PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI … · Kata kunci : Kepuasan Kerja, komitmen...

131
i PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. RINA MITRA RAHARJA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh : Nur Laily Julianti NIM: 1112081000059 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018

Transcript of PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI … · Kata kunci : Kepuasan Kerja, komitmen...

i

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN

ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA PT. RINA MITRA RAHARJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh :

Nur Laily Julianti

NIM: 1112081000059

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

ii

Lembar pengesahan skripsi

iii

iv

Pengesahan ujian skripsi

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

vi

PERSEMBAHAN

Teriring do’a dan rasa syukur yang teramat dalam kepada Allah SWT,

kupersembahkan karya ini kepada:

Ayahanda Abdul Halim dan Ibunda Mudhommah tercinta, yang telah mengasuh,

membimbing, mengasihi seluruh hati, sebening cinta dan sesuci do’a.

Seluruh keluarga besarku yang selalu ada, mengerti dan menerima dengan tulus

segala kekuranganku.

Mereka adalah inspirasi, motivasi dan semangat hidupku.

Semoga Rahmat Allah selalu mengiringi mereka

Amiin.

vii

MOTTO

“Dari pada mencemaskan tentang masa depan

Lebih baik kita bekerja keras untuk mewujudkannya”

Hubert H. Humprey

ن وا دإ ع لإ وا ثإ لإ ا ى ل ع وا ون ا ع ت ول وى قإ ت ل وا ب لإ ا ى ل ع وا ن و ا ع ت وب ا ق ع لإ ا د ي د ش له ل ا ن إ ه ل ل ا وا ق ت وا

Artinya :“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan

takwa. Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan

bertakwalah kamu kepada Allah,

Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.

(QS. Al- Maidah:2)

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Nur Laily Julianti

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 05 juli 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Oscar I Rt 001 Rw 02 No.42

Bambu Apus, Pamulang

Tangerang Selatan 15415

Nomor Telepon : 0858 8826 1518

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

Madrasah Ibtidaiyah Al Ihsan 2000 - 2006

Madrasah Tsanawiyah Manaratul Islam 2007 - 2009

Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta 2010 - 2012

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012 – 2018

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Abdul Halim

Ibu : Mudhommah

Alamat : Jl. Oscar Raya Rt 001 Rw 02 No.42

Bambu Apus, Pamulang

Tangerang Selatan 15415

ix

ABSTRACT

THE IMPACT OF JOB SATISFACTION AND ORGANIZATIONAL

COMMITMENT ON EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT RINA MITRA

RAHARJA

Employee performance has become one of the determining factors that

affect to the success of organization employee. Among attempts to develop

employee performances is by observing job satisfaction and organizational

commitment. This research aims to discover the effects of job satisfaction and

organizational commitment both partialy and simultaneously technique, on

employees performances at PT Rina Mitra Raharja. By using census, forty-five

employees are taken as the sample of the research and The multiple linear

regression, f test model and t test model is use to anslyse the data.

The research result finds out that, variables of job satisfaction and

organizational commitment have significant influences simultaneously towards

employee’s performance. Partially, organizational commitment have a significant

affect to employee performance while work satisfaction have not. This research

has limitation because not to include all variables to see factors that influence

employee performance in PT. Rina Mitra Raharja. However the PT. Rina Mitra

Raharja can strengthen the organizational commitment and job satisfaction if they

want to improve their employee performance.

Keywords: organizational commitment, employee performance, job satisfaction

x

ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT RINA MITRA RAHARJA

Salah satu penentu utama yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu

organisasi atau perusahaan adalah kinerja karyawan. Usaha untuk meningkatkan

kinerja karyawan, diantaranya adalah dengan memperhatikan kepuasan kerja dan

komitmen organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

kepuasan kerja dan komitmen organisasi baik secara persial maupun simultan

terhadap kinerja karyawan PT. Rina Mitra Raharja. Sampel pada penelitian ini

berjumlah 45 karyawan dengan menggunakan metode sensus. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan analisis

regresi linier berganda, uji F, uji t.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa secara simultan variabel

kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan mempunyai

pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial, komitmen

organisasi berpengaruh signifikan, sedangkan kepuasan kerja tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini memiliki kekurangan karena

belum bisa melihat keseluruhan variabel yang mempengaruhi kinerja. Namun

demikian, hasil dari penelitian ini, sebaiknya perusahaan terus memperkuat

komitmen organisasi dan kepuasan kinerja karyawan dengan memenuhi

kebutuhan-kebutuhan karyawan terlebih pada kepuasan kerja mereka.

Kata kunci : Kepuasan Kerja, komitmen organisasi dan Kinerja Karyawan.

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat-

Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Kepuasan Kerja dan Komitmen organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.

Rina Mitra Raharja”. Shalawat serta salam semoga terus tercurahkan untuk Nabi

Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan program sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses

penyusunan skripsi ini penulis mendapat bimbingan, arahan, bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, Ayah Abdul Halim dan Ibu Mudhommah tercinta, terima

kasih atas doa serta usaha yang kalian berikan. Semoga ilmu yang didapat

bisa menjadikan penulis orang yang sukses di dunia dan di akhirat serta

dapat menjadi kebanggaan bagi kalian.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ir. Ella Patriana, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Sri Hidayati, S.Ag., M.Ed, selaku Dosen Pembimbing atas kesediaan

waktu, tenaga, pikiran serta kesabarannya untuk membimbing penulis.

6. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM selaku dosen pembimbing akademik.

7. Seluruh dosen FEB atas ilmu yang bermanfaat, semoga dapat menjadi

amalan di akhirat kelak, serta seluruh karyawan FEB terutama bagian

akademik yang dibutuhkan.

xii

8. Ibu Roslina Sinaga selaku kepala administrasi PT. Rina mitra Raharja , Ibu

Euis dan seluruh karyawan PT Rina Mitra Raharja yang bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk diwawancara dan mengisi

kuesioner penelitian.

9. Kakak dan keponakan tercinta, Eni Fitriah, Lukman Hakin, Ahmad

Muslim, Muhammad Fathan Az-Zuhdi dan Muhammad Rasyid Said Al-

Rasyid yang selalu menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan dari semester 1 Syifa, Wilda, Teteh, Apen,

Fifi, Nisa, Kiki, Devi, dan Gigi.

11. Keluarga SDM, Septiani N.H, Santi, Yayah, Abdi, Ehan, Hedra, Naufal,

Fattiah, dll yang sudah menjadi keluarga baru bagi penulis selama 4

semester terakhir. Teman-teman satu angkatan 2012 yang selalu kompak

dan saling menyemangati.

12. Teman-teman Madrasah Aliyah, Syarfina, Fitri, Syifa, Virza, Anis dan

Rahma yang selalu mendoakan dan menyemangati penulis.

13. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima

kasih untuk bantuan, dukungan dan doanya.

Semoga doa, bantuan dan semangat yang diberikan dapat menjadi amalan bagi

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan serta

penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen.

Jakarta, 27 Desember 20117

Nur Laily Julianti

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……..…………………………………..……...…. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ………………………….……… ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF …………..… iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ………………………… iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..………… v

PERSEMBAHAN ……………………………………………………… vi

MOTTO ……………………………………………………….……….. vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………..…… viii

ABSTRACT …………………………………………………………….. ix

ABSTRAK ……………………………………………………………… x

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. xi

DAFTAR ISI …………………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………… xvii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xviii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xix

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

A. Latar Belakang Penelitian ……………………………………. 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ………………………………… 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….. 9

A. Landasan Teori ………………………………………………. 9

1. Pengertian Manajemen………………………..………….. 9

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ………….. 10

3. Pengertian Perilaku Organisasi ………………………..…. 11

4. Kepuasan Kerja ………………………………………..…. 11

a. Pengertian Kepuasan Kerja ……………………………. 11

b. Teori Kepuasan Kerja ………………………………… 12

c. Factor-faktor Kepuasan Kerja ………………………… 13

xiv

d. Dampak Ketidakpuasan Kerja ………………………… 15

e. Dimensi Kepuasan Kerja ……………………………… 16

5. Komitmen organisasi ………………………….………….. 18

a. Pengertian Komitmen organisasi ….……………….... 18

b. Dimensi Komitmen organisasi ……………………….. 19

6. Kinerja Karyawan ………………………………………… 21

a. Pengertian Kinerja Karyawan ………………………... 21

b. Faktor-Faktor yang Pempengaruhi Kinerja ………..…. 21

c. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ……………….. 22

d. Dimensi Kinerja Karyawan ……………………………. 24

7. Hubungan Antar Variabel ………………………………… 25

a. Hubungan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

…………………………………………….……… 25

b. Hubungan Komitmen organisasi terhadap Kinerja

Karyawan……………………………………………… 26

c. Hubungan Kepuasan Kerja dan Komitmen organisasi

terhadap Kinerja karyawan…………………………… 27

B. Penelitian Terdahulu ………………………………………… 28

C. Kerangka Pemikiran ………………………………………… 31

D. Hipotesis …………………………………………………… 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………… 34

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………. 34

B. Metode Penentuan Sampel …………………………………… 34

C. Metode Pengumpulan Data …………………………………… 35

D. Metode Analisis Data…………………………………………. 36

1. Statistik Deskriptif ……………………………………. 37

2. Uji Kualitas Data ……………………………………. 37

3. Uji Asumsi Klasik ……………………………………. 38

4. Pengujian Hipotesis …………………………………… 42

5. Analisis Regresi Linier Berganda …………………….. 45

xv

6. Uji Koefisien Determinasi (R2) …………………….. 46

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………………. 47

1. Variabel Penelitian …………………………………… 47

2. Definisi Operasional ………………………………… 49

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………….… 52

A. Gambaran Umum Objek Penelitian …………………… 52

1. Sejarah Singkat PT. Rina Mitra Raharja ……………. 52

2. Visi ,Misi, Tata Nilai dan Filosofi Pelayanan

Perusahaan…………………………………………… 53

3. Struktur dan Tugas PT. Rina Mitra Raharja ………… 54

B. Analisis dan Pembahasan ……………………………………. 57

1. Karasteristik Responden ………………………………….. 57

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ….. 58

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia …………….. 58

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status …………… 59

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja …… 60

e. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir ……………………………………….…… 60

f. Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan ……. 61

2. Analisis Deskriptif Variabel ……………………………….. 61

3. Hasil Uji Kualitas Data ………………………………….. 65

a. Hasil Uji Validitas …………………………………. 65

b. Hasil Uji Reabilitas ………………………………… 67

4. Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………………… 68

a. Hasil Uji Normalitas …………………………………. 68

b. Hasil Uji Multikolonieritas ………………………….. 71

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………. 73

5. Hasil Hipotesis …………………………………………... 75

a. Statistik t (Uji Parsial/ Parameter Individu) ……..…. 75

b. Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan/ANOVA) ……… 81

xvi

6. Hasil Regresi Linier Berganda …………………………… 83

7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ………….…………. 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………….………….…........... 86

A. Kesimpulan …………………………………………………. 86

B. Implikasi …………………………………………………… 87

C. Saran ………………………………………………………… 89

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 80

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 93

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1. Total penjualan sepeda motor Honda di PT Rina Mitra Raharja

tahun 2012-2016 …………………………………………………. 3

2.1. Peneliti Terdahulu ……………………………….……………….. 28

3.1. Penentuan Jawaban Kuesioner…………………………………… 36

3.2 Definisi Oprasional Variabel Penelitian………………………….. 49

4.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……………….. 58

4.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia…………………………… 58

4.3 . Deskripsi Responden Berdasarkan Status ………………………… 59

4.4. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja …………………… 60

4.5. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir …………. 60

4.6. Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan ………………… 61

4.7. Presentase Jawaban Responden Variabel Kepuasan Kerja……….. 62

4.8. Presentase Jawaban Responden Variabel Komitmen organisasi ….. 63

4.9. Presentase Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan ......... 64

4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja,Komitmen organisasi

dan Kinerja ………………………………………………………. 66

4.11. Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………… 67

4.12. Hasil Uji Normalitas dengan Komogorov-Smirnov Test ………… 71

4.13. Hasil Uji Multikolinieritas ……………………………………….. 72

4.14. Hasil Uji Robust Heteroskedastisitas …………………………….. 75

4.15. Hasil Uji Statistik t ……………………………………………….. 77

4.16. Hasil Uji Statistik F ………………………………………………. 82

4.17. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ………………………….. 83

4.18. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) …………………………….. 85

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

4.1. Struktur Organisasi PT.Rina Mitra Raharja ……………………… 55

4.2. Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram …………………. 69

4.3 Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot Normality …………………. 70

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………………............ 74

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

Lembar Surat Pemberian Izin Penelitian ………………………… 93

Lembar Kuesioner ………………………………………………… 94

Jawaban Responden………………………………………………. 99

Hasil Uji Validitas ………………………………………………. 104

Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………. 108

Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………………………... 110

Hasil Uji Hipotesis ……………………………………………….. 111

Hasil Uji Regresi Linier Berganda ………………………………. 112

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sepeda motor merupakan alat transportasi favorit yang dipilih

masyarakat, terutama untuk kota yang memiliki tingkat kemacetan yang

tinggi. Banyaknya pengguna sepeda motor menyebabkan banyak

bermunculannya dealer-dealer sepeda motor baru. Contohnya adalah

jaringan dealer PT. Astra Honda Motor. PT Astra Honda Motor didukung

29 main dealer Honda, 1.817 dealer Honda, 3.646 bengkel resmi Astra

Honda Authorized Service Station (AHASS), 250 outlet layanan sepeda

motor Honda, 350 bengkel mitra binaan, serta 7.652 toko suku cadang yang

siap melayani jutaan pengguna sepeda motor Honda di Indonesia

(www.trendingotomotif.com).

Selain PT Astra, contoh dari perusahaan lain yang menyangkut

perkembangan sepeda motor di Indonesia adalah PT. Yamaha Indonesia

Motor. PT. Yamaha Indonesia Motor memiliki total jaringan lebih dari

3000 dealer dan bengkel yang tersebar di seluruh Indonesia (www.yamaha-

motor.co.id).

Meningkatnya kebutuhan industri otomotif sepeda motor dan

penjualanya, maka diikuti pula oleh kebutuhan-kebutuhan SDM dalam

bidang-bidang tersebut. Tentu saja dalam kualifikasi harus disesuaikan

dengan kebutuhan perusahaan.

2

Salah satu dealer yang saat ini berkembang adalah PT. Rina Mitra

Raharja adalah sebuah dealer resmi Honda di wilayah Ciputat timur,

Tangerang Selatan. PT Rina Mitra Raharja adalah dealer motor Honda resmi

yang berafiliasi dengan jaringan dealer dari Astra Honda Motor.

PT Rina Mitra Raharja memiliki standar penilaian kinerja karyawan

yang terdiri dari kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu, kehadiran

dan kemampuan kerjasama. Penilaian kinerja tersebut berdasarkan sikap,

pengetahuan dan hasil kerja yang dicapai selama satu tahun, dan dilaksanakan

setiap pada bulan November. Perusahaan yang bergerak di bidang penjualan,

kegiatan utamanya adalah mempromosikan sepeda motor Honda, maka

tingkat kinerja karyawan bagian penjualan memegang peranan yang sangat

penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan.

Berdasarkan penelitian awal kinerja karyawan PT Rina Mitra Raharja,

perusahaan mengalami naik turun dalam penjualan sepeda motor merek

dagang Honda dalam lima tahun terakhir. Sebagaimana bisa dilihat pada tabel

berikut:

Table 1.1

Total penjualan sepeda motor Honda di PT Rina Mitra Raharja tahun 2012-2016

Tahun Total penjualan sepeda

motor (unit)

2012 5,002

2013 5,455

2014 5,535

2015 4.947

2016 5,019

Sumber : data PT Rina Mitra Raharja

3

Tabel di atas menunjukkan hasil penjualan sepeda motor merek

dagang Honda yang mengalami naik turun atau fluktuasi jumlah penjualan.

Pada tahun 2012 sampai tahun 2014 penjualan unit sepeda motor mengalami

kenaikan yang cukup signifikan. Namun di tahun selanjutnya yaitu tahun

2015 penjualan unit sepeda motor mengalami penurunan dari 5,535 unit

sepeda motor menjadi 4,947 unit motor. Di tahun selanjutnya 2016 penjualan

unit sepeda motor mengalami peningkatan kembali. Meskipun jumlahnya

ternilai kecil.

Dengan melihat fenomena tersebut, perusahaan berupaya untuk

meningkatkan kemampuan serta hasil kinerja karyawannya agar mampu

mengikuti perkembangan. Untuk itu, perusahaan berupaya memberikan yang

terbaik untuk mereka dengan memenuhi kebutuhan melalui kepuasan kerja

dan komitmen organisasi untuk mendapatkan kinerja yang baik. Dengan

adanya kinerja yang baik di dalam perusahaan akan membawa dampak yang

baik bagi perusahaan itu sendiri.

Menurut Robbins & Judge (2013:99) bahwa seseorang dengan tingkat

kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang

pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-

perasaan yang negatif tentang pekerjaannya.

Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian secara acak kepada

karyawan, ditemukan bahwa dalam penggajian, karyawan memiliki

pendapatan yang kurang baik terkait penggajian yang mereka dapatkan dan

yang mereka terima masih dibawah UMK. Hal ini diartikan bahwa sebagian

4

besar karyawan dalam merespon kepuasan dalam penggajian merasa belum

puas terhadap gaji yang mereka terima. Menurut Keputusan Gubernur telah

ditetapkan dalam surat keputusan dengan nomor Surat Keputusan Gubernur

(Kepgub) nomor 561/Kep.442-Huk/2017 tertanggal 20 November 2017.

Inilah UMR UMK kota Tangerang Selatan di Banten tahun 2018 sebesar Rp

3.582.076,99 (sindonews.com).

Dengan adanya UMK yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Daerah

maka menjadi sebuah batasan bagi perusahaan untuk menentukan penggajian

kepada karyawan dan dengan begitu perusahaan akan mampu memberikan

penggajian yang adil dan layak kepada karyawanya khususnya bagi PT.Rina

Mitra Raharja. Bila karyawan merasa telah mendapatkan penggajian yang

sesuai, maka karyawan akan bekerja dengan semangat dan semaksimal

mungkin, hal itulah yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Dalam hal lain yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan yang

harus mendapat perhatian yaitu promosi kerja. Hal ini terbukti dari pra

penelitian karyawan secara acak, masih ditemukannya penempatkan orang

yang tidak pada tempatnya yakni tidak sesuai dengan jabatan atau

kemampuan kerjanya, kurangnya penghargaan terhadap karyawan yang

berkinerja baik. Hal ini diartikan bahwa sebagian besar karyawa dalam

merespon kepuasan dalam kesempatan promosi merasa belum puas terhadap

promosi kerja yang mereka terima.

Sistem promosi jabatan memainkan peran penting, dimana dengan

adanya promosi jabatan, karyawan akan merasa dihargai, termotivasi dalam

5

bekerja, dibutuhkan, diperhatikan, dan diakui kemampuan kerjanya, sehingga

mereka akan menghasilkan kinerja yang baik, Dari hasil kinerja yang baik

oleh karyawan, akan berdampak positif terhadap bagaimana tingkat

pelayanan yang profesional kepada konsumen.

Menurut Khan et al dalam chaterine & Ratnawati (2012:171)

berpendapat bahwa komitmen dari seorang karyawan terhadap organisasinya

dapat menjadi instrumen penting untuk meningkatkan kinerja dari karyawan

tersebut. Dengan hal tersebut , karyawan yang mempunyai komitmen

organisasi yang kuat, ia tidak berminat untuk keluar dari perusahaan dan akan

meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Hanya saja, kenyataan yang terjadi di sebuah perusahan bahwa tidak

semua karyawan mempunyai komitmen yang kuat. Hasil wawancara yang

dilakukan, menurunnya komitmen pada perusahaan PT. Rina Mitra Raharja

dapat di paparkan dengan adanya catatan dari kepala administrasi bahwa

beberapa karyawan ada mulai suka terlambat masuk kerja, membolos,

meninggalkan jam kerja, bahkan ada beberapa karyawan yang mengundurkan

diri dari beberapa tahun terakhir dan ada beberapa dari karyawan juga yang

tidak mau menerima resiko dari pekerjaanya sehingga akhirnya mereka tidak

terlalu loyalitas dan berkomitmen kepada perusahaan. Dari hasil wawancara

dari beberapa karyawan, menyatakan bahwa mereka bertahan diperusahaan

meski sebenarnya mereka tidak menyukai pekerjaanya, tetapi mereka tidak

mau keluar karena takut tidak mendapatkan pekerjaan. Keberadaan karyawan

6

di perusahaan bukan karena komitmen organisasi melainkan lebih bermaksud

karena memenuhi kebutuhan.

Karyawan yang memiliki komitmen kuat maka karyawan merasa

terikat secara emosional dengan organisasi dan berkeinginan untuk

kesuksesan organisasi secara bersana-sama. Dalam dunia pekerjaan,

komitmen seseorang terhadap pekerjaanya maupun perusahaan tempat

karyawan tersebut bekerja, seringkali menjadi isu yang penting. Bahkan

beberapa perusahaan berani memasukan unsur komitmen sebagai salah satu

syarat untuk memegang jabatan atau posisi, hal ini menunjukkan pentingnya

komitmen dalam dunia kerja modern. Namun sayangnya, meskipun sudah

sangat umum tidak sedikit karyawan masih belum memahami arti komitmen

secara sungguh-sungguh.

Kepuasaan kerja dan komitmen organisasi cenderung mempengaruhi

satu sama lain. Seseorang yang puas dengan pekerjaannya akan lebih

berkomitmen pada perusahaan dan seorang yang berkomitmen terhadap

perusahaan biasanya mendapatkan kepuasaan yang besar. Seseorang yang

tidak puas akan pekerjaannya akan terlihat menarik diri dari perusahaan

melalui penurunan pencapaian kinerjanya atau keluar masuk (turn over).

Kepuasan kerja mempengaruhi komitmen terhadap organisasi yang pada

akhirnya mempengaruhi tingkat pencapaian kinerja.

7

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini di ambil judul

“PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT RINA MITRA

RAHARJA ”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya,

maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

1. Apakah kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja karyawan di PT Rina Mitra Raharja ?

2. Apakah kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh secara

parsial terhadap kinerja karyawan di PT Rina Mitra Raharja ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi

secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT Rina Mitra Raharja.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi

secara parsial terhadap kinerja karyawan di PT Rina Mitra Raharja.

8

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain:

1. Bagi Perusahaan

Peneliti mengharapkan agar dapat memberikan sumbangan berupa

kontribusi pemikiran kepada pihak terkait mengenai penelitian mengenai

pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja

karyawan PT. Rina Mitra Raharja.

2. Bagi Akademisi

Sebagai bahan bacaan uantuk menambah pengetahuan, referensi dan

menyajikan informasi mengenai pengaruh kepuasan kerja dan komitmen

organisasi terhadap kinerja karyawan.

3. Bagi Penulis

Sebagai bahan pembekalan dan pengetahuan referensi dan menyajikan

informasi mengenai pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi

terhadap kinerja karyawan.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Adapun unsur-unsur manajemen yang terdiri dari 6M yaitu man, money,

mothode, machines, materials, dan market. Menurut Hasibuan (2014:1),

manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien.

Sedangkan, menurut Lawrence A. Appley dan Oey Liang Lee dalam

Nurjaman, (2014:16) mengatakan bahwa manajemen adalah strategi

pemanfaatan tenaga dan pemikiran orang lain untuk melaksanakan suatu

aktivitas yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah di tentukan

seblumnya. Selanjutmya menurut Ricky W Griffin dalam Fahmi (2012:2 )

mengatakan bahwa manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas (

termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasiam,

kepemimpinana, dan pengendalian) yang diarahkan sumber-sumber daya

organisasi (manusia, financial, fisik dan informasi) untuk mencapai tujuan

organisasi dengan cara yang efektif dan efesien.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa manajemen

adalah suatu ilmu untuk mengelola pemanfaatan sumber daya manusia dan

10

sumber-sumber lainnya dalam aktivitas untuk pencapaian tujuan organisasi

dengan cara yang efektif dan efesien.

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam usaha

organisasi mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang

organisasi dengan karya, bakat, kreativitas dan dorongan. Betapapun

sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi, tanpa aspek manusia sulit

kiranya tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai.

Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2013:2)

mendefinisikan manajemen sumber daya manusia merupakan suatu

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan

pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,

pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka

mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya menurut Hasibuan (2014:10),

manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa manajemen

sumber daya manusia adalah suatu ilmu untuk mengelola sumber daya

manusia yang terdapat di perusahaan dalam rangka mencapai tujuan baik

secara individu maupun perusahaan.

11

3. Pengertian perilaku Organisasi

Menurut Robbins dan Judge dalam Wibowo (2014:2) menjelaskan

Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi

dampak perilaku dari individu, kelompok dan struktur dalam organisasi,

dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas

organisasi. Sedangkan menurut Kelly yang dikutip oleh Thoha dalam

(2014:9) yaitu Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem

studi dari sifat organisasi seperti misalnya bagaimana organisasi dimulai,

tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggora-

anggota sebagai individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-

organisasi lainnya, dan instansi-instansi yang lebih besar.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa perilaku

organisasi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat

individu dan tingkat kelompok dalam suatu organiasasi serta dampaknya

terhadap kinerjanya.

4. Kepuasan Kerja

a. Pengertian Kepuasan Kerja

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

individu. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini

disebabkan oleh adanya perbedaan pada dirinya dan masing-masing

individu lainnya. Seorang karyawan akan merasa nyaman pada

12

perusahaan apabila memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa

yang diinginkan.

Menurut Edy Sutrisno (2014:75) menutip pendapat Handoko

(1992), mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan emosional

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan

memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan

perasaan seeorang terhadap pekerjaannya. Sedangkan menurut

Siagian (2013:295) kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang

seseorang baik yang positif maupun negatif tentang pekerjaannya.

Selanjutnya menurut Greenberg & Baron (2003:148) dalam Wibowo

(2012:501) mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai sikap positif atau

negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa kepuasan

kerja adalah suatu perasaan ataupun respon seseorang pada sikap

positif atau negatif terhadap suatu pekerjaan, dimana seseorang

tersebut menerima hasil dari apa yang dikerjakannya sesuai dengan

apa yang diharapkan dan diinginkan.

b. Teori Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja mengungkapkan apa yang membuat sebagian

orang lebih puas terhadap pekerjaannya. Teori ini juga mencari

landasan tentang proses perasaan keadilan seseorang terhadap

kepuasan kerja. Menurut Veithzal Rivai (2013:856), dalam teori

keadilan (Equety Theory). Teori ini mengemukakan bahwa orang

13

akan merasa puas atau tidak puas, tergantung pada ada atau tidak

adanya keadilan (equity) dalam suatu sistem, khususnya sistem kerja.

Menurut teori ini komponen utama dalam teori keadilan adalah input,

hasil, keadilan, dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi

pegawai yang dianggap mendukung pekerjaanya seperti, pendidikan,

pengalaman, kecakapan, jumlah tugas dan peralatan atau

perlengkapan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaanya.

Hasilnya adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang

karyawan yang diperolehnya dari pekerjaanya, seperti : upah atau

gaji, keuntungan sampingan, simbol, status penghargaan, dan

kesempatan untuk berhasil atau aktualisasi diri. Sedangkan orang

selalu membandingkan dapat berupa seseorang di perusahaan yang

sama, atau ditempat lain atau bisa dengan dirinya dimasa lalu.

Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan input

hasil orang lain. Apabila perbandingan ini dianggap cukup adil, maka

karyawan akan merasa puas. Apabila perbandingan itu tidak

seimbang tetapi menguntungkan bisa menimbulkan kepuasan, tetapi

bisa pula tidak. Tetapi apabila perbandingan itu tidak seimbang akan

timbul ketidakpuasan.

c. Faktor-faktor Kepuasan Kerja

Menurut Kreitner dan Kinicki (2001:225) dalam Wibowo

(2012:504) terdapat lima faktor yang memengaruhi timbulnya

kepuasan kerja, yaitu

14

1) Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan)

Kepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan

memberikan kesempatan pada individu untuk memenuhi

kebutuhan.

2) Discrepancies (perbedaan)

Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil

memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan

antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari

pekerjaan. Apabila harapan lebih besar daripada yang diterima,

orang akan tidak puas. Sabaliknya diperkirakan individu akan puas

apabila mereka menerima manfaat di atas harapan

3) Value attainment (pencapaian nilai)

Gagasan Value attainment bahwa kepuasan merupakan hasil dari

persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual

yang penting.

4) Eguity (keadilan)

Fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja.

Kepuasan merupakan hasil dari persepsi orang bahwa

perbandingan antara hasil kerja dan inputnya relatif lebih

menguntungkan dibandingkan dengan perbandingan antara

keluaran dan masukan pekerjaan lainnya.

15

5) Dispositional/generic components (komponen genetik)

Beberapa rekan kerja atau teman tampak puas terhadap variasi

lingkungan kerja, sedangkan lainnya kelihatan tidak puas. Model

ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian

merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Model

menyiratkan perbedaan individu hanya mempunyai arti penting

untuk menjelaskan kepuasan kerja seperti hanya karakteristik

lingkungan pekerjaan.

d. Dampak Ketidakpuasan Kerja

Menurut Robbins dan Judge (2013:78), ada konsekuensi ketika

karyawan menyukai pekerjaan mereka, dan ada konsekuensi ketika

karyawan tidak menyukai pekerjaan mereka. Di bawah ini

menunjukkan empat respon kerangka , yang berbeda dari satu sama

lain bersama dengan dua dimensi: konstruktif/destruktif dan

aktif/pasif. Respon – respon tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1) Keluar (exit): perilaku yang ditunjukkan untuk meninggalkan

organisasi termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri.

2) Aspirasi (voice): secara aktif dan kontsruktif berusaha memperbaiki

kondisi, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah

dengan atasan, dan beberapa bentuk aktivitas serikat kerja.

3) Kesetiaan (loyalty): secara pasif tetapi optimis menunggu

membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika

16

berhadapan dengan kecaman eksternal dan mempercayai organisasi

dan manajernya untuk “melakukan hal yang benar”.

4) Pengabaian (neglect): secara pasif membiarkan kondisi menjadi

lebih buruk, termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang

terus-menerus kurangnya usaha, dan meningkatnya angka

kesalahan.

Jadi ketika karyawan tersebut merasa puas dengan perkerjaannya

sekarang maka karyawan tersebut akan memberikan suatu timbal balik

yang lebih baik, biasanya berupa peningkatan kinerja atau komitmen

terhadap organisasi atau perusahaan dimana dia bekerja. Sedangkan

ketika karyawan tidak merasa puas maka karyawan cenderung

berlakukan sebaliknya dari ketika merasa puas dengan pekerjaannya

tersebut.

e. Dimensi Kepuasan Kerja

Ada lima dimensi yang diformulasikan selama bertahun-tahun

yang lalu dan digunakan untuk mengukur kepuasan kerja. Menurut

Robbins dan Judge (2013:79), kepuasan kerja memiliki lima dimensi

yaitu:

1) Pekerjaan itu sendiri (work it self), yaitu merupakan sumber utama

kepuasan dimana pekerjaan tersebut memberikan tugas yang

menarik, kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk menerima

tanggung jawab dan kemajuan untuk karyawan.

17

Pada dimensi ini indikator berupa pekerjaan diberikan tugas yang

menarik, kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk

menerima tanggung jawab.

2) Gaji/ Upah (pay), yaitu merupakan faktor multidimensi dalam

kepuasan kerja. Sejumlah upah/ uang yang diterima karyawan

menjadi penilaian untuk kepuasan, dimana hal ini bisa dipandang

sebagai hal yang dianggap pantas dan layak.

Pada dimensi ini indikator berupa jumlah yang diberikan

perusahaan sesuai dengan beban pekerjaan dan rasa keadilan yang

diberikan perusahaan sesuai dengan beban pekerjaan.

3) Kesempatan promosi (promotion), yaitu kesempatan untuk

berkembang secara intelektual dan memperluas keahlian menjadi

dasar perhatian penting untuk maju dalam organisasi sehingga

menciptakan kepuasan.

Pada dimensi ini indikator berupa memiliki peluang untuk

mendapatkan promosi, adanya rasa keadilan untuk mendapatkan

promosi, dan memiliki peluang untuk memperluas keahlian.

4) Pengawan (supervision), yaitu merupakan kemampuan penyelia

untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku.

Pada dimensi ini indikator berupa atasan mampu memberikan

keadilan dalam penugasan menajerial, atasan mampu memberikan

penugasan menajerial berdasarkan kompetensi dan atasan mampu

18

memberikan keadilan dalam mengambil keputusan terkait

pekerjaan.

5) Rekan kerja (workers), yaitu rekan kerja yang kooperatif

merupakan sumber kepuasan kerja yang paling sederhana.

Kelompok kerja, terutama tim yang kompak bertindak sebagai

sumber dukungan, kenyamanan, nasihat, dan bantuan pada anggota

individu. Pada dimensi ini indikator berupa rekan kerja yang

kompeten dan menyenangkan.

5. Komitmen Organisasi

a. Pengertian Komitmen organisasi

Menurut Luthans (2012:249) menyatakan bahwa komitmen

organisasional adalah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan

pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi

mengekpresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan

serta kemajuan yang berkelanjutan. Sedangkan menurut Robbins &

Coulter (2012:377) mengatakan komitmen organisasi adalah tingkat di

mana karyawan diidentifikasikan dengan sebuah organisasi tertentu,

melihat tujuannya dan berharap untuk memelihara keanggotaan dalam

organisasi. Sementara keterlibatan kerja adalah pengidentifikasian

dengan pekerjaan karyawan, komitmen organisasi adalah

pengidentifikasian organisasi yang mempekerjakan karyawan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa komitmen

organisasi memiliki pengertian sebagai suatu tingkat loyalitas yang

19

dimiliki karyawan dalam mencapai kesuksesan dan kesejahteraan

perusahaan. Jadi komitmen organisasi ini menggambarkan hubungan

diantara individu dengan organisasi, jika individu yang memiliki

komitmen organisasi yang tinggi, maka ia akan mempunyai

kepercayaan dan loyalitas pada organisasi dimana ia bekerja.

b. Dimensi Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi dikemukakan oleh Allen dan Meyer (1990) dalam

Mangifera&Isa (2017) dengan tiga komponen organisasi yaitu:

1) Komitmen Afektif (affective commitment),

Komitmen afektif mengarah pada the employee's emotional

attachment to, identification with, and involvement in the

organization. Ini berarti, komitmen afektif berkaitan dengan

keterikatan emosional karyawan, identifikasi karyawan, dan

keterlibatan karyawan pada organisasi. Dengan demikian, karyawan

yang memiliki komitmen afektif yang kuat akan terus bekerja dalam

organisasi karena mereka memang ingin (want to) melakukan hal

tersebut. Pada dimensi ini indikator berupa keterikatan yang kuat

dengan perusahaan, terlibat langsung dalam setiap kegiatan

perusahaan dan tetap berada dalam perusahaan karena keinginannya

sendiri.

2) Komitmen Kontinuans (continuance commitment),

Komitmen kontinuans berkaitan dengan an awareness of the costs

associated with leaving the organization. Hal ini menunjukkan

20

adanya pertimbangan untung rugi dalam diri karyawan berkaitan

dengan keinginan untuk tetap bekerja atau justru meninggalkan

organisasi. Karyawan yang terutama bekerja berdasarkan komitmen

kontinuans ini bertahan dalam organisasi karena mereka butuh (need

to) melakukan hal tersebut karena tidak adanya pilihan lain. Pada

dimensi ini indikator berupa mempertimbangkan untung rugi untuk

dapat bekerja di perusahaan dan bertahan karena tidak adanya

pilihan.

3) Komitmen Normatif (normative commitment).

Komitmen normatif merefleksikan a feeling of obligation to continue

employment. Dengan kata lain, komitmen normatif berkaitan dengan

perasaan wajib untuk tetap bekerja dalam organisasi. Ini berarti,

karyawan yang memiliki komitmen normatif yang tinggi merasa

bahwa mereka wajib (ought to) bertahan dalam organisasi. Pada

dimensi ini indikator berupa diharuskannya untuk tetap berada dalam

perusahaan dan merasa perlu untuk bertahan didalam perusahaan.

Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan karena individu

memiliki ikatan emosional terhadap perusahaan yang meliputi

dukungan moral dan menerima nilai yang ada di dalam perusahaan

serta tekad dari dalam diri untuk mengabdi pada perusahaan.

21

6. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Wilson Bangun (2012:231), kinerja (performance) adalah

hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-

persyaratan pekerjaan (job requirement).” Sedangkan Kinerja menurut

Veihzal Rivai, Ella jauvani Sagala (2013:548) merupakan suatu fungsi

dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau

pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat

kemampuan tertentu. Selanjutnya menurut A.A. Anwar Prabu

Mangkunegara (2013:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa kinerja

adalah kinerja seseorang dapat dinilai berdasarkan pencapaian hasil

kerja seseorang karyawan baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai

dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2013:67) faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja adalah sebagai berikut :

22

1) Faktor kemampuan

Secara psikologis, kemampuan karyawan terdiri dari potensi

Intelegent Quotient (IQ), serta kemampuan pengetahuan dan

keterampilan. Artinya, karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata

(IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk pekerjaan dan

terampil dalam mengerjakan tugas, maka akan lebih mudah dalam

mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

2) Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi

situasi kerja. Artinya, karyawan harus memiliki sikap mental yang

siap, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja

yang akan dicapai, mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi

kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri

karyawan yang terarah untuk berusaha mencapai prestasi kerja dan

dalam mencapai tujuan perusahaan. Motivasi berprestasi adalah

suatu dorongan dalam diri karyawan untuk melakukan suatu

kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai

kinerja.

23

c. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Wilson Bangun (2012:232), tujuan dan manfaat penilaian

kinerja diantaranya adalah :

1) Evaluasi antar individu dalam organisasi

Penilaian kinerja dapat bertujuan untuk menilai kinerja setiap

individu dalam organisasi tujuan ini dapat memberi manfaat dalam

menentukan jumlah dan jenis kompensasi yang merupakan hak bagi

setiap individu dalam organisasi.

2) Pengembangan diri setiap individu dalam organisasi

Penilaian kinerja dalam organisasi ini bermanfaat untuk

pengembangan karyawan. Setiap individu dalam organisasi dinilai

kinerjanya, bagi karyawan yang memiliki kinerja rendah perlu

dilakukan pengembangan baik melalui pendidikan maupun

pelatihan.

3) Pemeliharaan system

Berbagai sistem yang ada dalam organisasi, setiap subsistem yang

ada saling berkaitan antara satu subsistem lainya. Salah satu

subsistem yang tidak berfungsi dengan baik akan menggangu

jalannnya subsistem yang lain. Oleh karena itu, sistem dalam

organisasi perlu dipelihara dengan baik.

4) Dokumentasi penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar

tindak lanjut dalam posisi pekerjaan karyawan di masa yang akan

datang. Manfaat penilaian kinerja disini berkaitan dengan keputusan-

24

keputusan manajemen sumber daya manusia, pemenuhan secara

legal manajemen sumber daya manusia, dan sebagai kriteria untuk

pengujian validitas.

d. Dimensi Kinerja

Menurut Wilson Bangun (2012:233) menyatakan bahwa untuk

memudahkan penilaian kinerja karyawan, standar pekerjaan harus dapat

diukur dan dipahami secara jelas. Suatu pekerjaan dapat diukur melalui

5 dimensi, yaitu :

1) Kuantitas pekerjaan. Hal ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang

dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi

standar pekerjaan. Pada dimensi ini indikator berupa melakukan

pekerjaan sesuai dengan target output yang harus dihasilkan.

2) Kualitas pekerjaan. Setiap karyawan dalam perusahaan harus

memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan

sesuai kualitas yang dituntut suatu pekerjaan tertentu. Pada dimensi

ini indikator berupa melakukan pekerjaan sesuai dengan standar

yang ditetapkan perusahaan.

3) Ketepatan waktu. Setiap pekerjaan memiliki karakeristik yang

berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat

waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Pada

dimensi ini indikator berupa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

deadline yang telah ditentukan, memanfaatkan waktu pengerjaan

25

secara optimal untuk menghasilkan output yang diharapkan oleh

perusahan.

4) Kehadiran. Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran

karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan.

Pada dimensi ini indikator berupa datang tepat waktu, melakukan

pekerjaan sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan.

5) Kemampuan kerja sama. Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan

oleh satu karyawan saja, untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin

harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih. Kinerja

karyawan dapat dinilai dari kemampuannya bekerja sama dengan

rekan sekerja lainnya. Pada dimensi ini indikator berupa membantu

atasan dengan memberikan saran untuk peningkatan produktivitas

perusahaan, bekerja sama dengan rekan kerja secara baik.

7. Hubungan Antara Variabel

a. Hubungan antara kepuasan Kerja terhadap Kineja

Kepuasan kerja bagi karyawan cenderung meningkatkan

produktivitas, rasa bangga, dan komitmen tinggi pasa pekerjaannya.

Robbins & Judge (2013:113) yang mengungkapkan bahwa terdapat

korelasi antara kepuasan kerja dan kinerja cukup kuat. Robbins &

Judge (2013:99) menyatakan bahwa seseorang dengan tingkat

kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif

tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas

memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaannya.

26

Ketika data produktivitas dan kepuasan secara keseluruhan

dikumpulkan untuk organisasi, maka ditemukan bahwa organisasi

yang mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif

bila dibandingkan organisasi yang mempunyai karyawan yang

kurang puas. Hal ini sesuai dengan pernyataan tersebut bahwa

karyawan yang puas dengan pekerjaannya cenderung berkinerja

lebih baik. Sehingga pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan dapat diterima. Hal tersebut di dukung oleh peneitian

Titik Rosita dan Tri Yuniati (2016) bahwa kepuasan kerja

berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan secara positif dan

signifikan.

b. Hubungan komitmen organisasi terhadap kinerja

Komitmen organisasi merupakan suatu rasa keterikatan kuat antara

karyawan dengan perusahaan untuk tetap mempertahankan

keberadaannya dalam perusahaan tersebut. Adanya hubungan antara

komitmen organisasi dengan keberhasilan suatu perusahaan telah

diperkuat oleh pendapat dari Stephen P. Robbins dan Timothy A.

Judge (2013:543) dalam bukunya mengungkapkan bahwa terdapat

hubungan yang kuat antara komitmen organisasi dan kinerja

karyawan. Karyawan yang berkomitmen tinggi akan memiliki

kinerja yang tinggi dan loyalitas untuk perusahaan. sebaliknya,

karyawan yang cenderung memiliki komitmen rendah, kinerjanya

pun rendah dan loyalitas yang kurang terhadap perusahaan. Hal

27

tersebut di dukung oleh penelitian dari Sukmawati & Gani (2014)

bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan.

c. Hubungan kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap

kinerja

Kepuasan kerja dan sikap karyawan merupakan suatu hal yang

penting dalam menentukan perilaku dan respon terhadap pekerjaan

dan melalui perilaku tersebut organisasi yang efektif dan efesien

dapat tercapai. Hal yang dapat mendukung kinerja karyawan tersebut

adalah kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dengan kepuasan

kerja yang terpenuhi dan disertai dengan komitmen organisasi yang

tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan.

Hal ini diwujudkan oleh kesediaan bawahan untuk menyelesaikan

tugas yang dibebankan kepadanya dengan secepat mungkin dan

menyelesaikan tugas dengan kualitas dan kuantitas melebihi standar

yang ditetapkan. Karyawan yang mempunyai komitmen terhadap

perusahaan yakni menunjukkan peningkatan efektivitas perusahaan

melalui tingginya pencapaian kinerja, kualitas pekerjaan. Novita,

dkk (2016) melakukan penelitian tentang Pengaruh Kepuasan Kerja

dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai (Studi

pada PT. Telekomunikasi Berdasarkan hasil Uji Simultan (Uji F)

variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh

signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

28

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

No Peneliti /Tahun &

Judul

Metodologi penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1 Luh Putu Mila

Pristayati dan I

Gusti Ayu Dewi

Adnyani (2017)

Pengaruh

Kepuasan Kerja

dan Komitmen

Organisasi

terhadap Turnover

Intention

Karyawan pada

Puri Santrian

Sanur

1. Peneliti saat ini

dan peneliti

terdahulu sama-

sama

menggunakan

kepuasan kerja

dan Komitmen

organisasi

sebagai variabel

bebas

2. Peneliti saat ini

dan terdahulu

sama-sama

menggunakan

analisis regresi

linier berganda.

1. Peneliti saat

ini

menggunak

an Turnover

Intention

Karyawan

sebagai

variable

terikat

2. Jumlah

sampel yang

digunakkan

yaitu 93

orang

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

kepuasan kerja

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

turnover intention

pada karyawan Puri

Santrian Sanur.

Komitmen

organisasional

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

turnover intention

pada karyawan Puri

Santrian Sanur.

2 Novita,Bambang

Swasto Sunuharjo

dan Ika Ruhana

(2016)

Pengaruh

Kepuasan Kerja

dan Komitmen

Organisasi

terhadap Kinerja

Karyawan

(Studi pada PT.

Telekomunikasi

Indonesia, Tbk

Witel Jatim

Selatan, Malang)

1. Peneliti saat ini

dan peneliti

terdahulu sama-

sama

menggunakan

kepuasan kerja

dan Komitmen

organisasi

sebagai variabel

bebas dan

kinerja sebagai

variabel terikat

2. Peneliti saat ini

dan terdahulu

sama-sama

menggunakan

analisis regresi

linier berganda.

Jumlah

sampel yang

digunakkan

yaitu 59 orang

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

kepuasan kerja dan

komitmen

organisasional

berpengaruh secara

simultan terhadap

kinerja karyawan.

Kepuasan kerja

berpengaruh secara

parsial terhadap

kinerja karyawan.

namun, komitmen

organisasional tidak

berpengaruh secara

parsial terhadap

kinerja karyawan.

3 Titik Rosita dan

Tri Yuniati (2016)

Pengaruh

Kepuasan kerja

terhadap Kinerja

Karyawan dengan

Komitmen

Peneliti saat ini

sama-sama

menggunakan

kepuasan kerja

sebagai variabel

bebas dan kinerja

sebagai variabel

1. Penelitian

terdahulu

menggunak

an analisis

regresi

linier dan

analisis

Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa

kepuasan kerja

berpengaruh langsung

terhadap kinerja

karyawan secara

positif dan signifikan.

29

Organisasional

sebagai variabel

Intervening

terikat jalur (Path

Analisys) .

sedangkan

peneliti

saat ii

menggunak

an analisis

regresi

linier

berganda.

2. Jumlah

sampel

yang

digunakkan

yaitu 93

orang

Kepuasan kerja

berpengaruh langsung

terhadap komitmen

organisasi secara

positif dan signifikan

serta komitmen

organisasi

berpengaruh positif

dan signifikan secara

tidak langsung antara

kepuasan kerja

terhadap kinerja

karyawan. Artinya

komitmen tinggi yang

sesuai dengan

kepuasan kerja akan

membawa kinerja

organisasi yang tinggi

pada PT Pharos

Indonesia Surabaya.

4 Sukmawati (2014)

Pengaruh

Kecerdasan

Emosional,

Kepuasan Kerja,

dan Komitmen

Organisasi

terhadap Kinerja

Karyawan pada

Koperasi

Karyawan PT.

Telkom Siporennu

Makassar

1. Peneliti saat ini

dan peneliti

terdahulu sama-

sama

menggunakan

kepuasan kerja

dan Komitmen

organisasi

sebagai variabel

bebas dan

kinerja sebagai

variabel terikat

2. Peneliti saat ini

dan terdahulu

sama-sama

menggunakan

analisis regresi

linier berganda

1. Peneliti

terdahulu

menggunaka

n kecerdasan

emosional

sebagai

variabel

bebas

2. Jumlah

sampel yang

digunakan

yaitu 35

orang

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

ketiga variabel

independen pada

penelitian ini secara

positif dan signifikan

baik simultan maupun

persial mempengaruhi

kinerja karyawan.

5 Agung Gita

Subakti (2013)

Pengaruh

Motivasi,

Kepuasan, Dan

Sikap Kerja

Terhadap Kinerja

Karyawan Di Café

X Bogor

1. Peneliti

saat ini dan

peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

kepuasan kerja

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

1. Peneliti

terdahulu

menggunakan

motivasi dan

sikap kerja

sebagai

variabel bebas

3. Jumlah

sampel yang

digunakan

Hasil analisis

menunjukkan bahwa

sikap kerja dan

motivasi kerja

berpengaruh positif.

Sedangkan kepuasan

kerja tidak

berpengaruh penting

terhadap kinerja

30

sebagai

variabel terika.

2. Peneliti saat ini

dan terdahulu

sama-sama

menggunakan

analisis

regresi linier

berganda

yaitu 25

orang

karyawan.

6 Ratna Ekawati &

Desi Nuraeni

(2014) Pengaruh

Komitmen

Organisasi

Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi

pada PT. ATRI

DISTRIBUSINDO

Bandung)

4. Peneliti saat

ini dan peneliti

terdahulu

sama-sama

menggunakan

komitmen

organisasi

sebagai

variabel bebas

dan kinerja

sebagai

variabel terika.

5. Peneliti saat

ini dan

terdahulu

sama-sama

menggunakan

analisis

regresi linier

berganda

Jumlah sampel

yang

digunakan

yaitu 55 orang

Hasil penelitian

menunjukan terdapat

pengaruh signifikan

secara simultan antara

dimensi-dimensi

komitmen organisasi

dengan kinerja

karyawan. Namun

secara pasrial,

affective commitment

berpengaruh tidak

signifikan terhadap

kinerja.

7 Nur Laily Julianti

(2018) Pengaruh

Kepuasan Kerja

dan Komitmen

Organisasi

Terhadap Kinerja

Karyawan pada

PT. Rina Mitra

Raharja

1. Penelitian

saat ini dan

terdahulu

sama-sama

menggunakan

kepuasan

kerja dan

komitmen

organisasi

sebagai

variabel

bebas dan

kinerja

sebagai

variabel

terikat.

2. Penelitian

saat ini dan

terdahulu

Jumlah sampel

yang

digunakan

yaitu 45 orang

Hasil penelitian

menunjukkan terdapat

pengaruh signifikan

secara simultan antara

kepuasan kerja dan

komitmen organisasi

terhadap kinerja.

Secara parsial,

komitmen karyawan

pengaruh signifikan

terhadap kinerja

karyawan, tetapi

kepuasan kerja tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja karyawan.

31

sama-sama

menggunakan

analisis

regresi linier

berganda

C. Kerangka Pemikiran

Menurut Uma Sekaran (1992) dalam sugiyono (2015:117) kerangka

pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting. Berdasarkan telaah pustaka yang diajukan dalam

penelitian ini, maka dikembangkan model sebagai kerangka pemikiran dari

penelitian ini sebagai gambar dibawah ini:

Kepuasan Kerja (X1)

1. Pekerjaan itu sendiri

2. Penggajian

3. Kesempatan promosi

4. Supervisi

5. Rekan kerja

Sumber: Robbins dan Judge (2013)

Komitmen organisasi (X2)

1. Komitmen Afektif

2. Komitmen Kontinuans

3. Komitmen normatif

Sumber : Allen dan Meyer

(1990) dalam Mangifera&Isa

(2017)

Kinerja Karyawan (Y)

1. Kuantitas pekerjaan.

2. Kualitas pekerjaan.

3. Ketepatan waktu

4. Kehadiran.

5. Kemampuan kerja

sama Sumber :

Wilson Bangun

(2012)

H1

H2

H3

32

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara untuk menguji apakah data yang

ada sudah cukup kuat untuk menggambarkan populasinya (Santoso,

2015:251). Berdasarkan uraian dalam telaah pustaka yang telah dijelaskan

sebelumnya di atas dan hasil penelitian terdahulu serta kerangka pemikiran

teoritis maka muncul tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Rina

Mitra Raharja

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan pada PT Rina Mitra Raharja

Ha1 : Terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja terhadap

kinerja karyawan pada PT Rina Mitra Raharja

b. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Rina

Mitra Raharja

Ho2 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara komitmen organisasi

terhadap kinerja karyawan pada PT Rina Mitra Raharja

Ha2 : Terdapat pengaruh signifikan antara komitmen organisasi

terhadap kinerja karyawan pada PT Rina Mitra Raharja

c. Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja

karyawan pada PT Rina Mitra Raharja

Ho3 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan

komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Rina

Mitra Raharja

33

Ha3 : Terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan

komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Rina

Mitra Raharja

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi dan Fokus

a. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di PT Rina Mitra Raharja di Ruko Prima

Indah, Jl. Cirendeu, Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Banten

15419

b. Fokus

Penelitian yang dilakukan berfokus pada pengaruh kepuasan kerja dan

komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT Rina Mitra

Raharja.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan dari sasaran penelitian. Menurut

Sugiyono (2014:115) populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek/subjek

dengan karakteristik tertentu yang ditentukan untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan pada

PT Rina Mitra Raharja.

Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik sampling jenuh (Metode Sensus) yang merupakan

teknik menentukan sampel dimana semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel (Sugiyono, 2014). Adapun responden dalam penelitian ini

35

adalah 45 orang, yaitu seluruh karyawan PT Rina Mitra Raharja.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan untuk melengkapi proses

penelitian ini, penulis melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber dari:

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2014:137). Dalam hal ini, data

diperoleh dengan cara:

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti dan juga mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,2014).

Pada penelitian ini, penulis mewawancarai pegawai dan kepala

administrasi PT Rina Mitra Raharja yaitu Ibu Euis Liani.

b. Angket (Questionnaire)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan caramember seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2014:142).

Kuesioner/angket yang berisi sejumlah pertanyaan yang kemudian

dijawab oleh responden penelitian. Peneliti menyebarkan kuesioner

untuk kepentingan penelitian ini kepada karyawan PT. Rina mItra

Raharja.

36

Metode angket digunakan untuk memperoleh data tentang

kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan

pada PT. Rina mItra Raharja. Dalam penelitian ini angket disusun

dengan menggunakan skala likert, Variabel-variabel tersebut diukur

oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi

persyaratan-persyaratan tipe skala likert. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2014). Untuk setiap pilihan

jawaban diberi skor, skor tersebut seperti pada tabel 3.1 :

Tabel 3.1

Penentuan Jawaban Kuesioner

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-Ragu ( R ) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono, 2014

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen

(Sugiyono, 2014, 137). Dalam hal ini pengumpulan data sekunder berasal

dari buku-buku, jurnal, situs internet dan data-data yang relevan.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode penelitian yang peneliti pilih adalah dengan

cara analisis kuantitatif, yaitu analisis data yang berbentuk angka. Analisis

37

data dilakukan dengan analisis menggunakan bantuan program komputer

SPSS For Windows 22. Metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode regresi linear berganda.

Data yang dianalisis pada penelitian ini berdasarkan hasil pengolahan

kuesioner yang terdiri dari jenis kelamin, usia, status, pendidikan terakhir,,

masa kerja dan penghasilan.

1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014:147) yang dimaksud dengan statistik

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

umum atau generalisasi.

Data yang dianalisis pada penelitian ini berdasarkan hasil

pengolahan kuesioner yang terdiri dari jenis kelamin, usia, status,

pendidikan terakhir, masa kerja dan penghasilan.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji signifikan dilakukan dengan cara

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom

(df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Untuk menguji

38

masing-masing indikator valid atau tidak, dapat dilihat dari tampilan

output Cronbach Alpha (α) pada kolom Correlated Item-Total

Correlation. Jikar hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari r tabel

(nilai kritis) pada taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan bernilai positif

maka butir dari pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid

(Ghozali, 2016: 52).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel apakah kuesioner tersebut dapat

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2016:47). Pengukuran ini dilakukan dengan cara menggunakan

reliabilitas konsistensi internal yaitu tekhnik Cronbach Alpha

(α).Apabila hasil pengujian Cronbach Alpha(α)> 0,70 maka dapat

dikatakan bahwa konstruk atau variabel iniadalah reliabel (Nunnally,

1994: Ghozali, 2016:48).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel independen dengan variabel dependen keduanya mempunyai

hubungan distribusi normal atau tidak (Ghozali,2016:154). Normal

probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal

39

(hypothetical distribution).Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran dua titik pada sumbu diagonal dari grafik

atau dengan melihat histrogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusan uji normalitas adalah (Ghozali, 2016:156):

1) Jika data menyebar di sekitar diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histrogramnya tidak menunjukan

pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Data dikatakan terdistribusi normal secara statistik dengan

menggunakan uji kolmogorov-smirnov.Asumsi normalitas dapat

diketahui dengan melihat nilai signifikansi pada table kolmogorov-

smirnov. Jika menunjukan nilai sig > α (taraf signifikansi = 0,05 −

derajat kepercayaan yang digunakan), maka dapat disimpulkan bahwa

data sampel berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas menunjukkan suatu keadaan dimana satu atau

lebih variable dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel

independen lainnya.Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

40

korelasi diantara variabel independen.Jika terdapat korelasi yang

tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara

variabel bebas (independen variabel) tehadap variabel terikatnya

(dependenvariabel) menjadi terganggu.Selain itu deteksi terhadap

multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam

proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji t-parsial

masing-masing variabel independen terhadap variabel depeneden.

Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalahdengan melihat

besaran tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor

(VIF).Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

dipilih yang tidakdijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai

tolerance yang rendah sama denan nilai VIF tinggi, karena VIF =

1/Tolerance. Semakin tinggi nilai VIF, maka semakin besar peluang

terjadinya multikolinearitas antar variabel, dengan ketentuan (Ghozali,

2016: 103):

1) Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor)> 10, maka ada kasus

multikolinearitas.

2) Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor)< 10, maka tidak ada

kasus multikolinearitas.

Jika hasil SPSS VIF menunjukan angka 1, maka dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika lebih dari 10

maka dalam data tersebut terjadi multikolinearitas.

41

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot

antara standardized residual (*SRESID) terhadap standardized

predicted value(*ZPRED). Dalam model regresi tidak terjadi

heterokedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak di atas angka 0

pada sumbu Y. Pada grafik plot jika ada pola tertetu, seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik

meyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).

4. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terdapat

variabel terikat, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini. Tujuan uji hipotesis adalah dugaan

42

sementara untuk menguji apakah data yang ada sudah cukup kuat untuk

menggambarkan populasinya (Santoso, 2015:251). Metode pengujian

hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan: Uji Statistik t (uji

parsial/signifikan parameter individu/goodness of fit), dan Uji Statistik F

(uji simultan/ANOVA).

a. Uji Statistik t (Uji Parsial/ Parameter Individu)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara individu (parsial) berpengaruh terhadap variabel

dependen.Pada dasarnya uji t menunjukan seberapa jauh variabel

penjelas (variabel independen) secara individual dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2016:97).

Dengan demikian secara umum hipotesis dalam penelitian ini

dituliskan sebagai berikut:

1) Ha: adanya pengaruh positif variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y) secara parsial.

2) Ho: tidak adanya pengaruh positif variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y) secara parsial.

Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara

nilai dua rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua

sampel. Adapun ketentuan penerimaan atau penolakan pengujian ini

yaitu apabila angka signifikan kurang dari 0,05 maka hipotesis

alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak (Ghozali, 2012).

Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan menggunakan

43

perbandingan antara t hitung dengan t tabel dengan ketentuan:

1) Berdasarkan dari t hitung dan t tabel, kriterianya adalah:

- Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang

signifikan).

- Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh

yang signifikan).

2) Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah:

- Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat

secara parsial.

- Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap

variable terikat secara parsial.

Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada hasil coefficients

pada uji t dan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, jika t

hitung lebih besar dari t tabel (dihitung dari level of significant yang

ditentukan dan df = n-k, k merupakan jumlah variabel yang diteliti)

berarti signifikan.

b. Uji Statistik F (Uji Simultan/ANOVA)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali,

2016:96 ). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan

44

dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kepuasan kerja dan

komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap variabel terikat

yaitu kinerja karyawan.

Dengan demikian secara umum hipotesis dalam penelitian ini

dituliskan sebagai berikut:

1) Ha: adanya pengaruh signifikan variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y) secara simultan.

2) Ho: tidak adanya pengaruh signifikan variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y) secara simultan.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level

0,05 (α = 5%). Uji F digunakan untuk uji ketepatan model, apakah

nilai prediksi mampu menggambarkan kondisi sesungguhnya:

1) Berdasarkan dari F hitung dan F tabel, kriterianya adalah:

- Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang

signifikan).

- Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh

yang signifikan).

2) Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah:

- Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat secara simultan.

- Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap

45

variable terikat secara simultan.

Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA.

Hasil F-tes menunjukan variabel independen secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen jika P-value lebih kecil dari

level of significant yang ditentukan, atau F hitung lebih besar dari F

tabel.

5. Analisis Regresi Linier Berganda

Selanjutnya untuk menguji hipotesis data yang valid dan reliabel,

pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

regresi linier berganda.Metode analisis regresi linier berganda dipilih

dengan alasan untuk memprediksi hubungan antar variabel dependen

dengan dua variabel independen.Dalam penelitian ini variabel independen

terdiri dari Kepuasan Kerja (X1) dan Komitmen organisasi (X2),

sedangkan variabel dependen adalah Kinerja Karyawan (Y).Sehingga

analisis regresi linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja (X1) dan Komitmen organisasi

(X2), sedangkan variabel dependen adalah Kinerja Karyawan (Y).

Persamaan rumus yang dikembangkan untuk regresi linier berganda adalah

sebagai berikut:

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

Y= a + b1X1 + b2X2 +e

46

b1 = Koefisien regresi untuk variabel X1

b2 = Koefisien regresi untuk variabel X2

X1 = Kepuasan kerja

X2 = Komitmen organisasi

e = Standard error (tingkat kesalahan)

Adapun kesatuan penerimaan dan penolakan hipotesis dengan

kesatuan apabila angka signifikan dibawah 0,05 maka hipoesis nol (Ho) di

tolak. Sebaliknya, apabila angka signifikan di atas 0,05 maka hipoesis nol

(Ho) di terima.

6. Uji Koefisien Determinasi ( )

Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai R2 yang

diperoleh hasilnya semakin besar atau mendekati satu (1) maka

sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen semakin

besar, hal ini berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen. Sebaliknya, jika diperoleh hasil semakin kecil atau mendekati

nol (0), maka sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen

semakin kecil, hal ini berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali,

2016:95).

47

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variable independen yang dimasukkan kedalam model.

Setiap tambahan satu variable independen, maka R2 pasti meningkat tidak

peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunakan nilai Adjusted pada saat mengevaluasi mana model

regresi terbaik. Tidak seperti R2 , nilai Adjusted R

2 dapat naik atau turun

apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam mode (Ghozali,

2016: 95).

E. Variabel penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis operasionalisasi

variabel yang digunakan yaitu variabel independen (X) dan variabel

dependen (Y).Berdasarkan landasan teori dan perumusan hipotesis

yang ada maka yang menjadi variabel independen (X) dan variabel

dependen (Y) dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Independen (X). Variabel ini juga sering disebut dengan

istilah variable bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab adanya perubahan pada variabel dependen.

48

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja

dan komitmen organisasi, dengan skala pengukuran yang

digunakan dalam kuesioner penelitian yaitu skala likert yang

mempunyai nilai 1 s.d 5.

b. Variabel Dependen (Y). Variabel ini juga sering disebut dengan

istilah variable terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat dari adanya variabel independen. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan, dengan

skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner penelitian

yaitu skala likert yang mempunyai nilai 1 s.d.5.

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu dua variabel

independen dan satu variabel dependen. Dengan variabel

independen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja dan

komitmen organisasi sedangkan variabel dependennya adalah

kinerja karyawan yang akan diukur dengan skala likert yang

terdiri dari lima point, yaitu: “sangat setuju” bernilai 5, “setuju”

bernilai 4, “netral” bernilai 3, “tidak setuju” bernilai 2, dan

“sangat tidak setuju” bernilai 1.

49

2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel ialah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2014). Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa

langkah, yaitu: mendefinisikan operasional variabel penelitian,

menentukan dimensi yang diambil beserta sub dimensinya, menentukan

indikator-indikator variabel penelitian, dan menyusun instrumen

(kuesioner penelitian), yang secara ringkas dapat dilihat pada table 3.2

berikut ini:

Tabel 3.2

Definisi operasional variable

Variabel Sub variable Indikator Skala

Kepuasan Kerja

(X1) Menurut

Robbins dan Judge

(2013)

Pekerjaan itu

sendiri

Pekerjaan yang dapat

dinikmati oleh karyawan

Ordinal

Karyawan diberikan

kesempatan untuk belajar

Karyawan diberi

kesempatan untuk

menerima tanggung jawab

Penggajian Jumlah yang diberikan

perusahaan sesuai dengan

beban pekerjaan

Rasa keadilan yang

diberikan perusahaan

sesuai dengan beban

pekerjaan

Kesempatan

promosi

Karyawan memiliki

peluang untuk

mendapatkan promosi

50

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Kesempatan

promosi

Karyawan memiliki rasa

keadilan untuk

mendapatkan promosi

Ordinal

Karyawan memiliki

peluang untuk memperluas

keahlian

Supervisi Atasan mampu

memberikan keadilan

dalam penugasan

menajerial

Atasan mampu

memberikan penugasan

menajerial berdasarkan

kompetensi

atasan mampu memberikan

keadilan dalam mengambil

keputusan terkait pekerjaan

Rekan kerja Memiliki rekan kerja yang

menyenangkan

Memiliki rekan kerja dan

kompeten

Komitmen

organisasi (X2)

menurut Sumber :

Allen dan Meyer

(1990) dalam

Mangifera&Isa

(2017)

Komitmen afektif Karyawan memiliki

keterikatan yang kuat

dengan perusahaan.

Ordinal

karyawan terlibat langsung

dalam setiap kegiatan

perusahaan

keryawan tetap berada

dalam perusahaan karena

keinginannya sendiri

Komitmen

berkelanjutan

Karyawan

mempertimbangkan

untung rugi untuk dapat

bekerja di perusahaan

51

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Karyawan bertahan karena

tidak adanya pilihan

Ordinal

Komitmen

normative

Karyawan diharuskan

untuk tetap berada dalam

perusahaan

Karyawan merasa perlu

untuk bertahan didalam

perusahaan

Kinerja Karyawan

(Y) menurut

Wilson Bangun

(2012)

Kuantitas pekerjaan Karyawan melakukan

pekerjaan sesuai dengan

target output yang harus

dihasilkan

Ordinal

Kualitas pekerjaan Melakukan pekerjaan

sesuai dengan standar dan

karakteristik

Ketepatan waktu Karyawan berupaya untuk

menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan deadline

yang telah ditentukan

Karyawan berupaya untuk

memanfaatkan waktu

bekerja secara optimal

Kehadiran Karyawan datang tepat

waktu

Karyawan melakukan

pekerjaan sesuai dengan

jam kerja yang telah

ditetapkan

Kemampuan kerja

sama

Karyawan membantu

atasan dengan memberikan

saran untuk peningkatan

produktivitas perusahaan

Karyawan bekerja sama

dengan rekan kerja secara

baik

52

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Usaha Mikro Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif milik

orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria

Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

PT. Rina Mitra Raharja termasuk kedalam usaha mikro kecil dan menegah

karena perusahahaan termasuk kedalam ciri-ciri secara umum UMKM adalah

manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya

lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang dipekerjakan

terbatas (www.etrade.id).

1. Sejarah Singkat PT. Rina Mitra Raharja

Awal perjalanan usaha PT Rina Mitra Raharja, dimulai dengan izin

pembukaan dealer baru dari Astra Honda Motor selaku ATPM yang di

wakilkanya ke Main Dealer Jakarta Selatan yang di pegang oleh Wahana

Makmur Sejadi pada tahun 2007. Usaha PT. Rina Mitra Raharja

dipimpin oleh Bapak Ichsan Amirudin sebagai Direktur sekaligus

pemilik usaha.

PT. Rina Mitra Raharja adalah perusahaan swasta yang bergerak di

bidang otomotif sepeda motor bermerek dagang Honda, yang di dirikan

dan memulai aktivitasnya pada Januari 2007 dengan lokasi di Jl.

53

Cirendeu Raya Komplek Ruko Prima Indah No. 09 Tangerang Selatan.

Perusahaan ini didirikan sebagai Dealer Resmi sepeda motor bermerek

Honda. PT. Rina Mitra Raharja sebagai salah satu dealer resmi sepeda

motor Honda menjual berbagai jenis tipe motor yang terdiri dari tipe

motor Sport terdiri dari CB 150 R, Verza 150, Mega Pro Fi, tipe Scooter

otomatis terdiri dari Vario, Beat, Spacy, Scoopy, tipr Bebek terdiri dari

Supra X, Blade dan Revo. Untuk mendukung dalan usaha PT. Rina Mitra

Raharja menjual sepeda motor tidak hanya secara kontan atau cash, tetapi

juga berkerja sama dengan perusahaan pembiayaan diantaranya PT.

Federal Internasional Finance, PT. Adira Dinamika Multifinance, PT.

Summit Oto Finance, PT. Central Sentosa Finance dan Perusahaan

pembiayaan yang lainya.

2. Visi ,Misi, Tata Nilai dan Filosof Pelayanan Perusahaan

a. Visi

Jaringan Penjual dan layanan purna jual sepeda motor Honda terbaik

di Indonesia.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

2) Menciptakan sinergi yang baik antara karyawan dan prusahaan.

3) Membangun perusahaan yang selalu tumbuh dan berkembang.

c. Tata Nilai Perusahaan

1) Kejujuran dan Integritas

2) Operasional yang handal

54

3) Inovasi

4) Kepedulian

5) Kerjasama tim

d. Filosofi Pelayanan

Filosofi kami di PT. Rina Mitra Raharja adalah memberikan solusi

yang handal, lengkap, mudah dan penuh keakraban (HALMA). Kami

ingin pelanggan mempercayakan kebutuhan dan pemeliharaan sepeda

motornya. Kami siap menjadi sahabat yang memberikan pelayanan

sepenuh hati agar pelanggan merasa aman dan nyaman.

3. Struktut dan tugas Perusahaan

Salah satu syarat dalam menunjang sukses suatu perusahaan dalam

pemanfaatan sumber daya yang di miliki adalah dengan jelasnya struktur

organisasi yang baik, penempatan sumber daya manusia yang sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi. Pembagian tugas

dan tanggung jawab ini akan memberikan kemudahan bagi anggota dalam

organisasi untuk mencapai sasaran kerja yang telah di tetapkan prusahaan.

Struktur organisasi PT. Rina Mitra Raharja terdiri dari jabatan

struktural dan fungsional yaitu :

55

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT.Rina Mitra Raharja

Sumber : PT. Rina Mitra Raharja

a. Branch Head : Bertugas untuk memimpin dan bertanggung jawab

atas segala kegiatan dan aktivitas yang berlangsung dalam perusahaan

secara keseluruhan serta mendelegasikan tugas-tugas kepada

marketing supervisor dan administration head sesuai dengan fungsi

dan tugasnya masing-masing.

BRANCH HEAD

MARKETING

MARKETING SUPERVISOR

MARKETING COUNTER

ADMINISTRATION HEAD

STNK & BPKB

ADMINISTRATION

SECURITY

PDI

MECHANIC

DELIVERY

STAFF

OFFICE

BOY

MESSENGER

SALES

ADMINISTRATION

AAADADMINI

CASHIER

56

b. Marketing Supervisor : Bertugas antara lain untuk menganalisa cara-

cara pemasaran yang efektif, menganalisa segmentasi pasar yang ada,

mengatur dan merencanakan kegiatan promosi serta target pemasaran

produk perusahaan di bantu oleh marketing.

c. Marketing : Betugas untuk memasarkan dan menjual produk

perusahaan, menjalankan program-program promosi yang telah di

buat untuk meningkatkan penjualan.

d. Marketing Counter : Merupakan frontliner perusahaan yang berada di

dealer yang bertugas untuk memasarkan dan menjual produk

perusahaan kepada konsumen yang datang langsung ke dealer.

e. Administrasi Head : Bertugas antara lain untuk membuat laporan

keuangan perusahaan, pengaturan kebutuhan dana perusahaan,

penyusunan rencana keuangan di tahun pembelanjaan, pengawasan

dalam kegiatan administrasi perusahaan.

f. Cashier : Bertugas untuk menerima dan mengeluarkan uang

perusahaan yang tercatat dalam jurnal, membuat laporan keuangan

secara harian, mingguan dan bulanan menerima pembayaran dari

konsumen.

g. Sales Administration : Bertugas untuk memberikan dukungan

terhadap bagian penjualan dalam hal pencatatan barang yang masuk

dan keluar, pembuatan laporan penjualan, pembuatan surat jalan untuk

pengiriman barang, pembuatan penagihan kepada perusahaan

pembiayaan.

57

h. STNK dan BPKB Administration : Bertugas untuk pengajuan faktur

untuk Stnk dan Bpkb ke main dealer, membuat pengajuan Stnk dan

Bpkb ke Samsat melalui biro jasa, membuat laporan Stnk dan Bpkb

yang ada.

i. Messenger : Bertugas untuk mendistribusikan surat penting dari

dealer.

j. Security : Bertugas untuk melakukan pengamanan aset perusahaan,

dan memberikan rasa aman terhadap karyawan.

k. PDI Mechanic : Bertugas untuk melakukan pengecekan kendaraan

sebelum dikirim ke konsumen dan menyatakan bahwa kendaraan

tersebut layak untuk dikirim.

l. Delivery Staff : Bertugas untuk mengirimkan kendaraan sampai

kepada konsumen.

m. Office Boy : Bertugas untuk membantu dalam membereskan berkas

administrasi, bertanggung jawab terhadap kebersihan perusahaan.

B. Analisi dan Pembahasan

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian

yang dilakukan pada tanggal 16 September 2017 di lantai 2 Kantor PT. Rina

Mitra Raharja. Kuesioner yang diberikan sebanyak 45 buah dan seluruh

jumlah kuesioner yang diberikan kembali sehingga dapat peneliti olah.

1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Rina Mitra Raharja

ciputat yang berjumlah 45 orang. Dalam penelitian ini, karakteristik yang

58

ingin diketahui adalah jenis kelamin, usia, status, masa kerja, pendidikan

terakhir dan penghasilan. Berikut ini diuraikan penjelasan mengenai

karakteristik responden tersebut.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang dapat

dilihat pada tabel 4.1. berikut ini:

Tabel 4.1

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden Persentase (%)

Pria 32 71,1

Wanita 13 28,9

Total 45 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa

responden didominasi oleh jenis kelamin pria yaitu sebanyak 71,1%

sedangkan sisanya sebesar 28,9% adalah berjenis kelamin wanita.

Jumlah responden didominasi lebih banyak oleh pekerja pria

dibandingkan wanita karena kemungkinan besar, stereotype jenis

pekerjaan masih ada perbedaan pekerja untuk pria dan wanita. Di

bidang otomotif dianggap lebih melekat pada pria.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Dari data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, diperoleh data tentang usia responden yang dapat dilihat

pada tabel 4.2. berikut ini:

59

Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Persentase (%)

18 – 27 tahun 14 31,1

28 – 37 tahun 23 51,1

38 – 47 tahun 6 13,3

>48 tahun 2 4,4

Total 45 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa perusahaan PT Rina Mitra

Raharja didominasi oleh karyawan yang berusia 28-37 tahun yaitu

sebanyak 51,1%. Hal ini menunjukkan PT Rina Mitra Raharja

memiliki tenaga kerja yang berusia produktif.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, diperoleh data tentang status responden yang dapat dilihat

pada tabel 4.3. berikut ini:

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Status

Status Responden Presentase (%)

Menikah 32 71,1

Belum menikah 13 28,9

Total 45 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Di lihat pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang

telah menikah yaitu sebanyak 71,1%. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden telah bekerja pada PT. Rina Mitra Raharja

sudah berkeluarga.

60

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner penelitian,

diperoleh data tentang masa kerja responden yang dapat dilihat pada

table 4.4. berikut ini:

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa kerja Responden Presentase (%)

1 tahun 6 13,3

2 tahun 11 24,4

3 tahun 13 28,9

> 4tahun 15 33,3

Total 45 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang telah

bekerja selama > 4 tahun yaitu sebanyak 33,3%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden didominasi karyawan yang telah

bekerja cukup lama di perusahaan PT. Rina Mitra Raharja.

e. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, diperoleh data tentang pendidikan terakhir responden yang

dapat dilihat pada table 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir Responden Presentase (%)

Perguruan Tinggi/Akademi 9 20,0

Sekolah Menengah Atas

(SMA)

36 80,0

Sekolah Menengah Pertama

(SMP)

0 0

Sekolah Dasar (SD) 0 0

61

Total 45 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Diketahui tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

didominasi berpendidikan SMA dengan jumlah 80,0%. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan merupakan tenaga terdidik.

f. Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan

Dari data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

penelitian, diperoleh data tentang penghasilan responden yang dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan Responden Presentase (%)

< 1.000.000 0 0

Rp1.000.000–Rp 3.000.000 7 15,6

Rp3000.000-Rp 5000.000 34 75,6

Rp 5000.000-Rp 10.000.000 4 8,9

>10.000.000 0 0

Total 45 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Hasil dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa hampir sebagian besar

responden berpenghasilan Rp3000.000-Rp 5000.000 dengan jumlah

75,6%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan perusahaan PT. Rina

Mitra Raharja sebagian besar telah menerima penghasilan yang diatas

UMK (upah manimum kabupaten) tangerang yang telah ditentukan.

2. Analisis Deskriptif Variabel

Dari hasil jawaban responden yang didapat, berikut ini adalah hasil

pengolahan kuesioner atas jawaban responden terhadap indikator-

62

indikator yang menjadi item pertanyaan pada kuesioner mengenai

variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja:

Tabel 4.7.

Presentase Jawaban Responden Variabel Kepuasan kerja (X)

No Pertanyaan Presentase (%)

STS TS R S SS

1 Saya menikmati pekerjaan yang

dikerjakan

0 0 0 64,4 35,6

2 Saya senang karena diberikan

kesempatan untuk belajar terkait

pekerjaan

0 0 0 51,1 48,9

3 Saya senang diberi tanggungjawab

pekerjaan

0 0 0 53,3 46,7

4 Saya puas karena gaji yang

diberikan sesuai dengan beban

pekerjaan

0 8,6 13,3 44,4 33,3

5 Saya puas karena saya diberikan

beban kerja yang adil

0 0 24,4 57,8 17,8

6 Saya puas karena saya

mendapatkan peluang mendapatkan

promosi

0 0 31,1 64,4 4,4

7 Saya puas karena perusahaan

memberikan kesempatan promosi

dengan adil

0 0 35,6 53,3 11,1

8 Saya puas karena memiliki peluang

untuk memperluas keahlian secara

adil

0 0 17,8 66,7 15,6

9 Saya puas karena atasan mampu

berlaku adil dalam

mendistribusikan pekerjaan

0 11,1 13,3 51,1 24,4

10 Saya puas karena atasan

memberikan tugas (pekerjaan)

berdasarkan kompetensi

0 0 8,9 75,6 15,6

11 Saya puas karena atasan berlaku

adil dalam mengambil keputusan

terkait pekerjaan

0 0 8,9 66,7 24,4

12 Saya puas karena saya memiliki

rekan kerja yang menyenangkan

0 0 0 44,4 55.6

13 Saya puas karena memiliki rekan

kerja yang kompeten

0 0 0 53,3 46,7

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

63

Pada tabel 4.7, dengan melihat hasil presentase pada pernyataan variabel

kepuasan kerja (X1), bahwa tanggapan responden mengenai kepuasan

kerja (X1) pada pernyataan supervisi pada atasan yang memberikan tugas

berdasarkan kompetensi, memiliki jumlah sangat setuju dan setuju

sebesar 91,2%, sebagian besar responden yang menjawab setuju dan

sangat setuju menunjukkan bahwa secara umum karyawan melakukan

pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta

didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan. Namun ada

sejumlah responden yang menjawab ragu-ragu pada pernyataan tentang

kesempatan promosi yang berjumlah 35,6%. Hal ini menunjukkan bahwa

ada sebagian responden yang belum merasakan keadilan dari perusahaan

terkait dengan ksempatan promosi.

Tabel 4.8.

Presentase Jawaban Responden Variabel Komitmen Organisasi (X)

No Pertanyaan Presentase (%)

STS TS R S SS

1 Saya memiliki keterikatan yang kuat

dengan perusahaan

0 0 31,1 46,7 22,2

2 Saya terlibat langsung dalam setiap

kegiatan perusahaan

0 2,2 15,6 57,8 24,4

3 Saya tetap berada dalam perusahaan

karena keinginan saya sendiri

0 0 0 66,7 33,3

4 Saya mempertimbangkan untung

rugi untuk dapat bekerja di

perusahaan

0 2,2 17,8 60,0 20,0

5 Saya bertahan di perusahaan karena

tidak ada pilihan pekerjaan lain

0 0 22,2 26,7 51,1

6 Apapun yang terjadi di perusahaan,

saya harus tetap berada dalam

perusahaan

0 8,9 6,7 75,6 8,9

64

7 Apapun yang terjadi dengan

perusahaan, saya perlu untuk

bertahan di dalam perusahaan

0 8,9 6,7 71,1 13,3

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Dari hasil presentase tabel 4.8, pada pernyataan variabel komitmen

organisasi (X2), bahwa tanggapan responden yang menjawab setuju pada

pernyataan mengenai komitmen normatif berjumlah 75,6%, karyawan

menyatakan akan tetap berada di perusahaan, apapun yang terjadi. Hal ini

menunjukkan bahwa responden memiliki keterikatan untuk terus berada

di perusahaan dan perasaan wajib untuk tetap bekerja pada perusahaan.

Namun ada sejumlah responden yang menjawab ragu-ragu pada

pernyataan tentang komitmen afektif yang berjumlah 31,1% ,dalam

pernyataan tentang keterikatan yang kuat dengan perusahaan. Hal ini

menunjukan bahwa karyawan masih ragu memiliki keterikatan yang kuat

terhadap perusahaan dan belum merasa terikat secara emosional dan

keterlibatan pada organisasi.

Tabel 4.9.

Presentase Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No Pertanyaan Presentase

STS TS R S SS

1 Saya mampu bekerja sesuai dengan

target output yang ditetapkan

0 0 2,2 55,6 42,2

2 Saya mampu bekerja sesuai dengan

standar yang ditetapkan

0 0 2,2 51,1 46,7

3 Saya berupaya untuk menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan deadline

yang telah ditentukan

0 0 2,2 60,0 37,8

4 Saya berupaya memanfaatkan waktu

bekerja secara optimal

0 0 4,4 53,3 42,3

5 Saya selalu datang tepat waktu 0 0 11,1 62,2 26,7

65

6 Saya selalu melakukan pekerjaan

sesuai dengan jam kerja yang telah

ditetapkan

0 0 17,6 48,9 33,3

7 Saya selalu membantu atasan

dengan memberikan saran untuk

peningkatan produktivitas

perusahaan

0 0 0 73,3 26,7

8 Saya selalu dapat bekerja sama

dengan rekan kerja secara baik

0 0 0 64,4 35,6

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Bisa dilihat tabel 4.9, dengan hasil presentase pada pernyataan variabel

kinerja karyawan (Y), bahwa tanggapan responden yang menjawab

setuju pada pernyataan mengenai kemampuan kerja sama adalah sebesar

73,3%, karyawan dapat membantu atasan dengan memberikan saran

untuk meningkatkan prodiktivitas perusahaan yang dihasilkan terkait

penjualan sepeda motor. Namun ada sejumlah responden yang menjawab

ragu-ragu pada pernyataan tentang kesesuaian jam kerja sebesar 17,6 %.

Hal ini, bisa terkait dengan kemampuan karyawan yang merasa bisa

bekerja lebih cepat dari waktu yang ditentukan.

3. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner dengan

menggunakan teknik product moment correlation. Pada penelitian ini nilai

r tabel untuk df = n-2 dengan tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 0,248

(df = 45-2 = 43).

66

Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel

yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kepuasan kerja,komitmen

organisasi dan kinerja karyawan.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan

Kinerja

Pernyataan Pearson Correlation Keterangan

rhitung rtabel

Kepuasan Kerja (X1)

KK 1 0,642 0,248 Valid

KK 2 0,629 0,248 Valid

KK 3 0,688 0,248 Valid

KK 4 0,699 0,248 Valid

KK 5 0,821 0,248 Valid

KK 6 0,781 0,248 Valid

KK 7 0,687 0,248 Valid

KK 8 0,614 0,248 Valid

KK 9 0,781 0,248 Valid

KK 10 0,667 0,248 Valid

KK 11 0,522 0,248 Valid

KK 12 0,474 0,248 Valid

KK 13 0,681 0,248 Valid

Komitmen organisasi(X2)

KK 1 0,683 0,248 Valid

KK 2 0,577 0,248 Valid

KK 3 0,745 0,248 Valid

KK 4 0,514 0,248 Valid

KK 5 0,560 0,248 Valid

KK 6 0,606 0,248 Valid

KK 7 0,686 0,248 Valid

Kinerja (Y)

K 1 0,663 0,248 Valid

K 2 0,670 0,248 Valid

K 3 0,614 0,248 Valid

K 4 0,644 0,248 Valid

K 5 0,437 0,248 Valid

K 6 0,609 0,248 Valid

K 7 0,596 0,248 Valid

K 8 0,702 0,248 Valid Sumber : Data primer diolah dengan SPSS versi 22

67

Diketahui tabel 4.10, dari hasil output SPSS menunjukkan bahwa

variabel Kepuasan Kerja (X1) dan Komitmen organisasi (X2) dan

Kinerja karyawan (Y) mempunyai kriteria valid untuk semua item

pernyataan dengan nilai rhitung > rtabel dengan tingkat signifikansi pada

level 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel apakah kuesioner tersebut dapat

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2016:47). Pengukuran ini dilakukan dengan cara menggunakan

reliabilitas konsistensi internal yaitu tekhnik Cronbach Alpha

(α).Apabila hasil pengujian Cronbach Alpha(α)> 0,70 maka dapat

dikatakan bahwa konstruk atau variabel ini adalah reliabel (Nunnally,

1994: Ghozali, 2016:48). Untuk hasil lengkap dari uji reliabilitas

dapat dilihat pada table 4.11 berikut ini:

Table 4.11

Hasil Uji Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,848 28

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS versi 22

Bisa dilihat table 4.11 di atas, diketahui bahwa nilai Cronbach’s

Alpha untuk keseluruhan butir pertanyaan sebesar 0,848, sehingga

68

keseluruhannya memiliki nilai lebih besar dari 0,70 yang berarti

seluruh butir pernyataan yang berkaitan dengan variabel independen

(kepuasan kerja dan komitmen organisasi) dan variabeel dependen

(kinerja karyawan) dalam lembar kuesioner penelitian ini dapat

dinyatakan reliabel. Dengan kata lain bahwa seluruh instrument

pengukuran pada penelitian ini memiliki tingkat kehandalan yang baik

dan dapat digunakan dalam analisis pada penelitian ini.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik tanpa adanya

bias di dalam penganalisisan data penelitian. Uji asumsi klasik yang

dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: uji normalitas, uji

heteroskedastisitas, dan uji multikolinieritas.

a. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel independen dengan variabel dependen keduanya mempunyai

hubungan distribusi normal atau tidak (Ghozali,2016:154).

Pengukuran ini dilakukan dengan cara melihat grafik dan tabel dari

hasil output SPSS. Jika data menyebar di sekitar diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Sedangkan pada uji kolmogrov-smirnov jika nilai sig>α,

69

maka data berdistribusi normal. Untuk hasil lengkap dari uji

normalitas dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut ini:

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS versi 22

Pada gambar 4.2 di atas, diketahui bahwa bentuk histogram

menggambarkan data yan berdistribusi normal atau mendekati normal

dikarenakan membentuk seperti lonceng (bell shaped) menghadap ke

atas dan tidak terjadi kemiringan, sehingga asumsi normalitas dalam

penelitian ini dapat terpenuhi. Selain menggunakan grafik histogram,

uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan P-Plot

Normality, sebagai berikut:

70

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot Normality

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS versi 22

Diketahui gambar 4.3 di atas, grafik normal Normal Probability

Plot memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan

penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Berarti dari grafik ini

menunjukkan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas dan layak

digunakan. Selain dengan melihat grafik dan untuk lebih meyakinkan

bahwa data terdistribusi normal digunakan juga uji statistik dengan non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

71

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation 2,40851990

Most Extreme

Differences

Absolute ,111

Positive ,111

Negative -,083

Test Statistic ,111

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Data primer diolah dengan SPSS versi 22

Tabel 4.12 merupakan hasil statistik dari uji normalitas

memperlihatkan nilai kolmogorov-smirnov adalah sebesar 0,111

dengan nilai signifikansi sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 yang

berarti data residual terdistribusi normal.

Sehingga, berdasarkan analisis grafik dan analisis statistik di atas,

hasil uji normalitas menunjukkan data residual terdistribusi normal,

maka model regresi layak digunakan untuk menganalisis pengaruh

kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) dalam

suatu model regresi linear berganda dan juga untuk menghindari

kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh

72

pada uji t-parsial masing-masing variabel independen terhadap

variabel depeneden. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan cara

melihat besaran tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF)

(Ghozali, 2016:103). Jika hasil SPSS VIF menunjukan angka 1, maka

dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika lebih

dari 10 maka dalam data tersebut terjadi multikolinearitas. Untuk hasil

lengkap dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Table 4.13

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler

ance VIF

1 (Constant) 18,472 4,967 3,719 ,001

Kepuasan

Kerja ,107 ,070 ,209 1,522 ,136 ,991 1,009

Komitmen

organisasi ,377 ,131 ,395 2,878 ,006 ,991 1,009

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS versi 22

Dari tabel 4.13 di atas, diketahui bahwa syarat untuk lolos dalam

uji multikolinieritas sudah terpenuhi oleh seluruh variabel independen

yang ada, yaitu nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation

Factor) < 10. Pada hasil coefficients dapat diketahui bahwa asumsi

multikolinearitas dalam penelitian ini telah terpenuhi oleh seluruh

variabel independen yang ada, yaitu variabel kepuasan kerja dan

komitmen organisasi. Dikarenkan nilai tolerance kedua variabel

73

independen ini lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF yang tidak lebih

dari 10. Nilai tolerance untuk variabel kepuasan kerja dan komitmen

organisasi sebesar 0.991 dengan nilai VIF sebesar 1.009. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar

variabel bebas (independen) dalam model regresi. Sehingga model

regresi layak digunakan untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja

dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Pengukuran ini dilakukan dengan

cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dengan

melihat grafik scatterplot antara standardized residual (*SRESID)

terhadap standardized predicted value (*ZPRED) dimana sumbu Y

adalah Y yang telah di prediksi, dan sumbu X adalah residual(Y

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali,

2016:134). Dalam model regresi tidak terjadi heterokedastisitas jika

titik-titik menyebar secara acak di atas angka 0 pada sumbu Y. Untuk

hasil lengkap dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar

berikut ini:

74

Gambar 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS versi 22

Dari gambar 4.4 di atas, diketahui bahwa distribusi data pada

grafik scatterplot tidak teratur dan tidak pula membentuk suatu pola

tertentu, serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi di dalam

penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Untuk memperkuat bahwa data bebas dari heteroskedastisitas,

maka data akan diuji kembali dengan menggunakan robust

heteroskedastisitas. Robus heroskedastisitas adalah koefisien estimasi

sudah kebal terhadap heteroskedastisitas, dimana jika tidak kebal

maka koefisien estimasi bisa menunjukkan dugaan yang tidak

seharusnya.

75

Untuk hasil lengkap dari Robus heroskedastisitas dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Table 4.14

Hasil Uji Robust Heteroskedastisitas

Model Fit:

R-sq F df1 df2 p

.2152 5.2010 2.0000 42.0000 .0096

Heteroscedasticity-Consistent Regression Results

Coeff SE(HC) t P>|t|

Constant 18.4717 5.5060 3.3549 .0017

X1 .1067 .0838 1.2739 .2097

X2 .3770 .1256 3.0016 .0045

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS versi 22

Berdasarkan keterngan pada table 4.14, dari hasil uji

heteroskedastisitas menggunakan robust heteroskedastisitas bahwa

hasinya pada nilai r Square sebesar 0,2152. Nilai F Hitung sebesar

5,2010 pada DF 1 sebesar 2 dan DF 2 sebesar 42 maka nilai p value

uji F adalah 0,0096 < 0,05 maka terima H1 atau yang berarti secara

serentak atau simultan, semua variabel bebas berpengaruh nyata atau

signifikan terhadap variabel terikat. Dimana nilai t parsial X1 adalah

1,2739 dengan p value 0,2097 maka terima Ho. Nilai t parsial X2

adalah 3,0016 dengan p value 0,0045 maka terima Ha1.

5. Hasil uji Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara untuk menguji apakah data

yang ada sudah cukup kuat untuk menggambarkan populasinya (Santoso,

2015:251).

76

a. Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial/ Parameter Individu)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara individu (parsial) berpengaruh terhadap variabel

dependen. Pada dasarnya uji t menunjukan tingkat signifikansi

pengaruh atau seberapa jauh variabel penjelas (variabel independen)

secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali,

2016:97).

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative

Ho : b1 = 0, artinya X1 tidak berpengaruh terhadap Y.

Ha :b1 ≠ 0, artinya X1 berpengaruh terhadap Y.

2) Menentukan taraf signifikansi (peneliti memilih 5%)

3) Menentukan t hitung (lihat pada tabel Coefficients) dan t tabel

dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025

(uji dua sisi) dengan df = n-k-1 (k adalah jumlah variabel

independen). Dengan penentuan t tabel : n - k -1 = 45- 2-1 = 42 →

(42;0,025). Nilai 0,025 berasal dari tingkat kesalahan penelitian 5%

(0,05), karena memakai dua sisi jadi 0,05/2 = 0,025. Maka didapat

nilai t tabel = 2,01808.

4) Pengambilan keputusan t hitung

t hitung ≤ t tabel atau -t hitung ≥ -t tabel jadi Ho diterima (tidak

berpengaruh)

t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel jadi Ho ditolak (ada

pengaruh)

77

5) Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi

Signifikansi > 0,05 Ho diterima (tidak berpengaruh)

Signifikansi < 0,05 Ho ditolak (ada pengaruh)

Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Statistik t (uji Persial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 18,472 4,967 3,719 ,001

Kepuasan

Kerja ,107 ,070 ,209 1,522 ,136

Komitmen

organisasi ,377 ,131 ,395 2,878 ,006

a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Data primer diolah dengan SPSS versi 22

Melihat output SPSS yang ada pada tabel 4.15. di atas pada

bagian hasil coefficients dapat diketahui pembahasan uji parsial

antara kepuasan kerja dan komitmen terhadap kinerja karyawan

pada PT. Rina Mitra Raharja dan menjawab rumusan hipotesis 1

dan hipotesis 2 dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Hipotesis 1: Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan

Hasil uji t untuk variabel kepuasan kerja (X1) terhadap

kinerja karyawan (Y) dari tabel 4.15 dapat diketahui t hitung

1,522 ≤ t tabel 2,0181, maka Ho diterima. Kemudian hasil yang

diperoleh dari perbandingan nilai signifikan dengan taraf

78

signifikansi dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,136 >

0,05, maka H0 diterima. Dapat disimpulkan variabel kepuasan

kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. Rina Mitra Raharja.

Berdasarkan hasil penelitian ini, semakin puasnya seorang

karyawan, belum tentu semakin meningkat kinerjanya dalam

pelaksanaan tugas-tugas pada karyawan PT. Rina Mitra

Raharja. Namun dalam realitanya dalam menyelesaikan tugas-

tugas pekerjaannya sehari-hari, secara umum kinerja karyawan

PT. Rina Mitra Raharja dapat dikatakan tetap baik.

Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Subakti (2013) dengan judul “Pengaruh Motivasi,

Kepuasan, dan Sikap Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di

Café X Bogor” bahwa hasil penelitian yang diperoleh

menunjukkan variabel kepuasan kerja tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja dan penelitian pada Ayu Windari,

dkk (2014) dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja dan

Disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan PT. Pos Indonesia

(persero) Malang.

Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja tergantung

persepsi tiap individu. Berdasarkan teori J.Adam pada model

Lawler dalam Wijono (2014:126) mengatakan bahwa individu

akan merasa puas terhadap bidang tertentu dari pekerjaan

79

mereka (misalnya, hubungan antar rekan kerja, atasan dan

bawahan, dan/gaji). Individu dapat menerima dan

melaksanakan pekerjaan dengan senang hati dalam bidang yang

dia persepsikan, maka hasilnya akan sama dengan jumlah yang

dia persepsikan dari yang secara actual mereka terima. Kedua,

adanya persepsi individu terhadap jumlah “income” yang

segarusnya diterima atas dasar hasil penilaian prestasi kerjanya

dengan persepsinya tentang income yang secara nyata dia

terima. Seandainya individu memersepsikan income yang dia

terima lebih besar dari yang sesungguhnya dia terima, maka dia

akan merasa bersalah dan tidak adil. Sebaliknya, jika dia

memersepsikan bahwa income yang dia terima kurang dari

yang seharusnya dia terima, maka mereka merasa tidak puas.

Lawler juga mengatakan bahwa jumlah dari bidang yang

dipersepsikan individu akan menjadi sesuai tergantung dari

bagaimana individu memersepsikan nilai dari pekerjaan dan

karakteristik pekerjaannya. Selain itu soal “input dan income”

dari orang lain akan digunakan sebad]gai perbandingan bagi

dirinya sendiri.

Hipotesis 2 : Pengaruh Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil uji t untuk variabel komitmen organisasi (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y) dari tabel 4.15 dapat diketahui

80

bahwa t hitung 2,878 > t tabel 2,0181, maka Ho ditolak.

Kemudian hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai

signifikan dengan taraf signifikansi dapat diketahui bahwa

signifikansi sebesar 0,006 < 0,05, maka Ho ditolak , yaitu

komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh sukmawati (2014) yang judul “Pengaruh Kecerdasan

Emosional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi

terhadap kinerja karyawan pada koperasi karyawan PT. Telkom

Siporennu Makassar”

Pendapat Allen dan Mayer dalam Luthan yang dikutip oleh

sukmawati, (2014) bahwa keputusan seseorang tetap bertahan

di organisasi memiliki motivasi yang berbeda-beda. Seseorang

dengan komitmen afektif yang kuat, bertahan di organisasi

karena memang menyukai organisasi itu. Sedangkan seseorang

dengan komitmen berkelanjutan yang kuat, bertahan di

organisasi karena alasan kebutuhan hidup sebagai dorongan

utama. Adapun seseorang dengan komitmen normatif yang

kuat, tetap bertahan di organisasi karena alasan moralitas.

Namun demikian apapun sumber komitmen, secara subtansial

adalah sama yaitu penerimaan individu terhadap tujuan-tujuan

dan nilai-nilai organisasi, kesediaan individu berupaya untuk

81

mencapai tujuan organisasi, keinginan tetap mempertahankan

keanggotaannya dalam organisasi.

b. Uji Statistik F (Uji Simultan/ANOVA)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan

komitmen organisasi secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja

karyawan. Prosedur pengujiannya sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya X1, X2 dan X3 secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap Y.

Ha :b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya X1, X2 dan X3 secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Y.

2) Menentukan taraf signifikansi (peneliti memilih 5%)

3) Menentukan F hitung (lihat pada tabel ANOVA) dan F tabel dapat

dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05. F tabel ditentukan

dengan rumus:

df1 = k – 1 = 3-1 = 2

df2 = n – k = 45-3 = 42 → (2:42)

Maka, didapat nilai Ftabel = 3,22

Dimana n = banyaknya observasi dalam kurun waktu data

k = banyaknya variabel (bebas dan terikat)

4) Pengambilan keputusan

F hitung < F tabel jadi Ho diterima (tidak berpengaruh)

F hitung > F tabel jadi Ho ditolak (ada pengaruh)

82

5) Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi

Signifikansi > 0,05 jadi Ho diterima (tidak berpengaruh)

Signifikansi < 0,05 jadi Ho ditolak (ada pengaruh)

Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 4.16

Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan/ANOVA

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regressio

n 70,002 2 35,001 5,759 ,006

b

Residual 255,243 42 6,077

Total 325,244 44

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kepuasan Kerja Sumber : Data primer diolah dengan SPSS

Hipotesis 3: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen

Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Pengujian secara simultan pengaruh kepuasan kerja (X1) dan

komitmen organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dilihat

pada table 4.16, diperoleh Fhitung > Ftabel (5,759 > 3,22) dan

berdasarkan taraf signifikansi 0,05 diperoleh signifikansi < 0,05

(0,006 < 0,05) maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Rina

Mitra Raharja.

83

6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh antara kepuasan kerja dan komitmen

organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Rina Mitra Raharja

digunakan analisis regresi linier berganda, dimana variabel independen

adalah kepuasan kerja (X1) dan komitmen organisasi (X2), serta variabel

dependen adalah kinerja karyawan (Y). Berikut hasil uji regresi yang

dilakukan:

Tabel 4.17

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 18,472 4,967 3,719 ,001

Kepuasan Kerja ,107 ,070 ,209 1,522 ,136

Komitmen organisasi ,377 ,131 ,395 2,878 ,006

a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Data primer diolah dengan SPSS

Model persamaan regresi berganda dari hasil SPSS tersebut yaitu

Unstandardized Coefficients adalah sebagai berikut:

Y = 18,472 + 0,107X1 + 0.377X2

Dimana:

Y =Kinerja (Variabel Dependen)

18,472 = Konstanta

X1 = Kepuasan Kerja

X2 = Komitmen organisasi

Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

84

1. Nilai a sebesar 18,472 berarti bahwa nilai konstanta, ketika kepuasan

kerja dan komitmen organisasi konstan, maka nilai kinerjanya 18,472,

yang berarti bahwa variabel independen kepuasan kerja dan komitmen

organisasi berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja karyawan.

2. Koefisien regresi dari variabel X1 (kepuasan kerja) sebesar 0,107 hal

ini menunjukan bahwa semakin baik dan tinggi kepuasan kerja maka

semakin meningkatkan kinerja karyawan.

3. Koefisien regresi dari variabel X2 (komitmen organisasi) sebesar

0.377 hal ini menunjukan bahwa semakin baik dan tinggi komitmen

organisasi maka semakin meningkatnya kinerja karyawan.

7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Pengukuran ini dilakukan dengan cara melihat nilai AdjustedR2,

jika nilai AdjustedR2 yang diperoleh hasilnya semakin besar atau

mendekati satu (1) maka sumbangan variabel independen terhadap

variabel dependen semakin besar, hal ini berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95). Adjusted R

Square berkisar pada angka 1-0, dengan asumsi bahwa semakin besar

angka Adjusted R Square maka akan semakin kuat hubungan dari ketiga

variabel dalam model regresi. Untuk hasil lengkap dari uji koefisien

determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

85

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi ( )

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,464a ,215 ,178 2,465

a. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kepuasan

Kerja Sumber : Data primer diolah dengan SPSS

Pada tabel 4.18 di atas, pada bagian hasil model summary dapat

disimpulkan koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R

Square) adalah sebesar 0,178 atau 17,8%, hal ini menunjukan bahwa

variasi variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kedua variabel

independen, yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasi dalam

penelitian ini adalah sebesar 17.8%. Sedangkan selisihnya 82,2% lainnya

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam

penelitian ini.

86

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan

komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Responden pada

penelitian ini berjumlah 45 orang karyawan PT. Mitra Raharja.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan dengan model regresi linier berganda,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. Mitra Raharja. Diketahui bahwa t hitung 1,522 ≤

t tabel -2,0181, maka H0 diterima. Kemudian hasil yang diperoleh dari

perbandingan nilai signifikan dengan taraf signifikansi dapat diketahui

bahwa signifikansi sebesar 0,136 > 0,05, maka H0 diterima.

2. Komitmen organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. Mitra Raharja .Diketahui bahwa t hitung 2,878 >

t tabel 2,0181, maka Ho ditolak. Kemudian hasil yang diperoleh dari

perbandingan nilai signifikan dengan taraf signifikansi dapat diketahui

bahwa signifikansi sebesar 0,006 < 0,05, maka Ho ditolak H2 diterima,

yaitu komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Mitra Raharja. Dengan

87

diperoleh Fhitung > Ftabel (5,759 > 3,22) dan berdasarkan taraf

signifikansi 0,05 diperoleh signifikansi < 0,05 (0,006 < 0,05) maka Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja dan

komitmen organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan pada PT. Rina Mitra Raharja.

B. Implikasi

Berikut implikasi yang terkait dengan penelitian ini:

1. Meskipun pada penelitian ini kepuasan kerja tidak berpengaruh

terhadap kinerja karyawan PT. Rina Mitra Raharja, pihak perusahaan

tetap harus memperhatikan aspek-aspek terkait kepuasan kerja seperti

memberikan keadilan kepada seluruh karyawan dalam hal kesesuaian

gaji. Karyawan akan merasa lebih puas ketika mereka menerima gaji

sesuai dengan beban kerja. Kesesuaian gaji juga akan dapat

mengurangi persepsi karyawan akan kemungkinan bahwa pesaing

memberikan gaji yang lebih baik. Kemudian dari aspek kesempatan

peluang untuk promosi, pihak perusahaan diharapkan pihak

memperluas peluang promosi kepada karyawan yang berkinerja baik

atau karyawan yang berhak untuk mendapatkan promosi di dalam

perusahaan.

2. Hasil penelitian mengenai komitmen organisasi menunjukkan bahwa

sebagian besar karyawan harus tetap bertahan di perusahaan dengan

kondisi apapun, akan tetapi masih ada karyawan yang beranggapan

bahwa mereka tidak memiliki keterikatan yang kuat dengan

88

perusahaan. Hal ini bisa di lihat dari 31,1% responden yang

menyatakan ragu-ragu pada pernyataan “Saya memiliki keterikatan

yang kuat dengan perusahaan”. Agar karyawan dapat menumbuhkan

komitmen yang kuat terhadap perusahaan, maka diperlukanya aspek-

aspek dari Chughtai dan Zafar (2006); dan Oyelere et al. (2015)

dikutip Mangifera dan Isa (2017) seperti:

a. Identifikasi organisasi yaitu tujuan organisasi, dimana komitmen

organisasi merupakan dasarnya. Identifikasi organisasi dilihat

dari kebijaksanaan organisasi, kesamaan nilai pribadi dan nilai-

nilai organisasi, dan rasa kebanggaan menjadi bagian dari

organisasi.

b. Keterlibatan yaitu adanya kesediaan untuk berusaha sungguh-

sungguh pada organisasi. Keterlibatan pada tugas dan

tanggungjawab pekerjaan di organisasi tersebut. karyawan yang

memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas

dan tanggungjawab pekerjaan yang diberikan padanya.

c. Loyalitas yaitu adanya keinginan yang kuat untuk menjaga

keanggotaan di dalam organisasi. Loyalitas terhadap organisasi

merupakan penilaian terhadap komitmen, serta adanya ikatan

emosional dan keterikatan antara organisasi dengan karyawan.

Karyawan dengan komitmen tinggi merasakan adanya loyalitas

dan rasa memiliki terhadap organisasi.

89

C. Saran

1. Bagi perusahaan, dalam manajemen harus dapat mempertahankan dan

atau mengupdate sistem penilaian kinerja agar persepsi karyawan

terhadap kelayakan atas rating atau evaluasi pada penilaian kerja tetap

terjaga sehingga walaupun adanya insignifikansi pengaruh kepuasan

kerja terhadap kinerja karyawan tidak akan berdampak luas bagi

organisasi.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan

sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang

memiliki tema yang sesuai dengan pengaruh kepuasan kerja dan

komitmenn karyawan terhadap kinerja karyawan. Untuk penelitian

selanjutnya juga disarankan untuk meneliti objek penelitian lain selain

PT. Rina Mitra Raharja, dengan mengambil objek penelitian lain maka

permasalahan yang dialami tentu berbeda. Ruang lingkup penelitian

yang akan datang juga disarankan yang lebih luas dari populasi dalam

penelitian ini sehingga sampel yang digunakan dapat lebih banyak agar

dapat memberi gambaran yang lebih spesifik. Kemudian diharapkan

pula agar peneliti selanjutnya menggunakan model penelitian berbeda.

90

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Natalie J. and John P. Meyer. “The Measurement and Antecedent of

Affective, Continuance and Normative Commitment to the Organization”.

Journal of Occupational Psychology. Vol. 63. pp.1-18. 1990.

Bangun, Wilson. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bandung: Erlangga.

2012.

Dewi, Sarita Permata . “Pengaruh pengendalian internal dan gaya kepemimpinan

Terhadap kinerja karyawan spbu Yogyakarta (studi kasus pada spbu anak

cabang perusahaan rb.group)”. Jurnal Nominal / Volume I Nomor I /

Tahun 2012.

Ekawati, Ratna & Nuraeni, Desi. “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap

Kinerja Karyawan (Studi pada PT. ATRI DISTRIBUSINDO Bandung)”.

SMART – Study & Management Reseach | Vol X, No.3 .2013.

Fahmi, Irham. “Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi”. Bandung : Alfabeta. 2012

Ghozali, Imam. “Aplikasi analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23”,

Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semaramg, 2016.

Hasibuan, S.P. Malayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi Revisi.

Cetakan Kedelapan belas. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2014.

Luthans, Fred. “Perilaku Organisasi”. Yogyakarta. ANDI. 2012.

Mandiangan,Eliana Febisica & Rahyuda,Agoes Ganesha. " Pengaruh Prestasi

Kerja, Senioritas, Dan Loyalitas Terhadap Promosi Jabatan Pada

Discovery Kartika Plaza Hotel Bali". E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4,

No. 5 .2015.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”.

Jakarta: Rineka Cipta. 2013.

Mangifera,Liana&Isa,Muzakar."Komitmen Dan Kinerja Driver Ojek Online Di

Kota Surakarta".Prosiding Seminar Nasional Riset Manajemen &

Bisnis.ISBN: 978-602-361-067-9. 2017.

Novita, dkk. “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk Witel Jatim Selatan, Malang)”. Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB)|Vol. 34 No. 1 Mei 2016.

91

Nurjaman, Kadar.”Manajemen Personalia”. Bandung : Cv Pustaka Setia.2014.

Oyelere, M., John Opute, and Peter Akinsowon. “ Organisational Commitment

among Employees. A Developing Nation Perspective: The Case of the

Nigeria’s Public Sector”. Regent’s Working Papers in Business &

Management. Working Paper 1507. 2015.

Pratam, Gede Bayu & Utama, Wayan Mudiartha. “Pengaruh Komitmen

Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship

Behavior di DINAS KOPERASI. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No.

7, 2017.

Putu Mila Pristayati, Luh & Ayu Dewi Adnyani, Gusti. " Pengaruh Kepuasan

Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention

Karyawan Pada Puri Santrian Sanur”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6,

No. 3. 2017.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. “Manajemen Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan” : Dari Teori ke Praktik, Edisi Kedua. Cetakan Kelima.

PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. 2013.

Robbins, Stephen P and Judge, Timothy A. ”Organizational Behavion15th ed”.

New Jersey: Pearson Education, Inc. , publishing as Prentice Hall. 2013.

Robbins Stephen & Mery Coulter. “Management. Inc Prentice Hall, One Lake

Street”: Prentice Hall Pearson Education. 2012.

Rosita, Titik & Yuniati, Tri. “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel

Intervening”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 1,

Januari 2016.

Santoso, Singgih. “Menguasai SPSS22 From Basic To Expert Skill”. Jakarta: PT

Elex Media Kompotindo. 2015.

Siagian, Sondang p.“Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta : Bumi Aksara.

2013.

Subakti, Agung Gita. “Pengaruh Motivasi, Kepuasan, Dan Sikap Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Di Café X Bogor” . BINUS BUSINESS REVIEW Vol.

4 No. 2 November 2013.

Sugiyono. “Metode Penilitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung:

Alfabeta. 2014.

Sugiyono. “ Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development”.

Bandung: Alfabeta .2015.

92

Sukmawati &Gani, Nurjaya. “Pengaruh kecerdasan emosional, kepuasan kerja,

dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada koperasi

karyawan pt. Telkom siporennu Makassar” . Jurnal Manajemen dan

Akuntansi Volume 3, Nomor 3, Desember 2014.

Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group. 2014.

Taurisa, Chaterina Melina & Ratnawati, Intan. “Analisis Pengaruh Budaya

Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam

Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe

Semarang)”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2012.

Thoha, Miftah. "Perilaku Organisasi, Prinsip Dasar dan Aplikasinya". Jakarta:

Rajawali Pers. 2014.

Wijono, Sutarto. “Psikologi Industri & Organisasi dalam Suatu Bidang Gerak

Psikologi Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Kencana. 2014

Windari, Ayu & Wilujeng, sri. “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja

TerhadapKinerja Karyawan PT. POS INDONESIA (PeRSERO)MALANG.

Jurnal Riset Mahasiswa Manajemen (JRMM). Vol.2, Nomor, 01 April

2014.

Wibowo. “Perilaku Dalam Organisasi”. Jakarta: Rajawali Pers. 2013

Website :

http://www.google.co.id/amp/s/daerah.sindonews.com/newsread/1259071/174/ini

-daftar-umk-2018-se-provinsi-banten.html diakses 25 januari 2018

http://www.trendingotomotif.com/2016/11/daftar-alamat-dealer-resmi-motor-

honda-tangerang-selatan-banten.html?m=1 diakses tangal 17 Agustus 2017

http://www.yamaha-motor.co.id/page/corporate diakses tanggal 19 Agustus 2017

http://www.etrade.id/2016/05/umkm-definisi-kasifikasi-dan-contohnya.html

diakses tanggal 10 November 2017

93

Lampiran1 : Surat Pemberian Izin Penelitian

94

Lampiran 2 : Kuesioner

Kepada

Yth.Bapak/Ibu karyawan

PT. Rina Mitra Raharja

Dengan hormat,

Dengan ini saya Nur Laily Julianti, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Jurusan Manajemen SDM, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian guna menyusun

skripsi dengan judul “ PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN

ORGANISASI TERHADAP KARYAWAN PT. RINA MITRA RAHARJA”.

Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir program

sarjana ekonomi (SE).

Untuk keperluan ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi

responden dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner yang terlampir dengan

jujur. Partisipasi Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini merupakan bantuan yang

sangat berharga bagi tercapainya keberhasilan penelitian. Adapun informasi atau

data yang Bapak/Ibu berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian dan dijaga

kerahasiaannya. Setelah mengisi pastikan semua pertanyaan telah dijawab dan

tidak ada yang terlewati.

Atas kesediaan waktu dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Nur Laily Julianti

NIM:1112081000059

95

KUESIONER

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PT RINA MITRA RAHARJA

A. Identitas Responden

Beritanda silang (√) sesuai dengan jawaban yang anda pilih, kecuali untuk

usia dan jabatan.

1. Jenis kelamin : Pria Wanita

2. Usia : 18 - 27 Tahun 28 - 37 Tahun

38 - 47 Tahun > 48 Tahun

3. Status : Menikah Belum Menikah

4. Bagian/Unit kerja : ........................... Jabatan

.......................................

5. Masa Kerja : 1 Tahun 2 Tahun

3 Tahun > 4 Tahun

6. Pendidikan terakhir : Perguruan Tinggi/Akademi

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sekolah Dasar (SD)

7. Penghasilan : < Rp. 1000.000

Rp 1000.000 – Rp 3000.000

Rp 3000.000 – Rp 5000.000

Rp 5000.000 – Rp 10.000.000

> Rp 10.000.000

B. Keterangan Pilihan Jawaban

Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat

anda. Kriteria Jawaban:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

96

Variabel Kepuasan Kerja

No Pertanyaan STS TS R S SS

a. Pekerjaan Itu Sendiri

1 Saya menikmati pekerjaan yang dikerjakan

2 Saya senang karena diberikan kesempatan

untuk belajar terkait pekerjaan

3 Saya senang diberi tanggungjawab pekerjaan

b. Penggajian

4 Saya puas karena gaji yang diberikan sesuai

dengan beban pekerjaan

5 Saya puas karena saya diberikan beban kerja

yang adil

c. Kesempatan Promosi

6 Saya puas karena saya mendapatkan peluang

mendapatkan promosi

7 Saya puas karena perusahaan memberikan

kesempatan promosi dengan adil

8 Saya puas karena memiliki peluang untuk

memperluas keahlian secara adil

d. Supervisi

9 Saya puas karena atasan mampu berlaku adil

dalam mendistribusikan pekerjaan

10 Saya puas karena atasan memberikan tugas

(pekerjaan) berdasarkan kompetensi

11 Saya puas karena atasan berlaku adil dalam

mengambil keputusan terkait pekerjaan

e. Rekan Kerja

12 Saya puas karena saya memiliki rekan kerja

yang menyenangkan

13 Saya puas karena memiliki rekan kerja yang

kompeten

97

Variabel Komitmen organisasi

No Pertanyaan STS TS R S SS

a. Komitmen afektif

14 Saya memiliki keterikatan yang kuat dengan

perusahaan

15 Saya terlibat langsung dalam setiap kegiatan

perusahaan

16 Saya tetap berada dalam perusahaan karena

keinginan saya sendiri

b. Komitmen berkelanjutan

17 Saya mempertimbangkan untung rugi untuk

dapat bekerja di perusahaan

18 Saya bertahan di perusahaan karena tidak ada

pilihan pekerjaan lain

c. Komitmen normative

19 Apapun yang terjadi di perusahaan, saya harus

tetap berada dalam perusahaan

20 Apapun yang terjadi dengan perusahaan, saya

perlu untuk bertahan di dalam perusahaan

Variabel Kinerja

No Pertanyaan STS TS R S SS

a. Kuantitas pekerjaan

21 Saya mampu bekerja sesuai dengan target

output yang ditetapkan

b. Kualitas pekerjaan

22 Saya mampu bekerja sesuai dengan standar

yang ditetapkan

c. Ketepatan waktu

23 Saya berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan deadline yang telah ditentukan

24 Saya berupaya memanfaatkan waktu bekerja

secara optimal

d. Kehadiran

25 Saya selalu datang tepat waktu

26 Saya selalu melakukan pekerjaan sesuai

98

dengan jam kerja yang telah ditetapkan

e. Kemampuan kerja sama

27 Saya selalu membantu atasan dengan

memberikan saran untuk peningkatan

produktivitas perusahaan

28 Saya selalu dapat bekerja sama dengan rekan

kerja secara baik

TERIMA KASIH

99

Lampiran 3 : Jawaban Responden

Jawaban Responden Untuk Variabel Kepuasan Kerja (X1)

RESPONDEN KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 KK 7 KK 8 KK9

KK

10

KK

11

KK

12

KK

13 TOTAL

1 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 58

2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 55

4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 55

5 5 5 5 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 57

6 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 55

7 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 51

8 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 4 48

9 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 52

10 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 56

11 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 60

12 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

13 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 59

14 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 62

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65

16 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 58

17 5 5 5 4 4 4 3 5 3 4 3 5 5 55

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

19 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

20 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

21 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 4 48

100

22 5 5 5 4 4 4 3 5 3 4 3 5 5 55

23 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 4 48

24 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 58

25 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

26 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

27 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

28 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 62

29 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 56

30 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 44

31 5 5 5 4 4 4 3 5 3 4 3 5 4 54

32 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 44

33 5 5 5 4 4 4 3 5 3 4 3 5 4 54

34 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 45

35 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 5 50

36 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 44

37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65

38 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 44

39 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

40 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

41 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 60

42 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

43 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 60

44 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 4 48

45 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

101

Jawaban Responden Variabel Komitmen organisasi (X2)

RESPONDEN

KK

1

KK

2

KK

3

KK

4

KK

5

KK

6

KK

7 TOTAL

1 4 4 5 4 4 4 4 29

2 5 5 5 4 4 4 4 31

3 4 4 4 2 2 4 3 23

4 5 5 5 4 4 4 5 32

5 3 5 4 5 4 3 3 27

6 3 4 4 4 4 4 4 27

7 3 3 4 5 4 4 4 27

8 3 4 4 4 3 2 2 22

9 3 4 4 4 4 4 4 27

10 4 4 5 4 4 4 4 29

11 5 5 4 4 4 4 4 30

12 5 5 5 4 4 4 4 31

13 4 4 4 4 4 4 4 28

14 4 4 4 5 4 4 4 29

15 5 5 5 4 2 4 4 29

16 4 4 5 4 4 4 4 29

17 4 4 4 3 2 4 4 25

18 4 4 4 4 4 3 4 27

19 5 5 5 4 4 4 4 31

20 5 5 5 5 4 4 4 32

21 3 4 4 4 3 2 2 22

22 4 4 4 3 2 4 4 25

23 3 4 4 4 3 2 2 22

24 4 4 4 3 3 4 4 26

25 5 5 5 4 4 4 4 31

26 3 3 4 4 3 4 4 25

27 3 3 4 4 3 4 4 25

28 4 4 5 5 2 5 5 30

29 4 4 4 4 4 4 4 28

30 4 3 5 5 4 5 5 31

31 4 4 4 3 2 4 4 25

32 4 3 5 5 4 5 5 31

33 4 4 4 3 2 4 4 25

34 3 3 4 4 3 4 4 25

35 3 4 4 4 3 4 4 26

36 4 4 4 4 4 4 5 29

37 4 4 4 4 2 4 4 26

38 3 2 5 5 4 5 5 29

102

39 3 3 4 3 4 4 4 25

40 4 4 4 4 3 4 4 27

41 4 4 4 3 2 4 4 25

42 5 5 4 4 3 4 4 29

43 4 4 4 3 2 4 4 25

44 3 4 4 4 3 2 2 22

45 5 5 5 5 3 3 3 29

Jawaban Responden Variabel Kinerja (Y)

RESPONDEN K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 K 6 K 7 K 8 TOTAL

1 4 5 4 5 4 5 4 5 36

2 5 5 5 5 5 5 5 5 40

3 4 4 5 5 4 4 4 4 34

4 5 4 3 3 4 5 5 5 34

5 4 4 4 4 4 4 4 4 32

6 4 5 4 4 4 4 4 4 33

7 5 5 5 5 4 4 4 4 36

8 4 4 5 5 3 4 4 4 33

9 4 4 4 4 4 4 4 4 32

10 4 5 4 5 4 5 4 5 36

11 5 5 5 5 4 5 4 4 37

12 5 5 5 5 5 5 5 5 40

13 5 5 5 5 4 5 4 5 38

14 4 4 4 4 4 4 4 4 32

15 5 5 5 5 5 5 5 5 40

16 4 5 4 5 4 5 4 5 36

17 5 5 4 4 4 3 4 4 33

18 4 4 4 4 4 4 4 4 32

19 5 5 5 5 5 5 5 5 40

20 5 4 5 4 4 5 5 5 37

21 4 4 5 5 3 4 4 4 33

22 5 5 4 4 4 3 4 4 33

23 4 4 5 5 3 4 4 4 33

24 5 5 4 4 4 4 4 5 35

25 5 5 5 5 4 3 5 5 37

26 4 4 4 4 4 4 4 4 32

27 4 4 4 4 4 4 4 4 32

28 3 3 4 4 3 3 5 5 30

29 4 4 4 3 4 4 4 4 31

30 4 4 4 4 5 4 4 4 33

103

31 5 5 4 4 4 3 4 4 33

32 4 4 4 4 5 4 4 4 33

33 5 5 4 4 4 3 5 4 34

34 4 4 4 4 5 4 4 4 33

35 4 4 4 4 5 4 5 5 35

36 4 4 4 4 5 5 4 4 34

37 5 5 5 5 4 5 5 5 39

38 4 4 4 4 5 4 4 4 33

39 4 4 4 4 4 4 4 4 32

40 4 4 4 4 5 5 4 4 34

41 5 5 4 4 4 3 4 4 33

42 5 5 5 5 5 5 5 5 40

43 5 5 5 5 4 3 4 4 35

44 4 4 5 5 3 4 4 4 33

45 4 4 4 4 4 4 4 4 32

104

Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (X1) Correlations

KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 KK 7 KK 8 KK 9 KK 10 KK 11 KK 12 KK 13 Total KK

KK 1 Pearson Correlation 1 ,667** ,701

** ,238 ,364

* ,458

** ,066 ,511

** ,246 ,562

** ,293 ,478

** ,515

** ,642

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,116 ,014 ,002 ,665 ,000 ,103 ,000 ,051 ,001 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 2 Pearson Correlation ,667** 1 ,689

** ,417

** ,376

* ,406

** ,096 ,423

** ,269 ,502

** ,206 ,338

* ,422

** ,629

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,011 ,006 ,530 ,004 ,074 ,000 ,174 ,023 ,004 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 3 Pearson Correlation ,701** ,689

** 1 ,223 ,510

** ,384

** ,219 ,422

** ,363

* ,509

** ,219 ,568

** ,643

** ,688

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,141 ,000 ,009 ,149 ,004 ,014 ,000 ,148 ,000 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 4 Pearson Correlation ,238 ,417** ,223 1 ,723

** ,748

** ,586

** ,426

** ,548

** ,347

* ,170 -,027 ,223 ,699

**

Sig. (2-tailed) ,116 ,004 ,141 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,020 ,266 ,858 ,141 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 5 Pearson Correlation ,364* ,376

* ,510

** ,723

** 1 ,786

** ,715

** ,413

** ,599

** ,505

** ,276 ,185 ,510

** ,821

**

Sig. (2-tailed) ,014 ,011 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,066 ,225 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 6 Pearson Correlation ,458** ,406

** ,384

** ,748

** ,786

** 1 ,658

** ,631

** ,494

** ,493

** ,215 ,056 ,301

* ,781

**

Sig. (2-tailed) ,002 ,006 ,009 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,156 ,715 ,045 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 7 Pearson Correlation ,066 ,096 ,219 ,586** ,715

** ,658

** 1 ,227 ,727

** ,479

** ,420

** ,008 ,428

** ,687

**

Sig. (2-tailed) ,665 ,530 ,149 ,000 ,000 ,000 ,134 ,000 ,001 ,004 ,959 ,003 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 8 Pearson Correlation ,511** ,423

** ,422

** ,426

** ,413

** ,631

** ,227 1 ,423

** ,162 -,059 ,508

** ,268 ,614

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,004 ,004 ,005 ,000 ,134 ,004 ,286 ,703 ,000 ,075 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 9 Pearson Correlation ,246 ,269 ,363* ,548

** ,599

** ,494

** ,727

** ,423

** 1 ,370

* ,567

** ,387

** ,462

** ,781

**

105

Sig. (2-tailed) ,103 ,074 ,014 ,000 ,000 ,001 ,000 ,004 ,012 ,000 ,009 ,001 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 10

Pearson Correlation ,562** ,502

** ,509

** ,347

* ,505

** ,493

** ,479

** ,162 ,370

* 1 ,533

** ,122 ,509

** ,667

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,020 ,000 ,001 ,001 ,286 ,012 ,000 ,426 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 11

Pearson Correlation ,293 ,206 ,219 ,170 ,276 ,215 ,420** -,059 ,567

** ,533

** 1 ,250 ,459

** ,522

**

Sig. (2-tailed) ,051 ,174 ,148 ,266 ,066 ,156 ,004 ,703 ,000 ,000 ,097 ,002 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 12

Pearson Correlation ,478** ,338

* ,568

** -,027 ,185 ,056 ,008 ,508

** ,387

** ,122 ,250 1 ,657

** ,474

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,023 ,000 ,858 ,225 ,715 ,959 ,000 ,009 ,426 ,097 ,000 ,001

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

KK 13

Pearson Correlation ,515** ,422

** ,643

** ,223 ,510

** ,301

* ,428

** ,268 ,462

** ,509

** ,459

** ,657

** 1 ,697

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,000 ,141 ,000 ,045 ,003 ,075 ,001 ,000 ,002 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

Total KK

Pearson Correlation ,642** ,629

** ,688

** ,699

** ,821

** ,781

** ,687

** ,614

** ,781

** ,667

** ,522

** ,474

** ,697

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 N 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

106

Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen organisasi (X2)

Correlations

kk 1 kk 2 kk 3 kk 4 kk 5 kk 6 kk 7 Total kk

kk 1 Pearson Correlation 1

,711*

*

,542*

*

-,004 ,044 ,280 ,314* ,687

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,979 ,774 ,062 ,036 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45

kk 2 Pearson Correlation ,711*

*

1 ,225 -,045 ,017 -,260 -,206 ,344*

Sig. (2-tailed) ,000 ,137 ,771 ,913 ,085 ,174 ,021

N 45 45 45 45 45 45 45 45

kk 3 Pearson Correlation ,542*

*

,225 1 ,437

*

*

,331* ,360

* ,362

* ,747

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,137 ,003 ,026 ,015 ,014 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45

kk 4 Pearson Correlation -,004 -,045

,437*

*

1 ,537

*

*

,086 ,172 ,523**

Sig. (2-tailed) ,979 ,771 ,003 ,000 ,574 ,259 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45

kk 5 Pearson Correlation ,044 ,017 ,331

*

,537*

*

1 ,080 ,204 ,560**

Sig. (2-tailed) ,774 ,913 ,026 ,000 ,602 ,180 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45

kk 6 Pearson Correlation ,280 -,260 ,360

* ,086 ,080 1

,917*

*

,599**

Sig. (2-tailed) ,062 ,085 ,015 ,574 ,602 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45

kk 7 Pearson Correlation ,314* -,206 ,362

* ,172 ,204 ,917

** 1 ,679

**

Sig. (2-tailed) ,036 ,174 ,014 ,259 ,180 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45

Total kk

Pearson Correlation ,687*

*

,344*

,747*

*

,523*

*

,560*

*

,599**

,679*

*

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,021 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 45 45 45 45 45 45 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

107

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)

Correlations

K 1 K 2 K3 K 4 K 5 K 6 K 7 K 8 Total K

K 1 Pearson Correlation 1

,772*

*

,366* ,234 ,224 ,072

,396*

*

,313* ,663

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,013 ,121 ,139 ,640 ,007 ,036 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

K 2 Pearson Correlation ,772*

*

1 ,306*

,466*

*

,200 ,111 ,155 ,334* ,670

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,041 ,001 ,188 ,466 ,309 ,025 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

K3 Pearson Correlation ,366

* ,306

* 1

,818*

*

-,106 ,214 ,263 ,205 ,614**

Sig. (2-tailed) ,013 ,041 ,000 ,487 ,159 ,081 ,176 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

K 4 Pearson Correlation ,234

,466*

*

,818*

*

1 -,108 ,300* ,129 ,323

* ,644

**

Sig. (2-tailed) ,121 ,001 ,000 ,480 ,046 ,397 ,031 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

K 5 Pearson Correlation ,224 ,200 -,106 -,108 1 ,370* ,265 ,196 ,437

**

Sig. (2-tailed) ,139 ,188 ,487 ,480 ,012 ,079 ,197 ,003

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

K 6 Pearson Correlation ,072 ,111 ,214 ,300

* ,370

* 1 ,226

,500*

*

,609**

Sig. (2-tailed) ,640 ,466 ,159 ,046 ,012 ,136 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

K 7 Pearson Correlation ,396*

*

,155 ,263 ,129 ,265 ,226 1 ,707

*

*

,596**

Sig. (2-tailed) ,007 ,309 ,081 ,397 ,079 ,136 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

K 8 Pearson Correlation ,313

* ,334

* ,205 ,323

* ,196

,500*

*

,707*

*

1 ,705**

Sig. (2-tailed) ,036 ,025 ,176 ,031 ,197 ,000 ,000 ,000

N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

Total K

Pearson Correlation ,663*

*

,670*

*

,614*

*

,644*

*

,437*

*

,609*

*

,596*

*

,705*

*

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 N 45 45 45 45 45 45 45 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

108

Lampiran 5 : Hasil Uji Reabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 45 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 45 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,848 28

109

Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation 2,40851990

Most Extreme

Differences

Absolute ,111

Positive ,111

Negative -,083

Test Statistic ,111

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

110

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler

ance VIF

1 (Constant) 18,472 4,967 3,719 ,001

Kepuasan

Kerja ,107 ,070 ,209 1,522 ,136 ,991 1,009

Komitmen

organisasi ,377 ,131 ,395 2,878 ,006 ,991 1,009

a. Dependent Variable: Kinerja

c. Hasil Uji Hereroskedastisitas

Hasil Uji Hereroskedastisitas dengan robust heteroskedastisitas

Model Fit:

R-sq F df1 df2 p

.2152 5.2010 2.0000 42.0000 .0096

Heteroscedasticity-Consistent Regression Results

Coeff SE(HC) t P>|t|

Constant 18.4717 5.5060 3.3549 .0017

X1 .1067 .0838 1.2739 .2097

X2 .3770 .1256 3.0016 .0045

111

Lampiran 7 : Hasil Hipotesis

a. Uji statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 18,472 4,967 3,719 ,001

Kepuasan

Kerja ,107 ,070 ,209 1,522 ,136

Komitmen

organisasi ,377 ,131 ,395 2,878 ,006

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Uji statistik F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regressio

n 70,002 2 35,001 5,759 ,006

b

Residual 255,243 42 6,077

Total 325,244 44

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kepuasan Kerja

112

Lampiran 8 : Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 18,472 4,967 3,719 ,001

Kepuasan Kerja ,107 ,070 ,209 1,522 ,136

Komitmen organisasi ,377 ,131 ,395 2,878 ,006

a. Dependent Variable: Kinerja

Hasil Hasil Uji Koefisien Determinasi ( )

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,464a ,215 ,178 2,465

a. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Kepuasan

Kerja