PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING...

42
PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: NURUL MARDHIYAH NIM. 11140170000033 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING...

Page 1: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:

NURUL MARDHIYAH

NIM. 11140170000033

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta
Page 3: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta
Page 4: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta
Page 5: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

i

ABSTRAK

Nurul Mardhiyah (11140170000033), Pengaruh Model Challenge Based

Learning terhadap Kemampuan Literasi Matematis Siswa, Skripsi Jurusan

Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei 2019.

Model pembelajaran Challenge Based Learning adalah model pembelajaran

berbasis tantangan dengan memberikan tema besar untuk mengantarkan siswa

pada konsep pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

perbedaan kemampuan literasi matematis siswa yang diajarkan dengan model

Challenge Based Learning dan Discovery Learning. Penelitian ini dilaksanakan di

salah satu sekolah menengah atas di Tangerang Selatan tahun ajaran 2018/2019.

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain

penelitian posttest only control design. Sampel penelitian sebanyak 75 siswa yang

terdiri dari 40 siswa eksperimen dan 35 siswa kontrol dengan teknik cluster

random sampling. Pengumpulan data untuk mengukur kemampuan literasi

matematis siswa setelah perlakuan menggunakan instrumen tes. Hasil penelitian

menunjukan bahwa nilai 𝑠𝑖𝑔 = 0,000 lebih kecil dari pada taraf signifikan 0,05

pada uji hipotesis. Hal ini menunjukan bahwa rata – rata kemampuan literasi

matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta barisan

dan deret geometri yang diajarkan dengan model Challenge Based Learning

lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan dengan model Discovery

Learning. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika

menggunakan model Challenge Based Learning berperngaruh terhadap

kemampuan literasi matematis siswa.

Kata kunci: Model Challenge Based Learning, Kemampuan Literasi Matematis.

Page 6: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

ii

ABSTRACT

Nurul Mardhiyah (11140170000033), “The Effect of Challenge Based

Learning Model on Students' Mathematical Literacy Ability”, Undergraduate

Thesis of Mathematics Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers

Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, May 2019.

The Challenge Based Learning model is a learning model with giving a

challenge by providing a large theme to deliver students to the concept of

learning. The purpose of this study was to determine the differences in students'

mathematical literacy skills taught by the model of Challenge Based Learning and

Discovery Learning. This research was conducted in one of the high schools of

South Tangerang on 2018/2019 academic year. The research method used was

quasi-experimental with posttest only control design research. The research

samples were taken from 75 students consisting of 40 experimental students and

35 control students with cluster random sampling technique. Data collection is

used to measure the ability of students' mathematical literacy after treatment

which use instrument test. The results of this study showed that the sig value =

0,000 was smaller than the significant level of 0.05 in the hypothesis test. It shows

that the average mathematical literacy abilities of students in the subject line and

geometric arithmetic series which taught by using the Challenge Based Learning

model are higher compared to students which taught by using the Discovery

Learning model. The conclusion of this study is that mathematics learning using

the Challenge Based Learning model affect to students' mathematical literacy

abilities.

Keyword: Model Challenge Based Learning, Mathematical Literacy Ability.

Page 7: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya.

Skirpsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada

program studi pendidikan matematika. Penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan dalam penulisan skripsi ini dikarenakan terdapat berbagai kesulitan

dan hambatan yang dihadapi. Berkat doa dan dukungan dari berbagai pihak,

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Sururin M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Gusni Satriawati, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika periode 2014 –

2019 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Dr. Abdul Muin, S.Si., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

periode 2014 – 2019 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Dr. Lia Kurniawati, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan

memberikan semangat selama proses penulisan skripsi. Semoga Ibu selalu

diberikan kesehatan dan dalam lindungan-Nya.

7. Ramdani Miftah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan

meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan memberikan

semangat selama proses penulisan skripsi. Semoga Bapak diberikan

kesehatan dan dalam lindungan-Nya.

Page 8: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

iv

8. Dindin Sobiruddin, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan dukungan, arahan, dan perhatian mulai dari penulis

menjadi mahasiswa baru hingga selesainya penulisan skripsi. Semoga

Bapak diberikan kesehatan dan dalam lindungan-Nya.

9. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu selama di bangku perkuliahan. Semoga ilmu yang Bapak dan Ibu

berikan mendapat keberkahan-Nya.

10. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan kemudahan dalam proses administrasi.

11. Bapak kepala sekolah, Ibu wakasek kurikulum, dan Ibu mata pelajaran

matematika kelas XI dan XII SMAN 12 Tangerang Selatan yang telah

mengizinkan peneliti untuk melakukan observasi dan penelitian, sehingga

mempermudah peneliti dalam memperoleh data. Semoga Bapak dan Ibu

diberikan kesehatan dan dalam lindungan-Nya.

12. Teristimewa dan terkasih untuk Ayahanda Irwan dan Ibunda Sulistiawati

yang telah mendukung secara moril dan materil, memotivasi, memberi

arahan, dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi. Semoga

Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan, kesehatan, dan berkah usia

teruntuk Ayahanda dan Ibunda.

13. Saudara kandung penulis, Muhammad Ruhan, Muhammad Ichwan

Ramadhan, dan Moza Nadhifa yang telah menyemangati penulis dalam

menyelesaikan skripsi. Semoga Allah SWT selalu memberikan

kebahagiaan, kesehatan, dan berkah usia teruntuk Ananda sekalian.

14. Keluarga besar Kaso Abdullah dan Djudju Suhadi selaku keluarga dari

Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan perhatian, arahan, dan

semangat selama proses penulisan skripsi.

15. Sahabat Next Trip, Diwani, Fifi, Kuni, Ulfah, Novia, Nur Halimah,

Imtiyaz yang tak pernah lelah mendengarkan keluh kesah penulis dari

awal menjadi mahasiswa baru hingga selesai penulisan skripsi.

Page 9: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

v

16. Sahabat terkasih Nur Halimah, Fifi, dan Ulfah yang selalu mendampingi

dan mendukung penulis selama proses penelitian. Semoga Ananda

sekalian selalu dalam lindungan-Nya.

17. Teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2014 yang

selalu memotivasi, bertukar informasi dan ilmu yang dimiliki.

18. Teman seperjuangan menulis skripsi Nur Halimah, Fifi, Diwani, Ulfah,

Kacipa, Ka Ega, Ticha, Huswetul Hasanah, Ai Ariska, Arista Ambar,

Rohima yang selalu menyemangati, memotivasi, dan bertukar informasi.

19. Teman seperjuangan PPKT Fifi prialita yang selalu mendampingi penulis

dalam segala kondisi, menyemangati, memotivasi, dan memberikan

dukungan secara moril selama 4 bulan PPKT. Semoga selalu dalam

lindungan-Nya.

20. Sahabat SMP tersayang Nurul Lailatul Badriah yang selalu menyemangati

dan memberikan waktunya untuk berbagi selama proses penulisan skripsi.

21. Sahabat OPTIKA 17 terkasih Peni, Linda, Nanda, Deni, Imtiyaz, Novia,

Diwani, Fitria, Mahmudah, Kiki, Santri Eka, Achmad. Semoga selalu

dalam lindungan-Nya.

22. Kaka – kaka Jurusan Pendidikan Matematika Ka Hani, Ka Rini, Ka

Rahmi, Ka Hanna, Ka Rizvi, Ka Yuli, Ka Ismi yang bersedia memberikan

waktunya untuk membantu penulis apabila terdapat kesulitan dalam

menyelesaikan skripsi. Semoga selalu dalam lindungan-Nya.

23. Teman organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika

periode 2017/2018 terutama Departemen Penelitian dan Pengembangan.

Terimakasih atas kerjasama dan pengalaman yang berharga yang telah kita

lalui bersama.

24. Sahabat terkasih Surya Eka, Fifi Nur Indahsari, Bella Ulfah, Indriyani

Bakri, Itsna Ainun, Rahma Millatina, Nur Safiya, Siti Nur Chadijah, Irianti

Octavia, Elsha Afriyanti, Nanda Diviyana, Aida Atrida yang selalu

mendampingi penulis dalam suka dan duka serta mendukung dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi. Semoga selalu dalam

lindungan-Nya.

Page 10: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

vi

Ucapan terima kasih juga ditunjukan kepada semua pihak yang namanya

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah selalu melimpahkan

rahmat-Nya dan memeberikan perlindungan baik dunia maupun akhirat. Aamiin

Aamiin yaa robbal’alamin.

Akhir kata penulis memohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan

skripsi ini. Kritik dan saran dari siapapun yang membaca skripsi ini akan penulis

terima dengan hati yang lapang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi banyak orang khususnya bagi yang membaca.

Jakarta, Mei 2019

Penulis

Page 11: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 7

D. Perumusan Masalah ................................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 10

A. Kajian Teori ........................................................................................... 10

1. Kemampuan Literasi Matematis Siswa ............................................. 10

2. Model Pembelajaran Challenge Based Learning .............................. 18

3. Model Pembelajaran Discovery Learning ......................................... 23

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 25

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 26

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 30

B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................... 30

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 31

Page 12: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

viii

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..................................................... 32

E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 32

1. Uji Validitas ....................................................................................... 32

2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 34

3. Uji Taraf Kesukaran .......................................................................... 35

4. Uji Daya Pembeda ............................................................................. 36

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 38

1. Uji Normalitas Data ........................................................................... 38

2. Uji Homogenitas Data ....................................................................... 38

3. Uji Hipotesis ...................................................................................... 39

G. Proporsi Variansi (Effect Size) .............................................................. 39

H. Hipotesis Statistik .................................................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 41

A. Deskripsi Data ....................................................................................... 41

1. Kemampuan Literasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .................................................................................... 41

2. Perbandingan Kemampuan Literasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................... 42

3. Perbandingan Kemampuan Literasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol per-Indikator dan

Berdasarkan Komponen Literasi Matematis Siswa .......................... 43

B. Hasil Uji Prasarat Analisis ..................................................................... 44

1. Uji Normalitas ................................................................................... 45

2. Uji Homogenitas ................................................................................ 45

C. Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................................... 46

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 47

1. Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Per-Indikator ......... 47

2. Kelebihan dan Kekurangan Model CBL dan Discovery ................... 59

3. Proses Pembelajaran kelas Eksperimen ............................................ 60

4. Proses Pembelajaran kelas Kontrol ................................................... 65

Page 13: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

ix

E. Keterbatasan Peneliti ............................................................................ 69

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 71

A. Kesimpulan .......................................................................................... 71

B. Saran..................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan PBL, PJBL, dan CBL .................................................... 20

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 30

Tabel 3.2 Desain Penelitian ............................................................................ 31

Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen ............................ 33

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas ...................................................... 34

Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ........................ 35

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas .................................................. 35

Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran ...................................... 36

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda ............................................ 37

Tabel 3.9 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen ...................................... 37

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptis Postes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol.................................................................................. 42

Tabel 4.2 Perbandingan Persentase Kemampuan Literasi Matematis

Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................. 43

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 45

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Literasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................................. 46

Tabel 4.6 Persentase Kemampuan Literasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Indikator Numeris ...... 48

Tabel 4.7 Persentase Kemampuan Literasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Indikator Spatial ........ 52

Tabel 4.8 Persentase Kemampuan Literasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Indikator

Quantitative .................................................................................... 56

Tabel 4.9 Kelebihan dan Kekurangan CBL dan Discovery Learning ........... 59

Page 15: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Cakupan Literasi Matematika ............................................. 12

Gambar 2.2 Bagan Komponen Literasi Matematis ............................................ 14

Gambar 2.3 Framework model Challenge based learning ................................. 22

Gambar 4.1 Jawaban Siswa yang Mewakili Indikator Numeris Level 1

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................................. 50

Gambar 4.2 Jawaban Siswa yang Mewakili Indikator Numeris Level 2

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................................. 51

Gambar 4.3 Jawaban Siswa yang Mewakili Indikator Spatial Level 3

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................................. 53

Gambar 4.4 Jawaban Siswa yang Mewakili Indikator Spatial Level 4

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................................. 55

Gambar 4.5 Jawaban Siswa yang Mewakili Indikator Quantitative

Level 5 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................... 57

Gambar 4.6 Jawaban Siswa yang Mewakili Indikator Quantitative Level

6 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......................................... 58

Gambar 4.7 Suasana Pembelajaran Kelas Eksperimen ...................................... 61

Gambar 4.8 Contoh LKS langkah Engange yaitu Big Idea, Essential

Question, dan The Challenge ......................................................... 62

Gambar 4.9 Contoh LKS Langkah Investigate yaitu Guiding Question,

Guiding Activitie, dan Anlysis ........................................................ 63

Gambar 4.10 Contoh LKS Langkah Act yaitu Solution, Implementation,

dan Evaluation ................................................................................ 64

Gambar 4.11 Suasana Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................. 65

Gambar 4.12 Contoh Langkah LKS Mengamati.................................................. 66

Gambar 4.13 Contoh Langkah LKS Identifikasi Masalah ................................... 67

Gambar 4.14 Contoh Langkah LKS Mengumpulkan Infromasi .......................... 67

Gambar 4.15 Contoh Langkah LKS Mengolah Data ........................................... 68

Gambar 4.16 Contoh Langkah LKS Verifikasi .................................................... 68

Gambar 4.17 Contoh Langkah LKS Generalisasi ................................................ 69

Page 16: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pembelajaran Kelas Eksperimen ..................................... 76

Lampiran 2. Rencana Pembelajaran Kelas Kontrol .......................................... 101

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen ....................................... 126

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol .............................................. 149

Lampiran 5. Intrumen tes sebelum uji validitas ................................................ 167

Lampiran 6. Kisi – kisi dan Instrumen Tes Literasi Matematis serta

Komposisi Soal ............................................................................. 172

Lampiran 7. Kunci Jabawan Instrumen Tes dan Kriteria Penskoran

Berdasarkan Langkah Pengerjaan Siswa ...................................... 179

Lampiran 8. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Matematis Siswa ........................................................................... 184

Lampiran 9. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Matematis Siswa ........................................................................... 186

Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Matematis Siswa ........................................................................... 187

Lampiran 11. Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Matematis Siswa ........................................................................... 188

Lampiran 12. Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan Literasi

Matematis Siswa ........................................................................... 189

Lampiran 13. Hasil Tes Kemampuan Literasi Matemtis Siswa Kelas

Eksperimen ................................................................................... 191

Lampiran 14. Hasil Tes Kemampuan Literasi Matemtis Siswa Kelas Kontrol .. 193

Lampiran 15. Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ......................................................................... 195

Lampiran 16. Hasil Uji Hipotesis Statistik Kelas Eksperimen dan kelas

kontrol........................................................................................... 196

Lampiran 17. Dokumentasi Kegiatan Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .......................................................................................... 197

Lampiran 18. Hasil Projek Kelas Eksperimen .................................................... 198

Page 17: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

xiii

Lampiran 19. Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 199

Lampiran 20. Lembar Uji Referensi ................................................................... 200

Page 18: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman yang serba ketat dalam menghadapi persaingan, baik persaingan

lokal, nasional, maupun global, pemerintah dan lembaga penyelenggara

pendidikan dituntut mampu mencetak dan mempersiapkan peserta didik agar

mereka dapat hidup dan bersaing dizamannya. Persaingan dimasa mendatang

tidak dapat dihadapi hanya dengan berbekal selembar ijazah dan angka – angka

dalam buku kemajuan belajar, tetapi harus dijawab dengan cara membentuk

kemampuan riil.1 Tahun 2009 Triling dan Fadel melakukan studi mengenai

tamatan menengah, diploma, dan perguruan tinggi, hasilnya lulusan tersebut

masih banyak yang kurang kompeten dalam bidang komunikasi baik lisan

maupun tertulis, berpikir kritis, etika bekerja dan profesionalisme, bekerjasama

dalam tim, berkerja dalam kelompok yang berbeda, menggunakan teknologi, dan

menejemen projek.2 Pada abad ke 21 standar dalam memperoleh pekerjaan

menjadi lebih tinggi maka siswa dituntut untuk memiliki kompetensi yang akan

menunjang pekerjaan dan kehidupannya melalui berfikir kreatif, pemecahan

masalah yang fleksibel, berkolaborasi dan berinovasi.3

Wagner dan Change Leadership Group yang berasal dari Universitas Harvard

mengemukakan mengenai kompetensi dan keterampilan yang harus dimiliki oleh

individu pada abad ke 21, yaitu berfikir kritis dan pemecahan masalah, kolaborasi,

kepemimpinan, ketangkasan, beradaptasi, inisiatif dan komunikasi, menganalisis

informasi, dan rasa ingin tahu serta imajinasi.4 Permendikbud nomor 103 tahun

2014, mengenai pembelajaran pendidikan dasar dan menengah, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 revisi 2017 harus memuat

pendidikan pemuatan karakter (PPK), literasi sekolah, keterampilan abad 21 atau

1 Dedy Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet. I, h.25. 2 Siti Zubaidah, Keterampilan Abad ke 21: Keterampilan yang di Ajarkan Melalui

Pembelajaran, Seminar Nasional Pendidikan, 2016, h.1. 3 Ibid, h.2.

4 Ibid.

Page 19: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

2

4c (communication, collaborative, critical thinking, and creativity) dan HOTS.5

Literasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk membaca, menulis,

mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan berfikir kritis tentang ide –

ide. Literasi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan pembangunan

pengetahuan sebelumnya, budaya, pengalaman untuk mengembangkan

pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih dalam.6 Pembelajaran literasi

ditujukan untuk membentuk siswa pembaca, penulis, dan komunikator yang

srategis, meningkatkan kemampuan berpikir dan mengembangkan kebiasaan

berpikir, meningkatkan motivasi belajar, dan mengembangkan kemandirian siswa

sebagai seorang pembelajar yang kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter.7

Kemampuan literasi ini merupakan suatu kemampuan yang mumpuni untuk

memenuhi kebutuhan individu di abad 21 dalam bidang pekerjaan dan kehidupan

sehari – hari, hal ini dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan membaca,

mengkomunikasi, berpikir kritis, dimana hal – hal tersebut memenuhi kompetensi

dan keterampilan yang dibutuhkan.

Satu disiplin ilmu yang diajarkan di semua jenjang pendidikan adalah

matematika. Sarana berpikir ilmiah yang memegang peran penting dalam usaha

mengembangkan ilmu dan teknologi merupakan Matematika. National Council of

Teacher of Mathematics (NCTM) tahun 2000 menetapkan lima kemampuan

matematis dalam pembelajaran matematika. Kelima kemampuan ini merupakan

kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa setelah belajar matematika, yakni

penalaran matematis, representasi matematis, koneksi matematis, komunikasi

matematis, dan pemecahan masalah matematis.8 Siswa dituntut tidak sekedar

memiliki kemampuan berhitung saja, akan tetapi kemampuan bernalar yang logis

dan kritis dalam pemecahan masalah. Pemecahan masalah yang diberikan tidak

5 Ice Afritanty. dkk, Pengembangan Literasi Matematika Mengacu PISA Melalui

Pembelajaran Abad ke – 21 Berbasis Teknologi, Prisma: Prosiding Seminar Nasional Matematika

vol. 1, 2018, h.608. 6 Yunus Abidin. dkk., Pembelajaran Literasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), Cet. II, h.1.

7 Ibid., h.25

8 Ibid., h.99.

Page 20: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

3

hanya berupa soal rutin, namun pada permasalahan yang ditemui sehari – hari.

Hal ini dikenal dengan kemampuan literasi matematika. 9

Programme for International Student Assessment (PISA), pada tahun 2015

melakukan survei mengenai kemampuan literasi matematika siswa, Indonesia

memperoleh rata – rata skor 386. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan literasi

matematis siswa Indonesia masih dibawah skor rata – rata.10

Penelitian Stacey tahun 2011 mengungkapkan bahwa siswa Indonesia pada

usia 15 tahun, sebanyak 76,7% berada pada level 2 untuk kemampuan literasi

matematika.11

Adapun pada level 2 ini siswa dianggap mampu menerapkan

algoritma dasar dan mampu mengenali konteks matematika yang hanya

membutuhkan inferensi langsung, dan membuat interpretasi kesimpulan.12

Melihat fakta tersebut, kemampuan literasi matematika siswa di Indonesia masih

perlu untuk ditingkatkan.

Gema Aroysi pada tahun 2018 meneliti mengenai kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal bertipe PISA berdasarkan Teori Nolting pada tingkat SMP di

daerah Tangerang Selatan dan level yang digunakan adalah level 1 sampai dengan

level 6, hasilnya menunjukan bahwa berdasarkan konten soal PISA kesalahan

siswa pada level 1 saat mengerjakan tes sebanyak 9,23% untuk quantity dan

11,72% untuk uncertainty and data. Sedangkan pada level 2 sampai dengan 6

kesalahan siswa lebih dari 40% untuk konten space and shape, change and

relationship, quantity, dan uncertainty and data. Hal ini menunjukan bahwa siswa

SMP di Tangerang Selatan hanya mampu sampai level 1 untuk tipe soal PISA

pada konten literasi matematis. 13

9 Rosalia Hera, Literasi Matematika: Apa, Mengapa dan Bagaimana, Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, 2015, h.713. 10

Performance of U.S. 15 years old of student in science, reading, and Mathematics

Literacy in an international context, First look at PISA 2015, IES National Center for Education

Statistics, 2016, p.23. 11

Kaye Stacey, The PISA View of Mathematical Literacy In Indonesia, IndoMS JME,

vol. 2, 2011, p.108. 12

Ibid, p.102 13

Gema Aroysi, “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal bertipe PISA

berdasarkan Teori Nolting”, Skrispsi pada Sarjana Strata satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta, 2018, h.148, tidak dipublikasikan.

Page 21: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

4

Pada konteks soal literasi PISA, untuk level 1 kesalahan siswa pada konteks

occupational dan societal mencapai 9,23% dan 11,72%. Pada level 2 pada

konteks societal mencapai 38,89%. Pada konteks lainnya untuk level 2 sampai

level 6 mencapai lebih dari 50%. Ini menunjukan bahwa Siswa SMP di Tangerang

Selatan mampu pada level 1 serta untuk level 2 pada konteks societal dalam

konteks literasi matematis.14

Pada kompetensi soal PISA, di level 1 untuk

kompetensi reproduction mencapai 10,95%, untuk level 2 sampai dengan level 6

lebih dari 40% untuk kompetensi reproduction, connection, dan reflection. Pada

kompetensi soal PISA ini siswa hanya mampu pada level 1.15

Hasil penelitian Gema Aroysi secara keseluruhan yaitu terdapat 2 jenis

kesalahan yang sering dilakukan siswa, yaitu kesalahan saat melakukan tes

(mengosongkan jawaban, tidak menyelesaikan penyelesaian, dan tidak ada

kesimpulan akhir) dan kesalahan membaca petunjuk (yaitu salah membaca

perintah, salah yang diketahui, dan mengerjakan soal asal – asalan atau tanpa

konsep), sisanya sebagian kecil yaitu kesalahan konsep, kesalahan kecerobohan

dan kesalahan penerapan. Kemampuan literasi matematis yang perlu di tingkatkan

berdasarkan penelitian ini level 2 sampai 6 pada konten matematis yaitu space

and shape, change and relationship, quantity, dan uncertainty. Untuk konteks

pada level 3 sampai 6 yaitu personal, education/occupational, public, scientific.

Pada kompetensi di level 2 sampai 6 yaitu, reproduction, connection, dan

reflection. Berdasarkan hasil analisis wawancara dan observasi bahwa penyebab

kesalahan tersebut adalah akibat dari faktor intern berupa faktor yang terdapat

dalam diri siswa, dan faktor ini adalah faktor yang paling mempengaruhi dalam

melakukan kesalahan. Faktor selanjutnya adalah ekstern, yaitu keluarga, guru, dan

fasilitas sekolah.16

Kebiasaan proses belajar matematika yang selama ini biasa dilakukan di kelas

juga berpengaruh terhadap rendahnya kemampuan literasi matematis. Hal penting

dalam proses belajar mengajar pada dasarnya hanya terdiri atas tiga hal. Ketiga

hal tersebut antara lain (1) bagaimana anak belajar, (2) apa tujuan utama

14

Ibid, h.149. 15

Ibid, h.150. 16

Ibid, h.154.

Page 22: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

5

mengajar, (3) bagaimana menjadi guru yang efektif.17

Sering dijumpai di lapangan

saat ini guru mengharapkan siswa tertib duduk dibangku masing – masing

memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, hal ini menyebabkan siswa

merasa hilangnya waktu bermainnya bersama teman – teman, hilangnya aktivitas

seni yang menarik, dan semua kesenangan yang ia lakukan pada saat ia tidak

belajar, artinya suasana yang sangat berbeda terjadi pada saat proses pembelajaran

dimana siswa biasanya melakukan hal – hal yang menyenangkan bersama teman –

temannya.18

Pada saat melaksanakan PPKT (Praktek Profesi Keguruan Terpadu)

disalah satu sekolah menengah pertama daerah Tangerang Selatan juga terlihat

guru lebih aktif dibandingkan siswa dalam pembelajaran, guru menyampaikan

materi dan memberikan latihan soal, hal ini menjadi salah satu penyebab kurang

tercapainya tujuan belajar atau bisa dikatakan siswa kurang paham terhadap

konsep materi, karena siswa tidak dilibatkan dalam proses penemuan konsep.

Dalam pandangan islam, guru yang baik adalah mereka yang mencintai

peserta didiknya dan peserta didiknya mencintai gurunya.19

Guru literasi yang

efektif minimal harus memiliki beberapa karakteristik, yaitu: memiliki

pengetahuan yang mendalam tentang konsep, proses/keterampilan, pembelajaran

dan evaluasi literasi, memiliki kemampuan praktik melaksanakan pembelajaran

literasi, memiliki kemampuan merefleksi diri dan senantiasa mengembangkan

kemampuan profesionalnya dalam melaksanakan program pendidikan literasi,

memiliki kemampuan yang mumpuni dalam memotivasi, mengembangkan

potensi, dan memberikan balikan positif pada siswa, serta membimbing siswa

secara terperancah. Menguasai mempraktikkan berbagai strategi pembelajaran

literasi, serta menguasi dan mengembangkan bahan ajar literasi.20

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa literasi merupakan proses kompleks yang

melibatkan pemahaman sebelumnya dan pengalaman untuk pengetahuan baru

yang mendalam, dan bertujuan membentuk siswa yang kreatif, mandiri, berpikir

17

Yunus, dkk., op. cit., h.47. 18

Lubis Grafura dan Ari Wijayanti, 100 Masalah Pembelajaran, (Yogyakarta: AR-RUZZ

MEDIA, 2016), Cet. I, h. 89. 19

Dedy Mulyasana, op. cit., h.45. 20

Yunus, dkk., op. cit., h.50.

Page 23: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

6

kritis. Challenge based learning (CBL) sebagai salah satu model pembelajaran

yang dapat dijadikan suatu usaha dalam memenuhi proses pembelajaran literasi,

karena Challenge yang berarti tantangan akan memberikan dampak rasa ingin

tahu siswa yang lebih terhadap pembelajaran. Hal ini pun dapat memicu siswa

untuk berpikir kreatif dan kritis terhadap suatu permasalahan. Challenge juga

upaya mengatasi permasalahan yang sering terjadi dikelas yaitu siswa tidak minat

pada pembelajaran karena suatu kebiasaan yang berubah dari lingkungannya yang

biasanya bermain tiba – tiba harus diam dan belajar memperhatikan gurunya,

karena Challenge merupakan pembelajaran yang dilakukan berkelompok, maka

siswa dapat berjuang bersama teman – temannya dalam memecahkan tantangan,

jadi siswa tidak terlalu merasakan perubahan suasana dalam proses pembelajaran.

CBL adalah model pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada siswa

untuk fokus pada tantangan permasalahan yang diberikan. Sebuah studi

membuktikan bahwa CBL dapat meningkatkan keterlibatan siswa, karena siswa

memiliki waktu lebih untuk mengerjakan tantangan, kreatif dalam

mengaplikasikan teknologi, dan meningkatkan kepuasan siswa terhadap pelajaran

di sekolah.21

Langkah – langkah dalam merancang pembelajaran CBL adalah: Big Idea,

Essential Questions, State Challenge, Formulate Guiding Questions, group

guiding questions, dan present and defend solution.22

Model CBL ini dapat

memperbaiki kesalahan – kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam

memecahkan masalah berdasarkan hasil penelitian terdahulu. Kesalahan

pengerjaan tes seperti mengosongkan jawaban dan tidak menyelesaikan masalah

dapat diperbaiki dengan pemberian tantangan pada pembelajaran ini, maka siswa

termotivasi untuk menyelesaikan masalah dengan baik sesuai tantangan yang

diberikan. Kesalahan membaca petunjuk atau yang diketahui dapat diperbaiki

dengan step essential question, dimana diberikan pertanyaan penting terhadap

masalah yang akan diselesaikan, ini akan meminimalisir kesalah pahaman

21

Johnson et al., Challenge Based Learning: An Approach for Our Time, (Autin, Texas:

The New Media Consortium, 2009), p.7. 22

Dr Jeff Kastner et al., Using Challenge Based Learning to Teach the Fundamentals of

Exponential Equetions, Proceeding of 2014 ASSE North Central Section Conference.

Page 24: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

7

terhadap masalah. Kesalahan kecerobohan, konsep, dan penerapan dapat

diperbaiki dengan step group guiding question, dimana siswa melakukan analisis

terhadap pertanyaan – pertanyaan dan melakukan sejumlah aktivitas untuk

memperoleh solusi, dan mengalisis kembali solusi sementera. Apabila dalam

proses penyelesaian masalah terdapat kesalahan maka dapat diperbaiki kembali.

Berdasarkan uraian – uraian yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai kemampuan literasi matematis siswa yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Challenge Based Learning terhadap

Kemampuan Literasi Matematis Siswa.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latarbelakang diatas, terdapat pokok masalah yang

dapat di kemukakan yaitu :

1. Masih rendahnya kemampuan literasi matematis siswa yang meliputi

konten Numeris: quantity dan change and relationship, Spatial: shape and

space, Quantitative: quantity, change and relationship, dan uncertainty.

Konteks personal, societal, educational/occupational, dan scientific.

Kompetensi reproduction, connection, dan reflection.

2. Kurang efektifnya proses pembelajaran dalam kelas yang melibatkan

siswa, sehingga tidak terciptanya siswa yang kreatif dan kritis terhadap

masalah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah. Masalah akan dibatasi pada:

1. Kemampuan yang diukur adalah kemampuan literasi matematis siswa

yaitu berupa kemampuan numeris pada konten quantity dan change and

relationship, kemampuan spatial pada konten shape and space

,kemampuan quantitative pada konten quantity, change and relationship,

dan uncertainty. Konteks yang diukur adalah personal, societal,

Page 25: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

8

educational/occupational, dan scientific. Kompetensi yang diukur

reproduction, connection, dan reflection.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Challenge Based

Learning dengan langkah – langkah sebagai berikut: big Idea, essential

questions, state challenge, formulate guiding questions, group guiding

questions, dan present and defend solution.

3. Model pembelajaran yang menjadi kontrol adalah Discovery Learning

dengan langkah – langkah: stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan

data, pengolahan data, verifikasi dan generalisasi.

4. Materi yang digunakan adalah barisan dan deret aritmatika serta barisan

dan deret geometri.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan literasi matematis siswa dengan penerapan model

Challenge Based Learning?

2. Bagaimana kemampuan literasi matematis siswa dengan penerapan

pendekatan scientific model Discovery Learning?

3. Apakah kemampuan literasi matematis siswa dengan menggunakan

Challenge Based Learning lebih tinggi dari pada pendekatan scientific

model Discovery Learning?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian

bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi kemampuan literasi matematis siswa setelah memperoleh

pembelajaran model Challenge Based Learning.

2. Mengidentifikasi kemampuan literasi matematis siswa setelah memperoleh

pembelajaran dengan pendekatan scientific model Discovery Learning.

Page 26: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

9

3. Mengetahui apakah kemampuan literasi matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran model Challenge Based Learning lebih tinggi

dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan

scientific model Discovery Learning.

F. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain, manfaatnya antara

lain :

a. Manfaat teoritis:

1. Memberikan informasi bahwa pembelajaran dengan model Challenge

Based Learning memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan

literasi matematis siswa.

2. Sebagai referensi untuk penelitian lain yang relevan.

b. Manfaat praktis:

1. Bagi guru, diharapkan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.

2. Bagi sekolah, dapat menjadi referensi model pembelajaran yang dapat

digunakan sekolah dan mengetahui hasil kemampuan literasi matematis

siswa di sekolahnya serta mengupayakan untuk meningkatkannya.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber

informasi dan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

Page 27: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 12 Tangerang Selatan yang beralamat

di jalan Raya Serpong. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI pada tahun ajaran

semester genap 2018/2019. Jadwal persiapan dan pelaksanaan penelitian disajikan

pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar

1 Persiapan dan Perencanaan v v v

2 Observasi Sekolah v v

3 Pelaksanaan dilapangan v

4 Analisis Data v

5 Laporan Penelitian v

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen.

Metode ini dipilih karena peneliti tidak dapat mengontrol variabel – variabel luar

yang dapat mempengaruhi eksperimen, contoh variabel luar seperti kecerdasan

siswa, fasilitas belajar, dan sebagainya. Penelitian kuasi eksperimen ini terdiri dari

pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan desain pembelajaran

Challenge Based Learning yaitu pembelajaran berbasis tantangan, dan kelas

kontrol yang menggunakan desain pembelajaran Discovery Based Learning yaitu

pembelajaran berbasis penemuan. Penelitian ini menggunakan desain Randomize

Post Test Only Control Design, dimana tes untuk mengetahui hasil dari perlakuan

yang diberikan yaitu hanya pada akhir dari keseluruhan proses pemebelajaran.

Pengambilan populasi pada penelitian ini dipilih secara acak. Desain penelitian

Page 28: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

31

Randomize Control Group Posttest Only Design ditampilkan pada Tabel 3.2

sebagai berikut:23

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Keterangan:

A = Pengambilan sampel secara acak (random)

X = Perlakuan yang diberikan (variabel independen)

C = Kontrol terhadap perlakuan

O = Pos tes (variabel dependen yang diobservasi)

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok yang memiliki karakteristik yang sama, yang

menjadi populasi adalah sekelompok yang mampu memberikan data sesuai

dengan kebutuhan penelitian.24

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas

XI SMAN 12 kota Tangerang Selatan yang terdiri dari 10 kelas.

2. Teknik pengambilan Sampel

Sampel adalah sekelompok yang dapat mewakili seluruh karakteristik dari

populasi.25

Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random

sampling, yaitu sampel yang diambil dari kelompok-kelompok atau cluster secara

acak, dimana siswa yang menjadi sampel memiliki kemampuan awal yang sama.

Pengambilan sampel ini sebanyak 2 kelas teridiri dari kelas kontrol dan

eksperimen yang diambil dari 10 kelas populasi.

23

Karunia Eka dan M. Ridwan, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2015), cet. I, h.126. 24

Kadir, Statistika Terapan, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2016), cet. III, h.118. 25

Ibid, h.119.

A X O

A C O

Page 29: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

32

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode instrumen tes

yang akan mengukur kemampuan literasi matematis siswa. Kemampuan tersebut

meliputi spatial, numeracy, dan quantitative. Hal – hal yang diperhatikan dalam

pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan literasi matematis siswa

sebagai variabel terikat (dependent variable) dan model challenge based learning

sebagai variabel bebas (independent variable).

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel

penelitian, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

E. Instrumen Penelitian

Lembar tes berupa 8 butir soal essay yang mengandung konten, konteks dan

kompetensi literasi matematis terdiri dari level 1 sampai dengan level 6 yang

berisikan masalah matematika dengan indikator literasi yaitu spatial, numeracy,

dan quantitative, dari ketiga indikator tersebut dijabarkan kembali kontennya

menjadi shape and space, quantity, change and relationship, dan uncertainty.

Konteks tesnya berupa personal, education, public, dan scientific. Kompetensinya

berupa reproduction, connection dan reflection.

Instrumen tes yang telah dibuat perlu diuji kualitasnya yaitu dengan uji

validitas, uji reliabilitas, uji daya pembeda, dan uji tingkat kesukaran. Jika hasil

soal valid, reliabilitas baik, memiliki daya pembeda baik dan tingkat kesukaran

sesuai dengan levelnya maka instrumen tersebut siap untuk digunakan. Uji

kelayakan instrumen di jelaskan sebagai berikut.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tes untuk

mengukur kemampuan literasi matematis siswa tersebut valid atau tidak. Uji

Validitas yang digunakan yaitu korelasi product moment sebagai berikut:26

26

Zainal Arifin, Evaluasi pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), cet.

VI, h. 254.

Page 30: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

33

𝑟 =𝑁 𝑥𝑦 − ( 𝑥)( 𝑦)

(𝑁 𝑥2 − ( 𝑥)²)(𝑁 𝑦² − ( 𝑦)²)

Keterangan:27

r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y dua variabel yang dikorelasikan.

𝑋 = jumlah rerata nilai X

𝑦 = jumlah rerata nilai Y

𝑁 = banyaknya responden

Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat validitas instrumen menurut

Guildford pada Tabel 3.3 berikut.28

Tabel 3.3

Kriteria Koefisien Korelasi validitas Instrumen

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Validitas

0,90 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tepat/sangat baik

0,70 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,90 Tinggi Tepat/baik

0,40 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,70 Sedang Cukup tepat/cukup baik

0,20 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,40 Rendah Tidak tepat/buruk

𝑟𝑥𝑦 < 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tepat/sangat

buruk

Uji validitas dilakukan untuk membandingkan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan

alpha 5%. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut tidak valid.29

Setelah instrumen soal

valid maka soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan literasi

matematis siswa. Perhitungan uji validitas disajikan pada Tabel 3.4 berikut.

27

Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematik, (Depok: PT Rajagrafindo Persada,

2014), cet. I, h.220. 28

Karunia dan Ridwan, Op. cit., h.193 29

Ali Hamzah.,Op.Cit. h.222.

Page 31: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

34

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Uji Validitas

No Butir soal rxy Interpretasi Validitas 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

1 Nomor 1

0,413 Sedang (valid)

0,361

2 Nomor 2

0,506 Sedang (valid)

3 Nomor 3

0,439 Sedang (valid)

4 Nomor 4

0,144 Sangat Rendah (tidak

valid)

5 Nomor 5

0,389 Rendah (valid)

6 Nomor 6

0,809 Tinggi (valid)

7 Nomor 7

0,473 Sedang (valid)

8 Nomor 8

0,820 Tinggi (valid)

9 Nomor 9

0,621 Sedang (valid)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas pada Tabel 3.3, dari 9 butir soal

yang diujikan diperoleh 8 butir soal valid dan 1 butir soal tidak valid. Maka butir

soal nomor 4 dengan level 2 tidak digunakan untuk mengukur kemampuan literasi

matematis siswa.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui derajat konsistensi apakah suatu

tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Adapun

rumus yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha atau koefisien Alpha sebagai

berikut:30

𝛼 =𝑅

𝑅 − 1 1 −

𝜎𝑖2

𝜎𝑥2

Keterangan:

R = jumlah butir soal

𝜎𝑖² = varian butir soal

30

Zainal Arifin. Op.cit., h. 258.

Page 32: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

35

𝜎𝑥² = varian skor total

kriteria menurut Guilford untuk menentukan derajat reliabilitas instrumen

ditunjukan pada Tabel 3.5 sebagai berikut:31

Tabel 3.5

Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas

0,90 ≤ 𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tetap/sangat baik

0,70 ≤ 𝑟 < 0,90 Tinggi Tetap/baik

0,40 ≤ 𝑟 < 0,70 Sedang Cukup tetap/cukup baik

0,20 ≤ 𝑟 < 0,40 Rendah Tidak tetap/buruk

𝑟 < 0,20 Sangat Rendah Sangat tidak tetap/sangat buruk

Berdasarkan uji validitas, maka butir soal yang diuji reliabilitaskan hanya

butir soal yang valid, dengan demikian butir soal nomor 4 tidak ikut serta dalam

uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas ditunjukan pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas adalah 0,665 berdasarkan kriteria Guilford maka termasuk

kategori sedang dan dapat di interpretasikan bahwa instrumen cukup tepat atau

cukup baik.

3. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa sulit kesukaran suatu

soal. Soal yang baik memiliki tingkat kesulitan yang seimbang (proporsional),

baiknya soal itu tidak terlalu sulit atau terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat

kesukaran, dapat dihitung dengan rumus proporsi menjawab benar (proportion

correct) sebagai berikut:32

31

Karunia dan Ridwan, Op. cit., h.206. 32

Zainal Arifin, Op. cit., h.266.

Variabel Hasil Uji

Kemampuan literasi

matematis siswa 0,665

Page 33: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

36

𝑝 = 𝐵

𝑁

Keterangan:

P = tingkat kesukaran

𝐵 = jumlah peserta didik yang menjawab benar

𝑁 = jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai

berikut:

𝑝 > 0,70 = mudah

0,03 ≤ 𝑝 ≤ 0,70 = sedang

𝑝 < 0,30 = sukar

Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran instrumen ditunjukan pada Tabel 3.7

berikut.

Tabel 3.7

Hasil Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran

4. Daya pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal

mampu membedakan peserta didik yan sudah menguasai kompetensi dengan

peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria

tertentu. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan

rumus sebagai berikut:33

33

Ibid., h. 273.

No

soal

Indeks Tingkat

Kesukaran

Interpretasi

1 0,7 Sedang

2 0,7 Sedang

3 0,7 Sedang

4 1 Terlalu Mudah

5 0,4 Sedang

6 0,5 Sedang

7 0,7 Sedang

8 0,5 Sedang

9 0,1 Sukar

Page 34: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

37

𝑑𝑝 =(𝑊𝐿 −𝑊𝐻)

𝑛

Keterangan:

𝑑𝑝 = daya pembeda

𝑤𝑙 = jumlah peserta didik dari kelompok bawah

𝑤ℎ = jumlah peserta didik dari kelompok atas

𝑛 = 27% × 𝑁

N = jumlah peserta didik

Hasil perhitungan uji daya pembeda instrumen ditunjukan pada Tabel 3.8

berikut.

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda

Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda

disajikan pada Tabel 3.9 .34

Tabel 3.9

Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen

Nilai Interpretasi Daya Pembeda

0,70 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat baik

0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 0,70 Baik

0,20 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Cukup

0,00 < 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Buruk

𝐷𝑃 ≤ 0,00 Sangat buruk

34

Karunia dan Ridwan, Op. cit., h.217.

No

Soal

Indeks Daya

Pembeda

Interpretasi

1 0,13 Buruk

2 0,12 Buruk

3 0,10 Buruk

4 0,05 Buruk

5 0,07 Buruk

6 0,22 Cukup

7 0,23 Cukup

8 0,48 Baik

9 0,08 Buruk

Page 35: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

38

Berdasarkan hasil uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat

kesukaran, instrumen tes butir soal nomor 4 tidak digunakan karena tidak valid

dan memiliki tingkat kesukaran terlalu mudah. Butir soal tersebut mewakili

level 2 kemampuan literasi matematis. Soal yang digunakan sebanyak 8 butir

soal dengan level 1 – 6. Secara keseluruhan butir soal lainnya telah mewakili

seluruh indikator kemampuan literasi matematis.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil instrumen tes

berupa 8 butir soal essay yang berisikan masalah dengan indikator literasi

matematis yaitu spatial, numeracy, dan quantitative. Setelah memperoleh data

maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas. Apabila data tersebut berdistribusi normal maka akan dilakukan

uji t, jika tidak berdistribusi normal akan dilakukan uji u.

a. Uji Prasyarat Analisis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi

normal dapat dihitung dengan uji parametrik, jika tidak berdistribusi normal

dapat dilakukan perhitungan dengan uji non parametrik. Dalam penelitian

ini peneliti akan menggunakan uji normalitas menggunakan SPSS. Uji

normalitas akan dilakukan dengan uji saphiro wilk karena sampel data yang

kurang dari 50.35

Hipotesis yang akan diujikan dalam kasus ini adalah:36

H0 : distribusi populasi normal, jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima

H1 : distribusi populasi tidak normal, jika probabilitas ≤ 0,05, maka H0

ditolak

35

Ibid., h. 243. 36

Kadir, Statistika Terapan, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2016), cet. III, h. 156.

Page 36: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

39

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal

dari sampel yang dianalisis homogen atau tidak. Uji homogenitas yang

digunakan adalah dengan software SPSS. Adapun hipotesis yang akan diuji

adalah berikut:37

𝐻0:𝜎12 = 𝜎2

2

𝐻1: 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐻0

b. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji data yang diperoleh, digunakan uji-t apabila data nya

berdistribusi normal. Jika uji prasyarat analisis tidak terpenuhi atau tidak

berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis

digunakan uji statistik non-parametrik, seperti uji Mann-Whiteney (Uji “U”).

Berikut merupakan hipotesis untuk uji hipotesis:

H0: Rata – rata kemampuan literasi matematis siswa kelas eksperimen lebih

kecil atau sama dengan rata – rata kemampuan siswa kelas kontrol.

H1: Rata – rata kemampuan literasi matematis siswa kelas eksperimen lebih

besar dari rata – rata kemampuan siswa kelas kontrol.

c. Proporsi Varians

Proporsi varians adalah efek atau pengaruh besarnya (effect size)

variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini proporsi varians

akan menunjukan seberapa besar pengaruh dari model CBL terhadap

kemampuan literasi matematis siswa. Berikut formula menghitung proporsi

varians.38

𝑟2 =𝑡0

2

𝑡02 + 𝑑𝑏

Keterangan:

𝑟2 : Koefisien determinasi

𝑡0 : Nilai t pada uji hipotesis t tes

𝑑𝑏 : Derajat kebebasan

37

Ibid., h.167. 38

Ibid., h.296.

Page 37: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

40

Kriteria proporsi varians menurut Gravetter dan Wallnau, sebagai berikut:

Efek kecil : 0,01 < 𝑟2 ≤ 0,09

Efek sedang : 0,09 < 𝑟2 ≤ 0,25

Efek besar : 𝑟2 > 0,25

G. Perumusan Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik pada penelitian ini sebagai berikut:

𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2

𝐻1: 𝜇1 > 𝜇2

Keterangan:

𝜇1: rata – rata kemampuan literasi matematis siswa kelas eksperimen

𝜇2: rata – rata kemampuan literasi matematis siswa kelas kontrol.

Tingkat signifikan yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat

kepercayaan 95% dan 𝛼 = 0,05 dengan kriteria penerimaan sebagai berikut.

Terima H0 : jika thitung ≤ ttabel

Tolak H0 : jika thitung > ttabel

Page 38: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

71

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian di SMAN 12 kota Tangerang Selatan pada kelas XI

mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Challenge Based Learning terhadap

Kemampuan Literasi Matematis Siswa” diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan literasi matematis siswa kelas eksperimen dengan model

pembelajaran Challenge Based Learning (CBL) memiliki pencapaian tertinggi

untuk komponen konten pada quantity, komponen konteks pada

societal/public, serta komponen kompetensi pada reproduction.

2. Kemampuan literasi matematis siswa kelas kontrol dengan model pembelajaran

Discovery Learning memiliki pencapaian tertinggi untuk komponen konten

pada uncertainty, komponen konteks pada societal/public, serta komponen

kompetensi pada reproduction.

3. Kemampuan literasi matematis siswa kelas eksperimen dengan model

pembelajaran CBL lebih tinggi dibandingkan kemampuan literasi matematis

siswa kelas kontrol dengan model pembelajaran Discovery Learning.

Kemampuan literasi matematis siswa dengan indikator numeris, spatial, dan

quantitative, secara keseluruhan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

kelas kontrol. Ukuran pengaruh (effect size) model pembelajaran CBL terhadap

kemampuan literasi matematis siswa berdasarkan kriterianya maka model CBL

memiliki pengaruh yang besar terhadap kemampuan literasi matematis.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat

diberikan peneliti sebagai berikut:

1. Bagi guru dapat menjadikan model pembelajaran CBL sebagai salah satu

model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis

siswa, agar mendapatkan hasil yang lebih efisien dalam pembelajaran

disarankan untuk mempertimbangkan waktu yang tersedia dalam

menggunakan model pembelajaran CBL.

Page 39: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

72

2. Bagi sekolah dengan adanya penelitian ini dapat menjadi acuan dalam

meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran disekolah, serta dapat

menyarankan guru mata pelajaran baik matematika atau pelajaran bidang studi

lain untuk menggunakan model CBL sebagai alternatif model pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model CBL

dapat meneliti kemampuan yang lainnya dan pada pokok bahasan yang lain.

Page 40: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

73

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus., dkk., Pembelajaran Literasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2018.

Afritanty, Ice. dkk., Pengembangan Literasi MatematikaMengacu PISA Melalui

Pembelajaran Abad ke – 21 Berbasis Teknologi. (Prosiding Seminar Nasional

Matematika (PRISMA)). 1. 2018.

Arifin, Zainal. Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014.

Aroysi, Gema. “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal bertipe

PISA berdasarkan Teori Nolting”. Skrispsi pada Sarjana Strata satu UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. 2018.

Challenge Based Learning: A Classroom Guide

Eka, Karunia dan Ridwan, M. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT

Refika Aditama. 2015.

Grafura, Lubis dan Wijayanti, Ari. 100 Masalah Pembelajaran. Yogyakarta: AR-

RUZZ MEDIA. 2016.

Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematik. Depok: PT RAJAGRAFINDO

PERSADA. 2014.

Hera, Rosalia. Literasi Matematika: Apa, Mengapa dan Bagaimana. Seminar

Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY. 2015.

Heriyanti, Lucky. Penerapan Double Loop Problem Solving Untuk Meningkatkan

Kemampuan Literasi Matematis Level 3 Pada Siswa Kelas VIII SMPN 27

BANDUNG. LEMMA. 2. 2015.

Hidayat, Rahmat. Implementasi Pendekatan Pembelajaran berbasis Tantangan

untuk meningkatkan Pemahaman Konsep dan Ketrampilan Generik Sains

Siswa SMP Pada Tema Pemanasan Global. Jurnal Penelitian Pendidikan

LPPM UI. 2014.

Page 41: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

74

Johnson., et al., Challenge Based Learning: An Approach for Our Time. Autin,

Texas: The New Media Consortium. 2009.

Johar, Rahmah. Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika. Jurnal Peluang. 1.

2012.

Kadir. Statistika Terapan. Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. 2016.

Kastner, Jeff., et al., Using Challenge Based Learning to Teach the Fundamentals

of Exponential Equetions. Proceeding of 2014 ASSE North Central

Section Conference.

M, Nichols., et al., challenge based learner user guide. Redwood City: Digital

Promise. 2016.

Mahdiansyah dan Rahmawati. Literasi Matematika Siswa Pendidikan Menengah:

Analisis Menggunakan Desian Tes Internasional dengan Konteks

Indonesia. 2014.

Mariam, Siti dan J, Azrol. Challenge based Learning in students for vocational

skills. International Jurnal of Independent Research and Studies. 2. 2013.

Mawardi. Komparasi Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem

Solving ditinjau dari hasil belajar IPA pada siswa kelas 3 SD di Gugus

Diponegoro Tengaran. Scholaria. 6. 2016.

Mulyasana, Dedy. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2011.

Musfiqon dan Nurdyansyah. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo:

Nizamia Learning Center Sidoarjo. 2015.

Nursyahidah, Farida dan Ardi, Bagus. Pembelajaran Discovery Learning

Menggunakan Tangram Geogebra Untuk Menemukan Luas Persegi.

Aksioma: Jurnal Matematika dan Pendidikan. 6. 2015.

Page 42: PENGARUH MODEL CHALLENGE BASED LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46019/1/NURUL...matematis siswa pada pokok bahasan barisan dan deret aritmatika serta

75

Observatory of educational innovation Technologico de monterrey. Challenge

Based Learning. Edu Trends. 2015.

Performance of U.S. 15 years old of student in science, reading, and Mathematics

Literacy in an international context, First look at PISA 2015. IES National

Center for Education Statistics. 2016.

Rahman, Risqi dan Samsul. Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Terhadap

Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK Al Ikhsan Pamarica, Infinity:

Jurnal Ilmiah Matematika. 3. 2014.

Ratna, Siti. Model Pembelajaran Dsicovery Learning Sebagai Metode Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar. Strategic: Jurnal Pendidikan Manajemen

Bisnis. 11. 2016.

Setiawan, Dika. Pendekatan Saintifik dan Penilaian Autentik Untuk Meningkatkan

Mutu Pembelajaran Agama Islam. Al-Asasiyya: Journal Of Basic

Education. 1. 2017.

Stacey, Kaye. The PISA View of Mathematical Literacy In Indonesia. IndoMS

JME. 2. 2011.

Subkhan, Edi. Pendidikan Kritis. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. 2016.

Syawahid, M. dan Susilahudin. Kemampuan Literasi Matematika SMP ditinjau

dari Gaya Belajar. Beta: Jurnal Tadris Matematika. 10. 2017.

Wardono. Peningkatan Literasi Matematika Melalui Pembelajaran Inovatif

berpenilaian PISA. Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan. 2013.

Zubaidah, Siti. Keterampilan Abad ke 21: Keterampilan yang di Ajarkan Melalui

Pembelajaran. 2016.