PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL...

257
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORY BERBANTU ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP GELOMBANG CAHAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh FARAHDILLAH NURSYIFA 1112016300051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL...

Page 1: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORY

BERBANTU ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

KONSEP GELOMBANG CAHAYA

(Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

FARAHDILLAH NURSYIFA

1112016300051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

i

Page 3: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

ii

Page 4: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

iii

Page 5: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

iv

ABSTRAK

Farahdillah Nursyifa, NIM. 1112016300051. Pengaruh Media Pembelajaran

Virtual Laboratory terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gelombang

Cahaya. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran Virtual Laboratory

terdahap hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 dan XI MIA 3 pada Konsep

Gelombang Cahaya di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen

dengan desain penelitian adalah nonequivalent control group design dan teknik

penentuan sampel berdasarkan teknik purposive sampling.

Dengan N = 72 siswa dan nilai Taraf Signifikansi (𝛼) yang sebesar 0,05. Hasil

pada uji Hipotesis menggunakan uji t terhadap posttest. nilai nilai signifikansi

hasil posttest 0,008 lebih kecil dari nilai Taraf Signifikansi (𝛼) yang sebesar 0,05.

Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh penggunaan

media pembelajaran vitual laboratory berbantu android terhadap hasil belajar

siswa pada konsep Gelombang Cahaya. Pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran Virtual Laboratory lebih unggul dalam meningkatkan jenjang

kognitif C1, C2, C3 dan C4 dengan kategori sedang, namun peningkatan tertinggi

terdapat pada jenjang C1 (meningat) dan C2 (memahami) sebesar 83% dan 79%.

selanjutnya, hasil analisis data non tes menunjukkan bahwa secara keseluruhan

penggunaan media pembelajaran Virtual Laboratory memperoleh respon positif

dari siswa yaitu dengan presentase sebesar 77% dalam kategori baik.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Virtual Laboratory, Hasil Belajar, Gelombang

Cahaya.

Page 6: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

v

ABSTRACT

FARAHDILLAH NURSYIFA, NIM. 1112016300051. The Effect of Virtual

Laboratory Learning Media on Student Learning Outcomes on the Light Wave

Concept. Undergraduate Thesis of Physics Education Program, Science

Education Department. Faculty of Tarbiya and Teacher Training, State Islamic

University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

This research is to find out the effect of Virtual Laboratory Learning Media on the

learning outcomes of students in class XI MIA 1 and XI MIA 3 on the Light Wave

Concept at SMAN 6 Tangerang Selatan, the method used in this study was Quasi-

Experimenttal design with nonequivalent control group design and sampling

technique based on purposive sampling thecnique.

With N = 72 students and and a significance level (α) value of 0.05. The result of

hypothesis testin using the t test on posttest data. The value of signifance the

results of posttest 0.008 are smaller than the significance level (α) value of 0.05.

so that Ho rejected and H1 accepted. That is, there is influenceof the use of

learning androidvirtual laboratory learning mediaon student learning outcomes

on the light wave concept. Learning by using the Virtual Laboratory learning

media is more effective and make students understand in improving the cognitive

levels C1, C2, C3, and C4 with a medium category, but the higher increase in the

level of C1 (remember) and C2 (understanding) at 0.83 and 0.79. Furthermore,

the results of non-test data analysis showed that the overall use of Virtual

Laboratory learning media obtained a positive response from the students with a

percentage of 77% in the good category.

Keywords: Learning Media, Virtual Laboratory, Learning Outcomes, Light

Waves.

Page 7: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang

senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Karena atas ridho-Nya, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media

Pembelajaran Virtual Laboratory Tehadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep

Gelombang Cahaya”.

Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima

kasih tersebut disampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Sururin M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang telah

memberikan waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis selama

penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Ai Nurlaela M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis dengan sabar selama

penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Hasian Pohan, M. Si., selaku dosen penguji I. terima kasih atas

saran, didikan dan waktu luang yang diberikan untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Devi Solehat, M. Pd., selaku dosen penguji II. terima kasih atas saran,

didikan dan waktu luang yang diberikan untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

vii

6. Seluruh dosen, staff, dam karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya program studi pendidikan fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

7. Bapak Drs. H. Agus Hendrawan, M.Pd, selaku kepala sekolah SMA Negeri 6

Kota Tangerang Selatan.

8. Ibu Ismaini S.Pd., selaku guru bidang studi fisika SMA Negeri 6 Kota

Tangerang Selatan yang telah memberikan izin penelitian dan membimbing

selama penelitian berlangsung.

9. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswa SMA Negeri 6 Kota

Tangerang Selatan khususnya XI MIA I dan XI MIA 3 yang telah

memberikan bantuan selama penelitian berlangsung.

10. Keluarga tercinta Ayahanda Suchidin, dan Ibunda Nurchikmah, serta semua

keluarga yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap

semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya

persembahkan untuk kalian.

11. Teman sejawat Pendidikan Fisika angkatan 2012 yang telah memberikan

inspirasi dan motivasi untuk penulis sehingga akhirnya bisa menyelesaikan

skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

13. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih bayak

kekurangan. Sehingga, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir

kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini sehingga apa yang telah dihasilkan

dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Jakarta. 30 April 2019

Penulis

Page 9: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ............................................. ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A.Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B.Identifikasi Masalah ........................................................................................ 3

C.Pembatasan Masalah ....................................................................................... 3

D.Perumusan Masalah ........................................................................................ 3

E.Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4

F.Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS ............................................................................ 6

A.Kajian Teoritis ................................................................................................. 6

1.Media Pembelajaran ......................................................................................... 6

2.Virtual Laboratory ........................................................................................... 8

3.Android .......................................................................................................... 13

4.Hasil Belajar ................................................................................................... 15

5.Gelombang Cahaya ........................................................................................ 20

B.Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 40

C.Kerangka Berpikir ......................................................................................... 43

D.Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 46

A.Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 46

B.Metode Penelitian .......................................................................................... 46

C.Desain Penelitian ........................................................................................... 46

D.Variabel Penelitian ........................................................................................ 47

E.Populasi dan Sampel ...................................................................................... 48

F.Prosedur Penelitian ........................................................................................ 49

Page 10: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

ix

G.Instrumen Penelitian ..................................................................................... 50

1.Instrumen Tes ................................................................................................. 50

2.Intrumen Nontes (Angket) ............................................................................. 51

H.Kalibrasi Instrumen ....................................................................................... 52

1.Kalibrasi Instrumen Tes ................................................................................. 52

2.Kalibrasi Instrumen Nontes ........................................................................... 57

I.Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 58

J.Teknik Analisis Data ...................................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 63

A.Hasil Penelitian ............................................................................................. 63

1.Hasil Pretest ................................................................................................... 63

2.Hasil Posttest ................................................................................................. 66

3.Rekapitulasi Hasil Belajar .............................................................................. 67

4.Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ............................................................. 70

5.Hasil Uji Hipotesis ......................................................................................... 72

6.Hasil Analisis Non Tes .................................................................................. 73

B.Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 75

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 77

A.Kesimpulan ................................................................................................... 77

B.Saran .............................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 78

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Hukum Pemantulan Snellius ............................................................. 20

Gambar 2. 2 Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung ............................................... 22

Gambar 2. 3 Sinar Istimewa Pada Cermin Cembung ............................................ 22

Gambar 2. 4 Ruang Benda Pada Cermin Cekung dan Cembung.......................... 24

Gambar 2. 5 Pembiasan Cahaya ............................................................................ 25

Gambar 2. 6 Pembiasan Cahaya ............................................................................ 25

Gambar 2. 7 Pemantulan Internas Sempurna….....................................................26

Gambar 2. 8 Pembiasan Cahaya pada Bidang Lengkung ...................................... 27

Gambar 2. 9 Lensa Cekung dan Cembung ............................................................ 29

Gambar 2. 10 Sinar-sinar Istimewa Lensa Cembung ............................................ 29

Gambar 2. 11 Sinar-sinar Istimewa Lensa Cekung……………………………...30

Gambar 2. 12 Difraksi Cahaya pada Celah Tunggal ............................................. 33

Gambar 2. 13 Interferensi Dua Celah oleh Young................................................. 34

Gambar 3. 1 Prosedur Penelitian ........................................................................... 49

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ......................................................................................... 64

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen…………………………………….……………………66

Gambar 4.3 Grafik Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada

Jenjang Kognitif.………….……………………………………...…69

Gambar 4.4 Grafik Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada

Jenjang Kognitif ………………….………………...………………69

Page 12: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian ........................................................................ 47

Tabel 3. 2 Distribusi Sumber Populasi Penelitian ................................................. 48

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Tes ......................................................................... 50

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Instrumen Non Tes ................................................................. 52

Tabel 3. 5 Interpretasi Validitas ............................................................................. 53

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ........................................................ 54

Tabel 3. 7 Interpretasi Reliabilitas ......................................................................... 55

Tabel 3. 8 Interpretasi Taraf Kesukaran ................................................................ 56

Tabel 3. 9 Interpretasi Daya Pembeda ................................................................... 57

Tabel 3. 10 Uji Validasi Instrumen Nontes (Angket) ............................................ 57

Tabel 3. 11 Analisis Data Non Tes ........................................................................ 62

Tabel 3. 12 Kategori Angket Siswa. ...................................................................... 63

Tabel 4. 1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest ........................ 65

Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest ......................... 67

Tabel 4. 3 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan Posttest ................ 68

Tabel 4. 4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eskperimen .................................................. 70

Tabel 4. 5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eskperimen .................................................. 71

Tabel 4. 6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................................................ 72

Tabel 4. 7 Hasil Angket Respon Siswa .................................................................. 74

Page 13: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN ............................................. 81

A 1 RPP Kelas Eksperimen .............................................................. 81

A 2 RPP Kelas Kontrol ................................................................... 100

A 3 LKS (Lembar Kerja Siswa) ..................................................... 117

A 4 Tampilan Media Pembelajaran Virtual Laboratory ................. 123

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN .................................................... 128

B 1 Kisi-kisi Instrumen Test ........................................................... 129

B 2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian .......................................... 131

B 3 Instrumen Tes Valid ................................................................. 172

B 4 Kisi-kisi Instrumen Non Tes .................................................... 193

B 5 Instrumen Nontest .................................................................... 194

B 6 Lembar Validasi Ahli Media .................................................... 196

B 7 Lembar Validasi Ahli Materi ................................................... 199

B 8 Hasil Wawancara ..................................................................... 203

B 9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Test ............................ 205

LAMPIRAN C ANALISIS HASIL PENELITIAN ............................................. 208

C 1 Hasil Pretest ............................................................................. 209

C 2 Hasil Posttest ............................................................................ 216

C 3 Hasil Uji Prasyarat Analisis ..................................................... 222

C 4 Perhitungan Nilai Rata-rata Jenjang Kognitif .......................... 231

LAMPIRAN D SURAT-SURAT PENELITIAN ................................................ 233

D 1 Surat Permohonan Izin Penelitian............................................ 236

D 2 Surat Keterangan Observasi ..................................................... 237

D 3 Surat Keterangan Validasi ....................................................... 238

D 4 Surat Keterangan Pernyataan Wawancara ............................... 239

D 5 Uji Referensi ............................................................................ 241

D 6 Daftar Riwayat Hidup .............................................................. 246

Page 14: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu fisika merupakan satu diantara ilmu yang penting untuk

diajarkan. Sekurangnya terdapat tiga urgensi, sehingga ilmu fisika

diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi yaitu yang pertama fisika

dipandang sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang gejala-gejala alam

dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari, yang kedua

fisika dipandang sebagai suatu disiplin kerja yang dapat menghasilkan

sejumlah kemahiran generik untuk bekal bekerja di berbagai profesi yang

lebih luas, dan yang terakhir fisika ditujukan bagi mereka yang

menyenangi kegiatan menggali infromasi baru yang dapat ditambahkan

kepada ilmu fisika yang sudah ada pada saat ini.

Berdasarkan dari pemaparan tiga urgensi di atas, pembelajaran

fisika harus menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai

supaya siswa mempunyai pengalaman belajar. Pengalaman belajar yang

maksimal akan didapatkan dari proses pembelajaran yang bermakna.

Pencapaian kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab seorang

guru, melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa

atau mahasiswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai hasil

belajar yang maksimal.1

Pembelajaran fisika di sekolah memiliki beberapa permasalahan,

hal ini di dapat dari studi pendahuluan dengan mewancarai guru dan murid

di salah satu SMA Negeri di daerah Tangerang Selatan. Hasil wawancara

menyebutkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk

pembelajaran fisika adalah 75. Nilai ini menjadi tolak ukur kemampuan

siswa dalam memahami pelajaran tersebut. Namun, pada kenyataannya

1 Fathurrohman, Pupuh & Sutikno M. Sobri, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2007), h. 10

Page 15: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

2

hasil belajar fisika masih di bawah KKM. Rendahnya hasil belajar

diketahui berdasarkan wawancara bahwa siswa mengalami kesulitan

dalam memahami konsep yang diajarkan.

Pembelajaran fisika menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa. Pembelajaran

diarahkan untuk mencari tahu dan membantu siswa untuk memperoleh

pengalaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pemberian

pengalaman langsung sangatlah efektif apabila pelaksanaan pembelajaran

dilakukan melalui kegiatan praktikum. Praktikum merupakan kegiatan

yang sangat penting dalam mata pelajaran sains, terutama pada bidang

studi fisika namun selama ini tidak dirumuskan bagaimana caranya agar

praktikum tersebut dapat membentuk peserta didik yang kreatif. 2

Laboratorium sekolah sejatinya merupakan unit penunjang

akademik yang digunakan sebagai tempat pengujian, kalibrasi, dan

produksi berdasarkan metode keilmuan tertentu dalam rangka

melaksanakan pendidikan, tetapi banyak kendala yang dialami guru dalam

memaksimalkan kegiatan praktikum siswa, di antaranya peralatan

laboratorium mahal dan keterbatasan alat-alat praktikum di laboratorium.3

Laboratorium terbagi menjadi laboratorium real dan laboratorium

virtual. Laboratorium virtual merupakan proses eksperimen yang

ditampilkan melalui simulasi. Oleh karena itu salah satu solusi untuk

mengatasi masalah tersebut adalah memanfaatkan media pembelajaran

berupa laboratorium virtual.

Kemajuan teknologi pada saat ini sangatlah pesat, salah satunya

adalah kemajuan dalam penggunaan mobile phone berbantu android. Di

kalangan siswa SMA pun sudah banyak yang menggunakan handphone

berbantu android di jaman yang sangat modern ini.

2 hermansyah dkk, Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Terhadap Penguasaan Konsep

dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Getaran Gelombang, (Jurnal Pendidikan Fisika dan Tekonologi, Vol 1, 2015), h. 97

3 Arna Putri dkk, Pengembangan Virtual Laboratory pada materi kinematika dengan analisis vektor dalam pembelajaran fisika di kelas XI SMA, (Jurnal Pillar of Physics Education, Vol 1, 2013), h. 1

Page 16: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

3

Berdasarkan paparan di atas, peneliti ingin menerapkan media

pembelajaran virtual laboratory berbantu android dan untuk mengetahui

pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk mendapatkan jawaban ini,

maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Media

Pembelajaran Virtual Laboratory Berbantu Android Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Konsep Gelombang Cahaya”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat di identifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika yang masih rendah.

2. Guru-guru yang masih belum memaksimalkan media

pembelajaran

3. Keterbatasan alat-alat praktikum yang ada di laboratorium, dan

alat bantu seperti media pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian dibatasi pada:

1. Penggunaan media pembelajaran Virtual Laboratory

2. Konsep yang digunakan dibatasi pada konsep Gelombang Cahaya pada

Kelas XI.

3. Hasil belajar yang diukur menurut Taksonomi Bloom adalah C1

sampai C4.

D. Perumusan Masalah

Setelah dilakukan identifikasi masalah dan perbatasan masalah,

maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh media pembelajaran Virtual Laboratory

berbantu android terhadap hasil belajar siswa pada materi Gelombang

Cahaya?

Page 17: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

4

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap media pembelajaran Virtual

Laboratory berbantu android pada materi gelombang cahaya?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Dapat mengetahui pengaruh media pembalajaran Virtual Laboratory

berbantu android terhadap hasil belajar siswa pada materi Gelombang

Cahaya.

2. Dapat mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran

Virtual Laboratory berbantu android pada materi Gelombang Cahaya.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain, untuk:

1. Siswa, penelitian ini sangat bermanfaat karena penggunaan media

pembelajaran Virtual Laboratory berbantu android memfasilitasi siswa

dalam aktivitas belajar yang lebih menekankan pada keterampilan

proses sains itu sendiri. Media pembelajaran Virtual Laboratory

berbantu android ini akan berdampak pada proses pembelajaran

sehingga terdapat hasil belajar yang baik pada siswa.

2. Guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam mencari alternatif dan inovasi

media pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa

secara lebih optimal. Media pembelajaran Virtual Laboratory berbantu

android ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru sehingga

mampu menjalankan fungsinya sebagai motivator, fasilitator dan

mediator. Hal ini dapat merubah gaya mengajar guru dari cara

mengajar konvensional hingga berpusat pada siswa (student centered).

3. Peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada

peneliti sebagai calon guru sains dalam mempraktekkan media

pembelajaran Virtual Laboratory berbantu android sehingga nantinya

dapat digunakan pada proses pembelajaran ketika sudah menjadi guru.

Page 18: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

5

Penelitian ini dapat meningkatkan rasa keingintahuan, tanggung jawab

dan kejujuran peneliti sebagai calon pendidik yang profesional.

4. Stakeholder, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk sekolah-sekolah yang ingin menggunakan media

pembelajaran Virtual Laboratory, karena dengan adanya media

pembelajaran Virtual Laboratory bias membantu proses kegiatan

belajar mengajar untuk para guru dan bisa meningkatkan hasil belajar

siswa.

Page 19: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), media adalah alat

(sarana) komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televise, film, poster

dan spanduk. Sedangkan “pembelajaran” menurut KBBI adalah proses,

cara perbuatan orang atau makhluk hidup belajar.

Kata “media” berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti

“perantara” atau “pengantar”. Media merupakan sarana penyalur pesan

atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan

kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.4

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dipergunakan guru

untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Media pembelajaran

dapat berupa media grafis, media audio, media proyeksi diam, dan media

permainan. Penggunaan media pembelajaran akan berpengaruh terhadap

kegiatan siswa selama proses belajar mengajar.5

b. Jenis-jenis Media

Oemar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk

(1986), mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam

beberapa jenis, yaitu:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan

suara saja, seperti tape recorder.

2) Media visual, yaitu media yang hanya megandalkan indra penglihatan

dalam wujud visual.

4 Nunu Mahnun, MEDIA PEMBELAJARAN (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media

dan Implementasinya dalam Pembelajaran), (Jurnal Pemikiran Islam, Vol 37, 2012), h. 27 5 Aris Prasetyo Nugroho dkk, Pengembangan Media Pembalajaran Fisika Menggunakan

Permainan Ular Tangga Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Materi Gaya, (Jurnal Pendidikan Fisika, Vol 1, 2013), h. 12

Page 20: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

7

3) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan

unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih

baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis

• Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam,

seperti film sound slide.

• Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur

suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan

VCD.6

c. Peran dan Fungsi Media dalam Pembelajaran

Beberapa peranan media dalam pembelajaran, diantaranya sebagai

berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat

memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar;

2) Meningkatkan dan mangarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara

siswa dan laingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar

sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya;

3) Mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu:

a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan di ruang

kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio,

atau model;

b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera

dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau

gambar;

c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam

puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film,

foto, slide disamping secara verbal;

6 Umar, Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran (Jurnal Tarbawiyah, Vol

11, No 1, 2014), h. 135

Page 21: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

8

d. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat

ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide atau

simulasi komputer;

e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat

disimulasikan dengan media seperti komputer, film dan video;

f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses

yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses

kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-

teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, atau simulasi

komputer.

4) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang persitiwa-

peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya

interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya

misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau

kebun binatang.7

2. Virtual Laboratory (Laboratorium Virtual)

a. Pengertian Virtual Laboratory (Laboratorium Virtual)

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), laboratorium

adalah tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan

peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan atau sebagainya).

Sedangkan “virtual” menurut KBBI adalah tampil atau hadir dengan

menggunakan perangkat lunak computer misalnya di internet.

Laboratorium virtual merupakan sistem yang dapat digunakan untuk

mendukung sistem praktikum yang berjalan secara konvensional.

Laboratorium biasanya didefinisikan sebagai: (1) tempat yang

dilengkapi untuk eksperimental studi dalam ilmu pengetahuan atau untuk

pengujian dan analisa; tempat memberikan kesempatan untuk

bereksperimen, pengamatan, atau praktek dalam bidang studi, atau (2)

periode akademis disisihkan untuk laboratorium bekerja. Sebuah

7 Umar, Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran (Jurnal Tarbawiyah, Vol

11, No 1, 2014), h. 136-137

Page 22: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

9

laboratorium didefinisikan sebagai lingkungan yang interaktif untuk

menciptakan dan melakukan eksperimen simulasi: taman bermain untuk

bereksperimen. Ini terdiri dari domain dependent program simulasi, unit

eksperimental disebut objek yang mencakup file data, alat yang beroperasi

pada benda-benda, dan buku referensi.8

Laboratorium virtual ini biasa disebut dengan Virtual Laboratory

atau V-Lab. Diharapkan dengan adanya laboratorium virtual ini dapat

memberikan kesempatan kepada siswa khususnya untuk melakukan

praktikum baik melalui atau tanpa akses internet sehingga siswa tersebut

tidak perlu hadir untuk mengikuti praktikum di ruang laboratorium. Hal ini

menjadi pembelajaran efektif karena siswa dapat belajar sendiri secara

aktif tanpa bantuan instruktur ataupun asisten seperti sistem yang berjalan.

Dengan format tampilan berbasis web cukup membantu siswa untuk dapat

mengikuti praktikum secara mandiri.9

Laboratorium Virtual adalah berupa software komputer yang

memiliki kemampuan untuk melakukan modeling peralatan komputer

secara matematis yang disajikan melalui sebuah simulasi. Laboratorium

Virtual diperlukan untuk memperkuat pemahaman konsep dalam proses

pembelajaran. Laboratorium Virtual bukanlah pengganti tetapi bagian dari

Laboratorium riil yang digunakan untuk melengkapi dan memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang ada.10

Dengan kata lain Laboratorium Virtual merupakan bentuk tiruan

dari sebuah laboratorium IPA riil yang digunakan dalam aktivitas

pembelajaran ataupun penelitian secara ilmiah guna menekankan sebuah

konsep atau mendalami sebuah konsep-konsep IPA. Di dalam

laboratorium virtual terdapat beberapa bagian penting, antara lain:

8 Hendra Jaya, Pengembangan Laboratorium Virtual untuk Kegiatan Praktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter di SMK, (Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, No 1, 2012), h. 82

9 Puspita Rani, Sistem Informasi Aplikasi Virtual Lab Pada Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma, (Depok: Universitas Gunadarma, 2008), h. 10

10 Hastuti, Purwanti Windy. 2014. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/purwanti-widhy-hastuti-spd-mpd/pelatihan-digitalisai.pdf. Diakses pada tanggal 07 April 2015 pukul 20.00 WIB Hal 4

Page 23: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

10

1. Pemodelan pemodelan adalah proses dimana kita membangun

representasi ini. Modeling digunakan untuk memperbaiki kekurangan

pada proses pembelajaran yang mengedepankan metode cermah dan

latihan soal, karena pada prinsipnya pemodelan atau modeling

digunakan dengan mengajak siswa atau peserta didik dalam mendesain

secara fisik yang diperlukan dalam proses untuk menggambarkan,

menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena.

2. Simulasi Merupakan program komputer yang mereproduksi fenomena

alam melalui visualisasi dari sebuah model. Simulasi dapat: a.

membantu siswa dalam mempelajari model fenomena alam dalam

dunia nyata yang memiliki perilaku sistem kompleks. b. membantu

siswa untuk memahami dunia konseptual dari ilmu pengetahuan

melalui animasi, yang dapat meningkatkan pemahaman dari konsep

ilmiah yang abstrak. Bahwa pada setiap kasus ditunjukkan dengan

simulasi adalah sesuatu yang produktif atau bahkan sangat produktif,

karena dapat mengembangkan pemahaman konseptual siswa secara riil.

Perkembangan Laboratorium Virtual di dunia sangat cepat. Saat ini

mayoritas Laboratorium Virtual terbesar sudah terpasang berbasis web

atau online, tetapi banyak juga yang masih dikembangkan secara

offline. Dengan semakin banyaknya Laboratorium Virtual yang bisa

diakses secara gratis atau bahkan bisa didownload.11

b. Laboratorium Virtual untuk Mendukung Kegiatan Belajar-mengajar

Lingkungan virtual, bernama laboratorium virtual, bervariasi dari

halaman web statis dengan video dan teks hingga ke halaman yang

dinamis dengan lingkungan canggih, kolaboratif authoring, video on

demand, pertemuan virtual, dan banyak fitur lainnya. Keragaman model

dan struktur untuk laboratorium virtual adalah sangat luas dan bervariasi

sesuai dengan sifat proyek diteliti, tujuan, dan teknologi yang terlibat.

11 Hastuti, Purwanti Windy. 2014.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/purwanti-widhy-hastuti-spd-mpd/pelatihan-digitalisai.pdf. Diakses pada tanggal 07 April 2015 pukul 20.00 WIB Hal 4

Page 24: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

11

Motivasi untuk implementasi laboratorium virtual termasuk, tetapi tidak

terbatas pada:

a. Keterbatasan pada sumber daya dan ruang dalam laboratorium dunia

nyata. Jenis keterbatasan dapat menyebabkan keterlambatan dalam

kegiatan belajar siswa, yang mungkin menghadapi situasi di mana

mereka harus bersaing atau menunggu ketersediaan sumber daya yang

diberikan, selain fakta bahwa percobaan seseorang dapat terganggu

sebelum menyimpulkan, karena kebutuhan sumber daya terbagi.

b. Kemungkinan berbagi peralatan biasanya mahal.

c. Stimulus untuk kolaborasi penelitian atau bekerja dalam kelompok

independen jarak fisik mereka.

d. Keberadaan lingkungan belajar di luar sekolah, yang memungkinkan

siswa untuk berpartisipasi atau mengembangkan proyek mereka sendiri

bersama-sama dengan siswa lain di waktu luang mereka.

e. Kemungkinan mengembangkan berbagai percobaan di lokasi yang

berbeda.

f. Pengawasan terpencil dan intervensi dalam eksperimen berbahaya,

sehingga membantu untuk mencegah kecelakaan.12

c. Jenis-jenis Laboratorium Virtual

Laboratorium virtual dapat dibedakan menjadi dua tipe utama yaitu

laboratorium berdasarkan simulator dan laboratorium yang berbasis pada

peralatan hardware yang nyata baik 2-D maupun 3-D. Tipe pertama

didasarkan pada set model perangkat lunak yang merupakan objek atau

sistem dalam tingkat abstraksi tertentu. Satu-satunya masalah di sini

adalah dengan keakuratan perilaku simulator. Sangat sering benda nyata

berbeda dari model abstrak mereka. Hal ini karena model abstrak yang

dikembangkan menjadi sederhana dan untuk membantu siswa untuk

12 Jaya, Hendra. 2012. http://www.undana.ac.id/jsmallfib_top/JURNAL/PENDIDIKAN/PENDIDIKAN_2012/PENGEMBANGAN%20LABORATORIUM%20VIRTUAL.pdf. Diakses pada tanggal 07 April 2015 pukul 20.00 WIB Hal 84

Page 25: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

12

memahami dasar-dasar. Kebanyakan dari mereka tidak dapat mewakili

semua fitur dari objek simulasi.

Jenis kedua laboratorium virtual yang mencakup sebagian besar

kualitas jenis pertama dan memungkinkan pendekatan ini untuk yang

klasik. Di setiap kelas terdapat rak-rak dengan peralatan yang tidak dapat

digunakan untuk pembelajaran jarak jauh dan tidak dapat diakses bagi para

siswa sepanjang waktu. Jadi menggabungkan klasik dengan belajar yang

modern memungkinkan akses remote ke peralatan nyata dapat

meningkatkan fleksibilitas proses pengajaran dan penggunaan

laboratorium nyata. Menggunakan teknologi perangkat lunak dan jaringan

menyediakan akses yang terhubung ke peralatan.13

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Melalui Media

Virtual

Peningkatan yang terjadi baik untuk aktivitas maupun hasil belajar

peserta didik melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah

dilengkapi media virtual disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

a. Pembelajaran berbasis masalah dilengkapi media virtual memfasilitasi

pandangan dan preknowledge peserta didik menjadi sesuatu yang dapat

dilihat secara nyata melalui penyampaian teori yang berdasarkan pada

keadaan yang terjadi sebenarnya, dimana dalam hal ini adalah melalui

animasi pembelajaran.

b. Pembelajaran berbasis masalah dilengkapi media virtual menunjukkan

pentingnya pengaruh penerapan model pembelajaran secara kooperatif

atau dengan menerapkan kerjasama dalam kelompok.

c. Pembelajaran berbasis masalah dilengkapi media virtual melatih

kemampuan peserta didik untuk mampu mengeluarkan pendapatnya

dengan baik.14

13 Ibid, h. 85 14 Kustyorini, Yunita. 2014. http://kopertis11.net/jurnal/sains/VOL%207%20NO.2%20OKTOBER%202014/YUNITA-PENGARUH%20PEMBELAJARAN%20BERBASIS%20MASALAH.pdf. Diakses pada tanggal 07 April 21.00 WIB Hal 5-6

Page 26: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

13

3. Android

a. Sejarah Android

Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis

linux yang mencakup system operasi, middleware dan aplikasi. Android

menyediakan platform yang terbuka bagi pada pengembang untuk

menciptakan aplikasi mereka. Awalnya, Google Inc. membeli Andorid

Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk

ponsel smartphone.15

Perjalanan Android dimulai sejak Oktober 2003 ketika 4 orang

pakar IT, Andi Rubin, Rich Minner, Nick Sears dan Chris White

mendirikan Android.Inc, di California US. Versi Android untuk

mewujudkan mobile device yang lebih peka dan mengerti pemiliknya,

kemudian menarik raksasa dunia maya Google. Google kemudian

mengakuisisi Android pada Agustus 2005. OS Android dibangun berbasis

platform Linux yang bersifat open source, senada dengan Linux, Android

juga bersifat Open Source. Dengan nama besar Google dan konsep open

source pada OS Android, tidak membutuhkan waktu lama bagi android

untuk bersaing dan menyisihkan Mobile OS lainnya seperti Symbian,

Windos Mobile, Blackberry dan iOS.16

b. Fitur Android

Fitur-fitur yang tersedia pada platform android adalah sebagaimana

di uraikan berikut:

• Framework Aplikasi

Fitur ini mendukung penggantian komponen dan oenggunaan

kembali komponen yang sudah dibuat (reusable). Seperti pada

umumnya, framework memiliki keuntungan dalam proses

15 Safaat Nazruddin, Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis

Andoid, (Bandung: Infromatika, 2011), h. 1 16 Hendra Nugraha Lengkong, Perancangan Petunjuk Rute Pada Kendaraan Pribadi

Menggunakan Aplikasi Mobile GIS Berbasis Android yang Terintegrasi Pada Google Maps, (E-Journal Teknik Elektro dan Komputer, 2015, ISSN: 2301-8402), h. 20

Page 27: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

14

pengkodingan karena kita tidak perlu membuat kodingan untuk

hal-hal yang pasti dilakukan seperti kodingan menampilkan

gambar, kodingan konek database, dll.

• Mesin Virtual Dalvik

Lingkungan dimana aplikasi android akan bekerja

• Intergrated Browser

Berdasarkan open source engine WebKit.

• Grafis

Dengan adanya fitur ini, kita bias membuat aolikasi grafis 2D dan

3D karena android memiliki library OpenGL ES 1,0.

• SOlite

Tugas dari fitur ini adalah berperan dalam penyimpanan data.

Bahasanya mudah dimengerti dan merupakan sistem databasenya

android.

• Media Support

Fitur yang mendukung audio, video dan gambar.

• GSM Telephony

Tidak semua android punya fitur ini karena fitur ini tergantung dari

smartphone yang dimiliki.

• Bluetooth, EDGE, 3G, WiFi

Fitur ini tidak selalu tersedia pada android karena tergantung

Hardware atau smartphone.

• Dukungan Perangkat Tambahan

Android dapat memanfaatkan kamera, layar sentuh, accelerometer,

magnetometers, GPS, akselerasi 2D, dan akselerasi 3D.

• Multi-Touch

Kemampuan layaknya handset modern yang daoat menggunakan

dua jari atau lebih untuk berinteraksi dengan perangkat.

• Lingkungan Development

Page 28: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

15

Memiliki fitur emulator, tools, untuk debugging, profil dan kinerja

memori dan plugin untuk IDE Eclipse.

• Market

Seperti kebanyakan handphone yang memiliki tempat penjualan

aplikasi, Market pada android merupakan katalog aplikasi yang

dapat di download dan di install pada handphone melalui

internet.17

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), belajar adalah

berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product)

menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas atau

proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.18

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan

mengajar. Dari sisi guru, mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak

proses belajar.19

Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.

Selanjutnya Supratiknya mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi

objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh

siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata

pelajaran tertentu. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

17 Hendra Nugraha Lengkong, Perancangan Petunjuk Rute Pada Kendaraan Pribadi

Menggunakan Aplikasi Mobile GIS Berbasis Android yang Terintegrasi Pada Google Maps, (E-Journal Teknik Elektro dan Komputer, 2015, ISSN: 2301-8402), h. 20 18 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 44.

19 Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Depdikbud, 2006), h. 3

Page 29: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

16

pendidikan mengacu pada klarifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara

garis besar yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.20

Menurut Keller hasil belajar merupakan terjadinya perubahan dari

hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan

masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional

tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa

untuk mencapai tujuan belajar.21

Hasil belajar secara umum dipandang sebagai perwujudan nilai-

nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Hasil belajar

adalah penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Hasil belajar merupakan gambaran prestasi belajar siswa dalam mengikuti

proses belajar mengajar sehingga dapat dikatakan belum atau sudah

berhasil. Evaluasi yang menjadi tolak ukur keberhasilan adalah hasil

belajar siswa. Hasil belajar merupakan suatu kemampuan internal yang

telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu

melakukan sesuatu atau memberikan prestasi tertentu.

Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam

dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan

yang terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan

hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Dalyono berhasil tidaknya seseorang dalam belajar

disebabkan oleh dua faktor yaitu:

a) Faktor Internal

➢ Kesehatan

➢ Intelegensi dan Bakat

20 Widodo dan Lusi Widayanti, Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa dengan

Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013, (Jurnal Fisika Indonesia, Vol XVII, No 49, 2013), h. 34

21 Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, (Jakarta: Delia Press, 2004), h. 77

Page 30: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

17

➢ Minat dan Motivasi

➢ Cara Belajar

b) Faktor Eksternal

➢ Keluarga

➢ Sekolah

➢ Masyarakat

➢ Lingkungan Sekitar22

c. Klasifikasi Hasil Belajar

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom dalam

Catharina Tri Anin secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah,

yaitu:

a) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang.

Hasil belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses berpikir seperti

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa sintesis dan evaluasi.

b) Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan dengan

sikap, nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatannya aspek ini

dimulai dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang kompleks,

yaitu penerimaan, penanggapan penilaian, pengorganisasian, dan

karakterisasi nilai.

c) Ranah Psikomotor

Ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut

gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini, yaitu gerakan

refleks keterampilan pada gerak dasar kemampuan perseptual,

kemampuan dibidang pisik, gerakan-gerakan skil mulai dari

keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks

22 Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 55-60

Page 31: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

18

dan kemampuan yang berkenaan dengan non discursive komunikasi

seperti gerakan ekspresif dan interpretative.23

d. Taksonomi Bloom

Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa yunani yaitu tassein

yang berarti mengklasiifikasi dan namos yang berarti aturan. Jadi

taksonomi berarti hierarki klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan.24

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, taksonomi adalah klasifikasi

bidang ilmu, kaidah dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek.

Pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill, dan Krathwohl

berhasil mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang

dinamakan Taxonomy Bloom. Jadi, Taksonomi Bloom adalah struktur

hierarki yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah

hingga yang tinggi. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh

Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual

(Intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.25

Ranah kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual,

seperti pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Ranah afektif mencakup

perilaku terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi

dan sikap. Sedangkan ranah psikomotorik berisi perilaku yang

menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan motorik/kemampuan

fisik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikir sesuai dengan

tujuan yang diharapkan. Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir

yang harus dikuasai oleh siswa agar mampu mengaplikasikan teori

kedalam perbuatan. Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu: (1)

knowledge (pengetahuan), (2) comprehension (pemahaman atau persepsi),

23 Anni Catharina Tri, Psikologi Belajar, (Semarang: Universitas Negeri Semarang Press, 2006),

h. 7-12 24 Retno Utari, Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?,

(http://share.its.ac.id/mod/resource/view/.php?id=24995) Di akses pada tanggal 30 April 2019, h. 1

25 Ibid, h. 2

Page 32: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

19

(3) application (penerapan), (4) analysis (penguraian atau penjabaran), (5)

synthesis (pemaduan), dan (6) evaluation (penilaian).26

Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson

Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki

taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan

tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi

Taksonomi Bloom. Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif. Revisi

tersebut meliputi:

1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap

level taksonomi

2. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan

level masih sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi.

Perubahan mendasar terletak pada level 5 dan 6. Perubahan-perubahan

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering

(mengingat).

• Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding

(memahami).

• Pada level 3, application diubah menjadi applying (menerapkan).

• Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis)

• Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi

dengan perubahan mendasar, yaitu creating (mencipta).

• Pada level 6, Evaluation turun posisinya menjadi level 5, dengan

sebutan evaluating (menilai).

Jadi, Taksonomi Bloom baru versi Kreatwohl pada ranah kognitif

terdiri dari enam level: remembering (mengingat), understanding

(memahami), applying (menerapkan), analyzing (menganalisis,

mengurai), evaluating (menilai) dan creating (mencipta). Revisi

26 Ibid, h. 2

Page 33: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

20

Kreatwohl ini sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar

yangs sering kita kenal dengan istilah C1 sampai dengan C6.27

5. Gelombang Cahaya

a. Pemantulan Cahaya

Berdasarkan permukaan tempat jatuhnya cahaya, pemantulan terbagi

menjadi dua jenis, yaitu pemantulan baur atau pemantulan difus (diffuse

reflection) dan pemantulan teratur (specular reflection), contohnya pada

kaca buram. Jika berkas sinar sejajar tersebut akan dipantulkan sejajar dan

searah. Pemantulan yang terjadi disebut pemantulan teratur (specular

reflection).

Pada abad ke-17, Willebrord Snell (1591 – 1626), seorang ahli

Matematika berkebangsaan Belanda, melakukan penelitian tentang

pemantulan cahaya dan berhasil menemukan suatu hukum yang dikenal

sebagi Hukum Pemantulan atau Hukum Snellius

Perhatikan Gambar 2.1. Menurut Hukum Snellius,

a. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal (N) berpotongan pada

satu titik dan terletak pada satu bidang datar

b. Sudut datang (i) besarnya sama dengan sudut pantul (r).

Gambar 2.1

1) Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

27 Ibid, h. 7

Page 34: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

21

Sifat-sifat bayanga benda yang terletak di depan cermin datar

adalah

a. Maya (terletak di belakang cermin)

b. Tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya

c. Sama besar dengan bendanya (pembesaran bayangan = 1)

d. Jarak bayangan terhadap cermin (s’) sama dengan jarak benda

terhadap cermin (s)

Jika tinggi seseorang = H, jarak mata ke ujung atas kepala = x,

dan jarak ujung bawah cermin dari lantai h, panjang minimum

cermin yang dibutuhkan agar seseorang dapat melihat bayangan

seluruh tubuhnya adalah

𝑳𝒎𝒊𝒏 = 𝒉 = 𝟏

𝟐 (𝑯 + 𝒙) (2.1)

Karena x relatif kecil, maka dapat dianggap

𝑳𝒎𝒊𝒏 = 𝟏

𝟐 𝑯 (2.2)

2) Pembentukan Bayangan pada Cermin Sferis

Cermin sferis adalah cermin lengkung seperti permukaan

lengkung sebuah bola dengan jari-jari kelengkungan R. cermin ini

dibedakan atas cermin cekung (konkaf) dan cermin cembung

(konveks). Setiap cermin sferis baik itu cermin cekung dan cermin

cembung memiliki fokus f yang besarnya setengah jari-jari

kelengkungan cermin tersebut, atau dapat dituliskan :

𝒇 = 𝑹

𝟐 (2.3)

Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen).

Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut.

a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui

titik fokus (F)

Page 35: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

22

b. Sinar datang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar dengan

sumbu utama

c. Sinar datang melalui pusat kelengkungan (R) akan dipantulkan

kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut.

Gambar 2.2

Cermin cembung bersifat menyebarkan sinar (divergen). Sinar-

sinar istimewa pada cermin cembung adalah sebagai berikut.

a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-

olah berasal dari titik fokus (F)

b. Sinar datang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar dengan

sumbu utama

c. Sinar yang menuju titik pusat kelengkungan cermin (R)

dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan

tersebut.

Gambar 2.3

Pada cermin lengkung selalu berlaku persamaan (pendekatan

untuk sinar-sinar parsial), yaitu :

𝟏

𝒔+

𝟏

𝒔′=

𝟏

𝒇 (2.4)

Page 36: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

23

Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin lengkung dapat

diperbesar atau diperkecil dari benda asalnya. Pembesaran linear

(M) didefinisikan sebagai perbandingan antara tinggi bayangan

(h’) dan tinggi benda (h), atau perbandingan jarak bayangan (s’)

dan jarak benda (s). secara matematis, dapat diturunkan menjadi

𝑴 = 𝒉′

𝒉= |

𝒔′

𝒔| (2.5)

Dengan :

s = jarak benda ke cermin (cm)

s’ = jarak bayangan ke cermin (cm)

f = panjang focus cemin (cm)

h’ = tinggi bayangan (cm)

h = tinggi benda (cm)

M = perbesaran bayangan

Catatan :

a. s bertanda positif (+) jika benda nyata (di depan cermin).

s bertanda negatif (-) jika benda maya (di belakang cermin).

b. s' bertanda (+) jika benda nyata (di depan cermin).

s' bertanda negatif (-) jika benda maya (di belakang cermin).

c. f dan R bertanda positif (+) untuk cermin cekung

f dan R bertanda negatif (-) untuk cermin cembung.

Untuk memudahkan penentuan letak dan sifat-sifat bayangan

pada cermin cekung dan cembung, digunakan penomoran ruang

seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.4.28

28 Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama, Fisika untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 20016), h. 7-12h. 237-240

Page 37: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

24

Cermin Cekung

Cermin Cembung

Gambar 2.4

1. Pembiasan Cahaya

Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau

pembelokkan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda

kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua

macam yaitu :

a. Mendekati garis normal

Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya

merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih

rapat. Contohnya cahaya merambat dari udara ke air.

Page 38: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

25

Gambar 2.5

b. Menjauhi garis normal

Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya

merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang

rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.

Syarat-syarat terjadinya pembiasan :

1) Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan

optiknya;

2) Cahaya dating tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut

datang lebih kecil dari 90º)

Gambar 2.6

1) Indeks Bias

Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju

cahaya pada kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat

lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya pada medium yang

kurang rapat. Menurut Christian Huygens (1629 – 1695) :

“Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju

cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.”

Page 39: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

26

Secara metematis dapat dirumuskan :

𝒏 = 𝒄

𝒗 (2.6)

Dimana :

n = indeks bias

c = laju cahaya dalam ruang hampa (3 × 108 m/s)

v = laju cahaya dalam zat

2) Hukum II Snellius

Hukum II Snellius yang menyatakan bahwa “sinar datang

dari medium yang kurang rapat menuju ke medium yang lebih

rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar yang

datang dari medium yang lebih rapat menuju ke medium yang

kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.”

3) Pemantulan Internal sempurna

Pemantulan internal sempurna adalah pemantulan yang

terjadi pada bidan batas dua zat bening yang berbeda kerapatan

optiknya.

Gambar 2.7

Untuk sinar datang dari medium yang lebih rapat ke

medium yang kurang rapat, sebagian sinar akan dipantulkan dan

sebagian akan dibiaskan menjauhi garis normal sehingga sudut

biasnya (r) lebih besar daripada sudut datangnya (i). Jika sudut

datang sinar (i) terus-menerus diperbsar, suatu saat sudut bias (r)

akan mencapai harga maksimumnya, yaitu 90º. Pada saat itu,

sinar datang tepat akan dipantulkan sempurna (tidak mungkin

dibiaskan lagi). Sudut datang yang menyebabkan sinar tepat akan

Page 40: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

27

dipantulkan sempurna disebut sudut kitis (ik). jika sudut datang

lebih besar daripada sudut kritis, akan terjadi pemantulan

sempurna.

Sudut kritis dapat dihitung dari persamaan berikut.

𝐬𝐢𝐧 𝒊k = 𝒏₂

𝒏₁ (2.7)

4) Pembiasan Cahaya pada Bidang Lengkung

Gambar 2.8

Gambar di atas menunjukkan pembiasan sinar-sinar datang

dari sebuah benda pada suatu permukaan lengkung (bidang

sferis). Pada pembiasan tersebut, untuk sinar sejajar berlaku

persamaan

𝒏₁

𝒔+

𝒏₂

𝒔′=

𝒏₂ − 𝒏₁

𝑹 (2.8)

Dengan :

𝑛₁ = indeks bias tempat sinar datang

𝑛₂ = indeks bias tempat yang dituju sinar (tempat sinar

dibiaskan)

𝑅 = jari-jari bidang lengkung (diukur dari titik pusat P)

𝑠 = jarak benda ke permukaan bidang lengkung O

𝑠′ = jarak bayangan ke permukaan bidang lengkung O

Pembesaran bayangan (M) diberikan oleh persamaan

Page 41: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

28

𝑴 = 𝒉′

𝒉= |

𝒔′

𝒔 ×

𝒏₁𝒏₂

| (2.9)

Dengan : h’ = tinggi bayangan

h = tinggi benda

5) Pembentukan Bayangan pada Lensa Sederhana

Lensa adalah benda bening yang dibentuk sedemikian rupa

sehingga dapat membiaskan atau meneruskan hampir semua

cahaya yang melaluinya. Lensa dapat dibagi dalam dua jenis,

yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung atau lensa

konveks merupakan lensa yang bagian tengahnya lebih tebal

daripada tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersifat

mengumpul (konvergen) sehingga lensa cembung disebut pula

lensa konvergen. Adapun lensa cekung atau lensa konkaf

merupakan lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada

bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa cekung besifat

menyebar (divergen) sehingga lensa cekung disebut pula lensa

divergen.

Pada lensa terdapat dua titik fokus (diberi lambang F1 dan

F2). Titik fokus tempat sinar sejajar dengan sumbu utama bertemu

setelah dibiaskan, disebut fokus aktif (fokus primer). Titik fokus

yang lain disebut fokus pasif (fokus sekunder).

Jarak pada titik fokus ke titik pusat optik disebut jarak

fokus, diberi lambang f. Jarak fokus aktif F₁ ke titik pusat optik

sama dengan jarak fokus pasif F₂ ke titik pusat optik, jika

medium di kiri dan kanan lensa sama.

Page 42: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

29

Gambar 2.9 a) Lensa cembung atau lensa positif bersifat

mengumpulkan sinar, b) Lensa cekung atau lensa negatif bersifat

menyebarkan sinar

Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar. Oleh karena itu,

fokus aktif F₂ untuk lensa cekung diperoleh dari perpotongan

perpanjangan sinar-sinar bias, yang dilukiskan dengan garis terputus-

putus sehingga fokus aktif F₂ disebut juga dengan fokus maya. Jarak

fokus lensa cekung bertanda negatif, sedangkan lensa cekung disebut

juga dengan lensa negatif.

Berikut ini tiga sinar istimewa pada lensa cembung :

1) Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama, dibiaskan melalui

titik fokus aktif F₁

2) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif F₂ dibiaskan sejajar

dengan sumbu utama

3) Sinar yang datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa

dibiaskan

Gambar 2.10 Sinar-sinar istimewa lensa cembung

Pada lensa cekung juga terdapat tiga sinar istimewa. Berikut ini

sinar-sinar istimewa pada lensa cekung :

Page 43: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

30

1) Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama, dibiaskan seolah-

olah beasal dari titik fokus aktif F₂

2) Sinar yang datang seolah-olah menuju ke titik fokus F₁, dibiaskan

sejajar dengan sumbu utama

3) Sinar yang datang melalui titi pusat optic O diteruskan tanpa

dibiaskan

Gambar 2.11 Sinar-sinar istimewa lenssa cekung

Pada lensa cembung dan lensa cekung berlaku persamaan

𝟏

𝒇=

𝟏

𝒔+

𝟏

𝒔′ (2.10)

Sedangkan pembesaran bayangannya dinyatakan dengan

persamaan

𝑴 = 𝒉′

𝒉= |

𝒔′

𝒔| (2.11)

6) Jarak Fokus dan Kekuatan Lensa

Sebuah lensa dengan indeks bias 𝑛𝐿 yang berjari-jari 𝑅1

dan 𝑅2dan berada di dalam medium dengan indeks bias 𝑛𝑚 akan

memiliki jarak fokus sebesar

𝟏

𝒇= (

𝒏𝑳

𝒏𝒎− 𝟏) (

𝟏

𝑹𝟏+

𝟏

𝑹𝟐) (2.12)

Kekuatan lensa atau daya lensa, diberi simbol 𝑃 (𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟),

menyatakan kemampuan suatu lensa dalam mengumpulkan sinar

(lensa cembung) atau menyebarkan sinar (lensa cekung).

Kekuatan lensa berbanding terbalik dengan jarak fokus f dan

dinyatakan secara matematis dengan persamaan

𝑷 = 𝟏

𝒇 (𝒎) 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑷 =

𝟏𝟎𝟎

𝒇 (𝒄𝒎) (2.13)

Dengan :

Page 44: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

31

P = kekuatan lensa (dioptri)

f = jarak fokus lensa29

2. Dispersi Cahaya

Cahaya merupakan salah satu bentuk energi yang merambat

berupa gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar

380-750 nm. Spektrum cahaya adalah bagian dari spektrum

elektromagnetik. Spektrum cahaya terdiri atas spektrum cahaya

tampak dan spektrum cahaya tidak tampak. Mata normal manusia

dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm.

Jika seberkas cahaya monokromatis dilewatkan pada sebuah

prisma segitiga, berkas cahaya tersebut akan mengalami deviasi atau

penyimpangan.

𝜹 = 𝜷 (𝒏𝒑

𝒏𝒎− 𝟏) (2.14)

Dengan :

𝛿 = sudut deviasi

𝛽 = sudut pembias prisma (sudut puncak)

𝑛𝑝 = indek bias prisma

𝑛𝑚 = indek bias mediun

Indeks bias medium (𝑛𝑚) untuk udara adalah 1 sehingga

persamaannya menjadi

𝜹 = 𝜷(𝒏𝒑 − 𝟏) (2.15)

Peristiwa penguraian warna cahaya menjadi komponen-

komponennya disebut dispersi cahaya, sedangkan deretan warna-

warna cahaya yang tampak disebut spektrum cahaya.

Panjang gelombang suatu warna cahaya tertentu terhadap

medium yang dilaluinya memiliki persamaan

29 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 2, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama), h

257-269

Page 45: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

32

𝝀𝒏 = 𝝀𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂

𝒏 (2.16)

Dengan 𝜆𝑛 adalah panjang gelombang cahay ketika melalui

medium dengan indeks bias n, sedangkan 𝜆𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 adalah panjang

gelombang cahaya di udara.

Cahaya merah memiliki sudut deviasi terkecil dan cahaya ungu

memiliki sudut deviasi terbesar.

Deviasi ungu : 𝜹𝒖 = 𝜷(𝒏𝒖 − 𝟏)

Deviasi merah : 𝜹𝒎 = 𝜷(𝒏𝒎 − 𝟏)

Selisih sudut deviasi warna ungu dan sudut deviasi warna merah

disebut sudut dispersi (𝜑).

Persamaan sudut dispersi dapat dituliskan

𝝋 = 𝜹𝒖 − 𝜹𝒎 (2.17)

Dengan :

𝜑 = sudut dispersi antara cahaya ungu dan merah

𝛿𝑢 = deviasi cahaya ungu

𝛿𝑚 = deviasi cahaya merah

Jika kedua persamaan deviasi ungu dan deviasi merah di

substitusikan ke dalam persamaan (3.7) akan diperoleh

𝝋 = (𝒏𝒖 − 𝟏)𝜷 − (𝒏𝒎 − 𝟏)𝜷

𝝋 = (𝒏𝒖 − 𝒏𝒎)𝜷 (2.18)

Jika dua prisma segitiga digabungkan dengan menempatkan

sudut puncaknya berseberangan, cahaya akan keluar dari prisma tanpa

mengalami dispersi. Susunan dua prisma yang tidak mengalami

dispersi disebut prisma akromatik.

Susunan prisma akromatik didapatkan jika dispersi oleh prisma

(1) sama dengan dispersi oleh prisma (2) sehingga kedua dispersi

tersebut saling meniadakan.

𝝋𝟏 = 𝝋𝟐

(𝒏𝒖𝟏 − 𝒏𝒎𝟏)𝜷𝟏 = (𝒏𝒖𝟐 − 𝒏𝒎𝟐)𝜷𝟐

Page 46: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

33

𝜷𝟐 = (𝒏𝒖𝟏−𝒏𝒎𝟏)𝜷𝟏

(𝒏𝒖𝟐−𝒏𝒎𝟐)𝜷𝟐 (2.19)

3. Difraksi dan Interferensi Cahaya

Jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang sempit,

gelombang cahaya akan mengalami lenturan. Peristiwa lenturan ini

disebut difraksi. Pristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh kisi. Kisi

adalah sebuah penghalang yang terdiri atas banyak celah sempit.

Interferensi adalah paduan gelombang atau lebih menjadi satu

gelombang baru. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut.

1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa

kedua gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalu

tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang

sama.

2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang

hampir sama.

a. Difraksi dan Interferensi Celah Tunggal

Christian Huygens (1629-1695) menjelaskan bahwa akibat

terjadinya difrkasi maka setiap bagian celah berfungsi sebagai

sumber gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat

berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah lainnya.

Gambar 2.12 Difraksi cahaya pada celah tunggal

Perhatikan Gambar 2.13. Interferensi minimum yang

menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi, jika gelombang 1

dan 3 atau gelombang 2 dan 4 berbeda fase ½, atau beda

Page 47: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

34

lintasannya sebesar setengah panjang gelombang. Jika celah

tersebut dibagi menjadi dua bagian, maka beda lintasan kedua

gelombang, yaitu (𝑑 sin 𝜃)

2 atau ∆𝑆 =

(𝑑 sin 𝜃)

2 dan ∆𝑆 =

1

2𝜆

Dengan demikian, didapatkan (𝑑 sin 𝜃)

2=

1

2𝜆 , atau 𝑑 sin 𝜃 =

𝑚𝜆.

Dari penurunan persamaan interferensi minimum tersebut,

diperoleh persamaan berikut ini.

𝒅 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝝀 (2.20)

Dengan : d = lebar celah

m = 1, 2, 3, …

Pola interferensi maksimum terjadi ketika cahaya yang

melewati celah memiliki fase yang sama dan beda lintasannya

dikurangi ½ λ dari interferensi minimum. Persamaan pola

interferensi maksimum celah tunggal dapat dituliskan menjadi

𝒅 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = (𝒎 −𝟏

𝟐) 𝝀 (2.21)

b. Difraksi dan Interferensi Celah Ganda

Perhatikan Gambar 2.13(a). sumber cahaya yang melewati

lensa kolimator menghasilkan berkas cahaya koheren yang sejajar.

Selanjutnya berkas cahaya tersebut dilewatkan pada celah ganda

sehingga terjadi difraksi dan interferensi yang menghasilkan pola

garis terang pada layar, seperti terlihat pada Gambar 2.13(b).

Gambar 2.13(a) Gambar 2.13(b)

Interferensi dua celah oleh Young Pola hasil interferensi

Page 48: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

35

Setelah keluar dari celah, perhatikan kedua berkas cahaya

yang digambarkan menuju titik A pada layar. Selisih jarak yang

ditempuhnya kedua cahaya disebut beda lintasan. Secara

matematis, beda lintasan ditulis sebagai berikut.

∆𝑆 = 𝑆2𝐴 − 𝑆1𝐴

Jika jarak 𝑆1𝐴 dan 𝑆2𝐴 sangat besar dibandingkan jarak S₁

ke S₂, sinar 𝑆1𝐴 dan 𝑆2𝐴 dapat dianggap sejajar dan selisih

jaraknya ∆𝑆 = 𝑆2𝐵. Perhatikan segitiga S₁S₂B.

∆𝑆 = 𝑑 sin 𝜃

Dengan d adalah jarak antar kedua celah.

Perhatikan segitiga COA.

sin 𝜃 = 𝑃

𝐶𝐴

Jika sudut 𝜃 sangat kecil akan didapatkan

sin 𝜃 ≈ tan 𝜃 ≈ 𝑃

𝑙

Sehingga selisih lintasan yang ditempuh oleh cahaya dari

sumber S₂ dan sumber S₁ adalah

∆𝑆 = 𝑑 sin 𝜃 = 𝑑 tan 𝜃 = 𝑑𝑝

𝑙

Sehingga

∆𝑺 = 𝒅𝒑

𝒍 (2.22)

Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang yang

tiba di titik A memiliki fase sama. Dua gelombang memiliki fase

sama jika beda lintasannya merupakan kelipatan bilangan cacah

dari panjang gelombang.

∆𝑺 = 𝒎𝝀 (2.23)

Dengan m = 0, 1, 2, 3, …

∆𝑆 = 0, λ, 2λ, 3λ, …

Maka, persamaan interferensi maksimum menjadi

𝒅𝒑

𝒍= 𝒎𝝀 (2.24)

Page 49: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

36

Dengan :

d = jarak antar celah

p = jarak titik pusat interferensi (O) ke garis terang di A

l = jarak celah ke layar

λ = panjang gelombang cahaya

m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, …)

𝜃 = sudut antara titik pusat dengan garis terang

Interferensi maksimum (garis terang) yang terjadi di titik O

tersebut terang pusat atau terang orde nol. Sumber sefase pada

interferensi maksimum terjadi saat berkas sinar datang sejajar dan

tegak lurus bidang celah.

Inteferensi minimum terjadi jika

∆𝑆 =1

2𝜆,

3

2𝜆,

5

2𝜆

∆𝑺 = (𝟐𝒎 − 𝟏)𝟏

𝟐𝝀 (2.25)

Dengan m = 1, 2, 3, 4, …

Dengan memasukkan persamaan (3.15) ke dalam

persamaan (3.12) akan diperoleh persamaan interferensi minimum

yang memenuhi persamaan berikut.

𝒅𝒑

𝒍= (𝟐𝒎 − 𝟏)

𝟏

𝟐𝝀 (2.26)

Persamaan dari interferensi minimum adalah

𝒅𝒑

𝒍= (𝒎 −

𝟏

𝟐) 𝝀 (2.27)

c. Difraksi dan Inteferensi pada Kisi

Jika seberkas cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi,

maka akibat tempatnya interferensi dari cahaya yang mengalami

fraksi akan menghasilkan pola difraksi garis terang dan garis gelap

pada layar. Pola difraksi yang dihasilkan oleh kisi jauh lebih tajam

dibandingkan pola inteferensi celah ganda yang ditunjukkan oleh

Young.

Page 50: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

37

Pada sebuah kisi, untuk setiap daerah selebar 1 cm bisa

terdapat N = 5000 celah. Artinya, kisi tersebut terdiri atas 5000

celah per sentimeter. Dengan demikian, jarak antarcelah sama

dengan tetapan kisi, yaitu

𝒅 = 𝟏

𝑵=

𝟏

𝟓𝟎𝟎𝟎 𝒄𝒎 = 𝟐 × 𝟏𝟎−𝟒 𝒄𝒎

Pola inteferensi maksimum pada layar akan tampak berupa

garis-garis terang yang dihasilkan oleh dua celah. Interferensi

maksimum terjadi ketika beda lintasan yang dilewati oleh cahaya

dari dua celah yang berdekatan bernilai 0, , λ, 2λ, 3λ, …

Oleh karena ∆𝑆 = 𝑑 sin 𝜃 dan ∆𝑆 = 0, λ, 2λ, 3λ, …, pola

difraksi maksimum pada kisi menjadi seperti berikut.

𝒅 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝝀 (2.28)

Dengan m = orde difraksi dan d = jarak antar celah atau

tetapan kisi.

Selanjutnya, persamaan untuk pola interferensi minimum

(garis gelap) dari dua celah adalah

𝒅 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = (𝒎 +𝟏

𝟐) 𝝀 (2.29)

Cahaya merah dengan panjang gelombang terbesar

mengalami lenturan atau pembelokan paling besar. Cahaya ungu

mengalami lenturan terkecil karena panjang gelombang cahaya

ungu paling kecil. Setiap orde difraksi menunjukkan spektrum

warna.

4. Polarisasi Cahaya

Peristiwa interferensi dan difraksi dapat terjadi pada gelombang

transversal maupun gelombang longitudinal. Namun, gelombang yang

dapat mengalami polarisasi hanyalah gelombang transversal.

Fenomena polarisasi cahaya inilah yang menunjukkan cahaya adalah

gelombang transversal.

Page 51: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

38

a. Polarisasi pada Kristal

Secara umum, intensitas yang melewati analisator

dinyatakan dengan persamaan

𝑰𝟐 =𝟏

𝟐𝑰𝟎𝒄𝒐𝒔𝟐𝜽 (2.30)

Dengan 𝐼2 adalah intensitas cahaya yang melewati

analisator, 𝐼0 adalah awal cahaya sebelum masuk polarisator dan 𝜃

adalah sudut arah polarisasi polarisator dan arah polarisasi

analisator. Jika keduanya sejajar, 𝜃 = 0. Jika keduanya tegak lurus,

𝜃 = 90º. Intensitas cahaya memiliki satuan Wm¯².

b. Polarisasi pada Pemantulan dan Pembiasan

Sinar datang yang dijatuhkan pada permukaan bidang batas

dua medium, akan mengalami pemantulan dan pembiasan. Jika

sudut sinar bias dan sudut sinar pantul membentuk sudut 90º (tegak

lurus), maka sudut sinar datangnya disebut sudut polarisasi atau

sudut Brewster. Keadaan ini terjadi karena sinar yang dipantulkan

merupakan sinar yang terpolarisasi sempurna dan sinar biasnya

terpolarisasi sebagian.

Menurut Hukum Sneliius,

𝑛1 𝑠𝑖𝑛 𝑖𝑝 = 𝑛2 𝑠𝑖𝑛 𝑟 dengan 𝑟 + 𝑖𝑝 = 90º atau 𝑟 = 90𝑜 −

𝑖𝑝

Selanjutnya, dapat dituliskan

𝑛1 sin 𝑖𝑝 = 𝑛2 sin(90𝑜 − 𝑖𝑝)

𝑛1 sin 𝑖𝑝 = 𝑛2 cos 𝑖𝑝 → sin 𝑖𝑝

cos 𝑖𝑝=

𝑛2

𝑛1

𝐭𝐚𝐧 𝒊𝒑 =𝒏𝟐

𝒏𝟏 (2.31)

Dengan :

𝑖𝑝 = sudut polarisasi 𝑛1 = indeks bias medium 1

𝑟 = sudut bias 𝑛2 = indeks bias medium 2

c. Polarisasi dengan Hamburan

Page 52: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

39

Seberkas cahaya yang melewati gas akan mengalami

polarisasi sebagian karena partikel-partikel gas dapat menyerap

dan memancarkan kembali cahaya yang mengenainya. Penyerapan

dan pemancaran cahaya oleh partikel-partikel gas disebut

hamburan. Contohnya, langit pada siang hari tampak berwarna

biru. Hal tersebut dikarenakan partikel-partikel udara di atmosfer

dapat menyerap cahaya matahari dan memancarkan kembali

(terutama cahaya biru). Bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga

tidak dapat menghamburkan cahaya matahari.

5. Teknologi LCD dan LED

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan bentuk layar datar yang

menggunakan teknologi kristal air. LCD ini memiliki dua lapisan kaca

yang terpolarisasi dan saling menempel. Cairan kristal terletak di salah

satu lapisan. Kristal cair ini berfungsi melewatkan cahaya, agar

menghasilkan gambar pada layar saat arus listrik melewatinya. Cahaya

berasal dari serangkaian lampu neon di belakang layar. Dengan

bantuan lampu neon (sebagai back light), gambar yang dibuat oleh

kristal menjadi terlihat. Bentuk paling sederhana dari teknologi LCD

ini terdapat di kalkulator yang kita gunakan sehari-hari, atau petunjuk

waktu (timer) pada microwave saat memanggang kue, dan tampilan

jam digital. Bentuk paling canggih dari LCD yang dapat kita nikmati

di sekeliling kita terdapat pada TV, layar monitor computer, dan

laptop.

Sementara itu, LED (Light Emiting Diode) merupakan perangkat

semikonduktor yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik melwati

celah antara katoda dan anoda di dalam sistem perangkat. Teknologi

LED digunakan untuk keperluan penerangan umum, seperti

penerangan di dalam atau di luar ruangan, penerangan komersial,

lampu dekorasi, lampu sorot, lampu panggung, dan lain-lain. Seiring

dengan perkembangan teknologi, TV digital telah menggunakan

Page 53: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

40

teknologi televisi berlayar datar yang disebut LED TV. Strukturnya

juga sama dengan diode, tetapi belakangan ditemukan bahwa electron

yang menerjang sambungan p-n juga melepaskan energi berupa energi

panas dan energi cahaya. Salah satu perbedaan LCD dan LED adalah

sumber cahaya yang berada di belakang layar. TV LCD menggunakan

lampu neon, sedangkan TV LED menggunakan LED.30

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini yang

bekaitan virtual laboratory adalah sebagai berikut:

1. Naba Hamnida, dkk (2013) , “Studi komparasi penggunaan laboratorium

virtual dan laboratorium riil dalam pembelajaran student teams

achievement division (STAD) terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari

kreativitas siswa pada materi pokok system koloid kelas XI semester

genap SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012”. Uji

Normalitas yang digunakan adalah metode Liliefors, sedangkan untuk uji

Homogenitas menggunakan metode Barlett dengan taraf signifikansi

sebesar 0,05. Pada jurnal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

metode pembelajaran STAD menggunakan laboratorium virtual dan

STAD menggunakan laboraorium riil terhadap prestasi belajar siswa

materi sistem koloid pada aspek kognitif dan tidak terdapat pengaruh

metode pembelajaran metode STAD menggunakan laboratorium virtual

dan STAD menggunakan laboratorium riil pada prestasi afektif.

2. Ahmad Swandi, dkk (2014), “Pengembangan Media Pembelajaran

Laboratorium Virtual untuk Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi Fisika

Inti di SMAN 1 Binamu, Jeneponto”. Subjek pada penelitian ini adalah

berjumlah 30 orang. Pada jurnal ini data yang diperoleh dari penilaian ahli,

dianalisis dengan melakukan coding, kemudian dideskripsikan secara

kualitatif dan penggambaran data secara kontinu untuk mengetahui

30 Sunardi dkk, Fisika untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika

dan Ilmu-Imu Alam, (Bandung: Yrama Widya, 2016), h. 267-273

Page 54: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

41

kategori penilaian. Selanjutnya menghitung validitas konten CVR

(Content Validity Ratio) dan CVI (Content Validity Index). Dan pada

jurnal ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik media Lab-Vir

menghasilkan dua konsep yaitu aktivitas radioaktif dan daya tembus.

Selain itu, media Lab-Vir yang dikembangkan berbentuk program

pembelajaran dengan tiga menu utama di setiap pembahasan yaitu

kompetensi, pendahuluan, dan percobaan virtual. Karakteristik perangkat

pembelajaran berbasis media LabVir meliputi RPP, LKPD dirancang

dengan maksud memadukan sesi kelas dengan sesi percobaan

menggunakan Lab-Vir. Materi terkait dalam percobaan virtual disertakan

dalam perangkat pembelajaran yang dapat dipelajari secara mandiri oleh

peserta didik. Aktivitas peserta didik di atas 85%, menunjukkan

pembelajaran yang dilakukan mampu mengaktifkan peserta didik.

Persentase persepsi peserta didik adalah 93,5% menunjukkan sangat setuju

terhadap pembelajaran Fisika berbasis media Lab-Vir.

3. Aisyah Azis dan Irfan Arifin (2013), “Aktivitas dan persepsi peserta didik

dalam implementasi laboratorium virtual pada materi fisika modern di

SMA”. Pada jurnal ini data yang diperoleh dari penilaian pakar tersebut

dianalisis dengan melakukan coding, kemudian dideskripsikan secara

kualitatif dan data digambarkan secara kontinu untuk mengetahui kategori

penilaian. Setelah itu dihitung validitas konten CVR (Content Validity

Ratio) dan CVI (Content Validity Index). Dan pada jurnal ini dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan mampu

mengaktifkan peserta didik. Terhadap penerapan media Lab-Vir pada mata

pelajaran Fisika, peserta didik mempunyai persepsi sebagai media yang

efektif dan efisien dalam penggunaan maupun pengembangan media

pembelajaran, peserta didik mudah menjalankan simulasi yang terdapat

pada media Lab-Vir, tertarik dengan tampilan simulasi media

pembelajaran Lab-Vir, senang belajar dengan bantuan media Lab-Vir, dan

mudah memahami materi pelajaran dengan menggunakan media Lab-Vir.

Page 55: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

42

4. Nur Hikmah, dkk (2017), “Penerapan Laboratorium Virtual untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa”. Penelitian ini dilakukan di

SMA Negeri dengan sampel pada tiap kelompok 29 orang. Analisis data

menggunakan uji independent sample T-Test dengan taraf signifikansi

sebesar 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penerapan simulasi laboratorium virtual terhadap pemahaman konsep

siswa pada materi laju reaksi.

5. Tatli dan Ayas (2013), “effect of a Virtual Chemistry laboratory on

student’s Aschievement” menyimpulkan bahwa pengembangan dan

pemanfaatan teknologi laboratorium virtual lebih efektif dalam

meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan laboratorium siswa

dibandingkan proses pembelajaran melalui real laboratory. Penelitian ini

memanfaatkan media VCL (Virtual Chemistry Laboratory), media ini

memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran. Hal positif yang dapat

diambil dari penelitian ini adalah pemanfaatan media virtual laboratory

dapatmeningkatkan prestasi belajar dan lebih efektif dibanding pembelajar

an real laboratory. Dalam penelitian ini juga disampaikan beberapa

kelebihan menganai penggunaan virtual laboratory yang cenderung lebih

mudah dipahami dan fleksibel dalam pelaksanaannya.

6. Bajpai (2013), “Developing Concept in Physics Through Virtual Lab

Experiment: An Effectiveness Study”. Berdasarkan tes pemahaman konsep

fisika siswa, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran yang

memanfaatkan virtual lab lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman

konsep fisika siswa dibanding pembelajaran melalui real lab. Penelitian ini

juga memberikan kejelasan mengenai pentingnya memanfaatkan media

berbasis teknologi dalam pembelajaran terutama yang berkaitan dengan

virtual laboratory. Hal tersebut didasarkan pada hasil yang dicapai

pada penelitian ini. Pemanfaatan virtual laboratory memungkinkan siswa

belajar lebih aktif dan lebih antusias karena visualisasi dari media ini

ditampilkan dengan menarik.

Page 56: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

43

7. Bakar et al (2013),

“An Effective Virtual Laboratory Approach for Chemistry” kesimpulan

dari penelitian ini ialah pemanfaatana virtual laboratory dalam sangat

dianjurkan karena ditemukan bahwa siswa yang belajarmenggunakan

virtual laboratory memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada

siswayang belajar memalui metode konvensional. Penelitian ini

memberikan gamabaran bagaimana pemanfaatan virtual laboratory secara

efektif meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini kembali berkaitan

dengan kertertarikan dan kelebihan yang

dimiliki pembelajaran yang memanfaatkan media virtual laboratory. Pada

era globalisasi sepertiini pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran

bukan merupakan hal yang tabu untuk dilaksanakan, melainkan

merupakan sebuah solusi dan keharusan dalam upaya peningkatan prestasi

belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Guru sebagai fasilitator memegang peranan penting dalam proses

pembelajaran. Sebagai penentu alur dalam proses pendidikan di dalam kelas,

guru bertanggung jawab langsung terhadap kualitas pembelajaran di dalam

kelas. Namun, fakta dilapangan masih terdapat proses pembelajaran yang

berpusat pada guru (teacher centered ) dimana, dalam menjalankan proses

pembelajaran dikelas guru mengajar melalui metode ceramah tanpa

memperhatikan karakteristik pebelajar itu sendiri. Guru kurang melibatkan

siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini berakibat siswa hanya menerima

stimulus langsung dari guru, padahal hendaknya guru memfasilitasi siswa

dalam pengembangan pengetahuannya sendiri dan bukan hanya memberikan

informasi secara langsung sepanjang pembelajaran dikelas.

Pembelajaran dapat lebih efektif, efisien, menarik dan interaktif apabila

difasilitasi dengan media pembelajaran. Media pembelajaran sendiri banyak

memanfaatkan beragam teknologi yang dikenal sebagai teknologi pendidikan.

Page 57: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

44

Salah satu bentuk teknologi yang memiliki kesesuaian dengan teori discovery

learning adalah laboratorium virtual (virtual laboratory) berbasis android.

Virtual laboratory berbasis android memiliki beberapa kelebihan

dibanding pembelajaran real lab maupun model pembelajaran konvensional.

Virtual laboratory berbasis android cenderung lebih fleksibel dalam

penggunaannya. Terlebih lagi siswa lebih antusias dalam pembelajaran yang

melibatkan teknologi didalamnya, seperti penggunaan simulasi maupun media

pembelajaran berbasis teknologi lainnya.

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pembelajara

n

Fisika

SMA

Pembelajaran

konvensional dengan

menggunakan power

point

Praktikum dengan

menggunakan virtual

laboratorium berbasis

android

Siswa pasif,

pembelajaran

membosankan

Siswa aktif,

pembelajaran

menyenangkan

Hasil

Belajar

Rendah

Hasil

Belajar

Tinggi

Page 58: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

45

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu “pengaruh media

pembelajaran dengan menggunakan virtual laboratory berbasis android

terhadap prestasi belajar siswa pada materi Gelombang Cahaya”. maka

hipotesis tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar

siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran virtual

laboratory berbasis android lebih baik dari pada dengan menggunakan media

pembelajaran konvensional dengan menggunakan power point pada materi

Gelombang Cahaya.

Page 59: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan pada

siswa kelas XI semester genap tahun ajaran 2018/2019 pada bulan April

2018.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperiment atau ekseperimen semu. Penelitian eksperimen semu bertujuan

untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh

oleh eksperimen sebenarnya. Penelitian semu ini digunakan karena pada

kenyataannya sulit untuk mendapatkan kelompok control yang digunakan

untuk penelitian.31 Hal ini karena setiap siswa memiliki karakteristik yang

berbeda-beda dalam pemahamannya yang dicapai oleh siswa akan beragam di

setiap kelasnya.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

merencanakan dan melaksanakan percobaan. Rancangan yang digunakan

dalam penelitian adalah rancangan eksperimen one way pretest-

posttest nonequivalent control group design yang ditunjukkan pada Tabel 3.1.

31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND, Alfabeta : Bandung, 2010, h. 77

Page 60: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

47

Tabel 3.1. Rancangan one way pretest-

posttest nonequivalent control group design

Keterangan :

O1 : Pretest kelompok eksperimen

O2 : Posttest kelompok eksperimen

O3 : Pretest kelompok kontrol

O4 : Posttest kelompok kontrol

Xa : Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan media

pembelajaran virtual laboratory

Xb : Kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional hanya

dengan menggunakan power point

D. Variabel Penelitian

Variable penelitian adalah suatu obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.32 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dan variabel terikat iu

sebagai berikut :

Variabel Bebas (X) : Media pembelajaran Virtual Laboratory berbasis

android

Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar fisika pada konsep gelombang cahaya

32 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta : Bandung, 2011, h. 38

Pretest Treatment Posttest

O1 Xa O2

O3 Xb O4

Page 61: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

48

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA

SMAN 6 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2017/2018. Jumlah seluruh

populasi disajikan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Distribusi Sumber Populasi Penelitian

No. Sumber Populasi Jumlah Siswa

1 Kelas XI IPA 1 36

2 Kelas XI IPA 2 36

3 Kelas XI IPA 3 36

4 Kelas XI IPA 4 36

5 Kelas XI IPA 5 36

Total 180

2. Sampel

Pemilihan sampel yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan

kelas kontrol dilakukan dengan cara purposive sampling. Berdasarkan

teknik sampling tersebut, diambil dua kelas sebagai sampel yaitu kelas XI

IPA 3 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen.

Kelas eksperimen terdiri dari 36 siswa, melakukan pembelajaran fisika

dengan media pembelajaran virtual laboratory berbasis android.

Sedangkan kelas kontrol terdiri dari 36 siswa, melakukan pembelajaran

fisika dengan pembelajaran konvensional.

Page 62: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

49

F. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Hasil Observasi

pretest

Penerapan media

virtual laboratory

posttest

Analisis data dan pembahasan

Analisis data hasil

uji coba instrumen

Identifikasi masalah

Menemukan

variabel

Analisis

Penyusunan

instrumenPenyusunan silabus,

LKS dan RPP

Uji coba instrumen Mempersiapkan media

pembelajaran

Kesimpulan

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian

Page 63: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

50

G. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat untuk mengukur informasi atau melakukan

alat ukur apa yang akan dipakai untuk mengumpulkan data. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes dan non tes.

Instrumen tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar fisika yang

berupa tes objektif tipe pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban. Selain

itu, instrumen non tes digunakan untuk memperoleh data penunjang

kesimpulan pada akhir penelitian berupa angket.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda

dengan 5 alternatif jawaban yang disusun berdasarkan indikator kurikulum

2013. Pelaksanaan tes dilakukan sebelum (pretest) dan setelah (posttest)

pemberian treatment. Kisi-kisi instrumen tes yang digunakan alam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Tes

No Indikator Aspek Kognitif

Jumlah C1 C2 C3 C4

1 Melakukan pengamatan

tentang perambatan

cahaya untuk mengetahui

sifat-sifat cahaya

2,3 1,4 4

2 Menyelidiki hukum

pemantulan cahaya 5,6,7 3

3 Mendeskripsikan sifat dan

pembentukan bayangan

pada cermin datar

8 9,10* 3

4 Mendeskripsikan sifat dan

pembentukan bayangan

pada cermin cekung

11*,

12*

14*,

16

13*,

15 6

Page 64: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

51

5 Mendeskripsikan sifat dan

pembentukan bayangan

pada cermin cembung

17*,

18 19,20 21,22 6

6 Menyelidiki hukum

pembiasan cahaya

23,

24*,

25,

26*

27*,

28* 6

7 Mendeskripsikan sifat dan

pembentukan bayangan

pada lensa cekung dan

cembung

29*,

30*,

33*

31*,

32 5

8 Menjelaskan peristiwa

yang berkaitan dengan

sifat cahaya seperti

dispersi, interferensi,

difraksi dan polarisasi

cahaya

34*,

35*

38,

40*

36*,

37*,

39*

7

Total 5 17 11 7 40

Presentase 12,5% 42,5% 27,5% 17,5% 100%

2. Instrumen Non Tes

Instrument non tes yang digunakan berupa angket respon siswa dan

lembar observasi siswa terhadap pembelajaran fisika. Angket respon atau

skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek

tertentu. 33 Angket yang digunakan adalah model angket skala Linkert

yang berbentuk rating-scale. Siswa memberikan respon terhadap

pernyataan-pernyataan dengan 5 pilihan, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju),

TS (Tidak Setuju), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Adapun kisi-kisi

33 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009) cet ke-13, h.80

Page 65: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

52

instrument non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Non Tes

No Indikator Angket Pernyataan

Jumlah

Positif Negatif

1

Respon siswa pada

pembelajaran gelombang

cahaya berbantuan virtual

laboratory

1,4,8 2,3 5

2

Penggunaan virtual

laboratory dalam proses

pembelajaran

6,9,10 3

3 Penyajian konsep materi

dalam pembelajaran 5,7 2

Jumlah 8 2 10

H. Kalibrasi Instrumen

1. Kalibrasi Instrumen Tes

Sebelum diberikan kepada sampel, instrument tes terlebih dahulu diuji

cobakan pada siswa kelas XII IPA. Uji coba ini dilakukan untuk

mengetahui kualitas dari setiap soal. Terdapat empat kriteria kelayakan,

yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Berikut

ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh

instrumen tes dalam penelitian:

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana alat

ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut.

Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak

Page 66: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

53

diukur.34 Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, maka

dapat diketahui dengan pasti butir mana yang tidak memenuhi syarat

ditinjau dari validitasnya.35

Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah koefisien

biserial dengan rumusan :36

rpbis = 𝑀𝑝−𝑀𝑡

𝑆𝑡√

𝑝

𝑞 (3.1)

Keterangan : rpbis = koefisien biserial

Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab

benar dibagi yang dicari validitasnya

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah

Tabel 3.5 Interpretasi Validitas37

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r ≤ 0,60 Cukup

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah

34 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), cet

ke-4, h. 73. 35 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 271. 36 Arikunto, op.cit., h. 93. 37 Ibid., h. 89.

Page 67: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

54

Hasil uji validasi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut

ini

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah soal 40

Jumlah siswa 70

Nomor yang valid 10,11,12,13,14,17,24,26,27,28,29,30,

31,33,34,35,36,37,39,40

Jumlah soal yang valid 20

Presentase soal yang valid 50%

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur

yang sama.38 Uji ini menggunakan formula Kuder – Richardson yaitu

rumus K-R 20, adalah sebagai berikut :39

𝑟¹¹ = (𝑛

𝑛−1) (

𝑆2− 𝛴𝑝𝑞

𝑆2 ) (3.2)

S (Standar Deviasi) dapat dicari dengan menggunakan rumus :

𝑆 = √ΣX²

𝑛 (3.3)

Keterangan :

r¹¹ = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi

38 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2013), h. 55. 39 Arikunto, op.cit., h. 115.

Page 68: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

55

Klasifikasi untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas suatu tes

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas

Rentang Nilai Kategori

0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

0,40 < r ≤ 0,60 Cukup

0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi

0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

c. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran butir soal digunakan untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal dalam sebuah instrument. Soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Jika soal terlalu

mudah tidak merangsang siswa untuk berpikir tinggi. Sebaliknya jika

soal terlalu sukar membuat siswa putus asa dan malas mengerjakan.

Untuk menghitung taraf kesukaran suatu butir soal yang digunakan

rumus sebagai berikut :40

𝑃 = 𝐵

𝐽𝑆 (3.4)

Keterangan :

P = Taraf kesukaran butir soal

B = Jumlah sisiwa yang menjawab benar pada butir soal yang

dianalisis

JS = Jumlah peserta tes

Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis kesukaran butir

soal adalah sebagai berikut :41

40 Arikunto, op.cit., h. 223. 41 Ibid., h. 225.

Page 69: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

56

Tabel 3.8 Interpretasi Taraf Kesukaran

Rentang nilai P Kategori

p ≤ 0,30 Soal sukar

0,30 < p ≤ 0,70 Soal sedang

p > 0,70 Soal mudah

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk

membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa

yang kemampuannya rendah. Rumus yang digunakan untuk

menentukan daya pembeda soal uraian sama dengan soal pilihan

ganda yaitu :42

𝐷 = 𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (3.5)

Keterangan :

D = indeks diskriminasi (daya pembeda)

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan salah

PA = porporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta bawah yang menjawab dengan benar

Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka harga tersebut

diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda sebagai berikut :43

42 Ibid., h. 228. 43 Ibid., h. 232.

Page 70: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

57

Table 3.9 Interpretasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Drop

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik Sekali

2. Kalibrasi Instrumen Nontes

Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan cara

pertimbangan para ahli. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat

terlihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

Table 3.10 Uji Validitas Instrumen Nontes

No Aspek yang Diuji

Kriteria

Baik Cukup Kurang

1 Pengembangan indikator dari

setiap tahap pembelajaran

2 Semua tahap pembelajaran

terwakilkan oleh indikator

yang dikembangkan

3 Penskoran terhadap tiap-tiap

indikator

4 Pemilihan kata dan kalimat

dalam pengembangan

indikator

5 Kejelasan dan keefektifan

bahasa yang digunakan

Saran :

…………………………………………………………………………………

Page 71: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

58

…………………...

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data-data empiris yang

dapat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Data dalam penelitian

ini diperoleh melalui tes dan nontes. Untuk tes berupa tes objektif pilihan

ganda (pretest dan posttest pembelajaran), sedangkan non tes

menggunakan angket untuk mengetahui hasil respon siswa terhadap

penggunaan media pembelajaran virtual laboratory berbasis android

dalam pembelajaran fisika pada konsep gelombang cahaya.

J. Teknik Analisis Data

Untuk analisis data terlebih dahulu menggunakan uji prasyarat statistik

yang tediri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji prasyarat ini

diperlukan untuk memenuhi uji hipotesis.

1) Uji Prasyarat Analisis Data Tes

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel

yang diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau

tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji statistic chi-kuadrat sebagai berikut:44

𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = ∑(𝑓𝑜−𝑓ℎ)²

𝑓ℎ (3.6)

Keterangan :

X² hitung = harga chi-kuadrat yang diperoleh dari hasil perhitungan

fo = Frekuensi observasi atau hasil pengamatan

44 Sugiyono, Metode Penlitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),

h. 172

Page 72: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

59

fh = Frekuensi harap (ekspetasi)

Setelah itu dibandingkan antara X² hitung dengan X² table dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika harga X² hitung < X² table maka Ho diterima, Ha ditolak

Jika X² hitung > X² table maka Ho ditolak, Ha diterima

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan

antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan

dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Pengujian

homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel

memiliki varians yang homogen. Uji homogenitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan rumus:45

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆₁²

𝑆₂²=

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 (3.7)

Dimana

𝑆2 = 𝑛 ∑ 𝑋₁² −(𝑛 ∑ 𝑋₁)²

𝑛 (𝑛−1) (3.8)

Keterangan :

S₁ = standar deviasi data kelompok eksperimen

S₂ = standar deviasi data kelompok kontrol

Selanjutnya dibandingkan antara harga Fhitung dengan Ftable

dengan derajat kebebasan (dk) = N – 1.

Jika Fhitung < Ftable maka varian data berdistribusi homogen

Jika Fhitung > Ftable maka varian data tidak berdistribusi

homogen

45 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2011), cet 7, h. 120

Page 73: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

60

2) Analisis Data Tes

Analisis menggunakan uji hipotesis dilakukan untuk mengatahui

adanya perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan

media pembelajaran virtual laboratory berbantuan android dengan

media pembelajaran real laboratory. Uji hipotesis yang digunakan

adalah uji t, sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Data terdistribusi normal dan homogen

Apabila data gain skor berdistribusi normal dan homogen,

maka pengolahan data dilanjutkan dengan pengujian hipotesis

digunakan statistik parametrik yaitu uji t. taraf signifikan yang

digunakan α = 0,05.

Rumus uji t untuk varians homogen dan varians tidak homogen

sesuai persamaan berikut:46

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑋₁̅̅ ̅ −𝑋₂̅̅ ̅

𝑆𝑔𝑎𝑏 √1

𝑛₁+

1

𝑛²

(3.9)

Dengan db = n₁ + n₂ - 2

𝑆𝑔𝑎𝑏 = √(𝑛₁− 1)𝑆₁² + (𝑛₂− 1)𝑆₂²

𝑛₁ +𝑛₂ −2 (3.10)

Keterangan :

𝑋₁̅̅ ̅ = rata-rata data kelompok eksperimen

𝑋₂̅̅ ̅ = rata-rata data kelompok kontrol

𝑆𝑔𝑎𝑏 = nilai standar deviasi gabungan

n₁ = banyaknya data kelompok eksperimen

46 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 239

Page 74: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

61

n₂ = banyaknya data kelompok kontrol

𝑆₁ = varians data kelompok eksperimen

𝑆₂ = varians data kelompok control

b. Data terdistribusi normal dan tidak homogen

Untuk data yang terdistribusi normal dan tidak homogen, maka

pengujian hipotesis dengan analisis tes statistik nonparametrik. Secara

sistematis dirumuskan sebagai berikut:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑋₁̅̅ ̅ −𝑋₂̅̅ ̅

√𝑆₁²

𝑛₁+

𝑆₂²

𝑛₂

(3.11)

Setelah nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 diperoleh, kemudian dibandingkan dengan nilai

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho diterima dan H₁ ditolak.

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho ditolak dan H₁ diterima.

c. Untuk data tidak berdistribusi normal

Untuk data tidak berdistribusi normal, pengujian hipotesis

menggunakan uji Mann-Whitney. Mann-Whitney adalah uji non-

parametrik yang tergolong kuat sebagai pengganti uji-t dengan asunsi

normalitas dan homogenitas tidak diperlukan yang penting level

pengukurannya minimal ordinal dan variabel kedua-duanya kontinu.47

Perhitungan statistik Mann-Whitney sebagai berikut :

Pertama 𝑈 = 𝑛₁. 𝑛₂ + 𝑛₁(𝑛₁+1)

2 − 𝐾₁ (3.12)

Kedua 𝑈 = 𝑛₁. 𝑛₂ + 𝑛₂(𝑛₂+1)

2 − 𝐾₂ (3.13)

47 Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna,

2010), h. 273.

Page 75: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

62

Nilai U ditentukan berdasarkan nilai terkecil dari kedua rumus

tersebut. Untuk memeriksa kebenaran hasil ini, dapat dicek dengan

menggunakan rumus:

𝑈𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 = 𝑛₁. 𝑛₂ − 𝑈𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

(3.14)

Penentuan kategori uji hipotesis berdasarkan uji Mann-Whitney adalah

sebagai berikut :48

Jika U ≤ 𝑈𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠, maka 𝐻𝑜 ditolak.

Jika U > 𝑈𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠, maka 𝐻𝑜 diterima.

3) Analisis Data Non Tes

Analisis data non tes berupa angket pada penelitian ini

menggunakan teknik analisis data deskriptif. Pernyataan dalam angket

terbagi menjadi dua, yaitu: pernyataan positif dan pernyataan negatif.

Analisis dilakukan melalui tahap pengumpulan data melalui angket.

Dalam menganalisis data yang meningkat 1 hingga 5, peneliti

menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban. Untuk pernyataan

positif, maka pengisian angket berdasarkan tabel 3.12 di bawah ini:49

Tabel 3.11 Analisis Data Non Tes

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Setuju (SS) 5

Tidak Setuju (TS) 2 Setuju (S) 4

Cukup (C) 3 Cukup (C) 3

48 Ibid. 49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2010), h. 284-285.

Page 76: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

63

Setuju (S) 4 Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Selanjutnya data dari angket diolah secara kualitatif menggunakan

rumus:

𝑃 = 𝐹

𝑁 × 100%

Keterangan :

P = Angka presentase

F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Jumlah individu

Data yang diperoleh kemudian diubah kedalam bentuk presentase

kemudian diklasifikasikan kedalam kategori sebagai berikut:50

Tabel 3.12 Kategori Angket Siswa

Rentang Nilai Kategori

0-20% Sangat Kurang

21-40% Kurang

41-60% Cukup

61-80% Baik

81-100% Baik Sekali

50 Piet. A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 60

Page 77: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang diuraikan merupakan gambaran umum dari data yang

diperoleh selama penelitian. Data yang didapat berupa hasil pretest dan

posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta hasil angket respon dan

observasi pada kelas eksperimen.

1. Hasil Pretest

Perolehan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada

penelitian ini disajikan dalam Gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil

pretest dapat dilihat pada lampiran 2 B dan 2 C. Berdasarkan Gambar

4.1 di atas, terlihat bahwa terdapat 6 siswa (16,67%) di kelas kontrol

dan 7 siswa (19,44%) di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai

antara 20-23. Selanjutnya, 8 siswa (22,22%) di kelas kontrol dan 6

siswa (16,67%) di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai antara 24-

27. Pada rentang nilai 28-31, terdapat 10 siswa (27,77%) di kelas

0

2

4

6

8

10

12

20-23 24-27 28-31 32-35 36-39 40-43 44-47

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Page 78: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

65

kontrol dan kelas eksperimen. Jumlah siswa yang memperoleh nilai

pada rentang 32-35 di kelas kontrol sebanyak 7 siswa (19,44%) dan

kelas eksperimen sebanyak 4 siswa (11,11%). Sedangkan tidak ada

siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 36-39. Selanjutnya nilai

pada rentang 40-43 terdapat sebanyak 3 siswa (8,33%) pada kelas

kontrol dan sebanyak 6 siswa (16,67%) pada kelas eksperimen. Pada

rentang 44-47 terdapat sebanyak 2 siswa (5,55%) pada kelas kontrol

dan sebanyak 3 siswa (8,33%) pada kelas eksperimen.

Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai

pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan

pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Ukuruan Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil

Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Pretest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai Terendah 20 20

Nilai Tertinggi 45 45

Median 29,1 29,5

Modus 30,07 30,55

Mean 29,94 33,83

Standar Deviasi 74,02 73,76

Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa nilai terendah dan nilai

tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama yaitu 20

dan 45. Median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas kontrol sebesar

29,1 sementara kelas eksperimen sebesar 29,5. Adapun nilai yang

sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 30,07 sedangkan modus

pada kelas eksperimen sebesar 30,55. Nilai rata-rata atau mean pada

kelas kontrol yaitu 29,94 sedangkan nilai rata-rata pada kelas

Page 79: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

66

0

2

4

6

8

10

12

65-67 68-70 71-73 74-76 77-79 80-82 83-85

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

eksperimen yaitu 33,83. Standa deviasi pada kelas kontrol sebesar

74,02 dan standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 73,76.

2. Hasil Posttest

Perolehan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen

pada penelitian ini disajikan dalam Gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil

pretest dapat dilihat pada lampiran 2 B dan 2 C. Berdasarkan Gambar

4.2 di atas, terlihat bahwa terdapat 8 siswa (22,22%) di kelas kontrol

dan 4 siswa (11,11%) di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai

antara 65-67. Selanjutnya, 11 siswa (30,55%) di kelas kontrol dan 5

siswa (13,89%) di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai antara 68-

70. Sedangkan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada rentang

71-73 dan nilai pada rentang 77-79 .Pada rentang nilai 74-76, terdapat

8 siswa (22,22%) di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jumlah siswa

yang memperoleh nilai pada rentang 80-82 di kelas kontrol sebanyak 7

siswa (19,44%) dan kelas eksperimen sebanyak 10 siswa (27,77%).

Selanjutnya nilai pada rentang 83-85 terdapat sebanyak 2 siswa

(5,55%) pada kelas kontrol dan sebanyak 8 siswa (22,22%) pada kelas

eksperimen.

Page 80: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

67

Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai

pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan

pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Ukuruan Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil

Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Posttest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai Terendah 65 65

Nilai Tertinggi 85 85

Median 70,2 80,25

Modus 70,5 79,5

Mean 72,83 74,75

Standar Deviasi 198,1 203,9

Berdasarkan Tabel 4.2, terlihat bahwa nilai terendah dan nilai

tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama yaitu 65

dan 85. Median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas kontrol sebesar

70,2 sementara kelas eksperimen sebesar 80,25. Adapun nilai yang

sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 70,5 sedangkan modus

pada kelas eksperimen sebesar 79,5. Nilai rata-rata atau mean pada

kelas kontrol yaitu 72,83 sedangkan nilai rata-rata pada kelas

eksperimen yaitu 74,75. Standa deviasi pada kelas kontrol sebesar

198,1 dan standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 203,9.

3. Rekapitulasi Hasil Belajar

a. Data Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan data Pretest dan Posttest kelas

kontrol dan kelas eksperimen, diperoleh rekapitulasi data pada Tabel

4.3 berikut:

Page 81: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

68

Tabel 4.3 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest

dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Pretest Posttest

Kelas Kontrol Kelas

Eksperimen Kelas Kontrol

Kelas

Eksperimen

Nilai Terendah 20 20 65 65

Nilai Tertinggi 45 45 85 85

Mean 29,1 29,5 70,2 80,25

Modus 30,07 30,55 70,5 79,5

Median 29,94 33,83 72,83 74,75

Standar Deviasi 74,02 73,76 198,1 203,9

Sebelum melakukan penelitian dilakukan pretest untuk

mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Berdasarkan hasil pretest didapatkan nilai rata-rata atau

mean pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 29,1 dan 29,5. Hal

tersebut menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai

kemampuan awal yang sama sebelum diberikan perlakuan. Setelah

diberikan perlakuan terhadap kelas kontrol dengan pembelajaran

konvensional dan kelas eksperimen berupa pembelajaran

menggunakan media pembelajaran Virtual Laboratory berbasis

android, data di atas memberikan gambaran bahwa terjadi perubahan

hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Perubahan

terbesar terjadi pada rata-rata hasil belajar kelas kontrol yaitu 29,1

menjadi 70,2. Pada kelas eksperimen perubahan rata-rata hasil yaitu

29,5 menjadi 80,25. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada

kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Virtual

Page 82: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

69

0%

10%

20%

30%

40%

50%

C 1 C 2 C 3 C 4

Pre

sen

tase

Jenjang Kognitif

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

C 1 C 2 C 3 C 4

Pre

sen

tase

Jenjang Kognitif

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Laboatory berbasis Android memiliki peningkatan hasil belajar lebih

tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya menggunakan

pembelajaran konvensional.

b. Kemampuan Kognitif Siswa

Hasil belajar siswa untuk setiap ranah kognitif pada konsep

Gelombang Cahaya dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini:

Gambar 4.3 Grafik Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen pada Jenjang Kognitif

Gambar 4.4 Grafik Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen pada Jenjang Kognitif

Page 83: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

70

Pengolahan data nilai rata-rata jenjang kognitif pretest dan

posttest dapat dilihat pada Lampiran C 4. Berdasarkan grafik di atas,

terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen

mengalami peningkatan dari hasil pretest. Pada saat pretest

kemampuan kelas kontrol dalam mengingat (C1) sebesar 20%,

memahami (C2) sebesar 30%, menerapkan (C3) sebesar 20%, dan

menganalisis (C4) sebesar 12%. Pada saat posttest kemampuan kelas

kontrol dalam mengingat (C1) sebesar 86%, memahami (C2) sebesar

81%, menerapkan (C3) sebesar 73%, dan menganalisis (C4) sebesar

61%. Sementara kemampuan kelas eksperimen pada saat pretest dalam

hal mengingat (C1) sebesar 47%, memahami (C2) sebesar 36%,

menerapkan (C3) sebesar 27%, dan menganalisis (C4) sebesar 17%.

Pada saat posttest kemampuan kelas kontrol dalam mengingat (C1)

sebesar 83%, memahami (C2) sebesar 82%, menerapkan (C3) sebesar

74%, dan menganalisis (C4) sebesar 67%.

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan terhadap data hasil pretest

dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan

menggunakan SPSS 22 uji kai kuadrat (chi square). Rekapitulasi

hasil pengolahan data sebagai berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji

Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Asymp. Sig 0,794 0,100

Taraf 0,05

Page 84: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

71

Signifikansi

(𝛼)

Keputusan Terdistribusi normal Terdistribusi normal

Pengolahan uji normalitas data pretest dan posttest dapat

dilihat pada lampiran C 3. Keputusan uji normalitas diambil

berdasarkan ketentuan pengujian uji chi square dengan

menggunakan software SPSS, yaitu Asymp. Sig. Lebih besar dari

taraf signifikansi (𝛼), maka H0 diterima (berdistribusi normal).

Taraf signifikansi (𝛼) yang digunakan sebesar 5%. Berdasarkan

pengolahan normalitas didapatkan nilai Asymp. Sig. data pretest

sebesar 0,794. Sementara itu pada data posttest di dapatkan nilai

Asymp. Sig. sebesar 0,100 Pengolahan uji normalitas menunjukkan

bahwa hasil Asymp. Sig. nilai pretest lebih besar dibandingkan

taraf signifikansi (𝛼). Dan pada Asymp. Sig. hasil posttest juga

lebih besar dibandingkan taraf signifikansi (𝛼). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa data hasil pretest dan posttest terdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data pretest

dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan

menggunakan uji fisher. Perhitungan hasil uji homogenitas dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji

Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Signifikansi 0,812 0,106

Page 85: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

72

Taraf

Signifikansi

(𝛼)

0,05

Keputusan Data Homogen Data Homogen

Pengolahan uji homogenitas data pretest dan posttest dapat

dilihat pada lampiran C 3. Pengambilan keputusan homogenitas

diambil berdasarkan ketentuan uji fisher. Dengan ketentuan jika

nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikansi

(𝛼), maka variansi setiap sampel sama (homogen) sedangkan jika

nilai signifikansi yang di peroleh lebih kecil maka variansi setiap

sampel tidak sama (tidak homogen). Taraf signifikansi (𝛼) yang

digunakan sebesar 5%. Tabel di atas menunjukkan hasil

homogenitas pada pretest dan posttest dilihat berdasarkan Exact

Sig. (2-sided) pada Fisher’s Exact Test. Hasil homogenitas nilai

pretest menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,812 dan hasil

homogenitas nilai posttest menunjukkan nilai signifikansi sebesar

0,106. Kedua hasil nilai signifikansi yang didapatkan lebih besar

dari pada nilai taraf signifikansi yaitu 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki

variansi yang sama (homogen) pada hasil pretest dan posttest.

5. Hasil Uji Hipotesis

Perhitungan uji prasyarat analisis statistik memperoleh keputusan

bahwa terdapat dua data berdistribusi normal dan kedua sampel

homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis menggunakan uji t

dengan bantuan software SPSS 22. Hasil berikut uji hipotesis dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik Pretest Posttest

Page 86: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

73

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Asymp. Sig.

(2-tailed)

0,639 0,008

Taraf

Signifikansi

(𝛼)

0,05

Keputusan H1 ditolak H1 diterima

Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran C

3. Pengambilan keputusan uji hipotesis diambil berdasarkan ketentuan

pengujian uji t, dalam mengambil hasil keputusan dilihat dari nilai

pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed). Taraf Signifikansi (𝛼) yang

digunakan sebesar 5%. Pengambilan keputusan hipotesis diambil

berdasarkan pada kriteria pengujian, yaitu jika nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) lebih kecil dari nilai Taraf Signifikansi (𝛼), maka H0 ditolak H1

diterima. Namun, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai

Taraf Signifikansi (𝛼), maka H0 diterima H1 ditolak. Tabel di atas

menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hasil pretest (0,639)

lebih besar dari nilai Taraf Signifikansi (𝛼) yang sebesar 0,05,

sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan tidak

adanya perbedaan antara hasil pretest kelas kontrol dengan hasil

pretest kelas eksperimen. Sementara itu, nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

hasil posttest (0,008) lebih kecil dari nilai Taraf Signifikansi (𝛼) yang

sebesar 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran

Virtual Laboratory berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada

materi Gelombang Cahaya.

6. Hasil Analisis Non Tes

Hasil data angket direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-

masing siswa setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian

Page 87: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

74

dipresentasekan dan dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil

perhitungan data angket respon siswa terhadap media pembelajaran

Virtual Laboratory berbasis Android dapat dilihat pada tabel 4.7

berikut:

Tabel 4.7 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media

Pembelajaran Virtual Laboratory berbasis Android

Indikator Angket Presentase Kategori

Respon siswa pada media pembelajaran

Virtual Laboratory berbasis Android

78% Baik

Penggunaan Virtual Laboratory dalam

proses pembelajaran

77% Baik

Penyajian konsep materi dalam

pembelajaran

77% Baik

Rata-rata 77% Baik

Tabel di atas menunjukkan presentase respon siswa terhadap

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Virtual

Laboratory berbasis Android pada materi Gelombang Cahaya secara

keseluruhan pada indikator pertama sebesar 78%. Hal ini menunjukkan

bahwa, siswa cenderung tertarik dengan media pembelajaran Virtual

Laboratory berbasis Android dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional. Menurut siswa media pembelajaran Virtual Laboratory

berbasis Android yang digunakan dalam pembelajaran sudah baik. Hal

ini terlihat pada presentase indikator kedua dan presentase penyajian

konsep materi dalam pembelajaran yang memiliki presentase yang

sama yaitu sebesar 77% dalam kategori baik. Jadi berdasarkan data

keseluruhan angket respon siswa didapatkan bahwa penerapan media

pembelajaran Virtual Laboratory berbasis Android diterima oleh

siswa.

Page 88: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

75

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Perolehan nilai pretest menunjukkan kelas XI IPA 3 lebih unggul

dibandingkan kelas XI IPA 1. Rata-rata hasil pretest kelas XI IPA 3

sebesar 33,83 sedangkan kelas XI IPA 1 sebesar 29,94. Sehingga pada

penelitian ini menggunakan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol dan kelas

XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen. Hasil analisis data nilai pretest pada

uji normalitas menunjukkan bahwa nilai pretest terdistribusi normal. Pada

uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai kedua kelas homogen. Hal ini

berarti kedua data memiliki karakteristik yang sama pada hasil belajar

fisika materi Gelombang Cahaya sebelum diberikan perlakuan.

Perlakukan yang diberikan di kelas eksperimen berupa

pembelajaran menggunakan media pembelajaran Virtual Laboratory

berbasis Android sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan

pembelajaran konvensional. Perolehan data posttest menunjukkan

perbedaan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini terlihat

pada hasil rata-rata nilai yang diperoleh pada kelas eksperimen sebesar

74,75 dan kelas kontrol sebesar 72,83. Hasil analisis data hasil posttest

pada uji normalitas menunjukkan nilai posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen terdistribusi normal. Pada uji homogenitas menunjukkan

bahwa nilai kedua kelas homogen.

Pengujian hipotesis pada data nilai posttest menggunakan uji t.

Berdasarkan hasil uji Hipotesis nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hasil posttest

(0,008) lebih kecil dari nilai Taraf Signifikansi (𝛼) yang sebesar 0,05. Hal

ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran Virtual

Laboratory berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada materi

Gelombang Cahaya.

Presentase kemampuan kognitif posttest menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan pada setiap jenjang kognitif pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Pada kelas kontrol mengalami peningkatan dengan C1

sebesar 86%, C2 sebesar 81%, C3 sebesar 73% dan C4 sebesar 61%. Hal

ini dikarenakan pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah dengan

Page 89: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

76

berbantuan power point, siswa lebih terfokus pada penyampaian informasi

yang disampaikan oleh guru. Sedangkan pada peningkatan kemampuan

kognitif pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol pada jenjang kognitif C1 sebesar 83%, C2 sebesar 82%, C3

sebesar 74%, dan C4 sebesar 67%. Peningkatan tertinggi pada jenjang

kognitif C1 dan C2, hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen

menggunakan media pembelajaran Virtual Laboratory berbasis Android,

memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung

dalam memahami konsep yang diajarkan. Pada pembelajaran ini siswa

melakukan praktikum, dipandu dengan LKS yang telah disediakan.

Hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa siswa merespon

positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini terbukti

dengan hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran Virtual Laboratory berbasis Android

sebesar 78% (Baik), untuk penggunaan Virtual Laboratory dalam proses

pembelajaran sebesar 77% (Baik), dan Penyajian konsep materi dalam

pembelajaran sebesar 77% (Baik). Sehingga secara keseluruhan respon

siswa terhadap pembelajaran sebesar 77% dalam kategori baik.

Page 90: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

makan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:

1. Terdapat pengaruh media pembelajaran Virtual Laboratory

berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep

Gelombang Cahaya. Hal ini di dasarkan pada pengujian hipotesis

hasil posttest menggunakan uji t. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hasil

posttest (0,008) lebih kecil dari nilai Taraf Signifikansi (𝛼) yang

sebesar 0,05. Nilai rata-rata hasil belajar posttest pada kelas

eksperimen sebesar 74,75 dan kelas kontrol sebesar 72,83.

2. Berdasarkan angket respon siswa terhadap media pembelajaran

Virtual Laboratory berbasis Android berada pada kategori baik.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan , peneliti

menyarankan beberapa saran untuk perbaikan penelitian lebih lanjut,

yaitu:

1. Manajemen waktu harus selalu diperhitungkan agar tujuan

pembelajaran setiap pertemuan terpenuhi.

2. Penelitian yang sama pada konsep fisika lainnya diharapkan dapat

dilakukan oleh peneliti selanjutnya, guna melakukan perbaikan

penambahan sumber pustaka dan kajian mengenai media

pembelajaran Virtual Laboratory.

Page 91: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

78

DAFTAR PUSTAKA

Azis, Aisyah dkk. 2013. Aktivitas dan persepsi peserta didik dalam

implementasi laboratorium virtual pada materi fisika modern

di SMA, volume 5.

Bakar, Norasiken et al. 2013 An Effective Virtual Laboratory Approach for

Chemistry, volume 7.

Catharina, Tri Anni. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas

Negeri

Semarang Press.

Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:

Depdikbud.

Hamida, Nada dkk. 2013. Studi komparasi penggunaan laboratorium

virtual

dan laboratorium riil dalam pembelajaran student teams

achievement

division (STAD) terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari

kreativitas siswa pada materi pokok system koloid kelas XI

semester

genap SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012,

volume

2.

Hastuti, Purwanti Windy. 2014.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/purwanti-widhy

hastuti-spd-mpd/pelatihan-digitalisai.pdf. Diakses pada tanggal 07

April 2015 pukul 20.00 WIB

Hermansyah dkk. 2015. Pengaruh penggunaan laboratorium virtual

terhadap

penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa pada

Page 92: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

79

materi getaran dan gelombang, volume 1.

Jaya, Hendra. 2012.

http://www.undana.ac.id/jsmallfib_top/JURNAL/PENDIDIKAN/P

E

DIDIKAN_2012/PENGEMBANGAN%20LABORATORIUM%2

0V

RTUAL.pdf. Diakses pada tanggal 07 April 2015 pukul 20.00 WIB

Kustyorini, Yunita. 2014.

http://kopertis11.net/jurnal/sains/VOL%207%20NO.2%20OKTOB

E

%202014/YUNITAPENGARUH%20PEMBELAJARAN%20BER

BASIS%20MASALAH.pdf. Diakses pada tanggal 07 April 21.00

WIB

Manisha, Bajpai. 2013. Developing Concept in Physics Through Virtual

Lab

Experiment: An Effectiveness Study, volume 3.

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1: Untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta:

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Piet. A. Sahertian. 2008. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Puspita Rani. 2008. Sistem Informasi Aplikasi Virtual Lab Pada

Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma.

Depok: Universitas Gunadarma.

Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sadiman Arief. 2002. Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar,

Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Safaat Nazruddin. 2011. Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan

Tablet PC Berbasis Andoid. Bandung: Infromatika.

Page 93: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

80

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2012. Metode Penlitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung:

Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sumarsono, Joko. 2009. Fisika: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Swandi, Ahmad dkk. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran

Laboratorium Virtual untuk Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi

Fisika Inti di SMAN 1 Binamu, Jeneponto, volume 18.

Tatli dan Ayas. 2013. effect of a Virtual Chemistry laboratory on student’s

Aschievement, volume 1.

Tsihouridis, Charilaos et al. 2015. The effect of teaching electric circuits

switching from real to virtual lab or vice versa – A case study with

junior high-school learners.

Widodo, Tri. 2009. Fisika: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Page 94: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

81

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. RPP Kelas Eksperimen

2. RPP Kelas Kontrol

3. Lembar Kerja Siswa

4. Tampilan Virtual Laboratory

Page 95: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

82

LAMPIRAN A 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Kelas/Semester : XI (Sebelas)/Genap

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-1)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Fisika Selama dan setelah proses pembelajaran, melalui

pendekatan pembelajaran saintifik siswa dapat mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri

gelombang cahaya serta menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam

teknologi, serta mampu membangun keterampilan prosedural dan mengaplikasikan

konsep ke dalam pemecahan masalah matematis dengan melalui proses diskusi, tanya

jawab dan ceramah dan mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.1 Mendeskripsikan gejala

dan ciri-ciri gelombang

cahaya serta menerapkan

konsep dan prinsip

gelombang cahaya dalam

teknologi

3.1.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang

cahaya

3.1.2 Memformulasikan dan memahami

gelombang cahaya

3.1.3 Menganalisis sifat-sifat cahaya

3.1.4 Menjelaskan peristiwa yang berkaitan

dengan ciri dan sifat cahaya seperti

difraksi, polarisasi dan dispersi cahaya

4.1 Menyajikan permasalahan

nyata dan usulan

penyelesaiannya konsep

gelombang cahaya yang

terkait materi refleksi,

4.1.1 Menganalisis permasalahan nyata konsep

gelombang cahaya dengan cakupan materi

: refleksi, refraksi, difraksi, dispersi dan

polarisasi.

4.1.2 Menyelesaikan permasalahan yang

Page 96: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

83

Gelombang Cahaya

Interferensi Difraksi

KisiCelah

Tunggal

Dispersi Refleksi

Cermin datar, cekung dan

cembung

Polarisasi Refraksi

Lensa cekung dan cembung

refraksi, dispersi, difraksi,

dan polarisasi.

4.2 Merencanakan dan

melaksanakan percobaan

yang memanfaatkan sifat-

sifat gelombang cahaya

untuk mempermudah suatu

pekerjaan

berkaitan dengan gelombang cahaya.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Peta Konsep

D. METODE PEMBELAJARAN

- Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik

- Model Pembelajaran : Inkuiri terbimbing

- Metode : Praktikum, dan Diskusi Kelompok

E. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Virtual Laboratory Gelombang Cahaya

b. LKS

F. SUMBER BELAJAR

Kamajaya, Ketut dkk. 2016. FISIKA untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo.

Page 97: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

84

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1

No Tahapan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Guru Murid

1 Pendahuluan

(15 menit)

Apersepsi 1. Membuka kelas

dengan

mengucapkan

salam dan

memulai kelas.

2. Mengabsen siswa

yang hadir di

kelas.

3. Mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok dan

membagikan LKS.

4. Guru menjelaskan

langkah-langkah

kegiatan yang

akan dilakukan

siswa untuk

membantu

mencapai tujuan

pembelajaran.

5. Guru menanyakan

apa saja sifat-sfiat

gelombang

cahaya?

1. Menjawab salam

dan ketua kelas

memimpin

berdo’a.

2. Siswa

menyebutkan

kehadirannya.

3. Siswa

membentuk

sebuah

kelompok.

4. Menyimak

penjelasan yang

diberikan guru.

5. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

Motivasi 1. Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran yang

hendak dicapai dan

1. Menyimak tujuan

pembelajaran dan

merasa

termotivasi untuk

mulai belajar.

Page 98: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

85

memotivasi siswa.

2 Kegiatan Inti

(60 menit)

Merumuskan

masalah

1. Guru memberikan

permasalahan

beberapa keadaan

posisi benda di

depan cermin

cekung apabila

berada di ruang 1,

2, 3 dan 4.

Bagaimanakah

sifat bayangan

yang terjadi?

1. Siswa

memperhatikan.

Membuat

hipotesis

1. Guru membimbing

siswa untuk

membuat

hipotesis/dugaan

sementara

terhadap

permasalahan.

1. Siswa menulis

dugaan sementara

pada LKS.

Merancang

percobaan

1. Guru meminta

siswa menyiapkan

percobaan yang

akan dilakukan

yaitu dengan

menggunakan

virtual laboratory.

1. Siswa membuka

aplikasi virtual

laboratory untuk

melakukan

percobaan.

Melakukan

percobaan

1. Guru membimbing

siswa dalam

melakukan

percobaan.

1. Siswa melakukan

percobaan.

Mengumpulkan

dan analisis

data

1. Guru membimbing

siswa

menganalisis

1. Siswa

menganalisis

informasi yang

Page 99: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

86

fakta-fakta yang

ada.

2. Guru membimbing

siswa dalam

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan pada

LKS.

didapat dan

menjawab

pertanyaan pada

LKS.

2. Siswa berdiskusi

menjawab

pertanyaan di

LKS.

3 Kegiatan

penutup

(15 menit)

Penarikan

kesimpulan

1. Guru bersama

dengan siswa

membuat

kesimpulan yang

didapat dari

pelajaran hari ini.

1. Membuat

kesimpulan hasil

pembelajaran.

Evaluasi 1. Guru memberikan

soal evaluasi

terkait pemantulan

cahaya

2. Memberikan

penghargaan

kepada kelompok

terbaik

3. Memberitahu

materi yang akan

dipelajari pada

pertemuan

selanjutnya.

4. Mengakhiri

pembelajaran

dengan mengucap

hamdalah dan

salam.

1. Siswa

mengerjakan soal

2. Memberikan

applause kepada

kelompok

tersebut

3. Mempelajari

materi tersebut.

4. Mengucap

hamdalah dan

menjawab salam.

Page 100: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

87

H. PENILAIAN

No Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen Penialaian

1 Tes Tertulis Pilihan Ganda Soal Ulangan Harian

2 Penugasan Uraian/Pilihan ganda Soal evaluasi tiap sub-materi

3 Portofolio Laporan Eksperimen LKS

Tangerang Selatan, April 2018

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Ismaini, S.Pd Farahdillah Nursyifa

NIP. 1975050420110120001 NIM. 1112016300051

Page 101: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

88

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI (Sebelas)/Genap

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-2)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah proses pembelajaran, melalui pendekatan pembelajaran

saintifik siswa dapat mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang cahaya serta

menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi, serta mampu

membangun keterampilan prosedural dan mengaplikasikan konsep ke dalam

pemecahan masalah matematis dengan melalui proses diskusi, tanya jawab dan

ceramah dan mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.2 Mendeskripsikan gejala

dan ciri-ciri gelombang

cahaya serta menerapkan

konsep dan prinsip

gelombang cahaya dalam

teknologi

3.2.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang

cahaya

3.2.2 Memformulasikan dan memahami

gelombang cahaya

3.2.3 Menganalisis sifat-sifat cahaya

3.2.4 Menjelaskan peristiwa yang berkaitan

dengan ciri dan sifat cahaya seperti

difraksi, polarisasi dan dispersi cahaya

4.3 Menyajikan permasalahan

nyata dan usulan

penyelesaiannya konsep

gelombang cahaya yang

terkait materi refleksi,

4.1.3 Menganalisis permasalahan nyata konsep

gelombang cahaya dengan cakupan materi

: refleksi, refraksi, difraksi, dispersi dan

polarisasi.

4.1.4 Menyelesaikan permasalahan yang

Page 102: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

89

Gelombang Cahaya

Interferensi Difraksi

KisiCelah

Tunggal

Dispersi Refleksi

Cermin datar, cekung dan

cembung

Polarisasi Refraksi

Lensa cekung dan cembung

refraksi, dispersi, difraksi,

dan polarisasi.

4.4 Merencanakan dan

melaksanakan percobaan

yang memanfaatkan sifat-

sifat gelombang cahaya

untuk mempermudah suatu

pekerjaan

berkaitan dengan gelombang cahaya.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Peta Konsep

D. METODE PEMBELAJARAN

- Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik

- Model Pembelajaran : Inkuiri terbimbing

- Metode : Tanya Jawab, Praktikum, dan Diskusi

Kelompok

E. MEDIA PEMBELAJARAN

c. Virtual Laboratory Gelombang Cahaya

d. LKS

Page 103: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

90

F. SUMBER BELAJAR

Kamajaya, Ketut dkk. 2016. FISIKA untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-2

No Tahapan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Guru Murid

1 Pendahuluan

(15 menit)

Apersepsi 6. Membuka kelas

dengan

mengucapkan

salam dan

memulai kelas.

7. Mengabsen siswa

yang hadir di

kelas.

8. Guru menanyakan

materi

sebelumnya

mengenai sifat-

sifat gelombang

cahaya dan

pemantulan

cahaya

9. Menanyakan “Jika

kamu

memasukkan

sedotan ke dalam

gelas yang berisi

air, apa yang

kalian lihat dari

sisi? Mengapa

bisa demikian?

6. Menjawab salam

dan ketua kelas

memimpin

berdo’a.

7. Siswa

menyebutkan

kehadirannya.

8. Siswa menjawab

pertanyaan

dengan benar.

9. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

Page 104: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

91

Peristiwa apa

yang terjadi pada

kejadian

tersebut?”

Motivasi 2. Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran yang

hendak dicapai dan

memotivasi siswa.

2. Menyimak tujuan

pembelajaran dan

merasa

termotivasi untuk

mulai belajar.

2 Kegiatan Inti

(60 menit)

Penyajian

masalah

2. Guru memberikan

permasalahan

beberapa keadaan

posisi benda di

depan lensa

cekung dan

cembung apabila

berada di ruang 1,

2, dan 3.

Bagaimanakah

sifat bayangan

yang terjadi?

2. Siswa

memperhatikan.

Membuat

hipotesis

1. Guru membimbing

siswa untuk

membuat

hipotesis/dugaan

sementara terhadap

permasalahan.

2. Siswa menulis

dugaan

sementara pada

LKS.

Merancang

percobaan

2. Guru meminta

siswa menyiapkan

percobaan yang

akan dilakukan

yaitu dengan

2. Siswa membuka

aplikasi virtual

laboratory untuk

melakukan

percobaan.

Page 105: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

92

menggunakan

virtual laboratory.

Melakukan

percobaan

1. Guru membimbing

siswa dalam

melakukan

percobaan.

1. Siswa melakukan

percobaan.

Mengumpulkan

dan analisis

data

3. Guru

membimbing

siswa

menganalisis

fakta-fakta yang

ada.

4. Guru

membimbing

siswa dalam

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan pada

LKS.

1. Siswa

menganalisis

informasi yang

didapat dan

menjawab

pertanyaan pada

LKS.

2. Siswa berdiskusi

menjawab

pertanyaan di

LKS.

3 Kegiatan

penutup

(15 menit)

Penarikan

kesimpulan

2. Guru bersama

dengan siswa

membuat

kesimpulan yang

didapat dari

pelajaran hari ini.

2. Membuat

kesimpulan hasil

pembelajaran.

Evaluasi 5. Guru memberikan

soal evaluasi

terkait pembiasan

cahaya

6. Memberikan

penghargaan

kepada kelompok

terbaik

5. Siswa

mengerjakan soal

6. Memberikan

applause kepada

kelompok

tersebut

7. Mempelajari

materi tersebut.

Page 106: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

93

7. Memberitahu

materi yang akan

dipelajari pada

pertemuan

selanjutnya.

8. Mengakhiri

pembelajaran

dengan mengucap

hamdalah dan

salam.

8. Mengucap

hamdalah dan

menjawab salam.

H. PENILAIAN

No Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen Penialaian

1 Tes Tertulis Pilihan Ganda Soal Ulangan Harian

2 Penugasan Uraian/Pilihan ganda Soal evaluasi tiap sub-materi

3 portofolio Laporan Eksperimen LKS

Tangerang Selatan, April 2018

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Ismaini, S.Pd Farahdillah Nursyifa

NIP. 1975050420110120001 NIM. 1112016300051

Page 107: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI (Sebelas)/Genap

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-3)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah proses pembelajaran, melalui pendekatan pembelajaran

saintifik siswa dapat mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang cahaya serta

menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi, serta mampu

membangun keterampilan prosedural dan mengaplikasikan konsep ke dalam

pemecahan masalah matematis dengan melalui proses diskusi, tanya jawab dan

ceramah dan mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.3 Mendeskripsikan gejala

dan ciri-ciri gelombang

cahaya serta menerapkan

konsep dan prinsip

gelombang cahaya dalam

teknologi

3.3.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang

cahaya

3.3.2 Memformulasikan dan memahami

gelombang cahaya

3.3.3 Menganalisis sifat-sifat cahaya

3.3.4 Menjelaskan peristiwa yang berkaitan

dengan ciri dan sifat cahaya seperti

difraksi, polarisasi dan dispersi cahaya

4.5 Menyajikan permasalahan

nyata dan usulan

penyelesaiannya konsep

gelombang cahaya yang

terkait materi refleksi,

4.1.5 Menganalisis permasalahan nyata konsep

gelombang cahaya dengan cakupan materi

: refleksi, refraksi, difraksi, dispersi dan

polarisasi.

4.1.6 Menyelesaikan permasalahan yang

Page 108: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

95

Gelombang Cahaya

Interferensi Difraksi

KisiCelah

Tunggal

Dispersi Refleksi

Cermin datar, cekung dan

cembung

Polarisasi Refraksi

Lensa cekung dan cembung

refraksi, dispersi, difraksi,

dan polarisasi.

4.6 Merencanakan dan

melaksanakan percobaan

yang memanfaatkan sifat-

sifat gelombang cahaya

untuk mempermudah suatu

pekerjaan

berkaitan dengan gelombang cahaya.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Peta Konsep

D. METODE PEMBELAJARAN

- Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik

- Model Pembelajaran : Inkuiri terbimbing

- Metode : Tanya Jawab, Praktikum, dan Diskusi Kelompo

E. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Virtual Laboratory Gelombang Cahaya

b. LKS

Page 109: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

96

F. SUMBER BELAJAR

Kamajaya, Ketut dkk. 2016. FISIKA untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-3

No Tahapan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Guru Murid

1 Pendahuluan

(15 menit)

Apersepsi 10. Membuka kelas

dengan

mengucapkan

salam dan

memulai kelas.

11. Mengabsen siswa

yang hadir di

kelas.

12. Guru menanyakan

materi

sebelumnya

mengenai

pembiasan

cahaya.

13. Guru menanyakan

“Bagaimana

cahaya sinar

matahari bisa

masuk ke ruang

kelas?”

10. Menjawab salam

dan ketua kelas

memimpin

berdo’a.

11. Siswa

menyebutkan

kehadirannya.

12. Siswa menjawab

pertanyaan

dengan benar.

13. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

Motivasi 3. Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran yang

hendak dicapai dan

3. Menyimak tujuan

pembelajaran dan

merasa

termotivasi untuk

mulai belajar.

Page 110: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

97

memotivasi siswa.

2 Kegiatan Inti

(60 menit)

Merumuskan

masalah

3. Guru memberikan

permasalahan yang

berkaitan dengan

interferensi,

“bagaimana pola

interferensi yang

terbentuk pada

celah ganda, kisi

dan cincin

newton?

Bagaimana pola

difraksi pada celah

tunggal dan celah

ganda?

Bagaimana

aplikasi

interferensi dan

difraksi dalam

kehidupan sehari-

hari?”

3. Siswa

memperhatikan.

Membuat

hipotesis

3. Guru

membimbing

siswa untuk

membuat

hipotesis/dugaan

sementara

terhadap

permasalahan.

2. Siswa menulis

dugaan sementara

pada LKS.

Merancang

percobaan

3. Guru meminta

siswa menyiapkan

percobaan yang

akan dilakukan

3. Siswa membuka

aplikasi virtual

laboratory untuk

melakukan

Page 111: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

98

yaitu dengan

menggunakan

virtual laboratory.

percobaan.

Melakukan

percobaan

2. Guru

membimbing

siswa dalam

melakukan

percobaan.

2. Siswa melakukan

percobaan.

Mengumpulkan

dan analisis

data

5. Guru

membimbing

siswa

menganalisis

fakta-fakta yang

ada.

6. Guru

membimbing

siswa dalam

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan pada

LKS.

3. Siswa

menganalisis

informasi yang

didapat dan

menjawab

pertanyaan pada

LKS.

4. Siswa berdiskusi

menjawab

pertanyaan di

LKS.

3 Kegiatan

penutup

(15 menit)

Penarikan

kesimpulan

3. Guru bersama

dengan siswa

membuat

kesimpulan yang

didapat dari

pelajaran hari ini.

3. Membuat

kesimpulan hasil

pembelajaran.

Evaluasi 9. Guru memberikan

soal evaluasi

terkait disperse,

difraksi, inteferensi

dan polarisasi

cahaya

9. Siswa

mengerjakan soal

10. Memberikan

applause kepada

kelompok

tersebut

Page 112: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

99

10. Memberikan

penghargaan

kepada kelompok

terbaik

11. Memberitahu pada

pertemuan

selanjutnya akan di

adakan ulangan

harian tentang

materi gelombang

cahaya.

12. Mengakhiri

pembelajaran

dengan mengucap

hamdalah dan

salam.

11. Mempelajari

materi tersebut.

12. Mengucap

hamdalah dan

menjawab salam.

H. PENILAIAN

No Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen Penialaian

1 Tes tertulis Pilihan Ganda Soal Ulangan Harian

3 Penugasan Uraian/Pilihan ganda Soal evaluasi tiap sub-materi

4 Portofolio Laporan Eksperimen LKS

Tangerang Selatan, April 2018

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Ismaini, S.Pd Farahdillah Nursyifa

NIP. 1975050420110120001 NIM. 1112016300051

Page 113: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

100

LAMPIRAN A 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI (Sebelas)/Genap

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-1)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah proses pembelajaran, melalui pendekatan pembelajaran

saintifik siswa dapat mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang cahaya serta

menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi, serta mampu

membangun keterampilan prosedural dan mengaplikasikan konsep ke dalam

pemecahan masalah matematis dengan melalui proses diskusi, tanya jawab dan

ceramah dan mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.4 Mendeskripsikan gejala

dan ciri-ciri gelombang

cahaya serta menerapkan

konsep dan prinsip

gelombang cahaya dalam

teknologi

3.4.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang

cahaya

3.4.2 Memformulasikan dan memahami

gelombang cahaya

3.4.3 Menganalisis sifat-sifat cahaya

3.4.4 Menjelaskan peristiwa yang berkaitan

dengan ciri dan sifat cahaya seperti

difraksi, polarisasi dan dispersi cahaya

4.7 Menyajikan permasalahan

nyata dan usulan

penyelesaiannya konsep

4.1.7 Menganalisis permasalahan nyata konsep

gelombang cahaya dengan cakupan materi

: refleksi, refraksi, difraksi, dispersi dan

Page 114: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

101

Gelombang Cahaya

Interferensi Difraksi

KisiCelah

Tunggal

Dispersi Refleksi

Cermin datar, cekung dan

cembung

Polarisasi Refraksi

Lensa cekung dan cembung

gelombang cahaya yang

terkait materi refleksi,

refraksi, dispersi, difraksi,

dan polarisasi.

4.8 Merencanakan dan

melaksanakan percobaan

yang memanfaatkan sifat-

sifat gelombang cahaya

untuk mempermudah suatu

pekerjaan

polarisasi.

4.1.8 Menyelesaikan permasalahan yang

berkaitan dengan gelombang cahaya.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Peta Konsep

D. METODE PEMBELAJARAN

- Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik

- Model Pembelajaran : Konvensional

- Metode : Ceramah, dan Diskusi Kelompok

E. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Proyektor

a. LKS

b. Power Point Materi Gelombang Cahaya

Page 115: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

102

F. SUMBER BELAJAR

Kamajaya, Ketut dkk. 2016. FISIKA untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1

No Tahapan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Guru Murid

1 Pendahuluan

(15 menit)

Apersepsi 14. Membuka kelas

dengan

mengucapkan

salam dan memulai

kelas.

15. Mengabsen siswa

yang hadir di

kelas.

16. Mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok dan

membagikan LKS.

17. Menanyakan apa

saja sifat-sfiat

gelombang

cahaya?

14. Menjawab salam

dan ketua kelas

memimpin

berdo’a.

15. Siswa

menyebutkan

kehadirannya.

16. Siswa membentuk

sebuah kelompok.

17. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

Motivasi 4. Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran yang

hendak dicapai dan

memotivasi siswa.

4. Menyimak tujuan

pembelajaran dan

merasa

termotivasi untuk

mulai belajar.

2 Kegiatan Inti

(60 menit)

Eksplorasi 4. Guru memberikan

permasalahan

4. Siswa

mendiskusikan

Page 116: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

103

beberapa keadaan

posisi benda di

depan cermin

cekung apabila

berada di ruang 1,

2, 3 dan 4.

Bagaimanakah sifat

bayangan yang

terjadi?

permasalahan

dengan teman dan

menjawabnya.

Elaborasi 2. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang sifat-sifat

gelombang cahaya.

3. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang pemantulan

cahaya pada cermin

datar, cekung dan

cembung.

4. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang sinar-sinar

istimewa dan sifat-

sifat bayangan yang

terjadi pada cermin

cekung dan

cembung.

5. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang rumus

jarak, tinggi dan

perbesaran

bayangan.

4. Memahami

penjelasan

tentang sifat-sifat

gelombang

cahaya.

5. Memahami

penjelasan

tentang

pemantulan

cahaya pada

cermin datar,

cekung dan

cembung.

6. Memahami

penjelasan

tentang sinar-

sinar istimewa

dan sifat-sifat

bayangan yang

terjadi pada

cermin cekung

dan cembung.

7. Memahami

penjelasan

Page 117: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

104

6. Mengajak siswa

untuk mengerjakan

soal di lembar

diskusi.

tentang rumus

jarak, tinggi dan

perbesaran

bayangan.

8. Mengerjakan

soal-soal yang

diberikan.

Konfirmasi 4. Memberi

penjelasan dan

membimbing siswa

dalam

menyelesaikan soal.

4. Mencatat hal-hal

penting yang

disampaikan guru.

3 Kegiatan

penutup

(15 menit)

Penarikan

kesimpulan

4. Guru bersama

dengan siswa

membuat

kesimpulan yang

didapat dari

pelajaran hari ini.

4. Membuat

kesimpulan hasil

pembelajaran.

Evaluasi 13. Memberitahu

materi yang akan

dipelajari pada

pertemuan

selanjutnya dan

menutup pelajaran.

13. Mempelajari

materi tersebut.

Serta mengingat

materi yang telah

dipelajari.

H. PENILAIAN

No Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrument Penialaian

1 Tes tertulis Pilihan Ganda Soal Ulangan Harian

3 Penugasan Uraian/Pilihan ganda Soal evaluasi tiap sub-materi

4 Portofolio Lembar Hasil Diskusi LKS

Page 118: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

105

Tangerang Selatan, April 2018

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Ismaini, S.Pd Farahdillah Nursyifa

NIP. 1975050420110120001 NIM. 1112016300051

Page 119: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

106

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI (Sebelas)/Genap

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-2)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah proses pembelajaran, melalui pendekatan pembelajaran

saintifik siswa dapat mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang cahaya serta

menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi, serta mampu

membangun keterampilan prosedural dan mengaplikasikan konsep ke dalam

pemecahan masalah matematis dengan melalui proses diskusi, tanya jawab dan

ceramah dan mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.5 Mendeskripsikan gejala

dan ciri-ciri gelombang

cahaya serta menerapkan

konsep dan prinsip

gelombang cahaya dalam

teknologi

3.5.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang

cahaya

3.5.2 Memformulasikan dan memahami

gelombang cahaya

3.5.3 Menganalisis sifat-sifat cahaya

3.5.4 Menjelaskan peristiwa yang berkaitan

dengan ciri dan sifat cahaya seperti

difraksi, polarisasi dan dispersi cahaya

4.9 Menyajikan permasalahan

nyata dan usulan

penyelesaiannya konsep

gelombang cahaya yang

terkait materi refleksi,

4.1.9 Menganalisis permasalahan nyata konsep

gelombang cahaya dengan cakupan materi

: refleksi, refraksi, difraksi, dispersi dan

polarisasi.

4.1.10 Menyelesaikan permasalahan yang

Page 120: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

107

Gelombang Cahaya

Interferensi Difraksi

KisiCelah

Tunggal

Dispersi Refleksi

Cermin datar, cekung dan

cembung

Polarisasi Refraksi

Lensa cekung dan cembung

refraksi, dispersi, difraksi,

dan polarisasi.

4.10 Merencanakan dan

melaksanakan percobaan

yang memanfaatkan sifat-

sifat gelombang cahaya

untuk mempermudah suatu

pekerjaan

berkaitan dengan gelombang cahaya.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Peta Konsep

D. METODE PEMBELAJARAN

- Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik

- Model Pembelajaran : Konvensional

- Metode : Ceramah, dan Diskusi Kelompok

E. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Proyektor

b. LKS

c. Power Point Materi Gelombang Cahaya

Page 121: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

108

F. SUMBER BELAJAR

Kamajaya, Ketut dkk. 2016. FISIKA untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-2

No Tahapan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Guru Murid

1 Pendahuluan

(15 menit)

Apersepsi 18. Membuka kelas

dengan

mengucapkan

salam dan

memulai kelas.

19. Mengabsen siswa

yang hadir di

kelas.

20. Guru mengulang

pelajaran minggu

lalu.

21. Menanyakan “Jika

kamu

memasukkan

sedotan ke dalam

gelas yang berisi

air, apa yang

kalian lihat dari

sisi? Mengapa bisa

demikian?

Peristiwa apa yang

terjadi pada

kejadian tersebut?”

18. Menjawab salam

dan ketua kelas

memimpin

berdo’a.

19. Siswa

menyebutkan

kehadirannya.

20. Siswa mengingat-

ingat pelajaran

sifat-sifat

gelombang

cahaya dan

tentang

pemantulan

cahaya.

21. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

Motivasi 5. Guru

menyampaikan

5. Menyimak tujuan

pembelajaran dan

Page 122: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

109

tujuan

pembelajaran yang

hendak dicapai dan

memotivasi siswa.

merasa

termotivasi untuk

mulai belajar.

2 Kegiatan Inti

(60 menit)

Eksplorasi 5. Guru memberikan

permasalahan

beberapa keadaan

posisi benda di

depan lensa cekung

dan cembung

apabila berada di

ruang 1, 2, dan 3.

Bagaimanakah sifat

bayangan yang

terjadi?

5. Siswa

mendiskusikan

permasalahan

dengan teman dan

menjawabnya.

Elaborasi 7. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang hukum

pembiasan.

8. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang pembiasan

cahaya pada lensa

cekung dan

cembung.

9. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang sinar-sinar

istimewa dan sifat

bayangan yang

terjadi pada lensa

cekung dan

cembung.

9. Memahami

penjelasan tentang

hukum

pembiasan.

10. Memahami

penjelasan tentang

pembiasan cahaya

pada lensa cekung

dan cembung.

11. Memahami

penjelasan tentang

sinar-sinar

istimewa dan sifat

bayangan yang

terjadi pada lensa

cekung dan

cembung.

12. Memahami

Page 123: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

110

10. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang rumus

kekuatan lensa.

11. Mengajak siswa

untuk mengerjakan

soal di lembar

diskusi.

penjelasan tentang

rumus kekuatan

lensa.

13. Mengerjakan

soal-soal yang

diberikan.

Konfirmasi 5. Memberi

penjelasan dan

membimbing siswa

dalam

menyelesaikan

soal.

5. Mencatat hal-hal

penting yang

disampaikan guru.

3 Kegiatan

penutup

(15 menit)

Penarikan

kesimpulan

5. Guru bersama

dengan siswa

membuat

kesimpulan yang

didapat dari

pelajaran hari ini.

5. Membuat

kesimpulan hasil

pembelajaran.

Evaluasi 14. Memberitahu

materi yang akan

dipelajari pada

pertemuan

selanjutnya dan

menutup pelajaran.

14. Mempelajari

materi tersebut.

Serta mengingat

materi yang telah

dipelajari.

H. PENILAIAN

No Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen Penialaian

1 Tes Tertulis Pilihan Ganda Soal Ulangan Harian

3 Penugasan Uraian/Pilihan ganda Soal evaluasi tiap sub-materi

4 Portofolio Lembar Hasil Diskusi LKS

Page 124: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

111

Tangerang Selatan, April 2018

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Ismaini, S.Pd Farahdillah Nursyifa

NIP. 1975050420110120001 NIM. 1112016300051

Page 125: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

112

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI (Sebelas)/Genap

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (Pertemuan ke-3)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah proses pembelajaran, melalui pendekatan pembelajaran

saintifik siswa dapat mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang cahaya serta

menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi, serta mampu

membangun keterampilan prosedural dan mengaplikasikan konsep ke dalam

pemecahan masalah matematis dengan melalui proses diskusi, tanya jawab dan

ceramah dan mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.6 Mendeskripsikan gejala

dan ciri-ciri gelombang

cahaya serta menerapkan

konsep dan prinsip

gelombang cahaya dalam

teknologi

3.6.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang

cahaya

3.6.2 Memformulasikan dan memahami

gelombang cahaya

3.6.3 Menganalisis sifat-sifat cahaya

3.6.4 Menjelaskan peristiwa yang berkaitan

dengan ciri dan sifat cahaya seperti

difraksi, polarisasi dan dispersi cahaya

4.11 Menyajikan

permasalahan nyata dan

usulan penyelesaiannya

konsep gelombang cahaya

yang terkait materi refleksi,

4.1.11 Menganalisis permasalahan nyata konsep

gelombang cahaya dengan cakupan materi

: refleksi, refraksi, difraksi, dispersi dan

polarisasi.

4.1.12 Menyelesaikan permasalahan yang

Page 126: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

113

refraksi, dispersi, difraksi,

dan polarisasi.

4.12 Merencanakan dan

melaksanakan percobaan

yang memanfaatkan sifat-

sifat gelombang cahaya

untuk mempermudah suatu

pekerjaan

berkaitan dengan gelombang cahaya.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Peta Konsep

D. METODE PEMBELAJARAN

- Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik

- Model Pembelajaran : Konvensional

- Metode : Ceramah, dan Diskusi Kelompok

E. MEDIA PEMBELAJARAN

a. Proyektor

b. LKS

c. Power Point Materi Gelombang Cahaya

Gelombang Cahaya

Interferensi Difraksi

KisiCelah

Tunggal

Dispersi Refleksi

Cermin datar, cekung dan cembung

Polarisasi Refraksi

Lensa cekung dan cembung

Page 127: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

114

F. SUMBER BELAJAR

Kamajaya, Ketut dkk. 2016. FISIKA untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-3

No Tahapan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Guru Murid

1 Pendahuluan

(15 menit)

Apersepsi 22. Membuka kelas

dengan

mengucapkan

salam dan

memulai kelas.

23. Mengabsen siswa

yang hadir di

kelas.

24. Guru mengulang

pelajaran minggu

lalu.

25. Menanyakan

“Bagaimana

cahaya sinar

matahari bisa

masuk ke ruang

kelas?”

22. Menjawab salam

dan ketua kelas

memimpin

berdo’a.

23. Siswa

menyebutkan

kehadirannya.

24. Siswa mengingat-

ingat pelajaran

tentang

pembiasan

cahaya.

25. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

Motivasi 6. Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran yang

hendak dicapai dan

memotivasi siswa.

6. Menyimak tujuan

pembelajaran dan

merasa

termotivasi untuk

mulai belajar.

2 Kegiatan Inti

(60 menit)

Eksplorasi 6. Guru memberikan

permasalahan yang

6. Siswa

mendiskusikan

Page 128: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

115

berkaitan dengan

interferensi,

“bagaimana pola

interferensi yang

terbentuk pada

celah ganda, kisi

dan cincin newton?

Bagaimana pola

difraksi pada celah

tunggal dan celah

ganda? Bagaimana

aplikasi interferensi

dan difraksi dalam

kehidupan sehari-

hari?”

permasalahan

dengan teman dan

menjawabnya.

Elaborasi 12. Melalui ceramah

menjelaskan

tentang dispersi,

difraksi,

interferensi dan

polarisasi cahaya.

13. Mengajak siswa

untuk mengerjakan

soal di lembar

diskusi.

14. Memahami

penjelasan tentang

dispersi, difraksi,

interferensi dan

polarisasi cahaya.

15. Mengerjakan

soal-soal yang

diberikan.

Konfirmasi 6. Memberi

penjelasan dan

membimbing siswa

dalam

menyelesaikan

soal.

6. Mencatat hal-hal

penting yang

disampaikan guru.

3 Kegiatan

penutup

Penarikan

kesimpulan

6. Guru bersama

dengan siswa

6. Membuat

kesimpulan hasil

Page 129: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

116

(15 menit) membuat

kesimpulan yang

didapat dari

pelajaran hari ini.

pembelajaran.

Evaluasi 15. Memberitahu pada

pertemuan

selanjutnya akan di

adakan ulangan

harian tentang

materi gelombang

cahaya dan

menutup pelajaran.

15. Mempelajari

materi tersebut.

Serta mengingat

materi yang telah

dipelajari.

H. PENILAIAN

No Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen Penialaian

1 Tes Tetulis Pilihan Ganda Soal Ulangan Harian

3 Penugasan Uraian/Pilihan ganda Soal evaluasi tiap sub-materi

4 Portofolio Lembar Hasil Diskusi LKS

Tangerang Selatan, April 2018

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Ismaini, S.Pd Farahdillah Nursyifa

NIP. 1975050420110120001 NIM. 1112016300051

Page 130: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

117

LAMPIRAN A 3

LKS

(LEMBAR KERJA SISWA)

“Pemantulan Pada Cermin Cekung dan Cembung”

Mata Pelajaran :

Kelas :

Semester :

Nama Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

A. Tujuan Praktikum

1) Peserta didik mampu menentukan jarak bayangan yang dibentuk pada

cermin cekung dan cembung

2) Peserta didik mampu menentukan sifat-sifat bayangan yang dibentuk pada

cermin cekung dan cembung

3) Peserta didik mampu mengidentifikasi sinar-sinar istimewa pada cermin

cekung dan cembung

B. Petunjuk Praktikum

4) Baca dan pahami materi Pemantulan pada cermin cekung dan cembung

dengan mempelajari Dasar Teori terlebih dahulu

1) Siapkan Aplikasi V-Lab Gelombang Cahaya

2) Pelajari fitur informasi sebelum bereksperimen dengan aplikasi mobile V-

Lab tersebut

3) Klik fitur performa dan lakukan eksperimen menggunakan aplikasi

tersebut

Page 131: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

118

4) Catatlah hasil pengamatan yang dilakukan di lembar kerja praktikum

yang telah disediakan

5) Apabila sudah selesai, klik exit aplikasi mobile V-Lab tersebut

C. Data Praktikum

Catatlah hasil pengamatan di bawah ini !

a. Cermin Cekung

Jarak

Benda

Jarak

Bayangan

Pembentukan Bayangan

Sifat Posisi Bentuk

Maya Nyata Tegak Terbalik Diperkecil Diperbesar Sama

Besar

50 cm

100 cm

150 cm

200 cm

250 cm

300 cm

b. Cermin Cembung

Jarak

Benda

Jarak

Bayangan

Pembentukan Bayangan

Sifat Posisi Bentuk

Maya Nyata Tegak Terbalik Diperkecil Diperbesar Sama

Besar

50 cm

100 cm

150 cm

Page 132: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

119

200 cm

250 cm

300 cm

D. Kesimpulan

Page 133: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

120

LKS

(LEMBAR KERJA SISWA)

“Pembiasan Pada Lensa”

Mata Pelajaran :

Kelas :

Semester :

Nama Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

A. Tujuan Praktikum

1) Peserta didik mampu menentukan jarak bayangan yang dibentuk pada

lensa

2) Peserta didik mampu menentukan sifat-sifat bayangan yang dibentuk pada

lensa

3) Peserta didik mampu mengidentifikasi sinar-sinar istimewa pada lensa

B. Petunjuk Praktikum

1) Baca dan pahami materi Pembiasan pada lensa dengan mempelajari Dasar

Teori terlebih dahulu

2) Siapkan Aplikasi V-Lab Gelombang Cahaya

3) Pelajari fitur informasi sebelum bereksperimen dengan aplikasi mobile V-

Lab tersebut

4) Klik fitur performa dan lakukan eksperimen menggunakan aplikasi

tersebut

5) Catatlah hasil pengamatan yang dilakukan di lembar kerja praktikum yang

telah disediakan

Page 134: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

121

6) Apabila sudah selesai, klik exit aplikasi mobile V-Lab tersebut

C. Data Praktikum

Catatlah hasil pengamatan di bawah ini !

c. Lensa Cekung

Jarak

Benda

Jarak

Bayangan

Pembentukan Bayangan

Sifat Posisi Bentuk

Maya Nyata Tegak Terbalik Diperkecil Diperbesar Sama

Besar

50 cm

100 cm

150 cm

200 cm

250 cm

300 cm

d. Lensa Cembung

Jarak

Benda

Jarak

Bayangan

Pembentukan Bayangan

Sifat Posisi Bentuk

Maya Nyata Tegak Terbalik Diperkecil Diperbesar Sama

Besar

50 cm

100 cm

150 cm

200 cm

Page 135: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

122

250 cm

300 cm

D. Kesimpulan

Page 136: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

123

LAMPIRAN 1 D

Tampilan Virtual Laboratory

Page 137: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

124

Page 138: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

125

Page 139: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

126

Nama aplikasi : Fisika SMA : Getaran dan Gelombang

Ditawarkan oleh : Simply-Interactive

Dirilis tanggal : 24 Oktober 2017

Nama Aplikasi : V-Lab Lensa Tipis

Ditawarkan oleh : BPMPK Kemendikbud

Dirilis tanggal : -

Page 140: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

127

Guruh Sukarno Putra, http://laboratoriumvirtualfisika.blogspot.com/ , 4 juni 2017

Page 141: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

128

LAMPIRAN B

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

3. Instrumen Valid

4. Instrumen Nontest (Angket)

5. Lembar Uji Validasi Instrumen Nontes

6. Lembar Validasi Ahli Media

7. Lembar Uji Validasi Ahli Materi

8. Rekap Hasil Wawancara

9. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Test

Page 142: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

129

LAMPIRAN B 1

Kisi-kisi Instrumen Test

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan

optika dalam produk teknologi sehari-hari

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya seperti difraksi cahaya,

polarisasi cahaya, dan dispersi cahaya serta hubungannya

dengan cermin dan lensa

Kelas : XI (sebelas)

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

A. Kisi-kisi Instrumen Tes

No Indikator Aspek Kognitif

Jumlah C1 C2 C3 C4

1 Melakukan pengamatan tentang

perambatan cahaya untuk

mengetahui sifat-sifat cahaya

2,3 1,4 4

2 Menyelidiki hukum pemantulan

cahaya 5,6,7 3

3 Mendeskripsikan sifat dan

pembentukan bayangan pada cermin

datar

8 9,10 3

4 Mendeskripsikan sifat dan

pembentukan bayangan pada cermin

cekung

11,12 14,16 13,15 6

5 Mendeskripsikan sifat dan

pembentukan bayangan pada cermin

cembung

17,18 19,20 21,22 6

6 Menyelidiki hukum pembiasan

cahaya

23,24,

25,26 27,28 6

7 Mendeskripsikan sifat dan

pembentukan bayangan pada lensa

cekung dan cembung

29,30,33 31,32 5

8 Menjelaskan peristiwa yang 34,35 38,40 36,37, 7

Page 143: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

130

berkaitan dengan sifat cahaya seperti

dispersi, interferensi, difraksi dan

polarisasi cahaya

39

Total 5 17 11 7 40

Presentase 12,5% 42,5% 27,5% 17,5% 100%

Page 144: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

131

LAMPIRAN B 2

INSTRUMEN TES UJI COBA PENELITIAN

Satuan pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-

hari

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya seperti difraksi cahaya, polarisasi cahaya, dan dispersi cahaya serta

hubungannya dengan cermin dan lensa

Kelas : XI (sebelas)

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Jumlah Soal : 40 soal

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Soal Jawaban Tingkat

Kognitif

Melakukan

pengamatan

tentang

perambatan

cahaya untuk

Menjelaskan

pengertian cahaya

1. Cahaya merupakan salah satu bentuk

gelombang elektromagnetik karena ….

a. amplitudonya tetap pada setiap titik

b. arah rambatnya sejajar dengan arah

getarnya

Cahaya merupakan gelombang

elektromagnetik karena dalam proses

perambatannya tidak memerlukan

medium.

Jawaban : E

C2

Page 145: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

132

mengetahui sifat-

sifat cahaya

c. arah getarnya tegak lurus dengan arah

rambatnya

d. dalam proses perambatannya

memerlukan medium

e. dalam proses perambatannya tidak

memerlukan medium

Mengetahui besar

cepat rambat

cahaya menurut

James Clerk

Maxwell

2. Menurut James Clerk Maxwell nilai cepat

rambat cahaya sama dengan cepat rambat

gelombang elektromagnetik, yaitu ….

a. 3 × 108 ms¯¹ d. 6 × 108 ms¯¹

b. 4 × 108 ms¯¹ e. 7 × 108 ms¯¹

c. 5 × 108 ms¯¹

Menurut seorang ahli Fisika

berkebangsaan Skotlandia James

Clerk Maxwell (1831-1879), nilai

cepat rambat cahaya sama dengan

cepat rambat gelombang

elektromagnetik, yaitu 3 × 108 ms¯¹.

Jawaban : A

C1

Menyebutkan

sifat-sifat cahaya

3. Perhatikan beberapa pernyataan mengenai

karakteristik cahaya berikut ini :

1) memiliki kecepatan 3 × 108 m/s pada

ruang hampa

2) cahaya tidak dapat merambat di ruang

hampa

karakteristik cahaya yaitu :

1. cahaya merupakan gelombang

elektromagnetik

2. memiliki kecepatan 3 × 108 m/s

pada ruang hampa

C1

Page 146: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

133

3) dapat dipantulkan dan dibiaskan

4) merupakan gelombang mekanik

Pernyataan yang dianggap benar

ditunjukkan oleh nomor ….

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 1 dan 3 e. 3 dan 4

c. 1 dan 4

3. cahaya dapat merambat lurus

4. cahaya dapat menembus benda

bening

5. cahaya dapat merambat di ruang

hampa

6. cahaya dapat dipantulkam,

dibiaskan, difraksi, interferensi

dan polarisasi.

Jawaban : B

Menyimpulkan

salah satu sifat

cahaya

4. Berikut ini beberapa fenomena alam yang

berhubungan dengan cahaya :

1) seberkas cahaya dari lubang kecil

masuk ke dalam kamarmu yang gelap

2) terjadinya bayang-bayang di belakang

benda tidak tembus bayang

3) terjadinya bayangan hitam pada saat

gerhana matahari

Berdasarkan fenomena alam di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa cahaya ….

Dari fenomena yang ada di soal,

dapat disimpulkan bahwa cahaya

dapat merambat lurus.

Jawaban : D

C2

Page 147: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

134

a. mengalami pengantulan teratur

b. dapat dibelokkan

c. dapat dibiaskan

d. merambat lurus

e. dapat diuraikan

Menyelidiki

hukum

pemantulan

cahaya

Menyebutkan

syarat-syarat

hukum Snellius

pada pemantulan

cahaya

5. Perhatikan pernyataan berikut!

1) sinar datang, sinar pantul, dan garis

normal berpotongan pada satu titik dan

terletak pada satu bidang datar

2) sinar datang, sinar pantul, dan garis

normal berada pada satu bidang datar

dengan arah berlawanan

3) besar sudut datang (i) lebih besar atau

lebih kecil dari sudut pantul (r)

bergantung pada medium pantulnya

4) besar sudut datang (i) sama dengan sudut

pantul (r)

Pernyataan yang merupakan hukum Snellius

untuk pemantulan ialah ….

Hukum Snellius pada pemantulan

cahaya menyatakan bahwa :

1. sinar datang, sinar pantul, dan

garis normal berpotongan pada

satu titik dan terletak pada satu

bidang datar

2. besar sudut datang (i) sama

dengan sudut pantul (r)

Jawaban : D

C2

Page 148: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

135

a. 1 dan 2 d. 1 dan 4

b. 1 dan 3 e. 2 dan 4

c. 2 dan 3

Menyebutkan

syarat-syarat pada

pemantulan

sempurna

6. Berikut ini adalah syarat terjadinya

pemantulan sempurna;

1. sinar harus datang dari zat optik rapat

ke zat optik renggang

2. sinar harus datang dari zat optik

renggang ke zat optik rapat

3. sudut datang lebih besar dari pada sudut

kritis

4. sudut datang sama dengan sudut kritis

Dari pernyataan diatas yang termasuk

syarat terjadinya pemantulan sempurna

ialah ….

a. 1 dan 3 d. 1, 2 dan 3

b. 1 dan 2 e. 1, 2, 3 dan 4

c. 1 dan 4

Syarat-syarat terjadinya pemantulan

sempurna, yaitu :

1. Sinar harus datang dari medium

lebih rapat ke medium yang lebih

renggang.

2. Sudut datang lebih besar dari

pada sudut kritis.

Jawaban : A

C2

Memahami 7. Perhatikan pernyataan berikut ini! Contoh peristiwa pemantulan C2

Page 149: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

136

contoh peristiwa

pemantulan

sempurna pada

kehidupan sehari-

hari

1. dasar kolam terlihat lebih dangkal bila

dilihat dari atas

2. intan dan berlian tampak berkilauan

3. ketika sedotan ditempatkan dalam

segelas air dan dilihat dari samping

tampaknya seperti patah

4. pada siang hari yang sangat panas,

jalan-jalan beraspal kelihatan berair

Dari pernyataan di atas yang termasuk

contoh peristiwa pemantulan sempurna

ialah ….

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 1 dan 3 e. 3 dan 4

c. 2 dan 3

sempurna pada kehidupan sehari-hari

yaitu :

1. pada siang hari yang sangat

panas, jalan-jalan beraspal

kelihatan berair

2. intan dan berlian tampak

berkilauan

3. teropong prisma

4. periskop prisma

5. Serat optik

Jawaban : D

Mendeskripsikan

sifat dan

pembentukan

bayangan pada

Menyebutkan

sifat-sifat

pembentukan

bayangan pada

8. Pernyataan-pernyataan berikut adalah sifat

pembentukan bayangan

1) bayangan yang dihasilkan bersifat

nyata.

Sifat-sifat pembentukan bayangan

pada cermin datar, yaitu :

1) bayangan yang dihasilkan bersifat

maya

C1

Page 150: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

137

cermin datar. cermin datar. 2) bayangan yang dihasilkan bersifat

maya.

3) ukuran bayangan sama dengan ukuran

benda.

4) tinggi benda sama dengan tinggi

bayangan.

5) jarak bayangan ke cermin sama dengan

jarak benda ke cermin.

Yang merupakan sifat pembentukan

bayangan pada cermin datar adalah nomor

….

a. 1), 2), 3), dan 4)

b. 2), 3), 4), dan 5)

c. 1), 3), dan 4)

d. 2), 3), dan 5)

e. Semua benar

2) ukuran bayangan sama dengan

ukuran benda

3) tinggi benda sama dengan tinggi

bayangan

4) jarak bayangan ke cermin sama

dengan jarak benda ke cermin

Jawaban : B

Page 151: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

138

Memahami

pembentukan

bayangan pada

cermin datar.

9. Perhatikan gambar di bawah ini, bayangan

yang terbentuk oleh cermin datar ialah ….

a. nyata, terbalik, sama besar

b. maya, terbalik, diperbesar

c. nyata, tegak, diperbesar

d. maya, tegak, sama besar

e. maya, tegak, diperkecil

Sifat bayangan cermin datar yang

terbentuk pada gambar adalah maya,

tegak dan sama besar.

Jawaban : D

C2

Menghitung

tinggi minimum

pada cermin

datar.

10. Seorang anak dengan tinggi badan 150 cm

berdiri didepan sebuah cermin datar

vertikal. Maka jarak minimum cermin yang

dibutuhkan agar anak tersebut dapat

melihat seluruh badannya sebesar ….

a. 50 cm d. 75 cm

b. 60 cm e. 100 cm

Dik : 𝐻 = 150 𝑐𝑚

Dit : 𝐿𝑚𝑖𝑛 ?

Jawab :

𝐿𝑚𝑖𝑛 =1

2 𝐻

𝐿𝑚𝑖𝑛 =1

2 150

C2

Page 152: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

139

c. 70 cm 𝐿𝑚𝑖𝑛 = 75 𝑐𝑚

Jawaban : D

Mendeskripsikan

sifat dan

pembentukan

bayangan pada

cermin cekung.

Mengidentifikasik

an sifat

pemantulan

cahaya pada

cermin cekung

11. Cermin cekung bersifat konvergen artinya

….

a. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dipantulkan seolah-olah

berasal dari titik fokus

b. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dipantulkan menuju

pusat kelengkungan cermin

c. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dipantulkan menuju titik

fokus

d. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dipantulkan kesegala

arah

e. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dibiaskan seolah-olah

dari titik fokus aktif

Cermin cekung bersifat konvergen

artinya berkas sinar sejajar yang

datang pada cermin cekung

dipantulkan menuju titik fokus.

Jawaban : C

C1

Page 153: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

140

Menyebutkan

sinar-sinar

istimewa pada

cermin cekung

12. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut

ini!

1) sinar datang sejajar dengan sumbu

utama dipantulkan melalui titik fokus

2) sinar yang datang sejajar dengan sumbu

utama dipantulkan seolah-olah berasal

dari titik fokus

3) sinar datang melalui titik fokus

dipantulkan sejajar dengan sumbu utama

4) sinar yang menuju titik pusat

kelengkungan cermin dipantulkan

seolah-olah berasal dari titik pusat

kelengkungan tersebut

5) sinar datang melalui pusat kelengkungan

akan dipantulkan kembali melalui titik

pusat kelengkungan cermin

Pernyataan yang sesuai pada sinar-sinar

istimewa pada cermin cekung ialah ….

a. 1, 3, dan 5 d. 2, 3, dan 4

Sinar-sinar istimewa pada cermin

cekung, yaitu :

1) sinar datang sejajar dengan

sumbu utama dipantulkan melalui

titik fokus

2) sinar datang melalui titik fokus

dipantulkan sejajar dengan sumbu

utama

3) sinar datang melalui pusat

kelengkungan akan dipantulkan

kembali melalui titik pusat

kelengkungan cermin

Jawaban : A

C1

Page 154: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

141

b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5

c. 1, 2 dan 3

Menggambarkan

proses

pembentukan dan

sifat bayangan

pada cermin

cekung

13. Sebuah benda diletakkan pada ruang I

seperti gambar berikut:

III II I IV

Bayangan yang terbentuk ialah ….

a. maya, terbalik, diperbesar

b. nyata, terbalik, diperkecil

c. maya, tegak, diperbesar

d. nyata, tegak, diperkecil

e. maya, tegak, sama besar

Sifat bayangan pada cermin cekung

apabila benda di ruang I, yaitu :

maya, tegak dan di perbesar dan

bayangan berada di ruang IV.

Jawaban : C

C3

Menjelaskan

pengertian dari

bayangan maya

14. Pernyataan berikut yang sesuai dengan

bayangan maya ialah ….

a. bayangan yang dapat ditangkap oleh

layar atau bayangan yang terjadi karena

Bayangan maya merupakan

bayangan yang dapat dilihat

langsung oleh mata, tetapi tidak

dapat ditangkap oleh layar dan

C2

Page 155: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

142

perpotongan sinar pantul

b. bayangan yang tidak dapat ditangkap

oleh layar atau bayangan yang terjadi

karena perpotongan perpanjangan sinar

pantul

c. bayangan yang dapat dilihat langsung

oleh mata atau bayangan yang terjadi

karena perpotongan sinar pantul

d. bayangan yang tidak dapat dilihat

langsung oleh mata atau bayangan yang

terjadi karena perpotongan perpanjangan

sinar pantul

e. bayangan yang tidak dapat dilihat

langsung oleh mata tetapi dapat

ditangkap oleh layar

bayangan yang terjadi karena

perpotongan perpanjangan sinar

pantul.

Jawaban : B

Menghitung

besarnya jarak

dan sifat

bayangan yang

15. Sebuah benda berjarak 8 cm di depan

sebuah cermin cekung. Jika panjang jari-jari

kelengkungan cermin cekung 12, maka

jarak dan sifat bayangan yang terjadi ialah

Dik : 𝑠 = 8 𝑐𝑚

𝑅 = 12 𝑐𝑚

Dit : 𝑠′𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 ?

C3

Page 156: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

143

terjadi

….

a. 24 cm, nyata dan terbalik

b. 24 cm, maya dan terbalik

c. 24 cm, nyata dan tegak

d. 12 cm, maya dan tegak

e. 12 cm, nyata dan terbalik

Jawab :

✓ Mencari jarak fokus

𝑓 = 𝑅

2=

12

2= 6 𝑐𝑚

✓ Mencari jarak bayangan

1

𝑠′=

1

𝑓−

1

𝑠

1

𝑠′=

1

6−

1

8

1

𝑠′=

4 − 3

24

1

𝑠′=

1

24

𝑠′ = 24 𝑐𝑚

Sifat bayangan : nyata, terbalik

Jawaban : A

Menjelaskan

prinsip reflektor

16. Reflektor lampu sorot mobil menggunakan

cermin cekung, karena ….

Pada cermin cekung, sinar datang

yang melalui titik fokus (F)

C2

Page 157: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

144

lampu sorot mobil

menggunakan

cermin cekung

a. Cermin cekung dapat menghasilkan

sinar pantul yang sejajar

b. Cermin cekung dapat menghasilkan

sinar pantul yang baur

c. Cermin cekung dapat menghasilkan

sinar pantul yang menyebar

d. Cermin cekung dapat menyerap sinar

pantul yang sejajar

e. Cermin cekung dapat menyerap sinar

pantul yang baur

dipantulkan sejajar sumbu utama.

Sifat ini dimanfaatkan untuk

reflektor lampur sorot mobil. Jika

bola lampu diletakkan titik fokus

cermin cekung, sinar dari bola lampu

akan dipantulkan sebagai sinar-sinar

yang sejajar, sehingga menghasilkan

cahaya yang terang dan mampu

menyorot jauh.

Page 158: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

145

Jawaban : A

Mendeskripsikan

sifat dan

pembentukan

bayangan pada

cermin cembung.

Menyimpulkan

pembentukan

bayangan pada

cermin cembung

dan sifat

bayangan yang

dibentuknya

17. Pernyataan untuk di bawah ini:

1) berkas sinar yang sejajar sumbu utama

dipantulkan seolah-olah berasal dari titk

fokus

2) memantulkan sinar-sinar sejajar menuju

titik fokusnya

3) bersifat mengumpulkan cahaya atau

disebut konvergen

4) bersifat menyebarkan cahaya atau

divergen

Maka pernyataan yang benar tentang sifat

dari cermin cembung ialah ….

a. 1 dan 3 d. 2 dan 3

b. 1 dan 4 e. 2 dan 4

c. 1 dan 2

Sifat-sifat cermin cembung adalah :

1) berkas sinar yang sejajar sumbu

utama dipantulkan seolah-olah

berasal dari titk fokus

2) bersifat menyebarkan cahaya atau

divergen

Jawaban : B

C2

Memahami sifat

bayangan pada

18. Sifat bayangan yang terjadi pada cermin

cembung ialah ….

a. maya, tegak, dan diperkecil

Sifat bayangan yang terjadi pada

cermin cembung adalah maya, tegak,

C2

Page 159: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

146

cermin cembung b. maya, tegak dan diperbesar

c. maya, terbalik dan diperkecil

d. nyata, tegak dan diperbesar

e. nyata, terbalik dan diperkecil

dan diperkecil.

Jawaban : A

Menentukan

besarnya jarak

fokus pada

cermin cembung

19. Sebuah cermin cembung ditempatkan di

tikungan jalan. Ketika terdapat benda yang

jaraknya 2 𝑚 dari cermin, bayangan yang

terbentuk 1/16 𝑘𝑎𝑙𝑖 tinggi benda. Jarak

fokus cermin sebesar ….

a. 2/15 𝑚 d. 15/2 𝑚

b. 2/17 𝑚 e. 17/2 𝑚

c. 5/8 𝑚

Dik : 𝑠 = 2 𝑚

𝑀 =1

16 𝑘𝑎𝑙𝑖

Dit : 𝑓 ?

Jawab :

𝑀 = 𝑠′

𝑠

𝑠′ = 𝑀 × 𝑠 =1

16 × 2 =

2

16

= −1

8 𝑚 (𝑚𝑎𝑦𝑎)

1

𝑓=

1

𝑠+

1

𝑠′

1

𝑓=

1

2+

1

−18

C3

Page 160: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

147

1

𝑓=

1

2−

8

1

1

𝑓=

1

2−

16

2= −

15

2

𝑓 = −2

15 𝑚

Jawaban : A

Menghitung

besarnya jarak

bayangan dan

sifat bayangan

yang terjadi.

20. Sebuah benda diletakkan di depan cermin

cembung sejauh 20 𝑐𝑚 yang jarak fokusnya

30 𝑐𝑚. Letak dan sifat bayangan yang

dibentuk cermin tersebut ialah ….

a. 60 𝑐𝑚 di depan cermin, maya, tegak

b. 60 𝑐𝑚 di belakang cermin, nyata, tegak

c. 60 𝑐𝑚 di depan cermin, nyata, tegak

d. 12 𝑐𝑚 di belakang cermin, maya, tegak

e. 12 𝑐𝑚 di depan cermin, nyata, tegak

Dik :

𝑠 = 20 𝑐𝑚 𝑓 =

−30 𝑐𝑚 (𝑐𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛 𝑐𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔)

Dit : 𝑠′𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛?

Jawab :

1

𝑓=

1

𝑠+

1

𝑠′

1

𝑠′=

1

𝑓−

1

𝑠

C3

Page 161: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

148

1

𝑠′=

1

−30−

1

20

1

𝑠′=

−2 − 3

60=

−5

60

𝑠′ = 60

−5= −12 𝑐𝑚 (𝑚𝑎𝑦𝑎)

Sifat bayangan : dibelakang cermin,

maya dan tegak

Jawaban : D

Menghitung

tinggi bayangan

pada cermin

cembung.

21. Sebuah benda tingginya 3 𝑐𝑚, berada pada

jarak 5 𝑐𝑚 di depan cermin cembung,

dengan fokus 5 𝑐𝑚. tinggi bayangannya

sebesar ….

a. 1,5 𝑐𝑚 d. 3 𝑐𝑚

b. 2 𝑐𝑚 e. 3,5 𝑐𝑚

c. 2,5 𝑐𝑚

Dik :

ℎ = 3 𝑐𝑚

𝑠 = 5 𝑐𝑚 𝑓 =

−5 𝑐𝑚 (𝑐𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛 𝑐𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔)

Dit : ℎ′ ?

Jawab :

✓ Mencari jarak bayangan

C4

Page 162: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

149

1

𝑠′=

1

𝑓−

1

𝑠

1

𝑠′=

1

−5−

1

5

1

𝑠′=

−1 − 1

5=

−2

5

𝑠′ = 5

−2= −2,5 𝑐𝑚

✓ Mencari perbesaran bayangan

𝑀 = |𝑠′

𝑠| = |

−2,5

5| = 0,5 𝑘𝑎𝑙𝑖

✓ Mencari tinggi bayangan

𝑀 = ℎ′

0,5 = ℎ′

3

ℎ′ = 1,5 𝑐𝑚

Jawaban : A

Page 163: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

150

Menentukan

pernyataan

mengenai

pengamatan pada

cermin cembung

22. Seorang siswa melakukan pengamatan

apabila sebuah benda berjarak 30 𝑐𝑚 di

depan cermin cembung yang memiliki jari-

jari kelengkungan 30 𝑐𝑚, dan tinggi benda

itu sebesar 6 𝑐𝑚, maka hasil pengamatan

yang di dapat adalah sebagai berikut :

(1) jarak bayangan benda sebesar −10 𝑐𝑚

(2) perbesaran bayangan sebesar 1/3

(3) tinggi bayangan benda sebesarr 2 𝑐𝑚

(4) bayangan benda bersifat nyata, terbalik,

di depan lensa dan diperbesar

Pernyataan diatas yang benar ialah ….

a. Semua salah

b. (4) saja

c. (1) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (1), (2), dan (3)

Dik :

𝑠 = 30 𝑐𝑚

𝑅 = 30 𝑐𝑚

ℎ = 6 𝑐𝑚

Dit : 𝑠’, 𝑀, ℎ’ 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 ?

Jawab :

✓ Mencari jarak fokus

𝑓 = 𝑅

2=

30

2= −15 𝑐𝑚

✓ Mencari jarak bayangan

1

𝑠′=

1

𝑓−

1

𝑠

1

𝑠′= −

1

15−

1

30

1

𝑠′=

−2 − 1

30=

−3

30

𝑠′ = 30

−3= −10 𝑐𝑚

✓ Mencari perbesaran bayangan

C4

Page 164: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

151

𝑀 = |𝑠′

𝑠| = |

−10

30| =

1

3 𝑘𝑎𝑙𝑖

✓ Mencari tinggi bayangan

𝑀 =ℎ′

1

3=

6

ℎ =1

3× 6 = 2 𝑐𝑚

✓ Sifat bayangan

Maya, tegak, di belakang lensa,

dan diperkecil

Jawaban : E

Page 165: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

152

Menyelidiki

hukum

pembiasan

cahaya

Menjelaskan

prinsip pembiasan

cahaya pada dasar

kolam terlihat

lebih dangkal bila

dilihat dari

sebenarnya

23. Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila

dilihat dari sebenarnya. Hal ini disebabkan

karena ….

a. cahaya datang dari udara (kurang rapat)

menuju air (lebih rapat) dan akan

dibiaskan menjauhi garis normal

b. cahaya datang dari udara (kurang rapat)

menuju air (lebih rapat) dan akan

dibiaskan mendekati garis normal

c. cahaya datang dari udara (kurang rapat)

menuju air (lebih rapat) dan akan

dibiaskan sejajar garis normal

d. cahaya datang dari udara (lebih rapat)

menuju air (kurang rapat) dan akan

dibiaskan menjauhi garis normal

e. cahaya datang dari udara (lebih rapat)

menuju air (kurang rapat) dan akan

dibiaskan mendekati garis normal

Dasar kolam terlihat lebih dangkal

bila dilihat dari sebanarnya. Hal ini

disebabkan karena cahaya datang

dari udara (kurang rapat) menuju air

(lebih rapat) dan akan dibiaskan

menjauhi garis normal.

Jawaban : A

C2

Menjelaskan 24. Jika seseorang ingin menombak ikan di Apabila kita hendak menombak ikan C2

Page 166: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

153

prinsip pembiasan

cahaya pada

peristiwa sehari-

hari yaitu ketika

seseorang ingin

menombak ikan

di sungai

dalam sungai, ke arah manakah posisi ujung

tombak diarahkan agar ikan dapat

tertangkap?

a. di belakang ikan

b. di depan ikan

c. di samping kiri ikan

d. di samping kanan ikan

e. tepat di ikan tersebut

yang berada di dalam air, maka

posisi ujung tombak harus diarahkan

lebih mendekati garis normal

dibandingkan arah ikan yang terlihat.

Sehingga kita pelu mengarahkan

tombak agak jauh ke depan dari

tubuh ikan agar ikan dapat

tertangkap.

Jawaban : B

Menjelaskan

prinsip pembiasan

cahaya pada

batang pensil jika

25. Batang pensil yang kita celupkan kedalam

air, maka pensil akan tampak patah dari

permukaan air. Hal ini disebabkan oleh …

a. adanya perbedaan sudut datang dengan

Batang pensil yang kita celupkan

kedalam air, maka pensil akan

tampak patah dari permukaan air.

Hal ini disebabkan karena adanya

C2

Page 167: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

154

dicelupkan ke

dalam gelas yang

berisi air

sudut pantul

b. adanya perbedaan sinar datang dengan

sinar pantul

c. adanya persamaan sudut datang dengan

sudut pantul

d. adanya persamaan sudut datang dengan

sudut deviasi

e. adanya perbedaan sudut pada sinar

datang dengan sinar bias pada garis

normal

perbedaan sudut pada sinar datang

dengan sinar bias pada garis normal.

Jawaban : E

Memahami

pembiasan cahaya

yang terjadi jika

cahaya merambat

dari medium

optik lebih rapat

ke medium optik

kurang rapat

26. Jika cahaya merambat dari medium optik

lebih rapat ke medium optik kurang rapat,

maka cahaya yang dibiaskan akan ….

a. menjauhi garis pantul

b. menjauhi garis normal

c. mendekati garis normal

d. sejajar dengan garis normal

e. tidak dibiaskan melainkan diteruskan

Cahaya dibiaskan menjauhi garis

normal jika cahaya merambat dari

medium optik lebih rapat ke medium

optik kurang rapat, contohnya cahaya

merambat dari dalam air ke udara.

Jawaban : B

C2

Page 168: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

155

Menentukan

besarnya indeks

bias

27. Sudut sinar datang adalah 530 dan sudut

bias sebesar 370. Jika medium yang

pertama adalah udara, maka nilai indeks

bias medium kedua sebesar … (sin 530 =

4

5 𝑑𝑎𝑛 sin 370 =

3

5)

a. 2/3 d. 4/3

b. 3/2 e. 5/3

c. 3/4

Dik : sin 𝑖 = 53º

sin 𝑟 = 37º

𝑛₁ = 1 (𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎)

Dit : 𝑛₂ ?

Jawab :

sin 𝑖

sin 𝑟=

𝑛₂

𝑛₁

sin 53

sin 37=

𝑛₂

1

4/5

3/5=

𝑛₂

1

𝑛₂ =4

5

3

𝑛₂ = 20

15=

4

3

Jawaban : D

C3

Page 169: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

156

Menentukan

besarnya sudut

bias

28. Suatu gelombang datang dari medium yang

berindeks bias 3/2 menuju medium yang

berindeks bias ¾ √6. Jika besar sudut

datang 600. Maka besar sudut bias yang

terjadi sebesar ….

a. 30º d. 45º

b. 35º e. 50º

c. 40º

Dik : 𝑛1 = 3/2

𝑛2 = ¾ √6

𝑖 = 60º

Dit : 𝑟 (𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑠)?

Jawab :

n₁ sin 𝑖 = n₂ sin 𝑟

(3

2) sin 60 = (

3

4 √6) sin 𝑟

(3

2) (

1

2√3) = (

3

4 √6) sin 𝑟

sin 𝑟 =

34 √3

34 √6

= √3

√6

sin 𝑟 =1

2√2

𝑟 = arcsin1

2√2 = 45º

C3

Page 170: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

157

Jawaban : D

Mendeskripsikan

sifat dan

pembentukan

bayangan pada

lensa

Menghitung

besarnya jarak

benda pada lensa

cembung

29. Suatu benda diletakkan di depan sebuah

lensa cembung yang memiliki jarak titik

fokus 8 cm. Jika bayangan yang terbentuk

terletak 16 cm di belakang lensa, maka jarak

benda dari lensa sebesar …

a. 8 cm d. -16 cm

b. 16 cm e. 16/3 cm

c. -8 cm

Dik : 𝑓 = 8 𝑐𝑚

𝑠′ = 16 𝑐𝑚

Dit : 𝑠 ?

Jawab :

1

𝑓=

1

𝑠+

1

𝑠′

1

𝑠=

1

𝑓−

1

𝑠′

1

𝑠=

1

8−

1

16

1

𝑠=

2 − 1

16=

1

16

𝑠 = 16

1= 16 𝑐𝑚

Jawaban : B

C3

Page 171: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

158

30. Suatu bayangan terbentuk pada jarak 1

meter di belakang lensa yang berkekuatan 5

dioptri. Letak bendanya terhadap lensa

tersebut sebesar ….

a. 0,25 meter d. 0,40 meter

b. 0,30 meter e. 0,45 meter

c. 0,35 meter

Dik : 𝑠′ = 1 𝑚

𝑃 = 5 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

Dit : 𝑠 ?

Jawab :

✓ Mencari jarak fokus

𝑃 = 1

𝑓

5 = 1

𝑓

𝑓 = 1

5= 0,2 𝑚

✓ Mencari jarak benda

1

𝑠=

1

𝑓−

1

𝑠′

1

𝑠=

1

0,2−

1

1

1

𝑠=

5 − 1

1=

4

1

C3

Page 172: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

159

𝑠 = 1

4= 0,25 𝑚

Jawaban : A

Menghitung

besarnya tinggi

bayangan pada

lensa cembung

31. Sebuah benda dengan tinggi 0,12 m berada

pada jarak 60 cm dari lensa cembung

dengan jarak fokus 40 cm. Tinggi bayangan

benda sebesar ….

a. 2 cm d. 24 cm

b. 6 cm e. 36 cm

c. 12 cm

Dik : ℎ = 0,12 𝑚 = 12 𝑐𝑚

𝑠 = 60 𝑐𝑚

𝑓 = 40 𝑐𝑚

Dit : ℎ′ ?

Jawab :

✓ Mencari jarak bayangan

1

𝑠′=

1

𝑓−

1

𝑠

1

𝑠′=

1

40−

1

60

1

𝑠′=

3 − 2

120=

1

120

𝑠′ = 120

1= 120 𝑐𝑚

✓ Mencari perbesaran bayangan

C4

Page 173: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

160

𝑀 = |𝑠′

𝑠| = |

120

60| = 2 𝑘𝑎𝑙𝑖

✓ Mencari tinggi bayangan

𝑀 = ℎ′

2 = ℎ′

12

ℎ′ = 24 𝑐𝑚

Jawaban : D

Menentukan

pernyataan

mengenai

pengamatan pada

lensa cekung

32. Seorang siswa melakukan pengamatan

apabila sebuah benda berjarak 20 cm di

depan lensa cekung yang memiliki jari-jari

kelengkungan 10 cm, dan tinggi benda itu

sebesar 5 cm, maka hasil pengamatan yang

di dapat adalah sebagai berikut :

(1) jarak bayangan benda sebesar -3 cm

(2) perbesaran bayangan sebesar 1/5

(3) tinggi bayangan benda sebesarr 2 cm

(4) bayangan benda bersifat maya, tegak, di

Dik :

𝑠 = 20 𝑐𝑚

𝑅 = 10 𝑐𝑚

ℎ = 5 𝑐𝑚

Dit : 𝑠’, 𝑀, ℎ’ 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 ?

Jawab :

✓ Mencari jarak fokus

𝑓 = 𝑅

2=

10

2= −5 𝑐𝑚

C4

Page 174: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

161

depan lensa dan diperkecil

Pernyataan diatas yang benar ialah ….

a. semua salah

b. (1) saja

c. (1) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (1), (2), dan (3)

✓ Mencari jarak bayangan

1

𝑠′=

1

𝑓−

1

𝑠

1

𝑠′= −

1

5−

1

20

1

𝑠′=

−4 − 1

20=

−5

20

𝑠′ = 20

−5= −4 𝑐𝑚

✓ Mencari perbesaran bayangan

𝑀 = |𝑠′

𝑠| = |

−4

20| =

1

5 𝑘𝑎𝑙𝑖

✓ Mencari tinggi bayangan

𝑀 =ℎ′

1

5=

5

ℎ =1

5× 5 = 1 𝑐𝑚

✓ Sifat bayangan

Maya, di depan lensa, dan

Page 175: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

162

diperkecil

Jawaban : D

Menentukan

besarnya jarak

fokus pada lensa

33. Sebuah lensa bikonveks dengan jari-jari

kelengkungan 20 cm dan 30 cm, memiliki

indeks bias 1,5. Jarak fokus lensa tersebut di

udara sebesar ….

a. -6 cm d. +24 cm

b. -12 cm e. -24 cm

c. +12 cm

Dik : 𝑅₁ = 20 𝑐𝑚

𝑅₂ = 30 𝑐𝑚

𝑛𝑙 = 1,5

𝑛𝑢 = 1

Dit : 𝑓 ?

Jawab :

1

𝑓= (

𝑛𝑙

𝑛𝑢− 1) (

1

𝑅₁+

1

𝑅₂)

1

𝑓= (

1,5

1− 1) (

1

20+

1

30)

1

𝑓= (1,5 − 1) (

3 + 2

60)

1

𝑓= (

1

2) (

5

60) =

5

120

C3

Page 176: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

163

𝑓 = (120

5) = 24 𝑐𝑚

Jawaban : D

Menjelaskan

peristiwa yang

berkaitan dengan

sifat cahaya

seperti dispersi

cahaya,

interferensi

cahaya, difraksi

cahaya, dan

polarisasi cahaya

Memahami syarat

dispersi cahaya

pada seberkas

cahaya sejajar

polikromatik

dapat dibiaskan

pada permukaan

tertentu.

34. Dispersi cahaya dapat terjadi jika seberkas

cahaya sejajar polikromatik dibiaskan :

1) pada bidang datar yang membatasi dua

medium yang berbeda

2) pada prisma

3) pada permukaan sferis yang

memisahkan dua medium yang berbeda

4) lensa sferis

Pernyataan yang benar ialah ….

a. 1), 2), dan 3) d. 4) saja

b. 1) dan 3) e. semua benar

c. 2) dan 4)

Dispersi cahaya dapat terjadi jika

seberkas cahaya sejajar polikromatik

dibiaskan :

1) pada bidang datar yang

membatasi dua medium yang

berbeda

2) pada prisma

3) pada permukaan sferis yang

memisahkan dua medium yang

berbeda

Jawaban : A

C2

Memahami gejala

interferensi pada

lapisan tipis di

35. (1) Gelembung sabun terlihat warna-warni

(2) Lensa kamera terlihat keunguan

(3) Warna-warni pada tumpahan minyak

Gejala inteferensi pada lapisan tipis

di kehidupan sehari-hari yaitu

timbulnya garis-garis berwarna pada

C2

Page 177: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

164

kehidupan sehari-

hari

tanah di air

(4) Warna-warni pada pelangi

yang merupakan gejala inteferensi pada

lapisan tipis ialah ….

a. (1) dan (2) d. (1), (2), dan (3)

b. (1) dan (3) e. semua benar

c. (2) dan (4)

lapisan minyak tanah yang tumpah di

permukaan air, warna-warni yang

terlihat pada gelembung sabun yang

mendapat sinar matahari, serta

timbulnya warna-warni pada cakram

padat (compact disk).

Jawaban : B

Menganalisis

gambar untuk

menentukan

panjang

gelombang pada

cahaya

monokromatik

interferensi celah

tunggal.

36. Perhatikan gambar berikut!

Berkas cahaya monokromatik digunakan

menyinari secara tegak lurus suatu kisi.

Berdasarkan diagram tersebut, dapat

disimpulkan bahwa panjang gelombang

cahaya dan spektrum cahaya yang

dihasilkan ialah ….

Dik : 𝑙 = 75 𝑐𝑚 = 75 × 107 𝑛𝑚

𝑑 = 45 𝜇𝑚 = 45 × 103𝑛𝑚

𝑝 = 1 𝑐𝑚 = 1 × 107 𝑛𝑚

𝑚 = 1

Dit : λ ?

Jawab :

𝑑𝑝

𝑙= 𝑚𝜆

𝜆 = 𝑑𝑝

𝑚𝑙

C4

Page 178: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

165

a. 400 nm, ungu

b. 500 nm, biru

c. 500 nm, hijau

d. 600 nm, merah

e. 600 nm, jingga

𝜆 = (45 × 103)(1 × 107)

(1)(75 × 107)

𝜆 = 45 × 1010

75 × 107

𝜆 = 0,6 × 103 = 600 𝑛𝑚

Spektrum cahaya yang dihasilkan

adalah berwarna jingga.

Jawaban : E

Menganalisis

gambar untuk

menentukan

panjang

gelombang dan

jarak masing-

masing garis

terang pada

interferensi celah

ganda.

37. Perhatikan percobaan interferensi celah

ganda berikut ini.

Berdasarkan skema di atas, pernyataan yang

benar ialah ….

𝑑 = 0,08 𝑚𝑚 = 8 × 105

𝑚

𝑝 = 2,5 𝑐𝑚 = 25 × 103

𝑚

𝑙 = 1 𝑚

𝑚 = 4

✓ Mencari panjang gelombang

𝑑𝑝

𝑙= 𝑚𝜆

𝜆 = 𝑑𝑝

𝑚𝑙

C4

Page 179: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

166

a. panjang gelombang yang digunakan 100

nm

b. panjang gelombang yang digunakan

1000 Å

c. terang ketiga berjarak 6,25 mm dari

terang pusat

d. terang kedua berjarak 18,75 mm dari

terang pusat

e. jarak terang pertama dan terang kedua

6,25 mm

𝜆 = (8 × 10

5) (25 × 10

3)

(4)(1)

𝜆 = 200 × 10¯8

4

𝜆 = 5 × 107

𝑚

𝜆 = 5000 Å

✓ Jarak terang pertama

2,5

4= 0,625 𝑐𝑚 = 6,25 𝑚𝑚

✓ Jarak terang pertama ke terang

kedua

6,25 × 2 = 12,5 𝑚𝑚

✓ Jarak terang pertama ke terang

ketiga

6,25 × 3 = 18,75 𝑚𝑚

Jawaban : E

Page 180: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

167

Menentukan jarak

titik pusat pusat

ke garis terang

atau gelap pada

difraksi celah

ganda dan celah

tunggal.

38. Perhatikan diagram difraksi celah ganda

(kisi) dengan data berikut ini.

Jika panjang gelombang berkas cahaya

6000Å dan jarak antar celah 0,6 mm, maka

jarak antara terang pusat dengan gelap

pertama pada layar sebesar ….

a. 0,2 mm

b. 0,4 mm

c. 0,6 mm

d. 0,8 mm

e. 1,2 mm

Dik :

𝜆 = 6000Å = 6 × 104

𝑚𝑚

𝑑 = 0,6 𝑚𝑚

𝑙 = 80 𝑐𝑚 = 800 𝑚𝑚

𝑚 = 1

Dit : p ?

Jawab :

𝑑𝑝

𝑙= 𝑚 𝜆

(0,6)𝑝

800= (1) (6 × 10

4)

𝑝 = (1)(6 × 10¯4)(800)

0,6

𝑝 =0,48

0,6= 0,8 𝑚𝑚

Jawaban : D

C3

Page 181: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

168

Menghitung

panjang

gelombang yang

digunakan pada

kisi difraksi

39. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi

yang terdiri dari 5.000 goresan tiap cm.

Sudut deviasi orde kedua adalah 30o.

Panjang gelombang cahaya yang digunakan

sebesar ….

a. 2.500 Å

b. 4.000 Å

c. 5.000 Å

d. 6.000 Å

e. 7.000 Å

Dik :

N = 5000

𝜃 = 30º

m = 2

Dit : λ?

Jawab :

✓ Menentukan d

𝑑 = 1

𝑁=

1

5000

= 2 × 10¯4 𝑐𝑚 = 2 × 10¯6𝑚

✓ Menentukan λ

𝑑 sin 𝜃 = 𝑚 𝜆

(2 × 106

) sin 60 = (2)𝜆

(2 × 106

) (1

2) = (2)𝜆

C4

Page 182: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

169

1 × 106

= (2)𝜆

𝜆 = 1 × 10

6

2

𝜆 = 5 × 107

𝑚

𝜆 = 5000Å

Jawaban : C

Menghitung

besarnya

intensitas cahaya

yang melewati

polaroid pada

polarisasi

40. Seberkas cahaya alamiah dilewatkan pada

dua keping kaca polaroid yang arah

polarisasi satu sama lain membentuk sudut

60º. Jika intensitas cahaya alamiahnya 150

Wcm¯², maka besar intensitas cahaya yang

telah melewati kedua kaca polaroid sebesar

….

a. 18,5 Wcm¯² d. 18,9

Wcm¯²

b. 18,75 Wcm¯² e. 18,2

Wcm¯²

Dik : 𝜃 = 60º dan I0 = 150 Wcm¯²

Dit : I₂ ?

Jawab :

𝐼2 = 1

2 𝐼0𝑐𝑜𝑠2𝜃

= 1

2 (150)(cos 60)²

= 75 (1

2)

2

= 75

4= 18,75 𝑊𝑐𝑚¯²

C3

Page 183: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

170

c. 18,6 Wcm¯² Jawaban : B

Lampiran B 3

INSTRUMEN VALID

Satuan pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-

hari

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya seperti difraksi cahaya, polarisasi cahaya, dan dispersi cahaya serta

hubungannya dengan cermin dan lensa

Page 184: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

171

Kelas : XI (sebelas)

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Jumlah Soal : 20 Soal

Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Soal Jawaban Tingkat

Kognitif

Mendeskripsikan

sifat dan

pembentukan

bayangan pada

cermin datar.

Menghitung

tinggi minimum

pada cermin

datar.

2. Seorang anak dengan tinggi badan 150

cm berdiri didepan sebuah cermin datar

vertikal. Maka jarak minimum cermin

yang dibutuhkan agar anak tersebut

dapat melihat seluruh badannya sebesar

….

a. 50 cm d. 75 cm

b. 60 cm e. 100 cm

c. 70 cm

Dik : 𝐻 = 150 𝑐𝑚

Dit : 𝐿𝑚𝑖𝑛 ?

Jawab :

𝐿𝑚𝑖𝑛 =1

2 𝐻

𝐿𝑚𝑖𝑛 =1

2 150

𝐿𝑚𝑖𝑛 = 75 𝑐𝑚

Jawaban : D

C2

Mendeskripsikan

sifat dan

pembentukan

Mengidentifikas

ikan sifat

pemantulan

3. Cermin cekung bersifat konvergen

artinya ….

a. berkas sinar sejajar yang datang pada

Cermin cekung bersifat

konvergen artinya berkas sinar

sejajar yang datang pada cermin

C1

Page 185: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

172

bayangan pada

cermin cekung.

cahaya pada

cermin cekung

cermin cekung dipantulkan seolah-

olah berasal dari titik focus

b. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dipantulkan menuju

pusat kelengkungan cermin

c. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dipantulkan menuju

titik focus

d. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dipantulkan kesegala

arah

e. berkas sinar sejajar yang datang pada

cermin cekung dibiaskan seolah-olah

dari titik fokus aktif

cekung dipantulkan menuju titik

fokus.

Jawaban : C

Menyebutkan

sinar-sinar

istimewa pada

cermin cekung

4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut

ini!

1. sinar datang sejajar dengan sumbu

utama dipantulkan melalui titik focus

2. sinar yang datang sejajar dengan

Sinar-sinar istimewa pada cermin

cekung, yaitu :

1) sinar datang sejajar dengan

sumbu utama dipantulkan

melalui titik focus

C1

Page 186: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

173

sumbu utama dipantulkan seolah-olah

berasal dari titik focus

3. sinar datang melalui titik fokus

dipantulkan sejajar dengan sumbu

utama

4. sinar yang menuju titik pusat

kelengkungan cermin dipantulkan

seolah-olah berasal dari titik pusat

kelengkungan tersebut

5. sinar datang melalui pusat

kelengkungan akan dipantulkan

kembali melalui titik pusat

kelengkungan cermin

Pernyataan yang sesuai pada sinar-sinar

istimewa pada cermin cekung ialah ….

a. 1, 3, dan 5 d. 2, 3, dan 4

b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5

c. 1, 2 dan 3

2) sinar datang melalui titik

fokus dipantulkan sejajar dengan

sumbu utama

3) sinar datang melalui pusat

kelengkungan akan dipantulkan

kembali melalui titik pusat

kelengkungan cermin

Jawaban : A

Page 187: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

174

Menggambarka

n proses

pembentukan

dan sifat

bayangan pada

cermin cekung

5. Sebuah benda diletakkan pada ruang I

seperti gambar berikut:

III II I IV

Bayangan yang terbentuk ialah ….

a. maya, terbalik, diperbesar

b. nyata, terbalik, diperkecil

c. maya, tegak, diperbesar

d. nyata, tegak, diperkecil

e. maya, tegak, sama besar

Sifat bayangan pada cermin

cekung apabila benda di ruang I,

yaitu :

maya, tegak dan di perbesar dan

bayangan berada di ruang IV.

Jawaban : C

C3

Menjelaskan

pengertian dari

bayangan maya

6. Pernyataan berikut yang sesuai dengan

bayangan maya ialah ….

a. bayangan yang dapat ditangkap oleh

layar atau bayangan yang terjadi

karena perpotongan sinar pantul

b. bayangan yang tidak dapat ditangkap

Bayangan maya merupakan

bayangan yang dapat dilihat

langsung oleh mata, tetapi tidak

dapat ditangkap oleh layar dan

bayangan yang terjadi karena

perpotongan perpanjangan sinar

C2

Page 188: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

175

oleh layar atau bayangan yang

terjadi karena perpotongan

perpanjangan sinar pantul

c. bayangan yang dapat dilihat

langsung oleh mata atau bayangan

yang terjadi karena perpotongan

sinar pantul

d. bayangan yang tidak dapat dilihat

langsung oleh mata atau bayangan

yang terjadi karena perpotongan

perpanjangan sinar pantul

e. bayangan yang tidak dapat dilihat

langsung oleh mata tetapi dapat

ditangkap oleh layar

pantul.

Jawaban : B

Mendeskripsikan

sifat dan

pembentukan

bayangan pada

cermin cembung.

Menyimpulkan

pembentukan

bayangan pada

cermin

cembung dan

7. Pernyataan untuk di bawah ini:

1) berkas sinar yang sejajar sumbu

utama dipantulkan seolah-olah berasal

dari titk focus

2) memantulkan sinar-sinar sejajar

Sifat-sifat cermin cembung

adalah :

1) berkas sinar yang sejajar

sumbu utama dipantulkan

seolah-olah berasal dari titk

Page 189: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

176

sifat bayangan

yang

dibentuknya

menuju titik fokusnya

3) bersifat mengumpulkan cahaya atau

disebut konvergen

4) bersifat menyebarkan cahaya atau

divergen

Maka pernyataan yang benar tentang

sifat dari cermin cembung ialah ….

a. 1 dan 3 d. 2 dan 3

b. 1 dan 4 e. 2 dan 4

c. 1 dan 2

focus

2) bersifat menyebarkan cahaya

atau divergen

Jawaban : B

Menyelidiki

hukum

pembiasan

cahaya

Menjelaskan

prinsip

pembiasan

cahaya pada

peristiwa

sehari-hari yaitu

ketika

seseorang ingin

menombak ikan

8. Jika seseorang ingin menombak ikan di

dalam sungai, ke arah manakah posisi

ujung tombak diarahkan agar ikan dapat

tertangkap?

a. di belakang ikan

b. di depan ikan

c. di samping kiri ikan

d. di samping kanan ikan

e. tepat di ikan tersebut

Apabila kita hendak menombak

ikan yang berada di dalam air,

maka posisi ujung tombak harus

diarahkan lebih mendekati garis

normal dibandingkan arah ikan

yang terlihat. Sehingga kita pelu

mengarahkan tombak agak jauh

ke depan dari tubuh ikan agar

ikan dapat tertangkap.

C2

Page 190: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

177

di sungai

Jawaban : B

Memahami

pembiasan

cahaya yang

terjadi jika

cahaya

merambat dari

medium optik

lebih rapat ke

medium optik

kurang rapat

9. Jika cahaya merambat dari medium optik

lebih rapat ke medium optik kurang

rapat, maka cahaya yang dibiaskan akan

….

a. menjauhi garis pantul

b. menjauhi garis normal

c. mendekati garis normal

d. sejajar dengan garis normal

e. tidak dibiaskan melainkan diteruskan

Cahaya dibiaskan menjauhi garis

normal jika cahaya merambat dari

medium optik lebih rapat ke

medium optik kurang rapat,

contohnya cahaya merambat dari

dalam air ke udara.

Jawaban : B

C2

Menentukan

besarnya indeks

10. Sudut sinar datang adalah 530 dan sudut

bias sebesar 370. Jika medium yang

Dik : sin 𝑖 = 53º C3

Page 191: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

178

bias pertama adalah udara, maka nilai indeks

bias medium kedua sebesar … (sin

530 =4

5 𝑑𝑎𝑛 sin 370 =

3

5)

a. 2

3 d.

4

3

b. 3

2 e.

5

3

c. 3/4

sin 𝑟 = 37º

𝑛₁ = 1 (𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎)

Dit : 𝑛₂ ?

Jawab :

sin 𝑖

sin 𝑟=

𝑛₂

𝑛₁

sin 53

sin 37=

𝑛₂

1

4/5

3/5=

𝑛₂

1

𝑛₂ =4

5

3

𝑛₂ = 20

15=

4

3

Jawaban : D

Menentukan

besarnya sudut

11. Suatu gelombang datang dari medium

yang berindeks bias 3/2 menuju

Dik : 𝑛1 = 3/2 C3

Page 192: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

179

bias medium yang berindeks bias ¾ √6. Jika

besar sudut datang 600. Maka besar

sudut bias yang terjadi sebesar ….

a. 30º d. 45º

b. 35º e. 50º

c. 40º

𝑛2 = ¾ √6

𝑖 = 60º

Dit : 𝑟 (𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑠)?

Jawab :

n₁ sin 𝑖 = n₂ sin 𝑟

(3

2) sin 60 = (

3

4 √6) sin 𝑟

(3

2) (

1

2√3) = (

3

4 √6) sin 𝑟

sin 𝑟 =

34 √3

34 √6

= √3

√6

sin 𝑟 =1

2√2

𝑟 = arcsin1

2√2 = 45º

Jawaban : D

Page 193: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

180

Mendeskripsikan

sifat dan

pembentukan

bayangan pada

lensa

Menghitung

besarnya jarak

benda pada

lensa cembung

12. Suatu benda diletakkan di depan sebuah

lensa cembung yang memiliki jarak titik

fokus 8 cm. Jika bayangan yang

terbentuk terletak 16 cm di belakang

lensa, maka jarak benda dari lensa

sebesar …

a. 8 cm d. -16 cm

b. 16 cm e. 16/3 cm

c. -8 cm

Dik : 𝑓 = 8 𝑐𝑚

𝑠′ = 16 𝑐𝑚

Dit : 𝑠 ?

Jawab :

1

𝑓=

1

𝑠+

1

𝑠′

1

𝑠=

1

𝑓−

1

𝑠′

1

𝑠=

1

8−

1

16

1

𝑠=

2 − 1

16=

1

16

𝑠 = 16

1= 16 𝑐𝑚

Jawaban : B

C3

13. Suatu bayangan terbentuk pada jarak 1

meter di belakang lensa yang

Dik : 𝑠′ = 1 𝑚 C3

Page 194: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

181

berkekuatan 5 dioptri. Letak bendanya

terhadap lensa tersebut sebesar ….

a. 0,25 meter d. 0,40 meter

b. 0,30 meter e. 0,45 meter

c. 0,35 meter

𝑃 = 5 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

Dit : 𝑠 ?

Jawab :

✓ Mencari jarak fokus

𝑃 = 1

𝑓

5 = 1

𝑓

𝑓 = 1

5= 0,2 𝑚

✓ Mencari jarak benda

1

𝑠=

1

𝑓−

1

𝑠′

1

𝑠=

1

0,2−

1

1

1

𝑠=

5 − 1

1=

4

1

𝑠 = 1

4= 0,25 𝑚

Page 195: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

182

Jawaban : A

Menghitung

besarnya tinggi

bayangan pada

lensa cembung

14. Sebuah benda dengan tinggi 0,12 m

berada pada jarak 60 cm dari lensa

cembung dengan jarak fokus 40 cm.

Tinggi bayangan benda sebesar ….

a. 2 cm d. 24 cm

b. 6 cm e. 36 cm

c. 12 cm

Dik : ℎ = 0,12 𝑚 = 12 𝑐𝑚

𝑠 = 60 𝑐𝑚

𝑓 = 40 𝑐𝑚

Dit : ℎ′ ?

Jawab :

✓ Mencari jarak bayangan

1

𝑠′=

1

𝑓−

1

𝑠

1

𝑠′=

1

40−

1

60

1

𝑠′=

3 − 2

120=

1

120

𝑠′ = 120

1= 120 𝑐𝑚

✓ Mencari perbesaran bayangan

𝑀 = |𝑠′

𝑠| = |

120

60| = 2 𝑘𝑎𝑙𝑖

C4

Page 196: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

183

✓ Mencari tinggi bayangan

𝑀 = ℎ′

2 = ℎ′

12

ℎ′ = 24 𝑐𝑚

Jawaban : D

Menentukan

besarnya jarak

fokus pada

lensa

15. Sebuah lensa bikonveks dengan jari-jari

kelengkungan 20 cm dan 30 cm,

memiliki indeks bias 1,5. Jarak fokus

lensa tersebut di udara sebesar ….

a. -6 cm d. +24 cm

b. -12 cm e. -24 cm

c. +12 cm

Dik : 𝑅₁ = 20 𝑐𝑚

𝑅₂ = 30 𝑐𝑚

𝑛𝑙 = 1,5

𝑛𝑢 = 1

Dit : 𝑓 ?

Jawab :

1

𝑓= (

𝑛𝑙

𝑛𝑢− 1) (

1

𝑅₁+

1

𝑅₂)

1

𝑓= (

1,5

1− 1) (

1

20+

1

30)

C3

Page 197: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

184

1

𝑓= (1,5 − 1) (

3 + 2

60)

1

𝑓= (

1

2) (

5

60) =

5

120

𝑓 = (120

5) = 24 𝑐𝑚

Jawaban : D

Menjelaskan

peristiwa yang

berkaitan dengan

sifat cahaya

seperti dispersi

cahaya,

interferensi

cahaya, difraksi

cahaya, dan

polarisasi cahaya

Memahami

syarat dispersi

cahaya pada

seberkas cahaya

sejajar

polikromatik

dapat dibiaskan

pada permukaan

tertentu.

16. Dispersi cahaya dapat terjadi jika

seberkas cahaya sejajar polikromatik

dibiaskan :

1) pada bidang datar yang membatasi

dua medium yang berbeda

2) pada prisma

3) pada permukaan sferis yang

memisahkan dua medium yang berbeda

4) lensa sferis

Pernyataan yang benar ialah ….

a. 1), 2), dan 3) d. 4) saja

Dispersi cahaya dapat terjadi jika

seberkas cahaya sejajar

polikromatik dibiaskan :

1) pada bidang datar yang

membatasi dua medium yang

berbeda

2) pada prisma

3) pada permukaan sferis yang

memisahkan dua medium

yang berbeda

Jawaban : A

C2

Page 198: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

185

b. 1) dan 3) e. semua benar

c. 2) dan 4)

Memahami

gejala

interferensi

pada lapisan

tipis di

kehidupan

sehari-hari

17. (1) Gelembung sabun terlihat warna-

warni

(2) Lensa kamera terlihat keunguan

(3) Warna-warni pada tumpahan minyak

tanah di air

(4) Warna-warni pada pelangi

yang merupakan gejala inteferensi pada

lapisan tipis ialah ….

a. (1) dan (2) d. (1), (2), dan (3)

b. (1) dan (3) e. semua benar

c. (2) dan (4)

Gejala inteferensi pada lapisan

tipis di kehidupan sehari-hari

yaitu timbulnya garis-garis

berwarna pada lapisan minyak

tanah yang tumpah di permukaan

air, warna-warni yang terlihat

pada gelembung sabun yang

mendapat sinar matahari, serta

timbulnya warna-warni pada

cakram padat (compact disk).

Jawaban : B

C2

Menganalisis

gambar untuk

menentukan

panjang

gelombang pada

cahaya

18. Perhatikan gambar berikut!

Dik : 𝑙 = 75 𝑐𝑚 = 75 × 107 𝑛𝑚

𝑑 = 45 𝜇𝑚 = 45 × 103𝑛𝑚

𝑝 = 1 𝑐𝑚 = 1 × 107 𝑛𝑚

𝑚 = 1

C4

Page 199: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

186

monokromatik

interferensi

celah tunggal.

Berkas cahaya monokromatik digunakan

menyinari secara tegak lurus suatu kisi.

Berdasarkan diagram tersebut, dapat

disimpulkan bahwa panjang gelombang

cahaya dan spektrum cahaya yang

dihasilkan ialah ….

a. 400 nm, ungu

b. 500 nm, biru

c. 500 nm, hijau

d. 600 nm, merah

e. 600 nm, jingga

Dit : λ ?

Jawab :

𝑑𝑝

𝑙= 𝑚𝜆

𝜆 = 𝑑𝑝

𝑚𝑙

𝜆 = (45 × 103)(1 × 107)

(1)(75 × 107)

𝜆 = 45 × 1010

75 × 107

𝜆 = 0,6 × 103 = 600 𝑛𝑚

Spektrum cahaya yang dihasilkan

adalah berwarna jingga.

Jawaban : E

Menganalisis

gambar untuk

menentukan

19. Perhatikan percobaan interferensi celah

ganda berikut ini.

𝑑 = 0,08 𝑚𝑚 = 8 × 105

𝑚

𝑝 = 2,5 𝑐𝑚 = 25 × 103

𝑚

C4

Page 200: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

187

panjang

gelombang dan

jarak masing-

masing garis

terang pada

interferensi

celah ganda. Berdasarkan skema di atas, pernyataan

yang benar ialah ….

a. panjang gelombang yang digunakan

100 nm

b. panjang gelombang yang digunakan

1000 Å

c. terang ketiga berjarak 6,25 mm dari

terang pusat

d. terang kedua berjarak 18,75 mm dari

terang pusat

e. jarak terang pertama dan terang

kedua 6,25 mm

𝑙 = 1 𝑚

𝑚 = 4

✓ Mencari panjang gelombang

𝑑𝑝

𝑙= 𝑚𝜆

𝜆 = 𝑑𝑝

𝑚𝑙

𝜆

= (8 × 10

5) (25 × 10

3)

(4)(1)

𝜆 = 200 × 10¯8

4

𝜆 = 5 × 107

𝑚

𝜆 = 5000 Å

✓ Jarak terang pertama

2,5

4= 0,625 𝑐𝑚 = 6,25 𝑚𝑚

✓ Jarak terang pertama ke terang

kedua

Page 201: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

188

6,25 × 2 = 12,5 𝑚𝑚

✓ Jarak terang pertama ke terang

ketiga

6,25 × 3 = 18,75 𝑚𝑚

Jawaban : E

Menghitung

panjang

gelombang

yang digunakan

pada kisi

difraksi

20. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada

kisi yang terdiri dari 5.000 goresan tiap

cm. Sudut deviasi orde kedua adalah 30o.

Panjang gelombang cahaya yang

digunakan sebesar ….

a. 2.500 Å

b. 4.000 Å

c. 5.000 Å

d. 6.000 Å

e. 7.000 Å

Dik :

N = 5000

𝜃 = 30º

m = 2

Dit : λ?

Jawab :

✓ Menentukan d

𝑑 = 1

𝑁=

1

5000

= 2 × 10¯4 𝑐𝑚 = 2 × 10¯6𝑚

✓ Menentukan λ

C4

Page 202: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

189

𝑑 sin 𝜃 = 𝑚 𝜆

(2 × 106

) sin 60 = (2)𝜆

(2 × 106

) (1

2) = (2)𝜆

1 × 106

= (2)𝜆

𝜆 = 1 × 10

6

2

𝜆 = 5 × 107

𝑚

𝜆 = 5000Å

Jawaban : C

Menghitung

besarnya

intensitas

cahaya yang

melewati

21. Seberkas cahaya alamiah dilewatkan

pada dua keping kaca polaroid yang arah

polarisasi satu sama lain membentuk

sudut 60º. Jika intensitas cahaya

alamiahnya 150 Wcm¯², maka besar

Dik : 𝜃 = 60º dan I0 = 150

Wcm¯²

Dit : I₂ ?

Jawab :

C3

Page 203: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

190

polaroid pada

polarisasi

intensitas cahaya yang telah melewati

kedua kaca polaroid sebesar ….

a. 18,5 Wcm¯² d. 18,9 Wcm¯²

b. 18,75 Wcm¯² e. 18,2 Wcm¯²

c. 18,6 Wcm¯²

𝐼2 = 1

2 𝐼0𝑐𝑜𝑠2𝜃

= 1

2 (150)(cos 60)²

= 75 (1

2)

2

= 75

4

= 18,75 𝑊𝑐𝑚¯²

Jawaban : B

Page 204: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

191

LAMPIRAN B 4

Kisi-kisi Instrumen Non Tes

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Gelombang Cahaya

Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan

optika dalam produk teknologi sehari-hari

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya seperti difraksi cahaya,

polarisasi cahaya, dan dispersi cahaya serta hubungannya

dengan cermin dan lensa

No Indikator Angket Pernyataan Jumlah

Positif Negatif

1

Respon siswa pada pembelajaran

gelombang cahaya berbantuan virtual

laboratory

1,4,8 2,3 5

2 Penggunaan virtual laboratory dalam

proses pembelajaran 6,9,10 3

3 Penyajian konsep materi dalam

pembelajaran 5,7 2

Jumlah 8 2 10

Page 205: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

192

Lampiran B 5

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN

VIRTUAL LABORATORY BERBANTU ANDROID PADA KONSEP

GELOMBANG CAHAYA

SMAN 6 KOTA TANGERANG SELATAN

Hari/Tanggal : ……………………………………………….

Jenis Kelamin : P/L

A. Petunjuk Pilihan

1. Tujuan angket respon ini adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap

media pembelajaran virtual laboratory berbantuan android.

2. Keterangan pilihan jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

C = Cukup

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

3. Berilah tanda check list (√) pada kolom SS, S, C, TS, atau STS yang sesuai

dengan pendapat yang diberikan terhadap media pembelajaran virtual

laboratory berbantuan android.

B. Angket Isian

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

SS S C TS STS

1 Pembelajaran fisika dengan menggunakan

media pembelajaran virtual laboratory

berbantuan android membantu saya

memahami konsep gelombang cahaya

2 Pembelajaran fisika dengan dengan

menggunakan media pembelajaran virtual

laboratory berbantuan android belum sesuai

dengan cara belajar yang saya inginkan

Page 206: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

193

3 Saya menjadi kurang mengerti dalam

mempelajari fisika dengan menggunakan

media pembelajaran virtual laboratory

berbantuan android

4 Belajar dengan menggunakan virtual

laboratory berbantuan android dapat menarik

rasa keingintahuan saya

5 Belajar dengan menggunakan virtual

laboratory berbantuan membuat materi

gelombang cahaya mudah diingat

6 Media yang digunakan mudah di operasikan

7 Media yang digunakan sesuai dengan tujuan

pembelajaran

8 Saya lebih termotivasi untuk belajar

eksperimen menggunakan media virtual

laboratory berbantuan android

9 Saya merasa praktikum dengan virtual

laboratory berbantuan android kebih efektif

dan efisien

10 Saya tertarik apabila pembelajaran terutama

praktikum/eksperimen dilaksanakan dengan

virtual laboratory berbantuan android dan

diterapkan pada materi lain

Skor untuk jawaban SS (Sangat Setuju) adalah 5

Skor untuk jawaban S (Setuju) adalah 4

Skor untuk jawaban C (Cukup) adalah 3

Skor untuk jawaban TS (Tidak Setuju) adalah 2

Skor untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) adalah 1

Skor evaluasi yang diperoleh:

Kritik dan saran Anda sangat membantu perbaikan media ini, tolong tuliskan kritik

dan saran Anda pada tempat yang sudah disediakan di bawah ini.

Kritik dan Saran:

Page 207: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

194

LAMPIRAN B 6

LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA

VIRTUAL LABORATORY BERBASIS ANDROID PADA KONSEP

GELOMBANG CAHAYA KELAS XI

Petunjuk

• Lembar validasi ini untuk di isi oleh ahli media

• Tujuan dari lembar validasi ini adalah untuk mengevaluasi aspek media

• Penilaian diberikan dengan rentangan sebagai berikut:

1 = Tidak Baik

2 = Kurang Baik

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

• Mohon diberika tanda (√) pada kolom 1, 2, 3, 4, dan 5 sesuai dengan pendapat

penilai secara objektif. Komentar atau saran mohon dapat diberikan pada kolom

yang disediakan.

A. Aspek Media

No Aspek Indikator

Skor

1 2 3 4 5

1 Pembelajaran

a. Interaktivitas √

b. Pemberian atau penumbuhan

motivasi belajar

c. Melibatkan beberapa indera √

d. Fungsi yang diharapkan (menunjang

pembelajaran)

e. Kemudahan untuk dipahami √

2 Media

a. Efisiensi penggunaan produk

ditinjau dari segi waktu

b. Efektifitas untuk mengatasai

keterbatasan alat peraga

c. Kehandalan program (tingkat eror

torelance)

Page 208: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

195

d. Maintainable (kemudahan

pemeliharaan/pengolaan)

e. Urability (kemudahan

penggunaan/pengoperasian)

f. Compability (dapat dijalankan di

beberapa OS/computer lain)

g. Kemudahan tombol navigasi untuk

mengetahui posisi

3

Desain

a. Tampilan Virtual Laboratory

mempermudah dalam mengakses

bagian-bagian dari isi materi

3 Desain

b. Komposisi warna tampilan virtual

laboratory berbantu android menarik

c. Kesederhanaan (rapih, teratur, tidak

tercampur dengan bahan-bahan

yang tidak relevan, objek yang tidak

perlu, atau latar belakang yang

mengganggu)

d. Keseimbangan (ukuran tampilan

program virtual laboratory berbasis

android dan teks yang disajikan)

e. Menggunakan navigasi datar

(tombol next, back, close, dll)

f. Representasi animasi terhadap objek

yang sebenarnya

g. Unsur visual (teks, gambar dan

animasi) sesuai dengan kebutuhan

materi dan mendukung materi ajar)

h. Unsur audio (backsound dan narasi)

sesuai dengan kebutuhan materi dan

mendukung materi ajar

B. Komentar/Saran

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

………………………………………………………………….

C. Kesimpulan

Layak digunakan untuk penelitian

Page 209: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

196

Tidak layak digunakan untuk penelitian

Ciputat, 19 Maret 2018

Validator

Muhammad Abdul Hadi, S.Si, M..T.I

NIP. 520000000000000226

Page 210: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

197

Page 211: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

198

Page 212: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

199

Page 213: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

200

Page 214: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

201

LAMPIRAN B 8

Page 215: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

202

Page 216: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

203

LAMPIRAN B 9

REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN

Reliabilitas tes : 0.614

Butir Soal : 40 soal

Jumlah Subjek : 70 siswa

No Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda

Keputusan Indeks Kategori Indeks Keputusan Indeks Keputusan

1 0.046 Tidak

valid

0.97 Sangat

mudah

0.046 Jelek Tidak

digunakan

2 - Tidak

valid

1.0 Sangat

mudah

- - Tidak

digunakan

3 -0.018 Tidak

valid

0.98 Sangat

mudah

-0.018 Drop Tidak

digunakan

4 -0.048 Tidak

valid

0.83 Sangat

mudah

-0.048 Drop Tidak

digunakan

5 -0.027 Tidak

valid

0.83 Sangat

mudah

-0.027 Drop Tidak

digunakan

6 0.124 Tidak

valid

0.9 Sangat

mudah

0.124 Jelek Tidak

digunakan

7 -0.078 Tidak

valid

0.9 Sangat

mudah

-0.078 Drop Tidak

digunakan

8 0.067 Tidak

valid

0.74 Mudah 0.067 Jelek Tidak

digunakan

9 -0.189 Tidak

valid

0.77 Mudah -0.189 Drop Tidak

digunakan

10 0.323 Valid 0.78 Mudah 0.323 Cukup Digunakan

11 0.381 Valid 0.74 Mudah 0.381 Cukup Digunakan

Page 217: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

204

12 0.373 Valid 0.53 Sedang 0.373 Cukup Diggunakan

13 0.342 Valid 0.73 Mudah 0.342 Cukup Digunakan

14 0.339 Valid 0.48 Sedang 0.339 Cukup Digunakan

15 -0.153 Tidak

valid

0.43 Sedang -0.153 Drop Tidak

digunakan

16 -0.039 Tidak

valid

0.26 Sukar -0.039 Drop Tidak

digunakan

17 0.337 Valid 0.54 Sedang 0.337 Cukup Digunakan

18 -0.109 Tidak

valid

0.48 Sedang -0.109 Drop Tidak

digunakan

19 0.059 Tidak

valid

0.17 Sukar 0.059 Jelek Tidak

digunakan

20 -0.007 Tidak

valid

0.40 Sedang -0.007 Drop Tidak

digunakan

21 0.006 Tidak

valid

0.41 Sedang 0.006 Jelek Tidak

digunakan

22 0.121 Tidak

valid

0.31 Sedang 0.121 Jelek Tidak

digunakan

23 -0.166 Tidak

valid

0.17 Sukar -0.166 Drop Tidak

digunakan

24 0.367 Valid 0.48 Sedang 0.367 Cukup Digunakan

25 -0.061 Tidak

valid

0.27 Sukar -0.061 Drop Tidak

digunakan

26 0.238 Valid 0.65 Sedang 0.238 Cukup Digunakan

27 0.392 Valid 0.61 Sedang 0.392 Cukup Digunakan

28 0.483 Valid 0.54 Sedang 0.483 Baik Digunakan

29 0.514 Valid 0.41 Sedang 0.514 Baik Digunakan

30 0.387 Valid 0.73 Mudah 0.387 Cukup Digunakan

Page 218: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

205

31 0.450 Valid 0.65 Sedang 0.450 Baik Digunakan

32 0.064 Tidak

valid

0.33 Sedang 0.064 Jelek Tidak

digunakan

33 0.323 Valid 0.47 Sedang 0.323 Cukup Digunakan

34 0.301 Valid 0.41 Sedang 0.301 Cukup Digunakan

35 0.483 Valid 0.62 Sedang 0.483 Baik Digunakan

36 0.512 Valid 0.48 Sedang 0.512 Baik Digunakan

37 0.391 Valid 0.17 Sukar 0.391 Cukup Digunakan

38 0.117 Tidak

valid

0.20 Sukar 0.117 Jelek Tidak

digunakan

39 0.464 Valid 0.56 Sedang 0.464 Baik Digunakan

40 0.343 Valid 0.51 Sedang 0.343 Cukup Digunakan

Page 219: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

206

LAMPIRAN A

ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Hasil pretest

2. Hasil posttest

3. Uji prasyarat analisis pretest dan posttest

4. Hasil Rata-rata jenjang kognitif

Page 220: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

207

Lampiran C 1

Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Pretest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 25 30

2 30 30

3 35 35

4 25 30

5 25 25

6 30 40

7 35 25

8 35 20

9 20 40

10 20 45

11 40 45

12 30 30

13 35 30

14 20 25

15 30 20

16 30 40

17 40 40

18 45 20

19 25 20

20 25 20

21 20 35

22 30 35

23 40 35

24 45 30

25 30 40

26 30 30

27 35 30

28 25 40

29 20 45

30 35 20

31 30 25

32 30 25

Page 221: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

208

33 35 25

34 25 30

35 25 30

36 20 20

Nilai Terendah 20 20

Nilai Tertinggi 45 45

Rata-rata 29,94 33,83

Modus 30,07 30,55

Median 29,1 29,5

Standar Deviasi 74,02 73,76

Page 222: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

209

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil posttest

20 20 20 20 20 20 25 25 25 25 25 25 25 25 30 30 30 30 30 30

30 30 30 30 35 35 35 35 35 35 35 40 40 40 45 45

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 36

b. Nilai maksimal (Xmax) = 45

c. Nilai minimal (Xmin) = 20

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya:

a. Rentang (R) = Xmax – Xmin

= 45 – 20

= 25

a. Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1,55)

= 6,115 ≈ 6

b. Panjang Kelas = R/K

= 25/6

= 4,16 ≈ 4

Tabel distribusi frekuensi XI IPA 1 sebagai berikut adalah :

Interval Batas

kelas

Frekuensi

(𝑓𝑖)

Nilai

Tengah

(Xi)

Xi² 𝑓𝑖.Xi 𝑓𝑖.Xi²

20-23 19,50 6 21,5 462,25 129 16641

24-27 23,50 8 25,5 650,25 204 41616

28-31 27,50 10 29,5 870,25 295 87025

32-35 31,50 7 33,5 1122,25 234,5 54990,25

36-39 35,50 - 37,5 1406,25 - -

40-43 39,50 3 41,5 1722,25 124,5 15500,25

44-47 43,50 2 45,5 2070,25 91 8281

Jumlah 36 234,5 8303,3 1078 224063,5

Berdasarkan tabel distribusi tersebut maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (�̅�) = 𝛴 𝑓𝑖𝑥𝑖

𝛴 𝑓𝑖=

1078

36= 29,94

Page 223: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

210

b. Median = Lo +

1

2𝑛 − 𝐹𝑚

𝑓𝑚 × 𝑃

Keterangan:

Lo = tepi bawah kelas median = 27,5

n = banyak data = 36

𝐹𝑚 = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 14

𝑓𝑚 = frekuensi kelas median = 10

𝑃 = panjang kelas = 4

Maka :

Median = 27,5 + 1

2(36)−14

10 × 4

= 27,5 + 1,6

= 29,1

c. Modus = 𝐿𝑜 + (𝑏1

𝑏1+𝑏2) × 𝑃

Keterangan:

Lo = tepi bawah kelas modus = 27,5

𝑏1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 14

𝑏2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 7

P = panjang kelas = 4

Maka :

Modus = 27,5 + (14

14+7) × 4

= 27,5 + (14

21) × 4

= 27,5 + 2,67

= 30,07

d. Standar Deviasi

S = √𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖²−

(𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖)²

𝛴𝑓𝑖

𝛴𝑓𝑖−1

= √224063,5−

(1078)²

36

36−1

= √224063,5−32280,1

35

= √191773,4

35

Page 224: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

211

= √5479,24

= 74,02

Page 225: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

212

Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil posttest

20 20 20 20 20 20 20 25 25 25 25 25 25 30 30 30 30 30 30 30

30 30 30 35 35 35 35 40 40 40 40 40 40 45 45 45

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 36

b. Nilai maksimal (Xmax) = 45

c. Nilai minimal (Xmin) = 20

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya:

a. Rentang (R) = Xmax – Xmin

= 45 – 20

= 25

b. Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1,55)

= 6,115 ≈ 6

c. Panjang Kelas = R/K

= 25/6

= 4,16 ≈ 4

Tabel distribusi frekuensi XI IPA 3 sebagai berikut adalah :

Interval Batas

kelas

Frekuensi

(𝑓𝑖)

Nilai

Tengah

(Xi)

Xi² 𝑓𝑖.Xi 𝑓𝑖.Xi²

20-23 19,50 7 21,5 462,25 150,5 22650,25

24-27 23,50 6 25,5 650,25 153 23409

28-31 27,50 10 29,5 870,25 295 87025

32-35 31,50 4 33,5 1122,25 134 17956

36-39 35,50 - 37,5 1406,25 - -

40-43 39,50 6 41,5 1722,25 249 62001

44-47 43,50 3 45,5 2070,25 136,5 18632,25

Jumlah 36 234,5 8303,3 1218 231673,5

Berdasarkan tabel distribusi tersebut maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (�̅�) = 𝛴 𝑓𝑖𝑥𝑖

𝛴 𝑓𝑖=

1218

36= 33,83

Page 226: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

213

b. Median = Lo +

1

2𝑛 − 𝐹𝑚

𝑓𝑚 × 𝑃

Keterangan:

Lo = tepi bawah kelas median = 27,5

n = banyak data = 36

𝐹𝑚 = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 13

𝑓𝑚 = frekuensi kelas median = 10

𝑃 = panjang kelas = 4

Maka :

Median = 27,5 + 1

2(36)−13

10 × 4

= 27,5 + 2

= 29,5

c. Modus = 𝐿𝑜 + (𝑏1

𝑏1+𝑏2) × 𝑃

Keterangan:

Lo = tepi bawah kelas modus = 27,5

𝑏1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 13

𝑏2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 4

P = panjang kelas = 4

Maka :

Modus = 27,5 + (13

13+4) × 4

= 27,5 + (13

17) × 4

= 27,5 + 3,05

= 30,55

d. Standar Deviasi

S = √𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖²−

(𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖)²

𝛴𝑓𝑖

𝛴𝑓𝑖−1

= √231673,5−

(1218)²

36

36−1

= √231673,5−41209

35

= √5441,84

= 73,76

Page 227: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

214

Lampiran C 2

Data Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Siswa Nilai Postest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 65 80

2 70 80

3 70 85

4 65 85

5 75 85

6 70 75

7 70 75

8 70 75

9 65 75

10 75 75

11 65 80

12 65 80

13 65 80

14 65 70

15 70 70

16 70 65

17 70 85

18 80 80

19 80 65

20 75 70

21 70 85

22 75 80

23 80 85

24 80 75

25 65 75

26 75 70

27 75 65

28 70 65

29 70 80

30 80 85

31 80 80

32 85 80

33 85 75

34 75 70

35 80 75

36 75 85

Nilai Terendah 65 65

Nilai Tertinggi 85 85

Rata-rata 72,83 74,75

Page 228: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

215

Modus 70,5 79,5

Median 70,2 80,25

Standar Deviasi 198,10 203,9

Page 229: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

216

Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil posttest

65 65 65 65 65 65 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 75

75 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80 85 85

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 36

b. Nilai maksimal (Xmax) = 85

c. Nilai minimal (Xmin) = 65

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya:

a. Rentang (R) = Xmax – Xmin

= 85 - 65

= 20

b. Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1,55)

= 6,115 ≈ 6

c. Panjang Kelas = R/K

= 20/6

= 3,33 ≈ 3

Tabel distribusi frekuensi XI IPA 1 sebagai berikut adalah :

Interval Batas

kelas

Frekuensi

(𝑓𝑖)

Nilai

Tengah

(Xi)

Xi² 𝑓𝑖.Xi 𝑓𝑖.Xi²

65-67 64,50 8 66 4356 528 278784

68-70 67,50 11 69 4761 759 576081

71-73 70,50 - 72 5184 - -

74-76 73,50 9 75 5625 600 360000

77-79 76,50 - 78 6084 - -

80-82 79,50 7 81 6561 567 321489

83-85 82,50 2 84 7056 168 28224

Jumlah 36 525 39627 2622 1564578

Berdasarkan tabel distribusi tersebut maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (�̅�) = 𝛴 𝑓𝑖𝑥𝑖

𝛴 𝑓𝑖=

2622

36= 72,83

b. Median = Lo +

1

2𝑛 − 𝐹𝑚

𝑓𝑚 × 𝑃

Keterangan:

Page 230: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

217

Lo = tepi bawah kelas median = 67,5

n = banyak data = 36

𝐹𝑚 = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 8

𝑓𝑚 = frekuensi kelas median = 11

𝑃 = panjang kelas = 3

Maka :

Median = 67,5 + 1

2(36)−8

11 × 3

= 27,5 + 2,7

= 70,2

c. Modus = 𝐿𝑜 + (𝑏1

𝑏1+𝑏2) × 𝑃

Keterangan:

Lo = tepi bawah kelas modus = 67,5

𝑏1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 8

𝑏2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 0

P = panjang kelas = 3

Maka :

Modus = 67,5 + (8

8+0) × 3

= 67,5 + 3

= 70,5

d. Standar Deviasi

S = √𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖²−

(𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖)²

𝛴𝑓𝑖

𝛴𝑓𝑖−1

= √1564578−

(2622)²

36

36−1

= √1564578−190969

35

= √39245,9714

= 198,10

Page 231: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

218

Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil posttest

65 65 65 65 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80

80 80 80 80 80 80 80 85 85 85 85 85 85 85 85

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 36

b. Nilai maksimal (Xmax) = 85

c. Nilai minimal (Xmin) = 65

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya:

a. Rentang (R) = Xmax – Xmin

= 85 – 65

= 20

b. Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1,55)

= 6,115 ≈ 6

c. Panjang Kelas = R/K

= 20/6

= 3,33 ≈ 3

Tabel distribusi frekuensi XI IPA 3 sebagai berikut adalah :

Interval Batas

kelas

Frekuensi

(𝑓𝑖)

Nilai

Tengah

(Xi)

Xi² 𝑓𝑖.Xi 𝑓𝑖.Xi²

65-67 64,50 4 66 4356 264 69696

68-70 67,50 5 69 4761 345 119025

71-73 70,50 - 72 5184 - -

74-76 73,50 8 75 5625 600 360000

77-79 76,50 - 78 6084 - -

80-82 79,50 10 81 6561 810 656100

83-85 82,50 8 84 7056 672 451584

Jumlah 36 525 39627 2691 1656405

Berdasarkan tabel distribusi tersebut maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (�̅�) = 𝛴 𝑓𝑖𝑥𝑖

𝛴 𝑓𝑖=

2691

36= 74,75

b. Median = Lo +

1

2𝑛 − 𝐹𝑚

𝑓𝑚 × 𝑃

Keterangan:

Page 232: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

219

Lo = tepi bawah kelas median = 73,5

n = banyak data = 36

𝐹𝑚 = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 0

𝑓𝑚 = frekuensi kelas median = 8

𝑃 = panjang kelas = 3

Maka :

Median = 73,5 + 1

2(36)−0

8 × 3

= 27,5 + 6,75

= 80,25

c. Modus = 𝐿𝑜 + (𝑏1

𝑏1+𝑏2) × 𝑃

Keterangan:

Lo = tepi bawah kelas modus = 79,5

𝑏1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 0

𝑏2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 8

P = panjang kelas = 3

Maka :

Modus = 79,5 + (0

0+8) × 3

= 27,5 + (13

17) × 3

= 79,5

d. Standar Deviasi

S = √𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖²−

(𝛴𝑓𝑖𝑋𝑖)²

𝛴𝑓𝑖

𝛴𝑓𝑖−1

= √1656405−

(2691)²

36

36−1

= √1656405−201152,25

35

= √41578,65

= 203,9

Page 233: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

220

Lampiran C 3

Uji Normalitas Hasil Pretest

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Belajar Siswa * Kelas 72 100.0% 0 0.0% 72 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2.381a 5 .794

Likelihood Ratio 2.413 5 .790

Linear-by-Linear Association .225 1 .635

N of Valid Cases 72

a. 4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.50.

Hasil Belajar Siswa * Kelas Crosstabulation

Count

Kelas

Total Kelas Kontrol

Kelas

Eksperimen

Hasil Belajar Siswa 20 6 7 13

25 8 6 14

30 10 10 20

35 7 4 11

40 3 6 9

45 2 3 5

Total 36 36 72

Page 234: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

221

Analisa:

H0 : Data pretest terdistribusi normal

H1 : Data pretest tidak terdistribusi normal

Jika signifikansi < dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika signifikansi > dari 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kesimpulan:

Uji normalitas data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen, 0,794 > 0,05, maka

H0 diterima dan H1 ditolak

Page 235: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

222

Uji Homogenitas Hasil Pretest

Hasil Belajar Siswa * Kelas Crosstabulation

Count

Kelas

Total Kelas Kontrol

Kelas

Eksperimen

Hasil Belajar Siswa 20 6 7 13

25 8 6 14

30 10 10 20

35 7 4 11

40 3 6 9

45 2 3 5

Total 36 36 72

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Belajar Siswa * Kelas 72 100.0% 0 0.0% 72 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided) Point Probability

Pearson Chi-Square 2.381a 5 .794 .809

Likelihood Ratio 2.413 5 .790 .813

Fisher's Exact Test 2.464 .812

Linear-by-Linear Association .225b 1 .635 .694 .347 .056

N of Valid Cases 72

a. 4 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.50.

b. The standardized statistic is .474.

Page 236: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

223

Analisa:

H0 : kedua data posttest homogen.

H1 : kedua data posttest tidak homogen.

Jika signifikansi < dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika signifikansi > dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Kesimpulan:

Data homogenitas hasil posttest, 0,812 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 237: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

224

Uji Normalitas Hasil Posttest

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Belajar Siswa * Kelas 72 100.0% 0 0.0% 72 100.0%

Hasil Belajar Siswa * Kelas Crosstabulation

Count

Kelas

Total Kelas Kontrol

Kelas

Eksperimen

Hasil Belajar Siswa 65 8 4 12

70 11 5 16

75 8 9 17

80 7 10 17

85 2 8 10

Total 36 36 72

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 7.772a 4 .100

Likelihood Ratio 8.111 4 .088

Linear-by-Linear Association 6.861 1 .009

N of Valid Cases 72

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 5.00.

Page 238: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

225

Analisa:

H0 : Data posttest terdistribusi normal

H1 : Data posttest tidak terdistribusi normal

Jika signifikansi < dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika signifikansi > dari 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kesimpulan:

Uji normalitas data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, 0,100 > 0,05, maka

H0 diterima dan H1 ditolak

Page 239: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

226

Uji Homogenitas Hasil Posttest

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Belajar Siswa * Kelas 72 100.0% 0 0.0% 72 100.0%

Hasil Belajar Siswa * Kelas Crosstabulation

Count

Kelas

Total Kelas Kontrol

Kelas

Eksperimen

Hasil Belajar Siswa 65 8 4 12

70 11 5 16

75 8 9 17

80 7 10 17

85 2 8 10

Total 36 36 72

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided) Point Probability

Pearson Chi-Square 7.772a 4 .100 .103

Likelihood Ratio 8.111 4 .088 .102

Fisher's Exact Test 7.587 .106

Linear-by-Linear Association 6.861b 1 .009 .011 .005 .002

N of Valid Cases 72

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00.

b. The standardized statistic is 2.619.

Page 240: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

227

Analisa:

H0 : kedua data posttest homogen.

H1 : kedua data posttest tidak homogen.

Jika signifikansi < dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika signifikansi > dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Kesimpulan:

Data homogenitas hasil posttest, 0,106 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 241: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

228

Uji Hipotesis

• Hasil Pretest

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.385 .251 5.512 .000

Hasil Belajar Siswa .004 .008 .056 .472 .639

a. Dependent Variable: Kelas

• Hasil Posttest

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.294 .658 -.447 .656

Hasil Belajar Siswa .024 .009 .311 2.736 .008

a. Dependent Variable: Kelas

Analisis :

Ho : tidak terdapat pengaruh media pembelajaran virtual laboratory terhadap

hasil belajar siswa

H1 : terapat pengaruh media pembelajaran virtual laboratory terhadap hasil

belajar siswa

Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak H1 diterima

Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima H1 ditolak

Kesimpulan :

Data hipotesis hasil posttest, 0,008 < 0,05, Ho ditolak H1 diterima

Page 242: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

229

LAMPIRAN C 4

Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Saat Pretest (Kelas Kontrol)

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Jumlah

Benar 10 15 15 8 13 15 12 14 8 6 10 12 6 4 12 15 4 4 4 4

Presentase

(dalam) 26 39 39 21 34 39 32 37 21 16 26 32 16 11 32 39 11 11 11 11

Jenjang

Kognitif C2 C1 C1 C3 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C4 C3 C2 C2 C4 C4 C4 C3

Jumlah Siswa : 36

Rata-rata C1 = 39 %+39%

2= 20%

Rata-rata C2 = 26%+34%+32%+37%+39%+32%+39%

7= 30%

Rata-rata C3 = 21%+21%+16%+26%+32%+11%+11%

7= 20%

Rata-rata C4 = 16%+11%+11%+11%

4= 12%

Rata-rata Keseluruhan Indikator = 20%+30%+20%+12%

4= 20%

Page 243: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

230

Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Saat Pretest (Kelas Eksperimen)

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Jumlah

Benar 12 19 17 11 14 17 13 14 14 8 9 9 5 9 14 11 5 8 8 11

Presentase

(dalam) 32 50 45 29 37 45 34 37 37 21 24 24 13 24 37 29 13 21 21 29

Jenjang

Kognitif C2 C1 C1 C3 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C4 C3 C2 C2 C4 C4 C4 C3

Jumlah Siswa : 36

Rata-rata C1 = 50%+45%

2= 47%

Rata-rata C2 = 32%+37%+45%+34%+37%+37%+29%

7= 27%

Rata-rata C3 = 29%+37%+21%+24%+24%+24%+29%

7= 27%

Rata-rata C4 = 13%+13%+21%+21%

4= 17%

Rata-rata keseluruhan indikator = 47%+27%+27%+17%

4= 29,5%

Page 244: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

231

Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Saat Posttest (Kelas Kontrol)

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Jumlah

Benar 30 32 33 27 30 32 31 30 28 28 31 30 22 29 30 33 24 25 22 20

Presentase

(dalam) 79 84 87 71 79 84 82 79 74 74 82 79 58 76 79 87 63 66 58 53

Jenjang

Kognitif C2 C1 C1 C3 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C4 C3 C2 C2 C4 C4 C4 C3

Jumlah Siswa : 36

Rata-rata C1 = 84%+87%

2= 86%

Rata-rata C2 = 79%+79%+84%+82%+79%+79%+87%

7= 81%

Rata-rata C3 = 71%+74%+74%+82%+79%+76%+53%

7= 73%

Rata-rata C4 = 58%+63%+66%+58%

4= 61%

Rata-rata keseluruhan indikator = 86%+81%+73%+61%

4= 75,25%

Page 245: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

232

Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Saat Posttest (Kelas Eksperimen)

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Jumlah

Benar 32 31 32 30 33 32 31 29 27 30 29 29 26 28 30 32 25 26 26 25

Presentase

(dalam) 84 82 84 79 87 84 82 76 71 79 76 76 68 74 79 82 66 68 68 66

Jenjang

Kognitif C2 C1 C1 C3 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C4 C3 C2 C2 C4 C4 C4 C3

Jumlah Siswa : 36

Rata-rata C1 = 82%+84%

2= 83%

Rata-rata C2 = 84%+87%+84%+82%+76%+79%+82%

7= 82%

Rata-rata C3 = 79%+71%+79%+76%+76%+74%+66%

7= 74%

Rata-rata C4 = 68%+66%+68%+68%

4= 67%

Rata-rata keseluruhan indikator = 83%+82%+74%+67%

4= 76,5%

Page 246: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

233

LAMPIRAN B

SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat izin penelitian

2. Surat keterangan observasi

3. Surat keterangan validasi

4. Surat keterangan pernyataan wawancara

5. Uji referensi

6. Daftar riwayat hidup penulis

Page 247: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

234

LAMPIRAN D 1

Page 248: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

235

LAMPIRAN D 2

Page 249: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

236

LAMPIRAN D 3

Page 250: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

237

LAMPIRAN D 4

Page 251: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

238

Page 252: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

239

LAMPIRAN D 5

Page 253: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

240

Page 254: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

241

Page 255: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

242

Page 256: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

243

Page 257: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL LABORATORYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45574/1/FARAHDILLAH... · dan banyak sekali aplikasi fisika di kehidupan sehari-hari,

244

LAMPIRAN D 6

BIODATA PENULIS

FARAHDILLAH NURSYIFA, Anak kedua

dari 5 bersaudara pasangan Bapak Suchidin

dan Ibu Nurchikmah. Lahir di Tangerang

Selatan pada tanggal 18 September 1994,

bertempat tinggal di Jl Bratasena V Blok BC 1

No 2 RT 02 RW 014 Perumahan Reni Jaya,

Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan

Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten.

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis

diantaranya SD Negeri Pamulang III lulus tahun 2006, MTs Negeri I

Tangerang Selatan lulus tahun 2009 dan SMA Negeri 8 Kota Tangerang

Selatan lulus tahun 2012. Penulis kemudian melanjutkan ke Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika

pada tahun 2012 melalui Ujian Mandiri.