PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

90
PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP REAKSI INVESTOR (Studi Pada Perusahaan Pertambangan di BEI Tahun 2014-2017) SKRIPSI Disusun Oleh: MADE RIKA YULINA 1512110316 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Page 1: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN ENVIRONMENTAL

PERFORMANCE TERHADAP REAKSI INVESTOR

(Studi Pada Perusahaan Pertambangan di BEI Tahun 2014-2017)

SKRIPSI

Disusun Oleh:

MADE RIKA YULINA

1512110316

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …
Page 3: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …
Page 4: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …
Page 5: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Cakat Raya, kecamatan Menggala Timur, kabupaten Tulang

Bawang pada tanggal 03 Mei 1997. Penulis putri dari pasangan bapak Made

Luye dan Ibu Ketut Sumantri. Adapun pendidikan yang telah ditempuh oleh

penulis antara lain :

1. SD N 01 Cakat Raya, kab. Tulang Bawang dan lulus pada tahun 2009

2. SMP Lentera Harapan Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang dan lulus pada

tahun 2012

3. SMA N 1 Pagar Dewa, Kab. Tulang Bawang Barat dan lulus tahun 2015

Tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan S1 Ekonomi Manajemen di

Kampus IIB Darmajaya Bandar Lampung sampai dengan sekarang sebagai

mahasiswi Program Studi Manajemen Strata 1 IIB Darmajaya Bandar

Lampung.

Page 6: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

PERSEMBAHAN

Om Swasty Astu

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ....

Bahwa atas taufik dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas nikmat dan rahmat-Mu yang agung

ini, hari ini hamba bahagia. Dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa…..

Kupersembahkan Kepada…

Ayah dan Ibu yang sangat aku cintai yang selalu memberiku doa, nasihat,

motivasi, membimbingku dan membesarkan diri ini dari kecil hingga dewasa,

dan sampai di bangku kuliah seperti sekarang ini. Terimakasih

Ibu Ita Fionita, S.E., M.M., yang senantiasa membantu dan mengajariku

hingga skripsi ini selesai.

Sahabat ku Piska, Windi, Yenni, Dewi, Rica dan semua teman angkatan 2015

yang selalu mendukung, mengisi keceriaan disaat lelah mulai kurasa.

Almamater ku IIB Darmajaya yang telah memberikan banyak kenangan

dan wawasan untuk menjadi orang yang lebih baik.

Page 7: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

MOTTO

“Kesempatan bukanlah hal yang kebetulan, kau harus menciptakannya”

-Chris Grosser-

“didunia jangan terlalu bergantung pada seseorang, karena bahkan bayanganmu

sendiri akan meninggalkanmu saat kamu dalam kegelapan”

-Ibnu Taimiyah-

“Hidup dapat dipahami dengan berpikir ke belakang, tapi ia juga harus dijalani

dengan berpikir ke depan”

-Soren Kierkegaard-

Page 8: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Environmental Performance

Terhadap Reaksi Investor

(Studi Pada Perusahaan Pertambangan di BEI Tahun 2011-2017)

Oleh:

MADE RIKA YULINA

ABSTRAK

Sifat dan karakteristik industri pertambangan berbeda dengan industri lainnya.

Salah satunya industri pertambangan memerlukan biaya investasi yang sangat

besar, berjangka panjang, syarat risiko, dan adanya ketidakpastian yang tinggi,

menjadikan masalah pendanaan sebagai isu utama terkait dengan pengembangan

perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan

manajerial dan environmental performance terhadap reaksi investor pada

perusahaan pertambangan di BEI. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian asosiatif, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2017.

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil analisis

menunjukkan terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara kemampuan

manajerial terhadap reaksi investor dan terdapat pengaruh negatif dan tidak

signifikan antara environmental performance terhadap reaksi investor pada

perusahaan pertambangan di BEI tahun 2011-2017.

Kata Kunci: Kemampuan Manajerial, Environmental Performance, Reaksi

Investor

Page 9: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Effect of Managerial Ability and Environmental Performance on Investor

Reaction

(Study of Mining Companies on the Indonesia Stock Exchange 2011-2017)

By:

MADE RIKA YULINA

ABSTRACT

The nature and characteristics of the mining industry are different from other

industries. One of them is the mining industry which requires huge investment

costs, long-term investment, risk requirements, and high uncertainties, making

funding a major issue related to company development. This study aims to

determine the effect of managerial ability and environmental performance on

investor reaction to mining companies on the Stock Exchange. This type of research

is associative research, the sample in this study is the mining sector companies listed

on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2011-2017. The analysis

technique used is multiple linear regression. The analysis shows that there is a

negative and insignificant effect between managerial ability on investor reaction

and there is a negative and insignificant effect between environmental performance

on investor reaction on mining companies on the Stock Exchange in 2011-2017.

Keywords: Managerial Ability, Environmental Performance, Investor

Reaction.

Page 10: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

PRAKATA

Om Swasty Astu

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan

rahmat, karunia serta hidayah-Nya ssehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP REAKSI INVESTOR

(Studi Pada Perusahaan Pertambangan di BEI Tahun 2011-2017)”. Penulis

skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program

S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di perguruan tinggi IIB Darmajaya

Bandar Lampung, penulis menyadari tentunya dalam penulisan skripsi tidak lepas

dari bantuan dan arahan dari semua pihak, dengan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Firmansyah YA, MBA., M.Sc., selaku Rektor IIB Darmajaya

Bandar Lampung.

2. Ibu Dr. Faurani I Santi Singagerda, S.E., M.Sos., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi & Bisnis IIB Darmajaya Bandar Lampung.

3. Ibu Aswin, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen IIB

Darmajaya Bandar Lampung.

4. Ibu Ita Fionita, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar dan iklas membantu serta mengarahkan penulis dalam menyusun

skripsi sehingga dapat terselesaikan.

5. Para dosen dan staff jurusan Manajemen IIB Darmajaya Bandar Lampung.

6. Ayah dan Ibu ku serta keluarga besar yang selalu memberikan cinta dan

kasih selama ini, doa dan dukungannya.

7. Para sahabat seperjuangan ku Piska, Windi, Yenni, Dewi, Rica terima

kasih untuk semangat kalian, canda tawa kalian, dan terima kasih untuk

kasih sayang kalian.

8. Para rekan-rekan satu pembimbing Ara, Daryanti, Dianti, Dinda,

Nyoman, Yuni yang selama ini memberikan dukungan dan saling

menyemangati.

Page 11: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

9. Sahabat ku I Nyoman Agus Lasdita yang tiada henti selalu memberi

semangat kepadaku.

10. Almamater IIB Darmajaya Bandar Lampung.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa mencatatkan sebagai amal kebaikan dan selalu

memberikan keberhakan dan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan penulis pada

khususnya.

Bandar Lampung, 18 September 2019

MADE RIKA YULINA

1512110316

Page 12: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

DAFTAR ISI

PERNYATAAN .............................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

MOTTO .......................................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

PRAKATA ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 9

1.3.1 Ruang Lingkup Subjek ................................................................... 9

1.3.2 Ruang Lingkup Objek ..................................................................... 9

1.3.3 Ruang Lingkup Ilmu ....................................................................... 9

1.3.4 Ruang Lingkup Tempat Penelitian ................................................. 9

1.3.5 Ruang Lingkup Waktu Penelitian ................................................... 9

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 10

1.6 Sistematika Penelitian ............................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Agency ............................................................................................. 12

2.2 Reaksi Investor .......................................................................................... 15

2.3 Kemampuan Manajerial ............................................................................ 18

2.4 Environmental Performance ..................................................................... 21

2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 22

2.6 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 25

2.7 Pengembangan Hipotesis .......................................................................... 28

2.8 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 30

3.2 Sumber Data .............................................................................................. 30

3.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 30

3.4 Populasi dan Sampel ................................................................................. 32

3.4.1 Populasi ........................................................................................... 32

3.4.2 Sampel ............................................................................................. 32

3.5 Teknik Analisis ......................................................................................... 33

Page 13: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

3.5.1 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 33

3.5.2 Uji Prasyarat Data ........................................................................... 37

3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................... 38

3.5.4 Uji Hipotesis ................................................................................... 39

3.4.4 Hipotesis Statistik ........................................................................... 39

3.5.4 Kerangka Hipotesis ......................................................................... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Gambaran Umum Objek Peneltian .................................. 41

4.2 Hasil Penelitian ......................................................................................... 46

4.2.1 Variabel Dependen .......................................................................... 46

4.2.2 Variabel Independen ....................................................................... 47

4.3 Uji Prasyaratan Analisis Data ................................................................... 48

4.3.1 Uji Normalitas ................................................................................. 48

4.3.2 Uji Autokorelasi .............................................................................. 49

4.3.3 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 50

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 51

4.4 Analisis Data ............................................................................................. 52

4.4.1 Analisis Regresi Berganda .............................................................. 52

4.4.2 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 53

4.5 Pembahasan Hasil ..................................................................................... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 58

5.2 Saran ......................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Indeks Saham Pertambangan ...................................................... 4

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 27

Gambar 3.1 Kerangka Hipotesis ..................................................................... 40

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 51

Page 15: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteia PROPER ............................................................................. 22

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 22

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel ..................................................................... 32

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 33

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Reaksi Investor .................................................. 46

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kemampuan Manajerial .................................... 47

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Environmental Performance ............................. 48

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 49

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... 49

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 52

Page 16: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reaksi investor merupakan respon investor atas informasi yang diberikan

perusahaan. Para investor memerlukan berbagai informasi sebelum memutuskan

membeli atau menjual saham. Informasi tersebut dapat berupa informasi yang

dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan. Selain itu investor

juga membutuhkan informasi mengenai kondisi atau arah pergerakan pasar

sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam melakukan pembelian atau

penjualan saham. Informasi yang cepat dan benar tercermin dalam harga-harga

sekuritas. Investor cenderung untuk memilih investasi yang mampu maenghasilkan

keuntungan atas investasi yang dilakukan. Respon investor atas informasi yang

diberikan dapat bersifat positif maupun negatif. Informasi yang bersifat negatif

dapat tercermin dari adanya praktik kecurangan perusahaan dalam menyajikan

laporan keuangan. Informasi merupakan kebutuhan utama para investor di pasar

modal. Dari informasi yang relevan, investor dapat menilai prospek kinerja emiten

sehingga investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas

dana yang telah atau akan diinvestasikan. Informasi tersebut dijadikan sebagai salah

satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham yang

dimiliki investor. Sehingga informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasi

akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham (Shulthoni, 2012).

Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk memaksimalkan dirinya

sendiri, mengakibatkan agent memanfaatkan adanya asimetri informasi yang

dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui

principal. Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal

dan agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya

kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan reaksi investor.

Hal ini memacu reaksi investor memerlukan berbagai informasi

Page 17: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

yang relevan sebelum memutuskan membeli atau menjual saham. Informasi

tersebut dapat berupa informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

Selain itu investor juga membutuhkan informasi mengenai kondisi atau arah

pergerakan pasar sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam melakukan

pembelian atau penjualan saham. Informasi yang cepat dan benar tercermin dalam

harga-harga sekuritas. Investor cenderung untuk memilih investasi yang mampu

maenghasilkan keuntungan atas investasi yang dilakukan. Respon investor atas

informasi yang diberikan dapat bersifat positif maupun negatif. Informasi yang

bersifat negatif dapat tercermin dari adanya praktik kecurangan perusahaan dalam

menyajikan laporan keuangan.

Tolak ukur investor dalam berinvestasi adalah dengan melihat citra perusahaan.

Menurut Belkaoui (1986) dan Patten (1990), perusahaan yang memperhatikan

harapan stakeholder, akan mampu mendeteksi warning signals sehingga resiko

dapat diminimalisasi. Hubungan yang harmonis akan menciptakan dukungan dari

stakeholders yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan

(Sembiring, 2003). Manajer mengimplikasikan teori stakeholder untuk

meningkatkan nilai perusahaan akibat dampak dari aktifitas perusahaan, dan

meminimalkan kerugian bagi stakeholder (Nugroho, 2011). Jika timbul

ketimpangan dari pihak-pihak yang bersangkutan, dikhawatirkan menjadi berita

buruk di pasar modal sehingga pasar bereaksi negatif terhadap saham perusahaan.

Sinyal berupa sebuah informasi, akan dipertimbangkan oleh investor yang

selanjutnya menentukan keputusan investor untuk berinvestasi atau tidak pada

perusahaan.

Investasi menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat yang ingin menyimpan dana

yang dimiliki ke aktiva produktif dalam jangka waktu tertentu. Para investor yang

akan berinvestasi aktiva keuangan (surat-surat berharga) melakukan transaksi di

pasar modal. Prospek laba di masa mendatang serta kualitas manajemen perusahaan

mencerminkan nilai dari surat-surat berharga yang diperjualbelikan (Jogiyanto,

2010). Saat penjual dapat menjual dan pembeli dapat bertransaksi aktiva keuangan

dengan cepat artinya pasar modal sudah liquid. Apabila harga dari aktiva keuangan

Page 18: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

3

sudah merepresentasikan nilai perusahaan secara akurat maka pasar modal

dikatakan sudah efisien. Investor didefinisikan yaitu individu atau kelompok usaha

yang menanamkan modal di sebuah unit usaha dengan tujuan memperoleh

keuntungan. Salah satu tujuan investor melakukan transaksi aktiva keuangan, untuk

memperoleh laba yang diinginkan akibat terjadinya fluktuasi harga saham atau

dengan tujuan mendapat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan. Informasi yang

disampaikan oleh pihak manajemen perusahaan yaitu informasi non-keuangan dan

informasi keuangan, yang menjadi sinyal mengenai kinerja keuangan di masa akan

datang (Dewantara, 2012). Ketika informasi perusahaan diungkapkan, investor

akan bereaksi positif atau negatif (Annisa, 2013).

Sektor pertambangan menjadi salah satu pilihan dalam berinvestasi, baik investasi

langsung maupun investasi tidak langsung. Investor yang ingin berinvestasi melalui

pasar modal pada sektor pertambangan harus memperhatikan pergerakan dari

indeks harga saham sektor pertambangan tersebut. Peningkatan indeks harga saham

sektor pertambangan yang mencapai 573.634 pada tahun 2015 ke tahun 2016 (OJK,

2016). Perkembangan indeks pertambangan yang semakin baik di tahun 2016

menjadikan pertimbangan para investor bahwa ketika indeks harga turun, investor

membeli saham tersebut. Keuntungannya jika indeks harga saham sektoral turun

pada tahun ini, tidak menutup kemungkinan akan mengalami kenaikan di tahun

berikutnya, seperti yang dialami oleh indeks harga saham sektor pertambangan ini.

Sektor pertambangan merupakan sektor yang kuat, karena masih dapat bertahan

meskipun sempat mengalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2015. Hal

inilah yang menjadikan sektor pertambangan menarik bagi para investor untuk

menginvesasikan dananya.

Page 19: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

4

Gambar 1.1 Indeks Saham Pertambangan

Page 20: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

5

Sumber : Saham OK (2019)

Perusahaan tambang Indonesia dalam masa-masa ini selain sedang mengatasi

masalah lemahnya harga komoditi juga menurunkan permintaan dari Tiongkok dan

negara berkembang lainnya. Hal ini menyebabkan penurunan yang signifikan atas

kinerja keuangan perusahaan pertambangan di Indonesia. Indeks sektor tambang

cenderung melemah bahkan pada penutupan Jumat 10 Januari, indeks saham

Page 21: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

6

tambang melemah 2,15% ke level 1.363. Penurunan indeks sektoral tersebut

disinyalir lantaran penurunan harga saham untuk emiten batu bara. Benar saja

saham emiten batu bara seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terjun bebas. Pada

10 Maret 2017 saham ADRO melemah hingga 5,04% ke level Rp 1.600. Hari ini

saham ADRO sedikit menguat pada penutupan jeda siang sebesar 1,56% ke posisi

Rp 1.625. Sementara saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) pada

perdagangan juga turun 4,38% ke level Rp 10.375 per saham. Penurunan harga

minyak berimbas pada melemahnya harga saham sejumlah emiten minyak. Salah

satunya saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 25,70%.

Dibukanya keran ekspor mineral mentah termasuk biji nikel dikhawatirkan pasar

dapat mengganggu kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tahun 2017. Pasar cukup

merespon dengan penurunan harga saham sebesar 1.4% menjadi Rp 2,780 per

saham dari penutupan tahun 2016 sebesar Rp 2,820 per saham. Harga saham PT

Aneka Tambang Tbk (ANTM) tercatat turun 4,05% ke level Rp 830 per saham.

Harga saham PT Timah (Persero) Tbk di bursa berjangka (futures) turun 0,26% dan

dilevel US$ 16,300 per metrik ton dari harga 21,615 per metrik ton. Manajemen

emiten PT Timah (Persero) Tbk pun melakukan sejumlah kebijakan pengurangan

produksi dan menurunkan ekspor, sebagai respon perusahaan menyikapi penurunan

harga timah.

Krishnan dan Wang (2015) menyatakan bahwa kemampuan manajerial merupakan

suatu kemampuan yang dimiliki manajer berkaitan dengan penilaian industri

mereka, yaitu dalam memaksimalkan pendapatan dan laba perusahaan. Dengan

demikian, kemampuan manajerial sangat penting dalam mengelola sumber daya

perusahaan secara tepat untuk memperoleh pendapatan. Kemampuan manajerial

sangat diharapkan dimiliki oleh manajer dalam suatu perusahaan dimana dengan

adanya manajer yang memiliki kemampuan yang tinggi akan menghasilkan kualitas

laba yang lebih tinggi (Demerjian et al., 2013). Beda halnya dengan manajer yang

memiliki kemampuan kurang baik yang akan sulit dalam menghasilkan laba yang

lebih tinggi sehingga karena adanya tuntutan untuk memenuhi target laba yang

tinggi, maka manajer dengan kemampuan yang kurang cenderung akan melakukan

praktek kecurangan yang dapat merugikan para investor.

Page 22: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

7

Menurut Zuhroh dan Sukmawati (2003) serta Emilia dan Nurdin (2006), informasi

yang saat ini menjadi salah satu pertimbangan penting calon investor adalah

informasi tentang sosial dan lingkungan. Gray (1987) menyatakan manajemen

perusahaan yang memiliki visi dalam pelestarian lingkungan sudah bertanggung

jawab terhadap masyarakat dan lingkungan atas kinerja operasionalnya. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Pfleiger (2005), yaitu perusahaan mampu menarik

perhatian pemegang saham dan stakeholders melalui usaha pelestarian lingkungan.

Berbeda dengan hasil penelitian Scott (2010) yang menyatakan bahwa, informasi

peristiwa lingkungan yang negatif tidak menjadi ancaman keuangan jangka panjang

bagi perusahaan untuk menjual saham dengan harga yang lebih rendah.

Environmental performance merupakan sumber informasi penting agar perusahaan

dapat mencapai tingkatan produksi yang efisien, perbaikan produktivitas sesuai

dengan standar keamanan, penekanan biaya yang disebabkan karena kerusakan

lingkungan dan kesempatan memperoleh pasar baru (Porter & Van der Linde,

1995). Pengukuran kualitas Environmental performance di Indonesia

menggunakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER). Peringkat yang diperoleh akan diwakili dengan

warna yang telah ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup. Nilai tertinggi 5 untuk

warna emas, 4 untuk warna hijau, 3 untuk warna biru, 2 untuk warna merah dan 1

untuk warna hitam, Perusahaan yang memperoleh peringkat Hitam, akan diberi

sanksi hukum sesuai peraturan. Perusahaan yang tidak memikirkan dampak jangka

panjang yang timbul akibat aktivitas operasinya akan menanggung dampak yang

luar biasa bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Seftian (2012), kinerja lingkungan pada perusahaan tipe industri high

profile lebih tinggi dibandingkan dengan tipe industri low profile. Hal ini

dikarenakan tingkat sisa hasil produksi berupa limbah industri high profile lebih

banyak sehingga dikhawatirkan menjadi ancaman bagi lingkungan dan perusahaan

di masa akan datang. Perusahaan high-profile yaitu perusahaan yang peka terhadap

isu lingkungan serta tingkat persaingan yang ketat Indrawati (2009). Perusahaan

yang memiliki dampak besar atas kerusakan lingkungan, perusahaan yang

Page 23: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

8

produknya menjadi konsumsi utama masyarakat, serta perusahaan go public

menjadi target utama program PROPER sejak tahun 2002. Sektor pertambangan

merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena

perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi

pertumbuhan perekonomian suatu negara. Potensi yang kaya akan sumber daya

alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan untuk

melakukan eksplorasi pertambangan sumber daya tersebut.

Atas dasar pemikiran dan latar belakang diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kemampuan manajerial dan environmental performance

terhadap reaksi investor.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti kembali. Penelitian ini

dilakukan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2011-2017. Sehingga judul penelitian ini adalah:

“Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Environmental Performance

Terhadap Reaksi Investor (Studi Pada Perusahaan Pertambangan di BEI

Tahun 2011-2017)”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kemampuan manajerial terhadap reaksi investor pada

perusahaan pertambangan di BEI?

2. Bagaimana pengaruh environmental performance terhadap reaksi investor

pada perusahaan pertambangan di BEI ?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

1.3.1 Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek penelitian ini berdasarkan latar belakang adalah reaksi

investor yang terjadi pada kepemilikan manajerial dan environmental performance.

Page 24: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

9

1.3.2 Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar

di BEI tahun 2011-2017 yang mengalami turun naiknya harga saham.

1.3.3 Ruang Lingkup Ilmu

Dalam penelitian ini ruang lingkup yang digunakan adalah reaksi investor yang

dapat mempengaruhi kepemilikan manajerial dan environmental performance.

1.3.4 Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di

BEI tahun 2011-2017, berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan

yang diterbitkan oleh perusahaan pertambangan untuk tahun 2011-2017.

1.3.5 Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini ditentukan selama masa penelitian. Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan gambaran secara penuh, perubahan harga saham dan reaksi

investor yang disebabkan oleh peristiwa yang diamati.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial terhadap reaksi investor

pada perusahaan pertambangan di BEI.

2. Untuk mengetahui pengaruh environmental performance terhadap reaksi

investor pada perusahaan pertambangan di BEI.

1.5 Manfaat Penelitian

Kegunaan dan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi

perusahaan yang terdaftar di BEI.

Page 25: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

10

2. Bagi Pihak Eksternal

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi bahan

referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang diimplementasikan untuk

membuka wawasan baru dalam menanggapi suatu peristiwa.

3. Bagi Investor

Penelitian ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam

berinvestasi dengan melihat kondisi sebagai gambaran dalam menentukan

keputusan investasi.

1.6 Sistematika Penulisan

1.6.1 Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini berisi pembahasan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan yang

digunakan dalam usulan penelitian ini.

1.6.2 Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini dijelaskan mengenai tinjauan pustaka sebagai dasar penelitian ini,

pada kerangka atau landasan yang dijadikan penelitian sehingga didapat beberapa

dugaan sementara atau hipotesis.

1.6.3 Bab III Metodologi Penelitian

Dalam bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, sumber data, metode

pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan. Akan dilakukan

dalam pengujian berdasarkan atas penentuan variabel yang digunakan.

1.6.4 Bab IV Hasil dan Pembahas

Bagian ini memuat uraian hasil analisis yang diperoleh berkaitan dengan landasan

teori yang relevan dan pembahasan hasil analisis mengenai pengaruh kemampuan

manajerial dan environmental performance terhadap reaksi investor.

Page 26: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

11

1.6.5 Bab V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan rangkuman dari pembahasan, yang sekurang-kurannya

terdiri dari: (1) jawaban terhadap perumusan masalah dan tujuan penelitian serta

hipotesis; (2) hal baru ditemukan dan prospek temuan; (3) pemaknaan teoritik dari

hal baru yang ditemukan.

Saran merupakan implementasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurannya memberi saran bagi

perusahaan (objek penelitian) dan penelitian selanjutnya, sebagai hasil pemikiran

penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan

Daftar Pustaka

Pada bagian ini berisi daftar buku-buku dan bahan-bahan lainnya yang digunakan

sebagai referensi dalam pembahasan penelitian.

Lampiran

Dalam lampiran penelitian ini memaparkan mengenai data-data yang mendukung

penelitian ini sehingga data tersebut dipaparkan ke dalam lampiran.

Page 27: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Agency

Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk memaksimalkan dirinya

sendiri, mengakibatkan agent memanfaatkan adanya asimetri informasi yang

dimilikinya untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui

principal. Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal

dan agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya

kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan reaksi investor.

Hal ini memacu reaksi investor memerlukan berbagai informasi yang relevan

sebelum memutuskan membeli atau menjual saham. Informasi tersebut dapat

berupa informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Selain itu investor

juga membutuhkan informasi mengenai kondisi atau arah pergerakan pasar

sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam melakukan pembelian atau

penjualan saham. Informasi yang cepat dan benar tercermin dalam harga-harga

sekuritas. Investor cenderung untuk memilih investasi yang mampu maenghasilkan

keuntungan atas investasi yang dilakukan. Respon investor atas informasi yang

diberikan dapat bersifat positif maupun negatif. Informasi yang bersifat negatif

dapat tercermin dari adanya praktik kecurangan perusahaan dalam menyajikan

laporan keuangan.

Teori keagenan (teori agensi) yang dikembangkan pada tahun 1970-an terutama

pada tulisan Jensen dan Meckling (1976) pada tulisan yang berjudul “Teori

perusahaan: Perilaku manajerial, biaya agensi, dan struktur kepemilikan”. Teori

keagenan dibangun untuk memecahkan masalah yang muncul manakala ada

ketidaklengkapan informasi pada saat melakukan kontrak (perikatan). Teori

keagenan mengungkapkan hubungan antara pemilik (principal) dan manajemen

(agent). Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa pada hubungan keagenan

terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) memerintah orang

Page 28: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal dan memberi

wewenang kepada Agent untuk membuat keputusan terbaik bagi principal.

Hubungan mengenai keagenan atau agency relationship muncul ketika satu atau

lebih individu (majikan) menggaji individu lain (agen atau karyawan) untuk

bertindak atas namanya, mendelegasikan kekuasaan untuk membuat keputusan

kepada agen atau karyawan. Dalam konteks manajemen keuangan, hubungan ini

muncul antara:

a. Pemegang saham (shareholders) dengan para manajer

b. Shareholders dengan kreditor (bondholder atau pemegang obligasi)

Masalah keagenan (agency problem) antara pemegang saham (pemilik perusahaan)

dengan manajer potensial terjadi bila manajemen tidak memiliki saham mayoritas

perusahaan. Pemegang saham tentu ingin manajemen bekerja dengan tujuan

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Sebaliknya, manajer perusahaan

bisa saja bertindak untuk tidak memaksimumkan kemakmuran pemegang saham,

tetapi memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri (perusahaan). Pengawasan

total terhadap manajer dapat memecahkan agency problem, tetapi dibutuhkan biaya

yang besar dan tidak efisien. Agency problem antara pemegang saham dan manajer

dapat dikurangi dengan cara:

1) Kekhawatiran untuk di PHK karena kinerja yang dinilai kurang memuaskan.

2) Ketakutan mengalami hostile take over atau kondisi dimana perusahaan

diambil alih oleh pihak lain yang menyebabkan terjadinya kepengurusan

manajemen.

Hubungan antara prinsipal dan agen dapat mengarah pada kondisi

ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information) karena agen berada pada

posisi yang memiliki informasi lebih banyak tentang perusahaan dibandingkan

dengan prinsipal. Teori Agency menganggap bahwa individu-individu bertindak

untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan asimetri informasi

yang dimilikinya akan mendorong agen untuk menyembunyikan beberapa

Page 29: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

informasi yang tidak diketahui prinsipal yang menimbulkan terjadinya kecurangan

pelaporan keuangan.

Melalui laporan keuangan manajer mengirimkan sinyal kepada pemegang saham.

Akan tetapi kadang sinyal yang dikirimkan berbeda dengan yang diharapkan,

karena kecenderungan manajer untuk memaksimalkan utilitasnya dan

mengorbankan Kepentingan pemegang saham. Ketidaksingkronan kepentingan dan

perbedaan informasi yang dikirimkan dengan kondisi inilah yang sebenarnya

mengakibatkan konflik keagenan (Permanasari, 2010).

Teori agency menganggap bahwa individu berperilaku sesuai dengan

kepentingannya masing-masing. Hendriksen (1992 dalam Septiani, 2005)

menyatakan bahwa agen memiliki kontrak untuk menunjukkan kewajibannya

kepada prinsipal, sedangkan principal memiliki kontrak untuk memberikan bonus

kepada agen. Para principal menginginkan keuntungan yang besar dari perusahaan

agar investasi yang telah ditanamkan cepat kembali. Namun disisi lain, para

agency-pun memiliki kepentingan sendiri yakni bonus yang diterima.

Prinsipal menilai kinerja agen berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan

laba sebesar mungkin yang nantinya berpengaruh terhadap besarnya deviden yang

dibagi. Makin tinggi laba, harga saham akan semakin naik, begitu pula dengan

deviden yang akan dibagi. Keadaan seperti inilah yang membuat bonus para agency

menjadi berlipat ganda.

Fama (1980) mengungkapkan bahwa dalam teori agensi, terdapat kontrak efisien di

mana shareholder menyerahkan tanggung jawab kepada manajer dan manajer

bertugas mengkoordinasikan aktivitas dalam perusahaan dan memposisikannya

secara tepat dalam lingkungan kompetitif. Peran terpenting dari shareholder adalah

untuk memonitor dan mengontrol pekerjaan dan pengambilan keputusan ekonomi

yang dilakukan oleh manajer. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko yang

ditanggung oleh shareholder selaku pemilik perusahaan. Manajer menggunakan

human capital yang dimiliki oleh perusahan dalam rangka mendukung kinerjanya

Page 30: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

sebagai upaya untuk menghasilkan keuntungan bagi shareholder karena ada

kekhawatiran dari manajer bahwa kinerja dari mereka tidak akan menghasilkan

keuntungan bagi shareholder.

Antara agen dan principal memiliki tujuan masing-masing. Principal ingin

mendapatkan pengembalian investasi yang tinggi, di lain pihak para agen pun ingin

mendapatkan kompensasi yang besar dari hasil kerjanya. Perbedaan tujuan itulah

yang mengakibatkan terjadinya conflict of interest diantara pihak agen dan

principal. Hal inilah yang mendorong terjadinya asimetri informasi diantara kedua

belah pihak tersebut. Karena agen menginginkan kompensasi yang tinggi, maka

kemungkinan besar akan terjadi moral hazard oleh para agen. Apalagi para agen

memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan para principal. Hal ini yang

menimbulkan kesempatan (opportunistic) agen untuk melakukan kecurangan.

Menurut Eisenhardt (1989) terdapat dua macam asimetri informasi dalam konflik

keagenan yaitu:

1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya

biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan

dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang cenderung dapat memengaruhi

keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan

informasinya kepada pemegang saham.

2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak

seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga

manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang

melanggar kontrak dan secara etika atau norma tidak layak dilakukan.

2.2 Reaksi Investor

Menurut Nasarudin dan Surya (2004) investor merupakan suatu pihak baik

perorangan ataupun lembaga yang berasal dari dalam negeri atau dari luar negeri

yang melakukan suatu kegiatan investasi yang bersifat jangka panjang maupun

jangka pendek.

Page 31: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Reaksi investor merupakan respon investor atas informasi yang diberikan

perusahaan. Investor cenderung untuk memilih investasi yang mampu

menghasilkan keuntungan atas investasi yang dilakukan. Investor adalah individu,

kelompok, atau badan hukum yang melakukan penanaman modal pada suatu unit

usaha tertentu. Reaksi investor ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham

perusahaan tertentu yang cukup mencolok dari satu sekuritas yang bersangkutan

pada saat pengumuman laba. Yang dimaksud dengan mencolok adalah terdapat

perbedaan yang cukup besar antara return yang terjadi (actual return) dengan

return harapan (expected return) (Suwardjono, 2005).Suatu laporan memiliki

kandungan informasi, jika jumlah lembar saham yang diperdagangkan menjadi

lebih besar ketika Earning diumumkan, yang mengakibatkan adanya reaksi pasar

terhadap informasi yang diberikan perusahaan baik itu informasi yang bersifat

positif maupun negatif Listyanti (2011).

Ada beberapa cara untuk mengetahui reaksi investor yang diproksikan dengan

actual return, expected return, abnormal return (AR), trading volume activity

(TVA) dan cumulative abnormal return. Reaksi investor dapat dihitung dengan

menggunakan rumus berikut:

1. Perhitungan actual return

Menghitung actual return yang terjadi maka digunakan selisih harga

sebelumnya yang diformulasikan. Rumus perhitungan actual return menurut

Jogiyanto (2014 dalam Rianti, Hutagalung dan Sodik) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Rit = return saham pada akhir periode t

Pit = harga saham pada akhir periode t

Pit-1 = harga saham pada akhir periode sebelumnya

Ri,t= 𝑃𝑖,𝑡 −𝑃𝑖,𝑡−1

𝑃𝑖,𝑡−1

Page 32: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

2. Perhitungan expected return

Model disesuaikan merata (Mean Adjusted Model). Model ini beranggapan

bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan merata return

realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Adapun cara perhitungan return

ekspektasi menurut Jogianto (2014 dalam Yanti) yaitu dengan menggunakan

model sebagai berikut:

Keterangan :

E(Ri1t) = return ekspektasi sekuritas ke i pada periode peristiwa ke-1

Rit = return realisasi sekuritas ke i pada periode estimasi ke t

T lamnya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2

3. Perhitungan abnormal return

Abnormal return didefinisikan sebagai selisih antara tingkat keuntungan

sesungguhnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan

(expected return). Secara matematis abnormal return dirumuskan sebagai

berikut:

Keterangan:

ARit = abnormal return saham i pada hari t

Rit = actual return saham i pada hari t

E(Ri) = expected return saham i

4. Perhitungan trading volume activity / volume perdagangan saham

Volume perdagangan saham merupakan suatu instrumen yang dapat

digunakan untuk melihat reaksi investor terhadap informasi melalui parameter

pergerakan aktivitas volume perdagangan di lantai bursa (Cristian, 2004).

Trading volume activity juga bisa didefinisikan dengan sejumlah saham yang

diperdagangkan di bursa saham indonesia selama periode t. Perhitungan TVA

ARit = Rit – E (Ri)

E (Rit) = ∑𝑅𝑖𝑡

𝑇

Page 33: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

dihitung berdasarkan volume ratio(VR) yang digunakan oleh Harris dan Gurel

dalam Ardiannova (2009) yaitu:

5. Perhitungan cumulative abnormal return

Cumulative abnormal return (CAR) merupakan penjumlahan return tidak

normal hari sebelumnya dalam periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas

(Jogiyanto, 2011). Dengan melakukan perbandingan CAR selama periode

sebelum dan sesudah peristiwa, dapat diketahui pengaruh suatu peristiwa

terhadap harga saham dalam suatu periode. CAR dapat dihitung dengan

menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

CAR = Cumulative Abnormal Return

ARit = Abnormal Return saham i periode

Penelitian ini menggunakan Cumulative Abnormal Return (CAR) yaitu

menggunakan studi peristiwa untuk menguji pengaruh kemampuan manajerial

dan environmental performance.

2.3 Kemampuan Manajerial

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Winardi (2000) menyatakan bahwa

kemampuan manajerial adalah kesanggupan mengambil tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut J. David Hunger dan

Thomas L. Wheelen (2001) dan Paul Hersey dalam Wahjosumidjo (2003)

t = n

CAR = ∑ ARit

t = 1

TVA = ∑ saham perusahaan 𝑖 yang diperdagangkan pada waktu t

∑ saham perusahaan 𝑖 yang beredar pada waktu t

Page 34: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

kemampuan manajerial adalah kemampuan dalam menggerakan sumber daya agar

dapat mencapai tujuannya dengan tepat, yang terdiri dari keahlian teknis, keahlian

manusia dan keahlian konseptual.

1. Keahlian teknis

Keahlian teknis berkaitan dengan apa yang dilakukan dan bekerja dengan sesuatu,

terdiri dari kemampuan menggunakan teknologi untuk mengerjakan tugas-tugas

organisasional.

2. Keahlian manusia

Keahlian manusia berkaitan dengan bagaimana sesuatu dilakukan dengan bekerja

dengan orang terdiri dari kemampuan untuk bekerja dengan orang lain untuk

mencapai sasaran.

3. Keahlian konseptual

Keahlian konseptual berkaitan dengan mengapa sesuatu dilakukan dengan cara

pandang orang terhadap organisasi secara keseluruhan, terdiri dari kemampuan

untuk memahami kompleksitas itu dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan.

Isnugrahadi dan Kusuma (2009) kunci kesuksesan sebuah perusahaan adalah

keberhasilan manajer mendesain proses bisnis yang efisien. Selain itu manajer juga

harus mampu membuat keputusan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Sehingga dibutuhkan manajer yang memiliki kemampuan memadai dalam bidang

yang menjadi tanggung jawabnya.

Krishnan dan Wang (2015) menyatakan bahwa kemampuan manajerial merupakan

suatu kemampuan yang dimiliki manajer berkaitan dengan penilaian industri

mereka, yaitu dalam memaksimalkan pendapatan dan laba perusahaan. Dengan

demikian, kemampuan manajerial sangat penting dalam mengelola sumber daya

perusahaan secara tepat untuk memperoleh pendapatan. Kemampuan manajerial

sangat diharapkan dimiliki oleh manajer dalam suatu perusahaan dimana dengan

adanya manajer yang memiliki kemampuan yang tinggi akan menghasilkan kualitas

laba yang lebih tinggi (Demerjian et al., 2013).

Manajer juga memiliki kewajiban untuk menyampaikan kinerja kepada pihak-pihak

yang berkepentingan melalui laporan keuangan yang disusun secara periodik

Page 35: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

(Utami, 2013).Manajer menggunakan judgment untuk membuat laporan keuangan

tersebut. Hal ini sudah diijinkan oleh badan standar akuntansi bahwa manajer boleh

memilih metode akuntansi yang diperbolehkan untuk melaporkan transaksi

ekonomi yang sama. Tujuannya adalah agar laporan keuangan sesuai dengan

kondisi perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai dari akuntansi yang

merupakan bentuk komunikasi. Manajer harus memiliki keahlian yang cukup agar

semua judgment dapat dilakukan dengan baik. Keahlian tersebut dapat dimiliki

karena manajer biasanya memiliki tingkat intelegensia dan pendidikan yang cukup

tinggi, serta memiliki pengalaman yang cukup (Isnugrahadi dan Kusuma, 2009).

Dalam penelitian ini kemampuan manajerial diukur melalui teknik Data

Envelopment Analysis (DEA). Demerjian et al.(2012), Ng dan Daromes (2016)

menggunakan DEA untuk memperkirakan efisiensi perusahaan dalam industri

dengan membandingkan penjualan yang dihasilkan oleh setiap perusahaan,

tergantung pada input berikut yang digunakan oleh perusahaan, yaitu: Cost of

Goods Sold (biaya pokok penjualan), Selling and Administrative Expenses (biaya

penjualan dan administrasi), Net Fixed Assets (aset tetap), Net Operating Leases

(rugi komprehensif bersih), Net Research and Development (biaya R&D),

Purchased Goodwill (goodwill), and Other Intangible Assets (aset tidak berwujud).

Persamaan perhitungan DEA adalah sebagai berikut (Demerjian et al., 2012):

Kemudian Demerjian et al (2012) menerapkan tahap kedua dari analisis terhadap

efisiensi yang dihasilkan DEA untuk memastikan nilai kemampuan dari perusahaan

yang terukur karakter spesifik yang memengaruhi nilai efisiensi. Mereka

memperkirakan model regresi Tobit sebagai berikut:

Sales

Max v 𝜃 =

V1 CoGS + V2 SG&A + V3 PPE + V4 OpsLease + V5 R&D

+ V6 Goodwill + V7 OtherIntan

Page 36: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

2.4 Environmental Performance

Environmental Performance adalah usaha manajemen perusahaan untuk

mewujudkan lingkungan yang selaras, serasi, seimbang dimana akan membangun

citra yang baik di mata stakeholders (Arfan, 2009). Hal ini sesuai dengan

pernyataan Pfleiger (2005), yaitu perusahaan mampu menarik perhatian pemegang

saham dan stakeholders melalui usaha pelestarian lingkungan. Berbeda dengan

hasil penelitian Scott (2010) yang menyatakan bahwa, informasi peristiwa

lingkungan yang negatif tidak menjadi ancaman keuangan jangka panjang bagi

perusahaan untuk menjual saham dengan harga yang lebih rendah.

Environmental performance merupakan sumber informasi penting agar perusahaan

dapat mencapai tingkatan produksi yang efisien, perbaikan produktivitas sesuai

dengan standar keamanan, penekanan biaya yang disebabkan karena kerusakan

lingkungan dan kesempatan memperoleh pasar baru (Porter & Van der Linde,

1995). Pengukuran kualitas Environmental performance di Indonesia

menggunakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER). Peringkat yang diperoleh akan diwakili dengan

warna yang telah ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup. Nilai tertinggi 5 untuk

warna emas, 4 untuk warna hijau, 3 untuk warna biru, 2 untuk warna merah dan 1

untuk warna hitam, Perusahaan yang memperoleh peringkat Hitam, akan diberi

sanksi hukum sesuai peraturan. Perusahaan yang tidak memikirkan dampak jangka

panjang yang timbul akibat aktivitas operasinya akan menanggung dampak yang

luar biasa bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Seftian (2012), kinerja

lingkungan pada perusahaan tipe industri high profile lebih tinggi dibandingkan

dengan tipe industri low profile. Hal ini dikarenakan tingkat sisa hasil produksi

berupa limbah industri high profile lebih banyak sehingga dikhawatirkan menjadi

Firm Efficiency

= α0 + α1 Ln(Total Aset) + α2 Market share + α3 Positive Free Cash Flow

+ α4 Ln(Age) + α5 Business segment Concentratior + α6 Foreign Currency

Indicator + ε

Page 37: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

ancaman bagi lingkungan dan perusahaan di masa akan datang. Perusahaan high-

profile yaitu perusahaan yang peka terhadap isu lingkungan serta tingkat persaingan

yang ketat Indrawati (2009). Perusahaan yang memiliki dampak besar atas

kerusakan lingkungan, perusahaan yang produknya menjadi konsumsi utama

masyarakat, serta perusahaan go public menjadi target utama program PROPER

sejak tahun 2002.

Tabel 2.1 Kriteria PROPER

SKOR PERINGKAT KRITERIA

5 Emas Sangat Baik

4 Hijau Baik

3 Biru Cukup

2 Merah Buruk

1 Hitam Sangat Buruk

Sumber : SK Kementerian Lingkungan Hidup

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Penulis, Tahun

dan Judul

Variabel Hasil

1 Leonardus M.,

Suwandi NG, Ana

M., (2018)

Pengaruh

kemampuan

manajerial dan

koneksi politik

terhadap reaksi

Variabel

Independen:

➢ kemampuan

manajerial (DEA)

(X1)

➢ koneksi

politik (X2)

Kemampuan manajerial

memiliki pengaruh

negatif dan signifikan

terhadap kecurangan

laporan keuangan.

Koneksi politik memiliki

pengaruh positif dan

Page 38: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

investor dengan

kecurangan

laporan keuangan

sebagai variabel

mediasi.

variabel dependen:

➢ Reaksi

Investor (return)

(Y1)

➢ Kecurangan

laporan keuangan

(TACC, NDACC,

DACC) (Y2)

signifikan terhadap

kecurangan laporan

keuangan.

Kecurangan laporan

keuangan memiliki

pengaruh negatif dan

signifikan terhadap reaksi

investor.

Kemampuan manajerial

memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap

reaksi investor.

Koneksi politik memiliki

pengaruh negatif dan

signifikan terhadap reaksi

investor.

Kecurangan laporan

keuangan dalam

penelitian ini mampu

memediasi pengaruh

kemampuan manajerial

terhadap reaksi investor.

Kecurangan laporan

keuangan dalam

penelitian ini tidak

Page 39: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

mampu memediasi

pengaruh koneksi politik

terhadap reaksi investor.

2 Komang rina P.,

ketut suryanawa

(2014)

Pengaruh

environmental

performance pada

reaksi investor di

perusahaan high

profile bursa efek

indonesia

Variabel

independen:

Environmental

performance

(PROPER) (X)

Variabel

dependen:

Reaksi investor (Y)

Berdasarkan pembahasan

di atas, dapat dinyatakan

bahwa environmental

performance berpengaruh

positif pada reaksi

investor di perusahaan

high profile Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode

2008-2012.

3 Kartika Hendra

Titisari, Khara

Alviana (2012)

Pengaruh

environmental

performance

terhadap

economic

performance

Variabel

independen:

• Environmental

performance

(PROPER)

Variabel

dependen :

• Economic

performance

(ROA)

Hasil pengujian hipotesis

kesatu menunjukkan

bahwa dari empat

variabel

independenenvironmental

performancet

(PROPERt), total assetst,

industri sektort, dan ISO

14001t, hanya variabel

environmental

performancet yang

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

economic performancet

(ROA t).

4 Citra Ayu Putri

Pertiwi, Anik

Variabel

independen:

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

Page 40: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Malikah, Junaidi

(2018)

• Environmental

performance

(PROPER)

(X1)

• Environmental

disclosure

(indeks GRI

G4) (X2)

Variabel

dependen:

• Economic

performance

(ROA) (Y)

secara simultan terdapat

hubungan

signifikanenvironmental

performance dan

environmental disclosure

terhadap economic

performance pada

perusahaan manufaktur

sektor industri dasar dan

kimia periode tahun

2012-2016.

5 Rasmulia

Sembiring (2016)

Pengaruh

Motivasi Dan

Kemampuan

Manajerial

Terhadap Kinerja

Usaha Kecil Dan

Menengah Di

Kota Medan

Variabel

independen:

• Motivasi (X1)

• Kemampuan

manajerial (X2)

Variabel

dependen:

1 Kinerja usaha

(Y)

Secara simultan motivasi

dan kemampuan

managerial berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja UKM.

Secara parsial

menunjukkan bahwa

motivasi dan

kemampuan managerial

memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap

kinerja UKM. Faktor

Page 41: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

motivasi mempunyai

pengaruh yang lebih

dominan terhadap kinerja

UKM dibandingkan

dengan kemampuan

managerial.

2.6 Kerangka Pemikiran

Uma Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam (Sugiyino, 2010)

mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi

sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan

sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.

Manajer yang memiliki kemampuan manjerial (Manajerial Ability) yang tinggi

mampu mengelola sumber daya perusahaan dengan baik yang dapat meningkatkan

pendapatannya. Hal ini dapat meningkatkan laba perusahaan dalam laporan

keuangan yang pada akhirnya akan menjadi penilaian bagi para investor/ pemakai

informasi dalam hal pengambilan keputusan investasi. Teori yang digunakan untuk

mendukung penelitian ini adalah teori agensi (Agency). Jensen dan Meckling (1976)

dalam agency theory menjelaskan bahwa terdapat hubungan keagenan antara

principal dan agent melalui suatu kontrak. Fama (1980) mengungkapkan bahwa

dalam teori agensi, terdapat kontrak efisien dimana shareholder menyerahkan

tanggung jawab kepada manajer dan manajer bertugas mengkoordinasikan aktivitas

dalam perusahaan. Upaya mencapai keuntungan bagi prinsipal dapat dilakukan

dengan mencari orang kepercayaan yang memiliki kemampuan manajerial,

pengetahuan, dan integritas yang tinggi untuk ditempatkan sebagai manajer

perusahaan yang menjalankan aktivitas operasi.

Hal ini bertujuan untuk menekan praktik kecurangan, karena ketika aktivitas

operasional yang dijalankan tidak mengandung banyak unsur kecurangan, hal ini

Page 42: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

akan membuat laba yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dilaporkan secara tepat

waktu, dan mencapai kinerja pasar yang diharapkan. Hal ini dimaksudkan untuk

mencapai kepentingan stakeholder. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah

penciptaan nilai sehingga keberadaan perusahaan dapat memberikan manfaat bagi

para stakeholder. Menurut Phillips (2003) teori stakeholder merupakan teori yang

berkaitan dengan moral dan nilai-nilai eksplisit sebagai fitur utama dalam

mengelola perusahaan. Dalam teori stakeholder, mengelola perusahaan bukan

hanya sekedar memaksimalkan kekayaan pemegang saham, malainkan lebih pada

memberikan kemakmuran bagi stakeholder. Dengan demikian, manajer dalam

mengelola perusahaan harus mampu memberikan kemakmuran bagi stakeholder-

nya. Teori stakeholder berkaitan dengan kinerja perusahaan. Ketika kinerja

perusahaan meningkat, akan berdampak pada tingkat kemakmuran stakeholder

yang juga meningkat.

Meningkatkan kualitas dan kinerja operasional perusahaan merupakan suatu

prioritas manajer sehingga nantinya mampu mengelola sumber daya perusahaan

dengan semaksimal mungkin sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi

perusahaan dan mampu mempertahankan kepercayaan publik dan stakeholder.

Dengan kata lain, perusahaan yang memperhatikan kepentingan stakeholder akan

mampu mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis. Keberhasilan

perusahaan dalam mempertahankan kepercayaan publik dan stakeholder dapat

dilihat dari adanya loyalitas para stakeholder, dimana mereka tetap mempercayakan

investasi mereka kepada perusahaan dikarenakan perusahaan telah berhasil

memenuhi kepentingan mereka dengan memberikan keuntungan atas invetasi

berkat adanya pengelolaan sumber daya perusahaan yang cemerlang.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disusun kerangka pemikiran teoretis

yang menyatakan hubungan antar variabel sebagai berikut:

Page 43: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.7 Pengembangan Hipotesis

2.7.1 Pengaruh Kemampuan Manajerial Terhadap Reaksi Investor

Krishnan dan Wang (2015) menyatakan bahwa kemampuan manajerial merupakan

suatu kemampuan yang dimiliki manajer berkaitan dengan penilaian industri

mereka, yaitu dalam memaksimalkan pendapatan dan laba perusahaan. Dengan

demikian, kemampuan manajerial sangat penting dalam mengelola sumber daya

perusahaan secara tepat untuk memperoleh pendapatan. Kemampuan manajerial

sangat diharapkan dimiliki oleh manajer dalam suatu perusahaan dimana dengan

adanya manajer yang memiliki kemampuan yang tinggi akan menghasilkan kualitas

laba yang lebih tinggi (Demerjian et al., 2013). Beda halnya dengan manajer yang

memiliki kemampuan kurang baik yang akan sulit dalam menghasilkan laba yang

lebih tinggi sehingga karena adanya tuntutan untuk memenuhi target laba yang

Investor dapat merespon atas informasi yang diberikan perusahaan. Para

investor memerlukan berbagai informasi sebelum memutuskan membeli atau

menjual saham. Informasi tersebut dapat berupa informasi yang dipublikasikan

maupun informasi yang tidak dipublikasikan. Selain itu investor juga

membutuhkan informasi mengenai kondisi atau arah pergerakan pasar sehingga

dapat membuat keputusan yang tepat dalam melakukan pembelian atau

penjualan saham. Informasi yang cepat dan benar tercermin dalam harga-harga

sekuritas. Informasi yang dimaksud ialah salah satunya perusahaan tambang

Indonesia dalam masa-masa ini selain berjuang mengatasi masalah lemahnya

harga komoditi juga menurunkan permintaan dari Tiongkok dan negara

berkembang lainnya. Hal ini menyebabkan penurunan yang signifikan atas

kinerja keuangan perusahaan pertambangan di Indonesia.

Teori Agency: Konflik antara pemegang saham dengan para manajer

Reaksi

Investor

Cumulative

Abnormal

Return (CAR)

(Y)

Kemampuan Manajerial

Data Envelopment Analysis (X1)

Environmental Performance

PROPER (X2)

Uji Asumsi

Klasik Dan

Regresi

Linier

Berganda

(uji t)

Page 44: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

tinggi, maka manajer dengan kemampuan yang kurang cenderung akan melakukan

praktek kecurangan yang dapat merugikan para investor. Hasil penelitian

Leonardus M., Suwandi NG, Ana M., (2018) menyatakan kemampuan manajerial

berpengaruh positif terhadap reaksi investor. Bahwa semakin tinggi kemampuan

manajerial maka semakin tinggi pula reaksi investor yang ditandai dengan adanya

kenaikan return saham perusahaan.

H1 : Kemampuan Manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Reaksi Investor

2.7.2 Pengaruh Environmental Performance terhadap Reaksi Investor

Environmental Performance adalah usaha manajemen perusahaan untuk

mewujudkan lingkungan yang selaras, serasi, seimbang dimana akan membangun

citra yang baik di mata stakeholders (Arfan, 2009). Menurut Zuhroh dan

Sukmawati (2003) serta Emilia dan Nurdin (2006), informasi yang saat ini menjadi

salah satu pertimbangan penting calon investor adalah informasi tentang sosial dan

lingkungan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pfleiger (2005), yaitu perusahaan

mampu menarik perhatian pemegang saham dan stakeholders melalui usaha

pelestarian lingkungan. Berbeda dengan hasil penelitian Scott (2010) yang

menyatakan bahwa, informasi peristiwa lingkungan yang negatif tidak menjadi

ancaman keuangan jangka panjang bagi perusahaan untuk menjual saham dengan

harga yang lebih rendah.

H2 : Environmental Performance berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Reaksi Investor

2.8 Hipotesis Penelitian

Suharsimi Arikunto (2010) hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul. Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh

peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitian. Dugaan jawaban

tersebut merupakan kebenaran yang bersifat sementara, yang akan diuji

kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan

kedudukan itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, tetapi juga dapat

Page 45: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

tumbang sebagai kebenaran (Suigiono, 2015). Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah peneliti berdasarkan pada teori yang relevan

dan belum didasarkan pada fakta empiris (Sugiyanto, 2015). Maka dari itu

berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, penelitian terdahulu serta kerangka

pemikiran maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Diduga kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap reaksi

investor.

H2: Diduga environmental performance berpengaruh signifikan terhadap reaksi

investor.

Page 46: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga

hubungan antara dua variabel atau lebih, penelitian ini memiliki dugaan tentang

adanya hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut

(Sugiyono, 2009). Jenis pendekatan yang digunakandalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2001) definisi

pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian

ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode-

metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan

fenomena serta hubungan-hubungannya.

3.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut

Sugiyono (2005) data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data

kepada peneliti. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan

dan laporan tahunan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-

2017.

3.3 Metode pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian, karna tujuan utama dari penelitian ini adalah

mendapatkan data.Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode pengumpulan data adalah metode untuk mendapatkan data yang akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan. Data tersebut dapat digunakan untuk diolah menjadi

Page 47: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

informasi yang menerangkan tentang di terima atau di tolaknya hipotesis. Data yang

digunakan oleh peneliti adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang

dikumpulkan dari berbagai pusat data yang ada antara lain pusat data di perusahaan,

badan-badan peneliti dan sejenisnya yang memiliki pola data (Ferdinand, 2006).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dari

perusahaan sub sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

didapat dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Data yang diperoleh dalam

penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu:

1. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data

dengan mengumpulkan data-data sekunder perusahaan yang akan diteliti. Jenis data

yang digunakan adalah data sekunder berupa annual report, data ini diambil dari

laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia perusahaan sub sektor pertambangan batubara. Data diambil dari situs

resmi BEI, yaitu www.idx.co.id.

2. Studi pustaka

Metode studi pustaka digunakna untuk mengambil literatur dari peniliti sebelumnya

yang berkaitan dengan penelitian ini untuk menambah informasi. Literatur diambil

dari jurnal-jurnal, skripsi, buku-buku, dan internet.

3. Observasi (Non participant observation)

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan

berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak

hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk

merekam berbagai fenomena yang terjadi. Dalam penelitian ini metode

pengumpulan data observasi menggunakan non participant observation. Non

participant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara

langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

Page 48: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,

obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2014-2017 sebanyak 47 perusahaan.

3.4.2 Sampel

Nana Sudjana dan Ibrahim (2004) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari

populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi. Sampel dalam

penelitian ini adalah perusahaan sub sektor pertambangan batu bara yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2017. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013)

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh

peneliti dalam memilih sampel.

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel

No. Kriteria Jumlah

1 Perusahaan sektor pertambangan terdaftar di BEI

tahun 2014-2017. 47

2 Perusahaan sektor pertambangan yang masuk

PROPER tahun 2014-2017. 6

Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, peneliti menentukan beberapa sampel

perusahaan yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berikut nama-nama perusahaan

yang menjadi sampel dalam penelitian:

Page 49: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No. Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

1 ADRO PT Adaro Energy Tbk

2 ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk

3 INCO PT Vale Indonesia Tbk

4 MEDC PT Medco Energi Internasional Tbk

5 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

6 TINS PT Timah (Persero) Tbk

Sumber : Data telah diolah

3.5 Teknik Analisis

1.5.1 Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel terikat, baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2006). Pada penelitian

ini yang menjadi variabel bebas adalah kemampuan manajerial dan karakteristik

perusahaan.

1. Kemampuan Manajerial

Krishnan dan Wang (2015) menyatakan bahwa kemampuan manajerial

merupakan suatu kemampuan yang dimiliki manajer berkaitan dengan penilaian

industri mereka, yaitu dalam memaksimalkan pendapatan dan laba perusahaan.

Dalam penelitian ini kemampuan manajerial diukur melalui teknik Data

Envelopment Analysis (DEA). Demerjian et al.(2012), Ng dan Daromes (2016)

menggunakan DEA untuk memperkirakan efisiensi perusahaan dalam industri

dengan membandingkan penjualan yang dihasilkan oleh setiap perusahaan,

tergantung pada input berikut yang digunakan oleh perusahaan, yaitu: Cost of

Page 50: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Goods Sold (biaya pokok penjualan), Selling and Administrative Expenses (biaya

penjualan dan administrasi), Net Fixed Assets (aset tetap), Net Operating Leases

(rugi komprehensif bersih), Net Research and Development (biaya R&D),

Purchased Goodwill (goodwill), and Other Intangible Assets (aset tidak

berwujud).

Persamaan perhitungan DEA adalah sebagai berikut (Demerjian et al., 2012):

2. Environmental Performance

Environmental performance merupakan sumber informasi penting agar

perusahaan dapat mencapai tingkatan produksi yang efisien, perbaikan

produktivitas sesuai dengan standar keamanan, penekanan biaya yang disebabkan

karena kerusakan lingkungan dan kesempatan memperoleh pasar baru (Porter &

Van der Linde, 1995). Pengukuran kualitas Environmental performance di

Indonesia menggunakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER).

Peringkat yang diperoleh akan diwakili dengan warna yang telah ditetapkan

Kementrian Lingkungan Hidup. Nilai tertinggi 5 untuk warna emas, 4 untuk

warna hijau, 3 untuk warna biru, 2 untuk warna merah dan 1 untuk warna hitam,

Perusahaan yang memperoleh peringkat Hitam, akan diberi sanksi hukum sesuai

peraturan. Perusahaan yang tidak memikirkan dampak jangka panjang yang

timbul akibat aktivitas operasinya akan menanggung dampak yang luar biasa bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Sales

Max v 𝜃 =

V1 CoGS + V2 SG&A + V3 PPE + V4 OpsLease +

V5 R&D + V6 Goodwill + V7 OtherIntan

Page 51: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

b. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel

terikat pada penelitian ini yaitu reaksi investor.

1. Reaksi Investor

Menurut Nasarudin dan Surya (2004) investor merupakan suatu pihak baik

perorangan ataupun lembaga yang berasal dari dalam negeri atau dari luar negeri

yang melakukan suatu kegiatan investasi yang bersifat jangka panjang maupun

jangka pendek.

Reaksi investor merupakan respon investor atas informasi yang diberikan

perusahaan. Investor cenderung untuk memilih investasi yang mampu

maenghasilkan keuntungan atas investasi yang dilakukan. Reaksi investor diukur

dengan menggunakan indikator cumulative abnormal return. Penelitian ini

menggunakan Cumulative Abnormal Return (CAR) yaitu menggunakan studi

peristiwa untuk menguji pengaruh kemampuan manajerial dan karakteristik

perusahaan. Cumulative abnormal return (CAR) merupakan penjumlahan return

tidak normal hari sebelumnya dalam periode peristiwa untuk masing-masing

sekuritas (Jogiyanto, 2011). Dengan melakukan perbandingan CAR selama

periode sebelum dan sesudah peristiwa, dapat diketahui pengaruh suatu peristiwa

terhadap harga saham dalam suatu periode.

Reaksi investor dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

a. Perhitungan actual return

Menghitung actual return yang terjadi maka digunakan selisih harga

sebelumnya yang diformulasikan. Rumus perhitungan actual return menurut

Jogiyanto (2014 dalam Rianti, Hutagalung dan Sodik) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Rit = return saham pada akhir periode t

Ri,t= 𝑃𝑖,𝑡 −𝑃𝑖,𝑡−1

𝑃𝑖,𝑡−1

Page 52: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Pit = harga saham pada akhir periode t

Pit-1 = harga saham pada akhir periode sebelumnya

b. Perhitungan expected return

Model disesuaikan merata (Mean Adjusted Model). Model ini beranggapan

bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan merata return

realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Adapun cara perhitungan return

ekspektasi menurut Jogianto (2014 dalam Yanti) yaitu dengan menggunakan

model sebagai berikut:

Keterangan :

E(Ri1t) = return ekspektasi sekuritas ke i pada periode peristiwa ke-1

Rit = return realisasi sekuritas ke i pada periode estimasi ke t

T lamnya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2

c. Perhitungan abnormal return

Abnormal return didefinisikan sebagai selisih antara tingkat keuntungan

sesungguhnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan

(expected return). Secara matematis abnormal return dirumuskan sebagai

berikut:

Keterangan:

ARit = abnormal return saham i pada hari t

Rit = actual return saham i pada hari t

E(Ri) = expected return saham i

d. Perhitungan cumulative abnormal return (CAR)

Cumulative abnormal return (CAR) merupakan penjumlahan return tidak

normal hari sebelumnya dalam periode peristiwa untuk masing-masing

ARit = Rit – E (Ri)

E (Rit) = ∑𝑅𝑖𝑡

𝑇

Page 53: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

sekuritas (Jogiyanto, 2011). Dengan melakukan perbandingan CAR selama

periode sebelum dan sesudah peristiwa, dapat diketahui pengaruh suatu

peristiwa terhadap harga saham dalam suatu periode. CAR dapat dihitung

dengan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

CAR = Cumulative Abnormal Return

ARit = Abnormal Return saham i periode

3.5.2 Uji Prasyarat Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan

perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus diklarifikasikan

dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu, untuk

mempermudah dalam menganalisis dengan menggunakan program SPSS 22.

Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan

melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik yang digunakan

adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji

heteroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual yang

terstandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Maka

dilakukan uji statistic non-parametic Kolmogrov-Smirnov (K-S). Kriteria

pengujian untuk Kolmogrov-Smirnov ini adalah:

a. Sig > α (0,05) maka distribusi data normal

b. Sig < α (0,05) maka distribusi tidak normal

t = n

CAR = ∑ ARit

t=1

Page 54: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

2) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

residual pada periode t (periode analisis) dengan residual pada periode t-1

(periode sebelumnya). Dasar pengambilan keputusan dalam uji autokorelasi

adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

3) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar

variabel bebas dalam model regresi. Dasar pengambilan keputusan adalah

apabila niali VIF (Variance Inflation Factor) disekitar angka satu. Nilai

tolerance mendekati satu dan korelasi antar variabel adalah lemah (dibawah

0,5), maka dalam model regresi tidak terdapat masalah multikolinieritas.

Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika

terjadi korelasi maka terdapat masalah pada multikolinieritas dilakukan dengan

mendeteksi pearson correlation antara variabel independen dan dengan

melihat nilai VIF (VIF=1/tolerance). Dalam suatu model dikatakan terjadi

multikolinieritas jika nilai VIF diatas 10.

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terdapat kesamaan atau perbedaan varians dari satu pengamat ke

pengamat yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat dengan residualnya. Apabila tidak ada pola yang jelas (titik menyebar

diatas dan dibawah angka nol pola pada sumbu Y) pada grafik scatterplot,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah melakukan uji asumsi klasik maka dilakukan analisis regresi linier

berganda. Analisis data untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini

Page 55: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk

menguji pengaruh antar variabel independen yaitu kemampuan manajerial dan

environmental performance terhadap variabel dependen yaitu reaksi investor.

Persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Reaksi Investor

α = Konstanta (intercept)

b = Koefisien

X1 = Kemampuan Manajerial

X2 = Environmental Performance

e = Error

3.5.4 Uji Hipotesis

1. Uji t

Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dan signifikan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen, untuk setiap koefisien regresi

digunakan uji satu pihak (one teiled test). Dalam menghitung nilai t dapat

digunakan rumus sebagai berikut:

Pengujian ini dilakukan dengan uji t pada tingkat keyakinan (confidence

level) sebesar 95% dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika thitung > ttabel dengan dk penyebut n-k atau sig <0,05 (α), maka H0

ditolak.

b. Jika thitung < ttabel dengan dk penyebut n-k atau sig > 0,05 (α), maka H0

diterima.

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

thitung = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑅𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖

Page 56: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

3.5.5 Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi

yang sifatnya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya. Hipotesis

statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau

nilai dari suatu parameter, seperti mean, varians, standar deviasi dan proporsi.

Hipotesis statistik haruslah diuji, karena berbentuk kuantitas agar dapat diterima

atau ditolak. Diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan

ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataan tersebut.

1. Pengaruh kemampuan manajerial terhadap reaksi investor.

Ho1 : kemampuan manajerial tidak berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap reaksi investor.

Ha1 : kemampuan manajerial berpengaruh signifikan dan positif terhadap

reaksi investor.

H1

2. Pengaruh environmental performance terhadap reaksi investor.

Ho2 : environmental performance tidak berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap reaksi investor.

Ha2 : environmental performance berpengaruh signifikan dan positif terhadap

reaksi investor.

H2

Kemampuan Manajerial

(X1)

Reaksi Investor (Y)

Environmental

Performance (X2) Reaksi Investor (Y)

Page 57: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

3.5.6 Kerangka Hipotesis

Dari hasil uji hipotesis diatas maka dapat dibuat kerangka hipotesis seperti

dibawah ini:

H1

H2

Gambar 3.1 Kerangka Hipotesis

Kemampuan Manajerial

(X1)

Environmental

Performance (X2)

Reaksi Investor (Y)

Reaksi Investor (Y)

Page 58: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Gambaran Umum Objek Penelitian

Menurut Sugiono (2008), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pemilihan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan pada sektor pertambangan yang terdaftar di bursa

efek indonesia (BEI) selama tahun 2011-2017. Peneliti telah menetapkan beberapa

kriteria untuk menyeleksi perusahaan-perusahaan yang datanya dapat dijadikan

penyelesaian penelitian ini. Sehingga sampel yang digunakan sebanyak 6

perusahaan dengan periode penelitian selama 7 tahun.

4.1.1 Deskripsi Perusahaan

Berikut ini beberapa profil perusahaan yang dijadikan sampel penelitian antara lain:

1. ADRO

Adaro Energy Tbk (ADRO) didirikan dengan nama PT Padang Karunia tanggal 28

Juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005. Kantor pusat

ADRO berlokasi di Gedung Menara Karya, Lantai 23, Jl. H.R. Rasuna Said Blok

X-5, Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia. Pemegang saham yang memiliki

5% atau lebih saham Adaro Energy Tbk, yaitu: PT Adaro Strategic Investments

(43,91%) dan Garibaldi Thohir (presiden direktur) (6,18%). Berdasarkan Anggaran

Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADRO bergerak dalam bidang usaha

perdagangan, jasa, industri, pengangkutan batubara, perbengkelan, pertambangan,

dan konstruksi. Entitas anak bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara,

perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik

batubara, dan pembangkitan listrik. Pada 04 Juli 2008, ADRO memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham ADRO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 11.139.331.000 lembar saham

dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan Harga Penawaran Rp1.100,- per

Page 59: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tanggal 16 Juli 2008.

2. ANTM

Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) (ANTM) didirikan dengan nama

"Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang" tanggal 05 Juli 1968 dan mulai

beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Kantor pusat Antam berlokasi

di Gedung Aneka Tambang, Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan,

Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia. Pemegang saham pengendali Aneka Tambang

(Persero) Tbk adalah Pemerintah Republik Indonesia, dengan memiliki 1 Saham

Preferen (Saham Seri A Dwiwarna) dan 65% di saham Seri B. Berdasarkan

Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ANTM adalah di bidang

pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang

industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan galian

tersebut. Kegiatan utama Antam meliputi bidang eksplorasi, eksploitasi,

pengolahan, pemurnian serta pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit,

batubara dan jasa pemurnian logam mulia. Di tahun 2014, Perusahaan akan mulai

menjual komoditas baru chemical grade alumina (CGA) seiring dengan mulai

beroperasinya pabrik pengolahan CGA di Tayan, Kalimantan Barat. Selain itu

Antam juga tengah mengembangkan bisnis pembangkit tenaga listrik. Pada tanggal

27 Nopember 1997, ANTM memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ANTM (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 430.769.000 saham (Seri B) dengan nilai nominal Rp500,-

per saham dan Harga Penawaran Perdana sebesar Rp1.400,- per saham. Saham-

saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27

Nopember 1997.

3. INCO

Vale Indonesia Tbk (dahulu International Nickel Indonesia Tbk) (INCO) didirikan

tanggal 25 Juli 1968 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1978.

Kantor pusat INCO terletak di The Energy Building Lt. 31, SCBD Lot 11 A, Jl.

Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190. Pabrik INCO berlokasi di Sorowako,

Page 60: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Sulawesi Selatan. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Vale

Indonesia Tbk, antara lain: Vale Canada Limited (58,73%) dan Sumitomo Metal

Mining Co, Ltd. (20,09%). Vale Canada Limited merupakan induk usaha INCO

sedangkan Vale S.A., sebuah perushaaan yang didirikan di Brasil merupakan

pengendali utama INCO. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan INCO adalah dalam eksplorasi dan penambangan, pengolahan,

penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran nikel beserta produk mineral terkait

lainnya. Saat ini, INCO menambang bijih nikel dan memprosesnya menjadi nikel

dalam matte (produk yang digunakan dalam pembuatan nikel rafinasi) dengan

penambangan dan pengolahan terpadu di Sorowako – Sulawesi. Pada tahun 1990,

INCO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham INCO (IPO) kepada masyarakat sebanyak

49.681.694 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran

Rp9.800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 16 Mei 1990.

4. MEDC

Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) didirikan tanggal 09 Jun 1980 dan mulai

beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980. Kantor pusat Medco

terletak di Lantai 53, Gedung The Energy, SCBD lot 11A, Jl. Jenderal Sudirman,

Jakarta 12190 – Indonesia. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham

Medco Energi Internasional Tbk, antara lain: Encore Energy Pte. Ltd (50,70%),

Credit Suise Ag Sg Trust Account Client (20,73%) dan PT Prudential Life

Assurance-Ref (8,26%). Induk usaha Medco adalah Encore Energy Pte. Ltd, sebuah

perusahaan yang didirikan di Singapura. Sedangkan pemegang saham induk usaha

Medco adalah Encore International Ltd, (60,60%) sebuah perusahaan yang

didirikan di British Virgin Islands dan Mitsubihi Corp. (39,40%), sebuah

perusahaan yang didirikan di Jepang. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,

ruang lingkup kegiatan MEDC antara lain, eksplorasi dan produksi minyak dan gas

bumi, dan aktivitas energi lainnya, usaha pengeboran darat dan lepas pantai, serta

melakukan investasi (langsung dan tidak langsung) pada anak usaha. Pada tanggal

13 September 1994, MEDC memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK

Page 61: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MEDC (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 22.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp4.350,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Oktober 1994.

5. PTBA

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau dikenal dengan nama Bukit

Asam (Persero) Tbk (PTBA) didirikan tanggal 02 Maret 1981. Kantor pusat Bukit

Asam berlokasi di Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716, Sumatera Selatan dan

kantor korespondensi terletak di Menara Kadin Indonesia Lt. 9 & 15. Jln. H.R.

Rasuna Said X-5, Kav. 2-3, Jakarta 12950. Pemegang saham yang memiliki 5%

atau lebih saham Bukit Asam (Persero) Tbk, antara lain: Negara Republik Indonesia

(65,017%) dan saham treasuri (8,53%). Pada tahun 1993, Bukit Asam (Persero)

Tbk ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja

Pengusahaan Briket. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi

kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian,

pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara

baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik

tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-

jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri

pertambangan batubara beserta hasil olahannya, dan pengembangan perkebunan.

Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham

dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I sebanyak

173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002.

Page 62: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

6. TINS

Timah (Persero) Tbk (TINS) didirikan pada tanggal 02 Agustus 1976. Kantor pusat

TINS berlokasi Jl. Jenderal Sudirman 51 Pangkal Pinang 33121, Bangka, Indonesia

dan kantor perwakilan (korespondensi) terletak di Jl. Medan Merdeka Timur No.15

Jakarta 10110 – Indonesia serta memiliki wilayah operasi di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara serta

Cilegon, Banten. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Timah

(Persero) Tbk, antara lain: Pemerintah Negara Republik Indonesia (pengendali)

(65,00%) dan PT Prudential Life Assurance – Ref (8,14%). Berdasarkan Anggaran

Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TINS meliputi bidang pertambangan,

perindustrian, perdagangan, pengangkutan, dan jasa. Kegiatan utama TINS adalah

produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan

timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga

pemasaran (banka tin (kadar Sn 99,9%), kundur tin, banka low lead, banka four

nine (kadar Sn 99,99%), tin solder dan tin chemical). Selain itu melalui anak

usahanya, TINS menjalankan kegiatan usaha, yaitu penambangan mineral non-

timah (batubara) dan bidang usaha berbasis kompetensi seperti sektor konstruksi

dan rumah sakit (Rumah Sakit Bakti Timah). Pada tanggal 27 September 1995,

TINS memperoleh persetujuan dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham TINS sebanyak 176.155.000 saham Seri B dan Global

Depositary Receipts (GDR) milik Perusahaan. Terhitung mulai tanggal 12 Oktober

2006, Perusahaan melakukan penghentian pencatatan atas GDR milik Perusahaan

di Bursa Saham London. Penghentian pencatatan tersebut dilakukan mengingat

jumlah GDR yang beredar semakin kecil dan tidak likuid. Pemegang saham Seri A

memperoleh hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh

pemegang saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak menyetujui

penunjukan dan pemberhentian anggota komisaris dan direksi dan hak untuk

menyetujui perubahan anggaran dasar.

Page 63: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

4.2 Hasil Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel dependen dan variabel

independen. Dimana variabel dependennya adalah reaksi investor dan variabel

independen adalah kemampuan manajerial dan environmental performance.

Berikut adalah tabulasi data yang telah dihitung sesuai dengan alat ukur yang

dikemukakan pada BAB sebelumnya.

4.2.1 Variabel Dependen

Reaksi investor diukur dengan menggunakan indikator cumulative abnormal

return. Penelitian ini menggunakan Cumulative Abnormal Return (CAR) yaitu

menggunakan studi peristiwa untuk menguji pengaruh kemampuan manajerial dan

karakteristik perusahaan. Dengan melakukan perbandingan CAR selama periode

sebelum dan sesudah peristiwa, dapat diketahui pengaruh suatu peristiwa terhadap

harga saham dalam suatu periode. CAR dapat dihitung dengan menggunakan rumus

berikut:

Keterangan:

CAR = Cumulative Abnormal Return

ARit = Abnormal Return saham i periode

Hasil perhitungan Reaksi Investor (Y) dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Hasil perhitungan Reaksi Investor (Y)

No Emiten Tahun Rata-

rata 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 ADRO 0,00116 0,00063 -

0,00111 0,00136

-

0,000008 0,00315 0,00518 0,0015

2 ANTM 0,00159 0,00052 0,00234 0,00326 -

0,000002 0,00234 0,00059 0,0015

3 INCO 0,00326 0,00119 -

0,00080 0,00485 0,00083 0,00832 0,00048 0,0026

4 MEDC 0,00141 -

0,00058

-

0,00099 0,00091 0,00062 -0,00049 0,00058 0,0002

5 PTBA -

0,00104 0,00072 -0,0699 -0,00133 0,00108 0,00786 0,0046 -0,0083

6 TINS 0,00221 -

0,00140 0,00107 0,00435 -0,00011 0,000666 0,000001 0,0010

t = n

CAR = ∑ ARit

t=1

Page 64: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Sumber: Output SPSS 20, Data diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa nilai rata-rata reaksi investor pada emiten

ADRO sebesar 0,0015; pada emiten ANTM sebesar 0,0015; pada emiten INCO

sebesar 0,0026; pada emiten MEDC sebesar 0,0002; pada emiten PTBA sebesar -

0,0083 dan pada emiten TINS sebesar 0,0010. Reaksi investor merupakan respon

investor atas informasi yang diberikan perusahaan. Investor cenderung untuk

memilih investasi yang mampu menghasilkan keuntungan atas investasi yang

dilakukan. Cumulative Abnormal Return (CAR) merupakan penjumlahan return

tidak normal hari sebelumnya dalam periode peristiwa untuk masing-masing

sekuritas, selama periode penelitian rasio CAR perusahaan sudah memenuhi

standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu minimal 8%. Berdasarkan hasil

penelitian rasio CAR perusahaan yang terbaik adalah pada emiten INCO sebesar

0,0026 dan yang terendah adalah pada emiten PTBA sebesar -0,0083.

4.2.2 Variabel Independen

1. Hasil Perhitungan Kemampuan Manajerial (X1)

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Kemampuan Manajerial (X1)

No Emiten Tahun

Rata-rata 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 ADRO 1,291 1,572 1,643 1,586 1,746 1,387 1,295 1,504

2 ANTM 1,288 1,173 1,067 1,969 2,328 2,430 2,024 2,188

3 INCO 2,149 2,572 2,687 1,785 2,942 3,566 2,497 2,697

4 MEDC 0,982 0,852 0,823 0,949 1,318 0,959 49,613 13,210

5 PTBA 10,531 1,062 1,025 1,289 1,374 0,709 11,581 3,738

6 TINS 1,135 1,205 1,275 1,235 1,455 1,292 12,403 4,096

Sumber: Output SPSS 20, Data diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan manajerial pada

emiten ADRO sebesar 1,540; pada emiten ANTM sebesar 2,188; pada emiten

INCO sebesar 2,697; pada emiten MEDC sebesar 13,210; pada emiten PTBA

sebesar 3,738 dan pada emiten TINS sebesar 4,096. Kemampuan manajerial adalah

kesanggupan mengambil tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah

Page 65: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

ditetapkan, dalam penelitian ini kemampuan manajerial diukur melalui teknik Data

Envelopment Analysis (DEA). Kemampuan manajerial terbaik pada penelitian ini

adalah pada emiten MEDC sebesar 13,210 sedangkan yang terendah pada pada

emiten ADRO sebesar 1,540.

2. Hasil perhitungan Environmental Performance (X2)

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Environmental Performance (X2)

No Emiten Tahun

Rata-rata 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 ADRO 4 4 4 4 4 4 4 4,0

2 ANTM 3 3 3 3 4 4 4 3,4

3 INCO 3 3 3 3 3 3 3 3,0

4 MEDC 5 5 4 5 4 4 4 4,4

5 PTBA 4 4 5 3 5 5 5 4,4

6 TINS 3 3 3 3 3 3 3 3,0

Sumber: Output SPSS 20, Data diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa nilai rata-rata Environmental Performance

pada emiten ADRO sebesar 4,0; pada emiten ANTM sebesar 3,4; pada emiten

INCO sebesar 3,0; pada emiten MEDC sebesar 4,4; pada emiten PTBA sebesar 4,4

dan pada emiten TINS sebesar 3,0. Environmental Performance adalah usaha

manajemen perusahaan untuk mewujudkan lingkungan yang selaras, serasi,

seimbang dimana akan membangun citra yang baik di mata stakeholders.

Environmental Performance pada terbaik adalah pada emiten MEDC dan PTBA

yaitu sebesar 4,4 sedangkan nilai rata-rata environmental performance yang

terendah pada emiten TINS yaitu sebesar 3,0.

4.3 Uji Persyarat Data

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel berdistribusi normal

atau tidak. Bila signifikan > 0,05 dengan α = 5% berarti berdistribusi data normal

dan Ho diterima. Sebaliknya apabila nilai < 0,05 berarti berdistribusi tidak normal

dan Ho ditolak. Hasil pengujian terhadap normalitas pada penelitian ini dapat

dilihat sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 261,24778180

Most Extreme Differences

Absolute 0,130

Positive 0,130

Negative -0,103

Kolmogorov-Smirnov Z 0,843

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,476

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Output SPSS 20, Data diolah (2019)

Hasil uji Kolmogrov-Smirnov pada tabel 4.4 diatas, menunjukkan probabilitas (sig)

sebesar 0,476. Dengan demikian data pada penelitian ini berdistribusi normal dan

dapat digunakan untuk melakukan uji t dan uji lainnya, karena nilai probabilitasnya

(sig) 0,476 > 0,05 maka menyatakan Ho diterima.

4.3.2 Uji Autokorelasi

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t (periode analisis) dengan kesalahan pada periode t-1

(periode sebelumnya). Dasar pengambilan keputusan dalam uji autokorelasi adalah

dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil pengujian terhadap autokorelasi

pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 0,226a 0,051 0,002 267,863 2,113

a. Predictors: (Constant), PROPER, DEA

b. Dependent Variable: CAR

Sumber: Output SPSS 20, Data diolah (2019)

Page 67: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Hasil uji Durbin-Watson dalam tabel 4.5 menunjukkan nilai Durbin-Watson

sebesar 2,113. Nilai Durbin-Watson akan dibandingkan dengan nilai tabel

menggunakan derajat kepercayaan 5% dengan jumlah sampel 42 dengan 2 variabel

independen, maka dari tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai dL 1,4073 dan

nilai dU 1,6061. Karena nilai DW dihitung terletak diantara batas atas (dU) dan

batas bawah (4-dU) atau dU < DW < 4-dU yaitu 1,6061 < 2,113 < 2,3939. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa model terbebas dari autokorelasi.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi

antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Jika ada

korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara

variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu atau dinamakan

terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau

sama dengan VIF ≤ 10. Berikut ini hasil pengujian multikolinieritas pada penelitian

ini:

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

DEA 0,997 1,003

PROPER 0,997 1,003

a. Dependent Variable: CAR

Sumber : Output SPSS 20, Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel bebas yaitu

DEA dan CAR tidak terjadi multikolinieritas. Dari hasil analisis didapat bahwa nilai

VIF untuk kedua variabel yaitu 1,003 kurang dari 10 atau nilai tolerance sebesar

0,997 diatas 0,1 maka tidak ada gejala multikolinieritas. Hasil ini maka dapat

Page 68: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut dapat digunakan untuk memprediksi

pengaruh terhadap reaksi investor selama periode yang telah ditentukan.

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

terdapat kesamaan atau perbedaan varians dari satu pengamat ke pengamat

lainnya. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

adalah melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

residualnya. Apabila tidak ada pola yang jelas (titik menyebar diatas dan dibawah

angka nol pola pada sumbu Y) pada grafik scatterplot, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian terhadap

heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Output SPSS 20, Data diolah (2019)

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, hasil uji heteroskedastisitas ini menggunakan

grafik scatterplot. Pada hasil gambar tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik data

menyebar diatas dan dibawah atau disekitaran angka 0, penyebaran titik-titik data

tidak membentuk pola. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

Page 69: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

heteroskedastisitas, artinya keragaman variabel independen bervariasi pada

variabel dependen yang akan diteliti dan penelitian ini layak untuk diteliti.

4.4 Analisis Data

4.4.1 Analisis Regresi Berganda

Dari hasil uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa data yang ada dan akan

digunakan untuk penelitian ini berdistribusi normal. Karena tidak terdapat

autokorelasi, multikolinieritas dan heteroskedastisitas, sehingga memenuhi

persyaratan untuk melakukan analisis regresi berganda. Analisis regresi linier

berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen dengan menggunakan persamaan linier. Adapun hasil

persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 422,622 213,550 1,979 0,055

DEA -0,002 0,005 -0,062 -0,399 0,692

PROPER -77,148 56,475 -0,213 -1,366 0,180

a. Dependent Variable: CAR

Sumber: Output SPSS 20, Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel di 4.7 diatas, maka diketahui koefisien regresi yang digunakan

adalah ustandardized ciefficients. Persamaan regresi linier berganda antara DEA

dan PROPER terhadap reaksi investor adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Reaksi Investor

α = Konstanta (intercept)

b = Koefisien

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Page 70: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

X1 = Kemampuan Manajerial

X2 = Environmental Performance

e = Error

Jadi persamaan regresi dari persamaan diatas adalah sebagai berikut:

Konstanta sebesar 422,622, diartikan bahwa jika variabel DEA dan PROPER suatu

perusahaan mempunyai nilai negatif terhadap reaksi investor yaitu sebesar 422,622.

Variabel Data Envelopment Analysis (DEA) memiliki nilai koefisien regresi yang

negatif yaitu sebesar -0,002. Nilai koefisien yang negatif ini menunjukkan bahwa

setiap variabel Data Envelopment Analysis (DEA) meningkat sebesar satu-satuan,

maka besarnya reaksi investor akan menurun sebesar 0,002 atau untuk

meningkatkan reaksi investor dibutuhkan Data Envelopment Analysis (DEA)

sebesar 0,002 dengan asumsi nilai variabel yang lain tetap.

Variabel PROPER memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu sebesar -

77,148. Nilai koefisien yang negatif ini menunjukkan bahwa setiap variabel

PROPER meningkat sebesar satu-satuan, maka besarnya reaksi investor akan

menurun sebesar 0,002 atau untuk meningkatkan reaksi investor dibutuhkan

sebesar 0,002 dengan asumsi nilai variabel yang lain tetap.

4.4.2 Hasil Uji Hipotesis

Setelah semua asumsi dapat dipenuhi, selanjutnya akan dilakukan pengujian

hipotesis sebagaimana diajukan pada bab sebelumnya. Pengujian hipotesis adalah

suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan yaitu keputusan menerima

atau menolak hipotesis itu yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan

yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah

hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak

mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas

yang sudah ditentukan sebelumnya. Hipotesis statistik akan diterima jika hasil

Y = 422,622 – 0,002X1 – 77,148X2

Page 71: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

pengujian membenarkan pernyataan dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari

pernyataan.

Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian hipotesis

Kemampuan Manajerial/Data Envelopment Analysis (X1) dan Environmental

performance/PROPER terhadap Reaksi Investor (Y) pada sektor pertambangan

yang terdaftar di BEI. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji variabel

independen (X), apakah berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) secara parsial

atau dengan kata lain apakah Data Envelopment Analysis (DEA) dan PROPER

berpengaruh secara parsial terhadap Reaksi Investor.

1. Hipotesis untuk kemampuan manajerial/Data Envelopment Analysis (DEA)

yang ditetapkan sebagai berikut:

• Ho1 : kemampuan manajerial/Data Envelopment Analysis (DEA)

tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap reaksi investor.

• Ha1 : kemampuan manajerial/Data Envelopment Analysis (DEA)

berpengaruh signifikan dan positif terhadap reaksi investor.

• Jika thitung > ttabel 0,05 (dk = n-k), atau jika sig < 0,05 (α), maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

• Jika thitung < ttabel 0,05 (dk = n-k), atau jika sig > 0,05 (α), maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, terlihat bahwa thitung sebesar -0,399 < ttabel sebesar

1,68195, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain kemampuan

manajerial/Data Envelopment Analysis (DEA) tidak berpengaruh signifikan dan

negatif terhadap Reaksi Investor. Apabila melihat probabilitas (sig) ternyata 0,692

> 0,05 dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan hipotesis pertama yang menyatakan kemampuan manajerial/Data

Envelopment Analysis (DEA) tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap

Reaksi Investor tidak dapat diterima.

Page 72: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

2. Hipotesis untuk PROPER yang ditetapkan sebagai berikut:

• Ho2 : environmental performance/PROPER tidak berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap reaksi investor.

• Ha2 : environmental performance/PROPER berpengaruh

signifikan dan positif terhadap reaksi investor.

• Jika thitung > ttabel 0,05 (dk = n-k), atau jika sig < 0,05 (α), maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

• Jika thitung < ttabel 0,05 (dk = n-k), atau jika sig > 0,05 (α), maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, terlihat bahwa thitung sebesar -1,366 < ttabel sebesar

1,68195, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain environmental

performance/PROPER tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Reaksi

Investor. Apabila melihat probabilitas (sig) ternyata 0,180 > 0,05 dengan demikian

Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan hipotesis pertama

yang menyatakan environmental performance/PROPER tidak berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap Reaksi Investor tidak dapat diterima.

4.5 Pembahasan Hasil

Penelitian ini merupakan studi analisis untuk mengetahui pengaruh kemampuan

manajerial dan environmental performance terhadap reaksi investor di perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2017.

4.5.1 Pengaruh Kemampuan manajerial terhadap Reaksi investor

Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan SPSS 20 menunjukkan bahwa

variabel kemampuan manajerial (DEA) tidak berpengaruh signifikan dan negatif

dalam mendeteksi reaksi investor. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil

uji thitung untuk variable kemampuan manajerial sebesar -0,399 (thitung = -0,399 < ttabel

= 1,68195) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh kemampuan manajerial terhadap

reaksi investor pada perusahaan pertambangan di BEI tahun 2011-2017, sehingga

hipotesis pertama diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah kemampuan manajerial maka semakin

rendah pula reaksi investor yang ditandai dengan adanya penurunan return saham

Page 73: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

perusahaan. Manajer dengan kemampuan rendah tidak mampu mengelola

perusahaan dengan semaksimal mungkin sehingga tidak mampu memberikan

kemakmuran bagi para pemilik perusahaan (stakeholder). Ketika pemilik

perusahaan (stakeholder) merasa kebutuhan dan kemakmuran mereka tidak

terpenuhi dengan hasil yang diberikan oleh perusahaan, maka kepercayaan pemilik

perusahaan (stakeholder) akan menurun dan menyebabkan menurunnya harga

saham perusahaan sebagai cerminan pemilik perusahaan (stakeholder) menurunkan

investasi mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian perusahaan yang memiliki

manajer dengan kemampuan rendah, maka akan menurunkan harga saham yang

mencerminkan reaksi investor.

Krishnan dan Wang (2015) menyatakan bahwa kemampuan manajerial merupakan

suatu kemampuan yang dimiliki manajer berkaitan dengan penilaian industri

mereka, yaitu dalam memaksimalkan pendapatan dan laba perusahaan. Dengan

demikian, kemampuan manajerial sangat penting dalam mengelola sumber daya

perusahaan secara tepat untuk memperoleh pendapatan. Kemampuan manajerial

sangat diharapkan dimiliki oleh manajer dalam suatu perusahaan dimana dengan

adanya manajer yang memiliki kemampuan yang tinggi akan menghasilkan kualitas

laba yang lebih tinggi (Demerjian et al., 2013).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Leonardus M., Suwandi NG,

Ana M., (2018) yang menyatakan kemampuan manajerial memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap reaksi investor. Bahwa semakin tinggi kemampuan

manajerial maka semakin tinggi pula reaksi investor yang ditandai dengan adanya

kenaikan return saham perusahaan.

4.5.2 Pengaruh Environmental performance terhadap Reaksi investor

Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan SPSS 20 menunjukkan bahwa

variabel environmental performance tidak berpengaruh signifikan dan negatif

dalam mendeteksi reaksi investor. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil

uji thitung untuk variable environmental performance sebesar -1,366 (thitung = -1,366

< ttabel = 1,68195) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh environmental

Page 74: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

performance terhadap reaksi investor perusahaan pertambangan di BEI tahun 2011-

2017, sehingga hipotesis pertama diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan atau environmental performance

perusahaan pertambangan global tidak menjadi aspek yang diperhatikan oleh

perusahaan dan tidak mengindikasikan adanya kesadaran tentang keseimbangan

antar reaksi investor dengan environmental performance, informasi peristiwa

lingkungan yang negatif tidak menjadi ancaman keuangan jangka panjang bagi

perusahaan untuk menjual saham dengan harga yang lebih rendah.

Environmental performance merupakan sumber informasi penting agar perusahaan

dapat mencapai tingkatan produksi yang efisien, perbaikan produktivitas sesuai

dengan standar keamanan, penekanan biaya yang disebabkan karena kerusakan

lingkungan dan kesempatan memperoleh pasar baru (Porter & Van der Linde,

1995). Pengukuran kualitas Environmental performance di Indonesia

menggunakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER). Peringkat yang diperoleh akan diwakili dengan

warna yang telah ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup. Nilai tertinggi 5 untuk

warna emas, 4 untuk warna hijau, 3 untuk warna biru, 2 untuk warna merah dan 1

untuk warna hitam, Perusahaan yang memperoleh peringkat Hitam, akan diberi

sanksi hukum sesuai peraturan. Perusahaan yang tidak memikirkan dampak jangka

panjang yang timbul akibat aktivitas operasinya akan menanggung dampak yang

luar biasa bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Scott (2010) yang menyatakan bahwa, informasi

peristiwa lingkungan yang negatif tidak menjadi ancaman keuangan jangka panjang

bagi perusahaan untuk menjual saham dengan harga yang lebih rendah.

Page 75: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai reaksi investor

menggunakan kemempuan manajerial dan environmental performance. Penelitian

ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang berjumlah 6 sampel

dari sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun

2011-2017. Pada penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah SPSS 20.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan kemampuan manajerial

terhadap reaksi investor perusahaan pertambangan di BEI tahun 2011-2017.

2. Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan environmental performance

terhadap reaksi investor perusahaan pertambangan di BEI tahun 2011-2017.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis merekomendasikan kemampuan manajerial

dan environmental performance terhadap reaksi investor pada sektor pertambangan

yang terdaftar di BEI tahun 2011-2017, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Seharusnya perusahaan agar lebih memperhatikan dan meningkatkan

kemampuan manajerial dan environmental performance (kinerja lingkungan)

sebagai komponen yang tidak terlepas dari laporan keuangan. Sehingga kinerja

lingkungan akan menjadi salah satu indikator utama untuk pengguna laporan

keuangan untuk mengambil keputusan secara efektif dan efisien.

2. Bagi akademisi dan Penelitian Selanjutnya

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu bagi penelitian selanjutnya

sebaiknya memperluas sampel penelitian di luar industri pertambangan.

Perluasan perusahaan sampel dapat menunjukkan hasil yang berbeda dan

semakin akurat. Penelitian selanjutnya dapat memasukkan variabel-variabel

Page 76: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

yang berbeda untuk melihat pengaruh pada tingkat kinerja lingkungan

perusahaan. Dalam penelitian ini sudut pandang yang diambil adalah dari sisi

kinerja keuangan. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan

model pengukuran kinerja yang lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

perbedaan hasil pengukuran dan dapat diperbandingkan dengan penelitian

sebelumnya, model mana yang terbaik dalam menggambarkan kinerja

lingkungan perusahaan.

3. Bagi investor

Diharapkan investor untuk mempertimbangkan faktor kemampuan manajerial

dan environmental performance pada perusahaan pertambangan, sehingga

investor dapat memilih perusahaan yang memiliki kemampuan manajerial dan

environmental performance yang baik sehingga investor dapat menanamkan

modal yang tepat pada perusahaan tersebut.

Page 77: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, Ika., Darmawan, Ari. 2018. Pengaruh Ekonomi Makro Dan Harga

Komoditas Tambang Dunia Terhadap Indeks Harga Saham Sektor

Pertambangan Di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 56.

No. 1.

Ardiannova, Bagus. 2009. The Behavior of Stock Price and Trading Volume

Toward Changes in the Index Composition: The Studi of LQ 45 Index

During 2006-2008 period. Tesis. Universitas Gadjah Mada.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Cristian, I. 2004. Reaksi Investor atas Pengumuman Deviden terhadap Abnormal

Return dan Volume Perdagangan Saham (Studi kasus di Bursa Efek

Jakarta, Tahun 2003). Tesis. Bandung: Program Pascasarjana Universitas

Widyatama.

Demerjian , R. P., Lewis, M. F., McVay, S. E. (2012). Managerial Ability and

Earnings Management. The Accounting Review.

Eisenhardt, K. M. (1989). Agency Theory: An Assessment and Review. Academy

of Management Review, 14 (1), 57-74.

Fama, E. F. (1980). Agency Problem and Theory of the Firm. The Journal of

Political Economy. Vol. 88, No. 2, 288-307 .

Gray, R., Owen, D., and Maunders, K. 1987. Corporate Social Reporting:

Accounting and Accountability. Prentice-Hall, London.

Hardjono, Winardi. 2000. Manajemen Pemasaran Modern dan Perilaku Konsumen.

Bandung: Sinar Baru.

Hendriksen, E. S., dan M. F. Breda. 1992. Accounting Theory. 5th Edition: Richard

D. Irwin.

Hunger, J. David dan Wheelen L. Thomas. 2001. Manajemen Strategis.

Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.

Ikhsan, Arfian. 2009. Akuntansi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 78: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Indrawati. 2009. Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Annual

Report serta Pengaruh Political Visibility dan Economic Performance.

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2009:1-11.

Isnugrahadi, I., & Kusuma, I. W. (2009). Pengaruh Kecakapan Manajerial Terhadap

Manajemen Laba dengan Kualitas Auditor sebagai Variabel Pemoderasi.

Simposium Nasional Akuntansi XII.

Jensen, M. C., & William, H. M. (2006). Theory of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,

3 (4), 305-360.

Jensen, M. C. and Meckling, W. H. 1976. Theory of the Firm: Manajerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure. “Journal of Financial

Economics”, Oktober 1976, Vol.3 No.4, pp.305-360. Avalaible from:

http://papers.ssrn.com.

Jogiyanto, 2011, Partial Least Square (PLS), Alternatif Structural. Equation

Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis . Andi Yogyakarta.

Krishnan, G. V., & Wang, C. (2015). The relation between managerial ability, and

audit fees and going concern opinion. Audit.: J. Pract. Theory 34 (3), 139–

160.

Listyanti, Anna Vianti. 2011. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan Terhadap Reaksi Investor: Studi Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2008-2009. Semarang: undip.

M. Firmansyah Fuad Aji Nugroho. 2011. Analisis Hubungan Antara Pengungkapan

Corporate Social Responsibility dan Karakteristik Tata Kelola Perusahaan

Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia.

http://eprints.undip.ac.id/29856/1/Skripsi013.pdf.

Maristi, Annisa. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure dan

Kebijakan Dividen Terhadap Reaksi Investor.

http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/77.

Matangkin, L., Ng, S., Mardiana, A. (2018). Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan

Koneksi Politik Terhadap Reaksi Investor Dengan Kecurangan Laporan

Keuangan Sebagai Variabel Mediasi. Vol. 16, No. 2. 182-209.

Page 79: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Nana Sudjana dan Ibrahim, 2004, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:

Sinar Baru.

Nasarudin dan Surya, 2004,Pengantar Metode Penelitian, Kencana, Jakarta.

Ng, S., & Daromes, F. E. (2016). Peran Kemampuan Manajerial sebagai

Mekanisme Peningkatan Kualitas.

Nurdin, Emilia. 2006. Pengungkapan Tema-Tema Sosial dan Lingkungan dalam

Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor. Thesis. Bandung:

Universitas Padjajaran.

Patten, Dennis M.,1990. The Market Reaction to Social Responsibility Disclosures:

The Case of the Sullivan Princliples Signings. Accounting, Orgizations

and Society, Oxford, Vol.15, Iss. 6, pg.575.

Permanasari, Wien Ika.2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan

Institusional dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan. Semarang:Universitas Diponegoro.

Pflieger, Juli; Matthias Fischer; Thilo Kupfer, Peter Eyerer. 2005. The contribution

of life cycle assessment to global sustainability reporting of organization.

Management of Environmental. Vol. 16, No.2.

Phillips, R., Freeman R.E. and Wicks, A.C. 2003. “ What stakeholder theory is not”,

Business Ethics Quarterly, Vol.17, No.6, pp.479-502.

Porter, M. & Van Der Linde, C. 1995. Green and Competitive: Ending the

Statemen. Harvard Business review. 73 (5), 120-134.

Seftian Mega Rachman. 2012. Analisis Komparatif Kinerja Lingkungan Antara

Perusahaan High Profile dan Low Profile Periode 2011 (Studi Pada

Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4. Jakarta: Salemba

Empat.

Sembiring, E.R. 2003. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat

(Go-Public) di Bursa Efek Jakarta.

Shulthoni, M. (2012). Determinan Audit Delay dan Pengaruhnya Terhadap Reaksi

Investor (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2007-

2008). JurnalAkuntansi Dan Ekonomi Bisnis, 1(1), 55–71. Retrieved from

Page 80: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

http://fe.um.ac.id/wpcontent/ uploads/2014/02/M. Shulthoni-Politeknik-

kediri.pdf.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung:

CV Alfabeta.

Susilawati, Christine Dwi Karya. 2012. Analisis Perbandingan Pengaruh

Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada

Perusahaan LQ 45. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Jurnal

Akuntansi Vol.4, No.2, November 2012.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3.

Yogyakarta: BPFE.

Utami, R. (2013). Pengaruh Kecakapan Manajerial Terhadap Manajemen Laba

Dengan Kualitas Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi.

Wahjosumidjo. 2003. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yudha, Dewantara Satria. 2012. Analisis Pengaruh Komponen Intellectual Capital

Terhadap Kepercayaan dan Reaksi Investor (studi kasus perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011).

http://eprints.undip.ac.id/36993/.

Yuliana, R., Purnomosidhi, B., Sukoharsono, E.G. (2008). Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR) Dan Dampaknya Terhadap Reaksi Investor. Vol. 5, No. 2.

Zuhroh dan Sukmawati. 2003. Analisis Pengaruh Luas Pengungkapan Sosial dalam

Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor. Makalah

disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) Vl. Surabaya, 16-

17 Oktober 2003.

www.cnbcindonesia.com

www.idx.co.id

www.sahamok.com

www.tambang.co.id

www.finance.yahoo.com

https://databoks.katadata.co.id

Page 81: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

https://studylibid.com/doc/1071829/a.-pengertian-teori-agensi-teori-keagenan-

agency.

Diakses: sabtu, 12 januari 2019, pukul 16.16 wib.

http://rayendar.blogspot.com/2015/06/metode-penelitian-menurut-sugiyono-

2013.html?m=1.

Diakses: sabtu, 12 januari 2019, pukul 12.11 wib.

http://datariset.com/analisis/detail/olah-data-jogja-data-envelopment-analysis.

Diakses: senin, 14 januari 2019, pukul 16.40 wib.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126982-6627-analisis%20efisiensi-

Metodologi.pdf.

Diakses: senin, 14 januari 2019, pukul 17.07 wib

https://www.idx.co.id/data-pasar/ringkasan-perdagangan/ringkasan-saham/

Diakses: kamis, 17 januari 2019, pukul 13.01 wib.

https://www.sahamok.com/grafik-harga-komoditi/

Diakses: kamis, 17 Januari 2019, pukul 13.20 wib.

https://www.sahamok.com/emiten/sektor-pertambangan/sub-sektor-

pertambangan-batubara/

Diakses: kamis, 17 januari 2019, pukul 13.46 wib.

https://www.indonesia.investments.com/id/bisnis/komoditas/batu-bara/item236?

Diakses: jumat, 18 januari 2019, pukul 11.23 wib.

britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-bumi/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.09 wib.

britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-adro/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.11 wib.

britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-dewa/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.13 wib.

britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-doid/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.15 wib.

Page 82: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-hrum/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.17 wib.

britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-itmg/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.18 wib.

britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-myoh/

Diakses: jumat ,15 febuari 2019, pukul 19.20 wib.

britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-pkpk/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.23 wib.

britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-ptba/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.24 wib.

britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-ptro/

Diakses: jumat, 15 febuari 2019, pukul 19.27 wib.

Page 83: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

LAMPIRAN

Page 84: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Lampiran 1

TABULASI

No Emiten Tahun

Variabel

Kemampuan

Manajerial (X1)

Environmental

Performance (X2)

Reaksi

Investor (Y)

(DEA) Proper (CAR)

1 ADRO 2011 1.291 4 0.00116

2 ADRO 2012 1.572 4 0.00063

3 ADRO 2013 1.643 4 -0.00111

4 ADRO 2014 1.586 4 0.00136

5 ADRO 2015 1.746 4 -0.000008

6 ADRO 2016 1.387 4 0.00315

7 ADRO 2017 1.295 4 0.00518

8 ANTM 2011 1.288 3 0.00159

9 ANTM 2012 1.173 3 0.00052

10 ANTM 2013 1.067 3 0.00234

11 ANTM 2014 1.969 3 0.00326

12 ANTM 2015 2.328 4 -0.000002

13 ANTM 2016 2.430 4 0.00234

14 ANTM 2017 2.024 4 0.00059

15 INCO 2011 2.149 3 0.00326

16 INCO 2012 2.572 3 0.00119

17 INCO 2013 2.687 3 -0.00080

18 INCO 2014 1.785 3 0.00485

19 INCO 2015 2.942 3 0.00083

20 INCO 2016 3.566 3 0.00832

21 INCO 2017 2.497 3 0.00048

22 MEDC 2011 0.982 5 0.00141

23 MEDC 2012 0.852 5 -0.00058

24 MEDC 2013 0.823 4 -0.00099

25 MEDC 2014 0.949 5 0.00091

26 MEDC 2015 1.318 4 0.00062

27 MEDC 2016 0.959 4 -0.00049

28 MEDC 2017 49.613 4 0.00058

29 PTBA 2011 10.531 4 -0.00104

30 PTBA 2012 1.062 4 0.00072

31 PTBA 2013 1.025 5 -0.0699

32 PTBA 2014 1.289 3 -0.00133

33 PTBA 2015 1.374 5 0.00108

34 PTBA 2016 0.709 5 0.00786

35 PTBA 2017 11.581 5 0.0046

Page 85: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

36 TINS 2011 1.135 3 0.00221

37 TINS 2012 1.205 3 -0.00140

38 TINS 2013 1.275 3 0.00107

39 TINS 2014 1.235 3 0.00435

40 TINS 2015 1.455 3 -0.00011

41 TINS 2016 1.292 3 0.000666

42 TINS 2017 12.403 3 0.000001

Page 86: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Lampiran 2

Tabulasi Data Rata-rata Setiap Emiten

1. Hasil Perhitungan Reaksi Investor (Y)

No Emiten Tahun Rata-

rata 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 ADRO 0.00116 0.00063 -

0.00111 0.00136

-

0.000008 0.00315 0.00518 0.0015

2 ANTM 0.00159 0.00052 0.00234 0.00326 -

0.000002 0.00234 0.00059 0.0015

3 INCO 0.00326 0.00119 -

0.00080 0.00485 0.00083 0.00832 0.00048 0.0026

4 MEDC 0.00141 -

0.00058

-

0.00099 0.00091 0.00062 -0.00049 0.00058 0.0002

5 PTBA -

0.00104 0.00072 -0.0699 -0.00133 0.00108 0.00786 0.0046 -0.0083

6 TINS 0.00221 -

0.00140 0.00107 0.00435 -0.00011 0.000666 0.000001 0.0010

2. Hasil Perhitungan Kemampuan Manajerial (X1)

No Emiten Tahun

Rata-rata 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 ADRO 1.291 1.572 1.643 1.586 1.746 1.387 1.295 1.504

2 ANTM 1.288 1.173 1.067 1.969 2.328 2.430 2.024 2.188

3 INCO 2.149 2.572 2.687 1.785 2.942 3.566 2.497 2.697

4 MEDC 0.982 0.852 0.823 0.949 1.318 0.959 49.613 13.210

5 PTBA 10.531 1.062 1.025 1.289 1.374 0.709 11.581 3.738

6 TINS 1.135 1.205 1.275 1.235 1.455 1.292 12.403 4.096

3. Hasil Perhitungan Environmental Performance (X2)

No Emiten Tahun

Rata-rata 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 ADRO 4 4 4 4 4 4 4 4.0

2 ANTM 3 3 3 3 4 4 4 3.4

3 INCO 3 3 3 3 3 3 3 3.0

4 MEDC 5 5 4 5 4 4 4 4.4

5 PTBA 4 4 5 3 5 5 5 4.4

6 TINS 3 3 3 3 3 3 3 3.0

Page 87: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Lampiran 3

Daftar Sektor Pertambangan yang Masuk PROPER Tahun 201-

2017

1 ADRO PT Adaro

Energy Tbk hijau hijau hijau

Hija

u

Hija

u

Hija

u

Hija

u

2 ANT

M

PT Aneka

Tambang

(Persero)

Tbk

biru biru biru Biru hijau Hija

u

Hija

u

3 INCO

PT Vale

Indonesia

Tbk

biru biru biru Biru Biru Biru Biru

4 MEDC

PT Medco

Energi

Internasiona

l Tbk

ema

s

ema

s hijau

Ema

s hijau

Hija

u

Hija

u

5 PTBA

PT Tambang

Batubara

Bukit Asam

Tbk

hijau hijau ema

s Biru emas emas emas

6 TINS

PT Indo

Timah

(Persero)

Tbk

biru biru biru Biru biru Biru Biru

Page 88: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Lampiran 4

Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 261,24778180

Most Extreme Differences

Absolute ,130

Positive ,130

Negative -,103

Kolmogorov-Smirnov Z ,843

Asymp. Sig. (2-tailed) ,476

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,226a ,051 ,002 267,863 2,113

a. Predictors: (Constant), PROPER, DEA

b. Dependent Variable: CAR

3. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

DEA .997 1.003

PROPER .997 1.003

a. Dependent Variable: CAR

Page 89: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 90: PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN …

Lampiran 5

Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 422,622 213,550 1,979 0,055

DEA -0,002 0,005 -0,062 -0,399 0,692

PROPER -77,148 56,475 -0,213 -1,366 0,180

a. Dependent Variable: CAR