PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP...

117
PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR RUMPUN PAI SISWA KELAS V DI MI NU NGADIWARNO SUKOREJO KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh: N u r K h o l i s NIM: 093111259 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP...

Page 1: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR

TERHADAP MINAT BELAJAR RUMPUN PAI SISWA KELAS V

DI MI NU NGADIWARNO SUKOREJO KENDAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1)

dalam Ilmu Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:

N u r K h o l i s

NIM: 093111259

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2010

Page 2: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

ii

D E K L A R A S I

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Kholis

NIM : 093111259

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 31 Mei 2011

Saya yang menyatakan,

Nur Kholis

093111259

Page 3: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan

Judul : Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat

Belajar Pai Kelas V Di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal

2010

Nama : Nur Kholis

NIM : 093111259

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dapat diterima sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

Semarang, Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

DR Hj Sukasih, M.Pd Dra. Siti Mariam,M.Pd

NIP: 1952020221992032712001 NIP: 196507271992032002

Penguji I, Penguji II,

Dr. Muslih, M.A Mufidah, M.Pd

NIP: 150276926 NIP: 15027278

Page 4: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 7 (tujuh) eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

A.n. Nur Kholis

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

saya kirim naskah skripsi saudara :

Nama : Nur Kholis

NIM : 093111259

Judul : Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat

Belajar Pai Kelas V Di MI NU Ngadiwarno Sukorejo

Kendal 2010

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera

dimunaqasyahkan.

Demikian harap menjadikan maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Juni 2011

Pembimbing,

Amin Farih, M.Ag

NIP.19710614 200003 1 002

Page 5: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

v

ABSTRAKSI

Judul : Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat

Belajar Pai Kelas V Di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal 2010

Penulis : N u r K h o l i s

NIM : 093111259

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Kreatifitas Guru

Dalam Mengajar di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal ? 2) Bagaimana Minat Belajar

PAI Murid Kelas V di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal ? 3) Bagaimana Kreatifitas

Guru Dalam Mengajar dan Minat Belajar PAI Murid Kelas V di MI Ngadiwarno

Sukorejo Kendal ? Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)

Kreatifitas Guru Dalam Mengajar di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal, 2) Minat

Belajar PAI Murid Kelas V dan VI di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal, 3) Pengaruh

Kreatifitas Guru Dalam Mengajar dan Minat Belajar PAI Murid Kelas V di MI

Ngadiwarno Sukorejo Kendal.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan

dengan menggunakan metode : 1) Observasi, yaitu untuk memperoleh data yang

berkaitan dengan keadaan umum MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal, 2) Angket atau

kuesioner, yaitu untuk mengumpulkan data tentang Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

dan Minat Belajar PAI 3) Dokumentasi, untuk mengetahui sejarah, struktur organisasi

dan keadaan guru dan siswa.

Dari hasil perhitungan statistik analisa produk moment yaitu rxy = 0,797 jika

di konsultasikan dengan r tabel pada level 5% dengan nilai 0,754 dan pada level 1%

dengan nilai 0,874, dan pada pada level 5% r hitung lebih besar dari pada r tabel .

Demikian pula perhitungan uji signifikansi korelasi melalui uji t dengan cara

membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan jika karena t hitung > t tabel maka

ada hubungan yang signifikan. Dengan demikian hasil penelitian tersebut di atas

menunjukkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan yang berbunyi “Ada Hubungan

Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Dengan Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno

Kendal” telah terbukti.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan

masukan bagi kepala madrasah, pengurus, dan para guru MI Ngadiwarno Sukorejo

Kendal agar dapat menumbuhkan kreatifitas guru dalam mengajar untuk

mengembangkan Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Kendal.

Page 6: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

vi

MOTTO

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah

dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan.1

1 R.H.A. Soenarjo S.H, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta : Depag, 1971), hal. 910.

Page 7: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini persembahan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mendidik dan mencurahkan kasih sayangnya kepada ananda dengan penuh kesabaran dan do’anya

yang tulus tiada henti demi kebahagiaanananda.

Istri dan anakku tercinta, yang telah memberikan dukungan penuh kepadaku

Sahabat-sahabat setiaku, terima kasih atas spirit dan Inspirasinya

Page 8: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan. Tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan

kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya

serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari

semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah

membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan

baik, selama masa penelitian.

2. Amin Farih, M.Ag., selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu.

4. Mustofa S.Pd.I, selaku KEPALA MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal

5. Semua karib kerabat yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a semoga

budi baiknya diterima oleh Allah SWT. Penyusun mengakui kekurangan dan

keterbatasan kemampuan dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan

saran yang bersifat konstruktif, evaluatif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi

ini. Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi diri peneliti khususnya.

Semarang, 31 Mei 2011

Penulis

Page 9: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................. i

Deklarasi..............…………………………………………………..…………………ii

Halaman Pengesahan................................................................................................... iii

Halaman Persetujuan Pembimbing.............................................................................. iv

Abstrak......................................................................................................................... v

Halaman Motto ...........................................................................................................vi

Halaman Persembahan ...............................................................................................vii

Kata Pengantar...........................................................................................................viii

Daftar Isi ......................................................................................................................iv

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………..

B. Identivikasi Maslah…………………………………………….

C. Pembatasan Masalah…………………………………………...

D. Rumusan Masalah..…………………………………………….

E. Metode Penelitian………………………………………………

1. Variabel Dan Indikator………………………………………

2. Teknik Pengambilan Sampel………………………………...

3. Teknik Pengumpulan Data…………………………………..

4. Teknik Analisa Data…………………………………………

F. Manfaat Penelitian…..………………………………………….

Page 10: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

x

BAB II PERSEPSI GURU TENTANG KEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

DAN MOTIVASI MENGAJAR GURU

A. Kreatifitas Guru Dalam Mengajar ………………………………

1. Kreatifitas Guru Dalam Mengajar ………………………………

a. Pengertian Kreatifitas………………………………………..

b. Ciri-ciri kreativitas…………………………………………...

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas.........................

d. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar

2. Minat Belajar PAI ………………………………………………..

a. Pengertian Minat……………………………………………..

b. Teori-teori Minat......................................................................

c. Unsur-unsur minat...................................................................

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar..................

e. Minat Belajar PAI……………………………………………

B. Kerangka Teori…………………………………………………..

D. Pengajuan Hipotesis……………………………………………...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian…………………………………………………...

B. Tujuan Penelitian…………………………………………………

C. Waktu Dan Tempat Penelitian…………………………………...

D. Variabel Penelitian……………………………………………….

E. Metode Penelitian………………………………………………...

Page 11: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

xi

F. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel....................

G. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….

H. Teknik Analisa Data……………………………………………...

BAB IV PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR

TERHADAP MINAT BELAJAR PAI DI MI NU NGADIWARNO

SUKOREJO KENDAL

A. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………………..

1. Kondisi Umum Umum MI NU Ngadiwarno SekorejoKendal…….

a. Visi………………………………………………………..

b. Misi……………………………………………………….

c. Tijauan Historis…………………………………………...

d. Letak Geografis…………………………………………...

e. Keadaan Guru……………………………………………..

f. Keadaan Siswa…………………………………………….

g. Keadaan Sarana Dan Prasarana…………………………...

2. Hasil Penelitian Tentang Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal……………………

a. Cara guru dalam merencanakan KBM……………………

b. Cara guru dalam pelaksanaan KBM……………………...

c. Cara guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran……...

3. Hasil Penelitian Tentang Minat Belajar PAI di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal……………………………….

a. Kemauan untuk mengikuti KBM tepat waktu…………….

b. Kemauan untuk selalu mengikuti pelajaran PAI………….

Page 12: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

xii

c. Antusias dalam mengikuti pelajaran……………………...

B. Pengujian Hipotesis…………………………………………….

1. Analisis Pendahuluan………………………………………..

2. Analisis Uji Hipotesis………………………………………..

3. Analisis Lanjut………………………………………………

C. Pembahasan Penelitian…………………………………………

D. Keterbatasan Penelitian………………………………………...

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………..

B. Saran-saran……………………………………………………..

C. Penutup…………………………………………………………

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

Page 13: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

1

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam

proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang

dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat

tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-

kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun

sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai

tujuan pengajaran yang diharapkan.

Tetapi pada kenyataannya saat ini tidak semua sarana pendidikan

memiliki media pembelajaran yang memadai. Hal ini terbukti dari sarana

pendukung dalam proses belajar-mengajar yang kurang lengkap seperti dari

sisi alat peraga atau median dan lain-lain. Dengan demikian guru kelas dalam

hal ini guru madrasah mempunyai kewajiban, di samping mampu

menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat

mengembangkan kreatifitasnya membuat media pembelajaran, yang akan

digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Selain itu untuk

menunjang keberhasilan proses belajar mengajar guru harus mampu

menciptakan kondisi atau situasi belajar dan kreasi-kreasi lain yang dapat

memudahkan anak didiknya dalam menerima penjelasan dari guru. Hal ini

dikarenakan semakin tinggi kreatifitas guru maka akan semakin tinggi pula

minat belajar siswa.

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting dalam

metode mengajar dan media pembelajaran. Karena kedua aspek ini saling

berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi

jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek

lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan

pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah

Page 14: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

2

pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik

siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama

media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut

mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan

diciptakan oleh guru.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap

orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain

membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat

membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik

dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi”.1

Sebagaimana kita ketahui bahwa penyelenggaraan proses belajar

mengajar merupakan perwujudan dari suatu upaya mencapai tujuan

pendidikan nasional. Berdasarkan Undang-Undang pendidikan Nasional

Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional

adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang

demokratis serta bertanggungjawab. Tujuan tersebut kemudian dijabarkan

dalam kurikulum di masing-masing jenjang pendidikan mulai dari Sekolah

Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum sampai

dengan Perguruan Tinggi2.

Sementara itu jenjang Madrasah Ibtidaiyah, secara karakteristik

dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok kelas rendah dan kelompok

1 Hamalik, Oemar. Media Pendidikan (cetakan ke-7). Citra Aditya Bakti, Bandung 1994.

2 Undang-Undang pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3

Page 15: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

3

kelas tinggi. Di mana yang termasuk masa kelas rendah Sekolah Dasar yaitu

kira-kira umur 6,0 atau 7,0 sampai kira-kira umur 9,0 atau 10,0 dan masa kelas

tinggi Sekolah Dasar yaitu kira-kira umur 9,0 atau 10,0 sampai kira-kira 12,0

atau 13,0 tahun”.3 Dengan demikian siswa yaitu kelas I, II dan III. termasuk

kelompok yang kelas rendah. Selanjutnya yang kelas IV, V dan VI termasuk

kelompok kelas tinggi.

Dilihat dari jumlah mata pelajarannya, kelas IV, V dan VI mempunyai

jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah mata pelajaran

kelas rendah. Namun dalam pengukuran hasil belajarnya dilakukan melalui

tahapan yang sama, yaitu formatif dan sumatif (Tes Semester).

Demikian halnya Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Ngadiwarno Sukorejo

Kendal khususnya dalam peyelenggaraan pendidikannya secara terprogram

telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Namun secara praktik di

lapangan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Dalam hal ini, siswa sebagai

obyek sekaligus subyek pendidikan, sudah sewajarnya bila diberikan

kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat berkembang sesuai dengan

kemampuan intelektualitas, mental dan spiritual dan daya kreativitasnya.

Namun demikian, perlu disadari bahwa potensi yang dimiliki oleh

masing-masing siswa sangat beragam. Dari berbagai sumber informasi,

menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami oleh siswa dalam

belajar, tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi.

Namun ada banyak hal, sebut saja sistem pendidikan kita yang masih bersifat

tradisional, di mana para guru dikejar oleh suatu pandangan yang mengharus-

kan bahwa pelajaran diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan. Sehingga

mereka para guru tidak sempat menghiraukan para siswa yang mengalami

masalah dalam belajarnya.

Fenomena permasalahan belajar yang timbul dalam diri siswa, baik yang

berprestasi tinggi, rata-rata ataupun di bawah rata-rata, perlu mendapat

perhatian yang serius dari para pendidik. Mengingat masih banyak siswa yang

3 Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan, Universitas Terbuka Depdikbud, Jakarta, 1997,

hal 44.

Page 16: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

4

enggan mengatakan bahwa dirinya mengalami masalah dalam belajarnya.

Apabila hal ini dibiarkan terus menerus siswa tersebut tidak akan dapat

mengembangkan potensinya secara optimal.

Meskipun dengan keterbatasan waktu dan tenaga, para guru Sekolah

Dasar atau Madrasah punya tanggungjawab mengembangkan kreatifitasnya di

sekolah atau madrasah. Lalu dengan keterbatasan tersebut, mungkinkah guru

mengembangkan kreatifitasnya secara maksimal ? Alhasil nilai tes semester

tahun 2009/2010 menunjukkan ketercapaian belum maksimal selanjutnya

setelah dioptimalkannya kreatifitas guru, khususnya dalam menciptakan

kreasi-kreasi dan memanfaatkan media atau alat peraga yang disesuaikan

dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan, minat belajar siswa

akan menjadi lebih baik.

Selain itu, satu hal yang membuat penulis tertarik untuk meneliti MI

Ma’arif Ngadiwarno Sukorejo Kendal, ingin mengetahui sejauh mana

kreativitas yang dimiliki oleh para guru sehubungan dengan pelaksanaan

proses belajar mengajar yang mereka lakukan. Sehingga apabila guru telah

mengembangkan kreativitasnya diharapkan minat belajar PAI dapat

meningkat dan lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan beberapa pemaparan seperti yang terungkap dalam latar

belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Kreatifitas Guru Dalam Mengajar di MI Ngadiwarno Sukorejo

Kendal ?

2. Bagaimana Minat Belajar PAI Murid Kelas V di MI Ngadiwarno Sukorejo

Kendal ?

3. Bagaimana Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat

Belajar PAI Murid Kelas V di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal ?

Page 17: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kreatifitas

Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat Belajar PAI di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dengan tujuan penelitian sebagai berikut:

a. Ingin Mengetahui Kreatifitas Guru Dalam Mengajar di MI

Ngadiwarno Sukorejo Kendal

b. Ingin Mengetahui Minat Belajar PAI Murid Kelas V dan VI di MI

Ngadiwarno Sukorejo Kendal

c. Ingin Mengetahui Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

Terhadap Minat Belajar PAI Murid Kelas V dan VI di MI Ngadiwarno

Sukorejo Kendal

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian

dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan untuk

penelitian lanjutan mengenai kreatifitas guru dalam mengajar dan

minat belajar PAI yang belum dikaji dalam penelitian ini.

b. Manfaat Praktis

1) Untuk MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal

Memberikan sumbangan bagi pihak madrasah dalam usaha

meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar dengan memberikan

informasi mengenai kreativitas guru dalam proses belajar mengajar

sesuai dengan tututan dan kebutuhan murid, baik dari sisi teori

maupun praktek pembelajarannya.

2) Untuk Guru MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal

Dapat memberikan informasi mengenai pengaruh

kreatifitas guru dalam mengajar dan minat belajar PAI murid kelas

V di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal.

3) Untuk siswa MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal

Page 18: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

6

Dapat memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha

meningkatkan minat belajar PAI murid kelas V di MI Ngadiwarno

Sukorejo Kendal dilihat dari sudut pandang kreativitas guru dalam

mengajar.

Page 19: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

16

BAB II

KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR

DAN MINAT BELAJAR

A. Deskripsi Teori

1. Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

a. Pengertian Kreatifitas

Pengertian kreativitas sudah banyak dikemukakan oleh para

ahli berdasarkan pandangan yang berbeda-beda, seperti yang

dikemukakan oleh Utami Munandar menjelaskan pengertian

kreativitas dengan mengemukakan beberapaperumusan yang

merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas. Pertama,

kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru

berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Kedua,

kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan

berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanaannya

adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Ketiga

secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan

yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan

orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi

(mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan.1

Kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah

diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu

merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus

merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada

umumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar

dengan diskusi yang belum pernah ia pakai. Kreativitas berhubungan

dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu

1 Munandar Utami, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta, Rineka Cipta, Tahun 2004,

hlm. 47-48

Page 20: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

17

yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. Sesuatu yang

baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku, bangunan, dan

lain-lain.2

Dalam proses belajar mengajar guru yang kreatif akan dapat

mengubah proses ini, menjadi suatu yang menarik dan bermakna bagi

peserta didik, karena disajikan dengan penuh variasi dalam mengajar.

Daya kreatifitas ini juga tersirat dalam Al-Qur’an yaitu dalam

surat Al-Qalam ayat 4 yang berbunyi:3

Artinya: Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung.

Disamping itu ditgaskan lagi bahwa berfikir kreatif memungkinkan

manusia untuk lebih terbuka dan divergen, artinya tidak selalu terikat

dengan hal-hal yang sudah ada, sehingga memungkinkan sekali untuk

dapat menerima perubahan dan inovasi. Tersirat pula dalam Al-

Qur’an:4

2 Slameto, Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta, Tahun 1995,

hlm. 45 3 Hasbi Asshidiqi, dkk, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Semarang: PT Tanjung Mas

Semarang, hlm. 46 4 Hasbi Asshidiqi, dkk, Ibid, hlm. 874

Page 21: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

18

Artinya: (39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh

selain apa yang telah diusahakannya, (40) dan bahwasanya usaha itu

kelak akan diperlihat (kepadanya). (41) kemudian akan diberi Balasan

kepadanya dengan Balasan yang paling sempurna.

Dari makna yang tersirat pada ayat tersebut di atas, secara luas

dapat dijabarkan bahwa manusia haruslah selalu mengembangkan diri

untuk berkreasi supaya mempunyai kemampuan yang lebih dalam hal

tertentu. Seperti halnya seorang guru yang harus mempu

mengembangkan dirinya sendiri untuk dapat berbuat yang lebih baik

dalam pembelajaran. Chabib Toha berpendapat bahwa guru sendiri

dalam melakukan proses kreatif dalam pembelajaran haruslah tetap

berlandasan terhadap unsur-unsur pokok dari belajar, yang meliputi:

a. Belajar harus membawa perubahan, baik aktual maupun potwnsial

(sikap dan tingkah laku), Dalam arti bahwa belajar itu sanggup

membawa perubahan-perubahan baru.

b. Pada prinsipnya perubahan itu terjadi dan dilakukan dengan sadar

c. Hasil perubahan itu pada pokoknya adalah didapatnya perubahan

baru yang sifatnya sedikit banyak permanent atau tetap.5

Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, kreativitas biasanya

diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru,

baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan

modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang

sudah ada.6 Bila konsep ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru

yang bersangkutan mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang

benar-benar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja

merupakan modifikasi dari berbagai strategi yang ada sehingga

menghasilkan bentuk baru.

5 Chbib Toha, Tehnik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rajawali, 2001, hlm. 27

6 Wijaya, Cece, & A. Tabrani Rusyan., Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar,

Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya, 1992, hlm. 189

Page 22: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

19

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah

pengetahuan kepada anak didik di sekolah.7 Menurut Moh Athiyah Al

Abrasyi, guru adalah spirituil father atau bapak rohani bagi murid-

muridnya, ia yang memberikan santapan jiwa bagi murid-muridnya

dengan ilmu dan akhlak, oleh karena itu menurut beliau seorang guru

harus memiliki sifat :

a. Zuhud, tidak mengutamakan materi dan hanya mengajar untuk

keridhoan Allah.

b. Bersih baik jiwa maupun raga, jauh dari sifat riya, perselisihan

maupun sifat tercela lainnya.

c. Ikhlas.

d. Pemaaf.

e. Guru merupakan seorang bapak sebelum ia seorang guru.

f. Mengetahui karakter siswa.

g. Menguasai mata pelajaran8

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian kreativitas guru adalah kemampuan seseorang untuk

melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan hal-hal yang

sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik

di sekolah. Dan kreatifitas guru harus didukung oleh jiwa yang zuhud,

ikhlas tidak riya, pemaaf, mengerti karakter siswa, dan menguasai

materi.

b. Ciri-ciri kreativitas

Untuk disebut sebagai seorang yang kreatif, maka perlu

diketahui tentang ciri-ciri atau karakteristik orang yang kreatif. Berikut

ini dikemukakan beberapa pendapat orang ahli tentang ciri-ciri orang

yang kreatif. Adapun ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif adalah

sebagai berikut:

7 Djamarah Bahri Syaiful, Psikologi Belajar, Penerbit Reneka Cipta, Jakarta, Tahun. 2008, hlm.126 8 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka

Cipta,2000), hlm. 34

Page 23: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

20

c. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (Aptitude)

1). Keterampilan berpikir lancar yaitu

a) Mencetuskan banyak gagasan,jawaban, penyelesaian

masalah atau pertanyaan,

b) memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan

berbagai hal,

c) selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

2). Keterampilan berpikir luwes (Fleksibel) yaitu:

a) menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang

bervariasi,

b) dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang

berbeda-beda,

c) mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda,

mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

3) Keterampilan berpikir rasional yaitu:

a) mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik,

b) memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan

diri,

c) mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim

dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

d) Keterampilan memperinci atau mengelaborasi yaitu

e) mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan

atau produk,

f) menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu objek,

gagasan atau situasi sehingga lebih menarik.

5) Keterampilan menilai (mengevaluasi) yaitu:

a) menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah

suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu

tindakan bijaksana,

b) mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka,

Page 24: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

21

c) tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga

melaksanakannya.

d. Ciri-ciri Afektif (Non-aptitude)

1) Rasa ingin tahu yaitu

(a) selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak,

(b) mengajukan banyak pertanyaan,

(c) selalu memperhatikan orang, objek dan situasi,

(d) peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui/meneliti.

2) Bersifat imajinatif yaitu

(a) mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang

belum pernah terjadi,

(b) menggunakan khayalan dan kenyataan.

3) Merasa tertantang oleh kemajuan yaitu

(a) terdorong untuk mengatasi masalah yang sulit,

(b) merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit,

(c) lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.

4) Sifat berani mengambil resiko yaitu

(a) berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar,

(b) tidak takut gagal atau mendapat kritik,

(c) tidak menjadi ragu-ragu karena ketidakjelasan, hal-hal yang

tidak konvensional, atau yang kurang berstruktur.

5) Sifat menghargai yaitu

(a) dapat menghargai bimbingan dan pengarahan dalam hidup,

(b) menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang

sedang berkembang.9

Ciri-ciri guru kreatif yang lain dapat dilihat pada kegiatan

pembelajaran, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Fleksibel

Guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi anak

didik, memahami cara belajar mereka, serta mampu mendekati

9 Munandar Utami, Ibid, hlm. 5-10

Page 25: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

22

anak didik melalui berbagai cara sesuai kecerdasan dan potensi

masing-masing anak.

2) Optimistis

Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akan

perubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui proses

interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang

sama terhadap anak tersebut.

3) Respek

Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik

akan dapat memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekadar

memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh

tentang berbagai hal yang dipelajarinya.

4) Cekatan

Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh

inisiatif. Kondisi ini perlu di imbangi oleh guru sehingga mampu

bertindak sesuai kondisi yang ada.

5) Humoris

Anak-anak suka sekali dengan proses belajar yang menyenangkan,

termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung, hal

tersebut dapat membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.

6) Inspiratif

Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan peserta

didik mengikutnya, guru harus dapat menemukan banyak ide dari

hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi pengetahuan

yang disampaikan gurunya.

7) Lembut

Dimanapun, guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional,

biasanya mengakibatkan dampak buruk bagi peserta didiknya, dan

sering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada anak didik.

Pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasing sayang akan

Page 26: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

23

lebih efektif dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkan

munculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul.

8) Disiplin

Disiplin disini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup

bebagai hal lain. Sehingga, guru mampu menjadi teladan

kedisplinan tanpa harus sering mengatakan tentang pentingnya

disiplin. Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajar

dan sebagainya. Dengan demikian, akan timbul pemahaman yang

kuat pada anak didik tentang pentingnya hidup disiplin.

9) Responsif

Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi, baik pada anak didik, budaya,

sosial, ilmu pengetahuan maupun teknologi, dll.

10) Empatik

Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, cara belajar

dan proses penerimaan, serta pemahaman terhadap pelajaran pun

berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai

kesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut sehingga

bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.

11) Nge-friend

Jangan membuat jarak yang lebar dengan anak didik hanya karena

posisi Anda sebagai guru. Jika kita dapat menjadi teman mereka

akan menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekedar

hubungan guru-murid. Sehingga, anak-anak akan lebih mudah

beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosialisasi dengan

lingkungannya.10

10 http://blog.unnes.ac.id/liha099/2011/05/08/menjadi-guru-kreatif/ senin 9 Mei 2011

Page 27: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

24

Sedangkan menurut pendapat sarjana yang lain menyatakan

bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui

pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar;

b. Besikap terbuka terhadap pengalaman baru;

c. Panjang akal;

d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti;

e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit;

f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan;

g. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas;

h. Berpikir fleksibel;

i. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi

jawaban lebih banyak;

j. Kemampuan membuat analisis dan sitesis;

k. Memiliki semangat bertanya serta meneliti;

l. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik;

m. Memililki latar belakang membaca yang cukup luas.11

Dan teknik pemecahan masalah itu sendiri secara kreatif

melalui 5 (lima) tahap yaitu :

Pertama, menemukan fakta (fact finding) dalam tahapan ini

diajukan pertanyaan-pertanyaan faktual, yang menanyakan tentang apa

yang terjadi dan yang ada sekarang atau di masa lalu. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut dikelompokkan kedalam dua fase, yaitu fase

divergen dimana pertanyaan-pertanyaan ditulis berdasarkan apa yang

muncul dari pikiran kita dengan tidak mempersoalkan apakah

pertanyaan tersebut bias memperoleh data yang relevan atau tidak.

Fase konvergen, dimana pertanyaanpertanyaan factual diseleksi mana

yang penting dan relevan dan selanjutnya dicari jawaban yang paling

tepat.

11 Slameto, Ibid, hlm. 147-148

Page 28: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

25

Kedua, menemukan masalah (problem finding) dalam tahap

ini diajukan banyak kemungkinan pertanyaan kreatif. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut diangkat dalam penemuan fakta.

Ketiga, menemukan gagasan (idea finding) dalam tahap ini

diinginkan untuk diperoleh alternatif jawaban sebanyak mungkin

untuk pemecahan masalah yang telah ditentukan dalam tahap

sebelumnya yaitu mengumpulkan alternatif jawaban sebanyak

banyaknya dan menyeleksi jawaban atau gagasan yang paling relevan

dan tepat untuk memecahkan masalah.

Keempat, menemukan jawaban (solution finding) dalam

tahap ini disusun kriteria, tolok ukur, atau persyaratan untuk

menentukan jawaban. Melalui pemikiran divergen, tolok ukur disusun

berdasarkan antisipasi terhadap semua kemungkinan yang bakal terjadi

baik yang bersifat positif maupun negatif sekiranya salah satu gagasan

dipakai dalam pemecahan masalah. Sedangkan berpikir konvergen,

alternatif jawaban yang ditemukan berdasarkan tolak ukur yang telah

disusun diseleksi mana yang lebih tepat dan relevan atau berisiko

paling rendah apabila diangkat sebagai jawaban yang akan dipakai

untuk memecahkan masalah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang

kreatif mempunyai suatu motivasi yang tinggi dalam mengenal

masalah-masalah yang bernilai. Mereka dapat memusatkan

perhatiannya pada suatu masalah secara alamiah dan mengkaitkannya

baik secara sadar atau tidak, untuk memecahkannya. Ia menerima ide

yang baru, yang muncul dari dirinya sendiri atau yang dikemukakan

oleh orang lain. Kemudian ia mengkombinasikan pikirannya yang

matang dengan intuisinya secara selektif, sebagai dasar pemecahan

yang baik. Ia secara energik menterjemahkan idenya melalui tindakan

dan mengakibatkan hasil pemecahan masalah yang sangat berguna.

Page 29: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

26

Ciri-ciri perilaku yang ditemukan pada orang-orang yang

memberikan sumbangan kreatif yang menonjol terhadap masyarakat

dikemukakan oleh Munandar sebagai berikut:

12) Berani dalam pendirian/keyakinan;

13) Ingin tahu;

14) Mandiri dalam berpikir dan mempertimbangkan;

15) Menyibukkan diri terus menerus dengan kerjanya;

16) Intuitif;

17) Ulet;

18) Tidak bersedia menerima pendapat dan otoritas begitu saja.12

Berbagai macam karakteristik diatas jarang sekali tampak

pada seseorang secara keseluruhan, akan tetapi orang-orang yang

kreatif akan lebih banyak memiliki ciri-ciri tersebut. Dari berbagai

karakteristik orang yang kreatif dapat disimpulkan bahwa guru yang

kreatif cirinya adalah : punya rasa ingin tahu yang dimanfaatkan

semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani, kemampuan

intelektualnya dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri, dinamis,

penuh inovasi/gagasan dan daya cipta, bersedia menerima informasi,

menghubungkan ide dan pengalaman yang diperoleh dari berbagai

sumber yang berbeda, cenderung menampilkan berbagai alternatif

terhadap subyek tertentu.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa kreativitas

dapat ditumbuhkembangkan melalui suatu proses yang terdiri dari

beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Kreativitas secara

umum dipengaruhi kemunculannya oleh adanya berbagai kemampuan

yang dimiliki, sikap dan minat yang positif dan tinggi terhadap bidang

pekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas.

Tumbuhnya kreativitas di kalangan guru dipengaruhi oleh

beberapa hal, diantaranya:

12

Munandar Utami, Ibid, hlm. 36

Page 30: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

27

a. Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan

pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas

b. Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

c. Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap

upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa.

d. Perbedaan status yang tidak terlalu tajam di antara personel

sekolah sehingga memungkinkan terjalinnya hubungan manusiawi

yang lebih harmonis.

e. Pemberian kepercayaan kepada para guru untuk meningkatkan diri

dan mempertunjukkan karya dan gagasan kreatifnya.

f. Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru

dalam melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan yang

dihadapi dalam pelaksanaan tugas

g. Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalam

merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagian

dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

kegiatan pendidikan di sekolah yang bersangkutan, khususnya

yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar.13

Kreativitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan

dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan

(motivasi ekstrinsik).

e. Motivasi untuk Kreativitas

Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk

mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan dirinya; dorongan

untuk berkembang dan menjadi matang, dorongan untuk

mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang.

Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika

13

Wijaya, Cece, & A. Tabrani Rusyan., Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar,

Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya, 1992, hlm. 189-190

Page 31: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

28

individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan

lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers,

1982 dalam Munandar, 1999). Motivasi intrinsik ini yang

hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat

dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-

kegiatan kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin

tahu, dan untuk melakukan hal-hal baru

f. Kondisi Eksternal yang mendorong Perilaku Kreatif

Kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut

mendorong munculnya kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat

dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu

memerlukan kondisi yang memupuk dan memungkinkan individu

tersebut mengembangkan sendiri potensinya. Maka penting

mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat

memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan

kreativitasnya. Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi,

penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis

memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif

1) Keamanan Psikologis

Hal ini dapat terbentuk melalui tiga proses yang saling

berhubungan yakni : Menerima individu sebagaimana adanya

dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Mengusahakan

suasanan yang didalamnya evaluasi eksternal tidak ada,

sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai efek

mengancam. Memberikan pengertian secara empatis (dapat ikut

menghayati) Dalam suasana ini ”real self” dimungkinkan untuk

timbul, untuk diekspresikan dalam bentuk-bentuk baru dalam

hubungannya dengan lingkungannya. Inilah pada dasarnya

yang disebut memupuk kreativitas.

2) Kebebasan Psikologis

Page 32: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

29

Memberikan kesempatan pada individu untuk bebas

mengekspresikan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-

perasaannya, permissiveness akan memberikan individu

kebebasan dalam berpikir atau merasa sesuai dengan apa yang

ada dalam dirinya. Ekspresi dalam bentuk tindakan agresif

tidak selalu dimungkinkan, namun tindakan-tindakan

konstruktif kearah kreatif hendaknya dimungkinkan.14

d. Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar

Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks, disebut

kompleks karena dituntut dari guru kemampuan personil, profesional,

dan sosial kultural secara terpadu dalam proses belajar mengajar.

Dikatakan kompleks karena dituntut dari guru tersebut integrasi

penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksi

siswa. Dikatakan kompleks karena sekaligus mengandung unsure seni,

ilmu, teknologi, pilihan nilai dan keterampilan dalam proses belajar

mengajar.

Dalam proses belajar mengajar sesuai dengan

perkembangannya guru tidak hanya berperan untuk memberikan

informasi terhadap siswa, tetapi lebih jauh guru dapat berperan sebagai

perencana, pengatur dan pendorong siswa agar dapat belajar secara

efektif dan peran berikutnya adalah mengevaluasi dari keseluruhan

proses belajar mengajar. Jadi dalam situasi dan kondisi bagaimanapun

guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar tidak terlepas dari

aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi karena guru yang baik

harus mampu berperan sebagai planner, organisator, motivator dan

evaluator.

Dari uraian diatas jelas bahwa dalam proses belajar mengajar

diperlukan guru-guru yang profesional dan paling tidak memiliki tiga

kemampuan yaitu kemampuan membantu siswa belajar efektif

14

http://eko13.wordpress.com/2008/03/16/ciri-ciri-dan-faktor-yang-mempengaruhi-kreativitas/ 2

Mei 2011

Page 33: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

30

sehingga mampu mencapai hasil yang optimal, kemampuan menjadi

penghubung kebudayaan masyarakat yang aktif dan kreatif serta

fungsional dan pada akhirnya harus memiliki kemampuan menjadi

pendorong pengembangan organisasi sekolah dan profesi. Dengan

kemampuan ini diharapkan guru lebih kreatif dalam proses belajar

mengajarnya.

Ada beberapa syarat untuk menjadi guru yang kreatif

sebagaimana yang dikemukakan oleh Munandar yaitu :

1. Profesional, yaitu sudah berpengalaman mengajar, menguasai

berbagai teknik dan model belajar mengajar, bijaksana dan kreatif

mencari berbagai cara, mempunyai kemampuan mengelola

kegiatan belajar secara individual dan kelompok, disamping secara

klasikal, mengutamakan standar prestasi yang tinggi dalam setiap

kesempatan, menguasai berbagai teknik dan model penelitian.

2. memiliki kepribadian, antara lain : bersikap terbuka terhadap hal-

hal baru, peka terhadap perkembangan anak, mempunyai

pertimbangan luas dan dalam, penuh perhatian, mempunyai sifat

toleransi, mempunyai kreativitas yang tinggi, bersikap ingin tahu.

3. menjalin hubungan sosial, antara lain : suka dan pandai bergaul

dengan anak berbakat dengan segala keresahannya dan memahami

anak tersebut, dapat menyesuaikan diri, mudah bergaul dan mampu

memahami dengan cepat tingkah laku orang lain.15

Apabila syarat diatas terpenuhi maka sangatlah mungkin ia

akan menjadi guru yang kreatif, sehingga mampu mendorong siswa

belajar secara aktif dalam proses belajar mengajar.

Tahapan dalam kegiatan belajar mengajar pada dasarnya

mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas

guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam

merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru

dalam mengadakan evaluasi.

15

Munandar Utami, Op.,cit, hlm. 67

Page 34: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

31

1) Cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar.

Seorang guru didalam merencanakan proses belajar

mengajar diharapkan mampu berkreasi dalam hal:

a. Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional

dengan baik dalam perencanaan proses belajar mengajar,

perumusan tujuan pembelajaran merupakan unsur terpenting,

sehingga perlu dituntut kreativitas guru dalam menentukan

tujuan-tujuan yang dipandang memiliki tingkatan yang lebih

tinggi. Dibidang kognitif siswa diharapkan mampu memahami

secara analisa, sintesa, dan mampu mengadakan evaluasi tidak

hanya sekedar ingatan atau pemahaman saja. Disamping itu

diharapkan dapat mengembangkan berpikir kritis yang

akhirnya digunakan untuk mengembangkan kreativitas.

b. Memilih buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang

ada yang benar-benar berkualitas dalam menunjang materi

pelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Untuk menentukan

buku-buku pendamping diluar buku paket yang diperuntukkan

siswa menuntut kreativitas tersendiri yang tidak sekedar

berorientasi kepada banyaknya buku yang harus dimiliki siswa,

melainkan buku yang digunakan benarbenar mempunyai bobot

materi yang menunjang pencapaian kurikulum bahkan mampu

mengembangkan wawasan bagi siswa dimasa datang.

c. Memilih metode mengajar yang baik yang selalu menyesuaikan

dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada.

Metode yang digunakan guru dalam mengajar akan

berpengaruh terhadap lancarnya proses belajar mengajar, dan

menentukan tercapainya tujuan dengan baik. Untuk itu

diusahakan dalam memilih metode yang menuntut kreativitas

pengembangan nalar siswa dan membangkitkan semangat

siswa dalam belajar. Suatu misal penggunaan metode diskusi

akan lebih efektif dibanding dengan menggunakan metode

Page 35: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

32

ceramah, karena siswa akan dituntut lebih aktif dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar nantinya.

d. Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik

minat siswa. Penggunaan alat peraga atau media pendidikan

akan memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran. Guru

diusahakan untuk selalu kreatif dalam menciptakan media

pembelajaran sehingga akan lebih menarik perhatian siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar. Penggunaan

media/alat peraga yang menarik akan membangkitkan motivasi

belajar siswa. Diusahakan seorang guru mampu menciptakan

alat peraga sendiri yang lebih menarik dibandingkan dengan

alat peraga yang dibeli dari toko walaupun bentuknya lebih

sederhana.16

Peranan guru di sekolah diperjelas oleh James W Brown,

bahwa tugas dan peranan guru antara lain : menguasai dan

mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan

mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan

mengevaluasi kegiatan siswa.17

Tugas dan peranan guru yang

paling vital adalah dalam proses pembelajaran, yang meliputi

hal-hal sebagi berikut :

a. Menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, artinya

bahwa materi yang diajarkan guru kepada siswa, harus

benar-benar telah dikuasai dari sisi teori maupun praktek.

Dan guru harus mampu menghubungkan kerangka teoritis

dalam materi pelajaran dengan kejadian-kejadian yang ada

di sekitar sekolah atau madarasah. Hal ini dimaksudkan

sebagi upaya pengembangan materi, agar siswa lebih

16

Purwanto, M, Purwanto, Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis, Remaja Rosda Karya,

Bandung, Tahun, 2000. 17

Sardiman, A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada,

Jakarta,. 142

Page 36: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

33

mudah memahami dari apa-apa yang dijelaskan guru sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

b. Merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari.

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas,

guru telah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Dengan tujuan agar guru lebih sesuai dalam

penyampaian materi, dan dapat memperhitungkan target

waktu yang telah ditentukan.

c. Mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Dalam setiap

pemebelajaran secara teori maupun praktek, seorang

pengajar harus melihat hasil yang dicapai oleh siswa, yaitu

sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan

yang terjadi pada diri siswa, pada sebelum dan setelah

pembelajaran. Dimaksudkan pula untuk mengetahui sejauh

mana yang dicapai, terkait dengan tujuan dan kompetensi

yang diharapkan dari proses pembelajaran.18

2) Cara guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

Unsur-unsur yang ada dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar adalah bagaimana seorang guru dituntut kreasinya dalam

mengadakan persepsi. Persepsi yang baik akan membawa siswa

memasuki materi pokok atau inti pembelajaran dengan lancar dan

jelas. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, bahasan yang

akan diajarkan dibahas dengan bermacam-macam metode dan

teknik mengajar. Guru yang kreatif akan memprioritaskan metode

dan teknik yang mendukung berkembangnya kreativitas. Dalam hal

ini pula, keterampilan bertanya sangat memegang peranan penting.

Guru yang kreatif akan mengutamakan pertanyaan divergen,

pertanyaan ini akan membawa para siswa dalam suasana belajar

18

Sardiman, A.M., Op.cit, Hal. 124-125

Page 37: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

34

aktif. Dalam hal ini guru harus memperhatikan cara-cara

mengajarkan kreativitas seperti tidak langsung memberikan

penilaian terhadap jawaban siswa. Jadi guru melakukan teknik

”brainstorming”. Diskusi dalam belajar kecil memegang peranan

didalam mengembangkan sikap kerjasama dan kemampuan

menganalisa jawaban-jawaban siswa setelah dikelompokkan dapat

merupakan beberapa hipotesa terhadap masalah.

Selanjutnya guru boleh menggugah inisiatif siswa untuk

melakukan eksperimen. Dalam hal ini ide-ide dari para siswa tetap

dihargai meskipun idenya itu tidak tepat. Yang penting setiap anak

diberi keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, termasuk

didalam hal ini daya imajinasinya. Seandainya tidak ada satupun

cara yang sesuai atau memadai yang dikemukakan oleh para siswa,

maka guru boleh membimbing cara-cara melaksanakan

eksperimennya. Tentu saja guru tersebut harus menguasai seluruh

langkah-langkah pelaksanannya.

Dianjurkan supaya guru mengutamakan metode penemuan.

Pendayagunaan alat-alat sederhana atau barang bekas dalam

kegiatan belajar. Mengajar sangat dianjurkan, guru yang kreatif

akan melakukannya, ia dapat memodivikasi atau menciptakan alat

sederhana untuk keperluan belajar mengajar, sehingga pada

prinsipnya guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

dituntut kreativitasnya dalam mengadakan apersepsi, penggunaan

teknik dan metode pembelajaran sampai pada pemberian teknik

bertanya kepada siswa, agar pelaksanaan proses belajar mengajar

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Guru yang kreatif tentu tidak lepas dari model pembelajaran

yang dapat menyentuh motivasi untuk belajar, sperti yang

termaktub dalam PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1

menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

Page 38: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

35

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.” Hal tersebut merupakan dasar

bahwa guru perlu menyelenggarakan pembelajaan yang aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Dimana pada

dasarnya guru sudah banyak yang mengetahui hal tersebut, tetapi

dalam penerapannya masih banyak kendala. Disinilah dibutuhkan

kemauan dan motivasi yang kuat dari guru untuk menerapkan

PAKEM di kelasnya.

PAKEM merupakan pembelajaran yang memungkinkan

siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan

ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan belajar

sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan

alat bantu termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan

efektif. PAKEM kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan. Aktif berarti dalam proses

pembelajaran Kreatif berarti Efektif berarti tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Menyenangkan berarti suasana dalam KBM

Dari kepanjangannya PAKEM mempunyai empat ciri-ciri

pembelajaran yaitu Aktif, Kreatif , Efektif, Menyenangkan, yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Aktif

Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran

memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan

lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya

serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah

dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang,

melaksanakan maupun mengevaluasi proses pembelajarannya.

Page 39: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

36

Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung

(kondusif) sehingga siswa aktif bertanya.

b) Kreatif

Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya

pembelajaran yang membangun kreativitas siswa dalam

berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa

lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas

pembelajarannya.Gurupun dituntut untuk kreatif dalam

merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan

mampu menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang

beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan

siswa.

c) Efektif

Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif dan

menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran,

yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

d) Menyenangkan

Menyenangkan merupakan ciri ke empat dari PAKEM dengan

maksud pembelajaran dirancang untuk menciptakan suasana

yang menyenangkan. Menyenangkan berarti tidak

membelenggu, sehingga siswa memusatkan perhatiannya

secara penuh pada pembelajaran, dengan demikian waktu untuk

mencurahkan perhatian (time of task) siswa menjadi tinggi.

Dengan demikian diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil

belajarnya.19

Meskipun model pembelajaran PAKEM sudah banyak

dikenal oleh para guru, namun kebanyakan dari mereka masih

melaksanakan pembelajaran secara konvensional. Jika dalam

pembelajaran dapat dilaksanakan secara aktif, kreataif, efektif, dan

menyenangkan berarti kreatifitas proses pelaksanaan pembelajaran

19

http://eko13.wordpress.com/ciri-ciri-dan-faktor-yang-mempengaruhi-kreativitas/ 2 Mei 2011

Page 40: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

37

akan dapat membangkitkan gairah kegiatan belajar mengajar, baik

oleh peserta didik maupun guru.

3) Cara guru dalam mengadakan evaluasi

Proses belajar mengajar senantiasa disertai oleh pelaksanaan

evaluasi. Namun demikian, didalam kegiatan belajar mengajar

seorang guru yang kreatif tidak akan cepat memberi penilaian

terhadap ide-ide atau pertanyaan dan jawaban anak didiknya

meskipun kelihatan aneh atau tidak biasa. Hal ini sangat penting di

dalam pelaksanaan diskusi. Kalau dikatakan bahwa untuk

mengembangkan kreativitas, maka salah satu caranya adalah

dengan menggunakan keterampilan proses dalam arti

pengembangan dan penguasaan konsep melalui bagaimana belajar

konsep, maka dengan sendirinya evaluasi harus ditujukan kepada

keterampilan proses yang dicapai siswa disamping evaluasi

kemampuan penguasaan materi pelajaran.

Dalam pengertian yang luas evaluasi merupakan proses

merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang

sangat diperlukan untuk membuat alternatif keputusan.20

Kriteria

yang perlu diperhatikan dalam penilaian antara lain :

a. Penilaian dapat dilakukan melalui tes maupun non tes.

b. Mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu: pengetahuan,

ketrampilan dan sikap.

c. Menggunakan cara penilaian pada saat kegiatan belajar

berlangsung.

d. Pemilihan alat dan jenis penilaian berdasarkan rumusan tujuan

pembelajaran.

e. Mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian seperti memberikan

laporan pada orang tua.

20

Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosda

Karya,2000),hlm. 61

Page 41: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

38

f. Alat penilaiaan harus mendorong kemampuan penalaran dan

kreatifitas misalnya tes tertulis.21

Adapun kecenderungan melakukan penilaian hanya

menggunakan tes pilihan berganda, ataupun pertanyaan yang hanya

menuntut satu jawaban benar, merupakan tantangan atau hambatan

bagi pengembangan, sehingga perlu kiranya diperlukan penilaian

seperti yang dikembangkan dalam pelaksanaan kurikulum berbasis

kompetensi yaitu penilaian dengan portofolio, dimana mencakup

penilaian dari segi kognitif, penilaian yang menyangkut perilaku

siswa (afektif), dan penilaian yang menyangkut keterampilan

motorik siswa (psikomotorik), sehingga guru mempunyai

perangkat penilaian yang lengkap dari masing-masing siswa yang

nantinya akan berbarengan dalam penentuan akhir dari

keberhasilan siswa tersebut.

Dalam sistem evaluasi pendidikan itu sendiri berlaku

prinsip-prinsip:

1. Terus menerus, evaluasi dilakukan secara

kontinue, pada waktu mengajar sambil mengevaluasai sikap

dan perhatian murid.

2. Menyeluruh, seluruh segi perkembangan yang patut dibina

harus dievaluasi antara lain : hafalan, ketajaman pemahaman,

kecepatan dan keakuratan berfikir, ketrampilan, kejujuran,

keikhlasan, kebaikkan, kerajinan dan sebagainya.

3. Ikhlas, kebersihan niat atau hati guru agama bahwa ia

melakukan evaluasi itu dalam rangka efisiensi tercapainya

tujuan pendidikan agama Islam.22

21

,hlm. 79

22

Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islsm, ( Jakarta : Direktorat

Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2001), hlm. 29

Page 42: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

39

Evaluasi dalam konteks Pendidikan Islam merupakan

tehnik penilaian tingkah laku manusia didik berdasarkan standar

perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek

kehidupan mental psikologis dan spiritual religius. Karena hasil

dari proses Pendidikan Islam tidak hanya sosok pribadi yang hanya

bersifat religius melainkan juga berilmu dan berketrampilan yang

sanggup beramal dan berbakti pada Allah dan masyarakat.

2. Minat Belajar PAI

a. Pengertian minat

Beberapa pengertian tentang minat dipaparkan oleh banyak ahli

dengan susut pandang yang berbeda, namun pada akhirnya bermuara

pada konsep yang sama. Adapun beberapa difinisi minat tersebut

adalah sebagai berikut:

Minat adalah suatu landasan yang paling menyakinkan demi

keberhasilan suatu proses belajar”.23

Sedangkan menurut Abu Ahmadi

menerangkan bahwa minat adalah sikap jiwa orang seseorang

termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi), yang tertuju

pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat.24

Menurut Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, minat

adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan tindakan

terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat

tersebut dengan disertai dengan perasaan senang.25

Sedangkan

pengertian minat menurut W.S. Winkel dalam bukunya Psikologi

Pendidikan dan Evaluasi Belajar adalah kecenderungan yang agak

menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu

dan merasa senang berkecimpung dalam hal itu.26

23 Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar Di Sekolah, (Bandung: Remaja Karya, 1987), hlm.78 24 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hlm. 151 25 Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif

Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm.263 26 W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983), hlm.30

Page 43: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

40

Lester B. Crow dan Alice Crow menerangkan: “interest may

refer to the motivating force that impels us to attend to a person, a

thing or an activity, or it may be the affective experience that has been

stimulated by the activity itself. In other words, interest can be the

cause of an activity and the result of participation in the activity.”27

Rasa tertarik mengacu pada kekuatan motivasi yang mendorong kita

untuk memperhatikan seseorang, benda atau aktivitas. Interest juga

pengalaman afektif yang dirangsang oleh aktivitas itu sendiri. Dengan

kata lain minat dapat disebabkan oleh aktifitas dan hasil peran serta

dalam aktifitas.

Dalam buku Child Development mengatakan: Interest are

source of motivation which drive people to do what they want to do

when they are free to choose. When they see that some thing will

benefit them, they be come interested in it.28

Minat adalah sumber

motivasi yang mengarahkan orang untuk berbuat. Ketika ia menjumpai

sesuatu akan dibutuhkannya, mereka menjadi tertarik didalamnya.

Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba yang mengemukakan, minat

adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada

kepentingan dengan sesuatu itu pada umumnya disertai rasa senang

pada sesuatu itu.29

Dengan mengutip dari Doyles Fryer, Wayan

Nukancana dan PPN Sumartono yang mengemukakan bahwa minat

atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau

aktifitas yang menstimulasi perasaan senang pada individu.30

Selanjutnya Agus Sudjanto dalam bukunya yang berjudul:

psikologi umum menjelaskan bahwa minat ialah suatu pemusatan

perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh

27 Lester D Crow & Alice Crow, Education Psychology, (New York: American Book Company,

1958), Revised Edition, hlm. 248 28 Elizabeth B. Hurlock, Child Development, Singapore: McGraw-Hill, 1084, 6th hlm. 420 29 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1974), hlm.84 30 Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983),

hlm. 224

Page 44: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

41

kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungannya.31

Tampubolon dalam bukunya yang berjudul: mengembangkan minat

dan kebiasaan membaca pada anak mengatakan bahwa: minat adalah

perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada

motivasi.32

Andi Mappiare dalam bukunya yang berjudul: psikologi

remaja mengatakan bahwa minat merupakan suatu perangkat mental

yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,

prasangka, rasa takut atau kecenderungan kecenderungan lain yang

mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.33

Dalam buku At Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris pengertian

minat dijabarkan didifinisikan sebagai berikut Minat adalah

kecenderungan yang berhubungan dengan perbuatan.34

HC.

Witherington mengatakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang,

bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi

mengandung sangkut paut dengan dirinya.35

Beberapa pendapat

tersebut di atas nampak berbeda, namun apabila diamati dengan

seksama satu dengan yang lainnya mempunyai persamaan dan saling

melengkapi di mana semua pendapat tersebut menunjukkan bahwa ciri

unsur-unsur minat itu ditandai dengan adanya rasa kesenangan, adanya

rasa butuh terhadap apa yang diminati, dan apa yang diminati tersebut

dengan suatu aktifitas yang menyenangkan. Sedangkan pengertian

belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang.36

Arno F. Witting mengemukakan: learning can

be defined as any relatively permanent change in an organism’s

behavioral revertoire that occurs as result of experience.37

Belajar

31 Agus Sudjanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Aksara Baru, 1989), hlm.92 32 Tampubolon, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca, (Bandung: Angkasa, tt), hlm.4 33 Andi Mappiare, Psikologi Remaja, (Surabaya: Usana Offset, tt), hlm.62 34 Sholeh Abdul Aziz, At Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris, (Makkah: Darul Ma’arif, 1971), hlm.31 35 HC. Witherington, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1978), hlm. 124 36 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru,

1989), hlm.5 37 Arno F. Witting, Psicology Of Learning, (New York, Mc Crow Hiel Book Company, tt), p.2

Page 45: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

42

dapat didifinisikan sebagai perubahan yang relative tetap dalam

tingkah laku seseorang yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman.

Dengan berbagai penjelasan dari beberapa ahli di atas maka

dapatlah ditarik sesuatu kesimpulan, bahwa minat belajar yang

dimaksud di sini adalah kecenderungan siswa terhadap suatu obyek

yang berkait yang disertai dengan perasaan senang serta adanya

perhatian, kesungguhan, keaktifan, juga adanya motif atau tujuan

untuk belajar.

Secara sematik arti minat identik dengan pengertian niat, dan

penegertian ini sesuai dengan yang adal dalam ensiklopedi hukum

Islam, niat berarti maksud, keinginan, kehendak, cita- cita tekad, dan

menyengaja.38

b. Teori-teori Minat

Kompleksitas perilaku manusia sejak dulu telah menjadi

bahasan Psikologi. Salah satu tugas psikologi adalah memahami

perilaku individu dalam kelompok sosialnya, memahami motivasi

perbuatan dan mencoba meramalkan respon manusia agar dapat

memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya. Lebih luas, psikologi

sosial mencoba memahami perilaku massa, perilaku kelompok secara

keseluruhan untuk dapat melakukan manipulasi perilaku kelompok.

Sebagai salah satu dasar pemahaman perilaku kelompok itu maka

mempelajari kaitan antara sikap individu dalam kelompok, sikap

individuindividu sebagai anggota kelompok secara keseluruhan, adalah

sangat penting.

Pengetahuan mengenai sikap mengenai proses terbentuknya

sikap individu dan sikap kelompok, mengenai proses perubahan sikap

dan sebagainya akan sangat bermanfaat dalam penanganan masalah-

masalah sosial. Penanganan itu antara lain dalam bentuk pemberian

stimulusstimulus tertentu untuk memperoleh efek perilaku yang

38 Abdul Azis Dahlan (ed.), Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1996),

hlm. 1325

Page 46: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

43

diinginkan. Tanpa memahami sikap individu, seseorang tidak akan

dapat memasukkan idenya kepada orang lain dan tidak akan dapat

mempengaruhi orang lain. Dengan pengetahuan tentang sikap dan

cara-cara mempengaruhinya maka manipulasi dan pengendalian

psikologis dapat dilakukan.

Meskipun di atas telah dikemukakan bahwa faktor penentu

terhadap bentuk perilaku itu sangat banyak, bukan semata-mata sikap,

dan kita tidak dapat menyimpulkan sikap individu semata-mata dari

bentuk perilaku yang diperlihatkannya akan tetapi dalam batas-batas

tertentu perilaku manusia masih dapat diprediksikan. Walaupun secara

individual sangat sulit untuk meramalkan reaksi manusia terhadap

suatu stimulus akan tetapi secara kelompok reaksi manusia masih lebih

terikat pada hukum-hukum stimulus-respon yang berlaku. Oleh karena

itulah teori-teori psikologi mengenai perilaku sangat bermanfaat.39

c. Unsur-unsur minat

Dari berbagai uraian tentang minat seperti yang telah disajikan

di atas dapat disimpulakan, bahwa unsur-unsur minat meliputi

beberapa hal yaitu:

1) Perasaan senang

Secara umum menusia akan mempunyai keinginan atau

minat didahului dengan sebuah perasaan. Perasaan senang

merupakan aktifitas psikis yang didalamnya subyek menghayati

nilai-nilai dari suatu obyek.40

Perasaan senang ini merupakan

faktor psikis yang non intelektual, yang khusus berpengaruh

terhadap semangat belajar. Melalui semangat perasaannya, siswa

akan lebih berminat belajar, karena adanya perasaan senang. Siswa

yang mempunyai minat terhadap pelajaran tentu dengan senang

hati selalu belajar, mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

39 Ibid 40 Wayan Nur Kancana dkk, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 1986), hlm.230

Page 47: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

44

2) Perhatian

Menurut Agus Suyanto, perhatian adalah konsentrasi atau aktivitas

jiwa kita, terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan

menyampaikan yang lain baik dari pada itu.41

Sedangkan menurut

Wasty Sumanto, perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan

jiwa tertuju pada suatu obyek atau pendayagunaan kesadaran untuk

menyertai suatu aktifitas.42

Perhatian lebih bersifat sementara dan

ada hubungannya dengan minat. Perbedaannya adalah minat

sifatnya menetap sedangkan perhatian sifatnya sementara,

adakalanya timbul adakalanya menghilang.43

3) Motif

Menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah keadaan dalam pribadi

orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitasaktivitas

tertentu guna mencapai suatu tujuan.44

Kata motif diartikan sebagai

daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam, dan di

dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

tercapai suatu tujuan.45

Sedangkan menurut W.A. Gerungan, motif

merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak

lainnya yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan

sesuatu.46

Motif ini akan mendorong manusia untuk berbuat,

menjadi penggerak atau motor, mengarah pada suatu tujuan yang

diinginkan dicapai dengan mempertimbangkan dan menyeleksi

perbuatan yang akan dikerjakan demi mencapai tujuan yang

diinginkan. Siswa yang memiliki motif belajar tentunya akan

tergugah hatinya selalu mengikuti pelajaran.

4) Perasaan tertarik

41 Agus Sujanto, Op.Cit., hlm. 89 42 Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1990), hlm.32 43 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.22 44 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 70. 45 Sudirman A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2001), hlm. 71 46 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1996), hlm. 141.

Page 48: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

45

Motif sosial dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat

melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya ingin mendapatkan

penghargaan dari masyarakat, ingin mendapat penerimaan dan

perhatian dari orang lain.47

Dijelaskan sebelumnya bahwa motif

adalah daya penggerak dari dalam diri subyek, sedangkan motif

sosial di sini adalah daya penggerak dari luar diri subyek yang

berasal dari lingkungan subyek. Kurt Singer mengatakan bahwa

sejak semula dunia ini menunjukkan suatu karakter yang bersifat

mengajak bagi seorang anak, artinya dunia ini memperlihatkan

dirinya dengan cara yang menarik dan memikat.48

Seorang yang

mempunyai perasaan tertarik pada suatu pelajaran, ia akan

cenderung untuk terus melakukan pendekatan terhadap pelajaran

tersebut dan sebaliknya bila ia tidak mempunyai rasa tertarik maka

ia akan berusaha menghindar dari pelajaran tersebut.

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Dalam beberapa hal minat timbul tidak secara tiba-tiba atau

spontan, melainkan timbul akibat partisipasi pengalaman, kebiasaan

pada waktu belajar atau bekerja. Minat juga tidak dibawa sejak lahir,

melainkan diperoleh kemudian. Seperti halnya dalam teori Perilaku

Terencana, minat ini dipengaruhi dari norma yang berlaku, informasi

di lingkungan sekitar, keyakinan akan perilaku diri sendiri

(pengalaman) maupun dari orang lain. Menurut Lester D. Crow dan

Alice Crow dalam Education Psychology, ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi tumbuh berkembangnya minat, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.49

a. Faktor internal.

Faktor internal merupakan faktor dari diri sendiri, yang meliputi

antara lain:

1) Motivasi

47 Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Loc.Cit., hlm.265 48 Kurt Singer, Loc.Cit. hlm. 79 49 Lester D. Crow dan Alice Crow, Loc.Cit., hlm. 250

Page 49: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

46

Motivasi ini akan mendorong manusia untuk berbuat, menjadi

penggerak atau motor, mengarah pada suatu tujuan yang

diinginkan dicapai dengan mempertimbangkan dan menyeleksi

perbuatan yang akan dikerjakan demi mencapai tujuan yang

diinginkan.

2) Kebutuhan

Kebutuhan ini dipengaruhi dari usia seseorang. Misalkan, awal

masa dewasa muda (usia 22-25 tahun), sering disebut juga

masa berharap bekerja (job hopping).50

Maka yang diperlukan

adalah bekerja dan mempunyai penghasilan guna memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan inilah dapat menumbuhkan

minat untuk bekerja. Sekolah adalah kebutuhan untuk

mendapatkan pekerjaan (secara konkret) di hari kemudian,

maka seseorang berminat sekolah untuk mendapatkan

pekerjaan.

3) Sikap terhadap obyek

Sikap senang terhadap obyek dapat memperbesar minat

seseorang terhadap obyek. Sebaliknya, jika sikap tidak senang

terhadap obyek, maka akan memperkecil pula minat terhadap

obyek.

4) Tingkat Kecerdasan

Seseorang yang cerdas dapat mengkondisikan diri untuk

menentukan apakah berminat atau tidak. Dengan memilah dan

mempertimbangkan yang hendak dilakukan.

5) Kesehatan

Kondisi organ-organ tubuh seperti kebugaran jasmani,

kesehatan mata dan telinga serta kepenuhan gizi,

mempengaruhi minat seseorang. Ia akan mengetahui kondisi

fisik diri sendiri untuk berminat terhadap sesuatu.

50 Endang Poerwanti dan Nur Widodo, Perkembangan Peserta Didik, (Malang: UMM,2002), hlm.

153

Page 50: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

47

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan sekitar siswa, baik

lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial, yang meliputi:

1) Lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga

sangat berpengaruh dalam diri siswa. Keluarga memegang

peranan penting, karena keluarga adalah sekolah pertama dan

terpenting. Dalam keluargalah seseorang dapat membina

kebiasaan, cara berfikir, sikap, dan cita-cita yang mendasari

kepribadiannya.51

Di lingkungan sekolah seorang akan

berhadapan dengan guru, staf TU, teman dan sebagainya.

Bahkan peran teman yang berlebihan dapat banyak

berpengaruh daripada keluarga.

2) Lingkungan non sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya,

rumah tempat tinggal dan letaknya, alat-alat belajar keadaan

cuaca, waktu belajar dan sebagainya.52

Hal ini terkait dengan

sarana dan fasilitas yang menunjang minat seseorang.

Berkaitan dengan fungsi minat menurut Abdul Wahib yang

mengutip pendapat Elizabeth B. Hurlock, Elizabeth mengutip

pendapat dari Nuckols dan Banducci, ada 4 fungsi minat53

:

a) Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.

b) Minat sebagai bahan pendorong yang kuat.

c) Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat

seseorang.

d) Minat yang terbentuk sejak masa kanak-kanak sering terbawa

seumur hidup karena minat membawa kepuasan.

51 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998), hlm.104 52 Tim WRI, Psikologi Dan Pembelajaran Materi Interview, KKG _ MGMP 2001, hlm.166. 53 Chabib Thoha & Abdul Mu’thi (ed), PBM PAI di Sekolah: Eksistensi dan Proses Belajar

Mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm109-110

Page 51: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

48

e. Minat Belajar PAI

Seperti diterangkan sebelumnya, minat belajar diwujudkan

dengan pengakuan serta perasaan senang, perhatian, motivasi dan

perasaan tertarik. Sedangkan minat belajar ini tidak merupakan

bawaan, melainkan dapat dipengaruhi faktor ekstern dan intern. Maka

dalam penyampaian materi dapat melibatkan media belajar yang tidak

hanya sebagai perantara saja, melainkan mampu menumbuhkan minat

belajar. Pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk

membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran ini

akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik

yang dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk

berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap lingkungan.54

Sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan

ajaran Islam dan tatanan nilai kehidupan Islami, pembelajaran PAI

perlu diupayakan melalui perencanaan yang baik agar dapat

mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan peserta

didik.

Dengan melihat bahwa mata pelajaran PAI sebagai mata pelajaran

yang mengandung muatan ajaran Islam dan tatanan nilai kehidupan

Islami, seperti yang dijelaskan dalamAl Qur’an.

54

Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), cet. III, hlm. 14.

Page 52: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

49

Artinya: Katakanlah, adakah sama orang-orang yang mengetahui

dengan orang-orang yang tidak mengetahui? "Sesungguhnya orang

yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". (Q.S. az-Zumar: 9)55

Sabda Rasulullah SAW yang menyatakan, Bahwasannya telah

mengabarkan kepada kami dari Sa'id bin Ghufair dari Ibnu Syihab dari

Humaid bin Abdurrahman r.a. mengatakan bahwa ia mendengar

Muawiyah berkhutbah, katanya, "Dia mendengar Rasulullah saw.

bersabda: 'Barangsiapa dikehendaki Allah akan beroleh kebaikan,

diberi- Nya pengertian dalam hal agama. Dalam waktu yang hampir

bersamaan, ada anak didik yang berteriak histeris mengejutkan anak

didik yang lain yang sedang mendengarkan penjelasan guru. Kelas

menjadi gaduh. Jalan pelajaran terhenti. Semua anak didik dan guru

mengarahkan perhatian mereka ke arah sumber suara. Anak itu

berteriak histeris bukan karena kejatuhan cecak, tetapi karena himpitan

persoalan hidup yang berat yang tak tahan disandang akibat keluarga

yang broken home. Padahal anak itu datang ke sekolah untuk belajar

bersama temantemannya di kelas. Oleh karena itu, dalam kegiatan

belajar mengajar, permasalahan yang timbul dari perilaku anak didik

bermacam-macam ketika pelajaran sedang berlangsung di kelas.

Karenanya, anak didik selalu menjadi persoalan dalam proses

pendidikan. (H.R. al-Bukhary)56

Dari ayat-ayat suci Al-Qur’an dan sabda Rosululloh itulah

yang kemudian menjadi pedoman dengan diadakannya pembelajaran

pendidikan agama Islam.

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAI

yaitu :57

55 Ibid., hlm. 747

56

Abu Abdillâh al-Bukhâry, Sahîh al-Bukharî, Juz. I, (Beirut: Dâr al-Fikr, 1410 H/1990 M), hlm. 28 57 Mukhtar, Ibid, hlm. 14.

Page 53: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

50

a) Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara

berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

b) Peserta didik disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti

dibimbing, diajari atau dilatih dalam meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama

Islam.

c) Pendidik melakukan kegiatan bimbingan dan latihan secara sadar

terhadap peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan agama

Islam,

d) Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan

keyakinan,pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam

peserta didik.

Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan

siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan

dorongan oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang

teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik.

Oleh karena itu pembelajaran berupaya menjabarkan nilai-

nilai yang terkandung dalam kurikulum dengan menganalisa tujuan

pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk

memilih, menetapkan dan mengembangkan caracara (strategi

pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan sesuai dengan kondisi yang ada agar kurikulum dapat

diaktualisasikan dalam proses pembelajaran sehingga belajar terwujud

dalam peserta didik. Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum

yang menuntut guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan

peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan, dalam

hal ini adalah tujuan Pendidikan Agama Islam.58

Hal ini dikarenakan

58 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: Rosdakarya,

2004), cet.1, hlm. 117.

Page 54: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

51

PAI bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam,

tetapi juga untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (membangun

etika sosial).

Adapun pengertian pendidikan agama Islam adalah usaha

secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar

mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.59

Senada dengan itu Ahmad

Tafsir memberikan istilah pendidikan agama Islam sebagai suatu

bidang studi mata pelajaran sebenarnya kurang tepat, karena bila

dihubungkan dengan kalimat mengajarkan pendidikan agama Islam

kalimat tersebut bisa dipahami. Mengajarkan kegiatan pendidikan

agama Islam, padahal maksud kalimat di atas adalah mengajarkan

agama Islam.60

Namun demikian kalau penggunaan istilah Pendidikan

Agama Islam (PAI) dimaksudkan agar lewat mata pelajaran

pendidikan agama Islam akan terjadi kegiatan pendidikan agama yang

arahnya pada pembentukan pribadi muslim yang taat. Maka istilah

pendidikan agama Islam merupakan pengajaran agama dan alat untuk

mencapai pendidikan agama.61

B. Kerangka Teori

Kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang

melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata,

baik dalam ciri-ciri aptitude maupun non-aptitude, baik dalam karya baru

maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu

relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Menjadi guru kreatif tidaklah terbentuk secara tiba-tiba,

melainkan lahir dari proses pergumulan dengan ruang dan waktu seiring

pengalaman yang dilaluinya. Guru yang kreatif artinya guru yang memiliki

daya cipta, misalnya dalam menyiapkan metode, perangkat, media dan

59 Zuhairini, Op.Cit., hlm. 27. 60 Ahmad Tafsir, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), cet.

IV, hlm. 8. 61 Zuhairini, Op. Cit., hlm. 28.

Page 55: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

52

muatan materi pembelajaran. Dari kreativitas guru tersebut, akan menular

pada siswa secara jangka pendek maupun panjang. Karena siswa -disadari

atau tidak- cenderung belajar dari aktivitas dan kreativitas gurunya dalam

proses pembelajaran. Kegiatan belajar yang variatif, dapat merangsang

semangat dan rasa penasaran siswa untuk belajar PAI.

Guru perlu membuat keterbukaan komunikasi dengan siswanya.

Sebelum pelajaran PAI dimulai pada tahun ajaran baru, seyogyanya guru

melakukan ’kontrak belajar’ dengan siswa. Guru memposisikan cara

pandang bersama terhadap aktivitas di kelas sebagai relasi dan komunikasi

di kelas adalah saling belajar. Kontrak belajar ini meliputi kenalan, curah

harapan dan pendapat atas pelajaran PAI serta membangun kesepakatan

dan kesepahaman kolektif antara guru dan siswa, seperti tentang cara dan

tempat belajar misalnya.

Membangun kreativitas guru membutuhkan proses, ia tidaklah

lahir tiba-tiba, ada proses yang mengawalinya seperti:

pertama, belajar dari pengalaman mengajar, baik diperoleh dari

pengalaman sendiri maupun dari pengalaman guru lain. Guru dapat belajar

dan merefleksikan perjalanan proses belajar mengajarnya ke dalam praktik

pembelajaran bersama siswa.

Kedua, rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap murid-

muridnya agar mereka menjadi manusia ideal di masa yang akan datang.

Cinta adalah energi kehidupan. Cinta merupakan sumber pemicu yang

kuat atas lahirnya kreativitas. Jika ada cinta dan kasih sayang, maka rasa

dan jiwa guru terlibat dalam proses pengajaran dan pendidikannya

sehingga totalitas kinerja guru lahir. Perasaan siswa dapat menangkap

cinta kasih gurunya sehingga terjalin hubungan psikologis antara siswa

dan guru.

Ketiga, adanya tanggung jawab yang mendalam terhadap tugasnya.

Keempat, guru giat belajar untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,

Page 56: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

53

kepribadian dan keterampilannya yang berhubungan dengan tugas dan

tanggung jawabnya sebagai guru.62

Dengan pembelajaran secarakreatif yang dilakukan guru, maka

diharapkan minat belajar murid akan termotifasi dengan baik, yang pada

gilirannya akan menumbuhkan prestasi belajar yang baik pula.

C. Pengajuan Hipotesis

Maksud dari hipotesis penelitian adalah Pernyataan tentatif yang

merupakan dugaan atau terkaan apa saja yang kita amati dalam usaha

untuk memakainya63

. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, bahwa hipotesis

adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih harus

dibuktikan kenyataanya 64

Dua pengertian diatas, pada hakekatnya hipotesis merupakan

kesimpulan atas kondisi yang masih sementara, namun demikian konklusi

yang diambil tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.

Berpijak dari uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Ada Pengaruh Positif Antara

Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat Belajar PAI Kelas V

Di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal”

62

Sumber: http://www.google.co.id/search?q=ciriciri+guru+kreatif&hl=id&client=firefox

a&rls=org.mozilla:en-US:official&hs=pRp&start=10&sa=N. 63 S. Nasution, Metode Research ( Jakarta: Bumi Aksara, 2003 ) hal. 39 64 Sutrisno Hadi, Statistik jilid II, (Yogyakarta: Andi, 2001 ), hal 257

Page 57: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

65

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan sumber data

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data secara terukur,

tentang tentang Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat

Belajar Rumpun PAI Siswa Kelas V di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal,

sehingga pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, dimaksudkan untuk

merancang penelitian atas obyek yang eksplisit, teramati dan terukur.1

Dalam Lexy J Moleong dinyatakan bahwa penlitian kualitatif adalah

penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subyek peneliti, misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-

kata dan bahasa pada suatu kontek khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.2

Adapun pendekatan penelitian adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang

berdasarkan perhitungan angka-angka atau data statistik dari suatu variabel

untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah yang kemudian untuk dihubungkan.

Dengan kata lain penelitian kuantitatif mencakup jenis penelitian yang

didasarkan atas perhitungan statistik.3 Namun demikian bukan berarti

penelitian kualitatif tidak boleh menggunakan angka-angka dalam

pengumpulan datanya, penelitian kualitatif juga bisa menggunakan angka-

angka seperti pada penelitian kuantitatif, akan tetapi model pengolahan data

tersebut bersifat sederhana. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang sangat

detil dalam proses pengolahan datanya.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengambil lokasi

di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, yang berarti sumber data dalam

penelitian ini meliputi:

1 Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta, Rake Sarasin, 2006, Hlm. 5

2 Lexy J.Moleong, , Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004, hlm. 6 3 Lexy J.Moleong, , Ibid, hlm. 520

Page 58: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

66

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat sendiri oleh peneliti secara langsung

dari subyek penelitian yaitu Kreatifitas Guru Dalam Mengajar dan Minat

Belajar Rumpun PAI Siswa Kelas V di MI NU Ngadiwarno Sukorejo

Kendal.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat sebagai pendukung data primer.

Data primer penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data tertulis

berupa buku-buku yang ada relefansinya dengan kajian penelitian.

Sedangkan jenis datanya menggunakan jenis data yang kuantitatif yang

mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan pada perhitungan statistik

B. Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kreatifitas Guru

Dalam Mengajar Terhadap Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno

Sukorejo Kendal, dengan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Ingin Mengetahui Kreatifitas Guru Dalam Mengajar di MI Ngadiwarno

Sukorejo Kendal

2. Ingin Mengetahui Minat Belajar PAI Murid Kelas V dan VI di MI

Ngadiwarno Sukorejo Kendal

3. Ingin Mengetahui Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Terhadap

Minat Belajar Rumpun PAI Siswa Kelas V di MI Ngadiwarno Sukorejo

Kendal

C. Waktu Dan Tempat Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka peneliti melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Waktu penelitian : 26 Nopember 2010 s/d 25 Januari 2011

2. Tempat penelitian : MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal

Page 59: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

67

D. Variabel Penelitian

Dalam suatu penelitian variabel merupakan suatu hal yang pokok,

karena variabel merupakan Obyek penelitian atau yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian4.

Variabel yang akan diteliti dijabarkan melalui item-item dari variabel

yang disebut indikator. Berikut ini adalah penjabaran variabel kedalam

indikator, yaitu :

a. Variabel Bebas ( Independent Variable )

Variabel Bebas ( Independent Variable ) adalah merupakan

variabel X atau variabel yang mempengaruhi, dalam penelitian ini

yang menjadi variabel bebas adalah Kreatifitas Guru Dalam Mengajar,

dengan indikator-indikatornya sebagi berikut :

Cara guru dalam merencanakan KBM

Cara guru dalam pelaksanaan KBM

Cara guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran

b. Variabel Terikat ( Dependent Variable )

Variabel Terikat ( Dependent Variable ) adalah merupakan

variabel Y atau variabel yang kena pengaruh, dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah Minat Belajar PAI, dengan indikator-

indikatornya sebagi berikut :

Kemauan untuk mengikuti KBM tepat waktu

Kemauan untuk selalu mengikuti pelajaran PAI

Antusias dalam mengikuti pelajaran

E. Metode Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

Terhadap Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal “ adalah

penelitian kuantitatif.

4 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Rineka Cipta,

2001), hal 62

Page 60: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

68

Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ex post facto.

Metode yang digunakan untuk mencari data sebagai alat untuk mengetahui

hasil dari penelitian ini adalah metode wawancara, angket dan observasi.

F. Populasi Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel

Obyek penelitian dalam penulisan penelitian ini adalah semua guru di

MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal. Adapun jumlah seluruh guru pada

tahun pelajaran 2010/2011 adalah sejumlah 7 orang yang selanjutnya disebut

sebagai populasi penelitian. Seperti yang diterangkan oleh Suharsini Arikunto

bahwa Populasi merupakan keseluruhan dari obyek penelitian.5 Sutriso Hadi

menyatakan bahwa Sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi

yang dijadikan sebagai sasaran dari populasi 6 Jadi yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah bagian dari papulasi, yaitu para guru di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal.

Teknik atau prosedur cara pengambilan sampel menurut Suharsini

Arikunto menyatakan Jika subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik

diambil semuanya sehingga merupakan penelitian populasi, jika subyeknya

besar dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih7 Dari

sejumlah populasi sebanyak 8 guru, dalam penelitian ini penulis akan

mengambil sampel sebesar 100 % atau yang disebut dengan sampel populasi

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian lapangan (field research) yang dikaji ini merupakan

penelitian yang bersifat kuantitatif, sehingga peneliti akan menggunakan

metode-metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Metode Observasi adalah merupakan kegiatan Menatap kejadian,

gerak atau proses, mengamati bukanlah pekerjaan yang mudah karena

manusia banyak dipengaruhi oleh minat dan kecenderungan –

kecenderungan yang ada, dengan kata lain harus obyektif 8 Metode

5 Suharsini Arikunto, op.cit, hal 102

6 Sutrisno Hadi, op.cit, hal 104

7 Suharsini Arikunto, op.cit., hal 107

8 op.cit., hal 205

Page 61: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

69

observasi yaitu studi yang sengaja dan sistematis tentang fenomena sosial

dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Tujuan

Observasi atau pengamatan ialah mengerti ciri-ciri dan luasnya

signifikansi dari interelasi elemen-elemen tingkah laku manusia pada

fenomena sosial yang serba kompleks dalam pola-pola kultural tertentu.9

Dalam hal ini yang diobservasi adalah guru pendidikan agama

Islam mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar dan kreatifitas guru

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam mengajar di kelas, kepala

sekolah dan mungkin beberapa siswa di MI NU Ngadiwarno Sukorejo

Kendal.

Jadi dalam penelitian ini metode observasi penulis gunakan untuk

melihat, mencatat dan mengamati gejala dan fenomena yang terjadi di

lapangan yang terkait dengan veriabel penelitian. Sehingga kegiatan ini

dapat mengumpulkan data yang berhubungan dengan veriabel bebas

maupun variabel terikat, sebagai pendukung pokok permasalahan dalam

penulisan penelitian ini.

2. Metode Interview

Di dalam buku berjudul Bimbingan dan Penyuluhan di madrasah

dinyatakan bahwa Interview adalah suatu metode untuk mendapatkan data

anak atau orang, dengan mengadakan hubungan langsung dengan

informan 10

Metode interview yaitu metode pengumpulan data dengan

jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan sistematis dengan berlandaskan

tujuan penelitian. Melalui metode ini, peneliti mengajukan pertanyaan

secara langsung kepada informan dan jawaban informan penelitian dicatat

atau direkam dengan alat perekam (tape recorder).11

9 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1990),

hlm. 157. 10

Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Penerbit fak. psikologi

UGM, Yogyakarta 1998), hal 54 11

Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya,1999),

hlm. 67.

Page 62: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

70

Dalam penelitian ini, yang diwawancarai adalah kepala madrasah

dan guru PAI di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal. Wawancara yang

akan dilakukan seputar bagaimana proses mengajar kreatifitas guru,

bagaimana sebenarnya minat belajar PAI dan bagaimana upaya-upaya

yang dilakukan.

3. Metode Questionnaire ( Angket )

Metode kuesioner atau angket adalah cara untuk mengumpulkan

data yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai hal atau dalam

suatu bidang.12

Dengan demikian, angket dimaksudkan sebagai suatu

daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban jawaban dari

peserta didik. Metode angket ini ditujukan pada peserta para guru.

Metode ini digunakan karena pertimbangan waktu, tenaga dan

biaya disamping itu objek yang diteliti akan lebih mudah memberikan

jawaban sesuai dengan keadaan peserta didik, dengan kisi-kisi sebagai

berikut:

Variabel Indikator Jumlah

Item

Nomor

Soal

Kreatifitas Guru

Dalam Mengajar

1. Cara guru dalam

merencanakan KBM

2. Cara guru dalam

pelaksanaan KBM

3. Cara guru dalam

melakukan evaluasi

pembelajaran

5

5

5

1-5

6-10

11-15

Minat Belajar PAI 1. Kemauan untuk

mengikuti KBM tepat

waktu

5

16-20

12

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997),

hlm. 173

Page 63: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

71

2. Kemauan untuk selalu

mengikuti pelajaran PAI

3. Antusias dalam mengikuti

pelajaran

5

5

21-25

26-30

4. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi yaitu merupakan kegiatan Mencari data

mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, surat

kabar, majalah, notulen agenda dan lain – lain 13

Dalam penelitian ini metode dokumentasi diefektifkan untuk

memperoleh data tentang : letak geografis, keadaan guru dan karyawan,

keadaan bangunan dan fasilitasnya dan lain – lain

Metode dokumen ini juga dipergunakan untuk memperoleh data

mengenai data guru PAI dan program yang telah dilakukan untuk

peningkatan minat belajar PAI.

H. Teknik Analisa Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif

yaitu suatu analisis yang terdapat kumpulan bahan, keterangan-keterangan

yang berwujud angket (analisis statistik). Dan untuk menganalisa data tersebut

dilakukan beberapa tahap, yaitu :

1) Analisis Pendahuluan

Pada proses pendahuluan yang dilakukan penulis adalah mengolah

data kualitatif menjadi data kuantitatif, yaitu dengan cara memberi skor

pada jawaban responden sesuai dengan jawaban kualitatif, dengan cara

membuat kategori jawaban agar mudsah dalam penentuan skornya.

Dalam penelitian ini penulis menentukan kategori jawaban yaitu

sebagai berikut :

13

Suharsini Arikunto, op.cit, hal 78

Page 64: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

72

- Untuk alternatif jawaban ( a ) diberi skor 4

- Untuk alternatif jawaban ( b ) diberi skor 3

- Untuk alternatif jawaban ( c ) diberi skor 2

- Untuk alternatif jawaban ( d ) diberi skor 1

2) Analisis Uji Hipotesis

Pada tahap ini penulis menganalisis uji hipotesis dengan

melakukan perhitungan statistik, dengan cara mengubah data kualitatif

menjadi data kuantitatif.

Adapun untuk menguji kebenaran hipotesanya, penulis

menggunakan analisis statistik yaitu dengan teknik korelasi product

moment, dengan rumus sebagai berikut :

rxy =

))(( 22

yx

xy

keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variable x dan variable y

xy = jumlah product moment x dan y

Dari hasil perhitungan product moment (rxy) tersebut, kemudian

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi korelasi product moment

3) Analisis Lanjut

Di dalam analisis ini, penulis menginterpretasikan hasil yang telah

diperoleh, sehingga pada akhirnya akan dapat diketahui sejauh mana

pengaruh antara Kreatifitas Guru Dalam Mengajar dan Minat Belajar PAI

Murid Kelas V dan VI di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal.

Dengan ketentuan jika r 0 ( hasil perhitungan ) telah dikonsultasikan

dengan r tabel maka akan muncul interpretasi yang diharapkan, sehingga

rumusan dari hipotesis yang penulis ajukan, dapat diterima atau justru

ditolak

Page 65: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

84

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian.

1. Kondisi Umum Umum MI NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal

Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal

merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar yang berciri khas Islam,

terletak di Dusun Kabunan Desa Ngadiwarno Kecamatan Pageruyung

Kabupaten Kendal. Berada pada lingkungan masyarakat dengan kultur

yang kental ajaran Islam karena banyak penduduknya yang merupakan

alumni pesantren baik sallafi maupun pesantren modern. Ditopang

kehidupan masyarakat yang mayoritas mata pencahariannya bertani, maka

Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal menjalankan

fungsinya ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat

khususnya desa Ngadiwarno.

Beberapa hal yang dapat di ungkap dengan keberadaan Madrasah

Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal, antara lain:

a. Visi

Visi Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal

yang telah dicanangkan bersama oleh warga madrasah adalah

“Terwujudnya manusia yang bijak, cakap, berakhlkul karimah dan

bermasyarakat dengan berlandaskan syari’at Islam dan Pancasila”

b. Misi

Dalam rangka untuk dapat mencapai visi yang telah ditetapkan,

maka Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal

mencanangkan misinya sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan baik mata

pelajaran umum maupun mata pelajaran agama secara efektif.

2. Menumbuhkan semangat serta motivasi belajar secara intensif

kepada seluruh warga belajar.

Page 66: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

85

3. Membimbing dan membekali pengetahuan dan ketrampilan

kepada siswa agar hidup mandiri di masyarakat.

c. Tijauan Historis

Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal

didirikan dengan tujuan selain untuk memenuhi harapan masyarakat

ngadiwarno dan sekitarnya, secara luas juga mempunyai tujuan untuk

ikut berpartisipasi mempersiapkan generasi generasi muda yang

berilmu pengetahuan, taffaquh fiddin, berguna bagi nusa dan bangsa,

masyarakat, serta taqwa kepada Allah Swt.

Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal

berdiri pada 1 Agustus 1962 yang keberadaanya bertempat pada tanah

wakaf dari Bapak Khasan Juki penduduk setempat yang sangat peduli

dengan dunia pendidikan Islam, dengan luas tanah 604 m 2 Adapun

nadzir tanah wakaf tersebut adalah:

1. Akhmad Rosyid : Sebagai Ketua

2. Maksum : Sebagai Sekretaris

3. Rozikin : Sebagai Anggota

4. Baeti : Sebagai Anggota

Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal

dipimpin oleh seorang kepala madrasah, dimana sampai dengan tahun

pelajaran 2010-2011 telah berganti sampai enam periode. Pada awal

pendiriannya yaitu tahun 1962 s/d 2004 Madrasah Ibtida’iyah (MI)

Ngadiwarno Sekorejo Kendal berada dibawah Yayasan Al-Islam.

Pada awal pendiriannya perserta didik yang ditampung adalah

sebanyak 127 siswa, hal ini dikarenakan pada saat itu desa Ngadiwarno

hanya ada satu sekolahan yaitu Madrasah Ibtida’iyah Al-Islam.

Sehingga sangatlah wajar bila peserta didik waktu itu demikian

banyak.

Tetapi setelah di desa Ngadiwarno didirikan dua Sekolah Dasar

(SD) anak-anak yang mendaftar menjadi berkurang, dimana tahun

1999-2000 hanya mempunyai siswa 45 saja. Faktor lain penyebab

Page 67: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

86

kurangnya minat belajar di Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU

Ngadiwarno Sekorejo Kendal, juga dikarenakan kurang tenaga

pendidik yang berkompeten dibidangnya.

Tahun 2004 atas kemauan masyarakat dan komite madrasah bahwa

Mdrasah Ibtid’iyah Al-Islam Ngadiwarno Sukorejo Kendal diubah

menjadi Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal.

Dengan perubahan ini ditambah sumbangan dari komite madrasah dua

orang tenaga edukatif, jumlah siswa yang mendaftar sedikit demi

sedikit mulai bertambah.

Dalam perjalanannya Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno

Sekorejo Kendal telah melakukan akreditasi dua kali, yaitu pada

tanggal 12 Januari 1999 dengan mendapat status DIAKUI dengan

Surat Keputusan No. N.S.M 15.2.03.24.02.012, akreditasi yang kedua

dengan status akreditasi B dengan Nomor statistik 112032403012, dan

NSM 15 2032403012.

d. Letak Geografis

Secara geografis letak Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno

Sekorejo Kendal sangat menguntungkan, karena terletak tidak jauh

dari ditepi jalan utama dari Sukorejo menuju Pekalongan, dengan

demikian lembaga pendidikan ini juga sangat mudah dijangkau dengan

alat transportasi umum maupun kendaraan pribadi.

Dengan ketinggian 80 meter dari permukaan air laut, maka suhu di

lingkungan pesantren sangat sejuk dan nyaman, ditambah lagi di sana

masih rendah tingkat polusinya, baik itu polusi udara maupun pulosi

suara atau kebisingan. Hal yang demikian ini akan lebih

mempermudah bagi para pengajar untuk melakukan proses belajar

mengajar, dan keuntungan juga pada pihak siswa yaitu dapat belajar

dengan penuh konsentrasi dan bersemangat.

Lokasi Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo

Kendal berbatasan dengan :

Page 68: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

87

- Sebelah utara : Masjid

- Sebelah barat : Rumah Saudara Siti Mariyam

- Sebelah timur : Saudara Tasilah

- Sebelah selatan : Balai Desa Ngadiwarno

e. Keadaan Guru

Tenaga edukatif yang ada di Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU

Ngadiwarno Sekorejo Kendal seluruhnya berjumlah 7 orang tenaga

pengajar, dan tuk lebih jelasnya sperti pada tabel berikut

TABEL 1

TENTANG TENAGA EDUKATIF MADRASAH IBTIDA’IYAH

(MI) NU NGADIWARNO SEKOREJO KENDAL

No Nama Pend Jabatan Jabatan tertentu

1 Mustofa DII Guru Kepala Madrasah

2 Haryati DII Guru Sekretaris

3 Yarkoni DII Guru Wakamad

4 Surtinah, S.Pd I S1 Guru Bendahara

5 Saudi DII Guru

6 Nur Kholis DII Guru

7 Saifudin DII Guru

Segenap tenaga pengajar Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno

Sekorejo Kendal bersepakat untuk meningkatkan mutyu pendidikan

dengan menambahkan pelajaran ekstra, yang dilakuan setelah pulang

sekolah yaitu jam 13.00 sampai jam 15.00. adapun yang menjadi jenis

kegiatan ekstra adalah sperti ter tuang dalam tabel berikut ini.

Page 69: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

88

TABEL 2

TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

MADRASAH IBTIDA’IYAH (MI) NU NGADIWARNO

SEKOREJO KENDAL

No Nama Pembina Jenis Kegiatan Kelas Hari

1 Mustofa

Surtinah, S.Pd I Pramuka III, IV, V Sabtu

2 Haryati

Saudi Komputer

III, IV, V,

VI

Selasa,

Rabu,

Kamis

3 Yarkoni Qiro’ V, VI Jum’at

4 Saifudin

Nur Kholis Bola Voly IV, V Senin

f. Keadaan Siswa

Jumlah keseluruhan siswa Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU

Ngadiwarno Sekorejo Kendal pada tahun pelajaran 2010/2011 adalah

71 siswa yang terdiri laki-laki 34 dan perempuan 37 siswa. Jumlah

tersebut hanya berasal dari Dusun Kabunan yang tersebar dalam 4

Rukun Tetangga (RT), artinya hanya satu dusun saja yang menjadi

siswa di Madrasah Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal,

padahal desa Ngadiwarno terdiri tiga dusun.

Berikut penulis sajikan data perkembangan siswa dari tahun

ketahun, seperti yang disajikan pada tabel berikut ini.

Page 70: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

89

TABEL 3

TENTANG KEADAAN SISWA

MADRASAH IBTIDA’IYAH (MI) NU NGADIWARNO

SEKOREJO KENDAL

No Tahun Pelajaran Jumlah siswa

1 2004-2005 50

2 2005-2006 51

3 2006-2007 63

4 2007-2008 65

5 2008-2009 68

6 2009-2010 70

7 2010-2011 71

g. Keadaan Sarana Dan Prasarana

Fasilitas atau sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah

Ibtida’iyah (MI) NU Ngadiwarno Sekorejo Kendal adalah sebagai

berikut:

1) Prasarana Sekolah

TABEL 4

TENTANG PRASARANA

MADRASAH IBTIDA’IYAH (MI) NU NGADIWARNO

SEKOREJO KENDAL

No Jenis Bnagunan Jml Luas

1 Tanah 1 593 m 2

2 Ruang Kelas 6 252 m 2

3 Ruang Tamu 1 6 m 2

4 Ruang Guru 1 16 m 2

5 Papan Nama 1 2 m 2

6 Lapangan 1 167 m 2

7 Tiang Bendera 1 6 m

Page 71: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

90

2) Sarana Sekolah (forniture)

TABEL 5

TENTANG SARANA (FORNITURE)

MADRASAH IBTIDA’IYAH (MI) NU NGADIWARNO

SEKOREJO KENDAL

No Jenis Sarana Jml

1 Meja Murid 52

2 Kursi Murid 70

3 Papan Tuli 6

4 Meja Pengajar 5

5 Kursi Pengajar 5

6 Almari Kantor 2

7 Meja Tamu 1 set

8 Meja Kepala Madrasah 1

9 Meja Guru 7

10 Meja Perpustakaan 2

11 Almari Perpustakaan 1

12 Komputer 1

13 Radio Tape 1

14 Telepon 1

3) Adminstrasi Dan Olah Raga

TABEL 6

TENTANG ADMINSTRASI DAN OLAH RAGA

MADRASAH IBTIDA’IYAH (MI) NU NGADIWARNO

SEKOREJO KENDAL

No Jenis Sarana Jml

1 Buku Perpustakaan 110

2 Bola Sepak 2

3 Bola Kasti 3

4 Bola Volly dan Net Volly 1/1

Page 72: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

91

2. Hasil Penelitian Tentang Kreatifitas Guru Dalam Mengajar di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal

Hasil angket tentang Kreatifitas Guru Dalam Mengajar di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal, terdapat dalam pertanyaan nomor 1 s/d 15

dan dari hasil sekor dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut.

a. Cara guru dalam merencanakan KBM

Pada sekor hasil angket dari indikator cara guru dalam

merencanakan KBM, skore yang dicapai nilai tertinggi adalah 20

sedangkan terendah adalah 18 (data terlampir pada lampiran 2).

Dari hasil sekor indikator cara guru dalam merencanakan KBM

dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut:

1) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

k = 1 + 3,3 log 7

k = 1 + 3,3 x 0,845

k = 1 + 2,79

k = 3,79

dibulatkan menjadi 4

2) Menentukan range

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah.

R = 20 – 18

R = 2

3) Menentukan interval

I = K

R

I = 4

2

I = 0,5

Dari perolehan perhitungan-perhitungan di atas dapat diperoleh

kualifikasi dan interval seperti table dibawah ini

Page 73: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

92

Tabel 7

Interval Nilai (X)

No Nilai (x) Keterangan

1 20 Baik

2 19 Cukup

3 18 Kurang

4) Membuat distribusi frekuensi data tentang cara guru dalam

merencanakan KBM, dengan memasukan kedalam table berikut

Tabel 8

Distribusi Frekuensi Tentang

cara guru dalam merencanakan KBM

No Nilai (x) ( f ) ( % )

1 20 1 14,28

2 19 1 14,28

3 18 5 71,44

Jumlah 7 100,00

Dari hasil data distribusi frekuensi cara guru dalam merencanakan

KBM MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dapat diketahui

bahwa penyebaran nilai-nilai sebagai berikut:

Frekuensi pada interval yang kesatu dan kedua yaitu masing-

masing 1 orang responden atau 14,28% dari keseluruhan

responden, sedangkan interval yang ketiga sebanyak 5 orang

reponden atau sebesar 71,44%.

5) Membuat gambar histogram

Kemudian untuk memperjelas keterangan, berdasarkan hasil data

distribusi frekuensi cara guru dalam merencanakan KBM di MI

NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal tersebut di atas, maka dapat

Page 74: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

93

divisualisasikan kedalam bentuk histogram, seperti pada gambar

berikut ini:

5

4

3

2

1

18 19 20

Gambar 1: Cara Guru Dalam Merencanakan KBM

b. Cara guru dalam pelaksanaan KBM

Pada sekor hasil angket dari indikator cara guru dalam

melaksanakan KBM, skore yang dicapai nilai tertinggi adalah 20

sedangkan terendah adalah 15 (data terlampir pada lampiran 3).

Dari hasil sekor indikator cara guru dalam melaksanakan KBM

dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut:

1) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

k = 1 + 3,3 log 7

k = 1 + 3,3 x 0,845

k = 1 + 2,79

k = 3,79

2) Menentukan range

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah.

R = 20 – 15

R = 5

3) Menentukan interval

I = K

R

I = 4

5

Page 75: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

94

I = 1,25

Dari perolehan perhitungan-perhitungan di atas dapat diperoleh

kualifikasi dan interval seperti table dibawah ini

Tabel 9

Interval Nilai (X)

No Nilai (x) Keterangan

1 19-20 Baik

2 17-18 Cukup

3 15-16 Kurang

4) Membuat distribusi frekuensi data tentang keinginan penguasaan

materi pelajaran, dengan memasukan kedalam table berikut

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Tentang

cara guru dalam melaksanakan KBM

No Nilai (x) ( f ) ( % )

1 19-20 1 14,28

2 17-18 4 57,14

3 15-16 2 28,58

Jumlah 7 100,00

Dari hasil data distribusi frekuensi cara guru dalam melaksanakan

KBM MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dapat diketahui

bahwa penyebaran nilai-nilai sebagai berikut:

Frekuensi pada interval yang kesatu terdapat 1 orang responden

atau 14,28%, pada interval kedua yaitu 4 orang responden atau

57,14% dari keseluruhan responden, sedangkan interval yang

ketiga sebanyak 2 orang reponden atau sebesar 28,58%.

5) Membuat gambar histogram

Page 76: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

95

Kemudian untuk memperjelas keterangan, berdasarkan hasil data

distribusi frekuensi cara guru dalam melaksanakan KBM di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal tersebut di atas, maka dapat

divisualisasikan kedalam bentuk histogram, seperti pada gambar

berikut ini:

5

4

3

2

1

15-16 17-18 19-20

Gambar 2: Cara Guru Dalam Melaksanakan KBM

c. Cara guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran

Pada sekor hasil angket dari indikator cara guru dalam

melakukan evaluasi pembelajaran, skore yang dicapai nilai tertinggi

adalah 19 sedangkan terendah adalah 15 (data terlampir pada lampiran

ke 4).

Dari hasil sekor indikator cara guru dalam melakukan evaluasi

pembelajaran dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut:

1) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

k = 1 + 3,3 log 7

k = 1 + 3,3 x 0,845

k = 1 + 2,79

k = 3,79

2) Menentukan range

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah.

R = 19 – 15

Page 77: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

96

R = 4

3) Menentukan interval

I = K

R

I = 4

4

I = 1

Dari perolehan perhitungan-perhitungan di atas dapat diperoleh

kualifikasi dan interval seperti table dibawah ini

Tabel 11

Interval Nilai (X)

No Nilai (x) Keterangan

1 19-20 Baik

2 17-18 Cukup

3 15-16 Kurang

4) Membuat distribusi frekuensi data tentang keinginan penguasaan

materi pelajaran, dengan memasukan kedalam table berikut

Tabel 12

Distribusi Frekuensi Tentang

Cara Guru Dalam Melakukan Evaluasi Pembelajaran

No Nilai (x) ( f ) ( % )

1 19-20 1 14,28

2 17-18 5 71,44

3 15-16 1 14,28

Jumlah 7 100,00

Page 78: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

97

Dari hasil data distribusi frekuensi cara guru dalam melakukan

evaluasi pembelajaran di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal,

dapat diketahui bahwa penyebaran nilai-nilai sebagai berikut:

Frekuensi pada interval yang kesatu terdapat 1 orang responden

atau 14,28%, pada interval kedua yaitu 5 orang responden atau

71,44% dari keseluruhan responden, sedangkan interval yang

ketiga sebanyak orang reponden atau sebesar 14,28%.

5) Membuat gambar histogram

Kemudian untuk memperjelas keterangan, berdasarkan hasil data

distribusi frekuensi cara guru dalam melakukan evaluasi

pembelajaran di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal tersebut di

atas, maka dapat divisualisasikan kedalam bentuk histogram,

seperti pada gambar berikut ini:

5

4

3

2

1

15-16 17-18 19-20

Gambar 3: Cara Guru Dalam Melakukan Evaluasi Pembelajaran

3. Hasil Penelitian Tentang Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno

Sukorejo Kendal

Hasil angket tentang Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno

Sukorejo Kendal, terdapat dalam pertanyaan nomor 16 s/d 30 dan dari

hasil sekor dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut

a. Kemauan untuk mengikuti KBM tepat waktu

Page 79: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

98

Pada sekor hasil angket dari indikator kemauan untuk mengikuti

KBM tepat waktu, skore yang dicapai nilai tertinggi adalah 20

sedangkan terendah adalah 15 (data terlampir pada lampiran ke 5)

1) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

k = 1 + 3,3 log 7

k = 1 + 3,3 x 0,845

k = 1 + 2,79

k = 3,79

2) Menentukan range

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah.

R = 20 – 15

R = 5

3) Menentukan interval

I = K

R

I = 4

5

I = 1,25

Dari perolehan perhitungan-perhitungan di atas dapat diperoleh

kualifikasi dan interval seperti table dibawah ini

Tabel 13

Interval Nilai (X)

No Nilai (x) Keterangan

1 19-20 Baik

2 17-18 Cukup

Page 80: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

99

3 15-16 Kurang

4) Membuat distribusi frekuensi data tentang kemauan untuk

mengikuti KBM tepat waktu, dengan memasukan kedalam table

berikut

Tabel 14

Distribusi Frekuensi Tentang

Kemauan Untuk Mengikuti KBM Tepat Waktu

No Nilai (x) ( f ) ( % )

1 19-20 1 14,28

2 17-18 5 71,44

3 15-16 1 14,28

Jumlah 7 100,00

Dari hasil data distribusi frekuensi kemauan untuk mengikuti KBM

tepat waktu di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dapat

diketahui bahwa penyebaran nilai-nilai sebagai berikut:

Frekuensi pada interval yang kesatu terdapat 1 orang responden

atau 14,28%, pada interval kedua yaitu 4 orang responden atau

57,14% dari keseluruhan responden, sedangkan interval yang

ketiga sebanyak 2 orang reponden atau sebesar 28,58%

5) Membuat gambar histogram

Kemudian untuk memperjelas keterangan, berdasarkan hasil data

distribusi frekuensi kemauan untuk mengikuti KBM tepat waktu di

MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal tersebut di atas, maka dapat

divisualisasikan kedalam bentuk histogram, seperti pada gambar

berikut ini:

5

4

Page 81: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

100

3

2

1

15-16 17-18 19-20

Gambar 4: Kemauan Untuk Mengikuti KBM Tepat Waktu

b. Kemauan untuk selalu mengikuti pelajaran PAI

Pada sekor hasil angket dari indikator kemauan untuk selalu

mengikuti pelajaran PAI, skore yang dicapai nilai tertinggi adalah 20

sedangkan terendah adalah 17 (data terlampir pada lampiran ke 6)

1) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

k = 1 + 3,3 log 7

k = 1 + 3,3 x 0,845

k = 1 + 2,79

k = 3,79

2) Menentukan range

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah.

R = 20 – 17

R = 3

3) Menentukan interval

I = K

R

I = 4

3

I = 0,75

Dari perolehan perhitungan-perhitungan di atas dapat diperoleh

kualifikasi dan interval seperti table dibawah ini

Tabel 15

Interval Nilai (X)

Page 82: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

101

No Nilai (x) Keterangan

1 20 Baik

2 19 Cukup

3 18 Kurang

4 17 Buruk

4) Membuat distribusi frekuensi data tentang kemauan untuk selalu

mengikuti pelajaran PAI, dengan memasukan kedalam table

berikut

Tabel

Distribusi Frekuensi Tentang

Kemauan Untuk Selalu Mengikuti Pelajaran PAI

No Nilai (x) ( f ) ( % )

1 20 1 14,28

2 19 0 0

3 18 2 28,58

4 17 4 57,14

Jumlah 7 100,00

Dari hasil data distribusi frekuensi kemauan untuk selalu mengikuti

pelajaran PAI di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dapat

diketahui bahwa penyebaran nilai-nilai sebagai berikut:

Frekuensi pada interval yang kesatu terdapat 1 orang responden

atau 14,28%, pada interval kedua yaitu 0 orang responden atau 0%

dari keseluruhan responden, dan interval yang ketiga sebanyak 2

orang reponden atau sebesar 28,58%, sedangkan interval yang

keempat sebanyak 4 orang reponden atau sebesar 57,14%

5) Membuat gambar histogram

5

Page 83: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

102

4

3

2

1

17 18 19 20

Gambar 5: Kemauan Untuk Selalu Mengikuti Pelajaran PAI

c. Antusias dalam mengikuti pelajaran

Pada sekor hasil angket dari indikator kemauan untuk selalu

mengikuti pelajaran PAI, skore yang dicapai nilai tertinggi adalah 20

sedangkan terendah adalah 16 (data terlampir pada lampiran ke 7):

1) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

k = 1 + 3,3 log 7

k = 1 + 3,3 x 0,845

k = 1 + 2,79

k = 3,79

2) Menentukan range

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah.

R = 20 – 16

R = 6

3) Menentukan interval

I = K

R

I = 4

4

I = 1

Dari perolehan perhitungan-perhitungan di atas dapat diperoleh

kualifikasi dan interval seperti tabel dibawah ini

Tabel 16

Interval Nilai (X)

Page 84: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

103

No Nilai (x) Keterangan

1 20-21 Baik

2 18-19 Cukup

3 16-17 Kurang

4) Membuat distribusi frekuensi data tentang antusias dalam

mengikuti pelajaran, dengan memasukan kedalam table berikut

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Tentang

Antusias Dalam Mengikuti Pelajaran

No Nilai (x) ( f ) ( % )

1 20-21 1 14,28

2 18-19 2 28,58

3 16-17 4 57,14

Jumlah 100,00

Dari hasil data distribusi frekuensi antusias dalam mengikuti

pelajaran di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dapat diketahui

bahwa penyebaran nilai-nilai sebagai berikut:

Frekuensi pada interval yang kesatu terdapat 1 orang responden

atau 14,28%, pada interval kedua yaitu 2 orang responden atau

28,58% dari keseluruhan responden, dan interval yang ketiga

sebanyak 4 orang reponden atau sebesar 57,14%.

5) Membuat gambar histogram

Kemudian untuk memperjelas keterangan, berdasarkan hasil data

distribusi frekuensi antusias dalam mengikuti pelajaran di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal tersebut di atas, maka dapat

Page 85: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

104

divisualisasikan kedalam bentuk histogram, seperti pada gambar

berikut ini:

5

4

3

2

1

16-17 18-19 20-21 20

Gambar 6: Antusias Dalam Mengikuti Pelajaran

B. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Pendahuluan

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran dari

hipotesis yang telah penulis ajukan pada bab sebelumnya, sehingga dalam

hal ini adalah untuk menguji kebenaran pernyataan ada hubungan positif

antara kreatifitas guru dalam mengajar dengan minat belajar PAI.

Kemudian untuk memperjelas dalam uji hipotesis maka terlebih

dahulu analisis tiap variabel, yaitu:

a. Anilisis Variabel Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

Untuk mengetahui hasil perolehan skor dari angket tentang

kreatifitas guru dalam mengajar di MI NU Ngadiwarno Sukorejo

Kendal, maka penulis menyajikan data seperti yang terlihat dalam

lampiran 8 yaitu sebagai bahwa nilai akumulasi skore tertinggi adalah

59 sedangkan nilai terendah 48.

Hasil angket yang telah dibuat kemudian digunakan untuk

menganalisa hala-hal sebagai berikut:

1) Menentukan banyaknya kelas interval

k = 1+3,3 log N

k = 1 + 3,3 log 7

k = 1 + 3,3 x 0,845

k = 1 + 2,79

Page 86: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

105

k = 3,79

dibulatkan menjadi 4

2) Menentukan range

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah.

R = 59 – 48

R = 11

3) Menentukan interval

I = K

R

I = 4

11

I = 2,75

Dari perolehan perhitungan-perhitungan di atas dapat diperoleh

kualifikasi dan interval seperti tabel dibawah ini

Tabel 18

Interval Nilai (X)

No Interval Keterangan

1 57-59 Sangat baik

2 54-56 Baik

3 51-53 Cukup baik

4 48-50 Kurang baik

4) Membuat distribusi frekuensi data tentang kreatifitas guru dalam

mengajar, dengan memasukan kedalam table berikut

Tabel 19

Distribusi Frekuensi Tentang Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

Di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal

No Interval ( f ) ( % )

1 57-59 1 14,28

Page 87: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

106

2 54-56 2 28,58

3 51-53 3 42,86

4 48-50 1 14,28

Jumlah 7 100,00

Dari hasil data distribusi frekuensi persepsi guru tentang kreatifitas

guru dalam mengajar di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dapat

diketahui bahwa penyebaran nilai-nilai sebagai berikut:

Frekuensi terbanyak pada interval 51-53 yaitu dengan sejumlah 3

orang responden atau 42,86%, sedangkan pada interval 54-56 terdapat

2 orang reponden atau 28,58% dari kesluruhan, serta pada interval 48-

50 dan 57-59 maing-masing 1 orang responden atau 14,28%.

5) Membuat gambar histogram

Kemudian untuk memperjelas keterangan, berdasarkan hasil data

distribusi frekuensi tentang kreatifitas guru dalam mengajar di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal tersebut di atas, maka dapat

divisualisasikan kedalam bentuk histogram, seperti pada gambar 1

berikut ini:

6

5

4

3

2

1

48-50 51-53 54-56 57-59

Gambar 7: Kreatitifitas Guru Dalam Mengajar di MI NU Ngadiwarno

Sukorejo Kendal

6) Mencari nilai rata-rata (Mean) dari Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dengan menggunakan rumus

Mean dengan disajikan memalui tabel terlebih dahulu.

Page 88: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

107

Tabel 20

Tabel Perhitungan Mean Dari Distribusi Frekuensi Kreatifitas

Guru Dalam Mengajar di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal

No Interval f x fx

1 57-59 1 58 58

2 54-56 2 55 110

3 51-53 3 52 156

4 48-50 1 49 49

Jumlah 7 373

Mx = N

fX

Mx = 7

373

Mx = 53,29

Dari hasil perhitungan ini maka dapat diketahui bahwa Mean hasil

perhitungan adalah 53,29 yang termasuk kedalam interval yang ketiga

yaitu 51-53

b. Analisis Variabel Minat Belajar PAI

Untuk mengetahui hasil perolehan skor dari angket tentang

Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, maka

penulis menyajikan data seperti yang terlihat dalam lampiran 9 yaitu

sebagai bahwa nilai akumulasi skore tertinggi adalah 60 sedangkan

nilai terendah 49.

Hasil angket yang telah dibuat kemudian digunakan untuk

menganalisa hala-hal sebagai berikut:

1) Menentukan banyaknya kelas interval

Page 89: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

108

k = 1+3,3 log N

k = 1 + 3,3 log 7

k = 1 + 3,3 x 0,845

k = 1 + 2,79

k = 3,79

dibulatkan menjadi 4

2) Menentukan range

R = Nilai tertinggi – Nilai terendah.

R = 50 – 49

R = 11

3) Menentukan interval

I = K

R

I = 4

11

I = 2,75

Dari perolehan perhitungan-perhitungan di atas dapat diperoleh

kualifikasi dan interval seperti tabel dibawah ini

Tabel 21

Interval Nilai (X)

No Interval Keterangan

1 58-60 Sangat baik

2 55-57 Baik

3 52-54 Cukup baik

4 49-51 Kurang baik

4) Membuat distribusi frekuensi data tentang Minat Belajar PAI, dengan

memasukan kedalam table berikut

Page 90: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

109

Tabel 22

Distribusi Frekuensi Tentang Minat Belajar PAI

Di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal

No Interval ( f ) ( % )

1 58-60 1 14,28

2 55-57 0 0

3 52-54 3 42,86

4 49-51 3 42,86

Jumlah 7 100,00

Dari hasil data distribusi frekuensi persepsi guru tentang Minat Belajar

PAI di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dapat diketahui bahwa

penyebaran nilai-nilai sebagai berikut:

Frekuensi terbanyak pada interval 49-51 dan 52-54 yaitu masing-

masing sejumlah 3 orang responden atau 42,86%, sedangkan pada

interval 58-60 terdapat 1 orang reponden atau 14,28% dari kesluruhan

responden.

5) Membuat gambar histogram

Kemudian untuk memperjelas keterangan, berdasarkan hasil data

distribusi frekuensi tentang Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno

Sukorejo Kendal tersebut di atas, maka dapat divisualisasikan kedalam

bentuk histogram, seperti pada gambar 7 berikut ini:

6

5

4

3

2

1

49-51 52-54 55-57 58-60

Page 91: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

110

Gambar 7: Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal

6) Mencari nilai rata-rata (Mean) dari Minat Belajar PAI di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal, dengan menggunakan rumus Mean

dengan disajikan memalui tabel terlebih dahulu.

Tabel 23

Tabel Perhitungan Mean Dari Distribusi Frekuensi Minat Belajar

PAI di MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal

No Interval f x fx

1 58-60 1 59 59

2 55-57 0 56 0

3 52-54 3 53 159

4 49-51 3 50 150

Jumlah 7 368

Mx = N

fX

Mx = 7

368

Mx = 52,57

Dari hasil perhitungan ini maka dapat diketahui bahwa Mean hasil

perhitungan adalah 52,57 yang termasuk berada diantara interval yang

ketiga dan interval keempat.

2. Analisis Uji hipotesis

Untuk menganalisis uji hipotesis diperlukan hasil sekor variabel

kreatifitas guru dalam mengajar (lampiran 8) dan variabel minat belajar

PAI (lampiran 9), yang kemudian dibuat tabel kerja sebagai berikut:

Tabel 24

Page 92: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

111

Table Kerja Analisis Korelasi Product Moment Hubungan

Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Dengan Minat Belajar PAI

No

Res X Y x y x 2 y 2 xy

1 53 52 -0,29 -0,43 0,084 0,1849 0,1247

2 52 49 -1,29 -3,43 1,664 11,7649 4,4247

3 48 50 -5,29 -2,43 27,98 5,9049 12,8547

4 59 60 5,71 7,57 32,6 57,3049 43,2247

5 54 50 0,71 -2,43 0,504 5,9049 -1,7253

6 54 52 0,71 -0,43 0,504 0,1849 -0,3053

7 53 54 -0,29 1,57 0,084 2,4649 -0,4553

373 367 63,43 83,7143 58,1429

Keterangan:

x 2 = 63,43

y 2 = 83,7143

xy = 58,1429

rxy = ))(( 22

yx

xy

rxy = )83,7143)(43,63(

58,1429

rxy = 95309,99804

58,1429

rxy = 72,87

58,1429

rxy = 0,797

Dari hasil perhitungan statistik analisa produk moment, kemudian uji

signifikansi korelasi melalui uji t dengan rumus:

21

)2(

r

Nrhitung

t

Page 93: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

112

20,7971

)27(0,797

hitungt

0,6352091

50,797

hitungt

365,0

50,797hitungt

0,604

782,1hitungt

2,950hitungt

3. Analisis Lanjut

Dari hasil perhitungan statistik analisa produk moment yaitu rxy =

0,797 Kemudian dilakukan uji signifikansi korelasi melalui uji t dengan

hasil 2,950hitungt .

Dari hasil perhitungan statistik analisa produk moment yaitu rxy =

0,797 jika di konsultasikan dengan r tabel pada raraf 5% dengan nilai 0,754

dan pada raraf 1% dengan nilai 0,874, dan pada pada raraf 5% r hitung lebih

besar dari pada r tabel

Demikian pula perhitungan uji signifikansi korelasi melalui uji t

dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan jika

karena t hitung > t tabel maka ada hubungan yang signifikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah memalului berbagai perhitungan pada sub bab sebelumnya,

untuk mengetahui tingkat signifikansi Hubungan Kreatifitas Guru Dalam

Mengajar Dengan Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Kendal, yaitu

dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan jika karena

t hitung > t tabel maka korelasi kedua varibel signifikan.

Page 94: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

113

Dari hasil perhitungan menujukkan bahwa t hitung = 2,950 jika

dibandingkan dengan t tabel (0,10: 7) = 1,895 sehingga karena t hitung > t tabel

berarti korelasi antara variabel persepsi guru tentang Kreatifitas Guru Dalam

Mengajar Dengan Minat Belajar PAI signifikan. Dengan demikian hasil

penelitian tersebut di atas menujukkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan

yang berbunyi “Ada Hubungan Kreatifitas Guru Dalam Mengajar Dengan

Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Kendal” telah terbukti.

D. Keterbatasan Hasil Penelitian

Penulis menyadari dalam setiap melakukan kegiatan atau pekerjaan pasti

terjadi kendala atau hambatan, seperti halnya dalam penulisan tugas skripsi

ini. Hal ini bukan disebabkan oleh faktor kesengajaan, akan tetapi dikarenakan

oleh adanya keterbatasan yang dialami dalam proses pelaksanaan penelitian,

antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Keterbatasan waktu dan lokasi penelitian

Mengingat lokasi penelitian di MI NU Ngadiwarno Kendal jauh dari

tempat tinggal penulis sehingga waktu menjadi bagian dari kendala dalam

penelitian. Sehingga penelitian ini memakan waktu yang cukup lama yaitu

akhir bulan desember sampai dengan bulan april.

2. Keterbatasan tenaga

Disamping kertebatasan waktu dan lokasi penelitian, keterbatasan tenaga

juga merupakan kendala tersendiri bagi penulis. Hal ini disebabkan penulis

adalah kepala rumah tangga, yang harus membagi tenaganya untuk

kepentingan keluarga dan kepentingan penelitian, agar tidak terjadi

keimpangan dalam kehidupan rumah yangga.

3. Keterbatasan biaya

Biaya meskipun beukan merupakan satu-satunya faktor penghambat dalam

penelitian ini, akan tetapi pada dasarnya merupakan suatu hal yang

memegang peranan penting dalam menyukseskan penelitian. Peneliti

menyadari bahwa minimnya biaya penelitian, akan dapat berakibat pada

Page 95: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

114

terhambatnya proses penelitian. Hal ini disebabkan mahalnya biaya

operasional yang menyebabkan ikut terhambatnya proses penelitian

Page 96: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

118

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Setelah memalului berbagai perhitungan pada sub bab sebelumnya,

untuk mengetahui tingkat signifikansi Hubungan Kreatifitas Guru Dalam

Mengajar Dengan Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Kendal, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil perhitungan ini maka dapat diketahui bahwa Mean variabel

kreatifitas guru dalam mengajar hasil perhitungan adalah 53,29 yang

termasuk kedalam interval yang ketiga yaitu 51-53 yang berarti kreatifitas

guru dalam mengajar di MI NU Ngadiwarno Kendal cukup baik.

2. Dari hasil perhitungan ini maka dapat diketahui bahwa Mean pada variabel

minat belajar hasil perhitungan adalah 52,57 yang termasuk berada

diantara interval yang ketiga dan interval keempat yang berarti minat

belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Kendal dalam kategori cukup baik.

3. Dari hasil perhitungan menujukkan bahwa t hitung = 2,950 jika

dibandingkan dengan t tabel (0,10: 7) = 1,895 sehingga karena t hitung > t tabel

berarti korelasi antara variabel persepsi guru tentang Kreatifitas Guru

Dalam Mengajar Dengan Minat Belajar PAI signifikan. Dengan demikian

hasil penelitian tersebut di atas menujukkan bahwa hipotesis yang penulis

ajukan yang berbunyi “Ada Hubungan Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

Dengan Minat Belajar PAI di MI NU Ngadiwarno Kendal” telah terbukti

Page 97: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

119

B. Saran

Suatu lembaga pendidikan akan bisa mencapai tujuan yang diinginkan,

yaitu menigkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan visi dan misi Madrasah,

apabila apa yang sudah direncanakan, sebagai pengejawantahan dari visi dan

misi madrasah dapat berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh semua

komponen-komponen lembaga pendidikan. Apabila semua komponen dapat

berjalan sebagaimana yang direncanakan maka akan terjadi gool concruence

atau keselaran tujuan di antara komponen-komponen yang ada.

Untuk lebih meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar di MI NU

Ngadiwarno Sukorejo Kendal, maka dalam hal ini diberikan saran – saran

kepada sebuah komponen pendukung MI NU Ngadiwarno Sukorejo Kendal

antara lain :

1. Kepada Kepala Madrasah.

Kepala Madrasah merupakan penanggung jawab secara umum

atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi Madrasah,

pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta

pemeliharaan sarana dan prasara, maka hendaknya senantiasa

meningkatkan kualitas maupun kuantitas pembinaan terhadap semua

personal pendukung terselenggaranya pendidikan di Madrasah, baik itu

kepada para guru, para staff tata usaha, serta bagian-bagian lain yang ikut

mendukung proses belajar mengajar di MI NU Ngadiwarno Sukorejo

Kendal, sehinga mereka mempunyai kadar etos kerja yang tinggi dengan

tetap berpegangan pada tugas dan wewenang masing-masing.

Page 98: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

120

Dengan adanya semangat kerja yang dilakukan kepala madrasah

dapat menyebabkan semua komponen pendidikan akan menyadari fungsi,

peran, tugas dan tanggung jawab sebagai seseorang yang mengabdi pada

dunia pendidikan, yang harus mengedepankan aspek kreatifitas dalam

mengajar.

2. Kepada Para Guru Pengajar.

Tenaga pengajar atau sering disebut ustadz / ustadzah merupakan

komponen yang paling vital bagi penyelenggaraan dunia pendidikan,

karena tanpa tenaga pengajar atau guru proses belajar mengajar secara

formal tidak akan dapat dilaksanakan, sehingga guru harus senantiasa

meningkatkan minat belajar murid dengan perannya sebagai pengajar dan

pendidik.

Hal ini harus disadari oleh setiap pendidik, agar murid dapat

terdorong untuk melakukan hal–hal yang bersifat kreatif, yang

mengandung arti bahwa setiap murid akan selalu mengembangkan potensi

kreatifitas belajarnya melalui hal–hal yang terkait dengan pengembangan

kepribadiannya. Dimana pada gilirannya nanti guru akan mampu

mendorong murid untuk menumbuhkan berbagai macam ide, inisiatif dan

imaginasi yang ditujukan untuk dapat meraih prestasi yang baik.

C. Penutup

Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini, penulis merasa bersyukur

dan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah

Page 99: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

121

dan inayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas penyusunan

skripsi ini dengan tiada suatu halangan apapun yang berarti.

Dan tidak lupa pada bab terakhir ini penulis juga mengucapkan banyak

terimakasih kepada dosen pembimbing, serta sahabat – sahabat yang

mendorong penulis untuk melaksanakan tugas penyusunan skripsi ini, semoga

semua amal budi baik yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan

pahala yang berlipat dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari bahwa dalam rangka penulisan skripsi ini masih

sangat banyak kekurangan – kekurangan yang terjadi, untuk itu penulis sangat

mengharapkan segala bentuk saran dan kritik dari para pembaca pada

umumnya, agar dalam berkarya dikemudian hari penulis dapat membuahkan

hasil karya yang sempurna.

Dan semoga penulisan atau hasil karya ini, mendapat ridho dari Allah

SWT serta bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya, syukur – syukur dapat menjadi sumbangan kepada masyarakat

untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

Page 100: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

118

Daftar pustaka

- A.Tabrani dkk, Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru Sekolah

Dasar, Inti Media Cipta Nusantara, 2001

- Ahmadi Abu, Psikologi Umum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003)

- Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Rineka Cipta, 2001)

- Arno F. Witting, Psicology Of Learning, (New York, Mc Crow Hiel Book

Company, tt)

- Abdul Azis Dahlan (ed.), Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru

van Hoeve, 1996)

- Asshidiqi Hasbi, dkk, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Semarang: PT

Tanjung Mas Semarang

- Djamarah Bahri Syaiful, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,

(Jakarta: Rineka Cipta,2000)

- Djamarah Bahri Syaiful, Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta,

2000

- Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islsm, ( Jakarta :

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,

2001)

- E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,

(Bandung: Rosdakarya, 2004)

- Gerungan W.A., Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1996)

- Hamalik, Oemar. Media Pendidikan (cetakan ke-7). Citra Aditya Bakti,

Bandung 1994

- Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja

Rosda Karya,2000)

- Hurlock B.Elizabeth, Child Development, Singapore: McGraw-Hill, 1084

6th

- Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar Di Sekolah, (Bandung: Remaja

Karya, 1987

- Lester D Crow & Alice Crow, Education Psychology, (New York:

American Book Company, 1958)

Page 101: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

119

- Majid Abdul, Perencanaan Pembelajaran,”Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru”, (Bandung : Remaja Rosda Karya,2005)

- Munandar Utami, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta,

Rineka Cipta, Tahun 2004

- Marimba D Ahmad., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-

Ma’arif, 1974)

- Mappiare Andi, Psikologi Remaja, (Surabaya: Usana Offset, tt)

- Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan, Universitas Terbuka Depdikbud,

Jakarta, 1997

- Nur Kancana Wayan dkk, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya : Usaha

Nasional, 1986)

- Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003)

- Poerwanti Endang dan Nur Widodo, Perkembangan Peserta Didik,

(Malang: UMM,2002)

- Purwanto, M, Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis, Remaja Rosda

Karya, Bandung, Tahun, 2000

- Slameto, Belajar Dan Faktoe-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta,

Rineka Cipta, Tahun 1995

- Sudjana Nana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar,

(Bandung : Sinar Baru, 1989)

- Saleh Rahman Abdul dan Wahab Abdul Muhbib, Psikologi: Suatu

Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004)

- Saifuddin Azwar, Sikap Manusia; Teori dan Pengukurnya, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2002)

- Sudjanto Agus, Psikologi Umum, (Jakarta: Aksara Baru, 1989)

- Sholeh Abdul Aziz, At Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris, (Makkah: Darul

Ma’arif, 1971)

- Sumanto Wasty, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1990)

Page 102: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

120

- Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 1998

- Sudirman A.M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja

Grafindo Persada, 2001)

- Toha Chbib, Tehnik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rajawali, 2001

- Tampubolon, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca,

(Bandung: Angkasa, tt)

- Tim WRI, Psikologi Dan Pembelajaran Materi Interview, KKG _ MGMP

2001

- Tafsir Ahmad, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1998)

- Undang-Undang pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3

- Usman Uzer Moh., Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1990)

- Witherington HC., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1978

- W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Grasindo, Jakarta, 2002

- Walgito Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Penerbit fak.

psikologi UGM, Yogyakarta 1998)

- W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar, (Jakarta:

Gramedia, 1983)

- Wijaya, Cece, & A. Tabrani Rusyan., Kemampuan Dasar Guru dalam

Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit PT Remaja

Rosdakarya, 1992

- Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya:

Usaha Nasional, 1983

Page 103: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 1:

ANGKET PENELITIAN

Hubungan Kreatifitas Guru Dalam Mengajar dan Minat Belajar PAI

Murid Kelas V dan VI di MI Ngadiwarno Sukorejo Kendal

NO:…….. IDENTITAS DIRI

Nama : ………………………………………..

Jenis kelamin : ………………………………………..

Jabatan : ………………………………………..

Lama mengajar : ………………………………………..

PETUNJUK PENGISISAN ANGKET

- Isilah jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) yang tersedia

pada jawaban a, b, c. Atau d.

- Mohon diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

- Terimakasih atas bantuan Bapak / Ibu guru

I. Kreatifitas Guru Dalam Mengajar

1. Apakah saudara memahami cara pembuatan perangkat pembelajaran

yang benar ?

a. Sangat paham c. Kurang paham

b. Paham d. Tidak paham

2. Apakah saudara memahami cara pembuatan RPP yang benar ?

a. Sangat paham c. Kurang paham

b. Paham d. Tidak paham

3. Apakah saudara sebelum membuat RPP terlebih dahulu melihat

perhitungan minggu efektif ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Apakah saudara sebelum membuat RPP terlebih dahulu melihat

Silabus pembelajaran ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Apakah saudara mempunyai buku penunjang materi pembelajaran

yang memadai ?

a. Sangat memadai c. Kurang memadai

b. Memadai d. Tidak memadai

Page 104: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

6. Apakah saudara memahami metode pembelajaran ?

a. Sangat paham c. Kurang paham

b. Paham d. Tidak paham

7. Apakah saudara melaksanakan meteode pembelajaran di kelas ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Bagaimanakah repon anak terhadap kegiatan belajar mengajar yang

saudara lakukan ?

a. Sangat baik c. Kurang baik

b. Baik d. Tidak baik

9. Menurut pengamatan saudara ketika mengajar, apakah anak-anak aktif

dalam mengikuti pembelajaran ?

a. Sangat aktif c. Kurang aktif

b. Aktif d. Tidak aktif

10. Menurut pengamatan saudara ketika mengajar, apakah anak-anak aktif

dalam bertanya atau memberi pendapat ?

a. Sangat aktif c. Kurang aktif

b. Aktif d. Tidak aktif

11. Kapan saudara mengadakan ulangan harian ?

a. Setiap selesai pembahasan

masalah

c. Jika perlu saja

b. Setiap selesai satu bab d. Tidak pernah

12. Apakah hasil ulangan dibagikan kepada murid lagi ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13. Apakah hasil ulangan juga dibahas kembali ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14. Apa tindakan anda jika nilai anak-anak hasil ulangannya jelek ?

a. Membahas kembali dan

diadakan ulangan lagi

c. Diadakan ulangan lagi

b. Membahas kembali d. Biarkan saja

15. Apakah anda merasakan manfaat evaluasi yang dilakukan ?

a. Sangat merasakan c. Kurang merasakan

b. Merasakan d. Biasa saja

Page 105: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

II. Minat Belajar PAI

16. Dalam pengamatan saudara pada saat mulai pembelajaran, apakah

anak-anak sudah siap mengikuti pembelajaran ?

a. Sangat siap c. Kurang siap

b. Siap d. Tiadk siap

17. Dalam pengamatan saudara pada saat mulai pembelajaran, apakah

anak-anak sudah siap dengan buku sesuai dengan materi yang anda

ajarkan ?

a. Sangat siap c. Kurang siap

b. Siap d. Tiadk siap

18. Apakah dalam setiap kegiatan belajar mengajar anda selalu

menyesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Menurut pengamatan saudara pada saat pembelajaran, apakah anak-

anak memahami dengan pendelasan saudara ?

a. Sangat paham c. Kurang paham

b. Paham d. Tidak paham

20. Dalam setiap penyelasaian kegiatan belajar mengajar yang saudara

lakukan, bagiamanakah perasaan saudara setelah selesai mengajar ?

a. Sangat puas c. Kurang puas

b. Puas d. Tidak puas

21. Bagaimanakah menurut pengamatan saudara pada saat pembelajaran,

apakah anak-anak memperhatikan ?

a. Semua memperhatikan c. Sebagian memperhatikan

b. Sebagian besar yang

memperhatikan

d. Sebagian kecil yang

memperhatikan

22. Apakah dalam proses kegiatan belajar yang saudara sampaikan kepada

anak-anak saudara merasa sudah sesuai dengan kemauan peserta didik

?

a. Sangat merasa c. Kurang merasa

b. Merasa d. Tidak merasa

23. Dengan durasi waktu yang telah jam pelajaran yang tersedia, apakah

saudara merasa sudah sesuai dengan tuntutan materi ?

a. Sangat sesuai c. Kurang sesuai

b. Sesuai d. Tidak sesuai

Page 106: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

24. Menurut pengamatan saudara, apakah anak-anak dikelas selalu ingin

penjelasan yang lebih rinci dari keterangan yang saudara berikan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

25. Menurut pengamatan saudara dalam pelaksanaan pembelajaran,

apakah anak-anak tertarik dengan materi pelajaran yang saudara

sampaikan di depan kelas ?

a. Sangat tertarik c. Kurang tertarik

b. Tertarik d. Tidak tertarik

26. Misalkan saudara memberikan tugas terhadap anak-anak untuk

dikerjakan, bagaimanakah repson dari anak-anak ?

a. Semua mengerjakan c. Sebagian mengerjakan

b. Sebagian besar mengerjakan d. Sebagian kecil mengerjakan

27. Menurut pengamatan saudara dalam pelaksanaan pembelajaran,

apakah anak-anak mempunyai rasa keingintahuan kelanjutan dari

materi yang dibahas ?

a. Sangat ingin tahu c. Kurang ingin tahu

b. Ingin tahu d. Biasa saja

28. Jika saudara terpaksa harus meninggalkan kelas, bagaimana sikap yang

ditujukkan anak ?

a. Sangat kecewa c. Tidak begitu kecewa

b. Kecewa d. Malah senang

29. Menurut pengamatan saudara dalam pelaksanaan pembelajaran, dari

sekian banyak murid berapa yang tertarik pada pelajaran PAI ?

a. Semua tertarik c. Sebagian kecil tertarik

b. Sebagian besar tertarik d. Tidak ada yang tertarik

30. Menurut pengamatan saudara dalam pelaksanaan pembelajaran, ada

berapa anak yang ngantuk atau bergurau pada saat meteri pelajaran di

sampaikan ?

a. Tidak ada c. Sebagian

b. Sebagian kecil saja d. Semuanya ngatuk atau bergurau

Page 107: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 2:

CARA GURU DALAM MERENCANAKAN KBM

NO

RES

Nomor angket dan skore jawaban Jml

1 2 3 4 5

1 3 4 4 3 4 18

2 4 3 4 4 3 18

3 4 4 3 3 4 18

4 4 4 4 4 4 20

5 4 3 4 4 3 18

6 4 4 3 4 4 19

7 4 4 3 4 3 18

Page 108: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 3:

CARA GURU DALAM PELAKSANAAN KBM

NO

RES

Nomor angket dan skore jawaban Jml

6 7 8 9 10

1 3 4 3 4 4 18

2 3 2 4 3 4 16

3 3 3 3 3 3 15

4 4 4 4 4 4 20

5 4 3 4 4 3 18

6 3 3 3 4 4 17

7 3 4 4 4 3 18

Page 109: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 4:

CARA GURU DALAM MELAKUKAN

EVALUASI PEMBELAJARAN

NO

RES

Nomor angket dan skore jawaban Jml

11 12 13 14 15

1 4 4 3 3 3 17

2 3 4 3 4 4 18

3 3 3 3 3 3 15

4 3 4 4 4 4 19

5 4 3 4 4 3 18

6 3 4 3 4 4 18

7 3 4 3 4 3 17

Page 110: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 5:

KEMAUAN UNTUK MENGIKUTI KBM

TEPAT WAKTU

NO

RES

Nomor angket dan skore jawaban Jml

16 17 18 19 20

1 3 4 3 4 3 17

2 3 3 3 3 3 15

3 3 4 4 3 3 17

4 4 4 4 4 4 20

5 3 3 3 4 4 17

6 4 4 3 3 3 17

7 3 4 3 4 3 17

Page 111: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 6:

KEMAUAN UNTUK SELALU MENGIKUTI

PELAJARAN PAI

NO

RES

Nomor angket dan skore jawaban Jml

21 22 23 24 25

1 4 4 3 3 3 17

2 4 3 4 3 3 17

3 3 4 3 4 3 17

4 4 4 4 4 4 20

5 3 4 4 3 3 17

6 4 3 4 3 4 18

7 4 4 3 4 3 18

Page 112: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 7:

ANTUSIAS DALAM MENGIKUTI PELAJARAN

NO

RES

Nomor angket dan skore jawaban Jml

26 27 28 29 30

1 4 4 3 4 3 18

2 4 4 3 3 3 17

3 3 3 4 3 3 16

4 4 4 4 4 4 20

5 4 3 3 3 3 16

6 4 4 3 3 3 17

7 4 3 4 4 4 19

Page 113: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 8:

HASIL SKOR ANGKET VARIABEL X

NO

RES

Nomor angket dan skore jawaban Jml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 53

2 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 52

3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59

5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 54

6 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 54

7 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 53

Page 114: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 9:

HASIL SKOR ANGKET VARIABEL Y

No

Res

Nomor angket dan skore jawaban Jml

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 52

2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 49

3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 50

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

5 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 50

6 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 52

7 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 54

Page 115: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 10:

DAFTAR NAMA RESPONDEN

No Nama Pend Jabatan Jabatan tertentu

1 Mustofa DII Guru Kepala Madrasah

2 Haryati DII Guru Sekretaris

3 Yarkoni DII Guru Wakamad

4 Surtinah, S.Pd I S1 Guru Bendahara

5 Saudi DII Guru

6 Nur Kholis DII Guru

7 Saifudin DII Guru

Page 116: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

LAMPIRAN 11:

LAMPIRAN 12:

LAMPIRAN 13:

LAMPIRAN 14:

LAMPIRAN 15:

Page 117: PENGARUH KREATIFITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/110/jtptiain-gdl... · rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

Lampiran - Lampiran