PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, ASIMETRI...
Transcript of PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, ASIMETRI...
i
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, ASIMETRI
INFORMASI, KONTRAK UTANG, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
MUHAMMAD HARUN AR RASYID
1113082000057
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
ii
PENGARUH KEPEMILKAN MANAJERIAL, ASIMETRI INFORMASI,
KONTRAK UTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
KONSERVATISME AKUNTANSI (STUDI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2015-2017)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Oleh:
MUHAMMAD HARUN AR RASYID
NIM. 1113082000057
Di Bawah Bimbingan:
Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA.
NIP. 197609242006042002
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Selasa, 9 Desember 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Harun Ar Rasyid
2. NIM : 1113082000057
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Asimetri Informasi,
Kontrak Utang dan Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi.
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2015-2017)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Maret 2019
1. Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak.,M.Si.,CA.,
QIA.,BKP.,CRMP.
NIP.1973061520005011009
( ____________________ )
Penguji I
2. Husnul Khotimah, SE.,MS.,AK
( ____________________ )
Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Selasa, 28 Maret 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Harun Ar Rasyid
2. NIM : 1113082000057
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Asimetri Informasi,
Kontrak Utang dan Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi.
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2015-2017)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/i
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta 28 Maret 2019
1. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM
NIP. 197205162009011006
2. Yusro Rahma, SE., M.Si
NIP. 198005062008012016
3. Yessi Fitri., SE.,M.Si.,Ak.,CA
NIP. 197609242006042002
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : Muhammad Harun Ar Rasyid
2. Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 6 Maret 1995
3. Alamat : Komplek Prumnas Pemda (RSS) Jalan
Cendana 2 Blok 4C No 17 RT 05 Sungailiat,
Bangka, Prov. Kepulauan Bangka Belitung.
4. Telepon : 085268186562
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK PERTIWI Tahun 2000-2001
2. SDN 10 SUNGAILIAT Tahun 2001-2007
3. Mts Plus Bahrul Ulum Islamic Centre Tahun 2007-2010
4. MAN INSAN CENDEKIA GORONTALO Tahun 2010-2013
5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2019
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Tahun 2016-2017 : Pengurus PSM UIN Jakarta Dept. Litbang
2. Tahun 2017-2018 : Pengurus PSM UIN Jakarta Dept. URT
vii
THE INFLUENCE OF MANAGERIAL OWNERSIP, INFORMATION
ASYMMETRY, LEVERAGE AND FIRM SIZE TO ACCOUNTING
CONSERVATISM
ABSTRACT
The purpose of this research was to find the influence of managerial
ownership, information asymmetry, leverage and firm size to accounting
conservatism, study in manufacture companies that listed in Indonesia Stock
Exchange in 2015-2017. The sample used in this research was as many as 34
companies. The method of determining the sample used in this study was purposive
sampling. The hypothesis in this research was tested using multiple regression
analysis. The results of this research indicated that managerial ownership, leverage
and firm size has a significant effect on accounting conservatism. While information
asymmetry has no significant effect on financial performance.
Keywords: Accounting conservatism, managerial ownership, information
asymmetry, leverage, firm size.
viii
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, ASIMETRI INFORMASI,
KONTRAK HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
KONSERVATISME AKUNTANSI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial,
asimetri informasi, kontrak utang dan ukuran perusahaan terhadap konservatisme
akuntansi, studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2015-2017. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 34
perusahaan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial, kontrak utang dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Sedangkan asimetri informasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Kata kunci: Konservatisme akuntansi, kepemilikan manajerial, kontrak utang,
ukuran perusahaan.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan berkat, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Asimetri Informasi Kontrak Utang dan Ukuran Perusahaan terhadap
Konservatisme Akuntansi.” Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah m embawa kita menuju zaman
yang penuh dengan cahaya islam.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna meraih
gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terdapat banyak pihak yang telah membantu
memberikan arahan, bimbingan, support, serta bantuan apapun dalam proses
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua tercinta, yang telah memberikan kasih sayang yang tidak terbalas.
Terima kasih atas segala doa yang tidak pernah terputus dan terus mengiringi
saya dalam setiap langkah dan perjuangan. Terima kasih juga kepada adik
saya Fary, Afra dan Syifa serta keluarga besar yang selalu memberikan
dukungan.
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak.,M.Si.,CA.,QIA.,BKP.,CRMP. selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga selaku dosen
pembimbing saya. Terima kasih banyak atas segala arahan, bimbingan serta
dukungan yang telah Ibu Yessi berikan.
x
4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terimakasih atas dukungan, arahan dan bantuan yang Bapak berikan.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan dan
memberikan motivasi selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam
menyelesaikan segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
7. Conita Lutfiyah yang telah memberikan dukungan dan semangat.
8. Teman satu kontrakan Cak Fakhri Fauzi Otung dan Achmad Ihsan Tuloga.
9. Teman-teman yang terus memberikan support di akhir perkuliahan David, Iis,
Dimas, Neza, Dina, Wasim, Andre, dan Deyan.
10. Teman-teman yang telah berjuang bersama dan membantu selama proses
penulisan skripsi Saphira Zahiroh Kitara, Atin, Febri, Handiko, Rija dan Ryan
terima kasih atas segala dukungan, bimbingan dan masukannya untuk
penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman PSM UIN Jakarta yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Terima kasih atas pengelaman-pengalam hidup dan organisasinya. Semoga
organisasi ini terus menjadi lebih baik dan terus memberikan pengetahuan
dan kenyamanan kepada anggotanya.
12. Teman-teman kelas B selama kuliah, Jibril, Deyan, Taufik, Cerdik, Rifki,
Cakra, Ivan, Irsan, Nanda dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
13. Keluarga besar Akuntansi 2013, yang telah bersama berjuang menyelesaikan
dan menuntaskan matakul-matkul selama perkuliahan.
14. Semua pihak yang telah membantu saya yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terima kasih atas kebaikan kalian semua.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekuarangan yang disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan serta
xi
pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk membuat skripsi ini menjadi lebih
baik. Besar harapan penulis bahwa dengan adanya skripsi ini dapat memberikan
manfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis pada khususnya
dan bagi pihak lain pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 13 Maret 2019
(Muhammad Harun Ar Rasyid)
xii
DAFTAR ISI
COVER DALAM ................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................... vi
ABSTRACT ...................................................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xvi
BAB I .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................................................ 11
BAB II ............................................................................................................................... 13
A. Landasan Teori ...................................................................................................... 13
1. Teori Akuntansi Positif ..................................................................................... 13
2. Teori Keagenan ................................................................................................. 18
3. Konservatisme Akuntansi ................................................................................. 20
4. Kepemilikan Manajerial .................................................................................... 23
5. Asimetri Informasi ............................................................................................ 25
6. Kontrak Utang ................................................................................................... 27
7. Ukuran Perusahaan ........................................................................................... 29
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 31
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 37
D. Perumusan Hipotesis ............................................................................................. 38
BAB III ............................................................................................................................. 43
xiii
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 43
B. Metode Penentuan Sampel .................................................................................... 43
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 44
D. Metode Analisi Data ............................................................................................. 44
1. Statistik Deskriptif ............................................................................................ 45
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 45
3. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 49
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................................ 52
BAB IV ............................................................................................................................. 56
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................................... 56
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ........................................................................ 58
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................................. 58
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 61
3. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................ 68
C. Pembahasan ........................................................................................................... 71
BAB V .............................................................................................................................. 76
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 76
B. Saran ..................................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 78
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 83
xiv
DAFTAR TABEL
2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu................................................... 31
3. 1 Definisi Operasional Variabel............................................... 55
4. 1 Tahapan Seleksi Sampel penelitian................................ 56
4. 2 Daftar Perusahaan yang dijadikan Sampel............................ 57
4. 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif.................................................. 59
4. 4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov........................... 64
4. 5 Hasil Uji Multikolinieritas.................................................... 65
4. 6 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test.......................................... 66
4. 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 ............................................. 68
4. 8 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)........................ 69
4. 9 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t).. 70
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Hal
2. 1 Kerangka Pemikiran............................................................... 37
4. 1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram................................. 62
4. 2 Hasil Uji Normalitas Garfik P-Plot....................................... 63
4. 3 Hasil Uji Heteroskedastistas Grafik Scatterplot.................. 67
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Hal
1. Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ................... 84
2. Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Konservatisme Akuntansi 85
3. Lampiran 3 : Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial ........... 91
4. Lampiran 4 : Hasil Perhitungan Asimetri Informasi ..................... 97
5. Lampiran 5 : Hasil Perhitungan Kontrak Utang ............................ 103
6. Lampiran 6 : Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan .................... 109
7. Lampiran 7 : Hasil Perhitungan Setelah Outlier .......................... 115
8. Lampiran 8 : Hasil Output SPSS ................................................... 118
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan perusahaan merupakan informasi yang
menggambarkan kinerja dari sebuah perusahaan dalam mengelola sumber
daya yang dimiliki. Laporan keuangan adalah produk akhir dari kegiatan
akuntansi perusahaan. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk
kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan
(financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas
(cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan
ekonomis (Savitri, 2016). Menurut Apriliyanto (2017) setiap perusahaan
berkewajiban untuk menyusun laporan keuangan yang berkualitas dan
transparan. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan ini
digunakan oleh pihak internal maupun eksternal, sehingga dalam
pelaporannya harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip-prinsip akuntansi
yang sesuai dengan standar yang berlaku agar dapat menghasilkan laporan
keuangan yang bermanfaat bagi setiap penggunanya.
Menurut Savitri (2016) dalam pelaporan keuangan, yang menjadi
salah satu fokus utama adalah informasi laba yang menyediakan informasi
mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu.
Investor dan kreditur sebagai pengguna laporan keuangan dapat
menggunakan laba dan komponennya untuk membantu mereka dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan, mengestimasi laba perusahaan,
2
memprediksi laba di masa yang akan datang serta menaksir risiko investasi
atau pinjaman kepada perusahaan.
Dalam menyajikan informasi yang berkualitas, akuntansi juga
dihadapkan pada keterbatasan atau biasa disebut dengan constraint yaitu,
cost-benefit relationship, materiality, principle, industry practice, dan
conservatism. Konservatisme akuntansi merupakan salah satu metode
pengakuan akuntansi yang diyakini mampu mengantisipasi ketidakpastian
laba perusahaan. Menurut Belkaoui (2011), konservatisme adalah prinsip
pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak
sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal.
Konservatisme akuntansi merupakan salah satu prinsip kualitatif dalam
penyusunan laporan keuangan, prinsip ini secara sederhana menekankan pada
pemilihan metode pencatatan yang memiliki kemungkinan terkecil untuk
menghasilkan penilaian terhadap aset dan pendapatan (Kartika et al, 2015).
Konservatisme merupakan prinsip yang mengakui utang dan biaya
dengan segera, tetapi laba dan aset tidak segera diakui walaupun
kemungkinan terjadinya besar (Brilianti, 2013). Konsekuensinya, apabila
terdapat kondisi yang memiliki kemungkinan menimbulkan kerugian, biaya
atau utang, maka kerugian biaya atau utang tersebut harus segera diakui.
Sebaliknya, apabila terdapat kondisi yang kemungkinan menghasilkan laba,
maka pendapatan atau aset yang berkaitan tidak boleh langsung diakui sampai
betul-betul telah terealisasi (Deviyanti, 2012).
3
Akuntansi konservatif merupakan prinsip yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan, mengakui estimasi apabila akan terjadi
kerugian namun apabila terdapat keuntungan yang belum terealisasi,
keuntungan tersebut tidak dapat diakui (Aristiyani dan Wirawati, 2013). Oleh
karena itu, dapat dijelaskan akibat yang terjadi atas penggunaan prinsip
konservatisme akuntansi yaitu laporan keuangan akan menghasilkan laba
yang rendah, karena memperlambat pengakuan pendapatan dan mempercepat
pengakuan biaya.
Tingkat konservatisme setiap perusahaan berbeda-beda, hal ini
disebabkan karena kebutuhan yeng berbeda dari setiap perusahaan.
Manajemen akan memilih seberapa besar tingkat konservatisme yang akan
diterapkan di perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik.
Alasan penerapan prinsip konservatisme akuntansi adalah perusahaan berada
pada ketidakpastian ekonomi di masa depan (Astarini, 2011).
Terdapat pro kontra mengenai penerapan prinsip konservatisme dalam
penyajian laporan keuangan. Zelmiyanti (2014) menjelaskan bahwa
penerapan prinsip konservatisme dalam perusahaan masih pro dan kontra
karena adanya manfaat dan kerugian dari penerapan prinsip ini. Pihak yang
kontra menyebutkan bahwa dengan diterapkannya prinsip konservatisme
akuntansi dalam menyusun laporan keuangan maka akan dapat menghasilkan
laporan keuangan yang cenderung bias karena tidak mencerminkan kondisi
keuangan perusahaan yang sesungguhnya (Noviantari dan Ratnadi, 2015).
Sedangkan pihak yang pro menjelaskan bahwa konservatisme adalah
4
alternatif terbaik untuk menghindari overstated dalam menyajikan laporan
keuangan yang dinilai akan berakhir dengan ranah hukum. Selain itu
konservatisme akuntansi juga bermanfaat untuk menghindari perilaku
oportunistik manajer berkaitan dengan kontrak-kontrak yang menggunakan
laporan keuangan sebagai media kontrak (Watts, 2003).
Beberapa tahun terakhir banyak skandal akuntansi yang berujung
pada ranah hukum. Salah satu penyebab terjadinya skandal tersebut adalah
rendahnya penerapan prinsip konservatisme akuntansi dalam penyajian
laporan keuangan. Terdapat skandal manipulasi keuangan pada perusahaan
WorldCom di Amerika serta Toshiba di Jepang. Pada tahun 2002, perusahaan
WorldCom memalsukan pendapatan sebanyak 3,8 miliar dolar US. Pihak
perusahaan membuat laporan akuntansi palsu untuk menutupi pendapatan
yang mengalami penurunan dengan cara membukukan line cost sebagai
pemasukan yang seharusnya merupakan pengeluaran dan meningkatkan
pendapatan dengan entri akun palsu yang ditulis sebagai akun pendapatan
perusahaan yang tidak teralokasi. Kebangkrutan perusahaan WorldCom
merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika pada saat itu
dengan nilai aset sebesar 103,9 miliar dolar US (Garry, 2012). Dan yang
kedua adalah Thosiba pada tahun 2015, keuntungan perusahaan dibesar-
besarkan hingga US$1,2 miliar selama periode lima tahun demikian menurut
temuan komite independen yang ditunjuk Toshiba (Pujiastuti, 2015).
Tidak hanya di manca negara saja, terdapat pula kasus manipulasi
laporan keuangan di Indonesia sendiri. Skandal yang terjadi di antaranya
5
manipulasi laporan keuangan oleh PT Timah (Persero) Tbk. Ketua Ikatan
Karyawan, Ali Samsuri menyebutkan bahwa PT Timah yang telah berhasil
melakukan kegiatan efisiensi dan strategi yang tepat dan membuahkan kinerja
yang positif adalah kebohongan besar karena menurut beliau pada semester I
2015 laba operasi PT Timah telah mengalami kerugian sebesar Rp59 milyar
(Egenius, 2016)
Kesalahan laporan keuangan PT Kereta Api diduga terjadi sejak 2004.
Terdapat tiga kesalahan yang dilakukan PT KAI. Pertama, kewajiban
perseroan membayar Surat Ketetapan Pajak pajak pertambahan nilai Rp95,2
milyar disajikan dalam laporan keuangan sebagai piutang kepada beberapa
pelanggan seharusnya menanggung beban pajak tersebut. Kedua, adanya
penurunan nilai persediaan suku cadang dan perlengkapan sekitar Rp24
milyar pada saat dilakukan inventarisasi tahun 2002, pengakuannya sebagai
kerugian oleh pihak manajemen KAI dilakukan secara bertahap selama 5
tahun. Pada akhir 2005 masih tersisa saldo penurunan nilai yang belum
dibebankan sebagai kerugian sekitar Rp6 milyar. Ketiga, bantuan pemerintah
yang belum ditentukan statusnya senilai Rp674,5 milyar dan penyertaan
modal negara Rp70 milyar oleh manajemen disajikan dalam neraca 31
Desember 2005 yang konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya sebagai
utang (Anonim, 2006).
Selanjutnya, kasus Indofarma, Bapepam menemukan bukti-bukti di
antaranya, nilai barang dalam proses dinilai lebih tinggi dari nilai yang
seharusnya (overstated) dalam penyajian nilai persediaan barang dalam
6
proses pada tahun b.uku 2001 sebesar Rp28,87 miliar. Akibatnya harga pokok
penjualan mengalami understated dan laba bersih mengalami overstated
dengan nilai yang sama (Anonim, 2004).
Kesalahan pembukuan laba bersih PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
tahun 2001 dikategorikan sebagai tindak pidana karena merupakan rekayasa
keuangan dan menyesatkan publik. Pada laporan keuangan tahun 2001,
Kimia Farma menyebutkan berhasil meraup laba sebesar Rp132 milyar yang
sebenarnya hanya menjala keuntungan sebesar Rp99 milyar (Anonim, 2003).
Kasus-kasus yang terjadi pada perusahaan di atas merupakan
kegagalan manajemen yang diakibatkan karena rendahnya penerapan prinsip
konservatisme. Hal tersebut dapat menyebabkan laba bersih dan total aktiva
perusahaan dilaporkan terlalu optimis sehingga akan berdampak pada
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh investor.
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi konservatisme
akuntansi, faktor-faktor tersebut antara lain kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, outsider, asimetri informasi, komite audit,
komisaris independen, likuiditas, pertumbuhan penjualan, current ratio,
profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, pergantian CEO, kualitas audit,
financial distress, board size, board composition, risiko stock price crash,
dan risiko operasional. Namun pada penelitian ini penulis hanya
menggunakan faktor kepemilikan manajerial, asimetri informasi, kontrak
utang dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen.
7
Kepemilikan manajerial adalah presentase saham yang dimiliki
manajer dari keseluruhan saham perusahaan yang beredar (Yuliarti, 2017).
Kepemilikan manajerial dapat memberikan pengaruh dalam perusahaan
karena dengan kepemilikan sebagian saham dalam perusahaan akan
menimbulkan kepentingan finansial yang mengakibatkan manajemen akan
menerapkan akuntansi yang lebih konservatif (Padmawati dan Fahrurrozie,
2015). Proporsi struktur kepemilikan dapat mempengaruhi kebijkan dan
pengambilan keputusan perusahaan. Bila kepemilikan manajerial lebih tinggi
dibandingkan pihak eksternal, maka perusahaan akan cenderung
menggunakan metode akuntansi yang konservatif (Dewi dan Suryanawa,
2014).
Penelitian mengenai kepemilikan manajerial yang dilakukan oleh
Risdiyani dan Kusmuriyanto (2014) serta Kartika, Subroto dan
Prihatiningtyas (2015) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Penelitian yang dilakukan Pambudi (2017), Pratanda dan Kusmuriyanto
(2014), Suleiman (2014) dan Dewi dan Suryanawa (2014) menunjukkan
kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap
konservatisme akuntansi. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan
terhadap konservatisme akuntansi.
Apriliyanto (2017) menyebutkaan bahwa asimetri informasi
merupakan suatu keadaan yang terbentuk karena pihak manajemen (agen)
8
memiliki informasi lebih banyak dibandingkan dengan pihak investor
(prinsipal). Asimetri informasi selalu muncul dalam suatu hubungan
keagenan dimana satu pihak menerima informasi yang tidak seimbang
dibandingkan dengan pihak yang lain, dalam hal ini manajemen perusahaan,
pemegang saham dan stakeholders. Asimetri informasi merupakan salah satu
faktor yang dapat menyebabkan manipulasi laporan keuangan. Oleh karena
itu, salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah manipulasi laporan
keuangan adalah dengan memilih prinsip akuntansi konservatif (Haniati dan
Fitriany, 2010).
Penelitian mengenai asimetri informasi yang dilakukan oleh
Isniawati, Ramawati dan Budiatmanto (2016) menyebutkan bahwa asimetri
informasi berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Kartika, Subroto dan Prihatiningtyas (2015)
menunjukkan bahwa asimetri informasi tidak memiliki pengaruh terhadap
konservatisme akuntansi
Noviantari dan Ratnadi (2015) mendefinisikan leverage (kontrak
utang) sebagai rasio yang menunjukkan seberapa besar utang atau modal yang
membiayai aktiva perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat utang yang
tinggi dapat menyebabkan kreditur mempunyai hak untuk mengawasi dan
mengetahui jalannya kegiatan operasional perusahaan (Pratanda dan
Kusmuriyanto, 2014). Semakin besar tingkat utang yang dimiliki suatu
perusahaan, maka perusahaan akan cenderung menerapkan akuntansi
konservatif (Quljanah, Elva dan Wijaya, 2017).
9
Penelitian mengenai kontrak utang (leverage) yang dilakukan oleh
Quljanah, Elva dan Wijaya (2017), Risdiyani dan Kusmuriyanto (2015),
Pratanda dan Kusmuriyanto (2014) dan Dewi dan Suryanawa (2014)
menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Utama dan
Titik (2018) serta Noviantari dan Ratnadi (2015) menunjukkan bahwa
leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Selain faktor-faktor di atas, faktor yang juga mempengaruhi
konservatisme akuntansi adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan
menunjukkan besar atau kecilnya kekayaan (aset) yang dimiliki suatu
perusahaan (Susanto dan Ramadhani, 2016). Berdasarkan ukurannya
perusahaan dibagi menjadi perusahaan besar dan perusahaan kecil. Semakin
besar perusahaannya, perusahaan akan semakin memiliki sistem manajemen
yang lebih kompleks dan profit yang lebih tinggi. Perusahaan yang besar
memiliki lebih banyak masalah dan kemungkinan risiko yang lebih tinggi.
Selain itu, perusahaan yang besar juga akan dihadapkan pada biaya politis
yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil. Oleh karena itu,
perusahaan dengan size besar cenderung akan menerapkan prinsip
konservatisme akuntansi agar laba yang dihasilkan tidak terlalu tinggi guna
menghindari beban pajak (biaya politis) yang tinggi akibat laba yang tinggi
(Noviantari dan Ratnadi, 2015).
Penelitian mengenai ukuran perusahaan yang dilakukan oleh Susanto
dan Ramadhani (2016) dan Noviantari dan Ratnadi (2015) menunjukkan
10
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Maulana (2017) menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dengan arah positif
terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Yuliarti (2017) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi.
Berdasarkan latar belakang beberapa kasus yang telah dijelaskan di
atas dan inkonsistensi yang dihasilkan penelitian-penelitian sebelumnya,
peneliti tertarik untuk meneliti kembali mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi konservatisme akuntansi dengan judul “Pengaruh
Kepemilikan Manajerial, Asimetri Informasi, Kontrak Utang, dan Ukuran
Perusahan terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Di BEI tahun 2015-2017).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
2. Apakah asimetri informasi berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
3. Apakah kontrak utang berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
11
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:
a. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap konservatisme
akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
b. Pengaruh asimetri informasi terhadap konservatisme akuntansi
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
c. Pengaruh kontrak utang terhadap konservatisme akuntansi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
d. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis dan
praktis, yaitu:
a. Kontribusi Teoritis
1) Bagi akademisi, sebagai bentuk kontribusi pada
perkembangan ilmu di bidang akuntansi dan sebagai
referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
konservatisme akuntansi.
12
2) Bagi masyarakat, untuk menambah pengetahuan tentang
akuntansi, terutama mengenai prinsip konservatisme
akuntansi.
3) Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi
pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut
mengenai topik konservatisme akuntansi.
4) Bagi penulis, sebagai bentuk aplikasi pengetahuan yang
selama ini diperoleh di perkuliahan serta untuk menambah
pengetahuan mengenai konservatisme akuntansi.
b. Kontribusi Praktis
1) Bagi perusahaan, untuk membantu manajemen dalam
memahami mengapa konservatisme akuntansi penting
untuk diterapkan perusahaan dalam rangka menghasilkan
laporan keuangan yang lebih berkualitas.
2) Bagi investor dan calon investor, sebagai pertimbangan
terhadap keputusan investasi yang akan diambil nanti.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi
positif. Teori ini berkembang seiring dengan kebutuhan untuk
menjelaskan dan memprediksi realitas praktik-praktik akuntansi yang
ada di masyarakat. Teori ini bertujuan menjelaskan, meramalkan dan
memberi jawaban atas praktik akuntansi. Teori ini juga meramalkan
berbagai fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi
antar variabel akuntansi dalam dunia nyata. Penelitian akuntansi positif
difokuskan pada pengujian empiris terhadap asumsi-asumsi uang
dibuat oleh teoritisi akuntansi normatif (Choiriyah dan Almilia, 2016).
Menurut Ghozali dan Chariri (2014) teori akuntansi positif
(positive accounting theory) menganut paham maksimisasi
kemakmuran (wealth-maximisation) dan kepentingan pribadi individu.
Teori ini dapat digunakan untuk menjelaskan sifat manajer yang
memiliki dorongan untuk memaksimalkan kemakmurannya sendiri.
Selain itu teori akuntansi positif juga menjelaskan dan memprediksi
standar manajemen melalui analisis manfaat dan biaya dari
pengungkapan keuangan tertentu dalam hubungannya dengan berbagai
individu dan pengalokasian sumber daya ekonomi.
14
Watts dan Zimmerman (1986) menjelaskan bahwa tujuan
pendekatan teori positif adalah berusaha menguraikan dan menjelaskan
sebuah proses yang menggunakan kemampuan, pemahaman dan
pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi yang
paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu di masa yang akan
datang mengenai apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan
serta dikomunikasikan kepada para pemakai informasi akuntansi.
Selain itu pendekatan teori positif sangat menekankan pentingnya
penelitian empiris untuk menguji apakah teori akuntansi yang telah
dikemukakan dalam banyak literatur teori akuntansi dapat menjelaskan
praktik akuntansi yang berlaku.
Teori berisi seperangkat hipotesis yang disusun melalui
pemikiran logis dan metodologi ilmiah baik secara deduktif maupun
induktif dan uji melalui penelitian ilmiah dan empiris. Hipotesis
tersebut akan menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan
memprediksi gejala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Hipotesis
dalam teori akuntansi positif yang dirumuskan oleh Watts dan
Zimmerman (1986) dalam bentuk “oportunistik” yang sering
diinterpretasikan yaitu:
a. Hipotesis rencana bonus (Bonus Plan Hypothesis).
Hipotesis ini menjelaskan bahwa manajer perusahaan
dengan rencana bonus kemungkinan besar akan menggunakan
metode akuntansi yang meningkatkan laporan laba periode di
15
periode berjalan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
nilai bonus yang akan diperoleh. Para manajer perusahaan dengan
rencana bonus akan lebih memungkinkan untuk memilih
prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan earning
untuk periode mendatang ke periode sekarang (income
smoothing).
b. Hipotesis perjanjian utang (Debt Covenant Hypothesis)
Hipotesis ini merupakan persyaratan perjanjian utang yang
harus dipenuhi yang mencakup kesediaan debitur untuk
mempertahankan rasio-rasio akuntansi seperti debt to equity
ratio, rasio modal kerja minimum, serta batasan-batasan lain yang
umumnya dikaitkan dengan data akuntansi perusahaan selama
masa perjanjian. Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka
perusahaan akan terkena sanksi seperti pembatasan penambahan
utang atau pembatasan pembayaran dividen. Pada keadaan ceteris
paribus manajer perusahaan yang mempunyai rasio leverage
yang besar akan lebih suka memilih prosedur akuntansi yang
dapat menggantikan laporan earning untuk periode mendatang ke
periode sekarang. Hal tersebut akan menyebabkan perusahaan
memiliki leverage ratio yang kecil. Peran dari debt covenant
adalah membatasi kemampuan manajer mengambil alih kekayaan
dari kreditur saat perusahaan berada dalam kesulitan.
16
c. Hipotesis biaya politik (Politic Process Hypothesis)
Perusahaan besar akan dihadapkan pada biaya politis yang
lebih besar karena merupakan entitas yang banyak diperhatikan
oleh publik secara umum. Pemerintah melihat kenaikan laba
perusahaan sebagai objek pajak yang akan ditagihkan. Semakin
besar kemungkinan biaya politik perusahaan, semakin mungkin
pula manajer perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang
menangguhkan laporan earning periode sekarang ke periode
mendatang. Manajer akan cenderung mengadopsi metode
akuntansi yang mengarah pada pengurangan laba yang
dilaporkan.
Tiga hipotesis di atas menunjukkan bahwa akuntansi teori positif
mengakui adanya tiga hubungan keagenan, antara manajemen dengan
prinsipal, antara manajemen dengan kreditur dan antara manajemen
dengan pemerintah. Masalah keagenan muncul dikarenakan adanya
asimetri informasi antara agen dan prinsipal, dimana agen lebih banyak
mempunyai informasi dibandingkan prinsipal sehingga menyebabkan
adanya moral hazard.
Chariri dan Ghozali (2014) menyatakan bahwa ada tiga hubungan
keagenan dalam teori akuntansi positif :
1. Antara manajemen dengan pemilik (pemegang saham)
Apabila manajemen memiliki jumlah saham yang lebih
sedikit dibanding dengan investor lain, maka manajer akan
17
cenderung melaporkan laba lebih tinggi atau kurang konservatif.
Hal ini dikarenakan prinsipal (pemegang saham) menginginkan
dividen maupun capital gain dari saham yang dimilikinya.
Sedangkan karena agen (manajer) ingin dinilai kinerjanya bagus
dan mendapatkan bonus, maka manajer melaporkan laba yang
lebih tinggi. Namun jika kepemilikan manajer lebih banyak
dibanding para investor lain, maka manajemen cenderung
melaporkan laba lebih konservatif. Karena rasa memiliki manajer
terhadap perusahaan itu cukup besar, maka manajer lebih
berkeinginan untuk memperbesar perusahaan. Dengan metode
konservatif, maka akan terdapat cadangan tersembunyi yang
cukup besar untuk meningkatkan jumlah investasi perusahaan.
Aset diakui dengan nilai terendah, ini berarti nilai pasar lebih
besar dari pada nilai buku.
2. Antara manajemen dengan kreditur.
Manajemen cenderung melaporkan labanya lebih tinggi
karena pada umumnya kreditur beranggapan bahwa perusahaan
dengan laba yang tinggi akan melunasi utang dan bunganya pada
tanggal jatuh tempo. Dengan kata lain kreditur beranggapan akan
mengurangi tingkat risiko utang tidak dibayar. Kreditur dengan
melihat laba yang tinggi cenderung akan mudah dalam
memberikan pinjaman.
18
3. Antara manajemen dengan pemerintah
Manajemen cenderung melaporkan labanya secara
konservatif. Hal ini dikarenakan untuk menghindari pengawasan
yang lebih ketat dari pemerintah, para analis sekuritas dan pihak
yang berkepentingan lainnya. Pada umumnya, perusahaan yang
besar dibebani oleh beberapa konsekuensi. Misalnya harus
menyediakan pelayanan publik yang lebih baik dan harus
membayar pajak yang lebih tinggi.
2. Teori Keagenan
Teori keagenan merupakan teori yang digunakan perusahaan
dalam mendasari praktik bisnisnya. Teori ini merupakan teori yang
muncul sebagai akibat adanya konflik kepentingan antara prinsipal
sebagai pemegang saham dan agen sebagai manajer. Menurut
Wulandari (2014) prinsip utama teori keagenan adalah hubungan
kontrak kerja sama antara pihak yang memberikan wewenang, yaitu
investor dengan pihak yang menerima wewenang (agen), yaitu
manajemen. Hubungan kontraktual tersebut terjadi ketika satu orang
atau lebih pemegang saham atau investor mempekerjakan orang lain
(agen) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan
wewenang pengambilan keputusan. Hal tersebut menyebabkan adanya
perbedaan fungsi antara pemegang saham dan pihak agen.
Pemegang saham menyediakan fasilitas dan dana untuk
menjalankan perusahaan sedangkan agen berkewajiban untuk
19
mengelola perusahaan sesuai dengan keinginan pemegang saham agar
nilai perusahaan meningkat. Kedua pihak menginginkan keuntungan
yang sebesar-besarnya dan menghindari risiko yang mungkin akan
terjadi. Dalam teori keagenan, pihak investor menginginkan
pengembalian yang sebesar-besarnya dan secepat-cepatnya atas
investasi yang ditanamkan, sedangkan manajemen peusahaan
menginginkan kepentingannya diakomodasi dengan pemberian
kompensasi dan insentif berupa bonus yang besar atas kinerja yang
telah dilakukan (Viola dan Diana, 2016). Pada praktiknya, manajer
akan mengambil keputusan yang akan menguntungkan diri sendiri
sebelum memberikan manfaat kepada para pemegang saham walaupun
itu tidak sesuai dengan tujuan utama manajer yang seharusnya lebih
mengutamakan kemakmuran pemegang saham.
Yuliarti (2017) menyatakan bahwa teori keagenan menyatakan
bahwa konflik kepentingan dan asimetri informasi yang muncul juga
dapat dikurangi dengan mekanisme pengawasan yang tepat untuk
menyelaraskan kepentingan berbagai pihak yang ada di perusahaan.
Pemegang saham dapat membuat suatu sistem pengendalian untuk
memantau tindakan manajer yang mungkin akan melanggar kontrak
yang telah ditetapkan dan mendahulukan kepentingan pribadi
dibandingkan pemegang saham.
20
3. Konservatisem Akuntansi
Kieso dan Weygandt (2017) mendefinisikan bahwa
konservatisme merupakan suatu prinsip kehati-hatian yang dihadapkan
pada pilihan solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan
menghasilkan penetapan yang terlalu tinggi bagi aktiva dan laba.
Konservatisme berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil
kemungkinannya akan menghasilkan pendapatan yang terlalu tinggi
bagi aset dan laba.
Watts (2003) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi adalah
sebagai perbedaan verifiabilitas atau sesuatu yang dapat diuji kembali
yang diminta untuk pengakuan laba dibandingkan rugi. Jadi bisa
diartikan secara tradisional, konservatisme akuntansi tidak
mengantisipasi keuntungan, tetapi mengantisipasi semua kerugian.
Konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan
pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya. Akibatnya, laba yang
dilaporkan cenderung terlalu rendah (understatement) (Savitri, 2016).
Alfian dan Sabeni (2013) menjelaskan bahwa konservatisme
akuntansi muncul karena adanya insentif yang berhubungan dengan
biaya kontrak atas perjanjian utang, biaya politis seperti pajak serta
bonus atas kinerja manajemen. Konservatisme akuntansi meliputi
penggunaan standar yang lebih tepat untuk mengakui bad news sebagai
kerugian dan untuk mengakui good news sebagai keuntungan dan
memfasilitasi kontrak yang efisien antara manajer dan shareholders.
21
Menurut Limantauw (2012) konservatisme merupakan prinsip
kehati-hatian terhadap suatu keadaan yang tidak pasti untuk
menghindari optimisme berlebihan dari manajemen dan pemilik
perusahaan. Konservatisme memiliki kaidah pokok, yaitu: (1) tidak
boleh mengantisipasi laba sebelum terjadi, tetapi harus mengakui
kerugian yang sangat mungkin terjadi. (2) apabila dihadapkan pada dua
hal atau lebih pilihan metode akuntansi, maka akuntansi harus memilih
metode yang paling tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Watts dalam Savitri (2016) manjelaskan bahwa terdapat tiga
ukuran konservatisme akuntansi, yaitu:
a. Earning / Stock Return Measures
Stock market prices berusaha untuk merefleksikan
perubahan nilai aset pada saat terjadinya perubahan baik
perubahan atas rugi ataupun laba tetap dilaporkan sesuai dengan
waktunya. Basu (1997) menyatakan bahwa konservatisme
menyebabkan kejadian-kejadian yang merupakan kabar buruk
atau kabar baik terefleksi dalam laba yang tidak sama (asimetri
waktu pengakuan). Hal ini disebabkan karena kejadian yang
diperkirakan akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan harus
segera diakui sehingga mengakibatkan bad news lebih cepat
terefleksi dalam laba dibandingkan good news.
22
b. Earning / Accrual Measures
1) Model Givoly dan Hayn (2000)
Memfokuskan efek konservatisme pada laporan laba
rugi selama beberapa tahun. Mereka berpendapat bahwa
konservatisme menghasilkan akrual negatif yang terus-
menerus. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara
laba bersih sebelum depresiasi / amortisasi dan arus kas
kegiatan operasi. Semakin besar akrual negatif maka
semakin konservatif akuntansi yang diterapkan.
2) Model Zhang (2007)
Menggunakan conv_accrual sebagai salah satu
pengukuran akuntansi. Conv_accrual didapatkan dengan
membagi akrual non operasi dengan total aset. Akrual non
operasi menunjukkan pencatatan kejadian buruk yang
terjadi dalam perusahaan, contohnya biaya restrukturisasi
dan penghapusan aset. Digunakan pengkalian terhadap -1
bertujuan untuk mempermudah analisa. Sehingga,
diketahui bahwa semakin negatif nilai conv_accrual,
menunjukkan penerapan konservatisme yang semakin
tinggi.
3) Discretionary Accrual
Terdapat beberapa model untuk menghitung
discretionary accrual, yang paling sering digunakan adalah
23
discretionary accrual model Kasznik (1999) dengan
memasukkan unsur selisih arus kas untuk mendapatkan
nilai akrual non-diskresioner dan akrual diskresioner.
Karena Kasznik (1999) berpendapat bahwa perubahan arus
kas dari hasil operasi perusahaan akan berkorelasi negatif
dengan total akrual.
c. Net Asset Measures
Digunakan untuk mengetahui tingkat konservatisme
akuntansi dalam laporan keuangan adalah nilai aktiva yang
understated dan kewajiban yang overstated. Salah satu model
pengukurannya digunakan oleh Beaver dan Ryan (2000) yang
menggunakan market to book ratio yang mencerminkan nilai
pasar terhadap nilai buku perusahaan. Rasio yang bernilai lebih
dari 1, mengindikasikan penerapan akuntansi yang kurang
konservatif karena perusahaan mencatat nilai perusahaannya
lebih tinggi dari nilai pasar. Sebaliknya, rasio yang bernilai
kurang dari 1 mengindikasikan penerapan akuntansi yang
konservatif karena perusahaan mencatat nilai perusahaannya
lebih rendah dari nilai pasar.
4. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah presentase saham yang dimiliki
manajer dari keseluruhan saham perusahaan yang beredar (Yuliarti,
2017). Kepemilikan manajerial adalah kondisi yang menunjukkan
24
bahwa manajer memiliki saham dalam perusahaan atau manajer
tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Hal ini
ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham oleh pihak
manajemen perusahaan.
Terdapat perbedaan antara perusahaan yang memiliki
kepemilikan manajerial yang rendah atau bahkan tanpa kepemilikan
manajerial. Pada perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial
yang tinggi, keputusan dan aktivitas akan diselaraskan oleh
kepentingan manajemen yang sekaligus menjadi pemegang perusahaan
tersebut. Karena semakin besar proporsi kepemilikan manajemen
dalam suatu perusahaan maka manajemen akan berusaha keras untuk
memenuhi kepentingan pemegang saham yang tak lain adalah dirinya
sendiri (Jensen dan Meckling, 1976). Kepemilikan manajerial ini juga
dapat membuat manajemen tidak melaporkan laba secara
overstatement, karena rasa kepemilikan manajer terhadap perusahaan.
Selain itu, manajemen laba dengan cara income maximation yang ingin
dilakukan manajemen juga berkurang, oleh karena itu pelaporan laba
cenderung rendah. Hal ini dilakukan atas dasar manajemen ingin
memperbesar perusahaan dengan menggunakan cadangan dana
tersembunyi hasil dari pelaporan laba yang tidak overstatement.
Dengan begitu, adanya peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat
membuat calon investor dan investor menilai perusahaan secara positif
dan akan menanamkan modal pada perusahaan tersebut.
25
Sebaliknya, pada perusahaan yang memiliki kepemilikan
manajerial yang rendah atau bahkan tanpa kepemilikan manjerial,
manajemen akan bertindak sesuai kepentingannya sebagai agen dalam
perusahaan dan bukan pemegang saham. Pelaporan laba akan
mengalami overstatement karena manajer akan mengejar bonus dari
laba yang dapat terpenuhi (plan bonus hypothesis). Dengan demikian
kinerja manajemen akan terlihat baik oleh pemegang saham yang
berharap mendapatkan dividen atas laba yang dihasilkan. Hasilnya,
perusahaan akan melaporkan laba dengan nilai yang lebih tinggi dari
yang seharusnya.
5. Asimetri Informasi
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa apabila terdapat
pemisahan antara principal dan agent yang menjalankan perusahaan,
maka akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak
tersebut akan selalu berusaha untuk memaksimalkan fungsi utilitasnya.
Hal tersebut terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan
pengendalian perusahaan. Apriliyanto (2017) menjelaskan bahwa
manajer atau agen mempunyai informasi yang lebih banyak tentang
perusahaan dan prospek di masa yang akan datang dibandingkan
dengan principal. Kondisi ini memberikan kesempatan kepada agent
menggunakan informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi
pelaporan keuangan sebagai usaha untuk memaksimalkan
kemakmuran.
26
Asimetri informasi timbul disebabkan oleh perbedaan pendapat
antara manajer dengan pemegang saham. Kepentingan bisinis yang
berbeda menyebabkan kebutuhan informasi yang diinginkan oleh
kedua belah pihak berbeda pula. Menurut Scott (2012), terdapat dua
macam asimetri informasi yaitu:
a. Adverse selection, yaitu jenis asimetri informasi karena satu atau
lebih kelompok dalam transaksi bisnis atau transaksi yang
berpotensi memiliki kelebihan informasi yang menguntungkan
dibandingkan dengan kelompok lain. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan manajer untuk memanfaatkan keuntungan
informasi mereka dari investor. Antara lain dengan cara mengatur
informasi yang diberikan kepada investor. Hal ini mungkin akan
mempengaruhi kemampuan investor untuk membuat keputusan
investasi.
b. Moral Hazard, adalah jenis asimetri informasi yang terjadi karena
salah satu atau lebih kelompok dalam transaksi bisnis atau
transaksi yang potensial dapat memantau sejauh mana
tindakannya dalam pemenuhan transaksi tersebut tetapi
kelompok lain tidak bisa. Masalah ini muncul karena adanya
pemisahan kepemilikan dan pengendalian yang menjadi
karakteristik dari sebagian besar bentuk perusahaan.
27
6. Kontrak Utang
Leverage (Kontrak utang) menunjukkan seberapa besar aset
perusahaan dibiayai oleh utang dan merupakan indikasi tingkat
keamanan dari para pemberi pinjaman. Tingkat utang (leverage) adalah
penggunaan aset dan sumber daya (sourch of funds) oleh perusahaan
yang memiliki beban tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan
potensial pemegang saham (Alhayati, 2013).
Leverage merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan
perusahaan. Leverage menggambarkan hubungan antara utang
perusahaan terhadap modal maupun aset. Menurut Hery (2015) terdapat
empat jenis rasio leverage, antara lain:
a. Debt to Asset Ratio
Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total
aset. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang. Jika rasio ini
tinggi maka akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan pinjaman dari kreditur karena
dikhawatirkan bahwa perushaaan tidak mampu melunasi utang-
utangnya dengan total aset yang dimiliki. Ketentuan umunya
bahwa perusahaan seharusnya memiliki debt ratio kurang dari
0,5.
28
b. Debt to Equity Ratio
Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap
modal. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara total utang
dengan modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya
perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditur
dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan. Dengan kata
lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari
setiap rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang.
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Rasio utang jangka panjang terhadap modal merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang
jangka panjang terhadap modal. Rasio ini digunakan untuk
mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang
disediakan oleh kreditur jangka panjang dengan jumlah dana
yang berasal dari pemilik perusahaan. Dengan kata lain untuk
mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan
sebagai jaminan utang jangka panjang.
d. Times Interest Earned Ratio
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan menunjukkan sejauh
mana atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam membayar
bunga. Kemampuan perusahaan di sini diukur dari jumlah laba
sebelum bunga dan pajak. Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan
29
dihitung sebagai hasil bagi antara laba sebelum bunga dan pajak
dengan besarnya beban bunga yang harus dibayarkan. Dengan
demikian, kemampuan perusahaaan untuk membayar bunga
pinjaman tidak dipengaruhi oleh pajak. Rasio ini digunakan untuk
mengukur sejauh mana laba boleh menurun tanpa mengurangi
kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga. Semakin
tinggi times interest earned ratio maka semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayar bunga.
7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu ukuran atau besarnya sebuah
perusahaan yang dilihat dari besarnya aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Menurut Purnama dan Daljono (2013) ukuran perusahaan
(company size) secara umum dapat diartikan sebagai suatu
perbandingan besar atau kecilnya suatu objek. Menurut Bahaudin
(2011) pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi menjadi tiga kategori
yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium
firm), dan perusahaan kecil (small firm). Susanto dan Ramadhani
(2016) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan dicerminkan dari
logaritma total aset yang semakin besar akan membuat ukuran
perusahaan semakin besar.
Perusahaan besar tergolong memiliki profit yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Oleh karena itu
perusahaan besar lebih sering menghadapi risiko yang lebih besar.
30
Perusahaan besar dihadapkan dengan biaya politis yang tinggi,
sehingga perusahaan besar cenderung menggunakan prinsip akuntansi
yang konservatif untuk mengurangi biaya politis. Lebih lanjut Susanto
dan Ramdhani (2016) menjelaskan bahwa perusahaan besar mungkin
memiliki tarif pajak yang lebih tinggi, sehingga perusahaan akan
cenderung menggunakan prinsip konservatisme untuk melaporkan laba
dengan nilai terendah.
31
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil penelitian sebelumnya mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu konservatisme akuntansi
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No. Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
1. Utama dan
Titik (2018)
Pengaruh Leverage,
Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan
Manajerial, dan
Profitabilitas
terhadap
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel leverage,
ukuran perusahaan,
kepemilikan
manajerial dan
konservatisme
akuntansi.
Variabel profitabilitas.
Alat uji analisis regresi
data panel. Sampel
penelitian perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-
2016.
Leverage, ukuran perusahaan,
kepemilikan manajerial dan
profitabilitas secara simultan
berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi. Secara
parsial, leverage berpengaruh
negatif signifikan terhadap
konservatisme akuntansi, ukuran
perusahaan dan kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi,
dan profitabilitas berpengaruh
negatif terhadap konservatisme
akuntansi.
Bersambung ke halaman selanjutnya
32
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
2. Pambudi
(2017)
Pengaruh
Kepemilikan
Manajerial
terhadap
Konservatisme
Akuntansi
Variabel kepemilikan
manajerial, debt
covenant dan
konservatisme
akuntansi. Alat uji
analisis linier berganda.
Sampel penelitian
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun
2010-2012.
Kepemilikan manajerial
berpengaruh positif signifikan
terhadap konservatisme akuntansi,
debt covenant berpengaruh tidak
signifikan terhadap konservatisme
akuntansi.
3. Quljanah,
Elva dan
Wijaya
(2017)
Pengaruh Growth
Opportunity dan
Leverage terhadap
Konservatisme
Akuntansi
Variabel leverage dan
konservatisme
akuntansi. Alat uji
analisis linier berganda.
Variabel growth
opportunity. Sampel
penelitian perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2015.
Growth opportunity dan leverage
berpengaruh positif signifikan
terhadap konservatisme akuntansi.
4. Yuliarti
(2017)
Pengaruh
Leverage, Ukuran
Perusahaan,
Kepemilikan
Manajerial,
Ukuran Dewan
Komisaris dan
Profitabilitas
terhadap
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel leverage,
ukuran perusahaan,
kepemilikan manajerial,
ukuran perusahaan dan
konservatisme
akuntansi. Alat uji
analisis linier berganda.
Variabel ukuran dewan
komisaris dan
profitabilitas. Sampel
penelitian perusahaan
pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-
2015.
Leverage dan ukuran dewan
komisaris berpengaruh positif
terhadap konservatisme akuntansi,
profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap konservatisme akuntansi,
ukuran perusahaan dan
kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi.
Bersambung ke halaman selanjutnya
33
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
5. Maulana
(2017)
Pengaruh Litigasi,
Leverage, Ukuran
Perusahaan terhadap
Tingkat Konservatisme
Akuntansi pada
Perusahaan
Pertambangan.
Variabel leverage,
ukuran perusahaan
dan konservatisme
akuntansi.
Variabel litigasi. Alat
uji analisis regresi
logistik. Sampel
penelitian perusahaan
pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-
2015.
Risiko litigasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap konservatisme
akuntansi, sedangkan leverage
dan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi.
6. Rahmawati
dan
Budiatmanto
(2016)
Pengaruh Asimetri
Informasi dan Analyst
Coverage terhadap
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel asimetri
informasi dan
konservatisme
akuntansi. Alat uji
analisis regresi linier
berganda.
Variabel analyst
coverage. Sampel
penelitian perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI pada
tahun 2010-2014
Asimetri informasi dan analyst
coverage berpengaruh positif
terhadap konservatisme akuntansi.
7. Viola dan
Diana
(2016)
Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Leverage,
Financial Distress dan
Kepemilikan Publik
terhadap
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel
kepemilikan
manajerial, leverage
dan konservatisme
akuntansi. Alat uji
analisis regresi linier
berganda.
Variabel financial
distress dan
kepemilikan publik.
Sampel penelitian
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun
2012-2014.
Kepemilikan manajerial dan
kepemilikan publik tidak
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap konservatisme
akuntansi, leverage dan financial
distress memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap konservatisme
akuntansi.
Bersambung ke halaman selanjutnya
34
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
8. Susanto dan
Ramadhani
(2016)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Konservatisme
Variabel leverage,
ukuran perusahaan dan
konservatisme
akuntansi. Alat uji
analisis regresi linier
berganda.
Variabel intensitas
modal, likuiditas dan
growth opportunity.
Sampel penelitian
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun
2010-2014.
Ukuran perusahaan dan intensitas
modal berpengaruh positif
terhadap konservatisme,
sedangkan leverage, likuiditas dan
growth opportunity tidak
berpengaruh terhadap
konservatisme.
9. Kartika,
Subroto dan
Prihatiningtyas
(2015)
Analisa
Kepemilikan
Terkonsentrasi
dan Asimetri
Informasi
terhadap
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel asimetri
informasi, kepemilikan
manajerial dan
konservatisme
akuntansi. Alat uji
statistik analisis regresi
linier berganda.
Variabel kepemilikan
outsider. Sampel
penelitian perusahaan
non keuangan yang
terdaftar di BEI pada
tahun 2012.
Kepemilikan outsider
berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi
sedangkan kepemilikan
manajerial dan asimetri informasi
tidak mempengaruhi
konservatisme akuntansi.
10. Noviantari dan
Ratnadi (2015)
Pengaruh
Financial
Distress, Ukuran
Perusahaan dan
Leverage pada
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel ukuran
perusahaan, leverage
dan konservatisme
akuntansi.
Alat uji statistik analisis
regresi berganda.
Variabel financial
distress. Sampel
penelitian perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI 2010-
2013.
Financial distress berpengaruh
negatif pada konservatisme
akuntansi, ukuran perusahaan
berpengaruh positif pada
konservatisme akuntansi dan
leverage berpengaruh negatif
pada konservatisme akuntansi.
Bersambung ke halaman selanjutnya
35
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
11. Salama dan
Putnam
(2015)
Accounting
Conservatism,
Capital Stucture,
and Global
Diversification.
Variabel leverage
dan
konservatisme
akuntansi
Alat uji statistik analisis
regresi data panel. Sampel
penelitian perusahaan yang
terdaftar dalam compustat
database tahun 2000-2006.
Leverage berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi.
12. Risdiyani
dan
Kusmurianto
(2015)
Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Penerapan
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel
leverage,
kepemilikan
manajerial dan
konservatisme
akuntansi. Alat
uji statistik
analisis regresi
berganda.
Variabel kepemilikan
institusional, financial
distress, pertumbuhan
perusahaan dan komisaris
independen. Sampel
penelitian perusahaan yang
terdaftar di BEI 2011-
2013.
Kepemilikan institusional dan
financial ditress berpengaruh negatif
terhadap konservatisme akuntansi.
Leverage dan pertumbuhan perusahaan
berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi. Kepemilikan
manajerial dan komisaris independen
tidak berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi.
13. Suleiman
(2014)
Corporate
Governance
Mechanisms and
Accounting
Conservatism.
Variabel
managerial
shareholding dan
accounting
conservatism.
Variabel CEO duality,
Board size, board
composition. Alat uji
statistik analisis regresi.
Sampel Penelitian
Perusahaan food and
beverages yang terdaftar
pada Nigerian Stock
Exchange 2003-2010.
CEO duality tidak berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi.
Board size berpengaruh negatif
signifikan terhadap konservatisme
akuntansi. Board composition
berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi. Managerial
ownership berpengaruh positif
terhadap konservatisme akuntansi.
Bersambung ke halaman selanjutnya
36
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
14. Dewi dan
Suryanawa
(2014)
Pengaruh Struktur
Kepemilikan
Manajerial,
Leverage dan
Financial Distress
terhadap
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel struktur
kepemilikan
manajerial, leverage,
dan konservatisme
akuntansi. Alat
analisis regresi linier
berganda.
Variabel financial
distress. Sampel
penelitian perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI 2009-
2011.
Kepemilikan manajerial dan
leverage berpengaruh positif
signifikan terhadap konservatisme
akuntansi sedangkan financial
distress berpengaruh negatif
signifikan terhadap konservatisme
akuntansi.
15. Pratanda
Kusmuriyanto
(2014)
Pengaruh
Mekanisme Good
Corporate
Governance,
Likuiditas,
Profitabilitas dan
Leverage terhadap
Konservatisme
Akuntansi.
Variabel
kepemilikan
manajerial, leverage,
dan konservatisme
akuntansi. Alat
analisis regresi linier
berganda.
Variabel kepemilikan
institusional, komisaris
independen, likuiditas
dan profitabilitas.
Sampel penelitian
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI
2010-2012.
Kepemilikan manajerial,
komisaris independen,
profitabilitas dan leverage
berpengaruh positif signifikan
terhadap konservatisme akuntansi
sedangkan kepemilikan
institusional dan likuiditas tidak
berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi.
Sumber: diolah dari beberapa penelitain sebelumnya
37
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka penelitian pada penelitian ini dapat digambarkan dalam
gambar 2.1
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Variabel Independen
Kepemilikan Manajerial (X1)
Asimetri Informasi (X2)
Kontrak Utang (X3)
Ukuran Perusahaan (X4)
Variabel Dependen
Konservatisme Akuntansi
(Y)
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Asimetri Informasi, Kontrak Utang,
Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi
Basis Teori : Teori Akuntansi Positif dan Teori Keagenan
Metode Analisis Data : Regresi Linier Berganda
(statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis)
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
38
D. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Konservatisme
Akuntansi
Ramadhoni (2014) menjelaskan bahwa jika kepemilikan manajer
lebih banyak dibanding para investor lain, maka manajemen cenderung
melaporkan laba lebih konservatif. Hal ini dikarenakan perusahaan
tidak hanya mementingkan laba yang ditonjolkan itu besar dalam
laporan keuangan tetapi lebih mementingkan kontinuitas perusahaan.
Karena rasa memiliki manajer terhadap perusahaan itu cukup besar,
maka manajer lebih berkeinginan untuk mengembangkan dan
memperbesar perusahaan daripada mementingkan bonus yang didapat
jika memenuhi target laba. Dengan metode konservatif, maka akan
terdapat cadangan tersembunyi yang cukup besar untuk meningkatkan
jumlah investasi perusahaan. Sebaliknya bila kepemilikan saham
manajerial rendah, maka manajer akan melaporkan laba yang optimis
agar kinerja yang mereka capai dinilai baik oleh pemegang saham
eksternal. Pemegang saham akan yakin mendapat bagian dividen yang
besar dilihat dari laba yang besar pula sehingga dapat menarik minat
calon investor lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Subroto dan Prihatiningtyas
(2015) serta Risdiyani dan Kusmuriyanto (2014) menyatakan bahwa
kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh
39
Pambudi (2017), Pratanda dan Kusmuriyanto (2014), Suleiman (2014)
dan Dewi Suryanawa (2014) menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme
akuntansi. Berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.
2. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Konservatisme Akuntansi
Asimetri Informasi muncul karena adanya ketimpangan
informasi yang diterima oleh pemilik perusahaan dengan manajer
perusahaan. Manajemen perusahaan secara sistematis mengetahui lebih
banyak informasi dan kondisi perusahaan. Asimetri informasi akan
menyebabkan perusahaan menerapkan kebijakan konservatisme
akuntansi pada perusahaan karena perusahaan ingin menghasilkan
laporan keuangan yang berkualitas dan tidak melakukan manipulasi
laba. Laporan keuangan yang berkualitas dapat muncul dari kebijakan
konservatisme akuntansi yang ditebabrapkan perusahaan.
Konservatisme akuntansi mampu membatasi perilaku oportunistik
manajerial dan mengimbangi adanya bias pada manajemen perusahaan
(Yevi, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Isniawati (2016) menyatakan
bahwa asimetri informasi berpengaruh terhadap konservatisme
40
akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H2: Asimetri informasi berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.
3. Pengaruh Kontrak Utang terhadap Konservatisme Akuntansi
Menurut Noviantari dan Ratnadi (2015) leverage merupakan
rasio yang menunjukkan seberapa besar utang atau modal membiayai
aktiva perusahaan. Jika perusahaan telah diberi pinjaman oleh kreditur,
maka kreditur secara otomatis mempunyai kepentingan terhadap
keamanan dana pinjaman yang diharapkan dapat menghasilkan
keuntungan.
Utama dan Titik (2018) menjelaskan bahwa ketika perusahaan
memilih untuk menambah pembiayaan melalui pinjaman maka
perusahaan akan menunjukkan kinerja yang baik untuk mendapatkan
pinjaman. Perusahaan akan cenderung menyajikan laporan keuangan
yang kurang konservatif dengan cara menaikkan nilai pendapatan dan
aktiva setinggi mungkin, serta menurunkan liabilitas dan beban. Hal ini
merupakan salah satu upaya perusahaan tersebut untuk meyakinkan
pemberi pinjaman bahwa pinjaman yang diberikan akan terjamin. Rasio
leverage yang tinggi akan mendorong manajemen untuk cenderung
menurunkan konservatisme dalam menyusun laporan keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Quljanah, Elva dan Wijaya
(2017), Risdiyani dan Kusmuriyanto (2015), Pratanda dan
41
Kusmuriyanto (2014), Dewi dan Suryanawa menunjukkan bahwa
leverage berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme
akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Utama dan Titik
(2018) serta Noviantari dan Ratnadi (2015) menunjukkan bahwa
leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme
akuntansi. Berdasarkan hasil beberapa penelitian tersebut dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Kontrak utang berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi
Ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya kekayaan
(aset) yang dimiliki suatu perusahaan (Susanto dan Ramadhani, 2016).
Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator untuk mengamati
besarnya biaya politis yang harus ditanggung. Ukuran perusahaan dapat
menjadi salah satu unsur yang mempengaruhi persepsi manajemen
dalam menyusun laporan keuangan. Hal tersebut karena adanya biaya
politis yang ditetapkan pemerintah. Biaya politis timbul dari konflik
antara perusahaan dengan pemerintah yang memiliki wewenang untuk
melakukan pengalihan kekayaan dari perusahaan kepada masyarakat.
Biaya politis bisa berupa pajak yang dikenakan oleh pemerintah.
Besarnya biaya politis bergantung kepada laba perusahaan yang
tercantum dalam laporan keuangan. Oleh karena itu perusahaan besar
yang memiliki laba yang lebih tinggi cenderung menerapkan prinsip
42
konservatisme untuk menghindari biaya politis (Utama dan Titik,
2018).
Penelitian mengenai ukuran perusahaan oleh Susanto dan
Ramadhani (2016) serta Noviantari dan Ratnadi (2014) menyatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Maulana (2017)
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Yuliarti (2017) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan
beberapa hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H4: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan serta pengaruh dua variabel atau lebih. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kepemilikan
manajerial, asimetri informasi, kontrak utang dan ukuran perusahaan
terhadap variabel dependen konservatisme akuntansi. Populasi pada
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2015-2017. Alasan dipilihnya perusahaan pada sektor
manufaktur karena sektor manufaktur mendominasi pasar modal di Indonesia
dan karena adanya kasus konservatisme akuntansi pada perusahaan sektor
manufaktur. Selain itu penggunaan data yang up to date juga diharapkan bisa
menggambarkan kondisi pada masa sekarang sehingga lebih relevan.
B. Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu
pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria
pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2017.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan
laporan tahunan secara konsisten dari tahun 2015-2017.
44
3. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan
laporan tahunan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki ekuitas positif.
5. Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami kerugian selama
periode 2015-2017.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya,
melainkan diperoleh melalui media dan perantara.
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan
keuangan tahunan dan laporan tahunan perusahaan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data sekunder dari internet dengan mengunduh laporan
keuangan tahunan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur dari situs
Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id. Selain itu, peneliti juga
memperoleh data pendukung yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
melalui berbagai sumber, yaitu jurnal, buku, karya ilmiah, artikel dan
perangkat lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
perhitungan statistik, yaitu dengan penerapan SPSS (Statistical Product and
Service Solution) for windows 22. Setelah data–data yang diperlukan dalam
45
penelitian ini tekumpul, selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari
metode analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
Adapun penjelasan mengenai metode analisi data tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini
statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai
ukuran kepemilikan manajer, asimetri informasi, kontrak utang, ukuran
perusahaan dan konservatisme akuntansi.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kelayakan penggunaan model regresi dalam penelitian. Uji asumsi
klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
46
untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu fik dan uji
statistik (Ghozali, 2016).
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk
jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2016).
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
setatistik sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan di samping uji
grafik dilengkapi dengan uji statistik (Ghozali, 2016).
Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji satistik non-parametrik
Kolmogorov Smirnov (K-S). Jika nilai Kolmogorov Smirnov
47
memiliki tingkat signifikan di atas a > 0,05 berarti regresi
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel yang dinilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2016).
Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen
(terkait) dan di-regress terhadap variabel independen lainnya
(Ghozali, 2016). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016). Apabila
nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
48
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak
bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali,
2016). Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Runs Test dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari
signifikansi 0,05.
d. Uji Heteroskedastitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan satu ke pengamatan lain. Jika varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
49
antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2016). Pada
penelitian ini, asumsi heteroskedastisitas akan diuji dengan grafik
scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait, yaitu SRESID
dengan residual ZPRED.
3. Uji Hipotesis
Penelitian ini akan menggunakan software SPSS untuk
memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
a. Pengujian Dengan Analisis Regresi Berganda
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
model regresi berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk
menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel independen
terhadap satu variabel dependen. Adapun variabel independen
dalam penelitian ini terdiri dari kepemilikan manjerial, asimetri
informasi, kontrak utang dan ukuran perusahaan. Sedangkan
variabel dependennya adalah konservatisme akuntansi. Untuk
menguji hipotesis dari variabel-variabel tersebut, maka rumus
persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Keterangan :
Y = Konservatisme Akuntansi
50
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Kepemilikan Manajerial
X2 = Asimetri Informasi
X3 = Kontrak Utang
X4 = Ukuran Perusahaan
e = Standar Eror
b. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberi hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel yang dependen. Secara umum
koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif
rendah karena adanya variasi yang besar antar masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series)
biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi
(Ghozali, 2016).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang
51
dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel
independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana
model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat
naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke
dalam model (Ghozali, 2016).
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji stastistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen/bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui
pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen
yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2016).
1) Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan
(Sig ≤ 0,05), maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti
bahwa secara simultan variabel independen mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan
(Sig ≥ 0,05), maka hipotesis tidak dapat diterima, ini berarti
bahwa secara simultan variabel independen tidak
52
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
d. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka
kriteria pengujian atau dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut (Ghozali, 2016):
1) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, berarti variabel
independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel
dependen.
2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, berarti variabel
independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan definisi dari setiap variabel yang
digunakan beserta operasional dan pengukuruannya. Adapun operasionalisasi
variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
a. Konservatisme akuntansi
Kieso dan Weygandt (2017) mendefinisikan bahwa
konservatisme merupakan suatu prinsip kehati-hatian yang
dihadapkan pada pilihan solusi yang sangat kecil
53
kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang terlalu
tinggi bagi aktiva dan laba (Kieso dan Weygandt, 2017).
Pengukuran konservatisme pada penelitian ini menggunakan
proksi book to market ratio (BTMR) yang digunakan oleh Hamid
dan San (2013). Berikut adalah rumus pengukurannya:
𝐵𝑇𝑀𝑅 = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐵𝑜𝑜𝑘
𝐼𝑠𝑠𝑢𝑒𝑑 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠 × 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
2. Variabel Independen
a. Kepemilikan Manajerial (X1)
Kepemilikan manajerial adalah presentase saham yang
dimiliki manajer dari keseluruhan saham perusahaan yang
beredar (Yuliarti, 2017). Mangacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Ramadhoni (2014) pada penelitian ini
kepemilikan manajerial diukur dengan cara membagi jumlah
yang dimiliki oleh manajemen (komisaris dan direktur) dengan
jumlah saham yang beredar. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
KM = ∑ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑚𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑚𝑒𝑛
∑𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 × 100%
b. Asimetri Informasi (X2)
Asimetri informasi merupakan konflik yang sering terjadi
pada hubungan antara principal dan agent karena agent lebih
mengetahui informasi dan keadaan internal perusahaan. Mengacu
pada penelitian yang dilakukan oleh Apriliyanto (2017) proksi
54
yang digunakan untuk mengukur konservatisme adalah bid ask
spread. Dwitayanti (2012) mendefinisikan bid ask spread sebagai
selisih harga jual tertinggi dengan harga beli terendah saham.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝑠𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑 = ((𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)/((𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 + 𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)/
2))×100
c. Kontrak Utang (X3)
Kontrak utang menunjukkan seberapa besar aset
perusahaan dibiayai oleh utang dan merupakan indikasi tingkat
keamanan dari para pemberi pinjaman. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Viola dan Diana (2016) kontrak utang diukur
dengan menggunakan DER (debt to equity ratio). Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
d. Ukuran Perusahaan (X4)
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala di mana
diklasifikasikannya perusahaan berdasarkan besar kecilnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Noviantari dan
Ratnadi (2015), ukuran perusahaan diukur menggunakan proksi
logaritma dari total aset perusahaan. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑁 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡)
55
Definisi operasional variabel di atas dapat diringkas dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Pengukuran Skala
Dependen (Y)
Konservatisme
akuntansi
𝐵𝑇𝑀𝑅 = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐵𝑜𝑜𝑘
𝐼𝑠𝑠𝑢𝑒𝑑 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠 × 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
Rasio
Independen (X1)
Kepemilikan
manajerial
KM = ∑ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑚𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑚𝑒𝑛
∑𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
× 100%
Rasio
Independen (X2)
Asimetri
Informasi
𝑠𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑 = ((𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)/((𝑎𝑠𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 + 𝑏𝑖𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)/2))×100
Rasio
Independen (X3)
Kontrak Utang 𝐷𝐸𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Rasio
Independen (X4)
Ukuran
perusahaan
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑁 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡)
Rasio
56
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015 sampai 2017. Perusahaan
tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari 2015 dan
selama periode penelitian tidak mengalami delisting pada Bursa Efek
Indonesia.
Metode penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
purposive sampling. Penelitian ini mengindikasikan bahwa sampel yang
digunakan merupakan representasi dari populasi yang ada dan sesuai dengan
tujuan penelitian. Berdasarkan kriteria sampel, dapat diketahui bahwa jumlah
perusahaan di Indonesia pada tahun 2015 sampai 2017 yang dapat dijadikan
sampel adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tahapan Seleksi Sampel Penelitian
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
Kriteria Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara berturut-
turut dari tahun 2015-2017
145
Perusahaan manufaktur yang laporan keuangan dan tahunannya
tidak ditemukan peneliti secara lengkap dari tahun 2015-2017 di
website BEI
21
Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan
dan tahunan tidak dalam mata uang rupiah
25
Perusahaan manufaktur yang memiliki ekuitas negatif 3
Perusahaan manufaktur yang pernah mengalami kerugian
selama 2015-2017
32
Outlier 32
Perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian. 34
Total keseluruhan sampel selama periode 2015-2017 102
57
Adapun nama-nama perusahaan yang telah memenuhi kriteria untuk dijadikan
sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan yang dijadikan Sampel
NO KODE NAMA
1 ADES Akasha Wira International Tbk
2 ALDO Alkindo Naratama Tbk
3 AMIN Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk
4 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
5 ASII Astra International Tbk
6 AUTO Astra Auto Part Tbk
7 BATA Sepatu Bata Tbk
8 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
9 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
10 GGRM Gudang Garam Tbk
11 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
12 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
14 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
15 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
16 KAEF Kimia Farma Tbk
17 KINO Kino Indonesia Tbk
18 KLBF Kalbe Farma Tbk
19 LION Lion Metal Works Tbk
20 MERK Merck Tbk
21 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
22 MYOR Mayora Indah Tbk
23 ROTI Nippon Inosari Corporindo Tbk
24 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk
25 SKBM Sekar Bumi TBk
26 SMGR Semen Indonesia Tbk
27 SMSM Selamat Sempurna Tbk
28 TALF Tunas Alfin Tbk
29 TCID Mandom Indonesia Tbk
30 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
31 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
32 UNVR Unilever Indoenesia Tbk
33 VOKS Voksel Electric Tbk
34 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
Sumber: www.idx.co.id
58
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda (multiple regression analysis). Tujuannya adalah untuk
memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel
independen kepemilikan manajerial, asimetri informasi, kontrak utang dan
ukuran perusahaan terhadap variabel dependen, yaitu konservatisme
akuntansi.
1. Hasil Uji Satistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi dari variabel-variabel penelitian. Pengukuran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean, standar deviasi, nilai
maksimum dan nilai minumium. Mean digunakan untuk mengetahui
nilai rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-
rata. Nilai maksimum digunakan untuk mengetahui nilai terbesar dari
data yang bersangkutan. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui
nilai terkecil dari data yang bersangkutan. Tabel berikut menunjukkan
statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian
menggunakan program SPSS:
59
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Data sekunder yang diolah
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah data (Valid N) yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 102 sampel yang berasal dari
laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2015-2017.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah konservatisme
akuntansi (BTMR). Dari hasil statistik deskriptif diperoleh nilai rata-
rata BTMR sebesar 0,45282549, standar deviasi 0,326943979, nilai
minimum sebesar 0,0015 dan nilai maksimum sebesar 1,3543. Nilai
BTMR minimum sebesar 0,0015 yang berarti tingkat konservatisme
perusahaan paling besar, diperoleh dari perusahaan Kimia Farma Tbk
pada tahun 2016. Nilai BTMR maksimum sebesar 1,3543 yang berarti
tingkat konservatisme perusahaan paling kecil diperoleh oleh
perusahaan Tunas Alfin Tbk pada tahun 2017.
Variabel independen pertama pada penelitian ini adalah
kepemilikan manajerial (KM). Dari hasil statistik deskriptif diperoleh
rata-rata KM sebesar 3,99836078, standar deviasi 8,847112711, nilai
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BTMR 102 ,001500 1,354300 ,45282549 ,326943979
KM 102 ,000000 37,322400 3,99836078 8,847112711
Spread 102 ,000000 187,089300 49,37370098 33,969373611
DER 102 7,612500 1719,014400 109,20960000 213,778562441
SIZE 102 25,749200 33,320200 29,27984706 1,721770542
Valid N
(listwise) 102
60
minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 37,3224. Nilai KM
minimum diperoleh dari perusahaan Akasha Wira International Tbk
pada tahun 2015 sampai dengan 2017, Ateliers Mechaniques
D’Indonesie tahun 2015, Arwana Citra Mulia Tbk tahun 2015, Astra
Auto Part Tbk tahun 2015 sampai dengan 2017, Sepatu Bata Tbk dari
tahun 2015 sampai dengan 2017, Darya Varia Laboratoria Tbk tahun
2015 sampai dengan 2017, Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2015
sampai dengan 2017, Indofood CBP Sukses Makmur tahun 2015
sampai dengan 2017, Indocement Tunggal Prakarsa tahun 2015 sampai
dengan 2017, Japfa Comfeed Indonesia tahun 2015 sampai dengan
2017, Kimia Farma Tbk tahun 2015 sampai dengan 2017, Merck Tbk
tahun 2015 sampai dengan 2017, Multi Bintang Indonesia tahun 2015
sampai dengan 2017, Mayora Indah Tbk tahun 2015, Nippon Inosari
Corporindo 2015 sampai dengan 2017, Industri Jamu dan Farmasi
Sidomuncul Tbk tahun 2017, Semen Indonseia Tbk tahun 2015 dan
2016, Tunas Alfin Tbk pada tahun 2015 sampai dengan 2017. Nilai
KM maksimum diperoleh dari perusahaan Arwana Citra Mulia Tbk
tahun 2016 dan 2017.
Variabel independen yang kedua pada penelitian ini adalah
asimetri informasi (Spread). Dari hasil statistik deskriptif diperoleh
nilai rata-rata 49, 37370098, standar deviasi 33,969373611, nilai
minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 187,0893. Nilai
Spread minimum diperoleh dari perusahaan Alkindo Naratama Tbk
61
pada tahun 2017. Sedangkan nilai Spread maksimum sebesar 187,0893
diperoleh dari perusahaan Mayora Indah Tbk pada tahun 2016.
Variabel independen yang ketiga pada penelitian ini adalah
kontrak utang (DER). Dari hasil statistik deskriptif diperoleh nilai rata-
rata 109,2096, standar deviasi sebesar 213,778562441, nilai minimum
sebesar 7,6125 dan nilai maksimum sebesar 1.719,0144. Nilai DER
minimum sebesar 7,6125 diperoleh dari perusahaan Industri Jamu dan
Farmasi Sidomuncul Tbk pada tahun 2015, sedangkan nilai DER
maksimum sebesar 1.719,0144 diperoleh dari perusahaan Sekar Bumi
Tbk pada tahun 2016.
Variabel independen yang keempat pada penelitian ini adalah
ukuran perusahaan (SIZE). Dari hasil statistik deskriptif diperoleh nilai
rata-rata 29,27984706, standar deviasi sebesar 1,721770542, nilai
minimum sebesar 25,7492 dan nilai maksimum sebesar 33,3202. Nilai
SIZE minimum sebesar 25,7492 diperoleh dari perusahaan Ateliers
Mecaniques D’Indonisie Tbk pada tahun 2015, sedangkan nilai SIZE
maksimum sebesar 33,3202 diperoleh dari perusahaan Astra
International Tbk pada tahun 2017.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum peneliti melakukan uji regresi, peneliti melakukan uji
asumsi klasik untuk memastikan data dari sampel dapat digunakan. Uji
asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji normalitas,
multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
62
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi, baik variabel independen maupun variabel
dependen mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Pada
penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
grafik histogram, grafik normal probability plot (p-plot), dan uji
Kolmogorov Smirnov (K-S).
Uji grafik histogram dilakukan dengan cara melihat
persebaran data, bentuk histogram mengikuti ataupun mendekati
garis lengkung mengindikasikan bahwa distribusi data adalah
normal.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram
Sumber: Data skunder yang diolah
63
Berdasarkan grafik histogram pada gambar 4.1 dapat dilihat
bahwa data terdistribusi seacara normal, maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Sedangkan uji normal p-plot dilihat dari penyebaran titik-
titik di sekitar garis diagonal. Apabila titik-titik menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti bentuk garis tersebut maka
hal tersebut mengindikasikan bahwa distribusi data adalah
normal. Sebaliknya bila titik-titik menyebar dan tidak mengikuti
garis diagonal maka dapat diindikasikan bahwa data tidak
terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas dengan
menggunakan grafik normal p-plot dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot
Sumber: Data sekunder yang diolah
64
Berdasarkan grafik normal P-Plot pada Gambar 4.2 terlihat
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, hal ini menunjukkan
pola distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Selanjutnya, uji normalitas yang ketiga dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila hasil uji
menunjukkan asymp. Sig > 0,05 maka data tersebut terdistribusi
secara normal dan jika asymp. Sig < 0,05 maka distribusi data
tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov pada
tabel 4.4 besarnya nilai Komogoro-Smirnov adalah 0,059 dengan
tingkat signifikansinya 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa
distribusi data residual adalah normal karena tingkat
65
signifikansinya di atas 0,05. Hal ini sesuai dan konsisten dengan
grafik histogram dan grafik nornal p-plot.
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
terdapat korelasi antar variabel independen pada model regresi.
Pada model regresi yang baik tidak terdapat korelasi antar
variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari
perhitungan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.5
semua nilai tolerance < 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen. Hasil dari perhitungan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) juga menunujukkan hasil yang sama, tidak
ada nilai VIF yang lebih besar dari 10. Jadi, dapat disimpulkan
66
bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1.
Autokorelasi muncul karena adanya residual tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang bebas dari masalah autokorelasi. Untuk
melakukan uji autokorelasi peneliti menggunakan uji run test.
Berikut ini adalah tabel yang menunujukkan hasil dari uji run test:
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji run test pada tabel 4.6 dapat dilihat
bahwa nilai asymp. Sig. (2-tailed) berada di atas 0,05 yaitu
sebesar 0,426. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
masalah autokorelasi pada penelitian ini.
67
d. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada
ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik
adalah data yang homoskedastisitas atau data yang memiliki
kesamaan varians dalam fungsi regresi. Cara mengetahui adanya
heteroskedastisitas atau tidak adalah dengan melihat ada atau
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y (Ghozali, 2016). Hasil uji heteroskedastisitas grafik
scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastistas Grafik Scatterplot
Sumber: Data sekunder yang diolah
68
Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa tidak
ada pola yang jelas serta titik tersebut menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa
pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Hasil Uji Hipotesis
Tujuan dilakukannya uji hipotesis adalah untuk mengetahui
gambaran dari hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Pada penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji
koefisien determinasi (uji statistik R2), uji signifikansi simultan (uji
statistik F) dan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t).
a. Hasil Uji Koefesiens Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Untuk menggambarkan kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen,
peneliti menggunakan adjusted R2. Berikut adalah hasil dari uji
koefisien determinasi:
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
Sumber: Data sekunder yang diolah
69
Berdasarkan hasil dari uji R2 pada tabel 4.7 adjusted R
square bernilai 0,150 yang berarti sebesar 15% variasi variabel
dependen BTMR dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel-
variabel independen kepemilikan manjerial, asimetri informasi,
kontrak utang dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya 85%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model, seperti litigasi
(Maulana, 2017), profitabilitas (Utama dan Titik, 2018), growth
opportunity (Quljanah, Elva dan Wijaya, 2017), ukuran dewan
komisaris (Yuliarti, 2017), analyst coverage (Isniawati, 2016)
dan financial distress (Viola dan Diana, 2016).
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji signifikansi simultan (uji statistik F) dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang
terdapat pada model regresi mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil dari uji
signifikansi simultan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikansi simultan (Uji Statistik F)
Sumber: Data sekunder yang diolah
Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 5,471
dengan sig. 0,001. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel
70
kepemilikan manajerial, asimetri informasi, kontrak utang dan
ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi yang diukur dengan BTMR.
c. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel
independen secara parsial, yaitu kepemilikan manajerial, asimetri
informasi, kontrak utang dan ukuran perusahaan dalam
menjelaskan variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi.
Hasil dari uji signifikansi parameter individual dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.8, kepemilikan
manajerial (X1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,0027
(<0,05). Dengan demikian H1 diterima sehingga dapat dikatakan
71
kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi. Kemudian untuk asimetri informasi (X2) memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,055 (>0,05). Dengan demikian H2
ditolak sehingga dapat dikatakan bawa asimteri informasi tidak
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Hasil uji t untuk kontrak utang (X3) memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,001 (<0,05). Dengan demikian H3 diterima
dan dapat dikatakan bahwa kontrak utang berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi. Kemudian untuk variabel ukuran
perusahaan (X4) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,007
(<0,05). Dengan demikian H4 diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi. Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 1,904 – 0,008X1 + 0,002X2 + 0,000X3 – 0,050X4 +
0,535
C. Pembahasan
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis utama yang diajukan menyatakan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017. Hasil
regresi menunjukkan variabel kepemilikan manajerial memiliki
signifikansi 0,027 dengan koefisiensi regresi sebesar -0,213. Hasil
72
tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2015-2017 (H1 diterima).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Sari dkk (2014) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial
berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Manajer dengan kepemilikan ekuitas tinggi akan memilih untuk
menggunakan konservatisme akuntansi yang lebih rendah guna
menghindari penurunan harga saham. Karena jika laba suatu
perusahaan rendah, maka dividen yang akan diperoleh investor akan
kecil sehingga menyebabkan berkurangnya minat investor untuk
menanamkan modal pada perusahaan tersebut yang berakibat pada
turunnya harga saham perusahaan (Sari dkk, 2014).
LaFond dan Roychowdhury (2007) juga mengatakan bahwa
konservatisme dalam pelaporan keuangan ini merupakan salah satu
mekanisme dalam mengatasi permasalahan agensi ketika timbul
pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian. Dengan semakin
kecilnya kepemilikan manajerial maka permasalahan agensi yang
muncul akan semakin besar sehingga permintaan atas laporan yang
bersifat konservatif akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Risdiyani dan Kusmuriyanto (2014) dan Kartika, Subroto dan
Prihatiningtyas (2015) yang menyatakan bahwa variabel kepemilikan
73
manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
konservatisme akuntansi.
2. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa asimetri
informasi berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil analisis regresi
menunjukkan variabel Spread memiliki koefisien regresi sebesar 0,180
dan signifikansi sebesar 0,055. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi
(H2 ditolak).
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Kartika, Subroto dan Prihatiningtyas (2015) serta Ati (2017) yang
menyebutkan bahwa variabel asimetri informasi tidak memiliki
pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hal tersebut terjadi karena
asimetri informasi pada sebuah perusahaan bukan menjadi alasan utama
untuk penerapan konservatisme akuntansi pada suatu perusahaan. Pada
umumnya, alasan utama penerapan konservatisme dalam laporan
keuangan karena adanya tuntutan dari pihak eksternal perusahaan untuk
membatasi perilaku opportunistik yang dilakukan oleh pihak
manajemen serta menuntut adanya laporan keuangan yang berkualitas
(Ati, 2017).
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Isniawati, Rahmawati dan Budiatmanto (2016) yang menyatakan
74
bahwa asimetri informasi berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.
3. Pengaruh Kontrak Utang terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan bahwa kontrak utang
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hasil analisis regresi
menunjukkan bahwa variabel DER memiliki koefisien regresi sebesar -
0,310 dengan tingkat signifikansinya sebesar 0,001. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa kontrak utang berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi (H3 diterima).
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Utama dan Titik (2018) dan Noviantari dan Ratnadi (2015) yang
menunjukkan bahwa leverage (kontrak utang) berpengaruh negatif
signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Ketika perusahaan
memilih untuk menambah pembiayaan melalui pinjaman maka
perusahaan akan menunjukkan kinerja yang baik. Perusahaan akan
cenderung menyajikan laporan keuangan yang optimis dengan cara
menaikkan nilai pendapatan dan aktiva serta menurunkan nilai liabilitas
dan beban. Hal ini merupakan upaya perusahaan untuk meyakinkan
pemberi pinjaman bahwa pinjaman yang diberikan akan terjamin. Rasio
leverage yang tinggi mendorong manajemen untuk cenderung
menurunkan konservatisme dalam menyusun laporan keuangan (Utama
dan Titik, 2018).
75
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Susanto dan Ramadhani (2016) yang menyatakan bahwa leverage
(kontrak hutang) tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis keempat yang diajukan menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hasil
analisis regresi menunjukkan bahwa variabel SIZE memiliki koefisien
regresi sebesar -0,261 dengan tingkat signifikansinya sebesar 0,007.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi (H4 diterima).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Firmasari (2016) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
memiliki pengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini
disebabkan oleh kecenderungan perusahaan besar yang menyajikan
laba yang optimis untuk memperlihatkan kinerja yang baik kepada
pihak ketiga (kreditur dan investor). Sedangkan perusahaan yang
berukuran kecil cenderung bersikap hati-hati dalam menyajikan
labanya dengan membentuk cadangan-cadangan biaya demi
kelangsungan operasional perusahaan (Firmasari, 2016).
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Yuliarti (2017) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian dengan pengujian
hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk (2014), namun tidak
mendukung hasil penelitian Risdiyani dan Kusmuriyanto (2014) serta
Kartika, Subroto dan Prihatiningtyas (2015).
2. Asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Kartika, Subroto dan Prihatiningtyas (2015) serta
Ati (2017) namun tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Isniawati, Rahmawati dan Budiatmanto (2016).
3. Kontrak Utang berpengaruh signifikan terhadap konservatisme
akuntansi. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Utama
dan Titik (2018) serta Noviantari dan Ratnadi (2015) namun tidak
mendukung hasil penelitian Susanto dan Ramadhani (2016).
4. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme
akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
77
oleh Firmasari (2016) namun tidak mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Yuliarti (2017).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti berharap penelitian ini dapat
memberikan kontribusi pada bidang pengembangan ilmu akuntansi,
khususnya mengenai konservatisme akuntansi dan juga memberikan referensi
tambahan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konservatisme
akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel penelitian
pada sektor industri lainnya, selain manufaktur.
2. Peneliti selanjutnya dapat menambah atau mengganti variabel lain yang
memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi seperti litigasi
(Maulana, 2017), profitabilitas (Utama dan Titik, 2018), growth
opportunity (Quljanah, Elva dan Wijaya, 2017), ukuran dewan
komisaris (Yuliarti, 2017), analyst coverage (Isniawati, 2016) dan
financial distress (Viola dan Diana, 2016).
3. Peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode pengamatan dan
menggunakan analisi lainnya selain regresi berganda.
78
DAFTAR PUSTAKA
Ati, Pembayun Setia. “Pengaruh Financial Distress, Asimetri Informasi, risiko
Litigasi dan Growth Opportunities terhadapa Konservatisme Akuntans pada
Perusahaan Pertambangan.” Thesis, STIE Perbanas Surabaya. 2017.
Apriliyanto, Anggi Arsandi. “Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap
Asimetri Informasi Dimoderasi oleh Corporate Governance”. Artikel,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. 2017.
Alfian, Angga dan Arifin Sabeni. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi”. Diponegoro Journal of
Accounting. Vol. 2, No. 3. 2013.
Alhayati, Fajri. “Pengaruh Tingkat Utang (Leverage) dan Tingkat Kesulitan
Keuangan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi”. Artikel Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Padang. 2013.
Anonim. “Bapepam: Kasus Kimia Farma Merupakan Tindak Pidana,” artikel ini
diakses tanggal 10 Juli 2018, dari
https://bisnis.tempo.co/read/33339/bapepam-kasus-kimia-farma-merupakan-
tindak-pidana.
Anonim. “Bapepam Denda Mantan Direksi Indofarma Rp 500 juta,” artikel diakses
tanggal 10 Juli 2018, dari https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-
238077/bapepam-denda-mantan-direksi-indofarma-rp-500-juta-.
Anonim. “Laporan Kereta Api Diduga Salah,” artikel ini diakses tanggal 10 Juli
2018, dari https://bisnis.tempo.co/read/81332/laporan-keuangan-kereta-api-
diduga-salah.
Aristiyani, Desak Gede Utami dan I Gusti Putu Wirawati. “Pengaruh Debt to Total
Asset, Dividen Payout Ratio, dan Ukuran Perusahaan pada Konservatisme
Akuntansi Perusahaan Manufaktur di BEI”. E-Junal Akuntansi Universitas
Udayana 3.3:216-230 ISSN 2302-8556. 2013.
Astarini, Dwi. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan
terhadap Konservatisme Akuntansi.” Artikel, Universitas Pembangunan
Nasional Veteran. Jakarta. 2011.
Bahaudin, Ahmad dan Wijayanti. “Mekanisme Corporate Governance terhadap
Konservatisme Akuntansi di Indonesia”. Dinamika Sosial Ekonomi Vol 7 No
1. 2011.
Belkaoui, Ahmed Riahi. “Teori Akuntansi”. Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat. 2011.
79
Brilianti, Dinny Prastiwi. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan
Konservatisme Akuntansi Perusahaan”. Accounting Analysis Journal Vol 2
No. 3 ISSN 2252-6765. 2013.
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. “Teori Akuntansi”. Edisi 4 BP UNDIP: Semarang.
2014.
Choiriyah, Nila dan Luciana Spica Almilia.”Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
dan Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Konservatisme
Akuntansi”. Artikel Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Perbanas. 2016.
Deviyanti, Dyahayu Artika. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme dalam Akuntansi”. Artikel, Universitas
Diponegoro. Semarang. 2012.
Dewi, Ni Kd Sri Lestari dan I ketut Suryanawa. “Pengaruh Struktur Kepemilikan
Manajerial, Leverage, dan Financial Distress terhadap Konservatisme
Akuntansi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.1:223 ISSN 2302-
8556. 2014.
Dwitayanti, Yevi. "Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Konservatisme
akuntansi (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)”.
Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol. 10 No. 1. 2012.
Fala, Dwi Yana Amalia. ”Pengaruh Konservtisme Akuntansi terhadap Penilaian
Ekuitas Perusahaan Dimoderasi oleh Good Corporate Governance”.
Simposium Nasional Akuntansi X. 2007.
Firmasari, Dini. “Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan dan Financial Distress
terhadap Konservatisme Akuntansi”. Artikel, Fakultas Ekonomi dan Bsnis
Universitas Airlangga Surabaya. 2016.
Garry.”World.com: Kebangkrutan Besar Yang Penuh Skandal.” Artikel di akses
tanggal 10 Juli 2018, dari
http://www.computesta.com/blog/2012/05/worldcom-kebangkrutan-besar-
yang-penuh-skandal/#.W_JvvjExXIU.
Ghozali, Imam. ”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program”. Edisi Ketujuh
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2016.
Hamid, Masdiah Abdul dan Suzana San. ”The Impact of Audit Quality on
Accounting Conservatism in Financial Reporting of Malaysian Listed
Companies”. International Conference on Business and Economic Research.
2013.
Haniati, Sri dan Fitriany. “Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap Asimetri
Informasi dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran
Konservatisme”. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. 2010.
80
Hery. “Analisis Laporan Keuangan”. Yogyakarta: Center for Academic Publishing
Service. 2015.
Isniawati, A., Rahmawati, & Budiatmanto, A. "Pengaruh Asimetri Informasi dan
Analyst Coverage terhadap Konservatisme Akuntansi". Jurnal Akuntansi &
Auditing Indonesia. 2016.
Jensen, M dan Meckling. ”Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency, and
Ownership Structure”. Jurnal Of Financial Economics 3. 1976.
Kartika, Ita Yuni, Bambang Subroto, dan Yaney Widya Prihatiningtyas. “Analisa
Kepemilikan Terkonsentrasi dan Asimetri Informasi terhadap Konservatisme
Akuntansi”. Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 6 No. 3 Hal 341-511
ISSN 2086-7603. 2015.
Kieso, Donald E. dan Weygandt, Jerry J. “Akuntansi Intermediate”. Penerjemah
Wibowo, Herman. Binarupa Aksara. Jakarta: Erlangga. 2017.
LaFond, Ryan and Sugata Roychowdhury. ”Managerial Ownership and
Accounting Conservatism”. Working Paper, Massachusetts institute of
Technology. 2007.
Limantauw, Shirly. “Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris sebagai
Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Tingkat Konservatisme
Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Volume 1, No. 1. 2012.
Maulana, Dedy Arya. “Pengaruh Risiko Litigasi, Leverage, Ukuran Perusahaan
terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan
Pertambangan”. Artikel, STIE Perbanas Surabaya. 2017.
Moeinaddin, Mahmood, Hassan Dehghan Dehnavi dan Hosein Zareian Baghdad
Abadi. ”The Relationshipbetween Firm Size, Debt Contrack, adn the Nature
of the Operations with the Accounting Conservatism”. Interdisciplinary
Journal of Contemporary Research in Business Vol. 4, No. 6. 2012.
Noviantari, Ni Wayan dan Ni Made Dwi Ratnadi. ”Pengaruh Financial Distress,
Ukuran Perusahaan dan Leverage pada Konservatisme Akuntansi”. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol. 11, No.3. 2015.
Oktomegah, Calvin. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan
Konservatisme pada Perusahaan Manufaktur di BEI”. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi. 2012.
Padmawati, Ika Ria dan Fachrurrozie. “Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governance dan Kualitas Audit terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi”.
Accounting Analysis Journal Vol 4 No. I ISSN 2252-6765. 2015.
81
Pambudi, January Eky. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Debt Covenant
terhadap Konservatisme Akuntansi”. Competitive, Vol. 1 No. 1. 2017.
Pratanda, Radyasinta Surya dan Kusmuriyanto. “Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance, Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage terhadap
Konservatisme Akuntansi”. Accounting Analysis Jounal Vol. 2 No. 3 ISSN
2252-6765. 2014.
Pujiastuti, Lani. “Kasus Skandal Keuangan, CEO Toshiba Mundur,” artikel diakses
tanggal 10 Juli 2018, dari https://finance.detik.com/industri/d-
2972287/kasus-skandal-keuangan-ceo-toshiba-mundur.
Purnama, Willyza H dan Daljono. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Rasio Leverage,
Intensitas Modal dan Likuiditas Perusahaan terhadap Konservatisme
Perusahaan”. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 3. 2013.
Quljanah, Mifta, Elva Nuraina dan Anggita Langgeng Wijaya. “Pengaruh Growth
Opportunity dan Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi”. Forum
Ilmiah Pendidikan Akuntansi Universitas PGRI Madiun Vol. 5, No. 1. 2017.
Ramadhoni, Yogie. ”Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan, Risiko
Litigasi, Struktur Kepemilikan Manajerial dan Debt Covenant terhadap
Konservatisme Akuntansi”. JOM Fekon Vol. 1 No. 2. 2014.
Risdiyani, Fani dan Kusmuriyanto. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme Akuntansi”. Accounting Analysis Journal Vol 4
No. 3 ISSN 2252-6765. 2015.
Rustiarini, Ni Wayan. “Pengaruh Struktur Kepemiikan Saham pada Pengungkapan
Corporate Social Responsibility”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol 6 No.
1. 2011.
Salama, Feras M dan Karl Putnam. “Accounting Consevatism, Capital Structure,
and Global Diversification”. Pasific Accounting Review Vol. 27. 2015.
Sari, Dewi Nadia, Yusralaini dan Al-Azhar L.”Pengaruh Struktur Kepemilikan
Institutional, Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Publik,
Debt Covenant dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme
Akuntansi”. JOM FEEKON, Vol. 1 No. 2. 2014.
Savitri, Enni. “Konservatisme Akuntansi Cara Pengukuran, Tinjauan Empiris dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhninya ”. Cetakan 1, Pustaka Sahila
Yogyakarta, Yogyakarta. 2016.
Scott, William R. “Financial Accounting Theory 6th edition”. Toronto: Prentice
Hall. 2012.
82
Soda, Egenius. “PT Timah Diduga Buat Laporan Keuangan Fiktif,” artikel ini
diakses tanggal 10 Juli 2018 dari https://www.tambang.co.id/pt-timah-
diduga-membuat-laporan-keuangan-fiktif-9640/.
Suleiman, Salami. “Corporate Governance Mechanism and Accounting
Conservatism”. Journal of Management Policies and Practices Vol. 2 No. 2
pp. 113-127 ISSN 2333-6048. 2014.
Susanti, Susi dan Ikhsan Budi Riharjo.”Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Cosmetics and
Household”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol I No. 1. 2013.
Susanto, Barkah dan Tiara Ramadhani. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Konservatisme”. Jurnal Bisnis dan ekonomi Vol. 23, No. 2. 2016.
Utama, Egi Putra dan Farida Titik. “Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan,
Kepemilikan Manajerial dan Profitabilitas terhadap Konservatisme
Akuntansi”. E-Proceeding of Management : Vol. 5, No. 1. 2018.
Viola dan Patricia Diana. “Pengaruh Kepemilikan Managerial, Leverage,
Financial Distress, dan Kepemilikan Publik terhadap Konservatisme
Akuntansi”. Ultima Accounting, Vol. 8 No. 1. 2016.
Watts, Ross L. “Conservatism in Accounting”. Social Science Research Network
Working Paper No. FR 02-21. 2003.
Watts, R. dan Zimmerman. “Positive Accounting Theory”. Prentice-hall,
Englewood Cliffs, New Jersey. 1986.
Watts, R. L. “Consevatism In Accounting Part I: Explanations and Implications”.
Journal of Accounting and Economics. 207-221. 2003a.
Wulandari, Indah, Andreas dan Elfi Ilham.”Pengaruh Struktur Kepemilikan
Manajerial, Debt Covenant dan Growth Opportunities terhadap KOnserv
Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi”. Jom Fekom Vol. 1 No.2.
2014.
Yevi, Dwitayanti. “Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Konservatisme
Akuntansi (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)”.
Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol. 10 No. 1 Hal: 43-57. 2015.
Yuliarti, Dita. “Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan. Kepemilikan Manajerial.
Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas terhadap Konservatisme
Akuntansi”. Artikel, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 2017.
Zelmiyanti, Riri. “Perkembangan Penerapan Prinsip Konservatisme dalam
Akuntansi”. JRAK Vol. 5 No. 1. 2014.
83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
84
Lampiran 1
Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2015-2017
NO KODE NAMA
1 ADES Akasha Wira International Tbk
2 ALDO Alkindo Naratama Tbk
3 AMIN Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk
4 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
5 ASII Astra International Tbk
6 AUTO Astra Auto Part Tbk
7 BATA Sepatu Bata Tbk
8 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
9 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
10 GGRM Gudang Garam Tbk
11 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
12 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
14 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
15 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
16 KAEF Kimia Farma Tbk
17 KINO Kino Indonesia Tbk
18 KLBF Kalbe Farma Tbk
19 LION Lion Metal Works Tbk
20 MERK Merck Tbk
21 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
22 MYOR Mayora Indah Tbk
23 ROTI Nippon Inosari Corporindo Tbk
24 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk
25 SKBM Sekar Bumi TBk
26 SMGR Semen Indonesia Tbk
27 SMSM Selamat Sempurna Tbk
28 TALF Tunas Alfin Tbk
29 TCID Mandom Indonesia Tbk
30 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
31 ULTJ Ultrajay Milk Industry and Trading Company Tbk
32 UNVR Unilever Indoenesia Tbk
33 VOKS Voksel Electric Tbk
34 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
85
Lampiran 2
Hasil Perhitungan Konservatisme Akuntansi
Konservatisme Akuntansi
Tahun No. Kode Tot. Equity Closing Price Saham beredar BMTR Ket
2015
1 ADES 328.369.000.000 1.015 589.896.800 0,5484
2 AKPI 1.107.565.893.000 875 612.000.000 2,0683 OUTLIER
3 ALDO 170.929.026.813 735 550.000.000 0,4228
4 AMIN 90.190.022.401 132 1.080.000.000 0,6326
5 APLI 252.865.983.893 65 1.500.000.000 2,5935 OUTLIER
6 ARNA 894.728.477.056 500 7.341.430.976 0,2437
7 ASII 126.533.000.000.000 6.000 40.483.553.140 0,5209
8 AUTO 10.143.426.000.000 1.600 4.819.733.000 1,3154
9 BATA 547.187.208.000 900 1.300.000.000 0,4677
10 BUDI 1.105.251.000.000 63 4.499.000.000 3,8995 OUTLIER
11 CEKA 639.893.514.352 675 595.000.000 1,5933 OUTLIER
12 CINT 315.073.311.914 338 300.000.000 3,1072 OUTLIER
13 CPIN 12.786.663.000.000 2.600 16.398.000.000 0,2999
14 DLTA 846.555.000.000 5.200 800.659.050 0,2033 OUTLIER
15 DPNS 241.296.079.044 387 331.129.952 1,8830 OUTLIER
16 DVLA 973.517.334.000 1.300 1.115.925.300 0,6711
17 EKAD 291.961.000.000 400 698.775.000 1,0445 OUTLIER
18 GDST 804.410.000.000 59 8.200.000.000 1,6627 OUTLIER
19 GGRM 38.007.909.000.000 55.000 1.924.088.000 0,3592
20 HMSP 32.016.000.000.000 9.400 4.653.000.000 0,7320
21 ICBP 16.386.900.000.000 13.475 5.831.000.000 0,2086
22 IGAR 310.464.000.000 224 972.204.500 1,4256 OUTLIER
23 IMPC 1.096.880.000.000 9.250 56.012.000 2,1171 OUTLIER
24 INAI 239.821.000.000 405 316.800.000 1,8692 OUTLIER
25 INCI 154.051.308.997 305 181.035.556 2,7900 OUTLIER
26 INDF 43.121.600.000.000 5.175 8.780.400.000 0,9490
27 INDS 1.919.039.000.000 350 656.249.710 8,3550 OUTLIER
28 INTP 23.866.000.000.000 22.325 3.681.231.699 0,2904
29 ISSP 2.553.475.000.000 118 7.185.992.035 3,0114 OUTLIER
30 JECC 367.800.000.000 1.350 151.200.000 1,8019 OUTLIER
31 JPFA 6.109.692.000.000 635 10.640.198.170 0,9043
32 KAEF 2.056.560.000.000 870 555.400.000.000 0,0043
33 KBLI 1.027.362.000.000 119 4.007.235.000 2,1544 OUTLIER
34 KBLM 296.475.000.000 132 1.120.000.000 2,0054 OUTLIER
35 KDSI 378.921.289.074 191 405.000.000 4,8985 OUTLIER
36 KINO 1.776.629.000.000 3.840 1.428.571.500 0,3239
37 KLBF 10.938.285.985.269 1.320 46.875.122.110 0,1768
38 LION 453.599.000.000 1.050 520.160.000 0,8305
Bersambung ke halaman selanjutnya
86
Hasil Perhitungan Konservatisme Akuntansi (Lanjutan)
Konservatisme Akuntansi
Tahun No. Kode Tot. Equity Closing Price Saham beredar BMTR Ket
2015
39 LMPI 401.212.000.000 113 1.008.517.669 3,5206 OUTLIER
40 LMSH 112.441.377.144 575 96.000.000 2,0370 OUTLIER
41 MERK 473.543.282.000 6.775 57.866.667 1,2079
42 MLBI 766.480.000.000 8.200 2.107.000.000 0,0444
43 MYOR 5.194.459.927.187 30.500 22.358.699.725 0,0076
44 PICO 247.090.984.313 128 568.375.000 3,3963 OUTLIER
45 PRAS 723.659.797.202 125 701.000.000 8,2586 OUTLIER
46 RICY 400.079.000.000 159 642.000.000 3,9193 OUTLIER
47 ROTI 1.188.535.000.000 1.265 1.479.876.500 0,6349
48 SCCO 916.338.000.000 3.725 205.583.400 1,1966 OUTLIER
49 SIDO 2.598.314.000.000 550 14.884.360.900 0,3174
50 SKBM 34.409.000.000 850 936.530.894 0,0432
51 SMGR 27.440.798.000.000 11.400 9.837.678.500 0,2447
52 SMSM 1.440.000.000.000 1.190 5.758.675.440 0,2101
53 SRSN 340.079.000.000 50 6.020.000.000 1,1298 OUTLIER
54 TALF 350.202.000.000 400 1.353.435.000 0,6469
55 TCID 1.714.871.000.000 16.500 201.066.667 0,5169
56 TIRT 91.161.000.000 50 2.186.000.000 0,8340 OUTLIER
57 TOTO 1.491.543.000.000 6.950 1.032.000.000 0,2080 OUTLIER
58 TRIS 337.810.000.000 300 345.446.325 3,2596 OUTLIER
59 TRST 1.956.920.690.054 310 2.808.000.000 2,2481 OUTLIER
60 TSPC 4.337.141.000.000 1.750 4.500.000.000 0,5507
61 ULTJ 2.797.507.000.000 3.945 2.888.000.000 0,2455
62 UNIT 242.974.000.000 260 75.442.200 12,3872 OUTLIER
63 UNVR 4.827.000.000.000 37.000 7.630.000.000 0,0171
64 VOKS 509.653.000.000 980 831.120.519 0,6257
65 WIIM 943.709.000.000 430 2.099.873.760 1,0451 OUTLIER
66 WTON 2.263.603.000.000 825 8.715.466.600 0,3148
2016
1 ADES 384.388.000.000 1.000 589.896.800 0,6516
2 AKPI 1.120.035.169.000 900 612.000.000 2,0335 OUTLIER
3 ALDO 200.887.900.422 600 550.000.000 0,6088
4 AMIN 198.974.581.573 274 1.080.000.000 0,6724
5 APLI 265.735.719.457 112 1.500.000.000 1,5818 OUTLIER
6 ARNA 948.088.201.259 520 7.341.430.976 0,2484
7 ASII 139.906.000.000.000 8.275 40.483.553.140 0,4176
8 AUTO 10.536.558.000.000 2.050 4.819.733.000 1,0664
9 BATA 557.155.279.000 790 1.300.000.000 0,5425
10 BUDI 1.164.982.000.000 87 4.499.000.000 2,9763 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
87
Hasil Perhitungan Konservatisme Akuntansi (Lanjutan)
Konservatisme Akuntansi
Tahun No. Kode Tot. Equity Closing Price Saham beredar BMTR Ket
2016
11 CEKA 887.920.113.728 1.350 595.000.000 1,1054 OUTLIER
12 CINT 326.429.838.956 338 300.000.000 3,2192 OUTLIER
13 CPIN 14.157.243.000.000 3.090 16.398.000.000 0,2794
14 DLTA 10.123.740.008.000 5.000 800.659.050 2,5289 OUTLIER
15 DPNS 263.264.403.585 400 331.129.952 1,9876 OUTLIER
16 DVLA 1.079.579.612.000 1.755 1.115.925.300 0,5512
17 EKAD 592.005.000.000 590 698.775.000 1,4359 OUTLIER
18 GDST 832.123.000.000 113 8.200.000.000 0,8980 OUTLIER
19 GGRM 39.564.228.000.000 63.900 1.924.088.000 0,3218
20 HMSP 34.175.000.000.000 3.830 116.318.076.900 0,0767
21 ICBP 18.500.800.000.000 8.575 11.662.000.000 0,1850
22 IGAR 373.749.000.000 500 972.204.500 0,7689 OUTLIER
23 IMPC 1.225.645.000.000 1.025 4.833.500.000 0,2474 OUTLIER
24 INAI 258.017.000.000 645 316.800.000 1,2627 OUTLIER
25 INCI 242.826.462.751 288 181.035.556 4,6574 OUTLIER
26 INDF 43.941.400.000.000 7.925 8.780.400.000 0,6315
27 INDS 2.068.064.000.000 810 656.249.710 3,8905 OUTLIER
28 INTP 26.139.000.000.000 15.400 3.681.231.699 0,4611
29 ISSP 2.645.057.000.000 210 7.185.992.035 1,7528 OUTLIER
30 JECC 470.300.000.000 4.700 151.200.000 0,6618 OUTLIER
31 JPFA 9.372.964.000.000 1.455 11.390.198.170 0,5656
32 KAEF 2.271.407.000.000 2.750 555.400.000.000 0,0015
33 KBLI 1.321.346.000.000 276 4.007.235.000 1,1947 OUTLIER
34 KBLM 320.655.000.000 240 1.120.000.000 1,1929 OUTLIER
35 KDSI 419.784.286.104 350 405.000.000 2,9614 OUTLIER
36 KINO 1.952.072.000.000 3.030 1.428.571.500 0,4510
37 KLBF 12.463.847.141.085 1.515 46.875.122.110 0,1755
38 LION 470.603.000.000 1.050 520.160.000 0,8616
39 LMPI 408.172.000.000 135 1.008.517.669 2,9980 OUTLIER
40 LMSH 117.316.469.122 590 96.000.000 2,0713 OUTLIER
41 MERK 582.437.441.000 9.200 448.000.000 0,1413
42 MLBI 1.064.905.000.000 11.750 2.107.000.000 0,0430
43 MYOR 6.265.255.987.065 1.645 22.358.699.725 0,1703
44 PICO 265.843.000.000 222 568.375.000 2,1069 OUTLIER
45 PRAS 693.001.882.560 170 701.000.000 5,8152 OUTLIER
46 RICY 412.499.000.000 154 642.000.000 4,1722 OUTLIER
47 ROTI 1.442.752.000.000 1.600 1.549.876.500 0,5818
48 SCCO 1.214.304.000.000 7.275 205.583.400 0,8119 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
88
Hasil Perhitungan Konservatisme Akuntansi (Lanjutan)
Konservatisme Akuntansi
Tahun No. Kode Tot. Equity Closing Price Saham beredar BMTR Ket
2016
49 SIDO 2.757.885.000.000 520 14.884.360.900 0,3563
50 SKBM 36.839.000.000 640 936.530.894 0,0615
51 SMGR 30.574.391.000.000 9.175 5.931.520.000 0,5618
52 SMSM 1.580.000.000.000 980 5.758.675.440 0,2800
53 SRSN 402.054.000.000 50 6.020.000.000 1,3357 OUTLIER
54 TALF 751.895.000.000 420 1.353.435.000 1,3227
55 TCID 1.783.159.000.000 12.500 201.066.667 0,7095
56 TIRT 1.268.080.000.000 125 2.186.000.000 4,6407 OUTLIER
57 TOTO 1.523.875.000.000 498 1.032.000.000 2,9651 OUTLIER
58 TRIS 346.627.000.000 336 345.531.525 2,9856 OUTLIER
59 TRST 1.932.355.000.000 300 2.808.000.000 2,2939 OUTLIER
60 TSPC 4.635.273.000.000 1.970 4.500.000.000 0,5229
61 ULTJ 3.489.234.000.000 4.570 2.888.000.000 0,2644
62 UNIT 244.022.000.000 360 75.442.200 8,9849 OUTLIER
63 UNVR 4.704.000.000.000 38.800 7.630.000.000 0,0159
64 VOKS 669.043.550.000 1.465 831.120.519 0,5495
65 WIIM 991.093.000.000 440 2.099.873.760 1,0727 OUTLIER
66 WTON 2.491.233.000.000 825 8.715.466.600 0,3465
2017
1 ADES 423.011.000.000 885 589.896.800 0,8103
2 AKPI 126.612.491.000 725 612.000.000 0,2854 OUTLIER
3 ALDO 229.422.823.176 600 550.000.000 0,6952
4 AMIN 151.366.178.112 400 1.080.000.000 0,3504
5 APLI 227.183.997.248 72 1.500.000.000 2,1036 OUTLIER
6 ARNA 1.029.399.792.539 342 7.341.430.976 0,4100
7 ASII 156.329.000.000.000 8.300 40.483.553.140 0,4652
8 AUTO 10.759.076.000.000 2.060 4.819.733.000 1,0836
9 BATA 579.308.728.000 570 1.300.000.000 0,7818
10 BUDI 1.194.700.000.000 94 4.499.000.000 2,8250 OUTLIER
11 CEKA 903.044.187.067 1.290 595.000.000 1,1765 OUTLIER
12 CINT 382.273.759.946 334 306.033.333 3,7399 OUTLIER
13 CPIN 15.702.825.000.000 3.000 16.398.000.000 0,3192
14 DLTA 1.144.643.393.000 4.590 800.659.050 0,3115 OUTLIER
15 DPNS 267.835.387.367 350 331.129.952 2,3110 OUTLIER
16 DVLA 116.300.069.000 1.960 1.115.925.300 0,0532
17 EKAD 662.818.000.000 695 698.775.000 1,3648 OUTLIER
18 GDST 845.280.000.000 82 8.200.000.000 1,2571 OUTLIER
19 GGRM 42.187.004.000.000 83.800 1.924.088.000 0,2616
20 HMSP 34.113.000.000.000 4.730 116.318.076.900 0,0620
Bersambung ke halaman selanjutnya
89
Hasil Perhitungan Konservatisme Akuntansi (Lanjutan)
Konservatisme Akuntansi
Tahun No. Kode Tot. Equity Closing Price Saham beredar BMTR Ket
2017
21 ICBP 20.324.300.000.000 8.900 11.662.000.000 0,1958
22 IGAR 441.947.000.000 378 972.204.500 1,2026 OUTLIER
23 IMPC 1.289.021.000.000 1.090 4.833.500.000 0,2447 OUTLIER
24 INAI 277.405.000.000 378 316.800.000 2,3165 OUTLIER
25 INCI 268.379.825.144 408 181.035.556 3,6335 OUTLIER
26 INDF 46.756.700.000.000 7.625 8.780.400.000 0,6984
27 INDS 2.344.819.000.000 1.260 656.249.710 2,8358 OUTLIER
28 INTP 24.557.000.000.000 21.950 3.681.231.699 0,3039
29 ISSP 2.840.941.000.000 115 7.185.992.035 3,4378 OUTLIER
30 JECC 547.400.000.000 3.500 151.200.000 1,0344 OUTLIER
31 JPFA 9.795.628.000.000 1.300 11.386.157.970 0,6618
32 KAEF 2.572.521.000.000 2.700 555.400.000.000 0,0017
33 KBLI 1.786.746.000.000 426 4.007.235.000 1,0467 OUTLIER
34 KBLM 791.429.000.000 282 1.120.000.000 2,5058 OUTLIER
35 KDSI 585.539.501.101 550 405.000.000 2,6287 OUTLIER
36 KINO 2.055.171.000.000 2.120 1.428.571.500 0,6786
37 KLBF 13.894.031.782.689 1.690 46.875.122.110 0,1754
38 LION 452.307.088.017 765 520.160.000 1,1367
39 LMPI 376.256.000.000 167 1.008.517.669 2,2340 OUTLIER
40 LMSH 129.622.003.077 640 960.000.000 0,2110 OUTLIER
41 MERK 615.437.441.000 8.500 448.000.000 0,1616
42 MLBI 820.640.000.000 13.675 2.107.000.000 0,0285
43 MYOR 7.354.346.368.072 2.020 22.358.699.725 0,1628
44 PICO 279.684.000.000 226 568.375.000 2,1773 OUTLIER
45 PRAS 723.659.797.202 125 701.000.000 8,2586 OUTLIER
46 RICY 430.265.000.000 150 642.000.000 4,4680 OUTLIER
47 ROTI 2.820.106.000.000 1.275 1.838.460.681 1,2031
48 SCCO 2.721.697.000.000 9.000 205.583.400 1,4710 OUTLIER
49 SIDO 2.895.865.000.000 545 14.884.360.900 0,3570
50 SKBM 102.324.000.000 715 1.726.003.217 0,0829
51 SMGR 30.439.052.000.000 9.900 5.931.520.000 0,5184
52 SMSM 1.828.000.000.000 1.255 5.758.675.440 0,2529
53 SRSN 415.505.000.000 50 6.020.000.000 1,3804 OUTLIER
54 TALF 766.165.000.000 418 1.353.435.000 1,3543
55 TCID 1.858.326.000.000 17.900 201.066.667 0,5163
56 TIRT 1.238.220.000.000 89 2.191.000.000 6,3499 OUTLIER
57 TOTO 1.693.792.000.000 408 1.032.000.000 4,0227 OUTLIER
58 TRIS 356.232.000.000 308 347.587.802 3,3275 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
90
Hasil Perhitungan Konservatisme Akuntansi (Lanjutan)
Konservatisme Akuntansi
Tahun No. Kode Tot. Equity Closing Price Saham beredar BMTR Ket
2017
59 TRST 1.975.570.000.000 374 2.808.000.000 1,8812 OUTLIER
60 TSPC 5.082.008.000.000 1.800 4.500.000.000 0,6274
61 ULTJ 4.208.755.000.000 1.295 11.552.000.000 0,2813
62 UNIT 245.258.000.000 228 75.442.200 14,2585 OUTLIER
63 UNVR 5.173.000.000.000 55.900 7.630.000.000 0,0121
64 VOKS 814.122.310.000 312 4.155.602.595 0,6279
65 WIIM 978.091.000.000 268 2.099.873.760 1,7380 OUTLIER
66 WTON 2.747.935.000.000 500 8.715.466.600 0,6306
91
Lampiran 3
Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Manajerial
Tahun No. Kode Saham
MNJ
Saham Beredar KM Ket
2015
1 ADES - 589.896.800 -
2 AKPI - 612.000.000 - OUTLIER
3 ALDO 78.769.231 550.000.000 14,3217
4 AMIN - 1.080.000.000 -
5 APLI 348.899.848 1.500.000.000 23,2600 OUTLIER
6 ARNA - 7.341.430.976 -
7 ASII 14.915.000 40.483.553.140 0,0368
8 AUTO - 4.819.733.000 -
9 BATA - 1.300.000.000 -
10 BUDI - 4.499.000.000 - OUTLIER
11 CEKA - 595.000.000 - OUTLIER
12 CINT 3.067.000 300.000.000 1,0223 OUTLIER
13 CPIN 379.200 16.398.000.000 0,0023
14 DLTA - 800.659.050 - OUTLIER
15 DPNS 18.910.440 331.129.952 5,7109 OUTLIER
16 DVLA - 1.115.925.300 -
17 EKAD - 698.775.000 - OUTLIER
18 GDST 1.115.500 8.200.000.000 0,0136 OUTLIER
19 GGRM 17.702.200 1.924.088.000 0,9200
20 HMSP - 4.653.000.000 -
21 ICBP - 5.831.000.000 -
22 IGAR - 972.204.500 - OUTLIER
23 IMPC 7.662.000 56.012.000 13,6792 OUTLIER
24 INAI - 316.800.000 - OUTLIER
25 INCI 25.198.483 181.035.556 13,9191 OUTLIER
26 INDF 1.380.020 8.780.400.000 0,0157
27 INDS 2.856.434 656.249.710 0,4353 OUTLIER
28 INTP - 3.681.231.699 -
29 ISSP 500.000 7.185.992.035 0,0070 OUTLIER
30 JECC - 151.200.000 - OUTLIER
31 JPFA - 10.640.198.170 -
32 KAEF - 555.400.000.000 -
33 KBLI - 4.007.235.000 - OUTLIER
34 KBLM - 1.120.000.000 - OUTLIER
35 KDSI 19.487.000 405.000.000 4,8116 OUTLIER
36 KINO 150.000.000 1.428.571.500 10,5000
37 KLBF 4.372.500 46.875.122.110 0,0093
38 LION 1.295.000 520.160.000 0,2490
Bersambung ke halaman selanjutnya
92
Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial (Lanjutan)
Kepemilikan Manajerial
Tahun No. Kode Saham MNJ Saham
Beredar
KM Ket
2015
39 LMPI 56.087 1.008.517.669 0,0056 OUTLIER
40 LMSH 24.145.000 96.000.000 25,1510 OUTLIER
41 MERK - 57.866.667 -
42 MLBI - 2.107.000.000 -
43 MYOR - 22.358.699.725 -
44 PICO 222.500 568.375.000 0,0391 OUTLIER
45 PRAS 34.745.900 701.000.000 4,9566 OUTLIER
46 RICY - 642.000.000 - OUTLIER
47 ROTI - 1.479.876.500 -
48 SCCO - 205.583.400 - OUTLIER
49 SIDO 4.860.000.000 14.884.360.900 32,6517
50 SKBM 29.036.200 936.530.894 3,1004
51 SMGR - 9.837.678.500 -
52 SMSM 115.119.453 5.758.675.440 1,9991
53 SRSN 697.978.645 6.020.000.000 11,5943 OUTLIER
54 TALF - 1.353.435.000 -
55 TCID 273.004 201.066.667 0,1358
56 TIRT - 2.186.000.000 - OUTLIER
57 TOTO - 1.032.000.000 - OUTLIER
58 TRIS - 345.446.325 - OUTLIER
59 TRST 80.096.959 2.808.000.000 2,8525 OUTLIER
60 TSPC 3.070.000 4.500.000.000 0,0682
61 ULTJ 517.156.900 2.888.000.000 17,9071
62 UNIT - 75.442.200 - OUTLIER
63 UNVR 76.300 7.630.000.000 0,0010
64 VOKS 78.801.000 831.120.519 9,4813
65 WIIM 516.741.420 2.099.873.760 24,6082 OUTLIER
66 WTON 5.226.700 8.715.466.600 0,0600
2016
1 ADES - 589.896.800 -
2 AKPI - 612.000.000 - OUTLIER
3 ALDO 78.769.151 550.000.000 14,3217
4 AMIN 42.000.000 1.080.000.000 3,8889
5 APLI 361.831.948 1.500.000.000 24,1221 OUTLIER
6 ARNA 2.740.000.000 7.341.430.976 37,3224
7 ASII 16.190.000 40.483.553.140 0,0400
8 AUTO - 4.819.733.000 -
9 BATA - 1.300.000.000 -
10 BUDI - 4.499.000.000 - OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
93
Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial (Lanjutan)
Kepemilikan Manajerial
Tahun No. Kode Saham MNJ Saham Beredar KM Ket
2016
11 CEKA 4.500.000 595.000.000 0,7563 OUTLIER
12 CINT 2.958.000 300.000.000 0,9860 OUTLIER
13 CPIN 352.600 16.398.000.000 0,0022
14 DLTA - 800.659.050 - OUTLIER
15 DPNS 18.910.440 331.129.952 5,7109 OUTLIER
16 DVLA - 1.115.925.300 -
17 EKAD - 698.775.000 - OUTLIER
18 GDST 7.160.985.500 8.200.000.000 87,3291 OUTLIER
19 GGRM 11.112.200 1.924.088.000 0,5775
20 HMSP - 116.318.076.900 -
21 ICBP - 11.662.000.000 -
22 IGAR - 972.204.500 - OUTLIER
23 IMPC 79.702.000 4.833.500.000 1,6490 OUTLIER
24 INAI - 316.800.000 - OUTLIER
25 INCI 60.794.102 181.035.556 33,5813 OUTLIER
26 INDF 1.380.020 8.780.400.000 0,0157
27 INDS 2.856.434 656.249.710 0,4353 OUTLIER
28 INTP - 3.681.231.699 -
29 ISSP 500.000 7.185.992.035 0,0070 OUTLIER
30 JECC - 151.200.000 - OUTLIER
31 JPFA - 11.390.198.170 -
32 KAEF - 555.400.000.000 -
33 KBLI - 4.007.235.000 - OUTLIER
34 KBLM - 1.120.000.000 - OUTLIER
35 KDSI 19.516.900 405.000.000 4,8190 OUTLIER
36 KINO 151.157.000 1.428.571.500 10,5810
37 KLBF 4.372.500 46.875.122.110 0,0093
38 LION 1.295.000 520.160.000 0,2490
39 LMPI 56.087 1.008.517.669 0,0056 OUTLIER
40 LMSH 22.745.000 96.000.000 23,6927 OUTLIER
41 MERK - 448.000.000 -
42 MLBI - 2.107.000.000 -
43 MYOR 5.638.834.400 22.358.699.725 25,2199
44 PICO 222.500 568.375.000 0,0391 OUTLIER
45 PRAS 34.745.900 701.000.000 4,9566 OUTLIER
46 RICY - 642.000.000 - OUTLIER
47 ROTI - 1.549.876.500 -
48 SCCO - 205.583.400 - OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
94
Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial (Lanjutan)
Kepemilikan Manajerial
Tahun No. Kode Saham MNJ Saham Beredar KM Ket
2016
49 SIDO 4.860.000.000 14.884.360.900 32,6517
50 SKBM 33.490.440 936.530.894 3,5760
51 SMGR - 5.931.520.000 -
52 SMSM 460.477.812 5.758.675.440 7,9962
53 SRSN 1.327.416.952 6.020.000.000 22,0501 OUTLIER
54 TALF - 1.353.435.000 -
55 TCID 2.563.004 201.066.667 1,2747
56 TIRT - 2.186.000.000 - OUTLIER
57 TOTO - 1.032.000.000 - OUTLIER
58 TRIS 7.325.000 345.531.525 2,1199 OUTLIER
59 TRST 200.473.509 2.808.000.000 7,1394 OUTLIER
60 TSPC 2.679.500 4.500.000.000 0,0595
61 ULTJ 331.828.800 2.888.000.000 11,4899
62 UNIT - 75.442.200 - OUTLIER
63 UNVR 76.300 7.630.000.000 0,0010
64 VOKS 78.876.500 831.120.519 9,4904
65 WIIM 521.640.841 2.099.873.760 24,8415 OUTLIER
66 WTON 14.469.400 8.715.466.600 0,1660
2017
1 ADES - 589.896.800 -
2 AKPI 31.072.621 612.000.000 5,0772 OUTLIER
3 ALDO 80.159.231 550.000.000 14,5744
4 AMIN 42.000.000 1.080.000.000 3,8889
5 APLI 364.209.148 1.500.000.000 24,2806 OUTLIER
6 ARNA 2.740.000.000 7.341.430.976 37,3224
7 ASII 16.190.000 40.483.553.140 0,0400
8 AUTO - 4.819.733.000 -
9 BATA - 1.300.000.000 -
10 BUDI - 4.499.000.000 - OUTLIER
11 CEKA 4.500.000 595.000.000 0,7563 OUTLIER
12 CINT 2.701.000 306.033.333 0,8826 OUTLIER
13 CPIN 523.600 16.398.000.000 0,0032
14 DLTA - 800.659.050 - OUTLIER
15 DPNS 19.560.226 331.129.952 5,9071 OUTLIER
16 DVLA - 1.115.925.300 -
17 EKAD - 698.775.000 - OUTLIER
18 GDST 7.160.985.500 8.200.000.000 87,3291 OUTLIER
19 GGRM 12.946.930 1.924.088.000 0,6729
20 HMSP - 116.318.076.900 -
Bersambung ke halaman selanjutnya
95
Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial (Lanjutan)
Kepemilikan Manajerial
Tahun No. Kode Saham MNJ Saham Beredar KM Ket
2017
21 ICBP - 11.662.000.000 -
22 IGAR - 972.204.500 - OUTLIER
23 IMPC 82.178.000 4.833.500.000 1,7002 OUTLIER
24 INAI - 316.800.000 - OUTLIER
25 INCI 60.794.102 181.035.556 33,5813 OUTLIER
26 INDF 1.380.020 8.780.400.000 0,0157
27 INDS 2.856.434 656.249.710 0,4353 OUTLIER
28 INTP - 3.681.231.699 -
29 ISSP 500.000 7.185.992.035 0,0070 OUTLIER
30 JECC - 151.200.000 - OUTLIER
31 JPFA - 11.386.157.970 -
32 KAEF 42.500 555.400.000.000 0,0000
33 KBLI - 4.007.235.000 - OUTLIER
34 KBLM - 1.120.000.000 - OUTLIER
35 KDSI 19.516.900 405.000.000 4,8190 OUTLIER
36 KINO 151.326.800 1.428.571.500 10,5929
37 KLBF 4.372.500 46.875.122.110 0,0093
38 LION 1.295.000 520.160.000 0,2490
39 LMPI 688.570.411 1.008.517.669 68,2755 OUTLIER
40 LMSH 19.823.000 960.000.000 2,0649 OUTLIER
41 MERK - 448.000.000 -
42 MLBI - 2.107.000.000 -
43 MYOR 5.638.834.400 22.358.699.725 25,2199
44 PICO 222.500 568.375.000 0,0391 OUTLIER
45 PRAS 34.745.900 701.000.000 4,9566 OUTLIER
46 RICY - 642.000.000 - OUTLIER
47 ROTI - 1.838.460.681 -
48 SCCO - 205.583.400 - OUTLIER
49 SIDO - 14.884.360.900 -
50 SKBM 38.087.991 1.726.003.217 2,2067
51 SMGR 3.500 5.931.520.000 0,0001
52 SMSM 460.477.812 5.758.675.440 7,9962
53 SRSN 3.447.068.997 6.020.000.000 57,2603 OUTLIER
54 TALF - 1.353.435.000 -
55 TCID 286.004 201.066.667 0,1422
56 TIRT - 2.191.000.000 - OUTLIER
57 TOTO - 1.032.000.000 - OUTLIER
58 TRIS 7.325.000 347.587.802 2,1074 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
96
Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial (Lanjutan)
Kepemilikan Manajerial
Tahun No. Kode Saham MNJ Saham
Beredar
KM Ket
2017
59 TRST 176.023.159 2.808.000.000 6,2686 OUTLIER
60 TSPC 2.029.000 4.500.000.000 0,0451
61 ULTJ 3.910.143.100 11.552.000.000 33,8482
62 UNIT - 75.442.200 - OUTLIER
63 UNVR 76.300 7.630.000.000 0,0010
64 VOKS 849.050.985 4.155.602.595 20,4315
65 WIIM 798.148.726 2.099.873.760 38,0094 OUTLIER
66 WTON 15.757.100 8.715.466.600 0,1808
97
Lampiran 4
Hasil Perhitungan Asimetri Informasi
Asimetri Informasi
Tahun No. Kode Ask Bid Spread Ket
2015
1 ADES 1.595 910 54,6906
2 AKPI 1.000 590 51,5723 OUTLIER
3 ALDO 755 600 22,8782
4 AMIN 150 112 29,0076
5 APLI 90 57 44,8980 OUTLIER
6 ARNA 1.020 396 88,1356
7 ASII 8.575 5.125 50,3650
8 AUTO 4.125 1.300 104,1475
9 BATA 1.190 900 27,7512
10 BUDI 112 59 61,9883 OUTLIER
11 CEKA 1.799 520 110,3062 OUTLIER
12 CINT 390 327 17,5732 OUTLIER
13 CPIN 4.025 1.400 96,7742
14 DLTA 390.000 4.900 195,0367 OUTLIER
15 DPNS 424 294 36,2117 OUTLIER
16 DVLA 2.160 1.165 59,8496
17 EKAD 595 340 54,5455 OUTLIER
18 GDST 109 53 69,1358 OUTLIER
19 GGRM 64.000 39.500 47,3430
20 HMSP 102.000 64.900 44,4578
21 ICBP 16.050 10.900 38,2189
22 IGAR 350 205 52,2523 OUTLIER
23 IMPC 9.550 5.100 60,7509 OUTLIER
24 INAI 435 310 33,5570 OUTLIER
25 INCI 375 220 52,1008 OUTLIER
26 INDF 7.725 4.560 51,5263
27 INDS 1.600 325 132,4675 OUTLIER
28 INTP 24.850 16.300 41,5553
29 ISSP 251 110 78,1163 OUTLIER
30 JECC 2.950 1.350 74,4186 OUTLIER
31 JPFA 965 296 106,1063
32 KAEF 1.475 1.325 10,7143
33 KBLI 145 80 57,7778 OUTLIER
34 KBLM 186 101 59,2334 OUTLIER
35 KDSI 390 170 78,5714 OUTLIER
36 KINO 4.300 3.600 17,7215
37 KLBF 1.915 1.135 51,1475
38 LION 10.500 815 171,1887
Bersambung ke halaman selanjutnya
98
Hasil Perhitungan Asimetri Informasi (Lanjutan)
Asimetri Informasi
Tahun No. Kode Ask Bid Spread Ket
2015
39 LMPI 217 100 73,8170 OUTLIER
40 LMSH 8.925 456 180,5564 OUTLIER
41 MERK 15.400 6.500 81,2785
42 MLBI 12.350 5.725 73,3057
43 MYOR 31.000 20.650 40,0774
44 PICO 163 111 37,9562 OUTLIER
45 PRAS 225 115 64,7059 OUTLIER
46 RICY 175 161 8,3333 OUTLIER
47 ROTI 1.420 1.020 32,7869
48 SCCO 4.000 3.000 28,5714 OUTLIER
49 SIDO 625 420 39,2344
50 SKBM 1.050 840 22,2222
51 SMGR 16.475 7.100 79,5334
52 SMSM 1.350 1.075 22,6804
53 SRSN 52 50 3,9216 OUTLIER
54 TALF 520 400 26,0870
55 TCID 20.000 16.000 22,2222
56 TIRT 93 50 60,1399 OUTLIER
57 TOTO 7.300 3.550 69,1244 OUTLIER
58 TRIS 372 295 23,0885 OUTLIER
59 TRST 385 195 65,5172 OUTLIER
60 TSPC 2.850 1.520 60,8696
61 ULTJ 4.300 3.500 20,5128
62 UNIT 337 223 40,7143 OUTLIER
63 UNVR 46.000 32.100 35,5954
64 VOKS 1.000 570 54,7771
65 WIIM 635 354 56,8251 OUTLIER
66 WTON 1.270 770 49,0196
2016
+++
1 ADES 1.575 980 46,5753
2 AKPI 1.150 700 48,6486 OUTLIER
3 ALDO 740 600 20,8955
4 AMIN 298 103 97,2569
5 APLI 167 52 105,0228 OUTLIER
6 ARNA 685 452 40,9850
7 ASII 8.775 5.775 41,2371
8 AUTO 2.650 1.510 54,8077
9 BATA 985 720 31,0850
10 BUDI 116 59 65,1429 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
99
Hasil Perhitungan Asimetri Informasi (Lanjutan)
Asimetri Informasi
Tahun No. Kode Ask Bid Spread Ket
2016
11 CEKA 1.700 580 98,2456 OUTLIER
12 CINT 390 327 17,5732 OUTLIER
13 CPIN 3.360 3.090 8,3721
14 DLTA 6.225 4.600 30,0231 OUTLIER
15 DPNS 468 300 43,7500 OUTLIER
16 DVLA 1.800 1.160 43,2432
17 EKAD 690 384 56,9832 OUTLIER
18 GDST 172 56 101,7544 OUTLIER
19 GGRM 77.950 57.550 30,1107
20 HMSP 4.485 3.560 22,9956
21 ICBP 18.025 7.550 81,9159
22 IGAR 815 205 119,6078 OUTLIER
23 IMPC 9.625 945 164,2384 OUTLIER
24 INAI 650 335 63,9594 OUTLIER
25 INCI 326 278 15,8940 OUTLIER
26 INDF 9.200 5.175 56,0000
27 INDS 1.315 327 120,3410 OUTLIER
28 INTP 21.900 14.300 41,9890
29 ISSP 284 156 58,1818 OUTLIER
30 JECC 3.500 1.600 74,5098 OUTLIER
31 JPFA 1.975 560 111,6371
32 KAEF 2.980 835 112,4509
33 KBLI 340 111 101,5521 OUTLIER
34 KBLM 650 112 141,2073 OUTLIER
35 KDSI 390 175 76,1062 OUTLIER
36 KINO 7.175 2.250 104,5093
37 KLBF 1.815 1.250 36,8679
38 LION 1.100 740 39,1304
39 LMPI 246 96 87,7193 OUTLIER
40 LMSH 775 460 51,0121 OUTLIER
41 MERK 10.250 6.475 45,1420
42 MLBI 13.225 7.300 57,7345
43 MYOR 41.975 1.400 187,0893
44 PICO 278 106 89,5833 OUTLIER
45 PRAS 298 130 78,5047 OUTLIER
46 RICY 154 132 15,3846 OUTLIER
47 ROTI 1.770 1.170 40,8163
48 SCCO 7.275 3.380 73,1112 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
100
Hasil Perhitungan Asimetri Informasi (Lanjutan)
Asimetri Informasi
Tahun No. Kode Ask Bid Spread Ket
2016
49 SIDO 555 510 8,4507
50 SKBM 900 459 64,9007
51 SMGR 11.450 9.350 20,1923
52 SMSM 1.225 885 32,2275
53 SRSN 52 50 3,9216 OUTLIER
54 TALF 420 386 8,4367
55 TCID 17.850 12.250 37,2093
56 TIRT 142 50 95,8333 OUTLIER
57 TOTO 7.150 492 174,2476 OUTLIER
58 TRIS 336 242 32,5260 OUTLIER
59 TRST 340 208 48,1752 OUTLIER
60 TSPC 2.380 1.685 34,1943
61 ULTJ 4.650 3.700 22,7545
62 UNIT 420 175 82,3529 OUTLIER
63 UNVR 47.800 35.300 30,0842
64 VOKS 1.465 850 53,1317
65 WIIM 580 365 45,5026 OUTLIER
66 WTON 1.015 825 20,6522
2017
1 ADES 1.275 875 37,2093
2 AKPI 1.080 600 57,1429 OUTLIER
3 ALDO 600 600 -
4 AMIN 482 210 78,6127
5 APLI 163 55 99,0826 OUTLIER
6 ARNA 545 334 48,0091
7 ASII 9.150 7.650 17,8571
8 AUTO 2.900 2.000 36,7347
9 BATA 860 520 49,2754
10 BUDI 115 78 38,3420 OUTLIER
11 CEKA 2.400 1.250 63,0137 OUTLIER
12 CINT 344 268 24,8366 OUTLIER
13 CPIN 3.730 2.660 33,4898
14 DLTA 5.300 4.100 25,5319 OUTLIER
15 DPNS 430 302 34,9727 OUTLIER
16 DVLA 2.260 1.650 31,2020
17 EKAD 835 575 36,8794 OUTLIER
18 GDST 130 79 48,8038 OUTLIER
19 GGRM 83.800 60.050 33,0205
20 HMSP 4.780 3.350 35,1784
Bersambung ke halaman selanjutnya
101
Hasil Perhitungan Asimetri Informasi (Lanjutan)
Asimetri Informasi
Tahun No. Kode Ask Bid Spread Ket
2017
21 ICBP 9.225 7.975 14,5349
22 IGAR 520 374 32,6622 OUTLIER
23 IMPC 1.095 915 17,9104 OUTLIER
24 INAI 845 330 87,6596 OUTLIER
25 INCI 448 390 13,8425 OUTLIER
26 INDF 9.000 7.275 21,1982
27 INDS 1.680 800 70,9677 OUTLIER
28 INTP 23.950 14.600 48,5084
29 ISSP 270 114 81,2500 OUTLIER
30 JECC 7.500 3.000 85,7143 OUTLIER
31 JPFA 1.950 1.040 60,8696
32 KAEF 3.400 1.635 70,1092
33 KBLI 865 270 104,8458 OUTLIER
34 KBLM 615 240 87,7193 OUTLIER
35 KDSI 600 322 60,3037 OUTLIER
36 KINO 3.430 1.640 70,6114
37 KLBF 1.730 1.450 17,6101
38 LION 1.280 650 65,2850
39 LMPI 264 133 65,9950 OUTLIER
40 LMSH 945 470 67,1378 OUTLIER
41 MERK 9.600 8.350 13,9276
42 MLBI 15.000 11.400 27,2727
43 MYOR 2.500 1.645 41,2545
44 PICO 318 176 57,4899 OUTLIER
45 PRAS 270 162 50,0000 OUTLIER
46 RICY 156 144 8,0000 OUTLIER
47 ROTI 1.750 1.145 41,7962
48 SCCO 11.000 6.500 51,4286 OUTLIER
49 SIDO 585 472 21,3813
50 SKBM 875 476 59,0674
51 SMGR 11.000 9.175 18,0917
52 SMSM 1.350 830 47,7064
53 SRSN 59 50 16,5138 OUTLIER
54 TALF 720 224 105,0847
55 TCID 19.500 12.900 40,7407
56 TIRT 360 85 123,5955 OUTLIER
57 TOTO 498 388 24,8307 OUTLIER
58 TRIS 338 246 31,5068 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
102
Hasil Perhitungan Asimetri Informasi (Lanjutan)
Asimetri Informasi
Tahun No. Kode Ask Bid Spread Ket
2017
59 TRST 420 294 35,2941 OUTLIER
60 TSPC 2.100 1.660 23,4043
61 ULTJ 5.350 1.215 125,9711
62 UNIT 448 177 86,7200 OUTLIER
63 UNVR 55.975 38.800 36,2437
64 VOKS 1.850 212 158,8749
65 WIIM 510 264 63,5659 OUTLIER
66 WTON 805 498 47,1220
103
Lampiran 5
Hasil Perhitungan Kontrak Utang
Kontrak Utang
Tahun No. Kode Total Debt Total Equity DER Ket
2015
1 ADES 324.855.000.000 328.369.000.000 98,9299
2 AKPI 1.775.577.239.000 1.107.565.893.000 160,3135 OUTLIER
3 ALDO 195.081.792.385 170.929.026.813 114,1303
4 AMIN 62.129.382.330 90.190.022.401 68,8872
5 APLI 129.339.935.197 252.865.983.893 51,1496 OUTLIER
6 ARNA 539.050.998.398 894.728.477.056 60,2474
7 ASII 118.902.000.000.000 126.533.000.000.000 93,9692
8 AUTO 4.195.684.000.000 10.143.426.000.000 41,3636
9 BATA 248.070.766.000 547.187.208.000 45,3356
10 BUDI 2.160.702.000.000 1.105.251.000.000 195,4942 OUTLIER
11 CEKA 845.932.695.663 639.893.514.352 132,1990 OUTLIER
12 CINT 67.734.182.851 315.073.311.914 21,4979 OUTLIER
13 CPIN 12.129.993.000.000 12.786.663.000.000 94,8644
14 DLTA 188.700.000.000 846.555.000.000 22,2903 OUTLIER
15 DPNS 33.187.031.327 241.296.079.044 13,7537 OUTLIER
16 DVLA 402.760.903.000 973.517.334.000 41,3717
17 EKAD 97.730.000.000 291.961.000.000 33,4736 OUTLIER
18 GDST 379.524.000.000 804.410.000.000 47,1804 OUTLIER
19 GGRM 25.497.504.000.000 38.007.909.000.000 67,0847
20 HMSP 5.995.000.000.000 32.016.000.000.000 18,7250
21 ICBP 10.173.700.000.000 16.386.900.000.000 62,0843
22 IGAR 73.427.000.000 310.464.000.000 23,6507 OUTLIER
23 IMPC 578.353.000.000 1.096.880.000.000 52,7271 OUTLIER
24 INAI 1.090.438.000.000 239.821.000.000 454,6883 OUTLIER
25 INCI 15.494.757.317 154.051.308.997 10,0582 OUTLIER
26 INDF 48.709.900.000.000 43.121.600.000.000 112,9594
27 INDS 634.889.000.000 1.919.039.000.000 33,0837 OUTLIER
28 INTP 3.772.000.000.000 23.866.000.000.000 15,8049
29 ISSP 2.894.309.000.000 2.553.475.000.000 113,3478 OUTLIER
30 JECC 990.700.000.000 367.800.000.000 269,3583 OUTLIER
31 JPFA 11.050.000.000.000 6.109.692.000.000 180,8602
32 KAEF 1.378.320.000.000 2.056.560.000.000 67,0207
33 KBLI 524.438.000.000 1.027.362.000.000 51,0471 OUTLIER
34 KBLM 357.910.000.000 296.475.000.000 120,7218 OUTLIER
35 KDSI 798.172.379.792 378.921.289.074 210,6433 OUTLIER
36 KINO 1.434.606.000.000 1.776.629.000.000 80,7488
37 KLBF 2.758.131.396.170 10.938.285.985.269 25,2154
38 LION 184.731.000.000 453.599.000.000 40,7256
Bersambung ke halaman selanjutnya
104
Hasil Perhitungan Kontrak Utang (Lanjutan)
Kontrak Utang
Tahun No. Kode Total Debt Total Equity DER Ket
2015
39 LMPI 391.881.000.000 401.212.000.000 97,6743 OUTLIER
40 LMSH 21.341.373.897 112.441.377.144 18,9800 OUTLIER
41 MERK 168.103.536.000 473.543.282.000 35,4991
42 MLBI 2.100.853.000.000 766.480.000.000 274,0910
43 MYOR 6.148.255.759.034 5.194.459.927.187 118,3618
44 PICO 358.697.326.131 247.090.984.313 145,1681 OUTLIER
45 PRAS 811.996.927.211 723.659.797.202 112,2070 OUTLIER
46 RICY 798.000.000.000 400.079.000.000 199,4606 OUTLIER
47 ROTI 1.517.788.685.162 1.188.535.000.000 127,7025
48 SCCO 850.791.824.810 916.338.000.000 92,8469 OUTLIER
49 SIDO 197.797.000.000 2.598.314.000.000 7,6125
50 SKBM 420.396.809.051 34.409.000.000 1.221,7641
51 SMGR 10.712.321.000.000 27.440.798.000.000 39,0379
52 SMSM 780.000.000.000 1.440.000.000.000 54,1667
53 SRSN 233.993.478.000 340.079.000.000 68,8056 OUTLIER
54 TALF 84.008.000.000 350.202.000.000 23,9884
55 TCID 367.226.000.000 1.714.871.000.000 21,4142
56 TIRT 672.007.000.000 91.161.000.000 737,1650 OUTLIER
57 TOTO 947.998.000.000 1.491.543.000.000 63,5582 OUTLIER
58 TRIS 239.975.000.000 337.810.000.000 71,0385 OUTLIER
59 TRST 1.400.438.809.900 1.956.920.690.054 71,5634 OUTLIER
60 TSPC 1.947.588.000.000 4.337.141.000.000 44,9049
61 ULTJ 742.490.000.000 2.797.507.000.000 26,5411
62 UNIT 217.565.000.000 242.974.000.000 89,5425 OUTLIER
63 UNVR 10.903.000.000.000 4.827.000.000.000 225,8753
64 VOKS 1.026.592.000.000 509.653.000.000 201,4296
65 WIIM 398.991.000.000 943.709.000.000 42,2790 OUTLIER
66 WTON 2.192.672.000.000 2.263.603.000.000 96,8665
2016
1 ADES 383.091.000.000 384.388.000.000 99,6626
2 AKPI 1.495.874.021.000 1.120.035.169.000 133,5560 OUTLIER
3 ALDO 209.442.676.180 200.887.900.422 104,2585
4 AMIN 71.412.193.880 198.974.581.573 35,8901
5 APLI 116.729.057.995 265.735.719.457 43,9267 OUTLIER
6 ARNA 595.128.097.887 948.088.201.259 62,7714
7 ASII 12.194.900.000.000 139.906.000.000.000 8,7165
8 AUTO 4.075.716.000.000 10.536.558.000.000 38,6817
9 BATA 247.587.638.000 557.155.279.000 44,4378
10 BUDI 1.768.825.000.000 1.164.982.000.000 151,8328 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
105
Hasil Perhitungan Kontrak Utang (Lanjutan)
Kontrak Utang
Tahun No. Kode Total Debt Total Equity DER Ket
2016
11 CEKA 538.044.038.690 887.920.113.728 60,5960 OUTLIER
12 CINT 72.906.787.680 326.429.838.956 22,3346 OUTLIER
13 CPIN 10.047.751.000.000 14.157.243.000.000 70,9725
14 DLTA 185.422.642.000 10.123.740.008.000 1,8316 OUTLIER
15 DPNS 32.865.162.199 263.264.403.585 12,4837 OUTLIER
16 DVLA 451.785.946.000 1.079.579.612.000 41,8483
17 EKAD 110.504.000.000 592.005.000.000 18,6661 OUTLIER
18 GDST 425.487.000.000 832.123.000.000 51,1327 OUTLIER
19 GGRM 23.387.406.000.000 39.564.228.000.000 59,1125
20 HMSP 8.333.000.000.000 34.175.000.000.000 24,3833
21 ICBP 10.401.100.000.000 18.500.800.000.000 56,2197
22 IGAR 65.717.000.000 373.749.000.000 17,5832 OUTLIER
23 IMPC 1.050.387.000.000 1.225.645.000.000 85,7008 OUTLIER
24 INAI 1.081.016.000.000 258.017.000.000 418,9708 OUTLIER
25 INCI 26.524.918.593 242.826.462.751 10,9234 OUTLIER
26 INDF 38.233.100.000.000 43.941.400.000.000 87,0093
27 INDS 409.209.000.000 2.068.064.000.000 19,7871 OUTLIER
28 INTP 4.012.000.000.000 26.139.000.000.000 15,3487
29 ISSP 3.396.754.000.000 2.645.057.000.000 128,4189 OUTLIER
30 JECC 1.116.900.000.000 470.300.000.000 237,4867 OUTLIER
31 JPFA 9.878.000.000.000 9.372.964.000.000 105,3882
32 KAEF 2.341.155.000.000 2.271.407.000.000 103,0707
33 KBLI 550.077.000.000 1.321.346.000.000 41,6300 OUTLIER
34 KBLM 318.436.000.000 320.655.000.000 99,3080 OUTLIER
35 KDSI 722.488.734.446 419.784.286.104 172,1095 OUTLIER
36 KINO 1.332.432.000.000 1.952.072.000.000 68,2573
37 KLBF 2.762.162.069.572 12.463.847.141.085 22,1614
38 LION 215.210.000.000 470.603.000.000 45,7307
39 LMPI 402.193.000.000 408.172.000.000 98,5352 OUTLIER
40 LMSH 45.511.700.128 117.316.469.122 38,7940 OUTLIER
41 MERK 161.262.425.000 582.437.441.000 27,6875
42 MLBI 1.454.398.000.000 1.064.905.000.000 136,5754
43 MYOR 6.657.165.872.077 6.265.255.987.065 106,2553
44 PICO 372.723.897.214 265.843.000.000 140,2045 OUTLIER
45 PRAS 903.464.665.102 693.001.882.560 130,3697 OUTLIER
46 RICY 876.184.855.001 412.499.000.000 212,4090 OUTLIER
47 ROTI 1.476.889.086.692 1.442.752.000.000 102,3661
48 SCCO 1.229.514.818.362 1.214.304.000.000 101,2526 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
106
Hasil Perhitungan Kontrak Utang (Lanjutan)
Kontrak Utang
Tahun No. Kode Total Debt Total Equity DER Ket
2016
49 SIDO 229.729.000.000 2.757.885.000.000 8,3299
50 SKBM 633.267.725.358 36.839.000.000 1.719,0144
51 SMGR 13.652.504.000.000 30.574.391.000.000 44,6534
52 SMSM 675.000.000.000 1.580.000.000.000 42,7215
53 SRSN 315.096.071.000 402.054.000.000 78,3716 OUTLIER
54 TALF 129.778.000.000 751.895.000.000 17,2601
55 TCID 401.942.000.000 1.783.159.000.000 22,5410
56 TIRT 689.189.000.000 1.268.080.000.000 54,3490 OUTLIER
57 TOTO 1.057.566.000.000 1.523.875.000.000 69,3998 OUTLIER
58 TRIS 293.074.000.000 346.627.000.000 84,5503 OUTLIER
59 TRST 1.358.241.000.000 1.932.355.000.000 70,2894 OUTLIER
60 TSPC 1.950.534.000.000 4.635.273.000.000 42,0802
61 ULTJ 749.966.000.000 3.489.234.000.000 21,4937
62 UNIT 188.891.000.000 244.022.000.000 77,4074 OUTLIER
63 UNVR 12.042.000.000.000 4.704.000.000.000 255,9949
64 VOKS 999.166.540.000 669.043.550.000 149,3425
65 WIIM 362.541.000.000 991.093.000.000 36,5799 OUTLIER
66 WTON 2.171.845.000.000 2.491.233.000.000 87,1795
2017
1 ADES 417.225.000.000 423.011.000.000 98,6322
2 AKPI 1.618.713.342.000 126.612.491.000 1.278,4784 OUTLIER
3 ALDO 269.278.833.819 229.422.823.176 117,3723
4 AMIN 101.086.129.009 151.366.178.112 66,7825
5 APLI 171.514.782.371 227.183.997.248 75,4960 OUTLIER
6 ARNA 571.946.769.034 1.029.399.792.539 55,5612
7 ASII 139.317.000.000.000 156.329.000.000.000 89,1178
8 AUTO 4.003.233.000.000 10.759.076.000.000 37,2080
9 BATA 276.382.503.000 579.308.728.000 47,7090
10 BUDI 1.744.756.000.000 1.194.700.000.000 146,0413 OUTLIER
11 CEKA 489.592.257.434 903.044.187.067 54,2158 OUTLIER
12 CINT 94.304.081.659 382.273.759.946 24,6693 OUTLIER
13 CPIN 8.819.768.000.000 15.702.825.000.000 56,1668
14 DLTA 196.197.372.000 1.144.643.393.000 17,1405 OUTLIER
15 DPNS 40.655.786.593 267.835.387.367 15,1794 OUTLIER
16 DVLA 524.586.078.000 116.300.069.000 451,0626
17 EKAD 133.950.000.000 662.818.000.000 20,2092 OUTLIER
18 GDST 441.675.000.000 845.280.000.000 52,2519 OUTLIER
19 GGRM 24.572.266.000.000 42.187.004.000.000 58,2461
20 HMSP 9.028.000.000.000 34.113.000.000.000 26,4650
Bersambung ke halaman selanjutnya
107
Hasil Perhitungan Kontrak Utang (Lanjutan)
Kontrak Utang
Tahun No. Kode Total Debt Total Equity DER Ket
2017
21 ICBP 11.295.200.000.000 20.324.300.000.000 55,5749
22 IGAR 71.076.000.000 441.947.000.000 16,0825 OUTLIER
23 IMPC 1.005.657.000.000 1.289.021.000.000 78,0171 OUTLIER
24 INAI 936.512.000.000 277.405.000.000 337,5974 OUTLIER
25 INCI 35.408.565.186 268.379.825.144 13,1935 OUTLIER
26 INDF 41.182.800.000.000 46.756.700.000.000 88,0789
27 INDS 289.798.000.000 2.344.819.000.000 12,3591 OUTLIER
28 INTP 4.307.000.000.000 24.557.000.000.000 17,5388
29 ISSP 3.428.424.000.000 2.840.941.000.000 120,6792 OUTLIER
30 JECC 1.380.600.000.000 547.400.000.000 252,2104 OUTLIER
31 JPFA 11.293.000.000.000 9.795.628.000.000 115,2861
32 KAEF 3.523.628.000.000 2.572.521.000.000 136,9718
33 KBLI 1.227.014.000.000 1.786.746.000.000 68,6731 OUTLIER
34 KBLM 443.770.000.000 791.429.000.000 56,0720 OUTLIER
35 KDSI 842.752.226.515 585.539.501.101 143,9275 OUTLIER
36 KINO 1.182.424.000.000 2.055.171.000.000 57,5341
37 KLBF 2.722.207.633.646 13.894.031.782.689 19,5926
38 LION 229.630.859.719 452.307.088.017 50,7688
39 LMPI 458.292.000.000 376.256.000.000 121,8032 OUTLIER
40 LMSH 31.541.423.763 129.622.003.077 24,3334 OUTLIER
41 MERK 231.569.103.000 615.437.441.000 37,6267
42 MLBI 1.445.173.000.000 820.640.000.000 176,1032
43 MYOR 7.561.503.434.179 7.354.346.368.072 102,8168
44 PICO 440.555.207.507 279.684.000.000 157,5189 OUTLIER
45 PRAS 865.838.417.894 723.659.797.202 119,647 OUTLIER
46 RICY 944.179.416.586 430.265.000.000 219,441 OUTLIER
47 ROTI 1.739.467.993.982 2.820.106.000.000 61,681
48 SCCO 1.286.017.105.712 2.721.697.000.000 47,251 OUTLIER
49 SIDO 262.333.000.000 2.895.865.000.000 9,059
50 SKBM 599.790.014.646 102.324.000.000 586,167
51 SMGR 18.524.451.000.000 30.439.052.000.000 60,858
52 SMSM 615.000.000.000 1.828.000.000.000 33,643
53 SRSN 237.220.555.000 415.505.000.000 57,092 OUTLIER
54 TALF 155.076.000.000 766.165.000.000 20,241
55 TCID 503.481.000.000 1.858.326.000.000 27,093
56 TIRT 735.477.000.000 1.238.220.000.000 59,398 OUTLIER
57 TOTO 1.132.699.000.000 1.693.792.000.000 66,874 OUTLIER
58 TRIS 188.736.000.000 356.232.000.000 52,981 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
108
Hasil Perhitungan Kontrak Utang (Lanjutan)
Kontrak Utang
Tahun No. Kode Total Debt Total Equity DER Ket
2017
59 TRST 1.357.336.000.000 1.975.570.000.000 68,706 OUTLIER
60 TSPC 2.352.892.000.000 5.082.008.000.000 46,298
61 ULTJ 978.185.000.000 4.208.755.000.000 23,242
62 UNIT 181.126.000.000 245.258.000.000 73,851 OUTLIER
63 UNVR 13.733.000.000.000 5.173.000.000.000 265,475
64 VOKS 1.296.044.190.000 814.122.310.000 159,195
65 WIIM 247.621.000.000 978.091.000.000 25,317 OUTLIER
66 WTON 4.320.041.000.000 2.747.935.000.000 157,210
109
Lampiran 6
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan
Tahun No. Kode Total Aset LN Ket
2015
1 ADES 653.224.000.000 27,2052
2 AKPI 2.883.143.132.000 28,6899 OUTLIER
3 ALDO 366.010.819.198 26,6259
4 AMIN 152.319.404.731 25,7492
5 APLI 382.205.919.090 26,6692 OUTLIER
6 ARNA 1.430.779.475.454 27,9892
7 ASII 245.435.000.000.000 33,1341
8 AUTO 14.339.110.000.000 30,2940
9 BATA 795.257.974.000 27,4019
10 BUDI 3.265.953.000.000 28,8146 OUTLIER
11 CEKA 1.485.826.210.015 28,0270 OUTLIER
12 CINT 382.807.494.765 26,6708 OUTLIER
13 CPIN 24.916.656.000.000 30,8466
14 DLTA 1.038.322.000.000 27,6686 OUTLIER
15 DPNS 274.483.110.371 26,3382 OUTLIER
16 DVLA 1.376.278.237.000 27,9504
17 EKAD 389.691.000.000 26,6886 OUTLIER
18 GDST 1.183.934.000.000 27,7999 OUTLIER
19 GGRM 63.505.413.000.000 31,7821
20 HMSP 38.011.000.000.000 31,2689
21 ICBP 26.560.600.000.000 30,9105
22 IGAR 383.936.000.000 26,6737 OUTLIER
23 IMPC 1.675.233.000.000 28,1470 OUTLIER
24 INAI 1.330.259.000.000 27,9164 OUTLIER
25 INCI 169.546.066.314 25,8564 OUTLIER
26 INDF 91.831.500.000.000 32,1510
27 INDS 2.553.928.000.000 28,5687 OUTLIER
28 INTP 27.638.000.000.000 30,9502
29 ISSP 5.447.784.000.000 29,3262 OUTLIER
30 JECC 1.358.500.000.000 27,9374 OUTLIER
31 JPFA 17.159.000.000.000 30,4735
32 KAEF 3.434.879.000.000 28,8650
33 KBLI 1.551.800.000.000 28,0704 OUTLIER
34 KBLM 654.386.000.000 27,2070 OUTLIER
35 KDSI 1.177.093.668.866 27,7941 OUTLIER
36 KINO 3.211.235.000.000 28,7977
37 KLBF 13.696.417.381.439 30,2482
38 LION 639.330.000.000 27,1837
Bersambung ke halaman selanjutnya
110
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan (Lanjutan)
Ukuran Perusahaan
Tahun No. Kode Total Aset LN Ket
2015
39 LMPI 793.093.000.000 27,3992 OUTLIER
40 LMSH 133.782.751.041 25,6195 OUTLIER
41 MERK 641.646.818.000 27,1873
42 MLBI 21.008.530.000.000 30,6759
43 MYOR 11.342.715.686.221 30,0596
44 PICO 605.788.310.444 27,1298 OUTLIER
45 PRAS 1.535.656.724.413 28,0600 OUTLIER
46 RICY 1.200.000.000.000 27,8133 OUTLIER
47 ROTI 2.706.323.637.034 28,6266
48 SCCO 1.773.144.328.632 28,2038 OUTLIER
49 SIDO 2.796.111.000.000 28,6593
50 SKBM 764.484.248.710 27,3625
51 SMGR 38.153.119.000.000 31,2726
52 SMSM 2.220.000.000.000 28,4285
53 SRSN 574.073.315.000 27,0760 OUTLIER
54 TALF 434.210.000.000 26,7968
55 TCID 2.082.096.848.703 28,3644
56 TIRT 763.168.000.000 27,3607 OUTLIER
57 TOTO 2.439.541.000.000 28,5228 OUTLIER
58 TRIS 577.786.000.000 27,0825 OUTLIER
59 TRST 3.357.359.499.954 28,8422 OUTLIER
60 TSPC 6.284.729.000.000 29,4691
61 ULTJ 3.539.997.000.000 28,8951
62 UNIT 460.539.000.000 26,8557 OUTLIER
63 UNVR 18.906.000.000.000 30,5705
64 VOKS 1.536.245.000.000 28,0604
65 WIIM 1.342.700.000.000 27,9257 OUTLIER
66 WTON 4.456.276.000.000 29,1253
2016
1 ADES 767.479.000.000 27,3664
2 AKPI 2.615.909.190.000 28,5926 OUTLIER
3 ALDO 410.330.576.602 26,7402
4 AMIN 198.974.581.573 26,0164
5 APLI 382.461.777.452 26,6699 OUTLIER
6 ARNA 1.543.216.299.146 28,0649
7 ASII 261.855.000.000.000 33,1988
8 AUTO 14.612.274.000.000 30,3129
9 BATA 804.742.917.000 27,4138
10 BUDI 2.931.807.000.000 28,7066 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
111
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan (Lanjutan)
Ukuran Perusahaan
Tahun No. Kode Total Aset LN Ket
2016
11 CEKA 1.425.964.152.418 27,9859 OUTLIER
12 CINT 399.336.626.636 26,7131 OUTLIER
13 CPIN 24.204.994.000.000 30,8176
14 DLTA 1.197.796.650.000 27,8115 OUTLIER
15 DPNS 296.129.565.784 26,4141 OUTLIER
16 DVLA 1.531.365.558.000 28,0572
17 EKAD 702.509.000.000 27,2779 OUTLIER
18 GDST 1.257.610.000.000 27,8602 OUTLIER
19 GGRM 62.951.034.000.000 31,7734
20 HMSP 42.508.000.000.000 31,3807
21 ICBP 28.901.900.000.000 30,9949
22 IGAR 439.466.000.000 26,8088 OUTLIER
23 IMPC 2.276.032.000.000 28,4535 OUTLIER
24 INAI 1.339.032.000.000 27,9230 OUTLIER
25 INCI 269.351.381.344 26,3193 OUTLIER
26 INDF 82.174.500.000.000 32,0399
27 INDS 2.477.273.000.000 28,5382 OUTLIER
28 INTP 30.151.000.000.000 31,0372
29 ISSP 6.041.811.000.000 29,4297 OUTLIER
30 JECC 1.587.200.000.000 28,0930 OUTLIER
31 JPFA 19.251.000.000.000 30,5886
32 KAEF 4.612.562.000.000 29,1598
33 KBLI 1.871.422.000.000 28,2577 OUTLIER
34 KBLM 639.091.000.000 27,1833 OUTLIER
35 KDSI 1.142.273.020.550 27,7640 OUTLIER
36 KINO 3.284.504.000.000 28,8202
37 KLBF 15.226.009.210.657 30,3540
38 LION 685.813.000.000 27,2539
39 LMPI 810.365.000.000 27,4208 OUTLIER
40 LMSH 162.828.169.250 25,8160 OUTLIER
41 MERK 743.934.892.000 27,3352
42 MLBI 2.275.038.000.000 28,4530
43 MYOR 12.922.421.859.142 30,1900
44 PICO 638.566.761.462 27,1825 OUTLIER
45 PRAS 1.596.466.547.662 28,0988 OUTLIER
46 RICY 1.288.683.925.066 27,8846 OUTLIER
47 ROTI 2.919.640.858.718 28,7025
48 SCCO 2.449.935.491.586 28,5271 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
112
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan (Lanjutan)
Ukuran Perusahaan
Tahun No. Kode Total Aset LN Ket
2016
49 SIDO 2.987.614.000.000 28,7255
50 SKBM 1.001.657.012.004 27,6327
51 SMGR 44.226.896.000.000 31,4204
52 SMSM 2.255.000.000.000 28,4442
53 SRSN 717.149.704.000 27,2986 OUTLIER
54 TALF 881.673.000.000 27,5051
55 TCID 2.185.101.038.101 28,4127
56 TIRT 815.997.000.000 27,4277 OUTLIER
57 TOTO 2.581.441.000.000 28,5794 OUTLIER
58 TRIS 639.701.000.000 27,1843 OUTLIER
59 TRST 3.290.596.000.000 28,8221 OUTLIER
60 TSPC 6.585.807.000.000 29,5159
61 ULTJ 4.239.200.000.000 29,0754
62 UNIT 432.913.000.000 26,7938 OUTLIER
63 UNVR 16.746.000.000.000 30,4492
64 VOKS 1.668.210.090.000 28,1428
65 WIIM 1.353.634.000.000 27,9338 OUTLIER
66 WTON 4.663.078.000.000 29,1707
2017
1 ADES 840.236.000.000 27,4569
2 AKPI 2.745.325.833.000 28,6409 OUTLIER
3 ALDO 498.701.656.995 26,9353
4 AMIN 252.452.307.121 26,2545
5 APLI 398.698.779.619 26,7115 OUTLIER
6 ARNA 1.601.346.561.573 28,1019
7 ASII 295.646.000.000.000 33,3202
8 AUTO 14.762.309.000.000 30,3231
9 BATA 855.691.231.000 27,4752
10 BUDI 2.939.456.000.000 28,7092 OUTLIER
11 CEKA 1.392.636.444.501 27,9622 OUTLIER
12 CINT 476.577.841.605 26,8899 OUTLIER
13 CPIN 24.522.593.000.000 30,8306
14 DLTA 1.340.842.765.000 27,9243 OUTLIER
15 DPNS 308.491.173.960 26,4550 OUTLIER
16 DVLA 1.640.886.147.000 28,1263
17 EKAD 796.768.000.000 27,4038 OUTLIER
18 GDST 1.286.955.000.000 27,8833 OUTLIER
19 GGRM 66.759.930.000.000 31,8321
20 HMSP 43.141.000.000.000 31,3955
Bersambung ke halaman selanjutnya
113
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan (Lanjutan)
Ukuran Perusahaan
Tahun No. Kode Total Aset LN Ket
2017
21 ICBP 31.619.500.000.000 31,0848
22 IGAR 513.023.000.000 26,9636 OUTLIER
23 IMPC 2.294.677.000.000 28,4616 OUTLIER
24 INAI 1.213.917.000.000 27,8249 OUTLIER
25 INCI 303.788.390.330 26,4396 OUTLIER
26 INDF 87.939.500.000.000 32,1077
27 INDS 2.434.617.000.000 28,5208 OUTLIER
28 INTP 28.864.000.000.000 30,9936
29 ISSP 6.269.365.000.000 29,4667 OUTLIER
30 JECC 1.928.000.000.000 28,2875 OUTLIER
31 JPFA 21.089.000.000.000 30,6798
32 KAEF 6.096.149.000.000 29,4387
33 KBLI 3.013.761.000.000 28,7342 OUTLIER
34 KBLM 1.235.199.000.000 27,8423 OUTLIER
35 KDSI 1.328.291.727.616 27,9149 OUTLIER
36 KINO 3.237.595.000.000 28,8059
37 KLBF 16.616.239.416.335 30,4414
38 LION 681.937.947.736 27,2482
39 LMPI 834.548.000.000 27,4502 OUTLIER
40 LMSH 161.163.526.840 25,8057 OUTLIER
41 MERK 847.006.544.000 27,4650
42 MLBI 2.510.078.000.000 28,5513
43 MYOR 14.915.849.800.251 30,3334
44 PICO 720.238.957.747 27,3028 OUTLIER
45 PRAS 1.542.243.721.302 28,0643 OUTLIER
46 RICY 1.374.444.788.282 27,9491 OUTLIER
47 ROTI 4.559.573.709.411 29,1483
48 SCCO 4.014.244.589.706 29,0209 OUTLIER
49 SIDO 3.158.198.000.000 28,7810
50 SKBM 1.623.027.475.045 28,1153
51 SMGR 48.963.503.000.000 31,5221
52 SMSM 2.443.000.000.000 28,5242
53 SRSN 652.726.454.000 27,2044 OUTLIER
54 TALF 921.241.000.000 27,5490
55 TCID 2.361.807.189.430 28,4904
56 TIRT 859.299.000.000 27,4794 OUTLIER
57 TOTO 2.826.491.000.000 28,6701 OUTLIER
58 TRIS 544.968.000.000 27,0240 OUTLIER
Bersambung ke halaman selanjutnya
114
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan (Lanjutan)
Ukuran Perusahaan
Tahun No. Kode Total Aset LN Ket
2017
59 TRST 3.290.596.000.000 28,8221 OUTLIER
60 TSPC 7.434.900.000.000 29,6372
61 ULTJ 5.186.940.000.000 29,2772
62 UNIT 426.385.000.000 26,7786 OUTLIER
63 UNVR 15.730.000.000.000 30,3866
64 VOKS 2.110.166.500.000 28,3778
65 WIIM 1.225.712.000.000 27,8345 OUTLIER
66 WTON 7.067.976.000.000 29,5866
`
115
Lampiran 7
Hasil Perhitungan Setelah Outlier
NO KODE BTMR KM SPREAD DER SIZE
1 ADES 0,5484 - 54,6906 98,9299 27,2052
2 ALDO 0,4228 14,3217 22,8782 114,1303 26,6259
3 AMIN 0,6326 - 29,0076 68,8872 25,7492
4 ARNA 0,2437 - 88,1356 60,2474 27,9892
5 ASII 0,5209 0,0368 50,3650 93,9692 33,1341
6 AUTO 1,3154 - 104,1475 41,3636 30,2940
7 BATA 0,4677 - 27,7512 45,3356 27,4019
8 CPIN 0,2999 0,0023 96,7742 94,8644 30,8466
9 DVLA 0,6711 - 59,8496 41,3717 27,9504
10 GGRM 0,3592 0,9200 47,3430 67,0847 31,7821
11 HMSP 0,7320 - 44,4578 18,7250 31,2689
12 ICBP 0,2086 - 38,2189 62,0843 30,9105
13 INDF 0,9490 0,0157 51,5263 112,9594 32,1510
14 INTP 0,2904 - 41,5553 15,8049 30,9502
15 JPFA 0,9043 - 106,1063 180,8602 30,4735
16 KAEF 0,0043 - 10,7143 67,0207 28,8650
17 KINO 0,3239 10,5000 17,7215 80,7488 28,7977
18 KLBF 0,1768 0,0093 51,1475 25,2154 30,2482
19 LION 0,8305 0,2490 171,1887 40,7256 27,1837
20 MERK 1,2079 - 81,2785 35,4991 27,1873
21 MLBI 0,0444 - 73,3057 274,0910 30,6759
22 MYOR 0,0076 - 40,0774 118,3618 30,0596
23 ROTI 0,6349 - 32,7869 127,7025 28,6266
24 SIDO 0,3174 32,6517 39,2344 7,6125 28,6593
25 SKBM 0,0432 3,1004 22,2222 1.221,7641 27,3625
26 SMGR 0,2447 - 79,5334 39,0379 31,2726
27 SMSM 0,2101 1,9991 22,6804 54,1667 28,4285
28 TALF 0,6469 - 26,0870 23,9884 26,7968
29 TCID 0,5169 0,1358 22,2222 21,4142 28,3644
30 TSPC 0,5507 0,0682 60,8696 44,9049 29,4691
31 ULTJ 0,2455 17,9071 20,5128 26,5411 28,8951
32 UNVR 0,0171 0,0010 35,5954 225,8753 30,5705
33 VOKS 0,6257 9,4813 54,7771 201,4296 28,0604
34 WTON 0,3148 0,0600 49,0196 96,8665 29,1253
35 ADES 0,6516 - 46,5753 99,6626 27,3664
Bersambung ke halaman selanjutnya
116
Hasil Perhitungan Setelah Outlier (Lanjutan)
NO KODE BTMR KM SPREAD DER SIZE
36 ALDO 0,6088 14,3217 20,8955 104,2585 26,7402
37 AMIN 0,6724 3,8889 97,2569 35,8901 26,0164
38 ARNA 0,2484 37,3224 40,9850 62,7714 28,0649
39 ASII 0,4176 0,0400 41,2371 8,7165 33,1988
40 AUTO 1,0664 - 54,8077 38,6817 30,3129
41 BATA 0,5425 - 31,0850 44,4378 27,4138
42 CPIN 0,2794 0,0022 8,3721 70,9725 30,8176
43 DVLA 0,5512 - 43,2432 41,8483 28,0572
44 GGRM 0,3218 0,5775 30,1107 59,1125 31,7734
45 HMSP 0,0767 - 22,9956 24,3833 31,3807
46 ICBP 0,1850 - 81,9159 56,2197 30,9949
47 INDF 0,6315 0,0157 56,0000 87,0093 32,0399
48 INTP 0,4611 - 41,9890 15,3487 31,0372
49 JPFA 0,5656 - 111,6371 105,3882 30,5886
50 KAEF 0,0015 - 112,4509 103,0707 29,1598
51 KINO 0,4510 10,5810 104,5093 68,2573 28,8202
52 KLBF 0,1755 0,0093 36,8679 22,1614 30,3540
53 LION 0,8616 0,2490 39,1304 45,7307 27,2539
54 MERK 0,1413 - 45,1420 27,6875 27,3352
55 MLBI 0,0430 - 57,7345 136,5754 28,4530
56 MYOR 0,1703 25,2199 187,0893 106,2553 30,1900
57 ROTI 0,5818 - 40,8163 102,3661 28,7025
58 SIDO 0,3563 32,6517 8,4507 8,3299 28,7255
59 SKBM 0,0615 3,5760 64,9007 1.719,0144 27,6327
60 SMGR 0,5618 - 20,1923 44,6534 31,4204
61 SMSM 0,2800 7,9962 32,2275 42,7215 28,4442
62 TALF 1,3227 - 8,4367 17,2601 27,5051
63 TCID 0,7095 1,2747 37,2093 22,5410 28,4127
64 TSPC 0,5229 0,0595 34,1943 42,0802 29,5159
65 ULTJ 0,2644 11,4899 22,7545 21,4937 29,0754
66 UNVR 0,0159 0,0010 30,0842 255,9949 30,4492
67 VOKS 0,5495 9,4904 53,1317 149,3425 28,1428
68 WTON 0,3465 0,1660 20,6522 87,1795 29,1707
69 ADES 0,8103 - 37,2093 98,6322 27,4569
70 ALDO 0,6952 14,5744 - 117,3723 26,9353
Bersambung ke halaman selanjutnya
117
Hasil Perhitungan Setelah Outlier (Lanjutan)
NO KODE BTMR KM SPREAD DER SIZE
71 AMIN 0,3504 3,8889 78,6127 66,7825 26,2545
72 ARNA 0,4100 37,3224 48,0091 55,5612 28,1019
73 ASII 0,4652 0,0400 17,8571 89,1178 33,3202
74 AUTO 1,0836 - 36,7347 37,2080 30,3231
75 BATA 0,7818 - 49,2754 47,7090 27,4752
76 CPIN 0,3192 0,0032 33,4898 56,1668 30,8306
77 DVLA 0,0532 - 31,2020 451,0626 28,1263
78 GGRM 0,2616 0,6729 33,0205 58,2461 31,8321
79 HMSP 0,0620 - 35,1784 26,4650 31,3955
80 ICBP 0,1958 - 14,5349 55,5749 31,0848
81 INDF 0,6984 0,0157 21,1982 88,0789 32,1077
82 INTP 0,3039 - 48,5084 17,5388 30,9936
83 JPFA 0,6618 - 60,8696 115,2861 30,6798
84 KAEF 0,0017 - 70,1092 136,9718 29,4387
85 KINO 0,6786 10,5929 70,6114 57,5341 28,8059
86 KLBF 0,1754 0,0093 17,6101 19,5926 30,4414
87 LION 1,1367 0,2490 65,2850 50,7688 27,2482
88 MERK 0,1616 - 13,9276 37,6267 27,4650
89 MLBI 0,0285 - 27,2727 176,1032 28,5513
90 MYOR 0,1628 25,2199 41,2545 102,8168 30,3334
91 ROTI 1,2031 - 41,7962 61,6809 29,1483
92 SIDO 0,3570 - 21,3813 9,0589 28,7810
93 SKBM 0,0829 2,2067 59,0674 586,1675 28,1153
94 SMGR 0,5184 0,0001 18,0917 60,8575 31,5221
95 SMSM 0,2529 7,9962 47,7064 33,6433 28,5242
96 TALF 1,3543 - 105,0847 20,2405 27,5490
97 TCID 0,5163 0,1422 40,7407 27,0933 28,4904
98 TSPC 0,6274 0,0451 23,4043 46,2985 29,6372
99 ULTJ 0,2813 33,8482 125,9711 23,2417 29,2772
100 UNVR 0,0121 0,0010 36,2437 265,4746 30,3866
101 VOKS 0,6279 20,4315 158,8749 159,1953 28,3778
102 WTON 0,6306 0,1808 47,1220 157,2105 29,5866
118
Lampiran 8
Hasil Output SPSS
Hasil uji Statistik Deskriptif
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BTMR 102 ,001500 1,354300 ,45282549 ,326943979
KM 102 ,000000 37,322400 3,99836078 8,847112711
Spread 102 ,000000 187,089300 49,37370098 33,969373611
DER 102 7,612500 1719,014400 109,20960000 213,778562441
SIZE 102 25,749200 33,320200 29,27984706 1,721770542
Valid N
(listwise) 102
119
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Hasil Uji Normalitas Statisik Kolmogorov-Smirnov
120
Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Runs-Test
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
121
Hasil Uji Koefisien Adjusted R Square
Hasil Uji Simultan F
Hasil Uji Statistik t