PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB...

58
PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) 100% TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DALAM DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG Skripsi OLEH LARASATI ANINDIYA BASICA 1518011009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) 100%

TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DALAM

DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

LAMPUNG

Skripsi

OLEH

LARASATI ANINDIYA BASICA

1518011009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) 100%

TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DALAM

DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

LAMPUNG

OLEH

LARASATI ANINDIYA BASICA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 3: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

Judul Skripsi : PENGARUHKONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA

ROBUSTA) 100% TERHADAP LDL DALAM DARAH PADA

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

LAMPUNG

Nama Mahasiswa : Larasati Anindiya Basica

No.Pokok Mahasiswa : 1518011009

Program Studi :Pendidikan Dokter

Fakutas :Kedokteran

Menyetujui,

1. Komisi Pembimbing

dr. Agustyas Tjiptaningrum,S.Ked, Sp.PK dr.Utari Gita Mutiara, S.Ked

NIP 197208292002122001 NIP

2. Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. dr. Muhartono, S.Ked, M.Kes, Sp.PA

NIP 197012082001121001

Page 4: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : dr. Agustyas Tjiptaningrum, S.Ked, Sp.PK.

Sekretaris : dr. Utari Gita Mutiara, S.Ked

Penguji

Bukan Pembimbing : dr. Intanri Kurniati, S.Ked, Sp.PK.

2. Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. dr. Muhartono, S.Ked, M.Kes, Sp.PA

NIP 197012082001121001

Page 5: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar
Page 6: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

ABSTRAK

PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) 100%

TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DALAM

DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

LAMPUNG

Oleh

LARASATI ANINDIYA BASICA

Latar Belakang: Kopi mengandung jutaan kandungan kimia diantaranya kafein,

asam kolinergik, kafestol dan kahweol. Kerja kafein dan asam kolinergik dengan

kafestol dan kahweol bertentangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh pemberian kopi terhadap kadar LDL di dalam darah dan hubungannya

dengan metode roasting kopi yang digunakan.

Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan merupakan suatu penelitian

eksperimental yang menggunakan metode rancangan penelitian acak terkontrol

dengan menggunakan pola pre and post test control group design. Penelitian ini

dilakukan pada Desember 2018 dengan 30 responden mahasiswa aktif Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung yang memenuhi kriteria inklusi. Data penelitian

ini diuji dengan 2 uji yaitu T-test berpasangan kemudian uji One Way ANOVA

yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni.

Hasil Penelitian: Hasil uji T-test berpasangan di dapatkan nilai p 0,000 (p>0,05)

yang menandakan terdapat perbedaan secara statistik. Hasil uji One Way ANOVA

di dapatkan nilai p 0,000 dan 0,048 (p<0,05) yang menunjukkan adanya

perbedaan secara statistik.

Simpulan : Terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah mengonsumsi

kopi Lampung jenis robusta dan terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan

sesudah mengonsumsi kopi Lampung jenis robusta dengan metode medium

roasting dan dark roasting.

Kata Kunci: Kopi, Kafestol dan Kahweol, Roasting, Low Density Lipoprotein

(LDL)

Page 7: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

ABSTRACT

THE EFFECT OF COFFEE LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA)

CONSUMPTION ON LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) LEVEL IN

BLOOD ON MEDICAL STUDENT UNIVERSITY OF LAMPUNG

By

LARASATI ANINDIYA BASICA

Background: Coffee contains million of chemical subtances such as caffeine,

cholinergic acid,cafestol and cahweol. The caffeine and cholinergic acid with

cafestol and cahweol works contradictory. The purpose of this research is to

know the effect of coffee consumption on LDL level in blood and the correlation

with roasting method that used.

Objective: This research is a true experimental design with pre and post test

control group design. This research done on December 2018 with 30 respondents

medical faculty University of Lampung that have inclusion criteria. The data

processed with two test nemely paired T-test and One Way ANOVA then followed

by Post Hoc Bonferroni.

Results: The results of paired T-test get p 0,000 (p>0,05) that indicates there is a

difference statistically. The results of One Way ANOVA get p 0,000 and 0,048

(p<0,05) that also indicates there is a difference statistically.

Conclusion: There is a difference between LDL level before and after the coffee

consumption and there is a difference LDL level before and after coffee

consumption with medium roasting method and dark roasting method.

Keyword: Coffee, Cafestol and Cahweol, Roasting, Low Density Lipoprotein

(LDL)

Page 8: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 18 Desember 1998

sebagai anak pertama dari 3 bersaudara dari Bapak Sahidin dan Ibu Sri Eliya

Kartika.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di Taman Kanak-

kanak Islam Terpadu (TKIT) Fitrah Insani Bandar Lampung pada tahun 2004,

Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun

2010, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMPN 2 Bandar

Lampung pada tahun 2013 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di

SMAN 2 Bandar Lampung pada tahun 2015.

Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN) undangan.

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi Staff Pendidikan dan

Profesi (Pendpro) BEM Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada tahun

2016-2017. Selama berada di FK Unila, penulis juga pernah mengikuti organisasi

FSI Ibnu Sina.

Page 9: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Konsumsi Kopi Lampung (Coffea Robusta)

100% Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Dalam Darah Pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan masukan,

bantuan, dorongan, saran, bimbingan, dan kritik dari berbagai pihak. Maka pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung;

2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked, M.Kes, Sp.PA., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung;

3. dr. Agustyas Tjiptaningrum, S.Ked, Sp.PK., selaku pembimbing I yang

telah meluangkan waktu untuk membantu, memberi kritik, saran dan

membimbing dalam penyelesaian skripsi ini;

4. dr. Utari Gita Mutiara, S.Ked., selaku pembimbing II yang telah banyak

Page 10: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini;

5. dr.Intanri Kurniati, S.Ked, Sp.PK; selaku penguji yang telah meluangkan

waktunya untuk turut membantu dalam penelitian yang penulis lakukan

dan dalam penyelesaian skripsi ini;

6. dr. Fitria Saftarina, S.Ked, M. Sc; selaku pembimbing akademik penulis

selama berada di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yang telah

bersedia direpotkan oleh penulis selama ini;

7. Ayah dan Bunda tercinta yang telah begitu luar biasa dalam memberi

bantuan, membimbing, dukungan mendoakan dan memotivasi sejak awal

penulis masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung hingga saat

ini. Terimakasih ayah dan bunda atas kasih sayang dan kesabaran yang

tidak ada habisnya, terimakasih atas dunia yang telah kalian berikan buat

kakak;

8. Kedua Adikku, Embun Aura Annisa Basica dan Bening Cahaya Basica

yang telah setia mendengar segala keluh kesah dan setia menghibur di kala

lelah. Terimakasih selalu dapat menjadi obat kakak di kala lelah,

terimakasih telah menjadi adik yang paling mengerti;

9. Seluruh dokter dan tenaga pengajar yang telah membekali ilmu selama

proses perkuliahan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung;

10. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

yang telah membantu dalam penyelenggaraan seminar proposal hingga

ujian skripsi;

Page 11: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

11. Terkhusus untuk tempat segala keluh kesah perjuangan perkuliahan

penulis yang tidak pernah sehari pun melewatkan cerita penulis,

Muhammad Riswan. Terimakasih selalu menjadi sumber semangat,

terimakasih selalu menjadi pundak, terimakasih selalu menjadi pengingat

bahwa aku tidak pernah sendirian;

12. Kepada partner penelitian penulis, teman seperjuangan seperbimbingan,

Norman Fahryl yang sejak awal telah mau direpotkan, terimakasih sudah

mau membantu dalam penelitian penulis;

13. Teruntuk my personal diary yang tau luar dalam kehidupan penulis,

Annisa Nur Oktavia Bajuri. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik,

selalu ada dan tidak pernah pergi, jang;

14. Kepada orang pertama yang selalu jadi tempat meminta tolong, Hendro

Sihaloho, terimakasih atas segala bantuannya dalam kehidupan

perkuliahan dan perskripsian ini;

15. Kepada seorang sahabat yang tidak akan pernah seharipun hilang dari

segala harap dan doa penulis, Meiwa Rizky Ardhi Bella Putri. Terimakasih

selama ini telah menjadi sahabat yang baik, mei.

16. Kepada sahabat-sahabatku yang selalu ada, Ayuningsih, Christa Selina, Ni

Putu Nita Pranita, Nurul Fitri Insani, Nadhia Khairunnisa, Zihan Zetira

yang selalu mengingatkan di kala malas, menjadi penyemangat untuk ke

kampus, terimakasih banyak atas segala bantuannya sampai detik ini;

17. Kepada sahabat-sahabat yang menghiasi hari-hari di FK dengan canda dan

tawa, Annisa Nur Oktavia Bajuri, Veny Anisya, Ria Wahyu Januarti,

Anggun Elidiya, Della Inike Putri, Nindya Augesti, Bahesty Cut Nyak

Page 12: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

Dien, Celine Grace, F. Dea Chika, dan Aldi Setia, terimakasih telah sabar

mengahadapi segala tingkah laku bocah penulis dalam keseharian,

terimakasih sudah menjadi tempat belajar bersama yang paling baik;

18. Seluruh teman seangkatan ku tersayang, ENDOM15IUM, terimakasih atas

cerita suka dan duka selama ini;

19. Kepada sahabatku, Adel, Marsha, Diba, Bas, dan Salma yang secara tidak

langsung menjadi semangat penulis dalam penyelesaian skripsi ini;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembacanya.

Bandar Lampung, Januari 2019

Penulis

Larasati Anindiya Basica

Page 13: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lipid .............................................................................................................. 7

2.1.2 Peran Lipid dalam Tubuh .................................................................... 8

2.1.3 Lipoprotein dan Apolipoprotein .......................................................... 8

2.1.4 Metabolisme Lipid ............................................................................ 10

2.2 Kopi ............................................................................................................ 12

2.2.1 Definisi Kopi ..................................................................................... 12

2.2.2 Jenis-jenis Kopi ................................................................................. 13

2.2.2.1 Kopi Arabica ....................................................................... 13

2.2.2.2 Kopi Robusta ..................................................................... 13

2.2.2.3 Kopi Liberika ...................................................................... 14

2.2.3 Komposisi Kopi ................................................................................ 15

2.2.3.1 Kafein ................................................................................. 15

2.4.3.2 Asam Kolinergik ................................................................. 15

2.4.3.3 Kafestol dan Kahweol......................................................... 16

2.3 Metode Roasting Kopi ............................................................................... 17

2.3.1 Definisi Metode Roasting Kopi ........................................................ 17

2.3.2 Jenis-Jenis Metode Roasting Kopi .................................................... 17

2.4 Hubungan antara Kopi dan Kadar Lipid .................................................... 19

2.4.1 Mekanisme Kafein dalam Tubuh ...................................................... 20

Page 14: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

ii

2.4.2 Mekanisme Kerja Kafestol dan Kahweol ......................................... 23

2.4.3 Mekanisme Kerja Asam Kolinergik ................................................. 23

2.5 Hubungan Metode Roasting Kopi dan Kadar Lipid ................................... 24

2.6 Waktu Paruh Kopi ...................................................................................... 26

2.7 Kerangka Teori ........................................................................................... 27

2.8 Kerangka Konsep ....................................................................................... 28

2.9 Hipotesis ..................................................................................................... 28

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................. 29

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 29

3.3 Populasi dan Sampel .................................................................................. 30

3.3.1 Besar Sampel .................................................................................... 30

3.3.2 Kriteria Sampel ................................................................................. 31

3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................... 32

3.5 Definisi Operasional ................................................................................... 33

3.6 Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................... 33

3.7 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 34

3.8 Alur penelitian ............................................................................................ 35

3.9 Analisis Data .............................................................................................. 36

3.10 Etika Penelitian ........................................................................................ 36

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 37

4.2 Analisis dan Hasil ....................................................................................... 38

4.3 Pembahasan ................................................................................................ 43

4.4 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 48

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 50

5.2 Saran ........................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Metabolisme Lipid. .............................................................................. 10

Gambar 2. Struktur Molekular Kafestol dan Kahweol .......................................... 20

Gambar 3. Rantai kimia Kafein dan turunannya. ................................................... 22

Gambar 4. Proses Demetilisasi Kafein di Hepar. ................................................... 23

Gambar 5. Asam Kolinergik mengaktifkan sinyal AMPK .................................... 25

Page 16: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Karakteristik Lipoprotein. ...................................................................... 9

Tabel 2.2 Sistematik Tanaman Kopi. ................................................................... 12

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 33

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Kadar LDL Sebelum dan Sesudah Perlakuan. ....... 38

Tabel 4.2 Uji Normalitas Shapiro-Wilk Data Kadar LDL Sebelum dan

Sesudah Pemberian Perlakuan. ............................................................. 39

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Levene Data Kadar LDL Sebelum dan Sesudah

Pemberian Perlakuan. ........................................................................... 40

Tabel 4.4 Hasil Uji T-Test Berpasangan Kadar LDL Sebelum dan Sesudah

Pemberian Perlakuan. ........................................................................... 41

Tabel 4.5 Hasil Uji T-Test Berpasangan Kadar LDL Sebelum dan Sesudah

Pemberian Perlakuan. ........................................................................... 41

Tabel 4.6 Hasil Uji One Way ANOVA Kadar LDL Sebelum dan Sesudah

Pemberian Perlakuan Dengan Metode Roasting yang Berbeda. .......... 42

Tabel 4.7 Hasil Uji Post Hoc Bonferroni Kadar LDL Sebelum dan Sesudah

Pemberian Perlakuan Dengan Metode Roasting yang Berbeda. .......... 43

Page 17: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat saat

ini masyarakat menginginkan segala sesuatu yang serba cepat dan serba

mudah. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat dalam hal memilih

makanan dan minuman yang akan mereka konsumsi. Saat ini, masyarakat

banyak sekali yang mengonsumsi makanan dan minuman cepat saji. Salah

satu jenis minuman yang saat ini banyak diminati masyarakat adalah

olahan kopi. Minuman ini merupakan jenis minuman yang disukai

masyarakat dari berbagai golongan usia.

Kopi merupakan jenis minuman yang berasal dari pengolahan biji tanaman

kopi. Pengolahan kopi dimulai sejak biji kopi dipetik dari tanaman kopi

kemudian biji tersebut mengalami proses roasting dan dihaluskan hingga

didapatkan bubuk kopi. Bubuk kopi inilah yang selanjutnya dapat diolah

menjadi berbagai jenis minuman olahan kopi. Kopi digolongkan ke dalam

famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Secara umum, kopi hanya terdiri

Page 18: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

2

atas dua spesies yaitu Coffea Arabica dan Coffea Robusta (Saputra E.,

2008).

Kandungan utama di dalam kopi yang banyak dikenal adalah kafein.

Padahal kandungan di dalam kopi tidak hanya kafein melainkan tedapat

jutaan kandungan lain. Kopi mengandung jutaan kandungan kimia

diantaranya asam kolinergik, kafein, potasium, niasin, magnesium dan

tokoferol. Kopi juga mengandung dua zat diterfenoid yaitu kafestol dan

kahweol.

Kafein (1,3,7 trimetilxantin) adalah kandungan alkaloid dalam kopi.

Kafein ini tidak hanya terdapat di dalam kopi saja tetapi juga terdapat di

jenis minuman lain seperti teh, soft drink, minuman berenergi dan juga

terdapat di coklat. Namun dari semua jenis minuman dan makanan diatas,

kandungan kafein dalam kopi adalah yang terbanyak (Shateri Z, 2016).

Asam kolinergik adalah ester yang berasal dari asam caffeic dan asam

quinic yang merupakan komposisi asam phenolic dari kopi. Asam

kolinergik ini bersifat antioksidan. Asam caffeic sendiri selain memiliki

sifat sebagai antioksidan tetapi juga memiliki sifat menghambat oksidasi

dari LDL sehingga menurunkan kadar LDL dalam darah (Natella F et al.,

2007).

Kafestol dan kahweol merupakan salah satu kandungan di dalam kopi

yang berefek langsung meningkatkan kadar kolestrol dalam darah (Natella

F et al., 2007). Kafestol dan kahweol bekerja meningkatkan kadar

kolestrol dan darah dengan cara menurunkan sekresi dari asam empedu

Page 19: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

3

dan menurunkan produksi hormon steroid sehingga pembentukan VLDL

meningkat (Cai L et al., 2012).

Berbagai macam penelitian telah mengungkapkan bahwa kopi

berpengaruh terhadap kadar lipid di dalam darah. Bahan-bahan yang

terkandung di dalam kopi berdasarkan beberapa penelitian memiliki

hubungan dengan peningkatan kadar lipid dalam darah. Selain itu,

konsumsi kopi berkaitan dengan peningkatan tekanan darah dan

meningkatkan homosistein serum (Williams et al., 2010; Miranda et al.,

2017).

Lipid adalah suatu komponen biomolekular yang bersifat tidak larut dalam

air (insoluble). Lipid tidak dapat larut dalam air dikarenakan lipid

memiliki gugus non polar, sedangkan air memiliki gugus polar. Tetapi

lipid dapat larut di dalam pelarut organik seperti benzena, heksana, eter,

dan juga metanol (Boyer, 2002 ; Kresge, N et al., 2010).

Lipid tidak dapat larut di dalam plasma darah. Oleh karena itu, untuk

diangkut keseluruh tubuh lipid perlu berikatan dengan protein pembawa

atau yang lebih dikenal dengan sebutan lipoprotein. Lipoprotein ini

memiliki empat kelas utama yaitu kilomikron, VLDL (Very Low Density

Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density

Lipoprotein) (Murray et al., 2014).

Seperti yang telah disebutkan diatas, kerja kafein dan asam kolinergik

dengan kafestol dan kahweol bertentangan. Kafestol dan kahweol

Page 20: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

4

menyebabkan peningkatan kadar lipid dalam darah, sedangkan kafein dan

asam kolinergik menyebabkan sebaliknya yakni penurunan kadar lipid

dalam darah. Oleh karena itu, kopi dikatakan memiliki efek ganda (Cai L

et al., 2012; Sugiura, Cet al., 2012).

Metode roasting adalah metode penyangraian kopi dimana akibat proses

ini akan menghasilkan kadar kafestol dan kahweol yang berbeda. Kafestol

dan kahweol dikenal sebagai minyak kopi yang dimana akibat proses

sangrai kopi akan menyebabkan kadarnya menurun. Semakin lama kopi

disangrai, maka kadar kafestol dan kahweol akan menurun. Kafestol dan

kahweol ini bekerja meningkatkan kadar lipid di dalam darah. Maka,

semakin lama kopi disangrai akan memperkecil resiko meningkatnya

kadar lipid di dalam darah (Dias, dkk., 2013).

Penelitian terhadap efek kopi bagi kesehatan telah banyak dilakukan dan

para ahli terus-menerus melakukan penelitian untuk membuktikan efek

kopi terhadap kesehatan. Beberapa penelitian mengungkapkan terdapat

hubungan positif antara konsumsi kopi terhadap peningkatan kadar lipid

serum. Sedangkan, penelitian lain menunjukkan hasil yang berbeda

dimana ternyata konsumsi kopi tidak memiliki pengaruh terhadap kadar

lipid di dalam tubuh.

Hasil penelitian tentang pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar lipid di

dalam darah masih kontroversi sehingga mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh konsumsi kopi

Page 21: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

5

terhadap kadar lipid dalam darah. Selain itu peneliti ingin melihat apakah

metode roasting kopi juga berpengaruh terhadap kadar lipid dalam darah.

Penelitian kali ini menggunakan kopi lampung sebagai sampel. Kopi di

daerah Lampung sendiri sebagian besar merupakan jenis kopi robusta.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan data yang telah dijabarkan diatas, didapatkan rumusan

masalah sebagai berikut:

a. Apakah terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah

mengonsumsi kopi Lampung jenis robusta?

b. Apakah kadar LDL sebelum dan sesudah mengonsumsi kopi

Lampung jenis robusta dengan medium roasting berbeda dengan

dark roasting?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui perbedaan kadar LDL seseorang sebelum dan

setelah mengonsumsi kopi Lampung jenis robusta

b. Untuk mengetahui perbedaan kadar LDL seseorang yang

mengonsumsi kopi robusta dengan medium roasting dan dark roasting.

Page 22: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

6

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi peneliti, sebagai wujud pengaplikasian ilmu yang telah dipelajari

dan untuk mengembangkan wawasan keilmuan peneliti

b. Bagi masyarakat, dapat memberikan wawasan tentang bagaimana

pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar kolestrol darah dan

memberikan informasi kepada masyarakat bahwa konsumsi kopi yang

berlebih memiliki efek samping terhadap kesehatan

c. Bagi ilmu pengetahuan, dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh kopi terhadap kesehatan yang penting bagi ilmu

pengetahuan di bidang kedokteran.

Page 23: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lipid

2.1.1 Definisi Lipid

Lipid adalah suatu komponen biomolekular yang bersifat tidak larut

dalam air (insoluble). Lipid tidak dapat larut dalam air dikarenakan

lipid memiliki gugus non polar, sedangkan air memiliki gugus polar.

Tetapi lipid dapat larut di dalam pelarut organik seperti benzena,

heksana, eter, dan juga metanol (Boyer, 2002 ; Kresge, N et al., 2010).

Lipid dapat dikategorikan berdasarkan gugusnya. Lipid yang hanya

memiliki gugus non polar saja disebut juga dengan lipid netral atau

yang lebih kita kenal dengan sebutan lemak (fat). Lipid non polar ini

bekerja saat proses metabolisme tubuh dan akan disimpan dalam bentuk

cadangan energi. Ada juga lipid yang mengandung gugus polar,

contohnya fosfolipid. Fosfolipid ini tidak digunakan untuk metabolisme

tubuh melainkan sebagai proteksi bagi sel dan organel sel (Boyer,

2002).

Page 24: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

8

2.1.2 Peran Lipid dalamTubuh

Lipid memiliki peran yang penting bagi sistem biologis tubuh. Peran

utama lipid adalah sebagai cadangan energi terbesar tubuh. Energi

yang dihasilkan dari metabolisme lipid per unit massa tergantung dari

tiga faktor utama yaitu rantai karbonnya, ikatan kovalen dengan atom

lain dan juga dikarenakan lipid lebih sedikit mengandung air jika

dibandingkan dengan karbohidrat ataupun protein. Selain itu, lipid

juga berfungsi sebagai kofaktor enzim dan komponen penyusun

hormon steroid serta asam empedu. Fungsi yang tidak kalah penting

adalah lipid sebagai isolator suhu tubuh dan sebagai pelarut vitamin

A, D, E, dan K (Brandt M, 2003).

2.1.3 Lipoprotein dan Apolipoprotein

Lipid tidak dapat larut di dalam plasma darah. Oleh karena itu, untuk

diangkut keseluruh tubuh lipid perlu berikatan dengan protein

pembawa atau yang lebih dikenal dengan sebutan lipoprotein.

Lipoprotein ini memiliki empat kelas utama yaitu:

1. Kilomikron

Kilomikron merupakan hasil dari penyerapan triagliserol dan lipid

lainnya di usus yang selanjutnya akan dibawa ke jaringan lemak dan

otot-otot rangka.

Page 25: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

9

2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)

VLDL atau yang dikenal dengan pra-ß-lipoprotein merupakan jenis

lipoprotein dengan densitas yang paling rendah dibandingkan dengan

jenis lipoprotein lainnya. VLDL ini berasal dari hati dan berfungsi

sebagai pembawa triasilgliserol.

3. LDL (Low Density Lipoprotein)

LDL atau ß-lipoprotein adalah lipoprotein dengan densitas rendah

yang merupakan tahap akhir dari metabolisme VLDL.

4. HDL (High Density Lipoprotein)

HDL atau α-lipoprotein merupakan lipoprotein dengan densitas

tertinggi. HDL memiliki peran dalam transport kolestrol dari plasma

kembali lagi ke hati.

(Murray et al., 2014)

Tabel 1. Karakteristik Lipoprotein.

Lipoprotein Densitas Diameter Lipid

TG Kolestrol PL

Kilomikron 0.95 75-1200 80-95 2-7 3-9

VLDL 0.95-1 30-80 55-80 5-15 10-20

IDL 1.006-1.019 25-35 20-50 20-40 15-25

LDL 1.019-1.063 18-25 40-50 40-50 20-25

HDL 1.063-1.210 5-12 15-25 15-25 20-30

Sumber: (Essence series Cipla Initiative, 2005)

Apolipoprotein adalah protein yang berfungsi berikatan dengan

reseptor sel sehingga lipid dapat masuk ke dalam sel. Beberapa

apolipoprotein merupakan bagian permanen dari lipoprotein,

Page 26: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

10

sedangkan sebagian lagi dapat berpindah dari satu lipoprotein ke

lipoprotein lainnya. Terdapat beberapa jenis apolipoprotein,

diantaranya lipoprotein-a (Lp-a), Apo-A, Apo-B, Apo-C, Apo-D dan

juga Apo-E (Brandt M, 2003; Cipla, 2005).

Apo-A adalah apolipoprotein yang terdapat di HDL dan kilomikron.

Apo-B terdiri atas 2 jenis yaitu Apo-B100 yang ditemukan di VLDL

dan HDL serta Apo-B48 yang ditemukan di kilomikron. Apo-C

merupakan apolipoprotein yang ditemukan di HDL dan merupakan

bagian dari HDL. Selain itu, Apo-C juga dapat berpindah ke VLDL

dan IDL. Apo-E sendiri ditemukan di HDL, VLDL, dan kilomikron.

Untuk lipoprotein-a merupakan gabungan dari lipoprotein lipase dan

protein A yang dihubungkan oleh jembatan disulfida (Murray et al.,

2014).

2.1.4 Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid terdiri atas 3 jalur utama yaitu:

1. Jalur Eksogen

Jalur eksogen dimulai sejak penyerapan lipid atau lemak di dalam

usus. Lipid dalam makanan biasanya berbentuk trigliserida atau

kolestrol yang selanjutnya akan dikemas sebagai kilomikron.

Kilomikron akan masuk ke dalam pembuluh darah. Selanjutnya

trigliserida di dalam kilomikron akan mengalami proses hidrolisis

dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL). Proses ini akan

Page 27: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

11

menghasilkan kilomikron remnant dan asam lemak bebas. Asam

lemak bebas akan masuk ke dalam jaringan dan diubah kembali

menjadi trigliserida kemudian disimpan sebagai cadangan energi

atau dioksidasi. Kilomikron remnant (Chylomicron remnants) akan

menuju ke hati dan kemudian dibersihkan. Hasilnya adalah

kolestrol bebas yang akan disimpan di hati atau disekresikan

menjadi asam empedu.

2. Jalur Endogen

Trigliserida dan kolestrol yang disimpan di hati selanjutnya dapat

diangkut ke jaringan dalam bentuk VLDL. VLDL akan di

hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi lipoprotein yang

lebih kecil yaitu LDL.

3. Jalur Reverse Cholestrol Transportase

Jalur ini adalah jalur yang membawa kembali lipoprotein ke hati.

Lipoprotein yang berperan di jalur ini adalah HDL.

Gambar 1. Metabolisme Lipid.

(Sumber : Journal of The American Society of Nephrology,2017)

Page 28: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

12

2.2 Kopi

2.2.1 Definisi Kopi

Kopi merupakan jenis minuman yang berasal dari pengolahan biji

tanaman kopi. Pengolahan kopi dimulai sejak biji kopi dipetik dari

tanaman kopi kemudian biji tersebut disangrai dan dihaluskan hingga

didapatkan bubuk kopi. Bubuk kopi inilah yang selanjutnya dapat

diolah menjadi berbagai jenis minuman olahan kopi. Kopi digolongkan

ke dalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Secara umum, kopi

hanya terdiri atas dua spesies yaitu Coffea Arabica dan Coffea Robusta

(Saputra E., 2008).

Penggolongan kopi tersebut umumnya didasarkan pada spesiesnya

kecuali kopi robusta dikarenakan kopi robusta merupakan turunan dari

kopi lainnya. Sistematik tanaman kopi adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Sistematik Tanaman Kopi.

Kingdom Plantae

Sub Kingdom Tracheobionta

Super Divisi Spermatophyta

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Sub Kelas Asteridae

Ordo Rubiales

Famili Rubiaceae

Genus Coffea

Sumber: (Tjitrosoepomo, 2001)

Page 29: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

13

2.2.2 Jenis-jenis Kopi

Penggolongan kopi didasarkan pada spesiesnya, kecuali kopi robusta.

Kopi robusta bukan merupakan nama spesies karena kopi ini

merupakan keturunan dari beberapa spesies kopi. Jenis-jenis kopi

secara umum adalah sebagai berikut:

2.2.2.1 Kopi Arabica

Kopi arabica merupakan kopi yang paling banyak

dikembangkan di seluruh dunia, di Indonesia khususnya. Kopi

arabica merupakan tipe kopi tradisional dengan citarasa

terbaik.Sebagian besar olahan kopi yang ada dibuat dengan

menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini masuk ke Indonesia

dibawa oleh pedagang Belanda pada tahun 1696 dan akhirnya

menyebar ke seluruh Indonesia (Yahmadi, 2007).

Kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis

atausubtropis. Di Indonesia, kopi arabica tumbuh dengan baik

di dataran tinggi. Kopi ini dapat tumbuh di lingkungan iklim

yang kering, namun dia tidak tahan terhadap serangan penyakit

karat daun atau yang dikenal dengan Hemileia vastatrix

(Cahyono,2012).

2.2.2.2 Kopi Robusta

Kopi robusta dikatakan sebagai kopi nomor dua. Hal ini

dikarenakan kopi robusta memiliki rasa yang lebih pahit, lebih

Page 30: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

14

asam dan kandungan kafein di dalamnya jauh lebih banyak

daripada jenis kopi lainnya. Kopi ini lebih mudah ditanam

karena dapat tumbuh dimana saja dan lebih tahan hama. Oleh

karena itu, saat ini terdapat banyak sekali areal perkebunan

kopi robusta di seluruh Indonesia lebih banyak daripada jenis

kopi lainnya (Cahyono, 2012).

2.2.2.3 Kopi Liberika

Kopi jenis ini sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 60-an

tetapi saat ini belum tersebar luas dikarenakan kualitas buah

yang kurang baik sehingga kurang menarik minat petani untuk

mengembangkannya. Namun, kopi liberika (Coffea liberica)

bisa tumbuh dengan baik didataran rendah dimana kopi robusta

dan arabika tidak bisa tumbuh. Selain bisa ditanam dimana

saja, salah satu keunggulan dari kopi jenis ini adalah lebih

tahan terhadap serangan hama. Jenis kopi ini paling tahan pada

hama dibanding jenis lainnya. Tetapi, kopi liberika mutunya

dinilai lebih rendah dari robusta dan Arabica (Prastowo dkk,

2010).

Biji kopi yang berasal dari dua tempat yang berbeda ternyata mempengaruhi

aroma dan cita rasa dari kopi tersebut. Selain itu, kopi yang ditanam dari dua

tempat berbeda juga memilki kadar kafein yang berbeda. Begitupula dengan

kopi yang ditanam di daerah Lampung. Dari ketiga spesies kopi diatas,

Page 31: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

15

spesies kopi yang banyak ditanam di daerah Lampung adalah kopi robusta

(Cahyono, 2012).

2.2.3 Komposisi Kopi

Kopi mengandung jutaan kandungan kimia diantaranya asam

kolinergik, kafein, potasium, niasin, magnesium dan tokoferol. Kopi

juga mengandung dua zat diterfenoid yaitu kafestol dan kahweol.

Berikut akan dijelaskan kandungan utama di dalam kopi yakni kafein,

asam kolinergik, kafestol dan kahweol.

2.2.3.1 Kafein

Kafein (1,3,7 trimetilxantin) adalah kandungan alkaloid

dalam kopi. Kafein ini tidak hanya terdapat di dalam kopi

saja tetapi juga terdapat di jenis minuman lain seperti teh, soft

drink, minuman berenergi dan juga terdapat di coklat. Namun

dari semua jenis minuman dan makanan diatas, kandungan

kafein dalam kopi adalah yang terbanyak (Shateri Z, 2016).

2.2.3.2 Asam Kolinergik

Asam kolinergik adalah ester yang berasal dari asam caffeic

dan asam quinic yang merupakan komposisi asam phenolic

dari kopi. Asam kolinergik ini bersifat antioksidan. Selain itu,

asam kolinergik bekerja antagonis terhadap transmisi

Page 32: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

16

glukosa. Selain dari kopi, sumber lain dari asam kolinergik

antara lain buah apel, buah pir, dan almond (Shateri Z, 2016).

Seperti disebutkan diatas bahwa asam kolinergik tersusun

atas asam caffeic. Asam caffeic sendiri selain memiliki sifat

sebagai antioksidan tetapi juga memiliki sifat menghambat

oksidasi dari LDL sehingga menurunkan kadar LDL dalam

darah (Natella F et al., 2007).

2.2.3.3 Kafestol dan Kahweol

Kafestol dan kahweol merupakan salah satu kandungan di

dalam kopi yang berefek langsung meningkatkan kadar

kolestrol dalam darah (Natella F et al., 2007). Kafestol dan

kahweol bekerja meningkatkan kadar kolestrol dan darah

dengan cara menurunkan sekresi dari asam empedu dan

menurunkan produksi hormon steroid sehingga pembentukan

VLDL meningkat (Cai L et al., 2012).

Gambar 2. Struktur Molekular Kafestol dan Kahweol

Sumber: Validation of near-infrared spectroscopy for the quantification of cafestol and kahweol in green coffee - Scientific Figure on ResearchGate,2016.

Page 33: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

17

2.3 Metode Roasting Kopi

2.3.1 Definisi Metode Roasting Kopi

Metode roasting merupakan proses penyangraian biji kopi yang

tergantung pada waktu dan suhu yang ditandai dengan perubahan

kimiawi yang signifikan. Terjadi kehilangan berat kering terutama

gas CO2 dan produk pirolisis volatil lainnya. Produk pirolisis yang

dihasilkan ini yang sangat menentukan cita rasa dari kopi

(Ridwansyah, 2003).

Selama proses penyangraian terjadi perubahan sifat fisik dan kimia

dari kopi. Perubahan yang terjadi seperti swelling, penguapan air,

terbentuknya senyawa volatil, karamelisasi karbohidrat, pengurangan

serat kasar, denaturasi protein, terbentuknya gas CO2 sebagai hasil

oksidasi dan akhirnya terbentuk aroma khas pada kopi (Nopitasari,

2010).

2.3.2 Jenis-jenis Metode Roasting Kopi

Berdasarkan suhu penyangraian yang digunakan, metode roasting

secara umum dibedakan menjadi 3 golongan yaitu light roasting

dengan suhu yang digunakan antara 193-199º C, medium roasting

dengan suhu penyangraian 204º C dan dark roasting dengan suhu

penyangraian antara 213-221º C. Ketiga jenis metode roasting diatas

Page 34: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

18

memiliki efek yang berbeda terhadap sifat fisik dan kimia di dalam

kopi.

2.3.2.1 Metode Light Roasting

Pada tingkat ini, biji kopi berwarna coklat muda, karakternya

ringan dari sisi biji, tidak ada lapisan minyak di permukaan,

level acidity lebih tinggi. Tingkat roasting ini mengandung

kafein lebih banyak dibandingkan dengan tingkat roasting

yang lain. Kadar kafestol dan kahweolnya juga lebih tinggi

karena minyak di dalam kopi belum keluar (Maulana, 2016)

Gambar 3. Light Roasting

2.3.2.2 Metode Medium Roasting

Pada tingkat ini, kandungan gula alami sudah mulai sedikit,

berkaramel dan keasaman juga mulai menurun. Kualitas kopi

sangat ideal untuk diroasting pada level ini karena tahap ini

lebih seimbang dan menonjolkan sisi rasa dan aroma yang

khas dari kopi.

Page 35: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

19

Gambar 4. Medium Roasting

Diantanya medium roasting dan dark roasting terdapat

metode roasting medium-dark. Pada tingkat ini lebih kaya

rasa, warnanya lebih gelap dan lapisan minyak mulai sedikit

muncul di permukaan yang menandakan kadar kafestol dan

kahweol mulai menurun (Sridevi P, 2011).

2.3.2.3 Metode Dark Roasting

Pada tingkat ini memiliki warna gelap seperti coklat dan

kadang nyaris hitam. Lapisan minyak pekat di permukaan

dan dapat terlihat pada permukaan cangkir ketika kopi sudah

diseduh. Rasa pahit menjadi lebih menonjol, aroma smokey,

karakter rasa (flavour) berkurang (Maulana, 2016).

Gambar 5. Dark Roasting

Page 36: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

20

2.4 Hubungan antara Kopi dan Kadar Lipid

Kandungan kopi seperti yang dijelaskan diatas terdiri atas banyak sekali

komponen. Tiga komponen penting yang sangat mempengaruhi yaitu

kafein, asam kolinergik, serta kafestol dan kahweol.

2.4.1 Mekanisme Kafein dalam Tubuh

Kopi yang masuk ke dalam tubuh akan langsung diserap oleh usus dan

tersebar di seluruh tubuh dalam waktu yang singkat, berkisar antara 5-

15 menit. Kafein yang terkandung di dalam kopi 99% akan terserap di

dalam tubuh. Kerja kafein di dalam tubuh adalah antagonis terhadap

reseptor adenosin yang selanjutnya akan berefek terhadap

vasokonstriksi pembuluh darah sehingga menyebabkan peningkatan

resistensi perifer. Lebih lanjut, hal ini akan mengakibatkan

meningkatnya resiko kejadian penyakit kardiovaskular (Rijal P, 2016).

Kafein bisa menimbulkan efek antagonis terhadap reseptor adenosin

dikarenakan kerja kafein di tingkat selular. Pada tingkat selular, kafein

akan di metabolisme menjadi tiga bentuk yaitu paraxantin, teobromin

dan teofilin. Proses metabolisme ini terjadi di hati. Kafein di dalam

darah akan dibawa ke hati dan akan mengalami proses demetilisasi

dengan bantuan sitokrom P-450 (CYP). Proses demetilisasi akan

menghasilkan 85% paraxantin, 12% teobromin, dan 4% teofilin. Sisa

dari kafein yang tidak mengalami proses demetilisasi akan di

ekskresikan melalui urin via renal. Paraxantin hasil dari metabolisme

Page 37: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

21

inilah yang bekerja langsung sebagai antagonis reseptor adenosin

(Rijal P, 2016).

Gambar 6. Rantai kimia Kafein dan turunannya.

Sumber: Coffee as a risk factor for Cardiovascular Diseases, A Literature Study

Selain memilki efek antagonis terhadap reseptor adenosin, kafein juga

memiliki efek diuretik segera setelah dikonsumsi. Efek diuretik ini

menyebabkan banyak mineral yang terbuang, salah satunya adalah

kalsium yang akhirnya dapat menyebabkan hipokalsemia. Efek ini

akan berkurang pada orang-orang yang rajin mengkonsumsi kopi

setiap harinya sebagai suatu kebiasaan atau habitual action (Kosnayani

A.S., 2007).

Page 38: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

22

Gambar 7. Proses Demetilisasi Kafein di Hepar.

Sumber: Coffee as a risk factor for Cardiovascular Diseases , A Literature Study

Kafein juga memiliki efek menurunkan kadar lipid di dalam plasma darah.

Kafein menurunkan kadar lipid dalam plasma darah melalui dua cara, yaitu:

(1) Mengaktifkan katekolamin sehingga meningkatkan terjadinya lipolisis

dan (2) Meningkatkan pemecahan lipid menjadi energi (Sugiura, C. et al.,

2012)

Page 39: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

23

2.4.2 Mekanisme Kerja Kafestol dan Kahweol

Kafestol dan kahweol bekerja meningkatkan regulasi dari LDL

reseptor dan asetil-KoA dan juga cholestrol ester transferase

(ACAT) pada sel HepG2 dan HSF. Selain itu kafestol juga bekerja

menekan aktivitas dari HMGCoA reductase dan sintesis dari asam

empedu. Kafestol dan kahweol juga meningkatkan pembentukan

VLDL di hepar (Shateri Z, 2016).

2.4.3 Mekanisme Kerja Asam Kolinergik

Asam kolinergik merupakan kandungan di dalam kopi yang

memilki sifat antioksidan. Efek antioksidan inilah yang

menyebabkan walaupun kopi mengandung kafein yang dapat

meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular, efek

tersebut tidak timbul dalam jangka waktu yang sebentar. Hal inilah

yang menyebabkan seseorang yang rutin mengkonsumsi kopi setiap

harinya bertahun-tahun lamanya belum menimbulkan gejala apapun

padahal kandungan kafein tadi memilki efek yang berbahaya bagi

tubuh (Miranda, A.M. et al., 2017).

Asam kolinergik yang tersusun dari asam quinic dan asam cinnamic

seperti caffeic, ferulic, dan asam p-coumaric ini juga bekerja

berlawanan dengan kafestol dan kahweol. Asam kolinergik bekerja

Page 40: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

24

menghambat oksidasi dari LDL sehingga menurunkan kadar LDL

dalam plasma (Natella F. et al., 2007).

Gambar 8. Skema Asam Kolinergik mengaktifkan sinyal

AMPK

Sumber: Review Article: Roles of Chlorogenic Acid on Regulating Glucose and Lipids Metabolism

Berdasarkan mekanisme kerja setiap komponen penyusun kopi

yang telah diungkapkan diatas, bahwa kafein dan asam kolinergik

ternyata memiliki sifat menurunkan kadar lipid dalam darah

sedangkan kafestol dan kahweol dapat meningkatkan kadar lipid

dalam darah.

2.5 Hubungan Metode Roasting Kopi dan Kadar Lipid

Metode roasting adalah metode penyangraian kopi dimana akibat proses

ini akan menghasilkan kadar kafestol dan kahweol yang berbeda. Kafestol

Page 41: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

25

dan kahweol dikenal sebagai minyak kopi yang dimana akibat proses

sangrai kopi akan menyebabkan kadarnya menurun. Semakin lama kopi

disangrai, maka kadar kafestol dan kahweol akan menurun. Kafestol dan

kahweol ini bekerja meningkatkan kadar lipid di dalam darah. Maka,

semakin lama kopi disangrai akan memperkecil resiko meningkatnya

kadar lipid di dalam darah (Dias, dkk., 2013).

Berdasarkan suhu penyangraian yang digunakan, metode roasting secara

umum dibedakan menjadi 3 golongan yaitu light roasting dengan suhu

yang digunakan antara 193-199º C, medium roasting dengan suhu

penyangraian 204º C dan dark roasting dengan suhu penyangraian antara

213-221º C. Ketiga jenis metode roasting diatas memiliki efek yang

berbeda terhadap sifat fisik dan kimia di dalam kopi.

Secara fisik terlihat bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan dalam

proses sangrai maka akan semakin banyak minyak kopi yang akan keluar.

Minyak kopi yang keluar merupakan kandungan kafestol dan kahweol.

Dimana artinya, semakin tinggi suhu maka kandungan kafestol dan

kahweol akan semakin menurun (Sridevi P, 2011).

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada metode light

roasting hasilnya pada permukaan kopi tidak tampak sedikitpun minyak

kopi yang berarti kafestol dan kahweol tinggi di dalam biji kopi tersebut

sedangkan pada medium roasting sebagian minyak sudah mulai tampak

dan pada dark roasting, seluruh permukaan biji kopi dilapisi lapisan

Page 42: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

26

minyak pekat yang bahkan ketika setelah diseduh minyak tersebut dapat

menempel pada cangkir kopi (Maulana, 2016).

2.6 Waktu Paruh Kopi

Absorbsi kopi terjadi pada saluran cerna sangatlah cepat hanya berkisar

dalam jangka waktu 5-15 menit setelah konsumsi. Kadar puncak di dalam

darah dicapai dalam jangka waktu 30 hingga 45 menit. Pada orang

dewasa yang sehat jangka waktu penyerapannya yaitu sekitar 3-4 jam,

pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral waktu penyerapannya

adalah 5-10 jam. Sedangkan Pada bayi dan anak jangka waktu

penyerapan lebih panjang yaitu sekitar 30 jam. Kafein dapat melewati

plasenta dan lapisan darah-otak dikarenakan sifatnya yang hidrofobik

(Daswin, 2012).

Hati merupakan tempat utama dalam proses metabolisme kandungan

kopi. Hasil metabolisme lebih lanjut dan akan dikeluarkan melalui urin.

Waktu paruh eliminasinya berkisar antara 3-7 jam. Adapun faktor-faktor

yang dapat mempengaruhinya diantaranya jenis kelamin, usia,

penggunaan kontrasepsi oral, kehamilan dan merokok. Selain itu,

dikatakan bahwa waktu paruh kafein pada wanita lebih singkat

dibandingkan dengan laki-laki (Daswin, 2012).

Page 43: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

27

2.7 Kerangka Teori

Keterangan:

----- : variabel independent

: variabel dependent

: mempengaruhi

Kopi

Medium Roasting Dark Roasting

Menurunkan kadar

kafestol dan

kahweol

Kadar kafestol dan

kahweol relatif tetap

Meningkatkan

regulasi reseptor

LDL

Meningkatkan

pembentukan

VLDL

Menurunkan

sintesis asam

empedu

Menekan aktivitas

dari HMGCoA

reductase

LDL relatif tetap LDL meningkat

Page 44: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

28

2.8 Kerangka Konsep

2.9 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan in i adalah :

a. Hipotesis Null (H0)

1. Tidak terdapat perbedaan kadar LDL seseorang sebelum dan sesudah

konsumsi kopi.

2. Tidak terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah konsumsi

kopi dengan medium roasting dan dark roasting.

b. Hipotesis Alternatif

1. Terdapat perbedaan kadar LDL seseorang sebelum dan sesudah

konsumsi kopi.

2. Terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah konsumsi kopi

dengan medium roasting dan dark roasting.

Kadar LDL

sebelum

konsumsi kopi

Kadar LDL

sesudah Pemberian kopi dengan dark roasting

Pemberian kopi dengan medium roasting Kadar LDL

sesudah

Page 45: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

29

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan suatu penelitian eksperimental yang

menggunakan metode rancangan penelitian acak terkontrol dengan

menggunakan pola pre and post test control group design. Rancangan acak

terkontrol dengan pola pre and post test control group design adalah desain

yang paling sederhana dari desain eksperimental (true experimental design)

karena sampel benar-benar dipilih secara random, diberikan suatu perlakuan

atau intervensi serta ada kelompok pengontrolnya. Setelah itu, dilakukan

penilaian hanya pada hasil intervensi dengan membandingkan pada kelompok

kontrol (Dahlan, 2010).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018, selama 7 hari bertempat

di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Sampel akan diberi perlakuan

dan diambil darahnya di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Pemeriksaan kadar LDL akan dilakukan di Laboratorium Duta Medika,

TanjungKarang Barat, Bandar Lampung.

Page 46: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

30

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Besar Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Artinya, sampel adalah bagian

populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan dapat mewakili

keseluruhan populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2015. Menurut

Supranto J (2000) untuk penelitian eksperimen dengan rancangan acak

lengkap, acak kelompok atau faktorial, secara sederhana dapat

dirumuskan sebagai berikut: (t-1)(r-1)>15. Dimana t adalah jumlah

kelompok percobaan dan r merupakan jumlah sampel tiap kelompok.

Penelitian ini akan menggunakan 2 kelompok perlakuan sehingga

perhitungan sampel menjadi:

(t-1) (r-1) ≥ 15

1 (r-1) ≥ 15

1r ≥ 15

r≥ 15

Jadi, sampel yang akan digunakan sebanyak 30 orang yang diambil

dari populasi mahasiswa angkatan 2015 yang memenuhi kriteria.

Page 47: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

31

3.3.2 Kriteria Sampel

Kriteria sampel meliputi dua hal yakni kriteria inklusi yang

merupakan kriteria yang akan dimasukkan ke dalam sampel dan

kriteria eksklusi yakni kriteria yang akan dikeluarkan dari dalam

sampel.

3.3.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria Inkulsi dari penelitian ini adalah:

1. Kelompok orang yang rutin mengkonsumsi kopi

2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

angkatan 2015

3. Diberikan jenis kopi yang sama selama penelitian

3.3.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi dari penelitian ini adalah:

1. Kelompok orang yang sedang dalam kondisi tidak sehat

2. Kelompok orang dengan riwayat gastritis

3. Kelompok orang yang memiliki kelainan metabolik yang

dapat mengakibatkan kelainan kadar profil lipidnya

Page 48: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

32

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri atas variabel yang akan diberi perlakuan atau

disebut dengan variabel perlakuan (independent variable) dan variabel

yang dipengaruhi oleh variabel perlakuan atau disebut dengan variabel

respon (dependent variable).

a. Variabel perlakuan (independent variable) adalah pemberian kopi jenis

yang sama terhadap sampel dengan metode sangrai yang berbeda. Kopi

yang digunakan adalah Kopi Lampung jenis robusta (Coffea Robusta).

Metode sangrai yang digunakan adalah dua metode yaitu medium roasting

dan dark roasting.

b. Variabel respon (dependen) adalah kadar LDL sampel setelah diberikan

intervensi pemberian jenis kopi yang sama dengan metode sangrai yang

berbeda.

Page 49: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

33

3.5 Definisi Operasional

Untuk mempermudahkan penelitian dan agar penelitian fokus dan tidak

terlalu luas, maka dibuat definisi operasional sebagai berikut:

Tabel 3. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Skala

Kopi Lampung Kopi jenis yang sama diberikan kepada

kelompok sampel berbeda

Numerik

LDL

Kadar LDL dalam darah adalah kadar

LDL yang ditemukan dalam serum

Satuan: gr/dl

Numerik

Metode Roasting Medium Roasting: cara sangrai kopi

dalam jangka waktu yang cukup lama

hingga sebagian dari minyak yang

terkandung dalam kopi hilang

Dark Roasting: cara sangrai kopi dalam

jangka waktu lebih lama hingga minyak

yang terkandung dalam kopi keluar dan

warna biji kopi menjadi hitam pekat

Ordinal

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Botol kopi

2. Spuit

3. Tabung reaksi

4. Rak tabung reaksi

5. Alat sentrifuge

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kopi robusta 100%

2. Gula

Page 50: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

34

3.7 Prosedur Penelitian

Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian meliputi

kelompok orang yang rutin mengonsumsi kopi; sampel diambil dari

kelompok orang yang memang sudah terbiasa mengkonsumsi kopi;

2. Selanjutnya dalam sehari, sampel diminta tidak mengkonsumsi kopi

dulu;

3. Keesokan harinya akan dilakukan pengambilan darah pada semua

kelompok sampel;

4. Darah sebanyak 2 ml diambil dari vena cubiti pasien;

5. Selanjutnya darah akan dibawa untuk di cek ke Laboratorium Duta

Medika, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung;

6. Keesokan harinya kelompok sampel diberikan perlakuan atau

intervensi yakni pemberian jenis kopi yang sama;

7. Kelompok pertama akan diberi kopi jenis yang sama dengan metode

sangrai yang medium roasting. Kelompok kedua diberi kopi jenis yang

sama dengan metode sangrai yang dark roasting kemudian kelompok

control tidak diberikan kopi sama sekali;

8. Setelah 7 hari berlalu, kelompok sampel akan diambil darahnya;

9. Darah sebanyak 2 ml diambil dari vena cubiti sampel;

10. Selanjutnya darah akan dibawa untuk di cek ke Laboratorium Duta

Mediak, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung;

11. Kemudian data hasil pemeriksaan kadar LDL akan dianalisis secara

statistik pengaruh pemberian kopi terhadap kadar lipid dalam darah.

Page 51: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

35

3.8 Alur penelitian

Diagram 3.1 Alur Penelitian

Bawa ke

laboratorium

Kadar LDL

setelah

intervensi

Analisis Data

Survey sampel

Sampel diminta

tidak

mengonsumsi

kopi sehari

Ambil darah

melalui vena

cubiti

Bawa ke

laboratorium

Kadar LDL

sebelum

intervensi

Intervensi:

pemberian kopi

robusta (7 hari)

Dark Roasting Medium

Roasting

Ambil darah

melalui vena

cubiti

Kontrol

Page 52: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

36

3.9 Analisis Data

Data yang diperoleh dari setiap kelompok kontrol dan kelompok yang

diberi perlakuan yang merupakan hasil penelitian akan diuji

menggunakan program komputer yaitu dengan uji Saphiro-Wilk dan uji

homogenitas Levene untuk mengetahui apakah data pada masing–masing

kelompok terdistribusi normal dan homogen (p>0,05). Selanjutnya akan

dilakukan uji T-test berpasangan dikarenakan data yang ada merupakan

data numerik berpasangan dengan sebaran data normal. Kemudian data

dari masing–masing kelompok dianalisis menggunakan uji parametric

One Way ANOVA untuk melihat perbedaan kelompok perlakuan dengan

syarat data berdistribusi normal dan homogen. Derajat kemaknaan (taraf

signifikansi) yang dipakai adalah (α=0,05), sehinggabila p<0,05 maka

paling tidak terdapat dua kelompok data yang mempunyai perbedaan

rerata yang bermakna dan bila p>0,05 maka kelompok data tidak

mempunyai perbedaan rerata yang bermakna. Selanjutnya dilakukan

analisis Post Hoc Least Significant Difference (LSD) untuk mengetahui

kelompok mana yang memiliki perbedaan bermakna.

3.10 Etika Penelitian

Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Page 53: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

50

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah serangkaian proses penelitian dilalui, maka peneliti dapat mengambil

beberapa kesimpulan:

1. Terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah mengonsumsi kopi

Lampung jenis robusta.

2. Terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah mengonsumsi kopi

Lampung jenis robusta dengan metode medium roasting dan dark

roasting.

3. Tidak terdapat perbedaan antara kelompok yang mengonsumsi kopi dan

kelompok kontrol.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat

dijabarkan oleh peneliti adalah:

1. Pemberian kopi Lampung jenis robusta dengan metode dark roasting

menurunkan resiko meningkatnya kadar LDL di dalam darah sehingga

bisa disosialisasikan pada orang-orang yang terbiasa mengonsumsi

Page 54: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

51

kopi

2. Perlu adanya penelitian dengan menggunakan sampel yang lebih besar

dan bervariasi tentang penelitian ini

3. Sebaiknya memperhatikan faktor gaya hidup responden yang

berpengaruh terhadap peningkatan kadar LDL dalam darah

4. Perlunya pemeriksaan kadar kafestol dan kahweol dalam kopi secara

lebih spesifik sehingga dapat diketahui berapa besar jumlah kandungan

kafestol dan kahweol yang berpengaruh terhadap peningkatan kadar

LDL dalam darah

Page 55: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

52

Daftar Pustaka

A Cipla Initiative. 2005. Essence Series; Essential Information in Brief

Dyslipidemia. Partnership in Practice Cipla.

Adam John M.F. 2006. Dislipidemia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Edisi 4. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI. hal. 1926-1932.

Amy S Shah, MD MS. and Don P Wilson, MD. 2013. Genetic Disorders Causing

Hypertriglyceridemia in Children and Adolescents. Diakses dari

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK395571/ pada tanggal 7 Desember

2017.

Boyer, Rodney. 2002. Concepts in Biochemistry. Edisi 2. New York, Chichester,

Weinheim, Brisbane, Singapore, Toronto: John Wiley & Sons, Inc.

Brandt, Mark. 2003. Introduction to Lipid Metabolism. Diakses pada: 28

November 2017.

Cahyono, Bambang. 2012. Sukses Berkebun Kopi. Jakarta: Penerbit Mina.

Campanha, FG. Dias, R.C.E., de Toledo Benassi, M. 2010. Discrimination of

coffee species using kahweol and cafestol: Effects of roasting and defects

coffee. 5: 87-96

Page 56: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

53

Higdon, JV., Frei B. 2006. Coffee and Health: A Review of Recent Human

Research. USA. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16507475

pada 6 Desember 2017.

Kosnayani, SA, 2007. “Hubungan Asupan Kalsium, Aktivitas Fisik, Paritas,

Indeks Massa Tubuh dan Kepadatan Tulang pada Wanita Pascamenopause”.

Magister Gizi Masyarakat. Universitas Dipenogoro. Semarang (Thesis).

Kresge N., Simoni, RD., Hill, RL. 2010. JBC Historical Perspectives: Lipid

Biochemistry. USA: The American Society for Biochemistry and Molecullar

Biology, Inc

L Cai., D Ma., Y Zhang., Z Liu., and P Wang. 2012. Systematic Review The

Effect of Coffee Consumption on Serum Lipid: a Meta-analysis of

Randomized Control Trials. Peking, China: Macmillan Publisher.

Miranda, AM., Steluti J., Fishberg, RM., and Marchioni, DM. 2017. Association

between Coffee Consumption and Polyphenols with Cardiovaskular Risk

Factor: A Population-Based Study. Brazil: Nutriens Journals. 9 (276): 2-10.

Murray, RK. 2014. Biokimia Harper. Edisi 29. Jakarta: EGC.

Natella F., Nardini M., Belelli F., Scaccini C. 2007. Coffee drinking induces

incorporation of phenolic acids into LDL and increases the resistance of LDL

to ex vivo oxidation in humans. USA: The American Journal of Clinical

Nutrition. 9 (806) : 604-608.

Page 57: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

54

Prastowo, Bambang., dkk. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Jakarta.

Price SA, Wilson LM. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.

Edisi ke-6. Jakarta: EGC.

Rijal, P. 2016. “Coffee as a risk factor for Cardiovascular Diseases A Literature

Study”. The Artic University of Norway: Norwegia. (Thesis)

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian RI. Diakses pada dari http://www.depkes.go.id/

resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20 2013.pdf pada tanggal 7

Desember 2017

Saputra, E. 2008. Kopi. Yogyakarta: Harmoni.

Shateri, Z., Djafarian K. 2016. Coffee consumption and coronary heart disease: a

mini-review. Departement of Clinical Nutriotion, School of Nutritional Science

and Dietics, Iran: Journal of Clinical Nutrition and Dietics. 2 (1) : 1-5.

Sridevi P, Giridhar P, Ravishankar G.A. 2011. Evaluation of roasting and brewing

effect on antinutritional diterpenes-cafestol and kahweol in coffee. Global

Journal of Medical Research. 11 (5) : 30-33.

Sugiura, C., Nishimatsu, S., Moriyama, T., Ozasa, S., Kawada, T., and Sayama,

K. 2012. Research Article: Catechins and caffeine inhibit fat accumulation in

mice through the improvement of hepatic lipid metabolism. Japan : Creative

Commons Attribution License. Volume 2012 (2012) : 1-5.

Page 58: PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar

55

Tjitrosoepomo, G., 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan 13. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

Williams P T., Wood P D., Vranizan K M., Albers J J., Garay S C., and Taylor C

B., 2010. Coffee Intake and Elevated Cholesterol and Apolipoprotein BLevels

in Men. JAMA. 253(10) : 1-2.

Yahmadi, Mudrig. 2007. Rangkaian Perkembangan dan Permasalahan Budidaya

& Pengolahan Kopi di Indonesia. Jawa Timur: PT Bina Ilmu Offset.