Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

17
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Layanan kesehatan merupakan salah satu faktor determinan penyakit yang dikemukakan oleh H.L.Blum. Sebagai faktor determinan kejadian penyakit, layanan kesehatan tentunya tidak dapat diabaikan. Walaupun tidak menjadi faktor determinan yang paling dominan, namun layanan kesehatan menjadi salah satu sarana tindakan preventif kepada masyarakat. Unit pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki strukur kepengurusan yang jelas, mulai dari atasan hingga ke para bawahan. Dalam menjalankan berbagai program pencegahan penyakit di berbagai tingkatan, Unit Pelayanan Kesehatan sangat bergantung pada komunikasi dan koordinasi antar atasan dan bawahan. Karena ini menyangkut hubungan pelimpahan tanggung jawab dan wewenang dari atasan (pimpinan) kepada bawahan (pegawai/petugas), maka hal ini tak lepas dari bagaimana kepemimpinan yang diberlakukan oleh pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan. Oleh karena itulah saya tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari kepemimpinan?

Transcript of Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

Page 1: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS

KESEHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan kesehatan merupakan salah satu faktor determinan penyakit yang

dikemukakan oleh H.L.Blum. Sebagai faktor determinan kejadian penyakit, layanan

kesehatan tentunya tidak dapat diabaikan. Walaupun tidak menjadi faktor determinan

yang paling dominan, namun layanan kesehatan menjadi salah satu sarana tindakan

preventif kepada masyarakat. Unit pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki strukur

kepengurusan yang jelas, mulai dari atasan hingga ke para bawahan. Dalam

menjalankan berbagai program pencegahan penyakit di berbagai tingkatan, Unit

Pelayanan Kesehatan sangat bergantung pada komunikasi dan koordinasi antar atasan

dan bawahan. Karena ini menyangkut hubungan pelimpahan tanggung jawab dan

wewenang dari atasan (pimpinan) kepada bawahan (pegawai/petugas), maka hal ini

tak lepas dari bagaimana kepemimpinan yang diberlakukan oleh pimpinan Unit

Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan. Oleh karena itulah saya tertarik untuk

mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari kepemimpinan?

2. Apa sajakah macam-macam gaya kepemimpinan?

3. Apa sajakah unsur-unsur dalam layanan kesehatan?

4. Bagaimana meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam rangka mewujudkan

layanan kesehatan yang berkualitas?

5. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi dari kepemimpinan;

2. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan;

3. Mengetahui unsur-unsur dalam layanan kesehatan;

4. Agar lebih memahami bagaimana meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam

rangka mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas;

Page 2: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

5. Mengetahui dan memahami bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja

petugas kesehatan sehingga dapat menentukan gaya kepemimpinan apa yang

sesuai dan tepat diterapkan di Unit Pelayanan Kesehatan setempat.

Page 3: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan

Definisi kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah

kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan

pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai

tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) adalah bentuk dominasi yang

didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain

untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki

keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan

tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin

memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.

Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang

kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung

dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin

(Moejiono, 2002).

B. Gaya Kepemimpinan

  Terdapat berbagai teori tentang gaya kepemimpinan. Namun secara umum teori-teori

tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok besar, yaitu:

a. Gaya kepemimpinan yang berkesan administrator. Gaya kepemimpinan tipe ini

terkesan kurang inovatif dan telalu kaku pada aturan. Sikapnya konservatif serta

kelihatan sekali takut dalam mengambil resiko dan mereka cenderung  mencari aman.

Model kepemimpinan seperti ini jika mengacu kepada analisis perubahan yang telah

kita bahas sebelumnya, hanya cocok pada situasi Continuation, Routine change, serta

Limited change.

b. Gaya kepemimpinan analitis (Analytical). Dalam gaya kepemimpinan tipe ini,

biasanya pembuatan keputusan didasarkan pada proses analisis,  terutama analisis

logika pada setiap informasi yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan

Page 4: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang.

Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika dengan menggunakan

pendekatan-pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.

c. Gaya kemimpinan   asertif (Assertive). Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif

dan mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal

dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih

terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses

argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang

memuaskan.

d. Gaya kepemimpinan entepreneur. Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh perhatian

kepada kekuasaan dan hasil akhir serta  kurang mengutamakan  pada kebutuhan akan

kerjasama. Gaya kepemimpinan model ini biasannya selalu mencari pesaing dan

menargetkan standar yang tinggi.

Selain itu, ada beberapa klasifikasi lain dari gaya kepemimpinan, ialah berikut ini:

 Gaya Kepemimpinan Otoriter

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil

dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin

mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang

ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun

sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas

anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain,

anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang

diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki

kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.

Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang

secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan

bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin

memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

Pada kepemimpinandemokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada

kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai

Page 5: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu,

anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan

komitmen yang bervariasi

Gaya Kepemimpinan Laissez Faire ( Kendali Bebas )

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya

yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Gaya

kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling

dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran

utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk

menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan

sebagai pemantau saja.

Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki

kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan

gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari

yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional.

Ada juga empat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian, meliputi :

1. Gaya Kepemimpinan Karismatis

2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter

4. Gaya Kepemimpinan Moralis

GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka

terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin

dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan

tantangan.

Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan

peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang

kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa

Page 6: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika

diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan

maaf, dan janji.

GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak

orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari

sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa

melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga

menguntungkan lawannya.

Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini.

Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya

ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan

tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para

pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER

Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada

satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia

memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil.

Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.

Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini.

Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan

atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS

Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan

kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para

bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin

ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala

kekurangannya.

Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat

tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat

menyenangkan dan bersahabat.

Page 7: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.

Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan

dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan

bisa terjalin dengan baik.

C. Unsur-Unsur dalam Manajemen Layanan Kesehatan

1. INPUT

Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan

pekerjaan manajemen

Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) input ada 3

macam:

Sumber (resources), adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan

barang atau jasa.

Sumber (resources) dibagi 3 macam:

a) Sumber tenaga (labour resources):

-Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat

-Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga

b) Sumber modal (capital resources):

-Modal bergerak (working capital): uang, giro

-Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah, sarana kesehatan

c) Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat

dialam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal

Tatacara (prosedures), adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan

yang dimiliki dan yang diterapkan.

Kesanggupan (capacity), adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga

pelaksana (petugas).

Menurut Koontz: input manajemen ada 4: Man, Capacity, Managerial,

Technology.

Untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, macam input ada 4M: Man,

Money, Material, Method.

Page 8: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

Untuk organisasi yang mencari keuntungan, input terdiri atas 6M: Man, Money,

Material, Method, Machinery, Market.

2. PROSES

Proses (process) adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Proses dikenal dengan sebutan fungsi manajemen

Pada umumnya, proses dan ataupun fungsi manajemen merupakan tanggung jawab

pimpinan

Macam fungsi manajemen:

1. Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) ada 6:

Planning, Organizing, Directing, Controlling, Coordinating, Evaluation

(PODCCE)

2. Menurut Freeman ada 6: Planning, Actuating, Coordinating, Guidance, Freedom,

Responsibility (PACGFR)

3. Menurut George R. Terry ada 4: Planning, Organizing, Actuating, Controlling

(POAC)

4. Menurut Barton ada 8: Planning, Organizing, Staffing, Budgeting, Implementing,

Coordinating, Reporting, Evaluation (POSBICRE)

5. Menurut Luther M. Gullick ada 7: Planning, Organizing, Staffing, Directing,

Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCoRB)

6. Menurut Hendry Fayol ada 5: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,

Controling (POCCC)

Fungsi utama manajemen:

1. Planning: termasuk penyusunan anggaran belanja

2. Organizing: termasuk penyusunan staff

3. Implementing: termasuk pengarahan, pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan

dan pengawasan

4. Penilaian: termasuk penyusunan laporan

3. OUTPUT

Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk manajemen kesehatan,

Page 9: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services).

Macam pelayanan kesehatan: Upaya Kesehatan Perorangan (UPK) dan Upaya

Kesehatan Masyarakat (UKM).

4. SASARAN

Sasaran (target group) adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya

kesehatan tersebut ditujukan.

1) UKP untuk perseorangan

2) UKM untuk masyarakat (keluarga dan kelompok)

Macam sasaran:

1) Sasaran langsung (direct target group)

2) Sasaran tidak langsung (indirect target group)

5. IMPACT

Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output. Untuk manajemen

kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan

Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan

(demands) perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi.

Dari penjelasan di atas, tenaga (petugas kesehatan) merupakan salah satu bagian

terpenting dari unsur input dalam manajemen pelayanan kesehatan. Posisi petugas dapat

dikatakan sebagai motor penggerak dari unsur-unsur input lainnya untuk menjalankan

unsur-unsur manajemen pelayanan kesehatan yang selanjutnya (proses, ouput, dan

impact) dan mewujudkan sasaran.

D. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Petugas Kesehatan

Dari beberapa jurnal dan artikel ilmiah yang saya peroleh, terbukti bahwa:

Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Frecilia Nanda

Melvani, 2012).

Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan (Neneng Indra

Avivah, 2009).

Page 10: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

Ada pengaruh signifikan dari gaya kepemimpinan exploitaive authoritative,

benevolent authoritative, consultative, dan participative group terhadap partisipasi

kerja (Nia Lestarianawati,2009).

Ada pengaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan partisipatif terhadap

motivasi kerja karyawan (Myke Amalia, 2009).

Dari semua hasil penelitian sebelumnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa

kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja dan partisipasi kerja yang

kemudian termainfestasi menjadi wujud kinerja.

E. Upaya Meningkatkan Kinerja Petugas Kesehatan dalam Rangka Mewujudkan

Layanan Kesehatan yang Berkualitas

Penilaian kinerja petugas di Unit Pelayanan Kesehatan perlu dilakukan sebagai evaluasi.

Dan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

857/Menkes/SK/IX/2009, untuk melakukan penilaian kinerja haruslah dengan

mewujudkan kepemimpinan yang efektif terlebih dahulu. Gaya kepemimpinan yang

diterapkan pada Unit Pelayanan Kesehatan sangatlah menentukan kinerja dari semua

petugas kesehatan yang bertugas di sana, serta selanjutnya berdampak pada tingkat

kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itulah,

sudah sepatutnya gaya kepemimpinan di Unit Pelayanan Kesehatan haruslah dipilih dan

ditentukan secara hati-hati dan teliti. Pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat bertujuan

untuk memacu peningkatan motivasi kerja dan partisipasi kerja para petugas kesehatan di

Unit Pelayanan Kesehatan agar terwujudlah layanan kesehatan yang berkualitas.

Page 11: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Page 12: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

REFERENSI

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas.

Artikel Publikasi Ilmiah:

Frecilia Nanda Melvani.2012.PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PROMOSI DAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DAERAH ( BP3MD ) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

Jurnal:

Neneng Indra Avivah.2009.PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN NON MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2008.

Nia Lestarianawati.2009.PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NON MEDIS BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ”45” KUNINGAN.

Myke Amalia.2009.PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DI RUMAH SAKIT JASA KARTINI TASIKMALAYA 2008.

Link Internet:

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/unsur-pokok-manajemen-pelayanan.html

http://berbagiilmu.wen.ru/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli.html

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certod.htm

http://muslimpoliticians.blogspot.com/2012/10/beberapa-jenis-gaya-kepemimpinan.html

http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/