PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR,...

12
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-12 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, KOMITE AUDIT, FIRM SIZE DAN LEVERAGE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010) Rahayu Budhi Purwanti, Shiddiq Nur Rahardjo 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50239, Phone: +622476486851 ABSTRACT This study aims to test empirically the influence of managerial skills, auditor quality, audit committee, firm size and the leverage of earnings management. Managerial skills were measured using Data Envelopment Analysis (DEA) to measure the level of efficiency manager, auditor quality measured wth dummy variable that consist of KAP Big Four and non-Big Four, audit committee measured with number of audit committee members, firm size measured by natural logarithm of total assets and leverage measured by Debt to Asset Ratio. Earnings management as the dependent variable is measured by discretionary accrual from the Modified Jones models. This study used a sample of manufacturing firms during the years 2008-2010 by using purposive sampling method. The data used were obtained from annual reports listed manufacturing companies BEI. There are 96 companies during the years 2008-2010 that meet the criteria. The method of analysis used in this study is multiple regression analysis. This study found that the quality of auditors, audit committee and firm size variables have a significant influence on earnings management, while the managerial skills and leverage variables have no significant effect on earnings management. This is caused by the application of good corporate governance, the company's management will have the same purpose with the company. This invention can be used by the owner to know the factors that may effect earnings management. In addition, this study can contribute literature on earnings management practices of the company. Keywords: Earnings Management, Data Envelopment Analysis (DEA), Multiple Linear Regression Analysis, ManufacturingFirm . PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Laporan keuangan merepresentasikan pilihan metode-metode akuntansi yang digunakan perusahaan, metode akuntansi yang digunakan akan disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Peraturan tentang pelaporan keuangan dan akuntansi telah memberikan peluang untuk melakukan manajemen laba, contohnya seperti fleksibilitas tentang metode metode akuntansi yang berbeda. Menurut PSAK 16 revisi 2007 tentang pengakuan dan pengukuran aset tetap, terdapat beberapa pilihan atau alternatif perlakuan akuntansi. Karena itu, penelitian tentang manajemen laba telah mendapat perhatian dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan dengan transaksi perusahaan. Menurut Beneish (2001) dalam Peni dan Vahama (2010), telah diketahui sejak lama bahwa eksekutif perusahaan atau manajer perusahaan telah memiliki insentif untuk melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, ataupun untuk memaksimalkan kesejahteraan pribadi. Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (manajer). Salah satu cara untuk mengukur manajemen laba adalah dengan menggunakan proksi Discretionary Accrual (DA). Discretionary Accrual adalah komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajer, artinya 1 Rahayu Budhi Purwanti, Shiddiq Nur Rahardjo

Transcript of PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR,...

Page 1: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-12

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting

PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR,

KOMITE AUDIT, FIRM SIZE DAN LEVERAGE TERHADAP

EARNINGS MANAGEMENT (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010)

Rahayu Budhi Purwanti, Shiddiq Nur Rahardjo 1

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50239, Phone: +622476486851

ABSTRACT This study aims to test empirically the influence of managerial skills, auditor quality, audit

committee, firm size and the leverage of earnings management. Managerial skills were measured

using Data Envelopment Analysis (DEA) to measure the level of efficiency manager, auditor

quality measured wth dummy variable that consist of KAP Big Four and non-Big Four, audit

committee measured with number of audit committee members, firm size measured by natural

logarithm of total assets and leverage measured by Debt to Asset Ratio. Earnings management as

the dependent variable is measured by discretionary accrual from the Modified Jones models.

This study used a sample of manufacturing firms during the years 2008-2010 by using

purposive sampling method. The data used were obtained from annual reports listed

manufacturing companies BEI. There are 96 companies during the years 2008-2010 that meet the

criteria. The method of analysis used in this study is multiple regression analysis.

This study found that the quality of auditors, audit committee and firm size variables have

a significant influence on earnings management, while the managerial skills and leverage

variables have no significant effect on earnings management. This is caused by the application of

good corporate governance, the company's management will have the same purpose with the

company. This invention can be used by the owner to know the factors that may effect earnings

management. In addition, this study can contribute literature on earnings management practices of

the company.

Keywords: Earnings Management, Data Envelopment Analysis (DEA), Multiple Linear Regression

Analysis, ManufacturingFirm .

PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak internal perusahaan maupun

pihak eksternal perusahaan. Laporan keuangan merepresentasikan pilihan metode-metode

akuntansi yang digunakan perusahaan, metode akuntansi yang digunakan akan disesuaikan dengan

tujuan perusahaan. Peraturan tentang pelaporan keuangan dan akuntansi telah memberikan peluang

untuk melakukan manajemen laba, contohnya seperti fleksibilitas tentang metode – metode

akuntansi yang berbeda. Menurut PSAK 16 revisi 2007 tentang pengakuan dan pengukuran aset

tetap, terdapat beberapa pilihan atau alternatif perlakuan akuntansi. Karena itu, penelitian tentang

manajemen laba telah mendapat perhatian dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan dengan

transaksi perusahaan.

Menurut Beneish (2001) dalam Peni dan Vahama (2010), telah diketahui sejak lama bahwa

eksekutif perusahaan atau manajer perusahaan telah memiliki insentif untuk melakukan manajemen

laba dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, ataupun untuk memaksimalkan

kesejahteraan pribadi. Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan

keuangan dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (manajer). Salah satu cara untuk

mengukur manajemen laba adalah dengan menggunakan proksi Discretionary Accrual (DA).

Discretionary Accrual adalah komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajer, artinya

1 Rahayu Budhi Purwanti, Shiddiq Nur Rahardjo

Page 2: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 2-12

2

manajer memberi intervensinya dalam proses pelaporan akuntansi (Gumanti, 2000). Demerjian,

dkk. (2006) memperkenalkan pengukuran kecakapan manajerial di bidang keuangan menggunakan

Data Envelopment Analysis (DEA). Seorang manajer dikatakan cakap apabila manajer tersebut

memiliki keahlian yang memadai dan pengalaman dalam bekerja. Salah satu bentuk pengambilan

keputusan yang dilakukan manajer antara lain judgement terhadap transaksi ekonomi perusahaan.

Selain disebabkan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer, banyaknya kasus audit

failure yang terjadi pada dunia bisnis internasional maupun di dalam negeri telah mendorong

banyaknya investigasi yang dilakukan untuk mengetahui faktor yang akan mempengaruhi

manajemen laba (Arya dkk., 2003; Imhoff, 2003) dalam Rusmin (2010). Di Indonesia kasus audit

failure terjadi pada perusahaan Kimia Farma dan Bank Lippo (Boediono, 2005). Dalam kasus

perusahaan Kimia Farma terjadi mark up terhadap laba tahun 2001 sedangkan pada Bank Lippo

terjadi pembukuan ganda pada tahun 2002. Penelitian ini memfokuskan perhatian pada perbedaan

antara KAP kelompok Big Four dan KAP diluar kelompok Big Four. Meutia (2004) dan Sanjaya

(2008) menyatakan bahwa auditor berkualitas tinggi dapat mengurangi kecenderungan manajemen

untuk melakukan manajemen laba.

Dalam perkembangannya, peran komite audit dalam upaya untuk menjamin kualitas dari

pelaporan keuangan perusahaan telah menjadi suatu pertimbangan yang berarti (Lin dkk., 2006

dalam Putri, 2011). Komite Audit yang efektif bertugas sebagai alat untuk meningkatkan

efektivitas, tanggung jawab, dan keterbukaan dewan komisaris. Lin (2006) melakukan penelitian

untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap manajemen laba, hasil penelitian membuktikan

bahwa ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan.

Perusahaan besar memiliki jumlah aset yang lebih besar, sehingga perusahaan dapat melakukan

proses penjualan lebih banyak, selain itu perusahaan memiliki jumlah modal yang ditanam lebih

banyak sehingga mengakibatkan lebih banyak pihak yang terlibat dalam perusahaan, sehingga

perusahaan akan lebih berhati–hati dalam menyampaikan kondisi laporan keuangannya.

Saat ini laibilitas menjadi salah satu bentuk kebijakan perusahaan, dalam beberapa

penelitian ditemukan bahwa laibilitas dapat meningkatkan nilai perusahaan. Namun, apabila

kebijakan itu dilakukan untuk menarik kreditor maka terdapat kemungkinan untuk melakukan

manajemen laba. Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total aset. Semakin

besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai laibilitas perusahaan. Herawati dan Baridwan

(2007) yang memberikan bukti empiris tentang adanya tingkat manajemen laba yang lebih besar

pada perusahaan yang terikat perjanjian laibilitas daripada perusahaan yang tidak terikat perjanjian

laibilitas.

Penelitian ini meneliti hal–hal yang mempengaruhi manajemen laba dari berbagai faktor

yang berkaitan perusahaan, seperti kecakapan manajerial, kualitas auditor, komite audit, ukuran

perusahaan dan leverage.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: (1) Apakah kecakapan manajerial dapat mempengaruhi manajemen laba? (2)

Apakah kualitas auditor dapat mempengaruhi manajemen laba? (3) Apakah komite audit dapat

mempengaruhi manajemen laba? (4) Apakah ukuran perusahaan dapat mempengaruhi manajemen

laba? (5) Apakah leverage dapat mempengaruhi manajemen laba?.

Berdasarkan permasalahan penelitian tersebut manfaat dari penelitian ini adalah: (1)

Tinjauan teoritis, memberikan informasi mengenai penelitian yang berkaitan peran manajer,

dewan direksi dan auditor pada praktik manajemen laba, selain itu penelitian ini memberikan

informas mengenai karakteristik perusahaan yang melakukan manajemen laba dari sisi keuangan

(2) Bagi tinjauan praktik, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian

mendatang mengenai peran kecakapan manajerial, kualitas auditor, komite audit, ukuran

perusahaan dan leverage terhadap manajemen laba, terutama faktor kecakapan manajerial yang

belum banyak diteliti di Indonesia dan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi

pemilik perusahaan dalam mencegah manajemen laba.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Manajemen laba dilakukan perusahaan untuk mengelola laba sehingga laba yang

dilaporkan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan kepentingan pemilik. Manajemen laba

Page 3: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 3-12

3

terjadi sebagai akibat asimetri informasi dalam teori agensi. Hal ini dikarenakan manajer lebih

mengetahui informasi tentang perusahaan yang dikelolanya. Manajemen laba dalam penelitian ini

di ukur dengan proksi discretionary accruals. Discretionary accruals merupakan komponen total

accruals yang berasal dari rekayasa manajerial dengan memanfaatkan kebebasan dan fleksibilitas

dalam menentukan nilai estimasi pada metode akuntansi.

Penelitian ini ingin mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi manajemen laba, variabel

yang digunakan dalam penelitian ini menyangkut aspek–aspek perusahaan. Variabel yang

digunakan antara lain, kecakapan manajerial, kualitas auditor, komite audit, ukuran perusahaan dan

leverage. Manajer yang cakap memiliki kemampuan lebih untuk mengolah informasi lebih yang

dimilikinya, sehingga manajer yang memiliki kecakapan lebih akan lebih mudah memanipulasi

data. Menggunakan auditor yang berkualitas merupakan salah satu cara pemilik untuk

meminimalisir asimetris informasi dan ketidakseimbangan yang terjadi di perusahaan, auditor yang

berkualitas diharapkan dapat menemukan indikasi manajemen laba yang dilakukan.

Perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk memiliki komite audit, komite audit

juga merupakan usaha pemilik untuk mengatasi manajemen laba, komite audit berfungsi untuk

menjembatani hubungan internal auditor dengan auditor eksternal, dengan komite audit yang

efektif diharapkan akan mengurangi manajemen laba.

Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar memiliki tingkat kestabilan dan

kemampuan menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran

kecil, hal ini dikarenakan dengan tingkat aset yang besar perusahaan besar telah mencapai tingkat

kedewasaan. Selain itu kondisi perusahaan yang lebih dikenal oleh masyarakat akan

mengakibatkan perusahaan lebih berhati–hati dalam menyampaikan laporan keuangannya dan

cenderung menyampaikan laporan keuangan yang lebih akurat.

Tingkat leverage yang tinggi sama artinya bahwa nilai laibilitas perusahaan tinggi.

Perusahaan yang memiliki tingkat laibilitas tinggi akan cenderung menggeser laba masa depan ke

laba sekarang, yang berarti melakukan manajemen laba.

Pengaruh Kecakapan Manajerial Terhadap Manajemen Laba Manajer yang cakap merupakan kunci sukses bagi perusahaan, manajer merupakan pengelola

perusahaan yang memiliki informasi mengenai perusahaan. Tingkat informasi yang dimiliki

manajer dan pemilik perusahaan seringkali tidak seimbang, pemilik perusahaan yang tidak secara

terus menerus berada di perusahaan akan kehilangan beberapa informasi mengenai perusahaan, di

lain pihak manajer sebagai pengelola perusahaan akan memiliki dan mengetahui informasi–

informasi penting yang berkaitan dengan perusahaan lebih cepat dibandingkan pemilik. Dalam

teori agensi ketidakseimbangan informasi ini dapat memberikan peluang adanya manajemen laba,

asimetri informasi digunakan manajer untuk mengambil keuntungan pribadinya. Manajer yang

memiliki tingkat intelegensia yang tinggi lebih cerdas mengolah informasi sehingga

menguntungkan dirinya.

Menurut Sugiri (2005) ada dua prasyarat yang harus ada agar manajemen selalu jujur

dalam melaksanakan tugasnya. Pertama, kultur organisasional harus mendukung pengambilan

keputusan yang etis. Kedua, manajemen harus memiliki pemotivator untuk selalu bertindak jujur.

Prasyarat lain yang akan menjamin manajemen selalu mendasarkan tindakannya demi kepentingan

para pemegang saham adalah apabila manajer dan pemegang saham memiliki informasi dengan

jumlah dan kualitas yang sama. Penelitian Isnugrahadi dan Kusuma (2009) menyatakan bahwa

kecakapan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

H1: Kecakapan manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Pengaruh Kualitas Auditor Terhadap Manajemen Laba Menggunakan jasa auditor yang berkualitas dan profesional merupakan salah satu

upaya perusahaan untuk mengurangi perilaku manajemen perusahaan yang berusaha

memaksimalkan kepentingan pribadinya. Auditor yang berkualitas memiliki tingkat kepercayaan

masyarakat yang tinggi sehingga auditor yang berkualitas akan mengaudit perusahaan dengan

tingkat ketelitian yang lebih tinggi untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Dengan adanya

kualitas audit yang baik, maka akan tercipta suatu pengendalian seperti preventive control,

detective control dan reporting control dalam perusahaan. Dengan auditor yang berkualitas

Page 4: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 4-12

4

diharapkan tidak akan terjadi audit failure, selain itu diharapkan audit yang profesional akan

mengurangi tindakan manajemen laba.

H2: Kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Pengaruh Komite Audit Terhadap Manajemen Laba

Komite audit bertugas untuk menjembatani hubungan antara auditor internal perusahaan

dengan pihak eksternal serta mengawasi keefektifan internal auditor perusahaan. Dalam teori

agensi terdapat biaya yang digunakan untuk mencegah konflik kepentingan, diantaranya

monitoring cost, komite audit merupakan salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan principal

terhadap agent.

Keefektifan komite audit dalam mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan dan internal

auditor akan sangat berpengaruh terhadap tindakan manajemen laba, apabila komite audit secara

terus menerus melakukan pemeriksaan maka pihak manajemen tidak akan memiliki kesempatan

untik melakukan manajemen laba. Pemeriksaan ini meliputi tindakan-tindakan manajemen yang

melanggar prinsip akuntansi berterima umum (PABU).

H3: Komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Pengaruh Ukuran Perusahaan (Firm Size) Terhadap Manajemen Laba Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan

yang nampak dalam nilai total aset perusahaan. Perusahaan yang berukuran besar merupakan

perusahaan yang memiliki tingkat penjualan lebih besar, tingkat kestabilan perusahaan lebih tinggi

dan melibatkan lebih banyak pihak. Karena pengambilan keputusan yang dilakukan perusahaan

besar berpengaruh terhadap publik, sehingga masyarakat lebih mengenal perusahaan besar

dibandingkan perusahaan kecil. Oleh karena itu, perusahaan akan menyampaikan laporan

keuangannya dengan lebih berhati–hati dan akurat.

Choutrou, dkk. (2001) dalam Ningsaptiti (2010) menemukan bahwa ukuran perusahaan di

Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Perusahaan yang lebih besar

kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil.

H4: Ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi berarti memiliki laibilitas yang lebih besar

jika dibandingkan dengan aset yang dimiliki, hal ini akan mengakibatkan risiko dan tekanan yang

besar pada perusahaan. Tekanan ini akan mendorong manajemen melakukan manajemen laba.

Penelitian Shanti dan Yudhanti (2007) menemukan bahwa perusahaan yang mempunyai

financial leverage tinggi akibat besarnya laibilitas dibandingkan aktiva yang dimiliki perusahaan,

diduga melakukan manajemen laba karena perusahaan terancam default, yaitu tidak dapat

memenuhi kewajiban membayar laibilitas pada waktunya.

H5 : Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba, Pengukuran manajemen

laba dilakukan dengan dengan cara menghitung discretionary accrual. Pengukuran discretionary

accrual sebagai proksi kualitas laba (manajemen laba) menggunakan Model Jones (1991) yang

dimodifikasi oleh Dechow, dkk. (1995). Model ini digunakan karena dinilai merupakan model

yang paling baik dalam mendeteksi manajemen laba (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Untuk mendapatkan nilai discretionary accrual dilakukan dengan menghitung langkah-langkah

berikut ini:

a. Menghitung total accrual dengan persamaan:

Total Accrual (TAC) = laba bersih setelah pajak (net income) – arus kas

operasi (cash flow from operating).

b. Menghitung nilai accruals dengan persamaan regresi linear sederhana atau Ordinary Least

Square (OLS) dengan persamaan:

Page 5: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 5-12

5

𝑇𝐴𝐶𝑡

𝐴𝑡−1 =𝛼1

1

𝐴𝑡−1 + 𝛼2

∆𝑅𝐸𝑉𝑡

𝐴𝑡−1 + 𝛼3

𝑃𝑃𝐸𝑡

𝐴𝑡−1 +e

Keterangan:

TACt : total accruals perusahaan i pada periode t.

At-1 : total aset untuk sampel perusahaan i pada tahun t-1.

∆REVt : perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t.

PPEt : aktiva tetap (gross property plant and equipment) perusahaan tahun t.

c. Dengan menggunakan koefisien regresi di atas, kemudian dilakukan perhitungan nilai non

discretionary accrual (NDA) dengan persamaan dengan terlebih dahulu melakukan regresi

linear sederhana dengan persamaaan :

𝑁𝐷𝐴𝑡 = 𝛼1 1

𝐴𝑡−1 + 𝛼2

∆𝑅𝐸𝑉𝑡 − ∆𝑅𝐸𝐶𝑡𝐴𝑡−1

+ 𝛼3 𝑃𝑃𝐸𝑡𝐴𝑡−1

Keterangan:

NDAt : non discretionary accruals pada tahun t.

𝛼 : fitted coeffcient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total accruals.

∆RECt : perubahan pilaibilitas perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t.

d. Menghitung nilai discretionary accruals dengan persamaan :

𝐷𝐴𝐶𝑡 = 𝑇𝐴𝐶𝑡𝐴𝑡−1

− 𝑁𝐷𝐴𝑡

Keterangan:

DACt : discretionary accruals perusahaan i pada periode t.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian antara lain kecakapan manajerial,

kualitas auditor, komite audit, ukuran perusahaan (firm size) dan leverage. Kecakapan manajerial

diukur menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) yang menggunakan input dan output

untuk menilai efisiensi manajer, output yang digunakan adalah penjualan, sedangkan input yang

digunakan:

a. Total Aset

b. Jumlah tenaga kerja

c. Days COGS in Inventory (DCI)

Variabel ini mengukur besaran kecepatan perputaran sediaan perusahaan dalam satuan hari.

Rumus untuk menghitung besaran DCI adalah sebagai berikut:

DCI = 365 / (COGS / Inventory)

Keterangan:

COGS : Cost of Goods Sold

d. Days Sales Outsatanding (DSO)

DSO mengukur waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk mendapatkan kas setelah

melakukan penjualan. Semakin cepat perusahaan mendapatkan kas semakin baik. Rumus untuk

menghitung DSO adalah sebagai berikut:

DSO = Receivables / (Sales / 365)

Kualitas auditor diukur menggunakan variabel dummy, nilai 1 untuk KAP Big Four dan nilai 0

untuk KAP Non Big Four. Komite audit diukur meggunakan jumlah anggota komite audit. Ukuran

perusahaan diukur dengan logaritma natural total aset dan leverage diukur menggunakan Debt to

Asset Ratio, yaitu total kewajiban dibagi dengan total aset.

Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan publik yang listed di Bursa Efek Indonesia

selama tahun 2008-2010. Sampel adalah bagian dari populasi yang dinilai dapat mewakili

karakteristiknya. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria pengambilan

sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan selama perioda 2008

- 2010.

Page 6: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 6-12

6

2. Selama perioda 2008 – 2010 perusahaan menerbitkan annual report secara lengkap dan

dalam mata uang rupiah.

3. Informasi yang meliputi total aktiva, pendapatan, piutang dagang, persediaan, aktiva

tetap, kos barang terjual (cost of goods sold), aliran kas bersih dari operasi, jumlah

tenaga kerja serta KAP yang melakukan pengauditan tersedia.

Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas luas pengungkapan risiko dalam

penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Model regresi yang

dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini

adalah:

𝐴𝐵𝑆𝐷𝐴𝐶𝐶𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝐾𝑀𝑡 + 𝛽2𝐾𝐴𝑡 + 𝛽3 𝐴𝑈𝐷𝐼𝑇𝑡 + 𝛽4𝑆𝐼𝑍𝐸𝑡 + 𝛽5𝐿𝐸𝑉 + ε Keterangan:

ABSDACCt = Nilai absolut akrual diskresioner pada tahun t

KMt = Kecakapan manajerial perusahaan pada tahun t

KAt = Auditor, nilai 1 jika KAP Big 4 dan 0 jika KAP Non Big 4

AUDITt = Jumlah anggota komite audit pada tahun t

SIZEt = Logaritma natural total aset

LEVt = Leverage perusahaan pada tahun t

ε = Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun

2008-2010, dengan kriteria pemlihian sampel sebagai berikut:

Tabel 1

Kriteria pengambilan sampel

No. Keterangan Jumlah Perusahaan

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2008-2010

148 perusahaan

2. Annual report selama tahun 2008-2010 yang tidak

dapat diakses dan diperoleh

(94 perusahaan)

3. Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait

dengan variabel penelitian

(21 perusahaan)

4. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan

dalam mata uang dollar

(1 perusahaan)

5. Total unit analisis 32 perusahaan

6. Jumlah sampel penelitian (32 x 3) 96 perusahaan

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 perusahaan, dengan periode

pengamatan selama 3 tahun berturut-turut. Dalam penelitian ini menggunakan data dalam bentuk

pooled cross sectional yaitu dengan menggabungkan data cross section selama 3 tahun berturut-

turut. Jadi dengan sampel sebanyak 32 perusahaan maka data penelitian secara pooled cross section

akan berjumlah 96. Tabel 2

Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std Deviasi

Kecakapan Manajerial 96 4,00 100,00 54,6830 30,02920

Kualitas Auditor 96 0 1,00 - -

Komite Audit 96 2,00 4,00 - -

Ukuran Perusahaan 96 21,8424 32,3571 28,6163 1,88857

Leverage 96 0,1273 1,2935 0,5001 0,2010829

Manajemen Laba 96 0,001550 1,1123 0,1518 0,2173364

Page 7: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 7-12

7

Dari hasil analisis statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa jumlah observasi dalam

penelitian (N) adalah 96. Deskripsi mengenai Kecakapan Manajerial (KM) yang diukur

berdasarkan efisiensi perusahaan dalam memaksimalkan output (penjualan) dengan meminimalkan

input menunjukkan rata-rata sebesar 54,6830%. Hal ini berarti bahwa rata-rata manajemen

perusahaan sampel selama tahun 2008–2010, diperoleh hanya mampu memaksimalkan output

penjualannya sebesar 54,6830%. Nilai efisiensi manajerial yang paling rendah adalah sebesar

4,00% dan nilai efisiensi tertinggi adalah 100,00%. Kecakapan manajer dalam hal ini dihitung

dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Pada variabel kualitas auditor (KA) yang merupakan representasi dari KAP yang berafiliasi

dengan KAP Big Four (Kode 1) dan KAP Non Big Four (Kode 0). Dari tabel distribusi frekuensi

diketahui bahwa terdapat 69 perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four, sedangkan sisanya 27

perusahaan diaudit oleh KAP Non Big Four.

Variabel komite audit (AUDIT) yang diukur berdasarkan jumlah komite audit memperoleh

nilai terkecil adalah sebanyak 2 orang dan jumlah terbanyak adalah sebanyak 4 orang. Hal ini

bertentangan dengan peraturan yang menyatakan bahwa jumlah anggota minimal komite audit

adalah 3 orang. Dari tabel distribusi frekuensi diketahui bahwa terdapat 1 perusahaan yang

memiliki anggota komite audit dibawah jumlah minimal, lalu terdapat 79 perusahaan yang

memiliki 3 anggota komite audit dan sisanya sebanyak 16 perusahaan memiliki anggota komite

audit sebanyak 4 orang.

Nilai minimum variabel ukuran perusahaan (SIZE) yang diproksi dengan logaritma natural

dari total aset sebesar 21,8424, sedangkan nilai maksimum dari SIZE sebesar 32,3571. Rata–rata

yang diperoleh sebesar 28,6163, dengan standar deviasi sebesar 1,8885789.

Deskripsi mengenai variabel leverage (LEV) yang merupakan representasi dari besarnya

laibilitas perusahaan menunjukkan rata-rata sebesar 0,5001. Hal ini berarti bahwa perusahaan

memiliki laibilitas sebesar 50,01% dari aset perusahaan sampel adalah berasal dari laibilitas pada

pihak ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menggunakan sumber pendanaan

eksternal. Rasio leverage terendah adalah sebesar 0,1273 dan rasio leverage tertinggi adalah

sebesar 1,2935. Rasio maksimal leverage ini lebih tinggi dari 1, karena perusahaan memiliki

ekuitas yang negatif. Standar deviasi leverage diperoleh sebesar 0,2795656.

Pengukuran Manajemen laba yang diukur dengan nilai absolut dari discretionary accrual

(ABSDACC) dengan estimasi model modified Jones diperoleh rata-rata sebesar 0,1518.

Manajemen laba dalam hal ini dilakukan dengan cara menaikkan laba maupun menurunkan laba.

Nilai minimum ABSDACC adalah sebesar 0,00 yang menunjukkan kecilnya tindakan manajemen

laba, sedangkan nilai ABSDACC tertinggi adalah sebesar 1,11 yang menunjukkan adanya

manajemen laba.

Pembahasan Hasil Penelitian Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan secara parsial dengan menggunkan uji t,

hasil uji t adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis

Variabel Beta t hitung Sig

Kecakapan Manajerial -0,027 -0,215 0,830

Kualitas Auditor 0,256 2,490 0,015

Komite Audit -0,211 -2,097 0,039

Ukuran Perusahaan

Leverage

-0,280

0,173

-2,056

1,601

0,043

0,113

Hipotesis pertama (H1) adalah kecakapan manajerial berpengaruh positif terhadap

manajemen laba. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -0,215 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,830 (p < 0,05) maka variabel kecakapan manajerial memiliki arah

negatif dan tidak berpengar;uh signifikan terhadap manajemen laba yang berarti H1 ditolak. Hasil

Page 8: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 8-12

8

yang diperoleh dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Isnugrahadi dan

Kusuma (2009), dalam penelitiannya Isnugrahadi dan Kusuma menemukan bahwa kecakapan

manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba.Hasil dalam penelitian ini

mengindikasikan bahwa seorang manajer akan bertindak pula sebagai wakil dari pemegang saham

lainnya, sehingga manajemen cenderung berusaha memaksimalkan nilai dan kinerja perusahaan

untuk memberikan yang pelaporan keuangan yang lebih baik. Dari sudut pandang teori akuntansi,

manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan

menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda.

Hal ini didukung oleh pernyataan Francis, dkk (2006) dalam Purwanti (2008) yang

menyebutkan bahwa kualitas laba perusahaan yang rendah bukan dipengaruhi oleh tindakan

manajemen, namun dipengaruhi oleh lingkungan operasional perusahaan. Sehingga, lingkungan

perusahaan memiliki peranan pening dalam mempengaruhi motivasi manajer untuk melakukan

kecurangan.

Hipotesis kedua (H2) adalah kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 2,490 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,015 (p < 0,05) maka variabel konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif

secara signifikan terhadap manajemen laba atau yang berarti H2 ditolak. Hal ini bertentangan

dengan dugaan semula bahwa kualitas audit akan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Perusahaan yang di audit oleh KAP besar tidak terbukti membatasi perilaku manajemen laba yang

dilakukan perusahaan malah menambah tindakan manajemen laba. Dilihat dari hubungan antara

variabel kualitas auditor dengan manajemen laba yang positif yang dapat disebabkan oleh auditor

yang termasuk Big Four lebih kompeten dan profesional dibanding auditor Non Big Four, sehingga

ia memiliki pengetahuan lebih banyak tentang cara mendeteksi dan memanipulasi laporan

keuangan maupun melakukan tindakan manajemen laba.

Alasan lain yang dapat menjelaskan hasil penelitian ini antara lain karena pengauditan itu

sendiri memang tidak ditujukan untuk mendeteksi manajemen laba akan tetapi untuk meningkatkan

kredibilitas laporan keuangan, selain itu saling ketergantungan antara manajemen dan KAP juga

dapat menyebabkan pengawasan yang dilakukan menjadi tidak maksimal. Manajemen

membutuhkan KAP untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan yang disusunnya,

sedangkan KAP membutuhkan perusahaan sebagai sumber pendapatan atas jasa pengauditan

laporan keuangan perusahaan. Apabila auditor melakukan pengawasan dengan ketat dikhawatirkan

KAP tersebut akan kehilangan perusahaan tersebut sebagai klien (Isnugrahadi dan Kusuma, 2009).

Hipotesis ketiga (H3) adalah komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -2,097 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,039 (p > 0,05). maka variabel komite audit berpengaruh negatif secara

signifikan terhadap manajemen laba yang berarti H3 diterima. Adanya komite audit yang

merupakan bagian dari pelaksanaan Good Corporate Governance dapat menekan tindakan

oportunis manajer. Hasil ini sejalan dengan penelitian Pratiwi (2009) yang menyatakan bahwa

pengawasan komite audit akan meningkatkan kredibilitas laporan keuangan, yang dilakukan

dengan cara mengawasi proses penyusunan laporan keuangan yang meliputi sistem pengendalian

internal dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum.

Penelitian ini mendukung penelitian Veronica dan Bachtiar (2004) yang menyatakan

bahwa keberadaan komite audit mempengaruhi praktik manajemen laba yang dilakukan

perusahaan, serta penelitian Suaryana (2005), yang menyatakan bahwa komite audit akan

meningkatkan kualitas laba yang dihasilkan perusahaan.

Hipotesis keempat (H4) adalah ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -2,056 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,043 (p < 0,05) maka ukuran perusahaan berpengaruh negatif secara

signifikan terhadap manajemen laba yang berarti H4 diterima. Semakin besar ukuran perusahaan

maka semakin kecil tindakan manajemen laba yang dilakukan. Menurut Virawati (2009)

perusahaan besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba daripada

perusahaan kecil, hal ini disebabkan karena pengguna laporan keuangan perusahaan besar lebih

luas sehingga perusahaan dituntut memiliki kredibilitas dalam menyajikan laporan keuangan.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Siregar dan Utama (2005) dan

Ningsaptiti (2010) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif

Page 9: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 9-12

9

terhadap besaran pengelolaan laba, artinya semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil

indikasi pengelolaan labanya.

Hipotesis kelima (H5) adalah leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Dari

hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 1,601 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,113 ( p > 0,05) maka leverage memiliki arah positif dan tidak berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba, yang berarti H5 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa kebijakan

laibilitas perusahaan tidak dapat mengindikasikan adanya praktik manajemen laba, hal ini sejalan

dengan penelitian Indriani (2010) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba, hal ini dikarenakan kebijakan laibilitas yang tinggi menyebabkan perusahaan

dimonitor oleh pihak debtholders (pihak ketiga). Karena monitoring dalam perusahaan yang ketat

tadi menyebabkan manajer akan bertindak sesuai dengan kepentingan debtholders dan

shareholders. Debtholders yang sudah menanamkan dananya di perusahaan dengan sendirinya

akan berusaha melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana tersebut. Pengawasan yang

dilakukan oleh debtholders akan mengakibatkan manajer tidak dapat melakukan tindakan

oportunis.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kecakapan manajerial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap manajemen laba.

2. Kualitas auditor berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.

3. Komite audit berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.

4. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.

5. Leverage berpengaruh positif tidak signifikan terhadap manajemen laba.

Keterbatasan Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang masih perlu menjadi bahan revisi

penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Terdapat data outlier yang dikeluarkan dari penelitian, sebanyak 7 perusahaan karena data

tidak normal.

2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya 5 variabel dengan

Adjusted R2

hanya 0,156. Sehingga ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap

manajemen laba.

3. Sampel penelitian berjumlah 32 perusahaan, karena data yang didapat dari pojok BEI tidak

lengkap.

Saran Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi keterbatasan penelitian

dengan mengembangkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Memilih sampel yang berasal dar populasi yang tepat sehingga data memenuhi asumsi

normalitas dan tidak perlu mengeluarkan outlier yang dapat mengurangi jumlah sampel.

2. Penelitian yang akan datang dapat menguji variabel lain yang dapat secara langsung

mempengaruhi manajemen laba, sehingga kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen meningkat.

3. Menggunakan jumlah sampel lebih banyak dengan mengakses Indonesian Capital Market

Directory (ICMD) dan situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu, www.idx.go.id.

Page 10: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 10-12

10

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawas Pasar Modal. 2004. “Peraturan IX.1.5. 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman

Pelaksanaan Kerja Komite Audit”.

http://www.bapepam.go.id/old/hukum/peraturan/IX/IX.I.5.pdf.

Boediono, Gideon S.B. 2005. “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur”. Simposium Nasional

Akuntansi 8. Solo.

Daniati, Ninna dan Suhairi. 2006. “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas,

Laba Kotor dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham (Survey pada Industri

Textile dan Automotive yang terdaftar di BEJ)”. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.

Demerjian, Peter, dkk. 2006. “Managerial Ability and Earnings Quality”. Working Paper,

http://ssrn.com/abstract=1650309. Diakses tanggal 14 Oktober 2011.

Effendi, Muh. Arief. 2005. “Peranan Komite Audit dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan”.

Jurnal Akuntansi Pemerintah, Vol. 1, No. 1, hal. 51-57.

Ghozali, Prof. Dr. Imam M. Com., Akt. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumanti, Tatang Ary. 2000. “Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka”. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Vol. 2, No. 2, hal. 104-115.

Handayani, RR. Sri dan Agustono Dwi Rachadi. 2009. “Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap

Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 11, No.1, hal. 33-56.

Herawati, Nurul dan Zaki Baridwan. 2007. “Manajemen Laba pada Perusahaan yang Melanggar

Laibilitas”. Simposium Nasional Akuntansi 10. Makassar.

Ikatan Komite Audit Indonesia. 2004. “Komite Audit”. http://komiteaudit.org/. Diakses tanggal 17

Oktober 2011.

Indriani, Yohana. 2010. “Pengaruh Kualitas Auditor, Corporate Governance, Leverage dan Kinerja

Keuangan terhadap Manajemen Laba”. Skripsi tidak Dipublikasikan. Universitas

Diponegoro.

Isnugrahadi, Indra dan Indra Wijaya Kusuma. 2009. “Pengaruh Kecakapan Manajerial terhadap

Manajemen Laba dengan Kualitas Auditor sebagai Variabel Pemoderasi”. Simposium

Nasional Akuntansi 12. Palembang

Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4,

hal. 305-360.

Komite Nasional Corporate Governance. 2002. “Pedoman Pembentukan Komite Audit yang

Efektif”. www.governance-indonesia.com. Diakses tanggal 17 Oktober 2011.

Lin, Jerry W, June F. Li dan Joon S. Yang. 2006. “The Effect of Audit Committee Performance on

Earnings Quality”. Managerial Auditing Journal, Vol. 21, No. 9, hal. 921-933.

Page 11: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 11-12

11

Luhgiatno. 2008. “Analisis Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan yang Melakukan IPO di Indonesia)”. Tesis tidak Dipublikasikan. Universitas

Diponegoro.

Meutia, Inten. 2004. ”Pengaruh Independensi Auditor terhadap Manajemen Laba untuk KAP Big 5

dan Non Big 5”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7, No.3, hal. 333-350.

Murhadi, R. Werner, 2009. “Studi Pengaruh Corporate Governance Terhadap Praktik Earnings

Management pada Perusahaan Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1.

Ningsaptiti, Restie. 2010. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme Corporate

Governance terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI 2006 – 2008)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Diponegoro.

Nuryaman. 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”. Simposium Nasional Akuntansi 11.

Pontianak.

Pamudji, Sugeng dan Aprilliya Hartati. 2009. “Pengaruh Independensi dan Efektifitas Komite

Audit terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 6, No. 1.

Pamudji, Sugeng dan Aprillya Trihartati. 2010. “Pengaruh Independensi dan Efektifitas Komite

Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI)”. http://ejournal.undip.ac.id/. Diakses tanggal 30 November 2011.

Peni, Emilia dan Sami Vahamaa. 2010. “Female Executive and Earnings Management”.

Managerial Finance Journal, Vol.36, No.7, hal. 629-645.

Prasetyo, Wika Septian. 2011. “Pengaruh Corporate Governance, Bonus Plants, Debt Convenance,

dan Firm Size terhadap Manajemen Laba”. Skripsi tidak Dipublikasikan. Universitas

Diponegoro.

Pratiwi, Aulia. 2009. “Pengaruh Asimetri Informasi, Pengawasan Komite Audit dan Kualitas

Auditor Eksternal (KAP) terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan

Manufaktur LQ 45 yang Terdaftar di BEI)”. Skripsi tidak Dipublikasikan. Universitas

Diponegoro.

Purwandari, Indri Wahyu. 2011. “Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance,

Profitabilitas dan Leverage terhadap Praktek Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan

Manufaktur yang Tercatat di BEI periode 2005-2009)”. Skripsi tidak Dipublikasikan.

Universitas Diponegoro.

Purwanti, Lilik. 2008. “Kecakapan Manajerial, Skema Bonus, Manajemen Laba dan Kinerja

Perusahaan”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 8, No. 2, hal.430-436.

Putri, Destika Maharani. 2011. “Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadap Manajemen Laba

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2007 – 2009)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Diponegoro. Rani, Prawita Mandhega. 2011. “Pengaruh Kinerja Komite Audit terhadap Manajemen Laba

(Dengan Menggunakan Earning Restatement sebagai Proksi dari Manajemen Laba)”.

Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Diponegoro.

Page 12: PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL, KUALITAS AUDITOR, …eprints.undip.ac.id/35786/1/Jurnal_Rahayu_Budhi_Purwanti... · 2013-03-17 · ... penelitian tentang manajemen laba telah mendapat

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 12-12

12

Rusmin, Rusmin. 2010. “Auditor Quality and Earnings Management: Singapore Evidence”.

Managerial Auditing Journal, Vol.25, No.7, hal.618-638.

Sanjaya, I Putu Sugiartha. 2008. “Auditor Eksternal, Komite Audit, dan Manajemen Laba”. Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 11, No. 1, hal. 97-116.

Siallagan, Hamonangan dan M. Machfoedz. 2006. “Mekanisme Corporate Governance, Kualitas

Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.

Siregar, Sylvia Veronica dan Siddharta Utama. 2005. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran

Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings

Management)”. Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo.

Sugiri, Slamet. 2005. Kejujuran Manajemen Sebagai Dasar Pelaporan Laba Berkualitas. Pidato

Pengukuhan Guru Besar UGM.

Sulastri, Lili. “Azas-Azas Manajemen”. http://lilisulastri.wordpress.com/. Diakses tanggal 20

Oktober 2011.

Thiruvadi, Sheela dan Hua-Wei Huang. 2011. “Audit Commitee Gender Differences and Earnings

Management”. Gender in Management: an International Journal, Vol. 26, No. 7, hal. 483-

498.

Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus Pramuka. 2007. “Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi 10. Makassar.

Wahyudiharto, Eko. 2009. “Opini: Teori Agensi (Agency Theory)”.

http://s2.wahyudiharto.com/2009/02/opini-teori-keagenan-agency-theory.html. Diakses

tanggal 20 Oktober 2011.

Wangi, Annisa Meta Cempaka. 2010. “Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan

Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar di BEI

tahun 2008-2009”. Skripsi tidak Dipublikasikan. Universitas Diponegoro.

Widiastuty, Erna dan Rahmat Febrianto. 2009. “Pengukuran Kualitas Audit: Sebuah Esai”.

http://ejournal.unud.ac.id/ . Universitas Udayana.

Widyaningsah, Agnes Utari. 2001. “Analisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Earnings

Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

Vol. 3, No.2, hal. 89-101.