Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

19
PENGARUH PENGGUNAAN MOTOR TERHADAP PERILAKU PRAKTIS MAHASISWA DI YOGYAKARTA Sebagai salah satu syarat melengkapi tugas mata kuliah Apresiasi Budaya Oleh: Helen Clara Manua (1320841001) Iswi Haniffah C. (23208241002) Arif Budi Dwi Cahyadi (13208241016) Destia Wiyos Andan Asri (13208241017)

description

makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah apresiasi budaya. disusun oleh Helen, Iswi (aku), Arif dan Destia. membahas mengenai pengaruh motor yang makin merajalela di Yogyakarta. semoga bermanfaat :)

Transcript of Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

Page 1: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

PENGARUH PENGGUNAAN MOTOR TERHADAP

PERILAKU PRAKTIS MAHASISWA

DI YOGYAKARTA

Sebagai salah satu syarat melengkapi tugas

mata kuliah Apresiasi Budaya

Oleh:

Helen Clara Manua (1320841001)

Iswi Haniffah C. (23208241002)

Arif Budi Dwi Cahyadi (13208241016)

Destia Wiyos Andan Asri (13208241017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

Kata Pengantar

Dengan mengucap syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis

dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat dengan tujuan untuk

melengkapi serangkaian tugas mata kuliah Apresiasi Budaya yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Motor Terhadap Perilaku Praktis Mahasiswa di

Yogyakarta”.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi,

namun dengan semangat dan dibantu semua pihak akhirnya penulisan makalah ini

terselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis berterima kasih kepada ibu Dra. Sri

Harti Widyastuti, M.Hum. selaku dosen mata kuliah Apresiasi Budaya, yang telah

membantu mengarahkan dan memberi motivasi kepada penulis. Penulis sangat

menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga

kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, agar  lebih baik

dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan dapat memberi manfaat bagi pembaca pada umumya.

Yogyakarta, 10 November 2013

Penulis

1

Page 3: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

Daftar Isi

Halaman Judul ......................................................................................................1

Daftar Isi ...............................................................................................................2

Bab I : Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 3

1.2. Tujuan Penulisan ............................................................................. 3

1.3. Manfaat Penulisan ........................................................................... 4

Bab II : Deskripsi Fenomena ................................................................................ 5

Bab III : Analisis .................................................................................................. 7

Bab IV : Penutup ..................................................................................................10

Daftar Pustaka ......................................................................................................11

2

Page 4: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Transportasi sebagai teknologi telah berkembang pesat dan

menyuguhkan kemudahan. Pertumbuhan alat transportasi dari tahun ke tahun

menujukkan kenaikan yang signifikan, terutama pada moda transportasi

sepeda motor. Bila menilik ke dekade 60 hingga 70-an ini, moda sepeda sangat

populer digunakan oleh masyarakat Yogyakarta, di samping moda tradisional lain

seperti andhong dan gerobak (angkutan barang). Karena perkembangan waktu dan

semakin meluasnya progresivitas pergerakan, moda sepeda menjadi semakin

ditinggalkan karena daya jelajahnya yang terbatas.

Mencuatnya Yogyakarta dengan sebutan Kota Pelajar tentu memiliki

alasan, yaitu mulai banyaknya pelajar yang ‘hijrah’ ke Yogyakarta. Bagi

kalangan mahasiswa, motor menjadi pilihan utama untuk menyiasati

kepadatan yang ada dan jarak tempuh dari tempat tinggal mereka ke tempat

kuliah.

Namun di sisi lain, rupanya dominasi motor di jalan raya telah

menyebabkan berbagai permasalahan, antara lain pengendara motor yang

tidak mau mengalah, kabut-kebutan, dan masih banyak lagi. Bahkan di

Yogyakarta yang dinilai sangat mencintai budayanya, motor telah berhasil

mengungguli sepeda kayuh, yang notabene budaya tradisional, sehingga

muncullah perilaku mahasiswa yang menyukai hal-hal yang praktis dalam

kesehariannya.

B. Tujuan Penulisan

1. memaparkan sebab-sebab mendominasinya penggunaan motor sebagai

alat transportasi pada kalangan mahasiswa di Yogyakarta

2. menjelaskan pengaruh penggunaan motor terhadap budaya instan

mahasiswa di Yogyakarta

3

Page 5: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

C. Manfaat Penulisan

1. memberikan pengetahuan tentang penggunaan motor di kalangan

mahasiswa di Yogyakarta

2. memberikan pengetahuan dampak penggunaan sepeda motor terhadap

perilaku praktis di kalangan mahasiswa di Yogyakarta

3. memberikan pengetahuan mengenai dampak negatif penggunaan sepeda

motor terhadap kota Yogyakarta

4

Page 6: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

BAB II

DESKRIPSI FENOMENA

Transportasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan

teknologi. Di Indonesia, khususnya Yogyakarta, moda transportasi yang umum

ditemui adalah becak, sepeda, motor, mobil, bis, hingga kereta api.

Sebagai kota pelajar, Yogyakarta didominasi oleh kalangan pelajar,

utamanya mahasiswa. Terdapat sekitar 3 perguruan tinggi negeri dan 107

perguruan tinggi swasta. Setiap tahunnya perguruan tinggi menerima rata-rata

4000-6000 mahasiswa. Pertambahan motor berbanding lurus dengan

bertambahnya jumlah mahasiswa. Keadaan demikian diperparah dengan

menetapnya beberapa mahasiswa setelah menyelesaikan studi di PTS/PTN.

Dengan aktifitas sebagai mahasiswa yang cukup padat, mahasiswa

melakukan mobilitas yang tinggi, diantaranya yaitu memfotokopi, membeli

makanan, printing, sekadar berkeliling universitas, berangkat kuliah, ke

perpustakaan dan lain sebagainya. Dari hasil obeservasi, disimpulkan bahwa

mahasiswa memiliki kecenderungan untuk menggunakan sepeda motor sebagai

moda transportasi utama.

Keadaan demikian memberikan dampak pada peningkatan volume

kendaraan di Yogyakarta. Di kota Yogyakarta, kendaraan bermotor meningkat

rata-rata 9,7% per tahun pada tahun 2010 dan terus meningkat dengan rata-rata

9% per tahun pada 2012. Jumlah total kendaraan bermotor di Daerah Istimewa

Yogyakarta per Oktober 2012 adalah 1.053.482 unit yang terdiri dari roda dua

sebanyak 925.445 unit dan roda empat 128.027 unit (Munawar, 2013) dan

hampir semuanya bergerak ke kota Yogyakarta pada siang hari.

Jumlah kendaraan baru yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta bulan Januari-Oktober 2012 adalah sebanyak 105.628 unit yang

terdiri dari sepeda motor baru 93.849 unit dan mobil baru 11.809 unit yang

tersebar di lima kabupaten, diantaranya Kabupaten Sleman sebanyak 40.254 unit

dan kota Yogyakarta 18.662 unit (Munawar, 2013).

5

Page 7: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

Di satu sisi jumlah kendaraan bermotor di Kota Yogyakarta akan terus

meningkat, sementara di sisi lain jumlah jalan relatif konstan. Maka bisa

dipastikan bahwa lambat laun daya dukung jalan akan tidak mencukupi untuk

mendukung dan menampung mobilitas kendaraan di Kota Yogyakarta. Hal ini

bisa dibuktikan dengan adanya kemacetan lalu lintas (Traffic jam/Bottleneck)

yang terjadi hampir setiap pagi, siang, sore, dan malam di beberapa ruas jalan

besar di Kota Yogyakarta, seperti terlihat di perempatan MM UGM, perempatan

Mirota Kampus, perempatan Tugu, perempatan Jalan Magelang, depan Saphir

Square, dan tempat-tempat lain (Hanggara, 2006).

Kemacetan dengan jeda waktu yang lama berpotensi menimbulkan rasa

tidak nyaman, hal ini berdampak dampak pada menurunnya tingkat disiplin

berkendara utamanya pada pengendara sepeda motor yang menyebabkan keadaan

lalulintas yang kacau. Menurut data kepolisian polres Kota Yogyakarta angka

kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor didominasi oleh

pengendara sepeda motor sebagai pelaku (pemicu). Hal ini mengindikasikan

tingkat kelalaian berkendara yang relatif tinggi. Selain itu pelanggaran rambu

lalulintas juga marak terjadi diantaranya penyerobotan lampu merah, pelanggaran

marka jalan, dan penggunaan trotoar sebagai jalan.

Dengan jumlah sepeda motor yang sangat banyak, maka dibutuhkan parkir

yang luas. Di beberapa titik terlihat penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir

yang justru memperparah kepadatan yang terjadi. Beberapa tempat parkir juga

mengalami kondisi overload. Ketidaknyamanan seperti ini memicu tindakan tidak

disiplin pada pengendara sepeda motor dengan memarkir kendaraannya di

sembarang tempat.

Berkaitan dengan mobilitas pengendara sepeda motor khususnya

mahasiswa, aktifitas pengendara sepeda motor yang relatif tinggi telah memicu

penggunaan masker pada beberapa pengguna jalan lain. Mereka beralasan bahwa

masker sebagai pelindung saluran pernafasan dari polusi yang semakin pekat.

6

Page 8: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

BAB III

ANALISIS

Keberadaan sepeda motor sebagai alat transportasi yang praktis telah

membawa budaya praktis di kalangan pengendara sepeda motor khususnya

mahasiswa. Pengendara merasa nyaman dengan wktu tempuh yang relatif singkat

serta biaya yang murah. Pengendara juga bebas bermanufer dengan kondisi

Yogyakarta yang didominasi gang sempit dan pemukiman yang cukup padat.

Budaya praktis pada sepeda motor lambat laun mengakar pada

pengendaranya, khususnya mahasiswa. Rasa tidak peduli pada lingkungan,

menghormati sesama penggguna jalan, serta budaya hemat tergeser dengan

budaya praktis berkendara secara ugal-ugalan, berkendara dimanapun, dan boros

bahan bakar.

Berikut grafik atas penggunaan sepeda motor di kalangan mahasiswa.

Data pada grafik 1.1 menunjukkan bahwa dari 106 orang responden dari

kalangan mahasiswa, sebanyak 48% (51 orang) mahasiswa memilih sepeda motor

sebagai alat transportasi karena alasan waktu tempuh yang relatif cepat. Waktu

tempuh yang relatif cepat yang dimaksud sangat berkaitan erat dengan kondisi

Yogyakarta yang padat. Dengan menggunakan sepeda motor mahasiswa lebih

7

Cepat Nyaman Murah Aman Keterbatasan transportasi

publik

Lain-lain0

10

20

30

40

50

60

51

22

10

3

15

5

Grafik 1.1

Page 9: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

leluasa ‘menerobos’ keadaan jalan yang ramai bahkan macet. Hasilnya banyak

pengendara sepeda motor mengabaikan dan melanggar rambu-rambu serta aturan

yang berakibat pada musibah di jalan raya.

Jawaban cepat pada tabel juga dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-

hari, bahwa untuk menempuh jarak yang dekat sekitar 500 meter, tujuh dari

sepuluh mahasiswa atau sekitar 70% memilih untuk menggunakan sepeda motor

sebagai alat transportasi utama.

Penggunaan yang sering dan pada radius kecil memicu longgarnya

kedisiplinan. Kami telah melakukan pengamatan di lingkungan kampus UNY

selama 1 hari dengan durasi waktu total 45 menit di tiga titik berbeda, yaitu di

tempat parkir PKM FBS, depan PLA FBS dan Kopma UNY. Masing-masing titik

diamati selama 15 menit. Pengamatan ini menghitung jumlah banyaknya motor

yang lewat serta berapa banyak pengendara yang tidak menggunakan helm.

Berdasarkan grafik 1.2. dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa

mahasiswa yang berkendara di sekitar lingkungan kampus tidak menggunakan

helm karena jarak tempuh yang pendek. Sikap praktis dan ingin mengefektifkan

waktu tempuh menjadi alasan utama sikap praktis berkendara tanpa helm.

Sikap praktis juga terlihat pada kondisi tempat parkir yang tidak rapi.

Pengendara sepeda motor yang datang di akhir memilih memarkir kendaraannya

8

Parkir PKM FBS depan PLA FBS Kopma UNY0

20

40

60

80

100

120

140

160Grafik 1.2

Jml. Motor lewat Tidak pakai helm

Jml P

enge

ndar

a (o

rang

)

40

17

60

15

135

117

Page 10: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

di tempat yang terjangkau atau tidak mau repot menempatkan motor pada sisi

yang tersedia tempat parkir. Keadaan ini di pengaruhi oleh jumlah kendaraan yang

di parkir serta jarak tempat parkir dari gerbang dan gedung kuliah.

Dengan mengabaikan dampak kepadatan, gas emisi, penggunaan

bahan bakar, serta faktor keselamatan, mahasiswa cenderung nyaman dengan

penggunaan sepeda motor. Penggunaan pada setiap aktifitas mengakibatkan

budaya praktis. Budaya praktis semakin terpelihara dengan situasi serta kondidi

jalan yang macet serta keadaan tidak nyaman yang ditimbulkan.

9

Page 11: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan di atas penulis menyimpulkan bahwa:

1. sepeda motor menjadi alat transportasi utama mahasiswa di kota

Yogyakarta.

2. meski sepeda motor memberikan dampak positif pada efisiensi waktu,

namun muncul juga dampak negatif pada pengendara sepeda motor

khususnya mahasiswa dengan lahirnya budaya praktis.

3. jumlah pengguna sepeda motor pada kalangaan mahasiswa meningkat

setiap tahunnya, berbanding lurus dengan pertambahan mahasiswa di

Yogyakarta

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis paparkan, penulis

merekomendasikan agar penggunaan sepeda motor sebagai alat tranportasi

dibatasi. Hal ini berkaitan dengan kepadatan lalu lintas dan budaya yang

ditimbulkan. Pembatasan penggunaan sepeda motor juga dibarengi dengan

pemenuhan fasilitas umum yang memadai seperti trotoar bebas pedagang, bus

pada titik tujuan mahasiswa, penyedian sepeda di wilayah kampus. Selain

pembatasan juga disarankan agar diberlakukan car free day di hari tertentu.

10

Page 12: Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya

DAFTAR PUSTAKA

BPS Provinsi DIY, Kabupaten Sleman dalam Angka Tahun 2001-20011.

Available:

BPS Provinsi DIY, Kota Yogyakarta dalam Angka Tahun 2001-20011. Available:

blh.jogjaprov.go.id/wp-content/uploads/SLHD-LAPORAN.pdf , diakses 28

Oktober 2013

Apriliananda, Donny. 6 Alasan Lebih enak Naik Sepeda Motor. Available:

http://otomotif.kompas.com/read/2013/01/23/6298/6.Alasan.Lebih.Enak.Naik

.Sepeda.Motor, diakses 10 November 2013

Rizki, Sejarah Angkutan Umum di Yogyakarta. Available:

http://rizkibeo.wordpress.com/2007/08/24/sejarah-angkutan-umum-di-

yogyakarta/ , diakses 4 November 2013

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Available: kbbi.web.id/transportasi ,

diakses 28 Oktober 2013

11