PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH PENDUDUK ...eprints.ums.ac.id/53752/1/PUBLIKASI...

15
PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis oleh: ANNISA WAKHIDATUL AZIZAH B300130008 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH PENDUDUK ...eprints.ums.ac.id/53752/1/PUBLIKASI...

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH

PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

oleh:

ANNISA WAKHIDATUL AZIZAH

B300130008

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH

PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

ANNISA WAKHIDATUL AZIZAH

B300130008

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Surakarta, 17 Juni 2017

Pembimbing Utama,

(Ir. Maulidyah Indira Hasmarini, MS.)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang berhubungan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH

PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015).

Yang ditulis oleh:

ANNISA WAKHIDATUL AZIZAH

B300130008

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Sabtu, 17 Juni 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Ir. Maulidyah Indira Hasmarini, MS. ( )

(Ketua)

2. Triyono, Drs,Msi. ( )

(Sekretaris)

3. Dr.Daryono S.,Mec. ( )

(Anggota)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Syamsudin, M.M.)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat pernah ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Adabila terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka

saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 17 Juni 2017

Penulis,

ANNISA WAKHIDATUL A

B300130008

1

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH

PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015)

ABSTRAK

Di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kawasan yang mempunyai

Pendapatan Domestik Regional Bruto yang relatif naik.Kerjasama antara daerah

sendiri diharapkan mampu menciptakan pembangunan yang merata sehingga

pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta bisa lebih maju dan

merata.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Jumlah Wisatawan

terhadap PDRB di Daerah Istimewa Yogyakarta, mengetahui pengaruh Jasa

Pendidik terhadap PDRB,mengetahui pengaruh Jumlah Penduduk dan mengetahui

pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap PDRB. Metode dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan model FEM

(Fixed Effect Model). Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa variabel

Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB di

Daerah Istimewa Yogyakarta, variabel Jumlah Wisatawan, Jasa Pendidik dan

Jumlah Penduduk tidak berpengaruh positif terhadap PDRB di Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Wisatawan, Jasa Pendidik, Jumlah

Penduduk, Pengeluaran Pemerintah, FEM(Fixed Effect Method)Data Penel.

ABSTRACT

In the Special Region of Yogyakarta is an area that has a relatively Gross

Domestic Regional Income rising. Inter-regional cooperation is expected to

create an equitable development of the economy in the Special Region of

Yogyakarta can be more advanced and evenly. This study aims to determine the

influence of the number of tourists to the GRDP in the Special Region of

Yogyakarta, to know the influence of Educator Services to PDRB, to know the

effect of the Population and to know the effect of Government Expenditure on

GRDP. The method in this research using panel data regression analysis by using

model of FEM (Fixed Effect Model). The result of this research shows that

government expenditure variable has positive and significant influence to GRDP

in Yogyakarta Special Region, the variable of Number of Tourist, Educator

Service and Number of Population does not positively influence to PDRB in

Special Region of Yogyakarta.

Keywords: Economic Growth, Number of Tourists, Educator Service, Population,

Government Expenditure, FEM (Fixed Effect Method) Penel Data.

2

1. PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan

ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis

selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat menaikkan dan

mempertahankan laju pertumbuhan GNP-nya hingga mencapai angka 5

sampai 7 persen atau lebih per tahun. Pertumbuhan ekonomi suatu negara

dapat diukur dengan meningkatkan pendapatan nasional riil. Pertumbuhan

ekonomi diyakini oleh sebagian besar ekonom sebagai indikator yang paling

tepat dalam menggambarkan proses kemajuan pembangunan suatu negara

(Arsyad, 2010).

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang

umumnya dipergunakan untuk melihat kesuksesan keadaan perekonomian di

suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi mengukur hasil dan perkembangan

suatu perekonomian dari satu periode ke periode selanjutnya. Pertumbuhan

ekonomi suatu negara dapat dilihat dari proses produksi barang dan jasa yang

ada di negara tersebut. Proses produksi barang dan jasa itu dapat dilihat dari

Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai

barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam suatu tahun

tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi milik warga negaranya

dan milik penduduk di negara-negara lain (Sukirno, 2012). Terjadinya

kenaikan atau penurunan PDB mengindikasikan terjadinya kenaikan atau

penurunan dalam proses produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu

negara. Terjadinya kenaikan PDB menunjukkan kegairahan ekonomi suatu

negara karena ekonomi di negara tersebut telah bergerak dan berekspansi

sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat negara

tersebut.

Pertumbuhan ekonomi negara pada umumnya didukung oleh

pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh tiap-tiap wilayah. Pertumbuhan

ekonomi daerah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). Sama halnya dengan PDB, yang menjadi tolok ukur nilai PDRB

adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu daerah dalam suatu

3

tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki

daerah tersebut. Nilai PDRB inilah yang akan menunjukkan tingkat kemajuan

pembangunan daerah tersebut. Untuk melihat perkembangan pertumbuhan

ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti di bawah ini:

Tabel 1.1

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha

(Juta Rupiah) Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2015

Tahun PDRB

(Dalam Rp)

2010 64.678.968

2011 68.049.874

2012 71.702.449

2013 75.627.450

2014 79.532.277

2015 83.461.574

Sumber: BPS Provinsi D.I. Yogyakarta

Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata memiliki potensi

yang tinggi sebagai daerah maju. Hal ini dikarenakan sumberdaya yang

dimiliki cukup strategis dan memiliki jumlah yang melimpah. Namun, pada

kenyataannya potensi yang cukup tinggi ini kurang didukung dengan investasi

yang diberikan. Terlihat pada rasio nilai PMA dan PMDN terhadap PDRB

Provinsi Jawa-Bali tahun 2010-2013. Pada tabel tersebut terlihat bahwa rasio

Provinsi DIY berada di tingkatan terendah daripada provinsi lain di Pulau

Jawa-Bali. Dengan potensi yang tersedia, nilai investasi baik PMA

(Penanaman Modal Asing) maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam

Negeri) Provinsi DIY sudah sewajarnya ditingkatkan agar perkembangan

kegiatan ekonomi meningkat. Dengan perkembangan di sektor perekonomian,

maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat.

4

Tabel 1.2

Rasio Nilai Investasi PMA dan PMDN terhadap PDRB

Provinsi Jawa-Bali Tahun 2010-2013

Sumber: BKPM dan BPS,di olah,berbagai tahun penerbitan

Tabel 1.3

Jumlah Tamu Asing dan Domestik yang Datang per Bulan di

D.I.Yogyakarta 2014

Sumber: BPS Provinsi D.I.Yogyakarta

5

Namun pertumbuhan penduduk dikhawatirkan akan menimbulkan

efek yang buruk terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut (Todaro, 2004)

pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong timbulnya masalah

keterbelakangan dan membuat prospek pembangunan menjadi semakin jauh.

Selanjutnya dikatakan bahwa masalah kependudukan yang timbul bukan

karena banyaknya jumlah anggota keluarga, melainkan karena mereka

terkonsentrasi pada daerah perkotaan saja sebagai akibat dari cepatnya laju

migrasi dari desa ke kota. Namun demikian jumlah penduduk yang cukup

dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan memiliki skill akan mampu

mendorong laju pertumbuhan ekonomi dari jumlah penduduk usia produktif

yang besar maka akan mampu meningkatkan jumlah angkatan kerja yang

tersedia dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan produksi output di

suatu daerah.

2. METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel independen

terhadap variabel dependen maka penelitian ini menggunakan model Regresi

Linier Berganda (Multiple Regression) dengan data panel.

Regresi Linier Berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel

terikat (variabel PE) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas

(variabel JW,EDUC,POP dan G).

Secara Umum bentuk persamaan regresinya adalah (dengan tiga

variabel) sebagai berikut:

LogPDRBit = 0+ β1LogJWit + β2LogEDUCit + β3 LogP0Pit + β4

LogGit + µit

Keterangan:

LogPDRBit : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan

(juta rupiah) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

LogJWit : Jumlah wisatawan domestik dan asing (orang) untuk wilayah

ke-i dan waktu ke-t

6

LogEDUCit : Jumlah guru SD,SMP,&SMA (orang) untuk wilayah ke-i dan

waktu ke-t

LogPOPit : Jumlah penduduk asli (orang) untuk wilayah ke-i dan waktu

ke-t

LogGit : Pengeluaran pemerintah (Rp) untuk wilayah ke-i dan waktu

ke-t

i : Menunjukkan Provinsi.

t : Menunjukkan deret waktu 2010-2015

0 : Konstanta

0,1,2,3,4 : Koefisien regresi yang masing-masing menunjukan pengaruh

JW,EDUC,POP,G

µ : Faktor gangguan atau tidak dapat diamati

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda dengan metode

Fixed Effect Method (FEM) untuk melihat sejauh mana pengaruh jumlah

wisatawan, jasa pendidik,jumlah penduduk dan pengeluaran pemerintah

terhadap pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-

2015.

Tabel 3.1 Hasil Regresi Model Fixed Effect Method (FEM)

LogPDRB it = 6.232801 + 0.005749 LogJW + -0.197420 LogEDUC + 0.522302 LogPOP + 0.231052 LogG

(0.2188) (0.6672) (0.1045) (0.1752) (0.0000)*

R2 = 0.999164 F-statistic = 3137.347 Prob(F-statistic) = 0.000000

7

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 645.547178 (4,21) 0.0000

Cross-section Chi-square 144.599099 4 0.0000

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2582.188713 4 0.0000

Dependent

Variabel :PDRB PLS FEM REM

Constanta -1.912495 6.232801 -1.912495

Jumlah Wisatawan

(JW)

Coefficient

0.468299 0.005749

0.468299

Jasa Pendidik

(EDUC)

Coefficient

2.267628 -0.197420

2.267628

Jumlah Penduduk

(POP)

Coefficient

-0.905798 0.522302

-0.905798

Pengeluaran

Pemerintah (G)

Coefficient

0.165550 0.231052

0.165550

Error term 0.869118 0.007011 0.869118

R Square 0.896369 0.999164 0.896369

Prob F-statistic 0.000000 0.000000 0.000000

Sumber: Hasil output regresi data panel dengan E-views 7

Keterangan: angka dalam kurung menunujukkan probabilitas. * signifikan pada α

= 0,05.

Dari hasil analisis pada Tabel 3.1 diperoleh bahwa secara umum bahwa

variabel jumlah wisatawan,jasa pendidik dan jumlah penduduk tidak signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan variabel pengeluaran pemerintah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Daerah

Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2015 dengan koefisien regresi sebesar

0.231052.

8

3. 1 Interpretasi Ekonomi

1. Jumlah Wisatawan dan Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan hasil bahwa

variabel jumlah wisatawan tidak berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015 dengan nilai koefisien dan

probabilitas sebesar 0.005749 dan 0.6672.

2. Jasa Pendidik dan Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan hasil bahwa

variabel jumlah wisatawan tidak berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015 dengan nilai koefisien dan

probabilitas sebesar -0.197420 dan 0.1045

3. Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan hasil bahwa

variabel jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015 dengan nilai koefisien dan

probabilitas sebesar 0.522302 dan 0.1752.

4. Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan bahwa

Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan memiliki pengaruh

signifikan terhadap PDRB di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-

2015. Variabel pada tingkat coefficient 0.231052 yang berarti tiap

peningkatan 1% pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan pertumbuhan

ekonomi naik sebesar 0.231052.

Adanya hubunga positif antara pengeluaran pemerintah dan PDRB

menunjukkan bahwa adanya peran pemerintah dalam meningkatkan

pendapatan masyarakat di Daerah IstimewaYogyakarta. Karena tidak semua

belanja daerah berdampak menurunkan pertumbuhan ekonomi, bergantung

pada kebijakan pemerintah daerah mampukah untuk mengalokasikan

realisasi pengeluaran pemerintah untuk meningkatkan serta membangun

9

sarana dan prasarana yang dapat menunjang perekonomian dengan dapat

meningkatkan pendapatan daerah tersebut.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Dwi Suryanto (2011) yang menyatakan bahwa pengeluaran

pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi, namun variabel dummy bernilai negatif hal ini menjelaskan

perbedaan pertumbuhan antara pusat pertumbuhan dengan daerah

pendukung bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

Boyolali,Klaten,SukoharjoWonogiri dan Sragen lebih kecil dibandingkan

dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta. Sedangkan Kabupaten

Karanganyar tidak berbeda dengan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta

sebagai pusat pertumbuhan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil

simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi () 0,05, nilai

jumlah wisatawan, jasa pendidik dan jumlah penduduk tidak berpengaruh

signifikan. Kemudian variabel pengeluaran pemerintah berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa

Yogyakarta tahun 2010-2015.

2. Pengujian model menggunakan uji Chow dan uji Hausman menunjukkan

bahwa model yang terpilih adalah FEM.

3. Hasil uji koefisien determinan R-Squared menunjukkan nilai sebesar

0,999164 atau 99,9% variasi variabel Pertumbuhan Ekonomi dapat

dijelaskan oleh Jumlah Wisatawan, Jasa Pendidik, dan Jumlah Penduduk

dalam model. Dan sisanya sebesar 0,1% variasi variabel Pertumbuhan

Ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukkan

dalam model.

10

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 2010, “Ekonomi Pembangunan”. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

Austriana, Ida. 2005, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah

dari Sektor Pariwisata”. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2016, “Dalam

Angka”.

Chau, Ngocta. 2001, “Aspek-aspek Perencanaan Demografi”. Bhatara. Jakarta.

Damodar N, Gujarati and Dawn C. Porter. 2012, “Dasar-dasar Ekonometrika”.

Jakarta: Salemba Empat.

Dinas Pariwisata. 2015, “Statistik Kepariwisataan 2010-2015”.

Harisetiyanto. 2009, “Pengertian Jasa Pendidikan”.

(http://harisetiyanto.wordpress.com/2009/01/31/pengertian-jasa-pendidikan/).

Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012, “Ekonometrika Deret Waktu Teori dan

Aplikasi”. Bogor: IPB Press.

Lubis, Ayu Basica Effendy Citra. 2014, “ Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja,

Tingkat Pendidikan Pekerjaan dan Pengeluaran Pendidikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi”. Universitas Negeri Yogyakarta. Vol.10, No.2.

Mantra, Bagoes Ida. 2004, “ Demografi Umum”. Yogyakarta.

Mangkoesubroto. 2008, “Ekonomi Publik”. Yogyakarta: BPFE. Yogyakarta.

Nasution. 2004, “ Manajemen Jasa Terpadu”. Ghalia Indonesia.

Pendit, Nyoman. 2003, “ Pengantar Ilmu Pariwisata ”. Jakarta: PT Pradaya

Paramita.

Sodik, J. 2007, “ Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi Regional

”. Vol.12, No.1.

Soebagiyo, Daryono, 2013 “ Perekonomian Indonesia”. CV. Jasmine.

Subri, Mulyadi. 2003, “ Ekonomi Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

11

Sukirno, Sadono. 2005, “ Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Krtiga”. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2012, “ Ekonomi Pembangunan”. Jakarta Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Suparno, P. 2004, “ Kontruktivivisme dalam Pendidikan”. Yogyakarta: Kanisius.

Supriyanto. 2010, “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kontribusi

Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten

Wonogiri tahun 2001-2008”.

Suryana, Made. 2008, “ Aplikasi Analisis Kuantitatif ”.

Suryanto, Dwi. 2011. “ Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan da

Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Subosukawonosraten tahun 2004-2008 ”.

Zeithmal, Berry. 2008. “ Analisis Pengaruh Pendidikan Tingkat Upah Minimun

Kabupaten dan Kesempatan Kerja terhadap Pengangguran terdidik di

Kabupaten Semarang ”.