Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

download Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

of 284

Transcript of Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    1/284

     i

    PENGARUH METODE NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING  (NLP)

    TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SINGKAT

    DESKRIPSI PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA

    INDONESIA KELAS IV SDN LEBAKWANGI

    Studi Kuasi Eksperimen pada Kelas IV SDN Lebakwangi Kecamatan

    Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang Tahun ajaran 2014/2015

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan

    Oleh :

    SITI NUR ALFIAH

    NIM : 2227110798

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

    2015

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    2/284

     ii

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    3/284

     iii

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    4/284

     iv

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    5/284

     v

    Lembar Persembahan

    Untuk semua orang yang kusayangi

    Terimakasihku untukmu wahai Ibu dan Bapak atas semua hal yang telah kalian curahkan

    selama ini.. Semoga Allah membalas semua hal yang kalian berikan dengan hadiah mahkota

    bermatakan berlian di Syurga’a kelak. Ana Uhibukum Fillah Uma and Aba semoga

    keluarga kita dapat bertemu di syurga-Nya kelak.

    Tetehku Huswatun Hasanah, S.Pd, teh Asriyah, S.Pd, teh Mila

    Nurlaila, S.Pd dan teh Arniah, terimakasih sudah memberikan arti

    dalam kedekatan kita selama ini dan

    Adik-adikku tersayang, Aziz Doni dan Anisa terima kasih atas doa,

    kasih sayang, perhatian, dan motivasinya.

    Teman-teman PGSD Untirta 2011, Santri Pondok Pesantren Darul Irfan, Himaguseda,

    BEM FKIP UNTIRTA, BEM KBM UNTIRTA, KAMMI Komisariat Untirta, KAMMI

    daerah Serang, KIW Banten, ADK Untirta 2011, Himata, dan Pena Rubik yang telah

    menjadi sahabat-sahabat terbaik selama berada di kampus peradaban. Kenangan indah kita

    terangkum menjadi sebuah pembelajaran yang berharga dan tiada tara. Muslim Negarawan

    adalah jargon yang senantiasa kita dengungkan dalam menggerakan sebuah perubahan

     bermula dari diri sendiri menuju provinsi Banten tercinta. 

    Waktu kita begitu berharga, sampai ku tak ingin kehilangan momen terindah untuk

    senantiasa membersamai kalian di dalam jalan dakwah. Kita menimba ilmu bersama-sama,

    saling berkasih sayang dan memanjatkan doa di setiap sepertiga malam. Karyaku ini sebagai

    hadiah terindah untuk persahabatan kita karena Allah. Ana Uhibukum Fillah.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    6/284

     vi

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang

    telah memberikan segala nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Neuro Linguistic

    Programming (NLP) terhadap kemampuan menulis karangan singkat deskripsi

     peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Lebakwangi”.

    Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan,

    dukungan dan dorongan semua pihak, yang tidak bisa penulis tuliskan satu

     persatu. Selain itu penulis menyadari penyusunan skripsi ini juga dapatterselesaikan berkat bimbingan, saran dan bantuan dari pihak lain. Oleh karena

    itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

    1.  Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku rektor Universitas Sultan

    Ageng Tirtayasa,

    2.  Bapak Dr. H. Suherman M,Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan,

    3.  Bapak Nana Hendracipta, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

    Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan

    Ageng Tirtayasa,

    4.  Bapak Ujang Jamaludin, M.Si, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

    Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

    Sultan Ageng Tirtayasa,

    5.  Bapak Damanhuri, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

    meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran

    selama penyusunan skripsi ini.

    6.  Bapak Muhamad Taufik, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah

     banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan,

    dan saran selama penyusunan skripsi ini.

    7.  Bapak Zerri Rahman Hakim, M.Pd selaku dosen Pembimbing akademik kelas

    B PGSD Untirta 2011,

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    7/284

     vii

    8.  Bapak Odien Rosidien, S.Pd., M.Hum selaku dosen penguji seminar dan

    siding yang telah banyak memberikan saran, masukan dan meluangkan waktu

    untuk memberikan pengarahan kepada penulis.

    9. 

    Bapak Achmad Sachruroji, M.Pd selaku dosen penguji sidang yang telah

    memberikan saran, masukan dan meluangkan waktu untuk memberikan

     pengarahan.

    10.  Seluruh dosen dan staf Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

    memberikan ilmu-ilmu bermanfaat selama penulis menempuh pendidikan dan

    membantu kelancaran studi penulis,

    11.  Bapak H. Husaini, M.Si selaku kepala sekolah SD Negeri Lebakwangi,

    Bapak Dadang, M.Kom selaku Sekretaris SDN Lebakwangi, Bapak Bahrul

    Ulum, S.Pd.I selaku guru wali kelas IVA, dan Ibu Neng Yeyen, S.Pd selaku

    guru wali kelas IVB.

    12.  Ibu Sularyati dan Bapak Mohamad Tugi,terimakasih yang tak terhingga atas

    doa restu, dorongan moral dan materil yang tidak ada henti-hentinya

    diberikan kepada penulis.

    13.  Adik-adik kandungku, Aziz,Doni dan Anisa yang selalu menyemangatiku dan

    selalu memberikan inspirasi pada penulis,

    14.  Teteh terbaik dan tidak ada gantinya, mbak Yayu Romdonah, M.P, teh Enok

    Irma Lestari, S.Pd, teh Farah Dini, S.Pd, teh Sulkiyah, S.Pd, teh Huswatun

    Hasanah, S.Pd, teh Asriyah, S.Pd, teh Mila Nurlaila, S.Pd, dan teh Arniah

    terimakasih atas nasihat, bimbingan, waktu dan kesempatan untuk senantiasa

     belajar dari kalian, dukungan dan semangat kalian senantiasa membersamaiku

    hingga kini.

    15. 

    Adik terbaik Amanah, Andi, Destri, Resti, Nida dan Maya terimakasih telahhadir selalu menemaniku dikala susah dan senang.

    16.  Sahabat yang tak lekang oleh masa Elsa Larasati, S.Pd, Sri Wulandari, S.Pd,

    Melia Sari, S.Pd, Yonia Ilma Insyira, S.Pd, Hayati. S.Pd dan Endah

    Retnowati, S.Pd yang selalu memberikan semangat dan bantuan tak henti-

    henti selama ini kepada penulis.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    8/284

     viii

    17.  Teman-teman kelas terbaik Sarifatul Alawiyah, S.Pd, Siti Shopiyah, S.Pd,

    Silfiyah, S.Pd, Ariska, S.Pd, Sigit Setiawan, S.Pd, teh Siti Rokmanah, S.Pd,

    dan Siti Nurdianty, S.Pd terima kasih telah menemani penulis hingga saat ini.

    18. 

    Sahabat dalam mengarungi medan dakwah dari dulu hingga nanti Yaumil,

    Iza, Hestu, Fani, Siti, Restu, Nadi, Mia, Sulastri, Irna, Resti, Zahro, Rosita

    dan Ratna, terimakasih sudah membersamai sebagai satu ikatan tanpa

    mengharap imbalan, semoga kalian lekas menyusul mendapatkan gelar

     pendidikan strata satu dan gelar ibu rumah tangga.

    19.  Kakak yang selalu memberi semangat dan nasihat kak Ahmad Firdaus, S.Pd,

    Rohmatullah, dan Okgi Kuswoyo. Semoga kalian cepat mendapatkan jodoh

    istri saleha.

    20.  Kawan dan rekan dalam bekerja Fahmi Munawar Sya’bani, Irfan, Deni,

    Raidil, Adi, Wardian, Otong, dan Didi Nurhadi, S.PdI. Terimakasih atas

     pengertian, semangat dan bantuannya agar dapat konsisten dan ingat

    tanggung jawab.

    21.  Teman-teman PGSD Untirta 2011, Santri Pondok Pesantren Darul Irfan,

    Himaguseda, BEM FKIP UNTIRTA, BEM KBM UNTIRTA, KAMMI

    Komisariat Untirta, KAMMI daerah Serang, KIW Banten, ADK Untirta

    2011, Himata, dan Pena Rubik yang telah menjadi sahabat-sahabat terbaik

    selama berada di kampus peradaban. Kenangan indah kita terangkum menjadi

    sebuah pembelajaran yang berharga dan tiada tara. 

    22.  Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

     penulis baik secara langsung maupun tidak langsung selama pelaksanaan dan

     penulisan skripsi ini.

    Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini

    dapat berguna baik penulis sendiri, teman-teman PGSD serta para pembaca

    lainnya.

    Serang, 22 Juni 2015

    Penulis

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    9/284

     ix

    ABSTRACT

    SITI NUR ALFIAH.  2227110798. The in fluence of Neuro L inguistic

    Programming (NLP) method of the capabil iti es wri te short wri ting description

    for I ndonesia lesson at Forth Grade State Lebakwangi Elementary School

    Students. Research Paper. Elementary School Teacher Education Department.

    Education and Training Facul ty. University of Sultan Ageng Ti rtayasa, Serang

    2015. 

    The aims of this research are: 1) do the students’   writing ability of short

    description who get Neuro Linguistic Programming (NLP) method is better than

     students’ who get material with expository method?.; 2) do the influence of the

     students’   writing ability of short description who get Neuro Linguistic

     Programming (NLP) method is better than students’ who get material with

    expository method?; This research was conducted at SDN Lebakwangi East

    Sepatan sub district Tangerang regency. Cluster random sampling was used to

    elect the sample, by using quasi experimental method and pretest-postest control

     group desain. The result of the research revealed is the capabilities of students’

    write short writing description who get Neuro Linguistic Programming (NLP)

    method was better than students’ who get material in class who get expository

    method. In order to know the posttest average result 70,81  for experiment class

    and 65,02 for control class. The conclusion is Neuro Linguitic Programming

    (NLP) can influence of the students’ writing ability of short description. 

     Keywords: Neuro Linguistic Programming (NL P) , Writing ability of short

    description

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    10/284

     x

    ABSTRAK

    SITI NUR ALFIAH. 2227110798. Pengaruh Metode Neuro Li nguistic Programming  

    (NLP) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Singkat Deskripsi Peserta Didik

    Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Lebakwangi. Skripsi.

    Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasara. Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang. 2015. 

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah terdapat perbedaan terhadap

    kemampuan menulis karangan singkat deskripsi peserta didik yang memperoleh

     pembelajaran dengan metode Neuro Linguistic Programming  (NLP) dengan peserta didik

    yang memperoleh pembelajaran dengan metode Ekpositori; (2) Apakah terjadi pengaruh

    terhadap kemampuan menulis karangan singkat peserta didik yang mengikuti

     pembelajaran dengan metode Neuro Linguistic Programming   (NLP) antara peserta didik

    yang memperoleh pembelajaran dengan metode ekpositori. Penelitian ini dilaksanakan di

    SD Negeri Lebakwangi Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang. Metode yang

    dipakai dalam penelitian ini adalah Kuasi Experimen dengan desain penelitian  pretest-

     postest control group desain. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster random

     sampling . Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menulis karangan singkat

     peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan metode  Neuro Linguistic

     Programming   (NLP) lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh pembelajaran

    dengan metode ekpositori. Hal ini dapat dilihat dari hasil postes rata-rata

    kemampuan menulis karangan singkat kelas experimen yang mendapatkan nilai

    70,81 sedangkan hasil postes rata-rata kemampuan menulis karangan singkat

    kelas control mendapatkan nilai 65,02. Dengan demikian dapat disimpulkan

     bahwa metode Neuro Linguistic Programming  (NLP) dapat berpengaruh terhadap

     peningkatan kemampuan menulis karangan singkat deskripsi pada peserta didik.

    Kata Kunci : Metode  Neuro Linguistic Programming   (NLP) ,  Kemampuan Menulis

    Karangan Singkat.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    11/284

     xi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

    LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv

    LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. v

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

    DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1

    1.2. Identifikasi Masalah .................................................................. 4

    1.3. Batasan Masalah ......................................................................... 5

    1.4. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

    1.5. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

    1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

    1.7. Kerangka Berpikir ...................................................................... 6

    1.8. Definisi Operasional ................................................................... 8

    1.9. Hipotesis ..................................................................................... 8

    BAB II KAJIAN TEORITIK

    2.1. Teori Belajar dan Pembelajaran ................................................. 9

    2.1.1. Pengertian Belajar ............................................................. 9

    2.1.2. Pengertian Pembelajaran .................................................. 10

    2.2. Hasil Belajar ............................................................................... 11

    2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 14

    2.4. Metode Neuro Linguistic Programming  (NLP) ......................... 18

    2.4.1. Pengertian NLP ................................................................ 18

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    12/284

     xii

    2.4.2. Manfaat NLP .................................................................... 19

    2.4.3. Langkah-Langkah NLP .................................................... 19

    2.5. Pembelajaran Ekpositori ............................................................. 20

    2.6 Teori Menulis .............................................................................. 22

    2.6.1. Pengertian Menulis .......................................................... 22

    2.6.2. Fungsi Menulis ................................................................. 23

    2.7. Pembelajaran Menulis Karangan Singkat ................................... 23

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Metode Penelitian ...................................................................... 27

    3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 28

    3.3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 28

    3.4. Instrumen dam Analisis Instrumen Penelitian ............................ 30

    3.5. Prosedur Penelitian ..................................................................... 40

    3.6 Teknik Analisis Data ................................................................... 41

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Penelitian .......................................................................... 45

    4.1.1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 45

    4.1.2. Analisis Statistik Inferensial ............................................ 48

    4.1.2.1 Analisis Data Pretes ............................................ 48

    4.1.2.2 Analisis Data Postes ............................................ 50

    4.2. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 53

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Simpulan .................................................................................... 56

    5.2. Saran .......................................................................................... 56

    DAFTAR PUSTAKA  .......................................................................................... 58LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 60

    RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................. 184

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    13/284

     xiii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Aspek Penilaian Karangan…………………………………...  25

    Tabel 3.1  Pretest- Postest Control Group Desain .................................. 27

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penulisan Karangan Deskripsi 

    ................................. 30

    Tabel 3.3  Range / batas penulisan karangan deskripsi 32

    Tabel 4.1 Deskriptif Data Pretes.............................................................. 46

    Tabel 4.2 Deskriptif Data Postes.............................................................. 48

    Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data Pretes........................ 49

    Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Pretes.................... 49

    Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data Postes........................ 51

    Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Postes.................... 51

    Tabel 4.7 Penolong Hasil Observasi kelas 55

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    14/284

     xiv

    DAFTAR DIAGRAM

    Halaman

    Diagram 4.1 Sebaran Data Pretes Kelas Eksperimen………………….......  45

    Diagram 4.2 Sebaran Data Pretes Kelas Kontrol.......................................... 46

    Diagram 4.3 Sebaran Data Postes Kelas Eksperimen……………………...  47

    Diagram 4.4 Sebaran Data Postes Kelas Kontrol.......................................... 47

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    15/284

     xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1.1 Kerangka Berpikir 7

    Gambar 3.1 Alur Pengolahan Data ............................................................. 41

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    16/284

     xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    LAMPIRAN A: PERANGKAT PEMBELAJARAN

    A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ............... 60

    A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ..................... 78

    A.3 Bahan Ajar dan Media Pembelajaran…………………….......................  95

    A.4 Silabus Pembelajaran…………………………………….......................  99

    LAMPIRAN B: INSTRUMEN PENELITIAN

    B.1 Kisi-kisi Instrumen tes ............................................................................. 103

    B.2 Instrumen Penelitian ................................................................................ 105

    LAMPIRAN C: PENGOLAHAN HASIL UJI INSTRUMEN

    C.1 Pengolahan Uji Instrumen Kelas Experimen........................................... 106

    C.2 Pengolahan Uji Instrumen Kelas Kontrol................................................ 113

    LAMPIRAN D: DATA HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

    D.1 Daftar  Skor Pretes, dan Postes Kelas Eksperimen ................................ 121

    D.2 Daftar  Skor Pretes, dan Postes Kelas Kontrol....................................... 123

    D.3 Analisis Data Pretes ................................................................................ 125

    D.4 Analisis Data Postes ............................................................................... 137

    LAMPIRAN E: HASIL LEMBAR OBSERVASI DAN WAWANCARA

    E.1 Hasil Lembar Observasi Kelas Ekperimen…... ...................................... 149

    E.2 Hasil Wawancara……………………………......................................... 153

    LAMPIRAN F : DOKUMENTASI

    F.1 Dokumentasi Pembelajaran di kelas Experimen………………………..  155

    F.2 Dokumentasi Pembelajaran di kelas Kontrol……………………………  156

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    17/284

     xvii

    LAMPIRAN G : DAFTAR TABEL

    G.1 Tabel Chi Kuadrat………………………………………………………  157

    G.2 Tabel Distribusi T………………………………………………………  158

    G.3 Tabel Distribusi Kurva Normal 0-z……………………………………..  159

    G.4 Tabel Distribusi F……………………………………………………….  164

    LAMPIRAN H : HASIL BELAJAR

    H.1 Hasil Belajar Pretes Kelas Experimen dan Kontrol …………………....  167

    H.2 Hasil Belajar Postes Kelas Experimen dan Kontrol …………………....  171

    LAMPIRAN I: SURAT-SURAT PENELITIAN

    G.1 SK Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi .............................. 175

    G.2 Surat Keterangan Izin Uji Instrumen ...................................................... 176

    G.3 Surat Keterangan Izin Penelitian ............................................................. 177

    G.4 Lembar Bimbingan Skripsi……….......................................................... 178

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    18/284

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah 

    Bahasa merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia, karena

    manusia dapat berkomunikasi satu sama lain dengan bahasa. Bahasa membuat

    semua orang dapat saling memahami dengan saling mengekpresikan diri dan

     bertukar pikiran, terlibat diskusi, debat atau bahkan untuk meyakinkan orang

    lain dalam mencapai tujuan mereka masing-masing. Semua hal dapat

    dilakukan dengan adanya bahasa, oleh sebab itu bahasa sangat memiliki

     peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bahasa Indonesia

    yang menjadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia.

    Bahasa Indonesia hadir sebagai bahasa yang memiliki nilai budaya, semua

     perkembangan ilmu pengetahuan hasil anak bangsa maupun luar negeri yang

    telah diterjemahkan ditulis menggunakan bahasa Indonesia. Dari masa ke

    masa bahasa Indonesia mampu bertransformasi menjadi bahasa yang memiliki

    karakter dan pembendaharaan kata yang beragam, namun keberagaman

    tersebut dapat dipersatukan dalam tatanan bahasa yang disebut EYD (Ejaan

    Yang Disempurnakan). Di sisi lain pertumbuhan literasi di negara Indonesia

    masih sangat tertinggal dibandingkan negara tetangga yaitu Malaysia dan

    Singapura, persoalan ini bukan hanya dihadapi oleh orang dewasa melainkan

     juga anak-anak.

    Pembelajaran bahasa sangat penting, karenanya sejak dini diperlukan

    untuk menumbuh kembangkan kecerdasan bahasa anak. Untuk itu kerjasama

    antara orang tua dan guru harus dilakukan, hal ini dilakukan guna menunjang

    terciptanya kegemaran literasi dalam mempertahankan dan mengembangkan

    ilmu dan pengetahuan suatu bangsa. Dalam kurikulum tingkat satuan

     pendidikan, pembelajaran bahasa merupakan pembelajaran yang bertujuan

    untuk membekali peserta didik kemampuan berkomunikasi secara efektif dan

    efisien dalam bahasa Indonesia baik secara lisan ataupun tulis.

    Pembelajaran bahasa secara umum di beberapa sekolah masih

    menekankan kepada teori kebahasaan saja, dan guru-guru yang mengajar

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    19/284

    2

     belum mampu memaksimalkan potensi anak dan menarik minat belajar

    mereka. Ini terbukti dengan hasil belajar bahasa Indonesia peserta didik lebih

    rendah daripada bahasa inggris. Metode yang digunakan guru masih belum

     bervariasi, pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu

    ceramah dan tanya jawab. Guru belum menggunakan media pembelajaran

    dengan maksimal dan bahan ajar yang dibutuhkan belum memadai.

    Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada bulan Desember

    2014 terhadap guru kelas IV A dan IV B SDN Lebakwangi diketahui bahwa

     presentase nilai peserta didik kelas IV B yang berada dibawah nilai rata-rata

    kelas sebanyak 34%, sedangkan peserta didik yang nilainya tergolong baik

    mencapai 48,2% dan peserta didik yang mendapatkan nilai rata-rata sebanyak

    17,8%. Hal tersebut dikarenakan peserta didik hanya memiliki sedikit

     pembendaharaan kosakata, kesulitan dalam mengembangkan kalimat menjadi

    sebuah cerita yang padu dan minat menulis yang relative rendah. Minat

     peserta didik rendah dalam pembelajaran karangan singkat dikarenakan

    mereka belum mendapatkan suasana belajar yang berkesan dan mereka lebih

    suka berbicara daripada menuliskan perasaan mereka menjadi sebuah tulisan.

    Sementara itu kendala yang guru hadapi ialah penggunaan metode

    mengajar yang belum bervariasi, dalam setiap pembelajaran guru hanya

    menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan peserta didik hanya

    mendapatkan teori kebahasaan dan belum menerapkan secara nyata dalam

    kehidupan sehari-hari. Dari permasalahan tersebut peneliti dapat menarik

    kesimpulan sementara bahwa peserta didik sangat membutuhkan suatu metode

     pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan menulis anak dengan

    mengoptimalkan setiap indra untuk mengolah sebuah kalimat menjadi sebuahkarangan yang padu.

    Metode yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan kemampuan

    menulis peserta didik sangat banyak dan beragam salah satu metode yagn

    dapat menjadi alternative dalam mengatasi permasalahan di atas adalah

    metode  Neuro Linguistic Programming   (NLP), metode NLP adalah sebuah

    metode yang digunakan guru untuk menciptakan suasana belajar yang

    menyenangkan, dengan berkomunikasi langsung dengan peserta didik baik

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    20/284

    3

    secara verbal atau tulisan. Metode ini memaksimalkan seluruh panca indra

     peserta didik dengan memberikan pola berpikir yang terpusat dari guru dan

    mengarahkan siswa untuk dapat berkomunikasi secara dua arah dan

    melakukan tindakan langsung sebagai hasil dalam pembelajaran.

    Dengan menggunakaan metode NLP pembelajaran menulis dapat

     berlangsung dengan menyenangkan, karena pembelajaran harus dimulai

    dengan berlatih menyatakan perasaan sebelum menyatakan pikiran, yaitu

    dengan mengajarkan anak membuat catatan harian atau jurnal kegiatan

    sehari-hari. Pembelajaran menulis karangan singkat memerlukan suatu

     perubahan dalam gaya pembelajaran atau memunculkan inovasi terbaru dalam

     pembelajaran. Hal ini tentu akan meningkatkan antusiasme dan motivasi dari

    dalam diri peserta didik itu sendiri.

    Kreativitas peserta didik pun pada akhirnya dapat muncul dengan baik

    serta kegiatan menulis akan menjadi lebih menyenangkan. Jadi, salah satu hal

    yang perlu dilakukan adalah menciptakan suasana yang menyenangkan

    dengan membuat peserta didik suka dengan kegiatan menulis khususnya

    menulis karangan singkat. Pembelajaran menulis karangan singkat dapat

     berlangsung efektif dan mendapatkan respon positif apabila sudah terdapat

    timbal balik dari peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran tentu akan

     berlangsung dengan efektif, kreatif dan menyenangkan. Dalam membangun

    keterampilan menulis peserta didik dibutuhkan usaha dari beberapa pihak dan

    dilakukan secara rutin dan disiplin.

    Terdapat beberapa strategi pembelajaran yang telah digunakan untuk dapat

    meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menulis karangan peserta

    didik. Salah satu pendekatan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkanhasil belajar menulis karangan adalah pendekatan kontekstual, hal ini

    dibuktikan dalam penelitian skripsi yang dilakukan oleh Listia Lorna Mita

    dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

    Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Kokosan

    Prambanan Klaten”. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa terjadi

     peningkatan hasil belajar dari nilai rata-rata 66,18 menjadi 75,56.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    21/284

    4

    Terdapat penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

    oleh peneliti dan menunjukkan suatu keterkaitan. Penelitian ini dilakukan oleh

    Ade Irawan Tjandra dalam skripsi “Penerapan NLP ( Neuro Linguistic

     Programming ) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi”

    menunjukkan bahwa NLP itu sendiri berhasil meningkatkan nilai menulis

    karangan eksposisi pada siswa SMKN 3 Bandung. Skripsi lainnya yang

    membahas tentang metode NLP berjudul “Efektivitas NLP ( Neuro Linguitic

     Programming ) dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek (Studi Eksperimen

    Kuasi pada Kelas X SMA Pasundan 7 Bandung Tahun Pembelajaran

    2012/2013)” yang disusun oleh Muhamad Fajar Rizkia. 

    Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk menggunakan

    metode  Neuro Linguistic Programming   (NLP) dalam pembelajaran menulis

    karangan singkat. NLP sendiri belum pernah dilakukan dalam pembelajaran

    menulis karangan singkat dan NLP masih jarang digunakan. Peneliti berharap

    gabungan dari penelitian tersebut mampu melengkapi penulisan sebelumnya.

    Walaupun NLP sudah digunakan dalam pembelajaran menulis karagan

    eksposisi dan menulis cerpen, tapi hal tersebut belum pernah dilakukan dan

     belum tentu berhasil dalam menulis karangan singkat.

    Selain itu NLP sendiri belum pernah dilakukan di jenjang sekolah dasar.

    Oleh sebab itu, penelitian ini selain untuk menguji pengaruh NLP pada

     pembelajaran karangan singkat, penelitian ini juga untuk menambah

     pengetahuan mengenai NLP. Peneliti ingin memberikan informasi dan

    melengkapi penelitian yang ada. Berdasarkan latarbelakang diatas maka

     peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Metode  Neuro

     Linguistic Programming   (NLP) terhadap kemampuan menulis karangansingkat deskripsi peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV

    SDN Lebakwangi”. 

    1.2 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan peneliti, terdapat

     beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran karangan singkat.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    22/284

    5

    Identifikasi masalah dalam pembelajaran menulis karangan singkat adalah

    sebagai berikut:

    a. 

    Kosakata yang dimiliki peserta didik sedikit

     b. 

    Minat peserta didik dalam menulis karangan singkat masih kurang

    c.  Peserta didik sulit mengembangkan kalimat menjadi cerita terpadu

    d. 

    Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi

    e.   Nilai rata-rata menulis karangan singkat rendah, ini menunjukkan kurang

    efektifnya proses pembelajaran.

    f.  Belum terdapat bahan ajar keterampilan menulis yang memadai di

    sekolah.

    1.3 Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain ; 

    1.  Perbandingan hasil kemampuan menulis karangan singkat peserta didik

    yang mengikuti pembelajaran dengan metode  Neuro Linguistic

     Programming   (NLP) dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran

    ekpositori pada kelas IV SDN Lebakwangi.

    2. 

    Pengaruh metode  Neuro Linguistic Programming   (NLP) terhadap

    kemampuan menulis karangan peserta didik pada kelas IV B SDN

    Lebakwangi.

    1.4 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam

     penelitian ini yaitu: 

    1. 

    Bagaimanakah perbandingan hasil kemampuan menulis karangan singkat peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode  Neuro

     Linguitic Programming   (NLP) antara peserta didik yang memperoleh

     pembelajaran dengan metode ekpositori pada kelas IV SDN Lebakwangi?

    2. 

    Apakah terdapat pengaruh metode  Neuro Linguistic Programming   (NLP)

    terhadap kemampuan menulis karangan peserta didik pada kelas IV B

    SDN Lebakwangi?

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    23/284

    6

    1.5 Tujuan Penelitian

    Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : 

    1. 

    Untuk mengetahui perbandingan hasil kemampuan menulis karangan

    singkat peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan metode  Neuro

     Linguistic Programming   (NLP) antara peserta didik yang mengikuti

     pembelajaran ekpositori pada kelas IV SDN Lebakwangi.

    2.  Untuk mengetahui pengaruh metode  Neuro Linguistic Programming  

    (NLP) terhadap kemampuan menulis karangan singkat peserta didik pada

    kelas IV B SDN Lebakwangi.

    1.6 

    Manfaat Penelitian

    Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian yang dilakukan

    dapat memberikan manfaat di antaranya: 

    1.  Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat memberikan tambahan

     pengetahuan mengenai metode  Neuro Linguistic Programming   (NLP)

    dan mengetahui penerapan metode NLP terhadap peserta didik sekolah

    dasar.

    2.  Manfaat Praktis

    a.  Bagi guru, apabila pembelajaran menggunakan metode (NLP)  Neuro

     Linguistic Programming   ini memberikan hasil yang lebih baik maka

    dapat dijadikan salah satu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran

    di kelas.

     b.  Bagi peseta didik, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan

    memberikan pengalaman belajar yang berbeda dari sebelumnya.c.

     

    Bagi peneliti, dapat mengetahui gambaran tentang pengaruh terhadap

     peserta didik dengan menggunakan metode (NLP)  Neuro Linguistic

     Programming .

    2.7 Kerangka Berpikir

    Peneliti mengungkapkan beberapa anggapan dasar yang melandasi

     penelitian ini. Penelitian ini ingin membuktikan pengaruh metode (NLP)

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    24/284

    7

     Neuro Linguistic Programming   terhadap pembelajaran menulis karangan

    singkat. Karena kondisi awal di sekolah tempat penelitian sangat memerlukan

    sebuah metode alternatif yang dapat memberikan pengaruh agar pembelajaran

    menjadi lebih baik. Kondisi awal peserta didik di tempat penilitian ini antara

    lain ; kosakata yang dimiliki oleh peserta didik sediki, metode pembelajaran

    yang digunakan guru belum bervariasi dan minat peserta dalam menulis

    karangan rendah.

    Untuk itu dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang berbeda dengan

     pembelajaran yang biasa dilaksanakan di sekolah penelitan ini. Perlakuan

    yang dilakukan dalam penelitian ini dengan penggunan metode  Neuro

     Linguistic Programming  (NLP) dalam pembelajaran menulis karangan singkat

    di kelas IVB SDN Lebakwangi.

    Untuk itu diharapkan setelah adanya perlakuan dalam penelitian ini

    dengan menggunakan metode NLP dapat terjadi pengaruh terhadap

    kemampuan menulis karangan singkat peserta.

    Gambar 1.1

    Kerangka Berpikir

    Kondisi Awal Tindakan Kondisi Akhir

    1.Kosakata yang dimiliki

    oleh peserta didik

    sedikit

    2.Metode pembelajaran

    yang digunakan guru

    kurang variatif

    3.Minat menulis peserta

    didik rendah

    Penggunaan Metode

     Neuro Linguistic

     Programming  (NLP)

    dalam pembelajaran

    menulis karangan

    singkat di Kelas IV B

    SDN Lebakwangi

    Tangerang

    Terjadi pengaruh terhadap

    kemampuan menulis

    karangan singkat peserta

    didik dengan

    menggunakan metode NLP

     pada kelas IV SDN

    Lebakwangi Tangerang

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    25/284

    8

    2.8 Definisi Operasional

    Defenisi operasional dalam penelitian ini ada dua yaitu ;

    1) 

     Neuro Linguistic Programming (NLP) adalah salah satu cara yang

    menawarkan cara belajar yang positif dan menyenangkan bagi siapa saja

    melalui komunikasi, percontohan, dan media yang digunakan. Dengan

     NLP seseorang dapat menciptakan suasana belajar yang lebih baik dengan

    menitikberatkan pada komunikasi dan kondisi peserta didik. Penelitian ini

    menggunakan metode NLP yang dilakukan dengan cara memberikan

    motivasi melalui  story telling (pembacaan cerita) dan pemberian sugesti,

    memberikan materi disertai contoh dengan memanfaatkan media yang ada

    dan melakukan simulasi menulis karangan singkat.

    2)  Pembelajaran menulis karangan singkat adalah pembelajaran menulis yang

    menekankan kepada penggabungan antar kalimat untuk membuat sebuah

    cerita yang padu dengan memperhatikan ejaan dan kosa kata.

    Pembelajaran menulis karangan singkat dalam penelitian ini ditulis secara

    deskriptif sesuai dengan tema yang dipelajari dalam pembelajaran.

    2.9 

    Hipotesis Penelitian

    Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

    H0  : Hasil kemampuan menulis karangan singkat peserta didik yang

    memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode  Neuro Linguistic

     Programming   (NLP) tidak lebih baik atau sama dengan hasil kemampuan

    menulis karangan singkat peserta didik yang memperoleh pembelajaran

    dengan menggunakan metode ekpositori.

    Ha  : Hasil kemampuan menulis karangan singkat peserta didik yangmemperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode  Neuro Linguistic

     Programming  (NLP) lebih baik daripada hasil kemampuan menulis karangan

    singkat peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan metode

    ekpositori.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    26/284

     

    BAB II

    KAJIAN TEORITIK

    2.1  Teori Belajar dan Pembelajaran

    2.1.1 Pengertian Belajar

    Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

     pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan

    mengokohkan kepribadian. Untuk memperoleh pengetahuan peserta didik

    harus belajar, baik secara mandiri ataupun dibimbing oleh guru.

    Menurut Hilgard dalam Suyono dan Hariyanto (2014:12) belajar

    adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena

    adanya respon terhadap suatu situasi.

    William Burton dalam Purwanto, (2008 : 51) mengemukakan bahwa

    ” A good learning situation consist of a rich and varied series of learning

    experiences unified around a vigorous purpose and carried on in

    interaction with a rich, varied and propocative environment”. Yang

     berarti bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu

    melalui interaksi dengan lingkungan. 

    Belajar menurut James L. Mursell dalam Sagala (2008:13) adalah upaya

    yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan

    memperoleh sendiri.

    Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam

     belajar ada suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang berupa

     pengetahuan, pemahaman, maupun sikap yang diperoleh melalui proses

     belajar. Perubahan tingkah laku yang diperoleh merupakan hasil interaksi

    dengan lingkungan. Interaksi tersebut salah satunya adalah proses

     pembelajaran yang diperoleh di sekolah. Oleh karena itu dapat dikatakan

     bahwa dengan belajar seseorang dapat memperoleh sesuatu yang baru baik

    itu pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

    Prinsip umum belajar menurut Sukmadinata dalam Suyono dan

    Hariyanto, (2014:128-129) yaitu ;

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    27/284

    10

    (1). belajar merupakan bagian dari perkembangan, (2) belajar

     berlangsung seumur hidup, (3) keberhasilan belajar dipengaruhi

    oleh faktor-faktor bawaan, (4) belajar mencakup semua aspek

    kehidupan, (5) kegiatan belajar berlangsung di sembarang tempat

    dan waktu, (6) belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpaguru, (7) belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi

    yang tinggi, (8) perbuatan belajar bervariasi dari yang paling

    sederhana sampai dengan yang amat kompleks, (9) dalam belajar

    dapat terjadi hambatan-hambatan, (10) dalam hal tertentu belajar

    memerlukan adanya bantuan dan bimbingan dari orang lain.

    2.1.2  Pengertian Pembelajaran

    Pembelajaran dilaksanakan dalam suatu aktivitas yang kita kenal

    dengan istilah mengajar. Pengajaran sangat dekat dengan pengertian pedagogi. Pedagogi adalah seni atau ilmu untuk menjadi guru. Istilah ini

    seringkali mengacu kepada strategi pembelajaran atau gaya mengajar.

    Menurut Kurniawan (2014:1) Pembelajaran merupakan proses

    aktivitas yang dilakukan guru dalam mengondisikan siswa untuk belajar.

    Artinya belajar untuk mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisi,

    menyintesis, dan mengevaluasi materi yang menjadi bahan pembelajaran.

    Karena pembelajaran merupakan suatu aktivitas pengondisian belajar maka

     pembelajaran harus mampu mengondisikan siswa untuk aktif-kreatif dalam

     proses pembelajarannya. Menurut Brown dalam Kurniawan (2014:2), perlu

    menjadi kesadaran bersama bahwa pembelajaran sebenarnya adalah

     penciptaan kondisi agar siswa belajar dengan aktif-kreatif.

    Oleh  Free Online Dictionary  dalam Suyono (2014:16) pengajaran ,

    teaching/instruction, didefinisikan dengan kegiatan,praktik,pekerjaan atau

     profesi seorang guru atau sesuatu yang diajarkan, seni atau profesi seorang

    guru, kegiatan dalam mendidik atau mengajar. Dalam  Brainy Quote dalam

    Suyono (2014:16) dinyatakan bahwa pengajaran sebagai kegiatan atau

    urusan tentang mengajar, apa yang diajarkan dengan instruksi.

    Corey dalam Sagala (2008:61) pembelajaran adalah suatu proses

    dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk

    memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-

    kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi terrtentu,

     pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    28/284

    11

    Pembelajaran efektif menurut pakar Gillbert H. Hunt dalam Rosyada

    (Suyono dan Haryanto, (2014:208) antaralain ; (1) sifat, (2) pengetahuan,

    (3) apa yang disampaikan, (4) bagaimana mengajar, (5) harapan, (6) reaksi

    guru terhadap siswa, (7) manajemen.

    Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

    adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas

    dan mengajar dengan melibatkan peserta didik sebagai subjek

     pembelajaran.

    2.2  Hasil Belajar

    Dalam pembelajaran terjadi suatu aktivitas belajar yang dilaksanakan

    oleh peserta didik dan dibimbing oleh guru, setiap akhir pembelajaran akan

    dilakukan penilaian / assessment. Dari penilaian tersebut guru mendapatkan

    hasil belajar yang dijadikan sebagai evaluasi sejauh mana siswa dapat

    memahami dan menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Baik

    itu secara pengetahuan, sikap ataupun tindakan. 

    Menurut Sudjana (2005 : 20) hakikat hasil belajar adalah perubahan

    tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan

     psikomotorik. Menurut Sudjana (2005 : 38) hasil belajar yang dicapai siswa

    dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu

    dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor

    yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor

    kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang

    dicapai. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada

    faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dankebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

    Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendiikan, baik

    tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan hasil

     belajar dari Bloom (Purwanto, 2008 : 50) yang secara garis besar

    membaginya dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

     psikomotor.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    29/284

    12

    a.  Ranah kognitif

    Ranah kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam

    kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kawasan kognisi

    meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus, penyimpanan dan

     pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali

    informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Menurut

    Krathwhl dan Anderson (2001:66-68) dimensi proses kognifif terdriri atas

     beberapa tingkat yaitu :

    1.   Remember  (mengingat)

    Mengingat adalah kemampuan memperoleh kembali

     pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang.Ketegori remember terdiri dari proses kognitif  Recognizing  

    (mengenal kembali) dan  Recalling   (mengingat), untuk menilai

     Remember , siswa diberi soal yang berkaitan dengan proses

    kognitif  Recognizing   (mengenal kembali) dan  Recalling  

    (mengingat).

    2. 

    Understand  (memahami)

    Memahami adalah kemampuan merumuskan makna dari

     pesan pembelajaran dan mampu mengkomunikasikannya

    dalam bentuk lisan, tulisan maupun grafik. Siswa mengerti

    ketika mereka mampu menentukan hubungan antara

     pengetahuan yang baru diperoleh dengan pengetahuan merekayang lalu. Kategori Understand terdiri dari proses kognitif

     Interpreting   (menginterpretasikan),  Exemplifying   (memberi

    contoh), Classifying   (menyimpulkan),  Inferring   (menduga),

    Comparing (membandingkan), dan Explaining  (menjelaskan).

    3.   Apply (menerapkan)

    Menerapkan adalah kemampuan menggunakan prosedur

    untuk menyelesaikan masalah. Siswa memerlukan latihan soal

    sehingga siswa terlatih untuk mengetahui prosedur apa yang

    akan digunakan untuk menyelesaikan soal. Kategori

    menerapkan ( Apply) terdiri dari proses kognitif kemampuan

    melakukan ( Executing ) dan kemampuan menerapkan( Implementing ).

    4.   Analyze (menganalisis)

    Menganalisis meliputi kemampuan untuk memecah suatu

    kesatuan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana

     bagian-bagian tersebut dihubungkan satu dengan yang lain atau

     bagian tersebut dengan keseluruhannya, analisis menekankan

     pada kemampuan merinci sesuatu unsur pokok menjadi bagian-

     bagian dan melihat hubungan antar bagian tersebut. Di tingkat

    analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang

    masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    30/284

    13

    dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau

    hubungan dan mampu mengenali serta membedakan faktor

     penyebab dan akibat dari sebuah scenario rumit, kategori Apply 

    terdiri kemampuan membedakan (differentiating ),

    mengorganisasi (organizing ) dan memberi simbol (attributing ).5.   Evaluate (menilai)

    Menilai didefinisikan sebagai kemampuan melakukan

     judgement berdasar pada kriteria dan standar tertentu. Kriteria

    sering digunakan adalah menentukan kualitas, efektifitas,

    efisiensi, dan konsistensi, sedagkan standar digunakan dalam

    menentukan kuantitas maupun kualitas.evaluasi mencakup

    kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai

    sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan

     pertanggungjawaban pendapat itu yang berdasar kriteria

    tertentu. Adanya kemampuan ini dinyatakan dengan

    memberikan penilaian terhadap sesuatu. Kategori menilaiterdiri dari checking  (mengecek) dan critiquing  (mengkritik).

    6. 

    Create (berkreasi)

    Create  penerimaan (merespon rangsangan), partisipasi,

     penilaian (menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan),

    organisasi (menghubungkan nilai  –   nilai yang dipelajari), dan

    internalisasi (menjadikan nilai  –  nilai sebagai pedoman hidup).

    Hasil belajar disusun secara hirarkis mulai dari tingkat yang

     paling rendah hingga yang paling tinggi.

    Didefinisikan sebagai menggeneralisasi ide baru, produk

    atau cara pandang yang baru dari sesuatu kejadian. Create di

    sini diartikan sebagai meletakkan beberapa elemen dalam satu

    kesatuan yang menyeluruh sehingga terbentuklah dalam satu

     bentuk yang koheren atau fungsional. Siswa dikatakan mampu

    create  jika dapat membuat produk baru dengan merombak

     beberapa elemen atau bagian ke dalam bentuk atau struktur

    yang belum pernah diterangkan oleh guru sebelumnya. Proses

    create  umumnya berhubungan dengan pengalaman belajar

    siswa yang sebelumnya.

     b.  Ranah Afektif

    Kratwohl (Purwanto, 2008 : 51) membagi belajar afektif menjadi

    lima tingkat, yaitu

    Jadi ranah afektif adalah yang berhubungan dengan nilai  –   nilai

    yang kemudian dihubungkan dengan sikap dan perilaku.

    c.  Ranah Psikomotorik

    Beberapa ahli mengklasifikasikan dan menyusun hirarki dari hasi

     belajar psikomotorik. Hasil belajar disusun berdasarkan urutan mulai dari

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    31/284

    14

    yang paling rendah dan sederhana sampai yang paling tinggi hanya dapat

    dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih

    rendah. Simpson (Purwanto, 2008 : 51) mengklasifikasikan hasil belajar

     psikomotorik menjadi enam yaitu,

     persepsi (membedakan gejala), kesiapan (menempatkan diri untuk

    memulai suatu gerakan), gerakan terbimbing (meniru model yang

    dicontohkan), gerakan terbiasa (melakukan gerakan tanpa model

    hingga mencpai kebiasaan), gerakan kompleks (melakukan

    serang serangkaian gerakan secara berurutan), dan kreativitas

    (menciptakan gerakan dan kombinasi gerakan baru yang orisinil

    atau asli).

    Ketiga ranah di atas menjadi obyek penilaian hasil belajar.

    Kemudian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah peubahan

     perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai

    dengan tujuan yang telah ditetapkan. Manusia memiliki potensi perilaku

    kejiwaan yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi aspek

    kognitif, afektif,dan psikomotorik.

    Menurut Nawawi dalam K. Brahim (Susanto : 2013: 5) hasil belajar

    dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

    materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh

    dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar

    adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

    apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono

    (2014:5) :

    a.  Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

    dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan

    merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.

    Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

     b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

    konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdidri dari

    kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-

    konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

    Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan

    aktivitas kognitif bersifat khas.

    c.  Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

    aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi

     penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

    d. 

    Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    32/284

    15

    gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud

    otomatisme gerak jasmani.

    e.  Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

     berdasarkan penilaian tehadap terhadap objek tersebut. Sikap

     berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai  –  nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai  –   nilai

    sebagai standar perilaku.

    Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

    keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusian saja.

    Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar

     pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris

    atau terpisah, melainkan komprehensif.

    2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa

    faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Dalyono (2009: 55)

    mengemukakan faktor –  faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor

    internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kesehatan, intelegensi

    dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar. Sedangkan factor eksternal

    meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.

    a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri, meliputi :

    1) 

    Kesehatan

    Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap

    kemampuan belajar. Bila seseorang tidak sehat dapat mengakibatkan

    tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula jika kesehatan rohani

    kurang baik dapat menganggu atau mengurangi semangat belajar.

    Dengan semangat belajar yang rendah tentu akan menyebabkan hasil belajar yang rendah pula.

    2)  Intelegensi dan bakat

    Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap

    kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki intelegensi baik

    (IQ- nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung

     baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cenderung

    mengalami kesulitan dalam belajar, lambat berpikir, sehingga hasil

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    33/284

    16

     belajarnya pun rendah. Orang yang memiliki bakat akan lebih

    mudah dan cepat pandai bila dibandingkan dengan orang yang

    tidak memiliki bakat. Bila seseorang mempunyai intelegensi tinggi

    dan bakat dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan

    lancar dan sukses.

    3) 

    Minat dan motivasi

    Minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang besar pengaruhnya

    terhadap pencapaian hasil belajar. Minat belajar ynag besar

    cenderung memperoleh hasil belajar yang tinggi, sebaliknya,

    minat belajar kurang akan memperoleh hasil belajar yang

    rendah. Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan

    melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh  –  

    sungguh, penuh gairah atau semangat. Kuat lemahnya

    motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi hasil belajar.

    Minat dan motivasi belajar ini dapat juga dipengaruhi oleh cara

    guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru yang

    menyampaikan materi dengan metode dan cara yang inovatif akan

    mempengaruhi juga minat dan motivasi siswanya.

    4)  Cara belajar

    Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajar.

    Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis,

     psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang

    memuaskan. Cara belajar antar anak berbeda  –   beda. Ada anak

    yang dapat dengan cepat menyerap materi pelajaran dengan cara

    visual atau melihat langsung, audio atau dengan caramendengarkan dari orang lain dan ada pula anak yang memiliki cara

     belajar kinestetik yaitu dengan gerak motoriknya misalnya dengan

    cara berjalan –  jalan dan mengalami langsung aktivitas belajarnya.

     b. 

    Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri, meliputi:

    1)  Keluarga

    Sangatlah besar pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa dalam

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    34/284

    17

     belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya

     penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang

    tua, kerukunan antar anggota keluarga, hubungan antara anak

    dengan anggota keluarga yang lain, situasi dan kondisi rumah juga

    mempengaruhi hasil belajar.

    2) 

    Sekolah

    Keadaan sekolah tempat belajar mempengaruhi keberhasilan

     belajar. Kualitas guru, metode mengajar, kesesuaian kurikulum

    dengan kemampuan siswa, keadaan fasilitas di sekolah,keadaan

    ruangan, jumlah siswa perkelas, pelaksanaan tata tertib sekolah,

    dan sebagainya, semua mempengaruhi hasil belajar siswa.

    Metode pengajaran guru yang inovatif dapat pula mempengaruhi

    hasil belajar siswa. Metode mengajar dengan model koopertif

    misalnya, dengan siswa belajar secara kelompok dapat merangsang

    siswa untuk mengadakan interaksi dengan temannya yang lain.

    Teknik belajar dengan teman sebaya pun dapat mengaktifkan

    keterampilan proses yang dimiliki oleh anak.

    3) 

    Masyarakat

    Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar siswa. Bila di

    sekitar tempat tinggal siswa keadaan masyarakatnya terdiri dari

    orang  –   orang yang berpendidikan, akan mendorong siswa lebih

    giat lagi dalam belajar. Tetapi jika di sekitar tempat tinggal siswa

     banyak.

    Sedangkan Menurut Wasliman dalam Susanto (2014 : 12) hasil belajar

    yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagaifaktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara

     perinci, uraian mengenai faktor internal dan faktor eksternal, sebagai berikut :

    1)  Faktor internal

    Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta

    didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini

    meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan,

    sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    35/284

    18

    2)  Faktor Eksternal

    Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi

    hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga

     berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat  –   marit

    keadaan ekonominya, pertengkaran suami  –   istri, perhatian orang tua

    yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari  –  hari berperilaku

    yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari  –   hari

     berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Dikemukakan oleh

    Wasliman dalam Susanto (2014 : 12) bahwa sekolah merupakan salah

    satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar peserta didik. Semakin

    tinggi kemampuan belajar peserta didik dan kualitas pengajaran di

    sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar peserta didik.

    Dari pejelasan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

    faktor yang memengaruhi hasil belajar berasal dari faktor internal yaitu faktor

    yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri dan faktor eksternal yaitu

    faktor yang berasal dari luar peserta didik.

    2.4  Metode Neuro Linguistic Programming

    2.4.1 Pengertian Neuro Linguistic Programming  (NLP)

     NLP adalah sebuah metode yang memahami bahasa melalui indra dan

     pemograman, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan pemikiran

    yang mereka miliki dengan menstimulus panca indra. Dengan menerapkan

    metode Neuro Linguistic Programming  guru dapat memahami proses belajar

     bahasa anak melalui otak mereka dan metode ini dapat memberikan mereka

    rasa nyaman akan diri mereka sendiri. Dan dengan sendirinya mereka akan

    menghasilkan sebuah karya tulis berdasarkan pengalaman yang mereka

    alami.

    Fromkin and Rodman dalam Arifudin (2010:12) berpendapat bahwa,

     Neurolinguistik adalah kajian mengenai landasan biologis bahasa dan

    mekanisme otak yang berperan dalam pemerolehan dan penggunaan bahasa

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    36/284

    19

    (neurolinguistics is the study concerned with the biological foundation of

    language and the brain mechanisms underlying its acquisition and use).

    Menurut Grinder dan Bandler dalam Nathalia dan Dewi (2008:9)

     bahwa

    secara semantik, neuro mengacu pada pikiran dan cara individu

    mengorganisasi kehidupan mentalnya. Proses neurologi adalah

    suatu proses tentang bagaimana manusia melalui mekanisme kerja

    otak dapat menerjemahkan pengalaman-pengalaman yang diterima

    ke dalam fungsi fisiologinya. linguistic adalah bahasa (baik verbal

    maupun noverbal) dan bagaimana individu menggunakannya

    dalam kehidupan. Proses linguitic  adalah sebuah pola kata-kata

    yang spesifik, di mana perumusan pola tersebut akan digunakan

    untuk mendeskripsikan tentang suatu hal. sedangkan Programming  

    adalah usaha individu untuk belajar bereaksi pada suatu situasitertentu dan membangun pola-pola otomatis atau program-program

    yang terjadi pada sistem neurologi maupun pada sistem bahasa.

     Programming  adalah urutan proses mental yang berpengaruh pada

     perilaku dalam mencapai tujuan dan bagaimana memodifikasinya.

    Menurut the Art Of Enjoying Life dalam Sailendra (2013:8)

     berpendapat bahwa NLP merupakan seni dari ilmu psikologi. Dan menurut

    Richard Bandler dalam Sailendra (2013:1) NLP adalah sebuah sikap mental

    dan metodologi yang ada di balik segenap teknik yang efektif. NLP

     berfungsi untuk menjalankan segala teknik yang cepat dan tepat guna atau

    sering dibahasakan dengan kata efektif. Sedangkan menurut Robert Dilts

    dalam Nathalia dan Dewi (2008:9) NLP adalah apapun yang bisa

    menghadirkan kesuksesan. Lebih lanjut Dilts berpendapat dalam Nathalia

    dan Dewi (2008:9) NLP mempelajari pola-pola atau pemrograman yang

    diciptakan dari hubungan antara otak (neuro), bahasa (linguistic) dan

    kondisi tubuh (body state). Dari perspektif NLP, hubungan tersebut akan

    memengaruhi periku kita yang efektif dan tidak efektif dan sangat

    memengaruhi pembentukan mental individu yang adjustment   dan

    maladjustment .

    Berdasarkan pendapat pengertian di atas, peneliti dapat

    mengungkapkan bahwa NLP adalah sebuah metode yang digunakan untuk

    menghasilkan suasana nyaman diri terhadap bahasa yang diserap melalui

    saraf. Metode ini membuat siswa merasa nyaman karena dapat mengolah

    dan mengatur perasaan mereka dalam belajar.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    37/284

    20

    2.4.2 Manfaat NLP

    Menurut Nathalia dan Dewi (2008:3) NLP juga memiliki manfaat lain

    seperti:

    (1) menciptakan perubahan yang positif pada setiap individu, (2)

    membantu mengubah tingkah laku seseorang, (3) menciptakan

    komunikasi yang positif, (4) memfasilitasi pembelajaran, (5)

    mengubah kehidupan seseorang, (6) membantu seseorang keluar

    dari pengalaman masa lalu yang buruk, (7) mendorong seseorang

    mengoptimalkan potensinya, dan (8) membantu orang untuk

    mengatur tingkah laku.

    Menurut uraian diatas, manfaat metode NLP menjadikan pembelajaran

    lebih menyenangkan, lebih inovatif, kreatif dan efektif. Dengan tumbuhnya

     pembelajaran yang menyenangkan dan menarik dapat menumbuhkan

    motivasi siswa dalam belajar semakin tinggi atau antusias.

    2.4.3  Langkah-langkah NLP

    Untuk menciptakan keadaan yang menyenangkan, pemakaian media

    menjadi salah satu faktor lain dalam NLP dan memiliki peran penting,

     berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam menerapkan NLP pada

     pembelajaran, hal itu dapat mulai diterapkan pada saat memulai pelajaran.

    Berikut salah satu langkah pembelajaran dengan menggunakan NLP yang

    sederhana dari tulisan Ronny FR dalam Wikanengsih, (2008 : 141-142).

    (1) Menyelaraskan kondisi pikiran

    Langkah pertama memulai pelajaran yang lebih popular dengam

    sebutan apersepsi.

    (2) 

    Menciptakan suasana yang berkesan

    Langkah kedua adalah mengarahkan siswa pada suasana terbaik

    mereka untuk belajar. Pada lankah ini, bimbinglah siswa padasuasana tersebut sehingga mencapai pada keadaan puncak. Sesaat

    sebelum sampai pada keadaan puncak buatlah sebuah “anchor”.

     Anchor   (jangkar/pengait emosi) bisa dibuat melalui visual

    (penglihatan), auditori (pendengaran), atau kinestetik (gerakan).

    (3) 

    Mengulang penggunaan anchor (jangkar/pengait emosi)

    Langkah ketiga adalah menggunakan anchor kembali apabila

    keadaan pembelajar mengalami penurunan semangat atau

    keadaan kelas kurang bergairah.

    (4) Merangkaikan materi pembelajaran

    Sebelum menutup pelajaran, materi yang diajarkan dikaitkan

    dengan materi pelajaran yang telah lalu dan dikaitkan juga

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    38/284

    21

    dengan pelajaran yang akan datang sehingga saling mengikat dan

     berhubungan.Rangkaian pelajaran ini menggunakan berbagai

     pilihan kata kunci yan gjika diakses akan mengarahkan pada

    ingatan terhadap hal-hal lain / mata pelajaran sebelumnya.

    (5) 

     Future pacingUntuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari, pada saat

    menutup pelajaran adakan future pacing.  Future pacing   adalah

    membawa pikiran.

    2.5  Pembelajaran Ekpositori

    Roy Killen dalam Hamruni (2011:73) ekspositori adalah strategi

     pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara

    verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar

    siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Killen menamakan

    strategi ekspositori dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct

    instruction). Hal ini karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan

    langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut utuk menemukan materi itu. Materi

     pelajaran sudah jadi, ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur,

    maka sering juga dinamakan istilah strategi “chalk and talk ”.

    Menurut Hamruni (2011:73) terdapat bebarapa karakteristik strategi

    ekspositori;

    (1) strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan

    materi pelajaran secara verbal. (2) materi pelajaran yang

    disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data

    atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga

    tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. (3) tujuan utama

     pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.

    Strategi ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran

    yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Karena dalamstrategi ini guru memegang peranan sangat dominan. Guru menyampaikan

    materi secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan

    itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah

    kemampuan ademik (academic Achievement) siswa. 

    Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2013:21) Dalam pembelajaran

    ini, guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi,

    sistematis, dan lengkap, sehingga siswa (anak didik) hanya menyimak dan

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    39/284

    22

    mencernanya saja secara tertib dan teratur. Secara garis besar langkah-

    langkah dalam pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut : 

    a.  Preparasi

    Guru mempersiapkan (preparasi) bahan selengkpnya secara sistematis.  

    b.  Apersepsi 

    Guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan

     perhatian anak didik kepadea materi yang akan diajarkan. 

    c.  Presentasi 

    Guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau

    menyuruh anak didik membaca bahan yang telah disiapkan dari buku

    teks tertentu atau yang ditulis guru sendiri. 

    d.  Resitasi 

    Guru bertanya dan anak didik menjawab sesuai dengan bahan yang

    dipelajari, atau anak didik diminta menyatakan kembali dengan kata-kata

    sendiri (resitasi) tentang pokok-pokok masalah yang telah dipelajari

    secara lisan maupun tulisan.

    2.6 

    Teori Menulis

    2.6.1 Pengertian Menulis

    Menulis adalah sebuah aktivitas yang melibatkan kemampuan berpikir,

    yang mengolah bahasa lisan menjadi tulisan. Menulis dapat dilakukan oleh

    siapa saja dan dimana saja. Menurut Tarigan dalam Hasani (2013:3),

    Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

    dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak

    secara tatap muka dengan oranglain. Menulis merupakan suatu

    kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis adalah menurunkanatau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan

    suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain

    dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

    memahami bahasa dan grafik tersebut.

    Terdapat definisi lain tentang menulis yaitu Morsey 1976 dalam

    Tarigan (2008 : 4) yaitu menulis dipergunakan, melaporkan /

    memberitahukan, dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu

    hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    40/284

    23

     pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung

     pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat . Dan

    menurut Hasani (2013:4), menulis adalah proses mengutarakan pikiran,

     perasaan, penginderaan, khayalan, kemauan, keyakinan, dan pengalaman

    yang disusun dengan lambang-lambang grafik secara tertulis untuk tujuan

    komunikasi. 

    Sedangkan menurut Zainurrahman, (2011:2), menulis merupakan salah

    satu dari empat keterampilan berbahasa yang mendasar (berbicara,

    mendengar, menulis, dan membaca).

    Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

    Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan harus

    melalui latihan dan praktik. Menurut Zainurrahman (2011:2-3) khususnya

    menulis, latihan merupakan kunci yang paling utama demi kesuksesan untuk

    mencapai predikat “Mampu menulis dengan baik dan benar.”

    Menulis bagi anak adalah mengungkapkan pengalaman-pengalaman

    menyenangkan yang pernah dialami melalui cerita, puisi dan novel.

    Pengalaman-pengalaman anak yang berkesan inilah yang menjadi bahasa

    dalam menulis kreatif anak, sehingga mengekplorasi pengalaman-

     pengalaman anak menjadi kunci utama dalam membelajarkan menulis.

    (Kurniawan 2014:30).

    Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

     pengertian menulis adalah suatu aktivitas merubah bahasa dari lisan menjadi

    tulisan dan merubah simbol-simbol bahasa menjadi suatu bahasa yang dapat

    dipahami dan dimengerti orang lain. 

    2.6.2 Fungsi Menulis

    Fungsi menulis menurut Alkhadiah dalam Hasani (2013:5) antaralain ;

    (1) penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya ; (2)

     penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan; (3)

     penulis dapat leibh banyak menyerap, mencari, serta menguasai

    informasi sehubungan dengan topik yang ditulis; (4) penulis dapat

    terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta

    mengungkapkannya secara tersurat ; (5) dengan menulis sesuatu

    diatas kerta, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan,

    yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    41/284

    24

    lebih konkret ; (6) dengan menulis, penulis terdorong untuk terus

     belajar secara aktif ; (7) penulis menjadi penemu sekaligus

     pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari

    orang lain, (8) dengan kegiatan menulis yang terencanakan

    membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib danteratur.

    Menurut ahli pendapat di atas dengan menulis seorang penulis dapat

    mengetahui kemampuan dan potensi dirinya, dapat berlatih mengembangkan

    gagasan, dan mengembangkan pemikiran kreatif penulis sendiri.

    2.7  Pembelajaran Menulis Karangan singkat

    Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan

    teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal

     pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari

    alinea. Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk

    mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis

    kepada pembaca untuk dipahami. Menurut Rusyana dalam Hasani (2013:3)

    adalah susunan bahasa sebagai pengutaraan pikiran, perasaan, penginderaan,

    khayalan, kehendak, keyakinan, dan pengalaman.

    Macam-macam karangan menurut penyajian dan tujuan penulisan,

    antara lain ; (1) deskripsi, (2) Narasi, (3) Eksposisi, (4) Argumentasi, (5)

    Persuasi, (6) Campuran. Terdapat 3 jenis karangan yaitu Narasi, Eksposisi

    dan Persuasi yang sering tampil murni berdiri sendiri. Sedangkan dua jenis

    lainnya yaitu Deskripsi dan Argumentasi sering ikut serta dalam karangan

    lain atau mengikutsertakan karangan lain menjadi pendukung. 

    Pembelajaran menulis karangan singkat merupakan salah satu hal yang

    dilakukan siswa disekolah. Siswa diajarkan untuk menulis karangan singkatdan diajarkan mengenai dasar-dasar atau pengetahuan tentang cerpen. Di

    dalam pembelajaran menulis karangan singkat, siswa diajarkan mengenai

     petunjuk atau pembelajaran untuk menulis seperti menulis karangan singkat

    itu tetap perlu dan penting. Setidaknya, hal ini bisa dijadikan sebagai rambu

    atau pegangan dalam menulis karangan singkat. Oleh sebab itu,

     pembelajaran menulis karangan singkat di sekolah diperlukan untuk

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    42/284

    25

    mengajarkan siswa mengenai menulis cerpen yang baik dan berbagai materi

    karangan singkat sehingga pemahaman menjadi lebih baik. 

    Karangan singkat dalam sekolah dasar dibagi ke dalam dua bagian,

    yaitu karangan fiksi dan non fiksi. Karangan fiksi atau rekaan adalah

    karangan yang melibatkan daya imajinasi pengarang dan tidak nyata, jika

    ada yang nyata itu hanya kebetulan saja. Contoh karangan fiksi antaralain

    dongeng, legenda, cerpen, komik dan sebagainya. Sedangkan karangan

    nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.

    Contohnya biografi, kisah nyata dan sebagainya. Biografi adalah daftar

    riwayat hidup seseorang yang dituliskan oleh orang lain.

    Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam menyusun

    karangan, yaitu : (a) tentukan terlebih dahulu tema atau topik cerita. Tema

    adalah ide pokok yang dibicarakan. (b) susunlah kerangka cerita,

     berdasarkan gagasan-gagasan pokok . Kerangka cerita terdiri atas beberapa

     pikiran utama dan dijelaskan dengan beberapa pikiran penjelas. Aspek yang

    harus terdapat dalam karangan, Menurut Hasani (2013:66).

    Tabel 2.1Aspek Penilaian Karangan 

    Aspek yang

    dinilai

    Unsur Aspek Bobot (%)

    Isi karangan Keaslian gagasan 20%

    Keluasan Penggambaran 10%

    Detail Data 10%

    Organisasi

    Karangan

    Pendahuluan 5%

    Tubuh 10%

    Penutup 5%

    Struktrur

    Bahasa

    Ketepatan Susunan kalimat 10%

    Ketepatan pilihan kata 5%

    Ejaan 5%

    Tanda Baca 10%

    Total 100%

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    43/284

    26

    Selain itu menurut Nurgiyantoro dalam Hasani (2013:63) memperinci

    kategori-kategori penilaian karangan, sebagai berikut ; (1)kualitas dan ruang

    lingkup isi ; (2)organisasi dan penyajian isi ; (3)gaya dan bentuk bahasa ;

    (4)mekanik : tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, dan kebersihan

    ; dan (5) respons afektif guru terhadap karya tulis.

    Menurut Suhendar dalam Djuanda (2014:12) Unsur-unsur yang

    menjadi bahan penilaian pengajaran menulis antara lain :

    (1) Isu karangan, merupakan gagasan atau ide pengaranga yang

    dituangkan dalam keseluruhan karangan. Biasanya gagasan ini

    disebut juga topik atau tema. Yang menjadi penilaian adlaah

    sejauh mana topik atau tema merupakan bahan permasalahanyang menarik.

    (2) 

    Bentuk karangan, berupa surat, laporan, iklan, pengumuman,

     petunjuk, dan lain-lain.

    (3) Gramatika, perangkat kebahasan yang harus sesuai dengan

    kaidah yang berlaku, serta memenuhi syarat sebagai bahasa tulis.

    (4) Ejaan, merupakan perangkat sistem yang mengatur mekanisme

     pemindahan bahasa lisan ke dalam bahasa tulis. Ketepatan ejaan

    meliputi (a) cara penulisan huruf, (b) cara penulisan kata, (c) cara

     penulisan unsur serapan, (d) pemakaian tanda baca.

    (5) Selain unsur yang sudah dijelaskan biasanya di sekolah dasar

    ditambah satu unsur yang umum, yaitu kerapian tulisan. Hal ini

     penting karena siswa sering menulis dengan keadaan kurang

     bersih, sering dihapus atau kertas tidak bersih.

    Penilaian perkembangan kemampuan menulis siswa sekolah dasar

    dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai ragam teknik berikut.

    1.  Tugas menyusun Alinea : tes objektif

    Tes kemampuan menulis bentuk objektif mampu menuntut siswa

    mempertimbangakan unsur bahasa dan gagasan adalah tugas menuusun

    alinea berdasarkan kalimat-kalimat yang disediakan menyusun kalimat

    acak menjadi paragraf yang runtut.

    2.  Menulis berdasarkan rangsangan visual

    Gambar sebagai rangsangan tugas menulis baik diberikan kepada siswa di

    sekolah dasar pada tahap awal, tetapi merekea telah mampu menghasilkan

     bahasa walau masih sederhana. Kompleksitas gambar dapat bervariasi

    tergantung kemampuan berbahasa pelajar.

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    44/284

    27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian

    Menurut Arikunto (2006:149), metode penelitian adalah cara yang

    dipakai dalam mengumpulkan data. Metode penelitian merupakan proses dan

     pendekatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan. Metode yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pengukuran hasil

     belajar peserta didik dilakukan terhadap kelompok peserta didik yang diberi

     perlakuan (kelas eksperimen) dan kelompok siswa sebagai pembanding atau

    kelas kontrol.

    Penelitian ini melibatkan satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas

    sebagai kelas eksperimen, yang dipilih secara acak (random) dari populasi

    yang homogen. Peneliti memilih metode penelitian itu dengan maksud untuk

    menyelidiki ada atau tidak adanya akibat dari perlakuan metode  Neuro

     Linguistic Programming (NLP)  terhadap kemampuan menulis karangan

    singkat. Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran yang

    sebenarnya tentang pengaruh pembelajaran berdasarkan metode  Neuro

     Linguistic Programming (NLP)  dan pembelajaran berdasarkan metode

     pembelajaran ekpositori dalam pembelajaran menulis karangan singkat di

    kelas IV SDN Lebakwangi.

    Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

    desain kelompok kontrol pretest-postest control group desain. Adapun desain

     penelitian yang digunakan (Sugiyono, 2010: 76) sebagai berikut:

    Tabel 3.1

     Pretest-postest control group desain

    Kelas Prates Perlakuan Pascates

    E O1  X1  O2 

    K O3  O4 

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    45/284

    28

    Keterangan :

    E : Kelas Eksperimen

    K : Kelas Kontrol

    O1: Prates (kelas eksperimen)

    O3:  Prates (kelas kontrol)

    X1: Perlakuan pada kelas eksperimen

    O2: Pascates (kelas eksperimen) 

    O4: Pascates (kelas kontrol)

    3.2 Populasi dan Sampel

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek

    yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

     peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

    2010: 55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN

    Lebakwangi. 

    Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

     populasi tersebut (Sugiono, 2010: 56). Sampel yang digunakan dalam

     penelitian ini dua kelas, yaitu kelas IV A sebagai kelas eksperimen yang

     berjumlah 60 peserta didik dan kelas IV B sebagai kelas kontrol yang

     berjumlah 58 peserta didik, dengan menggunakan teknik cluster random

     sampling, yang merupakan pengambilan sampel secara acak pada kelompok-

    kelompok kelas yang sudah ada. 

    3.3 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut. 

    1) 

    Tes Tulis

    Teknik tes merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur

    keterampilan, pengetahuan, kemampuan yang dimiliki setiap individu.

    Menurut Arikunto (2006:223), untuk manusia, instrumen yang berupa tes

    ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian

    atau pretes. Tes merupakan alat ukur yang penting dalam penelitian

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    46/284

    29

    kependidikan. Dalam penelitian ini,tes yang digunakan adalah tes menulis

    karangan yang dilakukan untuk mencari data mengenai kemampuan siswa

    dalam menulis paragraf eksposisi. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini

    terdiri atas pretes dan postes.

    a.  Pretes

    Pretes adalah jenis tes kemampuan awal yang dilakukan sebelum

     peserta didik mengalami proses belajar dalam suatu mata pelajaran

    (Nurgiyantoro, 2010:112). Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan

    untuk mengetahui tingkat penguasaan materi atau bahan pelajaran yang

    akan diajarkan telah dapat dikuasi oleh siswa. Jenis tes ini dilaksanakan

    sebelum dilakukan perlakuan. Dalam konteks penelitian ini, tes yang

    diberikan berupa tes menulis karangan singkat dengan tema dan metode

     pengembangan secara bebas dengan ketentuan minimal satu paragraf.

     b.  Postes

    Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

    kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dalam pembelajaran menulis

    dengan menggunakan metode  Neuro Linguistic Programming   (NLP)

    Tes yang diberikan berupa tes menulis karangan singkat deskripsi

    dengan ketentuan membuat minimal satu paragraph dengan tema

    lingkungan.

    2) Wawancara

    Teknik wawancara ini ditujukan untuk memperoleh informasi dari

    narasumber yang diinginkan. Dalam penelitian ini, objek yang

    diwawancarai adalah guru dan peserta didik. Teknik wawancara dilakukan

    untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran menulis karangansingkat. Wawancara dilakukan kepada guru sebelum pembelajaran dan

    kepada peserta didik setelah dilakukan proses pembelajaran. Wawancara

    dilakukan untuk mengetahui kendala yang dialami pada pembelajaran

    karangan singkat.

    3) Observasi

    Observasi adalah salah satu teknik penelitian dengan mengambil data

    untuk mengamati hal-hal tertentu. Dalam penelitian ini, penulis

  • 8/18/2019 Pengaruh Metode NLP terhadap kemampuan menulis Peserta Didik di Sekolah dasar

    47/284

    30

    memberikan lembar pengamatan kepada salah satu wali kelas IV SDN

    Lebakwangi untuk mengamati proses pembelajaran di kelas terkait dengan

    aktivitas belajar siswa dan cara guru melakukan pembelajaran.

    3.4 Instrumen dan Analisis Instrumen Penelitian

    Dalam penelitian ini, instrumen yang dibutuhkan terdiri atas tiga jenis

    data, di antaranya lembar ketentuan penulisan dan kriteria penilaian untuk tes

    mengarang, lembar pengamatan untuk observasi, dan lembar pertanyaan

    wawancara untuk melakukan wawancara,

    a)  Instrumen Penilaian Karangan

    Tabel 3.2

    Kisi –  kisi Penulisan Karangan Deskripsi