PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan...

171
i PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 1 Karanganyar Kebumen, Kelas VII, Materi Besaran dan Satuan, Semester Gasal, Tahun Pelajaran 2009 / 2010) TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains OLEH: SUHARJO S830908224 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan...

Page 1: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

i

PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS

DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA

(Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 1 Karanganyar Kebumen, Kelas VII, Materi Besaran dan Satuan, Semester Gasal, Tahun Pelajaran 2009 / 2010)

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains

OLEH: SUHARJO S830908224

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

ii

PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN

KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

(Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 1 Karanganyar Kebumen, Kelas VII, Materi Besaran dan Satuan, Semester Gasal, Tahun Pelajaran 2009 / 2010)

Disusun Oleh:

Suharjo

S830908224

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Tanggal : ..………………….2010

Dewan Pembimbing:

Jabatan Nama Tanda Tangan

Pembimbing I: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M. Pd …………..

NIP. 19520116 198003 1 001

Pembimbing II: Dra. Suparmi, MA, Ph.D …………..

NIP. 19520915 197603 2 001

Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Sains

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M. Pd NIP. 19520116 198003 1 001

Page 3: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

iii

PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN

KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

(Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 1 Karanganyar Kebumen, Kelas VII, Materi Besaran dan Satuan, Semester Gasal, Tahun Pelajaran 2009 / 2010)

Disusun Oleh:

Suharjo S830908224

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Dewan Penguji

Jabatan N a m a Tanda Tangan Tanggal Ketua Prof. Dr. H. Ashadi. ..…………. …….....…. NIP. 19510702 197501 1 001

Sekretaris Drs. Cari MA. MSc. Ph.D ..…………. …….....…. NIP. 131472636

Anggota Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd ..…………. …….....…. NIP. 19520116 198003 1 001

Anggota Dra. Suparmi, MA, Ph.D ..…………. …….....…. NIP. 19520915 197603 2 001

Mengetahui

Ketua Program Pendidikan Sains

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd NIP. 19520116 198003 1 001

Direktur PPs UNS,

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 19570820 198503 1 004

Page 4: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,saya :

Nama : SUHARJO

NIM : S.830908224

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul: PENGARUH METODE

DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI

BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA (Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 1 Karanganyar Kebumen

Tahun Pelajaran 2009 / 2010) adalah karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya

dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Februari 2010

Yang membuat pernyataan

Suharjo NIM.S.830908224

Page 5: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

v

ABSTRAK Suharjo, S.830908224, 2010. "Pengaruh Metoda Diskusi dan Pemberian Tugas Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pembelajaran Fisika pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Karanganyar Semester I Tahun Pelajaran 2009 / 2010)" Tesis, Pembimbing I: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, Pembimbing II: Dra. Suparmi, MA.Ph.D, Program Studi Pendidikan Sains, Program Pasacasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1). Perbedaan prestasi belajar Fisika terhadap penggunaan metode Diskusi dan Pemberian Tugas, (2). Perbedaan prestasi belajar Fisika pada tingkat Motivasi Berprestasi siswa tinggi dan rendah, (3). Perbedaan prestasi belajar Fisika pada tingkat Kreativitas siswa tinggi dan rendah, (4). Interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Fisika, (5). Interaksi antara metode pembelajaran dengan krativitas siswa terhadap prestasi belajar Fisika, (6). Interaksi antara motivasi berprestasi dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika, (7). Interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi, dan krativitas siswa terhadap prestasi belajar Fisika. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan telah dilaksanakan pada bulan Juli 2009 – Januari 2010 di SMP Negeri 1 Karanganyar.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan penentuan sampel menggunakan teknik Cluster random sampling, terdiri dari 2 kelas. Kelas VII B menggunakan metode diskusi dan kelas VII C menggunakan metode pemberian tugas. Data diambil dari tes untuk prestasi belajar siswa, sedangkan angket untuk motivasi berprestasi dan kreativitas siswa. Untuk uji hipotesis menggunakan ANOVA dengan desain faktorial 2 x 2 x 2.

Dari data analisis bisa disimpulkan bahwa: (1).Tidak ada perbedaan prestasi belajar Fisika terhadap penggunaan metode Diskusi dan Pemberian Tugas, (p-value = 0,658 > 0,050); (2). Ada perbedaan prestasi belajar Fisika pada tingkat Motivasi Berprestasi siswa tinggi dan rendah, (p-value = 0,041 < 0,050); (3). Ada perbedaan prestasi belajar Fisika pada tingkat Kreativitas siswa tinggi dan rendah, (p-value = 0,001 < 0,050). (4). Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Fisika, (p-value = 0,155 > 0,050); (5). Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan krativitas siswa terhadap prestasi belajar Fisika, (p-value = 0,783 > 0,050); (6). Ada interaksi motivasi berprestasi dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika, (p-value = 0,017 < 0,050) (7). Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi, dan krativitas siswa terhadap prestasi belajar Fisika, ((p-value = 0,719 > 0,050). Semua siswa memberikan respon positif bagi yang memiliki motivasi berprestasi dan kreativitas siswa tinggi maupun rendah terhadap penggunaan metode diskusi dan pemberian tugas.

Page 6: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

vi

ABSTRACT

Suharjo, S830908224, 2010. "The effect of student’s discussion and recitation method overviewed from student’s motivation and creativity. (case study of physical quantity and unit for seventh grade students of SMP N 1 Karanganyar Academic Year 2009 / 2010). The Thesis, advisor I: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, advisor II: Dra. Suparmi, MA.Ph.D, Science Education Program of Post Graduate Work, Sebelas Maret University of Surakarta.

The purposes of the research are to know: (1). the different of student achievement between students who learn using discussion and recitation methods (2). the different of student’s achievement between students who have high and low prior knowledge, (3). the different of students achievement between students who have high and low level creativity, (4). the interaction between discussion and recitation methods and students prior knowledge, (5). the interaction between discussion and recitation methods and students creativity (6). the interaction between motivation and creativity (7). the interaction among discussion and recitation methods, motivation, and students creativity. The research used experimental method and was conduced from July 2009 – January 2010 at SMP N 1 Karanganyar

The population was all students in grade VII and sample was taken using cluster random sampling, consisted of 2 classes, VII B treated using discussion method and VII C treated using recitation method. The data was collected using test method for students’ achievement and creativity, and questionere for student motivation. The hypotheses were tested using ANOVA with 2 x 2 x 2 factorial design.

From the data analysis can be concluded that: (1). there is no differences in students’ achievement between students who learn using discussion and recitation methods, (p-value = 0,658 > 0,050); (2).there is a difference in students’ achievement between students who have high and low motivation, (p-value = 0,041 < 0,050); (3). there is a difference in students’ achievement between students who have high and low creativity level, (p-value = 0,001 < 0,050). (4). there is no interaction between teaching learning methods and student motivation, (p-value = 0,155 > 0,050); (5). there is no interaction between teaching learning method and students creativity, (p-value = 0,783 > 0,050); (6). there is interaction between prior knowledge and creativity (p-value = 0,017 < 0,050) (7). there is no interaction among discussion and recitation methods, motivation, and student creativity (p-value = 0,719 > 0,050). So there are interaction between learning methods, prior knowledge, and performance of student creativity to the learning achievement of science. All the students who have high or low achievement level, motivation and creativity, give positive responses to the using of discussion and recitation methods.

Page 7: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

vii

MOTTO

v Satu menit kesuksesan menghapus kegagalan bertahun-tahun (Robert

Browing)

v Untuk hal-hal yang harus kita pelajari sebelum melakukannya, pelajarilah

dengan mengerjakannya (Aristoteles)

Page 8: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

Istri dan anak-anaku tercinta

Sahabat-sahabatku Pendidikan Sains angkatan September 2008

Almamaterku

Page 9: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alla SWT yang telah

melimpahkan rohkmat hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh Metode diskusi Dan Pemberian

Tugas Ditinjau Dari Motivasi Dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar

Siswa” (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten

Kebumen Pada Materi Besaran dan Satuan Tahun Pelajaran 2009 / 2010 Semester

Gasal) untuk memenuhi sebagaian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama Fisika.

Penyelesain dalam penulisan penelitian ini tidak terlepas bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Pasca Sarja Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan

memberikan segala fasilitas kepada penulis dalam menempuh pendidikan pada

program pasca sarjana.

2. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sains Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Dosen

Pembimbinga Mata Kuliah Metodologi Penelitian, yang telah memberikan

dorongan semangat, pengarahan, pemikiran yang sangat berharga dalam

penyusunan penelitian ini.

3. Ibu Dra. Suparmi MA, Ph.D selaku pembimbing yang telah memberikan

sumbangan pemikiran dan pengarahan yang sangat berharga selama

penyusunan penelitian ini.

Page 10: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

x

4. Segenap dosen Program Pascasarjana Program Pendidikan Sains Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Drs. Cari, MA, M.Sc, Ph.D, Prof. Dr. Sutarno, M.Sc,

Ph.D, Dr. Sentot, Dr. Ashadi, Drs. Haryono, M.Pd, Prof. Drs. Suranto, M.Sc.

Ph.D, Drs. M. Masykuri, M. Si, Dr. Sarwanto, S.Pd, M. Si. yang telah

memberikan pendalaman ilmu kepada penulis.

5. Kepala SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen yang nantinya akan

memberikan ijin penelitian.

6. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah

SWT memberi imbalan yang sebanyak-banyaknya.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun

senantuiasa penulis harapkan. Semoga segala amal baik Bapak / Ibu dan rekan–

rekan mendapat imbalan pahala yang setimpal dari Alloh SWT, dan apabila dalam

penyusunan tesis penelitian ini banyak kekurangan dan kesalahan kami mohon

maaf yang sebesar–besarnya.

Surakarta, Februari 2010

Penulis

Page 11: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRACT ...................................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................... 12

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 13

D. Perumusan Masalah .................................................................... 14

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 14

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 15

Page 12: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xii

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN

MASALAH...................................................................................... 17

A. Kajian Teori ........................................................................... 17

1. Masalah Belajar................................................................ 17

2. Metode Diskusi ............................................................... 26

3. Metode Pemberian Tugas................................................. 29

4. Motivasi Berprestasi ........................................................ 34

5. Kreativitas ........................................................................ 42

6. Prestasi Belajar................................................................. 47

7. Materi Besaran dan Satuan .............................................. 52

B. Penelitian Yang Relevan ....................................................... 67

C. Kerangka Berpikir.................................................................. 69

D. Hipotesis................................................................................. 75

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 77

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 77

B. Metode Penelitian ................................................................. 78

C. Penetapan Populasi dan Sampel........................................... 79

D. Instrumen Penelitian ............................................................. 80

E. Variabel Penelitian................................................................ 82

F. Tahapan Penelitian................................................................ 83

G. Uji Coba Instrumen .............................................................. 84

H. Teknik Analisis Data............................................................. 96

Page 13: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 109

A. Deskripsi Data....................................................................... 109

B. Pengujian Prasyarat Analisis................................................. 117

C. Pengujian Hipotesis............................................................... 119

D. Pembahasan Hasil Analisis Data........................................... 125

E. Keterbatasan Penelitian......................................................... 138

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................ 139

A. Kesimpulan .......................................................................... 139

B. Implikasi................................................................................ 141

C. Saran-saran ........................................................................... 144

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 146

LAMPIRAN – LAMPIRAN............................................................................ 149

Page 14: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 2.1 Bentuk-bentuk belajar .................................................................... 24

Tabel 2.2 Satuan baku dan satuan tak baku ................................................... 55

Tabel 2.3. Satuan-satuan pada besaran pokok ................................................ 56

Tabel 2.4. Satuan-satuan pada besaran turunan .............................................. 57

Tabel 2.5. Kesetaraan satuan panjang. ............................................................ 59

Tabel 2.6. Kesetaraan satuan massa................................................................ 62

Tabel 2.7. Kesetaraan satuan waktu................................................................ 64

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian ........................................................................... 77

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian..................................................................... 78

Tabel 3.3 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Penilaian Kognitif. 86

Tabel 3.4 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Kreativitas............. 86

Tabel 3.5 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Motivasi ................ 87

Tabel 3.6 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Penilaian Kognitif 89

Tabel 3.7 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Kreativitas........... 89

Tabel 3.8 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen motivasi .............. 90

Tabel 3.9 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif ....... 92

Tabel 3.10 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Kreativitas ................... 92

Tabel 3.11 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Motivasi....................... 93

Tabel 3.12 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif.... 95

Tabel 3.13 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kreativitas

Siswa ............................................................................................. 95

Tabel 3.14 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Motivasi .. 95

Page 15: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xv

Tabel 3.15 Tata letak pada rancangan anava tiga jalan isi sel tidak sama ...... 100

Tabel 3.16 Rangkuman hasil anava tiga jalan................................................. 105

Tabel 4.1 Deskripsi Data Nilai Prestasi Belajar Fisika................................ 109

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi belajar Fisika Pada Kelas

Metode Diskusi ............................................................................ 110

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi belajar Fisika Pada Kelas

Metode Pemberian Tugas ............................................................. 110

Tabel 4.4 Deskripsi Data Skor Motivasi Berprestasi siswa.......................... 112

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi pada Kelas Metode

Diskusi........................................................................................... 113

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Motivasi pada Kelas Metode Pemberian Tugas113

Tabel 4.7 Deskripsi Data Kreativitas Siswa.................................................. 115

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kreativitas pada Kelas Metode Diskusi ...... 116

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Kreativitas pada Kelas Metode Pemberian

Tugas ............................................................................................. 116

Table 4.10 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Penelitian.......................... 118

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas................................................ 119

Tabel 4.12 Rangkuman ANAVA Tiga Jalan Prestasi Belajar Fisika ............ 120

Tabel 4.13 Rangkuman Anova Satu Jalan Prestasi Belajar dan Faktor

Motivasi......................................................................................... 122

Tabel 4.14 Rangkuman Anova Satu Jalan Prestasi Belajar dan Faktor

Kreativitas .................................................................................... 123

Tabel 4.15 Rangkuman Probabilistik Interaksi............................................... 124

Tabel 4.16 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi Faktor Metode Diskusi dan

Motivasi Berprestasi...................................................................... 130

Tabel 4.17 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi dengan Faktor Metode

Pemberian Tugas dan Motivasi Berprestasi .................................. 131

Page 16: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xvi

Tabel 4.18 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi dengan Faktor Metode

Diskusi dan Kreativitas ................................................................. 133

Tabel 4.19 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi dengan Faktor Metode

Pemberian Tugas dan Kreativitas.................................................. 134

Page 17: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan Antara Besaran, Nilai dan satuan ............................... 53

Gambar 2.2 Mistar ........................................................................................... 59

Gambar 2.3 Jangkaa Sorong ............................................................................ 60

Gambar 2.4 Mikrometer Skrup ........................................................................ 61

Gambar 2.5 Satuan Massa................................................................................ 61

Gambar 2.6a. Neraca Dua Lengan ................................................................... 63

Gambar 2.6b. Neraca Dua Lengan................................................................... 63

Gambar 2.7 Alat Pengukur Waktu (Arloji)...................................................... 64

Gambar 2.8 Alat Pengukur Waktu (Stopwath) ................................................ 65

Gambar 4.1 Histogram Prestasi Belajar Fisika pada kelas Metode Diskusi ... 111

Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar Fisika pada kelas Metode Pemberian

Tugas ............................................................................................. 111

Gambar 4.3 Histogram skor Motivasi Berprestasi siswa pada kelas Metode

Diskusi .......................................................................................... 114

Gambar 4.4 Histogram skor Motivasi Berprestasi siswa pada kelas Metode

Pemberian Tugas........................................................................... 114

Gambar 4.5 Histogram skor Kreativitas siswa pada kelas Metode Diskusi .. 116

Gambar 4.6 Histogram skor Kreativitas siswa pada kelas Metode Pemberian

Tugas ............................................................................................. 117

Gambar 4.7 Grafik Uji ANOM Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Belajar

Físika ............................................................................................. 122

Gambar 4.8 Grafik Uji ANOM Kreativitas terhadap Prestasi Belajar Físika. 123

Gambar 4.9 Grafik interaksi faktor Motivasi berprestasi dan Kreativitas

terhadap Prestasi............................................................................ 124

Gambar 4.10 Grafik Uji ANOM Metode terhadap Prestasi Belajar Física ..... 127

Page 18: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xviii

Gambar 4.10 Grafik interaksi Metode pembelajaran dan Motivasi berprestasi

terhadap Prestasi Belajar Besaran dan satuan ............................... 132

Gambar 4.11 Grafik interaksi Metode pembelajaran dan Kreativitas terhadap

Prestasi Belajar Besaran dan satuan.............................................. 134

Gambar 4.13 Grafik efek mean faktor Metode pembelajaran, Motivasi berprestasi

dan Kreativitas terhadap Prestasi Belajar Besaran dan satuan ..... 137

Page 19: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus kelas Demonstrasi ....................................................... 149

Lampiran 2. RPP Diskusi.............................................................................. 151

Lampiran 3. RPP Tugas ............................................................................... 168

Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Berprestasi .................... 185

Lampiran 5. Instrumen Angket Motivasi Berprestasi .................................. 186

Lampiran 6. Kisi-kisi Angket Kreativitas Belajar Físika.............................. 198

Lampiran 7. Instrumen Angket Kreativitas Belajar Físika ........................... 198

Lampiran 8. Kisi-kisi Prestasi Belajar ........................................................ 213

Lampiran 9. Soal Tes Prestasi Belajar .......................................................... 214

Lampiran 10. Hasil Uji Coba Motivasi berprestasi ....................................... 220

Lampiran 11. Hasil Uji Coba Kreativitas ..................................................... 221

Lampiran 12. Hasil Uji Coba Prestasi Belajar ............................................... 222

Lampiran 13. Data Hasil Penelitian ............................................................... 223

Lampiran 14. Deskripsi Data ........................................................................ 226

Lampiran 15. Analisis Data Penelitian ......................................................... 229

Lampiran 16. Uji Hipótesis ........................................................................... 236

Lampiran 17. Data Murni............................................................................... 252

Lampiran 18. Hasil Try Out Motivasi berprestasi ......................................... 256

Lampiran 19. Hasil Try Out Kreativitas ........................................................ 257

Lampiran 20. Hasil Try Out Prestasi Belajar ................................................. 258

Lampiran 21. Ijin Penelitian..........................................................................

Page 20: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka meningkatkan pendidikan dan peningkatan pembangunan

nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya manusia yang

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,

berkepribadian, maju, tangguh, mandiri, cerdas dan kreatif, terampil berdisiplin,

profesional, bertanggung jawab dan berproduksi serta sehat jasmani dan rohani

maka diperlukan perbaikan dalam bidang pendidikan. Hal ini sesuai yang

tercantum dalam GBHN 1993 (TAP MPR RI NO.II/MPR/1993 tentang GBHN).

Perbaikan di bidang pendidikan perlu diadakan usaha-usaha untuk menuai

hasil belajar yang baik, terutama dalam proses belajar mengajar. Untuk mencapai

tujuan tersebut Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan

lembaga-lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta dengan melalui

peningkatan mutu guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan sarana dan

prasarana pendidian yang memadai. Peningkatan mutu guru di dalamnya

menyangkut maslah peningkatan: penguasaan materi, kemampuan memilih

metode yang tepat, kemapuan mengelola kelas, menggunkan alat peraga yang

efektif dalam menyampaikan materi pelajaran.

Conny Semiawan (1992: VII) berpendapat bahwa “kita tidak dapat

mengharapkan kemajuan yang pesat dan berarti dalam dunia pendidikan tanpa

membenahi proses belajar mengajar”. Dalam kurun waktu lebih dari 60 tahun

Page 21: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxi

Negara Indonesia merdeka, kita semakin menyadari kekurangan–kekurangan yang

mendasar. Salah satu kekurangan itu justru pada inti kegiatan pendidikan itu

sendiri yaitu proses belajar mengajar yang melibatkan anak didik dan pendidik

yaitu guru dan mutlak mendapatkan kemajuan yang pesat dan berarti khususnya

dalam pendidikan, maka kegiatan proses belajar mengajar perlu adanya

pembenahan-pembenahan, sehingga duduk, mendengar, mencatat dan

menghafalkan perlu dikembangkan cara belajar siswa aktif. Proses belajar

mengajar memerlukan adanya langkah-langkah yang sistematis untuk mencapai

hasil yang diharapkan.

S. Nasution, (1982 : 75) “faktor pengajar yaitu guru juga mempunyai proses

belajar mengajar, seperti kepribadian, pengalaman mengajar, kemampuan dan

metode penyampaian serta motivasi”. Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan

dengan baik jika terdapat interaksi antara guru dengan siswa dan juga antar siswa

dengan siswa itu sendiri. Sehingga kreatifitas guru dalam memilih, merancang dan

melakukan pendekataan teknik dan metode dalam proses belajar mengajar sangat

diperlukan. Namun demikian hasil dari belajar siswa tersebut, masih banyak

dipengaruhi beberapa faktor, baik yang timbul dari luar maupun dari dalam anak

itu sendiri. Misalnya sarana prasarana, alat peraga, buku dan sumber belajar.

metode pembelajaran yang digunakan ,kemampuan siswa, kesiapan, minat,

intelegensi motivasi dan kreatifitas siswa.

Pelajaran fisika mempunyai peranan dan pengaruh yang sangat besar

terhadap kehidupan sehari-hari maupun dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan

teknologi, karena fisika merupakan sarana untuk berfikir logis dan dedukatif

Page 22: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxii

sehingga penguasaan materi fisika bagi siswa sangatlah penting untuk

pengembangan di masa mendatang. Pada semester pertama kelas tujuh SMP

materi materi yang diajarkan meliputi pengukuran yang didalamnya memuat

besaran dan satuan,asam,basadan garam,klasifikasi materi,konsep zat,pemuaian,

kalor dan perpindahan, perubahan zat,reaksi fisika dan kimia .Materi besaran dan

satuan merupakan materi yang banyak diaplikasikan pada kehidupan sehari – hari

dan juga dasar daripembelajaran pada materi fisika yang lain. Kenyataan di

lapangan menunjukkan bahwa minat belajar fisika masih rendah, prestasi belajar

fisika materi besaran dan satuan belum menunjukan hasil yang diharapkan.

Bahkan mata pelajaran fisika masih dianggap pelajaran yang menakutkan

sehingga prestasi belajar fisika masih di bawah prestasi belajar mata pelajaran

yang lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian, ulangan umum, rata-rata

nilainya menunjukkan hasil yang kurang dari yang diharapkan.

Guru adalah “salah satu faktor yang menentukan keberhasilan peserta didik

dalam belajar. Mendidik merupakan perbuatan yang kompleks, dituntut

kemampuan personal, profesional dan sosiokultural secara terpadu dalam proses

belajar mengajar” (Mulyoto dalam Subri Sutikno, 2003: V). Dalam Proses

pembelajaran, guru harus memperhatikan perkembangan kreativitas peserta didik

yang bersangkutan. Dikatakan kompleks karena dituntut penguasaan materi dan

metode teori dan praktek dalam interaksi dengan peserta didik, juga karena

sekaligus mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai dan

ketrampilan dalam proses belajar mengajar. Menjadikan keharusan bagi guru

Page 23: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxiii

untuk mempelajari, memahami dan mendalami hal-hal yang berkaitan dengan

pendidikan dan proses belajar mengajar.Metode pembelajaran

Guru yang efektif adalah mampu menerapkan kurikulum dan metode

mengajar yang inovatif serta mampu memperluas dan menambah pengetahuan

metode-metode pembelajaran, dan menjadi guru yang memiliki kompetensi

profesional artinya kompetensi profesional guru adalah sebagai penguasaan yang

luas, mendalam dari bidang studi yang diajarkan serta memilih dan menggunakan

berbagai metode mengajar di kelas. Proses pendidikan memang harus terencana

dan sistematis agar hasil yang diperoleh bisa optimal.

Menurut Wina Sanjaya (2006: 2) “Proses pendidikan yang terencana itu

diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, hal ini

berarti pendidikan tidak boleh mengesampingkan proses belajar”. Pendidikan

tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana

memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri anak. Dengan

demikian dalam pendidikan antara proses dan hasil belajar harus berjalan secara

seimbang. Pendidikan yang hanya mementingkan salah satu diantaranya tidak

akan dapat membentuk manusia yang berkembang secara utuh.

Suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik dapat

mengembangkan potensi dirinya, ini berarti proses pendidikan itu harus

berorientasi pada siswa (student active learning). Pengetahuan dasar yang

diperoleh diharapkan dapat dikembangkan di dalam diri siswa, sehingga di dalam

diri siswa dapat terbentuk sikap ilmiah yang akan mewarnai setiap tindakan dan

sikap dalam kehidupan sehari-hari, dan tentunya dapat juga digunakan untuk

Page 24: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxiv

mengembangkan potensi diri, daya kreasi dan inovasi yang dimiliki siswa dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global.

Disamping itu kekurangtepatan pemilihan metode pembelajaran adalah

termasuk penyebabnya. Kecenderungan para guru untuk menggunakan metode

pembelajaran yang konvensional yaitu ceramah sudah menjadi kebiasaan,

walaupun banyak metode dan pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif,

seperti pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem based learning),

inkuiri, inkuiri terbimbing, diskusi, eksperimen, demontrasi, metode proyek,

metode resitasi atau pemberian tugas, tanya jawab, observasi, pengajaran otentik,

pengajaran berbasis kerja dan masih banyak lagi metode inovatif lainnya,

sehingga metode ceramah yang digunakan di dalam pembelajaran berujung pada

kejenuhan siswa untuk menerima pelajaran IPA Fisika yang semestinya sangat

menarik berubah menjadi membosankan. Upaya pemerintah dan para pemerhati

pendidikan telah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi agar para guru

tidak lagi menggunakan metode ceramah atau diskusi informasi dalam

pembelajaran IPA Fisika dan beralih kepada metode pembelajaran yang inovatif

dan variatif (innovative and varieative learning) adalah dengan banyak

menawarkan dan mensosialisasikannya melalui: pelatihan-pelatihan, workshop,

seminar, lokakarya, LKG, dan MGMP maupun dalam forum-forum ilmiah.

Akibat dari keengganan para guru menggunakan metode pembelajaran yang

inovatif dan variatif salah satunya adalah kurangnya interaksi antara siswa dan

guru. Metode ceramah cenderung hanya satu arah, sehingga menyebabkan siswa

kurang berani mengemukakan pendapatnya, karena tidak ada kesempatan untuk

Page 25: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxv

bertanya, berdiskusi ataupun mengeluarkan pendapatnya. Kreativitas siswa juga

akan terhenti karena siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan ide-

idenya yang kreatif, Kreativitas (creativity) siswa adalah termasuk salah satu

faktor internal yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Proses

pembelajaran pada hakekatnya adalah untuk mengembangkan aktifitas dan

kreativitas (activity and creativity) siswa melalui berbagai interaksi dan

pengalaman belajar. Dalam berbagai penelitian oleh Gibb, dapat disimpulkan

bahwa Kreativitas dapat dikembangkan dengan jalan memberi kepercayaan,

komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat.

Menurut Uzer Usman dan Setiawati (1993: 11-12) “Dalam kegiatan belajar-

mengajar anak golongan kreatif lebih mampu menemukan masalah-masalah dan

mampu memecahkannya pula, sehingga guru perlu memberi kesempatan yang

seluas-luasnya kepada anak yang kreatif sehingga bakat dan minatnya dapat

berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya”. Untuk itu maka kreativitas

peserta didik dalam proses pembelajaran sangat penting untuk diperhatikan dan

dikembangkan.

Runco dalam A. Iskak (2006: 6) mengatakan: “Creativity is the ability to

think about something in a novel and unusual ways and to come up with

unconventional problems”. Kreativitas adalah kemampuan dalam menggunakan

pikiran (cognitive) untuk menemukan sesuatu yang baru dan memecahkan

masalah dengan cara-cara yang berbeda dari yang sudah ada (unusual,

unconventional solution). Modalitasnya adalah bahwa siswa memiliki

kemampuan berpikir, yang kemudian digunakan untuk obyek kerja yaitu

Page 26: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxvi

pemecahan masalah-masalah (menemukan sesuatu yang baru) yang pada intinya

juga bagaimana siswa dapat memecahkan masalah-masalah (problem solving)

dalam sains (IPA Fisika)

Disamping kreativitas, di dalam belajar peserta didik memiliki kekhasan

gaya berpikir masing-masing. Menurut Bobby DePorter dan Paul Hernacki (2007:

122) “untuk menentukan dominasi otak dan bagaimana memproses informasi

maka digunakan model yang dikembangkan oleh Gregorc. Kajian investigasinya

menyimpulkan ada dua dominasi otak, yaitu persepsi konkret dan abstrak,

kemampuan pengaturan secara sekuensial dan acak”. Dalam proses pembelajaran

kadang seorang guru dibuat bingung oleh peserta didiknya dengan sikap-sikap

yang kadang membuat emosi, tetapi perlu disadari bahwa setiap peserta didik

memiliki gaya berpikir yang berbeda. Bobby DePorter dan Paul Hernacki

membagi Gaya Berpikir menjadi empat yaitu: Sekuensial Abstrak, Sekuensial

Konkret, Acak Abstrak dan Acak Konkret. Orang yang termasuk dalam dua

kategori sekuensial cenderung memiliki dominasi otak kiri, dan orang yang

berpikir secara acak cenderung memiliki dominasi otak kanan. Disinilah

pentingnya seorang guru menyadari sehingga seorang guru tidak salah dalam

memilih metode pembelajaran yang digunakan.

Cronbach mengatakan bahwa: Learning is shown by a change in behavior

as a result of experience, demikian juga Spears memberi batasan: Learning is to

observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow

direction, atau Geoch mengatakan: Learning is a change in performance as a

result of practice. Maka menurut Sardiman (2007: 20) “Belajar itu senantiasa

Page 27: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxvii

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain

sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subyek belajar itu mengalami

atau melakukannya, jadi tidak verbalistik”. Dari pendapat tersebut maka dapat

dikatakan bahwa dalam pembelajaran IPA Fisika siswa di dalam belajar harus bisa

mengalami dan melakukan serta merasakannya sendiri.

Ilmu Pengetahuan Alam (science) dewasa ini berkembang begitu pesat,

terutama di bidang Fisika. Teknologi sudah sangat maju, untuk itu seorang guru

IPA semestinya harus menerapkan metode-metode pembelajaran yang variatif dan

inovatif yang dapat mendukung kreativitas siswa agar dapat muncul dan

berkembang seiring dengan modalitas gaya berpikir yang sudah dimiliki oleh para

peserta didik masing-masing. Guru jangan hanya berorientasi semata-mata pada

hasilnya saja, akan tetapi harus juga tetap memperhatikan prosesnya, sehingga

para guru dituntut untuk cerdas memilih metode pembelajaran yang tepat yang

sesuai dengan sifat mata pelajaran, dan materi yang akan diajarkan.

Besaran dan Satuan adalah salah satu materi yang penting dalam IPA Fisika

dan agak sulit karena hasil belajar siswa belum memenuhi KKM yang dipatok.

Disamping itu materi ini juga sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari

baik yang berkaitan dengan kegiatan di seputar rumah atau masyarakat maupun

sampai pada penerapan teknologi dan industri, serta penghematan energi.

Sehingga Besaran dan Satuan sangat baik untuk dibahas.

Pembelajaran berbasis masalah, adalah suatu model pendekatan

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa

Page 28: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxviii

untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah,

serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi

pelajaran. Dari sini jelas bahwa dunia nyata (contextual) dan segala permasalahan

perlu mendapat jawaban-jawaban yang tepat, untuk itulah metode ini sangat

diperlukan. Supaya pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada

pelaksanaannya bisa berjalan efektif dan efisien maka, pada pelaksanaanya juga

dapat digunakan dengan metode-metode yang sesuai dengan materi yang

diajarkan maupun model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Metode diskusi salah satu metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh

guru. Dalam metode diskusi terdapat interaksi antara dua atau lebih dari individu

yang terlibat saling tukar menukar pendapat atau informasi, memecahkan masalah

dapat juga semua aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar maupun pengamat.

Metode diskusi dalam proses belajar mempunyai beberapa keunggulan.

Roestiyah N.K (1986: 74) menjelaskan tentang kebaikan metode diskusi sebagai

berikut (1). Menyadarkan siswa bahwa setiap masalah dapat dipecahkan dengan

berbagai cara bukan hanya dengan satu cara saja. (2). Menyadarkan siswa bahwa

dengan berdiskusi mereka saling mengemuakakan pendapat secara konstruktif

sehingga dapat diperoleh suatu keputusan yang lebih baik. (3). Membiasakan

siswa suka mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan

pendapatnnya sendiri sehingga tunbuh sikap toleran. (4). Menumbuhkan

kesanggupan pada siswa untuk merumuskan pikirannya secara teratur dalam

bentuk pendapat yang dapat diterima orang lain.

Page 29: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxix

Sedangkan Mulyani Sumantri (2001: 125) menjelaskan tentang kekuatan

metode diskusi sebagai berikut (1). Dapat mendorong partisipasi siswa secara

aktif baik sebagai partisipan, penanya, penyanggah maupun sebagai moderator.

(2). Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa ataupun

terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah. (3). Menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis dan partisipasi demokratis. (4). Melatih kestabilan

emosi dengan menghargai dan menerima pendapat orang lain dan tidak

memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi dan menerima

(take and give). (5). Keputusan yang diambil kelompok akan lebih baik daripada

berfikir sendiri. Dari pendapat Rostiyah dan Mulyani, pada prinsipnya kebaikan

diskusi adalah dapat menyadarkan siswa bahwa setiap masalah dapat diselesaikan

dengan cara mengkomunikasikan pendapat pribadi dengan mendengarkan

pendapat orang lain, dan penyelesaian masalah lebih dapat dipertanggung

jawabkan. Diskusi dapat mengaktifkan siswa untuk berfrkir kritis dan kreatif.

Dengan metode diskusi, hasil yang diharapkan siswa mampu memecahkan

masalah yang diberikan oleh guru dengan cara menghubungkan permasalahan

dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. dalam pernyataan berikut dan mampu

menjelaskan dihadapan siswa lain maupun guru.

Selain pembelajaran menggunakan metode diskusi pembelajaran juga dapat

dilakukan dengan menggunakan metode pemberian tugas. Metode ini merupakan

cara menyajikan meteri pelajaran melelui penugasan siswa untuk melakukan suatu

pekerjaan. Jenis pemberian tugas dapat secara individu atau kelompok (Petunjuk

atau pelaksanaan KBM, 1995). Pemberian tugas dalam kehidupan sehari-hari

Page 30: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxx

sering disebut pekerjaan rumah, yaitu tugas khusus pada siswa untuk mengerjakan

sesuatu di luar jam pelajaran. Dengan memberi pekerjaan rumah atau tugas–tugas

diluar jam pelajaran yang disusun sedemikian rupa melatih sifat kemandirian, rasa

tanggung jawab dan kedisiplinan siswa, yang ikut mempengaruhi dalam prestasi

belajar. Selanjutnya Winarno Surakhmat (2004), menyatakan bahwa “tugas

pekerjaan rumah merupakan salah satu metode mengajar, yaitu metode pemberian

tugas belajar (resitasi), metode ini tidak sekedar memberi tugas untuk dikerjakan

di rumah saja, tetapi dapat juga di laboratorium, di perpustakaan atau di tempat-

tempat lain baik secara individu maupun secara kelompok”. Tujuan dari

pemberian tugas atau pekerjaan rumah dalam proses belajar mengajar yaitu

memberi kesempatan untuk melatih hal-hal yang dipelajari, atau menyelidiki hal-

hal yang berhubungan dengan apa yang sedang dipelajari peserta didik.

Disamping itu tugas pekerjaan rumah merupakan latihan untuk menemukan cara-

cara belajar yang baik, pemberian tugas dapat dilakukan sebelum dan sesudah

proses belajar mengajar di kelas. Tugas sebelum proses belajar mengajar

dimaksudkan agar dapat menciptakan kaitan yang kuat antara rangsangan yang

berupa materi pelajaran dengan respon yang berupa kesiapan belajar. Sedangkan

tugas setelah proses belajar mengajar dimaksudkan agar setelah proses belajar

mengajar kemampuan yang telah terbentuk dari belajar akan semakin kuat

tertanam dalam diri siswa dan semakin bertahan lama.

Pembelajaran fisika bertitik dari pembelajaran yang bertujuan untuk

meningkatkan ketelitian pengamatan dan melaksanakan aktivitas ilmiah hal ini

Page 31: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxi

mengandung, pengertian bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus dilibatkan

secara keseluruhan. Berdasar latar belakang masalah, penulis melakukan

penelitian guna mengetahui keefektifan pembelajaran Fisika dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran dengan metode diskusi dan pemberian

tugas ditinjau dari motivasi berprestasi dan kreativitas siswa untuk konsep besaran

dan satuan. Karena itu penulis mengambil judul penelitian “Pengaruh metode

diskusi dan pemberian tugas ditinjau dari motivasi berprestasi dan kreativitas

siswa terhadap prestasi belajar siswa.” Penelitian dilakukan pada siswa SMP

Negeri 1 Karanganyar Kebumen,kelas VII,Materi besaran dan satuan, semester

gasal, tahun pelajaran 2009 / 2010.

Keberhasilan seorang siswa dalam belajar di sekolah ditandai adanya prestai

belajar. Untuk melakukan usaha dalam mencapai kesuksesan atau puncak prestasi

sudah tentu diperlukan banyak hal, terutama yang berkaitan dengan proses

mengajar bagi guru dan belajar bagi siswa. Pembelajaran fisika mengacu pada

penalaran yang tinggi. Pemahaman suatu konsep akan sangat membantu siswa

memahami bahasan yang lebih luas sehingga akan dicapai prestasi belajar fisika

yang tinggi. Dalam buku pembelajaran fisika dikatakan bahwa apabila faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar dapat dikelola dengan baik maka proses belajar

fisika akan berjalan dengan baik. Dengan demikian hasil belajar fisika akan baik

pula.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain:

(1) Faktor yang berasal dari siswa, antara lain: kemampuan, minat, bakat motivasi

Page 32: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxii

dan kreativitas. (2) Faktor yang berasal dari luar diri siswa antara lain: lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, fasilitas belajar, guru. Fasilitas belajar termasuk

juga di dalamnya penggunaan metode.

B. Indentifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dikemukaan pada latar belakang masalah, maka

permasalahan dalam penilitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Siswa SMP Negeri 1 Karanganyar, Kebumen tahun pelajaran 2009 / 2010.

2. Minat belajar siswa pada pelajaran fisika masih rendah.

3. Guru belum memperhatikan kondisi psikologis anak.

4. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, padahal

untuk pembelajaran fisika dapat digunakan metode tanya jawab, diskusi,

demonstrasi, pemberian tugas.

5. Guru kurang kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenagkan.

6. Siswa berkesan bahwa pelajaran fisika membosankan.

7. Siswa kurang berani menyampaikan pendapat dan ide-idenya.

8. Motivasi belajar siswa dalam belajar fisika masih rendah

9. Kreativitas belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika masih rendah

10. Masih rendahnya prestasi belajar pada pelajaran fisika.

C. Pembatasan masalah

Mengingat jumlah waktu yang tersedia terbatas, maka perlu adanya

pembatasan runag lingkup permasalahan pembatasan ini dimaksudkan agar

pelaksanakan dan pembahasan penelitian mencapai tujuan yang diharapkan,

Page 33: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxiii

namun tidak mengurangi sifat ilmiah dari pembahasan sehingga bermanfaat dalam

dunia pendidikan pada umumnya. Adapun pembatasan permasalahan tersebut

adalah

1. Subyek penelitian.

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII semester gasal SMP Negeri 1

Karanganyar, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini dibatasi pada permasalahan:

a. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada

diskusi dan pemberian tugas.

b. Materi pembelajaran dibatasi pada materi pokok Besaran dan Satuan.

c. Motivasi dan kreativitas dibatasi pada motivasi berprestasi dan

kreativitas siswa dalam pembelajaran fisika pada konsep Besaran dan

Satuan.

d. Prestasi belajar siswa kelas VII dibatasi pada aspek kognitif materi

pokok Besaran dan Satuan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang dan indentifikasi masalah maka

dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh pembelajaran dengan metode diskusi dan pemberian

tugas terhadap prestasi belajar fisika?

2. Apakah ada pengaruh tingkat motivasi berprestasi siswa tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar fisika?

Page 34: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxiv

3. Apakah ada pengaruh tingkat kreativitas siswa tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar fisika?

4. Apakah ada interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, pemberian

tugas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika?

5. Apakah ada interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, pemberian

tugas dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika?

6. Apakah ada interaksi antara motivasi berprestasi dengan kreativitas terhadap

prestasi belajar fisika?

7. Apakah ada interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, pemberian

tugas, motivasi berprestasi dan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa yaitu metode diskusi dan metode pemberian tugas, motivasi

berprestasi siswa, tingkat kreativitas siswa yang sesuai untuk pelajaran fisika.

Adapun tujuan yang diharapkan dan hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh pembelajaran dengan metode diskusi dan pemberian tugas terhadap

prestasi belajar fisika.

2. Pengaruh tingkat motivasi berprestasi siswa tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar fisika.

3. Pengaruh tingkat berkreativitas siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar fisika.

Page 35: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxv

4. Interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, pemberian tugas

dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika.

5. Interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, pemberian tugas

dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika.

6. Interaksi antara motivasi berprestasi dengan kreativitas terhadap prestasi

belajar fisika.

7. Interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, pemberian tugas,

motivasi berprestasi dan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dan kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis.

a. Sebagai tambahan referensi bagi guru dalam pembelajaran fisika dengan

metode diskusi dan pemberian tugas.

b. Memberikan latihan pada siswa dalam mempelajari materi fisika dengan

metode diskusi dan pemberian tugas.

c. Memberikan alternativ pilihan bagi guru dalam mengajar, mana yang lebih

baik dan lebih tepat antara menggunakan metode diskusi dan pemberian

tugas.

d. Menambah refrensi yang sudah ada sehingga penelitian ini dapat

digunakan sebagai landasan untuk penelitian berikutnya.

2. Manfaat praktis

Page 36: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxvi

a. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pembelajarsn dengan metode

diskusi dan pemberian tugas antara siswa yang satu dengan siswa yang

lain.

b. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh motivasi berprestasi dan

kreatifitas antara siswa yang satu dengan yang lain untuk meningkatkan

prestai belajar.

c. Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan bagi guru fisika untuk

memperluas wawasan pembelajaran khususnya dengan metode diskusi dan

pemberian tugas.

Page 37: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxvii

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR

DAN PERUMUSAN MASALAH

A. Kajian Teori

1. Masalah Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Banyak orang yang beranggapan, bahwa

yang dimaksud belajar adalah mencari ilmu atau menuntut ilmu. Ada juga yang

berpendapat belajar adalah menyerap pengetahuan, yang berarti orang harus

mengumpulkan fakta-fakta sebanyak-banyaknya yang dapat dihafalkan.

Menurut Slameto (2003: 13), belajar adalah “suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungan”. Ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah:

Perubahan terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan

fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam

belajar bukan bersifat sementara, perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah,

perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Belajar adalah proses yang terjadi dalam individu yang melibatkan seluruh

bagian atau domain yang meliputi domain kognitrif, afektif dan psykomotoris,

menekankan pentingnya emosi, perasaan, komunikasi yang terbuka dan nilai-nilai

yang dimiliki siswa. Jadi hendaknya guru lebih menekankan nilai-nilai kerja

sama, saling membantu dan menguntungkan dan kreatifitas untuk diaplikasikan

Page 38: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxviii

dalam proses pembelajaran. Menurut Vygotsky dalam Esa Nurwahyuni dan

Baharudin (2007: 142) mengatakan bahwa belajar adalah “sebuah proses yang

melibatkan dua elemen penting, pertama belajar merupakan proses secara biologi

sebagai proses dasar, kedua proses secara psiko-sosial sebagai proses yang lebih

tinggi dan esensinya berkaitan dengan lingkungan sosial budaya”. W.S. Winkel

(1994:53), mengatakan bahwa Belajar adalah “suatu aktifitas mental atau psikis

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan dapat berupa suatu hasil yang baru atau

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap”. Perubahan itu bersifat relatif, konstan

dan berkelas, hasil belajar dapat berupa hasil yang utama, dapat juga berupa hasil

sebagai efek sampingan, proses belajar dapat berlangsung dengan penuh

kesadaran, dapat juga tidak demikian.

Belajar, sebagai salah satu karakteristik yang membedakan manusia dengan

mahkluk lain merupakan aktifitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia,

bahkan tiada hari tanpa belajar. Jadi pengertian belajar itu sangat luas dan tidak

hanya sebagai kegiatan di bangku sekolah saja. Belajar dapat membawa

perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun

ketrampilan. Dengan perubahan tersebut si pelaku akan terbantu dalam

memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Sementara itu W.S. Winkel (Darsono 2001: 4) mengemukakan belajar

adalah “suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-

Page 39: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xxxix

pengetahuan keterampilan dan nilai sikap”. Dengan demikian belajar merupakan

hasil interaksi antara individu dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan

kemampuan tingkah laku dan keterampilan kearah yang lebih baik. Selanjutnya

belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi, yaitu sebagai berikut: (a).

Berhuhungan dengan cara informasi atau materi pelajaran kepada siswa melalui

penerimaan atau penemuan. (b). Menyangkut cara bagaimana siswa dapat

mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang merupakan fakta-fakta,

konsep-konsep dan generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa yang

telah ada. Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan

pada siswa baik dalam bentuk final, maupun dengan bentuk belajar penemuan

yang mengharuskan peserta didik untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh

materi yang akan diajarkan. Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau

mengaitkan informasi itu pada pengetahuan (berupa konsep-knsep atau lain-lain)

yang telah dimilikinya, dalam hal ini terjadi belajar bermakna. Akan tetapi, siswa

itu dapat juga hanya mencoba-coba menghafalkan informasi baru itu, tanpa

menghubungkannya pada konsep-konsep yang telah ada dalam struktur

kognitifnya, hal ini terjadi belajar hapalan.

Jika sesorang mempelajari sesuatu pengetahuan (misalnya suatu konsep

fisika), pengetahuan itu perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu agar

pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif) orang

tersebut. Proses internalisasi akan terjadi sungguh-sungguh (yang berarti proses

belajar terjadi secara optimal). Pengetahuan yang dipelajari itu dibagi dalam tiga

tahap sebagai berikut: (1). Tahap enaktif, yaitu suatu tahap pembelajaran suatu

Page 40: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xl

pengetahuan dimana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan

benda-benda kongkret atau menggunakan situasi yang nyata. (2). Tahap ikonik,

yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan dimana pengetahuan itu

direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual, gambar, atau

diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang

terdapat pada tahap aktif. (3). Tahap simbolik, yaitu suatu tahap pembelajaran

suatu pengetahuan dimana pengetahuan itu direpresentasikan dalam bentuk

simbol-simbol abstrak. (Depdiknas, 2004: 8).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor intern (faktor

dari dalam siswa) dan faktor ekstern (faktor dari luar siswa). (1). Faktor intern

(faktor dari dalam siswa), antara lain: inteligensi, minat, bakat, motifasi,

kesiapan. (2). Faktor ekstern (faktor dari luar siswa), antara lain: metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, metode belajar, (Slametto, 2003 : 55-69)

b. Teori Belajar

Teori belajar yang mendukung, dalam penelitian ini, diantaranya adalah

teori belajar kognitif, menurut pandangan psikologi kognitif. Pengetahuan

dibangun dalam pikiran siswa dan belaiar merupakan hasil interaksi antara apa

yang diketahui, dan apa yang dilakukan ketika belajar.

Penilitian ini juga menggunakan teori kontruktivisme. Menurut pandangan

kontruktivisme, belajar adalah membangun atau menciptakan pengetahuan dengan

cara mencoba memberi arti pada pengetahuan sesuai dengan pengalamannya.

Pengetahuan itu adalah kontruksi manusia dan secara konstan manusia mengalami

Page 41: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xli

pengalaman-pengalaman baru, sehingga pengetahuan itu tidak stabil. Pemahaman

siswa tentang pengetahuan akan semakin mendalam dan kuahkan masalah,

menemukan sesuatu dan mencoba mengemukakan ide-ide yang bermanfaat bagi

dirinya. Teori-teori belajar lain yang relevi penelitian ini diantaranya:

1) Teori Belajar Piaget

Jean Piaget menyatakan bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga

tahapan, yakni: asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi. Asimilasi adalah proses

penyantun (pengitegrasian) informasi baru ke sturktur kognitif yang sudah ada

dalam benak peserta didik. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke

dalam situasi baru, sedangkan equilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan

antara asimilassi dan akomodasi (penyeimbang). Selanjutnya menurut Piaget,

proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif. Oleh

karena itu Piaget mengelompokan menjadi empat tahap, yaitu: (a). Tahap

Sensorimotorik (usia 0 – 2) tahun, selama periode ini anak mengatur alam dengan

indra-indranya dan dengan tindakan-tindakan. (b). Tahap Pra-opersional (usia 2 –

7) tahun, pada tahap ini anak belum mampu melakukan operasi matematika

seperti (sensori) dan dengan tindakan-tindakan motorik menambah, mengurangi,

dan lain sebagainya. (c). Tahap Operasional (usia 7 – 11) tahun, tahap ini

merupakan permulaan anak mulai berfikir secara rasional, akan tetapi belum dapat

berurusan dangan materi-materi abstrak seperti hipotesis. Pada periode ini sifat

egosentris dalam berkomunikasi berubah menjadi sosiosentris. (d). Tahap

Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas), anak pada periode ini tidak perlu

berfikir dengan pertolongan benda-benda atau peristiwa-peristiwa konkret. Anak

Page 42: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xlii

sudah mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak. Dalam pembelajaran fisika

anak setingkat SMP / MTs telah mempunyai kemampuan berfikir formal,

sehingga dalam pembelajaran fisika tidak harus melihat benda-benda

sesungguhnya. Peserta didik tingkat SMP / MTs dengan kemampuaan berfikir

abstrak, akan mampu melaksanakan pembelajaran dengan metode diskusi dan

pemberian tugas.

2) Teori Belajar Gagne

Menurut Gagne ada lima katagori pemrosesan informasi dalam hasil belajar

yang disebut: “The Domains of Learning”. Lima yang dimaksud adalah sifat

motoris, sifat verbal, sifat kognitif, sifat afektif, dan sifat psikomotorik, yaitu: (a).

Ketrampilan Motoris, ketrampilan ini membutuhkan koordinasi dari berbagai

gerakan badan misalnya, kemampuan melakukan kegiatan praktikum yang

menggunakan berbagai macam alat listrik, mikroskop, dan lain sebagainya. Orang

yang memiliki ketrampilan motorik mampu melakukan suatu rangkaian gerak–

gerik jasmani dalam urutan tertentu, yang melibatkan perpaduan otot, urat, dan

persendian secara langsung. Ketrampilan ini dicirikan oleh otomatisme, artinya

rangkaian gerakan tersebut berlangsung secara teratur, lancar, dan supel, tampa

dibutuhkan banyak refleksi tentang apa yang harus dilakukan atau mengapa

diikuti urutan gerakan-gerakan tertentu. (b). Infomasi Verbal, merupakan

kemampuan untuk menuangkan pengetahuan dalam bentuk bahasa yang memadai

sehingga dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Kemampuan ini diperoleh

sebagai hasil belajar di sekolah, dari kata-kata yang diucapkan seseorang, dari

radio, televisi, dan media lainnya. (c). Kemampuan Intelektual, merupakan

Page 43: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xliii

kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri

dalam bentuk suatu representasi. Kemampuan ini memungkinkan seseorang

berinteraksi dengan lingkungannya melalaui penggunaan simbol-simbol (huruf,

angka, kata, dan gambar) atau gagasan-gagasan. (d). Strategi Kognitif, merupakan

organisasi keterampilan yang internal yang diperlukan dalam belajar, mengingat,

dan berpikir. Kemampuan ini berbeda dengan kemampuan intelektual karena

diajukan ke dunia luar dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat sekali serta

memerlukan perbaikan secara terus menerus. (e). Sikap, merupakan kemampuan

internal yang sangat berbperan dalam mengambil tindakan. Orang yang memiliki

sifat yang jelas akan mampu memilih secara tegas diantara beberapa

kemungkinan. Kemampuan ini tidak dapat dipelajari dengan ulangan-ulangan, dan

juga tidak dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti domain yang lain.

Selanjutnya di dalam pembelajaran fisika menuntut keaktifan dan keikutsertaan

siswa dalam menemukan konsep, seperti uraian teori belajar Gagne di atas bahwa

hasil belajar meliputi lima katagori. Hasil belajar fisika yang sesuai dengan teori

belajar yang dikemukan oleh Gagne yaitu meliputi keterampilan motorik (aspek

psikomotorik), keterampilan intlektual (kognitif) dan sikap (aspek afektif).

3) Teori Belajar David Ausubel

Ausubel, menyatakan bahwa:

Belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau penyajian materi pelajaran pada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan dinggat oleh siswa. (Ratna Wilis Dahar, 1989: 110)

Page 44: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xliv

Selanjutnya pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat

dikomunikasikan pada peserta didik dalam bentuk belajar penerimaan yang

menyajikan informasi itu dalam bentuk final, maupun dalam bentuk belajar

penemuan yang mengharuskan peserta didik untuk menemukan sendiri sebagian

atau seluruh materi yang akan diajarkan. Pada tingkat kedua, peserta didik

mengubungkan atau mengaitkan informasi tersebut pada pengetahuan (berupa

konsep-konsep atau lain-lain) yang sudah dimilikinya. Hal ini memungkinkan

terjadinya belajar bermakna, yaitu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-

konsep yang relevan dengan struktur kognitif peserta didik. Selanjutnya peserta

didik dapat pula mencoba-coba menghafalkan informasi baru tersebut tanpa

menghubungkannya pada konsep-konsep yang telah ada pada struktur kognitifnya

dalam hal ini terjadi belajar hafalan. Kesimpulannya belajar adalah suatu proses

yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang baik perubahan

dalam pengetahuan, ketrampilan maupun nilai-nilai sikap atau tingkah laku yang

baru sebagai interaksi dengan lingkungan. Belajar juga merupakan usaha yang

dilakukan seseorang agar dapat memperoleh yang diinginkannya. Dalam proses

belajar memerlukan waktu dan tahapan agar dapat mencapai hasil yang optimal.

Hal ini dapat digambarkan dalam tabel 2.1:

Tabel. 2.1 Bentuk-bentuk belajar

Belajar dapat berupa Secara Hafalan Belajar Bermakna No

Secara Penerimaan

Secara Penemuan

Secara Penerimaan Secara Penemuan

1 Materi disajikan dalam bentuk final

Materi ditemukan oleh siswa

Materi disajikan dalam bentuk final

Materi ditemukan oleh siswa

Page 45: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xlv

2

Siswa menghafal materi yang disajikan

Siswa menghafal materi

Siswa memasukkan materi ke dalam struktur kognitifnya

Siswa memasukkan materi ke dalam struktur kognitifnya.

(Ratna Willis Dahar, 1989: 110)

Belajar dapat secara hafalan dengan penerimaan materi yang disajikan

dalam bentuk final,secara penemuan materi ditemukan oleh siswa itu

sendiri,sedang belajar bermakna secara penerimaan materi disajikan dalam bentuk

final cara pemuannya materi ditemukan oleh siswa.

Pembelajaran fisika konsep besaran dan satuan sangat erat hubungannya

dengan peristiwa yang ditemukan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Segala sesuatu yang dipelajari peserta didik pada konsep besaran dan satuan dapat

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ini merupakan konsep pembelajaran

bermakna yang dikemukan oleh Ausubel.

4) Teori Belajar Bruner

Menurut Bruner belajar merupakan proses kognitif yang melibatkan tiga

proses yang berlangsung hampir bersamaan. Bruner dalam Ratna Wilis Dahar

(1989: 101) menyatakan bahwa: ketiga proses itu ialah (a). Memperoleh

informasi, (b). Transformasi informasi dan (c). Menguji relevansi dan ketepatan

pengetahuan. Ini berarti dalam belajar Bruner menekankan pada apa yang

dilakukan siswa terhadap informasi yanng diterimanya dan pada apa yang

dilakukan siswa setelah siswa menerima informasi itu. Bruner mengembangkan

model pembelajaran penemuan yaitu mencari pengetahuan secara aktif oleh

manusia sehingga memperoleh hasil yang terbaik. Dalam proses belajar Bruner

mementingkan partisipasi aktif dari siswa dan mengenal dengan baik adanya

perbedaan kemampuan melalui pengalaman atau eksperimen.Penemuan pada

diskusi guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkan suatu

Page 46: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xlvi

aturan melalui contoh-contoh yang menggambarkan atau mewakili sumbernya.

Selanjutnya siswa dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran

umum yang didiskusukan dalam kelompoknya. Penemuan pada pemberian tugas

yaitu mencari pengetahuan secara aktif oleh siswa sehingga memperoleh hasil

yang terbaik. Dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari

siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan melalui

pengalaman atau eksperimen Sesuai dengan uraian tentang belajar, dapat

disimpulkan bahwa hasil latihan atau pengalaman belajar adalah suatu proses

maka harus tahap demi tahap sesuai dengan perkembangannya. Belajar ditandai

dengan adanya perubahan tingkah laku.

2. Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan salah satu metode dalam pembelajaran yang

sering dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Dalam metode diskusi ini intetaksi

antara dua atau lebih individu yang terlibat saling tukar menukar pengalaman,

informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang

pasif sebagai pendengar. Menurut Mulyani Sumantri (2001: 124) metode diskusi

diartikan sebagai siasat “penyampaian bahan pengajaran yang melibatkan peserta

didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik

bahasan yang bersifat problematic”. Guru, peserta didik dan atau kelompok

peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan

dalam diskusi. Dalam menggunakan metode diskusi guru harus pandai-pandai

menempatkan diri, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan efektif.

Roestiyah N.K (1986: 72-73) menjelaskan tentang peranan dan tugas guru dalam

diskusi sebagai berikut: Peranan guru dalam diskusi: (1). Menjaga jangan sampai

Page 47: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xlvii

pembicaraan keluar dari materi yang ditentukan. (2). Mengarahkan semua anggota

aktif dalam diskusi. (3). Menciptakan suasana yang menyenangkan.

Tugas guru dalam diskusi (1). Sebagai pengatur lalu lintas jalannya diskusi

antara lain: (a). Mengajukkan pertanyaan pada siswa. (b). Menjaga suasana agar

diskusi tampak hidup. (c). Menjaga agar tidak dikuasai oleh siswa yang pandai.

(d). Memberikan kesempatan yang lebih pada siswa yang pasif. (e). Mengatur

semua anggota sehingga mengerti dengan jelas hasil diskusi. (2). Sebagai pemberi

umpan balik, maksudnya: Jika ada pertanyaan dari siswa, guru memberikan

umpan balik dengan pertanyaan yang lebih spesifik atau dilemparakan pada siswa

yang lain. (3). Sebagai penunjuk jalan dalam pemecahan masalah antara lain: (a)

Kalau pertanyaan keluar dari permasalahan, guru mengarahkan. (b). Kalau tidak

ada pertanyaan, guru membantu memberikan pertanyaan yang mengarahkan pada

permasalahan.

Agar dalam diskusi siswa menyadari akan langkah menuju pusat pemecahan

masalah, maka diperlukan langkah-langkah khusus yaitu merumuskan masalah,

mengajukan hipotesis, mengumpulkan data yang relevan dan mengevaluasi

alternatif pemecahan masalah.

Penggunaan metode diskusi bertujuan untuk: (1). Melatih siswa

mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan

menyimpulkan bahasan. (2). Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional.

(3). Mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam memecahkan masalah

sehingga tumbuh rasa percaya diri. (4). Mengembangkan keberhasilan siswa

dalam menemukan pendapat. (5). Berani memberikan sikap-sikap terhadap isu-isu

Page 48: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xlviii

kontroversial. (6). Melatih siswa berani mengemukakan pendapat tentang suatu

masalah. (Mulyani Sumantri, 2001: 124). Dari beberapa tujuan penggunaan

metode diskusi menurut Mulyani, pada prinsipnya adalah melatih siswa berani

mengungkapkan dan mengkomunikasikan pendapat dihadapan orang lain dan

berani mengambil kesimpulan atas penyelesaian suatu masalah.

Metode diskusi dalam proses belajar mempunyai beberapa keunggulan.

Roestiyah N.K (1986: 74) menjelaskan tentang kebaikan metode diskusi sebagai

berikut (1). Menyadarkan siswa bahwa setiap masalah dapat dipecahkan dengan

berbagai cara bukan hanya dengan satu cara saja. (2). Menyadarkan siswa bahwa

dengan berdiskusi mereka saling mengemuakakan pendapat secara konstruktif

sehingga dapat diperoleh suatu keputusan yang lebih baik. (3). Membiasakan

siswa suka mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan

pendapatnnya sendiri sehingga tunbuh sikap toleran. (4). Menumbuhkan

kesanggupan pada siswa untuk merumuskan pikirannya secara teratur dalam

bentuk pendapat yang dapat diterima orang lain.

Sedangkan Mulyani Sumantri (2001: 125) menjelaskan tentang kekuatan

metode diskusi sebagai berikut (1). Dapat mendorong partisipasi siswa secara

aktif baik sebagai partisipan, penanya, penyanggah maupun sebagai moderator.

(2). Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa ataupun

terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah. (3). Menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis dan partisipasi demokratis. (4). Melatih kestabilan

emosi dengan menghargai dan menerima pendapat orang lain dan tidak

memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi dan menerima

Page 49: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xlix

(take and give). (5). Keputusan yang diambil kelompok akan lebih baik daripada

berfikir sendiri. Dari pendapat Rostiyah dan Mulyani, pada prinsipnya kebaikan

diskusi adalah dapat menyadarkan siswa bahwa setiap masalah dapat diselesaikan

dengan cara mengkomunikasikan pendapat pribadi dengan mendengarkan

pendapat orang lain, dan penyelesaian masalah lebih dapat dipertanggung

jawabkan. Dengan diskusi dapat mengaktifkan siswa untuk berfrkir kritis dan

kreatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode diskusi mempunyai

keunggulan diantaranya: melibatkan secara langsung dalam proses belajar

sehingga siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan materi

pembelajaran, dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap

ilmiah, dapat memperoleh kepercayaan dan kemampuan sendiri, sikap sosial dan

demokrasi siswa dapat berkembang. Selain itu metode diskusi juga mempunyai

beberapa kelemahan diantaranya: hasil dari diskusi tidak dapat diperkirakan

bagaimana hasilnya, dalam diskusi dapat didominasi oleh siswa-siswa yang

pandai, memerlukan waktu yang banyak sampai dapat mengambil kesimpulan

dalam diskusi.

Penggunakan metode diskusi dalam proses belajar mengajar pada dasarnya

merupakan proses pemecahan masalah yang harus dilakukan oleh siswa agar

terjadi belajar bermakna. Dengan demikian siswa dapat mengoptimalkan dalam

mencurahkan pengetahuan yang dimiliki dan dituntut mampu menghubungkan

konsep-konsep yang sudah dimiliki dengan proses pemecahan masalah.

3. Metode Pemberian Tugas

Page 50: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

l

Metode mengajar ialah cara tertentu yang digunakan oleh pengajar untuk

menyampaikan bahan pengajar kepada para siswa. Tujuannya ialah untuk

memudahkan guru mengajar dan memudahkan siswa memahami bahan pengajar

(petunjuk pelaksanaan PMB, 1995: 30). Metode pemberian tugas (resitasi) adalah

cara mengajar atau menyajikan materi melalui penugasan siswa untuk melakukan

suatu pekerjaan. Jenis pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok

(Petunjuk atau pelaksanaan PBM, 1995: 14).

Tugas terstruktur dalam kehidupan sehari-hari sering disebut pekerjaan

rumah, yaitu tugas khusus pada siswa untuk mengerjakan sesuatu di luar jam

pelajaran (Winarno Surakhmad, 1980: 91). Selanjutnya Winarno Surakhmad

menyatakan bahwa pekerjaan rumah merupakan salah satu metode mengajar,

yaitu metode pemberian tugas belajar (resitasi). Metode ini tidak sekedar memberi

tugas untuk dikerjakan di rumah saja, karena siswa dalam mempelajari dan

mengerjakan tugas-tugas tidak hanya di rumah, tapi dapat di laboratorium, di

perpustakaan, atau di tempat-tempat lain baik secara individual maupun secara

kelompok. Tujuan pemberian tugas pekerjaan rumah dalam proses belajar

mengajar ialah memberi kesempatan untuk melatih hal-hal yang dipelajari, atau

menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan apa yang sedang dipelajari.

Disamping itu tugas pekerjaan rumah merupakan latihan untuk menemukan cara-

cara belajar yang baik.

Pemberian tugas terstruktur dapat dilakukan sebelum dan sesudah proses

belajar mengajar di kelas. Tugas sebelum proses belajar mengajar dimaksud untuk

menciptakan keterkaitan yang kuat antara rangsangan yang berupa materi

Page 51: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

li

pelajaran dengan respon yang berupa kesiapan belajar. Sedangkan tugas setelah

proses belajar mengajar dimaksudkan agar sesudah proses belajar mengajar

kemampuan yang telah terbentuk dari belajar akan semakin kuat tertanam dalam

diri peserta didik dan semakin bertahan lama (Suharto, 1989: 3).

Adjai Robinson dalam Catur Sutejo (1995: 20) mengatakan bahwa “untuk

menciptakan situasi yang menggairahkan dan membuat siswa cenderung untuk

berpartisipasi secara akktif dalam proses belajar mengajar adalah dengan

menyediakan pekerjaan rumah”. Salah satu tekhnik pemberian tugas yang

diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa adalah pemberian tugas

terstruktur sebelum materi yang berhubungan dengan tugas tesebut diajarkan.

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan metode pemberian

tugas adalah: (1). Guru memberikan tugas kepada siswa, (2). Siswa mengerjakan

tugas dan (3). Guru menilai hasil-hasil yang telah dicapai oleh siswa.

Pemberian tugas terstruktur sebelum materi diajarkan akan mendorong

siswa untuk belajar sendiri, sehingga dapat aktif mengikuti kegiatan pendidikan

dan hasil belajarnya optimal. Memberi tugas terstruktur sebelum materi yang

berhubungan dengan tugas-tugas tersebut diajarkan akan memberi kesempatan

kepada siswa untuk belajar sendiri dan menemukan konsep sendiri (Catur Sutejo,

1995: 20). Kelebihan-kelebihan tugas terstruktur yang diberikan sebelum materi

diajarkan menurut Catur Sutejo (1995: 25) adalah sebagai berikut: (1). Pemberian

tugas tersetruktur sebelum materi diajarkan akan menciptakan pengaruh yang kuat

antara rangsangan yang berupa materi pelajaran dengan respon yang berupa

Page 52: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lii

kesiapan belajar, sebab dengan adanya tugas terstruktur sebelum materi diajarkan

siswa dituntut untuk belajar lebih dahulu sebelum materi diajarkan. (2).

Pemberian tugas terstruktur sebelum materi diajarkan akan menyebabkan siswa

menemukan sendiri konsep-konsep materi yang dipelajarinya, sebab dengan

pemberian tugas tersetruktur sebelum materi diajarkan dituntut untuk mengerti

tentang materi yang akan diajarkan dan terampil dalam menyelesaikan tugas-tugas

secara mandiri.

Surachman dalam tesisnya membuktikan bahwa, pemberian “FIome

Assigment” banyak membantu keberhasilan siswa dalam belajar, karena banyak

memberikan bantuan dalam pembentukan kesiapan dan kesempatan mengenal apa

yang mereka hadapi sebelum mengikuti kegiatan selanjutnya. Tugas berarti bahwa

pengajar memberi tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu dan dengan suatu

kontrol untuk menjaga kemurnian hasil tugas. Tujuan utama dari pemberian tugas

adalah agar peserta didik melakukan kegiatan belajar di rumah. Tugas yang

diberikan pengajar dapat berupa masalah yang harus dipecahkan atau prosedur

yang harus dilakukan.

Metode pemberian tugas dapat mengembangkan kemandirian peserta didik,

merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab

peserta didik, membina kebiasaan mencari serta mengolah informasi secara

mandiri (Daru Wahyuningsih, 2007: 25). Sedang menurut Syaiful Sagala (2005)

“Tugas merangsang peserta didik untuk aktif belajar baik secara individu maupun

secara kelompok”. Tugas yang diberikan oleh pengajar dapat pula digunakan

untuk mengecek bahan yang telah dipelajari walaupun tidak menutup

Page 53: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

liii

kemungkinan dalam mengerjakan tugas, peserta didik tidak bekerja sendiri. Tetapi

yang terpenting dalam pemberian tugas adalah peserta didik mengulang materi

yang telah diberikan dan bereksplorasi dengan acuan tugas dari guru. Dengan

adanya pemberian tugas, diharapkan para siswa terpacu untuk menyelesaikan

tugas sebaik-baiknya, sehingga penguasaan akan materi yang telah diberikan akan

menjadi petualangan tersendiri bagi peserta didik.

Keunggulan pemberian tugas antara lain: (1). Pengetahuan yang diperoleh

pesereta didik dari prestasi belajar, hasil percobaan atau hasil penyelidikan yang

banyak berhubungan dengan minat atau bakat yang berguna untuk hidup mereka

akan lebih meresap dan tahan lama. (2). Peserta didik berkesempatan memupuk

perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan

mandiri. (3). Tugas dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru,

lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang

dipelajari. (4). Tugas dapat membina kebiasaan peaserta didik untuk mencari dan

mengolah sendiri informasi dan komunikasi, hal ini diperlukan hubungan dengan

abad informasi dan komunikasi yang maju sedemikian pesat dan cepat. (5).

Metode pembeerian tugas dapat membuat siswa bergairah dalam belajar yang

dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.

Kelemahan metode Pemberian Tugas antara lain: (1). Seringkali siswa

melakukan penipuan pada diri sendiri dimana mereka hanya meniru hasil

pekerjaan orang lain, tanpa mengalami proses belajar. (2). Tugas hanyalah sekedar

melepaskan tanggung jawab bagi pengajar. Adapun cara mengatasi kelemahan

dari metode pemberian tugas antara lain adalah: (1). Tugas yang diberikan kepada

Page 54: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

liv

siswa hendaknya jelas, sehingga siswa mengerti apa yang harus dikerjakan. (2).

Tugas yang diberikan pada siswa memperhatikan perbedaan individu masing-

masing. (3). Waktu untuk mengerjakan tugas harus cukup, terkontrol atau dalam

pengawasan yang sistimatis atas tugas yang diberikan sehingga mendorong siswa

untuk belajar dengan sungguh-sungguh. (4). Tugas yang diberikan hendaknya

mempertimbangkan, minat dan perhatian siswa. (5). Mendorong siswa untuk

mencari, mengatami dan menyelesaikan tugas yang diberikan. (6). Diusahakan

tugas yang diberika bersifat praktis dan ilmiah. (7). Bahan pelajaran yang

ditugaskan agar diambilkan dari hal-hal yang dikenal siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pemberian Tugas Terstruktur

(PTT) sebelum materi diajarkan akan lebih menantang dan mendorong atau

memberi motivasi siswa untuk belajar. Selain itu juga akan lebih banyak

memberikan motivasi kepada siswa untuk menyiapkan diri dalam mengikuti

KBM dengan perhatian yang lebih, sehingga nantinya diharapkan dapat memberi

hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan yang tidak diberi tugas terstruktur.

Selanjutnya siswa diharapkan dapat meningkatkan daya serap materi IPA.

4. Motivasi Berprestasi

a. Penngertian Motivasi

Menurut Winkel (1983: 24), mengartikan prestasi sebagai bukti

keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Sekolah yang menerapkan kurikulum

berbasis kompetensi harus mempunyai dorongan dan harapn yang tinggi untuk

meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolah. Perilaku “ingin berprestasi

secara terus menerus menjadi kebiasaan hidup (habitat) warga sekolah dalam

Page 55: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lv

menjalankan tugasnya sehari-hari”. Menurut Tirtonegoro (1984: 26) “Prestasi

dinilai dan diukur dari usaha belajar yang dinyatakan dengan simbol, angka,

huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai anak

dalam periode tertentu”. Sedangkan menurut Arifin (1993: 3) menyatakan bahwa

prestasi adalah “kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam

menyelesaikan suatu hal”. Indikartor motivasi berprestasi terdiri dari: (1). Harapan

untuk sukses, (2). Kekawatiran akan gagal, (3). Keinginan untuk memperoleh

nilai yang tinggi. Sedangkan Harrocks yang dikutip oleh Parwinando Agus

Pertiwi (2004), prestasi adalah kebutuhan psikologis untuk memperoleh,

mencapai, menerima, menangkap dan sebagainya. Untuk mencapai hasil yang

terbaik dalam kegiatan belajar, pada dasarnya berkaitan erat dengan harapan untuk

sukses, kekhawatiran akan gagal dan keinginan memperoleh nilai yang tinggi. Hal

ini dapat diwujudkan apabila siswa mau bekerja keras dalam menghadapi tugas-

tugas belajar. Kebutuhan berafiliasi tercermin dalam terwujudnya situasi

bersahabat dengan orang lain. Kebutuhan berprestasi terwujud dalam keberhasilan

melakukan tugas-tugas yang dibebankan. Jadi motivasi berprestasi adalah

dorongan mental dari seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan siswa

untuk mencapai prestasi dalam segala hal guna memenuhi kebutuhan

psikologisnya. Untuk menumbuhkan harapan prestasi yang tinggi maka guru

harus memiliki komitmen bahwa peserta didiknya dapat mencapai tingkat prestasi

yang maksimal, walaupun dengan segala keterbatasan sumber daya pendidikan di

sekolah. Demikian juga siswa, harus mempunyai motivasi yang tinggi untuk

Page 56: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lvi

selalu meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

kemampuannya.

Dikaitkan dengan kegiatan belajar, motivasi ditinjau dari segi potensi dapat

berupa sikap, sedangkan penampakannya berupa perilaku belajar. Adapun

pengertian belajar menurut (Sardiman, A.M 2001: 21) adalah “seabgai rangkaian

kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju ke arah perkembangan pribadi

manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa dalam

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik”. Dengan demikian, motivasi belajar

dapat diartikan sebagai daya penggerak pendorong dan kemauan dalam diri siswa

yang akan menimbulkan dan memberikan arah pada kegiatan belajar menuju

perkembangan pribadi manusia yang seutuhnya.

b. Jenis-jenis Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di rumah motivasi

merupakan hal yang penting. Setidaknya para siswa harus memiliki motivasi

untuk belajar, karena kegiatan belajar akan berhasil dengan baik apabila siswa

yang bersangkutan mempunyai motivasi yang kuat. Motivasi belajar pada diri

siswa muncul karena kesadaran dari dalam diri siswa sendiri atau karena adanya

pengaruh dari luar. Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a) Motivasi Instriksik

Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk

Page 57: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lvii

dalam motivasi instrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan

kebutuhannya terhadap materi tersebut. Misalnya untuk kehidupan masa depan

siswa yang bersangkutan. Sehubungan dengan hal itu Soemardi Suryabrata (1992:

9) mengatakan bahwa motivasi instrinsik adalah “motivasi yang timbul dari dalam

diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan maupun bantuan orang lain,

bahwa aktivitas atau tingkah laku yang muncul dalam keadaan kebutuhan-

kebutuhan telah terpengaruhi seperti tingkah laku bermain yang ditunjukkan oleh

anak yang memiliki instrintik”. Organisme atau individu memiliki kekuatan dan

kendali atas tingkah lakunya sendiri. Motivasi akan tampil bilamana terjadi

kesenjangan antara pengalaman masa lampau dan informasi baru, artinya individu

akan termotivasi untuk bertingkah laku apabila dalam dirinya terdapat

kesenjangan antara sesuatu yang telah diketahui dengan apa yang belum

diketahuinya. Siswa yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan

menjadi orang yang terdidik, berpengalaman, ahli dalam bidang tertentu. Satu-

satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin dicapai adalah belajar, tanpa

belajar tidak mungkin akan tercapai. Dorongan yang menggerakan hal itu

bersumber pada suatu kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang

yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi motivasi itu memang muncul dari

kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan

seremoni (Sardiman A.M, 2001: 90)

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu

siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar (Muhibbin

Page 58: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lviii

Syah 2003: 152). Pujian dan hadiah, peraturan / tata tertib sekolah, suri teladan

orang tua, guru dan seterusnya merupkan contoh-contoh konkret motivasi

ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar. Motivasi ekstrinsik adalah

motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar diri seseorang. Menurut

(Sardiman, 2001: 89) menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motif-motif

yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Motivasi

ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan faktor dari luar situasi belajar seperti

angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, dan persaingan.

Motivasi yang bersifat negatif misalnya sindirian tajam, cemoohan, dan hukuman.

Motivasi ekstrinsik dipakai sebab pelajaran-pelajaran sering tidak dengan

sendirinya menarik dan guru kurang mampu untuk membangkitkan minat siswa.

Guru dapat menggunakan bermacam-macam motivasi agar siswa giat belajar,

antara lain: (a). Memberi angka; (b). Hadiah, (c). Saingan, (d). Hasrat untuk

belajar, (e). Ego-involvement, (i). Pemberian tugas, (j). Pujian, (k). Teguran dan

kecaman, (l). Sarkasme dan celaan, (m). Hukuman, (n). Standar atau taraf aspirasi,

(o). Minat, (p). Suasana yang menyenangkan, (q). Teguran yang diakui diterima

baik oleh murid (S. Nasution, 1995: 78)

Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan

tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar, movitasi sangat penting sebab

kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga komponen-

komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi

siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Dalam perspektif psikologi

kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi instrinsik

Page 59: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lix

karena lebih murni dan langgeng serta tidak tergantung pada dorongan atau

pengaruh orang lain. Selanjutnya, dorongan mencapai prestasi dan dorongan

memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan juga memberi

pengaruh kuat dan relatif langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau

dorongan dari orang tua dan guru (Muhibbin Syah, 2003: 152). Diantara kedua

jenis motivasi tersebut, motivasi instrinsik mempunyai peranan cukup besar dalam

kegiatan belajar dibandingkan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik umumnya

lebih efektif dalam mendorong seseorang untuk belajar dari pada motivasi

ekstrinsik, karena kemauan belajar tersebut berasal dari kesadaran dari masing-

masing individu.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi instrinsik mempunyai

sifat lebih penting, sehingga perlu ditumbuhkan agar timbul keinginan untuk

belajar pada diri siswa tidak dikarenakan oleh hal-hal lain seperti takut dimarahi

guru atau orang tua, takut dihukum, malu pada teman dan sebagainya. Apabila

keinginan siswa hanya dilandasi faktor-faktor seperti itu maka motivasi yang

mendorong belajar timbulnya atas dasar keterpaksaan sehingga hasil yang dicapai

tidak optimal. Sebaiknya jika keinginan dan usaha belajar itu datangnya dari diri

sendiri, maka harapan untuk mencapai hasil yang mencerminkan kemampuannya

dapat dioptimalkan.

c. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat merupakan suatu energi penggerak dari dalam diri

siswa yang menimbulkan aktifitas belajar sehingga menjamin kelangsungan

kegiatan belajar dan memberikan arah belajar sehingga tujuan yang dikehendaki

dapat tercapai. Motivasi sendiri menurut (Sardiman, A.M.2001: 81) dimiliki

Page 60: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lx

setiap orang yang menunjukkan cirri-ciri sebagai berikut: (1). Tekun menghadapi

tugas, dapat bekerja terus menurut dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti

sebelum selesai. (2). Ulet menghadapi kesulitan, tidak lekas putus asa, tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berhasil sebaik mungkin, tidak cepat puas

dengan hasil yang telah dicapai. (3). Menunjukkan minat terhadap bermacam-

macam masalah untuk orang dewasa, misalnya masalah pembangunan agama,

politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap segala

tindak kriminal, amoral, dan sebagainya. (4). Lebih senang bekerja sendiri. (5).

Tidak cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. (6). Dapat mempertahankan

pendapatnya, kalau sudah yakin akan sesuatu. (7). Tidak mudah melepaskan hal

yang diyakini itu. (8). Senang mencari dan memecahkan masalah.

Menurut pandangan Maslow dalam E. Koeswara (1989: 222) setiap individu

bermotivasi untuk mengaktualisasikan diri. Maslow menemukan 15 ciri orang

yang mampu mengaktualisasikan diri, ciri-ciri tersebut adalah: (1). Kemampuan

mengamati suatu realitas secara efisien, apa adanya dan terbatas dari

subyektivitas, (2). Dapat menerima diri sendiri dan orang lain serta kodrat, (3).

Berprilaku spontan, sederhana dan wajar, (4). Terpusat pada masalah dan

tugasnya, (5). Memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian yang tinggi, (6).

Memiliki kebebasan dan kemandirian terhadap lingkungan dan kebudayaan, (7).

Dapat menghargai dengan rasa hormat dan penuh gairah, penemuan, kegiatan

intelektual atau kegiatan persahabatan, (9) Memiliki rasa keterkaitan, solidaritas

kemanusiaan yang tinggi, (10) Dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar, (11)

Page 61: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxi

Memiliki watak terbuka bebas prasangka, (12). Memiliki standar kesusilaan yang

tinggi, (13). Memiliki rasa humor terpelajar, (14). Memiliki kreativitas dalam

bidang kehidupan, seperti pengetahuan, kesenian, atau keterampilan hidup

tertentu, (15). Memiliki otonomi tinggi. Begitu juga pendapat Roger dalam

Dimyati dan Mudjiono (1999: 93) bahwa ciri-ciri setiap individu berkembang

menjadi seorang berkualitas diri penuh adalah: (1). Terbuka terhadap segala

pengalaman hidup, (2). Menjalani kehidupan secara berkepribadian, (3). Percaya

pada diri sendiri, (4). Memiliki rasa kebebasan, (5). Memiliki kreativitas. Menurut

Robinson dalam Bistar Panjaitan (1997), indikator motivasi berprestasi terdiri

dari: (1). Harapan untuk sukses, (2). Bekerja keras, (3). Kekhawatiran akan gagal,

(4). Keinginan untuk memperoleh nilai yang tinggi. Untuk mencapai hasil yang

terbaik dalam kegiatan belajar, pada dasarnya berkaitan erat dengan harapan untuk

sukses, kekhawatiran akan gagal dan keinginan memperoleh nilai yang tinggi. Hal

ini dapat terwujud apabila siswa mau bekerja keras dalam menghadapi tugas-tugas

belajar.

d. Pentingnya Motivasi Berprestasi dalam Belajar

Dalam kegiatan belajar di rumah maupun di Sekolah motivasi berprestasi

merupakan hal yang penting. Motivasi merupakan suatu tenaga atau faktor yang

terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan

mengorganisasikan tingkah laku manusia (Martin Handoko, 1992: 9). Pernyataan

ini menunjukkan bahwa motivasi ini merupakan faktor pendorong mengapa

seseorang melakukan suatu perbuatan. Motiavasi dapat mempengaruhi adanya

kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan hal tersebut, motivasi dapat

Page 62: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxii

berfungsi: (1). Mendorong manusia berbuat, dengan kata lain motivasi sebagai

motor penggerak yang melepaskan energi. (2). Menentukan arah perbuatan,

maksudnya adalah untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. (3). Menyeleksi

perbuatan, maksudnya adalah untuk menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan secara serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan

perbuatan yang tidak bermanfaat (Sudirman, 2001: 83). Sedangkan menurut

Dimyati (1999: 85) bagi siswa motivasi sangat penting dalam rangka untuk: (1).

Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil belajar (2).

Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar dibandingkan dengan teman

sebaya. (3). Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi setelah ia ketahui

bahwa dirinya belum belajar secara serius terbukti masih banyak bersenda gurau

misalnya. Maka siswa akan merubah tingkah laku. (4). Membesarkan semangat

belajar. (5). Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian

bekerja yang berkesinambungan. Individu dilatih untuk menggunakan sedemikian

cara belajar sehingga dapat berhasil. Motivasi berprestasi menurut peneliti adalah

suatu sikap yang membangun siswa untuk berbuat, menentukan arah dan memberi

semangat untuk meraih prestasi belajar.

e. Alat Ukur Motivasi Berprestasi

Alat ukur motivasi berprestasi berupa angket, indikator yang digunakan

diambil dari Robinson. Ada empat indikator yang digunakan, yaitu harapan untuk

sukses, bekerja keras, kekhawatiran akan gagal dan keinginan memperoleh nilai

yang tinggi. Indikator tersebut dijabarkan dalam instrument dengan menggunakan

alternatif jawaban berupa skala sikap yang dikemukakan oleh Likert. Skala ini

Page 63: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxiii

disusun dalam bentuk pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukkan

tingkatan yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Masing-

masing item dibuat pernyataan positif dan negatif untuk mengetahui ketetapan

dalam bersikap.

5. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Perkataan kreativitas sering kita dengar dalam percakapan sehari hari,

namun tidak semua orang yang memahami arti penggunaan kreativitas secara

pasti dari. Menurut West (2000: 14) kreativitas adalah penyatuan pengetahuan

dari berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk ide-ide yang baru dan

lebih baik. Kreatilitas adalah pekerjaan yang menghendaki kecerdasan dan

imajinasi, ditafsirkan bahwa kreatititas adalah sebagai suatu bentuk karya cipta

baru yang dapat diterima oleh kalangan umum serta berguna untuk dipertahankan

dan memuaskan kepentingan manusia pada periode tertentu. Batasan lain tentang

kreativitas disampaikan oleh Conny (1992: 229), menyatakan bahwa “Kreativitas

adalah kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkan dalam

pemecahan masalah-masalah konsep”. Csikzentmihalyi (1996: 23) berpendapat

bahwa kreativitas adalah bentuk dari aktifitas mental yaitu suatu pemahaman yang

terjadi pada bagian dalam orang istimewa. Pendapat lain dikemukakan oleh

Torrance yang dikutip oleh Burden dan Byrd (1999: 260) kreativitas adalah proses

penciptaan pendapat atau hipotesis yang berpusat pada ide-ide, menguji hipotesis,

memodifikasi dan mengunjungi kembali hipotesis serta mengkomunikasikan

hasilnya. Individu yang kreativitasnya tinggi kadang mendemonstrasikan ciri khas

Page 64: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxiv

yang tidak dimiliki orang lain. Pendapat John Haefele yang dikutip The Liang Gie

(1995: 243) mendefinisikan kreativitas adalah “suatu proses dari manusia yang

dapat menciptakan gagasan baru dari gambaran angan-angan, ingatan, karangan

dan konsep yang telah dimiliki”. Walaupun rumusan para ahli di atas berfariasi

namun pada prinsipnya ada kesamaan bahwa orang yang kreatif mampu

menciptakan ide baru, yang hal tersebut tidak dimiliki oleh semua orang.

Kreativitas adalah ungkapan dari keunikan individu dalam interaksi dengan

lingkungan, dari kepribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide

baru dan produk yang inovatif .

Hal senada dikemukakan oleh Utami Munandar (1999: 21) yang

mengatakan bahwa kreativitas adalah “kemampuan untuk menciptakan produk

baru. Ciptaan ini tidak perlu seluruh produk baru, namun bisa saja hal ini

merupakan gabungan atau kombinasi, sedang unsur-unsurnya sudah ada

sebelumnya”. Kreativitas adalah bila seseorang menghasikan prospektif baru dan

sesuatu yang baru tersebut dapat di terima secara sadar. Pendapat lain juga

dikemukakan Seidel yang dikutip oleh Julius Candra (1994: 15) mengatakan

bahwa kreativitas adalah “kemampuan untuk menghubangkan dan mengaitkan,

kadang-kadng dengan cara ganjil namun mengesankan, dan ini merupakan dasar

mendayagunakan kreatif dari daya rohani dalam bidang atau lapangan manapun”.

Jadi kreativitas merupakan proses mental yang kompleks dari berbagai jenis

ketrampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik,

berbeda orisinil, sama sekali baru.

Page 65: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxv

Dari beberapa pendapat di atas menunjukan bahwa dalam kreativitas ada

unsur-unsur: (1). Kemampuan membuat modifikasi dari suatu yang baru dan asli

yang sudah ada. (2). Merupakan proses mental yang unik untuk memproduk

sesesuatu yang baru, berbeda dan asli serta menekankan pada proses dan bukan

produk. Jelas kemampuan di atas tidak dimiliki oleh semua orang melainkan

hanya orang-orang tertentu yang dikatakan orang kreatif. Kreativitas merupakan

sesuatu proses, aktifitas, dan modifikasi yang baru, sehingga dapat mendatangkan

hasil yang berguna dan dapat dimengerti.

b. Kepribadian orang yang kreatif

Manusia yang kreatif adalah mereka yang mempunyai kemampuan luar

biasa untuk menyesusikan diri dalam segala situasi dan dengan ketrampilanntya ia

mampu melaksanakan pekerjaan untuk mencapai apa yang diinginkan.

Csikszentmihalyi (1996: 52) mengatakan bahwa sebagian besar ilmuwan terkenal

terlihat tertarik terhadap sejumlah peristiwa dan mengadakan eksperimen pada

masa kecil mereka. Hal tersebut menunjukan indikasi sikap kreatif pada diri

mereka. Menurut Csikszentmihalyi (1996) ciri-ciri kepribadian yang kreatif

adalah sebagai berikut: (1). Individu yang kreatif rnempunyai energi fisik yang

besar, yang memungkinkan bekerja berjam jam. (2). lndividu yang kreatif cerdas

dan cerdik. Suatu saat memiliki kebijakan, tetapi juga dapat seperti anak-anak. la

mampu berfikir konvergen dan divergen. (3). Individu yang kreatif memiliki

kombinasi antara sikap berani dan disiplin. Kreativitas memerlukan kerja

keuletan, ketekunan, untuk menyelesaikan masalah, dengan mengatasi masalah

yang sering dihadapi. (4). Individu yang kreatif memiliki salah satu alternatif

Page 66: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxvi

antara lain fantasi dan kenyataan. Kedua hal tersebut dibutuhkan untuk

memisahkan diri dari hal-hal yang berhubungan dengan masa sekarang tanpa

menghilangkan sentuhan masa lalu individu yang kreatif menunjukkan

kecenderungan yang berbeda dalam merangkaikan hal yang bersifat introversi

maupun ekstroversi. Sebagian besar diantara kita cenderung untuk menjadi salah

satu di atas. Sebaliknya individu yang kreatif mampu mengekspresikan kedua ciri

tersebut pada saat yang sama. (6). Individu yang kreatif dapat bersikap rendah diri

dan bangga akan karyanya pada saat yang sama. (7). lndividu yang kreatif yang

menunjukan kecenderungan andragoni, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari

stereotip gender maskuli-feminim. (8). Individu yang kreatif cenderung mandiri,

suka menentang. (9). Kelanyakan orang yang kreatif sangat suka dengan

pekerjaan mereka, tetapi juga sangant objektif dalam penilaian karyanya. (10).

Sikap terbuka dan sensitif pada individu yang kreatif sering membuatnya

menderita dan jengkel jika banyak kritik dan serangan terhadap hasil jerih

payahnya, namun juga dapat menjadikan kegembiraan. Pada umumnya orang

yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, memiliki kegembiraan

yang menyukai aktivitas yang kreatif. Sedang ciri pribadi orang yang kreatif

menurut Utami Munandar (1999: 71) adalah rasa ingin tahu yang meluas dan

medalam, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan

atau usulan terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat,

mempunyai rasa keindahan yang dalam, menonjol dalam salah satu bidang seni,

mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi atau sudut pandnag, mempunyai

rasa humor yang luas, mempunyai daya imajinasi, dan orisinil dalam ungkapan

Page 67: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxvii

gagasan dalam pemecahan suatu masalah. Senada dengan ciri-ciri pribadi kreatif

Julius Chandra (1994: 49) mengelompokan segi-segi mental orang kreatif antara

lain: hasrat untuk mengubah hal-hal yang sebaiknya menjadi lebih baik, kepekaan

bersifat terbuka terhadap segala sesuatu, minat untuk menggali lebih dalam dari

yang tampak dipermukaan, rasa ingin tahu semangat yang tidak pernah berhenti

untuk mempertanyakan, mendalami sikap berfikir yang mengarah untuk

pemaksaan yang mendalam pula, konsentrasi, mampu menekuni sesuatu

permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya, siap mencoba dan

melaksanakannya, bersedia mencurahkan tenaga dan waktu untuk mencari dan

mengembangkan, kesabaran uratuk memecahkan permasalahan dalam detailnya.

Ortimisme memerlukan antusiasme (kegairahan) dan rasa percaya diri, serta

mampu bekerja sama, sanggup beriktiar secara praduktif bersama orang lain.

Walaupun ada perbedaan pengungkapan, rumusan dan pengelampokan namun

pada prinsipnya pendapat para ahli tersebut di atas tidak jauh berbeda dan

akhirnya dapat disampaikan bahwa ciri menonjol pribadi yang kreatif adalah: (1).

Imajinatif: (2). Mempunyai prakarsa (inisiatil). (3). Rasa ingin tahu. (4). Mandiri

(ulet). (5). Penuh energi dan bersibuk diri, serta (6). Berani mengambil resiko

dalam pendirian dan keyakinan. Ciri di atas sangat diinginkan oleh pendidik

terhadap para siswa, dengan ini diharapkan adanya inovasi dalam pelajaran.

Secara naluri kreativitas memang terkandung di dalam diri manusia walaupun

dengan tingkat kreativitas tinggi belum tentu para siswa pembelajarannya dapat

maksimal dan optimal.

c. Pengukuran Kreativitas

Page 68: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxviii

Ada beberapa alat untuk mengukur kreativitas seseorang yang masing-

masing mempunyai ciri dan tujuan tertentu. Menurut Utami Munandar (1999):

(1). Tes kemampuan berfikir divergen Guilford, Tes ini menurut penggunaan

kemampuan berfikir lancar, lentur, orisinil dan terperinci. Tes berfikir kreatif dari

Guilford ini untuk populasi remaja orang dewasa. (2). Tes kemampuan berfikir

Kreatif Torrance. Tes Torrance dimaksudkan untuk memicu ungkapan secara

simultan ungkapan beberapa opersi mental kreatif yang terutama mengukur

kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan elaborasi. Tes berfikir ini terdiri dari dua

bentuk yaitu verbal dan bentuk vigural. (3). Tes bepikir kreatif-produksi

menggambar suatu hal yang dikontruksi oleh Jellin dan Urban yang disebut tes for

Creuliw Thinking Drawing Produktion (TCT-DP). Responden diminta untuk

menyelesaikan gambar yang tidak lengkap. (4). Tes berfikir kreatif dengan bunyi

dan kata. Tes ini produksi Torrance Kathena, dan Sounds and Images yang

menampilkan rangsang dalam bentuk suara bunyi dari yang sederhana sampai

yang numit. (5). Tes berfikir kreatif dengan Inventory Kathena-Torfance. Tes ini

dengan cara pengamatan diri seseorang dalam bentuk daftar pemeriksa kuesioner

dan inventory. Tes tersebut di atas semuanya dari luar negeri sehingga memiliki

karakteristik dengan budaya luar negeri. Di Indonesia telah ada tes kreativitas

verbal. Tes ini berdasarkan pada struktur intelek dari Guildford, terdiri dari enam

sub tes yang semuannya mengukur operasi berfikir kreatif secara operasi

tercermin dari kelancaran, fleksibilitas, dan orisinilitas dalam berfikir (Utami

Munandar, 1999: 73).

Page 69: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxix

Dalam penelitian ini tes berfikir kreatif yang digunakan adalah mengacu pada

kreativitas belajar Fisika. Tes yang dibuat berbentuk angket yang pembuatan seluruh soal

berpedoman pada cirri-ciri berpikir kreatif yang telah disimpulkan penulis diantaranya:

(1). Imajinatif; (2). mempunyai prakarsa (inisiatif); (3). Rasa ingin tahu; (4). Mandiri

(ulet); (5) Penuh energi dan bersibuk diri; (6) Berani mengambil resiko dalam pendirian

dan keyakinan.

6. Prestasi Belajar

a) Prestasi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah

dicapai, dikerjakan, dan sebagainya (Poerwodarminto, 1994: 123). Dalam proses

pembelajaran, hasil belajar dinyatakan dengan prestasi belajar. Salah satu cara

untuk mengetahui prestasi belajar siswa adalah dilakukan evaluasi atau penilaian.

Evaluasi hasil belajar merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran, pengolahan,

penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil

belajar atau prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam

upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan menurut Sumadi

Suryabrata dalam Prasetyo (2000: 10), “Prestasi adalah hasil yang dicapai dalam

satu latihan pengalaman didukung oleh kesadaran seseorang atau siswa untuk

belajar”. Sedang menurut Fudyartanto dalam Prasetyo (2000: 10), “Prestasi adalah

taraf kemampuan anak untuk menguasai sejumlah pengetahuan dan ketrampilan

yang tiap orangnya berbeda”.

Prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah

melalui kegiatan belajar yang dipengaruhi oleh kecerdasan (intelligence),

penguasaan awal, usaha yang dilakukan, dan kesempatan yang tersedia. Belajar

sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh

suatu bentuk pembahasan perilaku yang relatif menetap.

Page 70: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxx

Menurut kamus Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen

Pendidikan dan Kebudayaan (2007: 700) menyatakan bahwa “Prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampitan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru”.

Jadi dengan adanya nilai yang diberikan guru akan dapat digunakan sebagai

penentu prestasi belajar peserta didik.

b) Prestasi Belajar

Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh

seseorang dapat dilakukan dengan tes. Dalam proses pembelajaran, tipe prestasi

atau hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa penting untuk

diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang / mendesain pembelajaran secara

tepat dan bermakna. Howard Kingsley dalam Nana Sujana (2006) membagi hasil

belajar menjadi tiga tipe, yaitu: (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan

dan pengertian, serta (3). Sikap dan cita-cita. Masing-masing tipe hasil belajar

dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Prestasi

belajar merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar. Untuk menentukan prestasi belajar ini digunakan tes yang dilakukan

setelah siswa mendapat materi pelajaran tersebut atau setelah kegiatan belajar

mengajar selesai. Prestasi belajar ditunjukkan dengan menggunakan nilai atau

skor, apabila prestasi belajar siswa tinggi maka dapat mencapai ketuntasan dalam

belajar. Sedang fungsi prestasi belajar diantaranya: sebagai indikator kualitas dan

kuantitas pengetahuan yang ada pada peserta didik. Sebagai bahan informasi

Page 71: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxi

dalam inovasi pendidikan. Sebagai indikator intern dan ekstern dari lembaga

pendidikan. Sebagai indikator terhadap daya serap anak didik pada materi yang

dipelajarinya. Sebagai salah satu faktor penentu kelanjutan studi. Sebagai lambang

pemuas keingintahuan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.

Dapat disimpulkan bahwa pretasi belajar dapat dijadikan indikator atau petunjuk

untuk mengetahui tingkat prestasi belajar yang dimiliki peserta didik setelah menerima

pengalaman belajar. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan

nasional menggunakan klasifikasi menurut prestasi belajar dari Benyamin S. Bloom yang

secara garis besar membagi prestasi belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah

afektif dan ranah psykomotoris.

Belajar menurut Thorndike, yang dikutip oleh Winkel, WS (1986: 59)

Belajar adalah “membentuk asosiasi antara perangsang stimulus yang mengenai

organisme melalui susunan syaraf dan reaksi (respon) yang diberikan oleh

organisme itu terhadap perangsang tadi. Sehingga dapat diartikan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan, perubahan

tidak dapat disebut belajar apabila tidak disebabkan oleh perubahan atau keadaan

sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan oleh obat–obatan. Belajar

dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah

laku sebagai akibat (hasil) pengalaman yang lalu. Belajar adalah suatu tingkah

laku sebagai hasil pengalaman, tingkah laku dapat bersifat jasmaniah, jadi

kelihatan indra penglihatan tetapi dapat juga bersifat intelektual atau memperoleh

suatu sikap sehingga tidak mudah dilihat. Belajar merupakan suatu proses timbul

dan berubah tingkah lakunya, perbuatan belajar mengandung semacam perubahan

dalam diri sesorang yang melakukan perbuatan sikap. Perubahan itu dapat

Page 72: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxii

dinyatakan sebagai suatu kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap atau suatu

pengertian, sebagai pengetahuan atau apresiasi penerimaan, penghargaan,

perbuatan yang menghasilkan bahan yang maju kesuatu yang lebih maju lagi dan

perubahan-perubahan itu didapat atas dasar latihan-latihan. Jadi dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan-perubahan

dalam diri sesorang baik perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan maupun

nilai-nilai sikap atau tingkah laku yang baru sebagai interaksi dengan lingkungan.

Menurut kamus bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen

Pendidikan dan Kebudayaan (2007: 700) menyatakan bahwa “prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran yang lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan

oleh guru”. Jadi dengan adanya nilai yang diberikan guru akan dapat digunakan

sebagai penentu prestasi belajar peserta didik. Prestasi belajar merupakan salah

satu penentu keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk

menentukan prestasi belajar ini digunakan tes yang dilakukan setelah siswa

mendapat materi pelajaran tersebut atau setelah kegiatan belajar mengajar selesai,

prestasi belajar ditunjukan dengan nilai atau skor, apabila prestasi belajar siswa

tinggi dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar tersebut berhasil

atau dapat mencapai ketuntasan dalam belajar. Fungsi prestasi belajar diantaranya:

(a). Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai peserta

didik, (b). Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, (c). Sebagai

indikator terhadap daya serap anak didik pada materi yang dipelajari, (d). Sebagai

indiator intern dan ekstern dari lembaga pendidikan, (e). Sebagai salah satu faktor

Page 73: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxiii

penentu kelanjutan studi, (f). Sebagai lambang pemuas keingintahuan siswa dalam

mengikuti kegitan belajar. Sehingga dapat disimpulkah bahwa prestasi belajar

dapat dijadikan petunjuk atau indikator untuk mengetahui tingkat prestasi belajar

yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar. Jadi prestasi

belajar adalah prestasi setelah siswa mengalami proses pembelajaran dan

merupakan tingkat penguasaan siswa terhadap materi ajar. Dalam sistim

pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan nasional menggunakan

klasifikasi menurut prestasi belajar dari Ben Yamin S. Bloom yang secara garis

besar membagi prestasi belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah sikomotoris.

7. Materi Besaran dan Satuan

a. Pengertian Besaran dan Satuan

Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat diukur besarnya dan hasilnya

dinyatakan dalan suatu bilangan tertentu. Misalnya: meja dapat diukur panjang

dan lebarnya, seorang siswa dapat diukur tingginya, balok penghapus dapat diukur

volumenya, kapur dapat diukur massanya, ruang kelas dapat diukur luasnya dan

badan dapat diukur suhunya.

Besaran adalah sesuatu yang mempunyai nilai sehingga dapat dilakukan

pengukuran misalnya: panjang, masa, waktu, luas, volume, dan sebagainya.

Besaran dibagi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok

adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan atau telah didefinisikan terlebih

dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain, sedang besaran turunan adalah

besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran berdasarkan cara

Page 74: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxiv

memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: (1). Besaran Fisika

yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran

maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan

besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. (2).

Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan.

Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding suatu besaran

dan untuk menyatakan nilai dalam suatu pengukuran, misalnya: meter, Kg, sekon,

m2, m3, dst. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan,

yang dinyatakan dalam nilai atau angka.Dalam melakukan pengukuran selalu

berhubungan dengan besaran dan satuan, untuk memperjelas hubungan tersebut dapat

dilihat pada gambar 2.1

Panjang Meja Belajar Empat Jengkal

Besaran Massa gula

Nilai 250

Satuan gram

Besaran Nilai Satuan

Perjalanan waktu kesekolah 20 Menit

Besaran Nilai Satuan

Luas ruang belajar 48 M2

Besaran Nilai Satuan

Page 75: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxv

Gambar2.1. Hubungan antara besaran, nilai dan satuan

Dari contoh gambar 2.1. dapat dilihat bahwa panjang, massa, waktu dan luas

merupakan besaran. Jengkal, gram, menit dan m2 merupakan satuan dan empat,

250, 20 dan 48 merupakan nilai.

1) Besaran Pokok

Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiri tidak

dijabarkan dari besar lain. Ada tujuh besaran pokok yaitu: (1). Panjang. (2).

Massa. (3). Waktu. (4). Kuat arus listrik. (5). Suhu. (6). Intensitas cahaya. (7).

Jumlah zat. Dari ketujuh besaran pokok tersebut di atas, yang dibahas disini hanya

tiga besaran pokok saja yaita panjang, massa dan waktu.

2) Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan

besaran pokok. Untuk menjelaskan besaran turunan dapat dilihat contoh di bawah

ini:

(1) Luas = panjang x lebar

Panjang dan lebar adalah besaran pokok, yaitu panjang. Jadi besaran luas

diturunkan dari besaran pokok panjang.

(2) Volume = panjang x lebar x tinggi

Panjang, lebar dan tinggi termasuk besaran pokok, yaitu panjang. Jadi

besaran volume juga diturunkan dari besaran pokok, yaitu panjang.

(3) Kecepatan = hWaktutempu

Jarak

Page 76: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxvi

Jarak termasuk besaran pokok, yaitu panjang. Sedangkan waktu tempuh juga

termasuk besaran pokok, yaitu waktu. Jadi besaran kecepatan merupakan

besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok, yaitu panjang dan

waktu.

(4) Percepatan = Waktu

Kecepa tan

Kecepatan merupakan besaran turunan dari besaran pokok, yaitu panjang

dan waktu. Sedangkan waktu tempuh merupakan besaran pokok, yaitu

waktu. Jadi percepatan merupakan besaran turunan yang diturunkan dari

besaran pokok, yaitu panjang dan waktu

(5) Gaya = massa x percepatan

Massa merupakan besaran pokok. Sedangkan percepatan merupakan besaran

turunan yang diturunkan dari besaran pokok yaitu panjang dan waktu. Jadi

gaya merupakan besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok, yaitu

massa, panjang dan waktu.Untuk lebih jelasnya lihat tabel 3

a) Sistem Satuan Internasional

Zaman duhulu apabila orang ingin mengukur sesuatu benda pada mulanya

menggunakan anggota badannya sebagai satuan untuk pengukuran yang dilakukan

tersebut, seperti hasta, depa dan jengkal. Selain itu dikenal pula satuan-satuan

yang berkembang di masyarakat seperti tumbak, bata, bau, kaki, petak, pathok dan

lain sebagainya. Satuan-satuan tersebut merupakan satuan tak baku. Maksudnya

adalah satuan yang apabila dipergunakan dalam pengukuran, hasil pengukurannya

berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain. Sedangkan satuan baku

Page 77: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxvii

adalah satuan yang apabila dipergunakan dalam pergukuran, hasil pengukurannya

sama antara orang yang satu dengan yang lainnya. Syarat satuan baku yang baik

adalah: bersifat tetap tidak terpengaruh suhu, dan tempat, mudah ditiru atau

dihasilkan, bersifat Internasional. Sedangkan satuan yang bersifat kedaerahan dan

tidak berlaku secara umum karena nilai dan satuannya tidak sama disebut satuan

tidak baku. Dari kesimpulan tersebut dapat dilihat contoh seperti dalam tabel 2.2.

Tabel 2.2 Satuan baku dan satuan tak baku

Besaran Satuan Baku Satuan Tak Baku

Panjang Kilometer, meter, centimeter Kaki, jengkal, depa

Massa Kilogram, gram, milligram Mug, tempurung, kaleng

Volume Meter / centimeter, kubik, liter Botol, gayung

Luas Meter persegi, hektar Batok, pathok

Pada besaran panjang satuan bakunya kilometer, meter, centimeter, satuan

tak bakunya kaki, jengkal, depa. Hasil pengukuran suatu besaran selalu

dinyatakan dengan satuan. Satuan yang digunakan untuk menyatakan besar suatu

besaran harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Adapun syarat tersebut sebagai

berikut: (a). Bersifat intenasional, artinya dapat digunakan dieluruh dunia. (b).

Bersifat tetap, artinya tidak berubah karena pengaruh apapun. (c). Mudah ditiru,

artinya mudah diperbanyak untuk keperluan sehari-hari.

Pada tahun 1960 sistem satuan diresmikan pemakaiannya secara

internasional oleh The Conference General des Pords et Measures (CGMP).

Sistem tersebut dinamakan Sistem Internasional (SI). Sistem satuan Internasional

terdiri dari (1). Satuan panjang adalah meter, (2). Satuan massa adalah kilogram

Page 78: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxviii

dan (3). Satuan waktu adalah Sekon. Sehingga sistem SI disebut juga sistem

MKS.lihat table 2.3. Selain sistem MKS ada sistem lain yang disebut sistem cgs,

sistem cgs terdiri dari (1). Satuan panjang adalah centimeter, (2). Satuan Massa

adalah gram, dan (3). Satuan waktu adalah sekon lihat table 2.3. masih ada system

besaran turunan luas dalam SI meter persegi, dalam cgs centimeter persegi,

volume dalam SI meter kubik dalam cgs centimeter kubik lihat tabel 2.4. Besaran

dalam Fisika dibedakan menjadi dua macam yaitu: Besaran pokok dan besaran

turunan, besaran pokok adalah suatu besaran yang satuannya didefinisikan atau

ada standar dasar penetapan besaran tersebut, seperti terlihat pada tabel 2.3 dan

2.4:

Tabel 2.3. Satuan-satuan pada besaran pokok

Besaran Pokok Simbol Satuan SI / MKS Satuan cgs

Panjang l Meter (m) centimeter (cm)

Massa m Kilogram (Kg) Gram (gr)

Waktu t Sekon (s) Sekon (s)

Kuat Arus Listrik i Ampere (A) -

Suhu T Kelvin (K) -

Intensitas Cahaya I Cendela (ed) -

Jumlah Zat N Mole (mol) -

Besaran pokok panjang, symbol l satuan SI/MKS meter ( m ) dan satuan cgs

centimeter ( cm )

Page 79: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxix

Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran

pokok seperti pada contoh tabel berikut:

Tabel 2.4. Satuan-satuan pada besaran turunan

Besaran Pokok Simbol /

Rumus Satuan SI / MKS Satuan cgs

Luas A = p.l m2 cm2

Volume V = p.l.t m3 cm3

Kecepatan V = s/t m/s cm/s

Gaya F = m.a Kg.m/s2 = N Gr.cm/s2

Tekanan P = F/A N / m2 = pascal dyne / cm2

Usaha W = F.s Nm = kg.m2/s2 =

joule

Gr.cm2/s2 = erg

Besaran pokok luas , simbol / rumus A= pxl , satuan SI/MKS m2 , satuan cgs cm2.

b. Pemilihan materi

Materi dalam penelitian ini adalah besaran dan satuan. Hal ini berdasarkan

beberapa pertimbangan, pertama secara teknis diajarkan di kelas VII semester 1.

Kedua secara esensial materi ini merupakan dasar dari materi-materi fisika SMP

khusus dijenjang lebih tinggi pada umumnya dan ketiga secara psikologis anak

mampu dan dapat mendasari berfikir secara logis dan terstruktur dengan metode

diskusi maupun metode pemberian tugas.

c. Pengukuran

1) Besaran Pokok dan Pengukurannya

a) Satuan Panjang

Satuan panjang dalam SI adalah meter (berasal dari kata metron, artinya

mengukur). Pada mulanya para ilmuwan di Paris Perancis menetapkan bahwa satu

Page 80: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxx

meter = 1/10.000.000 x jarak antara kutub utara ke khatulistiwa yang melalui kota

Paris. Lalu diukurkan pada logam campuran Platina-Iridium yang bersuhu tetap

00C dan panjang Platina-Iridium inilah yang kemudian ditetapkan sebagai panjang

1 meter standar. Berdasarkan hasil pengukuran ini, maka satu meter, adalah

panjang antara dua gores garis sejajar pada ujung-ujung meter standar pada batang

logam Platina-Iridium pada suhu 00C.

Meter standar yang asli disimpan di Bureu International Des Poids Et

Measures di kota Severs dekat Paris (Perancis). Berhubung para ilmuwan

beranggapan bahwa meter standar itu tidak praktis, karena dapat berubah dan

dapat rusak maka pada tahun 1960 panjang satu meter standar diganti dengan

yang lebih praktis, mudah, tidak berubah dan tidak gampang rusak, yaitu satu

meter = 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dihasiikan gas

krypton-68 di dalam ruang hampa pada suatu lecutan listrik. Panjang satu meter

standar masih dapat dibagi-bagi lagi dalam satuan yang lain, lihat tabel 2.5.

Tabel 2.5. Kesetaraan satuan panjang.

Penilisan dalam bentuk Satuan panjang yang lain

Satuan panjang dalam meter Desimal Baku

1 milimeter (mm) 1/1000 0.001 10-3

1 centimeter (cm) 1/100 0.01 10-2

1 desimeter (dm) 1/10 0.1 10-1

1 dekameter (dam) 10 10 101

1 hektometer (hm) 100 100 102

1 kilometer (km) 1000 1000 103

Page 81: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxi

Satuan panjang yang lain1milimeter( mm ) satuan panjang dalam meter

1/1000

Penulisan dalam bentuk decimal 0,001, penulisan dalam bentuk baku 10-3 .

Untuk mengukur panjang suatu benda dapat dipergunakan berbagai jenis

alat ukur sebagai berikut:

(a) Mistar

Mistar merupakan salah satu alat ukut uang sering digunakan siswa di

sekolah. Mistar terbagi dalam dalam tiga satuan yaitu mili meter (mm), centi

meter (cm), dam inci,1 inci sama dengan 2,54 centimeter, 1centimeter sama

dengan 10 milimeter untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. Mistar

Mistar biasanya digunakan para siswa untuk menggambar garis dengan

ukuran tertentu. Selain itu digunakan oleh para arsitektur untuk membuat gambar /

denah bangunan rumah. Meteran banyak digunakan oleh pedagang kain dan

penjahit. Rol meter banyak digunakan oleh pegawai bangunan. 1 inchi = 2,54 cm,

1 yard = 91,44 cm, 1 mil = 1.609,34 cm, dan 1 feet = 30,48 cm.

(b) Jangka Sorong

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi

dalam dari suatu benda, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3. Bagian–bagian dari

jangka sorong adalah rahang tetap mempunyai skala utama dan rahang sorong (

dapat digeser – geser ) memiliki skala nonius, sehingga jangka sorong memiliki

Page 82: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxii

dua skala yaitu skala utama dan skala nonius atau vernier. Jangka sorong biasanya

digunakan untuk mengukur panjang suatu benda atau garis tengah (diameter)

sebuah tabung (silinder), diameter bola, benda yang berbentuk bulat (lingkaran),

panjang benda-benda kecil dan kedalaman suatu lubang. Alat ini mempunyai

ketelitian sampai 0,1 mm.

Gambar 2.3. Jangka sorong mampu mengukur sampai 0,1 mm.

(c) Mikrometer Skrup

Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur dimensi (diameter) luar

suatu benda yang sangat pendek atau kecil, seperti diameter kawat atau ketebalan

suatu benda yang tipis seperti terlihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Gambar micrometer skrup

Alat ukur ini mempunyai ketelitian sampai 0.01 mm. Nilai ketelitian adalah

nilai panjang terkecil yang masih dapat diukur oleh alat ukur tersebut.

Page 83: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxiii

Cara kerja mikrometer skrup adalah jika selubung luar dengan skala 50

diputar satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau

mundur. Jarak maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 menghasilkan

tingkat ketelitian 0,01 mm.

b) Satuan Massa

Gambar 2.5. Kilogram standar yang disimpan di Sevres, Paris,Perancis.

Massa adalah banyaknya (jumlah) zat yang terkandung pada suatu benda.

Satuan massa dalam ST adalah kilogram. Satu kilogram standar = massa standar

yang terbuat dari sebuah silinder Platina-Iridium. Perlu diketahui bahwa massa

satu kilogram standar sama juga dengan massa 1 liter air murni pada sahu 4°C.

Kilogram standar yang asli disimpan di kota Severs, dekat Paris, Perancis. Selain

satuan massa kilogram standar, ada juga satuan massa yang lain, lihat tabel 2.6

Tabel 2.6. Kesetaraan satuan massa.

Penulisan dalam bentuk Satuan massa yang lain

Satuan massa dalam

kilogram Desimal Baku

1 miligram (mg) 1/1.000.000 0.000001 10-6

1 centigram 1/100.000 0.00001 10-5

1 decigram 1/10.000 0.0001 10-4

1 gram 1/1.000 0.001 10-3

Page 84: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxiv

1 dekagram 1/100 0.01 10-2

1 hektogram 1/10 0.1 10-1

1 kuintal 100 100 102

1 ton 1.000 1000 10-3

Satuan massa 1miligram ( mg )satuan dalam kilogram 1/1.000.000

penulisan dalam bentuk decimal 0.000001, penulisan dalam bentuk baku 10 -6.

Dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya telah terbiasa menggunakan

istilah berat untuk massa. Misalnya 1 karung padi beratnya 80 kg. Di dalam fisika

perkataan tersebut tidak tepat atau salah, sebab satuan kg bukanlah merupakan

satuan berat melainkan satuan massa. Jadi yang benar adalah 1 karung padi

massanya 80 kg. A1at-alat yang digunakan untuk mengukur massa disebut dengan

neraca atau timbangan. Di bawah ini dikemukakan beberapa macam neraca yang

sering digunakan dalam laboratorium, antara lain:

(1) Neraca Sama Lengan

Neraca sama lengan banyak digunakan untuk pengukuran massa emas, perak

dan sebagainya. Ketelitiannya mencapai 0,001 gram atau 1 miligram.

.

Gambar 2.6a. Neraca dua lengan. Gambar 2.6a. Neraca tiga lengan.

(2) Neraca Ohaus

Page 85: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxv

Neraca Ohaus sangat praktis digunakan dalam laboratorium karena proses

pengukurannya lebih cepat dan tepat. Ketelitiannya sampai 0,1 gram atau 100

miligram, batas ukurnya 300 gram.

(3) Neraca Mekanik Meja

Neraca ini banyak digunakan di pasar atau toko untuk mengukur massa

dagangan. Ketelitiannya sangat rendah sampai 50 gram.

b) Satuan Waktu

Satuan besaran pokok waktu adalah sekon (detik). Menurut para ahli IPA,

satu sekon standar semula diambil dari waktu yang diperlukan oleh bumi untuk

berputar mengelilingi sumbunya 1 kali putaran. Adapun 1 kali putaran, waktu

yang diperlukan 24 jam. Dengan demikian 24 jam - 24 x 60 menit x 60 sekon = 1

hari matahari rata-rata. Jadi satu sekon = 1/ (214 x 60 x 60 ) = 1/ 86.400 hari

matahari rata-rata. Mengingat perputaran bumi mengelilingi sumbunya selalu

berubah, maka pada tahun 1967 definisi l sekon ditetapkan. Satu sekon standar =

waktu yang diperlukan atom Caesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770

kali. Satuan waktu yang lain dapat dilihat pada tabel 2.7

Tabel 2.7. Kesetaraan satuan waktu

Satuan waktu yang lain Satuan waktu dalam sekon Penulisan dalam bentuk baku

1 menit 60 6.103

1 Jam 3.600 3,6.103

1 hari 86.400 8.6.103

Page 86: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxvi

Untuk mengukur besar waktu dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya

digunakan alat pengukur waktu sebagai berikut:

(a) Arloji

Alat ukur waktu yang lazim digunakan orang dalam keseharian adalah

arloji. Arloji analog umumnya mempunyai tiga jarum penunjuk yaitu jarum jam,

jarum menit dan jarum sekon. Jarum jam bergerak satu skala tiap satu jam, jarum

menit bergerak satu skala tiap menit, sedangkan jarum sekon bergeraak satu skala

tiap sekon. Satu jam lamanya sama dengan enampuluh menit dan satu menit

lamanya sama dengan enam puluh sekon. Jam menunjukkan tanggal 10 pukul

08.23 lihat gambar 2.7.

Gambar 2.7. Alat pengukur waktu mempunyai ketelitian sampai 1 sekon.

(b) Stopwatch

Page 87: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxvii

Gambar 2.7. Alat ukur wakiu ini mempunyai ketelitian sampai 0;1 sekon.

Satu skala gambar besar menunjukkan satu detik , satu putaran jarum besar sama

degan enam puluh detik. Satu skala gambar kecil menunjukkan satu menit,sehingga satu

skala pada skala gambar kecil sama dengan enam puluh skala gambar besar lihat gambar

2.7.

Untuk mengukur selang waktu yang lebih singkat, misalnya selang waktu dari

lomba lari 100 m, lebih tepat jika digunakkan stopwatch. Ada dua jenis stopwatch yaitu

stopwatch analog dan stop watch digital, stopwatch ini cara pengoperasiannya sama yaitu

dengan menekan tombol, tekan pertama mulai, tekan kedua berhenti dan tekan ketiga

kembali keangka nol

(c) Jam atom Caesium

Ketelitian jam atom caesium sangat tinggi sehingga karena selama 3.000 tahun

kesalahan / keterlambatan hanya 1 sekon..

2) Besaran Turunan dan Pengukurannya

Di atas telah dijelaskan bahwa luas, volume dan kecepatan merupakan contoh, dari

besaran turunan. Adapun cara pengukurannya adalah setiagai berikut

(a) Luas bangun datar

20 cm 15 cm

Gambar 1.1

Gambar bidang datar persegi panjang dengan ukuran panjang 20 centimeter,,lebar

15 centimeter.

Luas bidang dari gambar tersebut di atas dapat dicari sebagai berikut:

Diketahui : p = 20 cm, l = 15 cm

Ditanya : A = …. ?

Page 88: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxviii

Dijawab A = p.l

= 20 cm .15 cm

= 300 cm2

= 3 x 10-1 m2

(b) Volume Balok

Gambar 1.2

Gambar bangun ruang balok, dengan ukuran panjang 20 centimeter, lebar 15

centimeter, tinggi 10 centimeter.

Volume dari gambar tersebut di atas dapat dicari sebagai berikut:

Diketahui : p = 15 cm, l = 20 cm dan t = 10 cm

Ditanya : V = ….?

Dijawah : V = p.l.t

= 15 cm . 20 cm . 10 cm

= 3000 cm3

= 3 x 10-3 m3

(c) Pengukuran Kecepatan

Ali berangkat ke sekolah menempuh waktu 20 menit, jarak antara rumah dan

sekolah 3,6 km. Maka kecepatan Ali dalam perjalanan adalah.....

Diketahui : = 20 menit = 1200s, s = 3,6 Km = 3600 m

Ditanya : = v = ….?

Dijawab : = v = ts

= 3600 m / 1200 s

15 cm

10 cm 20 cm

Page 89: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

lxxxix

= sm3

B. Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan perbandingan, perlu dikemukakan penelitian terdahulu yang

ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan, agar dapat memberi

gambaran yang jelas.

1. Dalmudi (2004: 116), dengan judul “Pengaruh strategi pembelajaran

dengan pendekatan petakonsep dan metode diskusi terhadap prestasi belajar fisika

ditinjau dari motivasi berprestasi dan kreativitas siswa”. Dikatakan bahwa tidak

ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran, motivasi berprestasi dan

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika, sehingga siswa yang tingkat

motivasinya tinggi atau rendah dan siswa yang tingkat kreativitasnya tinggi atau

rendah cenderung tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bila diajar dengan

pendekatan peta konsep atau dengan metode diskusi. Perbedaan dengan penelitian

ini yaitu pada variabel bebasnya pembelajaran fisika dengan menggunakan

metode diskusi dan pemberian tugas, variabel moderator motivasi berprestasi

yang meliputi motivasi berprestasi tinggi dan rendah, variabel terikatnya Prestasi

belajar yang dimaksud adalah tingkat penguasaan siswa pada mata pelajaran

Fisika pada materi pokok Besaran dan Satuan berdasarkan hasil belajar yang

dicapai siswa. Indikatornya adalah nilai tes siswa yang diberikan pada akhir

kegiatan proses belajar mengajar ,tempat penelitian mupun siswanya SMP Negeri

1 Karanganyar Kebumen.

Page 90: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xc

2. Catur Sutejo (2004), menngatakan bahwa “Penggunaan metode

pemberian tugas menyebabkan siswa lebih giat belajar dan bekerja secara aktif

daripada dengan mendengarkan secara pasif”. Winarno Surachmad (2004),

menurutnya keutungan metode pemberian tugas dalam proses belajar mengajar

antara lain: (1). Pengetahuan yang diperoleh siswa dari belajar, eksperimen atau

hasil percobaan yang banyak behubungan dengan minat mereka dan berguna

untuk hidupnya, akan lebih lama diingat, (2). Siswa berkesempatan memupuk

perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri

sendiri. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel bebas penelitian ini

pembelajaran fisika dengan menggunakan metode diskusi dan pemberian tugas,

variabel moderator pada penelitian ini motivasi berprestasi yang meliputi motivasi

berprestasi tinggi dan rendah, variabel terikat pada penelitian ini prestasi belajar

,yang dimaksud prestasi belajar adalah tingkat penguasaan siswa pada mata

pelajaran Fisika pada materi pokok Besaran dan Satuan berdasarkan hasil belajar

yang dicapai siswa. Indikatornya adalah nilai tes siswa yang diberikan pada akhir

kegiatan proses belajar mengajar ,tempat penelitian mupun siswanya SMP Negeri

1 Karanganyar Kebumen.

3. Wawan Dwi Cahyono (2007) dengan judul “Penggunaan Pendekatan

Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Metode Demonstrasi dan Diskusi

Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Kreativitas Siswa”. Penelitian ini

berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara metode mengajar

dengan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika. Perbedaan dengan penelitian ini

Page 91: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xci

adalah pada model pembelajaran, materi pelajaran dan tinjauan yang digunakan

pada penelitian, tempat dan waktu penelitian.

4. Daru Wahyuningsih (2007) dengan judul “Pengaruh Metode Pemberian

Kuis, Pemberian Tugas, dan Kemampuan Menalar terhadap Prestasi Belajar

Dalam Pembelajaran Bahasa Pemrograman Turbo Pascal”. Penelitian ini berhasil

menunjukkan metode pemberian tugas, Kreativitas dan daya penalaran siswa

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu

pada variabel bebasnya pembelajaran fisika dengan menggunakan metode diskusi

dan pemberian tugas, variabel moderator motivasi berprestasi yang meliputi

motivasi berprestasi tinggi dan rendah, variabel terikatnya Prestasi belajar pada

tingkat penguasaan siswa pada mata pelajaran Fisika pada materi pokok Besaran

dan Satuan hasil belajar yang dicapai siswa. Indikatornya adalah nilai tes siswa

yang diberikan pada akhir kegiatan proses belajar mengajar ,tempat penelitian

mupun siswanya SMP Negeri 1 Karanganyar Kebumen.

C. Kerangka Berfikir

Guru dalam keseharian mempunyai tugas utama adalah mengajar, mengajar

bukanlah tugas yang ringan bagi seorang guru dalam menghadapi sekelompok

siswa, kemajuan pengetahuan yang komplek menuntut guru untuk meningkatkan

keberhasilan dalam proses belajar mengajar dengan segala permasalahannya.

Guru harus dapat memilih pendekatan pembelajaran yang tepat untuk

menyampaikan materi pelajaran pada siswanya. Karena pendekatan pembelajaran

merupakan jalan yang harus ditempuh oleh guru dan peserta didik dalam

mencapai standar kompetensinya. Metode pembelajaran merupakan salah satu

Page 92: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xcii

alternatif yang bisa dijadkan pilihan bagi guru untuk mencapai standar kompetensi

yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Pembelajaran dengan metode

diskusi dan metode pemberian tugas adalah kegiatan pembelajaran yang langkah

kegiatannya sudah direncanakan dan disusun terlebih dahulu sehingga dalam

pelaksanaannya guru tidak keliru dalam penggunaan alat bantu yang digunakan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, kajian teori, penelitian yang

relevan, dan materi pelajaran penulis berasumsi:

1. Pengaruh metodediskusi dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar.

Metode diskusi adalah suatu cara untuk menyajikan pelajaran, guru

memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapat secara ilmiah

untuk mengumpulkan pendapat sehingga dapat menyimpulkan suatu alternatif

dalam memecahkan suatu masalah. Metode diskusi mempunyai keunggulan

diantaranya: melibatkan secara langsung dalam proses belajar sehingga siswa

dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan materi pembelajaran, dapat

menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah, dapat

memperoleh kepercayaan dan kemampuan sendiri, sikap sosial dan demokrasi

siswa dapat berkembang.

Selain itu metode diskusi juga mempunyai beberapa kelemahan

diantaranya: hasil dari diskusi tidak dapat diperkirakan bagaimana hasilnya, dalam

diskusi dapat didominasi oleh siswa-siswa yang pandai, memerlukan waktu yang

banyak sampai dapat mengambil kesimpulan dalam diskusi. Walaupun kedua

metode tersebut mempunyai karakteristik yang hampir sama yaitu memecahkan

atau menyelesaikan masalah tugas yang diberikan guru baik secara individu atau

Page 93: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xciii

kelompok ,mengingat siswa SMP Negeri 1 karanganyar siswa sebagian besar

berasal dari pedesaan dengan jarak tempuh yang cukup jauh,namun siswa

mayoritas cerdas dantrampil mengingat sekolah pilihan pertama , Namun diduga

metode diskusi lebih baik dari pada metode pemberian tugas.

Metode pembelajaran tersebut, materi besaran dan satuan merupakan salah

satu materi pelajaran yang sangat tepat apabila diajarkan menggunakan metode

diskusi dan metode pemberian tugas. Karena dalam materi besaran dan satuan ,

banyak sekali masalah terutama masalah besaran , satuan baku, satuan tak

baku,satuan SI , satuan cgs dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, yang dapat

dicoba untuk digali dan dicoba untuk dipecahkan oleh para siswa.Pelaksanaan

pembelajaran Fisika pada materi besaran dan satuan menggunakan metode diskusi

dan pemberian tugas, memberi kesempatan pada siswa untuk lebih meningkatkan

kemandirian dalam belajar dengan belajar sendiri maupun berdiskusi yang terkait

dengan pemecahan masalah. Dengan demikian, siswa akan terus berlatih untuk

mengembangkan sikap berpikir kritis, bertanggung jawab, bekerjasama,

mengatur waktu, terhadap proses pembelajarannya sendiri, penggunaan teknologi

tepat guna, bekerja dalam kerangka multi disiplin, etika dalam dunia kerja,

berpikir kreatif, pengambilan keputusan, kepemimpinan, melakukan riset dan

memecahkan masalah. Dengan demikian maka diduga ada pengaruh pembelajaran

dengan metode diskusi dan metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar

siswa.

2. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar.

Page 94: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xciv

Motivasi berprestasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan siswa untuk mencapai prestasi guna memenuhi kebutuhan

psikologisnya. Untuk menumbuhkan harapan prestasi yang tinggi maka guru

harus memiliki komitmen bahwa siswa dapat mencapai tingkat prestasi yang

maksimal, walaupun dengan segala keterbatasan sumber daya pendidikan di

sekolah. Demikian juga siswa, harus mempunyai motivasi yang tinggi untuk

selalu meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

kemampuannya., motivasi ditinjau dari segi potensi dapat berupa sikap,

sedangkan penampakannya berupa perilaku belajar. Siswa memiliki motivasi yang

berbeda-beda, yang bermotivasi tinggi akan lebih mudah menerima dan

memahami materi pelajaran dibanding siswa yang bermotivasi rendah. Materi

pelajaran yang baru merupakkanan kelanjutan dari materi pelajaran sebelumnya,

sehingga diharapkan siswa yang bermotivasi lebih tinggi akan mencapai prestasi

belajar yang lebih baik dari pada siswa yang bermotivasi sedang, atau rendah.

Ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi tinggi adalah (1). Tekun menghadapi

tugas, dapat bekerja terus menurut dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti

sebelum selesai. (2). Ulet menghadapi kesulitan, tidak lekas putus asa, tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berhasil sebaik mungkin, tidak cepat puas

dengan hasil yang telah dicapai. (3). Menunjukkan minat terhadap bermacam-

macam masalah untuk orang dewasa, misalnya masalah pembangunan agama,

politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap segala

tindak kriminal, amoral, dan sebagainya. (4). Lebih senang bekerja sendiri. (5).

Tidak cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, hal-hal yang bersifat mekanis,

Page 95: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xcv

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. (6). Dapat mempertahankan

pendapatnya, kalau sudah yakin akan sesuatu. (7). Tidak mudah melepaskan hal

yang diyakini itu. (8). Senang mencari dan memecahkan masalah. Maka diduga

siswa yang memiliki motivasi tinggi prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan

siswa yang memiliki motivasi rendah.

3. Pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar.

Kreativitas mengandung beberapa unsur yaitu: kemampuan membuat

modifikasi dari suatu yang baru dan asli yang sudah ada, merupakan proses

mental yang unik untuk memproduk sesesuatu yang baru, berbeda dan asli serta

menekankan pada proses dan bukan produk. Jelas kreativitas tidak dimiliki oleh

semua orang melainkan hanya orang-orang tertentu yang dikatakan orang kreatif.

Kreativitas merupakan sesuatu proses, aktifitas, dan modifikasi yang baru,

sehingga dapat mendatangkan hasil yang berguna dan dapat dimengerti.Dari

uraian diatas maka asumsi penulis siswa yang mempunyai kreativitas yang tinggi

akna lebih berprestasi dalam belajar fisika daripada siswa yang mempunyai

kreativitas sedang atau rendah.

4. Pengaruh diskusi dan pemberian tugas dengan motivasi berprestasi

terhadap prestasi belajar fisika.

Dengan mengetahui karakteristik model pembelajaran metode diskusi dan

metode pemberian tugas, serta pengertian motivasi dengan kondisi di SMP Negeri

1 Karanganyar. Peneliti berasumsi bahwa antara model pembelajaran penggunaan

metode diskusi, metode pemberian tugas, motivasi siswa terdapat interaksi yang

signifikan dan mempunyai perbedaan terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang

Page 96: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xcvi

diberi pembelajaran dengan metode diskusi, dan pemberian tugas serta motivasi

yang tinggi akan cepat memahami dalam mempelajari konsep-konsep fisika

sehingga dapat berprestasi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi

pembelajaran dengan metode diskusi dan pemberian tugas, bermotivasi rendah.

5. Pengaruh metode diskusi dan pemberian tugas dengan kreativitas siswa

terhadap prestasi belajar.

Dengan mengetahui karakteristik, antara keunggulan, kekurangan antara

metode diskusi dan pemberian tugas, peneliti berasumsi bahwa terdapat interaksi

yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika. Siswa yang diberi pembelajaran

dengan metode diskusi dan pemberian tugas serta mempunyai kreativitas tinggi

akan berprestasi lebih tinggi dibanding siswa yang diberi pembelajan dengan

metode diskusi dan metode pemberian tugas tetapi mempunyai kreativitas rendah.

6. Pengaruh motivasi berprestasi dan kreativitas terhadap prestasi belajar.

Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam

encapaian prestasi belajar, sehingga memudahkan proses belajar ,sedangkan

kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan produk baru, ciptaan ini tidak

perlu seluruh produk baru, namun bisa saja hal ini merupakan gabungan atau

kombinasi, sedang unsur-unsurnya sudah ada sebelumnya,untuk menerima

pelajaran yang baru diperlukan pengetahuan dari bahan-bahan yang lama yang

telah dipelajari pada waktu yang lalu. Peneliti berasumsi ada interaksi antara

siswa bermotivasi tinnggi dan mempunyai kreativitas tinggi terhadap prestasi

belajar.

Page 97: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xcvii

7. Pengaruh metode diskusi dan pemberian tugas, motivasi dan kreativitas

terhadap prestasi belajar.

Belajar fisika akan mudah dipahami dan diingat para siswa bila siswa

melakukan sendiri, menemukan sendiri, saling bertukar pikiran, beradu

argumentasi dan ada tugas-tugas yang harus dikerjakan. Dengan mengetahui

karakteristik pembelajaran , metode diskusi, metode pemberian tugas, motivasi

dan kreativitas siswa, peneliti berasumsi terdapat interaksi yang saling

berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika, Siswa yang diberi pembelajaran

dengan metode diskusi, serta mempunyai motivasi dan kreativitas tinggi akan

berprestasi lebih baik dibanding siswa yang diberi pembelajaran dengan metode

pemberian tugas serta mempunyai motivasil meskipun kreativitasnya tinggi juga.

Interaksi metode diskusi, metode pemberian tugas, motivasi, dan kreativitas

terhadap prestasi belajar .

Dengan variasi metode pembelajaran untuk mendukung pendekatan

pembelajaran fisika diharapkan dapat membangkitkan minat, aktifitas belajar,

motivasi berprestasi dan kreativitas siswa sehingga diharapkan peningkatan

prestasi siswa dalam pelajaran Fisika. Dari uraian di atas terdapat keterkaitan

antara metode diskusi dan metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar

dalam materi pokok Besaran dan Satuan, serta motivasi berprestasi siswa dan

kreativitas siswa sehingga dapat memuculkan adanya suatu hipotesis.

D. Hipothesis

Berdasarkan kajian teori serta kerangka berfikir pada penelitian ini, maka

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Page 98: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xcviii

1. Terdapat pengaruh pembelajaran dengan metode diskusi dan metode

pemberian tugas terhadap prestasi belajar.

2. Terdapat pengaruh siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan

rendah terhadap prestasi belajar fisika.

3. Terdapat pengaruh tingkat kreativitas siswa tinggi dengan tingkat kreativitas

siswa rendah terhadap prestasi belajar fisika.

4. Terdapat interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, metode

pemberia tugas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisaka.

5. Terdapat interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, metode

pemberia tugas dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisaka.

6. Terdapat interaksi antara motivasi berprestasi dengan kreativitas terhadap

prestasi belajar fisika.

7. Terdapat interaksi antara pembelajaran dengan metode diskusi, pemberian

tugas, motivasi berprestasi dan kreativitas terhadap prestasi belajar fisika.

Page 99: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

xcix

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1

Karanganyar Kebumen pada semester ganjil tahun pelajaran 2009 / 2010, dengan

harapan penelitian ini dapat bermanfaat, efektif dan efisien.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2009 sampai Oktober 2009, seperti

ditunjukkan pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agst. Sept. Okt.

1 Pengajuan Judul 2 Penyusunan Proposal 3 Perizinan

4 Penyusunan instrumen

Pembelajaran

5 Penyusunan instrumen tes 6 Uji coba instrumen 7 Analisis ujicoba

8

Proses pembelajaran

menggunakan metode

diskusi

9

Proses pembelajaran

menggunakan metode

pemberian tugas

10 Pengambilan data 11 Analisis data 12 Penyusunan Laporan

Page 100: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

c

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen dengan mengambil dua kelompok secara acak, normal dan homogen.

Kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda dalam hal strategi pembelajaran,

yang satu diberi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dan yang lain

dengan menggunakan metode pemberian tugas. Masing-masing kelompok ditinjau

dari motivasi berprestasi dan kreativitas siswa dengan kategori tinggi dan rendah.

Pada akhir eksperimen kedua kelompok diuji dengan alat ukur yang sama

dan hasilnya merupakan data eksperimen. Data ini kemudian diolah dengan

menggunakan statistik analisis variansi tiga jalan dengan desain faktorial (2 x 2 x

2). Maksudnya, dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan masing-

masing variabel mempunyai dua kategori. Adapun rancangan desain faktorial (2 x

2 x 2) dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 : Rancangan Penelitian

Metode Pembelajaran (A) Metode Diskusi

(A1) Metode Pembagian Tugas

(A2) Kreativitas

Siswa Tinggi ( C1 )

A1B1C1 A2B1C1 Motivasi Berprestasi

Tinggi (B1)

Kreativitas Siswa Rendah

( C2 ) A1B1C2 A2B1C2

Kreativitas Siswa Tinggi

( C1 ) A1B2C1 A2B2C1 Motivasi

Berprestasi Rendah

(B2) Kreativitas

Siswa Rendah ( C2 )

A1B2C2 A2B2C2

Dari Tabel 3.2 dapat dituliskan bahwa siswa yang memiliki tingkat motivasi

berprestasi tinggi dan kreativitas siswa tinggi diberi pembelajaran dengan

Page 101: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

ci

menggunakan metode diskusi menghasilkan prestasi belajar Fisika sebesar

A1B1C1, sedangkan siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi tinggi dan

kreativitas siswa rendah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode

diskusi menghasillkan prestasi belajar A1B2C1. Selanjutnya, siswa yang memiliki

tingkat motivasi berprestasi tinggi dan kreativitas siswa tinggi diberi pembelajaran

dengan menggunakan metode pemberian tugas menghasilkan prestasi belajar

fisika sebesar A2B1C1, sedangkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

dan kreativitas siswa rendah diberi pembelajaran menggunakan metode pemberian

tugas menghasilkan prestasi belajar A2B1C2. Selanjutnya siswa yang memiliki

motivasi rendah dan kreativitas tinggi diberi pembelajaran dengan menggunakan

metode diskusi menghasilkan prestasi belajar fisika sebesar A1B2C1, sedangkan

siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan kreativitas rendah diberi

pembelajaran dengan metode diskusi, menghasilkan prestasi belajar fisika

A1B2C2. Selanjutya siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi rendah dan

kreativitas tinggi diberi pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian

tugas, menghasilkan prestasi belajar fisika sebesar A2B2C1, sedangkan siswa yang

memiliki motivasi berprestasi rendah kreativitas rendah diberi pembelajaran

dengan menggunakan metode pemberian tugas, menghasilkan prestasi belajar

fisika sebesar A2B2C2.

C. Penetapan Populasi dan Sampel

1. Penetapan Populasi

Page 102: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cii

Menurut Suharsimi Arikunto (1996) populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1

Karanganyar, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009 / 2010, dengan jumlah

280 siswa yang terdiri dari 7 kelas.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (1996) sampel adalah wakil atau sebagian dari

populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas secara acak

dengan melalui undian dari semua kelas VII SMP Negeri 1 Karanganyar,

Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009 / 2010 satu kelas sebagai kelompok

eksperimen pertama adalah kelas VII B sebanyak 40 siswa dan satu kelas lagi

sebagai kelompok eksperimen kedua adalah kelas VII C sebanyak 40 siswa.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, alat pengumpul data adalah instrumen tes. Instrumen

tes ini terdiri dari angket motivasi berprestasi, angket kreativitas dan item tes

prestasi belajar. Masing-masing instrumen dibuat oleh peneliti dengan cara diuji

cobakan terlebihdahulu untuk mendapatkan instrumen yang layak sebagai

instrumen penelitian. Adapun tempat uji coba instrumen adalah SMP Negeri 2

Adimulyo Kebumen. Analisis item soal terdiri dari indeks kesukaran, daya

pembeda, validitas dan reliabilitas. Penjelasan masing-masing analisis adalah

sebagai berikut:

Instrumen pada penelitian ini antara lain meliputi: (1). Desain pembelajaran

beserta format kegiatan untuk kelas eksperiman pertama; (2). Desain

pembelajaran beserta format kegiatan untuk kelas eksperimen kedua; (3). Angket

Page 103: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

ciii

motivasi berprestasi untuk mendapatkan data tentang motivasi siswa dalam

belajartermasuk tinggi dan rendah ; (4). Angket kreativitas siswa untuk

mendapatkan tingkat kreativitas siswa termasuk tinggi atau rendah; (5). Soal-soal

tes prestasi belajar Fisika pada materi besaran dan satuan untuk mendapatkan

data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika kelas VII.

Pada kelas eksperimen pertama, instrumen desain pembelajaran Fisika

kelas VII pada materi materi besaran dan satuan disusun berdasarkan kurikulum

IPA Fisika SMP tahun 2006 atau KTSP dan mengacu pada pendekatan metode

diskusi. Pada kelas eksperimen yang kedua instrumen desain pembelajaran Fisika

kelas VII pada materi besaran dan satuan disusun berdasarkan kurikulum IPA

Fisika SMP tahun 2006 atau KTSP dan mengacu pada pendekatan dengan

metode pemberian tugas, dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

,menyusun silabus, rencana pembelajaran lembar kerja siswa yang dapat dilihat

pada lampiran.

Untuk mengukur prestasi belajar Fisika maka disusun instrumen soal-soal

tes prestasi belajar Fisika pada materi besaran dan satuan dengan menggunakan

silabus IPA Fisika SMP kelas VII pada kurikulum 2006 atau KTSP. Soal-soal tes

prestasi belajar Fisika ini terdiri dari soal-soal untuk mengukur prestasi belajar

siswa berdasarkan aspek kognitif pada siswa. Dalam menyusun tes prestasi ini

menggunakan rambu-rambu Taksonomi Bloom. Disamping itu catatan lapangan

yang mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung

berikut interaksi antara guru dengan siswa, siswa yang terkait dengan

pembelajaran Fisika dengan melalui metode diskusi dan metode pemberian tugas.

Page 104: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

civ

Untuk mengukur dan mengetahui motivasi berprestasi pada siswa

digunakan instrumen yang berupa angket motivasi, terdapat beberapa pertanyaan

tentang diri siswa yang berkenaan dengan dorongan, semangat keinginan untuk

berprestasi dalam belajar fisika.l, setiap kelompok atau soal terdiri dari empat

pernyataan, kemudian siswa disuruh untuk memilih satu diantaranya yang paling

menggambarkan dirinya. Tidak ada jawaban yang salah ataupun benar, setiap

siswa akan memberikan jawaban yang berbeda, yang penting bersikap jujur.

Instrumen lainya yang digunakan untuk mengukur kreativitas disusun

berdasarkan pada ciri-ciri berpikir kreatif yang telah disimpulkan di depan antara

lain: imajinatif, inisiatif, rasa ingin tahu, mandiri dan ulet, penuh energi dan

bersibuk diri, serta berani mengambil resiko dalam pendirian dan keyakinan.

Sedangkan skala pengukuran angket kreativitas ini menggunakan skala Likert.

Adapun alat pengumpul data pada penelitian ini terdiri dari dua macam

yaitu berupa angket dan tes. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang

motivasi berprestasi dan tingkat kreativitas siswa pada kelas VII SMP Negeri 1

Karanganyar Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2009 / 2010. Sedangkan alat

tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar Fisika pada

materi besaran dan satuan.

E. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini terdiri dari tiga variabel (variable) sebagai

berikut:

1. Variabel Bebas

Page 105: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cv

Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran fisika

dengan menggunakan metode diskusi dan pemberian tugas. Definisi

operasionalnya adalah kegiatan pembelajaran yang pada proses pembelajarannya

menggunakan atau memunculkan masalah dunia nyata (contextual) sebagai suatu

konteks bahan pemikiran bagi siswa dalam memecahkan masalah untuk

memperoleh pengetahuan (konsep) dari suatu materi pelajaran, dan untuk

memecahkan masalah tersebut, menggunakan metode diskusi dan pemberian

tugas.

1. Variabel moderator

Variabel moderator yang digunakan dalam penelitian ini pertama adalah

motivasi berprestasi yang meliputi motivasi berprestasi tinggi dan motivasi

berprestasi rendah, difinisi operasional dari motivasi berprestasi adalah daya

penggerak pendorong dan kemauan dalam diri siswa yang akan menimbulkan dan

memberikan arah pada kegiatan belajar menuju perkembangan pribadi manusia

yang seutuhnya. Sedang variabel moderator yang kedua adalah kreativitas siswa

yang meliputi kreativitas siswa tinggi dan kreativitas siswa rendah, difinisi

opeerasional dari kreativitas siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk

menciptakan atau mewujudkan sesuatu hal yang baru yang sebelumnya belum

pernah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.

2. Variabel Terikat

Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar Fisika. Prestasi

belajar yang dimaksud adalah tingkat penguasaan siswa pada mata pelajaran

Fisika pada materi pokok Besaran dan Satuan berdasarkan hasil belajar yang

Page 106: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cvi

dicapai siswa. Indikatornya adalah nilai tes siswa yang diberikan pada akhir

kegiatan proses belajar mengajar.

F. Tahapan Penelitian

Adapun tahapan penelitian yang dilalui adalah:

1. Tahap Persiapan Pembelajaran

Agar penelitian ini tetap terjaga kualitas pelaksanaan eksperimennya maka

peneliti sebelumnya mempersiapkan komponen-komponen yang akan digunakan

di dalam pembelajaran sesuai dengan pendekatan dan metode yang digunakan.

Persiapan yang disiapkan peneliti pada tahap ini adalah: (a). Penyusunan standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang ingin dicapai pada

pembelajaran yang dilaksanakan; (b). Penyusunan desain pembelajaran yang

mengacu pada langkah-langkah atau sintaks pembelajaran menggunakan

pendekatan berbasis masalah dengan menggunakan metode diskusi dan pemberian

tugas; (c). Menyusun format kegiatan pembelajaran; (d). Menyiapkan alat dan

bahan yang digunakan untuk pelaksanaan diskusi dan tugas oleh siswa; (e).

Menyiapkan format penilaian; (f). Penyusunan soal-soal tes untuk mengukur

prestasi belajar Fisika.

2. Tahap Pelaksanaan pembelajaran

Tahap ini dilaksanakan proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Supaya

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

berbasis masalah dengan menggunakan metode diskusi dan metode pemberian

tugas (resitasi) ini berjalan dengan baik maka peneliti harus melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana dan desain pembelajaran yang telah

dipersiapkan.

Page 107: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cvii

3. Tahap Pasca Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap ini adalah tahap dimana telah selesai pelaksanaan proses

pembelajaran. Pada tahap ini peneliti mengadakan penilaian kegiatan siswa dan

mengevaluasi proses pembelajaran yang telah selesai dilaksanakan.

G. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen tes prestasi belajar Fisika aspek kognitif, motivasi

berpreatasi dan tes angket kreativitas siswa digunakan dalam penelitian, maka

perlu dilakukan uji coba atau try out untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

soal instrumen. Uji coba dilaksanakan pada kelas VII E SMP N 2 Adimulyo,

Kabupaten Kebumen dengan alasan kelas tersebut tidak digunakan dalam sampel

penelitian. Letak kelas VII E SMP Negeri 2 Adimulyo jauh dari SMP Negeri 1

Karanganyar yaitu sekolah dan kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian.

Guru IPA yang mengajar juga berbeda, ada kesetaraan tingkat kemampuan yang

sama dengan kelas eksperimen dan kedua sekolah sama-sama sekolah standar

nasional.

Uji instrumen tes prestasi belajar Fisika, motivasi berprestasi dan

kreativitas siswa terdiri dari (1).Tingkat kesukaran, (2). Daya pembeda, (3).

Validasi, dan (4). Reliabilitas. Adapun penjelasan dari masing-masing tes tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Taraf Kesukaran

Indeks kesukaran (difficulty indek) adalah bilangan yang menunjukkan

sukar dan mudahnya item soal. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai

dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran item soal.

Page 108: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cviii

Rumus untuk menghitung indeks kesukaran adalah sebagai berikut:

P = JSB

(Suharsimi Arikunto, 1997: 212)

Keterangan:

P : indek kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal A dengan betul.

JS : Jumlah seluruh peserta tes.

Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Soal dengan P= 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

2) Soal dengan P= 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

3) Soal dengan P= 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

a) Instrumen Tes Prestasi Belajar ranah kognitif

Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen penelitian kognitif yang dilakukan

terangkum pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Penilaian Kognitif

Indek Kesukaran Jumlah Soal Sukar

Sekali Sukar Sedang Mudah Mudah Sekali

22 1 6 1 10 4

Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen penilaian kognitif yang dipakai

dalam tes penelitian instrumen penilaian kognitif soal sukar sekali tidak dipakai

yaitu nomor 13, soal sukar dipakai semua, soal sedang dipakai semua, dan soal

mudah dipakai semua, serta kategori soal mudah sekali tiga soal diperbaiki, satu

Page 109: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cix

saol musah sekali tidak dipakai pada nomor 16. Untuk lebih rinci dapat dilihat

pada lampiran 13.

b) Instrumen Kreativitas

Untuk data kreativitas digunakan tes yang dibuat peneliti dengan diuji

cobakan atau try outkan terlebih dahulu. Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen

kreativitas yang dilakukan terangkum pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Kreativitas

Indek Kesukaran Jumlah

Soal Sukar Sekali

Sukar Sedang Mudah Mudah Sekali

60 0 1 30 29 0

Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen kreativitas yang dipakai dalam tes

penelitian instrumen penilaian kreativitas sejumlah 60 soal yang terdiri soal satu

sukar diperbaiki, sedang 30 soal diperbaiki sembilan, dan 29 soal mudah

diperbaiki sebelas soal. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 14.

c) Instrumen Motovasi

Untuk data Motovasi digunakan tes yang dibuat peneliti dengan diuji

cobakan atau try outkan terlebih dahulu. Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen

motivasi yang dilakukan terangkum pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Motivasi

Indek Kesukaran Jumlah

Soal Sukar Sekali

Sukar Sedang Mudah Mudah Sekali

50 0 3 12 35 0

Page 110: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cx

Taraf kesukaran soal Instrumen Motivasi sejumlah 50 soal,sukar sekali

tidak ada, sukar 3 soal , sedang 12 soal, mudah 35 soal, mudah sekali tidak ada.

Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen motivasi yang dipakai dalam tes

penelitian instrumen penilaian motivasi soal sukar diperbaiki semua, dua soal

diperbaiki pada kategori sedang, dan sepuluh soal diperbaiki pada kategori

mudah. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 15.

2. Daya Pembeda

Daya pembeda item soal adalah kemampuan item soal. Untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

disebut indeks diskriminasi. Indeks diskriminasi antara -1,00 sampai dengan 1,00.

D = BAB

B

A

A PPJ

B

J

B-=+

(Suharsimi Arikunto, 1997: 218)

Keterangan :

D : indeks diskriminasi.

JA : banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah.

BA : banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar.

BB : banyaknya pescrta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar.

Page 111: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxi

Indeks diskriminasi diklasifikasikan sebagai berikut:

D : 0,00 sampai dengan 0,20 : jelek (poor).

D : 0,20 sampai dengan 0,40 : cukup (satisfactory).

D : 0,40 sampai dengan 0,70 : baik (good).

D : 0,70 sampai dengan 1,00 : baik sekali (exellent).

D : Negatif semuanya tidak baik, jadi semua jenis item soal yang

mempunyai nilai D negative sebaiknya dibuang saja.

a. Instrumen Tes Prestasi Belajar ranah kognitif

Hasil uji daya pembeda instrumen penelitian kognitif yang dilakukan

terangkum pada table 3.6.

Tabel 3.6 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Penilaian Kognitif

Daya Pembeda Jumlah

Soal Sangat Membedakan

Lebih Membedakan

Cukup Membedakan

Kurang Membedakan

Sangat Kurang Membedakan

22 0 0 8 11 3

Hasil uji daya pembeda Instrumen Penilaian Kognitif dari sejumlah 22

soal , soal sanagat membedakan 0, lebih membedakan 0, cukup membedakan 8

soal, kurang membedakan 11 soal, dan sangatb kurang membedakan 3soal. Dari

hasil uji daya pembeda soal instrumen penilaian kognitif ada satu soal yang

diperbaiki pada daya pembeda sangat kurang membedakan dan dua soal tidak

dipakai pada daya pembeda kurang membedakan, untuk nomor butir soal yang

tidak dipai yaitu nomor 13 dan 16. Agar lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 13.

Page 112: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxii

b. Instrumen Kreativitas

Hasil uji daya pembeda instrumen Kreativitas yang dilakukan terangkum

pada table 3.7.

Tabel 3.7 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Kreativitas

Daya Pembeda Jumlah Soal Sangat

Membedakan Lebih

Membedakan Cukup

Membedakan Kurang

Membedakan Sangat Kurang Membedakan

60 6 10 21 14 9

Hasil uji daya pembeda Instrumen Kreativitas sejumlah 60 soal, sangat

membedakan 6 soal lebih membedakan 10 soal, cukup membedakan 21 soal,

kurang membedakan 14 soal, sangat kurang membedakan 9 soal. Dari hasil uji

daya pembeda soal instrumen kreativitas ada tujuh soal yang diperbaiki pada daya

pembeda sangat kurang membedakan, sepuluh soal diperbaiki pada daya pembeda

kurang membedakan, tiga soal diperbaiki pada daya pembeda cukup

membedakan, dan satu soal diperbaiki pada daya pembeda lebih membedakan,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 14.

c. Instrumen Motivasi

Hasil uji daya pembeda instrumen motivasi yang dilakukan terangkum pada

table 3.8.

Tabel 3.8 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen motivasi

Daya Pembeda Jumlah Soal Sangat

Membedakan Lebih

Membedakan Cukup

Membedakan Kurang

Membedakan Sangat Kurang Membedakan

50 3 3 20 13 11

Page 113: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxiii

Hasil uji daya pembeda Instrumen motivasi sejumlah 50 soal, sangat

membedakan 3 soal, lebih membedakan 3 soal, cukup membedakan 20 soal,

kurang membedakan 13 soal, sangat kurang membedakan 11 soal. Dari hasil uji

daya pembeda soal instrumen motivasi ada lima soal yang diperbaiki pada daya

pembeda sangat kurang membedakan, delapan soal diperbaiki pada daya pembeda

kurang membedakan, dan dua soal diperbaiki pada daya pembeda cukup

membedakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 15.

3. Validitas

Butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar

terhadap skor total. Dengan kata lain dapat dikemukakan di sini bahwa butir soal

memiliki validitas yang tinggi jika skor pada butir soal mempunyai kesejajaran

dengan skor total (korelasi).

Rxy = { }{ }å åå å

å å å--

-2222 )()(

))((

YYNXXN

yXXYN

Keterangan

rxy : Koefisien korelasi antara skor butir soal X dan skor total Y

N : Jumlah item soal

SX : Jumlah seluruh skor X

SY : Jumlah seluruh skor Y

SXY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor total Y

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi ada dua cara, yaitu:

Page 114: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxiv

1) Melihat harga koefisien korelasi, kemudian diinterprestasikan sebagai berikut :

0,80 – 0,99 : sangat tinggi

0,60 – 0,79 : tinggi

0,40 – 0,59 : cukup

0,20 – 0,39 : rendah

0,00 – 0,19 : sangat rendah

2) Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik product moment sehingga dapat

diketahui signifikan tidaknya koefisien korelasi.

a) Instrumen Tes Prestasi Belajar ranah kognitif

Hasil uji validitas instrumen penelitian kognitif yang dilakukan terangkum pada

table 3.9.

Tabel 3.9 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif

Kriteria Variabel

Jumlah Soal Valid Tidak Dipakai

Soal materi uji Besaran dan Satuan 22 20 2

Hasil uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif sejumlah 22 soal , valid 20

soal,tidak dipakai 2 soal. Berdasarkan hasil uji coba prestasi belajar IPA kelas VII

SMP pada materi pokok Besaran dan Satuan setelah dilakukkan pengujian

sebelum pelaksanaan eksperimen / perlakuan, dari 22 butir soal tes diperoleh 20

butir soal tes valid. Butir soal yang tidak dipakai yaitu nomor 13 dan 16.

Perhitungan selengkapnya untuk validasi instrumen tes prestasi belajar IPA dapat

dilihat pada lampiran 13.

Page 115: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxv

b) Instrumen Kreativitas

Hasil uji validitas instrumen penelitian instrument kreativitas yang

dilakukan terangkum pada table 3.10.

Tabel 3.10 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Kreativitas

Kriteria Variabel Jumlah

Soal Valid Tidak Dipakai

Soal materi uji Kreativitas Siswa 60 37 23

Hasil uji Validitas Instrumen Kreativitas, sejumlah 60 soal, valid 37 soal,

tidak dipakai 23 soal. Hasil uji coba kemampuan menalar siswa setelah dilakukan

pengujian didapatkan 37 butir soal valid dari 60 soal yang diujicobakan. Butir soal

yang tidak dipakai diperbaiki semua. Perhitungan selengkapnya untuk validitas

instrumen kemampuan menalar siswa dapat dilihat pada lampiran 14.

c) Instrumen Motivasi

Hasil uji validitas instrumen penelitian instrument motivasi yang dilakukan

terangkum pada table 3.11.

Tabel 3.11 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Motivasi

Kriteria Variabel Jumlah

Soal Valid Tidak Dipakai

Soal materi uji Kreativitas Siswa 50 35 15

Hasil uji coba kemampuan menalar siswa setelah dilakukan pengujian

didapatkan 35 butir soal valid dari 50 soal yang diujicobakan. Butir soal yang

tidak dipakai diperbaiki semua. Perhitungan selengkapnya untuk validitas

instrumen kemampuan menalar siswa dapat dilihat pada lampiran 15.

Page 116: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxvi

4. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Untuk menghitung reliabilitas tes prestasi

menggunakan rumus yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson 20 yang dikenal

dengan K-R. 20:

r11 = úúû

ù

êêë

é -úûù

êëé

2

2

1 S

pqS

nn

(Suharsimi Arikunto, 1997: 1998)

Keterangan :

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

n : banyaknya butir soal

S2 : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

P : Proporsi subyek yang menjawab butir soal dengan benar.

q : Proporsi subyek yang menjawab butir soal dengan salah (q=1-p)

Spq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument angket dengan menggunakan

Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r = koefisian reliabilitas instrumen (cronbach alpha)

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

å 2bs = total varian butir

2ts = total varian

Page 117: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxvii

Menurut masidjo (1995): Standar koefisien untuk Reliabilitas adalah:

Koefisien 0,91 – 1,00 sangat tinggi

Koefisien 0,71 – 0,90 tinggi

Koefisien 0,41 – 0,70 cukup

Koefisien 0,21 – 0,40 rendah

Koefisien negatif – 0,20 rendah sekali

a. Instrumen Tes Prestasi Belajar ranah kognitif

Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian kognitif yang dilakukan terangkum

pada table 3.12.

Tabel 3.12 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif

Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Soal-soal uji Besaran dan Satuan 22 0,825 tinggi

Hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif sejumlah 22 soal,

reliabilitas 0.825, kreteria tinggi. Berdasarkan uji coba tes prestasi belajar IPA

siswa kelas VII SMP pada materi pokok Besaran dan Satuan sebelum pelaksanaan

eksperimen / perlakuan, dari 22 butir soal diperoleh 20 butir soal tes reliabel.

Perhitungan selengkapnya untuk reliabilitas instrumen tes prestasi belajar IPA

dapat dilihat pada lampiran 13.

b. Instrumen Kreativitas

Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian kreativitas yang dilakukan

terangkum pada table 3.13.

Tabel 3.13 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kreativitas Siswa

Page 118: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxviii

Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Soal-soal uji Kreativitas 60 2,560 tinggi

Hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kreativitas Siswa sejumlah 60 soal

reaqbilitas 2,560, kreteria tinggi. Hasil uji coba tes kreativitas siswa dilakukan

pengujian didapatkan 37 soal tes reliabel dari 60 soal tes yang diuji cobakan.

Perhitungan selengkapnya untuk reabilitas instrumen kemampuan menalar siswa

dapat dilihat pada lampiran 14.

c. Instrumen Motivasi

Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian kreativitas yang dilakukan

terangkum pada table 3.14.

Tabel 3.14 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Motivasi

Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Soal-soal uji Kreativitas 50 3,574 tinggi

Hasil uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Motivasi sejumlah 50 soal,

reliabilitas 3,574, kreteria tinggi.Hasil uji coba tes kreativitas siswa dilakukan

pengujian didapatkan 35 soal tes reliabel dari 50 soal tes yang diuji cobakan.

Perhitungan selengkapnya untuk reabilitas instrumen kemampuan menalar siswa

dapat dilihat pada lampiran 15.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasarat Analisis

Analisis data dilakukan untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang

diajukan. Dalam penelitian ini digunakan teknik anava tiga jalan denga frekuensi

isi sel sama. Untuk dapat menggunakan anava, sebelumnya harus dilakukan uji

prasarat analisis sebagai berkut:

a. Uji Normalitas

Page 119: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxix

Untuk mengetahui apakah sempel berasal dari populasi yang

berdistribusinormal dengan menggunakan metode Liliefors, dengan hipotesis

sebagai berikut:

1) Hipotesis

Ho = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdristribusi normal

H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Untuk pengijian hipotesis digunakan rumus:

L0max = [F(zi) – S(zi) ]

Dengan zi = s

XXi - , F(zi) = P (z ≤ zi) (Suharsimi Arikunto, 2006)

S (zi) = Proporsi cacah z ≤ zi terhadap seluruh cacah zi.

2) Taraf signifikasi

a = Taraf signifikansi

3) Keputusan uji

Lo > Ltabel = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Lo ≤ Ltabel = Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau

tidak digunakan Bartlett:

a) Hipotesis

Ho : 21s ¹ 2

2s atau 21s ¹ 2

3s atau 22s ¹ 2

3s atau 22s ¹ 2

4s ... (populasi

tidak homogen)

H1 : 21s = 2

2s = 23s = 2

4s (populasi homogen)

Page 120: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxx

X2 = c303,2

[ ò log MSerr - å( ò logj SJ2 )]

c = 1 + )1(3

1-k

[ å fj1

- f1

]

MSerr = åå

f

SS j

SSJ = å 2X - nj

X Jå

S2 = nj

SS j

Dengan k = cacah sampel

f = Derajat kebebasan untuk MSerr

= N – k

j = 1, 2, 3, ... ,k

nj = Cacah pengukuran pada sampel k – j

N = Cacah semua pengukuran

b) Daerah kritik

c) DK = 1 ; 0,05

d) Keputusan Uji

Ho diterima jika Xhitung > Xtabel untuk a = 0,05

Ho ditolak jika Xhitung £ Xtabel untuk a = 0,05

2. Pengujian Hipotesis

a. Anava

Page 121: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxi

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

telah diajukan diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis tersebut analisis

yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan frekuensi isi sel tidak

sama.

1) Asumsi

a) Populasi-populasi berdistribusi normal

b) Populasi-populasi homogen

c) Sampel dipilih secara acak

d) Variabel terikat berskala pengukuran interval

e) Variabel bebas berskala pengukuran nominal

2) Model

Xijk = µ + α1 + βj + (α β)ij + εijk

dimana Xij : observasi pada subjek ke –k di bawah faktor pertama

katagori ke-i dan faktor kedua katagori ke-j

X : variabel terikat

i : 1,2,3, ... ,p p = banyaknya baris

j : 1,2,3,... ,q q = banyaknya kolom

k : 1,2,3, ... , n n = banyaknya data amatan

µ : rerata dari seluruh data amatan

α1 : efek faktor satu katagori i terhadap Xijk

βj : efek faktor daua katagori j terhadap Xijk

(α β)ij : kombinasi efek faktor satu dan dua terhadap Xijk

εijk : Kesalahan pada Xijk

3) Hipotesis

Page 122: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxii

a) Pengaruh penggunaan metode diskusi dan pemberian tugas terhadap

prestasi belajar peserta didik

HoA : Tidak ada pengaruh metode diskusi dan pemberian tugas terhadap

prestasi belajar peserta didik

H1A : Ada pengaruh metode demonstrasi dan eksperimen terhadap

prestasi belajar pesertadidik.

b) Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar peserta didik

HoB : Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

peserta didik

H1B : Ada pengaruh motivasi siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar peserta didik.

c) Pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar peserta didik

HoC : Tidak ada pengaruh kreativitas siswa tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar peserta didik

H1C : Ada pengaruh kreativitas siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar peserta didik.

d) Interaksi antara penggunaan metode diskusi dan pemberian tugas terhadap

prestasi belajar peserta didik

HoABC : Tidak ada interaksi antara penggunaan metode diskusi dan

pemberian tugas, motivasi dan kreativitas terhadap prestasi

belajar peserta didik

Page 123: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxiii

H1ABC : Ada interaksi antara penggunaan metode . diskusi dan pemberian

tugas, motivasi dan kreativitas terhadap prestasi belajar peserta

didik

4) Komputasi

a) Data sel

Tabel 3.15 Tata letak pada rancangan anava tiga jalan isi sel tidak sama

B1 B2 B C A

C1 C2 C1 C2

A1 A1B1C1 A1B1C2 A1B2C1 A1B2C2 A A2 A2B1C1 A2B1C2 A2B2C1 A2B2C2

Dari tabel 3.15 dapat diterangan bahwa:

A1B1C1. : Prestasi belajar Fisika siswa yang memiliki tingkat motivasi

berprestasi tinggi dan kreativitas tinggi diberi pembelajaran

menggunakan pendekatan dengan metode diskusi.

A1B1C2 : Prestasi belajar Fisika siswa yang memiliki tingkat motivasi

berprestasi tinggi dan kreativitas rendah diberi pembelajaran dengan

menggunakan metode diskusi.

A2B1C1 : Prestasi belajar Fisika siswa yang memiliki tingkat motivasi

berprestasi tinggi dan kreativitas tinggi diberi pembelajaran dengan

menggunakan metode pemberian tugas.

A2B1C2 : Prestasi belajar Fisika siswa yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi dan kreativitas rendah diberi pembelajaran dengan

menggunakan metode pemberian tugas.

Page 124: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxiv

A1B2C1 : Prestasi belajar Fisika siswa yang memiliki tingkat motivasi

berprestasi rendah dan kreativitas tinggi diberi pembelajaran dengan

menggunakan metode diskusi.

A1B2C2 : Prestasi belajar Fisika siswa yang memiliki tingkat motivasi

berprestasi rendah dan kreativitas rendah diberi pembelajaran dengan

metode diskusi.

A2B2C1 : Prestasi belajar Fisika selanjutnya siswa yang memiliki tingkat motivasi

berprestasi rendah dan kreativitas tinggi diberi pembelajaran dengan

menggunakan metode pemberian tugas.

A2B2C2 : Prestasi belajar Fisika siswa yang memiliki tingkat motivasi

berprestasi rendah dan kreativitas rendah diberi pembelajaran dengan

menggunakan metode pemberian tugas.

b) Hipotesis

1) (H0)1 : a1 = 0 untuk semua harga i

(H1)1 : a1 > 0 untuk paling sedikitnya satu harga i

2) (H0)2 : Bj = 0 untuk semua harga j

(H1)2 : Bj > 0 untuk paling sedikitnya satu harga j

3) (H0)3 : Yk = 0 untuk semua harga k

(H1)2 : Yk > 0 untuk paling sedikitnya satu harga k

4) (H0)12 : aBij = 0 untuk semua pasang harga (i, j)

(H1)12 : aBij > 0 untuk paling sedikitnya satu pasang harga (i, j)

5) (H0)13 : ayik = 0 untuk semua pasang harga (i, k)

(H1)13 : ayik > 0 untuk paling sedikitnya satu pasang harga (i, k)

Page 125: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxv

6) (H0)23 : Byjk = 0 untuk semua pasang harga (j, k)

(H1)23 : Byjk > 0 untuk paling sedikitnya satu pasang harga (j, k)

7) (H0)123 : aByijk = 0 untuk semua pasang harga (i, j, k)

(H1)123 : aByijk > 0 untuk paling sedikitnya satu pasang harga (i, j,

k)

c) Statistik Uji

Hipotesis 1 : Fa = RKa / RKg

Hipotesis 2 : Fb = RKb / RKg

Hipotesis 3 : Fc = RKc / RKg

Hipotesis 4 : Fab = RKab / RKg

Hipotesis 5 : Fac = RKac / RKg

Hipotesis 6 : Fbc = RKbc / RKg

Hipotesis 7 : Fabc = RKabc / RKg

Yang mana:

RKa = JKa / dba

RKa = JKa / dbRKa

RKa = JKa / db

RKa = JKa / db

RKa = JKa / db

RKa = JKa / db

RKa = JKa / db

RKa = JKa / db

Dimana:

Page 126: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxvi

dba = (p-1)

dbb = (q-1)

dbc = (r-1)

dbab = (p-1) (q-1)

dbac = (p-1) (r-1)

dbbc = (q-1) (r-1)

dbabc = (p-1) (q-1) (r-1)

dbg = N-pqr

Sedangkan Jumlah Kuadrat (JK) diperoleh dari:

1) Komponen JK

(1) G2 / pqr

(2) SÓ Ai2 / qr

(3) Sj Bj2 / pr

(4) Sk Ck2/ pq

(5) SÓ Sj Ai2 Bj

2 / r

(6) SÓ Sk Ai2 Ck

2 / q

(7) Sj Sk Aj2 Bk

2 / p

(8) SÓ Sj Sk Ai2 Bj

2 Ck2 / r

2) JK dihitung dengan menggunakan sinbol-simbol dari 1) yaitu:

JKa = hn { (3) – (1) }

JKb = hn { (4) – (1) }

JKc = hn { (5) – (1) }

Page 127: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxvii

JKab = hn { (6) – (4) – (3) + (1) }

JKac = hn { (7) – (5) – (3) + (1) }

JKbc = hn { (8) – (5) – (4) + (1) }

JKabc = hn { (9) – (8) – (7) – (6) – (4) – (3) + (1) }

JKg = Si Sj SkJKijk (+)

JKt = hn {(9) – (1)} + Si Sj SkJKijk

dengan

hn =

å å å1

1j k

ijkn

pqr

d) Daerah Kritik

Daerah kritik atau daerah penolakan untuk H0 masing-masing

perlakuan adalah sebagai berikut:

Fa = {Fa / Fa > Fa;dba;N-pgr}

Fb = {Fb / Fb > Fa;dba;N-pgr}

Fc = {Fc / Fc > Fa;dba;N-pgr}

Fab = {Fab / Fab > Fa;dba;N-pgr}

Fac = {Fac / Fac > Fa;dba;N-pgr}

Fbc = {Fbc / Fbc > Fa;dba;N-pgr}

Fabc = {Fabc / Fabc > Fa;dba;N-pgr}

e) Keputusan Uji

(H0)1, (H0)2, (H0)3, (H0)12, (H0)13, (H0)23, (H0)123, ditolak apabila

harga statistik uji ayng bersesuaian melebihi harga kritik masing-masing

Page 128: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxviii

yaitu : {Fa / Fa > Fa;dba;N-pgr}, {Fb / Fb > Fa;dba;N-pgr}, {Fc / Fc > Fa;dba;N-pgr},

{Fab / Fab > Fa;dba;N-pgr}, {Fac / Fac > Fa;dba;N-pgr}, {Fbc / Fbc > Fa;dba;N-pgr},

{Fabc / Fabc > Fa;dba;N-pgr}.

a. Rangkuman Hasil Anava tiga Jalan

Tabel 3.16 Rangkuman hasil anava tiga jalan

Sumber Variasi JK db RK Statistik Uji P

Kolom (A) JKa dba RKa Fa

Baris (B) JKb dbb RKb Fb < a

Baris (C) JKc dbc RKc Fc atau

Interaksi (AB) JKab dbab RKab Fab > a

Interaksi (AC) JKac dbac RKac Fac

Interaksi (BC) JKbc dbbc RKbc Fbc

Interaksi (ABC) JKabc dbabc RKabc Fabc

Galat JKg dbg RKg

Total JKt dbt

b. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava merupakan tindak lanjut dari analisis variansi, apabila hasil

analisis variansi menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Tujuan dari uji lanjut

anava ini adalah untuk melakukan pengecekan terhadap rerata setiap pasangan

kolom, baris dan pasangan sel sehingga diketahui pada bagian mana sajakah

terdapat rerata yang berbeda. Selanjutnya dalam penelitian ini digunakan uji lanjut

anava metode Komparansi Ganda dengan Uji Scheffe. Langkah-langkahnya

sebagai berikut:

Page 129: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxix

1) Mengidentifikasi semua pasangan komparansi rataan yang ada. Jika terdapat k

perlakukan, maka ada 2

)1( -kk pasangan rataan.

2) Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparansi tersebut.

HOAS: µA1 = µA2 Tidak ada perbedaan pembelajaran Fisiks melalui

metode diskusi dan pemberian tugas terhadap prestasi

belajar Fisika.

H1AS: µA1 ¹ µA2 Ada perbedaan pembelajaran Fisika melalui metode

diskusi dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar

Fisika.

HOAS: µB1 = µB2 Tidak ada perbedaan pembelajaran Fisika ditinjau dari

motivasi berprestasi katagori tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar Fisika.

H1AS: µB1 ¹ µB2 Ada perbedaan pembelajaran Fisika ditinjau dari

motivasi berprestasi katagori tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar Fisika.

HOAS: µC1 = µC2 Tidak ada perbedaan pembelajaran Fisika ditinjau dari

kreativitas siswa katagori tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar Fisika.

H1AS: µC1 ¹ µC2 Ada pengaruh pembelajaran Fisika terstruktur ditinjau

dari kreativitas siswa katagori tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar Fisika.

3) Menentukan tingkat signifikansi α (taraf signifikansi yang dipilih sama dengan

pada uji analisis variansinya)

Page 130: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxx

4) Mencari statistik uji F dengan menggunakan persamaan:

a. Komparansi rataan antar baris

Fio – jo = ( ) 2

11÷÷ø

öççè

æ+

-

joio

joio

nnRKG

XX (3.35)

b. Komparansi rataan antar kolom

Foi – oj = ( ) 2

11÷÷ø

öççè

æ+

-

ojoi

ojoi

nnRKG

XX (3.36)

c. Komparansi rataan antar sel pada kolom yang sama

Fij – kj = ( ) 2

11÷÷ø

öççè

æ+

-

ikij

ikij

nnRKG

XX (3.37)

d. Komparansi rataan antar sel pada baris yang sama

Fij – kj = ( ) 2

11÷÷ø

öççè

æ+

-

ikij

ikij

nnRKG

XX (3.38)

5) Menentukan daerah kritik dengan persamaan:

a. Komparansi rataan antar baris

DKio- jo = Fio – jo ≥ (p – 1) Fα;p – 1 ; N – pq

b. Komparansi rataan antar kolom

DKoi- oj = Foi – oj ≥ (p – 1) Fα;q – 1 ; N – pq

c. Komparansi rataan antar sel pada kolom yang sma (sel ij dan sel kj)

DKij – kj = Fij – kj ≥ (pq – 1) Fα; (p-1)(q-1);N-pq

d. Komparansi rataan antar sel pada baris yang sama (sel ij dan sel ik)

DKij-ik = Fij-ik ≥ (pq – 1) Fα; (p-1)(q-1);N-pq

Page 131: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxi

Dimana xi. : rerata pada baris ke –i

xj. : rerata pada baris ke –j

x.i : rerata pada kolom ke –i

x.j : rerata pada kolom ke-j

xij : rerata pada sel ij

xkj : rerata pada sel kj

xik : rerata pada sel ik

ni. : cacah observasi pada baris ke-i

nj. : cacah observasi pada baris ke –i

n.i : cacah observasi pada kolom ke-i

n.j : cacah observasi pada kolom ke-j

nij : cacah observasi pada sel ij

nkj : cacah observasi pada sel kj

nik : cacah observasi pada sel ik

e. Menentukan keputusan uji

f. Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada

Page 132: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri dari Motivasi berprestasi

siswa, Kreativitas, dan nilai prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan

satuan. Data diperoleh dari SMP Negeri 1 karanganyar kabupaten Kebumen kelas

VII B sebagai kelas experimen yang menggunakan metode Diskusi, serta VII C

sebagai kelas experimen yang menggunakan metode Pemberian Tugas.

1. Prestasi Belajar Fisika

Prestasi merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru. Seseorang dikatakan belajar jika

menunjukkan terjadinya perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Dalam

penelitian ini prestasi belajar Fisika dibatasi pada aspek kognitif saja. Adapun soal

tes prestasi dan hasil belajar Fisika siswa secara lengkap tersaji pada lampiran

hasil analisa data Untuk memudahkan dalam pembacaan data hasil belajar Fisika,

ringkasan dari lampiran tersebut disajikan pada tabel 4.1,

Tabel 4.1 Deskripsi Data Nilai Prestasi Belajar Fisika

Total Metode Count Mean StDev Minimum Median Maximum Diskusi 40 81,50 10,16 55,00 80,00 100,00 Tugas 40 82,40 9,98 55,00 84,00 100,00

Pada sampel yang diberi pembelajaran dengan metode diskusi terdapat 40

siswa dengan rerata 81,50, standart deviasi 10,16, nilai terendah 55,00, median

Page 133: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxiii

80,00 dan nilai tertinggi 100,00, sedangkan sampel yang diberi pembelajaran

dengan metode pemberian tugas terdapat 40 siswa dengan rerata 82,40, standart

deviasi 9,98, nilai terendah 55,00, median 84,00 dan nilai tertinggi 100,00.

Sedangkan distribusi frekuensi nilai prestasi belajar Fisika siswa pada kelas yang

menggunakan metode pembelajaran Diskusi dan Pemberian Tugas disajikan pada

tabel 4.2 dan 4.3. untuk lebih jelas maka dibuatkan histogram pada gambar 4.1

menggunakan tabel 4.2 dan histogram pada gambar 4.2. menggunakan tabel 4.3

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi belajar Fisika Pada Kelas Metode Diskusi

Nilai Frek. Nilai Tengah Frek. Kum Frek.Persen

53 - 60 1 56,5 1 2,50%

61 - 68 3 64,5 4 7,50%

69 - 76 10 72,5 14 25,00%

77 - 84 13 80,5 27 32,50%

85 - 92 10 88,5 37 25,00%

93 - 100 3 96,5 40 7,50%

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi belajar Fisika Pada Kelas Metode Pemberian Tugas

Nilai Frek. Nilai Tengah Frek. Kum Frek.Persen

53 - 60 1 56,5 1 2,50%

61 - 68 2 64,5 3 5,00%

69 - 76 8 72,5 11 20,00%

77 - 84 16 80,5 27 40,00%

85 - 92 9 88,5 36 22,50%

93 - 100 4 96,5 40 10,00%

Dari tabel 4.2 dan 4.3 distribusi frakwensi prestasi belajar dengan

metode diskusi dan pemberian tugas ditunjukkan dengan histogram

berikut:

Page 134: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxiv

Gambar 4.1 Histogram Prestasi Belajar Fisika pada kelas Metode Diskusi Pada kelas pertama interval 53 – 60 frekwensi 1, kelas kedua interval 61 –

68 frekwensi 3 kelas ketiga interval 69 – 76 frekwensi10, kelas keempat

interval 77 – 84 frekwensi 13, kelas kelima interval 85 – 92 frekwensi 10, kelas

keenam interval 93 – 100 frekwensi 3.

Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar Fisika pada kelas Metode Pemberian Tugas

Page 135: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxv

Pada kelas pertama interval 53 – 60 frekwensi 1, kelas kedua interval 61 –

68 frekwensi 2, kelas ketiga interval 69 – 76 frekwensi8, kelas keempat interval

77 – 84 frekwensi 16, kelas kelima interval 85 – 92 frekwensi 9, kelas keenam

interval 93 – 100 frekwensi 4.

2. Data Motivasi berprestasi Siswa

Motivasi ialah suatu tenaga dalam diri manusia yang menimbulkan,

mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Motivasi ini dipengaruhi

oleh kekuatan yang berupa pengalaman massa lampau, taraf intelegensi,

kemampuan fisik, situasi lingkungan dan cita-cita hidup.

Tabel 4.4 Deskripsi Data Skor Motivasi Berprestasi siswa

Metode = Diskusi Total K-Motiv Count Mean StDev Minimum Median Maximum Rendah 13 149,62 7,34 134,00 152,00 158,00 Tinggi 27 168,26 8,70 159,00 167,00 193,00

Metode = Tugas Total K-Motiv Count Mean StDev Minimum Median Maximum Rendah 22 144,41 9,03 121,00 144,50 155,00 Tinggi 18 168,33 6,83 160,00 166,00 181,00

Motivasi berprestasi rendah metode diskusi terdapat 13 siswa, rerata

149,62, standart deviasi 7,34, skor minimum 134,00, median 152,00, skor

maksimum 158,00, Motivasi berprestasi tinggi metode diskusi terdapat 27 siswa,

rerata 168,26, standart deviasi 8,70, skor minimum 159,00, median 167,00, skor

maksimum 193,00. Motivasi berprestasi rendah metode pemberian tugas terdapat

22 siswa, rerata 144,41, standart deviasi 9,03, skor minimum 121,00, median

144,00, skor maksimum 155,00, Motivasi berprestasi tinggi metode pemberian

tugas terdapat 18siswa, rerata 168,33, standart deviasi 6,83, skor minimum

160,00, median 166,00, skor maksimum 181,00.

Page 136: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxvi

Data tentang Motivasi berprestasi siswa diperoleh melalui angket ukur

Motivasi berprestasi. Adapun skor hasil ukur motivasi berprestasi ditampilkan

dalam bentuk rentang frekuensi maupun histogram. Data motivasi berprestasi dari

masing-masing kelompok disajikan pada tabel 4.5 dan 4.6 di bawah.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi pada Kelas Metode Diskusi

Nilai Frek. Nilai Tengah Frek. Kum Frek.Persen

132 - 140 2 136 2 5,00%

141 - 149 3 145 5 7,50%

150 - 158 8 154 13 20,00%

159 - 167 15 163 28 37,50%

168 - 176 8 172 36 20,00%

177 - 185 3 181 39 7,50%

186 - 194 1 190 40 2,50%

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Motivasi pada Kelas Metode Pemberian Tugas

Nilai Frek. Nilai Tengah Frek. Kum Frek.Persen

120 - 128 1 124 1 2,50%

129 - 137 3 133 4 7,50%

138 - 146 8 142 12 20,00%

147 - 155 10 151 22 25,00%

156 - 164 8 160 30 20,00%

165 - 173 5 169 35 12,50%

174 - 182 5 178 40 12,50%

Untuk memperjelas distribusi frekwensi motivasi berprestasi pada kelas

metode diskusi maupun distribusi frekwensi motivasi berprestasi pada kelas

metode pemberian tugas di atas, berikut adalah histogram motivasi berprestasi

disajikan pada gambar 4.3 dan 4.4,

Page 137: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxvii

Gambar 4.3 Histogram skor Motivasi Berprestasi siswa pada kelas Metode Diskusi Pada kelas pertama interval 132 – 140 frekwensi 2, kelas kedua interval

141 – 149 frekwensi 3, kelas ketiga interval 150 – 158 frekwensi 8, kelas

keempat interval 159 – 167 frekwensi 15, kelas kelima interval 168 – 176

frekwensi 8, kelas keenam interval 177 – 185 frekwensi 3.

Gambar 4.4 Histogram skor Motivasi Berprestasi siswa pada kelas Metode Pemberian Tugas

Pada kelas pertama interval 120 – 128 frekwensi 1, kelas kedua interval

129 – 137 frekwensi 3, kelas ketiga interval 138 – 146 frekwensi 8, kelas

Page 138: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxviii

keempat interval 147 – 155 frekwensi 10, kelas kelima interval 156 – 164

frekwensi 8, kelas keenam interval 165 – 173 frekwensi 5.

3. Data Kreativitas Siswa

Setiap peserta didik mempunyai level Kreativitas yang berbeda. Tingkat

Kreativitas diukur menggunakan perangkat berupa angket. Adapun skor hasil

angket tersebut dari masing-masing kelompok disajikan pada tabel 4.7 ,

Tabel 4.7 Deskripsi Data Kreativitas Siswa

Metode = Diskusi

Total K-Kreativ Count Mean StDev Minimum Median Maximum Rendah 16 170,69 11,19 142,00 176,00 183,00 Tinggi 24 195,67 8,46 185,00 191,00 215,00

Metode = Tugas Total K-Kreativ Count Mean StDev Minimum Median Maximum Rendah 18 169,50 10,21 146,00 172,50 182,00 Tinggi 22 195,95 9,04 186,00 194,00 216,00

Kreativitas siswa rendah metode diskusi terdapat 16 siswa, rerata 170,69,

standart deviasi 11,19, skor minimum 142,00, median 176,00, skor maksimum

183,00, kreativitas siswa tinggi metode diskusi terdapat 24 siswa, rerata 195,67,

standart deviasi 8,46, skor minimum 185,00, median 191,00, skor maksimum

205,00. Kreativitas siswa rendah metode pemberian tugas terdapat 18 siswa,

rerata 169,50, standart deviasi 10,21, skor minimum 146,00, median 172,50, skor

maksimum 182,00, Kreativitas siswa tinggi metode pemberian tugas terdapat 22

siswa, rerata 195,95, standart deviasi 9,04, skor minimum 186,00, median

194,00, skor maksimum 216,00.Distribusi frekuensi skor hasil angket Kreativitas

siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran Diskusi dan Pemberian

Tugas disajikan pada tabel 4.8 dan 4.9 .

Page 139: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxxxix

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kreativitas pada Kelas Metode Diskusi

Nilai Frek. Nilai Tengah Frek. Kum Frek.Persen

140 - 152 2 146 2 5,00% 153 - 165 3 159 5 7,50% 166 - 178 9 172 14 22,50% 179 - 191 16 185 30 40,00% 192 - 204 7 198 37 17,50% 205 - 217 3 211 40 7,50%

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Kreativitas pada Kelas Metode Pemberian Tugas

Nilai Frek. Nilai Tengah Frek. Kum Frek.Persen

145 - 156 2 150,5 2 5,00%

157 - 168 5 162,5 7 12,50%

169 - 180 9 174,5 16 22,50%

181 - 192 12 186,5 28 30,00%

193 - 204 7 198,5 35 17,50%

205 - 216 5 210,5 40 12,50%

Untuk memperjelas distribusi frekwensi pada kelas dengan metode diskusi

dan metode pemberian tugas, berikut adalah histogram Kreativitas yang disajikan

pada gambar 4.5 dan 4.6,

Gambar 4.5 Histogram skor Kreativitas siswa pada kelas Metode Diskusi

Page 140: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxl

Pada kelas pertama interval 140 – 152 frekwensi 2, kelas kedua interval

153 – 165 frekwensi 3, kelas ketiga interval 166 – 178 frekwensi 9, kelas

keempat interval 179 – 191 frekwensi 16, kelas kelima interval 192 – 204

frekwensi 7, kelas keenam interval 205 – 217 frekwensi 3.

Gambar 4.6 Histogram skor Kreativitas siswa pada kelas Metode Pemberian Tugas Pada kelas pertama interval 145 – 156 frekwensi 2, kelas kedua interval

157 – 168 frekwensi 5, kelas ketiga interval 169 – 180 frekwensi 9, kelas

keempat interval 181 – 192 frekwensi 12, kelas kelima interval 193 – 204

frekwensi 7, kelas keenam interval 205 – 216 frekwensi 5.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk

mengetahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan dengan bantuan

Page 141: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxli

software Minitab 15 series. Komputasi selengkapnya terdapat pada lampiran hasil

analisa data dan ringkasan hasilnya disajikan pada tabel 4.10 .

Table 4.10 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Penelitian

No. Data Metode p-

value Ryan-Joiner

Distribusi Data

1 Prestasi - >0,100 0,996 Normal 2 Prestasi Diskusi >0,100 0,996 Normal 3 Prestasi Pemberian

Tugas >0,100 0,993 Normal

4 Motivasi - >0,100 0,996 Normal 5 Motivasi Diskusi >0,100 0,991 Normal 6 Motivasi Pemberian

Tugas >0,100 0,992 Normal

7 Kreativitas - >0,100 0,992 Normal 8 Kreativitas Diskusi >0,100 0,984 Normal

9 Kreativitas Pemberian Tugas

>0,100 0,996 Normal

Dari hasil Uji Normalitas data prestasi, Motivasi berprestasi, dan Kreativitas

di atas, yang diuji dengan kriteria Ryan-Joiner (RJ) didapatkan bahwa p-value >

0,05 untuk Uji Normalitas yang dilakukan. Berdasarkan hasil uji tersebut, maka

dapat diambil keputusan bahwa data Prestasi, Motivasi berprestasi dan Kreativitas

berdistribusi normal. Kriteria uji normalitas adalah “tolak hipotesis null (data

tidak menyalahi kriteria berdistribusi normal) jika p-value < alpha 5%”.

2. Uji Homogenitas

Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah sampel

berasal dari populasi yang berditribusi dari variansi homogen atau tidak. Uji

homogenitas yang peneliti gunakan adalah metode uji F. Adapun sebagai

pendukung keputusan dilakukan juga uji Levene. Variabel terikat untuk uji ini

adalah prestasi belajar Fisika, sedangkan sebagai faktornya adalah metode

pembelajaran (Diskusi dan Pemberian Tugas), Motivasi berprestasi dan

Page 142: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxlii

Kreativitas siswa. Hasil uji homogenitas disajikan dalam tabel 4.11 dan hasil

analisis selengkapnya disajikan pada lampiran hasil analisa data.

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas

p-value

No. Respon Faktor F Test / Bartlett’s

Test

Levene’s Test

Keputusan

1 Prestasi Metode 0,913 0,704 Homogen

2 Prestasi K-Motiv 0,455 0,477 Homogen

3 Prestasi K-

Kreativ 0,608 0,647 Homogen

Dari tabel 4.11 terlihat bahwa semua nilai sehingga semua Ho

yang diajukan (data prestasi tidak menyalahi kriteria homogenitas) tidak ditolak.

Hal ini berarti bahwa homogenitas data prestasi berdasarakan faktor Metode,

kategori Motivasi berprestasi dan tingkat Kreativitas siswa terpenuhi, sehingga uji

selanjutnya, yaitu uji Anova dapat dilakukan.

C. Pengujian Hipotesis

Dalam berbagai kasus, diperlukan pengujian signifikansi perbedaan tidak

hanya antara dua mean sampling, tetapi juga antara tiga, empat atau lebih. Salah

satu alternatif pengujian yang disertakan Minitab 15 untuk kasus seperti yang

diperkirakan di atas adalah prosedur uji hipotesis Analysis of Variance, ANOVA.

1. Analisis Variansi

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Anova tiga jalan

sebab, faktor yang terlibat dan bertindak sebagai variabel bebas sejumlah tiga

Page 143: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxliii

faktor, yaitu metode pembelajaran, Motivasi berprestasi dan Kreativitas siswa.

Adapun rangkuman hasil analisis variansi tiga jalan dengan frekuensi sel tidak

sama dapat dicermati pada tabel 4.12 sedangkan hasil lengkapnya tercantum pada

lampiran hasil analisa data.

Tabel 4.12 Rangkuman ANAVA Tiga Jalan Prestasi Belajar Fisika

Source DF Seq SS Adj SS Seq MS F P Metode 1 16,20 41,50 16,20 0,20 0,658 K-Motiv 1 296,49 214,41 296,49 3,61 0,041 K-Kreativ 1 1022,43 221,07 1022,43 12,46 0,001 Metode*K-Motiv 1 169,45 56,00 169,45 2,07 0,155 Metode*K-Kreativ 1 6,30 0,62 6,30 0,08 0,783 K-Motiv*K-Kreativ 1 493,93 453,60 493,93 6,02 0,017 Metode*K-Motiv*K-Kreativ 1 10,67 10,67 10,67 0,13 0,719 Error 72 5906,34 5906,34 82,03 Total 79 7921,80 S = 9,05718 R-Sq = 25,44% R-Sq(adj) = 18,19%

Hasil tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penolakan

Hipotesis penelitian sebagai berikut:

a. H01: Tidak ada pengaruh penggunaan metode Diskusi dan Pemberian Tugas

terhadap prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan, tidak ditolak

sebab p-value metode = 0,658 > 0,050.

b. H02: Tidak ada pengaruh Motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Fisika

pada materi Besaran dan satuan ditolak sebab p-value Motivasi berprestasi

siswa = 0,041 < 0,050.

c. H03: Tidak ada pengaruh Kreativitas siswa terhadap prestasi belajar Fisika pada

materi Besaran dan satuan ditolak sebab p-value Kreativitas siswa = 0,001 <

0,050.

d. H012: Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan Motivasi

berprestasi terhadap prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan

Page 144: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxliv

tidak ditolak sebab p-value interaksi metode dan Motivasi berprestasi = 0,155

> 0,050.

e. H013: Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan Kreativitas

terhadap prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan tidak ditolak

sebab p-value interaksi metode dan Kreativitas = 0,783 > 0,050.

f. H023: Tidak ada interaksi antara Motivasi berprestasi dan Kreativitas terhadap

prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan ditolak sebab p-value

interaksi antara Motivasi berprestasi dan Kreativitas = 0,017 < 0,050.

g. H0123: Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, Motivasi berprestasi,

dan Kreativitas terhadap prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan

tidak ditolak sebab p-value interaksi antara metode, Motivasi berprestasi dan

Kreativitas = 0,719 > 0.050.

Dari beberapa hipotesis diatas ada hasil yang nilai probabilitasnya lebih

kecil daripada alpha (p-value < α), maka ada langkah statistik lebih lanjut untuk

mengetahui Motivasi berprestasi dan Kreativitas mana yang memberikan

pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Fisika, dan bagaimana bentuk

interaksi kedua faktor tersebut.

2. Uji Lanjut Analisis Variansi Tiga Jalan

Uji lanjut anava atau uji komparasi ganda diperlukan untuk mengetahui

karakteristik pada variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini uji

komparasi dilakukan pada hipotesis H02, H03, dan H023.

Hasil Anova yang perlu diuji lebih lanjut adalah hasil pada H12, yaitu: “ada

pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Fisika pada materi Besaran

Page 145: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxlv

dan satuan”, dan hasil pada H13, yaitu: “ada pengaruh Kreativitas terhadap prestasi

belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan”.

Adapun hasil uji lanjut untuk mengetahui motivasi pembelajaran mana yang

memiliki pengaruh paling signifikan tersaji dalam tabel 4.13 tentang rangkuman

anova satu jalan berikut,

Tabel 4.13 Rangkuman Anova Satu Jalan Prestasi Belajar dan Faktor Motivasi

Source DF SS MS F P K-Motiv 1 875,0 875,0 9,69 0,003 Error 78 7046,8 90,3 Total 79 7921,8 S = 9,505 R-Sq = 11,05% R-Sq(adj) = 9,91%

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev ------+---------+---------+---------+--- Rendah 35 78,200 8,828 (--------*---------) Tinggi 45 84,867 9,997 (-------*--------) ------+---------+---------+---------+--- 77,0 80,5 84,0 87,5 Pooled StDev = 9,505

Rangkuman anova satu jalan prestasi belajar dan faktor motivasi

ditunjukkan pada level rendah terdapat 35 siswa, rerata78,200, standart deviasi

8,828 , pada level tinggi terdapat 45 siswa ,rerata 84,867, , standart deviasi 9,997.

Gambar 4.7 Grafik Uji ANOM Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Belajar Fisika

Page 146: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxlvi

Dari grafik uji lanjutanava terlihat bahwa siswa dengan motivasi tinggi

prestasi belajarnya lebih baik dari pada siswa dengan motivasi rendah, siswa

dengan motivasi tinggi mempunyai rerata 84,867, motivasi rendah mempunyai

rerata 78,200.

Adapun hasil uji lanjut untuk mengetahui Kreativitas mana yang memiliki

pengaruh paling signifikan tersaji dalam tabel 4.14 tentang rangkuman anova satu

jalan .

Tabel 4.14 Rangkuman Anova Satu Jalan Prestasi Belajar dan Faktor Kreativitas

Source DF SS MS F P K-Kreativ 1 1006,9 1006,9 11,36 0,001 Error 78 6914,9 88,7 Total 79 7921,8 S = 9,416 R-Sq = 12,71% R-Sq(adj) = 11,59%

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------+-- Rendah 34 77,824 9,849 (--------*---------) Tinggi 46 85,000 9,085 (-------*-------) -------+---------+---------+---------+-- 77,0 80,5 84,0 87,5 Pooled StDev = 9,416

Rangkuman anova satu jalan prestasi belajar dan faktor kreativitas

ditunjukkan pada level rendah terdapat 34 siswa, rerata77,824, standart deviasi

9,849 , pada level tinggi terdapat 46 siswa ,rerata 85,000, , standart deviasi 9,085.

Page 147: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxlvii

Gambar 4.8 Grafik Uji ANOM Kreativitas terhadap Prestasi Belajar Fisika

Dari grafik uji lanjutanava terlihat bahwa siswa dengan kreativitas tinggi

prestasi belajarnya lebih baik dari pada siswa dengan kreativitas rendah, siswa

dengan kretivitas tinggi mempunyai rerata 85,000, kreativitas rendah mempunyai

rerata 77,824.Kecenderungan Motivasi berprestasi siswa memberikan efek

berbeda terhadap pencapaian prestasi belajar Fisika, demikian juga dengan

Kreativitas siswa memberikan pengaruh yang signifikan. Untuk mengetahui pola

interaksi kedua faktor tersebut, perhatikan grafik pola interaksi berikut,

Gambar 4.9 Grafik interaksi faktor Motivasi berprestasi dan Kreativitas terhadap Prestasi

Page 148: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxlviii

Untuk lebih memahami detail pola interaksi selengkapnya, informasi hasil

uji Anova satu jalan tersaji pada tabel berikut,

Tabel 4.15 Rangkuman Probabilistik Interaksi

Motivasi Kreativitas Statistik Diskusi Pemberian Tugas N = 20 16

Mean = 85,950 P=0,314 88,813 Stdev = 8,370 8,370

Tinggi

P=0,009

p=0,150

N = 7 2 Mean = 74,290 P=0,587 79,500

Tinggi

Rendah

Stdev = 12,050 6,360 N = 4

p=0,205* p=0,024**

p=0,001* p=0,021** 6

Mean = 76,750 p=0,934 77,167 Stdev = 6,898 7,859

Tinggi

p=0,649

p=0,798

N = 9 16 Mean = 79,333 p=0,803 78,313

Rendah

Rendah

Stdev = 9,899 9,617 )* Motivasi, )** Kreativitas. Dengan motivasi tinggi, kreativitas tinggi dengan metode diskusi terdapat 20

siswa, rerata 85,950, standart deviasi 8,370,dengan metode pemberian tugas

terdapat 16 siswa, rerata 88,813 , standart deviasi 8,370, p-value=0,314.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh

penggunaan metode pembelajaran Diskusi dan Pemberian Tugas terhadap prestasi

belajar Besaran dan satuan, apakah ada pengaruh Motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar Besaran dan satuan, apakah ada pengaruh Kreativitas terhadap

prestasi belajar Besaran dan satuan, apakah ada interaksi antara metode dan

Motivasi berprestasi siswa, apakah ada interaksi antara metode dan Kreativitas

siswa, apakah ada interaksi antara Motivasi berprestasi dan Kreativitas siswa, dan

Page 149: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cxlix

apakah ada interaksi antara metode pembelajar an, Motivasi berprestasi dan

Kreativitas terhadap prestasi belajar Besaran dan satuan.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Diskusi dan Pemberian Tugas. Pengukuran Motivasi berprestasi siswa dilakukan

sebelum pembelajaran Besaran dan satuan berlangsung melalui perangkat

observasi, sedangkan untuk mengetahui Kreativitas siswa dilakukan dengan

tes/angket Kreativitas. Observasi yang dilakukan sebelum proses pembelajaran

dimaksudkan untuk mendapatkan motivasi keseharian. Setelah pembelajaran

selesai dilakukan tes kemampuan kognitif untuk mengukur prestasi belajar materi

Besaran dan satuan.

1. Hipotesis Pertama

Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan dengan sel tak sama

diperoleh p-value metode pembelajaran = 0,658 > 0,050 maka Ho (tidak ada

perbedaaan pengaruh penggunaan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar)

tidak ditolak, ini berarti bahwa antara metode Diskusi dan Pemberian Tugas tidak

memiliki perbedaan pengaruh terhadap prestasi belajar Besaran dan satuan siswa.

Kedua metode pembelajaran ini sama kuat pengaruhnya terhadap prestasi belajar

Fisika pada materi Besaran dan satuan, dimana metode Pemberian Tugas lebih

unggul hasilnya meskipun hasil keduanya sudah memenuhi harapan. Hal ini dapat

dilihat pada rata-rata nilai prestasi belajar Fisika yang menunjukkan telah

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM: 60) yang dipatok, siswa yang

dibelajar kan dengan metode Diskusi dan Pemberian Tugas masing-masing

reratanya 81,50 dan 82,40. Dengan demikian kedua metode pembelajaran ini

Page 150: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cl

sama-sama dapat digunakan dalam pembelajaran Fisika khususnya pada materi

Besaran dan satuan, tentunya dengan metode Pemberian Tugas sebagai pilihan

utamanya.

Hasil uji lanjut yang dilakukan (lampiran 13 analisa data halaman 220)

memberikan informasi bahwa kedua kelas, Diskusi dan Pemberian Tugas masing-

masing memperoleh rerata prestasi 81,50 dan 82,40 dengan hasil p-value sebesar

0,690. Hasil tersebut jelas menggambarkan tidak adanya perbedaan antar kedua

metode tersebut. Dengan demikian kedua model pembelajaran ini sama-sama

dapat digunakan dalam pembelajaran khususnya pada materi besaran dan satuan

dengan pilihan terbaiknya pada metode pembelajaran Pemberian Tugas. Metode

diskusi merupakan suatu teknik instruksional yang melibatkan siswa secara

berkelompok untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah dengan perpaduan

teori-teori yang dieksplorasi dari buku - buku,pada metode diskusi siswa yang

kurang jelas dapat bertanya pada kanggota kelompoknya. Sedangkan metode

Pemberian Tugas adalah suatu metode yang digunakan guru pada saat proses

pembelajaran kepada siswa sehingga siswa memiliki sesuatu yang wajib, yang

harus dilakukan baik secara individual maupun kelompokbagi siswa yang tidak

dapat menyelesaikan tugasnya dapat bertanya pada orang lain, teman,saudara ,

orang tua. Pada dasarnya penggunaan metode pembelajaran metode Diskusi dan

Pemberian Tugas sangat tepat untuk mengejar ketertinggalan materi. Meski sama-

sama berhasil mengantarkan siswa memperoleh prestasi di atas batas kriteria

minimal, masih dapat dicermati kecenderungan metode Pemberian Tugas yang

memiliki arah pengaruh positif, sedangkan metode Diskusi cenderung negatif,

Page 151: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cli

lebih rendah reratanya daripada rearata total data nilai. Untuk lebih jelasnya

perhatikan pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Grafik Uji ANOM Metode terhadap Prestasi Belajar Fisika

2. Hipotesis Kedua

Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh Motivasi berprestasi

terhadap prestasi belajar Besaran dan satuan, p-value Motivasi berprestasi siswa =

0,041 < 0,050. Uji lanjut menunjukkan bahwa Motivasi berprestasi memberikan

pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan

satuan, p-value Motivasi berprestasi siswa = 0,003 < 0,050. Motivasi sendiri

menunjukkan cirri-ciri: Tekun menghadapi tugas, dapat bekerja terus menurut

dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. Ulet menghadapi

kesulitan, tidak lekas putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk

berhasil sebaik mungkin, tidak cepat puas dengan hasil yang telah dicapai.

Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa,

misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,

pemberantasan korupsi, penentangan terhadap segala tindak kriminal, amoral, dan

Page 152: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clii

sebagainya. Lebih senang bekerja sendiri. Tidak cepat bosan pada tugas-tugas

yang rutin, hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga

kurang kreatif. Dapat mempertahankan pendapatnya, kalau sudah yakin akan

sesuatu. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. Senang mencari dan

memecahkan masalah. Bila diberikan tugas maka siswa segera menyelesaikan,

bila mendapat kesulitan segera bertanya pada orang lain,maka anak yang

bermotivasi tinggi akan lebih tinggi pula.

Hasil tersebut menandakan adanya pengaruh Motivasi berprestasi terhadap

prestasi Besaran dan satuan. Jika diperhatikan lagi pada hasil rerata kedua

Motivasi berprestasi diperoleh informasi bahwa rerata prestasi siswa yang

Motivasi berprestasinya tinggi dan rendah masing-masing 84,867 dan 78,200. Hal

itu berarti bahwa faktor Motivasi berprestasi siswa menunjang keberhasilan proses

pembelajaran, karena faktor Motivasi berprestasi ternyata dalam penelitian ini

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Besaran dan satuan. Motivasi

berprestasi siswa memberikan efek dengan arah yang berbeda terhadap

pencapaian prestasi belajar Besaran dan satuan, dimana siswa yang memiliki

Motivasi berprestasi rendah maupun tinggi mendapatkan prestasi yang signifikan

berbeda. Siswa dengan Motivasi berprestasi tinggi memiliki kemampuan yang

lebih baik dalam menyelesaikan masalah-masalah Besaran dan satuan dibanding

siswa yang memiliki Motivasi berprestasi rendah. untuk lebih jelasnya,

perhatikanlah gambar hasil uji lanjut mean pada gambar 4.7 .

3. Hipotesis Ketiga

Page 153: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cliii

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh Kreativitas

terhadap prestasi belajar Fisika (p-value Kreativitas siswa = 0,001 < 0,050) dalam

proses pembelajaran. Kreativitas siswa memberikan pengaruh terhadap prestasi

belajar Fisika materi Besaran dan satuan. Uji lanjut menunjukkan bahwa

Kreativitas siswa memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap

prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan (p-value Kreativitas siswa

= 0,001 < 0,050). Hal ini terjadi karena kemampuan Kreativitas yang sifatnya

personal bisa mengarahkan siswa pada ketidakmandegan, dalam arti

memunculkan perasaan selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya,

sehingga memacu siswa untuk selalu memperbaiki apa yang sudah dikuasai dan

dipahaminya, khususnya dalam pembelajaran Fisika materi Besaran dan satuan.

Tingkat Kreativitas siswa dapat dikatakan memberikan efek berbeda

terhadap pencapaian prestasi belajar Fisika, dimana siswa yang memiliki tingkat

Kreativitas tinggi dan rendah mendapatkan rerata prestasi berbeda,siswa yang

memiliki kreativitas tinggi akan memperoleh prestasi yang tinggi yaitu 85,000

dengan standar deviasi 9,085 dan siswa yang memiliki kreativitas rendah akan

memperoleh prestasi yang redah yaitu 77,824 dengan besar standar deviasi 9,849.

Untuk lebih memahami signifikansinya, perhatikan tabel 4.14 dan gambar 4.8 .

4. Hipotesis Keempat

Hasil analisis data dari uji hipotesis sebelumnya menunjukkan bahwa tidak

ada pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar materi Besaran dan

satuan, dan tidak demikian dengan Motivasi berprestasi sehingga hasil uji

interaksi menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara faktor metode

Page 154: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

cliv

pembelajaran dan Motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar materi Besaran

dan satuan (p-value interaksi metode dan Motivasi berprestasi = 0,155 > 0,050).

Hasil uji lanjutnya memperlihatkan p-value = 0,205 pada Metode Diskusi, dimana

siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mendapatkan prestasi lebih baik

(82,93 dan 78,54) dan p-value = 0,001 pada Metode pemberian Tugas, dimana

siswa yang memiliki Motivasi Berprestasi rendah mendapatkan prestasi tidak

lebih baik daripada siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi (78,000 dan 87,778).

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 4.16 dan tabel 4.17.

Tabel 4.16 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi Faktor Metode Diskusi dan Motivasi Berprestasi

Source DF SS MS F P K-Motiv 1 169 169 1,67 0,205 Error 38 3853 101 Total 39 4022 S = 10,07 R-Sq = 4,20% R-Sq(adj) = 1,68% Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev --+---------+---------+---------+------- Rendah 13 78,54 8,88 (---------------*----------------) Tinggi 27 82,93 10,58 (----------*----------) --+---------+---------+---------+------- 73,5 77,0 80,5 84,0 Pooled StDev = 10,07

Rangkuman anava satu jalan prestasi belajar dengan faktor metode diskusi

motivasi berprestasi ditunjukkan pada level rendah terdapat 13 siswa, rerata78,54,

standart deviasi 8,88 , pada level tinggi terdapat 27 siswa ,rerata 82,93, standart

deviasi 10,58.

Tabel 4.17 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi dengan Faktor Metode Pemberian

Tugas dan Motivasi Berprestasi

Source DF SS MS F P K-Motiv 1 946,5 946,5 12,25 0,001 Error 38 2937,1 77,3 Total 39 3883,6

Page 155: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clv

S = 8,792 R-Sq = 24,37% R-Sq(adj) = 22,38% Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev --+---------+---------+---------+------- Rendah 22 78,000 9,003 (-------*-------) Tinggi 18 87,778 8,524 (--------*-------) --+---------+---------+---------+------- 75,0 80,0 85,0 90,0 Pooled StDev = 8,792

Rangkuman anava satu jalan prestasi belajar dengan faktor metode

pemberian tugas motivasi berprestasi ditunjukkan pada level rendah terdapat 22

siswa, rerata78,00, standart deviasi 9,003 , pada level tinggi terdapat 18 siswa

,rerata 87,778, standart deviasi 8,524.

Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan metode Pemberian Tugas

berinteraksi dengan Motivasi berprestasi tinggi siswa. Untuk lebih jelasnya lagi

dalam memaknai interaksi metode pembelajaran dengan Motivasi berprestasi

perhatikan gambar 4.10.

Page 156: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clvi

Gambar 4.10 Grafik interaksi Metode pembelajaran dan Motivasi berprestasi terhadap

Prestasi Belajar Besaran dan satuan

Dari gambar 4.10 diperoleh informasi bahwa arah pengaruh kedua faktor

memungkinkan terjadinya interaksi pengaruh namun tidak memiliki alasan yang

kuat untuk dikatakan berinteraksi. Dengan jelas gambar memperlihatkan bahwa

siswa yang dibelajarkan dengan metode Pemberian Tugas lebih baik hasilnya

daripada Diskusi dan siswa dengan Motivasi berprestasi tinggi lebih baik hasilnya

daripada yang rendah saat dibelajarkan dengan Metode Diskusi dan Pemberian

Tugas, dengan hasil maksimal diperoleh siswa dengan kecenderungan motivasi

berprestasi tinggi dan dibeljarkan dengan metode Pemberian Tugas. Jadi, disinilah

letak kemungkinan untuk terjadinya interaksi. Interaksi terjadi pada level Motivasi

Tinggi dan dibelajarkan dengan metode Pemberian Tugas.

5. Hipotesis Kelima

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan

metode pembelajaran terhadap prestasi Besaran dan satuan dan ada pengaruh

Kreativitas terhadap prestasi belajar Besaran dan satuan. Meski keduanya

berpengaruh, hasil uji statistik memperlihatkan bahwa tidak terjadi interaksi

pengaruh antara faktor metode pembelajaran dengan Kreativitas pada prestasi

belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan (p-value interaksi metode dan

Kreativitas = 0,783 > 0,050). Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa

penggunaan metode pembelajaran memperlihatkan kecenderungan selaras dengan

efek Kreativitas siswa sehingga belum mengindikasikan terjadinya interaksi kedua

faktor. Hasil uji lanjut ternyata memberikan keputusan sebaliknya, ada interaksi

antara metode pembelajaran dengan Kreativitas. Dimana, hasil uji interaksi untuk

Page 157: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clvii

Kreativitas dengan metode Diskusi diperoleh p-value sebesar 0,024. Pada siswa

dengan kategori Kreativitas tinggi memperoleh rerata 84,417 dan yang

berkreativitas rendah 77,125. Sedangkan p-value untuk interaksi Kreativitas

dengan metode Pemberian Tugas 0,021. Pada siswa dengan kategori Kreativitas

tinggi memperoleh rerata 85,636 dan yang bermotivasi rendah 78,444.

Berdasarkan hasil tersebut diperoleh informasi bahwa terjadi interaksi pada level

metode pembelajaran. Untuk lebih jelas lagi dalam memaknai interaksi metode

pembelajaran dengan Kreativitas siswa perhatikan tabel 4.18 dan tabel 4.1 serta

gambar 4.11 .

Tabel 4.18 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi dengan Faktor Metode Diskusi dan Kreativitas

Source DF SS MS F P K-Kreativ 1 510,4 510,4 5,52 0,024 Error 38 3511,6 92,4 Total 39 4022,0 S = 9,613 R-Sq = 12,69% R-Sq(adj) = 10,39% Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+---- Rendah 16 77,125 10,819 (--------*---------) Tinggi 24 84,417 8,737 (-------*-------) -----+---------+---------+---------+---- 75,0 80,0 85,0 90,0 Pooled StDev = 9,613

Rangkuman anava satu jalan prestasi belajar dengan faktor metode diskusi

kreativitas siswa ditunjukkan pada level rendah terdapat 16 siswa, rerata77,125,

standart deviasi 10,819 , pada level tinggi terdapat 24 siswa ,rerata 84,417,

standart deviasi 8,737.

Tabel 4.19 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi dengan Faktor Metode Pemberian Tugas dan Kreativitas

Source DF SS MS F P K-Kreativ 1 512,1 512,1 5,77 0,021 Error 38 3371,5 88,7 Total 39 3883,6

Page 158: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clviii

S = 9,419 R-Sq = 13,19% R-Sq(adj) = 10,90% Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+---- Rendah 18 78,444 9,173 (----------*----------) Tinggi 22 85,636 9,614 (---------*---------) -----+---------+---------+---------+---- 76,0 80,0 84,0 88,0 Pooled StDev = 9,419

Rangkuman anava satu jalan prestasi belajar dengan faktor metode

pemberian tugas kreativitas siswa ditunjukkan pada level rendah terdapat 18

siswa, rerata78,444, standart deviasi 9,173 , pada level tinggi terdapat 22 siswa

,rerata 85,636, standart deviasi 9,614.

Gambar 4.11 Grafik interaksi Metode pembelajaran dan Kreativitas

terhadap Prestasi Belajar Besaran dan satuan 6. Hipotesis Keenam

Hasil analisis data menunjukkan ada interaksi antara Motivasi berprestasi

dan Kreativitas terhadap prestasi belajar Fisika pada materi Besaran dan satuan (p-

value interaksi antara Motivasi berprestasi dan Kreativitas = 0,017 < 0,050). Hasil

ini merupakan konsekuensi dari dua keputusan sebelumnya yaitu Motivasi

berprestasi yang berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, dan demikian

juga Kreativitas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Besaran dan

Page 159: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clix

satuan. Secara parsial motivasi berprestasi memberikan pengaruh positif terhadap

pencapaian prestasi demikian juga halnya dengan Kreativitas.,sehingga logis

apabila kedua variabel ini menunjukkan adanya interaksi terhadap prestasi belajar

Besaran dan satuan. Hanya saja, dari hasil statistik tidak serta merta menunjukkan

hal yang demikian pada seluruh level interaksinya, hanya beberapa bagian saja

yang menunjukkan terjadinya pola interaksi.

Untuk itu perlu diteliti pada setiap sel interaksi keduanya, ternyata

berdasarkan pada tabel 4.15 yang merangkum hasil probabilistik interaksi,

diketahui bahwa Motivasi berprestasi dan Kreativitas berinteraksi pada level

Motivasi berprestasi tinggi yang dibelajarkan dengan metode Diskusi (p-value =

0,009) dimana siswa yang memiliki Kreativitas tinggi memperoleh rerata prestasi

85,950 dan siswa yang memiliki Kreativitas rendah memperoleh rerata prestasi

74,290. Sedangkan pada level Motivasi berprestasi tinggi yang dibelajarkan

dengan metode Pemberian Tugas tidak terjadi perbedaan yang signifikan (p-value

= 0,150) dimana siswa yang memiliki Kreativitas tinggi memperoleh rerata

prestasi 88,813 dan siswa yang memiliki Kreativitas rendah memperoleh rerata

prestasi 79,500.

Interaksi pengaruh tidak terjadi pada level Motivasi berprestasi Rendah

yang dibelajarkan dengan Pemberian Tugas (p-value = 0,798) dimana siswa yang

memiliki Kreativitas tinggi memperoleh rerata prestasi 79,500 dan siswa yang

memiliki Kreativitas rendah memperoleh rerata prestasi 78,313. Sedangkan pada

level Motivasi berprestasi tinggi yang dibelajarkan dengan Metode Diskusi (p-

value = 0,6490) dimana siswa yang memiliki Kreativitas tinggi memperoleh

Page 160: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clx

rerata prestasi 76,750 dan siswa yang memiliki Kreativitas rendah memperoleh

rerata prestasi 79,333. Untuk mengetahui pola interaksi kedua faktor tersebut

perhatikan gambar 4.9.

7. Hipotesis Ketujuh

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode

pembelajaran, Motivasi berprestasi, dan Kreativitas (p-value interaksi antara

metode, Motivasi berprestasi dan Kreativitas = 0,719 > 0,050). Seperti yang telah

dijabarkan di atas, secara mandiri faktor Motivasi dan Kreativitas berpengaruh

signifikan terhadap perolehan prestasi belajar Fisika siswa, ternyata tidak

memperlihatkan pengaruh signifikan dalam hal interaksi dengan faktor lainnya,

yaitu Metode Pembelajaran. Berdasarkan tabel 4.15 yang merangkum hasil

probabilistik interaksi, diketahui bahwa metode, Motivasi berprestasi dan

Kreativitas berinteraksi pada beberapa level. Level tersebut adalah Motivasi

berprestasi tinggi dan Kreativitas tinggi metode Diskusi (rerata prestasi 85,950)

dan metode Pemberian Tugas (rerata prestasi 88,813) yang merupakan level

interaksi dengan perolehan rerata tertinggi. Untuk mengetahui pola interaksi

sepenuhnya dari ketiga faktor tersebut perhatikan tabel 4.15 .

Page 161: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxi

Gambar 4.13 Grafik efek mean faktor Metode pembelajaran, Motivasi berprestasi dan

Kreativitas terhadap Prestasi Belajar Besaran dan satuan

Berdasarkan gambar 4.13 diperoleh informasi bahwa baik Motivasi

Berprestasi (Tinggi – Rendah) dan Kreativitas siswa (tinggi – rendah) sama-sama

memiliki tren positif sedangkan Metode Pembelajaran (Diskusi – Pemberian

Tugas) sebaliknya, memperlihatkan tidak adanya perbedaan, hanya sedikit di atas

rerata untuk metode pemberian tugas.

Secara umum penelitian ini dapat mengambil dua hal penting sebagai

berikut: a). Penggunaan metode pembelajaran Pemberian Tugas dan Kreativitas

tinggi berpengaruh signifikan, terutama bagi siswa dengan Motivasi berprestasi

tinggi, mereka akan menunjukkan laju pemahaman konsep Besaran dan satuan

dengan lebih cepat. b). Interaksi antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas

memberikan sumbangan besar terhadap pemahaman siswa akan konsep Fisika

pada materi Besaran dan satuan terutama pada siswa yang memiliki Motivasi

Page 162: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxii

berprestasi tinggi dan Kreativitas tinggi yang dibelajarkan dengan metode

Pemberian Tugas. Hal ini disebabkan karena metode Pemberian Tugas lebih

berkesan bagi siswa.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini, meskipun sudah direncanakan dan melalui proses evaluasi

sebelum dilaksanakan, tidak terlepas juga dari keterbatasannya. Adapun beberapa

hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Kreativitas siswa hanya

diukur pada level tinggi dan rendah saja, tidak memberikan kesempatan pada

terukurnya level menengah untuk kedua faktor. Sedangkan kategori motivasi

siswa, yang mestinya lebih dari tiga hanya diamati dua saja. Selain itu,

Kreativitas siswa yang diukur adalah Kreativitas siswa rata-rata, tidak pada saat

proses pembelajaran itu sendiri berlangsung. Hal ini menyebabkan biasnya

pengaruh metode pembelajaran terhadap pencapaian prestasi, terutama jika akan

melihat pengaruh metode terhadap perubahan kreativitas siswa.

Page 163: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxiii

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tidak ada pengaruh penggunaan metode Diskusi dan Pemberian Tugas terhadap prestasi belajar Fisika pada materi

besaran dan satuan. Kedua model pembelajaran ini sama kuat pengaruhnya terhadap prestasi belajar Fisika pada

materi materi besaran dan satuan. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata nilai prestasi belajar yang menunjukkan lebih

tinggi daripada kriteria ketuntasan minimal (KKM: 60) yang dipatok. Rerata pada kelas yang dibelajarkan melalui

metode diskusi adalah 81,50. Sedangkan pada siswa yang dibelajarkan dengan metode pemberian tugas tugas

diperoleh rerata 82,40; sama-sama memenuhi harapan. Metode Pemberian Tugas materi besaran dan satuan lebih

unggul hasilnya meskipun hasil keduanya sudah memenuhi harapan..

2. Ada pengaruh Motivasi Berprestasi siswa terhadap prestasi belajar Fisika pada materi besaran dan satuan . Hasil uji

lanjutnya memberikan informasi dimana siswa yang memiliki kategori motivasi berprestasi tenggi mendapatkan

rerata prestasi relatif lebih tinggi yaitu 84,867 sedangkan siswa yang memiliki kategori motivasi berprestasi rendah

mendapatkan rerata prestasi 78,200. Ada pengaruh Motivasi Berprestasi siswa terhadap prestasi belajar Fisika pada

materi besaran dan satuan. Uji lanjut menunjukkan bahwa p-value Motivasi berprestasi siswa = 0,003 < 0,050 .

3. Ada pengaruh Kreativitas terhadap prestasi belajar Fisika pada materi besaran dan satuan. Uji lanjut menunjukkan

bahwa p-value Kreativitas siswa = 0,001 < 0,050. Tingkat Kreativitas siswa memberikan efek berbeda terhadap

pencapaian prestasi belajar Fisika, dimana siswa yang memiliki tingkat Kreativitas tinggi dan rendah mendapatkan

rerata prestasi berbeda, yaitu 85,000 dengan standar deviasi 9,085 dan 77,824 dengan besar standar deviasi 9,849.

4. Tidak ada interaksi pengaruh antara metode pembelajaran dengan Motivasi Berprestasi terhadap prestasi belajar

Fisika pada materi besaran dan satuan. Hasil uji lanjutnya memperlihatkan p-value = 0,205 pada Metode Diskusi,

dimana siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mendapatkan prestasi lebih baik (82,93 dan 78,54) dan p-

value = 0,001 pada Metode pemberian Tugas, dimana siswa yang memiliki Motivasi Berprestasi rendah mendapatkan

prestasi tidak lebih baik daripada siswa dengan Motivasi Berprestasi tinggi (78,000 dan 87,778).

5. Tidak ada interaksi pengaruh antara metode pembelajaran dengan Kreativitas terhadap prestasi belajar Fisika pada

materi besaran dan satuan. meskipun nampak tidak terdapat interaksi, ternyata Hasil uji interaksi untuk Kreativitas

dengan metode Diskusi diperoleh p-value sebesar 0,024. Pada siswa dengan kategori Kreativitas tinggi memperoleh

rerata 84,417 dan yang berkreativitas rendah 77,125. Sedangkan p-value untuk interaksi Kreativitas dengan metode

Pemberian Tugas 0,021. Pada siswa dengan kategori Kreativitas tinggi memperoleh rerata 85,636 dan yang

bermotivasi rendah 78,444.

6. Ada interaksi pengaruh antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas terhadap prestasi Fisika pada materi besaran

dan satuan. Hasil statistik tidak serta merta menunjukkan hal yang demikian, Motivasi berprestasi dan Kreativitas

Page 164: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxiv

berinteraksi pada level Motivasi berprestasi tinggi yang dibelajarkan dengan metode Diskusi (p-value = 0,009)

dimana siswa yang memiliki Kreativitas tinggi memperoleh rerata prestasi 85,950 dan siswa yang memiliki

Kreativitas rendah memperoleh rerata prestasi 74,290. Sedangkan pada level Motivasi berprestasi tinggi yang

dibelajarkan dengan metode Pemberian Tugas tidak terjadi perbedaan yang signifikan (p-value = 0,150) dimana siswa

yang memiliki Kreativitas tinggi memperoleh rerata prestasi 88,813 dan siswa yang memiliki Kreativitas rendah

memperoleh rerata prestasi 79,500.

7. Tidak ada interaksi pengaruh antara metode pembelajaran, Motivasi Berprestasi dan Kreativitas terhadap prestasi

belajar Fisika pada materi besaran dan satuan. Faktor Metode, Motivasi berprestasi dan Kreativitas berinteraksi pada

beberapa level. Level tersebut adalah Motivasi berprestasi tinggi dan Kreativitas tinggi metode Diskusi (rerata

prestasi 85,950) dan metode Pemberian Tugas (rerata prestasi 88,813) yang merupakan level interaksi dengan

perolehan rerata tertinggi.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang jelas tentang metode

diskusi dan metode Pemberian Tugas ;

a. Tidak ada pengaruh prestasi belajar fisika pada materi Besaran dan Satuan

antara penggunaan metode diskusi dan pemberian tugas, penggunaan kedua

metode dapat meningkatkan prestasi belajar sehingga kedua metode dapat

digunakan dalam pembelajaran fisika khususnya materi besaran dan

satuan.

b. Ada pengaruh prestasi belajar fisika pada materi Besaran dan Satuan siswa

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah,

siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi berprestasi lebih baik dari

pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, sehingga dalam

proses pembelajaran fisika, guru harus lebih menciptakan kondisi yang

dapat meningkatkan motivasi siswa untuk berprestasi .

Page 165: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxv

c. Ada perbedaan prestasi belajar fisika pada materi Besaran dan Satuan

dengan tingkat kreativitas siswa . Pada penggunaan metode diskusi dan

pemberian tugas, siswa yang mempunyai kreativitas siswa tinggi berprestai

lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kreativitas siswa rendah,

sehingga kreativitas siswa berpengaruh pada prestasi belajar siswa, guru

harus menciptakan kondisi siswa memberikan layanan, sehingga siswa

dapat mengembangkan kreativitas.

d. Tidak ada interaksi yang signifikan antara metode diskusi dan pemberian

tugas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika pada

materi Besaran dan Satuan , kedua metode dan motivasi berprestasi sama-

sama berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar sehingga kedua

metode dan motivasi berprestasi siswa perlu diperhatikan dalam proses

belajar sehingga peningkatan prestasi belajar fisika dapat maksimal.

e. Tidak ada interaksi antara metode diskusi dan pemberian tugas dengan

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika pada materi Besaran dan

Satuan . Penggunaan metode dan kreativitas siswa memberikan pengaruh

positif dalam peningkatan prestasi belajar, sehingga penggunaan kedua

metode dan kreativitas siswa perlu diperhatikan dalam pembelajaran.

f. Ada interaksi antara motivasi berprestasi dengan kreativitas terhadap

prestasi belajar fisika materi Besaran dan Satuan, motivasi berprestasi tinggi

dan kreativitas siswa tinggi akan lebih baik dari pada siswa yang

bermotivasi berprestasi rendah dan kreativitas siswa rendah, sehingga

motivasi dan kreativitas siswa berpengaruh pada prestasi belajar siswa,

Page 166: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxvi

guru harus mampu menumbuhkan motivasi siswa, guru juga harus

menciptakan kondisi siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan

kreativitas.

g. Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi dan

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar fisika, baik penggunaan metode,

motivasi dan kreativitas sama-sama dapat meningkatkan prestasi pada

pelajaran fisika materi besaran dan satuan .

2. Implikasi Praktis

Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah siswa yang dibelajarkan

dengan metode Diskusi dan Pemberian Tugas ternyata mendapatkan prestasi

belajar Fisika yang sudah memenuhi harapan.untuk mengajarkan fisika

materi besaran dan satuan dapat menggunakan kedua metode ,namun guru

perlu memperhatikan motivasi dan kreativitas siswa. Metode Pemberian

Tugas menjadikan konsep yang dibelajarkan menjadi lebih mudah diterima

siswa sehingga mampu mendongkrak semangat siswa untuk mendapatkan

prestasi maksimal daripada metode Diskusi. Oleh sebab itu, untuk

meningkatkan prestasi belajar Fisika khusus pada materi besaran dan satuan

sebaiknya tidak diberikan melalui metode diskusi.

C. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dapat dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Saran untuk Guru

Page 167: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxvii

a. Materi fisika sebagian besar memerlukan motivasi dan kreativitas yang

tinggi, misalkan pada konsep besaran dan satuan. Untuk mengajarkan konsep

yang demikian maka diperlukan metode sebagai penguat informasi belajar

yang mampu menyederhanakan konsep logika sehingga mudah dipahami

siswa. Selain itu, guru fisika perlu memperhatikan motivasi siswa dan

sekaligus menerapkan metode baru dalam mengajarkan pembelajaran fisika

pada materi pokok Besaran dan Satuan . Prioritas pemilihan sebuah metode

mengacu pada kemudahan, kebertahapan dan kemenarikannya serta

karakteristik materi itu sendiri.

b. Dalam penggunaan metode diskusi yang perlu diperhatikan guru adalah

anggota kelompok diskusi jangan terlalu besar paling banyak 5 siswa, ada

pemerataan siswa yang bermotivasi dan kreativitas dalam tiap kelompok

diskusi, dalam setiap topik diskusi perlu melakukan pertukaran anggota

kelompok. Kita beri pujian bagi kelompok yang berprestasi serta guru harus

membagi waktu dengan cermat,memberikan bimbingan yang lebih dan

tekun.

c. Dalam penggunaan metode pemberian tugas harus ada pengontrolan dalam

pelaksanaan tugas, memberikan ulasan, tugas jangan terlalu banyak dan

terlalu sulit karena akan mnyebabkan kejenuhan dan kebosanan siswa.Untuk

mengajarkan konsep-konsep Fisika diperlukan metode sebagai media belajar

yang sesuai dengan karakter materi ajar dan karakater siswa sehingga metode

membantu siswa pada kondisi senang, rileks dan mudah untuk menerima dan

memahami materi.

Page 168: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxviii

2. Saran untuk para peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan

penelitian sejenis. Perlu melakukan pengkajian yang lebih mendalam tentang

metode yang tepat digunakan dalam proses pengajaran di kelas sesuai dengan

karakter materi yang dibelajarkan. Tidak semua siswa menerima dengan baik efek

setiap metode pembelajaran karena setiap anak memiliki motivasi dan kreativitas

belajarnya sendiri. Penelitian mengenai penerapan metode lain yang dapat

mempermudah siswa dalam memecahkan permasalahan dalam belajar Fisika

terutama yang berkaitan dengan pemilihan metode pembelajaran yang sesuai

dengan karakter materi belum banyak digali.

Page 169: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxix

DAFTAR PUSTAKA

, 2008. Creativity and critical thinking in the globalised university. http://www.highbeam.com/doc/1P3-1547401631.htm

, 2009. Besaran dan Satuan. Tersedia pada http://alljabbar.files. wordpress.com/2008/03/01-besaran-dansatuan.pdf. Diakses tanggal 17 September 2009.

, 2009. Direct Instruction. Tersedia pada http://edutechwiki.unige. ch/en/Direct_instruction. Diakses tanggal 17 September 2009.

Arends, Richard, I. 1998. Learning to Teach. New York: Mc Graw Hill

Companies.

Ausubel, D.P. 1977. Social Learning Theory: Englewood Cliffs. N.J: Prentice

Hall.

Barlow, Daniel Lenox. 1985. Educational Psychology, The Teaching Learning Process Chicago. The Moody Bible Institue.

Bartlett, F.C. 1932. Remembering. Cambridge. Cambridge University: Press.

BCaplin, J.P. 1972. Dictionary of Psycology, Fifth Printing. New York: Dell Publising Co. Inc.

Beam, High. 2008. Creative activity and its impact on student learning - issues of implementation. http://www.highbeam.com/doc/1P3-1547401701.html

Dansereu, J.P. 1972. Dictionary of Psicology. Fifth Printing. New York: Dell Publising Co. Inc.

Dansereu, D.F. 1987. Technical learning strategies. Engineering Education, 77, 288-284

Dimyati dan Mudjiyono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ginsenburg, H & Opper, S. 1988. Piaget’s Theory of Intellectual Development (3ed). Neglewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Gleitman, Henry. 1986. Psycology:(2th ed). New York: W.W. Norton &

Company.

Page 170: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxx

Hawk. P.P. 1986. Using graphic organizers to increase achievement in middle school life scince. Science Education.

Hintzman, Douglas L. 1978. The psycology of Learning and Memory. San Francisco: W. H. Freeman & Company.

Koeswara, E. 1989. Motivasi (Teori dan penelitiannya). Bandung: Angkasa.

Kristy, Ausdemore.2005.An Overview of Direct Instruction. Quortly Journal, tersedia pada http://www.newhorison.org

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mulyani Sumantri. 2001.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Maulana.

Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Neisser, J. 1976. Cognitive and reality: Principles and implications of cognitive psychology. San Framcisco: W. H. Freeman.

Ngalim Purwanto.1986. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadja Karya.

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Paul Suparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.

Piaget, J. 1981. The Psycology Intelligence. Totowa, NJ: Little field.

Purnomo, P. 1996. “Strategi Pengajaran”. Yogyakarta: Universitas Sanata

Darma.

Ratna Willis. 1989. Teori-Teory Belajar. Jakarta: Erlangga

Reber, Arthur, S. 1988. The Penguin Dictionary of Psychology. Ringwood Victoria : Penguin Books Austaliav Ltd.

Roestiyah N.K. 1986. Didaktik / Metodik. Jakarta: Bina Aksara

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Gradindo Persada.

Sobri Sutikno. 2003. Menuju Pendidikan Bermutu. Lombok Nusa Tenggara: Pratama Press.

Page 171: PENGARUH METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN …/Pengaruh... · dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. ... menyelesaian penelitian dengan judul “Pengaruh

clxxi

Soeharjo. 2002. Statistik Terapan, Analisis Varian dan Jalur. Surakarta: Pascasarjana UNS.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suharsimi Arikunto. 1991. Managemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata 1982. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Surya, M. 1982. Psikologi Pendidikan. Cetakan Ketiga Bandung: FIP-FKIP.

Surya, M. 1983. Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Utami Munandar. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

W. Tuckman, Bruce. 1999. A Tripartite Model of Motivation for Achievement. http://dennislearningcenter.osu.edu/all-tour/apa99paper.htm

Wadsworth, BJ. 1989. Piaget’s Theory of Cognitive and Affective Development (4th ed). New York: Longman.

Winkel, W.S. 1996. Psychology Pengajaran. Jakarta: Gramedia.