PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada...

97
i PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA PESERTA DIDIK DENGAN KESULITAN BELAJAR MENULIS KELAS II SEMESTER II SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : Khusna Yulinda Udhiyanasari NIM K5108036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada...

Page 1: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

i

PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS PERMULAAN PADA PESERTA DIDIK DENGAN

KESULITAN BELAJAR MENULIS KELAS II SEMESTER II

SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

Khusna Yulinda Udhiyanasari

NIM K5108036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

ii

PENGAJUAN

PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS PERMULAAN PADA PESERTA DIDIK DENGAN

KESULITAN BELAJAR MENULIS KELAS II SEMESTER II

SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :

Khusna Yulinda Udhiyanasari

NIM K5108036

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Khusus

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Munawir Yusuf, M.Psi. Drs. Subagya, M.Si

NIP. 19550501 198103 1 003 NIP. 19601001 198303 1 012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

v

ABSTRAK

Khusna Yulinda Udhiyanasari. PENGARUH PENERAPAN METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA PESERTA DIDIK DENGAN KESULITAN BELAJAR MENULIS KELAS II SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas II SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan eksperimen One group pre test-post test design, yang mana sekelompok subyek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal (pre test) dan pengukuan akhir (post test). Populasinya adalah peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas II di SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 6 anak. Sampel dalam penelitian ini tidak digunakan karena jumlah populasinya kecil, sehingga semua anak dijadikan subyek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, yaitu tes uraian untuk mengukur kemampuan menulis permulaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik non-parametrik, yaitu Wilcoxon Signed Rank Test (Tes Ranking Bertanda Wilcoxon) dengan bantuan SPSS versi 18.0.. Hasil analisis deskriptif dapat diperoleh nilai rata-rata post tes lebih besar 88,83 daripada nilai rata-rata pre tes 40,33. Hasil analisis non parametrik diperoleh nilai Z = -2.201 dengan P = 0.028. Dengan demikian hipotesis berbunyi ada pengaruh secara signifikan penerapan metode Analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas II SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 diterima kebenarannya. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan penerapan metode analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas II SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

vi

ABSTRACK

Khusna Yulinda Udhiyanasari. THE INFLUENCE OF GLASS ANALYSIS METHOD USES TO THE PRE – WRITING ABILITY TOWARD STUDENT WITH DYSGRAFIA IN THE SECOND GRADE OF SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA SCHOOLING YEAR 2011/ 2012. Skripsi, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta, March. 2012. This research’s aim is to find out the influence of Glass Analysis Method use, to the pre – writing ability of students with writing difficulties in second grade, SD Negeri Manahan Surakarta, schooling year 2011/2012.

The used method in this research is experimental method with experiment design called “One group pre test – post tes design”. It is a group of subjects which are treatment’s influence is measurement. The population is a group of six students with writing difficulties, in second grade of SD Negeri Manahan Surakarta, Scooling year 2011/2012. Sample is not used in this research, in case too small populations so all students are research subjects. Test Technique is used in colleting data technique. An essay test is used to measure the pre – writing ability. This research uses statistic non – parametrix analysis method. This method is Wilcoxon Signed rank tes with the help of SPSS version 18.0. The result of Descriptive Analysis can be reached average post – test mark is 88,83. It’s higher than average pre – test mark, which is 40,33. Non parametrix analysis result is Z = -2,201 with p = 0,028. Can be concluded with a hypothesa “ There is a significant influence in the use of Glass Analysis Method toward the pre – writing ability of second grade students SD Negeri Manahan Surakarta with writing difficulties, acceptablecorrect”. Research conlusion says that there is a significant influence in the use of Glass Analysis Method. Towar the pre – writing ability of second grade students SD Negeri Manahan Surakarta with writing difficulties, schooling year 2011/2012 .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

vii

MOTTO

“aku jarang memikirkan tentang keterbatasanku dan itu tak

pernah membuat aku sedih. Barangkali sesekali ada semacam

kerinduan; tetapi hanya samar-samar, seperti semilir angin di

padang bunga.”

(Helen Keller, Wanita pembawa Cahaya, 2009:80)

Bukanlah bagaimana kita mendengarkan, melainkan

bagaimana kita mengerti. Bukanlah bagaimana kita melihat,

melainkan bagaimana kita merasakan. Bukanlah bagaimana

kita melepaskan, melainkan bagaimana kita mempertahankan.

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:

Ø Papa dan Mama tercinta yang telah

memberikan segalanya, dukungan, motivasi

terutama do’a semoga Allah SWT

memberikan kebaikan dan kemuliaan di dunia

dan akhirat

Ø Kakakku Dyan dan Naza yang selalu

memberiku semangat

Ø Abi yang selalu menemani, mendukung dan

mendo’akanku dalam menyelesaikan skripsi

ini

Ø Adikku Miya dan Fira yang selalu

memberikan motivasi

Ø Ponakanku Raihan yang selalu menjadi

pencerah pikiranku

Ø Rekan-rekan PPL di SD Negeri Manahan:

Eviani, Sholikhah, Rima, Dian, Arimbi, Awig,

Fauzi dan Ari

Ø Teman-teman PKh angkatan 2008

Ø Almamater

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan berkah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk

memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun

berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat

teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuan, penulis menyampaikan terima kasih

antara lain kepada Bpk/Ibu/Saudara:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyusun skripsi ini

2. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si, Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyusun skripsi ini

3. Drs. Amir Fuady, M.Hum, Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin

penelitian guna menyusun skripsi ini.

4. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS

Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi

5. Drs. Hermawan, M. Si, Ketua Program Studi Pendidikan Khusus FKIP UNS

yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi

6. Drs. Munawir Yusuf, M.Psi Pembimbing I yang dengan sabar telah

memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan

7. Drs. Subagya, M.Si, Pembimbing II yang dengan sabar telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan dorongan selama penulis menyelesaikan skripsi

ini

8. Dewi Sri Rejeki, S. Pd, M.Pd, pembimbing akademik yang telah memberikan

bimbingan serta pengarahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

x

9. Dra. Kusmarhaeni, M.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Manahan Surakarta yang

telah memberikan ijin penelitian

10. Sri Murtapingah, S.Pd, selaku Guru Pembimbing Khusus SD Negeri Manahan

Surakarta yang selalu meluangkan waktu guna terselesaikannya penelitian ini.

11. Dhian Puspa K, S.Pd, selaku Guru Kelas IIB SD Negeri Manahan Surakarta

yang telah membantu jalannya penelitian ini

12. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Khusus yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga peneliti mampu menyelesaikan

penulisan skripsi ini

13. Berbagai pihak yang telah membantu peneliti demi lancarnya penulisan skripsi

ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan peneliti. Dengan segala rendah hati peneliti mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan juga dunia pragmatika.

Surakarta, Maret 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACK..................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv

DAFTAR HISTOGRAM ................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... . 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI....................................................................... ....... 7

A. Tinjauan Pustaka......................................................................... 7

1. Anak Berkesulitan Belajar Menulis................................... ... 7

a. Pengertian Kesulitan Belajar .......................................... 7

b. Klasifikasi Kesulitan Belajar ......................................... 11

c. Penyebab Kesulitan Belajar …………………………… 13

d. Karakteristik Kesulitan Belajar ....................................... 17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

xii

e. Pengertian Kesulitan Belajar Menulis............................. 20

f. Penyebab Kesulitan Belajar Menulis .............................. 21

2. Menulis Permulaan........................................................ ....... 22

a. Pengertian Menulis…………………………………..... 22

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan

Menulis………………………………………………… 24

c. Asesmen Menulis………………………………………. 35

d. Pengertian Menulis permulaan………………………… 29

e. Tujuan Menulis permulaan…………………………….. 31

f. Langkah-langkah Menulis permulaan…………………. 32

3. Metode Analisis Glass...................................................... .... 35

a. Pengertian Metode Mengajar ........................................ 35

b. Macam-macam Metode Pembelajaran Menulis ............ 37

c. Pengertian Metode Analisis Glass ................................. 40

d. Kelebihan dan keterbatasan Metode Analisis Glass…… 41

e. Penerapan Metode Analisis Glass .................................. 41

4. Hubungan Penerapan Metode Anaisis Gass dengan

kemampuan Membaca Permulaan ....................................... 43

B. Kerangka Berfikir ...................................................................... 44

C. Hipotesis...................................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... . 46

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 46

B. Metode Penelitian ..................................................................... 47

C. Populasi dan Sampel .................................................................. 49

D. Setting Penelitian……………………………………………… 50

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 50

F. Rancangan Penelitian ................................................................. 56

G. Teknik Analisis Data .................................................................. 57

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... . 60

A. Deskripsi Data…………………………………………………. 60

B. Pengujian Hipotesis …………………………………………... 72

C. Rangkuman pembuktian Hipotesis……………………………. 74

D. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….. 75

BAB V KESIMPULAN, IMPIKASI DAN SARAN....................................... 79

A. Simpulan ……………………………………………………… 79

B. Implikasi ……………………………………………………… 79

C. Saran…………………………………………………………... 80

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 81

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 84

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Form pengamatan keterampilan menulis permulaan…………….. 28

Tabel 2.2. Hasil analisis tulisan…………………………………………….. . 28

Tabel 3.1. Jenis kegiatan dan waktu penelitian ................................................ 46

Tabel 3.2. Kisi-kisi soal tes .............................................................................. 53

Tabel 4.1. Ringkasan uji validitas tes try out . ................................................. 61

Tabel 4.2. Kisi-kisi soal terpakai untuk pre tes- post tes. ................................ 62

Tabel 4.3. Perhitungan Reliabilitas .................................................................. 63

Tabel 4.4. Data peserta didik berkesulitan Belajar Menulis ........................... 64

Tabel 4.5. Data Nilai Pretes ............................................................................ 66

Tabel 4.6. Deskriptif Statistik................................................................. ......... 66

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Nilai Pre tes .................................................. 67

Tabel 4.8. Data Nilai Posttes ........................................................................... 68

Tabel 4.9. Deskriptif Statistik……………………………………………….. 69

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Nilai Post tes ................................................ 70

Tabel 4.11. Ringkasan Hasil Deskriptif Data Niai Pretes dan Posttes ........... 71

Tabel 4.12. Perhitungan Analisis data ............................................................ 73

Tabel 4.13. Hasil Tes Statistik ........................................................................ 73

Tabel 4.14. Kesimpulan Hasil Penelitian ........................................................ 74

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1.1. Kerangka Berpikir ........................................................................ 45

Bagan 2.1. Rancangan penelitian .................................................................... 49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

xvi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. Deskriptif Statistik Nilai Pre - Test .............................................. 67

Grafik 4.2. Histogram Kemampuan Menulis sebelum perlakuan ................... 68

Grafik 4.3. Deskriptif Statistik Nilai Post-Test ................................................ 69

Grafik 4.4. Histogram Kemampuan Menulis sesudah perlakuan…………… 70

Grafik 4.5. Deskriptif Statistik Nilai Pre – Test dan Post – Test…………… . 71

Grafik 4.6. Histogram Kemampuan Menulis Permulaan sebelum perlakuan

(pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test)…………………….. 72

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi Soal Try Out ................................................................ 84

Lampiran 2. Soal Try Out ............................................................................... 85

Lampiran 3. Kunci Jawaban Try Out ............................................................... 93

Lampiran 4. Perhitungan Validitas .................................................................. 95

Lampiran 5. Perhitungan Reliabilitas............................................................... 100

Lampiran 6. Kisi-kisi Soal pre test – post test ................................................. 101

Lampiran 7. Soal pre test – post test ................................................................ 102

Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal pre test – post test ....................................... 108

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 110

Lampiran 10. Deskriptif Statistik Pre – Test………………………………. ... 129

Lampiran 11. Deskriptif Statistik Post – Test………………………………. . 130

Lampiran 12. Distribusi Frekuensi Nilai Pre – Test………………………. ... 131

Lampiran 13. Distribusi Frekuensi Nilai Post– Test………………………… 132

Lampiran 14. Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test dan Post-Test……………. 133

Lampiran 15. Perhitungan uji Wilcoxon .......................................................... 134

Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian ............................................................. 135

Lampiran 17. Permohonan ijin menyusun skripsi kepada dekan c.q

pembantu dekan 1 FKIP-UNS di Surakarta ............................... 138

Lampiran 18. Surat keputusan dekan FKIP tentang ijin penyusunan

skripsi/ makalah. .......................................................................... 139

Lampiran 19. Permohonan ijin research / try out kepada rektor

UNS di Surakarta................ ....................................................... 140

Lampiran 20. Surat kepada kepala sekolah SD Negeri Bromontakan

Surakarta untuk mengadakan try out .......................................... 141

Lampiran 21. Surat kepada kepala sekolah SD Negeri Manahan Surakarta

untuk mengadakan research……………………………………… .. 142

Lampiran 22. Surat keterangan telah mengadakan research di SD Negeri

Manahan Surakarta ..................................................................... 143

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyiapkan peserta

didik kearah tingkat kedewasaan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan /

latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Setiap warga Negara berhak

mendapatkan pengajaran, baik itu anak yang tergolong normal (anak normal)

maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Anak Berkebutuhan khusus berhak

mendapatkan pendidikan dan pengajaran seoptimal mungkin sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan dari masing-masing anak.

Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan khusus (ABK) sering juga disebut

Pendidikan Luar Biasa (PLB) atau pendidikan khusus (PKH). Ada 3 jenis sistem

layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus yaitu (1) Sistem Segregasi

(Sekolah Khusus dan Sekolah Luar Biasa), (2) Sistem Integrasi (Mainstreming)

yaitu program integrasi social, instruksional, dan temporal anak-anak luar biasa

dengan teman-teman normal yang diukur secara individual yang memerlukan

klasifikasi, tanggung jawab koordinasi dalam penyusunan program oleh tim dari

berbagai profesi dan disiplin ilmu, dan (3) Sistem Inklusi.

Pendidikan inklusi menurut Smith (2006 : 45) dipergunakan untuk

mendeskripsikan penyatuan bagi anak-nak berkelainan (penyandang

hambatan/cacat) ke dalam program-program sekolah. Bagi sebagian pendidik

istilah ini lebih positif dalam usaha-usaha menyatukan anak-anak yang memiliki

hambatan dengan cara-cara yang realistis dan komprehensif dalam kehidupan

yang menyeluruh.

Salah satu contoh sekolah yang melaksanakan sistem pendidikan inklusi

adalah SD Negeri Manahan Surakarta. Di SD Negeri Manahan Surakarta banyak

ditemukan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

Anak berkesulitan belajar adalah anak yang secara nyata mengalami

kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus maupun umum, baik disebabkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

2

oleh adanya disfungsi neurologist, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab

lain sehingga prestasi belajarnya rendah dan anak tersebut beresiko tinggal kelas”.

(Munawir Yusuf, Sunardi dan Mulyono Abdurrahman, 2003: 11). Kesulitan

belajar dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu kesulitan belajar perkembangan

(praakademik) dan kesulitan belajar akademik, sebagaimana diungkapkan Yusuf

dkk (2003 : 13-15) bahwa kesulitan belajar diklasifikasikan menjadi dua yaitu (1)

kesulitan belajar perkembangan (praakademik) meliputi gangguan motorik,

persepsi, kognitif, gangguan perkembangan bahasa dan gangguan dalam

penyesuaian perilaku social, dan (2) kesulitan belajar akademik meliputi kesulitan

belajar membaca, kesulitan belajar menulis dan kesulitan belajar berhitung. Dalam

penelitian ini peneliti membahas tentang kesulitan belajar menulis.

Anak berkesulitan belajar menulis adalah peserta didik yang memiliki

kesulitan khusus dimana peserta didik tidak bisa menuliskan/mengekspresikan

pikirannya ke dalam bentuk tulisan, karena mereka tidak bisa menyusun

huruf/kata dengan baik dan mengkoordinasikan motorik halusnya (tangan) untuk

menulis.

Kesulitan yang dialami oleh anak berkesulitan menulis pada umumnya

disebabkan karena kurangnya pemaham akan cara menulis yang baik, penguasaan

huruf kurang maksimal, dan kurangnya kosakata yang dimiliki oleh anak.

Tidaklah mudah untuk peserta didik dalam menuangkan apa yang ada

dipikirannya dalam bentuk tulisan. Ketidakmampuan anak di dalam menerima dan

memahami materi terutama Bahasa Indonesia yang sangat erat hubungannya

dengan pengetahuan menulis tersebut dibuktikan dengan prestasi belajar bahasa

Indonesia peserta didik yang masih rendah di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan

minimal) yang telah ditetapkan di kelas II SD Negeri Manahan Surakarta yaitu 65.

Sesuai hasil observasi yang telah dilakukan peneliti ketika melakukan

Program Pengalaman Lapangan ( PPL) di SD Negeri Manahan Surakarta,

rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia anak berkesulitan menulis disebabkan

keterbatasan dalam menulis yang biasanya terjadi karena kurangnya pemahaman

anak akan bahasa, dimana bahasa terdiri dari serangkaian huruf yang terbentuk

menjadi kalimat. Anak dengan kemampuan menulis rendah sebenarnya tahu akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

3

apa yang ingin ia tulis tetapi dalam kenyataannya anak mengalami kesulitan

dalam menuangkan isi pikirannyanya ke dalam tulisan. Hal ini dilihat dari

banyaknya huruf yang hilang dalam kata. Misalnya, kata “melingkar” ditulis

“mengkar”, “lapangan” ditulis “langan” dan masih banyak lagi kesalahan-

kesalahan yang terjadi ketika anak menulis.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Agar peserta didik dapat

berkomunikasi dengan baik dan benar maka peserta didik perlu dibekali

kemampuan menulis. Kemampuan menulis sebaiknya segera diberikan dikelas

awal agar dapat mempermudah pembelajaran selanjutnya dan dapat meningkatkan

hasil belajar Bahasa Indonesia melalui menulis. Peserta didik agar dapat menulis

dengan baik hendaknya pendidik mempunyai strategi khusus dalam memilih dan

menggunakan metode yang tepat dan mudah.

Ada beberapa metode pembelajaran menulis bagi anak berkesulitan

belajar menulis. Salah satunya yaitu Metode Analisis Glass. Keterampilan menulis

terkait dengan keterampilan membaca. Keterampilan membaca dan menulis

merupakan modal utama bagi peserta didik. Dengan berbekal kemampuan

membaca dan menulis, siswa dapat mempelajari ilmu lain. Siswa dapat

mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan dirinya melalui lisan dan

tulisan. Kegagalan dalam penguasaan keterampilan ini akan mengakibatkan

masalah yang fatal, baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi maupun untuk menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan.

Menurut Mulyadi (2010:172) Metode Analisis Glass merupakan suatu

metode pengajaran melalui pemecahan sandi kelompok huruf dalam kata. Metode

ini bertolak dari asumsi yang mendasari membaca sebagai pemecahan sandi atau

kode tulisan. Dimana asumsi yang mendasari metode ini yaitu proses pemecahan

sandi (decoding) dan membaca (reading) merupakan kegiatan yang berbeda serta

pemecahan sandi mendahului membaca. Pemecahan sandi didefinisikan sebagai

menentukan bunyi yang berhubungan dengan suatu kata tertulis secara tepat.

Membaca didefinisikan sebagai menurunkan makna dari kata-kata yang berbentuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

4

tulisan. Menulis merupakan hasil akhir dari membaca, sehingga jika anak tidak

dapat melakukan pemecahan sandi tulisan secara efisien, maka mereka tidak akan

belajar membaca dan menulis. Kegiatan menulis memiliki pola yang sama dengan

kegiatan membaca. Membaca pada dasarnya adalah memaknai simbol menjadi

ucapan sedangkan menulis adalah memaknai simbol menjadi tulisan. Jadi pola

pembelajaran membaca secara umum sama dengan pola pembelajaran menulis.

Sejalan dengan hal tersebut, Kridalaksana (1993) menyatakan bahwa

membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk

urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi bicara bermakna

dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Kegiatan

membaca dapat bersuara nyaring dan dapat pula tidak bersuara (dalam hati).

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain

dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut (Bryne, 1993). Lebih lanjut

Bryne menyatakan bahwa menulis pada hakikatnya bukan sekedar menulis

simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata tersusun menjadi

kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi menulis adalah menuangkan buah

pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh,

lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada

pembaca.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian yang

berkenaan dengan penerapan Metode Analisis Glass untuk meningkatkan

kemampuan menulis permulaan dengan judul “pengaruh metode analisis glass

terhadap kemampuan menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan

belajar menulis kelas II semester II SDN Manahan Surakarta tahun ajaran

2011/2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan data observasi sementara ada beberapa siswa kelas II SD Negeri

Manahan Surakarta memiliki kemampuan menulis rendah.

2. Kemampuan menulis merupakan kemampuan siswa dalam hal menulis yang

diajarkan dan dikuasai siswa sekolah dasar sejak dini atau dikelas permulaan.

Kemampuan menulis rendah adalah kemampuan yang rendah dalam hal

menulis yang dimiliki siswa karena berbagai kesulitan yang berhubungan

dengan menulis.

3. Kemampuan menulis yang rendah berdampak pada hasil belajar Bahasa

Indonesia yang rendah pula, terbukti dengan rendahnya nilai rata-rata kelas di

bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal ) yaitu 70.

4. Guru kurang tepat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat

masalah yang dihadapi oleh anak berkemampuan menulis rendah.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah berdasarkan identifikasi masalah pada penelitian ini

difokuskan pada pengaruh metode analisis glass terhadap kemampuan menulis

permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas II semester

II SDN Manahan Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini tidak mengukur hasil menulis anak dalam segi kualitas

tulisan. Kualitas tulisan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kenakalan anak

dan motorik halus yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya

menitikberatkan pada kemampuan anak dalam menulis, anak dapat menulis apa

yang akan disampaikannya tanpa adanya kesalahan penulisan atau hilangnya

huruf pada kata atau kalimat bukan baik jeleknya tulisan anak (kualitas tulisan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut : ”Apakah metode analisis glass berpengaruh

terhadap kemampuan menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan

belajar menulis kelas II semester II SDN Manahan Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh metode analisis glass terhadap kemampuan menulis permulaan pada

peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas II semester II SDN

Manahan Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Bagi peneliti dapat menambah pengalaman dalam melakukan KBM

dengan menerapkan metode analisis Glass.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Meningkatnya profesionalisme guru dalam mengatasi persoalan yang

muncul dalam KBM, salah satunya ditandai dengan meningkatnya

kemampuan menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Manahan

Surakarta.

b. Bagi Siswa

Membantu memperlancar menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri

Manahan Surakarta melalui metode pembelajaran Analisis Glass.

c. Bagi Sekolah

Memperkaya metode pembelajaran untuk diterapkan di kelas II SD Negeri

Manahan Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

7

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Anak Berkesulitan Belajar Menulis

a. Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris

yaitu learning disability (LD). Kesulitan belajar muncul akibat adanya

disfungsi neurologis dan proses psikologi dasar.

The National Joint Committee for Learning Disabilities (NJCLD)

yang dikutip oleh Abdurrahman (2003: 6) mengemukakan bahwa :

Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar atau kemampuan dalam bidang studi matematika. Gangguan tersebut intriksik dan diduga disebabkan oleh adanya disfungsi system syaraf pusat. Meskipun suatu kesulitan belajar mungkin terjadi bersamaan dengan kondisi lain yang mengganggu (misalnya gangguan sensoris, tuna grahita, hambatan sosial dan emosional) atau berbagai pengaruh lingkungan (misalnya perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat, faktor-faktor psikogenik) berbagai hambatan tersebut bukan penyebab atau pengaruh langsung.

Hallahan (dalam Delphie, 2006: 24) mengemukakan bahwa:

“Specific learning disability means a disorder in one or more of the basic physiological processes involved in understanding or in using language, spoken or written, which may manifest it self in an imperfect ability to listen, think, speak, read, write, spell, or to do mathematical calculations. The term include such condition as perceptual handicaps,brain injury, minimal brain dysfunction, dyslexia, and developmental`aphasia. The term does not include children who have learning problems, of mental retardation, of emotional disturbance, or of environmental, cultural, or economic disadvantage”.

Kesulitan belajar spesifik yang terjadi berkaitan dengan faktor

psikologis sehingga mengganggu kelancaran berbahasa, saat berbicara, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

8

menulis, pada umumnya mereka tidak mampu menjadi pendengar yang

baik, untuk berpikir, untuk berbicara, membaca dan menulis, mengeja

huruf, bahkan perhitungan yang bersifat matematika. Kondisi kelainan

dapat disebabkan oleh perceptual handicaps,brain injury, minimal brain

dysfunction, dyslexia, and developmental`aphasia. Mereka tidak tergolong

ke dalam penyandang tunagrahita, tunalaras, atau mereka yang

mendapatkan hambatan dari faktor lingkungan, budaya atau faktor

ekonomi.

Kesulitan belajar khusus adalah suatu gagasan dalam satu atau

lebih dari proses psikologi dasar yang mencakup pemahaman dan

penguasaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin

menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir,

berbicara, membaca, menulis , mengeja atau berhitung. Batasan tersebut

tidak mencakup anak – anak yang memiliki problema belajar yang

penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan,

pendengaran atau motorik, hambatan karena tuna grahita, karena gangguan

emosional atau karena kemiskinan, lingkungan, budaya atau ekonomi.

Kesulitan belajar spesifik yang terjadi berkaitan dengan faktor

psikologis sehingga mengganggu kelancaran berbahasa, saat berbicara, dan

menulis, pada umumnya mereka tidak mampu menjadi pendengar yang

baik, untuk berpikir, untuk berbicara, membaca dan menulis, mengeja

huruf, bahkan perhitungan yang bersifat matematika. Kondisi kelainan

dapat disebabkan oleh perceptual handicaps,brain injury, minimal brain

dysfunction, dyslexia, and developmental`aphasia. Mereka tidak tergolong

ke dalam penyandang tunagrahita, tunalaras, atau mereka yang

mendapatkan hambatan dari faktor lingkungan, budaya atau faktor

ekonomi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

9

Fletcher (dalam Swanson 2006: 35) menyatakan bahwa:

Definitions of LD typically derive from an overarching classification of childhood disorders that differentiate LD from mental retardation and various behavior disorders, such as ADHD. This classification yields definitions and criteria based on attributes that distinguish LD from mental retardation and ADHD. These criteria can be used to identify children into different parts of the classifications model

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

definisi LD biasanya berasal dari klasifikasi menyeluruh gangguan masa

kanak-kanak yang membedakan LD dari retardasi mental dan gangguan

perilaku berbagai, seperti ADHD. klasifikasi ini yang membuat LD

berbeda dengan keterbelakangan mental dan ADHD. Kriteria ini dapat

digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak menjadi bagian-bagian yang

berbeda dari model klasifikasi.

Kesulitan belajar bisa membawa akibat prestasi belajar anak

menjadi dibawah yang seharusnya bisa diperoleh. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Yusuf (2005: 7) menyatakan bahwa:

Anak dengan Problema Belajar adalah anak yang karena satu dan

lain hal secara signifikan menunjukkan kesulitan dalam mengikuti pendidikan pada umumnya, tidak mampu mengembangkan potensinya secara optimum, prestasi belajar yang dicapai berada di bawah potensinya sehingga mereka memerlukan perhatian dan pelayanan khusus untuk mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Menurut Winebrenner (1996) menyatakan definisi kesulitan

belajar sebagai berikut:

Students with LD have average to above-average intelligence, but they experience processing problems when their brain receives stimuli from their sense. There is a significant discrepancy between their ability as measured on an individual IQ test and their school performance as evaluated by their teachers. The “disability” reflects the area of the brain where processing problems occur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

10

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa dengan LD

memiliki kecerdasan di atas rata rata, namun mereka mengalami masalah

dalam pemrosesan ketika otak mereka menerima rangsangan dari indera

mereka. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan mereka, yang

diukur pada tes IQ dan kinerja sekolah mereka sebagai evaluasi yang

dilakukan oleh guru mereka. "Disability" mencerminkan daerah otak yang

mengalami masalah dalam pemrosesan.

Lain halnya dengan Bradley dkk (2002 : 56) menyatakan bahwa :

In general, The term "specific learning disability" means a disorder in one or more of the basic psychological processes involved in understanding or in using language, spoken or written, which disorder may manifest itself in imperfect ability to listen, think, speak, read, write, spell, or do mathematical calculations. Disorders Included. Such term includes such conditions as perceptual disabilities, brain injury, minimal brain dysfunction, dyslexia, and developmental aphasia. Disorders Not Included. Such term does not include a learning problem that is primarily the result of visual, hearing, or motor disabilities, of mental retardation, of emotional disturbance, or of environmental, cultural, or economic disadvantage.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan yang dimaksud

dengan kesulitan belajar yaitu gangguan dalam proses psikologis dasar

yang meliputi pemahaman atau penguasaan bahasa baik lisan atau tertulis,

dan gangguan memanifestasikan dirinya dalam mendengarkan, berpikir,

berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau melakukan perhitungan

matematis. Termasuk di dalamnya mencakup kondisi seperti gangguan

persepsi, cedera otak, disfungsi minimal otak, disleksia, dan aphasia.

Istilah tersebut tidak termasuk didalamnya masalah visual, pendengaran,

atau cacat fisik, keterbelakangan mental, gangguan emosional (lingkungan,

budaya, atau ekonomi).

Beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

kesulitan belajar adalah gangguan yang disebabkan karena disfungsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

11

neurologis dan bermanifestasi dalam bentuk kesulitan tugas – tugas

akademik sehingga muncul kesenjangan antara prestasi belajar dan potensi

yang tidak dipengaruhi dengan kecacatan penyerta lainnya (visual,

pendengaran, atau cacat fisik, keterbelakangan mental, gangguan

emosional).

b. Klasifikasi Kesulitan Belajar

Adanya berbagai macam bentuk manifestasi kesulitan belajar yang

muncul maka diperlukan klasifikasi untuk memudahkan dalam memahami

kesulitan belajar. Menurut Abdurrahman ( 2003: 11) kesulitan belajar

dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu :

1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan

(development learning disabilities )

a) Gangguan motorik dan persepsi.

b) Kesulitan belajar bahasa dan komunikasi.

c) Kesulitan belajar dalam menyesuaikan perilaku sosial.

2) Kesulitan belajar akademik

Kesulitan belajar akademik menunjukkan pada saatnya kegagalan –

kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas

yang diharapkan. Kegagalan – kegagalan tersebut mencakup

penguasaan keterampilan dalam membaca , menulis dan / atau

berhitung.

Kesulitan belajar yang dialami anak tidak mencakup seluruh

klasifikasi di atas . Kesulitan itu berdampak dalam satu atau jenis kesulitan

meskipun tidak menutup kemungkinan seorang anak mengalaminya. Salah

satu kemampuan dasar yang umumnya dipandang paling penting dalam

kegiatan belajar disebut perhatian selektif. Perhatian selektif adalah

kemampuan untuk memilih salah satu di antara sejumlah rangsangan

seperti rangsangan auditif, taktil, visual dan kinestetik yang dapat

mengenai manusia setiap saat. Seperti dijelaskan oleh Ross (1976:60),

perhatian selektif membantu manusia membatasi jumlah rangsangan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

12

akan diproses pada waktu tertentu. Jika anak banyak memusatkan pada

perhatiannya pada banyak rangsangan maka anak akan terganggu

perhatiannya.

Anak dengan kesulitan belajar akan mengalami gangguan

perkembangan dan akademik. Gangguan perkembangan antara lain

gangguan perkembangan motorik (dispraksi), gangguan persepsi,

gangguan kognitif, gangguan perkembangan bahasa dan gangguan dalam

penyesuaian perilaku sosial, gangguan akademik meliputi kesulitan belajar

membaca, kesulitan belajar menulis dan kesulitan berhitung.

Sebagaimana yang diungkap Yusuf dkk (2003 : 13-15) bahwa

kesulitan belajar diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1) Kesulitan belajar praakademik Kesulitan belajar praakademik meliputi gangguan motorik, persepsi, kognitif, gangguan perkembangan bahasa dan gangguan dalam penyesuaian perilaku sosial.

2) Kesulitan belajar akademik Kesulitan belajar akademik meliputi kesulitan belajar membaca, kesulitan belajar menulis, dan kesulitan belajar berhitung .

Yusuf (2005: 58) kembali mengelompokkan Anak Berkesulitan

Belajar berdasarkan faktor penyebab menjadi 4 jenis diantaranya:

1) Anak yang sebenarnya IQ nya rata-rata atau di atas rata-rata tetapi hasil

belajarnya rendah karena faktor eksternal, disebut sebagai anak yang

mengalami hambatan belajar

2) Anak yang sebenarnya IQ nya rata-rata atau di atas rata-rata tetapi

mengalami kesulitan dalam bidang akademik tertentu (misal:

membaca, menulis, berhitung) tidak seluruh mata pelajaran, diduga

karena faktor neurologis, disebut sebagai anak yang mengalami

kesulitan belajar spesifik

3) Anak yang prestasi belajarnya rendah tetapi IQ nya sedikit di bawah

rata-rata disebut dengan anak lamban belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

13

4) Anak yang prestasi belajarnya rendah disertai adanya hambatan-

hambatan komunikasi sosial, sedangkan IQ nya jauh di bawah rata-rata

disebut retardasi mental atau tunagrahita

Hallahan dkk (1999) mengklasifikasikan kesulitan belajar ke dalam

delapan macam, yaitu:

1. Kesulitan perceptual, terdiri dari kesulitan perseptual visual, visual

motor, tactual dan kinestik

2. Kesulitan dalam bidang kognitif

3. Gangguan perhatian dan hiperaktif

4. Gangguan social dan emosional

5. Kesulitan dalam bahasa ujaran

6. Kesulitan belajar membaca

7. Kesulitan belajar menulis, yang terdiri dari menulis dengan tangan

(handwriting), mengeja, dan komposisi

8. Kesulitan belajar matematika dan berhitung

Lovit (1989) berpendapat berbeda dengan Hallahan dkk

mengemukakan bahwa klasifikasi kesulitan belajar terdiri dari lima macam

yaitu (1) kesulitan berbahasa dan komunikasi, (2) Kesulitan belajar

membaca, (3) Kesulitan belajar menulis, (4) Kesulitan belajar matematika,

dan (5) kesulitan dalam perilaku.

Berdasarkan klasifikasi para ahli diatas, maka dapat disimpulkan

kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi kesulitan praakademik

(gangguan motorik, persepsi, kognitif, gangguan perkembangan bahasa

dan gangguan dalam penyesuaian perilaku social) dan kesulitan

akademik.(kesulitan belajar membaca, kesulitan belajar menulis, dan

kesulitan belajar berhitung)

c. Penyebab Kesulitan Belajar

Secara garis besar penyebab kesulitan belajar adalah disfungsi

neurologis dan gangguan proses psikologi dasar. Berikut ini penyebab

terjadinya kesulitan belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

14

Menurut Yusuf (2005: 44-51) ada beberapa faktor yang menjadi

penyebab anak mengalami problem belajar. Secara umum dijelaskan

sebagai berikut: (digolongkan menjadi faktor perbedaan individual)

1) Perbedaan tingkat kecerdasan

Perbedaan tingkat kecerdasan yang dapat dilihat dari IQ dengan

standart pengukuran dan alat ukur tertentu

2) Perbedaan kreativitas

Seperti halnya kecerdasan (IQ), kreativitas juga dapat diukur dengan

menggunakan tes tertentu.

3) Perbedaan kelainan atau cacat fisik

Kelainan atau cacat fisik dapat menyebabkan anak menjadi kesulitan

belajar.

4) Perbedaan kebutuhan khusus

Setiap anak yang memiliki kebutuhan khusus sering kali juga

mengalami kesulitan dalam belajar.

5) Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kognisi

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kognisi dapat dilihat dari

hasil belajar siswa.

6) Perbedaan ekonomi dan budaya

Perbedaan ekonomi dan budaya seseorang dapat menyebabkan anak

mengalami kesulitan belajar.

Menurut Syah (2009: 184-185) anak yang mengalami kesulitan

belajar berawal dari keterabaikannya anak yang termasuk kategori di luar

rata-rata. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah pada umumnya

hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga

siswa yang berkemampuan kurang menjadi terabaikan, dengan demikian

siswa-siswa yang berkategori “di luar rata-rata” itu tidak mendapat

kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya

yang kemudian muncul anak berkesulitan belajar yang tidak hanya

menimpa siswa berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa

yang berkemampuan tinggi juga. Berikut ini faktor-faktor tertentu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

15

yang menjadi penyebab terhambatnya pencapaian kinerja akademik sesuai

harapan.

1) Faktor Intern Siswa

Faktor intern siswa yaitu keadaan yang muncul dari dalam diri siswa

sendiri, meliputi gangguan psiko-fisik siswa diantaranya:

a) Bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya

kapasitas intelektual/ intelegensi siswa

b) Bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan

sikap

c) Bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti tergangguanya

alat-alat indera pengelihat dan pendengar

2) Faktor Ekstern Siswa

Faktor ekstern siswa yaitu keadaan yang datang dari luar diri siswa

meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak

mendukung aktivitas belajar siswa, diantaranya:

a) Lingkungan keluarga, contohnya ketidakharmonisan hubungan

antara ayah dan ibu dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga

b) Lingkungan masyarakat, contohnya wilayah perkampungan kumuh

dan teman bermain yang nakal

c) Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah

yang buruk (dekat pasar) dan kondisi guru serta alat-alat belajar

yang berkualitas rendah.

Menurut Whitley (2010) menyatakan bahwa: academic achievement was significantly impacted by teacher expectations, LD status, and teacher efficacy. Teachers felt less confident in their ability to instruct students with LD, had lower expectations of their long-term success and also rated their achievement more poorly.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan prestasi akademik

secara signifikan dipengaruhi oleh tingkat LD dan kemampuan guru. Guru

merasa kurang percaya diri dengan kemampuan mereka untuk mengajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

16

siswa dengan LD, memiliki harapan yang lebih rendah pada kesuksesan

jangka panjang dan juga prestasi mereka dinilai lebih buruk.

Menurut Abdurrahman, (2003: 13) faktor penyebab kesulitan

belajar (learning disabilities) adalah faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor internal, yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis

2) Faktor eksternal, diantaranya:

a) kekeliruan/ ketidaktepatan guru dalam pemilihan strategi

pembelajaran

b) pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi

belajar anak, dan

c) pemberian penguatan (reinforcement) yang tidak tepat

Abdurrahman menegaskan bahwa penyebab utama kesulitan

belajar datang dari faktor eksternal.

Lain halnya yang disampaikan oleh Sukarno (2006: 85-87)

menyebutkan ada empat faktor yang menyebabkan anak mengalami

kesulitan belajar. Faktor-faktor tersebut adalah:

1) Neurologis

Bermacam-macam faktor dapat menyebabkan kerusakan syaraf

sehingga menimbulkan kesulitan belajar. Kerusakan disebabkan oleh

beberapa hal yaitu: posisi janin yang tidak normal, anoxia (kekurangan

oksigen), infeksi dan luka di otak.

2) Keterlambatan kematangan (maturation delay)

3) Genetik

Abnormalisasi genetik yang diwariskan oleh orang tua kepada anak

merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar.

4) Lingkungan

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kesulitan belajar disebabkan oleh banyak factor dan disetiap tipe/kasus

kesulitan belajar mempunyai faktor penyebab yang berbeda–beda,

sehingga dapat menghambat proses belajar anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

17

d. Karakteristik Kesulitan Belajar

Karakteristik utama kesulitan belajar menurut Sunardi (2000: 70)

adalah “adanya perbedaan mencolok antara potensi dan prestasi”. Dalam

hal ini perbedaan antara hasil tes prestasi dengan hasil tes intelegensi.

Ada banyak ahli yang menyebutkan karakteristik siswa dengan

ketidakmampuan belajar. Menurut Ronald dkk (2009: 99) menyebutkan

ada 10 karakteristik umum yang tampak dari seorang anak berkesulitan

belajar, diantaranya sebagai berikut:

1) Hiperaktif (hyperactivity)

2) Gangguan persepsi motorik (perceptual-motor impairments)

3) Emosi labil (emotional lability)

4) Lemah dalam mengoordinasi secara umum (general coordination

deficits)

5) Gangguan pemusatan perhatian (disorder of attention)

6) Impulsif (impulsivity)

7) Gangguan berfikir dan mengingat (disorders of memory and thinking)

8) Kesulitan belajar spesifik (specific learning disabilities)

9) Gangguan wicara dan pendengaran (disorders of speech and hearing)

10) Tanda neorologi tampak samar (neurological signs)

Yusuf (2005: 43) menyebutkan beberapa karakteristik Anak

Berkesulitan Belajar dilihat dari gejala yang tampak, sebagai berikut:

1) Tidak dapat mengikuti proses pembelajaran seperti teman yang lain

2) Sering terlambat bahkan tidak mau menyelesaikan tugas

3) Menghindari tugas-tugas yang agak berat

4) Ceroboh dan kurang teliti dalam menyelesaikan tugas khususnya

5) Acuh tak acuh atau masa bodoh

6) Menampakkan semangat belajar rendah

7) Tidak mampu berkonsentrasi

8) Perhatian terhadap suatu objek singkat

9) Suka menyendiri, sulit menyesuaikan diri

10) Murung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

18

11) Suka memberontak, agresif

12) Hasil belajar rendah

Menurut Sukarno (2006: 75) ia mengatakan karakteristik kesulitan

belajar tampak pada beberapa symtom diantaranya sebagai berikut:

1) Gangguan perhatian: hiperaktif dan mudah beralih perhatian

2) Ketidakmampuan menentukan strategi untuk belajar dan

mengorganisasikan belajar

3) Lemah dalam kemampuan gerak: antara koordinasi gerakan baik dan

kasar serta persoalan spasial

4) Permasalahan persepsi: perbedaan stimulus pendengaran, penglihatan,

closure dan cequensi pendengaran dan penglihatan

5) Kesulitan bahasa lisan, pendengaran dan kemampuan linguistik

6) Kesulitan membaca: pengkodean, keterampilan dasar membaca dan

membaca komprehensif

7) Kesulitan menulis: mengeja, mengarang

8) Kesulitan matematika dalam berhitung, menentukan waktu dan ruang

9) Tingkah laku sosial yang kurang pantas, seperti: persepsi sosial dan

tingkah laku emosi

Beberapa penjelasan tentang karakteristik Anak Berkesulitan

Belajar belum dapat diterapkan pada seluruh anak yang teridentifikasi

sebagai anak berkesulitan belajar karena aspek perkembangan.

Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar menurut Sutjihati (2007: 200-201)

dikelompokkan menjadi empat berdasarkan aspek perkembangan,

diantaranya:

1) Aspek kognitif

Masalah-masalah kemampuan bicara, membaca, menulis,

mendengarkan, berpikir, dan matematis semuanya merupakan

penekanan terhadap aspek akademik atau kognitif. Tidak jarang anak

yang mengalami kesulitan membaca menunjukan kemampuan

berhitung yang tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa anak

berkesulitan belajar memiliki kemampuan kognitif yang normal, akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

19

tetapi kemampuan tersebut tidak berfungsi secara optimal sehingga

terjadi keterbelakangan akademik yakni terjadinya kesenjangan antara

apa yang mestinya dilakukan anak dengan apa yang dicapainya secara

nyata.

2) Aspek bahasa

Masalah bahasa anak berkesulitan belajar menyangkut bahasa reseptif

maupun ekspresif. Bahasa reseptif adalah kecakapan menerima dan

memahami bahasa. Sedangkan bahasa ekspresif adalah kemampuan

mengekspresikan diri secara verbal. Di dalam proses belajar

kemampuan berbahasa merupakan alat untuk memahami dan

menyatakan pikiran.

3) Aspek motorik

Masalah motorik anak berkesulitan belajar biasanya menyangkut

keterampilan motorik-perseptual yang diperlukan untuk

mengembangkan keterampilan meniru pola. Kemampuan ini sangat

diperlukan untuk menggambar, menulis atau menggunakan gunting.

Keterampilan tersebut sangat memerlukan koordinasi yang baik antara

tangan dan mata yang dalam banyak hal koordinasi tersebut tidak

dimiliki anak berkesulitan belajar.

4) Aspek sosial dan emosi

Terdapat dua karakteristik sosial-emosional anak berkesulitan belajar

ialah: kelabilan emosional dan ke-impulsif-an. Kelabilan emosional

ditunjukakan oleh sering berubahnya suasana hati dan temperamen.

Tingkat impulsive merujuk kepada lemahnya pengendalian terhadap

dorongan-dorongan untuk berbuat seseuatu.

Meskipun belum ada kesepakatan dalam merumuskan karakteristik

anak berkesulitan belajar, penulis dapat menyimpulkan dari beberapa

pandangan menurut para ahli bahwa karakteristik anak berkesulitan belajar

sebagai berikut:

1) Mengalami gangguan pemusatan perhatian (perhatian terhadap satu

objek singkat)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

20

2) Mengalami gangguan dalam berfikir dan mengingat

3) Mengalami gangguan dalam emosi

4) Hiperaktif dan impulsif

5) Mengalami kesulitan belajar spesifik seperti membaca, menulis dan

berhitung

6) Tidak dapat mengikuti proses pembelajaran sebagaimana mestinya

7) Terlambat bahkan tidak menyelesaikan tugas

8) Sering menghindari tugas

9) Ceroboh dan kurang teliti

10) Hasil belajar rendah

e. Pengertian Kesulitan Belajar Menulis

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting

bagi anak setelah membaca. Banyak orang yang lebih suka membaca dari

pada menulis karena menulis dirasakan lebih lambat dan lebih sulit. Hal

tersebut dibuktikan oleh Rivers (1978) yang menyatakan kebanyakan

orang dewasa diperkirakan telah menggunakan waktunya dalam aktivitas

komunikasi sehari-hari : 45% digunakan untuk mendengar, 30% untuk

berbicara, 16% untuk membaca dan hanya 9% untuk menulis (Ahmadi,

1990:7). Kenyataan ini membuktikan bahwa kegiatan menulis masih

minim dan diprediksi kemampuan menulis masih kurang atau dianggap

sukar.

Kesulitan menulis sering disebut dengan disgrafia (dysgraphia)

(Jordon seperti dikutip oleh Hallahan dkk (1985 : 237). Disgrafia

menunjukkan pada adanya ketidakmampuan mengingat cara membuat

huruf atau simbol-simbol matematika atau “kesulitan menulis”.

Menurut Englesman et all (1997 : 165) mengemukakan bahwa : Writing problems are the most frequently mentioned problems in children with Developmental Coordination Disorder (DSM-IV, 1994) or Clumsiness (Schoemaker, 1992). The common feature of dysgraphic children is that even with the proper amount of instruc-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

21

tion and practice, they fail to make sufficient progress in the acquisition of the fine motor task of handwriting. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa dysgrafia

merupakan masalah yang besar yang dihadapi oleh anak dengan kesulitan

koordinasi dan kecanggungan. Disgrafia adalah ketidakmampuan anak

untuk dapat memahami instruksi dengan baik sehingga mereka selalu

mengalami kegagalan dalam membuat kemajuan yang cukup dalam

akuisisi tugas motorik halus dari tulisan tangan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian

disgrafia adalah Kesulitan khusus dimana anak tidak bisa

menuliskan/mengekspresikan pikirannya ke dalam bentuk tulisan, karena

mereka tidak bisa menyusun kata dengan baik dan mengkoordinasikan

motorik halusnya (tangan) untuk menulis. Disgrafia adalah learning

disorder dengan ciri perifernya berupa ketidakmampuan menulis, terlepas

dari kemampuan anak dalam membaca maupun tingkat intelegensianya.

f. Penyebab Kesulitan Belajar Menulis

Kesulitan belajar menulis memiliki banyak faktor penyebab di

antaranya menurut Frith dkk seperti yang dikutip oleh Mulyadi (2010 :

169-171) menunjukkan ada beberapa penyebab kesulitan menulis yaitu: 1)

Faktor yang sifatnya umum, 2) Faktor yang berhubungan dengan kognitif

dan 3) Faktor yang berkaitan dengan perilaku.

Sedangkan Menurut Bardos et all (2010 : 1) mengemukakan bahwa: Writing is a complicated process that involves the interaction of motor and language skills. It relies on good fine motor functioning, visual-motor planning, attention, sequencing, thinking, memory, and knowledge of grammar, sentence structure, vocabulary and the purpose of writing. It also involves visual monitoring with the co-ordinated use of both eyes. Berdasarkan kutipan di atas beberapa hal penyebab kesulitan

menulis yaitu bergantung pada motorik halus yang baik dan berfungsi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

22

perhatian, berpikir, memori, dan pengetahuan tata bahasa, struktur kalimat,

kosa kata dan tujuan penulisan serta melibatkan koordinasi kedua mata

dengan baik dalam menulis.

Lain halnya yang disampaikan Spear (2006: tanpa halaman) bahwa

penyebab kesulitan belajar menulis adalah : “Handwriting is perceived as

arduous and time-consuming, motivation to write may be greatly reduced,

leading to a lack of practice that may further compound difficulties with

writing.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tulisan

tangan sering dianggap sulit karena memakan waktu, membutuhkan

motivasi untuk menulis dan sangat kurangnya praktek yang dilakukan anak

untuk menulis menyebabkan kesulitan lebih lanjut untuk anak menulis.

Berdasarkan faktor- faktor penyebab kesulitan belajar menulis diatas

maka dapat disimpulkan bahwa penyebab kesulitan belajar menulis dibagi

menjadi dua kategori yaitu: internal, seperti disfungsi minimal otak,

gangguan persepsi, gangguan motorik, kesehatan, motivasi dan semangat

lemah untuk menulis. Eksternal seperti pembelajaran guru yang salah

dalam keterampilan menulis, lingkungan yang tidak mendukung, dll.

2. Menulis Permulaan

a. Pengertian Menulis

Banyak orang yang lebih menyukai membaca dari pada menulis karena

menulis dirasakan lebih lamban dan sulit. Kemampuan menulis sangat

diperlukan baik dalam kehidupan di sekolah maupun di masyarakat. Lebih

jelasnya penulis akan menjabarkan beberapa pengertian menulis sebagai

berikut :

1) Menurut kamus Bahasa Indonesia Yuwano ( 1994:440), “Menulis adalah

membuat angka (huruf) dengan pena (pensil, kapur) pada sesuatu”

2) Menurut lerner dalam Abdurrahman (2003: 192), “Menulis adalah

menuangkan ide dalam suatu bentuk visual”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

23

3) Menurut Tarigan dalam Abdurrahman (2003: 192), mendefinisikan

“Menulis sebagai melukiskan lambing-lambang grafis dari bahasa yang

dipahami oleh penulis maupun orang-orang lain yang menggunakan

bahasa yang sama dengan penulis tersebut”

4) Menurut pooteet dan Hargrove dalam Abdurrahman (2003: 192) “Menulis

merupakan penggambaran visual tentang pikiran, perasaan dan ide dengan

menggunakan simbol-simbol sistem bahasa penulinya untuk keperluan

komunikasi atau mencatat.”

Keterampilan menulis oleh para ahli pengajaran bahasa ditempatkan pada

tataran paling tinggi dalam proses pemerolehan bahasa. Hal ini disebabkan

keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif yang hanya dapat

diperoleh sesudah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca.

Kemampuan awal siswa pada saat menulis permulaan yaitu pengenalan

dengan lambang-lambang bunyi. Menulis permulaan pada pembelajaran

menulis ini akan menjadi dasar bagi kemampuan selanjutnya. Apabila

dasarnya baik maka diharapkan hasil pengembangan kemampuan menulisnya

juga baik.

Kemampuan menulis permulaan merupakan kemampuan yang diajarkan

dan dikuasai siswa sekolah dasar sejak dini atau dikelas permulaan. Menulis

permulaan merupakan kemampuan menulis yang diajarkan pada kelas rendah,

yakni kelas I dan kelas II SD. Kemampuan menulis permulaan merupakan

dasar untuk melanjutkan pada tahap menulis selanjutnya yaitu menulis

ekspresif.

Menulis merupakan bagian dari alat komunikasi. Melalui tulisan kita

dapat menyampaikan pesan, pikiran atau gagasan-gagasan yang ingin kita

sampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain mengerti apa yang hendak

kita sampaikan. Pada aktifitas menulis terdapat proses yang rumit karena

didalamya melibatkan berbagai modalitas, mencakup gerakan tangan, lengan,

jari, mata, koordinasi pengalaman belajar, dan kognisi, semua modalitas itu

bekerja secara terintegrasi. Oleh karena itu pelajaran menulis terasa begitu

berat dan melelahkan. Tidak jarang anak yang belajar menulis menolak untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

24

menulis banyak-banyak atau bahkan ada juga yang kesulitan dalam belajar

menulis. Menurut Lovitt (1989: 225) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003:

194) menyatakan bahwa pelajaran menulis mencakup tiga aspek yaitu :

a) Menulis dengan tangan

b) Mengeja

c) Menulis ekspresif atau komposisi

Penelitian ini hanya akan membahas tentang pembelajaran menulis pada

aspek menulis dengan tangan (handwriting). Pembelajaran menulis dengan

tangan sering disebut pula dengan pengajaran menulis permulaan

Beberapa definisi tentang menulis yang telah dikemukakan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu komponen dalam

sistem komunikasi, yang dapat menggambarkan pikiran, perasaan, ide ke

dalam bentuk lambing-lambang bahasa grafis yang dilakukan untuk mencatat

dan komunikasi dengan pena. Kemampuan menulis merupakan kemampuan

yang bersifat produktif. Artinya, kemampuan menulis merupakan kemampuan

yang menghasilkan tulisan. Menulis memerlukan kemampuan lain misalnya

menggunakan bahasa yang komunikatif, berpikir logis, dan menerapkan

kaidah yang benar. Kemampuan menulis untuk dapat menguasainya perlu

proses yang panjang.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis

Menurut lerner dalam Abdurrahman (2003: 227) ada beberapa faktor

yang mempengaruhi anak untuk menulis diantaranya :

1) Motorik

Anak yang perkembangan motoriknya belum matang atau mengalami

gangguan, akan mengalami kesulitan dalam menulis, tulisannya tidak

jelas,terputus-putus atau tidak mengikuti garis.

2) Perilaku

Anak hiperaktif dengan perhatiannya yang gampang teralihkan, dapat

menyebabkan pekerjaannya terhambat, termasuk pekerjaan menulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

25

3) Persepsi

Anak yang terganggu persepsinya dapat menimbulkan kesulitan dalam

menulis

4) Memori

Gangguan memori juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesulitan

belajar menulis karena anak tidak mampu untuk mengingat apa yang akan

ditulis.

5) Kemampuan melaksanakan cross modal

Kemampuan menyangkut menstransfer dan mengorganisasikan fungsi

visual ke motorik.

6) Penggunaan tangan yang dominan

Yaitu anak yang tangan kirinya lebih dominan atau kidal tulisannya

juga sering terbalik-balik dan kotor

7) Kemampuan memahami instruksi

Ketidakmampuan mamahami instruksi dapat menyebabkan anak sering

keliru menulis kata-kata yang sesuai dengan perintah guru.

Menurut Patron dan Polloway yang dikutip Mumpiniarti (2007: 107)

bahwa anak belajar menulis jika telah mampu menyentuh, meraih, melepaskan

suatu benda, mampu membedakan persamaan dan perbedaan antara objek dan

rancangannya, serta sudah menentu gerakan jari-jari tangannya.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa anak menulis karena dipengaruhi faktor-faktor tertentu yang membuat

anak ingin melakukan aktivitas menulis. Kesiapan anak meliputi motorik,

perilaku, persepsi, mental dll harus disiapkan secara dini agar anak tidak

mengamalami kecanggungan dalam melakukan aktivitas menulis.

c. Asesmen Menulis

Asesmen keterampilan menulis menurut Yusuf (2010 : 16) adalah

suatu proses pengukuran terhadap siswa dalam melakukan aktivitas menulis

untuk diketahui keterampilan yang sudah dimiliki dan hambatan yang dialami

dalam melakukan aktivitas menulis. Yusuf (2010 : 16) juga menerangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

26

tujuan utama asesmen keterampilan menulis adalah untuk mengetahui

penguasaan keterampilan seseorang di dalam menuangkan gagasan ke dalam

aktivitas menulis baik dalam aspek kelancaran, kosakata, struktur dan isi

(conten).

Asesmen menulis dapat dipermudah dengan adanya kisi-kisi

instrument yang akan dibahas atau dikaji. Kisi-kisi instrumen asesmen

keterampilan menulis yaitu:

1) Pra menulis

a) Meraih, meraba, memegang, dan melepas benda

b) Mencari perbedaan/persamaan berbagai obyek,bentuk, warna,

ukuran

c) Orientasi ruang dan arah (kiri-kanan, atas-bawah, depan belakang)

2) Menulis permulaan (Dengan tangan)

a) Memegang alat tulis

b) Menggerakkan alat tulis (atas-bawah,kiri-kanan,melingkar)

c) Menyalin huruf, kata, kalimat dengan huruf balok

d) Menulis namanya dengan huruf balok

e) Menyalin huruf balok dari jarak jauh

f) Menyalin huruf, kata, kalimat dengan tulisan bersambung

g) Menyalin tulisan bersambung dari jarak jauh

3) Mengeja

a) Mengenal huruf abjad, kata

b) Mengucapkan kata yang diketahuinya

c) Mengenal perbedaan/persamaan konfigurasi kata

d) Mengasosiasikan bunyi dengan huruf

e) Mengeja kata

f) Menemukan aturan ejaan kata

g) Menuliskan kata dengan ejaan yang benar

4) Ekspresif

a) Reproduksi

b) Deskripsi (uraian)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

27

c) Ciptaan

d) Penjelasan

Menurut Yusuf (2010 : 16-17) ruang lingkup asesmen keterampilan

menulis permulaan yaitu:

1) Keterampilan Pra-Menulis

a) Meraih

b) Meraba

c) Memegang

d) Melepaskan benda

e) Mencari perbedaan dan persamaan berbagai benda, bentuk, warna,

bangun, posisi

f) Menentukan arah kiri, kanan, atas, bawah, depan, belakang

g) Membedakan panjang, pendek, tinggi, rendah, besar, kecil

2) Keterampilan Menulis

a) Memegang alat tulis

b) Menggerakkan alat tulis ke atas dan ke bawah

c) Menggerakkan alat tulis melingkar

d) Menyalin huruf

e) Menyalin namanya sendiri dengan huruf balok

f) Menulis namanya sendiri dengan huruf balok

g) Menyalin kata dan kalimat dengan huruf balok

h) Menyalin huruf balok dari jauh

i) Menyalin huruf, kata, dan kalimat dengan tulisan bersambung

j) Menyalin tulisan bersambung dari jarak jauh

3) Keterampilan Mengeja

a) Mengenal huruf abjad

b) Mengenal kata

c) Mengucapkan kata yang diketahuinya

d) Mengenal persamaan dan perbedaan konfigurasi kata

e) Membedakan bunyi pada kata-kata

f) Mengasosiasikan bunyi dengan huruf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

28

g) Mengeja kata

h) Menemukan aturan ejaan kata

i) Menuliskan kata dengan ejaan yang benar

Tabel 2.1. Form Pengamatan keterampilan menulis permulaan

Aspek keterampilan yang diamati Pengamatan ke

1 2 3 4 5

1. Memegang alat tulis dengan benar

2. Menggerakkan alat tulis ke kanan dan ke kiri

3. Menggerakkan alat tulis ke atas dan ke bawah

4. Menggerakkan alat tulis melingkar

5. Menyalin huruf

6. Menyalin namanya sendiri dengan huruf balok

7. Menulis namanya sendiri dengan huruf balok

8. Menyalin kata dan kalimat dengan huruf balok

9. Menyalin huruf balok dari jauh

10. Menyalin huruf, kata, dan kalimat dengan

tulisan bersambung

11. Menyalin tulisan bersambung dari jarak jauh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

29

Tabel 2.2. Hasil analisis tulisan

No Aspek yang dianalisis Jumlah Kesalahan Keterangan

1 Bentuk kata

2 Ukuran huruf

3 Letak huruf

4 Proporsi huruf

5 Jarak antar huruf dan antar kata

6 Tebal tipis huruf

7 Tegak atau kemiringan huruf/kata

8 Kecepatan dalam menulis saja

(kelas 1 = 25 huruf permenit)

(kelas 2 = 30 huruf permenit)

(kelas 3 = 38 huruf permenit)

(kelas 4 = 45 huruf permenit)

(kelas 5 = 60 huruf permenit)

(kelas 6 = 74 huruf permenit)

9 Kebersihan dan kerapian tulisan

Menurut Hammill dikutip oleh Lovitt (1989: 233) untuk

mengetahui anak mengalami kesulitan menulis permulaan juga dapat

diamati oleh guru melalui observasi terhadap berbagai kemampuan sebagai

berikut:

1. Menulis dari kiri ke kanan

2. Memegang pensil dengan benar

3. Menulis nama panggilannya sendiri

4. Menulis huruf-huruf

5. Menyalin kata-kata dari papan tulis ke buku atau kertas

6. Menulis pada garis yang tepat

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli maka dapat disimpulkan

bahwa asesmen menulis merupakan proses pengukuran terhadap siswa dalam

melakukan aktifitas menulis yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

30

keterampilan seseorang di dalam menuangkan gagasan ke dalam aktivitas

menulis baik dalam aspek kelancaran, kosakata, struktur dan isi. Terdapat

beberapa asesmen menulis yang dapat dilakukan dalam mengasesmen anak

terhadap kesulitan menulis

d. Pengertian menulis permulaan

Menulis permulaan pada umumnya dikenal dengan menulis dengan

tangan (handwriting) yaitu sebagai langkah awal seseorang untuk belajar

menulis dan dapat dilihat diantaranya drai kemampuan menulis dari kiri ke

kanan, memegang pensil dengan benar, menulis nama panggilannya sendiri,

menulis huruf-huruf, menyalin kata-kata dari papan tulis ke buku atau kertas

serta menulis pada garis yang tepat.

Abdurrahman (1999: 226) mengungkapkan bahwa pelajaran menulis

mencakup menulis dengan tangan (menulis permulaan) dan menulis ekspresif.

Untuk SD kelas rendah kelas II yang diajarkan yaitu hanya menulis dengan

tangan atau yang dikenal dengan menulis permulaan. Menulis permulaan yang

diberikan kepada siswa kelas rendah yaitu pengenalan symbol atau kalimat

yang bersifat sederhana. Hal ini diperkuat dengan pendapat Badrudin (2009)

bahwa dalam pembelajaran menulis permulaan tentu harus dimulai pada hal

yang sangat sederhana. Menulis dengan memberikan kalimat sederhana

bukannya kalimat utuh.

Menurut Spear (2006: tanpa halaman) menyatakan definisi menulis

permulaan (handwriting) adalah:

Handwriting is a basic tool used in many subjects – taking

notes, taking tests, and doing classroom work and homework for almost every content area as well as in language arts classes – poor handwriting can have a pervasive effect on school performance.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan yang dimaksud

dengan menulis permulaan adalah alat dasar yang digunakan dalam berbagai

mata pelajaran seperti membuat catatan, mengerjakan tes, dan melakukan

pekerjaan sekolah dan pekerjaan rumah yang selalu dilakukan setiap hari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

31

Tulisan tangan yang buruk dapat memiliki efek yang luas pada pekerjaan

sekolah.

Menurut beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

menulis permulaan merupakan menulis dengan tangan yang harus diajarkan

pada anak diusia dini karena menulis permulaan mempunyai peranan penting

dalam proses belajar anak karena disetiap kegiatan anak disekolah akan

melibatkan kegiatan menulis.

e. Tujuan Menulis Permulaan

Berlawanan dengan pandangan bahwa menulis permulaan adalah

keterampilan sepele, sebenarnya menulis permulaan adalah keterampilan yang

sangat penting untuk semua bidang. Hal ini disebabkan karena melibatkan

konsep sumber daya mental dalam kaitannya dengan membaca dan

matematika serta menulis. Kegiatan menulis dapat mengganggu pemahaman

suatu bacaan karena kesalahfahaman akan penyampaian. Menulis dengan

tangan akan membutuhkan kerja keras untuk menciptakan suatu karangan

tulisan yang dapat dibaca dan dipahami orang.

Menulis mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Banyak hal yang

dapat diungkapkan melalui tulisan. Menurut Supriyadi (1991:217) tujuan

menulis permulaan adalah siswa memahami cara menulis permulaan dengan

menggunakan ejaan yang benar dan mengkomunikasikan ide/pesan secara

tertulis.

Menulis permulaan harus diajarkan di kelas awal karena menulis

permulaan akan mempengaruhi kegiatan menulis selanjutnya di kelas atas.

Seperti yang dikemukakan oleh Spear (2006) menyatakan bahwa :

The early years of schooling are especially critical for handwriting instruction; once children have formed counterproductive habits in handwriting, such as poor pencil hold or inefficient letter formation, those habits can be difficult to change. Even for young children, however, handwriting instruction should occur in the context of a broader program of written expression in which children learn many other writing skills and develop motivation to write.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

32

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun-

tahun awal sekolah sangat penting untuk pembelajaran tulisan tangan, dalam

kenyataanya sesekali anak-anak telah membentuk kebiasaan kontraproduktif

dalam tulisan tangan, seperti kesalahan memegang pensil atau pembentukan

kalimat yang tidak efisien, kebiasaan itu mungkin sulit untuk berubah apabila

sudah terjadi di kelas atas. Maka dari itu perlu adanya pembelajaran di awal

yaitu menulis dengan tangan agar tidak terjadi kesalahan selanjutnya. Bahkan

untuk anak-anak dikelas awal bagaimanapun instruksi tulisan tangan harus

terjadi dalam konteks sebuah program yang lebih luas berekspresi yang ditulis

di mana anak-anak belajar banyak keterampilan menulis lainnya dan

mengembangkan motivasi untuk menulis.

Menurut Akhadiah dkk (1992:82) menyebutkan bahwa tujuan menulis

permulaan adalah agar anak dapat menulis dengan tulisan yang terang,jelas,

teliti dan mudah dibaca.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas maka penulis dapat

menyimpulkan tujuan dari menulis permulaan yaitu peserta didik kelas awal

yaitu kelas satu dan dua agar lebih mudah dalam memahami cara menulis dan

dapat menulis dengan baik sehingga tidak akan menimbulkan kesalahan-

kesalahan yang berarti dalam menulis selanjutnya.

f. Langkah-langkah menulis permulaan

Anak-anak yang kemampuan menulisnya rendah maka harus diajarkan

secara intensif cara menulis yang baik dan cepat. Adapun langkah-langkah

menulis permulaan menurut Supriyadi (1991: 6) adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan huruf

a. Guru terlebih dahulu mengenalkan bunyi suatu tulisan atau huruf yang

terdapat pada kata-kata dalam kalimat

b. Pengenalan tulisan beserta bunyinya melalui pelajaran membaca

c. Guru menunjukkan suatu gambar benda atau anak yang ada

hubungannya dengan huruf yang hendak diperkenalkan papa siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

33

d. Guru memperkenalkan nama-nama dan menunjukkan gambar pada

anak

e. Guru menerangkan kepada siswa tentang bentuk tulisan tersebut sambil

membaca dengan mengucapkan yang benar

2. Latihan

Latihan diperlukan agar siswa mengenak dan dapat menulis dengan

baik dan benar. Latihan tersebut antara lain :

a) Latihan memegang pensil dan sikap duduk

b) Latihan gerakan tangan

c) Guru sambil bercerita menuliskan contoh-contoh pembuatan garis-

garis dipapan tulis

d) Guru menugaskan siswa untuk mengikuti dan menggerakkan tangan di

udara atau diatas meja dengan pensil yang belum diruncingkan

e) Siswa diberi latihan membuat garis dibuku tulis

f) Guru memperhatikan sikap duduk dan cara memegang pensil.

g) Guru memeriksa hasil kerja siswa

h) Guru juga menerangkan bentuk-bentuk yang lain dengan langkah-

langkah seperti diatas

3. Menjiplak

Menjiplak adalah menirukan atau menebalkan suatu tulisan dengan

menindas Tulisan yang telah ada. Maksudnya adalah untuk melatih

gerakan jari-jari anak dalam menuliskan sesuatu tulisan :

Mengeblat dapat dilakukan dalam berbagai cara diantaranya

adalah:

a) Memakai karbon

b) Memakai kertas tipis

c) Menebalkan tulisan

d) Menghubungkan titik-titik

4. Menatap

Menatap adalah mengadakan koordinasi antara mata, ingatan, dan

ujung jari sehingga ingatan akan membentuk kata atau huruf dipindahkan

dari otak ke ujung jari. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

34

a) Guru menulis dipapan tulis dengan tulisan cetak dan guru menyuruh

murid membaca buku pelajaran

b) Guru membimbing siswa membaca satu atau dua kali

c) Guru member tugas untuk menyalin tulisan dari tulisan cetak ke tulisan

tegak bersambung

5. Melengkapi

Anak dapat menulis kata-kata yang sesuai dan tepat pada kalimat

yang belum sempurna yang telah disediakan. Memilih kata yang tepat

sesuai dengan kalimat.

6. Menulis Nama

Guru memberi tugas pada murid untuk menuliskan nama-nama

benda, orang, jalan dan sebagainya yang terdapat dilingkungan.

Pendapat tentang bentuk tulisan yang harus ditulis oleh anak

terlebih dahulu ketika menulis permulaan hingga saat ini terdapat dua

pendapat yaitu anak harus belajar huruf cetak dahulu baru hurus sambung,

dan ada yang menyarankan anak langsung menulis huruf sambung tanpa

harus melalui menulis huruf cetak. Hagin (Lovit, 1989 : 227) ada lima

alasan perlunya anak diajarkan huruf cetak terlebih dahulu pada awal

belajar menulis yaitu :

a. Huruf cetak lebih mudah dipelajari karena bentuknya sederhana b. Buku-buku menggunakan dua bentuk tulisan sehingga anak-anak tidak

perlu mengakomodaikan dua bentuk tulisan c. Tulisan dengan huruf cetak lebih mudah dibaca daripada tulisan tegak

bersambung d. Huruf cetak digunakan untuk kehidupan sehari-hari seperti mengisi

formulir atau berbagai dokumen e. Kata-kata yang ditulis dengan huruf cetak lebih mudah dieja karena

huruf-huruf tersebut berdiri sendiri-sendiri.

Para ahli yang menyarankan agar anak ketika menulis permulaan

menggunakan huruf tegak bersambung lebih dulu bertolak dari tiga alasan.

Ketiga alasan tersebut sebagai berikut:

a. Tulisan sambung memudahkan anak untuk mengenal kata-kata sebagai

satu kesatuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

35

b. Tidak memungkinkan anak-anak menulis dengan terbalik-balik

c. Menulis dengan huruf sambung lebih cepat karena tidak ada gerakan

pensil yang terhenti untuk tiap huruf

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

penjelasan di atas merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan anak

ketika akan melakukan menulis permulaan, tetapi untuk tulisan mana yang

harus digunakan terlebih dahulu ketika akan menulis, maka harus

dilakukan observasi terhadap anak. Berdasarkan dari hasil penelitian yang

telah dilakukan, untuk menentukan jenis tulisan yang harus diajarkan pada

anak terlebih dahulu guru harus melakukan observasi. Jika hasil observasi

menunjukkan bahwa anak telah memiliki kematangan motorik, memiliki

koordinasi mata-tangan yang baik dan memiliki kemampuan analisis yang

baik pula, maka guru dapat langsung mengajarkan huruf sambung. Tetapi

jika persyartaan-persyaratan tersebut belum terpenuhi maka sebaiknya

guru mengajarkan huruf cetak terlebih dahulu kepada anak.

3. Metode Analisis Glass

a. Pengertian metode mengajar

Metode berasal dari bahasa Inggris yaitu Method artinya melalui,

melewati, jalan atau cara untuk memperoleh sesuatu. Sedangkan menurut

kamus Webster’s Third New International Dictionary of The English

Language (yang selanjutnya disebut Webster’s ) yang dimaksud dengan

metode pada umumnya adalah:

1) Suatu prosedur atau proses untuk mendapatkan suatu objek.

2) Suatu disiplin atau system yang acapkali dianggap sebagai suatu

cabang logika yang berhubungan dengan prinsip – prinsip yang dapat

diterapkan untuk penyidikan kedalam atau eksposisi dalam berbagai

subjek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

36

3) Suatu prosedur, teknik, atau cara melakukan penyelidikan yang

sistematis yang dipakai oleh atau yang sesuai dengan suatu ilmu

(sains), seni atau disiplin tertentu.

4) Suatu rencana sistematis yang diikuti dalam menyajikan materi untuk

pengajaran.

5) Suatu cara memandang, mengorganisasi, dan memberikan bentuk, dan

arti khusus pada materi- materi artistik.

Agar belajar mengajar berjalan dengan baik, efektif dan efisien,

maka guru harus mempunyai strategi dalam penyajian materi pelajaran.

Salah satu langkah untuk memiliki strategi ini adalah penguasaan teknik-

teknik penyajian atau biasa disebut dengan metode mengajar.

Menurut Sumantri, dkk (2001 : 114) metode ini merupakan cara-

cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang

benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar

dan tercapainya prestasi belajar anak memuaskan.

Menurut Sanjaya (dalam Subagya, 2010 : 2) metode adalah a way

in achieving something, maksud dari pernyatan tersebut yaitu metode

mengajar dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Rustiyah (1991 : 1) mengemukakan bahwa metode

mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang

digunakan oleh guru.

Berdasarkan beberapa definisi metode yang diungkapkan oleh para

ahli pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam rangka

pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut kehidupan ekonomi,

sosial, politik, maupun keagamaan. Jadi metode erat kaitannya dengan

prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyelidikan suatu

disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan – bahan) yang

diteliti. Metode mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Metode

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

37

pembelajaran membermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam

kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami sehingga

dapat diserap atau dipahami oleh anak didik dan menjadi pengertian –

pengertian yang fungsional terhadap tingkah laku.

Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode

mengajar yaitu suatu cara yang digunakan oleh guru untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun daam bentuk keguatan

nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Macam-macam Metode Pembelajaran Menulis

Pembelajaran menulis selalu dikaitkan dengan membaca karena

tidak ada menulis tanpa proses membaca. Pembahasan mengenai metode

yang digunakan untuk keterampilan menulis menggunakan referensi yang

mengkaji tentang metode pembelajaran membaca dan menulis.

Metode mengajar terdiri dari beberapa macam, mulai dari yang

tradisional – konvensional sampai yang modern-kontemporer. Ada

beberapa metode yang sering digunakan dalam proses belajar membaca

dan menulis. Para pakar menyebutkan beberapa macam metode dalam

pembelajaran membaca dan menulis seperti :

Menurut Suyatmi (1997: 40-43), beberapa metode pembelajaran

membaca dan menulis permulaan meliputi:

1. Metode Alfabet

Metode ini sering disebut juga metode harfiah, metode “letter by

method” atau “AC Method”. Metode ini merupakan metode yang

paling tua usianya. Dalam metode ini sangat dominan dan sangat

mekanis sifatnya. Adapun pelaksanaanya yaitu, mula-mulamurid

dikenalkan terlebih dahulu dengan abjad a sampai z, setelah hafal

beberapa huruf huruf tersbut dirangkai mencadi kata, dan kata-kata

menjadi kalimat.

Penerapan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode

alphabet, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

38

a) Guru mengenalkan atau membaca beberapa huruf, misalnya: b,

u, i, d, a, dan sebagainya

b) Merangkai atau menulis suku kata yang telah dihafal, misalnya:

i-tu (kemudian dilafalkan i-te-u-tu = itu)

bu-di ( kemudian dilafalkan b-u=bu,d-i=di = budi)

c) Menggabungkan suku kata yang telah dilafalkan, misalnya :

i-tu (ditulis serta dilafalkan i-tu = itu)

bu-di (ditulis serta dilafalkan bu-di =budi)

2. Metode Suara

Metode ini merupakan metode penyempurnaan dari metode

alphabet. Metode suara disebut juga “Phonic Method”. Pada metode

ini bukan abjadnya yang diajarkan, melainkan bunyi bahasa sebagai

pengganti huruf-huruf tersebut. Contoh : bunyi b tidak diucapkan e

melainkan /b/ atau /bh/, d tidak diucapkan /d/ melainkan /dh/.

3. Metode Suku Kata

Metode ini biasa disebut “Syllabic Method”. Dalam metode ini

suku kata merupakan kunci pokok dalam membuat kata. Suku kata

digabungkan menjadi kata yang akhirnya kata-kata digabungkan

menjadi kalimat. Misalnya: i-tu dibaca itu, bu-di dibaca budi,

kemudian dirangkai menjadi kalimat “itu budi”, yang kemudian akan

mudah untuk menuliskan.

4. Metode Kata-kata

Pelaksanaan metode ini selalu diawali dengan kata-kata tertulis,

setelah kata-kata dikenalkan pada anak, lalu antar suku kata

selanjutnya menjadi suku kata lagi barulah huruf digabung kembali

dalam bentuk kata seperti semula.

5. Metode Struktural Analitik Sintetik

Sumber metode ini adalah ilmu jiwa Gestalt. Metode ini tidak

hanya berlaku pada membaca dan menulis permulaan saja tetapi pada

membaca dan menulis lanjut dan keseluruhan pengajaran bahasa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

39

Lain halnya menurut Sunardi (1997:72) ada beberapa metode dalam

pembelajaran membaca dan menulis permulaan, antara lain:

1. Metode membaca basal

2. Metode eja

3. Metode Linguistik

4. Metode pengalaman bahasa

Menurut Mulyadi (2010: 171-173), beberapa metode pembelajaran

membaca dan menulis bagi anak berkesulitan belajar, meliputi :

1) Metode Fernald

Metode Fernald merupakan metode yang menggunakan materi

bacaan yang dipilih dari kata-kata yang diucapkan oleh anak dan tiap

kata diajarkan secara utuh. Metode ini menggunakan materi

bacaanyang dipilih dari kata-kata yangdiucapkan anak, dan tiap

katadiajarkan secara utuh. Metode ini akanlebih memudahkan anak

mengingatdan memahami apa yang dibacanyakarena dengan metode

ini alat inderaanak bekerja aktif (visual-melihat,auditory-mendengar,

kinesthetic-meraba tulisan, tactile-menggerakkan

2) Metode Gillingham

Metode Gillingham merupakan pendekatan terstruktur taraf tinggi

yang memerlukan lima jam pelajaran selama dua tahun. Aktivitas

pertama diarahkan pada belajar berbagai bunyi huruf dan perpaduan

huruf-huruf tersebut. Anak menggunakan teknik menjilak untuk

mempelajari berbagai huruf. Bunyi-bunyi tunggal huru selanjutnya

dikombinasikan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih besar dan

kemudian program fonik diselesaikan.

3) Metode Analisis Glass

Metode Analisis Glass merupakan suatu metode pengajaran melalui

pemecahan sandi kelompok huruf dalam kata. Metode ini bertolak dari

asumsi yang mendasari membaca sebagai pemecahan sandi atau kode

tulisan. Ada dua asumsi yang mendasari metode ini. Pertama, proses

pemecahan sandi (decoding) dan membaca (reading) merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

40

kegiatan yang berbeda. Kedua, pemecahan sandi mendahului

membaca. Pemecahan sandi didefinisikan sebagai menentukan bukti

yang berhubungan dengan suatu kata tertulis secara tepat. Menulis

didefinisikan sebagai menurutkan kata-kata yang telah dibaca kedalam

tulisan. Kegiatan menulis diawali dengan kegiatan membaca, sehingga

jika dalam membaca anak sudah dapat memecahkan sandi dalam suku

kata tersebut anak dapat menulis dengan lancar.

Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa anak

dengan kesulitan belajar menulis dapat menggunakan metode untuk

pembelajaran membaca, karena pada dasarnya pola pengajaran menulis

dan membaca adalah sama yaitu memaknai simbol menjadi ucapan

(membaca) dan memaknai simbol menjadi tulisan (menulis).

c. Pengertian Metode Analisis Glass

Menurut Mulyadi (2010 : 172 – 173) metode Analisis Glass

merupakan suatu metode pengajaran melalui pemecahan sandi kelompok

huruf dalam kata. Metode ini bertolak dari asumsi yang mendasari

membaca sebagai pemecahan sandi atau kode tulisan. Ada dua asumsi

yang mendasai metode ini. Pertama, proses pemecahan sandi (decoding )

dan membaca (reading) merupakan kegiatan yang berbeda. Kedua,

pemecahan sandi mendahului membaca. Pemecahan sandi didefinisikan

sebagai menentukan bunyi yang berhubungan dengan suatu kata tertulis

secara tepat.

Menulis didefinisikan sebagai menurutkan kata-kata yang telah

dibaca kedalam tulisan. Kegiatan menulis diawali dengan kegiatan

membaca, sehingga jika dalam membaca anak sudah dapat memecahkan

sandi dalam suku kata maka anak dapat menulis dengan baik. Kegiatan

menulis memiliki pola yang sama dengan kegiatan membaca. Membaca

pada dasarnya adalah memaknai simbol menjadi ucapan sedangkan

menulis adalah memaknai simbol menjadi tulisan. Jadi pola pembelajaran

membaca secara umum sama dengan pola pembelajaran menulis sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

41

diharapkan dalam penggunaan metode Analisis Glass ini dapat

meningkatkan kemampuan menulis anak yang disertai dengan kemampuan

membaca anak.

d. Kelebihan dan keterbatasan Metode Analisis Glass

Metode analisis glass Menurut Mulyadi (2010 : 172 - 173)

merupakan suatu metode pengajaran melalui pemecahan sandi kelompok

huruf dalam kata. Anak diajarkan memecahkan sandi dalam kata terlebih

dahulu baru menulis. Penggunaan metode ini lebih efektif karena proses

pembelajarannya dimulai dari penguasaan huruf, suku kata, kata dan yang

terakhir kalimat. Suatu kalimat harus dipecahkan atau diuraikan sesuai

dengan suku katanya sehingga anak benar-benar paham akan apa yang

akan ia tulis.

Melalui metode analisis glass, anak dibimbing untuk mengenal

kelompok-kelompok huruf sambil melihat kata secara keseluruhan.

Metode ini menekankan pada latihan auditoris dan visual yang terpusat

pada kata yang sedang dipelajari. Guru menuliskan secara baik kata-kata

terpilih yang menjadi perbendaharaan kata anak pada kartu berukuran 3 x

15 cm. kelompok kata didefenisikan sebagai dua atau lebih huruf yang

merupakan satu kata utuh menggambarkan suatu bunyi yang relatif tetap.

Penggunaan metode ini akan lebih mempermudah anak dalam menulis

karena pemahaman anak akan huruf dan penggabungannya akan lebih

dipahami dan mudah diingat.

Keterbatasan metode ini adalah metode ini memerlukan waktu

yang relative lama untuk anak mengamati secara utuh agar dapat dengan

mudah memecahkan sandi dalam kata tersebut.

Proporsi kelebihan pada metode ini lebih banyak dari pada proporsi

keterbatasannya. Keterbatasan metode Analisis Glass tidak mempengaruhi

judul dalam penelitian, sehingga metode Analisis Glass tetap digunakan

dalam penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

42

e. Penerapan Metode Analisis Glass

Melalui metode Analisis glass, anak dibimbing untuk mengenal

kelompok – kelompok huruf sambil melihat kata secara keseluruhan.

Metode ini menekankan pada latihan auditoris dan visual yang terpusat

pada kata yang sedang dipelajari. Materi yang diperlukan untuk mengajar

mengenal kelompok – kelompok huruf dapat dibuat oleh guru. Secara

esensial, kelompok huruf dapat dibuat pada kartu berukuran 3 X 15 cm.

pada tiap kartu tersebut guru menuliskan secara baik kata – kata terpilih

yang telah menjadi perbendaharaan kata anak. Kelompok kata

didefinisikan sebagai dua atau lebih huruf yang merupakan satu kata utuh,

menggambarkan suatu bunyi yang relative tetap. Dalam bahasa Indonesia

kelompok huruf yang merupakan satu kata yang hanya terdiri dari satu

suku kata sangat jarang. Dengan demikian, penerapan metode analisis

glass dalam bahasa Indonesia akan berbentuk suku kata.

Menurut Mulyadi (2010 : 173) mengemukakan bahwa Analisis

Glass ada lima langkah dalam mengajarkan kata, yaitu :

1) Mengidentifikasi keseluruhan kata, huruf, dan bunyi kelompok – kelompok huruf.

2) Mengucapkan bunyi – bunyi kelompok huruf dan huruf 3) Menyajikan kepada anak, huruf atau kelompok huruf dan meminta

untuk mengucapkannya. 4) Guru mengambil beberapa huruf pada kata tertulis dan anak di minta

mengucapkan kelompok huruf yang masih tersisa. 5) Anak menuliskan kata-kata yang telah dibaca dengan baik sesuai

dengan pengelompokan suku kata (kata) yang benar

Penggunaan metode analisis glass untuk kemampuan menulis

dalam hal ini tidak menitikberatkan pada kualitas tulisan. Metode ini

digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam menulis,

memperlancar penulisan kata atau kalimat sehingga tidak banyak kata yang

hilang dan tidak mengalami kesalahan terus-menerus.

Melalui metode ini anak akan merespon secara visual maupun

auditoris terhadap kelompok – kelompok huruf. Menurut Glass hal

semacam itu memungkinkan anak mampu memecahkan sandi dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

43

mengumpulkan kembali huruf – huruf ke dalam bentuk kata yang utuh

yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan sebagai akhir dari

pembelajaran.

4. Hubungan Penerapan Metode Analisis Glass dengan

Kemampuan Menulis Permulaan

Membaca sebagai dasar dari menulis maka sangat menentukan ketika

anak dapat membaca maka akan mempermudah anak dalam menulis.

Membaca dan menulis merupakan satu rangkaian dalam pembelajaran

yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan selanjutnya setelah membaca adalah

menulis. Membaca sebagai sarana untuk mendapatkan informasi

sedangankan menulis sebagai sarana untuk berkomunikasi.

Menulis diartikan sebagai penurunan kata-kata yang telah dibaca

kedalam tulisan. Secara garis besar menulis di Sekolah Dasar terdapat 2

tahap. Pertama, Menulis yang diajarkan pada tahun-tahun pertama dikelas

rendah yang disebut menulis permulaan. Kedua, Menulis permulaan yang

menjadi dasar menulis dikelas selanjutnya yang dikenal dengan menulis

ekspresif. Modal dalam melakukan menulis permulaan yaitu keterampilan

menggerakkan tangan dan jari-jari. jika anak memiliki gerak motorik yang

baik, maka anak dapat dengan mudah dalam melakukan menulis

permulaan. Menulis permulaan membutuhkan waktu yang panjang karena

memerlukan latihan yang berulang-ulang dan terus-menerus.

Penelitian ini tidak mengukur hasil menulis anak dalam segi kualitas

tulisan. Karena kualitas tulisan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

kenakalan anak dan motorik halus yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Penelitian ini hanya menitikberatkan pada kemampuan anak dalam

menulis, anak dapat menulis apa yang akan disampaikannya melalui

tulisan tidak memandang kualitas tulisan anak.

Proses pengajaran guru memberikan pembelajaran terutama menulis

permulaan kepada anak dengan suasana yang dapat menumbuhkan rasa

senang pada anak, sehingga anak tidak merasa terpaksa ketika melakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

44

menulis permulaan. guru juga harus pandai memilih metode yang sesuai

untuk menulis permulaan. metode yang dapat dipakai yaitu metode analisis

glass. Metode analisis glass merupakan pemecahan sandi dalam suku kata.

Kata-kata yang telah tersusun dengan rapi biasanya sangat sulit untuk anak

dalam menuliskanya. Metode analisis glass biasanya digunakan untuk

membaca, karena membaca dan menulis memiliki pola yang sama maka

metode ini juga dapat digunakan untuk menulis. Menulis merupakan hasil

akhir dari membaca, sehingga jika anak tidak dapat melakukan pemecahan

sandi tulisan secara efisien, maka mereka tidak akan belajar membaca dan

menulis. Kegiatan menulis memiliki pola yang sama dengan kegiatan

membaca. Membaca pada dasarnya adalah memaknai simbol menjadi

ucapan sedangkan menulis adalah memaknai simbol menjadi tulisan. Jadi

pola pembelajaran membaca secara umum sama dengan pola pembelajaran

menulis. Oleh karena itu. Dengan menggunakan metode ini kata-kata

tersebut dipisah-pisah menjadi suku kata untuk mempermudah dalam

penulisannya. Menulis menggunakan metode ini diharapkan akan

berbanding lurus (linier) dengan membaca, sehingga harapan yang ingin

dicapai dapat terlaksana dengan sejalannya proses membaca dan menulis.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai

pada penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Penyusunan kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dipaparkan

sebagai berikut :

Anak dengan kemampuan menulis yang rendah merupakan suatu

kondisi yang menunjukkan ketidakmampuan anak untuk menulis dengan

baik. Ketidakmampuan tersebut dapat menjadi masalah dalam

pembelajaran menulis selanjutnya, karena dasar dari menulis yaitu menulis

permulaan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diberikan pre-tes pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

45

anak agar kemampuan menulis permulaan meningkat. Akan tetapi, apabila

dalam pemberian pre-tes tersebut tidak mengalami peningkatan, maka

metode pengajaran harus diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Dalam hal ini metode yang sesuai dengan kebutuhan yaitu metode Analisis

Glass. Setelah anak dalam pembelajarannya menggunakan metode

pengajaran Analisis Glass, maka anak tersebut diberikan post-tes untuk

mengetahui peningkatan menulis permulaan pada anak.

Untuk memperoleh perhatian ini, disajikan Bagan kerangka

berpikir sebagai berikut:

Bagan 1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka peneliti mengajukan

hipotesis : ada pengaruh secara signifikan penerapan metode Analisis

Glass terhadap kemampuan menulis permulaan pada peserta didik dengan

kesulitan belajar menulis kelas II semester II SDN Manahan Surakarta

tahun ajaran 2011/2012

Subjek diberi perlakuan Penerapan Metode

Analisis Glass

Pre Test

Post Test

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi dimana penelitian dilaksanakan,

sehingga diperoleh sejumlah data yang dibutuhkan dari masalah yang

diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Manahan Surakarta yang

beralamatkan di Jalan Mliwis II/4 Manahan, Kecamatan Banjarsari

Surakarta. Alasan peneliti memilih tempat tersebut karena peneliti dapat

melakukan kegiatan pengumpulan data yang diperlukan sesuai dengan

variabel-variabel yang diteliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan secara bertahap, mulai dari pengajuan judul

sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian. Adapun rincian waktu

dan tahapan- tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Jenis Kegiatan dan Waktu Penelitian

Kegiatan 2011 / 2012

Des Januari Februari Maret April Mei

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Pengajuan Judul

Menyusun Proposal

Perijinan

Pengumpulan Data : Pengambilan data

Pengolahan data

Analisis data Laporan Hasil Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

47

B. Metode Penelitian

Menurut Surakhman (1998 : 131) ”Metode adalah cara utama yang

dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji

serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu".

Menurut Suryabrata (2004: 11) ”Penelitian adalah suatu proses

yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana

dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan

jawaban terhadap pertanyaan tertentu”.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

2008:2). Lain halnya menurut Arikunto (2006:129) ”metode penelitian

adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam upaya

mengumpulkan data penelitiannya”.

Menurut Suryabrata (2004:59) yang dimaksud dengan metode

penelitian adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara

terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan suatu masalah”.

Berdasarkan uraian beberapa pendapat tersebut, dapat diambil

kesimpulan bahwa metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk mencari bukti-bukti atau

kebenaran yang muncul dan dilakukan dengan menggunakan metode

ilmiah untuk mendapatkan pemecahan suatu masalah.

Salah satu tugas penting dalam research ilmiah adalah menetapkan

ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara fenomena-fenomena dan

menarik hukum-hukum tentang hubungan sebab-akibat itu. Metode

eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat untuk

menyelidiki hubungan sebab-akibat.

Desain atau rancangan penelitian ini penulis menggunakan metode

penelitian eksperimen. Menurut Suryabrata (2004:88) berpendapat

bahwa:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

48

Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian yang dilakukan untuk

menguji hubungan sebab akibat antara variable yang dilakukan secara

berulang-ulang untuk mengetahui hubungan sebab-akibat.

Desain eksperimen merupakan kerangka berpikir konseptual

bagaimana eksperimen itu dilakukan. Ada 2 fungsi desain eksperimen,

yaitu:

a. Memberikan kesempatan untuk membandingkan kondisi yang

dituntutoleh hipotesis penelitian.

b. Memungkinkan penelitian membuat interpretasi dari hasil studi

melalui analisis data secara statistik.

Suryabrata (2004:40) mengemukakan adanya beberapa model

desain eksperimen, yaitu:

a. Rancangan-rancangan pra-eksperimen terdiri dari:

1. The one-shot case study

2. One group pretest-posttest design (treatment by subject design)

3. The static group comparison

b. Rancangan-rancangan eksperimen yang sebenarnya (eksperimen

sungguhan) terdiri dari:

1. Randomized control-group pretest-posttest design

2. Randomized Solomon four-group design

3. Factorial design

Model desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah treatment

by subject design (one group Pre test - post test design) ini dipilih karena

treatment diberikan pada subjek yang sama, maksudnya satu grup yang

sama dijadikan satu grup eksperimen dan grup kontrol. Bagan rancangan

penelitian sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

49

Pre test Treatment post tes

( Suryabrata, 2004 : 102)

Bagan 2.1

Keterangan:

T1 : tes yang diberikan sebelum diberi perlakukan atau pre test

X : perlakuan yang diberikan oleh peneliti

T2 : tes yang diberikan setelah diberi perlakuan atau post test.

Menurut Suryabrata (2004 : 102) prosedur penelitian eksperimental

jenis one group pre test- post test adalah sebagai berikut :

1) Kenakan T1, yaitu Pre test, untuk mengukur mean kmampuan menulis

sebelum subyek diberi perlakuan dengan metode Analisis Glass.

2) Kenakan subyek dengan simbol X, yaitu metode mengajar Analisis

Glass untuk jangka waktu tertentu.

3) Berikan T2, yaitu Post test, untuk mengukur mean kemampuan menulis

setelah subyek dikenakan variabel eksperimental X.

4) Bandingkan T1 dan T2 untuk menentukan berapa besar perbedaan yang

timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakannya variabel

eksperimental X.

5) Terapkan test statistik yang cocok dalam hal ini tes untuk menentukan

apakah perbedaan itu signifikan.

C. Populasi dan Sampel

Mendapatkan data dalam suatu penelitian diperlukan sumber data

yang dapat dipercaya. Seluruh sumber data ini sering disebut dengan

populasi. Menurut Hadi (2004 : 220) “populasi adalah seluruh penduduk

yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai jumlah

individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama”.

Menurut Arikunto (2002 : 108) “Populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian”.

T1 X T2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

50

Berdasarkan pendapat tentang pengertian populasi di atas dapat

disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang ditetapkan

sebagai subyek penelitian.

Adapun populasi yang dijadikan subjek dalam penelitian adalah

siswa kelas II di SDN Manahan Surakarta Tahun Ajaran 2011/ 2012, yang

mengalami kesulitan belajar menulis sejumlah 6 anak.

Menurut Arikunto (2002 : 109) “Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”.

Penelitian ini tidak digunakan sampel dan teknik sampling karena

semua anak dijadikan subjek penelitian, dengan kata lain subjek penelitian

ini menggunakan sampling penuh atau sensus.

D. Setting Penelitian

Setting dalam dalam penelitian ini adalah menggunakan setting

Pull Out. Pull out merupakan model pembelajaran di kelas inklusi dengan

menggunakan cara pembelajaran peserta didik yang mengalami kesulitan

menulis disendirikan dikelas khusus untuk mendapatkan pembelajaran

yang lebih efisien dengan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2002 : 223 – 224) teknik pengumpulan data

adalah suatu cara yang teratur untuk mendapatkan data yang relevan

dengan masalah yang diteliti. Kualitas data sangat ditentukan oleh alat

pengumpul data atau alat ukurnya, sehingga data yang diperlukan benar-

benar valid dan reliabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah:

Teknik Tes

a. Pengertian Tes

Menurut Arikunto (2002 : 127) ”Tes adalah serentetan beberapa

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

51

ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Menurut Sudijono (2008:67) yang dimaksud tes adalah cara (

yang dapat dipergunakan) atau prosedur ( yang perlu ditempuh) dalam

rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk

pemberian tugas atau serangkaian tugas (berupa pertanyaan-pertanyaan

yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh

testee) sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah

laku atau prestasi testee.

Lain halnya menurut Suryabrata (2004 : 22) menyatakan

bahwa:

Tes adalah pertanyan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijelaskan yang berdasarkan atas bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan dan atau melaksanakan perintah-peritah itu, penyelidik mengambil keputusan dengan cara atau melaksanakan perintah-perintah itu, penyelidik mengambil keputusan dengan cara membandingkannya dengan standart atau testee yang lain.

Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa tes adalah alat ukur berupa serangkaian pertanyaan yang harus

di jawab atau dilaksanakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

1. Jenis-jenis Tes

Menurut Sudijono (2008:75) menyatakan bahwa ditinjau dari

cara mengajukan jawaban dan vara menjawabnya pada umumnya

tes dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

a. Tes Tertulis (pencil and paper test) yaitu jenis tes dimana tester

dalam mengajukan butir-butir soal dilakukan secara tertulis dan

testee memberikan jawaban secara tertulis pula.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

52

b. Tes Lisan (nonpencil and paper test) yaitu tes dimana tester

didalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan dilakukan secara

lisan dan testee memberikan jawaban secara lisan pula.

Menurut Sudijono (2008:99-107) menyatakan bahwa

ditinjau dari segi bentuk soal-soalnya, tes dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu:

a. Tes Uraian (essay test) yaitu salah satu jenis tes belajar yang

berbentuk pertanyaan yang menuntuk testee untuk memberikan

jawaban berupa penjelasan atau uraian dalam bentuk kalimat.

b. Tes Obyektif (obyektive test) yaitu salah satu jenis tes hasil

belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh

testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih diantara

beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada

masing-masing item.

2. Prosedur Penyusunan Tes

Pemberian tes peneliti berpedoman pada instrumen yang dibuat

berdasarkan silabus yang mengacu pada buku pelajaran Berbahasa

Indonesia kelas 2. Penyusunan silabus mengacu pada Standar Isi

(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana tertuang

dalam Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006. Selain itu,

silabus ini berpedoman pada penyusunan KTSP yang dikeluarkan

oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Silabus merupakan alternatif bagi guru dalam menjalankan

kegiatan pembelajaran di kelas. Praktiknya, guru dapat

mengembangkannya sesuai dengan kreatifitas guru masing-masing,

yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, kondisi sekolah, dan

potensi daerah.

Kisi-kisi soal tes didasarkan pada silabus yang digunakan

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah

yang bersangkutan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

53

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes

No Tema Sub Tema Indikator Jml Soal

No. Item

1. Hiburan 1.1 Menulis

1.2 Mendiskripsikan tumbuhan dan binatang disekitar

1.3 Menyalin

puisi anak

Total soal tes

1.1.1 Peserta didik diperintahkan untuk membaca teks bacaan kemudian menjawab pertanyaan sesuai teks bacaan

1.1.2 Membuat cerita sendiri berdasarkan dongeng yang diketahui

1.1.3 Menuliskan kembali dongeng yang telah dibaca

1.1.4 Menyusun kata acak menjadi kalimat utuh

1.1.5 Menguraikan kalimat berdasarkan suku kata

1.2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan dengan kalimat sederhana

1.2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri binatang dengan kalimat sederhana

1.2.3 Membuat kalimat dengan menggunakan kata tertentu

1.3.1 Menyalin kalimat dan puisi dengan huruf tegak bersambung

3

1

2

3

2

2

2 2 3

20

1,5,6

2

3,4

7,8,9

14,15

10,11

12,13

16,17

18,19,20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

54

3. Standar Penilaian

Standar penilaian tes kemampuan menulis pada pelajaran

Bahasa Indonesia, dalam penelitian ini menggunakan standar 100.

Standar penilaian ini menikuti ketentuan yang berlaku dalam

penilaian disekolah.

Sistem penilaian setiap no. sebagai berikut:

a. bernilai 4 jika anak dapat mengerjakan dengan benar, tepat dan

cepat

b. bernilai 3 jika anak dapat mengerjakan dengan benar dan tepat

c. bernilai 2 jika anak dapat mengerjakan dengan benar

d. bernilai 1 jika anak mengerjakan dengan bantuan

e. bernilai 0 jika anak tidak menerjakan

f. Nilai = Jumlah Nilai × 100

Jumlah Soal x 4

4. Validitas dan Reliabilitas Tes

a. Validitas Tes

Menurut Arikunto (2002: 145), ”sebuah instrumen dapat

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat”. Menurut Azwar (2004 : 5-6) ” tes dikatakan mempunyai

validitas yang tinggi apabila alat tersebut dapat menjalankan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya”.

Sesuai dengan cara pengujiannya validitas ada dua macam yaitu :

1) Validitas Eksternal

Validitas yang berasal dari luar tes yang kita selidiki.

2) Validitas internal

Validitas yang berasal dari dalam tes yang kita selidiki

validitasnya, yang berupa total skor daripada tes tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

55

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa validitas

menunjukkan sejauh mana instrument alat pengukur mampu

mengukur apa yang diukur.

Untuk mengetahui kevalidan instrumen, penelitian ini

menggunakan korelasi antara item dan total item atau korelasi

product moment dengan bantuan perhitungan menggunakan

program SPSS.

b. Reliabilitas Tes

Menurut Arikunto ( 2002:154 ), “ Reliabilitas adalah suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Menurut

Azwar (2004 : 4) berpendapat bahwa “ konsep realibilitas adalah

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Beberapa

pendekatan dalam menguji reliabilitas suatu tes yaitu :

1) Pendekatan Reliabilitas bentuk Paralel

Reliabilitas bentuk paralel ini dilakukan dengan menyusun dua

tes berdasarkan kisi-kisi dan spesifikasi yang sama. Penyusunan

dua bentuk paralel tidaklah mudah dan bila dapat dilakukan

bentuk paralel ini merupakan bentuk setimabi yang sangat

mendekati konsep reliabilitas.

2) Pendekatan ulang

Pendekatan reliabilitas dengan teknik ulang ini disebut juga

dengan teknik tesretest reliability. Pendekatan disini dilakukan

dengan cara memberikan tes yang akan dicari reliabilitasnya

kepada sekelompok subyek, kemudian untuk selang beberapa

waktu kita berikan kembali lagi tes itu kepada subyek yang

sama. Hasil dari pelaksanaan dua kali pengukuran tersebut

kemudian dilakukan penghitungan korelasinya.

3) Pendekatan belah dua

Pendekatan reliabilitas dengan teknik belah dua ini sering

disebut dengan teknik gasal-genap, karena pembelahan item tes

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

56

dilakukan dengan membagi tes bernomor gasal sebagai tes

kedua

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini, digunakan teknik

belah dua dengan membagi soal berdasarkan nomor gasal dan

nomor genap. Menguji reliabilitas tes digunakan teknik belah dua

dengan rumus Spearman-Brown dengan program SPSS.

F. Rancangan penelitian

Adanya rancangan penelitian akan memudahkan kejelasan

langkah-langkah peneliti dari awla sampai akhir. Penelitian ini

dirancang dalam dua tahapan yaitu :

1. Tahap pra lapangan

Tahap ini adalah tahap awal dari kegiatan penelitian,

kegiatannya dimulai dengan penentuan lokasi penelitian,

peninjauan lokasi penelitian, serta penyusunan proposal sebagai

bahan untuk merencanakan penelitian. Adapun penelitian ini

dilaksanakan di SD Negeri Manahan Surakarta Kelas II

semester II

2. Tahap pelaksanaan lapangan

Tahap ini dilakukan dengan pengumpulan data di lokasi

penelitian serta menentukan hari pelaksanaan penelitian. Tahap

ini meliputi :

a. Persiapan

Menyusun dan mempersiapkan segala sesuatu yang

diperlukan peneliti agar penelitian dapat berjalan dengan

lancar saat memberikan perlakuan. Kegiatan yang dilakukan

dalam tahap ini adalah persiapan rancangan pelaksanaan

pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

57

b. Pelaksanaan

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah :

1) Pretest

Pengukuran kemampuan membaca permulaan sebelum

pembelajaran / treatment.

2) Pembelajaran / treatment

Pembelajaran / treatment dilakuakn sebanyak ima kali

pertemuan sesuai dengan rancangan pelaksanaan

pembelajaran.

3) Postest

Pengukuran kemampuan membaca permualan sesudah

pembelajaran / treatment.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non-parametrik

yaitu tes rangking bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Sign Rank Test)

yang diberi symbol Z. Teknik ini digunakan peneliti karena sesuai

dengan jenis eksperimen dan jenis data yang ada pada penelitian.

Penelitian ini menggunakan One Group Pre-Test Posttest Design,

yaitu sekelompok subyek yang dikenai perlakuan dalam jangka

waktu tertentu, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah

perlakuan diberikan, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan

antara pengukuran awal (T1) dan pengukuran akhir (T2).

Adapun langkah-langkah analisis Wilcoxon Sign Ranks Test

adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

58

1. Perumusan Hipotesis

Rumusan hipotesis dua pihak :

Ho : T1= T2 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

pembelajaran dengan menggunakan metode

analisis Glass terhadap kemampuan menulis

permulaan pada peserta didik berkesulitan menulis

kelas II semester II SD Negeri Manahan Surakarta

tahun ajaran 2011 / 2012).

Ha : T1 ≠ T2 (Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran

dengan menggunakan metode analisis Glass

terhadap kemampuan menulis permulaan pada

peserta didik berkesulitan menulis kelas II

semester II SD Negeri Manahan Surakarta tahun

ajaran 2011 / 2012).

2. Pemilihan taraf signifikansi (α)

Taraf signifikansi yang dipilih adalah a = 5%.

3. Penentuan Statistik Uji.

Statistik uji yang digunakan adalah Wilcoxon Sign Ranks Test

dengan program SPSS

4. Keputusan Uji.

Keputusan uji dalam penelitian adalah:

a) Jika Asymp. Sig Z ≤ 5 % (α = 0,05) maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

Maka Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi: Terdapat

pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan

menggunakan metode analisis Glass terhadap kemampuan

menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan

belajar menulis kelas II semester II SD Negeri Manahan

Surakarta tahun ajaran 2011 / 2012 adalah signifikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

59

b) Jika Asymp. Sig Z ≥ 5 % (α = 0,05) maka Ho diterima dan

Ha ditolak.

Maka Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi :

pembelajaran dengan menggunakan metode analisis Glass

terhadap kemampuan menulis permulaan pada peserta didik

dengan kesulitan belajar menulis kelas II semester II SD

Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011 / 2012 adalah

tidak signifikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pembahasan hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan mengenai

deskripsi data meliputi pembahasan persiapan sebelum dilakukan penelitian,

pelaksanaan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian yang diperoleh.

Pembahasan selanjutnya adalah pengujian hipotesis dan pembahasan analisis data.

A. Deskripsi Data

Deskripsi data dimulai dengan tahap persiapan penelitian.

1. Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian terdapat dua kegiatan utama yaitu persiapan

administratif dan persiapan instrumental penelitian.

a. Persiapan Administratif

Sebelum diadakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengurusan

administrasi yang berupa perijinan lapangan, pembuatan proposal penelitian

yang selanjutnya dikonsultasikan dengan instansi terkait. Kegiatan ini juga

dimanfaatkan untuk sosialisasi rencana penelitian.

b. Persiapan Instrumental

Instrument penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi instrument

penelitian tentang menulis permulaan yang sudah dikembangkan.

Selanjutnya instrument tes diuji cobakan guna mengetahui validitas dan

reliabilitas instrument tes. Uji coba dan analisis validitas dan reliabilitas

instrument tes dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2012.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa Tes,

yaitu tes menjawab soal tertulis. Tes sebelum digunakan sebagai alat uji,

harus diuji validitas dan reliabilitasnya agar diperoleh tes yang valid dan

reliabel. Subjek uji coba instrumen penelitian adalah 39 anak. Adapun uji

validitas dan reliabilitas tes yang dilakukan adalah:

60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

61

1) Uji Validitas Instrument

Uji validitas yang dilakukan adalah validitas internal, yaitu

konsistensi masing-masing item dengan item keseluruhan, yaitu

dengan cara mengkorelasikan masing-masing item dengan item

keseluruhan menggunakan korelasi product moment.

Kriteria uji validitas adalah, item dikatakan valid jika harga rhitung

> rtabel atau nilai signifikansi < 0,05 dan item dikatakan tidak valid jika

harga rhitung < rtabel atau nilai signifikansi > 0,05. Adapun ringkasan

hasil uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 18.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Ringkasan Uji Validitas Tes Try Out

No item rxy r(0,05;39) Sig. Kesimpulan

1. 0,696 0,316 0,000 Valid 2. 0,053 0,316 0,748 Tidak Valid 3. 0,473 0,316 0,002 Valid 4. 0,059 0,316 0,720 Tidak Valid 5. 0,723 0,316 0,000 Valid 6. 0,292 0,316 0,071 Tidak Valid 7. 0,696 0,316 0,000 Valid 8. 0,533 0,316 0,000 Valid 9. 0,262 0,316 0,107 Tidak Valid 10. 0,155 0,316 0,347 Tidak Valid 11. 0,384 0,316 0,016 Valid 12. 0,723 0,316 0,000 Valid 13. 0,569 0,316 0,000 Valid 14. 0,540 0,316 0,000 Valid 15. 0,630 0,316 0,000 Valid 16. 0,470 0,316 0,003 Valid 17. 0,440 0,316 0,005 Valid 18. 0,616 0,316 0,000 Valid 19. 0,500 0,316 0,001 Valid 20. 0,473 0,316 0,002 Valid

Sumber data : data primer (2012), lampiran 4

Berdasarkan tabel diketahui bahwa semua item dinyatakan valid

memiliki nilai rhitung > rtabel dan nilai signifikansi < 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa sebagian item pada soal tes tidak valid sedangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

62

sebagian besar soal tes adalah valid. Dengan demikian soal tes yang

valid boleh digunakan sebagai instrumen penelitian.

Data hasil uji coba instrumen tes menulis permulaan setelah

dianalisis dengan uji validitas kolerasi product moment dengan

menggunakan program SPSS versi 18 dinyatakan 15 item valid dan 5

item gugur. Hasil dari keseluruhan item soal yang dinyatakan valid

berdasarkan hasil uji coba sebagai berikut :

Tabel 4.2. Kisi-kisi Soal terpakai berdasarkan hasil Try Out untuk Pre Test dan Post Test

Sumber data : data primer (2012), Lampiran 6

No Tema Sub Tema Indikator Jml No.Item 1.

Hiburan 1.4 Menulis

1.5 Mendiskripsikan Tumbuhan Dan Binatang Disekitar Sesuai Ciri-Cirinya

1.3 Menyalin Puisi Anak

Jumlah Soal

1.1.1 Peserta didik diperintahkan untuk menulis teks bacaan kemudian dapat menjawab pertanyaan sesuai teks bacaan

1.1.2 Menuliskan kembali dongeng yang telah dibaca

1.1.3 Menyusun kata acak menjadi kalimat utuh

1.1.4 Menguraikan kalimat sesuai dengan suku kata

1.5.1 Mendiskripsikan ciri-

ciri tumbuhan dengan kalimat sederhana

1.5.2 Mendiskripsikan ciri-ciri binatang dengan kalimat sederhana

1.5.3 Membuat kalimat dengan menggunakan kata tertentu

1.3.1 Menyalin kalimat dan

puisi dengan huruf tegak bersambung

2

1

2 2 1

2

2

15

1,3

2

4,5

9,10 6

7,8

11,12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

63

2) Uji Reliabilitas Tes

Uji reabilitas tes menulis permulaan pada siswa kelas II B di

SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011 / 2012 menggunakan

teknik belah dua gasal genap dengan rumus Spearman Brown, dengan

menggunakan program SPSS versi 18.

Tabel 4.3. Perhitungan Reliabilitas

Sumber data : Data Primer (2012), lampiran 5

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas soal tes

sebesar 0,856. Berdasarkan nilai koefisien reliabilitas tersebut dapat

dikatakan bahwa soal tes memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, maka dapat simpulkan bahwa

soal tes tersebut sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen

penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan setelah penyusunan instrument dan

persiapan lapangan selesai. Lokasi penelitian bertempat di SD Negeri

Manahan Surakarta dengan subjek penelitian sebanyak 6 siswa, dari

jumlah siswa di kelas II tahun ajaran 2011 / 2012 yang mengalami

berkesulitan menulis. Dibawah ini data dari subyek penelitian yaitu:

Case Processing Summary

39 100,0

0 ,0

39 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,856 ,867 15

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

64

Tabel 4.4. Data Peserta Didik Berkesulitan Menulis Kelas II SD Negeri Manahan Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

No. Nama Inisial Siswa Jenis Kelamin

1. AA Laki-laki

2. BM Laki-laki

3. FE Laki-laki

4. TS Laki-laki

5. NC Perempuan

6. YR Laki-laki

Sumber data : Data Primer (2012)

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen karena bertujuan

untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari hasil perlakuan/ treatment

terhadap siswa yang dijadikan subjek penelitian. Adapun metode

eksperimen yang dipakai adalah metode eksperimen semu, karena subjek

penelitian adalah manusia dan tidak memungkinkan untuk mengontrol atau

memanipulasi semua variabel yang relevan.

Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu dengan memberikan tes

awal (pretest) kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa

sebelum diberikan treatment, kemudian setelah pemberian treatment siswa

diberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui kemampuan hasil akhir

siswa setelah dilakukan treatment. Hasil pretest dan posttest tersebut

dijadikan dasar untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diadakan

treatment. Pemberian treatment dilakukan setelah jam pelajaran selesai

atau setelah jam pulang sekolah.

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

penerapan metode analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan

anak kesulitan belajar menulis siswa kelas II SD Negeri Manahan

Surakarta, dengan menggunakan statistik non parametrik dengan analisis

Uji Rangking Bertanda Wilcoxon dengan menggunakan program SPSS.

Alasan menggunakan analisis tersebut karena jumlah subjek yang sedikit

atau kurang dari 30 ( sampel kecil).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

65

Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian sebagai berikut :

a. Kegiatan Pre test tentang menulis permulaan dilakukan pada tanggal 8

Februari 2012.

b. Kegiatan perlakuan atau treatment dilaksanakan sebanyak 3 kali pada

tanggal 10-15 Februari 2012.

c. Kegiatan posttest mengenai nilai tempat bilangan dilakukan pada

tangal 18 Februari 2012.

3. Hasil Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh

penerapan metode analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan

anak berkesulitan menulis kelas II di SD Negeri Manahan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

Sebelum diolah menggunakan Uji Raking Bertanda Wilcoxon yang

dibantu menggunakan program SPSS, terlebih dahulu dijabarkan diskripsi

data pretest dan posttest dari kelompok eksperimen beserta grafik

histogramnya.

a. Data Hasil Pre Test Kemampuan Menulis Permulaan

Deskripsi data nilai, deskriptif statistik, deskripsi frekuensi, dan

grafik histogram kemampuan menulis permulaan sebelum perlakuan

(pre test). Data kemampauan menulis permulaan pada anak

berkesulitan menulis kelas II sebelum dilakukan perlakuan (pre test),

diperoleh dari hasil tes treatmen dalam pelaksanaan eksperimen. Hasil

dari eksperimen tersebut diperoleh data sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

66

Tabel 4.5. Data Nilai Pretes Menulis Permulaan

Nama Inisial Siswa Kemampuan Menulis Permulaan

AA 36

BM 35

FE 40

TS 40

NC 45

YR 46

Sumber data : Data primer (2012)

Tabel 4.6. Deskriptif Statistik

Sumber data : Data primer (2012), Lampiran 10

Rata-rata kemampuan dasar kemampuan menulis permulaan

siswa sebesar 40,33 dengan skor tertinggi 46 dan skor terendah 35

dengan simpangan baku atau standar deviasi sebesar 4,502.

Berikut ini peneliti sajikan gambar histogram dan poligon dari

distribusi frekuensi data kemampuan dasar menulis permulaan siswa

dan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram:

Descriptive Statistics

6 35 46 40,33 4,502

6

NILAI_PRE.TEST

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

67

Grafik 4.1. Deskriptif Statistik Nilai Pre - Test

Sumber data : data primer (2012), Lampiran 10

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kemampuan Menulis Permulaan

Sumber data : data primer (2012), Lampiran 12

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam

bentuk grafik histrogram sebagai berikut :

NILAI_PRE.TEST

1 16,7 16,7 16,7

1 16,7 16,7 33,3

2 33,3 33,3 66,7

1 16,7 16,7 83,3

1 16,7 16,7 100,0

6 100,0 100,0

35

36

40

45

46

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

NILAI_PRE.TEST4542.54037.535

Frequency

2.0

1.5

1.0

0.5

0.0

NILAI_PRE.TEST

Mean =40.33Std. Dev. =4.502

N =6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

68

Grafik 4.2. Histrogram Kemampuan Menulis Permulaan Sebelum Perlakuan Sumber data : data primer (2012)

b. Data Kemampuan Siswa Setelah Perlakuan

Deskripsi data nilai, deskripsi statistik, deskripsi frekuensi, dan

grafik histogram kemampuan menulis permulaan sesudah perlakuan

(post test). Data nilai kemampuan menulis permulaan anak berkesulitan

menulis kelas II sesudah diberikan perlakuan (post test) diperoleh data

nilai sebagai berikut:

Tabel 4.8. Data Nilai Post Test Kemampuan Menulis Permulaan No Subyek Kemampuan Menulis Permulaan

AA 80

BM 88

FE 86

TS 91

NC 95

YR 93

Sumber data : data primer (2012)

05

101520253035404550

AA BM FE TS NC YR

Nilai Pre Test

Nilai Pre Test

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

69

Tabel 4.9. Deskriptif Statistik

Sumber data : data primer (2012), Lampiran 11

Data di atas setelah dihitung diperoleh hasil sebagai berikut rata-

rata kemampuan menulis permulaan siswa sebesar 88,83 dengan skor

tertinggi 95 dan skor terendah 80 dengan simpangan baku standar

deviasi sebesar 5,419.

Berikut ini penulis sajikan gambar histogram dan poligon dari

distribusi frekuensi data kemampuan dasar menulis permulaan setelah

perlakuan dan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram:

Grafik 4.3. Grafik Dekriptif Statistik Nilai Post – Tes

Sumber data: data primer (2012), Lampiran 11

Descriptive Statistics

6 80 95 88,83 5,419

6

NILAI_POST.TEST

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NILAI_POST.TEST94 9290 88 8684 82 80

Frequency

3

2

1

0

NILAI_POST.TEST

Mean =88.83 Std. Dev. =5.419

N =6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

70

Tabel 4. 10. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Post – Test Kemampuan Menulis Permulaan

Sumber data: data primer (2012), Lampiran 13

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam

grafik histrogram berikut ini :

Grafik 4.4. Histrogram Kemampuan Menulis Sesudah Perlakuan (Posstest) Sumber data: data primer (2012)

NILAI_POST.TEST

1 16,7 16,7 16,7

1 16,7 16,7 33,3

1 16,7 16,7 50,0

1 16,7 16,7 66,7

1 16,7 16,7 83,3

1 16,7 16,7 100,0

6 100,0 100,0

80

86

88

91

93

95

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

70

75

80

85

90

95

AA BM FE TS NC YR

Nilai Post Test

Nilai Post Test

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

71

Tabel 4.11. Ringkasan Hasil Deskriptif Data Nilai Pretes dan Posttes Kemampuan Menulis Permulaan

Variabel N Variasi Nilai

Terendah Nilai

Tertinggi Rata-rata

Std Deviasi

Kemampuan

Menulis

Permulaan

6

6

Pretest

Post test

35

80

46

95

40,33

88,83

4,502

5,419

Sumber data: data primer (2012)

Berdasarkan deskripsi data tersebut diatas, diketahui bahwa rata-rata

kemampuan menulis permulaan pada waktu pretest diperoleh nilai 40,33 dan

nilai rata-rata posttest kemampuan menulis permulaan diperoleh nilai 88,83.

selisih nilai rata-rata yang cukup banyak memperlihatkan bahwa ada perbedaan

kemampuan menulis permulaan sebelum dan setelah dilakukan perlakuan/

treatment. Apakah perbedaan itu bermakna secara statistik, akan diuji pada

analisis data.

Berikut ini penulis sajikan gambar histogram dan poligon dari distribusi

frekuensi data kemampuan dasar menulis permulaan sebelum dan setelah

perlakuan:

Grafik 4.5. Grafik Dekriptif Statistik Nilai Pre Test dan Post Test

Sumber data: data primer (2012), Lampiran 14

NILAI_PRE.TEST_POST.TEST 100806040

Frequency

4

3

2

1

0

Histogram

Mean =63.18Std. Dev. =26.544

N =11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

72

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam

grafik histrogram berikut ini:

Grafik 4.6. Histrogram Kemampuan Menulis Permulaan sebelum perlakuan (pretest) dan Sesudah Perlakuan (Posstest)

Sumber data: data primer (2012)

B. Pengujian Hipotesis

Membuktikan hipotesis bahwa ada pengaruh penerapan metode analisis

Glass terhadap kemampuan menulis permulaan anak berkesulitan menulis pada

kelas II semester II SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Digunakan analisis Uji Rangking Bertanda Wilcoxon, hasil perhitungan SPSS

analisis Uji Rangking Bertanda Wilcoxon adalah sebagai berikut :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

AA BM FE TS NC YR

Nilai Post Test

Nilai Pre Test

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

73

Tabel 4.12. Perhitungan Analisis Data Nilai Tempat Bilangan Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Wilcoxon Signed Ranks Test

Tabel 4.13. Hasil Tes Statistik

Sumber data: data primer (2012), Lampiran 15

Berdasarkan tabel ranks diperoleh informasi bahwa yang memperoleh rank

negative sebanyak 0, yang memperoleh rank positif sebanyak 6 dan yang

memiliki rank sama sebanyak 0. Hasil uji hipotesis perhitungan nilai pretest dan

posttest mengenai kemampuan menulis permulaan dihasilkan nilai Z hitung = -

2.201 dengan P = 0.028 dengan taraf signifikansi (a ) 5%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa metode analisis Glass berpengaruh positif terhadap

kemampuan menulis permulaan anak berkesulitan menulis pada kelas II semester

II di SD Negeri Manahan Surakarta Tahun ajaran 2011/2012.

Ranks

0a ,00 ,00

6b 3,50 21,00

0c

6

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

NILAI_POST.TEST- NILAI_PRE.TEST

N Mean Rank Sum of Ranks

NILAI_POST.TEST < NILAI_PRE.TESTa.

NILAI_POST.TEST > NILAI_PRE.TESTb.

NILAI_POST.TEST = NILAI_PRE.TESTc.

Test Statisticsb

-2,201a

,028

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

NILAI_POST.TEST - NILAI_

PRE.TEST

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

74

C. Rangkuman Pembuktian Hipotesis

Kaidah yang dipakai dalam penelitian ini adalah membandingkan Asymp.

Sig. (2-tailed) dengan taraf signifikansi (a) maka dapat diketahui keputusan

ditolak atau diterimanya hipotesis nihil. Berdasarkan analisis di atas diperoleh

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0.028 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan anak berkesulitan menulis

pada kelas II semester II di SD Negeri Manahan Surakarta Tahun ajaran

2011/2012. Seperti tampak dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.14. Kesimpulan Hasil Penelitian

Hipotesis Asymp. Sig.

(2-tailed)

Taraf

signifikansi

(a)

Kesimpulan

Hipotesis nihil : Tidak ada pengaruh penerapan metode analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan anak berkesulitan menulis pada kelas II semester II di SD Negeri Manahan Surakarta Tahun ajaran 2011/2012. Hipotesis alternatif : Ada pengaruh penerapan metode analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan anak berkesulitan menulis pada kelas II semester II di SD Negeri Manahan Surakarta Tahun ajaran 2011/2012.

0.028

0.05

Hipotesis nihil

ditolak

Hipotesis

alternatif

diterima.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

75

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pembuktian hipotesis di atas maka dapat dikaji

pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: hasil analisis deskriptif dapat

diperoleh nilai rata-rata post tes lebih besar 88,83 dari pada nilai rata-rata

pre tes 40,33. Hasil analisis non parametrik diperoleh nilai Z = -2.201

dengan P = 0.028, maka hipotesis berbunyi ada pengaruh secara signifikan

penerapan metode Analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan

pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas II semester II

SDN Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 diterima kebenarannya.

Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh penerapan metode

Analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan pada peserta didik

berkesulitan belajar menulis kelas II semester II SD Negeri Manahan

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Menurut Mercer dalam Abdurrahman (2003:199) kemampuan

menulis merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika

anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan

menulis, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari

berbagai bidang studi pada kelas berikutnya. Pendapat tersebut diperkuat

dengan penelitian Nuryati (2007:1) menyatakan bahwa keterampilan

menulis harus segera dikuasai oleh para siswa di SD karena keterampilan

ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD.

Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar-

mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan

menulis mereka. Siswa yang tidak mampu menulis dengan baik akan

mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua

mata pelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan

memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran, buku-

buku bahan penunjang dan sumber-sumber belajar tertulis lainnya.

Akibatnya, kemajuan belajarnya juga lambat dan terganggu dibandingkan

dengan teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan dalam menulis.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah-masaah kesulitan belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

76

menulis dan meningkatkan kemampuan menulis permulaan, perlu adanya

metode pengajaran menulis permulaan yang dapat membantu dan

mempermudahkan siswa belajar menulis permulaan.

Abdurrahman (1999: 226) mengungkapkan bahwa pelajaran

menulis mencakup menulis dengan tangan (menulis permulaan) dan

menulis ekspresif. Peserta didik SD kelas rendah dalam hal ini kelas II

yang diajarkan yaitu hanya menulis dengan tangan atau yang dikenal

dengan menulis permulaan. Menulis permulaan yang diberikan kepada

siswa kelas rendah yaitu pengenalan symbol atau kalimat yang bersifat

sederhana. Pembelajaran keterampilan menulis oleh guru kepada peserta

didik pada awal pembelajarannya sangat menentukan untuk selanjutnya

keterampilan menulis anak. Urutan yang tepat yang harus dikuasai peserta

didik harus sudah dapat digunakan dengan terampil karena sangat

menunjang anak dalam menulis selanjutnya.

Membaca sebagai dasar dari menulis maka sangat menentukan

ketika anak dapat membaca maka akan mempermudah anak dalam

menulis. Membaca dan menulis merupakan satu rangkaian dalam

pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan selanjutnya setelah

membaca adalah menulis. Membaca sebagai sarana untuk mendapatkan

informasi sedangankan menulis sebagai sarana untuk berkomunikasi. Salah

satu syarat untuk dapat menulis dengan baik dan benar, maka siswa harus

mengenal dan memahami jenis huruf beserta bunyinya, baik dalam

susunan huruf, suku kata, kata dan kalimat. Salah satu cara menhgajarkan

hubungan antara huruf dengan bunyi adalah dengan penerapan metode

analisis glass.

Menurut Mulyadi (2010 : 172 – 173) metode Analisis Glass

merupakan suatu metode pengajaran melalui pemecahan sandi kelompok

huruf dalam kata. Metode ini bertolak dari asumsi yang mendasari menulis

sebagai pemecahan sandi atau kode tulisan. Ada dua asumsi yang

mendasai metode ini. Pertama, proses pemecahan sandi (decoding ) dan

menulis ( reading ) merupakan kegiatan yang berbeda. Kedua, pemecahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

77

sandi mendahului menulis. Pemecahan sandi didefinisikan sebagai

menentukan bunyi yang berhubungan dengan suatu kata tertulis secara

tepat. Menulis didefinisikan sebagai menurutkan makna dari kata – kata

yang terbentuk tulisan. Jika anak tidak dapat melakukan pemecahan sandi

tulisan secara efesien, maka mereka tidak akan belajar menulis. Menulis

didefinisikan sebagai menurutkan kata-kata yang telah dibaca kedalam

tulisan. Kegiatan menulis diawali dengan kegiatan membaca, sehingga jika

dalam membaca anak sudah dapat memecahkan sandi dalam suku kata

maka anak dapat menulis dengan baik. Kegiatan menulis memiliki pola

yang sama dengan kegiatan membaca. Membaca pada dasarnya adalah

memaknai simbol menjadi ucapan sedangkan menulis adalah memaknai

simbol menjadi tulisan. Jadi pola pembelajaran membaca secara umum

sama dengan pola pembelajaran menulis sehingga diharapkan dalam

penggunaan metode Analisis Glass ini dapat meningkatkan kemampuan

menulis anak yang disertai dengan kemampuan membaca anak.

Proses pengajaran guru ketika memberikan pembelajaran terutama

menulis permulaan kepada anak dengan suasana yang dapat menumbuhkan

rasa senang pada anak, sehingga anak tidak merasa terpaksa ketika

melakukan menulis permulaan. guru juga harus pandai memilih metode

yang sesuai untuk menulis permulaan. Salah satu metode yang dapat

digunakan yaitu metode analisis glass. Metode analisis glass merupakan

pemecahan sandi dalam suku kata. Kata-kata yang telah tersusun dengan

rapi biasanya sangat sulit untuk anak dalam menuliskanya. Metode analisis

glass biasanya digunakan untuk membaca, karena membaca dan menulis

memiliki pola yang sama maka metode ini juga dapat digunakan untuk

menulis. Menulis merupakan hasil akhir dari membaca, sehingga jika anak

tidak dapat melakukan pemecahan sandi tulisan secara efisien, maka

mereka tidak akan belajar membaca dan menulis.

Penelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Septiana Dyah L

terhadap siswa kelas II SDN Petoran Surakarta tahun ajaran 2010/2011

yang mengalami kesulitan belajar membaca. Hasil penelitian diperoleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

78

kesimpulan bahwa metode Analisis Glass berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar membaca permulaan. Keterampilan membaca dan

keterampilan menulis memiliki pola yang secara umum sama, sehingga

penggunaan metode Analisis Glass juga dapat berpengaruh dalam prestasi

belajar menulis pada anak, sehingga proses pembelajaran anak di sekolah

tidak terhambat proses membaca dan menulis.

Kemampuan menulis permulaan pada anak berkesulitan menulis

dapat menggunakan berbagai macam metode pengajaran yang kreatif dan

menyenangkan, salah satunya adalah metode analisis Glass, karena

semakin anak senang, semakin mudah anak belajar menulis. Metode

analisis Glass dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,

kreatif dan inovatif.

Menurut Akhadiah dkk (1992:82) menyebutkan bahwa tujuan

menulis permulaan adalah agar anak dapat menulis dengan tulisan yang

terang,jelas, teliti dan mudah dibaca. Keterbatasan Penelitian ini yaitu

tidak mengukur hasil menulis anak dalam segi kualitas tulisan, karena

kualitas tulisan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kenakalan anak dan

motorik halus yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya

menitikberatkan pada kemampuan anak dalam menulis, anak dapat

menulis apa yang akan disampaikannya melalui tulisan tidak memandang

kualitas tulisan anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

79

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, diketahui

bahwa hasil Z hitung = - 2.201 dengan P = 0,028 pada taraf signifikasi 5%. Hasil

tersebut lebih kecil dari 0,05 dapat terbukti kebenarannya. Berdasarkan

penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternative yang

menyatakan “Ada pengaruh secara signifikan penerapan metode Analisis Glass

terhadap kemampuan menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan

belajar menulis kelas II semester II SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran

2011/2012”, dapat terbukti kebenarannya.

B. Implikasi

Berdasarkan kajian teori serta melihat hasil penelitian ini, akan

disampaikan implikasi yang berguna baik secara teoritis maupun secara praktis

dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada peserta didik.

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk:

a. Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai arti

pentingnya keterampilan menulis untuk peserta didik maupun metode

pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan kemampuan menulis

permulaan peserta didik SD Negeri Manahan Surakarta

b. Sebagai salah satu sumber acuan/referensi bagi peneliti lain yang akan

mengadakan penelitian mengenai masalah keterampilan menulis

c. Penerapan metode Analisis Glass pada menulis permulaan membantu siswa

berkesulitan menulis dalam menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan

tulisan (mengerjakan tugas menulis)

79

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PENGARUH METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS .../Pengar…menulis permulaan pada peserta didik dengan kesulitan belajar menulis kelas ii semester ii sd ... fakultas keguruan

80

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses

pembelajaran di SD Negeri Manahan Surakarta, yaitu dengan penerapan Metode

Analisis Glass terhadap kemampuan menulis permulaan pada peserta didik dengan

kesulitan belajar menulis kelas II semester II SD Negeri Manahan Surakarta.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

Guru hendaknya meningkatkan profesionalisme dengan memperluas

wawasan mengenai metode-metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif

serta menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan tersebut perlu

memperhatikan karakteristik serta memotivasi peserta didik sehingga peserta

didik lebih termotivasi dalam belajar, diantaranya dengan menggunakan

metode analisis Glass.

2. Bagi peserta didik

Peserta didik hendaknya menggunakan metode analisis Glass

sebagaimana yang diajarkan di sekolah untuk meningkatkan kemampuan

menulis permulaan sehingga dapat memperlancar peserta didik dalam

menulis permulaan.

3. Bagi Sekolah

Sekolah dapat menggunakan metode Analisis Glass dalam

memperkaya metode pembelajaran untuk diterapkan di kelas II SD Negeri

Manahan Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user