaman yang ada itu juga menjadikan pola pikir siswa-siswi
menjadi modern yang sesuai dengan keadaan sekarang. Dengan mempunyai
46
47
pola pikir yang sudah modern siswa-siswi tidak akan terbodohi oleh zaman
yang sudah berteknologi tinggi, mengajarkan siswa-siswi juga untuk
menggunakan sesuai fugsinya.
Dengan kemudahan mengakses jaringan internet, sekarang banyak
sekali jejaring sosial yang tersedia dalam jaringan internet. Berdasarkan hasil
wawancara terhadap siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD mereka
semua mempunyai jaringan sosial tersebut. Dan membuat para muridnya
melakukan interaksi sosial secara luas dengan mudah. Bahkan untuk membeli
sesuatu pun sekarang sudah dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan
sosial yang tersedia saat ini.
Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi sekarang makin
maraknya onlineshop yang muncul di jejaring sosial. Mudahnya untuk
melakukan interaksi sosial di jaringan sosial ini dipergunakan dengan baik
oleh mereka orang-orang yang ingin berbisnis. Onlineshop yang merupakan
lahan bisnis yang sangat efisiensi, karena tidak menguras tenaga dan waktu.
Semua kebutuhan akan tersedia untuk semua kalangan dari kalangan ekonomi
ke bawah sampai ekonomi ke atas. Dari berbagai jaringan sosial yang telah
ada, Instagram yang dijadikan favorit sebagai onlineshop oleh semua
kalangan. Dengan mudahnya melihat produk yang konsumen inginkan dan
melakukan interaksi langsung konsumen dengan produsen tersebut.
Dengan adanya lingkungan sekolah yang mengikuti kemajuan zaman
dan kecanggihan teknologi, sudah menjadi hal yang lumrah anak murid SMP
Islam Cikal Harapan I BSD menggunakan sesuai fungsinya jaringan sosial
48
tersebut. Dengan munculnya onlineshop di jejaring sosial digunakan juga
oleh para siswa-siswinya. Dewasa ini para siswa-siswi kebanyakan memakai
media sosial instagram untuk mengakses onlineshop untuk memenuhi
kebutuhannya, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan melainkan
menyalurkan kepuasan para siswa-siswi yang menyebabkan perilaku
konsumtif.
B. Sejarah Berdirinya SMP Islam Cikal Harapan BSD
SMP Islam Cikal Harapan I mulai diselenggarakan pada Tahun
Pelajaran 2002/2003 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan
Permata Sari No. 038/KEP/YPS/XI/01 tanggal 15 November 2001 tentang
Penyelenggara Pendirian SLTP Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai –
Tangerang Banten.
Berlokasi di Jl. Kencana Loka Blok B/1 Sektor XII.1 Bumi Serpong
Damai dengan menggunakan 1 kelas di Gedung SD Islam Cikal Harapan I.
Saat itu jumlah murid hanya 7 (tujuh) orang. Pada Tahun Ajaran 2003/2004
menempati gedung di Jl. Rawabuntu Utara I Blok H.1/1 Sektor I.4 Griya
Loka Bumi Serpong Damai – Tangerang sampai saat ini.
Pada Tahun Pelajaran 2002/2003, SMP Islam Cikal Harapan I
mengajukan permohonan izin operasional ke Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Tangerang dengan persyaratan antara lain surat
rekomendasi dari tingkat kelurahan sampai dinas pendidikan kecamatan.
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Propinsi
Banten Nomor : 005/420.3/906/Dispendik Tentang Pemberian Izin kepada
49
Yayasan Permata Sari untuk mendirikan SMP Cikal Harapan Serpong Desa
Rawabuntu Utara Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang diterbitkan
tanggal 18 Mei 2004.
Pada Tahun Pelajaran 2004/2005, SMP Islam Cikal Harapan I
mengajukan akreditasi pertama ke Badan Akreditasi Sekolah (BAS).
Keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah Kabupaten Tangerang
Nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 dengan peringkat B (Baik). Tahun
Pelajaran 2004/2005 telah meluluskan Angkatan Pertama dengan jumlah
siswa 11 orang dengan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 7,73. Kesebelas
siswa tersebut melanjutkan ke SMA Negeri sebanyak 5 orang dan ke SMA
Swasta 6 orang.
Pada hari Selasa, 02 September 2012 SMP Islam Cikal Harapan I –
BSD melaksanakan Akreditasi Sekolah kedua yang di selenggarakan oleh
BAP (Badan Akreditasi Provinsi). Alhamdulillah pada tanggal 19 November
2012 telah terbit hasil Akreditasi berdasarkan SK Badan Akreditasi Provinsi
Banten Nomor : 42/BAP-S/M-SK/XI/2012 yang menyatakan bahwa SMP
Islam Cikal Harapan I – BSD memperoleh nilai Akreditasi 95,02 atau
peringkat “A” Sangat Baik. Hingga sekarang ini jumlah murid di SMP Islam
Cikal Harapan BSD berjumlah 177 siwa-siswi.
50
Tabel 4.1
Jumlah Populasi Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas
7-9
No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah
1 7 25 24 49
2 8 28 35 64
3 9 36 29 65
Jumlah 89 88 177
Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD berjumlah 177 siswa.
Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat 49 siswa-siswi dengan jumlah siswi
perempuan 25 dan siswa laki-laki 24. Kelas 8 (delapan) terdapat 64 siswa-
siswi dengan jumlah siswi perempuan 28 dan siswa laki-laki 35. Dan
untuk kelas 9 (sembilan) terdapat 65 siswi dengan jumlah perempuan 36
dan siswa laki-laki 29. Total jumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal harapan
I BSD adalah sebesar 177 orang.
C. Visi
Terwujudnya insan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berguna bagi Keluarga, Nusa, Bangsa dan Agama .
D. Misi
Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta
didik, sebagai seorang remaja Islam, untuk tumbuh dan berkembang menuju
kemandirian dengan menguasai dan memilki apresiasi yang tinggi terhadap
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
51
E. Tujuan Sekolah
1. Membentuk generasi Islam yang berkepribadian dan berakhlak mulia
dengan menciptakan pembiasaan ibadah sehari-hari diantaranya sholat
berjamaah, shalat sunah Dhuha dan Tadarus Al Qur’an
2. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
3. Meningkatkan kedisiplinan dan kepemimpinan siswa dalam proses belajar
mengajar di SMP Islam Cikal Harapan I .
4. Terjalin komunikasi yang harmonis antara pihak sekolah dengan orang tua
atau wali peserta didik serta semua pihak yang mendukung
perkembangan sekolah khususnya komite sekolah / FKOMG.
5. Berprestasi dalam lomba-lomba olahraga, seni, science, dan Komputer di
luar sekolah.
6. Melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran yang aktif, kreatif,
inovatif, efektif dan menyenangkan.
7. Menghasilkan output yang sukses dalam mengikuti Ujian Nasional dengan
hasil maksimal 100% lulus dan membina peserta didik untuk bisa
diterima di SMA Negeri yang favorit dan berkualitas.
8. Menjadi lembaga pendidikan yang menarik bagi orang tua dan peserta
didik dalam mencari ilmu dan membentuk generasi bangsa yang tangguh,
terampil dan mampu bersaing dilapangan pendidikan lain.
52
F. Kurikulum
Kurikulum yang ada di SMP Islam Cikal Harapan I BSD berlandaskan
kurikulum Nasional, KTSP dan Kurikulum berciri khas dengan keunggulan,
yaitu:
1. Sistem pembelajaran moving class
2. Pendidikan Agama Islam terapan
3. Sholat Dhuha
4. Sholat Zhuhur berjama’ah
5. Muhadhoroh dan keputrian
6. Program pengayaan
7. Talents Club (English Club, Arabic Fun Club, Art Club, Computer Club,
Jurnalistik, Paskibra)
8. Pramuka
9. Ekstrakulikuler (Futsal, Basket, Photography, Tata Boga, Badminton,
Tari)
53
G. Struktur Organisasi Sekolah
Bagan 4.1
Struktur Organisasi SMP Islam Cikal Harapan I BSD
Ka. Dinas Pendidikan
Drs. H. Mathoda, M.Si.
Kepala Sekolah
H. Abdul Malik Hidayat, S.Ag
Wk. Kurikulum
Azizah, ST.
Wk. Kesiswaan
Riana Harahap, S.Pd
Wk. Sarana &
Prasarana
Zelni, S.Pd
FKOMG
Eny Susanti
Jabatan Wali Kelas Tata Usaha
Yeni Rahayu, A. Md
Wali Kelas VIII C
Ade Lisdawati, S. Pd
Wali Kelas VII A
Agnes Widiya A, S. Pd
Wali Kelas VII B
Oktavia. M. S, A. Ma.
SS
Wali Kelas VIII B
Drs. Muliawan
Wali Kelas VIII A
Dina Prasetya, S. Si
Wali Kelas XI B
Farida Idawati, S.Pd
Wali Kelas XI A
Abdullah Faqih, S. Pd. I
Wali Kelas XI C
Torikin, S. Si
Guru Mata Pelajaran
Siswa-siswi
55
BAB V
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data Responden Penelitian
Dari hasil analisis mengenai profil responden maka diperoleh data
mengenai responden yang menjadi sampel pada penelitian ini, diantaranya
adalah:
a. Jenis kelamin
Tabel 5.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid laki-laki 33 30.3 30.3 30.3
perempuan 76 69.7 69.7 100.0
Total 109 100.0 100.0
Dari tabel diatas mayoritas responden adalah perempuan
sebanyak 76 orang atau 69,7% dan sisanya adalah responden laki-laki
sebanyak 33 orang atau 30,3%. Tabel diatas menunjukkan bahwa
responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak di banding
responden jenis kelamin laki-laki.
b. Umur
Tabel 5.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 13 tahun 30 27.5 27.5 27.5
14 tahun 41 37.6 37.6 65.1
15 tahun 38 34.9 34.9 100.0
Total 109 100.0 100.0
66
56
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar
responden sejumlah 41 orang (37,6%) berumur 14 tahun. Sisanya,
sebanyak 30 orang (27,5%) berumur 13 tahun dan 38 orang (34,9%)
berumur 15 tahun.
B. Uji Instrumen
Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran
kuesioner kepada siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD bulan
Maret 2015 sebanyak 109 responden yang dianggap dapat mewakili.
Sebelum kuesioner diberikan kepada 109 responden, penulis
melakukan try out (uji coba) terhadap 30 orang responden dengan
memberikan 43 butir pertanyaan untuk menguji validitas dan
reliabilitas dari seluruh pertanyaan yang diajukan.
a. Uji Validitas
Pernyataan dikatakan valid, jika nilai korelasinya adalah
positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel. Dimana r tabel
dengan N = 30 dengan nilai Corrected item-Total Correlation di
atas 0,349 maka butir atau pertanyaan dikatakan valid.56
Berdasarkan pada lampiran , uji validitas menunjukkan
bahwa terdapat 30 pertanyaan yang dinyatakan valid (sah) karena
memiliki nilai Correced Item-Total Correlation lebih dari 0,349
dan 6 pertanyaan dinyatakan tidak valid (gugur) karena memiliki
56
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta :
Salemba Humanika, 2009) h. 229.
57
nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari 0,349 dengan
demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas.
b. Uji Reliabilitas
Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan reliabel, maka
dilakukan uji reliabilitas pada 30 kuesioner yang telah diisi oleh
responden dan melihat koefisien alpha. Koefisien alpha bisa
diukurdengan menggunakan uji statistik cronbach alpha. Suatu
konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha
>0,7.57
Berdasarkan lampiran, pengujian reliabilitas uji instrument
keseluruhan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 diperoleh
bahwa nilai rata-rata reliabilitas uji instrumen sebesar 0,83 nilai
tersebut menunjukkan tingkat keandalan alat ukur yang baik atau
reliabel karena nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,7.
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas tersebut diatas, secara
keseluruhan butir-butir pertanyaan dari tiap-tiap variabel dapat
digunakan dan dapat didistribusikan kepada 109 responden, karena
tiap-tiap butir menunjukkan hasil yang valid dan reliabel.
57
Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Universitas
Atmaja Yogyakarta), h. 209.
58
C. Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 5.3
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.998 2.840 3.521 .001
Frekuensiterpaan .044 .168 .029 .263 .793
Selectiveattention .048 .219 .022 .219 .827
Informasi .177 .189 .102 .938 .350
Interaksisosial -.054 .219 -.030 -.245 .807
Identitaspribadi .165 .206 .095 .800 .426
Hiburan .170 .179 .099 .952 .344
Kepercayaan .044 .235 .021 .187 .852
Pembujukan .030 .267 .012 .113 .911
Kepribadian .388 .218 .229 1.783 .078
Berdasarkan tabel 5.3 diatas, maka dapat disusun persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 9,998 + 0,044 + 0,048 + 0,177 - 0,054 + 0,165 +
0,170 + 0,044 + 0,030 + 0,388
Persamaan diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
variabel frekuensi terpaan ( ), variabel selective attention ( ),
variabel motif informasi ( ), variabel motif interaksi sosial ( ),
variabel motif identitas pribadi ( ), variabel hiburan ( ), variabel
kepercayaan ( ), variabel pendapatan dan pembujukan ( ), dan
59
variabel kepribadian ( ) terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi
SMP Islam Cikal Harapan I BSD.
Variabel Frekuensi Terpaan (X1) mempunyai pengaruh positif
terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0,044 dengan nilai signifikansi yang rendah. Ini menunjukkan
bahwa variabel frekuensi terpaan berpengaruh positif terhadap
perilaku konsumtif dan juga tidak signifikan.
Variabel Selective Attention ( ) memiliki koefisien regresi
sebesar 0,048 dengan nilai signifikan yang rendah. Ini menunjukkan
bahwa variabel selective attention berpengaruh positif terhadap
perilaku konsumtif. Artinya, siswa-siswi memiliki kemampuan
selektif dalam menarik pesan-pesan pada media yang menarik
perhatian.
Variabel Motif Informasi ( ) memiliki koefisien regresi
sebesar 0,177 yang berarti mempunyai pengaruh positif terhadap
perilaku konsumtif. Artinya, dengan adanya motif informasi
berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi walaupun
secara tidak signifikan.
Variabel Motif Interaksi Sosial ) tidak berpengaruh positif
dengan koefisien regresi sebesar -0,054 dengan nilai signifikan yang
rendah. Artinya motif interaksi sosial tidak mempunyai pengaruh
positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dan juga tidak
signifikan.
60
Variabel Motif Identitas Pribadi ( ) memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0,165 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya
motif identitas pribadi mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku
konsumtif siswa-siswi walaupun secara tidak signifikan.
Variabel Hiburan ( ) memiliki nilai koefisien regresi sebesar
0,170 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya motif hiburan
mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi
walaupun secara tidak signifikan.
Variabel Faktor Kepercayaan ( ) memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0,44 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya,
faktor kepercayaan mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku
konsumtif siswa-siswi walaupun secara tidak signifikan.
Variabel Faktor Pendapat dan Pembujukan ( ) memiliki nilai
koefisien regresi sebesar 0,030 dengan nilai signifikan yang rendah.
Artinya faktor pendapat dan pembujukan mempunyai pengaruh positif
terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dan juga tidak signifikan.
Variabel Faktor Kepribadian dan Penyesuaian Diri ( )
memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,388 dan signifikan sebesar
0,078 atau 7,8%. Artinya faktor kepribadian dan penyesuaian diri
mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi
dan signifikan.
61
D. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi merupakan parameter untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model (khususnya variabel bebas) dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Berikut adalah hasil perhitungan koefisien
determinasi terhadap model regresi:
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,162. Ini artinya variabel pengaruh online shop pada
media sosial instagram (frekuensi terpaan, selective attention, motif
interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, motif informasi,
kepercayaan, pendapat dan pembujukan dan kepribadian dan
penyesuaian diri) berpengaruh terhadap perilaku konsumtif sebesar
16,2% sedangkan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
model yang digunakan oleh penulis. Dan bila nilai R (koefisien
korelasi) mendekati angka 1, maka hal itu menunjukkan adanya
hubungan yang sangat tinggi.
Tabel 5.4
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1
.402a .162 .085 2.76942 .162 2.122 9 99 .034
62
Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai
adjusted R square sebesar 0,085. Hal ini mengindikasikan bahwa
variasi variabel independen yaitu, frekuensi terpaan, selective
attention, motif informasi, motif interaksi sosial, motif identitas
pribadi, motif hiburan, faktor kepercayaan, faktor kepribadian dan
penyesuaian diri memiliki kemampuan yang rendah sebesar 8,5%
dalam menerangkan naik turunnya data variabel perilaku konsumtif
sedangkan sebesar 91,5% dipengaruhi oleh variasi variabel lain diluar
model penelitian.
E. Uji F-Test (Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh
online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif
siswa-siswi secara bersamaan.
Hasil pengujian F sebagai berikut:
Tabel 5.6
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 146.446 9 16.272 2.122 .034b
Residual 759.297 99 7.670 Total 905.743 108
Dalam penelitian ini pengujian secara simultan menggunakan uji
F atau ANOVA (Analysis Of Variance). Pengujian ini dilakukan untuk
melihat pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen
yaitu frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif
interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, faktor
63
kepercayaan, faktor kepribadian dan penyesuaian diri. Berdasarkan
hasil uji F menunjukkan hasil nilai sig sebesar 0,034. Adapun nilai
taraf signifikasinya sebesar a= 0,01 sampai dengan 0,5. Maka
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen sebesar 3,4%.
F. Uji T (Parsial)
Tabel 5.7
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.998 2.840 3.521 .001
Frekuensiterpaan .044 .168 .029 .263 .793
Selectiveattention .048 .219 .022 .219 .827
Informasi .177 .189 .102 .938 .350
Interaksisosial -.054 .219 -.030 -.245 .807
Identitaspribadi .165 .206 .095 .800 .426
Hiburan .170 .179 .099 .952 .344
Kepercayaan .044 .235 .021 .187 .852
Pembujukan .030 .267 .012 .113 .911
Kepribadian .388 .218 .229 1.783 .078
H1 = Frekuensi terpaan memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumtif
Dalam penelitian ini, hipotesis pertama menyatakan bahwa
frekuensi terpaan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil
analisis regresi menunjukkan bahwa t hitung variabel frekuensi terpaan
sebesar 0,263 sedangkan nilai siginifikannya sebesar 0,793. Jika,
dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig 0,793 > 0,1. Hal ini
64
mengindikasikan bahwa variabel frekuensi terpaan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif.
H2 = Selective attention memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumtif
Dalam penelitian ini, hipotesis kedua menyatakan bahwa
selective attention memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil
analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel selective
attention sebesar 0,219 sedangkan nilai sig sebesar 0,819. Jika
dibandingkan dengan alpha 10% nilai sig 0,819 > 0,1. Hal ini
mengindikasikan bahwa variabel selective attention tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif.
H3 = Motif informasi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif
Dalam penelitian ini, hipotesis ketiga menyatakan bahwa motif
informasi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis
regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif informasi sebesar
0,938 sedangkan nilai sig sebesar 0,350. Jika di bandingkan dengan nilai
alpha 10% nilai sig 0,350 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel
motif informasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
perilaku konsumtif.
H4 = Motif interaksi sosial memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumtif
Dalam penelitian ini, hipotesis keempat menyatakan bahwa
motif interaksi sosial memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif.
65
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif
interaksi sosial sebesar -0,245, sedangkan nilai sig sebesar 0,807. Jika
dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig 0,807 > 0,1. Hal ini
mengindikasikan bahwa variabel motif interaksi sosial tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif.
H5 = Motif identitas pribadi memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumtif
Dalam penelitian ini, hipotesis kelima menyatakan bahwa motif
identitas pribadi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil
analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif identitas
pribadi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku
konsumtif.
H6 = Motif hiburan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif
Dalam penelitian ini, hipotesis keenam menyatakan bahwa motif
hiburan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis
regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif hiburan sebesar
0,952, sedangkan nilai sig 0,952 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa
variabel motif hiburan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel perilaku konsumtif.
H7 = Faktor kepercayaan memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumtif
Dalam penelitian ini, hipotesis ketujuh menyatakan bahwa
faktor kepercayaan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil
66
analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel faktor
kepribadian dan penyesuaian diri sebesar 1,783, sedangkan nilai sig 0,852
> 0,1. Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel faktor kepercayaan tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif.
H8 = Faktor pendapat dan pembujukkan terhadap perilaku
konsumtif
Dalam penelitian ini, hipotesis kedelapan menyatakan bahwa
pendapat dan pembujukkan memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung
variabel faktor pendapat dan pembujukkan sebesar 0,113, sedangkan nilai
sig sebesar 0,911. Jika dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig
0,911 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel faktor pendapat dan
pembujukkan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
perilaku konsumtif.
H9 = Faktor kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku
konsumtif
Dalam penelitian ini hipotesis kesembilan menyatakan bahwa
faktor kepribadian dan penyesuaian diri memiliki pengaruh terhadap
perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t
hitung variabel faktor kepribadian dan penyesesuaian diri sebesar 1,783,
sedangkan nilai sig sebesar 0,078 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa
variabel faktor kepribadian dan penyesuaian diri memiliki pengaruh
signifikan terhadap perilaku konsumtif.
67
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Online shop pada media sosial instagram berpengaruh positif terhadap
perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Ini
berarti menunjukkan bahwa variabel frekuensi terpaan, selective
attention, motif informasi, motif identitas pribadi, motif interaksi
sosial, motif hiburan, kepercayaan, pendapat dan pembujukan serta
kepribadian dan penyesuaian diri mempengaruhi siswa-siswi dalam
berperilaku konsumtif diperkuat dengan adanya uji-F (simultan) yang
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,034 yakni dikisaran 5%. Hal
ini berarti variabel online shop pada media sosial instagram
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku siswa-siswi SMP
Islam Cikal Harapan I BSD.
2. Uji-T (parsial) menunjukkan bahwa dari semua variabel independen
yaitu frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif
identitas pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, kepercayaan,
pendapat dan pembujukan serta kepribadian dan penyesuaian diri,
hanya variabel kepribadian dan penyesuaian diri yang berpengaruh
positif dan signifikan. Sedangkan variabel motif hiburan, motif
67
68
identitas pribadi, motif hiburan, dan variabel kepercayaan berpengaruh
positif namun tidak signifikan. Dan untuk selective attention, frekuensi
terpaan pendapat dan pembujukan tidak berpengaruh positif dan tidak
signifikan. Jadi, faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumtif
siswa-siswi adalah kepribadian dan penyesuaian diri.
3. Pada uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa online shop pada
media sosial instagram berpengaruh sebesar 16,2% sedangkan sisanya
83,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model lain. Ini
menunjukkan jika nilai R tidak mendekati angka 1, artinya variabel
frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif interaksi
sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, faktor kepercayaan,
faktor kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku konsumtif
memiliki pengaruh yang rendah.
B. Saran
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa siswa-siswi SMP Islam
Cikal Harapan I BSD telah membuktikan adanya pengaruh yang ditimbulkan
oleh online shop pada media sosial instagram dan juga faktor-faktor
individual difference yakni menyebabkan kelemahan terhadap perilaku
konsumtif, namun ada beberapa saran dari penulis diantaranya:
1. Bagi siswa-siswi (responden) terutama yang memiliki perilaku
konsumtif agar dapat menelaah dampak positif dan negatif dari perilaku
konsumtif, dan belajar untuk tidak membelanjakan uangnya pada hal-
hal yang kurang penting dan hanya untuk keinginan sesaat.
69
2. Pihak sekolah membuat peraturan mengenai hal-hal yang dapat
menimbulkan perilaku konsumtif. Misalnya, pembatasan penggunaan
alat elektronik maupun gadget untuk mempersempit siswa-siswi dalam
mengakses online shop pada media sosial instagram dan lain
sebagainya.
3. Sebagai saran bukan hanya untuk siswa-siswi tetapi untuk para orang
tua dan pihak sekolah diharapkan mampu memberi pembelajaran bagi
anak-anaknya agar mampu mengendalikan diri dan lebih selektif dalam
membeli suatu barang, sehingga terbentuk pola-pola hidup hemat dan
tidak cepat terpengaruh oleh bujuk rayu para pemilik online shop pada
media sosial instagram.
78
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, M. Burhan, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Perdana Media Group, 2008)
Cet. Ke-3
B. Meilaratri, dkk. Konsep Diri dan Kecenderungan Pengambilan Keputusan dalam
Membeli Pakaian pada Remaja Wanita. (Insight Journal, Tahun II, No. 1)
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2006)
Earl, Babbie. Practice of Social Research, California, Wardsworth Publishing
Company., 1992
Hasan, M Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif) Edisi Kedua,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2003)
Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. (Jakarta: Erlangga, 1996)
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2007)
Lupiyoadi, Rahmat, dan A Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. (Jakarta: Salemba
Empat, 2006)
Machfoedz, Ircham . Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran (Yogyakarta: Penerbit Fitramaya, 2008)
Mcquail, Denis. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. (Jakarta: Erlangga, 1991)
Morissan, dkk. Teori Komunikasi Massa. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)
Mutmainah, Siti, dan Ahmad Fauzi. Psikologi Komunikasi. (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2005)
Nasution, Zulkarimein. Sosiologi Komunikasi Massa. (Jakarta: Universitas Terbuka,
2001) Cet. Ke-2)
Neuman. L.W. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches
in Social Works. (New York: Columbia University, 1997)
79
Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta :
Salemba Humanika, 2009)
Noegroho, Agung. Teknologi Komunikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) Cet. Ke-2
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007)
Rohim, Syaiful. Teori Komunikasi Persfektif, Ragam & Aplikasi. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009)
Santoso, Singgih. SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. (Jakarta:
Penerbit PPM, 2002)
Sendjaja, S Djuarsa. Teori Komunikasi. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005)
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. (Jakarta: LP3ES,
1995)
Subagyo, Pangestu, dan Djarwanto PS. Statistika Induktif (Edisi Kelima).
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005)
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung: CV.
Alfabeta, 2009) Cet-Ke 8
Sumarsono, HM Sony. Metode Riset Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2004)
Suprapto, Tommy. Pengantar Ilmu Komunikasi dan Manajemen dalam Komunikasi.
(Jakarta, CAPS, 2011)
Vrendenbergt, J. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. (Jakarta: PT. Gramedia,
1980)
Wijaya, Tony. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta:
Universitas Atmaja Yogyakarta)
80
Skripsi:
Irfani, Fitri. Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Skripsi tidak diterbitkan (UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010)
Putra, Arya. Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah
Motor Pada Khalayak Wanita. Skripsi tidak diterbitkan (Universitas Indonesia,
2012)
Lesmana, I Gusti Ngurah Aditya. Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter
Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA. Tesis tidak
diterbitkan (Universitas Indonesia, 2014)
81
Website:
instagram.com/press (06-11-2014, 12.30)
Saputra, Irwan. Sejarah Aplikasi Instagram, carainstagram.blogspot.com (18-01-
2015, 11.59)
Soegito, 1996, Konsumerisme Penyebab Inflasi. Kepala BPS:
[email protected] (28-10-1014, 11.30)
Sumabi, Ratno. Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas
Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25)
Kurnia, Rizki. Sejarah Perkembangan Online Shop,
http://gamesisort.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-online-
shop.html (06-11-2014, 13:50)
Yusuf, Oik. Pengguna Instagram Lewati Angka 200 Juta,
http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-Aktif-
Instagram-Naik-Pesat (06-11-2014, 11:54)
Wikipedia Indonesia , definisi internet http://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-
internet-dan-sejarah.html (06-11-2014, 10.52)
(http://www.theunjustmedia.com/media.html/) (06-11-2014, 13:50)
ARSIP SMP ISLMA CIKAL HARAPAN 1 BUMI SERPONG DAMAI (BSD)
KOTA TANGERANG SELATAN
Sejarah berdirinya SMP Cikal Harapan I BSD
SMP Islam Cikal Harapan I mulai diselenggarakan pada Tahun Pelajaran
2002/2003 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan Permata
Sari No. 038/KEP/YPS/XI/01 tanggal 15 November 2001 tentang
Penyelenggara Pendirian SLTP Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai –
Tangerang Banten.
Berlokasi di Jl. Kencana Loka Blok B/1 Sektor XII.1 Bumi Serpong
Damai dengan menggunakan 1 kelas di Gedung SD Islam Cikal Harapan I.
Saat itu jumlah murid hanya 7 (tujuh) orang. Pada Tahun Ajaran 2003/2004
menempati gedung di Jl. Rawabuntu Utara I Blok H.1/1 Sektor I.4 Griya Loka
Bumi Serpong Damai – Tangerang sampai saat ini.
Pada Tahun Pelajaran 2002/2003, SMP Islam Cikal Harapan I
mengajukan permohonan izin operasional ke Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Tangerang dengan persyaratan antara lain surat
rekomendasi dari tingkat kelurahan sampai dinas pendidikan kecamatan. Surat
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Propinsi Banten
Nomor : 005/420.3/906/Dispendik Tentang Pemberian Izin kepada Yayasan
Permata Sari untuk mendirikan SMP Cikal Harapan Serpong Desa Rawabuntu
Utara Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang diterbitkan tanggal 18 Mei
2004.
Pada Tahun Pelajaran 2004/2005, SMP Islam Cikal Harapan I
mengajukan akreditasi pertama ke Badan Akreditasi Sekolah (BAS).
Keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah Kabupaten Tangerang
Nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 dengan peringkat B (Baik). Tahun
Pelajaran 2004/2005 telah meluluskan Angkatan Pertama dengan jumlah
siswa 11 orang dengan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 7,73. Kesebelas
siswa tersebut melanjutkan ke SMA Negeri sebanyak 5 orang dan ke SMA
Swasta 6 orang.
Pada hari Selasa, 02 September 2012 SMP Islam Cikal Harapan I – BSD
melaksanakan Akreditasi Sekolah kedua yang di selenggarakan oleh BAP
(Badan Akreditasi Provinsi). Alhamdulillah pada tanggal 19 November 2012
telah terbit hasil Akreditasi berdasarkan SK Badan Akreditasi Provinsi Banten
Nomor : 42/BAP-S/M-SK/XI/2012 yang menyatakan bahwa SMP Islam Cikal
Harapan I – BSD memperoleh nilai Akreditasi 95,02 atau peringkat “A”
Sangat Baik. Hingga sekarang ini jumlah murid di SMP Islam Cikal Harapan
BSD berjumlah 177 siwa-siswi.
VISI
“Terwujudnya insan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berguna bagi Keluarga, Nusa, Bangsa dan Agama”
MISI
Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik,
sebagai seorang remaja Islam, untuk tumbuh dan berkembang menuju
kemandirian dengan menguasai dan memilki apresiasi yang tinggi terhadap
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan Sekolah
1. Membentuk generasi Islam yang berkepribadian dan berakhlak mulia
dengan menciptakan pembiasaan ibadah sehari-hari diantaranya sholat
berjamaah, shalat sunah Dhuha dan Tadarus Al Qur’an
2. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
3. Meningkatkan kedisiplinan dan kepemimpinan siswa dalam proses belajar
mengajar di SMP Islam Cikal Harapan I .
4. Terjalin komunikasi yang harmonis antara pihak sekolah dengan orang tua
atau wali peserta didik serta semua pihak yang mendukung perkembangan
sekolah khususnya komite sekolah / FKOMG.
5. Berprestasi dalam lomba-lomba olahraga, seni, science, dan Komputer di
luar sekolah.
6. Melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran yang aktif, kreatif,
inovatif, efektif dan menyenangkan.
7. Menghasilkan output yang sukses dalam mengikuti Ujian Nasional dengan
hasil maksimal 100% lulus dan membina peserta didik untuk bisa diterima
di SMA Negeri yang favorit dan berkualitas.
8. Menjadi lembaga pendidikan yang menarik bagi orang tua dan peserta
didik dalam mencari ilmu dan membentuk generasi bangsa yang tangguh,
terampil dan mampu bersaing dilapangan pendidikan lain.
Kurikulum Sekolah
1. Sistem pembelajaran moving class
2. Pendidikan Agama Islam terapan
3. Sholat Dhuha
4. Sholat Zhuhur berjama’ah
5. Muhadhoroh dan keputrian
6. Program pengayaan
7. Talents Club (English Club, Arabic Fun Club, Art Club, Computer Club,
Jurnalistik, Paskibra)
8. Pramuka
9. Ekstrakulikuler (Futsal, Basket, Photography, Tata Boga, Badminton,
Tari)
Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi dalam yayasan SMP Cikal Harapan I BSD dapat di lihat di
bagan yang tertera di bawah ini.
DAFTAR PERNYATAAN KUESIONER
Kepada
Yth. Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD
Assalamualaikum Wr. Wb
Kuesioner ini adalah bagian dari skripsi saya. Adapun judul penelitian ini adalah:
“Pengaruh Online Shop pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
SMP Islam Cikal Harapan I BSD”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku
konsumtif siswa.
Untuk itu mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir.
Peran serta, kejujuran dan obyektivitas saudara/i dalam pengisian kuisioner sangat berguna
bagi penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Atas kesediaan
saudara/i mengisi kuesioner ini, diucapkan terimakasih.
A. Pernyataan persetujuan Partisipasi
Dengan ini saya secara sukarela menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini:
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin : a. laki laki b. perempuan
Umur : a. 13 b. 14 c. 15
B. Petunjuk
Bacalah dan pahami setiap pernyataan dengan baik. Isilah pernyataan tersebut yang
sesuai dengan diri Anda dengan cara memberi tanda silang (X) pada pernyataan yang
sesuai dengan pilihan Anda.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN STS TS S SS
FREKUENSI TERKENA TERPAAN
1 Saya sering mengakses online shop pada media
sosial instagram
2 Saya mengakses online shop pada media sosial
instagram 4-5 kali dalam seminggu
3 Saya mengakses online shop pada media sosial
instagram 2-3 kali dalam seminggu
4 Saya mengakses online shop setiap saya
membuka media sosial instagram
SELECTIVE ATTENTION
5 Saya tertarik mengakses online shop pada
media sosial instagram
6 Saya tertarik pada suatu barang ketika
mengakses online shop pada media sosial
7 Teman –teman sepermainan, juga tertarik
terhadap suatu barang ketika mereka
mengakses online shop pada media sosial
MOTIF INFORMASI
Apa yang kamu inginkan bila kamu
mengakses online shop pada media sosial
instagram?
8 Dapat mengetahui berbagai jenis suatu
barang terbaru
9 Dapat mencari informasi menyangkut masalah
seputar jenis suatu barang terbaru
10 Dapat memperoleh rasa kepercayaan diri
melalui penambahan pengetahuan tentang jenis
suatu barang terbaru
11 Saya mengakses onlineshop pada media sosial
instagram untuk memuaskan keingintahuan
suatu barang terbaru
MOTIF INTERAKSI SOSIAL
12 Dengan mengakses online shop pada media
sosial instagram, saya mendapatkan bahan
percakapan dengan sesama teman
13 Saya mengakses online shop pada media sosial
instagram supaya tidak ketinggalan informasi
dibandingkan teman-teman saya
14 Saya mengakses online shop pada media sosial
instagram untuk mengetahui permasalahan
seputar trend barang terbaru
NO PERNYATAAN STS TS S SS
MOTIF IDENTITAS PRIBADI
Apa yang kamu inginkan bila kamu
mengakses online shop ada media sosial
15 Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang
berkaitan dengan kepribadian kamu
16 Memperoleh nilai lebih sebagai seorang yang
mengikuti perkembangan zaman
17 Saya mengakses online shop pada media sosial
instagram karena cocok dengan kepribadian
berbelanja praktis
18 Saya mengakses online shop karena barang-
barang nya cocok dengan kepribadian saya
MOTIF HIBURAN
Apa yang kamu dapatkan bila kamu
mengakses online shop pada media sosial
instagram?
19 Dapat melepaskan diri dari permasalahan
20 Bisa bersantai dan mengisi waktu luang
21 Bisa menyalurkan ketertarikan terhadap suatu
barang
22 Saya mengakses online shop sebagai sarana
refreshing
FAKTOR KEPERCAYAAN
23 Online shop pada media sosial instagram
membantu dalam memberikan informasi
seputar jenis suatu barang yang saya inginkan
24 Online shop pada media sosial instagram
merupakan satu-satunya sarana yang dapat
mengetahui jenis suatu barang terbaru
25 Online shop pada media sosial instagram
membuat seseorang menjadi konsumtif jika
mengakses dengan rutin
FAKTOR PENDAPAT DAN
PEMBUJUKAN
26 Saya selalu menanyakan pendapat teman jika
ingin membeli suatu barang
27 Jika ada sebuah sepatu yang menurut teman
sangat cocok, maka saya akan terpengaruh
membeli sepatu tersebut
NO PERNYATAAN STS TS S SS
FAKTOR KEPRIBADIAN DAN
PENYESUAIAN DIRI
28 Saya adalah orang yang mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekitar
29 Saya akan cepat mengganti tas, ketika teman
saya mempunyai tas baru
30 Saya adalah orang yang mengikuti
perkembangan zaman
PERILAKU KONSUMTIF
31 (Aspek Pembeli Impulsif)
Saya akan segera membeli suatu barang yang
ditawarkan online shop ketika merasa cocok
32 Saya tidak akan membeli suatu barang yang
ditawarkan oleh online shop ketika tidak
merasa cocok
33 (Aspek Pembelian Tidak Rasional)
Saya akan tetap membeli sebuah tas baru,
meskipun tas lama masih layak pakai
34 Saya membeli sepatu hampir setiap bulan
karena selalu tertarik dengan model yang baru
35 Saya memiliki gadget lain (seperti: I-pad, mp-
4, I-touch, dll) selain ponsel yang saya punya,
karena terlihat sangat keren
36 (Aspek Pembelian Boros atau Berlebihan)
Saya menghabiskan sebagian uang untuk
membeli apapun yang diinginkan meskipun
barang tersebut tidak dibutuhkan
37 Saya akan memakai sepatu sneakers karena
mengikuti zaman meskipun saya tidak cocok
memakainya
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 146.446 9 16.272 2.122 .034b
Residual 759.297 99 7.670
Total 905.743 108
Coefficients
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.998 2.840 3.521 .001
Frekuensiterpaan .044 .168 .029 .263 .793
Selectiveattention .048 .219 .022 .219 .827
Informasi .177 .189 .102 .938 .350
Interaksisosial -.054 .219 -.030 -.245 .807
Identitaspribadi .165 .206 .095 .800 .426
Hiburan .170 .179 .099 .952 .344
Kepercayaan .044 .235 .021 .187 .852
Pembujukan .030 .267 .012 .113 .911
Kepribadian .388 .218 .229 1.783 .078
Model Summary
Model R
R
Square
Adjuste
d R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .402
a .162 .085 2.76942 .162 2.122 9 99 .034
SKOR KUESIONER
Frekuensi Terpaan
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Saya sering mengakses online
shop pada media sosial instagram
1 17 72 19 327 1
2 Saya mengakses online shop pada
media sosial instagram 4-5 kali
dalam seminggu
5 35 61 8 290 4
3 Saya mengakses online shop pada
media sosial instagram 2-3 kali
dalam seminggu
7 22 74 6 297 3
4 Saya mengakses online shop
setiap saya membuka media sosial
3 25 67 13 306 2
Selective Attention
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANGKING
1 Saya tertarik mengakses online
shop pada media sosial instagram
1 22 71 15 318 3
2 Saya tertarik pada suatu barang
ketika mengakses online shop
pada media sosial instagram
0 19 66 24 332 1
3 Teman –teman sepermainan,
juga tertarik terhadap suatu
barang ketika mereka mengakses
online shop pada media sosial
0 18 72 19 328 2
Motif Informasi
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Dapat mengetahui berbagai jenis
suatu
barang terbaru
0 11 69 29 345 1
2 Dapat mencari informasi
menyangkut masalah seputar jenis
suatu barang terbaru
0 11 70 28 344 2
3 Dapat memperoleh rasa
kepercayaan diri melalui
penambahan pengetahuan tentang
jenis suatu barang terbaru
0 24 62 23 326 3
4 Saya mengakses onlineshop pada
media sosial instagram untuk
memuaskan keingintahuan suatu
barang terbaru
3 29 61 16 308 4
Motif Interaksi Sosial
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Dengan mengakses online shop
pada media sosial instagram, saya
mendapatkan bahan percakapan
dengan sesama teman
6 28 61 14 301 2
2 Saya mengakses online shop pada
media sosial instagram supaya
tidak ketinggalan informasi
dibandingkan teman-teman saya
6 40 50 13 288 3
3 Saya mengakses online shop pada
media sosial instagram untuk
mengetahui permasalahan seputar
trend barang terbaru
5 24 66 14 307 1
Motif Identitas Pribadi
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Dapat menemukan penunjang
nilai-nilai yang berkaitan dengan
kepribadian kamu
3 22 71 13 312 2
2 Memperoleh nilai lebih sebagai
seorang yang mengikuti
perkembangan zaman
1 20 80 8 313 1
3 Saya mengakses online shop pada
media sosial instagram karena
cocok dengan kepribadian
berbelanja praktis
3 25 72 9 305 4
4 Saya mengakses online shop
karena barang-barang nya cocok
dengan kepribadian saya
3 29 62 15 307 3
Motif Hiburan
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Dapat melepaskan diri dari
permasalahan
3 31 60 15 305 4
2 Bisa bersantai dan mengisi waktu
luang
0 24 60 25 328 2
3 Bisa menyalurkan ketertarikan
terhadap suatu barang
1 17 70 21 329 1
4 Saya mengakses online shop
sebagai sarana refreshing
1 18 71 19 326 3
Faktor Kepercayaan
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Online shop pada media sosial
instagram membantu dalam
memberikan informasi seputar
jenis suatu barang yang saya
inginkan
1 19 70 19 325 1
2 Online shop pada media sosial
instagram merupakan satu-
satunya sarana yang dapat
mengetahui jenis suatu barang
terbaru
5 18 73 13 312 2
3 Online shop pada media sosial
instagram membuat seseorang
menjadi konsumtif jika
mengakses dengan rutin
4 28 63 14 305 3
Faktor Pendapat dan Pembujukan
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Saya selalu menanyakan
pendapat teman jika ingin
membeli suatu barang
3 26 63 17 312 1
2 Jika ada sebuah sepatu yang
menurut teman sangat cocok,
maka saya akan terpengaruh
membeli sepatu tersebut
4 32 54 19 306 2
Faktor Kepribadian dan Penyesuaian Diri
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Saya adalah orang yang mudah
menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar
4 22 70 13 310 1
2 Saya akan cepat mengganti tas,
ketika teman saya mempunyai tas
baru
10 28 57 14 293 3
3 Saya adalah orang yang
mengikuti perkembangan zaman
4 27 67 11 303 2
Perilaku Konsumtif
NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING
1 Saya akan segera membeli suatu
barang yang ditawarkan oleh
online shop ketika merasa cocok
1 23 74 11 313 4
2 Saya tidak akan membeli suatu
barang yang ditawarkan oleh
online shop ketika tidak merasa
cocok
1 15 74 19 329 1
3 Saya akan tetap membeli sebuah
tas baru, meskipun tas lama
masih layak pakai
1 23 70 15 317 3
4 Saya membeli sepatu hampir
setiap bulan karena selalu tertarik
dengan model yang baru
0 20 73 16 323 2
5 Saya menghabiskan sebagian
uang untuk membeli apapun yang
diinginkan meskipun barang
tersebut tidak dibutuhkan
1 24 77 7 308 5