PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI...

165
i PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. CITRA MAKMUR SEJAHTERA CABANG BOGOR Oleh : PAHRURROJI NIM : 108081000092 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI...

Page 1: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

i

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. CITRA MAKMUR

SEJAHTERA CABANG BOGOR

Oleh :

PAHRURROJI

NIM : 108081000092

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

ii

Page 3: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

iii

Page 4: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

iv

Page 5: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

v

Page 6: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Pahrurroji

Nama panggilan : Roji

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Sipare-pare tengah 10 April 1989

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Sipare-pare tengah Dusun V

Kec. Merbau, Kab. Labuhan Batu Utara, Sumut

E-mail address : [email protected]

PENDIDIKAN

Tamat th. 2002 : SDN 115478 Sipare-pare Hilir

Tamat th. 2005 : MTS Pon-Pes Daar Al Uluum Asahan-Kisaran

Tamat th. 2008 : MAS Pon-Pes Daar Al Uluum Asahan-Kisaran

Tamat th. 201.. : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Sahirman

Ibu : Siti Saniah

Anak ke/dari : 2/4 bersaudara

Alamat : Sipare-pare Tengah, Dusun V

Kec. Merbau, Kab. Labuhan Batu Utara, Sumut

PENGALAMAN BERORGANISASI

Ketua seksi kebersihan OSIS MAS Pon-Pes Daar Al Uluum Asahan-

Kisaran

Anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

KEMAMPUAN KOMPUTER

Ms Word : Baik

Ms Excel : Baik

Ms Power Point : Baik

Page 7: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

ii

INFLUENCE OF LEADERSHIP, ORGANIZATIONAL COMMUNICATION

AND MOTIVATION TO PERFORMANCE OF EMPLOYEES PT.CITRA

MAKMUR SEJAHTERA BRANCH BOGOR.

By:

Pahrurroji

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of leadership, organizational

communication, and motivation on employee performance of PT. Citra Makmur

Sejahtera Branch Bogor, either partially or simultaneously. Population of this

research is all employees of PT. Citra Makmur Sejahtera Bogor branch that

totaled 46 people by spreading using census or sampling methods saturated.

Data were collected using a questionnaire, using a Likert scale measurement

scale. In the analysis of data using multiple linear regression with SPSS 17.0.

From the results of data analysis known that the leadership variables

affect the performance of employees is 33.1 percent. Organizational

communication variables affect the performance of employees amounted to 26.3

percent. Motivation variables affect the performance of employees is 37.8

percent. In the test the coefficient of determination (R2) shows that the

independent variables (Leadership, organizational communication, and

motivation) can explain the dependent variable (performance of employees)

amounted to 80.5 percent. This means that the better or higher leadership,

organizational communication, and motivation it is expected that the employee's

performance is getting better and higher as well. Based on these results the

management of PT. Citra Makmur Sejahtera Bogor branch leadership needs to

pay attention to the conditions that have been applied by the company. The level

of organizational communication should be maintained properly so that

employees can be more effective in their work. The company also needs to

increase the motivation of its employees. So that employees can be more

motivated to work so as to improve its performance. With the increasing

performance of the company's goals PT. Citra Makmur Sejahtera Bogor branch

can be achieved.

Data were collected by questionnaires

Keyword: leadership, organizational communication, motivation, performance.

Page 8: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

iii

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.CITRA MAKMUR

SEJAHTERA CABANG BOGOR.

Oleh:

Pahrurroji

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan,

komunikasi organisasi, dan motivasi terhadap Kinerja karyawan PT. Citra

Makmur Sejahtera Cabang Bogor, baik secara parsial maupun secara simultan.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Citra Makmur Sejahtera

Cabang Bogor yang berjumlah 46 orang dengan penyebarannya menggunakan

Metode sensus atau sampling jenuh. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner

,Skala pengukurannya menggunakan skala Likert. Pada analisis data

menggunakan uji regresi linier berganda dengan program SPSS 17.0.

Dari hasil analisis data diketahui bahwa variabel kepemimpinan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 33,1 persen. Variabel komunikasi

organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 26,3 persen. Variabel

motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 37,8 persen. Pada uji

koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel independent

(Kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan motivasi) dapat menjelaskan

variabel dependent (kinerja karyawan) sebesar 80,5 persen. Hal ini berarti

semakin baik atau tinggi kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan motivasi

maka diharapkan kinerja karyawan semakin baik dan tinggi pula. Berdasarkan

hasil penelitian ini manajemen PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor perlu

memperhatikan kondisi kepemimpinan yang sudah diterapkan perusahaan.

Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik agar para

karyawan dapat lebih efektif dalam bekerja. Perusahaan juga perlu meningkatkan

motivasi para karyawannya. Agar para karyawan dapat semakin termotivasi

dalam bekerja sehingga mampu meningkatkan kinerjanya. Dengan semakin

meningkatnya kinerja maka tujuan perusahaan PT. Citra Makmur Sejahtera

Cabang Bogor dapat tercapai.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi, Motivasi, Kinerja

Page 9: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

iv

KATA PENGANTAR

”Bismillahirrahmaanirrahiim”

Dengan memanjatkan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT karena

dengan segala nikmat, rahmat dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada

hambaNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dan

memberikan wawasan kepada pembaca.

Shalawat dan salam selalu dihaturkan pada junjungan Nabi Muhammad

S.A.W, sebagai Nabi yang membawa perubahan dan transformasi dalam sejarah

ummat manusia. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:.

1. Ayahanda, Ibunda tercinta terima kasih atas segala dorongannya serta doanya

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan cepat dan untuk bantuan

moril maupun materil selama ini.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Suhendra, S.ag, MM selaku Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan

kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Amilin, SE.AK.,M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., MH selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, MA Selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama FEB UIN Syarif

Page 10: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

v

Hidayatullah Jakarta. Terima kasih banyak penulis ucapkan atas segala

pendidikan dan pengajaran yang telah diberikan.

5. Bapak Amir Syarifuddin, SH, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen, asisten dosen, karyawan dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai serta pelayanan

akademik selama ini bagi penulis.

7. Abang dan adik-adikku (M. Zainuddin Nasution, Nurhayati Nasution dan

Ahmad Kurniawan Nasution) tercinta, terima kasih untuk bantuan doanya,

kasih sayangnya, kerjasamanya dan supportnya selama ini.

8. Sahabatku Aris, Adi “oo”, Dea Septian, Dzulkifli Sirait, Chims, Grossy,

hangga, Randy, Angger, M.Ginanzar, Damar (black) dan Basyiruddin yang

selalu memberikan, pelajaran kehidupan, kesetiaan, dan motivasi sehingga

penulis selalu bersemangat untuk lebih sukses.

Penulis menyadari penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai

kesalahan dan kekurangan penulisan maupun dari isi materi. Akhirnya dengan

segala keterbatasan yang dimiliki, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang membangun bagi penulis. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Ciputat, 29 Maret 2014

Penulis

Pahrurroji

Page 11: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

vi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................

LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN KOMPREHENSIF .........................

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI ...............................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................. ii

ABSTRAK .................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .............................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 8

1. Tujuan Penelitian ....................................................... 8

2. Manfaat Penelitian ..................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 11

A. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................... 11

B. Kepemimpinan ................................................................ 12

1. Pengertian Kepemimpinan ......................................... 12

2. Teori Gaya Kepemimpinan ........................................ 15

3. Teori-Teori Kepemimpinan ........................................ 17

4. Fungsi Kepemimpinan................................................ 20

C. Komunikasi Organisasi .................................................. 22

1. Pengertian Komunikasi Organisasi ............................ 22

2. Unsur-Unsur Komunikasi ........................................... 24

3. Bentuk Dasar Komunikasi .......................................... 26

Page 12: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

vii

4. Proses Komunikasi ..................................................... 28

5. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi ....................... 28

6. Kedudukan Komunikasi Dalam Organisasi ............... 32

7. Saluran Komunikasi Dalam Organisasi ...................... 33

D. Motivasi ........................................................................ 37

1. Pengertian Motivasi .................................................... 37

2. Prinsip-Prinsip Motivasi Sumber Daya Manusia ....... 38

3. Teori Motivasi ............................................................ 40

4. Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik .............................. 45

E. Kinerja ............................................................................ 46

1. Pengertian Kinerja ...................................................... 46

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja .............. 47

3. Penilaian Kinerja ........................................................ 50

4. Evaluasi Kinerja ......................................................... 53

4. Indikator Kinerja ........................................................ 54

F. Penelitian Terdahulu ....................................................... 56

G. Kerangka Berpikir .......................................................... 59

H. Hipotesis ......................................................................... 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 62

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................. 62

B. Metode Penentuan Sampel ............................................. 62

C. Metode Pengumpulan Data ............................................. 63

D. Metode Analisis Data ..................................................... 65

E. Operasional Variabel Penelitian ..................................... 72

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................... 78

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 78

1. Lokus, Fokus dan Waktu Penelitian ............................ 78

2. Sejarah Singkat PT. Citra Makmur Sejahtera.............. 78

3. Visi dan Misi PT. Citra Makmur Sejahtera ................. 80

4. Struktur Organisasi PT. Citra Makmur Sejahtera ........ 80

5. Deskripsi Demografi Responden ................................. 83

Page 13: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

viii

B. Analisis dan Pembahasan ............................................... 84

1. Statistik Deskriftif ....................................................... ..84

2. Uji Kualitas Data ........................................................ 103

3. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 107

4. Uji Hipotesis ............................................................... 111

5. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................... 117

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .................................... 119

A. Kesimpulan ..................................................................... 119

B. Saran ................................................................................ 120

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 122

LAMPIRAN .............................................................................................. 126

Page 14: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Data ketidakhadiran Karyawan PT. Citra Makmur Sejahtera 7

1.2 Laba Penjualan PT. Citra Makmur Sejahtera 7

2.1 Penelitian Terdahulu 56

3.1 Operasional Variabel Penelitian 75

4.1 Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner 83

4.2 Karakteristik Responden 83

4.3 Hasil Uji Statistik Deskriftif 85

4.4 Pemimpin memberikan arahan yang jelas tentang tugas yang

diberikan. 86

4.5 Pemimpin selalu memberikan petunjuk khusus disetiap tugas

yang bersifat kompleks 86

4.6 Pemimpin selalu memotivasi saya untuk dapat melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya. 87

4.7 Pemimpin bersikap ramah serta menyenangkan perasaan

bawahannya. 88

4.8 Pemimpin memberikan kebebasan untuk berpendapat. 88

4.9 Pemimpin selalu mempertimbangkan atas saran-saran yang saya

berikan. 89

4.10 Pemimpin sering menetapkan serangkaian tujuan dan mengajak

karyawan untuk berpartisipasi mencapai tujuan tersebut. 89

4.11 Pemimpin dapat membangkitkan rasa percaya diri saya untuk

dapat menyelesaikan tugas dalam mencapai tujuan. 90

4.12 Atasan mengkomunikasikan informasi mengenai tugas, kebijakan

kebijakan terkait organisasi. 91

4.13 Atasan mengkomunikasikan hasil kinerja saya. 91

4.14 Saya dengan mudah dapat melakukan hubungan komunikasi dengan

atasan 92

Page 15: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

x

4.15 Setiap kendala pekerjaan yang terjadi saya komunikasikan kepada

atasan. 92

4.16 Saya percaya terhadap rekan kerja saya dalam melakukan pekerjaan. 93

4.17 Dengan rekan kerja, kordinasi dan kerjasama terhadap penyelesaian

pekerjaan dapat dengan mudah terbentuk. 93

4.18 Perbedaan jabatan tidak menjadi penghalang bagi saya dalam

memperoleh informasi. 94

4.19 Perbedaan divisi tidak menjadi penghalang bagi saya dalam

memperoleh informasi. 95

4.20 Saya dapat menerima informasi dari berbagai sumber. 95

4.21 Saya selalu meningkatkan produktivitas kerja saya untuk mencapai

prestasi yang saya inginkan. 96

4.22 Saya selalu mengerjakan tugas/pekerjaan dengan memenuhi standar

yang ditetapkan perusahaan. 96

4.23 Saya selalu berusaha meningkatkan kemampuan saya dalam

menyelesaikan tugas. 97

4.24 Saya mampu mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi rekan

kerja dalam menyelesaikan tugas. 98

4.25 Saya selalu membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan 98

4.26 Saya memiliki kekuasaan dalam menyelesaikan pekerjaan. 99

4.27 Saya mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan

rekan kerja. 99

4.28 Pekerjaan yang saya kerjakan dapat selesai sesuai dengan harapan. 100

4.29 Saya dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan dan

tepat waktu. 101

4.30 Saya memiliki pengetahuan tentang pekerjaan yang diberikan. 101

4.31 Pekerjaan yang saya selesaikan dapat diterima dengan baik. 102

4.32 Saya selalu hadir untuk bekerja sesuai jam kantor. 102

Page 16: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

xi

4.33 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan orang lain. 103

4.34 Uji validitas Kepemimpinan 104

4.35 Uji Validitas Komunikasi Organisasi 104

4.36 Uji validitas motivasi 105

4.37 Uji Validitas Kinerja karyawan 105

4.38 Uji Reliabilitas 106

4.39 Uji Multikolineritas 110

4.40 Uji Parsial (Uji t) 111

4.41 Uji Simultan (Uji F) 116

4.42 Uji Koefisiensi Determinasi 118

Page 17: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Berpikir 60

4.1 Stuktur Organisasi PT. Citra Maknur Sejahtera 82

4.2 Grafik Normal Probability Plot 107

4.3 Grafik Histogram 108

4.4 Uji Heteroskedastisitas 109

Page 18: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Kuesioner Penelitian 126

2 Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kepemimpinan 130

3 Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Komunikasi Organisasi 132

4 Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi 134

5 Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kinerja Karyawan 136

6 Output SPSS Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Kepemimpinan 138

7 Output SPSS Uji Validitas Variabel dan Realibilitas Komunikasi

Organisasi. 139

8 Output SPSS Uji Validitas Variabel dan Realibilitas Motivasi 140

9 Output SPSS Uji Validitas Variabel dan Realibilitas Kinerja

Karyawan 141

10 Output SPSS Uji Asumsi Klasik 142

11 Output SPSS Uji Hipotesis 144

12 Transkip Wawancara 145

13 Surat Keterangan Penelitian 147

Page 19: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Sumber daya manusia merupakan komponen yang penting dalam

suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia dalam

suatu organisasi adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang

menjalankan berbagai tugas yang ada didalam organisasi tersebut. Untuk itu

perusahaan memerlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik agar

tercapainya kinerja secara maksimal sehingga tujuan yang diharapkan

perusahaan dapat tercapai.

Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang–orang yang

memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan usahanya pada perusahaan.

Setiap perusahaan berupaya untuk mendapatkan karyawan yang memiliki

kinerja yang tinggi sehingga dapat membantu perusahaan mencapai tujuan

yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya.

kinerja yang telah dicapai karyawan merupakan suatu prestasi kerja

atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang telah dicapai oleh

seorang karyawan dalam satuan periode waktu tertentu, dalam melaksanakan

tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan

kepadanya. Setiap perusahaan dalam melaksanakan program-programnya

selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu caranya

adalah meningkatkan kinerja karyawan.

Page 20: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

2

Dalam rangka upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia

maka diperlukan upaya-upaya yang secara terus menerus dilakukan untuk

meningkatkan kinerja karyawan sesuai dengan perkembangan zaman, seperti

perkembangan teknologi maupun wawasan pengetahuan yang relevan dengan

pekerjaan. Secara umum kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor

individu dan faktor organisasi. Melalui manajemen sumber daya manusia

aspek kinerja dapat lebih diarahkan secara efektif dan efisien khususnya yang

berkaitan dengan tujuan organisasi.

Perusahaan akan selalu berusaha mengoptimalkan kinerja

karyawannya. Kinerja perusahaan akan mencapai hasil yang optimal apabila

dalam perusahaan tersebut terjadi komunikasi yang baik, kepemimpinan

yang efektif, dan motivasi kerja yang baik (Yusuf, 2014). dengan kinerja

yang optimal perusahaan akan dapat bersaing dalam persaingan bisnis dengan

para komptitor yang semakin sengit. Salah satu bisnis yang berkembang saat

ini adalah bisnis pembiayaan. Berdasarkan data Otoritas jasa keuangan (OJK),

perusahaan pembiayaan membukukan total penyaluran pembiayaan Maret

2015 sebesar Rp 369,80 triliun, tumbuh 4,92 persen dibandingkan periode

sama pada Maret tahun 2014 yang sebesar Rp 352,44 triliun.

Pertumbuhan bisnis pembiayaan yang pesat ini menuntut setiap

perusahaan pembiayaan untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat terus

bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, salah satu yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan adalah dengan

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Seperti halnya yang

Page 21: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

3

dilakukan oleh salah satu perusahaan pembiayaan yaitu PT. Citra Makmur

Sejahtera yang terus berupaya meningkatkan kinerja karyawannya untuk

mencapai tujuan perusahaan.

PT. Citra Makmur Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak

dibidang pembiayaan elektronik yang berdiri sejak tahun 1999 sampai

sekarang, PT. Citra Makmur Sejahtera telah memiliki jaringan kantor cabang

di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan, manajemen PT. Citra

Makmur Sejahtera Cabang Bogor terus memberikan perhatian lebih terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain

kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi. Mereka selalu berusaha

menerapkan kepemimpinan yang baik, meningkatkan motivasi karyawannya

serta menjalin komunikasi yang baik. Namun, kinerja karyawan PT. Citra

Makmur Sejahtera Cabang Bogor belum sesuai dengan yang diharapkan oleh

manajemen. (Sumber: Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur Sejahtera).

Rivai dan Mulyadi mengungkapkan bahwa kepemimpinan merupakan

sebuah proses untuk mempengaruhi orang lain baik di dalam organisasi

maupun di luar organiasasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam

suatu situasi dan kondisi tertentu. Proses memengaruhi tersebut sering

melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas

maupun bujukan (Rivai dan Mulyadi, 2011 : 23). Keputusan yang diambil

oleh seorang pemimpin atau manajer tidak hanya berpengaruh terhadap

keberhasilan saja, tetapi juga berpengaruh terhadap kepuasan, perilaku, dan

Page 22: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

4

kinerja karyawan. Karyawan yang dapat menerima dengan baik keputusan

pimpinan pada akhirnya akan menciptakan efisiensi dan efektivitas ke seluruh

organisasi.

Kepemimpinan pada PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor

dirasakan masih kurang efektif karena kurang adanya pengawasan kepada

bawahan sehingga memungkinkan karyawan melakukan tindakan -tindakan

yang tidak menunjang dalam pencapaian tujuan perusahaan dan dalam

pemberian sanksi kepada bawahan pemimpin tidak sepenuhnya tegas dalam

menjalankan aturan. (Sumber: Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur

Sejahtera).

Selain kepemimpinan fungsi komunikasi juga sangat penting. Bungin

(2011:272) mengklasifikasikan empat fungsi komunikasi organisasi yaitu:

a. Fungsi Informatif, digunakan untuk membantu dalam pengambilan

keputusan terkait dengan pekerjaan .

b. Fungsi Regulatif, digunakan untuk membantu dalam pengambilan

keputusan terkait dengan peraturan yang berlaku

c. Fungsi Persuasif, untuk merubah sikap, pendapat, dan perilaku

seorang pegawai

d. Fungsi Integratif, berkaitan dengan penyediaan saluran kepada

pegawai untuk melaksanakan tugas dengan baik

Rogers dalam Cangara mendefinisikan komunikasi adalah proses

dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih,

dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Cangara, 2011: 20).

Page 23: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

5

Sama halnya pada PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor,

komunikasi ini sangat diperlukan oleh atasan untuk menyampaikan program-

program seperti program meningkatkan penjualan yang sekarang ini sedang

dilakukan, rencana target penjualan dan segala sesuatu yang berhubungan

dengan pekerjaan misalkan tempat (wilayah) untuk bekerja. Selain antara

atasan degan bawahan, komunikasi antar karyawan diperlukan. Dengan

adanya komunikasi antar karyawan, setiap karyawan bisa memberikan

informasi dan saling mengingatkan serta memberikan semangat dalam bekerja

sehingga dapat bekerja secara optimal, secara lebih kongkrit komunikasi ini

berbentuk dengan memberikan informasi mengenai jumlah hasil penjualan

elektronik, tempat untuk bekerja dan informasi-informasi lain baik yang

berhubungan dengan operasional pekerjaan ataupun lainnya. Namun

komunikasi yang terjalin didalam PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor

masih kurang efektif sehingga menyebabkan pemberian informasi antar divisi

menjadi terhambat. (Sumber: Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur

Sejahtera).

Mc Lean dalam Mayliana dan Sofyan (2013), menyatakan bahwa

motivation is all the reason behind why we behave as we do and revolves

around intentionality. Definisi tersebut dapat diartikan bahwa motivasi

merupakan alasan seseorang berperilaku dan segala hal di sekitarnya secara

sengaja. Sedangkan menurut Mc. Donald dalam Wiludjeng dan Pramadika

(2014) menyatakan bahwa motivation is energy change in a (personal) a

person who is characterized by the onset of feelings and reactions to achieve

Page 24: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

6

the goal (Motivasi adalah perubahan energi dalam (personal) seseorang yang

ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan).

Pada PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor dalam memotivasi

karyawannya salah satunya adalah dengan cara memberikan kompensasi.

Namun ternyata masih banyak karyawan yang mengeluhkan tentang

kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Diantaranya permasalahan

keterlambatan dalam pemberian gaji, ketidaksesuaian jam kerja lembur dengan

uang lembur yang diterima, dan pemberian nilai apresiasi individu yang

berdampak terhadap THR yang diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa

motivasi yang diberikan oleh perusahaan tidak berjalan dengan baik.

(Sumber: Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur Sejahtera).

Kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat

dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan

kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian kinerja adalah tentang melakukan

pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut (Armstrong dan

Baron dalam Wibowo, 2012:7). Strategi peningkatan kinerja adalah cara

perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan perusahaan

dapat tercapai. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja

sumber daya manusia yang ada di dalamnya merupakan tantangan bagi

pimpinan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Terdapat beberapa pelanggaran aturan yang dilakukan oleh karyawan

PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor yang mengindikasikan kinerja

karyawan yang kurang baik pada perusahaan tersebut, seperti terlambat

Page 25: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

7

masuk kantor dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan kantor yang lain. hal ini

dapat dilihat pada tabel 1.1, yang menggambarkan tentang tingkat

ketidakhadiran karyawan PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor.

Tabel 1.1

Data ketidakhadiran karyawan

PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor

No Bulan Absensi %

1 Maret 4 8.69

2 April 3 6.52

3 Mei 7 15.22

4 Juni 6 13.04

Sumber: Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur Sejahtera

Selain tingkat absensi yang cukup tinggi, laba PT. Citra makmur

sejahtera Cabang Bogor dalam tiga tahun terakhir juga mengalami fluktuasi.

Hal ini dapat dilihat dari tabel 1.2, dibawah ini.

Tabel 1.2

Laba Penjualan PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor

Tahun Triwulan Laba Penjualan

2013 I 29,983,000

II 27,454,000

III 25,345,000

IV 26,154,000

2014 I 23,375,000

II 22,412,500

III 18,012,500

IV 21,175,000

2015 I 21,490,000

Sumber: Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur Sejahtera

Data diatas menunjukkan bahwa PT.Citra Makmur Sejahtera Cabang

Bogor mengalami fluktuasi laba penjualan tiap tahunnya, Hal ini

mengindikasikan adanya penurunan kinerja pada karyawan PT.Citra Makmur

Sejahtera Cabang Bogor.

Page 26: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

8

Dengan memperhatikan uraian tersebut diatas, perlu diidentifikasi

apakah penurunan kinerja karyawan tersebut ada keterkaitannya dengan

faktor kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan motivasi pada PT.Citra

Makmur Sejahtera Cabang Bogor. Maka perlu pengkajian terhadap

keterkaitan hal-hal tersebut, untuk itu maka peneliti tertarik untuk meneliti

masalah yang ada pada PT.Citra Makmur Sejahtera dengan judul “

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI, DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. CITRA

MAKMUR SEJAHTERA CABANG BOGOR “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh variabel kepemimpinan, komunikasi, dan

motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang

Bogor secara parsial?

2. Apakah terdapat pengaruh variabel kepemimpinan, komunikasi , dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Citra Makmur Sejahtera

Cabang Bogor secara simultan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti atas hal-hal sebagai berikut:

Page 27: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

9

a. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan, komunikasi dan

motivasi terhadap kinerja pada karyawan. PT. Citra Makmur Sejahtera

Cabang Bogor secara parsial.

b. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan, komunikasi dan

motivasi terhadap kinerja pada karyawan. PT. Citra Makmur Sejahtera

Cabang Bogor secara simultan.

2. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini,penulis mempunyai harapan akan di peroleh

manfaat, yaitu:

a. Manfaat teoritis

1) Bagi penulis

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah

pengetahuan dan keilmuan penulis mengenai kepemimpinan,

komunikasi organisasi, motivasi dan kinerja.

2) Bagi civitas akademik

Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan,

refrensi data menyajikan informasi mengenai pengaruh

kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi terhadap

kinerja.

b. Manfaat praktis

1) Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan

informasi dan masukan bagi pihak perusahaan mengenai pengaruh

Page 28: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

10

kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi terhadap

kinerja karyawan.

2) Bagi Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi tentang kepemimpinan, komunikasi organisasi dan

motivasi, sehingga dapat dijadikan acuan untuk menjadi karyawan

yang baik sesuai dengan peraturan dan ketentuan perusahaan.

Page 29: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen sumber daya manusia

Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin,yaitu dari asal kata manus

yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung

menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere

diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage,

dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan

kegiatan manajamen. Akhirnya management diterjemahkan ke dalam Bahasa

Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen dalam arti luas

adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4)

sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

(Usman, 2010). Sedangkan menurut Robbins dan Mary Coulter (2010),

Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan

terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan

secara efisien dan efektif. Manajemen juga berupaya untuk menjadi efektif,

dengan menyelesaikan tugas-tugas demi terwujudnya sasaran-sasaran

organisasi.

Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu

proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi serta

mengevaluasi seluruh sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan

dalam mencapai tujuannya (Astuti, 2011).. Sedangkan Menurut Dessler

(2011:5), manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik

Page 30: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

12

menentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia dalam posisi

manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan,

dan penilaian.

Adapun Menurut Dessler manajemen sumber daya manusia adalah

kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia” atau sumber daya

manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih,

memberi penghargaan, dan penilaian (Dessler 2011:5).

Dari beberapa pendapat diatas, dapat dimpulkan bahwasannya yang

dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia (human resources

management) adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pelaksanaan terhadap anggota organisasi (karyawan) secara efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting dalam

suatu organisasi, karena pemimpin itulah yang akan menggerakkan

organisasi dalam mencapai tujuan sekaligus. Hal itu tidak mudah karena

pemimpin harus memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda.

Pemimpin harus mempengaruhi sedemikian rupa sehingga bisa

memberikan pengabdian dan partisipasinya kepada organisasi secara

efektif dan efesien. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa sukses

tidaknya usaha pencapaian tujuan organisasi ditentukan oleh kualitas

pemimpinan. Berdasarkan yang diungkapkan oleh Wayne dan Don dalam

Page 31: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

13

Mulyana (2010: 276), Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi

dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi para perilaku untuk

mencapai tujuan.

Senada dengan hal itu, Rivai dan Mulyadi mengungkapkan bahwa

kepemimpinan merupakan sebuah proses untuk memengaruhi orang lain

baik di dalam organisasi maupun di luar organiasasi untuk mencapai

tujuan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Proses

memengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti

ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan (Rivai dan Mulyadi,

2011 : 23). Sedangkan Umam melihat kepemimpinan dari dua konteks,

yaitu struktural dan nonstruktural. Dalam konteks struktural,

kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses pemberian motivasi agar

orang-orang yang dipimpin melakukan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan

sesuai dengan program yang ditetapkan. Kepemimpinan juga berarti

mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi orang lain, agar pikiran

dan kegiatannya tidak menyimpang dari tugas pokok masing-masing.

Adapun dalam konteks nonstructural kepemimpinan dapat diartikan

sebagai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku dan

mengarahkan semua fasilitas untuk mendapat tujuan yang telah

ditetapkan bersama (Umam, 2010 : 270).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kepemimpinan adalah suatu proses menggerakkan seseorang

dengan mempengaruhi, memimpin, membimbing, dan memotivasi untuk

Page 32: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

14

mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. kepemimpinan terbagi

atas beberapa bentuk antara lain kepemimpinan formal dan kepemimpinan

informal. kepemimpinan formal adalah seseorang yang oleh organisasi

tertentu ditunjuk untuk memangku jabatan dalam struktur organisasi

yang ada, dengan segala hal dan kewajiban yang berkaitan dengannya,

untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut yang ditetapkan sejak

semula (Winardi dalam muammar, dkk, 2014). Sedangkan Rivai dalam

Fahrizal (2013) mengutarakan bahwa kepemimpinan resmi (formal)

adalah seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin, atas dasar keputusan

dan pegangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan dalam struktur

organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang melekat berkaitan

dengan posisinya. Pola ini terlihat pada sebagian ketentuan yang mengatur

hirarki organisasi dan biasanya tergambar dalam bagan organisasi.

Rivai dalam Fahrizal (2013) menjelaskan tentang kepemimpinan

informal: Kepemimpinan informal (tokoh masyarakat, pemuka agama,

adat, dll) yaitu, “seseorang yang ditunjuk memimpin secara tidak formal,

karena memiliki kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai

seseorang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu

kelompok atau komunitas tertentu. Sedangkan kepemimpinan informal

menurut Winardi dalam muammar, dkk, (2014) adalah seseorang yang

karena latar belakang pribadi yang kuat mewarnai dirinya, memiliki

kualitas subyektif ataupun obyektif yang memungkinkannya tampil

dalam kedudukan di luar struktur organisasi resmi, namun ia dapat

Page 33: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

15

mempengaruhi kelakuan dan tindakan suatu kelompok masyarakat

baik dalam arti positif maupun dalam arti negatif.

2. Teori Gaya Kepemimpinan

Adapun macam-macam gaya kepemimpinan, menurut Sutrisno

(2010: 222) sebagai berikut:

a. Gaya Persuasif

Yaitu gaya memimpin menggunakan pendekatan yang menggugah

perasaan, pikiran atau dengan kata lain melakukan ajakan atau

bujukan.

b. Gaya Refresif

Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan tekanan-tekanan,

ancaman-ancaman, sehingga bawahan merasa ketakutan.

c. Gaya Partisipatif

Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memimpin memberikan

kesempatan kepada bawahan untuk secara aktif baik mental, spiritual,

fisik maupun material dalam kiprahnya di organisasi.

d. Gaya Inovatif

Yaitu pemimpin yang selalu berusaha dengan keras untuk

mewujudkan usaha-usaha pembaruan disegala bidang, baik bidang

politik, ekonomi, sosial, budaya atau setiap produk terkait dengan

kebutuhan manusia.

Page 34: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

16

e. Gaya Investigatif

Yaitu gaya pemimpin yang selalu melakukan penelitian yang disertai

dengan rasa penuh kecurigaan terhadap bawahannya sehingga

menimbulkan yang menyebabkan kreativitas, inovasi, serta inisiatif

dari bawahannya kurang berkembang, karen bawahan takut

melakukan kesalahan-kesalahan.

f. Gaya Inspektif

Yaitu pemimpin yang suka, melakukan acara-acara yang sifatnya

protokoler, kepemimpinan dengan gaya inspektif menuntut

penghormatan bawahan, atau pemimpin yang senang apabila

dihormati.

g. Gaya Motivatif

Yaitu pemimpin yang dapat menyampaikan informasi mengenaiide-

idenya, program-program dan kebijakan-kebijakan kepada bawahan

dengan baik. Komunikasi tersebut membuat segala ide, program dan

kebijakan dapat dipahami oleh bawahan sehingga bawahan mau

merealisasikan semua ide, program dan kebijakan yang ditetapkan

oleh pemimpin.

h. Gaya Naratif

Yaitu pemimpin yang bergaya naratif merupakan pemimpin yang

banyak bicara namun tidak disesuaikan dengan apa yang ia kerjakan,

dengan kata lain pemimpin banyak bicara sedikit bekerja.

Page 35: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

17

i. Gaya Edukatif

Yaitu pemimpin yang suka melakukan pengembangan bawahan

dengan cara memberikan pendidikan dan keterampilan kepada

bawahan, sehingga bawahan memiliki wawasan dan pengalaman yang

lebih baik dari hari ke hari. Sehingga seorang pemimpin yang bergaya

edukatif takkan pernah menghalangi bawahan yang ingin

mengembangkan pendidikan dan keterampilan.

j. Gaya Retrogesif

Yaitu tidak suka melihat maju, apalagi melebihi dirinya. Untuk itu

pemimpin yang bergaya retrogresif selalu menghalangi bawahannya

untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga

dengan kata lain pemimpin yang bergaya retrogesif sangat senang

melihat bawahannya selalu terkebelakang, bodoh dan sebagainya.

3. Teori-Teori Kepemimpinan

Thoha (2010 : 31) menjelaskan beberapa teori-teori kepemimpinan

yang dilihat dari beberapa literatur yang pada umumnya membahas hal-

hal yang sama, dari literatur itu diketahui ada teori yang menyatakan

bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Ada pula yang menyatakan

bahwa pemimpin itu terjadi karena adanya kelompok-kelompok orang-

orang, dan ia melakukan pertukaran dengan yang dipimpin. Berikut ini

akan diuraikan beberapa teori yang tidak asing lagi bagi literatur-literatur

kepemimpinan pada umumnya.

Page 36: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

18

a. Teori Sifat

Adalah suatu kenyataan yang dapat diterima bahwa sifat-sifat

kepemimpinan itu tidak seluruhnya dilahirkan, tetapi dapat juga

dicapai dari suatu pendidikan atau pengalaman.

b. Teori Kelompok

Teori ini beranggapan bahwa, supaya kelompok bisa mencapai tujuan-

tujuannya, harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara

pemimpin dan pengikut-pengikutnya.

c. Teori Situasional

Beberapa variabel situasional yang mempunyai pengaruh terhadap

peranan kepemimpinan, kecakapan, dan perilakunya, berikut

pelaksanaan kerja dan kepuasan para pengikutnya.

d. Model Kepemimpinan Kontijensi dari Fiedler

Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi yang

menyenangkan. Adapun situasi yang menyenangkan itu diterangkan

oleh Fiedler dalam hubungannya dengan dimensi-dimensi empiris

berikut:

1) Hubungan pemimpin anggota

2) Derajat dan struktur tugas

3) Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otoritas formal

Page 37: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

19

e. Teori Jalan Kecil – Tujuan

Teori ini menggunakan pendekatan motivasi, hal ini merupakan

pengembangan yang sehat karena kepemimpinan di satu pihak sangat

berhubungan erat dengan motivasi kerja.

f. Pendekatan Social learning dalam kepemimpinan

Merupakan suatu teori yang dapat memberikan suatu model yang

menjamin kelangsungan, interaksi timbal balik antara pemimpin

lingkungan – dan perilakunya sendiri.

House dalam Thoha (2010:41) memasukkan empat tipe

kepemimpinan dalam teori path-goal yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Kepemimpinan direktif, bawahan tahu dengan pasti apa yang

diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus oleh pemimpin

terhadap bawahannya.

b. Kepemimpinan yang mendukung, pemimpin mempunyai perhatian

kemanusian yang murni terhadap para bawahannya, mudah didekati,

bersahabat dan bersikap ramah serta menyenangkan perasaan

bawahannya.

c. Kepemimpinan partisipasif, yakni pemimpin berusaha meminta dan

menggunakan saran-saran dari para bawahannya, namun pengambilan

keputusan masih tetap berada padanya.

d. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi, pemimpin

menetapkan serangkaian tujuan yang menantang bawahannya untuk

berkarya. Pemimpin juga memberikan keyakinan kepada mereka

Page 38: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

20

bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan

secara baik.

4. Fungsi Kepemimpinan

Menurut Rivai dan Mulyadi (2011 : 34) ada beberapa fungsi dan

tipe kepemimpinan, fungsi artinya jabatan yang dilakukan atau kegunaan

sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi

kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam

kehidupan kelompok/organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan

bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu.

Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi seperti :

a. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan

(direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin.

b. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau

keterlibatan orang–orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-

tugas kelompok atau organisasi.

Secara operasional kepemimpinan dapat diukur dari lima fungsi

pokok kepemimpinan, yaitu :

a. Instruksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai

komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,

bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan itu dapat

dilaksanakan secara efektif.

Page 39: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

21

b. Konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam

usaha menerapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan

bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan

orang – orang yang dipimpinnya.

c. Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan

orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil

keputusan maupun dalam melaksanakannya, seorang pemimpin harus

mengikutsertakan setiap bawahannya pada setiap kegiatan.

d. Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang

membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun

tanpa persetujuan dari pimpinan.

e. Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang

sukses/efektif maupun mengatur aktivitas anggotanya secara terarah

dan dalam koordinasi yang efektif sehinga memungkinkan tercapainya

tujuan bersama secara maksimal.

Page 40: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

22

C. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia, begitu juga

dalam kehidupan sebuah organisasi. Dalam praktik kehidupan organisasi,

kegiatan komunikasi sangat komplek yaitu melibatkan semua elemen di

dalam organisasi itu. Menurut Webster dalam Thoha (2010:172) istilah

komunikasi berasal dari istilah latin (communicare), bentuk past

participle dari communication dan communicatus yang artinya suatu alat

untuk berkomunikasi terutama suatu sistem penyampaian dan penerimaan

berita, seperti telefon, telegraf, radio dan lain sebagainya. Selain itu

komunikasi adalah suatu proses penyampaian atau pemberitahuan dan

penerimaan suatu keterangan, tanda atau kabar lewat pembicaraan,

gerakan, tulisan, dan lain-lainnya. Rogers dalam Cangara mendefinisikan

komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada

satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

mereka (Cangara, 2011: 20).

Komunikasi menurut Himstreet dan Baty dalam Business

Communications: Principles and Methods, komunikasi adalah suatu

proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa

(lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau

tindakan. Sementara itu menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses

pengiriman dan penerimaan pesan (Purwanto, 2011:4). sedangkan

menurut Sinambela (2012:42) Komunikasi secara umum adalah suatu

Page 41: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

23

proses pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan

yang terjadi didalam diri seseorang dan atau diantara dua atau lebih

dengan tujuan tertentu.

Adapun organisasi menurut Rogers dalam Miftah (2010:186)

merupakan kumpulan orang-orang yang selalu membutuhkan

berkomunikasi dengan sesamanya. Sedangkan menurut Siagian dalam

Umam (2010) mengemukakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk

persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara

formal terkait dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah

ditentukan, dalam ikatan yang di dalamnya terdapat seorang/beberapa

orang yang disebut bawahan.

Pace & Faules (2010:31) mengemukakan bahwa Komunikasi

organisasi adalah sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara

unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi

tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam

hubungan-hubungan hierarkis antar yang satu dengan yang lainnya dan

berfungsi dalam suatu lingkungan. Menurut Romli (2011:2) bahwa

komunikasi organisasi pengiriman dan penerimaan berbagai pesan

organisasi didalam kelompok formal maupun informal dari suatu

organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa komunikasi organisasi adalah proses penyampaian atau

pemberitahuan dan penerimaan suatu pesan yang terjadi di dalam sebuah

Page 42: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

24

organisasi yang meliputi komunikasi antara atasan dengan bawahan,

bawahan dengan atasan dan komunikasi antar sesama karyawan dalam

level/tingkat yang sama.

2. Unsur-Unsur Komunikasi

Menurut Shimp dalam Wulandari (2011), semua aktivitas

komunikasi meliputi delapan elemen berikut ini:

a. Sumber (Source)

Sumber (source) atau pengirim adalah orang atau kelompok (misalnya

sebuah perusahaan) yang memiliki pemikiran (ide, rencana penjualan,

dan lain-lain) untuk disampaikan kepada orang atau kelompok orang

lain.

b. Penerjemah (Encoding)

Encoding adalah suatu proses menerjemahkan pemikiran dalam

bentuk-bentuk simbolis. Sumber tersebut memilih tanda-tanda spesifik

dari berbagai kata, struktur kalimat, symbol dan unsur non verbal yang

amat luas pilihannya untuk menerjemahkan sebuah pesan sehingga

dapat dikomunikasikan dengan efektif kepada khalayak sasaran.

c. Pesan (Message)

Pesan (message) sendiri adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran

sang pengirim atau sumber (source). Pesan dapat berbentuk sebuah

iklan, sebuah presentasi penjualan, sebuah rancangan kemasan,

berbagai petunjuk ditempat pembelian (point of purchase) dan

sebagainya.

Page 43: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

25

d. Penyampaian Pesan (Message Channel)

Saluran penyampaian pesan (message channel) adalah suatu saluran

yang dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan kepada

pihak penerima. Perusahaan menggunakan media elektronik dan

media cetak, sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan kepada

pelanggan atau calon pelanggan. Pesan-pesan juga disampaikan

pelanggan secara langsung melalui wira niaga, melalui telepon,

brosurbrosur surat langsung, display ditempat pembelian, dan secara

tidak langsung melalui berita dan mulut ke mulut.

e. Penerima (Receiver)

Penerima adalah orang atau kelompok orang yang dengan mereka

pihak pengirim berusaha menyampaikan ide-idenya. Dalam hal ini

penerima adalah pelanggan atau calon pelanggan suatu produk atau

jasa perusahaan.

f. Interpretasi (Decoding)

Interpretasi adalah melibatkan aktivitas yang dilakukan pihak dalam

menginterpretasi atau mengartikan pesan pemasaran.

g. Gangguan atau Distorsi (Noise)

Gangguan atau distorsi adalah sebuah pesan yang melintas dalam

suatu saluran dipengaruhi oleh stimulus-stimulus eksternal yang

mengganggu. Stimulus ini mengganggu penerimaan pesan dalam

bentuk yang murni dan orisinil.

Page 44: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

26

h. Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik memungkinkan sumber pesan memonitor seberapa

akurat pesan yang disampaikan dapat diterima. Umpan balik

memungkinkan sumber untuk menemtukan apakah pesan sampai pada

target secara akurat atau apakah pesan tersebut perlu diubah untuk

memberikan gambaran yang lebih jelas di benak penerima.

Menurut Effendy dalam Astuti (2014) unsur-unsur komunikasi

adalah:

a. Komunikator (Sumber)

b. Pesan

c. Komunikan

d. Media atau saluran.

e. Efek

f. Umpan balik.

3. Bentuk Dasar Komunikasi

Pada umumnya komunikasi paling tidak melibatkan dua orang

atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan

menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh

sesorang baik lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Pada

dasarnya, ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam

dunia bisnis yaitu komunikasi verbal dan nonverbal (Purwanto, 2011:5).

Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat berikut ini:

a. Komunikasi verbal (verbal communications)

Page 45: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

27

Merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan

dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada

pihak lain baik secara tertulis (written) ataupun lisan (oral). Bentuk

komunikasi verbal ini memliki struktur yang teratur dan terorganisiasi

denganbaik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat

tercapai dengan baik.

Contoh komunikasi verbal: membuat atau mengirim surat

pengantar barang ke suatu perusahaan, membuat surat penerimaan

atau penolakan kerja, membuat dan mengirim surat kontrak kerja

kepada phak lain, berdiskusi dalam suatu kerja tim (teamwork),

mengadakan pengarahan (briefing) dan sebagainya. Penyampaian

pesan-pesan bisnis dapat dilakukan secara tertulis dan atau lisan

(ucapan). Sedangkan penerimaan pesan-pesan bisnis dapat dilkaukan

melalui bacaandan pendengaran.

b. Komunikasi nonverbal (nonverbal communication)

Merupakan komunikasi yang menggunakan gerakan-gerakan tubuh,

bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi

dengan orang lain. Contohnya perilaku yang mencontohkan

komunikasi verbal adalah mengerutkan dahi untuk menunjukan

sedang berfikir keras, menggelengkan kepala untuk menunjukan sikap

menolak atau keberatan, berpangku tangan untuk menunjukan

seseorang sedang melamun, simbol dilarang merokok yang terpasang

di ruang an untuk menunjukan bahwa dilarang merokok, menutup

Page 46: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

28

mult dengna telapak tangan untuk menunjukan suatu kebohongan, dan

sebagainya

4. Proses Komunikasi

Proses komunikasi dapat terjadi jika ada dua orang atau lebih

melakukan interaksi, semakin banyak orang yang melakukan interaksi,

maka proses komunikasi akan semakin beragam. Proses komunikasi

menurut Effendy (2011:11) terbagi menjadi dua tahap, yakni secara

primer dan secara sekunder, yaitu:

a. Proses Komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran

dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

lambang (symbol) sebagai media.

b. Proses Komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau

sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media

pertama.

5. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Bungin (2011:272) mengklasifikasikan empat fungsi komunikasi

organisasi yaitu:

e. Fungsi Informatif, digunakan untuk membantu dalam pengambilan

keputusan terkait dengan pekerjaan .

Page 47: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

29

f. Fungsi Regulatif, digunakan untuk membantu dalam pengambilan

keputusan terkait dengan peraturan yang berlaku

g. Fungsi Persuasif, untuk merubah sikap, pendapat, dan perilaku

seorang pegawai

h. Fungsi Integratif, berkaitan dengan penyediaan saluran kepada

pegawai untuk melaksanakan tugas dengan baik .

Menurut Masmuh (2010: 73-78) Ada beberapa fungsi komunikasi

dalam organisasi diantaranya sebagai berikut:

a. Fungsi Produksi dan Pengaturan

Komunikasi yang terutama berhubungan dengan penyelesaian

pekerjaan dan membantu organisasi mencapai tujuan produksi

(produk, jasa-jasa dsb) adalah berorientasi pengaturan dan produksi.

b. Fungsi Pembaharuan

Aktivitas-aktivitas komunikasi seperti sistem saran diseluruh

organisasi, pekerjaan penelitian dan pengembangan, riset dan analisa

pasar. Fungsi ini dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-

perubahan yang terjadi dalam lingkungannya.

c. Fungsi Pemasyarakatan atau Pemeliharaan

Aktivitas-aktivitas komunikasi yang menyangkut harga diri para

anggota organisasi, imbalan dan motivasi pegawai, moral, hubungan

antar pribadi mereka dalam organisasi. Agar pegawai betah dalam

suatu organisasi dan berprestasi memadai, mereka hendaklah

memperoleh pengalaman menyenangkan dalam organisasi itu.

Page 48: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

30

d. Fungsi Tugas

Aktivitas-aktivitas komunikasi yang berkenaan dengan pelaksanaan

tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi. Atau fungsi tugas ini

juga bisa disebut sebagai pesan yang berhubungan dengan output

sistem yang diinginkan oleh organisasi.

e. Fungsi Perintah

Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “membicarakan,

menerima, menafsirkan, dan bertindak atas suatu perintah”. Yang

hasilnya adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang saling

bergantung didalam organisasi tersebut.

f. Fungsi Relasional

Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “menciptakan dan

memepertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan

anggota organisasi lain”. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi

kinerja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara.

g. Fungsi Manajemen Ambigu

Pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang

sangat ambigu. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan

mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam

organisasi. Anggota berbicara satu dengan yang lainnya untuk

membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang

membutuhkan perolehan informasi bersama.

Page 49: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

31

Menurut Marwansyah (2012:321) Komunikasi dapat menjalankan

beberapa fungsi, yaitu:

a. Fungsi informasi, yaitu komunikasi memungkinkan penyampaian

informasi, petunjuk, atau pedoman yang diperlukan orang-orang

didalam sebuah organisasi atau menjalankan tugas-tugas mereka.

b. Fungsi perintah dan instruksi, yaitu fungsi ini tampak dalam

komunikasi vertikal antara atasan dan bawahan. Bawahan sebagai

penerima pesan, menerima instruksi sehingga ia dapat bekerja dengan

baik.

c. Fungsi pengaruh dan persuasi atau motivasi, yaitu komunikasi

menumbuhkan motivasi dengan cara menjelaskan kepada pegawai

apa yang harus dilakukan, bagaimana prestasi mereka, dan apa yang

harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Selain itu, melalui

komunikasi perilaku pegawai bisa dipengaruhi atau diubah.

4. Fungsi integrasi, yaitu komunikasi memungkinkan terciptanya kerja

sama yang harmonis antara atasan-bawahan dan antar bawahan.

5. Fungsi pengungkapan emosi, yaitu bagi pegawai pada umumnya,

kelompok kerja merupakan sumber interaksi sosial yang utama.

Komunikasi yang terjadi dalam kelompok adalah sebuah mekanisme

pokok yang digunakan oleh anggota untuk menunjukkan sikap frustasi

dan rasa puas mereka.

Page 50: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

32

6. Kedudukan Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi merupakan proses yang penting dalam organisasi.

Seperti yang diungkapkan oleh Harrison & Doerfel dalam Widiastuti

(2010), Komunikasi adalah variable kunci yang memungkinkan seseorang

untuk membangun hubungan dalam satu organisasi, serta berinteraksi dan

berbagi informasi. Pentingnya komunikasi dalam organisasi ini sesuai

dengan pendapat Kochler dalam Zumakhsin (2012) bahwa terutama faktor

komunikasi ikut serta mempengaruhi efektivitas, antara lain karena

komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan aktivitas organisasi seperti

halnya oksigen yang digunakan manusia demi kehidupan. Selanjutnya

Robbins dalam Zumakhsin (2012) menyatakan bahwa salah satu kekuatan

yang paling menghambat suksesnya kinerja kelompok adalah kurangnya

komunikasi yang efektif.

Tentang bagaimana Kedudukan komunikasi dalam organisasi

Liliweri dalam Indrijati (2013) mengatakan, kedudukan komunikasi

dalam organisasi itu sebenarnya menekankan pada bagaimana suatu

organisasi dikonstruksi dan dipelihara lewat proses komunikasi.

Liliweri dalam Zumakhsin (2012) menyatakan bahwa keberadaan

komunikasi dalam organisasi itu membuat kita mampu membedakan dua

hal, yaitu:

a. Menunjukkan bagaimana para anggota bekerja sebagai seorang yang

organisatoris.

Page 51: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

33

b. Bagaimana operasi jaringan kerja yang mengaitkan mereka satu sama

lain, jadi bagaimana kedudukan mereka sebagai human actors. Dalam

perspektif seperti ini maka komunikasi itu penting dalam organisasi

1) Komunikasi adalah jalan, melalui dia orang-orang mencari

informasi dan mengembangkan sejumlah kriteria untuk mana

mereka terbagi dalam pekerjaan.

2) Komunikasi merupakan proses dalam mana mereka meletakkan

pilihan mereka secara praktis.

7. Saluran Komunikasi Dalam Organisasi

Secara umum komunikasi organisasi dapat di bedakan atas

komunikasi formal dan komunikasi informal. Komunikasi formal

salurannya ditentukan oleh struktur yang telah direncanakan dan yang

tidak dapat dipungkiri oleh organisasi. Sedangkan komunikasi informal

tidak direncanakan dan biasanya tidak mengikuti struktur formal

organisasi, tetapi timbul dari interaksi social yang wajar diantara anggota

organisasi.

a. Komunikasi formal

Muhammad dalam Hildayanti (2011:19) mengemukakan

bahwa Saluran komunikasi formal adalah informasi mengalir melalui

jalur resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh

fungsi pekerjaan. saluran media komunikasi yang dipergunakan

bermacam-macam, yaitu perintah (lisan maupun tertulis), laporan,

rapat, konferensi, saran, keluhan, surat tugas, dsb.

Page 52: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

34

Menurut Pace & Faules (2010:31) saluran komunikasi formal

terdiri dari beberapa macam diantaranya:

1) Komunikasi ke bawah.

Komunikasi kebawah dalam sebuah organisasi berarti

bahwa informasimengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi

kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Katz & Khan dalam

Pace & Faules (2010:185) mengemukakan bahwa ada lima jenis

informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada

bawahan:

a) Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan

b) Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan

pekerjaan

c) Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi

d) Informasi mengenai kinerja pegawai

e) Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of

mission)

Komunikasi ke bawah baik secara lisan maupun tertulis

dapat berupa job description (instruksi tentang pekerjaan),

perintah, penjelasan, petunjuk, teguran, pujian, dan pedoman tata

kerja.

2) Komunikasi ke atas

Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa

informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke

Page 53: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

35

tingkat yang lebih tinggi (penyelia). Tipe komunikasi ini

mencakup laporan-laporan periodik, penjelasan, gagasan, dan

permintaan untuk diberikan penjelasan, penyampaian aspirasi

bawahan, kritikan, dan keluhan.

3) Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi

di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit

kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat

otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang

sama. Informasi ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau

tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah,

penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi. konsultasi

pekerjaan, tukar menukar informasi, menyampaikan dan menerima

pertimbangan, dan meningkatkan kerjasama lintas unit kerja.

4) Komunikasi Lintas Saluran

Komunikasi lintas saluran yaitu informasi diberikan

melewati batasan-batas fungsional atau batas-batas unit kerja, dan

diantara orang-orang yang satu sama lainnya tidak saling menjadi

bawahan atau atasan. Dalam kebanyakan organisasi, muncul

keinginan pegawai untuk berbagi informasi melewati batas-batas

fungsional dengan individu yang tidak menduduki posisi atasan

maupun bawahan mereka. Misalnya, bagian seperti teknik,

penelitian, akunting, dan personalia mengumpulkan data, laporan,

Page 54: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

36

rencana persiapan, kegiatan koordinasi, dan memberi nasihat

kepada manajer mengenai pekerjaan pegawai di semua bagian

organisasi

Mereka melintasi jalur fungsional dan berkomunikasi

dengan orang-orang yang diawasi dan yang mengawasi tetapi

bukan atasan ataupun bawahan mereka. Mereka tidak memiliki

otoritas lini untuk mengarahkan orang-orang yang berkomunikasi

dengan mereka dan terutama harus mempromosikan gagasan-

gagasan mereka. (Pace & Faules, 2010:197).

b. Komunikasi informal, pribadi atau selentingan

Selentingan digambarkan sebagai metode penyampaian

laporan rahasia dari orang ke orang yang tidak bisa diperoleh dari jalur

biasa. Komunikasi informal cenderung mengandung laporan rahasia

tentang orang orang dan peristiwa yang tidak mengalir melalui saluran

perusahaan yang formal. Informasi yang diperoleh melalui seletingan

lebih memperhatikan apa yang dikatakan atau didengar oleh seseorang

daripada apa yang dipegang oleh pemegang kekuasaan. Paling tidak

sumbernya terlihat rahasia meskipun informasi itu sendiri tidak

terlihat rahasia.

Page 55: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

37

D. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi diambil dari bahasa latin “movere” yang berarti

bergerak. Kata ini mempunyai kekuatan yang menggerakkan orang untuk

berupaya. Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukan suatu aktifitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali

diartikan pulasebagai faktor pendorong perilaku seseorang (Sutrisno,

2011: 1 09).

Menurut Stanford dalam Mangkunegara (2011: 93) mengatakan

bahwa Motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakan manusia ke arah

suatu tujuan tertentu.

Rivai (2011: 839) menyatakan bahwa motivasi dapat disimpulkan

sebagai berikut :

a. Kondisi yang menggerakan manusia ke arah suatu tujuan tertentu;

b. Keahlian dalam mengarahkan pegawai dan perusahaan agar mau

bekerja dengan berhasil, sehingga keinginan pegawai dan tujuan

perusahaan sekaligus dapat tercapai;

c. Sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku, pelajaran motivasi

sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku;

d. Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri;

e. Sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja..

Page 56: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

38

Sedangkan menurut Siagian dalam Sari (2014) bahwa Motivasi

adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi

mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian

atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan

berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan

kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila individu

termotivasi, mereka akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan

sesuatu, karena pada dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk

bekerja keras sehingga dapat memuaskan keinginan mereka dan

meningkatkan produktivitas kerja mereka serta pada akhirnya akan

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa motivasi merupakan cara bagaimana dorongan, keinginan,

rangsangan, aspirasi, semangat dan nilai-nilai dapat mempengaruhi

individu untuk mencapi tujuan organisasi.

Menurut Robbin dan Coulter (2010) motivasi adalah proses

dimana usaha seseorang diberi energy, diarahkan. Dan berkelanjuatan

menuju tercapainya suatu tujuan.

2. Asas-Asas Motivasi

Hasibuan (2010:146-147) menjelakan beberapa asas motivasi,

yaitu sebagai berikut:

Page 57: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

39

a. Asas Mengikutsertakan

Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut

serta berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk

mengajukan ide-ide dan rekomendasi dalam proses pengembilan

keputusan.

b. Asas Komunikasi

Asas ini berarti mengkomunikasikan atau menginformasikan secara

jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan

kendala-kendala yang dihadapi. Dengan asas ini, maka motivasi kerja

bawahan akan meningkat.

c. Asas Pengakuan

Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan

yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang

dicapainya.

d. Asas Wewenang yang Didelegasikan

Maksud asas ini adalah mendelegasikan sebagian wewenang serta

kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreatifitas

serta melakukan tugas-tugas atasan atau manajer.

e. Asas Perhatian Timbal Balik

Asas motivasi ini memiliki arti memotivasi bawahan dengan

mengemukakan keinginan atau harapan kita kepada mereka,

memahami serta berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan bawahan dari perusahaan.

Page 58: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

40

3. Teori Motivasi

Beberapa teori motivasi yang dikenal dan dapat diterapkan dalam

organisasi akan diuraikan sebagai berikut :

a. Teori Motivasi Kebutuhan Maslow

Pada tahun 1943, psikolog Abraham Maslow mem-

publikasikan teori motivasi hierarki kebutuhan yang sekarang

terkenal. Walaupun teori tersebut didasarkan pada pengamatan

klinisnya terhadap beberapa individu yang menderita gangguan emosi/

perasaan, teori ini selanjutnya telah digunakan untuk menjelaskan

seluruh spektrum perilaku manusia. Maslow menyatakan dalam stiap

orang terdapat sebuah hirarki dari lima kebutuhan, yaitu:

1) Kebutuhan Fisiologis (physiological needs), kebutuhan seseorang

akan makanan, udara, dan air untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini

merupakan kebutuhan dasar manusia.

2) Kebutuhan Keamanan (Safety Needs). Terdiri dari kebutuhan

untuk aman dari ancaman fisik maupun psikologis.

3) Kebutuhan social (Social Needs), Kebutuhan ini meliputi

kebutuhan akan kasih saying, ingin maju, penerimaan,

persahabatan, rasa memiliki, dan hubungan yang harmonis antar

sesama.

4) Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs), kebutuhan seseorang

akan faktor-faktor internal, seperti harga diri, otonomi dan prestasi

Page 59: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

41

serta faktor penghargaan eksternal, misalnya pengakuan dan

status.

5) Kebutuhan Aktualisasi diri (Self Actualization Neds), kebuthan

untuk mampu menjadi apa yang diinginankan, memenuhan

kebutuhan diri sendiri dengan cara maksimal menggunakan

kemampuan keterampilan dan potensi.

Teori maslow mengatakan bahwa setelah suatu kebutuhan secara

subtansial terpenuhi, sorang individu tidak termotivasi untuk

memenuhi kebutuhan itu. Oleh karenanya untuk memotivasi

seseorang perlu dipahami pada tingkatan kebutuhan apa seseorang

berada dalam hirarki (Robbins dan Coulter, 2010).

b. Teori Douglas Mc Gregor (Teori X dan Teori Y)

Teori X adalah pandangan negatif orang-orang yang mengasumsikan

bahwa para pekerja memiliki sedikit ambisi, tidak menyukai

pekerjaan, ingin menghindari tanggung jawab dan perlu dikendalikan

agar dapat bekerja secara efektif. sedangkan teori Y adalah pandangan

positif yang mengasumsikan bahwa karyawan menikmati pekerjaan,

mencari dan menerima tanggung jawab, serta hubungan kelompok

yang baik akan memaksimalkan motivasi karyawan (Robbins dan

Coulter, 2010).

c. Teori Tiga Kebutuhan

Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Mc Clelland disebut

juga dengan teori motivasi prestasi. Teori ini juga dijelaskan oleh

Page 60: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

42

Sunyoto (2013, 5) bahwa seseorang bekerja memiliki energi potensial

yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi

dan peluang yang ada. David Mc. Clelland meneliti tiga jenis

kebutuhan yaitu :

1) Need for Achievement yaitu kebutuhan akan prestasi, yang diukur

berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang.

Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk

mencapai prestasi tertentu. Mereka berjuang untuk memenuhi

ambisi secara pribadi dari pada mencapai kesuksesan dalam

bentuk penghargaan perusahaan atau organisasi.Sehingga mereka

melakukannya selalu lebih baik dan lebih efisien dari waktu ke

waktu. High achiever adalah seseorang atau karyawan yang dalam

menyelesaikan tugasnya selalu lebih baik dari yang lain.

Mereka ini selalu mencari suasana kerja dalam suatu

proyek atau keadaan dimana mereka dapat memikul tanggung

jawab secara pribadi untuk memecahkan masalahnya dan

memperoleh kembalijawaban yang cepat dari suasana

tersebut.Jadi, dapat mereka katakan\mudah untuk mengetahui sulit

atau tidaknya, bahkan dapat meningkatkannya atau tidak dalam

suatu pekerjaan.Mereka tidak berpikir untung-untungan tetapi

dengan perhitungan yang akurat dan tepat.

Orang yang kebutuhan akan pencapaian prestasinya tinggi

akanberjuang meraih prestasi pribadi dari pada meraih fasilitas

Page 61: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

43

jabatan dan imbalan atas kesuksesan. Orang tersebut mempunyai

keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih

efisien daripada yang telah dilakukan sebelumnya (Sedermayanti,

2011:236).

2) Need for Affiliation, yaitu hasrat untuk menjalin suatu hubungan

antarpersonal yang ramah dan akrab. Kebutuhan ini menenpati

posisi paling akhir dari riset para pakar manajemen. Maksudnya

disini, orang yang memiliki kebutuhan seperti ini tentu mereka

memiliki motivasi untuk persahabatan, menanggung dan bekerja

sama daripada sebagai ajang kompetisi didalam suatu organisasi.

Termasuk didalam hal pengertian satu dengan lainnya.

3) Need for Power, yaitu keinginan untuk mempengaruhi/ mengatur

orang lain, bertanggung jawab untuk orang lain dan memiliki

otoritas atas orang lain.

Beberapa orang mungkin selalu untuk memiliki pengaruh,

dihormati dan senang mengatur sebagian manusia lainnya.Manusia

semacam ini justru senang, dengan tugas yang dibebankan

kepadanya atau statusnya dan cenderung untuk lebih peduli

dengan kebanggaan, prestise, dan memperoleh pengaruh terhadap

manusia lainnya.

Munculnya ketiga hubungan tersebut sangat dipengaruhi

oleh situasi yang sangat spesifik. Apabila tingkah laku individu

Page 62: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

44

tersebut didorong oleh ketiga kebutuhan, tingkah lakunya

menampilkan ciri-ciri tersebut.

a) Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan akan

prestasi akan tampak sebagaiberikut :

Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan

kreatif.

Mencari feedback (umpan balik) tentang perbuatannya.

Memilih risiko yang moderet (sedeng) tentang

perbuatannya dengan memilih risiko yang sedang masih

ada peluang untuk berprestasi lebih tinggi.

Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatannya.

b) Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan

persahabatan akan tampak sebagai berikut :

Lebih memerhatikan segi hubungan pribadi yang ada

dalam pekerjaannya dari pada tugas-tugas yang ada pada

pekerjaan.

Melakukan pekerjaan lebih efektif apabila bekerja sama

dengan orang lain dalam suasana lebih kooperatif

Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lainLebih

suka dengan orang lain daripada sendirian

c) Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan berusaha

akan tampak sebagai berikut :

Page 63: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

45

Berusaha mendorong orang lain walaupun pertolangan itu

tidak diminta

Sangat aktif menentukan arah kegiatan organisasi

Mengumpulkan barang-barang atau menjadi anggota suatu

perkumpulan yang dapat mencerminkan prestise

Sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari

kelompok atau organisasi.

4. Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik

Menurut Siagian dalam maulana, dkk (2015) motivasi instrinsik

bersumber dari dalam individu. Motivasi ini menghasilkan integritas dari

tujuan-tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan individu dimana

keduanya dapat terpuaskan. Shah, dkk dalam Rahman (2013) menyatakan

motivasi intrinsik sebagai timbulnya kepuasan dalam diri individu dan

dari kepuasan tersebut menimbulkan motivasi karena ketertarikan dan

kesenangan pada aktivitas itu sendiri.

Hasibuan dalam maulana, dkk (2015) berpendapat bahwa ada

beberapa faktor dari motivasi intrinsik, antara lain :

1) Tanggung jawab

2) Penghargaan

3) Pekerjaan itu sendiri

4) Pengembangan dan kemajuan

Motivasi ekstrinsik bersumber dariluar diri individu sehingga

seseorangmau melakukan sesuatu tindakan. Motivasi ekstrinsik adalah

Page 64: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

46

pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu

berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara

maksimal (Nawawi dalam Putra dan Frianto, 2013).

Faktor-faktor yang termasuk dalam motivasi ekstrinsik menurut

Manullang dalam maulana, dkk (2015)adalah :

1) Gaji.

2) Kebijakan

3) hubungan kerja

4) lingkungan kerja.

5) supervise

E. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Setiap perusahaan tentunya menginginkan kinerja karyawan tetap

optimal sehingga tujuan perusahaan dapar tercapai. Kinerja dalam bahasa

Inggris dikenal dengan sebutan performance artinya hasil kerja atau

prestasi kerja. Menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2012: 7)

kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan

tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan

kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Menurut Wibowo (2010:7) kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan

dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Dengan kata lain Kinerja

adalah tentang apa yag dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

Page 65: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

47

Mangkunegara (2010:9) mengatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja

seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja (output) baik kualitas

maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam

melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh

Sedarmayanti (2011:259) sebagai sesuatu hasil yang telah dikerjakan

(thing done) yang berarti perbuatan, pelaksanaan pekerja, prestasi kerja,

pelaksanaan pekerjaan yang berdaya guna. Dari batasan tersebut

Sedarmayanti (2011:260) menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja

seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara

keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya

secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah

ditentukan).

Dari beberapa definisi diatas mengenai kinerja, peneliti

menyimpulkan bahwasannya kinerja adalah hasil kerja seseorang yang

sudah dikerjakan secara legal sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya pada periode waktu tertentu.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Dalam sebuah perusahaan tentunya kinerja karyawan yang satu

dengan yang lainnya cenderung tidak sama, selalu ada perbedaan baik

dalam kuantitas ataupun kualitas. Menurut simamora dalam

Page 66: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

48

mangkuenegara (2010: 14) kinerja (performance) dipengaruhi oleh tiga

faktor, yaitu:

a. Faktor individual

Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar

belakang dan demografi.

b. Faktor psikologis

Faktor psikologis terdiri dari persepsi attitude (sikap), personality,

pembelajaran dan motivasi.

c. Faktor organisasi

Faktor organisasi terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,

pengkargaan, struktur job desaign.

Menurut Timpe dalam Mangkunegara (2010:3) bahwasannya

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari:

a. Faktor Internal (disposisional)

Faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorang.

Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai

kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan

seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut

mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki

upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

b. Faktor Eksternal

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang

berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan

Page 67: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

49

rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim

organisasi.

Menurut Davis dalam Mangkunegara (2010:13) faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja yaitu :

a. Faktor Kemampuan (ability)

Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi

(IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pimpinan

dan pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) apalagi

IQ superior, very superior, gifted, dan genius dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari, maka akan lebih mudahmencapai kinerja maksimal.

b. Faktor Motivasi (motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan pegawai

terhadap situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Mereka

yang bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan

menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya. Situasi kerja yang

dimaksud mencakup antara lain hubungankerja, fasilitas kerja, iklim

kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi

kerja.

Berikut adalah rumus dari pendapat Keith Davis:

Human Performance = Ability x Motivation

Motivation = Attitude x Situation

Ability = Knowledge x Skill

Page 68: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

50

3. Penilaian Kinerja

Pengukuran atau penilaian kinerja (performance measurement)

mempunyai pengertian suatu proses penilaian tentang suatu kemajuan

pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumber daya

manusia untuk menghasilkan barang dan jasa termasuk informasi atas

efisiensi serta efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.

(Moeharianto, 2012: 95). Sedarmayanti (2011:261) mengemukakan

bahwa Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk memeriksa/mengkaji

dan mengevaluasi secara berkala kinerja seserang.

Menurut Rivai dan Mulyadi (2011:324), dalam menilai kinerja

seorang pegawai, maka diperlukan berbagai aspek penilaian antara lain:

pengetahuan tentang pekerjaan, kepemimpinan inisiatif, kualitas

pekerjaan, kerja sama, pengambilan keputusan, kreativitas, dapat

diandalkan, perencanaan, komunikasi, intelegensi (kecerdasan),

pemecahan masalah, pendelegasian, sikap, usaha, motivasi, dan

organisasi. selanjutnya, dari aspek aspek penilaian kinerja yang dinilai

tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi:

a. Kemampuan teknis, yaitu kemampuan mengunakan pengetahuan,

metode, teknik, dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan

tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya.

b. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami

kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit

masing masing kebidang operaasional perusahaan secara menyeluruh.

Page 69: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

51

Pada intinya setiap individu atau karyawan pada setiap perusahaan

memahami tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai seorang

karyawan.

c. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu kemampuan untuk bekerja

sama dengan orang lain, memotivasi karyawan, melakukan negosiasi,

dan lain-lain.

Menurut Bernardin dan Russell dalam Nasution (2010:156),

penilaian kinerja akan memberikan informasi yang digunakan untuk

menyusun kebijakan kompensasi, peningkatan kinerja atau manajemen,

dan dokumentasi. Disamping itu data penilaian kinerja dapat digunakan

untuk keputusan penetapan (misal promosi, transfer, pemberhentian,

pemensiunan), analisis kebutuhan pelatihan, pengembangan karyawan,

dan riset.

Alwi dalam Umam (2010:191), mengemukakan bahwa secara

teoritis, tujuan penilaian kinerja dikategorikan sebagai suatu yang bersifat

evaluation dan development. Suatu yang bersifat evaluation harus

menyelesaikan:

a. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi

b. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision

c. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi

Sedangkan yang bersifat development Penilai harus menyelesaikan:

d. Prestasi real yang dicapai individu

e. Kelemahan-kelemahan individu yang menghambat kinerja

Page 70: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

52

f. Prestasi-prestasi yang dikembangkan

Sedarmayanti (2011:262) menjelaskan bahwa tujuan penilaian

kinerja adalah:

a. Meningkatkan kinerja karyawan dengan cara membantu mereka agar

menyadari dan menggunakan seluruh potensi mereka dalam

mewujudkan tujuan organisasi.

b. Memberikan informasi kepada karyawan dan pimpinan sebagai dasar

untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan.

Umam (2010:101) mengemukakan bahwa Kontribusi hasil

penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan

kebijakan organisasi.secara terperinci, penilaian kinerja bagi organisasi

adalah:

a. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

b. Perbaikan kinerja

c. Kebutuhan latihan dan pengembangan

d. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,

pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja

e. Untuk kepentingan penelitian pegawai

f. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai..

Metode penilaian kinerja pegawai bisa dibedakan menjadi metode

penilaian yang berorientasi masa lalu dan masa depan. Menurut Rivai

(2011:563), Teknik-teknik penilaian kinerja meliputi :

a. Skala peringkat (Rating Scale).

Page 71: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

53

b. Daftar pertanyaan.

c. Metode catatan prestasi.

d. Metode dengan pilihan terarah (Forced Choice Methode).

e. Metode peristiwa kritis (Critical Incident Methode).

f. Skala peringkat yang dikaitkan dengan tingkah laku (Behaviorally

Anchored Ratting Scale).

g. Metode peninjauan lapangan (Field Review Methode).

h. Tes dan observasi prestasi kerja (Performance Test and Observation).

i. Pendekatan evaluasi komparatif (Comparative Evaluation Approach).

Metode penilaian berorientasi masa depan, menggunakan asumsi

bahwa pegawai tidak lagi sebagai objek penelitian yang tunduk dan

tergantung kepada penyelia, tetapi karyawan dilibatkan dalam proses

penilaian. Menurut Rivai (2011:573), Adapun teknik-teknik yang

digunakan yaitu :

a. Penilaian diri sendiri (Self Appraisal).

b. Manajemen berdasarkan sasaran (Management By Objective).

c. Penilaian secara psikologis.

d. Pusat penilaian (Assesment Center).

4. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja dimaksudkan sebagai proses penilaian

pelaksanaan tugas (performance) seseorang atau sekelompok orang atau

unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan

standar kinerja atau tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja disebut

Page 72: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

54

juga “performance evaluation” atau ”performance appraisal” yang secara

harfiah berarti memberi nilai atau harga. Dengan demikian evaluasi

kinerja berarti memberi nilai atas pekerjaan yang telah dilakukan

(Simanjuntak, 2011: 107).

Evaluasi kinerja adalah satu sistem dan cara penilaian pencapaian

hasil kerja satu pemerintahan dan organisasi lainnya, penilaian pencapaian

hasil kerja setiap individu yang bekerja didalam dan untuk pemerintahan

tersebut. Evaluasi atau pengukuran kinerja dapat dilakukan melalui

beberapa tahapan:

a. Mengumpulkan dan menyeleksi informasi,

b. Mengembangkan dan mengkaji informasi,

c. Menarik kesimpulan.

(Simanjuntak, 2011:19-24).

5. Indikator Kinerja

Menurut Bangun (2012:233), kinerja pegawai dapat diukur

melalui:

a. Jumlah Pekerjaan

Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu

atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.

Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga

menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik

pengetahuan, keterampilan, kemampuan yang sesuai.

Page 73: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

55

b. Kualitas pekerjaan

Setiap pegawai dalam instansi harus memenuhi persyaratan tertentu

untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut

suatu pekerjaan tertentu.

c. Ketepatan waktu

Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis

pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki

ketergantungan atas pekerjaan lainnya.

d. Kehadiran

Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran pegawai dalam

mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan.

e. Kemampuan kerja sama

Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang pegawai

saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh

dua orang pegawai atau lebih, sehingga membutuhkan kerjasama antar

pegawai sangat dibutuhkan.

Desseler (2010 : 329) mengemukakan bahwa ada enam faktor

umum yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja karyawan secara

individual, yaitu :

a. Kualitas (Quality)

Adalah akurasi, ketelitian dan tingkat dapat diterimanya kinerja

pekerjaan.

Page 74: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

56

b. Produktifitas (Productivity)

Kuantitas dan efisiensi yang dihasilkan pekerjaan dalam periode

waktu tertentu.

c. Pengetahuan mengenai pekerjaan (Job knowledge)

Keahlian praktis dan teknik dan informasi yang digunakan dalam

pekerjaan.

d. Keterpercayaan (Reliability)

Tingkat dimana kayawan dapat dipercaya berkaitan dengan

penyelesaian pekerjaan dan penindak lanjutannya.

e. Ketersediaan (vailability)

Tingkatan dimana, karyawan tepat waktu, mengobservasi penentuan

waktu istirahat/jam makan dan keseluruhan catatan kehadiran.

f. Kebebasan (Independence)

Tingkat kinerja pekerjaan dengan sedikit atau tanpa supervisi.

F. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

(Tahun)

Variabel Model

Analisis

Hasil Penelitian

1 Alwi

Suddin

dan

Sudarman

(2010)

1. Kepemimpinan

(X1)

2. Motivasi (X2)

3. Lingkungan Kerja

(X3)

4. Kinerja Pegawai

(Y)

Regresi

Linier

Berganda

1. Kepemimpinan, Motivasi, dan

Lingkungan Kerja

berpengaruh terhadap Kinerja

Pegawai secara signifikan.

2. Kepemimpinan mempunyai

pengaruh dominan terhadap

Kinerja Karyawan

2 Untung

Sriwidodo

dan Agus

1. Kompetensi (X1)

2. Motivasi (X2)

3. Komunikasi (X3)

1. Kompetensi mempunyai

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja

Page 75: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

57

Budhi

Haryanto

(2010)

4. Kesejahteraan

(X4)

5. Kinerja pegawai

(Y)

pegawai di Dinas Pendidikan

Kabupaten Sukoharjo.

2. Motivasi mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai di

Dinas Pendidikan Kabupaten

Sukoharjo.

3. Komunikasi mempunyai

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja

pegawai di Dinas Pendidikan

Kabupaten Sukoharjo.

4. Kesejahteraan mempunyai

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja

pegawai di Dinas Pendidikan

Kabupaten Sukoharjo.

5. Kompetensi mempunyai

pengaruh yang paling dominan

terhadap kinerja pegawai di

Dinas Pendidikan Kabupaten

Sukoharjo

3 Ari Cahyono

(2012)

1. Kepemimpinan

(X1)

2. Motivasi (X2)

3. Budaya

Organisasi (X3)

4. Kinerja (Y)

Regresi

Linier

Berganda

1. Variabel Gaya Kepemimpinan

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja dosen dan

karyawan

2. Variabel Motivasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

dosen dan karyawan.

3. Variabel Budaya Organisasi

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja dosen dan

karyawan.

4. Ada pengaruh yang sangat

signifikan antara Variabel

Kepemimpinan, Motivasi dan

Budaya Organisasi terhadap

Kinerja Dosen dan Karyawan

di Universitas Pawyatan Daha

Kabupaten Kediri.

5. Ketiga Variabel tersebut yang

paling dominan pengaruhnya

terhadap Kinerja Dosen dan

Karyawan adalah

Kepemimpinan.

4 Hendra 1. Kepemimpinan Regresi 1. Variabel kepemimpinan

Page 76: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

58

Jayusman

Dan Siti

Khotimah

(2012)

(X1)

2. Komunikasi (X2)

3. Motivasi (X3)

4. Pengrmbangan

karir (X4)

5. Promosi jabatan

(X5)

6. Kinerja Pegawai

(Y)

Linier

Berganda

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja

2. Variabel komunikasi

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja

3. Variabel motivasi mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja

4. Variabel Pengrmbangan karir

tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap

kinerja

5. Variabel Promosi jabatan tidak

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja

6. Variabel yang paling dominan

pengaruhnya terhadap Kinerja

adalah komunikasi.

7. Terdapat pengaruh yang

signifikan secara simultan

antara variabel indevenden

terhadap kinerja.

5 I Putu

Antonius

Hadi

Wibowo dan

Made

Yuniari

(2012)

1. Komunikasi (X1)

2. Konflik (X2)

3. Disiplin Kerja

(X3)

4. Kinerja Pegawai

(Y)

Regresi

Linier

Berganda

1. Variabel komunikasi (X1)

memiliki pengaruh positif

terhadap variabel kinerja

pegawai (Y).

2. Variabel konflik (X2) memiliki

pengaruh positif terhadap

variabel kinerja pegawai (Y).

3. Variabel disiplin kerja (X3)

yang juga menunjukkan

adanya pengaruh yang positif

terhadap kinerja pegawai (Y).

4. Variabel komunikasi (X1)

memiliki pengaruh dominan

terhadap variabel kinerja

pegawai (Y).

5. Secara simultan komunikasi,

konflik, dan disiplin kerja

memiliki signifikan terhadap

kinerja pegawai pada Kantor

BMKG Wilayah III Denpasar.

6 Roni Desa,

Syaiful

Anwar dan

1. Kepemimpinan(X

1)

2. Komunikasi(X2)

Regresi

Linier

Berganda

1. Variabel Kepemimpinan

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai di

Page 77: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

59

Sri Warsono

(2012)

3. Iklim

Organisasi(X3)

4. Motivasi(X4)

5. Kinerja

Pegawai(Y)

Dinas Kesejahteraan Sosial

Provinsi Bengkulu.

2. Variabel Komunikasi

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai di

Dinas Kesejahteraan Sosial

Provinsi Bengkulu.

3. Variabel iklim organisasi

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai di

Dinas Kesejahteraan Sosial

Provinsi Bengkulu.

4. Variabel motivasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

pegawai di Dinas

Kesejahteraan Sosial Provinsi

Bengkulu.

5. Variabel kepemimpinan,

komunikasi, iklim organisasi

dan motivasi secara bersama-

sama berpengaruh terhadap

kinerja pegawai di Dinas

Kesejahteraan Sosial Provinsi

Bengkulu.

7 Albert

Darendehe

(2013)

1. Gaji(X1)

2. Kepemimpinan(X

2)

3. Sikap Rekan

Kerja(X3)

4. Kinerja

Karyawan(Y)

Regresi

Linier

Berganda

1. Variabel gaji, kepemimpinan

dan sikap rekan kerja

berpengaruh positif dan

signifikan baik secara parsial

terhadap kinerja Karyawan.

2. Variabel gaji, kepemimpinan

dan sikap rekan kerja

berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan

terhadap kinerja Karyawan

G. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang digunakan

diantaranya variabel dependen dan variabel idependen. Dimana untuk

variabel dependennya ialah Kinerja karyawan yang disebut (Y), sedangkan

variabel independennya dalam penelitian ini berupa kepemimpinan (X1),

komunikasi organisasi (X2) dan Motivasi (X3). Berdasarkan landasan teori,

Page 78: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

60

tujuan penelitian, dan hasil penelitian sebelumnya serta permasalahan yang

telah dikemukakan, maka sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis berikut

disajikan kerangka pemikiran yang dituangkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1

Kerangka berpikir

Page 79: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

61

H. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu

hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian

yaitu:

1. Ha1 : Terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan motivasi terhadap Kinerja karyawan pada PT. Citra

Makmur Sejahtera Cabang Bogor secara parsial.

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan motivasi terhadap Kinerja karyawan pada PT. Citra

Makmur Sejahtera Cabang Bogor secara parsial.

2. Ha2 : Terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan motivasi terhadap Kinerja karyawan pada PT.

Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor secara simultan.

Ho2 : Tidak terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan motivasi terhadap Kinerja karyawan pada PT.

Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor secara simultan.

Page 80: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penlitian

kuantitatif, karena penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen

penelitian berupa kuisioner dan penelitian bertujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan. Menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk

dalam penelitian hubungan (Asosiatif), karena penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas (kepemimpinan, komunikasi

organisasi, motivasi) terhadap variabel terikat (kinerja). Dalam

melaksanakan penelitian penulis memerlukan data data untuk melengkapi

dalam penulisan skripsi ini. Data-data tersebut bertujuan untuk

mendukung dan memperkuat teori-teori yang ada untuk diaplikasikan.

B. Teknik Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono

2012; 90-91). Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. Citra

Makmur Sejahtera Cabang Bogor.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono (2012: 91). Metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sample bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2010). Metode

Page 81: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

63

sampling jenuh dipilih karena jumlah populasi yang ada pada PT. Citra

Makmur Sejahtera Cabang Bogor relatif kecil. Jadi jumlah sampel dalam

penelitian ini sebanyak 46 responden.

C. Metode pengumpulan data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi proses

penelitian ini, penulis melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber dari:

1. Data Primer (Primary Data)

Merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan langsung

lapangan (tidak melalui media perantara), berupa opini subjek (orang)

secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda

(fisik), kejadian, hasil pengujian.

Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Kuisioner

Kuisioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu karyawan PT.

Citra Makmur Sejahtera, agar dapat data relevan. Pertanyaan-

pertanyaan dalam kuesioner dapat bermacam-macam bentuknya,

antar lain:

1) Kuisioner Terbuka

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner

terbuka masih memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi

responden untuk memberikan jawaban atau tanggapannya.

Page 82: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

64

Biasanya, bila orang ingin mendapatkan opini maka akan

memakai kuesioner ini.

2) Kuisioner Tertutup

pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk, yang dalam hal ini

responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah

disediakan di dalam kuesioner itu. Jadi, jawaban telah terkait,

responden tidak dapat memberikan jawabannya secara bebas yang

mungkin dikehendaki oleh responden yang bersangkutan. Bentuk

kuesioner yang mengandung pertanyaan demikian disebut

kuesioner tertutup . Biasanya kalau masalahnya telah jelas, orang

menggunakan kuesioner ini

b. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara penelitian lapangan langsung

terhadap objek yang sedang diteliti yaitu di PT. Citra Makmur

Sejahtera Bogor. Untuk mengadakan pengamatan dengan

pengambilan data objek penelitian.

2. Data sekunder (Secondary Data)

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Adapun data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah:

a. Riset Kepustakaan

Page 83: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

65

Kepustakaan (Library Research) adalah penelitian yang

datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku,

dokumen, artikel, jurnal, internet dan lain sebagainya).

b. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang digunakan adalah dengan

mengumpulkan data dengan cara mengutip data yang diperoleh dari

lembaga (intansi) terkait yang berkaitan dengan penelitian yang

penulis lakukan.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.

Metode ini merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

yang diperoleh dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk menjelaskan

aspek – aspek yang sesuai atau relevan dengan fenomena yang diamati dan

menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada.

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika

pernyataan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2011:52).

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson

Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang

diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan (Ghozali, 2011: 53). Apabila

Page 84: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

66

signifikansi Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di

bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2011:

53). Dan juga butir kuesioner dikatakan valid jika nilai r-hitung lebih

besar dari nilai r tabel.

b. Uji Realibilitas

Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator untuk indikator dari variabel. Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2011:47).

Ghozali (2011:48) menyebutkan bahwa pengukuran

reliabilitas dapat dilakuakan dengan dua cara, yaitu:

1) Repeated Measure atau pengukuran ulang

Dimana seseorang akan disodori pernyataan yang sama

pada waktu yang berbeda, kemudian dilihat apakah ia tetap

konsisten dengan jawabannya.

2) One shot atau pengukuran sekali saja.

Dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian

hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur

korelasi anatar jawaban pernyataan. Kriteria pengujian dilakukan

dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu

variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha

> 0,60 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, 2011: 48).

Page 85: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

67

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolonieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya

mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2011:

160). Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal

Probability Plot (P-P Plot). Model regresi yang baik seharusnya

distribusi regresi residual normal atau mendekati normal. Suatu

variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data

yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik

data searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2011: 163).

b. Uji Heteroskedestisitas

Uji heteroskedestisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas (Ghozali, 2011: 139). Deteksi ada atau tidaknya

heteroskedestisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

Page 86: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

68

kemudian menyempit) maka mengindikasikan bahwa telah terjadi

heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak

terjadi heteroskedestisitas (Ghozali, 2011: 139).

c. Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah keadaan dimana antara dua variabel

independen bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Imam

Ghozali, 2011: 105). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas

dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance

Inflation Factor) dan tolerance (TOL). Regresi bebas dari masalah

multikolonieritas jika nilai VIF <10 dan nilai TOL >0.1 (Ghozali,

2011: 106).

3. Analisis Regresi Berganda

Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk

membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependen; respon;

Y) dengan satu atau lebih variabel bebas (independen, prediktor, X).

Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu, disebut sebagai regresi

linier sederhana, sedangkan apabila terdapat lebih dari 1 variabel bebas,

disebut sebagai regresi linier berganda.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

variabel bebas yaitu Kepemimpinan (X1), Komunikasi Organisasi (X2)

Page 87: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

69

dan motivasi (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Adapun bentuk

persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + e

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan

α = Konstanta

X1 = Kepemimpinan

X2 = Komunikasi Organisasi

X3 = Motivasi

β 1 β 2 β 3 = Kofesien Regresi

e = Standar Error

Terkait dengan penggunaan alat uji regresi berganda, terdapat

beberapa analisis yang digunakan, antara lain:

a. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen

(kepemimpinan, komunikasi organisasi , dan motivasi) secara parsial

terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) (Priyatno,2012 : 58).

Kriteria pengujian pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai

berikut :

Ha : β ≠ 0 :Terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan motivasi terhadap Kinerja karyawan

pada PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor secara

parsial.

Page 88: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

70

Ho : β = 0 :Tidak terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan,

komunikasi organisasi dan motivasi terhadap Kinerja

karyawan pada PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang

Bogor secara parsial.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji t (uji parsial) adalah

t hitung ≤ t table atau - t hitung ≥ - t table pada α = 5% jadi Ho

diterima dan t hitung > t table atau - t hitung < - t table pada α = 5%

jadi Ho ditolak (Priyatno, 2012 : 59).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah semua

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,

2011: 98). Model Hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah :

Ha : β ≠ 0 : Terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan motivasi terhadap Kinerja karyawan

pada PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor secara

simultan

H0 : β = 0 :Tidak terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan,

komunikasi organisasi dan motivasi terhadap Kinerja

karyawan pada PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang

Bogor secara simultan

Untuk menguji hipotesis ini digunakan dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut:

Page 89: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

71

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka

H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua

variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

4. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan variable independen (kepemimpinan, komunikasi organisasi,

dan motivasi) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (kinerja

karyawan). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen

(Ghozali, 2011: 97).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap penambahan satu variabel independen maka R² pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini

menggunakan nilai R². Jika nilai R² adalah sebesar 1 berarti fluktuasi

variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen

Page 90: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

72

dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen.

Nilai R² berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat

kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.

Sebaliknya, jika nilai R² semakin medekati angka 0 berarti semakin lemah

kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan fluktuasi

variabel dependen (Ghozali, 2011: 97).

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2008:59). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat

(endogen variable), dan variabel bebas (eksogen variable). Variabel-

variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas (Exsogen Variable)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

kepemimpinan (X1) Komunikasi organisasi (X2) dan motivasi (X3).

Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

terdiri 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3),

setuju (4), dan sangat setuju (5).

b. Variable Terikat (Endogen Variable)

Page 91: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

73

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi

oleh variabel independen atau variabel bebas. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai (Y). Skala pengukurannya

adalah dengan skala likert. terdiri 5 poin dari sangat tidak setuju (1),

tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).

2. Indikator Operasional

a. Variabel Bebas (X)

1) Variabel kepemimpinan (X1)

kepemimpinan adalah suatu proses menggerakkan

seseorang dengan mmpengaruhi, memimpin, membimbing, dan

memotivasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Dalam penelitian ini variabel kepemimpinan diukur

dengan menggunakan teori path-goal yang dikemukakan oleh

Robert House dalam Thoha (2010:42) yakni kepemimpinan

direktif, supportive, partisipatif dan kepemimpinan yang

berorientasi pada prestasi.

2) Variabel komunikasi organisasi (X2)

Pace & Faules (2010:31) mngemukakan bahwa

komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukkan dan penafsiran

pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari

suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit

komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu

Page 92: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

74

dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan, dengan

indikator

a) Komunikasi formal yg terdiri dari :

Komunikasi kebawah

Komunikasi keatas

Komunikasi horizontal

Komunikasi lintas saluran

b) Komunikasi informal atau selentingan

3) Variabel motivasi (X3)

Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan sikap dan

prilaku yang dimiliki oleh seseorang. Motivasi itu sendiri dapat

diartikan sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang sehingga

orang tersebut terdorong untuk melakukan suatu kegiatan atau

aktivitas.

Untuk mengukur variabel motivasi digunakan tiga buah

indikator yang dikemukakan oleh (Mc. Clelland dalam Robbins,

2008:230), ketiga indikator itu meliputi:

a) Kebutuhan akan pencapaian atau prestasi (need for

achievement)

b) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

c) Kebutuhan akan hubungan atau berafiliasi (need for

affiliation).

Page 93: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

75

b. Variabel Terikat (Y)

1) Variabel Kinerja Karyawan (Y)

kinerja adalah hasil kerja seseorang yang sudah dikerjakan

secara legal sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya pada periode waktu tertentu. Untuk mengukur kinerja

karyawan digunakan enam buah indikator yang dikembangkan

oleh (Dessler, 2005:316) yang meliputi:

a) Quality

b) Productivity

c) Job knowledge

d) Reliability

e) Availability

f) Independence

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Defenisi operasional Dimensi Indikator Skala Nomor

pertanyaan

dalam

kuisioner

Kepemimpinan

( X1 ) Robert

House (dalam

Thoha 2010)

kepemimpinan yang

efektif menggunakan

dominasi, memiliki

keyakinan diri,

mempengaruhi dan

menampilkan moralitas

tinggi untuk

1. Direktif a. Pengarahan

khusus

Likert 1

b. Memberikan

petunjuk khusus

Likert 2

2. Supportive

c. Memotivasi Likert 3

4

3. Partisipasif d. Kebebasan

berpendapat

Likert 5

e. Mempertimbangka

n saran

Likert 6

4. Kepemimpin

an

f. Menetapkan

tujuan

Likert 7

Page 94: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

76

meningkatkan

karismatiknya. Dengan

kharismanya pemimpin

transformational akan

menantang bawahannya

untuk melahirkan karya

istimewa.

berorientasi

pada prestasi

g. Membangkitkan

rasa percaya diri

Likert 8

Komunikasi

Organisasi (X2)

Pace & Faules

(2010)

Komunikasi organisasi

adalah sebagai

pertunjukkan dan

penafsiran pesan di

antara unit-unit

komunikasi yang

merupakan bagian dari

suatu organisasi tertentu.

Suatu organisasi terdiri

dari unit-unit

komunikasi dalam

hubungan-hubungan

hierarkis antar yang satu

dengan yang lainnya dan

berfungsi dalam suatu

lingkungan.

1. Komunikasi

kebawah

a. Atasan

mengkomunikasik

an informasi

mengenai tugas,

kebijakan

kebijakan terkait

organisasi.

Likert 1

b. Atasan

mengkomunikasik

an hasil kinerja ke

bawahannya.

Likert 2

2. Komunikasi

keatas

c. Karyawan dengan

mudah dapat

melakukan

hubungan

komunikasi

dengan atasan.

Likert 3

d. Setiap kendala

pekerjaan yang

terjadi karyawan

mengkomunikasik

an kepada atasan.

Likert 4

3. Komunikasi

horizontal

e. Karyawan percaya

terhadap rekan

kerjanya dalam

mengerjakan

pekerjaan.

Likert 5

f. Dengan rekan

kerja, kordinasi

dan kerjasama

terhadap pekerjaan

dapat dengan

mudah terbentuk.

Likert 6

4. Komunikasi

lintas saluran

g. Perbedaan divisi

dan jabatan tidak

menjadi

penghalang bagi

dalam

memperoleh

informasi.

Likert 7

8

Page 95: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

77

5. Komunikasi

pribadi atau

selentimgan

h. Karyawan

mempercayai

informasi yang

diberikan secara

pribadi kepadanya.

Likert 9

Motivasi (X3)

Mc.Clelland

(dalam Sunyoto

2013)

Motivasi adalah

serangkaian sikap dan

nilai-nilai yang

mempengaruhi individu

untuk mencapai hal

yang spesifik sesuai

dengan tujuan individu

yang berasal dari dalam

dirinya bukan atas

dorongan pihak lain

1. Kebutuhan

akan

pencapaian

atau prestasi

(need for

achievement)

a. Keinginan untuk

mencapai prestasi

Likert 1

b. Memenuhi standar Likert 2

c. Berusaha

meningkatkan

kemampuan

Likert 3

2. Kebutuhan

akan

kekuasaan

(need for

power)

a. Keinginan

mengarahkan,

mendorong dan

mempengaruhi

rekan kerja

Likert 4

b. Bertanggung

jawab terhadap

orang lain

Likert 5

c. Memiliki otoritas

atas orang lain

Likert 6

3. Kebutuhan

akan

hubungan

atau

berafiliasi

(need for

affiliation)

a. Menjalin

hubungan dan

komunikasi

dengan ramah dan

akrab

Likert 7

Kinerja

Karyawan (Y)

Dessler (2010)

Hasil kerja pegawai

selama kurun waktu

tertentu yang diukur

dari kualitas dan

output yang

dihasilkan.

1. Kinerja

individu

a. Quality Likert 1

b. Productivity Likert 2

c. Job knowledge Likert 3

d. Reliability Likert 4

e. Availability Likert 5

f. Independence Likert 6

Page 96: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

78

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Lokus, Fokus Dan Waktu Penelitian

a. Lokus

Penelitian dilakukan pada PT. Citra Makmur Sejahtera yang

beralamat di Jl. Padjajaran Indah No. 18 Baranangsiang, Bogor.

Dengan pertimbangan sesuai dengan permasalahan dan tujuan

penelitian yang telah di rumuskan.

b. Fokus

fokus penelitian ini adalah PT. Citra Makmur Sejahtera

Cabang Bogor dengan populasi penelitiannya adalah karyawan PT.

Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor yang berjumlah 46 orang.

c. Waktu Penelitian

Penulis melakukan riset pada PT. Citra Makmur Sejahtera

dimulai pada tanggal 21 Agustus 2014 sampai dengan 28 Desember

2014.

2. Sejarah Singkat PT. Citra Makmur Sejahtera

PT. Citra Makmur Sejahtera berkedudukan di kota Bogor yang

beralamat di Jl. Padjajaran Indah No. 18 Baranangsiang merupakan

perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan elektronik didirikan

tanggal 28 juni 1999. Pendirian PT. Citra Makmur Sejahtera yaitu Bapak

Wawan Rosihan Kosim.

Page 97: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

79

PT. Citra Makmur Sejahtera didirikan berdasarkan akte No. 1

tanggal 21 Juli 1999 yang dikeluarkan oleh notaris Harliza Prizana

Prajitno, SH yang telah mengalami perubahan terakhir berdasarkan Akta

Keputusan Rapat PT. Citra Makmur Sejahtera No. 3 tanggal 4 Desember

2003, yang dikeluarkan oleh notaris Henny H. Putradjaja. SH. Semenjak

berdirinya tahun 1999 sampai Januari 2012 PT. Citra Makmur Sejahtera

telah memiliki jaringan kantor cabang di Banten, Jawa barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.

Perusahaan ini memasarkan produk alat elektronik seperti blender,

mixer, dispenser, dinner set, panic presto, magic com, kompor gas, dan

lain-lain. Dalam menjalankan usahanya PT. Citra Makmur Sejahtera

didukung oleh Sumber Daya Manusia yang baik. Saat ini, perusahaan

memiliki jumlah tenaga 46 dimana terbagi ke dalam beberapa team sesuai

dengan bidang keahliannya masing-masing.

Dengan selalu memperhatikan prinsip kehati-hatiannya dalam

memberikan kredit, layaknya sebagaimana pemberian kredit pada

perusahaan multifinance, dan didukung dengan control yang kuat dalam

pelaksanaan penagihannya, serta didukung oleh keahlian sumber daya

manusianya dalam menjalankan tugas penagihan maka resiko piutang

macet retatif sedikit.

Produk yang dipasarkan oleh PT. Citra Makmur Sejahtera

diperuntukan untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah yang

Page 98: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

80

tinggal di desa-desa yang jauh dari pusat pembelanjaan yang relatif

kurang mampu secara tunai.

3. Visi Misi PT. Citra Makmur Sejahtera

a. Visi

“Menawarkan solusi keuangan terbaik bagi para pelanggan

secara individual”

b. Misi

1) Beroperasi secara lugas dengan tetap mengindahkan aspek kehati-

hatian.

2) Memenuhi harapan para pelanggan, karyawan, pemegang saham,

kreditor dan pemerintah.

3) Menawarkan produk yang terjangkau bagi pelanggan

4) Memperluas kesempatan kerja dan mengembangkan karyawan

yang bermutu tinggi.

4. Stuktur Organisasi PT. Citra Makmur Sejahtera

Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, maka diperlukan

adanya pengaturan pembagian tugas yang dijabarkan dalam stuktur

organisasi yang berbentuk garis, wewenang, dan tanggung jawab mulai

dari pimpinan tertinggi sampai pada karyawan melalui beberapa jabatan

dan tingkatan

Stuktur organisasi yang dipakai perusahaan dalam menjalankan

usahanya adalah dengan menggunakan bentuk stuktur organisasi garis dan

staf. Organisasi garis dan staf adalah organisasi yang wewenangnya dari

Page 99: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

81

puncak pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di

bawahnya, dalam semua bidang pekerjaan di bawah pimpinan satuan

organisasi.

Adapun benuk stuktur organisasi PT. Citra Makmur Sejahtera

dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:

Page 100: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

82

Gambar 4.1

Struktur organisasi

Page 101: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

83

5. Deskripsi Demografi Responden

Deskriptif demografi responden yang memberikan gambaran

mengenai karakteristik responden yang seluruhnya merupakan karyawan

PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor.

Tabel 4.1

Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner

Responden Jumlah Persentase

Kuesioner yang disebar 46 100%

Kuesioner yang tidak kembali 0 0%

Kuesioner kembali namun tidak dapat diolah 0 0%

Kuesioner yang dapat diolah 46 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Diatas menunjukkan bahwa kuesioner yang dibagikan kepada

responden sebanyak 46 kuesioner, dengan tingkat pengembalian sebesar

100% yang berarti bahwa seluruh kuesioner kembali dan dapat diolah.

Dalam penelitian ini karakteristik yang ingin diketahui adalah

jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja. Untuk lebih jelasnya

mengenai diri responden dapat dilihat pada karakteristik berikut ini

disajikan dalam berikut :

Tabel 4.2

Karakteristik responden

No Karakteristik responden Jumlah Presentase

Jenis kelamin

1. Laki-laki

2. Perempuan

Jumlah

34

12 .

46

73%

27%

100%

2 Usia

1. < 20

2. 21 – 30

3. > 30

Jumlah

5

21

20

46

11%

43%

46%

100%

Page 102: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

84

No Karakteristik Responden Jumlah Persentase

3 Pendidikan terakhir

1. SMA

2. D3

3. S1

Jumlah

9

8

29

46

20%

17%

63%

100%

4 Lama bekerja

1. 1-2 tahun

2. 2-3 tahun

3. > 3 tahun

Jumlah

16

22

8

46

35%

48%

17%

100%

5 Jabatan

1. kepala bagian

penjualan

2. kepala bagian kredit

3. kepala bagian SDM

4. kepala bagian umum

5. staff SDM

6. staff Umum

7. staff penjualan

8. surveyor

9. kolektor

Jumlah

1

1

1

1

6

6

5

10

15

46

2%

2%

2%

2%

13%

13%

11%

22%

33%

100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden penelitian yaitu

karyawan PT. Citra Makmur Sejahtera mayoritas adalah laki-laki, dengan

jumlah 34 karyawan atau sebesar 73%, dengan rentang usia paling banyak

21-30 tahun sebanyak 21 orang atau sebesar 43%, mayoritas pendidikan

terakhir responden adalah S1 sebanyak 29 orang atau sebesar 63%, dan

berdasarkan lamanya kerja paling banyak rentang 2-3 tahun yaitu

sebanyak 22 orang atau sebesar 48%.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Statistik diskriftif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendekripsikan atau menggambarkan data

Page 103: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

85

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum (sugiyono, 2007:169).

Tabel 4.3

Hasil uji statistik deskriftif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 (kepemimpinan) 46 20.00 38.00 28.7609 5.11722

X2 (komunikasi

organisasi)

46 25.00 42.00 34.4348 4.41539

X3 (motivasi) 46 18.00 34.00 25.0652 4.26042

Y (kinerja) 46 15.00 28.00 22.5435 2.99412

Valid N (listwise) 46

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diatas menunjukkan dari

jumlah responden sebanyak 46 orang, nilai kepemimpinan terendah

adalah 20 dan nilai kepemimpinan tertinggi adalah 38, dengan nilai rata-

rata kepemimpinan dari 46 responden adalah 28,76 dengan standar deviasi

5,117.

Selanjutnya nilai komunikasi organisasi terendah adalah 25 dan

nilai komunikasi organisasi tertinggi adalah 42 dengan nilai rata-rata

komunikasi organisasi dari 46 responden adalah 34,43, dengan standar

deviasi 4,415.

Sementara itu bila dilihat dari nilai motivasi, yang terendah adalah

18 dan nilai motivasi tertinggi adalah 34, dengan nilai rata-rata motivasi

dari total 46 responden adalah 25,065 dengan standar deviasi 4,260.

Page 104: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

86

Yang terakhir nilai kinerja terendah adalah 15 dan nilai kinerja

tertinggi adalah 28, dengan nilai rata-rata kinerja dari 46 responden adalah

22.54 dengan standar deviasi 2,994.

a. Statistik deskriftif variabel kepemimpinan

Tabel 4.4

Pemimpin memberikan arahan yang jelas tentang tugas yang diberikan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 9 19.6 19.6

Ragu-ragu 11 23.9 43.5

Setuju 21 45.7 89.1

Sangat setuju 5 10.9 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah.

Berdasarkan pernyataan tabel 4.4 menunjukkan 9 orang

(19.6%) yang tidak setuju, 11 orang (23.9%) ragu-ragu, 21 orang

(45.7%) setuju dan 5 orang (10.9%) yang sangat setuju dengan

Pemimpin memberikan arahan yang jelas tentang tugas yang

diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin di PT. Citra

Makmur Sejahtera memberikan arahan yang jelas tentang tugas yang

diberikan.

Tabel 4.5

Pemimpin selalu memberikan petunjuk khusus disetiap tugas yang bersifat

kompleks

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 5 10.9 10.9

Ragu-ragu 15 32.6 43.5

Setuju 21 45.7 89.1

Sangat setuju 5 10.9 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Page 105: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

87

Berdasarkan pernyataan tabel 4.5 menunjukkan 5 orang

(10.9%) yang tidak setuju, 15 orang (32.6%) ragu-ragu, 21 orang

(45.7%) setuju dan 5 orang (10.9%) yang sangat setuju dengan

Pemimpin selalu memberikan petunjuk khusus disetiap tugas yang

bersifat kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin di PT. Citra

Makmur Sejahtera selalu memberikan petunjuk khusus disetiap tugas

yang bersifat kompleks.

Tabel 4.6

Pemimpin selalu memotivasi saya untuk dapat melaksanakan tugas dengan

sebaik-baiknya.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 4 8.7 8.7

Ragu-ragu 18 39.1 47.8

Setuju 19 41.3 89.1

Sangat setuju 5 10.9 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.6 menunjukkan 4 orang (8.7%)

yang tidak setuju, 18 orang (39.1%) ragu-ragu, 19 orang (41.3%)

setuju dan 5 orang (10.9%) yang sangat setuju dengan Pemimpin

selalu memotivasi saya untuk dapat melaksanakan tugas dengan

sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin di PT. Citra

Makmur Sejahtera selalu memotivasi karyawan untuk dapat

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Page 106: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

88

Tabel 4.7

Pemimpin bersikap ramah serta menyenangkan perasaan bawahannya.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 2 4.3 4.3

Ragu-ragu 15 32.6 37.0

Setuju 21 45.7 82.6

Sangat setuju 8 17.4 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.7 menunjukkan 2 orang (4.3%)

yang tidak setuju, 15 orang (32.6%) ragu-ragu, 21 orang (45.7%) setuju

dan 8 orang (17.4%) yang sangat setuju dengan Pemimpin bersikap

ramah serta menyenangkan perasaan bawahannya. Hal ini menunjukkan

bahwa pemimpin di PT. Citra Makmur Sejahtera bersikap ramah serta

menyenangkan perasaan bawahannya.

Tabel 4.8

Pemimpin memberikan kebebasan untuk berpendapat.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 4 8.7 8.7

Ragu-ragu 18 39.1 47.8

Setuju 20 43.5 91.3

Sangat setuju 4 8.7 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.8 menunjukkan 4 orang (8.7%)

yang tidak setuju, 18 orang (39.1%) ragu-ragu, 20 orang (43.5%) setuju

dan 4 orang (8.7%) yang sangat setuju dengan Pemimpin memberikan

kebebasan untuk berpendapat. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin di

PT. Citra Makmur Sejahtera memberikan kebebasan untuk berpendapat.

Page 107: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

89

Tabel 4.9

Pemimpin selalu mempertimbangkan atas saran-saran yang saya berikan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 3 6.5 6.5

Ragu-ragu 19 41.3 47.8

Setuju 19 41.3

Sangat setuju 5 10.9 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.9 menunjukkan 3 orang (6.5%)

yang tidak setuju, 19 orang (41.3%) ragu-ragu, 19 orang (41.3%)

setuju dan 5 orang (10.9%) yang sangat setuju dengan Pemimpin

selalu mempertimbangkan atas saran-saran yang saya berikan. Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin di PT. Citra Makmur Sejahtera selalu

mempertimbangkan atas saran-saran yang diberikan oleh karyawan.

Tabel 4.10

Pemimpin sering menetapkan serangkaian tujuan dan mengajak karyawan

untuk berpartisipasi mencapai tujuan tersebut.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 2 4.3 4.3

Ragu-ragu 32 50 54.3

Setuju 13 28.3 82.6

Sangat setuju 8 17.4 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.10 menunjukkan 2 orang

(4.3%) yang tidak setuju, 32 orang (50.0%) ragu-ragu, 13 orang

(28.3%) setuju dan 8 orang (17.4%) yang sangat setuju dengan

Pemimpin sering menetapkan serangkaian tujuan dan mengajak

karyawan untuk berpartisipasi mencapai tujuan tersebut. Hal ini

Page 108: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

90

menunjukkan bahwa pemimpin di PT. Citra Makmur Sejahtera sering

menetapkan serangkaian tujuan dan mengajak karyawan untuk

berpartisipasi mencapai tujuan tersebut.

Tabel 4.11

Pemimpin dapat membangkitkan rasa percaya diri saya untuk dapat

menyelesaikan tugas dalam mencapai tujuan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 1 2.2 2.2

Ragu-ragu 18 39.1 41.3

Setuju 19 41.3 82.6

Sangat setuju 8 17.4 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.11 menunjukkan 1 orang

(2.2%) yang tidak setuju, 18 orang (39.1%) ragu-ragu, 19 orang

(41.3%) setuju dan 8 orang (17.4%) yang sangat setuju dengan

Pemimpin dapat membangkitkan rasa percaya diri saya untuk dapat

menyelesaikan tugas dalam mencapai tujuan. Hal ini menunjukkan

bahwa pemimpin di PT. Citra Makmur Sejahtera dapat

membangkitkan rasa percaya diri karyawan untuk dapat

menyelesaikan tugas dalam mencapai tujuan.

Page 109: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

91

b. Statistik deskriftif variabel komunikasi organisasi

Tabel 4.12

Atasan mengkomunikasikan informasi mengenai tugas,

kebijakan kebijakan terkait organisasi.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 4 8.7 8.7

Ragu-ragu 8 17.4 26.1

Setuju 21 45.7 71.7

Sangat setuju 13 28.3 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.12 menunjukkan 4 orang

(8.7%) yang tidak setuju, 8 orang (17.4%) ragu-ragu, 21 orang

(45.7%) setuju dan 13 orang (28.3%) yang sangat setuju dengan

Atasan mengkomunikasikan informasi mengenai tugas, kebijakan

kebijakan terkait organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa atasan di PT.

Citra Makmur Sejahtera mengkomunikasikan informasi mengenai

tugas, kebijakan kebijakan terkait organisasi.

Tabel 4.13

Atasan mengkomunikasikan hasil kinerja saya.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 2 4.3 4.3

Ragu-ragu 13 28.3 32.6

Setuju 21 45.7 78.3

Sangat setuju 10 21.7 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.13 menunjukkan 2 orang

(4.3%) yang tidak setuju, 13 orang (28.3%) ragu-ragu, 21 orang

(45.7%) setuju dan 10 orang (21.7%) yang sangat setuju dengan

Page 110: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

92

Atasan mengkomunikasikan hasil kinerja saya. Hal ini menunjukkan

bahwa atasan di PT. Citra Makmur Sejahtera mengkomunikasikan

hasil kinerja karyawan.

Tabel 4.14

Saya dengan mudah dapat melakukan hubungan komunikasi

dengan atasan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 1 2.2 2.2

Ragu-ragu 12 26.1 28.3

Setuju 26 56.5 84.8

Sangat setuju 7 15.2 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.14 menunjukkan 1 orang

(2.2%) yang tidak setuju, 12 orang (26.1%) ragu-ragu, 26 orang

(56.5%) setuju dan 7 orang (15.2%) yang sangat setuju dengan Saya

dengan mudah dapat melakukan hubungan komunikasi dengan atasan.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur Sejahtera

dengan mudah dapat melakukan hubungan komunikasi dengan atasan.

Tabel 4.15

Setiap kendala pekerjaan yang terjadi saya komunikasikan kepada atasan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Ragu-ragu 13 28.3 28.3

Setuju 25 54.3 82.6

Sangat setuju 8 17.4 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.15 menunjukkan 13 orang

(28.3%) yang ragu-ragu, 25 orang (54.3%) setuju dan 8 orang (17.4%)

Page 111: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

93

yang sangat setuju dengan Setiap kendala pekerjaan yang terjadi saya

komunikasikan kepada atasan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan

di PT. Citra Makmur Sejahtera selalu mengkomunikasikan setiap

kendala pekerjaan yang terjadi kepada atasan.

Tabel 4.16

Saya percaya terhadap rekan kerja saya dalam melakukan pekerjaan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 1 2.2 2.2

Ragu-ragu 14 30.4 32.6

Setuju 25 54.3 87.0

Sangat setuju 6 13.0 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.16 menunjukkan 1 orang

(2.2%) yang tidak setuju, 14 orang (30.4%) ragu-ragu, 25 orang

(54.3%) setuju dan 6 orang (13.0%) yang sangat setuju dengan Saya

percaya terhadap rekan kerja saya dalam melakukan pekerjaan. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur Sejahtera

percaya terhadap rekan kerjanya dalam melakukan pekerjaan.

Tabel 4.17

Dengan rekan kerja, kordinasi dan kerjasama terhadap penyelesaian

pekerjaan dapat dengan mudah terbentuk.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Ragu-ragu 18 39.1 39.1

Setuju 21 45.7 84.8

Sangat setuju 7 15.2 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Page 112: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

94

Berdasarkan pernyataan tabel 4.17 menunjukkan 18 orang

(30.4%) ragu-ragu, 21 orang (45.7%) setuju dan 7 orang (15.2%) yang

sangat setuju dengan Dengan rekan kerja, kordinasi dan kerjasama

terhadap penyelesaian pekerjaan dapat dengan mudah terbentuk. Hal

ini menunjukkan bahwa di PT. Citra Makmur Sejahtera koordinasi

dan kerjasama terhadap penyelesaian pekerjaan dapat dengan mudah

terbentuk diantara karyawan.

Tabel 4.18

Perbedaan jabatan tidak menjadi penghalang bagi saya dalam

memperoleh informasi.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 1 2.2 2.2

Ragu-ragu 17 37.0 39.2

Setuju 22 47.8 87.0

Sangat setuju 6 13.0 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.18 menunjukkan 1 orang

(2.2%) yang tidak setuju, 17 orang (37.0%) ragu-ragu, 22 orang

(47.8%) setuju dan 6 orang (13.0%) yang sangat setuju dengan

Perbedaan jabatan tidak menjadi penghalang bagi saya dalam

memperoleh informasi. Hal ini menunjukkan bahwa di PT. Citra

Makmur Sejahtera perbedaan jabatan tidak menjadi penghalang bagi

karyawan untuk mendapatkan informasi.

Page 113: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

95

Tabel 4.19

Perbedaan divisi tidak menjadi penghalang bagi saya dalam

memperoleh informasi.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 1 2.2 2.2

Ragu-ragu 13 28.3 30.4

Setuju 24 52.2 82.6

Sangat setuju 8 17.4 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.19 menunjukkan 1 orang

(2.2%) yang tidak setuju, 13 orang (28.3%) ragu-ragu, 24 orang

(52.2%) setuju dan 8 orang (17.4%) yang sangat setuju dengan

Perbedaan divisi tidak menjadi penghalang bagi saya dalam

memperoleh informasi. Hal ini menunjukkan bahwa di PT. Citra

Makmur Sejahtera Perbedaan divisi tidak menjadi penghalang bagi

karywan dalam memperoleh informasi.

Tabel 4.20

Saya dapat menerima informasi dari berbagai sumber.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Ragu-ragu 16 34.8 34.8

Setuju 23 50.0 84.8

Sangat setuju 7 15.2 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.20 menunjukkan 16 orang

(34.8%) ragu-ragu, 23 orang (50.0%) setuju dan 7 orang (15.2%) yang

sangat setuju dengan Saya dapat menerima informasi dari berbagai

Page 114: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

96

sumber. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur

Sejahtera dapat menerima informasi dari berbagai sumber.

c. Statistik deskriftif variabel motivasi

Tabel 4.21

Saya selalu meningkatkan produktivitas kerja saya untuk mencapai prestasi

yang saya inginkan

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 5 10.9 10.9

Ragu-ragu 14 30.4 41.3

Setuju 19 41.3 82.6

Sangat setuju 8 17.4 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.21 menunjukkan 5 orang

(10.9%) yang tidak setuju, 14 orang (30.4%) ragu-ragu, 19 orang

(41.3%) setuju dan 8 orang (17.4%) yang sangat setuju dengan Saya

selalu meningkatkan produktivitas kerja saya untuk mencapai prestasi

yang saya inginkan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT.

Citra Makmur Sejahtera selalu meningkatkan produktivitas kerjanya

untuk mencapai prestasi yang diinginkannya.

Tabel 4.22

Saya selalu mengerjakan tugas/pekerjaan dengan memenuhi standar yang

ditetapkan perusahaan

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 2 4.3 4.3

Ragu-ragu 16 34.8 39.1

Setuju 24 52.2 91.3

Sangat setuju 4 8.7 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Page 115: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

97

Berdasarkan pernyataan tabel 4.22 menunjukkan 2 orang

(4.3%) yang tidak setuju, 16 orang (34.8%) ragu-ragu, 24 orang

(52.2%) setuju dan 4 orang (8.7%) yang sangat setuju dengan Saya

selalu mengerjakan tugas/pekerjaan dengan memenuhi standar yang

ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT.

Citra Makmur Sejahtera selalu mengerjakan tugas/pekerjaan dengan

memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan.

Tabel 4.23

Saya selalu berusaha meningkatkan kemampuan saya dalam menyelesaikan

tugas

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 4 8.7 8.7

Ragu-ragu 20 43.5 52.2

Setuju 14 30.4 82.6

Sangat setuju 8 17.4 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.23 menunjukkan 4 orang

(8.7%) yang tidak setuju, 20 orang (43.5%) ragu-ragu, 14 orang

(30.4%) setuju dan 8 orang (17.4%) yang sangat setuju dengan Saya

selalu berusaha meningkatkan kemampuan saya dalam menyelesaikan

tugas. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur

Sejahtera selalu berusaha meningkatkan kemampuannya dalam

menyelesaikan tugas.

Page 116: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

98

Tabel 4.24

Saya mampu mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi rekan kerja

dalam menyelesaikan tugas

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 2 4.3 4.3

Ragu-ragu 15 32.6 37.0

Setuju 22 47.8 47.8

Sangat setuju 7 15.2 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.24 menunjukkan 2 orang

(4.3%) yang tidak setuju, 15 orang (32.6%) ragu-ragu, 22 orang

(47.8%) setuju dan 7 orang (15.2%) yang sangat setuju dengan Saya

mampu mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi rekan kerja saya

dalam menyelesaikan tugas. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di

PT. Citra Makmur Sejahtera mampu mengarahkan, mendorong dan

mempengaruhi rekan kerjanya dalam menyelesaikan tugas.

Tabel 4.25

Saya selalu membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 2 4.3 4.3

Ragu-ragu 23 50.0 54.3

Setuju 17 37.0 91.3

Sangat setuju 4 8.7 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.25 menunjukkan 2 orang

(4.3%) yang tidak setuju, 23 orang (50.0%) ragu-ragu, 17 orang

(37.0%) setuju dan 4 orang (8.7%) yang sangat setuju dengan Saya

selalu membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini

Page 117: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

99

menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur Sejahtera selalu

membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.

Tabel 4.26

Saya memiliki kekuasaan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 3 6.5 6.5

Ragu-ragu 22 47.8 54.3

Setuju 17 37.0 91.3

Sangat setuju 4 8.7 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.26 menunjukkan 3 orang

(6.5%) yang tidak setuju, 22 orang (47.8%) ragu-ragu, 17 orang

(37.0%) setuju dan 4 orang (8.7%) yang sangat setuju dengan Saya

memiliki kekuasaan dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur Sejahtera

memiliki kekuasaan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Tabel 4.27

Saya mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan rekan

kerja

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 4 8.7 8.7

Ragu-ragu 21 45.7 54.3

Setuju 16 34.8 89.1

Sangat setuju 5 10.9 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.27 menunjukkan 4 orang

(8.7%) yang tidak setuju, 21 orang (45.7%) ragu-ragu, 16 orang

(34.8%) setuju dan 5 orang (10.9%) yang sangat setuju dengan Saya

Page 118: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

100

mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan rekan

kerja. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur

Sejahtera mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan

rekan kerja.

d. Statistik deskriftif variabel kinerja

Tabel 4.28

Pekerjaan yang saya kerjakan dapat selesai sesuai dengan harapan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 2 4.3 4.3

Ragu-ragu 17 37.0 41.3

Setuju 21 45.7 87.0

Sangat setuju 6 13.0 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.28 menunjukkan 2 orang

(4.3%) yang tidak setuju, 17 orang (37.0%) ragu-ragu, 21 orang

(45.7%) setuju dan 6 orang (13.0%) yang sangat setuju dengan

Pekerjaan yang saya kerjakan dapat selesai sesuai dengan harapan.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur Sejahtera

dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan harapan.

Page 119: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

101

Tabel 4.29

Saya dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan dan tepat waktu

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Ragu-ragu 19 41.3 41.3

Setuju 18 39.1 80.4

Sangat setuju 9 19.6 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.29 menunjukkan 19 orang

(41.3%) yang ragu-ragu, 18 orang (39.1%) setuju dan 9 orang (19.6%)

yang sangat setuju dengan Saya dapat menyelesaikan semua pekerjaan

yang diberikan dan tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan di PT. Citra Makmur Sejahtera dapat menyelesaikan semua

pekerjaan yang diberikan dan tepat waktu.

Tabel 4.30

Saya memiliki pengetahuan tentang pekerjaan yang diberikan.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 4 8.7 8.7

Ragu-ragu 14 30.4 39.1

Setuju 22 47.8 87.0

Sangat setuju 6 13.0 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.30 menunjukkan 4 orang

(8.7%) yang tidak setuju, 14 orang (30.4%) ragu-ragu, 22 orang

(47.8%) setuju dan 6 orang (13.0%) yang sangat setuju dengan Saya

memiliki pengetahuan tentang pekerjaan yang diberikan. Hal ini

Page 120: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

102

menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur Sejahtera

memiliki pengetahuan tentang pekerjaan yang diberikan.

Tabel 4.31

Pekerjaan yang saya selesaikan dapat diterima dengan baik.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 3 6.5 6.5

Ragu-ragu 15 32.6 39.1

Setuju 24 52.2 91.3

Sangat setuju 4 8.7 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.31 menunjukkan 3 orang

(6.5%) yang tidak setuju, 15 orang (32.6%) ragu-ragu, 24 orang

(52.2%) setuju dan 4 orang (8.7%) yang sangat setuju dengan

Pekerjaan yang saya selesaikan dapat diterima dengan baik. Hal ini

menunjukkan bahwa di PT. Citra Makmur Sejahtera pekerjaan yang

diselesaikan oleh karyawan dapat diterima dengan baik.

Tabel 4.32

Saya selalu hadir untuk bekerja sesuai jam kantor.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Ragu-ragu 18 39.1 39.1

Setuju 17 37.0 76.1

Sangat setuju 11 23.9 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.32 menunjukkan 18 orang

(39.1%) yang ragu-ragu, 17 orang (37.0%) setuju dan 11 orang

(23.9%) yang sangat setuju dengan Saya selalu hadir untuk bekerja

Page 121: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

103

sesuai jam kantor. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra

Makmur Sejahtera selalu hadir untuk bekerja sesuai jam kantor.

Tabel 4.33

Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan orang lain.

Statistik deskriptif

Valid Frequency Valid Percent Cumulative Percent

Sangat tidak setuju

Tidak setuju 1 2.2 2.2

Ragu-ragu 9 19.6 21.7

Setuju 27 58.7 80.4

Sangat setuju 9 19.6 100.0

Total 46 100.0

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan pernyataan tabel 4.33 menunjukkan 1 orang

(39.1%) yang tidak setuju, 9 orang (19.6) ragu-ragu, 27 orang (58.7%)

setuju dan 9 orang (19.6%) yang sangat setuju dengan Saya dapat

menyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan orang lain. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan di PT. Citra Makmur Sejahtera dapat

menyelesaikan pekerjaan tanpa bantuan orang lain.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara

nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan (Imam Ghozali, 2011:

53). Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansi

dibawah 0,05. Dan juga butir kuesioner dikatakan valid jika memiliki

nilai r-hitung lebih besar dari r tabel 0.2845.

Page 122: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

104

1) Variabel kepemimpinan

Table 4.34

Uji validitas kepemimpinan

No. Konstruk

Penilaian

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) N Ket.

1 X1.1 0,799** 0,000 46 Valid

2 X1.2 0,746** 0,000 46 Valid

3 X1.3 0,784** 0,000 46 Valid

4 X1.4 0,850** 0,000 46 Valid

5 X1.5 0,827** 0,000 46 Valid

6 X1.6 0,754** 0,000 46 Valid

7 X1.7 0,733** 0,000 46 Valid

8 X1.8 0,771** 0,000 46 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan

memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai r-hitung lebih

besar dari nilai nilai r-tabel 0.2845. Jadi dapat disimpulkan bahwa

semua butir pertanyaan untuk variabel kepemimpinan adalah

valid.

2) Variabel komunikasi organisasi

Table 4.35

Uji validitas komunikasi organisasi

No. Konstruk

Penilaian

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) N Ket.

1 X2.1 0,603** 0,000 46 Valid

2 X2.2 0,654** 0,000 46 Valid

3 X2.3 0,563** 0,000 46 Valid

4 X2.4 0,628** 0,000 46 Valid

5 X2.5 0,754** 0,000 46 Valid

6 X2.6 0,755** 0,000 46 Valid

7 X2.7 0,753** 0,000 46 Valid

8 X2.8 0,759** 0,000 46 Valid

9 X2.9 0,534** 0,000 46 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Page 123: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

105

Di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan

memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai r-hitung lebih

besar dari nilai nilai r-tabel 0.2845. Jadi dapat disimpulkan bahwa

semua butir pertanyaan untuk variabel komunikasi organisasi

adalah valid.

3) Variabel motivasi

Table 4.36

Uji validitas motivasi

No. Konstruk

Penilaian

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) N Ket.

1 X3.1 0,818** 0,000 46 Valid

2 X3.2 0,680** 0,000 46 Valid

3 X3.3 0,838** 0,000 46 Valid

4 X3.4 0,809** 0,000 46 Valid

5 X3.5 0,711** 0,000 46 Valid

6 X3.6 0,760** 0,000 46 Valid

7 X3.7 0,732** 0,000 46 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan

memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai r-hitung lebih

besar dari nilai nilai r-tabel 0.2845. Jadi dapat disimpulkan bahwa

semua butir pertanyaan untuk variabel motivasi adalah valid.

4) Variabel kinerja karyawan

Table 4.37

Uji validitas kinerja karyawan

No. Konstruk

Penilaian

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) N Ket.

1 Y1 0,664** 0,000 46 Valid

2 Y2 0,719** 0,000 46 Valid

3 Y3 0,773** 0,000 46 Valid

4 Y4 0,533** 0,000 46 Valid

5 Y5 0,761** 0,000 46 Valid

6 Y6 0,448** 0,002 46 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Page 124: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

106

Di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan

memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai r-hitung lebih

besar dari nilai nilai r-tabel 0.2845. Jadi dapat disimpulkan bahwa

semua butir pertanyaan untuk variabel kinerja karyawan adalah

valid.

b. Uji Realibilitas

Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2011:47). Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan

pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly, 1994 dalam

Ghozali, 2011: 48).

Table 4.38

Uji Reabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Kepemimpinan 0,909 Reliable

Komunikasi Organisasi 0,841 Reliable

Motivasi 0,882 Reliable

Kinerja Karyawan 0,733 Reliable

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel diatas diketahui bahwa semua variabel yang

berkaitan dengan variabel independen (kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan motivasi) dalam kuisoner dikatakan reliabel. Hal ini

dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha yang positif, berturut-turut

Page 125: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

107

0.909, 0.841 dan 0.882 lebih besar dari 0.60. dengan demikian dapat

dikatakan bahwa seluruh pernyataan pada penelitian ini memiliki

tingkat kehandalan yang baik dan dapat digunakan dalam analisis

dalam penelitian ini.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya

mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2011:

160). Dasar pengambilan kepeutusan untuk mendeteksi kenormalan

adalah jika data yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Sedangkan jika data menyebar jauh dari gari garis diagonal atau tidak

mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Gambar 4.2

Grafik Normal Probability Plot

Sumber : data yang diolah

Page 126: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

108

Gambar 4.3

Grafik Histogram

Sumber : Data primer yang diolah

Dengan melihat tampilan grafik normal probability plot

maupun grafik histogram diatas, dapat disimpulkan bahwa pada grafik

normal probability plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis

diagonal. Begitu pula pada grafik histogram yang memberikan pola

distribusi yang normal (tidak terjadi kemiringan). Kedua grafik diatas

menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi

asumsi normalitas.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedestisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas (Ghozali, 2011: 139). Deteksi ada atau tidaknya

Page 127: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

109

heteroskedestisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit) maka mengindikasikan bahwa telah terjadi

heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak

terjadi heteroskedestisitas (Ghozali, 2011: 139).

Gambar 4.4

Uji Heteroskedistisitas

Sumber: data yang diolah

Dari gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak baik diatas maupun dibawah anngka 0 pada sumbu Y. hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi. Dengan demikian model regresi ini layak dipakai untuk

Page 128: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

110

variabel kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi terhadap

kinerja karyawan.

c. Uji multikolinearitas

Multikolonieritas adalah keadaan dimana antara dua variabel

independen bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Imam

Ghozali, 2011: 105). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas

dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance

Inflation Factor) dan tolerance (TOL). Regresi bebas dari masalah

multikolonieritas jika nilai VIF <10 dan nilai TOL >0.1 (Imam

Ghozali, 2011: 106).

Tabel 4.39

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.169 1.567 2.661 .011

X1

(kepemimpinan)

.194 .091 .331 2.125 .039 .178 5.606

X2 (komunikasi

organisasi)

.178 .068 .263 2.607 .013 .426 2.347

X3 (motivasi) .266 .103 .378 2.571 .014 .200 4.988

a. dependent Variable : Y (Kinerja Karyawan)

Sumber: data yang diolah

Page 129: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

111

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance lebih

besar dari 0,10 dan VIF yang lebih kecil dari 10. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model

analisis regresi linier berganda, yaitu:

a. Uji parameter individual (uji statistik t)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen

(kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi) secara parsial

terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) yang diuji pada tingkat

signifikansi 0,05. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji t (uji

parsial) adalah t hitung ≤ t table atau - t hitung ≥ - t table pada α = 5%

jadi Ho diterima dan t hitung > t table atau - t hitung < - t table pada α

= 5% jadi Ho ditolak (Priyatno, 2012 : 59).

Tabel 4.40

Uji parameter individual (uji statistik t)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 4.169 1.567 2.661 .011

X1 .194 .091 .331 2.125 .039

X2 .178 .068 .263 2.607 .013

X3 .266 .103 .378 2.571 .014

Sumber: data yang diolah

Page 130: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

112

Berdasarkan tabel 4.40 diatas maka diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

Artinya nilai konstanta sebesar 4,169 menyatakan bahwa jika

tidak ada variabel independen (kepemimpinan, komunikasi organisasi,

dan motivasi) maka nilai Y (kinerja) sebesar 4,169.

Angka koefisien X1 0,194 menunjukan bahwa setiap

peningkatan kepemimpinan sebesar 1% akan meningkatkan kinerja

karyawan sebesar 0,194. Koefisien X2 0,178 menunjukan bahwa

setiap peningkatan komunikasi organisasi sebesar 1% akan

meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,178. Koefisien X3 0,266

menunjukan bahwa setiap peningkatan motivasi 1% akan

meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,266.

Hasil pengujian variabel independen (kepemimpinan,

komunikasi organisasi dan motivasi) terhadap variabel dependen

(kinerja karyawan) secara individual (parsial) yang dilakukan dengan

uji t (tabel 4.40) maka dapat disimpulkan mengenai pengujian

hipotesis secara parsial yang telah dibuat sebelumnya sebagai berikut:

1) Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel kepemimpinan

mempunyai thitung lebih besar dari ttabel (2,125 > 2.01808) dengan

tingkat signifikansi sebesar 0.039 < 0.05. hal ini menunjukkan

bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel

Y = 4,169 + 0,194X1 + 0,178X2 + 0,266X3e

Page 131: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

113

kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel kinerja karyawan. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang

dilakukan oleh Suddin dan Sudarman (2010) yang menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan.

Sutrisno juga mngungkapkan bahwa kepemimpinan adalah

suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain

dengan memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain untuk

melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang yang diharapkan

(Sutrisno, 2009 : 231). Sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Veitzal dan Deddy tentang kepemimpinan yang merupakan

sebuah proses untuk memengaruhi orang lain baik di dalam

organisasi maupun di luar organiasasi untuk mencapai tujuan yang

diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Proses

memengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan

seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan (Veitzal

dan Deddy, 2011 : 23). Hal ini berarti kepemimpinan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

2) Pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinrja karyawan

Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel komunikasi

organisasi mempunyai thitung lebih besar dari ttabel (2,607 >

2.01808) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.013 < 0.05. hal ini

menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya

Page 132: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

114

variabel komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil ini diperkuat oleh

penelitian yang dilakukan oleh Anwar, dkk (2010) yang

menyatakan bahwa komunikasi memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Hal ini sesuai dengan yang diugkapkan oleh Wirjana

bahwa komunikasi merupakan pertukaran ide dan informasi dua

arah yang menuju tercapainya tujuan bersama (Wirjana, 2007 :

77). Sedangkan Pace & Faules (2010:31) mengemukakan bahwa

Komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukkan dan

penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan

bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari

unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antar

yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu

lingkungan. Berdasarkan hasil ini PT. Citra Makmur Sejahtera

dapat terus meningkat komunikasi organisasi karena berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

3) Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

Dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel motivasi mempunyai

thitung lebih besar dari ttabel (2,571 > 2.01808) dengan tingkat

signifikansi sebesar 0.014 < 0.05. hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel komunikasi

organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Page 133: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

115

kinerja karyawan. Hasil ini juga diperkuat oleh penelitian yang

dilakukan oleh Cahyono (2012) yang menyatakan bahwa motivasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukan Robbins (dalam

Sutrisno, 2009 : 117) bahwa motivasi sebagai suatu kerelaan

berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi

yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa

individu. Sedangkan menurut Veithzal (2010:837), motivasi adalah

serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu

untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.

Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invesible yang

memberikan kekuatan untuk mendorong individu tersebut

bertingkahlaku dalam mencapai tujuan.Berdasarkan hasil ini PT.

Citra Makmur Sejahtera dapat terus meningkat motivasi karena

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

b. Uji signifikasi simultan (uji stasistik F)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah semua

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,

2011: 98). Menurut Santoso (2004: 120) dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut:

3) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

Page 134: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

116

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

4) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, atau Fhitung > Ftabel

maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa

semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Tabel 4.41

Uji signifikasi simultan (uji stasistik F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 329.989 3 109.996 62.920 .000a

Residual 73.424 42 1.748

Total 403.413 45

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber : data yang diolah

Hasil perhitungan statistik yang menggunakan SPSS yang

tertera pada tabel diatas, diperoleh Fhitung sebesar 62.920 sedangkan

nilai Ftabel sebesar 2,83 yang diperoleh dengan melihat tabel F dengan

derajat df1 = k-1 (4-1) dan df2 = n-k (46-4) pada taraf signifikansi

0.05. Karena Fhitung > Ftabel = 62.920 > 2,83 Hal ini menunjukkan

bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya dapat dikatakan bahwa

variabel kepemimpinan, komunikasi organisasi motivasi secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel kinerja karyawan.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Anwar, dkk (2012) yang menyatakan bahwa kepemimpinan,

Page 135: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

117

komunikasi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja pegawai. Dan hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Jayusman dan Khotimah (2012) yang menyatakan

bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara

variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terhadap variabel

kinerja.

5. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan variable independen (kepemimpinan, komunikasi organisasi,

dan motivasi) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (kinerja

karyawan). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen

(Imam Ghozali, 2011: 97).

Nilai R² berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti

semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R² semakin medekati angka 0

berarti semakin lemah kemampuan variabel independen untuk dapat

menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2011: 97).

Page 136: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

118

Table 4.42

Uji koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .904a .818 .805 1.32219

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai R sebesar 0.904 atau

90,4% hal ini berarti hubungan atau korelasi antara variabel independen

(kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi) kuat. Nilai adjusted

R square sebesar 0.805 atau 80.5%, hal ini menunjukkan bahwa kinerja

karyawan yang dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, komunikasi

organisasi dan motivasi adalah sebesar 80.5%. sedangkan sisanya sebesar

0.195 atau 19,5% (1-0.805) dijelaskan oleh factor lain yang tidak

disertakan dalam penelitian ini.

Page 137: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

119

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan

PT. Citra Makmur Sejahtera cabang bogor. Berdasarkan hasil dari analisis data

dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda,

diketahui bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan sebesar 33,1 persen. Variabel komunikasi organisasi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan sebesar 26,3 persen. Variabel motivasi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan sebesar 37,8 persen.

Pada uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel

independent (Kepemimpinan, komunikasi organisasi, dan motivasi) dapat

menjelaskan variabel dependent (kinerja karyawan) sebesar 80,5 persen. Hal

ini berarti semakin baik atau tinggi kepemimpinan, komunikasi organisasi,

dan motivasi maka diharapkan kinerja karyawan semakin baik dan tinggi

pula. Berdasarkan hasil penelitian ini manajemen PT. Citra Makmur Sejahtera

Cabang Bogor perlu memperhatikan kondisi kepemimpinan yang sudah

diterapkan perusahaan. Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga

dengan baik agar para karyawan dapat lebih efektif dalam bekerja. Perusahaan

juga perlu meningkatkan motivasi para karyawannya. Agar para karyawan

dapat semakin termotivasi dalam bekerja sehingga mampu meningkatkan

Page 138: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

120

kinerjanya. Dengan semakin meningkatnya kinerja maka tujuan perusahaan

PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor dapat tercapai.

B. Saran

1. Bagi Penelitian

Dengan telah selesainya penelitian ini diharapkan penelitian

selanjutnya dapat melakukan penelitian ditempat yang berbeda. Penelitian

lebih lanjut sangat diharapkan karena banyak hal yang dapat digali pada

variabel yang diteliti sehingga mampu memberikan masukan-masukan

bagi pihak lain yang berkepetingan. Selain itu penelitian selanjutnya bisa

ditambahkan dengan variabel lainnya.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan perusahaan memperhatikan apa yang menjadi

kebutuhan dan keinginan para karyawan dalam hal menunjang pencapaian

kinerja yang optimal. Salah satunya dengan menciptakan hubungan dan

kondisi kerja yang baik, antara lain dengan memberikan kepemimpinan

yang mendukung, selalu memberi arahan yang jelas tentang tugas yang

diberikan, memberikan petunjuk khusus disetiap tugas yang bersifat

kompleks dan Pemimpin memberikan kebebasan untuk berpendapat.

Kemudian membangun sistem komunikasi yang baik sehingga semua

informasi terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas, kebijakan

kebijakan terkait organisasi dan juga kinerja karyawan dapat tersampaikan

dengan baik, sehingga karyawan dapat bekerja lebih optimal. Perusahaan

juga perlu meningkatkan motivasi karyawan. Perusahaan dapat

Page 139: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

121

meningkatkan motivasi karyawan dengan berbagai cara, salah satu caranya

adalah dengan meningkatkan insentif. Dengan cara ini karyawan akan

tertarik untuk mendapatkan insentif, sehingga akan bekerja secara optimal.

Page 140: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

122

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Puji, “Komunikasi Sebagai Sarana Akulturasi Antara Kaum Urban

Dengan Masyarakat Lokal Di Pasar Segiri Samarinda”, eJournal Ilmu

Komunikasi, Volume 2, Nomor 1, 2014.

Astuti, Riffely Dewi, “Materi Pokok: Pengantar Bisnis. Universitas Terbuka”,

Jakarta: 2011.

Bangun, Wilson, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: Erlangga, 2012.

Bungin, Burhan, “Sosiologi Komunikasi”, Jakarta: Kakilangit Kencana, 2011.

Cahyono, Ari, “Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Dosen Dan Karyawan Di Universitas

Pawyatan Daha Kediri”, Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol.

1, Nomor 1, Juni 2012.

Cangara, Hafied, “Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi”, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2011.

Darendehe, Albert, “Gaji, Kepemimpinan, Dan Sikap Rekan Kerja Pengaruhnya

Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Askes (Persero) Cabang Manado”, Jurnal

EMBA,Vol. 1, No. 4, Desember 2013.

Desa, Roni, dkk, “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Iklim

Organisasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Lingkungan

Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Bengkulu”, Jurnal Ilmiah

Manajemen, Volume 13, Nomor 3, Oktober 2012.

Dessler, Gary, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: PT . Indeks,

2010.

Dessler, Gary, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: Indeks, 2011.

Fahrizal, Muhammad, “Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja

Pegawai”,eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2013. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013 Jurnal

Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,

Semarang : BP Universitas Diponegoro, 2011.

Hasibuan, Malayu, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi Revisi, Jakarta:

Bumi Aksara, 2010.

Hildayanti, “Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Kepuasan Kerja

Pegawai di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area

Pelayanan Jaringan (APJ)”, Skripsi Univrsitas Pendidikan Indonesia,

2011.

Page 141: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

123

Indrijati, Lies, “Kontribusi Kualitas Komkunikasi dan Kemampuan manajemen

Konflik Kepala sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Pada Sekolah

Dasar Negeri di Kecamatan Sagulung Kota batam Provinsi Kepulauan

Riau”, jakarta, 2013.

Jayusman, Hendra Dan Siti Khotimah, “Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi,

Motivasi, Pengembangan Karir Dan Promosi Jabatan Terhadapkinerja

Pegawai Kantor Sekertariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat”.

Jurnal SPREAD, Vol.2, No.2, Oktober 2012.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, “Evaluasi Kinerja SDM”, Bandung: PT.

Refika Aditama, 2010.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, “Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan”, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Marwansyah, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bandung, Alfabeta, 2012.

Masmuh, Abdullah, “Komunikasi Organisasi dalam Prespektif Teori dan

Praktek”, Malang: UMM Press, 2010.

Maulana, Fakhrian Harza, dkk, “Pengaruh Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik

Dan Komitmen Organsasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Btn

Kantor Cabang Malang”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 22, No.

1, Mei 2015.

Mayliana, Esther dan Herminarto Sofyan, “Penerapan Accelerated Learning

Dengan Pendekatan Savi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil

Belajar Kompetensi Menggambar Busana”, Jurnal Pendidikan Vokasi,

Vol 3, Nomor 1, Februari 2013.

Moehatianto, “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”, Edisi Revisi,

Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada. 2012.

Muammar, Agus, dkk, “Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap

Kinerja Pegawai Instalasi Pengolahan Air (Ipa) Unit 1 Cendana Pada

Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Kota Samarinda”, eJournal

Administrative Reform, Volume 2, Nomor 3, 2014.

Mulyana, Dedy, “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010.

Nasution, M.N, “Manajemen Mutu Terpadu”, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2010.

Pace, Wayne & Don Faules, “Komunikasi Organisasi. : Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan”, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010.

Priyatno, Dwi, “Balajar Praktis Analisis Parametik Dan Non Parametik Dengan

SPSS”, cetakan pertama, Yogyakarta : Gava Media, 2012.

Page 142: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

124

Purwanto, Djoko, “Komunikasi Bisnis”, Edisi 4. Jakarta : Erlangga, 2011.

Putra, Aditya Kamajaya dan Agus Frianto, “Pengaruhmotivasi Intrinsik dan

Motivasi Ekstrinsikterhadapkepuasan Kerja”, Jurnal Ilmu Manajemen,

Volume 1, Nomor 1, Januari 2013.

Rahman, Didik Fauzi, “Hubungan antara Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja

dengan Motivasi Intrinsik pada Karyawan CV. Sambung Nyowo di

Yogyakarta”, EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi, Vol 2, No 1, Juli

2013.

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.

Rivai, Veithzal, “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari

Teori Ke Praktek”, Jakarta, PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2011.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter, “Manajemen”, Edisi 10, Jilid 1, Edisi

Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2010.

Romli, Khomsahrial, “Komunikasi Organisasi”, Jakarta: Grafindo, 2011.

Sari, Yanti Komala, “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Patra Komala Di Dumai”, Jurnal

Tepak Manajemen Bisnis, Vol. VI, No. 2, Mei 2014.

Sedarmayanti, “Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari Aspek

Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan

Kerjanya”, Cetakan Ketiga, Bandung: Mandar Maju, 2011.

Simanjuntak, Payaman J, “MANAJEMEN & EVALUASI KINERJA”, Edisi 3,

Jakarta: FEUI, 2011.

Sinambela, Lijan Poltak, “Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi”,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Sriwidodo, Untung dan Agus Budhi Haryanto, “Pengaruh Kompetensi, Motivasi,

Komunikasi Dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas

Pendidikan”, Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia, Vol. 4, No. 1, Juni

2010.

Suddin, Alwi dan Sudarman, “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Laweyan Kota

Surakarta”, Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia, Vol. 4, No. 1, Juni

2010.

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung:

Alfabeta, 2010.

Page 143: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

125

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung:

Alfabeta, 2012.

Sunyoto, Danang, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan”,

Yogyakarta: CAPS, 2013.

Sutrisno, Edy, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010.

Sutrisno, Edy, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: Prenada Media

Group, 2011.

Thoha, Miftah, “Kepemimpinan dalam Manajemen”, Jakarta: Rajawali pers,

2010.

Umam, khaerul, “Perilaku organisasi”, Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Umam, Khaerul, “Perilaku Organisasi”, Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Usman, Husaini, “MANAJEMEN (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan)”,

Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Wibowo, “Manajemen Kinerja”, Edisi Ketiga, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Wibowo, “Manajemen Kinerja”, Edisi Ketiga, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Wibowo, I Putu Antonius Hadi Dan Made Yuniari, “Pengaruh Komunikasi,

Konflik dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”, 2012.

Widiastuti, Harjanti, “Peran Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja

Karyawan Di Hotel Inna Garuda Yogyakarta ( Studi Hubungan Antara

Peran Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Di

Hotel Inna Garuda Yogyakarta )”, 2010.

Wiludjeng, Sri dan Gemma Pramadika, “Faktor-Faktor Store Atmosphere

Perguruan Tinggi Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar (Study Kasus

Pada Mahasiswa Universitas Widyatama)”, Conference on Management

and Behavioral Studies (CMBS), 2014.

Wulandari, Niar, “Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Perilaku

Pembelian Konsumen di Matahari Departement Store Mal Ratu Indah”,

2011.

Yusuf, H.Tamzil, “Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Motivasi Kerja, Dan

Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Komatsu Remanufacturing Asia

Plant Sudirman di Departemen Produksi Balikpapan”, DIE, Jurnal Ilmu

Ekonomi & Manajemen, Vol. 10, No.1, Januari 2014.Zumakhsin,

Zumakhsin, “Pengaruh Komunikasi Organisasi dan KomitmenOrganisasional

Terhadap Efektivitas Sekolah Di Sma Negeri 1 Demak”, 2012.

Page 144: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

126

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Hal : Permohonan pengisian kuesioner

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan

manajemen yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana ekonomi (SE), dengan ini saya :

Nama : Pahrurroji

NIM : 108081000092

Mengharapkan kesedian dan partisipasi Bapak/Ibu/saudara/I untuk

mengisi kuesioner yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan

adalah “Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi terhadap

Kinerja Karyawan (Studi kasus pada karyawan PT. Citra Makmur Sejahtera )“.

Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya akan digunakan

untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan di luar riset

termasuk penilaian kinerja Bapak/Ibu/saudara/I, sehingga akan saya jaga

kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.

Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab

dengan lengkap.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting

memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Demikianlah permohonan saya, atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I

dalam meluangkan waktu untuk mengisi dan menyatakan pendapat dalam

penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Pahrurroji

Peneliti

Page 145: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

127

KUESIONER PENELITIAN

“PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. CITRA MAKMUR

SEJAHTERA CABANG BOGOR”

A. Data Diri Responden

1. Nama : ………………………(*boleh tidak di isi)

2. Usia : ……. Tahun

3. Jenis Kelamin : Pria Wanita

4. Pendidikan terakhir : SMP

SMA

DIPLOMA (D3)

SARJANA (S1)

Lainya (……………………………)

5. Lama Bekerja : 1-2 Tahun

2 - 3 Tahun

> 3 Tahun

B. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih di

lembar jawaban yang telah disediakan. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan

pendapat dan keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya.

Keterangan:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Ragu-Ragu (RR)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

Page 146: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

128

NO PERNYATAAN KEPEMIMPINAN ALTERNATIF JAWABAN

SS S RR TS STS

1 Pemimpin memberikan arahan yang jelas tentang

tugas yang diberikan.

2 Pemimpin selalu memberikan petunjuk khusus

disetiap tugas yang bersifat kompleks.

3 Pemimpin selalu memotivasi saya untuk dapat

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

4 Pemimpin bersikap ramah serta menyenangkan

perasaan bawahannya.

5 Pemimpin memberikan kebebasan untuk

berpendapat.

6 Pemimpin selalu mempertimbangkan atas saran-

saran yang saya berikan.

7 Pemimpin sering menetapkan serangkaian tujuan

dan mengajak karyawan untuk berpartisipasi

mencapai tujuan tersebut.

8 Pemimpin dapat membangkitkan rasa percaya diri

saya untuk dapat menyelesaikan tugas dalam

mencapai tujuan.

NO PERNYATAAN KOMUNIKASI

ORGANISASI

ALTERNATIF JAWABAN

SS S RR TS STS

1 Atasan mengkomunikasikan informasi

mengenai tugas, kebijakan kebijakan terkait

organisasi.

2 Atasan mengkomunikasikan hasil kinerja saya.

3 Saya dengan mudah dapat melakukan hubungan

komunikasi dengan atasan.

4 Setiap kendala pekerjaan yang terjadi saya

komunikasikan kepada atasan.

5 saya percaya terhadap rekan kerja saya dalam

melakukan pekerjaan.

6 Dengan rekan kerja, kordinasi dan kerjasama

terhadap penyelesaian pekerjaan dapat

dengan mudah terbentuk.

7 Perbedaan jabatan tidak menjadi

penghalang bagi saya dalam memperoleh

informasi.

8 Perbedaan divisi tidak menjadi

penghalang bagi saya dalam memperoleh

informasi.

9 Saya dapat menerima informasi dari berbagai

sumber.

Page 147: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

129

NO PERNYATAAN KINERJA ALTERNATIF JAWABAN

SS S RR TS STS

1 Pekerjaan yang saya kerjakan dapat selesai sesuai

dengan harapan.

2 Saya dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang

diberikan dan tepat waktu.

3 Saya memiliki pengetahuan tentang pekerjaan

yang diberikan.

4 Pekerjaan yang saya selesaikan dapat diterima

dengan baik.

5 Saya selalu hadir untuk bekerja sesuai jam kantor.

6 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa

bantuan orang lain.

NO PERNYATAAN MOTIVASI ALTERNATIF JAWABAN

SS S RR TS STS

1 Saya selalu meningkatkan produktivitas kerja

saya untuk mencapai prestasi yang saya inginkan

2 Saya selalu mengerjakan tugas/pekerjaan dengan

memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan

3 Saya selalu berusaha meningkatkan kemampuan

saya dalam menyelesaikan tugas

4 Saya mampu mengarahkan, mendorong dan

mempengaruhi rekan kerja atau bawahan saya

dalam menyelesaikan tugas

5 Saya selalu membantu rekan kerja dalam

menyelesaikan pekerjaan.

6 Saya memiliki kekuasaan dalam menyelesaikan

pekerjaan.

7 Saya mampu berkomunikasi dan menjalin

hubungan baik dengan rekan kerja

Page 148: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

130

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kepemimpinan (X1)

No. kepemimpinan

Total X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8

1 3 4 4 4 4 4 3 4 30

2 3 3 4 3 3 5 3 4 28

3 3 3 4 4 3 4 4 4 29

4 3 3 3 3 2 2 3 2 21

5 2 4 4 3 3 3 3 3 25

6 3 4 3 4 3 3 3 4 27

7 4 4 3 4 4 3 3 5 30

8 3 4 3 3 3 3 3 3 25

9 3 3 3 2 2 3 3 3 22

10 3 3 3 3 3 4 3 3 25

11 2 3 3 3 3 3 3 3 23

12 2 3 3 4 2 3 3 3 23

13 4 3 4 3 4 3 3 3 27

14 2 2 3 3 3 2 2 3 20

15 2 3 2 3 2 2 3 3 20

16 4 3 3 4 3 3 3 4 27

17 4 3 3 3 3 4 4 3 27

18 4 4 5 4 4 4 4 4 33

19 5 4 3 4 3 3 4 3 29

20 4 4 4 5 5 5 5 5 37

21 5 5 5 4 5 4 5 5 38

22 4 4 4 5 4 4 5 5 35

23 4 4 4 5 5 5 5 5 37

24 4 4 4 5 4 4 5 5 35

25 4 4 3 4 3 3 3 4 28

26 5 4 5 5 4 4 4 4 35

27 4 4 4 5 4 5 5 4 35

28 2 2 3 3 3 4 4 4 25

29 2 2 2 2 3 3 3 3 20

30 3 2 3 3 3 3 4 3 24

31 5 4 4 5 4 4 4 5 35

32 4 4 4 4 4 4 5 4 33

33 5 5 5 4 4 4 3 4 34

34 4 5 4 3 3 3 3 3 28

35 4 4 4 4 4 4 4 4 32

36 4 5 4 5 4 4 5 5 36

37 4 5 4 4 4 4 4 4 33

Page 149: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

131

No. kepemimpinan

Total X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8

38 4 4 4 4 4 4 4 4 32

39 4 4 5 4 4 5 3 3 32

40 2 2 2 3 3 3 3 4 22

41 2 3 2 3 3 3 3 3 22

42 4 4 3 4 4 4 2 4 29

43 3 3 4 4 4 3 3 4 28

44 4 3 3 4 4 3 3 3 27

45 4 4 4 4 4 3 4 3 30

46 3 3 3 4 5 4 4 4 30

Page 150: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

132

Lampiran 3 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Komunikasi organisasi (X2)

No. komunikasi organisasi

Total X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9

1 4 3 4 4 4 3 4 3 3 32

2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30

3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 25

4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 32

5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34

6 3 2 3 4 3 4 4 4 3 30

7 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34

8 3 3 4 5 4 4 4 3 4 34

9 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28

10 5 4 4 4 3 4 4 3 3 34

11 4 3 4 4 4 3 3 4 4 33

12 2 3 4 3 4 3 3 2 3 27

13 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28

14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 29

15 4 4 4 3 3 4 4 4 3 33

16 4 4 3 4 3 3 4 4 4 33

17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35

18 4 4 5 5 4 4 5 4 5 40

19 4 4 4 3 4 4 4 5 4 36

20 5 5 4 5 4 4 4 5 4 40

21 5 4 4 5 5 5 5 5 4 42

22 5 5 4 5 5 4 4 4 4 40

23 5 5 5 4 5 4 5 5 4 42

24 5 5 4 4 4 5 4 4 4 39

25 4 4 3 3 3 4 4 4 5 34

26 5 4 4 5 4 4 5 5 4 40

27 4 4 3 4 4 3 3 4 3 32

28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32

29 4 4 3 4 4 3 3 3 4 32

30 2 2 3 3 3 4 4 3 4 28

31 5 4 4 4 4 4 4 4 3 36

32 5 5 4 3 5 5 3 4 5 39

33 5 4 4 4 4 5 4 4 5 39

34 3 3 5 3 3 4 4 5 5 35

35 5 5 4 4 4 4 5 4 4 39

36 4 4 4 5 4 5 4 5 5 40

37 2 5 5 5 5 5 5 5 4 41

Page 151: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

133

No. komunikasi organisasi

Total X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9

38 3 3 5 4 4 4 4 4 4 35

39 4 5 4 4 5 5 4 4 5 40

40 4 3 3 4 3 4 3 4 3 31

41 3 4 4 4 3 3 3 3 3 30

42 3 3 4 4 4 3 3 4 4 32

43 5 5 2 4 3 3 3 3 3 31

44 4 4 4 3 4 3 3 4 4 33

45 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38

46 4 5 5 4 4 4 4 4 3 37

Page 152: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

134

Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi (X3)

No. Motivasi

Total X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7

1 3 4 4 4 3 3 3 24

2 3 3 2 3 3 3 3 20

3 3 3 4 4 3 4 4 25

4 3 3 2 2 3 3 3 19

5 2 4 4 3 3 3 3 22

6 4 4 3 4 3 4 4 26

7 4 4 3 4 4 3 3 25

8 3 4 3 3 3 3 3 22

9 3 3 3 3 3 3 3 21

10 3 3 3 3 3 4 3 22

11 3 3 3 3 4 3 3 22

12 2 2 3 3 2 3 3 18

13 2 3 3 3 4 2 3 20

14 3 3 3 3 3 3 3 21

15 3 3 3 4 2 4 2 21

16 4 3 3 4 3 3 3 23

17 4 3 3 3 3 4 4 24

18 3 4 2 3 3 3 4 22

19 5 4 3 4 3 3 4 26

20 5 4 5 5 5 5 5 34

21 4 5 5 4 4 4 5 31

22 4 4 4 5 4 4 5 30

23 4 4 5 4 5 4 4 30

24 4 4 4 4 4 4 5 29

25 4 4 3 4 3 3 3 24

26 5 4 5 5 3 4 4 30

27 5 4 5 5 4 5 5 33

28 3 4 3 3 3 2 2 20

29 2 3 2 4 3 3 3 20

30 3 2 3 3 3 3 4 21

31 5 4 4 5 4 4 4 30

32 5 4 4 4 5 3 4 29

33 5 4 5 4 3 4 3 28

34 4 5 4 3 3 3 3 25

Page 153: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

135

No. Motivasi

Total X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7

35 4 4 4 4 4 4 4 28

36 4 5 5 4 4 5 4 31

37 4 5 4 4 4 4 4 29

38 4 4 4 4 4 4 4 28

39 4 4 5 4 4 5 3 29

40 2 3 3 2 3 3 3 19

41 3 3 3 3 3 2 2 19

42 4 4 3 4 4 4 2 25

43 5 4 4 4 4 3 3 27

44 4 3 3 4 4 3 3 24

45 4 3 4 5 4 3 4 27

46 4 4 4 5 5 4 4 30

Page 154: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

136

Lampiran 5 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No. Kinerja Karyawan

Total Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

1 4 3 2 4 3 5 21

2 3 4 3 4 3 4 21

3 3 3 4 4 3 4 21

4 3 3 3 3 3 4 19

5 4 3 4 3 3 4 21

6 3 3 2 5 3 4 20

7 3 3 3 4 4 4 21

8 2 3 3 3 4 4 19

9 4 3 3 2 3 5 20

10 3 4 4 3 4 4 22

11 3 3 3 3 4 4 20

12 2 3 2 3 3 2 15

13 3 3 4 4 4 4 22

14 4 4 2 2 3 4 19

15 3 3 3 3 4 4 20

16 3 3 3 4 4 4 21

17 3 4 4 4 4 5 24

18 4 3 4 3 3 5 22

19 4 3 4 3 3 4 21

20 4 5 5 4 5 4 27

21 5 4 5 5 5 4 28

22 4 5 5 4 4 4 26

23 5 4 5 4 5 5 28

24 4 4 4 4 4 4 24

25 4 4 4 4 4 4 24

26 5 4 5 3 5 3 25

27 5 5 4 4 4 4 26

28 3 3 3 4 4 3 20

29 3 3 4 3 3 3 19

30 4 4 3 2 3 3 19

31 4 5 3 4 5 5 26

32 3 4 4 3 5 5 24

33 4 5 4 4 5 4 26

34 4 5 4 4 4 4 25

Page 155: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

137

No. Kinerja Karyawan

Total Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

35 5 4 4 4 5 3 25

36 4 4 4 5 4 5 26

37 4 5 4 4 5 5 27

38 4 4 4 4 5 4 25

39 4 4 5 4 5 4 26

40 3 4 3 3 3 3 19

41 4 3 3 4 3 3 20

42 5 4 4 3 4 4 24

43 3 4 4 3 4 4 22

44 4 3 3 4 3 3 20

45 4 5 4 5 3 3 24

46 3 5 4 4 3 4 23

Page 156: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

138

Lampiran 6 : Output SPSS Uji Validitas dan Realibilitas Variabel

Kepemimpinan

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 total

X1.1 Pearson Correlation 1 .699**

.647**

.635**

.593**

.444**

.459**

.453**

.799**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .001 .002 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X1.2 Pearson Correlation .699**

1 .655**

.578**

.492**

.387**

.376* .441

** .746

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .008 .010 .002 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X1.3 Pearson Correlation .647**

.655**

1 .553**

.596**

.595**

.440**

.410**

.784**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .002 .005 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X1.4 Pearson Correlation .635**

.578**

.553**

1 .671**

.547**

.621**

.729**

.850**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X1.5 Pearson Correlation .593**

.492**

.596**

.671**

1 .637**

.544**

.672**

.827**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X1.6 Pearson Correlation .444**

.387**

.595**

.547**

.637**

1 .574**

.583**

.754**

Sig. (2-tailed) .002 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X1.7 Pearson Correlation .459**

.376* .440

** .621

** .544

** .574

** 1 .589

** .733

**

Sig. (2-tailed) .001 .010 .002 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X1.8 Pearson Correlation .453**

.441**

.410**

.729**

.672**

.583**

.589**

1 .771**

Sig. (2-tailed) .002 .002 .005 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

total Pearson Correlation .799**

.746**

.784**

.850**

.827**

.754**

.733**

.771**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.909 8

Page 157: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

139

Lampiran 7 : Output SPSS Uji Validitas dan Realibilitas Variabel

Komunikasi Organisasi

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 Total

X2.1 Pearson Correlation 1 .589** .054 .316* .365* .289 .312* .355* .122 .603**

Sig. (2-tailed) .000 .720 .032 .013 .052 .035 .015 .419 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X2.2 Pearson Correlation .589** 1 .193 .293* .488** .360* .304* .334* .223 .654**

Sig. (2-tailed) .000 .200 .049 .001 .014 .040 .023 .136 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X2.3 Pearson Correlation .054 .193 1 .247 .479** .421** .487** .390** .215 .563**

Sig. (2-tailed) .720 .200 .097 .001 .004 .001 .007 .152 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X2.4 Pearson Correlation .316* .293* .247 1 .516** .365* .530** .418** .145 .628**

Sig. (2-tailed) .032 .049 .097 .000 .013 .000 .004 .336 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X2.5 Pearson Correlation .365* .488** .479** .516** 1 .480** .451** .458** .327* .754**

Sig. (2-tailed) .013 .001 .001 .000 .001 .002 .001 .026 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X2.6 Pearson Correlation .289 .360* .421** .365* .480** 1 .608** .576** .498** .755**

Sig. (2-tailed) .052 .014 .004 .013 .001 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X2.7 Pearson Correlation .312* .304* .487** .530** .451** .608** 1 .593** .290 .753**

Sig. (2-tailed) .035 .040 .001 .000 .002 .000 .000 .051 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X2.8 Pearson Correlation .355* .334* .390** .418** .458** .576** .593** 1 .471** .759**

Sig. (2-tailed) .015 .023 .007 .004 .001 .000 .000 .001 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

X2.9 Pearson Correlation .122 .223 .215 .145 .327* .498** .290 .471** 1 .534**

Sig. (2-tailed) .419 .136 .152 .336 .026 .000 .051 .001 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

total Pearson Correlation .603** .654** .563** .628** .754** .755** .753** .759** .534** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.841 9

Page 158: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

140

Lampiran 8 : Output SPSS Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Motivasi Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 Total

X3.1 Pearson

Correlation

1 .540** .587** .698** .513** .514** .478** .818**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46

X3.2 Pearson

Correlation

.540** 1 .570** .400** .436** .404** .336* .680**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .002 .005 .022 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46

X3.3 Pearson

Correlation

.587** .570** 1 .610** .521** .652** .513** .838**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46

X3.4 Pearson

Correlation

.698** .400** .610** 1 .517** .563** .524** .809**

Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46

X3.5 Pearson

Correlation

.513** .436** .521** .517** 1 .368* .494** .711**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .012 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46

X3.6 Pearson

Correlation

.514** .404** .652** .563** .368* 1 .565** .760**

Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .000 .012 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46

X3.7 Pearson

Correlation

.478** .336* .513** .524** .494** .565** 1 .732**

Sig. (2-tailed) .001 .022 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46

total Pearson

Correlation

.818** .680** .838** .809** .711** .760** .732** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 46 46 46 46 46 46 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.882 7

Page 159: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

141

Lampiran 9 : Output SPSS Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Kinerja

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 total

Y.1 Pearson Correlation

1 .414** .489

** .175 .360

* .140 .664

**

Sig. (2-tailed) .004 .001 .244 .014 .354 .000

N 46 46 46 46 46 46 46

Y.2 Pearson Correlation

.414** 1 .482

** .289 .465

** .150 .719

**

Sig. (2-tailed) .004 .001 .051 .001 .320 .000

N 46 46 46 46 46 46 46

Y.3 Pearson Correlation

.489** .482

** 1 .258 .568

** .167 .773

**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .083 .000 .268 .000

N 46 46 46 46 46 46 46

Y.4 Pearson Correlation

.175 .289 .258 1 .282 .097 .533**

Sig. (2-tailed) .244 .051 .083 .057 .521 .000

N 46 46 46 46 46 46 46

Y.5 Pearson Correlation

.360* .465

** .568

** .282 1 .271 .761

**

Sig. (2-tailed) .014 .001 .000 .057 .069 .000

N 46 46 46 46 46 46 46

Y.6 Pearson Correlation

.140 .150 .167 .097 .271 1 .448**

Sig. (2-tailed) .354 .320 .268 .521 .069 .002

N 46 46 46 46 46 46 46

total Pearson Correlation

.664** .719

** .773

** .533

** .761

** .448

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .002

N 46 46 46 46 46 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.733 6

Page 160: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

142

Lampiran10 : Output SPSS Uji Asumsi Klasik

a. Output SPSS Uji Normalitas

Page 161: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

143

b. Output SPSS Uji Heteroskedastisitas

c. Output SPSS Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.169 1.567 2.661 .011

X1 .194 .091 .331 2.125 .039 .178 5.606

X2 .178 .068 .263 2.607 .013 .426 2.347

X3 .266 .103 .378 2.571 .014 .200 4.988

a. Dependent Variable: Y

Page 162: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

144

Lampiran 11 : Output SPSS Uji Hipotesis

a. Uji koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .904a .818 .805 1.32219

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

b. Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.169 1.567 2.661 .011

X1 .194 .091 .331 2.125 .039

X2 .178 .068 .263 2.607 .013

X3 .266 .103 .378 2.571 .014

a. Dependent Variable: Y

c. Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 329.989 3 109.996 62.920 .000a

Residual 73.424 42 1.748

Total 403.413 45

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Page 163: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

145

Lampiran 12: Transkip Wawancara

1. Apa yang dilakukan manajemen PT. Citra Makmur Sejahtera dalam usaha

meningkatkan kinerja karyawan?

Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan, manajemen terus

memberikan perhatian lebih terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan seperti kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi.

perusahaan selalu berusaha menerapkan kepemimpinan yang baik,

meningkatkan motivasi karyawannya serta menjalin komunikasi yang baik.

tapi, kinerja karyawan masih terasa belum sesuai dengan yang diharapkan .

(Wawancara dengan Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur Sejahtera).

2. Apakah terdapat hambatan dalam kepemimpinan pada PT. Citra Makmur

Sejahtera Cabang Bogor?

Kepemimpinan pada PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor

dirasakan masih kurang efektif, karena kurang adanya pengawasan kepada

bawahan sehingga memungkinkan karyawan melakukan tindakan -tindakan

yang tidak menunjang dalam pencapaian tujuan perusahaan dan dalam

pemberian sanksi kepada bawahan pemimpin tidak sepenuhnya tegas dalam

menjalankan aturan. (Wawancara dengan Kep. Bagian Personalia PT.Citra

Makmur Sejahtera).

3. Apakah terdapat hambatan komunikasi didalam PT. Citra Makmur Sejahtera

Cabang Bogor?

Komunikasi ini dibutuhkan untuk menyampaikan program-program

seperti program meningkatkan penjualan yang sekarang ini sedang dilakukan,

Page 164: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

146

rencana target penjualan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan

pekerjaan misalkan tempat (wilayah) untuk bekerja. Selain antara atasan

dengan bawahan, komunikasi antar karyawan diperlukan. Dengan adanya

komunikasi antar karyawan, setiap karyawan bisa memberikan informasi dan

saling mengingatkan serta memberikan semangat dalam bekerja sehingga

dapat bekerja secara optimal, secara lebih kongkrit komunikasi ini berbentuk

dengan memberikan informasi mengenai jumlah hasil penjualan elektronik,

tempat untuk bekerja dan informasi-informasi lain baik yang berhubungan

dengan operasional pekerjaan ataupun lainnya. Namun komunikasi yang

terjalin didalam PT. Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor masih kurang

efektif sehingga mnyebabkan pemberian informasi antar divisi menjadi

terhambat. (Wawancara dengan Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur

Sejahtera).

4. Apa yang dilakukan manajemen PT.Citra Makmur Sejahtera Cabang Bogor

dalam memotivasi karyawan?

Dalam memotivasi karyawan salah satunya adalah dengan cara

memberikan kompensasi. tetapi masih banyak karyawan yang mengeluhkan

tentang kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Diantaranya

permasalahan keterlambatan dalam pemberian gaji, ketidak sesuaian jam

kerja lembur dengan uang lembur yang diterima, dan pemberian nilai

apresiasi individu yang berdampak terhadap THR yang diterima. (Wawancara

dengan Kep. Bagian Personalia PT.Citra Makmur Sejahtera).

Page 165: PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28178/1/... · Tingkat komunikasi organisasi juga harus tetap dijaga dengan baik

147