ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan...

101
i ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA CILANGKAP JAKARTA TIMUR RINA GUSTIYANA DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Transcript of ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan...

Page 1: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

i

ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI

PENGEMBANGAN AGROWISATA CILANGKAP

JAKARTA TIMUR

RINA GUSTIYANA

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA CILANGKAP JAKARTA TIMUR

TOURISM DEMAND ANALYSIS AND DEVELOPMENT STRATEGY

OF AGROWISATA CILANGKAP, EAST JAKARTA

Rina Gustiyanaa)*, Meti Ekayania), Nuvaa)

a) Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

ABSTRACT

Agro tourism, as one of types of tourism, is now being potentially developed in Indonesia. This type of tourism is a nature-based area which is more attractive particularly for the urban society. Agrowisata Cilangkap is one of tourisms which is based on nature and sited in East Jakarta. It offers a beauty of nature and fresh air for the visitors in which it would affect a higher tourism demand. Moreover, Agrowisata Cilangkap would have more positive impacts for its environment and society. Nevertheless, it has not been optimally developed yet, especially for water tourism and agrotourism segmentation. In fact, there is a lack of attention in developing both of tourism activities in that area, and also there is no entry fee for the visitors who visit the area. With the open access condition, it tend to damage the resource and environment in the area. Therefore, a study on analyzing tourism demand and development strategy of Agrowisata Cilangkap is needed to conduct. The analysis is done by using econometric model of analysis to analyze the tourism demand, and the SWOT analysis to analyze the development strategy of Agrowisata Cilangkap.

Keywords : Agrowisata Cilangkap, tourism demand, SWOT analysis

Page 3: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

iii

RINGKASAN

RINA GUSTIYANA. Analisis Permintaan Wisata dan Strategi Pengembangan

Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Dibimbing oleh METI EKAYANI dan

NUVA.

Bidang pariwisata dikembangkan oleh berbagai negara di dunia termasuk

di Indonesia. Pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia dari tahun ke tahun

umumnya mengalami peningkatan. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya

angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya

angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara didukung dengan

adanya keanekaragaman kebudayaan serta sumberdaya alam yang ada di

Indonesia, sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas wisata.

Salah satu jenis wisata yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah

wisata agro atau agrowisata.

Agrowisata Cilangkap merupakan salah satu daerah tujuan wisata agro

yang berlokasi di Jakarta Timur. Agrowisata ini memiliki permintaan wisata yang

tinggi namun masih belum dikembangkan secara optimal. Hal ini ditandai dengan

masih minimnya atraksi wisata yang ditawarkan serta masih belum ada tarif

masuk. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata di Agrowisata Cilangkap, (2)

menganalisis persepsi pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap saat ini dan

persepsi pengunjung terhadap potensi wisata yang dimiliki, (3) mengestimasi tarif

yang sesuai untuk kegiatan wisata di Agrowisata Cilangkap, (4) menganalisis

alternatif strategi pengembangan yang sebaiknya dilakukan.

Penelitian ini dilaksanakan di Agrowisata Cilangkap yang terletak di Jalan

Raya Cilangkap No.45, Cipayung, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan

dengan pertimbangan bahwa Agrowisata Cilangkap merupakan daerah tujuan

wisata yang memiliki potensi wisata namun belum dimanfaatkan secara

maksimal. Dengan demikian, perlu dilakukan perencanaan upaya pengembangan

lebih lanjut yang tepat agar kegiatan wisata dapat berjalan dengan baik dan

berkelanjutan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif dan deskriptif, analisis regresi linear berganda, analisis willingness to

pay (WTP), serta analisis SWOT.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan wisata di Agrowisata Cilangkap adalah pendapatan,

tingkat pendidikan, biaya perjalanan, status pernikahan, dan motivasi kedatangan.

Menurut persepsi pengunjung, Agrowisata Cilangkap umumnya dinilai baik.

Empat dari enam kategori dinilai baik, yaitu keamanan, kondisi rumah makan,

keindahan alam, serta aksesibilitas. Persepsi pengunjung mengenai potensi

pengembangan menunjukkan bahwa seluruh reponden menyetujui rencana

pengembangan wisata air dan wisata edukasi pertanian. Berdasarkan nilai rataan

WTP pengunjung, tarif yang sesuai untuk kegiatan wisata di Agrowisata

Cilangkap dengan kondisi saat ini adalah sebesar Rp 4 000.

Strategi pengembangan yang sebaiknya dilakukan oleh pihak Agrowisata

Cilangkap adalah dengan mendukung strategi agresif. Secara umum, rekomendasi

strategis yang dapat dilakukan ialah menjalin kerjasama antara pengelola dengan

masyarakat sekitar dan pihak-pihak terkait dalam proses pengembangan

Page 4: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

iv

agrowisata, serta mengoptimalkan daya tarik yang dimiliki dengan memanfaatkan

dukungan yang diberikan oleh pemerintah.

Kata kunci : Agrowisata Cilangkap, permintaan wisata, WTP, analisis SWOT.

Page 5: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Permintaan Wisata dan

Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur adalah karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun

pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari

karya diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan

dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, April 2013

Rina Gustiyana

H44070116

Page 6: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

v

ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI

PENGEMBANGAN AGROWISATA CILANGKAP

JAKARTA TIMUR

RINA GUSTIYANA

H44070116

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 7: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

vi

Judul Skripsi : Analisis Permintaan Wisata dan Strategi Pengembangan

Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur

Nama : Rina Gustiyana

NIM : H44070116

Disetujui,

Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc. Nuva, SP, M.Sc.

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui,

Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT.

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 8: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

dengan tulus dan sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak (alm. Mulyana) dan Ibu (G. A. Ketut Siti Resmiati)

tersayang, yang senantiasa memberikan do’a, dukungan, motivasi, dan kasih

sayang tiada henti. Serta kedua kakak (Kusuma dan Indra) yang selalu

memberikan dukungan, dan selalu siap sedia dikala penulis membutuhkan

bantuan.

2. Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc (Pembimbing I) dan Nuva, SP, M.Sc

(Pembimbing II) selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa

memberikan waktu, bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis dalam

penyusunan skripsi.

3. Rizal Bahtiar, S.Pi, M.Si selaku dosen penguji utama dan Hastuti, SP, MP,

M.Si selaku dosen penguji perwakilan departemen yang telah memberikan

kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak H. Masri, Bapak Amit, Bapak Rodiard Sinaga, dan karyawan/i

Agrowisata Cilangkap dan UPT Pusbangnih atas bantuan dan kerjasamanya

kepada penulis selama penelitian, serta pohon sirsak yang dihadiahkan kepada

penulis.

5. Teman-teman kosan PPR, Eno, Irun, Gita, Tika, Rani, Pipeh, dan yang tidak

dapat disebutkan atas dukungan serta kebersamaan yang begitu indah.

Page 9: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

viii

6. Hani, Dinda, Yeyen, serta seluruh teman-teman ESL 44 yang tidak dapat

disebutkan satu per satu atas kebersamaan, bantuan, dan motivasinya.

7. Rizki Prasojo, yang senantiasa mendampingi serta memberikan kekuatan,

dukungan, dan semangat kepada penulis.

8. Seluruh staf pengajar, staf tata usaha, dan karyawan/i Departemen ESL FEM

IPB yang telah banyak membantu penulis pada masa perkuliahan serta proses

penyelesaian skripsi.

Bogor, April 2013

Penulis

Page 10: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

ix

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor.

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

permintaan wisata di Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur, serta strategi

pengembangan yang sesuai untuk agrowisata ini. Permintaan wisata di

Agrowisata Cilangkap dilihat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan wisata, persepsi dan harapan pengunjung, serta kesediaan membayar

pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap. Penelitian mengenai strategi

pengembangan yang sesuai dikaji melalui faktor internal serta faktor eksternal

yang mempengaruhi berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang

dimiliki oleh Agrowisata Cilangkap.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Akhir kata,

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya pihak

yang terkait dengan penelitian ini.

Bogor, April 2013

Penulis

Page 11: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10

2.1 Pariwisata .................................................................................... 10

2.2 Agrowisata ................................................................................... 12

2.3 Permintaan Wisata ....................................................................... 15

2.4 Konsep Willingness to Pay (WTP) .............................................. 16

2.5 Analisis SWOT ............................................................................ 17

2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................... 18

III. KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................ 22

IV. METODE PENELITIAN ................................................................. 25

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 25

4.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 25

4.3 Metode Pengambilan Data .......................................................... 26

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 26

4.4.1 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Wisata di Agrowisata Cilangkap ...................................... 27

4.4.2 Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Agrowista

Cilangkap ........................................................................... 29

4.4.3 Estimasi Tarif yang Sesuai untuk Kegiatan Wisata di

Agrowisata Cilangkap ....................................................... 29

4.4.4 Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap ... 31

V. GAMBARAN UMUM ...................................................................... 36

5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian .............................................. 36

5.2 Karakteristik Demografi Pengunjung .......................................... 39

5.3 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tujuan dan Motivasi

Kedatangan .................................................................................. 42

5.4 Karakteristik Perjalanan Pengunjung Agrowisata Cilangkap ..... 43

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 45

6.1 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata

di Agrowisata Cilangkap .............................................................. 45

Page 12: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

xi

6.1.1 Variabel-variabel yang Berpengaruh Nyata terhadap

Permintaan Wisata di Agrowisata Cilangkap ................... 46

6.2 Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap .. 49

6.2.1 Persepsi Pengunjung terhadap Potensi Pengembangan

Wisata Air dan Wisata Pertanian ...................................... 53

6.2.2 Harapan Pengunjung terhadap Kondisi dan Penambahan

Fasilitas ............................................................................. 54

6.3 Estimasi Tarif yang Sesuai untuk Kegiatan Wisata di

Agrowisata Cilangkap ................................................................. 55

6.4 Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap ............ 59

6.4.1 Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal .................. 61

6.4.2 Analisis SWOT ................................................................. 64

6.4.3 Analisis Grand Strategy .................................................... 67

VII. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 72

7.1 Simpulan ...................................................................................... 72

7.2 Saran ............................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 75

LAMPIRAN ................................................................................................ 78

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 86

Page 13: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus) Tahun 2006-2010 . 2

2 Matriks SWOT ................................................................................. 17

3 Penelitian tentang Persepsi terhadap Kawasan Wisata .................... 18

4 Penelitian tentang Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap

Permintaan Wisata ........................................................................... 19

5 Penelitian tentang Willingness to Pay terhadap Kawasan Wisata ... 19

6 Penelitian tentang Strategi Pengembangan Kawasan Wisata .......... 20

7 Matriks Metode Analisis Data ......................................................... 27

8 Analisis Faktor Internal .................................................................... 32

9 Analisis Faktor Eksternal ................................................................. 33

10 Matriks SWOT ................................................................................. 33

11 Karakteristik Pengunjung Agrowisata Cilangkap ............................ 40

12 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tujuan dan Motivasi

Kedatangan ...................................................................................... 42

13 Karekteristik Perjalanan Pengunjung Agrowisata Cilangkap .......... 44

14 Hasil Analisis Regresi Fungsi Permintaan Agrowisata Cilangkap .. 46

15 Persentase Penilaian Pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap . 50

16 Persepsi Pengunjung tehadap Pengembangan Wisata Air dan

Wisata Pertanian .............................................................................. 54

17 Harapan Pengunjung terhadap Perbaikan Fasilitas .......................... 55

18 Distribusi Nilai Rataan WTP Responden Agrowisata Cilangkap .... 57

19 Simulasi Jumlah Kunjungan Wisata di Agrowisata Cilangkap ....... 58

20 Perkiraan Pendapatan Agrowisata Cilangkap per Tahun dari Tarif

Masuk ............................................................................................... 59

21 Analisis Faktor Internal Strategi Pengembangan Agrowisata

Cilangkap ......................................................................................... 62

22 Analisis Faktor Eksternal Strategi Pengembangan Agrowisata

Cilangkap ......................................................................................... 63

23 Formulasi Strategi Pengembangan Wisata di Agrowisata

Cilangkap ......................................................................................... 65

Page 14: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................ 24

2 Matriks Grand Strategy ................................................................... 34

3 Kondisi Toilet dan Rumah Makan ................................................... 52

4 Posisi Strategi pada Matriks Grand Strategy ................................... 68

Page 15: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Fungsi Permintaan

Agrowisata Cilangkap dengan software Minitab 14 ........................ 79

2 Dokumentasi Lokasi Penelitian ....................................................... 82

Page 16: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang kaya akan

sumberdaya alam. Kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia memicu

pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, seperti sektor industri, perdagangan,

pertanian, dan juga pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang

memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini

dapat dilihat pada total penerimaan devisa di Indonesia dari sektor pariwisata pada

tahun 2010 sebesar 7603,45 dollar Amerika atau menempati urutan ke-4 devisa

komoditas ekspor (Sagara, 2012). Yoeti (2008) menyatakan bahwa sektor

pariwisata berfungsi sebagai katalisator pembangunan sekaligus dapat

mempercepat proses pembangunan itu sendiri. Sektor pariwisata di suatu daerah

antara lain akan sangat berperan dalam memperluas kesempatan kerja dan usaha,

mempercepat pemerataan pendapatan, meningkatkan penerimaan pajak negara

retribusi daerah, serta meningkatkan devisa dan pendapatan nasional.

World Bank (2012) menyebutkan bahwa pengeluaran di bidang pariwisata

di dunia pada tahun 2011 mencapai 947 milyar dollar Amerika. Hal tersebut

menunjukkan bahwa sektor pariwisata memiliki kontribusi penting dalam

ekonomi dunia. Pariwisata dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam

pembangunan ekonomi dan salah satu industri terbesar dan tercepat

pertumbuhannya, serta penyedia lapangan pekerjaan terbesar (sekitar 10%) dari

seluruh pekerjaan di tingkat global (McLaren, 1998).

Pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia dari tahun ke tahun umumnya

mengalami peningkatan. Salah satu kriteria yang menunjukkan peningkatan

Page 17: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

2

pertumbuhan pariwisata di Indonesia ialah meningkatnya angka perjalanan dan

pengeluaran oleh wisatawan nusantara dari tahun 2006 hingga tahun 2010.

Peningkatan angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara tersebut

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus) Tahun 2006 - 2010

Tahun Jumlah

Wisnus

(ribuan orang)

Jumlah

Perjalanan

(ribuan)

Rata-rata

Perjalanan

(kali)

Pengeluaran

Per

Perjalanan

(ribu Rp)

Total

Pengeluaran

(triliun Rp)

2006 114,270 204,553 1.79 431.24 88.21

2007 115,335 222,389 1.93 489.95 108.96

2008 117,213 225,041 1.92 547.33 123.17

2009 119,944 229,731 1.92 600.30 137.91

2010 122,312 234,377 1.92 641.76 150.49

Sumber : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

Meningkatnya angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan

nusantara didukung dengan adanya keanekaragaman kebudayaan serta

sumberdaya alam yang ada di Indonesia, sehingga Indonesia sangat potensial

untuk megembangkan berbagai aktivitas wisata. Jenis wisata yang berkembang di

Indonesia diantaranya adalah wisata agro, wisata alam, wisata bahari, wisata

budaya, wisata kuliner, wisata religi, wisata belanja, dan wisata sejarah.

Wisata agro atau agrowisata merupakan salah satu jenis pariwisata yang

potensial dikembangkan di Indonesia. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki

kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam. Kekayaan tersebut apabila

dikelola dengan tepat dapat dijadikan andalan perekonomian nasional. Kondisi

agroklimat di wilayah Indonesia sangat sesuai untuk pengembangan komoditas

tropis dan sebagian sub tropis pada ketinggian antara nol sampai ribuan meter di

atas permukaan laut. Komoditas pertanian (mencakup tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan) dengan

Page 18: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

3

keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan

kultural yang sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai wisata agro

(Departemen Pertanian, 2004). Semua aspek tersebut memiliki peluang besar

untuk menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia.

Menurut keputusan bersama Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata,

Pos dan Telekomunikasi No. 204/KPTS/HK050/4/1989 dan No.

KM.47/PW.004/MPPT-89 tanggal 6 April 1989 bahwa agrowisata adalah suatu

bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata

dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan

hubungan usaha di bidang agro yang dilakukan secara terus-menerus (Dinas

Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, 2009). Dengan kata lain, agrowisata

merupakan bentuk pariwisata yang memanfaatkan usaha agro atau agribisnis

sebagai objek wisata dimana wisata yang dilakukan selain untuk rekreasi tetapi

juga dapat menambah pengetahuan bagi wisatawan yang mengunjunginya.

Saat ini di Jakarta terdapat kawasan yang dikembangkan sebagai kawasan

agrowisata, yaitu Agrowisata Cilangkap. Agrowisata Cilangkap ini dikelola oleh

UPT Pusat Pengembangan Benih Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Kehutanan

(Pusbangnih) dibawah Dinas Kelautan dan Pertanian (DKP) Provinsi DKI Jakarta.

Keberadaan Agrowisata Cilangkap ini dirasa penting karena tidak semata-mata

hanya sebagai tempat wisata tetapi juga memiliki dampak positif terhadap

lingkungan. Salah satu dampak positif dikembangkannya Agrowisata Cilangkap

adalah secara tidak langsung dapat mempertahankan keberadaan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) atau hutan kota di Jakarta. Hutan kota dapat berfungsi sebagai

perlindungan dari pancaran sinar matahari langsung, hujan deras, angin,

Page 19: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

4

pemandangan yang buruk, dan memberikan keindahan sehingga dapat dijadikan

tempat rekreasi, serta sebagai laboratorium alam untuk pendidikan dan penelitian

(Irwan, 2008). Hutan kota diharapkan dapat mengatasi masalah lingkungan di

perkotaan dengan menyerap hasil negatif yang disebabkan oleh aktivitas kota.

Saat ini, lahan hijau di wilayah DKI Jakarta semakin berkurang akibat

pembangunan, dimana hal ini juga berdampak pada peningkatan pencemaran

udara, padahal Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 mensyaratkan bahwa sebuah

kota harus memiliki RTH minimal sebesar 30% dari total luas kota secara

keseluruhan (Joga, 2011).

Berdasarkan hal tersebut, maka pengembangan Agrowisata Cilangkap

secara optimal dapat memenuhi dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi lingkungan

untuk menjaga siklus hidrologi dan menjaga kualitas udara serta fungsi ekonomi

sebagai daerah tujuan wisata yang dapat memberikan dampak ekonomi terhadap

pengelola, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, penting

bagi setiap pihak yang terkait untuk mengembangkan Agrowisata Cilangkap

secara optimal dan tetap mempertahankan keberadaannya.

1.2. Perumusan Masalah

Usaha wisata agro merupakan bagian dari usaha pertanian dan sangat

mengandalkan kondisi sumberdaya alam dan lingkungan. Oleh karena itu, upaya

mempertahankan kelestarian dan keasrian sumberdaya alam dan lingkungan

sangat menentukan keberlanjutan usaha wisata agro. Usaha wisata agro dengan

pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik

yang saling menguntungkan. Kegiatan wisata agro yang berkelanjutan

membutuhkan terbinanya sumberdaya alam dan lingkungan yang lestari,

Page 20: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

5

sebaliknya dari kegiatan wisata yang dijalankan akan memberikan pendapatan

yang dapat digunakan kembali untuk memelihara sumberdaya alam dan

lingkungan agar tetap lestari (Departemen Pertanian, 2004).

Kebun Bibit Cilangkap adalah salah satu daerah tujuan wisata agro yang

terdapat di wilayah Jakarta yang dikenal sebagai Agrowisata Cilangkap. Kawasan

agrowisata ini terletak di Cipayung, Jakarta Timur, dengan luas ±19,5 hektar.

Berbagai jenis tanaman budidaya seperti tanaman hias, jamur, anggrek, sayur-

sayuran, dan buah-buahan dikembangkan dan dibudidayakan di Agrowisata

Cilangkap. Selain pembudidayaan tanaman, Agrowisata Cilangkap juga

menyediakan sarana lain seperti rumah makan, area memancing, taman bermain

anak-anak, waduk, dan joging track, yang mendukung berbagai aktifitas wisata.

Pembangunan agrowisata ini ditujukan sebagai pusat pengembangan

tanaman hidroponik dan tanaman holtikultura. Kepala Dinas Kelautan dan

Pertanian DKI Jakarta menyatakan bahwa pengembangan teknologi hidroponik di

Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu bentuk impementasi internal terhadap

aplikasi Peraturan Daerah No. 8 tahun 2004 tentang pengendalian mutu dan

komoditas hasil pertanian di DKI Jakarta, sehingga diharapkan pangan yang

masuk ke Jakarta adalah pangan yang sehat dan aman (Kementerian Komunikasi

dan Informasi, 2009). Di samping sebagai pusat pengembangan tanaman

hidroponik, agrowisata ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif

daerah tujuan wisata bagi pengunjung yang datang.

Keberadaan Agrowisata Cilangkap memiliki fungsi sebagai Ruang

Terbuka Hijau (RTH) yang dapat memberikan jasa terhadap lingkungan.

Berdasarkan wawancara kepada penanggung jawab Agrowisata Cilangkap,

Page 21: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

6

agrowisata ini diminati oleh cukup banyak pengunjung. Agrowisata Cilangkap

belum mendata jumlah pengunjung secara resmi, namun menurut pengelola, pada

umumnya pengunjung ramai saat akhir pekan dan diperkirakan mencapai 300

orang. Pengunjung yang datang biasanya menghabiskan waktu terutama untuk

melakukan kegiatan olahraga, dan juga terdapat pengunjung yang datang untuk

berekreasi serta menikmati suasana yang tenang dan asri.. Akan tetapi, kondisi

Agrowisata Cilangkap saat ini masih open access dan hingga saat ini Agrowisata

Cilangkap masih belum memiliki tarif masuk bagi pengunjung yang datang.

Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp 2 000 untuk yang membawa

kendaraan bermotor. Kondisi open access tersebut dikhawatirkan akan berpotensi

menurunkan kualitas lingkungan yang ada pada kawasan Agrowisata Cilangkap.

Agrowisata Cilangkap berlokasi di Jakarta Timur dengan akses kendaraan

umum yang mudah dijangkau. Agrowisata ini memiliki potensi wisata yang masih

belum dikembangkan secara optimal. Keberadaan waduk serta sarana

pengembangan tanaman hortikultura dan hidroponik dapat dijadikan sebagai

atraksi wisata yang bisa ditawarkan kepada pengunjung. Waduk yang ada dapat

dibuat sebagai wahana wisata air dengan dibuatnya olahraga air atau dayung

perahu, sedangkan sarana pengembangan tanaman hortukultura dan hidroponik

dapat dibuat sebagai sarana pendidikan pertanian. Pendidikan pertanian yang

diberikan diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta

dalam upaya pelestarian lingkungan. Kegiatan wisata yang berlangsung juga dapat

memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, dimana masyarakat dapat

diberdayakan menjadi tenaga kerja atau dapat juga membuka peluang usaha yang

nantinya akan menambah pendapatan masyarakat.

Page 22: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

7

Sebagai tempat tujuan wisata yang masih belum dikembangkan secara

optimal, maka strategi yang tepat sangat diperlukan dalam proses pengembangan

Agrowisata Cilangkap. Hal ini bertujuan agar lingkungan yang ada pada

agrowisata tersebut tetap lestari dan kegiatan wisata dapat berjalan secara

berkelanjutan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan permasalahan yang

akan dianalisa dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana permintaan wisata di Agrowisata Cilangkap berdasarkan faktor-

faktor yang mempengaruhinya?

2. Bagaimana kondisi Agrowisata Cilangkap saat ini dan potensi

pengembangannya?

3. Berapa besar tarif yang sesuai untuk kegiatan wisata di Agrowisata

Cilangkap?

4. Bagaimana alternatif strategi pengembangan yang sebaiknya dilakukan oleh

pengelola Agrowisata Cilangkap?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian yang

dilakukan adalah untuk:

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata di

Agrowisata Cilangkap.

2. Menganalisis persepsi pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap saat ini dan

persepsi pengunjung terhadap potensi yang dimiliki Agrowisata Cilangkap

apabila potensi wisata yang ada dikembangkan.

3. Mengestimasi tarif yang sesuai untuk kegiatan wisata di Agrowisata

Cilangkap.

Page 23: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

8

4. Menganalisis alternatif strategi pengembangan yang sebaiknya dilakukan oleh

pihak pengelola Agrowisata Cilangkap.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan terbatas pada:

1. Responden yang dipilih adalah wisatawan yang sedang berkunjung pada saat

penelitian berlangsung dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

2. Persepsi pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap merupakan persepsi

pada saat dilakukannya penelitian yaitu selama bulan Agustus hingga Oktober

2011.

3. Tarif yang akan didapatkan terbatas pada nilai rataan kesediaan membayar

(willingness to pay) pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap.

4. Strategi pengembangan yang diambil didapatkan berdasarkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada pada Agrowisata Cilangkap yang

diidentifikasikan melalui informasi dari stakeholder terkait.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memiliki manfaat

khususnya bagi pihak-pihak yang terkait seperti pengelola Agrowisata Cilangkap,

masyarakat di sekitar kawasan Agrowisata Cilangkap, akademisi, dan peneliti.

Bagi pengelola dan pengambil kebijakan di Agrowisata Cilagkap, penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dalam mengelola dan

mengembangan kawasan Agrowisata Cilangkap. Bagi masyarakat di sekitar

kawasan Agrowisata Cilangkap, diharapkan dapat memberikan peluang usaha

maupun lapangan pekerjaan apabila kawasan wisata ini dikembangan lebih lanjut.

Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

Page 24: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

9

mengenai sebagian konsep ekonomi wisata dan dapat dijadikan sebagai bahan

rujukan atau referensi bagi penelitian terkait selanjutnya seperti penelitian

mengenai studi kelayakan proyek serta potensi segmentasi wisata dan segmentasi

tarif di Agrowisata Cilangkap. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan sebagai

media pembelajaran dan penerapan ilmu yang telah dipelajari semasa di bangku

perkuliahan, dan sebagai salah satu syarat kelulusan program sarjana di

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan.

Page 25: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pariwisata

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan dinamis yang melibatkan

banyak manusia dan menghidupkan berbagai bidang usaha (Ismayanti, 2010),

dimana Suwantoro (2004) menyatakan bahwa berpariwisata adalah suatu proses

perginya seseorang menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya, dapat bersifat

sementara maupun dalam jangka waktu yang lama. Dorongan kepergiannya

adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial,

kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena

sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.

Kegiatan pembangunan di bidang pariwisata pasti memiliki tujuan dan

manfaat dari kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan Undang-Undang No. 10

Tahun 2009, disebutkan bahwa tujuan pembangunan pariwisata adalah: 1)

meningkatkan pertumbuhan ekonomi; 2) meningkatkan kesejahteraan rakyat; 3)

menghapuskan kemiskinan; 4) mengatasi pengangguran; 5) melestarikan alam,

lingkungan, dan sumberdaya; 6) memajukan kebudayaan; 7) mengangkat citra

bangsa; 8) memupuk rasa cinta tanah air; 9) memperkukuh jati diri dan kesatuan

bangsa; 10) mempererat persahabatan antar bangsa.

Menurut Windiarti (1993), manfaat ataupun keuntungan yang diperoleh

dari pengembangan kepariwisataan yaitu: 1) makin luasnya kesempatan usaha; 2)

makin luasnya lapangan kerja; 3) meningkatkan pendapatan masyarakat dan

pemerintah; 4) mendorong pelestarian budaya dan peninggalan sejarah; 5)

mendorong terpeliharanya lingkungan hidup; 6) terpeliharanya keamanan dan

ketertiban; 7) mendorong peningkatan dan pertumbuhan di bidang pembangunan

Page 26: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

11

sektor lain; 8) memperluas wawasan nusantara, memperkokoh persatuan dan

kesatuan bangsa, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Ismayanti (2010) mengatakan bahwa pariwisata merupakan kegiatan yang

dapat dipahami dari banyak pendekatan. Pada Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisatan dijelaskan bahwa:

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi, dalam jangka waktu sementara.

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan

pemerintah.

4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata

dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud

kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan

masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, serta

pengusaha.

5. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi

pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggara pariwisata.

6. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan

kegiatan usaha pariwisata.

Page 27: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

12

7. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait

dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan

wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

2.2. Agrowisata

Agrowisata atau agroturisme adalah suatu bentuk pariwisata yang

memanfaatkan usaha agro atau agribisnis sebagai objek wisata dengan tujuan

untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan wisata di

bidang pertanian (Departemen Pertanian, 2004). Menurut Arifin (2001)

agrowisata adalah salah satu bentuk kegiatan wisata yang dilakukan di kawasan

pertanian dan aktivitas di dalamnya seperti persiapan lahan, penanaman,

pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen sampai dalam bentuk siap

dipasarkan dan bahkan wisatawan dapat membeli produk pertanian tersebut

sebagai buah tangan.

Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-tourism),

yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam

dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan, atau

tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Pada

prinsipnya, agrowisata merupakan kegiatan industri yang mengharapkan

kedatangan konsumen secara langsung di tempat wisata yang diselenggarakan.

Aset yang paling penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian,

keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam (Departemen Pertanian, 2004).

Pengembangan agrowisata dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk

ruangan tertutup (seperti museum) dan bentuk ruangan terbuka (taman atau

lanskap), atau kombinasi antara keduanya (Departemen Pertanian, 2004).

Page 28: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

13

Agrowisata dalam bentuk ruangan terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas

dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem

usahatani yang efektif dan berkelanjutan. Komponen utamanya berupa flora dan

fauna yang dibudidayakan maupun liar. Teknologi budidaya dan pasca panen,

komoditas pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi budaya pertanian

setempat, dan pemandangan alam berlatar belakang pertanian dengan

kenyamanan yang dapat dirasakan. Agrowisata ruangan terbuka dibagi menjadi

dua (Departemen Pertanian, 2004), yaitu:

1. Agrowisata Ruang Terbuka Alami

Agrowisata ruangan terbuka alami dilakukan pada areal dimana kegiatan yang

dilakukan dalam obyek wisata tersebut adalah murni kegiatan pertanian

sehari-hari yang biasa dilakukan tanpa rekayasa apapun. Atraksi-atraksi yang

ditampilkan adalah usaha pertanian yang dilakukan petani setempat yang

dapat lebih ditonjolkan tetapi tidak mengurangi estetika alaminya. Fasilitas

pendukung kenyamanan wisatawan tetap disediakan selama tidak

bertentangan dengan kultur alami yang ada.

2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan

Kawasan agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada kawasan-

kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat

adat. Tata ruang peruntukan lahan diatur sesuai dengan daya dukungnya dan

komoditas pertanian yang dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan.

Atraksi-atraksi yang akan dijadikan obyek wisata pun dapat disusun

sedemikian rupa sehingga menghasilkan atraksi yang menarik. Dalam

pengembangan agrowisata ruang terbuka campur tangan dalam pengaturan

Page 29: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

14

alam dan usaha pertanian yang dilakukan sangat dominan. Fasilitas

pendukung untuk agrowisata ini tetap disediakan asal tidak mengganggu

ekosistem alaminya. Fungsi manajemen dapat dijalankan oleh suatu pengelola

namun untuk atraksi pertanian tetap dijalankan oleh petani lokal.

Pengelolan areal wisata agrowisata juga dapat memberikan manfaat.

Menurut Tirtawinata dan Fachruddin (1999) manfaat dari agrowisata adalah untuk

meningkatkan konservasi lingkungan, meningkatkan nilai estetika, dan

memberikan nilai rekreasi. Kegiatan agrowisata juga dapat meningkatkan

kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, serta mendapatkan

keuntungan ekonomi. Menurut Sulistyantara (1990), agrowisata yang

dikembangkan di daerah perkotaan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Agrowisata melibatkan tegaknya tanaman (vegetasi) dapat memberikan

manfaat dalam perbaikan kualitas iklim mikro.

2. Pengembangan agrowisata ikut menjaga kelestarian lingkungan hidup

perkotaan selain memperbaiki iklim mikro, juga menjaga siklus hidrologi, dan

mengurangi erosi.

3. Kegiatan agrowisata akan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan

perkotaan yang pada akhirnya akan menunjang kesehatan penggunanya.

4. Obyek agrowisata dapat memberikan karya lingkungan yang estetis jika

dikelola dengan baik.

5. Agrowisata dapat menjadi sumber masukan bagi perorangan, swasta, maupun

pemerintah daerah.

Purnama (2012) menyebutkan bahwa terdapat beberapa aspek yang perlu

dilaksanakan untuk pengembangan wisata agro, diantaranya adalah aspek

Page 30: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

15

pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), sumberdaya alam, transportasi,

promosi, dan kelembagaan.

2.3. Permintaan Wisata

Wahab (2003) mengatakan bahwa permintaan pariwisata dapat dibagi

menjadi permintaan potensial dan permintaan aktual. Permintaan potensial adalah

sejumlah orang yang memenuhi unsur-unsur pokok suatu perjalanan dan dalam

kondisi siap untuk berpergian. Permintaan aktual atau nyata adalah orang-orang

yang secara nyata berpergian ke suatu daerah tujuan wisata. Menurut Douglas

(1970) permintaan rekreasi adalah banyaknya kesempatan rekreasi yang

diinginkan oleh masyarakat atau gambaran keseluruhan partisipasi masyarakat

dalam kegiatan rekreasi secara umum yang dapat diharapkan, bila fasilitas-

fasilitas yang tersedia cukup memadai dan dapat memenuhi keinginan

masyarakat.

Kegiatan wisata yang dilakukan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Yoeti (2008) faktor-faktor yang menentukan permintaan terhadap daerah

tujuan wisata yang akan dikunjungi adalah harga, daya tarik wisata, kemudahan-

kemudahan untuk berkunjung, informasi dan layanan sebelum kunjungan, dan

kesan terhadap daerah tujuan wisata. Yoeti (2008) juga mengatakan bahwa dalam

rangka menarik kunjungan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata ada dua hal

yang perlu diperhatikan, pertama adalah faktor-faktor yang menentukan

keseluruhan permintaan (total demand), hal ini diperlukan dalam penetapan

strategi pemasaran dan promosi, terutama dalam menetapkan segmen pasar mana

yang akan dijadikan target pasar, kedua adalah informasi tentang faktor-faktor

Page 31: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

16

yang menentukan permintaan khususnya (specific demand) untuk dijadikan dasar

dalam perencanaan pemasaran dan promosi pariwisata.

2.4. Konsep Willingness to Pay (WTP)

Sumberdaya alam dan lingkungan pada dasarnya adalah jenis barang yang

tidak memiliki pasar secara nyata dan tidak memiliki harga pasar. Tidak memiliki

harga pasar bukan berarti harga tersebut tidak ada. Menurut Fauzi (2006), nilai

sumberdaya alam dan lingkungan dapat ditentukan melalui teknik valuasi

ekonomi sumberdaya yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama

adalah kelompok yang menentukan nilai sumberdaya berdasarkan willingness to

pay (keinginan membayar) melalui model yang dikembangkan. Kelompok yang

kedua adalah menentukan nilai sumberdaya berdasarkan willingness to pay yang

berasal dari survei atau wawancara langsung kepada responden. Sebagian tahap

yang dapat dilakukan dalam menentukan nilai WTP adalah sebagai berikut (Fauzi,

2006):

1. Membuat Hipotesis Pasar

Pada tahap pertama ini merupakan proses membangun pasar hipotesis

mengenai sumberdaya yang akan dievaluasi. Hipotesis pasar menggunakan

alat bantu berupa kuesioner.

2. Mendapatkan Nilai Lelang (Bids)

Nilai lelang yang dimaksud didapatkan dari hasil survei dan wawancara

kepada responden dengan menggunakan kuesioner. Tujuannya adalah untuk

mendapatkan nilai keinginan membayar (WTP) yang maksimum.

Page 32: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

17

3. Menghitung Rataan WTP

Nilai rataan WTP yang dimaksud diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai

WTP yang diberikan oleh setiap responden, kemudian dibagi dengan jumlah

responden.

Penentuan nilai WTP ini juga memiliki kelemahan dalam pelaksanaanya.

Kelemahan yang dimaksud adalah bias (Fauzi, 2006). Bias dapat terjadi apabila

terdapat nilai overstate maupun understate dari nilai sebenarnya.

2.5. Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Waeknesses, Opportunities, Threats) dijadikan

sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi profit dan non profit

dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih

komprehensif (Fahmi, 2010). Analisis SWOT membandingkan antara faktor

eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal

kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Analisis ini didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Alat yang biasa dipakai untuk menyususn

faktor-faktor strategis perusahaan ialah matrik SWOT. Matrik ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan.

Tabel 2. Matriks SWOT

IFAS

EFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

Sumber : Rangkuti (2008)

Page 33: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

18

Pada analisis SWOT, matriks tersebut akan menghasilkan empat set

kemungkinan alternatif dari strategis, yaitu:

a. Strategi SO: Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST: Strategi ini dibuat dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki

untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO: Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang

ada dengan cara memunimalkan kelemahan.

d. Strategi WT: Strategi ini didasarkan pada usaha meminimalkan kelemahan

yang ada serta menghindari ancaman.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis

telah banyak dijumpai. Beberapa penelitian tersebut diantaranya adalah:

1. Penelitian mengenai persepsi pengunjung terhadap kawasan wisata oleh

Hermalinda (2010) di Kawasan Wana Wisata Curug Cilember. Ringkasan

penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Penelitian tentang Persepsi terhadap Kawasan Wisata

Nama

Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan

Hermalinda Penilaian Dampak

Ekonomi Pengembangan

Kawasan Wana Wisata

Curug Cilember terhadap

Masyarakat Lokal.

Persepsi pengunjung terhadap sarana

dan prasarana, kebersihan, serta

pengelolaan Wana Wisata Curug

Cilember secara keseluruhan berada

pada kondisi baik. Wisatawan menilai

bahwa dalam pengelolaan wana wisata

yang paling penting adalah sarana

transportasi.

2. Penelitian mengenai analisis permintaan wisata oleh Novianty (2010) dan

Firandari (2009). Ringkasan penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 34: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

19

Tabel 4. Penelitian tentang Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap

Permintaan Wisata

Nama

Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan

Novianty Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi

Permintaan Wisata dan

Dampak Ekonomi

Kawasan Wisata

Galunggung Tasikmalaya.

Faktor-faktor yang berpengaruh secara

signifikan adalah biaya perjalanan,

jarak tempuh, jumlah anggota

keluarga, dan hari kunjungan. Faktor-

faktor yang tidak mempengaruhi

adalah pendapatan, usia, lama

pendidikan, aksesibilitas, waktu

tempuh, dan pembelian souvenir.

Firandari Analisis Permintaan dan

Nilai Ekonomi Wisata

Pulau Situ Gintung-3

dengan Metode Biaya

Perjalanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan PSG-3 secara signifikan

adalah faktor biaya perjalanan, lama

mengetahui keberadaan PSG-3 dan

jarak tempuh. Faktor biaya perjaanan

dan jarak tempuh berpengaruh negatif,

sedangkan lama mengetahui PSG-3

berpengaruh positif.

3. Penelitian mengenai Willingness to Pay masyarakat terhadap daerah tujuan

wisata oleh Amanda (2009) dan Mita (2011). Pada penelitian Mita (2011)

terdapat sedikit perbedaan karena penelitian yang dilakukan merupakan

penetapan tarif pada kawasan wisata yang telah disegmentasi. Ringkasan

penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Penelitian tentang Willingness to Pay terhadap Kawasan Wisata

Nama

Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan

Amanda Analisis Willingness to Pay

Pengunjung Objek Wisata

Danau Situgede dalam

Upaya Pelestarian

Lingkungan.

Sebanyak 81% responden (34 orang)

bersedia untuk membayar dalam upaya

pelestarian lingkungan Danau

Situgede. Nilai rata-rata WTP

pengunjung Danau Situgede sebesar

Rp 3 588.24.

Mita Segmentasi Tarif Masuk

Kawasan Wisata

Perkampungan Budaya

Betawi Kelurahan

Srengseng Sawah

Kecamatan Jagakarsa

Jakarta Selatan.

Nilai maksimum yang bersedia

dibayarkan oleh pengunjung kawasan

wisata Perkampungan Budaya Betawi

(PBB) untuk segmentasi wisata air

adalah Rp 2 100, wisata agro sebesar

Rp 4 500, dan wisata budaya sebesar

Rp 7 700.

Page 35: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

20

4. Penelitian mengenai strategi pengembangan wisata oleh Hartono (2008) di

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Setyadi (2010) di kawasan

Perkampungan Budaya Betawi. Ringkasan penelitian tersebut dapat dilihat

pada Tabel 6.

Tabel 6. Penelitian tentang Strategi Pengembangan Kawasan Wisata

Nama

Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan

Hartono Strategi Taman Nasional

Gunung Gede Pangrango

(TNGGP) dalam

Pengembangan Promosi

Kegiatan Ekowisata.

Berdasarkan metode SWOT yang

digunakan, diketahui bahwa posisi

strategi TNGGP dalam promosi

ekowisata berada pada sel kuadran ke-

2 (-0.19;0.58) dalam Matriks Grand

Strategy. Hal ini berarti strategi yang

dapat dikembangkan adalah stability

strategy. Bentuk strategi yang

diterapkan dalam konteks promosi

adalah meningkatkan kerjasama

dengan mitra-mitra TNGGP dan

memilih media promosi yang tepat

untuk mempromosikan ekowisata di

TNGGP baik kepada pengunjung

maupun kepada mitra-mitra.

Setyadi Strategi Pengembangan

Kawasan Wisata

Perkampungan Budaya

Betawi Kecamatan

Jagakarsa Jakarta Selatan.

Kekuatan utama PBB yaitu sebagai

satu-satunya tempat kawasan wisata

Budaya Betawi yang berada di Jakarta.

Kelemahan utama yang perlu diatasi

yaitu belum optimalnya manajemen

komite pengelola dikarenakan gaji

yang kecil dan adanya pekerjaan lain

dari anggota komite. Dalam

identifikasi eksternal, PBB memiliki

peluang yang paling berpengaruh yaitu

dukungan pemerintah terhadap

pengembangan PBB. Sedangkan

ancaman yang paling mempengaruhi

PBB yaitu adanya penggunaan lahan

PBB oleh pihak lain untuk usaha tanpa

izin pengelola PBB. Kawasan Wisata

PBB dalam penerapan strategi IE

tergolong dalam sel II, dimana dalam

kondisi tumbuh dalam kembangkan

sehingga strategi yang lebih baik

digunakan yaitu strategi intensif dan

strategi integrasi.

Page 36: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

21

Penelitian yang telah disebutkan di atas dijadikan sebagai referensi oleh

penulis. Penelitian yang dilakukan oleh penulis fokus pada pengembangan salah

satu kawasan wisata agro di DKI Jakarta yang sekaligus berfungsi sebagai RTH

atau hutan kota. Lokasi yang diambil merupakan kawasan wisata yang memiliki

potensi wisata namun masih perlu dikembangkan lagi secara optimal.

Page 37: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

22

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Agrowisata Cilangkap merupakan kawasan wisata agro yang terletak di

Jakarta Timur. Keberadaan agrowisata ini juga memiliki fungsi sebagai Ruang

Terbuka Hijau (RTH). Menurut Departemen Pekerjaan Umum (2008), secara

umum fungsi RTH dapat dibagi menjadi empat aspek, yaitu aspek ekologi, sosial

budaya, ekonomi, dan estetika. Berdasarkan aspek ekologi, Agrowisata Cilangkap

memberikan manfaat terhadap lingkungan berupa penjagaan kelestarian

lingkungan hidup perkotaan, memperbaiki iklim mikro, menjaga siklus hidrologi,

dan mengurangi erosi (Sulistyantara, 1990). Fungsi Agrowisata Cilangkap juga

dapat dilihat dari aspek sosial dan budaya, yaitu sebagai wadah bagi masyarakat

untuk berkumpul dan rekreasi. Kegiatan sosial budaya yang dilakukan tersebut

juga dapat menumbuhkan aspek ekonomi yang berasal dari aktivitas wisata yang

dilakukan di Kawasan Agrowisata Cilangkap.

Saat ini, atraksi wisata yang ditawarkan oleh Agrowisata Cilangkap masih

terbatas. Pada umumnya, masyarakat atau pengunjung datang ke lokasi hanya

melakukan kegiatan olahraga, menikmati keindahan alam dan kesegaran udara.

Pendidikan pertanian yang seharusnya bisa dijadikan sebagai atraksi wisata

unggulan masih belum berjalan. Walaupun demikian, dengan kondisi saat ini

tingkat permintaan wisata masih tergolong cukup tinggi. Menurut pengamatan

pihak pengelola, pengunjung yang datang pada akhir pekan diperkirakan

mencapai 300 orang. Oleh sebab itu, analisis mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan kunjungan wisata di Agrowisata Cilangkap serta

persepsi pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap penting untuk dilakukan.

Hasil dari analisis tersebut diharapkan dapat menambah informasi bagi pihak

Page 38: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

23

pengelola untuk menentukan kebijakan pengembangan Agrowisata Cilangkap

selanjutnya.

Adanya permintaan wisata ke Agrowisata Cilangkap belum diimbangi

dengan sistem pengelolaan yang optimal. Hal ini ditandai dengan belum

diberlakukannya tarif masuk dan masih terbatasnya sarana dan prasarana serta

atraksi wisata yang ditawarkan. Kondisi open access dengan tingginya angka

permintaan akan berpotensi menurunkan kualitas lingkungan yang ada pada

kawasan wisata ini. Oleh karena itu, diperlukan penetapan tarif masuk bagi

pengunjung yang datang. Pada penelitian ini, penetapan tarif didasarkan pada

besar kesediaan membayar (willingness to pay) pengunjung terhadap Agrowisata

Cilangkap. Apabila tingkat willingness to pay pengunjung telah diketahui maka

pihak pengelola dapat menyesuaikan tarif yang akan diberlakukan. Tarif yang

diterima oleh pengelola merupakan salah satu sumber pemasukan yang dapat

digunakan kembali untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan kualitas

lingkungan serta pengembangan agrowisata yang berkelanjutan.

Beragam potensi wisata yang ada di Agrowisata Cilangkap belum dikelola

dan dikembangkan dengan optimal. Dengan demikian diperlukan analisis strategi

pengembangan yang efektif yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola. Strategi

pengembangan ini dikaji melalui faktor-faktor yang mempengaruhi

pengembangan Agrowisata Cilangkap dengan menganalisis faktor internal serta

faktor ekternal yang dimiliki oleh agrowisata ini berupa kekuatan, kelemahan,

peluang serta ancaman.

Page 39: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

24

Berdasarkan penjelasan di atas, diharapkan tercapai sistem pengelolaan

yang optimal bagi Agrowisata Cilangkap. Kerangka pemikiran dari penelitian ini

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

-------- = Objek penelitian

Kawasan Agrowisata Cilangkap

Memiliki Fungsi RTH

Estetika Ekonomi Sosial Budaya Ekologi

Memberikan

Jasa terhadap

Lingkungan

Sarana Rekreasi, Olahraga, dan

Pengembangan Wisata Agro Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Pengembangan

Agrowisata

Cilangkap Permintaan

Wisata

Tarif yang Sesuai untuk

Kegiatan Wisata berdasarkan

Nilai Rata-rata Willingness to

Pay Pengunjung

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Permintaan

Wisata

Persepsi

Pengunjung

terhadap

Agrowisata

Cilangkap

Strategi

Pengembangan

yang Efektif

Analisis Willingness to Pay

Analisis

Regresi Linear

Berganda

Analisis

Deskriptif

Kualitatif

dan

Kuantitatif

Analisis SWOT

Sistem Pengelolaan Agrowisata Cilangkap

yang Optimal

Page 40: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

25

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Agrowisata Cilangkap yang terletak di Jalan

Raya Cilangkap No.45, Cipayung, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan

secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Agrowisata Cilangkap

merupakan daerah tujuan wisata yang masih dalam tahap pengembangan dan

belum dikelola secara optimal. Daerah tujuan wisata ini memiliki potensi yang

masih belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga perlu dilakukan

perencanaan upaya pengembangan lebih lanjut yang tepat agar kegiatan wisata

dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Pengambilan data di kawasan

Agrowisata Cilangkap dilakukan selama bulan Agustus hingga Oktober 2011.

Pengolahan dan analisis data dilaksanakan selama bulan Desember 2011 hingga

Januari 2013.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survei dan wawancara dengan

responden pengunjung melalui kuesioner dan wawancara secara mendalam (in-

depht interview) kepada informan (key person) atau pihak terkait, yaitu pengelola

dan penanggung jawab utama Agrowisata Cilangkap serta Kepala Produksi Benih

dari UPT Pusbangnih. Data sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga atau

instansi-instansi seperti Departemen Pertanian (Deptan), Dinas Kelautan dan

Pertanian (DKP) Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif Indonesia (Kemenparekraf), Kementerian Komunikasi dan Informasi

Page 41: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

26

(Kemkominfo), dan World Bank. Data primer dan data sekunder yang telah

diperoleh selanjutnya diolah secara kualitatif maupun kuantitatif.

4.3. Metode Pengambilan Data

Data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari hasil

wawancara kepada responden dan informan (key person). Metode yang digunakan

dalam pengambilan contoh responden pengunjung adalah dengan metode non-

probability sampling yaitu setiap unsur populasi tidak memiliki kesempatan yang

sama untuk dipilih sebagai responden (Nasution, 2007). Populasi yang dimaksud

adalah pengunjung yang datang untuk berwisata di Agrowisata Cilangkap.

Responden yang dipilih yaitu responden dengan keadaan sehat jasmani dan

rohani, usia cukup (minimal 16 tahun), mudah ditemui, dan bersedia untuk

diwawancara. Jumlah responden yang diambil adalah 60 orang.

Pada tahap melakukan wawancara kepada pihak informan (key person)

atau stakeholder menggunakan metode snowball sampling dimana key person

yang diambil berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari key person

sebelumnya. Metode ini berjalan efektif apabila populasi yang ada tidak dalam

jumlah yang besar (Nasution, 2007).

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 7.

Page 42: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

27

Tabel 7. Matriks Metode Analisis Data

No. Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data

1. Menganalisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

permintaan Agrowisata

Cilangkap.

Wawancara kepada

responden dengan

menggunakan kuesioner.

Analisis Regresi Linear

Berganda.

2. Menganalisis persepsi

pengunjung terhadap

Agrowisata Cilangkap.

Wawancara kepada

responden dengan

menggunakan kuesioner.

Analisis deskriptif

kualitatif dan kuantitatif.

3. Mengestimasi tarif

yang sesuai untuk

kegiatan wisata di

Agrowisata Cilangkap.

Wawancara kepada

responden dengan

menggunakan kuesioner.

Analisis Willingness to

Pay.

4. Menganalisis upaya

pengembangan yang

sebaiknya dilakukan

oleh pihak pengelola

Agrowisata Cilangkap.

Wawancara secara

mendalam (in-depht

interview) kepada

informan atau pihak

terkait serta pengamatan

terhadap potensi fisik,

sosial budaya, dan sarana

prasarana yang ada pada

Agrowisata Cilangkap.

Analisis deskriptif

dengan pendekatan

analisis SWOT.

4.4.1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata di

Agrowisata Cilangkap

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata dianalisis dengan

menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari analisis kemudian

diperoleh persamaan seperti berikut ini:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + ε

Dimana :

Y = Jumlah kunjungan ke objek wisata (frekuensi kunjungan)

X1 = Pendapatan responden (Rp/bulan)

X2 = Usia responden (tahun)

X3 = Tingkat pendidikan responden (tahun)

X4 = Jarak tempuh ke lokasi wisata (km)

X5 = Lama di lokasi wisata (jam)

Page 43: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

28

X6 = Biaya perjalanan wisata (Rp/orang)

X7 = Status pernikahan responden (0 = belum menikah, 1 = sudah menikah)

X8 = Motivasi kedatangan (0 = selain olahraga, 1 = olahraga)

ε = Error

b0 = Konstanta

b1-b8 = Koefisien regresi untuk faktor X1-X8

Variabel-variabel di atas dipilih berdasarkan teori, penelitian terdahulu,

dan observasi di lapang. Adapun hipotesis dari persamaan di atas adalah sebagai

berikut:

1. Variabel pendapatan, tingkat pendidikan, lama di lokasi wisata, status

pernikahan, dan motivasi kedatangan diduga memiliki pengaruh positif

terhadap jumlah kunjungan. Hal tersebut berarti bahwa setiap kenaikan

pendapatan, tingkat pendidikan, dan lama di lokasi wisata, serta pengunjung

yang telah menikah dan pengunjung dengan motivasi berolahraga akan

cenderung meningkatkan jumlah kunjungan wisata.

2. Variabel usia, jarak tempuh, dan biaya perjalanan diduga berpengaruh negatif

terhadap jumlah kunjungan wisata ke Agrowsata Cilangkap. Hal tersebut

berarti bahwa setiap kenaikan usia, jarak tempuh, dan biaya perjalanan akan

menurunkan jumlah kunjungan ke Agrowisata Cilangkap.

Menurut Juanda (2009), model regresi linier berganda didasarkan pada

asumsi-asumsi sebagai berikut :

a. Spesifikasi model ditetapkan seperti dalam persamaan umum regresi linier

berganda.

b. Peubah Xk merupakan peubah non-statistik (fixed), artinya sudah ditentukan,

bukan peubah acak. Selain itu, tidak ada hubungan linier sempurna antar

peubah bebas Xk.

Page 44: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

29

c. Komponen sisaan εi mempunyai nilai harapan sama dengan nol, dan ragam

konstanta untuk semua pengamatan i. E(εi) = 0 dan Var(εi) = σ2.

d. Tidak ada hubungan atau tidak ada korelasi antar sisaan sehingga Cov(εi,εj) =

0, untuk i ≠ j.

e. Komponen sisaan menyebar normal.

4.4.2. Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap

Analisis persepsi pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap bertujuan

untuk mengetahui bagaimana persepsi yang ditimbulkan masyarakat terhadap

Agrowisata Cilangkap berdasarkan pengamatan yang dilakukan setelah para

pengunjung melihat dan merasakan kondisi di kawasan tersebut. Data yang

diperoleh akan diolah untuk mendapatkan nilai persentase dari jumlah

keseluruhan pada setiap kategori tertentu. Setelah dilakukan analisis kuantitatif

kemudian akan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Fungsi analisis deskriptif

adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang diperoleh. Adapun

persepsi yang dinilai oleh responden adalah mengenai keindahan alam,

aksesibilitas, kebersihan, keamanan, keberadaan serta kondisi toilet dan rumah

makan. Selain itu, responden juga memberi penilaian terhadap potensi yang

terdapat pada Agrowisata Cilangkap apabila dikembangkan dengan dibuat wisata

air dan wisata pertanian.

4.4.3. Estimasi Tarif yang Sesuai untuk Kegiatan Wisata di Agrowisata

Cilangkap

Tarif yang akan didapatkan berasal dari nilai rataan keinginan membayar

(willingness to pay) pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap. Untuk

mengetahui tarif yang sesuai pada agrowisata ini, pengolahan data dilakukan

melalui tiga tahap, diantaranya adalah:

Page 45: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

30

1. Membuat Hipotesis Pasar

Pasar hipotetis yang dibangun akan dibentuk berdasarkan kondisi yang ada di

lapangan. Agrowisata Cilangkap merupakan daerah tujuan wisata yang masih

dalam tahap pengembangan dan perlu dilakukan sistem pengelolaan secara

optimal. Oleh karena itu, penetapan tarif perlu untuk diberlakukan. Responden

yang diwawancara harus mengetahui dengan baik barang dan jasa lingkungan

yang akan dinilai. Pasar hipotetis yang dibangun dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

SKENARIO

Kebun Bibit Agrowisata Cilangkap merupakan salah satu kawasan wisata

yang selain berpotensi sebagai daerah tujuan wisata tetapi juga dapat menjadi

sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai daerah konservasi. Peran

agrowisata ini sebagai daerah konservasi juga memiliki manfaat yang begitu

banyak diantaranya dapat menjaga siklus hidrologi dan mengurangi erosi,

serta dapat memperbaiki kualitas lingkungan dan udara yang dapat

berpengaruh positif terhadap kesehatan masyarakat. Namun, kondisi

Agrowisata Cilangkap saat ini masih bebas tarif masuk bagi pengunjung yang

datang. Dalam jangka panjang hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan

lingkungan. Dengan demikian, diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat

khususnya pengunjung untuk ikut menjaga kualitas agrowisata ini sekaligus

membantu kegiatan pengembangan yang dilakukan, salah satunya dengan cara

berkontribusi membayar tarif masuk.

Page 46: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

31

2. Mendapatkan Nilai Lelang (Bids)

Nilai lelang ini didapatkan dengan menggunakan metode close-ended

question. Metode ini dipilih untuk memudahkan dalam pengestimasian nilai

WTP responden. Nilai WTP yang ditawarkan berkisar antara Rp 3 000 sampai

dengan Rp 10 000. Nilai ini ditetapkan dengan dasar kisaran harga tiket masuk

kawasan wisata yang sejenis dengan Agrowisata Cilangkap yaitu kawasan

wisata Perkampungan Budaya Betawi (PBB) dan Taman Buah Mekarsari.

Harga tiket masuk di PBB adalah sebesar Rp 4 500 dan Taman Buah

Mekarsari sebesar Rp 15 000.

3. Menghitung Rataan WTP

Nilai lelang yang diperoleh kemudian dihitung rataannya sehingga

mendapatkan nilai rataan WTP. Penghitungan nilai dugaan WTP ditentukan

dengan rumus:

Dimana:

∑ WTP = Dugaan rataan WTP (rupiah)

Wi = Nilai WTP ke-i

n = Jumlah responden yang bersedia membayar (orang)

i = Responden ke-i yang bersedia membayar tarif masuk

(i = 1, 2, …, k)

4.4.4. Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap

Analisis upaya pengembangan bagi Agrowisata Cilangkap dilakukan

secara deskriptif. Analisis deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan analisis SWOT. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities, Threats) didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

Page 47: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

32

kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) (Rangkuti,2008).

Data dianalisis dengan menganalisis faktor internal (kekuatan dan

kelemahan), dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) sehingga menghasilkan

kemungkinan alternatif strategi pengembangan potensi wisata di Agrowisata

Cilangkap. Pengisian tabel internal maupun eksternal dapat dilakukan dengan

langkah-langkah berikut:

1. Data yang telah diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan faktor

internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan

ancaman).

2. Menentukan data faktor internal IFAS (Internal Factors Analysis Summary).

Data yang telah diklasifikasikan menjadi faktor internal diberikan bobot pada

setiap data tersebut, dimulai dari skala 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat

penting) berdasarkan seberapa besar pengaruh faktor tersebut terhadap

Agrowisata Cilangkap. Jumlah dari semua bobot yang diberikan tidak boleh

lebih dari skor 1,00. Kemudian setiap data tersebut juga diberikan rating

mulai dari yang paling berpengaruh (diberikan nilai 4) hingga yang tidak

berpengaruh (diberikan nilai 1). Setiap bobot lalu dikalikan dengan rating

untuk memperoleh faktor pembobotan (bobot*rating). Hasil yang diperoleh

akan menunjukkan rating dari unsur internal (Tabel 8).

Tabel 8. Analisis Faktor Internal

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot*Rating

(Skor)

Kekuatan (Strengths)

Kelemahan (Weaknesses)

Total

Sumber : Rangkuti (2008)

Page 48: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

33

3. Menentukan data faktor eksternal EFAS (External Factors Analysis Summary)

dengan melakukan perlakuan yang sama seperti saat menentukan IFAS

terhadap setiap data yang diperoleh (Tabel 9).

Tabel 9. Analisis Faktor Eksternal

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot*Rating

(Skor)

Peluang (Opportunities)

Ancaman (Threats)

Total

Sumber : Rangkuti (2008)

4. Setelah melakukan penyusunan data melalui faktor internal dan faktor

eksternal kemudian membandingkan kedua faktor tersebut. Tujuannya adalah

untuk menghasilkan rumusan arahan strategi pengembangan potensi wisata di

Agrowisata Cilangkap dengan pendekatan Matriks SWOT (Tabel 10).

Tabel 10. Matriks SWOT

IFAS

EFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

Sumber : Rangkuti (2008)

5. Langkah terakhir adalah menentukan Grand Strategy. Grand Strategy atau

tujuan utama ialah strategi yang paling utama untuk didahulukan. Strategi

tersebut diperoleh dengan menentukan kuadran yang terdapat titik ordinat

dalam sebuah Matriks Grand Strategy (Gambar 2). Titik ordinat tersebut

didapatkan berdasarkan titik perpotongan antara selisish perhitungan data

faktor internal dengan faktor eksternal.

Page 49: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

34

Sumber : Rangkuti (2008)

Gambar 2. Matriks Grand Strategy

Pada Matriks Grand Strategy terdapat empat kuadran yang masing-

masing kuadran memiliki spesifikasi tersendiri dalam upaya yang harus

dilakukan selanjutnya. Penjelasan dari setiap kuadran adalah sebagai berikut:

a. Kuadran 1 (mendukung strategi agresif)

Situasi ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat meningkatkan kekuatan dan

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

b. Kuadran 2 (mendukung strategi diversifikasi)

Pada situasi ini, meskipun menghadapi berbagai ancaman namun masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dengan cara strategi

diversifikasi (produk/pasar).

BERBAGAI

PELUANG

KEKUATA

N

INTERNAL

KELEMAHAN

INTERNAL

BERBAGAI

ANCAMAN

1. Mendukung

strategi

agresif

2.

Mendukung

strategi

diversifikasi

3.

Mendukung

strategi turn-

around

4. Mendukung

strategi

defensif

Page 50: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

35

c. Kuadran 3 (mendukung strategi turn-arround)

Situasi ini menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi pada lain

pihak juga menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus

strategi yang harus dilakukan adalah dengan memanfaatkan peluang untuk

mengatasi masalah.

d. Kuadran 4 (mendukung strategi defensif)

Situasi ini sangat tidak menguntungkan karena menghadapi berbagai

ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang perlu diterapkan adalah

strategi yang dapat mengatasi ancaman dan kelemahan.

Page 51: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

36

V. GAMBARAN UMUM

5.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Secara administratif, Agrowisata Cilangkap terletak di Kelurahan

Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Kotamadya Jakarta Timur, Provinsi DKI

Jakarta. Agrowisata ini memiliki luas secara keseluruhan sebesar ± 19,5 ha.

Secara astronomis, tempat wisata ini berada pada titik koordinat 6°20'25” LS dan

106°54'4” BT. Kawasan ini mudah dijangkau karena terletak di pinggir Jalan

Raya Cilangkap dan dilalui oleh kendaraan umum. Jalan raya tersebut merupakan

jalan arteri sekunder dengan kondisi jalan yang baik.

Kawasan Kebun Bibit Cilangkap sudah berdiri sejak tahun 1991, namun

baru ditetapkan menjadi Agrowisata pada tahun 2001 sesuai dengan SK Gubernur

No. 3180 tahun 2001 (Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, 2009).

Agrowisata Cilangkap dikelola oleh UPT Pusat Pengembangan Benih Tanaman

Pangan, Holtikultura, dan Kehutanan (Pusbangnih) yang dahulu bernama Balai

Benih Induk (BBI).1 Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah dengan

dibangunnya agrowisata ini adalah konsep wisata berwawasan lingkungan yang

dapat menunjang pembangunan pertanian dan kehutanan perkotaan. Selain itu

juga untuk membangun obyek wisata agro yang memiliki fungsi pelayanan

lingkungan, agribisnis dan rekreasi yang unik, membina kelompok asosiasi

agribisnis dan masyarakat dalam pembangunan agrowisata, serta membina

peluang usaha agrowisata kepada koperasi, asosiasi, kelompok tani, dan

perorangan dalam pembangunan agrowisata.

1 Hasil wawancara dengan Bapak H.Masri, pengelola Agrowisata Cilangkap, pada 25 Juni 2011.

Page 52: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

37

Agrowisata Cilangkap merupakan pusat pengembangan tanaman

holtikultura dan juga pusat pengembangan tanaman hidroponik. Di samping

sebagai fungsi utamanya tersebut, agrowisata ini juga mempunyai daya tarik

wisata berupa keindahan alam dan suasana lingkungan di kawasan ini sangat asri

dengan berbagai tanaman yang tumbuh. Ditambah lagi dengan adanya waduk

dengan kedalaman 7 meter yang bersih dan terawat yang menambah kesegaran

dan keindahan pemandangan yang ada di dalam Agrowisata Cilangkap. Di

wilayah perkotaan seperti Jakarta saat ini yang penuh dengan pembangunan dan

udara yang mulai kurang bersih, lingkungan yang asri menjadi daya tarik

tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di Jakarta.

Tidak hanya menawarkan lingkungan yang asri, Agrowisata Cilangkap

juga memiliki fasilitas pendukung lainnya yang dapat menarik minat pengunjung,

yaitu jogging track, jalur refleksi, sarana outbond dan alat main anak, dan tempat

pemancingan. Jogging track dan jalur refleksi sangat diminati oleh pengunjung

yang datang, karena tidak jarang pengunjung yang datang bertujuan untuk

berolahraga atau ingin menjaga kesehatan, dan dua fasilitas ini sangat mendukung

bagi kegiatan tersebut. Sarana outbond dan alat main anak merupakan fasilitas

pendukung yang disediakan untuk menambah kegiatan pengunjung anak-anak

yang datang, sayangnya sarana outbond dan alat main anak ini kurang terjaga

dengan baik bahkan terdapat beberapa perangkat yang sudah tidak ada sehingga

tidak dapat dipakai kembali. Terakhir adalah tempat pemancingan, fasilitas untuk

memancing ini belum terlalu lama dibuat yakni kurang lebih satu tahun. Tempat

pemancingan ini juga cukup diminati, terutama oleh pengunjung dengan jenis

kelamin laki-laki.

Page 53: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

38

Selain fasilitas-fasilitas yang telah disebutkan di atas, agrowisata ini juga

memiliki sarana dan prasarana pendukung untuk memperlancar kegiatan wisata

yang dijalani. Sarana dan prasarana tersebut diantaranya, kantor dan aula kantor,

rumah makan, mushola, toilet, tempat parkir. Kantor yang berada tidak jauh dari

pintu utama ini dapat menjadi pusat informasi bagi pengunjung yang ingin

mengetahui informasi lebih banyak tentang Agrowisata Cilangkap. Aula kantor

yang disediakan dapat dijadikan balai pertemuan atau pemberian informasi

kepada pengunjung yang datang secara berkelompok setelah melakukan

koordinasi terlebih dahulu kepada pihak pengelola. Mushola di kawasan

Agrowisata Cilangkap memiliki kondisi yang baik, namun mushola ini adalah

mushola karyawan yang terletak di belakang kantor pusat pengembangan

hidroponik, dengan lokasi yang tidak terlihat membuat pengunjung kurang

mengetahui keberadaan mushola tersebut. Toilet disediakan di dekat lokasi

pemancingan, hanya saja toilet yang ada masih kurang memadai sehingga

membuat pengunjung kurang nyaman untuk menggunakannya. Tempat parkir

berada di samping pintu masuk, dengan lahan parkir yang cukup luas sehingga

dapat menampung cukup banyak kendaraan pengunjung. Rumah makan yang

terdapat di agrowisata ini memiliki lokasi yang berdekatan dan juga dekat dengan

tempat pemancingan. Sarana dan prasarana ini memiliki kondisi yang baik.

Dinas Kelautan dan Pertanian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah

memberikan wewenang kepada UPT Pusat Pengembangan Benih Tanaman

Pangan, Hortikultura, dan Kehutanan untuk mengelola Agrowisata Cilangkap.

Agrowisata ini memiliki dua kebun utama didalamnya, yaitu kebun bibit tanaman

holtikultura dan kebun hidroponik. Setiap kebun memiliki penanggung jawab

Page 54: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

39

masing-masing. Kebun holtikultura memiliki 1 orang penanggung jawab dengan

karyawan berupa Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 8 orang, sedangkan

kebun hidroponik memiliki 2 orang penanggung jawab dengan jumlah THL sama

dengan kebun holtikultura yaitu 8 orang. Tenaga harian lepas yang dipekerjakan

di agrowisata ini bertugas dalam proses pembibitan dan perawatan tanaman, THL

tersebut merupakan masyarakat yang tinggal di sekitar Agrowisata Cilangkap.

Selain penanggung jawab dan para THL, di Agrowisata Cilangkap ini juga

terdapat petugas keamanan (security) yang bertugas untuk menjaga keamanan

lingkungan agrowisata ini. Petugas keamanan ini berjumlah 8 orang. Agrowisata

Cilangkap memperoleh dana untuk biaya operasional dari UPT Pusat

Pengembangan Benih Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Kehutanan, Dinas

Kelautan dan Pertanian. Agrowisata ini juga memiliki pendapatan dari penjualan

hasil panen atau penjualan bibit dan dari tarif parkir. Penghasilan yang didapatkan

dari hasil penjualan akan diserahkan kembali kepada pemerintah sebagai

Pendapatan Asli Daerah (PAD), sedangkan pendapatan dari tarif parkir dikelola

untuk kebersihan dan kesejahteraan karyawan.

Eksistensi Agrowisata Cilangkap selama kurang lebih 20 tahun membuat

agrowisata ini dikenal oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

Namun, pihak pengelola juga tetap melakukan promosi agar lebih dikenal oleh

masyarakat luas melalui sarana internet dan kegiatan pameran.

5.2 Karakteristik Demografi Pengunjung

Karakteristik pengunjung diperoleh berdasarkan survei terhadap 60 orang

responden. Responden dipilih secara sengaja dengan kriteria-kriteria tertentu.

Karakteristik pengunjung tersebut dilihat dari beberapa kategori, diantaranya

Page 55: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

40

adalah jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan,

pendapatan, dan jumlah tanggungan. Hasil dari perolehan data karakteristik

pengunjung yang telah diolah dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Karakteristik Pengunjung Agrowisata Cilangkap

No. Karakteristik Jumlah Responden

(orang)

Persentase

(%)

1. Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

29

31

48.3

51.7

Jumlah 60 100

2. Usia

<20 tahun

20 tahun – 29 tahun

30 tahun – 39 tahun

≥40 tahun

4

18

16

22

6.7

30.0

26.7

36.6

Jumlah 60 100

3. Status Pernikahan

Belum Menikah

Sudah Menikah

21

39

35

65

Jumlah 60 100

4. Pendidikan Terakhir

SMP

SMA dan sederajat

Perguruan Tinggi (PT)

4

41

15

6.7

68.3

25.0

Jumlah 60 100

5. Pekerjaan

PNS

Karyawan Swasta

Wiraswasta

Pelajar/Mahasiswa

Lainnya

6

20

7

9

18

10.0

33.3

11.7

15.0

30.0

Jumlah 60 100

6. Pendapatan (rupiah per bulan)

<1 000 000

1 000 000 – 2 000 000

>2 000 000

20

32

8

33.3

53.3

13.4

Jumlah 60 100

7. Jumlah Tanggungan Keluarga

Tidak ada

1 orang – 2 orang

≥ 3 orang

25

22

13

41.7

36.7

21.6

Jumlah 60 100 Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2011)

Agrowisata Cilangkap merupakan kawasan wisata yang memberikan

pemandangan alam yang indah dan juga udara yang segar. Jenis wisata yang biasa

Page 56: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

41

dilakukan oleh pengunjung adalah sight seeing (menikmati pemandangan), dan

tidak jarang pengunjung juga menjadikan agrowisata ini sebagai sarana olahraga.

Komponen utama berupa wisata agro masih belum berjalan dengan maksimal.

Berdasarkan hasil survei, persentase pengunjung perempuan lebih besar

dibandingkan pengunjung laki-laki, dengan persentase pengunjung perempuan

sebesar 51.7% dan laki-laki 48.3%. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut

adalah diadakannya kegiatan senam pada setiap akhir pekan yang mayoritas

diikuti oleh kaum perempuan. Sebagian besar pengunjung yang datang juga

memiliki usia diatas 40 tahun, yaitu sebesar 36.6%.

Pengunjung yang datang pada umumnya merupakan keluarga yang sedang

menikmati akhir pekan. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh bahwa

persentase pengunjung yang telah menikah lebih besar yaitu 65%, sedangkan

yang belum menikah sebesar 35%. Pengunjung tersebut juga sebagian besar

memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi dengan persentase pendidikan

SMA sebesar 68.3% dan Perguruan Tinggi (PT) sebesar 25%, serta memiliki

pekerjaan sebagai karyawan swasta dengan persentase 33.3%.

Pengunjung yang melakukan aktivitas wisata di agrowisata ini berasal dari

berbagai tingkat perekonomian, mulai dari masyarakat tingkat bawah, menengah,

hingga masyarakat tingkat atas. Hal ini dikarenakan untuk melakukan kegiatan

wisata pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 2 000 untuk yang membawa

kendaraan bermotor, sedangkan pengunjung yang tidak membawa kendaraan

bermotor tidak dikenakan biaya apapun. Oleh sebab itu, karena pengunjung tidak

membutuhkan biaya terlalu besar maka sebagian besar pengunjung yang datang

berasal dari masyarakat kalangan menengah. Hal tersebut sesuai dengan data yang

Page 57: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

42

diperoleh, persentase terbesar adalah pengunjung dengan pendapatan berkisar

antara Rp 1 000 000 hingga Rp 2 000 000 yaitu sebesar 53.3% dan sebanyak

41.7% pengunjung tersebut tidak memiliki tanggungan keluarga..

5.3 Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tujuan dan Motivasi

Kedatangan

Agrowisata Cilangkap merupakan kawasan agro yang dimanfaatkan untuk

kegiatan wisata. Kegitan wisata yang dilakukan oleh pengunjung pun berbeda-

beda. Pengunjung yang datang ada yang bertujuan untuk melakukan rekreasi,

memancing, dan tidak jarang pula agrowisata ini dijadikan sebagai sarana

olahraga dan pendidikan. Dalam penelitian ini, tujuan kedatangan pengunjung

dibagi menjadi tiga, yaitu untuk rekreasi, berolahraga, dan lainnya. Kategori

lainnya mencakup pengunjung yang datang dengan tujuan pendidikan, tukar

pikiran, fotografi, dan memancing. Berdasarkan data yang diperoleh, proporsi

persentase tujuan kedatangan dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Tujuan dan Motivasi

Kedatangan

No. Karakteristik Jumlah Responden

(orang)

Persentase

(%)

1. Tujuan Kedatangan Berekreasi

Olahraga

Lainnya

22

30

8

36.7

50.0

13.3

Jumlah 60 100

2. Motivasi Kedatangan Menikmati suasana yang sejuk dan asri

Memperoleh kesegaran pikiran dan jasmani

Mendapatkan pengalaman baru

Mendapatkan inspirasi

Menyelesaikan tugas

Lainnya

54

34

6

3

1

2

90.0

56.7

10.0

5.0

1.7

3.3 Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2011)

Keterangan : n = 60 responden. Untuk karakteristik motivasi kedatangan, setiap responden boleh

memilih lebih dari satu.

Selain tujuan kedatangan, terdapat pula motivasi kedatangan. Motivasi

kedatangan merupakan dorongan yang menyebabkan pengunjung datang ke

Page 58: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

43

agrowisata ini. Terdapat enam faktor pendorong yang menyebabkan pengunjung

datang. Faktor-faktor beserta persentasenya dapat dilihat pada Tabel 12.

Berdasarkan data di atas, faktor pendorong terbesar pengunjung datang ke

agrowisata ini adalah untuk menikmati suasana yang sejuk dan asri. Selain itu,

tidak jarang pula pengunjung yang datang termotivasi untuk memperoleh

kesegaran pikiran dan jasmani. Sisanya, pengunjung datang karena motivasi untuk

mendapatkan pengalaman baru, mendapatkan inspirasi, menyelesaikan tugas,

serta untuk melakukan fotografi dan memancing.

5.4 Karakteristik Perjalanan Pengunjung Agrowisata Cilangkap

Karakteristik perjalanan pengunjung dibagi atas 3 bagian, yaitu jarak

tempuh, lama perjalanan, dan jenis kendaraan yang digunakan. Saat ini,

Agrowisata Cilangkap masih berada di dalam tahap perkembangan sehingga

keberadaannya masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Oleh karena

itu, pengunjung yang datang pun mayoritas adalah orang-orang di sekitar yang

jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dan waktu perjalanan yang tidak lama. Sesuai

dengan hasil data yang diperoleh bahwa persentase terbesar ada pada pengunjung

yang berjarak 1 km hingga 5 km sebesar 36.5%, dan diikuti oleh pengunjung yang

berjarak kurang dari 1 km yaitu sebesar 35%. Menurut data tersebut, mayoritas

pengunjung memiliki jarak tempuh yang relatif dekat dengan Agrowisata

Cilangkap. Dengan demikian, lama perjalanan yang dilakukan juga relatif

sebentar. Persentase terbesar (63.3%) adalah pengunjung dengan lama perjalanan

kurang dari 30 menit. Penjelasan yang telah dipaparkan diatas dapat dilihat pada

Tabel 13.

Page 59: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

44

Tabel 13. Karakteristik Perjalanan Pengunjung Agrowisata Cilangkap

No. Karakteristik Jumlah Responden

(orang)

Persentase

(%)

1. Jarak Tempuh

< 1 km

1 km – 5 km

5 km – 10 km

>10 km

21

22

15

2

35.0

36.7

25.0

3.3

Jumlah 60 100

2. Lama Perjalanan

< 30 menit

30 menit – 1 jam

1 jam – 2 jam

≥2 jam

38

15

6

1

63.3

25.0

10.0

1.7

Jumlah 60 100

3. Jenis Kendaraan yang Digunakan

Berjalan Kaki

Kendaraan Umum

Mobil

Motor

10

16

3

31

16.7

26.7

5.0

51.6

Jumlah 60 100 Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2011)

Terdapat berbagai macam cara untuk mencapai Agrowisata Cilangkap,

salah satunya adalah dengan menggunakan kendaraan bermotor. Pada kategori ini,

karakteristik jenis kendaraan yang digunakan oleh responden dikelompokkan

menjadi kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, kendaraan umum atau

angkutan umum, dan tidak menggunakan kendaraan atau dengan berjalan kaki.

Persentase terbesar adalah kelompok pengunjung yang datang dengan

menggunakan motor yaitu sebesar 51.6%. Peringkat kedua ada pada kelompok

pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, sebesar 26.6%. Sisanya 16.7%

dan 5% merupakan pengunjung yang berjalan kaki dan menggunakan mobil.

Page 60: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

45

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata di

Agrowisata Cilangkap

Analisis permintaan wisata di Agrowisata Cilangkap dikaji dengan

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatanya

menggunakan analisis regresi linear berganda. Pada analisis regresi linear

berganda terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas (independent

variable) dan variabel tak bebas (dependent variable). Variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi nilai variabel tak bebas (Juanda, 2009). Variabel tak

bebas yang akan dianalisis adalah tingkat kunjungan wisata di Agrowisata

Cilangkap (Y). Variabel bebas yang digunakan dalam analisis regresi ini terdiri

dari delapan variabel, diantaranya adalah pendapatan (X1), usia (X2), tingkat

pendidikan (X3), jarak tempuh (X4), lama di lokasi (X5), biaya perjalanan (X6),

status pernikahan (X7), dan motivasi kedatangan (X8). Berdasarkan analisis yang

dilakukan, model regresi linear berganda yang dihasilkan adalah persamaan

seperti berikut ini:

Y = 0.05 - 0.000001 X1 + 0.0073 X2 + 0.3 X3 - 0.0093 X4 - 0.242 X5 -

0.000086 X6 + 1.54 X7 + 1.01 X8

Hasil pengolahan data di atas dapat dilihat pada Tabel 14. Berdasarkan

hasil analisis regresi linear, koefisien determinasi atau R2 yang didapatkan adalah

sebesar 61.0% dan koefisien determinasi yang disesuaikan atau R2 (adjusted)

sebesar 52.1%. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa keragaman tingkat kunjungan

wisata di Agrowisata Cilangkap dapat dijelaskan oleh variabel-variabel di dalam

model sebesar 61.0%, dan sisanya sebesar 39.0% dijelaskan oleh variabel lain di

luar model. Menurut hasil regresi juga diketahui bahwa persamaan yang diperoleh

Page 61: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

46

telah menyebar normal serta tidak terjadi multikolinearitas, autokorelasi, dan

heteroskedasitas.

Tabel 14. Hasil Analisis Regresi Fungsi Permintaan Agrowisata Cilangkap

Variabel Koefisien SE Koefisien T P VIF

Konstanta 0.055 2.166 0.03 0.980

Pendapatan (X1) -0.00000055 0.00000019 -2.85 0.007* 2.2

Usia (X2) 0.007272 0.03493 0.21 0.836 3.8

Tingkat pendidikan (X3) 0.3002 0.1501 2.00 0.053** 2.1

Jarak tempuh (X4) -0.00928 0.02720 -0.34 0.735 1.3

Lama di lokasi (X5) -0.2419 0.4887 -0.50 0.624 1.1

Biaya perjalanan (X6) -0.00008604 0.00002697 -3.19 0.003* 1.5

Status pernikahan (X7) 1.5403 0.8312 1.85 0.072** 3.7

Motivasi kedatangan(X8) 1.0101 0.5682 1.78 0.084** 1.7

R2 61.0%

R2 (adj) 52.1%

Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Keterangan : * nyata pada taraf nyata α = 1%

** nyata pada taraf nyata α = 10%

6.1.1. Variabel-variabel yang Berpengaruh Nyata terhadap Permintaan

Wisata di Agrowisata Cilangkap

Berdasarkan uji-t yang telah dilakukan, Tabel 14 menunjukkan bahwa

terdapat lima variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap tingkat kunjungan

wisata di Agrowisata Cilangkap. Variabel-variabel tersebut diantaranya adalah:

a. Pendapatan

Variabel pendapatan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan (α) 1% dengan

nilai koefisien yang bertanda negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa

semakin besarnya tingkat pendapatan maka akan menurunkan jumlah

permintaan wisata terhadap Agrowisata Cilangkap. Hal ini terjadi karena

masih minimnya fasilitas dan atraksi yang ditawarkan di Agrowisata

Cilangkap, sehingga pengunjung yang datang mayoritas adalah pengunjung

dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah. Kondisi tersebut sesuai

dengan data yang diperoleh bahwa sebagian besar pengunjung yaitu 53.3%

memiliki pendapatan kisaran antara Rp 1 000 000 hingga Rp 2 000 000,

Page 62: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

47

sedangkan pengunjung dengan pendapatan lebih dari Rp 2 000 000 hanya

13.4% dari jumlah pengunjung. Pengunjung dengan tingkat pendapatan

menengah hingga tinggi diperkirakan akan lebih memilih tempat wisata yang

lebih baik dan menawarkan berbagai macam atraksi yang lebih menarik

walaupun dengan biaya yang lebih tinggi.

b. Tingkat Pendidikan

Variabel tingkat pendidikan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan (α)

10% dengan nilai koefisien bertanda positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa

semakin tingginya tingkat pendidikan maka akan meningkatkan jumlah

permintaan wisata terhadap Agrowisata Cilangkap. Hal ini diperkirakan

karena pengunjung menyadari dampak positif dari keberadaan Agrowisata

Cilangkap. Pengunjung yang datang akan merasakan kesegaran saat

berkunjung.

c. Biaya Perjalanan

Biaya perjalanan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pengambilan

keputusan untuk melakukan kegiatan wisata. Biaya perjalanan yang dimaksud

mencakup beberapa biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung, diantaranya

ialah biaya untuk transportasi atau ongkos, biaya parkir, biaya bahan bakar,

biaya konsumsi yang dikeluarkan di tempat wisata, dan biaya konsumsi yang

dibawa dari rumah. Variabel biaya perjalanan berpengaruh nyata pada taraf

kepercayaan (α) 1%, dengan nilai koefisien yang bertanda negatif. Nilai

koefisien yang bertanda negatif menunjukkan bahwa semakin tingginya biaya

perjalanan maka akan menurunkan tingkat permintaan wisata terhadap

Page 63: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

48

Agrowisata Cilangkap. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal bahwa jika

harga meningkat maka konsumen akan mengurangi konsumsi mereka.

d. Status Pernikahan

Variabel status pernikahan memiliki pengaruh nyata terhadap tingkat

kunjungan wisata Agrowisata Clangkap. Variabel ini berpengaruh nyata pada

taraf kepercayaan (α) 10% dengan nilai koefisien bertanda positif. Status

pernikahan pada model ini merupakan variabel dummy dimana angka 0

digunakan untuk pengunjung yang belum menikah dan angka 1 digunakan

untuk pengunjung yang telah menikah. Hasil regresi pada model regresi linear

berganda menunjukkan tingkat kunjungan wisata di Agrowisata Cilangkap

antara pengunjung yang telah menikah lebih besar dibandingkan dengan

pengunjung yang belum menikah. Hal tersebut sesuai dengan data bahwa

persentase pengunjung yang sudah menikah lebih besar dibandingkan dengan

persentase pengunjung yang belum menikah, juga sesuai dengan usia dan

kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Agrowisata Cilangkap bahwa

sebagian besar pengunjung yaitu 63.3% merupakan pengunjung dengan usia

diatas 30 tahun dan jenis wisata yang dapat dilakukan merupakan jenis wisata

yang cocok untuk wisata keluarga seperti kegiatan olahraga serta

bercengkrama sambil menikmati udara yang sejuk serta pemandangan yang

asri.

e. Motivasi Kedatangan

Variabel motivasi kedatangan memiliki pengaruh nyata terhadap tingkat

kunjungan wisata Agrowisata Clangkap. Variabel ini berpengaruh nyata pada

taraf kepercayaan (α) 10% dengan nilai koefisien bertanda positif. Motivasi

Page 64: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

49

kedatangan pada model ini merupakan variabel dummy dimana angka 0

digunakan untuk reponden yang datang dengan motivasi selain olahraga dan

angka 1 digunakan untuk responden yang datang dengan motivasi untuk

berolahraga. Nilai koefisien dengan tanda positif menunjukkan bahwa

pengunjung dengan motivasi untuk berolahraga akan cenderung meningkatkan

tingkat kunjungan wisata di Agrowisata Cilangkap. Hal ini sesuai dengan data

yang diperoleh bahwa 50% pengunjung datang dengan tujuan untuk

melakukan olahraga. Sebesar 36.7% pengunjung datang dengan tujuan untuk

rekreasi.

Variabel-variabel yang berpengaruh secara signifikan seperti pendapatan,

tingkat pendidikan, biaya perjalanan, status pernikahan, dan motivasi kedatangan

memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

kunjungan di Agrowisata Cilangkap. Gambaran tersebut dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan bagi pihak pengelola untuk menentukan arah pengembangan

wisata yang akan dilakukan.

6.2. Analisis Persepsi Pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap

Analisis persepsi pengunjung terhadap Agrowisata Cilangkap dilakukan

untuk mengetahui bagaimana kondisi kawasan wisata tersebut dari sudut pandang

pengunjung. Responden memberikan penilaian terhadap enam kategori yang

dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan kegiatan wisata ke

Agrowisata Cilangkap dan juga dapat mempengaruhi kegiatan wisata itu sendiri.

Enam kategori yang dimaksud diantaranya adalah keindahan alam, aksesibilitas,

kebersihan, keamanan, kondisi toilet, serta kondisi rumah makan. Hasil dari

penilaian responden yang telah diolah dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 65: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

50

Tabel 15. Persentase Penilaian Responden terhadap Agrowisata Cilangkap

No. Kategori

yang Dinilai

Sangat

baik Baik

Cukup

baik

Kurang

baik Buruk Total

∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

1. Keindahan

alam 2 3.3 33 55.0 25 41.7 0 0.0 0 0.0 60 100

2. Aksesibilitas 3 5.0 32 53.3 25 41.7 0 0.0 0 0.0 60 100

3. Kebersihan 0 0.0 23 38.3 27 45.0 9 15.0 1 1.7 60 100

4. Keamanan 1 1.7 37 61.7 21 35.0 1 1.7 0 0.0 60 100

5. Kondisi toilet 0 0.0 0 0.0 12 20.0 45 75.0 3 5.0 60 100

6. Kondisi

rumah makan 0 0.0 42 70.0 18 30.0 0 0.0 0 0.0 60 100

Rata-rata persentase

penilaian 1.67 46.38 35.56 15.28 1.11 100

Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Penilaian pengunjung terhadap berbagai variabel penunjang pariwisata

dirasa sangat penting untuk proses pengembangan Agrowisata Cilangkap.

Berdasarkan penelitian, Agrowisata Cilangkap dinilai baik oleh 46.38%

responden, akan tetapi terdapat 1.11% responden yang menilai buruk. Hal ini

disebabkan karena masih terdapat fasilitas serta sarana dan prasarana yang

memiliki kondisi kurang baik, seperti kondisi toilet yang tidak memadai.

Agrowisata Cilangkap merupakan salah satu tempat rekreasi berbasis alam

yang menawarkan keindahan alam dan juga memberikan kesegaran udara yang

dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang terdapat di kawasan tersebut. Hal ini

merupakan hal yang menarik bagi para pengunjung yang umumnya merupakan

masyarakat perkotaan. Berdasarkan hal tersebut, sebesar 55% responden

memberikan penilaian bahwa keindahan alam yang ada di Agrowisata Cilangkap

dalam keadaan indah. Keindahan agrowisata ini juga ditunjukkan dengan

penataan tanaman yang rapi serta keberadaan jenis tanaman yang beragam hingga

membuat 3.3% responden menyatakan kawasan ini sangat indah.

Page 66: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

51

Selain memiliki pemandangan alam yang menarik, Agrowisata Cilangkap

terletak di lokasi yang strategis. Kawasan ini dekat dari pusat kota dengan

aksesibilitas yang memadai. Agrowisata ini berada di tepi Jalan Raya Cilangkap

yang merupakan jalan arteri sekunder dengan kondisi jalan yang baik dan dilalui

oleh kendaraan umum. Oleh karena itu, 5% responden berpendapat aksesibilitas

untuk mencapai agrowisata ini sangat baik dan 53.3% berpendapat

aksesibilitasnya baik. Selain memiliki lahan yang luas, lokasi yang strategis, dan

dapat menambah RTH, keindahan alam yang dimiliki serta aksesibilitas yang baik

juga dapat menjadi faktor pendukung bahwa agrowisata ini mempunyai potensi

wisata.

Kawasan Agrowisata Cilangkap juga sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas

yang memadai untuk memperlancar kegiatan wisata yang dilakukan oleh

pengunjung. Fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata diantaranya adalah

kebersihan dan keamanan yang ada pada kawasan tersebut, kondisi toilet, serta

kondisi rumah makan. Agrowisata Cilangkap memiliki lingkungan yang asri dan

tertata rapi, serta didukung oleh kondisi kebersihan yang baik. Namun, menurut

warga sekitar, kondisi kebersihan tersebut mulai memburuk ketika sedang

diadakan perbaikan sebagian fasilitas, dimana akibatnya kebersihan di kawasan

ini menjadi terbengkalai. Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan bahwa

45% dari jumlah responden menilai kebersihan agrowisata ini cukup baik, dan

38% menilai baik. Akan tetapi, kebersihan di agrowisata ini masih perlu

ditingkatkan karena masih terdapat 15% pengunjung menilai kurang baik bahkan

1.7% menilai buruk. Namun secara keseluruhan kebersihan di Agrowisata

Cilangkap masih dinilai cukup baik. Penilaian tersebut seimbang dengan kondisi

Page 67: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

52

keamanan. Sebagian besar responden merasa keamanan di agrowisata ini baik,

yaitu dengan perolehan persentase sebesar 61.7%. Keamanan yang baik di

Agrowisata Cilangkap ditunjukkan dengan tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan seperti pencurian maupun hal yang tidak diinginkan lainnya.

Keberadaan toilet dan rumah makan juga merupakan salah satu faktor

pendukung dalam kelancaran kegiatan wisata, dan Agrowisata Cilangkap telah

menyediakan kedua fasilitas tersebut. Toilet di kawasan agrowisata ini terletak di

bagian depan dekat dengan tempat parkir dan pemancingan. Keberadaan dan

kondisi toilet merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting untuk menunjang

kegiatan wisata yang dilakukan. Kondisi toilet yang ada di agrowisata ini kurang

memadai sehingga 75% dari jumlah responden menyatakan bahwa kondisi toilet

tersebut kurang baik, bahkan 5% responden menilai buruk. Penilaian yang kurang

baik tersebut dikarenakan kondisi toilet yang kurang bersih dan jumlahnya yang

tidak seimbang dengan luas lokasi wisata. Fasilitas rumah makan yang juga

letaknya dekat dengan pemancingan dinilai baik oleh 70% jumlah responden.

Gambar 3. Kondisi Toilet dan Rumah Makan

Page 68: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

53

6.2.1. Persepsi Pengunjung terhadap Potensi Pengembangan Wisata Air

dan Wisata Pertanian

Agrowisata Cilangkap merupakan kebun bibit yang memiliki berbagai

potensi wisata. Namun sayangnya potensi wisata tersebut masih belum

dikembangkan lebih lanjut. Contoh potensi wisata yang masih belum

dimanfaatkan secara maksimal diantaranya adalah keberadaan waduk dan kebun

bibit itu sendiri. Tiga buah waduk yang ada di agrowisata ini merupakan salah

satu hal yang menarik bagi pengunjung. Salah satu dari tiga waduk tersebut

memiliki luas yang cukup besar. Jika memungkinkan untuk dikembangkan,

waduk tersebut dapat dikembangkan menjadi wahana wisata air seperti perahu

bebek, dayung perahu, atau bola angin besar di atas air yang didalamnya bisa

dimasuki oleh manusia. Tidak hanya keberadaan waduk, keberadaan kebun bibit

yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi pertanian,

dimana wisata tersebut dapat menumbuhkan minat masyarakat terhadap

pembudidayaan tanaman dan memberikan pengetahuan bagi pengunjung

mengenai jenis-jenis tanaman, manfaat-manfaat yang dimiliki tanaman tersebut,

dan bagaimana cara bercocok tanam yang baik. Di Jakarta saat ini semakin sulit

untuk mencari lahan untuk melakukan pembududayaan tanaman, dan metode

hidroponik yang dikembangkan oleh agrowisata ini dapat menjadi salah satu jalan

keluarnya. Pengembangan metode pertanian ini dapat menghasilkan komoditas

buah dan sayur yang berkualitas dan dapat dijadikan sebagai alternatif pemenuhan

pangan organik. Selain itu, pengembangan pertanian juga memiliki peran penting

lain seperti dapat menambah kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta.

Berkaitan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian dan pengamatan

dari sisi pengunjung mengenai persepsi mereka apabila dilakukan pengembangan

Page 69: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

54

wisata berupa wisata air dan wisata edukasi pertanian. Hasil dari pengambilan

data menjukkan bahwa seluruh responden yang diwawancari sebanyak 60 orang

menyatakan setuju jika dibuka kedua wahana wisata tersebut (Tabel 16).

Tabel 16. Persepsi Pengunjung terhadap Pengembangan Wisata Air dan

Wisata Pertanian

No. Jenis Pengembangan Wisata Jumlah Responden yang Setuju (orang)

Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Wisata Air 60 100

2. Wisata Pertanian 60 100 Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2012)

Pengunjung berpendapat bahwa dengan adanya wisata air dan wisata

edukasi pertanian dapat menambah jenis rekreasi yang dapat dilakukan di tempat

wisata tersebut. Selain itu, wisata edukasi pertanian juga dapat memberikan

manfaat lain seperti menambah pengetahuan. Pada umumnya, para pengunjung

datang ke agrowisata ini bersama keluarga serta anak-anak mereka. Jenis wisata

air dan wisata pertanian merupakan jenis wisata yang cocok untuk dilakukan

bersama keluarga. Hal tersebut akan mendukung potensi wisata ini untuk

dikembangkan lebih optimal lagi.

6.2.2. Harapan Pengunjung terhadap Kondisi dan Penambahan Fasilitas

Kebun Bibit Cilangkap telah ada sejak tahun 1991, namun hingga saat ini

Agrowisata Cilangkap masih dalam proses pengembangan. Kegiatan

pengembangan tersebut dilakukan karena fasilitas maupun sarana dan prasarana

yang disediakan untuk pengunjung masih belum memadai. Oleh karena itu, untuk

mempertahankan jumlah kunjungan wisata ke agrowisata ini serta memberikan

kenyamanan dan kelancaran pengunjung dalam melakukan kegiatan wisata maka

pihak pengelola terus melakukan perbaikan. Berdasarkan penelitian, pengunjung

mengharapkan perbaikan pada beberapa fasilitas serta sarana dan prasarana.

Page 70: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

55

Fasilitas, sarana dan prasarana, beserta jumlah responden yang merasa perlu ada

perbaikan terhadap fasilitas serta sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada

Tabel 17.

Tabel 17. Harapan Pengunjung terhadap Perbaikan Fasilitas

No. Jenis Fasilitas Jumlah Responden yang Setuju (orang)

Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Kebersihan 49 81.7

2. Keamanan 46 76.7

3. Toilet 54 90.0

4. Rumah Makan 37 61.7

5. Mushola 52 86.7

6. Lainnya 9 15.0 Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2012)

Keterangan : n = 60 responden. Setiap responden boleh memilih harapan lebih dari satu.

Pada Tabel 17, terdapat jenis fasilitas lainnya yang tidak termasuk ke

dalam fasilitas kebersihan, keamanan, toilet, rumah makan, dan mushola.

Sembilan orang responden mengharapkan adanya perbaikan fasilitas serta sarana

dan prasarana yang lainnya seperti, lima orang mengharapkan adanya perbaikan

pada alat-alat permainan anak, satu orang berharap jalan di dalam kawasan ini

diperlebar, dan tiga orang berharap disediakan sarana atau lahan untuk kumpul

keluarga yang teduh dan asri.

6.3. Estimasi Tarif yang Sesuai untuk Kegiatan Wisata di Agrowisata

Cilangkap

Estimasi tarif yang sesuai untuk kegiatan wisata di Agrowisata Cilangkap

dianalisis melalui kesediaan pengunjung membayar untuk melakukan wisata di

Agrowisata Cilangkap dengan kondisi tempat wisata yang ada saat ini. Analisis

tersebut menggunakan metode willingness to pay (WTP). Pendekatan dalam

analisis tarif disini dilakukan melalui tiga tahap, diantaranya:

Page 71: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

56

1. Membuat Hipotesis Pasar

Hipotesis pasar dibangun berdasarkan keadaan yang ada pada Agrowisata

Cilangkap. Pasar hipotesis yang dibuat dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada responden mengenai keadaan dan manfaat keberadaan

Agrowisata Cilangkap. Apabila telah mengetahui informasi dengan jelas,

maka responden dapat memberikan nilai yang mereka sedia bayarkan kepada

agrowisata ini. Agrowisata Cilangkap merupakan kebun bibit yang dapat

memberikan dampak positif kepada lingkungan atas keberadaannya. Selain

itu, Agrowisata Cilangkap juga merupakan kawasan wisata yang sering

dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Untuk memperlancar rencana pengelola

dalam proses pengembangan dan untuk mencegah terjadinya over carrying

capacity, maka pihak pengelola berencana untuk menetapkan tarif masuk bagi

pengunjung yang datang. Berdasarkan informasi yang diberikan tersebut,

maka responden dapat mengetahui gambaran situasi hipotetik mengenai

kemungkinan pemberlakuan tiket masuk yang akan dilakukan oleh pihak

pengelola.

2. Mendapatkan Nilai Lelang (Bids)

Nilai WTP untuk kegiatan wisata di Agrowisata Cilangkap didapatkan dari

wawancara yang bersifat close-ended question. Berdasarkan hasil wawancara

kepada 60 orang responden, terdapat dua orang responden yang tidak bersedia

apabila ditetapkan tarif masuk. Hal tersebut disebabkan karena kondisi dan

fasilitas yang ada pada Agrowisata Cilangkap yang masih belum memadai.

Sedangkan sisanya sebanyak 58 orang responden bersedia membayar apabila

ditetapkan tarif masuk. Sebaran jumlah responden yang bersedia membayar

Page 72: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

57

dengan nilai yang mereka sedia bayarkan adalah sebanyak 36 orang responden

bersedia membayar sebesar Rp 3 000, 16 orang bersedia membayar sebesar

Rp 5 000, 5 orang bersedia membayar Rp 7 000, dan 1 orang bersedia

membayar sebesar Rp 10 000. Nilai yang ditawarkan tersebut ditetapkan

berdasarkan pada kisaran harga tiket masuk kawasan wisata yang sejenis

dengan Agrowisata Cilangkap. Harga tiket masuk yang menjadi acuan adalah

harga tiket masuk di kawasan wisata Taman Buah Mekarsari dan kawasan

agrowisata di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) yaitu sebesar Rp 15 000

dan Rp 4 500.

3. Menghitung Rataan WTP

Setelah melakukan wawancara kesediaan membayar responden dan seberapa

besar nilai yang bersedia diberikan, maka hasil tersebut akan dihitung

rataannya. Perhitungan rataan WTP dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Distribusi Nilai Rataan WTP Reponden Agrowisata Cilangkap

No. Kelas WTP

(Rupiah/orang)

Jumlah Reponden

(orang)

Frekuensi

Relatif

WTP X Frekuensi

Relatif (rupiah)

A B C A X C

1. 3000 36 0.620 1800

2. 5000 16 0.270 1350

3. 7000 5 0.086 581

4. 10000 1 0.017 170

Total 58 1.00 3901

WTP Rata-rata 3901 ~ 4000 Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Berdasarkan perhitungan, didapatkan nilai rataan sebesar Rp 3 901 atau

dibulatkan menjadi Rp 4 000. Nilai yang diperoleh tersebut merupakan tarif yang

sesuai untuk kegiatan wisata di Agrowisata Cilangkap menurut keinginan

membayar (willingness to pay) responden yang diwawancarai. Nilai tersebut dapat

digunakan sebagai pertimbangan bagi pihak pengelola di masa mendatang apabila

ingin menetapkan tarif masuk. Tarif yang diberlakukan dapat dimanfaatkan untuk

Page 73: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

58

pengembangan agrowisata ini sekaligus sebagai upaya konservasi karena kondisi

Agrowisata Cilangkap saat ini masih open access. Jika kondisi Agrowisata

Cilangkap yang ada saat ini pengunjung berani membayar sebesar Rp 4 000, maka

apabila tempat wisata tersebut dikembangkan menjadi lebih baik dari saat ini

pengunjung akan berani membayar dengan nilai yang lebih tinggi.

Dana yang didapatkan dalam satu tahun apabila menetapkan tarif masuk

dapat diperkirakan dengan menghitung jumlah kunjungan. Meskipun jumlah

kunjungan wisata di Agrowisata Cilangkap belum didata secara resmi, namun

data tersebut dapat disimulasikan. Simulasi jumlah kunjungan dihitung

berdasarkan wawancara dengan pihak pengelola. Penghitungan simulasi jumlah

kunjungan dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Simulasi Jumlah Kunjungan Wisata di Agrowisata Cilangkap

Waktu Kunjungan Jumlah Kunjungan (orang)

Senin – Jumat (weekdays)

Sabtu (weekend)

Minggu (weekend)

50

150

300

Total Kunjungan 500

Total Kunjungan per Bulan 2 000

Total Kunjungan per Tahun 20 000 Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Berdasarkan Tabel 19 didapatkan total kunjungan (per minggu) sebesar

500 orang sehingga jumlah kunjungan per bulan menjadi 2 000 orang. Jumlah

kunjungan tersebut juga tidak konstan setiap minggunya, terdapat penurunan

jumlah kunjungan pada hari raya (Idul Fitri), bulan suci Ramadhan, dan juga libur

panjang (long weekend). Hal tersebut terjadi karena seasonability wisata di

agrowisata ini berbeda dengan tempat lain. Atarksi wisata yang ditawarkan di

Agrowisata Cilangkap masih belum beragam maka hanya dijadikan sebagai

tujuan wisata alternatif saat akhir pekan. Dengan demikian, saat peak season

Page 74: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

59

(liburan sekolah dan hari raya) tidak ada kunjungan wisata. Apabila diperkirakan,

maka dalam satu tahun hanya 10 bulan yang efektif untuk data tersebut. Dengan

demikian, jumlah kunjungan per tahun kurang lebih sebesar 20 000 orang.

Berdasarkan data tersebut maka perhitungan pendapatan per tahun dapat dilihat

pada Tabel 20.

Tabel 20. Perkiraan Pendapatan Agrowisata Cilangkap per Tahun dari Tarif

Masuk

Jumlah Kunjungan per

Tahun (orang) Tarif Masuk (rupiah)

Pendapatan per Tahun

(rupiah)

A B A X B

20 000 4 000 80 000 000

Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Berdasarkan simulasi yang dilakukan, maka diperkirakan pendapatan

Agrowisata Cilangkap dalam satu tahun apabila tiket masuk diberlakukan adalah

Rp 80 000 000. Pendapatan tersebut dapat digunakan oleh pihak pengelola untuk

meningkatkan fasilitas dan pelayanan di agrowisata ini. Pihak pengelola dapat

memprioritaskan jenis fasilitas maupun pelayanan yang lebih diharapkan oleh

pengunjung seperti toilet dan keberadaan mushola. Selain itu, pihak pengelola

juga dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kegiatan pengembangan atraksi

wisata seperti wisata edukasi pertanian maupun wisata air. Hal tersebut tentunya

juga dengan tetap memperhatikan kebutuhan yang lebih utama, karena terbatasnya

dana yang dimiliki. Di samping untuk meningkatkan fasilitas serta kegiatan

pengembangan, dalam jangka panjang penetapan tarif juga dapat berfungsi

sebagai pencegah over carrying capacity.

6.4. Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap

Strategi pengembangan potensi wisata pada Agrowisata Cilangkap

dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT. Analisis SWOT ini akan

Page 75: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

60

menganalisis Agrowisata Cilangkap baik secara internal maupun ekternal. Faktor

internal merupakan faktor berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh

Agrowisata Cilangkap. Faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dapat

mempengaruhi proses pengembangan dari agrowisata ini. Kedua faktor diatas

dapat memberikan dampak positif (kekuatan dan peluang) dan juga dapat

memberikan dampak negatif (kelemahan dan ancaman). Faktor-faktor tersebut

diperoleh berdasarkan pengamatan yang mendalam terhadap Agrowisata

Cilangkap dan juga diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak-pihak terkait

seperti pengelola dan penanggung jawab utama Agrowisata Cilangkap serta

Kepala Produksi Benih dari UPT Pusbangnih. Pengelompokkan data yang

diperoleh berdasarkan faktor internal dan faktor ekternal dapat dilihat seperti yang

berikut ini:

a. Kekuatan

1. Lokasi strategis dekat pusat kota.

2. Menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di Jakarta sejalan dengan

kebijakan pemerintah dalam UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

yang menyebutkan bahwa jumlah RTH di setiap kota harus sebesar 30% dari

luas kota tersebut.

3. Menjaga keseimbangan lingkungan, seperti dapat menjaga sikrus hidrologi

dan kualitas udara di kawasan sekitarnya.

4. Agrowisata Cilangkap memiliki pemandangan alam yang indah.

b. Kelemahan

1. Sarana dan prasarana yang terdapat di dalam Agrowisata Cilangkap masih

belum memadai.

Page 76: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

61

2. Kurangnya tenaga kerja dalam mengelola Agrowisata Cilangkap.

3. Belum ada tarif masuk.

4. Kurangnya promosi tentang obyek wisata Agrowisata Cilangkap.

5. Pemeliharaan fasilitas yang belum optimal.

c. Peluang

1. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

2. Memberikan peluang usaha bagi masyarakat sekitar.

3. Sumber Pendapatan Asli Daerah.

4. Trend preferensi masyarakat terhadap wisata agro yang cukup tinggi.

5. Dukungan pemerintah seperti pemberian dana untuk pengelolaan Agrowisata

Cilangkap.

6. Akses transportasi dan jalan yang memadai.

d. Ancaman

1. Adanya pesaing dengan jenis wisata sejenis namun menawarkan atraksi yang

lebih menarik dan fasilitas yang lebih memadai.

2. Terjadinya bencana atau gangguan alam.

3. Potensi pergeseran norma.

4. Kondisi masyarakat sekitar yang kurang ikut menjaga dan memelihara

fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola Agrowisata Cilangkap.

6.4.1. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Pada tahap ini, data yang telah diklasifikasikan menjadi faktor-faktor

internal dan ekternal berupa kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang

dimiliki akan dihitung nilainya (skor). Skor dihitung berdasarkan penilaian

responden terhadap faktor-faktor tersebut. Responden yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pengelola dan penanggung jawab utama Kebun Bibit

Page 77: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

62

Agrowisata Cilangkap, serta Kepala Produksi Benih perwakilan UPT Pusbangnih.

Penghitungan skor tersebut dapat dilihat seperti berikut ini.

a. Analisis Data Faktor Internal IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

Analisis data faktor internal dilakukan untuk memperoleh nilai (skor)

dari masing-masing faktor yang dimiliki. Perolehan skor tersebut didapatkan

dari hasil perkalian antara bobot dengan rating. Penghitungan nilai tersebut,

dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Analisis Faktor Internal Strategi Pengembangan Agrowisata

Cilangkap

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot*Rating

(Skor)

Kekuatan (Strengths)

1. Lokasi strategis dekat pusat kota

2. Menambah Ruang Terbuka Hijau

(RTH)

3. Menjaga keseimbangan lingkungan

4. Memiliki pemandangan alam yang

indah

0.15

0.15

0.10

0.10

4.0

4.0

3.5

3.5

0.611

0.611

0.365

0.365

Jumlah 0.51 1.951

Kelemahan (Weaknesses)

1. Sarana dan prasarana yang belum

memadai

2. Kurangnya tenaga kerja

3. Belum ada tarif masuk

4. Kurangnya promosi

5. Pemeliharaan fasilitas yang belum

optimal

0.06

0.10

0.10

0.15

0.06

3.0

3.5

3.5

4.0

3.0

0.188

0.365

0.365

0.611

0.188

Jumlah 0.49 1.715

Total 1.00 0.236 Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Pada Tabel 21, jumlah dari skor masing-masing faktor kekuatan

adalah sebesar 1.951, sedangkan jumlah kelemahan adalah 1.715. Berdasarkan

nilai tersebut dapat diketahui selisih pada faktor internal adalah sebesar 0.236

(positif). Nilai tertinggi pada kekuatan adalah lokasi yang strategis dekat pusat

kota dan menambah RTH. Agrowisata Cilangkap memiliki kekuatan pada

lokasi yang strategis serta keberadaannya yang dapat mempertahankan RTH

yang ada di DKI Jakarta. Nilai tertinggi pada kelemahan adalah faktor

Page 78: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

63

kurangnya promosi. Agrowisata Cilangkap masih membutuhkan kegiatan

promosi yang lebih ekstra. Hingga saat ini, Agrowisata Cilangkap dikenal oleh

masyarakat sekitar, tetapi belum dikenal oleh msyarakat luas. Namun, selisih

nilai antara kekukatan dan kelemahan masih bernilai positif yang

menunjukkan bahwa kekuatan dari Agrowisata Cilangkap masih lebih

dominan dibandingkan kelemahannya.

b. Analisis Data Faktor Eksternal EFAS (External Factors Analysis

Summary)

Pada tahap ini, perlakuan yang sama seperti pada analisis data internal,

data yang telah diklasifikasikan menjadi faktor-faktor eksternal berupa

peluang dan ancaman terhadap tempat wisata ini akan dihitung skornya.

Perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Analisis Faktor Eksternal Strategi Pengembangan Agrowisata

Cilangkap

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot*Rating

(Skor)

Peluang (Opportunities)

1. Membuka lapangan pekerjaan

2. Membuka peluang usaha

3. Sumber PAD

4. Trend preferensi masyarakat terhadap

wisata agro yang cukup tinggi

5. Adanya dukungan dari pemerintah

6. Akses transportasi dan jalan yang

memadai

0.11

0.11

0.11

0.14

0.14

0.14

3.0

3.0

3.5

4.0

4.0

4.0

0.317

0.317

0.369

0.556

0.556

0.556

Jumlah 0.70 2.669

Ancaman (Threats)

1. Adanya pesaing

2. Terjadi bencana atau gangguan alam

3. Potensi pergeseran norma

4. Masyarakat sekitar kurang ikut

menjaga dan memelihara fasilitas yang

telah disediakan

0.08

0.08

0.06

0.08

2.5

2.5

2.0

2.5

0.181

0.181

0.100

0.181

Jumlah 0.30 0.642

Total 1.00 2.028 Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Pada Tabel 22, dapat dilihat bahwa perolehan jumlah skor untuk

faktor peluang adalah 2.669, sedangkan jumlah untuk faktor ancaman sebesar

Page 79: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

64

0.642. Berdasarkan nilai tersebut maka nilai selisihnya adalah sebesar 2.028

(positif). Nilai tertinggi pada peluang adalah trend preferensi masyarakat

terhadap wisata agro yang cukup tinggi, adanya dukungan dari pemerintah,

serta akses transportasi dan jalan yang memadai. Hal ini berarti bahwa

Agrowisata Cilangkap memiliki cukup banyak peluang yang mendukung

kawasan wisata ini untuk dikembangkan lebih baik lagi. Nilai tertinggi pada

ancaman adalah adanya pesaing, terjadi bencana atau gangguan alam, dan

masyarakat sekitar yang kurang ikut menjaga dan memelihara fasilitas yang

telah disediakan. Meskipun Agrowisata Cilangkap memiliki faktor ancaman

yang cukup banyak, namun selisih antara faktor peluang dan ancaman bernilai

positif yang menunjukkan bahwa faktor peluang lebih dominan dibandingkan

dengan ancaman.

6.4.2. Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan pendekatan faktor internal (kekuatan

dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Faktor-faktor

tersebut dibuat menjadi sebuah matriks yang dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini akan menghasilkan

empat sel kemungkinan alternatif strategis yang dapat dijadikan sebagai

rekomendasi dalam upaya pengembangan Agrowisata Cilangkap. Formulasi

terebut dapat dilihat pada Tabel 23.

Page 80: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

65

Tabel 23. Formulasi Strategi Pengembangan Wisata di Agrowisata

Cilangkap

Internal

Eksternal

Kekuatan (Strength=S)

1. Lokasi strategis dekat

pusat kota.

2. Menambah RTH.

3. Menjaga

keseimbangan

lingkungan.

4. Memiliki

pemandangan alam

yang indah.

Kelemahan (Weakness=W)

1. Sarana dan prasarana

yang ada belum memadai.

2. Kurangnya tenaga kerja.

3. Belum ada tarif masuk.

4. Kurangnya promosi.

5. Pemeliharaan fasilitas

yang belum optimal.

Peluang (Opportunity=O)

1. Membuka lapangan

pekerjaan.

2. Membuka peluang

usaha.

3. Sumber PAD.

4. Trend terhadap wisata

agro yang cukup tinggi.

5. Adanya dukungan dari

pemerintah.

6. Akses transportasi dan

jalan yang memadai.

Strategi SO:

1. Menjalin kerjasama

antara pengelola

dengan masyarakat

sekitar dan pihak-

pihak terkait dalam

proses pengembangan

agrowisata.

2. Mengoptimalkan daya

tarik yang dimiliki

dengan memanfaatkan

dukungan yang

diberikan oleh

pemerintah.

Strategi WO:

1. Memilih media promosi

yang tepat untuk

memperkenalkan

Agrowisata Cilangkap

kepada masyarakat.

2. Memanfaatkan dana yang

diberikan pemerintah

dengan baik dalam

pengadaan dan

pemeliharaan sarana dan

fasilitas pendukung

kegiatan wisata.

Ancaman (Threat=T)

1. Adanya pesaing.

2. Terjadi bencana atau

gangguan alam.

3. Potensi pergeseran

norma.

4. Masyarakat sekitar

kurang ikut menjaga

dan memelihara

fasilitas yang telah

disediakan.

Strategi ST:

1. Melakukan inovasi

dengan memanfaatkan

daya tarik yang

dimiliki dengan

menawarkan atraksi

wisata yang lebih baik

dan lebih menarik.

Strategi WT:

1. Memberikan pengenalan

dan pemahaman kepada

masyarakat sekitar

tentang manfaat dari

keberadaan Agrowisata

Cilangkap.

Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Berdasarkan analisis SWOT di atas, dapat diperoleh suatu rekomendasi

strategis dalam upaya pengembangan Agrowisata Cilangkap seperti berikut ini:

a. Strategi SO, yaitu strategi yang diciptakan dengan menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dimaksud antara lain:

1. Menjalin kerjasama antara pengelola dengan masyarakat sekitar dan

pihak-pihak terkait dalam proses pengembangan agrowisata (S1, S2, O1,

Page 81: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

66

O2). Hal tersebut dilakukan agar dukungan dari pemerintah dan

masyarakat dapat berjalan beriringan dalam mengembangkan kawasan

wisata ini, pengelola diharapkan memberikan kesempatan bagi masyarakat

sekitar untuk turut serta mengembangkan kawasan ini sehingga proses

pengembangan yang dilakukan oleh pengelola tetap memberikan manfaat

bagi masyarakat sekitar berupa lapangan pekerjaan maupun peluang

usaha.

2. Mengoptimalkan daya tarik yang dimiliki dengan memanfaatkan

dukungan yang diberikan oleh pemerintah (S3, S6, O4, O5, O6).

b. Strategi ST, yaitu strategi yang diciptakan menggunakan kekuatan yang

dimiliki untuk mengatasi ancaman. Strategi yang dimaksud antara lain:

1. Melakukan inovasi dengan memanfaatkan daya tarik yang dimiliki dengan

menawarkan atraksi wisata yang lebih baik dan lebih menarik (S3, S4, S5,

S6, T1).

c. Strategi WO, yaitu strategi yang diciptakan dengan meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dimaksud antara lain:

1. Memilih media promosi yang tepat untuk memperkenalkan Agrowisata

Cilangkap kepada masyarakat (W1, W5, O3, O4, O6). Kecenderungan

wisatawan dalam melakukan wisata agro sebaiknya didukung dengan

pengetahuan masyarakat mengenai keberadaan agrowisata ini, hal tersebut

dapat didukung dengan melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi

yang dilakukan dapat melalui media cetak maupun internet. Selain itu,

kegiatan promosi juga dapat dilakukan melalui keikutsertaan dalam

pameran-pameran tanaman maupun kegiatan sosialisasi kepada

Page 82: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

67

masyarakat. Salah satu contoh kegiatan sosialisasi yang dapat dilakukan

adalah dengan menawarkan kegiatan edukasi pertanian oleh anak melalui

sekolah-sekolah.

2. Memanfaatkan dana yang diberikan pemerintah dengan baik dalam

pengadaan dan pemeliharaan sarana dan fasilitas pendukung kegiatan

wisata (W2, W3, W4, W6, O5).

d. Strategi WT, yaitu strategi yang diciptakan dengan meminimalkan kelemahan

dan mengantisipasi ancaman. Strategi yang dimaksud antara lain:

1. Memberikan pengenalan dan pemahaman kepada masyarakat sekitar

tentang manfaat dari keberadaan Agrowisata Cilangkap (W6, T4). Dengan

demikian, masyarakat sekitar diharapkan dapat ikut serta dalam upaya

pelestarian Agrowisata Cilangkap dengan selalu menjaga dan memelihara

agrowisata ini dengan baik.

6.4.3. Analisis Grand Strategy

Strategi prioritas dapat diperoleh dengan menggunakan Matriks Grand

Strategy. Penentuan strategi prioritas tersebut berdasarkan titik perpotongan

antara selisih nilai total analisis data internal dan analisis data eksternal. Pada

analisis data internal, jumlah skor faktor kekuatan adalah 1.951 dan jumlah skor

faktor kelemahan adalah 1.715, maka diperoleh selisih sebesar 0.236 (positif).

Sedangkan pada analisis data ekternal, jumlah skor faktor peluang sebesar 2.669

dan jumlah skor faktor ancaman sebesar 0.642, dan diperoleh selisih sebesar

2.028. Dengan demikian, perpotongan antara faktor internal dan eksternal terletak

pada titik koordinat 0.236 dan 2.028 (Gambar 4).

Page 83: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

68

2.028

0.236

Sumber : Hasil Analisis Data Primer (2012)

Gambar 4. Posisi Strategi pada Matriks Grand Strategy

Berdasarkan gambar di atas, titik perpotongan antara faktor internal dan

faktor eksternal berada pada kuadran 1 yang berarti mendukung strategi agresif.

Posisi ini merupakan posisi yang sangat menguntungkan karena memiliki

kekuatan dan peluang. Pada situasi seperti ini, strategi dibuat dengan

menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Bentuk

strategi agresif dengan penguatan potensi yang ada yang dapat diterapkan oleh

Agrowisata Cilangkap adalah menjalin kerjasama antara pemerintah/pengelola

dengan masyarakat sekitar dan pihak-pihak terkait dalam proses pengembangan

agrowisata dan mengoptimalkan daya tarik yang dimiliki dengan memanfaatkan

dukungan yang diberikan oleh pemerintah.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan diatas maka rencana

strategis yang dapat dilakukan adalah:

BERBAGAI

PELUANG

KEKUATAN

INTERNAL

KELEMAHAN

INTERNAL

BERBAGAI

ANCAMAN

2. Mendukung

strategi agresif

4. Mendukung

strategi turn-around

5. Mendukung

strategi defensif

3. Mendukung

strategi

diversifikasi

Page 84: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

69

1. Menjalin kerjasama antara pengelola dengan masyarakat.

Kerjasama yang dapat dilakukan antara pihak pengelola dengan masyarakat

ialah dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta

dalam usaha pengembangan Agrowisata Cilangkap. Masyarakat juga dapat

diberikan kesempatan untuk membuka usaha dan menjadi tenaga kerja di

agrowisata ini. Hal tersebut dilakukan agar dukungan dari pemerintah dan

masyarakat dapat berjalan beriringan dalam mengembangkan kawasan

Agrowisata Cilangkap, pengelola diharapkan memberikan kesempatan bagi

masyarakat sekitar untuk turut serta mengembangkan kawasan ini sehingga

proses pengembangan yang dilakukan oleh pengelola tetap memberikan

manfaat bagi masyarakat sekitar berupa lapangan pekerjaan maupun peluang

usaha.

2. Menjalin kerjasama antara pengelola dengan dinas pariwisata.

Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan oleh pengelola dengan dinas

pariwisata adalah dengan memperkenalkan Agrowisata Cilangkap secara

resmi kepada masyarakat luas melalui media iklan maupun promosi dalam

kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh dinas tersebut. Kerjasama yang

dilakukan diharapkan dapat membuat Agrowisata Cilangkap lebih dikenal

oleh masyarakat luas.

3. Menjalin kerjasama antara pengelola dengan sekolah-sekolah.

Kerjasama juga dapat dilakukan dengan sekolah-sekolah. Tujuan dari

kerjasama ini adalah untuk mempromosikan Agrowisata Cilangkap sekaligus

memberikan pengetahuan mengenai pendidikan lingkungan dan pertanian

kepada siswa. Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan adalah dengan wisata

Page 85: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

70

belajar oleh para siswa ke Agrowisata Cilangkap. Selain dapat menambah

jumlah kunjungan wisata, kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan

rasa peduli terhadap lingkungan dimulai dari sejak dini.

4. Meningkatkan pemeliharaan fasilitas serta sarana dan prasarana.

Fasilitas serta sarana dan prasarana merupakan pendukung dari kegiatan

wisata yang dilakukan oleh pengunjung. Fasilitas serta sarana dan prasarana

yang telah dimiliki, seperti rumah makan, toilet, sarana bermain anak, jalan di

dalam kawasan, kebersihan, serta keamanan, harus selalu dipelihara dengan

baik. Terpeliharanya fasilitas serta sarana dan prasarana akan memberikan

kenyamanan bagi pengunjung dalam melakukan kegiatan wisata di

Agrowisata Cilangkap.

5. Melakukan terobosan dengan menawarkan atraksi wisata baru yang lebih baik

dan lebih menarik minat pengunjung.

Atraksi wisata yang potensial untuk dikembangkan oleh Agrowisata

Cilangkap adalah wisata air dan wisata edukasi pertanian. Dua atraksi wisata

tersebut sebaiknya dikembangkan di Agrowisata Cilangkap untuk menarik

minat pengunjung. Selain untuk menarik minat pengunjung, atraksi wisata

tersebut akan menambah kegiatan yang dapat dilakukan di agrowisata ini serta

dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai pertanian.

6. Menyediakan paket wisata yang menarik dan atraktif yang dapat dipilih oleh

pengunjung untuk dilakukan di Agrowisata Cilangkap ini.

Apabila atraksi wisata sudah dikembangkan, pihak pengelola sebaiknya

menyediakan paket-paket wisata yang dapat dipilih oleh pengunjung. Paket

Page 86: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

71

wisata ini bertujuan untuk mempermudah pengunjung untuk memilih kegiatan

yang ingin dilakukan di Agrowisata Cilangkap.

7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM di Agrowisata Cilangkap perlu

dilakukan agar sistem pengelolaan dapat berjalan secara optimal. Hal ini dapat

dilakukan melalui studi banding serta pelatihan-pelatihan.

8. Mengadakan kegiatan-kegiatan di Agrowisata Cilangkap.

Agrowisata Cilangkap ramai dikunjungi saat akhir pekan, dan pada umumnya

para pengunjung datang untuk rekreasi dan melakukan olahraga. Jenis

olahraga yang biasa dilakukan adalah senam, lari, dan jalan cepat. Agar

menambah minat para pengunjung untuk datang, Agrowisata Cilangkap dapat

membuat suatu kegiatan seperti lomba-lomba dengan tema olahraga. Selain

itu, pengelola juga dapat mengadakan pameran tanaman-tanaman maupun

lomba tanaman hias yang sedang menjadi trend saat itu. Semua kegiatan yang

direncanakan sebaiknya tetap pada konsep yang berbasis lingkungan.

Page 87: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

72

VII. SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan seperti berikut ini:

1. Permintaan wisata di Agrowisata Cilangkap dipengaruhi nyata oleh beberapa

faktor, diantaranya adalah pendapatan, tingkat pendidikan, biaya perjalanan,

status pernikahan, dan motivasi kedatangan. Variabel pendapatan dan biaya

perjalanan berpengaruh negatif pada taraf kepercayaan (α) 1%, sedangkan

variabel tingkat pendidikan, status pernikahan, dan motivasi kedatangan

berpengaruh positif pada taraf kepercayaan (α) 10%.

2. Pada umumnya, Agrowisata Cilangkap dinilai baik oleh para pengunjung.

Empat dari enam kategori dinilai baik, yaitu keamanan, kondisi rumah makan,

keindahan alam, dan aksesibilitas. Kebersihan dinilai cukup baik, sedangkan

kondisi toilet dinilai kurang baik. Persepsi pengunjung mengenai potensi

pengembangan wisata air dan wisata edukasi pertanian menunjukkan bahwa

seluruh responden (60 orang) menyetujui rencana pengembangan wisata air

dan wisata edukasi pertanian.

3. Kondisi Agrowisata Cilangkap saat ini masih open access yang dapat memicu

kerusakan fungsi ekologis dan menimbulkan ketidaknyamanan kegiatan

rekreasi dan wisata di Agrowisata Cilangkap sehingga dianggap perlu

penetapan tarif masuk. Rataan WTP pengunjung dengan kondisi saat ini

adalah sebesar Rp 4 000. Jika dikembangkan wisata air dan wisata edukasi

pertanian maka penerapan tarif masuk dapat disegmentasi.

Page 88: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

73

4. Strategi pengembangan yang sebaiknya dilakukan adalah dengan mendukung

strategi agresif. Perolehan titik koordinat pada kuadran 1 memiliki arti bahwa

strategi dibuat dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan

peluang yang ada. Secara umum, rekomendasi strategis yang dapat dilakukan

ialah menjalin kerjasama antara pengelola dengan masyarakat sekitar dan

pihak-pihak terkait dalam proses pengembangan agrowisata, serta

mengoptimalkan daya tarik yang dimiliki dengan memanfaatkan dukungan

yang diberikan oleh pemerintah.

7.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta kesimpulan, maka saran

yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai rekomendasi dalam pembuatan

kebijakan selanjutnya ialah sebagai berikut:

1. Pihak pengelola sebaiknya melakukan perbaikan serta pengembangan pada

fasilitas dan sarana dan prasarana seperti toilet, mushola, dan kebersihan agar

pengunjung lebih nyaman dalam melakukan kegiatan wisata di Agrowisata

Cilangkap. Serta untuk meningkatkan jumlah kunjungan, sebaiknya pihak

pengelola menyediakan atraksi wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di

Agrowisata Cilangkap serta sesuai dengan harapan pengunjung seperti wisata

air dan wisata edukasi pertanian.

2. Nilai rata-rata yang bersedia dibayarkan pengunjung Agrowisata Cilangkap

dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penetapan tiket apabila

pengelola ingin memberlakukan tarif masuk ke Agrowisata Cilangkap.

Page 89: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

74

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di agrowisata ini tentang studi

kelayakan proyek untuk menganalisis mengenai kelayakan pengembangan

atraksi wisata dan juga potensi segmentasi wisata dan tarif di Agrowisata

Cilangkap jika dikembangkan wisata air dan wisata edukasi pertanian.

Page 90: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

75

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, S. 2009. Analisis Willingness to Pay Pengunjung Objek Wisata Danau

Situgede dalam Upaya Pelestarian Lingkungan. Skripsi. Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. IPB. Bogor.

Arifin, H. S. 2001. Peran Arsitek Lanskap dalam Perencanaan dan Pengembangan

Wisata Agro di Indonesia. Bahan Rujukan Rapat Kerja Nasional Wisata

Agro 2001. Proyek Koordinasi Peningkatan Ketahanan Pangan. Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.

05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan RTH di Kawasan

Perkotaan. Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Penataan Ruang.

Departemen Pertanian. 2004. Strategi Pengembangan Wisata Agro di Indonesia.

http://database.deptan.go.id/agrowisata/viewfitur.asp?id=1. Diakses pada

tanggal 17 Maret 2011.

_______________________. Tentang Wisata Agro.

http://database.deptan.go.id/agrowisata/index.asp. Diakses pada tanggal 17

Maret 2011.

_______________________. Manfaat Pengembangan Agrowisata.

http://database.deptan.go.id/agrowisata/viewfitur.asp?id=3. Diakses pada

tanggal 17 Maret 2011.

Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. 2009. Agrowisata.

http://dkpjakarta.web.id/media.php?module=agrowisata. Diakses pada

tanggal 10 Maret 2011.

Douglas, J. R. 1970. Forest Recreation. McGraw Hill Book Company. New York.

Fahmi, I. 2010. Manajemen Risiko. Alfabeta. Bandung.

Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Firandari, T. 2009. Analisis Permintaan dan Nilai Ekonomi Wisata Pulau Situ

Gintung-3 dengan Metode Biaya Perjalanan. Skripsi. Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. IPB. Bogor.

Hartono, E. E. 2008. Strategi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)

dalam Pengembangan Promosi Kegiatan Ekowisata. Tesis. Pascasarjana.

IPB. Bogor.

Page 91: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

76

Hermalinda, D. 2010. Penilaian Dampak Ekonomi Pengembangan Kawasan

Wana Wisata Curug Cilember terhadap Masyarakat Lokal. Skripsi.

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi

dan Manajemen. IPB. Bogor.

Hermawan, A. 2004. Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis, Disertasi: Untuk

Konsentrasi Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Irwan, Z. D. 2008. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Bumi

Aksara. Jakarta.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Grasindo. Jakarta.

Joga, N. dan I. Ismaun. 2011. RTH 30%! Resolusi Kota Hijau. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Juanda, B. 2009. Ekonometrika: Pemodelan dan Pendugaan. IPB Press. Bogor.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. 2012. Statistik

Wisatawan Nusantara.

http://budpar.go.id/budpar/asp/detil.asp?c=111&id=1191. Diakses pada

tanggal 29 September 2012.

Kementerian Komunikasi dan Informasi. 2009. Berita Pemerintahan: Pemprov

DKI Kembangkan Tanaman Sayur dan Buah Hidroponik.

http://www.depkominfo.go.id/berita/bipnewsroom/pemprov-dki-

kembangkan-tanaman-sayur-dan-buah-hidroponik/. Diakses pada tanggal

10 Maret 2011.

McLaren, D. 1998. Rethinking Tourism and Ecotravel. Kumarin Press. West

Hartford, Connecticut.

Mita. 2011. Segmentasi Tarif Masuk Kawasan Wisata Perkampungan Budaya

Betawi Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas

Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor.

Nasution, S. 2007. Metode Research. Bumi Aksara. Jakarta.

Novianty, R. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Wisata dan Dampak Ekonomi Kawasan Galunggung Tasikmalaya.

Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas

Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor.

Purnama, W. A. A. 2012. Agrowisata: Wisata Lanskap Pertanian.

http://www.namagraph.com/index.php?option=com_content&view=article

&id=44:agrowisata-wisata-lanskap-pertanian&catid=18:arsitektur-

lanskap&Itemid=77. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2012.

Page 92: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

77

Rangkuti, F. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Sagara, A. A. 2012. Kementerian Pariwisata Raih Ranking 4 Penerimaan Devisa

Negara. http://suarajakarta.com/2012/08/25/kementerian-pariwisata-raih-

ranking-4-penerimaan-devisa-negara. Diakses pada 29 Januari 2013.

Setyadi, M. 2010. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Perkampungan

Budaya Betawi Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Skripsi. Departemen

Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor.

Sulistyantara, B. 1990. Pengembangan Wisata Agro di Perkotaan. Prosidding

Simposium dan Seminar Nasional Holtikultura Indonesia. UPT Produksi

Media Informasi IPB. Bogor.

Suwantoro, G. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Tirtawinata, M. R. dan L. Fachruddin. 1999. Daya Tarik dan Pengelolaan

Agrowisata. Penebar Swadaya. Jakarta.

Undang-Undang Kepariwisataan 2009. 2010. Pustaka Yustisia. Yogyakarta.

Wahab, S. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Pradnya Paramita. Jakarta.

Windiarti, D. et al. 1993. Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap

Kehidupan Sosial Di Daerah Timor-Timur. Departemen Pendidikan dan

Kabudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan.

World Bank. 2012. International Tourism Expenditures (Current US$).

http://data.worldbank.org/indicator/ST.INT.XPND.CD. Diakses pada

tanggal 30 September 2012.

Yoeti, O. A. 2008. Ekonomi Pariwisata. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Page 93: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

78

LAMPIRAN

Page 94: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

79

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Fungsi Permintaan

Agrowisata Cilangkap dengan software Minitab 14

The regression equation is

Jumlah kunjungan (Y) = 0.05 - 0.000001 Pendapatan (X1)

+ 0.0073 Usia (X2)

+ 0.300 Tingkat pendidikan (X3)

- 0.0093 Jarak tempuh (X4)

- 0.242 Lama di lokasi (X5)

- 0.000086 Biaya perjalanan (X6)

+ 1.54 Status pernikahan (X7)

+ 1.01 Motivasi kedatangan (X8) Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant 0.055 2.166 0.03 0.980

Pendapatan (X1) -0.00000055 0.00000019 -2.85 0.007 2.2

Usia (X2) 0.00727 0.03493 0.21 0.836 3.8

Tingkat pendidikan (X3) 0.3002 0.1501 2.00 0.053 2.1

Jarak tempuh (X4) -0.00928 0.02720 -0.34 0.735 1.3

Lama di lokasi (X5) -0.2419 0.4887 -0.50 0.624 1.1

Biaya perjalanan (X6) -0.00008604 0.00002697 -3.19 0.003 1.5

Status pernikahan (X7) 1.5403 0.8312 1.85 0.072 3.7

Motivasi kedatangan(X8) 1.0101 0.5682 1.78 0.084 1.7

S = 1.43549 R-Sq = 61.0% R-Sq(adj) = 52.1%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 8 112.855 14.107 6.85 0.000

Residual Error 35 72.122 2.061

Total 43 184.977

Durbin-Watson statistic = 1.65356

Residual

Pe

rce

nt

3.01.50.0-1.5-3.0

99

90

50

10

1

Fitted Value

Re

sid

ua

l

6.04.53.01.50.0

3.0

1.5

0.0

-1.5

-3.0

Residual

Fre

qu

en

cy

2.41.20.0-1.2-2.4

8

6

4

2

0

Observation Order

Re

sid

ua

l

4035302520151051

3.0

1.5

0.0

-1.5

-3.0

Normal Probability Plot of the Residuals Residuals Versus the Fitted Values

Histogram of the Residuals Residuals Versus the Order of the Data

Residual Plots for jumlah kunjungan

Page 95: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

80

Pengujian Hipotesis 1. Uji Multikolinearitas

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant 0.055 2.166 0.03 0.980

Pendapatan (X1) -0.00000055 0.00000019 -2.85 0.007 2.2

Usia (X2) 0.00727 0.03493 0.21 0.836 3.8

Tingkat pendidikan (X3) 0.3002 0.1501 2.00 0.053 2.1

Jarak tempuh (X4) -0.00928 0.02720 -0.34 0.735 1.3

Lama di lokasi (X5) -0.2419 0.4887 -0.50 0.624 1.1

Biaya perjalanan (X6) -0.00008604 0.00002697 -3.19 0.003 1.5

Status pernikahan (X7) 1.5403 0.8312 1.85 0.072 3.7

Motivasi kedatangan(X8) 1.0101 0.5682 1.78 0.084 1.7

Nilai VIF < 10 memiliki arti bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

2. Uji Autokorelasi

Durbin-Watson statistic = 1.65356

Nilai DW berada pada kisaran 1.54 - 2.45 artinya tidak terjadi autokorelasi.

3. Uji Homoskedastisitas

H0 : Homoskedastisitas

H1 : Heteroskedastisitas

The regression equation is

SRES1 = 0.29 + 0.000000 Pendapatan (X1) - 0.0029 Usia (X2) -

0.028 Tingkat pendidikan (X3) + 0.0042 Jarak tempuh

(X4) + 0.012 Lama di lokasi (X5) + 0.000000 Biaya

perjalanan (X6) + 0.046 Status pernikahan (X7) + 0.025

Motivasi kedatangan (X8)

Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant 0.288 1.731 0.17 0.869 Pendapatan (X1) 0.00000007 0.00000015 0.45 0.656 2.2 Usia (X2) -0.00286 0.02791 -0.10 0.919 3.8 Tingkat pendidikan (X3) -0.0276 0.1199 -0.23 0.820 2.1

Jarak tempuh (X4) 0.00415 0.02174 0.19 0.850 1.3

Lama di lokasi (X5) 0.0116 0.3905 0.03 0.976 1.1

Biaya perjalanan (X6) 0.00000038 0.00002155 0.02 0.986 1.5

Status pernikahan (X7) 0.0463 0.6643 0.07 0.945 3.7

Motivasi kedatangan(X8) 0.0255 0.4541 0.06 0.956 1.7

S = 1.14725 R-Sq = 0.8% R-Sq(adj) = 0.0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 8 0.353 0.044 0.03 1.000

Residual Error 35 46.066 1.316

Total 43 46.419

Durbin-Watson statistic = 1.75393

Page 96: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

81

4. Uji Kenormalan

jumlah kunjungan

Pe

rce

nt

7.55.02.50.0

99

95

90

80

70

60

50

40

30

20

10

5

1

Mean

>0.150

2.977

StDev 2.074

N 44

KS 0.068

P-Value

Probability Plot of jumlah kunjunganNormal

Nilai p(0,150) > alpha 5% maka terima Ho artinya asumsi error menyebar

normal terpenuhi.

Page 97: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

82

Lampiran 2. Dokumentasi Lokasi Penelitian

Agrowisata Cilangkap

Rumah Makan

Page 98: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

83

Kegiatan yang Dilakukan Oleh Pengunjung

Area Memancing

Page 99: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

84

Area Parkir

Kondisi Toilet

Page 100: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

85

Fasilitas Jalan di Kawasan Agrowisata Cilangkap

Pengembangan Tanaman

Page 101: ANALISIS PERMINTAAN WISATA DAN STRATEGI … · angka perjalanan dan pengeluaran oleh wisatawan nusantara. Meningkatnya ... sehingga Indonesia sangat potensial dalam berbagai aktivitas

86

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 5 September 1989 sebagai putri

bungsu dari tiga bersaudara pasangan (alm.) Mulyana dan Gusti Ayu Ketut Siti

Resmiati.

Pada tahun 1995 hingga 2001 penulis menyelesaikan pendidikan sekolah

dasar di SD Negeri Mekar Jaya 31. Kemudian melanjutkan pendidikan sekolah

menengah pertama ke SMP Negeri 8 Depok pada tahun 2001 hingga 2004.

Selama tahun 2004 hingga 2007 penulis menyelesaikan pendidikan sekolah

menengah atas di SMA Negeri 98 Jakarta. Pada tahun yang sama, penulis diterima

di perguruan tinggi negeri Institut Pertanian Bogor, Departemen Ekonomi

Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, melalui jalur

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).