Pengaruh Globalisasi Terhadap Pudarnya Kebudayaan Khas Daerah Istimewa Yogyakarta

10
Pengaruh Globalisasi terhadap Pudarnya Kebudayaan Khas Daerah Istimewa Yogyakarta Amira Nazihah Syarif Dian Kurnia Anggraeny Nabilah Anisa Novebri

description

presentasi tentang Pengaruh Globalisasi terhadap Pudarnya Kebudayaan Khas Daerah Istimewa Yogyakarta

Transcript of Pengaruh Globalisasi Terhadap Pudarnya Kebudayaan Khas Daerah Istimewa Yogyakarta

Pengaruh Globalisasi terhadap Pudarnya Kebudayaan Khas Daerah Istimewa Yogyakarta

Pengaruh Globalisasi terhadap Pudarnya Kebudayaan Khas Daerah Istimewa YogyakartaAmira Nazihah SyarifDian Kurnia AnggraenyNabilah Anisa Novebri1Latar BelakangIndonesia kepulauan terbesar, bahasa dan budaya beragamBanyak budaya yang lepas!Reog, Rasa SayangeBanyak budaya asing yang masukDIY Wayang, tari klasik, batikGlobalisasi???

2Globalisasi berpengaruh terhadap pudarnya kesenian khas Daerah Istimewa Yogyakarta Apa itu Globalisasi??Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya (Nayef dan Stouddman). Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya (Nayef dan Stouddman). Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.

4(bikin mind map)Globalisasi -> ekonomi, sosial budaya, hankam, teknologi, pendidikanKesenian Khas DIYSeni wayang banyak terdapat di daerah jawa, khususnya jogjakarta, para pengrajin maupun pendalang sudah diwariskan secara turun temurun. Pengarajin wayang banyak terdapat di daerah pasar ngasem, bahan-bahan dari wayang ini terbuat dari kulit sapi atau kerbau, sehingga tidak mudah rusak dan awet. Wayang mudah di dapat juga di daerah sepanjang malioboro.Wayangdikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaananimismeberupa pemujaan roh nenek moyang yang disebuthyangataudahyang, yang diwujudkan dalam bentukarcaatau gambar.Tari KlasikKenapa klasik? Sebab, tari-tarian itu sudah ada sejak dulu. Tari klasikgayaYogyakartadibuat oleh seniman-seniman keraton zaman dulu. Banyak yang menilainya sebagai warisan seni bermutu tinggi. Tari klasik sampai hari ini masih lestari karena masih ada yang tertarik mempelajarinya. Bahkan, di Yogykarta ada sanggar tari yang khusus mengajarkan tari klasik, seperti Sanggar Ndalem Pujokusuman.Kalau kamu ingin bisa menarikan tarian klasik gaya Yogyakarta harus ekstra sabar. Karena gerakan dan rangkaian tarinya rumit. Siswa yang belajartari klasiktidak dapat sekali dua kali datang langsung bisa. Untuk menguasai tarian sederhana saja, seperti Nawung Sekar, seorang pemula butuh waktu sekitar 4 bulan!Belajar dari dasartarian klasikgayaYogyakartabutuh waktu cukup lama. Karena kamu harus belajar dari dasar sekali. Mulai dari posisi tangan, kaki, dan badan. Belajar bentuk gerak. Lalu, belajar merangkai gerakan menjadi tarian yang utuh.ustru, seni seperti ini sangat dihargai dan diminati oleh orang asing.Mereka datang ke Indonesia, antara lain untuk menyaksikan warisan seni klasik bermutu tinggi, seperti tarian klasik gaya Yogyakarta ini.

KesimpulanBERPENGARUH.TapiKembali kepada diri sendiri

Globalisasi memang berpengaruh terhadap pudarnya kebudayaan baik di DIY maupun di seluruh bagian di Indonesia

9SaranPemerintahMengadakan program cinta kesenian daerah: pertunjukan wayang dan tarianMasyarakatMembatasi