Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

50

description

Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3. Matakuliah: CB 1 Tahun: 2009 - 2010. LEARNING OUTCOMES. Agar mahasiswa menyadari hubungan antara fisik dan perilaku Agar mahasiswa memahami dasar-dasar pola hidup sehat Agar mahasiswa dapat membentuk kebiasaan hidup yang sehat. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Page 1: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3
Page 2: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Pengaruh fisik pada perilakuPertemuan 3

Matakuliah : CB 1Tahun : 2009 - 2010

Page 3: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

3

LEARNING OUTCOMES

• Agar mahasiswa menyadari hubungan antara fisik dan perilaku

• Agar mahasiswa memahami dasar-dasar pola hidup sehat

• Agar mahasiswa dapat membentuk kebiasaan hidup yang sehat

Page 4: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

HUBUNGAN ANTARA FISIK DAN PERILAKU

• Keterangan ada di video

.

Bina Nusantara University 4

Page 5: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Pola hidup sehat

• Pola hidup yang disarankan oleh para ahli kesehatan untuk meningkatkan kesehatan.

• Saran untuk melakukan pola hidup sehat ini merupakan upaya untuk mengurangi resiko berbagai macam penyakit khususnya penyakit cardiovaskuler (jantung), kanker, atau stroke, dll.

Page 6: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Tujuan

• Meningkatkan kualitas hidup karena dengan menjalankan pola hidup sehat akan mempengaruhi kemampuan fisik maupun psikis kita.

• Fisik kita jadi lebih kuat dan secara mental, pikiran kita bisa berfungsi dengan baik bahkan emosi kita pun bisa jadi lebih terkendali.

Page 7: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Untuk menjalani pola hidup sehat, kita disarankan untuk menghindari hal-hal

berikut ini :

Page 8: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

HINDARI ROKOK

Page 9: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

www.managedcaremag.com/archives/9706/9706.new...

Page 10: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan.Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, karbon monoksida.

Page 11: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.

• Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.

• Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Page 12: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

From: http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://4.bp.blogspot.com/_u7mdNEHAW6g/SKKXDHMnTBI/AAAAAAAAAqA/OZb9BloCoLE/s320/paru2%2Bcopy.jpg&imgrefurl=http://mobcrew4artikel.blogspot.com/2008/08/rokok.html&usg=__HcJCtA9bGyyi-rZyAJWi_uNxTw4=&h=270&w=320&sz=19&hl=id&start=135&tbnid=R1p5PpIcxn5rBM:&tbnh=100&tbnw=118&prev=/images%3Fq%3Drokok%2Bmerusak%2Btubuh%26start%3D120%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26hl%3Did%26sa%3DN

Page 13: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

From: http://quittobaccoindonesia.net/images/bodysmokers.jpg

Page 14: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Nikotin dalam asap rokok merupakan racun yang dapat langsung menuju ke otak (± 10 detik) untuk mempengaruhi pemikiran dan tubuh.

• Mempunyai ketergantungan terhadap nikotin.• Tanpa rokok ,seseorang akan mengalami

gejala-gejala yang kurang enak misalnya:- Merasa cepat marah.- Cemas atau gelisah.- Stres dalam bekerja.

• Secara perlahan nikotin akan mengakibatkan perubahan pada sel-sel otak perokok yang menyebabkan anda merasa perlu merokok lebih banyak untuk mengatasi gejala-gejala ketagihan.

Page 15: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Jangan terjebak mitos merokok!

• Merokok itu keren dan modern.– Yang benar adalah merokok membuat gigi

kuning, kulit keriput, mata merah dan nafas bau.

• ”Enggak” mau ketinggalan zaman.– Dari sekian banyak mahasiswa, jika kamu

mengatakan TIDAK, mereka akan memuji ”PD” kamu.

– Masih banyak hal selain merokok untuk tidak ketinggalan zaman (prestasi di bidang komputer atau bidang yg kalian pelajari)

Page 16: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Kamu masih muda bisa berhenti kapan saja kamu mau.– Yg benar sekali mencoba merokok,

akan ketagihan, karena nikotin merupakan zat aditif.

– Kenyataannya, sebagian besar perokok berat mulai merokok pada usia remaja dan sulit berhenti.

Page 17: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Merokok bukan masalah dan tidak akan mematikan.– Yang benar adalah, walaupun dibutuhkan

waktu 10 - 20 tahun, tetap terbukti rokok mengakibatkan 80% terjadinya kanker paru dan 50% terjadinya serangan jantung, disamping berbagai kanker lainnya, impotensi, gangguan kesuburan dll.

Page 18: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Kalau kamu kuat dan mandiri , tidak seorangpun bisa mengatur kamu untuk tidak

merokok

• Yang benar adalah: Kebebasan dan kedewasaan berarti bisa memutuskan sendiri apa yang baik bagi diri sendiri berdasarkan logika dan nalar yang benar, Tidak harus ikut-ikutan teman.

Page 19: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Merokok merugikan diri sendiri dan orang di sekitar

kita.

Page 20: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

HINDARI ALKOHOL

Page 21: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

From: www.drugs.ie/types_of_drugs/sedatives/alcohol/

Page 22: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Alcohol berlebihan dapat mengakibatkan 2 jenis resiko

• Resiko jangka pendek menimbulkan efek “hangover” atau merasa sakit kepala, pusing, mual, bahkan muntah-muntah. Kelebihan alcohol juga dapat mengakibatkan efek negative pada fungsi intelektual dan koordinasi visual motorik.

• Resiko jangka panjang dapat menimbulkan ketergantungan pada alcohol. Ketergantungan pada alcohol dapat mengakibatkan masalah dalam hubungan dengan orang-orang terdekat.

Page 23: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Kelebihan alcohol juga dapat mengakibatkan berbagai macam

penyakit seperti :

• Figure 14.15 hal. 459

Page 24: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

What about red wine and heart disease?

• Over the past several decades, many studies have been published in science journals about how drinking alcohol may be associated with reduced mortality due to heart disease in some populations. Some researchers have suggested that the benefit may be due to wine, especially red wine. Others are examining the potential benefits of components in red wine such as flavonoids (FLAV'oh-noidz) and other antioxidants (an"tih-OK'sih-dants) in reducing heart disease risk. Some of these components may be found in other foods such as grapes or red grape juice. The linkage reported in many of these studies may be due to other lifestyle factors rather than alcohol. Such factors may include increased physical activity, and a diet high in fruits and vegetables and lower in saturated fats. No direct comparison trials have been done to determine the specific effect of wine or other alcohol on the risk of developing heart disease or stroke. (9 feb 2009, American Heart Association (AHA) from:

http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4422)

Page 25: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

AHA Recommendation • “Drinking more alcohol increases

such dangers as alcoholism, high blood pressure, obesity, stroke, breast cancer, suicide and accidents. Also, it's not possible to predict in which people alcoholism will become a problem. Given these and other risks, the American Heart Association cautions people NOT to start drinking ... if they do not already drink alcohol. Consult your doctor on the benefits and risks of consuming alcohol in moderation”. (9 feb 2009, American Heart Association (AHA) from: http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4422)

Page 26: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

HINDARI NARKOBA

Page 27: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Pada tahun 2001 pengguna NAPZA di Indonesia mencapai lebih dari 2 juta jiwa dengan kematian akibat over dosis sebanyak 17,16%. Sebagian besar pengguna yaitu 1,3 juta jiwa tinggal di wilayah Jakarta dan diperkirakan 35% siswi SMU dari 64 sekolah di Jabotabek ditemukan sebagai pengguna berat dan pengedar Napza. (Research Report from JKPKBPPK / 2005-12-13, By: Pane, Masdalina Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaCreated: 2002, from: http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2002-pane2c-2218-napza)

• Setiap Hari 40 Orang Meninggal Akibat Napza (Harian umum sore, Sinar Harapan, Rabu 2 Juli 2008, dari: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0807/02/kesra02.html)

Page 28: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'.(from: http://id.wikipedia.org/wiki/Narkotika)

Page 29: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

NAPZA (from: www.unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDSbooklet_part4.pdf)

• Zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik ditelan melalui mulut, dihirup melalui hidung maupun disuntikkan melalui pembuluh darah.

• Zat-zat kimia itu dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.

• Pemakaian terus menerus akan mengakibatkan ketergantungan fisik dan/atau psikologis.

• Risiko yang pasti terjadi adalah kerusakan pada sistem syaraf dan organ-organ penting lainnya seperti jantung, paru-paru,dan hati.

Page 30: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Penyalahgunaan obat-obatan.

• Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter.

• Digunakan secara berkali-kali atau terus menerus.

• Seringkali menyebabkan ketagihan atau ketergantungan baik secara fisik/jasmani maupun psikologis.

• Menimbulkan gangguan pada tubuh, pikiran, perasaan dan perilaku.

From : www.unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDSbooklet_part4.pdf)

Page 31: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Efek Napza

• STIMULAN, yaitu zat yang merangsang sistem syaraf pusat.

• DEPRESAN, menekan sistem syaraf pusat.• HALUSINOGEN, yang mengubah daya

persepsi/halusinasi.

Page 32: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Bahaya NAPZA

• Dampak Fisik– sistem syaraf pusat yaitu otak– sumsum tulang belakang,– jantung, paru-paru, hati, ginjal– panca indera. – membahayakan seluruh tubuh.– HIV-AIDS– Overdosis– Penyakit– Kecelakaan– Perkelahian

Page 33: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Dampak psikologis atau kejiwaan dan sosial– Tidak dpt berpikir & berperilaku normal.– Perasaan, pikiran dan perilakunya dipengaruhi oleh zat

yang dipakainya.– Rasa tertekan, cemas, ketakutan, ingin bunuh diri,

kasar, marah, agresif.– Tidak bisa mengendalikan diri untuk menggunakan obat.– Gangguan ini bisa menimbulkan gangguan kejiwaan

sementara atau selamanya.

Page 34: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Sekarang saatnya ambil keputusan!

• Mau hidup sehat dan bahagia untuk mencapai cita-cita setinggi langit, atau menghancurkan hidup dengan NAPZA?

• Mengambil keputusan harus dipikirkan sekarang juga, sebelum terlambat.

• Keputusan yang salah bisa mencelakakan diri kita maupun seluruh keluarga kita.

• Keputusan yang benar bisa menyelamatkan kita sendiri maupun orangtua dan keluarga kita.

Page 35: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Selain saran untuk menghindari hal-hal di atas, pola hidup sehat juga mencakup 3 hal yang perlu kita perhatikan, yaitu :

Page 36: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

1. Menjaga berat badan yang seimbang

ENERGY INTAKE

ENERGY EXPENDITURE

Page 37: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

BMI classification Body Mass Index

• BMI classification Body Mass Index (BMI) is a simple index of weight-for-height that is commonly used to classify underweight, overweight and obesity in adults.

• It is defined as the weight in kilograms divided by the square of the height in metres (kg/m2).

Page 38: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• For example, an adult who weighs 70kg and whose height is 1.75m will have a BMI of 22.9.

• BMI = 70 kg / (1.75 m)2 = 70 / 3,0625 = 22.9

Page 39: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Table 1: The International Classification of adult underweight, overweight and obesity according to BMI

ClassificationBMI(kg/m�)

Principal cut-off points Additional cut-off points

Underweight <18.50 <18.50

     Severe thinness <16.00 <16.00

     Moderate thinness 16.00 - 16.99 16.00 - 16.99

     Mild thinness 17.00 - 18.49 17.00 - 18.49

Normal range 18.50 - 24.99

18.50 - 22.99

23.00 - 24.99

Overweight ≥25.00 ≥25.00

     Pre-obese 25.00 - 29.99

25.00 - 27.49

27.50 - 29.99

     Obese ≥30.00 ≥30.00

          Obese class I 30.00 - 34-99

30.00 - 32.49

32.50 - 34.99

          Obese class II 35.00 - 39.99

35.00 - 37.49

37.50 - 39.99

          Obese class III ≥40.00 ≥40.00

Source: Adapted from WHO, 1995, WHO, 2000 and WHO 2004. From: http://www.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html

Page 40: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Apa yang harus dilakukan bila BMI termasuk kategori obesitas

DIETPhysical activity

Lifestyle Modification

Pharmacotherapy

Surgery

Page 41: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

www.obesityhelp.com

Page 42: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Obesity complications

www.obesitymodel.com

Page 43: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Obesity in the World? • No. 1 = Germany (58% of the population)• No. 2 = United States of Amerika (57%)• No. 3 = Australia (56%)

(from: www.freeearth.com.au/content/210/obesity-and-... )

Page 44: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3
Page 45: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Obesitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

• Predisposisi genetik atau keturunan. • Makan berlebihan dan tidak berolahraga dengan

teratur• Terbentuknya “Set Point” atau adanya monitor tubuh

yang menjaga tingkat lemak pada batas tertentu. Bila kadar lemak berkurang akibat diet atau olahraga, maka tubuh secara otomotis meningkatkan rasa lapar dan menurunkan metabolism.

Page 46: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

2. Olahraga

• Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa olahraga yang teratur dapat meningkatkan longevity / vitalitas / daya hidup, karena :

• Latihan yang tepat dan teratur dapat meningkatkan kemampuan cardiovascular, sehingga mengurangi masalah penyakit cardiovascular.

• Dapat mengatasi masalah obesitas• Mengurangi resiko kanker• Berolahraga dapat membantu menurunkan ketegangan

saat stress• Olahraga juga berdampak positif terhadap kesehatan

mental. • Latihan yang teratur berdampak pada meningkatnya

suasana hati, self-esteem, dan efisiensi dalam bekerja.

Page 47: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

3. Tidur cukup

• Mengapa perlu tidur cukup?– Memberi kesempatan otak beristirahat.– Mempengaruhi kemampuan kognitif.– Penyimpangan persepsi bahkan halusinasi dan

sulit berkonsentrasi untuk melakukan tugas mental. (Horne, 1978, dalam Physiology of behavior by Neil, 2007)

Page 48: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

• Otak perlu istirahat secara periodically untuk penyembuhan terhadap efek samping yang merugikan dari aktifitas sehari2.

• Siegel (2003), otak memproduksi suatu metabolisme yang tinggi yang berhubungan dengan aktivitas tubuh radikal bebas.

• Radikal bebas tersebut merupakan suatu agen oksidasi tingkat tinggi yang dapat berikatan dengan elektron dari molekul lain dan merusak sel tubuh prosesnya dinamakan oxidative stress.

Page 49: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

TUGAS• Tugas : Kegiatan yang disarankan agar

mahasiswa dapat mengetahui kondisi fisiknya?

• Tuliskan kebiasaan baik apa saja yg sudah saudara lakukan?

• Tuliskan kebiasaan buruk apa saja yang sudah saudara lakukan?

• Pikirkanlah apakah saya sudah berperilaku hidup sehat selama ini?

• Bila belum, langkah apa yang akan saya ambil, bila mengingat bahwa pola hidup tidak sehat dapat menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Page 50: Pengaruh fisik pada perilaku Pertemuan 3

Apakah ada pertanyaan?

SELESAI