Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

27
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN KOMUNIKASI ORGANISASI PUTI ANDINI SETYANINGSIH

Transcript of Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Page 1: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN KOMUNIKASI

ORGANISASIPUTI ANDINI SETYANINGSIH

Page 2: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Page 3: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Sejarah komunikasi antarbudayaTema tentang komunikasi bukanlah suatu hal baru, namun akan menjadi

lebih menarik setelah dihubungkan dengan konsep “antarbudaya”. Istilah “antarbudaya” pertama kali diperkenalkan oleh seorang antropolog, Edward T. Hall pada tahun 1959 dalam bukunya The Silent Language. Hakikat perbedaan antarbudaya dalam proses komunikasi dijelaskan satu tahun setelahnya, oleh David K. Berlo melalui bukunya The Process of Communication (an introduction to theory andpractice). Dalam tulisan itu Berlo menawarkan sebuah model proses komunikasi. Menurutnya, komunikasi akan berhasil jika manusia memperhatikan factor-faktor SMCR, yaitu: source, messages, channel, receiver(Liliweri, 2001:1).

Semua tindakan komunikasi itu berasal dari konsep kebudayaan. Berlo berasumsi bahwa kebudayaan mengajarkankepada anggotanya untuk melaksanakan tindakan itu. Berarti kontribusi latar belakang kebudayaan sangat penting terhadap perilaku komunikasi seseorang termasuk memahami makna-makna yang dipersepsi terhadap tindakan komunikasi yang bersumber dari kebudayaan yang berbeda (Liliweri, 2001: 2).

Page 4: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Rumusan objek formal komunikasi antarbudaya baru dipikirkan pada tahun 1970-980-an. Pada saat yang sama, para ahli ilmu sosial sedang sibuk membahas komunikasi internasional yang disponsori oleh Speech Communication Association, sebuah komisi yang merupakan bagian Asosiasi Komunikasi Internasional dan Antarbudaya yang berpusat di Amerika Serikat. “Annual” tentang komunikasi antarbudaya yang disponsori oleh badan itu terbit pertama kali pada 1974 oleh Fred Casmir dalam The International and Intercultural CommunicationAnnual. Kemudian Dan Landis menguatkan konsep komunikasi antarbudaya dalam International Journal of Intercultural Relations pada tahun 1977.

Tahun 1979, Molefi Asante, Cecil Blake dan Eileen Newmark menerbitkan sebuah buku yang khusus membicarakan komunikasi antarbudaya, yakni The Handbook of Intercultural Communication. Sejak saat itu banyak ahli mulai melakukan studi tentang komunikasi antarbudaya. Selanjutnya, 1983 lahir International and Intercultural Communication Annual yang dalam setiap volumenya mulai menempatkan rubrik khusus untuk menampung tulisan tentang komunikasi antarbudaya. Tema pertama tentang “Teori Komunikasi Antarbudaya” diluncurkan tahun 1983 oleh Gundykunst. Edisi lain tentang komunikasi, kebudayaan, proses kerja sama antarbudaya ditulis pula oleh Gundykunst, Stewart dan Ting Toomey tahun 1985, komunikasi antaretnik oleh Kim tahun 1986, adaptasi lintasbudaya olehKim dan Gundykunst tahun 1988, dan terakhir komunikasi/bahasa dan kebudayaan oleh Ting Toomey & Korzenny tahun 1988 (Liliweri, 2001: 3)

Page 5: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Definisi menurut para ahli

Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa dalam buku Larry A. Samovar dan Richard E. Porter Intercultural Communication, A Reader –komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan, misalnya antarsuku bangsa, antaretnik dan ras, antarkelas sosial.

Samovar dan Porter juga mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi di antara produser pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda.

Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi dan kelompok dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta.

Page 6: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Pengertian

Komunikasi merupakan suatu proses dimana dua orang atau lebih melakukan pertukaran infomasi

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang- orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosial ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini)

Page 7: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Hakikat Komunikasi Antarbudaya

Kultur gaya hidup khusus yang terdiri dari nilai, kepercayaan, dan gaya

berkomunikasi suatu kelompok yang ditularkan dari generasi ke generasi.

Enkulturasi transmisi kultur dengan belajar.

Akulturasi percampuran dua budaya yang berbeda.

subkultur kelompok kecil dalam kultur yang lebih besar dan domina.

Page 8: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Hubungan komunikasi dan budaya

Komunikasi - budaya

•Mealui komunikasi kita membentuk kebudayaan

Budaya - komunikasi

•Kebudayaan menentukan aturan & pola-pola komunikasi

Page 9: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Konsep komunikasi antarbudaya

Relativitas Bahasa• bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia.

Bahasa sebagai cermin budaya• Makin besar perbedaan antara budaya makin sulit komunikasi dilakukan. Kesulitan ini dapat mengakibatkan lebih banyak kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah paham, makin banyak salah persepsi, dan makin banyak

potong kompas (bypassing).

Mengurangi Ketidakpastian • berusaha mengurangi ketidakpastian ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain. Karena ketidakpastian dan ambiguitas yang lebih besar inidiperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidak-

pastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.

kesadaran diri dan perbedaan antar budaya• kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Tetapi ini juga membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.

Interaksi awal dan perbedaan antar budaya• Walaupun selalu terdapat kemungkinan salah persepsi dansalah menilai orang lain, kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.

Memaksimalkan hasil interaksi• Pertama, orang akan berintraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan akan memberikan hasil positif. Kedua, bila mendapatkan hasil yang positif, maka pelaku komunikasi terus melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi. Bila memperoleh hasil negatif,

maka pelaku mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi. Ketiga, pelaku membuat prediksi tentang perilaku mana yang akan menghasilkan hasil positif.

Page 10: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Saluran komunikasi antarbudaya

Antarpribadi/ interpersonal/ person-person yaitu orang dengan orang  secara langsung

Media massa yaitu melalui radio, surat kabar, TV, Film, Majalah

Page 11: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Tujuan Komunikasi Antar Budaya

Memahami perbedaan budaya yang mempengaruhi praktik komunikasi

Mengkomunikasi antar orang yang berbeda budaya Mengidentifikasikan kesulitan – kesulitan yang muncul dalam

komunikasi Membantu mengatasi masalah komunikasiyang disebabkan oleh

perbedaan budaya Meningkatan ketrampilan verbal dan non verbal dalam

komunikasi Menjadikan kita mampu berkomunikasi secara efektif

Page 12: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Ada beberapa alasan mengapa perlunya komunikasi antar budaya membuka diri memperluas pergaulan

meningkatkan kesadaran diri etika/etis mendorong perdamaian dan meredam konflik demografis ekonomi menghadapi teknologi komunikasi menghadapi era globalisasi. (Alo Liliweri, 2003).

Page 13: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Fungsi komunikasi antarbudaya1. Fungsi pribadi

Fungsi pribadi komunikasi antar budaya adalah fungsi-fungsi komunikasi antar budaya yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.

• Menyatakan Identitas Sosial Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.• Menyatakan intergrasi socialInti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. • Menambah pengetahuanSeringkali komunikasi antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.

Page 14: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

2. Fungsi Sosial• PengawasanFungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara

komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.

• MenjembataniDalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua

orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh berbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.

• Sosialisasi NilaiFungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai

kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.• MenghiburFungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya

menonton tarian dari kebudayaan lain. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.

Page 15: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Hambatan dalam komunikasi antarbudaya Fisik Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri dan media fisik Budaya Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya

satu dengan yang lainnya Persepsi Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai suatu

hal, sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda Motivasi Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, maksudnya adalah apakah

pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi

Pengalaman Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu

Emosi Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar, apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui

Bahasa Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan

Nonverbal Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi, contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan ketika pengirim pesan melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.

Kompetisi Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan, contohnya adalah menerima telepon selular sambil menyetir, karena melakukan dua kegiatan sekaligus maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon secara maksimal.

Page 16: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Cara mengatasi hambatan komunikasi antarbudaya Social Competence : Kemampuan untuk membuat jaringan sosial, pandai bergaul dan

banyak temannya Openness to other ways of thinking : keterbukaan untuk menerima pikiran yang berbeda

dari dirinya Cultural Adaptation : Kemampuan seseorang menerima budaya baru Professional Excellence : Mempunyai kemampuan yang handal dalam bidang tertentu Language Skill : Kemampuan mempelajari bahasa asing dengan tepat Flexibility : Kemampuan dalam penyesuaian diri sesuai dengan tuntutan keadaan Ability to work in team : Kemampuan dalam mengelola dan bekerjasama dalam satu tim Self Reliance or independence : Percaya diri dan mandiri Mobility : Lincah dan wawasannya luas Ability to deal with stress : Mempunyai kemampuan untuk mengatasi stress Adaptability of the family : Keluarganya pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan baru Patience : Ulet dan sabar Sesivity : Peka terhadap sesuatu yang baru

Page 17: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

KOMUNIKASI ORGANISASI

Page 18: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Pngertian Komunikasi Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual

Page 19: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Fungsi komunikasi dalam organisasi menurut

Sendjaja (1994) Fungsi Informatif

Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan – peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang di harapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang di lakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar di banding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut yaitu

1. Saluran komunikasi formal2. Saluran komunikasi informal

Page 20: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Fungsi komunikasi organisasi menurut Brent D. Ruben Mengoordinasikan aktivitas individu, kelompok atau unit – unit lain

dalam organisasi. Memberikan pengarahan organisasi secara keseluruhan. Memfasilitasi pertukaran informasi dalam organisasi. Menjamin adanya arus timbal balik (two way flow

information)antara organisasi dan lingkungan eksternal (di luar) organisasi.

Page 21: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Tujuan komunikasi organisasi

Sebagai Tindakan Organisasi Mengkoordinasikan sebagian atau seluruh tugas dan fungsi organisasi yang

di bagi-bagi dalam bagian yang melaksanakan visidan misi organisasi di bawah pimpinan atau manajer serta bawahan mereka

Membagi Informasi (Information Sharing) Sebuah informasi atau pertukaran informasi berfungsi untuk membagi

kemudian menjelaskan informasi tentang tujuan organisasi, arah dari suatu tugas, bagaimana usaha untuk mancapai hasil dari pengambilan keputusan

Menampilkan Perasaan dan Emosi Di dalam organisasi terdapat sekumpulan manusia yang bekerja sendiri

maupun bekerjasama dengan orang lain. Mereka mempunyai kebutuhan dan keinginan, perasaan dan emosi yang harus di ungkapkan kepada orang lain

Page 22: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Konsep komunikasi organisasi1. Proses Menciptakan dan menukar informasi yang berjalan terus menerus dan tidak ada henti-hentinya

maka dikatakan sebagai suatu proses. 2. Pesan Komunikasi tersebut efektif kalau pesan yang dikirim atau diartikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. 3. Jaringan Organisasi terdiri dari beberapa orang yang tiap – tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang – orang ini sesamanya terjadi melalui suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. 4. Keadaan Saling Tergantung Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. 5. Hubungan Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang atau diadik sampai kepada hubungan yang kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok kecil maupun besar dalam organiasi. 6. Lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal. 7. Ketidakpastian Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas – tugas yang kompleks dengan integrasi yang tinggi.

Page 23: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Budaya, Perilaku dan Iklim Organisasi

Budaya merupakan sebuah variabel yang ada dalam organisasi. Budaya adalah sesuatu yang dibawa masuk kedalam organisasi. Secara umum, apabila orang – orang berinteraksi selama beberapa waktu, mereka membentuk suatu budaya. Setiap organisasi memiliki satu budaya atau lebih yang memuat perilaku yang di harapkan, tertulis atau tidak tertulis.

Perilaku Organisasi Perilaku organisasi lebih sekedar kumpulan logis dan perilaku individu maupun kelompok yang berinteraksi dalam organisasi pada tiga determinan perilaku yaitu perorangan, kelompok dan efek dari struktur pada perilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan. Pada dasarnya, perilaku manusia (individu) merupakan fungsi interaksi antar manusia dengan lingkungannya.

Iklim Organisasi Iklim komunikasi organisasi merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting karena dapat mempengaruhi cara hidup anggota organisasi yang tentu saja akan manunjang dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Tanpa adanya iklim organisasi yang baik dalam suatu organisasi maka akan mengakibatkan suatu organisasi mengalami kehancuran.

Page 24: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi

Komunikasi Internal Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.

Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari

karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.

Komunikasi Eksternal Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dilaksanakan umumnya

bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.

Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.

Page 25: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

Hambatan yang terjadi pada komunikasi organisasi

Hambatan Teknis Disini yang termasuk dalam hambatan teknis adalah keterbatasan fasilitas dan peralatan

komunikasi. Dilihat dari sisi teknologi, maka hambatan ini akan semakin berkurang seiring dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat di andalkan dan efisien sebagai media komunikasi.

Hambatan Semantik Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide

secara efektif. Faktor pemahaman bahasa dan istilah tertentu serta kata- kata yang dipergunakan dalam komunikasi terkadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan.

Hambatan Manusiawi Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, perspesi, kecakapan atau

ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat – alat panca indera seseorang dan lain sebagainya.

Page 26: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

DAFTAR PUSTAKA Komunikasi antar budaya

http://www.slideshare.net/LuluLuffiyah/komunikasi-antarbudaya?from_action=save 

http://pangerankatak.blogspot.co.id/2011/07/komunikasi-antar-budaya-sebuah.html 

http://nicofergiyono.blogspot.co.id/2013/11/komunikasi-antar-budaya-prinsip-prinsip.html

http://harissupiandi.blogspot.co.id/2013/07/hambatan-dalam-komunikasi-antar-budaya.html

komunikasi organisasi https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi http://adiprakosa.blogspot.co.id/2008/07/komunikasi-organisasi.html http://adiprakosa.blogspot.co.id/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html

Page 27: Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi

THANK YOU