PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh...

67
PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN KRITERIA HEMAT ENERGI TERHADAP KUALITAS ESTETIKA VISUAL ORYZA NIKITA M U DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Transcript of PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh...

Page 1: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN KRITERIA

HEMAT ENERGI TERHADAP KUALITAS ESTETIKA VISUAL

ORYZA NIKITA M U

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

RINGKASAN

ORYZA NIKITA M U. Pengaruh Komposisi Elemen-elemen Taman dan

Kriteria Hemat Energi Terhadap Kualitas Estetika Visual. Dibimbing oleh ANDI

GUNAWAN.

Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan

emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari peningkatan

emisi karbondioksida adalah pemanasan global yang memberi dampak nyata

terhadap perubahan kualitas lingkungan dan iklim. Kawasan pemukiman dan

komersil menyumbangkan lebih dari 40% emisi karbondioksida secara global

dalam aktivitasnya (Cowan dan Sim, 2007). Penghematan energi pada unit

lanskap rumah tinggal akan turut berperan dalam usaha menyelamatkan

lingkungan salah satunya dengan menerapkan konsep hemat energi. Taman

merupakan bagian dari unit lanskap rumah tinggal yang ikut berpengaruh dalam

mewujudkan konsep hemat energi.

Menurut Kurniawaty (2011) efisiensi energi yang dilakukan oleh unit

lanskap rumah tidak lepas dari komponen pembentuk yang digunakan dalam

mendukung konsep hemat energi. Komponen tanaman, air dan perkerasan

merupakan elemen yang berpengaruh langsung dalam pembentukan taman rumah

hemat energi. Masing-masing elemen pembentuk mempunyai variabel pendukung

yang diklasifikasikan menurut masing-masing kriteria. Konsep hemat energi dapat

diuraikan menjadi tiga klasifikasi yaitu Konsep hemat energi tingkat rendah (C1),

konsep hemat energi tingkat sedang (C2), dan konsep hemat energi tingkat tinggi

(C3) sesuai kemampuannya mengatur penggunaan energi secara tepat guna.

Kriteria konsep hemat energi rendah hingga konsep hemat energi tinggi berturut-

turut mengalami peningkatan dalam kuantitas maupun kualitas variabel

pendukungnya. Dapat dikatakan kualitas hemat energi tinggi memiliki

kemampuan mengatur penggunaan energi paling baik jika dibandingkan dengan

konsep hemat energi rendah dan sedang.

Sebuah desain tidak terlepas dari aspek fungsional dan aspek estetika.

Desain yang betujuan untuk kepentingan ekologis seringkali belum dapat

menampilkan estetika yang baik dan dibutuhkan kreativitas desainer agar dapat

diterima oleh masyarakat (Yeang, 2006). Aspek estetika taman rumah menurut

VanderZanden dan Rodie (2008) dapat dibentuk melalui aplikasi prinsip-prinsip

desain seperti, unity, rythm, contrast, proportion, balance, dan sebagainya. Secara

hipotesis komposisi yang diciptakan dengan menggunakan elemen-elemen hemat

energi dapat melibatkan prinsip desain untuk memunculkan kualitas estetika

visual dari desain taman rumah tinggal.

Dibentuk empat komposisi untuk desain taman rumah hemat energi.

Komposisi pertama (K1) merupakan kontrol yang tidak diberikan perlakuan

prinsip desain, sedangkan tiga komposisi lainnya dibentuk berdasarkan prinsip

komposisi Reid (1993). Komposisi kedua (K2) menerapkan prinsip desain unity

dan harmony, komposisi ketiga (K3) menerapkan prinsip interest dan harmony,

dan komposisi keempat (K4) mengaplikasikan prinsip unity dan interest.

Kombinasi dari kriteria hemat energi dan komposisi membentuk 12 model

komposisi. Untuk mengetahui kualitas estetika komposisi akan dilakukan

Page 3: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

pendugaan menggunakan metode Scenic Beauty Estimation (SBE) (Daniel dan

Boster, 1976). Pendugaan dilakukan kepada 32 responden.

Hasil dari pendugaan menunjukan 12 komposisi berada dalam kualitas

estetika sedang dan tinggi dengan nilai kualitas estetika desain taman rumah

tinggal berkisar antara -110 – 128. Lanskap dengan nilai SBE tertinggi

merepresentasikan lanskap yang paling disukai dan lanskap dengan nilai SBE

terendah menggambarkan lanskap yang tidak disukai (Daniel dan Boster, 1976).

Pada uji F yang dilakukan pada ketiga kriteria hemat energi dan keempat

komposisi dengan uji taraf nyata 0,05 menunjukan bahwa faktor kriteria dan

komposisi berpengaruh signifikan terhadap respon. Sehingga dapat disimpulkan

kriteria hemat energi dan komposisi saling mempengaruhi dalam menentukan

kualitas estetika dalam sebuah desain.

Dari segi kriteria hemat energi kriteria hemat energi rendah memiliki nilai

rata-rata SBE 102. Untuk kriteria hemat energi sedang dan hemat energi tinggi

memliki nilai rata-rata SBE berturut-turut 146 dan 172. Terdapat peningkatan

kualitas estetika dari kriteria konsep hemat energi rendah hingga konsep hemat

energi tinggi. Hasil ini menunjukan bahwa semakin meningkat kriteria hemat

energi maka kualitas estetikanya semakin meningkat.

Penilaian kualitas estetika pada komposisi komposisi kontrol (K1) memiliki

nilai SBE rata-rata paling rendah yaitu 36 dan komposisi empat (K4) memiliki

nilai SBE rata-rata paling tinggi yaitu 204. Dengan kata lain dapat disimpulkan

komposisi keempat (K4) yang menerapkan prinsip desain unity, interest dan

rythm merupakan komposisi yang paling disukai, sedangkan komposisi kontrol

(K1) yang tidak menerapkan prinsip desain merupakan komposisi yang kurang

disukai.

Secara keseluruhan kondisi awal desain pada kriteria hemat energi rendah

(C1K1) memiliki nilai SBE terendah, yaitu -110. Lanskap ini kurang disukai oleh

responden karena kesan gersang dan panas yang ditimbulkan oleh desain. Kriteria

hemat energi rendah membatasi penggunaan elemen-elemen desain yang

digunakan untuk membentuk estetika. Model taman rumah ini juga tidak

menerapkan prinsip desain dalam komposisinya.

Desain taman rumah dengan kombinasi kriteria hemat energi tinggi dan

komposisi empat (C3K4) memiliki nilai SBE paling tinggi, yaitu 128. Lanskap ini

disukai oleh responden karena kesan teduh yang diciptakan oleh bayangan tajuk

pohon yang menutup hampir semua rumah dan kehadiran air mancur dalam taman

yang merupakan salah satu kriteria konsep hemat energi tinggi. Komposisi yang

digunakan dalam desain taman berperan memberikan kesan natural pada elemen-

elemen pembentuk taman.

Penelitian ini menghasilkan simpulan parameter kriteria hemat energi dan

komposisi mempengaruhi kualitas estetika taman rumah tinggal. Semakin tinggi

kriteria hemat energi, semakin tinggi pula kualitas estetikanya. Desain taman yang

menerapkan kriteria hemat energi tinggi dan prinsip desain unity dan interest

memiliki kualitas estetika paling baik. Saran dari penelitian ini perlu penelitian

pada tapak real untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip hemat energi dan

prinsip desain terhadap besar penurunan suhu baik di dalam maupun di luar

rumah.

Page 4: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN KRITERIA

HEMAT ENERGI TERHADAP KUALITAS ESTETIKA VISUAL

ORYZA NIKITA M U

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 5: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh

Komposisi Elemen-elemen Taman dan Kriteria Hemat Energi Terhadap Kualitas

Estetika Visual” adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan

informasi baik yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang

tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

pada Daftar Pustaka skripsi ini.

Bogor, Januari 2012

Oryza Nikita M U

A440080070

Page 6: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

® Hak cipta milik IPB, tahun 2012

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau

menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang

wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Page 7: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Komposisi Elemen-elemen Taman dan Kriteria Hemat

Energi Terhadap Kualitas Estetika Visual

Nama : Oryza Nikita M U

NRP : A44080070

Departemen : Arsitektur Lanskap

Disetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Andi Gunawan, M.Agr. Sc

NIP. 19620801 198703 1 002

Diketahui,

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA

NIP. 19480912 197412 2 001

Tanggal Lulus:

Page 8: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, Segala hormat bagi Allah Bapa atas kasih dan berkat yang

Tuhan Yesus berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian

yang berjudul “Pengaruh Komposisi Elemen-elemen Taman Rumah Tinggal

Berbasis Hemat Energi Terhadap Kualitas Estetika Visual” merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan menyelesaikan program sarjana di

Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Selama penulisan skripsi, penulis telah banyak menerima bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua, Papa (Ir. Toga M Pasaribu) dan Mama (Yovanca

Organy), juga Gabriel Tovano dan Joy Yovanovich atas dukungan moril,

materiil dan kasih sayang selama berkuliah di IPB sehingga dapat

menamatkan studi ini.

2. Dr. Ir. Andi Gunawan, M.Agr. Sc selaku dosen pembimbing skripsi atas

bimbingan, dorongan, serta nasehat yang berharga selama penulisan

skripsi ini.

3. Akhmad Arifin Hadi, SP, MALA dan Pingkan Nuryanti, ST, M.Eng

selaku dosen penguji ujian skripsi atas saran dan masukan untuk

menyempurnakan pembuatan skripsi.

4. Teman-teman Arsitektur Lanskap 45 atas semua petualangan dan

kebersamaan dalam senang maupun susah selama perkuliahan.

5. Teman-teman satu bimbingan skripsi, Ka Rini Avryani, Eduwin Eko F,

Fadil Mujib, Rimbo Hasahatan yang saling memberikan semangat selama

pembuatan skripsi.

6. Gusti Andika Puri, Henny Priscilia, Kartika Probo, Hernika Kusumawati,

dan Herwi Rahmawati atas kebersamaan selama perkuliahan di IPB.

7. Teman-teman ‘Pondok Putri’ (Dian Permata S, Annisa, Meylisa, Isa,

Erti, Rara, dll) atas semangat, dukungan, dan bantuan mengisi kuisioner.

Page 9: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

8. Kakak-kakak ARL Angkatan 43 atas bantuan memahami perhitungan

kuisioner SBE dan motivasi, ARL Angkatan 44, 46 dan 47 atas semangat

dan dukungan.

9. Seluruh staf Departemen Arsitektur Lanskap (Mas Rahmat, Bu Yeni,

Mas Adi, Mba Sobariah, dll) atas bantuan administrasi selama pembuatan

skripsi.

10. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan dapat menjadi referensi bagi penelitian di masa yang akan datang.

Bogor, Januari 2012

Penulis

Page 10: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 2 April 1992. Penulis

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Toga M. Pasaribu dan

Yovanca O. Hutapea. Pendidikan dasar penulis diselesaikan pada tahun 2002 di

SDN Lama Pasir Mandoge, Sumatra Utara. Penulis menyelesaikan pendidikan

sekolah menengah pertama di SMPN Gunung Bayu, Sumatra Utara pada tahun

2005. Kemudian melanjutkan studi di SMA Bunda Hati Kudus, Cibubur dan lulus

pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswi di

Institut Pertanian Bogor program studi Arsitektur Lanskap melalui jalur saringan

nasional masuk perguruan tinggi negri (SNMPTN).

Selama menjalankan studi di IPB, penulis mengikuti kegiatan-kegiatan

diluar akademik antara lain menjadi anggota aktif Himpunan Mahasiswa

Arsitektur Lanskap (HIMASKAP) dan pengurus Komisi Literatur Unit Kegiatan

Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen (UKM PMK). Penulis pernah

mengikuti sayembara desain antara lain LPGE IPB (2011), AFAIR UI (2012), dan

WEX UGM (2012). Selain itu penulis mengikuti berbagai seminar dan pelatihan

yang medukung kegiatan akademis. Penulis berkesempatan menjadi Asisten

Praktikum mata kuliah Teori Desain Lanskap untuk angkatan 47 tahun ajaran

2011/2012.

Page 11: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

PENDAHULUAN

Latar Belakang ........................................................................................ 1

Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

Manfaat Penelitian ................................................................................... 2

Hipotesis .................................................................................................. 2

Kerangka pikir ......................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA

Unit Lanskap Rumah Tinggal .................................................................. 4

Desain Ekologis ...................................................................................... 5

Konsep Hemat Energi .............................................................................. 7

Komposisi ............................................................................................... 9

Evaluasi Estetika Lanskap ....................................................................... 11

METODOLOGI

Waktu dan Lokasi .................................................................................... 13

Metode .................................................................................................... 13

Desain ............................................................................................. 14

Kriteria hemat energi ................................................................. 14

Komposisi ................................................................................. 15

Kombinasi ................................................................................. 17

Evaluasi Estetika .............................................................................. 18

Responden kuisioner .................................................................. 18

Analisis data .............................................................................. 19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Interaksi KriteriaHemat Energi dan Komposisi ........................................ 20

Page 12: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

Kualitas Estetika Kriteria Hemat Energi .................................................. 22

Kualitas Estetika Komposisi .................................................................... 25

Kualitas Estetika Kombinasi .................................................................... 27

Kriteria Hemat Energi Rendah Komposisi Kedua (C1K2) ........... 27

Kriteria Hemat Energi Rendah Komposisi Ketiga (C1K3) .......... 28

Kriteria Hemat Energi Rendah Komposisi Keempat (C1K4) ....... 29

Kriteria Hemat Energi Sedang Komposisi Kedua (C2K2) ........... 30

Kriteria Hemat Energi Sedang Komposisi Ketiga (C2K3) .......... 31

Kriteria Hemat Energi Sedang Komposisi Keempat (C2K4)......... 31

Kriteria Hemat Energi Tinggi Komposisi Kedua (C3K2) ............ 32

Kriteria Hemat Energi Tinggi Komposisi Ketiga (C3K3) ........... 33

Kriteria Hemat Energi Tinggi Komposisi Keempat (C3K4) ......... 34

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan ................................................................................................. 36

Saran ...................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 37

LAMPIRAN ............................................................................................... 39

Page 13: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka pikir ...................................................................................... 3

2. Bagan alir penelitian ............................................................................. 13

3. Pola komposisi kedua (K2) ................................................................... 16

4. Pola komposisi ketiga (K3) ................................................................... 16

5. Pola komposisi keempat (K4) ................................................................ 17

6. Pengaruh kriteria hemat energi terhadap nilai SBE ................................ 22

7. Desain taman rumah dengan kriteria hemat energi rendah ..................... 23

8. Desain taman rumah dengan kriteria hemat energi sedang ..................... 24

9. Desain taman rumah dengan kriteria hemat energi tinggi........................ 25

10. Pengaruh komposisi terhadap nilai SBE ................................................. 26

11. Kriteria hemat energi rendah komposisi kedua (C1K2) ........................... 28

12. Kriteria hemat energi rendah komposisi ketiga (C1K3) ........................... 28

13. Kriteria hemat energi rendah komposisi keempat (C1K4) ........................ 29

14. Kriteria hemat energi sedang komposisi kedua (C2K2) ........................... 30

15. Kriteria hemat energi sedang komposisi ketiga (C2K3) .......................... 31

16. Kriteria hemat energi sedang komposisi keempat (C2K4) ....................... 32

17. Kriteria hemat energi tinggi komposisi kedua (C3K2) ............................ 33

18. Kriteria hemat energi tinggi komposisi ketiga (C3K3) ............................ 34

19. Kriteria hemat energi tinggi komposisi keempat (C3K4) ........................ 35

Page 14: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

DAFTAR TABEL

1. Variabel komponen hemat energi ............................................................ 8

2. Bagan kombinasi perlakuan ..................................................................... 18

3. Matriks hasil penilaian kualitas estetika .................................................... 20

4. Tipe Kualitas estetik (SBE) perlakuan komposisi dan kriteria hemat energi 21

Page 15: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

DAFTAR LAMPIRAN

1. Site plan kriteria hemat energi rendah .................................................. 40

2. Site Plan kriteria hemat energi sedang ................................................... 42

3. Site Plan kriteria hemat energi tinggi ..................................................... 44

4. Kuisioner .............................................................................................. 46

5. Hasil uji lanjut ...................................................................................... 47

6. Uji perbandingan berganda Duncan terhadap faktor kriteria ................. 51

7. Uji perbandingan berganda Duncan terhadap faktor komposisi ............. 52

Page 16: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Isu pemanasan global dan peningkatan emisi karbon telah memberi

dampak nyata terhadap perubahan kualitas lingkungan dan juga iklim. Para ahli

secara keseluruhan meyakini bahwa hal ini dipicu oleh emisi karbon dioksida dan

efek rumah kaca yang disebabkan oleh eksploitasi sumberdaya alam yang

dilakukan oleh manusia. Saat ini kawasan pemukiman dan komersil

menyumbangkan lebih dari 40% emisi karbondioksida secara global dalam

aktivitasnya. Secara tidak langsung dengan melakukan penghematan energi pada

unit lanskap rumah tinggal akan turut berperan dalam usaha menyelamatkan

lingkungan (Cowan dan Sim, 2007).

Konsep hemat energi merupakan salah satu solusi yang seringkali

dikaitkan untuk menangani pemanasan global. Dalam skala unit lanskap rumah

tinggal hal ini diterapkan menjadi pengunaan energi secara tepat guna. Efisiensi

energi yang dilakukan oleh unit lanskap rumah tidak lepas dari elemen dan

material yang digunakan, antara lain tanaman, air, bangunan, tapak, perkerasan,

dan penggunaan material yang berpengaruh dalam peningkatan emisi

karbondioksida. Selanjutnya elemen-elemen pembentuk ini akan diklasifikasikan

menurut kemampuannya mengatur penggunaan energi secara tepat guna menjadi

beberapa kriteria, kemudian disempurnakan dengan perilaku bijak pengguna

dalam memanfaatkan dan mengelola potensi sumberdaya unit lanskap rumah

tinggal seperti listrik, material, vegetasi, air, dan tanah (Kurniawaty, 2011).

Melalui pemahaman dan pelaksanaan konsep hemat energi secara tepat dapat

tercipta tempat tinggal yang sehat, aman, juga memberikan kenyamanan bagi

penghuninya, selain itu tercipta daya tahan bagi rumah sehingga meminimalisir

pengelolaan.

Menurut Yeang (2006) desain yang betujuan untuk kepentingan ekologis

belum dapat menampilkan estetika yang baik dan dibutuhkan kreativitas desainer

agar desain dapat diterima oleh masyarakat. Estetika taman rumah menurut

Vander Zanden dan Rodie (2008) dibentuk melalui aplikasi prinsip-prinsip desain

seperti, unity, rythm, contrast, proportion, balance, dan sebagainya. Komposisi

Page 17: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

2

yang diciptakan dengan menggunakan elemen-elemen hemat energi diharapkan

dapat melibatkan prinsip desain untuk memunculkan kualitas estetika visual dari

desain taman rumah tinggal. Namun belum dapat diketahui apakah komponen

hemat energi dan komposisi dapat mempengaruhi kualitas estetika.

Dalam penelitian Pengaruh Komposisi Elemen-Elemen Taman Rumah

Tinggal Berbasis Hemat Energi Terhadap Kualitas Estetika Visual, terlebih

dahulu dibentuk model representatif komposisi taman rumah hasil simulasi

komputer dalam bentuk 3D yang kemudian ditampilkan sebagai gambar 2D.

Kemudian dilakukan pendugaan kualitas estetika pada simulasi komposisi taman

rumah tinggal hemat energi dilakukan menggunakan metode Scenic Beauty

Estimation (Daniel dan Boster, 1976). Hasil dari pendugaan ini menampilkan

kualitas estetika model komposisi taman rumah tinggal hemat energi yang dapat

dikaji untuk mengetahui pengaruh komponen taman rumah hemat energi dan

komposisi dengan kualitas estetika.

Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendesain taman rumah

tinggal sesuai dengan konsep hemat energi dengan menggunakan komposisi

melalui simulasi, serta mengkaji pengaruh elemen-elemen taman hemat energi

dan komposisi terhadap kualitas estetika.

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran ideal dan

alternatif desain rumah tinggal berbasis konsep hemat energi dengan

menggunakan komposisi melalui simulasi yang mempertimbangkan kualitas

estetika.

Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adanya pengaruh faktor

kriteria hemat energi dan komposisi terhadap kualitas estetika visual.

Page 18: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

3

Kerangka Pikir

Konsep hemat energi merupakan respon dari isu Global Warming yang

dapat diterapkan dalam unit rumah tinggal. Taman memegang peranan penting

dalam mewujudkan rumah tinggal hemat energi. Komponen taman merupakan

komponen hemat energi yang mempunyai kualitas fungsional. Komponen taman

rumah hemat energi menurut Kurniawaty (2011) masih didasarkan pada

pertimbangan fisik fungsional dan belum masuk pada ranah estetika. Prinsip

desain dapat diterapkan dalam mencapai taman rumah tinggal berbasis hemat

energi yang estetik. Desain hasil komposisi akan dikaji untuk mengetahui

pengaruh elemen-elemen pembentuk rumah hemat energi dan komposisi dengan

kualitas estetika. Bagan kerangka pikir dijelaskan lebih lanjut dalam Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka pikir

Isu Pemanasan global

Konsep hemat energi pada taman rumah tinggal (Kurniawaty, 2011)

Aspek fungsional

Elemen-elemen pembentuk taman rumah tinggal sebagai

komponen hemat energi

Aspek estetika Kualitas

Fungsional

Kualitas

estetika

Prinsip Komposisi

Desain

Analisis Komposisi

versus Estetika

Page 19: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

4

TINJAUAN PUSTAKA

Taman Rumah

Tuntutan zaman menyebabkan pembangunan seringkali meningkat pesat

guna mewadahi berbagai dinamika bangsa, seperti perkembangan penduduk,

ekonomi, komunikasi, teknologi dan transportasi. Pada sektor pemukiman hal ini

berpengaruh dengan meningkatnya pembangunan unit rumah tinggal.

Rekreasi merupakan sebuah kebutuhan dasar manusia dimana seseorang

pada suatu waktu dan tempat melakukan sebuah kegiatan yang dapat

menghasilkan kebaharuan jasmani maupun rohani. Dewasa ini meningkatnya

kebutuhan manusia akan rekreasi berbanding lurus dengan meningkatnya tuntutan

hidup. Kurangnya waktu luang untuk rekreasi yang diakibatkan jam kerja yang

intensif untuk memenuhi kebutuhan dapat menyebabkan kejenuhan. Selain itu

akses dan biaya yang cukup tinggi menjadikan rekreasi sulit dilakukan bagi

beberapa pihak.

Dalam hal ini taman rumah menjadi aset penting bagi individu dalam

pemenuhan kebutuhan rekreasi. Pengadaan taman merupakan solusi efektif untuk

rekreasi dimana akses yang mudah dan biaya yang minim menjadi salah satu

kelebihannya. Dengan menciptakan taman rumah berbasis estetika, seseorang

dapat melakukan rekreasi visual yang mengembalikan keadaan tubuh dan jiwa

menjadi rileks.

Taman rumah menurut UU RI No. 4 Tahun 1992, merupakan daerah

pembinaan keluarga terdiri dari daerah hijau yang terdapat di daerah sekitar rumah

tinggal. Taman rumah tinggal sendiri dibentuk oleh komponen tapak dan

komponen taman. Komponen tapak merupakan suatu area untuk mendirikan

bangunan. Peraturan tata guna lahan mengatur keharmonisan pemanfaaatan lahan

untuk menciptakan rasio lahan terbangun dan tidak terbangun yang disebut

dengan intensitas penutupan lahan. Klasifikasi lingkungan perumahan dan

permukiman yang diatur dalam PERMENPERA No. 11/PERMEN/M/2008

(KEMENPERA, 2008) berdasarkan intensitas penutupan lahan, dibedakan atas:

a. rumah taman, dengan KDB lebih kecil dari 30%,

b. rumah renggang, dengan KDB 30% - 50%,

c. rumah deret, dengan KDB 50% - 70%.

Page 20: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

5

Luas bangunan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hunian standar

yang umum dipasarkan pada perumahan modern tidak bertingkat dengan luas 45

m2 dan luas tanah 120 m

2 yang dapat menampung 1 kk terkecil terdiri dari 4 orang

(ayah + ibu + 2 anak). Taman yang digunakan dalam penelitian merupakan taman

depan rumah dengan luas 20 m2.

Komponen taman dikelompokkan menjadi dua, yaitu material lunak (soft

material) dan material keras (hard material). Material lunak terdiri dari tanaman,

dan elemen air. Material keras terdiri dari perkerasan, pagar dan tembok

pembatas. Masing-masing komponen berperan besar dalam pembangunan suatu

taman rumah tinggal. Dalam usaha menerapkan konsep hemat energi, elemen-

elemen taman rumah dalam penelitian ini disesuaikan dengan kriteria hemat

energi.

Desain Ekologis

Konsep hemat energi merupakan respon dari perubahan lingkungan secara

global berupa degradasi lingkungan yang disebabkan karena menipisnya

sumberdaya alam akibat eksploitasi. Krisis tersebut memicu para aktivis untuk

menciptakan gerakan pembangunan yang ramah lingkungan disebut sebagai

konsep berkelanjutan. Dalam mencapai kondisi berkelanjutan muncul pendekatan

baru dalam desain, yaitu desain ekologis. Desain ekologis merupakan bentuk

desain yang meminimalkan dampak yang merusak lingkungan dengan

mengintegrasikannya pada lingkungan hidup. Gerakan desain ekologis

selanjutnya diikuti oleh green architecture, sustainable agriculture, ecological

engineering, dan gerakan lainnya.

Sedikit berbeda dengan praktek desain secara umum yang berfokus pada

hasil atau produk yang diciptakan, desain ekologis mencakup komponen, fungsi,

proses, hingga efek yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap perubahan

lingkungan (Yeang, 2006). Desain ekologis tidak menyarankan penggunaan sel

surya atau teknologi lainnya untuk menyelesaikan krisis energi. Sebaliknya desain

ekologi menganjurkan untuk meminimalisir penggunaan sumberdaya alam yang

tidak dapat diperbaharui diperbaharui. Karena inti dari krisis ini adalah energi

sehingga desain ekologis berperan dalam mengatur aliran energi.

Page 21: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

6

Panel surya dan teknologi lainnya yang menggunakan energi tambahan

memang dapat mengurangi dampak dari perubahan lingkungan, akan tetapi begitu

asupan energi tambahan habis atau dihentikan alat-alat itu tidak lagi berfungsi.

Desain ekologis menjaga aliran energi dalam sebuah ekosistem, sehingga energi

tersebut berasal dan kembali kepada ekosistem tersebut.

Isu nyata pemanasan global yang berdampak langsung pada keseharian

manusia adalah perubahan iklim. Karena itu aplikasi dari desain ekologis banyak

mengacu pada permasalahan tersebut seperti yang juga akan dibahas dalam

penelitian ini. Pendekatan desain ekologis yang berupaya mempertahankan

ekosistem diterapkan dengan melibatkan alam dalam proses desain dalam

penelitian ini.

Proses desain sendiri menururt Bell (2004) meliputi tahap survey, analisis,

desain yang terintregiritas secara rasional. Hasil dari proses desain diharapkan

memberi solusi dari keadaan tapak dan kebutuhan pengguna, juga alternatif dari

solusi tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan tahapan proses desain yang serupa

hanya saja terdapat beberapa modifikasi dalam pelaksanaannya.

Secara garis besar desain dipengaruhi oleh dua aspek ,antara lain aspek

rasional berupa inventarisasi, analisis, program pembangunan, dan konstruksi.

Juga aspek intuitif berupa seni dari penataan bermacam bentuk, apresiasi estetika,

dan lainnya (Booth, 1983). Tetapi kebanyakan desain menitikberatkan pada aspek

inventarisasi dimana fungsi fisik lebih diperhatikan merujuk pada metode form

follow function, hal ini mengakibatkan fungsi estetika sering dikesampingkan.

Desain juga mencakup komposisi elemen-elemen menjadi penataan visual

yang baik. Tahap dasar dari proses desain bertujuan untuk mengidentifikasi pola-

pola yang ditemukan dalam tapak, kemudian menggubahnya menjadi produk

kreatif dalam solusi desain. Pola-pola ini mungkin saja berhubungan dengan

fungsi dari tapak tersebut sehingga terbentuk hubungan antara kedua aspek.

Dengan menyadari relasi antara aspek rasional dan aspek intuitif, serta menjaga

keseimbangan antara keduanya dapat dihasilkan desain yang tidak hanya

fungsional tetapi juga estetis.

Umumnya desain ekologis dianggap tidak memperhatikan aspek estetika

sehingga kurang dapat diterima oleh publik secara luas karena desain yang

Page 22: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

7

dihasilkan berkesan liar dan berantakan (Yeang, 2006). Tetapi tidak menutup

kemungkinan bahwa desain ekologis yang secara fungsional baik dapat

menunjukan kualitas estetika yang baik pula. Hal ini diperkuat oleh pandangan

Cowan dan Sim (2007) bahwa dengan menempatkan ekologi sebagai latar

belakang desain, diciptakan cara-cara khusus untuk meminimalkan energi dan

penggunaan bahan, mengurangi polusi, melestarikan habitat dan meningkatkan

kualitas komunitas, kesehatan, dan keindahan.

Konsep Hemat Energi

Dalam unit lanskap rumah, konsep hemat energi merupakan solusi terbaik

dalam menangani isu global warming. Dengan melakukan hal ini pemakaian alat

elektronik yang berfungsi untuk memberi kenyamanan dapat dikurangi. Konsep

hemat energi merupakan salah satu gaya hidup yang mengacu pada alam dan

berusaha mengurangi pemakaian sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Salah satu metode penghematan energi pada unit lanskap rumah adalah dengan

menata taman dan tapak rumah tinggal sehingga memberi kenyamanan bagi

rumah baik pada musim kemarau maupun musim hujan (Reed, 2010).

Konsep hemat energi dapat digolongkan menjadi tiga tingkat yakni,

konsep hemat energi tingkat rendah (C1), konsep hemat energi tingkat sedang

(C2), dan konsep hemat energi tingkat tinggi (C3). Komponen utama unit lanskap

rumah dan persentasenya dalam mendukung konsep hemat energi terdiri dari,

komponen tanaman (48,3%), komponen air (24,4%), komponen bangunan

(10,9%), komponen tapak (10,7%), dan komponen perkerasan (5,8%)

(Kurniawaty, 2011; dan Kurniawaty, Gunawan, dan Surjokusumo, 2012).

Komponen tapak dan komponen bangunan tidak berpengaruh langsung terhadap

desain taman rumah tinggal, maka kriteria dari komponen ini akan diasumsikan

sama untuk ketiga tapak. Komponen tanaman, komponen air dan komponen

perkerasan merupakan elemen pembentuk taman rumah tinggal. Pemilihan jenis

elemen pada penelitian akan sesuai dengan kriteria konsep hemat energi. Variabel

elemen-elemen ini selanjutnya akan dijabarkan pada Tabel 1.

Konsep hemat energi tingkat rendah mencakup kombinasi komponen dan

variabel tanaman bernilai skor rendah, dengan perbandingan intensitas penutupan

Page 23: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

8

lahan dengan perbandingan antara koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien

dasar hijau sebesar (KDH) 60%:40%. Selain itu bukaan pada komponen bangunan

dari konsep ini relatif kecil. Kriteria desain tergolong rendah dan penggunaan

material yang kurang mendukung.

Tabel 1. Variabel komponen hemat energi

Elemen

pembentuk

Variabel Kriteria

C1 C2 C3

Tanaman Kerapatan

tajuk

Kerapatan

tajuk rendah

<25%

Kerapatan

tajuk tinggi

25%-75%

Kerapatan

tajuk tinggi

75%

Jumlah

tanaman

1 pohon

pelindung

2 pohon

pelindung

3 pohon

pelindung

Jarak dari

bangunan

< 2 m 3 m 4 m

Tata letak

tanaman

Hanya

halaman

depan atau

belakang

Hanya

halaman depan

atau belakang,

atau di

halaman depan

dan belakang

Di halaman

depan dan

belakang dan

atau halaman

samping

Jenis tanaman Perdu 1,5-3m Pohon kecil 3-

6 m

Pohon sedang

6 – 15 m

Air Air mancur Tidak ada

elemen air

Air statis atau

air mengalir

Air terjun atau

air mancur Air statis

Air terjun

Air mengalir

Perkerasan Perkerasan Jenis

perkerasan

porositas

rendah

Jenis

perkerasan

porositas

sedang

Jenis

perkerasan

porositas

tinggi

Pagar/dinding

pembatas

Masif dan

solid

Agak rapat

berongga

Renggang

berongga

Sumber: Kurniawaty, 2011; dan Kurniawaty, Gunawan, dan Surjokusumo, 2012

Konsep hemat energi tingkat sedang ditandai dengan kriteria tanaman

berskor sedang dan terdapat komponen air (water feature) yang membantu

modifikasi iklim. Perbandingan intensitas penutupan lahan dengan perbandingan

antara koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien dasar hijau sebesar (KDH)

50%:50%. Variabel utama dari bangunan yaitu bukaan dari konsep ini sudah lebih

Page 24: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

9

lebar dengan komponen desain dan material yang sudah relatif mendukung tujuan

penghematan energi.

Konsep hemat energi tingkat tertinggi secara umum diduga komponen

tanaman sebagai komponen prioritas dengan nilai kriteria optimum. Perbandingan

intensitas penutupan lahan dengan perbandingan antara koefisien dasar bangunan

(KDB) dan koefisien dasar hijau sebesar (KDH) 40%:60%, dilengkapi komponen

air (water feature) sebagai stabilator suhu dengan variabel mancur (jets).

Komponen-komponen pembentuk taman ini juga ditunjang dengan penataan

taman dan tapak rumah tinggal untuk menciptakan taman rumah tinggal dengan

konsep hemat energi.

Komposisi

Tatanan atau susunan kumpulan elemen yang teratur guna memenuhi

kebutuhan manusia secara psikologis disebut sebagai komposisi. Komposisi

secara tidak langsung berpengaruh pada aspek estetika. Desain yang baik

ditunjang oleh komposisi yang baik. Secara sadar, komposisi diterapkan dalam

desain untuk mencapai estetika sejalan dengan penerapan fungsi dan penataan

spasial dari konsep desain. Untuk mempermudah pengaturan komposisi, diperoleh

dua hukum dalam mencapai arsitektur yang harmonis (Simonds, 2006), yaitu :

a. the law of the same, keharmonisan arsitektur didapatkan melalui

komposisi struktur dengan pengulangan yang sama terhadap elemen,

bentuk ataupun ruang,

b. the law of the similiar, keharmonisan arsitektur didapatkan melalui

komposisi struktur dengan pengulangan yang mirip tetapi lebih bervariasi

terhadap elemen, bentuk ataupun ruang.

Menururt Bell (2004) pembentukan komposisi sebaiknya berdasarkan

prinsip dasar desain dan komposisi bentuk. Beberapa prinsip desain yang

digunakan antara lain adalah unity (kesatuan), harmony (keselarasan), dan

interest. Unity menggabungkan elemen-elemen desain menjadi sebuah kesatuan.

Secara keseluruhan terdapat kolerasi pada prinsip desain ini yang hasilkan dengan

menyatukan variasi elemen-elemen. Prinsip harmony membangun kemiripan

antara masing-masing elemen desain dengan keadaan disekitarnya. Harmony juga

Page 25: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

10

membangun sebuah hubungan diantara elemennnya sehingga terdapat hubungan

yang kuat secara keseluruhan. Prinsip interest bukan prinsip dasar yang sering

digunakan dalam desain, tetapi prinsip ini punya pengaruh nyata dalam penataan

yang berhubungan dengan aspek estetika. Interest melibatkan variasi bentuk,

ukuran, warna, arah, juga pergerakan yang menciptakan perasaan ketertarikan.

Komposisi bentuk berupa elemen dasar seperti titik, garis, ruang, bentuk

yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai elemen-elemen taman. Selanjutnya

penggabungan dari prinsip dasar dan elemen dasar dipengaruhi oleh beberapa

variabel antara lain ukuran, posisi, warna, tekstur yang juga merupakan bagian

dari elemen desain (Bell, 2004). Dalam penelitian ini variabel komposisi yang

paling berpengaruh adalah posisi.

Aturan komposisi yang digunakan mengikuti komposisi menurut Reid

(1993) yang merupakan penggabungan dari beberapa prinsip desain, antara lain :

1. Unity, komposisi ini menggunakan prinsip unity sebagai dasar sehingga

dapat terlihat kesatuan dalam penataannya. Prinsip interest dapat terlihat

dari irama yang dihasilkan oleh elemen, namun hubungan yang diciptakan

tidak terlalu kuat sehingga prinsip harmony mempunyai keterlibatan yang

rendah.

2. Harmony, dalam komposisi ini keharmonisan dapat terlihat dari hubungan

yang kuat antar elemen. Prinsip interest juga terlihat dari posisi masing-

masing elemen yang variatif. Secara keseluruhan komposisi ini tidak

menunjukan kesatuan karena kurangnya korelasi antar masing-masing

elemen.

3. Unity and harmony, hubungan antar elemen kuat dalam komposisi ini

dengan digunakannya prinsip harmony, dan keterlibatan prinsip unity

menciptakan korelasi yang kuat. Prinsip interest mempunyai pengaruh

yang rendah karena kurangnya variasi dalam komposisi ini.

Dalam sebuah desain mungkin akan diikuti dua atau lebih prinsip desain

untuk menonjolkan prinsip desain utama. Prinsip-prinsip desain itu antara lain

rhytm (irama), emphasis (kontras), repitition (pengulangan), dan balance

(keseimbangan). Elemen desain selain garis dan bentuk diusahakan setara atau

Page 26: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

11

sama pada semua komposisi sehingga mengurangi variabel baru yang akan

mempengaruhi peilaian kualitas estetika.

Dalam proses desain taman rumah berbasis konsep hemat energi, desain

dapat diciptakan dengan mengkomposisikan elemen-elemen pembentuk taman

rumah yang berkaitan dengan konsep energi dengan mengikuti kaedah yang

berlaku sehingga didapatkan taman rumah yang estetis.

Evaluasi Estetika Lanskap

Umumnya dalam estetika dilibatkan sebuah obyek, yang kemudian dapat

dirasakan melalui panca indera menjadi sebuah pengalaman subjektif atau

persepsi. Lebih dari 87% dari sensor perasa manusia adalah penglihatan, maka

umumnya sebuah persepsi lahir dari penglihatan. Kecenderungan seseorang

menilai suatu lanskap juga dinilai dari visualisasi lanskap tersebut, hal ini dapat

diwakili menggunakan foto atau simulasi yang mampu menggambarkan kondisi

sebenarnya (Daniel dan Boster 1976).

Estetika dan persepsi saling berkaitan dan jarang dapat diukur secara

kuantitas. Dasar pemikiran pendekatan evaluasi adalah bahwa orang-orang terlatih

dapat melakukan penilaian estetika lanskap yang berharga dan dapat diterima

secara umum. Lingkungan suatu tempat dapat dibaca deskripsinya dari

karakteristik tempat tersebut dan persepsi indera manusia. Berdasarkan hal itu

dapat dilakukan suatu metode yang melibatkan sejumlah faktor yang mungkin

mempengaruhi variasi kualitas lanskap, skala untuk mengukur faktor tersebut dan

mengembangkan suatu sistem pembobotan untuk menentukan bermacam-macam

penekanan pada faktor yang berbeda.

Evaluasi estetika lanskap merupakan kegiatan untuk mengetahui kualitas

estetika suatu lanskap. Pendugaan keindahan pemandangan dapat diduga melalui

suatu perspesi manusia terhadap suatu lanskap dengan menerapkan metode Scenic

Beauty Estimation (SBE) yang dikemukakan oleh Daniel dan Boster (1976).

Scenic Beauty Estimation Methode merupakan metode yang menyediakan ukuran

kuantatif mengenai suatu hal yang disukai keindahannya sebagai sebuah alternatif

dalam sistem manajemen lanskap alam. SBE memperlihatkan sebagai sebuah

metode yang efisien dan obyektif untuk menduga keindahan dari suatu lanskap.

Page 27: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

12

Kepuasaan estetika adalah sebuah reaksi spontan terhadap lanskap. Jika

dikaitkan dengan unit rumah tinggal, dengan memperlihatkan lingkungan

berkakteristik baik pada rumah tinggal dapat meningkatkan kepuasan hidup

pengguna atau dapat dilakukan perbaikan tergantung dari tingkat kepuasan

pengguna tersebut. Oleh karena itu desainer dapat melakukan evaluasi dari sikap

dan pilihan masyarakat dengan menilai komponen lanskap yang dianggap penting.

Hal ini kemudian akan memberikan masukan kepada proses dan pengambilan

keputusan desain.

Page 28: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

13

METODOLOGI

Waktu dan Lokasi

Lokasi dan kondisi penelitian ini berupa tapak hipotetik dengan beberapa

asumsi. Asumsi lokasi penelitian berada didaerah beriklim tropis basah Indonesia.

Waktu penelitian dilakukan selama lima bulan dimulai dari bulan Februari 2012

sampai dengan bulan Juli 2012.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode rancangan percobaan (experimental

design) dengan menerapkan rancangan split plot dimana faktor utamanya adalah

kriteria hemat energi dan faktor kedua yang dicobakan dalam percobaan berupa

komposisi. Respon yang diamati dari perlakuan ini ialah pengaruh komposisi

elemen-elemen taman rumah tinggal terhadap kualitas estetika. Dalam perlakuan

akan dilakukan desain dan menghasilkan model yang mewakili masing-masing

kriteria hemat energi dan komposisi. Setelah didapatkan hasil dari perlakuan,

selanjutnya akan diuji kualitas estetika dengan menggunakan metode Scenic

Beauty Estimation. Penjelasan mengenai tahapan penelitian secara lebih rinci

selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bagan alir penelitian

Evaluasi estetika

(SBE)

Desain

perumusan kombinasi setiap perlakuan

pembuatan model dalam bentuk dua dan tiga dimensi

mempresentasikan model simulasi melalui slide

presentasi slide

analisis data

kualitas estetika dan pengaruhnya terhadap komposisi

Page 29: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

14

Desain

Desain pada penelitian ini merupakan gabungan dari konsep hemat energi

dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip desain dalam komposisi. Gabungan

tersebut menghasilkan desain yang disebut kombinasi.

Kriteria Hemat Energi

Untuk membentuk sebuah desain komposisi akan dikombinasikan dengan

kriteria hemat energi. Kriteria hemat energi terdiri atas kriteria hemat energi

rendah, kriteria hemat energi sedang dan kriteria hemat energi tinggi. Masing-

masing kriteria mempunyai elemen pembentuk berupa tanaman, air dan

perkerasan. Setiap elemen pembentuk memiliki variabel pendukung yang akan

membedakan kualitas kriteria hemat energi.

Kriteria hemat energi rendah (C1) hanya memiliki elemen pembentuk

tanaman dan perkerasan. Elemen tanaman terdiri dari pohon dengan kerapatan

tajuk tidak lebih dari 25% dan ditanam dengan jarak 2 m dari bangunan.

Penambahan tanaman yang ditoleransi adalah penutup tanah. Perkerasan yang

digunakan pada kriteria ini adalah zurich 12-6 cm. Tembok pembatas memiliki

tinggi 1,5 m dan berbentuk masif (Lampiran 1).

Kriteria hemat energi sedang (C2) tersusun atas elemen pembentuk

tanaman, air, dan perkerasan. Elemen tanaman yang digunakan adalah pohon

dengan ketinggian 4 m dan lebar tajuk 50%. Pohon ditanam dengan jarak 3 m dari

bangunan. Penambahan tanaman yang ditoleransi berupa semak dan penutup

tanah. Kriteria ini menggunakan perkerasan interblok 16-6 dan tembok pembatas

porous. Elemen air yang digunakan adalah elemen air statis berupa kolam

(Lampiran 2).

Elemen tanaman pembentuk kriteria hemat energi tinggi (C3) terdiri dari

pohon dengan kerapatan tajuk lebih dari 75% dan ditanam dengan jarak 4 m dari

bangunan. Penutup tanah, semak dan perdu dapat digunakan pada kriteria ini.

Elemen perkerasan menggunakan perkerasan dengan kemampuan infiltrasi

terbesar. Sebagai ganti tembok pembatas digunakan elemen tanaman sebagai

pagar. Elemen air menggunakan air mancur (jets) yang menimbulkan riak

(Lampiran 3).

Page 30: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

15

Selain tanaman, air, dan perkerasan semua faktor lain dianggap sama

untuk semua kriteria. Kondisi rumah dan taman untuk semua desain disetarakan.

Warna yang digunakan pada bangunan dalam semua tingkat kriteria merupakan

warna terang yang tidak menyerap panas. Begitu juga dengan penggunaan warna

pada taman yang terbatas pada dua atau tiga warna karena dikhawatirkan

penggunaan banyak warna dalam waktu bersamaan akan menjadi sebuah variabel

baru yang mempengaruhi kualitas estetika. Waktu pembuatan desain diasumsikan

pukul 12.00 WIB sehingga bayangan yang dihasilkan tegak lurus untuk semua

kriteria.

Komposisi

Perlakuan yang akan diujikan pada tapak berupa komposisi elemen-elemen

pembentuk taman rumah tinggal. Faktor yang diuji pada perlakuan merupakan

faktor kualitatif, yakni penggunaan prinsip desain sebagai dasar dari pembentukan

komposisi. Prinsip organisasi yang akan digunakan dalam perlakuan merupakan

prinsip dasar berupa kesatuan (unity) dan keselarasan (harmony). Selain itu,

digunakan prinsip interest yang berfungsi untuk memberi variasi dalam suatu

desain sehingga menjadi salah satu aspek esensial dalam membentuk kesan

estetik. Kemudian dari prinsip komposisi ini akan terbentuk empat komposisi,

setiap komposisi akan diwakili oleh satu komposisi desain, yaitu:

1 komposisi pertama (K1) merupakan desain kontrol dimana elemen yang

digunakan dalam membentuk komposisi murni mengikuti kriteria yang

telah ditetapkan. Komposisi ini berfungsi sebagai pembanding;

komposisi kedua (K2) dimana elemen yang digunakan dalam membentuk

komposisi mengalami beberapa modifikasi sesuai dengan kebutuhan

pembentukan komposisi menjadi desain ideal, tetapi tidak melewati

kaedah yang telah ditetapkan. Pada komposisi kedua (K2) prinsip

komposisi yang terlihat jelas adalah unity.

Secara keseluruhan maupun antar elemen terdapat hubungan yang jelas

sehingga menciptakan harmony. Tetapi dalam komposisi ini prinsip

interest kurang terlihat (Reid, 1993). Komposisi ini berfungsi sebagai

alternatif 1;

Page 31: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

16

Gambar 3. Pola komposisi kedua (K2)

2 komposisi ketiga (K3) dimana elemen yang digunakan dalam membentuk

komposisi sama dengan elemen yang membentuk komposisi kedua (K2).

Komposisi ini melibatkan prinsip interest yang tinggi dari posisi elemen

yang tidak beraturan.

Gambar 4. Pola komposisi ketiga (K3)

Page 32: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

17

Harmony dalam komposisi ini terdapat dalam hubungan antar elemen

secara keseluruhan (Reid, 1993). Prinsip kesatuan tidak terlihat dalam

komposisi ini karena tidak ada hubungan nyata antar elemen. Dalam hal

ini prinsip desain yang akan dimodifikasi membentuk suatu komposisi

alternatif 2;

3 komposisi keempat (K4) dimana elemen yang digunakan dalam

membentuk komposisi sama dengan elemen yang membentuk komposisi

kedua (K2). Komposisi ini ditandai oleh pengulangan yang nyata dan

membentuk suatu irama sehingga unsur interest yang terdapat dalam

komposisi cukup tinggi (Reid, 1993). Secara keseluruhan adanya

pengulangan menyebabkan munculnya kesatuan. Tetapi hubungan

diantaranya rendah karena prinsip harmony tidak terlalu diterapkan dalam

komposisi ini

Gambar 5. Pola komposisi keempat (K4)

Kombinasi

Hasil dari perlakuan ini berupa model desain taman rumah tinggal. Dari

setiap perlakuan akan diperoleh satu model (CxKy), sehingga untuk keseluruhan

perlakuan akan diperoleh dua belas model seperti terlihat dalam Tabel 3. Duabelas

model diurutkan berdasarkan kriteria hemat energi, dimana masing-masing

Page 33: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

18

kriteria mempunyai empat komposisi. Model taman rumah didesain menggunakan

komputer berbasis CAD menghasilkan sebuah site plan seperti terlihat pada

lampiran. Site plan merupakan dasar pembentukan ilustrasi dari masing-masing

desain.

Tabel 2. Bagan kombinasi perlakuan

Komposisi Kriteria

C1 C2 C3

K1 C1K1 C2K1 C3K1

K2 C1K2 C2K2 C3K2

K3 C1K3 C2K3 C3K3

K4 C1K4 C2K4 C3K4

Evaluasi Estetika

Evaluasi estetika dilakukan dengan metode Scenic Beauty Estimation

(SBE) (Daniel dan Boster, 1976) pada obyek simulasi hasil rancangan. SBE

terdiri atas tiga langkah, yaitu mempresentasikan lanskap dengan menggunakan

slide, presentasi slide dan analisis data. Mempresentasikan lanskap dengan

menggunakan slide dimulai dengan pembuatan simulasi 3D, setelah itu

permodelan akan disimpan dalam bentuk 2D berupa gambar. Selanjutnya

dilakukan presentasi slide yang bertujuan untuk mendapatkan penilaian responden

terhadap lanskap yang dihadirkan dalam bentuk slide terhadap sejumlah

responden.

Responden Kuisioner

Responden untuk penelitian ini diwakili kalangan mahasiswa yang

menurut Daniel dan Boster (1976) merupakan bagian dari masyarakat yang

dianggap kritis dan peduli terhadap lingkungannya. Jumlah responden yang

menilai yaitu sebanyak 32 orang. Terdiri dari 23 orang mahasiswa Arsitektur

Lanskap semester 8, 4 orang mahasiswa Arsitektur Lanskap semester 6 dan 5

orang mahasiswa diluar Arsitektur Lanskap.

Sebelum tahap presentasi slide akan dibagikan kuisioner pada responden,

lalu akan diberi penjelasan tentang latar belakang dan tujuan penilaian serta teknis

penilaian kuisioner. Slide akan diputar selama 8 detik (Daniel dan Boster, 1976).

Page 34: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

19

Penilaian dilakukan dalam skala 1 – 10, dengan skala 1 sebagai nilai paling buruk

dan skala 10 sebagai nilai paling baik. Selain memberi penilaian responden juga

memberi keterangan dan tanggapan secara umum mengenai simulasi taman rumah

tinggal berbasis konsep hemat energi.

Analisis Data

Penilaian yang dilakukan oleh responden kemudian akan diubah menjadi

sebuah nilai dengan menggunakan formulasi sebagai berikut

Zij = standar penilaian untuk nilai respon ke ith

oleh responden j

= nilai rata-rata dari semua nilai oleh responden j

Rij = nilai ith

dari responden j

Sj = standar deviasi dari seluruh nilai oleh responden j

Kemudian dilakukan tahap analisis terhadap data yang diperoleh dari tahap

presentasi slide. Analisa data ditujukan untuk mendapatkan nilai SBE yaitu indeks

kuantitas pendugaan keindahan suatu lanskap (Daniel dan Boster, 1976).

Formulasi yang digunakan dalam analisa adalah

SBEx = (zyx - zyo) x 100

SBEx = Nilai Pendugaan Keindahan Pemandangan Lanskap ke- x

zyx = Nilai Rata-rata Z lanskap ke x

zyo = Nilai Rata-rata Z suatu lanskap tertentu sebagai standar

Selanjutnya dilakukan uji beda nyata (F) dengan taraf nyata 0,05 untuk

melihat adanya pengaruh faktor baik kriteria maupun komposisi terhadap respon

yaitu kualitas estetika. Jika didapati pengaruh maka akan dilanjutkan dengan uji

perbandingan berganda Duncan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

signifikan diantara masing-masing faktor (Matjik dan Sumertajaya, 2006).

Page 35: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

20

HASIL DAN PEMBAHASAN

Interaksi Kriteria Hemat Energi dan Komposisi

Berdasarkan hasil perhitungan nilai SBE untuk desain taman rumah

tinggal dari tiga kriteria hemat energi dengan empat perlakuan komposisi

menunjukan kualitas estetika desain taman rumah tinggal berkisar antara -110

sampai 128. Desain taman rumah dengan kombinasi kriteria hemat energi tinggi

dan komposisi empat (C3K4) memiliki nilai SBE paling tinggi yaitu 128,

sedangkan kondisi awal desain pada kriteria hemat energi rendah (C1K1) memiliki

nilai SBE terendah yaitu -110. Lanskap dengan nilai SBE tertinggi

merepresentasikan lanskap yang paling disukai sedangkan lanskap dengan nilai

SBE terendah menggambarkan lanskap yang tidak disukai (Daniel dan Boster,

1976; Gunawan, 2005; dan Kurniawaty, Gunawan dan Sarjokusumo, 2012). Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Matriks hasil penilaian kualitas estetika

Komposisi Kriteria

C 1 C 2 C 3

K 1 -110 -95 -15

K 2 -26 71 60

K 3 49 71 77

K 4 56 98 128

Keterangan : C1K1 : kriteria hemat energi rendah komposisi pertama; C1K2 : kriteria hemat energi

rendah komposisi kedua; C1K3 : kriteria hemat energi rendah komposisi ketiga; C1K4 : kriteria

hemat energi rendah komposisi keempat; C2K1 : kriteria hemat energi sedang komposisi pertama;

C2K2 : kriteria hemat energi sedang komposisi kedua; C2K3 : kriteria hemat energi sedang

komposisi ketiga; C2K4 : kriteria hemat energi sedang komposisi keempat; C3K1 : kriteria hemat

energi tinggi komposisi pertama; C3K2 : kriteria hemat energi tinggi komposisi kedua; C3K3 :

kriteria hemat energi tinggi komposisi ketiga; C3K4 : kriteria hemat energi tinggi komposisi

keempat.

Seperti terlihat dalam matriks, berturut-turut kualitas estetika kombinasi

dari kriteria hemat energi rendah hingga kriteria hemat energi tinggi dengan

Page 36: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

21

komposisi kontrol hingga komposisi keempat secara garis besar mengalami

peningkatan.

Nilai SBE dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kualitas estetika

rendah, kualitas estetika sedang, dan kualitas estetika tinggi seperti pada Tabel 4.

Pengelompokan ini berdasarkan Daniel dan Boster (1976) dimana lanskap yang

termasuk ke dalam kualitas estetika rendah memiliki nilai SBE < 20, lanskap

termasuk kualitas estetika sedang jika memiliki nilai SBE antara -20 sampai 20,

dan lanskap termasuk kualitas estetika tinggi memiliki nilai SBE > 20. Tingkat

keindahan lanskap selanjutnya dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Kualitas estetik (SBE) perlakuan komposisi dan kriteria hemat energi

Komposisi Kriteria

C 1 C 2 C 3

K 1 Rendah Rendah Sedang

K 2 Rendah Tinggi Tinggi

K 3 Tinggi Tinggi Tinggi

K 4 Tinggi Tinggi Tinggi

Melalui uji F dengan tingkat kepercayaan 95% terhadap ketiga kriteria

didapati bahwa faktor kriteria berpengaruh signifikan terhadap respon (Lampiran

5). Hal ini menegaskan bahwa kriteria hemat energi mempengaruhi kualitas

estetika. Lalu pada uji perbandingan berganda Duncan antara masing-masing

kriteria hemat energi terdapat perbedaan yang signifikan (Lampiran 6). Hasil

perhitungan juga menunjukan bahwa hasil pada masing-masing kriteria hemat

energi dari kriteria hemat energi rendah hingga kriteria hemat energi tinggi secara

umum mengalami peningkatan.

Uji F yang dilakukan pada keempat komposisi dengan tingkat keprcayaan

95% menunjukkan bahwa faktor komposisi berpengaruh signifikan terhadap

Page 37: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

22

respon (Lampiran 5). Hal ini menjelaskan bahwa komposisi elemen-elemen taman

dapat mempengaruhi kualitas estetika. Untuk uji perbandingan berganda Duncan

antara komposisi kontrol (K1), komposisi 2 (K2), komposisi 3 (K3), dan

komposisi 4 (K4) terdapat perbedaan yang signifikan (lampiran 7). Untuk hasil

dari komposisi 1 (K1) sampai komposisi 4 (K4) berturut-turut mengalami

peningkatan.

Hasil interaksi antara kriteria hemat energi dengan komposisi didapati

hubungan yang signifikan dari uji F dengan tingkat kepercayaan 95% (Lampiran

5). Artinya kriteria hemat energi dan komposisi saling mempengaruhi dalam

menentukan kualitas estetika dalam sebuah desain.

Kualitas Estetika Kriteria Hemat Energi

Salah satu dampak nyata dari penerapan kriteria hemat energi adalah

menciptakan iklim mikro yang nyaman. Iklim mikro yang baik dapat mengurangi

penggunaan alat-alat elektronik seperti kipas angin dan air conditioner yang

berpengaruh pada penghematan energi. Peningkatan kriteria diikuti oleh

peningkatan hemat energi. Peningkatan kriteria ditandai oleh peningkatan variabel

elemen-elemen pembentuk taman (Tabel 1). Semakin meningkat kriteria maka

kualitas estetiknya semakin meningkat seperti terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Pengaruh kriteria hemat energi terhadap nilai SBE

102,25

146,25

172,5

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Rendah Sedang Tinggi

Nil

ai

SB

E

Kriteria Hemat Energi

Page 38: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

23

Kriteria hemat energi rendah merupakan taman dengan rata-rata kualitas

estetika paling rendah dengan nilai rata-rata SBE sebesar 102. Menurut

Kurniawaty, Gunawan dan Surjokusumo (2012) elemen taman yang terdapat pada

kriteria ini terbatas pada elemen tanaman dan perkerasan. Elemen taman yang

digunakan pada kriteria ini hanya pohon dan penutup tanah.

Gambar 7. Desain taman rumah dengan kriteria hemat energi rendah

Pohon berpengaruh positif terhadap tempratur udara, dimana pohon dapat

memayungi area atau ruang dibawahnya dari sinar matahari langsung dan

mengurangi derajat panas sehingga berpengaruh pada pendinginan udara

disekitarnya. Pohon yang digunakan pada kriteria ini memiliki kerapatan tajuk

tidak lebih dari 25%. Dengan kerapatan tajuk yang tergolong rendah, pohon tidak

dapat memberi naungan maksimal pada taman dan menyebabkan kesan gersang

yang dapat mempengaruhi kualitas estetika (Gambar 7).

Desain taman dengan kriteria hemat energi pada tingkat kedua (K2)

memperlihatkan elemen pohon dengan ketinggian 5 m, hamparan rumput, dan

pagar yang porous, serta adanya elemen air berupa kolam di depan teras. Kualitas

estetik pada level ini lebih tinggi dibanding dengan kriteria pertama (K1). Hal ini

disebabkan oleh kehadiran elemen air dan ukuran pohon yang lebih beragam.

Selain itu pemilihan tajuk tanaman pada konsep hemat energi sedang lebih lebar

Page 39: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

24

dari konsep hemat energi sebelumnya dengan kerapatan tajuk berkisar 50%

menciptakan suasana teduh karena dapat menaungi hampir seluruh taman.

Gambar 8. Desain taman rumah dengan kriteria hemat energi sedang

Elemen air yang digunakan pada konsep hemat energi ini merupakan

elemen air statis yang ditempatkan dekat dengan pintu atau ventilasi rumah

sehingga uap dari air dapat mendinginkan bagian dalam rumah (Gambar 8).

Perkerasan yang digunakan pada kriteria hemat energi ini adalah perkerasan

dengan porositas sedang yaitu interblok 16-6 cm dengan kemampuan infiltrasi

yang cukup besar. Pagar yang digunakan memiliki celah yang memungkinkan

untuk pertukaran udara tetapi masih berbentuk masif. Elemen air dan pohon

meningkatkan kualitas estetika lanskap (Gunawan, 2005; dan Meliawati, 2003).

Secara umum hasil rata-rata nilai SBE pada konsep hemat energi tinggi

paling tinggi dibandingkan dengan konsep hemat energi lainnya. Elemen tanaman

dalam konsep hemat energi ini sangat bervariasi dari strata tanaman rendah seperti

penutup tanah hingga strata tanaman tinggi seperti pohon. Untuk mencapai hemat

energi pada tingkat ini perlu dilakukan pemilihan pohon penaung yang tepat,

pohon tersebut diharapkan mampu menaungi dinding dan sekitarnya dengan

kerapatan tajuk lebih dari 75%.

Page 40: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

25

Gambar 9. Desain taman rumah dengan kriteria hemat energi tinggi

Elemen perkerasan pada taman ini adalah grassblock yang memiliki

porositas tinggi dan dapat sempurna menyerap air. Untuk pagar digunakan pagar

tanaman dengan kombinasi modifikasi ketinggian level tanah yang ditutupi

tanaman dan sansiviera (Sansiviera sp.) (Gambar 9). Penggunaan pagar tanaman

yang berbentuk tidak masif lebih memudahkan sirkulasi angin di taman sehingga

sesuai untuk digunakan dalam kriteria hemat energi tinggi. Untuk elemen air

digunakan permainan air yang menambah kesejukan pada taman ini berupa model

single jet-spray. Air yang dinamis memiliki luas bidang permukaan yang lebih

luas, sehingga panas yang diserap serta kadar evaporasinya akan lebih tinggi yag

berpengaruh nyata terhadap penurunan suhu udara disekitarnya. Tidak hanya

untuk stabilitator suhu, elemen air juga dapat berperan sebagai absorbsi bunyi

akibat suara dari percikan yang dihasilkan.

Kualitas Estetika Komposisi

Gambar 10 memperlihatkan pengaruh komposisi terhadap kualitas

estetika. Komposisi kontrol (K1) merupakan komposisi yang paling tidak disukai

memiliki nilai SBE rata-rata paling rendah yaitu 36 dan komposisi empat (K4)

merupakan komposisi yang paling disukai memiliki nilai SBE rata-rata paling

tinggi yaitu 204. Komposisi terbentuk dari penyusunan komponen taman seperti

tanaman, air, dan perkerasan. Komponen taman sendiri tersusun atas elemen-

Page 41: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

26

elemen desain berupa garis, bentuk, warna, dan tekstur. Dengan kata lain kualitas

estetika komposisi merupakan efek dari penyusunan elemen-elemen desain

(Molnar dan Rutledge, 1992).

Gambar 10. Pengaruh komposisi terhadap nilai SBE

Komposisi pertama (K1) menampilkan kondisi awal dari taman dengan

mengikuti kriteria standar dari masing-masing tingkat hemat energi. Keterbatasan

elemen taman yang digunakan menjadikan taman berkesan kosong dan kurang

menarik. Komposisi ini disebut juga sebagai komposisi kontrol karena digunakan

sebagai pembanding dengan komposisi yang sudah dimodifikasi.

Komposisi yang mengaplikasikan unity dan harmony (K2) menghasilkan

nilai SBE yang lebih tinggi dibandingkan dengan komposisi awal yaitu 145.

Penerapan prinsip ini umumnya diikuti oleh prinsip repitition. Bentukan yang

terdapat dalam komposisi ini cenderung kaku dan formal. Desain komposisi yang

menghasilkan kesan formal dan kurang variatif sehingga tidak terlalu diminati

oleh pengguna (Reid, 1993).

Komposisi yang mengaplikasikan prinsip harmony dan interest (K3)

menghasilkan kualitas estetik lebih tinggi dibandingkan dengan komposisi

pertama dan kedua dengan nilai rata-rata SBE sebesar 175. Prinsip harmony

membentuk komposisi dengan keseimbangan asimetris. Penggunaan prinsip

interest membentuk komposisi dengan pola tidak teratur atau diagonal yang

36,6

145

175,6

204

0

50

100

150

200

250

1 2 3 4

Nil

ai

SB

E

Komposisi

Page 42: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

27

menciptakan variasi sehingga menjadi lebih menarik. Aplikasi prinsip ini pada

elemen-elemen taman berupa air, perkerasan dan vegetasi menciptakan kesan

aktif dan memberi semangat (Molnar dan Rutledge, 1992).

Komposisi yang mengaplikasikan prinsip unity dan interest (K4)

menghasilkan kualitas estetika tertinggi, yaitu nilai rata-rata SBE 204. Pola

melengkung adalah pola yang digunakan pada komposisi ini. Penerapan pada

taman baik dari elemen vegetasi, air, perkerasan atau gabungan dari beberapa

elemen prinsip desain tersebut menciptakan sebuah irama atau rhytm (Gambar

10). Prinsip rhytm menciptakan kesan natural yang umumnya diminati oleh

pengguna (Reid, 1993).

Kualitas Estetika Kombinasi

Hasil interaksi antara kriteria hemat energi dengan komposisi didapati

hubungan yang signifikan dari uji F dengan taraf nyata 0,05. Artinya kriteria

hemat energi dan komposisi saling mempengaruhi dalam menentukan kualitas

estetika dalam sebuah desain. Kombinasi dengan kualitas estetika paling rendah

adalah kriteria hemat energi rendah komposisi pertama (C1K1) dan kualitas

estetika paling tinggi dihasilkan oleh kriteria hemat energi tinggi komposisi

keempat (C3K4).

Kriteria Hemat Energi Rendah Komposisi Kedua (C1K2)

Elemen tanaman dalam taman ini berupa pohon dan penutup tanah dengan

variasi warna yang disusun bergantian membentuk persegi terlihat pada Gambar

11. Keterbatasan variasi jenis dan tinggi tanaman mempengaruhi penilaian

kualitas estetika (Maharta, 2004). Tajuk pohon hujan mas yang berukuran sekitar

2 m tidak dapat memberi pembatas ruang atas atau atap bagi taman secara

maksimal. Hal ini menghasilkan ruang kosong pada tengah taman dan langsung

terpusat pada pekerasan yang berbatasan dengan pagar. Area kosong di tengah

taman menciptakan perasaan tidak nyaman sehingga kurang disukai (Molnar dan

Rutledge, 1992). Pagar masif selain menghambat pertukaran udara, juga memberi

kesan kaku yang diperkuat dengan pengaturan komposisi tanaman yang monoton.

Page 43: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

28

Gambar 11. Kriteria hemat energi rendah komposisi kedua (C1K2)

Kriteria Hemat Energi Rendah Komposisi Ketiga (C1K3)

Penataan tanaman yang memperhatikan keseimbangan sesuai dengan skala

ruang yang tersedia menghasilkan kualitas estetika yang baik (Mahatar, 2004).

Berbeda dengan kombinasi sebelumnya, kombinasi ini mengisi ruang kosong

ditengah taman dengan elemen pohon, perkerasan dan penutup tanah.

Penggabungan perkerasan dan tanaman mengurangi dominasi ketinggian pohon.

Selain menjadi vocal point posisi perkerasan diletakkan dibawah naungan pohon

menyebabkan perkerasan tidak cepat menyerap panas.

Gambar 12. Kriteria hemat energi rendah komposisi ketiga (C1K3)

Page 44: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

29

Gambar 12 menunjukan keseimbangan asimetris pada taman yang

dihasilkan oleh penutup tanah. Keseimbangan asimetris lebih diminati karena

variasi yang dihasilkan lebih menarik dibandingkan keseimbangan simetris yang

berkesan monoton.

Kriteria Hemat Energi Rendah Komposisi Keempat (C1K4)

Terbatasnya jenis dan jumlah tanaman yang digunakan dalam kriteria

hemat energi rendah menjadi salah satu kendala untuk menciptakan desain taman

serta mempengaruhi kualitas estetika, terutama untuk kombinasi yang

menggunakan kriteria hemat energi rendah. Namun kombinasi C1K4 mempunyai

nilai SBE yang cukup tinggi. Variasi warna dan ketinggian tanaman

menghilangkan kemonotonan dalam taman. Tegakan pohon ditengah taman

menjadi pusat visual. Peletakkan perkerasan dengan bentuk masif tidak

menciptakan suatu pergerakan sehingga bertolak belakang dengan kesan dinamis

yang ditimbulkan oleh tanaman.

Prinsip unity diciptakan dari garis melingkar yang terdapat pada

perkerasan dan pola tanaman (Gambar 13). Garis tersebut menghubungkan semua

elemen dan ruang yang terdapat ditaman menjadi sebuah kesatuan. Garis

melengkung pada taman juga menciptakan kesan yang menyenangkan (Molnar

dan Rutledge, 1992).

Gambar 13. Kriteria hemat energi rendah komposisi keempat (C1K4)

Page 45: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

30

Kriteria Hemat Energi Sedang Komposisi Kedua (C2K2)

Pola yang menggunakan prinsip repitition pada taman memberi kesan kuat

dan menghasilkan nilai kualitas estetika yang cukup tinggi. Gambar 14

memperlihatkan penggunaan prinsip repitition pada elemen perkerasan. Vegetasi

memperkuat prinsip unity untuk menghubungkan ruang-ruang pada taman.

Pengaturan perkerasan membentuk sebuah persegi yang disusun teratur dengan

ukuran dan jarak yang sama. Bentuk persegi ini secara tidak langsung

menghasilkan taman dengan karakter garis-garis lurus. Variasi pagar yang

berongga vertikal serasi dengan garis-garis lurus yang ditampilkan oleh taman ini.

Selain berfungsi untuk membentuk ruang, peletakan perkerasan di tengah-tengah

taman menjadikan perkerasan sebagai vocal point. Garis lurus merupakan elemen

dominan dan kuat yang dapat mengarahkan pandangan tertuju pada objek (Molnar

dan Rutledge, 1992).

Penyusunan semak bougenvil (Bougenville sp.) terkesan kurang rapi tapi

cukup menarik karena dipadukan dengan penutup tanah berupa aglaonema

(Aglaonema sp.). Pengembangan bentuk elemen air yang digabungkan dengan

perkerasan tidak hanya menarik dari sudut estetika tetapi mempunyai fungsi

sebagai jalur sirkulasi penghubung antara taman dan bangunan.

Gambar 14. Kriteria hemat energi sedang komposisi kedua (C2K2)

Page 46: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

31

Kriteria Hemat Energi Sedang Komposisi Ketiga (C2K3)

Prinsip keseimbangan terlihat pada taman ini, terlihat dari penempatan

perkerasan yang berhadapan. Permainan perkerasan yang menggunakan garis zig-

zag menghasilkan kesan dinamis (Molnar dan Rutledge, 1992). Namun pola garis

yang digunakan pada kombinasi ini dianggap sama dengan pola garis pada

kombinasi sebelumya sehingga dihasilkan respon nilai SBE yang sama.

Gambar 15. Kriteria hemat energi sedang komposisi ketiga (C2K3)

Secara keseluruhan tidak terlihat prinsip unity dalam taman ini, tetapi

didapatkan kesan harmony dari penempatan masing-masing elemen. Kombinasi

elemen perkerasan dan elemen air menjadikan desain taman ini semakin menarik.

Perkerasan yang digunakan dalam taman ini menggunakan perkerasan dengan

kemampuan infiltrasi cukup besar, meskipun begitu penempatan perkerasan

diusahakan mendapat sinar matahari karena tajuk pohon yang cukup rapat dapat

menghambat kemampuan infiltrasi.

Kriteria Hemat Energi Sedang Komposisi Keempat (C2K4)

Pengorganisasian letak tanaman membentuk sebuah irama dari rendah

hingga tinggi dengan penutup tanah yang berada pada area pintu masuk rumah

hingga semak yang hampir menutupi pagar. Secara horizontal tanaman

membentuk pola melengkung yang juga membentuk sebuah rhytm.

Page 47: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

32

Gambar 16. Kriteria hemat energi sedang komposisi keempat (C2K4)

Perkerasan dibentuk mengikuti bentuk tanaman (Gambar 16) dalam hal ini

membantu mengarahkan penggunanya. Letak perkerasan yang cukup dekat

dengan elemen air dapat mencegah perkerasan menyerap panas berlebihan.

Desain taman ini menghasilkan taman yang bersifat natural. Terlihat bentuk yang

tidak lagi tegas dan kaku. Penanaman tanaman semak bougenvil secara

bergerombol juga memberikan kesan natural dibanding dengan penanaman

tanaman secara individual (VanderZanden dan Rodie, 2008). Nilai kualitas

estetika taman ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan komposisi lain

walaupun berada dalam kriteria hemat energi sedang. Pola garis lengkung

memberi kesan dinamis dan dinilai lebih menarik dibandingkan dengan pola garis

lurus.

Kriteria Hemat Energi Tinggi Komposisi Kedua (C3K2)

Kesan natural didapatkan dalam taman ini akibat dominasi tanaman.

Kompleksitas dalam desain taman ini ditandai dengan penambahan jumlah

tanaman yang semakin bervariasi mulai dari pohon, semak, hingga penutup tanah.

Pengaturan tanaman yang berasal dari beberapa strata menghasilkan sebuah

harmony.

Perkerasan berfungsi sebagai penghubung elemen-elemen didalam taman

baik elemen tanaman juga elemen air. Secara tidak langsung perkerasan

Page 48: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

33

menghubungkan ruang-ruang yang ada didalam tapak sehingga membentuk suatu

unity. Bentuk persegi masih digunakan dalam desain taman kriteria tinggi dengan

pertimbangan bahwa bentuk kotak yang berkesan formal merupakan salah satu

simbol keteraturan yang berusaha ditonjolkan dalam komposisi ini.

Gambar 17. Kriteria hemat energi tinggi komposisi kedua (C3K2)

Pada Gambar 17 terlihat penggunaan elemen air dalam kriteria ini

merupakan vocal point dalam taman dan diletakkan pada posisi pintu masuk

taman. Elemen air ini semakin menarik dengan menghasilkan air mancur tipe

single-jet spray yang diletakkan pada sisi kiri dan kanan area masuk dan

menciptakan keseimbangan.

Meskipun begitu nilai SBE komposisi ini lebih rendah dibandingkan nilai

SBE komposisi lain yang menggunakan kriteria hemat energi sedang.

Penambahan hanjuang yang memberi aksen warna tidak serta merta menaikkan

kualitas estetika. Dalam hal ini nilai estetika tidak hanya bergantung pada jumlah

atau luas tanaman, tetapi juga dipengaruhi oleh peletakan dan pembagian elemen

mengikuti prinsip estetika (Ile, 2011).

Kriteria Hemat Energi Tinggi Komposisi Ketiga (C3K3)

Taman pada Gambar 18 terkesan tidak teratur karena penerapan prinsip

interest tanpa menerapkan prinsip unity sehingga antara satu elemen dengan

elemen lainnya tidak mempunyai penghubung. Perkerasan yang terdapat di pojok

Page 49: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

34

taman tidak terlihat karena terhalang oleh pohon dan tanaman sehingga stepping

stones yang terdapat ditaman terlihat terputus. Akibatnya tercipta kesan kosong,

tidak memberi arah, dan kurang menarik bagi responden. Sudut pandang dapat

juga mempengaruhi kualitas estetika.

Elemen air menjadi vocal point pada taman ini. Selain menarik, peletakan

elemen air didepan teras rumah diharapkan dapat menjadi stabilitator suhu. Pohon

besar dan tanaman tinggi dapat membentuk ruang dan memberi privasi kepada

pengguna, sehingga taman dengan dominasi tanaman tinggi cukup disukai

(Maharta, 2004).

Gambar 18. Kriteria hemat energi tinggi komposisi ketiga (C3K3)

Kriteria Hemat Energi Tinggi Komposisi Keempat (C3K4)

Komposisi kriteria hemat energi tinggi komposisi keempat (C3K4)

memiliki nilai SBE tertinggi, dengan kata lain paling dimintai oleh responden.

Beberapa respon yang diberikan oleh responden adanya kesan teduh dan natural

pada taman. Elemen air menjadi point of interest dengan penambahan permainan

air berupa single-jet spray (Gambar 19). Penggunaan air beriak mendukung kesan

dinamis yang dihasilkan oleh penerapan prinsip desain pada kombinasi ini.

Komposisi taman tampak cukup padat namun tetap terorganisasi dengan

baik. Variasi tanaman yang digunakan membantu penerapan komposisi pada

taman. Penyususunan letak tanaman tetap diusahakan untuk menimbulkan prinsip

Page 50: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

35

ryhtm, akan tetapi penambahan tanaman hanjuang (Cordyline sp.) memberi suatu

aksen bagi taman ini dari segi proporsi maupun warna. Posisi pohon tidak berada

tepat disebelah bangunan, tetapi bayangan yang dihasilkan tetap dapat

melembutkan bangunan. Bayangan menjadi penghubung antara elemen-elemen

taman yang kemudian membentuk unity. Dampak ekologis dari hal tersebut

dapat menurunkan suhu dalam rumah.

Gambar 19. Kriteria hemat energi tinggi komposisi keempat (C3K4)

Beberapa aplikasi prinsip estetika yang dikemukakan oleh VanderZanden

dan Rodie (2008) antara lain menyatukan struktur bangunan dengan lanskap

sekitarnya, menciptakan ruang, dan mengarahkan pengguna baik secara fisik dan

visual diterapkan pada komposisi taman ini. Stepping stones dan bentuk penutup

tanah membentuk irama yang mengarahkan pengguna pada perkerasan.

Elemen-elemen lanskap dapat mempengaruhi kualitas keindahan suatu

lanskap (Meliawati, 2003). Dalam hal ini kualitas estetika bergantung pada berapa

kompleks elemen yang digunakan dan peletakan dari elemen-elemen tersebut.

Pada kriteria hemat energi rendah elemen yang digunakan cukup terbatas

sehingga kualitas estetika yang dihasilkan rendah. Kriteria hemat energi tinggi

memiliki elemen yang lebih beragam memiliki sehingga kualitas estetika cukup

tinggi. Secara keseluruhan taman ini merupakan hasil kombinasi ideal dari kriteria

hemat energi dan komposisi.

Page 51: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

36

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini menghasilkan simpulan parameter kriteria hemat energi dan

komposisi mempengaruhi kualitas estetika taman rumah tinggal. Semakin tinggi

kriteria hemat energi, semakin tinggi pula kualitas estetikanya. Elemen tanaman

yang lebih bervariasi juga kesan teduh yang diciptakan oleh bayangan dan

permainan air merupakan faktor yang menyebabkan kriteria hemat energi tinggi

memiliki kualitas estetika tinggi.

Komposisi yang paling baik untuk menghasilkan kualitas estetika tinggi

adalah mengaplikasikan prinsip unity dan interest. Komposisi natural yang

mengikuti keadaaan alam memiliki kualitas estetika lebih baik dibandingkan

komposisi yang kaku dan bersifat formal.

Desain taman yang tidak mengaplikasikan prinsip desain dengan kriteria

hemat energi rendah memiliki kualitas estetika paling rendah dicirikan dengan

terbatasnya elemen lanskap yang digunakan sehingga taman terkesan terasa

gersang dan panas. Desain taman yang menerapkan kriteria hemat energi tinggi

dan prinsip desain unity dan interest memiliki kualitas estetika paling baik. Kesan

teduh, natural, dan elemen-elemen taman yang lebih bervariasi dalam taman

mempengaruhi keindahan lanskap.

Saran

Visualisasi menggunakan komputer berbasis CAD memiliki beberapa

kelemahan, diantaranya desain yang dihasilkan terkesan monoton dan tidak nyata.

Perlu penelitian pada tapak real untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip

hemat energi dan prinsip desain terhadap besar penurunan suhu baik di dalam

maupun di luar rumah. Prinsip hemat energi dan prinsip desain dapat digunakan

sebagai acuan mendesain taman rumah ideal.

Page 52: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

37

DAFTAR PUSTAKA

Bell S. 2004. Elements of Visual Design in the Landscape. New York: Spon Press.

Booth N K. 1983. Basic Elements of Landscape Architectural Design. Illiniois:

Waveland Press, Inc.

Cowan S, Sim VDR. 2007. Ecological Design. Washington DC: Island Press.

Daniel T, Boster R. 1976. Measuring Landscape Esthetics: The Scenic Beauty

Estimation Method. Colorado: USDA Forest Service.

Kurniawaty P, Gunawan A, Surjokusumo S. 2012. Kajian Konsep Desain Taman

dan Rumah Tinggal Tanggap Hemat Energi. Jurnal Lanskap Indonesia.

Vol.4 (1): 1-8.

Ile U. 2011. The Aesthetic Quality of Landscape Composition in the Multi-storey

Residential Areas. Scientific Journal of Riga Techinical University. Vol 3:

108-114.

[KEMENPERA] Kementrian Perumahan Rakyat. 2008. PERMENPERA No.

11/PERMEN/M/2008: Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan

Pemukiman. Jakarta: KEMENPERA.

Kurniawaty P. 2011. Kajian Konsep Desain Taman dan Rumah Tinggal Tanggap

Hemat Energi [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Maharta E W. 2004. Pengaruh Komposisi Elemen Tanaman Terhadap Kualitas

Estetik Taman Rumah Dengan Menggunakan Simulasi Komputer

[skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Matjik A, Sumertajaya IM. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS

dan Minitab. Bogor: IPB Press.

Meliawati. 2003. Kajian Karakteristik dan Elemen-Elemen Pembentuk Kualitas

Estetika Lanskap Kota Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Molnar D J, Rutledge A J. 1992. Anatomy of Park: The Essentials of Recreation

Area Planning and Design. Illinois: Waveland Press, Inc.

Reed S. 2010. Energy-Wise Lanscape Design. Canada: New Society Publishers.

Reid GW. 1993. From Concept to Form In Landscape. New York: Van Nostrand

Reid.

Page 53: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

38

Simonds JO. 2006. Landscpae Architecture: A Manual of Site Planning and

design. New York: Graw-Hill Book Co.

VanderZanden AM, Rodie S. 2008. Landscape Design: Theory and Application.

Canada: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.

Yeang K. 2006. Ecodesign: A Manual for Ecological Design. Great Britain: John

Wiley and Sons, Ltd.

Page 54: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

39

LAMPIRAN

Page 55: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

40

Lampiran 1. Site Plan kriteria hemat energi rendah

Page 56: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

41

Page 57: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

42

Lampiran 2. Site Plan kriteria hemat energi sedang

Page 58: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

43

Page 59: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

44

Lampiran 3. Site Plan kriteria hemat energi tinggi

Page 60: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

45

Page 61: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

46

Lampiran 4. Format Kuisioner

KUISIONER PENELITIAN

Pengaruh Komposisi Elemen-Elemen Taman Rumah Tinggal Berbasis

Hemat Energi Terhadap Kualitas Estetika Visual

Oleh : Oryza Nikita M U (A44080070)

Skala Penilaian Responden

Rendah Sedang Tinggi

Komposisi 1 .......... Komposisi 5 .......... Komposisi 9 ..........

Komposisi 2 .......... Komposisi 6 .......... Komposisi 10 ..........

Komposisi 3 .......... Komposisi 7 .......... Komposisi 11 ..........

Komposisi 4 .......... Komposisi 8 .......... Komposisi 12 ..........

Komentar mengenai taman rumah hemat energi......................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Data Responden

Usia :

Jenis kelamin :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 62: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

47

Lampiran 5. Hasil analisis uji lanjut

The SAS System

The GLM Procedure

Class Level Information

Class Levels Values

kriteria 3 C1 C2 C3

komposisi 4 K1 K2 K3 K4

ulangan 32 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30 31 32

Number of Observations Read 384

Number of Observations Used 384

Page 63: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

48

The SAS System

The GLM Procedure

Dependent Variable: respon

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F

Model 104 1312.239583 12.617688 14.23 <.0001

Error 279 247.445313 0.886901

Corrected Total 383 1559.684896

R-Square Coeff Var Root MSE respon Mean

0.841349 16.06546 0.941754 5.861979

Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F

kriteria 2 276.7239583 138.3619792 156.01 <.0001

ulangan(kriteria) 93 487.2109375 5.2388273 5.91 <.0001

komposisi 3 522.7786458 174.2595486 196.48 <.0001

kriteria*komposisi 6 25.5260417 4.2543403 4.80 0.0001

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F

kriteria 2 276.7239583 138.3619792 156.01 <.0001

ulangan(kriteria) 93 487.2109375 5.2388273 5.91 <.0001

Page 64: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

49

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F

komposisi 3 522.7786458 174.2595486 196.48 <.0001

kriteria*komposisi 6 25.5260417 4.2543403 4.80 0.0001

Tests of Hypotheses Using the Type III MS for ulangan(kriteria) as an Error

Term

Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F

kriteria 2 276.7239583 138.3619792 26.41 <.0001

Page 65: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

50

The SAS System

The GLM Procedure

Level of

kriteria

Level of

komposisi

N respon

Mean Std Dev

C1 K1 32 3.06250000 1.41278722

C1 K2 32 4.93750000 1.52267803

C1 K3 32 5.56250000 1.50134348

C1 K4 32 5.81250000 1.71214825

C2 K1 32 3.53125000 1.64580356

C2 K2 32 6.09375000 1.44488810

C2 K3 32 6.09375000 1.46704388

C2 K4 32 7.56250000 0.98168716

C3 K1 32 5.40625000 1.47799723

C3 K2 32 6.84375000 1.27277637

C3 K3 32 7.21875000 1.21108789

C3 K4 32 8.21875000 1.00753212

Page 66: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

51

Lampiran 6. Uji perbandingan berganda Duncan terhadap faktor kriteria

The SAS System

The GLM Procedure

Duncan's Multiple Range Test for respon

Note: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the

experimentwise error rate.

Alpha 0.05

Error Degrees of Freedom 93

Error Mean Square 5.238827

Number of Means 2 3

Critical Range .5681 .5979

Means with the same letter

are not significantly different.

Duncan Grouping Mean N kriteria

A 6.9219 128 C3

B 5.8203 128 C2

C 4.8438 128 C1

Page 67: PENGARUH KOMPOSISI ELEMEN-ELEMEN TAMAN DAN … · Eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan oleh manusia menyebabkan emisi karbondioksida dan efek rumah kaca. Akibat lanjutan dari

52

Lampiran 7. Uji perbandingan berganda Duncan terhadap faktor komposisi

The SAS System

The GLM Procedure

Duncan's Multiple Range Test for respon

Note: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the

experimentwise error rate.

Alpha 0.05

Error Degrees of Freedom 279

Error Mean Square 0.886901

Number of Means 2 3 4

Critical Range .2676 .2817 .2911