PENGEMBANGAN STUDI KEBIJAKAN UNTUK ADVOKASI …...• Sekilas tentang Kebijakan Publik • Studi...
Embed Size (px)
Transcript of PENGEMBANGAN STUDI KEBIJAKAN UNTUK ADVOKASI …...• Sekilas tentang Kebijakan Publik • Studi...
-
PURWO SANTOSOUniversitas Gadjah Mada
-
ALUR PAPARAN
• Sekilas tentang Kebijakan Publik
• Studi kebijakan publik: Sebuah “ilmu” terapan ?
• Probematika penerapan Studi Kebijakan publik.
• Advokasi kebijakan: Terobosan epistemologis.
• Sinergi studi kebijakan dengan proses policy-making
-
Sekilas tentang Kebijakan Publik
-
KEBIJAKAN PUBLIK
• Authoritative DecisionFokus: hal yang paling esensial, yaki decision makingReminder: What the government choose to do or not to do !
• Formula atau disain intervensi untuk menyelesaian masalah publik.
Fokus: hal yang esensial dalam penanganan masalah yang kompleks.Contoh-contoh: sistem pendidikan nasional, agro politan, sistem pelayanan terpadu satu atap, universal coverage.
-
KEBIJAKAN PUBLIK
• Policy-makingPembakuan pola governance menagangi gugus permasalahan tertentu.
Reminder: Policy-makingharus mengikuti standard governance.Contoh: good health governance.
-
Studi Kebijakan Publik: Sebuah “ilmu” terapan ?
-
STUDI KEBIJAKAN
• Manifest dalam rutinitas maupun kegiatan khusus para akademisi:– Perkuliahan: Analisis
kebijakan, Teori Kebijakan, dll.
– Riset:• Individual• Institusional:
– Internally-driven– Eksternally-driven
-
STUDI KEBIJAKAN
• Observasi: – Hadir lebih sebagai academic
exersice dari pada praktek policy-making
– Tidak selalu dikembangkan secara serius oleh policy-makers.
– Hubungan timbal balik antara pengkaji kebijakan dengan policy-makers semakin berkembang.
-
JENIS STUDIKEBIJAKAN PUBLIK
• Studi tentang kebijakan publik:– Orientasi: pengembangan ilmu
pengetahuan atau kompetensi analitik (solusi masalah keilmuan)
– Hasil: karya akademis (desertasi, thesis, skhipsi, laporan penelitian) dll.
• Studi untuk kebijakan publik:– Orientasi: solusi masalah
publik.– Hasil: rekomendasi kebijakan
-
STEREO-TYPESTUDI KEBIJAKAN
TENTANG Kebijakan UNTUK Kebijakan
Pelaku AkademisiStaf ahli, lembaga tink tank, lembaga litbang pemerintah, aktivis
Motif
• Pengembanganpengetahuan (menjawab masalah keilmuan)
• asah kompetensi
• Membelanjakanangaran
• Menyiapkan rekomendasi kepada policy-maker
Produk• Karya akademik• Syarat kelulusan
• Syarat administratif• Rekomendasi
-
HUBUNGAN TIMBAL-BALIK
POLICY-MAKERS
RESEARCH CENTRES
Pola hubungan, bisa sangat
BERMARTABAT bila pula angat
KORUP
-
TIGA DIMENSI KEBIJAKAN PUBLIK
KONTEKS
-
KECENDERUNGAN STUDI• Lebih banyak yang menekankan
aspek ISI atau SUBSTANSI kebijakan
• Teknokratik:“Sekedar” menerapkan metode keilmuan untuk pelaksanaan fungsi pemerintahan.
• Positivistik:– Obyektif : pengkaji harus
menjaga jarak terhadap realitas yang dikaji.
– Netral dari (kalau bukan buta) politik.
-
KECENDERUNGAN STUDI
• Mengandaikan bisa menempatkan diri sebagai policy-maker :– state centric mindset masih
cukup dominan (sulit berempati pada kurban)
– Model berfikir: birokratis (kebijakan diasumsikan sebagai proses kerja aparat negara)
• Semakin meninggalkan pandangan yang state-centricmarket driven dan society-centric.
-
Probematika penerapan studi
kebijakan publik
-
ADVOKASI KEBIJAKAN
• Tidak harus dilakukan dari luar dan melawan pemerintah
• Keberpihakan pada nilai-nilai tertentu
• Metodologi keilmuan: non-positivistik
• Tidak lagi memisahkan kajian ‘untuk’ dengan kajian ‘tentang’ kebijakan.
• Serius mengelola proses, dan sensitif konteks
-
Problematika Pengkajian
• Metodologis:– Kontroversi positivisme vs
anti-positivisme– Simplistik dan reduksionis
• Kompetensi– Jumlah orang yang terbatas– Kultur riset yang rapuh
• Komunikasi kebijakan
-
Advokasi kebijakan: Terobosan
epistemologis
-
SIKAPI SETTING: DESENTRALISTIC
GOVERNANCE• Pelimpahan kewenangan harus
diikuti dengan kapasitas policy-making:– Pengutatan think tank
kebijakan di tingkat lokal– Tata kelembagaan yang
inovatif untuk optimalkan kajian kebijakan yang tepat guna
– Urgent: horizontal learning dan lesson drawing.
-
KEMBANGKAN EPISTEMIC COMMUNITY
• Konsolidati komunitas yang hirau dengan kebijakan tertentu.– Menembus sekat-sekat
otoritas, baik dalam domain negara maupun akademisi
– Trust-based.• Urgen bagi politik wacana,
politik ide:– Agenda setting– Penggalangan obsesi
-
KEMBANGKAN EPISTEMIC COMMUNITY
• Obsesi: Produksi dan sharingpengetahuan kebijakan yang tepat guna.– Integrasikan dengan rutinitas
yang berlaku– Tersambung dengan media
massa• Syarat: Penguatan metodologi
keilmuan ada titik temu pemahaman filosofis.
-
MENGEMBANGKANPOLICY NETWORK
• Lebih mengedepankan kualitas, kompetensi dan substansi kebijakan, bukan semata patuh pada prosedur birokrasi.
• Mengeloka kedekatan informal antar stake holders.
• Infrastruktur jejaring, baik fisik maupun non-fisik.
-
Infra-struktur non-fisik:Reformat Tri Dharma
Perguruan Tinggi
pendidikan
Pene-litian
Peng-abdian
-
Terima kasih !
PENGEMBANGAN�STUDI KEBIJAKAN UNTUK�OPTIMALKAN � POLICY-MAKINGALUR PAPARANSlide Number 3KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIKSlide Number 6STUDI KEBIJAKANSTUDI KEBIJAKANJENIS STUDI�KEBIJAKAN PUBLIKSTEREO-TYPE�STUDI KEBIJAKANHUBUNGAN TIMBAL-BALIKTIGA DIMENSI �KEBIJAKAN PUBLIKKECENDERUNGAN STUDIKECENDERUNGAN STUDISlide Number 15ADVOKASI KEBIJAKANProblematika PengkajianSlide Number 18SIKAPI SETTING: DESENTRALISTIC GOVERNANCEKEMBANGKAN �EPISTEMIC COMMUNITYKEMBANGKAN �EPISTEMIC COMMUNITYMENGEMBANGKAN�POLICY NETWORKInfra-struktur non-fisik:�Reformat Tri Dharma Perguruan TinggiTerima kasih !