Pengaruh Globalisasi Di Bidang Hukum (1)

2
Adanya globalisasi hukum menyebabkan kaburnya batas – batas kenegaraan dan tidak ada lagi sistem hukum nasional secara absolut. Contoh yang dapat ditunjukkan dalam makalah ini adalah kejadian 11 September 2001, dimana terorisme internasional menghantam dan meluluhlantakkan gedung WTC Amerika Serikat dan bahkan menyentuh kehormatan Amerika Serikat yaitu Gedung Putih (Kantor Presiden) dan Pentagon (Markas Angkatan Bersenjata). Presiden Amerikan Serikat menyatakan perang melawan terorisme. Perang melawan terorisme ini bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat, akan tetapi harus dilakukan oleh seluruh dunia internasional yang dibuktikan dengan ditetapkannya Undang-Undang Anti Terorisme pada setiap negara. Dengan kejadian 11 September 2001 tersebut, Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan sangat tergesa-gesa menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang Anti Terorisme. Disebut sangat tergesa-gesa sebab seharusnya peraturan perundang- undangan yang ditetapkan untuk mencegah, mengatasi dan menanggulangi terorisme adalah Undang-Undang yang ditetapkan atas kesepakatan Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), namun karena peraturan perundang-undangan ini sangat dibutuhkan segera, baik karena keperluan maupun karena desakan pihak asing, maka ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu).

description

Kewarganegaraan

Transcript of Pengaruh Globalisasi Di Bidang Hukum (1)

Page 1: Pengaruh Globalisasi Di Bidang Hukum (1)

Adanya globalisasi hukum menyebabkan kaburnya batas – batas kenegaraan dan tidak ada lagi

sistem hukum nasional secara absolut. Contoh yang dapat ditunjukkan dalam makalah ini

adalah kejadian 11 September 2001, dimana terorisme internasional menghantam dan

meluluhlantakkan gedung WTC Amerika Serikat dan bahkan menyentuh kehormatan Amerika

Serikat yaitu Gedung Putih (Kantor Presiden) dan Pentagon (Markas Angkatan Bersenjata).

Presiden Amerikan Serikat menyatakan perang melawan terorisme. Perang melawan terorisme

ini bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat, akan tetapi harus dilakukan oleh

seluruh dunia internasional yang dibuktikan dengan ditetapkannya Undang-Undang Anti

Terorisme pada setiap negara. Dengan kejadian 11 September 2001 tersebut, Pemerintah

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan sangat tergesa-gesa menetapkan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang Anti

Terorisme.

Disebut sangat tergesa-gesa sebab seharusnya peraturan perundang-undangan yang ditetapkan

untuk mencegah, mengatasi dan menanggulangi terorisme adalah Undang-Undang yang

ditetapkan atas kesepakatan Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), namun

karena peraturan perundang-undangan ini sangat dibutuhkan segera, baik karena keperluan

maupun karena desakan pihak asing, maka ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang (Perpu).

Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia di bidang hukum mempunyai dampak positif

maupun negatif. Dampak positif yang dirasakan adalah Semakin menguatnya supremasi hukum,

demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia. Menguatnya

regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan

bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-

tugas penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.

Page 2: Pengaruh Globalisasi Di Bidang Hukum (1)

Sedangkan dampak negatif di bidang hukum yang akan muncul dikarenakan globalisasi, Peran

masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin berkurang

karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi. Perubahan dunia yang

cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global. Masyarakat sering kali

mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak dipenuhi, masyarakat cenderung

bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan

persatuan dan kesatuan bangsa. Muncul reaksi – reaksi keras dari sebagian rakyat Indonesia

terhadap peristiwa atau tragedy yang terjadi di suatu Negara yang dianggap melanggar hak

asasi manusia.