PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON...

110
PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON ASSET BANK UMUM SYARIAH HASIL PEMISAHAN PERIODE 2011-2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: ENDAH PUTRI DEWANTI NIM. 1112046100147 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016

Transcript of PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON...

Page 1: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON ASSET

BANK UMUM SYARIAH HASIL PEMISAHAN PERIODE 2011-2016

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ENDAH PUTRI DEWANTI

NIM. 1112046100147

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016

Page 2: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi
Page 3: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

iii

Page 4: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

iv

Page 5: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Endah Putri Dewanti

Tempat/Tgl. Lahir : Tangerang, 01 Juli 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komplek BLKI B5 No. 23, Jelupang, Serpong Utara

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun 2012 – 2016 : Strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Perbankan

Syariah

Tahun 2009 – 2012 : SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan

Tahun 2006 – 2009 : SMP Negeri 1 Serpong

Tahun 2000 – 2006 : SD Negeri Pelita Dua

Tahun 1999 – 2000 : TK Islam Al Istiqomah

PENGALAMAN ORGANISASI

Tahun 2009 – 2011 : Anggota Penari Saman Saturala SMAN 7 Kota Tangsel

Tahun 2012 – 2013 : Anggota HMPS Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

Tahun 2012 – 2013 : Kader HMI Komfaksy

PENGALAMAN KERJA

1. Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi Pelaksanaan

Program Pembelajaran dari tanggal 27 Mei s.d 23 Juni 2016.

Page 6: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

vi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

metode pemisahan terhadap return on asset bank umum syariah hasil pemisahan di

Indonesia pada periode 2011-2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan publikasi triwulanan.

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan regresi data panel. Objek yang diteliti

adalah empat bank umum syariah hasil pemisahan, yaitu BNI Syariah, BJB Syariah,

BRI Syariah dan Bank Bukopin Syariah.Variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah variabel dummy metode pemisahan, Non Performing Finance (NPF),

Capital Adequacy Ratio (CAR), BOPO dan Financing to Deposit Ratio (FDR).

Hasil analisis menunjukkan bahwa metode pemisahan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah

hasil pemisahan. Hasil ini menunjukkan bahwa unit usaha syariah yang hendak

melakukan pemisahan dapat memilih salah satu dari dua metode pemisahan

tergantung kebutuhan dan kondisi internal unit usaha syariah serta kebijakan dari

bank umum konvensional. Untuk melakukan pemisahan tidak dapat dilakukan

dengan cara terburu-buru, harus direncanakan dan dipersiapkan dengan matang.

Kata Kunci: metode pemisahan, Return On Asset (ROA), bank umum syariah,

regresi data panel.

Page 7: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to know and analyze the effect of spin-off

methode to return on asset of Islamic banks resulted from spin-off in the periode

2011 until 2016. The methode used in this research is quantitative methode using

secondary data from quarterly published financial statements. This research used

panel regression with random effect model. The objects used in this study were four

Islamic banks resulted from spin-off, they are BNI Syariah, BJB Syariah BRI

Syariah and Bank Bukopin Syariah. The variabel in this research is spin-off

methode which is used as dummy variabel, Non Performing Finance (NPF), Capital

Adequacy Ratio (CAR), BOPO and Financing to Deposit Ratio (FDR).

The result showed that spin-off methode doesn’t have a significant effect

on the Return On Asset (ROA) Islamic Banks from spin-off result. Only BOPO and

Non Performing Finance (NPF) had a significant effect on Return On Asset (ROA).

These result indicate that the Islamic business units that want to do the spin-off can

choose one of two methodes of spin-off depends on internal condition of Islamic

business unit and the internal policies of conventional commercial bank. Spin-off

can not be done in a hurry, must be planned and prepared carefully.

Keywords: spin-off methode, Return On Asset (ROA), Islamic banking, panel

regression.

Page 8: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi rabbil’alamiin, segala puji serta syukur kepada Allah SWT

yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pemisahan

Terhadap Return On Asset Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan Periode 2011-

2016”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi strata 1 (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E.) pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan

tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Ucapa rasa hormat dan terima

kasih dari lubuk hati yang paling dalam penulis sampaikan kepada segenap pihak

yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, sebagai

rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orangtua Ayahanda Suratmin dan Ibunda Sumiyanah, yang telah

memberikan nasihat, semangat dan doa sepanjang waktu. Terima kasih atas

kesabaran, dukungan dan kasih sayang yang diberikan selama ini. Semoga

Ayah dan Ibu selalu diberi kebahagiaan, kesehatan dan selalu diberkahi Allah

SWT.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang saya hormati.

Page 9: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

ix

3. Bapak Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., selaku dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang saya

hormati.

4. Bapak Adhitya Ginanjar, M.Si. dan Ibu Fitri Damayanti, M.Si., selaku ketua

dan sekretaris jurusan perbankan syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu mahasiswa/i passing

out.

5. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Bapak Dr. Abdurrauf, M.A., selaku ketua dan

sekretaris program studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan

Hukum Univeristas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu

memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh mahasiswa/i prodi

Muamalat.

6. Bapak M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan kepada

penulis selama proses penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

7. Seluruh dosen dan segenap staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya konsentrasi perbankan syariah yang

telah memberikan ilmu dan pembelajaran kepada penulis.

8. Adik-adikku Wahyu Dwi Prasetyo dan Khalisya Pratiwi, yang selalu

memberikan dorongan semangat dan doa. Semoga kelak kita semua bisa

membahagiakan dan membuat bangga Ayah dan Ibu.

Page 10: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

x

9. Teman-teman PS D angakatan 2012 khususnya sahabat-sahabatku selama

kuliah Vita, Qori, Isa, Givela dan Rini serta teman-teman lainnya. Banyak sekali

kenangan-kenangan baik itu suka maupun duka yang telah kita lalui bersama

selama masa perkuliahan. Semoga silaturahmi kita dapat terus terjalin dan kita

semua segera mencapai kesuksesan.

10. Sahabat-sahabatku tersayang Ira, Putri, Cynthia, Dian, Aryo, Pipah, Fauzi, dan

Dinda yang selalu memberi dukungan dan menjadi tempat berbagi suka maupun

duka. Semoga persahabatan kita tetap terjalin hingga akhir hayat.

11. Teman-teman seperjuangan PS 2012 serta seluruh pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang dengan sepenuh hati telah memberikan bantuan

baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Mengakhiri kata pengantar ini, penulis mendoakan agar Allah SWT

memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala dukungan dan kebaikan kalian

dalam membantu proses penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Jakarta, 25 Oktober 2016

Endah Putri Dewanti

Page 11: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 10

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 11

E. Sistematika Penulisan ............................................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah ........................................... 14

1. Pengertian Perbankan Syariah .......................................................... 14

2. Pengertian Unit Usaha Syariah ........................................................ 15

3. Fungsi dan Tujuan Perbankan Syariah ............................................. 16

B. Tinjauan Teori Profitabilitas .................................................................. 18

1. Return On Asset (ROA) ................................................................... 20

C. Tinjauan Teori Pemisahan ...................................................................... 21

1. Definisi Pemisahan ........................................................................... 21

2. Jenis Pemisahan ............................................................................... 22

D. Capital Adequacy Ratio (CAR) ............................................................. 25

E. Non Performing Finance (NPF) ............................................................. 26

F. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) .............. 27

G. Financing to Deposit Ratio (FDR) ......................................................... 28

H. Kaitan Pemisahan dengan Kinerja Keuangan ........................................ 29

Page 12: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

xii

I. Kaitan Rasio Keuangan dengan Return On Asset (ROA) ...................... 31

J. Review Studi Terdahulu ......................................................................... 33

K. Kerangka Konseptual ............................................................................. 38

L. Hipotesis ................................................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 41

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 41

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 43

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................... 44

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 46

1. Model Regresi Data Panel ................................................................ 48

a. Model Common Effect ................................................................ 48

b. Model Fixed Effect ..................................................................... 49

c. Model Random Effect ................................................................. 50

2. Estimasi Model Regresi Data Panel ................................................. 51

a. Uji Chow .................................................................................... 51

b. Uji Hausman .............................................................................. 52

3. Pengujian Statistik ............................................................................ 53

a. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) ........................................................ 53

b. Uji F Pengaruh Simultan (Uji F) ................................................. 55

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) ............................... 55

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan ........................ 57

1. BRI Syariah ...................................................................................... 57

2. Bank Syariah Bukopin ..................................................................... 58

3. BNI Syariah ...................................................................................... 58

4. BJB Syariah ...................................................................................... 59

B. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 59

Page 13: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

xiii

C. Estimasi Model Regresi Data Panel ....................................................... 63

1. Uji Chow .......................................................................................... 63

2. Uji Hausman .................................................................................... 65

D. Uji Statistik ............................................................................................ 67

1. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) .............................................................. 67

2. Uji F Pengaruh Simultan (Uji F) ....................................................... 71

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) ..................................... 72

4. Persamaan Model Regresi ................................................................ 72

E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 74

F. Analisis Pengaruh Metode Pemisahan terhadap Return On Asset

Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan .................................................. 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 83

B. Saran ....................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 86

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata BOPO BUS Hasil Pemisahan Setelah Pemisahan ................ 4

Tabel 1.2 Pertumbuhan Aset, DPK dan Pembiayaan Industri Perbankan Syariah

............................................................................................................................... 5

Tabel 1.3 Rasio Keuangan BUS Hasil Pemisahan Tahun 2011-2015 ................. 7

Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu ..................................................................... 33

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ............................................................................... 42

Tabel 4.1 Sejarah Singkat BUS Hasil Pemisahan .............................................. 57

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel ROA ..................................................... 60

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel CAR ..................................................... 60

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel NPF ...................................................... 61

Tabel 4.5 Statistik Deskriprif Variabel BOPO ................................................... 62

Tabel 4.6 Statistik Deskripstif Variabel FDR .................................................... 62

Tabel 4.7 Hasil Common Effect Model .............................................................. 64

Tabel 4.8 Hasil Fixed Effect Model .................................................................... 64

Tabel 4.9 Hasil Uji Chow ................................................................................... 65

Tabel 4.10 Hasil Random Effect Model ............................................................. 66

Tabel 4.11 Hasil Uji Hausman ........................................................................... 67

Page 15: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini masyarakat dunia diresahkan dengan

perkembangan ekonomi yang selalu fluktuatif, sehingga sulit diprediksi.

Melihat kondisi tersebut, kehadiran sistem perbankan syariah terutama di

Indonesia menjadi perhatian publik belakangan ini dikarenakan sistem

perbankan syariah memiliki daya tahan yang jauh lebih kuat dibandingkan

dengan bank konvensional. Hal tersebut terbukti pada saat krisis keuangan

global yang disebut Subprime Mortage di Amerika Serikat pada tahun 2008-

2009 silam, bank syariah mampu menghadapinya dibandingkan bank

konvesional. Industri perbankan syariah mulai dikembangkan tidak hanya di

Indonesia melainkan juga di tingkat internasional, seperti yang terjadi di Mesir,

Malaysia, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, dan lain-lain.

Perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah beranjak memasuki usia

yang semakin matang. Dengan usia yang semakin matang maka langkah-

langkah perbaikan dalam pengembangan industri perbankan syariah pun

mengalami berbagai proses, terutama pada peraturan dan kebijakan pemerintah.

Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan pangsa pasar

bank syariah di Indonesia, karena sampai saat ini pangsa pasar bank syariah

masih di bawah 5%. Salah satu upaya pemerintah adalah diberlakukannya UU

No. 21 Tahun 2008 pada tanggal 16 Juli 2008 yang mengatur tentang Perbankan

Page 16: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

2

Syariah di Indonesia. Salah satu isu krusial dalam hukum ini adalah tentang

adanya aturan-aturan mengenai kebijakan pemisahan unit usaha syariah miliki

bank konvensional sebagai bank induknya menjadi bank syariah tersendiri.

Adapun kriteria-kriterianya sebagaimana yang tertuang dalam pasal 68 ayat 1,

yakni bahwa Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS yang nilai asetnya

telah mencapai paling sedikit 50% dari total nilai aset bank induknya atau 15

tahun setelah berlakunya UU No. 21 Tahun 2008 ini yaitu tahun 2023, maka

Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS wajib melakukan pemisahan

UUS tersebut menjadi Bank Umum Syariah (BUS) tersendiri.

Setelah disahkannya UU No. 21 Tahun 2008, muncul trend baru

pembentukan bank syariah yang implementasinya dapat dilakukan melalui dua

metode pemisahan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah. Pertama,

bank umum konvensional yang telah memiliki UUS mengakuisisi bank yang

relatif kecil kemudian mengkonversinya menjadi berbasis syariah kemudian

melepaskan dan menggabungkan UUS-nya dengan bank yang baru dikonversi

tersebut menjadi bank umum syariah. Kedua, bank umum konvesional

melakukan pemisahan terhadap UUS miliknya dan dijadikan bank umum

syariah tersendiri.1

1 Alfi Wijaya, “Perbankan Syariah 2008 : Evaluasi, Trend, dan Proyeksi”, Karim Review.

Special Edition, Januari 2008, h. 2

Page 17: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

3

Kebijakan pemisahan ini merupakan sebuah upaya pemerintah untuk

meningkatkan pangsa pasar bank syariah. Namun, sejak diberlakukannya UU

No.21/2008 hingga tahun 2015 pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia

masih belum mencapai 5%. Berdasarkan data statistik perbankan syariah

mencatat pada tahun 2009 pangsa pasar bank syariah di Indonesia sebesar

2,61%, tahun 2010 sebesar 3,24%, tahun 2011 sebesar 3,98%, tahun 2012

sebesar 4,58%, tahun 2013 sebesar 4,89%, tahun 2014 sebesar 4,85%, dan

hingga Desember 2015 pangsa pasar perbankan syariah masih sebesar 4,83%

dari total aset perbankan secara nasional.2

Sejak tahun 2008-2015 sudah ada 12 bank umum syariah yang

beroperasi di Indoensia. Sampai saat ini bank umum konvensional yang

memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) terus melakukan usaha untuk melakukan

pemisahan terhadap unit usahanya dan mungkin untuk kedepannya akan

muncul bank-bank umum syariah baru yang terbentuk melalui pemisahan.

Untuk melakukan pemisahan dibutuhkan kesiapan dari unit usaha syariah untuk

memisahkan diri dari bank induknya. Ketika unit usaha syariah tersebut telah

memisahkan diri dan menjadi bank umum syariah tersendiri, biaya-biaya

operasional yang awalnya ditanggung oleh bank induk konvensional harus

ditanggung sendiri oleh bank syariah hasil pemisahan tersebut.

2 Data Statistik Perbankan Syariah OJK 2015

Page 18: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

4

Tabel 1.1 Rata-rata BOPO BUS Hasil Pemisahan Setelah Pemisahan, (%)

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

BNI Syariah - - 168,85 78,02 88,46 83,85 90,03 90,41

BJB Syariah - - 103,84 84,94 92,53 81,67 95,05 100,31

BRI Syariah 215,58 89,17 96,30 96,49 88,28 87,28 97,35 94,43

Bukopin

Syariah

187,84 112,5 93,90 93,99 93,36 91,43 97,00 94,00

Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Bank

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa rata-rata BOPO

pada tahun pertama melakukan pemisahan nilainya di atas 100%, artinya pada

tahun pertama pemisahan unit usaha syariah dari bank induk konvensional akan

menaikkan nilai rasio BOPO. BNI Syariah pada periode pertama setelah pemisahan

yakni di kuartal II tahun 2010 meiliki nilai BOPO mencapai 304,60%, BJB Syariah

pada periode pertama setelah pemisahan di kuartal II tahun 2010 nilai BOPO

mencapai 117,04%, BRI Syariah pada periode pertama setalah pemisahan yakni

kuartal IV tahun 2008 nilai BOPO mencapai 215,58%, dan Bukopin Syariah pada

periode awal setelah pemisahan yakni dikuartal IV tahun 2008 nilai BOPO

mencapai 187,84%. Dengan tingginya nilai BOPO pada periode pertama pemisahan

menandakan bahwa sangat rendahnya tingkat efisiensi operasional bank umum

syariah hasil pemisahan pada periode pertama setelah pemisahan. Hal ini memberi

arti bahwa setelah dilakukannya pemisahan, kondisi bank syariah menjadi kurang

efisien daripada kondisi sebelum dilakukan pemisahan, yang ditandai dengan

tingginya nilai BOPO. Naiknya nilai BOPO dipengaruhi oleh adanya tambahan

Page 19: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

5

biaya operasional yang selama ini ditanggung oleh bank induk konvensional kini

harus ditanggung sendiri oleh bank umum syariah hasil pemisahan tersebut. 3

Pada tahun 2008 sebelum dikeluarkannya UU No. 21 Tahun 2008, hanya

terdapat tiga bank umum syariah dan setelah dikeluarkannya UU No. 21 Tahun

2008 jumlah bank umum syariah telah bertambah menjadi 12 bank, baru-baru ini

di tahun 2014 BTPN Syariah resmi beroperasi setelah melakukan proses konversi

dan pemisahan. Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah OJK per Juni 2015

di Indonesia sudah terdapat 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah

(UUS), dan 161 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Adapun pertumbuhan Aset,

Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan industri perbankan syariah di

Indonesia.

Tabel 1.2 Pertumbuhan Aset, DPK, dan Pembiayaan

Industri Perbankan Syariah

2011 2012 2013 2014 2015

Aset (Miliar Rp) 145.467 195.018 242.276 272.343 296.262

Pertumbuhan 49,17% 34,06% 24,23% 12,41% 8,78%

Pembiayaan (Miliar Rp) 102.655 147.505 184.122 199.330 212.996

Pertumbuhan 50,56% 43,69% 24,82% 8,26% 6,85%

DPK (Miliar Rp) 115.415 147.512 183.534 217.858 231.175

Pertumbuhan 51,80% 27,81% 24,42% 18,70% 6,11%

Sumber : Statistik OJK 2015

Pada Tabel 1.2 menunjukan bahwa pada pertumbuhan aset, tahun 2011

pertumbuhan aset mencapai 49,17% lalu pada tahun 2012 pertumbuhannya mulai

mengalami penurunan menjadi sebesar 34,06%, hal tersebut terus berlanjut hingga

3 M. Nur Rianto Al Arif, “Keterkaitan Kebijakan Pemisahan terhadap Tingkat Efisiensi

pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.19 (2), Mei

2015, h. 301

Page 20: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

6

pada tahun 2015 pertumbuhan aset semakin rendah yakni sebesar 8,78%. Pada sisi

DPK juga mengalami penurunan laju pertumbuhan, tahun 2011 pertumbuhan DPK

mencapai 50,56% dan di tahun 2012 pertumbuhannya mulai menurun menjadi

sebesar 43,69% di tahun-tahun berikutnya pun mengalami penurunan, kemudian

pada tahun 2015 pertumbuhan DPK melambat menjadi sebesar 6,85%. Sama

halnya pada sisi pembiayaan, pada tahun 2011 pembiayaan mengalami peningkatan

pertumbuhan sebesar 51,80% namun di tahun 2012 mulai menurun menjadi sebesar

27,81% kemudian penurunan laju pertumbuhan terus terjadi sampai pada tahun

2015 pertumbuhan pembiayaan semakin rendah yakni sebesar 6,11%. Berdasarkan

data di atas, jika diihat dari jumlah aset, DPK, dan pembiayaan selalu mengalami

peningkatan setiap tahunnya, namun mulai tahun 2012 pertumbuhan baik dari sisi

aset, DPK, maupun pembiayaan mengalami penurunan laju pertumbuhan, padahal

pada tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami peningkatan. Hal ini berarti telah

terjadi penurunan kinerja industri perbankan syariah di Indonesia sejak tahun 2012,

padahal seharusnya dengan adanya kebijakan pemisahan diharapkan dapat

meningkatkan kinerja perbankan syariah secara nasional.

Setelah dikeluarkannya UU No. 21 Tahun 2008, banyak unit usaha syariah

memisahkan diri dari bank induk konvensional dan menjadi bank umum syariah

tersendiri dengan alasan ingin memajukan industri perbankan syariah di Indonesia.

Dari sembilan bank umum syariah yang berdiri pasca dikeluarkannya UU No. 21

Tahun 2008 hanya lima BUS yang melalui proses pemisahan UUS. Dua

diantaranya melakukan pemisahan murni yakni BNI Syariah dan BJB Syariah, dan

tiga bank lainnya melalui proses akuisisi, konversi, dan merger yaitu BRI Syariah,

Page 21: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

7

Bukopin Syariah dan BTPN Syariah pada tahun 2014. Berikut data rasio keuangan

empat Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan.

Tabel 1.3 Rasio Keuangan BUS Hasil Pemisahan Tahun 2011-2015, (%)

2011 2012 2013 2014 2015

BNIS

ROA 1,29 1,48 1,37 1,27 1,43

NPF 2,42 1,42 1,13 1,04 1,46

BOPO 87,86 85,39 83,94 89,80 89,63

CAR 20,67 14,10 16,23 18,43 15,48

FDR 78,60 84,99 97,86 92,60 91,94

BJBS

ROA 1,23 0,67 0,91 0,72 0,25

NPF 0,41 2,10 1,16 3,87 4,45

BOPO 84,07 90,62 85,76 91,01 98,78

CAR 30,29 21,73 17,99 15,78 22,53

FDR 78,10 88,06 97,40 84,02 104,75

BRIS

ROA 0,20 1,19 1,15 0,08 0,76

NPF 2,12 1,84 3,26 3,65 3,89

BOPO 99,25 86,63 95,24 99,77 102,70

CAR 14,74 11,35 14,49 12,89 13,94

FDR 90,55 103,07 102,70 93,90 84,16

BSB

ROA 0,52 0,55 0,69 0,27 0,79

NPF 1,54 4,26 3,68 3,34 2,74

BOPO 93,86 91,59 96,73 96,77 91,99

CAR 15,29 12,78 11,10 14,80 16,31

FDR 83,66 92,29 100,29 92,89 90,56

Sumber : Laporan Keuangan Bank, 2015

Berdasarkan Tabel 1.3 merupakan kinerja keuangan Bank Umum Syariah

hasil pemisahan periode 2011-2015. BNI Syariah selama periode 2011-2015 secara

umum cenderung mengalami kenaikan kinerja, hal ini dapat dilihat pada

meningkatnya nilai ROA pada tahun 2015, dan meningkatnya tingkat efisiensi yang

ditandai dengan menurunnya nilai BOPO di tahun 2015 walau sempat mengalami

kenaikan ditahun 2014. Dari sisi NPF mengalami peningkatan di tahun 2015 meski

Page 22: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

8

begitu secara umum dari tahun 2011-2014 nilai NPF selalu menurun. BJB Syariah

pada periode 2011-2015 cenderung mengalami penurunan kinerja, hal ini dapat

dilihat dari menurunnya tingkat profitabiltas yang diindikasikan dari menurunnya

nilai ROA pada dua tahun terakhir. Tidak hanya itu, di tahun 2015 juga terjadi

penurunan tingkat efisiensi operasional, meningkatnya pembiayaan bermasalah,

dan menurunnya tingkat likuiditas yang ditandai dengan meningkatnya nilai BOPO

dan NPF serta menurunnya nilai FDR. Pada BRI Syariah periode 2011-2015

cenderung mengalami penurunan kinerja, hal ini dilihat dari meningkatnya nilai

NPF dan BOPO pada tiga tahun terakhir. Serta terjadi penurunan tingkat likuiditas

yang ditandai dengan menurunnya nilai FDR. Dan pada Bukopin Syariah di periode

2011-2015 mengalami peningkatan kinerja, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya

nilai ROA di tahun 2015 dan dari sisi permodalan juga mengalami peningkatan

yang ditandai dengan meningkatnya nilai CAR pada dua tahun terakhir.

Pembiayaan bermasalah juga semakin menurun yang ditandai dengan semakin

rendahnya nilai NPF di tiga tahun terkahir.

Berdasarkan kinerja Bank Umum Syariah hasil pemisahan dalam kurun

waktu lima tahun terakhir dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan pemisahan dari

UUS menjadi BUS tidak selalu mengalami peningkatan kinerja tetapi juga terdapat

BUS hasil pemisahan yang mengalami penurunan kinerja, baik itu dengan cara

pemisahan murni maupun melalui akuisisi dan konversi. Terdapat beberapa

penelitian yang telah dilakukan terkait kebijakan pemisahan.

Page 23: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

9

Nasuha4 melakukan penelitian pada tahun 2010-2011 terkait pengaruh

pemisahan terhadap kinerja bank syariah, dalam studinya menunjukkan bahwa

perbedaan kinerja antara satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah pemisahan

terjadi pada total aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan. Hamid5 dalam

penelitiannya menemukan bahwa kebijakan pemisahan berpengaruh positif

terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia.

Hal yang sama juga ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan Ramdani6

bahwa kebijakan pemisahan berpengaruh positif terhadap jumlah laba operasional

PT Bank BNI Syariah. Al Arif7 melakukan penelitian terkait kebijakan pemisahan

dan dampaknya terhadap tingkat efisiensi, dalam penelitiannya menunjukkan

bahwa kebijakan pemisahan berpengaruh negatif tehadap efisiensi industri

perbankan syariah di Indonesia.

Sementara Al Arif8 dalam studinya terkait dampak pemisahan tehadap

pembiayaan menemukan bahwa kebijakan pemisahan tidak memiliki pengaruh

terhadap pertumbuhan pembiayaan bank umum syariah hasil pemisahan. Selain itu,

Al Arif9 dalam studinya terkait tipe pemisahan dan pengaruhnya terhadap nilai aset

4 Amalia Nasuha, “Pengaruh Spin-Off Terhadap Kinerja Bank Syariah”, Al-Iqtishad, Vol.

IV (2), Juli 2012, h. 257 5 Abdul Hamid, “The Impact of Spin-off Policy to the Profitability on Indonesia Islamic

Banking Industry”Al-Iqtishad, Vol.7(1), h. 123 6 Andreyanto Ramdani,” Pengaruh Kebijakan Pemisahan Terhadap Laba Pada Bank BNI

Syariah”, Jurnal Etikonomi, Vol. 14 (1), April 2015, h. 26 7 M. Nur Rianto Al Arif, “Keterkaitan Kebijakan Pemisahan terhadap Tingkat Efisiensi

pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.19 No. 2,

Mei 2015, h. 300 8 M. Nur Rianto Al Arif, “The Effect of Spin-Off Policy on Financing Growth in

Indonesia Islamic Industry”, Jurnal Al-Ulum, Vol. 15 (1), Juni 2015, h. 182 9 M. Nur Rianto Al Arif, “Tipe Pemisahan dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Aset Bank

Umum Syariah Hasil Pemisahan”, Jurnal Kinerja, Vol. 18 (2), 2014, h. 175

Page 24: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

10

menemukan bahwa tipe pemisahan tidak berpengaruh terdahap nilai aset bank

umum syariah hasil pemisahan.

Dengan melihat berbagai hal di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP

RETURN ON ASSET BANK UMUM SYARIAH HASIL PEMISAHAN

PERIODE 2011-2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Sejak dikeluarkannya Undang Undang No.21 Tahun 2008 tentang

kebijakan pemisahan hingga tahun 2015, pangsa pasar Industri

Perbankan Syariah belum mencapai target 5%.

2. Dalam melakukan pemisahan UUS menjadi BUS dapat meningkatkan

biaya operasional yang menyebabkan menurunnya tingkat efisiensi

operasional pada periode pertama pemisahan.

3. Mulai tahun 2012 laju pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, dan

pembiayaan perbankan syariah mengalami penurunan tiap tahunnya.

4. Setelah melakukan pemisahan, beberapa Bank Umum Syariah hasil

pemisahan mengalami penurunan kinerja.

Page 25: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

11

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana

pengaruh metode pemisahan terhadap Return On Asset pada Bank Umum Syariah

hasil pemisahahan?”.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh metode pemisahan terhadap Return

On Asset pada bank umum syariah hasil pemisahan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi akademisi, dapat menambah referensi dan wawasan lebih luas tentang

kebijakan pemisahan serta metode-metode pemisahan dan pengaruhnya

terhadap Return On Asset Bank Umum Syariah hasil pemisahan.

b. Bagi lembaga keuangan syariah, dapat menjadi informasi dan bahan

pertimbangan sebelum melaksanakan kebijakan pemisahan apakah akan

menggunakan metode pemisahan murni atau melalui akuisisi, konversi dan

merger, serta memberikan kontribusi pemikiran untuk mengembangkan

metode pemisahan kedepannya.

Page 26: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

12

c. Bagi masyarakat, dapat menambah pengetahuan terkait proses

pengembangan perbankan syariah di Indonesia.

d. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai informasi dan referensi serta inspirasi

untuk bahan penelitian selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan pada penelitian ini terdiri dari lima bab utama, yaitu

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum

mengenai isi keseluruhan dari penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan mengenai landasan teori yang dipakai, yaitu mengenai

tinjaun umum tentang kebijakan pemisahan dan metode pemisahan yang meliputi ,

variabel dummy metode pemisahan, Non Performing Finance (NPF), Biaya

Operasional Pendapatan Opersional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian kuantitatif yang

digunakan, seperti studi pustaka, dan pemaparan tentang data dan metode analisis

untuk data

Page 27: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

13

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis yang dilakukan dan juga penjelasan temuan yang

didapat dari hasil penelitian tersebut, yaittu mengenai pengaruh metode pemisahan

terhadap Return On Asset (ROA).

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan. Pada

bab ini juga akan diuraikan mengenai keterbatasan dari penelitian dan saran-saran

yang dapat dijadikan pertimbangan bagi penelitian-penelitian mendatang.

Page 28: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah

1. Pengertian Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa prancis, dan

dari banco dalam bahasa Italia, yang artinya peti/lemari atau bangku.

Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan

benda-benda berharga. Pada abad ke-12 kata banco di Italia merujuk

pada meja, counter atau tempat usaha penukaran uang (money changer).

Dengan demikian, fungsi dasar bank adalah sebagai penyedia tempat

untuk menitipkan uang dengan aman serta sebagai penyedia uang untuk

transaksi bisnis.10

Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan

masalh riba yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga. Bank

Islam atau bank syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas

10 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2012,

h. 2

Page 29: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

15

pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah. 11

Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank

Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik definisi

secara umum, yaitu bank syariah ialah lembaga keuangan yang

berfungsi sebagai perantara dalam menghimpun dana masyarakat dan

menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat sesuai

prinsip Al-Qur’an dan Hadits (syariah).

b. Pengertian Unit Usaha Syariah

Menurut PBI No. 11 Tahun 2009 tentang Unit Usaha Syariah

yang dimaksud Unit Usaha Syariah yang selanjutnya disebut UUS

adalah unit kerja Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang

berkedudukan di luar negeri yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.

11 Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi,

Yogyakarta: Ekonsia, 2003, h. 27

Page 30: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

16

Pada dasarnya sistem Unit Usaha Syariah sama seperti Bank

Umum Syariah, perbedaannya terletak pada status pendirian sistem

syariahnya. Pada Bank Umum Syariah statusnya independen dan tidak

bernaung di bawah sistem perbankan konvensional, sementara UUS

statusnya tidak independen dan masih bernaung di bawah aturan dan

sistem manajemen bank induk konvensional. Dengan demikian, dapat

kita pahami bahwa Uni Usaha Syariah merupakan unit usaha yang

dilakukan berlandaskan prinsip-prinsip syariah dan dilakukan atau

dikelola melalui bank umum konvensional.

2. Fungsi dan Tujuan Perbankan Syariah

a. Fungsi Perbankan Syariah

Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum

dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Accounting

and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI),

sebagai berikut12 :

1. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

nasabah.

2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana milik nasabah yang dipercayakan

kepada bank syariah.

12 M. Nur Rainto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Jakarta: Era Adicitra Intermedia,

2011, h. 297

Page 31: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

17

3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank

syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan

perbankan sebagaimana lazaimnya.

4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada

entitas keuangan syariah bank Islam juga wajib memiliki

kewajiban untuk mengeluarkan dan mengelola (menghimpun,

mengadministrasikan, dan mendistribusikan) zakat, serta dana-

dana sosial lainnya.

b. Tujuan Perbankan Syariah

Bank Syariah memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah :

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalat

secara islami, khususnya muamalat yang berhubungan dengan

perbankan agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-

jenis usaha atau perdagangan lain yang mengandung unsur

gharar, dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam

Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap

kehidupan ekonomi rakyat.

2. Untuk menciptakansuatu keadilan di bidang ekonomi dengan

cara meratakan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi

kesenjangan yang lebar antara pemiliki modal (shahibul maal)

dengan pihak yang membutuhkan dana (mudharib).

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan

membuka peluang usaha yang lebih besar terutama kelompok

Page 32: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

18

miskin yang diarahkan pada kegiatan usaha yang produktif

menuju terciptanya kemandirian usaha.

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang pada umumnya

merupakan program utama dari negara-negara yang sedang

berkembang. Upaya bank syariah dalam memberantas

kemiskinan berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol

pada sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap, seperti

program pembinaan pengusaha perodusen, pembinaan pedagang

perantara, pembinaan konsumen, pengembangan modal kerja,

dan pengembangan usaha bersama.

5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan

aktivitas bank syariah, maka akan mampun menghindari

pemanasan ekonomi akibat adanya inflasi, menghindari

persaingan yang tidak sehat antar lembaga keuangan.

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap

bank konvensional yang masih menerapkan sistem bunga.

B. Tinjauan Teori Profitabilitas

Salah satu ukuran kinerja perusahaan adalah dengan melihat tingkat

keuntungan atau laba yang diperoleh. Profitabilitas sebagai salah satu acuan

dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengukur kinerja

suatu bank.13 Hal ini disebabkan pentingnya profit usaha karena bagaimanapun

13 Tatik Maiyanti dan Mayang Sari, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas

Bank Syariah: Pendekatan Statistik Deskriptif”, Republika, diakses dari

http://www.republika.co.id pada tanggal 26 Agustus 2016 pukul 12.43 WIB

Page 33: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

19

juga bank adalah perusahaan yang berorientasi pada laba atau profit.

Pofitabilitas bank merupakan suatu kemampuan bank dalam menghasilkan laba.

Kemampuan ini dilakukan dalam suatu periode. Bank yang sehat adalah bank

yang diukur secara profitabilitas atau rentabilitas yang terus meningkat di atas

standar yang diterapkan.14

Menurut Dermawan dan Djahotman15, rasio profitabilitas merupakan

pengukuran kemampuan dalam memperoleh laba dengan menggunakan aset

atau modal perusahaan. Menurut Riyanto16, profitabilitas adalah kemampuan

suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Profitabilitas menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal

yang menghasilkan laba tersebut. Menurut Chen dalam Hermuningsih17,

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan

harta yang dimilikinya.

Rasio profitabilitas digolongkan menjadi dua, yaitu: 1) Return on Equity

(ROE) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba

setelah pajak dengan modal inti bank; 2) Return on Asset (ROA) adalah rasio

profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba sebelum pajak

14 Suryani, “Analisis Pengauh Financing to Deposit atio (FDR) Terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Walisongo, Vol.19 (1), Mei 2011, h. 47-74 15 Dermawan dan Djahotman, Analisis Rasio Keuangan, Jakarta: Mitra Wacana Media,

2013, h. 40 16 Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakata: BPFE,

2001, h. 35 17 Sri Hermuningsih, “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal

terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik di Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan, Oktober 2013, h. 131

Page 34: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

20

dengan total aset bank.18 Return on Asset (ROA) memfokuskan pada

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dalam operasional

perusahaan sedangkan Return on Equity (ROE) hanya mengukur return yang

diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut.19

Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih

mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena Bank Indonesia lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang

dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat, sehingga ROA

lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan.20

1. Return On Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

secara keseluruhan. Return on Asset (ROA) merupakan perbandingan antara

laba sebelum pajak dengan total aset dalam satu periode.21 Return on Asset

(ROA) digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas perusahaan

dalam menghasilkan suatu keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimlikinya. Semakin besar Return on Asset (ROA) menunjukkan kinerja

18 Slamet Riyadi, Banking Assets and Liability Management, Jakarta: Lembaga Penerbit

FE UI, 2006, h. 155 19 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI,

2002 20 Ningsukma dan Haqiqi, “Pengaruh Internal Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing

to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) dalam

Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”, Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM),

Vol.14 (1), 2016, h. 162 21 Suryani, “Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah di Indonesia”, h. 56

Page 35: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

21

yang semakin baik, karena tingkat pengembalian semakin besar.22 Rasio ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROA = Laba Sebelum Pajak

Rata − Rata Total Aset x 100%

C. Tinjauan Teori Pemisahan

1. Definisi Pemisahan

Pemisahan diperkenalkan melalui Undang-undang No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-undang No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Dalam Undang-undang Perseroan Terbatas,

pemisahan diartikan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh

Perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan

pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada satu Perseroan atau lebih

atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada

satu Perseroan atau lebih. Dalam Undang-undang Perbankan Syariah, kasus

pemisahan ini diartikan sebagai pemisahan usaha dari satu bank menjadi

dua badan usaha atau lebih, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pengertian pemisahan (spin-off) juga terdapat dalam Black’s Law

Dictionary, yaitu sebagai berikut :23

22 Andreani Caroline dan David Sulistyo, “Hubungan Efisiensi Operasional Dengan

Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal

Wira Ekonomu Mikroskil, Vol. 1 (2), Oktober 2011, h. 91 23 Kotibul Umam, Peningkatan Ketaatan Syariah Melalui Pemisahan (Spin-off) Unit

Usaha Syariah Bank Umum Konvesional, Mimbar Hukum Vol.22 No.3, Oktober 2010, h.609

Page 36: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

22

“Spin-off is a corporate divestiture in which a division of a corporation

becomes on independent company and stock of the new company is

distributed to the corporation’s shareholders.”

“Pemisahan adalah divestasi perusahaan dimana sebuah divisi dari

sebuah korporasi menjadi perusahaan independen dan saham

perusahaan yang baru didistribusikan kepada pemegang saham

korporasi.”

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa, pemisahan adalah

dimana sebuah anak usaha/divisi milik sebuah perusahaan memisahkan diri

dari perusahaan induknya menjadi sebuah perusahaan tersendiri yang

independen serta mengakibatkan terjadinya peralihan seluruh/sebagian

aktiva dan pasivanya akibat hukum.

2. Jenis Pemisahan

Jenis pemisahan yang terdapat pada Perseroan Terbatas sesuai yang

tertera pada Pasal 135 ayat 2 dan 3, yakni terdapat dua jenis pemisahan

yaitu:

1. Pemisahan murni mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva

beralih karena hukum kepada 2 (dua) PT lain atau lebih yang

menerima peralihan PT yang melakukan pemisahan tersebut

berakhir karena hukum.

2. Pemisahan tidak murni, mengakibatkan sebagian aktiva dan

pasiva beralih karena hukum kepada 1 (satu) PT lain atau lebih

Page 37: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

23

yang menerima peralihan dan PT yang melakukan pemisahan

tetap ada atau berakhir.

Dalam konteks perbankan, ada pula bentuk pemisahan yang dikenal

sebagai opsi yang diberikan oleh Bank Indonesia berdasarkan Pasal 41

Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 pemisahan UUS dari BUK

dapat dilakukan dengan cara:

a. Pemisahan UUS dengan Pendirian Bank Umum Syariah yang baru.

Pendirian Bank Umum Syariah hasil pemisahan dapat dilakukan oleh satu

atau lebih Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS.

b. Pemisahan UUS dengan mengalihkan hak dan kewajiban UUS kepada BUS

yang telah ada. Pemisahan UUS dengan cara pengalihan hak dan kewajiban

kepada BUS yang telah ada sebagaiman dimaksud hanya dapat dilakukan

kepada BUS yang mempunyai kepemilikan dengan BUK yang memiliki

UUS.

BUS hasil pemisahan atau BUS penerima pemisahan harus

memenuhi paling kurang rasio kewajiban pemenuhan modal minimum

(KPMM) minimal 8%. Dalam hal pemisahan UUS sebagaimana dimaksud

di atas mengakibatkan BUS hasil pemisahan atau BUS penerima pemisahan

memiliki rasio Non Performing Financing (NPF) netto lebih dari 5%

dan/atau mengakibatkan pelampauan Batas Maksimum Penyaluran Dana,

maka BUS hasil pemisahan atau BUS penerima pemisahan tersebut wajib

menyelesaikannya dalam waktu 1 (satu) tahun.

Page 38: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

24

Adapun trend baru pembentukan bank syariah setelah lahirnya UU

No. 21 Tahun 2008, dimana terdapat tiga metode pemisahan, yaitu:

Pertama, bank umum konvensional yang telah memiliki UUS mengakuisisi

bank yang relatif kecil kemudian mengkonversinya menjadi berbasis

syariah kemudian memisahkannya serta menggabungkan UUS yang

dimiliki dengan bank yang baru dikonversi tersebut menjadi Bank Umum

Syaiah (BUS), contohnya: BRI Syariah dan Bank Bukopin Syariah. Kedua,

bank umum konvensional yang belum memiliki UUS mengakuisisi bank

yang relatif kecil dan mengkonversinya menjadi Bank Umum Syariah

(BUS), contohnya: Bank Mega Syariah dan Bank Mandiri Syariah. Ketiga,

bank umum konvensional melakukan pemisahan terhadap UUS milikinya

dan dijadikan Bank Umum Syariah (BUS) tersendiri, ini yang dikenal

sebagai pemisahan murni, yaitu BNI Syariah dan BJB Syariah.24 Dari ketiga

metode tersebut metode pertama dan ketiga diperuntukan bagi bank umum

konvensional yang telah memiliki UUS, sedangkan metode kedua

diperuntukan bagi bank umum konvensional yang belum memiliki UUS.

Berikut peta konsep metode pemisahan :

24 Alfi Wijaya, Perbankan Syariah 2008 : Evaluasi, Trend, dan Proyeksi, Karim Review.

Special Edition, Januari 2008, hlm 2

Page 39: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

25

D. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio solvabilitas atau biasa disebut sebagai rasio permodalan.

Perhitungan aspek permodalan bank dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko kerugian yang

mungkin timbul dari pembiayaan yang diberikan bank kepada pihak lain.

Capital Adequcy Ratio (CAR) adalah salah satu rasio utama

permodalan. Perhitungan aspek permodalan bank dimaksudkan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko

kerugian yang mungkin timbul dari pembiayaan yang diberikan benak kepada

pihak lain.25 Persyaratan permodalan bank yang memperhitungkan bobot risiko

pada aktiva produktif dapat mendorong bank untuk menurunkan portofolio

aktiva produktif yang berisiko tinggi.26 Semakin rendah risiko yang dimiliki

25 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, Jakarta: UIN

Press, 2013, h.90 26 Taswan, Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik & Aplikasi, h. 224

Pemisahan

(Spin-Off)

Metode

Pemisahan Unit

Usaha Syariah

Menjadi Bank

Umum Syariah

Bank Umum

Konvensional yang

Memiliki Unit Usaha

Syariah

Bank Umum

Konvensional yang

Belum Memiliki Unit

Usaha Syariah

Melakukan Pemisahan

Murni terhadap Unit

Usaha Syariahnya untuk

Menjadi Bank Umum

Syariah

Melakukan Akuisisi,

Konversi, dan Merger

terhadap Unit Usaha

Syariahnya untuk

Menjadi Bank Umum

Syariah

Page 40: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

26

oleh aktiva produktif akan mampu meningkatkan laba bagi bank. Modal yang

cukup bagi bank dapat mengantisipasi risiko yang dihadapai.27 CAR adalah

rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank.

Bank Indonesia telah menetapkan bahwa bank wajib menyediakan modal

minimum sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).28

Rumus untuk menghitung CAR adalah sebagai berikut:

𝐶𝐴𝑅 = 𝑀𝑡𝑖𝑒𝑟1 + 𝑀𝑡𝑖𝑒𝑟2 + 𝑀𝑡𝑖𝑒𝑟3 − 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛

𝐴𝑇𝑀𝑅 𝑥 100%

E. Non Performing Finance (NPF)

Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai kondisi aset bank

termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari pembiayaan (credit risk) yang

akan muncul. Rasio yang sering digunakan adalah Non Performing Financing

(NPF) pada bank syariah. NPF adalah rasio yang mengukur tingkat

permasalahan pembiayaan yang dihadapai oleh bank syariah.29 Rasio NPF

merupakan rasio antara total pembiayaan yang diberikan dengan kategori non

lancar terhadap total pembiayaan yang diberikan. Rumus menghitung rasio Non

Performing Financing (NPF) adalah sebagai berikut:

NPF = Pembiayaan (KL, D, M)

Total Pembiayaan x 100%

27 Bambang Rianto Rustam, Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia, Jakarta:

Salemba Empat, h. 32 28 Evi Sistiyarini dan Sudjarno, “Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia”, Jurnal GeoEkonomi, Vol. 13 (1), Maret 2016,

h. 33 29 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 95

Page 41: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

27

Pembiayaan yang diberikan dengan kategori non lancar terdiri dari

pembiayaan Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M). Semakin

tinggi rasio ini menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk.

Bank dengan NPF yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan

aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian

bank.

F. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional.

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasinya.30 Rasio ini sering disebut sebagai rasio

efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.31 Rasio

BOPO dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

BOPO = Biaya Operasional

Pendapatan Operasional x 100%

Yang termasuk beban operasional adalah semua jenis biaya yang

berkaitan langsung dengan kegiatan usaha bank. Sedangkan yang termasuk

pendapatan operasional adalah pendapatan yang merupakan bagi hasil langsung

30 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h.119 31 Kartika Wahyu Sukarno dan M. Syaichu, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Bank Umum di Indonesia”, Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol. 3 (2), Juli 2016,

h. 50

Page 42: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

28

dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima. Keduanya tersedia

pada laporan laba rugi.

G. Finance to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) atau dalam perbanakan konvensional

disebut Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah salah satu rasio likuiditas. FDR

merupakan perbandingan antara pembiayaan yang disalurkan terhadap dana

pihak ketiga yang dihimpun dari dana masyarkat. FDR merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan

yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.32 Berikut rumus untuk

menghitung FDR adalah :

𝐹𝐷𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑥 100%

Total pembiayaan yang diberikan terdiri atas total pembiayaan

(mudharabah dan musyarakah), piutang (murabahah, salam, istishna, qardh, dan

ijarah), pembiayaan lainnya dan piutang multijasa (khusus BPRS). Sedangkan

Dana Pihak Ketiga terdiri dari total dana simpanan wadian dan dana investasi

tidak terkait. Semakin tinggi rasio FDR semakin tinggi tingkat likuiditasnya.

Standar terbaik pada perbankan adalah tidak lebih dari 110%.

32 Suryani, “Analisis Pengaruh Financing to Deposit atio (FDR) Terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah di Indonesia”, h. 62

Page 43: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

29

H. Kaitan Pemisahan dengan Kinerja Bank

Siswantoro33 dalam artikelnya yang menganalisis tentang kinerja bank

syariah dan strategi setelah pemisahan sebagai bank syariah yang mandiri di

Indonesia, menjelaskan bahwa suntikan permodalan dari bank induk

konvensional seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk dapat

meningkatkan pertumbuhan bank syariah hasil pemisahan. Namun, tetap harus

didukung dengan manajemen yang efektif pada bank umum syariah hasil

pemisahan.

Hamid34 pada hasil penelitiannya tekait dampak pemisahan terhadap

profitabilitas pada industri perbankan syariah di Indonesia, memaparkan bahwa

kebijakan pemisahan yang diterapkan untuk industri perbankan syariah di

Indoensia mempunyai efek yang baik untuk meningkatkan profitabilitas yang

diukur dengan rasio Return On Asset (ROA). Sama halnya pada penelitian yang

dilakukan Al Arif35 terkait pemisahan dan dampaknya terhadap dana pihak

ketiga pada industri perbankan syariah di Indonesia, hasilnya menerangkan

bahwa kebijakan pemisahan memiliki dampak yang baik untuk meningkatkan

dana pihak ketiga industri perbankan syariah di Indonesia.

33 Dodik Siswantoro, Analysis of Islamis bank’s performance and strategy after spin-off

as Islamic full-fledged scheme in Indonesia, Procedia – Social and Behavioral Sciences, Vol.164,

31 December 2014, h.41-48 34 M. Nur Rianto Al Arif, “Spin-off and Its Impact on The Third Party Funds of Indonesian

Islamic Banking Industry”, Economic Jurnal of Emerging Markets, April 2014, h. 50-55 35 Abdul Hamid, “The Impact of Spin-off Policy to the Profitability on Indonesia Islamic Banking

Industry”Al-Iqtishad, Vol.7(1), h. 117-126

Page 44: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

30

Namun dari aspek efisiensi operasional Al Arif36 menjelaskan bahwa

terdapat pengaruh antara kebijakan pemisahan terhadap tingkat efisiensi

operasional yang diukur dengan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) pada bank umum syariah, dimana kebijakan pemisahan

justru menurunkan tingkat efisiensi operasional pada industri perbankan syariah

di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa setelah kebijakan pemisahan jsutru

mengakibatkan industri perbankan syariah menjadi kurang efisien

dibandingkan sebelum kebijakan pemisahan tersebut dilakukan.

Berdasarkan berbagai hasil yang didapat, menunjukkan bahwa secara

umum pemisahan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah merupakan

salah satu strategi yang dapat diambil untuk mengembangkan industri

perbankan syariah di Indonesia. Dengan berubahnya unit usaha syariah menjadi

bank umum syariah yang mandiri, maka kegiatan operasionalnya akan semakin

luas dan lebih fokus pada kegiatan operasional yang berlandaskan pada prinsip

syariah. Dengan kegiatan operasional yang lebih luas dan optimal dibandingkan

saat menjadi unit usaha syariah diharapkan dapat memperluas investasi dan

jaringan, sehingga akan meningkatkan pendapatan yang berdampak pada

kenaikan kinerja bank.

36 M. Nur Rianto Al Arif, “Keterkaitan Kebijakan Pemisahan terhadap Tingkat Efisiensi

pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.19 (2), Mei

2015, h. 295-304

Page 45: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

31

I. Kaitan Rasio Keuangan Terhadap Return on Asset (ROA)

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan

tehadap Return on Asset (ROA) karena apabila memiliki permodalan yang kuat

maka bank dapat menutup risiko kerugian yang timbul dari pergerakan aktiva

bank dan dapat melindungi deposan yang kemudian memberikan dampak pada

meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menghimpun dananya di bank,

sehingga berdampak pula pada meningkatnya laba. Menurut Mokoagow37

dalam penelitiannya menemukan bahwa pada tahun 2011-2013 CAR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah di

Indonesia. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Hakiim38 menunjukkan

hasil bahwa pada tahun 2010-2013 CAR tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap ROA Industri Bank Syariah di Indonesia.

2. Non Performing Finance (NPF)

Non Performing Finance (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Return On Asset (ROA) karena semakin meningkat rasio NPF maka

akan semakin buruk kualitas pembiayaan bank yang menyebabkan jumlah

pembiayaan bermasalah semakin besar. Hal ini akan menyebabkan bank

mengalami kerugian yang akan menurunkan perolehan laba, sehingga

37 Sri Windarti Mokoagow dan Misbach Fuady, “Fakto-Faktor yang Mempengaruhi

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”, EBBANK, Vol 6 (1), Juli 2015, h. 56 38 Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal CAR, FDR. dan BOPO

dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”, h. 166

Page 46: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

32

berdampak pada menurunnya ROA. Hamid39 dan Widowati40 dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA. Namun, pada penelitian yang dilakukan oleh Sistriyani41

menunjukkan bahwa pada tahun 2010-2014 NPF tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA Bank Syariah di Indonesia.

3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opeasional (BOPO)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) karena

semakin rendah BOPO menunjukkan bahwa bank tersebut semakin efisien

dalam melakukan kegiatan operasionalnya, semakin sedikit juga biaya yang

dikeluarkan oleh bank untuk kegiatan operasionalnya. Apabila biaya yang

dikeluarkan semakin rendah, maka laba yang dihasilkan oleh bank semakin

tinggi dan akan menaikkan nilai rasio ROA. Menurut penelitian yang dilakukan

Hamid42 dan Hakiim43 rasio BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia dimana rasio ROA sebagai

indikatornya.

39 Abdul Hamid, “The Impact Spin-Off Policy to The Profitability on Indonesian Islamic

Banking Industry”, Jurnal Al-Iqtishad, Vol.VII (1), Januari 2015, h. 123 40 Sri Ayu Widowati dan Bambang, “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Profitabilitas

Perbankan di Indonesia”, h. 13 41 Evi Sistriyani dan Sudjarno E.S, “Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia”, h. 41 42 Abdul Hamid, “The Impact Spin-Off Policy to The Profitability on Indonesian Islamic

Banking Industry”, h. 123 43 Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal CAR, FDR. dan BOPO

dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”, h. 167

Page 47: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

33

4. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return On Asset (ROA) karena apabila FDR meningkat dalam batas

tertentu maka akan semakin banyak dana yang disalurkan dalam bentuk

pembiayaan, sehingga akan meningkatkan laba bank, dengan asumsi bank

menyalurkan dananya untuk pembiayaan yang efektif. Dengan meningkatnya

laba, maka ROA juga akan meningkat. Menurut Sukarno44 pada penelitiannya

menemukan bahwa LDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA bank umum di Indonesia. Berbeda pada hasil penelitian yang dilakukan

Sistriyani45 dan Hakiim46 menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA perbankan syariah di Indonesia.

J. Review Studi Terdahulu

Berikut beberapa review hasil penelitian terdahulu yang menganalisis

mengenai kebijakan pemisahan (spin-off):

Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu

No. Penelitian Isi Penelitian Pembeda

1. Amalia Nasuha/

Dampak

Kebijakan Spin-

off Terhadap

a. Variabel Penelitian

Independen (X): Aset,

pembiayaan, DPK, laba bersih,

Terletak pada masalah

yang diteliti, pada

penelitian ini penulis

meneliti sejauh mana

44 Kartika Wahyu Sukarno dan Muhamad Syaichu, “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia”, h. 53 45 Evi Sistiyarini dan Sudjarno, “Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia”, h. 40 46 Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal CAR, FDR. dan BOPO

dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”, h. 166

Page 48: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

34

Kinerja

Keuangan Bank

Syariah/ Jurnal

Al- Iqtishad:

Volume IV, No.2,

Juli 2012, hlm.

241-258

CAR, NPF, FDR, ROA dan

ROE.

Dependen (Y) :

Dua kategori pengelompokan

yaitu Periode satu tahun

sebelum spin-off dan satu

tahun sesudah spin-off

b. Metode Penelitian

Uji wilcoxon signed ranks test

c. Hasil Penelitian

Perbedaan kinerja antara

sebelum dan sesudah spin-off

terjadi pada tiga variabel, yaitu

Aset, Pembiayaan, dan Dana

Pihak Ketiga (DPK).

Sedangkan pada variabel laba,

CAR, FDR, ROA dan ROE

tidak menunjukkan perbedaan

kinerja antara 1 tahun sebelum

dan 1 tahun sesudah spin-off.

metode pemisahan (spin-

off) berpengaruh terhadap

kinerja keuangan Bank

Umum Syariah hasil

pemisahan yang diukur

dari ROA. Selain itu,

penulis juga menggunakan

metode regresi data panel

sebagai metode

penelitiannya.

2. Abdul Hamid/

The Impact of

Spin-off Policy Of

The Profitability

On Indonesian

Islamic Banking

Industry/ Jurnal

Al-Iqtishad,

Volume VII, No.

1, Januari 2015,

hlm. 117-126

a. Variabel Penelitian

Independen (X) :

Variabel dummy pemisahan,

NPF, Marjin deposito 1 bulan

dan BOPO.

Dependen (Y) :

Profitabilitas (ROA).

b. Metode Penelitian

Uji regresi berganda

Terletak pada objek yang

diteliti, pada skripsi ini

peneliti menggunakan 4

BUS hasil pemisahan (BNI

Syariah, BJB Syariah,

Bukopin Syariah, BRI

Syariah) sebagai objek

penelitian. Selain itu,

peneliti menggunakan uji

regresi data panel sebagi

Page 49: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

35

c. Hasil Penelitian

Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa kebijakan

spin-off berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas Industri

Perbankan Syariah. Selain itu

vairabel NPF dan BOPO juga

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas,

sedangakan marjin deposito 1

bulan tidak berpengaruh

signifikan.

metode penelitian yang

digunakan.

3. M. Nur Rianto Al

Arif/ Keterkaitan

Kebijakan

Pemisahan

terhadap Tingkat

Efisiensi pada

Industri

Perbankan

Syariah di

Indonesia / Jurnal

Keuangan dan

Perbankan,

Volume 19, No.

2, Mei 2015, hlm.

295-304

a. Variabel Penelitian

Independen (X): variabel

dummy pemisahan, Dana

Pihak Ketiga (DPK),

pembiayaan, total aset, NPF,

Marjin deposito 1 bulan dan

ROA

Dependen (Y) :

Tingkat efisiensi operasional

(BOPO)

b. Metode Penelitian

Uji regresi linear berganda

c. Hasil Penelitian

Kebijakan pemisahan

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap tingkat

efisiensi operasional (BOPO),

artinya kebijakan pemisahan

menyebabkan penurunan

Terletak pada variabel

yang digunakan, pada

skripsi ini penulis

menggunakan variabel

dummy metode

pemisahan, CAR, FDR,

BOPO dan NPF sedangkan

ROA sebagai variabel

dependennya. Selain itu

penulis menggunakan

empat BUS hasil

pemisahan sebagai objek

penelitian dengan

menggunakan regresi data

panel dalam metode

penelitiannya.

Page 50: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

36

tingkat efisiensi industri

perbanakan syariah. Selain itu,

ROA dan marjin deposito juga

memiliki berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap BOPO.

Sedangkan DPK, pembiayaan,

total aset, dan NPF tidak

memiliki pengaruh yan

signifikan terhadap BOPO.

4. Andreyanto

Ramdani/

Pengaruh

Kebijakan

Pemisahan

Terhadap Laba

Pada Bank BNI

Syariah/ Jurnal

Etikonomi,

Volume 14, No.

1, April 2015,

hlm 17-34

a. Variabel Penelitian

Independen (X):Variabel

dummy pemisahan, BOPO,

dan DPK

Dependen (Y):

Jumlah laba

b. Metode Penelitian

Uji regresi linear berganda

c. Hasil Penelitian

Variabel pemisahan memiliki

pengaruh positif terhadap

jumlah laba operasional BNI

Syariah, selain itu juga

terdapat variabel BOPO yang

memiliki pengaruh negatif

terhadap jumlah laba

operasional. Sedangkan DPK

tidak berpengaruh signifikan

terhadap jumlah labab BNI

Syariah

Perbedaannya adalah pada

penelitian ini, Penulis

menggunakan ROA

sebagai variabel dependen

dan NPF, BOPO, dan

Dana Pihak Ketiga sebagai

variabel independen.

Selain itu, metode

penelitian yang digunakan

adalah regresi data panel

dengan 4 bank hasil

pemisahan sebagai objek

penelitian.

Page 51: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

37

5. M. Nur Rianto Al

Arif/ Tipe

Pemisahan dan

Pengaruhnya

Terhadap Nilai

Aset Bank Umum

Syariah Hasil

Pemisahan/

Jurnal Kinerja,

Volume 18, No.

2, Tahun 2014,

hlm. 169-179

a. Variabel Penelitian

Independen (X) :

Variabel dummy bentuk spin-

off; laba, marjin deposito, NPF

dan BOPO

Dependen (Y) :

Nilai Aset

b. Metode Penelitian

Uji regresi data panel

c. Hasil Penelitian

Tipe pemisahan UUS menjadi

BUS tidak berpengaruh

terhadap nilai aset. Selain itu,

terdapat variabel laba, marjin

dan BOPO yang berpengaruh

terhadap nilai aset di BUS

hasil pemisahan. Sedangkan

variabel NPF tidak

berpengaruh signifikan

terhadap nilai aset BUS hasil

pemisahan.

Perbedaannya terletak

pada variabel yang

digunakan, pada penelitian

ini penulis menggunakan

variabel independen

variabel dummy metode

pemisahan, NPF, BOPO,

CAR, dan FDR sedangkan

variabel dependen yang

digunakan adalah rasio

profitabilitas (ROA)

sebagai alat ukur kinerja

bank.

Page 52: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

38

K. Kerangka Konseptual

Jika dituangkan dalam bentuk skema, skema konseptual dalam penelitian ini

adalah:

Laporan Keuangan

BNI Syariah BJB Syariah BRI Syariah Bukopin Syariah

Dummy metode

pemisahan

NPF

BOPO

CAR

FDR

ROA

Uji Chow

Uji Haussman

Fixed Effect Common effect

Random Effect

Hasil Uji Model

Uji Hipotesis

Kesimpulan

Page 53: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

39

L. Hipotesis

Penyusunan hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan variabel-variabel

independen yang terdiri dari:

X1 : Variabel dummy metode pemisahan

X2 : Capital Adequacy Ratio (CAR)

X3 : Non Performing Finance (NPF)

X4 : Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

X5 : Financing to Deposit Ratio (FDR)

Dan variabel dependen, yaitu:

Y : Return on Asset (ROA)

Sehingga hipotesis yang diajukan adalah:

1. H0 : Variabel dummy metode pemisahan, Non Performing Finance

(NPF), Biaya Operasional Pendapatan Opersional (BOPO), Capital

Adequacy Ratio (CAR), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) secara

parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap Return On Asset (ROA).

Ha : Non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional Pendapatan

Opersional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Financing to

Deposit Ratio (FDR) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Return

On Asset (ROA)

2. H0 : variabel dummy metode pemisahan, Non Performing Finance

(NPF), Biaya Operasional Pendapatan Opersional (BOPO), Capital

Adequacy Ratio (CAR), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) secara

simultan (bersama-sama) tidak mempunyai pengaruh terhadap Return On

Asset (ROA)

Page 54: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

40

Ha : variabel dummy metode pemisahan, Non Performing Finance

(NPF), Biaya Operasional Pendapatan Opersional (BOPO), Capital

Adequacy Ratio (CAR), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) secara

simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap Return On Asset

(ROA)

Page 55: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

dalam angka, dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika dan

permodalan matematis.47 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji

hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh metode pemisahan terhadap Return

On Asset (ROA) Bank. Penelitian ini menggunakan data runtutan waktu (time

series) dengan data kuartal mulai dari kuartal I tahun 2011 hingga kuartal II

tahun 2016. Objek penelitian ini adalah empat bank umum syariah hasil

pemisahan dari bank induk konvensional dengan melalui proses pemisahan unit

usaha syariah terlebih dahulu dan telah terdaftar di Bank Indonesia.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum syariah yang telah

melakukan pemisahan dari bank induk konvensional yang terdapat di Indonesia.

Pengambilan sample pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

47 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT Elek Media

Komputindo, h.34

Page 56: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

42

sampling, yang dilakukan berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan

untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria berikut:

1. Bank umum syariah hasil pemisahan yang telah berdiri sendiri.

2. Bank tersebut melakukan pemisahan melalui proses pemisahan unit usaha

syariah terlebih dahulu.

3. Bank tersebut telah beroperasi selama periode tahun 2011 hingga tahun

2016 kuartal II.

4. Bank tersebut memiliki laporan keuangan publikasi triwulan.

Setelah dilakukan seleksi dengan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh 4

(empat) bank umum syariah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, seperti

yang tampak pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

No. Kode Nama Bank Syariah Keterangan

1. BNIS Bank Negara Indonesia Syariah BUS

2. BJBS Bank Jabar dan Banten Syariah BUS

3. BSB Bank Syariah Bukopin BUS

4. BRIS Bank Rakyat Indonesia Syariah BUS

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel, yaitu

gabungan dari data time series (runtun waktu) dan data cross section (data

silang). Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder. Data sekunder

Page 57: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

43

adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui

media perantara yang dicatat oleh pihak lain. Data sekunder umumnya berupa

bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam data dokumenter

yang dipublikasikan48. Sumber data sekunder yang digunakan pada penelitian

ini berasal dari laporan keuangan triwulan yang dipublikasi oleh Bank Umum

Syariah hasil pemisahan, yaitu: BNI Syariah, BJB Syariah, BRI Syariah dan

Bukopin Syariah, baik itu dari website resmi masing-masing bank maupun

website milik pemerintah yaitu website Bank Indonesia dan Otoritas Jasa

Keuangan.

Peneliti juga melakukan penelitian pustaka (library research) untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui

buku, jurnal, laporan penelitian, tesis, artikel, dan perangkat lain yang berkaitan

dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah teknik dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-

data yang bersumber dari laporan keuangan masng-masing bank yang diteliti,

terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan rasio keuangan. Selain itu,

terdapat beberapa variabel penelitian yang tidak tersedia pada laporan rasio

keuangan pada periode tertentu, sehingga penulis mengumpulkan data dan

48 Nur Indriantoro dan Bambang Suporno, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi

dan Manajeme, Yogyakarta: BPFE, 2002, h.147

Page 58: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

44

menghitung angka yang tertera pada laporan keuangan bank syariah sesuai

dengan rumus yang ada.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang diamati dan

diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas

tau independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah rasio

profitabilitas sebagai alat ukur kinerja keuangan yang dikontribusikan

dengan huruf (Y). Dalam penelitian ini rasio keuangan yang digunakan

adalah Return on Asset (ROA) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan

suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (return) yang diperoleh dengan

memanfaatkan total ativa/aset milik perusahaan. Dengan melihat rasio ini,

maka dapat diketahui tingkat efektivitas dan manajemen perusahaan dalam

mengelola asetnya untuk memperoleh keuntungan. Return On Asset (ROA)

merupakan rasio antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total

asset/aktiva.

𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang

variabelnya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk

menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diteliti. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 59: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

45

a. Variabel dummy metode pemisahan (X1)

Variabel dalam persamaan regresi yang sifatnya kualitatif dapat

dibuat dalam bentuk kuantitatif. Suatu cara untuk membuat kuantifikasi

(berbentuk angka) dari data kualitatif (tidak berbentuk angka) ialah dengan

cara memberikan nilai 1 (satu) atau 0 (nol). Angka 0 (nol) jika attribute

yang dimaksud tidak ada (tak terjadi) dan diberi angka 1 (satu) jika ada

(terjadi). Variabel yang mengambil nilai 0 atau 1 tersebut dinamakan

variabel boneka atau dummy variable. Dalam penelitian ini, metode

pemisahan diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana bernilai

1 untuk metode pemisahan tipe 2, yakni pemisahan murni dan bernilai 0

untuk metode pemisahan tipe 1, yakni akuisisi, konversi dan merger.

b. Capital Adequacy Ratio (CAR)/ (X2)

CAR adalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang

harus dimiliki oleh bank. Bank wajib menyediakan modal minimum

sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Rumus

untuk menghitung CAR adalah sebagai berikut:

𝐶𝐴𝑅 = 𝑀𝑡𝑖𝑒𝑟1 + 𝑀𝑡𝑖𝑒𝑟2 + 𝑀𝑡𝑖𝑒𝑟3 − 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛

𝐴𝑇𝑀𝑅 𝑥 100%

c. Non Performing Financing (NPF)/ (X3)

NPF adalah rasio yang mengukur tingkat permasalahan

pembiayaan yang dihadapai oleh bank syariah. Rasio NPF merupakan

rasio antara total pembiayaan yang diberikan dengan kategori non lancar

Page 60: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

46

terhadap total pembiayaan yang diberikan. Rumus menghitung rasio Non

Performing Financing (NPF) adalah sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 (𝐾𝐿, 𝐷, 𝑀)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

d. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)/ (X4)

BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan

pendapatan operasional. BOPO digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Rasio BOPO dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100%

e. Financing to Deposit Ratio (FDR)/ (X5)

FDR digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah

menanamkan dananya dengan pembiayaan-pembiayaan yang telah

diberikan kepada para debiturnya. Berikut rumus untuk menghitung FDR

adalah :

𝐹𝐷𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑥 100%

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

model analisis regresi data panel. Data panel adalah kumpulan data yang terdiri

Page 61: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

47

atas data seksi silang (beberapa variabel) dan data runtut waktu (berdasarkan

waktu).49 Untuk membantu penelitian, peneliti menggunakan software

pengolah data statistik Eviews versi 8.0.

Ada beberapa keuntungan menggunakan regresi data panel yaitu,

mampu mengontrol keheterogenan individual, dengan data cross section

diasumsikan homogen tanpa ada pengaruh lain yang masuk, misal waktu,

sedangkan pada data time series, data yang didapat akan berubah setiap periode

waktu. Penggabungan dari kedua data ini dapat mengatasi masalah yang timbul

karena penghilangan variabel, memberikan data yang lebih informatif,

membangun dan menguji model yang lebih kompleks dibandingkan dengan

menggunakan data time series atau cross section murni karena data panel

merupakan gabungan dari kedua studi ini, serta dapat meminimumkan bias yang

terjadi bila mengelompokkan individu ke dalam kelompok yang lebih besar. 50

Model regresi panel dalam penelitian ini adalah :

ROAit = α + b1Dit + b2NPFit + b3BOPOit + b4CARit + b5FDRit + εit

Keterangan :

ROAit = Return On Asset pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Dit = Variabel dummy metode pemisahan pada unit ke-i dan waktu ke-t

49 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

Yogyakarta: STIM YKPN, h.102 50 Ni Putu Anik Mas Ratnasari, dkk, Aplikasi Regresi Data Panel dengan Pendekatan

Fixed Effect Model (Studi kasus: PT PLN GIANYAR), E-Jurnal Matematika, Vol.3 No.1, Januari

2014, h.1

Page 62: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

48

Dimana: 0 = Tipe 1; dan 1 = Tipe 2

1 = tipe pemisahan murni; 2 = tipe pemisahan akuisisi, konversi dan merger

NPFit = Net Profit Finance pada pada unit ke-i dan waktu ke-t

BOPOit = Biaya Operasional Pendapatan Operasional pada unit observasi

ke-i dan waktu ke-t

CARit = Capital Adequacy Ratio pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

FDRit = Financing to Deposit Ratio pada unit observasi ke-i dan waktu ke-

t

εit = Komponen error pada unit observasi ke-1 dan waktu ke-t

1. Model Regresi Data Panel

Regresi data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan antara lain:

a. Model Common Effect

Model common effect merupakan pendekatan data panel paling

sederhana. Model ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu,

sehingga diasumsikan bahwa perilaku antar individu sama dalam berbagai

kurun waktu. Model ini hanya mengkombinasikan data time series dan cross

section dalam bentuk pool, mengestimasinya menggunakan pendekatan

kuadrat terkecil/pooled least square.51 Adapun persamaan regresi dalam

model common effect dapat ditulis sebagai berikut:

Yit = 𝛽0 + 𝛽1X1it + εit

51 Agus Tri Basuki, Regresi Model PAM, ECM dan Data Panel dengan Eviews 7,

Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2014, h.57

Page 63: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

49

Untuk 𝑖 = 1,2, … , n dan 𝑡 = 1,2, … , t

Dimana i menunjukkan cross section (individu) dan t menunjukkan

periode waktunya. Dengan asumsi komponen error dalam pengolahan

kuadrat terkecil biasa, proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit cross

section dapat dilakukan.

b. Model Fixed Effect

Model fixed effect merupakan teknik mengestimasi data panel

dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya intersep.

Didasari pada kenyataan bahwa walaupun intersep berbeda-beda antar

individu, namun intersep setiap individu tersebut tidak bervariasi sepanjang

waktu (time invariant). Efek tetap yang dimaksud adalah bahwa satu objek,

memiliki konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Selain

itu, model ini mengizinkan intersep bervariasi antar unit cross section

namun tetap mengasumsikan bahwa slope koefisien adalah konstan antar

unit cross section. Penambahan variabel boneka (dummy variable) dapat

mengurangi banyaknya degree of freedom yang pada akhirnya akan

mempengaruhi koefisien dari parameter yang diestimasi. 52 Model fixed

effect dapat diformulasikan sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4D1i + β5D2i+. . . +εit

Dimana: i = 1,2,..,n dan t = 1,2,…,tD =dummy

52 Damodar N. Gujarati, Basic Economic, 2004, h.647

Page 64: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

50

c. Model Random Effect

Model Random effect merupakan metode estimasi model regresi

data panel dengan asumsi koefisien slope dan intersep berbeda anta individu

dan antar waktu (random effect). Dimasukannya variabel dummy di dalam

fixed effet bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan tentang model

sebenranya. Namun, hal ini juga dapat mengurangi derajat kebebasan yang

pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi

dengan menggunakan variabel gangguan (error term) yang dikenal dengan

metode Random Effect. Model ini mengestimasi data panel dimana variabel

gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.

Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi model ini adalah dengan

Generalized Least Square (GLS) dengan asumsi homkedastik dan tidak ada

cross-sectional correlation. Tidak seperti pada model efek tetap (β0

dianggap tetap), pada model ini β0 diasumsikan bersifat random, sehingga

dapat dituliskan dalam persamaan:

β0 = β0 + ui, 1 = 1, … , n

sehingga persamaan model yang digunakan adalah

𝑌𝑖𝑡 = β0 + βX𝑖𝑡 + 𝑢𝑖 + ε𝑖𝑡

Page 65: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

51

2. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel

Dalam menentukan estimasi model regresi panel, dilakukan

beberapa uji untuk memilih metode pendekatan estimasi yang sesuai.

Terdapat beberapa pengujian yang dilakukan, antara lain :

a. Uji Chow

Uji chow adalah pengujian untuk menentukan model Fixed Effect

atau Common Effect yang paling tepay digunakan dalam mengestimasi

data panel. Hipotesis dalam uji chow adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan

membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel. Perbandingan

dipakai apabila hasil Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak berarti model yang

paling tepat digunakan adalah Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya,

jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan model yang digunakan adalah

Common Effect Model. Perhitungan Fhitung didapat dari uji chow dengan

rumus:

𝐹 =

(𝑆𝑆𝐸1 − 𝑆𝑆𝐸2)(𝑛 − 1)

𝑆𝑆𝐸2

(𝑛𝑡 − 𝑛 − 𝑘)

Dimana:

SSE1 : Sum Square Error dari model Common Effect

Page 66: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

52

SSE2 : Sum Square Error dari model Fixed Effect

n : Jumlah perusahaan (cross section)

nt : Jumlah cross section x jumlah time series

k : Jumlah variabel independen

Sedangkan Ftabel didapat dari:

𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = {𝛼 ∶ 𝑑𝑓(𝑛 − 1, 𝑛𝑡 − 𝑛 − 𝑘)}

b. Uji Hausman

Haussman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah

model fixed effect atau random effect lebih tepat digunakan dalam regresi

data panel. Dalam perhitungan statistik uji Hausman diperlukan asumsi

bahwa banyknya kategori cross section lebih besar dibandingkan jumlah

variabel independen (termasuk konstanta) dalam model.53 Alasan

dilakukannya uji haussman didasarkan pada model fixed effect yang

mengandung suatu unsur trade off yaitu hilangnya unsur derajat bebas

dengan memasukkan variabel dummy dan model random effect yang

harus memperhatikan ketiadaan pelanggaran asumsi dari setiap

komponen galat. Dalam pengujian ini dilakukan hipotesis sebagai

berikut:54

53 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Rutun Waktu Terapan, Yogyakarta: Penerbit

Andi Yogyakarta, 2012, h.274 54 Dody Apriliawan,dkk, Pemodelan Laju Inflasi di Provinsi Jawa Tengah Menggunakan

Regresi Data Panel, Jurnal Gaussian, Vol.2 No.4, 2013, h. 316

Page 67: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

53

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Satistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik Chi Square

dengan derajat kebebasan sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel

independen. Jika nilai Hausman lebih besar dari niali kritisnya maka H0

ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect, sedangkan

sebaliknya jika nilai statistik haussman lebih kecil dari nilai kritisnya

maka model yang tepat adalah model random effect. Atau dapat melihat

nilai probabilitas cross section random, dengan ketentuan:55

Jika probabilitas < 0,05, maka tolak H0 dan terima H1

Jika probabilitas > 0,05, maka terima H0

3. Pengujian Statistik

Untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel independen (X)

kepada variabel dependen (Y), maka dilakukan uji regresi data panel yang

terdiri dari :

a. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing

vaiabel independen secara individual terhadap variabel dependen.56

55 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonomterika Deret dan Waktu: Teori dan Aplikasi,

Bogor: IPB Press, 2012, h.197 56 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: Elex Media Komputindo,

2002, h.168

Page 68: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

54

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen,

digunakan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Hipotesis yang

digunakan adalah :

H0 = bi = 0, artinya secara parsial variabel independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

H1 = bi ≠ 0, artinya secara parsial variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria penerimaan H0 adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel

Untuk menentukan nilai statistik ttabel ditentukan tingkat

signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k), dimana

n adalah jumlah observasi, dan k adalah banyaknya variabel

yang tercakup, dengan kriteria uji adalah :

- Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak

- Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima

2. Berdasarkan probabilitas

- Jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0 diterima

- Jika probabilitas (p-value) < 0.05. maka H0 ditolak

Page 69: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

55

b. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh

variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel dependen57. Hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut:

H0 = b1 b2 b3 b4 = 0, artinya variabel independen secara bersama-

sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

H1 = b1 b2 b3 b4 ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menentukan nilai Ftabel dengan tingkat signifikansi

sebesar 5%, dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df1 = (k-

1) dan df2 = (n-k), dimana n adalah jumah observasi dan k adalah

jumlah variabel. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat

kontribusi kemapuan menjelaskan dari variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen, dimana nilai

koefisiennya terletak antara 0 ≤ x ≤ 1. Nilai R2 yang semakin

57 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:

Universitas Diponegoro, 2009, h.98

Page 70: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

56

mendekati niali 1 merupakan indikator yang menunjukkan semakin

kuatnya kemampuan variabel independen menjelaskan perubahan

variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R2 semakin mendekati nilai

0 (nol) berarti semakin lemah kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen.58

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model regresi, dimana setiap penambahan satu variabel independen

dan jumlah pengamatan akan meningkatkan nilai R2 meskipun

variabel yang ditambahkan tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap dependen. Untuk mengatasi masalah tersebut, koefisien

yang digunakan adalah adjusted R2. Hal ini dikarenakan adjusted R2

merupakan koefisien yang telah disesuaikan, sehingga dapat naik

atau turun seiring penambahan variabel baru dalam model regresi.

58 Ibid, h.100

Page 71: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan

Tabel 4.1 Sejarah Singkat BUS Hasil Pemisahan

No. Nama Bank

Syariah

Tahun Keterangan Jenis

Pemisahan

1. BRI Syariah 19 Des 2007

17 Nov 2008

19 Des 2008

PT. BRI Tbk.

mengakuisisi Bank Jasa

Arta.

Bank tersebut dikonversi

menjadi kegiatan

perbankan berbasis

syariah dan kemudian

BRI Syariah secara resmi

beroperasi.

Ditandatangani akta

pemisahan Unit Usaha

Syariah (UUS) PT Bank

Rakyat Indonesia Tbk.

untuk melebur ke dalam

PT Bank BRI Syariah

(proses spin

off/pemisahan) yang

berlaku efektif pada

tanggal 1 Januari 2009.

Akuisisi,

Konversi dan

Merger

Page 72: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

58

2. Bank

Syariah

Bukopin

2005 – 2008

Tahun 2008

10 Juli 2009

Proses diakuisisinya PT

Bank Persyarikatan

Indonesia (sebuah bank

konvensional) oleh PT

Bank Bukopin.

Bank tersebut dikonversi

menjadi kegiatan

perbankan berbasis

syariah, dan dilakukan

perubahan nama PT

Bank Persyarikatan

Indonesia menjadi PT

Bank Syariah Bukopin

dimana secara resmi

mulai efektif beroperasi

tanggal 9 Desember

2008.

Bank Bukopin

memutuskan untuk

memisahkan UUS

miliknya (spin

off/pemisahan) dan

kemudian meleburnya

(merger) dengan PT

Bank Syariah Bukopin.

Akuisisi,

Konversi dan

Merger

3. BNI Syariah 29 Apr 2000

21 Mei 2010

PT Bank Negara

Indonesia (BNI)

mendirikan Unit Usaha

Syariah yang berawal

dari 5 kantor cabang di

daerah potensial:

Yogyakarta, Malang,

Pekalongan, Jepara dan

Banjarmasin.

UUS BNI memutuskan

memisahkan diri dari

perusahaan induknya

(spin off/pemisahan),

sehingga diperoleh izin

usaha Bank Umum

Syariah (BUS) PT Bank

Pemisahan

Murni

Page 73: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

59

19 Juni 2010

BNI Syariah sebagai

entitas independen hasil

pemisahan (spin off) Unit

Usaha Syariah (UUS)

dari BNI .

BNI Syariah efektif

beroperasi sebagai Bank

Umum Syariah.

4. BJB Syariah 20 Mei 2000

30 Apr 2010

06 Mei 2010

PT BPD Jawa Barat dan

Banten Tbk. membentuk

divisi/unit usaha syariah

dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan

masyarakat Jawa Barat

yang mulai keinginannya

untuk menggunakan jasa

perbankan syariah pada

saat itu.

UUS BJB memutuskan

memisahkan diri dari

perusahaan induknya

(spin off/pemisahan),

sehingga diperoleh Surat

Izin Usaha dari Bank

Indonesia Nomor

12/629/DPbs.

BJB Syariah resmi

memulai usahanya

sebagai Bank Umum

Syariah yang

independen.

Pemisahan

Murni

B. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum dan

karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah berupa rasio keuangan yang diperoleh dari laporan

Page 74: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

60

keuangan triwulanan empat bank umum syariah hasil pemisahan, yaitu BNI

Syariah, BJB Syariah, BRI Syariah dan Bank Bukopin Syariah. Adapun

penjelasan tabel deskriprif masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel ROA

Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa angka mean variabel dependen

Return On Asset (ROA) adalah sebesar 0,8377, artinya rata-rata tingkat ROA

empat bank umum syariah hasil pemisahan periode 2011-2016 adalah sebesar

0,8377%. Angka rasio ROA terkecil dialami oleh Bank Jabar Banten Syariah

pada kuartal II tahun 2016, yaitu sebesar -1,94%. Angka tersebut menunjukkan

bahwa pada periode terebut total aktiva yang dipergunakan Bank Jabar Banten

Syariah tidak memberikan keuntungan atau mengalami kerugian. Sedangkan

angka rasio ROA terbesar terjadi pada Bank BNI Syariah pada kuartal I tahun

2011, yaitu sebesar 3,42%.

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel CAR

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 88 10.74 33.22 17.0636 4.96222

Valid N (listwise) 88

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 88 -1.94 3.42 .8377 .68143

Valid N (listwise) 88

Page 75: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

61

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa angka mean pada variabel Capital

Adequacy Ratio (CAR) adalah sebesar 16,7713, artinya rata-rata tingkat

permodalan atau CAR bank umum syariah hasil pemisahan pada periode 2011-

2016 adalah sebesar 16,7713%. Hal tersebut menunjukkan bahwa bank umum

syariah hasil pemisahan sepanjang periode penelitian memiliki tingkat

kecukupan modal yang baik, yakni besarnya yang diatas standar minimum 8%.

Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) terendah terdapat pada Bank Bukopin

Syariah pada kuartal II tahun 2014, yaitu sebesar 10,74%. Sedangkan untuk

nilai CAR tertinggi terdapat pada Bank Jabar Banten Syariah pada kuartal II

tahun 2011 sebesar 33,22%.

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel NPF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPF 88 .41 13.54 2.6368 1.72257

Valid N (listwise) 88

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa angka mean pada variabel Non

Performing Finance (NPF) adalah sebesar 2,6368, artinya bahwa rata-rata

tingkat pembiayaan bermasalah bank umum syariah hasil pemisahan pada

periode 2011-2016 adalah sebesar 2,6368%. Nilai terendah rasio NPF dialami

oleh Bank Jabar Banten Syariah pada kuartal IV tahun 2011, yaitu sebesar

0,41%, artinya 99,59% dari jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Bank

Jabar Banten Syariah tidak termasuk dalam golongan pembiayaan bermasalah.

Sedangkan NPF tertinggi juga dialami oleh Bank Jabar Banten Syariah pada

kuartal II tahun 2016 sebesar 13,54%, angka tersebut tergolong sangat besar

Page 76: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

62

karena hanya 72,46% pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Jabar Banten

Syariah yang terbebas dari golongan pembiayaan bermasalah.

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Variabel BOPO

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

BOPO 88 67.98 106.12 90.9877 6.71000

Valid N (listwise) 88

Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa angka mean pada variabel Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah sebesar

90,9877, artinya rata-rata tingkat efisiensi bank umum syariah hasil pemisahan

selama periode 2011-2016 sebesar 90,9877%. Nilai BOPO terendah dialami

oleh BNI Syariah pada kuartal I tahun 2011, yaitu sebesar 67,98%. Sedangkan

untuk nilai tertinggi dialami oleh Bank Jabar Banten Syariah pada kuartal II

tahun 2016 bahkan nilainya mencapai lebih dari 100% yakni sebesar 106,12%.

Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2016 kuartal II Bank Jabar Banten

Syariah mengalami penurunan tingkat efisiensi.

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Variabel FDR

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

FDR 88 76.53 133.91 93.5176 8.42322

Valid N (listwise) 88

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa angka mean variabel Financing to

Deposit Ratio (FDR) adalah sebesar 93,5176, angka tersebut berarti rata-rata

tingkat likuiditas bank umum syariah hasil pemisahan selama periode 2011-

Page 77: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

63

2016 adalah sebesar 93,5176%. Nilai rasio FDR terendah dialami oleh BNI

Syariah pada kuartal I tahun 2011 yaitu sebesar 76,53%, angka tersebut

menunjukkan bahwa besarnya jumlah pembiayaan yang disalurkan BNI

Syariah adalah 76,53% dari jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun.

Sedangkan nilai rasio FDR tertinggi dialami oleh Bank Jabar dan Banten

Syariah pada kuartal I tahun 2011 yang angkanya mencapai 133,91%. Hal ini

menunjukkan bahwa Bank Jabar dan Banten Syariah menyalurkan jumlah

pembiayaan lebih besar dibandingkan jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun

karena angkanya yang melebihi 100%.

C. Estimasi Model Regresi Data Panel

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel.

Untuk menguji spesifikasi model dan kesesuaian teori-teori dengan kenyataan.

Pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan menggunakan Eviews 8.0.

1. Uji Chow

Uji chow dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan

adalah common effect atau fixed effect. Uji chow dilakukan dalam pengujian

data panel dengan memilih fixed effect pada period section panel option.

Hipotesis uji chow dalam penelitian ini adalah:

H0 : Common Effect Model (CEM)

H1 : Fixed Effect Model (REM)

Dengan ketentuan jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, artinya model

yang tepat adalah dengan menggunakan pendekatan common effect. Tetapi jika

Page 78: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

64

probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan menerima H1, artinya model yang tepat

adalah dengan menggunakan pendekatan fixed effect.

Tabel 4.7 Hasil Common Effect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Sample: 2011Q1 2016Q2

Periods included: 22

Cross-sections included: 4

Total panel (balanced) observations: 88 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.432785 0.538975 17.50135 0.0000

D_METODE -0.117547 0.071502 -1.643961 0.1040

CAR -0.005393 0.007036 -0.766496 0.4456

NPF -0.082986 0.019511 -4.253342 0.0001

BOPO -0.083418 0.005227 -15.96004 0.0000

FDR -0.006795 0.003388 -2.005351 0.0482 R-squared 0.863729 Mean dependent var 0.837727

Adjusted R-squared 0.855420 S.D. dependent var 0.681431

S.E. of regression 0.259105 Akaike info criterion 0.202581

Sum squared resid 5.505112 Schwarz criterion 0.371490

Log likelihood -2.913563 Hannan-Quinn criter. 0.270630

F-statistic 103.9487 Durbin-Watson stat 1.080631

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews

Tabel 4.8 Hasil Fixed Effect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Sample: 2011Q1 2016Q2

Periods included: 22

Cross-sections included: 4

Total panel (balanced) observations: 88 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.976973 0.567116 17.59248 0.0000

D_METODE -0.040186 0.077035 -0.521665 0.6038

CAR -0.023406 0.009132 -2.562975 0.0129

NPF -0.077177 0.020270 -3.807412 0.0003

BOPO -0.091313 0.006000 -15.21850 0.0000

FDR -0.002223 0.003898 -0.570347 0.5705 Effects Specification

Page 79: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

65

Period fixed (dummy variables) R-squared 0.919298 Mean dependent var 0.837727

Adjusted R-squared 0.884900 S.D. dependent var 0.681431

S.E. of regression 0.231185 Akaike info criterion 0.155977

Sum squared resid 3.260237 Schwarz criterion 0.916069

Log likelihood 20.13703 Hannan-Quinn criter. 0.462199

F-statistic 26.72558 Durbin-Watson stat 1.404923

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews

Tabel 4.9 Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test period fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Period F 2.000108 (21,61) 0.0188

Period Chi-square 46.101188 21 0.0012

Sumber : Output Eviews

Hasil output di atas menunjukkan nilai probabilitas period F adalah

sebesar 0,0188 yang berarti nilainya < 0,05, maka H0 ditolak dan menerima H1.

Karena hasil tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak, maka dapat dikatakan

bahwa model fixed effect lebih tepat digunakan daripada model common effect.

2. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan apakah model yang paling

tepat digunakan adalah model fixed effect atau model random effect. Dalam

penelitian ini uji hausman dilakukan dalam pengujian data panel dengan

memilih random effect pada period section panel option. Hipotesis uji hausman

dalam peneltian ini adalah:

H0 : Random Effect Model (REM)

Page 80: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

66

H1 : Fixed Effect Model (FEM)

Dengan ketentuan apabila nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan

tolak H1 yang artinya model yang tepat menggunakan pendekatan random

effect. Namun apabila nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan menerima

H1 yang artinya model yang tepat adalah menggunakan pendekatan fixed effect.

Tabel 4.10 Hasil Random Effect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Period random effects)

Sample: 2011Q1 2016Q2

Periods included: 22

Cross-sections included: 4

Total panel (balanced) observations: 88

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.587571 0.507040 18.90889 0.0000

D_METODE -0.103566 0.066711 -1.552465 0.1244

CAR -0.009170 0.006934 -1.322593 0.1896

NPF -0.083294 0.018234 -4.568094 0.0000

BOPO -0.085230 0.005032 -16.93702 0.0000

FDR -0.006064 0.003244 -1.869267 0.0652 Effects Specification

S.D. Rho Period random 0.087645 0.1257

Idiosyncratic random 0.231185 0.8743 Weighted Statistics R-squared 0.870319 Mean dependent var 0.667536

Adjusted R-squared 0.862412 S.D. dependent var 0.650367

S.E. of regression 0.241240 Sum squared resid 4.772126

F-statistic 110.0644 Durbin-Watson stat 1.109178

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.862990 Mean dependent var 0.837727

Sum squared resid 5.534992 Durbin-Watson stat 1.069765

Sumber : Output Eviews

Page 81: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

67

Tabel 4.11 Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test period random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Period random 0.000000 5 1.0000

* Period test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Sumber : Output Eviews

Berdasarkan hasil output di atas nilai probabilitas 1.000 > tingkat

signifikansi (α = 0,05), maka H0 diterima dan tolak H1 Karena hasil tersebut

menunjukkan bahwa H0 diterima, maka dapat dikatakan bahwa random effect

model lebih tepat digunakan daripada fixed effect model.

D. Uji Statistik

Berdasarkan hasil uji chow dan uji hausman, dapat disimpulkan bahwa

model yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model random

effect. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji signifikansi model yang

terpilih.

1. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh setiap

variabel independen terhadap variabel dependennya. Apabila nilai t hitung > t

tabel, maka tolak H0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependennya. Apabila nilai t hitung

Page 82: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

68

< t tabel, maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen

tidak mempengaruhi variabel dependennya secara nyata. Dengan hipotesis :

H0 : Variabel independen (dummy metode pemisahan, CAR, NPF, BOPO

dan FDR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

H1 : Variabel independen (variabel dummy metode pemisahan, CAR,

NPF, BOPO dan FDR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

ROA.

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% atau α = 5%, dan df =

(n-k) = 82, maka didapat bahwa t tabel pada penelitian ini adalah sebesar

1,98932. Selain itu, dapat pula dilihat dari nilai probabilitas pada variabel

independen. Apabila probabilitas lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Berikut hasil pengujian hipotesis variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen (uji t) pada penelitian ini:

a. Pengaruh Metode Pemisahan Terhadap ROA Bank Umum Hasil Pemisahan

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel

dummy metode pemisahan sebesar 0,1244. Nilai tersebut lebih besar dari α =

0,05 (0,1244 > 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa metode pemisahan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum

syariah hasil pemisahan. Hasil tersebut dibuktikan kembali dengan melihat t

tabel. Berdasarkan hasil t hitung pada variabel dummy metode pemisahan

Page 83: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

69

didapat nilai sebesar -1,552465. Karena t hitung lebih kecil dari t tabel

(1,552465 < 1,98932), maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa metode

pemisahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset

(ROA) bank umum syariah hasil pemisahan.

b. Pengaruh CAR Terhadap ROA Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel

CAR sebesar 0,1896. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05 (0,1896 < 0,05),

sehingga dapat dikatakan bahwa CAR tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil

tersebut dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung

pada variabel CAR didapat nilai sebesar -1,322593. Karena t hitung lebih kecil

dari t tabel (1,322593 < 1,98932), maka H0 diterima dan dapat disimpulkan

bahwa CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset

(ROA) bank umum syariah hasil pemisahan.

c. Pengaruh NPF Terhadap ROA Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel

NPF sebesar 0,0000. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05 (0,0000 < 0,05),

sehingga dapat dikatakan bahwa NPF berpengaruh secara signifikan terhadap

Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil tersebut

dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung pada

variabel NPF didapat nilai sebesar -4,568094. Karena t hitung lebih besar dari t

tabel (4,568094 > 1,98932), maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa NPF

Page 84: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

70

berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum

syariah hasil pemisahan.

d. Pengaruh BOPO Terhadap ROA Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel

BOPO sebesar 0,0000. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05 (0,0000 < 0,05),

sehingga dapat dikatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap

Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil tersebut

dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung pada

variabel BOPO didapat nilai sebesar -16,93702. Karena t hitung lebih besar dari

t tabel (16,93702 > 1,98932), maka dapat disimpulkan bahwa BOPO

berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum

syariah hasil pemisahan.

e. Pengaruh FDR Terhadap ROA Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel

FDR sebesar 0,0652. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05 (0,0652 > 0,05),

sehingga dapat dikatakan bahwa FDR tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan. Hasil

tersebut dibuktikan kembali dengan melihat t tabel. Berdasarkan hasil t hitung

pada variabel FDR didapat nilai sebesar -1,869267. Karena t hitung lebih kecil

dari t tabel (1,869267 < 1,98932), maka H0 diterima dan dapat disimpulkan

bahwa FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset

(ROA) bank umum syariah hasil pemisahan.

Page 85: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

71

2. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau untuk mengetahui

apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen

atau tidak. Apabila nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan mempengaruhi

variabel dependennya. Dan Apabila nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima

dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada variabel independen yang

mempengaruhi variabel dependennya.

Dengan hipotesis :

H0 = Variabel independen (variabel dummy metode pemisahan, CAR,

NPF, BOPO dan FDR) secara berama-sama (simultan) tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

H1 = Variabel independen (variabel dummy metode pemisahan, CAR,

NPF, BOPO dan FDR) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, nilai F hitung yaitu sebesar 110,0644

sementara F tabel dengan tingkat α = 5% dan df1 (k-1) = 5 dan df2 (n-k) = 82,

maka didapat F tabel sebesar 2,33. Dengan demikian F hitung > F tabel, yakni

110,0644 > 2,33. Kemudian terlihat juga bahwa nilai probabilitas (prob.) adalah

sebesar 0,000000 yang besarnya lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05,

sehingga H0 ditolak dan menerima H1. Hal ini berarti bahwa variabel dummy

Page 86: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

72

metode pemisahan, NPF, CAR, BOPO dan FDR secara bersama-sama

(simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA bank umum

syariah hasil pemisahan, sehingga model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen.

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 < R2 < 1). Semakin

besar niali R2 atau mendekati angak 1 (satu), maka semakin baik hasil model

regresi yang didapat. Dan apabila nilai R2 semakin mendekati 0 (nol), maka

variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel

dependen.

Berdasarkan tabel hasil uji random effect, menunjukkan nilai Adjusted R-

squared (R2) adalah 0,870319. Hal ini menunjukkan bahwa persentase

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah

sebesar 87,0319% atau dapat diartikan bahwa variabel independen yang

digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 87,0319% terhadap

variabel dependennya. Sedangkan sisanya, yaitu 12,9681% lainnya dipengaruhi

faktor lain di luar model regresi.

4. Persamaan Model Regresi

Penelitian dengan regresi data panel digunakan untuk melihat

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan

estimasi model regresi data panel yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian

ini akan menggunakan Random Effect Model (REM). Berdasarkan hasil output

Page 87: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

73

eviews, maka persamaan model regresi data panel berdasarkan Random Effect

Model (REM) adalah sebagai berikut:

ROAit = 9,587571 – 0,103566 D_Metodeit – 0,009170 CARit – 0,083294

NPFit – 0,085230 BOPOit – 0,006064 FDRit - eit

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar 9,587571 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (variabel dummy metode pemisahan, CAR, NPF, BOPO

dan FDR) pada observasi ke i dan periode ke t adalah nol artinya tidak

mengalami kenaikan atau penurunan, maka besarnya ROA bank umum

syariah hasil pemisahan adalah sebesar 9,587571.

b. Nilai koefisien variabel dummy metode pemisahan yaitu sebesar -

0,103566, yang berarti setiap peningkatan veriabel dummy metode

pemisahan sebesar 1 satuan menyebabkan Return On Asset (ROA)

mengalami penurunan secara tidak signifikan sebesar 0,103566%.

c. Nilai koefisien regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu sebesar -

0,009170, yang berarti setiap peningkatan Capital Adequacy Ratio

(CAR) sebesar 1% menyebabkan Return On Asset (ROA) mengalami

penurunan secara tidak signifikan sebesar 0,009170%.

d. Nilai koefisien regresi Non Performing Finance (NPF) yaitu sebesar -

0,083294, yang berarti setiap peningkatan Non Performing Finance

(NPF) sebesar 1% menyebabkan Return On Asset (ROA) mengalami

penurunan secara signifikan sebesar 0,083294%.

Page 88: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

74

e. Nilai koefisien regresi BOPO yaitu sebesar -0,085230, yang berarti

setiap peningkatan rasio BOPO sebesar 1% menyebabkan Return On

Asset (ROA) mengalami penurunan secara signifikan sebesar

0,085230%.

f. Nilai koefisien regresi Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu sebesar

-0,006064, yang berarti setiap peningkatan Financing to Deposit Ratio

(FDR) sebesar 1% menyebabkan Return On Asset (ROA) mengalami

penurunan secara tidak signifikan sebesar 0,006064%.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis regresi data panel dengan model random effect

menunjukkan bahwa variabel dummy metode pemisahan, Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil

pemisahan. Sedangkan yang mempengaruhi Return On Asset (ROA) bank

umum syariah hasil pemisahan secara signifikan adalah variabel Non

Performing Finance (NPF) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO). Berikut pembahasan setiap variabelnya:

a. Metode Pemisahan Unit Usaha Syariah Menjadi Bank Umum Syariah

Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

metode pemisahan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada

masing-masing bank umum syariah hasil pemisahan. Hal ini berarti tidak

Page 89: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

75

terdapat perbedaan tingkat rasio ROA antara bank umum syariah hasil

pemisahan murni maupun pada bank umum syariah hasil pemisahan akuisisi,

konversi dan merger pada periode 2011-2016. Hasil ini menunjukkan bahwa

dalam melakukan pemisahan baik itu dilakukan dengan metode pemisahan

murni maupun metode akuisisi, konversi dan merger tidak akan berdampak

pada tingkat Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan,

sehingga unit usaha syariah dapat memilih salah satu dari kedua metode

tergantung kebutuhan dan kesiapan bank umum konvensional dan unit usaha

syariahnya.

b. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Capital Adequacy

Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Hal ini kemungkinan disebabkan karena bank umum syariah hasil pemisahan

belum mengoptimalkan modal yang dimiliki untuk dapat digunakan dalam

menghasilkan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Hakiim59 yang menunjukkan bahwa pada tahun 2010-2013 Capital

Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Return On Asset (ROA) Industri Bank Syariah di Indonesia.

59 Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal CAR, FDR. dan BOPO

dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”, h. 166

Page 90: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

76

c. Non Performing Finance (NPF)

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Non Performing

Finance (NPF) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA)

bank umum syariah hasil pemisahan, artinya bahwa semakin tinggi nilai NPF

maka akan mampu menurunkan nilai ROA bank umum syariah hasil

pemisahan. Hal ini disebabkan karena semakin kecil nilai NPF maka dapat

dikatakan semakin kecil pula jumlah pembiayaan bermasalahnya. Dengan

kecilnya jumlah pembiayaan bermasalah, maka jumlah dana pembiayaan yang

disalurkan kepada nasabah dapat dikembalikan dengan baik kepada bank

syariah, sehingga akan meningkatkan jumlah laba yang diperoleh dan akan

menaikkan tingkat profitabilitas bank tersebut. Begitupun sebaliknya apabila

nilai NPF meningkat, maka jumlah pembiayaan bermasalah akan meningkat,

sehingga akan menyebabkan kerugian bagi bank syariah yang mengakibatkan

menurunnya tingkat profitabilitas bank tersebut. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamid60 danWidowati61 yang

menunjukkan bahwa Non Performing Finance (NPF) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

d. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah

60 Abdul Hamid, “The Impact Spin-Off Policy to The Profitability on Indonesian Islamic

Banking Industry”, Jurnal Al-Iqtishad, Vol.VII (1), Januari 2015, h. 123 61 Sri Ayu Widowati dan Bambang, “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Profitabilitas

Perbankan di Indonesia”, h. 13

Page 91: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

77

hasil pemisahan, artinya bahwa semakin tinggi nilai BOPO maka akan mampu

menurunkan nilai ROA bank umum syariah hasil pemisahan. Hal ini disebabkan

karena pada saat melakukan pemisahan, bank syariah hasil pemisahan tersebut

memerlukan biaya-biaya operasional yang lebih besar dibandingkan saat

menjadi unit usaha syariah yang biaya operasionalnya masih ditanggung oleh

bank induk konvensional. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa ketika

biaya-biaya operasional meningkat yang ditandai oleh meningkatnya nilai

BOPO, maka bank syariah menjadi lebih tidak efisien karena biaya operasional

lebih besar dibandingkan pendapatan operasional yang diperoleh, sehingga

akan menurunkan tingkat Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Hamid62 dan Hakiim63 yang menunjukkan

bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

industri perbankan syariah di Indonesia dimana rasio ROA sebagai

indikatornya.

e. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Financing to Deposit

Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA)

bank umum syariah hasil pemisahan, artinya FDR tidak mempengaruhi

kenaikan maupun penurunan tingkat profitabilitas bank umum syariah hasil

pemisahan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena bank syariah belum

62 Abdul Hamid, “The Impact Spin-Off Policy to The Profitability on Indonesian Islamic

Banking Industry”, h. 123 63 Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal CAR, FDR. dan BOPO

dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”, h. 167

Page 92: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

78

mengoptimalkan pengelolaan dana pihak ketiganya dalam bentuk pembiayaan

yang disalurkan karena bank tersebut masih berhati-hati dalam mengelola dana

pihak ketiga yang dimilikinya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan dilakukan Sistriyani64 dan Hakiim65 yang menunjukkan bahwa

FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA perbankan syariah di

Indonesia.

F. Analisis Pengaruh Metode Pemisahan Terhadap Return On Asset Bank

Umum Syariah Hasil Pemisahan

Berdasarkan hasil analisis data memperlihatkan bahwa metode

pemisahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset

(ROA) bank umum syariah hasil pemisahan pada periode tahun 2011 kuartal I

sampai tahun 2016 kuartal II. Unit usaha syariah yang hendak melakukan

pemisahan dapat memilih salah satu dari kedua metode pemisahan, baik itu

metode pemisahan murni maupun metode pemisahan akuisisi, konversi dan

merger tergantung kebutuhan dan kesiapan masing-masing bank induk

konvensional maupun unit usaha syariahnya.

Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Hamid66, yang memaparkan bahwa kebijakan pemisahan berpengaruh

signifikan terhadap Return On Asset. Hal ini dapat disebabkan karena

64 Evi Sistiyarini dan Sudjarno, “Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia”, h. 40 65 Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal CAR, FDR. dan BOPO

dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”, h. 166 66 Abdul Hamid, “The Impact of Spin-off Policy to the Profitability on Indonesia Islamic

Banking Industry”Al-Iqtishad, Vol.7(1), h. 117-126

Page 93: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

79

peningkatan total aset bank umum syariah setelah melakukan pemisahan tidak

dibarengi dengan peningkatan pada pendapatan yang diperoleh, sehingga laba

yang dihasilkan pun tidak optimal atau dapat disebabkan karena saat melakukan

pemisahan tentu akan meningkatkan jumlah aset. Peningkatan aset tersebut juga

akan mengakibatkan meningkatnya beban depresiasi, peningkatan beban ini

yang menjadikan laba tidak optimal.

Adapun penelitian sebelumnya terkait dengan metode pemisahan

dilakukan oleh Al Arif67 yang memperlihatkan bahwa tipe pemisahan tidak

memiliki pengaruh terhadap total aset empat bank umum syariah hasil

pemisahan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa setiap unit usaha syariah yang

hendak melakukan pemisahan dapat memilih salah satu dari kedua tipe

pemisahan tergantung kepada kebutuhan dari institusi yang bersangkutan.

Kebijakan pemisahan merupakan kewajiban yang harus dilakukan

bank umum konvensional yang telah membuka unit usaha syariah. Kebijakan

pemisahan ini dirasa sangat diperlukan mengingat kesadaran masyarkat akan

bank syariah terus meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga membuat

sebagian nasabah masih meragukan kemurnian prinsip syariah pada unit usaha

syariah yang beroperasi di bawah naungan bank umum konvensional. Karena

terdapat perbedaan prinsip dan karakteristik antara sistem perbankan syariah

dan perbankan konvensional, maka sistem konvensional dan sistem syariah

harus berjalan masing-masing. Dengan dilakukannya pemisahan manajemen

67 M. Nur Rianto Al Arif, “Tipe Pemisahan dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Aset Bank

Umum Syariah Hasil Pemisahan”, Jurnal Kinerja, Vol. 18 (2), 2014

Page 94: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

80

bank umum konvensional akan lebih fokus pada kompetensi utamanya dan

bank umum syariah dapat fokus dalam menjalankan bisnis syariahnya secara

lebih independen.

Untuk melakukan pemisahan perlu adanya pertimbangan dan

persiapan yang matang baik dari bank umum konvensional maupun kesiapan

dari unit usaha syariah. Keberadaan rencana bisnis bagi UUS menjadi sangat

penting untuk melihat kesiapan dan keseriusan sebuah bank umum

konvensional yang telah membuka UUS memiliki niat untuk bisa menuangkan

rencana bisnisnya secara sistematis dalam upayanya untuk melakukan

pemisahan terhadap UUS-nya. Dengan pertimbangan dan kesiapan yang

matang, maka akan berdampak baik pula untuk bank umum syariah pasca

melakukan pemisahan.

Siswantoro68 menjelaskan dalam artikelnya bahwa bank umum

syariah hasil pemisahan dapat mengoptimalkan suntikan permodalan dari bank

induk konvensional untuk dapat meningkatkan pertumbuhan bank tersebut. Al

Arif69 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kebijakan pemisahan secara

umum justru menyebabkan industri perbankan syariah menjadi kurang efisien

dibandingkan dengan kondisi sebelum pemisahan terjadi. Hal ini dapat dilihat

pada kenaikan rasio BOPO pada periode awal pemisahan. Karena ketika unit

68 Dodik Siswantoro, Analysis of Islamis bank’s performance and strategy after spin-off

as Islamic full-fledged scheme in Indonesia, Procedia – Social and Behavioral Sciences, Vol.164,

31 December 2014, h.41-48 69 M. Nur Rianto Al Arif, “Keterkaitan Kebijakan Pemisahan terhadap Tingkat Efisiensi

pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.19 (2), Mei

2015, h. 295-304

Page 95: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

81

usaha syariah tersebut telah memisahkan diri, maka biaya-biaya yang semula

ditanggung bank induk konvensional kini harus ditanggung sendiri oleh bank

umum syariah hasil pemisahan. Beberapa biaya yang harus ditanggung sendiri

oleh bank umum syariah hasil pemisahan antara lain: pertama, biaya terkait

dengan pembiayaan seperti biaya penagihan, biaya hukum, biaya penyisihan

piutang tidak tertagih, dan biaya-biaya lainnya. Kedua, biaya adminitrasi dan

umum. Sebagai suau entitas bisnis yang baru berdiri secara mandiri tentu masih

mengeluarkan banyak biaya terkait dengan administrasi dan umum. Ketiga,

biaya teknologi. Hampir seluruh bank umum syariah hasil pemisahan membuat

suatu sistem teknologi tersendiri, hal ini mengakibatkan pada kenaikan biaya

operasional dari bank syariah yang bersangkutan.

Menurut Tubke70 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam

proses pemisahan (spin-off). Pertama, faktor yang terkait dengan aktivitas

bisnis, faktor ini terkait dengan ukuran perusahaan dan perbedaan sektor bisnis

antara perusahaan induk dengan perusahaan anaknya. Apabila faktor pertama

ini dikaitkan dengan unit usaha syariah dapat diposisikan sebagai perusahaan

anak dan bank konvensional sebagai perusahaan induk. Kedua, faktor yang

terkait dengan organisasi dan pengelolaan perusahaan. Ketiga, faktor yang

terkait dengan hubungan dan dukungan. Terdapat tiga pola hubungan yang

mungkin tercipta antara perusahaan induk dan perusahaan anak yang

melakukan pemisahan, yaitu hubungan pasar (market-relatedness), hubungan

70 Alexander Tubke, Success Factors of Corporate Spin-Offs, USA: Springer

Science+Business Media, 2004

Page 96: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

82

produk (product relatedness), dan hubungan teknologi (technology-

relatedness). Keempat, faktor transfer atau pengalihan berupa transfer

pengalaman dari perusahaan induk kepada perusahan anaknya. Kelima, faktor

terkait dengan motivasi. Keenam, faktor terkait dengan lingkungan bisnis baik

berupa karakteristik lingkungan bisnis regional maupun legal.

Dengan demikian, kebijakan pemisahan unit usaha syariah menjadi

bank umum syariah dapat dijadikan sebagai salah satu strategi bisnis untuk

meningkatkan perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia. Namun

untuk melakukannya tidak dapat dilakukan dengan terburu-buru, harus

diperlukan pertimbangan serta kesiapan yang matang dari bank induk

konvensional untuk memisahkan unit usaha syariahnya terutama dari aspek

permodalan serta kesiapan dari unit usaha syariahnya. Apabila pemisahan

dilakukan secara terburu-buru dikhawatirkan dapat mengakibatkan

melambatnya pertumbuhan bank umum syariah setelah melakukan pemisahan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator sebaiknya juga memperhatikan

perkembangan industri perbankan syariah dan fokus untuk meningkatkannya

tidak hanya fokus untuk mendorong UUS untuk segera melakukan pemisahan,

karena dalam beberapa tahun ini perkembangan industri perbankan syariah

sedang mengalami penurunan. Selain itu OJK diharapkan dapat memeriksa

setiap rencana bisnis UUS untuk menilai sejauh mana rencana bisnis UUS

disusun secara matang agar dapat mengetahui keseriusan dan persiapan UUS

untuk melakukan pemisahan.

Page 97: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa metode pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi

Bank Umum Syariah (BUS) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan, yaitu BNI

Syariah, BJB Syariah, BRI Syariah dan Bank Bukopin Syariah pada periode

Januari 2011 sampai Juni 2016. Sedangkan Non Performing Finance (NPF) dan

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki

pengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil

pemisahan. Dan dua variabel independenn lainnya, yakni Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil

pemisahan. Hal ini menunjukkan bahwa unit usaha syariah yang hendak

melakukan pemisahan dapat memilih salah satu dari dua metode pemisahan,

baik itu metode pemisahan murni ataupun metode pemisahan akuisisi, konversi

dan merger tergantung kebutuhan dan kondisi internal unit usaha syariah serta

kebijakan dari bank induk konvensional. Hal ini dapat disebabkan karena

peningkatan total aset bank umum syariah setelah melakukan pemisahan tidak

dibarengi dengan peningkatan pada pendapatan yang diperoleh, sehingga laba

Page 98: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

84

yang dihasilkan pun tidak optimal atau dapat disebabkan karena saat melakukan

pemisahan tentu akan meningkatkan jumlah aset. Peningkatan aset tersebut juga

akan mengakibatkan meningkatnya beban depresiasi, peningkatan beban ini

yang menjadikan laba tidak optimal.

Melihat perbedaan prinsip dan karakteristik pada kegiatan operasional

yang dilakukan antara bank konvensional dan bank syariah, maka kebijakan

pemisahan ini sangat perlu dilakukan agar kegiatan syariah dan konvensional

dapat berjalan masing-masing. Dengan melakukan pemisahan dapat mendorong

berjalannya praktik perbankan syariah yang mengedepankan prinsip syariah

tanpa intervensi bank induk konvensional.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut beberapa

saran dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

1. Bagi bank umum syariah hasil pemisahan sebaiknya meningkatkan

kemampuan dalam mengelola asetnya agar mendapatkan keuntungan yang

optimal serta lebih selektif lagi dalam mengeluarkan biaya-biaya

operasional, sehingga bank akan lebih efisien dan akan meningkatkan

Return On Asset (ROA) bank.

2. Bagi regulator, dalam hal ini adalah lembaga pengawas jasa sebaiknya harus

lebih tegas kepada bank umum konvensional yang telah memiliki unit usaha

syariah agar lebih serius untuk mempersiapkan segala hal terkait rencana

untuk segera melakukan pemisahan unit usaha syariahnya.

Page 99: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

85

3. Bagi bank konvensional yang telah memiliki unit usaha syariah sebaiknya

lebih serius dan matang dalam merencanakan dan mempersiapkan rencana

pemisahan terutama dalam hal permodalan karena untuk melakukan

pemisahan akan berdampak pada pengurangan modal bank induk

konvensional, dengan begitu dapat diketahui strategi dan metode yang tepat

dalam melakukan pemisahan baik itu pemisahan murni maupun akuisisi,

konversi dan merger.

4. Bagi unit usaha syariah yang hendak melakukan pemisahan sebaiknya lebih

meningkatkan kinerja keuangannya serta kesiapan infrastruktur dan sumber

daya manusianya agar lebih siap dan matang untuk melakukan pemisahan.

5. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel independen tidak

hanya terbatas pada rasio keuangan saja, akan tetapi dapat menggunakan

jumlah pembiayaan, laba, dana pihak ketiga, dan lain-lain serta melakukan

pengembangan teori agar hasil penelitian selanjutnya lebih baik. Dan

diharapkan menambah periode waktu penelitian yang lebih panjang agar

menghasilkan data yang lebih baik lagi, sehingga hasil yang didapat lebih

akurat.

Page 100: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

86

DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M.N.R. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Jakarta: Era Adicitra

Intermedia.

___________. 2014. Spin-off and Its Impact on The Third Party Funds of

Indonesian Islamic Banking Industry. Economic Jurnal of Emerging

Markets, Vol. 6 (1), 50-55

___________. 2014. Tipe Pemisahan dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Aset Bank

Umum Syariah Hasil Pemisahan. Jurnal Kinerja, Vol. 18 (2), 168-179

___________. 2015. Keterkaitan Kebijakan Pemisahan terhadap Tingkat Efisiensi

pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan dan

Perbankan, Vol.19 (2), 295-304

____________. 2015. The Effect of Spin-Off Policy on Financing Growth in

Indonesia Islamic Industry. Jurnal Al-Ulum, Vol. 15 (1), 173-184

Apriliawan, Dody dkk. 2013. Pemodelan Laju Inflasi di Provinsi Jawa Tengah

Menggunakan Regresi Data Panel. Jurnal Gaussian, Vol. 2 (4), 301-

321

Arifin, Zainul. 2012. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka

Alvabet.

Barus, A.C dan David S. 2011. Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja

Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Wira Ekonomu Mikroskil, Vol. 1 (2), 89-97

Basuki, A.T. Tanpa Tahun. Regresi Model PAM, ECM dan Data Panel dengan

Eviews 7. Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dermawan dan Djahotman. 2013. Analisis Rasio Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana

Media

Page 101: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

87

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. N. 2004. Basic Economic. United States: The McGraw-Hill

Company.

Hakiim, N dan Haqiqi R. 2016. Pengaruh Internal Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Per

Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Peningkatan Profitabilitas

Industri Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM),

Vol. 14 (1), 161-168

Hamid, A. 2015. The Impact of Spin-off Policy to the Profitability on Indonesia

Islamic Banking Industry. Jurnal Al-Iqtishad, Vol.7(1), 117-126

Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur

Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik di

Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Ihsan, Dwi Nur’aini. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah.

Jakarta: UIN Press.

Indriantoro, N dan Bambang Suporno. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajeme, Yogyakarta: BPFE.

Juanda, B dan Junaidi. 2012. Ekonomterika Deret dan Waktu: Teori dan Aplikasi,

Bogor: IPB Press.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Khotibul Umam, Peningkatan Ketaatan Syariah Melalui Pemisahan (Spin-off) Unit

Usaha Syariah Bank Umum Konvesional, Mimbar Hukum Vol.22

No.3, Oktober 2010

Maiyanti, Tatik dan Mayang Sari. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Profitabilitas Bank Syariah: Pendekatan Statistik Deskriptif.

http://www.republika.co.id. diakses pada tanggal 26 Agustus 2016.

Page 102: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

88

Mokoagow, S.W dan Misbach F. 2015. Fakto-Faktor yang Mempengaruhi

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal EBBANK, Vol

6 (1), 33-62

Nasuha, A. 2012. Dampak Kebijakan Spin-Off Terhadap Kinerja Bank Syariah.

Jurnal Al-Iqtishad, Vol. 4 (2), 241-158

Ramdani, A. 2015. Pengaruh Kebijakan Pemisahan Terhadap Laba Pada Bank BNI

Syariah, Jurnal Etikonomi, Vol. 14 (1), 17-34

Ratnasari, N.P.A.M dkk. 2014. Aplikasi Regresi Data Panel dengan Pendekatan

Fixed Effect Model (Studi kasus: PT PLN GIANYAR). E-Jurnal

Matematika, Vol.3 (1), 1-7

Riyadi, Slamet. 2006. Banking Assets and Liability Management, Jakarta: Lembaga

Penerbit FE UI.

Riyanto, Bambang 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakata:

BPFE.

Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika & Analisis Rutun Waktu Terapan, Yogyakarta:

Penerbit Andi Yogyakarta.

Rustam, B.R, Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia, Jakarta: Salemba

Empat.

Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elek

Media Komputindo.

Siamat, Dahlan. 2002. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit

FE UI.

Sistiyarini, Evi dan Sudjarno. 2016. Faktor Internal dan Eksternal yang

Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia.

Jurnal GeoEkonomi, Vol. 13 (1), 30-45

Page 103: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

89

Siswantoro, Dodik. 2014. Analysis of Islamis bank’s performance and strategy

after spin-off as Islamic full-fledged scheme in Indonesia. Jurnal

Procedia – Social and Behavioral Sciences, Vol. 164, 41-48

Sudarsono, Heri. 2003. Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan

Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia.

Sukarno, K.W. dan M. Syaichu. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Studi Manajemen dan

Organisasi, Vol. 3 (2), 46-58

Suryani. 2011. Analisis Pengauh Financing to Deposit atio (FDR) Terhadap

Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Walisongo, Vol.

19 (1), 47-74

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik & Aplikasi. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.

Tubke, Alexander. 2004. Success Factors of Corporate Spin-Offs. USA: Springer

Science+Business Media

Widowati, S.A dan Bambang. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Profitabilitas Perbankan di Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi,

Vol. 4 (6), 1-15

Wijaya, A. 2008. Perbankan Syariah 2008 : Evaluasi, Trend, dan Proyeksi. Karim

Review. Special Edition.

Winarno, W.W. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Yogyakarta:

STIM YKPN.

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

www.bnisyariah.co.id

bjbsyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.syariahbukopin.co.id

Page 104: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data ROA, CAR, NPF, BOPO dan FDR BNI Syariah Periode

Januari 2011 – Juni 2016

Thn Triwulan ROA (%) CAR (%) NPF (%) BOPO (%) FDR (%)

I 3.42 25.91 2.12 67.98 76.53

II 2.22 22.25 1.71 78.2 84.46

III 2.37 20.86 1,78 78.06 86.13

IV 1.29 20.67 2.42 87.86 78.6

I 0.63 19.07 2.77 91.2 78.78

II 0.65 17.56 1.75 92.81 80.94

III 1.31 16.55 1.62 86.46 85.36

IV 1.48 14.1 1.42 85.39 84.99

I 1.62 18.68 0.97 82.95 80.11

II 1.24 18.9 1.54 84.44 92.13

III 1.22 16.63 1.49 84.06 96.37

IV 1.37 16.23 1.13 83.94 97.86

I 1.22 15.67 1.27 84.51 96.67

II 1.11 14.53 1.35 86.32 98.98

III 1.11 19.35 1.51 85.85 94.32

IV 1.27 18.42 1.04 85.03 92.6

I 1.2 15.4 1.3 89.87 90.1

II 1.3 15.11 1.38 90.39 96.65

III 1.32 15.38 1.33 91.6 89.65

IV 1.43 15.48 1.46 89.63 91.94

I 1.65 15.85 1.59 85.37 86.26

II 1.59 15.56 1.5 85.88 86.92

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

Page 105: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

Lampiran 2: Data ROA, CAR, NPF, BOPO dan FDR BJB Syariah Periode

Januari 2011 – Juni 2016

Thn Triwulan ROA (%) CAR (%) NPF (%) BOPO (%) FDR (%)

I 1.58 32.37 0.72 83.69 133.91

II 1.16 33.22 0.64 86.12 109.56

III 1.11 31.77 0.64 85.9 94.31

IV 1.23 30.29 0.41 84.07 78.1

I 0.94 29.67 0.43 90.28 90.92

II 0.11 23.99 3.99 98.78 91.55

III 0.68 25.44 3.35 90.46 103.48

IV 0.67 21.73 2.1 90.62 88.06

I 1.92 20.54 0.98 71.47 85.69

II 0.93 18.94 0.89 84.52 96.82

III 0.91 17.94 1.13 85.04 104.28

IV 0.91 17.99 1.16 85.76 97.4

I 0.15 18.1 2.33 97.42 87.55

II 0.07 16.9 2.41 98.82 94.84

III 0.46 16.08 5.63 92.98 102.11

IV 0.72 15.78 3.87 91.01 84.02

I 0.08 13.85 4.98 98.73 88.5

II 0.07 12.2 4.78 99.47 95.7

III -0.95 22.24 4.5 104.25 103.48

IV 0.25 22.53 4.45 98.78 104.75

I 0.9 24.58 4.26 95.12 92.53

II -1.94 20.93 13.54 106.12 93.67

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

Page 106: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

Lampiran 3: Data ROA, CAR, NPF, BOPO dan FDR BRI Syariah Periode

Januari 2011 – Juni 2016

Thn Triwulan ROA (%) CAR (%) NPF (%) BOPO (%) FDR (%)

I 0.23 21.72 1.7 101.38 97.44

II 0.2 19.99 2.77 100.3 93.34

III 0.4 18.33 2.27 98.56 95.58

IV 0.2 14.74 2.12 99.56 90.55

I 0.17 14.34 2.4 99.15 101.76

II 1.21 13.59 2.15 91.16 102.77

III 1.34 12.92 1.89 89.95 99.99

IV 1.19 11.35 1.84 86.63 103.07

I 1.71 11.81 2.01 85.54 100.9

II 1.41 15 1.94 87.55 103.67

III 1.36 14.66 2.14 80.8 105.61

IV 1.15 14.49 3.26 83.23 102.7

I 0.46 14.15 3.36 92.43 102.13

II 0.03 13.99 1.94 99.84 95.14

III 0.2 13.86 4.19 97.35 94.85

IV 0.06 12.89 3.65 99.14 93.9

I 0.53 13.22 3.96 96.2 88.24

II 0.78 11.03 4.38 93.84 92.05

III 0.8 13.82 3.86 93.91 86.61

IV 0.76 13.94 3.89 98.79 84.16

I 0.99 14.66 3.9 90.7 82.73

II 1.03 14.06 3.83 90.41 87.92

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

Page 107: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

Lampiran 4: Data ROA, CAR, NPF, BOPO dan FDR Bank Bukopin Syariah

Periode Januari 2011 – Juni 2016

Thn Triwulan ROA (%) CAR (%) NPF (%) BOPO (%) FDR (%)

I 0.62 12.12 1.3 93.72 95.18

II 0.65 17.46 1.32 94.43 93.45

III 0.51 17.72 1.57 93.96 81.12

IV 0.52 15.29 1.54 93.66 83.66

I 0.54 14.58 2.85 94.45 90.34

II 0.52 13.25 2.5 94.05 93.58

III 0.61 12.28 4.46 93.34 99.33

IV 0.55 12.76 4.26 91.59 92.29

I 1.08 12.63 4.28 88.67 87.8

II 1.04 11.84 4.03 88.82 92.43

III 0.79 11.18 3.86 91.5 95.15

IV 0.69 11.1 3.68 92.29 100.29

I 0.22 11.24 3.97 97.33 97.14

II 0.27 10.74 3.86 96.83 102.84

III 0.23 16.15 3.81 97.08 103.66

IV 0.27 15.85 3.34 96.73 92.89

I 0.35 14.5 3.95 96.1 95.12

II 0.49 14.1 2.47 94.78 93.82

III 0.66 16.26 2.45 93.14 91.82

IV 0.79 16.31 2.74 91.99 90.56

I 1.13 15.62 2.34 88.95 92.14

II 1.00 14.82 2.37 89.88 92.25

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

Page 108: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

Lampiran 5: Output Model Common Effect

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Sample: 2011Q1 2016Q2

Periods included: 22

Cross-sections included: 4

Total panel (balanced) observations: 88 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.432785 0.538975 17.50135 0.0000

D_METODE -0.117547 0.071502 -1.643961 0.1040

CAR -0.005393 0.007036 -0.766496 0.4456

NPF -0.082986 0.019511 -4.253342 0.0001

BOPO -0.083418 0.005227 -15.96004 0.0000

FDR -0.006795 0.003388 -2.005351 0.0482 R-squared 0.863729 Mean dependent var 0.837727

Adjusted R-squared 0.855420 S.D. dependent var 0.681431

S.E. of regression 0.259105 Akaike info criterion 0.202581

Sum squared resid 5.505112 Schwarz criterion 0.371490

Log likelihood -2.913563 Hannan-Quinn criter. 0.270630

F-statistic 103.9487 Durbin-Watson stat 1.080631

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 109: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

Lampiran 6: Output Model Fixed Effect

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Sample: 2011Q1 2016Q2

Periods included: 22

Cross-sections included: 4

Total panel (balanced) observations: 88 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.976973 0.567116 17.59248 0.0000

D_METODE -0.040186 0.077035 -0.521665 0.6038

CAR -0.023406 0.009132 -2.562975 0.0129

NPF -0.077177 0.020270 -3.807412 0.0003

BOPO -0.091313 0.006000 -15.21850 0.0000

FDR -0.002223 0.003898 -0.570347 0.5705 Effects Specification Period fixed (dummy variables) R-squared 0.919298 Mean dependent var 0.837727

Adjusted R-squared 0.884900 S.D. dependent var 0.681431

S.E. of regression 0.231185 Akaike info criterion 0.155977

Sum squared resid 3.260237 Schwarz criterion 0.916069

Log likelihood 20.13703 Hannan-Quinn criter. 0.462199

F-statistic 26.72558 Durbin-Watson stat 1.404923

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 110: PENGARUH METODE PEMISAHAN TERHADAP RETURN ON …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33903/3/ENDAH... · Magang di Bank Indonesia Institute sebagai fasilitator di Divisi

Lampiran 7: Output Model Random Effect

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Period random effects)

Sample: 2011Q1 2016Q2

Periods included: 22

Cross-sections included: 4

Total panel (balanced) observations: 88

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.587571 0.507040 18.90889 0.0000

D_METODE -0.103566 0.066711 -1.552465 0.1244

CAR -0.009170 0.006934 -1.322593 0.1896

NPF -0.083294 0.018234 -4.568094 0.0000

BOPO -0.085230 0.005032 -16.93702 0.0000

FDR -0.006064 0.003244 -1.869267 0.0652 Effects Specification

S.D. Rho Period random 0.087645 0.1257

Idiosyncratic random 0.231185 0.8743 Weighted Statistics R-squared 0.870319 Mean dependent var 0.667536

Adjusted R-squared 0.862412 S.D. dependent var 0.650367

S.E. of regression 0.241240 Sum squared resid 4.772126

F-statistic 110.0644 Durbin-Watson stat 1.109178

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.862990 Mean dependent var 0.837727

Sum squared resid 5.534992 Durbin-Watson stat 1.069765