Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
-
Upload
siti-nur-alfiah-ii -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
1/284
i
PENGARUH METODE NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP)
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SINGKAT
DESKRIPSI PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS IV SDN LEBAKWANGI
Studi Kuasi Eksperimen pada Kelas IV SDN Lebakwangi Kecamatan
Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang Tahun ajaran 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan
Oleh :
SITI NUR ALFIAH
NIM : 2227110798
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
2/284
ii
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
3/284
iii
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
4/284
iv
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
5/284
v
Lembar Persembahan
Untuk semua orang yang kusayangi
Terimakasihku untukmu wahai Ibu dan Bapak atas semua hal yang telah kalian curahkan
selama ini.. Semoga Allah membalas semua hal yang kalian berikan dengan hadiah mahkota
bermatakan berlian di Syurga’a kelak. Ana Uhibukum Fillah Uma and Aba semoga
keluarga kita dapat bertemu di syurga-Nya kelak.
Tetehku Huswatun Hasanah, S.Pd, teh Asriyah, S.Pd, teh Mila
Nurlaila, S.Pd dan teh Arniah, terimakasih sudah memberikan arti
dalam kedekatan kita selama ini dan
Adik-adikku tersayang, Aziz Doni dan Anisa terima kasih atas doa,
kasih sayang, perhatian, dan motivasinya.
Teman-teman PGSD Untirta 2011, Santri Pondok Pesantren Darul Irfan, Himaguseda,
BEM FKIP UNTIRTA, BEM KBM UNTIRTA, KAMMI Komisariat Untirta, KAMMI
daerah Serang, KIW Banten, ADK Untirta 2011, Himata, dan Pena Rubik yang telah
menjadi sahabat-sahabat terbaik selama berada di kampus peradaban. Kenangan indah kita
terangkum menjadi sebuah pembelajaran yang berharga dan tiada tara. Muslim Negarawan
adalah jargon yang senantiasa kita dengungkan dalam menggerakan sebuah perubahan
bermula dari diri sendiri menuju provinsi Banten tercinta.
Waktu kita begitu berharga, sampai ku tak ingin kehilangan momen terindah untuk
senantiasa membersamai kalian di dalam jalan dakwah. Kita menimba ilmu bersama-sama,
saling berkasih sayang dan memanjatkan doa di setiap sepertiga malam. Karyaku ini sebagai
hadiah terindah untuk persahabatan kita karena Allah. Ana Uhibukum Fillah.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
6/284
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang
telah memberikan segala nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Neuro Linguistic
Programming (NLP) terhadap kemampuan menulis karangan singkat deskripsi
peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Lebakwangi”.
Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan,
dukungan dan dorongan semua pihak, yang tidak bisa penulis tuliskan satu
persatu. Selain itu penulis menyadari penyusunan skripsi ini juga dapatterselesaikan berkat bimbingan, saran dan bantuan dari pihak lain. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa,
2. Bapak Dr. H. Suherman M,Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan,
3. Bapak Nana Hendracipta, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa,
4. Bapak Ujang Jamaludin, M.Si, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa,
5. Bapak Damanhuri, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran
selama penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Muhamad Taufik, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan,
dan saran selama penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Zerri Rahman Hakim, M.Pd selaku dosen Pembimbing akademik kelas
B PGSD Untirta 2011,
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
7/284
vii
8. Bapak Odien Rosidien, S.Pd., M.Hum selaku dosen penguji seminar dan
siding yang telah banyak memberikan saran, masukan dan meluangkan waktu
untuk memberikan pengarahan kepada penulis.
9.
Bapak Achmad Sachruroji, M.Pd selaku dosen penguji sidang yang telah
memberikan saran, masukan dan meluangkan waktu untuk memberikan
pengarahan.
10. Seluruh dosen dan staf Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
memberikan ilmu-ilmu bermanfaat selama penulis menempuh pendidikan dan
membantu kelancaran studi penulis,
11. Bapak H. Husaini, M.Si selaku kepala sekolah SD Negeri Lebakwangi,
Bapak Dadang, M.Kom selaku Sekretaris SDN Lebakwangi, Bapak Bahrul
Ulum, S.Pd.I selaku guru wali kelas IVA, dan Ibu Neng Yeyen, S.Pd selaku
guru wali kelas IVB.
12. Ibu Sularyati dan Bapak Mohamad Tugi,terimakasih yang tak terhingga atas
doa restu, dorongan moral dan materil yang tidak ada henti-hentinya
diberikan kepada penulis.
13. Adik-adik kandungku, Aziz,Doni dan Anisa yang selalu menyemangatiku dan
selalu memberikan inspirasi pada penulis,
14. Teteh terbaik dan tidak ada gantinya, mbak Yayu Romdonah, M.P, teh Enok
Irma Lestari, S.Pd, teh Farah Dini, S.Pd, teh Sulkiyah, S.Pd, teh Huswatun
Hasanah, S.Pd, teh Asriyah, S.Pd, teh Mila Nurlaila, S.Pd, dan teh Arniah
terimakasih atas nasihat, bimbingan, waktu dan kesempatan untuk senantiasa
belajar dari kalian, dukungan dan semangat kalian senantiasa membersamaiku
hingga kini.
15.
Adik terbaik Amanah, Andi, Destri, Resti, Nida dan Maya terimakasih telahhadir selalu menemaniku dikala susah dan senang.
16. Sahabat yang tak lekang oleh masa Elsa Larasati, S.Pd, Sri Wulandari, S.Pd,
Melia Sari, S.Pd, Yonia Ilma Insyira, S.Pd, Hayati. S.Pd dan Endah
Retnowati, S.Pd yang selalu memberikan semangat dan bantuan tak henti-
henti selama ini kepada penulis.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
8/284
viii
17. Teman-teman kelas terbaik Sarifatul Alawiyah, S.Pd, Siti Shopiyah, S.Pd,
Silfiyah, S.Pd, Ariska, S.Pd, Sigit Setiawan, S.Pd, teh Siti Rokmanah, S.Pd,
dan Siti Nurdianty, S.Pd terima kasih telah menemani penulis hingga saat ini.
18.
Sahabat dalam mengarungi medan dakwah dari dulu hingga nanti Yaumil,
Iza, Hestu, Fani, Siti, Restu, Nadi, Mia, Sulastri, Irna, Resti, Zahro, Rosita
dan Ratna, terimakasih sudah membersamai sebagai satu ikatan tanpa
mengharap imbalan, semoga kalian lekas menyusul mendapatkan gelar
pendidikan strata satu dan gelar ibu rumah tangga.
19. Kakak yang selalu memberi semangat dan nasihat kak Ahmad Firdaus, S.Pd,
Rohmatullah, dan Okgi Kuswoyo. Semoga kalian cepat mendapatkan jodoh
istri saleha.
20. Kawan dan rekan dalam bekerja Fahmi Munawar Sya’bani, Irfan, Deni,
Raidil, Adi, Wardian, Otong, dan Didi Nurhadi, S.PdI. Terimakasih atas
pengertian, semangat dan bantuannya agar dapat konsisten dan ingat
tanggung jawab.
21. Teman-teman PGSD Untirta 2011, Santri Pondok Pesantren Darul Irfan,
Himaguseda, BEM FKIP UNTIRTA, BEM KBM UNTIRTA, KAMMI
Komisariat Untirta, KAMMI daerah Serang, KIW Banten, ADK Untirta
2011, Himata, dan Pena Rubik yang telah menjadi sahabat-sahabat terbaik
selama berada di kampus peradaban. Kenangan indah kita terangkum menjadi
sebuah pembelajaran yang berharga dan tiada tara.
22. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis baik secara langsung maupun tidak langsung selama pelaksanaan dan
penulisan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini
dapat berguna baik penulis sendiri, teman-teman PGSD serta para pembaca
lainnya.
Serang, 22 Juni 2015
Penulis
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
9/284
ix
ABSTRACT
SITI NUR ALFIAH. 2227110798. The in fluence of Neuro L inguistic
Programming (NLP) method of the capabil iti es wri te short wri ting description
for I ndonesia lesson at Forth Grade State Lebakwangi Elementary School
Students. Research Paper. Elementary School Teacher Education Department.
Education and Training Facul ty. University of Sultan Ageng Ti rtayasa, Serang
2015.
The aims of this research are: 1) do the students’ writing ability of short
description who get Neuro Linguistic Programming (NLP) method is better than
students’ who get material with expository method?.; 2) do the influence of the
students’ writing ability of short description who get Neuro Linguistic
Programming (NLP) method is better than students’ who get material with
expository method?; This research was conducted at SDN Lebakwangi East
Sepatan sub district Tangerang regency. Cluster random sampling was used to
elect the sample, by using quasi experimental method and pretest-postest control
group desain. The result of the research revealed is the capabilities of students’
write short writing description who get Neuro Linguistic Programming (NLP)
method was better than students’ who get material in class who get expository
method. In order to know the posttest average result 70,81 for experiment class
and 65,02 for control class. The conclusion is Neuro Linguitic Programming
(NLP) can influence of the students’ writing ability of short description.
Keywords: Neuro Linguistic Programming (NL P) , Writing ability of short
description
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
10/284
x
ABSTRAK
SITI NUR ALFIAH. 2227110798. Pengaruh Metode Neuro Li nguistic Programming
(NLP) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Singkat Deskripsi Peserta Didik
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Lebakwangi. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasara. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah terdapat perbedaan terhadap
kemampuan menulis karangan singkat deskripsi peserta didik yang memperoleh
pembelajaran dengan metode Neuro Linguistic Programming (NLP) dengan peserta didik
yang memperoleh pembelajaran dengan metode Ekpositori; (2) Apakah terjadi pengaruh
terhadap kemampuan menulis karangan singkat peserta didik yang mengikuti
pembelajaran dengan metode Neuro Linguistic Programming (NLP) antara peserta didik
yang memperoleh pembelajaran dengan metode ekpositori. Penelitian ini dilaksanakan di
SD Negeri Lebakwangi Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang. Metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah Kuasi Experimen dengan desain penelitian pretest-
postest control group desain. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster random
sampling . Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menulis karangan singkat
peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan metode Neuro Linguistic
Programming (NLP) lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh pembelajaran
dengan metode ekpositori. Hal ini dapat dilihat dari hasil postes rata-rata
kemampuan menulis karangan singkat kelas experimen yang mendapatkan nilai
70,81 sedangkan hasil postes rata-rata kemampuan menulis karangan singkat
kelas control mendapatkan nilai 65,02. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa metode Neuro Linguistic Programming (NLP) dapat berpengaruh terhadap
peningkatan kemampuan menulis karangan singkat deskripsi pada peserta didik.
Kata Kunci : Metode Neuro Linguistic Programming (NLP) , Kemampuan Menulis
Karangan Singkat.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
11/284
xi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................. 4
1.3. Batasan Masalah ......................................................................... 5
1.4. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.5. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.7. Kerangka Berpikir ...................................................................... 6
1.8. Definisi Operasional ................................................................... 8
1.9. Hipotesis ..................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORITIK
2.1. Teori Belajar dan Pembelajaran ................................................. 9
2.1.1. Pengertian Belajar ............................................................. 9
2.1.2. Pengertian Pembelajaran .................................................. 10
2.2. Hasil Belajar ............................................................................... 11
2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 14
2.4. Metode Neuro Linguistic Programming (NLP) ......................... 18
2.4.1. Pengertian NLP ................................................................ 18
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
12/284
xii
2.4.2. Manfaat NLP .................................................................... 19
2.4.3. Langkah-Langkah NLP .................................................... 19
2.5. Pembelajaran Ekpositori ............................................................. 20
2.6 Teori Menulis .............................................................................. 22
2.6.1. Pengertian Menulis .......................................................... 22
2.6.2. Fungsi Menulis ................................................................. 23
2.7. Pembelajaran Menulis Karangan Singkat ................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian ...................................................................... 27
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 28
3.3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 28
3.4. Instrumen dam Analisis Instrumen Penelitian ............................ 30
3.5. Prosedur Penelitian ..................................................................... 40
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian .......................................................................... 45
4.1.1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 45
4.1.2. Analisis Statistik Inferensial ............................................ 48
4.1.2.1 Analisis Data Pretes ............................................ 48
4.1.2.2 Analisis Data Postes ............................................ 50
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan .................................................................................... 56
5.2. Saran .......................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 60
RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................. 184
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
13/284
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Aspek Penilaian Karangan…………………………………... 25
Tabel 3.1 Pretest- Postest Control Group Desain .................................. 27
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penulisan Karangan Deskripsi
................................. 30
Tabel 3.3 Range / batas penulisan karangan deskripsi 32
Tabel 4.1 Deskriptif Data Pretes.............................................................. 46
Tabel 4.2 Deskriptif Data Postes.............................................................. 48
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data Pretes........................ 49
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Pretes.................... 49
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data Postes........................ 51
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Postes.................... 51
Tabel 4.7 Penolong Hasil Observasi kelas 55
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
14/284
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1 Sebaran Data Pretes Kelas Eksperimen…………………....... 45
Diagram 4.2 Sebaran Data Pretes Kelas Kontrol.......................................... 46
Diagram 4.3 Sebaran Data Postes Kelas Eksperimen……………………... 47
Diagram 4.4 Sebaran Data Postes Kelas Kontrol.......................................... 47
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
15/284
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir 7
Gambar 3.1 Alur Pengolahan Data ............................................................. 41
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
16/284
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A: PERANGKAT PEMBELAJARAN
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ............... 60
A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ..................... 78
A.3 Bahan Ajar dan Media Pembelajaran……………………....................... 95
A.4 Silabus Pembelajaran……………………………………....................... 99
LAMPIRAN B: INSTRUMEN PENELITIAN
B.1 Kisi-kisi Instrumen tes ............................................................................. 103
B.2 Instrumen Penelitian ................................................................................ 105
LAMPIRAN C: PENGOLAHAN HASIL UJI INSTRUMEN
C.1 Pengolahan Uji Instrumen Kelas Experimen........................................... 106
C.2 Pengolahan Uji Instrumen Kelas Kontrol................................................ 113
LAMPIRAN D: DATA HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
D.1 Daftar Skor Pretes, dan Postes Kelas Eksperimen ................................ 121
D.2 Daftar Skor Pretes, dan Postes Kelas Kontrol....................................... 123
D.3 Analisis Data Pretes ................................................................................ 125
D.4 Analisis Data Postes ............................................................................... 137
LAMPIRAN E: HASIL LEMBAR OBSERVASI DAN WAWANCARA
E.1 Hasil Lembar Observasi Kelas Ekperimen…... ...................................... 149
E.2 Hasil Wawancara……………………………......................................... 153
LAMPIRAN F : DOKUMENTASI
F.1 Dokumentasi Pembelajaran di kelas Experimen……………………….. 155
F.2 Dokumentasi Pembelajaran di kelas Kontrol…………………………… 156
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
17/284
xvii
LAMPIRAN G : DAFTAR TABEL
G.1 Tabel Chi Kuadrat……………………………………………………… 157
G.2 Tabel Distribusi T……………………………………………………… 158
G.3 Tabel Distribusi Kurva Normal 0-z…………………………………….. 159
G.4 Tabel Distribusi F………………………………………………………. 164
LAMPIRAN H : HASIL BELAJAR
H.1 Hasil Belajar Pretes Kelas Experimen dan Kontrol ………………….... 167
H.2 Hasil Belajar Postes Kelas Experimen dan Kontrol ………………….... 171
LAMPIRAN I: SURAT-SURAT PENELITIAN
G.1 SK Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi .............................. 175
G.2 Surat Keterangan Izin Uji Instrumen ...................................................... 176
G.3 Surat Keterangan Izin Penelitian ............................................................. 177
G.4 Lembar Bimbingan Skripsi……….......................................................... 178
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
18/284
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia, karena
manusia dapat berkomunikasi satu sama lain dengan bahasa. Bahasa membuat
semua orang dapat saling memahami dengan saling mengekpresikan diri dan
bertukar pikiran, terlibat diskusi, debat atau bahkan untuk meyakinkan orang
lain dalam mencapai tujuan mereka masing-masing. Semua hal dapat
dilakukan dengan adanya bahasa, oleh sebab itu bahasa sangat memiliki
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bahasa Indonesia
yang menjadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia hadir sebagai bahasa yang memiliki nilai budaya, semua
perkembangan ilmu pengetahuan hasil anak bangsa maupun luar negeri yang
telah diterjemahkan ditulis menggunakan bahasa Indonesia. Dari masa ke
masa bahasa Indonesia mampu bertransformasi menjadi bahasa yang memiliki
karakter dan pembendaharaan kata yang beragam, namun keberagaman
tersebut dapat dipersatukan dalam tatanan bahasa yang disebut EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan). Di sisi lain pertumbuhan literasi di negara Indonesia
masih sangat tertinggal dibandingkan negara tetangga yaitu Malaysia dan
Singapura, persoalan ini bukan hanya dihadapi oleh orang dewasa melainkan
juga anak-anak.
Pembelajaran bahasa sangat penting, karenanya sejak dini diperlukan
untuk menumbuh kembangkan kecerdasan bahasa anak. Untuk itu kerjasama
antara orang tua dan guru harus dilakukan, hal ini dilakukan guna menunjang
terciptanya kegemaran literasi dalam mempertahankan dan mengembangkan
ilmu dan pengetahuan suatu bangsa. Dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan, pembelajaran bahasa merupakan pembelajaran yang bertujuan
untuk membekali peserta didik kemampuan berkomunikasi secara efektif dan
efisien dalam bahasa Indonesia baik secara lisan ataupun tulis.
Pembelajaran bahasa secara umum di beberapa sekolah masih
menekankan kepada teori kebahasaan saja, dan guru-guru yang mengajar
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
19/284
2
belum mampu memaksimalkan potensi anak dan menarik minat belajar
mereka. Ini terbukti dengan hasil belajar bahasa Indonesia peserta didik lebih
rendah daripada bahasa inggris. Metode yang digunakan guru masih belum
bervariasi, pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu
ceramah dan tanya jawab. Guru belum menggunakan media pembelajaran
dengan maksimal dan bahan ajar yang dibutuhkan belum memadai.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada bulan Desember
2014 terhadap guru kelas IV A dan IV B SDN Lebakwangi diketahui bahwa
presentase nilai peserta didik kelas IV B yang berada dibawah nilai rata-rata
kelas sebanyak 34%, sedangkan peserta didik yang nilainya tergolong baik
mencapai 48,2% dan peserta didik yang mendapatkan nilai rata-rata sebanyak
17,8%. Hal tersebut dikarenakan peserta didik hanya memiliki sedikit
pembendaharaan kosakata, kesulitan dalam mengembangkan kalimat menjadi
sebuah cerita yang padu dan minat menulis yang relative rendah. Minat
peserta didik rendah dalam pembelajaran karangan singkat dikarenakan
mereka belum mendapatkan suasana belajar yang berkesan dan mereka lebih
suka berbicara daripada menuliskan perasaan mereka menjadi sebuah tulisan.
Sementara itu kendala yang guru hadapi ialah penggunaan metode
mengajar yang belum bervariasi, dalam setiap pembelajaran guru hanya
menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan peserta didik hanya
mendapatkan teori kebahasaan dan belum menerapkan secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Dari permasalahan tersebut peneliti dapat menarik
kesimpulan sementara bahwa peserta didik sangat membutuhkan suatu metode
pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan menulis anak dengan
mengoptimalkan setiap indra untuk mengolah sebuah kalimat menjadi sebuahkarangan yang padu.
Metode yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan kemampuan
menulis peserta didik sangat banyak dan beragam salah satu metode yagn
dapat menjadi alternative dalam mengatasi permasalahan di atas adalah
metode Neuro Linguistic Programming (NLP), metode NLP adalah sebuah
metode yang digunakan guru untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, dengan berkomunikasi langsung dengan peserta didik baik
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
20/284
3
secara verbal atau tulisan. Metode ini memaksimalkan seluruh panca indra
peserta didik dengan memberikan pola berpikir yang terpusat dari guru dan
mengarahkan siswa untuk dapat berkomunikasi secara dua arah dan
melakukan tindakan langsung sebagai hasil dalam pembelajaran.
Dengan menggunakaan metode NLP pembelajaran menulis dapat
berlangsung dengan menyenangkan, karena pembelajaran harus dimulai
dengan berlatih menyatakan perasaan sebelum menyatakan pikiran, yaitu
dengan mengajarkan anak membuat catatan harian atau jurnal kegiatan
sehari-hari. Pembelajaran menulis karangan singkat memerlukan suatu
perubahan dalam gaya pembelajaran atau memunculkan inovasi terbaru dalam
pembelajaran. Hal ini tentu akan meningkatkan antusiasme dan motivasi dari
dalam diri peserta didik itu sendiri.
Kreativitas peserta didik pun pada akhirnya dapat muncul dengan baik
serta kegiatan menulis akan menjadi lebih menyenangkan. Jadi, salah satu hal
yang perlu dilakukan adalah menciptakan suasana yang menyenangkan
dengan membuat peserta didik suka dengan kegiatan menulis khususnya
menulis karangan singkat. Pembelajaran menulis karangan singkat dapat
berlangsung efektif dan mendapatkan respon positif apabila sudah terdapat
timbal balik dari peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran tentu akan
berlangsung dengan efektif, kreatif dan menyenangkan. Dalam membangun
keterampilan menulis peserta didik dibutuhkan usaha dari beberapa pihak dan
dilakukan secara rutin dan disiplin.
Terdapat beberapa strategi pembelajaran yang telah digunakan untuk dapat
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menulis karangan peserta
didik. Salah satu pendekatan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkanhasil belajar menulis karangan adalah pendekatan kontekstual, hal ini
dibuktikan dalam penelitian skripsi yang dilakukan oleh Listia Lorna Mita
dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Kokosan
Prambanan Klaten”. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar dari nilai rata-rata 66,18 menjadi 75,56.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
21/284
4
Terdapat penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti dan menunjukkan suatu keterkaitan. Penelitian ini dilakukan oleh
Ade Irawan Tjandra dalam skripsi “Penerapan NLP ( Neuro Linguistic
Programming ) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi”
menunjukkan bahwa NLP itu sendiri berhasil meningkatkan nilai menulis
karangan eksposisi pada siswa SMKN 3 Bandung. Skripsi lainnya yang
membahas tentang metode NLP berjudul “Efektivitas NLP ( Neuro Linguitic
Programming ) dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek (Studi Eksperimen
Kuasi pada Kelas X SMA Pasundan 7 Bandung Tahun Pembelajaran
2012/2013)” yang disusun oleh Muhamad Fajar Rizkia.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk menggunakan
metode Neuro Linguistic Programming (NLP) dalam pembelajaran menulis
karangan singkat. NLP sendiri belum pernah dilakukan dalam pembelajaran
menulis karangan singkat dan NLP masih jarang digunakan. Peneliti berharap
gabungan dari penelitian tersebut mampu melengkapi penulisan sebelumnya.
Walaupun NLP sudah digunakan dalam pembelajaran menulis karagan
eksposisi dan menulis cerpen, tapi hal tersebut belum pernah dilakukan dan
belum tentu berhasil dalam menulis karangan singkat.
Selain itu NLP sendiri belum pernah dilakukan di jenjang sekolah dasar.
Oleh sebab itu, penelitian ini selain untuk menguji pengaruh NLP pada
pembelajaran karangan singkat, penelitian ini juga untuk menambah
pengetahuan mengenai NLP. Peneliti ingin memberikan informasi dan
melengkapi penelitian yang ada. Berdasarkan latarbelakang diatas maka
peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Metode Neuro
Linguistic Programming (NLP) terhadap kemampuan menulis karangansingkat deskripsi peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV
SDN Lebakwangi”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan peneliti, terdapat
beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran karangan singkat.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
22/284
5
Identifikasi masalah dalam pembelajaran menulis karangan singkat adalah
sebagai berikut:
a.
Kosakata yang dimiliki peserta didik sedikit
b.
Minat peserta didik dalam menulis karangan singkat masih kurang
c. Peserta didik sulit mengembangkan kalimat menjadi cerita terpadu
d.
Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi
e. Nilai rata-rata menulis karangan singkat rendah, ini menunjukkan kurang
efektifnya proses pembelajaran.
f. Belum terdapat bahan ajar keterampilan menulis yang memadai di
sekolah.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain ;
1. Perbandingan hasil kemampuan menulis karangan singkat peserta didik
yang mengikuti pembelajaran dengan metode Neuro Linguistic
Programming (NLP) dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran
ekpositori pada kelas IV SDN Lebakwangi.
2.
Pengaruh metode Neuro Linguistic Programming (NLP) terhadap
kemampuan menulis karangan peserta didik pada kelas IV B SDN
Lebakwangi.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1.
Bagaimanakah perbandingan hasil kemampuan menulis karangan singkat peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode Neuro
Linguitic Programming (NLP) antara peserta didik yang memperoleh
pembelajaran dengan metode ekpositori pada kelas IV SDN Lebakwangi?
2.
Apakah terdapat pengaruh metode Neuro Linguistic Programming (NLP)
terhadap kemampuan menulis karangan peserta didik pada kelas IV B
SDN Lebakwangi?
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
23/284
6
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui perbandingan hasil kemampuan menulis karangan
singkat peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode Neuro
Linguistic Programming (NLP) antara peserta didik yang mengikuti
pembelajaran ekpositori pada kelas IV SDN Lebakwangi.
2. Untuk mengetahui pengaruh metode Neuro Linguistic Programming
(NLP) terhadap kemampuan menulis karangan singkat peserta didik pada
kelas IV B SDN Lebakwangi.
1.6
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian yang dilakukan
dapat memberikan manfaat di antaranya:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan mengenai metode Neuro Linguistic Programming (NLP)
dan mengetahui penerapan metode NLP terhadap peserta didik sekolah
dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, apabila pembelajaran menggunakan metode (NLP) Neuro
Linguistic Programming ini memberikan hasil yang lebih baik maka
dapat dijadikan salah satu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran
di kelas.
b. Bagi peseta didik, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan
memberikan pengalaman belajar yang berbeda dari sebelumnya.c.
Bagi peneliti, dapat mengetahui gambaran tentang pengaruh terhadap
peserta didik dengan menggunakan metode (NLP) Neuro Linguistic
Programming .
2.7 Kerangka Berpikir
Peneliti mengungkapkan beberapa anggapan dasar yang melandasi
penelitian ini. Penelitian ini ingin membuktikan pengaruh metode (NLP)
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
24/284
7
Neuro Linguistic Programming terhadap pembelajaran menulis karangan
singkat. Karena kondisi awal di sekolah tempat penelitian sangat memerlukan
sebuah metode alternatif yang dapat memberikan pengaruh agar pembelajaran
menjadi lebih baik. Kondisi awal peserta didik di tempat penilitian ini antara
lain ; kosakata yang dimiliki oleh peserta didik sediki, metode pembelajaran
yang digunakan guru belum bervariasi dan minat peserta dalam menulis
karangan rendah.
Untuk itu dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang berbeda dengan
pembelajaran yang biasa dilaksanakan di sekolah penelitan ini. Perlakuan
yang dilakukan dalam penelitian ini dengan penggunan metode Neuro
Linguistic Programming (NLP) dalam pembelajaran menulis karangan singkat
di kelas IVB SDN Lebakwangi.
Untuk itu diharapkan setelah adanya perlakuan dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode NLP dapat terjadi pengaruh terhadap
kemampuan menulis karangan singkat peserta.
Gambar 1.1
Kerangka Berpikir
Kondisi Awal Tindakan Kondisi Akhir
1.Kosakata yang dimiliki
oleh peserta didik
sedikit
2.Metode pembelajaran
yang digunakan guru
kurang variatif
3.Minat menulis peserta
didik rendah
Penggunaan Metode
Neuro Linguistic
Programming (NLP)
dalam pembelajaran
menulis karangan
singkat di Kelas IV B
SDN Lebakwangi
Tangerang
Terjadi pengaruh terhadap
kemampuan menulis
karangan singkat peserta
didik dengan
menggunakan metode NLP
pada kelas IV SDN
Lebakwangi Tangerang
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
25/284
8
2.8 Definisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini ada dua yaitu ;
1)
Neuro Linguistic Programming (NLP) adalah salah satu cara yang
menawarkan cara belajar yang positif dan menyenangkan bagi siapa saja
melalui komunikasi, percontohan, dan media yang digunakan. Dengan
NLP seseorang dapat menciptakan suasana belajar yang lebih baik dengan
menitikberatkan pada komunikasi dan kondisi peserta didik. Penelitian ini
menggunakan metode NLP yang dilakukan dengan cara memberikan
motivasi melalui story telling (pembacaan cerita) dan pemberian sugesti,
memberikan materi disertai contoh dengan memanfaatkan media yang ada
dan melakukan simulasi menulis karangan singkat.
2) Pembelajaran menulis karangan singkat adalah pembelajaran menulis yang
menekankan kepada penggabungan antar kalimat untuk membuat sebuah
cerita yang padu dengan memperhatikan ejaan dan kosa kata.
Pembelajaran menulis karangan singkat dalam penelitian ini ditulis secara
deskriptif sesuai dengan tema yang dipelajari dalam pembelajaran.
2.9
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0 : Hasil kemampuan menulis karangan singkat peserta didik yang
memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode Neuro Linguistic
Programming (NLP) tidak lebih baik atau sama dengan hasil kemampuan
menulis karangan singkat peserta didik yang memperoleh pembelajaran
dengan menggunakan metode ekpositori.
Ha : Hasil kemampuan menulis karangan singkat peserta didik yangmemperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode Neuro Linguistic
Programming (NLP) lebih baik daripada hasil kemampuan menulis karangan
singkat peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan metode
ekpositori.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
26/284
9
BAB II
KAJIAN TEORITIK
2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan
mengokohkan kepribadian. Untuk memperoleh pengetahuan peserta didik
harus belajar, baik secara mandiri ataupun dibimbing oleh guru.
Menurut Hilgard dalam Suyono dan Hariyanto (2014:12) belajar
adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena
adanya respon terhadap suatu situasi.
William Burton dalam Purwanto, (2008 : 51) mengemukakan bahwa
” A good learning situation consist of a rich and varied series of learning
experiences unified around a vigorous purpose and carried on in
interaction with a rich, varied and propocative environment”. Yang
berarti bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan.
Belajar menurut James L. Mursell dalam Sagala (2008:13) adalah upaya
yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan
memperoleh sendiri.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam
belajar ada suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang berupa
pengetahuan, pemahaman, maupun sikap yang diperoleh melalui proses
belajar. Perubahan tingkah laku yang diperoleh merupakan hasil interaksi
dengan lingkungan. Interaksi tersebut salah satunya adalah proses
pembelajaran yang diperoleh di sekolah. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa dengan belajar seseorang dapat memperoleh sesuatu yang baru baik
itu pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Prinsip umum belajar menurut Sukmadinata dalam Suyono dan
Hariyanto, (2014:128-129) yaitu ;
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
27/284
10
(1). belajar merupakan bagian dari perkembangan, (2) belajar
berlangsung seumur hidup, (3) keberhasilan belajar dipengaruhi
oleh faktor-faktor bawaan, (4) belajar mencakup semua aspek
kehidupan, (5) kegiatan belajar berlangsung di sembarang tempat
dan waktu, (6) belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpaguru, (7) belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi
yang tinggi, (8) perbuatan belajar bervariasi dari yang paling
sederhana sampai dengan yang amat kompleks, (9) dalam belajar
dapat terjadi hambatan-hambatan, (10) dalam hal tertentu belajar
memerlukan adanya bantuan dan bimbingan dari orang lain.
2.1.2 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan dalam suatu aktivitas yang kita kenal
dengan istilah mengajar. Pengajaran sangat dekat dengan pengertian pedagogi. Pedagogi adalah seni atau ilmu untuk menjadi guru. Istilah ini
seringkali mengacu kepada strategi pembelajaran atau gaya mengajar.
Menurut Kurniawan (2014:1) Pembelajaran merupakan proses
aktivitas yang dilakukan guru dalam mengondisikan siswa untuk belajar.
Artinya belajar untuk mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisi,
menyintesis, dan mengevaluasi materi yang menjadi bahan pembelajaran.
Karena pembelajaran merupakan suatu aktivitas pengondisian belajar maka
pembelajaran harus mampu mengondisikan siswa untuk aktif-kreatif dalam
proses pembelajarannya. Menurut Brown dalam Kurniawan (2014:2), perlu
menjadi kesadaran bersama bahwa pembelajaran sebenarnya adalah
penciptaan kondisi agar siswa belajar dengan aktif-kreatif.
Oleh Free Online Dictionary dalam Suyono (2014:16) pengajaran ,
teaching/instruction, didefinisikan dengan kegiatan,praktik,pekerjaan atau
profesi seorang guru atau sesuatu yang diajarkan, seni atau profesi seorang
guru, kegiatan dalam mendidik atau mengajar. Dalam Brainy Quote dalam
Suyono (2014:16) dinyatakan bahwa pengajaran sebagai kegiatan atau
urusan tentang mengajar, apa yang diajarkan dengan instruksi.
Corey dalam Sagala (2008:61) pembelajaran adalah suatu proses
dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-
kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi terrtentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
28/284
11
Pembelajaran efektif menurut pakar Gillbert H. Hunt dalam Rosyada
(Suyono dan Haryanto, (2014:208) antaralain ; (1) sifat, (2) pengetahuan,
(3) apa yang disampaikan, (4) bagaimana mengajar, (5) harapan, (6) reaksi
guru terhadap siswa, (7) manajemen.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas
dan mengajar dengan melibatkan peserta didik sebagai subjek
pembelajaran.
2.2 Hasil Belajar
Dalam pembelajaran terjadi suatu aktivitas belajar yang dilaksanakan
oleh peserta didik dan dibimbing oleh guru, setiap akhir pembelajaran akan
dilakukan penilaian / assessment. Dari penilaian tersebut guru mendapatkan
hasil belajar yang dijadikan sebagai evaluasi sejauh mana siswa dapat
memahami dan menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Baik
itu secara pengetahuan, sikap ataupun tindakan.
Menurut Sudjana (2005 : 20) hakikat hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Menurut Sudjana (2005 : 38) hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor
yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor
kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang
dicapai. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada
faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dankebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendiikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan hasil
belajar dari Bloom (Purwanto, 2008 : 50) yang secara garis besar
membaginya dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotor.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
29/284
12
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam
kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kawasan kognisi
meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus, penyimpanan dan
pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali
informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Menurut
Krathwhl dan Anderson (2001:66-68) dimensi proses kognifif terdriri atas
beberapa tingkat yaitu :
1. Remember (mengingat)
Mengingat adalah kemampuan memperoleh kembali
pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang.Ketegori remember terdiri dari proses kognitif Recognizing
(mengenal kembali) dan Recalling (mengingat), untuk menilai
Remember , siswa diberi soal yang berkaitan dengan proses
kognitif Recognizing (mengenal kembali) dan Recalling
(mengingat).
2.
Understand (memahami)
Memahami adalah kemampuan merumuskan makna dari
pesan pembelajaran dan mampu mengkomunikasikannya
dalam bentuk lisan, tulisan maupun grafik. Siswa mengerti
ketika mereka mampu menentukan hubungan antara
pengetahuan yang baru diperoleh dengan pengetahuan merekayang lalu. Kategori Understand terdiri dari proses kognitif
Interpreting (menginterpretasikan), Exemplifying (memberi
contoh), Classifying (menyimpulkan), Inferring (menduga),
Comparing (membandingkan), dan Explaining (menjelaskan).
3. Apply (menerapkan)
Menerapkan adalah kemampuan menggunakan prosedur
untuk menyelesaikan masalah. Siswa memerlukan latihan soal
sehingga siswa terlatih untuk mengetahui prosedur apa yang
akan digunakan untuk menyelesaikan soal. Kategori
menerapkan ( Apply) terdiri dari proses kognitif kemampuan
melakukan ( Executing ) dan kemampuan menerapkan( Implementing ).
4. Analyze (menganalisis)
Menganalisis meliputi kemampuan untuk memecah suatu
kesatuan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana
bagian-bagian tersebut dihubungkan satu dengan yang lain atau
bagian tersebut dengan keseluruhannya, analisis menekankan
pada kemampuan merinci sesuatu unsur pokok menjadi bagian-
bagian dan melihat hubungan antar bagian tersebut. Di tingkat
analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang
masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
30/284
13
dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau
hubungan dan mampu mengenali serta membedakan faktor
penyebab dan akibat dari sebuah scenario rumit, kategori Apply
terdiri kemampuan membedakan (differentiating ),
mengorganisasi (organizing ) dan memberi simbol (attributing ).5. Evaluate (menilai)
Menilai didefinisikan sebagai kemampuan melakukan
judgement berdasar pada kriteria dan standar tertentu. Kriteria
sering digunakan adalah menentukan kualitas, efektifitas,
efisiensi, dan konsistensi, sedagkan standar digunakan dalam
menentukan kuantitas maupun kualitas.evaluasi mencakup
kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai
sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan
pertanggungjawaban pendapat itu yang berdasar kriteria
tertentu. Adanya kemampuan ini dinyatakan dengan
memberikan penilaian terhadap sesuatu. Kategori menilaiterdiri dari checking (mengecek) dan critiquing (mengkritik).
6.
Create (berkreasi)
Create penerimaan (merespon rangsangan), partisipasi,
penilaian (menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan),
organisasi (menghubungkan nilai – nilai yang dipelajari), dan
internalisasi (menjadikan nilai – nilai sebagai pedoman hidup).
Hasil belajar disusun secara hirarkis mulai dari tingkat yang
paling rendah hingga yang paling tinggi.
Didefinisikan sebagai menggeneralisasi ide baru, produk
atau cara pandang yang baru dari sesuatu kejadian. Create di
sini diartikan sebagai meletakkan beberapa elemen dalam satu
kesatuan yang menyeluruh sehingga terbentuklah dalam satu
bentuk yang koheren atau fungsional. Siswa dikatakan mampu
create jika dapat membuat produk baru dengan merombak
beberapa elemen atau bagian ke dalam bentuk atau struktur
yang belum pernah diterangkan oleh guru sebelumnya. Proses
create umumnya berhubungan dengan pengalaman belajar
siswa yang sebelumnya.
b. Ranah Afektif
Kratwohl (Purwanto, 2008 : 51) membagi belajar afektif menjadi
lima tingkat, yaitu
Jadi ranah afektif adalah yang berhubungan dengan nilai – nilai
yang kemudian dihubungkan dengan sikap dan perilaku.
c. Ranah Psikomotorik
Beberapa ahli mengklasifikasikan dan menyusun hirarki dari hasi
belajar psikomotorik. Hasil belajar disusun berdasarkan urutan mulai dari
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
31/284
14
yang paling rendah dan sederhana sampai yang paling tinggi hanya dapat
dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih
rendah. Simpson (Purwanto, 2008 : 51) mengklasifikasikan hasil belajar
psikomotorik menjadi enam yaitu,
persepsi (membedakan gejala), kesiapan (menempatkan diri untuk
memulai suatu gerakan), gerakan terbimbing (meniru model yang
dicontohkan), gerakan terbiasa (melakukan gerakan tanpa model
hingga mencpai kebiasaan), gerakan kompleks (melakukan
serang serangkaian gerakan secara berurutan), dan kreativitas
(menciptakan gerakan dan kombinasi gerakan baru yang orisinil
atau asli).
Ketiga ranah di atas menjadi obyek penilaian hasil belajar.
Kemudian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah peubahan
perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Manusia memiliki potensi perilaku
kejiwaan yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi aspek
kognitif, afektif,dan psikomotorik.
Menurut Nawawi dalam K. Brahim (Susanto : 2013: 5) hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono
(2014:5) :
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdidri dari
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-
konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi
penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d.
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
32/284
15
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian tehadap terhadap objek tersebut. Sikap
berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai – nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai – nilai
sebagai standar perilaku.
Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusian saja.
Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar
pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris
atau terpisah, melainkan komprehensif.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Dalyono (2009: 55)
mengemukakan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kesehatan, intelegensi
dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar. Sedangkan factor eksternal
meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri, meliputi :
1)
Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Bila seseorang tidak sehat dapat mengakibatkan
tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula jika kesehatan rohani
kurang baik dapat menganggu atau mengurangi semangat belajar.
Dengan semangat belajar yang rendah tentu akan menyebabkan hasil belajar yang rendah pula.
2) Intelegensi dan bakat
Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki intelegensi baik
(IQ- nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung
baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cenderung
mengalami kesulitan dalam belajar, lambat berpikir, sehingga hasil
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
33/284
16
belajarnya pun rendah. Orang yang memiliki bakat akan lebih
mudah dan cepat pandai bila dibandingkan dengan orang yang
tidak memiliki bakat. Bila seseorang mempunyai intelegensi tinggi
dan bakat dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan
lancar dan sukses.
3)
Minat dan motivasi
Minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang besar pengaruhnya
terhadap pencapaian hasil belajar. Minat belajar ynag besar
cenderung memperoleh hasil belajar yang tinggi, sebaliknya,
minat belajar kurang akan memperoleh hasil belajar yang
rendah. Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan
melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh –
sungguh, penuh gairah atau semangat. Kuat lemahnya
motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi hasil belajar.
Minat dan motivasi belajar ini dapat juga dipengaruhi oleh cara
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru yang
menyampaikan materi dengan metode dan cara yang inovatif akan
mempengaruhi juga minat dan motivasi siswanya.
4) Cara belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis,
psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang
memuaskan. Cara belajar antar anak berbeda – beda. Ada anak
yang dapat dengan cepat menyerap materi pelajaran dengan cara
visual atau melihat langsung, audio atau dengan caramendengarkan dari orang lain dan ada pula anak yang memiliki cara
belajar kinestetik yaitu dengan gerak motoriknya misalnya dengan
cara berjalan – jalan dan mengalami langsung aktivitas belajarnya.
b.
Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri, meliputi:
1) Keluarga
Sangatlah besar pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa dalam
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
34/284
17
belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya
penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang
tua, kerukunan antar anggota keluarga, hubungan antara anak
dengan anggota keluarga yang lain, situasi dan kondisi rumah juga
mempengaruhi hasil belajar.
2)
Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar mempengaruhi keberhasilan
belajar. Kualitas guru, metode mengajar, kesesuaian kurikulum
dengan kemampuan siswa, keadaan fasilitas di sekolah,keadaan
ruangan, jumlah siswa perkelas, pelaksanaan tata tertib sekolah,
dan sebagainya, semua mempengaruhi hasil belajar siswa.
Metode pengajaran guru yang inovatif dapat pula mempengaruhi
hasil belajar siswa. Metode mengajar dengan model koopertif
misalnya, dengan siswa belajar secara kelompok dapat merangsang
siswa untuk mengadakan interaksi dengan temannya yang lain.
Teknik belajar dengan teman sebaya pun dapat mengaktifkan
keterampilan proses yang dimiliki oleh anak.
3)
Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar siswa. Bila di
sekitar tempat tinggal siswa keadaan masyarakatnya terdiri dari
orang – orang yang berpendidikan, akan mendorong siswa lebih
giat lagi dalam belajar. Tetapi jika di sekitar tempat tinggal siswa
banyak.
Sedangkan Menurut Wasliman dalam Susanto (2014 : 12) hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagaifaktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara
perinci, uraian mengenai faktor internal dan faktor eksternal, sebagai berikut :
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta
didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini
meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan,
sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
35/284
18
2) Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat – marit
keadaan ekonominya, pertengkaran suami – istri, perhatian orang tua
yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari – hari berperilaku
yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari – hari
berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Dikemukakan oleh
Wasliman dalam Susanto (2014 : 12) bahwa sekolah merupakan salah
satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar peserta didik. Semakin
tinggi kemampuan belajar peserta didik dan kualitas pengajaran di
sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar peserta didik.
Dari pejelasan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang memengaruhi hasil belajar berasal dari faktor internal yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri dan faktor eksternal yaitu
faktor yang berasal dari luar peserta didik.
2.4 Metode Neuro Linguistic Programming
2.4.1 Pengertian Neuro Linguistic Programming (NLP)
NLP adalah sebuah metode yang memahami bahasa melalui indra dan
pemograman, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan pemikiran
yang mereka miliki dengan menstimulus panca indra. Dengan menerapkan
metode Neuro Linguistic Programming guru dapat memahami proses belajar
bahasa anak melalui otak mereka dan metode ini dapat memberikan mereka
rasa nyaman akan diri mereka sendiri. Dan dengan sendirinya mereka akan
menghasilkan sebuah karya tulis berdasarkan pengalaman yang mereka
alami.
Fromkin and Rodman dalam Arifudin (2010:12) berpendapat bahwa,
Neurolinguistik adalah kajian mengenai landasan biologis bahasa dan
mekanisme otak yang berperan dalam pemerolehan dan penggunaan bahasa
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
36/284
19
(neurolinguistics is the study concerned with the biological foundation of
language and the brain mechanisms underlying its acquisition and use).
Menurut Grinder dan Bandler dalam Nathalia dan Dewi (2008:9)
bahwa
secara semantik, neuro mengacu pada pikiran dan cara individu
mengorganisasi kehidupan mentalnya. Proses neurologi adalah
suatu proses tentang bagaimana manusia melalui mekanisme kerja
otak dapat menerjemahkan pengalaman-pengalaman yang diterima
ke dalam fungsi fisiologinya. linguistic adalah bahasa (baik verbal
maupun noverbal) dan bagaimana individu menggunakannya
dalam kehidupan. Proses linguitic adalah sebuah pola kata-kata
yang spesifik, di mana perumusan pola tersebut akan digunakan
untuk mendeskripsikan tentang suatu hal. sedangkan Programming
adalah usaha individu untuk belajar bereaksi pada suatu situasitertentu dan membangun pola-pola otomatis atau program-program
yang terjadi pada sistem neurologi maupun pada sistem bahasa.
Programming adalah urutan proses mental yang berpengaruh pada
perilaku dalam mencapai tujuan dan bagaimana memodifikasinya.
Menurut the Art Of Enjoying Life dalam Sailendra (2013:8)
berpendapat bahwa NLP merupakan seni dari ilmu psikologi. Dan menurut
Richard Bandler dalam Sailendra (2013:1) NLP adalah sebuah sikap mental
dan metodologi yang ada di balik segenap teknik yang efektif. NLP
berfungsi untuk menjalankan segala teknik yang cepat dan tepat guna atau
sering dibahasakan dengan kata efektif. Sedangkan menurut Robert Dilts
dalam Nathalia dan Dewi (2008:9) NLP adalah apapun yang bisa
menghadirkan kesuksesan. Lebih lanjut Dilts berpendapat dalam Nathalia
dan Dewi (2008:9) NLP mempelajari pola-pola atau pemrograman yang
diciptakan dari hubungan antara otak (neuro), bahasa (linguistic) dan
kondisi tubuh (body state). Dari perspektif NLP, hubungan tersebut akan
memengaruhi periku kita yang efektif dan tidak efektif dan sangat
memengaruhi pembentukan mental individu yang adjustment dan
maladjustment .
Berdasarkan pendapat pengertian di atas, peneliti dapat
mengungkapkan bahwa NLP adalah sebuah metode yang digunakan untuk
menghasilkan suasana nyaman diri terhadap bahasa yang diserap melalui
saraf. Metode ini membuat siswa merasa nyaman karena dapat mengolah
dan mengatur perasaan mereka dalam belajar.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
37/284
20
2.4.2 Manfaat NLP
Menurut Nathalia dan Dewi (2008:3) NLP juga memiliki manfaat lain
seperti:
(1) menciptakan perubahan yang positif pada setiap individu, (2)
membantu mengubah tingkah laku seseorang, (3) menciptakan
komunikasi yang positif, (4) memfasilitasi pembelajaran, (5)
mengubah kehidupan seseorang, (6) membantu seseorang keluar
dari pengalaman masa lalu yang buruk, (7) mendorong seseorang
mengoptimalkan potensinya, dan (8) membantu orang untuk
mengatur tingkah laku.
Menurut uraian diatas, manfaat metode NLP menjadikan pembelajaran
lebih menyenangkan, lebih inovatif, kreatif dan efektif. Dengan tumbuhnya
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik dapat menumbuhkan
motivasi siswa dalam belajar semakin tinggi atau antusias.
2.4.3 Langkah-langkah NLP
Untuk menciptakan keadaan yang menyenangkan, pemakaian media
menjadi salah satu faktor lain dalam NLP dan memiliki peran penting,
berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam menerapkan NLP pada
pembelajaran, hal itu dapat mulai diterapkan pada saat memulai pelajaran.
Berikut salah satu langkah pembelajaran dengan menggunakan NLP yang
sederhana dari tulisan Ronny FR dalam Wikanengsih, (2008 : 141-142).
(1) Menyelaraskan kondisi pikiran
Langkah pertama memulai pelajaran yang lebih popular dengam
sebutan apersepsi.
(2)
Menciptakan suasana yang berkesan
Langkah kedua adalah mengarahkan siswa pada suasana terbaik
mereka untuk belajar. Pada lankah ini, bimbinglah siswa padasuasana tersebut sehingga mencapai pada keadaan puncak. Sesaat
sebelum sampai pada keadaan puncak buatlah sebuah “anchor”.
Anchor (jangkar/pengait emosi) bisa dibuat melalui visual
(penglihatan), auditori (pendengaran), atau kinestetik (gerakan).
(3)
Mengulang penggunaan anchor (jangkar/pengait emosi)
Langkah ketiga adalah menggunakan anchor kembali apabila
keadaan pembelajar mengalami penurunan semangat atau
keadaan kelas kurang bergairah.
(4) Merangkaikan materi pembelajaran
Sebelum menutup pelajaran, materi yang diajarkan dikaitkan
dengan materi pelajaran yang telah lalu dan dikaitkan juga
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
38/284
21
dengan pelajaran yang akan datang sehingga saling mengikat dan
berhubungan.Rangkaian pelajaran ini menggunakan berbagai
pilihan kata kunci yan gjika diakses akan mengarahkan pada
ingatan terhadap hal-hal lain / mata pelajaran sebelumnya.
(5)
Future pacingUntuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari, pada saat
menutup pelajaran adakan future pacing. Future pacing adalah
membawa pikiran.
2.5 Pembelajaran Ekpositori
Roy Killen dalam Hamruni (2011:73) ekspositori adalah strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Killen menamakan
strategi ekspositori dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct
instruction). Hal ini karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan
langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut utuk menemukan materi itu. Materi
pelajaran sudah jadi, ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur,
maka sering juga dinamakan istilah strategi “chalk and talk ”.
Menurut Hamruni (2011:73) terdapat bebarapa karakteristik strategi
ekspositori;
(1) strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan
materi pelajaran secara verbal. (2) materi pelajaran yang
disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data
atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga
tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. (3) tujuan utama
pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Strategi ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Karena dalamstrategi ini guru memegang peranan sangat dominan. Guru menyampaikan
materi secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan
itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah
kemampuan ademik (academic Achievement) siswa.
Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2013:21) Dalam pembelajaran
ini, guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi,
sistematis, dan lengkap, sehingga siswa (anak didik) hanya menyimak dan
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
39/284
22
mencernanya saja secara tertib dan teratur. Secara garis besar langkah-
langkah dalam pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut :
a. Preparasi
Guru mempersiapkan (preparasi) bahan selengkpnya secara sistematis.
b. Apersepsi
Guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan
perhatian anak didik kepadea materi yang akan diajarkan.
c. Presentasi
Guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau
menyuruh anak didik membaca bahan yang telah disiapkan dari buku
teks tertentu atau yang ditulis guru sendiri.
d. Resitasi
Guru bertanya dan anak didik menjawab sesuai dengan bahan yang
dipelajari, atau anak didik diminta menyatakan kembali dengan kata-kata
sendiri (resitasi) tentang pokok-pokok masalah yang telah dipelajari
secara lisan maupun tulisan.
2.6
Teori Menulis
2.6.1 Pengertian Menulis
Menulis adalah sebuah aktivitas yang melibatkan kemampuan berpikir,
yang mengolah bahasa lisan menjadi tulisan. Menulis dapat dilakukan oleh
siapa saja dan dimana saja. Menurut Tarigan dalam Hasani (2013:3),
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan oranglain. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis adalah menurunkanatau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain
dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan grafik tersebut.
Terdapat definisi lain tentang menulis yaitu Morsey 1976 dalam
Tarigan (2008 : 4) yaitu menulis dipergunakan, melaporkan /
memberitahukan, dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu
hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
40/284
23
pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung
pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat . Dan
menurut Hasani (2013:4), menulis adalah proses mengutarakan pikiran,
perasaan, penginderaan, khayalan, kemauan, keyakinan, dan pengalaman
yang disusun dengan lambang-lambang grafik secara tertulis untuk tujuan
komunikasi.
Sedangkan menurut Zainurrahman, (2011:2), menulis merupakan salah
satu dari empat keterampilan berbahasa yang mendasar (berbicara,
mendengar, menulis, dan membaca).
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan harus
melalui latihan dan praktik. Menurut Zainurrahman (2011:2-3) khususnya
menulis, latihan merupakan kunci yang paling utama demi kesuksesan untuk
mencapai predikat “Mampu menulis dengan baik dan benar.”
Menulis bagi anak adalah mengungkapkan pengalaman-pengalaman
menyenangkan yang pernah dialami melalui cerita, puisi dan novel.
Pengalaman-pengalaman anak yang berkesan inilah yang menjadi bahasa
dalam menulis kreatif anak, sehingga mengekplorasi pengalaman-
pengalaman anak menjadi kunci utama dalam membelajarkan menulis.
(Kurniawan 2014:30).
Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian menulis adalah suatu aktivitas merubah bahasa dari lisan menjadi
tulisan dan merubah simbol-simbol bahasa menjadi suatu bahasa yang dapat
dipahami dan dimengerti orang lain.
2.6.2 Fungsi Menulis
Fungsi menulis menurut Alkhadiah dalam Hasani (2013:5) antaralain ;
(1) penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya ; (2)
penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan; (3)
penulis dapat leibh banyak menyerap, mencari, serta menguasai
informasi sehubungan dengan topik yang ditulis; (4) penulis dapat
terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta
mengungkapkannya secara tersurat ; (5) dengan menulis sesuatu
diatas kerta, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan,
yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
41/284
24
lebih konkret ; (6) dengan menulis, penulis terdorong untuk terus
belajar secara aktif ; (7) penulis menjadi penemu sekaligus
pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari
orang lain, (8) dengan kegiatan menulis yang terencanakan
membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib danteratur.
Menurut ahli pendapat di atas dengan menulis seorang penulis dapat
mengetahui kemampuan dan potensi dirinya, dapat berlatih mengembangkan
gagasan, dan mengembangkan pemikiran kreatif penulis sendiri.
2.7 Pembelajaran Menulis Karangan singkat
Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan
teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal
pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari
alinea. Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami. Menurut Rusyana dalam Hasani (2013:3)
adalah susunan bahasa sebagai pengutaraan pikiran, perasaan, penginderaan,
khayalan, kehendak, keyakinan, dan pengalaman.
Macam-macam karangan menurut penyajian dan tujuan penulisan,
antara lain ; (1) deskripsi, (2) Narasi, (3) Eksposisi, (4) Argumentasi, (5)
Persuasi, (6) Campuran. Terdapat 3 jenis karangan yaitu Narasi, Eksposisi
dan Persuasi yang sering tampil murni berdiri sendiri. Sedangkan dua jenis
lainnya yaitu Deskripsi dan Argumentasi sering ikut serta dalam karangan
lain atau mengikutsertakan karangan lain menjadi pendukung.
Pembelajaran menulis karangan singkat merupakan salah satu hal yang
dilakukan siswa disekolah. Siswa diajarkan untuk menulis karangan singkatdan diajarkan mengenai dasar-dasar atau pengetahuan tentang cerpen. Di
dalam pembelajaran menulis karangan singkat, siswa diajarkan mengenai
petunjuk atau pembelajaran untuk menulis seperti menulis karangan singkat
itu tetap perlu dan penting. Setidaknya, hal ini bisa dijadikan sebagai rambu
atau pegangan dalam menulis karangan singkat. Oleh sebab itu,
pembelajaran menulis karangan singkat di sekolah diperlukan untuk
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
42/284
25
mengajarkan siswa mengenai menulis cerpen yang baik dan berbagai materi
karangan singkat sehingga pemahaman menjadi lebih baik.
Karangan singkat dalam sekolah dasar dibagi ke dalam dua bagian,
yaitu karangan fiksi dan non fiksi. Karangan fiksi atau rekaan adalah
karangan yang melibatkan daya imajinasi pengarang dan tidak nyata, jika
ada yang nyata itu hanya kebetulan saja. Contoh karangan fiksi antaralain
dongeng, legenda, cerpen, komik dan sebagainya. Sedangkan karangan
nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.
Contohnya biografi, kisah nyata dan sebagainya. Biografi adalah daftar
riwayat hidup seseorang yang dituliskan oleh orang lain.
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam menyusun
karangan, yaitu : (a) tentukan terlebih dahulu tema atau topik cerita. Tema
adalah ide pokok yang dibicarakan. (b) susunlah kerangka cerita,
berdasarkan gagasan-gagasan pokok . Kerangka cerita terdiri atas beberapa
pikiran utama dan dijelaskan dengan beberapa pikiran penjelas. Aspek yang
harus terdapat dalam karangan, Menurut Hasani (2013:66).
Tabel 2.1Aspek Penilaian Karangan
Aspek yang
dinilai
Unsur Aspek Bobot (%)
Isi karangan Keaslian gagasan 20%
Keluasan Penggambaran 10%
Detail Data 10%
Organisasi
Karangan
Pendahuluan 5%
Tubuh 10%
Penutup 5%
Struktrur
Bahasa
Ketepatan Susunan kalimat 10%
Ketepatan pilihan kata 5%
Ejaan 5%
Tanda Baca 10%
Total 100%
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
43/284
26
Selain itu menurut Nurgiyantoro dalam Hasani (2013:63) memperinci
kategori-kategori penilaian karangan, sebagai berikut ; (1)kualitas dan ruang
lingkup isi ; (2)organisasi dan penyajian isi ; (3)gaya dan bentuk bahasa ;
(4)mekanik : tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, dan kebersihan
; dan (5) respons afektif guru terhadap karya tulis.
Menurut Suhendar dalam Djuanda (2014:12) Unsur-unsur yang
menjadi bahan penilaian pengajaran menulis antara lain :
(1) Isu karangan, merupakan gagasan atau ide pengaranga yang
dituangkan dalam keseluruhan karangan. Biasanya gagasan ini
disebut juga topik atau tema. Yang menjadi penilaian adlaah
sejauh mana topik atau tema merupakan bahan permasalahanyang menarik.
(2)
Bentuk karangan, berupa surat, laporan, iklan, pengumuman,
petunjuk, dan lain-lain.
(3) Gramatika, perangkat kebahasan yang harus sesuai dengan
kaidah yang berlaku, serta memenuhi syarat sebagai bahasa tulis.
(4) Ejaan, merupakan perangkat sistem yang mengatur mekanisme
pemindahan bahasa lisan ke dalam bahasa tulis. Ketepatan ejaan
meliputi (a) cara penulisan huruf, (b) cara penulisan kata, (c) cara
penulisan unsur serapan, (d) pemakaian tanda baca.
(5) Selain unsur yang sudah dijelaskan biasanya di sekolah dasar
ditambah satu unsur yang umum, yaitu kerapian tulisan. Hal ini
penting karena siswa sering menulis dengan keadaan kurang
bersih, sering dihapus atau kertas tidak bersih.
Penilaian perkembangan kemampuan menulis siswa sekolah dasar
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai ragam teknik berikut.
1. Tugas menyusun Alinea : tes objektif
Tes kemampuan menulis bentuk objektif mampu menuntut siswa
mempertimbangakan unsur bahasa dan gagasan adalah tugas menuusun
alinea berdasarkan kalimat-kalimat yang disediakan menyusun kalimat
acak menjadi paragraf yang runtut.
2. Menulis berdasarkan rangsangan visual
Gambar sebagai rangsangan tugas menulis baik diberikan kepada siswa di
sekolah dasar pada tahap awal, tetapi merekea telah mampu menghasilkan
bahasa walau masih sederhana. Kompleksitas gambar dapat bervariasi
tergantung kemampuan berbahasa pelajar.
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
44/284
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Arikunto (2006:149), metode penelitian adalah cara yang
dipakai dalam mengumpulkan data. Metode penelitian merupakan proses dan
pendekatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pengukuran hasil
belajar peserta didik dilakukan terhadap kelompok peserta didik yang diberi
perlakuan (kelas eksperimen) dan kelompok siswa sebagai pembanding atau
kelas kontrol.
Penelitian ini melibatkan satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas
sebagai kelas eksperimen, yang dipilih secara acak (random) dari populasi
yang homogen. Peneliti memilih metode penelitian itu dengan maksud untuk
menyelidiki ada atau tidak adanya akibat dari perlakuan metode Neuro
Linguistic Programming (NLP) terhadap kemampuan menulis karangan
singkat. Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran yang
sebenarnya tentang pengaruh pembelajaran berdasarkan metode Neuro
Linguistic Programming (NLP) dan pembelajaran berdasarkan metode
pembelajaran ekpositori dalam pembelajaran menulis karangan singkat di
kelas IV SDN Lebakwangi.
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
desain kelompok kontrol pretest-postest control group desain. Adapun desain
penelitian yang digunakan (Sugiyono, 2010: 76) sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pretest-postest control group desain
Kelas Prates Perlakuan Pascates
E O1 X1 O2
K O3 O4
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
45/284
28
Keterangan :
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
O1: Prates (kelas eksperimen)
O3: Prates (kelas kontrol)
X1: Perlakuan pada kelas eksperimen
O2: Pascates (kelas eksperimen)
O4: Pascates (kelas kontrol)
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010: 55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN
Lebakwangi.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2010: 56). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini dua kelas, yaitu kelas IV A sebagai kelas eksperimen yang
berjumlah 60 peserta didik dan kelas IV B sebagai kelas kontrol yang
berjumlah 58 peserta didik, dengan menggunakan teknik cluster random
sampling, yang merupakan pengambilan sampel secara acak pada kelompok-
kelompok kelas yang sudah ada.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1)
Tes Tulis
Teknik tes merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, kemampuan yang dimiliki setiap individu.
Menurut Arikunto (2006:223), untuk manusia, instrumen yang berupa tes
ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian
atau pretes. Tes merupakan alat ukur yang penting dalam penelitian
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
46/284
29
kependidikan. Dalam penelitian ini,tes yang digunakan adalah tes menulis
karangan yang dilakukan untuk mencari data mengenai kemampuan siswa
dalam menulis paragraf eksposisi. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini
terdiri atas pretes dan postes.
a. Pretes
Pretes adalah jenis tes kemampuan awal yang dilakukan sebelum
peserta didik mengalami proses belajar dalam suatu mata pelajaran
(Nurgiyantoro, 2010:112). Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat penguasaan materi atau bahan pelajaran yang
akan diajarkan telah dapat dikuasi oleh siswa. Jenis tes ini dilaksanakan
sebelum dilakukan perlakuan. Dalam konteks penelitian ini, tes yang
diberikan berupa tes menulis karangan singkat dengan tema dan metode
pengembangan secara bebas dengan ketentuan minimal satu paragraf.
b. Postes
Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dalam pembelajaran menulis
dengan menggunakan metode Neuro Linguistic Programming (NLP)
Tes yang diberikan berupa tes menulis karangan singkat deskripsi
dengan ketentuan membuat minimal satu paragraph dengan tema
lingkungan.
2) Wawancara
Teknik wawancara ini ditujukan untuk memperoleh informasi dari
narasumber yang diinginkan. Dalam penelitian ini, objek yang
diwawancarai adalah guru dan peserta didik. Teknik wawancara dilakukan
untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran menulis karangansingkat. Wawancara dilakukan kepada guru sebelum pembelajaran dan
kepada peserta didik setelah dilakukan proses pembelajaran. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui kendala yang dialami pada pembelajaran
karangan singkat.
3) Observasi
Observasi adalah salah satu teknik penelitian dengan mengambil data
untuk mengamati hal-hal tertentu. Dalam penelitian ini, penulis
-
8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar
47/284
30
memberikan lembar pengamatan kepada salah satu wali kelas IV SDN
Lebakwangi untuk mengamati proses pembelajaran di kelas terkait dengan
aktivitas belajar siswa dan cara guru melakukan pembelajaran.
3.4 Instrumen dan Analisis Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang dibutuhkan terdiri atas tiga jenis
data, di antaranya lembar ketentuan penulisan dan kriteria penilaian untuk tes
mengarang, lembar pengamatan untuk observasi, dan lembar pertanyaan
wawancara untuk melakukan wawancara,
a) Instrumen Penilaian Karangan
Tabel 3.2
Kisi – kisi Penulisan Karangan Deskripsi