PENGARUH HARGA PAKET INTERNET DAN KUALITAS PRODUK …repository.uts.ac.id/96/1/SKRIPSI Chan...

112
PENGARUH HARGA PAKET INTERNET DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KARTU PRABAYAR TELKOMSEL (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa) SKRIPSI Di susun oleh CANDRA ETI ANDRIANI NIM 16.01.031.018 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA Januari 2020

Transcript of PENGARUH HARGA PAKET INTERNET DAN KUALITAS PRODUK …repository.uts.ac.id/96/1/SKRIPSI Chan...

  • PENGARUH HARGA PAKET INTERNET DAN

    KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS

    PELANGGAN KARTU PRABAYAR TELKOMSEL

    (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Teknologi Sumbawa)

    SKRIPSI

    Di susun oleh

    CANDRA ETI ANDRIANI

    NIM 16.01.031.018

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

    Januari 2020

  • PENGARUH HARGA PAKET INTERNET DAN

    KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS

    PELANGGAN KARTU PRABAYAR TELKOMSEL

    (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Teknologi Sumbawa)

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada

    Universitas Teknologi Sumbawa

    Sebagai salah satu Persyaratan menyelesaikan

    Program Sarjana Strata Satu (S1)

    Di susun oleh

    Candra Eti Andriani

    NIM 16.01.031.018

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

  • Januari 2020

  • MOTTO

    Hidup terdiri dari 10% apa yang terjadi padamu dan

    90% bagaimana kamu meresponnya

    (Lou Houltz)

  • ABSTRAK

    Andriani, Candra Eti, 2020. Pengaruh Harga Paket Internet dan Kualitas Produk

    Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Prabayar Telkomsel (Studi Kasus

    pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi

    Sumbawa),Skipsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa, Pembimbing: (I) Fendy

    Maradita,M.M. dan Pembimbing (II) Abdul Salam, M.M.

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh: 1) Pengaruh harga paket

    internet terhadap loyalitas pelanggan. 2) Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas

    pelanggan. Model yang digunakan dalam analisis data adalah uji instrumen, uji

    asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Alat analisis yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS 16. Data yang digunakan yaitu data

    primer dengan pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling. Hasil penelitian

    ini menunjukkan bahwa: 1) Harga paket internet berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan kartu prabayar Telkomsel yang ditunjukkan dengan nilai thitung

    variabel harga sebesar 2,995 lebih besar dari ttabel yaitu 1,984 dengan nilai signifikansi

    sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. 2) Kualitas produk berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas pelanggan yang ditunjukkan dengan nilai thitung variabel

    kualitas produk sebesar 3,608 lebih besar dari ttabel yaitu 1,984 dengan nilai

    signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.

    Kata Kunci: Harga, Kualitas Produk, Loyalitas Pelanggan

  • ABSTRACT

    Andriani, Candra Eti, 2020. The Effect of Internet Package Prices and Product’s

    Quality onCustomer’s Loyalty of Telkomsel Prepaid Card (case study on

    Economic and business faculty students in Sumbawa University of

    Technology). Thesis. Majoring in Economics management, Economics and

    business faculty, Sumbawa University of Technology. Advisor: (I)

    FendyMaradita,M.M., (II) Abdul Salam, M.M.

    This study aimed to examine the effect of: 1 )The effect of internet package prices on

    customer’s loyalty. 2) The effect of product’s quality on customer’s loyalty. The

    models in data analysis were using instrument test, classic assumption test, multiple

    linear regression analysis, and hypothesis testing. The analysis tool was using SPSS

    16. The Data was using primary data with purposive sampling technique. The result

    of this study shows that: 1) The Internet package prices have significant effects on

    customers ’ loyalty of Telkomsel prepaid card which is shown by the tvalue is 2,995

    bigger than the ttable that is 1,984 with a significant value of around 0,003 smaller

    than 0,05. 2) The product’s quality have positive effect and significant on customer’s

    loyalty which is shown by the tvalue of it is around 3,608 bigger than ttable that is only

    1,984 with significant value is 0,000 smaller than 0,05.

    Key Words: Price, Product’s Quality, Customer’s Loyalty

  • KATA PENGANGTAR

    Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, taufik, serta

    hidayahNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu. shalawat

    serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Penelitian ini

    membahas tentang “Pengaruh Harga Paket Internet dan Kualitas Produk Terhadap

    Loyalitas Pelanggan Kartu Prabayar Telkomsel (Studi Kasus pada Mahasiswa

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa)”. Peneliti menyadari

    bahwa di dalam penelitian ini sangat banyak kekurangannya, oleh karena itu peneliti

    mengharapkan kritik dan saran agar peneliti dapat menambahi kekurangan-

    kekurangan yang ada, sehingga penelitian ini bisa sempurna.

    Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas akhir

    sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana. Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari

    hasil kerjasama dan motivasi dari berbagai pihak yang telah bersedia meluangkan

    waktunya untuk membahas permasalahan-permasalahan sehingga dapat menemukan

    hasil dalam skripsi yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

    penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Allah S.WT., atas rahmat dan hidayahnya kepada penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

    2. Dr. Andy Tirta M.Sc. selaku Rektor Universitas Teknologi Sumbawa (UTS)

    yang telah memberikan keteladanan.

    3. Abdul Hadi Ilman, M.P.P. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Teknologi Sumbawa.

    4. Nova Adhitya Ananda, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen yang

    telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini.

    5. Fendy Maradita, M.M dan Abdul Salam, M.M. selaku dosen pembimbing

    yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

    membimbing penulis guna penyelesaian skripsi ini.

  • 6. Kedua orang tua tercinta ayahanda Sutrisno dan ibunda ku tercinta Murtini

    yang tak kenal lelah untuk memenuhi kebutuhanan dan keinginanku selama

    ini, terima kasih untuk segalanya, atas lantunan do’a yang selalu mengiringi

    setiap langkah saya menuntut ilmu, dukungan, pengorbanan dan kesabaran

    serta limpahan kasih sayang yang telah diberikan selama ini menjadi motivasi.

    7. Kepada kakak-kakak saya tercinta Irfan Supriadi, Budi Prasetyo, Wiwik

    Rahayu, dan Bibi nuraini yang selalu memberikan saya support untuk bangkit

    kembali dari jatuh bangunnya kehidupan.

    8. Kepada Mamik Lalu Rupawan yang selalu memberikan saya dukungan, yang

    selalu membantu saya dalam segala hal, memenuhi kebutuhan saya

    menggantikan kedua orang tua saya.

    9. Segenap Dosen beserta Staf UTS, terutama Dosen Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis yang telah mengajarkan ilmu kepada penulis selama proses

    perkuliahan.

    10. Seluruh rekan, orang terdekat saya dhia, eva, dwi, chia, anis, citra A, citra P,

    Dara serta keluarga besar Manajemen16.1 yang selama ini membantu serta

    memberikan masukkan dan semangat. Fadli Arisandi yang selalu mendukung

    dan membantu disetiap langkah perjuanganku dari nol hingga saat ini.

    11. Almamater yang saya banggakan.

    Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang membantu

    penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam

    penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kekurangan-

    kekurangan baik dalam hal materi maupun kajian-kajiannya. Oleh karena itu, kritik

    dan saran yang membangun sangat diharapkan dari semua pihak guna kesempurnaan

    selanjutnya pada kajian di masa yang akan datang. Peneliti berharap skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi semua pihak dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.

    Sumbawa, 09 Januari 2020

  • DAFTAR ISI

    Halaman Judul

    HALAMAN SAMPUL ..........................................................................

    LEMBAR LOGO .................................................................................. ii

    HALAMAN JUDUL ............................................................................. iii

    LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. iv

    1. Lembar Persetujuan Pembimbing ............................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ vi

    MOTTO ................................................................................................. vii

    ABSTRAK ............................................................................................. viii

    ABSTRACK ............................................................................................ xi

    KATA PENGANTAR ........................................................................... x

    DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL.................................................................................. xv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 16

    1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 17

    1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 17

    1.5 Hipotesis ............................................................................................ 18

    1.6 Definisi Operasional Variabel ........................................................... 19

    BAB II STUDI LITERATUR .............................................................. 22

    2.1 Bauran Pemasaran ............................................................................. 22

    2.1.1 Unsur Unsur Bauran Pemasaran .......................................... 22

    2.2 Harga ................................................................................................. 24

    2.2.1 Indikator Harga .................................................................... 24

    2.2.2 Tujuan Penetapan Harga ...................................................... 25

    2.2.3 Metode Penetapan Harga ..................................................... 26

    2.3 Kualitas Produk ................................................................................. 27

    2.3.1 Indikator Kualitas Produk .................................................... 27

  • 2.3.2 Kepuasan Pelanggan ............................................................ 28

    2.4 LoyalitasPelanggan ........................................................................... 39

    2.4.1 Tingkatan Loyalitas Konsumen ........................................... 30

    2.4.2 Indikator Loyalitas Pelanggan ............................................. 30

    2.5 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 30

    2.6 Kerangka Konseptual ........................................................................ 35

    BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 36

    3.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 36

    3.1.1 Variabel penelitian ................................................................... 36

    3.2 Sumber Data ...................................................................................... 37

    3.2.1 Data Primer .......................................................................... 37

    3.3 Populasi dan sampel .......................................................................... 37

    3.3.1 Populasi ................................................................................ 37

    3.3.2 Sampel .................................................................................. 38

    3.4 Instrumen Penelitian.......................................................................... 39

    3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 41

    3.5.1 Kuisioner .............................................................................. 41

    3.6 Analisis Data ..................................................................................... 42

    3.6.1 Uji Instrumen ....................................................................... 42

    a. Uji Validitas ...................................................................... 42

    b. Uji Reliabilitas .................................................................. 45

    3.6.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 47

    a. Uji Normalitas .................................................................. 47

    b. Uji Multikoleniaritas......................................................... 57

    c. Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 48

    3.6.3 Regresi Linear Berganda ...................................................... 48

    3.6.4 Uji Hipotesis ........................................................................ 49

    a. Uji Persial ......................................................................... 50

    b. Uji Simultan ...................................................................... 50

    c. Koefisien Regresi (R2) ...................................................... 51

    BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................ 52

    4.1 Gambaran Umum Responden ........................................................... 52

    4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................................... 55

    4.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 57

    4.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 59

    BAB V PEMBAHASAN ....................................................................... 63

  • 5.1 Hasil Pembahasan ............................................................................. 63

    BAB VI PENUTUP ............................................................................... 69

    6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 69

    6.2 Saran .................................................................................................. 70

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 72

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 7

  • DAFTAR TABEL

    Tabel

    Halaman

    Tabel.1.1 Perbandingan Harga Paket Internet Telkomsel dan ............... 76

    Tabel 1.2 Perbandingan Jumlah BTS di Seluruh Indonesia .................... 11

    Tabel 1.3 Hasil Survei Laporan Operator Seluler di Indonesia .............. 12

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................... 31

    Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ............................................................... 40

    Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Responden................................................ 42

    Tabel 3.3 Hasil Pengujian Instrumen Harga ........................................... 43

    Tabel 3.4 Hasil Pengujian Instrumen Kualitas Produk ........................... 44

    Tabel 3.5 Hasil Pengujian Instrumen Loyalitas Pelanggan .................... 45

    Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Harga ......................................... 46

    Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas Produk ......................... 46

    Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabitias Loyalitas Pelanggan.................... 46

    Tabel 4.1 Karakteristik Respondn berdasarkan tahun angkatan ............. 53

    Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............ 53

    Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Waktu ............... 54

    Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas .................................................... 55

    Tabel 4.5 Hsil Uji Multikoleniaritas ....................................................... 56

    Tabel 4.6 Hasil Pegujian Heteroskedastisitas ......................................... 57

    Tabel 4.7 Uji Regresi Linear Berganda................................................... 58

    Tabel 4.8 Hasil Pengujian Persial (Uji T) ............................................... 60

    Tabel 4.9 Hasil Pengujian Simultan (Uji F) ............................................ 61

    Tabel 4.10 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ................................ 62

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar

    Halaman

    Gambar 1.1 Penetrasi Penggunaan Internet ............................................ 1

    Gambar 1.2 Perangkat yang Dipakai Mengakses Internet ...................... 3

    Gambar 1.3 Jumlah Pengguna Layanan Internet Mobile ........................ 5

    Gambar 1.4 Rata-rata Harga Data Per GB .............................................. 8

    Gambar 1.5 Porsi Data Terhadap Pendapatan Seluler ............................ 9

    Gambar 1.6 Alasan Pelanggan Memilih Opeator Seluler ....................... 10

    Gambar 1.7 Data Laporan Pengalaman Jaringan Seluler........................ 13

    Gambar 1.8Penetrasi Pengguna Internet Berdasarkan Usia .................... 15

    Gambar 1.9 Penetrasi Pengguna Internet Tingkat Pendidikan............... 16

    Gambar 1.10 Penetrasi Pengguna Internet di Setiap Provinsi................. 16

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Penelitian

    Di era globalisasi saat ini teknologi berkembang sangat pesat, perkembangan

    teknologi yang ada saat ini sangat membantu setiap orang dalam melaksanakan

    aktivitasnya sehari-hari. Salah satu perkembangan teknologi yang sangat pesat adalah

    di bidang telekomunikasi. Telekomunikasi sangat membantu setiap orang dalam

    berinteraksi khususnya interaksi jarak jauh, penggunaan internet untuk memperoleh

    dan menyampaikan informasi, ladang untuk berbisnis dan lain sebagainya. Maka dari

    itu seiring perkembangannya, telekomunikasi menjadi pasar yang potensial untuk

    para produsen melakukan inovasi terhadap produk komunikasi.

    Prospek pasar yang potensial dan kebutuhan kita yang tinggi akan komunikasi,

    menjadikan bisnis jasa telekomunikasi memiliki daya tarik yang tinggi. (Kurniawan,

    2018)

    Fakta bahwa perkembangan telekomunikasi sangat pesat dilihat dari semakin

    banyaknya penggunaan internet di Indonesia di buktikan melalui hasil survei Asosiasi

    Penyelanggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2018 sebagai berikut:

    Gambar 1.1. Penetrasi Pengguna Internet 2018

    Sumber. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet,2018

  • Pada tahun 2018 hasil survei APJII (Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet

    Indonesia) menyatakan bahwa penetrasi penggunaan internet mencapai 64,8%,

    diperoleh dari penyebaran populasi sebanyak 262,16 juta jiwa dan jumlah masyarakat

    yang menggunakan internet sebanyak 171,17 juta jiwa, penggunaan internet pada

    tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2017 penggunaan

    internet hanya mencapai 54,68%. (Apjii,2018)

    Dari hasil tersebut membuktikan bahwa internet telah menyebar di seluruh

    Indonesia dan kebutuhan kita akan internet sangatlah tinggi. Hal tersebut yang

    membuat industri telekomunikasi dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan,

    produsen penyelenggara layanan jaringan seluler pun makin banyak yang muncul, di

    Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis telekomunikasi antara lain : Telkomsel, XL

    Axiata, Tri, Indosat dan lain sebagainya. Banyaknya penyedia jasa layanan

    telekomuniksi mengakibatkan timbulnya persaingan antar operator,tidak dapat

    dipungkiri bahwa usaha yang telah terjun ke dunia pasar baik di ranah nasioanal

    maupun internasional harus tetap terus bertahan dan berkompetensi dengan para

    pesaingnya, oleh karena itu salah satu usaha untuk menjaga atau mempertahankan

    pasar yang sudah ada dengan menjaga loyalitas pelanggan.

    Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi ini tidak luput didukung oleh

    fasilitas berupa mobile phone yang semakin canggih dengan IOS (Internet Operating

    System) yang mumpuni, dimana telepon seluler ini dilengkapi dengan berbagai

    macam fitur atau aplikasi pendukungnya. Dengan didukung hal tersebut konsumen

    pun juga dapat menunjang gaya hidup atau life style masa kini. Industri teknologi

    internet tidak hanya mengembangkan aspek teknologinya saja tetapi infrastruktur

    teknis seperti kecepatan akses, aplikasi dan infrastruktur fisik seperti perangkat untuk

    mengakses internet yaitu tablet, komputer dan smartphone.(Nurhudawan,2017)

    Adapun hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mengenai

    perangkat yang digunakan dalam mengakses internet.

  • Gambar 1.2. Perangkat yang Dipakai Mengakses Internet 2017

    Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet,2017

    Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 2017,

    menyatakan bahwa jenis perangkat yang digunakan untuk mengakses internet antara

    lain, smartphone atau tablet pribadi (44,16%) komputer atau laptop pribadi (4,49%)

    dan yang memakai keduanya (39,28%). Hal ini membuktikan bahwa tingkat

    penggunaan smartphone/tablet pribadi yang digunakan sebagai media untuk

    mengakses internet terbilang tinggi dibandingkan dengan perangkat lainnya.

    Smartphone disini membutuhkan suatu chip perangkat keras yang mempunyai

    data untuk mengakses internet yang biasa disebut SIM Card yang berbasis GSM

    (Global Sistem for Mobile Communications) merupakan teknologi yang diciptakan

    untuk kepentingan jaringan nirkabel menggunakan mobile dan CDMA (Code

    Division Multiple Access) merupakan salah satu jenis jaringan yang cara kerjanya

    menggunakan kode unik agar dapat mengakses channel yang ada pada sistem.

    Perbedaan dari kedua basis internet ini adalah operatornya. Operator GSM antara lain

    yaitu : Simpati, XL,Mentari, IM3, Indosat dan lain sebagainya sedangkan operator

    jenis CDMA antara lain yaitu: Fren, StraOne, Bolt, dan Ceria. (Nurhudawan,2017)

    Dari pernyataan diatas jika dilihat dari jenisnya sudah jelas bahwa masyarakat

    Indonesia sendiri kebanyakan menggunakan kartu seluler berbasis GSM

    dibandingkan dengan CDMA karena jaringan GSM memiliki sinyal yang lebih

    bagus. Sinyal yang bagus ini tidak hanya di daerah perkotaan saja, namun juga di

    daerah pedesaan, Sedangkan sinyal CDMA terkadang tidak bisa digunakan untuk di

  • daerah pedesaan atau daerah pegunungan karena masih jauh dari jangkauan. Jadi

    mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan GSM dibandingkan dengan CDMA.

    (www.tabloidpulsa.com)

    Penyelenggara jaringan telepon seluler (operator) berbasis GSM seperti

    Telkomsel, Indosat, dan XL juga menyediakan layanan kartu prabayar dan

    pascabayar. Dilihat dari namanya yaitu “Pra” yang artinya sebelum dan “Pasca” yang

    artinya sesudah. Jadi prabayar disini artinya konsumen harus melakukan pembayaran

    terlebih dahulu setelah itu dapat menggunakan layanannya. Sedangkan pascabayar,

    artinya konsumen dapat memakai layanan terlebih dahulu kemudian baru

    membayarnya.

    Masyarakat Indonesia sendiri cenderung memilih kartu seluler prabayar. Saat

    ini jumlah pengguna prabayar lebih dominan atau lebih banyak dipakai oleh

    Masyarakat Indonesia, karena sudah semakin banyak pilihan GSM yang bisa di pakai

    sesuai keinginan dengan mudah. Hal ini di buktikan oleh pernyataan Kementrian

    Komunikasi dan Informasi (Kominfo) yang menyatakan bahwa pengguna kartu

    prabayar pada tahun 2018 mencapai 254,79 juta pelanggan ini menunjukkan angka

    rill. Alasannya, angka ini dibandingkan dengan jumlah populasi penduduk yakni 262

    juta jiwa dan pengguna internet sebanyak 143 juta. Hal ini menandakan bahwa

    penggunaan kartu prabayar mendominasi Masyarakat Indonesia yang menggunakan

    internet. (Kominfo,2018)

    Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat merupakan tiga operator seluler GSM

    (Global System for Mobile Communication) terbesar di Indonesia, berikut adalah

    tabel total pengguna dari tiga operator pada tahun.

  • Gambar 1.3 Jumlah Pengguna layanan Internet Mobile tahun 2018

    Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia,2018

    Berdasarkan dari hasil survei diatas menyatakan bahwa Telkomsel masih

    menjadi raja operator seluler terbesar di Indonesia dengan jumlah pengguna mencapai

    43%, lalu di duduki oleh Indosat dengan jumlah pengguna sebanyak 18,1% dan

    ketiga yaitu XL sebesar 18% lalu disusul oleh Tri dan Smartfren sebanyak 11,6 %

    dan 2,6%.

    Telkomsel merupakan perusahaan yang didirikan pada tanggal 26 Mei 1995

    sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia

    yang terdepan. Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi

    selular di Indonesia.(www.telkomsel.com,2019)

    Namun seiring dengan perkembangan setiap tahunnya, banyaknya ancaman

    dari pesaing untuk merebut pangsa pasar semakin ketat, salah satu pesaing

    Telkomsel pada saat ini yaitu XL Axiata, XL Axiata kini sedang melakukan promosi

    gencar-gencaran dengan menawarkan harga yang terjangkau dan penambahan BTS

    dengan layanan 4G yang telah menjangkau 420 kota di Indonesia di tahun 2019.

    Perkembangan XL Axiata pada tahun 2019 ini terus mengalami peningkatan

    dibandingkan dengan Indosat oleh karena itu pesaing Telkomsel di tahun 2019 ini

    adalah XL Axiata.

    Para konsumen memiliki kriteria tersendiri dalam menentukan sikap untuk

    membeli sebuah produk kartu perdana. Untuk meningkatkan daya saing agar dapat

    diterima oleh konsumen, perusahaan operator GSM diharapkan secara aktif untuk

  • mendistribusikan dan memperkenalakan produk pada khayalak masyarkat agar dapat

    menciptakan loyalitas pada konsumen (Nurhudawan,2017)

    Telkomsel sendiri cenderung memberikan biaya harga yang terbilang mahal

    dibandingkan operator lain. Perang harga produk layanan antar perusahaan penyedia

    jasa layanan telekomunikasi seluler yang sangat ketat menyebabkan rentannya

    keunggulan daya saing yang bisa dipertahankan oleh suatu perusahaan penyedia

    layanan telekomunikasi seluler untuk tetap mampu mempertahakan pelanggannya

    dan memperoleh keuntungan dari bisnis penyediaan layanan telekomunikasi seluler.

    (Nugroho,2015).

    Harga merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan untuk sebuah produk atau

    jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk memperoleh manfaat

    atau kepemilikan atau penggunaan atas sebuah produk atau jasa. (Kotler &

    Amstrong,2016)

    Tinjauan terhadap harga semakin penting, karena harga yang ditetapkan oleh

    setiap perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap suatu produk

    menjadi berbeda. (Nurhudawan,2017)

    Biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni semakin tinggi

    harga, semakin rendah permintaan terhadap produk. Demikian sebaliknya, semakin

    rendah harga, semakin tinggi permintaan produk. (Kotler dan Keller,2016)

    Berikut daftar harga paket internet 2 operator yaitu Telkomsel dan pesaingnya

    yaitu XL pada tahun 2019

  • Tabel.1.1 Perbandingan Harga Paket Telkomsel dengan XL

    No TELKOMSEL XL

    Jumlah kuota Harga Jumlah

    kuota

    Harga

    1 10GB Rp.73.000 10GB Rp.59.000

    2 17GB Rp.95.000 20GB Rp. 89.000

    3 32GB Rp.144.000 40GB Rp. 179.000

    Sumber: data diolah peneliti,2019

    Dari data diatas menunjukkan bahwa Telkomsel menawarkan harga kuota

    internet lebih mahal dibandingkan dengan pesaingnya yaitu XL, salah satunya pada

    kuota paket internet 10GB terdapat selisih harga 14.000 lebih mahal dibandingkan

    dengan XL. Penetapan harga yang terbilang mahal pada Telkomsel dibandingkan

    dengan pesaingnya juga dikuatkan dari hasil survei RHB research sebagai berikut :

    Gambar 1.4 Rata-rata Harga Data Seluler per GB

    Sumber : RHB Research,2019

    Dari hasil survei diatas menyatakan bahwa data terakhir pada Mei 2019, rata-

    rata harga paket data yang ditawarkan Telkomsel relatif lebih tinggi yakni Rp. 11,5

    ribu per GB. Sedangkan XL dan Indosat rata-rata harga paket datanya Rp. 9,8 ribu

    per GB.

  • Konsumenpun akan mempertimbangkan faktor harga sebagai keputusan untuk

    tetap memakai atau meninggalkan produk tersebut dan mencari alternatif produk lain

    yang menawarkan harga yang lebih terjangkau. Situasi persaingan di dunia

    telekomunikasi saat ini sedang bersaing pada tarif atau harga beserta promo-promo

    yang di tawarkan kepada konsumen. Apalagi untuk kalangan mahasiswa yang

    sebagian besar belum memiliki pendapatan. Mereka akan cenderung lebih

    mempertimbangkan harga dibandingkan yang lainnya. (Nurhudawan,2017)

    Dilihat dari banyaknya pengguna dan besarnya konsumsi data seluler di

    Telkomsel tak sejalan dengan loyalitas pengguna. Jika dilihat konsumsi data per

    pengguna, justru XL dan Indosat lebih tinggi dibandingkan Telkomsel. Pada kuartal-

    II 2019, setiap pengguna XL dan Indosat rata-rata menghabiskan 4,9 Gb dan 4,6 Gb.

    Sedangkan pengguna Telkomsel hanya 3,2 Gb. Adapun data dari RHB reseacrh 2019

    mengenai porsi data terhadap pendapatan seluler sebagai berikut :

    Gambar.1.5. Porsi Data Terhadap Pendapatan Seluler

    Sumber : RHB Reserach,2019

    Berdasarkan hasil survei RHB research menyatakan bahwa konsumsi data

    yang besar dari setiap pengguna membuat rata-rata pendapatan per pengguna juga

    tinggi. XL masih memimpin dengan pendapatan Rp.27 ribu per pengguna, menyusul

    dibelakangnya yaitu Telkomsel sebesar Rp.24,8 ribu dan Indosat Rp.23,3 ribu per

    pengguna. Konsumsi data per pengguna di Telkomsel tercatat minim, pendapatan ini

    ditopang oleh harga Telkomsel yang juga lebih tinggi dibandingkan dua pesaingnya.

    (Katadata.co.id,2019)

  • Dalam hal ini, perusahaan harus pandai dalam membuat strategi penetapan

    harga paket internet, karena harga memiliki peran terpenting dalam pengambilan

    keputusan pembelian jangka panjang oleh konsumen.Penelitian ini dikuatkan oleh

    penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa harga memiliki pengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena masyarakat cenderung lebih mematok

    harga dibandingkan dengan kualitas (Sunarya,2016)

    Oleh karena itu alternatif yang lebih baik salah satunya adalah melalui usaha

    untuk memberikan kepuasan bagi konsumen agar terjalin hubungan jangka panjang

    berupa loyalitas pelanggan.

    Kualitas produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk

    mendapatkan perhatian lebih, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

    keinginan atau kebutuhan. Menjelaskan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan

    ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memperagakan

    fungsinya. (Kotler dan Armstrong,2014)

    Kualitas produk dalam sinyal menjadi faktor yang sangat penting bagi para

    konsumen dalam pemilihan operator layanan jasa telekomunikasi. Hal ini dibuktikan

    pada survei APJII pada tahun 2016 sebagai berikut :

    Gambar 1.6 Alasan Pelanggan Memilih Operator Seluler 2016

    Sumber: Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet (APJII),2016

    Berdasarkan survei perilaku pengguna internet Indonesia yang dilakukan oleh

    Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2016, menyatakan bahwa

    sinyal kuat menjadi alasan utama para konsumen dalam memilih operator internet

  • mobile tertentu. Sekitar 45 persen atau sebanyak 59,7 juta pengguna internet

    Indonesia memilih operator seluler karena kekuatan sinyal , sebanyak 71 persen

    pengguna internet mobile menyatakan sangat puas terhadap operator seluler dan 15,5

    persen puas. Namun, belum semua daerah terjangkau layanan dari Generasi ke 4

    tersebut. Untuk itu, konsumen memakai jasa operator berdasarkan kekuatan sinyal di

    daerah mereka tinggal. (Survei APJII,2016)

    Internet memiliki berbagai macam jaringan yang disesuaikan dengan

    teknologi yang sedang digunakan. Karena pada dasarnya setiap pengguna internet

    memiliki kecepatan internet yang berbeda-beda. Jaringan yang tersedia mulai dari

    2G, 3G (WCDMA/GSM) hingga sekarang keluar 4G (LTE). 4G LTE merupakan

    jaringan yang tertinggi diantara 2G dan 3G namun dengan meluasnya penyebaran

    kartu telekomunikasi di seluruh wilayah di Indonesia membuat jaringan tidak dapat

    dijangkau atau melemah. (Cindy,2017).

    Hal tersebut yang menjadi tantangan besar penyedia jasa layanan

    telekomunikasi dalam memperkuat jaringan agar dapat dijangkau diseluruh

    Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa kualitas produk

    yang terdiri dari jangkauan jaringan, kualitas sinyal, fitur produk, layanan akses

    data/interet, kualitas suara, pengiriman dan penerimaan pesan singkat, voucher isi

    ulang, nilai/nominal voucher isi ulang, kemudahan transfer pulsa, layanan operator,

    perusahaan terkenal dan terpercaya, serta merek bergengsi berpengaruh signifikan

    dan paling dominan terhadap loyalitas pelanggan kartu prabayar Telkomsel

    (Noorhayati,2018)

    Berikut perbandingan jumlah BTS yang menyebar di seluruh Indonesia pada 3

    operator seluler yaitu Telkomsel, XL, dan Indosat Kuartal 1/ 2019.

  • Tabel 1.2. Perbandingan Jumlah BTS di Seluruh Indonesia

    No Telekomunikasi Jumlah BTS

    1 Telkomsel 197.486 unit BTS dengan BTS 3G dan 4G/LTE sebanyak 147.181 unit

    2

    XL

    >122.000 BTS diantaranya untuk BTS

    4G berjumlah >33.000 dan BTS 3G

    berjumlah >52.000 unit

    3 Indosat Total BTS 4G berjumlah 11.015 unit

    Sumber. kompas.com,2019

    Bardasarkan tabel diatas, Jumlah BTS terbanyak pada kuartal 1 tahun 2019

    diperoleh oleh Telkomsel dengan jumlah BTS sebesar 197.486 unit BTS yang

    tersebar di seluruh Indonesia, dan dikuti oleh XL dengan jumlah BTS lebih dari

    122.000 unit BTS, dan terakhir Indosat memiliki jumlah BTS sebesar 11.015 unit

    BTS yang tersebar di Indonesia.

    Adapun data laporan pengalaman jaringan seluler yang diperoleh dari industri

    OPENSIGNAL.

    Gambar 1.7. Data Laporan Pengalaman Jaringan Seluler tahun 2019

    Sumber:www.Opensignal.com,2019

    Berdasarkan analisis yang dilakukan OpenSignal pada awal 2019, Telkomsel

    kembali didaulat sebagai operator seluler terbaik di Indonesia. Dalam laporan ini, ada

    lima operator seluler di Indonesia yang masuk dalam analisis yakni Telkomsel, XL

    Axiata, Indosat, Hutchison Tri, dan Smartfren. OpenSignal membuat lima katergori

    dalam analisisnya yang terdiri dari ketersediaan 4G, pengalaman video, kecepatan

  • download, kecepatan upload, dan latensi. Data diperoleh dari 16 kota di Indonesia

    yang diambil selama periode 1 Februari sampai 1 Mei 2019. Hasilnya, Telkomsel

    tetap mempertahankan dominasi sebagai operator terbaik di empat kategori yaitu

    pengalaman video, kecepatan download, kecepatan upload, dan latensi namun satu

    kategori ketersediaan 4G dimenangkan oleh Smartfren. Berikut adalah hasil survei

    laporan dari OpenSignal untuk operator seluler di Indonesia pada semester 1 2019 :

    Tabel.1.3 Hasil Survei Laporan Operator Seluler di Indonsia

    Pengalaman Telkomsel XL Indosat Smartfren Tri

    Ketersediaan 4G 80,9 poin 83,1 poin 82,7 poin 95,8 poin 83,1 poin

    Pengalaman

    Video

    54,3 poin 45,7 poin 34,7 poin 34,4 poin 42,0 poin

    Kecepatan

    Pengunduhan

    3G/4G

    9,8 Mbps 7,4 Mbps 4,8 Mbps 4,5 Mbps 5,2 Mbps

    Kecepatan

    pengunggahan

    3G/4G

    3,7 Mbps 3,4 Mbps 2,5 Mbps 1,2 Mbps 3,1 Mbps

    Pengalaman

    Latensi

    52,1 ms 69,3 ms 81,6 ms 73,3 ms 63,1 ms

    Sumber:Opensignal.com,2019

    Persaingan bisnis telekomunikasi yang ketat di Indonesia membuat

    perusahaan harus melakukan inovasi dan mempertahankan loyalitas pelanggan

    dengan cara meningkatkan kualitasnya salah satunya yaitu pada kualitas produknya.

    Terlebih jika pengguna lebih dominan menggunakan jasa telekomunikasi ini sebagai

    alat untuk internetan. Dari pembahasan tentang kualitas produk pada kartu prabayar

    diatas didukung oleh penelitian terdahulu dari Suwarni dan Mayasari,(2011) yang

    menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan kartu prabayar IM3 karena kualitas produk yang meliputi

    kecepatan akses, kemasan, frekuensi kegagalan, ketersediaan, citra produk dan

  • reputasi merek prabayar IM3 merupakan tolak ukut dari kualitas produk. (Suwarni,

    dkk,2011)

    Pelanggan yang loyal akan menciptakan hubungan jangka panjang yang

    positif antara penyedia layanan dengan penggunanya yang dapat meningkatkan

    produktivitas perusahaan. Definisi dari loyalitas pelanggan adalah komitmen yang

    dipegang teguh untuk membeli kembali atau melindungi produk atau jasa yang

    disukai di masa depan terlepas dari pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang

    berpotensi menyebabkan peralihan prilaku. (Kotler dan Keller,2016)

    Masalah yang terjadi pada kartu Telkomsel yaitu penurunan tingkat kepuasan

    yang diberikan oleh produk Telkomsel yang mana nantinya akan berpengaruh

    terhadap loyalitas pelanggan. Dalam menciptakan loyalitas, perusahaan harus mampu

    menciptakan nilai yang baik dimata konsumen dengan memenuhi keinginan dan

    harapan konsumen tersebut.

    Dengan kualitas dan harga yang baik akan menimbulkan suatu nilai yang

    sesuai antara manfaat dan biaya. Nilai pelanggan adalah sebuah konsep pemasaran

    pokok, yang intinya adalah kombinasi dari kualitas, pelayanan, dan harga yang juga

    disebut “Customer Value Triad”, persepsi nilai akan meningkat bersama kualitas dan

    pelayanan, tetapi juga bisa menurun bersama harga. (Kotler dan Keller,2016).

    Pengguna layanan internet di Indonesia sendiri kebanyakan adalah masyarkat

    yang masih berumur muda atau remaja. Berikut adalah data pengguna layanan

    internet berdasarkan usia :

  • Gambar 1.8. Penetrasi Pengguna Internet Berdasarkan Usia

    Sumber:Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII.),2017

    Dari data diatas menjelaskan bahwa mayoritas pengguna internet berusia 13-

    18 tahun dan 19-34 tahun yang berarti di usia tersebut masyarkat yang sedang

    mengenyang proses pendidikan/pelajar dan yang bekerja. Untuk memperkuat berikut

    data layanan internet di Indonesia berdasarkan tingkat pendidikan terakhir :

    Gambar 1.9.Penetrasi Pengguna Internet Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII),2017

    Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 paling banyak pendidikannya

    ditingkat Mahasiswa SI,S2, dan S3. Perkembangan internet telah menyebarluas di

    Indonesia termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

  • Gambar.1.10 Penetrasi Penggunaan Internet di Setiap Provinsi

    Sumber.Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII),2018

    Hasil survei dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

    penetrasi penggunaan internet disetiap Provinsi wilayah Bali dan Nusa Tenggara

    yaitu NTB, Bali dan NTT, menyatakan bahwa, jumlah pengguna internet terbanyak

    dari ketiga provinsi tersebut yaitu NTB (Nusa Tenggara Barat) dengan jumlah

    persentasi mencapai 68,2% pengguna internet. Disusul oleh Bali dan NTT yaitu 59%

    dan 55% pengguna internet. Dari hasil survei diatas dapat kita ketahui bahwa NTB

    merupakan jumlah pengguna internet terbesar di Provinsi wilayah Bali dan Nusa

    Tenggara.

    Fenomena yang terjadi di Sumbawa yakni terjadinya persaingan yang ketat

    antara Telkomsel dengan XL, hingga juni 2019, XL telah mendirikan sebanyak 712

    pemancar sinyal (BTS) 3G dan 4G di Sumbawa, naik dari 507 situs yang tercatat

    pada Agustus 2018, jumlahnya ditargetkan akan meningkat lebih jauh menjadi 726

    BTS pada Desember 2019. Pertumbuhan jumlah pelanggan data XL di Sumbawa

    pada Agustus 2018 hingga juli 2019 sebesar 25%, yang menghasilkan kenaikan trafik

    data secara keseluruhan sebesar 95%. (Kompas.com)

    Hal tersebut yang mengakibatkan pelanggan pada kartu telkomsel banyak

    yang beralih ke XL. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti perkembangan

    operator jasa layanan telekomunikasi khususnya pada kartu Telkomsel di Nusa

    Tenggara Barat (NTB) Sumbawa Besar.

    Sumbawa merupakan area dengan pertumbuhan penggunaan layanan data

    yang tinggi khususnya di kalangan Mahasiswa karena ditunjang oleh keberadaan

  • Kampus-kampus Swasta di Sumbawa seperti UTS,UNSA,STKIP,IISBUD dan lain

    lain, seperti yang dikatakan oleh (Wora,2017), salah satu contoh pengguna layanan

    internet yang ada di Indonesia adalah Mahasiswa, Mahasiswa memerlukan layanan

    internet dalam memperoleh materi perkuliahan dan juga sebagai media pendukung

    pembelajaran. Mahasiwa yang disebut dalam penelitian ini adalah Mahasiswa

    Universitas Teknologi Sumbawa. Hampir semua Mahasiswa menggunakan internet

    dengan demikian semakin banyaknya penggunaan internet maka semakin banyak

    pula Mahasiswa yang menggunakan jasa operator telekomunikasi yang diakses

    melalui Smartphone.

    Berdasarkan hasil survei sederhana yang dilakukan oleh peneliti di

    lingkungan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi

    Sumbawa bahwa ada 2 jenis kartu prabayar yang digunakan dikalangan Mahasiswa

    yaitu Telkomsel dan XL dan penggunaan kartu Telkomsel sendiri banyak digunakan

    oleh Mahasiswa walaupun harga yang ditawarkan oleh produk tersebut terbilang

    mahal namun Mahasiswa masih tetap menggunakan kartu Telkomsel. Maka dari itu,

    berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk meneliti apa yang menjadi

    penyebab Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa

    masih tetap menggunakan kartu prabayar Telkomsel.

    Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian

    tentang “Pengaruh Harga Paket Internet dan Kualitas Produk Terhadap

    Loyalitas Pelanggan Kartu Prabayar Telkomsel”

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Bagaimana pengaruh harga paket internet terhadap loyalitas pelanggan kartu

    prabayar Telkomsel ?

    2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan kartu

    prabayar Telkomsel?

    3. Bagaimnana pengaruh secara simultan harga paket internet dan kualitas

    produk terhadap loyalitas pelanggan kartu prabayar Telkomsel?

  • 1.3 TujuanPenelitian

    1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga paket internet terhadap

    loyalitas pelanggan kartu prabayar Telkomsel

    2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kualitas produk terhadap

    loyalitas pelanggan kartu prabayar Telkomsel

    3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara simultan harga paket

    internet dan kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan kartu prabayar

    Telkomsel

    1.4 Manfaat Penelitian

    Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik Teoritis, Praktis

    dan Akademis.

    1.4.1 Manfaat Teoritis

    a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi dalam

    ilmu ekonomi dan bisnis khususnya manajemen pemasaran

    b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah pada

    kajian tentang Harga, Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan

    1.4.2 Manfaat Akademis

    a. Sebagai syarat untuk memenuhi standar kelulusan Strata 1 (S1).

    b. Memperdalam pengetahuan tentang penelitian berdasarkan teori dan

    kejelasan sebenarnya.

    c. Sebagai bahan pembanding bagi pembaca yang tertarik untuk

    mengembangkan atau melakukan hal yang sama bagi peneliti selanjutnya.

    1.4.3 Manfaat Praktis

    a. Bagi pihak lain diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi

    suatu referensi atau sebagai penambahan sumber tertulis untuk dijadikan

    dasar penelitian untuk penelitian selanjutnya.

    b. Sebagai masukan dan tambahan wawasan yang dapat dijadikan evaluasi

    bagi perusahaan sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.

  • 1.5 Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

    (Sugiyono,2016). Berdasarkan pengertian diatas maka peneliti membuat beberapa

    hipotesis sebagai berikut :

    1.5.1 Pengaruh Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan

    Harga adalah sejumlah nilai (uang) yang harus dibayarkan oleh konsumen

    untuk memperoleh produk yang diinginkan (Kotler dan Amstrong,2014) Tinjauan

    terhadap harga semakin penting, karena harga yang ditetapkan oleh setiap perusahaan

    akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap suatu produk menjadi berbeda.

    Hal ini didukung oleh penelitian Sutrisni (2010) yang menyatakan bahwa

    harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu prabayar

    Telkomsel dan didukung juga oleh penelitian Sunarya (2016) yang menyatakan

    bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu

    prabayar Telkomsel.

    H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan harga terhadap loyalitas pelanggan

    kartu prabayar Telkomsel

    1.5.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan

    Kualitas Produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk

    mendapatkan perhatian lebih, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

    keinginan atau kebutuhan konsumen. (Kotler dan Armstrong,2014)

    Hal ini didukung oleh penelitian Holis (2017) yang menyatakan bahwa

    kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan,

    yang juga didukung oleh Sunarya (2016) yang menyatakan bahwa kualitas produk

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan

    H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas produk terhadap loyalitas

    pelanggan kartu prabayar Telkomsel

    1.5.3 Pengaruh Secara Simultan antara Harga Paket Internet dan Kualitas

    Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan.

    Nilai pelanggan adalah sebuah konsep pemasaran pokok, yang intinya adalah

    kombinasi dari kualitas, pelayanan, dan harga yang juga disebut “Customer Value

  • Triad”, persepsi nilai akan meningkat bersama kualitas dan pelayanan, tetapi juga

    bisa menurun bersama harga.(Kotler dan Keller, 2016)

    Berdasarkan penelitian Salim, dkk (2018) menyatakan bahwa harga dan

    kualitas produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan

    H3 : Terdapat pengaruh positif dan siginifikan secara simultan antara harga dan

    kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan kartu prabayar Telkomsel

    1.6 Definisi Operasional Variabel

    Operasionalisasi variabel penelitian menjelaskan tentang jenis variabel serta

    gambaran dari variabel yang diteliti berupa nama variabel, sub variabel, indikator

    variabel, ukuran variabel dan skala pengukuran variabel. Menurut Sugiyono (2016)

    mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

    tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini adalah dua variabel

    yang digunakan yaitu :

    1. Variabel Independen

    Menurut Sugiyono (2016) mendefinisikan variabel independen adalah

    variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

    timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel

    independen yaitu Harga dan Kualitas Produk :

    a. Harga (X1)

    Harga merupakan sejumlah uang uang yang dikeluarkan untuk sebuah

    produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk

    memperoleh manfaat atau kepemilikan atau penggunaan atas sebuah produk

    atau jasa.Dalam variabel harga ada beberapa unsur kegiatan utama harga

    yang meliputi tingkatan harga, diskon, potongan harga dan periode

    pembayaran dan jangka waktu kredit.(Kotler & Amstrong, 2016).

  • Terdapat juga 4 indikator yang mencirikan harga yaitu :

    1) Keterjangkaun Harga

    2) Kesesuaian Harga dengan Kualitas

    3) Kesesuaian Harga dengan Manfaat

    4) Harga Sesuai Kemampuan atau Daya Saing Harga

    b. Kualitas Produk (X2)

    Kotler dan Armstrong (2014) manyatakan bahwa kualitas produk yaitu

    segala sesuatu yang dapat di ditawarkan kepasar untuk mendapatkan

    perhatian lebih, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

    keinginan atau kebutuhan.Menurut Garvin dalam buku Tjiptono (2016)

    kualitas produk memiliki delapan dimensi sebagai berikut:

    1) Performance (kinerja)

    2) Features (fitur atau ciri-ciri tambahan)

    3) Reliability (reliabilitas)

    4) Confermance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)

    5) Durability (daya tahan)

    6) Serviceability(Kemampuan melayani)

    7) Esthetics (Estetika)

    8) Perceived Quality (kualitas yang dipersepsikan).

    2. Variabel Dependen

    Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat karena adanya variabel bebas. (Sugiyono ,2016). Variabel dependen

    dalam penelitian ini adalah Loyalitas Pelanggan yang diberi simbol (Y)

    a. Loyalitas Pelanggan (Y)

    Loyalitas pelanggan adalah Komitmen yang dipegang teguh untuk

    membeli kembali atau melindungi produk atau jasa yang disukai di masa

    depan terlepas dari pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang

    berpotensi menyebabkan peralihan prilaku.(Kotler dan Keller,2016)

    Indikator loyalitas pelanggan menurut Kotler & Keller (2012) adalah :

  • 1) Repeat Purchase (Kesetiaan terhadap pembelian produk).

    2) Retention (Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai

    perusahaan).

    3) Referalls (Mereferensikan secara total esistensi perusahaan).

  • BAB II

    STUDI LITERATUR

    2.1 Bauran Pemasaran

    Konsep utama dalam pemasaran modern ialah bauran pemasaran yang terdiri

    dari apa saja yang dapat dilakukan perusahaan dalam mempengaruhi permintaan

    produknya untuk mencapai tujuan perusahaan. Bauran Pemasaran menurut Kotler dan

    Armstrong (2014) menyatakan bahwa Bauran pemasaran adalah seperangkat alat

    pemasaran taktis,produk,harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan

    menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran.”

    Berdasarkan pengertian bauran pemasaran menurut para ahli diatas, maka dapat

    dikatakan bahwa bauran pemasaran merupakan serangkaian dari variabel pemasaran

    atau target-target yang harus dilakukan perusahaan guna medapatakan tingkat

    penjualan yang diharapkan dalam memasarkan suatu produk atau jasa yang dimiliki

    sehingga dapat mempengaruhi permintaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

    2.1.1 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran

    Unsur-unsur bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2014) adalah

    sebagai berikut :

    1. Product (Produk)

    Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan pada suatu pasar

    untuk diperhatikan, diperoleh, dipakai, dan di konsumsi, yang dapat

    memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan

    2. Price (Harga)

    Harga adalah sejumlah nilai (uang) yang harus dibayarkan oleh konsumen

    untuk meperoleh produk yang diinginkan

    3. Place (Tempat)

    Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan berupa jasa untuk membuat

    produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya.

  • 4. Promotion (Promosi)

    Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perushaan untuk

    mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar

    sasarannya. Aktivitas dari promosi yaituu periklanan (advertising),

    penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public

    relation), promosi (sales promotion), serta pemasaran langsung (direct

    marketing).

    5. People (Orang)

    Merupakan orang-orang yang terlibat langsung dan saling mempengaruhi

    dalam proses pertukaran dari produk jasa

    6. Process (Proses)

    Gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal

    pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan

    disampaikan kepada konsumen.

    7. Physical Evidence (Lingkungan Fisik)

    Lingkungan Fisik perusahaan adalah tempat jasa diciptakan, tempat

    penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur berwujud

    apapun yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung

    peranan jasa tersebut.

    Dari definisi bauran pemasaran menurut Kotler & Amstrong diatas berpengaruh

    satu sama lain, bauran pemasaran jasa memiliki 7 bauran pemasaran yang dikenal

    dengan 7P yakni price, produk, promotion, place, people, process, dan physical

    Evidence. Mengingat bahwa jenis bisnis telekomunikasi ini masuk ke produk maupun

    jasa sehingga peneliti menjabarkan 7P pada bauran pemasaran. Diantara ke 7 bauran

    pemasaran tersebut yang lebih memiliki keterkaitan dengan bisnis Telkomunikasi

    ialah harga dan kualitas produk. Karena harga merupakan faktor terpenting yang

    memicu terjadinya loyalitas pelanggan serta kualitas produk, yang mana didalamnya

    juga terdapat kualitas jaringan dan layanan yang menjadi faktor terpenting dalam

    menciptakan pelanggan yang loyal.

  • 2.2 Harga

    Harga menjadi salah satu fakor terpenting dalam pangsa pasar dan laba yang

    diperoleh oleh perusahaan. Tidak hanya itu konsumen juga cenderung lebih banyak

    mematok harga terlebih dahulu daripada kualitas ketika melihat suatu produk atau

    jasa. Menurut Kotler dan Armstrong (2014), harga adalah sejumlah uang dibebankan

    atas suatu barang atau jasa dari nilai uang yang di tukar konsumen atas manfaat-

    manfaat karena menggunakan produk tersebut. Sedangkan harga menurut Kotler dan

    Keller (2016), merupakan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membayar

    produk yang diinginkan. Berdasarkan pengertian harga menurut beberapa ahli diatas

    merupakan faktor penentu yang membuat suatu konsumen loyal terhadap produk dan

    jasa suatu perusahaan guna mempertahankan pangsa pasar telah ada.

    2.2.1 Indikator Harga

    Menurut Kotler dan Amstrong (2016) dalam variabel harga ada beberapa unsur

    kegiatan utama harga yang meliputi tingkatan harga, diskon, potongan harga dan

    periode pembayaran dan jangka waktu kredit. Terdapat juga 4 indikator yang

    mencirikan harga yaitu :

    1. Keterjangkaun Harga

    Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

    Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek harganya juga berbeda

    dari yang termurah sampai termahal.

    2. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk

    Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang sering

    memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka melihat

    adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang cenderung

    beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.

    3. Kesesuaian Harga dengan Manfaat

    Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan

    lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya.

    Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang

  • dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal

    dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang.

    4. Harga Sesuai Kemampuan atau Daya Saing Harga

    Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk

    lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan

    oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.

    2.2.2 Tujuan penetapan harga

    Menurut Tjiptono (2015), tujuan dari penetapan harga memiliki empat macam

    tujuan yaitu:

    1. Tujuan berorientasi pada laba

    Dirancang untuk memaksimumkan harga kemudian dibandingkan dengan

    harga-harga pesaing, perpsepsi terhadap nilai produk, struktur biaya

    perusahaan, dan efisiensi produksi.

    2. Tujuan berorientasi pada volume

    Menetapkan harga dengan tujuan memaksimumkan volume penjualan

    (dalam rupiah maupun dalam unit).Tujuan ini mengorbankan margin

    labademi perputaran produk yang tinggi.

    3. Tujuan berorientasi pada citra

    Citra (image) dalam sebuah perusahaan dapat dibentuk melalui penetapan

    harga.Perusahaan dapat menetapkan harga mahal untuk membentuk dan

    mempertahankan citra prestisius.Sementara itu harga murah dapat

    digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu, misalnya dengan

    memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di

    suatu wilayah tertentu.Pada hakikatnya, baik penetapan harga mahal

    maupun murah bertujuan untuk menimgkatkan persepsi konsumen terhadap

    keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

    4. Tujuan Stabilisasi harga

    Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila

    perusahaan menurunkan harga dari produknya, maka para perusahaan

  • pesaing juga harus menurunkan pula harga produk mereka.Kondisi seperti

    ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-

    industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi.Tujuan stabilisasi

    dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan

    yang stabil antara harga sebuah perusahaan dan harga pimpinan industri.

    2.2.3 Metode Penetapan Harga

    Menurut Kotler dan Armstrong (2014), Metode penetapan harga sebagai berikut:

    1. Penetapan harga berdarkan nilai

    Penetapan harga berdasarkan nilai adalah menggunakan persepsi nilai dari

    pembeli bukan dari biaya penjual sebaga kunci penetapan harga.

    2. Penetapan harga berdasarkan biaya

    Penetapan harga berdasarkan biaya yaitu melibatkan biaya produksi,

    distribusi dan penjualan produk beserta tingkat pengambilan yang wajar

    bagi usaha dan resiko.

    3. Penetapan harga berdasarkan pesaing

    Penetapan harga berdasarka pesaing yaitu melibatkan biaya, strategi dan

    produk bagi para pesaing.

    2.3 Kualitas Produk

    Kualitas merupakan nilai dari suatu yang ditawarkan kepada konsumen yang

    sangat penting bagi perusahaan untuk membuat suatu produk memiliki keunggulan

    dengan kualitas yang diperlihatkan.

    Pengertian kualitas produk menurut Kotler dan Armstrong (2014) yaitu segala

    sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian lebih,

    digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

    Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar, dimana konsumen

    memiliki harapan akan pemenuhan dan keinginan melalui suatu produk.Sedangkan

    menurut Tjiptono (2015), mengatakan bahwa kuliatas produk merupakan gambaran

  • langsung dari suatu produk seperti kinerja, keandalan, mudah dalam penggunaan,

    estetika dan sebagainya.

    Dari beberapa definisi-definisi tentang kualitas produk menurut bebarapa ahli

    diatas, peneliti mempersepsikan kualitas produk ialah suatu acuan dari produk

    tersebut tentang bagaimana memanfaatkan kemampuan atau fungsi-fungsi yang

    mereka miliki guna memenuhi kebutuhan atau keinginan untuk mencapai kepuasan

    bagi konsumen.

    2.3.1 Indikator Kualitas Produk

    Menurut Garvin dalam buku Tjiptono (2015) kualitas produk memiliki delapan

    dimensi sebagai berikut:

    1. Performance (kinerja)

    Merupakan karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang

    dibeli.

    2. Features (fitur atau ciri-ciri tambahan)

    Yaitu karaktersitik sekunder atau pelengkap.

    3. Reliability (reliabilitas)

    Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

    4. Confermance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)

    Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-

    standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

    5. Durability (daya tahan)

    Yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.

    6. Serviceability(Kemampuan melayani

    Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan direparasi; serta

    penanganan keluhan secara memuaskan.

    7. Esthetics (Estetika)

    Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

  • 8. Perceived Quality (kualitas yang dipersepsikan)

    Yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan

    terhadapnya.

    Kualitas suatu produk akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan, ketika

    kualitas suatu produk memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan maka secara

    otomatis pelanggan akan puas dengan produk tersebut. Oleh karena itu,penting sekali

    bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas pada produknya tidak hanya untuk

    menciptakan daya saing namun dapat mencapai kepuasan yang menghasilkan

    loyalitas pelanggan.

    2.3.2 Kepuasan Pelanggan

    Kepuasan pelanggan akan timbul setelah perusahaan berhasil memiliki kualitas

    yang memenuhi harapan pelanggan didalam produknya. Menurut Kotler dan Keller

    (2016) mengemukakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

    seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang

    dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.Sedangkan menurut Tjiptono dan

    Gregorius (2014) kepuasan pelanggan akan tercapai apabila setelah mengkonsumsi

    suatu barang atau jasa yang dirasakan pelanggan memenuhi atau melampaui

    harapannya.

    Oleh karena itu, kepuasan pelanggan tidak luput dari bagaimana suatu

    perusahaan menciptakan produk atau jasa agar mencapai bahkan melebihi harapan

    pelanggan.

    Seperti yang dijelaskan oleh Tjiptono (2014) bahwa Kepuasan pelanggan

    berkontribusi pada sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas pelanggan,

    meningkatkan reputasi perusahaan, berkurangnya elatisitas harga, berkurangnya biaya

    transaksi masa depan, dan meningatnya efisiensi dan produktivitas karyawan.

  • 2.4 Loyalitas Pelanggan

    Setelah konsumen atau pelanggan mencapai kepuasan terhadap produk suatu

    perusahaan maka akan timbul loyalitas terhadap produk yang telah memenuhi

    harapan mereka. Menurut Kotler dan Keller (2016) definisi dari loyalitas pelanggan

    adalah Komitmen yang dipegang teguh untuk membeli kembali atau melindungi

    produk atau jasa yang disukai di masa depan terlepas dari pengaruh situasional dan

    upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan peralihan prilaku.

    Dalam mengukur kesetiaan, diperlukan beberapa atribut berikut:

    a. Mengatakan hal yang positif tentang perusahaan kepada orang lain

    b. Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain yang meminta saran

    c. Mempertimbangkan bahwa perusahaan merupakan pilihan pertama dalam

    melakukan pembelian jasa

    d. Melakukan lebih banyak bisnis atau pembelian dengan perusahaan beberapa

    tahun mendatang

    2.4.1 Tingkatan loyalitas konsumen

    Tingkat Loyalitas konsumen terdiri atas empat tahap berikut :

    a. Loyalitas Kognitif yaitu tahap pengetahuan langsung ataupun tidak

    langsung konsumen terhadap merek, manfaat, dan dilanjutkan ke pembelian

    berdasarkan keyakinan akan superioritas yang ditawarkan.

    b. Loyalitas Efeketif yaitu sikap favorable konsumen terhadap merek

    merupakan hasil dari konfirmasi yang berulang dari harapannya selama

    tahap cognitively loyalty berlangsung. Dasar kesetiaan konsumen adalah

    sikap dan komitmen terhadap produk dan jasa sehingga telah terbentuk

    suatu hubungan yang lebih mendalam antara konsumen dengan penyedia

    produk atau jasa dibandingkan pada tahap sebelumnya.

    c. Loyalitas konatif, yaitu intesitas membeli ulang sangat kuat dan memiliki

    keterlibatan tinggi yang merupakan dorongan motivasi

  • d. Loyalitas tindakan yaitu menghubungkan penambahan yang baik untuk

    tindakan serta keinginan untuk mengatasi kesulitan, seperti pada tindakan

    kesetiaan

    2.4.2 Indikator Loyalitas Pelanggan

    Indikator loyalitas pelanggan menurut Kotler & Keller (2012) adalah

    1. Repeat Purchase (Kesetiaan terhadap pembelian produk)

    2. Retention (Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai

    perusahaan).

    3. Referalls (Mereferensikan secara total esistensi perusahaan)

    2.5 Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu dilakukan untuk dapat membantu peneliti sebagai acuan dan

    referensi dalam melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan antara hubungan

    variabel independen (Harga dan Kualitas Produk) dengan variabel dependen

    (Loyalitas Pelanggan) yang memiliki kesamaan dalam penelitian terdahulu dan

    kemudian dapat diajukan sebagai hipotesis dan jawaban sementara dalam penelitian

    ini.

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

    No Nama Peneliti dan

    judul

    Hasil Persamaan Perbedaan

    1 Sutrisni, (2010).

    “Analisis pengaruh

    kualitas produk,

    kualitas pelayanan,

    desain produk,

    harga dan

    kepercayaan

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa

    kualitas produk

    memiliki pengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan. Kualitas

    Menggunakan

    variabel harga

    dan kualitas

    produk

    terhadap

    loyalitas

    pelanggan,

    Dalam

    penelitian ini

    daerah

    penelitiannya

    berbeda

    sedangkan

    objek yang

  • terhadap loyalitas

    pelangga Indosat

    IM3 pada

    Mahasiswa

    Fakultas Ekonomi

    Universitas

    Diponegoro

    Semarang

    pelayanan

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan, desain

    produk memiliki

    pengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan,

    Harga memiliki

    pengaruh yang positif

    dan signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan dan

    variabel kepercayaan

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan dan secara

    simultan

    memperlihatkan

    bahwa kualitas

    produk, kualitas

    pelayanan, desain

    produk, harga dan

    kepercayaan

    pelanggan

    menunjukkan hasil

    yang signifkan

    objek yang

    sama yaitu

    telekomunikasi

    diteliti

    menggunaka

    n jenis

    telekomunika

    si lain

  • terhadap loyalitas

    pelanggan

    2 Nurhudawan, Dika

    Aryanto (2016)

    “Pengaruh Kualitas

    Produk dan Harga

    terhadap Loyalitas

    Pelanggan Pada

    Kartu Prabayar

    Telkomsel (Survei

    pada Mahasiswa

    Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis

    Universitas

    Pasundan ”

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa

    kualitas produk

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan

    kartu prabayar

    Telkomsel, harga

    memiliki pengaruh

    yang signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan dan secara

    simultan menyatakan

    kualitas produk dan

    harga berpengaruh

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan

    kartu prabayar

    Telkomsel

    Menggunakan

    variabel harga

    dan kualitas

    produk

    terhadap

    Loyalitas

    Pelanggan serta

    objek yang

    diteliti sama

    Tempat atau

    daerah yang

    diteliti

    berbeda

    3 Sunarya,H.Popo,

    (2016). “Pengaruh

    Kualitas Produk

    dan Harga

    Terhadap Loyalitas

    Pelanggan Pada

    Kartu Prabayar

    Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa

    kualitas produk

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    Loyalitas Pelanggan,

    Harga berpengaruh

    Sama-sama

    menggunakan

    variabel Harga

    dan kualitas

    produk, Objek

    penelitian juga

    sama yaitu

    Daerah atau

    tempat

    penelitian

    berbeda

  • Telkomsel” signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan

    dan variabel bebas

    yaitu harga dan

    kualitas produk secara

    simultan berpengaruh

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan.

    Kartu

    Telkomsel

    4 Holis,

    Nur.(2017).”Pengar

    uh Kuaitas Produk

    dan Harga

    Terhadap Loyalitas

    Pelanggan

    pengguna

    Telkomsel di

    Wilayah

    Cikarang”.

    Berdasarkan hasil

    penelitian

    menunjukkan bahwa

    secara persial variabel

    kualitas produk

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan, Harga

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan dan secara

    simultan antara

    kualitas produk dan

    harga berpengaruh

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan

    Menggunakan

    variabel dan

    objek yang

    sama yaitu

    kualitas produk

    dan harga

    terhadap

    loyalitas

    pelanggan

    kartu prabayar

    Telkomsel

    pada

    penelitin ini

    daerah atau

    tempat

    berbeda.

    5 Noorhayati,

    (2018).“ Pengaruh

    Kulitas Produk,

    Penelitian ini

    menunjukkan bahwa

    kualitas produk

    Menggunakan

    variabel

    Kualitas

    Yang berbeda

    dalam

    penelitian ini

  • Harga dan Promosi

    Terhadap Loyalitas

    Pelanggan Kartu

    Prabayar Tekomsel

    (Studi kasus pada

    Mahasiswa STIE

    Muara Teweh)”

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    Loyalitas pelanggan,

    harga memiliki

    pengaruh yang

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan,

    Promosi berpengaruh

    negtaif dan tidak

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan

    dan secara simultan

    menyatakan bahwa

    kualitas produk, harga

    dan promosi

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan.

    Produk dan

    Harga

    Terhadap

    Loyalitas

    Pelanggan,

    Objek yang

    diteliti

    yaitu tempat

    atau daerah

    yang diteliti

    serta variabel

    promosi

    Sumber:Diolah oleh Peneliti,2019

  • 2.6 Kerangka Konseptual

    Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu maka dapat dilihat

    kerangka pemikirann teoritis dalam penelitian ini, yang dapat dilihat pada gambar di

    bawah ini :

    (H1)

    (H2)

    (H3)

    Keterangan :

    : Pengaruh secara persial dan simultan variabel independen (X) terhadap

    variabel dependen (Y)

    : Hubungan Variabel independen (X)terhadap variabel dependen (Y)

    X : Variabel independen

    Y : Variabel Dependen

    KUALITAS

    PRODUK (X2)

    LOYALITAS

    PELANGGAN(Y)

    HARGA (X1)

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Rancangan Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah motode

    kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan

    ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara terstruktur,

    faktual, mengenai fakta-fakta hubungannya antara variabel yang diteliti.

    Menurut Sugiyono (2014), metode kuantitatif adalah metode penelitian yang

    berdasarkan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi suatu

    sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya random, pengumpulan

    data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik

    dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan pengertian

    asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun

    hubungan antara dua variabel ata lebih. Metode asosiatif merupakan metode yang

    bermaksud untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengaruh antara variabel-

    variabel melalui pengujian hipotesis (Sugiyono,2014)

    3.1.1 Variabel Penelitian

    Menurut Sugiyono (2016), Variabel penelitian adalah suatu atribut atau suatu

    sifat atau nilai dari orang, objek dalam kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dapat ditarik kesimpulannya.

    Adapun dalam penelitian ini yaitu Harga dan kualitas produk sebagai variabel

    independen dan Loyalitas pelanggan sebagai variabel dependen. Berikut adalah

    pengertian variabel independen (bebas) dan dependen (terikat) menurut Sugiyono

    (2016).

  • 1. Variabel Independen (X)

    Variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau

    menjadi penyebab perubahan variabel dependen bagai variabel lainnya.

    Variabel independen dalam penelitian ini yaitu :

    X1 : Harga X2 : Kuaitas Produk

    2. Variabel Dependen (Y)

    Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat karena adanya variabel independen. Variabel dependen dalam

    peneitian ini yaitu :

    Y : Loyalitas Pelanggan

    3.2 Sumber Data

    Jenis data berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan

    data sekunder. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yaitu sebagai

    berikut :

    3.2.1 Data Primer

    Menurut Sugiyono (2016) Sumber primer adalah data yang langsung

    memberikan data kepada pengumpulan data. Dalam menyusun penelitian ini, data

    primer digunakan yaitu Kuesioner langsung pada pengguna kartu Telkomsel Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa.

    3.3 Populasi dan Sampel

    3.3.1 Populasi

    Menurut Sugiyono (2016) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

    atas:Objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Teknologi Sumbawa yang menggunakan kartu Telkomsel angkatan

    2016,2017,2018,2019

  • 3.3.2 Sampel

    Menurut Sugiyono (2016) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

    yang dimiliki oleh populasi. Sehingga agar dapat mewakili populasi harus

    menggunakan sampel. Anggota sampel yang tepat digunakan menurut Sugiyono

    (2014) dalam penelitian tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki.

    Semakin besar jumlah sampel yang diteliti, maka peluang kesalahan akan semakin

    kecil begitu juga sebaliknya. Sampel pada penelitian ini adalah 4 angkatan di Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis yaitu angakatan 2016,2017, 2018,2019

    Penelitian ini menggunakan teknik sampling, Menurut Sugiyono (2016) teknik

    sampling adalah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan

    digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

    Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan oleh penulis adalah teknik non

    probability sampling.

    Menurut Sugiyono (2016) definisi non probability sampling adalah teknik

    pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur

    atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

    Teknik non probability sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel

    pada penelitian ini yaitu teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016)

    pengertian purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

    tertentu.

    Alasan penulis memilih sampel dengan menggunakan purposive sampling yaitu

    karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang penulis

    tentukan, oleh karena itu penulis memilih teknik purposive sampling

    Adapun kriteria-kriteria yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu:

    1. Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi

    Sumbawa angkatan 2016,2017,2018,2019

    2. Mahasiswa yang menggunakan kartu Telkomsel

    3. Telah menggunakan/isi ulang paket layanan kartu prabayar Telkomsel lebih

    dari 1 kali.

  • Karena populasi dalam jumlah yang besar dan tidak diketahui maka dalam

    penelitian ini penentuan sampel menggunakan rumus Paul Leedy dalam

    Arikunto (2010), yaitu:

    Keterangan :

    n = Ukuran Sampel

    P = Jumlah populasi

    Z = Standar untuk kesalahan yang dipilih

    e = sampling eror (10%)

    Harga (P)(1-P) = 0,25, dengan menggunakan confidance level 95% dengan

    tingkat kesalahan tidak lebih dari 10%

    Jadi jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini yaitu

    berjumlah 96,04 , namun guna mempermudah perhitungan maka peneliti men

    gambil sampel sebanyak 100 responden.

    3.4 Instrumen Penelitian

    Menurut Sugiyono (2016) yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah

    suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

    diamati. Instrumen yang ada dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator yang

    terdapat pada variabel harga dan kualitas produk dan kemudian disebarkan ke calon

    responden, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

    kuesioner yang berisi pernyataan yang akan dijawab oleh responden. Adapun

    indikator dalam peneitian ini adalah sebagai berikut :

    (

    )

    ( ) ( )

    (

    )

    ( )

    \

  • Tabel 3.1 Instrumen Penelitian

    No Variabel Indikator

    1 Harga (X1)

    (Kotler & Amstrong,2016)

    1. Keterjangkauan Harga

    2. Kesesuaian Harga dengan Kualitas

    3. Kesesuaian Harga dengan Manfaat

    4. Harga Sesuai Kemampuan atau Daya

    Saing Harga

    2 Kualitas Produk (X3)

    (Tjiptono,2016)

    1. Performance (kinerja)

    2. Features (fitur atau ciri-ciri tambahan)

    3. Reliability (Keandalan)

    4. Confermance to Specifications

    (kesesuaian dengan spesifikasi)

    5. Durability (daya tahan)

    6. Serviceability (kemampuan melayani)

    7. Esthetics (Estetika).

    8. Perceived Quality (kualitas yang

    dipersepsikan)

    4 Loyalitas Pelanggan (Kotler &

    Keller, 2012)

    1. Repeat Purchase (Kesetiaan terhadap

    pembelian produk)

    2. Retention (Ketahanan terhadap

    pengaruh yang negatif mengenai

    perusahaan).

    3. Referalls (Mereferensikan secara total

    esistensi perusahaan).

    Sumber : Diolah oleh Peneliti,2019

  • 3.5 Metode Pengumpulan Data

    Menurut Sugiyono (2016) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

    paling strategis dalam sebuah penelitian, sebab tujuan mengetahui teknik

    pengumpulan data peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar

    yang ditetapkan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu

    Kuisioner.

    3.5.1 Kuesioner

    Menurut Sugiyono (2016) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

    dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis

    kepada responden kemudian dijawab. Kuesioner ini akan diberikan kepada

    Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa angkatan

    2016,2017,2018,2019 yang menggunakan kartu telkomsel. Skala yang digunakan

    dalam pengukuran ini ialah menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk

    mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

    fenomena sosial. Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang diukur

    dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

    patokan untuk menyusun item-item instrumen berupa pertanyaan maupun pernyataan.

    Modifikasi skala likert dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang

    dikandung oleh skala lima tingkat, modifikasi skala likert meniadakan kategori

    jawaban yang ditengah berdasarkan tiga alasan yaitu :

    1) Kategori tersebut biasanya memiliki arti ganda, biasanya diartikan belum

    dapat memutuskan atau memberikan jawaban yang pasti diartikan masih

    netral dan ragu-ragu

    2) Tersedianya jawaban ditengah itu menimbulkan kecendrungan menjawab

    ditengah

    3) Maksud kategori SS,S,TS,STS adalah untuk melihat kecendrungan pendapat

    responden, ke arah setuju atau ke arah tidak setuju

    Maka dari itu, peneliti menggunakan empat alternatif jawaban yang akan

    dijabarkan dalam quisioner beserta skor nya yaitu sebagai berikut :

  • Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Responden

    Alternatif Jawaban Skor

    Sangat Tidak Setuju 1

    Tidak Setuju 2

    Setuju 3

    Sangat Setuju 4 Sumber : Data diolah peneliti,2019

    3.6 Analisis Data

    Menurut Sugiyono (2016) analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh

    responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

    berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang

    diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan

    perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

    3.6.1 Uji Instrumen

    a. Uji Validitas

    Menurut Sugiyono, (2016) Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur

    apakah kuisioner yang dibuat valid atau tidak. Kuesioner dikatakan valid

    apabila pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

    akan diukur oleh kuesioner itu sendiri. Dalam melakukan penguraian validitas,

    digunakan alat bantu berupa software SPSS

    Apabila memperoleh data yang tidak valid maka data tersebut akan

    dihilangkan atau dibuang dalam suatu instrumen, kriteria dalam menemukan

    validitas kuesioner adalah sebagai berikut:

    1) Jika rhitung> rtabel maka pernyataan tersebut dapat dikatan valid

    2) Jika rhitung< rtabel maka pernyatan tersebut dapat dikatakan tidak valid

    Pengukuran validitas ditujukan kepada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa yang menggunakan kartu

    prabayar Telkomsel dengan pengujiannya diambil dari 30 responden. Adapun

    syarat atau ketentuan dimana uji validitas dikatakan valid apabila rhitung lebih

    besar dari rtabel. Untuk mengetahui nilai dari rtabel maka dapat menggunakan

  • rumus (a, n-2) dari tabel product moment. Diketahui bahwa jumlah n

    sebanyak 30 dan nilai a = 5% maka diperoleh hasil : rtabel = (5%,30-2) =

    (0,05,28) = 0,361. Dari hasil pengujian menggunakan aplikasi SPSS hasil

    semua pernyataan yang terdiri dari 3 variabel yaitu Harga paket internet,

    Kualitas Produk dan Loyalitas Pelanggan semuanya dinyatakan valid, hal ini

    dapat dibuktikan melalui tabel di bawah ini:

    Tabel 3.3 Hasil Pengujian Instrumen Harga

    Butir Nilai r hitung Nilai r tabel Sig Keterangan

    1 0,416 0.361 0,022 Valid

    2 0,595 0,361 0,001 Valid

    3 0,806 0,361 0,000 Valid

    4 0,720 0,361 0,000 Valid

    5 0,716 0,361 0,000 Valid

    6 0,769 0,361 0,000 Valid

    Sumber: Data diolah peneliti,2019

    Berdasarkan tabel 3.3 di atas mengenai uji validitas pada harga paket

    internet menjelaskan bahwa dari keenam intem pernyataan yang diajukan oleh

    peneliti kepada responden yaitu Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Teknologi Sumbawa yang menggunakan kartu prabayar

    Telkomsel dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel dengan

    nilai rtabel sebesar 0,361 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir

    pernyataan dinyatakan valid atau relevan sesuai dengan tujuan pengukuran.

  • Tabel 3.4 Hasil Pengujian Instrumen Kualitas Produk

    Butir Nilai r

    hitung

    Nilai r tabel Sig Keterangan

    1 0,611 0,361 0,000 Valid

    2 0,812 0,361 0,000 Valid

    3 0,858 0,361 0,000 Valid

    4 0,750 0,361 0,000 Valid

    5 0,644 0,361 0,000 Valid

    6 0,671 0,361 0,000 Valid

    7 0,772 0,361 0,000 Valid

    8 0,712 0,361 0,000 Valid

    Sumber: Data diolah peneliti,2019

    Berdasarkan tabel 3.4 mengenai uji validitas pada kualitas produk

    menjelaskan bahwa dari kedelapan butir pernyataan yang diajukan oleh peneliti

    kepada responden yaitu Mahasiswa Fakultas Eknomi dan Bisnis yang menggunakan

    kartu prabayar Telkomsel dinyatakan valid karena nilai dari rhitung lebih besar dari

    rtabel yang dimana nilai rtabel sebesar 0,361 sehingga memperoleh hasil dari seluruh

    butir pernyataan dinyatakan valid atau relevan sesuai dengan tujuan pengukuran.

  • Tabel 3.5 Hasil Pengujian Instrumen Loyalitas Pelanggan

    Butir Nilai r hitung Nilai r tabel Sig Keterangan

    1 0,663 0.361 0,000 Valid

    2 0,745 0,361 0,000 Valid

    3 0,646 0,361 0,000 Valid

    4 0,605 0,361 0,000 Valid

    5 0,629 0,361 0,000 Valid

    6 0,741 0,361 0,000 Valid

    Sumber: Data diolah peneliti,2019

    Berdasarkan tabel 3.5 di atas mengenai uji validitas pada loyalitas pelanggan

    menjelaskan bahwa dari keenam intem pernyataan loyalitas pelanggan yang diajukan

    oleh peneliti kepada responden yaitu Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Te