PENGARUH METODE PEMB RATIF TIP E TGT TERHADAP PROSES DAN … · kecepatan, dan percepatan pada...
Transcript of PENGARUH METODE PEMB RATIF TIP E TGT TERHADAP PROSES DAN … · kecepatan, dan percepatan pada...
PENGAR
TERHAD
SMA ST
KECEPA
JURUSAN
RUH METO
DAP PROS
TELLA DU
ATAN, DAN
Diaju
M
PRO
N PENDIDIK
FAKULT
U
ODE PEMB
ES DAN HA
UCE 1 YOG
N PERCEPA
ukan untuk M
Memperoleh G
Program St
Nama
NIM
OGRAM STU
KAN MATEM
TAS KEGURU
UNIVERSITA
YO
i
BELAJARA
ASIL BELA
GYAKARTA
ATAN PAD
Skripsi
Memenuhi S
Gelar Sarjan
tudi Pendidik
Oleh:
a : Melly Fra
: 0514240
UDI PENDID
MATIKA DAN
UAN DAN IL
AS SANATA
OGYAKARTA
2009
AN KOOPE
AJAR SISW
A PADA BA
DA GERAK
alah Satu Sy
na Pendidikan
kan Fisika
ansisca
19
DIKAN FISIK
N ILMU PEN
LMU PENDI
A DHARMA
A
ERATIF TIP
WA KELAS
AHASAN PO
K DALAM B
yarat
n
KA
NGETAHUAN
IDIKAN
PE TGT
XI IPA
OSISI,
BIDANG
N ALAM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT
TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA
SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA PADA BAHASAN POSISI,
KECEPATAN, DAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT
TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA
SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA PADA BAHASAN POSISI,
KECEPATAN, DAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Melly Fransisca
Nomor Mahasiswa : 051424019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada
Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 9 Oktober 2009
Yang menyatakan
Melly Fransisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Je
Ka
esus C
Berjuan(keluar
arya seder
kedu
ThChrist fo
nglah unturga, persa
erhana in
ua adikkRo
v
hanks Tor every
uk sesuatu ahabatan, d
ni kupersMama
ku Sansaomo Pau
To ything Y
yang kita dan Peker
sembahka
an dan Vul
You g
a cintai rjaan)
an untuk
Vita
give
k:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan di dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 9 Oktober 2009
Penulis,
Melly Fransisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Fransisca, Melly. 2009. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Pada Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, (2) Bagaimana keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, (3) Bagaimana proses belajar pada pembelajaran kooperatif tipe TGT, (4) Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT, (5) Bagaimana tanggapan siswa dan guru pada metode kooperatif tipe TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14, 15, 17, 21, 22, 23, dan 24 Juli 2009 di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Sampel penelitian adalah siswi kelas XI IPA2 dan XI IPA3 yang masing-masing berjumlah berjumlah 36 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu: Pretes, Pembelajaran menggunakan tipe TGT, Postes, mengisi angket, dan wawancara.
Tes tertulis (Pretes dan Postes) yang diberikan berupa tes pilihan ganda bertingkat yang terdiri dari 10 soal dan memuat 10 indikator. Penerapan metode TGT terbagi atas belajar dalam kelompok dan game yang terdiri dari 36 soal dengan memuat 10 indikator. Pengisian angket berhubungan dengan proses belajar siswi di kelas. Wawancara terhadap siswi dan guru berhubungan dengan tanggapan mereka terhadap proses dan hasil belajar setelah menggunakan metode TGT. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode TGT membuat aktivitas siswi di kelas lebih baik lewat belajar kelompok dan game berdasarkan perhitungan statistik t = 2.403, p = .019 = .05 (significan), (2) Penerapan metode TGT membuat siswi lebih terampil bekerja sama di kelas berdasarkan perhitungan statistiknya t = 2.122, p = .037 = .05 (significan), (3) Proses belajar siswi meningkat dengan penerapan metode TGT dibandingkan dengan metode ceramah, (4) Penerapan metode TGT memberi peningkatan terhadap hasil belajar siswi berdasarkan perhitungan statistik t = -31,745, p = .000 = .05 (significan). Bila dibandingkan dengan metode ceramah, hasil belajar dengan metode TGT lebih baik dengan t = 2.338, p = .022 = .05 (significan), (5) Tanggapan siswi dan guru terhadap penerapan metode TGT positif. Dengan metode TGT pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena siswi lebih aktif dan bekerja sama dalam kelompok melalui game sehingga memicu semangat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Fransisca, Melly. 2009. The Influence of Cooperative Learning Method of TGT Type Towards The Process and Learning Result of Students at Science classXI Stella Duce 1 Senior High School, Yogyakarta on The Topic of Position, Velocity, and Acceleration on The Movement in The Side. Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The aims of this research are to find out: (1) how students’ activities in cooperative learning of TGT type, (2) how students’ cooperative skill in cooperative learning of TGT type, (3) how learning process on cooperative learning TGT type, (4) how students’ learning result on cooperative learning of TGT type, (5) how students and teachers’ responses on cooperative method of TGT type towards students’ process and learning result.
This research was held on 14th, 15th, 17th, 21st, 22nd, 23rd, and 24th July 2009 at Stella Duce 1 Senior High school, Yogyakarta. The samples of this research were students at classXI IPA2 and classXI IPA3, consist of 36 students. Collecting the data in this research was done in five steps, they are pre-test, learning by employing TGT type, post-test, answering questionnaires, and interview.
The given tests (pre-test and post-test) were multiple choice level tests consisting of 10 questions and 10 indicators. Answering question was related to student’s learning process in class. The interview towarded students and teachers was related to their responses towards the process and learning result after employing TGT method. The results of research show that: (1) aplication of TGT method makes students’ activities in the class better by studying in groups ang game base on statistic calculation t = 2.403, p = .019 = .05 (significant), (2) aplication of TGT method makes students’ more creative in learning together in class base on statistic calculation t = 2.122, p = .037 = .05 (significant), (3) students’ learning process is improved by applying TGT method comparing with lecturing method, (4) aplication of TGT method gives improvement towards students’ learning results base on statistic calculation t = -31,745, p = .000 = .05 (significant). Comparing with lecturing method, learning results by employing TGT method better than t = 2.338, p = .022 = .05 (significant), (5) students and teachers’ responses towards applying TGT method are positive. By employing TGT method, learning becomes more pleasant because students are more active and cooperative in groups and games so it makes enthusiastic in learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Bapa atas segala kasih dan rahmatNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul
“Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Pada Bahasan Posisi,
Kecepatan, dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang” dengan baik.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Fisika.
Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Paul Suparno, S.J., MST. selaku dosen pembimbing yang telah dengan
sabar memberikan bimbingan, pengarahan, masukan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Sr. Petra, CB., S. Pd, selaku kepala sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta,
yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
3. Bapak Linus dan Bapak Oni, selaku guru fisika SMA Stella Duce 1
Yogyakarta, atas segala bantuan dan dukungan selama peneliti melaksanakan
penelitian.
4. Siswi kelas XI IPA2 dan XI IPA3 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, terimakasih
atas kerjasamanya.
5. Para dosen penguji skripsi atas saran guna penyempurnaan penulisan skripsi
ini.
6. Para dosen Pendidikan Fisika, atas segala ilmu yang telah diberikan.
7. Pak Narjo, Pak Sugeng, dan Mbak Heni di sekretariat JPMIPA atas segala
bantuannya.
8. Mama, Adik, dan semua kerabat dekat atas kerja kerasnya, atas dukungan
materi dan spiritual, atas kasih dan doa yang tiada henti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
9. Sahabatku Asih, Dian, dan, Mas Bertus atas sumbangan (tenaga dan pikiran)
dan dorongan selama pembuatan skripsi.
10. Teman-teman P.Fis angkatan 2005 (Asih, Nita kris, Nita Cicil, Pepi, Eni, Feri,
Wido, Era, Wisnu, Wega, Yosi, Nuning, Maya, Ira, Ika, Khoti, Dini, Rita,
Nori, Tutik, Arun, Dinar, Agus, Helen, Irene, Cici), Pak Domi, Paul, Dedi,
Fajar, Mas Bayu, terima kasih atas support dan kebersamaan kita yang
mewarnai dan memperindah perjalanan hidupku.
11. Teman-teman KMPKS, terutama KMPKS Voice (Mas Fendy, Mas Jones, Mas
Bertus, Weni, Darti, Mba Rias, Mba Ayu, Mba Fitri, Mba Resti, Ambro, Mas
Tulus), terima kasih atas persahabatan sejati yang telah diberikan.
12. Teman-temanku yang lain: teman-teman Kos Flamboyan 217, koor KOMPAI
dan Organisasi, terima kasih atas kerjasamanya.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Akhir kata,
semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian.
Yogyakarta, 9 Oktober 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
BAB II DASAR TEORI ...................................................................................... 6
A. Pembelajaran Kooperatif.......................................................................... 6
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif .................................................. 6
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 8
4. Keterampilan Kooperatif .................................................................... 9
5. Peran Guru dan Siswa ...................................................................... 12
6. Macam-macam Pembelajaran Kooperatif ........................................ 15
B. TGT (Team Game Tournament) ............................................................ 23
1. Presentasi di Kelas ........................................................................... 24
2. Tim ................................................................................................... 24
3. Game ................................................................................................ 25
4. Turnamen ......................................................................................... 26
C. Proses dan Hasil Belajar ........................................................................ 28
1. Proses Belajar ................................................................................... 28
2. Hasil Belajar ..................................................................................... 30
D. Pokok Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan
Pada Gerak Dalam Bidang ..................................................................... 31
1. Posisi Partikel Pada Suatu Bidang ................................................... 31
2. Kecepatan Partikel Pada Suatu Bidang ............................................ 33
3. Percepatan Partikel Pada Suatu Bidang ........................................... 37
E. Kaitan Teori dengan Penelitian .............................................................. 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 42
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 42
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 42
C. Subjek Penelitian ................................................................................... 42
D. Treatment ............................................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Instrumen ............................................................................................... 47
F. Validitas ................................................................................................. 58
G. Metode Analisis Data ............................................................................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 61
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................... 61
B. Data Penelitian ....................................................................................... 62
1. Data pretes, postes, angket aktivitas siswi di kelas,
dan angket keterampilan bekerja sama di kelas
menggunakan metode TGT ............................................................... 62
2. Data pretes, postes, angket aktivitas siswi di kelas,
dan angket keterampilan bekerja sama di kelas
menggunakan metode ceramah ........................................................ 63
3. Data wawancara ............................................................................... 65
C. Perhitungan Statistik .............................................................................. 67
1. Angket aktivitas ............................................................................... 67
2. Angket keterampilan ........................................................................ 68
3. Pretes dan postes .............................................................................. 69
D. Analisis ................................................................................................. 72
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 74
E. Kesimpulan ............................................................................................ 74
F. Saran ...................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
LAMPIRAN
Lamp.1 : Surat Keterangan Telah Melakukan penelitian ................................. 77
Lamp.2 : RPP Metode TGT .............................................................................. 78
Lamp.3 : RPP Metode Ceramah ....................................................................... 82
Lamp.4 : Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 86
Lamp.5 : Penyelesaian Pretes dan Postes ......................................................... 93
Lamp.6 : Lembar Soal Turnamen ..................................................................... 97
Lamp.7 : Penyelesaian Lembar Soal Turnamen ............................................. 101
Lamp.8 : Daftar Peringkat Siswa Berdasarkan Pretes .................................... 111
Lamp.9 : Lembar Skor Permainan .................................................................. 112
Lamp.10 : Lembar Rangkuman Tim ................................................................ 114
Lamp.11 : Data Wawancara ............................................................................. 117
Lamp.12 : Contoh Pengisian Angket Aktivitas Siswi di Kelas (TGT) ............ 121
Lamp.13 : Contoh Pengisian Angket Aktivitas Siswi di Kelas (Ceramah) ..... 122
Lamp.14 : Contoh Pengisian Angket Keterampilan Bekerja Sama Siswi di
Kelas (TGT) .................................................................................... 123
Lamp.15 : Contoh Pengisian Angket Keterampilan Bekerja Sama Siswi di
Kelas (Ceramah) ............................................................................. 124
Lamp.16 : Contoh Jawaban Pretes & Postes Siswi (TGT) .............................. 125
Lamp.17 : Contoh Jawaban Pretes & Postes Siswi (Ceramah)........................ 131
Lamp.18 : Dokumentasi Penelitian .................................................................. 137
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Bagan Rangkaian Fase-fase dalam Proses Belajar di Sekolah ............. 28
Tabel II. Daftar Peringkat Siswa ........................................................................ 43
Tabel III. Lembar Penempatan Meja Turnamen ................................................ 45
Tabel IV. Lembar Skor Permainan. ................................................................... 46
Tabel V. Menghitung Poin Turnamen Untuk Empat Orang Pemain ................. 48
Tabel VI. Menghitung Poin Turnamen Untuk Tiga Orang Pemain ................... 49
Tabel VII. Menghitung Poin Turnamen Untuk Dua Orang Pemain .................. 49
Tabel VIII. Lembar Rangkuman Tim ................................................................ 49
Tabel IX. Kisi-kisi Distribusi Soal ..................................................................... 51
Tabel X. Soal Pretes dan Postes ......................................................................... 53
Tabel XI. Angket Aktivitas Siswa di Kelas ....................................................... 55
Tabel XII. Angket Keterampilan Siswa Bekerja SAma di Kelas ..................... 56
Tabel XIII. Wawancara Siswa .......................................................................... 57
Tabel XIV. Wawancara Guru ............................................................................ 57
Tabel XV. Jadwal dan Proses Pengumpulan Data Penelitian ........................... 61
Tabel XVI. Data Pembelajaran Metode TGT ................................................... 62
Tabel XVII. Data Pembelajaran Metode Ceramah ........................................... 63
Tabel XVIII. Hasil Statistik Angket Aktivitas Siswi ........................................ 67
Tabel XIX. Hasil Statistik Angket Keterampilan Siswi ................................... 69
Tabel XX. Hasil Statistik Pretes & Postes Metode TGT .................................. 70
Tabel XXI. Hasil Statistik TGT & Ceramah ..................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Aturan Permainan TGT .................................................................... 26
Gambar 2. Penempatan Meja Turnamen ............................................................ 27
Gambar 3. Vektor-vektor Satuan pada Sumbu X dan Y .................................... 31
Gambar 4. Posisi Partikel pada Bidang XOY .................................................... 32
Gambar 5. Lintasan Dua Partikel pada Bidang .................................................. 33
Gambar 6. Tampilan Geometris dari Kecepatan Sesaat .................................... 35
Gambar 7. Tampilan Geometris Percepatan Sesaat ........................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bangsa Indonesia sedang berada pada era menutup ketertinggalan dalam
bidang ilmu dan teknologi. Khususnya di bidang ilmu pendidikan, para
pendidik dan peneliti pembelajaran tak henti-hentinya mencari metode
pengajaran yang “cocok” untuk meningkatkan akademik intelektual penerus
generasi bangsa. Usaha yang banyak dilakukan oleh para pengajar adalah
memakai sistem kompetisi dalam pembelajaran di kelas (Lie, 2008:23). Mulai
dari masa awal pendidikan formal, seorang anak belajar dalam suasana
kompetisi dan harus berjuang keras memenangkan kompetisi untuk bisa naik
kelas atau lulus.
Sebenarnya kompetisi bukanlah satu-satunya model yang bisa dan harus
dipakai. Model lain yang bisa dipakai adalah model Cooperative Learning.
Ironisnya, model pembelajaran Cooperative Learning belum banyak
diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat
membanggakan sifat gorong royong dalam kehidupan bermasyarakat (Lie,
2008:28). Padahal di pihak lain, negara Barat misalnya saja Amerika, sudah
menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning ini dari tahun 1960
yang diprakarsai oleh Johnson & Johnson kemudian berkembang dan
melahirkan tipe pembelajaran kooperatif lainnya seperti: TGT (Teams Games
Tournaments) oleh De Vries & Edwards pada awal tahun 1970, GI (Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Investigation) oleh Sharan & Sharan pada pertengahan tahun 1970,
Constructive Controversy oleh Johnson & Johnson pada pertengahan tahun
1970, Jigsaw oleh Aronson dkk sekitar akhir tahun 1970, STAD (Student
Teams Achievement Divisions) oleh Slavin dkk sekitar akhir tahun 1970,
Complex Instruction oleh Cohen pada awal tahun 1980, TAI (Team
Accelerated Instruction) oleh Slavin dkk pada awal tahun 1980, CIRC
(Cooperative Integrated Reading & Composition) oleh Steven, Slavin, dkk
sekitar akhir tahun 1980. Baik metode maupun tipe pembelajaran
kooperatifnya telah diterapkan dalam berbagai tingkatan, yaitu tingkat dasar
sampai ke perguruan tinggi, dan pembelajaran kooperatif yang paling banyak
diterapkan adalah di tingkat SD kelas 4 – 6 (Johnson, David; Johnson, Roger;
& Stanne, Mary; 2000:1).
Berdasarkan penelusuran lewat internet, beberapa guru di Indonesia sudah
mulai menerapkannya dengan tipe-tipe pembelajaran kooperatifnya juga.
Misalnya saja pembelajaran kooperatif tipe TGT yang telah dilakukan oleh
Scolastika Mariani di Jurusan Matematika UNNES (Mariani, 2008:1),
Rusmawati pada siswa kelas VIII MTS Nipi Rakha Amuntai (Rozanie,
2009:1), dan Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Indonesia di kelas
IV SD untuk meningkatkan kemampuan membaca. Berdasarkan penelusuran
ini, ternyata metode pembelajaran kooperatif tipe TGT belum banyak
diterapkan pada mata pelajaran fisika terutama di Sekolah Menengah Atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bangsa Indonesia akan ketinggalan dalam pendidikan dengan negara lain
apabila tidak mau mengubah pola dan metode pengajaran dari yang “biasa” ke
yang “luar biasa” seperti menerapkan model pembelajaran kooperatif.
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan prestasi siswa
melalui kerjasama dalam kelompok, menumbuhkan semangat kompetitif yang
sehat, dan mengembangkan hubungan siswa di dalam kelas lewat aktivitas
belajar guna menumbuhkan sikap saling ketergantungan positif satu sama lain,
dimana setiap siswa bertanggung jawab membantu dan berjuang bersama-
sama dengan temannya mencapai prestasi yang optimal (Kindsvatter, Wilen,
& Ishler, 1996:308). Berdasarkan tujuan pembelajaran kooperatif tersebut,
tidak ada salahnya jika model pembelajaran kooperatif diperhitungkan oleh
guru untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
Dengan beberapa pertimbangan di atas, penulis meneliti “Pengaruh
Pembelajaran Metode Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada Bahasan
Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang”. Diharapkan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat merealisasikan tujuan dari
pembelajaran kooperatif dan menjadi kontribusi yang berguna bagi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap proses dan hasil belajar
siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada bahasan Posisi,
Kecepatan, dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang?”
Rumusan masalah tersebut dapat dirinci dalam penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
2. Bagaimanakah keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT?
3. Bagaimanakah proses belajar pada pembelajaran kooperatif tipe TGT?
4. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT?
5. Bagaimanakah tanggapan siswa dan guru pada metode kooperatif tipe
TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk:
1. mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
2. mengetahui keterampilan kooperatif siswa pada pembelajaran kooperatif
tipe TGT
3. mengetahui proses belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT
4. mengetahui hasil belajar pada pembelajaran kooperatif tipe TGT
5. mengetahui tanggapan siswa dan guru pada metode kooperatif tipe TGT
terhadap hasil dan proses belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Bagi Ilmu Pengetahuan dapat memberikan sumbangan berupa
informasi mengenai penerapan metode kooperatif tipe TGT pada bahasan
Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang.
2. Bagi Guru
Bagi guru mata pelajaran fisika SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, hasil
penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengaruh metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa
serta dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil
yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama
dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam
pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu
teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai
berikut (Kindsvatter, Wilen, & Ishler, 1996:308):
a. Saling ketergantungan positif.
b. Tatap muka lewat interaksi siswa dan keterampilan kerja sama dalam
kelompok kecil.
c. Tanggung jawab perseorangan terhadap penguasaan materi pelajaran.
d. Keterampilan sosial.
e. Memastikan bahwa dalam kelompok berproses bersama dalam belajar
dan perkembangan mereka dalam hubungan kerja yang efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Menurut Thompson, et al. (1995), pembelajaran kooperatif turut
menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran sains. Di dalam
pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok
kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam
kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 orang siswa, dengan kemampuan yang
heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran
kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk
melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang
berbeda latar belakangnya. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan
keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik.
Siswa di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa
diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang
direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota
kelompok adalah mencapai ketuntasan (Slavin, 1995, dalam Yusuf,
2003:1).
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah:
a. Setiap anggota memiliki peran
b. Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa
c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga
teman-teman sekelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
d. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok.
e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan
(Carin, 1993, dalam Yusuf, 2003:1).
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional
yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu
diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari
pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya
(Slavin, 1994, dalam Yusuf, 2003:1).
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidaktidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh
Ibrahim, et al. (2000), yaitu:
a. Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial,
juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting
lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang
model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan
kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik
dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar,
pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa
kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama
menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara
luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas
sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif
memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi
untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik
dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling
menghargai satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan
kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.
Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab
saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
4. Keterampilan Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja,
tetapi siswa atau peserta didik juga harus mempelajari keterampilan-
keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan
kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan membangun tugas
anggota kelompok selama kegiatan. Keterampilan-keterampilan selama
kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut (Lungdren, 1994, dalam
Yusuf, 2003:1).
a. Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal
1) Menggunakan kesepakatan
Yang dimaksud dengan menggunakan kesepakatan adalah
menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan
hubungan kerja dalam kelompok.
2) Menghargai masukan
Menghargai berarti memperhatikan atau mengenal apa yang dapat
dikatakan atau dikerjakan anggota lain. Hal ini berarti harus selalu
setuju dengan anggota lain.
3) Mengambil giliran dan berbagi tugas
Pengertian ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok
bersedia menggantikan dan bersedia mengemban tugas/
tanggungjawab tertentu dalam kelompok.
4) Berada dalam kelompok
Maksud di sini adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja
selama kegiatan berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5) Berada dalam tugas
Yang dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan
sesuai waktu yang dibutuhkan.
6) Mendorong partisipasi
Mendorong partisipasi berarti mendorong semua anggota
kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok.
7) Mengundang orang lain
Maksudnya adalah meminta orang lain untuk berbicara dan
berpartisipasi terhadap tugas.
8) Menyelesaikan tugas dalam waktunya
9) Menghormati perbedaan individu
Menghormati perbedaan individu berarti bersikap menghormati
terhadap budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua siswa atau
peserta didik.
b. Keterampilan Tingkat Menengah
Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan penghargaan
dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat
diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan,
menafsirkan, dan mengorganisir.
c. Keterampilan Tingkat Mahir
Keterampilan tingkat mahir meliputi memeriksa dengan cermat,
menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5. Peran Guru dan Siswa
a. Peran Guru
Pada pembelajaran kooperatif, peran guru dalam pengajaran
sangat berbeda dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Di dalam
pembelajaran kooperatif guru lebih bertindak sebagai fasilitator seperti
membentuk anggota kelompok. Akan tetapi, guru juga dapat mengajar
konsep dasar yang memang dibutuhkan siswa sebagai modal awal.
Sebagai fasilitator guru mempunyai kewajiban untuk mengawasi kerja
setiap anggota kelompok di dalam tim, guru dapat mengajar di dalam
kelompok kecil jika sewaktu-waktu memang ada keperluan atau
kebutuhan dari siswa, guru memberikan pertolongan ketika
dibutuhkan, dan guru mengevaluasi siswa dan kelompoknya dalam
membangun kerja sama satu sama lain. Pada dasarnya peran seorang
guru adalah mengetahui keadaan siswa lewat apa yang terjadi di dalam
kelas, bagaimana siswa berpikir dan mengerti serta mengolah materi
pelajaran dalam kelompok untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Di dalam perencanaan pembelajaran guru mempunyai dua tanggung
jawab pokok, yakni:
1) Menetapkan indikator yang akan dicapai siswa berdasarkan
struktur kurikulum pada setiap bab materi pelajaran supaya
kerjasama dalam kelompok dapat tercapai.
2) Membentuk kelompok untuk bekerja sama supaya tujuan dari
pembelajaran kooperatif dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Pada pembelajaran kooperatif guru memerlukan persiapan
matang dalam bekerja bersama-sama dengan siswa untuk membantu
mereka belajar bagaimana menampilkan peran mereka di dalam
kelompoknya. Siswa juga diarahkan untuk mengembangkan
pengetahuannya, memberikan masukan, dan menggali kemampuan
mereka. Selain itu, siswa juga dituntun untuk berinteraksi sosial,
seperti: aktif mendengarkan satu sama lain, komunikasi dari hati ke
hati, memberikan pujian, memberikan kritikan yang membangun, dan
memberikan semangat kepada teman-temannya.
Di dalam kelas, guru juga berperan untuk: (1) menerangkan
tugas kepada siswa dengan jelas, indikator yang harus dicapai siswa,
tujuan pembelajaran, aktivitas siswa untuk mengembangkan
pengetahuan; (2) mengawasi efektivitas jalannya pembelajaran
kooperatif di dalam kelompok, memberikan pertolongan jika
dibutuhkan, dan memberikan timbal balik terhadap kerja siswa di
dalam kelompok dalam memahami materi pelajaran (timbal balik
disini maksudnya siswa mendapat penguatan dari guru kalau
pestasinya tepat dan mendapatkan koreksi kalau prestasinya salah); (3)
mengevaluasi kerja siswa di dalam kelompok dan mengajak siswa
untuk mengevaluasi diri mereka sendiri ketika bekerja sama dalam
kelompok (Kindsvatter, Wilen, & Ishler, 1996:308-309).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Peran Siswa
Di dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan untuk
mengontrol dirinya sendiri dan anggota kelompoknya. Artinya, di
dalam kelompok mereka dapat berperan menjadi seorang guru dan
siswa. Hal ini melatih komunikasi siswa dan keterampilan mengolah
kelompok menjadi satu tim yang bisa belajar bersama dengan baik,
serta mengembangkan jiwa kepemimpinan. Setiap siswa berjuang
keras untuk menggali kemampuannya. Selain itu, siswa juga dapat
memberikan atau menerima masukan dari guru ataupun rekan
sekelompoknya, penguatan, dan dukungan, sehingga muncul saling
ketergantungan yang positif satu sama lain. Tujuan dari saling
ketergantungan positif ini untuk mendorong siswa melihat sejauh mana
mereka memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri dan kelompoknya
untuk meraih prestasi yang baik. Siswa juga bertanggung jawab
membantu satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa tiap
orang dalam kelompok siap mengerjakan kuis atau bentuk penilaian
lainnya tanpa bantuan satu timnya. Pada pembelajaran kooperatif,
kelompok terdiri dari 4 – 5 orang.
Selain bertanggung jawab terhadap pembelajaran kooperatif yang
dilakukan dalam kelompok, siswa juga berperan menganalisis
perkembangan kelompoknya, mengetahui kelemahan dan kekuatan
mereka ketika belajar berproses bersama. Dengan demikian, peran
siswa di dalam pembelajaran kooperatif adalah rasa tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
terhadap kelompoknya untuk mengembangkan akademik setiap
individu (Kindsvatter, Wilen, & Ishler, 1996:308-309).
6. Macam-macam Pembelajaran Kooperatif
Macam-macam pembelajaran kooperatif yang umum digunakan adalah:
a. Students Teams Achievement Divisions (STAD) (Pembagian
Pencapaian Tim Siswa)
Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas
empat atau lima orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis
kelamin, dan latar belakang etnisnya. Guru menyampaikan pelajaran
lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua
anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya semua siswa
mengerjakan kuis mengenai materi pelajaran secara sendiri-sendiri,
dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu.
Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian
mereka sebelumya, dan kepada masing-masing tim akan diberikan
poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan
hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini kemudian dijumlahkan
untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria
tertentu akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lainnya.
Seluruh rangkaian kegiatan, termasuk presentasi yang disampaikan
guru, praktik tim, dan kuis biasanya memerlukan waktu 3-5 jam
pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
STAD telah digunakan dalam berbagai macam pelajaran yang ada,
mulai dari matematika, bahasa, seni, sampai dengan ilmu sosial dan
ilmu pengetahuan ilmiah.
Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya
dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam
menguasai materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Para siswa
bekerja sama setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Mereka
boleh berpasangan dan membandingkan jawaban masing-masing,
saling membantu satu sama lain jika ada yang salah memahami,
mendiskusikan penyelesaian masalah, mereka juga boleh saling
memberikan kuis mengenai objek yang sedang mereka pelajari.
Mereka bekerja dengan teman satu timnya, menilai kekuatan dan
kelemahan mereka untuk membantu mereka berhasil dalam kuis.
Meski para siswa belajar bersama, mereka tidak boleh saling bantu
dalam mengerjakan kuis. Tiap siswa harus tau materinya. Tanggung
jawab individual seperti ini memotivasi siswa untuk memberi
penjelasan dengan baik satu sama lain, karena satu-satunya cara bagi
tim untuk berhasil adalah dengan membuat semua anggota tim
menguasai informasi atau konsep yang diajarkan. Karena skor tim
didasarkan pada kemajuan yang dibuat anggotanya dibandingkan hasil
yang dicapai sebelumnya (kesempatan sukses yang sama), semua
siswa punya kesempatan utnuk menjadi “bintang”, baik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
memperoleh skor yang lebih tinggi dari rekor mereka sebelumnya
maupun dengan membuat jawaban kuis yang sempurna.
b. Jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pertama kali dikembangkan
oleh Aronson. dkk di Universitas Texas. Model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif,
siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dengan
memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota
bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi
yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota
kelompok yang lain.
Keunggulan kooperatif tipe jigsaw adalah meningkatkan rasa
tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga
pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan
materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Selain itu, juga
meningkatkan kerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi
yang ditugaskan.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat
kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok
awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk
dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
terampil dan mengetahui latar belakang siswa agar tercipta suasana
yang baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan kelompok ahli,
yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain
(kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu
untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan
topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas
materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta
membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut.
Disini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota
kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan.
Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian
kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman
sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan
di kelompok ahli. Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi
pengetahuan yang di dapatkan saat melakukan diskusi di kelompok
ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada
kelompok asal. Kunci tipe Jigsaw ini adalah ketergantungan setiap
siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang
diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggung jawab dan
kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan
informasi dan memecahkan masalah yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Team Accelerated Instruction (TAI)
Dalam TAI tim belajar dibagi atas tiga sampai empat orang yang
memliki kemampuan berbeda dan memberi sertifikat untuk tim dengan
kinerja yang baik. TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif
dengan pengajaran individual yang dirancang khusus bagi siswa yang
belum siap untuk menerima materi yang lebih kompleks atau
mendalam.
Secara umum, anggota tim bekerja pada materi pelajaran yang
berbeda. Teman satu tim saling memeriksa hasil kerja masing-masing
menggunakan lembar jawaban dan saling membantu dalam
menyelesaikan berbagai masalah. Pada materi tes yang terakhir akan
dilakukan tanpa bantuan teman satu tim dan skornya dihitung dari tes
pertama sampai tes terakhir. Tim yang berhasil melampaui kriteria
skor tertentu akan mendapatkan pernghargaan.
Dalam TAI, para siswa saling mendukung dan saling membantu
satu sama lain untuk berusaha keras supaya timnya berhasil. Tanggung
jawab individu dipastikan lewat skor akhir karena siswa melakukan tes
akhir tanpa bantuan teman satu timnnya lagi. Para siswa juga
mendapatkan kesempatan sukses yang sama dalam pencapaian prestasi
belajar karena telah ditempatkan berdasarkan tingkat kemampuan atau
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC)
CIRC banyak diterapkan pada sekolah dasar dan sekolah
menengah untuk mengajarkan membaca dan menulis. Guru
menggunakan novel atau bahan bacaaan yang berisi latihan soal dan
cerita. Para siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim mereka
untuk belajar dalam kegiatan yang bersifat kognitif, termasuk
membacakan cerita satu sama lain, membuat prediksi mengenai
bagaimana akhir dari sebuah cerita naratif, saling merangkum cerita
satu sama lain, menulis tanggapan terhadap cerita, dan melatih
pengucapan, dan kosa kata.
Dalam kebanyakan kegiatan CIRC, para siswa mengikuti
serangkaian pengajaran guru, praktik tim, pra-penilaian tim, dan kuis.
Para murid tidak mengerjakan kuis sampai teman satu timnya
menyatakan bahwa mereka sudah siap. Penghargaan untuk tim dan
sertifikat akan diberikan kepada tim berdasarkan kinerja rata-rata dari
semua anggota tim dalam semua kegiatan membaca dan menulis yang
telah dilakukan. Karena siswa belajar dengan materi yang sesuai
dengan tingkat kemampuan mereka, maka mereka punya kesempatan
yang sama untuk sukses. Kontribusi siswa pada timnya didasarkan
pada skor kuisnya dan membuat karangan tertulis secara mandiri tanpa
dibantu teman satu timnya lagi memastikan ada tanggung jawab
individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Group Investigation (Kelompok Investigasi)
Gorup Investigation dikembangkan oleh Shlomo dan Yael Sharan
di Universitas Tel Aviv, merupakan perencanaan pengaturan kelas
yang umum di mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil
menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta
perencanaan dan proyek kooperatif. Dalam metode ini, para siswa
dibebaskan membentuk kelompoknya sendiri yang terdiri dari dua
sampai enam orang anggota. Kelompok ini kemudian memilih topik-
topik dari bab yang telah dipelajari oleh seluruh kelas, membagi topik-
topik ini menjadi tugas-tugas pribadi dan melakukan kegiatan yang
diperlukan untuk mempersiapkan laporan kelompok. Tiap kelompok
lalu mempresentasikan atau menampilkan penemuan mereka di
hadapan seluruh kelas.
f. Learning Together (Belajar Bersama)
David dan Roger Johnson dari Universitas Minnesota
mengembangkan Learning Together dari pembelajaran kooperatif
Johnson, Johnson, & Smith. Metode yang mereka teliti melibatkan
siswa yang dibagi dalam kelompok yang terdiri atas empat atau lima
kelompok dengan latar belakang berbeda mengerjakan lembar tugas.
Kelompok-kelompok ini menerima satu lembar tugas dan menerima
pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
g. Complex Instruction (Pengajaran Kompleks)
Elizabeth Cohen dan rekan-rekannya di Universitas Stanford telah
mengembangkan dan melakukan penelitian terhadap pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada penggunaan proyek berorientasi
penemuan, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan ilmiah,
matematika, dan ilmu sosial. Fokus utama dari Complex Instruction
adalah membangun respek terhadap semua kemampuan yang dimiliki
para siswa dan guru menunjukkan bagaimana tiap siswa punya
kelebihan dalam sesuatu yang akan membantu keberhasilan kelompok.
Complex Instruction secara khusus telah digunakan dalam pendidikan
dengan menggunakan dua bahasa dan dalam kelas yang heterogen
yang menggunakan bahasa siswa-siswa minoritas, di mana materi
pelajaran sering kali disampaikan dalam bahasa Inggris maupun
Spanyol.
h. Structure Dyadic Methods (Metode Struktur Berpasangan)
Metode Struktur berpasangan ini beranggotakan dua orang.
Penelitian telah menunjukkan bagaimana pelajaran materi
berpasangan, di mana siswa saling bergantian menjadi guru dan murid
untuk mempelajari berbagai macam prosedur atau menyari informasi
dari teks, dapat menjadi sangat efektif dalam meningkatkan
pembelajaran siswa. Strategi pembelajaran berpasangan juga telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
digunakan sejak lama di dalam kelas. Salah satu metode, yang disebut
Classwide Peer Tutoring (Pengahargaan Berpasangan Seluruh Kelas),
cara kerjanya adalah dengan memilih teman kelas sebagai pengajar
seperti pada prosedur pelajaran sederhana. Pengajar akan
mengemukakan masalah kepada yang diajar. Jika dia bisa menjawab
dengan benar maka akan mendapatkan poin. Jika tidak, si pengajar
akan memberikan jawaban dan yang diajar harus menuliskan jawaban
tersebut sebanyak tiga kali, membaca ulang kalimatnya dengan benar;
atau bisa juga membenarkan kesalahan mereka. Tiap sepuluh menit si
pengajar dan yang mengajar berganti peran. Pasangan yang
mendapatkan poin paling banyak akan diberikan penghargaan.
B. TGT (TEAM GAME TOURNAMENT)
Pada mulanya TGT dikembangkan oleh David DeVries dan Keith
Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins.
Metode ini menggunakan materi pelajaran, pengajaran guru, dan tim kerja
yang sama dengan STAD. Akan tetapi kuis digantikan dengan turnamen,
dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk
mendapatkan skor bagi timnya. Siswa memainkan game bersama 2 - 4 orang
pada “meja turnamen”, dimana 2 - 4 peserta dalam satu meja turnamen ini
adalah para siswa yang memiliki tingkat kemampuan kurang lebih sama.
Di dalam TGT teman satu tim akan saling membantu dalam
mempersiapkan diri untuk permainan dengan cara mempelajari lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kegiatan dan masalah-masalah yang ada dalam materi pelajaran, tetapi
sewaktu siswa bermain dalam game, temannya tidak boleh membantu lagi
untuk memastikan tanggung jawab indidual. TGT sangat sering
dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan turnamen tertentu pada
struktur STAD yang biasanya.
Deskripsi dari komponen-komponen TGT adalah sebagai berikut:
1. Presentasi di Kelas
Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi
di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang seringkali
dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga
memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan
pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar
berfokus pada unit TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari
bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama
presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim
mereka.
2. Tim
Tim terdiri dari dua sampai empat siswa yang mewakili seluruh
bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnis.
Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim
benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.
Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari
lembar-kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi
pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama,
membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman
apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.
Tim adalah komponen yang paling penting dalam TGT. Pada saat
melakukan permainan ditekankan setiap anggota tim melakukan yang
terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk
membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok
untuk meningkatkan kinerja mereka dalam pencapaian prestasi, seperti
memberikan perhatian dan kritikan yang membangun. Sehinggga tercipta
hubungan yang positif dalam tim dan dapat meningkatkan rasa harga diri.
3. Game
Gamenya terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang isinya relevan
untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di
kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja
dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda.
Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis
pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor
dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu
tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain
saling menantang jawaban masing-masing. Aturan tentang penantang ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
berlaku jika isi dari permainan tersebut melibatkan permasalahan. Berikut
ini pada gambar 1 dijelaskan contoh peraturan game untuk 3 orang
pemain.
Pembaca
1. Ambil kartu bernomor dan carilah soal yang berhubungan dengan nomor
tersebut pada lembar permainan.
2. Bacalah pertanyaannya dengan keras.
3. Cobalah untuk menjawab
Penantang I
Menantang jika memang dia mau
(dan memberikan jawaban berbeda)
atau boleh melewatinya.
Penantang II
Boleh menantang jika penentang I melewati, dan jika memang dia mau. Apabila
semua penantang sudah menantang atau melewati, guru (sebagai juri) dan salah
satu siswa memeriksa lembar jawaban. Siapapun yang jawabannya benar berhak
menyimpan kartunya. dan tidak ada sanksi pengurangan skor.
Gambar 1. Aturan Permainan (TGT)
4. Turnamen
Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung.
Biasanya turnamen berlangsung pada akhir minggu atau akhir bab, setelah
guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja
kelompok terhadap lembar-kegiatan. Pada turnamen pertama, guru
menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen (lihat gambar 2). Pada
gambar 2, dimisalkan penempatan pada meja turnamen untuk tiga siswa
yang berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada
meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini, seperti halnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sistem skor kemajuan individual dalam STAD, memungkinkan para siswa
dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal
terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik.
Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja
tergantung pada kinerja mereka pada turnamen akhir. Pemenang pada tiap
meja “naik tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi (misalnya, dari
meja 6 ke meja 5). Skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang
sama, dan yang skornya paling rendah “diturunkan”. Dengan cara ini, jika
pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya mereka
akan terus dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat
kinerja yang sesungguhya.
TIM A
TIM B TIM C
Gambar 2. Penempatan pada Meja Turnamen
A-1 A-2 A-3 A-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah
Meja Turnamen
2
Meja Turnamen
1
Meja Turnamen
3
Meja Turnamen
4
B-1 B-2 B-3 B-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah
C-1 C-2 C-3 C-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Proses Belajar
Proses belajar dapat diartikan secara luas dan secara sempit. Dalam arti
luas, proses belajar adalah: “Suatu aktivitas psikis/ mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
setumpuk perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan
nilai-sikap”. Sedangkan dalam arti sempit, proses belajar menunjuk pada
bentuk atau jenis belajar tertentu (Winkel, 2004: 337-338). Di dalam
penelitian ini penilaian proses belajar siswa lebih ditekankan kepada
aktivitas dan keterampilan kerja sama siswa di kelas selama pembelajaran
berlangsung.
Rangkaian seluruh kejadian internal yang berlangsung bila orang
belajar dapat dilukiskan sebagai rangkaian/ pola fase dalam proses belajar.
Khususnya proses belajar, sebagaimana berlangsung di sekolah, dapat
digambarkan sebagai rangkaian fase-fase yang harus dilalui oleh siswa.
Rangkaian tersebut digambarkan dalam bagan berbentuk tabel I sebagai
berikut (Winkel, 2004:350-352).
Tabel I. Bagan Rangkaian Fase-fase dalam Proses Belajar di Sekolah
No. Fase Skema
1. Motivasi Siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri.
2. Konsentrasi Siswa khusus memperhatikan unsur-unsur yang relevan, sehingga terbentuk pola perseptual tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Mengolah Siswa menahan informasi dalam STM (ingatan jangka pendek) dan mengolah informasi untuk diambil maknanya (dibuat berarti).
4. Menyimpan Siswa menyimpan informasi yang telah diolah ke dalam LTM (ingatan jangka panjang); informasi dimasukkan ke dalam ingatan. Hasil belajar sudah diperoleh, sebagian atau keseluruhan.
5. a. Menggali (1)
b. Menggali (2)
Siswa menggali informasi yang tersimpan dalam ingatan danmemasukkannya kembali ke dalam ingatan jangka pendek. Informasi ini dikaitkan dengan informasi baru atau dikaitkan dengan sesuatu di luar lingkup bidang studi yang bersangkutan. Kemudian dimasukkan kembali ke ingatan jangka panjang. Siswa menggali informasi yang tersimpan dalam LTM dan mempersiapkannya sebagai masukan bagi fase prestasi baik secara langsung maupun melalui STM.
6. Prestasi Informasi yang tergali digunakan untuk memberikan prestasi yang menampakkan hasil belajar.
7. Umpan Balik Siswa mendapat konfirmasi, sejauh prestasinya tepat. Jika prestasinya tepat mendapatkan penguatan dan jika prestasinya salah mendapatkan koreksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Hasil Belajar
Pengertian mengenai hasil belajar sangat luas, berikut ini ada rumusan
mengenai pengertian hasil belajar dari beberapa ahli, seperti:
a. Dimyati dan Moedjiono (1994:4) menyatakan bahwa ”hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak
belajar”.
b. Kamus umum bahasa indonesia disebutkan bahwa ”hasil belajar
merupakan sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh suatu usaha
atau dapat juga berarti pendapat atau perolehan, buah”
(Poerwadarminta, 1996: 337).
c. Hasil belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya” (Slameto,1995:2).
d. Menurut Peneliti, hasil belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan siswa secara sadar untuk memperhatikan, menahan,
menyimpan, dan menggali pengetahuan yang relevan guna
mendapatkan prestasi yang optimal baik melalui pengalaman sendiri
maupun interaksi dengan orang lain ataupun lingkungannya. Di dalam
penelitian ini hasil belajar yang digunakan adalah ranah kognitif
berupa nilai tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. POKOK BAHASAN POSISI, KECEPATAN, DAN PERCEPATAN
PADA GERAK DALAM BIDANG
Dasar teori pada Bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Gerak dalam
Bidang diambil dari buku karangan Marthen Kanginan dengan judul Fisika
untuk SMA Kelas XI Semester 1.
1. Posisi Partikel Pada Suatu Bidang
Posisi Partikel pada suatu bidang akan kita nyatakan dengan
vektor-vektor satuan, yaitu vektor satuan pada sumbu X, ditulis i dan pada
sumby Y, ditulis j (Gambar 3).
j
Gambar 3. Vektor‐vektor satuan pada sumbu X dan Y
Besar vektor satuan i = 1 dan j = 1
Ambil titik asal O sebagai titik acuan, maka posisi sebuah partikel
yang bergerak pada bidang XOY di mana pada saat t memiliki kooordinat
(x,y) (Gambar 4) dapat dinyatakan sebagai:
i X
Y
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 4. Posisi partikel pada bidang XOY
Posisi partikel pada bidang r = x i + y j
Menentukan perpindahan partikel pada bidang
Misalkan trayektori (lintasan) yang ditempuh sebuah partikel pada
suatu bidang adalah seperti pada gambar 5. pada saat t = t1, partikel berada
di titik P1 (x1, y1) dengan vektor posisi r1 = x1 i + y1 j. Beberapa saat
kemudian, t = t2 partikel berada pada titik P2 (x2, y2) dengan vektor posisi
r2 = x2 i + y2 j. Bagaimanakah perpindahan partikel itu dari t = t1 ke t =
t2?
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi (kedudukan)
suatu partikel dalam suatu selang waktu tertentu. Vektor perpindahan
berarah dari titik awal ke titik akhir. Pada gambar 5, titik awal adalah P1
dan titik akhir adalah P2. Tentu saja, vektor perpindahan ∆ adalah segmen
garis berarah P1P2. Pada segitiga vektor OP1P2, vektor yang menutup
adalah r2 sehingga berlaku: r2 = r1 + ∆ atau ∆ = r2 - r1
x iXO
y i
Y
r = x i + y j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 5. Lintasan dua partikel pada bidang
Dalam bentuk komponen diperoleh:
∆ = (x2 i + y2 j) – (x1 i + y1j)
= (x2 - x1) i + (y2 - y1) j
∆ = ∆ i + ∆ j
dengan
∆ = x2 - x1 dan ∆ = y2 - y1
2. Kecepatan Partikel Pada Suatu Bidang
a. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rara-rata pada garis lurus dituliskan dengan persamaan
∆∆
Dalam gerak pada bidang (dua dimensi) definisinya tetap, hanya
∆ diganti dengan vektor posisi ∆ .
P1(x1, y1)
P2(x2, y2) r1
r2
∆r
X
Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kecepatan rata-rata pada bidang
∆∆
Dengan r2 adalah posisi pada t = t2 dan r1 adalah posisi pada t = t1.
Bentuk komponen dari kecepatan rata-rata kita peroleh dengan
mensubtitusi ∆ dengan ∆ i + ∆ j.
∆ ∆ ∆
∆∆
∆∆
dengan
∆∆
dan ∆∆
Oleh karena ∆∆
, kecepatan rata-rata searah dengan arah
perpindahan ∆ (lihat gambar 5).
b. Kecepatan Sesaat Sebagai Kemiringan Grafik Komponen r Terhadap t
Kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata untuk selang waktu
∆ adalah mendekati nol. Secara matematis ditulis
Definisi kecepatan sesaat
∆ ∆
∆∆
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pada gambar 6 ditunjukkan proses limit pada suatu grafik posisi x
terhadap t.
Gambar 6. Tampilan geometris dari kecepatan sesaat
Di sini selang waktu ∆ terus diperkecil dengan mengambil t1 tetap
dan t2 mendekati t1. Ketika ∆ mendekati nol, ∆ mendekati nol dan
kecepatan rata-rata menjadi kecepatan sesaat v, yang sejajar dengan
garis singgung kurva posisi pada t = t1. Dengan demikian, dapatlah
dinyatakan tampilan geometris dari kecepatan sesaat.
Kecepatan sesaat pada t = t1 adalah kemiringan garis singgung dari
grafik posisi x-t pada saat t = t1.
c. Kecepatan Sesaat Sebagai Turunan Fungsi Posisi
Menurut tafsiran geometris pada ilmu matematika diketahui bahwa
kemiringan garis singgung dari grafik x-t adalah sama dengan turunan
pertama dari fungsi x terhadap t. Dengan demikian, dapatlah
dinyatakan tafsiran geometris dari kecepatan sesaat.
∆ ∆
∆ ∆
∆
∆ ∆ ∆
t
x Tangensial pada P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kecepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi posisi x
terhadap t
Secara matematis ditulis
Kecepatan sesaat untuk gerak lurus
d. Kecepatatan Sesaat Untuk Gerak Pada Bidang
Bentuk komponen dari kecepatan sesaat v diperoleh dengan
mensubtitusi r = x i + y j ke dalam persamaan
dengan
dan
e. Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan
Jika komponen-komponen kecepatan dan sebagai fungsi
waktu diketahui, posisi horizontal x dan posisi vertikal y dari partikel
dapat ditentukan dari persamaan dan dengan
pengintegralan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dengan , adalah koordinat posisi awal partikel. Vektor posisi
partikel pada bidang, r, dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan r = x i + y j.
3. Percepatan Partikel Pada Bidang
a. Percepatan Rata-rata
Percepatan rata-rata ( ) sebagai perubahan kecepatan dalam suatu
selang waktu tertentu.
Percepatan rata-rata pada garis lurus
∆∆
Dengan v2 adalah posisi pada t = t2 dan v1 adalah posisi pada t = t1.
Bentuk komponen dari percepatan rata-rata diperoleh dengan
mensubtitusi ∆ ke dalam persamaan percepatan rata-rata pada garis
lurus.
∆ ∆ ∆
∆∆
∆∆
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dengan
∆∆ dan
∆∆
b. Percepatan Sesaat Sebagai Kemiringan Grafik v – t
Percepatan sesaat sebagai percepatan rata-rata untuk selang waktu
∆ adalah mendekati nol. Secara matematis ditulis
Definisi percepatan sesaat
∆ ∆
∆∆
Pada gambar 7 ditunjukkan proses limit pada suatu grafik posisi v
terhadap t.
Gambar 7. Tampilan geometris percepatan sesaat
Percepatan sesaat pada t = t1 adalah kemiringan garis singgung dari
grafik posisi v-t pada saat t = t1.
x
∆ ∆
∆ ∆
Tangensial pada P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Percepatan Sesaat Untuk Gerak Pada Bidang
Percepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi kecepatan v
terhadap waktu t. Secara matematis ditulis:
Bentuk komponen dari percepatan a diperoleh dengan mensubtitusi
ke dalam persamaan
Dengan
dan
Karena dan , maka
dan
E. KAITAN TEORI DENGAN PENELITIAN
Salah satu keberhasilan dalam pendidikan sangat ditentukan oleh
pengetahuan (kognitif) seseorang. Salah satu penerapan teori kognitif adalah
teori belajar konstruktivisme. Dan bentuk dari teori konstruktivisme dalam
pembelajaran adalah penerapan pembelajaran kooperatif.
Sasaran pusat dari pembelajaran kooperatif adalah akademik intelektual
dan hasil belajar yang baik dengan menekankan usaha kerja sama siswa.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa lebih mudah menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit lewat diskusi dengan temannya. Melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
diskusi maka akan terjalin komunikasi sehingga dapat meningkatkan daya
nalar, keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberi kesempatan siswa
untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe
TGT dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan siswa di kelas. Aktivitas
yang dimaksud adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan siswa selama proses
belajar mengajar berlangsung seperti: mendengarkan atau memperhatikan
penjelasan guru, membaca lembar kegiatan, mengerjakan persoalan/ tugas,
menulis catatan penting baik dari hasil diskusi dengan teman maupun
penjelasan dari guru, berdiskusi dengan teman membicarakan bahan,
menyumbangkan ide/ gagasan, bertanya, dan menjawab pertanyaan.
Menurut Lungdren dalam Yusuf, teori keterampilan kooperatif terbagi
menjadi keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah, dan tingkat
mahir. Keterampilan kooperatif ini berlangsung di dalam kelompok. Akan
tetapi, keterampilan yang dipakai dalam penelitian ini adalah keterampilan
kooperatif yang dilakukan baik dalam kelompok ataupun dengan teman
sebangku. Ketiga tingkat keterampilan kooperatif tersebut tidak digunakan
semuanya dalam penelitian, tetapi dipilih beberapa saja seperti: berpartisipasi
dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), menghargai dan menerima
masukan, menghargai perbedaan individu, mengerjakan tugas/ tes tepat waktu,
dan memberi dukungan pada teman. Lewat aktivitas dan keterampilan
kooperatif, maka akan tampak proses belajar siswa. Diharapkan proses belajar
siswa berlangsung secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Hasil belajar siswa pada penelitian ini mengarah pada ranah kognitif
melalui nilai tes tertulis berupa pretes dan postes. Tes yang dilakukan
mengacu pada bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Gerak Dalam
Bidang. Dengan demikian, diharapkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe
TGT dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa yang optimal.
Dari pemikiran di atas, maka dasar teori digunakan untuk membantu
membuat treatment dan instrument di dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Termasuk
dalam penelitian kuantitatif karena menggunakan statistik untuk mengetahui
proses dan hasil belajar siswa. Proses belajar siswa dilihat dari aktivitas dan
keterampilan bekerja sama siswa di dalam kelas, sedangkan hasil belajar siswa
dilihat dari pretes dan postes. Termasuk dalam penelitian kualitatif karena
dalam penelitian ingin diketahui juga tanggapan siswa dan guru terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
B. WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian dilaksanakan tanggal 14, 15, 17, 21, 22, 23, dan 24 Juli 2009 di
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
C. SUBJEK PENELITIAN
Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA2 dan XI IPA3 SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta.
D. TREATMENT
Dalam penelitian ini treatment yang akan digunakan adalah kegiatan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kegiatannya antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Persiapan
a. Materi yang digunakan dapat berupa buku teks, sumber-sumber
terbitan lainnya, atau materi yang dibuat oleh guru.
b. Menempatkan siswa ke dalam tim
Dalam membagikan siswa ke dalam tim perlu diseimbangkan
tiap timnya, supaya (a) tiap tim terdiri dari atas level yang kinerjanya
berkisar dari yang rendah, sedang, dan tinggi; (b) level kinerja yang
sedang dari semua tim yang ada di kelas hendaknya setara.
Guru membuat daftar peringkat siswa dari yang tertinggi
sampai yang terendah berdasarkan kinerjanya seperti nilai ujian siswa.
Sebagai contoh pada tabel II.
Tabel II. Daftar Peringkat Siswa
Peringkat Nama Tim
Siswa berprestasi tinggi
1 2 3 4 5 6 7 8
A B C D E F G H
Siswa berprestasi sedang
9 10 11 12 13 14 15
H G F E D C B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
16 17 18 19 20 21 22 23 24
A A B C D E F G H
Siswa berprestasi rendah
25 26 27 28 29 30 31 32
H G F E D C B A
Tiap tim harus terdiri dari empat anggota jika memungkinkan.
Sehingga jumlah siswa yang ada di kelas dibagi empat. Misalnya, jika
di kelas ada 32 siswa, maka guru akan membentuk delapan tim yang
masing-masing beranggotakan empat orang. Jika pembagiannya tidak
genap, misalkan jumlah siswa 30 orang, berarti ada 7 tim; lima tim
beranggotakan empat orang dan dua tim beranggotakan lima orang.
c. Menempatkan para siswa ke dalam meja turnamen.
Berdasarkan daftar peringkat siswa seperti contoh pada tabel
II, guru menempatkan siswa ke dalam meja turnamen seperti pada
gambar 2 kemudian memasukkan nama-nama siswa tersebut ke dalam
lembar penempatan meja turnamen pada tabel III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel III. Lembar Penempatan Meja Turnamen
Nama siswa Nama Tim TGT 1 2 3 4 5 6
2. Jadwal Kegiatan
TGT terdiri dari siklus regular dari aktifitas pengajaran, sebagai
berikut:
a. Pengajaran
Waktu: 1-2 JP
Gagasan Utama: Menyampaikan pelajaran
Materi yang dibutuhkan: Rencana pembelajaran
b. Belajar Tim
Waktu: 1-2 JP
Gagasan utama: Para siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam
tim mereka untuk menguasai materi.
Materi yang dibutuhkan: dua lembar kegiatan untuk tiap tim dan
dua lembar jawaban untuk tiap tim.
c. Turnamen
Waktu: 1 JP
Gagasan utama: Para siswa memainkan game yang terdiri atas
pertanyaan-pertanyaan yang isinya relevan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan siswa dalam kemampuan yang homogen,
dengan meja turnamen tiga peserta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Materi yang dibutuhkan:
1) Lembar pembagian meja turnamen yang sudah diisi (tabel
III).
2) Satu kopian lembar permainan dan jawaban untuk tiap meja
turnamen.
3) Satu lembar skor permainan untuk tiap meja turnamen
(Tabel IV). Satu boks kartu bernomor, yang berhubungan
dengan nomor pertanyaan-pertanyaan pada lembar
permainan, untuk tiap meja turnamen.
Tabel IV. Lembar Skor Permainan Putaran ke…
Pemain Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
d. Rekognisi Tim
Menentukan skor tim dan mempersiapkan sertifikat atau
bentuk-bentuk penghargaan lainnya.
e. Metode Ceramah
Metode ceramah ini digunakan sebagai pembanding dengan
metode kooperatif tipe TGT, apakah ada perbedaan terhadap
proses dan hasil belajar siswa menggunakan metode ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dengan metode kooperatif tipe TGT. Langkah-langkah
pembelajaran metode ceramah yang digunakan berupa pengajaran
oleh guru, tanya jawab guru kepada siswa, tanya jawab siswa
dengan siswa, dan mengerjakan soal-soal. Walaupun metode
ceramah ini sebagai pembanding, instrumen penelitian dan metode
analisis datanya sama seperti TGT.
E. INSTRUMEN
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan dibedakan menjadi 2
macam, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS),
dan lembar soal turnamen. Di dalam RPP disusun kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan indikator yang ingin dicapai dan metode
pembelajaran yang digunakan. Pada LKS berisi uraian materi dan latihan
soal untuk membantu proses belajar siswa. Sedangkan pada lembar soal
turnamen berisi 36 soal yang terdiri dari: 8 soal tingkat tinggi dengan
bobot 20 tiap soal, 18 soal tingkat sedang dengan bobot 15 tiap soal, 10
soal tingkat rendah dengan bobot 10 tiap soal. Penentuan bobot dilakukan
berdasarkan banyaknya langkah dan persamaan yang digunakan untuk
menyelesaikan soal. Setelah turnamen selesai, guru memeriksa poin-poin
turnamen dan menentukan skor tim (tabel V/ VI/ VII, disesuaikan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berapa pemain) dari tiap siswa ke lembar rangkuman (tabel VIII) dari
timnya masing-masing, lalu menambahkan seluruh skor anggota tim, dan
membagi dengan jumlah anggota tim yang bersangkutan. Soal turnamen
ini mencakup semua tujuan pembelajaran pada Bahasan Posisi, Kecepatan,
dan Percepatan Gerak dalam Bidang sesuai dengan kompetensi dasar serta
indikator KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) di SMA. Lembar
soal turnamen ini digunakan untuk membantu pemahaman siswa dalam
proses belajar supaya mendapatkan hasil belajar yang baik ketika di tes.
Tabel V. Menghitung Poin-poin Turnamen Untuk Permainan Dengan Empat Orang Pemain
Pemain
Tidak ada
yang seri
Seri nilai
tertinggi
Seri nilai
tengah
Seri nilai
rendah
Seri nilai
tertinggi 3
macam
Seri nilai
terendah 3
macam
Seri 4 macam
Seri nilai
tertinggi dan
terendahPeraih skor
tertinggi 60 50 60 60 50 60 40 50
Peraih skor
tengah atas
40 50 40 40 50 30 40 50
Peraih skor
tengah bawah
30 30 40 30 50 30 40 30
Peraih skor
rendah 20 20 20 30 20 30 40 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel VI. Menghitung Poin-poin Turnamen Untuk Permainan Dengan Tiga Orang Pemain
Pemain
Tidak ada
yang seri
Seri nilai
tertinggi
Seri nilai
terendah
Seri 3 macam
Peraih skor
tertinggi60 50 60 40
Peraih skor
tengah 40 50 30 40
Peraih skor
rendah 20 20 30 40
Tabel VII. Menghitung Poin-poin Turnamen Untuk Permainan Dengan Dua Orang Pemain
Pemain Tidak seri Seri
Peraih skor
tertinggi60 40
Peraih skor
terendah20 40
Tabel VIII. Lembar Rangkuman Tim Nama Tim: …………………………… Anggota Tim 1 2 3 4 5
Total Skor Tim
Rata-rata Tim
Penghargaan Tim
Berikut ini, pada tabel IX akan dijabarkan kisi-kisi distribusi soal
turnamen menurut kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran
sesuai dengan bahasan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kompetensi Dasar
Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola
dengan menggunakan vektor
Indikator
Menganalisis besaran perpindahan, kecepatan, dan percepatan pada
perpaduan gerak lurus dengan menggunakan vector
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
a. menentukan posisi partikel pada bidang
b. menganalisis perpindahan partikel pada bidang
c. menerapkan persamaan kecepatan rata-rata pada bidang dalam
pemecahan masalah
d. menganalisis kecepatan sesaat sebagai kemiringan grafik komponen r
terhadap t
e. menganalisis kecepatan sesaat sebagai turunan dari fungsi posisi
f. menganalisis kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang
g. menentukan posisi dari fungsi kecepatan
h. menerapkan persamaan percepatan rata-rata pada bidang dalam
pemecahan masalah
i. menganalisis percepatan sesaat sebagai kemiringan grafik v(t)
j. menganalisis percepatan sesaat untuk gerak pada bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel IX. Kisi-kisi Distribusi Soal Turnamen Menurut Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Jumlah soal Rendah (8) Sedang (14) Tinggi (8)
a 2 (1,2) 1 (3) 2 (4,5) b 1 (6) 2 (7,8) 3 (9,10,11)c 2 (12, 15) 2 (13,14) 1 (16) d 1 (17) e 1 (22) 1 (23) f 1 (18) 1 (19) g 1 (20) 1 (21)
h 1 (24) 4 (25,26,27,28)
i 1 (29)
j 1 (32) 4 (30,31,34,35) 2 (33,36)
Keterangan:
a. 3 (9,10,11): mendapat jatah 3 soal, terdiri dari nomor 9, 10, 11.
b. Soal no. 9, 10, dan 11 semuanya mengukur tujuan pembelajaran
indikator b pada kemampuan berfikir tinggi.
2. Instrument Penelitian
a. Tes Tertulis
Untuk instrument tertulis terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Pretes
Pretes (tes awal) diberikan pada siswa sebelum
pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe TGT. Pretes
yang diberikan pada siswa disusun berdasarkan konsep-konsep
yang berkaitan dengan bahasan mengenai posisi, kecepatan, dan
percepatan pada gerak dalam bidang. Tes ini bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
mengetahui pemahaman awal siswa mengenai posisi, kecepatan,
dan percepatan pada gerak dalam bidang.
2) Postes
Postes (tes akhir) diberikan setelah siswa melakukan
pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT. Postes yang
diberikan disusun berdasarkan soal pretes dan materi pembelajaran
yang telah diberikan.
Soal pretes dan postes yang diberikan sama. Jumlah soal
keseluruhan ada 10 soal berupa pilihan ganda bertingkat.
Dikatakan pilihan ganda bertingkat karena di samping memilih
jawaban, siswa harus menjelaskan alasan berupa uraian atau
perhitungan. Hal ini supaya diketahui apakah siswa betul-betul
memahami sehingga pilihannya betul, apakah siswa hanya
menduga, asal pilih, atau menyontek (Budi, 2007:47). Kriteria soal
untuk pretes dan postes sebagai berikut (tabel X):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel X. Soal Pretes dan Postes berdasarkan tujuan pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Soal pretes dan postes
1. Menentukan posisi partikel pada bidang.
Sebuah partikel bergerak dalam bidang XY dari suatu titik dengan koordinat (-3, -5) m ke titik dengan koordinat (-1, 8) m. Vektor posisi kedua titik ini dalam vektor-vektor satuan adalah… a. 3 5 dan 8 b. 3 8 dan 5 c. 4 5 dan 3 d. 8 5 dan 7 8
2. Menganalisis perpindahan partikel pada bidang.
Vektor posisi suatu benda dapat dinyatakan oleh r = (3t + 2) i + 3 j; t dalam sekon dan r dalam meter. Besar perpindahan benda dari t = 0 s sampai ke t = 2 s ? a. 7 m b. 9 m c. 6 m d. 8 m
3. Menerapkan persamaan kecepatan rata-rata pada bidang dalam pemecahan masalah.
Vektor posisi suatu benda dinyatakan oleh 4 6 2 . Vektor kecepatan
rata-rata untuk selang waktu dari t = 0 sampai dengan t = 2 adalah a. 9 6 b. 7 9 c. 11 d. 8 14
4. Menganalisis kecepatan sesaat sebagai kemiringan grafik komponen r terhadap t.
Kurva berikut ini menunjukkan hubungan antara jarak dengan waktu tempuh sebuah kura-kura. Dengan menggunakan cara grafis, tentukanlah kecepatan kura-kura (dalam m/s) pada saat t = 6 menit. a. 0 m/s b. 8 m/s c. 15 m/s d. 6 m/s
5. Menganalisis kecepatan sesaat sebagai turunan dari fungsi posisi.
Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu X dan kedudukannya dinyatakan oleh
6 9 4
5 10 0 15 t (mnt)
x (m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Di mana x dalam m dan t dalam sekon. Besar kecepatan partikel saat t = 2? a. 3 m/s b. 27 m/s c. 45 m/s d. 18 m/s
6. Menganalisis kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang.
Sebuah benda yang sedang bergerak pada bidang XY dinyatakan dengan
12 2t dan 10 dimana x dan y dalam m, t dalam sekon. Besar kecepatan sesaatnya pada t = 2 s adalah…. a. 2√5 m/s b. 5 m/s c. 3√5 m/s d. 8 m/s
7. Menentukan posisi dari fungsi kecepatan untuk gerak pada bidang.
Sebuah pesawat terbang pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang dinyatakan oleh 2 3 6 . Vektor posisi pesawat saat t = 2 s adalah… a. 4 9 b. 6 9 c. 8 10 d. 4 12
8. Menerapkan persamaan percepatan rata-rata pada bidang dalam pemecahan masalah.
Diketahui vektor kecepatan sebuah mobil adalah 2 2 3 3 . Besar percepatan rata-rata mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s adalah… a. 6√5 m/s2 b. √17 m/s2 c. 10 m/s2 d. 6 m/s2
9. Menganalisis percepatan sesaat sebagai kemiringan grafik v(t).
Dengan menggunakan kurva v-t, gunakanlah cara grafis untuk menentukan percepatan pada t = 5 s a. 1,5 m/s2 b. 2 m/s2 c. 3,5 m/s2 d. 4 m/s2
10. Menganalisis percepatan sesaat untuk
Posisi sebuah bola hoki (dalam meter) sejak bergerak dalam bidang
4 6
3 6
t (s)
V /
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
gerak pada bidang. -XY dinyatakan oleh 3 4 dan 5 6. Besar percepatan yang
dialami bola hoki saat t = 5 s a. 10√82 m/s2 b. 10 m/s2 c. 19 m/s2 d. 5√9 m/s2
b. Angket
Angket ini digunakan untuk meneliti aktivitas (tabel XI) dan
keterampilan kooperatif (tabel XII) siswa saat proses belajar mengajar
berlangsung, bagaimana siswa berproses bersama di kelas. Angket
diberikan kepada seluruh siswa di dalam kelas setelah pembelajaran
mengenai Posisi, kecepatan, dan Percepatan Gerak pada Bidang
selesai.
Tabel XI. Angket Aktivitas Siswa di Kelas No Pernyataan Ya Tidak 1. Saya mendengarkan atau memperhatikan
penjelasan guru selama KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berlangsung
2. Saya membaca Lembar Kegiatan yang diberikan oleh guru
3. Saya mengerjakan persoalan atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru
4. Saya menulis catatan penting dari hasil diskusi/ hasil kerja kelompok/ penjelasan Guru
5. Saya berdiskusi dengan teman membicarakan bahan/ materi pelajaran
6. Saya menyumbangkan ide atau gagasan pada saat berdiskusi
7. Saya bertanya kepada teman apabila tidak jelas/ kurang paham terhadap materi pelajaran
8. Saya bertanya kepada guru apabila tidak jelas/ kurang paham terhadap materi pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
9. Saya menjawab pertanyaan dari teman yang bertanya semampu yang saya bisa
10. Saya aktif belajar saat pembelajaran berlangsung
Tabel XII. Angket Keterampilan Siswa Bekerja Sama di Kelas No Pernyataan Ya Tidak 1. Anda berpartisipasi saat proses belajar mengajar
berlangsung (misalnya mengutarakan pendapat/ maju ke depan mengerjakan soal)
2. Anda sudah berusaha membantu yang lain untuk mengutarakan pendapat/ mengerjakan soal
3. Anda sudah saling mendengarkan satu sama lain 4. Anda menunjukkan tanda (misalnya
menganggukkan kepala) bahwa anda mendengarkan
5. Anda memuji teman yang telah bekerja dengan baik (misalnya mengungkapkan pendapatnya yang bagus/ memberi pujian saat maju ke depan untuk mengerjakan soal)
6. Anda memperhatikan satu sama lain 7. Anda saling bertanya 8. Anda mengerjakan tugas/ tes tepat waktu 9. Anda saling membantu dalam memahami
konsep
10. Anda menghargai perbedaan individu (ras, suku, agama, budaya) di kelas.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah pembelajaran kooperatif tipe TGT
diterapkan di kelas. Tidak semua siswa akan diwawancarai, namun
diambil berdasarkan pencapaian skor pada pengisisan lembar jawaban
pretes dan postes siswa. Siswa yang diwawancarai adalah siswa yang
memiliki skor pencapaian pretes dan postes mengalami perubahan drastis
baik peningkatan maupun penurunan. Wawancara juga dilakukan kepada
guru fisika yang berperan sebagai pengamat di dalam kelas. Wawancara
ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa (tabel XIII) dan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(tabel XIV) terhadap metode kooperatif tipe TGT yang digunakan di dalam
kelas, apakah mempunyai pengaruh yang positif terhadap proses dan hasil
belajar siswa.
Wawancara yang dipakai adalah wawancara terpimpin yaitu
wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan
pertanyaan lengkap dan terperinci (Arikunto,1989:127). Wawancara ini
dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap metode
kooperatif tipe TGT yang digunakan di dalam kelas.
Tabel XIII Tabel Rencana Wawancara Untuk Siswa
No Soal Wawancara 1. Bagaimana menurut kamu pembelajaran dengan
metode kooperatif tipe TGT yang dilaksanakan di kelas tadi?
2. Apakah kamu menyukai model pembelajaran tersebut, mengapa? Ceritakan!
3. Apakah kamu merasa lebih mengerti atau memahami materi dengan model pembelajaran tersebut?
Tabel XIV Tabel Rencana Wawancara Untuk Guru
No Soal Wawancara 1. Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana pembelajaran
metode kooperatif tipe TGT yang dilaksanakan di kelas tadi?
2. Apakah Bapak/ Ibu akan memakai model pembelajaran kooperatif tipe TGT di dalam kelas? Mengapa?
3. Menurut Bapak/ Ibu, apa kelebihan dari pembelajaran metode kooperatif tipe TGT yang dilaksanakan di kelas tadi?
4. Menurut Bapak/ Ibu, apa kelemahan dari pembelajaran metode kooperatif tipe TGT yang dilaksanakan di kelas tadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
F. VALIDITAS
Untuk menentukan apakah instrumen yang digunakan sungguh mengukur
apa yang mau diukur, yaitu sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka peneliti
menggunakan validitas isi atau content validity. Instrument penelitian yang
diberikan berupa angket aktivitas dan keterampilan bekerja sama siswa di
kelas untuk mengetahui proses belajar siswa. Sedangkan untuk mengetahui
hasil belajar siswa digunakan instrument tes tertulis yang mencakup 10
indikator pembelajaran pada bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada
Gerak dalam Bidang. Selain menggunakan validitas isi, pengujian validitas
dilakukan dengan cara mengkonsultasikan instrument yang digunakan dalam
penelitian ini kepada dosen pembimbing.
G. METODE ANALISIS DATA
1. Pretes dan Postes
Pretes dan postes dianalisis secara tiga tahap, yaitu:
a. Menggunakan tes pilihan ganda bertingkat. Karena bentuk soal berupa
pilihan ganda bertingkat, siswa tidak hanya memilih jawaban tetapi
juga menjelaskan alasan yang berupa uraian atau perhitungan. Maka,
alasan diberi bobot yang lebih tinggi. Diberi skor 1 untuk pilihan yang
benar dan diberi skor 2 untuk alasan yang benar masuk akal/ logis.
b. Menggunakan Test-T untuk kelompok dependent. Analisis ini
digunakan untuk menyelidiki apakah metode pembelajaran kooperatif
tipe TGT membantu siswa lebih mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Menggunakan Test-T untuk 2 group yang independen. Analisis ini
digunakan untuk membandingkan apakah kelas yang diajar dengan
TGT lebih baik dibandingkan dengan kelas yang diajar dengan metode
ceramah.
Jadi dari analisis ketiga tahap tersebut dapat ditarik suatu
kesimpulan, apakah ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah
menggunakan metode kooperatif tipe TGT.
2. Angket
Analisis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian
“Bagaimana aktivitas dan keterampilan siswa selama belajar
menggunakan kooperatif tipe TGT?”
Data hasil pengamatan aktivitas dan keterampilan siswa menggunakan
kooperatif tipe TGT dianalisis secara kualitatif menggunakan angket.
Cara Penskoran:
Ya : mempunyai bobot 1
Tidak : mempunyai bobot 0
Tingkat keaktifan dan keterampilan siswa diukur dengan menjumlahkan
seluruh jawaban pernyataan. Skor total 10. Setelah mengetahui skor total
maka akan diuji menggunakan uji Test-T untuk 2 group yang independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3. Wawancara
Analisis data mengenai tanggapan siswa dan guru terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap proses dan hasil belajar siswa
dilakukan dengan wawancara kemudian dideskripsikan apa adanya untuk
melihat proses dan hasil belajar siswa terhadap model pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang akan diujicobakan melalui pemberian kode atau
pengumpulan jawaban wawancara yang mirip, sehingga dapat ditarik
suatu kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Berikut adalah
jadwal dan proses pengumpulan data penelitian (Tabel XV):
Tabel XV. Jadwal dan Proses Pengumpulan Data Penelitian Hari/ tanggal Pukul Kelas Kegiatan Selasa, 14 Juli 2009 12.30 – 13.15 XI A2 Pretes, membagi kelompok, siswi
mempelajari indikator 1 & 2. Rabu, 15 Juli 2009 11.45 – 12.30 XI A2 Siswi mempelajari indikator 3 – 7
dalam kelompok. Jumat, 17 Juli 2009 07.30 – 08.15 XI A2 Siswi mempelajari indikator 8 – 10
dalam kelompok. 11.45 – 12.30 XI A3 Pretes, siswi mempelajari indikator
1 & 2 Selasa, 21 Juli 2009 11.45 – 13.15 XI A2 Game Rabu, 22 Juli 2009 11.45 – 12.30 XI A2 Postes, siswi mengisi angket,
wawancara. 11.45 – 13.15 XI A3 Siswi mempelajari indikator 3 - 7 Kamis, 23 Juli 2009 06.45 – 07.30 XI A3 Siswi mempelajari indikator 8 -10 Jumat, 24 Juli 2009 06.45 – 08.15 XI A3 Latihan soal, Postes, Mengisi
Angket, Wawancara.
Alasan peneliti memilih SMA Stella Duce 1 sebagai tempat penelitian
karena peneliti pernah mempunyai pengalaman mengajar saat PPL pada bulan
Juli – Agustus 2008 di SMA tersebut. Peneliti berharap dapat memberikan
kontribusi bagi kemajuan pendidikan di SMA tersebut.
Kelas yang dipakai sebagai sampel penelitian adalah kelas XI IPA 2 & 3.
Alasannya, karena kelas tersebut mempelajari materi yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dalam Bidang. Kedua kelas ini memakai metode pembelajaran yang berbeda.
Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan di kelas XI IPA 2,
sedangkan metode ceramah diterapkan di kelas XI IPA 3. Metode ceramah
digunakan sebagai metode pengontrol yang nantinya akan dibandingkan
dengan metode TGT untuk mengetahui pengaruh proses dan hasil belajar
siswi.
B. Data Penelitian
Berikut ini, pada tabel XVI dan tabel XVII akan dijabarkan data penelitian
pretes, postes, angket aktivitas siswi, angket keterampilan siswi di kelas, dan
wawancara dari metode TGT dan ceramah.
1. Data Pretes, Postes, Angket Aktivitas Siswi di Kelas, dan Angket Keterampilan
Bekerja Sama di Kelas Menggunakan Metode TGT
Tabel XVI. Data Pembelajaran Metode TGT Kode Siswi Pretes Postes A K
Siswi 1 3,33 8 10 9 Siswi 2 2 9,33 10 10 Siswi 3 0,5 7 9 9 Siswi 4 1,5 8,83 10 8 Siswi 5 2 7,67 6 9 Siswi 6 1,33 6,67 8 8 Siswi 7 2 8,83 9 9 Siswi 8 2 9,33 10 9 Siswi 9 2 9,83 10 8 Siswi 10 1 8,83 9 9 Siswi 11 1,67 9,83 10 10 Siswi 12 2 9 7 7 Siswi 13 2,16 10 10 10 Siswi 14 1 7 8 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Siswi 15 1,67 8,5 7 8 Siswi 16 2,67 6,67 10 9 Siswi 17 1 8 10 9 Siswi 18 2,67 9,83 10 7 Siswi 19 3,67 8,33 9 9 Siswi 20 0,66 9 10 10 Siswi 21 1 8,16 10 10 Siswi 22 2 8 10 10 Siswi 23 1,67 8,33 10 10 Siswi 24 0,83 6,67 10 10 Siswi 25 2 6 5 6 Siswi 26 2 6,83 7 7 Siswi 27 1 8,67 10 10 Siswi 28 1,33 8,16 10 10 Siswi 29 1,67 9,33 10 9 Siswi 30 2 8,5 10 8 Siswi 31 1,33 8,16 10 9 Siswi 32 1 8,67 9 10 Siswi 33 1 8,67 10 8 Siswi 34 0,33 8,5 10 10 Siswi 35 0,66 7,83 9 8 Siswi 36 2,67 6,67 10 9
Keterangan:
A : Angket Aktivitas Siswi di Kelas
K : Angket Keterampilan bekerja Sama di kelas
2. Data Pretes, Postes, Angket Aktivitas Siswi di Kelas, dan Angket
Keterampilan Bekerja Sama di Kelas Menggunakan Metode Ceramah
Tabel XVII. Data Pembelajaran Metode Ceramah
Kode Siswi Pretes Postes A K Siswi 1 2,67 8,33 10 10 Siswi 2 0,66 9,66 8 7 Siswi 3 2,33 6 9 9 Siswi 4 0,33 7 9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Siswi 5 2,67 7,66 8 8 Siswi 6 4 7,33 9 10 Siswi 7 0,66 9,33 8 8 Siswi 8 3,83 8 10 10 Siswi 9 1,16 8,66 9 9 Siswi 10 2 5,16 8 7 Siswi 11 2 8,33 9 9 Siswi 12 2,33 8 8 10 Siswi 13 1,67 8,33 9 10 Siswi 14 1,67 6,66 9 9 Siswi 15 1 9,33 9 10 Siswi 16 2,16 6 8 5 Siswi 17 2,83 5,5 10 7 Siswi 18 3,33 10 9 9 Siswi 19 1,33 8,67 9 10 Siswi 20 3,33 6,33 7 7 Siswi 21 1 6 7 8 Siswi 22 2 9 10 9 Siswi 23 3,33 8,5 10 8 Siswi 24 2 5,33 7 7 Siswi 25 1,67 4,33 7 6 Siswi 26 2,67 8,33 6 8 Siswi 27 1,83 7 8 7 Siswi 28 1,33 6 8 8 Siswi 29 4 10 7 8 Siswi 30 1,67 4,83 6 7 Siswi 31 1,67 8,66 9 9 Siswi 32 3,67 10 9 9 Siswi 33 0,66 6,33 10 7 Siswi 34 2,67 7,33 10 8 Siswi 35 1,33 7 9 8 Siswi 36 2,33 8,33 9 9
Keterangan:
A : Angket Aktivitas Siswi di Kelas
K : Angket Keterampilan bekerja Sama di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Data Wawancara
Wawancara dilakukan setelah metode kooperatif tipe TGT dan metode
ceramah diterapkan kepada siswi dengan kelas yang berbeda. Wawancara
ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode
pembelajaran yang digunakan, yaitu TGT dan ceramah.
Berikut ini adalah data olahan wawancara kepada siswi yang
diterapkan dengan metode TGT.
Pertanyaan 1 : bagaimana menurutmu tentang pembelajaran yang
dilakukan di kelas tadi?
Jawaban : asik, menyenangkan, seru, dan menarik.
Pertanyaan 2 : apakah kamu suka dengan model pembelajaran tersebut?
Jawaban : suka.
Pertanyaan 3 : apakah kamu merasa lebih mengerti atau memahami
materi dengan model pembelajaran tersebut?
Jawaban : iya lebih bisa memahami.
Berikut ini adalah data wawancara kepada guru tentang TGT.
Pertanyaan 1 : menurut Bapak, bagaimana pembelajaran yang
dilakukan di kelas tadi?
Jawaban : bagus tapi anak masih kaget.
Pertanyaan 2 : apakah Bapak akan memakai model pembelajaran
tersebut?
Jawaban : sekali waktu bisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pertanyaan 3 : menurut Bapak apa kelebihan dari pembelajaran tersebut?
Jawaban : siswi mengolah informasi atau materi yang ada dan lebih
banyak berkomunikasi dengan teman membicarakan
materi.
Pertanyaan 4 : menurut Bapak apa kelemahan dari pembelajaran tersebut
Jawaban : menyita waktu cukup banyak.
Berikut ini adalah data olahan wawancara kepada siswi yang
diterapkan dengan metode ceramah.
Pertanyaan 1 : bagaimana menurutmu tentang pembelajaran yang
dilakukan di kelas tadi?
Jawaban : lumayan dan biasa saja.
Pertanyaan 2 : apakah kamu suka dengan model pembelajaran tersebut?
Jawaban : suka-suka saja (2), setengah suka (1), tidak terlalu suka
(1), dan tidak suka (1).
Pertanyaan 3 : apakah kamu merasa lebih mengerti atau memahami
materi dengan model pembelajaran tersebut?
Jawaban : mengerti (2), tidak terlalu mengerti (2), lumayan mengerti
(1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berikut ini adalah data wawancara kepada guru tentang metode
ceramah.
Pertanyaan 1 : menurut Bapak, bagaimana pembelajaran yang
dilakukan di kelas tadi?
Jawaban : bagus tapi terkesan biasa saja.
Pertanyaan 2 : apakah Bapak memakai model pembelajaran tersebut?
Jawaban : ya sering dipakai.
Pertanyaan 3 : menurut Bapak apa kelebihan dari pembelajaran tersebut?
Jawaban : bisa mengejar materi lebih banyak.
Pertanyaan 4 : menurut Bapak apa kelemahan dari pembelajaran tersebut
Jawaban : siswi jarang bertanya karena terkesan monoton.
C. Perhitungan Statistik
1. Angket Aktivitas
Perhitungan statistik angket aktivitas ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan proses belajar siswi lewat aktivitas siswi di kelas.
Statisitik yang digunakan adalah uji test-T untuk 2 group independen.
Berikut adalah hasil perhitungan statistik pada tabel XVIII.
Tabel XVIII. Hasil Statistik Angket Aktivitas Siswi
Group Statistics
kode N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean skor 1 36 9,22 1,312 ,219
2 36 8,53 1,134 ,189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper skor Equal
variances assumed
,097 ,756 2,403 70 ,019 ,694 ,289 ,118 1,271
Equal variances not assumed
2,403 68,559 ,019 ,694 ,289 ,118 1,271
Dari data perhitungan statistik di atas maka dapat disimpulkan:
• t = 2.403, p = .019 = .05; maka significan.
• Berarti metode TGT mempunyai pengaruh meningkatkan
proses belajar siswi dibandingkan dengan metode ceramah
lewat aktivitas siswi di kelas.
2. Angket Keterampilan
Perhitungan statistik angket keterampilan ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan proses belajar siswi lewat keterampilan kerja
sama siswi di kelas. Statisitik yang digunakan adalah uji test-T untuk 2
group independen. Berikut adalah hasil perhitungan statistik pada tabel
XIX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel XIX. Hasil Statistik Angket Keterampilan Siswi
Group Statistics
kode N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean skor 1 36 8,89 1,063 ,177
2 36 8,31 1,261 ,210
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper skor Equal
variances assumed
1,994 ,162 2,122 70 ,037 ,583 ,275 ,035 1,132
Equal variances not assumed
2,122 68,057 ,037 ,583 ,275 ,035 1,132
Dari data perhitungan statistik di atas maka dapat disimpulkan:
• t = 2.122, p = .037 = .05; maka significan.
• Berarti metode TGT mempunyai pengaruh meningkatkan
proses belajar siswi dibandingkan dengan metode ceramah
lewat keterampilan bekerja sama di kelas.
3. Pretes dan Postes
Perhitungan statistik pretes dan postes bertujuan untuk mengetahui
hasil belajar siswi. Tahap perhitungan dilakukan dengan 2 tahap. Tahap
pertama menggunakan Test-T kelompok dependent untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
apakah hasil belajar siswi menjadi lebih baik dengan metode TGT.
Sedangkan tahap kedua menggunakan test-T 2 group independen untuk
mengetahui perbedaan antara metode ceramah dan metode TGT, manakah
yang lebih meningkatkan hasil belajar siswi.
a. Menggunakan Test-T untuk kelompok dependent
Berikut ini pada tabel XX adalah hasil perhitungan statistik pretes dan
postes metode TGT.
Tabel XX. Hasil Statistik Pretes dan Postes Metode TGT
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error
Mean Pair 1 pretes 1,6478 36 ,76523 ,12754
postes 8,2675 36 1,03947 ,17325
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig. Pair 1 pretes &
postes 36 ,063 ,714
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper Pair 1
pretes - postes -6,61972 1,25119 ,20853 -7,04306 -6,19638 -31,745 35 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari data perhitungan statistik di atas maka dapat disimpulkan:
• t = -31,745, p = .000 = .05; significan.
• Berarti postes lebih baik dari pretes. Maka metode TGT
meningkatkan hasil belajar siswi.
b. Menggunakan Test-T untuk 2 group yang independen
Berikut ini pada tabel XXI adalah hasil statistic perbandingan postes
metode ceramah dan metode TGT.
Tabel XXI. Hasil Statistik TGT & Ceramah
Group Statistics
kode N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean skor 1 36 8,2675 1,03947 ,17325
2 36 7,5347 1,56720 ,26120
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper skor Equal
variances assumed
9,164 ,003 2,338 70 ,022 ,73278 ,31343 ,10766 1,35790
Equal variances not assumed
2,338 60,801 ,023 ,73278 ,31343 ,10599 1,35956
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Dari data perhitungan statistik di atas maka dapat disimpulkan:
• t = 2.338, p = .022 = .05; significan.
• Berarti ada perbedaan hasil belajar antara siswi yang diterapkan
dengan metode TGT dengan siswi yang diterapkan metode
Ceramah. Metode TGT mempunyai pengaruh lebih meningkatkan
hasil belajar siswi ketimbang metode Ceramah.
D. Analisis
Permasalahan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh metode pembelajaran koooperatif tipe TGT terhadap
proses dan hasil belajar siswi. Maka berdasarkan data penelitian dan
perhitungan statistik yang telah dilakukan, penerapan metode TGT dalam
pembelajaran dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswi di kelas.
Peningkatan proses belajar siswi dapat dilihat dari perhitungan statistik angket
aktivitas dan keterampilan yang menggunakan metode TGT dengan angket
aktivitas dan keterampilan yang menggunakan metode ceramah. Hasil
perhitungan statistiknya significan dengan p = .037 = .05.
Sedangkan, pengaruh metode TGT terhadap hasil belajar siswi dianalisis
dengan 2 tahapan. Tahapan yang pertama menggunakan test-T untuk
kelompok dependent. Hasil perhitungan statistiknya p = .000 = .05;
significan. Berarti postes lebih baik dari pretes, maka metode TGT membantu
siswi lebih mengerti. Tahapan yang kedua menggunakan test-T untuk 2 group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
yang independent. Hasil perhitungan statistiknya significan, dengan p =
.022 = .05. Berarti kelas yang diajar dengan metode TGT, hasil belajarnya
lebih baik dibandingkan dengan kelas yang yang diajar dengan metode
ceramah.
Analisis terakhir yang dilakukan adalah mengetahui pendapat dari siswi
baik yang menggunakan metode TGT ataupun yang menggunakan metode
ceramah, begitu pula dengan gurunya. Berdasarkan data wawancara kepada
siswi yang diterapkan menggunakan metode kooperatif tipe TGT, mereka
senang dengan pembelajaran metode TGT dan lebih mengerti materi lewat
game yang dilakukan sehingga mendorong motivasi belajar. Berbeda halnya
dengan data wawancara kepada siswi yang diterapkan dengan metode
ceramah, kesan yang muncul ketika ditanya tentang pembelajaran
menggunakan metode ceramah adalah biasa saja, sehingga materi
pembelajaran tidak cepat terserap.
Untuk data wawancara tanggapan guru terhadap metode TGT secara
umum positif. Guru mendukung penerapan metode pembelajaran kooperatif
tipe TGT karena melatih siswi untuk lebih beraktivitas dan mempunyai
keterampilan bekerja sama dengan teman di dalam kelompok. Sedangkan
untuk tanggapan guru terhadap metode ceramah terkesan biasa saja dan
monoton karena memang di dalam metode ceramah guru hanya memberikan
informasi dan latihan soal.
Dengan demikian, metode pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat
berpengaruh terhadap peningkatan proses dan hasil belajar siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan:
1. Penerapan metode TGT membuat aktivitas siswi di kelas lebih baik lewat
belajar kelompok dan game berdasarkan perhitungan statistik t = 2.403, p
= .019 = .05 (significan).
2. Penerapan metode TGT membuat siswi lebih terampil bekerja sama lewat
diskusi tanya dalam kelompok untuk mempersiapkan diri melakukan game
berdasarkan perhitungan statistiknya t = 2.122, p = .037 = .05
(significan).
3. Proses belajar siswi meningkat dengan penerapan metode TGT
dibandingkan dengan metode ceramah.
4. Penerapan metode TGT memberi peningkatan terhadap hasil belajar siswi
berdasarkan perhitungan statistik t = -31,745, p = .000 = .05
(significan). Bila dibandingkan dengan metode ceramah, hasil belajar
dengan metode TGT lebih baik dengan t = 2.338, p = .022 = .05
(significan).
5. Tanggapan siswi dan guru terhadap penerapan metode TGT sangat positif.
Dengan metode TGT pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena
siswi lebih aktif dan bekerja sama dalam kelompok melalui game sehingga
memicu semangat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
B. Saran
Melalui penelitian ini dan berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, para guru atau calon guru khususnya di bidang fisika
Diharapkan dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT
karena terbukti dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa di kelas.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dikembangkan pada sample dan materi yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Kartika. 2007. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Fisika di Sekolah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Johnson, David; Johnson, Roger; & Stanne, Mary. 2000. Cooperative Learning Methods: A Meta-Analysis, dalam http://www.co-operation.org/pages/cl-methods.html.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XII Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Kindsvatter, R., Wilen, W., & Ishler, M. 1996. Dynamics of Effective Teaching Third Edition. USA: Longman.
Lie, Anita. 2008. Mempratikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.
Mariani, Scolastika. 2008. Meningkatkan Efektivitas Perkuliahan Statistika Melalui Pembelajaran Tutorial TGT Pada Mahasiswa Jurusan Matematika, dalam http://scmariani-unnes.blogspot.com/2008/11/meningkatkan-efektivitas-perkuliahan.html
Rozanie, Irwan. 2009. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTS Nipi Rakha Amuntai dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, dalam http://ironerozanie.wordpress.com/2009/02/07/meningkatkan-hasil-belajar-matematika-siswa-kelas-viii-mts-nipi-rakha-amuntai-dengan-model-pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournament/
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik,
penerjemah Lita. Bandung: Nusa Media.
Suparno, Paul S.J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Sunardi & Irawan, E.I. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/ MA kelas X Semester 1 & 2. Bandung: CV. Yrama Widya.
Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf. 2003. Kualitas Proses dan hasil Belajar Biologi Melalui Pengajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Madrasah Aliyah Ponpes Nurul Haramain LombokBarat NTB, dalam http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI/ 1 Pertemuan ke : 1-5 Alokasi Waktu : 6 JP ( 6 45 menit) A. Standar Kompetensi
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
B. Kompetensi Dasar 1.1. Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola dengan
menggunakan vektor
C. Indikator 1.1.1. Menganalisis besaran perpindahan, kecepatan, dan percepatan pada
perpaduan gerak lurus dengan menggunakan vektor
D. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan posisi partikel pada bidang. 2. Menganalisis perpindahan partikel pada bidang. 3. Menerapkan persamaan kecepatan rata-rata pada bidang dalam pemecahan
masalah. 4. Menganalisis kecepatan sesaat sebagai kemiringan grafik komponen r
terhadap t. 5. Menganalisis kecepatan sesaat sebagai turunan dari fungsi posisi. 6. Menganalisis kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang. 7. Menentukan posisi dari fungsi kecepatan. 8. Menerapkan persamaan percepatan rata-rata pada bidang dalam
pemecahan masalah. 9. Menganalisis percepatan sesaat sebagai kemiringan grafik v(t). 10. Menganalisis percepatan sesaat untuk gerak pada bidang.
E. Submateri Pembelajaran Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan 1 (1 JP)
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka • Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan Inti • Guru melakukan tes tertulis (pretes) kepada
siswi • Guru membagi siswa ke dalam kelompok
sementara • Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) • Guru mengajak siswa mempelajari LKS
(mencakup indikator 1 & 2) • Guru memberikan informasi jika dibutuhkan
38 menit
3. Penutup • Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran • Guru memberi pekerjaan rumah
2 menit
Pertemuan 2 (1 JP) No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka • Mengulang sekilas materi pertemuan
sebelumnya
3 menit
2. Kegiatan Inti • Guru membagi siswa ke dalam kelompok tetap
berdasarkan pretes • Guru mengajak siswa mempelajari LKS dalam
kelompok (mencakup indikator 3-7) • Guru memberikan informasi bila dibutuhkan
40 menit
3. Penutup • Guru memberikan PR
2 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pertemuan 3 (1 JP) No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka
5 menit
2. Kegiatan Inti • Guru mengajak siswa mempelajari LKS dalam
kelompok (mencakup indikator 8-10) • Guru memberikan informasi bila dibutuhkan
38 menit
3. Penutup • Guru memberikan PR
2 menit
Pertemuan 4 (2 JP) No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka
3 menit
2. Kegiatan Inti • Guru memulai TGT
85 menit
3. Penutup • Guru memberikan Rekognisi
2 menit
Pertemuan 5 (1 JP) No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka
5 menit
2. Kegiatan Inti • Guru melakukan tes tertulis (postes) kepada
siswi • Guru meminta siswi mengisi angket
35 menit
3. Penutup • Guru memberikan informasi dan kata penutup
5 menit
H. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
• Buku Fisika 2a karangan Marthen Kanginan, penerbit Erlangga • Lembar Kegiatan Siswa
I. Penilaian • Teknik penilaian : Tes tertulis (pretes dan postes) dan Turnamen • Bentuk Instrumen : Pilihan ganda bertingkat • Instrumen penilaian : Lembar soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
• Pedoman Penilaian : Kognitif Soal Pretes, Postes, dan Turnamen (Lampiran)
• Kunci Jawaban : Lampiran
Yogyakarta, 18 Mei 2009
Peneliti Melly Fransisca NIM. 051424019
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Penelitian
Dr. Paul Suparno, S.J., MST.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI/ 1 Pertemuan ke : 1-4 Alokasi Waktu : 6 JP ( 6 45 menit) A. Standar Kompetensi
2. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
B. Kompetensi Dasar 1.2. Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola dengan
menggunakan vektor
C. Indikator 1.2.1. Menganalisis besaran perpindahan, kecepatan, dan percepatan pada
perpaduan gerak lurus dengan menggunakan vektor
D. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan posisi partikel pada bidang. 2. Menganalisis perpindahan partikel pada bidang. 3. Menerapkan persamaan kecepatan rata-rata pada bidang dalam pemecahan
masalah. 4. Menganalisis kecepatan sesaat sebagai kemiringan grafik komponen r
terhadap t. 5. Menganalisis kecepatan sesaat sebagai turunan dari fungsi posisi. 6. Menganalisis kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang. 7. Menentukan posisi dari fungsi kecepatan. 8. Menerapkan persamaan percepatan rata-rata pada bidang dalam
pemecahan masalah. 9. Menganalisis percepatan sesaat sebagai kemiringan grafik v(t). 10. Menganalisis percepatan sesaat untuk gerak pada bidang.
E. Submateri Pembelajaran
Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
F. Metode Pembelajaran Metode Ceramah.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan 1 (1 JP)
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka
5 menit
2. Kegiatan Inti • Guru melakukan tes tertulis (pretes) pada siswi • Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) • Guru mengajak siswa mempelajari LKS
(mencakup indikator 1 & 2) • Guru memberikan informasi kepada siswa
35 menit
3. Penutup • Guru mengajak siswi menyimpulkan hasil
pembelajaran • Guru memberikan PR
5 menit
Pertemuan 2 (2 JP) No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka • Mengulang sekilas materi pertemuan
sebelumnya
5 menit
2. Kegiatan Inti • Guru mengajak siswa mempelajari LKS dan
melanjutkan pelajaran (mencakup indikator 3-7)
80 menit
3. Penutup • Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran • Guru memberikan PR
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pertemuan 3 (1 JP) No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka • Mengulang materi pertemuan sebelumnya
5 menit
2. Kegiatan Inti • Guru megajak siswa mempelajari LKS dan
melanjutkan pembelajaran (mencakup indikator 8-10)
35 menit
3. Penutup • Guru memberikan PR
5 menit
Pertemuan 4 (2 JP) No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan • Salam pembuka • Mengulang sekilas materi pertemuan
sebelumnya
5 menit
2. Kegiatan Inti • Guru mengajak siswa mengerjakan latihan soal
(mencakup indikator 1-10) • Guru melakukan tes tertulis (postes) pada siswi • Guru meminta siswi mengisi angket
80 menit
3. Penutup • Guru memberikan kata penutup
5 menit
H. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
• Buku Fisika 2a karangan Marthen Kanginan, penerbit Erlangga • Lembar Kegiatan Siswa
I. Penilaian • Teknik penilaian : Tes tertulis (pretes dan postes) • Bentuk Instrumen : Pilihan ganda bertingkat • Instrumen penilaian : Lembar soal • Pedoman Penilaian : Kognitif
Soal Pretes, Postes, dan (Lampiran) • Kunci Jawaban : Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Yogyakarta, 18 Mei 2009
Peneliti Melly Fransisca NIM. 051424019
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Penelitian
Dr. Paul Suparno, S.J., MST.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 4
LEMBAR KERJA SISWA Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak dalam Bidang
1. Posisi Partikel Pada Suatu Bidang
Posisi Partikel pada suatu bidang dinyatakan dengan vektor-vektor satuan, yaitu vektor satuan pada sumbu X, ditulis i dan pada sumby Y, ditulis j (Gambar 1). Besar vektor satuan i = 1 dan j = 1
Gambar 1. Vektor‐vektor satuan pada sumbu X dan Y
Posisi sebuah partikel yang bergerak pada bidang XOY (Gambar 2) dapat dinyatakan sebagai:
Gambar 2. Posisi partikel pada bidang XOY
Posisi partikel pada bidang r = x i + y j Menentukan perpindahan partikel pada bidang
Pada gambar 3, titik awal adalah P1 dan titik akhir adalah P2. Vektor perpindahan ∆ adalah segmen garis berarah P1P2. Pada segitiga vektor OP1P2, vektor yang menutup adalah r2 sehingga berlaku: r2 = r1 + ∆ atau ∆ = r2 - r1
Y
r = x i + y j
y i
Xx i O
iX
Y
O
j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
diperoleh:
∆ = (x2 i + y2 j) – (x1 i + y1j) = (x2 - x1) i + (y2 - y1) j
∆ = ∆ i + ∆ j Latihan soal ∗ Sebuah partikel bergerak dari suatu titik dengan koordinat (2, -3) m ke
titik dengan koordinat (3, -2) m. Tentukan vektor posisi kedua titik
ini!
∗ Vektor posisi suatu benda diberikan oleh r = 4t2 i + (6t2 + 2t) j; t dalam sekon dan r dalam meter. Tentukan besar dan arah perpindahan benda dari t = 1 s sampai t = 3 s
2. Kecepatan Partikel Pada Suatu Bidang a. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rara-rata pada garis lurus dituliskan dengan persamaan ∆∆
Kecepatan rata-rata pada bidang ∆∆
Latihan soal ∗ Koordinat sebuah partikel yang sedang bergerak pada bidang XY
dinyatakan oleh 1,4 m/s t dan 19 0,8 m s t⁄ untuk selang waktu mulai dari t = 0 s sampai dengan t = 2 s, tentukan: a. Vektor kecepatan rata-rata b. Besar dan arah kecepatan rata-rata
P1(x1, y1)
P2(x2, y2) r1
r2
∆r
X
Y
Gambar 3. Lintasan dua partikel pada bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b. Kecepatan Sesaat Sebagai Kemiringan Grafik Komponen r Terhadap t Kecepatan sesaat sebagai kecepatan rata-rata untuk selang waktu
∆ adalah mendekati nol. Secara matematis ditulis Definisi kecepatan sesaat
∆ ∆
∆∆
Pada gambar 4 ditunjukkan proses limit pada suatu grafik posisi x terhadap t.
Gambar 4. Tampilan geometris dari kecepatan sesaat
Latihan soal ∗ Kurva berikut ini menunjukkan hubungan antara jarak dengan
waktu tempuh sebuah mobil.
Dengan menggunakan cara grafis, tentukanlah besar kecepatan mobil (dalam m/s) (a) t = 2 menit, (b) t = 6 menit, (c) t = 20 menit
c. Kecepatan Sesaat Sebagai Turunan Fungsi Posisi
Kecepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi posisi x terhadap t
Secara matematis ditulis Kecepatan sesaat untuk gerak lurus
∆ ∆
∆ ∆
∆
∆ ∆ ∆
t
xTangensial pada P1
3 12 0 28 t (menit)
x (km)
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Latihan Soal ∗ Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu X dan kedudukannya
dinyatakan oleh 2 3 7 1. Di mana x dalam m dan
t dalam sekon. Besar kecepatan partikel saat t = 2 s?
d. Kecepatatan Sesaat Untuk Gerak Pada Bidang
Bentuk komponen dari kecepatan sesaat v diperoleh dengan mensubtitusi r = x i + y j ke dalam persamaan
dengan
dan Latihan soal ∗ Vektor posisi sebuah partikel diberikan oleh r(t) = x(t) i + y (t)j,
dengan dan , dengan a = 1 m/s, b = 1 m, dan c = m/s2, dan d = 1 m. Tentukan: a. Vektor posisi dan jarak partikel dari titik asal pada t = 2 s b. Perpindahan dan kecepatan rata-rata partikel dalam selang
waktu dari t = 0 s sampai dengan t = 2 s c. Persamaan umum kecepatan partikel d. Kecepatan dan kelajuan partikel pada t = 2 s
e. Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan
Jika komponen-komponen kecepatan dan sebagai fungsi waktu diketahui, posisi horizontal x dan posisi vertikal y dari partikel dapat ditentukan dari persamaan dan dengan pengintegralan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dengan , adalah koordinat posisi awal partikel. Vektor posisi partikel pada bidang, r, dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan r = x i + y j.
Latihan soal ∗ Seekor burung terbang pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang
dinyatakan oleh . dengan = 2,1 m/s; = 12 m/s2; = 5 m/s. Dan arah Y positif adalah vertikal ke atas. Pada t = 0 butung berada di titik asal. a. Turunkan vektor posisi burung sebagai fungsi waktu b. Tentukan posisi burung pada t = 2 s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3. Percepatan Partikel Pada Bidang a. Percepatan Rata-rata
Percepatan rata-rata pada garis lurus ∆∆
Percepatan rata-rata pada bidang Diperoleh dengan mensubtitusi ∆ ke dalam persamaan percepatan
rata-rata pada garis lurus. ∆ ∆
∆∆∆
∆∆
Latihan Soal ∗ Diketahui vektor kecepatan sebuah mobil adalah
1 3 2 . Tentukan besar percepatan rata-rata
mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s
b. Percepatan Sesaat Sebagai Kemiringan Grafik v – t Definisi percepatan sesaat
∆ ∆
∆∆
Pada gambar 5 ditunjukkan proses limit pada suatu grafik posisi v terhadap t.
Gambar 5. Tampilan geometris percepatan sesaat
x
∆ ∆
∆ ∆
Tangensial pada P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
c. Percepatan Sesaat Untuk Gerak Pada Bidang Percepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi kecepatan v terhadap waktu t. Secara matematis ditulis:
Bentuk komponen dari percepatan a diperoleh dengan mensubtitusi ke dalam persamaan
dan Latihan soal ∗ Posisi yang ditempuh seekor semut diberikan oleh
0,1 0,3 0,2 dengan t dalam sekon dan x dalam m. Tentukan percepatan semut pada t = 5 sekon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 5
Penyelesaian soal Pretes dan Postes
1. (x1, y1) (-3, -5)
r1 = x1 i + y1 j r1 = -3 i - 5 j
(x2, y2) (-1, 8)
r2 = x2 i + y2 j r2 = - i + 8 j
2. Data: r = (3t + 2) i + 3 j
Masalah: ∆ dari t = 0 sampai t = 2
Analisis:
t = 0 r1 = (3(0) + 2) i + 3j
= 2 i + 3 j
t = 2 r2 = (3(2) + 2) i + 3j
= 8 i + 3 j
∆ = r2 - r1 = (8 i + 3 j) – (2 i + 3 j)
= 6 i
|∆ | √6 √36 6 m
3. Data: 4 6 2
Masalah: untuk selang waktu dari t = 0 s sampai dengan t = 2 s
Analisis:
t = 0 r1 = 4(02) i - (6(02) + 2(0)) j
= 0 i - 0 j
t = 2 r2 = 4(22) i - (6(22) + 2(2)) j
= 16 i - 28 j
∆∆
16 0 28 03 1
16 282 8 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
4. Secara keseluruhan kurva dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu OA untuk
0 5, AB untuk 5 10, dan BC untuk 10 15.
t = 6 menit berada dalam selang 5 10, sehingga kecepatan pada saat ini
sama dengan garis AB horizontal, maka:
∆ 0
6 menit∆∆ 0
5. Data: 6 9 4
Masalah: besar v saat t = 2 s
Analisis:
3 12 9
t = 2 v = 3(22) + 12 (2) 9
= 12 + 24 9
= 27 m/s
6. Data:
12 2t
10
Masalah: besar v saat t = 2 Analisis:
12 2 10
12 4 3 10
t = 2 12 4 2 3 2 10
= 4 2
| | √4 2 √16 4 √20 2√5 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
7. Data: 2 3 6
Masalah: r saat t = 2 s
Analisis:
2 3
t = 2 2 2 2 3 2
= 4 12
8. Data: 2 2 3 3
Masalah: besar mulai dari t = 0 s sampai dengan t = 2s
Analisis:
t = 0 2 2 0 3 0 0 3 2 3
t = 2 2 2 2 3 2 2 3 6 5
∆∆
6 2 5 32 0
8 2 2 4 1
| | 4 1 √16 1 √17 ⁄
9. Pada garis singgung t = 5s, tetapkan titik 1 dengan koordinat (4s, 3m/s) dan
titik 2 dengan koordinat (6s, 6m/s). Dengan demikian, 3 / ketika
4 dan 6 / ketika 6 . Diperoleh:
∆ 6 3 3 /
∆ 6 4 2
Percepatan pada t = 5 s adalah kemiringan garis singgung ini:
∆∆
3 /2 1,5 /
10. Data:
3 4
5 6
Masalah: besar a saat t = 5 s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Analisis:
3 4 5 6
9 4 10
18 10
t = 5s 18 5 10 90 10
| | 90 10 √8100 100 √8200 10√82 ⁄
Jawaban soal Pretes dan Postes
1. A
2. C
3. D
4. A
5. B
6. A
7. D
8. B
9. A
10. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 6
Lembar Soal Turnamen
1. Vektor posisi dari sebuah partikel yang bergerak pada bidang XY dengan
koordinat (2,-6) m ke titik dengan koordinat (6,1) m dalam vektor satuan
adalah?
2. Sebuah partikel bergerak dalam bidang XY dari suatu titik dengan koordinat
(1,4) m ke titik dengan koordinat (3,8) m. Vektor posisi kedua titik ini dalam
vektor-vektor satuan adalah?
3. Posisi sebuah sepeda (dalam meter) bergerak dalam bidang XY dinyatakan
oleh 2 1 dan . Vektor posisi x dan y ke dalam vektor
satuan adalah
4. Posisi sebuah sepeda (dalam meter) bergerak dalam bidang XY dinyatakan
oleh 2 dan 3 . Besar vektor posisi x dan y saat t = 2 s adalah
5. Posisi sebuah kelereng (dalam meter) bergerak dalam bidang XY dinyatakan
oleh 2 dan . Besar vektor posisi x dan y saat t = 2 s adalah
6. Mobil bergerak dalam bidang XY dari suatu titik dengan koordinat (-1,2) m ke
titik dengan koordinat (-3,5) m. Berapakah vektor perpindahannya?
7. Posisi sebuah sepeda (dalam meter) bergerak dalam bidang XY dinyatakan
oleh 2 dan 2 . perpindahan benda dari t = 0 s sampai ke t
= 2 s adalah?
8. Vektor posisi suatu benda dapat dinyatakan oleh r = (t3 – 2t2- t) i + (t2 ) j; t
dalam sekon dan r dalam meter. Besar perpindahan benda dari t = 1 s sampai
ke t = 3 s adalah?
9. Posisi sebuah sepeda (dalam meter) bergerak dalam bidang XY dinyatakan
oleh dan 2 . Besar perpindahan benda dari t = 1 s sampai ke t
= 4 s adalah?
10. Vektor posisi suatu benda dinyatakan oleh 4 2 . Besar
perpindahan benda dari t = 0 s sampai ke t = 2 s adalah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
11. Kedudukan sebuah motor yang sedang bergerak pada bidang XY dinyatakan
dengan 2 m 4 m s⁄ t dan 8 m s⁄ m s⁄ . Besar
perpindahan motor dari t = 1 s sampai ke t = 2 s adalah?
12. Vektor posisi suatu benda dinyatakan oleh 3 3 . Kecepatan
rata-rata untuk selang waktu dari t = 0 s sampai dengan t = 2 s adalah
13. Vektor posisi suatu benda dinyatakan oleh 8 2 2 . Besar
kecepatan rata-rata untuk selang waktu dari t = 1 s sampai dengan t = 3 s
adalah
14. Vektor posisi suatu benda dinyatakan oleh 2 . Besar kecepatan
rata-rata untuk selang waktu dari t = 1 s sampai dengan t = 3 s adalah
15. Vektor posisi suatu benda dinyatakan oleh 2t 8 .
Kecepatan rata-rata untuk selang waktu dari t = 0 s sampai dengan t = 2 s
adalah
16. Kedudukan sebuah motor yang sedang bergerak pada bidang XY dinyatakan
dengan 1 m 6 m s⁄ t dan 2 m s⁄ m s⁄ . Kecepatan
rata-rata motor mulai dari t = 0 s sampai ke t = 2 s adalah?
17. Kurva berikut ini menunjukkan hubungan antara jarak dengan waktu tempuh
sebuah mobil.
Dengan menggunakan cara grafis, tentukanlah besar kecepatan mobil (dalam
km/jam) t = 4 menit.
18. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu XY dan kedudukannya dinyatakan
oleh 6 9 dan 2 . Di mana x dan y dalam m dan t
dalam sekon. Berapakah besar kecepatan pada saat t = 2?
5 10 0 15 t (menit)
x (km)
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
19. Sebuah benda yang sedang bergerak pada bidang XY dinyatakan dengan
2 m 2 m s⁄ t dan
9 m s⁄ m s⁄
besar kecepatan benda tersebut pada t = 2 s adalah….
20. Sebuah pesawat terbang pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang
dinyatakan oleh 2 3 6 . Posisi pesawat pada t = 2 s adalah…
21. Sebuah partikel pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang dinyatakan
oleh 2 . Besar posisi pesawat pada t = 2 s adalah…
22. Sebuah pesawat terbang pada bidang XY dengan vektor percepatan yang
dinyatakan oleh 2 3 6 1 . Besar kecepatan pesawat saat t =
2 s adalah
23. Sebuah roket bergerak pada bidang –XY. Posisi roket dinyatakan oleh
2 α dan 6 ,
dengan = 3 m/s4; = 12 m/s2; = 5 m/s3. Besar kecepatan roket saat t = 2
adalah?
24. Posisi sebuah partikel diberikan oleh 1 2 2 4 .
Vektor percepatan rata-rata partikel mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s adalah
25. Sebuah pesawat terbang pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang
dinyatakan oleh 2 3 6 . Besar percepatan rata-rata pesawat
mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s adalah…
26. Sebuah bola hoki pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang dinyatakan
oleh 2 1 . Besar percepatan rata-rata pesawat mulai t = 0 s
sampai dengan t = 2 s adalah…
27. Sebuah pesawat terbang pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang
dinyatakan oleh 2 3 6 . Besar percepatan rata-rata pesawat
mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s adalah
28. Posisi sebuah sepeda (dalam meter) sejak bergerak dalam bidang XY
dinyatakan oleh 6 2 dan 8 . Besar percepatan rata-rata
yang dialami sepeda mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
29. Dengan menggunakan kurva v-t, gunakanlah cara grafis untuk menentukan
percepatan pada t = 5 s
30. Posisi sebuah bola hoki (dalam meter) sejak bergerak dalam bidang –XY
dinyatakan oleh dan 2. Besar percepatan yang
dialami bola hoki saat t = 2 s adalah
31. Posisi sebuah sepeda (dalam meter) sejak bergerak dalam bidang XY
dinyatakan oleh 2 dan 5. Besar percepatan yang dialami
sepeda saat t = 2 s adalah
32. Posisi sebuah partikel diberikan oleh 1 4 2 . Vektor
percepatan a saat t = 3 s adalah?
33. Posisi sebuah partikel diberikan oleh 4 2 2 3 . Besar
percepatan saat t = 2 s adalah?
34. Sebuah pesawat terbang pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang
dinyatakan oleh 5 6 2 . Besar percepatan saat t = 2 s adalah
35. Sebuah partikel pada bidang XY dengan vektor kecepatan yang dinyatakan
oleh 2 . Besar percepatan saat t = 2 s adalah
36. Posisi sebuah mobil (dalam meter) sejak bergerak dalam bidang XY
dinyatakan oleh 2 1 dan 1. Besar percepatan yang
dialami sepeda saat t = 2 s adalah
4 6 3
6
t (s)
V m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 7
Penyelesaian Lembar Soal Turnamen
1. (x1, y1) (2,-6) r1 = x1 i + y1 j r1 = 2 i - 6 j (x2, y2) (6,1) r2 = x2 i + y2 j r2 = 6 i + j
2. (x1, y1) (1,4) r1 = x1 i + y1 j r1 = i + 4 j (x2, y2) (3,8) r2 = x2 i + y2 j r2 = 3 i + 8 j
3. Data: 2 1 dan Masalah: Vektor posisi x dan y ke dalam vektor Analisis: r = x i + y j
2 1
4. Data: 2 dan 3 Masalah: Besar vektor posisi x dan y saat t = 2 s Analisis:
2 3 t = 2 r = ((23) + 2(2)) + 3(22) j = (8 + 4) i + 12 j = 12 i + 12 j
5. Data: 2 dan Masalah: Besar vektor posisi x dan y saat t = 2 s Analisis:
2 t = 2 r = (2(2)) + (22) j = 4 i + 4 j | | √4 4 √16 16 √32 4√2
6. Data: Mobil bergerak dalam bidang XY dari suatu titik dengan koordinat (-1,2) m ke titik dengan koordinat (-3,5) m Masalah: ∆ Analisis: (x1, y1) (-1,2) r1 = x1 i + y1 j r1 = - i + 2 j (x2, y2) (-3,5) r2 = x2 i + y2 j r2 = -3 i + 5 j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
∆ = r2 - r1 = (-3 i + 5 j) – (- i + 2 j) = -2 i + 3 j |∆ | 2 3 √4 9 √13
7. Data: 2 dan 2 Masalah: ∆ dari t = 0 s sampai ke t = 2 s Analisis:
2 2 t = 0 r1 = 0 t = 2 r2 = ((23) + 2(2)) + (2 (22) + 2)) j = (8 + 4) i + (8 + 2) j = 12 i + 10 j ∆ = r2 - r1 = (12 i + 10 j) – 0 = 12 i + 10 j
8. Data: r = (t3 – 2t2- t) i + (t2 ) j; t dalam sekon dan r dalam meter
Masalah: Besar ∆ dari t = 1 s sampai ke t = 3 s Analisis: t = 1 r1 = ((13) - 2(12) - 3) + (12) j = (1 – 2 - 3) i + j = -4 i + 1 j t = 3 r2 = ((33) - 2(32) - 3) + (32) j = (27 – 18 - 3) i + (9) j = 6 i + 9 j ∆ = r2 - r1 = (6 i + 9 j) – (-4 i + 9 j)
= 10 i + 8 j |∆ | 10 8 √100 64 √164
9. Data: dan 2 Masalah: Besar ∆ dari t = 1 s sampai ke t = 4 s Analisis:
2 t = 1 r1 = ((13) + 1) + (2(12)) j = (1 + 1) i + 2 j = 2 i + 2 j t = 4 r2 = ((43) + 4) + (2(42)) j = (64 + 4) i + 32 j = 68 i + 32 j ∆ = r2 - r1 = (68 i + 32 j) – (2 i + 2 j)
= 64 i + 30 j |∆ | 64 30 √4096 900 √4996 2√1249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
10. Data: 4 2 Masalah: Besar ∆ t = 0 s sampai ke t = 2 s Analisis: t = 0 r1 = 0 t = 2 r2 = (4(22)) i + ((22) + 2 (2)) j = 16 i + 8 j ∆ = r2 - r1 = (16 i + 8 j) – 0
= 16 i + 8 j |∆ | 16 8 √256 64 √320 8√5
11. Data: 2 m 4 m s⁄ t dan 8 m s⁄ m s⁄ Masalah: Besar ∆ motor dari t = 1 s sampai ke t = 2 s Analisis:
2 4t 8 t = 1 r1 = (2 + 4(12) + ((8(1) + (13)) j = 6 i + 9 j t = 2 r2 = (2 + 4(22) + ((8(2) + (23)) j = 18 i + 24 j ∆ = r2 - r1 = (18 i + 24 j) – (6 i + 9 j)
= 12 i + 15 j |∆ | 12 15 √144 225 √369 3√41
12. Data: 3 3 Masalah: untuk selang waktu dari t = 0 s sampai dengan t = 2 s Analisis: t = 0 r1 = 0 t = 2 r2 = 3(22) i - ((22) + 3(2)) j = 12 i - 10 j
∆∆
12 10 2 0
12 10 2 6 5
13. Data: 8 2 2 . Masalah: Besar untuk selang waktu dari t = 1 s sampai dengan t = 3 s Analisis: t = 1 r1 = 8(12) i - (2(12) + 2(1)) j = 8 i - 4 j t = 3 r2 = 8(32) i - (2(32) + 2(3)) j = 72 i - 24 j
∆∆
64 20 2 32 10
| | 32 10 √1024 100 √1124 2√281 /
14. Data: 2 Masalah: Besar kecepatan rata-rata untuk selang waktu dari t = 1 s sampai dengan t = 3 s adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Analisis: t = 1 r1 = 1i - 2 t = 3 r2 = 3 2 2 = 9 i - 4 j
∆∆
8 2 2 4 1
| | 4 1 √16 1 √17 /
15. Data: 2t 8 Masalah: untuk selang waktu dari t = 0 s sampai dengan t = 2 s Analisis: t = 0 r1 = 8 i t = 2 r2 = 2 2 2 8 2 2 = 16 i - 6 j
∆∆
16 6 8 3 1
8 6 2 4 3
16. Data: 1 m 6 m s⁄ t dan 2 m s⁄ m s⁄
Masalah: dari t = 0 s sampai ke t = 2 s Analisis:
1 6t 2 t = 0 r1 = i t = 2 r2 = 1 6 2 2 2 2 = (1 + 24) i + (4 + 8) j = 25 i + 12 j
∆∆
25 12 2 0
24 12 2 12 6
| | 3 2 √9 4 √13 / 17. Data:
Masalah: besar v (dalam km/jam) pada saat t = 4 menit Analisis: Secara keseluruhan kurva dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu OA untuk 0 5, AB untuk 5 10, dan BC untuk 10 15. t = 4 menit berada dalam selang 0 5, sehingga kecepatan pada saat ini sama dengan kemiringan garis OA. Dari garis OA diperoleh 8 ketika
5 menit dan 0 ketika 0 menit. Dengan demikian: ∆ 8 0 8
5 10 0 15 t (menit)
x (km)
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
∆ 5 0 5
4 menit∆∆
8 5
1,6 /
18. Data: 6 9 dan 2 Masalah: besar pada saat t = 2 Analisis:
6 9 2
3 12 9 2 2 t = 2 v = 3 2 12 2 9 2 2 2 = (12 – 24 + 9) i + (4 – 2) j = -3 i + 2 j | | 3 2 √9 4 √13 /
19. Data:
2 m 2 m s⁄ t dan 9 m s⁄ m s⁄
Masalah: besar v benda tersebut pada t = 2 s Analisis:
2 2 9
4 9 3
t = 2 v = 4 2 9 3 2 = 8 i + (9 + 12) j = 8 i + 21 j | | 8 21 √64 441 √505 /
20. Data: 2 3 6 Masalah: Posisi pesawat pada t = 2 s Analisis:
2 3t
t = 2 r = 2 2 2 3 2 = (4 – 8) i + 12 j = -4 i + 12 j
21. Data: 2 Masalah: Besar posisi pesawat pada t = 2 s Analisis:
2
13
12 t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
t = 2 r = 2 2 2
483 2
43 2
| |43 2
169 4
529
23 √13
22. Data: 2 3 6 1
Masalah: Besar v pesawat saat t = 2 s Analisis:
232 3t t
t = 2 r = 2 2 2 3 2 2 = (4 – 6) i + (12 – 2) j = -2 i + 10 j | | 2 10 √4 100 √104 /
23. Data: 2 α dan 6 ,
dengan = 3 m/s4; = 12 m/s2; = 5 m/s3 Masalah: Besar v roket saat t = 2 Analisis:
2αt12 6 2 6
24αt12 6 2
t = 2 2 α 6 2
28α3
6 2 2
28 3
3 6 2 12 2 5
2 8 6 24 10 10 20
| | 10 20 √100 400 √500 10√5 /
24. Data: 1 2 2 4 Masalah: Vektor partikel mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Analisis:
2 6 1 8 t = 0 2 t = 2 2 6 2 1 8 2
2 24 1 16 26 15
∆∆
26 15 22 0
24 6 2
12 8
25. Data: 2 3 6
Masalah: Besar pesawat mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s t = 0 2 t = 2 2 3 2 6 2
2 12 8 10 8
∆∆
10 8 22 0
12 8 2
6 4
| | 6 4 √36 16 √52 ⁄
26. Data: 2 1 Masalah: Besar pesawat mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s Analisis: t = 0 1 t = 2 2 2 1 2
7 2 ∆∆
6 2 2 3 1
| | 3 1 √9 1 √10 ⁄
27. Data: 2 3 6 Masalah: Besar pesawat mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s Analisis:
2 9 12 t = 0 2 t = 2 2 9 2 12 2
2 36 24 34 24
∆∆
34 24 22 0
36 24 2 18 12
| | 18 12 √324 144 √468 ⁄
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
28. Data: 6 2 dan 8
Masalah: Besar yang dialami sepeda mulai t = 0 s sampai dengan t = 2 s Analisis:
6 2 8
18 2 16 1 t = 0 2 + t = 2 18 2 2 16 2 1
72 2 32 1 74 33
∆∆
74 33 2 2 0
72 32 2 36 16
| | 36 16 √1296 256 √1552 4√97 ⁄
29. Dengan menggunakan kurva v-t, gunakanlah cara grafis untuk menentukan percepatan pada t = 5 s
Pada garis singgung t = 5s, tetapkan titik 1 dengan koordinat (4s, 3m/s) dan titik 2 dengan koordinat (6s, 6m/s). Dengan demikian, 3 / ketika
4 dan 6 / ketika 6 . Diperoleh: ∆ 6 3 3 / ∆ 6 4 2 Percepatan pada t = 5 s adalah kemiringan garis singgung ini:
∆∆
3 /2 1,5 /
30. Data: dan 2
Masalah: Besar yang dialami bola hoki saat t = 2 s Analisis:
2
3 1 2
6 2 t = 2 6 2 2
12 2
4 6 3
6
t (s)
V m/s Garis singgung t = 5s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
| | 12 2 √144 4 √148 2√37 ⁄
31. Data: 2 dan 5 Masalah: Besar yang dialami sepeda saat t = 2 s Analisis:
2 5
3 2 2
6 2 t = 2 6 2 2
12 2 | | 12 2 √144 4 √148 2√37 ⁄
32. Data: 1 4 2 Masalah: Vektor percepatan a saat t = 3 s Analisis:
4 3 2
6 2
33. Data: 4 2 2 3 Masalah: Besar percepatan saat t = 2 s Analisis:
4 6 2 6
12 6 t = 2 12 2 6
24 6 | | 24 6 √576 36 √612 6√17 ⁄
34. Data: 5 6 2 Masalah: Besar saat t = 2 s Analisis: 10 6 t = 2 10 2 6
20 6 | | 20 6 √400 36 √436 2√109 ⁄
35. Data: 2 Masalah: Besar saat t = 2 s Analisis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2 t = 2 2 2 2
4 2 | | 4 2 √16 4 √20 2√5 ⁄
36. Data: 2 1 dan 1 Masalah: Besar yang dialami sepeda saat t = 2 s Analisis:
2 1 1
3 2 2
6 2 t = 2 6 2 2
12 2 | | 12 2 √144 4 √148 4√37 ⁄
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 8
Tabel II. Daftar Peringkat Siswa
Berdasarkan Pretes
Kode Siswi Peringkat Nama Tim
Siswa berprestasi tinggi
Siswi 19 Siswi 1 Siswi 16 Siswi 18 Siswi 36 Siswi 13
1 2 3 3 3 4
A B C D E F
Siswa berprestasi sedang
Siswi 2 Siswi 5 Siswi 7 Siswi 8 Siswi 9 Siswi 12 Siswi 22 Siswi 25 Siswi 26 Siswi 30 Siswi 11 Siswi 15 Siswi 23 Siswi 29 Siswi 4 Siswi 6 Siswi 28 Siswi 31 Siswi 10 Siswi 14 Siswi 17 Siswi 21 Siswi 27 Siswi 32 Siswi 33
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 7 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9
G H I I H G F E D C B A A B C D E F G H I I H G F
Siswa berprestasi rendah
Siswi 24 Siswi 20 Siswi 35 Siswi 3 Siswi 34
10 11 11 12 13
E D C B A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 9
Tabel IV. Lembar Skor Permainan
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 19 A 10 10 40 Siswi 1 B 10 10 40 Siswi 16 C 10 10 40
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 23 A 0 0 30 Siswi 29 B 30 30 60 Siswi 4 C 0 0 30
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 34 A 0 0 40 Siswi 3 B 0 0 40 Siswi 35 C 0 0 40
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 15 A 0 0 40 Siswi 11 B 0 0 40 Siswi 30 C 0 0 40
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 18 D 0 0 30 Siswi 36 E 15 15 60 Siswi 13 F 0 0 30
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 6 D 30 30 60 Siswi 28 E 0 0 30 Siswi 31 F 0 0 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 26 D 15 15 50 Siswi 25 E 0 0 20 Siswi 22 F 15 15 50
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 20 D 0 0 20 Siswi 24 E 15 15 40 Siswi 33 F 20 20 60
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 2 G 20 20 50 Siswi 5 H 20 20 50 Siswi 7 I 0 0 20
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 12 G 20 20 60 Siswi 9 H 0 0 30 Siswi 8 I 0 0 30
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 10 G 10 10 60 Siswi 14 H 0 0 30 Siswi 17 I 0 0 30
Kode Siswi Nama Tim Game 1 Game 2 Game 3 Total hari itu
Poin Turnamen
Siswi 32 G 0 0 40 Siswi 27 H 0 0 40 Siswi 21 I 0 0 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 10
Tabel VIII. Lembar Rangkuman Tim Nama Tim: A
Anggota Tim 1 2 3 Siswi 19 40 Siswi 23 30 Siswi 34 40 Siswi 15 40 Total Skor Tim 150 Rata-rata Tim 37,5 Penghargaan Tim
Nama Tim: B
Anggota Tim 1 2 3 Siswi 1 40 Siswi 29 60 Siswi 3 40 Siswi 11 40 Total Skor Tim 180 Rata-rata Tim 45 Penghargaan Tim GOOD TEAM
Nama Tim: C
Anggota Tim 1 2 3 Siswi 16 40 Siswi 4 30 Siswi 35 40 Siswi 30 40 Total Skor Tim 150 Rata-rata Tim 37,5 Penghargaan Tim
Nama Tim: D
Anggota Tim 1 2 3 Siswi 18 30 Siswi 6 60 Siswi 26 50 Siswi 20 20 Total Skor Tim 160 Rata-rata Tim 40 Penghargaan Tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Nama Tim: E Anggota Tim 1 2 3 Siswi 36 60 Siswi 28 30 Siswi 25 20 Siswi 24 40 Total Skor Tim 150 Rata-rata Tim 37,5 Penghargaan Tim
Nama Tim: F
Anggota Tim 1 2 3 Siswi 13 30 Siswi 31 30 Siswi 22 50 Siswi 33 60 Total Skor Tim 170 Rata-rata Tim 42,5 Penghargaan Tim GOOD TEAM
Nama Tim: G
Anggota Tim 1 2 3 Siswi 2 50 Siswi 12 60 Siswi 10 60 Siswi 32 40 Total Skor Tim 210 Rata-rata Tim 52,5 Penghargaan Tim GREAT TEAM
Nama Tim: H
Anggota Tim 1 2 3 Siswi 5 50 Siswi 9 30 Siswi 14 30 Siswi 27 40 Total Skor Tim 150 Rata-rata Tim 37,5 Penghargaan Tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Nama Tim: I Anggota Tim 1 2 3 Siswi 7 20 Siswi 8 30 Siswi 17 30 Siswi 21 40 Total Skor Tim 120 Rata-rata Tim 30 Penghargaan Tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 11
Data Wawancara No Soal Wawancara Siswi (TGT) 1. Bagaimana menurut kamu pembelajaran dengan metode
kooperatif tipe TGT yang dilaksanakan di kelas tadi? Siswi 2: Asik, belajar ga jenuh, lebih dong, pokok’e belajar sambil bermain Siswi 10: Seru, yang turnamen asik walau ga bisa hehe, lebih bisa mamacu belajar. Kalo gagal di game pas ngerjain tes lagi lebih terpacu lagi. Siswi 13: Menarik, jadi lebih ngerti Siswi 29: Asik, jadinya harus belajar jadinya dong Siswi 34: Asik, malah tambah ngerti, pas game cepet-cepetan mikir rumusnya, malah hafal sendiri, terus bareng sama temen-temen jadi kompak belajarnya.
2. Apakah kamu menyukai model pembelajaran tersebut, mengapa? Ceritakan! Siswi 2: Suka, ga cuma ngadepin rumus nek belajar jadi ada gamenya walaupun pake rumus juga sih, pokok’e bikin seru Siswi 10: Suka, soalnya lebih termotivasi, memberi semangat. Siswi 13: Suka, lebih mengasikkan jadi termotivasi untuk belajar. Siswi 29: Suka, beda dari yang laen, maksudnya cara ngajarnya beda dari pada yang laen kan kadangan nyatet tok terus latihan soal. Siswi 34: Suka, soalnya kalo game menguasai materi secara ga langsung, terus melatih kecepatan berhitung.
3. Apakah kamu merasa lebih mengerti atau memahami materi dengan model pembelajaran tersebut? Siswi 2: Iya, hmm tes yang terakhir aku jadi bisa ngerjain semuanya dari yang tes pertama kali. Siswi 10: Lebih bisa, soale pelajarane kadangan sulit dimengerti. Siswi 13: Iya, jadinya bisa ngerjain soal. Siswi 29:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lebih bisa. Pertamane kan ga tau terus nanya sama temen carane terus jadi tau. Siswi 34: Iya, soalnya diajari sama temen, jadi lebih enak dan terbantu. Kalo mikir sendiri pusing hehe.
Soal wawancara siswi (ceramah) 1. Bagaimana menurut kamu pembelajaran dengan metode ceramah
yang dilakukan di kelas tadi? Siswi 2: Lumayan, ada yang donk ada yang enggak. Siswi 7: Hmm biasa aja, tapi latihan soalnya banyak bener. Siswi 15: Hehe apa ya, ya bagusla, sebenernya biasa-biasa aja sih, biasane gurgu-guru yang laen juga ngajarnya begitu, mater terus latihan soal terus. Siswi 27: Aku sih oke-oke saja. Siswi 35: Biasa aja
2. Apakah kamu suka dengan model pembelajaran seperti itu (ceramah)? Siswi 2: Suka-suka aja sih, kan sudah biasa, guru-guru yang laen juga seperti itu, kadang yo ngantuk juga mbak. Siswi 7: Hmmm setengah suka sih mbak. Soale kalo gurunya ngomong aja tuh ngebosenin mba. Ya kalo ada latihan soal lumayan ada kerjaan hehe. Siswi 15: Hmmm suka sih latihan soalnya banyak jadi pas tes bisa mengerjakan. Siswi 27: Hmmm ga terlalu suka sih mba, soale monoton gitu-gitu aja. Siswi 35: Tidak suka mba, membosankan. Tapi latihan soalnya banyak jadi isa ngerjain tesnya sih.
3. Apakah kamu merasa lebih mengerti atau memahami materi dengan model pembelajaran tersebut? Siswi 2: Hmm ngerti sih, tapi pas aku ga ngerti, aku kan ada guru les mba jadi bisa. Siswi 7: Iya bisa sih, tapi ga terlalu. Siswi 15: Iya karena latihan soalnya banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Siswi 27: Lumayanlah. Kalo ga tau kan bisa tanya temen jadi tau hehe. Siswi 35: Iya karena latihan soalnya banyak, jadi kerja bareng ma temen sebangku.
No Soal Wawancara Guru (TGT) 1. Menurut Bapak, bagaimana pembelajaran metode kooperatif tipe
TGT yang dilaksanakan di kelas tadi? Yang pertama ini masih awal pembelajaran, jadi anak-anak agak kaget. Yang kedua rentang keammpuannya heterogen jadi meskipun sudah masuk IPA kemampuannya belum homogen sehingga mempengaruhi dalam turnamennya untuk pengerjaan soal rendah, sedang, dan tinggi. Tapi secara keseluruhan baik.
2. Apakah Bapak akan memakai model pembelajaran kooperatif tipe TGT di dalam kelas? Mengapa? Skali waktu bisa, tapi menyesuaikan materinya juga. Tapi mungkin tidak di awal pembelajaran, memberikan waktu mereka untuk berkomunikasi dulu. Soalnya ini kan masuk kelas XI nya dicampur dari berbagai kelas X.
3. Menurut Bapak/ Ibu, apa kelebihan dari pembelajaran metode kooperatif tipe TGT yang dilaksanakan di kelas tadi? Begini, anak tidak menerima begitu saja informasi dari gurunya, tapi mereka membaca LKS, belajar lewat kelompok juga, jadi positifnya mendapat masukan dari teman-temannya untuk membantu sama lain lah, kira-kira seperti itu.
4. Menurut Bapak, apa kelemahan dari pembelajaran metode kooperatif tipe TGT yang dilaksanakan di kelas tadi? Yang pertama dari segi keseriusan anak, pas tidak turnamen mereka ngobrol. Tapi kemaren sebagian besar ikut mengerjakan juga ya. Yang kedua anak belum begitu fasih melaksanakannya karena memang sejak awal tidak tau.
No Soal Wawancara Guru (ceramah) 1. Menurut Bapak, bagaimana pembelajaran metode ceramah yang
dilaksanakan di kelas tadi? Hmm bagus, tapi memang terkesan biasa saja karena memang guru banyak memberikan informasi ya.
2. Apakah Bapak memakai metode ceramah di dalam kelas? Mengapa? Ya saya sering menggunakan metode ceramah. Namun, terkadang saya tidak monoton selalu menggunakan metode ceramah, ada kalanya saya membentuk mereka dalam kelompok kecil untuk diskusi mengerjakan tugas.
3. Menurut Bapak, apa kelebihan dari pembelajaran metode ceramah yang dilaksanakan di kelas tadi? Kelebihannya menurut saya dari segi teknis sederhana tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
media yang terlalu banyak. 4. Menurut Bapak, apa kelemahan dari pembelajaran metode
ceramah yang dilaksanakan di kelas tadi? Kelemahannya siswi memang terkesan menerima materi begitu saja. Seharusnya kan siswi mngolah materi dan bisa mengerjakan ketika diberi latihan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 18
Dokumentasi Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul: Pengaruh Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap Proses dan
Hasil Belajar Siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada
bahasan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak
dalam Bidang bernama Melly Fransisca yang dilahirkan di
Gisting (Lampung) pada tanggal 19 Mei 1988 sebagai putri
sulung pasangan dari Faini dan Edy.
Penulis mengenyam pendidikan dasar pada tahun 1993-1999 di SD Yos Sudarso
Bandarjaya-Lampung (kelas 1-4) dan SD Fransiskus Xaverius Gisting-Lampung
(kelas 5-6), pendidikan menengah pertama pada tahun 1999-2002 di SMP
Xaverius Gisting-Lampung, pendidikan menengah atas pada tahun 2002-2005 di
SMA Xaverius Pringsewu-Lampung, dan melanjutkan pendidikan di Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma pada tahun 2005-2009.
Selama kuliah penulis menjadi MC INDIKA (2006), Sekertaris
Taekwondo (2006), Seksi acara pelepasan wisuda P. MIPA (2007-2009), seksi
Olimpiade PHI 2007, panitia Pekan Suci (2006-2009), aktif di Campus Ministry
unit Paingan (2006-2009). Selain itu, penulis juga mengikuti kegiatan di luar
universitas, yaitu menjadi aktivis di Keluarga mahasiswa/i dan Pelajar Sumatera
Bagian Selatan (KMPKS) dari tahun 2006-2009 dan menjabat sebagai ketua II
KMPKS tahun 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI