PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) MODEL ...digilib.unila.ac.id/54835/3/SKRIPSI TANPA BAB...

59
PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 LIWA (Skripsi) Oleh Rochmat Syariful Zakkie FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (L KPD) MODEL ...digilib.unila.ac.id/54835/3/SKRIPSI TANPA BAB...

PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DI SMA NEGERI 1 LIWA

(Skripsi)

Oleh

Rochmat Syariful Zakkie

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

ii

ABSTRAK

PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DI SMA NEGERI 1 LIWA

Oleh

Rochmat Syariful Zakkie

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh LKPD model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi Momentum dan Impuls terhadap

hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Liwa dengan

menggunakan desain penelitian the non-equivalent control group design. Sampel

penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 dan X IPA 2 SMA Negeri 1 Liwa. Data

hasil penelitian diuji dengan analisis N-gain, uji normalitas, uji homogenitas, dan

Independent Sample T-test. Hasil uji nilai Independent Sample T-test nilai Sig. (2-

Tailed) kurang dari 0,05 yaitu 0,00, maka dapat dinyatakan rata-rata hasil belajar

siswa yang menggunakan LKPD model pembelajaran Inkuiri Terbimbing lebih

dari hasil belajar siswa yang menggunakan buku konvensional. Hal ini juga dapat

terlihat dari rata-rata nilai N-gain hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,19

dengan kategori sedang, dan rata-rata nilai N-gain hasil belajar kelas kontrol

sebesar 0,31 dengan kategori rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

modul pembelajaran menggunakan LKPD model inkuiri terbimbing pada materi

iii

Rochmat Syariful ZakkieMomentum dan Impuls mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif dan psikomotor.

Kata kunci: LKPD, Model Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar

iv

PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DI SMA NEGERI 1 LIWA

Oleh

ROCHMAT SYARIFUL ZAKKIE

SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 19 Juli 1996, anak pertama dari

empat bersaudara dari pasangan Bapak Ahmad Suryadi dan Ibu Nurwaisi. Penulis

mengawali pendidikan formal di SD Negeri 1 Way Mengaku, Kec. Balik Bukit,

Kab. Lampung Barat pada tahun 2002 hingga lulus pada tahun 2008, melanjutkan

di SMP Al- Kautsar Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2011, dan

melanjutkan di SMA Negeri 12 Bandar Lampung pada tahun 2011, namun pada

kelas XI pindah sekolah ke SMAN 1 Liwa, Kec. Balik Bukit, Kab. Lampung

Barat yang diselesaikan pada Tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis diterima di

Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidkan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selama menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Fisika, penulis

pernah menjadi Eksakta Muda Divisi Sosial Masyarakat Himasakta FKIP Unila,

Anggota Marchingband di Swaedu FKIP Unila, Anggota Almafika Akustik di

Pendidikan Fisika FKIP Unila, Anggota Divisi Seni, Olahraga, dan Kreativitas

(SOK) di Almafika FKIP Unila, Ketua Pelaksana Seminar Kewirausahaan

Himasakta FKIP Unila, Koordinator Acara Try Out SBMPTN yang diadakan oleh

Himasakta FKIP Unila, dan masih banyak lagi kegiatan penulis yang tergabung

dalam kepanitiaan.

ix

Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik pada tahun

2017 di Desa Bali Sadhar Selatan, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan.

Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1

Banjit, Kabupaten Way Kanan.

x

MOTO

“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah SWT, melainkan kaum yang kafir”

(Q.S Yusuf; 87)

“Syukuri setiap langkah yang kau tapaki dalam hidup. Semakin kau bersyukur, Semakinbesar pula nikmat yang akan ditambah oleh Allah SWT”

-Rochmat Syariful Zakkie-

“Keterlambatan Bukan Jaminan Ketidaksuksesan”

-Rochmat Syariful Zakkie-

xi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang selalu memberikan

Rahmat-Nya pada setiap makhluk, dengan kerendahan hati, kupersembahkan karya

sederhanaku ini kepada:

1. Ibu dan Ayahku tercinta yang selalu sayang dan dengan sabar mendidikku, yang telah

mendoakan anak-anak mereka pada setiap sujud mereka. Maafkan anakmu ini Yah, Bu,

belum bisa menjadi kebanggaan kalian. Terimakasih untuk setiap waktu, kerja keras dan

kasih sayang kalian.

2. Adik-adikku tersayang (Aulia Taufiqurrochman, Ridho Nur Firdaus, dan adik

tercantikku Anindita Qotrunnada Keisya). Terimakasih sudah menjadi penyemangatku

dan selalu mendoakanku.

3. Keluarga Besar Pendidikan Fisika 2014.

4. Keluarga Besar ALMAFIKA FKIP UNILA.

5. Almamaterku tercinta Universitas Lampung.

xii

SANWACANA

Alhamdulillah, syukur penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

karena atas rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing Pada Materi Momentum dan Impuls Terhadap Hasil Belajar

Siswa SMA Negeri 1 Liwa ”.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Drs. I Wayan Distrik, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika.

4. Bapak Drs. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing

I, atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada

penulis selama menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd., selaku Pembimbing II yang banyak

memberikan masukan dan kritik yang bersifat positif dan membangun, serta atas

kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis

xiii

selama menyelesaikan skripsi, terimakasih Bapak, atas waktu yang telah

diluangkan.

6. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc., selaku Pembahas atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, saran dan kritik kepada penulis dalam

proses penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan

Pendidikan MIPA.

8. Bapak Imam Syafi’i, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku kepala SMA Negeri 1 Liwa,

terimakasih atas kesempatan dan kepercayaannya mengizinkan penulis untuk

melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Liwa.

9. Ibu Siska Martantina, S.Pd., yang telah sabar membimbing dan memberikan

banyak pelajaran ketika menjadi guru mitra penelitian.

10. Para Guru, Staf TU, dan Karyawan SMA Negeri 1 Liwa yang telah memberikan

kesempatan untuk belajar menjadi seorang pengajar.

11. Adik-adik X MIPA 1 dan X MIPA 2 di SMA Negeri 1 Liwa yang telah

memberikan banyak kesempatan untuk lebih belajar menjadi seorang pendidik,

teruslah kalian belajar dan gapai mimpi seperti yang kalian harapkan.

12. Teman-temanku seperjuangan di Pendidikan Fisika 2014 “Fighter”, kalian sudah

seperti keluarga kedua ku di kampus.

13. Frista Berliana Biwarno, terima kasih untuk selalu memberikanku semangat

dalam pengerjaan skripsi ini.

14. Teman- teman SAHABAT KEPOMPONG, terima kasih atas segala keikhlasan

kalian memberi dukungan dan semangat kepada sahabat kalian ini dalam

xiv

menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, Bareb Abdi Oktiano, Oki Murdian,

Nora Septina, Santy Etika, Lisa Saraswati (Icha), Aini Malindo, Lucky Andrean,

Imanuel Widi Prasetyo (Wiwid), Novia Suci Pratama. Semoga kita selalu diberi

kesehatan dan kesempatan untuk selalu memberi support.

15. Rekan- rekan KKN-PPL SMAN 1 Banjit, Anggun, Ade, Diah Resti, Devi

Andriani, Nitya, Heslina, Pina, Tania, Adellia S.

16. Teman- temanku yang selalu siap sedia bagai payung “KUTIL – KUTIL” nya

fisika, Achmad Azizzurrachman, Gregorius Verli Giga Winarno, Sigit

Ardiansyah, Ayu Safitri, Listiana, Haditya Aprita Lora dan Siti Khoirurrohmah.

Terimakasih atas waktu untuk lebih belajar mengenal betapa kerasnya kehidupan

dan betapa lemahnya kita di antara kehidupan itu. Tetap berikan semangat kalian

untukku, selamat berproses menjadi apa yang kalian cita-citakan.

17. Rekan tempatku bernaung dekat kampus Sigit Ardiansyah, terima kasih atas

waktunya untuk mendampingi dalam penulisan skripsi ini. Semoga amal

ibadahmu diterima Allah SWT.

18. Staff Pendidikan Fisika Unila, Mba Aya, terima kasih atas keramah tamahannya

dalam mengahadapi saya yang kadang kala dalam bercanda tidak mengenakkan

hati. Saya berharap silaturahmi tetap terjalin sampai seterusnya.

xv

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala mendapat balasan

dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Bandar Lampung, 5 Desember 2018Penulis,

Rochmat Syariful Zakkie

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

COVER LUAR ........................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................. ii

COVER DALAM ....................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... vi

SURAT PERNYATAAN .......................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... viii

MOTTO .................................................................................................. x

PERSEMBAHAN...................................................................................... xi

SANWACANA .......................................................................................... xii

DAFTAR ISI.............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xx

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xxi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4C. Tujuan Penelitian............................................................................ 4D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 5

xvii

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori1. Pembelajaran Fisika.. ............................................................... 72. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)....................................... 83. Inkuiri Terbimbing ................................................................... 114. Hasil Belajar............................................................................. 14

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 17C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 19D. Anggapan Dasar .............................................................................. 21E. Hipotesis Penelitian........................................................................ 22

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian .......................................................................... 23B. Sampel Penelitian ............................................................................ 23C. Desain Penelitian............................................................................. 23D. Prosedur Penelitian.......................................................................... 24E. Variabel Penelitian .......................................................................... 25F. Instrumen Penelitian........................................................................ 25G. Analisis Instrumen........................................................................... 26

1. Uji Validitas .............................................................................. 262. Uji Reliabilitas .......................................................................... 27

H. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 27I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ............................... 28

1. Uji Normalitas .......................................................................... 292. Uji Homogenitas ...................................................................... 293. Uji N-gain................................................................................. 304. Uji Independent Sample T-Test ................................................ 31

J. Hipotesis Statistik............................................................................ 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 341. Tahap Pelaksaan ...................................................................... 34

a. Kelas Eksperimen.............................................................. 34b. Kelas Kontrol .................................................................... 38

2. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................. 40a. Uji Validitas Soal .............................................................. 40b. Uji Reliabilitas .................................................................. 42

3. Data Kuantitatif Hasil Penelitian.............................................. 424. Uji Normalitas Skor N-Gain .................................................... 445. Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 446. Hasil Uji Independent Sample T- Test ..................................... 45

B. Pembahasan ................................................................................... 46

xviii

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 51B. Saran .............................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 52

LAMPIRAN

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.Kriteria Interpretasi N-gain................................................................ 302.Hasil Uji Validitas Soal Hasil Belajar Kognitif.................................. 413.Hasil Uji Reliabilitas Soal Hasil Belajar Kognitif .............................. 424.Data Rata-Rata Pretest, Posttest, dan N-gain..................................... 425.Data Hasil Psikomotorik Siswa ........................................................... 436.Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kognitif ........................................ 447.Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kognitif..................................... 458.Hasil Uji Independent Sample T-Test ................................................. 46

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................. 212. Desain Eksperimen Non Equivalent Control Group Design ................. 243.Grafik Rata- Rata Pretest dan Posttest Hasil Belajar Ranah Kognitif .... 474.Grafik N-gain pada Kelas Kontrol dan Eksperimen................................. 48

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Pembelajaran ............................................................................. 572. RPP Kelas Eksperimen .......................................................................... 603. RPP Kelas Kontrol ................................................................................. 714. Kisi- Kisi Soal........................................................................................ 795. Lembar Soal .......................................................................................... 806. Kunci Jawaban dan Rubrik .................................................................... 857. Data Pretest kelas Eksperimen............................................................... 868. Data Posttest kelas Eksperimen ............................................................. 879. Data Pretest kelas Kontrol ..................................................................... 8810. Data Posttest kelas Kontrol .................................................................... 8911. Data N- gain Kelas Eksperimen............................................................. 9012. Data N- gain Kelas Kontrol ................................................................... 9213. Tabel Data Hasil Penelitian.................................................................... 9414. Uji Validitas Soal ................................................................................... 9615. Uji Reliabilitas Soal ............................................................................... 9916. Uji Normalitas N- gain...........................................................................10017. Uji Homogenitas ....................................................................................10118. Uji Independent Sample T-test ..............................................................102

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kata kunci dalam setiap usaha untuk meningkatkan

kualitas kehidupan manusia, dimana didalamnya memiliki peranan dan

objektivitas untuk meningkatkan kemampuan setiap manusia. Berdasarkan

UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Seiring

berkembangnya jaman, melalui pendidikan diharapkan generasi muda

kedepannya dapat membangun bangsa ini dengan cerdas, bermoral,

berakhlak, mandiri, aktif dan lebih memadai. Salah satu upaya pemerintah

dalam mewujudkan serta meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan

menuntut guru untuk memiliki sejumlah kemampuan diantaranya memiliki

beberapa strategi yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh

guru dalam kegiatan pembelajaran.

2

Fisika merupakan salah satu ilmu sains dan ilmu fundamental yang

digunakan untuk mempelajari fenomena yang berkaitan langsung dengan

kehidupan sehari-hari. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan sains

yang mempelajari sesuatu yang kongkret dan dapat dibuktikan secara

matematis dengan menggunakan rumus-rumus persamaan. Fisika

merupakan pelajaran yang menurut sebagian siswa menjadi pelajaran yang

memerlukan pemahaman tinggi untuk memahami konsep-konsepnya.

Gurupun dituntut memiliki strategi dalam menciptakan pembelajaran yang

aktif dan efektif serta memiliki strategi yang tepat untuk membelajarkan

materi fisika agar siswa mampu mencapai indikator yang diinginkan.

Salah satu permasalahan pokok siswa dalam proses pembelajaran saat ini

yaitu kesulitan siswa dalam menerima, merespon, serta mengembangkan

materi yang diberikan oleh guru. Seperti yang kita ketahui bahwa, belajar

IPA terutama fisika erat kaitannya dengan penelitian, penyelidikan, dan

eksperimen. Siswa tidak bisa memahami konsep dengan baik jika tidak

disertai dengan eksperimen dan pemilihan model pembelajaran yang

menarik oleh guru untuk mendukung kegiatan eksperimen.

Model pembelajaran yang sangat mendukung dalam eksperimen yaitu

model pembelajaran Inkuiri. Langkah pembelajaran pada model Inkuiri

sangat mendukung siswa dalam melakukan penyelidikan dan eksperimen.

Model Inkuiri memiliki beberapa tipe, salah satunya yaitu model Inkuiri

terbimbing. Model Inkuiri terbimbing menekankan pada siswa yang

memecahkan masalah dari guru atau buku teks melalui cara-cara ilmiah,

melalui pustaka dan melalui pertanyaan dan guru membimbing siswa dalam

3

menentukan proses pemecahan dan identifikasi solusi sementara dari

masalah tersebut.

Penerapan model pembelajaran Inkuiri terbimbing didalam proses

pembelajaran dapat berjalan jika tersedia suatu media yang mendukungnya.

Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran mampu

menjadikan siswa belajar aktif dan belajar secara mandiri. Media

pembelajaran harus tepat sesuai kebutuhan peserta didik agar membantu

siswa dalam memahami materi serta tidak mengalami kesulitan dalam

menggunakannya. Media pembelajaran yang mendukung dalam

pembelajaran dan kegiatan eksperimen salah satunya yaitu Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) yang selanjutnya disebut LKPD.

LKPD menurut Prastowo (2011: 204) merupakan kumpulan dari lembaran

yang berisikan kegiatan peserta didik yang memungkinkan peserta didik

melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang dipelajari.

LKPD berfungsi sebagai panduan belajar peserta didik dan juga

memudahkan peserta didik dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar.

LKPD juga dapat didefenisikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-

lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk

pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu

pada kompetensi dasar yang dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran fisika di SMAN 1

Liwa diperoleh, bahwa belum ada guru yang menggunakan LKPD model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam menyampaikan materi, khususnya

4

pada mata pelajaran fisika. Sumber belajar selama ini hanya sebatas berasal

dari buku paket maupun buku referensi lain yang bersifat monoton dan

media yang digunakan hanya media power point yang ditampilkan pada

laya proyektor, sehingga diharapkan dengan adanya penggunaan LKPD

berbasis Inkuiri Terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka telah dilakukan penelitian untuk

mengetahui pengaruh penggunaan LKPD model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing pada materi momentum impuls terhadap hasil belajar siswa

dengan judul “ Pengaruh Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Momentum dan Impuls

Terhadap Hasil Belajar Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka

diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh

LKPD model pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi momentum dan

impuls terhadap hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan pengaruh LKPD model pembelajaran Inkuiri terbimbing

pada materi momentum dan impuls terhadap hasil belajar siswa.

5

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif dalam

pembelajaran fisika yang berkaitan dengan model Inkuiri terbimbing

serta hubungannya dengan peningkatan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

Dilihat dari segi praktis, penelitian ini memberikan manfaat antara lain:

a. Bagi siswa, memberikan pengalaman baru dalam belajar fisika, di-

mana mereka dapat memperoleh sumber belajar lain yang lebih

praktis dan menarik .

b. Bagi guru, memberikan pengalaman dan informasi tentang salah

satu penerapan bahan pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam

pembelajaran fisika.

c. Bagi sekolah, memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini :

1. LKPD yang diterapkan pada penelitian ini adalah LKPD model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing. LKPD memberi bantuan berupa

rangkaian susunan pembelajaran yang akan mereka pelajari dengan

menekankan pada aspek-aspek tertentu sehingga dapat meningkatkan

6

aktivitas yang berupa keterampilan dalam proses pembelajaran.

2. Produk LKPD yang digunakan pada penelitian ini adalah LKPD

berbasis Inkuiri Terbimbing pada materi Momentum dan Impuls yang

disusun oleh Arifin, dkk (2016).

3. Langkah-langkah metode Inkuiri pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

a. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam.

b. merumuskan masalah yang ditemukan.

c. merumuskan hipotesis.

d. merancang dan melakukan eksperimen.

e. mengumpulkan dan menganalisis data.

f. menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni objektif,

jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggungjawab.

4. Materi pokok dalam penelitian ini adalah Momentum dan Impuls.

5. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar berupa nilai yang

akan dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar selama

jangka waktu tertentu. Pada penelitian ini hasil belajar yang akan

diteliti adalah hasil belajar dalam ranah kognitif dan ranah

psikomotor.

6. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas X MIPA 1 dan X MIPA

2 SMAN 1 Liwa tahun ajaran 2017/2018.

7. Kurikulum penelitian ini yaitu K13 revisi.

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku alam dalam

berbagai bentuk gejala untuk dapat memahami apa yang mengendalikan

atau menentukan kelakukan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka

belajar fisika tidak lepas dari penguasaan konsep-konsep dasar fisika

melalui pemahaman. Teori fisika tidak hanya cukup dibaca, sebab teori

fisika tidak sekedar hafalan saja akan tetapi harus dibaca dan dipahami

serta dipraktikkan, sehingga siswa mampu menjelaskan permasalahan

yang ada. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Subali, dkk. (2015)

Kemampuan dalam hal menginterpretasikan menjadi sangatlah penting

karena mampu memberikan informasi kuantitatif yang mudah dipahami.

Keterampilan menyajikan data dalam bentuk grafik serta membaca atau

menginterpretasi grafik dalam bentuk kalimat verbal maupun non verbal

sangat diperlukan oleh guru khususnya dibidang fisika.

Pembelajaran fisika menurut Haloho, dkk. (2016) merupakan salah satu

cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang gejala

gejala alam dan interaksi gejala-gejala alam itu. Fisika tidak hanya

berhubungan dengan rumus, bilangan-bilangan serta operasinya, tetapi

8

fisika juga berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan hubungannya

yang diatur secara logika, sehingga fisika berkaitan dengan konsep-konsep

yang abstrak.

Tujuan pembelajaran fisika dikemukakan oleh Destianingsih, dkk. (2016)

yaitu:

Siswa mengenali, menyusun, mengembangkan kembali, danmengubah pengetahuan awal melalui interaksi antara lingkungan,kegiatan kelas dan pengalaman, serta interaksi dengan siswa lain.Pembelajaran yang demikian diharapkan dapat mencapai tujuanpembelajaranfisika.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran fisika merupakan ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang fenomena alam, tingkah laku alam dan interaksi yang

dilakukan oleh alam semesta dari unsur terkecil sampai unsur yang

terbesar sekalipun termasuk ke dalam ilmu fisika. Ilmu fisika tidak hanya

mempelajari tentang rumus ataupun bilangan-bilangan didalamnya.

Pembelajaran fisika juga harus dibarengi dengan praktik sehingga secara

utuh pembelajaran fisika yang didapat baik itu dalam bentuk matematis

maupun fisis.

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah

dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan aktifitas

peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar. LKPD berupa lembaran

kertas yang berisi informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh

peserta didik, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Trianto (2010:

9

144) yang menyatakan bahwa LKPD merupakan salah satu bahan ajar

yang digunakan sebagai panduan untuk melakukan kegiatan penyelidikan

atau pemecahan masalah. LKPD digunakan untuk membimbing siswa

dalam melakukan observasi ataupun eksperimen untuk menemukan hal

yang baru.

Kelebihan LKPD diungkapkan oleh Trianto (2011: 212), yaitu LKPD

untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, membantu siswa

menemukan dan mengembangkan konsep, melatih siswa menemukan

konsep, menjadi alternatif cara penyajian materi pelajaran yang

menekankan keaktifan siswa, serta dapat memotivasi siswa.

Pengertian LKPD juga dikemukakan oleh Choo, dkk. (2011) yaitu:

Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan untukmempermudah siswa dalam memahami pelajaran. Salah satu mediayang digunakan untuk memberi bantuan pada siswa dan dapatmeningkatkan aktivitas belajar di kelas yaitu Lembar Kerja Siswa(LKS/LKPD). LKPD memberi bantuan berupa rangkaian susunanpembelajaran yang akan mereka pelajari dengan menekankan padaaspek-aspek tertentu sehingga dapat meningkatkan aktivitas yangberupa keterampilan dalam proses pembelajaran.

Rani (2016) menyatakan bahwa :

LKPD didalamnya berisi petunjuk, langkah-langkah untukmenyelesaikan tugas. LKPD ini juga dapat berupa panduan dalampraktikum yang menonjolkan aspek visual agar siswa lebih senangmembacanya.

Menurut Nurliawaty, dkk. (2017) mengemukakan bahwa “pelajaran fisika

pada umumnya merupakan pelajaran yang harus dipahami bukan sekedar

dihafalkan. Kurangnya kemampuan peserta didik tersebut perlu segera

ditemukan solusinya. Penggunaan media pembelajaran seperti buku LKPD

10

menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik”.

Yasir, dkk. (2013) menjelaskan bahwa :

LKPD merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaranyang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlumemperhatikan kriteria media grafis sebagai media visual untukmenarik perhatian peserta didik. Isi pesan LKPD harus mem-perhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki materi, danpemilihan pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan efektif.

Selanjutnya, Abdurrahman (2015: 40) mengungkapkan beberapa manfaat

LKPD, di antaranya: (1) dapat membantu guru dalam mengarahkan

siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya

sendiri atau dalam kelompok kerja, (2) dapat digunakan untuk

mengembangkan keterampilan proses, sikap ilmiah serta membangkitkan

minat siswa terhadap alam sekitarnya, dan (3) dapat memudahkan guru

untuk melihat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar. Hal ini

sesuai dengan penelitian Rahayu, dkk. (2011) bahwa pembelajaran dengan

menggunakan LKPD mampu memberikan peningkatan pada proses

pemahaman konsep-konsep fisika sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa LKPD merupakan

suatu panduan dalam melakukan penyelidikan yang berbentuk tertulis dan

berfungsi sebagai media untuk membuat siswa menjadi aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

11

3. Inkuiri Terbimbing

Metode belajar Inkuiri terbimbing adalah proses pembelajaran yang

berlangsung secara ilmiah dan analitik dalam memecahkan suatu

permasalahan sehingga siswa dapat berfikir kritis terhadap maslah yang

diberikan. Menurut Suparno (2007: 68) model pembelajaran Inkuiri

terbimbing adalah “model pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana

dalam proses pembelajaran tersebut siswa dituntut aktif dalam melakukan

pembelajaran selain itu pembelajaran inkuri terbimbing memerlukan

waktu yang relatif banyak dalam pelaksanaanya, akan tetapi hasil belajar

yang dicapai tentunya sebanding dengan waktu yang digunakan”.

Menurut Sani (2014: 89) menyatakan bahwa:

Inkuiri adalah investigasi tentang ide, pertanyaan atau permasalahan.Investigasi yang dilakukan dapat berupa kegiatan laboratorium atauaktivitas lainnya yang dapat digunakan untuk mengumpulkaninformasi.

Hal ini sesuai dengan penelitian Rizal (2014), model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa

dikarenakan mengikuti langkah-langkah pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

Melalui kegiatan keilmiahan tersebut akan memberikan kesempatan lebih

banyak kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri fakta, konsep,

dan prinsip melalui pengalaman secara langsung sehingga proses

pembelajaran menjadi lebih optimal. Pembelajaran menurut Ertikanto dkk

(2015) mengemukakan bahwa pengetahuan Inkuiri guru sekolah dasar

dalam pembelajaran sains secara Inkuiri, secara signifikan lebih efektif

dibandingkan dengan pembelajaran sains secara konvensional

12

Budiasa, dkk. (2013) mengemukakan bahwa “metode pembelajaran Inkuiri

merupakan metode pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik.

Metode pembelajaran ini menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif

untuk menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya. Siswa diberi

aktivitas untuk dapat membangun konsep, mencari makna yang lebih

mendalam, menggali pemahaman baru, serta mengajukan dan

menyelesaikan masalah”. Aktivitas pembelajaran yang berorientasi

konstruktivistik tersebut terlihat dari fase-fase pembelajaran yang meliputi

fase perumusan masalah, fase membuat hipotesis, fase eksperimen, fase

mengevaluasi hipotesis, dan fase membuat kesimpulan.

Langkah-langkah metode Inkuiri menurut Suid dan Yusuf (2016) yaitu

sebagai berikut:

1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam.

2. Merumuskan masalah yang ditemukan.

3. Merumuskan hipotesis.

4. Merancang dan melakukan eksperimen.

5. Mengumpulkan dan menganalisis data.

6. Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni objektif,

jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggungjawab.

Praptiwi, dkk. (2012) menyatakan bahwa pembelajaran Inkuiri Terbimbing

merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

untuk mencari dan menyelidiki suatu pengetahuan secara kritis dan logis.

Secara teoretis Inkuiri terbimbing dapat menjadi solusi yang efektif untuk

13

pembelajaran IPA di sekolah menengah, karena dalam proses

pembelajaran yang menggunakan Inkuiri Terbimbing siswa aktif

melakukan eksplorasi, observasi, investigasi yang dapat meningkatkan

pemahaman konsep sains siswa.

Damayanti, dkk. (2012) mengemukakan bahwa Inkuiri berasal dari bahasa

Inggris inqury yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari

tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Strategi

pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari

dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Lebih

lanjut oleh Manzoor (2009) menyatakan bahwa pengajaran dengan

pendekatan Inkuiri membuat siswa tertarik untuk menemukan hipotesa

hasil percobaan.

Pembelajaran Inkuiri terbimbing menurut Matthew dan Kenneth (2013)

yaitu :

Penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing merupakan modelpembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajarankonvensional, serta mampu meningkatkan prestasi pada kemampuankognitif siswa

Menurut Kurniawati, dkk. (2016) mengatakan bahwa dengan penerapan

model Inkuiri Terbimbing maka keterampilan proses sains akan meningkat

sehingga pembelajaran di dalam kelas lebih aktif, melalui pembelajaran

dengan penemuan konsep maka siswa lebih dapat memahami materi,

sedemikian hingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

14

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Inkuiri Terbimbing merupakan model pembelajaran yang dapat

meningkatkan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa karena model

pembelajaran ini memiliki langkah-langkah ilmiah dalam prosesnya

sehingga tujuan siswa lebih jelas dan model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing dapat membuat siswa lebih dapat meningkatkan motivasi

dalam pembelajaran, serta dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

kegiatan menemukan konsep yang dilakukan berdasarkan langkah-langkah

ilmiah.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai siswa setelah melewati

suatu proses belajar mengajar. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar

dapat terlihat dari hasil belajar siswa. Apabila hasil belajar yang dicapai

siswa tinggi, maka itu berarti bahwa pembelajaran tersebut telah mencapai

tujuan pembelajaran. Apabila hasil yang dicapai tergolong rendah, maka

dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut belum mencapai tujuan.

Hasil belajar juga dapat terlihat dari perubahan tingkah laku peserta didik

menjadi lebih baik. Nurbudiyani (2013) mengatakan bahwa hasil belajar

juga harus dapat menggambarkan kemampuan siswa dalam tiga ranah,

yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Mengukur ranah kognitif

dapat menggunakan alat ukur berupa tes pilihan ganda, sedangkan untuk

mengukur ranah afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi.

15

Hasil belajar menurut Susanto (2012: 5):

Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh peserta didiksetelah melalui kegiatan belajar.

Pada hasil belajar terdapat 3 ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Menurut Arikunto (2012: 131-134) ranah kognitif meliputi

mengenal (recognition), pemahaman (comprehension), penerapan atau

aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi

(evaluation).

a. Mengenal (recognition)Bagian pengenalan siswa diminta untuk memilih satu dari duaatau lebih jawaban. Kemudian pada bagian ini adamengungkapkan/ mengingat kembali (recall). Berbeda denganmengenal dalam mengingat kembali ini siswa diminta untukmengingat kembali satu atau lebih fakta- fakta yang sederhana.

b. Pemahaman (comprehension)Bagian pemahaman siswa diminta untuk membuktikan bahwa iamemahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta ataukonsep.

c. Penerapan atau aplikasi (application)Bagian penerapan dan aplikasi ini siswa dituntuk memilikikemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasitertentu (konsep,hukum, dalil, atauran, gagasan, cara) secara tepatuntuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannyasecara benar.

d. Analisis (analyisis)Bagian tugas analisis ini siswa diminta untuk menganalisis suatuhubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar.

e. Sistesis (synthesis)Apabila penyusun soal tes bermaksud meminta siswa melakukansintesis maka pertanyaan-pertanyaan disusun sedemikian rupasehingga meminta siswa untuk mengabungkan atau menyusunkembali (recognize) hal-hal yang spesifik agar dapatmengembangkan suatu struktur baru. Siswa diminta untukmelakukan generalisasi pada soal sintesis ini.

16

f. Evaluasi (evaluation)Mengadakan evaluasi dalam pengukuran aspek kognitif tidaksama dengan mengevaluasi dalam pengukuran aspek afektif.Mengevaluasi dalam aspek kognitif menyangkut masalah “benar/salah” yang didasarkan pada dalil, hukum, prinsip pengetahuan,sedangkan dalam afektif menyangkut masalah “baik/ buruk”berdasarkan nilai atau norma yang diakui oleh subjek yangbersangkutan.

Menurut Depdiknas (2008: 3-4) Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan

dengan sikap dan nilai. Depdiknas juga mengelompokkan ranah afektif ini

menjadi lima jenjang yaitu: (1) menerima atau memperhatikan (receiving);

(2) menanggapi (responding); (3) menailai atau menghargai (valuing); (4)

mengatur atau mengorganisasikan (organization); dan (5) karakterisasi

dengan suatu nilai atau kelompok nilai (characterization). Ada lima tipe

karakteristik afektif yang penting yaitu: sikap, minat, konsep diri, nilai dan

moral.

Depdiknas, (2008: 5) juga mengatakan ranah psikomotor adalah ranah

yang berkaitan dengan keterampilan (Skill) atau kemampuan bertindak

setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Mata ajar yang

termasuk kelompok mata ajar psikomotor adalah mata ajar yang lebih

berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik.

Penilaian hasil belajar psikomotor dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

melalui pengamatan langsung selama proses belajar-mengajar (persiapan),

setelah proses belajar (proses), dan beberapa waktu setelah selesai proses

belajar-mengajar (produk).

Menurut Supratiknya (2012: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar yang

menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang

17

diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang

mata pelajaran tertentu. Berdasarkan sistem pendidikan nasional rumusan

tujuan pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang

secara garis besar yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotor.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah

mengikuti suatu proses pembelajaran tentang mata pelajaran tertentu. Hasil

belajar secara garis besar meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek

afektif, dan aspek psikomotor.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini mengenai pengaruh LKPD model pembelajaran Inkuiri

terbimbing pada materi momentum dan impuls terhadap hasil belajar siswa

di SMAN 1 Liwa. Berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan beberapa

tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Suryani, dkk. (2016) yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Kontekstual

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Gerak Manusia”.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan LKPD berbasis

kontekstual berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada konsep

sistem gerak. Hasil belajar siswa yang menggunakan LKPD berbasis

kontekstual lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan LKPD

berbasis kontekstual. LKPD berbasis kontekstual dapat mempermudah

18

siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan memiliki retensi terhadap

konsep sistem gerak.

Penelitian yang dilakukan oleh Sukma, dkk. (2016) yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Dan

Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”. Penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) terhadap hasil

belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Samarinda tahun ajaran 2014/2015

pada materi suhu dan kalor.

Penelitian yang dilakukan oleh Yolanda, dkk. (2016) yang berjudul

“Analisis Pemahaman Konsep Siswa SMA Negeri Sekecamatan Ilir Barat

I Palembang Pada Materi Suhu dan Kalor Dengan Instrumen Ttci dan

Cri”. Penelitian ini mengatakan bahwa penyelenggaraan mata pelajaran

fisika di SMA merupakan sebuah sarana untuk mengembangkan dan

melatih siswa agar dapat menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip

fisika, serta memiliki kecakapan ilmiah.

Penelitian yang dilakukan oleh Abelta, dkk. (2017) yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil

Belajar Melalui Pemahaman Konsep”. Penelitian ini menunjukkan bahwa

Ada pengaruh penggunaan lembar kerja siswa berbasis Inkuiri terbimbing

ter-hadap hasil belajar siswa SMPN 3 Natar. Hal ini ditunjukkan dari hasil

menggunakan Independent Sample T-test yang diperoleh nilai Sig. (2-

tailed) sebesar 0,00 < 0,05.

19

C. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh guru untuk

memberikan pelajaran. Salah satu penunjang pembelajaran adalah

penggunaan media dalam pembelajaran. Media adalah alat bantu yang

digunakan untuk menyalurkan informasi pembelajaran seperti LKPD

Berdasarkan kajian teori, pembelajaran menggunakan LKPD merupakan

salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan

pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam

peningkatan prestasi belajar.

Penelitian ini menggunakan LKPD model Inkuiri Terbimbing dengan

materi momentum dan impuls. LKPD model Inkuiri Terbimbing ini

disusun mengikuti sintak pembelajaran Inkuiri Terbimbing serta

menyatakan suatu konsep melalui berbagai cara dan bentuk, diantaranya

dalam bentuk verbal, matematis, gambar dan grafik. LKPD ini menyajikan

materi momentum dan impuls dengan desain yang lebih menarik, tidak

hanya berisi penjelasan secara verbal dan matematis tetapi juga dijelaskan

melalui gambar dan grafik, sehingga dapat menimbulkan ketertarikan

siswa terhadap materi pelajaran. Penggunaan LKPD model Inkuiri

terbimbing mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam

mencari informasi yang dibutuhkan sehingga membantu siswa belajar

mandiri dan memahami konsep momentum dan impuls dengan baik

sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan kelebihan

LKPD tersebut, dengan demikian diduga dapat meningkatkan pemahaman

20

konsep siswa. Peningkatan pemahaman konsep dan materi oleh siswa

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini untuk menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar yang

dilihat melalui pemahaman konsep pada kelas eksperimen benar-benar

pengaruh dari penggunaan LKPD model Inkuiri terbimbing, maka peneliti

akan memberikan perlakuan berbeda pada dua kelas X MIPA SMAN 1

Liwa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan satu kelas eksperimen

dan satu kelas kontrol. Pada pembelajaran kelas eksperimen menggunakan

LKPD model Inkuiri terbimbing dan pada kelas kontrol menggunakan

buku cetak dan menggunakan metode ceramah. Penggunaan LKPD model

Inkuiri Terbimbing diduga mampu meningkatkan hasil belajar siswa

dibandingkan hanya dengan metode ceramah dan dengan bahan ajar buku

cetak. Pada setiap awal dan akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan

pretest dan posttest untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa.

Pada penelitian ini terdapat dua bentuk variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah LKPD model

Inkuiri terbimbing dan variabel terikatnya adalah hasil belajar. Jika ingin

mengetahui alur penelitian dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat, maka akan dijelaskan dalam kerangka pemikiran di bawah ini:

21

D. Anggapan Dasar

Anggapan dasar penelitian ini adalah:

1 . Pembelajaran mengenai materi Momentum dan Impuls belum

pernah diberikan terhadap kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

2. Kedua kelas yang dijadikan sampel untuk kelas kontrol dan kelas

eksperimen memiliki kemampuan awal dan pengalaman belajar yang

sama.

3. Kedua kelas yang dijadikan sampel bersifat Homogen.

SISWA

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

PembelajaranMenggunakanLKPD Model

InkuiriTerbimbing

PembelajaranMenggunakan

Buku PaketSiswa

Dibandingkan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Hasil Belajar

Hasil Belajar

Metode CeramahMetode Inkuiri

Terbimbing

22

4. Kedua kelas memperoleh materi yang sama. Materi yang digunakan

adalah materi Momentum dan Impuls yang berdasarkan pada

kurikulum 2013 revisi.

5. Faktor-faktor lain di luar penelitian tidak diperhitungkan.

E. Hipotesis Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan LKPD model

pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi Momentum dan Impuls

terhadap hasil belajar siswa.

Dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Terdapat pengaruh

penggunaan LKPD Inkuiri Terbimbing pada materi Momentum dan

Impuls berdasarkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Liwa”.

23

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian

Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Liwa pada semester genap tahun

ajaran 2017/2018 yang terdiri dari empat kelas.

B. Sampel Penelitian

Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian

ini dilakukan secara sengaja untuk kelas yang siswanya memiliki kemampuan

awal siswa relatif sama. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan diambil

dari empat kelas X MIPA yang ada di SMA Negeri 1 Liwa, kemudian dapat

diperoleh 1 kelas kontrol dan 1 kelas eksperimen. Kelas X MIPA 1 sebagai

kelas kontrol dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan menggunakan non-

equivalent control group design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Pada penelitian ini kelas eksperimen

24

diberikan perlakuan dengan menggunakan LKPD Inkuiri Terbimbing,

sedangkan kelas kontrol menggunakan buku siswa dari sekolah selanjutnya

diobeservasi hasilnya. Secara umum desain penelitian ditunjukkan pada

Gambar 2:

Gambar 2. Desain Eksperimen Non Equivalent Control Grup Design

Keterangan:

O1 = tes awal (pretest) Kelas Eksperimen

O2 = tes akhir (posttest) Kelas Eksperimen

O3 = tes awal (pretest) Kelas Kontrol

O4 = tes akhir (posttest) Kelas Kontrol

X1 = perlakuan pembelajaran lkpd inkuiri terbimbing

X2 = pembelajaran buku siswa dari sekolah

(Sugiyono, 2015: 114-116)

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:

1. Menetapkan sampel

2. Melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif

melalui pretest.

3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) Inkuiri terbimbing materi Momentum dan

Impuls.

O1 X1 O2

O3 X2 O4

25

4. Mengadakan posttest pada akhir pembelajaran untuk mengetahui dan

memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

5. Menilai hasil posttest untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa.

6. Menganalisis hasil observasi mengenai pengaruh penggunaan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) Inkuiri Terbimbing materi Momentum dan

Impuls terhadap hasil belajar pada ranah kognitif siswa.

E. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu, variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan LKPD materi

Momentum dan Impuls, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar

siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel sudah banyak

tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya, tetapi mungkin tidak

valid digunakan. Maka peneliti menyusun sendiri instrumen termasuk

menguji validitas dan reliabilitasnya. Pada penelitian ini instrumen penelitian

yang digunakan adalah:

1. Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang berfungsi untuk pencapaian

Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan di dalam Standar Isi pada

Silabus.

26

2. Lembar tes soal untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif

dan psikomotor yang dipengaruhi penguasaan konsep siswa. Lembar tes

ini digunakan pada saat tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang

berbentuk soal pilihan jamak untuk ranah kogntif dan lembar penilaian

keterampilan dalam bentuk skala penilaian untuk ranah psikomotor.

G. Analisis Instrumen

Instrumen pada penelitian harus diuji terlebih dahulu sebelum instrumen

tersebut digunakan dalam sampel. Kemudia untuk mengujinya digunakan uji

validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan program aplikasi SPSS

versi 21.0.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan persamaan

korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan

persamaan:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi yang menyatakan validitasX = Skor butir soalY = Skor totaln = Jumlah sampel

Kriteria pengujiannya yaitu instrumen akan dinyatakan sahih (valid) jika

korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 dan instrumen akan

dinyatakan tidak sahih (valid) jika korelasi antar butir dengan skor total

27

kurang dari 0,3. Jika rhitung > rtabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi

tersebut signifikan.

(Arikunto, 2012: 87)

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen

dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Pengujian reliabilitas

pada penelitian ini menggunakan persamaan Alpha, yaitu:

2

2

11 11

t

b

n

nr

Keterangan:

11r = koefisien reliabilitas instrumenk = banyaknya butir

2b = jumlah varians dari tiap-tiap butir tes

2t = varians total

Dan dapat diketahui bahwa kriteria indeks reliabilitas yaitu:

Nilai 0.800 - nilai 1.000= sangat tinggi

Nilai 0.600 - nilai 0.800= tinggi

Nilai 0.400 - nilai 0.600= cukup

Nilai 0.200 - nilai 0.400= rendah

Nilai 0.000 - nilai 0.200= sangat rendah

(Arikunto, 2012: 111)

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada saat sebelum dan

setelah kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dan kelas eksperimen.

28

Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Sebelum kegiatan pembelajaran, seluruh siswa di kelas kontrol

melaksanakan pretest.

2. Sebelum kegiatan pembelajaran, seluruh siswa di kelas eksperimen

melaksanakan pretest.

3. Setelah kegiatan pembelajaran dengan buku siswa yang biasa digunakan

di sekolah, seluruh siswa di kelas kontrol melaksanakan posttest

kemudian dilakukan penilaian. Pelaksanaan posttest ini bertujuan untuk

mendapatkan data dan melihat perbedaan kemampuan penguasaan materi

siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunakan buku

siswa yang biasa digunakan di sekolah.

7. Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKPD Inkuiri

Terbimbing materi Momentum dan Impuls, seluruh siswa di kelas

eksperimen melaksanakan posttest kemudian dilakukan penilaian.

Pelaksanaan posttest ini bertujuan untuk mendapatkan data dan melihat

perbedaan kemampuan penguasaan materi siswa sebelum dan setelah

pembelajaran dengan menggunakan LKPD Inkuiri Terbimbing.

I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu, data hasil belajar siswa

pada ranah kognitif. Adapun uji yang dilakukan terhadap data tersebut yaitu:

(1) Uji Normalitas, (2) Uji Homogenitas, (3) Uji N-Gain, dan (4) Uji

Independent Sample T-test

29

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji data pada penelitian ini

terdistribusi normal dengan menggunakan uji statistik non-parametrik

yaitu Kormogolov-Smirnov dengan bantuan program SPSS versi 21.0.

caranya adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis

pengujiannya yaitu:

: data terdistribusi secara normal

: data tidak terdistribusi secara normal

Pedoman untuk pengambilan keputusan, data dapat dikatakan

memenuhi asumsi normalitas atau terdistribusi normal jika pada

Kolmogorov-Smirnov nilai sig. > 0,05 dan data yang tidak terdistribusi

normal memiliki nilai sig. < 0,05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan menggunakan Kolmogorof Smirnof (uji F),

atau menggunakan uji Homogenitas Levene. Jika kedua kelas

mempunyai varians yang tidak jauh berbeda (sama), maka kedua kelas

dikatakan homogen, demikian pula sebaliknya. Adapun hipotesisnya

sebagai berikut:

H0: Varians homogen

H1: Varians tidak homogen

Melihat uji homogenitas varians menggunkaan uji fister maka

rumusnya sebagai berikut:

30

F = σσ

Keterangan:

F = harga fisterσ = varians(Triyono, 2013: 220)

Kriteria uji adalah kedua data akan homogen, jika signifikansi > 0,05

dan sebaliknya.

3. Uji N-Gain

Analisis hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan nilai pretest

dan posttest, sehingga digunakan analisis N-Gain dengan persamaan

berikut:

N-gain ( ) =Keterangan:

g = N-gain

postS = Skor posttest

preS = Skor pretest

maxS = Skor maksimum

Kriteria interperensi N-gain dapat dilihat pada Tabel 1. sebagai berikut:

Tabel 1. Kriteria Interpretasi N-gain

N-gain Kriteria Interpretasi

N-gain > 0,7 Tinggi

31

2121

222

211

_____

2

____

1

11

2

)1()1(

nnnn

snsn

XXt

N-gain Kriteria Interpretasi

0,3 < N-gain < 0,7 Sedang

N-gain < 0,3 Rendah

(Marlangen, 2010)

4. Uji Independent Sample T-Test

Uji ini dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda

(bebas). Independent Sample T-Test digunakan untuk mengetahui ada

atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang

tidak berhubungan. Berpedoman berdasarkan nilai signifikansi: (1) jika

nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima; (2) jika nilai signifikansi

< 0,05 maka H0 ditolak.

Rumus perhitungan Independent Sample T-Test adalah sebagai berikut :

(Sugiyono, 2015: 273)

Keterangan:

T = nilai t-hitung

X1 = rata-rata nilai kelas eksperimen

X2 = rata-rata nilai kelas kontrol

n1 = banyaknya anggota sampel di kelas eksperimen

n2 = banyaknya anggota sampel di kelas kontrol

= rata-rata varians kelas eksperimen

= rata-rata varians kelas kontrol

32

Setelah dilakukan uji t, maka harga t-hitung yang diperoleh perlu

dibandingkan dengan tabel untuk mengetahui perbedaan itu signifikan

atau tidak signifikan dengan kebebasan (dk) = n1+ n2-2 dan taraf

kepercayaan 95%.

Cara menguji hipotesis ini, yaitu membandingkan nilai Sig.(2-tailed)

pada uji- T dengan nilai α (0,05) dengan kriteria uji sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig.(2-tailed) < α (0,05), maka tolak H0.

2) Jika nilai Sig.(2-tailed) > α (0,05), maka terima H0.

J. Hipotesis Statistik

Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu:

H0 = tidak terdapat pengaruh penggunaan LKPD Inkuiri Terbimbing pada

materi Momentum dan Impuls terhadap hasil belajar fisika di SMAN 1

Liwa.

H1 = terdapat pengaruh penggunaan LKPD Inkuiri Terbimbing pada materi

Momentum dan Impuls terhadap hasil belajar fisika di SMAN 1 Liwa.

51

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan LKPD inkuiri

terbimbing pada materi Momentum dan Impuls terhadap hasil belajar

fisika di SMAN 1 Liwa. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata N-gain

hasil belajar kelas eksperimen 0,81, sedangkan rata-rata N-gain hasil

belajar pada kelas kontrol yaitu 0,52. Artinya terjadi peningkatan yang

baik jika dilihat dari perbedaan rata-rata N-gain hasil belajar siswa kelas

eksperimen.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan LKPD Inkuiri Terbimbing pada materi

Momentum dan Impuls ini dapat menjadi salah satu alternatif

bahan ajar bagi guru di sekolah dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Pembelajaran berbantuan LKPD Inkuiri Terbimbing pada materi

Momentum dan Impuls memerlukan waktu yang tidak sedikit,

sehingga guru diharapkan dapat mengatur waktu dengan baik agar

pembelajaran berjalan dengan baik.

52

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2015. Guru Sains Sebagai Inovator: Merancang PembelajaranSains Inovatif Berbasis Riset. Yogyakarta: Media Akademi. 110 halaman.

Abelta, G.A., Ertikanto, C., & Wahyudi, I. 2017. Pengaruh Penggunaan LKSBerbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Melalui PemahamanKonsep. Jurnal Pembelajaran Fisika. 5(2): 93-104. http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/article/view/12493/8949. Diakses pada 13 Maret 2018

Arifin, A. W., Ertikanto, C., & Nyeneng, I. D. P. 2016. LKS Eksperimen BerbasisInkuiri Terbimbing: Impuls dan Momentum. Produk dari skripsi. BandarLampung: Universitas Lampung.

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: BumiAksara. . 310 halaman.

Budiasa, K., Viyanti, & Nyeneng, I. D. P. 2013. Perbandingan Metode InkuiriTerbimbing dan Bebas Termodifikasi Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar.Jurnal Pembelajaran Fisika. 1(2): 1-13. https://media.neliti.com/media/publications/117840-ID-none.pdf. Diakses pada tanggal 22 Januari2018

Choo, S.S.Y., Rotgans, J.I., Yew, F.H.J. & Schmidt, H.G. 2011. Effect ofWorksheet Scaffods on Student Learning in Problem Based Learning .Journal Adv in Health Sci Educ of Singapure. 16(2): 517-520.https://folk.uio.no/ carla/esera2007.pdf. Diakses pada tanggal 13 Maret2018

Culpepper, S.A & Aguinis H. 2011. Using Analysis of Covariance (ANCOVA)With Fallible Covariates. American Psychological Association,Psychological Methods 1082-989X/11/$12.00 DOI: 10.1037/a002335516(2): 166–178. https://ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21517178. Diakses padatanggal 09 Maret 2018

Damayanti, D.S., Ngazizah, N., & Setyadi, E. 2012. Pengembangan Lembar KerjaSiswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing UntukMengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada MateriListrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran2012/2013. Jurnal Pendididikan Fisika Indonesia. 3(1): 58-62.

53

https://download.portalgaruda.org/article.php?article=97640&val=614.Diakses pada 22 Januari 2018

Depdiknas. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif. Jakarta:Depdiknas.

------------. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Jakarta:Depdiknas.

Destianingsih, E., Pasaribu, A., & Ismet. 2016. Pengaruh Model Problem BasedLearning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa PadaPembelajaran Fisika Kelas XI Di SMA Negeri 1 Tanjung Lubuk. JurnalInovasi dan Pembelajaran Fisika. 3(1): 1-6. http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jipf/article/view/3423/1810. Diakses pada 15 Maret 2018

Ertikanto. C., Viyanti., & Wahyudi, I. 2015. Keefektifan Pengetahuan InkuiriGuru Sekolah Dasar Kota Bandar Lampung Dalam Pembelajaran Sains.Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains ISSN: 2407-4659: 106-116.http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/7968. Diakses pada13 Maret 2018

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21Update PLS Regresi Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro. 432 halaman.

Haloho, F.K., Pasaribu, A., & Wiyono, K. 2016. Pengembangan Buku KerjaSiswa Berbasis Inkuiri Materi Optika Geometri Kelas X Sekolah MenengahAtas. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. 3(1): 1-7. http://ejournal.unsri.ac.id/ index.php/jipf/article/view/3425/1812. Diakses pada 15 Maret2018

Hardiyanti, ND. 2016. Pengaruh Penggunaan LKS Inkuiri Terbimbing terhadap HasilBelajar Siswa pada Materi Fluida Statisdi SMAN 1 Seputih Mataram. Jurnalpembelajar-an fisika.Universitas Lampung (On Line). Volume 4 Nomor 1Halaman 5-9. Tersedia di digilib.unila.ac.id diakses pada 28 September 2018.

Kurniawati, D., Masykuri, M., & Saputro, S. 2016. Penerapan ModelPembelajaran Inkuiri Terbimbing Dilengkapi LKS Untuk MeningkatkanKeterampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar Pada Materi Pokok HukumDasar Kimia Siswa Kelas X MIA 4 SMAN 1 Karanganyar Tahun Pelajaran2014/2015. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). 5(1): 88-95. https://jurnal.fkip.uns.ac.id /index.php/kimia/article/view/6886. Diakses pada 22 Januari2018

Manzoor, A.K. 2009. Teaching of heat and temperature by hypothetical inquiryapproach: A sample of Inquiry teaching. Journal Of Pysics TeacherEducation Online. 5(2): 43-64. http://www2.phy.ilstu. edu/~wenning/ jpteo/issues/aut2009.html. Diakses pada 22 Januari 2018

54

Marlangen, T. 2010. Studi Kemampuan Berpikir Kritis dan Konsep PadaPembelajaran Fisika dengan Pendekatan Multiple Representation.BandarLampung: Universitas Lampung. Jurnal Pendidikan Fisika. 1(1): 22-23.http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/search/authore. Diakses padatanggal 22 Januari 2018

Matthew, B.M., & Kenneth, I.O. 2013. A Study On The Effects Of GuidedInquiry Teaching Method On Students Achievement In Logic. Jurnal ofinternational research in Nigeria. 1(2): 135-139. http://www.iosrjournals.org/iosr-jrme/papers/Vol-3%20Issue-5/D0351825.pdf?id=7370. Diakses pada tanggal 13 Maret 2018

Nurbudiyani, I. 2013. Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif, danPsikomotor Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III SD MuhammadiyahPelangkaraya. Pedagogik Jurnal Pendidikan. 8(2): 14-20. http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file=FKIP. Diakses pada 20Maret 2018

Nurliawaty, L., Mujasam., Yusuf, I., & Widyaningsih, W. S. 2017. Lembar KerjaPeserta Didik (LKPD) Berbasis Problem Solving Polya. Jurnal PendidikanIndonesia. 6(1): 72-81. https://ejournal.undiksha .ac.id/index.php/ JPI/article/view/9183. Diakses pada 28 Januari 2018

Praptiwi, L., Sarwi., & Handayani, L. (2012). Efektifitas Model PembelajaranEksperimen Inkuiri Terbimbing Berbantuan My Own Dictionary untukMeningkatkan Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI.Unnes Science Education Journal. 1(2): 86-95. https://journal.unnes.ac.id/artikel_sju/usej/868/892. Diakses pada 01 Februari 2018

Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: MenciptakanMetode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: DivaPress. 418 halaman.

Rahayu, E., Susanto, E., & Yulianti, D. 2011. Pembelajaran Sains DenganPendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar danKemampuan Berfikir Kreatis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. 7(2): 106-110. https://journal.unnes.ac.id/artikel_nju/JPFI/1081. Diakses pada 15Februari 2018

Rani, I.N. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Ipa DenganPendekatan Guided Inquiry Pada Materi “Tata Surya” Untuk MeningkatkanKeterampilan Proses Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. 1(1):1-8. https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ipa/article/ download/.../631. Diakses pada 15 Februari 2018

Rizal, M. 2014. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing DenganMultirepresentasi Terhadap Ketrampilan Proses Sains Dan PenguasaanKonsep IPA Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Sains: ISSN 2338-9117. 2(3):

55

150-158. https://media.neliti.com/media/publications/122359-ID-none.pdf.Diakses pada 15 Februari 2018

Sani, R. A. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta: PT Bumi aksara. 306 halaman.

Subali, B., Rusdiana, D., Firman, H., & Kaniawati, I. 2015. Analisis KemampuanInterpretasi Grafik Kinematika pada Mahasiswa Calon Guru Fisika.Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains ISBN: 798-602-19655-8-0: 269-272. http://docplayer.info/32635909-Prosiding-simposium-nasional-inovasi-dan-pembelajaran-sains-snips2015-isbn.html.Diakses pada 15 Maret 2018

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 458 halaman.

Suid, A. B., & Yusuf, M. N. 2016. Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri PadaSubtema Gerak dan Gaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 16Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar. 3(4): 73-83. https://jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR search/authors/view?.... Diakses pada 15 Februari 2018

Sukma., Komariyah L., & Syam, M. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran InkuiriTerbimbing (Guided Inquiry) Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar FisikaSiswa. Saintifica. 18(1): 59-63. https://jurnal.unej.ac. id/index.php/STF/ article/download/.../2537/. Diakses pada 13 Maret 2018

Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: UniversitasSanata Dharma. 175 halaman.

Supratiknya, A. 2012. Penialian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes.Yogyakarta: Universitas Sanata Darma. 170 halaman.

Suryani.I., Mardianti, Y.,& Herlanti, Y. 2016. Pengaruh Penggunaan LembarKerja Siswa (Lks) Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa PadaKonsep Sistem Gerak Manusia. Edusains. 8(2): 150-156. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains. Diakses pada 13 Maret 2018

Susanto, A. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. 308 halaman.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BumiAksara. 290 halaman.

-------. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka. 268 halaman.

Triyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Ombak. 329halaman.

56

Yasir, M., Susantini., E., & Isnawati 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa(LKS) Berbasis Strategi Belajar Metakognitif Untuk Meningkatkan HasilBelajar Siswa Pada Materi Pewarisan Sifat Manusia. Jurnal Bioedu. 2(1):77-83. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bioedu/article/view/1622. Diakses pada 15 Februari 2018

Yolanda, R., Syuhendri., & Andriani, N. 2016. Analisis Pemahaman KonsepSiswasma Negeri Sekecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Materi SuhuDan Kalor Dengan Instrumen Ttci dan Cri. Jurnal Motivasi danPembelajaran Fisika. 3(1): 1-13. http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jipf/article/view/3434/1821. Diakses pada 15 Maret 2018