STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai...

23
1 STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG BERKUNJUNG KE BALI OLEH : IBG PUJAASTAWA PUSAT PENELITIAN KEBUDAYAAN DAN KEPARIWISATAAN UNIVERSITAS UDAYANA 12 MEI 2015

Transcript of STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai...

Page 1: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

1

STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARAYANG BERKUNJUNG KE BALI

OLEH : IBG PUJAASTAWA

PUSAT PENELITIAN KEBUDAYAAN DAN KEPARIWISATAANUNIVERSITAS UDAYANA

12 MEI 2015

Page 2: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

2

STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARAYANG BERKUNJUNG KE BALI

OLEH : IBG PUJAASTAWA

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, pengembangan pariwisata mengacu kepada UU No. 10 Tahun 2009

tentang Kepariwisataan, di mana kepariwisataan diselenggarakan sejalan dengan upaya

untuk: (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat; (ii) mengatasi

pengangguran dan menghapus kemiskinan; (iii) melestarikan alam, lingkungan, dan sumber

daya; (iv) memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, dan mempererat

persahabatan antarbangsa; serta (v) memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri

dan kesatuan bangsa. Sehubungan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan

kepariwisataan nasional tersebut maka peranan wisatawan nusantara (wisnus) tidak kalah

pentingnya dengan wisatawan mancanegara (wisman).

Perkembangan kepariwisataan Indonesia didukung tidak hanya oleh keberadaan

wisman, namun juga oleh adanya wisnus yang trendnya terlihat semakin meningkat dari

tahun ke tahun. Keberadaan wisnus bagi Bali juga signifikan. Hal ini dapat dilihat dari data

jumlah kunjungan wisnus ke Bali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, dimana jumlah

kunjungan wisnus ke Bali mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebanyak

2.898.794 orang pada tahun 2008, menjadi 6.063.558 orang pada tahun 2012 (Dinas

Pariwisata Provinsi Bali).

Bagi Bali, pariwisata dinilai memiliki arti penting sebagai motor penggerak

pembangunan daerah. Bali dengan keunikan budaya dan panorama alamnya yang indah

senantiasa menjadi pesona dan daya tarik bagi wisatawan, baik wisman maupun wisnus.

Apabila digarap secara lebih serius, peluang dan manfaat ekonomi pasar wisnus tidak kalah

dengan pasar wisman, mengingat total populasi penduduk Indonesia sekitar 230 juta dan

sekitar 53,34% dari mereka melakukan perjalanan wisata. Pergerakan wisnus juga semakin

meningkat sejalan dengan kian berkembangnya sektor transportasi serta adanya

kecenderungan pergeseran motif berwisata sebagai pemenuhan kebutuhan rekreasi ke arah

life style atau gaya hidup. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa wisnus merupakan pangsa pasar

yang sangat potensial yang selama ini cenderung terabaikan. Oleh karenanya, keberadaan

wisnus merupakan hal yang patut diperhitungkan dan perlu mendapat perhatian lebih serius.

Salah satu hal penting yang perlu diupayakan untuk mendukung pengembangan pasar

wisnus adalah ketersediaan informasi mengenai karakteristik wisnus yag lebih terpercaya

dan memadai.

Page 3: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

3

Terkait dengan upaya untuk mengetahui karakteristik wisnus yang berkunjung ke

Bali, maka diperlukan penelitian yang dapat memberikan berbagai informasi tentang

karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda

transportasi yang digunakan, pengeluaran selama di destinasi wisata, serta ekspektasi dan

tingkat kepuasan mereka terhadap destinasi yang dikunjungi. Informasi ini akan dapat

dimanfaatkan sebagai pedoman untuk perumusan kebijakan dan langkah-langkah strategis

di bidang pemasaran dan penyediaan produk yang berkualitas sesuai dengan harapan

wisatawan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penelitian survei karakteristik wisnus ini adalah:

Mengukur persentase kedatangan wisnus ke Bali, yang dihitung dari jumlah

penumpang domestik yang meninggalkan Bali baik melalui udara maupun laut.

Mengidentifikasi karakteristik wisnus, yakni yang meliputi karakteristik demografis

dan geografis, serta perilaku wisatawan tersebut selama melakukan kunjungan di

Bali.

Mengeksplorasi persepsi wisnus terhadap daya tarik wisata serta faktor-faktor

penunjang lainnya terkait dengan kepariwisataan Bali.

1.3 Metode

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka dilakukan penelitian survei dengan

mengadakan wawancara terstruktur kepada wisnus yang meninggalkan Bali melalui udara

dan laut. Dalam penelitian survei ini, wawancara kepada wisnus dilakukan di tiga lokasi,

yakni (i) di terminal keberangkatan domestik Bandara Ngurah Rai; (ii) di dalam kapal ferry

penyeberangan Gilimanuk-Ketapang; (iii) dan di terminal keberangkatan penumpang kapal

penyeberangan Padangbai-Lembar.

Dalam survei tahun 2013 ini, wawancara dilakukan kepada 2.100 responden di

seluruh lokasi penelitian yang terdistribusi secara proporsional, yaitu: (i) di Pelabuhan

Gilimanuk sebanyak 1.020 responden, (ii) di Bandara Ngurah Rai sebanyak 900 responden,

dan di Pelabuhan Padangbai sebanyak 180 responden. Pelaksanaan survei dilakukan

dalam dua tahap, yaitu survei tahap pertama dilakukan pada bulan April (mewakili periode

low season); dan survei tahap kedua dilakukan pada akhir bulan Juli (mewakili periode high

season). Pada setiap tahapan survei dilakukan selama lima hari di masing-masing lokasi

penelitian.

Adapun definisi wisatawan nusantara (wisnus) yang digunakan pada penelitian ini

adalah penduduk Indonesia yang melaksanakan perjalanan dalam wilayah Indonesia secara

Page 4: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

4

sukarela kurang dari 6 bulan, dan bukan untuk tujuan bersekolah atau bekerja (memperoleh

upah/gaji). Sedangkan kriteria wisatawan nusantara (wisnus) yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kriteria yang digunakan dalam Neraca Satelit Pariwisata Nasional

(Nesparnas 2004), yaitu:

(i) mereka yang melakukan perjalanan ke tempat wisata komersial, baik yang menginap

ataupun tidak menginap di hotel/penginapan komersial;

(ii) mereka yang melakukan perjalanan bukan ke tempat wisata komersial tetapi menginap

di hotel/penginapan komersial;

(iii) mereka yang melakukan perjalanan ke suatu tempat dengan jarak perjalanan lebih dari

100 km pp.

Setelah seluruh data terkumpul, maka dilakukan tabulasi data dengan menggunakan

komputer. Selanjutnya dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif, yaitu analisis

rata-rata hitung dan persentase. Analisis data dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

(i) tahap pertama dilakukan analisis perbadingan karakteristik wisnus pada saat low

season dan high season di masing-masing lokasi penelitian secara terpisah, sehingga

dapat diketahui kemungkinan adanya perbedaan karakteristik wisnus pada saat low

season dengan high season di masing-masing lokasi penelitian.

(ii) Tahap kedua dilakukan analisis gabungan dari keseluruhan data penelitian tanpa

membedakan musim (seasons) dan lokasi penelitian sehingga dapat diketahui

karakteristik wisnus secara utuh dan menyeluruh.

II. KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG BERKUNJUNG KE BALIBerdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap wisnus yang

meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, dan Bandara Ngurah Rai, baik

pada pada musim dengan tingkat kunjungan rendah (low season) maupun pada musim

dengan tingkat kunjungan tinggi (high season), maka diperoleh gambaran tentang

karakteristik wisatawan nusantara yang berkunjung ke Bali sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin

Persentase wisnus yang berkunjung ke Bali berdasarkan jenis kelamin dapat

disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 1Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jml. (%)1 Laki-laki 48,62 Perempuan 51,4

Jumlah 100,0

Page 5: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

5

Jumlah wisnus berjenis kelamin laki-laki yang berkunjung ke Bali sedikit di bawah

wisnus berjenis kelamin perempuan, yakni 48,8% (laki-laki) dan 51,4% (perempuan).

2 UsiaPersentase wisnus yang berkunjung ke Bali berdasarkan kelompok usia dapat

disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 2Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Usia

No. Kelompok Umur Jml. (%)1 ≤ 15 Tahun 5,92 16 - 25 Tahun 42,93 26 - 55 Tahun 46,94 ≥ 56 Tahun 4,3

Jumlah 100,0

Persentase tertinggi wisnus yang yang berkunjung ke Bali terdapat pada kelompok

usia 26-55 tahun, yakni mencapai 46,9%. Menyusul kemudian kelompok usia 16-25 sebesar

42,9%; kelompok usia di bawah 15 tahun sebesar 5,9%; dan kelompok usia 56 tahun ke

atas sebesar 4,3%.

3. Kota/Daerah Asal

Persentase wisnus yang berkunjung ke Bali berdasarkan daerah asalnya dapat

disajikan seperti dalam Tabel 5.3. Berdasarkan daerah asalnya, persentase tertinggi wisnus

yang berkunjung ke Bali dicapai oleh Jawa Timur (24,6%), disusul Jakarta (23,6%), Jawa

Tengah (11,4%), Jawa Barat (10,5%), NTB/NTT (10,2), Yogyakarta (6,6%), Sumatera

(5,1%), Sulawesi (3,9%), Kalimantan (3,2%), dan sejumlah daerah lainnya sebesar 0,9%.

Tabel 3Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Daerah Asal

No. Kota/Daerah Asal Jml. (%)1 Jakarta 23,62 Jawa Barat 10,53 Jawa Tengah 11,44 Yogyakarta 6,65 Jawa Timur 24,66 Sumatera 5,17 Kalimantan 3,28 Sulawesi 3,99 NTB/NTT 10,210 Lainnya 0,9

Jumlah 100,0

Page 6: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

6

4. Status PekerjaanPersentase wisnus yang berkunjung ke Bali berdasarkan status pekerjaannya dapat

disajikan seperti dalam dalam Tabel 5.4. Persentase tertinggi wisnus yang berkunjung ke

Bali dicapai oleh pelajar/mahasiswa (38,6%), disusul golongan pegawai swasta (21,1%),

PNS (14,8%), wirausaha (10,0%), profesional (3,3%), dan TNI/POLRI (0,4%). Selain itu juga

terdapat kelompok wisnus dengan status pekerjaan lainnya mencapai 11,8%.

Tabel 4Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Status Pekerjaan

No. Status Pekerjaan Jml. (%)1 Pelajar/Mahasiswa 38,62 PNS 14,83 TNI/POLRI 0,44 Profesional 3,35 Pegawai Swasta 21,16 Wirausaha 10,07 Lainnya 11,8

Jumlah 100,0

5. Jalur TransportasiBerdasarkan jalur transportasi yang ditempuh dalam rangka melakukan kunjungan

ke Bali, persentase wisnus yang berkunjung ke Bali dapat disajikan seperti dalam tabel

berikut :

Tabel 5Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Jalur Transportasi yang Ditempuh untuk Berkunjung ke Bali

No. Jalur Transportasi yang Ditempuh Jml. (%)1 Darat 50,72 Laut 1,33 Udara 48,0

Jumlah 100,0

Kelompok wisnus yang berkunjung ke Bali melalui jalur udara dan darat

menunjukkan persentase yang hampir berimbang, yakni 48,0% (udara) dan 50,7% (darat),

sementara persentase kelompok wisnus yang menempuh jalur laut relatif rendah, yakni

1,3%.

6. Moda Transportasi yang Digunakan Selama di BaliPersentase wisnus yang berkunjung ke Bali berdasarkan moda transportasi yang

digunakan selama melakukan kunjungan di Bali dapat disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 6.

Page 7: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

7

Persentase Wisnus yang Berkunjung ke BaliBerdasarkan Moda Transportasi yang Digunakan Selama di Bali

No. Moda Transportasi Jml. (%)1 Mobil Pribadi 17,12 Mobil Sewaan 62,73 Kendaraan Umum 7,84 Sepeda Motor 12,4

Jumlah 100,0

Moda transportasi yang paling banyak digunakan selama melakukan kunjungan di

Bali adalah mobil sewaan (62,7%), disusul mobil pribadi (17,1%), kendaraan umum (7,8%),

dan sisanya sepeda motor (12,4%).

7. Periodisitas KunjunganPersentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan periodisitas kunjungan dapat

disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 7Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Periodisitas Kunjungan

No. Periodisitas Kunjungan Jml. (%)1 Kunjungan Pertama kali 28,22 Kunjungan Ulang (2-5 Kali) 45,03 Kunjungan Ulang > 5 Kali 19,34 Kunjungan Reguler Tiap Bln/Thn 7,5

Jumlah 100,0

Berdasarkan periodisitas kunjungan, persentase tertinggi wisnus yang mengunjungi

Bali adalah wisnus yang melakukan kunjungan ulang 2 hingga 5 kali, yakni mencapai

45,0%. Selanjutnya disusul oleh wisnus yang baru melakukan kunjungan untuk pertama

kalinya (28,2%), wisnus yang melakukan kunjungan ulang lebih dari 5 kali (19,3%), dan

wisnus yang melakukan kunjungan reguler tiap bulan/tahun sebesar 7,5%.

8. Tujuan Kunjungan

Berdasarkan tujuan kunjungan, persentase wisnus yang mengunjungi Bali dapat

disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 8Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Tujuan Kunjungan

No. Tujuan Kunjungan Jml. (%)1 Berlibur/Rekreasi 64,4

Page 8: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

8

2 Mengunjungi Teman/Famili 12,43 Tugas Kantor/Perusahaan 7,64 Konferensi, Seminar, Rapat 3,65 Bisnis 2,26 Lainnya 9,8

Jumlah 100,0

Sebagian besar (64,4%) wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan tujuan

kunjungannya ke Bali adalah untuk berlibur atau rekreasi, disusul mengunjungi teman/famili

mencapai 12,4%, tujuan tugas kantor/perusahaan mencapai 7,6%, tujuan konferensi,

seminar, rapat mencapai 3,6%, tujuan bisnis mencapai 2,2%, dan untuk sejumlah tujuan

lainnya mencapai 9,8%.

9. Tipologi Perjalanan

Berdasarkan tipologi perjalanannya selama melakukan kunjungan wisata di Bali,

persentase wisnus yang mengunjungi Bali dapat disajikan seperti dalam Tabel 5.9. Terkait

dengan tipologi perjalanannya selama melakukan kunjungan wisata di Bali, jumlah wisnus

yang tidak menggunakan paket tour menunjukkan persentase yang lebih tinggi (61,9%)

dibandingkan dengan wisnus yang menggunakan paket tour (38,1%).

Tabel 9Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Tipologi Perjalanan

No. Tipologi Perjalanan Jml. (%)1 Menggunakan Paket Tour 38,12 Tidak Menggunakan Paket Tour 61,9

Jumlah 100,0

10. Partner Berkunjung

Berdasarkan partner berkunjung, persentase wisnus yang mengunjungi Bali dapat

disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 10Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Partner Berkunjung

No. Partner Berkunjung Jml. (%)1 Sendiri 14,62 Dengan Teman 56,43 Dengan Keluarga 27,64 Lainnya 1,4

Jumlah 100,0

Dalam melakukan kunjungan wisata ke Bali, lebih dari separuh (56,4%) wisnus

melakukan kunjungan dengan disertai teman, menyusul kemudian mereka yang melakukan

Page 9: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

9

kunjungan dengan keluarga (27,6%), dan melakukan kunjungan sendiri (14,6%). Di samping

itu juga terdapat 1,4% yang melakukan kunjungan ke Bali ditemani pihak-pihak lainnya,

seperti dengan majikan atau pembantu rumah-tangga, dengan pimpinan atau staf, dan

dengan partner bisnis.

11. Jenis Sumber InformasiPersentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan jenis sumber informasi dapat

disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 11Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Jenis Sumber Informasi

No. Jenis Sumber Informasi Jml. (%)1 Teman/Relasi 43,22 Agen perjalanan 14,43 Media Elektronik 35,74 Media Cetak 6,45 Lainnya 0,3

Jumlah 100,0

Berdasarkan jenis sumber informasi, diketahui bahwa 43,2% wisnus yang

mengunjungi Bali memperoleh informasi dari teman/relasi. Menyusul kemudian 35,7%

memperoleh informasi dari media elektronik, 14,4% dari agen perjalanan, dan 6,4% dari

media cetak. Di samping itu juga terdapat 0,3% wisnus yang memperoleh informasi dari

sumber-sumber lainnya.

12. Daya Tarik Utama untuk Berkunjung ke Bali

Persentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan daya tarik utama untuk

berkunjung ke Bali, dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 12Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Daya Tarik Utama untuk Berkunjung ke Bali

No. Daya Tarik Utama Jml. (%)1 Keunikan budaya 35,22 Keindahan alam 37,53 Keramahtamahan penduduk 9,14 Fasilitas pariwisata yang berkualitas 5,45 Harga/biaya berlibur yang relatif murah 4,96 Atraksi wisata yang beragam 7,67 Lainnya 0,3

Jumlah 100,0

Berdasarkan daya tarik utama untuk berkunjung ke Bali, persentase tertinggi

ditunjukkan oleh kelompok wisnus yang menyatakan ketertarikannya pada keindahan alam

Page 10: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

10

(37,5%). Menyusul kemudian kelompok wisnus yang menyatakan ketertarikannya pada

keunikan budaya (35,2%), keramah-tamahan penduduk (9,1%), atraksi wisata yang

beragam (7,6%), fasilitas pariwisata yang berkualitas (5,4%), harga/biaya berlibur yang

relatif murah (4,9%), dan sejumlah daya tarik lainnya (0,3%).

13. Jenis Daya Tarik Wisata Alam yang Diminati

Persentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan jenis daya tarik wisata alam

yang diminati, dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 13Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Jenis Daya Tarik Wisata Alam yang Diminati

No. Jenis Daya Tarik Wisata Alam Jml. (%)1 Pantai/Laut 54,12 Pegunungan 18,23 Danau 9,34 Sungai 1,15 Air Terjun 1,96 Air Panas 0,97 Hutan 1,58 Persawahan 9,99 Perkebunan 2,910 Lainnya 0,2

Jumlah 100,0

Dari berbagai jenis daya tarik wisata alam yang ada di Bali, ternyata lebih dari

separoh (54,1%) wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan lebih berminat pada

pantai/laut. Menyusul kemudian kelompok wisnus yang menyatakan lebih berminat pada

pegunungan (18,2%), persawahan (9,9%), danau (9,3%), perkebunan (2,9%), dan sisanya

adalah wisnus yang menyatakan lebih berminat pada jenis wisata sungai, air panas, air

terjun, hutan, dan lainnya masing-masing di bawah 2,0%.

14. Jenis Daya Tarik Wisata Budaya yang Diminati

Persentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan jenis daya tarik wisata

budaya yang diminati dapat disajikan seperti dalam tabel berikut:

Tabel 14Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Jenis Daya Tarik Wisata Budaya yang Diminati

No. Jenis Daya Tarik Wisata Budaya Jml. (%)1 Tradisi/adat-istiadat 30,32 Kesenian daerah 31,63 Arsitektur 8,74 Makanan khas (kuliner) 8,9

Page 11: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

11

5 Barang kerajinan 11,16 Peninggalan sejarah dan purbakala 3,37 Religi/spiritualitas 3,18 Spa, aromatherapy, dsb. 1,39 Kehidupan masyarakat pedesaan 1,6

10 Lainnya 0,1Jumlah 100,0

Berdasarkan jenis daya tarik wisata budaya yang diminati, persentase wisnus yang

mengunjungi Bali yang berminat pada kesenian daerah menempati posisi tertinggi, yakni

31,6%. Menyusul kemudian wisnus yang berminat pada tradisi/adat-istiadat (30,3%),

barang-barang kerajinan (11,1%), makanan khas (kuliner) (8,9%), arsitektur (8,7%),

peninggalan sejarah dan purbakala (3,3%), religi/spiritualitas (3,1%), dan sejumlah daya

tarik lainnya masing-masing di bawah 1,4%.

15. Perbandingan daya Tarik Alam dan BudayaPenggolongan wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan perbandingan daya tarik

alam dan budaya dapat disajikan seperti dalam tabel berikut:

Tabel 15Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Perbandingan Daya Tarik Alam dan Budaya

No. Perbandingan Daya Tarik Alam dan Budaya Jml. (%)1 Alam lebih menarik 19,92 Budaya lebih menarik 8,13 Alam dan budaya sama-sama menarik 72,0

Jumlah 100,0

Sebagian besar (72,0%) wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan daya tarik alam

dan budaya Bali sama-sama menarik, menyusul kemudian wisnus yang menyatakan alam

lebih menarik berjumlah 19,9%, sedangkan wisnus yang menyatakan budaya lebih menarik

memiliki persentase terendah, yakni 8,1%.

16. Jenis Kegiatan/Atraksi Wisata yang Dilakukan Selama di Bali

Persentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan jenis-jenis kegiatan/atraksi

wisata yang dilakukan selama di Bali dapat disajikan seperti dalam tabel berikut:

Tabel 16Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Jenis Kegiatan/Atraksi Wisata yang Dilakukan Selama di Bali

No. Jenis Daya Tarik Wisata Alam Jml. (%)1 Sight seeing (melihat-lihat) 45,22 Adventure (trekking, rafting, surfing, dsb.) 5,7

Page 12: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

12

3 Shopping (berbelanja) 43,54 Religius/spiritual 2,05 Wellness (kesehatan) 0,86 Night Life (hiburan malam) 2,77 Lainnya 0,1

Jumlah 100,0

Selama berwisata di Bali, jenis kegiatan/atraksi wisata yang paling banyak dilakukan

oleh wisnus yang mengunjungi Bali adalah sight seeing (melihat-lihat), yakni mencapai

45,2%. Menyusul kemudiaan shopping (berbelanja) sebanyak 43,5%, adventure (trekking,

rafting, surfing, dsb.) sebanyak 5,7%, night life (2,7%), serta religius/spiritual sebanyak

2,0%, wellness (kesehatan) sebanyak 0,8%, dan sejumlah kegiatan/atraksi wisata lainnya

masing-masing di bawah 0,1%.

17. Lama Tinggal di BaliDari keseluruhan wisnus yang mengunjungi Bali diperoleh informasi lama tinggal

rata-rata wisnus di Bali adalah 3,7 hari. Berikut ini disajikan tabel penggolongan wisnus yang

mengunjungi Bali berdasarkan lama tinggal di Bali.

Tabel 17Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Lama Tinggal di Bali

No. Lama Tinggal di Bali Jml. (%)1 < 1 malam (1 hari) 7,42 1 malam (2 hari) 11,63 2 malam (3 hari) 37,44 3 malam (4 hari) 22,65 4 malam (5 hari) 9,06 5 malam (6 hari) 4,17 6 malam (7 hari) 2,78 > 6 malam (> 7 hari) 5,2

Jumlah 100,0Rata-rata Lama Tinggal (hari) 3,7

Berdasarkan lama tinggal di Bali, persentase tertinggi wisnus yang mengunjungi Bali

adalah mereka yang memiliki lama tinggal 2 malam (3 hari), yakni mencapai 37,4%.

Persentase terbesar kedua adalah wisnus yang memiliki lama tinggal 3 malam (4 hari)

mencapai 22,6%. Persentase terbesar ketiga adalah wisnus yang memiliki lama tinggal 1

malam (2 hari) mencapai 11,6%. Posisi berikutnya adalah wisnus yang memiliki lama tinggal

4 malam (5 hari) mencapai 9,0%, disusul wisnus yang memiliki lama tinggal kurang dari 1

malam (1 hari) mencapai 7,4%, wisnus yang memiliki lama tinggal lebih dari 6 malam (> 7

hari) sebesar 5,2%, wisnus yang memiliki lama tinggal 5 malam (6 hari) mencapai 4,1%, dan

wisnus yang memiliki lama tinggal 6 malam (7 hari) mencapai 2,7%,

Page 13: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

13

18. Jenis Akomodasi yang DigunakanPersentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan jenis akomodasi yang

digunakan selama melakukan kunjungan wisata di Bali, dapat disajikan seperti dalam tabel

berikut :

Tabel 18Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Jenis Akomodasi yang Digunakan Selama Tinggal di Bali

No. Jenis Akomodasi yang Digunakan Jml. (%)1 Hotel Bintang 22,22 Hotel Melati 40,73 Pondok Wisata 0,84 Villa 1,25 Rumah Keluarga/Teman 21,26 Tidak menginap 6,5t Lainnya 7,4

Jumlah 100,0

Berdasarkan jenis akomodasi yang digunakan wisnus selama berkunjung di Bali,

ternyata hotel melati menempati persentase tertinggi, yakni digunakan oleh 40,7% wisnus.

Menyusul kemudian hotel bintang (22,2%), rumah keluarga/teman (21,2%), villa (1,2%),

pondok wisata (0,8%), dan 7,4% menginap di beberapa tempat lainnya seperti perkemahan

(camping ground), perumahan/mess kantor, mushola/masjid, dan rumah sakit. Selain itu,

juga terdapat wisnus yang tidak menginap (6,5%).

19. Jumlah Hunian PerkamarPenggunaan fasilitas akomodasi (jumlah hunian perkamar) di kalangan wisnus yang

berkunjung ke Bali dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 19Persentase Wisnus yang Meninggalkan Bali

Berdasarkan Jumlah Hunian Perkamar

No. Jumlah Hunian Perkamar Jml. (%)1 1 orang 9,62 2 orang 42,83 3 orang 16,64 > 3 orang 31,0

Total 100,0

Penggunaan fasilitas akomodasi (jumlah hunian perkamar) di kalangan wisnus yang

berkunjung ke Bali didominasi oleh mereka yang menghuni 1 kamar untuk 2 orang (2 orang

perkamar), yakni mencapai 42,8%, menyusul kemudian lebih dari 3 orang perkamar

(31,0%), 3 orang perkamar (16,6%), dan seorang perkamar (9,6%).

Page 14: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

14

20. Pengeluaran Rata-rata PerhariPersentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan jumlah pengeluaran rata-rata

perhari dapat disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 20Persentase Wisnus yang Berkunjung ke BaliBerdasarkan Pengeluaran Rata-rata Perhari

Berdasarkan jumlah pengeluaran rata-rata perhari, diketahui bahwa wisnus yang

mengunjungi Bali dengan pengeluaran rata-rata perhari Rp. 200.000 – Rp. 400.000

menempati posisi teratas, yakni mencapai 33,1%. Berikutnya adalah kelompok wisnus

dengan pengeluaran rata-rata perhari di bawah Rp.200.000 (22,7%), kelompok wisnus

dengan pengeluaran rata-rata perhari Rp. 401.000 – Rp. 600.000 (16,7%), kelompok wisnus

dengan pengeluaran rata-rata perhari di atas Rp. 1.000.000 (10,3%), kelompok wisnus

dengan pengeluaran rata-rata perhari Rp. 601.000 – Rp. 800.000 (10,5%), dan kelompok

wisnus dengan pengeluaran rata-rata perhari Rp. 801.000 – Rp. 1.000.000 (6,7%).

Sementara pengeluaran rata-rata wisnus perorang perhari mencapai Rp. 494.000.

21. Alokasi Pengeluaran Selama di BaliAlokasi pengeluaran wisnus selama melakukan kunjungan wisata di Bali dapat

disajikan seperti dalam tabel berikut ini.

Tabel 21Persentase Pengeluaran Wisnus

Selama Melakukan Kunjungan Wisata di Bali

No. Pengeluaran Jml. (%)1 Akomodasi 23,42 Konsumsi 18,43 Transportasi Lokal 7,64 Souvenir 41,25 Guide 0,56 Atraksi 3,27 Hiburan 2,28 Lain-lain 3,5

Jumlah 100,0

No. Pengeluaran Rata-rata perhari Jml. (%)

1 < Rp. 200.000 22,72 Rp. 200.000 – Rp. 400.000 33,13 Rp. 401.000 – Rp. 600.000 16,74 Rp. 601.000 – Rp. 800.000 10,55 Rp. 801.000 – Rp. 1.000.000 6,76 > Rp. 1.000.000 10,3

Jumlah 100,0Rata-rata Pengeluaran Perhari (Rp) 494.000

Page 15: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

15

Berdasarkan alokasi pengeluaran biaya selama melakukan kunjungan wisata di Bali,

ternyata persentase pengeluaran untuk souvenir menduduki peringkat tertinggi, yakni

mencapai 41,2%. Menyusul kemudian pengeluaran untuk akomodasi (23,4%), konsumsi

(18,4%), transportasi lokal (7,6%), atraksi (3,2%), hiburan (2,2%), dan guide (0,5%). Di

samping itu juga terdapat beberapa jenis pengeluaran lainnya (seperti pembelian pulsa

telepon seluler, sewa internet, dan laundry) sebesar 3,5%.

22. Kesan tentang Keramahan Orang BaliPersentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan kesannya tentang

keramahtamahan Orang Bali dapat disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 22Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Kesannya tentang Keramahtamahan Orang Bali

No. Kesan tentang Keramahan Jml. (%)1 Sangat Ramah 27,82 Ramah 65,13 Cukup Ramah 5,84 Kurang Ramah 1,25 Sangat Kurang Ramah 0,1

Jumlah 100,0

Berdasarkan kesannya tentang keramah-tamahan orang Bali, sebagian besar

(98,7%) wisnus yang berkunjung ke Bali menyatakan kesan positif dengan rincian 65,1%

menyatakan ramah, 27,8% menyatakan sangat ramah, dan 5,8% menyatakan cukup ramah.

Sebaliknya wisnus yang menyatakan kesan negatif tentang keramahtamahan orang Bali

berjumlah 1,3% dengan rincian 1,2% menyatakan kesan kurang ramah dan tidak 0,1% yang

menyatakan kesan sangat kurang ramah.

23. Kesan tentang KebersihanKesan wisnus yang mengunjungi Bali terhadap kebersihan lingkungan di Bali, dapat

disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 23Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Kesannya tentang Kebersihan Lingkungan di Bali

No. Kesan tentang Kebersihan Lingkungan Jml. (%)1 Sangat Bersih 9,92 Bersih 63,13 Cukup Bersih 20,14 Kurang Bersih 6,55 Sangat Kurang Bersih 0,4

Jumlah 100,0

Page 16: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

16

Berdasarkan kesannya tentang kebersihan lingkungan di Bali, diketahui bahwa

93,1% wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan kesan positif, dengan rincian 63,1%

menyatakan bersih, 20,1% menyatakan cukup bersih, dan 9,9% menyatakan sangat bersih.

Sebaliknya, wisnus yang menyatakan kesan negatif terhadap kebersihan lingkungan di Bali

berjumlah 6,9%, yang terdiri dari 6,5% menyatakan kurang bersih, dan 0,4% menyatakan

sangat kurang bersih.

24. Kesan tentang Kondisi Keamanan di BaliKesan wisnus yang mengunjungi Bali terhadap kondisi keamanan lingkungan di Bali

dapat disajikan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 24Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Kesannya tentang Kondisi Keamanan di Bali

No. Kesan tentang Kondisi Keamanan di Bali Jml. (%)1 Sangat Aman 17,72 Aman 70,13 Cukup Aman 10,84 Kurang Aman 1,45 Sangat Kurang Aman 0,0

Jumlah 100,0

Berdasarkan kesannya tentang kondisi keamanan di Bali, diketahui bahwa pada

umumnya (98,6%) wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan kesan positif, dengan rincian

70,1% menyatakan aman, 17,7% menyatakan sangat aman, dan 10,8% menyatakan cukup

aman. Sebaliknya, wisnus yang menyatakan kesan negatif terhadap kondisi keamanan di

Bali berjumlah 1,4%, dengan rincian 1,4% menyatakan kurang aman, dan tidak ada 0,0%

yang menyatakan sangat kurang aman.

25. Tingkat Kepuasan Selama Berkunjung di BaliPersentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan tingkat kepuasannya selama

berkunjung di Bali dapat disajikan seperti dalam tabel berikut:

Tabel 25Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Tingkat Kepuasan Selama Berkunjung di Bali

No. Tingkat Kepuasan Selama Berkunjung di Bali Jml. (%)1 Sangat Puas 26,72 Puas 64,53 Cukup Puas 7,54 Kurang Puas 1,35 Sangat Kurang Puas 0,0

Jumlah 100,0

Page 17: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

17

Persentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan tingkat kepuasannya selama

berkunjung di Bali menunjukkan bahwa 64,5% menyatakan puas, menyusul kemudian

26,7% menyatakan sangat puas, dan 7,5% menyatakan cukup puas. Sebaliknya mereka

yang menyatakan kurang puas 1,3%, dan tidak ada (0,0%) yang menyatakan sangat kurang

puas.

26. Keinginan untuk Melakukan Kunjungan UlangPersentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan keinginannya untuk

melakukan kunjungan ulang dapat disajikan seperti tabel berikut:

Tabel 26Persentase Wisnus yang Berkunjung ke Bali

Berdasarkan Keinginan untuk Melakukan Kunjungan Ulang

No. Keinginan untuk Melakukan Kunjungan Ulang Jml. (%)1 Ya 97,52 Ragu-ragu 2,33 Tidak 0,2

Jumlah 100,0

Hampir seluruhnya (97,5%) wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan

keinginannya untuk melakukan kunjungan ulang ke Bali. Hanya 2,3% yang menyatakan

ragu-ragu, dan tidak ada (0,2%) yang menyatakan tidak berkeinginan melakukan kunjungan

ulang ke Bali.

27. Daya Tarik Wisata yang Paling PopulerBali memiliki daya tarik wisata yang beragam, yakni mulai dari pantai sampai

pegunungan dengan berbagai aktivitas budaya masyarakatnya, dan peninggalan budaya

yang masih aktif digunakan dan terpelihara dengan baik. Beberapa daya tarik wisata

tersebut sangat populer di kalangan wisnus, seperti pada Tabel 5.27 berikut.

Tabel 27Daya Tarik / Atraksi Wisata di BaliYang Paling Diminati oleh Wisnus

No. Daya Tarik / Atraksi Wisata1 Kuta2 Tanah Lot3 GWK4 Sanur

Page 18: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

18

5 Tanjung Benoa (watersport)6 Uluwatu7 Jimbaran (Dreamland, Suluban, dll)8 Sangeh9 Nusa Dua10 Tari Barong11 Nusa Dua12 Pulau Penyu13 Sukawati14 Kintamani (Penelokan, Danau Batur)15 Tampaksiring16 Bedugul (Danau Beratan)17 Museum (Bajrasandhi)18 Ubud (Monkey Forest)19 Bali Safari20 Besakih

III. SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian survei terhadap wisnus yang

meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai dan Terminal Domestik

Bandara Ngurah Rai, baik pada pada musim dengan tingkat kunjungan rendah (low

season) maupun pada musim dengan tingkat kunjungan tinggi (high season) pada tahun

2013, maka dapat ditarik simpulan tentang beberapa karakteristik umum wisatawan

nusantara yang berkunjung ke Bali sebagai berikut :

1. Dari keseluruhan penumpang yang meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk,

Padangbai, dan Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai, diketahui bahwa 72,9% di

antaranya tergolong wisatawan nusantara (wisnus).

2. Persentase wisnus berjenis kelamin laki-laki yang berkunjung ke Bali sedikit di bawah

wisnus berjenis kelamin perempuan dengan perbandingan 48,8% (laki-laki) dan 51,4%

(perempuan). Jika dilihat berdasarkan lokasi penelitian, dominasi wisnus berjenis

kelamin perempuan hanya dijumpai di Bandara Ngurah Rai, yakni mencapai 55,6%,

sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk dan Padang Bai didominasi oleh wisnus berjenis

kelamin laki-laki, masing-masing berjumlah 52,4% dan 52,6%.

3. Wisnus yang berkunjung ke Bali didominasi oleh golongan usia 26-55 tahun (46,9%)

dan golongan usia 16-25 tahun (42,9%), sehingga sebagian besar (89,8%) termasuk

dalam kategori usia produktif (16-55 tahun).

4. Pulau Jawa merupakan pasar wisnus potensial bagi pariwisata Bali. Hal ini ditunjukkan

oleh wisnus yang berkunjung ke Bali didominasi oleh wisnus yang berasal dari empat

Page 19: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

19

provinsi yang ada di Pulau Jawa (Jawa Timur, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa

Barat), yakni mencapai 70,1%, sedangkan selebihnya (29,%) berasal dari sejumlah

kota/daerah lainnya di Indonesia.

5. Pulau Bali cukup potensial untuk tujuan wisata pendidikan atau study tour. Hal ini

ditunjukkan oleh persentase wisnus yang berkunjung ke Bali didominasi oleh golongan

pelajar/mahasiswa (38,6%), disusul pegawai swasta, (21,1%), PNS (14,8%),

wirausaha (10,0%), profesional (3,3%), dan TNI/POLRI (0,4%). Selain itu juga terdapat

kelompok wisnus dengan status pekerjaan lainnya mencapai 11,8%.

6. Wisnus yang berkunjung ke Bali melalui jalur udara dan darat menunjukkan

persentase yang hampir berimbang, yakni 48,0% (udara) dan 50,7% (darat),

sementara kelompok wisnus yang menempuh jalur laut relatif rendah, yakni 1,3%.

7. Moda transportasi yang paling banyak digunakan wisnus selama melakukan

kunjungan di Bali adalah mobil sewaan (62,7%), disusul mobil pribadi (17,1%),

kendaraan umum (7,8%), dan sisanya sepeda motor (12,4%).

8. Hampir separoh wisnus yang mengunjungi Bali adalah wisnus yang melakukan

kunjungan ulang 2 hingga 5 kali (45,0%), disusul kunjungan pertama kali (28,2%),

kunjungan ulang lebih dari 5 kali (19,3%), dan kunjungan reguler tiap bulan/tahun

(7,5%)

.9 Sebagian besar wisnus yang mengunjungi Bali bertujuan untuk berlibur atau rekreasi

(64,4%), disusul mengunjungi teman/famili (12,4%), tugas kantor/perusahaan (7,6%),

konferensi, seminar, rapat (3,6%), bisnis (2,2%), dan untuk sejumlah tujuan lainnya

(9,8%)

.10. Sebagian besar wisnus yang berkunjung ke Bali cenderung memilih untuk mengatur

sendiri perjalanan wisata mereka. Hal ini ditunjukkan oleh 61,9% wisnus tidak

menggunakan paket tour dan 38,1% menggunakan paket tour.

11. Dalam melakukan kunjungan wisatanya ke Bali, lebih dari separuh (56,4%) wisnus

melakukan kunjungan disertai teman, disusul dengan keluarga (27,6%), sendiri

(14,6%). Di samping itu juga terdapat 1,4% yang melakukan kunjungan ke Bali

ditemani pihak-pihak lainnya, seperti dengan majikan atau pembantu rumah-tangga,

dengan pimpinan atau staf, dan dengan partner bisnis.

12. Informasi dari teman atau relasi tampaknya cukup efektif untuk mempengaruhi wisnus

dalam mengambil keputusan untuk berkunjung ke Bali. Hal ini terbukti dari 43,2%

wisnus yang mengunjungi Bali memperoleh informasi dari teman/relasi, disusul 35,7%

dari media elektronik, 14,4% dari agen perjalanan, dan 6,4% dari media cetak. Di

samping itu juga terdapat 0,3% wisnus yang memperoleh informasi dari sumber-

sumber lainnya, seperti dari pameran tentang Bali, Taman Mini Indonesia Indah,

pertunjukan kesenian Bali di daerah asalnya.

Page 20: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

20

13. Keindahan alam dan keunikan budaya Bali merupakan daya tarik wisata utama

dengan kekuatan yang hampir berimbang. Hal ini ditunjukkan oleh perbandingan

antara kelompok wisnus yang menyatakan ketertarikannya pada keindahan alam dan

kelompok wisnus yang menyatakan ketertarikannya pada keunikan budaya adalah

37,5% (alam) berbanding 35,2% (budaya). Selebihnya adalah keramah-tamahan

penduduk (9,1%), atraksi wisata yang beragam (7,6%), fasilitas pariwisata yang

berkualitas (5,4%), harga/biaya berlibur yang relatif murah (4,9%), dan sejumlah daya

tarik lainnya (0,3%).

14. Dari berbagai jenis daya tarik wisata alam yang ada di Bali, lebih dari separoh (54,1%)

wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan lebih berminat pada pantai/laut, disusul

pegunungan (18,2%), persawahan (9,9%), danau (9,3%), perkebunan (2,9%), dan

sisanya adalah wisnus yang menyatakan lebih berminat pada jenis wisata sungai, air

panas, air terjun, hutan, dan lainnya (masing-masing di bawah 2,0%).

15. Dari berbagai jenis daya tarik wisata budaya yang ada di Bali, ternyata kesenian

daerah dan tradisi/adat-istiadat merupakan daya tarik wisata budaya yang paling

banyak diminati dengan perbandingan yang hampir berimbang, yakni 31,6%.

berbanding 30,3%, disusul barang-barang kerajinan (11,1%), makanan khas (kuliner)

(8,9%), arsitektur (8,7%), peninggalan sejarah dan purbakala (3,3%), religi/spiritualitas

(3,1%), dan sejumlah daya tarik lainnya masing-masing di bawah 1,4%.

16. Komparasi antara daya tarik wisata alam dan budaya Bali menunjukkan bahwa

Sebagian besar (72,0%) wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan daya tarik alam

dan budaya Bali sama-sama menarik, disusul wisnus yang menyatakan alam lebih

menarik (19,9%), sedangkan wisnus yang menyatakan budaya lebih menarik memiliki

persentase terendah (8,1%).

17. Selama berwisata di Bali, jenis kegiatan/atraksi wisata yang paling banyak dilakukan

oleh wisnus yang mengunjungi Bali adalah sight seeing atau melihat-lihat (45,2%),

disusul shopping atau berbelanja (43,5%), adventure (trekking, rafting, surfing, dsb.)

(5,7%), night life (2,7%), serta wellness (kesehatan), religius/spiritual (1,2%), dan

sejumlah kegiatan/atraksi wisata lainnya masing-masing di bawah 2,1%.

18. Rata-rata lama tinggal wisnus di Bali adalah 3,7 hari. Berdasarkan lama tinggal di Bali,

persentase tertinggi ditunjukkan oleh kelompok wisnus dengan lama tinggal 2 malam

(3 hari) mencapai 37,4%, disusul 3 malam (4 hari) mencapai 22,6%, 1 malam (2 hari)

mencapai 11,6%, 4 malam (5 hari) mencapai 9,0%, kurang dari 1 malam (1 hari)

mencapai 7,4%, lebih dari 6 malam (> 7 hari) sebesar 5,2%, 5 malam (6 hari)

mencapai 4,1%, dan 6 malam (7 hari) mencapai 2,7%,

Page 21: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

21

19. Dari berbagai jenis pilihan akomodasi yang tersedia di Bali, ternyata wisnus yang

memilih untuk menginap di hotel melati menempati persentase tertinggi (40,7%),

disusul hotel bintang (22,2%), rumah keluarga/teman (21,2%), villa (1,2%), pondok

wisata (0,8%), dan 7,4% menginap di beberapa tempat lainnya. Selain itu, juga

terdapat wisnus yang tidak menginap (6,5%).

20. Penggunaan fasilitas akomodasi (jumlah hunian perkamar) di kalangan wisnus yang

berkunjung ke Bali didominasi oleh mereka yang menghuni 1 kamar untuk 2 orang (2

orang perkamar), yakni mencapai 42,8%, lebih dari 3 orang perkamar (31,0%), 3 orang

perkamar (16,6%), dan seorang perkamar (9,6%).

21. Pengeluaran rata-rata wisnus perorang perhari selama berkunjung di Bali adalah Rp.

494.000. Berdasarkan jumlah pengeluaran rata-rata perhari, ternyata wisnus dengan

pengeluaran rata-rata perhari Rp. 200.000 – Rp. 400.000 menempati posisi teratas

(33,1%), berikutnya di bawah Rp.200.000 (22,7%), Rp. 401.000 – Rp. 600.000

(16,7%), di atas Rp. 1.000.000 (10,3%), Rp. 601.000 – Rp. 800.000 (10,5%), dan Rp.

801.000 – Rp. 1.000.000 (6,7%).

22. Minat wisnus untuk membeli berbagai jenis souvenir ternyata relatif tinggi, terbukti

dengan alokasi pengeluaran biaya wisnus selama melakukan kunjungan wisata di Bali

didominasi pengeluaran untuk belanja souvenir (41,2%), disusul akomodasi (23,4%),

konsumsi (18,4%), transportasi lokal (7,6%), atraksi (3,2%), hiburan (2,2%), dan guide

(0,5%). Di samping itu juga terdapat beberapa jenis pengeluaran lainnya (seperti

pembelian pulsa telepon seluler, sewa internet, dan laundry) sebesar 3,5%.

23. Sebagian besar (98,7%) wisnus yang berkunjung ke Bali menyatakan kesan positif

terhadap keramahtamahan orang Bali, dengan rincian 65,1% menyatakan ramah,

27,8% menyatakan sangat ramah, dan 5,8% menyatakan cukup ramah. Sebaliknya

wisnus yang menyatakan kesan negatif tentang keramahtamahan orang Bali berjumlah

1,3% dengan rincian 1,2% menyatakan kesan kurang ramah dan tidak 0,1% yang

menyatakan kesan sangat kurang ramah.

24. Sebagian besar (93,1%) wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan kesan positif

terhadap kebersihan lingkungan di Bali, dengan rincian 63,1% menyatakan bersih,

20,1% menyatakan cukup bersih, dan 9,9% menyatakan sangat bersih. Sebaliknya,

wisnus yang menyatakan kesan negatif terhadap kebersihan lingkungan di Bali

berjumlah 6,9%, yang terdiri dari 6,5% menyatakan kurang bersih, dan 0,4%

menyatakan sangat kurang bersih.

25. Pada umumnya (98,6%) wisnus yang mengunjungi Bali menyatakan kesan positif

terhadap kondisi keamanan di Bali, dengan rincian 70,1% menyatakan aman, 17,7%

menyatakan sangat aman, dan 10,8% menyatakan cukup aman. Sebaliknya, wisnus

yang menyatakan kesan negatif terhadap kondisi keamanan di Bali berjumlah 1,4%,

Page 22: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

22

dengan rincian 1,4% menyatakan kurang aman, dan tidak ada 0,0% yang menyatakan

sangat kurang aman.

26. Persentase wisnus yang mengunjungi Bali berdasarkan tingkat kepuasannya selama

berkunjung di Bali menunjukkan bahwa 64,5% menyatakan puas, 26,7% menyatakan

sangat puas, dan 7,5% menyatakan cukup puas. Sebaliknya mereka yang menyatakan

kurang puas 1,3%, dan tidak ada (0,0%) yang menyatakan sangat kurang puas.

27. Pulau Bali tampaknya masih menjadi destinasi wisata pavorit di kalangan wisnus. Hal

ini ditunjukkan dengan hampir seluruhnya (97,5%) wisnus yang mengunjungi Bali

menyatakan keinginannya untuk melakukan kunjungan ulang ke Bali. Hanya 2,3%

yang menyatakan ragu-ragu, dan tidak ada (0,2%) yang menyatakan tidak

berkeinginan melakukan kunjungan ulang ke Bali.

3.2 Saran/RekomendasiBerdasarkan analisis data hasil penelitian survei terhadap wisnus yang

meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai dan Terminal Domestik

Bandara Ngurah Rai (2013), maka berikut ini disampaikan beberapa saran/rekomendasi

sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pengembangan kepariwisataan

di provinsi Bali.

1. Berdasarkan moda transportasi yang paling banyak digunakan wisnus selama melakukan

kunjungan di Bali, diketahui bahwa sebagian besar wisnus menggunakan mobil sewaan

(62,7%). Oleh karenanya perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga bahkan

meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan usaha angkutan wisata di antaranya melalui

standarisasi dan uji sertifikasi usaha angkutan wisata.

2. Keindahan alam dan keunikan budaya Bali merupakan daya tarik wisata utama dengan

kekuatan yang hampir berimbang. Atas dasar itu, maka konsep pengembangan

pariwisata berwawasan budaya dan lingkungan kiranya masih sangat relevan untuk

dijadikan acuan bagi pengembangan kepariwisataan di Bali.

3. Dari berbagai jenis daya tarik wisata alam yang ada di Bali, lebih dari separoh wisnus

yang mengunjungi Bali menyatakan lebih berminat pada pantai/laut, disusul

pegunungan, persawahan, danau, dan lainnya. Atas dasar itu, maka kebijakan

pengembangan pariwisata Bali ke depan hendaknya lebih diarahkan pada upaya-upaya

konservasi dan penataan lingkungan pantai/laut, pegunungan, persawahan, dan danau.

4. Dari berbagai jenis daya tarik wisata budaya yang ada di Bali, ternyata kesenian daerah

dan tradisi/adat-istiadat merupakan daya tarik wisata budaya yang paling banyak

diminati. Atas dasar itu, maka kebijakan pengembangan pariwisata Bali ke depan

hendaknya lebih diarahkan pada upaya-upaya revitalisasi kesenian dan tradisi/adat-

Page 23: STUDI KARAKTERISTIK WISATAWAN NUSANTARA YANG … · karakteristik wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran

23

istiadat lokal. Hal ini dianggap penting tidak hanya untuk kepentingan pariwisata semata,

melainkan juga sebagai upaya meningkatkan ketahanan identitas kultural di tengah

ancaman globalisasi yang kian meningkat.

5. Dari berbagai jenis pilihan akomodasi yang tersedia di Bali, ternyata wisnus yang

memilih untuk menginap di hotel melati menempati persentase tertinggi (40,7%). Atas

dasar itu, maka kebijakan pengembangan pariwisata Bali ke depan lebih diarahkan pada

upaya-upaya peningkatan kualitas fasilitas dan layanan akomodasi hotel melati di

antaranya melalui standarisasi dan uji sertifikasi.

6. Minat wisnus untuk membeli berbagai jenis souvenir ternyata relatif tinggi, terbukti

dengan alokasi pengeluaran biaya wisnus selama melakukan kunjungan wisata di Bali

didominasi pengeluaran untuk belanja souvenir (41,2%). Atas dasar itu, maka maka

kebijakan pengembangan pariwisata Bali ke depan lebih diarahkan antara lain pada

upaya-upaya peningkatan kualitas dan diversifikasi souvenir dan pemberdayaan bagi

kelompok-kelompok pengerajin.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2005. Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) 2004. Jakarta: Biro PusatStatistik Republik Indonesia.

Depbudpar. 2006. Rencana Strategis Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 2005 – 2009.Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Diparda Bali. 2013. Statistik Pariwisata Bali 2012. Denpasar: Dinas Pariwisata Provinsi Bali.

Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentangKepariwisataan. Jakarta.

Wiranatha, A. S. 2001. A Systems Model for Regional Planning Towards SustainableDevelopment in Bali, Indonesia. Unpublished Ph.D. Thesis. Brisbane: University ofQueensland.